Anda di halaman 1dari 10

APA ITU KONSEP, TEORI, PRADIGMA, PREPOSISI dan HIPOTESI?

“METODE PENELITIAN KUANTITATIF”

Disusun oleh;

YOHANES E. KRISTANTO

20170311034041

PROGRAM STUDI KESEJAHTRAAN SOSIAL

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

TAHUN 2019-2020
Apa itu Konsep?

Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada
kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa
latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam "The classical theory of
concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan
pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau
gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga
sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.

Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan sebagai suatu
arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga
sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan
memungkinkan manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum
atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran,
suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah
elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari
segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah
universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.

Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun.
Konsep bisa dinyatakan dengan 'Hund' dalam bahasa Jerman, 'chien' dalam bahasa Prancis,
'perro' dalam bahasa Spanyol.

Sayangnya,masih banyak yang tidak mengetahui arti "Konsep" sehingga sampai sekarang masih
dipertanyakan.

konsep adalah sesuatu yang memilki komponen, unsur, ciri-ciri yang dapat diberi
nama.Demikian definisi konsep

UNSUR-UNSUR KONSEP

Konsep memiliki lima unsur, yaitu:

1. Nama

Konsep diwakili suatu kata tunggal yang merepresentasikan ide atau gagasan-gagasan.

Contoh: "rumah" mewakili bangunan untuk tempat tinggal.

2. Contoh-contoh Positif dan Negatif

Menganalisis dan membandingkan contoh-contoh positif dan contoh-contoh negatif beserta


karakteristiknya.
Rumah Ibadat

Contoh positif: masjid, gereja, dan kuil. Contoh negatif: Gadang, Joglo, dan Bubungan Tinggi.

3. Karakteristik Pokok

Karakteristik menciptakan aturan dan menentukan suatu contoh termasuk dalam kategori konsep
atau bukan konsep.

Karakteristik pokok rumah yaitu mempunyai atap, dinding, dan lantai.

4. Rentangan Karakteristik

Suatu konsep berhubungan dengan konsep-konsep lainnya dan mempunyai rentangan


karakteristik yang membatasi konsep tersebut, yaitu:

a. Superordinat

Yaitu konsep yang dihubungkan dengan konsep yang lebih luas. Contoh: konsep "tempat
tinggal" adalah konsep Superordinat dari "rumah".

b. Koordinat

Yaitu konsep-konsep yang setara dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh: konsep
"rumah kontrakan" setara dengan konsep "rumah dinas".

c. Subordinat

Kebalikan konsep Superordinat yaitu subkategori atau bagian kecil dari suatu konsep. Contoh:
konsep "rumah" adalah bagian dari konsep "tempat tinggal".

5. Kaidah
APA ITU TEORI?

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan
antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai
“menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan.

Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula
tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis
hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta . Selain itu,
berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan
bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal
dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan
kesimpulan pada pembuktian matematika.

Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide
yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. Perlu diketahui bahwa
teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan
ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat
merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia
adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara
keseluruhan adalah sebuah ideologi.

Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan,
dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis
yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan,
dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau
tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya:
apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas
banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori
namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang
hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi
belum pernah teramati di alam. Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori
ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan
menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu
berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hokum.
Elemen
Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya. Elemen ini berfungsi untuk
mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut. Elemen pertama yaitu
konsep. Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi
dua yaitu, simbol dan definisi.Dalam ilmu alam konsep dapat diekspresikan dengan simbol-
simbol seperti, ”∞” = tak terhingga, ”m”= Massa, dan lainya. Akan tetapi, kebanyakan di dalam
ilmu sosial konsep ini lebih diekspresikan dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol.
Menurut Neuman kata-kata juga merupakan simbol karena bahasa itu sendiri adalah simbol.
Karena mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa. Konsep selalu ada di mana
pun dan selalu kita gunakan Misalnya kita membicarakan tentang pendidikan. Pendidikan
merupakan suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang hanya di dalam pikiran kita saja.

Elemen kedua yaitu Scope. Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas memiliki konsep. Konsep
ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat kongkret. Teori dengan konsep-konsep
yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas, dibanding dengan
teori yang memiliki konsep-konsep yang kongkret. Contohnya, teori yang diungkapkan oleh
Lord Acton ”kekuasaan cenderung dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan korupsi ada pada
lingkup yang abstrak. Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup kongkret sepeti presiden, raja,
jabatan ketua RT,dll. Dan korupsi dalam lingkup kongkret seperti korupsi uang.

Elemen ketiga adalah relationship. Teori merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep atau
secara lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep berhubungan. Hubungan ini
seperti pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau proposisi. Proposisi adalah sebuah
pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan antara dua atau lebih variable, memberitahu
kita bagaimana variasi dalam satu konsep dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep
yang lain. Ketika seorang peneliti melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan
itu, maka hal ini disebut sebuah hipotesis. Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme
sebab akibat, atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah
sebuah pernyataan bagaimana sesuatu bekerja
APA ITU PRADIGMA?

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan
bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan
praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, dalam disiplin intelektual

Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan
dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa
Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan"
(para) dan memperlihatkan (deik). Steven Covey, dalam bukunya "7 Habits Of Highly Effective
People" mendefinisikan paradigma sebagai cara kita memandang sesuatu: pandangan kita,
kerangka acuan kita atau keyakinan kita. Paradigma adalah seperti kacamata. Steven Covey
merangkum bahwa ada 3 paradigma pada umumnya: paradigma tentang diri sendiri, paradigma
tentang orang lain dan paradigma tentang kehidupan.

berikut pengertian kata paradigma yang coba diutarakan oleh para ahli :

1. Robert Freidrichs

Menurut Robert Freidrichs, paragigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola
pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang
terhadap ralita sehingga berujung pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realita
tersebut.

2. Thomas Kuhn

Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir atau pun konsep dasar
yang digunakan / dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para ilmuan dalam
usahanya, dengan mengandalkan studi – studi keilmuan yang dilakukannya.

3. C. J. Ritzer

Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang
menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan
tertentu.
APA ITU PREPOSISI?

Sebutan preposisi Yang Dalam Bahasa latinnya yakni preposisi berasal dari kata yaitu
“prae” dan “ponere”. Prae berarti sebelum. Sedangkan ponere berarti menempatkan atau
tempat. Berarti kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian
kalimat yang diikuti oleh nominal atau pronominal.

Pengetian Preposisi ialah suatu kata penghubung benda dengan bagian kalimat. Jenis kata
ini secara umum dipakai untuk mengantar sebuah objek penyerta kalimat dan tidak boleh
mengantarkan subjek kalimat.

 Preposisi tunggal terdiri dari satu kata.

1. Preposisi yang berupa kata dasar terdiri dari satu morfem. Contoh: akan, antara, bagi.
2. Preposisi yang berupa kata berafiks dibentuk dengan menambahkan afiks (imbuhan)
pada bentuk dasar yang bisa berupa verba, adjektiva dan nomina
1. Preposisi yang berupa kata berprefiks, contoh: bersama, menurut, seantero.
2. Preposisi yang berupa kata bersufiks, contoh: bagaikan.
3. Preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks, contoh: melalui,
mengenai.

 Preposisi gabungan atau majemuk terdiri atas dua preposisi yang berdampingan atau
berkolerasi.

1. Preposisi yang berdampingan terdiri dari dua preposisi yang letaknya berurutan.
Contoh: daripada, kepada, sampai ke.
2. Preposisi yang berkorelasi terdiri dari dua unsur yang dipakai berpasangan, tetapi
terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh: antara ... dengan, dari ... ke.

 Preposisi dengan nomina lokatif bergabung dengan dua nomina yang nomina pertamanya
mempunyai ciri lokatif atau menunjukkan lokasi. Contoh di atas meja, ke dalam rumah, dari
sekitar kampus

Penggolongan

Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut
salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:

1. Preposisi yang menandai tempat. Misalnya di, ke, dari.

• Di, ke, dari


Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang
paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "ditempat", dibawah", "diatas",
"ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di mana", "di
sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke mana", "ke sana", "ke sini", "ke atas",
"ke bawah".
Perkecualian untuk hal ini adalah:
1) kepada
2) keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
3) kemari
4) daripada

2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya untuk, guna.

Catatan: Sebagai penunjuk "maksud" atau "tujuan", kata depan akan sebaiknya tidak digunakan.
Kedudukannya lebih baik diganti dengan kata untuk. Contoh:

 Daunnya baik akan obat sakit perut.

(sebaiknya diganti dengan: Daunnya baik untuk obat sakit perut)

 Latihan diadakan akan mempertinggi kemampuan.

(sebaiknya diganti dengan: Latuhan diadakan untuk mempertinggi kemampuan.

 Disediakan uang akan biaya rapat itu.

(sebaiknya diganti dengan: Disediakan uang untuk rapat itu.

3. Preposisi yang menandai waktu. Misalnya hingga, hampir.

4. Preposisi yang menandai sebab. Misalnya demi, atas


APA ITU HIPOTESI?

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya Dugaan jawaban tersebut merupakan
kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian.

Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.
Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan
atau menciptakan suatu gejala Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen Hipotesis
yang telah teruji Kebenarannya disebut teori.

Contoh:

Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja
menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamanya bahwa (karena langit
mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat
kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar Secara ilmiah, dugaan ini disebut
hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan
keliru.

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian.

Artinya, hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan
ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti dan terarah. Dalam
penggunaannya sehari-hari hipotesis ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada
perbedaan makna di dalamnya

Ketika berfikir untuk sehari-hari, orang sering menyebut hipotesis sebagai sebuah anggapan,
perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau preposisi yang
mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proposisi inilah yang akan
membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salah satu di antaranya,
yaitu penelitian sosial

Proses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses penalaran, yang melalui tahap-tahap
tertentu. Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesis ilmiah, yang dilakukan dengan
sadar, teliti, dan terarah Sehingga, dapat dikatakan bahwa sebuah Hipotesis merupakan satu tipe
proposisi yang langsung dapat diuji.

Kegunaan
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif
Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori
yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan
akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di
falsifikasi.
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena
membuat ilmuan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji
untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat
peneliti yang menyusun dan mengujinya.

Hipotesis dalam penelitian

Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalampenelitian, tidak semua
penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian
didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak
apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu penelitian ekspotasi yang
tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak
menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskritif , ada yang berpendapat tidak
menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskriosi atau mengukur secara cermat tentang
fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan
hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.

Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:

1. Untuk menguji teori,


2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena social
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai