Anda di halaman 1dari 117

PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI


BEI TAHUN 2017 - 2018

SKRIPSI

Oleh :

NOFARIS WADA IMAWAN

NIM: 1601020806

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KH.AHMAD DAHLAN

LAMONGAN

2020

i
PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BEI TAHUN 2017 - 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
(S.Ak) pada Program Studi S1 Akuntansi

Oleh :

NOFARIS WADA IMAWAN

NIM: 1601020806

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KH.AHMAD DAHLAN

LAMONGAN

2020

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : NOFARIS WADA IMAWAN

NIM : 1601020806

JUDUL : PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS


TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2017 – 2018

Telah diperiksa dan di setujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji


Skripsi pada tanggal :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Annita Mahmudah, SE., M.Ak Agustin Salukh, SE., M.Si., CA


NIDN. 726098103 NIDN.0716088203

3
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : NOFARIS WADA IMAWAN

NIM : 1601020806

JUDUL : PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS


TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2017 – 2018

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal


dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima :

Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan :

Ketua : Dr. H. Masram, M.M, M.Pd : 1.

Anggota : 1. Annita Mahmudah, SE., M.Ak : 2.

2. Agustinus Salukh, SE., M.Si., CA : 3.

Mengesahkan, Mengetahui,

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen


KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Dr. Hj. Mu’ah, M.M.,M.Pd. Dr. Agung Hirmanto, SE., MAk


NIP. 1968050620050 1 2001 NIDN. 0719117702
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
:

Nama : NOFARIS WADA IMAWAN

Nim : 1601020806

Program Studi : Akuntansi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul “PENGARUH


MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2017 - 2018”
adalah asli dan benar-benar hasil karya sendiri dan bukan hasil karya orang lain
dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau
penjiplakan (plagiarism) dari karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam


pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis skripsi ini, serta
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi KH. Ahmad Dahlan Lamongan.

Lamongan,

Yang Membuat Penyataan

Nofaris Wada Imawan


NIM :1601020806
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH

MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2017 - 2018”

Tujuan dari penulis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam

meraih derajat Sarjana Akuntansi pada Program Studi S1 Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Ahmad Dahlan Lamongan.

Selama melakukan penelitian dalam penulisan skripsi ini, penulis

memperoleh bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Hj. Mu’ah., MM., M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH.

Ahmad Dahlan Lamongan.

2. Dr. Agung Hirmantono, S.E, M.Ak selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Ahmad Dahlan

3. Annita Mahmudah, S.E, M.Ak selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

penulisan proposal skripsi hingga selesai.

4. Agustinus Salukh, S.E, M.Si., CA selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penulisan proposal skripsi hingga selesai.

5. Seluruh Dosen STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.


6. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan secara moril dan materiil.

7. Teman-teman angkatan 2016 yang telah memberikan dukungan dan

bantuan dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah banyak membantu penyelesaian proposal skripsi ini.

Penulis menyadari proposal skripsi ini masih banyak memiliki

kekurangan dan jauh dari sempurna. Semoga proposal skripsi ini bermanfaat

bagi seluruh piha-pihak yang membutuhkan.

Lamongan, 10 April 2020


Penulis,

Nofaris Wada Imawan

vii
ABSTRAK

Nofaris Wada Imawan. 2020, SKRIPSI. Judul: “Pengaruh Modal Kerja Dan
Likuiditas Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI
Tahun 2017 - 2018 ”.
Pembimbing : Anita Mahmudah, SE., M.Ak
Agustinus Salukh., SE., M.Si., CA
Kata Kunci : Perputaran Modal, Rasio Lancar, Profitabilitas

Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba


sebesar-besarnya, sehingga tidak sediki dari pemilik perusahaan atau pemegang
saham berusaha mencari cara bagaiman caranya untuk meningkatkan pendapatan
laba perusahaanya.
Sesui pokok permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan, baik
secara parsial maupun simultan serta seberapa besar pengaruhnya terhadap
perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2017 – 2018.
Dengan menggunakan popupasi 24 perusahaan manufaktur industry
dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2017-2018
dengan pengambilan sampel 48 laporan keuangan dari 24 perusahaank dengan
menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan analisi regresi linier berganda.
Hasil analisi ini menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan
bahwa secara parsial Modal Kerja dan Likuiditas berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas. secara simultan seluruh variable independen.menghasilkan nilai
sebesar 2,383, artinya variable independen dapat mempengaruhi variable
dependen senilai 2,383.

Kata Kunci : Modal Kerja,Rasio Lancar,Profitabilitas

8
ABSTRACT

Nofaris Wada Imawan. 2020, THESIS. Title: “THE EFFECT OF


WORKING CAPITAL AND LIQUIDITY ON PROFITABILITY IN
MANUFACTURING COMPANIES IN BEI 2017 - 2018”.
Advisor : Anita Mahmudah, SE., M.Ak
Agustinus Salukh., SE., M.Si., CA
Keywords : Working Capital Turnover, Curent Ratio, Return On Assets

Every company must have a goal to get the maximum profit, so it is not as
small as the owner of the company or shareholders trying to find ways how to
increase the company's earnings.

In line with the subject matter, this study aims to analyze the effect of
working capital and liquidity on company profitability, both partially and
simultaneously and how much influence it has on companies listed on the
Indonesian stock exchange in 2017 - 2018.

By using popupasi 24 basic industrial and chemical manufacturing


companies listed on the Indonesia stock exchange in 2017-2018 by sampling 48
financial statements from 24 companies using quantitative descriptive methods
and multiple linear regression analysis.

The results of this analysis using multiple regression analysis indicate that
partially Working Capital and Liquidity have a positive effect on profitability.
Simultaneously all independent variables produce a value of 2.338, which means
that the independent variable can affect the dependent variable valued at 2.383.

Keywords: Working Capital, Current Ratio, Profitability

9
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vii

ABSTRACT ......................................................................................................ix

DAFTAR ISI .....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ..xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................4

1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................4

1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Terdahulu...............................................................................6

2.2. Landasan Teori.......................................................................................8

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan .......................................................8

2.2.1.1. Tujuan Laporan Keuangan .................................................9

2.2.1.2. Bentuk- Bentuk Laporan Keuangan....................................11

2.2.2. Modal Kerja ..................................................................................20

2.2.2.1. Pengertian Modal Kerja .....................................................20

2.2.2.1. Siklus Modal Kerja ............................................................24

2.2.2.1. Fungsi Modal Kerja ...........................................................24

2.2.2.1. Manajemen Modal Kerja....................................................26

2.2.2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja

..........................................................................................27

2.2.3. Likuiditas ......................................................................................31

2.2.3.1. Pengertian Likuiditas .........................................................20

2.2.3.1. Manfaat Likuiditas .............................................................20

2.2.3.1. Komponen Likuiditas.........................................................21

2.2.3.1. Rasio Likuiditas .................................................................22

2.2.3.1. Jenis – Jenis Rasio Likuiditas .............................................35

2.2.4. Profitabilitas ..................................................................................37

2.2.4.1. Pengertian Profitabilitas .....................................................37

2.2.4.3. Rasio Profitabilitas ............................................................38

2.3. Kerangka Pikir Peneliti...........................................................................41

2.4. Konsep Hipotesis ...................................................................................44


xii
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.......................................................................................46

3.2. Lokasi Penelitian ....................................................................................47

3.3. Populasi Dan Sampel..............................................................................47

3.3.1. Populasi.........................................................................................47

3.3.1. Sampel ..........................................................................................48

3.3.1. Teknik Sampel ..............................................................................48

3.4. Sumber Data...........................................................................................50

3.5. Metode Pengumpulan Data.....................................................................50

3.6. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ......................................52

3.7. Teknik Analisa Data ...............................................................................53

3.7.2. Uji Asumsi Klasik .........................................................................53

3.7.2.1. Uji Heteroskedastisitas ......................................................53

3.7.2.2. Uji Normalitas ...................................................................54

3.7.3. Analisis Regresi Berganda ............................................................55

3.7.4. Uji Hipotesis .................................................................................56

3.8.1.1. Uji Signifikan Pengaruh Parsial (Uji T)..............................56

3.8.1.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)........................................57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................59

4.1.1. Sejarah perusahaan .......................................................................59

4.1.1.2. Visi dan Misi BEI.................................................................60

4.1.1.3. Struktur Organisasi BEI........................................................63

13
4.1. Deskripsi Karakter Perusahaan Manufaktur ............................................63

4.1. Hasil Analisis Data................................................................................64

4.4.1. Uji Asumsi Klasik .........................................................................64

4.4.1.1. Uji Normalitas......................................................................65

4.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas.........................................................66

4.5. Pengujian Hipotesis ...............................................................................67

4.5.1. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................68

4.5.2. Uji t dan Uji T ..............................................................................69

4.5.2.1. Uji simultan (Uji F) ..............................................................70

4.6. Pembahasan ...........................................................................................71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...........................................................................................72

5.2. Saran .....................................................................................................73

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................74

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

14
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Pikir Penelitian....................................................................... 43

2.2 Kerangka konsep..................................................................................... 44

3.1 Kurva uji T.............................................................................................. 57

3.2 Kurva uji F.............................................................................................. 57

4.1. Struktur Organisasi BEI ......................................................................... 62

4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 65

4.3. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 66

15
DAFTAR TABEL

2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 6

3.1. Daftar perusahaan manufaktur................................................................ 50

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel....................................... 50

4.1. Daftar perusahaan manufaktur ............................................................... 63

4.2. Hasil Uji Heteros kedastisitas ................................................................ 64

4.3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda........................................................... 67

4.4. Hasil Uji t .............................................................................................. 69

4.5. T Tabel .................................................................................................. 69

4.6. Hasil Uji F ............................................................................................ 70

4.7. F Tabel................................................................................................... 70
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Data Tabulasi Laporan Keuangan Sebelum

Diolah..................... Lampiran 2 Data Tabulasi Laporan Keuangan Setelah

Diolah ....................... Lampiran 3 T Tabel

..................................................................................... Lampiran 4 F

Tabel....................................................................................... Lampiran 5

Daftar Perusahaan ...................................................................... Lampiran 6

Hasil Uji Statistik .......................................................................

xvii
xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai

profitabilitas selama periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

terutama pada tingkat penjualan, aset perusahaan dan modal saham tertentu.

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode

tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal

secara keseluruhan maupun modal sendiri.

Menurut (Sartono,2001) profitabilitas sebagai kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total

aktiva produktif maupun modal sendiri. Tingkat profitabilitas yang tinggi

pada suatu perusahaan berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal yang

digunakan oleh perusahaan tersebut.

Tingkat profitabilitas suatu perusahaan, dipengaruhi oleh banyak

faktor, salah satunya modal kerja. Modal merupakan bagian hak

pemilik berupa barang-barang yang kongkrit yang masih ada dalam

perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun nilai tukar dari

barang-barang yang tercatat disebelah kredit.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan, contohnya untuk memberikan

persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, membayar gaji

pegawai,

1
membiayai kebutuhan perusahaan, kebutuhan transportasi dan lain

sebagainya, dimana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat

kembali lagi masuk dalam perusahaan dengan waktu yang pendek melalui

hasil penjualan produksinya.

Modal kerja yang dikemukakan oleh (Agnes Sawir,2003) Modal

kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan atau

dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk

membiayai kegiatan operasi sehari-hari seperti pembelian bahan baku,

pembayaran listrik, telepon, upah buruh, hutang dan pembayaran yang

lainnya.

Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam

perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan

komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Modal kerja

memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah

atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat

memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan

kemungkinan mengalami insolvency (tak mampu memenuhi kewajiban jatuh

tempo) dan mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup

besar untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga

menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin safety) yang

memuaskan,tapi jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih

akan menyebabkan perusahaan tidak bisa membayar utang-utangnya.


Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan

dihadapkan pada masalah adanya pertukaran antara faktor likuiditas

dan
profitabilitas, jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam

jumlah besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun

kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada

akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika

perusahaan ingin memaksimalkan tingkat profitabilitas, kemungkinan dapat

mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

Keseimbangan likuiditas dan profitabilitas senantiasa harus

diperhatikan. Menurut (Moejadi, 2006) bahwa istilah likuiditas menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban- kewajiban

keuanganya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus di bayar..

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas

yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi

perusahaan yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan

likuiditas pada akhirnya perusahan tersebut tidak bisa memenuhi

kewajiban jangka pendeknya apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Tingkat

profitabilitas sangat penting bagi suatu perusahaan karena profitabilitas dapat

mencerminkan kemampuan modal suatu perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil

judul “Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2017 - 2018”.


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan

manufaktur di BEI tahun 2017 - 2018?

2. Apakah ada pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada

perusahaan manufaktur di BEI tahun 2017 - 2018?

3. Apakah ada pengaruh secara simultan modal kerja dan likuiditas

terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2017 -

2018?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas

pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2017 - 2018.

2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas

pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2017 - 2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja dan likuiditas

terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2017 -

2018.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:


1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja keuangan bagi perusahaan dalam upaya untuk

menjalankan dan
mengembangkan usahanya, dan diharapkan sebagai bahan

pertimbangan dalam strategi untuk mengelola modal kerja, likuiditas

dan profitabilitas.

2. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk ilmu

pengetahuan dan wawasan dalam bidang akuntansi keuangan,

khususnya tentang pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas terhadap

profitabilitas .

3. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah

pada program studi S-1 Akuntansi khususnya dan untuk seluruh keluarga

besar STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai manajemen modal kerja terhadap profitabilitas

telah banyak di teliti sebelumnya dari berbagai pandangan dan di berbagai

sector. Diantaranya dapat beberapa yang sangat menarik dan berguna untuk

memperkuat hasil penelitian yang dilakukan saat ini.

Penelitian terdahulu adalah hasil penelitian yang pernah

dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian dengan judul yang

memiliki beberapa kesamaan. Penelitian terdahulu digunakan oleh peneliti

sebagai acuan dalam melakukan penelitian dan memudahkan peneliti dalam

menentukan langkah- langkah yang sistematis untuk menyusun penelitian.

Tujuan penelitian terdahulu adalah untuk menambah referensi-referensi yang

akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Hasil penelitian

terdahulu dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Nama Teknik
N Judul Variabel yang Metode Hasil
dan Analisis
o Penelitian Diteliti penelitian Penelitian
Tahun Data
1. Setyadhar Pengaruh Independen: Metode Kuantitatif Secara
ma dan modal kerja DSO, DPO Regresi dengan parsial DSO
Januarti, terhadap dan DIO Liniear analisis tidak
2019 profitabilitas berganda regresi
perusahaan berganda signifikan
Dependen :
ROA negatif,
sedangkan
DPO dan
DIO
berpengaruh
terhadap
ROA.
Secara
simultan
DSO, DPO
dan DIO
berpengaruh
terhadap ROA
sebesar
62%
2 Tnius, Pengaruh Independen : Regresi Secara
2018 modal erja Modal Kerja linier parsial Modal
terhadap WCT berganda, Kerja
profitabilitas pengujian
asumsi berpengaruh
pada PT. Dependen :
Nanjaya ROI klasik dan sebesar
mandala pengujian 58,83%
sampoerna Tbk hipotesis. sedangkan
Secara
simultan
variabel
independen
berpengaruh
terhadap ROI
sebesar
2,070%
3 Rahmaw Pengaruh Independen : Regresi Secara
ati, 2018 resiko NPM dan FDR linier parsial NPM
pembiayaan dan berganda dan FDR
likuiditas Dependen : pengujian
asumsi berpengaruh
terhadap ROA
profitabilitas klasik dan negative dan
pada perbankan hipotesis tidak signifikan
syariah

4. Puspitas Pengaruh Independen : Regresi Kuantitatif Secara


ari at. likuiditas dan CR dan DER linier dengan parsial CR
ea.2018 struktur modal Dependen : sederhana. analisis berpengaruh
terhadap ROA regresi sebesar
profitabilitas sederhana 22,09% dan
(suatu studi pada DER
PT XL Axiata berpengaruh
Tbk yang sebesar
terdaftar di bursa 38,44%
efek Indonesia sedangkan
periode 2007- secara simultan
2017) independen
berpengaruh
terhadap ROA
sebesar
46,24%

5. Wulanda Pengaruh Independen ; Metode Kuantitatif Secara


ri at. ea, likuiditas, CR, WCT, dan Regresi dengan parsial CR dan
2018 aktivitas dan PS Liniear analisis WCT
pertumbuhan berganda regresi berpengaruh
penjualan Dependen : berganda signifikan
terhadap ROA sedangkan PS
profitabilitas tidak
pada perusahaan berpengaruh
industry sedangkan
makanan dan secara simultan
minuman yang independen
terdaftar di berpengaruh
bursa efek terhadap
Indonesia ROA sebesar

7
tahun 2014- 39,3%
2017
6 Richard, menganalisis Independen: Ordinary Secara
et al., hubungan ARD, CCC, Least parsial ARD
2013 antara CR,Size, CAT Square berpengaruh
manajemen Dependen: (OLS) signifikan
modal kerja ROA Regression, negatif,
terhdap Descriptive sedangkan
profitabilitas Statistics CCC, CR,
pada 13 Size, CAT
perusahaan tidak
manufaktur berpengaruh
yang terdaftar terhadap
di Ghana ROA.
Stock Secara
Exchange simultan
tahun 2005- ARD, CCC,
2009 CR, Size,
CAT
berpengaruh
terhadap
ROA sebesar
38.4%
7 Syaiful Pengaruh Independen Linier DR, DER
Arif, perputaran :DR, DER berganda dan
Et modal kerja, - DR, DER pertumbuhan
al.,,2015 leverage, penjualan
pertumbuhan Dependen : berpengaruh
penjualan ROI, ROE terhadap ROI
terhadap - DR, DER
profitabilitas dan
pertumbuhan
penjualan
berpengaruh
terhadap
ROE

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan

2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut (Syafri,

2004) adalah: “laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat

tertentu atau jangka waktu tertentu.

Pengertian laporan keuangan menurut (Rahardjo,

2004), pengertian Laporan Keuangan adalah:


“Laporan

pertanggungjawaban manajer atau pimpinan


perusahaan

8
atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya

kepada pihak-pihak yang punya kepentingan diluar

perusahaan pemilik perusahaan pemerintah kreditor dan

pihak lainnya”.

Pengertian laporan keuangan menurut (Darsono

dan Anshari, 2005) adalah: “Merupakan laporan yang

memuat informasi tentang posisi keuangan hasil usaha,

perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan. Informasi ini

diperlukan untuk melihat kinerja manajemen dalam

melaksanakan kewenangan yang diberikan oleh pemilik”.

Pengertian laporan keuangan menurut (Wibisiono,

1997) adalah: “Merupakan alat yang digunakan untuk

menyajikan informasi keuangan perusahaan. Informasi

keuangan yang disajikan terdiri atas aktivasi, kewajiban

dan hasil kegiatan operasi”.

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009), tujuan

laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.
Menurut Standar Akuntasi Keuangan (Ikatan

Akuntan Indonesia, 2002) tujuan laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

(1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, seta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

(2) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin

dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dan kejadian di masa lalu.

(3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah

dilakukan manajemen (stewardship) atau

pertanggunggjawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

Berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia

menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan, adalah :

(1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat

dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal

suatu perusahaan.
(2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya

mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva

dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang

timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh

laba.

(3) Untuk memberikan informasi keuangan yang

membantu para pemakai laporan didalam menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

(4) Untuk memberikan informasi penting lainnya

mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban

suatu perusahaan, seperti informasi mengenai

aktivitas pembiayaan dan investasi.

(5) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain

yang berhubungan dengan laporan keuangan yang

relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti

informasi mengenai kebijakan akuntasi yang dianut

perusahaan.

APB (Accounting Principles Board) Statement

no.4 AICPA (American Institute of Certified Public

Accountants), menggambarkan tujuan laporan keuangan

dengan membaginya menjadi dua yaitu:

(1) Tujuan umum, yaitu menyajikan laporan posisi

keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan

secara wajar sesuai prinsip akuntasi yang diterima.


(2) Tujuan khusus, yaitu memberikan informasi tentang

kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba,

perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi

lainnya yang relevan.

2.2.1.3. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Menurut (Horne, 1997), Secara umum ada 3

bentuk laporan keuangan yang pokok dihasilkan oleh suatu

perusahaan yaitu Laporan Arus kas,Neraca dan Laporan

Laba Rugi. pengertian dari masing-masing bentuk laporan

keuangan adalah:

(1) Neraca, merupakan ringkasan posisi keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan

total aktiva sama dengan total kewajiban ditambah

ekuitas pemilik.

(2) Laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan biaya

perusahaan, selama periode tertentu diakhiri dengan

laba atau kerugian bersih untuk periode tersebut.

(3) Laporan aliran arus kas atau laporan perubahan posisi

keuangan, menyajikan informasi aliran kas masuk

atau keluar bersih pada suatu periode tertentu,

hasil dari 3 kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi,

investasi dan pendanaan. Aliran kas diperlukan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya

dalam memenuhi kewajibannya.


(4) Laporan perubahan modal laporan ini akan

menyediakan informasi terkait jumlah modal yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam periode

tertentu. Dalam laporan ini, anda bisa melihat

perubahan yang terjadi pada modal sekaligus dengan

penyebab perubahan yang terjadi. Beberapa data

khusus yang diperlukan untuk menyusun laporan

perubahan modal adalah modal awal periode,

pengambilan dana pribadi oleh pemilik dalam periode

yang bersangkutan dan juga total laba atau rugi bersih

perusahaan dalam periode yang terkait. Mengingat,

untuk menyusun laporan perubahan modal dibutuhkan

data laba rugi, maka jelas laporan ini dibuat setelah

laporan laba rugi.

(5) Catatan atas laporan keuangan jenis laporan keuangan

terakhir yang harus anda ketahui adalah catatan atas

laporan keuangan. Jenis laporan ini mungkin

masih asing untuk anda karena faktanya beberapa

orang lebih fokus pada 4 laporan keuangan lain.

Padahal laporan keuangan yang satu ini sangat

penting dan bisa membantu anda untuk lebih

memahami laporan keuangan secara keseluruhan.


A. Neraca

Menurut (PP no. 7, 2010 ) neraca adalah salah satu

komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi

keuangan suatu etnis pelaporan pada tanggal tertentu.

Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan),

komponen neraca adalah:

(1) Aktiva (Assets) yang terdiri atas aktiva lancar, aktiva tetap,

dan aktiva lain-lain.

(2) Kewajiban (Liability) dan ekuitas (Equity). Kewajiban yang

terdiri atas kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

Ekuitas adalah hak pemilik baik dari setoran modal ataupun

laba yang belum dibagi.

Penggolongan aktiva yang berada di dalam neraca

adalah:

(1) Aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan

yang paling lancar, yaitu aktiva yang paling mudah

dan cepat untuk dijadikan uang/kas. Pengelompokan

yang umum adalah kas, piutang dagang, persediaan,

investasi. Kas adalah aktiva paling likuid sehingga

ditempatkan pada bagian paling atas.

(2) Aktiva tetap, adalah investasi pada tanah, bangunan,

kendaraan, dan peralatan lain yang dilakukan oleh

perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang

paling tidak likuid (lancar). Jadi pada aktiva tetap,

urutan
yang paling atas adalah tanah, bangunan, mesin-

mesin, peralatan, dan kendaraan.

(3) Aktiva lain-lain, adalah investasi atau kekayaan lain yang

dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain

adalah kekayaan atau investasi yang tidak bisa

dikelompokkan dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.

Sisi lain dari neraca adalah kewajiban dan ekuitas.

Kewajiban adalah hak dari pemberi hutang (kreditur) terhadap

kekayaan perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas

kekayaan perusahaan. Pos-pos dalam sisi ini dikelompokkan

sesuai dengan besar kecilnya kemungkinan hak tersebut

akan dibayarkan. Semakin besar kemungkinan hak atas

perusahaan dibaya, semakin atas urutannya dalam neraca.

Pembagian dalam sisi kewajiban dan ekuitas dalam

neraca adalah:

(1) Kewajiban jangka pendek, adalah kewajiban kepada pihak

kreditor yang akan dibayarkan dalam jangka waktu 1 tahun

ke depan. Komponen kewajiban jangka diantaranya adalah

hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank

yang jatuh tempo dalam 1 tahun , dan hutang lain-lain.

(2) Kewajiban jangka panjang, adalah kewajiban yang akan

dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Komponen kewajiban jangka panjang ini meliputi

hutang
bank, hutang obligasi, hutang wesel, hutang surat

berharga lainnya.

(3) Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik

akan dibayarkan hanya melalui deviden kas atau deviden

likuiditas akhir. Komponen ekuitas pemilik ini meliputi

modal saham baik biasa maupun preferen, cadangan, laba

ditahan, dan laba berjalan.

B. Laporan Laba Rugi

Menurut APB (Accounting Principles Board) Statement

mengartikan laporan laba/rugi sebagai kelebihan/deficit

penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi.

Pengertian lain dari laporan laba rugi adalah akumulasi

akitvitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya

selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.

Ada beberapa komponen dari laporan laba rugi, yaitu:

(1) Pendapatan/penjualan (yang berasal dari usaha utama),

adalah hasil penjualan produk atau jasa utama yang

dihasilkan oleh perusahaan kepada pelanggan.

(2) Harga pokok penjualan, merupakan biaya produksi

sesungguhnya dari produk atau jasa yang dijual pada

periode tersebut.

(3) Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk

memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan pada

periode
tersebut, misalnya biaya iklan, biaya gaji salesman,

dan biaya promosi.

(4) Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang

dikeluarkan untuk administrasi dan umum perusahaan.

Contohnya adalah biaya gaji direksi, biaya penyusutan,

biaya perlengkapan kantor, dan biaya kantor.

(5) Pendapatan luar usaha (Non operasional), adalah

pendapatan yang diperoleh bukan dari bisnis utama

perusahaan, misalnya keuntungan penjualan aktiva tetap,

biaya bank bagi perusahaan non bank, dan lain-lain.

(6) Biaya luar usaha (Non operasional), adalah biaya yang

dikeluarkan untuk aktivitas yang bukan dari bisnis utama.

Contohnya adalah biaya bunga bank, dan biaya

sumbangan.

C. Laporan Arus Kas

Menurut (Rudianto, 2012) mendefinisikan laporan arus

kas adalah: “Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang

aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama

periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber

penerimaan dan pengeluaran kas tersebut”.

Menurut (Rudianto, 2010) mendefinisikan laporan arus

kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas adalah suatu

laporan mengenai arus kas keluar dan arus kas masuk selama

suatu periode tertentu, yang mencangkup saldo awal kas,

sumber
penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas

pada suatu periode”.

Menurut (Ikhsan, 2009) mendefinisikan laporan arus

kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas (statement of

cash flows) merupakan laporan utama arus kas masuk dan arus

kas keluar dari perusahaan selama satu periode”.

Menurut (Mursyidi, 2010) mendefinisikan laporan arus

kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas, yaitu

laporan yang disusun secara sistematis tentang sumber dan

penggunaan yang tunai dalam periode tertentu”.

Menurut (Prihadi, 2011) mendefinisikan laporan arus

kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas, merupakan

laporan yang menggambarkan bagaimana perusahaan

memperoleh dan menggunakan kas dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan selama satu periode”.

Menurut (Hery, 2012) mendefinisikan laporan arus kas

adalah sebagai berikut: “Laporan Arus Kas (Statement of Cash

Flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus

kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-

masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas

investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk

satu periode waktu tertentu”.

Menurut (Tanjung, 2012) mendefinisikan laporan arus

kas adalah sebagai berikut: “PSAP BA 03 paragraf 15


mendefinisikan laporan arus kas adalah bagian dari laporan

finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan

pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan

berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan

transitoris”.

Menurut (Pura, 2013) mendefinisikan laporan arus kas

adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas adalah laporan yang

menggambarkan arus kas masuk (penerimaan kas) dan arus kas

keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode tertentu”.

Menurut (Suhardianto, 2014) mendefinisikan laporan

arus kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas (statement of

cash flows) melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar

utama dari sebuah perusahaan selama periode tertentu”. Dari

sembilan definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa laporan arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas

keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka

pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan

sebagai informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari kegiatan operasional, menjaga dan

mengembangkan kapasitas operasional, memenuhi kewajiban

keuangan dan membayar dividen.


D. Laporan Perubahan Modal

Menurut (Kasmir, 2012), laporan perubahan modal

merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang

dimiliki pada saat ini.

Menurur (Sodikin dan Riyono, 2014), laporan

perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang secara

sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas

perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan

pemilik pada satu periode akuntansi tertentu.

Menurut (Ikatan Akuntasi Indonesia, 2004) Perusahaan

harus dapat menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai

komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan seperti

berikut :

(1) Laba atau rugi bersih suatu periode yang bersangkutan.

(2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau

kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK

terkait harus diakui secara langsung dalam ekuitas.

(3) Pengaruh dari suatu kumulatif dari perubahan suatu

kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan

mendasar sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan terkait.

(4) Transaksi suatu modal dengan pemilik dan distribusi

kepada pemilik.
(5) Saldo akumulasi suatu laba atau rugi pada awal dan akhir

periode serta perubahannya.

(6) Rekonsiliasi di antara sebuah nilai yang tercatat dari

masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan

pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan

secara terpisah setiap perubahan.

E. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut (PSAK No.1 : 2009) catatan atas laporan

keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan

dalam laporan posisi keuangan, laporan pendapatan

komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan),

laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas

laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-

pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan

informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria

pengakuan dalam laporan keuangan.

2.2.2. Modal Kerja

2.2.2.1. Pengertian Modal kerja

Pengertian modal kerja yang dikemukakan oleh

(Sawir, 2003) Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

yang dimiliki oleh perusahaan atau dapat pula dmaksudkan

sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai

kegiatan operasi sehari-hari seperti pembelian

bahan baku,
pembayaran listrik, telepon, upah buruh, hutang

dan pembayaran yang lainnya.

Sedangkan menurut (Sutrisno, 2003) Modal kerja

merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting

dalam perusahaan karena tanpa modal kerja perusahaan

tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk menjalankan

aktivisnya.

Menurut (Brigham dan Houston, 2009), modal

kerja merupakan investasi perusahaan pada aktiva jangka

pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan,

piutang usaha dan persediaan.

Menurut (Keown, et al, 2010) mengemukaan

bahwa modal kerja adalah investasi total perusahaan pada

asset lancer atau active yang diharapkan dapat dikonversi

menjadi kas dalam jangka waktu pendek.

Menurut (Subramanyam dan wild, 2010)

menpengertiankan modal kerja adalah asset lancer setelah

dikurangangi kewajiban lancer.

Dari beberapa pengertian modal kerja di atas dapat

disimpulkan bahwa modal kerja sangat penting oleh

perusahaan karena modal kerja merupakan dana yang harus

tersedia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

sehari- hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran

listrik, telepon, upah buruh, hutang, dan pembayaran yang

lainnya.
Menurut (Riyanto, 1995) terdapat tiga konsep

tentang modal kerja yaitu:

(1) Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana

yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana

aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali

dalam bentuk semula atau aktiva dimulai dari yang

tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu

yang pendek. Dengan demikian modal kerja dalam

konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.

(2) Konsep Kualitatif

Dalam konsep ini pengertian modal kerja juga

dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang

yang harus segera dibayar. Dengan demikian maka

sebagian dari aktiva lancar itu harus disediakan untuk

memenuhi kewajiban financial yang harus segera

dibayar dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh

digunakan untuk membayar operasi perusahaan untuk

menjaga likuiditasnya. Oleh karena itu modal kerja

menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang

benar-benar dapat digunakan untuk membayar operasi

perusahaan mampu mengganggu likuiditasnya yaitu yang

merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar.

Modal kerja dalam


pengertian ini sering disebut modal kerja memo

(non working capital)

(3) Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana

dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang

dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan dimaksudkan

untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang

dimaksud adalah pendapatan dalam satu periode accounting

(current income) bukan periode berikutnya (future income)

Dari pengertian tersebut maka terdapat

sejumlah dana yang tidak menghasilkan current income atau

kalau menghasilkan tidak sesuai dengan misi perusahaan

yaitu non working capital, sehingga besarnya modal kerja

adalah: (a) Besarnya kas

(b) Besarnya persediaan

(c) Besarnya piutang (dikurangi bersarnya laba)

Besarnya sebagian dana yang ditanamkan dalam

aktiva tetap (besarnya adalah sejumlah dana yang berfungsi

untuk menghasilkan current income tahun yang

bersangkutan)

Sedangkan bagian piutang yang merupakan

keuntungan adalah tergolong dalam modal kerja potensial

dan sebagian dana yang ditanamkan dalam aktiva

tetap
yang menghasilkan future income (pendapatan tahun-

tahun sesudahnya) termasuk dalam non working capital.

2.2.2.2. Siklus Modal Kerja

Menurut (Tunggal, 1995) Proses pemutaran modal

kerja akan selalu berjalan selama perusahaan masih

beroperasi, modal kerja berputar terus-menerus dalam

perusahaan karena dipakai untuk membiayai operasi sehari-

hari. Proses pemutaran modal kerja itu dinamakan

lingkaran modal kerja, yang akan selalu berputar selama

perusahaan merupakan “going concern” atau masih

berjalan.

Menurut (Tunggal, 1995) analisis tentang lingkaran

modal kerja dimulai dengan kas uang kas ditanam dalam

persediaan dan berbagai alat dan jasa, disamping dibiayai

dari para pemasok dengan kredit, yang kemudian

memerlukan pembiayaan dengan kas. Barang perusahaan

dijual pada para pembeli dengan tunai atau kredit biasa atau

dengan pembayaran wesel/promes dari debitor dan dari

wesel/promes diterima kas. Jadi, proses kas persediaan-

piutang-uang merupakan lingkaran modal kerja dana akan

berputar terus-menerus selama perusahaan itu berjalan.

2.2.2.3. Fungsi Modal Kerja

Menurut (Munawir, 2010) Manfaat modal kerja

adalah :
(1) Modal Kerja itu menampung kemungkinan

akibat buruk yang ditimbulkan karena penurunan nilai

aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang

diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan

nilai persediaan.

(2) Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan

untuk membayar semua utang lancarnya tepat pada

waktunya dan untuk memanfaatkan potongan tunai

dengan menggunakan potongan tunai maka jumlah

yang akan dibayarkan uttuk pembelian barang menjadi

berkurang.

(3) Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan

untuk memelihara “Credit standing” perusahaan yaitu

penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor

akan kelayakan perusahaan untuk memelihara

kredit. Disamping itu modal kerja yang mencukupi

memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi

darurat seperti dalam hal terjadi : pemogokan banjir

dan kebakaran.

(4) Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat

kredit kepada para pembeli. Kadang-kadang

perusahaan harus memberikan kepada para

pembelinya syarat kredit yang lebih lunak dalam

usaha membantu para pembeli yang baik untuk

membiayai operasinya.
(5) Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan

persediaan pada suatu jumlah yang mencukupi untuk

melayani kebutuhan para pembeli dengan lancar.

2.2.2.4. Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja menurut (Widyanti, 1991)

meliputi manajemen kas, manajemen piutang dan

manajemen persediaan.

(1) Manajemen kas, kas dapat diartikan sebagai nilai uang

kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-

pos lain yang dalam rangka waktu dekat dapat

diuangkan sebagai alat pembayaran yang finansial.

Tujuan manajemen kas adalah untuk menentukan

kas minimum yang selalu tersedia agar dapat

memenuhi kewajibannya.

(2) Manajemen piutang, mempunyai tujuan untuk

meningkatkan volume penjualan kredit dan

memperkecil timbulnya resiko rugi dari penjualan

secara kredit tersebut.

(3) Manajemen persediaan. Persediaan barang sangat erat

dengan kegiatan penjualan, produksi dan likuiditas

perusahaan/koperasi.

Menurut (Gitosudarmo, 1992). persediaan

merupakan bagian utama dari modal kerja yang merupakan

aktiva, yang pada setiap saat mengalami

perubahan
persediaan yang tinggi memungkinkan memenuhi

permintaan mendadak, dan persediaan yang terlalu tinggi

akan menyebabkan koperasi membutuhkan modal keja

yang besar pula.

Menurut (Baswir, 2000) persediaan adalah barang-

barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk

dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi

produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tingg.

2.2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal

Kerja

Menurut (Tunggal, 1995) kebutuhan perusahaan

akan modal tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :

(1) Sifat atau Jenis Perusahaan

Kebutuhan modal kerja tergantung pada jenis

dan sifat dariusaha yang dijalankan perusahaan.

(2) Waktu yang diperlukan untuk memproduksi

dan memperoleh barang yang akan dijual.

Ada hubungan langsung antara jumlah modal

kerja dan jangka waktu yang diperlukan untuk

memproduksi barang yang akan dijual pada pembeli.

Makin lama waktu yang diperlukan untuk

memperoleh barang, atau makin lama waktu yang

diperlukan untuk memperoleh barang dari luar negeri,

jumlah modal kerja yang diperlukan makin besar.


(3) Cara-cara atau syarat-syarat pembelian dan penjualan

Kebutuhan modal kerja perusahaan dipengaruhi

oleh syarat pembelian dan penjualan. Makin banyak

diperoleh syarat kredit untuk membeli bahan dari

pemasok maka lebih sedikit modal kerja yang

ditanamkan dalam persediaan. Sebaliknya, semakin

longgar syarat kredit yang diberikan pada pembeli

maka akan lebih banyak modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang.

(4) Perputaran persediaan

Makin cepat persediaan berputar maka makin

kecil modal kerja yang diperlukan. Pengendalian

persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara

jumlah, jenis, dan kualitas barang yang sesuai dan

mengatur investasi dalam persediaan. Disamping itu

biaya yang berhubungan dengan persediaan juga

berkurang.

(5) Perputaran piutang

Kebutuhan modal kerja juga dipengaruhi jangka

waktu penagihan piutang. Apabila penagihan piutang

dilakukan secara efektif maka tingkat perputaran

piutang akan tinggi sehingga modal kerja tidak akan

terikat dalam waktu yang lama dan dapat segera

digunakan dalam siklus usaha perusahaan.


(6) Siklus Usaha (Konjungtur)

Dalam masa “prosperti” (konjungtur tinggi),

perusahaan akan berupaya untuk membeli barang

mendahului kebutuhan untuk memperoleh harga yang

rendah dan memastikan adanya persediaan yang

cukup, sehingga dalam masa tersebut diperlukan

modal kerja yang besar. Sebaliknya, dalam masa

“depresi” (konjungtor menurun) maka volume usaha

turun dan banyak perusahaan harus menukar

persediaan dan piutang menjadi uang.

(7) Musim

Apabila perusahaan tidak dipengaruhi musim,

maka penjualan tiap bulan rata-rata sama. Tetapi jika

pipengaruhi musim, perusahaan memerlukan

sejumlah modal kerja yang maksimum untuk jangka

relatif pendek.

Ada 2 macam musim :

(a) Musim dalam hal produktif hanya dilakukan

dalam bulan-bulan tertentu saja sedangkan dalam

bulan lain tidak ada produksi atau sedikit

produksinya.

(b) Musim dalam hal penjualan, yaitu

penjualan hanya dilakukan dalam bulan-bulan

tertentu saja,
sedangkan dalam bulan lain penjualan tidak

begitu banyak.

2.2.3. Likuiditas

2.2.3.1. Pengertian Likuiditas

Likuiditas menurut (Brigham dan Houston, 2009)

likuiditas merupakan hubungan antara kas dan aktiva lancar

lainya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya.

Sedangkan menurut (Riyanto, 1995) adalah

berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang

segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat

likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat

merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang

bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan

membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi atau dengan

kata lain perusahaan tersebut belum tentu memiliki

kemampuan membayar.

Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan

membayar sedemikian besarnya sehingga mampu

memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang segera harus

dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut

adalah likuid, dan sebaliknya yang tidak mempunyai

kemampuan membayar adalah illikuid.


Menurut (Moejadi, 2006) mengemukakan bahwa

istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban- kewajiban

keuanganya dalam jangka waktu pendek atau yang segera

harus di bayar.

Menurut (Munawir, 2001) likuiditas adalah

menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan pada saat ditagih. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka

pendeknya yang segera harus dipenuhi.

2.2.3.2. Manfaat Likuiditas

Menurut (Kasmir, 2012,) adapun tujuan dan

manfaat dari Rasio likuiditas yaitu, sebagai berikut :

(1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban atau utaang yang segera jatuh tempo pada

saat ditagih.

(2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara

keseluruhan.
(3) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan sediaan atau piutang.

(4) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah

sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

(5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang

tersedia untuk membayar utang.

(6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang

berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.

(7) Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas

perusahaan dari waktu ke waktu dengan

membandingkannya untuk beberapa periode.

(8) Untuk melihat kelemahan yang dimiliki

perusahaan dari masing- masing komponen yang

ada di aktiva lancar dan hutang lancar.

(9) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk

memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio

likuiditas yang ada pada saat ini.

2.2.3.3. Komponen Likuiditas

Menurut (Engle dan Lange) di dalam likuiditas

terdapat 3 komponen dasar, yaitu kerapatan, kedalaman dan

reseliensi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait

guna menjaga tingkat likuiditas dan stabilitas ekonomi

pada suatu perusahaan.


(1) Kerapatan, yaitu jarak yang terjadi antara harga

normal suatu barang dengan harga yang disetujui.

(2) Kedalaman, yaitu jumlah atau volume barang yang

dijual dan di beli pada tingkat harga tertentu.

(3) Resiliensi, yaitu tingkat kecepatan perubahan

harga kearah harga efisien setelah terjadi

penyimpangan atau ketidak stabilan harga.

2.2.3.4. Rasio Likuiditas

Menurut (Munawir, 2002) suatu perusahaan

dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat

apabila mampu :

(1) Memenui kewajiban-kewajibannya tepat waktunya,

yaitu pada waktu di tagih (kewajiban keuangan

terhadap pihak luar)

(2) Memelihara modal kerja atau likuiditas yang cukup

untuk operasi normal

(3) Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan.

(4) Memelihara tingkat kredit yang

menguntungkan.

2.4.4.1. Jenis – Jenis Rasio Likuiditas

(1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (Current Ratio), menurut

(Tunggal, 1995) Current Ratio biasanya digunakan

sebagai alat untuk mengukur keadaan likuiditas suatu

perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk


dapat mengetahui dan menduga sampai dimanakah

kiranya kita, apabila memberikan kredit berjangka

pendek kepada seorang nasabah, dapat merasa aman

atau tidak. Dasar perbandingan tersebut dipergunakan

sebagai alat petunjuk, apakah perusahaan yang

mandapat kredit itu kira-kira akan mampu

ataupun tidak untuk memenuhi kewajibannya

untuk melakukan pembayaran kembali atau pada

pelunasan pada tanggal yang sudah ditentukan. Dasar

perbandingan itu menunjukan apakah jumlah aktiva

lancar itu cukup melampaui besarnya kewajiban

lancar, sehingga dapatlah kiranya diperkirakan

bahwa, sekiranya pada suatu ketika dilakukan

likuiditas dari aktiva lancar dan ternyata hasilnya

dibawah nilai dari yang tercantum di neraca, namun

masih tetap akan terdapat cukup kas ataupun yang

dapat dikonversikan menjadi uang kas di dalam

waktu singkat, sehingga dapat memenuhi

kewajibannya. Rasio lancar (Current ratio) yang

tinggi maka makin baiklah posisi para kreditor, oleh

karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa

utang perusahaan itu akan dapat dibayar pada

waktunya. Hal ini terutama berlaku bila pimpinan

perusahaan menguasai pos-pos.


Modal kerja yang ketat/dengan semestinya.

Dilain pihak ditinjau dari sudut pemegag saham suatu

current ratio yang tinggi tak selalu paling

menguntungkan, terutama bila terdapat saldo kas

yang kelebihan dan jumlah piutang dan

persediaan adalah terlalu besar.

Menurut (Tunggal, 1995) Pada umumnya

suatu rasio lancer (current ratio) yang rendah lebih

banyak mengandung risiko dari pada suatu rasio

lancer (current ratio) yang tinggi, tetapi kadang-

kadang sutau current ratio yang rendah malahan

menunjukkan pimpinan perusahaan menggunakan

aktiva lancar sangat efektif. Yaitu bila saldo

disesuaikan dengan kebutuhan minimum saja dan

perputaran piutang dari persediaan ditingkatkan

sampai pada tingkat maxsimum. Jumlah kas yang

diperlukan tergantung dari besarnya perusahaan dan

terutama dari jumlah uang yang diperlukan untuk

membayar utang lancar, berbagai biaya rutin dan

pengeluaran darurat.

Rumus rasio lancar (current ratio) sebagai berikut :

Aktiva Lancar
Current Ratio = X 100%
Hutang Lancar
(2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini disebut juga sebagai acid test

ratio, yaitu perbandingkan antara aktiva lancar

dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir,

2001). Rasio ini merupakan ukuran kemampuan

ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya dengan tidak memperhitungkan

persediaan, karena menganggap persediaan

memerlukan waktu lama untuk direalisir menjadi kas,

walaupun pada kenyataannya mungkin persediaan

lebih likuid dari piutang. Rasio ini lebih tajam dari

pada rasio cepat (current ratio) karena hanya

membandingkan aktiva yang sangat likuid. Jika

current ratio tinggi tapi quick ratio rendah, hal

ini menunjukkan adanya investasi yang sangat besar

dalam persediaan.

Rumus rasio cepat (quick ratio) adalah:

Aktiva Lancar- Persediaan


Quick Ratio = X 100%
Utang Lancar

(3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas (Cash Ratio) menurut (Moeljadi,

2006) menggambarkan kemampuan kas yang

dimiliki perusahaan dalam menjamin hutang

lancarnya. Rasio tersebut menggambarkan tingkat

kemampuan yang
sebenarnya dibandingkan dengan rasio-rasio yang

lain. Hal ini disebabkan kas merupakan komponen

alat likuid yang paling likuid dan fleksibel sehingga

setiap saat dapat digunakan.

Rumusan dari rasio kas (cash ratio) adalah:

Cash + Marketable security


Cash Ratio = X 100%
Currentiliabilities

2.2.4. Profitabilitas

2.2.4.1. Pengertian Profitabilitas

Menurut (Kasmir, 2010) rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Menurut (Munawir, 2010)

Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba pada periode tertentu.

Menurut (Brigham dan Houston, 2006) profitabilitas adalah

hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut (Tobing dan

Talankky,

2004) profitabilitas adalah kemampuan memperoleh laba,

kemampuan persero untuk memperoleh laba dan

potensi untuk memperoleh penghasilan pada masa yang

akan datang yang dapat diukur dengan Return On Equity

(ROE) dan Return On Assets (ROA). Menurut (Sawir,

2005) profitabilitas adalah hasil akhir bersih dan berbagai

kebijakan dan keputusan manajemen. Menurut (Riyanto,


2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut

(Sartono, 1998) profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Menurut

(Tampubolon, 2013) mengatakan bahwa rasio ini

tergantung dari informasi akuntansi laporan keuangan.

Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio

digunakan untuk mengukur pendapatan menurut laporan

Laba Rugi dengan nilai buku investasi.

2.2.4.2. Rasio Profitabilitas

Menurut (Kasmir, 2014) secara umum terdapat empat

jenis utama yang digunakan dalam menilai tingkat

profitabilitas, di antaranya: Rasio profitabilitas yang

digunakan pada umumnya adalah:

(1) Margin Laba atas penjualan (Profit Margin On Sales)

Rasio ini mengukur jumlah laba bersih pernilai

dolar

penjualan, yang dihitung dengan membagi laba


bersih

dengan penjualan. Rumusnya adalah


:

EAT
Profit Margin On Sales = X 100%
saler

Brigham dan Houston, 2009) Jika suatu perusahaan

memiliki margin laba yang rendah atau masih berada


di bawah angka rata-rata industry, hal ini menunjukkan

karena
tingginya biaya-biaya yang biasanya terjadi karena operasi

perusahaan yang tidak efesien. Margin laba yang

rendah juga merupaka akibat dari penggunaan hutangnya

yang terlalu berlebihan. Jika perusahaan menggunakan

lebih banyak hutang daripada yang lain, maka perusahaan

menggunakan lebih banyak hutang daripada yang lain,

maka perusahaan tersebut akan memiliki beban bunga yang

lebih tingi. Beban bunga tersebut akan menurunkan

laba bersih, dank arena penjualan tetap makka akibanya

margin laba akan menjadi relative rendah. Dalam kasus

seperti ini, perusahaan dengan margin laba yang rendah

mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang

lebih tinggi atas ivestasi pemegang sahamnya karena

penggunaan laverage keuangan.

(2) Tingkat Pengembalian Total Aktiva (Rate of return

on total asset ROA)

Menurut (Brigham dan Houston, 2009) tingkat

pengembalian total aktiva merupakan rasio yang mengukur

antara laba bersih terhadap total aktiva. Rasio ini

sering disebut sebgai earning power of total investmen

yang menunjukkan kemampuan total aktiva menghasilakn

laba bersih yang bersedia bagi pemegang saham biasa

setelah dikurangi beban Bungan pajak. Rumusnya adalah :


EAT
ROA = X 100%
Total Activa

Apabila perusahaan memiliki tingkat pengembalian

yang sangat rendah merupakan akibat dari kemampuan

untuk menghasilkan laba perusahaan yang lebah dan biaya

bunga yang tinggi yang dikarenakan olenh penggunaan

hutangnya yang diatas rata-rata, dimana keduanya telah

menyebabkan laba bersihnya menjadi relative rendah.

(3) Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa (Return

On Equity-ROE)

Tingkat pengembangan ekuitas saham biasa (return

on equity –ROE) kemampuan modal sendiri dalam

menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang

saham biasa (earnings available for common

stockholder’s). rasio ini mengukur tingkat pengembalian

atas investasi dari pemegang saham biasa dan merupakan

rasio akuntasi yang paling penting, atau “jumlah akhir”

(botton line). Para pemegang saham melakukan investasi

untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka.

Rumusnya adalah :

EAT
ROE = X 100%
Equity

Menurut (Moeljadi, 2006) dari penjelasan

mengenai rasio profitabilitas, jelas bahwa margin laba atas

penjualan,
tingkat pengembalian total aktiva dan tingkat

pengembalian ekuitas saham biasa, ketiganya menghitung

kemampuan aktiva untuk menghasilkan laba.

2.3. Kerangka Pikir Penelitian

Modal Kerja merupakan dana yang harus tersedia yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian bahan

baku, pembayaran listrik, telepon, upah buruh, hutang, dan pembayaran

yang lainnya. Unsur-unsur modal kerja meliputi aktiva lancar dan hutang

lancer yang dapat dilihat pada neraca perusahaan. Aktiva lancar terdiri

dari kas, piutang usaha, dan persediaan. Aktiva lancar adalah uang kas dan

aktiva- aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi

menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha

perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun. Sedangkan yang

termasuk dalam hutang lancar adalah hutang usaha dan biaya yang masih

harus dibayar.

Profitabilitas suatu perusahaan atau badan usaha menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas mempunyai

arti yang penting bagi perusahaan yaitu bahwa profitabilitas dapat

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

maka dengan demikian tingkat profitabilitas yang tinggi dapat

merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi. Atau dengan kata lain

profitabilitas merupakan prestasi yang dicapai oleh perusahaan dan

dinyatakan dalam persentase, setelah dibandingkan antara hasil yang

dicapai dengan modal yang digunakan. Model pengukuran yang dipakai


adalah return on assets (ROA). Rasio ini membandingkan hasil yang

dipeoleh dari operasi


perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan

untuk menghasilkan

Modal kerja mempunyai hubungan yang erat dengan

profitabilitas suatu perusahaan, karena berpengaruh terhadap untung ruginya

suatu perusahaan. Modal kerja yang cukup, memungkinkan bagi perusahaan

untuk beroperasi seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami

kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena ada

krisis atau kekacauan keuangan. Begitupun dengan tingkat likuiditas yang

memiliki hubungan terhadap profitabilitas, semakin likuid perusahaan maka

semakin memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam menghasilkan

laba.

Keseimbangan likuiditas dan profitabilitas senantiasa harus

diperhatikan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya yang akan segera jatuh tempo, sedangkan

profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas

yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Tingkat

profitabilitas sangat penting bagi suatu perusahaan karena profitabilitas

dapat mencerminkan kemampuan modal suatu perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan. Kerangka pikir merupakan kegiatan untuk

mencari jawaban dari masalah penelitian yang dirumuskan secara teoritis

dan perlu diuji kebenaranya di lapangan. Pada sebuah penelitian, bagian ini

adalah menggambarkan alur pikir peneliti dalam memberikan penjelasan

kepada orang lain (Agung, 2012). kerangka berfikir pada penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :


Fenomena

Latar Belakang :

Tingkat profitabilitas suatu perusahaan, dipengaruhi oleh banyak fator, salah


satunya modal kerja dan likuiditas.

Landasan Teori Penelitian Terdahulu

1. Teori laporan keuangan 1. Setyadharma dan Januarti,


2. Teori modal kerja 2019, Pengaruh modal kerja
3. Teori likuiditas terhadap profitabilitas
perusahaan
4. Teori profitabilitas
2. Tnius, 2018, Pengaruh modal
erja terhadap profitabilitas pada
PT. Nanjaya mandala sampoerna
Tbk

Variabel Bebas
Modal kerja X1
Likuiditas X2

Variabel Terikat
profitabilitas

Analisis Kuantitatif

 Uji Asumsi Klasik


 Analisis Regresi Linier Berganda
 Uji Hipotesis

Temuan Hasil

Impilkasi Hasil

Kesimpulan dan saran

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian


2.4. Konsep Hipotesis

Menurut (Sugiyono,2013) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Kerangka konsep dalam penelitian ini

dapat

dilihat pada gambar 2.2

Modal Kerja
(Working Capital
Tunover)
Profitabilitas
(Return On assess)
Likuiditas
(current ratio)

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep maka terbentuk hipotesis

H1 : Ada pengaruh yang positif antara modal kerja terhadap

profitabilitas. H2 : Ada pengaruh yang positif antara likuiditas terhadap

profitabilitas.

H3 : Ada pengaruh yang positif antara modal kerja dan likuiditas

terhadap profitabilitas.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2012) Metode penelitian adalah cara ilmiah

untuk mendapatkan laba yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya

dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah.

Menurut (Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa studi empiris

adalah sebagai berikut Studi empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati

dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Penelitian atas pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap

profitabilitas , dilakukan dengan metode pendekatan deskriptif dan

verifikatif dengan menggunakan data kuantitatif.

Menurut (Nazir, 2011) metode deskriptif adalah : Suatu metode

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Metode

ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel

penelitian secara independen.

Menurut (Nazir, 2011) metode penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan ksualitas antar variabel melalui suatu pengujian


hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat

hasil
pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima. Objek

dalam penelitian ini adalah modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas.

Model penelitian merupakan abstraksi fenomena yang diteliti. Sesuai

dengan judul skripsi yaitu pengaruh modal kerja dan Likuiditas

terhadap profitabilitas

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menurut (Iskandar, 2008) adalah situasi dan kondisi

lingkungan dan tempat yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Sedangkan menurut (Moeleong, 2000) dalam penentuan lokasi penelitian

cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori

substantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan

kenyataan yang ada dilapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan

praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan

dalam penentuan lokasi.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

Peneliti memilih di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun

2017 -2018.

3.3. Populai dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2012) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur industry dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI pada tahun 2017 - 2018.

3.3.2. Sampel

Menurut (Husaini dan Setiady, 2006) sampel adalah bagian

yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya darah

generalisasi. Sampel penelitian yang di ambil adalah

laporan keuangan 24 perusahaan manufaktur industry dasar dan

kimia dari

tahun 2017-2018 yang diambil dari www.idx.co.id

Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Manufaktur
No Kode Nama Perusahaan
1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk
4 BTON Betonjaya Menunggal Tbk
5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
6 CTBN Citra Tubindo Tbk
7 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
8 EKAD Ekadharma Internasional Tbk
9 HERO Hero Supermarket Tbk
10 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
11 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
12 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
14 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
15 KMTR PT. Kirana Megatara Tbk
16 LION Lion Metal Works Tbk
17 MDKI PT Emdeki Utama Tbk
18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
19 PBID PT Panca Budi Idaman Tbk
20 SRSN Indo Acidatama Tbk
21 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
22 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
23 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
24 APLI Asiaplast Industries Tbk
3.3.3. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini metode atau teknik yang digunakan

adalah teknik sampling Bertujuan (Purposive Sampling) yang

menurut (Sugiyono, 2010) pengertiannya adalah: teknik untuk

menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan

tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih

representatif.

Adapun pertimbangan dalam penelitian ini adalah:

1) Perusahaan yang secara konsisten terdaftar dalam BEI periode

2017-2018.

2) Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan dan

dipubikasikan secara lengkap pada periode 2017-2018.

3) Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan secara berkala

4) setiap tahun dalam jangka waktu penelitian 2017 – 2018.

5) Perusahaan yang mempunyai nilai Working Capital Turnover

(WCT), Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) selama

periode 2017 –2018.

Hasil dari pertimbangan atau kriteria sampel yang ditentukan di

atas, didapatkan sejumlah sampel perusahaan manufaktur industry

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI pada tahun 2017 –

2018 sebagai berikut:

3.4.Sumber Data

Jenis data yang di pakai adalah data sekunder, berupa data-

data laporan keuangan dari tahun 2017-2018.


3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode studi pustaka yang berarti ada dan tidak perlu dikumpulkan

sendiri oleh peneliti. Data sekunder yaitu berupa laporan keuangan

tahun

2017-2018.

3.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian


Variabel Indikator Item

Modal Kerja (Sumber : Riyanto, 2010) (Sumber : Riyanto, 2010)


X1
Pada dasarnya modal kerja selalu dalam keadaan

Working Capital Turnover = operasi atau berputar selama perusahaan yang

Penjualan bersangkutan dalam keadaan usaha priode

(Aktiva lancar – Hutang Lancar) perputaran modal kerja sampai saat dimana kas

diinvestasikan dalam komponen-komponen modal

kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.

Likuiditas (Sumber : Mamduh, 2009) (Sumber : Swastha dan Handoko, 2001) Rasio
X2
likuiditas atau sering di sebut rasio modal kerja

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

Current Ratio = seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya


Aktiva Lancar
X 100% adalah dengan membandingkan dengan seluruh
Hutang Lancar
komponen yang ada di aktiva lancar dengan

komponen di pasif lancar (utang jangka pendek)

Profitabilitas (Sumber : Mamduh, 2009) (Sumber : Sutrisno, 2009)


Y1
Rasio Profitabilitas adalah keuntungan yang

Return On Assets = merupakan hasil dari kebijakan yang diambil

Laba Bersih manajemen rasio profitabilitas digunakan untuk


X 100%
Total Assets mengukur seberapa besar keuntungan yang dpat di

peroleh perusahaan. Semakin besar tingkat

keuntungan menunjukkan semakin baik


manajemen dalam mengelola perusahaan.
3.7. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu analisis

terhadap data-data yang berbentuk angka-angka untuk mengetahui pengaruh

antar variabel. Alat yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini menggunakan analisis secara digital menggunakan program

SPSS for windows ver 26. Langkah-langkah dalam menganalisis data

penelitian adalah sebagai berikut :

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik terdapat beberapa pengujian

yang harus dilakukan yaitu, uji Heteroskedastisitas dan uji

Normalitas.

(1) Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016) Uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskesdastisitas, yakni variance dan residual satu

pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap .

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu dengan uji grafik dan dengan uji statistik. Dasar

pengambilan keputusan menggunakan uji statistik adalah

dengan melihat nilai signifikan. Apabila nilai signifikan lebih

dari 0,05 maka tidak terjadi heteoskedastisitas.


Cara kedua uji heterokedastisitas menggunakan

uji grafik adalah sebagai berikut :

a) Apabila titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar

angka pada sumbu Y serta tidak ada pola yang jelas

mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

b) Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk

pola yang teratur mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

(2) Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2016) Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal, berpendapat bahwa “u Uji t

dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti

distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik.

Menurut (Ghozali, 2011) untuk mendeteksi dapat

dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu

diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan uji

normalitas menggunakan uji grafik adalah sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis tersebut, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi linier berganda. Digunakan

analisis regresi linier berganda karena penelitian ini

menggunakan lebih dari satu variabel. Analisis regresi linier

berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas terhadap

variabel terikat. (Wijaya,2010) berpendapat “regresi linier

berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu

independent variable terhadap dependent variable.”

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi atau

dinaik turunkan nilainya (Sugiyono, 2014)

Dalam penelitian ini analisis regresi linier

berganda digunakan bertujuan untuk menunjukkan hubungan

antara terhadap. Persamaan regresi linear berganda dalam

penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan :

Y = Profitabilitas

α = Konstanta

X1 = Modal Kerja
X2 = Likuiditas

β1,β2, = Koefisien garis regresi

e = error / variabel pengganggu.

3.7.3 Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan

antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2 dan (Modal

Kerja dan Likuiditas) benar-benar berpengaruh terhadap variabel

Y (Profitabilitas) secara terpisah atau parsial. Hipotesis yang

digunakan dalam pengujian ini adalah:

Ho :Variabel Modal Kerja dan Likuiditas secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas

Ha : Variabel Modal Kerja dan Likuiditas secara

parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas

Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua

cara. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan

membandingkan nilai T tabel dengan nilai T hitung. Apabila

nilai T hitung > T tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebaliknya, apabila nilai T hitung < T tabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Cara kedua adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu:

1) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho


ditolak dan Ha diterima.

Gambar 3.1 Kurva Uji t

b. Uji F

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui

tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:

Ho :Variabel Modal Kerja dan Likuiditas secara simultan

tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas

Ha :Variabel Modal Kerja dan Likuiditas secara

simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas

Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua

cara. Cara yang pertama adalah dengan membandingkan nilai F

tabel dengan F hitung. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila F hitung < F tabel,

maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu:

1) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan

Ha ditolak.
2) Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Gambar 3.3 kurva uji F


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Perumda BEI

Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat

memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam

upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional.Bursa Efek

Jakarta berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal

lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal

Indonesia yang stabil.

Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek

di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan

pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek pertama Indonesia

didirikan di batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal

sebagai Jakarta saat ini.

Bursa batavia sempat ditutup selama periode Perang Dunia

Pertama dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain Bursa Batavia,

pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa Pararel di

Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa ini dihentikan lagi

ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada

1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan

kemerdekaan, Bursa Saham di buka lagi di Jakarta dengan

memperdagangkan Saham dan Obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan

Bursa Saham kemudian dihentikan


lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada

tahun 1956.

Tidak sampai tahun 1977, Bursa Saham kembali dibuka dan

ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi

baru dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan

kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai

puncaknya pada tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar

finansial dan sektor swasta.

Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi

menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).Swastanisasi Bursa Saham

menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam

menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22

Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading

System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomasi yang

menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat

memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih

besar dan lebih menjamin kegiatan pasar modal yang fair dan

transparan dibanding sistem perdagangan manual.

4.1.2 Visi dan Misi BEI

Untuk mendukung tujuan perusahaan, maka visi dari BEI ini

adalah :

a. Visi

Menjadikan bursa yang kompetitif dengan kredibilitas


tingkat dunia
b. Misi

Menciptkan Daya Saing untuk menarik investor dan

Perusahaan tercatat, melalui pemberdayaan Anggota Bursa,

penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good

governance.
4.1.1 Struktur Organisasi BEI

Gambar 4.1 Struktur organisasi

60
4.2 Deskripsi Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengelolaan suatu produk yang mengolah dari bahan mentah menjadi

barang jadi. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia semakin banyak dari periode ke periode, walaupun

terdapat beberapa perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal

untuk sementara akibat imbas dari krisis ekonomi.

Jenis perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terbagi menjadi

beberapa sektor diantaranya sektor industry dasar dan kimia, sektor aneka

industry dan otomatif, dan sektor industry barang konsumsi yang masing-

masing sektor memiliki sub sektor di dalamnya. Adapun yang termasuk

ke dalam perusahaan manufaktur industry dasar dan kimia adalah:

Tabel 4.1
Daftar Perusahaan Manufaktur Di BEI
No Kode Nama Perusahaan
1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk
4 BTON Betonjaya Menunggal Tbk
5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
6 CTBN Citra Tubindo Tbk
7 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
8 EKAD Ekadharma Internasional Tbk
9 HERO Hero Supermarket Tbk
10 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
11 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
12 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
14 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
15 KMTR PT. Kirana Megatara Tbk
16 LION Lion Metal Works Tbk
17 MDKI PT Emdeki Utama Tbk
18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
19 PBID PT Panca Budi Idaman Tbk

61
20 SRSN Indo Acidatama Tbk
21 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
22 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
23 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
24 APLI Asiaplast Industries Tbk
(Sumber: www.idx.co.id data diolah 2020)

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heterokedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016) Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas, yakni

variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat

tetap. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dengan

scretterplot

Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas (Uji ScatterPlot)
Dari Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas (Uji Scatterplot)

diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk

pola tertentu. Hal ini menandakan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.

b. Uji Normalitas

Menurut (Gazali, 2011) untuk mendeteksi dapat dilakukan

dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik.

Dasar pengambilan keputusan uji normalitas menggunakan uji

grafik adalah sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal

dan tidak mengikuti arah garis tersebut, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Berikut ini adalah hasil gambar


plot

Gambar 4.3
P-Plot Uji Normalitas
Dari gambar 4.3 P-plot uji normalitas dapat dilihat bahwa

sebaran data membentuk garis mengikuti garis diagonal

maka dengan demikian dapat di simpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi berganda dengan

menggunakan program SPSS versi 26 didapatkan hasil sebagai

berikut :

Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
a
coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) ,004 ,004 1,039
WCT ,002 ,001 ,355 2,614
CR ,004 ,002 ,374 2,759
a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel

4.3 kolom Unstandardized Coefficients bagian B

diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan :

Y = Profitabilitas

α = Konstanta

X1 = Modal Kerja
X2 = Likuiditas

β1,β2, = Koefisien garis regresi

e = error / variabel pengganggu.

Dapat diketahui bahwa :

Profitabilitas = 0,004 + 0,002x1 + 0,004x2 + e

Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai arti yang dapat

disampaikan sebagai berikut :

1. WCT (X1) = 0,002 artinya apabila terjadi kenaikan pada variable

WCT dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan ROA sebesar

0,002 dimana faktor lainya dalam keadaan konstan nol.

2. CR (X2) = 0,004 artinya apabila terjadi kenaikan pada variable

CR dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan ROA sebesar

0,004 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

4.5.2 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan

antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2 dan (Modal

Kerja dan Likuiditas) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y

(Profitabilitas) secara terpisah atau parsial.

Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan Cara

membandingkan nilai t tabel dengan nilai t hitung. Apabila nilai t

hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebaliknya, apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima dengan taraf signifikasi < 0,05.


Tabel 4.4
Hasil Uji t
a
Coefficients
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Si
1 (Constant) ,004 ,004 1,039 ,3
WCT ,002 ,001 ,355 2,614 ,0
CR ,004 ,002 ,374 2,759 ,0
a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.5
Titik didtribusi T Tabel
Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959

Df : degree of freedom

N : jumlah sampel

K : jumlah variable bebas

Maka df = 48 – 2 - 1 = 45

1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai t hitung > ttabel (2,614 > 2,014)

dan taraf signifikasi 0,012 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho

ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas.

2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai t hitung > ttabel (2,759 > 2,014)

dan taraf signifikasi 0,008 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho


ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Likuiditas Terhadap

Profitabilitas.

4.5.3 Uji F

Dalam penelitian ini disertakan pengujian simultan (Uji F)

untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu dengan Cara

membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Apabila nilai Fhitung >

Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya apabila

Fhitung

< Ftabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Tabel 4.6
Uji Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,002 2 ,001 5,957 ,
Residual ,009 45 ,000
Total ,011 47
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), CR, WCT

Tabel 4.7
F Tabel
Df untuk penyebutan N2 Df untuk pengambilan N1
1 2 3 4 5

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45


41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42

Berdasarkan table di atas nilai Fhitung > Ftabel (5,957 > 3,20) dan

taraf signifikasi 0,005 > 0,05 maka Ha di terima dan Ho ditolak

yang artinya bahwa secara simultan ada pengaruh Modal Kerja dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas.


4.5 Pembahasan

Dari penelitian yang dilakukan peneliti dengan menggunakan

metode kuantitatif statistik dan perhitungan analisis regresi linier

berganda melalui uji f dan uji t, dapat di sampaikan sebagai berikut.

1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai thitung > ttabel (2,614 > 2,014) dan

taraf signifikasi 0,012 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dilihat

dari kondisi lapangan bahwa jika ingin meningkatkan profitabilitas

suatu perusahaan maka suatu perusahaan harus meningkatkan

pengelolahan modal kerja dan semakin besar modal yang di

kelola semakin besar pula tingkat profitabilitas sebuah perusahaan,

yang artinya bahwa ada pengaruh Modal Kerja terhadap Profitablitas.

2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai Thitung > Ttabel (2,759 > 2,014)

dan taraf signifikasi 0,008 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho

ditolak. Hal ini didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh

Richard, et al. (2013) studi kasus pada Ghana Stock Exchangeyang

menyebutkan bahwa rasio lancar berpengaruh signifikan positif

terhadap profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan memiliki

aktiva lancar yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga

mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula.

3. Pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas


Berdasarkan table di atas nilai Fhitung > Ftabel (5,957 >

3,20) dan taraf signifikasi 0,005 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho

ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas

Terhadap Profitabilitas.

Dengan adanya Modal Kerja yang tinggi maka untuk

meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan akan lebih cepat dan

karena tingkat likuiditas yang tinggi maka akan memicu

perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode

kuantitatif statistik dan perhitungan analisis regresi linier berganda melalui

uji f dan uji t, dapat di sampaikan sebagai berikut.

1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai thitung > ttabel (2,614 > 2,014)

dan taraf signifikasi 0,012 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Dilihat dari kondisi lapangan bahwa jika ingin meningkatkan

profitabilitas suatu perusahaan maka suatu perusahaan harus

meningkatkan pengelolahan modal kerja dan semakin besar modal yang

di kelola semakin besar pula tingkat profitabilitas sebuah perusahaan,

yang artinya bahwa ada pengaruh Modal Kerja terhadap Profitablitas.

2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai Thitung > Ttabel (2,759 > 2,014) dan

taraf signifikasi 0,008 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho ditolak. Hal ini

didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh Richard, et al. (2013)

studi kasus pada Ghana Stock Exchangeyang menyebutkan bahwa rasio

lancar berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Hal tersebut

dikarenakan perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari

kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang

tinggi pula.
3. Pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas

Berdasarkan table di atas nilai Fhitung > Ftabel (5,957 > 3,20) dan

taraf signifikasi 0,005 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho ditolak yang

artinya bahwa ada pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap

Profitabilitas.

Dengan adanya Modal Kerja yang tinggi maka untuk meningkatkan

profitabilitas suatu perusahaan akan lebih cepat dan karena tingkat

likuiditas yang tinggi maka akan memicu perusahaan untuk meningkatkan

profitabilitas.

5.1. Saran

1. Modal kerja merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan, sehingga patut untuk

di perhatikan.

2. Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa implikasi dari

penelitian ini yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan yang dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya.

3. Bagi Perusahaan Bagi pihak manajemen perusahaan yang tergabung

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya diharapkan untuk lebih

memperhatikan dalam pengelolaan modal kerja, likuiditas

terhadap tingkat mendapatkan laba (Profit).

4. Bagi pihak investor dapat menjadikan penelitian ini sebagai

bahan informasi untuk mengetahui kinerja keuangan terkait pengelolaan

aset perusahaan dalam memperoleh laba sebagai alternatif dalam

pengambilan keputusan investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang

lebih tinggi dan tidak salah dalam melakukan investasi.


5. Bagi pihak akademisi penelitian ini diharapkan mampu memberikan

bukti secara empiris dan dapat memberikan pemahaman terkait

agar dapat menghasilkan data yang lebih normal. Dalam penelitian

selanjutnya, diharapkan peneliti menggunakan metode analisis yang

berbeda dan mencari teori yang relevan sesuai dengan perkembangan dan

keadaan saat ini.


DAFTAR PUSTAKA

Accounting Principles Board. (1970). Apb Statement No.4 Basic Concepts And

Accounting Principles Underlying Financial Statement Of Business

Enterprises. Aicpa.

Accounting Principles Board. 1970. Intangible Assets, APB Opinion


17.

American Institute of Certified Public Accountants. New York: NY

Agnes Sawir 2003. Manajemen keuangan teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Agus, Sarto 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi ke empat.

Yogyakarta BEF.

Budi Rahardjo 2004. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manager N0nkeuangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

C. Handoyo Wibisono. 1997. Manajemen Modal Kerja. Andi Offset :

Yogyakarta. Darsono dan Ashri 2005. Pedoman Praktis Memahami

Laporan Keuangan.

Jakarta : Salemba Empat.

Dida Adi Setyadharma dan Indra Januarti 2019. Pengaruh Modal Kerja
Terhadap

Profitabilitas Perusahaan. Vol 8 pp:1-10.

Empat.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan

Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


Gitman, L. J. (2006). Principles of Managerial Finance. 17th Edition.

Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company.

Gujarati, N. D., dan Porter, D. C. (2009). Basic Econometrics. 5th Edition.

Singapore: Mc Graw Hill Internationa.

Hamja, Y. (2014). Ekonometri. Edisi Revisi. Jakarta: Global Future.

Hasan, I. (2010). Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi

Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Horne, James C. Van and John, M. Wachowicz, 1997, Prinsip-Prinsip

Manajemen Keuangan, Edisi kesembilan. Salemba empat : Jakarta.

Husaini, U., dan Setiady, A. P. (2006). Pengantar Statistika. Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ikatan Akuntan Indonesia (2002), Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba

Ikatan Akuntan Indonesia 2009, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 :

Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Keown, E. A., Martin, J. D., Petty, J. W., dan JR, D. F. (2010). Manajemen

Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesepuluh.

Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kodithuwakku, S. (2015). Impact of Working Management on Profitability:

A Study on Listed Manufacturing Companies in Colombo Stock

Exchange. International Conference on Business Management, pp. 1-

13.
Kurnia Rahmawati, Jeni Susyanti dan Afi Rachmat Slamet 2018. Pengaruh

Resiko Pembiayaan dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada

Perbankan Syariah. pp: 52-61

Moeljadi. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan

Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media

Publishing.

Munawir, S. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Nelwati Tnius 2018. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Vol 4 pp: 66-79

Niresh, J. A., dan Velnampy, T. (2014).Firm Size and profitability: A Study

of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka. International

Journal of Business and Management, Vol. 9, pp 57-64.

Nita Melisa Desiani Puspitasari, Yusup Iskandar dan Mujaddid Faruk 2019.

Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Suatu

Studi Pada PT XL Axiata Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2007-2017). Vol 1 pp: 74-90.

Purwanto, dan Suharyadi. (2013). Statistika. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba

Empat.

Putri Wulandari dab Robinhot Gultom 2018. Pengaruh Likuiditas, Aktivitas dan

Pertumbuhan Industri Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2017, Vol. 4 pp: 101-110.


Riyanto, B. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Rudianto, 2012, Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan

Keuangan, Penerbit : Erlangga, Jakarta

Sartono, A. (2011).Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Sawir, A. (2008). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT.

Raja Grafindo .

Subramanyam, dan Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono,A. (2009).Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan.

Jakarta: PT. Grasindo.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Edisi

Pertama. Yogyakarta: ANDI Offset.

Sumarsono, Sony. (2007). Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Latihan. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan

Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


Tampubolon, P. M. (2013). Manajemen Keuangan (Finance Management).

Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Van Horne, J. C., dan Wachowicz, J. M. (2008). Fundamentals of Financial

Management. 12th Edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Wiagustini, N. L. (2010). Dasar- dasar Manajemen Keuangan.

Denpasar: Udayanan University Press.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika, Pengantar dan Aplikasinya.

Yogyakart: Ekonosia FEUII.

Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Satistika dengan

EViews. Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIM YKPN.


Lampiran

3. Tabulasi data keuangan sebelum diolah

Penjualan
No Kode Nama Perusahaan
2017 2018
Polychem Indonesia Rp Rp
1 ADMG Tbk 102.443.443 108.098.797
Rp Rp
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk 173.988.816.951 205.056.097.188
Alumindo Light Metal Rp Rp
3 ALMI Industry Tbk 842.690.179.064 954.248.652.659
Rp Rp
4 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 62.096.486.030 60.441.724.092
Asahimas Flat Glass Rp Rp
5 AMFG Tbk 920.954.000 1.080.353.000
Asiaplast Industries Rp Rp
6 APLI Tbk 85.492.639.256 103.223.847.383
Rp Rp
7 ARNA Arwana Citramulia Tbk 441.483.489.358 494.715.457.628
Betonjaya Menunggal Rp Rp
8 BTON Tbk 22.576.615.720 29.240.043.590
Charoen Pokphand Rp Rp
9 CPIN Indonesia Tbk 12.013.565.000 11.855.103.000
Rp Rp
10 CTBN Citra Tubindo Tbk 7.715.074 17.626.680
Duta Pertiwi Rp Rp
11 DPNS Nusantara Tbk 26.296.290.650 32.312.300.550
Ekadharma Rp Rp
12 EKAD Internasional Tbk 149.948.722.997 139.307.983.601
Rp Rp
13 HERO Hero Supermarket Tbk 3.109.144.000 3.044.511.000
Champion Pacific Rp Rp
14 IGAR Indonesia Tbk 184.741.358.197 198.473.389.121
PT Impack Pratama Rp Rp
15 IMPC Industri Tbk 269.074.454.527 317.169.731.782
Keramika Indonesia Rp Rp
16 KIAS Assosiasi Tbk 220.805.936.098 212.906.185.198
PT. Kirana Megatara Rp Rp
17 KMTR Tbk 3.626.761.531.139 2.637.446.642.531
Rp Rp
18 LION Lion Metal Works Tbk 89.032.710.421 10.493.409.834
Rp Rp
19 MDKI PT Emdeki Utama Tbk 77.410.000 101.824.000
Pelat Timah Nusantara Rp Rp
20 NIKL Tbk 36.588.616 43.778.793
PT Panca Budi Idaman Rp Rp
21 PBID Tbk 817.029.874.000 985.951.011.000
Rp Rp
22 SRSN Indo Acidatama Tbk 132.007.834.000 144.320.106.000
Intanwijaya Rp Rp
23 INCI Internasional Tbk 59.706.587.303 80.106.763.176
Indah Kiat Pulp & Rp Rp
24 INKP Paper Tbk 745.975.000 843.715.000

Aktiva Lancar Hutang Lancar


2017 2018 2017 2018
Rp Rp Rp Rp
149.564.786 167.171.586 134.518.424 136.511.260
Rp Rp Rp Rp
348.662.337.262 366.722.064.066 269.278.833.819 279.913.614.105
Rp Rp Rp Rp
1.701.281.476.100 1.977.434.324.686 1.997.411.244.539 2.285.373.287.339
Rp Rp Rp Rp
192.943.940.639 195.406.160.434 690.099.182.411 700.721.527.340
Rp Rp Rp Rp
2.003.321.000 2.035.469.000 2.718.939.000 3.062.089.000
Rp Rp Rp Rp
126.404.952.607 129.505.501.077 171.514.782.371 174.648.909.910
Rp Rp Rp Rp
740.190.524.246 825.484.370.589 571.946.769.034 689.668.715.733
Rp Rp Rp Rp
138.161.399.969 152.051.956.021 28.862.718.177 34.072.021.039
Rp Rp Rp Rp
11.720.730.000 12.916.256.000 9.026.878.000 8.819.768.000
Rp Rp Rp Rp
82.859.435 82.793.879 44.151.213 43.613.239
Rp Rp Rp Rp
181.198.774.207 186.913.197.471 40.655.786.593 44.638.442.426
Rp Rp Rp Rp
417.271.766.887 430.152.079.136 133.949.920.707 127.875.983.977
Rp Rp Rp Rp
2.544.725.000 2.901.514.000 2.164.401.000 2.502.036.000
Rp Rp Rp Rp
396.252.892.753 419.623.881.214 71.075.842.431 94.762.257.672
Rp Rp Rp Rp
1.200.668.597.438 1.257.737.109.918 1.005.656.513.820 1.049.368.131.640
Rp Rp Rp Rp
527.456.425.373 526.347.498.410 340.873.208.857 346.175.014.062
Rp Rp Rp Rp
2.207.392.472.857 2.446.057.271.597 1.972.580.646.799 2.190.875.176.887
Rp Rp Rp Rp
503.156.333.673 508.473.083.710 229.630.859.719 228.206.908.815

79
Rp Rp Rp Rp
294.255.000 304.010.000 104.988.000 111.271.000
Rp Rp Rp Rp
94.640.013 86.234.569 84.476.044 76.637.354
Rp Rp Rp Rp
1.180.832.299.000 1.264.596.104.000 503.770.336.000 516.302.849.000
Rp Rp Rp Rp
422.532.126.000 427.195.551.000 237.220.557.000 232.161.022.000
Rp Rp Rp Rp
145.540.638.781 157.280.059.196 35.408.565.186 41.747.243.545
Rp Rp Rp Rp
3.154.349.000 3.419.238.000 4.416.589.000 4.611.342.000

Laba Bersih Total Assets


2017 2018 2017 2018
Rp Rp Rp Rp
2.765.796.000 2.327.217.000 374.110.303.000 384.684.515.000
Rp Rp Rp Rp
13.748.141.865 10.751.270.456 498.701.656.995 519.862.615.716
Rp Rp Rp Rp
2.919.320.917 9.912.839.456 2.376.281.796.928 2.653.666.711.170
Rp Rp Rp Rp
2.145.641.378 13.470.623.469 1.109.383.971.111 1.106.535.692.571
Rp Rp Rp Rp
18.606.000 36.230.000 6.267.816.000 6.647.196.000
Rp Rp Rp Rp
554.538.544 3.358.035.193 398.698.779.619 397.502.717.999
Rp Rp Rp Rp
40.003.692.000 39.867.966.907 1.601.346.561.573 1.670.839.303.467
Rp Rp Rp Rp
1.855.683.341 8.493.644.445 183.501.650.442 197.174.456.459
Rp Rp Rp Rp
625.447.000 995.324.000 24.522.593.000 25.725.027.000
Rp Rp Rp Rp
5.435.765 1.628.652 149.450.952 146.972.945
Rp Rp Rp Rp
196.008.223 2.274.433.529 308.491.173.960 314.778.220.749
Rp Rp Rp Rp
26.907.303.684 23.268.167.959 796.767.646.172 819.205.827.449
Rp Rp Rp Rp
6.193.000 4.130.000 7.363.144.000 7.696.649.000
Rp Rp Rp Rp
20.741.648.108 16.667.443.215 513.022.591.574 553.376.450.032
Rp Rp Rp Rp
18.856.334.079 24.684.571.415 2.294.677.493.483 2.361.614.412.732

80
Rp Rp Rp Rp
17.525.929.467 26.199.837.231 1.767.603.505.697 1.746.705.473.671
Rp Rp Rp Rp
245.179.783.782 14.494.866.766 3.556.855.509.481 3.789.644.906.335
Rp Rp Rp Rp
5.562.573.482 7.485.599.805 681.937.947.736 687.999.596.637
Rp Rp Rp Rp
14.740.000 4.682.000 867.451.000 878.418.000
Rp Rp Rp Rp
505.875 90.384 126.122.841 118.311.852
Rp Rp Rp Rp
58.161.656.000 79.642.098.000 1.823.684.761.000 1.913.955.427.000
Rp Rp Rp Rp
434.013.000 8.316.864.000 652.726.454.000 655.983.783.000
Rp Rp Rp Rp
3.384.069.258 4.836.299.122 303.788.390.330 316.873.357.581
Rp Rp Rp Rp
85.886.000 155.172.000 7.634.236.000 7.983.514.000

4. Tabulasi Keuangan Setelah Diolah

Variabel
No Kode Nama Perusahaan TH WCT
(RP) CR% ROA%
1 ADMG Polychem Indonesia Tbk 2017 6,81 1,11 0,01
2018 3,53 1,22 0,01
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk 2017 2,19 1,29 0,03
2018 2,36 1,31 0,02
3 ARNA Arwana Citramulia Tbk 2047 2,62 1,29 0,02
2018 3,64 1,20 0,02
4 BTON Betonjaya Menunggal Tbk 2017 0,21 4,79 0,01
2018 0,25 4,46 0,04
5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 2017 4,46 1,30 0,03
2018 2,89 1,46 0,04
6 CTBN Citra Tubindo Tbk 2017 0,20 1,88 0,04
2018 0,45 1,90 0,01
7 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2017 0,19 4,46 0,00
2018 0,23 4,19 0,01
8 EKAD Ekadharma Internasional Tbk 2017 0,53 3,12 0,03
2018 0,46 3,36 0,03
9 HERO Hero Supermarket Tbk 2017 8,17 1,18 0,00
2018 7,62 1,16 0,00
10 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 2017 0,57 5,58 0,04
2018 0,61 4,43 0,03

81
2017 1,38 1,19
11 IMPC PT0,01
Impack Pratama Industri Tbk
2018 1,52 1,20 0,01
12 INCI Intanwijaya Internasional Tbk 2017 0,54 4,11 0,01
2018 0,69 3,77 0,02
13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2017 0,39 2,99 0,02
2018 0,38 3,39 0,01
14 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 2017 1,18 1,55 0,01
2018 1,18 1,52 0,01
15 KMTR PT. Kirana Megatara Tbk 2017 15,45 1,12 0,07
2018 10,34 1,12 0,00
16 LION Lion Metal Works Tbk 2017 0,33 2,19 0,01
2018 0,04 2,23 0,01
17 MDKI PT Emdeki Utama Tbk 2017 0,41 2,80 0,02
2018 0,53 2,73 0,01
18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 2017 3,60 1,12 0,00
2018 4,56 1,13 0,00
19 PBID PT Panca Budi Idaman Tbk 2017 1,21 2,34 0,03
2018 1,32 2,45 0,04
20 SRSN Indo Acidatama Tbk 2017 0,71 1,78 0,00
2018 0,74 1,84 0,01
21 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 2017 -2,85 0,85 0,00
2018 -3,10 0,87 0,00
22 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 2017 -0,12 0,28 0,00
2018 -0,12 0,28 0,01
23 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2017 -1,29 0,74 0,00
2018 -1,05 0,66 0,01
24 APLI Asiaplast Industries Tbk 2017 -1,90 0,74 0,00
2018 -2,29 0,74 0,01
(Sumber : www.idx.co.id )

5. T tabel

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

82
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
6. F table

Titik Persentase Distribusi F untuk


Probabilita = 0,05

df untuk pembilang
df (N1)
untuk
penyeb
ut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(N2)
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Hasil uji statistic regresi liner berganda

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y1

/METHOD=ENTER x1 x2

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Regression

Notes

Output Created 12-APR-2020 13:59:51

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>


N of Rows in Working Data 48
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with


no missing values for
any variable used.

Syntax REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN
STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS


BCOV R ANOVA COLLIN TOL
CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05)
POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y1

/METHOD=ENTER x1 x2

/SCATTERPLOT=(*SRESID
,*ZPRED)

/RESIDUALS
NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:00,39

Elapsed Time 00:00:00,36

Memory Required 1644 bytes

Additional Memory Required for 560 bytes


Residual Plots

86
Variables Created or RES_1 Unstandardized Residual
Modified

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA ,0156 ,01515 48

WCT 1,7035 3,34644 48

CR 2,0504 1,33791 48

Correlations

ROA WCT CR

Pearson Correlation ROA 1,000 ,275 ,299

WCT ,275 1,000 -,213

CR ,299 -,213 1,000

Sig. (1-tailed) ROA . ,029 ,020

WCT ,029 . ,073

CR ,020 ,073 .

N ROA 48 48 48

WCT 48 48 48

CR 48 48 48

87
Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 CR, WCTb . Enter

a. Dependent Variable: ROA

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F
el R Square Square Estimate Change Change

1 ,458a ,209 ,174 ,01376 ,209 5,957

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,002 2 ,001 5,957 ,005b

Residual ,009 45 ,000

Total ,011 47

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), CR, WCT


Coefficientsa

Standard
ized
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Const ,004 ,004 1,039 ,304


ant)

WCT ,002 ,001 ,355 2,614 ,012

CR ,004 ,002 ,374 2,759 ,008

Coefficient Correlationsa

Model CR WCT

1 Correlations CR 1,000 ,213

WCT ,213 1,000

Covariances CR 2,358E-6 2,007E-7

WCT 2,007E-7 3,770E-7

a. Dependent Variable: ROA

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions


(Constant) WCT CR

1 1 2,092 1,000 ,05 ,07 ,05

2 ,770 1,648 ,01 ,77 ,07

3 ,138 3,895 ,94 ,17 ,88

a. Dependent Variable: ROA

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,0029 ,0337 ,0156 ,00693 48

Std. Predicted Value -1,834 2,615 ,000 1,000 48

Standard Error of Predicted ,002 ,008 ,003 ,001 48


Value

Adjusted Predicted Value ,0031 ,0305 ,0154 ,00677 48

Residual -,02554 ,03626 ,00000 ,01347 48

Std. Residual -1,856 2,634 ,000 ,978 48

Stud. Residual -2,029 3,347 ,007 1,052 48

Deleted Residual -,03052 ,05853 ,00024 ,01581 48

Stud. Deleted Residual -2,105 3,819 ,017 1,099 48

Mahal. Distance ,058 16,907 1,958 2,764 48

Cook's Distance ,000 2,294 ,069 ,331 48

Centered Leverage Value ,001 ,360 ,042 ,059 48

a. Dependent Variable: ROA


Charts

91
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Nofaris Wada Imawan


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & Tgl. Lahir : Lamongan, 25 November 1996
Alamat : Dsn. Gumelem Ds. Banjarejo Kec.Kedungpring Kab.
Lamongan
Telephone/ Hp : 085708191509
Email : nofaris96imawan@gmail.com

Pendidikan Formal
1. 2000-2005 : SD Muhammadiyah 02 Kedungpring
2. 2000-2012 : SMP Muhammadiyah 23 Kedungpring
3. 2013-2015 : SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring
4. 2016-2020 : Jurusan Akuntansi STIE KH.AHMAD DAHLAN

Lamongan, 10 April 2020

Nofaris Wada Imawan

92

Anda mungkin juga menyukai