Anda di halaman 1dari 118

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang


Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2019-2021)

SKRIPSI

Oleh :
Mochammad Rio Hermawan
NIM. 071910036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang


Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2019-2021)

Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Universitas Islam Lamongan

Oleh :

Mochammad Rio Hermawan


NIM. 071910036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Berjudul
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2019-2021)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

MOCHAMMAD RIO HERMAWAN


NIM. 071910036

Telah dipertahankan didepan Dosen Penguji


Pada tanggal : 22 Juli 2023
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

SUSUNAN DOSEN PENGUJI


Pembimbing I Penguji I

SUTRI HANDAYANI, S.E., M.Ak Dr. ABDUL GHOFUR, S.E., M.Si


NIDN. 0719088701 NIDN. 0723116803

Pembimbing II Penguji II

INDAH KURNIYAWATI, S.E., M.A YENNI VERA FIBRIYANTI, S.E., M.Ak


NIDN. 0724088402 NIDN. 0730089102

Lamongan, 27 Juli 2023


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Lamongan
Dekan

Dr. NURUL BADRIYAH, S.E., M.Pd., M.M


NIDN. 0019047502

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mochammad Rio Hermawan

Nim : 071910036

Tempat,Tanggal Lahir : Lamongan, 27 Januari 2000

Alamat : Ds. Jotoosanur Kec. Tikung Kab. Lamongan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur” (Studi Kasus pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI

Tahun 2019-2021) adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, atau

materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak

sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan

dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar sarjana Akuntansi yang nanti

saya dapatkan.

Lamongan, 22 Juli 2023

Mochammad Rio Hermawan

iv
MOTTO

“Apa yang melewatkanku tidak akan menjadi takdirku, dan apa


yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku”
(Umar bin Khattab)

v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan berkat-Nya kepada penulis, sehingga penulis masih diberikan kesehatan dan

kesempatan untuk menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur” (Studi

Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang

Terdaftar Di BEI Tahun 2019-2021) tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari

cara pembuatan skripsi pada Universitas Islam Lamongan dan untuk memperoleh

gelar sarjana Akuntansi. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis juga

banyak menerima bantuan dan bimbingan baik dari dosen pembimbing maupun

semua pihak yang terkait dalam penulisan proposal penelitian, maka pada

kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Abdul Ghofur, S.E.,M.Si Selaku Rektor Universitas Islam Lamongan

2. Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Lamongan.

3. Abidah Dwi Rahmi S, S.Ak., M.Ak selaku Kaprodi Program Studi Akutansi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

4. Sutri Handayani S.Ak., M.Ak. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penulisan proposal penelitian.

v
5. Indah Kurnyawati S.Ak., M.A selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penulisan proposal penelitian.

6. Kepada Kedua Orang Tua penulis beserta keluarga yang selalu memberikan doa

dan dukungan.

7. Kepada teman-teman yang telah berjuang bersama penulis dalam menyelesaikan

penyusunan proposal skripsi.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan untuk

mengerjakan proposal ini dengan baik.

Sebagai manusia yang tidak terlepas dari segala kekurangan penulis menyadari

bahwa di dalam penulisan proposal penelitian ini masih terdapat kekurangan. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempunaan penulisan proposal penelitian ini.

Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga proposal penelitian

ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Lamongan, 22 Juli 2023

(Mochammad Rio Hermawan)

vi
THE INFLUENCE OF INTELLECTUAL CAPITAL ON THE FINANCIAL
PERFORMANCE OF MANUFACTURING COMPANIES
(CASE STUDY OF MANUFACTURING COMPANIES IN THE CONSUMER
GOODS INDUSTRY SECTOR LISTED ON THE IDX IN 2019-2021)

MOCHAMMAD RIO HERMAWAN


NIM. 071910036

ABSTRACT

Knowledge is of course currently the most needed thing, therefore intellectual


capital is present as one of the aspects that is the company's main capital in its
ability to compete. This study aims to examine the effect of intellectual capital on
the financial performance of manufacturing companies in the consumer goods
industry sector listed on the IDX in 2019-2021.
This research will be conducted at the Indonesian Stock Exchange (IDX)
gallery. This study uses quantitative research methods based on 57 company
populations. By using purposive sampling, 31 samples of companies were tested
using the classical assumption test, multiple linear regression, and hypothesis
testing.
The results of this study indicate that VACA (X1) has a positive effect on
financial performance because the significance value obtained between X1 and Y
is 0.000 <0.05 and tcount > ttable (5.667 > 1.662). Meanwhile, VAHU (X2) has a
negative effect on financial performance because the significance value obtained
between X2 and Y is 0.401 > 0.05 and this value is between ttable and tcount (-
1.662 ≤ - 0.841 ≤ 1.662). STVA (X3) itself has a positive effect on financial
performance because the significance value obtained between X3 and Y is 0.001
<0.05 and tcount > ttable (3.450 > 1.662).

Keywords: Intellectual Capital, VACA, VAHU, STVA

vii
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2019-2021)

MOCHAMMAD RIO HERMAWAN


NIM. 071910036

RINGKASAN

Pengetahuan tentunya menjadi hal yang paling dibutuhkan saat ini, oleh
karena itu modal intelektual hadir sebagai salah satu aspek yang menjadi modal
utama perusahaan dalam kemampuannya bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2019-2021.
Penelitian ini akan dilakukan di galeri Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan 57 populasi
perusahaan. Dengan menggunakan purposive sampling, 31 sampel perusahaan diuji
menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VACA (X1) berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan karena nilai signifikansi yang diperoleh antara X1 dan
Y sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel (5,667 > 1,662). Sedangkan VAHU
(X2) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan karena nilai signifikansi yang
diperoleh antara X2 dan Y sebesar 0,401 > 0,05 dan nilai tersebut berada di antara
ttabel dan thitung (-1,662 ≤ - 0,841 ≤ 1,662). STVA (X3) sendiri berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan karena diperoleh nilai signifikansi antara X3 dan
Y sebesar 0,001 < 0,05 dan thitung > ttabel (3,450 > 1,662).

Kata Kunci: Intellectual Capital, VACA, VAHU, STVA

viii
KATA PERSEMBAHAN

Ucapan syukur tidak lupa penulis ucapkan yang utama kepada Allah SWT,

karena atas ridho dari-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang telah selesai ini tidak akan berhasil tanpa ada doa dan dukungan dari

orang-orang di sekitar. Untuk itu penulis mempersembahkan kepada orang-orang

yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya. Mereka di antaranya:

1. Kedua orang tua saya, orang hebat yang selalu menjadi penyemangat saya

sebagai sandaran terkuat dari kerasnya dunia sehingga saya bisa berada di

tahap ini dan menyelesaikan kuliah dengan baik dan tepat waktu.

2. Kepada Ibu/Bapak dosen pembimbing, dosen penguji dan dosen pengajar

yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun

dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada

ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.

3. Kepada sahabat-sahabat saya Wildan, Iqbal, Habib, Ria, Syafirah, dan Vina

karena telah membantu memberikan semangat kepada penulis sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Almamater saya Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Lamongan.

5. Kepada semua pihak yang yang telah membantu dan memberikan dukungan

untuk mengerjakan skripsi ini dengan baik.

6. Kepada diri sendiri yang sudah mampu berjuang hingga saat ini.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................


HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
SKRIPSI JUDUL ................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. iv
MOTTO............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
RINGKASAN ................................................................................................... viii
KATA PERSEMBAHAN ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................ 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 14
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
2.2. Landasan Teori .................................................................................... 20
2.2.1. Resoures Based Theory................................................................. 20
2.2.2 Intellectual Capital ....................................................................... 21
2.2.3. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) ................................. 23
2.3. Kerangka berfikir ................................................................................. 27
2.4. Hipotesis .............................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 35
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 35

x
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 35
3.3 Teknik Penarikan Sampel .................................................................... 35
3.3.1 Populasi ........................................................................................ 35
3.3.2 Teknik pengambilan sampling ...................................................... 36
3.3.3 Sampel.......................................................................................... 37
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 39
3.4.1 Dokumentasi................................................................................. 39
3.4.2 Penelitian Pustaka ......................................................................... 39
3.5 Operasional Variabel ........................................................................... 40
3.5.1 Variabel Dependen ....................................................................... 40
3.5.2 Variabel Independen ..................................................................... 41
3.6 Metode Analisis Data........................................................................... 45
3.6.1 Asumsi Klasik .............................................................................. 45
3.6.2 Koefisien Determinasi (Uji R2) .................................................... 48
3.6.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................... 49
3.7 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 51
BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN .................................... 52
4.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia .............................................. 52
4.2 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 53
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 64
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 64
5.1.1 Uji Statistik Deskriptif .......................................................................... 64
5.1.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 66
5.1.3 Analisis Regresi Berganda ..................................................................... 71
5.1.4 Uji Hipotesis .......................................................................................... 72
5.2 Pembahasan .............................................................................................. 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 85
6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 85
6.2 Saran ........................................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88
LAMPIRAN ...................................................................................................... 91

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Prsedur pengambilan sampel ......................................................... 37


Tabel 3.2. Sampel Penelitian ......................................................................... 38
Tabel 5.1. Analisis Deskriptif ........................................................................ 62
Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 64
Tabel 5.3. Hasil Multikonearitas ..................................................................... 66
Tabel 5.4. Hasil Uji Autokrelasi .................................................................... 67
Tabel 5.5. Hasil Uji t ...................................................................................... 71
Tabel 5.6. Uji F .............................................................................................. 72
Tabel 5.7. Koefisien Determenasi .................................................................. 73

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pendapatan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman .......... 2
Gambar 1.2 Pendapatan Perusahaan Sub sektor Rokok .................................... 4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berfikir . .................................................. 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BEI ............................................................. 48
Gambar 5.1 Normal Probability . ................................................................... 65
Gambar 5.2 Scatterplot Uji Heteroskedasitisas............................................... 67

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Bimbingan Skripsi ...................................................... 90


Lampiran 2 Plagiasi Skripsi ............................................................................... 91
Lampiran 3 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................... 92
Lampiran 4 Perhitungan Variabel Intellectual Capital ........................................ 93
Lampiran 5 Hasil Uji Analisis SPSS .................................................................. 96

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pandemi Covid 19 tentunya sangat berdampak pada seluruh aspek

kehidupan di dunia. Sektor perekonomian menjadi salah satu hal yang sangat

terdampak oleh pandemi Covid 19. Pembatasan besar-besaran menjadi

masalah utama dalam pandemi ini, bagaimana interaksi antar manusia sangat

dibatasi. Banyak yang kehilangan usaha dan pekerjaan dalam masa pandemi,

yang menyebabkan tingkat konsumtif berkurang dan perputaran perekonomian

menjadi terganggu.

Pandemi Covid 19 ini juga menyebabkan cara bisnis dan perdagangan

mengalami perubahan besar-besaran. Semakin banyaknya manusia yang lebih

memilih melakukan belanja online memicu adanya era perdagangan bebas

tanpa batas. Dalam hal ini mobilitas yang semula hanya terbatas pada modal

dan barang, meluas kepada tenaga kerja dan ilmu pengetahuan. Perubahan

tersebut mendorong perusahaan melakukan pengoptimalan bisnis dengan, cara

bisnis yang awalnya menggunakan bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja

(labor-based bussines) menjadi bisnis yang berdasarkan ilmu pengetahuan

(knowledge based bussines).

1
2

35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
HOKI KINO ROTI MYOR UNVR

2019 2020

Sumber: Data diolah peneliti, Kontandata.co.id

Grafik 1.1 Pendapatan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

Grafik 1.1 menunjukkan pendapatan Perusahaan Manufaktur sub sektor

makanan dan minuman di tengah pandemi Covid-19, ada sejumlah sektor

bisnis yang disebut-sebut defensif atau tahan terhadap krisis. Salah satunya

adalah sektor barang konsumsi, khususnya yang bergerak di bisnis fast moving

consumer goods (FMCG). Merujuk laporan keuangan per kuartal III-2020,

sejumlah emiten yang bergerak di sektor ini mencatatkan perlambatan kinerja.

Produsen beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) pendapatannya

merosot 23,6% year on year (yoy) menjadi Rp 936,57 miliar. Kemudian,

pendapatan PT Kino Indonesia Tbk (KINO) turun 10,7% yoy menjadi Rp 3,11

triliun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) terkoreksi 0,9% ke Rp 2,44

triliun, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) lebih rendah 2,1% yoy menjadi Rp

17,58 triliun. Sementara PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hanya tumbuh

0,3% yoy menjadi Rp 32,46 triliun. Pendapatan PT Kino Indonesia Tbk

(KINO) turun 10,7% yoy menjadi Rp 3,11 triliun, PT Nippon Indosari


3

Corpindo Tbk (ROTI) terkoreksi 0,9% ke Rp 2,44 triliun, dan PT Mayora

Indah Tbk (MYOR) lebih rendah 2,1% yoy menjadi Rp 17,58 triliun.

Sementara PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hanya tumbuh 0,3% yoy

menjadi Rp 32,46 triliun (Kontandata.co.id, 2020)

Okie Ardiastama (2020) menyatakan, penurunan kinerja yang terjadi pada

emiten FMCG dipicu oleh daya beli masyarakat yang melemah sepanjang

tahun ini. Menurut dia, emiten yang dapat menahan penurunan kinerja adalah

yang memiliki diversifikasi produk yang luas serta menjalankan strategi yang

tepat sehingga bisa bertahan dari dampak pandemi. Penurunan kinerja ini

masih akan berlanjut hingga kuartal IV (Kontan.co.id, 2020).

Melihat kinerja industri barang konsumsi sudah cukup membaik pada

kuartal III ini seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar

(PSBB). Akan tetapi, perusahaan masih cukup berhati-hati untuk melakukan

ekspansi. Untuk sepanjang tahun ini, Okie memproyeksikan pertumbuhan

industri barang konsumsi bakal lebih lambat dibandingkan tahun 2019. Oleh

karena itu, dia menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengoleksi

sejumlah sahamnya. Okie (2020) menyatakan untuk memberi rekomendasi

para investor untuk membeli UNVR dengan target harga Rp 8.150 per saham

dan MYOR Rp 2.450 per saham. Per perdagangan Rabu (4/11), saham UNVR

berada di level Rp 7.800 per saham dan MYOR Rp 2.330. perlambatan pada

penjualan masih akan berdampak pada UNVR dan MYOR hingga akhir tahun.

Melihat adanya peluang pertumbuhan pada laba bersih perusahaan seiring


4

langkah efisiensi yang dinilai dapat berdampak pada kinerja perusahaan

sepanjang tahun (Kontan.co.id, 2020).

7
6
5
4
3
2
1
0
GGRM HMSP RMBA

2019 2020 2021

Sumber: Data diolah peneliti, Katadata.co.id

Grafik 1.2 Pendapatan Perusahaan Sub Sektor Rokok

Grafik 1.2 menunjukkan bahwa salah satu sektor yang ada pada

perusahaan manufaktur yang turut serta menyumbang terhadap ekonomi

Indonesia adalah sektor rokok. Pada tahun 2021 harga rokok meningkat tajam

seiring dengan meningkatnya cukai hasil tembakau (CHT), pada tahun 2020

pemerintah menaikan CHT sebesar 23%, hal ini menyebabkan turunnya daya

konsumsi masyarakat terhadap konsumsi rokok. Pada tahun 2020, kontribusi

industri pengolahan tembakau (IPT) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

hanya sebesar Rp 85,3 Triliun atau turun 5,78% dibandingkan pada tahun

sebelumnya. Tahun 2019 kontribusi PDB sektor industri pengolahan tembakau

(IPT) sebesar Rp 90,5 Triliun. Menurunnya kinerja industri pengolahan

tembakau (IPT) yang terjadi terlihat dari kinerja pada perusahaan yang
5

bergerak dalam sektor rokok ini. Yang pertama ada PT. Gudang Garam Tbk

(GGRM) yang membukukan labanya Rp 2,31 Triliun pada semester 1 tahun

2021 yang turun sebesar 39,5% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 3,82

Triliun. Lalu PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang mengalami

penurunan laba sebesar 15,5% menjadi 4,13 triliun pada periode Januari-Juni

2021. Disusul oleh PT. Bentoel International Investama Tbk (RMBA) yang

juga mengalami kerugian Rp 28,9 Triliun pada periode januari-Juni 2021, akan

tetapi kerugian yang terjadi tersebut berkurang dari tahun sebelumnya dan

pada periode yang sama sebesar 165,44 Triliun. Sedangkan PT. Wishmilak Inti

Makmur Tbk (WIIM) mengalami kenaikan laba sebesar 44,6% menjadi 63,04

Triliun (Katadata.co.id, 2021).

Perkembangan knowledge-based economy, mendorong perusahaan

mengubah strategi mereka yang awalnya untuk muncul dan bertahan dalam

persaingan pasar global. Revolusi ekonomi industri pada era perdagangan

bebas ini membuat pelaku ekonomi khususnya perusahaan harus mampu

menyadari betapa pentingnya intellectual capital (IC). Keterbatasan pelaporan

keuangan pada akuntansi tradisional dalam menjelaskan nilai perusahaan

menunjukkan bahwa sumber ekonomi tidak berupa aset fissik melainkan aset

tak berwujud yakni Intellectual Capital atau modal intelektual yang

mengandung unsur pemikiran yang dimiliki oleh karyawan (Faza dan

Hidayah,2014).

Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan, dapat menggunakan

rasio Return on Equity (ROE). ROE digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan dalam mecapai keuntungan dari setiap investasi yang


6

dilakukan pemegang saham. ROE menggambarkan kemampuan dan

perkembangan perusahaan untuk memperoleh penghasilan yang baik.

(Wijayani, 2017). Beberapa peneliti yang terkait dengan intellectual capital

telah membuktikan adanya pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

keuangan saat ini maupun kinerja masa depan. Perusahaan yang memiliki

intellectual capital lebih tinggi akan memiliki kinerja yang lebih baik.

Ante Pulic (1998) memperkenalkan sebuah metode pengukuran IC

perusahaan yaitu Value Added Intellectual Coefficient (Gozali dan Hatane,

2014). Andriana (2014) menjelaskan bahwa pengukuran menggunakan VAIC

terdiri dari tiga elemen yaitu: Value Added Human Capital (VAHU), Value

Added Capital Employed (VACA), dan Structural Capital Value Added

(STVA).

Adanya pandemi Covid-19 sangat mendorong perusahaan untuk

memanfaatkan Intellectual Capital dengan semaksimal mungkin. Intellectual

Capital sendiri merupakan salah satu dari beberapa unsur aset tak berwujud

(intangible asset) yang disebutkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) 19 (revisi 2015). PSAK mendefinisikan aset tak berwujud

sebagai aset non-moneter yang teridentifikasi tidak memiliki wujud fisik serta

dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahakan barang atau

jasa, disewakan kepada pihak lainnya atau untuk tujuan administrtif (IAI,

2015).

Banyak sekali perubahan-perubahan dari sistem kebudayaan masyarakat

dalam kegiatan ekonomi sosial yang didorong oleh perubahan yang dibawa
7

perubahan strategi laber-based menjadi knowled-based bussiness. Perubahan

ini tentunya memicu berbagai fenomena-fenmena baru yang didorong oleh

strategi knowled-based. Sebagai contoh, saat ini intangible asset berupa

brand, skill, inovasi, dan keterampilan mulai dipertimbangkan oleh investor.

Sebagai contohnya adalah valuasi Gojek yang nilainya dapat mencapai

14 kali lipat dibandingkan nilai valuasi dari saham PT. Garuda Indonesia

sehingga Gojek mampu menyandang status decacorn. Dikutip dari

kompas.com (Ulya & Jatmiko, 2019) Akademisi dan Guru Besar

Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, valuasi Gojek lebih besar

karena analisis bisnis di era digital sudah berubah. Saat ini, aset tak lagi

tangible seperti yang dimiliki Garuda Indonesia. Ada asset intangible yang

tidak bisa diukur dan dicatat pada balance sheet akuntansi seperti yang dimiliki

Gojek.

Pengetahuan tentunya saat ini menjadi hal yang paling dibutuhkan,

pengetahuan menjadi modal utama perusahaan dalam kemampuan bersaing

yang tidak hanya terletak pada kepemilikan asset tidak berwujud tetapi lebih

berupa asset pengetahuan (knowlwedge asset). Hal ini membuat modal

intelektual atau Intellectual Capital menjadi memiliki perhatian khusus dari

perusahaan, dengan harapan pengukuran modal intelektual ini mampu diakui

menjadi salah satu penentu kinerja perusahaan. Meskipun Intellectual Capital

dinilai seperti itu namun, praktek akuntansi tradisional terdapat keterbatasan

laporan keuangan dalam menilai kondisi perusahaan sebenarnya, hal ini

dikarenakan adanya perbedaan nilai buku dengan nilai pasar perusahaan,


8

dimana nilai buku perusahaan belum mengakomodir penilaian asset tak

berwujud berupa modal intelektual.

Saat ini, modal intelektual belum dapat diukur secara akurat, dikarenakan

masih jarangnya modal intelektual muncul dalam neraca perusahaan. Dalam

mengukur modal intelektual, akuntansi tradisional saat ini masih memiliki

kesulitan karena tidak mudahnya untuk menentukan dan mengukur elemen

modal intelektual dalam perusahaan sehingga terdapat timbulnya celah antara

nilai buku dan juga nilai pasar perusahaan. Modal intelektual jika diungkapkan

dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan, dimana modal intelektual

akan memberikan gambaran kinerja modal intelektual bagi perusahaan.

Semakin baik kinerja modal intelektual dalam perusahaan maka akan

semakin meningkatnya pengungkapan pelaporan dalam laporan keuangan

yang dapat menimbulkan naiknya tingkat kepercayaan para stakeholder

dalam perusahaan. Hal ini berkaitan dengan stakeholder theory yang

mengharapkan manajemen perusahaan melaporkan aktivitas-aktivitas di

dalam perusahaan kepada para stakeholder. Pengungkapan modal

intelektual dalam perusahaan juga dapat memberikan gambaran nilai bagi

perusahaan ketika perusahaan tersebut melakukan revaluasi atau ingin menjual

sahamnya. Saat ini, masih banyak tarik ulur terhadap berapa nilai pasar

perusahaan, karena nilainya berbeda dengan nilai bukunya yang

disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kekayaan intelektual yang

dimiliki perusahaan yang sulit untuk dapat diukur ataupun potensi perusahaan

ke depan yang dibilang baik.


9

Permasalahan tersebut juga diungkapkan dalam resource-based theory

yang menjelaskan bahwa adanya dua pandangan dalam perangkat

penyusunan strategi di dalam perusahaan. Pertama, yaitu pandangan dimana

perusahaan berorientasi pada pasar (market-based) dan yang kedua, yaitu

pandangan yang berorientasi pada sumber daya (resource-based). Kedua

pandangan tersebut pada akhirnya memberikan sebuah orientasi baru dalam

pengelolaan perusahaan yaitu berorientasi pada pengetahuan (knowledge-

based theory) dimana pandangan ini menganggap pengetahuan sebagai

saumber daya yang sangat penting bagi perusahaan karena pengetahuan

merupakan asset yang apabila dapat dikelola dengan baik akan

meningkatkan kinerja perusahaan.

Knowledge-based theory banyak digunakan pada perusahaan yang

intangible assets di dalam perusahaannya memiliki peran penting terhadap

daya saing dan juga kinerja keuangannya. Salah satu industri yang

memiliki peran intangible assets yang berdampak pada persaingan antar

usahanya adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

Sektor industri barang konsumsi menjadi industri yang paling penting, karena

perusahaan dituntut tetap memproduksi barang industri meskipun pada masa

pandemi. Masyarakat pastinya selalu membutuhkan barang konsumsi untuk

keperluan sehari-hari, terutama industri farmasi paling dibutuhkan dan tidak

bisa sembarangan mematok harga lebih lantaran banyak masyarakat yang

membutuhkan obat namun daya beli tidak memadahi.

World Intellectual Property Report 2017 menemukan bahwa intellectual

capital dan modal tak berwujud lainnya menyumbang 30% nilai produk
10

manufaktur dan menyatakan bahwa kekayaan intelektual pada akhirnya

menjadi cara bagi perusahaan untuk mengamankan keunggulan kompetitif

yang mengalir bagi mereka. Mengingat sifat IC yang tidak berwujud,

maka penentuan serta pengukuran IC dilihat dari empat komponen penting

(Ulum, 2017) yaitu human capital, structural capital, relational capital, serta

nilai tambah dari modal yang digunakan (capital employed). Pentingnya

IC dalam kinerja dan daya saing perusahaan membawa kebutuhan akan

pengelolaan yang efektif. Oleh karena itu, strategi bisnis yang diadopsi oleh

perusahaan akan menjadi dasar pengelolaan untuk meningkatkan kinerja

dan mencapai tujuan perusahaan.

Industri barang konsumsi memiliki biaya pengeluaran tinggi terhadap

kegiatan research and development produknya, dimana kegiatan tersebut

sangatlah penting bagi industri barang konsumsi karena akan berpengaruh

terhadap produk yang dihasilkan, yang nantinya beredar di masyarakat.

Model pengukuran kinerja Intellectual Capital untuk perusahaan manufaktur

menjadi penting untuk dihasilkan karena hasil penelitian diberbagai negara

menunjukkan hasil positif dari Intellectual Capital mampu menggerakkan

perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa

aspek yang mampu membantu perusahaan berkembang, salah satunya

Intellectual Capital.
11

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari yang dilihat dari latar belakang diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh terhadap

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

2) Apakah Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh terhadap

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

3) Apakah Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh terhadap

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

4) Apakah VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh secara simultan terhadap

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dijelaskan diatas, maka tujuan penelitian

yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1) Untuk menguji apakah Value Added Capital Employed (VACA)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?


12

2) Untuk menguji apakah Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui Return on Equity

(ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri konsumsi yang terdaftar

di BEI periode 2019-2021?

3) Untuk menguji apakah Structural Capital Value Added (STVA)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui

Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

4) Untuk menguji apakah VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh secara

simultan terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur

sektor industri konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021?

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah

pengetahuan mengenai metode pengukuran intellectual capital dalam

menilai kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di

Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan studi awal tentang intellectual

capital dan komponennya pada perusahaan manufaktur serta

pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.


13

b) Bagi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh intellectual capital sehingga dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

c) Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi

untuk mrngrmbangkan materi pengajaran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelit ian terdahu sangat penting bagi peneliti karena dijadikan sebagai
l l l l l l l l l l l l l l l l l

acuan dalam penyusunan penelitian ini. Karena untuk mengetahui hasil dari l l l l l l l l l l l l l

penelit ian terdahulu. Adapun penelit ian terdahulu yang berkaitan dengan
l l l l l l l l l l l l l

pengaruh intellectual capital terhada kinerja keuangan yaitu:


l l l l l l l l l l

Arifulsyah, Hamdani dan Nurulita, Suci. (2020), dalam penelit iannya yang
l l l l l l l l

berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan


l l l l l l l l l l

Perusahaan Perbankan”. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah


l l l l l l l l l l l

VAHU, VACA, dan STVA, berpengaruh pada ROA perusahaan perbankan l l l l

yang ditelit i. Jenis penelit ian yang digunakan pada penelit ian ini adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l l

penelit ian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian analisis


l l l l l l l l l l l l l l l l

regresilinear berganda. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Intellectual


l l l l l l l l l l l l l l l l l

capital tidak bisa dijadikan faktor determinan terhadap kinerja keuangan


l l l l l l l l l l l l

perusahaan perbankan yang ditelit i.


l l l l l l

Zahra, Nabila dan Gustyna , T.R. (2020), dalam penelit iannya yang l l l l l

berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan


l l l l l l l l l l

Perusahaan”. Penelit ian ini mempunyai maksud untuk menguji apakah VAHU,
l l l l l l l l l l l

VACA, dan STVA nerpengaruh pada ROE perusahaan yang ditelit i. Jenis l l l l l l l l l l

penelit ian yang digunakan pada penelit ian ini adalah penelit ian kuantitatif
l l l l l l l l l l l l l l l l l

dengan menggunakan metode penelit ian analisis regresilinear berganda. Hasil


l l l l l l l l l l l l l l l l l

pada penelit ian ini menunjukkan bahwa VACA dan VAHU yang memilik i l l l l l l l l l l l

14
15

pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedaangkan secara simultan


l l l l l l l l l

VACA, VAHU, dan STVA bersama sama berpengaruh terhadap kinerja l l l l l l

keuangan perusahaan.
l l

Sahrul S. (2019) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan perbankan”. Penelitian ini


l l l l l l l l l l l l l l l

bertujuan untuk menguji pengaruh VAICA, VAHU, dan STVA terhadap ROE
l l l l l l l

dan ROA perusahaan perbankan yang diteliti. Jenis penelit ian yang digunakan l l l l l l l l l l l l l

pada penelit ian ini adalah penelit ian kuantitatif dengan menggunakan metode
l l l l l l l l l l l l l l l l

penelit ian analisis regresilinear berganda. Hasil penelit ian menunjukkan


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Bank


l l l l l l l l l l l l l

Syariah Mandiri Makasaar periode 2013-2017, dengan menggunakan Return


l l l l l l l l l

On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) l l l l l

Artati, Dewi. (2017) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar”. Penelit ia n


l l l l l l l l l l l l l l

ini bertujuan untuk menguji apakah VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh
l l l l l l l

pada ROE perusahaan dan nilai pasar. Jenis penelit ian yang digunakan pada l l l l l l l l l l l

penelit ian ini adalah penelit ian kuantitatif dengan menggunakan metode
l l l l l l l l l l l l l l l l

penelit ian Explanatry research. Hasil penelit ian menunjukkan hasil pengujian
l l l l l l l l l l l l l l l l

yang dilakukan oleh penelit i dapat disimpulkan bahwa VACA dan STVA
l l l l l l l l

berpengaruh terhadap ROE sedangkan VAHU tidak berpengaruh Sedangkan


l l l l l l l l l

VAHU berpengaruh terhadap nilai pasar sedangkan VACA dan STVA tidak l l l l l l l

berpengaruh.
l l

Riharjo, I.B. (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan”. Penelit ian ini bertujuan


l l l l l l l l l l l l l l l
16

untuk menguji apakah VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh pada ROA l l l l

perusahaan yang diteliti. Jenis penelit ian yang digunakan pada penelitian ini
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

adalah penelit ian kuantitatif dengan menggunakan metode penelit ian analisis l l l l l l l l l l l l l l l l

regresilinear berganda, uji asumsi klasik, dan uji t. Hasil penelit ian ini
l l l l l l l l l l l l l l l l l

menunjukkan bahwa value added capital employed, value added human


l l l l l l l l

capital, dan structural capital value added berpengaruh posit if terhadap


l l l l l l l l l

kinerja keuangan.
l l l

Septa dan Soelistijono (2016) dalam penelit iannya yang berjudul


l l l l l l l l l

“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan”.


l l l l l l l l l l

Tujuan dari penelit ian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang ada l l l l l l l l l l l l l l l

atau tidak adanya pengaruh masing–masing komponen VAIC™ dan l l l l l l

intellectual capital secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan dengan


l l l l l l l l l l l l

menggunakan return on equity (ROE). Data yang digunakan adalah laporan


l l l l l l

tahunan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013- l l l l l l l l l l

2015 dengan metode yang digunakan adalah sampling jenuh. Berdasarkan l l l l l l l

analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 22.0 melalui uji F
l l l l l l l l l l l l l l l

diketahui bahwa intellectual capital berpengaruh simultan terhadap ROE.


l l l l l l l l l l l l

Hasil uji t menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif


l l l l l l l l l l l

terhadap ROE.
l l

Intan Dwi Jufarlita Chryz Monica, Syarifah Ratih Kartika Sari dan
l l l l l l l l

Djuwitawati Ratnaningtyas (2021) dalam penelit iannya yang berjudul


l l l l l l l l

“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan”. Penelit ian ini


l l l l l l l l l l l l l l l

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja


l l l l l l l l l l l l

keuangan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang


l l l l l l l l
17

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2017-2020). Jenis penelit ian
l l l l l l l l l l l l l l l l

ini adalah penelit ian deskriptif, yang digunakan untuk menggambarkan


l l l l l l l l l l l

pengaruh customer capital, human capital dan structural capital sebagai


l l l l l l l

variabel bebas (variabel independen) terhadap kinerja keuangan sebagai


l l l l l l l l l l l l l l l

variabel terikat (variabel dependen) pada perusahaan manufaktur sub sektor


l l l l l l l l l l l

Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2017-2020. l l l l l l l l l l l

Sampel yang digunakan adalah 38 perusahaan sub sektor farmasi Tahun 2017-
l l l l l

2020 dan diuji dengan menggunakan uji analisis linier berganda. Hasil dari l l l l l l l l l l l l l

penelit ian ini menyatakan Customer Capital sebagai komponen Intellectual


l l l l l l l l l l l l l l l

Capital tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROE) pada perusahaan


l l l l l l l l l l

manufaktur sub sektor farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun l l l l l l l l l

2017-2020. Sedangkan Human Capital dan Structural Capital, l l l sebagai l l

komponen Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROE) l l l l l l l l l l l l

pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang tercatat di Bursa Efek l l l l l l l

Indonesia tahun 2017-2020. Jadi menurut penelit ian tersebut dapat


l l l l l l l l l l l

disimpulkan Intellectual Capital secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja


l l l l l l l l l l l l l

Keuangan (ROE) pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang tercatat
l l l l l l

di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020.


l l l l l l

Petrus Gani (2021) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”.


l l l l l l l l l l l

Penelit ian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital


l l l l l l l l l l l l l l l

terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan (Studi Pada Perusahaan


l l l l l l l l l

Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI 2015-2019). Metode penelit ia n l l l l l l l l l l l

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive l l l l l l l l l l l l


18

sampling untuk seleksi sampelnya dan menggunakan Partial Least Square l l l l l l l l l

(PLS) untuk menganalisis datanya. Sampel yang digunakan terdapat 12 sampe l l l l l l l l

perusahaan, Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada sampel tersebut


l l l l l l l l l l l l l

hasil penelit ian menunjukkan, VAHU dan STVA secara parsial bernilai posit if
l l l l l l l l l l l l l

dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, dan GR) sedangkan
l l l l l l l l l

VACA secara parsial bernilai negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja l l l l l l l l l l l l l l

keuangan (ROA, ROE, dan GR). capital employee tidak akan mendorong
l l l l l l l l

pemaksimalan kinerja keuangan, H4 diterima, karena secara simultan Value


l l l l l l l l l l l l

Added Intellectual Capital (VAHU, STVA, dan VACA) bernilai positif dan
l l l l l l l l l l

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, dan GR) yang artinya setiap
l l l l l l l l l l l

peningkatan nilai tambah yang dihasilkan oleh elemen-elemen intellectual


l l l l l l l l l l l l l l l l

capital. secara parsial VAHU bernilai negatif dan tidak signifikan terhadap
l l l l l l l l l l l l l

nilai perusahaan.
l l l

Jesica Imanuel Alimy dan Vinola Herawaty (2020) dalam penelit iannya
l l l l l l l l l l l

yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap kinerja keuangan l l l l l l l l l l

Perusahaan”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh


l l l l l l l l l l l l

intellectual Capital terhadap kinerja keuangan demgan variabel moderasi


l l l l l l l l l l l l l

prospector strategy pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di IDX pada l l l l l l

tahun 2016-2018. Penelitian ini merupakan penelit ian kuantitatif dengan l l l l l l l l l l l l l l

menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan


l l l l l l l l l

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Sampel penelit ian ini l l l l l l l l l l l l l l

terdapat 131 perusahaan dengan menggunakan analisis linier berganda dengan


l l l l l l l l l l l

hasil penelit iannya menunjukkan secara independen, human capital, structure


l l l l l l l l l l l l l

capital dan capital employed berpengaruh posit if terhadap kinerja keuangan


l l l l l l l l l l l l
19

perusahaan. Akan tetapi, strategi prospector hanya memperkuat pengaruh


l l l l l l l l l

human capital dan structure capital. Selain itu, relational capital tidak terbukti
l l l l l l l l l l l l

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.


l l l l l l l

Bambang Gunawan, Wiralestari, dan Rita friyani (2021), dalam l l l l l l

penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap kinerja


l l l l l l l l l l l l l

keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.


l l l l l l l l l

Penelit ian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital


l l l l l l l l l l l l l l l

terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur (survey pada perusahaan


l l l l l l l

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada Tahun l l l l l l l l

2018-2020). Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data l l l l l l l l l l l l

yang digunakan dalam penelit ian ini adalah studi dokumentasi. Ini dilakukan
l l l l l l l l l l l l l

dengan l mengumpulkan, l mencatat l dan menghitung l l data-data yang

berhubungan dengan penelit ian. Sampel yang digunakan berjumlah 12


l l l l l l l l l

perusahaan dengan menggunakan metode analisis linier berganda hasil


l l l l l l l l l l l l

penelit ian menunjukkan Secara parsial, variabel Intellectual Capital (VAIC)


l l l l l l l l l l l l l l

berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) dengan nilai beta
l l l l l l l l l l l l l

yang dihasilkan positif sehingga disimpulkan bahwa variabel Intellectual


l l l l l l l l l l l l l

Capital (VAIC) berpengaruh posit if signifikan terhadap Net Profit Margin


l l l l l l l l l l l l l

(NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA). Sedangkan l l l l l l l

Secara parsial, variabel Intellectual Capital (VAIC) tidak berpengaruh


l l l l l l l l l l l l

terhadap Asset Turnover Rasio (ATO) dengan nilai beta yang dihasilkan posit if
l l l l l l l l l l l l

sehingga disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital (VAIC) tidak


l l l l l l l l l l l l

berpengaruh terhadap Asset Turnover Rasio (ATO).


l l l l l l
20

Penelit ian ini memiliki persamaan dengan penelit ian terdahulu yaitu
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

menggunakan intellectual capiat sebagai variabel independen dan kinerja


l l l l l l l l l l l l l l l

keuangan sebagai variabel dependen, namun penelit ian ini juga memilik i
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

perbedaan dengan penelit ian terdahulu yaitu pada objek penelit ian. Pada
l l l l l l l l l l l l l l

penelit ian ini objek penelit ian yang akan ditelit i adalah perusahaan manufaktur
l l l l l l l l l l l l l l l l

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI sedangkan penelit ian
l l l l l l l l l l l l l

terdahulu menelit i pada perusahaan perbankan dan media.


l l l l l l l l l

2.2. Landasan Teori

Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh penelit i dapat disimpulkan


l l l l l l l l l l l l

bahwa VACA dan STVA berpengaruh terhadap ROE sedangkan VAHU tidak l l l l l l

berpengaruh Sedangkan VAHU berpengaruh terhadap nilai pasar sedangkan


l l l l l l l l l

VACA dan STVA tidak berpengaruh. l l l

2.2.1. Resoures Based Theory

Teori sumber daya (resources based theory) membahas bagaimana


l l l l l l l l l

perusahaan dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya


l l l l l l l l l

untuk mencapai keunggulan kompet itif. sumber daya perusahaan adalah l l l l l l l l

heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber
l l l l l l l l l l l l

daya yang memberikan karakteristik yang unik bagi tiap-tiap perusahaan. Jay l l l l l l l l l l l

Barney 1991 (dalam Pramestiningrum, 2013), menjelaskan bahwa menurut


l l l l l l l

pandangan Resource-Based Theory perusahaan akan semakin unggul dalam l l l l l l l

persaingan usaha dan mendapatkan kinerja keuangan yang baik dengan cara
l l l l l l l l

memiliki, menguasai, dan memanfaatkan aset - aset strategis yang penting


l l l l l l l l l l l l l

(aset berwujud dan tidak berwujud).


l l l l
21

Resources-based theory (RBT) atau teori berbasis sumber daya adalah


l l l l l l l l l

suatu teori yang dikembangkan untuk menganalisis keunggulan bersaing suatu


l l l l l l l l l l

perusahaan yang menonjolkan keunggulan pengetahuan (knowledge/learning


l l l l l l l l l

economy) atau perekonomian yang mengandalkan aset-aset tak berwujud


l l l l l l l l

(intangible assets). Resource-based theory dipelopori oleh Penrose yang


l l l l l l l l l l l l l l

mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak


l l l l l l l l

homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan
l l l l l l l l l

yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan (Nurjannah, 2020).


l l l l l l l l l

Resources Based Theory meyakini bahwa perusahaan akan mencapai


l l l l l l l l l l

keunggulan apabila perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang unggul,


l l l l l l l l l l

ini berarti semakin perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia
l l l l l l l l l l l l

baik yang berwujud maupun tidak berwujud maka nilai perusahaannya pun
l l l l l l l

akan meningkat. Menurut resource-based theory, intellectual capital l l l l l l l l l l l

memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik untuk menciptakan


l l l l l l l l l l l l l l l

keunggulan kompet itif bagi perusahaan dengan menciptakan value added.


l l l l l l l l l l l

Value added ini berupa kinerja yang semakin baik di perusahaan l l l l l l l l l l l l

(Marfuah, 2014). Pengertian lain yang diberikan oleh Suhendah (dalam Angin l l l l l l l l l l

2015) yaitu resource-based theory menjelaskan tiga jenis sumber daya yaitu l l l l l l l l l l l l

sumber daya fisik berupa pabrik, teknologi, peralatan, lokasi geografis, sumber
l l l l l l l l l l l l

daya manusia berupa pengalaman, pengetahuan pegawai, dan sumber daya l l l l l l l l

organisasional berupa struktur dan sistem perencanaan, pengawasan,


l l l l l l l l

pengendalian, serta hubungan sosial antar organisasi dengan lingkungan


l l l l l l l l l

eksternal.
l l

2.2.2 Intellectual Capital


22

Definisi intellectual capital yang ditemukan dalam beberapa literatur


l l l l l l l l l l l l l l

cukup kompleks atau saling berhubungan dan beragam. Intellectual capital l l l l l l l l

pertama kali dikemukakan oleh Galbraith pada tahun 1969 dalam Farrukh dan
l l l l l l

Joiya (2018) bahwa intellectual capital atau modal intelektual adalah jenis
l l l l l l l l l l

aktivitas pengetahuan, pemanfaatan kekuatan otak, dan sumber-sumber


l l l l l l l l

fundamental atau mendasar dari kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan l l l l l l l l

perusahaan tersebut. Brooking (1998) misalnya mendefinisikan intellectual


l l l l l l l l l l l l l

capital adalah istilah aset tidak berwujud yang merupakan gabungan dari pasar
l l l l l l l l

dan kekayaan intelektual atau kombinasi intangible assets, yang berpusat pada
l l l l l l l l l l l

manusia dan infrastruktur yang memungkinkan perusahaan untuk berfungsi l l l l l l l

Farrukh dan Joiya (2018: 1944). l

Intellectual capital atau yang bisa disebut modal intelektual memiliki tiga
l l l l l l l l l l l l l l l

istilah, diantaranya adalah intellectual property, intellectual asset, dan


l l l l l l l l l l l

knowledge asset. Tetapi sebenarnya istilah-istilah itu terdapat perbedaan


l l l l l l l l l l l l l l l

konsep. Pengetahuan dikatakan menjadi intellectual property selama


l l l l l l l l l l l

pengetahuan itu telah dijelaskan dengan adanya keterangan kepemilikan dan


l l l l l l l l l l l l l

intellectual property memiliki nilai untuk dapat diukur sesuai dengan


l l l l l l l l l l l l l l

penggunaannya. Pengetahuan yang terdapat suatu nilai serta pemakaiannya


l l l l l l l l l

yang spesifik guna pencapaian tujuan tertentu menjadi intellectual asset bagi l l l l l l l l l l l l l l

pemiliknya. l l l

Modal intelektual menunjukkan pertukaran bentuk pengetahuan menjadi l l l l l l l l l l

sesuatu hal yang memiliki nilai untuk perusahaan, melainkan aset intelektual
l l l l l l l l l l l l l l

atau knowledge asset ialah perubahan bentuk pada transformasi knowledge l l l l l l l l l

tersebut (Wijaya, 2012). Dengan demikian istilah akuntansi aset intelektual


l l l l l l l l l l l l l l
23

terdapat di sebelah debet aset individu seperti paten, melainkan modal


l l l l l l l l l l l l l l l l

intelektual terdapat di sebelah kredit atau kekayaan organiasi yang


l l l l l l l l l l l l

diinvestasikan ke aset intelektual Iswati, 2007 (dalam Wijaya, 2012).


l l l l l l l l l l l l

Menurut Soetedjo dan Mursida (2014) intellectual capital (IC) merupakan


l l l l l l l l l l

materi intelektual – pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual,


l l l l l l l l l l l l l l l

pengalaman – yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.


l l l l l

IC telah banyak didefinisikan oleh penelit i. Asiah (2014) mengatakan


l l l l l l l l l l l l l l

bahwa Intellectual capital adalah suatu aset tidak berwujud dengan l l l l l l l l

kemampuan memberi nilai kepada perusahaan dan masyarakat meliputi paten,


l l l l l l l l l l l l

hak atas kekayaan intelektual, hak cipta dan waralaba. Intellectual capital tidak l l l l l l l l l l

hanya berupa goodwill ataupun paten seperti yang sering dilaporkan dalam l l l l l l l l l

neraca. Kompetensi karyawan, hubungan dengan pelanggan, penciptaan


l l l l l l l l

inovasi, sistem komputer dan administrasi,


l l l l l l l l hingga l kemampuan l atas

penguasaan l teknologi l l juga merupakan bagian dari intellectual capital


l l l l l l l

(Soetedjo dan Mursida, 2014). l l l

2.2.3. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)

Metode value added intellectual coefficient (VAIC™) dikembangkan ole h


l l l l l l l l l l l l l l l

Pulic yang didesain untuk menyajikan formasi tentang value creation


l l l l l l l l l l l

efficiency dari asset berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud
l l l l l l l l l l l l l

(intangible asset) yang dimiliki perusahaan (Pratama, 2015). Metode ini untuk
l l l l l l l l l l l l l

mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi intellectual capital dan capital


l l l l l l l l l l l l l l

employed dalam menciptakan nilai berdasarkan pada hubungan tiga kompone n


l l l l l l l l l

utama, yaitu (1) Human capital, (2) Capital employed, (3) Structural capital. l l l l l l
24

Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan


l l l l l l l l l l

value added (VA). Value Added adalah indikator paling objektif untuk menilai
l l l l l l l l l l l l

keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam


l l l l l l l l

penciptaan nilai (value creation). Output (OUT) merepresentasikan revenue


l l l l l l l l l l l l l l l

dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input
l l l l l l

(IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue.


l l l l l l l l l l l

Metode ini memiliki 3 komponen utama yaitu sebagai berikut:


l l l l l l l l l l l l l l

1) Value added Capital Employed (VACA)

VACA adalah indikator Value Added (VA) yang terbentuk dari l l l l l l l

capital l yang diupayakan l perusahaan l secara l efisien. l l l l VACA

menggambarkan seberapa banyak value added perusahaan yang


l l l l l l

diperoleh dari capital yang dipakai. Pada laporan keuangan Capital


l l l l l l l l l

Employed (CE) terdapat dalam akun ekuitas. apabila satu unit dari
l l l l l l l l l

Capital Employed mampu memberikan hasil return yang lebih besar dari
l l l l l l l l l l l l

perusahaan lainnya, artinya perusahaan itu dalam pemanfaatan Capital


l l l l l l l

Employed nya yakni lebih baik lebih. Sehingga, ketika memanfaatkan


l l l l l l l l l l l l l

Capital Employed yang baik adalah IC perusahaan (Ulum, 2009).


l l l l l l

Value Added Capital Employed (VACA) adalah salah satu l l l l l

komponen VAIC yang mencerminkan book value dari net asset s l l l l l l l l l

perusahaan (Chen et al dalam Puspitasari, 2014).


l l l l l

Pulic mengasumsikan, jika satu unit capital employed (CA) dapat


l l l l l l l l

menghasilkan return yang lebih besar pada suatu perusahaan, maka


l l l l l l l

perusahaan tersebut mampu memanfaatkan CA dengan lebih baik.


l l l l l l l l
25

Pemanfaatan CA dengan lebih baik merupakan bagian dari intellectual


l l l l l l l l l l l

capital perusahaan l l

2) Value Added Human Capital (VAHU)

VAHU menunjukkan seberapa banyak value added yang mampu l l l l l

dihasilkan pengeluaran dana untuk tenaga kerja. VAHU merupakan


l l l l l l l

indikator menjadi kualitas sumber daya manusia perusahaan. Pengertia n


l l l l l l l l l l l

lain VAHU yakni sebagai kemampuan perusahaan ketika menghasilkan


l l l l l l l l l l

VA dari set iap rupiah yang dikeluarkan pada HC (Ulum, 2009). HC


l l l l l l

disajikan dalam beban karyawan. Dan pada laporan keuangan HC


l l l l

terdapat dalam akun beban personalia.


l l l l

Value Added Human Capital (VAHU) menunjukkan berapa banyak


l l l l l

VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. l l l l l l l

Hubungan anatara VA dengan HC mengindikasikan kemampuan HC l l l l l l

untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. l l l l l l

3) Structural Capital Value Added (STVA)

STVA memperlihatkan kontribusi Structural Capital (SC) pada l l l l l l

proses value creation. Nilai SC tergantung pada nilai HC pada


l l l l l l l l l

perusahaan. Semakin besar nilai HC dalam value creation tentunya


l l l l l l l l l l

semakin kecil pula nilai SC dalam hal tersebut. Hal ini disebabkan karena
l l l l l l l l l l l l l

nilai SC diperoleh dari jumlah pengurangan VA dan HC (Ulum, 2009)


l l l l l l l

Structural capital value added (STVA) menunjukkan kontribusi l l l l l l

structural capital (SC) dalam proses penciptaan nilai. STVA mengukur l l l l l l l

jumlah SC yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan value added (VA) l l l l l


26

4) Kinerja Perusahaan

a) Kinerja perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondis i


l l l l l l l

keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis


l l l l l l l l

keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan


l l l l l l l l l l l

keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam


l l l l l l l l

periode tertentu. Sedangkan menurut Fahmi (2018) kinerja keuangan


l l l l l l l l l l l

merupakan suatu kajian yang dilaukan untuk mengukur sejauh mana


l l l l l

suatu perusahaan menerapkan atau menggunakan aturan-aturan l l l l

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan


l l l l l l l l

perusahaan yang
l baik adalah penerapan aturan-aturan dalam
l l l

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.


l l l l l

Menurut Hery (2015) Net Profit Margin rasio menginterprestasikan


l l l l l l l l l l l

tingkat efisisensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan


l l l l l l l l l l

perusahaan menekan biaya operasionalnya pada periode tertetu.


l l l l l l l l l l l

Menurut Kasmir (2014) Return On Equity (ROE) adalah perbandingan


l l l l l l l l

antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini l l l l l l l l l

menunjukkan tingkat presentase yang dapat dihasilkan ROE sangat


l l l l l l l l

penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE
l l l l l l l l l

yang tinggi berarti pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan
l l l l l l l l l l l

saham. ROA (Return on Asset). l l

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa definisi kinerja adalah


l l l l l l l l l l l l l

hasil kerja atau perbandingan secara kualitas dan kuantitas baik yang
l l l l l l l l
27

bersifat fisik atau mental, menjelaskan kondisi keuangan perusahaan


l l l l l l l l l l l

baik menyangkut pemasukan dan pengeluaran dana, serta laba atau rugu
l l l l l l

perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas, dalam mencapai


l l l l l l l l l

tujuan, sasaran, dan visi misi dalam meningkatkan perusahaan. l l l l l l l

b) Intellectual Capital dan kinerja perusahaan

intellectual capital memiliki peran yang penting dalam perusahaan


l l l l l l l l l l l l

yaitu sebagai sumber daya untuk menghasilkan keunggulan bersaing


l l l l l l l l l

dalam perusahaan. Sehingga sejak tahun 1990-an perhatian terhadap l l l l l l l

pengelolaan asset tidak berwujud (jntangible asset) meningkat pesat.


l l l l l l l l l l l

Metode yang digunakan dalam penelit ian pengukuran asset tidak


l l l l l l l l l l

berwujud adalah intellectual capital yang menjadi fokus penelit ia n


l l l l l l l l l l l

dalam bidang akuntansi, manajemen, serta teknologi informasi sosial. l l l l l l l l l l

Kegunaan intellectual capital sebagai salah satu instrument untuk


l l l l l l l l l

memenuhi kinerja keuangan perusahaan menjadi salah satu hal yang


l l l l l l l l l

menarik perhatian akademik dan praktisi untuk ditelit i. Usaha-usaha


l l l l l l l l l l l l

telah dilakukan untuk mengestimasi nilai pengetahuan dalam rangka


l l l l l l l l l l

untuk mendapatkan l kinerja l l perusahaan l yang sesungguhnya. l

Peningkatan dan penggunaan pengetahuan dengan lebih baik akan


l l l l l l l l l

memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan.


l l l l l l l l l

2.3. Kerangka berfikir

Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelit ian, penelit ian ini
l l l l l l l l l l l l l

menggunakan intellectual capital sebagai variabel independen dan kinerja


l l l l l l l l l l l l l l l

keuangan sebagai variabel dependen. variabel independen pada penelit ian ini
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
28

diuji dengan menggunakan VAIC yang dikemangkan oleh pulic (1998) yang
l l l l l l l l l

memiliki tiga komponen yaitu VACA, VAHU, dan STVA.


l l l l l l l

Kinerja keuangan sebagai variabel dependen (variabel terkait). Untuk


l l l l l l l l l l l l l l

memperoleh laba yang maksimal perusahaan harus mampu mengola dana yang
l l l l l l

tersedia secara efektif dan efisien. Profitabilitas pada perusahaan dapat


l l l l l l l l l l l l l l l

dihitung dengan menggunakan Return on Equity (ROE).


l l l l l l l l

Value Added Capital Employed (VACA) merupakan kemapuan


l l l l l l l

perusahaan dalam mengelolah sumber daya berupa capital asset yang apabilah
l l l l l l l l

dikelola dengna baik akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


l l l l l l l l l l

Value Added Human Capital (VAHU) merupakan kemampuan tenaga kerja


l l l l l l l

untuk menghasilkan value added l l l l dari dana yang dikeluarkan untuk


l l l

tenagakerja tersebut, apabila VAHU dikelola dengan baik maka akan


l l l l l l l l l

meningkatkan kinerja keuangan bagi perusahaan.


l l l l l l l

Structural Capital Value Added (STVA) merupakan kemampuan l l l l l

perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas untuk menghasilkan kinerja yang


l l l l l l l l l l l

optimal secarah menyeluruh untuk meningkatkan kinerja keuangan


l l l l l l l l l

perusahaan.
l

Kerangka Konseptual Penelit ian:


l l l l l l

Value Added Capital


Employed (X1)

Value Added Human Return on Equity


Capital (X2) (Y)
29

Structural Capital
Value Added (X3)

Gambar 2.1 Kerangka konseptual berfikir l l l l l

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas, maka


l l l l l l

hipotesis pada peneltian ini adalah sebagai berikut:


l l l l l l l l l l l l

1) Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA ) terhadap Return on

Equity (ROE).

Value Added Capital Employed (VACA) menunjukkan kontribusi yang


l l l l l l l l

dibuat oleh setiap unit dari modal fisik yang bekerja terhadap value added
l l l l l l l l l l l l l

organisasi. Yang berarti pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh


l l l l l l l l l l l l l

sumber daya manusia dapat menciptakan efisiensi value added untuk


l l l l l l l l l l l

menghasilkan kekayaan perusahaan berupa modal fisik. Kemampuan


l l l l l l l l

sumber daya manusia untuk menciptakan inovasi pada modal fisik yang
l l l l l l l l

dimiliki perusahaan dalam menghasilkan kekayaan bagi perusahaan akan


l l l l l l l l l l

mempengaruhi pengelolaan biaya agar proses produksi dan operasi berjalan


l l l l l l l l l l l

dengan efisien. Perusahaan dengan proses operasi yang efisien akan


l l l l l l l l l l l l l l

menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan dan bagi


l l l l l l l l

pelanggan. Bagi perusahaan, proses operasi yang efisien dapat menciptakan


l l l l l l l l l l l l

keunggulan kompet it if berupa produk dengan harga yang murah, sedangkan


l l l l l l l

bagi pelanggan akan merasakan kualitas yang tinggi dengan pengorbanan


l l l l l l l l
30

yang sama. Pada akhirnya, kontribusi sumber daya manusia pada modal l l l l l

fisik perusahaan akan berpengaruh terhadap pencapaian laba perusahaan.


l l l l l l l l l

Sehingga dapat disimpulkan Value Added Capital Employed (VACA)


l l l l l l l l l

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.


l l l l l l l l

Dapat disimpulkan semakin tinggi VACA maka akan mempengaruji l l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan dib uktikan dengan pengetahuan dan


l l l l l l l l l

informasi yang dimiliki oleh sumber daya manusia dapat menciptakan


l l l l l l l l l l l

efisiensi value added untuk menghasilkan kekayaan perusahaan berupa


l l l l l l l l l l l l

modal fisik. l l

Berdasrkan penelit ian terdaulu, Sahrul S. (2019) dalam penelit iannya


l l l l l l l l l l

yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaanl l l l l l l l l l

perbankan” membuktikan bahwa VACA memiliki pengaruh posit if


l l l l l l l l l l

terhadap kinerja keuangan perusahaan namun tidak signifikan. Berdasarkan


l l l l l l l l l l

penjelasan di atas, hipotesis yang digunakan pada penelit ian ini adalah:
l l l l l l l l l l l l l

𝐻1: VACA berpengaruh terhadap ROE pada perusahaan manufaktur sektor l l l l l l

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode


l l l l l l l l l l l l l

2019-2021.

2) Pengaruh Value added Human Capital (VAHU) terhadap Return on

Equity (ROE).

Value Added Human Capital (VAHU) menunjukkan kontribusi yang


l l l l l l

dibuat oleh setiap unit dari modal fisik yang bekerja terhadap value added
l l l l l l l l l l l l l

organisasi. l l
31

Yang berarti dapat disimpulkan semakin tinggi VAHU maka l l l l l l l l

pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh sumber daya manusia dapat
l l l l l l l l l l l

menciptakan efisiensi value added untuk menghasilkan kekayaan


l l l l l l l l l l l l

perusahaan berupa modal fisik. Kemampuan sumber daya manusia untuk


l l l l l l l

menciptakan inovasi pada modal fisik yang dimiliki perusahaan dalam


l l l l l l l l l l l

menghasilkan kekayaan bagi perusahaan akan mempengaruhi pengelolaan


l l l l l l l l l l

biaya agar proses produksi dan operasi berjalan dengan efisien. Perusahaan
l l l l l l l l l l l l

dengan proses operasi yang efisien akan menciptakan kondisi yang


l l l l l l l l l l l l

menguntungkan bagi perusahaan dan bagi pelanggan.


l l l l l

Bagi perusahaan, proses operasi yang efisien dapat menciptakan


l l l l l l l l l l l

keunggulan kompet it if berupa produk dengan harga yang murah, sedangkan


l l l l l l l

bagi pelanggan akan merasakan kualitas yang tinggi dengan pengorbanan


l l l l l l l l

yang sama. Pada akhirnya, kontribusi sumber daya manusia pada modal l l l l l

fisik perusahaan akan berpengaruh terhadap pencapaian laba perusahaan.


l l l l l l l l l

Sehingga dapat disimpulkan Value Added Human Capital (VAHU)


l l l l l l l

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.


l l l l l l l l

Berdasarkan penelit ian terdahulu


l l l l l l Petrus Gani l l (2021) dalam

penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


l l l l l l l l l l l

Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”. Membuktikan bahwa variabe l


l l l l l l l l l l

Human Capital menunjukkan pengaruh posit if secara signifikan terhadap l l l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian dan hasil penelit ian di


l l l l l l l l l l l l

atas maka hipotesis pada penelit ian ini adalah: l l l l l l l l l


32

𝐻2 : VAHU berpengaruh terhadap ROE pada perusahaan manufaktur l l l l l

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021.


l l l l l l l l l l l

3) Pengaruh Structural Capital Value Added (STVA) terhadap Return on

Equity (ROE).

Structural capital l atau modal struktural adalah infrastruktur l

pendukung, proses, dan basis data organisasi yang memungkinan sumber


l l l l l l l l

daya manusia menjalankan fungsinya. Modal struktural juga meliputi l l l l l l

perihal seperti gedung, perangkat keras, perangkat lunak, proses, paten, dan
l l l l l l l l l l l

hak cipta. Tidak hanya itu, modal struktural juga meliputi perihal seperti
l l l l l l l l l l l

citra organisasi, sistem informasi, dan hak milik basis data. Karena
l l l l l l l l l l l

keberagamannya ini, maka modal struktural bisa diklasifikasikan lebih jauh


l l l l l l l l l l l

lagi menjadi modal inovasi, proses, dan organisasi. Structural Capital Value
l l l l l l l l l l

Added (STVA) mengukur jumlah Structural Capital (SC) yang dibutuhkan


l l l l

untuk menghasilkan 1 rupiah dari nilai tambah dan merupakan indikasi l l l l l l l l l l

bagaimana keberhasilan modal struktural dalam mencipatakan nilai bagi


l l l l l l l l l

perusahaan. Kombinasi dari structural capital berupa kepemilikan gedung,


l l l l l l l l l l l

perangkat keras, perangkat lunak, proses, paten, hak cipta, citra organisasi,
l l l l l l l l l

sistem informasi, serta hak milik basis data dengan sumber daya manusia di
l l l l l l l l l l l l

perusahaan akan menghasilkan nilai keuangan bagi perusahaan.


l l l l l l l l

Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi Structural Capital Value


l l l l l l l l l l

Added (STVA) maka akan sangat berpengaruh posit if terhadap kinerja


l l l l l l l l

keuangan. l
33

Berdasarkan penelit ian terdahulu, Sahrul S. (2019) dalam penelitiannya


l l l l l l l l l l

yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan


l l l l l l l l l l

perbankan”. membuktikan bahwa strucrutal capital memiliki pengaruh


l l l l l l l l l

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan urauan dan hasil


l l l l l l l

terdahulu maka hipotesis pada penelitan ini adalah:


l l l l l l l l l

𝐻3 :STVA berpengaruh terhadap ROE pada perusahaan manufaktur sektor l l l l l l

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021.


l l l l l l l l l l

4) Pengaruh VACA, VAHU, dan STVA secara simultan terhadap Return

on Equity (ROE).

Intellectual capital diusahakan memiliki efek stimulan pada kinerja


l l l l l l l l l l l l l l

keuangan perusahaan dengan melihat manfaat atau pengaruh dari variabe l


l l l l l l l l l

intellectual capital diatas.


l l l l l Efek stimulan ini diharapkan mampu
l l l l l l

mendoorong kinerja keuangan dari perusahaan bisa meningkat drastis


l l l l l l l l l l

dalam waktu yang singkat dengan manfaat dari intellectual capital . l l l l l l l

Penelit ian ini sejalan dengan penelit ian terdahulu yang dilakukan ole h
l l l l l l l l l l l l l l l

Petrus Gani (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”.


l l l l l l l l l l l

Penelit ian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital


l l l l l l l l l l l l l l l

terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan (Studi Pada Perusahaan


l l l l l l l l l

Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI 2015-2019). Berdasarkan l l l l l l

urauan dan hasil terdahulu maka hipotesis pada penelitan ini adalah: l l l l l l l l l l
34

𝐻4 : VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh stimulan terhadap ROE pada


l l l l l

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di


l l l l l l l

BEI periode 2019-2021.


l l l l l
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelit ian ini akan dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

(BEI). Dalam me mperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang


l l l l l l l

ditelit i maka dapat diakses di situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
l l l l l l l l l l l l l l l l l

Waktu yang digunakan dalam melakukan penelit ian ini selama tiga bulan yaitu l l l l l l l l l l l

sejak April - Juni 2023


l l l

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelit ian ini adalah penelit ian kuantitatif yang digunakan untuk
l l l l l l l l l l l l l l l

menelit i pada populasi atau sampel tertentu dengan menggumpulkan dan


l l l l l l l l l l

menggunakan instrument penelit ian, analisis data bersifat statistik dengan


l l l l l l l l l l l l l l

tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono 2017). Dengan l l l l l l l l l l

menggunakan VAIC dalam mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan


l l l l l l l

Manufaktur sektor industri barang konsumsi yang Terdaptar Di Bursa Efek l l l l l l l l

Indonesia Periode 2019-2021.


l l l l l l

3.3 Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah heneralisasi yang terdiri atas objek atau subjek l l l l l l l l l l l

yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh penelit il l l l l l l l l l l l l

unutuk dipelajari dan disimpulkan. (Sugiyono, 2016). l l l l l l

35
36

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri


l l l l l l l l l l l

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019-2021
l l l l l l l l

dengan jumlah sampel sebanyak 93 data yang diperoleh dari 57 populasi dan
l l l l l l l l

mendapatkan total 31 sampel perusahaan manufaktur sektor industri konsumsi


l l l l l l l

tahun 2019-2021.

3.3.2 Teknik pengambilan sampling

Sampel penelit ian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
l l l l l l l l l l

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2018). Pada penelit ian ini tidak
l l l l l l l l l l l l l l l l

semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat


l l l l l l l l l

digunakan sebagai sampel penelit ian. Periode pengamatan pada penelit ian ini
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

adalah 2019-2021. Pada penelit ian ini pengambilan sampel menggunakan l l l l l l l l l l

metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria


l l l l l l l l l l l l l

dan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2015). Adapun kriteria dan


l l l l l l l l

pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


l l l l l l l l l
37

Tabel 3.1 l

Prosedur Pengambilan Sampel l l l l

Jumlah
No Keterangan l l

Perusahaan
l

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek


l l l l l 57
Indonesia periode 2019-2021
l l l l l l

2. Laporan keuangan perusahaan tidak l l l (3)


diterbitkan secara konsisten selama
l l l l l l l

periode 2019-2021.
l l l

3. Perusahaan yang tidak menyediakan


l l l l l (1)
laporan keuangan dalam bentuk Rupiah. l l l

4. Perusahaan manufaktur sektor industri


l l l l (23)
barang konsumsi yang mengalami l l l

kerugian selama tahun 2019-2021


l l l

5. Total sampel perusahaan l l 31


6. Total observasi (31X3 tahun) l l 93
Sumber: Data dio lah penulis 2023
l l l l

3.3.3 Sampel

Berdasarkan kriteria di atas maka sampel yang diperoleh pada penelit ia n


l l l l l l l l l l l l l

ini adalah 93 data sampel yang diperoleh dari 31 perusahaan.berikut ini adalah
l l l l l l l l l l l l

daftar sampel perusahaan yang sesuai dengan kriteria :


l l l l l l l l
38

Tabel 3.2 l

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur sektor industri konsumsi yang l l l l l l

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021


l l l l l l l

Kode
No Nama Perusahaan
Saham
1. ADES Akasha Wira Internatinal Tbk l l l l l

2. BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk l l l l l l

3. CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk l l l l l

4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk


l l l l l

5. CLEO Surigana Primatirta Tbk l l l l

6. COCO Wahana Interfood Nusantara Tbk l l

7. DLTA Delta Djakarta Tbk l

8. DMND Diamond Food Indonesia Tbk l l l l

9. DVLA Daryna-Varia Laboratoria Tbk l l

10. GGRM Gudang Garam Tbk


11. GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk l

12. HRTA Hartadinata Abadi Tbk l l

13. ICBP
l Indofood CBP sukses Makmur Tbk l l

14. INDF
l Indofood Sukses Makmur Tbk l l

15. KAEF Kimia Farma Tbk l l l

16. KEJU Mulia Boga Raya l l

17. KINO Kedaung Indah Can Tbk


l l l

18. KLBF Kalbe Farma Tbk l

19. MERK Merck Tbk l l

20. MLBI Multi Bintang Indonesia l l l l l l

21. PYFA Pyridam farma Tbk l

22. SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk l l l

23. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk


l l l l l

24. SKBM Sekar Bumi Tbk l l

25. SKLT Sekar Laut Tbk l

26. STTP Siantar Top Tbk l

27. TBLA Tunas Baru lampung Tbk


28. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk l l l

29. ULTJ Ultra jaya Milk Industry & Trading Company Tbk l l l

30. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk


l l l l l l

31. WOOD Integra Indocabinet Tbk l l l l l

Sumber: Data dio lah penulis 2023 l l l l


39

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017) teknik pengumpulan data merupakan bagian


l l l l l l l

terpenting dalam penelit ian karena bertujuan untuk mendapatkan data. Teknik
l l l l l l l l l l l l

pengumpulan
l data dapat dilakukan l dengan l wawancara, kuesioner, l l l

pengamatan, dan gabungan ketiganya. Penelitian ini mendapatkan data-data


l l l l l l l l l l

penelit ian yang bersumber dari:


l l l l l l l

3.4.1 Dokumentasi

Widodo (2017: 75) menyatakan bahwa dokumentasi adalah kegiatan


l l l l l l

pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen. Teknik ini


l l l l l l l l l l l

menggunakan dokumen tertulis, gambar, foto, atau teknik terkait penelitian


l l l l l l l l l l l l

lainnya. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi untuk


l l l l l l l l l l

menyelesaikan masalah melalui dokumen, yaitu berupa laporan keuangan


l l l l l l l l l l

tahunan perusahaan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) l l l l l l l l l l l l l l l

www.idx.co.id tahun 2019-2021. l l

3.4.2 Penelitian Pustaka

Penelit i memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang ditelit i


l l l l l l l l l l l l l l

melalui buku, jurnal, laporan, penelit ian, tesis,internet dan perangkat lainnya
l l l l l l l l l l l l l

yang berkaitan dengan penelit ian ini. l l l l l l l l l

Widodo (2017: 75) mengatakan bahwa studi pustaka adalah kegiatan


l l l l l

mendalami, mempelajari dan mengutip konsep-konsep atau teori-teori yang


l l l l l l l l l l l l l

berasal dari sejumlah literature baik majalah, jurnal, buku, koran atau karya
l l l l l l l

tulis lainnya yang relevan atau berhubungan dengan variabel atau topik
l l l l l l l l l

penelit ian.
l l l l
40

Metode ini dilakukan dengan pengambilan bahan yang tertulis dalam buku
l l l l l l l l l l

literature atau bahan lain yang berhubungan dengan masalah penelit ian, yaitu
l l l l l l l l l l l

bahan yang terkait dengan konsep laba dan analisis rasio keuangan. l l l l l l l l

3.5 Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelit ian ini dikelompokkan sebagai


l l l l l l l l l l l l l

berikut: l l

3.5.1 Variabel Dependen

Sugiyono (2018: 4) meyatakan bahwa variabel dependen sering disebut


l l l l l l l l l l l

sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel ini sering disebut


l l l l l l l l l l l l l l l l l

sebagai variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
l l l l l l l l l l l l l l l

yang menjadi sebab akibat, karena adanya variabel bebas.


l l l l l l l l

variabel dependen dalam penelit ian ini adalah kinerja keuangan yang
l l l l l l l l l l l l l l

digambarkan dengan ROE (Return On Equity). ROE pada perusahaan


l l l l l l l l

menggambarkan l kemampuan l perusahaan l dalam menghasilkan l l laba

berdasarkan modal saham tertentu. Menurut Kasmir (2017), semakin tinggi


l l l l l l l l l

ROE maka posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
l l l l l l l l l l l l l l

Rumus yang digunakan adalah: l

Laba Setelah Pajak l l

ROE = l × 100%
Total 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
41

3.5.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mengakibatkan terjadinya


l l l l l l l l l l l l

pengaruh terhadap variabel dependen baik secara posit if maupun negative.


l l l l l l l l l l l l l l

Setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen akan menimbulkan


l l l l l l l l l l l l l

pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

adalah Intellectual Capital yang diukur dengan menggunakan VAIC.


l l l l l l l l

Value Added Intellectual Coefficien (VAIC) merupakan alat ukur yang


l l l l l l l l l l l

digunakan untuk mengukur Intellectual Capital.


l l l l l l

Konsepsi dari intellectual capital diukur berlandaskan dari nilai tambah


l l l l l l l l l l l l

(value added) yang terwujud dalam employed capital (VACA), human capital
l l l l l l l

(VAHU), dan structural capital (STVA). Perpaduan antara VACA, VAHU, l l

dan STVA merupakan bentuk dari VAICTM yang disempurnakan oleh Pulic l l l l l l l l

dalam (Ulum, 2017) dengan cara perhitungan VAIC. l l l l

Maka dari itu sebelum menghitung VACA, VAHU, dan STVA perrlu l l l l l l l

menghuitung VA terlebih dahulu. Value Added (VA) adalah indeks yang


l l l l l l l l l

paling objektif untuk menilai kesuksesan suatu bisnis dan menunjukkan


l l l l l l l l l l l

kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation).


l l l l l l l l l

VA = 𝑂𝑈𝑇 − 𝐼𝑁

Keterangan: l l

OUTPUT (OUT) : Total penjualan dan pendapatan lain. l l l

INPUT (IN)
l l : Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan)
l l l l l l

VA : Selisih antara OUT dan IN l l l l


42

Ket ika sudah mengetahui Value Added dilanjutkan menghitung


l l l l l l l l l l

Intellectual Capital menggunakan rumus:


l l l l l

1) Value Added Capital Employed (VACA)

VACA adalah indeks untuk VA yang dibuat oleh 1 unit employed l l l l l l l

capital. VACA merupakan rasio dari VA terhadap CE (Capital Employed).


l l l l l l l l l

Rasio ini menunjukkan keterlibatan VACA yang dibuat oleh set iap unit dari
l l l l l l l l l l l l l

CE terhadap Value added organisasi.


l l l l l l

Metode value added intellectual coefficient (VAIC™) dikembangkan


l l l l l l l l l l l l l l

oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang
l l l l l l l l l l

value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak
l l l l l l l l l l l l l l l

berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. VAIC™ merupakan


l l l l l l l l l l l l

instrumen untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan


l l l l l l l l l l l l

ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksi
l l l l l l l l l

dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan (neraca, laba rugi) (Ulum
l l l l l

2009b: 111).

Metode ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan


l l l l l l l l l l l

value added (VA). Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai
l l l l l l l l l l l l

keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam


l l l l l l l l

penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan
l l l l l l l l l l l l l l

input.
l

Hamidah (2014) mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari Capital Employed


l l l l l l l l l

(CA) menghasilkan return yang lebih besar dari pada perusahaan lain, maka l l l l l l l l l

perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CA atau modal fisik.


l l l l l l l l l
43

Pemanfaatan CA secara efektif dan efisien merupakan bagian dari IC


l l l l l l l l l l l l l

perusahaan yang memberikan nilai secara nyata.


l l l l l l l

VA
VACA =
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑

Keterangan: l l

VA : Value Added l l

Capital Employed : Dana yang tersedia Ekuitas + Laba Bersih menunjukkan


l l l l l l l l l l l

berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan oleh


l l l l l l l

perusahaan.
l

2) Value Added Human Capital (VAHU)

VAHU digunakan untuk menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh set iap
l l l l l l l l

rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap VA perusahaan.


l l l l l l l

Menurut Pulic (1998) dalam Nafiroh dan Nahumury (2016), VAHU


l l l

menunjukkan berapa banyak VA yang dihasilkan dengan dikeluarkannya dana


l l l l l l l

untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dengan human capital (HC)


l l l l

menunjukkan kemampuan HC untuk menciptakan nilai lebih di dalam


l l l l l l l l l

perusahaan. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu


l l l l l l

mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki karyawan.


l l l l l l l l
44

VA
VAHU =
HC

Keterangan:
l l

VA : Value Added l l

HC : jumlah gaji karyawan l

3) Structural Capital Value Added (STVA)

STVA digunakan untuk mengukur SC dalam penciptaan value added


l l l l l l

perusahaan. STVA menunjukkan kontribusi Structural Capital (SC) dalam


l l l l l

penciptaan nilai di perusahaan. STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan


l l l l l l l l

untuk menghasilkan VA (Pulic, 1998 dalam Nafiroh dan Nahumury, 2016).


l l l l

SC bukanlah ukuran yang independen atau mempengaruhi sebagaimana HC, l l l l l l l l l

dependen atau dipengaruhi terhadap value creation. Artinya semakin besar


l l l l l l l l l l l l l l

kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC


l l l l l l l l l l l

dalam hal tersebut. l l

SC
STVA =
VA

Keterangan:
l l

SC : Structural Capital (VA-HC) l

VA : Value Added l l
45

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Asumsi Klasik

1) Normalitas Data

Uji normalitas ini dilakukan pada model regresi untuk menguji variabe l
l l l l l l l l l l l l l

independen dan dependen terkait dengan tingkat distribusi normal atau


l l l l l l l l l l l l l l

mendekati normal yang dimiliki variabel tersebut. Untuk melihat tingkat


l l l l l l l l l l l l l l

distribusi normal dari kedua variabel tersebut dapat diketahui dari normal
l l l l l l l l l l l l l

probability plot (P Plot). l l

Suatu variabel diartikan normal jika gambar distribusi dengan tit ik-titik l l l l l l l l l l l l l

data searah mengikuti garis diagonal. Selain itu, normal tidaknya suatu data
l l l l l l l l l l

dapat diketahui juga melalui grafik histogram. Suatu data diartikan normal jika
l l l l l l l l l l

kemencengan grafiknya membentuk pola seperti lonceng. Hanya saja gambar


l l l l l l l l l l

grafik kadang dapat mengelabui sudut pandang kita dimana kelihatan distibusi
l l l l l l l l l l l

normal tetapi l l secara l statistik l l sebenarnya l l tidak


l normal (Ghozali, l

Imam,2016:110). Namun di penelitian ini uji normalitas dapat di uji


l l l l l l l l l l l l

menggunakan Kolmogorov Smirnov, dengan tingkat nilai signifikan 0,05. Jika


l l l l l l l l l l

nilai signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka terdistribusi normal dan
l l l l l l l l l l l

sebaliknya, jika < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal (Ghozali,
l l l l l l l l l l l

Imam. 2016:110). Pengujian ini dikatakan normal apabila:


l l l l l l l

Jika sig/probabilitas > 0.05 distribusi adalah normal.


l l l l l l l

Jika sig/probabilitas < 0.05 distribusi adalah tidak normal


l l l l l l l l
46

2) Uji multikolinearitas

Pengujian multikollinearitas digunakan untuk mengetahui apakah mode l


l l l l l l l l l l l

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen. Uji
l l l l l l l l l l l l l l l

multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflatin Factor


l l l l l l l l l l l

(VIF) dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:


l l l l l l l l l l l l

1. Data tidak terjadi masalah multikolinearitas, jika nilai VIF < 10


l l l l l l l l l l l

2. Mengalami masalah multikolinearitas jika nilai VIF > 10


l l l l l l l l l l

3) Uji autokorelasi

Menurut Singgih Santoso (2012), “tujuan uji autokorelasi adalah untuk


l l l l l l

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara
l l l l l l l l l l l l

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1


l l l l l l l l l l

(sebelumnya). Jika terdapat korelasi maka dikatakan terdapat problem


l l l l l l l l l

autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regres i


l l l l l l l l l l l l

yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti l l l l l l l l l l

bulan,tahun, dan setersunya. Karena ciri khusus pada pengujian ini adalah l l l l l l l l l

waktu (Santoso, 2012). Untuk mendeteksi data autokorelasi l l l l l l dapat

menggunakan uji Durbin-Wasten (D-W). dengan ketentuan (Santoso, 2012).


l l l l l l l

1. Bila nilai D-W dibawah -2 terjadi autokorelasi.


l l l l l l l l

2. Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 maka tidak ada


l l l l l l l l

autokorelasi. l l

3. Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negative


l l l l l l l l l l l l l
47

4) Uji heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016) pengujian heteroskedastitas bertujuan untuk


l l l l l l l l l

mengetahu apakah pada sebuah model regresi terjadi ketidak nyamanan varian
l l l l l l l l l l l l

dari residual dalam satu pengamatan kepengamatan lainnya. Untuk


l l l l l l l

mengetahui apakah ada tidaknya heteroskedastitas pada suatu model regresi


l l l l l l l l l l l l

linear berganda adalah dengan menggunakan metode Uji Glejser.


l l l l l l l l l l

Cara mengetahui ada ataupun tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat


l l l l l l l l l l l

dengan l menggunakan
l metode l l korelasi l l Spearman’s l rho. Pengujia n l l

menggunakan tingkat signifikan 0.05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi anatar
l l l l l l l l l l l l

variabel independen dengan residual di dapat signifikan > 0.05 maka dapat
l l l l l l l l l l l l l

dinyatakan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas (Ghozali, Imam.


l l l l l l l l l l l l

2016:125).

Kriteria untuk pengujian heteroskedastisitas dilihat dari nilai signifikansi


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

adalah:

1. Data tidak terjadi masaIah heteroskedastisitas, jika niIai sig, > 0.05
l l l l l l l l l l l l l l

atau

2. Data mengaIami masaIah heteroskedastisitas, jika niIai sig, < 0.05.


l l l l l l l l l l l l l l

Analisis Regresi Linear Berganda


l l l l l l l l

Pada penelit ian ini pengujian menggunakan Analisis regresi liner


l l l l l l l l l l l l l l l l

berganda untuk menguji antara variabel independen terhadap variabe l


l l l l l l l l l l l l

dependen. Rumus yang digunakan adalah:


l l l l
48

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐 + 𝒃𝟑𝑿𝟑 + 𝒆

Di mana : l

Y : kinerja perusahaan l l l

X1 : Value Added Capital Employed (VACA) l l l l l

X2 : Value Added Human Capital (VAHU) l l l

X3 : Structula Capital Value Added (STVA) l l l

a : konstanta b1,b2,b3 : koefisien regresi l l l l l l l

e : errol l

3.6.2 Koefisien Determinasi (Uji R2)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui tingkat keakuratan terbaik


l l l l l l l l l l l l

pada analisis regresi, hal ini bisa diperoleh dengan melihat besarnya koefisien
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

determinasi. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat presentase


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, Imam,


l l l l l l l l l l l l l l l

2011:98). Dari sini akan terlihat seberapa besar variabel independen akan l l l l l l l l l l l l l l

sanggup menjelaskan variabel dependen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh l l l l l l l l l l l l

sebab-sebab lain di luar model.


l l l l l

Koefisien determinasi ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabe l


l l l l l l l l l l l l l l l l l

independen terhadap variabel dependen dengan nilai koefisien determinasi


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

berkisar antara 0 ≤ R2 ≤ 1. Semakin besar nilai R2 mendekati 1, maka semakin


l l l l l l l l l l l l

baik hasil untuk model regresi tersebut. Semakin mendekati 0 maka variabe l
l l l l l l l l l l l l l l l
49

independen (VACA, VAHU dan STVA) secara keseluruhan tidak dapat


l l l l l l l l

menjelaskan variabel dependen (ROE).


l l l l l l l l

3.6.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji stastistik t secara esensial menunjukkan sejauh mana pengaruh satu


l l l l l l l l l l

variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen


l l l l l l l l l l l l l l l l l

(Ghozali, Imam, 2011:98). Pada uji statistik t nilai thitung akan dibandingkan
l l l l l l l l l l

dengan nilai ttabel dengan cara sebagai berikut :


l l l l l l l l l

1) Bila thitung > ttabel atau probabilitas < tigkat signifikansi (Signifikan
l l l l l l l l l l l l l

< 0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak, variabel independen l l l l l l l l l l

berpengaruh terhadap variabel dependen.


l l l l l l l l

2) Bila thitung < ttabel atau probabilitas > tigkat signifikansi (Signifikan
l l l l l l l l l l l l l

> 0,05), maka H1 ditolak dan H0 diterima, variabel independen tidak l l l l l l l l l l l

berpengaruh terhadap variabel dependen.


l l l l l l l l
50
3.7 Jadwal Penelitian

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No Desember
l l l Januari
l Februari
l Maret
l April Mei
l l Juni
l l l Juli
l

Kegiatan l l

. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pendaftaran
l

2 Pengajuan Judul
l

Penentuan Dosen
l l l

3 Pembimbing
l l l

Konsultasi Proposal l

4 (BAB I S/D BAB III) l l l l

5 Seminar Proposal
l l

6 Konsultasi Bab IV l l

7 Konsultasi Bab V l

8 Konsultasi Bab Vi l l

9 Komperhensif l l l

10 Pendaftaran Ujian
l l

11 Pelaksanaan Ujian
l l

12 Revisi l l l

51
BAB IV

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)


l l l l l l l l l l l l l

merupakan pihak yang menyediakan sarana untuk mempertemukan penawaran


l l l l l l l l l

jual dan beli efek kepada pihak lain dengan bertujuan untuk memperdagangkan
l l l l l l l l l l l

efek diantara mereka. Bursa Efek Indonesia (BEI) berdiri pada tahun 1912 dan
l l l l l l l l l l l l l l l

beralamat di Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower Jl. Jendral


l l l l l l l l l l l

Soedirman Kav 53-53, yang berada di Jakarta Selatan 12190, Indonesia.


l l l l l l l l

Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia adalah untuk mencapai tujuan
l l l l l l l l l l l

perusahaan. Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadi bursayang kompet it if


l l l l l l l l l l l l l

dengan kredibilitas tingkat dunia, dengan misi yakni menyediakan infrastruktur


l l l l l l l l l l l l l l l

untuk mendukung terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan


l l l l l l l l

efisien serta mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).


l l l l l l l l l l l l l l l

Struktur organisasi dari Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut : l l l l l l l l l l l l

Sumber : idx.co.id l l l

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

52
53

4.2 Gambaran Umum Perusahaan

1. PT Akasha Wira International Tbk

PT Akasha Wira International Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama l l l l l l l l l l

PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa
l l l l l l l l l

kali, terakhir pada tahun 2010, ketika nama Perseroan diubah menjadi PT
l l l l l l l l l l

Akasha Wira International Tbk. l l l l

2 PT Budi Starch & Sweetener Tbk

PT Budi Starch & Sweetener Tbk (d/h PT Budi Acid Jaya Tbk) l l l l l l l

(Perusahaan) merupakan salah satu Perusahaan yang bernaung di bawah


l l l l l

kelompok usaha Sungai Budi Group (SBG). SBG didirikan di Lampung pada
l l l l l l l

tahun 1947, hanya beberapa saat setelah Indonesia merdeka. Pada saat ini, SBG l l l l l l l l l l l

telah berkembang menjadi salah satu kelompok usaha di bidang agribisnis


l l l l l l l l l l l

terbesar di Indonesia.
l l l l l l

Perusahaan didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT North Aspac


l l l l l

Chemical Industrial Company. Pada tahun 1988, nama PT North Aspac


l l l l

Chemical Industrial Company berubah menjadi PT Budi Acid Jaya.


l l l l l l l l l

3 PT Campina Ice Cream Industry Tbk

Perseroan pertama kali didirikan dengan nama CV Pranoto pada 22 Juli


l l l l l l l l l

1972. Pada tahun 1994, nama Perseroan diubah menjadi “PT Campina Ice l l l l l l l l

Cream Industry” dengan akta No. 11 dari Notaris Sulaimansjah, S.H. pada
l l l l l l

tanggal 2 September 1994. Perseroan mengalami perubahan nama lebih lanjut l l l l l l l l l l

menjadi “PT Campina Ice Cream Industry Tbk” pada 19 Desember 2017 ole h
l l l l l l l l l l l

akta Anggaran Dasar No. 8 dari Notaris Christina Dwi Utami, S.H, MHum, l l l l l l
54

MKn. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik l l l l l l l l l

Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU 0020551.AH.01.02 TH.2017


l l l l l l

tertanggal 5 Oktober 2017.


l l

4 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (“Perusahaan”) adalah suatu perseroan


l l l l l l l

terbatas yang bergerak di bidang pengolahan minyak nabati dan minyak nabati
l l l l l l l l l l

spesialitas yang digunakan untuk industri makanan dan minuman. Produk-


l l l l l l l

produk yang dihasilkan yaitu minyak kelapa sawit beserta produk-produk l l l l l l l l

turunannya, minyak tengkawang dan minyak nabati spesialitas. Selain itu l l l l l l l l l l

Perusahaan juga bergerak dalam usaha bidang perdagangan lokal, ekspor, impor.
l l l l l l l

5 PT Surigana Primatirta Tbk

Perseroan didirikan sejak tahun 1988 dengan nama PT Sari Guna, dan
l l l l l l l l

pada tahun 1989 Perseroan berubah nama dan hingga saat ini bernama PT l l l l l l l

Sariguna Primatirta Tbk. Perseroan merupakan bagian dari kelompok usaha


l l l l l l l l l

Tanobel Food yang memproduksi makanan dan minuman. Kegiatan usaha


l l l l l l

utama Perseroan adalah sebagai produsen Air Minum Dalam Kemasan l l l l l l l l

(AMDK).

6 PT Wahana Interfood Nusantara Tbk

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. berdiri sejak tahun 2006, l l l l l l

merupakan perusahaan industri pengolahan cocoa dan cokelat berkualitas


l l l l l l l l

premium yang mengolah biji cocoa fermentasi terlengkap dan paling kompet it if
l l l l l l l l l l l l l l

di Indonesia. Kami adalah perusahaan yang terintegrasi penuh dan mampu


l l l l l l l l l l l

memproduksi cocoa dan cokelat berkualitas tinggi dari biji cocoa hingga produk
l l l l l l l l l l l

jadi. l
55

7 PT Delta Djakarta Tbk

PT Delta Djakarta Tbk (PT Delta atau Perseroan) didirikan pertama kali
l l l l l l l l l

di Indonesia pada tahun 1932 sebagai perusahaan produksi bir Jerman bernama
l l l l l l l l l l l

“Archipel Brouwerij, NV.” Perseroan kemudian dibeli oleh perusahaan Belanda


l l l l l l l l l l l l l l

dan berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij.


l l l l l l l l

Perseroan resmi menggunakan nama PT Delta Djakarta Tbk sejak tahun


l l l l l l l

1970. Di tahun 1984, PT Delta menjadi salah satu perusahaan Indonesia


l l l l l l l l

pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa


l l l l l l

Efek Indonesia), mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama industri bir


l l l l l l l l l l l l l l l

dalam negeri l l l

8 PT Diamond Food Indonesia Tbk

PT Diamond Food Indonesia Tbk. (“Diamond” atau “Perseroan”) l l l l l l l

didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 1 tanggal 3 Februari 1995 yang dibuat
l l l l l l l l l l

di hadapan Jusnita Gunawan, S.H., Notaris di Rangkasbitung dengan nama PT


l l l l l l

Jayamurni Tritunggal. l l

Akta pendirian Perseroan telah mendapat persetujuan dari Menteri l l l l l l l l l l l l l

Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-15.630


l l l l l l l l l l

HT.01.01. Th.95 tanggal 1 Desember 1995 dan telah didaftarkan di l l l l l l

Kepaniteraan l l l Pengadilan l l Negeri l l l Tangerang l dengan l No.

HT.01.01:21/1996/PN.TNG tanggal 13 Februari 1996, serta telah diumumkan l l l l l

dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 24 tanggal 22 Maret 1996,
l l l l l l l l l l

Tambahan No. 2977


56

9 PT Daryna-Varia Laboratoria Tbk

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Darya-Varia” atau “Perseroan”) l l l l l

didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan industri farmasi PMDN


l l l l l l l l l

(Penanaman Modal Dalam Negeri). Pada November 1994, Darya-Varia


l l l l l l l

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham


l l l l l l l l l l l

DVLA.

10 PT Gudang Garam Tbk

Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik l l l l l l l l

dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah
l l l l l l l l

di dunia. Dengan total penduduk sebesar 273 juta jiwa, Indonesia merupakan
l l l l l l l l l l l

salah satu pasar konsumen terbesar di dunia dengan persentase perokok dewasa l l l l l l l l l l l

yakni 56% laki-laki dewasa di Indonesia diperkirakan adalah perokok,


l l l l l l l l l l l l

berdasarkan riset pasar Nielsen.


l l l l l l

11 PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, selanjutnya disebut “Garudafood” l l l l

atau “Perseroan” berdiri sejak 1994, kegiatan usaha Perseroan sebagai


l l l l l l l l l l l l

perusahaan makanan dan minuman telah dimulai sejak tahun 1979 ole h
l l l l l l l

keluarga pendiri melalui PT Tudung Putrajaya (“TPJ”). Sebagai perusahaan


l l l l l l l l l

dari Pati, Jawa Tengah, TPJ memasarkan produk kacang tanah dengan
l l l l l

menggunakan merek Kacang Garing Garuda, yang kemudian di tahun 1994


l l l l l l l

lebih dikenal dengan nama Kacang Garuda. Pada mulanya, TPJ didirikan ole h
l l l l l l l l l

Darmo Putro dengan nama PT Tudung, dan bergerak di dalam usaha sebagai l l l l l l

produsen tepung tapioka. l l l


57

12 PT Hartadinata Abadi Tbk

Ferriyady Hartadinata mengawali bidang usaha perhiasan emas sejak


l l l l l l l l l l

tahun 1989 dan mendirikan PT Hartadinata Abadi pada tahun 2004 dengan l l l l l l

mulai memproduksi dan mengusung produk utama Perseroan penjualan di pasar


l l l l l l l l

perhiasan daerah Jawa Barat.


l l l

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Bandung, dan didirikan


l l l l l l l l l

berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 11 tanggal 29 Maret 2004, yang


l l l l l l l

dibuat dihadapan Mayasari Soegiharto, S.H., Notaris di Kabupaten Bandung.


l l l l l l l l

13 PT Indofood CBP sukses Makmur Tbk

Cikal bakal ICBP berawal dari Grup Produk Konsumen Bermerek


l l l l l l l l

(Consumer Branded Product atau “CBP”) perusahaan induknya, Indofood yang l l l l l

mulai memproduksi mi instan pada tahun 1982. Di tahun 1985, Grup CBP
l l l l l l

memulai kegiatan usaha di bidang nutrisi dan makanan khusus, dan di tahun
l l l l l l l l l

1990 mengembangkan kegiatan usahanya ke bidang makanan ringan. Kegiatan


l l l l l l l l l

usaha di bidang penyedap makanan dibentuk pada tahun 1991. Kegiatan usaha
l l l l l l l l

di bidang dairy dimulai di tahun 2008 melalui akuisisi Drayton Pte. Ltd., yang
l l l l l l l l l l l l

merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Indolakto (“Indolakto”).


l l l l l l l

14 PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Indofood merupakan sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan


l l l l l l

kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,


l l l l l l l l

mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
l l l l l l l l

yang tersedia di pasar. Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
l l l l l l l l l l

terkemuka di setiap kategori bisnisnya.


l l l l l l l l l
58

15 PT Kimia Farma Tbk

Kimia Farma adalah perusahaan yang lahir dari kebijakan pemerintah


l l l l l l l l l l

untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dan


l l l l l l l l l l l

merupakan perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan


l l l l l l l l l l l l l

oleh Pemerintah Hindia Belanda di tahun 1817. Kimia Farma pada awalnya
l l l l l l l l l l

adalah “NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co”. l l l l l

16 PT Mulia Boga Raya

PT Mulia Boga Raya Tbk (“Perseroan” atau “Prochiz”) didirikan pada l l l l l l l

tanggal 25 Agustus 2006 berdasarkan Akta No. 25 yang dibuat di hadapan l l l

Notaris Makmur Tridharma, S.H. di Jakarta dengan nama PT Mulia Boga Raya.
l l l l l

Mengacu pada Akta Pendirian tersebut, Perseroan menjalankan kegiatan usaha


l l l l l l l l l l l

utama sebagai distributor produk makanan dan dairy.


l l l l l

Sejak pertama kali didirikan hingga akhir 2021, Perseroan belum pernah
l l l l l l l l l l l l

mengubah namanya dan hanya berganti status menjadi Perusahaan Terbuka


l l l l l l l

sehingga penulisan nama perusahaan menjadi PT Mulia Boga Raya Tbk.


l l l l l l l l

17 PT Kino Indonesia Tbk

Perjalanan bisnis Perseroan dimulai pada tahun 1991 dengan nama PT


l l l l l l l l

Dutalestari Sentratama (DLS) sebagai perusahaan distribusi kecil. Kemudian,


l l l l l l l l l l l l l

di tahun 1997 Perseroan mendirikan.


l l l l l l

PT Kino Sentra Industrindo (KSI) dengan produk utama bernama “Kino


l l l l l l l l

Candy”. Melalui produk tersebut, inovasi terus dilakukan dengan menghasilkan


l l l l l l l l l l l

berbagai produk makanan ringan, seperti permen, snack dan coklat, serta
l l l l l l l l l

minuman berperisa dalam bentuk serbuk, yang telah dipasarkan dalam skala
l l l l l l l l

nasional ataupun internasional.


l l l l
59

18 PT Kalbe Farma Tbk

Kalbe Farma (Kalbe) didirikan di Jakarta, Indonesia pada tahun 1966


l l l l l l l l l

dengan visi menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan


l l l l l l l l l l l l l l

skala internasional. Dengan “Panca Sradha” sebagai nilai dasar Perseroan, serta
l l l l l l l l l l l

kemampuan yang unggul di bidang penelit ian dan pengembangan (litbang) dan
l l l l l l l l l l

manajemen, dari tahun ke tahun Kalbe telah mengembangkan kegiatan


l l l l l l l l l l

usahanyahingga menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi, yang dikelola l l l l l l l l l l l l l l l

melalui empat kelompok divisi usahanya: divisi obat resep, divisi produk
l l l l l l l l l l l l l l l

kesehatan, divisi nutrisi, serta divisi distribusi & logistik.


l l l l l l l l l l l l l l l l

19 PT Merck Tbk

PT Merck Tbk (“Merck” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 14 l l l l l l l

Oktober 1970, berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag, SH No.29 tertanggal


l l l l l l

14 Oktober 1970 melalui surat keputusan Menteri Kehakiman No.J.A.5/173/6 l l l l l l l l l

tanggal 28 Desember 1970 yang dimuat dalam Lampiran No.202 l l l l l

Pada Lembaran Negara No.34 tanggal 27 April 1971. Merck adalah salah l l l l

satu perusahaan pertama yang mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta


l l l l l l

(sekarang Bursa E fek Indonesia) tahun 1981 dan mengumumkan statusnya


l l l l l l l

sebagai perusahaan publik.


l l l l

20 PT Multi Bintang Indonesia

Perseroan memulai kegiatan operasional sejak 90 tahun yang lalu, tanggal


l l l l l l l l l

21 November 1931, di brewery pertamanya di Surabaya. Didirikan di Medan


l l l l l l l l l l l l

tahun 1929 dengan nama NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen, l l l l l l l l l l l

Perseroan l l kemudian l l mengubah l nama menjadi l l N.V. Heineken’s l l l l

NederlandschIndische Bierbrouweerijen Maatschappij di tahun 1936 dimana


l l l l l l l l l l l l l l
60

Heineken menjadi pemegang saham mayoritas, dan kemudian pindah domisili


l l l l l l l l l l l l l l l

dari Medan ke Surabaya. l l l

21 PT Pyridam farma Tbk

Perseroan dibentuk para pendiri dan memiliki tujuan pertama yakni


l l l l l l l l l l l l l

memproduksi dan memasarkan produk veteriner. Kemudian, pada tahun 1985,


l l l l l l l l l

Perseroan mulai memproduksi produk farmasi. Pada tanggal 1 Februari 1993,


l l l l l l l l

PT Pyridam Veteriner didirikan untuk memisahkan kegiatan produksi farmasi


l l l l l l l l l l l l l l

dari kegiatan produksi veterinerl l l l l l l l

22 PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk

PT Organon Pharma Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan l l l l l l l l

nama PT Essex Indonesia berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal l l l l l l l

Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 11
l l l l

tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 7 Maret 1972 dari Djojo l l l l

Muljadi, S.H. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
l l l l l l l l l l l l l l l

Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/72/5, tanggal 26 Oktober 1972,


l l l l l l

dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 5


l l l l l l l l l

Januari 1973, Tambahan No. 13. l

23 PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

PT Muncul Mekar (“MM”) didirikan pada tahun 1986 sebagai l l l l l l

perusahaan distribusi untuk semua produk Sido Muncul melalui jaringan


l l l l l l l l l

distribusi yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dipimpin ole h


l l l l l l l l l l l l l l l l

Jonatha Sofjan Hidajat, Di awal kegiatan usahanya, MM berkantor di rumah l l l l l l

biasa di Jalan Mlaten Trenggulun Nomor 102 Semarang. MM hanya didukung


l l l l l l

oleh l belasan l karyawan dan mengandalkan l 3 unit l mobil l untuk


61

kanvaser/pemasaran luar kota dan 5 unit motor untuk pemasaran dalam kota.
l l l l

Area distribusi MM mencakup seluruh daerah di Pulau Jawa.


l l l l l l l l

24 PT Sekar Bumi Tbk

Sekar Bumi pertama kali didirikan pada bulan April 1973, dan merupakan
l l l l l l l l l

salah satu pelopor di bidang pengolahan udang beku di Indonesia. Slogan kami l l l l l l l l l l

“Qualit y Food, Quality Life”, mewakili komitmen kami untuk menjamin


l l l l l l l l l l l l

kualitas dalam semua produk yang kami tawarkan.


l l l

25 PT Sekar Laut Tbk

PT Sekar Laut Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang l l l l l l l

industri, pertanian, perdagangan dan pembangunan, khususnya dalam industri


l l l l l l l l

di sektor manufaktur, untuk sub sektor makanan dan minuman. Produk-produk


l l l l

yang dihasilkan adalah: kerupuk, saos, sambal, dam bumbu masak.


l l l

Perusahaan memulai industri rumah tangga di bidang perdagangan dan


l l l l l l l l

produk kelautan sejak tahun 1966, di Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian, l l l l l l l

usaha berkembang menjadi pabrik kerupuk udang. Hal inilah yang menjadi
l l l l l l l l l l

cikal bakal berdirinya PT Sekar Laut Tbk.


l l l l l

26 PT Siantar Top Tbk

Tahun 1972 Pertama kali perseroan dirintis, dimulai dari usaha rumahan. l l l l l l l l l l

Industri kecil inilah yang merupakan cikal bakal Perseroan. Kemudian tahun
l l l l l l l l l l l l

1987 Nama PT. Siantar Top Industri pertama kali digunakan. Pada tahun 1996 l l l l l l

PT. Siantar Top berganti bentuk menjadi perusahaan terbuka (Tbk) setelah
l l l l l l l l l l

tercatat dalam Bursa Efek Jakarta sejumlah 27. 000.000 saham biasa atas nama,
l l l l l

dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp
l l l l l l l l l

2.200 setiap saham. l l


62

27 PT Tunas Baru lampung Tbk

Didirikan tahun 1973, PT. Tunas Baru Lampung menjadi salah satu
l l l l l

anggota kelompok usaha Sungai Budi yang dibentuk tahun 1947 dan menjadi l l l l l l l

salah satu perintis industri pertanian di Indonesia. Keterlibatan tersebut berasal l l l l l l l l l l l l l l l l l

dari keinginan mendukung kemajuan negara dan memanfaatkan keunggulan


l l l l l l l l l

kompet it if Indonesia di bidang pertanian. Saat ini, kelompok usaha Sungai Budi
l l l l l l l l l l l l l l l

merupakan salah satu pabrikan dan distributor pertanian terbesar di Indonesia


l l l l l l l l l l l l

berbasis produk konsumen.


l l l

28 PT Tempo Scan Pacific Tbk

PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya l l l l l l l

merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang
l l l l l l

telah memulai usaha perdagangan produk farmasi sejak tahun 1953.


l l l l l l

PT Tempo Scan Pacific Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada


l l l l l l l l l l l

tahun 1991 dan semula bernama l l

PT Scanchemie yang pada tahun 1970 memulai kegiatan produksi l l l l l l l l

komersial produk farmasi dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan


l l l l l l l l l

waktu, Perseroan melalui entitas anaknya memproduksi produk kosmet ik l l l l l l l l l l

dan produk konsumen sejak tahun 1977 l l

29 PT Ultra jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak
l l l l l l l l

Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading l l l l l

Company Tbk (“Perseroan”) dari tahun ke tahun terus berkembang, dan saat l l l l l l l

ini telah menjadi salah satu perusahaan yang terkemuka di bidang industri
l l l l l l l l l l l l

makanan & minuman di Indonesia. l l l l l


63

30 PT Wismilak Inti Makmur Tbk

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (Perusahaan), didirikan pada tanggal 14


l l l l l l l l

Desember 1994, berdasarkan Akta Notaris Bagio Atmadja, S.H., No. 22. Akta
l l l l l l

pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Surat Keputusan No. C2-18.481 HT. 01.01.Th.94 tanggal 19 Desember 1994,


l l l l

dan diumumkan dalam Tambahan No. 339 dari Lembaran Berita Negara No. 4
l l l l l l

tanggal 13 Januari 1995. l

31 PT Integra Indocabinet Tbk

Perseroan mengawali usahanya pada tahun 1989 dengan nama Integra


l l l l l l l

Indocabinet sebagai perusahaan yang menghasilkan produk manufaktur


l l l l l l l l

sederhana berbahan dasar kayu. Kini, Perseroan telah menjadi salah satu
l l l l l l l l l l

perusahaan manufaktur terintegrasi terbesar berbahan dasar kayu di Indonesia.


l l l l l l l l l l l l

Pada tanggal 21 Juni 2017, Perseroan menjadi PT Integra Indocabinet Tbk l l l l l l l l l l

setelah tercatat sebagai Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode
l l l l l l l l l l l l l l l

bursa “WOOD” dan kapitalisasi pasar sebesar 1,5 triliun pada akhir tahun 2017. l l l l l l l l
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berkenaan dengan subjek bab ini, pertanyaan yang diajukan akan


l l l l l l l l

dianlisis untuk menjawab beberapa permasalahan yang telah ada. Objek


l l l l l l l l l

peneilit ian yang dipilih pada penelit ian ini adalah perusahaan manufaktur
l l l l l l l l l l l l l l l

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa E fek Indonesia (BEI)
l l l l l l l l l l l l l

dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Hal tersebut menunjukkan bahwa
l l l l l l

penelit ian ini menggunakan tiga tahun data pelaporan keuangan perusahaan
l l l l l l l l l l l

manufaktur sektor industri barang konsumsi. l l l l

5.1.1 Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu


l l l l l l l l l l l l

data. Dalam analisis ini juga memberikan gambaran tentang data dalam l l l l l l l l

penelit ian ini. Analisis yang digunakan meliputi jumlah data, nilai minimum,
l l l l l l l l l l l l l l l l

nilai maksimum, rata-rata, dan juga standar deviasinya. Hasil dari analisis
l l l l l l l l l l

deskriptif dalam penelit ian ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
l l l l l l l l l l l l

Tabel 5.1 Statistik Deskriptis

Variabel l l N Minimum l l Maximum l Mean l

VACA 93 .00 .91 .2584

VAHU 93 .00 7.86 1.8871

STVA 93 .00 .99 .3301

ROE l 93 .00 .98 .3138

Sumber: Output SPSS versi 20 l l l

64
65

1. Deskripptif VACA (X1)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa data VACA (X1)


l l l

diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,91 Nilai terendah sebesar 0,00 Rata-rata
l l l l l l l l l l l l l l l l

sebesar 0,2584 serta standar deviasi sebesar 0,17198. Dari tabel diatas dapat
l l l l l l l l l l l

dilihat bahwa nilai rata-rata atau mean kurang dari standar deviasi yang
l l l l l l l l l

dinyatakan kurang baik.


l l

2. Deskriptif VAHU (X2)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa data VAHU (X2)


l l l

diperoleh nilai tertinggi sebesar 7,86. Nilai terendah sebesar 0,00. Rata-rata
l l l l l l l l l l l l l l l l

sebesar 1,8871 serta standar deviasi sebesar 1,56878. Dari tabel diatas
l l l l l l l l l l l

menunjukan nilai rata-rata atau mean lebih besar dari standar deviasi
l l l l l l l l l l l

sehingga dapat dinyatakan baik.


l l l l

3. Deskriptif STVA (X3)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa data STVA (X3) diperoleh


l l l l l l

nilai tertinggi sebesar 0,99. Nilai terendah sebesar 0,00. Rata-rata sebesar
l l l l l l l l l l l l l l l

0,3301 serta standar deviasi sebesar 0,26426. Dari tabel diatas menunjukan
l l l l l l l l l l

nilai rata-rata atau mean lebih besar dari standar deviasi sehingga dapat
l l l l l l l l l l l l

dinyatakan baik.
l l

4. Deskriptif ROE (X4)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa data ROE (X3) diperoleh nilai
l l l l l l l l l

tertinggi sebesar 0,98. Nilai terendah sebesar 0,00. Rata-rata sebesar 0,3138
l l l l l l l l l l l l l

serta standar deviasi sebesar 0,22953. Dari tabel diatas menunjukan nilai
l l l l l l l l l l l l

rata-rata atau mean lebih besar dari standar deviasi sehingga dapat l l l l l l l l l l

dinyatakan baik.
l l
66

5.1.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi


l l l l l l l l l l l

yang diperoleh dapat menciptkan hasil estimasi yang baik. Pengujian asumsi
l l l l l l l l l l l l l

klasik pada penelit ian ini dikerjakan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi
l l l l l l l l l l l l l l

20. Empat uji asumsi klasik adalah sebagai berikut:


l l l l l l l l

1. Uji Normalitas l l

Menurut Ghozali (2018) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah


l l l l l l l

residual atau variabel pengganggu dalam model regresi memiliki distribusi


l l l l l l l l l l l l l l l l

normal atau tidak. Uji normalitas pada penelit ian ini mengaplikasikan l l l l l l l l l l l l

analisis statistik dan analisis grafik. Uji statistik yang digunakan adalah uji
l l l l l l l l l l l l

statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). Data yang dikatakan


l l l l l l

berdistribusi normal ket ika data tersebut menunjukkan nilai Asym Sig >
l l l l l l l l l l l l

0,05 (5%). Hasil uji Kolmogorov Smirnov (K-S) dapat dilihat pada tabe l l l l l l l

berikut: l l

Tabel 5. 2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test l l l l

Unstandardized l l

Residual l l

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,167c l l l

Sumber: Output SPSS versi 20 l l l

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas diperoleh nilai


l l l l l l l l l l

Asymp. Sig. 0,167 > 0,05. Maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya l l l l l l

data residual berdistribusi normal. Selain itu, hasil di atas juga didukung
l l l l l l l l l l l l

oleh hasil analisis grafik normal probabilit y plot.


l l l l l l l

Data dapat dikatakan terdistribusi normal jika dalam p-plot data l l l l l l

menyebar secara diagonal dan mengikuti arah diagonal. Sebaliknya, data


l l l l l l l l l l
67

tidak berdistribusi normal, jika data jauh dari arah garis atau tidak mengikuti
l l l l l l l l l l l l

garis diagonal atau grafik. Grafik normal probability plot dapat dilihat pada
l l l l l l l l

gambar berikut: l l

Sumber: Output SPSS versi 20l l l

Gambar 5. 1 Normal Probability Plot

Dari Gambar 5.1 terlihat bahwa titik-tit ik condong menyebar


l l l l l l l l l

mendekati garis diagonal yang artinya data berdistribusi normal.


l l l l l l l l l l

2. Uji Multikoloneritas
l l l l

Menurut Ghozali (2018) uji multikolinearitas ini dirancang untuk


l l l l l l l l l l

mengetahui apakah suatu model regresi menemukan korelasi antar variabe l


l l l l l l l l l l l l l

independen. Model regresi yang baik sebenarnya tidak memiliki korelasi


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

antar variabel independen. Jika model regresi memiliki multikolinearitas,


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
68

kesalahan estimasi standar akan meningkat seiring dengan peningkatan


l l l l l l l l l l l l

variabel dependen. l l l l l

Untuk mendeteksi gejala multikolinearitas pada model regresi dapat l l l l l l l l l l l l l

dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai
l l l l l l l l l l l l l l l l l

Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan
l l l l l l l l

tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai tolerance < 0,10 atau
l l l l l l l l l l l l l l

sama dengan nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan terjadi l l l l l l l l

multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance


l l l l l l l l l l l l l l l l l

dan VIF counter partnya adalah sebagai berikut:


l l l l l l

Tabel 5. 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Model l Collinearity l l l Statistics l l

Tolerance l l VIF l

(Constant)
VACA .961 1.040
VAHU .955 1.047
STVA .930 1.075
Sumber: Output SPSS versi 20 l l l

Tabel 5.3 menunjukan bahwa hasil uji multikolinearitas diperole h


l l l l l l l l l l l

nilai tolerance dari variabel VACA adalah (0,961 > 10% atau 0,10) dan nilai
l l l l l l l l l

VIF sebesar (1,040 < 10). Kemudian variabel VAHU diperoleh nilai
l l l l l l l l l l l l

tolerance sebesar (0,955 > 10% atau 0,10) dan nilai VIF sebesar (1,047 <
l l l l l l l l l

10). Kemudian variabel STVA diperoleh nilai tolerance sebesar (0,930 >
l l l l l l l l l l l l l

10% atau 0,10) dan nilai VIF sebesar (1,075 < 10) maka dapat disimpulkan l l l l l l l

bahwa semua data residual dalam penelit ian ini bebas dari gejala l l l l l l l l l l l l

multikolinearitas. l l l l
69

3. Uji Heteroskedasisitas
l l l l l l

Menurut Ghozali (2018) uji Heteroskedastisitas dirancang untuk


l l l l l l l l l

menguji adanya varian dan ket idaksamaan residual dari satu pengamatan ke
l l l l l l l l l l

pengamatan lainnya dalam model regresi. Model Regresi yang baik adalah
l l l l l l l l l l l

yang tidak menunjukkan heteroskedastisitas. Metode yang digunakan dalam


l l l l l l l l l l

penelit ian ini untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yang


l l l l l l l l l l l l l l l l

dibuktikan dengan grafis.


l l l l

Pada metode grafis, keberadaan heteroskedastisitas dideteksi dengan


l l l l l l l l l l l l l l l

melihat pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen
l l l l l l l l l l l l l l l

(ZPERD) dan residualnya (SRESID). Jika ada aturan tertentu, seperti aturan
l l l l l l l l l l l

dalam komposisi titik-tit ik, yang bergelombang dan melebar terlebih dahulu l l l l l l l l l l l l l

kemudian menyempit, artinya muncul gejla heteroskedastisitas. Namun,


l l l l l l l l l l l l

jika titik-tit ik tidak berpola atau tajam dan tersebar diatas dan dibawah
l l l l l l l l l l l

angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi gejala l l l l heteroskedastisitas. l l l l l

Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode


l l l l l l l l l l l l l

grafik: l

Sumber: Output SPSS versi 20 l l l

Gambar 5. 2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas


70

Gambar 5.2 Scatterplot, menunjukkan bahwa tit ik-tit ik menyebar l l l l l l l l

secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terbentuk
l l l l l l

pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang


l l l l l l l l l l

digunakan tidak menunjukkan gejala heteroskedastisitas.


l l l l l l l l l

4. Uji Autokorelasi
l l l

Menurut Ghozali (2018) uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji


l l l l l l l l

apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan


l l l l l l l l

periode t-1 (sebelumnya) pada model regresi linier. Jika terdapat korelasi,
l l l l l l l l l l l l l l l l

maka terdapat pula permasalahan autokorelasi. Terdapat beberapa metode


l l l l l l l l l

yag digunakan untuk menguji ada atau tidak adanya autokorelasi, salah
l l l l l l

satunya aalah dengan menggunakan uji Durbin Waston. Pengujian ini l l l l l l l l

dilakukan dengan melihat koefisien korelasi Durbin-Waston. Jika nilai


l l l l l l l l l l l l l l

batas atas (dU) kurang dari nilai Durbin-Watson serta kurang dari 4-dU (dU l l l l l l

< d < 4-dU), penelit ian ini dapat dikatakan bebas dari gejala autokorelasi. l l l l l l l l l l l l

Tabel 5. 1 Hasil Uji Autokorelasi (dengan Durbin-Watson)

Durbin Watson Dl Du Kesimpulan

1,915 1,596 1,729 dU < dw < (4-dU)

tidak terjadi l l l

Gejala Autokerasi l l l

Sumber :Output SPSS versi 20 l l l

Hasil uji autokorelasi pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai D-W
l l l l l l l l

sebesar 1,915 dengan nilai tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan jumlah
l l l l l l l l l l l l

sampel 93 (n), dan jumlah variabel independen ada 3 (k=3), maka di tabe l
l l l l l l l l l

Durbin-Watson yang diperoleh yaitu dU (batas atas) sebesar 1,729 dan dL


l l l l l l l

(batas bawah) sebesar 1,596. Karena nilai DW = 1,915 lebih besar dari nilai l l l l l l l l l l l
71

dU 1,729 dan kurang dari (4-dU) 4-1,729 = 2,271 maka dapat disimpulkan l l l

bahwa pengujian dengan Durbin-Watson berada pada daerah yang tidak


l l l l l l l

terjadi autokorelasi. Hasil ini menunjukkan model regresi yang disusun


l l l l l l l l l l l l l

bebas dari autokorelasi.


l l l l

5.1.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda pada penelitian ini digunakan untuk


l l l l l l l l l l l l l

menganilis terkait hubungan antara variabel independen dengan variabe l


l l l l l l l l l l l l l l

dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar pengaruh


l l l l l l l l l l l l

Profitabilitas dan Leverage terhadap kinerja keuangan. Perhitungan regres i


l l l l l l l l l l l l l l l

berganda secara terkomputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 26


l l l l l l l l l l

adalah sebagai berikut: l l l l

Tabel 5. 2 Persamaan Garis Linear Berganda

Unstandardized Standardized l l l l

Coefficients Coefficients l l l l l l l l Sig. l

Std.
Model l B Error l Beta l T

(Constant) .029 .050 .573 .568

VACA .675 .119 .506 5.667 .000

VAHU .011 .013 .076 .844 .401

STVA .272 .079 .313 3.450 .001

Sumber: Output SPSS versi 20 l l l

Dari hasil regresi linear berganda pada tabel 5.4, dapat diketahui
l l l l l l l l l l l l

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang dapat l l l l l l l l l l l

dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:


l l l l l l

Y= 0,029 + 0,675 X1 + 0,011 X2 + 0,272 X3 + e


72

Adapun dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan l l l l l l l l l l l l

sebagai berikut :
l l l l

1. Konstanta sebesar 0.029 artinya jika variabel indevende Value Added l l l l l l l l l l l l

Capital Employed (VACA) (X1), Value Added Human Capital (VAHU)


l l l l l l

(X2) dan Structural Capital Value Added (STVA) (X3) tidak mengalami l l l l l l

perubahan maka variabel Return On Equity (ROE) adalah sebesar 0.029.


l l l l l l l l l

2. Value Added Capital Employed (VACA) (X1) sebesar 0.675. Hal ini
l l l l l l l l l

menunjukan bahwa set iap kenaikan satu persen Value Added Capital
l l l l l l l l l l

Employed (VACA) maka menyebabkan kenaikan terhadap Return On


l l l l l l l l

Equit y (ROE) sebesar 0.675.


l l l l l

3. Value Added Human Capital (VAHU) (X2) sebesar 0.011. Hal ini
l l l l l l l

menunjukan bahwa set iap kenaikan satu persen Value Added Human
l l l l l l l l l

Capital (VAHU) maka akan menyebabkan kenaikan terhadap Return


l l l l l l l

On Equity (ROE) sebesar 0.011. l l l l l

4. Structural Capital Value Added (STVA) (X3) sebesar 0.272. Hal ini l l l l l l l

menunjukan bahwa setiap kenaikan satu persen Structural Capital


l l l l l l l l

Value Added (STVA) maka akan menyebabkan kenaikan terhadap


l l l l l l l

Return On Equity (ROE) sebesar 0,272.


l l l l l l

5.1.4 Uji Hipotesis

1. Uji t

Menurut Ghozali (2018) uji t digunakan untuk menguji secara parsia l


l l l l l l l l

bagaimana pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap


l l l l l l l l l l l l

variabel dependen. Pada penelit ian ini uji t digunakan untuk menguji
l l l l l l l l l l l l l l l
73

pengaruh Intelectual Capital terhadap kinerja keuangan. Beberapa kriteria


l l l l l l l l l l l l l l

yang diguunakan untuk menguji hipotesis secara parsial adalah sebagai


l l l l l l l l l l

berikut:
l l

1. Jika thitung> ttabel atau thitung<-ttabel, dengan α = 0,05, maka Ha diterima dan
l l l l l l l l l

H0 ditolak artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabe l


l l l l l l l l l l l l l

dependen. l l l

2. Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, dengan α = 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
l l l l l l l l l

artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabe l


l l l l l l l l l l l l l

dependen. l l l

Berikut adalah hasil dari pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) :


l l l l l l l l l l l l

Tabel 5. 3 Hasil uji ttest

Variabel l l t hitung l Sig l t table l Kesimpulan l l

VACA (X1) 5.667 .000 1.662 Berpengaruh Posit if


l l l l

VAHU (X2) .844 .401 1.662 Tidak berpengaruh


l l l

STVA (X3) 3.450 .001 1.662 Berpengaruh Posit if


l l l l

Sumber :Output SPSS versi 20 l l l

Pada penelitian ini diperoleh ttabel dengan nilai df (n-k-1) yaitu (93-3-1=89)
l l l l l l l l l l l l l l

pada α = 5% adalah sebesar 1,662. Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui l l l l l l l

hasil dari pengujian hipotesis dari set iap variabel adalah sebagai berikut :
l l l l l l l l l l l l l l l l

a. PengaruhVACA terhadap Kinerja Keuangan


l l l l l

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara


l l l l l l l l l

X1 terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 serta thitung > ttabel ( 5,667 >
l l l l l l

1,662). Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya secara parsia l l l l l l l l l

rasio VACA berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan.


l l l l l l l l l l l l

b. Pengaruh VAHU terhadap KInerja Keuangan


l l l l l
74

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara


l l l l l l l l l

X2 terhadap Y adalah sebesar 0,401 > 0,05 serta Nilai tersebut berada
l l l l l l l l l

diantara- ttabel dan thitung ( -1,662 ≤ - 0,841 ≤ 1,662). Dimana H0 dierima


l l l l l l l

dan H2 ditolak, yang artinya secara parsial rasio VAHU tidak l l l l l l

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.


l l l l l l l l l

c. Pengaruh STVA terhadap Kinerja Keuangan


l l l l l

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara


l l l l l l l l l

X3 terhadap Y adalah sebesar 0,001 < 0,05 serta thitung > ttabel ( 3,450 >
l l l l l l

1,662). Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya secara parsia l l l l l l l l l

rasio STVA berpengaruh posit if signifikan terhadap Kinerja Keuangan.


l l l l l l l l l l l l

2. Uji F

Menurut Ghozali (2018) uji F atau uji simultan digunakan untuk


l l l l l l

mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan seluruh variabe l


l l l l l l l l l l

Independen (VACA, VAHU, dan STVA) terhadap variabel Independe n


l l l l l l l l l l l

(ROE). Dimana jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung >Ftabel , maka Ha diterima
l l l l l l l l l l l

dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh variabel independen secara l l l l l l l l l l

simultan terhadap kinerja keuangan. Pengujian ini dilakukan dengan


l l l l l l l l l l l

menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05


l l l l l l l l Berikut adalah hasill l l

pengujian secara simultan (Uji F).


l l l l l

Tabel 5. 4 Hasil Uji F

Fhitung l Sig l Ftabel l Kesimpulan l l

13,860 .000b 2,71 Berpengaruh posit if


l l l l

Sumber :Output SPSS versi 20 l l l


75

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 13,860 dan nilai signifikasi
l l l l l l l l l l l

0,000. Ftabel untuk taraf signifikasi 5% yang diperoleh pada penelit ian ini l l l l l l l l l l l l l l

adalah sebesar 3,09 dan dengan nilai df (k), yaitu 2 dan df2 (n-k-1) yaitu l l l l l l l

(93-3-1=89). Dari perhitugan tabel 5.5 diatas dapat diperoleh nilai l l l l l l l l l l

signiifikasi 0,000 < 0,05 dan Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 13,860 > 2,71
l l l l l l l l l l l l

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya


l l l l l l l l l

VACA, VAHU< STVA secara simultan berpengaruh terhadap kinerja l l l l l l l

keuangan. l

3. Koefisien Determinasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh


l l l l l l l l l l l l

variabel l l independen
l l l l yang digunakan
l dalam penelit ian.Koefisie n l l l l l l l l

determinasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana keseluruhan variabe l


l l l l l l l l l l l l l l

independen dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila koefisien


l l l l l l l l l l l l l l l l

determinasi (R2) mendekati 1, maka pengaruh variabel independe n


l l l l l l l l l l l l l l

terhadap variabel dependen akan semakin kuat atau sempurna. Tetapi jika
l l l l l l l l l l l l

koefisien determinasi (R2) mendekati 0, maka variabel independen tidak


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hasil dari uji koefisie n


l l l l l l l l l l l l l l l

determinasi yaitu sebagai berikut:


l l l l l l l l l

Tabel 5. 5 Koefisien Determinasi


Model Summary
Model R R Adjusted R Std. Error of l l l

Square Square the Estimate l l l l l l

a
1 .564 .318 .295 .19266
Sumber :Output SPSS versi 20 l l l
76

Sesuai tabel 5.5 diketahui nilai R Square (R2) sebesar 0,318 yang berarti
l l l l l l l l l l l l l

31,8% Kinerja keuangan dapat dipengaruhi oleh VACA, VAHU, dan


l l l l l l l

STVA sedangkan 69,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak


l l l l l l l l l

dijelaskan dalam penelit ian ini.


l l l l l l l l
77

5.2 Pembahasan

1. PengaruhVACA terhadap Kinerja Keuangan (ROE)

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara X1


l l l l l l l l l

terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 serta thitung > ttabel ( 5,667 > 1,662).
l l l l l l

Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya secara parsial rasio VACA
l l l l l l l l l

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan.


l l l l l l l l l l l

Penelit ian ini sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Sahrul S.
l l l l l l l l l l l l l l

(2019) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Perusahaan perbankan”, Zahra, Nabila dan Gustyna , T.R.


l l l l l l

(2020), dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. yang menyatakan bahwa nilai VACA


l l l l l l l l

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.


l l l l l l l l l

Penelit ian ini tidak sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Petrus
l l l l l l l l l l l l l l l l

Gani (2021) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital
l l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”, Arifulsyah, Hamdani dan


l l l l l l l l l

Nurulita, Suci. (2020), dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan Perusahaan Perbankan”, yang


l l l l l l l l l l

menyatakan VACA tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.


l l l l l l l l l

Hal ini berarti bahwa VACA memiliki pengaruh terhadap kinerja


l l l l l l l l l l l l

keuangan perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROE. Dapat dikatakan


l l l l l l l

bahwa hubungan VACA dan ROE berarah posit if yaitu semakin tinggi nilai l l l l l l l l l l l

value added capital employed (VACA) maka kinerja keuangan yang diukur
l l l l l l l l l

dengan return on equit y (ROE) akan mengalami kenaikan.


l l l l l l l l l
78

Melihat dari data penelit ian, data VACA perusahaan manufaktur yang
l l l l l l l l

terdaftar di bursa efek Indonesia mengalami naik turun. Perusahaan harus


l l l l l l l l l l l

mengelola intellectual capitalnya karena pengelolaan intellectual capital yang


l l l l l l l l l l l l l

baik akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan pada


l l l l l l l l l l

perusahaan dapat diukur dengan menggunakan return on equity (ROE).


l l l l l l l l

Hasil tersebut sesuai dengan resource based teory (RBT) dimana sumber
l l l l l l l l l l l l

daya yang dikelola dengan baik dapat menciptakan nilai tambah (value added) l l l l l l l l l l

bagi perusahan begitupun sebaliknya pengelolaan sumber daya yang buruk akan
l l l l l l l l l

berpengaruh l l buruk terhadap l perusahaa. l Nilai l l VACA yang tinggi l l

mencerminkan sumber daya dalam perusahaan telah dikelolah dengan baik


l l l l l l l l l l

sehingga dapat berpengaruh meningkatkan profitabilitas (ROE) pada


l l l l l l l l l l

perusahaan. Semakin tinggi nilai VACA maka memberikan indikasi bahwa


l l l l l l l l l l l l l

perusahaan menggunakan asset intellectual capitalnya dengan lebih efisie n


l l l l l l l l l l l l l l

sehingga perusahaan akan mendapatkan nilai tambah. Value Added Capital


l l l l l l l l l

Employed (VACA) merupakan alat ukur intellectual capital yang digunakan


l l l l l l l l

untuk menguku pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan l l l l l l l l l l

perusahaan. l

Sesuai dengan resource based teory (RBT), perusahaan yang mampu


l l l l l l l l

mengelola intellectual capital secara optimal dalam hal ini human capital dapat
l l l l l l l l l l l

menciptakan value added bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai VACA maka
l l l l l l l l l l l l

kinerja keuangan juga akan tinggi yang tentu akan membuat perusahaan
l l l l l l l l

semakin baik dan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (ROE).


l l l l l l l l l l

Value Added Capital Employed (VACA) merupakan bentuk kemampuan


l l l l l l l l

perusahaan dalam mengelola sumber dayanya yang berupa capital asset.


l l l l l l l
79

Pengelolaan capital asset yang baik diyakini perusahaan dapat meningkatkan


l l l l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan. VACA diperoleh dari perbandingan antara nilai


l l l l l l l l l l l l

tambah (value added) dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. l l l l l l l l l l l

VACA menunjukkan kontribusi yang dihasilkan oleh set iap unit dari ekuitas l l l l l l l l l l l l

terhadap value added suatu perusahaan. Semakin baik pengelolaan VACA


l l l l l l l l l

dalam perusahaan, menunjukkan semakin baik perusahaan mengelola l l l l l l l l

ekuitasnya.
l l

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil analisis uji t pada penelit ian ini.
l l l l l l l l l l l l l l l l

Hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara


l l l l l l l l l

variabel X1 (VACA) terhadap variabel Y (ROE) yang berarti bahwa set iap
l l l l l l l l l l

peningkatan variabel VACA maka ROE juga akan mengalami peningkatan.


l l l l l l l l l

Pengaruh tersebut juga didasari dengan kesamaan faktor pengaruh dari kedua
l l l l l l l l l l

variabel tersebut yaitu ekuitas perusahaan.


l l l l l l l l

2. Pengaruh VAHU terhadap KInerja Keuangan

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara X2


l l l l l l l l l

terhadap Y adalah sebesar 0,401 > 0,05 serta Nilai tersebut berada diantara- ttabel
l l l l l l l l l l l

dan thitung ( -1,662 ≤ - 0,841 ≤ 1,662). Dimana H0 dierima dan H2 ditolak, yang
l l l l l l

artinya secara parsial rasio VAHU tidak berpengaruh terhadap Kinerja


l l l l l l l l l l

Keuangan. l

Penelit ian ini sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Artati, Dewi.
l l l l l l l l l l l l l l l l l

(2017) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar”, Arifulsyah, Hamdani dan


l l l l l l l l

Nurulita, Suci. (2020), dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh


l l l l l l l l

Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan Perusahaan Perbankan” yang


l l l l l l l l l l
80

menyatakan STVA tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan.


l l l l l l l l

menyatakan bahwa value added human capital tidak berpengaruh terhadap


l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan.


l l l l

Penelit ian ini tidak sejalan dengan Petrus Gani (2021) dalam
l l l l l l l l l l l

penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja


l l l l l l l l l l l l l

Keuangan dan Nilai Perusahaan” , Intan Dwi Jufarlita Chryz Monica, Syarifah
l l l l l l l l l

Ratih Kartika Sari dan Djuwitawati Ratnaningtyas (2021) dalam penelitiannya


l l l l l l l l l l

yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan”. l l l l l l l l l l

Menyatakan VAHU berpengaruh pada kinerja keuangan


l l l l l l

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai tambah (value added) dari dana
l l l l l l l l l

yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawannya tidak berkontribusi dalam


l l l l l l l

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. HC diukur melalui beban yang


l l l l l l l l l l

dikeluarkan perusahaan untuk karyawannya yaitu berupa gaji dan tunjangan.


l l l l l l

Menurut Sudana (2011:17), gaji merupakan current expenditure yang dapat


l l l l l l l l

mengurangi laba perusahaan. Perusahaan cenderung menekan gaji dan biaya


l l l l l l l l l l

operasional lainnya seminimal mungkin untuk meningkatkan value added.


l l l l l l l l l l l

Biaya operasional yang tinggi akan menurunkan laba perusahaan sehingga ROE
l l l l l l l l l l

semakin kecil.
l l l l

Sehingga hipotesis 2 dalam penelit ian ini yang mengatakan bahwa


l l l l l l l l l l l l

terdapat pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan di


l l l l l l l l l l l l

tolak. Ada indikasi penggunaan aktiva fisik dan keuangan masih mendominasi l l l l l l l l l l l l

untuk memberi kontribusi pada kinerja perusahaan (Kuryanto dan Safruddin, l l l l l l l l l

2008).
81

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil analisis uji t pada penelit ian ini.
l l l l l l l l l l l l l l l l

Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara
l l l l l l l l l

variabel X2 (VAHU) terhadap variabel Y (ROE) yang berarti bahwa set iap
l l l l l l l l l l

peningkatan variabel VAHU maka variabel ROE akan mengalami penurunan


l l l l l l l l l l

karena besarnya gaji karyawan. l l l

3. Pengaruh STVA terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara X3


l l l l l l l l l

terhadap Y adalah sebesar 0,001 < 0,05 serta thitung > ttabel ( 3,450 > 1,662).
l l l l l l

Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya secara parsial rasio STVA
l l l l l l l l l

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan.


l l l l l l l l l l l

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Sahrul
l l l l l l l l l l l l l l l

S. (2019) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Perusahaan perbankan”, Riharjo, I.B. (2016) dalam


l l l l l l l

penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja


l l l l l l l l l l l l l

keuangan”. yang menyatakan STVA berpengaruh pada kinerja keuangan.


l l l l l l l

Penelit ian ini tidak sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Zahra,
l l l l l l l l l l l l l l l

Nabila dan Gustyna , T.R. (2020), dalam penelit iannya yang berjudul
l l l l l l

“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”,


l l l l l l l l l l

Arifulsyah, Hamdani dan Nurulita, Suci. (2020), dalam penelitiannya yang


l l l l l l l l

berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan


l l l l l l l l l l

Perusahaan Perbankan” yang menyatakan STVA tidak berpengaruh pada


l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan.


l l l l

Hal ini berarti bahwa STVA memiliki pengaruh posit if dan signifikansi
l l l l l l l l l l l l l l l

terhadap Return On Equity (ROE). Dapat dikatan bahwa hubungan STVA dan
l l l l l l
82

ROE berarah positif yaitu semakin tinggi Structural Capital Value Added maka
l l l l l l l l l l l l

profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROE juga tinggi. Dari data
l l l l l l l l l l

penelit ian nilai STVA perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
l l l l l l l l l l l

Indonesia mengalami naik turun. Perusahaan harus mengelola intellectual


l l l l l l l l l l l l

capitalnya l karena l pengelolaan l l intellectual


l l l capital l yang baik l akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan pada perusahaan


l l l l l l l l l l

dapat diukur dengan menggunakan return on equity (ROE). l l l l l l l

Hasil penelit ian ini sesuai dengan resource based teory (RBT) dimana
l l l l l l l l l l l l l l l

sumber daya yang dikelola dengan baik dapat menciptakan nilai tambah (value
l l l l l l l l l l

added) bagiperusahan begitupun sebaliknya pengelolaan sumber daya yang


l l l l l l l l l l

buruk akan berpengaruh buruk terhadap perusahan. l l l l

Structural capital value added adalah gambaran kontribusi structural l l l l l

capital didalam penciptaan sebuah nilai. STVA digunakan untuk menghitung


l l l l l l l l l l

berapa banyak structural capital yang diperlukan untuk menciptakan satu


l l l l l l

rupiah dalam value added yang menggambarkan keberhasilan structural capital


l l l l l l l l

didalam menciptakan nilai tambah. Tingkat structural capital dalam suatu


l l l l l l l

perusahaan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi


l l l l l l l l

proses rutinitas untung menghasilkan kinerja yang optimal secara menyeluruh


l l l l l l l l l l l

sehingga dapat menghasilkan profitabilitas (ROE) yang tinggi.


l l l l l l l l l l

Nilai STVA yang tinggi mencerminkan sumber daya dalam perusahaan


l l l l l l l l l

telah dikelolah dengan baik sehingga dapat berpengaruh meningkatkan


l l l l l l l l l l l

profitabilitas (ROE) pada perusahaan. Semakin tinggi nilai STVA maka


l l l l l l l l l l l

memberikan indikasi bahwa perusahaan telah memenuhi proses rutinitas untuk


l l l l l l l l l l l l l l

menghasilkan kinerja yang optimal secara menyeluruh.


l l l l l l l l
83

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil analisis uji t pada penelit ian ini.
l l l l l l l l l l l l l l l l

Hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara


l l l l l l l l l

variabel X3 (STVA) terhadap variabel Y (ROE) yang berarti bahwa set iap
l l l l l l l l l l

peningkatan variabel STVA maka variabel ROE juga akan mengalami


l l l l l l l l l

peningkatan. l l

4. Pengaruh VACA, VAHU, dan STVA secara simultan terhadap Kinerja

Keuangan

Untuk mengetahui apakah intellectual capital mampu memiliki efek l l l l l l l l l l l l l

stimulan pada kinerja keuangan perusahaan, yang mana efek stimulan ini akan
l l l l l l l l l l

sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan l l l l l l l

bagi perusahaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa intellectual capital


l l l l l l l l l l l l l l

berpengaruh simultan pada kinerja keuangan.


l l l l l l

Hasil penelit ian ini sejalan dengan penelit ian yang dilakukan Petrus Gani
l l l l l l l l l l l l l l l l

(2021) dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital l l l l l l l l l l

Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan”,


l l l l l l l Zahra, Nabila dan l

Gustyna , T.R. (2020), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh l l l l l l

Intellectual
l l l Capital l Terhadap l Kinerja l l Keuangan Perusahaan”. l l yang

menyatakan intellectual capital secara stimulan berpengaruh pada kinerja


l l l l l l l l l l l

keuangan. l

Peneltian ini tidak sejalan dengan penelit ian yang dilakukan ole h
l l l l l l l l l l l l l l

rifulsyah, Hamdani dan Nurulita, Suci. (2020), dalam penelit iannya yang
l l l l l l l l

berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan


l l l l l l l l l l

Perusahaan Perbankan”, Jesica Imanuel Alimy dan Vinola Herawaty (2020)


l l l l l l l l l

dalam penelit iannya yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


l l l l l l l l l l l
84

kinerja keuangan Perusahaan”. yang menyatakan bahwa intellectual capital


l l l l l l l l l

tidak bisa dijadikan faktor determinan terhadap kinerja keuangan perusahaan


l l l l l l l l l l l l

yang ditelit i. l l l l

Hasil penelit ian ini sesuai dengan uji F atau uji simultan yang dimana uji
l l l l l l l l l l l l l l l

F atau uji simultan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
l l l l l l l l l

simultan seluruh variabel Independen (VACA, VAHU, dan STVA) terhadap


l l l l l l l l l

variabel Independen (ROE). Dimana jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung >Ftabel ,
l l l l l l l l l l l l l l

maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh variabel independen l l l l l l l l l l l l

secara simultan terhadap kinerja keuangan. Pengujian ini dilakukan dengan


l l l l l l l l l l l l

menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05 Berikut adalah hasil pengujia n


l l l l l l l l l l l l l

secara simultan (Uji F).


l l l

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 13,860 dan nilai signifikasi
l l l l l l l l l l l

0,000. Ftabel untuk taraf signifikasi 5% yang diperoleh pada penelit ian ini adalah l l l l l l l l l l l l l l

sebesar 3,09 dan dengan nilai df (k), yaitu 2 dan df2 (n-k-1) yaitu (93-3-1=89).
l l l l l l l

Dari perhitugan tabel 5.5 diatas dapat diperoleh nilai signiifikasi 0,000 < 0,05
l l l l l l l l l l l l l l l

dan Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 13,860 > 2,71 sehingga dapat disimpulkan
l l l l l l l l l l l

bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya VACA, VAHU< STVA secara l l l l l l

simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.


l l l l l l l
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil olah data statistic SPSS 20 terhadap data yang


l l l l l

dikumpulkan oleh penulis mengenai pengaruh intellectual capital terhadap


l l l l l l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri


l l l l l l l l

barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2019-2021, l l l l l l l l

penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:


l l l l l l l l l l l l

1. Hasil penelit ian ini menje laskan bahwa Value Added Capital Employed
l l l l l l l l l l l l l l

(VACA) memiliki pengaruh terhadap Retrun On Equity (ROE) pada l l l l l l l l l l

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di


l l l l l l l

Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021. Ini berarti jika value added
l l l l l l l l l l l l l l l

capital employed mengalami peningkatan maka retrun on equity juga akan


l l l l l l l l l l

mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga


l l l l l l l l l l

sumber daya (custumer capital) yang ada dalam perusahaan.


l l l l

2. Hasil penelit ian ini menjelaskan bahwa Value Added Human Capital
l l l l l l l l l l l l

(VAHU) tidak meiliki pengaruh terhadap Return On Equity (ROE) pada l l l l l l l l l l l

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di


l l l l l l l

Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021. Ini berarti jika value added
l l l l l l l l l l l l l l l

human capital mengalami kenaikan maka return on equity juga akan l l l l l l l l

mengalami penurunan. Oleh karena itu perusahaan harus menekan dan


l l l l l l l l l

85
86

sebisa mungkin meminimalisir pengeluaran untuk sumber daya (human


l l l l l l l l l l l

capital) yang ada dalam perusahaan. l l

3. Hasil penelit ian ini menjelaskan bahwa Structural Capital Value Added
l l l l l l l l l l l l

(STVA) berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan l l l l l l l l

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek l l l l l l l l

Indonesia periode 2019-2021. Ini berarti jika structural capital value added
l l l l l l l l l l l l l l

mengalami kenaikan maka return on equity juga akan mengalami


l l l l l l l l l

peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga sumber daya
l l l l l l l l l

(structural capital) yang ada dalam perusahaan. l l

4. Hasil penelit ian ini menjelaskan bahwa VACA, VAHU< STVA secara
l l l l l l l l l l

simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dengan pernyataan dari


l l l l l l l l l l

uji F tersebut intellectual capital mampu memberikan efek stimulan pada


l l l l l l l l l l l l l

kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus tetap


l l l l l l l l l

menjaga dan memanfaatkan intellectual capital ini dengan baik dan


l l l l l l l l l l

maksimal. l
87

6.2 Saran

Setelah melakukan penelit ian,pembahasan dan merumuskan kesimpulan


l l l l l l l l l l l

dari hasil penelitian,maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan


l l l l l l l l l l l l l l l

dengan penelit ian yang telah dilakukan untuk dijadikan bahan pertimbangan
l l l l l l l l l l l

yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan,antara lain sebagai


l l l l l l l l l l l

berikut:
l l

1. Bagi perusahaan lebih memperhatikan nilai tambah (value added) dari


l l l l l l l l l l l l

human capital,capital employed dan structural capital dalam pelaksanaan l l l l l l

Intellectual Capital agar dapat mencapai profitabilitas yang di inginkan.


l l l l l l l l l l l l

2. Bagi investor yang akan melakukan investasi dananya ke perusahaan go


l l l l l l l l l

public sebaiknya lebih memperhatikan Intellectual Capital perusahaan


l l l l l l l l l l l l l

sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi.


l l l l l l l l

3. Bagi penelit i selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode serta


l l l l l l l l l l l l l

pengamatan penelit ian dan mengukur Profitabilitas perusahaan dengan


l l l l l l l l l l l

menggunakan indikator Profitabilitas lainnya.


l l l l l l l
DAFTAR PUSTAKA

Angin,. Helen, E,. Br Perangin.. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


Profitabilitas Dan Actual Return Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Ekonomi Unpas
Arifulsyah,. Hamdani,. Nurulita & Suci. 2020, Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kinerja keuangan Perusahaan Perbankan
Artati & Dewi. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
dan Nilai Pasar
Asiah & Antung, N. 2014. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas
(Studi Empiris pada Lembaga Keuangan). Jurnal Spread Vol 4 No. 1, 1-
10
Azahra Nabila & Gustyna,T.T. 2020. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan. JRAK. Vol. 11, No.1
Bambang, G. Wiralestari.& Rita, F. 2021, dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap kinerja keuangan Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Barney, J. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of
management, 17(1), 99-120.
Chen, J.; Zhao, X.T.; Wang, Y.D. 2014. A new measurement of intellectual capital
and its impact on innovation performance in an open innovation paradigm.
Int. J. Technol. Manag, 67, pp.1–25.

Farrukh, W., & Joiya, J. 2018. Impact Of Intellectual Capital On Firm Performance.
International Journal Of Management And Economics Invention, Volume:
04, pp. 1943-1952

Fahmi, 2018. Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alpabeta.


Faza & Hidayah. Juni 2014. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas,
Produktivitas, Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). ISSN:1907-9109, Vol. VIII. No.
2
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Universitas Diponegoro
Gozali,. I. 2016. Aplikasi Analisis Multipariete dengan program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarya : CAPS

88
89

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta


: Ikatan Akuntan Indonesia.
Intan, Dwi J.C.M & Syarifah, R.K.S, Djuwitawati, R (021 Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Kinerja KeuanganIrham
Jayati, S.E. 2016. Pengaruh iIntellectual Capital terhadap Kinerja keuangan
Perusahaan Perdagangan Jasa Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Jesica I.A. & Vinola, H. 2020 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap kinerja
keuangan Perusahaan
Kasmir, 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Marfuah & Maricha, U. 2014. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Profitabilitas, Produktivitas dan Pertumbuhan Perusahaan Perbankan”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam | Vol. IX, No. 1, hlm. 1-14, ISSN: 1907-
9109.
Nafiroh, S. & Nahumary, J. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada
Lembaga Pembiayaan Di Indonesia. Kajian Akuntansi Indonesia, 6, 159-
170.

Okie .2020. Kontandataco.id. Retrieved


fromhttps://amp.kontan.co.id/news/pertumbuhan-industri-makanan-
danminuman-terhambat-selama-pandemi-corona

Pratama &Yanto, H. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja


Perusahaan Dengan Competitive Advantage Sebagai Variabel Intervening
(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI 2009-2013)
Petrus, G . 2021 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan
Pulic, A. 1998. Measuring The Porfermance of Intellectual Potential in Knowledge
Economy. Available from: www.vaic-on.net.
Puspitasari & Elen. 2014. Peran Indikator Kekayaan Intelektual Terhadap Kinerja
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas STIKUBANK Semarang.
Riharjo, I.B. 2016 . Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja keuangan
Sahrul S. 2019. Pengaruh Intellectual Capital Dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar. Universitas Muhammadiyah
Makassar.
90

Santoso, S.I., et al 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Pertumbuhan,


Nilai Pasar, Produktivitas dan Profitabilitas. Jurnal Akuntansi Peradaban,
Vol 3, No 2
Santoso & Singgih. 2012. Statistik Parametik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum.
Septa & Soelistijono 2016 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan
Schermerhon. 2005. Management, 8th edition. John Wiley & Sons, Inc, USA
Soetedjo, S dan Mursida, S. 2014. Pengaruh Intellectual Capital TerhadapKinerja
Keuangan pada Perusahaan Perbankan. SNA 17 Mataram.Lombok
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabate
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian kuantitatif. Bandung:Alpabeta.
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alpabeta,
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alpabeta,Danadjaja,james.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alpabeta,CV
Ulum, .2009. “Pengarh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Perbankan di Indonesia.” Tesis Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang. Ulum, I.(2017). Intellectual Capital:
Model Pengukuran, framework pengungkapan & kinerja organisasi.
Malang
Ulya, F.N., & Jatmiko, B. P.2019. Valuasi gojek, lebih besar dari garuda, ini
sebabnya.
Wahyudi, Sofa, N.I. 2014. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013.
Jurnal Akuntansi UNESA Vol 2 No. 3, 1-25
Widoodo. 2017. Metodeologi Penelitian Populer & Praktis. Jakarta : Rajawali Pers
Wijaya, W.A., & Wikusuana, I., B. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Subsektor Industri Hotel, Restoran
dan Pariwisata. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 2, hlm. 701-729,
ISN: 2302-8912www.idx.co.id
91

LAMPIRAN

Lampiran 1.Berita Acara Bimbingan Skripsi


92

Lampiran 2. Plagiasi Skripsi


93

Lampiran 3. Daftar sampel perusahaan

Kode
No Nama Perusahaan
Saham
1. ADES Akasha Wira Internatinal Tbk
2. BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk
3. CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk
4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
5. CLEO Surigana Primatirta Tbk
6. COCO Wahana Interfood Nusantara Tbk
7. DLTA Delta Djakarta Tbk
8. DMND Diamond Food Indonesia Tbk
9. DVLA Daryna-Varia Laboratoria Tbk
10. GGRM Gudang Garam Tbk
11. GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
12. HRTA Hartadinata Abadi Tbk
13. ICBP Indofood CBP sukses Makmur Tbk
14. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
15. KAEF Kimia Farma Tbk
16. KEJU Mulia Boga Raya
17. KINO Kedaung Indah Can Tbk
18. KLBF Kalbe Farma Tbk
19. MERK Merck Tbk
20. MLBI Multi Bintang Indonesia
21. PYFA Pyridam farma Tbk
22. SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
23. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk
24. SKBM Sekar Bumi Tbk
25. SKLT Sekar Laut Tbk
26. STTP Siantar Top Tbk
27. TBLA Tunas Baru lampung Tbk
28. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
29. ULTJ Ultra jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
30. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
31. WOOD Integra Indocabinet Tbk
94

Lampiran 4. Perhitungan Variabel Intellectual Capital

KODE VACA VAHU STVA ROE


NO PERUSAHAAN TAHUN (X1) (X2) (X3) (Y)
1 ADES 2019 0.25 0.55 0.073 0.151
2020 0.246 0.704 0.18 0.194
2021 0.279 0.996 0.255 0.274
2 BUDI 2019 0.142 1,138 0.291 0.313
2020 0.472 1,843 0.243 0.507
2021 0.614 2,399 0.316 0.66
3 CAMP 2019 0.763 2,981 0.393 0.82
2020 0.426 1,665 0.22 0.458
2021 0.91 3,555 0.469 0.978
4 CEKA 2019 0.177 7,032 0.091 0.19
2020 0.227 4,926 0.117 0.244
2021 0.126 4,967 0.065 0.135
5 CLEO 2019 0.657 1,694 0.41 0.706
2020 0.231 1,723 0.42 0.248
2021 0.449 2,044 0.511 0.482
6 COCO 2019 0.347 1,749 0.428 0.373
2020 0.227 1,244 0.117 0.244
2021 0.085 1,783 0.186 0.389
7 DLTA 2019 0.268 4,422 0.126 0.262
2020 0.021 2,222 0.55 0.121
2021 0.245 1,767 0.639 0.486
8 DMND 2019 0.273 1.86 0.368 0.512
2020 0.168 1,603 0.251 0.441
2021 0.186 2,548 0.351 0.701
9 DVLA 2019 0.334 1,768 0.434 0.17
2020 0.32 1,515 0.106 0.222
2021 0.312 1,444 0.071 0.16
10 GGRM 2019 0.233 7,115 0.757 0.214
2020 0.171 3,091 0.676 0.131
2021 0.138 2,657 0.453 0.945
11 GOOD 2019 0.46 1.42 0.076 0.158
2020 0.374 1,257 0.397 0.828
2021 0.415 0.776 0.102 0.214
12 HRTA 2019 0.134 1,541 0.203 0.424
95

2020 0.141 0.458 0.06 0.126


2021 0.148 1,193 0.157 0.328
13 ICPB 2019 0.219 0.782 0.764 0.215
2020 0.16 0.536 0.801 0.147
2021 0.152 1.61 0.785 0.443
14 INDF 2019 0.172 0.396 0.572 0.109
2020 0.151 2,583 0.658 0.711
2021 0.166 1,065 0.688 0.293
15 KAEF 2019 0 0.803 0.943 0.221
2020 0.002 1,464 0.915 0.403
2021 0.027 2.69 0.992 0.74
16 KEJU 2019 0.394 0.818 0.466 0.225
2020 0.392 0.997 0.549 0.274
2021 0.361 3,079 0.549 0.847
17 KINO 2019 0.239 0.693 0.15 0.191
2020 0.266 1,603 0.159 0.441
2021 0.218 1.37 0.167 0.377
18 KLBF 2019 0.246 0.552 0.536 0.152
2020 0.239 0.557 0.556 0.153
2021 0.228 0.916 0.579 0.252
19 MERK 2019 0.249 1,933 0.468 0.532
2020 0.249 2,244 0.422 0.617
2021 0.326 3,244 0.428 0.892
20 MLBI 2019 0.631 1,905 0.251 0.524
2020 0.313 0.724 0.095 0.199
2021 0.515 2,202 0.29 0.606
21 PYFA 2019 0.543 0.272 0.036 0.075
2020 0.429 0.51 0.067 0.14
2021 0.611 4,119 0.016 0.033
22 SCPI 2019 0.389 0.663 0.087 0.183
2020 0.344 0.953 0.126 0.262
2021 0.181 0.443 0.058 0.122
23 SIDO 2019 0.245 0.958 0.126 0.264
2020 0.27 1,054 0.139 0.29
2021 0.338 1.32 0.174 0.363
24 SKBM 2019 0.001 0.003 0 0.001
2020 0.005 3.02 0.003 0.006
2021 0.028 0.109 0.014 0.03
25 SKLT 2019 0.11 0.43 0.057 0.118
2020 0.098 0.384 0.051 0.106
2021 0.146 0.57 0.075 0.157
96

26 STTP 2019 0.209 0.816 0.108 0.225


2020 0.219 7,855 0.113 0.235
2021 0.174 0.68 0.09 0.187
27 TBLA 2019 0.216 0.843 0.111 0.232
2020 0.201 0.783 0.103 0.216
2021 0.393 3,143 0.202 0.422
28 TSPC 2019 0.282 1,678 0.145 0.303
2020 0.494 1.86 0.254 0.531
2021 0.117 1,826 0.06 0.126
29 ULTJ 2019 0.263 1,493 0.136 0.283
2020 0.216 6,885 0.855 0.232
2021 0.023 5.12 0.805 0.025
30 WIIM 2019 0.025 1,014 0.164 0.026
2020 0.135 2,033 0.508 0.145
2021 0.125 2,249 0.555 0.134
31 WOOD 2019 0.078 1,603 0.603 0.084
2020 0.099 1,916 0.916 0.106
2021 0.137 2,478 0.597 0.147
97

Lampiran 5. Hasil output Uji SPSS

Descriptives
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 93 .00 .91 .2584 .17198

VAHU 93 .00 7.86 1.8871 1.56878

STVA 93 .00 .99 .3301 .26426

ROE 93 .00 .98 .3138 .22953

Valid N (listwise) 93

Regression
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROE .3138 .22953 93

VACA .2584 .17198 93

VAHU 1.8871 1.56878 93

STVA .3301 .26426 93

Correlations

ROE VACA VAHU STVA

ROE 1.000 .456 .165 .240

Pearson Correlation VACA .456 1.000 .061 -.172

VAHU .165 .061 1.000 .189


98

STVA .240 -.172 .189 1.000

ROE . .000 .057 .010

VACA .000 . .282 .049


Sig. (1-tailed)
VAHU .057 .282 . .035

STVA .010 .049 .035 .

ROE 93 93 93 93

VACA 93 93 93 93
N
VAHU 93 93 93 93

STVA 93 93 93 93

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

STVA, VACA,
1 . Enter
VAHUb

a. Dependent Variable: ROE

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Change Statistics
Std. Durbin
R Error of R F Sig. F -
Mo Squ Adjusted R the Square Chang Chang Watso
del R are Square Estimate Change e df1 df2 e n

1 .564a .318 .295 .19266 .318 13.860 3 89 .000 1.915

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

b. Dependent Variable: ROE


99

ANOVAa

Model Sum of df Mean Square F Sig.


Squares

Regression 1.543 3 .514 13.860 .000b

1 Residual 3.304 89 .037

Total 4.847 92

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Coefficientsa

Unstandardi Standardize
zed d Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Std. Zero- Partia Toler


Model B Error Beta t Sig. order l Part ance VIF

1 (Con .029 .050 .573 .568


stant)

VAC .675 .119 .506 5.667 .000 .456 .515 .496 .961 1.040
A

VAH .011 .013 .076 .844 .401 .165 .089 .074 .955 1.047
U

STV .272 .079 .313 3.450 .001 .240 .343 .302 .930 1.075
A

a. Dependent Variable: ROE


100

Coefficient Correlationsa

Model STVA VACA VAHU

STVA 1.000 .188 -.202

Correlations VACA .188 1.000 -.096

VAHU -.202 -.096 1.000


1
STVA .006 .002 .000

Covariances VACA .002 .014 .000

VAHU .000 .000 .000

a. Dependent Variable: ROE

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Variance Proportions


Index
(Constant) VACA VAHU STVA

1 3.167 1.000 .01 .02 .03 .03

2 .413 2.770 .00 .35 .02 .41


1
3 .312 3.188 .02 .05 .90 .23

4 .109 5.381 .97 .58 .05 .33

a. Dependent Variable: ROE


101

Residuals Statisticsa

Minimum Maxim Mean Std. N


um Deviation

Predicted Value .0295 .8099 .3138 .12952 93

Std. Predicted Value -2.195 3.830 .000 1.000 93

Standard Error of
.020 .086 .037 .014 93
Predicted Value

Adjusted Predicted Value .0316 .7713 .3154 .12932 93

Residual -.45811 .67055 .00000 .18949 93

Std. Residual -2.378 3.480 .000 .984 93

Stud. Residual -2.491 3.516 -.004 1.006 93

Deleted Residual -.50278 .68412 -.00163 .19841 93

Stud. Deleted Residual -2.568 3.767 .001 1.026 93

Mahal. Distance .036 17.517 2.968 3.458 93

Cook's Distance .000 .151 .012 .025 93

Centered Leverage Value .000 .190 .032 .038 93

a. Dependent Variable: ROE


102

Charts

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
103

Unstandardized
Residual

N 93

Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .18949332

Absolute .116

Most Extreme Differences Positive .116

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z 1.114

Asymp. Sig. (2-tailed) .167

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Glesjer
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) .029 .030 .955 .342

VACA .088 .072 .118 1.224 .224


1
VAHU .012 .008 .152 1.573 .119

STVA .192 .048 .395 1.022 .121

a. Dependent Variable: ABS_RES

Anda mungkin juga menyukai