Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA

KEUANGAN
(STUDI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TEDAFTARDI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Nama : Erikaris Daeli


NIM : 111310954

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH ILMU TINGGI EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI - 2017
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini
penulis persembahkan kepada :
1. Almamater Fakultas Ekonomi STIE Pelita Bangsa
2. Mahasiswa Jurusan Ekonomi Manajemen
3. Bapak M. Hatta Fahamsyah. S.H.I.,M.Sc selaku dosen pembimbing yang
senantiasa selalu membimbing penyusunan skripsi dengan sabar dari awal
hingga akhir.
4. Kedua orangtua dan adik tercinta yang telah memberikan segalanya untuk
penulis, terimakasih atas segala kasih sayang serta do’anya dengan tulus
ikhlas untuk kesuksesan puterinya. Tiada yang dapat penulis perbuat untuk
membalas kebaikan mereka, hanya sekuntum do’a yang dapat penulis
berikan. Semoga Tuhan membalas amal kebaikan mereka dengan balasan
yang berlipat ganda.
5. Dan kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas
mendo’akan dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga
Tuhan selalu memberi limpahan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita
semua, Amin.

i
SURAT PERNYATAN

Bersama ini saya :


Nama : ERIKARIS DAELI
NIM : 111310954
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah
hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik
saya, karena itu pertanggung jawabannya berda di pundak saya. Apabila
dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, 01Agustus 2017

ERIKARIS DAELI
NIM : 111310954

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA

Nama Penyusun : Erikaris Daeli


NIM : 111310954
Angkatan/Kelas : 2013/B.6
Konsentrasi : Keuangan
Judul Proposal : Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (Studi
Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2016).

Bekasi, 01Agustus 2017


Dosen Pembimbing

M. Hatta Fahamsyah.S.H.I.,M.Sc
NIDN : 0424078704

iii
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA
KEUANGAN STUDIPADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-
2016

ERIKARIS DAELI
NIM = 111310954

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari…………………


tanggal …………………………………….dan dinyatakan telah memenuhi
syarat untuk diterima sebagai skripsi Program Studi Manajemen Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa

Ketua Tim Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN :

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN :

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN :

Menyetujui,
Ketua Program Studi, Ketua STIE

Hj. Surya Bintarti., SE.MM Ir. H. Moch. Mardiana., MM


NIDN : 0423107203 NIDN : 0402086602

iv
ABSTRAK

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN


(STUDI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR PADA
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016)

Oleh :

ERIKARIS DAELI
NIM : 111310954

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi


perusahaan dalam penggunaan dana keuangannya, khususnya pada perusahaan
sektor otomotif yang ada di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas,
dengan variabelcurrent ratio (X1),quick ratio (X2) dan cash ratio (X3) terhadap
kinerja keuangansebagai (Y) pada perusahaan otomotif di Indonesia dengan
menggunakan variabel regresi berganda. Pengujian dilakukan baik secara partial
dengan menggunakan uji t.
Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji t menunjukan bahwa
current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, dengan nilai
signifikan 0,411 > 0,05. Pengujian hipotesis yaitu kedua quick ratio, menunjukan
tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dengan nilai signifikan 0,136 > 0,05
dan cash ratio berpengaruh positif dengan nilai signifikan 0,020 < 0,05 yang
artinya pengujian hipotesis tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Menurut hasil analisa rasio likuiditas perusahaan otomotif di Indonesia
19,2%dipengaruhi oleh kinerja keuangan sedangkan sisanya 80,8% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini, pengujian ini
menggunakan koefisien determinasi (R2).

Kata Kunci : Rasio keuangan, rasio likuiditas, current ratio, quick ratio, cash
ratio, kinerja keuangan.

v
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE RATIO LIQUIDITY TO FINANCIAL


PERFORMANCE ( STUDY IN AUTOMOTIVE COMPANIES LISTED ON
THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE THE PERIOD 2012-2016 )

By :

ERIKARIS DAELI
NIM : 111310954

This research is expected to be material consideration for the company in


the use of financial funds , especially to companies the automotive sector in
indonesia.
Research is aimed to determine the influence of the ratio liquidity, with
variabelcurrent ratio (X1), quick ratio (X2) and cash ratio (X3) of performance
keuangansebagai (Y) in automotive companies in indonesia using variables of
multiple regression.Testing should be conducted in partial by using test t.
The results of the testing of hypotheses first test using t show that the
current ratio has no significant impact on financial performance , with a value of
significant 0,411 > 0.05 .The testing of hypotheses namely quick second ratio ,
showed not significantly to financial performance with a value of significant 0,136
> 0.05 cash ratio and it has some positive effects with a value of significant 0,020
< 0.05 which means the testing of hypotheses the influential significantly to
financial performance .According to the analysis result of the ratio of liquidity
automotive companies in indonesia 19.2 % influenced by financial performance
while the rest 80.8 % influenced by other variables that are not included in this
research , testing was used in the determination the coefficients (R2) .

Keywords : The ratio financial , the ratio liquidity , current ratio , quick ratio ,
cash ratio , financial performance .

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, maka skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Likuiditas
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016” ini telah diselesaikan tepat waktu.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak M. Hatta Fahamsyah. S.H.I.,M.Sc Selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar memberikan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
2. Ir. H. Moch. Mardiana.,SE.,MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Pelita Bangsa
3. Ibu Hj. Surya Bintari.,S.E.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
4. Civitas Akademika STIE Pelita bangsa
5. Kedua orangtua yang selalu memberikan kasih sayang, doa, perhatian,
semangat, dukungan, bimbingan dan nasihat sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Terimakasih khususnya untuk Vivi Selviane Oktari yang sudah meluangkan
waktu serta berbagi ilmu dalam penyusunan skripsi ini
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sangat
diharapkan demi perbaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bekasi, 01 Agustus 2017


Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Persembahan ............................................................................................. i

Halaman Pernyataan................................................................................................ ii

Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ............................................................. iii

Halaman Pengesahan Skripsi ................................................................................. iv

Abstrak .................................................................................................................... v

Abstract .................................................................................................................. vi

Kata Pengantar ...................................................................................................... vii

Daftar Isi............................................................................................................... viii

Daftar Tabel ........................................................................................................... xi

Daftar Gambar ....................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ................................................................................................. xiiiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Batasan Penelitian .................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7

2.1 Landasan Teori ........................................................................................ 7

2.1.1 Analisis Rasio Keuangan ............................................................ 7

2.1.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan ........................................................ 7

2.1.3 Rasio Likuiditas .......................................................................... 8

viii
2.1.4 Jenis rasio likuiditas .................................................................... 9

2.1.5 Laporan Keuangan .................................................................... 13

2.1.6 Tujuan Laporan Keuangan ....................................................... 14

2.1.7 Manfaat Laporan Keuangan...................................................... 15

2.2 Penelitian Terdahulu YangRelevan ....................................................... 17

2.3 Hipotesis ................................................................................................ 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 23

3.1 Jenis Peneilitian ..................................................................................... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 23

3.2.1 Waktu Penelitian ....................................................................... 23

3.3 Kerangka Konsep................................................................................... 24

3.3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 24

3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian ............................... 24

3.4 Populasi dan Sample .............................................................................. 25

3.4.1 Populasi..................................................................................... 25

3.4.2 Sample ...................................................................................... 25

3.5 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 26

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................ 27

3.6.1 Uji Asumsi Klasik..................................................................... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................. 31

4.1 Sejarah Objek Penelitian........................................................................ 31

4.1.1 Pasar Modal .............................................................................. 31

4.1.2 Sejarah Pasar Modal Di Indonesia ............................................ 32

4.1.3 Sejarah Bursa Efek Indonesia ................................................... 33

4.1.4 Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia ......................................... 33

4.2 Struktur Organisasi Pasar Modal ........................................................... 34

ix
4.3 Kegiatan Operasional Objek Penelitian ................................................. 34

4.4 Profil Perusahaan ................................................................................... 35

4.4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sample ......................................... 36

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 45

5.1 Analisis Data .......................................................................................... 45

5.1.1 Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 45

5.1.2 Uji Asumsi Klasik..................................................................... 46

5.1.3 Uji Normalitas .......................................................................... 46

5.1.4 Uji Multikolineritas .................................................................. 48

5.1.5 Heterokedasitas ......................................................................... 49

5.1.6 Autokolerasi .............................................................................. 50

5.1.7 Persamaan Regresi Linear Berganda ........................................ 50

5.1.8 UjiT ........................................................................................... 52

5.1.9 Koefisien Determinasi(R2)........................................................ 54

5.2 Interprestasi Data / Pembahasan ............................................................ 54

5.2.1 Interprestasi Uji Hipotesis Secara Parsial ................................. 54

BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................... 57

1.1 Kesimpulan ............................................................................................ 57

4.2 Saran ...................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 59

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 17


Tabel 3.2 Deskripsi Operasional Variabele Penelitian .................................. 25
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Otomotif Yang Listing di BEI .......................... 36
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sample ....................................... 36
Tabel 5.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 45
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 46
Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................ 48
Tabel 5.4 Hasil Uji Autokolerasi ..................................................................... 50
Tabel 5.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 51
Tabel 5.6 Hasil Uji T ........................................................................................ 52
Tabel 5.7 Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 54

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rumus Current Ratio ................................................................... 10


Gambar 2.2 Rumus Quick Ratio ...................................................................... 11
Gambar 2.3 Rumus Cash Ratio........................................................................ 12
Gambar 2.4 Rumus Working Capital To Total Assets Ratio ........................... 12
Gambar 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 24
Gambar 3.2 Persamaan Regresi Linear Berganda............................................ 29
Gambar 5.1 Normal P-Plot............................................................................... 47
Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedasitas ........................................................... 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian .............................................................. xiv


Lampiran 2 Hasil Uji SPSS .............................................................................. xv

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin meningkatnya persaingan bisnis saat ini, maka perusahaan-

perusahaan harus memiliki banyak strategi yang baik dalam menghadapi

berbagai macam persaingan usaha. Salah satu factor pendukung utama

perusahaan dalam menyiapkan strateginya adalah kinerja keuangan yang

baik. Baik buruknya suatu kinerja keuangan perusahaan akan sangat

berpengaruh besar dalam menentukan arah pertumbuhan perusahaan itu

sendiri. Untuk mengetahui dan mengevalusi kinerja keuangan suatu

perusahaan dapat dilakukan melalui penyajian laporan keuangan yang terdiri

dari Neraca, Laporan perhitungan laba-rugi dan laporan perubahan modal.

Melalui penyajian laporan keuangan akan dapat memberikan informasi yang

lengkap apabila dilakukan analisis terhadap laporan keuangan. Analisis rasio

merupakan suatu bentuk atau metode yang sering digunakan dalam

menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Munawir

(2007:70) ada beberapa caramenggolongkan atau mengklasifikasi dari

analisarasio, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasioaktivitas, dan rasio

profitabilitas.

Rasio likuiditas mempunyai hubungan yang cukup erat dengan

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profitabilitas), yaitu tingkat

ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan dalam aktivitas operasional

perusahaan. Dengan adanya modal yang cukup maka dapat memungkinkan

operasi perusahaan mampu berjalan secara maksimal. Manajemen perusahaan

1
2

juga perlu menghindari modal kerja yang berlebihan, karena hal tersebut

justru menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan tidak berkembang

untuk mencari laba. Idealnya, perusahaan memiliki modal yang cukup dan

mampu membiayai segala kegiatan perusahaan dalam arti tidak ada dana

yang menganggur, dengan demikian kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan kinerja keuangan atas aktiva dapat maksimum. Untuk

mengetahui efektif atau tidaknya aktiva dalam kinerja keuangan, perlu

dilakukan analisis rasio likuiditas, berupa analisis Current Ratio, Quick Ratio

dan Cash Ratio sebagaimana yang akan dilakukan pada penelitian ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI). Pemilihan

perusahaan otomotif menjadi daya tarik tersendiri, sebab peningkatan

kebutuhan manusia dalam dunia otomotif tidak hanya sebatas untuk

mengoptimalkan kinerja ataupun mempermudah jarak tempuh, tetapi sudah

menjadi gaya hidup serta tolak ukur tingkat kesuksesan. Dalam riset yang

berjudul “The Nielsen Global Survey of Automotive Demand”Tahun 2014

dengan responden 30 ribu konsumen dari 60 negara, hasilnya menunjukan

bahwa 67 persen pemilik mobil di Indonesia percaya kalau mobil adalah

simbol penting kesuksesan. Persepsi yang sama juga ada pada pemilik mobil

di negara tetangga kita, seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia.Hal ini akan

menjadi kekuatan besar bagi pasar otomotif dalam mendorong produktifitas

maupun penjualan. Tentunya dalam hal ini akan semakin mempertajam

keinginan perusahaan untuk memasuki sector ini dan menimbulkan

persaingan yang sangat ketat dalam memikat hati konsumen melalui produk

2
3

yang dihasilkan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang

baik, dengan selalu melakukan evaluasi dan menganalisis factor-faktor yang

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tetarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja

Keuangan, Studi Pada Perusahaan Otomotif yang Tedaftar di BEI

Periode 2012-2016”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok

masalah yang dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Apakah current ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106?

2. Apakah quick ratio berpengaruhterhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106?

3. Apakah cash ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106?

1.3 Batasan Penelitian


Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk

menghindariperluasan pembahasan dalam penelitian ini, maka pada penelitian

ini dibatasipada faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu current ratio, quick

ratio dan cash ratioterhadap kinerja perusahaan (ROA) pada perusahaan

otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016.

3
4

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ingin diteliti, maka yang menjadi

tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh current ratioterhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106.

2. Pengaruh quick ratioterhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106.

3. Pengaruh cash ratioterhadap kinerja keuangan (ROA) pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2012-2106.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Teoritis

Manfaat teoritis yang didapat yaitu :

a. Memahami teori-teori yang didapat dalam perkuliahan.

b. Menambah pengetahuan dalam dunia kerja terutama dalam pengaruh

rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan.

2. Praktek

Bagi perusahaan, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi

kontribusi dan sekaligusbermanfaatbagidalam mengambil kebijakan atau

evaluasi terutama terhadap factor yang mempengaruhi kinerja keuangan.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang

dilakukan,maka sistematika penulisan penelitian ini di uraikan sebagai

berikut :

4
5

BAB I : PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang yang menjadi alasan untuk

penulis menyusun topik penelitian, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian

dan model penelitian serta beberapa penelitian terdahulu yang

akan mendukung penelitian ini dalam mengembangkan

hipotesis,dan juga pada bab ini akan membahas tentang kerangka

pemikiran beserta hipotesis dari penelitian.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, desain

penelitian, penelitian dan definisi operasional variabel, populasi

dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data,instrumen penelitian dan metode analisis.

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENLITIAN

Membahas mengenai sejarah objek penelitian, profil perusahaan

serta sejarah singkat perusahaan yang menjadi objek penelitian.

BAB V : HASIL PENELITIAN

Membahas tentang hasil analisis data dan interprestasi data.

BAB VI : PENUTUP

Membahas mengenai saran dan kesimpulan dari penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

5
6

Membahas mengenai sumber-sumber data dalam penluisan

proposal skripsi.

LAMPIRAN

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang

manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi

keuangan suatu perusahaa pada satu periode tertentu, ataupun dengan

hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan

jalan membandingkan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan

perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi (Irawati 2015:22).

2.1.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan


Menurut Hanafi (2009:74), analisis rasio dapat dikelompokkan ke

dalam lima kategori yaitu:

1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas

penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.

3. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan

menghasilkan laba (profitabilitas).

5. Rasio Pasar, yaitu rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan

relatif teerhadap nilai buku perusahaan.

7
8

2.1.3 Rasio Likuiditas


Menurut Subramanyam (2010) ”likuiditas merupakan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk

memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas perusahaan serta

komponen aset dan kewajiban lancarnya”. Sedangkan menurut Munawir

(2010) ”likuidasi adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”. Likuidasi juga

merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar,

besarnya perbandingan atau rasio terbaik antara aktiva lancar dengan

hutang lancar adalah sekitar 2 : 1. Angka tersebut tidaklah mutlak,

besarnya rasio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan

keuangan masing-masing.

Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

(utang) jangka pendek (Fred Weston dikutip dari Kasmir 2008:129).

Dengan kata lain , rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo. Likuiditas

sangat penting untuk mempertimbangkan dampak dari ketidak mampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dengan kurangnya

likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari

diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan.

Perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban lancarnya

dapat mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan terpaksa

8
9

namun bukan mengarah pada insolvensi dan kebangkrutan, sehingga jika

suatu perusahaan gagal memenuhi kewajiban lancarnya, maka

kelangsungan usahanya dipertanyakan. Perusahaan yang mengukur

likuiditas sebagai ukuran kinerja perusahaan, maka perusahaan yang

mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih

rinci untuk menjelaskan rendahnya kinerja dibanding perusahaan yang

mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.

2.1.4 Jenis rasio likuiditas


Jenis-jenis rasio likuiditas yang dikemukakan oleh Kasmir (2013)

yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuannya

yaitu:

1. Current Ratio

Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata

lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi

kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo ( Kasmir

2012:134). Sedangkan menurut S Munawir (2007:72) current rasio

yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar,

rasio ini menunjukan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat

dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek. Current rasio

dapat dirumuskan dengan :

9
10

Gambar 2.1 Rumus Current Ratio

Aktiva lancar
Current Rasio =
Hutang lancar

Jikacurrent ratio 1:1 atau 100% maka aktiva lancar dapat

menutupi semua hutang lancar. Rasio ini lebih aman jika berada diatas

satu atau diatas 100% artinya aktiva lancar akan mampu membayar

kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi perusahaan.Current

ratio 200% dapat dipertimbangkan sebagai current ratio yang baik bagi

perusahaan industri atau perusahaan komersil, sedang bagi perusahaan

penghasil jasa seperti perusahaan listrik dan hotel angka 100%

dikatakan sudah mencukupi.

Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang

kas yang berlebihan dibanding dengan tingkat kebutuhan atau adanya

unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti persediaan) yang

berlebihan. Current ratio yang tinggi tersebut dapat dilihat dari sudut

pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang

menguntungkan karena aktiva lancar tidak digunakan secara efektif.

Sebaliknya current ratio yang rendah lebih riskan, tetapi menunjukkan

bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif.

Saldo kas dibuat minimum sesuai dengan kebutuhan dan tingkat

perputaran piutang dan persediaan diusahakan maksimum.

2. Quick Ratio (Acid Test ratio)

Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk

mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

10
11

jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan

aktiva lancar dengan persediaan.Hal ini dikarenakan persediaan

merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering

mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi

likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang

lancar.

Quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio

ini maka semakin baik kondisi perusahaan (Sawir 2009:10). Rasio ini

merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan persediaan karena persediaan memerlukan waktu

relatif lebih lama untuk diuangkan disbanding asset lain. Quick

asset ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga yang dapat

direlisir menjadi uang dalam waktu relatif pendek. Jadi semakin besar

rasio ini semakin baik.Quick ratio dapat dirumuskan dengan :

Gambar 2.2 Rumus Quick Ratio

Aktiva lancar-Persediaan
Quick Rasio =
Hutang lancar

Jika rasio ini dapat mencapai 1: 1 atau 100% karena jika terjadi

likuidasi maka perusahaan dapat membayar kewajiban jangka

pendeknya disebabkan sumber yang digunakan adalah aktiva yang

cepat dapat diuangkan.

11
12

3. Cash Ratio

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana

kas atau setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank

(yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan

kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-

utang jangka pendeknya (Kasmir 2012:138).Cash ratio dapat

dirumuskan dengan :

Gambar 2.3 Rumus Cash Ratio

Kas + Bank
Rasio kas =
Hutang lancar

Apabila rasio ini 100% atau 1 : 1 hal ini berarti bahwa Rp 1

uang kas uang ada dalam perusahaan mencukupi Rp 1 hutang lancar

yang ada.

4. Working Capital to Total Asset Ratio

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas dari total aktiva dan

posisi modal kerja . Semakin besar rasio maka akansemakin baik,

begitu juga sebaliknya. Working capital to total asset ratiodapat

dirumuskan dengan:

Gambar 2.4 Rumus Working Capital to Total Asset Ratio

(Aktiva lancar - Hutang lancar)


Working capital to assets ratio =
Jumlah akitva

12
13

2.1.5 Laporan Keuangan


Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan

gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang

merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan

memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas

didalam perusahaan maupun entitas-entitas diluar perusahaan.

Ikatan akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan pengertian

laporan keuangan yaitu struktur yang menyajikan posisi keuangan dan

kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan

keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi

mengenai posisi keuangan (financial posistion), kinerja keuangan

(financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat

berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.

Menurut Munawir (2010:5) pada umumnya laporan keuangan

terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan

ekuitas. Neraca menunjukan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan

ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan menurut

Harahap (2009:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal

adalah neraca, laporan laba rugi atau hasil usaha, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan. Secara umum

dikatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu (Kasmir

2010:66).

13
14

2.1.6 Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan, hasil-hasil

yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Tujuan laporan

keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:12) adalah laporan

keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,

dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atau penggunaan

sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Tujuan laporan keuangan menurut (Kasmir 2013:10)yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentan kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

14
15

2.1.7 Manfaat Laporan Keuangan


Menurut Rudianto (2012:5-6) manfaat laporan keuangan dari para

pemakai laporan keuangan adalah :

1. Kreditor

Orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana kepada

perusahaan untuk berbagai keperluan usaha.

2. Pemerintahan

Lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan usaha

dan hal-hal yang terkait dengannya. Sebagai pihak yang akan

memungut pajak penghasilan kepada perusahaan.

1. Calon Investor

Orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan uangnya dalam satu

perusahaan dimasa mendatang.

2. Pemasok (Supplier)

Orang atau perusahaan yang menjual berbagai barang kepada

perusahaan, mulai dari peralatan kantor, mesin, kendaraan, hingga

bahan baku usaha.

3. Pemilik/pemegang saham

Orang atau lembaga yang telah menanamkan uang atau kekayaannya

pada perusahaan.

4. Manajer Produksi

Orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses

menghasilkan produk dalam suatu perusahaan.

5. Manajer Pemasaran

15
16

Orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pemasaran

produk perusahaan, dimulai dari promosi, distribusi, hingga pelayanan

purna jual.

6. Berbagai pihak internal perusahaanlainnya yang memerlukan data dan

informasi keuangan lain yang harus disediakan oleh akuntansi.

2.1.8 Kinerja Keuangan


Pengertian kinerja keuangan suatu perusahaan menunjukkan kaitan

yang cukup erat dengan penilaian mengenai sehat atau tidak sehatnya

suatu perusahaan. Sehingga jika kinerjanya baik, maka baik pula tingkat

kesehatan perusahaan tersebut.

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai

aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan

adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2).

Menurut Mulyadi (2007:2) menguraikan pengertian kinerja keuangan

ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan

karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan

sebelumnya”.

16
17

2.2 Penelitian Terdahulu YangRelevan


Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama, Tahun Tempat/
No Institusi Judul Variable Kesimpulan Jurnal
Penelitian Publikasi
1 Dewa Ayu Sri Pengaruh Rasio Regresi Berdasarkan E-Jurnal
Yudiartini & Ida Keuangan Linear analisis data Akuntansi
Bagus Terhadap Kinerja Berganda dan Universitas
Dharmadiaksa / Keuangan Sektor pembahasan Udayana.14.
2016 / Fakultas Perbankan Di hasil penelitian, 2 Februari
Ekonomi & Bursa Efek dapat ditarik (2016).
Bisnis Indonesia simpulan 1183-1209
Universitas bahwa Capital
Udayana Bali Adequacy
Ratio (CAR),
Non
Performance
Loan (NPL)
dan Loan to
Deposits Ratio
(LDR) secara
parsial
berpengaruh
negatif
terhadap
kinerja
keuangan
2 Saiful Bachri, Pengaruh Rasio Regresi Rasio Capital Jurnal
Suhadak Keuangan Linear Adequacy Adminis-
&Muhammad Terhadap Kinerja Berganda Ratio (CAR), trasi Bisnis
Saifi / 2013 / Keuangan Bank Non (JAB)|Vol. 1
Fakultas Ilmu Syariah Performing No. 2 April
Administrasi Financing 2013
Universitas (NPF),
Brawijaya Operational
Malang Efficiency
Ratio (OER)
dan Financing
to Deposit
Ratio (FDR)
berpengaruh
secara simultan
terhadap
Return On
Assets (ROA)
Bank Syariah.
Penggunaan
keempat
variabel
independen

17
18

tersebut dalam
model regresi
dapat
digunakan
untuk
menentukan
nilai variabel
dependen yaitu
tingkat
profitabilitas
(ROA).
3 Mulatsih / 2014 Pengaruh Rasio Regresi Hasil yang ada Jurnal
/ Universitas Keuangan Linear menunjukkan Etikonomi
Gunadarma Terhadap Tingkat Berganda bahwa CAR, Vol. 13 No.
Kinerja Pada Bank NIM, ROE 2 Oktober
Pembangunan memiliki 2014
Daerah pengaruh yang
positif terhadap
ROA.
Sedangkan
BOPO dan
NPL memiliki
pengaruh yang
negatif
terhadap ROA.
Nilai R-square
menunjukkan
bahwa variabel
independen
mampu
menjelaskan
model ini
sebesar 83,7%
dan sisanya
16,7%
dijelaskan oleh
variabel lain di
luar model.
4 Lambok DR Analisis Pengaruh Regresi a. Rasio Jurnal
Tampubolon / Rasio Keuangan: Linear likuiditas Keuangan
2015 / Fakultas Likuiditas, Berganda berpengaruh dan
Ekonomi Aktivitas Dan secara Perbankan,
Kristen Krida Leverage Terhadap signifikan Vol. 12,
Wacana Penilaian Kinerja dalam No.1,
Keuangan Studi mengukur Desember
Empiris: kinerja 2015
Perusahaan keuangan.
Manufaktur Di
Bursa Efek b. Rasio
Indonesia Periode aktivitas
2010 – 2012 berpengaruh
secara

18
19

signifikan
dalam
mengukur
kinerja
keuangan.
c. Rasio
leverage
berpengaruh
secara
signifikan
dalam
mengukur
kinerja
keuangan.

5 Dina Wharoh Pengaruh Regresi Dari hasil Jurnal Ilmu


Kartika Syari Likuiditas Dan Linear penelitian & Riset
& Leverage Terhadap berganda diketahui Manajemen
Suhermin/2014/ Kinerja Keuangan bahwa Vol. 3 No. 3
STIESIA Perusahaan Rokok likuiditas (X1) (2014)
Surabaya Di Bursa Efek mempunyai
Indonesia pengaruh yang
dominan
terhadap
kinerja
keuangan (Y),
namun
pengaruh
tersebut tidak
signifikan.
6 Dwi Putri Pengaruh Rasio Regresi Terdapat Jurnal
Esthirahayu, Likuiditas, Rasio Linear Pengaruh Administrasi
Siti Ragil Leverage Dan berganda Secara Bisnis
Handayani, Rasio Aktivitas Simultan (JAB)
Raden Rustam Terhadap Kinerja (Bersama |
Hid Keuangan - Vol. 8 No. 1
Ayat Perusahaan Sama) Dari Februari
/2014/Universita (Studi Pada Variabel 2014
s Brawijaya Perusahaan Current
Malang Food And Ratio
Beverage (Cr),
Yang Debt To
Listing Equity Ratio
Di Bursa Efek (Der), Dan
Indonesia Tahun Total Asset
2010 Turnover
- (Tato)
2012) Terhadap
Return On
Investment (
Roi)

19
20

Dan Juga
Terdapat
Pengaruh
Secara
Simultan
(Bersama
-
Sama) Dari
Variabel
Current Ratio
(Cr),
Debt To Equity
Ratio
(Der), Dan
Total
Asset Turnover
(Ta
To) Terhadap
Return On
Equity
(Roe).

7 El Mehdi Bank Liquidity Banks’ Verslas:


FERROUHI/20 And Financial performance Teorija ir
14/ Faculty of Performance: depends praktika /
Law and Evidence From positively on Verlas :
Economics, Morocc An size Teorija IR
Mohammed V Banking Industry of banks, on Praktika /
Agdal foreign direct Business:
University, investments Theory and
Avenue des and on the Practice
Nations-Unies, realization of
B.P. 721 Agdal, the financial
Rabat, Morocco crisis and
negatively on
external
funding to total
liabilities, on
share of own
bank’s capital
of the bank’s
total assets and
on
unemployment
rate while the
dependence
between bank
performance
and liquidity
ratios and bank
performance
and logarithm

20
21

of the total
assets squared
depend on the
model used

2.3 Hipotesis
Sugiyono (2009:96) mendefinisikan hiptesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis

dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara

dari masalah yang dirumuskan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa hipotesis mengandung elemen pengertian sebagai berikut :

a. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap masalah

riset

b. Hipotesis mengandung setidak-tidaknya hubungan dua variable.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian serta landasan teori,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalahpenelitian Febry

Naomi (2015) perhitungan menggunakan current ratio, yaitu Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan ynag

diproksikan dengan Return On Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013

. Berdasarkan penelitian terdahulu maka hipotesis yang pertama yaitu :

H01 : Current rasio tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan.

21
22

Ha1 : Current rasio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

H02 : Quick rasiotidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Ha2 : Quick rasio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

H03 : Cash rasiotidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

Ha3 : Cash rasio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Peneilitian


Berdasarkan tingkat eksplanasinya (kejelasan) penelitian ini termasuk

kedalam penelitian asosiatif. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan data

yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena

mengacu pada penghitungan dan analisis data berupa angka-angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1 Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Periode Maret s/d Agustus 2017


No URAIAN
Maret April Mei Juni Agustus
1 Observasi
2 Penyusunan Laporan Skripsi
3 Bimbingan Proposal
4 Bimbingan Skripsi
5 Penelitian Data
6 Pengumpulan Data
7 Menganalisis Data
8 Ujian Skripsi

23
24

3.3 Kerangka Konsep


3.3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian


Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek,

individu/ kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan

lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari

informasinya serta ditarik kesimpulannya. Berkaitan dengan peneilitian

ini, variable penelitian terbagi -menjadi dua yang terdiri dari variable

dependen dan variable independen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kinerja keuangan. Sedangkan variabel independennya yaitu rasio

likuiditas.

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai

berkut:

24
25

Tabel 3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Instrumen Keterangan

Current Ratio = Merupakan kesanggupan suatu


Current Ratio (X1) Aktiva lancar / perusahaan untuk memenuhi
Hutang Lancar current obligasinya.

Quick Ratio = Aktiva mengukur kemampuan suatu


Quick Ratio (X2) lancar-Persedian / perusahaan dalam memenuhi
Hutang Lancar kewajiban jangka pendeknya

merupakan alat yang digunakan


Cash Ratio = Kas +
untuk mengukur seberapa besar
Cash Ratio (X3) Bank / Hutang
uang kas yang tersedia untuk
Lancar
membayar hutang.
Rasio keuangan perusahaan yang
terkait dengan potensi keuntungan
mengukur kekuatan perusahaan
Kinerja Keuangan (Y) ROA membuahkan keuntungan atau
juga laba pada tingkat pendapatan,
aset dan juga modal saham
spesifik.

3.4 Populasi dan Sample


3.4.1 Populasi
Widiyanto (2010:05) mengatakan bahwa “suatu kelompok atau

objek yang akan digenerralisasikan dari suatu penelitian”. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar

di BEI pada tahun 2012 sampai 2016 yaitu 11perusahaan.

3.4.2 Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan penyusun tidak

25
26

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasinya, misal karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Maka penulis dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari

sampel tersebut, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk

itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul refresentatif

(mewakili). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling, merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan peneliti. Adapun kriteria sampel dalam

penelitian ini adalah:

1. Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI sejak awal 2012 sampai

akhir tahun 2016.

2. Perusahaan otomotif yang telah mempublikasikan laporan keuangan

yang menyajikan data rasio keuangan yang dari tahun 2012 sampai

2016.

Berdasarkan kriteria sampel tersebut, jumlah sampel yang memenuhi

kriteria untuk digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 perusahaan.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Suratno (2008:71) data sekunder merupakan data yang diterbitkan

atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sumber data dalam

penelitian ini yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan otomotif dari tahun

2012 sampai 2016 dan harga saham perusahaan tersebut yang dapat diunduh

melalui website BEI. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik dokumentasi.

26
27

3.6 Metode Analisis Data


Analisa data merupakan salah satu proses penelitian setelah semua

data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah

diperoleh secara lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

mengenai pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan. Maka analisis

data yang digunakan adalah :

Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif menekankan pada data-data numerical (angka)

yang diolah dengan metode statistika. Pendekatan kuantitatif dilakukan dalam

rangka pengujian hipotesis dan dengan metode ini akan diperoleh signifikan

antar variabel yang diteliti. Dengan kata lain, keberadaan data kuantitatif

mampu memperlihatkan hasil-hasil pengukuran yang cermat dengan

perhitungannya yang matematis. Pengujian dilakukan menggunakan program

SPSS. SPSS adalah suatu software yang berfungsi untuk menganalisis data,

melakukan perhitungan statistik baik untuk parametik maupun non-parametik

dengan basis windows (Ghozali:2009). Dalam penelitian ini akan

menggunakan program SPSS for windows versi 22.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diujikan sudah tersedistribusi dengan normal atau belum. Pengujian

normalitas dapat dilakukan dengan pengujian secara terapan

27
28

Kolmogorov – smirnovZ dan grafik P-Plot. Dasar pengambil keputusan

sebagai berikut:

a. Jika signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima H0

atau dengan kata lain model regresi linier mempunyai residual atau

error yang normal.

b. Jika signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah tolak H0 atau

dengan kata lain model regresi mempunyai residual atau error yang

tidak normal.

2. Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah

diantara variabel bebas miliki hubungan yang sempurna atau tidak.

Syarat diterimanya model regresi berganda ini apabila antara variabel

bebas tidak mengandung kolerasi. Pengujian multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai Variance Inflance Factor (VIF) dan Tolerance

berdasarkan hasil output SPSS. Apabila nilai VIF < 10,00 atau nilai

tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas, namun apabila

nilai VIF >10,00 dan nilai tolerance < 0,10 maka data tersebut

diasumsikan terjadi multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

28
29

heteroskedastisitas. Metode ini menggunakan metode chart (Diagram

Scatterplot). (Priyatno, 2012).

4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi adalah keadaan di mana pada model regresi ada

korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode

sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat

masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-

Watson (Priyatno, 2012).

Untuk menguji hal ini, penulis dapat melihat nilai Durbin – Watson

dengan ketentuan hasil uji asumsi klasik DW dengan nilai tidak

melebihi – 2 atau melebihi 2. Bila variabel yang diuji tidak melebihi

batasan tersebut, makan variabel tidak terjadi autokolerasi.

Dalam mengolah data, untuk mendapatkan ke-validan data dan

juga hasil dari pengaruh masing - masing variable maka penulis

menggunakan teknik pengolahan data yaitu, Analisis Regresi Linear

Berganda. Analisis Regresi Linear Berganda dapat ditunjang dengan

program statistik menggunakan aplikasi SPSS, dengan persamaan sebagai

berikut :

Gambar 3.2 Persamaan Regresi Linear Berganda

Y = a + bX1 + bX2 + …….. + bXn

Pengujian analisis regresi linear berganda akan dilakukan dengan

pendekatan sebagai berikut :

29
30

1. Uji Signifikan Partial (Uji T)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

Pengujian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel

independen (rasio likuiditas) terhadap variabel dependent (kinerja

keuangan) secara terpisah ataupun bersama-sama. Untuk menguji

variabel yang berpengaruh antara X1 dan X2 terhadap Y secara terpisah

maupun bersama-sama, maka digunakan uji t. Adapun kriteria

pengujian uji t adalah sebagai berikut:

a. Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh

signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen.

b. Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen.

30
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Objek Penelitian


4.1.1 Pasar Modal
Berkembangnya suatu perusahaan berimplikasi pada

bertambahnyakebutuhan sumber dana yang semakin besar. Oleh karena

itu, perusahaanharus lebih giat untuk mencari tambahan sumber dana

untuk memenuhikebutuhan operasionalnya. Salah satu caramendapatkan

sumber dana dari luar perusahaan adalah melalui pasar modal.

Menurut Nor Hadi (2013: 10) yang mendefinisikanpasar modal

sebagai sarana atau wadah untuk mempertemukan antarapenjual dan

pembeli instrumen keuangan dalam rangka investasi. Pasar modal

memiliki peran penting yaitu sebagai tempat penyalurandana dari investor

(pihak yang memiliki kelebihan dana) kepada perusahaan (pihakyang

kekurangan dana) yang sudah go public. Tanpa adanya pasar modal,maka

akses penyaluran dana tersebut kurang efisien. Sehingga perusahaanharus

menanggung sendiri atas modal yang terus bertambah

seiringberkembangnya perusahaan dan pada akhirnya akan mengganggu

kegiatan operasional dan perekonomian diperusahaan. Melalui mekanisme

yang dimiliki pasar modal,pasar modal juga dapat mengalokasikan dana

yang tersedia kepada pihakyang paling produktif yang dapat menggunakan

dana tersebut, sehinggapasar modal juga dapat berfungsi untuk

mengalokasikan dana secaraoptimal.

31
32

Dari sisi investor, pasar modal mempunyai berbagai pilihan

untukberinvestasi sesuai dengan preferensi risiko mereka. Tanpa adanya

pasarmodal, maka para investor hanya bisa menginvestasikan dana mereka

kelembaga perbankan (selain alternatif investasi pada real assets).

Denganadanya pasar modal maka para investor memiliki alternatif

investasi sesuaidengan risiko yang bersedia untuk mereka tanggung dan

tingkat keuntunganyang mereka harapkan.

4.1.2 Sejarah Pasar Modal Di Indonesia


Sejarah pasar modal diIndonesia mengalami pasang surut seiring

dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Era pasar modal di

Indonesia dibagi menjadi empat periode, periode pertama adalah periode

jaman Belanda mulai tahin 1921 yang merupakan tahun didirikannnya

pasar modal pertama. Pasar modal ini beroperasi sampai kedatangn Jepang

di Indonesia yaitu tahun 1942.

Periode kedua adalah periode orde lama yang dimulai pada tahun

1952 melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 28973/U.U tanggal 01

November 1951. Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka kembali pada tanggal

03 Juni 1952. Tujuan dibuka kembali BEI yaitu untuk menampung

obligasi pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Periode ketiga adalah pada masa orde baru dengan diaktifkannya

kembali pasar modal pada tahun 1977. Periode ini disebut juga sebagai

periode tidur panjang, karena sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit

perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan.

32
33

Sedangkan pada periode ke empat adalah periode krisis moneter

mulai bulan Agustus 1997. Krisis moneter yang terjadi mulai dari

penurunan nilai-nilai mata uang negara-negara Asia terhadap dolar

Amerika.

4.1.3 Sejarah Bursa Efek Indonesia


Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat

memberikan peluang untuk berinvestasi dan sumber pembiayaan yang

diperlukan oleh para borrowers.

Bursa efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta

(BEJ) yang juga dikenal sebagai Jakarta Stock Exchange (JSX). Sekuritas

yang diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen, saham biasa, right,

dan obligasi.

Mulai bulan November 2007 setelah diadakan RUPSLB (Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa) yang diadakan pada tangal 30

Oktober 2007, BEJ dan BES bergabung menjadi BEI (Bursa Efek

Indonesia).

Menurut pasal 1 Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun

1995, Bursa Efek didefinisikan sebagai berikut :Bursa Efek adalah pihak

yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek”.

4.1.4 Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia


Bursa Efek Indonesia mempunyai visi menjadi bursa yang

kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia, sedangkan misi yang ingin

33
34

dicapai adalah menciptakan daya saing untuk menraik investor dan emiten,

melalui pemberdayaan anggota bursa dan partisipan, penciptaan nilai

tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

4.2 Struktur Organisasi Pasar Modal

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia

Sumber : Bursa Efek Indonesia

4.3 Kegiatan Operasional Objek Penelitian


PT Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yaitu :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan semua emiten

yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada masing-

masing sektor.

3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan

pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria

yang telah ditentukan.

34
35

4. Jakarta Islamic Indeks (JII) menggunkan 30 emiten yang termasuk

dalam kriteria syariah.

5. Indeks kompas 100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasrkan

pertimbangan likuiditas dan kapasitas pasar dengan kriteria-kriteria

yang telah ditentukan.

6. Indeks bisnis-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan

kriteria tertentu yang bekerjasama antara PT Bursa Efek Indonesia

dengan Harian Bisnis Indonesia.

7. Indeks PEFINDO 25, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan

dengan kriteria-kriteria tertentu.

8. Indeks SRI-KEHATI, menggunkan 25 emiten yang dipilih berdasarkan

kriteria tertentu dan merupakan kerjasama antara PT BEI dengan

yayasan KEHATI.

9. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria

papan pengembangan.

10. Indeks individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.

4.4 Profil Perusahaan


Berikut ini adalah profil perusahaan otomotif yang listing di BEI

pada periode 2012-2016 :

35
36

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Otomotif yang Listing di BEI

Kode
No Nama Emiten Tanggal IPO
Perusahaan
1 AUTO Astra Autoparts Tbk 15 Juni 1998
2 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 01 Desember 1980
3 GJTL Gajah Tunggal Tbk 08 Mei 1990
4 IMAS Indomobil Sukses Internatonal Tbk 15 September 1993
5 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
6 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 05 Februari 1990
7 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk 29 Mei 2013
8 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 12 Juni 1990
9 NIPS Nipress Tbk 24 Juni 1991
10 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005
11 SMSM Selamat Sempurna Tbk 09 September 1996

Berikutini adalah daftar perusahaan di BEI yang menjadi sampel:

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sample Penelitian

Kode
No Nama Emiten Tanggal IPO
Perusahaan
1 AUTO Astra Autoparts Tbk 15 Juni 1998
2 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 01 Desember 1980
3 GJTL Gajah Tunggal Tbk 08 Mei 1990
4 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 15 September 1993
5 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
6 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 12 Juni 1990
7 NIPS Nipress Tbk 24 Juni 1991
8 MASA Multi Strada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2006
9 SMSM Selamat Sempurna Tbk 09 September 1996

4.4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sample


1. Astra Autopart Tbk
PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah sebuah grup

perusahaan komponen otomotif terbesar dan terkemuka di Indonesia

yang memproduksi dan mendistribusikan beranekaragam suku cadang

kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. Segmen pasar terbesar

36
37

Perseroan adalah pasar pabrikan otomotif (OEM/Original Equipment

Manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/Replacement

Market). Saat ini Grup Astra Otoparts terdiri dari 7 unit bisnis, 14 anak

perusahaan konsolidasi, 20 entitas asosiasi dan ventura bersama, 1

penyertaan saham perusahaan, serta 11 cucu perusahaan yang didukung

oleh 37.148 orang karyawan.

Dalam rangka memperluas kapasitas, membangun kompetensi

dan meningkatkan daya saing di pasar global, Perseroan menjalin

aliansi strategis dengan mendirikan anak perusahaan patungan bersama-

sama pemasok komponen terkemuka dari Jepang, Eropa, Amerika

Serikat, China, dan Taiwan, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akashi

Kikai Seisakusho, Akebono Brake, Aktiebolaget SKF, Asano Gear,

Bridgestone, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Juoku

Technology, Kayaba, Keihin Seimitsu Kogyo, Mahle, MetalArt, NHK

Precision, Nippon Gasket, Nittan Valve, Pirelli, SunFun Chain, Toyoda

Gosei, Toyota Industries, dan Visteon.

Di bidang manufaktur, Astra Otoparts memiliki 4 unit bisnis, 12

anak perusahaan konsolidasi, 20 entitas asosiasi dan ventura bersama, 1

penyertaan saham perusahaan, serta 10 cucu perusahaan yang aktif.

Produk komponen Perseroan dan rangkaiannya (assemblies)

didistribusikan secara langsung ke pasar OEM dan ke pasar REM di

dalam dan luar negeri melalui unit bisnis perdagangan Astra Otoparts.

Pabrikan otomotif terkemuka yang menjadi pelanggan Perseroan

diantaranya adalah Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Chevrolet,

37
38

Hino, Honda, Hyundai, Kia, Mazda, Mercedes-Benz, Mitsubishi,

Perodua, dan Suzuki untuk kendaraan roda empat; dan Honda, Yamaha,

Suzuki, Kawasaki, dan TVS untuk kendaraan roda dua.

Di bidang perdagangan, Astra Otoparts memiliki unit bisnis

domestik, unit bisnis internasional, dan unit bisnis retail yang

mendistribusikan komponen otomotif ke pasar suku cadang pengganti.

Perseroan memiliki jaringan distribusi domestik yang luas, mencakup

50 main dealers, 24 kantor penjualan, dan 12.000 toko suku cadang

yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk Perseroan tidak hanya

menguasai pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah ke lebih dari

30 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika,

serta memiliki kantor perwakilan di Dubai.

Sejak tahun 1998, Astra Otoparts mengembangkan jaringan

retail otomotif modern pertama di Indonesia dengan konsep bisnis

waralaba yang fokus pada fast moving parts, quick service, dan related

service. Jaringan retail yang dikenal dengan nama Shop&Drive ini terus

berkembang dan telah memiliki lebih dari 350 outlet yang tersebar di

pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

2. Goodyear Indonesia Tbk


Goodyear Indonesia semula didirikan dengan nama

N.V.Goodyear Tire & Rubber Company Limited berdasarkan Akta

Pendirian No.199 tertanggal 22 Januari 1917 yang dibuat dihadapan

Benjamin Terkuile, Notari di Surabaya, disetujui oleh Gouverneur

Generaal van Nederlandsch Indie dengan Surat Keputusan No.50

38
39

tertanggal 23 Mei 1917 dan diumumkan dalam Bijvoegsel No.217

Javasche Courant No.64 tertanggal 10 Agustus 1917.

Kemudian berubah nama menjadi PT Goodyear Indonesia

berdasarkan Akta No.73 tanggal 31 Oktober 1977 yang dibuat

dihadapan Eliza Pondaag, Notaris Publik di Jakarta, yang telah

mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/250/7 Tanggal 25 Juli 1978.

Setelah Penawaran Umum Terbatas pada tanggal 10 November

1980, nama perseroan berubah menjadi PT Goodyear Indonesia, Tbk

dengan nama emiten tercantum GDYR.

Bisnis yang kami jalani hingga kini terbagi menjadi dua segmen,

Konsumer untuk ban kendaraan pribadi dan penumpang, serta

Komersial dan OTR untuk ban kendaraan niaga, armada angkutan dan

perkebunan, pertambangan dan pertanian.

3. Gajah Tunggal Tbk

Perusahaan memiliki dan mengoperasikan fasilitas produksi ban

yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perusahaan didirikan pada

tahun 1951 sebagai produsen ban sepeda, dan selama bertahun-tahun

memperluas kapasitas produksi dan awal diversifikasinya dalam

pembuatan ban sepeda motor dan ban dalam, serta akhirnya ke dalam

pembuatan ban kendaraan penumpang dan komersial.

Perusahaan mulai memproduksi ban sepeda motor pada tahun

1973 dan mulai memproduksi ban bias untuk penumpang dan

39
40

kendaraan komersial pada tahun 1981. Pada tahun 1993, Perusahaan

mulai memproduksi dan menjual ban radial untuk mobil penumpang

dan truk ringan. Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan

pengembangan kemampuan produksi ban TBR.

4. Indomobil Sukses International Tbk

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan

suatu kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan

yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan

didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment

Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger)

dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk.

Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan

terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan

kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8,

Jakarta Timur - 13330.

Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi:

pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna

jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan

merek “IndoParts”, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen

otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.

Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan

prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui

40
41

jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan Spareparts) yang tersebar di

seluruh Indonesia.

Perseroan mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi

internasional yang meliputi Audi, Foton, Great Wall, Hino, Kalmar,

Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki, Volkswagen,

Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.

Produk-produk yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor

roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat

lainnya. Melalui sinergi dari 4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh

anak perusahaan di Indonesia telah mampu menopang Perseroan menjadi

salah satu perusahaan di bidang Otomotif yang terkemuka.

Perseroan secara terus menerus mengembangkan kemampuan,

pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman nilai-nilai yang secara terus

menerus dijalankan melalui program pelatihan baik yang diselenggarakan

di dalam maupun di luar Perseroan, program konseling, coaching, seminar,

dan praktek kerja lapangan (on the job training).

Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi satu

prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang

dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil

yang sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp.

448,67 milyar dalam tahun buku 2010 ini.

41
42

5. Indospring Tbk
Lebih dari 35 tahun, PT. Indospring, Tbk telah menyaksikan naik

turunnya perekonomian Indonesia dan terus berkembang berdasarkan

peluang bisnis dalam permintaan di seluruh dunia. Kecepatan

pertumbuhan membuat PT Indospring Tbk menjadi produsen per terbesar

di Asia Tenggara.

6. Prima Alloy Steel Universal Tbk

Visi & Misison :

Vision :

“To become a world class alloy wheels manfacturer”

Mission :

a. To produce fashionable and good performance wheels.

b. To have a solid distribution link all the world.

c. To have the most competent human resources.

d. To be environmentally friendly company.

7. Nipress Tbk
NPT. Nipress, Tbk memiliki diversifikasi produk yang sangat luas.

Luasnya diversifikasi produk membuat dasar utama bagi kita untuk terus-

menerus mengembangkan produk dan teknologi. Penghargaan sebagai

pencipta baterai gel pertama di Indonesia merupakan bukti dari komitmen

kami untuk pengembangan produk.

Untuk mengembangkan produk dan teknologi, PT.Nipress, Tbk. selalu

bekerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.

42
43

Kerjasama ini disebut Kolaborasi Teknologi. Kerjasama berorientasi dasar

teknis memiliki keuntungan untuk membuat sumber daya manusia

meningkat. Kerjasama ini memiliki manfaat yang tinggi bila dibandingkan

dengan basis produksi kerjasama berorientasi (berorientasi pada produk).

8. Multi Strada Arah Sarana Tbk


Perusahaan PT Multistrada Arah Sarana Tbk disingkat MASA

(“Perseroan”) adalah produsen ban di Indonesia yang sebelumnya

didirikan dengan nama PT Oroban Perkasa berdasarkan akta Perseroan

Terbatas No. 63 tahun 1988. Perseroan memproduksi ban kendaraan

bermotor roda dua dan roda empat baik merek sendiri (Achilles dan Corsa)

maupun offtake, dengan area pemasaran di pasar domestik dan ekspor.

Dengan pabrik yang luas dan didukung teknologi modern, pada awal

berdiri tahun 1988 Perseroan mendapat bantuan teknis dari Pirelli-Itali dan

dilanjutkan oleh Continental GMbh-Jerman. Kesuksesan bisnis Perseroan

dimulai pada tahun 2004 sejak diambil alih oleh PVP XVIII Pte Ltd dan

PT Indokemika Jayatama. Melalui kepemimpinan manajemen baru

tersebut, sejarah Perseroan mulai mengalami perubahan. Hal ini ditandai

dengan restrukturisasi dan konversi pinjaman menjadi Ekuitas yang

kemudian dilanjutkan dengan penawaran umum saham perdana (Initial

Public Offering/ IPO). Mendapat tambahan dana segar dari IPO dan

pinjaman sindikasi, Perseroan saat itu langsung meningkatkan kapasitas

dan kualitas produksi. Prestasi tersebut menjadi tonggak sejarah

kesuksesan perjalanan MASA ke depan.

43
44

9. Selamat Sempurna Tbk


Nama : Selamat Sempurna Tbk

Kode : SMSM

Alamat Kantor : Wisma ADR Jl Pluit Raya I No. 1 Jakarta

Alamat Email : lidiana.widjojo@adr-group.com

No. Telepon : (021) 661-00-33, 669-02-44. Ibu Lidia: Ext 327

Faks : 021-661-8438/669-6237

NPWP : 01.300.160.7-054.000

NPKP :

Situs : http://www.smsm.co.id

Tanggal IPO :-

Papan : UTAMA

Bidang Usaha Utama : Automotive and Components

Sektor : TRADE, SERVICES & INVESTMENT

44
BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data


5.1.1 Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai deskripsi

dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Informasi

tersebut disajikan dengan nilai mean dan nilai deviasi standar. Statistik

deskriptif dari variabel penelitian ini disajikan pada tabel 5.1 sebagai

berikut :

Tabel 5.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber Output SPSS

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah N sebanyak 45,

dan berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif tersebut dapat diketahui

Current rasio memiliki nilai minimum sebesar 85,17, nilai maksimum

385,59, mean sebesar 157,2744 dan nilai standar deviasi sebesar 70,68780.

Quick rasio memiliki nilai minimum sebesar -1,52, nilai maksimum

sebesar 249,50, mean sebesar 92,6660 dan nilai standar deviasi sebesar

44,81845.

45
46

Cash rasio memiliki nilai minimum sebesar 66, nilai maksimum

114,17, nilai mean sebesar 21,9582 dan nilai standar deviasi sebesar

19,95724.

5.1.2 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik, merupakan salah satu persyaratan sebelum

penulis akan menguji data tersebut melalui teknik regresi linear berganda.

Manfaat dari uji asumsi klasik, penulis dapat mengetahui apakah data yang

akan diujikan sudah terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji asumsi

klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasitas dan

uji autokolerasi.

5.1.3 Uji Normalitas

Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 5.2 hasil Uji Normalitas di atas, diketahui nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) sebesar 0,294, yang mana nilai signifikan tersebut lebih

46
47

besar dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa data yang diujikan

berdistribusi secara normal. Begitu juga dengan hasil uji menggunakan

grafik P-Plot dapat dilihat gambar sebagai berikut :

Gambar 5.1 Normal P-P Plot

Sumber Output SPSS

Berdasarkan gambar grafik P-Plot diatas menunjukan bahwa titik-titik

pada gambar terlihat menyebar dan membentuk pola searah dengan garis

diagonal, maka hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal, kesimpulannya bahwa model regresi ini memenuhi uji asumsi

klasik normalitas.

47
48

5.1.4 Uji Multikolineritas

Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolineritas

Apabila nilai VIF < 10,00 atau nilai tolerance > 0,10 maka tidak

terjadi multikolinieritas, namun apabila nilai VIF >10,00 dan nilai

tolerance < 0,10 maka data tersebut diasumsikan terjadi multikolineritas.

Berdasarkan data diatas hasil uji multikolineritas di atas yaitu :

a. Variabel Current rasio memiliki nilai tolerance sebesar 0,175 > 0,10

dan nilai VIF 5,715 < 10,00 maka tidak terjadi multikolineritas.

b. Variabel Quick rasio memiliki nilai tolerance sebesar 0,156 > 0,10 dan

nilai VIF 6,417 < 10,00 maka tidak terjadi multikolineritas.

c. Variabel Cash rasio memiliki nilai tolerance sebesar 0,504 > 0,10 dan

nilai VIF 1,984 < 10,00 maka tidak terjadi multikolineritas.

Dari ketiga variabel bebas tersebut tidak terindikasi terjadinya

multikolinearitas terhadap data yang akan diujikan.

48
49

5.1.5 Heterokedasitas

Gambar 5.2 Hasil Uji Herokedasitas

Sumber Output SPSS

Secara grafis dapat dilihat dari grafik Scatterplot. Dimana dasar

pengambilan keputusannya adalah jika sebaran nilai residual terstandar

tidak membentuk pola tertentu dan tampak random, maka dapat dikatakan

bahwa model regresi bersifat homogeny atau tidak mengandung

heterokedasitas. Output data yang penulis teliti dalam pengujian model

regresi ini, dapat dilihat pada gambar diatas.

Terlihat pada gambar 5.2 dimana titik – titik tersebut tidak

membentuk pola tertentu dan menyebar secara acak serta tersebar baik di

atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang penulis ujikan tidak terjadi heterokedasitas atau

49
50

bersifat homogen, maka model regresi ini layak untuk memprediksi kinerja

keuangan (Y).

5.1.6 Autokolerasi
Tabel 5.4 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber Output SPSS

Nilai tabel signifikan 5% dilihat pada tabel Durbin Waston. Pada

jumlah sample N = 45 dan jumlah variabel independent dan dependent 4

(K=3) terdapat nilai DL = 1.3749 dan DU = 1.6647.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai (3-DW) dari

pengujian ini adalah 1.699, dimana nilai DL sebesar 1.3749 lebih kecil dari

(3-DW), sedangkan nilai (3-DW) lebih besar dari nilai DU yaitu sebesar

1.6647. Bila diurutkan dari hasil terkecil maka posisi (3-DW) berada pada

: 1.3749 < 1.699 >1.6647. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang

berarti tidak terjadi autokolerasi diantara variabel.

5.1.7 Persamaan Regresi Linear Berganda


Setelah melakukan uji asumsi klasik, maka selanjutnya adalah

mencari persamaan regresi linear beranda serta pengujian hipotesis untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

50
51

variabel dependen. Didapatkan persamaan regresi linear berganda

berdasarkan tabel berikut :

Tabel 5.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber Output SPSS

Berdasarkan hasil analisi regresi di atas diperoleh persamaan model regresi

yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

ROA= -1.726 + 0,016 + 0,072 – 0,143

Analisis dari persamaan regresi berganda di atas adalah sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar -1.726 menunjukkan bahwa variabel Current

rasio, Quick rasio dan Cash rasio sama dengan nol, maka nilai kinerja

keuangan yang dihasilkan adalah sebesar -1.726.

2. Nilai koefisien variabel Current rasio sebesar 0,016 menunjukkan

bahwa arah hubungan positif antara Current rasio dengan Kinerja

keuangan (ROA), hal ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan Current

rasio, maka kinerja keuangan naik sebesar 0,016 dengan asumsi

variabel yang lain konstan.

51
52

3. Nilai koefisien variabel Quick rasio sebesar 0,072 menunjukkan bahwa

arah hubungan positif antara Quick rasio dengan kinerja keuangan, hal

ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan Quick rasio, maka Kinerja

Keuangan (ROA) akan meningkat sebesar 0,072 dengan asumsi

variabel yang lain konstan.

4. Nilai koefisien variabel Cash rasio sebesar -0,143 menunjukan bahwa

arah hubungan negatif antar Cash rasio dengan kinerja keuangan

(ROA), hal ini dapat diartikan bahwa setiap penurunan Cash rasio,

maka kinerja keuangan akan menurun sebesar -0,143 dengan asumsi

variabel yang lain konstan.

5.1.8 UjiT
Di dalam uji t ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap

variabel dependennya. Hal ini dapat diketahui pada tabel berikut :

Tabel 5.6 Hasil Uji T

Sumber Output SPSS

52
53

Hasil Uji t di atas dapat diketahui Hasil Uji Hipotesis yaitu :

a. Pengaruh Current Ratio terhadap kinerja keuangan

Berdasarkan hasil dari nilai t tabel diketahui bahwa (N-K)

yaitu 2,01954 lebih besar dari hasil thitung yaitu sebesar 0,582 dengan

nilai signifikan 0,564. Karena nilai signifikansi 0,564 > 0,05 dapat

disimpulkan Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak adanya pengaruh positif signifikan antara Current rasio (X1)

terhadap kinerja keuangan (Y).

b. Pengaruh Quick Ratio terhadap kinerja keuangan

Berdasarkan hasil dari nilai t tabel diketahui bahwa (N-K)

yaitu 2,01954 lebih besar dari hasil thitung yaitu sebesar 1,522 dengan

nilai signifikan 0,136. Karena nilai signifikansi 0,136 > 0,05 dapat

disimpulkan Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak adanya pengaruh postif dan signifikan antara Quick rasio (X2)

terhadap kinerja keuangan (Y).

c. Pengaruh Cash Rasio terhadap kinerja keuangan

Berdasarkan hasil dari nilai t tabel diketahui bahwa (N-K)

yaitu 2,01954 lebih besar dari hasil thitung yaitu sebesar -2,430 dengan

nilai signifikan 0,020. Karena nilai signifikansi 0,020 < 0,05 dapat

disimpulkan Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya pengaruh positif dan signifikan antara Cash rasio (X3) terhadap

kinerja keuangan (Y).

53
54

5.1.9 Koefisien Determinasi(R2)


Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan dalam model regresi menerangkan variasi variabel

dependennya. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1.

Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Begitu juga sebaliknya, koefisien

determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model

tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil dari koefisien determinasi dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 5.8 Koefisien Determinasi (R2)

Sumber Output SPSS

Dari hasil di atas diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel

independen (Current ratio, Quick ratio, Cash ratio) terhadap variabel

dependen (Kinerja Keuangan) yang dapat diterangkan dalam persamaan

ini adalah sebesar 19,2% dan sedangkan 80,8% dipengaruhi oleh faktor –

faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

5.2 Interprestasi Data / Pembahasan


5.2.1 Interprestasi Uji Hipotesis Secara Parsial
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji t untuk

menguji pengaruh variabel independen terhadap dependen secara parsial.

Dari hasil uji t yang diperoleh dapat di simpulkan bahwa :

54
55

Ha1 : Current ratio (X1) tidak berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan (Y).

Ha2 : Quick ratio (X2) tidak berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan (Y).

Ha3 : Cash ratio (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan (Y).

Ha1 ditolak dikarenakan berdasarkan hasil uji t yang dilakukan,

hubungan Current ratio (X1) dan Kinerja keuangan (Y) menunjukkan

hubungan negatif. Sedangkan tingkat signifikansi yang dihasilkan 0,564 >

0,05. Hal ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen.

Ha2 ditolak dikarenakan berdasarkan hasil uji t yang dilakukan,

hubungan Quick ratio (X2) dan kinerja keuangan (Y) menunjukkan

hubungan negatif. Sedangkan tingkat signifikansi yang dihasilkan 0,136 >

0,05. Hal ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen.

Ha3 diterima dikarenakan berdasarkan hasil uji t yang dilakukan,

hubungan Cash ratio (X3) dan kinerja keuangan (Y) menunjukkan

hubungan positif. Sedangkan tingkat signifikansi yang dihasilkan 0,020<

0,05. Hal ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen.

Dari hasil penelitian diperoleh model regresi linear berganda

ROA= -1.726 + 0,016X1 + 0,072X2 – 0,143X3 hal ini memiliki arti bahwa

jika terjadi kenaikan 1% Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio akan

55
56

diikuti kenaikan kinerja keuangan (Y). Dan setiap kenaikan 1 rupiah nilai

ukuran Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio tetap akan diikuti

kenaikan kinerja keuangan (Y). Dengan kata lain Current Ratio, Quick

Ratio dan Cash Ratio mempengaruhi presentase kinerja keuangan sesuai

dengan hubungan yang dihasilkan.

Berdasarkan pengujian Koefisien determinasi yang telah dilakukan,

rasio likuiditas perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, dipengaruhi oleh arus kas sebesar 19,2% sedangkan sisanya

80,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

56
57

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Pengaruh Rasio

Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Otomotif yang

TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2016, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Current rasio tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode th 2012 – 2016,

sehingga Ho1 diterima.

2. Quick rasio tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode th 2012 – 2016,

sehingga Ho2 diterima.

3. Cash rasio berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode th 2012 – 2016,

sehingga Ho3 ditolak.

4. Dari hasil penelitian diperoleh model regresi linear berganda berganda

ROA = -1.726 + 0,016X1 + 0,072X2 – 0,143X3

6.2 Saran
Dari hasil penelitian pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja

keuangan, penulis menyampaikan beberapa saran diantaranya :

1. Perusahaan hendaknya menjaga efisiensi operasional agar rasio keuangan

yang dihasilkan tetap terjaga. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

57
58

rasio likuiditas, jika rasio likuiditas tersebut naik maka kinerja perusahaan

akan dinilai baik. Semakin besar ukuran perusahaan, seharusnya lebih

efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga rasio

keuangan perusahaan selalu meningkat.

58
DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir, 2009. “Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

Perusahaan”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bintarti, S. (2015). “Metodelogi Penelitian Ekonomi Manajemen”. Edisi Pertama.

Jakarta; Mitra Wacana Media.

Dewa Ayu Sri Yudiartini & Ida Bagus Dharmadiaksa (2016). “Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Di Bursa Efek

Indonesia”. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Udayana Bali.

Dina Wharoh Kartika Syari & Suhermin (2014). “Pengaruh Likuiditas Dan

Leverage Terhadap Kinerja KeuanganPerusahaan Rokok Di Bursa Efek

Indonesia”. STIESIA Surabaya.

Drs. S. Munawir. (2010).“Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Liberty

Dwi Putri Esthirahayu, Siti Ragil Handayani, Raden Rustam Hidayat (2014).

“Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage Dan Rasio Aktivitas Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And

BeverageYang ListingDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2012)”.Universitas Brawijaya Malang.

El Mehdi Ferrouhi (2014). “Bank Liquidity And Financial Performance :

Evidence Frommorocc An Banking Industry and Economics”, Mohammed V

Agdal University, Avenue des Nations-Unies,B.P. 721 Agdal, Rabat,

Morocco.

Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Kinerja Keuangan” , Bandung: Alfabeta

59
60

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “.

Semarang : UNDIP.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2009. “Analisis Laporan Keuangan”.

Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

http://roda2blog.com/2017/06/28/mayoritas-orang-indonesia-beli-kendaraan-

karena-gengsi-bukan-kebutuhan/ (Diakses 22 Oktober 2017,15:47 wib)

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: IAI

Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan”.Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir, 2012, “Analisis Laporan Keuangan”, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kasmir. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta:

Rajawali Pers.

Mulyadi, 2007.Sistem Akuntansi, Jakarta :Selemba Empat.

Multasih (2014). “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Kinerja Pada

Bank Pembangunan Daerah”. Universitas Gunadarma

Munawir, S. 2010. “Analisis laporan Keuangan Edisi keEmpat”. Cetakan Kelima

Belas. Yogyakarta: Liberty

Naomi, Febry. 2015. “Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, Dengan

Leverage Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara Medan 2015.

Nor Hadi. 2013. “Pasar Modal : Acuan Teoretis Dan Praktis Investasi Di

Instrument Keuangan Pasar Modal”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

60
61

Priyatno. (2012). ”Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS”. Jakarta:

Mediakom.

Rudianto, “Pengantar Akuntansi Adaptasi IFRS”, Jakarta, Erlangga, 2012.

Saiful Bachri, Suhadak & Muhammad Saifi (2013). “Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah”. Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang.

Subramanyam, KR dan John, J. Wild, 2010. “Analisis Laporan Keuangan”, Buku

Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suratno. 2008. Macam-macam Sumber Belajar. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

S. Munawir,2007,“Analisa Laporan Keuangan”. Liberty, Yogyakarta

Tampubolon, Lambok DR (2015). “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat

Kinerja Pada Bank Pembangunan Daerah”. Universitas Gunadarma.

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan

Penelitian. Surakarta : BP-FKIP UMS.

www.idx.co.id

61
Lampiran 1
Data Variabel Penelitian
KODE ROA Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio
NO THN
PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
1 AUTO 12,79 116,49 74,51 23,68
2 GDYR 5,39 89,48 52,77 12,56
3 GJTL 8,80 171,99 123,02 29,95
4 IMAS 5,11 123,23 74,40 14,25
2012

5 INDS 8,05 233,39 91,22 17,79


6 MASA 0,05 139,33 61,63 37,85
7 NIPS 4,10 110,34 66,26 2,83
8 PRAS 2,70 111,32 -1,52 0,66
9 SMSM 18,63 194,42 111,91 12,84
10 AUTO 8,39 188,99 128,67 55,37
11 GDYR 4,17 93,84 49,09 15,83
12 GJTL 0,78 230,88 169,48 67,42
13 IMAS 2,78 108,56 66,59 10,46
2013

14 INDS 6,72 385,59 249,50 114,17


15 MASA 0,57 156,67 74,52 33,27
16 NIPS 4,24 105,11 67,15 1,44
17 PRAS 1,66 103,08 55,32 5,84
18 SMSM 19,88 209,76 133,72 17,86
19 AUTO 6,65 133,19 88,64 33,05
20 GDYR 2,18 94,43 48,41 15,81
21 GJTL 1,68 201,63 129,52 30,71
22 IMAS -0,29 103,24 73,91 9,89
2014

23 INDS 5,59 291,22 148,50 25,28


24 MASA 0,08 174,78 83,65 44,93
25 NIPS 4,15 129,39 86,01 6,37
26 PRAS 0,88 100,33 63,89 5,54
27 SMSM 24,09 211,20 130,72 14,13
28 AUTO 2,25 132,29 84,05 26,97
29 GDYR -0,09 93,66 51,31 16,57
30 GJTL -1,79 177,81 120,91 17,29
31 IMAS -0,09 93,53 71,91 10,15
2015

32 INDS 0,08 223,13 102,04 18,87


33 MASA -4,49 128,52 71,14 30,99
34 NIPS 1,98 104,73 67,93 5,95
35 PRAS 0,42 100,50 56,73 2,51
36 SMSM 20,78 239,38 141,30 21,51
37 AUTO 2,35 147,77 98,95 27,24
38 GDYR 0,97 99,35 57,06 22,49
39 GJTL 3,25 177,35 126,35 18,17
40 IMAS -0,85 85,17 67,13 10,54
2016

41 INDS 1,87 300,80 139,14 34,80


42 MASA -0,41 113,57 70,55 24,46
43 NIPS 2,96 119,07 78,04 3,87
44 PRAS 0,17 100,70 62,02 5,40
45 SMSM 6,25 328,14 201,92 30,56

xiv
Lampiran 2
Hasil Uji SPSS

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

2. Hasil Uji Normalitas

3. Normal P-Plot

xv
4. Hasil Uji Multikornelitas

5. Hasil Uji Heteroskedasitas

6. Hasil Uji Autokorelasi

xvi
7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

8. Hasil Uji t

9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

xvii

Anda mungkin juga menyukai