Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP


PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI
KINERJA KEUANGAN
(Studi Pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk)

Oleh :

KARDI IDI GANIR


NIM : 17061000025

PROGRAM D3 PERBANKAN DAN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2020
ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP
PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI
KINERJA KEUANGAN
(Studi Pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk)

TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program D3 Perbankan dan Keuangan Universitas Merdeka
Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli
Madya (A.Md)

Oleh :

KARDI IDI GANIR


NIM : 17061000025

PROGRAM D3 PERBANKAN DAN KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi virus corona merebak pertama kali pada tanggal 31 Desember
2019 di Wuhan, China. Pada tanggal tersebut, masyarakat belum menyadari
dampaknya akan sangat meluas dengan sangat cepat ke seluruh dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus positif COVID-19
pertama di Indonesia diketahui pada tanggal 2 Maret 2020 yang terdiri dari 2
orang. Mereka adalah ibu dan anak yang terpapar dari turis Jepang asal Malaysia
yang hadir ke pesta dansa.
Penyebaran virus ini memang memperlambat pertumbuhan ekonomi baik
itu secara nasional maupun dunia. Akhirnya juga berdampak ke berbagai sektor
industri di tanah air mulai dari manufaktur hingga finansial.
Menurut riset dari Moody’s industri yang paling terkena dampaknya
terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama yang paling terkena dampak cukup
tinggi yaitu industri seperti garment, otomotif, supplier otomotif, konsumer,
pariwisata, maskapai penerbangan, hingga pengiriman.
Banyak perusahaan yang mengkhawatirkan laporan keuangan 2020 karena
ekonomi yang melambat akibat virus corona. Pandemi virus corona dapat
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan 2020 terutama dalam berbagai
aspek berikut :
1. Pendapatan perusahaan yang akan menurun akibat daya beli masyarakat
yang melemah dan kemungkinan inflasi.
2. Pengukuran persediaan. Pandemi virus corona ini sangat mempengaruhi
rantai pasokan (supply chain) perusahaan terutama yang mendapatkan bahan baku
dari China. Harga bahan baku melambung tinggi karena kelangkaan barang yang
dapat meningkatkan harga pokok penjualan. Dilain pihak banyak perusahaan yang
sudah memproduksi barang atau membeli bahan baku untuk persiapan kenaikan
permintaan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Melihat kebijakan pemerintah yang
melarang mudik lebaran, kemungkinan besar permintaan barang tidak sebesar
prediksi awal perusahaan. Perusahaan yang sudah terlanjur memiliki persediaan
besar saat ini perlu mempertimbangkan kerugian akibat keusangan barang
persediaan atau kerusakan bahan baku yang melewati masa kadaluarsa.
3. Pengukuran Imbalan Kerja. Beberapa perusahaan mungkin memutuskan
untuk mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menyeimbangkan aktivitas yang
menurun. Hal ini akan berdampak pada pengukuran imbalan kerja perusahaan.
Ditengah likuiditas yang semakin ketat, perusahaan juga harus membayar
Tunjangan Hari Raya sebentar lagi pada kisaran bulan Mei. Pengukuran liabilitas
imbalan kerja pada PSAK 24 perlu memperhitungkan dampak pandemi corona
ini.
4. Dampak perubahan kurs pada laporan keuangan. Kurs rupiah yang
melemah terhadap dolar selama pandemi corona ini dapat mempengaruhi laporan
keuangan apabila perusahaan memiliki terpapar risiko kurs terutama bila
perusahaan memiliki utang/piutang dalam mata uang dollar dan tidak melakukan
lindung nilai.
5. Pengukuran cadangan perusahaan. Perusahaan memilki cadangan-
cadangan yang biasanya menggunakan asumsi bisnis normal. Misalnya cadangan
piutang, cadangan atas klaim garansi produk, cadangan untuk persediaan yang
rusak/usang, atau cadangan lainnya. Perusahaan harus mempertimbangkan
dampak virus corona ini terhadap cadangan perusahaan terutama untuk laporan
keuangan interim pada paruh pertama 2020. Perusahaan perlu mempertimbangan
dampak pandemi corona ini didalam risk management perusahaan.
6. Laba perusahaan mungkin akan menurun pada tahun 2020 akibat
pandemi corona. CAS Unpad menghimbau para pemangku kepentingan terutama
pemilik modal untuk mempertimbangkan target kinerja selain Laba perusahaan
untuk menghitung bonus tahunan manajemen.

Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba


yang optimal dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya.
Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh kinerja yang nantinya dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal
Untuk menilai kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang
disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam neraca dapat dilihat apakah
jumlah harta, hutang dan modal perusahaan bertambah ataupun berkurang. Untuk
melihat apakah operasi perusahaan selama periode tertentu mengalami kerugian
atau tidak dapat dilihat dalam laporan laba rugi.
Untuk mengukur hasil akhir dari operasi sebuah perusahaan apakah
berhasil atau gagal dengan menggunakan rasio profitabilitas.
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan meningkatkan daya saing
perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan melakukan
ekspansi usaha sehingga membuka kesempatan investasi yang baru.
Menurut Harahap (2008:304), rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Profitabilitas secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Laba yang dimaksud berupa hasil yang didapat dari
kegiatan operasional perusahaan dan menjadi tolak ukur dalam menentukan
kinerja manajemen perusahaan. Menurut Guritno dan Waridin (2005:63), "Kinerja
adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang
telah ditentukan".
Kinerja merupakan suatu prestasi yang sudah dicapai organisasi. Salah
satu cara untuk menilai efesiensi kinerja keuangan suatu usaha dan manajemen
keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas. Analisis
profitabilitas diperlukan untuk menilai besar kecilnya produktifitas usaha sebuah
perusahaan.
Perusahaan yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini adalah PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) didirikan 10 Juli 1992 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1996. Kantor pusat PJAA berlokasi di
Gedung Ecovention, JI. Lodan Timur No. 7, Taman Impian Jaya Ancol,
Pademangan, Jakarta Utara 14430 – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PJAA adalah berusaha dalam bidang
pembangunan dan jasa. Kegiatan utama Jaya Ancol yang dijalankan saat ini
adalah berusaha dalam bidang Real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan
penyewaan bangunan dan penjualan tanah kapling (Marina Coast Royal
Residence, Marina Coast The Green, Marina Coast The Bukit, De’ Cove,
Apartemen Northland, Jaya Ancol Seafront, Coasta Villa, Putri Duyung Ancol,
Town House Puri Marina Ancol dan Pulau Bidadari); Kawasan Pariwisata
(Rekreasi), yaitu mengelola taman dan pantai, Dunia Fantasi (Dufan), Atlantis
Water Adventure, Ocean Dream Samudra, Ocean Ecopark, pasar seni dan
dermaga.
Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dalam menjalankan
operasional usahanya memerlukan dana yang cukup banyak di mana dalam
penggunaan dan pengolahannya diperlukan pelaporan data yang akurat agar bisa
menentukan progresivitas dari kinerja perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik
untuk menganalisa salah satu rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas untuk
menilai bagaimana kinerja keuangan pada PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk
dalam situasi dan kondisi adanya pandemic Covid-19 yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Peneliti mencoba menganalisis rasio keuangan dengan
menggunakan rasio profitabilitas dalam menilai kinerja perusahaan dari segi
kinerja keuangannya. Peneliti ingin menilai bagaimana kinerja keuangan
perusahaan pada periode triwulan 1, 2, 3 (2019) sampai dengan tahun (2020)
triwulan 1. Dengan demikian penulis ingin mengakaji lebih jauh lagi dalam
menggadakan penelitian yang berjudul : “Analisis Pengaruh Pandemi Covid-19
Terhadap Profitabilitas Sebagai Dasar Untuk Menilai Kinerja Keuangan
(Studi Pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk)”

Anda mungkin juga menyukai