Disusun Oleh:
NIM. 165020300111045
SKRIPSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Implementasi Pengakuan Pendapatan PSAK 72 Terhadap
Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate Tahun 2018-2019)”.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penyelesaian
skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari banyak pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Nurkholis, M.Bus.(Acc)., Ak., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
2. Bapak Dr. Roekhudin. Ak., CSRS., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
3. Ibu Tuban Drijah Herawati, MM., Ak., CA., CSRS., CSRA selaku dosen
pembimbing skripsi yang memberikan arahan dalam pembuatan skripsi
4. Ibu Erwin Saraswati, Dr., Ak., CPMA., CSRS., CA. dan Ibu Wuryan
Andayani, Dr., Ak., CA. selaku dosen penguji yang memberikan banyak
arahan serta masukan mendalam yang membangun
5. Bapak Arif Khoirudin selaku staf akedemik kependidikan Jurusan Akuntansi
yang sangat membantu dalam proses administrasi skripsi saya
6. Orangtua saya, Bapak Febrianto Halim dan Ibu Indahwati Guyana, yang selalu
mendoakan, membantu serta mendukung saya secara mental dan finansial.
Kakak dan adik saya, Clarissa Maria Halim dan Clarido Laurensius Halim yang
memberikan bantuan dan semangat kepada saya selama penyusunan skripsi.
Hewan peliharaan saya, Coco si kucing yang menghibur saya dengan tingkah
lucunya
7. Keluarga saya di Malang, Om Ahwa, Tante Yoshi, Jessica, Billy dan Aurel
yang menemani dan membantu saya selama di Malang
8. Teman-teman saya selama kuliah, Astrinadya, Artiara, Fajar, Faridwansyah,
Arif, Nova, Selo, Aqilah, Artiana, Anita, Olivia, Panji, Citra, Anis, Silvia,
Teman Magang KPP I Gede Arianta dan Kelas CB 2016 yang berjuang
bersama menyelesaikan studi ini dan mengisi hari-hari saya
9. Teman-teman jarak jauh saya, Magita, Resta, Jeannyta, Flani, Asyera,
i
Emmanuel dan Anak KPK Smansa, Ellenia, Ruth, Tita yang selalu saling
memberi semangat dan hiburan meski jarak memisahkan
10. Seluruh teman-teman di HMJA FEB UB, LSME FEB UB dan KMK FEB UB
yang telah memberikan pembelajaran terbaik diluar akademik yang saya
dapatkan selama menempuh perkuliahan
11. Seluruh teman di Jurusan Akuntansi angkatan 2016, serta pihak lain yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah memberikan banyak
dukungan atas penyelesaian skripsi ini.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Claristy Novenaliane Halim
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 30 November 1997
Alamat E-mail : claris_risris@yahoo.com
No Telepon: : 081803795246
Riwayat Pendidikan
SD Kemala Bhayangkari, Balikpapan 2003-2009
SMPN 1 Balikpapan, Balikpapan 2009-2012
SMAN 1 Balikpapan, Balikpapan 2012-2015
Universitas Brawijaya, Malang 2016-2020
Pendidikan Non-Formal
Program Sertifikasi Pajak A, B, C di Cipta Sarana Malang 2019
Pengalaman Organisasi
Staff Humas LSME (Lingkar Studi Mahasiswa Ekonomi) 2016-2019
Staff Departemen Penelitian dan Pengembangan HMJA
(Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi) 2017
Koordinator Fakultas KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) 2017
Pengalaman Kepanitiaan
Bendahara Natal KMK FEB UB 2016
Koordinator Divisi Acara Charity Event HMJA 2016
Staff Divisi Acara Gebyar Akuntansi HMJA 2017
Koordinator Divisi Humas Studi Banding LSME 2017
Staff Divisi Konsumsi Medis Accounting League 2017
Bendahara Diskusi Akuntansi 2017
Tim redaksi Buletin Referensi Akuntansi 2017
Staff Divisi Konsumsi Brawijaya Accounting Fair 2018
Liason Officer Internasional Brawijaya Youth Economic Forum 2019
v
ABSTRAK
Oleh:
Claristy Novenaliane Halim
Pembimbing:
Tuban Drijah Herawati, MM., Ak., CA., CSRS., CSRA
vi
ABSTRACT
By:
Claristy Novenaliane Halim
Advisor:
Tuban Drijah Herawati, MM., Ak., CA., CSRS., CSRA
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I - PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.4 Kontribusi Penelitian ..................................................................................... 6
1.4.1 Kontribusi Teori ................................................................................... 6
1.4.2 Kontribusi Praktik ................................................................................ 7
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................... 7
viii
2.2 Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ........................................ 37
2.2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 37
2.2.2 Kerangka Teoritis ............................................................................... 39
2.2.3 Perumusan Hipotesis .......................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
melaporkan data yang berkaitan dengan transaksi keuangan dalam bisnis atau
perusahaan atau organisasi untuk menilai kualitas kinerja dan perubahan seperti apa
yang terjadi yaitu laporan keuangan. Laporan keuangan berguna bagi pihak internal
seperti manajer, direksi, komisaris, pemegang saham (pemiliki modal) dan pihak
eksternal seperti pemerintah, investor, kreditur, supplier, dan lainnya. Oleh karena
itu, akuntan perlu mengacu pada sebuah kerangka prosedur yang disebut dengan
keuangan akuntansi. PSAK didesain secara universal agar dapat dipahami di setiap
negara, sehingga pada tahun 2015, PSAK resmi mengadopsi Standar Pelaporan
Konvergensi PSAK dengan IFRS ini merupakan salah satu komitmen dari Ikatan
meningkatkan fungsi pasar modal global dengan menyediakan informasi yang lebih
dapat diperbandingkan dan berkualitas tinggi kepada investor. Selain itu IFRS
1
2
Aset dari Pelanggan. PSAK 72 berlaku efektif pada 1 Januari 2020, namun
penerapan dini untuk PSAK ini diperbolehkan sejak tahun 2018. Sektor yang akan
terkena efek dari perubahan standar ini adalah sektor industri konstruksi,
dengan perusahaan manufaktur atau dagang. Pada akhirnya, hal ini akan
sulit untuk dilakukan. Kondisi tersebut menjadi salah satu latar belakang
dilakukannya proyek bersama antara IASB dan FASB untuk membuat standar baru
standar ini akan memberikan pengaruh pada perusahaan real estate pada pengakuan
pendapatan kontrak jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan simulasi penerapan
pada kinerja keuangan perusahaan real estate. Terutama perusahaan real estate
merupakan salah satu industri yang terpengaruh atas perubahan standar ini karena
kontrak diakui tidak berdasarkan besaran uang muka yang sudah diterima
melainkan diakui secara bertahap sepanjang umur kontrak atau pada satu titik
waktu. Hal tersebut merupakan perbedaan utama PSAK 72 yang terletak pada
antara lain: pertama, identifikasi kontrak dengan pelanggan yaitu para pihak
mengenai barang dan jasa yang akan dialihkan; kedua, identifikasi kewajiban
atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan bersifat dibedakan atau
tidak dalam segi substansial; ketiga, penentuan harga transaksi yaitu jumlah
imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas untuk mengalihkan barang atau jasa
kepada pelanggan yang tidak termasuk jumlah yang ditagih atas pihak ketiga
4
setiap kewajiban pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan)
pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan;
oleh pelanggan, peningkatan nilai aset disisi pelanggan dan juga kesepakatan tahap
kontrak hanya dapat diakui saat penyerahan aset. Oleh karena itu, akan berpengaruh
besar pada perusahaan karena perusahaan ini erat kaitannya mengadakan kontrak
dengan pelanggan. Kontrak dengan pelanggan antara lain dapat berupa, penjualan
pendapatan dari penjualan unit, meskipun proyek dari unit yang dibeli dalam tahap
diakui dalam laporan keuangan setelah serah terima selesai. Inilah hal yang menjadi
persoalan, karena pembangunan atas proyek dari real estate tidak dapat selesai
tahun. Ini akan berpengaruh pada hasil kinerja keuangan perusahaan yang tercermin
analisis dampak penerapan PSAK 72 pada Perusahaan Real Estate terhadap kinerja
keuangan tahun 2018 oleh Veronica. Ada dua perbedaan utama pada
Real Estate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018,
sedangkan peneliti terdahulu hanya mengambil tiga Perusahaan Real Estate. Kedua,
didasari penelitian terdahulu Tri Harjawati tahun 2013 yaitu analisis rasio sebagai
alat ukur kinerja keuangan sektor industri real estate, lima indikator diterapkan
dengan perhitungan rasio (calculation ratio) yang digunakan di Bursa Efek Jakarta
(laporan ICMD) yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
atas, maka penelitian ini mengetahui hasil dari pengaruh implementasi PSAK 72
terhadap kinerja keuangan perusahaan real estate dengan alat ukur rasio keuangan
yang digunakan oleh Tri Harjawati (2013) yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah implementasi PSAK
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk
berikut:
perusahaan real estate dengan dilandasi teori sinyal. Teori sinyal memberi sinyal
investasi pihak di luar perusahaan. Oleh karena itu bagi pihak lain, diharapkan
penelitian ini dapat menjadi bahan referensi tambahan ataupun perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
7
real estate sebagai bahan pertimbangan menetapkan kebijakan yang tepat untuk
mengimbangi perubahan pada standar yang baru, terutama bagi perusahaan real
estate yang belum menerapkan dini PSAK 72. Bagi investor, penelitian ini akan
real estate.
Guna memberikan gambaran secara umum dan agar dapat lebih mudah
dipahami oleh pembaca, maka penelitian ini disusun dalam lima bab yang saling
berkaitan antar satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan penelitian yang
Bab II Kajian Pustaka yang menjelaskan mengenai uraian teori-teori dan hasil-
hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang
Bab III Metode Penelitian yang menjelaskan rencana dan prosedur penelitian
Bab IV Hasil dan Pembahasan yang menguraikan mengenai hasil yang akan
yang digunakan.
Bab V Penutup yang berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran untuk
penelitian berikutnya.
BAB II
topik. Selain itu, telaah literatur juga ditujukan untuk membatasi masalah dan ruang
dalam penelitian yang dilakukan. Telaah literatur pada penelitian ini terdiri dari
9
10
keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun
keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan
bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat
waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
teori sinyal, bahwa ada insentif bagi semua manajer yang memberikan sinyal
mempercayai sinyal tersebut, maka harga saham akan meningkat dan pemegang
sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume
perdagangan saham.
informasi tersebut sebagai suatu sinyal berita baik, karena perusahaan menunjukkan
mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan. Oleh karena itu, teori sinyal
berhubungan dengan penelitian ini karena sinyal dari perusahaan merupakan hal
Menurut IAI (2017), Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah format dan
informasi keuangan suatu kegiatan usaha atau perusahaan. SAK berisi Pernyataan
Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI),
serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
berlaku efektif sejak 2014. DSAK IAI menyebutkan, minimalisasi perbedaan kedua
kawasan Asia Tenggara Konvergensi SAK dan IFRS diharapkan dapat banyak
mengurangi perbedaan dua standar akuntansi skala lokal dan global ini. Hal ini
internasional.
12
Oleh karena itu, DSAK IAI turut mengadopsi IFRS 15: revenue from
contracts with customers dan sektor yang akan terkena efek dari perubahan standar
(1991:54), bahwa real estate adalah sebidang tanah yang teridentifikasi termasuk
pengertian real estate adalah tanah dan semua peningkatan permanen diatasnya,
struktur dan pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Secara garis
besar definisi real estate adalah kepemilikan atau hak untuk memiliki sebidang
tanah untuk kemudian dibangun perumahan dan atau bangunan komersial dan atau
sebagai satu kesatuan atau secara eceran. Sudut pandang dari segi pengelolaan, real
estate cenderung lebih bebas karena adanya pemindahan hak kepemilikan dari
1. Sulit diprediksi
perusahaan real estate mengalami booming dan cenderung over supplied, namun
ketika pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, industri ini juga akan cepat
2. Berisiko Tinggi
sektor ini beroperasi dengan menggunakan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan,
dimana tanah dan bangunan ini sulit untuk dikonversikan menjadi kas dalam waktu
utama yaitu perumahan, komersial dan ritel. Perusahaan real estate memiliki
rumah susun, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan ritel. Oleh
pelanggan pada perusahaan real estate, karena perusahaan real estate memiliki aset
tidak lancar sehingga aset ini memiliki jangka waktu jangka panjang lebih dari satu
tahun.
2.1.4 Pendapatan
penghasilan. Pendapatan adalah penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari
suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan
(sales), pendapatan jasa (fees), bunga (interest), dividen (dividend), dan royalti
(royalty).
arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama satu periode jika arus tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
(2011:244) adalah pendapatan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai aset dari
suatu entitas atau penyelesaian kewajiban dari entitas atau gabungan keduanya
selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan produksi barang, pemberi jasa
atau jasa serta aktivitas usaha lainnya dalam satu periode. Pendapatan dan beban
sehubungan dengan suatu transaksi atau peristiwa tertentu diakui secara bersamaan,
15
proses ini mengacu pada pengkaitan pendapatan (matching revenue and expense).
Beban termasuk jaminan dan beban lain yang terjadi setelah pengiriman barang,
biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan
transaksi yang secara khusus berkaitan dengan aktivitas pengembangan real estate,
perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam
kepemilikin time sharing, penjualan kavling tanah tanpa bangunan, unsur biaya
3. Tagihan penjual tidak akan bersipat sub ordinasi dimasa yang akan datang
penjualan dan tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan
Apabila suatu transaksi real estate tidak memenuhi kriteria pengakuan laba
penggunaan metode akrual penuh dapat dipenuhi (PSAK 44 paragraf 33). Pada
bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan
1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai jumlah 20% dari harga
jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh
pembeli
5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria tersebut diakui
metode akrual penuh terpenuhi Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut:
1. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat,
17
3. Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga
dengan kewajiban yang terkait dengan unit real estat tersebut, walaupun
4. Khusus untuk unit real estat sebagaimana disebutkan dalam paragraf 75,
penyusutan atas unit real estate tersebut tetap diakui oleh penjual di atas
perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam
terpenuhi:
2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang
telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh
pembeli
dengan andal
diakui jika perusahaan telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan unit bangunan, maka perusahaan tidak lagi terlibat dengan
18
unit bangunan yang dijual, dan unit bangunan tersebut telah siap ditempati atau
digunakan.
keuangan tentang sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas
yang timbul dari kontrak entitas dengan pelanggan. PSAK 72 berlaku efektif untuk
periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Namun dapat
sebelumnya;
pendapatan akan diakui untuk dapat menggambarkan penyerahan barang atau jasa
19
diharapkan akan diperoleh oleh entitas atas barang atau jasa tersebut. Setiap
melakukan analisa transaksi berdasarkan kontrak terlebih dahulu, yang terdiri dari
Kontrak yang dimaksud dapat berbentuk tertulis, lisan atau tersirat dalam
praktik bisnis tertentu, namun harus dapat dipaksakan pelaksanaannya dan harus
kemampuan dan niat pelanggan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh
tempo. Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan jika seluruh kriteria berikut
terpenuhi:
a. Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan
atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk
b. Entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa
d. Kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus
kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak);
pelanggan.
mengidentifikasi barang atau jasa, atau gabungan barang atau jasa apakah yang
diperjanjikan dalam kontrak, yang akan dicatat sebagai suatu kewajiban kinerja
pelanggan tidak hanya terbatas pada barang atau jasa yang dinyatakan dalam
kontrak tersebut, namun kontrak dengan pelanggan juga dapat mencakup janji yang
disiratkan oleh praktik bisnis entitas, kebijakan etitas yang diterbitkan, atau laporan
entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan,
tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga. Harga transaksi yang
dimaksud adalah jumlah pembayaran yang diharapkan akan diperoleh oleh entitas.
Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk
menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang dijanjikan oleh
dalam kontrak;
diharapkan oleh entitas akan diperoleh sebagai imbalan atas penyerahan barang
atau jasa yang telah diperjanjikan kepada pelanggan. Entitas mengalokasi harga
Relative stand-alone selling price adalah harga barang atau jasa yang
dijanjikan dijual secara terpisah oleh entitas kepada pelanggan serta dapat
diobservasi ketika entitas menjual barang atau jasa secara terpisah dalam keadaan
dan kepada pelanggan serupa. Jika harga jual berdiri sendiri tidak secara langsung
dapat diobservasi, maka entitas mengestimasi harga jual berdiri sendiri pada jumlah
yang akan menghasilkan alokasi harga transaksi yang memenuhi tujuan alokasi.
Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut terpenuhi: ruang
lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa yang dijanjikan
Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat dibedakan
a. Pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa
itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada
pelanggan; dan
22
Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan, entitas
mengkombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang dijanjikan
sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang atau jasa tersebut bersifat dapat
dibedakan.
kewajiban.
pengendalian atas aset atau jasa yang diperjanjikan kepada pelanggan, yang dapat
terjadi selama periode waktu tertentu atau pada suatu waktu tertentu. Kewajiban
kinerja terpenuhi pada suatu waktu tertentu, kecuali jika memenuhi salah satu
tertentu:
aset yang dikendalikan oleh pelanggan ketika aset tersebut diciptakan atau
ditingkatkan.
memiliki alternatif penggunaan lain bagi entitas dan entitas juga memiliki
tanggal tersebut.
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan
yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik. Ada dua macam kinerja, yakni
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan evaluasi
perusahaan melaporkan baik posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun
24
formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan
sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah
laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dari kinerja keuangan di masa lalu
sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja
perusahaan di masa depan dan hal-hal yang langsung menarik perhatian pemakai
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Salah satunya
ialah dengan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan metode
keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini,
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara suatu pos laporan
keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
25
signifikan, misalnya: antara hutang dengan modal, antara kas dengan total aset,
real estate yang ditetapkan oleh IMF (International Monetary Fund) meliputi
penilaian rasio yang terfokus pada: capital, asset, earnings and profitability,
liquidity, dan sensitivity to market risk. Berikut tabel indikator kesehatan keuangan
Tabel 2.1
Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan Real Estate
Financial soundness indicators:
The core and encouraged sets
Core set
Deposit-taking institutions Regulatory capital to risk-weighted assets
Capital adequacy Regulatory Tier I capital to risk-weighted assets
Nonperforming loans net of provisions to capital
Asset quality Nonperforming loans to total gross loans
Sectoral distribution of loans to total loans
Earnings and profitability Return on assets
Return on equity
Interest margin to gross income
Noninterest expenses to gross income
Liquidity Liquid assets to total assets (liquid asset ratio)
Liquid assets to short-term liabilities
Sensitivity to market risk Net open position in foreign exchange to capital
Encouraged set
Deposit-taking institutions Capital to assets
Large exposures to capital
Geographical distribution of loans to total loans
Gross asset position in financial derivatives to capital
Gross liability position in financial derivatives to capital
Trading income to total income
Personnel expenses to noninterest expenses
Spread between reference lending and deposit rates
Spread between highest and lowest interbank rate
Customer deposits to total (non-interbank) loans
Foreign currency-denominated loans to total loans
Foreign currency-denominated liabilities to total liabilities
Net open position in equities to capital
Other financial corporations Assets to total financial system assets
Assets to gross domestic product (GDP)
Nonfinancial corporate sector Total debt to equity
Return on equity
Earnings to interest and principal expenses
Net foreign exchange exposure to equity
Number of applications for protection from creditors
Households Household debt to GDP
Household debt service and principal payments to income
Market liquidity Average bid-ask spread in the securities market1
Average daily turnover ratio in the securities market1
Real estate markets Real estate prices
Residential real estate loans to total loans
Commercial real estate loans to total loans
Sumber: Robert Heath, Jurnal Keuangan BIS No. 21 April 2005 melalui
http://www.bis.org/publ/bppdf/bispap21b.pdf
27
indikator terkini tingkat kesehatan sektor keuangan suatu negara yang disajikan
termasuk data agregat individu institusi dan indikator yang mewakili kondisi pasar
Hal utama dalam indeks FSI meliputi capital adequacy, asset quality,
mengatasi loss (penurunan) saat terjadi shock (guncangan besar) secara mendadak.
menunjukkan resiko yang dihadapi industri real estate terhadap pasar uang.
perhitungan rasio kinerja keuangan yang paling sering digunakan antara lain: Price
Earning Ratio, Price to Book Value, Dividend Payout, Dividend Yield, Current
Ratio, Debt to Equity, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit
Margin, Net Profit Margin, Inventory Turnover, Total Assets Turnover, ROI dan
ROE.
28
Alat ukur kinerja keuangan Sektor Industri Real Estate yang dipilih
ratio) yang sering digunakan di Bursa Efek Jakarta. Maka penelitian ini
menerapkan lima rasio kinerja keuangan antara lain rasio likuiditas (current ratio),
rasio aktivitas (total asset turnover), ratio solvabilitas (debt ratio), rasio
profitabilitas (return on equity), dan rasio pasar (price per earning) sesuai dengan
eksistensi perusahaan. Oleh karena itu tingkat likuiditas tertentu suatu perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih. Semakin banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula
Rumus untuk mencari current ratio yang dapat digunakan, sebagai berikut:
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
waktu relatif lebih lama untuk diuangkan dibandingkan dengan aset lain.
Quick ratio diukur dari total aktiva lancar kemudian dikurangi dengan
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari quick ratio sebagai berikut:
30
Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar kas yang tersedia
untuk membayar utang. Hal ini dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas
atau yang setara kas seperti rekening giro. Rasio ini menunjukkan
jangka pendeknya.
𝐾𝑎𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
karena rasio lancar merupakan salah satu rasio yang mengukur risiko likuiditas
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas
dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
diperoleh dari tiap rupiah aset. Berikut rumus dari perputaran total aset
tetap:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aset tetap berputar dalam satu periode. Total assets
dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang
berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat
atau diperbesar. Total assets turnover ini penting bagi para kreditur dan
seluruh aktiva dalam perusahaan. Berikut rumus dari perputaran aset tetap:
𝐾𝑎𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini
proporsi total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan
semakin besar. Total hutang semakin besar berarti rasio financial atau rasio
sebaliknya apabila debt ratio semakin kecil maka hutang yang dimiliki
perusahaan juga akan semakin kecil dan ini berarti risiko finansial
menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini maka
33
karena akan meningkatkan laba (Brigham dan Houston, 2013: 143). Rasio
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
2. Debt to equity
dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga.
Peneliti meneliti dengan rasio debt asset ratio karena peneliti ingin
aset.
34
menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga gambaran tentang tingkat
dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio
dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
1. Profit margin
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡
2. Return On Asset
on asset:
𝐿𝑎𝑏𝑎
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
3. Return on equity
pemilik modal sendiri, maka dipergunakan angka laba setelah pajak. Angka
kacamata akuntansi (Brigham dan Houston, 2013: 149). Berikut rumus dari
return on equity:
𝐿𝑎𝑏𝑎
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
yang didapat baik dalam bentuk laba maupun nilai ekonomis, merupakan tuntutan
dari para investor. Nilai ROE yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang
efek, khususnya saham dan obligasi. Rasio pasar memberi informasi seberapa besar
mereka mau membeli saham lebih besar nilainya dari hak yang akan mereka peroleh
(nilai buku saham). Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur mahal
murahnya suatu saham, ukuran prestasi perusahaan yang dipaling lengkap bagi para
pemegang saham, serta dapat membantu investor dalam mencari saham yang
modal berupa saham. Menurut Hanafi (2016:132) jenis-jenis rasio pasar, antara lain:
36
sebagai pengukur seberapa besar harga yang ingin dibayar oleh pasar
terhadap pendapatan atau laba suatu perusahaan. Nilai PER bisa digunakan
untuk menentukan valuasi suatu saham murah atau mahal. Nilai PER yang
yang rendah menunjukkan sebaliknya. Nilai PER yang terlalu tinggi tidak
terlalu menarik disebabkan harga saham tidak akan naik lagi. Berikut rumus
2. Dividend Yield
Dividend Yield adalah suatu rasio yang menghubungkan suatu dividen yang
juga karena harga dividen yang tinggi (PER yang tinggi) yang
dividen yang tinggi dan dengan demikian mempunyai dividend yield yang
perusahaan nilai PE bisa digunakan untuk menentukan valuasi suatu saham murah
atau mahal.
Pada sub-bab ini akan dijelaskan dasar-dasar acuan dalam menyusun model
dirumuskan.
dilakukan. Hal ini dicantumkan agar peneliti dapat melihat metode yang digunakan
dan hasil yang didapatkan dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian terdahulu
berdasarkan PSAK 72 pada perusahaan real estate. Setelah penerapan PSAK 72,
peningkatan yang tidak signifikan. Hal ini terjadi karena tiga perusahaan real estate
yaitu perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Bumi Serpong
Damai Tbk, memiliki pendapatan yang tinggi pada pendapatan kontrak jangka
38
sepanjang kontrak atau pada titik tertentu, sehingga perusahaan tidak bisa semena-
keuangan diperusahaan real estate lebih efektif dengan menerapkan rasio dapat
dilihat dari lima kategori analisis rasio yaitu current rasio, debt ratio, total asset
turnover, return on equity, price per earning. CR, TAT, DR, ROE dan PE memiliki
sebagai informasi yang digunakan oleh para investor sebagai sinyal untuk
mengambil keputusan untuk investasi. Oleh karena itu rasio keuangan yang dipilih
positif terhadap nilai kepemilikan pemegang saham pada perusahaan real estate,
properti dan kontruksi dari penelitian sejumlah 110 perusahaan. Hal ini dinilai
pengakuan pendapatan secara bertahap mengurangi tingkat fluktuatif laba atau rugi,
Hasil penelitian Anggraini (2018) adalah pendapatan yang diakui dan dicatat
39
telekomunikasi. Net profit margin secara umum menunjukkan angka yang lebih
terbalik dengan CR dan DR. Pendapatan yang diakui dan dicatat berdasarkan PSAK
72 lebih kecil dibandingkan oleh PSAK 23. Hasil CR dan DR lebih tinggi karena
ada beberapa kontrak dengan pelanggan yang masih dapat diakui, seperti produk
gabungan permanen.
bagi pengguna laporan keuangan terutama jika laporan dianalisis lebih lanjut agar
standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar dapat
dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor secara global. Standar yang
Standar baru yang ditetapkan oleh IAI salah satunya adalah PSAK 72 kontrak
pelaksanaan pada waktu tertentu. Oleh karena itu manajemen perusahaan akan
mengevaluasi potensi dampak atas kebijakan setiap standar akuntansi yang akan
40
baik adalah tidak menghasilkan window dressing berlebih pada laporan keuangan.
Gambar 2.0.1
Kerangka Teoritis
Standar Akuntansi No. 72, sedangkan variabel dependennya ialah rasio likuiditas,
aktivitas, solvabilitas, profitabilitas dan pasar. Jadi secara garis besar gambar diatas
keuangan yaitu rasio keuangan. Setiap rasio memiliki cara perhitungan masing-
masing antara lain: rasio likuiditas dihitung menggunakan current ratio, rasio
kontrak jasa ataupun barang, dan pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait
dengan pajak dan pungutan yang akan dikenakan pada perusahaan. Laporan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur melalui rasio profitabilitas dan
perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Tidak hanya itu suatu
42
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang
telah ditetapkan.
ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.
perusahaan, agar pengakuan pendapatan dapat diakui secara satu waktu tertentu
atau waktu ke waktu. Tentunya pengakuan pendapatan pun juga akan berpengaruh
pada kinerja keuangan perusahaan apabila diakui dalam waktu yang tepat. Jika
dinilai tidak sesuai standar. Hal ini didukung dengan teori sinyal, bahwa jika sinyal
sebaliknya, jika hasil kinerja keuangan terindikasi baik, maka dapat meningkatkan
meskipun pendapatan bersih yang diakui lebih rendah akibat implementasi PSAK
43
pelaksanaannya yang ditunjukan dengan perpindahan kendali atas aset real estate.
perusahaan real estate, properti dan kontruksi. Pihak eksternal yang menggunakan
diberikan oleh manajemen perusahaan baik. Oleh karena itu, para pengguna laporan
keuangan memberikan sinyal positif. Atas uraian di atas, maka hipotesis yang
dibentuk:
METODE PENELITIAN
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam memulai sebuah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Sekaran dan Bougie (2017:53)
atau hal-hal yang menarik dimana peneliti akan melakukan penyelidikan. Populasi
dalam penelitian adalah semua perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
dimaksudkan sebagai penentuan sampel yang terbatas pada spesifikasi tertentu agar
representatif (Sekaran dan Bougie, 2017:77). Sampel dalam penelitian ini memiliki
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor real estate
5. Perusahaan memiliki rincian data terkait variabel yang akan diteliti pada
laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan di website BEI atau
Alasan diterapkan kriteria pada sampel yang akan diuji, antara lain: kriteria
pertama diterapkan karena perusahaan yang akan diuji ialah perusahaan real estate;
kriteria kedua diterapkan agar peneliti memiliki data dengan rentang waktu yang
sama yaitu tahun Januari 2018 hingga Desember 2019. Kriteria ketiga diterapkan
agar tidak terjadi penyimpangan data karena harga kurs selalu berubah-ubah. Kriteria
keempat diterapkan karena perusahaan yang mengalami kerugian akan membuat kesulitan
dalam perhitungan pada rasio keuangan. Kriteria terakhir diterapkan agar setiap perusahaan
memiliki variabel yang akan diteliti disetiap laporan keuangan yang didapat dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.
Penjelasan tentang jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
kuantutatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel
bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan
sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara
mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang
sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut
diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah di
pelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan. Dalam penelitian
Menurut Sekaran dan Bougie (2017:130) sumber data dapat diperoleh dari
sumber sekunder. Data sekunder (secondary data) adalah data mengacu pada
informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber yang sudah ada. Data dapat
sudah berlalu, dokumen tersebut dapat berupa tulisan, gambar, atau karya
estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019, melalui situs
resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id maupun situs resmi perusahaan
yang bersangkutan.
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh
segala sesuatu yang dapat membuat nilai berbeda dan bervariasi walaupun
diterapkan pada kondisi yang pernah ada (penelitian terdahulu) baik menyangkut
orang maupun objek lainnya. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu
keuangan yang dihitung menggunakan rasio keuangan antara lain, current ratio,
total asset turnover, debt ratio, return on equity, dan price per earning. Variabel
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(bebas). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
48
keuangan yang dihitung menggunakan rasio keuangan antara lain: rasio likuiditas
menggunakan price per earning. Berikut formula dari setiap rasio kinerja keuangan
Rasio lancar (current ratio disingkat CR) adalah sebagai alat ukur untuk
jangka pendek atau hutang yang mengalami segera jatuh tempo terhadap
Aset lancar
CR = × 100%
Hutang lancar
Penjualan
TAT = × 100%
Total Aset
Rasio hutang terhadap aset (total debt to asset ratio disingkat DR) sebagai
pengukur seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau
Rumusnya ialah:
Total Hutang
DR = × 100%
Total Aset
49
Laba bersih
ROE = × 100%
Ekuitas
sebagai pengukur seberapa besar harga yang ingin dibayar oleh pasar
Harga saham
PE =
Laba per saham
ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi No. 72 (PSAK 72). PSAK 72 membahas
berguna untuk pengguna laporan keuangan tentang sifat, jumlah, waktu dan
ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak entitas dengan
yang telah menerapkan PSAK 72 pada tahun 2018 diberi notasi 1, dan perusahaan
berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang telah terkumpul kemudian
dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam
penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS versi
dalam penelitian agar lebih mudah dipahami. Statistik deskriptif yang diteliti terdiri
dari nilai minimum, nilai maksimum, mean (rata-rata) dan standar deviasi setiap
digunakan akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan uji asumsi
variabel yang ada dan untuk mendapatkan kesimpulan statistik yang dapat
heterokedastisitas.
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang
normalitas adalah berdasarkan grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat
51
menggunakan normal probability plot adalah jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
Analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
jika nilai signifikansinya lebih besar dari 5% atau 0,05 (Ghozali 2016:166).
terdapat dalam model regresi terjadi ketidaksamaa varians residual satu pengamatan
yang lain. Pengujian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini
adalah dengan uji glesjer, uji glesjer meregresi nilai absolute residual terhadap
tingkat signifikansi 1%, 5%, atau 10%. Pada suatu pengujian hipotesis jika
menggunakan α = 5%, maka artinya peneliti memiliki keyakinan bahwa dari 100%
52
adalah 5%. Berdasarkan teori tersebut, maka pengujian ini dilakukan dengan
a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
Uji hipotesis dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan regresi
linear sederhana, yaitu teknik analisis untuk mengetahui hubungan antara satu
berskala rasio. Oleh karena itu model dalam penelitian ini adalah:
Y1 = α + β1X + e
Y2 = α + β2X + e
Y3 = α + β3X + e
Y4 = α + β4X + e
Y5 = α + β5X + e
Keterangan:
α = Konstanta
e = Standar error
koefisien determinasi adalah atara nol dan satu (Purwanto, 2012:178). Nilai
variabel independen secara individu atau parsial terhadap variabel dependen. Selain
itu, tujuan dilakukannya uji signifikan ini adalah untuk mengukur dampak yang
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2019. Perusahaan real estate dipilih sebagai
objek penelitian karena sektor ini merupakan salah satu sektor yang terpengaruh
kebutuhan penelitian. Kriteria sampel adalah perusahaan telah listing secara terus-
keuangan dalam satuan mata uang rupiah, perusahaan tidak mengalami kerugian
pada tahun 2018-2019 dan perusahaan memiliki rincian data terkait variabel yang
akan diteliti pada laporan keuangan yang telah dipublikasikan di website BEI atau
laman tiap perusahaan. Berikut data yang diamati selama periode penelitian:
Tabel 4.1
Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan
Perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2018 50
Perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2019 51
Perusahaan real estate delisting di Bursa Efek Indonesia 2018-2019 0
Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dalam satuan 0
mata uang Rupiah
Perusahaan yang mengalami kerugian pada tahun 2018 (10)
Perusahaan yang mengalami kerugian pada tahun 2019 (18)
Perusahaan tidak memiliki rincian data terkait variabel yang akan 0
diteliti pada laporan keuangan
Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian 73
Sumber: Data yang diolah peneliti dari website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id)
55
56
Pada tabel 4.1 diuraikan bahwa perusahaan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018-2019 berjumlah 101 perusahaan.
perusahaan.
variabel respons bertipe categorical dua pilihan yaitu pada variabel independen yaitu
PSAK 72. Pada tabel 4.2 menunjukkan kategori variabel independen, sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Kategori Variabel Independen
Keterangan Notasi
Belum menerapkan PSAK 72 0
Sudah menerapkan PSAK 72 1
Sumber: Output SPSS 25
Keuangan no. 72. Kategori diberi dua notasi yaitu 0 (nol) bagi perusahaan yang
belum menerapkan PSAK 72 dan notasi 1 (satu) bagi perusahaan yang telah
menerapkan PSAK 72. Penelitian ini diuji dengan regresi linear sederhana. Berikut
Tabel 4.3
Penerapan PSAK 72 Perusahaan
Keterangan PSAK 72 Persentase
Belum Sudah
Tahun 2018 21 19 47,5
2019 3 30 90,9
Total Persentase 69,2
Sumber: Output SPSS 25
57
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari
Tabel 4.4
Tabel Statistik Deskriptif
Jumlah Minimum Maksimum Rata- Standar
Perusahaan rata Deviasi
PSAK 72 (X) 73 0 1 0,68 0,47
CR (Y1) 73 0,09 12,77 2,91 2,55
TAT (Y2) 73 0,01 0,35 0,15 0,08
DR (Y3) 73 0,04 0,70 0,35 0,17
ROE (Y4) 73 0,05 0,25 0,07 0,05
PE (Y5) 73 0,48 618 51,61 87,62
Sumber: Output SPSS 25
menunjukkan nilai rata-rata 0,68 dengan nilai minimum 0 bagi perusahaan yang
belum menerapkan PSAK 72 dan nilai maksimal 1 bagi perusahaan yang telah
menerapkan PSAK 72 serta standar deviasi sebesar 0,47. Rasio likuiditas pada CR
menunjukkan nilai rata-rata 2,91 dengan nilai minimum dan maksimum sebesar
58
0,09 dan 12,77 serta standar deviasi sebesar 2,55. Rasio aktivitas pada TAT
menunjukkan nilai rata-rata 0,15 dengan nilai minimum dan maksimal sebesar 0,01
minimum dan maksimum sebesar 0,42 dan 0,67 serta standar deviasi 0,17. Rasio
profitabilitas pada ROE menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,67 dengan nilai
minimum dan maksimum 0,04 dan 0,25 serta standar deviasi sebesar 0,49. Terakhir,
rasio pasar pada PE menunjukkan nilai rata-rata sebesar 51,62 dengan nilai
minimum dan maksimum sebesar 0,48 dan 618 serta standar deviasi sebesar 87,62.
Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi adalah dengan
terpenuhinya uji asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias
dan efisien dari satu persamaan regresi perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui
model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Uji asumsi
klasik yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas dan uji
heterokedastisitas.
dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik One-Sample
Tabel 4.5
Tabel Uji Normalitas (One Sample Kolmogorov-Smirnov)
Model Sig Keterangan
CR (Y1) 0,06 Normal
TAT (Y2) 0,20 Normal
DR (Y3) 0,20 Normal
ROE (Y4) 0,10 Normal
PE (Y5) 0,17 Normal
Sumber: Output SPSS 25
signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Sesuai hasil perhitungan tabel 4.5 bahwa
variabel memiliki data diatas 0,05 yang diartikan data semua terdistribusi normal.
dependen:
Gambar 4. 1
Rasio Likuiditas
Hasil gambar 4.1 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi rasio
Gambar 4. 2
Rasio Aktivitas
Hasil gambar 4.2 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi rasio
Gambar 4. 3
Rasio Solvabilitas
Hasil gambar 4.3 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi rasio
Gambar 4. 4
Rasio Profitabilitas
Hasil gambar 4.4 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi rasio
Gambar 4. 5
Rasio Pasar
Hasil gambar 4.5 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi rasio
Tabel 4.6
Tabel Uji Heteroskedasitisitas (Uji Glesjer)
Model Sig Keterangan
CR (Y1) 0,58 Bebas Heteroskedasitisitas
TAT (Y2) 0,52 Bebas Heteroskedasitisitas
DR (Y3) 0,81 Bebas Heteroskedasitisitas
ROE (Y4) 0,31 Bebas Heteroskedasitisitas
PE (Y5) 0,67 Bebas Heteroskedasitisitas
Sumber: Output SPSS 25
memiliki yang diuji memiliki signifikansi > 0,05 menunjukkan bahwa data bebas
heteroskedasitisitas.
yaitu Rasio likuiditas (CR), Rasio aktivitas (TAT), Rasio solvabilitas (DR), Rasio
Tabel 4.7
Tabel Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R2 Adjusted R Square
CR (Y1) 0,42 0,17 0,16
TAT (Y2) 0,07 0,01 -0,01
DR (Y3) 0,15 0,02 0,01
ROE (Y4) 0,08 0,00 -0,01
PE (Y5) 0,05 0,00 -0,01
Sumber: Output SPSS 25
Pada tabel 4.7 menunjukkan nilai uji koefisien determinasi yang
terhadap variabel terikat. Dari analisis pada Tabel 4.7 diperoleh hasil R2 (koefisien
(ROE) dan 0,3 (PE). Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel yang
Standar Akuntansi No. 72 ke variabel dependen yaitu current ratio, total asset
turnover, debt ratio, return on equity, dan price per earning, berikut hasil ujinya:
Tabel 4.8
Persamaan Regresi
Model Unstandardized B Konstanta
CR (Y1) -2,26 4,47
TAT (Y2) -0,01 0,16
DR (Y3) 0,05 0,31
ROE (Y4) 0,01 0,06
PE (Y5) -3,63 32,66
Sumber: Output SPSS 25
koefisien konstanta adalah sebesar 4,47 (CR), 0,16 (TAT), 0,31 (DR), 0,06 (ROE)
dan 32,6 (PE) dan koefisien B masing-masing sebesar -2,26; -0,01; 0,05; 0,01 dan
64
Y1 = 4,47 - 2,26X
Y2 = 0,16 – 0,01X
Y3 = 0,31 + 0,05X
Y4 = 0,06 + 0,01X
Y5 = 32,6 – 3,63X
Keterangan:
X = PSAK 72
α = Konstanta
e = Standar error
4,47 (CR), 0,16 (TAT), 0,31 (DR), 0,06 (ROE) dan 32,6 (PE) menunjukkan
rasio likuiditas sebesar 4,47, rasio aktivitas sebesar 0,16, rasio solvabilitas
0,31, rasio profitabilitas sebesar 0,06 dan rasio pasar sebesar 32,6.
2. Penurunan nilai rasio likuiditas akan menurun sebesar -2,26 satuan. Apabila
maka akan menurun -2,26 satuan pada nilai rasio likuiditas dengan asumsi
3. Penurunan nilai rasio aktivitas akan menurun sebesar -0,01 satuan. Apabila
maka akan menurun -0,01 satuan pada nilai rasio aktivitas dengan asumsi
satuan, maka akan meningkatkan 0,05 satuan pada nilai rasio solvabilitas
satuan, maka akan meningkatkan 0,01 satuan pada nilai rasio profitabilitas
6. Penurunan nilai rasio pasar akan menurun sebesar -3,63 satuan. Apabila
maka akan menurun -3,63 satuan pada nilai rasio pasar dengan asumsi
terkumpul dan diolah. Kegunaan utama dari uji hipotesis adalah untuk menjawab
hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Pengujian t atau pengujian model digunakan
untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan
66
kata lain model yang diduga sesuai atau tidak. Jika hasilnya signifikan, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Jika t hitung > t tabel maka ada pengaruh signifikan, begitu
menerapkan PSAK 72
PSAK 72
Tabel 4. 9
Tabel Uji Regresi Linear Sederhana
Model t Hitung Sig Keterangan
CR -3,84 0,00 Ditolak
TAT -0,59 0,56 Ditolak
DR 1,27 0,21 Ditolak
ROE 0,64 0,52 Ditolak
PE -0,43 0,67 Ditolak
Sumber: Output SPSS 25
rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar.
Hasil uji regresi linear sederhana dari tabel di atas memiliki nilai t hitung (0,025;
dari t tabel (-3,84 > 1,99). Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,00 <
0,05). Hal ini diartikan H0 ditolak dan H1 terima sehingga dapat disimpulkan
67
dari t tabel (-0,59 < 1,99). Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,52 >
aktivitas.
kecil dari t tabel (1,27 < 1,99). Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,21
> 0,05). Hal ini diartikan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat
solvabilitas.
kecil dari t tabel (0,64 < 1,99). Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,52
> 0,05). Hal ini diartikan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat
profitabilitas.
5. Variabel rasio pasar memiliki besarnya t hitung sebesar -0,43 dengan tingkat
dari t tabel (-0,43 < 1,99). Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,67 >
solvabilitas.
sedangkan terhadap variabel dependennya lainnya yaitu rasio aktivitas (TAT), rasio
solvabilitas (CR), rasio profitabilitas (ROE) dan rasio pasar (PE) tidak memiliki
pengaruh.
memiliki pengaruh negatif terhadap rasio likuiditas dan tidak memiliki pengaruh
melaporkan informasi yang berguna bagi pengguna laporan keuangan terkait sifat,
jumlah, waktu serta ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari
kontrak dengan pelanggan. Penerapan PSAK 72 terdiri dari lima tahapan: pertama,
jangka waktu pembayaran, dan substansi komersial mengenai barang dan jasa yang
obligations) dalam kontrak yaitu entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan
dalam kontrak dengan pelanggan bersifat dibedakan atau tidak dalam segi
diperkirakan menjadi hak entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada
69
pelanggan yang tidak termasuk jumlah yang ditagih atas pihak ketiga contohnya
pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan;
real estate yang memiliki ciri khas sebagai perusahaan dengan kontrak jangka
time) yang tersebar selama tahun konstruksi individu, atau pada titik waktu (satu
Hal ini terbukti secara empiris dengan rasio likuiditas dengan proxy current
ratio (CR) yang menunjukkan penurunan secara signifikan pada perusahaan yang
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki. Hal
ini terjadi karena nilai kas perusahaan yang berasal dari pendapatan kontrak
pelanggan yang tidak diakui jika berdasarkan PSAK 72. Kontrak tersebut adalah
kontrak jangka panjang. Hal ini didukung oleh menurut Nio Yantony (2020)
direktur utama PT Pikko Land Development dilansir dari bisnis.com, bahwa PSAK
sampai dengan serah terima memerlukan waktu lebih dari tiga tahun pada kontrak
jangka panjang. Jika diasumsikan perusahaan real estate membangun satu gedung
empat tahun kemudian saat sudah dilakukan serah terima unit pembangunan,
meskipun seluruh unit sudah terjual dalam jangka waktu satu tahun. Demikian hal
tersebut dapat mengakibatkan berujung salah tafsir saat laporan keuangan tahun I,
II dan III perseroan tercatat akan mengalami seolah rugi, sedangkan di tahun IV
Berbanding terbalik dengan hasil analisa rasio aktivitas dengan proxy total
tidak signifikan, berarti perusahaan real estate mengalami sedikit penurunan dalam
estate apabila menerapkan pada titik waktu (satu kali pada penyelesaian kontrak),
aset harus selesai sempurna agar dapat diserahkan pelanggan. Hasil penelitian ini
diartikan masih banyak kontrak jangka panjang yang belum selesai hingga akhir
tahun 2019.
perusahaan real estate memenuhi salah satu atau lebih dari kriteria kewajiban
nilai pendapatan sebelum menerapkan PSAK 72. Adapun kriteria adalah pelanggan
71
secara simultan menerima dan mengkonsumsi manfaat yang disediakan oleh kinerja
sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan, serta kinerja perusahaan tidak
perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang
Rasio solvabilitas dengan proxy debt ratio (DR) menunjukkan hasil yang
positif tetapi tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan real estate. Hal
pendapatan diakui lebih kecil berdasarkan PSAK 72, maka nilai aset perusahaan
semakin kecil dan DR semakin tinggi. Menurut Djohan (2020) partner PwC
Indonesia, alasan lainnya adalah pembayaran yang telah dicicil oleh pelanggan
sementara diakui menjadi uang muka yang masuk ke dalam akun hutang, sehingga
pengaruh positif yang tidak signifikan. Menurut Wisnantiasri (2018) hal positif
biaya dan manfaat sepadan untuk pengambilan keputusan. Selain itu, transparasi
kontrak dengan pelanggan akan lebih jelas berdasarkan kontrak yang kuat dari sisi
real estate berkurang. Pengaruhnya kinerja investasi pun akan cenderung meningkat
karena pengungkapan laporan yang lebih transparan, meskipun laba rugi menjadi
Hasil rasio pasar dengan proxy price to earning ratio (PE) menghasilkan
harga yang ingin dibayar oleh pasar terhadap pendapatan atau laba suatu
masing kinerja keuangan. Hasil diatas menunjukkan bahwa hanya rasio likuiditas
menggunakan PSAK 72, sedangkan rasio kinerja lainnya tidak berpengaruh secara
signifikan. Secara empirik pendapatan diakui lebih rendah karena pendapatan yang
diakui sesuai satu titik tertentu atau selama waktu kontrak berjalan. Informasi
standar akuntansi dan menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Kinerja keuangan
yang baik dijadikan sinyal oleh manajemen perusahaan kepada shareholder karena
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Veronica (2019), bahwa
kinerja keuangan yang dinilai dengan rasio likuiditas menunjukkan penurunan nilai,
untuk perusahaan real estate pada awal penerapan PSAK 72 tidak akan begitu baik,
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dengan pelanggan yang diadopsi dari IFRS 15 revenue from contracts with
customers. Menurut IASB adanya perubahan standar ini juga berpengaruh besar
pada perusahaan real estate. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk memperoleh
Adapun alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan real estate melalui rasio
keuangan yang terdiri dari: rasio likuiditas dihitung menggunakan current ratio
(CR), rasio aktivitas dihitung menggunakan total asset turnover (TAT), rasio
menggunakan return on equity (ROE), dan rasio pasar dihitung menggunakan price
rasio likuiditas menunjukkan pengaruh negatif. Hal ini terjadi karena nilai kas
perusahaan yang berasal dari pendapatan dari kontrak pelanggan jangka panjang
harus diakui secara bertahap atau dalam satu titik, sehingga pengakuan pendapatan
Hasil berbeda dengan rasio kinerja keuangan lainnya bahwa rasio aktivitas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar tidak berpengaruh secara
74
75
kontrak jangka panjang yang belum selesai hingga akhir tahun 2019. Hasil rasio
solvabilitas menunjukkan sedikit peningkatan karena aset dinilai kecil. Hasil rasio
lebih transparasi dan jelas dengan adanya lima tahapan PSAK 72. Hasil rasio pasar
Berdasarkan teori sinyal, hal ini disambut sebagai sinyal bagi para
manajemen perusahaan secara baik sesuai standar baru yang berlaku yaitu PSAK
72. Jika hubungan shareholder dengan perusahaan baik, maka tingkat kepercayaan
keuangan juga kurang reliabilitas dan menjadi sinyal negatif yang ditanggapi oleh
shareholder.
hal ini diakibatkan implementasi PSAK 72 secara aktif berlaku pada tahun
2020
Aryani, Novi. (2011). Gambaran Umum dan Perkembangan Town House sebagai
Alternatif Wujud Perumahan. (Tesis, Universitas Indonesia, Depok).
Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20288899-S1200-
Novi%20Dwi%20Aryani.pdf
Godfrey, Jayne., et al. (2010). Accounting Theory, 7th Edition. Australia: John
Wiley & Sons.
77
78
Hanafi, Mamduh M, & Halim, Abdul. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Harjawati, Tri. 2013. Analisis Rasio Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Sektor
Industri Real Estate dan Property. Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen
Universitas Pamulang, Vol. 1, No. 1, 19-30.
Jogiyanto. (2014). Analisis Laporan Keuangan, buku 2, edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Kakasih, Gita Gabriella., Kodong, Tessa Isabel., Mawikere Lidia M., (2018). Ipteks
Laporan Arus Kas Sebagai Pengukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada
79
PT. Bank Sulutgo. Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat, Vol. 02, No.
02, 98-103. Diakses dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jiam/article/view/21681/21384
Kasmir dan Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Pinnarwan, Djohan. (2020). PSAK 72, Perusahaan Real Estat Jual Barang atau
Jasa? Ini kata PwC. Diakses dari
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200113/47/1189647/psak-72-
perusahaan-real-estat-jual-barang-atau-jasa-ini-kata-
pwc?utm_source=Desktop&utm_medium=Artikel&utm_campaign=BacaJ
uga_2 pada tanggal 10 Mei 2020
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Research Methods for Business (7th Edition).
West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
80
Santosa, Adrianus Andhika. (2010). Analisa Dampak Bom Bali 2002 dan 2005
terhadap Perusahaan Properti di Bali. (Tesis, Universitas Kristen Petra,
Surabaya). Diakses dari
https://dewey.petra.ac.id/catalog/digital/detail?id=16653
Tauke, Murni & Joy E. Tulung., (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai Perusahaan Real Estate and Properti yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015. Jurnal EMBA, vol. 5, no. 2, 919-927. Diakses
dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/16009
Wisnantiasri S.N. (2018). Pengaruh PSAK 72: Pendapatan Dari Kontrak Dengan
Pelanggan Terhadap Shareholder Value (Studi Pada Perusahaan Sektor
Property, Real Estate dan Building Construction). Widyakala Journal, vol
5, no.1. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/229398831.pdf
Yantony, Nio. (2020). PSAK 72 Diklaim Tidak Cocok Buat Industri Properti.
Diakses dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20200309/47/1210995/psak-
72-diklaim-tidak-cocok-buat-industri-properti pada tanggal 10 Mei 2020
LAMPIRAN
81
82
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
PSAK 73 0 1 0,68 0,47
CR 73 0,09 12,77 2,91 2,55
TAT 73 0,01 0,35 0,15 0,08
DR 73 0,04 0,70 0,34 0,17
ROE 73 0,00 0,25 0,07 0,05
PE 73 0,48 618 51,61 87,62
Valid N 73
85
a. Uji Normalitas
- Rasio Likuiditas
- Rasio Aktivitas
- Rasio Solvabilitas
- Rasio Profitabilitas
- Rasio Pasar
87
2. Analisis Grafik
- Rasio Likuiditas
88
- Rasio Aktivitas
- Rasio Solvabilitas
89
- Rasio Profitabilitas
- Rasio Pasar
90
b. Uji Heterokedisitas
- Rasio Likuiditas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .334 .055 6.108 .000
PSAK -.036 .066 -.065 -.549 .585
a. Dependent Variable: ABS_CR
- Rasio Aktivitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .071 .009 7.488 .000
PSAK -.007 .011 -.076 -.639 .525
a. Dependent Variable: ABS_TAT
- Rasio Solvabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .139 .020 6.804 .000
PSAK -.006 .025 -.029 -.244 .808
a. Dependent Variable: ABS_DR
- Rasio Profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .031 .006 5.556 .000
PSAK .007 .007 .120 1.016 .313
a. Dependent Variable: ABS_ROE
91
- Rasio Pasar
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 32.666 7.043 4.638 .000
PSAK -3.629 8.510 -.051 -.426 .671
a. Dependent Variable: ABS_PE
92
- Rasio Likuiditas
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate
1 .415a .172 .160 2.3374
a. Predictors: (Constant), PSAK
b. Dependent Variable: Y1
- Rasio Aktivitas
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate
1 .069a .005 -.009 .0805
a. Predictors: (Constant), PSAK
b. Dependent Variable: Y2
- Rasio Solvabilitas
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate
1 .148a .022 .008 .1684
a. Predictors: (Constant), PSAK
b. Dependent Variable: Y3
- Rasio Profitabilitas
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate
1 .076a .006 -.008 .0457
a. Predictors: (Constant), PSAK
b. Dependent Variable: Y4
93
- Rasio Pasar
Model Summary
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate
1 .051a .003 -.011 33.7778
a. Predictors: (Constant), PSAK
- Rasio Likuiditas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.463 .487 9.157 .000
PSAK -2.260 .589 -.415 -3.838 .000
a. Dependent Variable: Y1
- Rasio Aktivitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .158 .017 9.432 .000
PSAK -.012 .020 -.069 -.586 .560
a. Dependent Variable: Y2
- Rasio Solvabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .309 .035 8.806 .000
PSAK .054 .042 .148 1.263 .211
a. Dependent Variable: Y3
94
- Rasio Profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .056 .010 5.917 .000
PSAK .007 .012 .076 .640 .524
a. Dependent Variable: Y4
- Rasio Pasar
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 32.666 7.043 4.638 .000
PSAK -3.629 8.510 -.051 -.426 .671
a. Dependent Variable: Y5
95
4. Anggraini PSAK 23 dan PSAK Current ratio, Analisis Pendapatan yang diakui dan dicatat
(2018) 72 net profit deskriptif berdasarkan PSAK 72 lebih kecil
margin ratio, kualitatif dibandingkan oleh PSAK 23.
dan debt ratio Net profit margin secara umum
menunjukkan angka yang lebih rendah
ketika perusahaan menggunakan
PSAK 72 dibanding PSAK 23,
berbanding terbalik dengan CR dan
DR.