Anda di halaman 1dari 93

PENGARUH ARUS KAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN


MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2017-2020

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Akhir Guna Menyelesaikan Studi


PadaJenjang Sarjana Satu Ekonomi

Disusun Oleh :

MARIANTI SALAMBA
NIM. 20170411014142

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2021
ii
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Marianti Salamba


Nim : 20170411014142
Jurusan : Manajemen Konsentrasi Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang berjudul “Pengaruh Arus


Kas Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2020” adalah hasil karya sendiri, bukan plagiat. Apabila di
kemudian hari terbukti sebagai plagiat, maka bersedia menerima sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Jayapura, 21 Juli 2021

Yang membuat menyatakan,

Marianti salamba
NIM. 20170411014142

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Segala perkara dapat ku tanggung didalam Dia yang


memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:3)

Hidup itu berarti menghadapi masalah yang tidak pernah di


harapkan. Dan jika menyerah sama saja kau sudah mati!

Persembahan :

Kupersembahkan skripsi ini kepada Tuhan Yesus


Kristus karena atas kasih karunia-Nya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.

Kepada kedua orang tua saya, kakak-kakak, serta


orang-orang yang saya kasihi. Karena kesuksesan
saya hari ini tidak terlepas dari peran dan dukungan
mereka.

Kepada Orang yang selalu begadang menemani dan


menyemangati saya dalam menulis skripsi ini.

Kepada Dosen Pembimbing yang telah meluangkan


waktunya untuk membimbing dan mengarahkan
saya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan terkhusus kepada Diri Saya Sendiri

v
ABSTRAK

Marianti Salamba, 2021.Degan judul penelitian “(Pengaruh Arus Kas Dan


Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)”. Yang dibimbing
oleh Dr. Anita Erari, SE., M.Sc,Agr dan Dr. Quincy F. Kambuaya, SE., M.Sc.
Latar belakang penulis penelitian ini akibat banyak bisnis yang mengalami
kegagalan di awal tahun karena masalah arus kas mulai dari pengeluaran lebih
besar daripada pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
arus kas dan likuiditas secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas.
Jenis data yang di digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Yang berasal dari data sekunder berupa laporan keuangan yang di publis di Bursa
Efek Indonesia. Sedangkan metode analisis data yang di gunakan adalah analisis
rasio arus kas, analisis rasio likuiditas (current ratio) dan profitabilitas (retrun on
investment). Dan analisis regresi berganda.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara parsial arus kas tidak
berpengaruh dan tidak signifikann terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas
berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas. secara simultan arus kas dan
likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan demikian likuiditas yang
dominan yang lebih berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan Sub Sektor
Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-
2020.

Kata Kunci: Arus Kas, Likuiditas, Profitabilitas

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Arus Kas Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020”. Adapun tujuan dari
penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari cara penulisan skripsi guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Manajemen di Universitas
Cenderawasih Papua.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tunjukkan kepada :
1. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST.,MT, selaku Rektor Universitas Cenderawasih
Jayapura.
2. Dr. Mesak Ick, SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Cenderawasih Jayapura.
3. Dr. Jack. H. Syauta, SE., M.Sc.,AgrKetua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih Jayapura.
4. Alfrida V. P. Yamanop, SE., M.Sc Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih Jayapura.
5. Dr. Anita Erari SE., M.Sc.,Agr selaku dosen pembimbing 1 yang berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbimngan dan arahan sehingga
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
6. Dr. Quincy Fransiska Kambuaya, SE., M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbimngan dan arahan
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya
7. Bapak / Ibu dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Cenderawasih yang telah banyak membantu penulis selama masa studi.
8. Kedua orang tua dan kakak-kakakku yang telah memberikan doa, dorongan
dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

vii
9. Sahabat-sahabat SMAsaya Christin Florentina Salo, Anna Yanti Bata dan
Yohanes Engelberth Kristanto yang selalu menghibur dan memberikan
motivasi kepada saya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan.
11. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no
days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me at al times.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
terbatasnya pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena
itu, penulismengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan semua pihak.

Jayapura, 15 Juli 2021


Penulis,

Marianti Salamba
NIM. 20170411014142

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iii
PERNYATAAN ORISINALITAS.........................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………...v
ABSTRAK……………………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................6
2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................6
2.2 Kajian Teori.......................................................................................9
2.2.1Laporan Arus Kas.............................................................................9
1. Pengertian Laporan Arus Kas........................................................9
2. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas...................................10
3. Jenis-Jenis Laporan Arus Kas......................................................12
4. Rasio Arus Kas Yang Digunakan................................................14
2.2.2Rasio Likuiditas..............................................................................15
1. Pengertian Rasio Likuiditas.........................................................15
2. Proksi Rasio Likuiditas Yang Digunakan....................................16
3. Tujuan Rasio Likuiditas...............................................................18
4. Manfaat Rasio Likuiditas.............................................................19
2.2.3Rasio Profitabillitas.........................................................................20
1. Pengertian Rasio Profitabilitas.....................................................20

ix
2. Fungsi Profitabilitas.....................................................................22
3. Faktor yang Mempengaruhi Ratio Profitabilitas.........................22
2.3 Kerangka Berpikir............................................................................23
2.4 Hipotesis..........................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................27
3.1 Jenis dan Sumber Data.....................................................................27
1. Jenis Data................................................................................27
2. Sumber Data............................................................................27
3.2 Populasi dan Sampel........................................................................28
3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................29
1. Studi Dokumentasi..................................................................29
2. Studi Pustaka...........................................................................30
3.4 Metode Analisis Data.......................................................................30
3.4.1 Analisis Rasio…………………………………………………….30
1. Rasio Arus Kas........................................................................30
2. Rasio Likuiditas.......................................................................31
3. Rasio Profitabilitas..................................................................31
3.4.2 Analisis Statistik.............................................................................32
3.5 Definisi Operasional........................................................................35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................37
4.1 Hasil Penelitian................................................................................37
4.1.1PT. Gudang Garam (GGRM) Tbk..................................................37
4.1.2PT. Indofood (INDF) Tbk...............................................................38
4.1.3Kalbe Farma (KLBF) Tbk...............................................................39
4.1.4PT. Multi Bintang Indonesia (MLBI) Tbk......................................40
4.1.5PT Mayora Indah (MYOR) Tbk.....................................................42
4.1.6Ultra Jaya (ULTJ) Tbk....................................................................42
4.2 Analisis Data....................................................................................43
4.2.1 Analisis Rasio................................................................................43
1. Rasio Arus Kas………………………………………………...43
2. Rasio Likuiditas………………………………………...……..45
3. Rasio Profitabilitas…………………………………………….47

x
4.2.2Analisis Statistik.............................................................................48
1.Uji Asumsi Klasik.........................................................................48
2.Analisis Regresi Berganda............................................................54
3.Uji Hipotesis.................................................................................56
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data.....................................................59
BAB V PENUTUP...............................................................................................64
5.1 Kesimpulan......................................................................................64
5.2 Saran................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................66
LAMPIRAN……………………………………………………………….……..68

xi
DAFTAR TABEL

Table 3.1 Daftar Sampel Penelitian.......................................................................29


Tabel 4.1Nilai Rasio Arus Kas..............................................................................44
Tabel 4.2Nilai Rasio Likuiditas.............................................................................46
Tabel 4.3Profitabilitas............................................................................................48
Tabel 4.4One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test................................................50
Tabel 4.5Uji Multikolinearitas...............................................................................51
Tabel 4.6Uji Heteroskedastisitas dengan Coefficientsa.........................................52
Tabel 4.7Uji Autokorelasi DW..............................................................................54
Tabel 4.8Coefficientsa...........................................................................................55
Tabel 4.9Uji t (Uji Parsial).....................................................................................56
Tabel 4.10Hasil Uji F (Uji Simultan).....................................................................58
Tabel 4.11Uji f (Uji Simultan Model Summaryb).................................................59

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………………………………………………...25


Gambar4.1 Histogram Uji Normalitas…………………………………………...49
Gambar 4.2Uji Normalitas dengan Normal P-plot………...……………………49

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pengelolaan arus kas yang baik

merupakan kunci dari keberlangsungan suatu bisnis dan menjadi salah satu hal

penting yang menentukan keberhasilan suatu bisnis. Banyak bisnis yang

mengalami kegagalan di tahun-tahun pertamanya hanya karena masalah arus

kas, mulai dari pengeluaran lebih besar daripada pendapatan hingga

pengeluaran sama dengan pendapatan. Hal ini dapat terjadi karena suatu

perusahaan terpaksa berutang untuk menutupi pengeluaran dan perusahaan

tersebut tidak mampu melunasi utang-utangnya. Untuk mengetahui apakah

perusahaan mampu atau tidak mampu dapat dilihat dari arus kas yang di

lakukan dengan analisis rasio likuiditas.

Jika suatu perusahaan dapat mengontrol arus kas yang masuk sehingga

pendapatan perusahaan terus meningkat tetapi pengeluaraan tetap stabil maka

perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya perusahan tersebut

dapat dikatakan likuid dan berpengruh terhadap rasio profitabilitas (return on

investment).Likuiditas juga berpengaruh terhadap profitabilitas (return on

investment) jika di lihat dari current rasio.Current ratio yang lancar

menandakan perusahaan mampu membayar utang-utang lancarnya.Current

ratio yang baik menunjukan perusahaan dalam keadaan operasional yang

normal dan lancar sehingga perusahaan tidak ada beban dan usaha mencari

keuntungan jadi lancar.Pihak manajemen keuangan dalam perusahaan perlu

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas agar


dapat memaksimalkan laba perusahaan. Terutama memperhatikan

salahsatunya adalah rasio likuiditas.

Arus kas adalah yang berisi tentang penerimaan kas, pengeluaran kas,

dan saldo kas bersih yang dihasilkan dariaktivitas operasi, aktivitas investasi

dan aktivitas pendanaan pada suatu periode tertentu.Likuiditas adalah

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban untuk membayar utang

utang lancar perusahaan.Dan profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit.Menurut Wibowo, dkk

(2012:113), menyatakan bahwa “Laporan arus kas merupakan suatu laporan

yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas

oleh suatu entitas selama periode tertentu.Definisi Likuiditas menurut

Handono (2009:54) yaitu kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek (utang) tepat waktu, termasuk melunasi hutang

jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan

Rasio keuntungan atau profitability ratio menurut Susan Irawati (2006:58)

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva

perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulan dan

lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara

efisien.

Hasil penelitian Rena Kurniawati (2012) menemukan, bahwa arus kas

bersih berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, besar nya pengaruh arus kas

dan likuiditas secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap

profitabilitas. Sedangkan Erni Nuraeni(2011) menemukan bahwa arus kas


memiliki hubungan positif yang kuat terhadap profitabilitas dan modal kerja

memiliki hubungan negatif yang rendah terhadap profitabilitas, namun secara

simultan Arus Kas dan Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas. Sedangkan hasil penelitian Sri Nurdianti (2013), menunjukan

bahwa likuiditas mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap

profitabilitas.

Akibat dari perusahaan tidak dapat mengontrol arus kas yang keluar

sehingga pengeluaran perusahaan terus meningkat tetapi arus kas yang masuk

menurun maka perusahaan tidak akan mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, maka perusahaan akan menghadapi masalah dalam memperoleh

laba atau profit. Kewajiban jangka pendek harus segera dipenuhi dan dikenal

dengan likuiditas.Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan likuiditas

perusahaan dan perusahaan harus membuat strategi untuk mengoptimalkan

pengelolaan asset lancar yang dimiliki perusahaan agar dapat membayar

semua kewajiban lancar nya dengan tepat waktu. Pihak internal perusahaan

seperti manajemen keuangan akan berusaha untuk meningkatkan keuntungan

perusahaan. Berdasarkan latar belakang inilah membuat penulis tertarik untuk

membuat penelitian dengan judul “Pengaruh arus kas dan likuiditas terhadap

profitabilitas perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017-2020”.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang datas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah rasio arus kas dan rasiolikuiditas secara parsial berpegaruh

terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI?

2. Apakah rasio arus kas dan rasio likuiditas secara simultan berpengaruh

terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI?

3. Manakah diantara variabel arus kas dan likuiditas yang berpengaruh

dominan terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas dan likuiditas secara parsial

terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI

2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas dan likuiditas secara simultan

terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan sub sektormakanan dan

minuman yang terdaftar di BEI

3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap

profitabilitas pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI
1.4 Manfaat

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, terutama yang berhubungan

dengan arus kas dan likuiditas terhadap profitabilitas.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang keuangan khususnya

tentang masalah arus kas dan likuiditas terhadap profitabilitas.

3. Bagi Universitas

Membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam kajian keilmuan

menggenai arus kas dan likuiditas terhadap profitabilitas.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih jauh terutama

yang berkaitan dengan masalah arus kas dan likuiditas terhadap

profitabilitas.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu (2020) dengan judul “Pengaruh

Arus Kas Operasi, Penjualan dan Likuiditas TerhadapProfitabilitas Pada

PT Kencana PermataNusantara Periode 2014-2018”. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Arus kas operasi, Penjualan

dan LikuiditasTerhadap Profitabilitas Pada PT Kencana Permata

Nusantara Periode 2014-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode analisis deskriptifdengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear

Berganda dengan menggunakan software SPSS.Hasil

penelitianmenunjukkan Arus kas operasi, Penjualan dan Likuiditassecara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada

PT Kencana Permata Nusantara Periode 2014-2018. Dalam Koefisien

determinasi nilai Adjusted R2yang diperoleh sebesar 59% artinya variasi

variabel Arus kas operasi, Penjualan dan Likuiditas dapat menjelaskan

pengaruhnya terhadap Profitabilitas sedangkan sisanya sebesar 41%

merupakan variasi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini

misalnya modal, pendapatan.Arus kas operasisecara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada PT Kencana Permata

Nusantara Periode 2014-2018. Hal ini menunjukkan Arus kas


operasiberpengaruh positif secara teori begitu juga secara nyata

berpengaruh signifikan dalam meningkatkan Profitabilitas pada PT

Kencana Permata Nusantara Periode 2014-2018. Penjualan secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada PT

Kencana Permata Nusantara Periode 2014-2018.Hal ini menunjukkan

Penjualan berpengaruh positif secara teori dan secara nyata berpengaruh

signifikan dalam meningkatkan Profitabilitas pada PT Kencana Permata

NusantaraPeriode 2014-2018.Likuiditassecara parsial berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada PT Kencana Permata

NusantaraPeriode 2014-2018. Hal ini menunjukkan Likuiditas

berpengaruh negatif dan tidak signifikan dalam meningkatkan

Profitabilitas PT Kencana Permata Nusantara Periode 2014-2018.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muslih (2019) dengan judul pengaruh

perputaran kas dan likuiditas (current ratio) terhadap profitabilitas (return

on asset) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perputaran

Kas dan Likuiditas (Current Ratio) Terhadap Profitabilitas (Return On

Asset) pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang berjumlah 7 Perusahaan. Penarikan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel berjumlah 7

perusahaan dan pengamatan dilakukan selama 5 tahun yaitu

2012,2013,2014,2015,dan 2016.Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji-t uji-f, serta

koefisiendeterminan. Pengolahan data menggunakan program software


SPSS (Statistic Package for the Social Sciens) 22.0 for windows. Hasil

penelitian ini membuktikan bahwa Perputran Kas berpengaruh terhadap

Profitabilitas (Return On Asset), Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh

signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset), Perputaran Kas dan

Likuiditas (Current Ratio) ada pengaruh dan signifikan secara bersama-

sama terhadap Profitabilitas (Return On Asset)pada Perusahaan Farmasi

yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alexander (2017). “Pengaruh

Perubahan Arus Kas Operasi,Current Ratio, Cash Ratio, Perputaran Modal

Kerja Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food And

Beverage Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perubahan Arus Kas Operasi,

current ratio, cash ratio, perputaran modal kerja dan leverage terhadap

profitabilitas pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI

tahun 2013-2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kuantitatif dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode

analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.Data yang

digunakan dalam penelitian berupa laporan keuangan perusahaan food and

beverage. Populasi penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015sebanyak 14perusahaan. Total

sampel penelitian ini sebanyak 11perusahaan. Berdasarkan kriteria

pemilihan sampel ditentukan jumlah observasi dalam penelitian ini

sebanyak 33sampel dengan pengamatan 3tahun ( 2013-2015). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pada uji t, perubahan arus kas operasi tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverage

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Current ratiotidak berpengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverage yang terdaftar

di BEI tahun 2013-2015. Cash ratio berpengaruh terhadap profitabilitas

pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2013-

2015. Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan food

and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Sedangkan pada uji

F, Perubahan Arus Kas Operasi, current ratio, cash ratio, perputaran modal

kerja dan leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap

profitabilitaspada perusahaan perusahaan food and beverage yang terdaftar

di BEI tahun 2013-2015. Dan nilai Adjusted R-Squaresebesar 75,29%

profitabilitasdapat dijelaskan oleh Perubahan Arus Kas Operasi, current

ratio, cash ratio, perputaran modal kerja dan leverage.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Laporan Arus Kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Menurut Hafsah,dkk (2015:147) Laporan arus kas adalah suatu

laporan tentang aktivitas yang menyediakan informasi mengenai

penerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode

tertentu beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan

pengeluaran kas tersebut.


Menurut Hery (2015:88) Laporan arus kas merupakan arus kas

masuk maupun arus kas keluar perusahaan selama periode tertentu.

Laporan arus kas ini akan memberikan informasi yang berguna

mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari

aktivitas operasi, melalukan investasi, melakukan kewajiban dan

membayar deviden. Menurut Abdul Halim (2015:50) Laporan arus kas

atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan

perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai

perubahan kas tersebut dengan menujukkan dari mana sumber-sumber

kas dan penggunaan-penggunaannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

arus kas memberikan informasi yang berguna mengenai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi, melakukan

investasi, melunasi kewajiban, dan membayar deviden. Laporan arus kas

digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional

yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan

pembiayaan dimasa yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan

oleh kreditur dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (keuntungan).

2. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Menurut Dwi Martani et al. (2014:145) Tujuan utamalaporan

arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentangperubahan arus kas

dan setara kas entitas selama satuperiode yang diklasifikasikan

berdasarkan aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Informasi ini


berguna bagiinvestor, kreditur, dan pengguna lain laporan

keuangan.Tujuan laporan arus kas yaitu memberikan informasi

pentingsecara rincibagi pengguna laporan keuangan atas dasar kas

mengenai aktivitasi operasi, investasi, maupun pembiayaan, juga

memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu

perusahaan.Kegunaan laporan arus kas antara lain :

a. Sebagai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan

denganpenerimanan dan pengeluaran kas. Para pembaca laporan

keuangan akan dapat mengetahui apa penyebab perbedaan antara

laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi dan kemudian

mereka dapat menilai pengukuran angka laba tersebut.

b. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi serta

mengembangkan model dengan menilai operasi masa lalu guna

merencanakan arus kas dimasa yang akan datang.

c. Transaksi investasi dan pembiayaan selama periode tersebut. Karena

jumlah kewajiban dan aset yang sewaktu-waktu dapat berubah, maka

dengan memeriksa transaksi investasi dan pembiayaan pengguna

informasi keuangan akan mengetahui apa penyebab perubahan kedua

akun tersebut.

d. Sebagai penilaian kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala

kewajibannya, yaitu kemampuan membayar dividen dan

kebutuhannya untuk pembiayaan eksternal.

e. Pedoman entitas dalam pengambilan keputusan guna memperbaiki

kinerja perusahaan.
3. Jenis-Jenis Laporan Arus Kas

Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke

dalam salah satu dari tiga kategori: operasi, investasi, dan pendanaan.

Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan untuk mengevaluasi

arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.

Menurut Ng Eng Juan (2015:259) mengklasifikasikan arus kas adalah

sebagai berikut:

a. Arus Kas dari Kegiatan Opersional Semua transaksi yang berkaitan

dengan laba yang dilaporkan dalam Laporan Laba/Rugi

dikelompokkan dalam golongan ini. Demikian juga arus kas masuk

lainnya dari kegiatan operasional, misalnya:

1) Penerimaan kas dari langganan.

2) Penerimaan kas dari piutang bunga.

3) Penerimaan deviden.

4) Penerimaan refund dari supplier.

Arus kas keluar misalnya berasal dari:

1) Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan

dijual.

2) Bunga yang dibayar atas utang perusahaan.

3) Pembayaran pajak penghasilan.

4) Pembayaran gaji. Laporan laba atau rugi yang berasal dari bukan

kegiatan operasional seperti penjualan peralatan atau aktiva tetap

lainnya tidak termasuk sebagai kelompok kegiatan operasional.

Kas yang diterima dari kegiatan ini dimasukkan sebagai


kelompok kegiatan investasi atau keuangan mana yang dianggap

lebih dominan.

b. Arus Kas Dari Kegiatan Investasi Disini dikelompokan transaksi kas

yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas

lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi

jika kas diterima dari hasil atau pengembangan investasi yang

dilakukan sebelumnya misalnya dari hasil atau penjualan. Arus kas

yang diterima misalnya:

1) Penjualan aktiva tetap.

2) Penjualan surat berharga yang berupa investasi.

3) Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika

ini merupakan kegiatan investasi).

4) Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan

produksi(tidak termasuk persediaan)

Arus kas keluar dari kegiatan investasi:

1) Pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap.

2) Pembelian investasi jangka panjang.

3) Pemberian pinjaman pada pihak lain.

4) Pembayaran untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan

produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang

merupakan persediaan operasional)

c. Arus Kas Dari Kegiatan Pembiayaan.

Kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh

untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya. Dalam kategori


ini, arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk

kepentingan perusahaan. arus kas keluar adalah pembayaran kepada

pemilik dan kreditor atas dana yang diberikan sebelumnya. Contoh

kas masuk yaitu :

1) Pengeluaran saham.

2) Pengeluaran wesel.

3) Penjualan obligasi.

4) Pengeluaran surat hutang hipotek, dan lain-lain.

Arus kas keluar misalnya:

1) Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan

kepada pemilik.

2) Pembelian saham pemilik (Treasury Stock).

3) Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk

bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasi).

4. Rasio Arus Kas Yang Digunakan

Data laporan arus kas dapat digunakan untuk menghitung rasio

tertentu yang menggambarkan kekuatan keuangan perusahaan.Analisis

laporan arus kas ini menggunakan komponen arus kas dan juga

komponen neraca serta laba rugi sebagai alat analisis rasio.Menurut

Hery (2015:106) rasio arus kas dapat dikelompokkan menjadi 5 macam

yaitu:

a. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar

b. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga

c. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Investasi


d. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Hutang

e. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih.

Maka rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio

Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar.Rasio ini menunjukan

kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi kewajiban

lancarnya. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi

dengan total kewajiban lancar.Hery (2015:124) rasio ini menunjukkan

kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunaskan kewajiban

lancarnya.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

hutang lancar berdasarkan kas bersih.Rasio ini dihitung sebagai hasil

bagi antara arus kas operasi dengan total kewajiban lancar, dengan

rumus :

Arus Kas Operasi


Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Hutang Lancar = ×100 %
Kewajiban Lancar
2.2.2 Rasio Likuiditas

1. Pengertian Rasio Likuiditas

Dalam sebuah bisnis tentunya perusahaan akan membutuhkan

dana cair untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pada kewajiban

jangka pendeknya. Pada dasarnya likuiditas adalah kemampuan

perusahaan untuk membayar jumlah yang sudah jatuh tempo kepada

pihak kepentingan perusahaan.Sehingga rasio likuiditas bisa

menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup kasnya dalam

melunasi kewajiban atau apakah mereka harus menggunakan beberapa

aset mereka (persediaan, piutang atau sekuritas perdagangan) untuk

diubah menjadi uang tunai perusahaan.


Dengan demikian, Anda perlu menghitung rasio Likuiditas untuk

mengukur seberapa besar rasio likuiditas.Rasio ini bersifat jangka

pendek. Sebagai kreditur pasti akan selalu ingin mengetahui posisi

likuiditas perusahaan tersebut karena kepentingan keuangan mereka.

Berikut ini beberapa menurut beberapa sumber dan pengertian likuiditas

menurut para ahli :

a. Syafrida Hani (2005:121)Pengertian likuiditas merupakan

kemampuan pada suatu perusahaan didalam memenuhi seluruh

kewajiban keuangan yang secepatnya dapat dicairkan atau yang

sudah jatuh tempo. Secara spesifik likuiditas tersebut mencerminkan

ketersedian dana yang dipunyai perusahaan guna memenuhi seluruh

hutang yang akan jatuh tempo.

b. S. Munawir (2007:31) Pengertian likuiditas ini ialah kemampuan

sebuah perusahaan untuk bisa memenuhi kewajiban keuangannya

yang harus secepatnya dipenuhi, atau juga kemampuan perusahaan

untuk dapat memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

2. Proksi Rasio LikuiditasYang Digunakan

Setelah Anda mengetahui apa itu likuiditas, saat ini Anda perlu

mengetahui apa saja jenis dan bagaimana cara menghitung likuiditas.

Sehingga Anda dapat mengetahui apa itu likuiditas perusahaan Anda

baik atau tidak, dalam memperhitungkan, likuiditas Anda bisa

menggunakan rumus rasio likuiditas. Rasio likuiditas dapat dibagi

menjadi 3 jenis rasio yaitu ; Rasio Lancar (Current Ratio), Quick Ratio
(Rasio Cepat), dan Rasio Uang Tunai (Cash Ratio). Dalam Penelitin ini

Rasio yang di gunakan adalah Rasio Lancar (Current Ratio).

Current ratio atau rasio lancar adalah salah satuRasio

Likuiditas yang digunakan untuk menilai posisi likuiditas suatu entitas

dengan menggunakan hubungan antara Aktiva Lancar dan Liabilitas

Lancar.Rasio ini tidak hanya dimaksudkan untuk menilai masalah

likuiditas tetapi juga menilai penggunaan modal kerja entitas.Posisi

likuiditas entitas mungkin secara implisit terlihat sehat jika rasio lancar

lebih tinggi dari satu dan tidak sehat jika rasionya kurang dari satu.

Rasio lancar memberikan petunjuk kepada pengguna atau

pembaca apakah entitas mungkin mengalami masalah atau tidak untuk

melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas yang tersedia,

dan aset lancar lainnya menjadi kas.Current ratio juga membantu

manajemen untuk memikirkan bagaimana strategi Arus Kas selanjutnya

untuk mengatasi masalah likuiditas saat ini. Mungkin, negosiasi dengan

bank untuk keringanan bunga atau duduk dengan pemasok untuk

menunda beberapa pembayaran

Fahmi (2015:121) berpendapat bahwa Rasio lancar adalah

ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek.Rasio ini

merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh

tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.Sedangkan Kasmir

(2015:134) mengemukakan bahwa rasio lancar atau current ratio

merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segerah jatuh

tempo pada saat di tagih secara keseluruhan, dengan rumus :

Aktiva Lancar
Current Rasio = × 100 %
Hutang Lancar

3. Tujuan Rasio Likuiditas

Berikut merupakan tujuan dari penggunaan rasio likuiditas

dalam melakukan analisis laporan keuangan.

a Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar

utang yang akan jatuh tempo ketika ditagih. Hal tersebut berarti

kemampuan membayar utang yang sudah saatnya dilunasi sesuai

dengan batas waktu yang sudah ditentukan.

b Untuk mengukur kemampuan dari perusahaan dalam melunasi

kewajiban lancar menggunakan aktiva lancar secara keseluruhan.

Hal tersebut berarti bahwa jumlah kewajiban yang umurnya kurang

dari atau sama dengan 1 tahun, dibandingkan dengan jumlah aktiva

lancar.

c Untuk mengukur kemampuan dari perusahaan dalam melunasi

kewajiban lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang-

nya.

d Untuk mengukur dan juga membandingkan antara jumlah

modal kerja perusahaan dengan jumlah persediaan.

e Untuk mengukur seberapa banyak uang kas yang ada untuk

bisa membayar utang jangka pendek.


f Sebagai alat perencana dimasa yang akan datang, khususnya

yang berhubungan dengan kas dan kewajiban.

g Sebagai alat untuk menggambarkan kelemahan yang dimiliki

oleh perusahaan dari setiap komponen yang terdapat di aktiva lancar

dan kewajiban lancar.

h Sebagai alat pemacu untuk pihak internal perusahaan untuk

memperbaiki atau meningkatkan kinerja-nya, dengan mengacu pada

hasil rasio likuiditas saat ini.

4. Manfaat Rasio Likuiditas

Analisis laporan keuangan dengan menggunakan perhitungan

rasio likuiditas cukup banyak memberikan manfaat bagi banyak pihak

yang mempunyai kepentingan pada laporan keuangan.Pihak yang

mempunyai kepentingan diantaranya adalah pemilik perusahaan dan

manajemen perusahaan.Bagi pihak internal perusahaan rasio likuiditas

bermanfaat untuk menunjukan dan menilai kinerja mereka dalam

mengelola perusahaan, khususnya dalam hal likuiditas

perusahaan.Selanjutnya pihak luar perusahaan juga mempunyai

kepentingan, misalnya kreditor, investor, supplier, dan lain sebagainya.

Bagi para pihak yang berasal dari luar perusahaan rasio

likuiditas bermanfaat untuk menilai perusahaan dalam membayar

utang kepada pihak ke-3.Kemampuan membayar dari perusahaan

tersebut akan memberikan suatu jaminan bagi pihak yang

bersangkutan. Bagi pihak kreditor bermanfaat untuk memberikan

penilaian apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman lagi


atau tidak.Bagi pihak distributor bermanfaat untuk menilai apakah

suatu perusahaan mempunyai kemampuan membayar atau tidak.Jika

suatu perusahaan memiliki kemampuan membayar, maka akan

mempermudah dalam menentukan keputusan untuk menjual barang

secara kredit.Artinya, terdapat suatu jaminan yang menunjukan bahwa

pinjaman yang diberikan kepada perusahaan akan bisa dibayar secara

tepat waktu.Tapi rasio likuiditas bukanlah satu-satunya bahan

pertimbangan untuk menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara

kredit.

2.2.3 Rasio Profitabillitas

1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset

dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai

melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang

akan diperbandingkan satu dengan lainya.Pengertian Profitabilitas

Menurut Para Ahli :

R. Agus Sartono (2010:122) Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Selanjutnya Kasmir

(2011:196)Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. SedangkanRasio

keuntungan atau profitability ratiosmenurut Susan Irawati

(2006:58)adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi


penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya

semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan

perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Rasio yang digunakan dalam mengukur profitabilitas pada

penelitian ini adalah Return On Investment (ROI).Return on

investmentmerupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih

setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment

berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan

dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva secara

keseluruhan yang tersedia pada perusahaan. Semakin tinggi rasio ini

berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.

Menurut Irham Fahmi (2011:137): Rasio return on investment

(ROI) atau pengembalian investasi, atau ditulis juga dengan return on

total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai

dengan yang diharapkan. Investasi tersebut sebenarnya sama dengan

asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Sedangkan

menurut Kasmir (2015:198): Rasio ini merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas

manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus yang digunakan

adalah :

Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak


ROI = × 100 %
Total Aktiva
2. Fungsi Profitabilitas

Profitabilitas berfungsi atau dapat dimanfaatkan untuk beberapa

hal di bawah ini, yaitu:

a. Mengukur dan mengetahui besarnya laba yang dapat diperoleh

perusahaan dalam kurun periode tertentu.

b. Membandingkan atau menilai posisi laba perusahaan dari tahun

sebelumnya dengan tahun sekarang.

c. Rasio profitabilitas dapat digunakan oleh investor sebagai tolak

ukur penilaian terhadap suatu perusahaan.

d. Berguna sebagai tolak ukur penilaian bagi trader saham untuk

memutuskan apakah saham perusahaan layak untuk dibeli atau tidak.

e. Untuk membantu mengevaluasi kinerja perusahaan sekaligus

melihat perkembangan laba perusahaan dari waktu ke waktu.

f. Mengetahui jumlah laba bersih setelah pajak dengan modal

sendiri.

g. Menilai produktivitas perusahaan melalui seluruh dana yang

digunakan baik itu modal pinjaman maupun modal milik sendiri

3. Faktor yang Mempengaruhi Ratio Profitabilitas

Profitabilitas dipengaruhi oleh jenis perusahaan, perusahaan

yang berorientasi menjual barang untuk dikonsumsi atau sebuah jasa

umumnya memiliki keuntungan yang lebih stabil daripada perusahaan

yang memproduksi barang.


a. Umur, perusahaan yang telah lama berdiri lebih memiliki

keuntungan yang lebih stabil dibandingkan perusahaan yang belum

lama berdiri.

b. Skala ekonomi yang dimiliki perusahaan.

c. Harga produksi yang dikeluarkan perusahaan, apabila

perusahaan memiliki biaya produksi yang relatif lebih murah

biasanya akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan stabil

dibandingkan dengan yang harga produksinya tinggi.

d. Perusahaan yang membeli bahan produksi berdasarkan

kebiasaan atau habitual basis, umumnya mendapatkan keuntungan

yang lebih baik dan stabil.

e. Profitabilitas juga dipengaruhi oleh hasil produk yang

dihasilkan, perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok

cenderung lebih stabil keuntungannya dibandingkan yang

memproduksi barang modal.

2.3 Kerangka Berpikir

Kas merupakan peranan yang sangat penting dalam mempertahankan

keberlangsungan perusahaan dalam dunia persaingan .perusahaan yang

mampu menghasilkan kas yang cukup kemungkinan besar memiliki kondisi

keuangan yang baik karena tidak bergantung kepada sumber dana dari luar

perusahaan dan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Dalam

penelitian yang di lakukan oleh Napitupulu (2020) dengan judul “Pengaruh

Arus Kas Operasi, Penjualan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT.

Kencana Permata Nusantara Periode 2014-2018”. Menunjukan bahwa Arus


Kas Operasi, Penjualan dan Likuiditas berpengaruh positif secara simultan dan

parsial terhadap profitabilitas.

1. Pengaruh Arus Kas Terhadap Profitabilitas

Kas diperlukan perusahaan baik untuk membiayai operasi

perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam

aktiva tetap. Dalam mengukur tingkat perputaran kas,sumber masuknya kas

yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas

operasional perusahaan.

Laporan arus kas yang digunakandalampenelitian ini adalah Arus

Kasdari Aktivitas Operasi.Arus Kas dariaktivitas operasi merupakan

indicator yang menentukan apakahdarioperasinya perusahaan

dapatmenghasilkan kas yang dapatdigunakan untukmelunasi

pinjaman,memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

devidendanmelakukan investasi baru tanpamengandalkan sumber

pendanaan dariluar.Sehingga arus kas aktivitasoperasi dapat menjadi sinyal

bagiinvestor mengenaikondisi perusahaan. Dalam penelitian yang di

lakukan oleh Regar (2017).Memperlihatkan bahwa tingkat arus kas

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.Penelitin yang

dilakukan oleh Napitupulu (2020) mengungkapkan bahwa arus kas operasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Rasio ini menetapkan hubungan antara aset lancar dan kewajiban

lancar. Aset lancar adalah aset yang dapat ditukar menjadi uang tunai
dalam waktu singkat dimana tidak lebih dari satu tahun. Aset lancar ini

terdiri dari kas ditangan, kas di bank, tagihan piutang, dan investasi jangka

pendek. Sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang dan beban pajak

(Dilipkumar dan Alkaben, 2014) . Menurut Syafrudin(2011), current

ratio(CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan dengan aset lancar. Jika

current ratio(CR) mengalami kenaikan maka return oninvestment(ROI)

akan mengalami kenaikan dikarenakan perubahan nilai aset lancar yang

terus meningkat diiringi kenaikan hutang lancar perusahaan. Dalam

penelitian Muslih (2019) mengungkapkan bahwa likuiditas berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

Dari 2 poin di atas menunjukan bahwa arus dan likuiditas dapat

berpengaruh singnifikan terhadapat profitabilitas apabila manajemen

perusahaan tersebut dapat dapat mengontrol arus kas perusahaan agar dapat

memenuhi kewajiban jangka pajang perusahaan. Profitabilitas juga merupakan

salah satu halyang penting dalam perusahaan.Berhasil atau tidaknya suatu

perusahaan dapat dilihat dari tingkat labayang diperoleh suatu perusahaan.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Arus Kas

(X1)
Profitabilitas

Likuiditas (Y)

(X2)
Sumber : data diolah 2021

Keterangan :
= Pengaruh arus kas dan likuiditas secara parsial terhadap
profitabilitas
= Pengaruh arus kas dan likuiditas secara parsial terhadap
profitabilitas

2.4 Hipotesis

Berdasarkan model gambar 2.1 di atas tersebut, maka dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitianiniantara lain:

H1 :Diduga bahwa arus kas dan likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap

profitabilitas

H2 : Diduga bahwa arus kas dan likuiditas secara simultan

berpengaruhterhadap profitabilitas

H3 : Diduga bahwa likuiditas secara dominan berpengaruh terhadap

profitabilitas
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan

data kualitatif yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata bukan

dalam bentuk angka. (Noeng Muhadjir, Meteodologi Penelitian

Kualitatif), (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996). Yang termasuk data

kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum objek penelitian,

meliputi sejarah singkat berdirinya, visi dan misi, strukturorganisasi.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara

langsung,yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilagan atau berbentuk angka. (Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan,

(Bandung :Alfabeta,2010). Yang berasal dari laporan keuangan

manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia melalui www.idx.co.id periode tahun 2017-2020.

2. Sumber Data

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,

catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun

yang tidak dipublikasikan secara umum. Menurut Hasan (2002: 58) Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada Hasan, 2002: 58.

Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah

diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku,

dan lain sebagainya.Sumber data sekunder yang di gunakan adalah jurnal

junal yang didasarkan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sub

sektor makanan dan minuman periode 2017-2020 yangdi publiskan oleh

bursa efek Indonesia melalui www.idx.co.id

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yaitu pada sektor makanan dan minuman secara

berturut-turut pada tahun 2017-2020.

Berdasarkan dari data www.sahamok.com perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 51 perusahaan.

Perusahaan itu diseleksi dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Hasil seleksi

sampel penelitian, yaitu perusahaan makanan dan minuman yang menerbitkan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dalam periode

tahun 2017-2020 peneliti memilih sebanyak 6 perusahaan untuk dijadikan

acuan, dan memilih 6 perusahaan yang memiliki laba bersih sejak tahun

2017-2020. Daftar sampel penelitian disajikan pada Tabel 3.2 berikut :


Table 3.1
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 GGRM Gudang Garam Tbk
2 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
3 KLBF Kalbe Farma Tbk
4 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
5 MYOR Mayora Indonesia Tbk
6 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk
Sumber : Data diolah,2021

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu penentuan sampel dengan target dan pertimbangan

tertentu.Adapun pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel

adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2017-2020.

2. Perusahaan makanan dan minuman yang menerbitkan laporan keuangan

yang telah diaudit oleh auditor independen dalam periode tahun 2017-

2020.

3. Perusahaan yang memiliki laba bersih sejak tahun 2017-2020.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan,

menganalisis dokumen-dokumen, catatan-catatan yang penting dan

berhubungan serta dapat memberikan data-data untuk memecahkan

permasalahan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2016:240)

mendefinisikan mengenai studi dokumentasi bahwa dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan,


gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen yang

berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), cerita, biografi,peraturan kebijakan.

2. Studi Pustaka

“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan.”(Nazir,1988:111). Dengan demikin studi

kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan

membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan

yang menjadi obyek penelitian.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis,

terstruktur, tersusun mantap dari awal hingga akhir sehingga riset ini memiliki

kecenderung untuk menggunakan teknik analisis angka-angka secara rasio dan

statistika.

3.4.1 Analisis Rasio

1. Rasio Arus Kas

Laporan arus kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan

utama, menunjukkan arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar

(pembayaran) dari satu perusahaan untuk satu periode.Pengukuran

terhadap arus kas terdiri dari beberapa rasio, maka rasio yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Rasio Arus Kas Operasi Terhadap

Kewajiban Lancar, dengan rumus :

Arus Kas Operasi


Rasio Arus Kas Operasi Hutang Lancar = ×100 %
Kewajiban Lancar
2. Rasio Likuiditas

Menurut S. Munawir dalam buku yang ia tulis menjelaskan jika

rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untukmemenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,

ataukemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada

saat ditagih. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio

Lancar (current rasio).Current rasio ini untuk mnilai kecukupan aktiva

lancarperusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau utang

lancarnya yang dipakai dalam perhitungan akuntansi sesuai jenis-jenis

laporan keuangan.Jika perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar

bernilai tinggi maka kemampuan perusahaan juga tinggi untuk melunasi

utang lancarnya.Jika rasio lancar (current rasio) menunjukkan

perbandingan 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar bisa melunasi

kewajiban jangka pendek.Rumus current Ratio yaitu :

Aktiva Lancar
Current Rasio = × 100 %
Hutang Lancar
3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah metrik keuangan yang digunakan oleh

analis dan investor untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (laba) relatif terhadap

pendapatan, aset neraca, biaya operasi, dan ekuitas pemegang saham


selama periode waktu tertentu.Rasioyang digunakan dalam penelitian ini

adalah Return On Invesment (ROI). ROI adalah rasio yang digunakan

untuk mengajukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari

aktiva yang dipergunakan, dengan rumus :

Laba Setelah Pajak


ROI = × 100 %
Total Aktiva

3.4.2 Analisis Statistik

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah

distribusi normal atau mendekati normal.Untuk mendeteksi

normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dan model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengethui ada tidaknya

heterokedastisitas, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara

melihat grafik scatterplot. Jika dalam grafik terlihat ada pola tertentu

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit).Maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Imam Ghozali,2001:69)

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem

autokorelasi.Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin

Waston.Apabila nilai Durbin Waston berada pada daerah dU sampai

4-dU dapat disimpukan bahwa model regresi tidak mengandung

autokorelasi.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, namun

variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat berupa variabel

kuantitatif dan dapat pula berupa variabel kualitatif.

Untuk menguji model tersebut maka digunakan analisa regresi linear

berganda dengan rumus sebagai berikut () :

Y= a + b1X1 + b2X2

Dimana :

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Arus kas

X2 = Likuiditas
3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk menjawab dugaan sementara atas suatu hal

yang dikembangkan dari proses telaah teoritis yang belum dibuktikan

kebenarannya. Pengujian hipotesis yang akan dilakukan terdiri dari, uji

statistik parsial (uji t), uji statistik simultan (uji F), dan uji koefisien

determinasi (R2).

a Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.Berbeda dengan uji statisrik

F yang ujian pengaruh semua variabel independen secara simultan,

uji statistik t ini ujian pengaruh dari masing-masing variabel

independen secara individu atau parsial. Dalam uji statistik t, jika

niai t lebih besar dari 2 dan nilai signifikan parsial kurang dari 0,05

maka variabel independen dinyatakan secara individu mempengaruhi

variabel dependen,atau dengan kata lain hipotesis penelitian diterima

(Ghozali,2006).

b Uji Statistik f

Uji statistik F atau uji siknifikasi simultan dilakukan untuk

menunjukkan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Dalam uji

statistik F ini, jika nilai F lebi besar dari 4 dan nilai signifikan

simultan kurang dari 0,05 maka veriabel-variabel independen dapat

memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2006).


c Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan

bagaimanapun juga besar variabel dependen dapatbenar oleh

variabel idependen. Besarnya nilai R2 ada pada jarak angka nol

hingga satu. Nilai R2 menunjukkan bagaimanapun juga besar variasi

variabel dependen dapat benar oleh variabel independen, sementara

sisanya benar oleh variabel lain di luar model (Ghozali,2006).

3.5 Definisi Operasional

1. Arus Kas atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Cash Flow

adalah kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki bisnis,

institusi, atau individu. Di bidang keuangan, istilah ini digunakan untuk

menggambarkan jumlah uang tunai (mata uang) yang dihasilkan atau

dikonsumsi dalam periode waktu tertentu. Ada banyak jenis CF, dengan

berbagai kegunaan penting untuk menjalankan bisnis dan melakukan

analisis keuangan. Panduan ini akan mengeksplorasi semuanya secara

rinci.

2. Rasio Likuiditasadalah kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi

utang serta kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Utang jangka pendek

perusahaan tersebut meliputi utang usaha, pajak, dividen, dan lain

sebagainya.Rasio Likuiditas dapat didefinisikan sebagai rasio yang

menunjukan kapabilitas perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka

pendeknya. Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini

menetapkan hubungan antara aset lancar dan kewajiban lancar.


3. Rasio Profitabilitas(Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

(profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas

berdasarkan dasar pengukuran tertentu.Return on invesment (ROI) adalah

rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini

menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan

mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan

persentase.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 PT. Gudang Garam (GGRM) Tbk.

Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang

identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama

perdagangan rempah dunia.dengan total penduduk sekitar 250 juta jiwa,

Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan

presentase perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 67% laki-laki

dewasa di Indonesia adalah perokok.

Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua

lokasi, pertama di Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang

merupakan pusat perdagangan regional sekaligus lokasi kantor pusat

perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa Timur yang

berjarak 50 kilometer dari Surabaya.Dari kedua fasilitas produksi ini

Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok yang

ada.Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis

rendah tar nikotin (LTN) serta produk tradisional segaret kretek tangan.

Gudang Garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan rokok, dan

di samping itu juga memiliki lima anak perusahaan yang sudah beroperasi

komersial yaitu:

 PT. Surya Pemenang, produsen kertas karton untuk kemasan rokok

 PT. Surya Madistrindo, distributor tunggal produk Perseroan


 PT. Surya Air dan Galaxy Prime Ltd., penyedia layanan jasa

penerbangan tidak berjadwal

 PT. Graha Surya Media, penyedia jasa hiburan

Saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 52.550

hingga Rp 77.950 per lembar saham sepanjang tahun 2016. Jumlah modal

disetor dan ditempatkan tidak mengalami perubahan pada tahun 2016, dan

perseroan membagikan deviden senilai Rp 2.600 per saham dan laba tahun

2015 sesuai keputusan Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan.

4.1.2 PT. Indofood (INDF) Tbk.

Pada awal mulanya, PT. Indofood didirikan pada tanggal 14

Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya

Intikusuma, yang kemudian pada tanggal 5 Februari 1994 dilakukan

penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di dalam ruang

lingkup Indofood grup, sehingga PT. Panganjaya Intikusuma ini berganti

nama menjadi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk.perusahaan ini telah

mengekspor produksi makanannya hingga ke Asia, Australia, dan Eropa.

Pada beberapa dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi

sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan mengadakan kegiatan

operasional yang mencakup seluruh tahapan proses makanan, dimulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang

tersedia di pasaran.

Divisi mie instant merupakan divisi terbesar di Indofood grup dan

pabriknya terbesar di 15 kota di Indonesia. Hal ini bertujuan agar produk


yang dihasilkan cukup dan mampu untuk didistribusikan secara merata di

seluruh kota, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam

keadaan segar dan mendukung program pemerintah melalui pemerataan

tenaga kerja lokal. Adanya permintaan yang semakin meningkat

menyebabkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur tbk mengeluarkan

kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan

pabrik II.Pada tanggal 5 Februari 2004, PT. Indofood CBP Sukses

Makmur tbk.memperoleh sertifikasi dari badan akreditasi SGS

International of Indonesia.Hal ini ditunjukkan melalui slogan yang

terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau

“Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi bahwa

hanya produk bermutulah yang dihasilkan.

Produk bermutu tidak hanya diproduksi dari bahan baku pilihan,

melainan juga diproses secara higienis serta memenuhi unsur kandungan

gizi dan halal. PT. Indofood CBP Sumber Makmur tbk memiliki orientasi

pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas

produk.

4.1.3 Kalbe Farma (KLBF) Tbk.

Dalam perjalanannya, kalbe mengembangkan kegiatan usahanya

dan bertarnsformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui

empat divisi usahanya.Sejak awal berdirinya, semangat inovasi telah

menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh kegiatan usaha

Kalbe.Aktivitas riset dan pengembangan telah menghasilkan produk-


produk inovasi dengan nilai umggul untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Lima puluh tahun lalu, Kalbe Farma memulai kegiatan

usahanya di tahun 1966 di sebuah garasi sederhana dengan mimpi besar

untuk membangun perusahaan farmasi nasional yang terpandang. Melalui

proses pertumbuhan organik dan marjer & akuisisi, dari tahun ke tahun

Kalbe Farma mengembangkan kegiatan usahanya dan bertransformasi

menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok

divisi usahanya: divisi obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi,

serta divisi distribusi & logistik. Keempat divisi usaha ini mengelola

portofolio obat resep dan OTC yang komprehensif, produk-produk

minuman energy dan nutrisi, serta alat-alat medis, dengan jaringan

distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan

di Indonesia.

4.1.4 PT. Multi Bintang Indonesia (MLBI) Tbk.

Sejarah panjang perusahaan dimulai dengan didirikannya N.V

Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun

1921.Brewery pertama berada di Surabaya dan secara resmi beroperasi

secara komersial pada 21 November 1931. Pada tahun 1936, tempat

kedudukan perusahaan dipindahkan dari Medan ke Surabaya dan

Heineken menjadi pemegang saham terbesar perusahaan dan berubah

nama menjadi N.V Heineken’s Nederlandsch-Bierbrouwerijen

Maatschappiji. Lalu pada tahun 1951, perusahaan kembali berubah nama

menjadi Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V.

sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan, Brewery kedua


dibangun di Tangerang. Di tahun yang sama, perusahaan berganti nama

menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. Brewery kedua ini kemudian mulai

beroperasi pada tahun 1973. Pada 1 Januari 1981, perusahaan mengambi

alih PT Brasseries de Indonesia yang memproduksi bir dan minuman

ringan di Medan. Untuk mencerminkan peningkatan usaha dan aktivitas

akuisisi ini, sejak tanggal 2 September 1981, nama perusahaan menjadi PT

Multi Bintang Indonesia dan tempat kedudukan kemudian dipindahkan ke

Jakarta. Perusahaan juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

Pada tahun 1997, kegiatan produksi di Surabaya di pindahkan di

Sampang Agung, dimana dibagun fasilitas produksi baru.Di tahun 2010,

Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura mengakuisisi saham

mayoritas dari Heineken International B.V (HIBV) di perusahaan.Namun,

di bulan September2013, HIBV dari Belanda kembali menjadi pemegang

saham utama Perseroan hingga saat ini.Di tahun 2014, Multi Bintang

sekali lagi menciptakan tonggak sejarah dengan membangun fasilitas

produksi baru yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk

memproduksi miuman non-alkohol di Sampang Agung, Jawa Timur.

Saat ini, dengan dukungan kuatnya aktivitas Brewery perusahaan

di Sampang Agung dan Tangerang, Multi Bintang telah memantapkan

pijakannya lewat anak perusahaan, PT Multi Bintang Indonesia Niaga,

dalam memasarkan dan menjual produk-produk perusahaan di seluruh

kota besar di Indonesia dan luar negri. Anak perusahaan ini beroperasi

sebagai distributor utama dan memulai operasi komersial pertama pada


Januari 2005.Perusahaan ini mempunyai saham di PT Multi Bintang

Indonesia Niaga sebesar 99%.

4.1.5 PT Mayora Indah (MYOR) Tbk.

PT. Mayora Indah Tbk. (perseroan) didirikan pada tahun 1977

dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang.Menjadi perusahaan publik

pada tahun 1990.Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha

perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Di Indonesia,

Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi

makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader

yang sukses menghasilkan produk-produk yang menjadi pelopor pada

kategorinya masing-masing. Produk-produk hasil inovasi Perseroan

tersebut diantaranya :

 Permen Kopiko, pelopor permen kopi

 Astor, pelopor wafer stick

 Beng Beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat

 Choki-choki, pelopor coklat pasta

 Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix

4.1.6 Ultra Jaya (ULTJ) Tbk.

Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960 an oleh

Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultra Jaya Milk Industry

&Trading Company Tbk (Perseroan) dari tahun ke tahun terus

berkembang, dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang

terkemuka di bidang industri makanan & minuman di Indonesia. Pada

perioda awal pendirian, perseroan hanya memproduksi produk susu yang


pengolahannya dilakukan secara sederhana. Pada pertengahan tahun 1970

an perseroan mulai memperkenalkan teknologi pengolahan secara UHT

(Ultra High Temperature) dan teknologi pengemasan dengan kemasan

karton aseptic (Aseptic Packaging Material). Pada tahun 1975 perseroan

mulai memproduksi secara komersil produk minuman susu cair UHT

dengan merk dagang “Ultra Milk”, tahun 1978 memproduksi minuman

sari buah UHT dengan merk dagang “Buavita”, dan tahun 1981

memproduksi minuman teh UHT dengan merk dagang “Teh Kotak”.

Sampai saat ini Perseroan telah memproduksi lebih dari 60 macam jenis

produk minuman UHT dan terus berusaha untuk senantiasa memenuhi

kebutuhan dan selera konsumennya.

4.2 Analisis Data

Analisis data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk

menemukan informasi yang berguna yang dapat dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan untuk solusi suatu permasalahan.

4.2.1 Analisis Rasio

1. Rasio Arus Kas

Laporan arus kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan

utama, menunjukkan arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar

(pembayaran) dari satu perusahaan untuk satu periode.Pengukuran

terhadap arus kas terdiri dari beberapa rasio, maka rasio yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Arus Kas Operasi

Terhadap Kewajiban Lancar. Dengan rumus :


Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Hutang Lancar =
Kewajiban Lancar
Contoh: Rasio Arus kas operasi terhadap hutang lancar pada

perusahaan PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun 2020 :

Rasio Arus kas operasi terhadap hutang lancar

113.799 .384+141.659
¿ x 100 %
17.009 .992

= 6.69

Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa rasio arus kas

pada PT. Gudang Garam Tbk sebesar 6.69 ini artinya bahwa

perusahaan dapat menghasilkan uang yang cukup untuk melunasi

kewajiban lancar . Dengan cara perhitungan yang sama, maka rasio

arus kas untuk semua objek penelitin tahun 2017-2020 di hitung dan

hasilnya di tulis dalam tabel berikut:

Tabel 4.1
Nilai Rasio Arus Kas
Kode Nilai Rasio Arus Kas Rata-
Perusahaan Rata
2017 2018 2019 2020
GGRM 3,68 4.19 4.96 6.69 4.88
INDF 3.26 2.37 3.13 2.95 2.68
KLBF 9.77 9.93 9.48 8.01 9.29
MLBI 2.39 2.30 2.19 1.85 2.18
MYOR 4.31 5.05 6.77 7.26 5.85
ULTJ 6.52 9.68 8.34 2.89 6.86
Rata-Rata 5.29
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa PT. Kalbe

Farmamemiliki nilai arus kas rata-rata yang paling tinggi dari

perusahaan yang lain dimana nilai rata-rata nya adalah 9.29. Arus Kas

dari Operasi berasal dari Laporan Arus Kas dan Kewajiban Lancar
yang berasal dari Neraca. Jika Rasionya kurang dari 1,0, berarti suatu

organisasi bisnis tidak dapat menghasilkan cukup uang untuk

melunasi kewajiban lancar.

2. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan sebuah rasio yang dapat

menampilkan kemampuan perusahaan saat memenuhi kewajiban atau

membayar utang jangka pendeknya.Rasio inilah yang digunakan

untuk melakukan pengukuran dari seberapa likuidnya sebuah

perusahaan.Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajiban yang

dimiliki, maka perusahaan tersebut likuid, namun apabila mereka

tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut

ilikuid.Rasio likuiditas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

Current Ratio (Rasio Lancar).

Current Ratio

Rasio ini dapat diketahui dari sejauh mana aktiva lancar

perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek

atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan dari aktiva

lancarnya dengan utang lancarnya, maka akan semakin tinggi juga

kemampuan sebuah perusahaan saat menutupi kewajiban utang

lancarnya. Formulasi yang di gunakan dalam rasio ini adalah :

Aktiva Lancar
Current Rasio = × 100 %
Hutang Lancar
Contoh :current ratio PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun 2020

49 .537.929
= × 100%
Current Ratio 17. 009.992
= 2.91
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa

Current Ratio perusahaan PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun

2020 senilai 2.91.artinya bahwa perusahaan mampu memenuhi

kewajiban yang di miliki maka perusahaan rersebut liquid.

Berdasarkan perhitungan yang sama maka rasio likuiditas

menggunakan Current Rasio untuk semua objek penelitian tahun

2017-2020 di sajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2
Nilai Rasio Likuiditas
Kode Nilai Rasio Likuiditas Rata-
Perusahaa 2017 2018 2019 2020 Rata
n
GGRM 1.93 3.14 2.06 2.91 2.00
INDF 1.50 1.07 1.10 1.30 1.24
KLBF 4.51 4.66 4.35 4.11 3.66
MLBI 0.82 0.78 0.73 0.89 0.80
MYOR 2.39 2.65 3.43 3.69 3.04
ULTJ 4.19 4.40 4.44 2.40 3.86
Rata-Rata 2.43
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat di lihat bahwa PT.

Gudang Garam Tbk (GGRM) memiliki nilai current ratio pada

tahun 2017 sebesar 1.93, tahun 2018 sebesar 3.14, tahun 2019

sebesar 2.06, tahun 2020 sebesar 2,91. Semakin besar

perbandingan dari aktiva lancarnya dengan utang lancarnya, maka

akan semakin tinggi juga kemampuan sebuah perusahaan saat

menutupi kewajiban utang lancarnya.

3. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah analisis rasio keuangan yang mengukur

kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba atau profit

dengan suatu ukuran dalam persentase untuk menilai sejauh mana

perusahaan mampu menghasilkan laba atau keuntungan.Perusahaan

dengan kemampuan menghasilkan laba yang baik menunjukan kinerja

perusahaan yang baik. Untuk mengukur rasio proftabilitas dalam

penelitian ini adalah Retrun On Invesment (ROI).

Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan

hasil dari jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu

ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari

seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber

pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase.Menghitung

potensi atau return on investment keuangan aktual perusahaan

biasanya melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan

perusahaan dengan jumlah investasi awal atau saat ini.

Rumus yang di gunakan

Laba Setelah Pajak


ROI = × 100 %
Total Aktiva

Contoh : Return on investment pada PT. Gudang Garam Tbk

(GGRM) tahun 2020

7 .647 .729
ROI = × 100 %
78.191. 409

= 0,09

Berdasarkan perhitungan diatas menunjukan bahwa retrun on

investment PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun 2020 sebesar 0.09.
Ini artinya bahwa return on investment menguntungkan bagi

perusahaan. Dengan cara perhitungan yang sama, maka ROI untuk

semua obyek penelitian tahun 2017-2020 di hitung dan disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4.3
Profitabilitas
Kode Nilai Rasio Profitabilitas Rata-
Perusahaan Rata
2017 2018 2019 2020
GGRM 0.12 0.12 0.13 0.09 0.11
INDF 0.06 0.05 0.02 0.03 0.04
KLBF 0.15 0.14 0.12 0.12 0.13
MLBI 0.53 0.42 0.42 0.10 0.37
MYOR 0.11 0.10 0.11 0.11 0.10
ULTJ 0.14 0.13 0.16 0.13 0.14
Rata-Rata 0.15
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa retrun on

inveesment PT. Multi Bintang Tbk yang paling tinggi, dimana pada

tahun 2017 sebesar 0.53, tahun 2018 sebesar 0.42, tahun 2019 sebesar

0.42, tahun 2020 sebesar 0.10. semakin tinggi nilai ROI maka akan

semakin bagus karena itu berarti perusahaan mampu meminimalisir

semua beban dalam proses bisnisnya dengan baik.

4.2.2 Analisis Statistik

1. Uji Asumsi Klasik

a Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160) Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau

tidakUntuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak


dilakukan uji histogram, uji mormalitas p-plot dan statistic

Kolmogorov-Smirnov Test

Gambar4.1
Histogram Uji Normalitas

Sumber: data diolah, 2021

Berdasarkan tampilan histogram diatas, dapat disimpulkan

bahwa grafik histogrammenunjukan pola distribusi normal, oleh

karena itu di perkuat oleh uji normalitas yang lain seperti uji

normalitas dengan normal p-plot sebagai berikut:

Gambar 4.2
Uji Normalitas dengan Normal P-plot
Sumber :data diolah, 2021

Pengambilan keputusan normalitas dapat dilihat dari titik-

titik yang menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal. Berdasarkan pada tabel 4.2 menunjukan penyebaran

titik-titik di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal.Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.Sehingga data yang digunakan dalam penelitian

ini terdistribusi secara normal.

Tabel 4.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 24
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .17827140
Most Extreme Absolute .164
Differences Positive .164
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .805
Asymp. Sig. (2-tailed) .536
a. Test distribution is Normal.

Sumber :data diolah 2021


Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan

menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan

ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5% atau 0,05 maka data


memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One Sample

Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5%

atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal.

Pada tabel 4.3 diatas terlihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-

tailed) adalah 0.536 lebih tingi dari 0.05.maka data yang digunakan

dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2013:105) uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Adapun dasar

pengambilan keputusan pada uji multikkolinearitas dengan

tolerance dan VIF adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai VIF <10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas

dalam model regresi, jika sebaliknya, nilai VIF >10 maka

terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance lebih dari 0.10 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas dalam model regresi, jika sebaliknya nilai

tolerance lebih <0.10 maka artinya terjadi multikolinearitas

dalam model regresi.

Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardize Standardized Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) .388 .084 4.616 .000

1 arus kas .067 .043 .887 1.543 .138 .105 9.535


-
Likuiditas -.189 .085 -1.275 .038 .105 9.535
2.218
a. Dependent Variable:
profitabilitas
Sumber :data diolah 2021
Berdasarkan tabel diatas pada bagian Collinearity Stastics

diketahui nilai tolerance untuk variable Arus Kas (X1) dan variable

Likuiditas (X2) adalah 0.105 lebih besar dari 0.10.Sementara nilai

VIF untuk varaiabel Arus Kas (X1) dan variabel Likuiditas (X2)

adalah 9.535 lebih kecil dari 10.Maka mengacu pada dasar

pengambilan keputusan pada uji Multikolenearitas menyimpilkan

bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi

klasik dalam analisis regresi yang beretujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari

nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain

bersifat tetap maka disebut homoskedastisitas, namun jika variance

dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda

maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara uji

heteroskedastisitas digunakan dengan uji Glesjer sebagai berikut:


Tabel 4.6
Uji Heteroskedastisitas dengan Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .161 .057 2.802 .011
1 arus kas .032 .029 .700 1.095 .286
Likuiditas -.080 .058 -.880 -1.376 .183
a. Dependent Variable:
ABS_RES
Sumber : data diolah, 2021

Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan uji glejser sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0.05 maka

kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas

dalam model regresi

2) Sebaliknya jika nilai signifikan (Sig.) lebih kecil dari 0.05

maka kesimpulannya adalah terjadi gejala heteroskedastisitas

dalam model regresi.

Untuk memaknai hasil uji heteroskedastisitas dengan uji

glejser ini maka kita cukup melihat tabel output Coefficients

dengan variabel ABS_RES berperan sebagai variabel independent.

Dalam tabel 4.7 uji Heteroskedastisitas menggunakan uji glejser

diatas, diketahui nilai signifian (Sig.) untuk variabel Arus Kas

(X1) adalah 0.286, sementara nilai signifikan (Sig.) variabel

Likuiditas (X2) adalah 0.183. karena nilai kedua variabel diatas

lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

d Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi.Uji autokorelasi dapat dilihat

dari nilai Durbin Waston.Apabila nilai Durbin Waston berada pada

daerah dU sampai 4-dU dapat disimpukan bahwa model regresi

tidak mengandung autokorelasi.

Dalam penelitian ini menggunakan Uji autokorelasi dengan

menggunakan uji Durbin Watson (DW) sebagai berikut :

Tabel 4.7
Uji Autokorelasi DW
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Durbin-Watson
Square Estimate

1 .522a .273 .203 .18657 1.724

a. Predictors: (Constant), likuiditas, arus kas

b. Dependent Variable: profitabilitas

Sumber :data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui nilai Durbin Watson (d)

adalah sebesar 1,724. Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan

dengan nilai tabel Durbin Watson pada signifikan 5% dengan

rumus (k;N). k = jumlah variabel idenpendent atau 2 dan N =

jumlah sampel atau 24, maka (k;N) = (2;24). Nilai Durbin Watson

(d) sebesar 1.724 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1.546 dan
kurang dari (4-dU) 4-1.546 = 2.454 .maka sebagaimana dasar

pengambilan keputusan dalam uji durbin Watson diatas dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda merupakan model persamaan yang

menjelaskan hubungan satu variabel dependent (Y) dengan dua atau

lebih independent (X1, X2,...Xn).Analisis regresi berganda bertujuan

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independent

(X) terhadap variabel dependent (Y). Rumus persamaan regresi linear

berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2

Yang mana :

Y = Profitabilitas

a = Konstanta

b1,b2 = Nilai koefisien regresi

X1 = Arus kas

X2 = Likuiditas

Tabel 4.8
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .388 .084 4.616 .000

1 arus kas .067 .043 .887 1.543 .138


-
likuiditas -.189 .085 -1.275 .038
2.218

a. Dependent Variable: profitabilitas


Sumber :data diolah, 2021

Dari hasil tabel di atas, dapat di ketahui hubungan variabel

independent dan variabel dependent melalui rumus persamaan Regresi

Berganda sebagai berikut :

Y = 0.388 (a) + 0.067 (X1)+ -0.189 (X2)

Dari persamaan regresi linier berganda diatas masing – masing

variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 0.388 menunjukan besarnya Profitabilitas

jika arus kas dan likuiditas bernilai 0.

2) Koefisien regresi pengarauh arus kas terhadap proftabilitas sebesar

0.067 X1. Artinya setiap kenaikan arus kas sebesar 100% maka

diprediksi akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan sebesar

6.8%.

3) Koefisien regresi pengaruh Likuiditas terhadap profitabilitas sebesar

-0.189 X2. artinya setiap kenaikan likuiditas sebesar 100% akan

menurunkan profitabilitas perusahaan sebesar 18.9%.

3. Uji Hipotesis

a Uji t

Uji t merupakan salah satu uji hipotesis dalam penelitian

regrasi linear berganda maupun regrasi linear sederhana. Uji t

bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independent (x) secara

parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel dependent

(y).Hasil perhitungan uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .388 .084 4.616 .000
1 arus kas .067 .043 .887 1.543 .138
Likuiditas -.189 .085 -1.275 -2.218 .038
a. Dependent Variable: profitabilitas
Sumber :data diolah, 2021

Dasar pengambilan keputusan uji t parsial dalam analisis

regrasi adalah berdasarkan nilai signifikan.Jika nilai Sig. <

probabilitas 0.05 maka ada pengaruh variabel independent (x)

terhadap variabel dependent (y).jika sebaliknya, nilai Sig.

>probabilitas 0.05 maka tidak ada pengaruh variabel independent

(x) terhadap variabel dependent (y).

1) Pengaruh Arus Kas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui nilai Sig. arus kas

adalah 0.138. Karena nilai Sig. >probabilitas 0.05 maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis pengaruh arus kas secara parsial

berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas ditolak.

2) Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa nilai Sig.

likuiditas adalah 0.038 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

variabel likuiditas berpengaruh dan signifikan secara parsial

terhadap variabel profitabilitas diterima.

3) Likuiditas Dominan Terhadap Profitabilitas


Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukan bahwa likuiditas

berpengaruh secara parsial terhdap profitbilitas, sedangkan arus

kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis likuiditas dominan berpengaruh

terhadap profitabilitas diterima.

b Uji f

Uji F merupakan salah satu uji hipotesis dalam penelitian regrasi

linear berganda maupun regrasi linear sederhana. Uji F bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel independent (x) secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh terhadap variabel dependent (y). Hasil perhitungan

uji f adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10
Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVAb
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression .274 2 .137 3.933 .035a

1 Residual .731 21 .035

Total 1.005 23

a. Predictors: (Constant), likuiditas, arus kas


b. Dependent Variable: profitabilitas
Sumber :data diolah, 2021

Adapun hipotesis yang diajukan dalam uji F ini adalah “Arus

kas (x1) dan likuiditas (x2) secara simutan berpengaruh terhadap

profitabilitas (y)”. Jika nilai Sig. <0.05, maka hipotesis diterima atau
signifikan, jika sebaliknya maka hipotesis ditolak atau tidak

signifikan.Berdasarkan tabel output ANOVA diatas, diketahui nilai Sig.

adalah 0.035. Karena nilai Sig. 0.035 < 0.05, maka sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa hipotesis

arus kas dan likuiditas secara simultan berpengaruh dan signifikan

terhadap profitabilitas diterima.

c Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi

dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R).

Tabel 4.11
Uji f (Uji Simultan Model Summaryb)
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate

1 .522a .273 .203 .18657

a. Predictors: (Constant), likuiditas, arus kas

b. Dependent Variable: profitabilitas


Sumber :data diolah 2021

Koefisien determinasi atau di simbolkan sebagai R 2 bertujuan

untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi pengaruh

yang diberikan variabel independent (x) secara simultan (bersama-


sama) terhadap variabeldependent (y). Berdasarkan tabel model

summary diatas, diketahui nilai R2 atau R Square adalah 0.273. Nilai R

Square besaral dari pengkuadratan dari nilar R yaitu (0.522 x 0.522) =

0.273. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.273 atau 27,3%.

Ini berarti pengaruh yang diberikan oleh variabel independent arus kas

(x1) dan variabel Likuiditas (x2) secara simultan berpengaruh terhadap

profitabilitas (y) sebesar 27,3%. Sementara 72.7% sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Pengaruh Rasio Arus Kas dan Rasio Likuiditas Secara Parsial


Terhadap Rasio Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor
Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di BEI

a. Pengaruh Arus Kas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan

bahwa arus kas tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial

terhadap profitabilitas. Hasil penelitian pada uji hipotesis

menunjukan bahwa dalam periode 2017-2020 secara parsial arus kas

tidak memiliki pengaruh terhapap profitabilitas pada Perusahaan Sub

Sektor Makanan Dan Minuman yang Terdaftar di BEI. Hasil

penelitian ini didukung dengan pernyataan Subramanyam

(2010:107) bahwa “kenaikan arus kas juga timbul akibat kenaikan

kewajiban lancar, meningkatnya hutang lancar karena perusahaan

menunda pembyaran (menaikkan utang usaha) untuk meningkatkan

arus kas operasi”. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya arus kas

masuk dari pengurangan piutang.


Jika dilihat pada hasil analisis Regresi menunjukan bahwa

arus kas memiliki koefisien ke aras positif, artinya bahwa setiap

kenaikan arus kas operasi maka diprediksi akan meningkatkan

profitabilitas. Dengan demikian arus kas berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Alexander (2017) “yang menemukan bahwa

perubahan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas”.

b. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Hasil analisis data menunjukan bahwa rasio likuiditas yang

diproyeksikan dengan current ratio berpengaruh dan signifikan

terhadap rasio profitabilitas. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji

hipotesis secara parsial yang menunjukan likuiditas memiliki

pengaruh terhadap profitabilitas. Semakin besar nilai current ratio

maka diindikasikan profitabilitasnya semakin meningkat.

Profitabilits yang besar kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya atau likuiditasnya semakin semakin

baik. Hasil ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Bhunia

(2011) Current ratio yang tinggi mengindikasi bahwa perusahaan

memiliki likuiditas dan kemampuan membayar kewajiban lancar

pada saat jatuh tempo. Menurut Lartey, Antwi, dan Boadi (2013)

“hubungan signifikan positif antara current ratio terhadap

profitabilitas disebabkan current ratio melindungi profitabilitas

perusahaan, penting bagi perusahaan untuk mengelola current ratio


mereka”. Ketika perusahaan memegang current ratio yang memadai,

profitabiltas mereka akan meningkat. Jadi likuiditas (Current Ratio)

mempengaruhi profitabilitas dalam memenuhi utang jangka

pendeknya pada Perusahaan manufaktur Sub Sektor Makanan Dan

Minuman Yang Terdaftar Di BEI periode 2017-2020.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan

oleh Musli (2019) “yang menemukan bahwa likuiditas (Current

Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas”.

2. Pengaruh Arus Kas Dan Likuiditas Secara Simultan Terhadap


Profitabilitas Pada Perusahaaan Manufaktur Sub Sektor Makanan
Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI

Beradasarkan hasil uji hipotsis di ketahui bahwa arus kas dan

profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini

sama dengan hasil penelitian Napitupulu (2020) ”Arus kas operasi,

Penjualan dan Likuiditas secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Profitabilitas”. Penelitian yang di lakukan oleh

Muslih (2019) ”menunjukan perputaran kas dan likuiditas ada pengaruh

dan signifikan secara bersama-sama terhadap profitabilitas. Dalam

Koefisien determinasi menunjukan variabel Arus kas operasi, Penjualan

dan Likuiditas dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap Profitabilitas

sedangkan sisanya merupakan variasi dari variabel lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini misalnya modal, pendapatan dll.

3. Variabel Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Profitabilitas Pada


Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di
BEI
Bedasarkan hasil analisis persamaan Regresi Berganda,

menunjukan nilai koefisien arus kas mengarah kearah yang positif,

sedangkan koefisien regresi likuiditas mengarah ke arah negatif. Maka

likuiditas yang dominan berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut

Hanafi (2004) mengungkapkan bahwa rasio lancaryang rendah

menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah. Rasio lancar yang

tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan aktiva

lancar rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap

profitabilitas perusahaan. Secara umum, aktiva lancar menghasilkan

returnatau tingkat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan

aktiva tetap. Maka semakin tinggi quick ratio perusahaan semakin cepat

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena tanpa persediaan

perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek, dengan begitu

perusahaan dapat memaksimalkan laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis

pada tabel Coeficient nilai beda variabel likuiditas lebih bersar dari pada

variabel arus kas. Dengan demikian dapat diketahui bahwa likuiditas

yang dominan berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Priyatna (2013) yang menemukan

bahwa likuiditas adalah variabel yang mempunyai pengaruh lebih

dominan terhadap profitabilitas.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil analisis yang dikemukakan

sebelumnya mengenai pengaruh arus kas dan likuiditas terhadap profitabilitas

perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode

2017-2020. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan berikut:

1. Penelitian ini menunjukan bahwa arus kas tidak memiliki pengaruh secara

parsial terhadap profitabilitas. Artinya arus kas belum mampu

mempengaruhi profitabilitas dalam menghasilkan keuntungan terhadap

terhadap total aktiva secara keseluruhan hal ini dikarenakan kas

perusahaan dikeluarkan untuk menutupi tingkat aktiva lancar yang

berlebihan.Sedangkan likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap profitabilitas.Semakin besar current ratio maka

diindikasikan profitabilitasnya semakin meningkat. Maka perusahaan

dapat memenuhi kewajiban lancar atau dapat dikatakan liquid.

2. Variabel arus kas dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap

profitabilitas. Artinya pendapatan atau laba perusahaan dipengaruhi oleh

kas perusahaan yang digunakaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek dalam waktu tempo

3. Variabel likuiditas yang dominan berepengaruh terhadap profitabilitas.

dikarenakan likuiditas memiliki nilai beta paling tinggi dari variabel arus

kas. Artinya current ratio memiliki peran penting dalam menghasilkan laba

atau profit perusahaan.


5.2 Saran

Agar dapat meningkatkan keuntungan terhadap total aktiva secara

keseluruhan perusahaan harus meningkatkan arus kas dan likuiditas agar

dapat meningkatkan laba dan memenuhi kewajiban lancar dan kewajiban

jangka pendeknya untuk menghasilkan keuntungan secara keseluruhan agar

mampu bersaing dalam dunia persaingan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2015. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
4. Jakarta: Salemba Empat

Agus, R. Sartono. 2010. Majemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi


4.Yogyakarta : BPEF-YOGYAKARTA

Alexander J, (2017) “Pengaruh Perubahan Arus Kas Operasi, Current Ratio, Cash
Ratio, Perputaran Modal Kerja Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015”.
Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Kepulauan Riau
Dwi Martani, dkk. 2014. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Buku.
1. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Erni Nuraeni. 2011. Pengaruh Arus Kas dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Metrodata Electronics Tbk. Skripsi. Universitas Komputer
Indonesia

Ghozali,Imam.2006.Aplikasi Multivariate dengan Program SPPS.Semarang :


Badan Penerbit Undip

Hafsah, dkk, (2015). Akuntansi Keuangan Menengah 2, Bandung; Cita Pustaka


Media

Herry, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo

Kasmsir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kasmir,2015, Analisa Laporan Keuangan. Cetakan ke 8. Jakarta: Bumi Aksara

Manullang,M. 2013. Pengantar Bisnis. Cetakan ke 1. Jakarta: PT. Indeks

Mardiyanto, Handono (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT.


Gramedia Widiasarana Indonesia

Maruta, Heru. 2017. “Pengertian, Kegunaan, Tujuan dan Langkah-langkah Arus


Kas” Jakarta. Jurnal Akuntansi Syariah. Vol 1 (2). hl.238

Musli, (2019). “Pengaruh Perputaran Kas dan Likuiditas (Current Ratio)terhadap


Profitabilitas (Return on Asset)” Medan. Jurnal Krisna. Vol. 11 (1).

Napitupulu F, (2020) “Pengaruh Arus Kas Operasi, Penjualan dan Likuiditas


TerhadapProfitabilitas Pada PT Kencana PermataNusantara Periode 2014-
2018”. JEB. Vol. 1 (2).
Oktaviani S, Dkk (2017) “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas
Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Riset dan Jurnal Akuntasi. Vol 4 (1).

Patiyou, Lestari (2018) “Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan


Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Jakarta. Jurnal
Manajemen Bisnis Vol 13 (1). hal. 85
Puspitasari Desiana Melisa Nita, (2019) “Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas(Suatu Studi Pada PT XL Axiata Tbk yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2017). Ciamis. Jurnal. Vol 1 (3). hlm
82-83

Rais Paulis Melisa, (2017) “pengaruh arus kas koperasi terhadap likuiditas pada
perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek
indonesia” Bogor. E Journal

Rasio likuiditas, manfaat dan jenisnya https://mastahbisnis.com/rasio-likuiditas/ di


akses pada 4 april 2020

Rasio profitabilitas-pengertian,jenis dan contoh https://dosenakuntansi.com/rasio-


profitabilitas di akses pada 4 april 2020

Rena Kurniawati. 2012. Pengaruh Arus Kas Bersih Terhadap Likuiditas dan
Dampaknya Terhadap Profitabilitas.Skripsi. Universitas Siliwangi

Sitepu S, DKK (2017) “Pengaruh Arus KasTerhadap Profitabilitas dan Kinerja


Saham Emiten Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia” Bogor. Jurnal. (hlm
227)

Sri Nurdianti. 2013. “Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas. Skripsi.


Unifersitas Gunadarma”. Semarang. Jurnal Ilmiah UNTAK Semarang. Vol.
4 (3)

Wibowo, dkk, Akuntansi Keuangan Dasar 2 Edisi tiga, (Jakarta :PT.


Grasindo,2009),h.113
LAMPIRAN

PT GUDANG GARAM Tbk DAN ENTITAS ANAK/PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2020 DAN 2019/31 DECEMBER 2020 AND 2019

Catatan/ 31 Desember/December

Dalam jutaan Rupiah Notes 2020 2019 In millions of Rupiah

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 3 4,774,272 3,571,886 Cash and cash equivalents
Piutang usaha pihak ketiga 4 2,556,127 1,875,909 Trade receivables, third parties
Persediaan 5 39,894,523 42,847,314 Inventories
PPN dibayar dimuka 1,680,362 3,223,684 Prepaid VAT
Beban dibayar dimuka 6 367,231 271,314 Prepaid expenses
Aset lancar lainnya 7 265,414 291,026 Other current assets

Total Aset Lancar 49,537,929 52,081,133 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Aset tetap, bersih 8 27,605,038 25,373,983 Fixed assets, net


Aset hak-guna, bersih 73,206 - Right-of-use assets, net
Aset pajak tangguhan, bersih 12 141,905 143,510 Deferred tax assets, net
Pajak penghasilan dibayar dimuka 39,760 72,392 Prepaid income tax
Aset tidak lancar lainnya 9 793,571 976,256 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 28,653,480 26,566,141 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 78,191,409 78,647,274 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang See Notes to the Consolidated Financial Statements,
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan which form an integral part of these financial
ini. statements.

68
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ENTITAS ANAK/PT GUDANG
GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31
DESEMBER 2020 DAN 2019/31 DECEMBER 2020 AND 2019

Catatan/ 31 Desember/December
Dalam jutaan Rupiah Notes 2020 2019 In millions of Rupiah

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY


LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Pinjaman bank jangka pendek 10 6,009,226 17,216,439 Short-term bank loans


Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh Current maturities of long-term
tempo dalam satu tahun 10 20,000 20,000 bank loan
Utang usaha 11 1,123,703 1,297,463 Trade payables
Utang pajak 12 215,747 490,676 Taxes payable
Excise duty, VAT and
Utang cukai, PPN dan pajak 13 9,059,132 5,084,916 cigarettes
rokok Beban akrual 14 79,548 190,871 tax payables
Accrued expenses
Liabilitas jangka pendek lainnya 15 502,636 958,362 Other current liabilities

Total Liabilitas Jangka Pendek 17,009,992 25,258,727 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Pinjaman bank jangka panjang, setelah


dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term bank loan, net of current
dalam satu tahun 10 156,667 176,667 maturities
Liabilitas imbalan pasca kerja 16 1,996,074 1,765,824 Post-employment benefits liabilities
Liabilitas pajak tangguhan, bersih 12 506,208 515,298 Deferred tax liabilities, net
Total Liabilitas Jangka Panjang 2,658,949 2,457,789 Total Non-Current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 19,668,941 27,716,516 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal saham, nilai nominal Share capital, par value of
Rp 500 (Rupiah penuh) Rp 500 (whole Rupiah)
per saham: per share:
Modal dasar: Authorized capital:
2.316.000.000 saham 2,316,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh: Issued and paid-up
1.924.088.000 saham 17 962,044 962,044 capital:
1,924,088,000
shares
Agio saham 18 53,700 53,700 Capital paid in excess of
Selisih transaksi dengan par Difference from transaction
pihak nonpengendali 19 (33,379) (33,379) with
Saldo laba non-controlling interest
Dicadangkan 20 200,000 200,000 Retained
earnings
Appropriated
Belum dicadangkan 57,340,043 49,748,338 Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable
kepada pemilik entitas induk 58,522,408 50,930,703 to owners of the
Company
Kepentingan nonpengendali 60 55 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 58,522,468 50,930,758 TOTAL EQUITY

69 EQUIT
Y
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND
78,191,409 78,647,274

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang


See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
an integral part of these financial statements.

70
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ENTITAS ANAK/PT GUDANG GARAM Tbk AND
SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERAKHIR 31
DESEMBER 2020 DAN 2019/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019

Tahun berakhir 31 Desember/


Catatan/ Year ended 31 December

70
Dalam jutaan Rupiah Notes 2020 2019 In millions of Rupiah

Pendapatan 21 114,477,311 110,523,819 Revenue


Biaya pokok penjualan 22 (97,089,067) (87,740,564) Cost of sales
Laba bruto 17,388,244 22,783,255 Gross profit
Pendapatan lainnya 281,559 327,433 Other income
Beban usaha 23 (7,581,497) (7,993,256) Operating expenses
Beban lainnya (3,759) (24,167) Other expenses
Rugi kurs, bersih (38,692) (20,175) Foreign exchange loss, net
Laba usaha 10,045,855 15,073,090) Operating profit
Beban bunga (382,722) (585,354) Interest expense
Laba sebelum pajak penghasilan 9,663,133 14,487,736 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan 12 (2,015,404) (3,607,032) Income tax expense

Laba 7,647,729 10,880,704 Profit


Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss
Pos-pos yang tidak akan pernah Items that will never be reclassified to
direklasifikasi ke laba rugi profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurement of defined
pasti 16 (70,025) (107,327) benefit liabilities
Manfaat pajak penghasilan atas Income tax benefit on
penghasilan komprehensif lain 14,005 26,725 other comprehensive income
Jumlah rugi
Total other
komprehensif lain (56,020) (80,602) comprehensive loss
Jumlah penghasilan komprehensif 7,591,709 10,800,102 Total comprehensive income

Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:


Pemilik entitas induk 7,647,725 10,880,701 Owners of the Company
Kepentingan nonpengendali 4 3 Non-controlling interest
7,647,729 10,880,704
Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income
yang dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 7,591,705 10,800,099 Owners of the Company
Kepentingan nonpengendali 4 3 Non-controlling interest
7,591,709 10,800,102

Laba per saham, dasar dan dilusian Earnings per share, basic and dilutive
(dalam Rupiah penuh) 24 3,975 5,655 (in whole Rupiah)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan ini. an integral part of these financial statements.

71
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ENTITAS ANAK/PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/


Equity attributable to owners of the Company

Selisih Saldo laba/


transaksi
dengan pihak Retained earnings Kepentingan
Agio nonpengendali/ non
Modal saham/ Difference from pengendali/
saham/ Capital paid transaction with Non- Total

Belum

Catatan/ Share in excess of non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ Total/ controlling ekuitas/


Dalam jutaan Rupiah capital par interest interest
Notes Appropriated Unappropriated Total Total equity In millions of Rupiah

Saldo pada tanggal Balance as of


31 Desember 2018 31 December 2018
962,044 53,700 (33,379) 200,000 43,950,868 45,133,233 52 45,133,285

Jumlah penghasilan Total comprehensive income -


komprehensif - 2019: 2019:
Laba - - - - 10,880,701 10,880,701 3 10,880,704
Profit Total other
Jumlah rugi comprehensive
- - - - (80,602) (80,602) - (80,602)
komprehensif
lain
loss
25 - - - - (5,002,629) (5,002,629) - (5,002,629)

Cash dividends
Dividen kas 962,044 53,700 (33,379) 200,000 49,748,338) 50,930,703 55 50,930,758
Balance as of

Saldo pada tanggal 31 December 2019


31 Desember 2019

Jumlah penghasilan Total comprehensive


komprehensif - 2020: income - 2020:
Laba - - - - 7,647,725) 7,647,725 4 7,647,729 Profit
Jumlah rugi Total other
komprehensif comprehensive
lain - - - - (56,020) (56,020) - (56,020) loss
Penyetoran modal
saham entitas anak Subsidiaries’ capital
oleh pemegang contribution by non-
saham controlling
nonpengendali - - - - - - 1 1 shareholders

Saldo pada tanggal 962,044 53,700 (33,379) 200,000 57,340,043 58,522,408 60 58,522,468 Balance as of
31 Desember 2020 31 December 2020

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang


See Notes to the Consolidated Financial Statements,
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan
which form an integral part of these financial
ini.
statements.

72
PT GUDANG GARAM Tbk DAN ENTITAS ANAK/PT GUDANG GARAM Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019/YEARS ENDED 31 DECEMBER 2020 AND 2019

Tahun berakhir 31 Desember/


Catatan/ Year ended 31 December

73
Dalam jutaan Rupiah Notes 2020 2019 In millions of Rupiah
Foreign exchange gain (loss) on cash
Laba (rugi) kurs atas kas dan setara kas 151 (6,740) and cash equivalents
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI: ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari pelanggan 113,799,384 110,368,140 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (85,504,722) (87,616,516) Cash paid to suppliers
Pembayaran untuk beban usaha (4,302,588) (4,385,941) Payments forNet increaseexpenses
operating in cash and cash
Kenaikan bersih
Pembayaran kaskas dan karyawan
kepada setara kas 1,309,599
(3,760,815) 1,843,423
(3,671,243) equivalents Cash
Payments to employees
Penerimaan bunga 141,659 94,292 and cash Receipts
equivalents, beginning
of interest
Pembayaran bunga (492,277) (569,077) Payments of interest
Pembayaran pajak penghasilan badan (2,251,510) (3,204,640) Payments of corporate income tax
(Pembayaran) penerimaan lainnya (151,417) 159,388 Other cash (paid) received
Kas bersih dari aktivitas operasi 17,477,714 11,174,403 Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING


INVESTASI: ACTIVITIES:
Penarikan deposito berjangka 126,424 206,665 Withdrawal of time deposits
Penempatan deposito berjangka (51,000) (181,500) Placement of time deposits
Perolehan aset tetap (5,351,416) (4,986,827) Acquisition of fixed assets
Penerimaan kas dari penjualan aset tetap 8 227,725 243,384 Cash receipt from sale of fixed assets
Kas bersih untuk aktivitas investasi (5,048,267) (4,718,278) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM FINANCING


AKTIVITAS PENDANAAN: ACTIVITIES:
Penerimaan dari pinjaman jangka pendek 9,500,000 17,650,000 Proceeds from short-term loans
Pembayaran pinjaman jangka pendek (20,600,000) (17,450,000) Repayments of short-term loans
Penerimaan dari pinjaman jangka panjang -) 200,000 Proceeds from long-term loans
Pembayaran pinjaman jangka panjang (20,000) (3,333) Repayments of long-term loans
Pembayaran dividen kepada: Payments of dividends
Pemilik entitas induk 25 - (5,002,629) to: Owners of the
Company
Kepentingan nonpengendali -) - Non-controlling interest
Penyetoran modal saham entitas anak Subsidiaries’ capital contribution
oleh pemegang saham nonpengendali 1 - by non-controlling shareholders
Kas bersih untuk aktivitas pendanaan (11,119,999) (4,605,962) Net cash used in financing activities

74
Kas dan setara kas, awal tahun 3,455,447 1,612,024 of year
Kas dan setara kas, akhir tahun 3 4,765,046 3,455,447 Cash and cash equivalents, end of
year

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang merupakan


See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form
bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
an integral part of these financial statements.

75
Lampiran : Perhitungan Rasio

Kode Arus Kas Rasio


Tahun Kewajiban Lancar Hutang Lancar Aktiva Lancar Laba Setelah Pajak Total Aktiva CR ROI
Perusahaan Operasi Arus Kas
2017 83.238.594 22.611.042 22.611.042 43.764.490 7.755.347 66.759.930 3.68 1.93 0.12
2018 92.294.287 22.003.567 22.003.569 69.097.219 7.793.068 69.097.219 4,19 3.14 0.12
GGRM
2019 110.462.432 22.258.727 25.258.727 52.081.133 10.880.704 78.647.274 4.96 2.06 0.13
2020 113.941.0.43 17.009.992 17.009.992 49.537.929 7.647.729 78.191.409 6.69 2.91 0.9
2017 70.538.862 21.637.763 21.637.763 32.515.399 5.145.063 87.939.488 3.26 1.5 0.6
2018 74.005.184 31.204.102 31.204.102 33.272.618 4.961.851 96.537.796 2.37 1.07 0.5
INDF
2019 77.339.319 24.686.862 31.851.929 34.137.421 1.634.302 98.091.381 3.13 1.1 0.2
2020 82.582.037 27.975.875 28.367.905 36.970.280 4.729.034 162.531.863 2.95 1.3 0.3
2017 1.93064637 4.473.628.322.956 2.227.336.011.715 10.043.950.500.548 2.453.251.410.604 16.161.239.416.335 9.77 4.51 0.15
2018 2.4088396 4.764.510.387.113 2.286.167.471.594 10.648.288.386.726 2.497.261.964.757 18.146.206.145.369 9.93 4.66 0.14
KLBF
2019 2.52290954 3.726.359.539.201 2.577.108.805.851 11.222.490.978.401 2.537.601.823.645 20.264.726.862.584 9.48 4.35 0.12
2020 2.52476996 3.475.323.711.943 3.176.726.211.674 13.075.331.880.715 2.799.622.515.814 22.564.300.317.374 8.01 4.11 0.12
2017 3.125.703 1.304.114 1.304.114 1.076.845 1.322.067 2.510.078 2.39 0.82 0.53
2018 3.640.421 1.578.919 1.578.919. 1.228.961 1.224.807 2.889.501 2.3 0.78 0.42
MLBI
2019 3.492.254 1.588.693 1.588.693 1.162.802 1.206.059 2.896.950 2.19 0.73 0.42
2020 2.483.172 1.338.441 1.338.441 1.189.261 285.617 2,907.425 1.85 0.89 0.1
2017 2.17808777 2.227.336.011.715 4.473.628.322..956 10.674.199.571.313 1.630.953.830.893 14.915.849.800.251 4.31 2.39 0.11
2018 2.27081757 2.286.167.471.594 4.764.510.387.113 12.647.858.727.872 1.760.434.280.304 17.591.706.426.634 5.05 2.65 0.1
MYOR
2019 2.44440483 2.577.108.805.851 3.726.359.539.201 12.776.102.781.513 2.039.404.206.764 19.037.918.806473 6.77 3.43 0.11
2020 2.54638842 3.176.726.211.674 3.475.323.711.943 12.838.729.162.094 2.098.168.514.645 19.777.500.514.550 7.26 3.69 0.11
2017 5..351.265 820.625 820.625 3.439.990 711.681 518.94 6.52 4.19 0.14
2018 6.149.251 635.161 635.161 2.793.521 701.607 5.555.871 9.68 4.4 0.13
ULTJ
2019 6.975.650 836.314 836.314 3.716.641 1.035.666 6.608.422 8.34 4.44 0.16
2020 6.735.648 2.527.339 2.327.339 5.593.421 1.109.66 8.754.166 2.89 2.4 0.13

73
Lampiran hasil SPSS (statistic)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 24

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .17827140

Most Extreme Absolute .164


Differences Positive .164

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .805

Asymp. Sig. (2-tailed) .536

a. Test distribution is Normal.

74
Coefficientsa
Unstandardize Standardized Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) .388 .084 4.616 .000

1 arus kas .067 .043 .887 1.543 .138 .105 9.535


-
likuiditas -.189 .085 -1.275 .038 .105 9.535
2.218
a. Dependent Variable:
profitabilitas

Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) .161 .057 2.802 .011

1 arus kas .032 .029 .700 1.095 .286

likuiditas -.080 .058 -.880 -1.376 .183

a. Dependent Variable:
ABS_RES

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Durbin-Watson
Square Estimate

1 .522a .273 .203 .18657 1.724

a. Predictors: (Constant), likuiditas, arus kas

b. Dependent Variable: profitabilitas

75
ANOVAb
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression .274 2 .137 3.933 .035a

1 Residual .731 21 .035

Total 1.005 23
a. Predictors: (Constant), likuiditas,
arus kas
b. Dependent Variable: profitabilitas

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate

1 .522a .273 .203 .18657

a. Predictors: (Constant), likuiditas, arus kas

b. Dependent Variable: profitabilitas

76

Anda mungkin juga menyukai