Oleh:
Alpin Njauwman
alpinnjauman@gmail.com
Accounting Department, Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
Dosen Pembimbing:
Syaiful Iqbal, Dr., M.Si., Ak.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan
sebelum dan saat terjadi Pandemi Covid-19 pada perusahaan manufaktur dimana hasilnya dapat
digunakan untuk meminimalir asimetri informasi dan membantu pihak eksternal membuat
keputusan bisnis. Investigasi dilakukan pada laporan keuangan tahunan menggunakan analisis
rasio. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah debt to assets ratio, total assets turn
over, return on investment, dan cash ratio. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018-2020. Pengambilan sampel
dilakukan menggunakan purposive sampling dimana melalui metode ini dihasilkan 22 perusahaan
sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan uji normalitas yang
selanjutnya diuji menggunakan paired sample t-test dan wilcoxon signed rank test. Hasil analisis
data menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara rasio profitabilitas berupa return on
investment dan rasio aktivitas berupa total assets turn over sebelum dan saat pandemi. Serta tidak
tidak terdapat perbedaan signifikan antara rasio likuiditas berupa cash ratio dan rasio solvabilitas
berupa debt to assets ratio sebelum dan saat pandemi.
Kata Kunci: Debt to Assets Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Cash Ratio
ABSTRACT
This study aims to investigate whether the differences in financial performance before and during
the Covid-19 pandemic in manufacturing companies where the results can be used to minimize
asymmetry of information and help external parties make business decisions. The investigation
was carried out on the annual financial statements using ratio analysis. The variables used in this
study are debt to assets ratio, total assets turnover, return on investment, and cash ratio. The
population in this study are manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange
from 2018-2020. Sampling was carried out using purposive sampling where 22 companies were
selected as samples. The data analysis method used was the normality test and then tested using
paired sample t-test and Wilcoxon signed-rank test. The results of data analysis showed a
significant difference between the profitability ratio using the return on investment indicator and
the activity ratio using the total assets turn over indicator before and during the pandemic. And
there is no significant difference between the liquidity ratio using the cash ratio and solvency
ratio using the debt to assets ratio before and during the pandemic.
Keywords: Debt to Assets Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Cash Ratio
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jalan MT Haryono 165, Malang 65145, Indonesia Telp.
(0341) 551396, 555000, Fax. (0341) 553834
E-mail : feb@ub.ac.id http://www.feb.ub.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
PENULISAN ARTIKEL JURNAL
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Bahwa artikel jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan
didepan Dewan Penguji pada tanggal 28 Oktober 2021
11 Oktober 2021
Malang, ..........................................
..........................................................
Dr. Syaiful Iqbal, Ak., CA., CPMA.
PENDAHULUAN
Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai akibat dari
penanganan Pandemi Covid-19 berdampak langsung ke perusahaan, yaitu dari total 34.559
responden perusahaan tercatat 58,95% di antaranya masih dapat beroperasi seperti biasa dan
41.05% sisanya tidak dapat beroperasi normal (Badan Pusat Statistik, 2020). Perusahaan
manufaktur merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat pemberlakuan kebijakan
PSBB. Pandemi Coronavirus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan nama Covid-19
sendiri merupakan penyakit yang mengganggu saluran pernapasan disebabkan oleh severe
acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona.
Saat virus Covid-19 masuk ke Indonesia, pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan
antisipatif untuk menghindari kontraksi ekonomi. Alhasil perekonomian Bangsa Indonesia
terganggu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami pertumbuhan bahkan mengalami
kontraksi di Triwulan II dan Triwulan III periode 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
tercatat mengalami kontraksi di angka -5.32% dan -3.49% jika dibandingkan dengan kuartal
yang sama di tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik , 2020).
Perusahaan manufaktur yang merupakan sektor usaha penyumbang PDB terbesar pun
terkena imbas Pandemi Covid-19. Sektor manufaktur menyumbang 19,86% dan di tahun 2019
menyumbang 19.70% dari total PDB Indonesia (Badan Pusat Statistik , 2020). Oleh karena
dominasi peran perusahaan manufaktur sebagai penyumbang PDB maka diperlukan sebuah
evaluasi dengan pendekatan ilmiah dan analisis untuk memetakan dampak Covid-19 terhadap
kinerja keuangan perusahaan manufaktur.
Kegiatan menganalisis kinerja keuangan sendiri merupakan kegiatan yang akan
memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan tentang baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan prestasi kerja dalam periode
tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi
perubahan lingkungan (Fahmi & Irham, 2011).
Salah satu cara untuk menganalisis kondisi suatu perusahaan adalah dengan melakukan
analisis rasio. Rasio keuangan dapat berfungsi untuk memperlihatkan kembali hal-hal yang
telah dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu dan memberikan gambaran resiko yang
dihadapi perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa depan. Ada beberapa macam rasio
keuangan yang umumnya dijumpai dalam kegiatan menganalisis laporan keuangan, yaitu rasio
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas.
Rahmani (2020) dalam penelitiannya yang berjudul Dampak Covid-19 Terhadap Harga
Saham dan Kinerja Keuangan Perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui dampak Covid-19
terhadap harga saham dan kinerja keuangan perusahaan pada emiten LQ-45 yang listing di BEI
menggunakan rasio profitabilitas menunjukkan bahwa sektor perusahaan LQ-45 terkena
dampak penurunan kinerja akibat Covid-19.
Riduan, et al. (2020) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Rasio Keuangan Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada PT Semen
Indonesia Persero Tbk yang bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari perspektif
likuiditas, leverage, profitabilitas, dan efisiensi perusahaan menunjukkan bahwa PT Semen
Indonesia Persero Tbk terdampak negatif dari sisi likuiditas dan efisiensi namun tetap
mencatatkan angka positif dari sisi profitabilitas dan leverage.
Violandani (2020) dalam penelitiannya yang mengkomparasikan kinerja keuangan
perusahaan terbuka yang listing di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa
kinerja keuangan perusahaan terbuka mengalami perbedaan kinerja yang signifikan dari
indikator Total Assets Turn Over dan Return On Equity (ROE) namun tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dari indikator Current Ratio, Debt to Assets Ratio, dan Debt to Equity Ratio.
Selain untuk mengevaluasi kinerja manajemen, pilihan untuk menganalisis kinerja
keuangan perusahaan manufaktur didasari oleh teori sinyal (Signalling Theory). Teori sinyal
dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan untuk memperlihatkan bahwa pihak
manajemen perusahaan (Internal) memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat
dibandingkan dengan pihak eksternal (investor, pemerintah, masyarakat). Dampak dari selisih
informasi ini adalah timbulnya asimetri antara penerbit laporan keuangan dan pengguna laporan
keuangan.
Peneliti bermaksud mengembangkan penelitian ini karena penelitian ini akan berfokus
mengungkap informasi seluas-luasnya melalui analisis kinerja keuangan yang nantinya dapat
mengungkap kinerja manajemen dan menghasilkan signal yang lebih relevan ke pemakai
laporan keuangan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan output yang
bermanfaat bagi pihak pengusaha manufaktur, investor, pemerintah dan khalayak umum. Hasil
penelitian juga dapat digunakan oleh pemerintah, manajemen, dan investor untuk memprediksi
arah kebijakan ke depannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan Rasio Profitabilitas perusahaan manufaktur antara sebelum
dan saat Covid-19?
2. Apakah terdapat perbedaan Rasio Likuiditas perusahaan manufaktur antara sebelum dan
saat Covid-19?
3. Apakah terdapat perbedaan Rasio Aktivitas perusahaan manufaktur antara sebelum dan
saat Covid-19?
4. Apakah terdapat perbedaan Rasio Solvabilitas perusahaan manufaktur antara sebelum dan
saat Covid-19?
TELAAH PUSTAKA
Evaluasi Strategi
Strategic management process terdiri dari tiga tahap, yaitu formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi (David & David, 2016):
1. Formulasi strategi mencakup pengembangan visi dan misi, pengidentifikasian
kesempatan dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menciptakan tujuan jangka Panjang, memulai strategi alternatif,
dan memilih strategi khusus. Dalam tahap formulasi strategi ini, perusahaan hanya
memilih strategi yang paling menguntungkan perusahaan dikarenakan sumber daya
yang terbatas.
2. Implementasi strategi mencakup pengembangan budaya supotif-strategi, penciptaan
struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha pemasaran, persiapan
anggaran, pengembangan dan penggunaan sistem informasi, dan pengaitan
kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi adalah salah satu cara yang tepat bagi seorang manajer mengetahui
keberhasilan implementasi suatu strategi. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi
adalah meninjau faktor internal dan eksternal, mengukur kinerja, dan mengambil
tindakan korektif.
Kegiatan evaluasi sangat penting dikarenakan perubahan lingkungan yang sangat cepat
dan dinamis. Evaluasi strategi sebaiknya mampu mempertanyakan ekspetasi dan asumsi yang
dibuat oleh manajemen, memicu timbulnya penilaian terhadap tujuan dan nilai, serta
seharusnya menstimulasi kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan memformulasi kriteria
dari evaluasi. Jika asumsi dan ekspetasi berbeda secara signifikan dari perkiraan, sebaiknya
perusahaan memperbarui formulasi strategi, mungkin lebih cepat dari rencana.
Terdapat tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi (David & David, 2016):
1. Meninjau Strategi (Matriks IFE EFE)
Matriks IFE dan EFE membantu manajemen menelaah prinsip dasar strategi
organisasi. Matriks IFE harus berfokus pada perubahan yang terjadi dalam internal
organisasi, seperti manajemen organisasi, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi, penelitian dan pembangunan, dan sistem informasi. Sedangkan matriks
EFE harus berfokus pada hal-hal yang terjadi di luar organisasi dan seberapa efektif
perusahaan dalam merespons peluang dan ancaman.
2. Mengukur Kinerja Organisasi
Aktivitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sesungguhnya, menyelidiki deviasi dari rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan
menilai perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi kinerja organisasi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif.
Kriteria kuantitatif yang sering digunakan untuk mengevaluasi strategi ialah rasio
keuangan, sedangkan beberapa variabel dalam strategi kualitatif yang sering
digunakan, seperti tingkat kehadiran manusia, rasio turn over, kuantitas dan kualitas
produksi yang rendah, atau tingkat kepuasan karyawan yang buruk dapat menjadi
penyebab menurunnya kinerja.
3. Tindakan Korektif
Tindakan korektif sendiri merupakan sejumlah aksi yang dilakukan dalam rangka
perubahan dengan tujuan untuk memosisikan kembali perusahaan ke tempat yang
lebih kompetitif untuk masa depan. Konteks tindakan korektif tidak hanya membuat
strategi baru melainkan juga merevisi bahkan mengembangkan strategi lama yang
sudah berjalan. Mengambil tindakan korektif penting untuk menjaga perusahaan
tetap pada jalur pencapaian tujuan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan suatu
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2019). Biasanya laporan
keuangan dibuat per periode, per tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal
perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh
dalam suatu periode. Terdapat lima jenis laporan keuangan dalam praktiknya (Kasmir, 2019):
1. Laporan laba rugi: menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan sehingga diketahui
perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
2. Laporan perubahan ekuitas: menggambarkan jumlah modal saat ini, perubahan modal
dan sebab berubahnya modal.
3. Laporan posisi keuangan: menunjukkan jumlah aktiva, utang, dan ekuitas perusahaan
berdasarkan periode tertentu.
4. Laporan arus kas: laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di
perusahaan.
5. Catatan atas laporan keuangan: laporan yang dibuat untuk memberikan informasi
penjelasan terhadap pos yang dianggap perlu atas laporan keuangan.
Analisis Rasio
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya (Kasmir, 2019).
Analisis rasio keuangan dapat digunakan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan jangka
pendek maupun jangka panjang, peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi serta untuk
mengevaluasi dan meningkatkan kinerja. Berdasarkan macamnya, rasio keuangan dibagi
menjadi empat, yaitu: Rasio profitabilitas, Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas, Rasio aktivitas.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas sendiri merupakan rasio untuk menilai kemampuan untuk
menghasilkan laba dan efektivitas manajemen (Kasmir, 2019). Rasio profitabilitas adalah salah
satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari
aktivitas investasinya. Untuk mengukur rasio profitabilitas sendiri ada tujuh jenis, yaitu gross
profit margin (GPM), profit margin ratio (PMR), net profit margin (NPM), operating ratio
(OR), earning power of total investment (EPTI), return of investment (ROI), rentabilitas modal
sendiri (RMS).
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang memberitahu kemampuan perusahaan dalam
membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih (Kasmir, 2019). Rasio likuiditas
digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan dengan cara membandingkan
aktiva lancar dan total passiva lancar. Ada tujuh jenis rasio likuiditas, diantaranya: Rasio Lancar
(Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio), Margin Laba Bersih (Net
profit Margin), Laba kotor pada penjualan bersih (Gross Profit on Net Sales), Days Sales
Outstanding (DSO) Ratio, Rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio).
Rasio Solvabilitas
Dalam arti luas rasio solvabilitas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Ada tiga jenis rasio solvabilitas, diantaranya:
Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to equity ratio), Rasio utang terhadap Aset (Debt to Assets
Ratio), dan Rasio cakupan bunga (Times Interest Earned Ratio).
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan atau menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari (Akhmad & Helmi, 2014). Idealnya, rasio aktivitas yang
bagus seimbang antara penjualan dan investasi pada aset. Jika hasilnya rendah berarti investasi
pada aset tidak efektif, lebih baik diinvestasikan pada jenis aset lain agar lebih produktif. Ada
sepuluh jenis rasio aktivitas, diantaranya: Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover),
Rasio Perputaran Aset Lancar (Current asset turnover), Rasio Perputaran Modal Kerja
(Working Capital Turnover), Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Turnover), Rasio
Perputaran Hutang (Accounts payable turnover), Rasio Hutang Beredar (Days Payable
Outstanding), Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover), Rasio Perputaran Kas (Cash
Turnover), Rasio Siklus Operasi (Operating Cycle), Rasio Siklus Konversi Kas (Cash
Conversion Cycle).
Kerangka Teoritis
Pihak manajemen dan pemerintah yang sering membuat kebijakan tetap akan kesulitan
untuk membuat suatu keputusan jika informasi yang dihasilkan tidak lengkap (asimetri
informasi) dan tidak melakukan evaluasi kembali di masa pandemi. Hasil dari evaluasi dan
analisa kinerja keuangan dapat dijadikan pemerintah dan manajemen pertimbangan untuk
meningkatkan atau mempertahankan strategi. Manajemen dan pemerintah bahkan dapat
mengubah strategi jika dirasakan strategi tidak relevan terhadap situasi saat ini.
Penelitian ini akan mengkomparasikan variabel yang tidak saling terikat antar rasio-
rasio keuangan yang menjadi indikator keberhasilan suatu perusahaan secara kuantitatif.
Perbandingan rasio akan dilakukan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan
manufaktur sebelum Covid-19 dan selama Covid-19. Hubungan antar teori direpresentasikan
dalam bentuk kerangka di bawah ini.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif dan komparatif. Hal ini berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk
menganalisis kinerja keuangan perusahaan manufaktur dengan menggunakan rasio
keuangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan perbandingan dengan
beberapa perusahaan lain di bidang yang sama menggunakan alat analisis dan kriteria
yang serupa.
Jenis Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat variabel yang terdiri dari satu
rasio profitabilitas (Return on Investment), satu rasio likuiditas (Cash Ratio), satu rasio
solvabilitas (Debt to Assets Ratio), dan satu rasio aktivitas (Total Assets Turn Over).
Indikator yang dipilih berhubungan dengan aset perusahaan karena selama pandemi
potensi gagal bayar dan likuidasi perusahaan meningkat. Dengan demikian perlu
dilakukan pengukuran kembali efektivitas dan efisiensi penggunaan aset dalam
perusahaan agar dapat mengungkap penggunaan aset sebelum dan selama Pandemi
Covid-19.
Pengukuran Variabel
Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah informasi Laporan Keuangan
Tahunan yang terdiri dari Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi tiga periode Akuntansi,
yaitu tahun 2018, 2019, dan 2020.
Hasil Penyampelan
Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2018-2020. Jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 193
perusahaan. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dimana sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan kriteria yang ditentukan, terjaring 22 sampel perusahaan dari total populasi
193 perusahaan yang merupakan perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria yang ditentukan peneliti ialah sebagai berikut:
Berikut disajikan daftar perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel setelah
dilakukan purposive sampling:
Statistik Deskriptif
Berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif dari variabel penelitian:
Tabel 4. 3 Statistik Deskriptif
N Min. Max. Mean Std. Variance
Deviation
CashRatio_Sebelum 22 ,02 2,15 ,6220 ,62144 ,386
CashRatio_Selama 22 ,02 1,84 ,6747 ,62542 ,391
Berdasarkan table 4.3, nilai minimum cash ratio sebelum pandemi adalah
0,022533 yang dimiliki oleh Integra Indocabinet Tbk, sedangkan nilai minimum cash
ratio selama pandemi adalah 0,016508 yang dimiliki oleh Integra Indocabinet Tbk. Untuk
nilai maksimum cash ratio sebelum pandemi adalah 2,151331 yang dimiliki oleh Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sedangkan nilai maksimum cash ratio selama
pandemi adalah 1,842634 yang dimiliki oleh Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk. Nilai mean sebelum pandemi adalah 0,6220 sedangkan nilai mean selama pandemi
adalah 0,6747.
Berdasarkan table 4.3, nilai minimum debt to assets ratio sebelum pandemi adalah
0,131019 yang dimiliki oleh Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, sedangkan
nilai minimum debt to assets ratio selama pandemi adalah 0,163079 yang dimiliki oleh
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Untuk nilai maksimum debt to assets ratio
sebelum pandemi adalah 0,678023 yang dimiliki oleh Unilever, sedangkan nilai
maksimum debt to assets ratio selama pandemi adalah 0,890370 yang dimiliki oleh
Waskita Beton Precast Tbk. Nilai mean debt to assets ratio sebelum pandemi adalah
0,4063 sedangkan nilai mean debt to assets ratio selama pandemi adalah 0,4386.
Berdasarkan table 4.3, nilai minimum total assets turn over sebelum pandemi
adalah 0,359638 yang dimiliki oleh Semen Baturaja, sedangkan nilai minimum total
assets turn over selama pandemi adalah 0,209463 yang dimiliki oleh Waskita Beton
Precast Tbk. Untuk nilai maksimum total assets turn over sebelum pandemi adalah
2,186982 yang dimiliki oleh H.M. Sampoerna, sedangkan nilai maksimum total assets
turn over selama pandemi adalah 2,092683 yang dimiliki oleh Unilever. Nilai mean total
assets turn over sebelum pandemi adalah 1,0750 sedangkan nilai mean total assets turn
over selama pandemi adalah 0,8891.
Berdasarkan table 4.3, nilai minimum return on investment sebelum pandemi
adalah 0,009567 yang dimiliki oleh Semen Baturaja, sedangkan nilai minimum return on
investment selama pandemi adalah -0,450858 yang dimiliki oleh Waskita Beton Precast
Tbk. Untuk nilai maksimum return on investment sebelum pandemi adalah 0,411586
yang dimiliki oleh Unilever, sedangkan nilai maksimum return on investment selama
pandemi adalah 0,348851 yang dimiliki oleh Unilever. Nilai mean return on investment
sebelum pandemi adalah 0,1122 sedangkan nilai mean return on investment selama
pandemi adalah 0,0644.
Difference )
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa terdapat 7 data yang menunjukkan debt
to assets ratio selama pandemi < debt to assets ratio sebelum pandemi, 15 data
yang menunjukkan debt to assets ratio selama pandemi > debt to assets ratio
sebelum pandemi.
• Paired Sample T-test Total Assets Turnover Sebelum dan Selama Pandemi
Di bawah ini merupakan hasil perbandingan Paired Sample T-test pada Debt to
Assets Ratio sebelum dan selama Pandemi Covid-19:
Tabel 4. 7 Hasil Paired Samples t-test Total Assets Turn Over
Difference )
TATO_S
elama
Berdasarkan table 4.7, diketahui bahwa t hitung kedua data total assets turn over
sebesar 4,025, degree of freedom sebesar 21, dan nilai signifikansi sebesar 0,001.
Nilai t-tabel untuk df sebesar 21 adalah 2,08. Dikarenakan nilai t-hitung > nilai t-
tabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka variabel debt to assets ratio sebelum dan
selama pandemi signifikan sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4. 8 Hasil Rank Total Assets Turn Over
TATO_Sebel Negative Ranks N Mean Rank Sum of Ranks
um Positive Ranks 19 12,32 234,00
TATO_Sela Ties 3 6,33 19,00
ma Total 0
Negative Ranks 22
Sumber: Output SPSS 26, 2021.
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa terdapat 19 data yang menunjukkan total
assets turn over selama pandemi < total assets turn over sebelum pandemi, 3 data
yang menunjukkan total assets turn over selama pandemi > total assets turn over
sebelum pandemi.
• Wilcoxon Signed Rank Test Cash Ratio Sebelum dan Selama Pandemi
Berikut merupakan hasil uji Wilocoxon Signed Rank Cash Ratio:
CashRatio_Selama-CashRatio
Sebelum
Z -,503
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa nilai Z adalah -0,503 dan Asymp. Sig.
adalah 0,615. Dikarenakan nilai signifikansi > 0.05, maka variabel cash ratio
sebelum dan selama pandemi tidak signifikan sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa terdapat 17 data yang menunjukkan ROI
selama pandemi < ROI sebelum pandemi, 5 data yang menunjukkan ROI selama
pandemi > ROI sebelum pandemi.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Return on Investment
ROI_Selama -
ROI_Sebelum
Z -3,100
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa nilai Z adalah -3,100 dan Asymp. Sig.
adalah 0,002. Dikarenakan nilai signifikansi < 0.05, maka variabel ROI sebelum
dan selama pandemi signifikan sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad & Helmi, 2014. Analisis Rasio Aktivitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada
Toko Libra Comindo Media Komputer Di Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu
Utara. Jurnal Akuntansi, I(2), pp. 1-9.
Badan Pusat Statistik , 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I, II, III, IV
Tahun 2018 - 2020, Jakarta: BPS RI.
Badan Pusat Statistik, 2020. Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku
Usaha, Jakarta: BPS RI.
Baridwan, Z., 2004. Intermediate Accounting. 8th ed. Yogyakarta: BPFE.
Brigham, Eugene, F. & Joel, F. H., 2015. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. 11th ed.
Jakarta: Salemba Empat.
Bungin, H. B., 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. 9th ed. Jakarta: Kencana.
Bursa Efek Indonesia, 2021. IDX. [Online]. Available at: idx.co.id [Accessed 14
September 2021].
David, F. & David, F., 2016. Manajemen Strategik: Suatu Pendekatan Keunggulan
Bersaing-Konsep. 15th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Elaga, M. P., Dandi, W. A. & Agung, M. K., 2018. Analisis Rasio Aktivitas Untuk
Menilai Kinerja. SIJDEB, 2(4), pp. 1-11.
Fahmi & Irham, 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.
Farild, M., Bachtiar, F., Wahyudi & Jannah, R., 2021. Analisis Kinerja Keuangan PT.
BNI Syariah TBK Sebelum Dan Pada Saat Pandemi Covid-19. ASSETS, pp. 88-
95.
Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. 8th ed.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gumanti, T. A., 2018. Research Gate. [Online]. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/265554191. [Accessed 14 September
2021].
Hanafi, Mamduh & Abdul, H., 2003. Analisis Laporan Keuangan. 2nd ed. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Harahap, S. S., 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. 19th ed. Jakarta: Rajawali
Pers.
Hidayat, A., 2014. Statiskian. [Online]. Available at:
https://www.statistikian.com/2014/08/pilihan-uji-normalitas-univariate.html
[Accessed 14 September 2021].
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. 1st ed. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kasmir, 2019. Analisis Laporan Keuangan. 11th ed. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Khalid, A., Badollahi, I. & Ramliady, 2019. Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Ekonomi Invoice, 1(1), pp.
23-37.
Lestari, M. I. & Sugiharto, T., 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan
Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya. Proceeding PESAT, Volume 2, pp. 21-22.
Miswanto , M. & Aslan, V. S., 2019. Analisis Kinerja Keuangan Sesudah Dan Sebelum
Krisis. BALANCE, 16(1), pp. 22-40.
Munawir, 2010. Analisis Laporan Keuangan. 4th ed. Yogyakarta: Liberty.
Nursyafitri, G. D., 2021. DQLab. [Online]. Available at: https://www.dqlab.id/analisis-
data-dengan-mengenal-syarat-dan-contoh-paired-t-test [Accessed 14 September
2021].
Rahmani, A. N., 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Harga Saham Dan Kinerja. KAJIAN
AKUNTANSI, 21(2), pp. 252-269.
Riduan, N. W., Anggarani, D. & Zainudin, 2021. Analisis Rasio Keuangan Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19
Pada PT Semen Indonesia Persero Tbk. Malang, Faculty of Economics and
Business Widyagama University.
Roosdiana, 2021. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kinerja Perusahaan Property dan
Real Estate yang terdaftar di BEI. Jurnal IKRA-ITH Ekonomika, 4(2), pp. 133-
141.
Sekaran , U. & Bougie, R., 2011. Metode Penelitian Untuk Bisnis. 4th ed. Jakarta :
Salemba Empat.
Spence, M., 1973. Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics, 87(3), pp.
355-374.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 18 ed. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno, 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Tiroima, 2020. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kondisi dan Kinerja, Jakarta:
Universitas Pertamina.
Violandani, D. S., 2020. Analisis Komparasi Rasio Keuangan Sebelum Dan Selama
Pandemi Covid-19 Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Pada Indeks LQ-45,
Malang: Universitas Brawijaya.