Anda di halaman 1dari 9

KESEJAHTERAAN, KUALITAS HIDUP DAN KAITANNYA DENGAN

LINGKUNGAN HIDUP
Mulyadi1,2 (2018).
1 Dosen F. Teknik UMSB, 2 Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Padang.

m14ulya@yahoo.com

Abstrak
Kesejahteraan merupakan dambaan bagi segenap insan manusia, baik disadari ataupun tidak.
Hampir semua kegiatan hidup adalah untuk mencapai kesejahteraan, namun dibalik itu
kesejahteraan bukanlah sesuatu yang statis, dan dia sangat dinamis serta memiliki
kecenderungan untuk berubah seiring dengan perubahan lingkungan hidup. Realita kehidupan
memperlihatkan capai untuk tingkat kesejahteraan dalam kehidupan semakin jauh terutama
terhadap kualitas hidup dan kepuasan hidup. Lingkungan hidup sangat signifikan memberikan
kontribusi terhadap rendah capaian untuk kesejahteraan. Penelitian ini mencoba melihat alas
an dan dasar utama terhadap rendah capaian terhadap kesejahteraan terutama dikaitkan
dengan kualitas hidup sertapengaruh llingkungan.
Keywords: kesejahteraan, kualitas hidup, kepuasan hidup dan lingkungan hidup manusia.

Abstract
Well-being is the desire for all human beings, whether consciously or not. Almost all living
activities are to achieve prosperity, but behind that well-being is not static, and he is very
dynamic and has a tendency to change with the changing environment. The reality of life
shows tiredness for the level of well-being in life even further, especially for quality of life
and life satisfaction. The environment is very significant contributing to the low achievement
for well-being. This study tries to see the main reasons and basis for the low achievement of
well-being, especially related to the quality of life and the influence of the environment.
Keywords: well-being, quality of life, life satisfaction and human life environment.

1 Pendahuluan
2 Tinjauan Pustaka
3 Material dan Metoda
4 Hasil dan Analisis
5 Pembahasan
6 Kesimpulan

1 Pendahuluan tidak objektif atau dianggap sebagai kata


Kesejahteraan (well-being) merupakan kiasan. Namun demikian, bukan berarti
suatu konsep yang sulit untuk kesejahteraan tidak hadir di dalam setiap
dipersepsikan secara sama antara berbagai kegiatan manusia di dalam lingkungan
individu, mengingat konsep ini merupakan hidupnya. Disadari atau tidak, semua
penggabungan antara faktor objektifitas kegiatan manusia dalam lingkungan adalah
dan subjektifitas. Sehingga sejahtera antara menuju suatu kehidupan yang didambakan
satu individu dengan individu yang lain yaitu kehidupan sejahtera.
sangat berbeda dan kadang-kadang sangat Sejahtera mengandung arti yang
jauh sekali. Akibatnya kata kesejahteraan bersifat objektif (objective well-being) dan
dalam kehidupan menjadi sesuatu yang bersifat subjektif (subjective well-being),

Page 1 of 9
dan di dalam pembangunan terutama berkelanjutan dan menciptakan kualitas
pembangunan manusia seutuhnya adalah hidup yang lebih baik lagi.
untuk mewujudkan tingkat sejahtera dalam Kesejahteraan merupakan konsep
kontek objektif guna mencapai tingkat tidak berwujud dalam dimensi kehidupan
pembangunan yang berkelanjutan. manusia dimana dapat memberikan rasa
Perbedaan dari kedua konsep sejahtera ini tentang bagaimana suatu kehidupan dilalui
terletak pada kategori dalam mengukur serta bagaimana interaksi dilakukan dalam
tingkat suatu kesejahteraan. Subjective hubungan sosial dan karenanya
well-being didasarkan kepada persepsi kesejahteraan itu merupakan suatu konsep
individu tentang sejahtera yang mereka yang dinamis. Dinamis selalu bergerak
rasakan tentang kepuasan hidup, sehingga sejalan dengan perubahan lingkungan
menghasilkan beragam (terdapat perbedaan (social system change), karenanya konsep
yang tinggi) dan sepertinya sangat sulit kesejahteraan dikembangkan mencakup
untuk disamakan dalam suatu kontek kesejahteraan indiviu, kesejahteraan sosial
pembangunan. Sedangkan objective well- dan kesejahetraan lingkungan
being didasarkan kepada asumsi tentang sebagaitujuan akhirkehidupan manusia.
kebutuhan hidup dasar manusia beserta Pencapaian kesejahteraan subjektifitas
hak-haknya. (persepsi manusia) juga ikut berkembang
Menurut Lynda (2009) kesejahteraan sejalan dengan perkembangan peradaban.
adalah mencapai kondisi kesehatan, Perkembangan kesejahteraan subjektifitas
bahagia dan makmur. Kesejahteraan berarti sangat berhubungan dengan kondisi
dapat menjalani kehidupan yang baik kehidupan atau sering disebut sebagai
dimana seseorang merasa puas baik kualitas hidup.
terhadap kegiatan yang selalu dilakukan Kualitas hidup menurut Mark et al.
saecara rutinitas dalam memenuhi (2004), dapat berupa kualitas perumahan,
kebutuhan dasar hidup maupun hubungan keadaan keuangan, tingkat pekerjaan,
dengan sesamanya dan dengan lingkungan kebebasan pribadi dan politik, dan
hidupnya. Selain itu sejahtera juga sebagainya. Disatu sisi mencapai
mencakup dalam kehidupan bersama orang kesejahteraan melalui peningkatan ukuran
lain, disamping kebutuhan hidup terpenuhi, kualitas hidup yang berfokus pada kondisi
dan dalam kehidupan seorang individu kehidupan selalu bergeser naik/ meningkat.
juga bertindak secara bermakna dalam Disisi lain kondisi lingkungan yang berada
mengejar cita-citanya serta menikmati diluar diri manusia merupakan faktor yang
kualitas hidup yang memuaskan. Dengan berada diluar kontrol manusia,
kata lain kesejahteraan dapat dikatakan berkontribusi memberikan hambatan
sebagai wujud ungkapan/ekspresi kepuasan terhadap upaya pencapaian tujuan akhir
hidup seseorang dan lebih lanjut ini akan hidup (kesejahteraan). Akibatnya
dapat mempengaruhi tingkat kualitas hidup pencapaian kehidupan yang berkualitas
manusia, masyarakat dan Negara. semakin jauh dari jangkauan manusia
Beberapa studi (Lynda, 2009) terutama pada masyarakat marginal.
menunjukan hubungan antara positif antara Akhirnya dapat dikatakan bahwa
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat lingkungan hidup yang tidak harmonis
dengan focus pada pembangunan dengan kebutuhan hidup manusia,

Page 2 of 9
merupakan factor yang berkontribusi dikutip dari “The Stiglitz-Sen-Fitoussi
terhadap jebakan kemiskinan (marginal) Report” yang merumuskan dan
pada sebagian masyarakat. mendefinisikan kesejateraan, yaitu:
1 Standar hidup material (pendapatan,
2 Tinjauan Pustaka konsumsi dan kekayaan);
Definisi tentang kesejahteraan 2 Kesehatan;
mengandung multidimensi dan tergantung 3 Pendidikan;
kepada pemahaman dari masing-masing 4 Kegiatan pribadi termasuk pekerjaan;
ahli yang mengemukakannya. Hal ini 5 Suara politik dan pemerintahan;
diakui oleh beberapa peneliti Lynda (2009) 6 koneksi sosial dan hubungan;
dan Summers et al. (2012) yang sama- 7 Lingkungan (kondisi sekarang dan masa
sama menyatakan bahwa memang belum depan); dan
ada kesepakatan untuk menyatakan definisi 8 Ketidakamanan, yang bersifat ekonomi
tunggal. Sungguhpun demikian, selalui maupun fisik.
beberapa indikasi yang terkandung di Summers et al. (2012) menyadari
dalamnya, telah dapat menuntun semua bahwa belum ada definisi tunggal dari
pihak dalam melakukan pengkajian kesejahteraan yang disepakati dalam
terhadap kesejahteraan. merumuskan kesejahteraan yang
Lynda (2009) mengemukakan, digunakan untuk suatu konsep penelitian
kesejahteraan dapat dipahami sebagai maupun dalam proses pengambilan
suatu kondisi yang dimana keputusan. Masing-masing pihak
individu/masyarakat merasa puas dan mengemukakan sendiri dengan dasar dan
bahagia (subjektifitas) serta sehat tujuan masing-masing. Lebih lanjut
(objektifitas) dalam menjalani dikatakanya bahwa perlu untuk
kehidupannya. Kedua kondisi ini ibarat membedakan tingkat dimensi yang
dua sisi mata uang dan selalu ada ke terkandung yaitu dimensi subjektif dan
duanya serta memiliki makna baik dalam dimensi objektif-nya. Dimensi subjektif
menikmati kualitas hidup maupun dalam memuat persepsi yaitu penilaian individu
mengejar cita-cita untuk memuaskan diri. terhadap keadaan mereka sendiri, apa yang
Kesejahteraan bagaikan suatu proses yang mereka pikirkan dan rasakan saat itu. Dari
dinamis melalui kegiatan interaksi yang sudut ini jelas bahwa kesejahteraan
terus mengalami perkembangan (social merupakan suatu konsep abstrak. Konsep
progress) namun tidak memperlihatkan ini oleh Clark & McGillivray (Summers et
wujudnya dan dia hanya sebagai ungkapan al., 2012) merupakan konsep itu sendiri
ekspresi terhadap kepuasan hidup. danbelum tentu samadenganorang lain.
Beberapa studi telah memperlihatkan Namun demikian cukup banyak juga
hubungan yang signifikan antara bidang ilmu yang melakukannya terutama
kesejahteraan dengan kemajuan bidang psikologi dan ekonomi. Sementara
masyarakat terutama di negara maju. dimensi objektif mencakup material dan
Walau tidak berwujud, kesejahteraan dapat sosial yang memberikan (juga mengurangi)
dikenali serta dipahami melalui beberapa tingkat kekayaan, kepemilikan,
indikasinya. Terdapat delapan kunci pendidikan, kesehatan dll. terhadap atribut
indikasi kesejahteraan (Lynda, 2009) yang individu dan masyarakat. Secara garis

Page 3 of 9
besar Summers et. Al, (2012),
mengemukakan bahwa atribut dari Dimensi subjektif kesejahteraan
kesejahteraan sosial ini mencakup berkaitan erat dengan kebahagian
kebutuhan dasar manusia, kebutuhan (happiness/subjective well-being) dan
ekonomi, dan kebutuhan lingkungan serta kebahagiaan terjadi dengan adanya
beberapa faktor yang dianggap penting kepuasan terhadap kehidupan yang dialami
untuk kesejahteraan masyarakat. Dimensi oleh individu sepanjang kehidupannya.
ini dapat dan mudah diukur pada tingkat Summers et al., (2012) meletakan
populasi tertentu dan didasari oleh fakta kebahagiaan sebagai salah satu elemen dari
empirik. kesejahteraan disamping elemen-elemen
Kedua dimensi kesejahteraan ini yang lainnya seperti ‘Hirarki Kebutuhan
tidak berdiri sendiri melainkan saling Manusia Maslow’, ekonomi dan
mengisi dan mendukung. Summers et. Al, lingkungan hidup. Keempat elemen ini
(2012) menunjukkan bahwa kesejahteraan dijadikan sebagai komponen utama,
harus diperlakukan sebagai fenomena dimana kesejahteraan manusia sangat
multidimensional yang mencampurkan mirip dengan piramida aktualisasi diri
atau menggabungkannya ke dalam Maslow atau hierarki kebutuhan.
kehidupan, bagaimana perasaan menerima Kesejahteraan dapat terwujud apabilan
dan bagaimana berfungsi dalammenopang semua kebutuhan dapat terpenuhkan di
kehidupan manusia. Kesejahteraan adalah dalam kehidupan. Terpenuhkan kebutuhan
perpaduan kondisi fisik dan mental hidup akan menimbulkan kepuasan hidup
manusia baik positif (senang) senang, (life satisfaction). Dari kepuasan hidup
makmur dan negative (sakit, inilah kemudian akan menghasilkan
ketidaknyamanan). Kesejahteraan dapat kebahagiaan (kesejahteraan subjektif).
menjadi dasar untuk tujuan hidup manusia Kesejahteraan subjektif adalah
serta merasa mampu untuk mencapai persoalan kepuasan hidup yang dihasilkan
tujuan pribadi dan berpartisipasi dalam dari kualitas hidup, maka kesejahteraan
kelompoknya masing-masing. objektif dari tidak lain adalah persoalan
Kesejahteraan merupakan sosial yang dapat diukur yaitu mencakup
penggabungan dua konsep yaitu subjektif komponen, kebutuhan hidup manusia,
(subjective well-being) dan konsep objektif kebutuhan ekonomi dan kebutuhan
(objective well-being). Peranan masing lingkungan hidup. Dalam perspektif
dimensi dapat memberikan peningkatan Summers et al. (2012),
dan penurunan tingkat kesejahteraan mengkonseptualisasikan kebutuhan dasar
individu. manusia yaitu kebutuhan fisiologis dan
keselamatan. Kebutuhan ekonomi sama
dengan kebutuhan keselamatan, dimana
pekerjaan merupakan indkasi dari
pemenuhan kebutuhan ekonomi dasar,
seperti biaya hidup, biaya pendidikan, daya
penghasilan, kekayaan pribadi,
Gambar 1. Peranan dimensi subjektif dan Objektif infrastruktur rumah tangga.
dalam menentukan tingkat kesejahteraan

Page 4 of 9
Secara objektif jika dapat dimiliki pemerintahan; kkoneksi sosial dan
oleh individu ke delapan komponen ini hubungan; lingkungan mencakup kondisi
maka mereka sudah dapat dikatakan sekarang dan masa depan; dan
sejahtera. Namun demikian hal ini tidak ketidakamanan, yang bersifat ekonomi
lepas dari keempat komponen yang telah maupun fisik.) diasumsikan (hipotesis)
dikemukakanoleh Summers et al merupakan kontribusi dari kesejahteraan
sebelumnya. subjektif (kepuasan hidup, kebahagian dan
kualitas hidup) dan kesejahteraan objektif
3 Material dan Metoda (kebutuhan manusia, kebutuhan ekonomi
Model penelitian ini dilakukan dan kebutuhan lingkungan hidup).
dengan model survey yaitu objek Hubungan positif dan dapat memberi
penelitian ditentukan dalam kondisinya makna merupakan indikasi agar
sendiri. Para kelompok studi diambil atau pendalaman untuk menentukan
dipilih dengan asumsi dasar bahwa para karakteristik dari masing-masing variabel
responden termasuk kedalam karakteristik dapat dijadikan variabel untuk tindakan
yang belum mencapai tingkat perbaikan dalam menuju upaya
kesejahteraan yang memadai. Kelompok pembangunan (mencapai kesejahteraan).
studi ini terutama difokuskan kepada
penduduk yang ditinggal di dalam 4 Hasil dan Analisis
lingkungan permukiman yang masih Temuan atau hasil studi ini dapat
rendah kualitas hidupnya. Dalam hal ini diilustrasikan bahwa sebagian besar
responden yang diambil adalah kawasan individu terjebak di dalam
perumahan pantai Kota Padang yang telah ketidakberdayaan akibat degradasi
mendapat perbaikan lingkungan lingkungan hidupnya sendiri. Perbaikan
permukimannya. lingkungan terus dilakukan namun tidak
Pengukuran terhadap kesejahteraan signifikan. Hampir semua komponen
menggunakan skala ratio 1 sampai 10 dan kualitas hidup belum mencukupi untuk
skala ratio ini adalah sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan. Dari sudut
mengumpulkan data yang diperlukan. kesejahteraan subjektif jelas sebagian besar
mayarakat belum puas dengan kehidupan
Metoda analisis adalah mengukur yang mereka jalani dan kepuasan tersebut
hubungan yang signifikan antara tingkat hanya sebatas dapat menjalankan
kebahagian (indikator-indikatornya) kehidupan yang dibawah standard.
dengan indikator-indikator dari Ketidakberdayaan akan ancaman bahaya
kesejahteraan subjektif dan kesejahteraan bencana alam (gempa bumi dan tsunami)
objektif. Signifikansi sangat perlu agar terpaksa dijalani dan tidak ada kepuasan
responden yang digunakan sesuai dengan dalam hidup. Sumber mata pencarian
dasar teori kesejahteraan. Indikator yang untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya
terdapat di dalam variabel kesejahteraan tersedia (terbatas) dan itulah yang terus
(Standar hidup material berupa dipertahankan dan eksploitasi sebisanya.
pendapatan, konsumsi dan kekayaan; Demand yang muncul sebagai faktor
kesehatan; pendidikan; kegiatan pribadi ekonomi hanya dapat dihadapi dengan
termasuk pekerjaan; suara politik dan kemampuan merespon yang terbatas dan

Page 5 of 9
Conception
tidak semua demand tersebut dapat
dimanfaatkan. Akhirnya tingkat kebutuhan Basic Environmental Economic Subjective
Happiness
Human Needs Needs Needs
yang dapat terpenuhi hanyalah pada High Life Quality Human Well-Being

pemenuhan kebutuhan fisik dasar. Human Ill-Being

Dilihat dari cakupan siklus hubungan Environmental Issues

lingkungan Marten (2001) (ekosistem, Degradation


(Waste)

exploitasi sumber daya alam, sosial system


dan waste yang dihasilkan kembali) maka Low Life Quality
Social Systems
Environment Ecosystem
Valuation of
lingkungan hidup masyarakat yang tinggal Ecosystem Services

disepanjang garis pantai kota yang Exploitation


Interactions of
menyediakan potensi sumber daya yang Ecosystem Services and Well-Being

besar tidak dapat sepenuhnya dieksploitasi Gambar 3. Jebakan siklus hubungan sistem ekologi
masyarakat. Potensi besar sumber daya dan sistem sosial.
tersebut hanya sebagian kecil yang
tereksploitasi. Tingkat kesejahteraan 5 Pembahasan
masyarakat tidak berubah secara signifikan Dalam upaya menyoroti potensi
karena terbatas/terhalang oleh proses sumber daya yang tersimpan dalam
produksi yang mereka miliki. Rendah lingkup siklus (Marten, 2001), pertama
tingkat proses produksi tidak mampu adalah memahami potensi sumber daya
mengoptimal potensi sumber daya yang bukanlah berbentuk tangible (berwujud),
tersimpan di dalam ekosistem pantai kota. potensi yang tersimpan di sepanjang
Rendah kemampuan produksi kawasan pantai Kota Padang adalah dalam
masyarakat sebagai generator untuk bentuk intangible. Banyak kunjungan
meningkatkan kesejahteraan akan orang di sepanjang terutama untuk
mengakibatkan keterbatasan mereka dalam kegiatan kesenangan (leisure) dan ini telah
menyiapkan lingkungan hidupnya. menimbulkan peluang pasar yang potensial
Sementara lingkungan hidup yang yang diambil masyarakat namun dengan
ditempati jelas tidak akan mampu untuk batasan produksi yang sangat rendah
ditingkatkan sebagaimana mestinya (hanya sebatas kuaititas) dan tidak mampu
(memenuhi standard). meningkatkan kualitas. Sebagaimana yang
dipahami peningkatan kualitas sebanding/
berbanding lurus dengan peningkatan
biaya. Artinya peningkatan biaya pada
akhirnya juga akan menghhasilkan
peningkatan profit.
Meningkat profit atau pendapatan
masyarakat pada tahap selanjutnya akan
memberikan peluang kepada masyarakat
untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidupnya.

Page 6 of 9
faktor ekologi/ lingkungan. Kesenjangan
dari keragaman kesejahteraan (subjective
well-being), memerlukan perluasan dan
peningkatan kemampuan guna memahami
kesejahteraan manusia dari masyarakat
yang beragam dan bagaimana
mempengaruhi perubahan lingkungan yang
sesuai dengan tujuan tindakan yang
diambil.
Gambar 4. Peran dan fungsi elemen dari tiga pilar Walau kerangka ini masih
lingkungan (sistem fisik/ekosistem, sistem
ekonomi/eksploitasi sumber daya dan sistem sosial/ memerlukan pengujian lebih mendalam,
kesejahteraan) dalam meningkat kesejahteraan. namun setidaknya telah dapat memberikan
acuan untuk tindakan yang perlu diambil
6 Kesimpulan guna memajukan dan membangun individu
Melihat dan menilai kondisi sosial dan masyarakat untuk mencapai tujuan
dan ekologi dari area permukiman atau kesejahteraan mereka. Langkah-
masyarakat dimana tempat yang menjadi langkah yang perlu dilakukan adalah
objek studi yang tidak mengalami dengan melakukan intervensi terhadap dua
perubahan yang signifikan terhadap upaya dimensi kesejahteraan (kesejahteraan
perbaikan lingkungan permukiman subjektif dan kesejahteraan objektif).
mereka. Kondisi ini dapat memberikan Lebih lanjut atau detail tindakan
prediksi untuk melakukan perubahan intervensi yang perlu dilakukan adalah
perbaikan ke depannya, terutama tindakan pada elemen kesejahteraan objektif.
strategi manajemen guna Intervensi pada elemen kebutuhan
mempengaruhi.integritas sosial, ekonomi, manusia, pada titik mana capaian individu
lingkungan dan kesejahteraan mereka. dan melakukan stimulus terhadap
Sangat sukar kiranya untuk merumuskan komponen kebutuhan yang belum tercapai.
system, terutama system biofisik dengan Intervensi pada elemen kebutuhan
kesejahteraan manusia yang bervariasi, ekonomi dapat dilakukan dengan
dalam suatu upaya mempengaruhi mengetahui pada tingkat mana proses
perubahan faktor-faktor (biofisik, sosial produksi yang mampu dilaukanoleh
dan ekonomi) untuk meningkat kualitas individu dan masyarakat, serta kemudian
lingkungan hidup. memberikan bantuan agar mereka dapat
Kesejahteraan manusia sangat merubah dan meningkatkan cara proses
tergantung pada penggunaan dan produksi mereka untuk memenuhi tingkat
perlindungan terhadap lingkungan hidup kebutuhan mencapai kesejahteraan.
mereka, dimana dalam lingkungan tersebut Tindakan berikutnya adalah intervensi
sangat bervariasi tingkat keseimbangannya pada elemen kebutuhan lingkungan hidup
dengan individu-inividu yang berbeda. yang terdiri dari lingkungan fisik berupa
Menilai dengan adil tingkat kesejahteraan pencahayaan, thermal akustik dan kualitas
manusia yang beragam dalam satu udara, lingkungan perumahan, lingkungan
kelompok memerlukan evaluasi yang permukiman dan infrastruktur. Pada
terintegritas antara kesejahteraan dan intervensi ini yang perlu dilakukan adalah

Page 7 of 9
membuat perbandingan antara kondisi komponen-komponen yang belum dicapai
ideal lingkungan hidup dengan realita yang oleh individu dan masyarakat agar mereka
terjadi. Selanjutnya membuat rumusan dapat sejahtera dikemudian hari. Tindakan
terhadap komponen-komponen mana saja terakhir lebih dikenal yaitu dengan
yang tercapai. membuat roadmap untuk pencapaian
Terakhir adalah membuat rencana kesejahteraan manusia.
target untuk pencapaian dari semua

Daftar Pustaka ISSN 2529-3222. doi:


10.2785/021270.
Abdallah, Saamah : Stoll, Laura & Eiffe,
https://ec.europa.eu/eurostat/document
Franz (2013). Quality of life in
s/7870049/7960327/KS-FT-17-004-
Europe: Subjective well-being.
EN-N.pdf/f29171db-e1a9-4af6-9e96-
European Foundation for the
730e7e11e02f
Improvement of Living and Working
Glebova, Irina & Khabibrahmanova,
Conditions, Wyattville Road,
Rezeda (2014). Life Quality
Loughlinstown, Dublin 18, Ireland.
Evaluation in the Million-Plus
https://www.eurofound.europa.eu/sites
Population Cities of Russia: Results of
/default/files/ef_publication/field_ef_d
Empirical Research. Elsevier B.V.-
ocument/ef1359en.pdf
Procedia Economics and Finance 14 (
Breslow, Sara Jo et. al (2018). Evaluating
2014 ) 236 – 242.
indicators of human well-being for
https://core.ac.uk/download/pdf/81181
ecosystem-based management. Taylor
793.pdf
& Francis. Group on behalf of
Greenwood, Daphne (2001). Local
Ecological Society of China.
Indicators of Quality of Life: A
Ecosystem Health and Sustainability,
Preliminary Look at the Pikes Peak
2018. VOL. 3, NO. 12, 1–18.
Region. Center for Colorado Policy
https://doi.org/10.1080/20964129.201
Studies.
7.1411767. ISSN: 2096-4129 (Print)
https://www.uccs.edu/Documents/ccps
2332-8878 (Online) Journal
/qol.pdf
homepage:
Kenny, Charless (2011). Subject Well-
http://www.tandfonline.com/loi/tehs20
Being. Bentham from the Crypt Once
.
More: Politicians in Pursuit of
file:///C:/Users/user/Downloads/Evalu
Happiness. Center for global
ating_indicators_of_human_well-
development essay.
being_for_ecos.pdf
https://www.cgdev.org/files/1425209_
Dağlı, Abidin & Baysal, Nigah (2017).
file_Kenny_curseofbentham_FINAL_
Investigating Teachers' Life
2_.pdf
Satisfaction. Universal Journal of
Kusago, Takayoshi & Kiya, Kohei (----).
Educational Research 5(7): 1250-
Potential Use of Well-being Indicators
1256, 2017 http://www.hrpub.org
for Community Development in Japan.
DOI: 10.13189/ujer.2017.050717.
Professor, Faculty of Sociology,
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1147
Kansai University, Japan.
811.pdf
tkusago@gmail.com & PhD
EUROSTAT (2017). The expert group on
candidate, Department of Economics,
quality of life indicators. Luxembourg:
University of Washington, USA.
Publications Office of the European
https://www.oecd.org/site/progresskor
Union, ISBN 978-92-79-66085-6.
ea/44254331.pdf

Page 8 of 9
Lynda (2009). Human Well-Being. atisfaction.EncyclopediaofAdolescenc
Wikiprogress. e.pdf
http://wikiprogress.org/articles/jobs- Ske (2010). Indicators and Information
and-work/human-well-being/ System in Sustainable Development.
Marks, Nic: Shah, Hetan & Westall, Wikiprogress.
Andrea (2004). The power and http://wikiprogress.org/articles/poverty
potential of well-being indicators. new -development/indicators-and-
economics foundation. 3 Jonathan information-systems-for-sustainable-
Street London SE11 5NH. United development/#Chapter_1_The_nature
Kingdom. Telephone: +44 (0)20 7820 _of_indicators_the_importance_ofindi
6300 Facsimile: +44 (0)20 7820 6301 cators
E-mail: info@neweconomics.org Summers, J.K.;Smith, L.M.; Case, J.L. &
Website: www.neweconomics.org. Linthurst, R.A. (2012). A Review of
https://s.bsd.net/nefoundation/default/ the Elements of Human Well-Being
page/file/fc446058e067754539_xwm6 with an Emphasis on the Contribution
vurfq.pdf of Ecosystem Services. Ambio. 2012
Marten, Gerald G. (2001). Human Ecology Jun; 41(4): 327–340. Published online
- Basic Concepts for Sustainable 2012 May 12. doi: 10.1007/s13280-
Development. Publisher: Earthscan 012-0256-7. PMCID: PMC3393065.
Publications. Publication Date: PMID: 22581385.
November 2001, 256 pp.. Paperback https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
ISBN: 1853837148. Hardback SBN: cles/PMC3393065/
185383713X Veenhoven (2009). Happiness.
Ng, Yew-Kwang (2015). Happiness, Life Wikiprogress.
Satisfaction, or Subjective Well- http://wikiprogress.org/articles/import
being? A Measurement and Moral ed/Happiness/
Philosophical Perspective. Division of Veenhoven, Ruut (2005). Apparent
Economics, Nanyang Technological Quality-of-Life in Nations: How Long
University, 14 Nanyang Drive, and Happy People Live. Social
Singapore 637332. Phone: 65- Indicators Research 2005, vol 71, pp:
67906785; email: ykng@ntu.edu.sg 61-86.
http://www.ntu.edu.sg/home/ykng/Hap https://personal.eur.nl/veenhoven/Pub
piness,LS,%20SWB-2015.pdf 2000s/2005j-full.pdf
OECD (2011). Quality of Life, Vinson, T & Ericson, M (2012). Life
Compendium of OECD Well-Being Satisfaction and Happiness. Jesuit
Indicators. Social Services. 326 Church Street,
http://www.oecd.org/sdd/47918063.pd PO Box 271. Richmond VIC 3121.
f Australia. Tel: +61 3 94217600.
Phillippa (2016). Social Indicators. Email: jss@jss.org.au.
Wikiprogress. http://jss.org.au/wp-
http://wikiprogress.org/articles/import content/uploads/2015/10/lifesatisfactio
ed/Social-Indicators/ nreportfinalprintweb.pdf
Proctor, Carmel: Linley, P. Alex &
Maltby, John (2017). Life Satisfaction.
Springer International Publishing AG
2017. R.J.R. Levesque (ed.),
Encyclopedia of Adolescence, DOI:
10.1007/978-3-319-32132-5_125-2.
file:///C:/Users/user/Downloads/LifeS

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai