Anda di halaman 1dari 8

5/8/2016

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FISKAL


DAN MONETER DALAM
PEREKONOMIAN TERTUTUP
Ahmad Iskandar R., S.E.

KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam
rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk
menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah.
Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat
akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan
jumlah output.
Jika terjadi kenaikan pajak akan menurunkan daya beli
masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

5/8/2016

KEBIJAKAN FISKAL
KEBIJAKAN FISKAL EKSPANSIF

KEBIJAKAN FISKAL KONTRAKTIF

Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah


suatu kebijakan ekonomi dalam
rangka
mengarahkan
kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih
baik dengan jalan mengubah
penerimaan
dan
pengeluaran
pemerintah, pada saat munculnya
kontraksional gap. Konstraksional
gap adalah suatu kondisi dimana
output potensial (YF) lebih tinggi
dibandingkan dengan output Actual .

Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah


kebijakan pemerintah dengan cara
menurunkan belanja negara dan
menaikkan tingkat pajak.

KURVA KEBIJAKAN FISKAL


EKSPANSIF
pada kurva disamping, dapat
dijelaskan
bahwa
disaat
pengeluaran pemerintah (G) naik
atau selisih pajak (T) turun maka
akan
menggeser
kurva
pengeluaran agregat keatas
sehingga pendapatan akan naik
dari (Y1 ) menjadi (Yf )

5/8/2016

KURVA KEBIJAKAN FISKAL


KONTRAKTIF
pada kurva disamping, dapat
dijelaskan
bahwa
disaat
pengeluaran pemerintah (G)
turun atau selisih pajak (T) naik
maka akan menggeser kurva
pengeluaran agregat kebawah
sehingga Pendapatan akan turun
dari (Y1 ) menjadi (Yf)

KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam
mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian.
Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan
inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.

5/8/2016

KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN MONETER EKSPANSIF
Kebijakan Moneter Ekspansif
adalah suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah uang
yang beredar pada saat
munculnya kontraksional gap

KEBIJAKAN MONETER KONTRAKTIF


Kebijakan Moneter Kontraktif
adalah suatu kebijakan dalam
rangka mengurangi jumlah uang
yang beredar. Disebut juga
dengan
kebijakan
uang
ketat (tight money policy).

KURVA KEBIJAKAN MONETER


EKSPANSIF
pada kurva disamping, menjelaskan
kebijakan
ekspansif
dengan
pendekatan ADAS. Kenaikan jumlah
uang beredar menyebabkan kurva
permintaan agregat (AD) bergeser
ke kanan dari AD0 (Ms0) ke AD1
(Ms1) yang mengakibatkan tingkat
harga (P) naik dari P0 ke P1, dan
pendapatan (Y) juga naik dari Y0 ke
Y1.

5/8/2016

KURVA KEBIJAKAN MONETER


KONTRAKTIF
pada kurva disamping, menunjukkan apabila
pemerintah melakukan kebijakan moneter
kontraktif dengan pendekatan AD-AS. Pada
gambar tampak adanya penurunan di dalam
jumlah uang beredar telah menyebabkan
kurva permintaan agregat (AD) bergeser ke
kiri dari AD0 (Ms0) ke AD1 (Ms1) yang
mengakibatkan tingkat harga (P) turun dari
P0 ke P1, dan pendapatan (Y) juga turun dari
Y0 ke Y1.

INSTRUMENT KEBIJAKAN
MONETER
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan
instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
5. Kredit Selektif

5/8/2016

EFEKTIFITAS KEBIJAKAN moneter


dan fiskal
Dalam melihat efektivitas kebijakan kita membandingkan
pada tiga daerah yaitu daerah klasik, intermediate range
dan daerah keynes.
Daerah klasik : memili kurva IS-LM yang tegak lurus. Hal ini
dikarenakan pemahaman kaum klasik bahwa teori permintaan
uang, permintaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga.
Intermediate range : daerah yang menunjukkan kurva IS-LM
dipengaruhi oleh suku bunga.
Daerah keynes : suatu daerah pada kurva IS-LM yang memiliki
tingkat bunga yang sangat rendah dan tidak mungkin turun lagi.
Daerah ini yang disebut daerah liquidity trap.

KURVA EFEKTIVITAS
KEBIJAKAN FISKAL
pada kurva disamping, menunjukkan
apabila kurva IS bergeser ke kanan
berarti kebijakan fiskal ekspansif. Apabila
dibandingkan pada ketiga daerah maka
kebijakan fiskal sangat efektif didaerah
daerah keynesian dan efektif pada
daerah intermediate range. Sementara
itu, kebijakan fiskal sama sekali tidak
efektif pada daerah klasik.

5/8/2016

KURVA EFEKTIVITAS
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter yang ekspansif
ditandai dengan bergeser kurva LM Dari
LM0 Ke LM1. Apabila dibandingkan
pada ketiga daerah maka kebijakan
moneter sangat efektif didaerah klasik
dan efektif pada daerah intermediate.
Sementara itu, kebijakan moneter sama
sekali tidak efektif pada daerah
keynesian.

EFEKTIFITAS KEBIJAKAN EKONOMI


TERHADAP MASALAH PENGANGGURAN
Kebijakan Moneter
Untuk mengatasi masalah pengangguran dan menggalakkan
kegiatan ekonomi bank sentral menambah penawaran uang.
Langkah ini akan menurunkan suku bunga dan
menggalakkan para pengusaha untuk menambah investasi.
Pertambahan investasi akan meningkatkan pengeluaran
agregat sehingga meningkatkan pendapatan nasional.
Peningkatan pendapatan nasional akan menambah
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.

5/8/2016

Efektivitas kebijakan ekonomi


dalam mengatasi inflasi
Kebijakan fiskal
Untuk mengatasi masalah inflasi pemerintah akan
menurunkan tarif pajak. Penurunan tarif pajak akan
mengakibatkan peningkatan daya beli oleh masyarakat dan
berdampak pula pada meningkatnya jumlah output yang di
keluarkan oleh perusahaan. Karena permintaan yang
meningkat dari masyarakat, maka harga barang-barang akan
menurun dan inflasi dapat terkendali.

Efektivitas kebijakan ekonomi


dalam mengatasi inflasi
Kebijakan moneter
Untuk mengatasi masalah inflasi, bank sentral dapat
menaikkkan tingkat suku bunga bank. Dengan peningkatan
suku bunga ini, dapat mengurangi pengeluaran masyarakat
dan pemerintah sehingga dapat pula menurunkan jumlah
permintaan terhadap barang-barang yang pada akhirnya
dapat mengurangi tingkat inflasi.

Anda mungkin juga menyukai