Anda di halaman 1dari 28

1

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN


PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI
KASUS PERUMAHAN PT. PUTRI MANDIRI
LINGGAU)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program Sarjana (S-1)
Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

EKO WIJAYA
NIM. 217.02.0031

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA INSAN
2022
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan krisis multi dimensi yang melanda Indonesia, banyak

masalah dan penderitaan yang dialami bangsa ini, yang termasuk menonjol adalah

dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin

banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya

jumlah tenaga kerja yang menganggur. Ini terlihat bahwa Omzet industri

sepanjang awal dan akhir tahun 2020 menurun dibandingkan dengan pada periode

2019 kebawah. Kendati daya beli di pasar ekspor dan domestik menunjukkan

tanda-tanda pemulihan mulai sejak awal tahun 2021, akumulasi penurunan itu

tetap tidak terelakkan mengingat dampak berantai krisis ekonomi dunia masih

menyulitkan industri pengelolaan nasional untuk melebarkan ruang gerak

bisnisnya.

Salah satu dampak dari pandemi covid 19 adalah ditutupnya sejumlah

perusahaan karena tidak mampu mempertahankan going concernnya

(kelangsungan usahanya). Ketidakmampuan atau kegagalan perusahaan-

perusahaan tersebut dapat disebabkan oleh dua hal, pertama yaitu kegagalan

ekonomi, dan yang kedua yaitu kegagalan keuangan.

Kebangkrutan perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan

keuangan. Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah

satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan. Daripada itu,

menganalisis kinerja keuangan, pada dasarnya dibuat untuk melihat prospek dan

risiko suatu perusahaan. Prospek bisa dilihat dari tingkat keuntungan atau
3

profitabilitas dan risiko bisa dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami

kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan. Untuk lebih memahami apakah

keuangan suatu perusahaan apakah sudah mendapatkan prospek dan risiko

tertentu.

Melakukan analisis rasio keuangan merupakan hal yang penting dalam

menjalankan bisnis dan harus memahami tentang rasio-rasio keuangan. Rasio

keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan

dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data

keuangan dapat diambil dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca,

laporan arus kas, dan laporan lainnya. Salah satu rasio keuangannya adalah

profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(laba). Dengan menggunakan rasio ini dapat mengetahui kelangsungan hidup

perusahaan (going concern).

Profitabilitas adalah Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi[3].

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama

laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk

beberapa periode operasi.

Perputaran kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi

tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada didalam perusahaan
4

berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa perusahaan

mempunyai risiko yang lebih kecil untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya.

Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan

persediaan kas yang sangat besar, karna semakin besar kas berarti semakin banyak

uang yang menganggur sehingga dapat memperkecil profitabilitas.

Perputaran piutang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas barang

yang telah kita jual atau jasa yang kita berikan kepadanya.

PT. Putri Mandiri Linggau merupakan Perusahaan pengembang perumahan

di Kota Lubuklinggau, yang bergerak di bidang Developer, Consultant, dan

Trading. Berawal dari usaha mengelola, memasarkan, dan memproduksi rumah

dari hasil kerjasama dengan investor pemilik tanah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Perputaran Kas perusahaan periode 2018-2019 terjadi kenaikan, namun tahun

2020 terjadi penurunan di PT. Puteri Mandiri Linggau.

2. Perputaran piutang selalu mengalami kenaikan dari tahun 2018-2020 di PT.

Puteri Mandiri Linggau.

3. Keadaan profitabilitas yang berfluktuasi (naik turun) pada periode 2018-2019

mengalami kenaikan, namun tahun 2020 terjadi penurunan di PT. Puteri

Mandiri Linggau.

1.3. Batasan Masalah


5

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menitikberatkan pada pengaruh

perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan PT.

Putri Mandiri Linggau.

1.4. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan bagi

peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus

Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau tahun 2018-2020) ?

2. Adakah pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas (Studi Kasus

Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau tahun 2018-2020) ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti ini memiliki tujuan

penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas

(Studi Kasus Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau tahun 2018-2020).

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh Perputaran Piutang terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau tahun 2018-

2020).

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat bagi objek penelitian


6

a. Bagi Investor

Memberikan informasi dan pengetahuan bagi investor mengenai

profitabilitas perusahaan yang mengenai perputaran kas dan perputaran

piutang, agar para investor mengetahui perputaran kas dan perputaran

piutang perusahaan.

b. Bagi Manajemen Perusahaan

Memberikan kontribusi pengetahuan dan solusi bagi pihak manajerial

dalam pengendalian keuangan agar tercapai profitabilitas perusahaan,

2. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan peneliti mengenai bagaimana

perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (Studi Kasus

Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau).

3. Manfaat bagi penelitian selanjutnya

Sebagai bahan dan literatur peneliti selanjutnya terutama perputaran kas dan

perputaran piutang terhadap profitabilitas (Studi Kasus Perumahan PT. Putri

Mandiri Linggau).
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Literatur

2.1.1. Perputaran Kas

1. Pengertian Perputaran Kas

Uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dapat segera digunakan setiap

saat. Perputaran kas merupakan komponen aktiva lancar paling dibutuhkan

guna membayar berbagai kebutuhan yang diperlukan. Jumlah uang kas yang

ada diperusahaan harus diatur sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Apabila uang kas terlalu banyak, sedangkan penggunaannya

kurang efektif akan menjadi uang menganggur[3].

Salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Makin besar jumlah kas yang ada didalam perusahaan berarti semakin tinggi

tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko

yang lebih kecil untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya.

2. Prinsip-prinsip Dasar Perputaran Kas

Kas dan setara kas (cash and equivalent) merupakan posisi kas yang

dimiliki perusahaan baik dalam bentuk uang tunai maupun uang yang berada

dalam rekening untuk transaksi harian perusahaan.

Sistem pengumpulan kas yang efesien difokuskan pada usaha

menghilangkan pengambangan. Dana mengambang (float) terjadi karena

kesenjangan dalam proses pembayaran, seperti kelambatan pos, proses atau

kliring bank.
8

1.1.1. Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan[1].

Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan

efesiensi perusahaan[3].

Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran

efktifitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan memperoleh laba

bias diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang diinvestasikan

ke dalam perusahaan[4]

Kemampuan untuk menghasilkan laba atas modal yang diinvestasikan

adalah penentu utama dari nilai keseluruhan perusahaan dan nilai sekuritas

yang dikeluarkannya. Akibatnya, banyak analis ekuitas akan

mempertimbangkan profitabilitas sebagai fokus utama dari upaya analitis

mereka. Profitabilitas mencerminkan posisi kompetitif perusahaan di pasar,

dan lebih jauh lagi, kualitas manajemennya. Laporan laba rugi

mengungkapkan sumber pendapatan dan komponen pendapatan dan biaya.


9

Penghasilan dapat didistribusikan kepada pemegang saham atau

diinvestasikan kembali diperusahaan. Penghasilan yang diinvestasikan

kembali meningkatkan solvabilitas dan memberikan perlindungan terhadap

masalah jangka pendek[12]

2. Prinsip-prinsip Dasar Profitabilitas

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,

terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat

dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat

perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau

kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

3. Tujuan Profitabilitas

Tujuan rasio profitabilitas secara umum adalah untuk:

a. Mengukur atau menghitung laba yang dihasilkan.

b. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

c. Menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

d. Mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

4. Metode Profitabilitas

Metode analisis profitabilitas adalah sebagai berikut[1] :

a. Analisis horizontal/ trend analysis, yaitu membandingkan rasio-rasio

keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar


10

dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu

tertentu.

b. Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan

dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industry

untuk waktu yang sama.

c. The du pont chart berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan

hubungan antara ROI, asset turnover dan profit margin.

Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba

sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. yang dimaksud

dengan laba sebelum pajak penghasilan di sini adalah laba operasional

ditambah pendapatan dan keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban

dan kerugian lain-lain. Semakin tinggi margin laba bersih berarti semakin

tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat

disebabkan karena tingginya laba sebelum pajak penghasilan. Sebaliknya,

semakin rendah margin laba bersih berarti semakin rendah pula laba bersih

yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena

rendahnya laba sebelum pajak penghasilan.

Penjualan
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih

5. Tahapan Profitabilitas

Tahapan yang dilakukan dalam rasio profitabilitas adalah[1] :

a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan


11

Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

sudah di buat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang

berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil

laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

b. Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan kondisi

dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan

tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang

diinginkan.

c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

6. Indikator Profitabilitas

Indikator-indaktor profitabilitas yang digunakan adalah :

a. Gross Profit Margin (GPM)

Menggambarkan persentase laba kotor yang dihasilkan oleh setiap

pendapatan perusahaan.

b. Operating Margin (OM)

Mencerminkan kemampuan manajemen mengubah aktivitasnya menjadi

laba.

c. Net Profit Margin (NPM)

Mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto

dari setiap penjualannya.


12

d. Margin Laba Bersih

Mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

sebelum pajak.

e. Return on Equity (ROE)

Mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang

saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya.

f. Return on Asset (ROA)

Mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah

uang yang ditanamkan dalam bentuk asset.

Dari berbagai indikator rasio profitabilitas diatas, maka peneliti

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan adalah Margin Laba

Bersih.

7. Faktor-faktor yang Memengaruhi Profitabilitas

Bermanfaat untuk menunjukan keberhasilan perusahaan didalamnya

menghasilkan keuntungan. Investor yang potensial akan menganalisis dengan

cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk

mendapatkan keuntungan (profitabilitas), karena mereka mengharapkan

deviden dan harga pasar dari sahamnya. Rasio ini dimaksudkan untuk

mengukur efesiensi penggunaan aktiva perusahaan.


13

1.2. Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan


Nama Peneliti Judul Metode Hasil
(Tahun)
Nurhayati Pengaruh Perputaran Kuantitatif Berdasarkan hasil uji regresi
Hasibuan Kas Dan Perputaran dalam penelitian ini
(2019) Piutang Terhadap menunjukkan bahwa
Return On Asset perputaran kas tidak
(Roa) Pada PT.
memiliki pengaruh yang
Siantar Top Tbk
signifikan terhadap Return
On Asset (ROA) pada PT.
Siantar Top Tbk. hal ini
dapat dilihat dari hasil
pengujian yang
menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,078 lebih besar
dari nilai probabilitas 0,05
atau 0,078 > 0,05, dan t
hitung < t tabel (-1,827 <
2,0452). Perputaran piutang
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Return
On Asset (ROA) pada PT.
Siantar Top Tbk, hal ini
dapat dilihat dari hasil
pengujian yang
menunjukkan bahwa nilai
signifikan 0,000 lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05
atau 0,000 < 0,05, dan t
hitung > t tabel (6,087 >
2,0452). dan perputaran kas
dan perputaran piutang
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Return
On Asset (ROA) pada PT.
Siantar Top Tbk. hal ini
dapat dilihat dari hasil
pengujian yang
menunjukkan bahwa nilai F
hitung sebesar 25,274 dan
nilai F tabel sebesar 3.33
dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 atau F hitung
> F tabel = 25,274 > 3.33[7]
14

Matilde Amaral Pengaruh Perputaran Kuantitatif Menunjukkan bahwa jumlah


Canizio Kas,Perputaran pengamatan dalam
(2017) Piutang, Perputaran penelitian ini sebanyak 120
Persediaan Terhadap (hasil perkalian periode
Profitabilitas Pada
penelitian sebanyak 60
Supermarket Di
Timor Leste
periode pengamatan),
dengan jumlah sampel
sebanyak 2. Profitabilitas
terendah 0.01% dan
profitabilitas tertinggi 2.86
%. Berdasarkan data
tersebut dapat diketahui
bahwa profitabilitas secara
rata-rata mengalami
perubahan sebesar 0.74%.
Standar deviasi profitabilitas
sebesar 0.69%. Dengan
tingginya simpangan data
menunjukkan tingginya
fluktuasi data variabel
profitabilitas selama periode
pengamatan. Nilai
perputaran kas memiliki
rata-rata sebesar 3,01 selama
tahun 2008 sampai dengan
2012, dengan nilai
maximum 47.39 dan
minimum sebesar 0.05.
Standar deviasi perputaran
kas sebesar 5.36 lebih besar
dibandingkan nilai mean
sebesar 3.01. Dengan
besarnya simpangan data
menujukkan tingginya
fluktuasi data variabel
perputaran kas. Nilai rata-
rata perputaran piutang yang
dimilki sebesar 5.90
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola
piutangnya selama tahun
2008 sampai dengan 2012,
dengan nilai maksimum
sebesar 17.96 dan minimum
sebesar 3.27. Standar deviasi
15

perputaran piutang sebesar


2.89 lebih kecil
dibandingkan nilai mean
sebesar 5.90. Dengan
kecilnya simpangan data,
menunjukkan rendahnya
fluktuasi variabel perputaran
piutang[4]

Zubir Pengaruh Perputaran Kuantitatif Uji parsial atau uji


(2017) Kas, dan Perputaran individual memiliki tujuan
Piutang Terhadap untuk mengetahui pengaruh
Profitabilitas Pada variabel bebas yang terdiri
Perusahaan Real
dari perputaran kas, dan
Estate dan Property
perputaran piutang terhadap
profitabilitas yang
diproksikan dengan return
on asset, berikut ini hasil uji
parsial atau individual pada
penelitian ini adalah :
Perputaran kas dengan
thitung sebesar 1.544
dengan signifikansi sebesar
0.132 maka nilai ttabel =
1.68957 atau dengan asumsi
bahwa thitung < ttabel
sehingga pegujian hipotesis
parsial perputaran kas tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas pada
perusahaan real estate dan
property. Perputaran piutang
dengan thitung sebesar
9.248 dengan signifikansi
sebesar 0.000 maka nilai
ttabel = 1.68957 atau dengan
asumsi bahwa thitung >
ttabel sehingga pegujian
hipotesis parsial perputaran
piutang berpengaruh
terhadap profitabilitas pada
perusahaan real estate dan
property. ada pengujian
hipotesis secara simultan
bahwa nilai Fhitung sebesar
73.355 dan nilai Ftabel
16

sebesar 3.27 dengan


signifikansi sebesar 0.00
atau Fhitung > Ftabel =
73.355 > 3.27 maka secara
simultan perputaran kas, dan
perputaran piutang
berpengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas pada
perusahaan real estate dan
property[13]

Titik Purwanti An Analysis of Cash Kuantitatif Partially for cash turnover


(2019) and Receivables has a positive and
Turnover Effect significant effect on
Towards Company profitability (ROA), this
Profitability
shows that if cash turnover
increases, profitability will
also increase, likewise
partially accounts
receivable turnover has a
positive and significant
effect on profitability (ROA).
This shows that if the
accounts receivable
turnover increases,
profitability will also
increase. Simultaneously the
variable cash turnover and
accounts receivable
turnover has a positive and
significant effect on
profitability. From the
results of the table above,
we can find out the results of
the t test for the variable
cash turnover and accounts
receivable turnover towards
profitability. From the
regression results it is
known that the value of the
t-count variable cash
turnover is 3.489 greater
than t table 2,000. With a
significance value of 0.003
smaller than α = 0.05. This
shows that the cash turnover
17

variable has a significant


effect on profitability. From
the regression results it is
known that the magnitude of
the t-count of accounts
receivable turnover variable
is 2.665 greater than t table
2,000, with a significance
value of 0.001 smaller than
α = 0.05. This shows that the
accounts receivable
turnover variable has a
significant effect on
profitability. Based on the
data generated from the
calculation obtained F count
of 5.290 is greater than
Ftable 2.53 with 0.004
significance less than the
significant value α = 0.05 so
that it can be concluded that
simultaneously or together
the variable cash turnover
and accounts receivable
turnover are factors
affecting profitability
variables. From the F test
results it can be seen that
The regression model used
in this study shows the
goodness of fit model[14]

1.3. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan

antara variable yang diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar

variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator

dan intervening, maka juga perlu dijelaskan mengapa variabel itu ikut dilibatkan

dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam


18

bentuk paradigm penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigm

penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir[15].

PERPUTARAN KAS (X1)

Uang tunai yang dimiliki perusahaan


dan dapat segera digunakan setiap saat.
Kas merupakan komponen aktiva lancar
paling dibutuhkan guna membayar
berbagai kebutuhan yang diperlukan.
Jumlah uang kas yang ada diperusahaan
harus diatur sebaik mungkin sesuai PROFITABILITAS
dengan kebutuhan perusahaan. Apabila (Y)
uang kas terlalu banyak, sedangkan Menunjukkan kemampuan
penggunaannya kurang efektif akan perusahaan memperoleh laba atau
menjadi uang menganggur[3] ukuran efktifitas pengelolaan
manajemen perusahaan.
Kemampuan memperoleh laba bias
diukur dari modal sendiri maupun
PERPUTARAN PIUTANG dari seluruh dana yang
(X2) diinvestasikan ke dalam
perusahaan[4].
Tagihan perusahaan kepada pihak
lainnya yang memiliki jangka waktu
tidak lebih dari satu tahun. Piutang ini
terjadi akibat dari penjualan barang atau
jasa kepada konsumennya secara
angsuran (kredit)[3]

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

1.4. Hipotesis

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langka ketiga dalam penelitian,

setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Tetapi

perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat


19

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan dasar pada teori

yang relevan belum didasari pada fakta-fakta empiris yang di peroleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian belum tentu yang empirik.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara Perputaran Kas terhadap Profitabilitas

(Studi Kasus Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau).

H2 = Ada pengaruh yang signifikan antara Perputaran Piutang terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Perumahan PT. Putri Mandiri Linggau).


20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Jalan Perumahan Griya Karya Bakti

Blok A No.37 RT.01 Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur

II Kota Lubuklinggau.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021 sampai dengan

bulan September 2021 dengan rincian alokasi waktu penelitian adalah

persiapan, pembuatan proposal, pengajuan atau perbaikan proposal, uji

seminar proposal, pengajuan/perbaikan skripsi bab I, II, III,

Pengajuan/Perbaikan Skripsi Bab IV dan V, dan ujian skripsi. Kegiatan

alokasi waktu penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian
F M A M J J A S
No Jenis Kegiatan
e a p e u u g e
b r r i n l s p
1 Persiapan
2 Pembuatan proposal
3 Pengajuan/Perbaikan proposal √ √
4 Uji seminar proposal √
5 Pengajuan/Perbaikan Skripsi Bab I, II, √
III
6 Pengajuan/Perbaikan Skripsi Bab IV dan √ √
V
7 Ujian skripsi √

57
21

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun

serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti

tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan

tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.

Dari desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan merancang

penelitian secara berurutan sehingga mempermudah dalam penelitian peneliti

untuk mengatur atau mengevaluasi data-data lapangan agar penelitian ini

mendapatkan kesimpulan akhir sesuai dengan fakta lapangan yang diteliti.

Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

Observasi mengidentifikasi Menentukan Mempersiapkan


awal masalah yang rumusan instrument
akan dibahas masalah penelitian

Hasil Analisis data Pengumpulan Mengadakan


penelitian yang terkumpul data penelitian

Kesimpulan Saran

Gambar 3.1 Kerangka Desain Penelitian


22

3.3 Variabel dan Definisi Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan[15].

Adapun yang menjadi variabel penelitian ini adalah :

a. Profitabilitas(Y)

b. Kas (X1)

c. Piutang (X2)

2. Definisi Variabel Penelitian

Definisi variabel panelitian adalah :

Tabel 3.2 Definisi Variabel Penelitian


N Nama
Definisi Variabel Skala
o Variabel
1 Profitabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh Rasio
(Y) laba atau ukuran efktifitas pengelolaan manajemen
perusahaan. Kemampuan memperoleh laba bias
diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana
yang diinvestasikan ke dalam perusahaan[4].
2 Kas Uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dapat Rasio
(X1) segera digunakan setiap saat. Kas merupakan
komponen aktiva lancar paling dibutuhkan guna
membayar berbagai kebutuhan yang diperlukan.
Jumlah uang kas yang ada diperusahaan harus
diatur sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Apabila uang kas terlalu banyak,
sedangkan penggunaannya kurang efektif akan
menjadi uang menganggur[3].

3 Piutang Tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang Rasio


(X2) memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Piutang ini terjadi akibat dari penjualan barang atau
jasa kepada konsumennya secara angsuran
(kredit)[3].
23

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya[16].

Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT. Putri

Mandiri Linggau.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi

itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili) [16].

Jadi berdasarkan pernyataan diatas yang betul-betul representatif

(mewakili), maka peneliti mengambil sampel dengan sampling purposive.

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu[16].

Dengan mengunakan metode purposive sampling bertujuan untuk

pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel berdasarkan syarat tertentu

yang melibatkan pemilihan subjek yang berada ditempat yang


24

menguntungkan dan memberikan informasi yang terbaik yang diperlukan.

Syarat yang menjadi sampel perusahaan ini adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan Perumahan di PT. Putri Mandiri Linggau.

b. Perumahan type 36 di PT. Putri Mandiri Linggau.

c. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan tahunan selama lima

tahun berturut-turut (2018-2020).

d. Terdapat pelaporan kas, piutang dan profitabilitas dalam 36 bulan

terakhir.

Jadi setelah dilakukan sampling purposive pada PT. Putri Mandiri

Linggau maka didapatlah sebanyak 3 tahun penelitian yang dijadikan 36

bulan pelaporan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian

3.5 Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari 2 sumber data yaitu[15] :

1. Data Primer, data yang diperoleh dari responden melalui laporan keuangan

dan hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data yang diperoleh dari

data primer ini harus dioleh lagi. Sumber data yang berlangsung memberikan

data kepada pengumpul data.

2. Data Sekunder, data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa

artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang

diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber data yang

tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.


25

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari laporan keuangan. Dan data

sekunder berupa artikel, buku-buku sebagai teori.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling stategis dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan

berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting

alamiah (natural setting).Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpul data

dapat mengunakan sumber primer dan sumber sekunder. Bila dilihat dari segi

caraatau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner

(angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya[15].

1. Pengumpulan data dengan observasi

Menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai kenyataan

yang diperoleh melalui observasi.

2. Pengumpulan data dengan wawancara/ interview

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

3. Pengumpulan data dengan triangulasi


26

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data.

Dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut peneliti lebih berfokus

pada pengumpulan data dengan observasi, dan pengumpulan data dengan

dokumentasi.

3.7 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui

apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada dalam

sebaran normal.Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus,

mean dan median berada dipusat. Distribusi normal diartikan sebagai sebuah

distribusi tertentu yang memiliki karakteristik berbentuk seperti lonceng jika

dibentuk menjadi sebuah histogram[16].

2. Uji Linearitas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya

apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau

tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan[16].


27

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi dan regresi

linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan

pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan

yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam sampai datanya

jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi

data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kuantatif

sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh

karena itu, sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.

Dari teknis analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Koefisien Korelasi (r)

Persamaa regresi yang diperoleh dengan menggunakan formulasi di atas

adalah persamaan yang menunjukkan hubungan fungsional antara variable

dependen (Y) dengan variable indenpenden (X), akan tetapi tidak dapat

diketahui lebih jauh mengenai apakah persamaan regresi tersebut dapat

digunakan untuk menaksir nilai variable dependen[16].

Koefisen korelasi (r) adalah akar dari rasio antara jumlah kuadrat antara

variansi yang dapat dijelaskan dan jumlah kuadrat variansi total. Aturan

secara matematis dapat ditulis sebagai berikut[16] :


28

√∑(𝑌𝑐 − 𝑌)2
𝑟=
√∑(𝑌 − 𝑌)2

Yang menyatakan bahwa :

Yc : taksiran (nilai Y yang ditentukan dengan mengunakan persamaan

regresi yang diperoleh)

Y : Y rata-rata

Y : nilai Y actual

2. Uji t (parsial)

Uji t ini digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua

variabel melalui koefisien korelasi. Uji t dalam penelitian ini menggunakan

rumus[16]:

𝑟√𝑛−2
t = √1−𝑟 2

keterangan :

r : nilai koefisien korelasi

n : jumlah responden

3. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase

perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).

jika R2 semakin besar, maka persentase perubahan variabel tidak bebas (Y)

yang disebabkan oleh variabel besar (X) semakin tinggi. Jika R2 semakin

kecil, maka persentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan

oleh variabel bebas (X) semakin rendah[16].

Anda mungkin juga menyukai