Oleh:
Jusniati
Stb. 022 2016 0105
Jurusan/Prodi Manajemen
Oleh:
Jusniati
Stb. 022 2016 0105
JURUSAN/PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
Judul Skripsi : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Jurusan/Prodi : Manajemen
Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Nama Mahasiswa : Jusniati
Satmbuk : 022 2016 0105
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan/Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Dasar Penetapan Penguji :
Tanggal Kelulusan
Disahkan Oleh
Komisi Penguji
(Anggota (...................................)
)
(Anggota (...................................)
)
Mengetahui
Dekan
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : Jusniati
Stb. : 022 2016 0105
Jurusan/Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis di kutip dalam naskah ini dan di sebutkan dalam sumber kutipan
dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah ini terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan
di proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin
Assalamualaikum. Wr. Wb
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN
TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOSMETIK YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagai persyaratan untuk meraih
gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Muslim Indonesia.
Selama penulisan skripsi ini ada berbagai hambatan dan kesuliatan yang
peneliti hadapi. Namun, berkat petunjuk dan hidayah Allah SWT, dukungan,
bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada Ibunda tercinta dan
Ayahanda tersayang, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tak lekang
oleh waktu. Pada kesempatan ini izinkanlah peneliti menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding., SE., M.Si selaku Rektor Universitas
Muslim Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahfudnurnajamuddin,SE., MM selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia
3. Bapak Dr. Suriyanti, SE., MM selaku ketua jurusan Manajemen
4. Bapak Dr. Lukman Chalid, SE., M.Si selaku dosen pembimbing I dan
bapak Dr. Annas Plyriadi, SE., MM Selaku dosen Pembimbing II atas
kesediaannya memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan yang sangat
membangun dalam proses menyelesaikan skripsi ini
5. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia yang
telah membagikan ilmunya kepada peneliti. Dan para staf dan karyawan
vi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia yang telah
banyak membantu sehingga urusan administrasi peneliti menjadi lancar.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu, teruntuk yang sering
bertanya kapan ujian hasil , terimakasih atas bantuan dan jam pengingatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan mereka, serta ilmu, amal
dan iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan segala
kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat bermanfaat
kepada semua pihak yang berkepentingan khususnya bagi penelitian yang akan
datang. Semoga ALLAH SWT senantiasa mengiringi setiap langkah kita.
Amiiin yaa rabbal ‘aalamiin.
.
Peneliti
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI...........................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
ABSTRAK...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Masalah Pokok......................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..................................................................................8
D. Manfaat Penelitian................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
A. Landasan Teori....................................................................................10
1. Kinerja Keuangan dan Laporan Keuangan..................................10
2. Return Saham...............................................................................14
3. Profitabilitas.................................................................................19
4. Likuiditas.....................................................................................21
5. Solvabilitas (Leverage)................................................................25
B. Penelitian Terdahulu...........................................................................26
C. Hipotesis..............................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................30
B. Populasi dan Sampel...........................................................................30
C. Metode Pengumpulan Data.................................................................31
ix
D. Jenis Data dan Sumber Data...............................................................32
E. Metode Analisis Data..........................................................................32
F. Definisi Operasional Variabel.............................................................43
BAB IV GAMABARAN UMUM LOKASI OBYEK PENELITIAN..............45
A. Sejarah Bursa Efek Indonesia.............................................................45
B. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................
A. Hasil Penelitian...................................................................................57
B. Pembahasan.........................................................................................70
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...................................................................
A. Simpulan.............................................................................................75
B. Saran....................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perusahaan tidak lagi beroperasi hanya untuk menghasilkan laba
yang berkualitas tinggi dengan penekanan biaya yang rendah dalam rangka
keunggulan yang kompetitif agar dapat bersaing dan bertahan. Hal ini membuat
komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Pihak – pihak yang
2
masa, bukan lagi hanya menjadi sebuah keinginan, melainkan sudah menjadi
banyak perusahaan dengan berbagai macan produk dan merek menjadi salah satu
tersebut banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yang salah satunya
adalah dengan menjual saham. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan
modal.
yang umumnya memiliki lebih dari satu tahun, seperti saham (Tandelilin,
2010:26). Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang ada di Indonesia
yang merupakan sarana untuk melakukan jual beli instrumen keuangan jangka
panjang yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, yang diterbitkan
(dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga
laba atau rugi yang diperoleh investor dalam periode tertentu yang dihitung dari
selisi pendapatan atas investasi pada periode tertentu dengan pendapatan investasi
awal. Pendapat lain mendefinisikan return sebagai total laba atau rugi yang
diperoleh dari suatu investasi selama periode tertentu yang dihitung dengan cara
membagi distribusi aset secara tunai selama satu periode ditambah dengan
diperoleh dari investasi yang dapat berupa return realisasi atau retrun ekspektasi.
Return saham menurut Hartono (2008) dalam Sunardi (2010) merupakan tingkat
tinggi tingkat return yang diharapkan maka semakin tinggi pula tingkat risiko
investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal.
dan Leverage terhadap return saham perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Di bursa efek hal ini akan
direspon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. kinerja perusahaan dapat
keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan dan hal lain yang
atas suatu investasi yang dilakukan (Ang,1997). Husnan (1996) juga menyatakan
bahwa return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Investasi
keadaan harga saham merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak
eksternal. Faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik perusahaan
tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian
satunya adalah rasio profitabilitas. rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur
penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Ukuran profitabilitas yang
On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset.
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh
rentabilitas bertentangan satu sama lain. Maka, ketika nilai LDR kecil,
harus mengetahui berapa jumlah alat likuid yang dikuasai setiap hari agar dapat
memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar. Selain harus likuid, perusahaan
Salah satu rasio keuangan yang penting dalam analisis kinerja keuangan
diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman (bank atau lembaga keuangan lainnya).
Leverage dapat dijadikan ukuran untuk melihat baik buruknya kinerja solvabilitas
dana perusahaan yang berasal dari pihak luar atau pinjaman. Rasio solvabilitas
Tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi minat para invertor untuk
membeli saham dan hal ini akan menyebabkan harga saham semakin menurun.
Jika harga saham semakin menurun maka para investor beranggapan bahwa
Penurunan harga saham akan membuat nilai perusahaan dipandang oleh para
Tabel 1.
Daftar harga saham perusahaan Kosmetik yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Tahun
Kode
2014 2015 2016 2017 2018
ADES 1.375 1.000 885 885 920
MBTO 135 126 140 100 240
MRAT 350 280 210 206 179
TCID 17.525 16.500 12.500 17.900 15.000
ULVR 32.300 32.700 38.000 55.900 45.400
Rata-rata 10.337 10.121 10.347 14.998 12.348
Sumber: www.idx.co.id
dan turun setiap tahunnya. Perusahan kosmetik yang terdiri dari PT. Akasha Wira
International Tbk, PT. Martina Berto Tbk, PT. Mustika Ratu Tbk, PT. Mandom
8
Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. pada tabel 1 diatas harga saham
tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk (ULVR) pada tahun 2017 sebesar Rp.
55.900 sedangkan harga saham terendah yakni PT. Martina Berto Tbk (MBTO)
B. Masalah Pokok
ini, yaitu :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini berbagi menjadi dua, yaitu dari segi teoritis dan
secara praktis.
bagi penelitian ini yang akan melakukan penelitian lebih lanjut di masa akan
datang
pengambilan keputusan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
seperti dalam membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar
panjang.
bank tersebut.
a. Pemilik Saham
b. Pemerintah
12
c. Manajemen
d. Karyawan
e. Masyarakat Luas
bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk dan
satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu yang meliputi laba
Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau
BankIndonesia.
2. Return Saham
dengan kreditur, jika perusahaan menikmati laba yang besar , nilai pasar saham
kebangkrutan maka hak kreditur didahulukan sementara nilai saham akan nilai
menurun drastis. Jadi dengan demikian nilai saham meurpakan alat ukur yang
kekayaan perusahaan.
Return ini dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting
realisasi juga berguna dalam penentuan return ekspektasi (expected return) dan
diperoleh oleh para investor di masa yang akan datang.” Dari teori definisi di
a. Realisasi
adalah return total (total return), relatif return (return relative), kumulatif
Untuk perhitungan retur seperti ini, rata-rata geometrik lebih tepat digunaka
b. Ekpektasi
ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi) karena return ini
(Jogiyanto, 2003:111)
Pt −(Pt−1)
Return Saham=
Pt−1
R:Return Saham
meningkat, dengan naiknya harga saham diharapkan return saham juga naik
kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar
sekunder.
perusahaan.
2) Capital Gain merupakan selisih antaa harga beli dan harga jual.
di pasar sekunder.
lain:
1) Faktor Internal
penjualan.
usaha lainnya.
laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal,
Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS), Price
2) Faktor Eksternal
pemerintah.
d) Gejolak politik luar negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
3. Profitabilitas
laba atau keuntungan dari seluruh modal yang dimilikinya. Besar kecilnya
modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA merupakan perkalian antara Net
Apabila kedua faktor itu meningkat maka ROA juga akan meningkat. Apabila
saham.
LABA BERSIH
ROA= X 100 %
TOTAL ASSET
tingkat keuntungan baik sekarang maupun masa yang akan datang karena
pendapatan per lembar saham (earning per share) yang akan diterima oleh
pemegang saham.
dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan
laba dan dinyatakan dalam persentase. Return On Assets sering kali disebut
memperoleh laba dari operasi perusahaan. Karena hasil operasi yang ingin
diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Bambang Riyanto
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
4. Likuiditas
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau pada saat
tertagih.
dibedakan atas dua, yaitu likuiditas badan usaha dan likuiditas perusahaan.
berhubungan dengan pihak luar atau kreditur disebut likuiditas badan usaha,
sedang yang berhubungan dengan pihak intern perusahaan atau proses produksi
kas menjadi kas. Pada umumnya aspek likuiditas tidak dipandang hanya pada
suatu saat, tetapi dikaitkan dengan satu periode tahun buku atau kadang-kadang
piutang.
dirasakan pada berbagai akibat yang merugikan atau tidak dapat digunakannya
23
rugi atau tidak dapat digunakannya kesempatan untuk memperoleh laba akibat
besar.
tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka perusahaan
diinvestasikan.
pokok pinjaman yang diberikan. Keadaan ini bisa berarti sebagai suatu
24
awal kerugian yang akan diterima atas sebagian atau seluruh jumlah
Dari berbagai akibat yang dapat terjadi karena keadaan yang tidak likuid
aspek likuiditas di dalam dunia usaha dianggap sebagai suatu persoalan yang
temponya. Apabila hal ini terjadi pada perusahaan, berarti penilaian terhadap
aspek-aspek yang lain dalam perusahaan itu tidak bermanfaat lagi bagi pihak-
pihak berkepentingan.
dilakukan penagihan.
untuk membayar hutang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar.
5. Solvabilitas (Leverage)
perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh pihak lain dengan kemampuan
memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya
risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga
tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat
jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Total Debt to Equity Ratio ini
menunjukkan bagian bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
total debt
debt ¿ equity ratio= × 100 %
total equity
B. Penelitian Terdahulu
1. Dewi Marlina dan Eka Nurmala Sari/2009 yang berjudul Pengaruh Rasio
dan Debt to Equity Rasio (DER), dan hasil penelitian yakni NPM dan
Earning Per Share (EPS), dan Price to Book Value (PBV) ROA dan EPS
Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan Beta terhadap
On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008 Sampai 2012.
(CR), Return on Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER). Hasil
C. Hipotesis
1. Lokasi penelitian
mengambil data di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia yaitu PT. IDX di
Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo No. 5 dan melalui website resmi Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id).
2. Waktu Penelitian
kurang lebih 2 bulan, dari bulan Desember 2019 sampai dengan Februari 2020.
1. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan kosmetik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014 hingga 2018. Adapun
2. Sampel
kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 – 2018 dan
perusahaan kosmetik karena lebih dari separuh perusahaan yang tercatat di Bursa
perusahaan sub sektor kosmetik dan Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
yang digunakan. Data tersebut seperti: narrative text, foto, tabel dan
penelitian ini.
32
1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data yang telah
diolah sebelumnya, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti yang berasal
dari informasi tertulis atau biasa disebut data sekunder seperti buku,
perhatian utama.
Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis regresi panel data.
regresi panel data adalah penelitian yang menggabungkan antara cross section
seperti rumah tangga, negara, perusahaan, dan sebagainya dengan periode waktu.
analisis regresi panel data adalah regresi yang menggunakan panel data atau pool
data yang merupakan kombinasi dari data time series dan data cross section.
analisis data.
Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada
penelitian ini:
33
analisis regresi berganda dengan data panel. Data panel merupakan penelitian
yang menggabungkan antara cross section (data silang) dengan time series
panel data, diawali dengan melakukan polling data dalam bentuk workfile.
diantaranya yaitu:
Regresi data panel dengan metode common effect adalah asumsi yang
menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu maupun
besarnya. Begitu pula dengan waktu (t), nilai intesep dan slope dalam
waktu. Hal ini dikarenakan dasar yang digunakan dalam regresi data panel
dengan menguji model Common Effect. Model ini merupakan model paling
mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak
perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa
perusahaan atau setiap unit cross section adalah dengan membuat intersep
Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah dengan
intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif.
Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering
Model Random Effect tidak seperti pada model Fixed Effect, model
residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode waktu
dengan menguji model Random Effect. Model ini mengestimasi data panel
35
yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar
jumlah cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian.
Untuk menentukan model data panel yang tepat, maka penguji perlu
a. Uji Chow
akan digunakan Common Effect atau Fixed Effect dengan melihat nilai
2014):
Jika nilai probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model yang
< α 0.05 maka ditolak, artinya model regresi data panel yang tepat untuk
digunakan adalah Fixed Effect. Namun jika ditolak, maka model Fixed
Effect harus diuji kembali untuk memilih apakah memakai model Fixed
b. Uji Hausman
Jika nilai Probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model yang
digunakan adalah model pendekatan Random Effect. Jika nilai probabilitas <
α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model regresi data panel yang tepat untuk
ditolak. Dan sebaliknya jika pengujian menyatakan nilai probabilitas < 0,05
common effect. Namun jika H0 ditolak dan Ha diterima, maka model yang
a. Uji Normalitas
distribusi normal. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka hasil uji statistik
menjadi tidak valid khususnya untuk ukuran sampel kecil Imam Ghozali
distibusi normal residual ini terutama untuk ukuran sampel yang kecil. Oleh
probability lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data
= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal.
Jika hasil JB Hitung > Chi Square Table, maka H0 ditolak. Artinya
logaritma dapat mengubah data yang tidak linear dapat digunakan dalam
model linear. Selain itu, transformasi logaritma juga merupakan cara yang
b. Uji Multikolinieritas
dari koefisien menjadi tidak valid sehingga hasil uji signifikansi koefisien
yang baik sebaiknya tidak ada korelasi antar variabel bebas. Untuk
lebih kecil dari 0.1 atau besar Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih
c. Uji Heteroskedastisitas
Godfrey dengan cara melihat nilai probability Chi Square dari Obs*R-
squared. Jika nilai probability Chi Square lebih besar dari tingkat
signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terkena
dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini
Ha : ada heteroskedastsitas
d. Uji Autokorelasi
untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi
40
uji Lagrange Multiplier (LM Test) atau disebut juga uji Breusch-Godfrey
dengan melihat nilai probability Chi Square. Jika nilai probability Chi
Square lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data
dalam penelitian ini tidak terkena. Sebaliknya jika nilai probability Chi
Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data
H1 : ada autokorelasi
Dimana:
β1 – β4 = koefisien regresi
e = standar error
5. Uji Signifikansi
Eviews 10. Dan juga menggunakan uji statistik meliputi Uji t, Uji F, dan Uji
Koefisien Determinasi.
penelitian ini dapat dilihat pada nilai probabilitas t- statistic. Uji statistik t
statistic lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara
secara parsial).
parsial).
b. Uji F
Uji statistik F dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai probabilitas F-
statistic.
simultan).
c. Koefisien Determinasi
lebih dari satu variabel independen. Nilai R² dikatakan baik jika nilainya di
atas 0.5 hal ini dikarenakan nilai R² berkisar antara 0-1. Nilai R-squared
dalam model.
Tabel 3.
Definisi Operasional
No
Variabel Konsep variabel Indikator Skala
.
44
Bursa Efek Indonesia atau dahulu dikenal dengan Bursa Efek Jakarta adalah
salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluan investasi dan sumber
lokal yang besar dan solid untuk mencapai pasar modal Indonesia yang stabil. Jika
dikaji lebih lanjut pasar modal di Indonesia bukan merupakan hal baru. Sejarah
Belanda mendirikan bursa efek di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang
berkembangnya bursa efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925 Bursa Efek
tanggal 1 Agustus 1925. Sehubungan pecahnya Perang Dunia II, maka pemerintah
Hindia Belanda menutup bursa efek di Batavia pada tanggal 10 Mei 1940.
kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang nomor 15 tahun 1952. Pada saat itu
Efek-efek (PPUE) dan Bank Indonesia (BI) ditunjuk sebagai penasihat. Kegiatan
Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat, dan sekarang bernama Papua,
Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring
dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang mencapai puncak
Pada tanggal 13 Juli 1991 bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa
Efek Jakarta yang selanjutnya disebut dengan nama BEJ dengan menjadi salah
satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham menjadi BEJ
Modal.
Tahun 1995 adalah tahun dimana BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei
1995 BEJ meluncurkan Jakarta Automatic Trading System (JATS), sebuah sistem
Dalam sistem perdagangan manual di lantai bursa terlihat dua (2) deret antrian,
yang satu untuk antrian beli dan yang satu untuk antrian jual, yang cukup panjang
47
karena itu, setelah otomatis ini yang sekarang terlihat di lantai bursa adalah
frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang adil dan
transparan dibandingkan dengan sistem perdagangan manual. Pada Juli 2006 BEJ
Tahun 2008 BEJ juga mulai menerapkan perdagangan jarak jauh atau Remote
Tranding sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisien pasar, kecepatan dan
frekuensi perdagangan. Saham yang dicatatkan di BEJ adalah saham yang berasal
dari berbagai jenis perusahaan yang go public, antara lain dapat berupa saham
jasa dan lain-lain. Perusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa keuangan. Perusahaan ini terdiri dari dua kategori yaitu
diklasifikasikan menurut sektor industri yang telah ditetapkan oleh PT. BEJ yang
and
Transportation),
Cara pandang saham dari perspektif klasifikasi sektor industri merupakan suatu
cara yang populer dan dipakai luas baik leh pemodal institusional maupun
individu.
masyarakat pun meningkat tajam, setiap orang menginginkan segala sesuatu yang
kontrak atau makloon dengan kering, semipadat, cairan, dan aerosol. Pada
dari beberapa bisnis yang diperoleh oleh Martha Tilaar Group menjadi PT.
Awal pendirian PT. Mustika Ratu Tbk (MRAT) pada tahun 1975,
dimulai dari garasi kediaman Ibu BRA. Mooryati Soedibyo. Tahun 1978
distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan
usaha lain yang berkaitan. Selama tahun 2005 Perseroan telah mnegadakan
Mustika Ratu Tbk berdomisili atau berkantor pusat di Jalan Gatot Subroto Kav.
74 –75, Jakarta Selatan dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4
beda. Sejak didirikan pada tahun 1969 sampai saat ini PT Mandom Indonesia
Lets Dance Contest yang sesuai dengan segmentasi Gatsby yang memiliki ciri
khas ”Gaya” dan ”Aktif” dan untuk lebih mendekatkan lagi dengan
konsumen, Gatsby mensponsori acara musik dengan konsep baru, yaitu ”MTV
1933 sebagai Zeep fabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh
Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur
Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302
pada tanggal 9 Januari1934 .Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris
53
Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris denganakta No. 46 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003dan disetujui oleh
yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan
tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat
perusahaan baru yakni PTAnugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang
saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-
merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.Pada tanggal 3 Juli
Lever kepada Technopia Singapore Pte.Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa
PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak
merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi
dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
(ADES) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986. Kantor pusat ADES
berlokasi di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 88,
venture antara The Coca Cola Company dan Nestle S.A. kemudian pada
tanggal 3 Juni 2008, Water Partners Bottling S.A. diakuisisi oleh Sofos Pte.
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADES adalah industri air minum dalam
kemasan, industri roti dan kue, kembang gula, makaroni, kosmetik dan
56
dalam bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan
(merek Nestle Pure Life dan Vica) serta perdagangan besar produk-produk
tahun 2010 dan produksi produk kosmetika dimulai pada tahun 2012.
Pabrik pengolahan air minum dalam kemasan berlokasi di Jawa Barat dan
15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga
A. Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
dalam penelitian ini meliputi Current Rasio (CR), Debt to Equityt Ratio
(DER), Return on Asset (ROA), dan Return Saham. Nilai statistik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Akasha Wira International Tbk.,
PT. Martina Berto Tbk., PT. Mustika Ratu Tbk., PT. Mandom Indonesia Tbk.,
PT Unilever Indonesia Tbk yang dipublikasikan dari tahun 2014 hingga tahun
2018.
Data ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa
Efek Indonesia dan Situs pribadi Perusahaan yang dalam penelitian dalam
bentuk laporan data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian ini. Serta
Tabel 4.
Analisis Deskriptif Statistik
RETURN_SAHAM CR DER ROA
Mean -0.036320 262.0892 0.885200 10.35880
Median -0.058000 211.2200 0.610000 5.030000
Maximum 0.750000 575.9100 2.650000 46.66000
Minimum -0.406000 60.56000 0.210000 -17.77000
Std. Dev. 0.250411 161.4373 0.755823 16.74494
58
a. Return Saham
yang diperoleh dari data per tahun periode tahun 2014-2018. Hasil dalam
penelitian ini merupakan hasil dari Return Saham selama tahun publikasi
Pada tabel Return Saham dari 25 sampel tersebut, dapat dilihat bahwa
nilai Return Saham minimum yang diwakili oleh MRAT sebesar -0.406
pada tahun 2015, sedangkan nilai Return Saham maksimum yang diwakili
oleh TCID sebesar 0.75 pada tahun 2017 dengan rata-rata sebesar -
0.036320.
yang diperoleh dari data per tahun periode tahun 2014-2018. Hasil dalam
penelitian ini merupakan hasil dari Current Rasio selama tahun publikasi
Pada tabel Current Rasio dari 25 sampel tersebut, dapat dilihat bahwa
nilai Current Rasio minimum yang diwakili oleh TCID sebesar 60.56 pada
tahun 2018, sedangkan nilai Current Rasio maksimum yang diwakili oleh
ULVR sebesar 575.91 pada tahun 2016 dengan rata-rata sebesar 262.0892.
sebanyak 25, yang diperoleh dari data per tahun periode tahun 2014-2018.
Hasil dalam penelitian ini merupakan hasil dari Debt to Equity Ratio selama
Pada tabel Debt to Equity Ratio dari 25 sampel tersebut, dapat dilihat
bahwa nilai Debt to Equity Ratio minimum yang diwakili oleh MRAT
sebesar 0.21% pada tahun 2014, sedangkan nilai Debt to Equity Ratio
maksimum yang diwakili oleh TCID sebesar 2.65% pada tahun 2015
25, yang diperoleh dari data per tahun periode tahun 2014-2018. Hasil
dalam penelitian ini merupakan hasil dari Return On Asset selama tahun
bahwa nilai Return On Asset minimum yang diwakili oleh MBTO sebesar -
17.77% pada tahun 2015, sedangkan nilai Return On Asset maksimum yang
diwakili oleh ULVR sebesar 46.66% pada tahun 2018 dengan rata-rata
sebesar 10.35880.
Penentuan model Regresi Data Panel dapat dilakukan dengan 3 uji yang
berbeda yaitu Chow test, Housman test, dan Lagrange Multiplier test yang
a. Uji Chow
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel
dengan metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa
61
vaiabel dummy atau metode Common Effect. Hiptesis dari pengujian ini
Apabila nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak artinya efek dalam model
estimasi regresi panel yang tepat digunakan adalah Fixed effect model, dan
sebaliknya apabila nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima artinya dalam
model estimasi regresi panel yang sesuai adalah Common Effect model
(CEM). Hasil pengujian model menggunakan uji Chow dapat dilihat melalui
tabel berikut:
Tabel 5.
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
0.05 atau 0.0158 < 0.05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat
b. Uji Haushman
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel
yang tepat menggunakan random effect ataukah Fixed effect. Hipotesis yang
Kriteria pengujian ini adalah apabila nilai probabilitas < 0.05 maka H0
ditolak artinya efek dalam model estimasi regresi panel yang tepaat
probabilitas > 0.05 maka H0 diterima artinya dalam model estimasi regresi
panel yang sesuai adalah Model Random Effect. Hasil pengujian model
Tabel 6.
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
dilihat dari nilai signifikansinya yaitu Probabilitas < 0.05 atau 0.0016 <
95%, dapat disimpulkan bahwa Fixed Effect Model lebih baik digunakan
sama maka tidak perlu dilakukan uji LM. Pengujian lagrange multiplier
dilakukan untuk menentukan model common effect atau random effect yang
a. Uji Normalitas
residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat melalui uji Jarque
Bera. Residual dinyatakan normal apabila probabilitas dari uji Jarque Bera
bernilai lebih besar dari level of significant (alpha). Berikut ini adalah hasil
Gambar 1.
Uji Normalitas
Sumber: Output Eviews 10 , 2020
terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
yakni dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF). VIF kurang dari 10
Tabel 7.
Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factors
Date: 03/04/20 Time: 22:14
Sample: 1 25
Included observations: 25
65
yang memiliki VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan tidak ada
c. Uji Heterokedestisitas
ini digunakan uji Breusch Pagan Godfrey dengan cara melihat nilai
kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian
Tabel 8.
Uji Heterokedestisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
ini terbukti dengan nilai probability chi-square > 0.05 (0.6587> 0.050),
66
pengujian selanjutnya.
d. Uji Autokorelasi
uji Lagrange Multiplier (LM Test) atau disebut juga uji Breusch-Godfrey
dengan melihat nilai probability Chi Square. Jika nilai probability Chi
Square lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data
dalam penelitian ini tidak terkena. Sebaliknya jika nilai probability Chi
Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data
Autokorelasi:
autokorelasi dalam model. Hal ini dibuktikan dengan nilai probability chi-
Tabel 10.
Hasil Regresi Data Panel (Fixed Effect Model)
Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 03/04/20 Time: 22:10
Sample: 2014 2018
67
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
Effects Specification
antara variabel dependen return saham dan variabel independen (CR, DER,
apabila CR, DER, dan ROA bernilai konstan (tidak berubah) maka
(X2) berpengaruh positif terhadap Return Saham (Y). Hal ini berarti
(X3) berpengaruh positif terhadap Return Saham (Y). Hal ini berarti
Uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai probabilitas t-
statistic lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara
dependen.
Saham (Y).
dan ROA secara simultan terhadap Return Saham. Pengujian secara simultan
signifikan antara variabel independen (CR, DER, dan ROA) terhadap Return
Saham.
71
7. Uji Determinasi
ini menujukkan Return Saham dapat dijelaskan oleh variabel (CR, DER, dan
ROA) sebesar 57,35%. Sedangkan sisanya 52,65 dijelaskan oleh faktor lain
B. Pembahasan
pengaruh CR, DER, dan ROA terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai dengan 2018 akan
dari hasil uji parsial (uji t), didapati bahwa Current Ratio memiliki pengaruh
72
di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti Current Ratio berpengaruh terhadap
Dalam penelitian ini bahwa Current Ratio (CR) memiliki hasil negatif.
perusahaan food and baverages artinya perusahaan yang memiliki nilai Current
Ratio (CR) yang tinggi belum pasti akan menghasilkan imbal balik return
saham yang tinggi dan pembayaran utang akan terpenuhi apabila perusahaan
sudah jatuh tempo. Dapat disebabkan oleh nilai jumlah persediaan yang tinggi
Menurut Hanafi dan Halim (2003:54) “Current Ratio yang terlalu tinggi
untuk membayar utang. Namun, Apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum
tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena aktiva
para ahli diatas dapat memperkuat atau menjadi acuan bahwa Ketidakjelasan
73
kondisi Current Ratio ini menjadi dasar bagi investor tidak menggunakan
Sementara dari hasil uji parsial (uji t), didapati bahwa Debt to Equity Ratio
Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti Debt to
sendiri dan modal yang dibiayai utang bukan hanya pengaruh kinerja
manajemen, tetapi faktor lainnya maka DER tidak menjadi acuan investor
dalam berinvestas. Pengaruh yang tidak signifikan dari DER terhadap return
saham juga dapat berarti bahwa ada penilaian yang berbeda dari investor
berpikir bahwa DER yang besar akan menjadi beban bagi perusahaan karena
74
adanya kewajiban dari perusahaan untuk membayar hutang dan adanya resiko
menambah modal perusahaan karena dengan memiliki hutang yang besar dapat
besar dibandingkan dengan total modal sendiri, hal ini menunjukkan sumber
modal perusahaan tergantung dari pihak luar, sehingga akan mengurangi minat
Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian Fajar Indrawan Bur
Sementara dari hasil uji parsial (uji t), didapati bahwa Return on Asset
75
Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti Return on
Efek Indonesia.
perusahaan yang tidak digunakan, investasi pada persediaan yang sangat tinggi,
lebihnya dana, dan aktiva tetap beroperasi di bawah normal.. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham karena
dapat diindikasikan bahwa tinggi atau rendahnya ROA tidak dijadikan tolak
BAB VI
A. Simpulan
Efek Indonesia.
Efek Indonesia.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Dalam hal ini pengelolaan hutang yang baik, adalah dengan cara
berupa kas sehingga hutang berkurang, dan presentase dari DER akan
lebih kecil, seiring hal tersebut maka tingkat return saham akan meningkat.
2. Selain itu, dalam pengelolaan asset terutama asset lancar dalam hal ini
dan efisien, pengelolaan asset secara efisien ini dilakukan agar bisa
77
3. Selain itu dalam hal profitabilitas pada perusahaan kosmetik ini perlu
dalam hal ini ROA akan semakin meningkat dan return saham akan
meningkat.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ifa, N. (2017). Analisis Current Ratio, Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan
Pertumbuhan pendapatan berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia 2010-2014. Jurnal
Kreatif. Vol.5 No.1
Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta:
BPFE.
Irawati, Susan. 2010. Manajemen Keuangan. Pustaka. Bandung
Kasmir. 2012. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedelapan. PT
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lukman Syamsudin. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja
grafindo Persada.
Phardono dan Yulius Jogi Christiawan, 2004. “Pengaruh EVA, RI, Earnings, dan
Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham yang Diterima Oleh
Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Salim, Joko. 2010. Cara Gampang Bermain Saham. Jakarta: Visimedia
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: ANDI.
Trisnawati, Ita. 2009. Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi,
Resudual Income, Ernings, Operating Leverage, dan Market Value
Added Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 11,
No 1, April 2009.
Yulia, W. 2013. Analisis Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008 Sampai 2012.
LAMPIRAN
82
B. Fixed Effect
Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 03/04/20 Time: 22:10
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
Effects Specification
C. Random Effect
Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 03/04/20 Time: 22:11
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
D. Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
E. Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 03/04/20 Time: 22:14
Sample: 1 25
Included observations: 25
Presample missing value lagged residuals set to zero.
D. Heteroskedasticity Test
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 03/04/20 Time: 22:22
Sample: 1 25
Included observations: 25