Anda di halaman 1dari 92

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS MIKRO KECIL MENENGAH PADA USAHA MIKRO KECIL


MENENGAH KECAMATAN NIPAH PANJANG

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Akuntansi Syariah

OLEH :

YAYUK ANDRIANI
NIM : 503172069

PROGRAM STUDY AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
ii
iii
iv
MOTTO

٦ - ‫ْر يُ ْسر ًۗا‬


ِ ‫اِ َّن َم َع ْال ُعس‬
Artinya:sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Qs. Al-Insyirah:6)1

1
Qur’an Surah Al-Insyirah Ayat:6

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’ aalamin

Rasa syukur kepada yang utama Allah SWT atas segala nikmat yang dilimpahkan
tiada henti kepadaku sehingga skripsi ini dapat terlesaikan dengan baik dan tak
lupa pula selalu tercurahkan shalawat dan salam kepada manusia paling mulia
baginda rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan skripsi ini kepada orang tersayang dan tercinta
Ayahanda (Bacok) dan Ibunda (Sunarti) terima kasih atas segala kasih sayang,
nasehat, didikan, serta doa dan dukungan baik materi dan non materi yang
diberikan tak terhingga kepadaku, semoga Allah SWT senantiasa memberikan
kesehatan, rezeki dan kebahagiaan dunia dan akhirat kepada kalian.
Untuk Kakak dan Abangku tersayang Parlina Wati,Iwan Sanusi dan Sartini terima
kasih atas semangat dan doa yang telah diberikan untuku. Semoga doa dan
semangat positif yang kalian berikan dapat membuatku menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
Untuk adik-adikku tersayang Bela Rianti, Jefri Indrawan dan Asyifa Azzahra
terimah kasih atas segala doa dan dukungannya, selalu memberikan canda dan
tawa yang menguatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih pula saya ucapakan untuk sahabat-sahabat ku terima kasih buat
segala dukungan dan doanya

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan SAK EMKM pada usaha
mikro kecil menengah kecamatan Nipah Panjang. Dikaji guna mengetahui praktik
pencatatan laporan keuangan yang dilakukan UMKM tersebut serta faktor-faktor
yang menyebabkan tidak terlaksananya pencatatan keuangan berbasis SAK
EMKM pada UMKM tersebut.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni langsung terjun
dilapangan terkait dengan apa yang dilakukan mengarah pada deskripsi serta
penerapan pencatatan keuangan berbasis SAK EMKM dengan melakukan
wawancara serta mengambil laporan keuangan untuk diolah agar sesuai dengan
SAK EMKM. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik Usaha yang dipilih di
Kecamatan Nipah Panjang yaitu Usaha Batik Idola, Usaha Kerupuk Harum Melati
dan Bangsal Edi. Jenis data yang digunakan adalah primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pencatatan keuangan yang
dilakukan secara manual dan masih sangat sederhana. Faktor yang menyebabkan
belum terlaksana pencatatan keuangan berdasarkan SAK EMKM pada usaha
mikro kecil menengah Kecamatan Nipah Panjang adalah karena adanya faktor
internal yaitu kurangnya pemahaman, kedisiplinan dan sumber daya manusia.
Sedangkan faktor eksternalnya karena kurangnya pengawasan dari stakeholder
yang berkepentingan dengan laporan keuangan.

Kata kunci: SAK EMKM, Sistem pencatatan laporan keuangan, UMKM

vii
ABSTRACT

This study aims to determine the application of SAK EMKM to micro,


small and medium enterprises in the Nipah Panjang sub-district. This study aims
to determine the practice of recording financial statements by MSMEs and the
factor that cause SAK EMKM based financialrecords to not be implemented in
MSMEs.
The type of this research is quality research, which is direcly involved in
the field related to what is being done leading to the description and application
of financial records based on SAK EMKM by conducting interviews and taking
financial reports to be processed in a accordance with SAK EMKM. The subjects
in this study were selected business owners in Nipah Panjang District, namely
Batik Idola Business, Harum Melati Cracker Business and Bangsal Edi. The types
of data used are primary nd secondary.
The results of this study indicte that the financial recordig system is still
very simple. The factor that cauuses financial records basedon SAK EMKM to
have not been implemented in micro, small and medium enterprises in Nipah
Panjang District is due to internal factors,namely lack of understanding,
discipline and human resources. Meanwhile, the external factor is due to the lack
of supervision from stakeholders with an interest I financial statements.

Keywords:SAK EMKM, Financial report recording system, MSME

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya serta anugrah yang tiada terkira, shalawat beserta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta
sahabat yang telah mengajarkan kita suri tauladan, dan yang telah membawa kita
dari jaman jahiliyah ke jaman modern seperti yang kita rasakan sekarang dengan
kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul.
“Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
Menengah pada Usaha Mikro Kecil Menengah Kecamatan Nipah Panjang ”
Skripsi ini disusun guna untuk melengkapi persyaratan dalam
menyelesaikan kelulusan studi pada program serjana (S1) Fakultas Ekonomi dan
Binsis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Terutama
kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE.,M. EI., Selaku Wakil Dekan 1, Titin Agustin Nengsih, S.
Si.M.Si., Ph.D Selaku Wakil Dekan II Dan Dr. Sucipto,M.A selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Ngeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. Mellya Embun Baining,Se,M.EI Selaku Ketua dan Erwin Saputra Siregar, M.E
sekertaris Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi
5. Dosen Serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi Pendidikan yang
Sangat beharga selama Saya Kuliah Di Jurusan Akuntansi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
6. Staff Karyawan/ Karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi
7. Kepada masyarakat yang telah menjadi responden saya, terima kasih atas
ketersediaanya untuk menjadi responden saya

ix
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak yang telah
membaca skripsi ini untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran demi
perbaikan skripsi ini. kepada Allah SWT kita mohon ampunan-Nya, dan kepada
manusia kita memohon kemaafanya. Semoga amal kebajikan kita dinilai
seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, November 2021

Yayuk Andriani
NIM 503172069

x
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI ........................................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
C. Batasan Masalah................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
a) Manfaat teoritis ....................................................................... 8
b) Manfaat praktis ....................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI DAN STUDI RELEVAN
A. Kajian Teori ......................................................................................... 11
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 32
C. Kerangka Teoritis ................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ................................................................................... 36
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................... 36
C. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 36
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37

xi
E. Metode Analisis Data ........................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kec. Nipah Panjang ................................................ 40
B. Objek Penelitian ................................................................................... 44
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran..................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xii
DAFTRA TABEL

Tabel 1.1 Data Usaha Kecil Menengah (UMKM) Kecamatan Nipah Panjang 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 32
Tabel 4.1 Data penduduk Kecamatan Nipah Panjang ......................................... 41
Tabel 4.2 Jumlah sara pendidikan di Kecamatan Nipah Panjang ...................... 43
Tabel 4.3 Kehidupan beragama di Kecamatan Nipah Panjang ........................... 43
Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi Batik Idolaku untuk periode yang berakhir pada
31Desember 2020 ............................................................................... 48
Tabel 4.5 Laporan Gaji per Bulan Batik Idolaku ................................................ 49
Tabel 4.6 Hasil Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro
KecilMenengah Kecamatan Nipah Panjang........................................54

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ......................................................................................................... 47

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut ketentuan Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang Usaha Menengah,
Kecil, dan Mikro Nomor 20 Republik Indonesia Tahun 2008, usaha mikro
adalah usaha perseorangan yang memenuhi standar usaha mikro, dan usaha
kecil adalah badan usaha perorangan atau badan usaha. Badan yang bukan
merupakan usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi standar usaha
kecil, usaha menengah adalah badan usaha perseorangan atau badan usaha
perseorangan yang bukan merupakan usaha kecil atau badan usaha besar
memenuhi kekayaan bersih atau penjualan tahunan undang-undang ini.
Kekayaan bersih atau penjualan tahunan lebih besar dari perusahaan
menengah.
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan
ekonomi yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Usaha kecil
dan menengah ini harus didukung dan didorong untuk terus eksis guna
memperluas peluang usaha dan memperluas lapangan kerja. Usaha Mikro
kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran strategis yang penting dalam
pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.
Selama krisis ekonomi Indonesia, UMKM merupakan sektor ekonomi yang
paling tangguh. Kemampuan usaha kecil dan menengah perlu terus diperkuat
dan dikembangkan, serta upaya-upaya yang harus dilakukan untuk
mengurangi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh usaha kecil dan
menengah agar dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain berperan sangat penting dalam perekonomian Indonesia, fakta
membuktikan bahwa UMKM bukanlah sektor bisnis yang bebas masalah, saat
ini permasalahan yang dihadapi UMKM adalah masalah pendanaan karena
tidak adanya jaminan dan kurangnya peluang akuntansi, Informasi, minimnya

1
2

pengelolaan usaha/keuangan, minimnya SAK EMKM, minimnya pengetahuan


akuntansi dan profesional di bidang akuntansi.
Saat ini dengan berkembangnya pertumbuhan ekonomi, aplikasi
akuntansi banyak digunakan oleh para pelaku bisnis untuk membantu kegiatan
ekonomi. Akuntansi menyediakan informasi yang digunakan untuk melakukan
operasi perusahaan. Penerapan akuntansi sangat penting untuk kelangsungan
bisnis ketika keputusan ekonomi yang tepat akan berdampak pada bisnis Anda
di masa depan. Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem
informasi yang menyediakan laporan kepada pemangku kepentingan tentang
aktivitas dan status ekonomi perusahaan. Penerapan akuntansi dalam hal ini
ditentukan secara tepat dengan menggambarkan karakteristik penting
akuntansi: identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan
tentang entitas bisnis kepada pengguna yang berkepentingan. Penerapan
akuntansi diharapkan dapat membuat mereka mengambil keputusan yang tepat
untuk menjamin kelangsungan usaha di masa yang akan datang. Dengan
menerapkan akuntansi yang baik, bisnis juga dapat mempelajari bagaimana
bisnis mereka berjalan.2
. Untuk pelaporan keuangan, pemerintah telah mengamanatkan pelaporan
keuangan untuk usaha kecil dan menengah, atau SAK EMKM (Standar
Pelaporan Keuangan Usaha Kecil dan Kecil). Dengan bantuan SAK EMKM,
UMKM diharapkan dapat menyelenggarakan pembukuan atas penyajian
laporan keuangannya, yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi
pengusaha baik investor maupun pemberi pinjaman. Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan SAK EMKM (Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah) dirancang untuk usaha kecil dan menengah (UMKM).
Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) adalah organisasi tanpa tanggung jawab
publik yang signifikan yang memenuhi definisi dan standar usaha kecil dan
menengah (UMKM) sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia
dan ketentuan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 . SAK EMKM adalah

2
Diza Satrina Luchindawat,Elva Nuraini Dan Eli Astutii, “Analisis Kesiapan Batik Kota
Madium Dalam Penerapan Sakmkm,” 3 Januari 2020, Hal 11.
3

Akuntansi. Standar, pelaporan keuangan mengatur ruang lingkup standar


untuk bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UMKM). Pengusaha
UMKM juga didorong untuk menggunakan standar akuntansi untuk
memaksimalkan keuntungan. Namun, pemerintah berperan besar dalam
sosialisasi SAKEMKM untuk dunia usaha. Karena kurangnya sosialisasi
nasional tentang standar akuntansi, banyak pelaku usaha yang tidak menyadari
bahwa standar tersebut sangat penting bagi pelaku UMKM seperti korporasi.
Berdasarkan hal tersebut, jika tujuan pelaporan keuangan di akuntansi usaha
kecil dan menengah (UMKM) adalah untuk memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja dan laporan arus kas, penerapan akuntansi adalah
keputusan yang tepat dari manajemen dana. sudut pandang. Hal ini berguna
bagi pengguna untuk membuat keputusan ekonomi. Menurut Sony Warsono,
solusi masalah pengelolaan uang bisnis terletak pada pembukuan yang baik
dan benar. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UMKM dalam
penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya
pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Raharjo (1993) berpendapat bahwa rendahnya penyusunan
laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan
penyusunan laporan keuangan bagi UMKM. 3
Informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan
manfaat yang sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan.Hal
tersebut dilakukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan segala
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Karena dari laporan keuangan
perusahaan dapat memperoleh informasi tentang kinerja, aliran kas perusahaan
dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan.Laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai
posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu
perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan adalah laporan
3
Ni Komang Ismadewi, Nyoman Trisna Herawati, Anantawikra Ma Tungga Atmaja,
“Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
Menegah (SAK EMKM),” Maret 2017.
4

keuangan yang dilaporkan setiap akhir periode sebagai laporan pertanggung


jawaban atas pengelolaan suatu perusahaan.Laporan keuangan juga dapat
menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang
diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat
mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap
keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan
didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan
hanya didasarkan pada laba semata.4

Tabel. I

Jumlah Data Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Tanjung

Jabung Timur5

Klarifikasi Usaha
Kecamatan Sektor Usaha Jumlah
Mikro Kecil Menengah

Muara Sabak Timur 1,738 300 16 1,738 2,054

Muara Sabak Barat 1,480 24 7 1,480 1,511

Kuala Jambi 663 340 12 661 1,015

Mendahara 566 80 8 566 654

Mendahara Ulu 218 35 6 219 259

Geragai 1,377 100 12 1,377 1,489

Rantau Rasau 1,444 250 50 1,441 1,744

Nipah Panjang 1,371 260 95 1471 1,826

Berbak 421 101 23 421 545

4
hery, S.E.,M.Si, “akuntansi keuangan menengah,” vol. 978/979/010/6383 (PT bumi
aksara, 2019), 335.
5
Sumber data : Dokumen Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Tanjung Jabung Timur
5

Dendang 1,165 344 20 1,165 1,529

Sadu 540 50 4 541 594

Jumlah 11,083 1,884 253 11,083 13,220

Usaha mikro kecil menengah atau sering disebut (UMKM) sangat

berperan penting dalam meningkatkan usahanya, dalam usaha tersebut harus

memperhatikan cukup besar bagi pemerintah pusat atau daerah setempat

supaya dapat berkembang lebih kompetetif bersama pelaku usaha lainnya.

Upaya pemerintah kedepannya dalam meningkatkan usaha mikro kecil

menengah perlu memperhatikan perannya dalam memberdayakan UMKM

yaitu batik lokal disamping itu untuk mengembangkan antara usaha besar dan

usaha kecil, perlu adanya pelatihan dari pemerintah supaya dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.6

Tabel 1.27
Data Objek yang dipilih dari Usaha Kecil Menengah(UMKM)
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur
No Nama usaha Tahun berdiri
1 Batik Idolaku 2017
2 Bangsal edi 2013
3 Kerupuk sehati 2019
Sumber: Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
Kecamatan Nipah Panjang yang terbentuk berdasarkan SK
Mendagri No. 45 Tahun 1974 Tanggal 6 Maret 1974, dan berdasarkan Undang-
undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten sarolangun,

6
Abdul Thamrin, Strategi Internasional UMKM, (Makassar:CV Sah Media, 2017), hlm.11-12
7
Dokumen Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
6

Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung


Jabung Timur(LN. No. 182 Tambahan LN No. 3909) Kecamatan Nipah
Panjang termasuk kedalam bagian Kabupaten Pemekaran yaitu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Kecamatan Nipah Panjang memiliki prospek dalam
pengembangan UMKM yang bagus, dapat dilihat dalam tabel diatas penulis
memilih 3 UMKM Kecamatan Nipah Panjang. yang pertama, Usaha batik
idolaku Usaha batik idolaku dipilih karena memiliki prospek dalam
perkembangan bisnis UMKM yang bagus,salah satu nya UMKM usaha Batik
idolaku menjadi oleh-oleh khas tersendiri dari daerah tersebut.Dibawah binaan
dinas pendistribusian dan perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta
mendapat dukungan dari CSR Petro China, sanggar batik idolaku dibawah
pimpinan ibu suraedah telah mampu mengembangkan usahanya dibidang
kerajinan batik dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang ada disekitar
sanggar tersebut. Kelompok yang dipimpin ibu suraedah telah mengikuti
berbagai pelatihan membatik sampai ke Yogyakarta. Selain itu sanggar batik
idolaku sudah sering dilibatkan dalam berbagai pameran batik mulai dari
tingkat regional maupun nasional mewakili kabupaten Tanjung Jabung Timur
dan provinsi Jambi. Batik idolaku memiliki keunikan tersendiri dilihat dari
motif-motif yang ditampilkan berbeda dengan batik-batik yang berasal dari
daerah lain. Justru batik yang ditampilkan semuanya memiliki ciri khas yaitu
latar belakang lingkungan wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
diantaranya motif mangrove,motif pedada, motif tempakul salah satu jenis ikan
yg hidup dan berkembang di anak sungai. Motif jeruju, sejenis tumbuhan
pesisir yang bisa di konsumsi sejenis minuman teh yg sering disebut teh
jeruju.Yang kedua, Bangsal Edi merupakan tempat penyaluran berbagai jenis
hewan laut seperti Ikan, Udang, Kepiting, cumi dan masih banyak lagi.
Bangsal edi dipilih karna merupakan bangsal terbesar yang ada di Kecamatan
Nipah Panjang. Hasil dari penyaluran berbagai jenis hewan laut sudah
menyebar diberbagai tempat baik di kecamatan kabupaten maupun kota. Yang
ketiga Kerupuk Sehati merupakan Usaha Kecil Menengah yang didirikan oleh
kelompok ibu-ibu rumah tangga. Kerupuk Sehati merupakan makanan khas
7

oleh-oleh kecamatan nipah panjang. Dibawah Pimpinan ibu Hasna kerupuk


sehati banyak diminati berbagai kalangan karena kerupuk sehati mempunyai
rasa yang berciri khas berbeda dengan kerupuk lainnya.
Usaha kecil cenderung menghadapi masalah yang sama. Artinya,
dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan. Mengenai aplikasi akuntansi,
sebelumnya penulis melakukan penelitian terhadap usaha kecil dan menengah
(UMKM) di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Saat melakukan penelitian, ditemukan bahwa Standar Pelaporan Keuangan
Usaha Kecil (SAR EMKM) tidak diikuti. Saat peneliti mengkaji UMKM di
Kecamatan Nipah Panjang KabupatenTanjung Jabung Timur, banyak UMKM
yang belum memasukkan pencatatan akuntansi berupa laporan laba rugi, bukti
transaksi (notes), buku kas dan buku penjualan. Jika situasi ini terus berlanjut,
dapat menyebabkan pengelolaan keuangan yang buruk, yang berpotensi
menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dan berdampak negatif pada
kelangsungan bisnis. Akan sulit untuk menemukan pinjaman untuk modal.
Penanganan dana yang tidak tepat juga berdampak negatif terhadap
kelangsungan usaha, yang dapat menyebabkan penutupan usaha karena
kekurangan dana.
Diantara fenomena yang dipaparkan penulis, penulis tertarik untuk
mengkaji penerapan akuntansi pada usaha kecil dan menengah (UMKM) di
wilayah Nipah Panjang, dan mencari kejelasan melalui penelitian ini, serta
memberikan judul yaitu: Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil Menengah pada Usaha Mikro Kecil Menengah
Kecamatan Nipah Panjang.
B. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi fokus pada identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya Keterbatasan pengetahuan tentang pentingnya Penerapan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah pada Usaha Mikro Kecil
Menengah Kecamatan Nipah Panjang.
8

2. Kurangnya Pengetahuan dalam pembuatan Laporan Keuangan karena masih


menggunakan Pencatatan Laporan Keuangan Seadanya belum sesuai dengan
pembuatan Laporan Keuangan yang baik dan benar.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat fokus dan terarah pada
tujuan, maka penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:
1. Meneliti tiga UMKM mengenai bagaimana penerapan Akuntansi
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah
pada usaha kecil menengah Kecamatan Nipah Panjang.
2. Objek penelitiannya yaitu khusus untuk masyarakat Kecamatan Nipah
Panjang
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti dapat menentukan
rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan akuntansi
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah
pada Usaha Kecil Menengah Kecamatan Nipah Panjang.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini
untuk mengetahui : Untuk mengetahui bagaimana penerapan Akuntansi
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah
(SAK EMKM)pada Usaha Mikro Kecil Menengah Kecamatan Nipah
Panjang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan
secara praktis:
1. Manfaat teoritis
a. Adanya penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
Usaha Kecil Menengah, khususnya di Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada umumnya.
b. Adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dari kenyataan
yang ada dilapangan yang sangat berharga untuk diaplikasikan dengan
9

pengetahuan yang diperoleh peneliti selama berada di dunia


perkuliahan
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perusahaan tentang penerapan akuntansi berdasarkan Serta untuk
menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
Menengah (SAK EMKM)pada Usaha Kecil Menengah Kecamatan
Nipah Panjanag. Dan dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengolah
keuangan usaha sehingga nantinya membantu dalam mengelola
laporan keuangan usaha.
b. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal
wawasan baik teoritis maupun penerapan teori yang diperoleh selama
berada dibangku kuliah dengan realita yang ada. Serta untuk
memperluas wawasan bagi penulis dalam bidang akuntansi khususnya
penerapan akuntansi berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas
mikro kecil menegah (SAK EMKM) pada Usaha Kecil Menengah
Kecamatan Nipah Panjang.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
penelitian selanjutnya. Bagi pembaca umum dapat memberikan
pengetahuan lebih tentang perusahaan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
` Berisikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
Berisikan mengenai kajian pustaka, studi relevan.
10

BAB IIIMETODE PENELITIAN


Berisikan objek penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data,
metode analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum dan Objek Penelitian, Hasil
Penelitian,Pembahasan hasil Penelitian
BAB VPENUTUP
Kesimpulan,Implikasi,Saran Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana persepsi pengelola UMKM Kecamatan Nipah Panjang ?
2. Bagaimana penerapan akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) pada
UMKM Kecamatan Nipah Panjang?
3. Bagaimana laporan keuangan yang dibuat selama ini dan apa saja
kendala pembuatan laporan keuangan UMKM Kecamatan Nipah
panjang?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka
1) Standar Akuntansi Keuangan(SAK)
Indonesia telah memiliki standar akuntansi yang berlaku umum di
indonesia. Prinsip atau standar akuntansi yang umum digunakan di
indonesia disusun dan di keluarkan oleh ikatan akuntansi indonesia (IAI).
IAI sendiri adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI
didirikan pada tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki
peran yang sangat lebih besar dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran
tersebut adalah peran dalam rangka penyusunan standar akuntansi, standar
akuntansi tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang
pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis Indonesia.
Pada dasarnya SAK yang menjadi pedoman dalam suatu penyajian
laporan keuangan mengatur dua hal, yaitu standar pengukur standar dan
standar pengungkap standar pengukuran mengatur tentang bagaimana
mengukur transaksi yang terjadi, dalam standar pengungkapan mengatur
tentang apa dan bagaimana suatu kejadian transaksi maupun informasi
keuangan harus di ungkapkan supaya tidak menyesatkan bagi pemakai
laporan keuangan.
Standar akuntansi keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur
pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalampenyajian
laporan keuangan. Standar akuntansi keuangan (SAK) merupakan hasil
perumusan perumusan komite prinsipil akuntansi Indonesia pada tahun
1994 menggantikan prinsip akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di
Indonesia merupakan terapan dari berberapa standar akuntansi yang ada.
Kegunaan standar akuntansi keungan (SAK) diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta

11
12

memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterprestasikan dan


membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. 8
2).Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah(SAK EMKM).
a) Pengertian SAK EMKM
SAK EMKM adalah kepanjangan dari standar akuntansi keuangan entitas
mikro kecil dan menegah makro yang dirancang secra khusus sebagai
patokan standar akuntansi keuangan pada UMKM. SAK EMKM
merupakan salah satu dorongan kepada pengusaha-pengusaha di Indonesia
agar dapat berkonstribusi secara signifikan dalam pengembangan umkm
yng lebih maju. Hal ini sangat dibutuhkan untuk usaha terutama UMKM?
Karena laporan keuangan merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha.
Pastinya setiap pengeluaran dan pemasukkan harus jelas dan harus
seimbang agar usaha bias lebih maju lagi.9
Pada tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) menerbitkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk
diterapkan pada entitas kecil dan menengah. Akan tetapi, melihat
kebutuhan standar akuntansi yang lebih sederhana pada entitas mikro kecil
dan menengah, DSAK IAI menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).SAK EMKM memuat
pengaturan akuntansi yang lebih sederhana dari SAK ETAP karena
mengatur transaksi yang dilakukan oleh EMKM dengan pengukuran yang
murni menggunakan biaya historis. SAK EMKM diharapkan mampu
membantu pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan sehingga
memudahkan pelaku UMKM mendapatkan akses pendanaan .Dasar
Pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya

8
A lutfiazahra, “implementasi standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas
publik (SAK ETAP)pada UMKM pengerajin batik di kampung laweyan surakarta,” 2015.
9
Tatik Amani, “Penerapan SAK EMKM Sebagai Prnyusunan Laporan Keuangan
UMKM (Study Kasus Di UD Dua Putri Solehah Probolinggo,” Universitas Panca Marga
Probolinggo, 2018.
13

historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara
kas yang dibayarkan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan.
Biaya historis suatu liabilitas adalah sejumlah kas atau setara kas yang
diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk
memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.Penyajian wajar
laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi yang
relevan, representative tepat, keterbandingan, dan keterpahaman. Entitas
menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode
pelaporan.
Sesuai dengan definisi dari SAK EMKM, pengertian serta kriteria
EMKM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, setidak-tidaknya Selma dua tahun berturut turut. Berikut
definisi UMKM yang telah ditetapkan oleh undang-undang No. 20 tahun
2008.10
1). Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan
usaha perorang yang memiliki kekayaan bersih maksimal 50 juta rupiah
dan hasil penjualan tahunan dengan maksimal 300 juta rupiah.
2).Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimilki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menegah atau
usaha besar yang memiliki kekayaan bersih maksimal 50 juta rupiah dan
hasil penjualan tahunan dengan maksimal 500 juta rupiah.
3) Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
10
Amatulah, Azizah, Diajeng Rachmanti, Heriyadi, Misrin, Andrianto, “Analisis
Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Batik Jumput Dahlia Berdasarkan EMKM” XVI,No 01
(Januari 2019).
14

anak perusahaan yang dimilki, dikuasai, atau menjadi bagian baik


langsung maupun tidsk langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih maksimal 300 juta rupiah dan hasil
penjualan tahunan dengan maksimal 2 miliar rupiah. 11
b) Posisi keuangan SAK EMKM
Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari iformasi mengenai aset,
liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan disajikan dalam
laporan posisi keuangan. Unsur-unsur tersebut didefinisikan sebagai
berikut:
1) Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan yang dari mana manfaat ekonomi di masa
depan di harapkan akan diperoleh oleh entitas.
2) Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa
masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya entitas yang mendukung manfaat ekonomi.
3) Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
liabilitasnya.
a. Aset
Manfaat ekonomi masa depan suatu aset adalah potensi aset
tersebut untuk memberikn kontribusi, baik secara langsung maupun
tidak langsung, terhadap arus kas kepada entitas. Arus kas tersebut
dapat timbul dari penggunaan maupun pelepasan aset. Beberapa aset
memilki wujud semetara beberapa aset tidak memiliki wujud (tak
berwujud). Namun demikian, wujud aset tidak esensial untuk
menentukan keberadaan aset.
b. Liabilitas
Fitur penting dari kewajiban adalah bahwa entitas memiliki
kewajiban kini untuk bertindak atau bertindak dengan cara tertentu.
Suatu kewajiban dapat berupa kewajiban hukum sebagai akibat dari

11
yuli rahmini suci, “perkembangan umkm(usaha mikro kecil dan menengah) di
indonesia,” sekolah tinggi ilmu ekonomi balik papan 6 No. 1 (Januari 2017).
15

suatu kontrak atau peraturan hukum yang mengikat. Kewajiban


konstruktif adalah kewajiban yang muncul sebagai akibat dari tindakan
subjek ketika:
a) Praktik standar sebelumnya, kebijakan yang diterbitkan atau
pernyataan terkini yang cukup spesifik dan bahwa organisasi telah
mengindikasikan kepada pihak lain bahwa ia akan memikul
tanggung jawab tertentu.
b) Akibatnya, ada harapan yang sah dan sah dari pihak lain bahwa
organisasi akan memenuhi tanggung jawab ini.
Menyelesaikan kewajiban saat ini biasanya melibatkan
melakukan pembayaran tunai, mentransfer aset non-tunai, menyediakan
layanan, atau mengganti kewajiban dengan kewajiban lain. Kewajiban
juga dapat diselesaikan dengan cara lain, seperti kreditor membebaskan
atau membatalkan haknya.
c. Ekuitas
Ekuitas merupakan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah klaim atas hak residual atas
aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas
merupakan klaim terhadap entitas, yang tidak memenuhi definisi
liabilitas.12
c) Kinerja keuangan SAK EMKM
SAK EMKM terdiri dari informasi laba rugi periode pelaporan dan
disajikan dalam laporan laba rugi. Elemen-elemen ini didefinisikan
sebagai berikut:
a. Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi dalam bentuk arus
kas masuk, peningkatan aset atau penurunan kewajiban selama suatu
periode akuntansi, yang menyebabkan peningkatan modal yang bukan
berasal dari kontribusi kepada investor.

12
jilma dewi ayu ningtyias, S.Pd, M.Si, “penyususnan laporan keuangan UMKM
berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil dan menengah(SAK EMKM)
(STUDY KASUS DI umkmbintang malam pekalongan)” 2 No. 1 (agustus 2017).
16

b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode


pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penururnan aset, atau
kenaikan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan penurunan ekuitas
yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal.
Pengakuan penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi dihasilkan
secara langsung dari pengakuan aset dan liabilitas.
a. Penghasilan
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan
keuntungan (gains)
a) Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan
aktifitas entiras yang normal, yang dikenal dengan berbagai
sebutan, misalnya: penjualan, imbalan, bunga, deviden, royalty,
dan sewa.
b) Keuntungan mencerminkan akun lain yang memenui definisi
penghasilan namun tidak termasuk dalam kategori pendapatan,
misalnya: keuntungan dari pelepasan aset.
c) Beban
Beban mencakup beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang normal dan kerugian.13
d) Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengelompokan laporan keuangan adalah proses pembentukan
akun pada laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi yang
memenuhi definisi suatu pos dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Manfaat ekonomi masa depan
Pengakuan mengacu pada saat dapat ditentukan bahwa manfaat
ekonomi masa depan yang terkait dengan akun akan masuk atau
keluar dari entitas. Penilaian tingkat ketidakpastian yang melekat pada
arus manfaat ekonomi masa depan dibuat berdasarkan bukti mengenai
kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan pada tanggal laporan

13
Ari Nuvitasar, Norita Citra, Nina Martiana, “Implementasi SAK EMKM Sebagai Dasar
Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)” 3 No. 3 (2019).
17

keuangan. Penilaian dilakukan secara individual untuk akun kunci


individu dan dalam kelompok dari grup besar untuk akun kunci
individu.
2. Kendala pengukuran
Kriteria kedua untuk mengevaluasi suatu item adalah adanya biaya
terukur yang andal. Dalam kebanyakan kasus, harga asli akun diukur
dengan andal. Dalam kasus lain, akun dinilai dengan andal. Dalam
kasus lain, biaya harus diperkirakan. Jika penilaian yang benar tidak
dapat dilakukan, akun tersebut tidak diakui dan tidak disajikan dalam
laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi.14
e) Penyajian laporan keuangan SAK EMKM
Penyajian wajar laporan keuangan masyarakat entitas untuk
menyajikan informasi untuk mencapai tujuan,
1. Relevan
Informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses
pengambilan keputusan.
2. Representasi tepat
Informasi disajikan secara tepat atau secara apa yang seharusnya
disajikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.
3. Keterbandingan
Informasi dalam laporan keuangan entitas dapat dibandingkan antar
peroide untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja
keuangan. Informasi dalam laporan keungan entitas.
4. Keterpahaman
Informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami oleh
pengguna. Pengguna dikatakan memiliki pengetahuan dan kemauan
yang cukup untuk mempelajari informasi dengan cermat. 15

14
hery,S.E.,M.Si, “akuntansi keuangan menengah 1.”
15
Viola Syukrina E janrosl, “analisis persepsi pelaku UMKM dan sosialisasi SAK EMKM
terhadap diberlakunya laporan keuangan yang berbasis SAK EMKM,” universitas kota batam, t.t.
18

Laporan keuangan SAK EMKM terdiri dari:


1. Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang aset, liabilitas,
dan ekuitas entias pada akhir periode pelaporan. Laporan posisi
keuangan entitas dapat mencakup akun akun sebagai berikut:
a. Kas dan setara kas
b. Piutang
c. Persediaan
d. Aset tetap
e. Utang usaha
f. Utang bank
g. Ekuitas16
SAK EMKM tidak menentukan format atau urutan akun yang
disajikan. Namun, perusahaan dapat menyajikan akun aset dalam urutan
likuiditas dan akun kewajiban dalam urutan jatuh tempo. Perusahaan
dapat menampilkan aset lancar dan tidak lancar, serta kewajiban lancar
dan tidak lancar secara terpisah di neraca. Perusahaan
mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar ketika:
a. kemungkinan besar akan direalisasi atau dipertahankan untuk dijual
atau digunakan selama siklus bisnis normal entitas,
b. Dimiliki untuk di perdagangan
c. Estimasi realisasi dalam 12 bulan setelah akhir periode atau
d. Bentuk kas atau setara kas. Namun, harus bebas dari batasan
pertukaran atau digunakan untuk melunasi hutang setidaknya selama
12 bulan setelah berakhirnya jangka waktu.17
Entitas dapat mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai aset
tidak lancar. Jika siklus bisnis normal perusahaan tidak dapat

16
“dewan standar akuntansi keuangan ikatan akuntan indonesia, exposure draft standar
akuntansi keuangan entitas mikro kecil menengah,” 2016, hal 2.
17
B.nuranisa pertiwi,muhammad yahya whika shabani, “tinjauan penyanjian laporan
keuangan berdasarkan sak emkm pada koperasi pegawai dinas koperasi provinsi sulawesi selatan.”
1 no 1 (2020).
19

ditentukan dengan jelas, maka siklus bisnis diasumsikan 12 bulan, dan


perusahaan mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban lancar
jika:
1. Diharapkan akan selesai dalam siklus operasi normal perusahaan
2. Dimiliki untuk diperdagangkan
3. Kewajiban tersebut akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan sejak
akhir periode pelaporan atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaian utang setidaknya selama 12 tahun setelah akhir
periode pelaporan.
2. Laporan laba rugi
Akun laba rugi dapat mencakup akun-akun berikut:
a. Pendapatan
b. Beban keuangan
c. Pajak
Entitas harus menyajikan suatu akun dan sebagian dari akun
tersebut dalam laporan laba rugi jika penyajiannya berkaitan dengan
pemahaman atas kinerja keuangan entitas. Laporan laba rugi mencakup
semua pendapatan dan beban yang diakui selama suatu periode waktu,
kecuali disyaratkan lain oleh ED SAK EMKM.18
3).Usaha Mikro kecil menengah (UMKM)
a. Pengertian usaha kecil menengah
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyebutkan
bahwa UMKM adalah usaha ekonomi produktif mandiri yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau unit usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan. Cabang perusahaan yang langsung atau tidak langsung
dimiliki, dikelola, atau menjadi bagian dari perusahaan menengah
adalah suatu usaha bersih terpisah yang dijalankan oleh orang
perseorangan atau badan yang bukan merupakan anak perusahaan atau

18
ahmad sholikin, ade setiawan, “kesiapan umkm trehadap implementasi sk emkm(study
UMKM di Kabupaten bura),” in surakarta 1 no 2 (November 2018).
20

cabang dari perusahaan yang dimiliki. perusahaan. Menjadi aset atau


penjualan tahunan, atau langsung atau tidak langsung sebagai bagian
dari bisnis kecil atau perusahaan besar.19
b.Karakteristik usaha kecil menengah(UMKM)
Secara umum sektor usaha kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak
mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.
2. Margin yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat
tinggi
3. Modal terbatas
4. Pengalaman manajemen yang terbatas dalam manajemen perusahaan.
5. Skala ekonomi sangat kecil sehingga sulit untuk mengharapkan
penghematan biaya yang mengarah pada efisiensi jangka panjang.
Pemasaran dan negosiasi yang sangat terbatas dan keterampilan yang
dapat diverifikasi pasar.
6. Mengingat keterbatasan sistem pengelolaan, kecil kemungkinan
mendapatkan pendanaan dari pasar modal.20
c.Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
1. usaha kecil
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (Lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(Lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bagaimana tempat
usaha atau
b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 2.500.000.000,00(dua miliyar lima ratus juta rupiah)
2. Usaha menengah
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00( lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
19
Undang-Undang UMKM 2008 Pasal 1
20
viola syukrina, “analisis persepsi pelaku UMKM dan sosialisasi sak emkm terhadap
diberlakukannya laporan keuangan yang berbasis sak emkm,” t.t.
21

10.000.000.000,00(sepuluh milyar rupiah)tidak termasuk tanah


dan bangunan tempat usaha , atau
b. Memiliki hasil penjualan lebih dari Rp.2.500.000.000,00 (dua
miliyar lima ratus juta rupiah)sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00(lima puluh milyar rupiah).21
d.Kelebihan dan kelemahan usaha Mikro kecil menengah (UMKM)
1. Kelebihan
Keunggulan beberapa jenis UMKM adalah:
a. Kepemilikan
Jika Anda memiliki bisnis kecil, pemimpin bisnis Anda
memiliki peran ganda, pada saat yang sama memiliki semua
fungsi manajemen manajemen, keuangan, pemasaran, dan
lainnya. Ini adalah salah satu keuntungan dari usaha kecil,
meminimalkan biaya membayar karyawan untuk berbagai tugas.
Hal ini dikarenakan UMKM jenis ini tidak memerlukan
pembagian kerja yang sangat detail dan bersifat konkrit.
b. Lapangan kerja
Salah satu manfaat lain dari UMKM adalah kemampuan
untuk menawarkan pekerjaan baru, layanan baru, sumber daya
baru, dan inovasi terbaru. Karena usaha kecil mudah diatur dan
dikelola, tidak jarang ditemukan berbagai jenis usaha kecil yang
semakin populer akhir-akhir ini. Hal ini tentu sangat membantu.
Secara khusus membantu pemerintah memberikan banyak
kesempatan kerja baru bagi pekerja yang belum menemukan
kesempatan kerja yang tepat dan layak. Dan bahkan usaha kecil
lebih kreatif dan memiliki segudang ide baru dan lebih inovatif.
c. Fleksibel
Fleksibilitas juga merupakan salah satu kata yang tepat
untuk menggambarkan keuntungan dari usaha kecil ini.
Misalnya, Anda sekarang dapat bertemu banyak usaha kecil dan

21
Undang-Undang UMKM Tahun 2008 Pasal 6
22

ibu rumah tangga kecil. UMKM fleksibel dan memiliki


volatilitas jangka pendek, tetapi sayangnya sebagian besar
UMKM tidak memiliki rencana jangka panjang. Ketika ada
banyak faktor dalam kegagalan bisnis karena belum matangnya
rencana jangka panjang suatu perusahaan.
d. Kebebasan
Kebebasan UMKM memiliki kebebasan yang tidak dimiliki
perusahaan besar. Ketika pemilik usaha kecil memiliki lebih
banyak fleksibilitas dalam menentukan harga produksi barang
dan jasa mereka. Karena merekalah pemilik semua sumber
kekayaan dan akibat dari produksi jasa dan barang yang mereka
miliki. Tentu saja, mereka dapat dengan mudah memutuskan
sendiri, karena mereka adalah pemilik dari semua sumber
kekayaan dan hasil produksi.
e. Kesederhanaan prosedur hukum
UMKM membutuhkan proses hukum sederhana untuk
didirikan. Anda tidak perlu formulir hukum yang rumit hanya
untuk mendirikan badan hukum. Hal ini berbeda dengan
perusahaan besar yang harus dapat berjalan secara mandiri
dengan landasan hukum dan akta resmi dari notaris.
f. Pajak
Beberapa permasalahan dalam memulai usaha tentu
tidak jauh dari topik perdebatan pajak. Jika perusahaan tetap
membayar pajak dalam jumlah tertentu, lebih mudah bagi
UMKM untuk membayar pajak. Pemilik (swasta) yang
dibebankan untuk membayar pajak, bukan perusahaan yang
dimilikinya.
g. Status
Sama seperti Anda belajar memulai bisnis dengan modal
kecil, Anda akan menemukan bahwa status usaha kecil tahu
bahwa status usaha kecil lebih mudah dicapai daripada status
23

perusahaan besar. Nah, itu juga salah satu keuntungan pemilik


usaha kecil ini bisa melikuidasi usahanya kapan saja sesuai
dengan kehendak pemiliknya.
2.Kelemahan
Berikut beberapa kelemahan dari usaha kecil, yaitu:
a. Pembagian kerja
Seperti halnya UKM di desa, pembagian kerja UKM ini
tidak jelas dan tidak profesional. Sejumlah terbatas karyawan
mungkin harus bekerja keras lembur karena kurangnya
pembagian kerja yang tetap.
b.Perencanaan kas
Adanya slack dan cash planning mengakibatkan semakin
kaburnya kebutuhan modal kerja akibat perencanaan kas yang
tidak memadai.
c. Pemasaran produk
Salah satu kelemahan usaha kecil adalah jarang terjual
karena tingginya persediaan produk manufaktur.
d.Manajemen usaha
UMKM cenderung kurang detail, terstruktur dan tidak
dirancang dibandingkan perusahaan besar, sehingga banyak
menimbulkan masalah keuangan. Jika sumber modal utama
untuk usaha kecil ini hanya bergantung pada pemilik atau
pengusaha.22
e. Pentingnya UMKM memiliki Sertifikasi Halal
Sertifikasi halal menjadi bagian penting bagi pelaku usaha. Hal
tersebut bisa digunakan untuk meningkatnya kepercayaan konsumen
terhadap produk yang di jual. Selain itu, alasan sertifikasi halal
penting karena perkembangan teknologi dalam proses olahan produk.
Kenapa sertifkasi halal itu penting karena untuk saat ini terjadi
22
yusuf mustofa, siti nurfaiza,agustin eka nurhayati, r sahedhy noor sk, “strategi efektif
untuk pengembangan bisnis UMKM yogyakarta di pasar internasional(study kasus UMKM
wedang uwu bu yani)” 1 no 1 (2011).
24

perkembangan teknologi pada pengolahan produk yang menyebabkan


teknologi pada pengolahan produk yang menyebabkan kita sangat
sulit untuk mmbedakan mana yang halal dan haram. Oleh karena itu,
perlu dipastikan bahan-bahan yang digunakan dalam produk itu
dijelaskan ukuran terjamin kehalalannya.
Diketahui dasar hukum regulasi awal ketentuan jaminan
produk halal diatur dalam Udang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang jaminan produk halal yang digunakan oleh badan
penyelenggara jaminan produk halal(BPJPH). Sedangkan alur proses
sertifkasi halal bagi pelaku usaha mikro kecil disesuaikan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 mengenai Penyeleggaraan bidang
jaminan Produk Halal. 23
Kegiatan perekonomian tentunya tidak terlepas dari
perkembangan dan kemajuan suatu produk. Sebagai seorang muslim
yang tinggal dinegara mayoritas muslim tentunya perlu
memperhatikan kehalalan suatu produk, dengan berkembangnya
teknologi dapat mendorong terciptanya produk-produk baru, yang
membuat kita harus lebh selektif lag dalam memilih produk halal yang
sesuai dengan syariat islam.
Tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 168
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan
baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” 24
Sertifikasi halal akan dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan
hasil audit dan fatwa MUI yang secara tertulis menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syariat islam pemberian sertifikasi halal
pada pangan, obat-obatan dan kosmetika untuk melindungi konsumen
muslim terhadap produk yang tidak halal. Untuk produsen, label halal

23
Economy.okezone.com diakses pada tanggal 15 Maret 2022
24
Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 168
25

ini berfungsi dalam membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen


terhadap produk-produk mereka.
Salah satu perbedaan bisnis konvensional dan syariah adalah
terkait hukum halal dan haram. Mungkin dalam bisnis konvensional
tidak terdapat batasan produk yang boleh dijual. Namun sesuai hukum
bisnis syariah, tidak seluruh produk dapat diperjual belikan. Dalam
transaksi syariah, jenis produk halal dijadkannya obyek jual beli
adalah produk dengan kandungan intrinsik halal (tidak megandung
babi, minuman keras, narkoba, dan sebagainya). Selain itu, produk
juga harus didapat dengan cara halal, bukan barang curian, hasil
korupsi, atau barang selundupan.
Suatu produk dikatakan halal apabila unsur-unsur jual belinya
masih dalam batas syariat islam. Sementara hukum bisnis syariah
dikatakan haram apabila mengandung hal-hal yang menentang
ketentuan agama islam. Konsep halal dan haram ini meliputi
pendayagunaan harta, cara pemerolehan, perjanjian bisnis, dan segala
aktivitas keuangan didalamnya. Untuk mengetahui bisnis syariah
terdapat ciri-cirinya, yaitu:
1. Terdapat akad
Agama islam sangat memperhatikan akad, tidak hanya akad
ijab kabul pernikahan saja, tetapi juga akad transaksi jual beli. Tanpa
akad yang jelas, sebuah transaksi bisnis hukumnya dapat berubah
menjadi haram dalam islam. Misalnya dalam akad perbankan, islam
tidak mngenal istilah bunga tetapi menggunakan konsep akad bagi
hasil.
2. Halal
Salah satu perbedaan bisnis konvensional dan syariah adalah
terkiat hukum halal dan haram. Mungkin dalam bisnis konvensional
tidak terdapat batasan produk yang boleh dijual. Namun sesuai hukum
bisnis syariah, tidak seluruh produk dapat diperjualkan. Dalam
transaksi syariah, jenis produk halal dijadikan obyek jual beli adalah
26

adalah produk dengan kandungan intrinsik halal(tidak mengandung


babi, minuman keras, narkoba, dan sebagainya).
3. Tidak mengandung unsur Gharar, Maysir, dan Riba.
Islam telah mengatur secara jelas praktik jual beli dan produk
yang mengandung unsur riba(bunga), maisir(perjudian), dan
gharar(ketidak jelasan) dilarang jelas oleh islam. Hal tersebut
dikarenakan ketiga hal tadi berpotensi merugikan salah satu pihak.
Padahal dalam islam, setiap manusia wajib bersikap adil dan tidak
dzalim terhadap sesamanya dalam bermuamalah.25

2.Akuntansi dalam usaha kecil menengah


a. pengertian akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi sehingga pengguna informasi
dapat membuat keputusan yang tepat dan membuat keputusan yang
tepat.26
Menurut American Institute of Certified Public Accountants.
Akuntansi adalah metode penting untuk mencatat, mengklasifikasikan,
dan meringkas dalam satuan moneter. Setidaknya transaksi dan
peristiwa yang paling tidak umum di antara mereka memiliki
karakteristik ekonomi dan kemudian menginterpretasikan hasilnya.
Menurut American Accountin Association (AAA), akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi sehingga mereka yang menggunakannya dapat membuat
keputusan dan keputusan yang jelas dan percaya diri.
Akuntansi didasarkan pada proses dan fungsi, tetapi dari
perspektif proses, akuntansi mencatat, mengklasifikasikan, dan
meringkas transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau
perusahaan dan menyajikan hasilnya dalam apa yang disebut laporan
25
www.ocbcnisp.com diakses pada tanggal 15 Maret 2022
26
alfukaniati, safrida, harmain, hendra, limaryani, sustina, oktaviani, ayu wahyuni, arnida
lubis, “pengantar akuntansi,” meedan penerbit madenatera, 2016.
27

keuangan. Akuntansi dari perspektif fungsional juga merupakan


kegiatan jasa yang membantu memberikan informasi kuantitatif yang
bersifat keuangan, terutama dari lembaga atau perusahaan, yang
digunakan sebagai dasar untuk keputusan ekonomi antara pilihan
perilaku yang berbeda.
Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa akuntansi
adalah aturan atau langkah dalam proses akuntansi, termasuk
pengumpulan, pencatatan dan penyajian informasi keuangan dalam
laporan keuangan perusahaan. 27
b. Akuntansi dalam islam
Akuntansi Islam digambarkan sebagai "proses pencatatan"
(tetapi tidak selalu terbatas pada data keuangan) bagi para pemangku
kepentingan dari suatu organisasi sehingga organisasi dapat terus
beroperasi dalam Syariah dan mengkomunikasikan tujuan sesuai
dengan ekonomi Syariah.
Pentingnya akuntansi dijelaskan dalam Al Qur'an, Surah Al-
Baqarah 282, sebagai berikut:28

‫َُ ُك ْى َكا ِتة‬ْٛ َّ‫َ ْكت ُْة ت‬ٛ‫س ًًّّٗ فَا ْكتُثُ ْٕ ُُِۗ َٔ ْن‬ َ ‫ ٍٍ ِا ٰنٰٓٗ اَ َج ٍم ُّي‬ْٚ ‫َ ُْتُ ْى تِ َذ‬ٚ‫ ٍَ ٰا َيُُ ْٰٕٓا اِ َرا تَ َذا‬ْٚ ‫ُّ َٓا انَّ ِز‬َٚ‫ٰٓا‬ٰٚ
ُّ ‫ ِّ ا ْن َح‬ْٛ َ‫٘ َعه‬
‫ك‬ ّ ٰ ًَُّ َّ‫َّ ْكت َُة َك ًَا َعه‬ٚ ٌَْ‫ب َكاتِة ا‬
ْ ‫ُ ًْهِ ِم انَّ ِز‬ٛ‫َ ْكت ْۚ ُْة َٔ ْن‬ٛ‫ّللاُ فَ ْه‬ َ ْ‫َأ‬ٚ ‫تِا ْن َع ْذ ِۖ ِل َٔ ََل‬
‫فًّا‬ْٛ ‫ض ِع‬
َ ْٔ َ‫ ًّٓا ا‬ْٛ ِ‫سف‬
َ ‫ك‬ ُّ ‫ ِّ ا ْن َح‬ْٛ َ‫٘ َعه‬ ْ ‫اٌ انَّ ِز‬ َ ‫ـًّ ُۗا فَاٌِْ َك‬ْٛ ‫ش‬
َ ُُّْ ‫س ِي‬ ْ ‫َ ْث َخ‬ٚ ‫ّللاَ َستَّ ّٗ َٔ ََل‬ ّ ٰ ‫َّك‬ ِ ‫َت‬ٛ‫َٔ ْن‬
‫ ٍِ ِيٍْ ِّس َجانِ ُك ْۚ ْى‬ْٚ ‫ َذ‬ْٛ ِٓ ‫ش‬ ْ َ ‫ست‬
َ ‫ْ ِٓذ ُْٔا‬ ْ ‫ُّ ّٗ تِا ْن َع ْذ ُۗ ِل َٔا‬ِٛ‫ُ ًْهِ ْم َٔن‬ٛ‫ُّ ًِ َّم ُْ َٕ فَ ْه‬ٚ ٌَْ‫ ُُ ا‬ْٛ ِِ َ‫ست‬
ْ َٚ ‫اَ ْٔ ََل‬
‫َض َّم‬ ِ ‫ْ َٓ َۤ َذا ِء اٌَْ ت‬ ُّ ‫ض ْٕ ٌَ ِي ٍَ ان‬ َ ‫ ٍِ فَ َش ُجم َّٔا ْي َشاَ ٰت ٍِ ِي ًٍَّْ ت َْش‬ْٛ َ‫َ ُك ََْٕا َس ُجه‬ٚ ‫فَاٌِْ نَّ ْى‬
ٌَْ‫سـَ ًُ ْٰٕٓا ا‬ ْ َ‫َْٓ َۤ َذا ُء اِ َرا َيا ُدع ُْٕا ُۗ َٔ ََل ت‬ ُّ ‫ب ان‬ َ ْ‫َأ‬ٚ ‫اِ ْح ٰذى ُٓ ًَا فَتُ َز ِّك َش اِ ْح ٰذى ُٓ ًَا ْاَلُ ْخ ٰش ُٖۗ َٔ ََل‬
‫ْ َٓا َد ِج َٔاَد َْٰ ٰٓٗ اَ ََّل‬ ّ ٰ ‫سطُ ِع ُْ َذ‬
َّ ‫ّللاِ َٔاَ ْل َٕ ُو نِه‬ َ ‫ ًّشا اِ ٰنٰٓٗ اَ َجهِ ُّۗ ٰرنِ ُك ْى اَ ْل‬ْٛ ِ‫ ًّشا اَ ْٔ َكث‬ْٛ ‫ص ِغ‬
َ ُِْٕ ُ‫تَ ْكتُث‬
َ ْٛ َ‫َُ ُك ْى فَه‬ْٛ َ‫ ُش َََْٔٓا ت‬ْٚ ‫اض َشجًّ تُ ِذ‬
‫ ُك ْى ُجَُاح اَ ََّل‬ْٛ َ‫س َعه‬ ِ ‫ت َْشتَاتُ ْٰٕٓا اِ َّ َٰٓل اٌَْ تَ ُك ْٕ ٌَ تِ َجا َسجًّ َح‬

27
evgenia.M.R.B.M, “penerapan pencatatan akunatnsi dan penyusunan laopran keuangan
berdasarkan sak emkm pada umkm desa gembang sari,” 2016.
28
Badan litbang dan diklat kementrian agama republik indonesia al-quran surah al-baqarah
282
28

َ ‫ض َۤا َّس َكا ِتة َّٔ ََل‬


ّٗ ََِّ‫ذ ەُۗ َٔاٌِْ تَ ْف َعهُ ْٕا فَا‬ْٛ ِٓ ‫ش‬ َ ُٚ ‫َ ْعتُ ْى ِۖ َٔ ََل‬ٚ‫ش ِٓذ ُْٰٓٔا اِ َرا تَثَا‬ ْ َ‫تَ ْكتُثُ ْٕ َْ ُۗا َٔا‬
ّ ٰ َٔ ُۗ ُ‫ّللا‬
٢٨٢ - ‫ى‬ْٛ ِ‫ ٍء َعه‬َْٙ ‫ّللاُ ِت ُك ِّم ش‬ ّ ٰ ‫ُ َعهِّ ًُ ُك ُى‬َٚٔ ُۗ َ‫ّللا‬
ّ ٰ ‫س ْٕق ِت ُك ْى ُۗ َٔاتَّمُٕا‬ ُ ُ‫ف‬

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan


utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya,
maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang
itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya,
dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika yang
berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau
tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-
laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara
orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika
yang seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan
janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah
kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu)
kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih
dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada
ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika
kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual
beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu
lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada
kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran
kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dalam tafsir ibnu katsir pada surah Al-baqarah dijelaskan bahwa


Allah Swt telah membimbing hamba-hambanya yang beriman, jika
bemuamalah melalui aneka jenis muamalah yang tidak tunai, maka
hendaklah mencatatnya, agar catatan itu dapat menjaga batas waktu
muamalah iu, serta lebih menyakinkan kepada orang yang memberi
kesaksian. Menyangkut persaksian baik dalam tulian maupun lainnya.
Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi. Para penulis dan juga
saksi hendaknya tidak juga merugikan yang bermuamalah dalam
memperlambat kesaksian, apabila menyembunyikannya atau
melakukan penulisanyang tidak sesuai dengan kesepakatan
29

mereka(para saksi dan penulis yang melakukan muamalah) maka


sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan.

Islam mewajibkan semua transaksi penjualan yang tertunda


dicatat sehingga mereka mengetahui waktu sebelum dihentikan.
Seperti halnya transaksi tunai, item ini penting untuk menjaga aset
agar tidak disalahpahami dan untuk mengetahui hak besar dan kecil
yang dimiliki aset. Hal ini berlaku bagi entitas UMKM untuk
pelaporan keuangan karena transaksi harus dalam bentuk tunai atau
non tunai.29

Dalam urusan bisnis, hak dan kewajiban semua pihak harus


didokumentasikan secara lengkap sehingga dapat diidentifikasi dan
diselidiki. Paragraf ini berfokus pada akuntansi untuk transaksi
pinjaman dan kredit yang penting dan mengusulkan agar transaksi ini
ditandatangani oleh debitur (untuk memverifikasi status hutang dan
jumlah hutang). Ini menunjukkan pentingnya mendaftarkan transaksi
ke akun untuk proses akuntansi.

Akuntansi Islam dan akuntansi tradisional mengacu pada


proses yang sama dalam memberikan informasi kepada pengguna
laporan keuangan. Namun, para pendukung mengklaim bahwa
akuntansi Islam dimaksudkan untuk memungkinkan pengguna untuk
memungkinkan organisasi Islam untuk memahami prinsip-prinsip
Syariah dalam operasi mereka dan untuk menilai apakah tujuan
organisasi terpenuhi. Pada tingkat fundamental, organisasi berbeda dari
organisasi tradisional dalam hal mereka harus mematuhi prinsip dan
aturan syariah tertentu dan mencapai tujuan sosial ekonomi tertentu
yang dianjurkan melalui Islam.

29
fordebi, adesy, “akuntansi syariah seri konsep dan aplikasi ekonomi islam dan bisnis
islam,” pt rajagrafindo, 2016.
30

Akuntansi Islam juga mengakui bahwa mungkin ada kelompok


pengguna yang lebih beragam daripada yang dicakup oleh akuntansi
tradisional. Dalam keadaan tertentu, akuntansi Islam mungkin
memerlukan laporan yang sama sekali berbeda untuk mengurangi
penekanan pada pendapatan. Ini karena laporan laba rugi disediakan
melalui akuntansi tradisional.
Sekalipun perusahaan tidak membuat piutang, itu harus dicatat
dalam kegiatan bisnis. Catatan akuntansi masih diperlukan untuk
menghitung kekayaan pengusaha dalam hal tanggung jawab,
kewajiban pajak kepada negara, dan pembagian keuntungan kepada
pemegang saham. Oleh karena itu, akuntansi harus diterapkan dari
sudut pandang Al-Qur'an.
Hussein Syahatah menekankan bahwa dalam konteks akuntansi
Islam, muhasabah (akuntansi) berarti pengumpulan data, akuntansi,
perhitungan (musa'ala). Perdebatan serta penentuan imbalan/balasan
seperti yang diterapkan dalam lembagalembaga negara, lembaga baitul
mal, undangundang wakaf, mudharabah dan serikat kerja.
Muhasabah(akuntansi) dalam islam memiliki 6(enam) tujuan yaitu:
1. Memelihara harta (hifz al-amwal)
2. Eksistensi Al-kitabah ketika ada perselisihan
3. Dapat membantu dalam mengambil kesimpulan
4. Penetapan Hasil Usaha Sesuai Zakat
5. Menentukan dan menghitung hak-hak yang berserikat dalam usaha
6. Menentukan ganti rugi, penanggulangan atau saksi.
Tujuan standar akuntansi bebasis islam:
1. Tanggung jawab perusahaan muncul tidak hanya di hadapan Tuhan
tetapi juga di hadapan masyarakat
2. Memberikan nformasi yang relevan kesesuain dengan kebutuhan
spiritual dari pengambilan keputusan muslim.
c. Kegunaan akuntansi
31

Informasi akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau


pengguna dengan masingmasing kepentingannya. Kepentingan antara
satu penguna dengan pengguna yang lainnya tidak sama sehingga
informasi yang dicari pun berbeda bagi dua bisnis, kegunaan akuntansi
adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan baik
investasi maupun kredit.
2. Sarana komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna
eksternal mengenai perubahan posisi keuangan, posisi keuangan dan
arus kas.
3. Memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dan arus kas.
4. Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen
5. Mendeskripsikan status perusahaan dari satu periode ke periode
lainnya. 30
c.Akuntansi dan pembukuan
Akuntansi memainkan peran yang sangat penting dalam
pengelolaan sistem ekonomi dan sosial. Keputusan oleh individu,
pemerintah dan entitas komersial lainnya didorong oleh penggunaan
sumber daya nasional. Tujuan utama akuntansi adalah untuk
mencatat, melaporkan dan menginterpretasikan data ekonomi untuk
digunakan oleh para pengambil keputusan.
Akuntansi biasanya merupakan sistem untuk menghasilkan
informasi keuangan bagi pengguna untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan dari informasi ini adalah
untuk memberikan panduan dalam memilih tindakan terbaik ketika
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk kegiatan bisnis dan
ekonomi. Proses akuntansi menghasilkan informasi laporan
keuangan yang sangat berguna bagi pengguna informasi keuangan,

30
monica putri carnelia, “penerapan standar akuntansi keuangan emkm pada batik
kedunggu di desa wiata kenep sukarajo,” niversitas swbwlas maret surakarta, 2019.
32

baik internal perusahaan maupun pihak eksternal, termasuk


pemerintah.
d.Metode pencatatan akuntansi
Akuntansi memiliki dua pendekatan utama, berbasis
periode dan berbasis kas. Perbedaan antara kedua metode tersebut
adalah kapan dan bagaimana pendapatan penjualan dan biaya-
biaya diketahui.
Basis kas adalah konsep yang sangat penting dalam akuntansi, dan
pencatatan basis kas adalah metode pencatatan ketika terjadi
transaksi yang benar-benar menerima atau membelanjakan uang.
Dengan kata lain, akuntansi berbasis kas memperhitungkan
dampak transaksi dan peristiwa lain ketika menerima atau
membayar kas atau setara kas yang digunakan untuk mencatat
pendapatan, pengeluaran, dan pendanaan. Berbasis uang tunai
menangkap aktivitas keuangan saat saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan. Basis kas akan mencatat
kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima misalkan
Perusahaan menjual produk tetapi belum menerima pembayaran.
Jika perusahaan menjual produk tetapi tidak ada pembayaran yang
diterima, tidak ada catatan penjualan produk yang akan dibuat,
dan jika uang diterima, hanya transaksi yang akan dicatat. Basis
cache dapat dihitung menggunakan rumus berikut: Pendapatan
tunai awal Penjualan tunai Pembayaran tunai Kas akhir.
Basis akrual memiliki fitur pencatatan yang memungkinkan
Anda mencatat transaksi karena transaksi tersebut memengaruhi
penerimaan atau pembayaran kas di masa mendatang. Transaksi
reguler tidak pernah benar-benar menerima atau membelanjakan
uang, tetapi dicatat pada saat terjadi. Dengan kata lain, istilah
dasar digunakan untuk menilai aset, kewajiban, dan modal dana.
Oleh karena itu, akuntansi akrual adalah dasar akuntansi yang
33

mengakui dampak transaksi dan peristiwa lain ketika terjadi,


terlepas dari kapan kas atau arus kas ada. 31
e. Konsep dan prinsip akuntansi
Dalam pembuatan informasi akuntansi ada beberapa prinsip
dasar akuntansi yang harus kamu jadikan pedoman, prinsip-
prinsip ini berguna supaya laporan keuangan yang kamu buat
tersusun sesuai dengan prosedur akuntansi.32
1. Prinsip biaya historis(Historical Cost Principle)
Prinsip ini mengharuskan kita untuk melakukan pencatatan
terhadap biaya yang dikeluarkan baik untuk memperoleh
barang maupun jasa.
2. Prinsip pengakuan pendapatan(Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran harta yang termasuk (aktiva)
yag didapat dari penyerahan barang/jasa. Prinsip ini
mengharuskan kita mencatat harta itu sebagai pendapatan.
Contoh jika perusahaan kita mendapatkan 1 juta rupiah dari
hasil penjualan mobil. Itu artinya selain diakui sebagai harta, 1
juta rupiah tersebut juga harus dimasukkan ke dalam
pendapatan.
3. Prinsip mencocokkan(Matching Princple)
Prinsip dasar akuntansi ini mempertemikan pendapatan
dengan biaya yang dikeluarkan. Tujuannya utnuk menentukan
keuntungan bersih dalam periode tertentu.
4. Prinsip konsistensi( Consistency Principle)
Metode dan standar yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secr konsisten.
5. Prinsip pengungkapan secara lengkap (Full Disclosure
Principle)

31
rosita vega savitri,sifuddin, “pencatatan akuntansi pada usaha mikro kecil
memengah(study pada umkm MR.pelangi semarfang),” universitas semarang 5 no 2 (2020).
32
vivi yanti, “analisis pnerapan akuntansi pada usaha menengah pengusaha dodol,”
universitas negeri sumatera utara, 2020.
34

Prinsip ini mengharuskan penyajian informasi di laporan


keuangan secara lengkap untuk membuat para pemakai
informasi akuntansi tidak keliru dengan laporan keuangan yang
setengah jadi.
6. Prinsip entitas ekonomi(Economi Entity Principle)
Maksud dari entitas ekonomi adalah sistem informasi
ekonomi hrus berdiri sendiri. Tidak boleh mencampurkan
laporan keuangan akuntansi antara perusahaan dengan pribadi
maupun pihak lain.
7. Prinsip periode akuntansi
Sebuah pelaporan keuangan perusahaan harus dibatasi
oleh periode tertentu. Misalnya, perusahaan yang menjalankan
usaha mulai dari 1 januari sampai 1 februari.
8. Prinsip satuan moneter
Maksudnya segala bentuk pencatatan transaksi harus
dinyatakan dalam bentuk yang bisa di ukur.

9. Prinsip kesinambungan usaha(Going Concern)


Prinsip ini menggangap bahwa sebuah usaha ekonomi
harus terus berjalan secara berkesinambungan, kecuali ada
peristiwa khusus yang menghentikannya.
10. Prinsip materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya
pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material atau
bernilai. Artinya, suatu informasi akuntansi punya nominal dan
bisa dijual.
B. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitan terdahulu yamg dirasa relevan dengan
penelitian dan dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini yang dilakukan
oleh:
35

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Metode Hasil
Terdahulu Penelitian
1. Diza Satrina Analisis Metode Hasil Universitas
Luchindawat kesiapan kualitatif penelitian ini PGRI
i, Elva UMKM menunjukan Madiun
Nuraina, Elly Batik di Kota pelaku
Astuti / 2020 Madiun UMKM batik
dalam di Kota
Penerapan Madiun
SAK EMKM belum siap
menerapkan
SAK EMKM
2. Ni Komang Penyusuna Metode Hasil Universitas
Ismadewi, Laporan kualitatif penelitian ini pendidikan
Nyoman Keuangan menunjukan ganesha
Trisna sesuai bahwa proses singaraja
Herawati, dengan penyusunan
Anantawikra Standar laporan
maTungga Akuntansi keuangan
Atmaja/2017 Keuangan usaha ayam
Entitas boiler
Mikro Kecil menyusun
dan laporan
Menengah keuangan
(SAK sesuai
EMKM) dengan SAK
pada usaha EMKM
ternak ayam
36

Boiler
3. Tatik Penerapan Metode Hasil Universitas
Amani/2018 SAK EMKM Kualitatif penelitian ini Panca
sebagai menunjukan Marga
penyusunan bahwa Proboliggo
laporan laporan
keuangan keuangan
UMKM(Stud belum
i kasus di UD disusun
dua putri seperti
Solehah standar yang
Probolinggo) diterapkan
SAK EMKM
4. Viola Analisis Metode Hasil Universitas
Syukrina E persepsi Eksploratif penelitian ini Putra
janrosl/2018 pelaku Deskriptif menunjukkan Batam
UMKM dan bahwa
sosialisasi pelaku usaha
SAK EMKM mikro kecil
terhadap dan
diberlakukan menengah
nya laporan tidak
keuangan berpengaruh
yang berbasis signifikan
SAK EMKM terhadap
penggunaan
SAK EMKM
5. Vivi Yanti Analisi Metode Hasil Universitas
penerapan Kualitatif penelitian ini Islam
akuntansi menunjukan Negeri
37

pada usaha bahwa dari Sumatera


kecil ketiga usaha Utara
menegah dodol sudah
pengusaha menerapkan
dodol(Study akuntansi
kasus di namun dalam
Kecamatan penerapanny
Tanjung Pura a belum
Kabupaten mengikuti
Langkat) ketentuan
akuntansi
yang benar
seperti
jurnal,buku
besar, dan
akun-akun
akuntansi

C. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis merupakan ditujukan untuk menerangkan jaringan
hubungan antar variabel antar variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan dari perumusan masalah yang telah didentifikasi melalui
observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada responden dalam
suatu penelitian.
38

Usaha Kecil Menengah(UMKM)

Laporan Keuangan Menengah(UMKM)

1. Laporan Laba Rugi

2. Laporan Perubahan Modal

3. Laporan Posisi Keuangan

4.Catatan Atas Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro


Kecil Menengah(SAK EMKM)

Dalam menjalankan suatu usaha perlu dilakukan pencatatan setiap


transaksi yang terjadi selama proses berjalannya usaha. Dan didalam hal
melakukan pencatatan dilakukan berdasarkan standar pencatatan
akuntansi pelaku UMKM yaitu yang telah diterapkan oleh pemrintah
SAK EMKM. Berdasarkan skema pada gambar dapat dijelaskan bahwa
usaha kecil menengah (UMKM) menerapkan laporan keuangan yang
terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan catatan atas
laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas mikro
kecil dan menengah (SAK EMKM).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan
pemahaman tentang fenomena yang dialami subjek penelitian seperti
perilaku,persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Yang menjadi objek
penelitian adalah laporan keuangan tiga Usaha Kecil Menengah yang ada
di kecamatan Nipah Panjang.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penulis untuk mendapatkan suatu data, penulis melakukan penelitan
pada Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM) yang ada di Kecamatan
Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Yang dilaksanakan
pada tanggal 14 Maret 2021 sampai dengan 20 Maret 2021.
2. Subjek Penelitian
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak
yang terkait langsung dalam penelitian dalam hal ini pemilik Usaha
Kecil Menegah yang bertanggung jawab dan memberikan informasi
yang dibutuhkan peneliti yang dapat digunakan dalam penelitian
skripsi.
C. Sumber Data Penelitian
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung (dari tangan pertama)
atau terjun langsung kelapangan dan menjadi objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan pada Usaha Mikro Kecil
Menengah(UMKM) di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Contoh data primer adalah data yang diperoleh
responden melalui kuisioner, kelompok focus,dan fanel atau juga hasil
wawancara dengan narasumber.

39
40

2. Data sekunder
Data sekunder data yang diperoleh penelitian yaitu data yang sudah
ada.Penelitian secara tidak langsung melalui media
33
perantara,majalah,jurnal internet dan lain sebagainya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan narasumber dan dokumentasi.
1. Metode Interview (Wawancara)
Teknik pengambilan data yang dilakukan peneliti yaitu teknik
melalui pertemuan peneliti dengan narasumber untuk bertukar
informasi melalui tanya jawab sehingga peneliti bisa mengetahui
masalah yang terajdi pada Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM)
tempat penelitian.
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari
responden. Pada dasarnya wawancara dibagi atas dua jenis yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstrukur. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak struktur diamana
wawancara yang tidak menggunakan pedoman yang tersusun dan
lengkap untuk pengumpulan datanya hanya memuat garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
2.Metode kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk menjawabnya. Kuesioner yang digunakan
peneliti sebagai alat penelitian adalah metode kuesioner tertutup. Jika
formulir pertanyaan terdiri dari pertanyaan dan jawaban yang

33
suharsimi arikanto, “prosedur penelitian,” , h.145.
41

disediakan, dan responden memilih jawaban saat menjawab


34
pertanyaan yang disediakan.
Dalam penelitian ini, kami menggunakan skala Guttman untuk
membuat kuesioner. Survei menggunakan skala Guttman bertujuan
untuk memberikan jawaban yang konsisten untuk pertanyaan tertentu.
Dengan menggunakan alternatif yang tersedia, yaitu:
a. Ya
b. Tidak
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif terdiri dari
mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari data yang dikumpulkan selama
proses wawancara dan kemudian menyebarkan kuesioner, yang
menganalisis bagaimana akuntansi diterapkan pada usaha kecil dan
menengah (UMKM) di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung.
Jabung Timur. Analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan
penerapan akuntansi berdasarkan standar yang diatur negara, yaitu SAK
EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah)
dengan menggunakan model kualitatif. Miles and Huberman
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif data dilakukan secra terus menerus sampai tuntas
sehingga datanya jenuh. Aktifitas dalam analisis meliputi reduksi data(data
reduction) penyajian data(data display), serta penarikan kesimpulan dan
verifikasi (conclusion drawing/verification).
1. Reduksi data(data reduction)
Adalah proses qpenelitian memilih data yang masuk dan di ambil
bersifat pokok dan penting saja, peneliti harus mereduksidata harus
jelihsesuai dengan tujuan penelitian berupa temuan. Data yang asing
menjadi focus utama peneliti untuk mengungkap temuan-temuan baru.
2. Penyajian data(data display)

34
abdurrahman fathoni, “metodologi penelitian,” t.t., halaman 105.
42

Adalah setelah data direduksi maka segeralah dibuat display data.


Display data merupakan cara penyajian suatu data, dapat dilakukan dalam
bentuk tablet, grafik,pictogram agar mudah di pahami dan dihubungkan
pada umumnya penelitian kualitatif menggunakan teks narasi. Apabila
data yang dilapangan mendukung hipotesis itu terbukti dapat dijadikan
sebuah teori grounded. Grounded artinya data yang bersifat induktif sesuai
temuan lapangan dan dapat di uji secra terus menerus.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification)
Langkah yang ketiga yaitu dalam analsisi data kualitatif yaitu
penarikan kesimpulan data verifikasi data. Data yang berada di lapangan
mungkin berbeda dengan perkiraan, dengan demikian kesimpulan
mungkin tidak menjawab permasalahan masalah ataupun mungkin dapat
menjawab permasalahan.35

35
lexy J.Moelong, “metodologi penelitian kualitatif(bandung:PTremaja rosdakarya),” 2014,
halaman 26.
BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Nipah Panjang


1. Kondisi Geografis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah salah satu Kabupaten di
Provinsi Jambi Indonesia. Luas wilayah 5.445 km² dengan populasi
205.272 jiwa (2010) atau 10,886% dari luas Provinsi Jambi dengan Ibu
Kotanya ialah Kabupaten Sabak Barat. Kabupaten ini terbagi menjadi 11
Kecamatan yang terbagi lagi menjadi 60 desa. Dahulu merupakan
gabungan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang kemudian
membentuk wilayah baru bagian dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Nipah Panjang merupakan salah satu Kecamatan di kabupaten Tanjung


Jabung Timur Profinsi Jambi, nama Nipah Panjang berasal dari pohon
Nipah suatu jenis tumbuhan yang banyak terdapat di hutan tumbuh liar di
sepanjang pesisir pantai tanjung dan sungai sungai kecil yang ada.Nipah
Panjang di buka pada tahun 1930 yang di buka oleh Datuk penghulu atau
Datuk Adil, beliau merupakan orang yang pertama kali membuka Daerah
Nipah Panjang yang datang langsung dari negri Malaka yaitu Malaysia.

Pemerintah Nipah Panjang menjadi salah satu Kecamatan yang ada di


Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terbentuk berdasarkan SK 45
Tahun 194 tanggal 06 Maret 1974 dan berdasarkan UU No 54 tahun 1999
tentang Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kecamatan Nipah panjang memiliki luas wilayah 234,70 km dengan


batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Cina Selatan

Sebelah Timur : Kecamatan Sadu

43
44

Sebelah Selatan : Kecamatan Rantau Rasau

Sebeah Barat : Kecamatan Muara Jambi

Secara administratif Kecamatan Nipah Panjang terdiri dari 2 (Dua)


Kelurahan dan 8 (Delapan) Desa. Nama- nama Kelurahan dan Desa di
Kecamatan Nipah Panjang antara lain:

1.Kelurahan Nipah Panjang I


2.Kelurahan Nipah Panjang II
3.Desa Pemusiran
4.Desa Teluk Kijing
5.Desa Sungai Raya
6.Desa Simpang Datuk
7.Desa Simpang Jelita
8.Desa Bunga Tanjung
9.Desa Sungai Tering
10.Desa Sungai Jeruk36
2. Demografi
a. Kependudukan
Tabel 4.1
Data Penduduk Kecamatan Nipah Panjang37
No Data Penduduk
Desa/ penduduk KE
L P L+P T
1 Nipah Panjang I 3.559 3.457 7.016
2 Nipah Panjang II 4.712 4.581 9.293
3 Teluk Kijing 546 569 1.115
4 Pemusiran 658 579 1.237
5 Sungai Raya 586 585 1.171

36
Profil Kecamatan Nipah Panjang
37
Dokumen Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang
45

6 Simpang Datuk 577 599 1.176


7 Simpang Jelita 502 419 921
8 Bunga Tanjung 732 705 1.439
9 Sungai Tering 1.029 973 2.002
10 Sungai Jeruk 739 710 1.446
Jumlah 13.639 13.177 26.816
Sumber : Data Kependudukan Masyarakat Kecamatan Nipah Panjang

Penduduk yang ada di Kecamatan Nipah Panjang di dominasi oleh


Laki-Laki, dari jumlah penduduk Kecamatan Nipah Panjang sebagaimana
tercantum pada tabel di atas yang menunjukan bahwa jumlah penduduk
mengalami peningkatan hal ini dapat di sebabkan oleh pertumbuhan alami
maupun faktor migrasi.

Penduduk Kecamatan Nipah Panjang umum nya bermata pencarian


sebagai petani dan nelayan dapat di lihat dari jumlah lahan yang sangat
luas dan letak kecamatan Nipah panjang dekat dengan sungai yang dapat
di manfaatkan sebagai sumber penghasilan penduduk Kecamatan Niapah
Panjang.

Kelurahan Nipah Panjang 1 dan 2 merupakan daerah yang


mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Nipah Panjang di
karnakan kondisi geografis Kelurahan Nipah Panjang 1 dan 2 mempunyai
tanah yang subur dan dekat dengan laut. Sehingga penduduk di Kelurahan
Nipah Panjang 1 umumnya bermata pencarian nelayan atau mengelola
hasil dari laut seperti membuat olahan rumah seperti ikan asin dan kerupuk
udang yang nantinya di jual. Sedangkan Kelurahan Nipah Panjang 2
penduduknya umumnya bermata pencarian petani dan berdagang
umumnya petani di Kecamatan Nipah Panjang yaitu perkebunan sawit,
pinang, dan kelapa.

b. Keadaan Sosial
1. Pendidikan
46

Tabel 4.2
Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Nipah Panjang 38
No Sarana Pendidikan Jumlah (Unit)
1. PAUD 26
2. TK 7
3. SD 27
4. Madrasah Ibtidaiyah 2
5. SMP 7
6. MTs 1
7. SMA/SMK 2
8. MAN 1

Dilihat dari segi Pendidikan sarana pendidikan sudah semakin


berkembang dapat dilihat dari jumlah sekolah tingkat anak usia dini,
tingkat SD, dan SMP yang menunjukan tingkat pelayanan pendidikan
sudah semakin luas dan telah menjangkau daerah terpencil, tetapi pada
saranan pendidikan di tingkat SLTA menunjukan masi kurangnya sekolah
dan pelayanan terhadap pendidikan pada tingkat SLTA tidak dapat
menjangkau daerah-daerah terpencil di Kecamatan Nipah Panjang hal ini
dapat dilihat dari jumlah sekolah pada tingkat SLTA.

2. Kehidupan Beragama
Tabel 4.3
Kehidupan Beragama di Kecamatan Nipah Panjang 39

No Agama P(%)
1. Islam 75
2. Kristen 15
3. Hindu 2

38
Dokumen Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang
39
Dokumen Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang
47

4. Budha 2
5. Kong Hu Tju 4
6. Dll 2
Penduduk Kecamatan Nipah Panjang 75% berkeyakinan agama
islam. Dalam melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama islam
berkembang dengan baik dan sering di selenggarakannya acara keagamaan
setiap tahunnya dan hidup berdampingan dengan agama lainnya seperti
agama minoritas di Kecamatan Nipah Panjang yaitu Kong Hu Tju
umumnya mereka bermata pencarian pedagang sembako, pakaian dll yang
memiliki toleransi tinggi dengan agama lainnya.

B. OBJEK PENELITIAN
1. Batik Idolaku
Batik Idolaku merupakan Usaha batik yang dipilih karena memiliki
prospek dalam perkembangan bisnis UMKM yang bagus,salah satu
nya UMKM usaha Batik idolaku menjadi oleh-oleh khas tersendiri dari
daerah tersebut.Dibawah binaan dinas pendistribusian dan
perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta mendapat
dukungan dari CSR Petro China.
Usaha batik idolaku dibawah pimpinan ibu suraedah telah mampu
mengembangkan usahanya dibidang kerajinan batik dengan
melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang ada disekitar sanggar tersebut.
Kelompok yang dipimpin ibu suraedah telah mengikuti berbagai
pelatihan membatik sampai ke Yogyakarta. Selain itu sanggar batik
idolaku sudah sering dilibatkan dalam berbagai pameran batik mulai
dari tingkat regional maupun nasional mewakili kabupaten Tanjung
Jabung Timur dan provinsi Jambi.
Pemberian nama batik idola diberikan oleh ibu suraida langsung itu
sendiri dengan maksud dan harapan agar hasil yang dihasilkan akan
memuaskan bagi orang-orang sekitar.Produk yang diproduksi oleh
batik idola adalah berupa kain panjang sepanjang 2 meter atau sesuai
48

dengan keinginan konsumen. Batik yang diproduksi disini hanyalah


batik cap, sedangkan motifnya di ambil dari sumbangan yang
diberikan dari desa dan referensi dari pengrajin terdahulu. Seiring
berjalanya waktu pemilik batik idolaku mampu menciptakan motifnya
sendiri sehingga semakin banyak motif yang diperoduksi.
Batik idolaku memiliki keunikan tersendiri dilihat dari motif-motif
yang ditampilkan berbeda dengan batik-batik yang berasal dari daerah
lain. Justru batik yang ditampilkan semuanya memiliki ciri khas yaitu
latar belakang lingkungan wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, diantaranya motif mangrove,motif pedada, motif tempakul
salah satu jenis ikan yg hidup dan berkembang di anak sungai. Motif
jeruju, sejenis tumbuhan pesisir yang bisa di konsumsi sejenis
minuman teh yg sering disebut teh jeruju. Usaha ini memiliki omset
perbulannya berkisar Rp 3.000.000 sampai Rp 10.000.000
Usaha ini didirikan pada bulan maret 2016 oleh ibu suraida,
seorang ibu rumah tangga dimulai dari kegiatan pelatihan yang
diadakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten tanjung
jabung timur kemudian beliau sendiri serta membuka lapangan kerja
bagi beberapa pengangguran di daerahnya tersebut. kain batik yang
dihasilkan dan bahan dasar yang dinamis sehingga menghasilkan kain
batik yang terlihat anggun dan elegan. 40

2. Kerupuk Harum Melati

Kerupuk Harum Melati adalah perusahaan perseorangan


yang didirikan pada tahun 2011 oleh ibu Mashara. Berdirinya
usaha ini di pimpin langsung oleh ibu Mashara, disamping dapat
membantu dalam hal pendapatan keluarga juga dapat membuka
peluang kerja di masyarakat luas. Saat ini dalam menjalankan
usahanya ibu Mashara dibantu oleh beberapa karyawannya dalam

40
Hasil Data Wawancara Batik Idola di Kecamatan Nipah Panjang 1 Agustus 2021
49

hal pengelolaan maupun pemasaran. Kerupuk Harum Melati


memiliki omset perbulannya berkisar Rp 5.000.000 sampai Rp
10.000.000
Kerupuk Harum Melati adalah usaha yang bergerak
dalam bidang pembuatan makanan yang pada awalnya hanya
membuat beberapa kilo kerupuk udang dengan seiring berjalannya
waktu dengan melihat peningkatan pendapatan yang dihasilkan
atas besarnya jumlah pemesanan ibu Mashara telah menambah
jumlah produksi kerupuk yang diproduksinya. Kerupuk Harum
Melati adalah salah satu makanan khas dari kecamatan nipah
panjang. Citra rasa kerupuk udang yang khas berbeda dari kerupuk
udang lainnya menjadi daya tarik pembeli untuk memesan kembali
kerupuk. Pemesanan kerupuk udang pada saat ini pun sudah luas
tidak hanya di kecamatan Nipah Panjang saja tetapi sudah ke luar
kota. 41

3. Bangsal Edi

Bangsal edi merupakan usaha perseorangan yang telah


didirikan sejak tahun 1997 oleh bapak edi. Awal mula bangsal edi
adalah bangsal kecil yang hanya menampung beberapa pemasok
berbagai jenis hewan laut saja tetapi dengan berjalannya waktu
bangsal edi pada saat ini sudah menjadi bangsal terbesar di
Kecamatan Nipah Panjang. Hasil dari penyaluran bangsal edi
sudah menyebar tidak hanya di Kecamatan Nipah Panjang saja
tetapi sudah menyebar ke tingkat kota bahkan sudah disalurkan ke
luar negeri seperti malaysia dan singapura. Usaha bangsal ini
dipimpin langsung oleh bapak Edi dan banyak memiliki karyawan.

41
Hasil Data Wawancara Kerupuk Harum Melati di Kecamatan Nipah Panjang 8 Agustus
2021
50

Usaha Bangsal Edi memiliki omset perbulannya berkisar Rp


10.000.000 sampai Rp 20.000.00042

C.Hasil Penelitian

1. Penyusunan Laporan Keuangan dan kendala dalam penyusunan


laporan keuangan UMKM Kecamatan Nipah Panjang
a. Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan UMKM Kecamatan Nipah Panjang
adalah sebagai berikut:
1) Batik Idolaku
Usaha Batik Idolaku memiliki pelaporan keuangan dengan
menggunakan sistem pencatatan pelaporan keuangan sistem
pembukuan single entry. Hal ini terlihat dari laporan keuangan
Batik Idola yang memiliki satu laporan keuangan, seperti:
mengurangi harga beli dari total pendapatan yang diperoleh dari
keuntungan dan kerugian. Sistem pembukuan single-entry tidak
hanya memudahkan pemilik bisnis di Baticidrac untuk
memahami, tetapi pembukuan single-entry mampu memberikan
informasi keuangan yang dibutuhkan pemilik bisnis. Berikut
adalah laporan keuanganBatik Idolaku:
a)Laporan Laba Rugi
Usaha Batik Idolaku memiliki laporan laba rugi untuk
mengetahui berapa untung ruginya dalam menjalankan suatu
usaha. Hal ini juga menjadi bahan penilaian bagi pemilik Batik
Hydra untuk belajar tentang proses menjalankan bisnis.
Perhitungan yang dilakukan dengan menjumlahkan pendapatan
yang diterima dan di kurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan selama periode 1 tahun. Berikut ini laporan laba
rugi yang dibuat secara manual oleh usaha Batik Idolaku:

42
Data hasil wawancara Bangsal Edi di Kecamatan Nipah Panjang 12 Agustus 2021
51

Tabel 4.443

Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa Laporan Laba Rugi Batik


Idolaku masih sederhana dan belum dibuat entri untuk akun-akun
HPP (Harga Pokok Penjualan). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
yang dihadapi pemilik bisnis saat menyusun laporan laba rugi untuk
bisnis mereka. Pemberi kerja mengakui bahwa laporan laba rugi yang
disiapkan oleh pemberi kerja merupakan penilaian atas pengaturan
keuangan perusahaan.

Bisa dikatakan bahwa usaha batik idola masih dalam pengawasan


oleh ibu suriada dikarenakan dalam manajer keuangan batik idola
tidak memiliki bendahara maka dari itu semua pengeluaran tentang
batik idola di lakukan oleh ibu suriada langsung .Wawancara bersama
ibu surida selaku pemilik usaha batik idola mengatakan bahwa:

“ Menyangkut pembagian pekerjaan batik dalam mengelola keuangan itu


dari saya langsung karena dalam pembagian karyawan belum ada bendahara dan
bagian keuangan itu saya mengelola nya”44

Tentu hal ini akan berakibat buruk pada usaha batik idola jika
semua kegiatan manajer keuangan di lakukan oleh pemilik batik idola
langsung sebab dalam proses usaha batik perlu adanya pembagian
organisasi karyawan atau disebut dengan pembagian kegiatan, jika

43
Data hasil wawancara Batik Idolaku di Kecamatan Nipah Panjang 12 Agustus 2021
44
Data hasil wawancara Batik Idolaku di Kecamatan Nipah Panjang 13 Agustus 2021
52

dilakukan dengan Pemilik bisnis juga mengatakan bahwa mereka mungkin


lupa mencatat laba operasi dan sering lupa mencatatnya saat membeli
bahan baku tambahan.
b) Catatan gaji Karyawan

Laporan beban gaji pegawai adalah catatan pembayaran gaji


pegawai yang dibayarkan setiap bulan. Pembayaran gaji dilakukan pada
akhir bulan setelah karyawan bekerja selama satu bulan. Berikut adalah
catatan laporan gaji karyawan Batik Idolaku :

Tabel 4.5

Laporan Gaji Per Bulan Batik Idolaku45

No Nama Gaji perbulan


(Rp)
1 Kasma 1.000.000
2 Firda ayu 600.000
3 Melda 600.000
4 Jannatang 500.000
5 Samiati 600.000

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa tingkat gaji karyawan berbeda-beda.


Itu tergantung pada pekerjaan karyawan. Besaran gaji yang diberikan tergantung
dari masing-masing tugas yang diberikan kepada setiap karyawan dan dapat
berbeda-beda tergantung dari ketekunan dan kesabaran karyawan tersebut.

2) Kerupuk Harum Melati


Usaha Harum Melati memiliki pencatatan keuangan dengan
menggunakan sistem manajemen pencatatan atau pembukuan tunggal.

45
Data hasil wawancara Batik Idolaku di Kecamatan Nipah Panjang 14 Agustus 2021
53

Hal ini terlihat dari catatan keuangan toko kerupuk Harum Melati yang
memegang rekor keuangan tunggal. Ini bisa disebut sistem pencatatan
keuangan single-entry. Catatan keuangan dibuat berdasarkan
keterampilan pemberi kerja dan hanya menyimpan catatan transaksi
penjualan dan pengumpulan uang tunai dari bisnis. Berikut ini adalah
laporan keuangan yang dimiliki oleh Kerupuk Harum Melati:
a) Nota Penjualan
Usaha Kerupuk Harum Melati memiliki pencatatan keuangan
berupa pencatatan penjualan harian yang dicatat pada slip penjualan.
Setiap transaksi penjualan dicatat dalam slip penjualan, dan transaksi
penjualan dicatat setiap hari. Kemudian merangkum catatan penjualan
harian setiap bulan untuk melihat hasil penjualan bisnis yang di capai.
Sebagaimana yang dikatakan ibu Mashara bahwa:
“ Usaha kerupuk Harum Melati yang saya dirikan cuman ada
kwitansi penjualan, itu saya kasih nota penjualan kalau pelanggan membeli
lebih dari 1 bungkus kerupuk. Kalau cuman beli 1 bungkus pembeli langsung
bayar dak dikasi kwitansi”
Kwitansi merupakan bukti transaksi yang membuktikan
pembelian kerupuk pelanggan yang kemudian membeli kerupuk dalam
jumlah besar.46
b).Buku Pencatatan Pengeluaran Kas

Selain kwitansi penjualan yang dibuat sebagai catatan keuangan,


Kerupuk Harum Melati juga memiliki catatan keuangan berupa
pembayaran tunai baik untuk pembelian bahan baku produk maupun
biaya lainnya. Pengeluaran tunai tidak hanya pengeluaran bisnis, tetapi
juga pengeluaran non-bisnis seperti pengeluaran harian. Bisnis kerupuk
Harum melati juga menggabungkan keuangan bisnis dan keuangan
pribadi, sehingga pengeluaran pribadi dipotong dari keuangan bisnis.
Sebagai pemilik usaha ibu Mashara mengatakan:

46
Data hasil wawancara kerupuk Harum Melati di Kecamatan Nipah Panjang 15 Agustus
2021
54

“kalau mau beli bahan itu modal nya dari saya sendiri duit pribadi
nanti dicatat dibuku berapa habisnya kalau sudah laku kerupuk baru
47
dihitung berapa modal dan untungnya”

Dari pernyataan tersebut ibu Mashara selaku pemilik usaha


mengaakan bahwa pengeluran untuk modal menggunakan uang pribadi
kemudian dicatat dalam buku pengeluaran. Setelah produk laku terjual
kemudian ibu Mashara menghitung berapa pengeluaran dan untung yang
di dapatkan.

Dalam hal ini gaji pegawai juga dicatat dalam buku kas. Ibu
mashara selaku pemilik usaha mengatakan:

“Saya menggaji karyawan itu harian untuk membantu kerjaan saya


kalau nk ngocek kulit udang, mengiris kemplang, menjemur kerupuk dan
untuk proses pembuatan kerupuk udang sendiri itu saya sendiri yang
mengerjakannya”

Dari pernyataan ibu Mashara tersebut dikatakan bahwa gaji


karyawan pada usaha Kerupuk Harum Melati diberikam kepada
karyawannya setiap hari atau dalam artian karyawan digaji perharinya dan
dicatat dalam pencatatan pengeluaran kas.48

3) Bamgsal Edi

Usaha Bangsal Edi hanya memiliki pencatatan keuangan sederhana


seperti pembukuan dan pencatatan keuangan yang sesuai dengan
kebutuhan usaha yang sedang dijalankannya. Berikut ini merupakan
pencatatan akuntansi yang di miliki usaha Bangsal Edi.

a) Buku Kas

47
Data hasil wawancara kerupuk Harum Melati di Kecamatan Nipah Panjang 15 Agustus
2021
48
Data hasil wawancara kerupuk Harum Melati di Kecamatan Nipah Panjang 16 Agustus
2021
55

Bangsal Edi melakukan pencatatan setiap harinya untuk


mengetahui berapa pemasukan dan pengeluaran yang telah dilakukan.
Catatan kas dibuat setiap hari dan direkap setiap perbulan. Sebagaimana
yang telah dikatakan bapak Edi selaku pemilik usaha ia mengatakan
bahwa:

“kalau untuk pengeluaran semua saya catat di buku kas yang nnti nya di
hitung perbulan berapa pengeluran dan penghasilan yang saya dapatkan” 49

Laporan keuangan yang dimiliki Usaha Bangsal Edi masih sebatas


pelaporan pembukuan, sehingga pemahaman tentang laporan keuangan
adalah sebatas pencatatan keluar masuknya kas. Selain itu dalam
pencatatan kas pemilik usaha juga menggabungkan antara keuangan
usaha dan keuangan pribadi. Hal ini dapat dilihat dari pembukuan
pemilik usaha yang menggunakan kas usaha untuk membeli kebutuhan
sehari-hari seperti membeli catering.
b) Buku Penjualan

Usaha Bangsal Edi juga memiliki pencatatan penjualan yang dibuat


setiap harinya. Sebagaimana yang telah dikatakan bapak Edi selaku
pemilik usaha ia mengatakan bahwa:
“kalau ada pembeli dan pemasok ikan dari nelayan itu dicatat
dikertas dibuat seperti nota “50
Pencatatan penjualan yang dibuat guna untuk mengetahui berapa
pendapatan hasil penjualan setiap harinya dan kemudian direkap
perbulan untuk mengetahui pendapatan dari setiap penjualan.
Pencatatan penjualan yang telah dibuat oleh Bangsal Edi menggunakan
penjualan tunai dan buku penjualan tunai masih menggunakan sistem
pembukuan atau pencatatan secara manual. Untuk setiap pembelian

49
Data hasil wawancara Bangsal Edi di Kecamatan Nipah Panjang 16 Agustus 2021
50
Data hasil wawancara Bangsal Edi di Kecamatan Nipah Panjang 16 Agustus 2021
56

dalam jumlah yang banyak Bangsal Edi akan memberikan bukti


pembelian untuk pelanggannya. 51

b. Kendala-kendala dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar


keuangan UMKM di Kecamatan Nipah Panjang belum sepenuhnya
terealisasi dengan baik. Hal ini tentu saja karena adanya faktor
penghambat yang menyebabkan sulitnya bagi pengusaha dodol sulit
menerapkan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan yang sesuai.
Penulis mengalisis terdapat beberapa hal yang menghambat dalam
penerapan akuntansi pada laporan keuangan UMKM di Kecamatan
Nipah Panjang sebagai berikut:

a. Kurangnya pemahaman dalam menyusun laporan keuangan tahunan


yang sesuai.
b. Kurangnya kesadaran para pelaku usaha tentang pentingnya
pelaporan keuangan yang akurat dan tepat untuk usaha yang
dilakukan pada tahun sedang dijalankan.
c. Pelaporan masih dianggap kompleks dan akan memakan waktu
lama.
d. Kurangnya sosialisasi terkait dengan pelatihan pemerintah daerah
tentang cara menyusun laporan keuangan dengan baik.
e. Belum adanya pendamping dari Dinas UMKM di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, belum memiliki Pembantu Pelayanan
UMKM tentang pentingnya melakukan pembukuan perusahaan
dan penyusunan laporan keuangan.

51
Data hasil wawancara Bangsal Edi di Kecamatan Nipah Panjang 17 Agustus 2021
57

2.Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil


Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha Mikro Kecil Menengah
Kecamatan Nipah Panjang

Tabel 4.652
Hasil Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha
Mikro Kecil Menengah Kecamatan Nipah Panjang
NO UMKM SAK PENERAPAN KETERANGAN
UMKM YA TIDAK
1 Batik a.Laporan  X Berdasarkan hasil
Idolaku laba rugi penelitian Batik
Idolaku memiliki
b.Laporan X X
laporan keuangan
perubahan
berupa laporan
ekuitas
laba rugi.
c.Laporan X X
posisi
keuangan
d.Catatan X X
atas
laporan
keuangan
2 Kerupuk a.Laporan X X Berdasarkan hasil
Harum laba rugi penelitian
Melati kerupuk Harum
b.Laporan X X
Melati hanya
perubahan
memiliki
ekuitas

52
Data hasil wawancara UMKM Kecamatan Nipah Panjang 20 Agustus 2021
58

X X pencatatan
c.Laporan keuangan berupa
posisi penjualan harian.
keuangan
X X
d.Catatan
atas
laporan
keuangan
3 Bangsal a.Laporan X X Berdasarkan hasil
Edi laba rugi penelitian
Bangsal Edi
X X
hanya memiliki
b.Laporan
pencatatan
perubahan
keuangan berupa
ekuitas
penjualan harian.
X X
c.Laporan
posisi
keuangan

d.Catatan X X
atas
laporan
keuangan

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa analisis data tentang


penerapan SAK EMKM pada UMKM Kecamatan Nipah Panjang
dengan indikator SAK EMKM yaitu laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan
keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa UMKM yang diteliti dalam
59

penelitian ini sepenuhnya belum menerapkan SAK EMKM. Dari


ketiga usaha hanya usaha Batik Idolaku yang membuat laporan
keuangan berupa laporan laba rugi.

D.Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui
wawancara, dokumentasi dan observasi, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa para pemilik tiga usaha kecil dan menengah di Kecamatan
Nipah Panjang mengetahui pentingnya pencatatan keuangan. Berapa
pendapatan dan pengeluarannya, seperti yang saya katakan dalam
wawancara dengan pemilik, mereka dapat menghitung keuntungan
yang dia terima dan melihat bagaimana bisnisnya berjalan.
Namun dalam prakteknya, sistem informasi akuntansi yang
dijalankan oleh pemilik usaha masih sangat sederhana dan proses
pendaftarannya masih manual. Dan sangat berbeda dengan laporan
keuangan yang diterapkan pada SAK EMKM. Hal ini dikarenakan
kami tidak mencatat laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dan
tidak mencantumkan laporan keuangan dalam laporan keuangan
yang disusun. Satu-satunya alasan pemilik UMKM tersebut
melakukan pencatatan keuangan adalah untuk menentukan jumlah
pendapatan usaha, yang sebagian disisihkan untuk produksi dan gaji
karyawan.53
Berdasarkan atas hasil pengamatan dan wawancara yang
dilakukan dapat di simpulkan bahwa para pemilik UMKM telah
mengerti akan pentingnya melakukan pencatatan atas setiap transaksi
usahanya. Keinginan pemilik UMKM untuk menyederhanakan
penggajian dan mengembangkan usahanya mendorong pemilik
UMKM untuk melakukan pencatatan setiap saat. Masukan tersebut
dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kenaikan atau penurunan
pendapatan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Dalam pencatatan

53
Observasi dan waancara UMKM Kecamatan Nipah Panjang 21 Agustus 2021
60

pembukuan UMKM di kabupaten Nipah Panjang, format pencatatan


yang saat ini diterapkan pada usaha ini tergantung pada kemauan
pemilik usaha, dan keinginan pemilik usaha untuk mengembangkan
usaha telah memotivasi pemilik usaha untuk mencatat setiap
transaksi secara akurat. Ini didasarkan pada format yang digunakan
untuk mencatat transaksi yang diterapkan pada akuntansi. 54
Karena catatan transaksi yang dilakukan oleh UKM di wilayah
Nipah Panjang masih jauh dari SAK EMKM, informasi yang
diperoleh dari catatan tersebut mungkin tidak sepenuhnya
mendukung atau berguna dalam pengambilan keputusan yang lebih
komprehensif tentang kegiatan usaha.
Sejalan dengan penelitian Musmini bahwa informasi
tentang hasil bisnis dan informasi tentang kesehatan keuangan sangat
dibutuhkan. Dalam menyajikan laporan keuangan berkelanjutan
pemilik usaha kecil harus memperhatikan prinsip konsistensi
sehingga pelaporan periode sebelumnya dapat dibandingkan
(dibandingkan) dengan periode berikutnya. Prinsip komparatif dapat
memberikan informasi perkembangan proyek yang dilakukan hingga
saat ini. Apakah bisnis itu menguntungkan, hanya selama berjalan,
apakah tidak ada untung atau rugi. Musmini juga menyampaikan
bahwa prinsip lain yang harus dipatuhi secara wajar tanpa toleransi
adalah prinsip integrasi bisnis.

Jadi, dalam hal keuangan, kepentingan pemilik usaha dan


usahanya harus dipisahkan seperti halnya keuangan perusahaan
terpisah dari keuangan pemilik. Prinsip kesatuan usaha sangat sulit
diterapkan karena ukurannya yang kecil dan rasio harga/kinerja yang
relatif rendah. Selain hal di atas yang relatif jarang terjadi pada
usaha kecil, akuntansi teknis dianggap sulit untuk diterapkan karena
sulitnya pemilik atau pengelola perusahaan untuk memenuhi jumlah

54
Observasi dan wawancara UMKM Kecamatan Nipah Panjang 21Agustus 2021
61

modal yang relatif kecil yang terpusat pada usaha kecil. . bisnis.
Pengenalan akuntansi UMKM berdasarkan SAK EMKM
memberikan manfaat bagi pengguna laporan keuangan sebagai
berikut:

1. Bagi kreditor. (Dalam penerapan akuntansi berdasarkan SAK


EMKM, dalam hal pemberi pinjaman (lenders) UMKM dapat
menyampaikan laporan keuangan yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan dasar pada saat mengajukan pinjaman ke
lembaga keuangan atau bank, yang pemberi pinjaman dapat
putuskan nanti. Pinjaman dan bunga dibayarkan pada saat jatuh
tempo.

2.Pemilik usaha kecil dapat lebih mudah melihat pendapatan


perusahaan, posisi keuangan, fluktuasi modal dan arus kas

3.UMKM dapat secara akurat menghitung jumlah pajak sesuai


dengan informasi akuntansi mereka.

4. UMKM dapat diaudit oleh Kantor Akuntan Pemerintah Sudah ada


pelatihan dan workshop persiapan akuntansi untuk usaha, namun
selama ini UMKM belum mampu menerapkan pelaporan keuangan
berbasis SAK EMKM, dan tidak jarang UMKM tidak . Itu tidak
dicatat dalam rencana keuangan sama sekali.55

Faktor-faktor yang menyebabkan tidak terlaksananya


pencatatan keuangan berbasis SAK EMKM antara lain dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal.

1.Faktor Internal Penyebab Gagalnya Penerapan SAK EMKM

55
Anna, Yane Devi. 2011. Analisis Penerapan Akuntansi dan Laporan Keuangan pada
Usaha Kecil dan Menengah- Sentra Industri Kaos di Jawa Barat. Seminar Nasional “Perkuatan
UMKM sebagai Leading Sector Perekonomian Indonesia”. Institut Manajemen Telkom (IMT).
Bandung.
62

Faktor internal merupakan faktor dari dalam yang


mempengaruhi implementasi/pengamplikasian dari pencatatan
keuangan berbasis SAK EMKM, faktor internal yang
menyebabkan gagalnya penerapan SAK EMKM ini yakni,
kurangnya pengetahuaan pemilik Usaha mengenai standar
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan. Selama ini
pemahaman tentang bentuk pencatatan keuangan yang dimiliki
sama dengan pengetahuan dan pemahaman kewirausahaan. Oleh
karena itu, pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap format laporan keuangan yang digunakan oleh ketiga
UKM di wilayah Nipah Panjang. Pemilik bisnis tidak merasa
terspesialisasi atau mengerti, dan sangat sulit untuk
mempertahankan akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku di Indonesia.

Pemilik memiliki disiplin dan integritas yang buruk untuk


memelihara akun mereka karena waktu yang tersedia dihabiskan
untuk bekerja, dan sangat sulit untuk menghabiskan waktu
mempersiapkan sistem akuntansi. Pemilik memprioritaskan
sistem pemasaran yang baik untuk membantu mereka menjual
produk mereka dengan cepat dan mengirimkannya ke konsumen
setiap hari. Kedua, pandangan kewirausahaan bahwa kegiatan
pencatatan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
komputasi dan transparansi, yang sesuai dengan teori perilaku
rasional. Teori ini menyatakan bahwa individu atau individu
menggunakan sistem informasi karena memberikan manfaat atau
manfaat kepada mereka. Mengingat realitas lapangan terkait
penerapan SAK EMKM, pelaku UMKM dapat dikatakan
menggunakan atau melaksanakan pencatatan keuangan
berdasarkan SAKE MKM apabila pencatatan tersebut
menguntungkan.
63

2. Faktor Eksternal Penyebab Gagalnya Penerapan SAK EMKM.


Salah satu penyebab dari ketiga UMKM tidak melakukan
pencatatan akuntansi berbasis SAK EMKM disebabkan pula
karena tidak adanya pengawasan dari pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan UMKM terutama dari
pihak pemerintah, lembaga- lembaga terkait. 56
Kepentingan pengembangan UMKM harus menjadi
tanggung jawab semua pihak tergantung pada sektor yang
digelutinya. Dengan pemikiran tersebut, Auliyah berpendapat
bahwa tidak ada keharusan untuk menyusun laporan keuangan
bagi UMKM, sehingga pelaporan keuangan menjadi rendah. Oleh
karena itu, perhatian regulasi terhadap persyaratan pelaporan
keuangan UMKM sangat dibutuhkan.57
Sektor perbankan merupakan salah satu pihak ketiga yang
terlibat dalam permodalan UMKM. Dalam memberikan pinjaman
kepada UMKM, industri perbankan selalu memperhatikan
kelangsungan usaha, aspek hukum, solvabilitas dan adanya
jaminan fisik dan immaterial seperti unsur jaminan. Untuk
mengetahui posisi keuangan calon debitur, industri perbankan
memerlukan laporan keuangan. Selain mengetahui status
kesehatan usaha utama, meliputi kondisi likuiditas, kecukupan
modal, debt ratio, profitabilitas. Industri perbankan membutuhkan
laporan keuangan yang memperkirakan volume usaha calon
debitur yang ditunjukkan dengan jumlah aset dan penjualan. Dan
dengan laporan keuangan, bank dapat memperkirakan seberapa
besar beban pinjaman yang mungkin akan ditanggung oleh calon
debitur.

56
Auliyah, Iim Ma‟rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada
UMKM Kampung Batik di Sidoarjo. Artikel ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya.
57
Sariati. 2014. Pelaporan dan laporan keuangan. Yogyakarta. Graha ilmu
64

Sampai saat ini, masalah pemberian kredit UMKM kepada


calon debitur adalah kurangnya laporan keuangan komersial yang
memadai untuk dianalisis oleh sektor perbankan, terlepas dari
kinerja sektor perbankan. laporan keuangan untuk memenuhi
persyaratan kredit bank. Perusahaan unbanked dianggap berisiko
kredit macet dari bank. Membantu UMKM dalam memenuhi
persyaratan kelayakan komersial dengan menyusun laporan
keuangan proforma.
Dengan demikian, laporan keuangan merupakan langkah
proaktif yang diambil oleh bank untuk membantu calon debitur
dan memudahkan analisis kredit, ukuran ini menunjukkan
kepentingan bank.barang bagi UMKM. Namun jika dimaknai
lebih jauh, bukan hanya salah satu bentuk bunga perbankan bagi
UMKM. Penyusunan laporan keuangan tersebut juga merupakan
bagian dari strategi komersial bank dalam memasarkan kredit
kepada masyarakat. 58
Selanjutnya, untuk menentukan besarnya penghasilan kena
pajak, UMKM harus menyusun laporan keuangan. Namun dalam
praktiknya, penyelarasan laporan keuangan UMKM dengan SAK
EMKM masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk
mempermudah penghitungan pajak bagi usaha kecil dan
menengah, telah diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Badan oleh Wajib Pajak
dengan Jumlah Penerimaan tertentu bawang merah. Penghasilan
Kena Pajak adalah penghasilan usaha yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak dengan jumlah omzet (pendapatan) tidak
melebihi Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun pajak.

58
Ni komang ismadewi. 2017. Penyususnan laporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah ( SAK EMKM )pada usaha trnak ayam
boiler ( studi kasus pada usaha Iwayan sudiarsa desa pajahan kecematan pupuan kab. Tabanan). e-
jurnal. Universitas ganesha. Vol.8 No.2
65

Oleh karena itu, jika UMKM memiliki catatan keuangan


yang sesuai dengan SAK EMKM, tentu akan memudahkan proses
pengajuan pinjaman bank dan keakuratan perhitungan pajak
penghasilan. Untuk mewujudkan sektor UMKM yang memiliki
pengelolaan keuangan, profesionalisme dan persaingan yang
sehat, harus ada unsur “wajib” dalam pelaksanaan registrasi dan
notifikasi. Unsur-unsur “wajib” tersebut dapat berupa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh entitas UMKM untuk mendapatkan
pendanaan, serta izin-izin tertentu. Disinilah diperlukan dukungan
dan perhatian berupa pemantauan (tracking) dan pendampingan
dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi berbasis SAK EMKM
pada UMKM.
Pelaku UMKM harus didorong dan memahami manfaat
pencatatan akuntansi, misalnya manfaat pencatatan transaksi, baik
bagi pelaku usaha itu sendiri maupun dalam kaitannya dengan
pihak ketiga, seperti lembaga keuangan dan lembaga keuangan
yang memiliki izin. Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan
adalah memahami/memahami pelaku UMKM tentang manfaat
dan pentingnya pencatatan transaksi, dilanjutkan dengan pelatihan
teknis pencatatan transaksi dan penyusunan laporan.
Hal tersebut merupakan bentuk pengendalian publik berupa
pengendalian dan fasilitasi penerapan akuntansi berdasarkan SAK
EMKM bagi UMKM yang memerlukan dukungan dan perhatian
stakeholders. Dukungan ini dimaksudkan untuk memastikan
bahwa hasil pembelajaran dan standar keuangan yang ada
terintegrasi dengan baik ke dalam kegiatan sehari-hari. Dukungan
kelembagaan berupa kelembagaan yang membangun kapabilitas
66

dan kapabilitas UMKM menyusun laporan keuangan dan rencana


bisnis berdasarkan SAK EMKM bagi UMKM.59

59
Ketut ari warsadi. 2017. Penerapan penyususnan laporan keuangan pada usaha kecil,
menegah berbasisstandar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah pada PT.
MAMA JAYA. e-jurnal. Universitas pendidikan ganesha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah
pada Usaha Mikro Kecil Menengah Kecamatan Nipah Panjang, dapat
disimpulkan sebaiagai berikut:
1. Ketiga UMKM Kecamatan Nipah Panjang belum sepenuhnya
melakukan pencatatan laporan keuangan usahanya sesuai dengan
SAK EMKM.
2. Ada dua faktor yang menghambat ketiga pemilik UMKM di wilayah
Nipah Panjang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK
EMKM. Dengan kata lain, faktor internal ini merupakan faktor dari
dalam UMKM, dan faktor eksternal adalah kurangnya pengawasan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap UMKM
(stakeholder) yakni dari pihak pemerintah, lembaga-lembaga terkait
dan regulator.
B. Saran
Ada beberapa saran yang disampaikan peneliti berdasarkan penelitian
yang dilakukan:
1. Bagi stakeholder. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam
mendukung dan memantau pelaksanaan SAK EMKM. Dukungan
dan pemantauan ini mengikuti kedisiplinan UMKM dalam
mengeksekusi dokumen keuangan dan merupakan kelayakan bisnis
bagi bank untuk melakukan pengelolaan pajak, serta membantu
menganalisis otoritas pajak. Selain itu, banyaknya pelaku UMKM di
daerah sehingga memerlukan badan pengelola khusus untuk
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan SAK EMKM di berbagai
daerah. Kedepannya, seluruh UMKM di Indonesia dapat

67
68

menggunakan kewenangan pengawasan ini untuk melakukan


pencatatan keuangan di bawah SAK EMKM.
2. Untuk ketiga pemilik UMKM Kecamatan Nipah Panjang.
Hendaknya Tiga pemilik UMKM di kabupaten Nipah Panjang
membuat pencatatan keuangan atau akuntansi sesuai SAK EMKM,
mengolah keuangan perusahaan, lebih memahami kinerja perusahaan
dan situasi keuangan, bisnis dan Dasar pengambilan keputusan
keuangan bagi pelaku UMKM juga dapat membedakan antara
kekayaan pribadi dan kekayaan yang timbul dari usaha yang
dirintisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Qur’an Surah Al-Insyirah Ayat:6

Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat:168

BUKU

Abdurrahman Fathoni.”Metodologi penelitian” halaman 105,t.t.

Abdul Thamrin, Strategi Internasional UMKM, (Makassar:CV Sah Media, 2017),


hlm.11-12

“Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia” exposure drat


standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil menengah, 2016 hal 2

Fordebi, Adesy. “Akuntansi Syariah seri konsep dan aplikasi ekonomi islam dan
bisnis islam. Pt rajagrafindo,2016

Hery,S.E.,M.Si. “Akuntansi Keuangan Menengah,” 978/979/010/6383:335. PT


Bumi Aksara, 2019

Hery,S.E.,M.Si.”Akuntansi keuangan Menengah 1”Bumi Aksara,t.t

Lexy J.Moelong. “Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung: PT Remaja


rosdakarya),’ halaman 26,2014

Suharsimi.”Prosedur Penelitian”t.t.,halaman 145

JURNAL

A lutfiazahra. “implementasi standar akuntansi keuangan entitas tanpa

akuntabilitas publik (SAK ETAP)pada UMKM pengerajin batik di

kampung laweyan surakarta,” 2015.

ahmad sholikin, ade setiawan. “kesiapan umkm trehadap implementasi sk

emkm(study UMKM di Kabupaten bura).” in surakarta 1 no 2 (November

2018).
alex wibowo dan elisabeth penti kuniawati. “pengaruh pengunaan informasi

akuntansi terhadap keberhasilan usaha kecil menengah(studi pada sentra

konveksi di kecamatan tingkir kota salat tiga).” JURNAL FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS vol XVIII NO 2 (A gustus 2015).

alfukaniati, safrida, harmain, hendra, limaryani, sustina, oktaviani, ayu wahyuni,

arnida lubis. “pengantar akuntansi.” meedan penerbit madenatera, 2016.

amatulah, azizah, diajeng rachmanti, heriyadi, misrin, andrianto. “analisis

penyusunan laporan keuangan UMKM batik jumput dahlia berdasarkan

EMKM” XVI,No 01 (Januari 2019).

ari nuvitasar, norita citra, nina martiana. “implementasi SAK EMKM sebagai

dasar penyusunan laporan keuangan usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM)” 3 No. 3 (2019).

B.nuranisa pertiwi,muhammad yahya whika shabani. “tinjauan penyanjian laporan

keuangan berdasarkan sak emkm pada koperasi pegawai dinas koperasi

provinsi sulawesi selatan.” 1 no 1 (2020).

diza satrina luchindawat,elva nuraini dan eli astutii. “analisis kesiapan batik kota

madium dalam penerapan sakmkm,” 3 Januari 2020, hal 11.

evgenia.M.R.B.M. “penerapan pencatatan akunatnsi dan penyusunan laopran

keuangan berdasarkan sak emkm pada umkm desa gembang sari,” 2016.

jilma dewi ayu ningtyias, S.Pd, M.Si. “penyususnan laporan keuangan UMKM

berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil dan

menengah(SAK EMKM) (STUDY KASUS DI umkmbintang malam

pekalongan)” 2 No. 1 (agustus 2017).


monica putri carnelia. “penerapan standar akuntansi keuangan emkm pada batik

kedunggu di desa wiata kenep sukarajo.” niversitas swbwlas maret

surakarta, 2019.

Ni komang Ismadewi, nyoman trisna herawati, anantawikra ma tungga ATMAJA.

“penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan

entitas mikro kecil menegah (SAK EMKM),” Maret 2017.

rosita vega savitri,sifuddin. “pencatatan akuntansi pada usaha mikro kecil

memengah(study pada umkm MR.pelangi semarfang).” universitas

semarang 5 no 2 (2020)

Tatik amani. “penerapan SAK EMKM sebagai prnyusunan laporan keuangan

UMKM (study kasus di UD dua putri solehah probolinggo.” universitas

panca marga probolinggo, 2018.

viola syukrina. “analisis persepsi pelaku UMKM dan sosialisasi sak emkm

terhadap diberlakukannya laporan keuangan yang berbasis sak emkm,” t.t.

Viola Syukrina E janrosl. “analisis persepsi pelaku UMKM dan sosialisasi SAK

EMKM terhadap diberlakunya laporan keuangan yang berbasis SAK

EMKM.” universitas kota batam, t.t.

vivi yanti. “analisis pnerapan akuntansi pada usaha menengah pengusaha dodol.”

universitas negeri sumatera utara, 2020.

yuli rahmini suci. “perkembangan umkm(usaha mikro kecil dan menengah) di

indonesia.” sekolah tinggi ilmu ekonomi balik papan 6 No. 1 (Januari

2017).
yusuf mustofa, siti nurfaiza,agustin eka nurhayati, r sahedhy noor sk. “strategi

efektif untuk pengembangan bisnis UMKM yogyakarta di pasar

internasional(study kasus UMKM wedang uwu bu yani)” 1 no 1 (2011).

SUMBER LAINNYA

Dokumen Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dokumen Kantor Camat Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung


Timur.

Economy.okezone.com diakses pada tanggal 15 Maret 2022

Hasil Data Observasi dan Wawancara UMKM Batik Idolaku Kecamatan Nipah
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hasil Data Observasi dan Wawancara UMKM Kerupuk Harum Melati


Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hasil Data Observasi dan Wawancara UMKM Bangsal Edi Kecamatan Nipah
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

www.ocbcnisp.com diakses pada tanggal 15 Maret 2022


LAMPIRAN

Dokumentasi Penelitian

1. Pengisian kuesioner UMKM

Daftar Pertanyaan Angket (Kuesioner)


Identitas Objek Penelitian

01 Nama Lengkap
02 Alamat Nomor
HP
03 Nama Usaha
04 Jumlah
Karyawan 11111111111111111111111

Kuesioner

Isilah Kuesioner dengan memberi tanda centang (V) pada jawaban


yang sesuai.

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


01 Apakah Akuntansi penting untuk
Usaha?
02 Apakah pelaku usaha sudah
menerapkan Akuntansi dalam
menjalankan usaha?
03 Apakah pelaku usaha perlu
membuat pencatatan atau
pembukuan semua transaksi dari
kegiatan usaha mengikuti
ketentuan Akuntansi?
04 Apakah pencatatan dan
pembukuan semua transaksi dari
kegiatan usaha mengikuti
ketentuan Akuntansi yang benar
seperti jurnal,buku besar, dan
akun-akun Akuntansi?
05 Apakah pencatatan Akuntansi
dapat memberikan informasi
yang penting tentang keuangan
dari usaha?
06 Apakah pencatatan keuangan
milik pribadi dengan usaha
adalah sama?
07 Apakah membuat pencatatan
atau pembukuan terhadap
piutang?
08 Apakah membuat pencatatan dan
pembukuan terhadap hutang?
09 Apakah membuat pencatatan dan
pembukuan terhadap persediaan?
10 Apakah usaha yang sedang
dijalankan mmiliki laporan
keuangan yang sesuai dengan
SAK EMKM?
11 Apakah laporan keuangan usaha
yang dibuat membut laporan laba
rugi, laporan posisikeuangan,
dan lapora perubahan modal?
12 Apakah laporan keuangan usaha
yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi keuangan
dengan informasi yang lengkap
mencakup semua informasi
akuntansi yang dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan?
13 Apakah laporan keuangan yang
disusun selesai tepat waktu
sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan saat ini
dan mengoreksi keputusan masa
lalu(feedback value)?
14 Apakah penyusunan laporan
keuangan usaha telah
menggunakan kebijakan
akuntansi yang berpedoman pada
SAK EMKM?
15 Apakah ada kendala dalam
pembuatan laporan keuangan?
Lampiran Dokumentasi
CURRICULUM VITAE

“Teruslah berbuat baik, selalu bersyukur , selulit apaapun cobaan ingatlah


allah selalu bersamu”.

1. Indentitas Diri
Nama : Yayuk Andriani
NIM : 503172069
Tempat, Tanggal Lahir : Nipah Panjang, 14 Maret 1998
Alamat : Jl. Sentosa Kecematan Nipah Panjang, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi
No HP : 085369502447
E-mail : ayuandriani829@gmail.com
Nama Ayah : Bacok
Nama Ibu : Sunarti
2. Riwayat Pedidikan
2004-2010 : SD N 24/X Nipah Panjang
2010-2013 : SMP N 10 Tanjung Jabung Timur
2013-2016 : SMK N 2 Tanjung Jabung Timur
2017-2021 : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Riwayat Organisasi
DEMA FEBI UIN STS Jambi (Bidang Infokom): 2019-2020
IKAMI Sulsel Cab Jambi (Anggota) : 2017
Kesatuan Pembaharu Mahasiswa Tjt (Anggota) : 2018

Anda mungkin juga menyukai