Anda di halaman 1dari 98

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

HARGA SAHAM BANK BUMN YANG TERDAFTAR


DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Faira Nurkhalisah Lysandra
Stb. 02220160119
Jurusan/Prodi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
HARGA SAHAM BANK BUMN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Faira Nurkhalisah Lysandra
Stb. 02220160119

SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH


GELAR SARJANA PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

JURUSAN/PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan Dan Pengaruhnya


Terhadap Harga Saham Bank BUMN Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Nama Mahasiswa : Faira Nurkhalisah Lysandra

Stb. : 022 2016 0119

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan/Prodi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Dasar Penetapan Pembimbing : Nomor: 4799/H.20/DE.0/UMI/IX/2019

Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. Asdar Djamereng, SE., MM Tanggal: ....................................

Pembimbing II

Dr. Masruhi Kamidin, SE., MM Tanggal:.................................

iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Judul : Analisis Kinerja Keuangan Dan
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham
Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia

Nama Mahasiswa : Faira Nurkhalisah Lysandra

Satmbuk : 022 2016 0119

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis


Jurusan/Prodi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Dasar Penetapan Penguji :


Tanggal Kelulusan

Disahkan Oleh

Komisi Penguji

Dr. Asdar Djamereng, SE., MM (Ketua) (...................................)

Dr. Masruhi Kamidin, SE., MM (Anggota (...................................)


)

(Anggota (...................................)
)

(Anggota (...................................)
)

Mengetahui
Dekan

Prof. Dr. H. Mahfudnurnajamuddin, SE., M.M

iv
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Faira Nurkhalisah Lysandra


Stb. : 022 2016 0119
Jurusan/Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


HARGA SAHAM BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis di kutip dalam naskah ini dan di sebutkan dalam sumber kutipan
dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah ini terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan
di proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Makassar, 19 Juni 2020


Yang membuat pernyataan,
Peneliti
Materai
6000

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin
Assalamualaikum. Wr. Wb
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN
DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM BANK BUMN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Penyusunan skripsi
ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagai persyaratan untuk
meraih gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Muslim
Indonesia.
Selama penulisan skripsi ini ada berbagai hambatan dan kesuliatan yang
peneliti hadapi. Namun, berkat petunjuk dan hidayah Allah SWT, dukungan,
bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada Ibunda tercinta dan
Ayahanda tersayang, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tak lekang
oleh waktu. Pada kesempatan ini izinkanlah peneliti menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding., SE., M.Si selaku Rektor Universitas
Muslim Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahfudnurnajamuddin,SE., MM selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia
3. Bapak Dr. Suriyanti, SE., MM selaku ketua jurusan Manajemen
4. Bapak Dr. Asdar Djamereng, SE., MM selaku dosen pembimbing I dan
bapak Dr. Masruhi Kamidin, SE., MM Selaku dosen Pembimbing II atas
kesediaannya memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan yang sangat
membangun dalam proses menyelesaikan skripsi ini

vi
5. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia yang
telah membagikan ilmunya kepada peneliti. Dan para staf dan karyawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia yang telah
banyak membantu sehingga urusan administrasi peneliti menjadi lancar.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu, teruntuk yang sering
bertanya kapan ujian hasil , terimakasih atas bantuan dan jam pengingatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan mereka, serta ilmu, amal
dan iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan segala
kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat bermanfaat
kepada semua pihak yang berkepentingan khususnya bagi penelitian yang akan
datang. Semoga ALLAH SWT senantiasa mengiringi setiap langkah kita.
Amiiin yaa rabbal ‘aalamiin.
.

Makassar, 19 Juni 2020

Peneliti

vii
ABSTRAK

Faira Nurkhalisah Lysandra. 2020. Analisis Kinerja Keuangan Dan Pengaruhnya


Terhadap Harga Saham Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Dibimbing oleh Asdar Djamereng dan Masruhi Kamidin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Pengaruh
Pengaruh Likuidtas, Solvabalitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham.
Hipotesis penelitian menggunakan basis teori/konsep, didukung oleh penelitian-
penelitian sebelumnya yang mempunyai kesamaan variabel.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan
adalah data Sekunder. Menggunakan teknik statistik deskriptif dan regresi data
panel berbantuan SPSS Statistic untuk analisis data.
Hasil penelitian menemukan bahwa Likuidtas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Harga Saham, Solvabilitas berpengaruh Negatif dan tidak
signifikan terhadap Harga Saham. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return Saham.
Kata kunci: Likuidtas, Solvabalitas, Profitabilitas dan Harga Saham

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI...........................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10
A. Kajian Teori.............................................................................................10
1. Keuangan dan Laporan Keuangan.........................................................10
2. Saham....................................................................................................18
3. Profitabilitas..........................................................................................24
4. Rasio Likuiditas.....................................................................................27
5. Rasio Solvabilitas..................................................................................29
B. Penelitian Terdahulu................................................................................30
C. Hipotesis..................................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................34
A. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................34
B. Populasi dan Sampel................................................................................34
C. Metode Pengumpulan Data......................................................................38
D. Jenis Data dan Sumber Data....................................................................38

ix
E. Analisis Data............................................................................................39
F. Definisi Operasional................................................................................43
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI OBJEK PENELITIAN..................45
A. Sejarah Bursa Efek Indonesia..................................................................45
B. Sejarah Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)...............49
C. Profil Perusahaan Perbankan...................................................................51
D. Aktivitas Perusahaan Sub Sektor Perbankan...........................................52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................55
A. HASIL PENELITIAN.............................................................................55
B. Pembahasan.............................................................................................66
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...................................................................71
A. Simpulan..................................................................................................71
B. Saran........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


1. Definisi Operasional.......................................................................................43
2. Hasil Analisis Deskriptif.................................................................................56
3. Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................................60
4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda.................................................................62
5. Hasil Uji Determinasi.....................................................................................63
6. Hasil Uji t (parsial)..........................................................................................64

xi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman


1. Grafik Harga Saham Bank BUMN...................................................................5
2. Grafik Histogram............................................................................................58
3. Normal Prabability Plot..................................................................................59
4. Diagram Scatterplot........................................................................................61

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman


1. Data Peneliatian..............................................................................................76
2. Hasil Pengolahan Data....................................................................................77

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal memiliki peran penting dalam suatu kegiatan ekonomi dan juga

mempresentasikan kondisi perekonomian suatu negara. Pasar modal bisa

dijadikan indikator sejauhmana lingkungan usaha suatu negara kondusif untuk

aktivitas bisnis. Selain itu, di banyak negara yang menggunakan sistem ekonomi

pasar, pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan kegiatan ekonomi karena

dapat menjadi sumber dan alternatif pendanaan bagi perusahaan selain bank.

Dibandingkan dengan bank, pasar modal memiliki keunggulan dengan tidak

mensyaratkan agunan bagi perusahaan yang memerlukan dana seperti pada bank,

melainkan cukup dengan menunjukkan prospek yang baik maka surat berharga

dapat terjual di pasar modal atau go public.

Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Peranan pasar modal di suatu

negara sangatlah besar karena dinamisnya aktivitas pasar modal di suatu negara

menggambarkan begitu baiknya kondisi iklim bisnis di negara yang bersangkutan.

Pasar modal salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal,

investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian

suratsurat berharga berharga yang ditawarkan di pasar modal (Hermuningsih

2012:2). Keberadaan pasar modal di suatu negara dapat menjadi acuan untuk

melihat bagaimana kegaurahan atau dinamisnya bisnis di sebuah negara

menggerakkan kebijakan ekonominya seperti kebijakan fiskal dan moneter. Dari


2

kebijakan yang diterapkan tersebut kondisi stimulus dan bahkan ketahahan bisa

diperoleh dengan efek lebih jauh mampu memberikan kontribusi positif pada

pendapatan negara terutama dari segi pendapatan pajak (Irham, 2012:54).

Teguh (2013) menjelaskan bahwa perusahaan telah digunakan kedalam

empat cara; Pertama, teori perusahaan dapat berarti analisis yang berkaitan dengan

bagaimanakah tujuan organisasi bisnis ditentukan. Dalam teori perusahaan disebut

digunakan pendekatan organisasi atau pendekatan perilaku. Kedua, teori

perusahaan menunjukkan perkembangan tehnik-tehnik yang digunakan

perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan khusus, termasuk didalamnya

teori keputusan, riset operasional dan pemrograman. Ketiga, teori perusahaan

menguraikan analisis mengenai reaksi perusahaan terhadap perubahan

lingkungan. Keempat, teori perusahaan merupakan gabungan pendekatan

perilaku perusahaan. Masing-masing pelaku pasar dalam kegiatan bisnis dapat

saja memiliki tujuan yang berbeda-beda. Bagi perusahaan swasta tujuan utamanya

adalah memaksimumkan keuntungan dan apresiasi modal.

Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan

secara periodik, laporan berupa neraca, rugi laba, arus kas, dan perubahan modal

yang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan

perusahaan. Tujuan pokok penilaian kinerja dalah untuk memotivasi karyawan

salama pencapaian sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang

telah ditetapkan sebelumnya agar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Penilaian

kinerja berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan terutama berhubungan

dengan peningkatan nilai perusahaan.


3

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Agar laporan keuangan dapat memberikan informasi

yang lebih luas dan lebih mendalam, perlu dilakukan analisis laporan keuangan

yang salah satu caranya adalah dengan menggunakan rasio keuangan.

Menurut Harahap (2010:297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh

dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos linnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Menurut Kasmir (2012:104)

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam

satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.

Menurut Sartono (2010:113) Analisis keuangan yang mencakup analisis

rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan dibidang financial akan sangat

membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa

dating. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas

yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang

cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengenluaran

investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai.

Rasio keuntungan menurut Harahap (2010) dapat diukur dengan beberapa

indikator yaitu melalui net profit margin (NPM), return on asset (ROA), return on

equity (ROE), return on investment (ROI) dan earning per share (EPS). Rasio

keuntungan tersebut dipakai untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh


4

perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan perusahaan menunjukkan semakin

baik para manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan. Jika ditinjau dari

segi investor maka tingginya angka keuntungan akan semakin mendorong

pemodal besar lain untuk masuk kedalam bisnis tersebut sedangkan bagi investor

lain yang cukup dengan membeli saham di bursa, untuk mendapatkan tingkat

return saham yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio

keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan dengan cara

membandingkan angka-angka, membagi satu angka dengan angka lainnya

sehingga didapat hubungan yang relevan atas angka-angka tersebut untuk

mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang tetap sehingga tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai.

Berinvestasi pada saham dinilai mempunyai risiko yang lebih besar

dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain seperti obligasi, deposito, dan

tabungan. Hal tersebut disebabkan karena pendapatan yang diharapkan dari saham

bersifat tidak pasti, karena pendapatan saham bisa berasal dari dividen atau capital

gain. Kesanggupan suatu perusahaan untuk membayar dividen ditentukan oleh

kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba, sedangkan capital gain

ditentukan oleh fluktuasi/perubahan harga saham. Walaupun tergolong jenis

investasi dengan resiko yang relatif tinggi, keuntungan yang diberikan investasi

saham di bursa efek juga relatif tinggi. Oleh karenanya supaya investor tidak

terjebak pada kondisi yang merugikan, penanaman modal dalam bentuk investasi

saham memerlukan informasi yang akurat. Informasi akurat diperlukan untuk


5

mengetahui sejauhmana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi

penyebab fluktuasi harga saham yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh

variabel-variabel tersebut, investor dapat memiliki strategi untuk memilih

perusahaan yang benar-benar dianggap potensial sebagai tempat menanamkan

modalnya.

Saham perbankan merupakan saham yang paling diminati karena sektor

perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi suatu negara.

Keberadaan perbankan akan berlangsung lama dan akan terus berkembang dari

waktu ke waktu. Sektor perbankan membuktikan eksistensinya dalam kinerja dan

pencapaian hasil yang cukup baik dengan memiliki kapitalisasi pasar dan

likuiditas 2 yang tinggi. Bahkan beberapa saham perbankan yang go public yang

tercatat di BEI memiliki kenaikan harga yang pesat dan termasuk dalam kategori

saham yang paling aktif. Harga saham perusahaan perbankan yang terjadi dalam 5

tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini

Harga saham
14000
12000 11650 11425 11575 11675
10775
9900
10000 9250 8800
8000
8000 7375
6100
6000 4990 5525
3570 3640 3660
4000
2540
1295 1740
2000 1205
0
2014 2015 2016 2017 2018

BBTN BMRI BBNI BBRI

Gambar 1. Grafik Harga Saham Bank BUMN


(Sumber: Bursa Efek indonesia)
6

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa harga saham perusahaan perbankan

mengalami fluktuasi. Diketahui ada beberapa perusahaan yang mengalami

penurunan harga saham yakni seperti yang terjadi pada Bank Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, pada tahun 2016 sampai

dengan 2018 dan juga ada beberapa perusahaan yang mengalami kenaikan harga

saham yakni pada 3 tahun terakhir penelitian dari tahun 2016 sampai dengan 2018

yakni Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan Bank Nasional Indonesia

(Persero) Tbk.

Bagi pemegang saham, faktor fundamental memberikan gambaran yang

jelas dan bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam

mengelola perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Harga saham yang

meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau prestasi

manajemen dalam mengelola usahanya sangatlah baik. Peningkatan prestasi

manajemen dapat dicapai bila penggunaan modal yang dimiliki secara efektif dan

efisien, hasil yang optimal akan dicapai dengan menggunakan keseluruhan modal

perusahaan yang diinvestasikan dalam aktiva untuk menghasilkan laba atau

keuntungan

Hasil penelitian (Natsir 2016) menunjukkan bahwa hasil regresi linear

bergandamenunjukkan variable Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap

harga saham perusahaan perbankan. Secara parsial, hanya Return On Assets

(ROA) yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan. Sedangkan Return On Equity (ROE) dan Price Earning


7

Ratio (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada

perusahaan perbankan.

Hasil dari penelitian (Dian Fordian 2017) menunjukkan bahwa secara

simultan terdapat pengaruh signifikan variabel independen yang digunakan

terhadap variabel dependen. Sedangkan secara parsial hanya variabel EPS

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sementara variabel CAR

dan LDR tidak berpengaruh terhadap harga saham bank BUMN yang listing di

BEI

Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten

maka penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali pengaruh beberapa faktor

fundamental yang terdiri Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap harga

saham. Dan juga motivasi dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui

adanya konsistensi hasil pada penggunaan sampel dan periode penelitian yang

berbeda. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

menjadikan BEI sebagai obyek penelitian, dimana penelitian yang akan dilakukan

mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan Dan Pengaruhnya Terhadap

Harga Saham Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan maka masalah pokok dalam

penelitian ini, adalah :

1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap harga saham Bank BUMN di

Bursa Efek Indonesia ?


8

2. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap harga saham Bank BUMN di

Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham Bank BUMN di

Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas secara bersama-sama

berpengaruh terhadap harga saham Bank BUMN di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap harga saham Bank

BUMN di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap harga saham Bank BUMN

di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap harga saham Bank

BUMN di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas

secara bersama-sama terhadap harga saham Bank BUMN di Bursa Efek

Indonesia

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan

pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengevaluasi

kinerja keuangan perusahaan.


9

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajer

keuangan mengenai rasio keuangan terhadap harga saham, sehingga dapat

meningkatkan prestasi keuangan perusahaan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Keuangan dan Laporan Keuangan

Fahmi (2012:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi 9

standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP

(General Aceptep Accounting Priciple), dan lainnya. Kinerja perusahaan

merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang

dianalisis dengan alatalat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui

mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting

agar sumber daya dapat digunakan secara optimal dalam menghadapi

perubahan lingkungan. Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba

dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan, dapat dilihat

prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan. Perusahaan

dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu

yang telah ditetapkan (Hery, 2015).

Sutrisno (2012:53) Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh

suatu perusahaan pada periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan


11

perusahaan tersebut. Kinerja keuangan berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja perusahaan sesuai  jenis jenis akuntansi keuangan.

Pengukuran kinerja (performing measurement) mencakup kualifikasi, efisiensi

dan efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode

akuntansi. Penilaian juga terkait efektivitas operasional, organisasi, dan

karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan

termasuk unsur unsur laporan keuangan.

Pengukuran kinerja diperlukan untuk perbaikan kegiatan operasional agar

mampu bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan berupa

pengkajian secara kritis menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan

memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada periode tertentu.

a. Tujuan pengukuran kinerja keuangan

Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran

kinerja keuangan perusahaan adalah :

1) Mengetahui tingkat likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan yang harus segera

diselesaikan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi

kewajibannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut berada

dalam keadaan illiquid. Perusahaan dikatakan dapat memenuhi

kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan

mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.


12

2) Mengetahui tingkat solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Mengetahui tingkat rentabilitas Rentabilitas atau disebut juga dengan

profitabilitas , menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama satu periode tertentu. Rentabilitas suatu

perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan perusahaan

menggunakan aktivanya secara produktif.

4) Mengetahui tingkat stabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

hutangnya tepat pada waktunya.

Berdasarkan tujuan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian

kinerja keuangan perusahaan berguna untuk mengevaluasi perubahan-

perubahan atas dasar sumber daya yang dimiliki perusahaan apakah

menunjukkan kenaikan, statis, atau penurunan. Kemudian dengan informasi

mengenai perubahan-perubahan tersebut, manajer perusahaan dapat

mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan yang dikelolanya.

Sehingga manajer segera dapat mengambil keputusan-keputusan yang

berkenan dengan kelebihan dan kekurangan perusahaan yang dipimpinnya.

Apabila terdapat kekurangan, maka manajer harus memperbaiki kekurangan

tersebut dan apabila telah baik mempertahankan kelebihan tersebut atau

bahkan meningkatkannya.
13

b. Tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan

Menurut Kasmir (2014: 11) tujuan pembuatan atau penyusunan

laporan keuangan, yaitu:

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini,

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini,

3) Memberikan informasi tentang jenis pendapatan dan jumlah

pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu,

4) Memberikan informasi tentang jenis biaya dan jumlah biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu,

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan,

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode,

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan,

8) Informasi keuangan lainnya.

c. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan

1) Pihak Internal

a) Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan sangat

membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian

(controlling), pengoordinasian (coordinating) dan perencanaan

(planning) suatu perusahaan.


14

b) Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya

pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam

memimpin perusahaan.

2) Pihak Eksternal

a) Investor, memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka

penentuan kebijakan penanaman modalnya. Bagi investor yang

panting adalah tingkat imbalan hasil (return) dari modal yang

telah atau akan ditanam dalam suatu perusahaan tersebut.

b) Kreditur, merasa berkepentingan terhadap

pengembalian/pembayaran kredit yang telah diberikan kepada

perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja keuangan jangka

pendek (likuiditas), dan profitabilitas dari perusahaan.

c) Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan

juga oleh lembaga yang lain seperti Statistik.

d) Karyawan, berkepentingan dengan laporan keuangan dari

perusahaan tempat mereka bekerja karena sumber penghasilan

mereka bergantung pada perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Harahap (2010) dalam bukunya Analisis Kritis atas Laporan

Keuangan, pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan

keuangan sebagai salah satu informasi untuk membuat keputusan ekonomi

adalah:

1) Investor, bagi investor potensial akan melihat kemungkinan potensi

keuntungan yang diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.


15

2) Pemegang Saham, ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan,

aset, utang, modal, hasil, biaya, dan laba.

3) Manajer, ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang

dipimpinnya.

4) Karyawan, menggunakan informasi dalam laporan keuangan untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam memberi gaji, upah, pensiun

dan balas jasa lainnya.

5) Kreditor, untuk menilai kelayakan perusahaan untuk menerima kredit

yang akan diluncurkan.

6) Analisis Pasar modal, ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan

dan posisi keuangan perusahaan.

7) Instansi Pajak, menggunakan laporan keuangan sebagai dasar

menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak,

pemotongan pajak, restitusi dan juga untuk dasar penindakan.

8) Langganan / Lembaga Konsumen, untuk melindungi diri dari

kemungkinan praktik yang merugikan.

9) Lembaga Swadaya Masyarakat, untuk menilai sejauh mana

perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.

10) Pemerintah, ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti

peraturan yang telah ditetapkan.

11) Akademis, laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk

mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis / penelitian yang

dilakukan.
16

Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan,

berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13

Desember 2001, bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan

dalam bentuk dan cakupan yang tediri dari:

1) Laporan Tahunan dan Laporan keuangan Tahunan

Laporan Tahunan adalah laporan lengkap mengenai kinerja

suatu bank dalam kurun waktu satu tahun.

Laporan tahunan (Annual Report) adalah suatu laporan resmi

mengenai keadaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun.

Laporan ini harus disampaikan kepada para pemegang saham untuk

disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang

selanjutnya disahkan sebagai laporan tahunan resmi perusahaan.

Laporan tahunan (Annual Report) wajib disampaikan oleh emiten

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pelaporan

kegiatan perusahaan selama satu tahun dan nantinya laporan ini akan

digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Keseluruhan isi laporan tahunan ini diatur oleh regulator Bursa Efek

yaitu BAPEPAM.

Laporan Keuangan Tahunan adalah Laporan keuangan akhir

tahun bank yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan

yang berlaku dan wajib diaudit oleh Akuntan public.

Laporan Keuangan Tahunan adalah:


17

a) Neraca, menggambarkan posisi keuangan dari sati kesatuan usaha

yang merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal

pada suatu tanggal tertentu.

b) Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan

beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.

c) Laporan perubahan equitas adalah laporan perubahan modal dari

satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu yang meliputi

laba komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada

pemilik.

d) Laporan arus kas berisi rincian seluruh penerimaan dan

pengeluaran kas baik yang berasal dari aktivitas operasional,

investasi, dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu

periode tertentu.

2) Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun

berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan

dipublikasikan setiap triwulan.

3) Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun

berdasarkan laporan bulanan bank umum yang disampaikan kepada

Bank Indonesia dan dipublikasikan setiap bulan.

4) Laporan Keuangan Konsolidasi


18

Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan

atau memiliki anak perusahan, wajib menyusun laporan keuangan

konsolodasi berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang

berlaku serta menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam

Peraturan BankIndonesia.

2. Saham

Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati

investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat

didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seorang atau sepihak (badan

usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menyertakan modal

tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan,

klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang

saham (RUPS).

Menurut Fahmi (2012:81), saham adalah “kertas yang tercantum dengan

jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban

yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya”. Saham merupakan salah

satu 16 instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor,

karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5), saham (stock) merupakan

“tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan atau perseroan terbatas”. Saham berwujud selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertastersebut adalah pemilik perusahaan yang


19

menerbitkan surat berharga tersebut. Berdasarkan pengertian para ahli diatas,

maka dapat disimpulkan saham merupakan surat bukti tanda kepemilikan

suartu perusahaan yang didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan,

dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya.

a. Harga Saham

Harga saham merupakan harga penutupan pasar saham selama periode

pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan

pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor. Bagi perusahaan yang

telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara memaksimalisasi

nilai pasar harga saham yang bersangkutan. Pengambilan keputusan selalu

didasarkan pada pertimbangan terhadap maksimalisasi kekayaan para

pemegang saham.

Menurut Brigham dan Houston (2010:7), harga saham adalah “harga

saham menentukan kekayaan pemegang saham”. Maksimalisasi kekayaan

pemegang saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham

perusahaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada

arus kas yang diharapkan diterima di masa depan oleh investor jika investor

membeli saham.

Menurut Tandelilin (2010:27), harga saham merupakan “faktor yang

sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan

investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten”. Pergerakan


20

harga saham searah dengan kinerja emiten, apabila emiten mempunyai

prestasi yang semakin baik, maka keuntungan yang didapat dan dihasilkan

dari operasi usaha semakin besar.

Menurut Jogiyanto (2010:167), harga saham adalah “harga suatu

saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh

pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang

bersangutan di pasar modal”.

Sartono (2010:70), menyatakan bahwa harga saham “terbentuk

melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal”. Suatu

saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik.

Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung

turun.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permitaan dan

penawaran dipasarjual beli saham dan biasanya merupakan harga

penutupan.

b. Jenis-Jenis Harga Saham

Adapun jenis-jenis harga saham menurut adalah sebagai berikut:

1) Harga Nominal,

Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh

emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena

dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.


21

2) Harga Perdana,

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat

dibursaefek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan

oleh penjamin emisi (underwrite) dan emiten. Diketahui berapa

harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya

untuk menentukan harga perdana.

3) Harga Pasar

Harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada

investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang

satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham

tersebut dicatat dibursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan

emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga

di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili

harga perusahaan penerbitnya, karenapada transaksi di pasar

sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan

perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan disurat

kabar atau media lain adalah harga pasar.

4) Harga Pembukaan

Harga pembukuan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat

dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham,

dan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli.

Dalam keadaan demikian, harga pembukuan bisa menjadi harga


22

pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar mungkin juga akan

menjadi harga pembukaan namun tidak selalu terjadi.

5) Harga Penutupan

Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa

saja terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi

atas suatu saham, karena ada kesepakatan antar penjual dan

pembeli. Kalau ini yang terjadi, maka harga penutupan itu telah

menjadi harga pasar. Harga ini tetap menjadi harga penutupan

pada hari bursa tersebut.

6) Harga Tertinggi

Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang

terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu

saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama.

7) Harga Terenda, Harga terendah suatu saham adalah harga yang

paling rendah yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi

apabila terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak

pada harga yang sama. Harga terendah merupakan lawan dari

harga tertiggi.

8) Harga Rata-Rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan

terendah.
23

c. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga

saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat

mempengaruhi faktor eksternal dari perusahaan maupun faktor internal

perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2010:33), harga saham dipengaruhi

oleh beberapa faktor utama yaitu:

1) Faktor Internal

a) Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti

pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk

baru, laporan produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.

b) Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan

dengan ekuitas dan hutang.

c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board

ofdirector ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian

direktur, manajemen dan struktur organisasi.

d) Pengumuman pengambil alihan diverifikasi seperti laporan merger

investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian

dan diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.

e) Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik

pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.

f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti

negosiasi baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.


24

g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba

sebelum akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal Earning

Per Share (EPS), Dividen Per Shere (DPS), Price Earning Ratio,

Net Profit Margin, Return On Assets (ROA) dan lain-lain.

1) Faktor Eksternal

a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bungata

bungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai

regulasi dan regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b) Penguman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau

terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap

manajernya.

c) Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan

tahunan insider trading, volume atau harga saham perdagangan

pembatasan atau penundaan trading.

Menurut Sartono (2010:9), harga saham “terbentuk dipasar modal dan

ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning

pershare, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning

ratio,tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari tingkat bunga deposito

pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan”.Selain faktor-faktor

di atas, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan.

Semakin baik kinerja suatu perusahaan akan berdampak pada laba yang

diperoleh perusahaan dan keuntungan yang didapat oleh investor, sehingga

akan mempengaruhi peningkatan harga saham.


25

3. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran

dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan

mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Profitabilitas

suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba

dan aset atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya.

Menurut Kasmir (2014:115) definisi rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Initinya bahwa penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan.

Harahap (2010:304) Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua

kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebangainya. Rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga

Operating Ratio.

b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi

pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014:197) yaitu :


26

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam suatu periode tertentu

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri

5) Untuk menilai produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan dengan modal sendiri

6) Untuk tujuan lain

c. Pengukuran Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2014:115) secara umum terdapat empat jenis utama

yang digunakan dalam menilai tingkat profitabilitas, di antaranya:

1) Profit Margin (Profit Margin on Sale).

2) Return on Investment (ROI).

3) Return on Equity (ROE).

4) Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share).

5) Rasio Pertumbuhan.

Dalam penelitian ini rasio untuk meghitung profitabilitas perusahaan

yang digunakankan yakni Earning Per Share (EPS). Rasio per lembar

saham (Earning Per Share) atau disebut juga rasio nilai buku, merupakan

rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan

bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum


27

berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang

tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan pengertian

lain, bahwa tingkat pengembalian tinggi. Rumusnya sebagai berikut:

Laba Bersih
EPS =
Jumlah saham beredar

4. Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2014:130) Rasio likuiditas atau sering juga disebut

dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan

membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar

dengan total passiva lancar (utang jangka pendek). Penilaian dapat dilakukan

untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan

dari waktu ke waktu.

Tujuan dan manfaat rasio likuditas untuk pe44rusahaan menurut

Kasmir (2012:132) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang

yang secara jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk

membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas

waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).


28

b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah

kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun,

dibandingkan dengan total aktiva lancar.

c. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.

Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap

likuiditasnya lebih rendah.

d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada

dengan modal kerja perusahaan.

e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

utang.

f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan utang.

g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke

waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.

h. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing

komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.

i. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki

kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor),

investor, distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk


29

menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak

ketiga.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara

seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh

bank. Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut

apakah mampu membayar hutang-hutangnya. Likuiditas bagi suatu bank

berarti bahwa bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk

memenuhi kewajibannya. Rumus Loan to Deposit Ratio (LDR):

Total kredit yang diberikan


LDR =
Total DPK

5. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh pihak lain dengan kemampuan

perusahaan yang digambarkan oleh modal. Jadi, penggunaan jumlah utang

perusahaan tergantung pada keberhasilan pendapatan dan ketersedian aktiva

yang bisa digunakan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi solvabiltas,

perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu

membiayai dan membayar utang. Apabila tidak mampu menghasilkan laba,

dengan demikian, perusahaan tersebut akan bangkrut.


30

Menurut Kasmir (2012:113), rasio solvabilitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan

utang. Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan ternyata

memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya

risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga

besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas lebih rendah

tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat

perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat

hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.

(Total Debt )
Total Debt Equity Ratio= x 100 %
( Total Equity )

Rasio Solvabilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur sampai

berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

a. Total Debt to Equity Ratio ini menunjukkan bagian bagian dari setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan keseluruhan hutang.

b. Total Debt to Total Asset, total Debt to Total Asset ini menunjukkan

bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan hutang jangka

panjang.

LongTerm Liabilities
Long Term Debt ¿ Equity= x 100 %
Capital
31

B. Penelitian Terdahulu

1. Siti Harolina Fatmawati (2019) Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan yang

Terdaftar Di JII Periode 2015-2017). Varibel penelitian Return on Equity

(ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Current

Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER), Ukuran Perusahaan dan harga

saham, Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)

berpengaruh terhadap harga saham, Sedangkan Debt to Equity Ratio

(DER), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER) dan Ukuran

Perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perusahaan

sebaiknya memperhatikan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio

(CR), Price Earning Ratio (PER) dan Ukuran Perusahaan untuk

meningkatan harga saham.

2. Dian Fordian (2017) Pengaruh CAR, LDR, dan EPS Terhadap Harga

Saham (Studi Pada Bank BUMN Yang Listing Di Bei Periode 2012 –

2016). variabel penelitian; EPS, CAR, dan LDR dan harga saham. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh

signifikan variabel independen yang digunakan terhadap variabel

dependen. Sedangkan secara parsial hanya variabel EPS berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham, sementara variabel CAR dan

LDR tidak berpengaruh terhadap harga saham bank BUMN yang listing di

BEI
32

3. Ema Novasari (2013). “Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap

harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Varibel penelitian: PER, EPS, ROA dan DER

dan harga Saham. Hasil Penelitian Secara parsial variable PER tidak

berpengaruh terhadap harga. Secara parsial variable EPS tidak

berpengaruh terhadap harga saham, Secara parsial variabel ROA, DER,

mempengaruhi harga saham, Secara simultan terdapat pengaruh PER,

EPS, profitabilitas (ROA), DER, terhadap harga saham pada perusahaan

textile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011.

4. Natsir, Siti Rahmania (2016), Pengaruh Return On Assets (ROA), Return

On Equity (ROE) Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(Periode 2011 – 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil regresi

linear bergandame nunjukkan variable Return On Assets (ROA), Return

On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan. Secara parsial,

hanya Return On Assets (ROA) yang berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan. Sedangkan

Return On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan.

5. Nurjannah Waris. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Hasil penlitian Secara simultan, seluruh variabel independen


33

yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Loan

(NPL), Net Interest Margin (NIM), Return on Asset (ROA), Return on

Equity (ROE), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan perbankan. Secara parsial, variabel independen yang

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham adalah NPL, ROA

dan LDR sedangkan CAR, NIM, ROE, dan BOPO tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “

1. Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga saham

Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia”.

2. Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga saham

Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia”.

3. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga saham

Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia”.


34
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan

mengambil data di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia yaitu PT. IDX di

Makassar yang berlokasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim

Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo No. 5 dan melalui website resmi Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id).

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk menyelesaikan penelitian ini selama

kurang lebih 3 bulan, dari bulan Desember 2019 sampai dengan Februari 2020.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Indriantoro dan Supomo (2014) populasi adalah sekelompok orang,

kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank BUMN terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014 hingga 2018. Adapun Bank BUMN

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu: populasi adalah sekelompok

orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan


36

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013 hingga

2017.

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu:

1. AGRO (Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk)

2. AGRS (PT Bank Agris Tbk)

3. ARTO (PT Bank Artos Indonesia Tbk)

4. BABP (PT Bank MNC Internasional Tbk)

5. BACA (PT Bank Capital Indonesia Tbk)

6. BBCA (PT Bank Cental Asia Tbk)

7. BBHI (PT Bank Harda Internasional Tbk)

8. BBKP (Bank Bukopin Tbk)

9. BBMD (PT Bank Mestika Dharma Tbk)

10. BBNI (Bank Negara Indonesia Tbk)

11. BBNP (Bank Nusantara Parahyangan Tbk)

12. BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)

13. BBTN (Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

14. BBYB (PT Bank Yudha Bhakti Tbk)

15. BCIC (PT Bank JTrust Indonesia Tbk)

16. BDMN (Bank Danamon Indonesia Tbk)

17. BEKS (PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk)

18. BGTG (PT Bank Ganesha Tbk)

19. BINA (PT Bank Ina Perdana Tbk)

20. BJBR (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk)
37

21. BJTM (Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk)

22. BKSW (PT Bank QNB Indonesia Tbk)

23. BMAS (PT Bank Maspion Indonesia Tbk)

24. BMRI (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)

25. BNBA (Bank Bumi Arta Tbk)

26. BNGA (PT Bank CIMB Niaga Tbk)

27. BNII (PT Bank Maybank Indonesia Tbk)

28. BNLI (Bank Permata Tbk)

29. BRIS (PT Bank BRIsyariah Tbk)

30. BSIM (Bank Sinarmas Tbk)

31. BSWD (Bank of India Indonesia Tbk)

32. BTPN (PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk)

33. BTPS (PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk)

34. BVIC (Bank Victoria International Tbk)

35. DNAR (PT Bank Dinar Indonesia Tbk)

36. INPC (Bank Artha Graha Internasional Tbk)

37. MAYA (PT Bank Mayapada Internasional Tbk)

38. MCOR (PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk)

39. MEGA (Bank Mega Tbk)

40. NAGA (PT Bank Mitraniaga Tbk)

41. NISP (PT Bank OCBC NISP Tbk)

42. NOBU (PT Bank Nationalnobu Tbk)

43. PNBN (Bank Pan Indonesia Tbk)


38

44. PNBS (PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk)

45. SDRA (PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk).

2. Sampel

Indriantoro dan Supomo (2014), “sampel adalah sebagian dari elemen-

elemen populasi”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

menggunakan pendekatan purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok

subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Adapun kriteria

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu:

a. Empat perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2014 hingga 2018.

b. Perusahaan perbankan yang memiliki publikasi laporan keuangan

per-desember selama tahun 2014 hingga 2018.

c. Bank umum milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Jadi, perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dan akan diteliti pada penelitian ini badan usaha milik negara (BUMN)

yaitu:

1. BBNI (Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)

2. BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)

3. BBTN (Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

4. BMRI (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)


39

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Teknik studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan kategori dan

klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Data tersebut diolah kembali sesuai dengan kebutuhan model

yang digunakan. Data tersebut seperti: narrative text, foto, tabel dan

grafik yang memuat penjelasan mengenai perusahaan.

2. Studi Pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, membaca, dan mempelajari literatur referensi dari

jurnal, makalah, dan buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji untuk mendapatkan kejelasan konsep dalam upaya penyusunan

landasan teori yang berguna dalam penyelesaian masalah dalam

penelitian ini.

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis

menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data yang telah

diolah sebelumnya, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti yang berasal

dari informasi tertulis atau biasa disebut data sekunder seperti buku,

jurnal atau berbentuk dokumen lain yang berhubungan dengan penulisan


40

penelitian ini. Dalam penelitian ini, laporan tahunan Perusahaan

kosmetik yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia juga menjadi

perhatian utama.

E. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

statistikinferensial. Analisis statistiknya yaitu menggunakan Uji Asumsi Klasik,

Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Koefisien Determinasi (R-Square).

Sementara untuk pengujian hipotesisnya menggunakan uji parsial (uji t) dan uji

simultan (uji F).

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis

regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini

terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokoerlasi. Adapun masing-masing

pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2016:98) Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Setiap penelitian

mengharuskan normalitas datas dengan kata lain model regresi yang baik

tercermin dari distribusi data normal. Penelitian ini, untuk mendeteksi

normalitas data dapat dilakukan dengan pengujian berikut:


41

1) Histogram

Pengujian dengan model histogram memiliki ketentuan bahwa data

normal berbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang

memiliki pola distribusi normal. Jika data melenceng ke kanan atau

melenceng ke kiri berarti data tidak terdistribusi secara normal.

2) Grafik Normality Probability Plot

Dalam uji ini, ketentuan yang digunakan adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai korelasi antara variabel bebas, dengan kata lain Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal.

Dalam mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi salah satunya dilihat dari: (1) nilai tolerance dan lawannya; dan (2)

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
42

multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF >

10 (Ghozali, 2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016:101), uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji model regresi. apakah terdapat ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya

heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh

tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang

dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas

adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti

titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tak ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

2. Regresi Linear Berganda

Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Regresi Linear Berganda. Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk

menguju pengaruh antara harga saham sebagai bariabel dependen dengan

variable independent (LDR DER dan EPS). Untuk hasil yang lebih efektif,

software SPSS digunakan sebagai alat bantu dalam menghitung regresi linear

berganda.

Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Dimana:
43

Y = Harga Saham

X1 = Likuiditas (LDR)

X2 = Solvabilitas (DER)

X3 = Profitabilitas (EPS)

α = Konstanta

b = Koefisien regresi

e = Error

3. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel

independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel

dependen dimana nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1(0≤ R2≤1). Semakin besar

nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variasi variabel – variabel independen. Sebaliknya jika R 2 kecil, maka

akan semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat di jelaskan oleh

variabel independen.

4. Uji parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independet (X)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signikansi< taraf signifikan 0,05 maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau dengan kata lain H a

diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya Jika nilai signikansi > taraf signifikan 0,05
44

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau dengan kata lain

Ha ditolak dan H0 diterima.

F. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 1. Definisi Operasional


No
Variabel Konsep variabel Indikator Skala
.

Loan to Loan to Deposit Ratio (LDR)


Deposit Loan to Deposit Ratio adalah
Ratio rasio antara seluruh jumlah Rasio
LDR =
1 (LDR) kredit yang diberikan bank Total kredit yang diberikan
(X1) dengan dana yang diterima Total DPK
oleh bank.

rasio yang digunakan untuk


mengukur sampai berapa jauh
Total aktiva perusahaan dibiayai
debt to oleh hutang. Total Debt to
Total debt to equity ratio =
equity Equity Ratio ini menunjukkan total debt Rasio
2 x 100 %
ratio bagian bagian dari setiap
total equity
(DER) rupiah modal sendiri yang
(X2) dijadikan jaminan
keseluruhan hutang.

Rasio per lembar saham


(Earning Per Share) atau
Earning disebut juga rasio nilai buku, EPS =
3 Per merupakan rasio untuk Laba Bersih Rasio
Share mengukur keberhasilan Jumlah saham beredar
(EPS) manajemen dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang
saham.
4 Harga Harga saham adalah nilai Harga saham penutupan Rasio
saham bukti penyertaan modal pada
45

perseroan terbatas yang telah


listed di bursa efek, dimana
saham tersebut telah beredar
(outstanding securities).
Harga saham dapat juga
didefenisikan sebagai harga
yang dibentuk dari interaksi
antara para penjual dan
pembeli saham yang
dilatarbelakangi oleh harapan
mereka terhadap keuntungan
perusahaan. Harga saham
penutupan (closing price)
yaitu harga yang diminta oleh
penjual atau harga
perdagangan terakhir untuk
suatu periode
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali

pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal

mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di

Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

1. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

2. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang

Dunia I.
47

3. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama

dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.

4. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek

di Semarang dan Surabaya ditutup.

5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama

Perang Dunia II.

6. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan

UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan

oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)

dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro

Djojohadikusumo). Instrumen yang

diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).

7. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda.

Bursa Efek semakin tidak aktif.

8. 1957 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum

9. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM

(Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10

Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga

ditandai dengan go public PT Semen Cibinong

sebagai emiten pertama.


48

10 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah

. emiten hingga 1987 baru mencapai 24.

Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan

dibandingkan instrumen Pasar Modal.

11 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987

. (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan

bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran

Umum dan investor asing menanamkan modal di

Indonesia.

12 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar

. Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk

asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

13 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi

. dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang

dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya

terdiri dari broker dan dealer.

14 Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

. (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan

perusahaan untuk go public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal.

15 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi


49

. dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik

swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

16 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi

. Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini

diperingati sebagai HUT BEJ.

17 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ

. dilaksanakan dengan sistem computer JATS

(Jakarta Automated Trading Systems).

18 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No.

. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-

Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari

1996.

19 1995 : Bursa Paralel Indonesa merger dengan Bursa

. Efek Surabaya.

20 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless

. trading) mulai diaplikasikan di pasar modal

Indonesia.

21 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan

. jarak jauh (remote trading).

22 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke

. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).


50

B. Sejarah Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia membagi kelompok industri-industri perusahaan

berdasarkan sektor-sektor yang dikelolanya terdiri dari: sektor pertanian, sektor

pertambangan, sektor industri dasar kimia, sektor aneka industri, sektor industri

barang konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor keuangan, dan sektor

perdagangan jasa investasi.

Sektor keuangan adalah salah satu kelompok perusahaan yang ikut berperan

aktif dalam pasar modal karena sektor keuangan merupakan penunjang sektor rill

dalam perekonomian Indonesia. Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia terbagi

menjadi lima subsektor yang terdiri dari perbankan, lembaga pembiayaan,

perusahaan efek, perusahaan asuransi dll. Subsektor perbankan merupakan

perusahaan yang saat ini banyak diminati oleh para investor karena imbal hasil

atau return atas saham yang akan diperoleh menjanjikan. Bank dikenal sebagai

lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan,

dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

(kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan menyebutkan bank

adalah “badan usaha yang menghimpun dan dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan

taraf hidup orang banyak.”


51

Sedangkan menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang

keuangan, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi

ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu

sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas

yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah

menunjang pelaksanaan pembangunan nasionaldalam rangka meningkatkan

pemerataan pembangunan dan hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi, dan

stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan UU No.

10 Tahun 1998 fungsi bank di Indonesia adalah merupakan tempat menghimpun

dana dari masyarakat. Bank bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito

berjangka serta simpanan dalam rekening koran atau giro. Sebagai penyalur dana

atau pemberi kredit bank memberikan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan

terutama untuk usaha-usaha produktif.


52

C. Profil Perusahaan Perbankan

Berikut ini adalah profil bank BUMN pada subsektor perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014 – 2018 yang mana

merupakan sampel dari penelitian ini:

1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Bank BNI Berdiri sejak 1946, BNI merupakan bank pertama yang didirikan

dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sehubungan dengan penambahan

modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank

komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih

baik bagi sektor usaha nasional. Nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi

digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara

Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'.

2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria

Wirjaatmadja berdiri tanggal 16 Desember 1895, BRI adalah sebagai bank

pemerintah pertama di Republik Indonesia. PT. BRI (Persero) Tbk

didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap

konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan

pengusaha kecil.

3. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia.


53

Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank

Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri.

4. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No. 20

tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964)

BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Posts Paar

Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak dalam lingkup

perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974

BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk

pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang

diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

D. Aktivitas Perusahaan Sub Sektor Perbankan

Secara umum kegiatan perusahaan subsektor perbankan adalah sebagai

berikut:

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan oleh bank umum adalah uang giral yaitu alat

pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan

bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya

dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank senntral dapat mengurangi atau

menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi

kemampuan bank umum menciptakan uang giral. Misalnya, pengubahan


54

besaran giro wajib minimum (reserve requirement ratio) akan

mempengaruhi kemampuan bank umum untuk menciptakan uang giral.

2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran

Kegiatan lain yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran

mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang

ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme

pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,

penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai,

kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman seperti kartu

plastik dan sistem pembayaran elektronikseperti kartu debet, kartu kredit, e-

toll card, sms banking, mobile banking, internet banking, dan layanan

terbaru bagi para pengguna smart phone layanan blackberry banking dengan

layanan-layann tersebut diatas akan semakin mempermudah nasabah dalam

memperoleh informasi dari bank berkaitan dengan informasi saldo, mutasi

rekening, info kurs, info suku bunga tabungan, deposito Rupiah, deposito

valas, ganti PIN, aktivasi dll.

3. Penghimpunan dana simpanan

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan.

Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan

dengan itu. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun dan disalurkan


55

kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran

kredit.

4. Mendukung kelancaran transaksi internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau

memperlancar transaksi Internasional, baik transaksi barang/jasa maupun

transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang

berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya,

dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang

beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian

transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan

pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani lebih

mudah, cepat, dan murah.

5. Penyimpanan barang-barang dan surat-surat berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah suatu jasa yang paling awal

yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-

barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam

kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank umum untuk disewa (safe

deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan

bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-

surat berreturn.

6. Kegiatan di pasar modal


56

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan bank umum di pasar modal adalah:

penjamin emisi (underwriter), penjamin (guarantor), wali amanat (trustee),

dan pedagang sekuritas(dealer).


BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji

generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi Harga saham, Likuiditas (LDR), Solvabilitas

(DER) dan Profitabilitas (EPS). Nilai statistik yang dihasilkan dalam proses

awal belum menghasilkan data yang normal.

Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan Perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaituBank Negara Indonesia (Persero) Tbk,

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang dipublikasikan dari tahun 2014

hingga tahun 2018.

Data ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa

Efek Indonesia dan Situs pribadi Perusahaan yang dalam penelitian dalam

bentuk laporan data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian ini. Serta

hasil pengujian asumsi regresi dan pengujian hipotesis menggunakan program

pengolahan data SPSS Statistic. Seperti di lihat pada tabel berikut:


58

Tabel 2.
Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Harga saham 20 1205,00 11675,00 134690,00 6734,5000 3766,94344
LDR 20 81,68 108,86 1840,82 92,0410 8,55464
DER 20 5,09 11,40 140,96 7,0480 2,15556
EPS 20 108,40 1061,88 10958,40 547,9200 315,24117
Valid N 20
(listwise)
Sumber: Output SPSS statistic

a. Harga saham

Dari tabel stastistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum

harga saham sebesar 1205,00 dan nilai maksimum 11675,00. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa besar harga saham perusahaan pada Bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini

berkisar antara 1205,00 sampai 11675,00 dengan rata-rata 6734,5000 pada

standar deviasi 3766,94344. Nilai rata – rata (mean) lebih kecil dari standar

deviasi, yang berarti bahwa data harga saham dapat dikatakan baik.

b. Likuiditas (LDR)

Dari tabel stastistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum

Likuiditas (LDR) sebesar 81,68 dan nilai maksimum 108,86. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa besar Likuiditas (LDR) perusahaan Bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini

berkisar antara 81,68 sampai 108,86 dengan rata-rata 92,0410 pada standar

deviasi 8,55464. Nilai rata – rata (mean) lebih besar dari standar deviasi,

yang berarti bahwa data Likuiditas (LDR) dapat dikatakan baik.


59

c. Solvabilitas (DER)

Dari tabel stastistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum

Solvabilitas (DER) sebesar 5,09 dan nilai maksimum 85,87. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa besar Solvabilitas (DER) perusahaan pada Bank

BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel

penelitian ini berkisar antara 5,09 sampai 85,87 dengan rata-rata 11,40 pada

standar deviasi 2,15556. Nilai rata – rata (mean) lebih besar dari standar

deviasi, yang berarti bahwa data Solvabilitas (DER) dapat dikatakan baik

d. Profitabilitas (EPS)

Dari tabel stastistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum

Profitabilitas (EPS) sebesar 108,40 dan nilai maksimum 1061,88. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa besar Profitabilitas (EPS) perusahaan pada

Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel

penelitian ini berkisar antara 108,40 sampai 1061,88 dengan rata-rata

547,9200 pada standar deviasi 315,24117. Nilai rata – rata (mean) lebih

besar dari standar deviasi, yang berarti bahwa data Profitabilitas (EPS) dapat

dikatakan baik.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi
60

normal. Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik

histogram.

Gambar 2. Grafik Histogram


Sumber: output SPSS (2020)

Berdasarkan gambar 2, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram

memberikan pola distribusi yang mendekati normal, hal ini dibuktikan

dengan melihat bahwa grafik membentuk simetris dan mengikuti garis

diagonal. Akan tetapi grafik histogram ini hasilnya tidak terlalu akurat

apalagi ketika jumlah sampel yang digunakan kecil.

Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot.

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.


61

Gambar 3. Normal Prabability Plot


Sumber: output SPSS (2020)

Berdasarkan gambar 3 normal probability plot, dapat dilihat bahwa

titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis

diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal.

Melihat kedua grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini dapat digunakan karena memenuhi asumsi normalitas

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji adanya korelasi antara

variabel bebas (independent) pada model regresi. Pada model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel. Untuk menguji ada

atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan lawannya, yaitu dengan melihat variance inflation factor

(VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,01. Salah
62

satu cara untuk menguji adanya multikoloniearitas dapat dilihat dari

Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF > 10 maka terjadi

multikolinearitas.

Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Keterangan

LDR 4,145 Tidak Multikolinearitas

DER 2,714 Tidak Multikolinearitas

EPS 2,244 Tidak Multikolinearitas


Sumber: output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk

variabel independen yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti bebas dari

multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat table diatas yang

menunjukkan nilai VIF dari masing-masing variabel independen < 10, dan

dapat digunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap Harga Saham.

a. Uji Heterokedestisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak sama

untuk semua pengamatan. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili

berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas, metode yang digunakan adalah metode chart (diagram

Scatterplot). Jika: 1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik, yang ada
63

membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas. 2. Jika ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 4. Diagram Scatterplot


Sumber: output SPSS (2020)

Berdasarkan gambar 4, maka dapat dilihat bahwa data tersebar secara

acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini menunjukkan bahwa

tidak terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terjadinya perbedaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain.

3. Analisis regresi linear berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsional antara variabel bebas (independent) terhadap varaiabel terikat

(dependent). Berikut hasil uji regresi linear berganda :


64

Tabel 4.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 18,227 5,484 3,324 ,004
ln_X1 -2,728 1,202 -,328 -2,270 ,037 ,241 4,145
ln_X2 -,447 ,316 -,165 -1,413 ,177 ,368 2,714
ln_X3 ,583 ,110 ,564 5,301 ,000 ,446 2,244
a. Dependent Variable: ln_Y
Sumber: output SPSS (2020)

Berdasarkan Tabel 4, maka diperoleh persamaan model regresi antara

variabel dependen (harga saham) dan variabel independen (LDR, DER, EPS)

sebagai berikut:

Y= 18,227- 2,728X1 – 0,447X2 + 0,583X3 + e

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Konstanta sebesar 18,227 mengindikasikan bahwa secara umum

apabila LDR, DER, dan EPS bernilai konstan (tidak berubah) maka

Harga Saham sebesar 18,227 poin.

2. Koefisien LDR (X1) sebesar -2,728 mengindikasikan bahwa LDR

(X1) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham (Y). Hal ini

berarti terjadinya peningkatan LDR (X1) sebesar 1 poin maka akan

menurunkan Harga Saham (Y) sebesar -2,728 poin.

3. Koefisien DER (X2) sebesar -0,447 mengindikasikan bahwa DER

(X2) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham (Y). Hal ini


65

berarti terjadinya peningkatan DER (X2) sebesar 1 poin maka akan

menurunkan Harga Saham (Y) sebesar -0,447 poin.

4. Koefisien EPS (X3) sebesar 0,583 mengindikasikan bahwa EPS

(X3) berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). Hal ini

berarti terjadinya peningkatan EPS (X3) sebesar 1 poin maka akan

Meningkatkan Harga Saham (Y) sebesar 0,583 poin.

4. Uji Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model dalam penelitian menerangkan variabel dependen.

Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 ,959 a
,919 ,904 ,23112 1,560
a. Predictors: (Constant), ln_X3, ln_X2, ln_X1
b. Dependent Variable: ln_Y
Sumber: Output SPSS, 2020
Berdasarkan tabel 5 diatas besarnya nilai Adjusted R-squared adalah

0,919. Hal ini menujukkan Harga Saham dapat dijelaskan oleh variabel

(LDR, DER, EPS) sebesar 91,9%. Sedangkan sisanya 8,1% dijelaskan oleh

faktor lain diluar variabel penelitian.

5. Uji t (Uji Parsial)

Uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai probabilitas t-

statistic. Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh


66

Likuiditas (LDR), Solvabilitas (DER) dan Profitabilitas (EPS) secara

individual terhadap Harga Saham.

Jika nilai probabilitas t-statistic lebih besar dari tingkat signifikansi α =

0.05 atau 5% maka secara parsial variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probabilitas t-

statistic lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara

parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Tabel 6.
Hasil Uji t (parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 18,227 5,484 3,324 ,004
ln_X1 -2,728 1,202 -,328 -2,270 ,037 ,241 4,145
ln_X2 -,447 ,316 -,165 -1,413 ,177 ,368 2,714
ln_X3 ,583 ,110 ,564 5,301 ,000 ,446 2,244
a. Dependent Variable: ln_Y

Dari tabel 6, diketahui tingkat signifikansi variabel bebas terhadap

variabel terikat. Berikut akan dijelaskan secara parsial pengaruh masing-

masing variabel dalam penelitian:

1. Pengaruh likuiditas (LDR) terhadap Harga Saham


67

Hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda menunjukan

nilai t-hitung likuiditas (LDR) sebesar -2,270 yang menunjukan

bahwa arah koefisien negatif, sedangkan likuiditas (LDR) sebesar

0,037 > 0.05 menyebabkan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa likuiditas (LDR) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Harga Saham.

2. Pengaruh Solvabilitas (DER) terhadap Harga Saham

Hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda menunjukan

nilai t-hitung Solvabilitas (DER) sebesar -1,413 yang menunjukan

bahwa arah koefisien negatif, sedangkan Solvabilitas (DER) sebesar

0,177 > 0.05 menyebabkan H2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Solvabilitas (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Harga Saham.

3. Pengaruh Profitabilias (EPS) terhadap Harga Saham

Hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda menunjukan

nilai t-hitung Profitabilias (EPS) sebesar 5,301 yang menunjukan

bahwa arah koefisien positif, sedangkan Profitabilias (EPS) sebesar

0,000 > 0.05 menyebabkan H3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Profitabilias (EPS) berpengaruh Positif dan signifikan

terhadap Harga Saham.


68

B. Pembahasan

Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh Likuiditas (LDR), Solvabilitas (DER) dan Profitabilitas (EPS) terhadap

Harga saham, pada 4 Bank BUMN yang terdaftar pada BEI periode 2014-2018

akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengaruh Likuiditas (LDR) terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian didapati hasil variabel Likuiditas memiliki

pengaruh negatif terhadap Harga Saham. Sementara dari hasil uji parsial (uji t),

didapati bahwa Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga

Saham di Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti

Likuiditas berpengaruh terhadap Harga Saham. Dengan demikian dapat

dikatakan Likuiditas merupakan faktor penentu naik/turunnya Harga Saham

Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penyaluran kredit dalam jumlah besar berpotensi meningkatkan jumlah

kredit macet yang dapat berdampak pada penurunan laba, disamping itu jika

kredit dapat disalurkan secara efektif akan mendatangkan laba bagi bank. LDR

yang tinggi akan menimbulkan dua dampak yaitu bila kredit disalurkan secara

efektif maka akan mendatangkan laba, sedangkan bila ekspansi kredit kurang

terkendali dan disalurkan secara kurang hati-hati maka akan menimbulkan

risiko yang lebih besar

LDR adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana

yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas

bank. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya


69

kemempuan likuiditas bank yang bersangkutan. Menurut Darmawi (2011) “jika

rasio LDR meningkat secara relatif banker kurang minat untuk memberikan

pinjaman atau investasi”.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Waris. (2013). Yang

berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penlitian Secara

simultan, seluruh variabel independen yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non-Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return on

Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan. Secara parsial,

variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

adalah NPL, ROA dan LDR sedangkan CAR, NIM, ROE, dan BOPO tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2. Pengaruh Solvabilitas (DER) terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian didapati hasil variabel Solvabilitas memiliki

pengaruh negatif terhadap Harga Saham. Sementara dari hasil uji parsial (uji t),

didapati bahwa Solvabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga

Saham di Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti

Solvabilitas berpengaruh terhadap Harga Saham. Dengan demikian dapat

dikatakan Solvabilitas merupakan faktor penentu naik/turunnya Harga Saham

Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


70

DER mempunyai dampak buruk bagi prusahaan yang lebih banyak

menggunakan hutang dalam kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi hutang

perusahaan akan mengurangi Return yang diperoleh. Dalam penelitian ini

investor lebih memilih kinerja perusahaan dalam pengembalian modal dari

pada hutang. Menurut investor dan calon investor pengembalian modal yang

stabil dalam perusahaan lebih berpengaruh dalam harga saham dibandingkan

dengan pembayaran hutang. Perusahan yang laveragenya tinggi akan

mendapatkan deviden yang kecil begitu sebaliknya perusahaan yang

laveragenya rendah akan mendapatkan deviden tinggi, karena mereka memiliki

kewajiban untuk menggunakan pendapatan mereka untuk membayar tagihan

hutang. Kondisi seperti ini tidak disukai oleh investor karena deviden yang

diperoleh investor akan menurun, semakin besar DER maka akan semakin

besar risiko yang ditanggung oleh investor.

Asnawi (2010) Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang meliputi utang jangka pendek

dan utang jangka panjang, baik perusahaan masih berjalan maupun dalam

keadaan dilikuiditas (dibubarkan), juga rasio untuk mengukur sejauh mana

sebuah perusahaan didanai oleh utang

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati (2019) yang berjudul

Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Di JII Periode 2015-2017. Hasil

penelitaian menemukan Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) berpengaruh terhadap harga saham, Sedangkan Debt to Equity Ratio


71

(DER), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER) dan Ukuran

Perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perusahaan sebaiknya

memperhatikan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price

Earning Ratio (PER) dan Ukuran Perusahaan untuk meningkatan harga saham

3. Pengaruh Profitabilitas (EPS) terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian didapati hasil variabel Solvabilitas memiliki

pengaruh positifterhadap Harga Saham. Sementara dari hasil uji parsial (uji t),

didapati bahwa Solvabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga

Saham di Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil ini berarti

Solvabilitas berpengaruh terhadap Harga Saham. Dengan demikian dapat

dikatakan Solvabilitas merupakan faktor penentu naik/turunnya Harga Saham

Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Earning Per Share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak

dengan jumlah lembar saham (Tjptono dan Hendy, 2010). Informasi EPS suatu

perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan

bagi semua pemegang saham perusahaan. Seorang investor membeli dan

mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh

dividend atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran

dividend dan kenaikan nilai saham dimasa datang. Oleh karena itu, para

pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan

perusahaan. Apabila Earnings per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan

semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga

menyebabkan harga saham akan tinggi bahwa EPS berhubungan positif dan
72

signifikan terhadap harga saham. EPS mempunyai pengaruh yang positif

terhadap harga saham.

. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati (2019) yang berjudul

Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Di JII Periode 2015-2017. Hasil

penelitaian menemukan Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) berpengaruh terhadap harga saham, Sedangkan Debt to Equity Ratio

(DER), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER) dan Ukuran

Perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perusahaan sebaiknya

memperhatikan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price

Earning Ratio (PER) dan Ukuran Perusahaan untuk meningkatan harga saham
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Likuiditas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga

Saham pada Bank BUMN terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Solvabilitas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga

Saham pada Bank BUMN terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga

Saham pada Bank BUMN terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitan dan kesimpulan maka saran yang dapat berkan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor yang akan berinvestasi pada saham bank BUMN di BEI

sebaiknya memperhatikan variabel EPS, DER, dan LDR karena ketiga

variabel tersebut secara bersama-sama menentukan harga saham. Tetapi

variabel EPS bisa menjadi perhatian yang utama, variabel ini bisa

meenggambarkan informasi prospek earning perusahaan di masa yang

akan datang.

2. Bagi perusahan diharapkan lebih memperhatikan kemampuan perusahaan

dalam meningkatkan harga saham dengan cara mengefektifkan dan

mengefisiensi pengunaan biaya sehinga meningkatkan laba, memanage


74

utang, mengatur pengunanaan dalam hal ekspansi, dan mempertambah

modal kerja yang baik dan efisien.

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk memperbanyak variabel atau

menggunakan variabel lain, selain itu memperbanyak sampel penelitian

agar penelitian selanjutnya menjadikan lebih tepat dan akurat


75

DAFTAR PUSTAKA

Agus, R. Sartono (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi


Keempat. Yogyakarta: BPFE
Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya. 2010. Pengantar Valuasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi
Pertama, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: Alfabeta
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For
Academic Publishing Services.
Hanafi, Mamduh H dan A. Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan, edisi 5.
Yogyakarta : Penerbit UPP STIM YKPN.
Harahap, Sofian Safri, 2010, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta :
Rajawali Persada.
Hermningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Jogiyanto, H.M. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
BPFE. Yogyakarta.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
(2012), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Munawir S. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Natsir, Siti Rahmania (2016) , Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE) Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(Periode 2011 – 2014). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, UIN
Alauddin Makassar
Novasari, Ema, (2013) Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile Yang Go Public Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011. Under Graduates thesis,
Universitas Negeri Semarang.
76

Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:


Ekonisia.
Teguh, Muhammad. 2013. EkonomiIndustri. Jakarta : Penerbit PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Waris, Nurjannah. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal. FEB. UMM
77

LAMPIRAN
78

Lampiran 1. Data Peneliatian


Close
No Kode Tahun LDR DER EPS
Price
1 BBTN 2014 1205 108,86 10,80 108,40
2 2015 1295 108,78 11,40 174,91
3 2016 1740 102,66 10,20 247,30
4 2017 3570 103,13 10,34 285,88
5 2018 2540 103,25 10,02 211,16
6 BMRI 2014 10775 82,02 6,65 851,65
7 2015 9250 87,05 6,16 871,50
8 2016 11575 85,86 5,38 591,71
9 2017 8000 88,11 5,22 442,28
10 2018 7375 96,74 5,09 536,04
11 BBNI 2014 6100 87,81 5,59 578,20
12 2015 4990 87,77 5,26 486,18
13 2016 5525 90,41 5,52 608,02
14 2017 9900 85,58 5,79 730,16
15 2018 8800 88,76 6,08 805,16
16 BBRI 2014 11650 81,68 7,21 982,67
17 2015 11425 86,88 6,76 1.029,53
18 2016 11675 87,77 5,84 1.061,88
19 2017 3640 88,13 5,73 235,08
20 2018 3660 89,57 5,92 120,69
79

Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data

COMPUTE ln_X1=LN(X1).
EXECUTE.
COMPUTE ln_X2=LN(X2).
EXECUTE.
COMPUTE ln_X3=LN(X3).
EXECUTE.
COMPUTE ln_Y=LN(Y).
EXECUTE.
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT ln_Y
/METHOD=ENTER ln_X1 ln_X2 ln_X3
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.

Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ln_Y 8,6009 ,74664 20
ln_X1 4,5183 ,08984 20
ln_X2 1,9139 ,27639 20
ln_X3 6,0967 ,72257 20

Correlations
ln_Y ln_X1 ln_X2 ln_X3
Pearson Correlation ln_Y 1,000 -,879 -,743 ,901
ln_X1 -,879 1,000 ,794 -,743
ln_X2 -,743 ,794 1,000 -,563
ln_X3 ,901 -,743 -,563 1,000
Sig. (1-tailed) ln_Y . ,000 ,000 ,000
ln_X1 ,000 . ,000 ,000
ln_X2 ,000 ,000 . ,005
ln_X3 ,000 ,000 ,005 .
N ln_Y 20 20 20 20
ln_X1 20 20 20 20
ln_X2 20 20 20 20
ln_X3 20 20 20 20
80

Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 ln_X3, ln_X2, . Enter
ln_X1 b

a. Dependent Variable: ln_Y


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 ,959a ,919 ,904 ,23112 1,560
a. Predictors: (Constant), ln_X3, ln_X2, ln_X1
b. Dependent Variable: ln_Y

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9,737 3 3,246 60,766 ,000b
Residual ,855 16 ,053
Total 10,592 19
a. Dependent Variable: ln_Y
b. Predictors: (Constant), ln_X3, ln_X2, ln_X1

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 18,227 5,484 3,324 ,004
ln_X1 -2,728 1,202 -,328 -2,270 ,037 ,241 4,145
ln_X2 -,447 ,316 -,165 -1,413 ,177 ,368 2,714
ln_X3 ,583 ,110 ,564 5,301 ,000 ,446 2,244
a. Dependent Variable: ln_Y
81

Collinearity Diagnosticsa
Condition Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) ln_X1 ln_X2 ln_X3
1 1 3,971 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,025 12,484 ,00 ,00 ,15 ,11
3 ,003 33,737 ,01 ,01 ,46 ,47
4 4,487E-5 297,473 ,99 ,99 ,39 ,42
a. Dependent Variable: ln_Y

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 7,1021 9,3508 8,6009 ,71589 20
Std. Predicted Value -2,094 1,048 ,000 1,000 20
Standard Error of Predicted ,064 ,168 ,099 ,030 20
Value
Adjusted Predicted Value 7,1052 9,3441 8,5831 ,72644 20
Residual -,37028 ,34611 ,00000 ,21209 20
Std. Residual -1,602 1,498 ,000 ,918 20
Stud. Residual -1,696 1,661 ,031 1,035 20
Deleted Residual -,41481 ,50625 ,01774 ,27630 20
Stud. Deleted Residual -1,813 1,767 ,030 1,071 20
Mahal. Distance ,504 9,045 2,850 2,427 20
Cook's Distance ,000 ,631 ,086 ,154 20
Centered Leverage Value ,027 ,476 ,150 ,128 20
a. Dependent Variable: ln_Y
82

Charts
83

NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,21208663
Most Extreme Differences Absolute ,135
Positive ,118
Negative -,135
Test Statistic ,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
84

DESCRIPTIVES VARIABLES=Y X1 X2 X3
/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV MIN MAX.

Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Harga saham 20 1205,00 11675,00 134690,00 6734,5000 3766,94344
LDR 20 81,68 108,86 1840,82 92,0410 8,55464
DER 20 5,09 11,40 140,96 7,0480 2,15556
EPS 20 108,40 1061,88 10958,40 547,9200 315,24117
Valid N 20
(listwise)
85

Anda mungkin juga menyukai