Anda di halaman 1dari 176

PENGARUH KESEMPATAN BERTUMBUH DAN

LIKUIDITAS TERHADAP EARNING RESPONSE


COEFFICIENT (ERC) DENGAN LEVERAGE
SEBAGAI MODERASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat – Syarat


Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Diajukan oleh :

LITA WIDIYANA PUTRI


NIM : 2320120110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2017
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – UNIVERSITAS ISLAM
AS-SYAFI’IYAH
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Lita Widiyana Putri


NIM : 2320120110
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi Skripsi : Akuntansi Keuangan
Judul Skripsi : Pengaruh Kesempatan Bertumbuh dan Likuiditas Terhadap
Earning Response Coefficient Dengan Leverage Sebagai
Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 – 2016).

Jakarta, 7 Desember 2017


Menyetujui
Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Juardi, SE, MM, M.Si Rianto, SE, Ak, MM, M.Ak, CA.

ii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – UNIVERSITAS ISLAM
AS-SYAFI’IYAH
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Lita Widiyana Putri


NIM : 2320120110
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi Skripsi : Akuntansi Keuangan
Judul Skripsi : Pengaruh Kesempatan Bertumbuh dan Likuiditas Terhadap
Earning Response Coefficient Dengan Leverage Sebagai
Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 – 2016).

TIM PENGUJI

Ketua : Dr. Ari Purwanti, SE, Ak, M.Si, Ak, CA ........................

Pembimbing Skripsi : Juardi, SE, MM, M.Si. ........................

Anggota : Elan Kurniawan, SE, MM, M.Ak ........................

Tanggal Ujian : 21 Desember 2017

Telah disetuji dan diterima untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi.

Jakarta, 21 Desember 2017


Dekan

Drs. H. Markidi, MM

iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – UNIVERSITAS ISLAM
AS-SYAFI’IYAH
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Lita Widiyana Putri
NIM : 2320120110
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Kesempatan Bertumbuh dan Likuiditas Terhadap
Earning Response Coefficient Dengan Leverage Sebagai
Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 – 2016).

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi yang saya buat ini dengan judul sebagaimana tersebut di atas beserta
isinya merupakan hasil penelitian saya sendiri.
2. Skripsi tersebut bukanlah plagiat atau salinan milik orang lain.
3. Apabila skripsi saya adalah plagiat atau menyalin skripsi milik orang lain,
maka saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta dicabut segala
kewenangan dan hak saya yang berhubungan dengan ijazah dan gelar
akademik Sarjana Ekonomi (SE) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk diketahui
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 7 Desember 2017


Yang membuat pernyataan,

Lita Widiyana Putri

iv
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Kesempatan


Bertumbuh dan Likuiditas terhadap Earning Response Coefficient dengan Leverage
sebagai moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 – 2016).
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 21 perusahaan Industri Barang
Konsumsi di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 126 sampel setelah dikurangi
dengan outlier berjumlah 17 outlier. Teknik pemilihan sampel yang digunakan
yaitu Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang
bersumber www.idx.co.id . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda dan Moderated Regression Analysis.
Hasil uji t dalam penelitian ini menunjukan bahwa Kesempatan Bertumbuh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Response Coefficient.
Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning Response
Coefficient. Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning
Response Coefficient. Kesempatan Bertumbuh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Earning Response Coefficient dengan Leverage sebagai moderasi. Dan
Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Response Coefficient
dengan Leverage sebagai moderasi.

Kata Kunci : Kesempatan Bertumbuh, Likuiditas, Leverage dan Earning


Response Coefficient.

v
ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of Growth Chance and
Liquidity on Earning Response Coefficient with Leverage as a moderation
(Empirical Study on Consumer Goods Manufacture Company listed on Indonesian
stock exchange from 2011 -2016)
Total population on this research was 21 companies which resulted 126
samples that already deducted with 17 outliers selected by using Purposive
Sampling technique. Data used on this research is secondary data which collected
from www.idx.co.id The analysis method used to answer the study objectivity are
multiple regression and Moderated Regresion Analysis.
Result from t test from this research indicate that Growth Chance positive
and significant impact to Earning Response Coefficient. Liquidity negative and
significant impact to Earning Response Coefficient. Leverage negative and
significant impact to Earning Response Coefficient. Growth Chance positive and
significant impact to Earning Response Coefficient with Leverage as a moderator.
Liquidity not significant impact to Earning Response Coefficient with Leverage as
a moderator.

Keywords : Growth Chance, Liquidity, Leverage and Earning Response


Coefficient

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memnerikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Kesempatan Bertumbuh dan Likuiditas
Terhadap Eraning Response Coefficient dengan Leverage sebagai Moderasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2016”, dalam waktu yang telah
ditentukan, dimana penulisan skripsi ini merupakan salah saru syarat dalam
menyelesaikan Program Studi Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Islam As-
Syafi’iyah.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan dan partisipasi segala pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Alm. Ibu Prof. Dr. Hj. Tutty Alawiyah AS, MA, yang telah menginspirasi
penulis untuk terus semangat menuntut ilmu.
2. Bapak Dr. Masduki Ahmad, SH, MM selaku Rektor Universitas Islam As-
Syafi’iyah.
3. Bapak Drs. Markidi, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam As-Syafi’iyah.
4. Ibu Maryam Dunggio, ST, MM selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam As-Syafi’iyah.
5. Bapak Rianto, SE, Ak, MM, M.Ak, CA. selaku Ketua Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi’iyah dan juga
selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan waktu,

vii
pikiran, perhatian serta bantuannya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Elan Kurniawan, SE, MM, M.Ak selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi’iyah.
7. Bapak Juardi, SE, MM, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan waktu, pikiran, perhatian serta bantuannya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen serta jajaran Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam As-Syafi’iyah yang telah mendidik dan membina penulis
selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Islam As-
Syafi’iyah.
9. Kedua orang tuaku Bapak Supardjo dan Ibu Siti Maimunah yang tak henti-
hentinya mendoakan serta mencurahkan kasih sayangnya sepanjang hayat.
10. Suamiku tercinta Anwar Apandi dan Anakku tersayang Qirana Putri Afdita
atas doa, semangat, pengertian dan kasih sayang yang begitu luar biasa
kepada penulis. Disaat penulis merasa lelah dan hampir putus asa merekalah
yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakakku Joko Winarko dan Istrinya Sri Wike, serta keluarga besarku yang
di Jakarta dan di Bogor terimakasih atas doa, semangat dan perhatiannya
kepada penulis.
12. Teman – teman senior dikampus Jemmy, Junaidi, Hernita, Hardy dan Puji
Wulan atas segala waktu, sharing ilmu dan pengalaman, serta dukungan
semangatnya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
13. Teman – teman seperjuangan di kelas Kak Maya, Dini, Agus, Liana, Vinny,
Wulan, Titin May, Kak Wahyu yang telah memberikan canda tawa, hiburan
dan semangatnya kepada penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan
skripsi.
14. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu, mendoakan dan memberi semangat kepada penulis selama masa
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

viii
Atas semua dukungan yang telah diberikan kepada penulis, penulis
mengucapkan banyak terima kasih semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan
kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 Desember 2017


Penulis

Lita Widiyana Putri

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN..................................................................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................. v
ABSTRACT.......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 10
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 11
1.5 Hipotesa....................................................................................... 12
1.6 Ruang Lingkup............................................................................ 12
1.7 Asumsi......................................................................................... 13
1.8 Definisi Operasional.................................................................... 13
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori............................................................................ 15
2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)...................................... 15
2.1.2 Earning Response Coefficient........................................... 16
2.1.3 Kesempatan Bertumbuh.................................................... 21
2.1.4 Likuiditas........................................................................... 22
2.1.5 Leverage............................................................................ 25
2.2 Penelitian Terdahulu................................................................... 27

x
2.3 Pengembangan Hipotesis............................................................ 33
2.3.1 Pengaruh Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning
Response Coefficient.......................................................... 33
2.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Earning
Response Coefficient.......................................................... 34
2.3.3 Pengaruh Leverage Terhadap Earning Response
Coefficient.......................................................................... 36
2.3.4 Leverage Sebagai Moderasi Memperkuat Pengaruh
Kesempatan Bertumbuh Dan Likuiditas Terhadap Earning
Response Coefficient.......................................................... 37
2.4 Gambaran Umum Perusahaan...................................................... 38
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran.................................................................... 41
3.2 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian................................. 43
3.3 Variabel Pengukuran dan Desain Penelitian............................... 45
3.3.1 Variabel Pengukuran......................................................... 45
3.3.2 Desain Penelitian............................................................... 51
3.4 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 51
3.5 Metode Analisa Data................................................................... 52
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif............................................... 52
3.5.2 Uji Asumsi Klasik.............................................................. 52
3.5.2.1 Uji Normalitas..................................................... 53
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas............................................ 53
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas........................................ 54
3.5.2.4 Uji Autokorelasi.................................................. 54
3.5.3 Uji Hipotesis...................................................................... 55
3.5.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda dan
Moderated Regression Analysis (MRA)............. 56
3.5.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)........................... 57
3.5.3.3 Uji t...................................................................... 57
3.5.3.4 Uji F..................................................................... 58

xi
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Penjelasan Umum Objek Sampel................................................ 59
4.1.1 Earning Response Coefficient............................................ 59
4.1.2 Kesempatan Bertumbuh..................................................... 61
4.1.3 Likuiditas........................................................................... 64
4.1.4 Leverage............................................................................ 66
4.2 Hasil Pengujian Statistik............................................................. 68
4.2.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................. 68
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................... 71
4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas............................................ 71
4.2.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas.................................. 73
4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas............................... 74
4.2.2.4 Hasil Uji Autokorelasi......................................... 75
4.3 Uji Hipotesis................................................................................ 76
4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Moderated
Regression Analysis (MRA).............................................. 77
4.3.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)................................ 81
4.3.3 Hasil Uji t........................................................................... 82
4.3.4 Hasil Uji F.......................................................................... 85
4.4 Pembahasan................................................................................. 87
4.4.1 Pengaruh Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning
Response Coefficient.......................................................... 87
4.4.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Earning Response
Coefficient.......................................................................... 89
4.4.3 Pengaruh Leverage terhadap Earning Response
Coefficient.......................................................................... 90
4.4.4 Leverage Sebagai Moderasi Memperkuat Pengaruh
Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning Response
Coefficient.......................................................................... 91

xii
4.4.5 Leverage Sebagai Moderasi Memperkuat Pengaruh
Likuiditas Terhadap Earning Response Coefficient........... 92

BAB V : PENUTUP
5.1 Simpulan..................................................................................... 94
5.2 Saran........................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 97
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Resume Penelitian Terdahulu ............................................................ 28


Tabel 2.2 Daftar Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar
di BEI periode 2011 –2016................................................................ 38
Tabel 3.1 Sampel Penelitian .............................................................................. 44
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Sektor Sektor Industri Barang Konsumsi
Yang Terdaftar di BEI periode 2011 – 2016...................................... 44
Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi......................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC).................... 60
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kesempatan Bertumbuh (MBV)........................... 62
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Likuiditas (CR)..................................................... 64
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Leverage (DAR).................................................... 66
Tabel 4.5 Analisis Statistik Deskriptif................................................................ 68
Tabel 4.6 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov sebelum data outlier
dikeluarkan......................................................................................... 72
Tabel 4.7 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov setelah data outlier
dikeluarkan......................................................................................... 73
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 74
Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................. 75
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi........................................................................ 76
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan 1........................ 77
Tabel 4.12 Hasil Analisis Moderated Regression Analysis Persamaan 2............ 79
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Persamaan 1............................ 81
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Persamaan 2........................... 82
Tabel 4.15 Hasil Uji t Persamaan 1...................................................................... 83
Tabel 4.16 Hasil Uji t Persamaan 2...................................................................... 84
Tabel 4.17 Hasil Uji F Persamaan 1..................................................................... 85
Tabel 4.18 Hasil Uji F Persamaan 2..................................................................... 86

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Earning Response Coefficient (ERC) Perusahaan Industri


Barang Konsumsi Periode Tahun 2011 -2016................................ 2
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 42

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi


Tahun 2011
Lampiran 2 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2012
Lampiran 3 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2013
Lampiran 4 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2014
Lampiran 5 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2015
Lampiran 6 Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2016
Lampiran 7 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2011
Lampiran 8 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor IndustriBarang Konsumsi
Tahun 2012
Lampiran 9 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2013
Lampiran 10 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2014
Lampiran 11 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2015
Lampiran 12 Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2016
Lampiran 13 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011
Lampiran 14 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

xvi
Lampiran 15 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013
Lampiran 16 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014
Lampiran 17 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015
Lampiran 18 Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return
Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016
Lampiran 19 Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 20 Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2013 dan 2014
Lampiran 21 Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2015 dan 2016
Lampiran 22 Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri
Barang Konsumsi Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 23 Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri
Barang Konsumsi Tahun 2013 dan 2014
Lampiran 24 Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri
Barang Konsumsi Tahun 2015 dan 2016
Lampiran 25 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2011
Lampiran 26 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2012
Lampiran 27 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2013
Lampiran 28 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2014
Lampiran 29 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang
Konsumsi Tahun 2015
Lampiran 30 Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang

xvii
Konsumsi Tahun 2016
Lampiran 31 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2011
Lampiran 32 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2012
Lampiran 33 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2013
Lampiran 34 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2014
Lampiran 35 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2015
Lampiran 36 Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2016
Lampiran 37 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2011
Lampiran 38 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2012
Lampiran 39 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2013
Lampiran 40 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2014
Lampiran 41 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2015
Lampiran 42 Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun
2016
Lampiran 43 Hasil Output Earning Response Coefficient
Lampiran 44 Hasil pengolahan data SPSS

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan laba rugi merupakan salah satu unsur dalam laporan

keuangan yang paling diperhatikan oleh investor. Karena laporan laba rugi

memberikan informasi mengenai laba (earning) perusahaan yang dicapai

dalam satu periode. Informasi laba sangat diperlukan investor untuk

membuat keputusan investasi yaitu keputusan membeli, menjual atau

mempertahankan investasinya. Laba positif ataupun laba negatif yang

diperoleh perusahaan dalam laporan laba rugi akan mempengaruhi return

saham sehingga informasi laba merupakan refrensi bagi investor untuk

menanamkan investasinya pada sebuah perusahaan.

Laba akuntansi berhubungan erat dengan penilaian perusahaan yang

dapat dinilai dengan perubahan harga saham. Apabila perusahaan

mengumumkan laba yang mengalami kenaikan maka terjadi kecenderungan

perubahan positif pada harga saham dan sebaliknya apabila perusahaan

mengumumkan laba yang mengalami penurunan maka terjadi

kecenderungan perubahan negatif. Sehingga adanya pengaruh yang

1
2

signifikan antara pengumunan laba perusahaan dengan perubahan harga

saham (Isna, 2012).

Untuk mengukur respon investor yang dapat terlihat melalui respon

harga saham terhadap laba perusahaan adalah dengan Earning Response

Coefficient (ERC). Earning Response Coefficient merupakan indikator

mengenai besarnya return pasar sekuritas sebagai respon komponen laba tak

terduga yang dilaporkan perusahaan penerbit saham (Scoot, 2009: 154).

Respon investor yang baik terhadap laba suatu perusahaan diyakini akan

memperbesar nilai ERC dan akan memperkecil nilai ERC jika laba

perusahaan yang dilaporkan kurang baik atau buruk.

Respon investor terhadap laba perusahaan industri barang konsumsi

dapat dilihat dalam grafik ERC di bawah ini:

Gambar 1.1
Earning Response Coefficient (ERC) Perusahaan Industri Barang
Konsumsi
Periode Tahun 2011 -2016

Earning Response Coefficient

2,000

1,000

0,000
2011 2012 2013 2014 2015 2016
-1,000

-2,000

Sumber: Data Diolah (2017)


3

Berdasarkan grafik Earning Response Coefficient (ERC) di atas

terlihat bahwa respon investor terhadap laba perusahaan mengalami

fluaktuatif sepanjang periode penelitian. Pada tahun 2011 nilai rata-rata

ERC sebesar -0,840. Kemudian pada tahun 2012 naik menjadi 0,013 dan

ditahun 2013 nilai ERC turun cukup drastis ke angka -1,775. Dan pada

tahun 2014 nilai ERC kembali naik menjadi 0,125 dan mengalami

penurunan kembali pada tahun 2015 ke angka -0,054 dan pada tahun 2016

nilai ERC mengalami kenaikan menjadi 1,112.

Fenomena dalam penelitin ini yaitu nilai Earning Response

Coefficient yang berfluaktuatif dari Gambar 1.1 . Respon investor kepada

perusahaan industri barang konsumsi ditahun 2011 berangka negatif yaitu

sebesar -0,840, angka negatif dapat diartikan bahwa investor kurang

merespon laba yang dipublikasikan oleh perusahaan. Hal tersebut salah

satunya dipengaruhi oleh respon investor tehadap PT. Akasha Wira

International Tbk, PT Mayora Indah Tbk dan PT Ultrajaya Milk and

Industry Trading Company Tbk yang mengalami penurunan laba dari tahun

lalu.

Tahun 2012 rata – rata respon investor terhadap perusahaan industri

barang konsumsi mengalami kenaikan menjadi 0,013. Respon investor yang

berangka positif dipengaruhi oleh pertumbuhan laba yang cukup signifikan

pada PT. Akasha Wira International Tbk dan PT Ultrajaya Milk Industry

and Trading Company Tbk yang masing-masing kenaikan labanya sebesar

2,22% dan 2,48%.


4

Sedangkan pada tahun 2013, rata-rata respon investor terhadap

perusahaan industri barang kosumsi kembali mengalami penurunan yang

cukup signifikan menjadi -1,775. Hal tersebut karena banyak perusahaan

yang mengalami penurunan laba dari dari tahun sebelumnya, seperti PT

Akasha Wira International, PT Cahaya Wilmar Indonesia Tbk, PT Darya

Varia Laboratoria Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT

Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kimia Farma dan PT Ultrajaya Milk

Industry and Trading Company Tbk. Penurunan laba ini terjadi karena

menambahnya jumlah pos beban yang harus dibayarkan perusahaan dan

meningkatnya harga bahan baku (www.britama.com)

Pada tahun 2014 rata-rata respon investor mengalami kenaikan

menjadi 0,125. Respon investor yang positif menandakan bahwa investor

memberikan respon yang baik terhadap laba yang diumumkan perusahaan.

Hal ini karena laba pada perusahaan sektor ini mengalami kenaikan dari

tahun sebelumnya membuat harga saham perusahaan tersebut mengalami

kenaikan setelah tanggal publikasi laporan keuangan.

Tahun 2015 nilai rata-rata respon investor mengalami penurunan

kembali ke angka negatif yaitu sebesar –0,054. Respon invetsor yang

menurun salah satunya dikarenakan penurunan laba PT. Delta Djakarta Tbk

tahun ini dibandingkan laba tahun lalu. Hal tersebut karena adanya larangan

pemerintah terhadap penjualan minuman keras di mini market yang

berdampak penjualan menurun. Harga saham perusahaan ini pun sempat tak

mengalami fluktuasi selama 2 minggu. Dan dari hasil riset, pertumbuhan


5

industri barang konsumsi di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 7,4%.

Pertumbuhan ini menurun dibandingkan pencapaian tahun 2014 yang

mencapai 15,2% (www.merdeka.com). Pertumbuhan industri yang menurun

disebabkan oleh penuruan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS

membuat perusahaan yang bahan bakunya diimport mengalami rugi selisih

kurs.

Respon investor tertinggi pada penelitian ini terdapat pada tahun

2016 sebesar 1,112. Respon tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang

artinya investor memberi respon yang baik kepada perusahaan industri

barang konsumsi pada tahun 2016. Hal tersebut karena kenaikan laba

perusahaan pada yang disebabkan oleh penurunan harga bahan baku, harga

minyak turun, inflasi bisa terkendali dan proyek infrastuktur semakin

dipercepat. Hal inilah yang mempengaruhi penguatan pertumbuhan

ekonomi pada tahun 2016 ini (www.kontan.co.id)

Respon investor pada perusahaan industri barang konsumsi yang

berfluaktuatif dari Gambar 1.1 dipengaruhi kenaikan harga bahan baku

akibat pelemahan rupiah, tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga bank

(www.m.katadata.com ). Sehingga menurunkan daya beli masyarkat dan

membuat pertumbuhan perusahaan industri barang konsumsi melambat.

Pertumbuhan yang melambat menjadi kendala pada perolehan laba yang

perusahaan. Jika laba yang disampaikan perusahaan baik maka investor

akan merespon baik laba yang dipublikasikan oleh perusahaan dan

berdampak pada nilai ERC yang naik. Namun jika laba yang disampaikan
6

perusahaan rendah maka investor kurang merespon sehingga berdampak

pada penurunan nilai ERC . Sehingga tinggi rendahnya nilai ERC

tergantung dari good news atau bad news yang terkandung dalam laba yang

disampaikan perusahaan.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi Earning Response

Coefficient yaitu kesempatan bertumbuh. Kesempatan bertumbuh dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam mengklasifikasi tumbuh atau tidaknya

suatu perusahaan. Investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di

perusahaan tersebut karena adanya kepastian return yang akan diterima di

masa depan. (Achmad Solechan, 2010:2).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi Earning Response Coefficient

yaitu likuiditas. Likuiditas menunjukan bahwa perusahaan mampu untuk

memenuhi kewajiban finasialnya dalam jangka pendek menggunakan neraca

lancar yang tersedia. Kreditur akan merasa yakin memberikan pinjaman

kepada perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi sehingga memiliki

resiko yang relatif kecil. Sedangkan investor akan lebih tertarik

menginvesasikan dananya ke perusahaan tersebut karena mereka yakin

bahwa perusahaan tidak likuidasi atau mampu bertahan (Kadek dan Ida,

2014).

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, tidak dapat dipungkiri bahwa

setiap perusahaan yang ingin menghasilkan laba dengan maksimal ternyata

mendapatkan modal tambahannya yang berasal dari pinjaman atau hutang.

Leverage merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana


7

perusahaan membiayai aktivitas bisnis dengan hutang diluar sumber dana

modal perusahaan atau ekuitas. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage

yang tinggi artinya perusahaan tersebut menggunakan hutang atau

kewajiban lainnya dalam membiayai aset dan berisiko lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat leverage rendah.

Tingginya rasio hutang dapat mengakibatkan investor kurang mempercayai

laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal itu dikarenakan investor atau

pemegang saham menganggap bahwa dari tingkat hutang tersebut yang

akan mendapat keuntungan lebih ialah debtholder. Tidak hanya itu,

pemegang saham juga akan beranggapan bahwa pembayaran kewajiban

hutang didahulukan dari pembagian devidennya. (Kasmir, 2008: 151)

Penelitian terdahulu tentang kesempatan bertumbuh menyimpulkan

bahwa kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient

masih banyak yang belum konsisten hasilnya. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh (M. Ginanjar, 2016) dan (Roni, 2017) menyimpulkan bahwa

kesempatan bertumbuh berpengaruh positif signifikan terhadap Earning

Response Coefficient. (Rofika, 2015) dan (Novi Amelia, 2013) menyatakan

bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh signifikan terhadap Earning

Response Coefficient. Penelitian (Ihsanul, 2014) menemukan hasil

kesempatan bertumbuh berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning

Response Coefficient. Namun berbeda hasil dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Anggun dkk, 2016) dan (Elly, 2013) yang menyimpulkan
8

bahwa kesempatan bertumbuh tidak berpengaruh signifikan terhadap

Earning Response Coefficient.

Penelitian mengenai Likuiditas terhadap Earning Response

Coefficient masih sangat sedikit dan hasilnya belum konsisten sehingga

peneliti merasa perlu menguji pengaruh likuiditas terhadap Earning

Response Coefficient. Dalam penelitiannya (Lestari S, 2014) dan (Yenny,

2013) menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap

Earning Response Coefficient. Sedangkan penelitian (Kadek, 2014)

menyimpulkan bahwa likuditas tidak berpengaruh terhadap Earning

Response Coefficient.

Sedangkan penelitian leverage terhadap Earning Response

Coefficient juga masih belum konsisten hasilnya. Penelitian yang dilakukan

oleh (Dyah Kurnia, 2016) dan (Rofika, 2015) mengatakan bahwa leverage

berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient. Hasil berbeda dari

penelitian yang dilakukan oleh (Anggun dkk, 2017) bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu bahwa pengaruh leverage

terhadap Earning Response Coefficient memiliki hasil yang lebih banyak

menyatakan berpengaruh signifikan, maka disarankan untuk dijadikan

sebagai variabel moderasi. Penggunaan variabel moderasi dimaksudkan

untuk memperkuat hubungan variabel independen ke variabel dependen.

Nilai rata- rata leverage pada sektor barang konsumsi memiliki nilai yang

tinggi artinya perusahaan-perusahaan pada sektor ini menggunakan hutang


9

dalam membiayai asetnya yang diharapkan dapat memperoleh laba yang

tinggi pula. Karena laba perusahaan yang tinggi dapat menarik minat

investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan sektor

industri barang konsumsi. Alasan penulis meneliti perusahaan industri

barang konsumsi karena perusahaan industri barang konsumsi memiliki

saham yang aktif diperdagangkan di bursa saham sehingga harga

sahamnya juga bergerak aktif. Selain itu, terjaganya pertumbuhan sektor

industri barang konsumsi mendapatkan apresiasi yang positif dari investor.

Peningkatan sektor saham barang konsumsi ditopang oleh kinerja

perusahaan pada sektor tersebut. Perusahaan yang paling mendongkrak

kinerja sektor barang konsumsi diantaranya PT Unilever Indonesia Tbk

(UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang

merupakan emiten paling terapresiasi. Hal ini terbukti dengan kinerja

sektoralnya yang berperan besar dalam mendorong penguatan IHSG.

Selain itu, masyarakat juga lebih familiar dengan perusahaan – perusahaan

sektor barang konsumsi karena merupakan produk yang biasa digunakan

dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

penelitian ini menambahkan leverage sebagai moderasi antara hubungan

variabel independen dengan variabel dependen. Periode penelitian yang

lebih panjang yaitu selama 6 tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih

konkrit sesuai dengan saran dari penelitian (M. Ginanjar, 2016).


10

Dari penjelasan di atas dan dari hasil penelitian sebelumnya

mengenai banyak sekali perbedaan hasil terhadap Earning Response

Coefficient, maka penelitian ini mengambil judul “PENGARUH

KESEMPATAN BERTUMBUH DAN LIKUIDITAS TERHADAP

EARNING RESPONSE COEFFICIENT DENGAN LEVERAGE

SEBAGAI MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2011-2016”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kesempatan bertumbuh berpengaruh terhadap Earning Response

Coefficient?

2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient?

3. Apakah leverage terhadap Earning Response Coefficient?

4. Apakah leverage sebagai moderasi dapat memperkuat pengaruh

kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient?

5. Apakah leverage sebagai moderasi dapat memperkuat pengaruh

likuiditas terhadap Earning Response Coefficient?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kesempatan bertumbuh terhadap Earning

Response Coefficient.
11

2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap Earning Response

Coefficient.

3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap Earning Response

Coefficient.

4. Untuk mengetahui leverage sebagai moderasi dapat memperkuat

pengaruh kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response

Coefficient.

5. Untuk mengetahui leverage sebagai moderasi dapat memperkuat

pengaruh likuiditas terhadap Earning Response Coefficient.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini menggunakan leverage sebagai variabel moderasi

untuk mengetahui apakah leverage akan memperkuat atau

memperlemah pengaruh hubungan antara variabel kesempatan

bertumbuh dan likuiditas terhadap Earning Response Coefficient.

1.4.2 Aspek Praktis

a. Bagi peneliti, memberi wawasan mengenai pengaruh dari

kesempatan bertumbuh dan likuiditas terhadap Earning

Response Coefficient dengan leverage sebagai moderasi.

b. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai sumber informasi

untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan agar mampu


12

menarik minat investor dan kepercayaan kepada shareholder

terhadap produk yang dihasilkan, sehingga mampu

meningkatkan laba dan menjadi acuan demi tercapainya tujuan

dari perusahaan.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sumber informasi dan

referensi dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambah

variabel lain dan melakukan penelitian di sektor lain.

1.5 Hipotesa Penelitian

H1 : Kesempatan bertumbuh berpengaruh terhadap Earning Response

Coefficient.

H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient.

H3 : Leverage berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient.

H4 : Leverage sebagai moderasi dapat memperkuat pengaruh

kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient.

H5 : Leverage sebagai moderasi dapat memperkuat pengaruh likuiditas

terhadap Earning Response Coefficient.

1.6 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penelitian ataupun batasan masalahnya adalah :

1. Ruang lingkup kajian penelitian ini meneliti pengaruh kesempatan

bertumbuh, likuiditas terhadap Earning Response Coefficient dengan

leverage sebagai moderasi.


13

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laporan Keuangan

Perusahaan dan tanggal publikasi laporan keuangan selama periode

penelitian yang diperoleh dari www.idx.co.id. Harga Saham Harian dan

IHSG yang diperoleh dari dan www.yahoofinance.com

3. Adapun batasan tahun yang di teliti dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

1.7 Asumsi

Adapun asumsi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan secara rutin selama

periode tahun 2011 – 2016.

2. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan

keuangan per 31 Desember yang telah diaudit sehingga lebih dapat

dipercaya informasinya.

3. Laporan keuangan tahunan yang digunakan sebagai bahan perhitungan

kesempatan bertumbuh, likuiditas dan leverage.

1.8 Definisi Operasional

1. Earning Response Coefficient


14

Merupakan indikator mengenai besarnya return pasar sekuritas sebagai

respon komponen laba tak terduga yang dilaporkan perusahaan penerbit

saham (Scoot, 2009).

Dalam penelitian ini ERC diukur dengan koefisien dalam regresi

cummulative abnormal return dan unexpected earning.

2. Kesempatan Bertumbuh

Penelitian yang dilakukan (Anggun dkk, 2017) yang dimaksud

kesempatan bertumbuh adalah peluang pertumbuhan suatu perusahaan

dimasa depan.

Dalam penelitian ini kesempatan bertumbuh diukur dengan nilai pasar

ekuitas dibagi dengan nilai buku ekuitas.

3. Likuiditas

Menurut (Hery, 2017: 284) pengertian likuiditas yaitu: Likuiditas

menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau

membayar utang jangka pendeknya.

Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan Current Ratio yaitu aktiva

lancar dibagi dengan hutang lancar.

4. Leverage

Menurut (Wulansari, 2013) Leverage digunakan untuk menjelaskan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperbesar

nilai pengembalian pemiliknya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak hutang

dalam struktur modalnya.


15

Dalam penelitian ini leverage diukur dengan Debt to Aset Ratio (DAR)

yaitu total hutang dibagi total aset.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal pada dasarnya mengasumsikan bahwa informasi yang

diterima oleh masing masing pihak tidak sama. Teori sinyal menunjukkan

bahwa manajemen memiliki informasi yang lebih akurat tentang perusahaan

dibanding pihak eksternal. Dengan kata lain, teori sinyal berkaitan dengan

asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan informasi tersebut (Rahmat S, 2016).

Dalam studi pasar modal, manajemen diasumsikan untuk

memberikan informasi kepada investor yang dijadikan dasar membuat

keputusan investasi. Beberapa informasi yang diberikan dapat mengubah

keputusan investasi investor yang direfleksikan dengan perubahan harga

pasar saham atau volume perdagangan.

Pemberian suatu informasi oleh perusahaan ke pasar secara umum

dapat direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal atau tanda yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan. Salah satu informasi yang dianggap dapat

menjadi sinyal adalah informasi laba pada laporan keuangan perusahaan.

Informasi laba yang diterima para pelaku pasar akan terlebih dahulu

diterjemahkan sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad

news). Jika informasi laba tersebut relevan bagi para pelaku pasar, maka

15
16

informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan

nilai perusahaan yang bersangkutan. Respon pasar ini akan menyebabkan

perubahan harga saham ke harga ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium

ini akan bertahan sampai ada informasi baru yang akan merubah harga

saham ke harga ekuilibrium yang baru (Jogiyanto, 2003:518).

2.1.2 Earning Response Coefficient

Untuk mengetahui kandungan informasi laba dapat dilihat dengan

menggunakan Earning Response Coefficient (ERC) atau yang biasa dikenal

dengan penelitian yang mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap

pengumuman laba. Earning Response Coefficient adalah ukuran besar

abnormal return suatu sekuritas sebagai respon terhadap komponen laba

kejutan (unexpected earning) yang dilaporkan perusahaan sekuritas tersebut.

(Scott, 2009).

Earning Response Coefficient berguna dalam analisis fundamental

oleh investor, dalam model penilaian untuk menentukan reaksi pasar atas

informasi laba perusahaan. ERC merupakan koefisien yang diperoleh dari

regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi. Proksi harga saham

yang digunakan adalah cummulative abnormal return (CAR), sedangkan

proksi laba akuntansi adalah unexpected earning (UE). Regresi model

tersebut akan menghasilkan Earning Response Coefficient untuk masing-

masing sampel yang akan digunakan untuk analisis berikutnya (Kadek ,

2014).
17

Earning Response Coefficient merupakan pengaruh laba abnormal

(unexpected earnings) terhadap CAR, yang ditunjukkan melalui slope

coeficient dalam regresi abnormal return saham dengan unexpected

earnings (Scott, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa Earning Response

Coefficient adalah reaksi CAR terhadap laba yang diumumkan oleh

perusahaan. Nilai Earning Response Coefficient diprediksi lebih tinggi jika

laba perusahaan lebih persisitensi di masa depan.

ERC merupakan koefisien sensitivitas perubahan harga saham

terhadap laba akuntansi. Laba yang telah dipublikasikan dapat memberikan

respon yang bervariasi. Kuatnya respon pasar terhadap informasi laba yang

tercermin dari kualitas Earning Response Coefficient yang tinggi.

Sedangkan rendahnya ERC menunjukan laba kurang informatif (Ivan dan

Sufiyati, 2015).

Suatu informasi laba maupun rugi dikatakan bernilai jika publikasi

dari informasi tersebut dapat menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar ini

ditunjukan dengan adanya perubahan harga saham yang lazimnya diukur

dengan return saham sebagai nilai perubahannya (Milatina, 2013). Jadi

dapat dikatakan bahwa return saham menggambarkan perilaku investor

karena adanya informasi bernilai yang diperolehnya. Sedangkan besarnya

pengaruh informasi laba maupun rugi terhadap return saham disebut dengan

Earning Response Coefficient (ERC).

Tahapan perhitungan Earning Response Coefficient menurut

(Adjeng N, 2015) dapat dirumuskan sebagai berikut:


18

a. Cumulative Abnormal Return (CAR)

Cumulative Abnormal Return (CAR) ialah penjumlahan return tak

normal hari sebelumnya didalam periode peristiwa untuk setiap

sekuritas

(Jogiyanto 2010:595). Return tak normal adalah hasil pengurangan atau

beda dari actual return yang terjadi dengan expected return oleh

investor (Jogiyanto 2010:579).

CARit = CAR(-3,+3) ∑ it

Keterangan:
CAR it : Cumulative Abnormal Return perusahaan i pada waktu
jendela peristiwa (event window) pada hari t -3 sampai
t+3 dari tanggal publikasi laporan keuangan.
AR it : Abnormal Return untuk perusahaan i.

Akumulasi return tak normal (Cumulative Abnormal Return)

ketika laba akuntansi diumumkan dihitung dalam periode jendela

pendek sepanjang tujuh hari yaitu 3 hari sebelum peristiwa (untuk

mengetahui ada tidaknya kebocoran informasi) , 1 hari peristiwa (reaksi

pasar pada tanggal pengumuman), dan 3 hari sesudah peristiwa untuk

mengetahui kecepatan reaksi pasar (Jogiyanto 2010:583).

Dalam penelitian ini abnormal return dihitung menggunakan

menggunakan model sesuaian pasar. Model sesuaian-pasar (market-

adjusted model) digunakan sebagai pengukuran return taknormal. Model

ini mengasumsikan bahwa return indeks pasar pada saat tersebut


19

merupakan penduga yang paling baik untuk mengestimasi return suatu

sekuritas (Jogiyanto, 2010 : 591).

ARit = Rit – Rmt

Keterangan:
ARit : Abnormal Return untuk perusahaan i pada hari ke-t
Rit : Return harian perusahaan i pada hari ke t
Rmt : Return indeks pasar pada hari ke-t.

Untuk memperoleh data abnormal return tersebut, terlebih dahulu

harus mencari return saham harian dan return pasar harian dengan

rumus:

1. Menghitung return saham harian dengan rumus:

Pit – P it -1
Rit =
Pit -1

Keterangan:
Rit : Return sesungguhnya perusahaan i pada hari t
Pit : Harga saham penutupan (closing price) perusahaan i
pada
hari t
P it-1 : Harga saham penutupan (closing price) perusahaan i
pada
hari sebelum t

2. Menghitung return pasar harian dengan rumus:

IHSGt – IHSG t-1


Rmt =
IHSGt-1

Keterangan:
Rmt : Return Indeks Pasar pada waktu ke-t.
IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t.
IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t-1.
20

b. Unexpected Earnings (UE)

UE atau unexpected earnings ialah pengurangan antara laba

sebenarnya dengan laba yang diharapkan. UE dihitung dengan model

sebagai berikut:

AE it – AE it-1
UEit =
AE it-1

Keterangan:
UEit : laba non ekspektasian perusahaan i pada periode t
AEit : laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i
pada
tahun t
AEit-1 : laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i
pada
tahun t-1.

c. Earning Response Coefficient (ERC)

Earning Response Coefficient (ERC) adalah ukuran besar abnormal

return suatu sekuritas sebagai respon terhadap komponen laba kejutan

(unexpected earning) yang dilaporkan perusahaan sekuritas tersebut.

(Scott, 2009).

CARit = 𝛼 + βUEit + Ɛ

Keterangan:
CAR it : Cumulative Abnormal Return perusahaan i untuk
interval
tahun sebelum t hingga tahun t
𝛼 : Konstanta
β : ERC
UE it : Unexpected Earnings perushaan i pada periode t
21

Ɛ : Standar error

2.1.3 Kesempatan Bertumbuh

Kesempatan bertumbuh dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

mengklasifikasi tumbuh atau tidaknya suatu perusahaan. Investor akan lebih

tertarik untuk beirnvestasi di perusahaan tersebut karena adanya kepastian

return yang akan diterima (M. Ginanjar, 2016).

Kesempatan bertumbuh merupakan peluang pertumbuhan dimasa

depan. Kesempatan bertumbuh suatu perusahaan bisa dinilai dari

pertumbuhan labanya. Bagi perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba

yang bagus hal ini dapat meningkatkan kemampuan bertumbuh bagi

perusahaan tersebut. Perusahaan yang terus tumbuh, dengan mudah dapat

menarik modal, ini merupakan sumber pertumbuhan. Maka dari itu

informasi laba perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh akan

direspon positif oleh pemodal. Kesempatan bertumbuh suatu perusahaan

dapat digambarkan oleh bertambahnya volume penjualannya. Pemegang

saham akan memberi respon terhadap laba yang lebih besar kepada

perusahaan dengan kemampuan bertumbuh yang tinggi, karena diharapkan

akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Respon pemegang

saham terhadap informasi laba tercermin dari naiknya harga saham atau

bertambahnya volume penjualan saham peruusahaan (Anggun dkk, 2017).


22

Kesempatan bertumbuh sebuah perusahaan di waktu yang akan

datang merupakan suatu prospek yang baik. Semakin besar kesempatan

bertumbuh perusahaan maka semakin tinggi kesempatan perusahaan

menghasilkan atau meningkatkan laba. Laba perusahaan yang meningkat

secara stabil dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa perusahaan berpotensi

menghasilkan laba di masa depan. Sebaliknya, penurunan laba dari tahun ke

tahun menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan kurang baik.

Penilaian pasar terhadap perusahaan nampak dari harga saham

yang terbentuk. Harga tersebut berupa suatu nilai ekspektasi terhadap

manfaat masa depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan

memberikan respon yang lebih besar kepada perusahaan dengan

kemungkinan bertumbuh yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan

yang mempunyai kemungkinan bertumbuh tinggi akan memberikan manfaat

di masa depan bagi investor. Begitu pula sebaliknya, perusahaan yang tidak

berpotensi tumbuh di masa depan tidak akan memberikan manfaat bagi

investor (Rahmat S, 2015).

Variabel kesempatan bertumbuh dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan market to book value ratio, yang dapat dijelaskan

dengan rumus berikut (Anggun dkk, 2017):

Nilai Pasar Ekuitas


Market to Book Value ratio (MBV) =
Nilai Buku Ekuitas
23

2.1.4 Likuiditas

Menurut (Hery, 2017: 284) Likuiditas menunjukan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka

pendeknya.

Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi berarti memiliki resiko

yang relatif kecil sehingga kreditur merasa yakin untuk memberikan

pinjaman kepada perusahaan dan investor akan merasa yakin untuk

menanamkan modalnya atau berinvestasi pada perusahaan tersebut karena

investor merasa yakin bahwa perusahaan mampu bertahan (tidak likuidasi).

Sehingga investor memberikan respon yang baik terhadap perusahaan yang

memiliki likuiditas tinggi (Lestari, 2014).

Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk

memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek menggunakan dana

lancar yang tersedia. Namun apabila likuiditas perusahaan terlalu besar

maka perusahaan tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva lancarnya

semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan menjadi kurang baik dan

kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik informasi laba

tersebut (Kadek dan Ida, 2014).

Likuiditas merupakan gambaran suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara lancar dan tepat waktu

(Fahmi, 2013). Likuiditas menunjukan bahwa sutau perusahaan mampu

untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dengan

menggunakan dana lancar yang dimilikinya. Jika tingkat likuiditas


24

perusahaan tinggi berarti perusahaan tersebut tidak mampu mengelola

aktiva lancarnya secara maksimal, sehingga dapat menurunkan kinerja

keuangan karena ada indikasi untuk memanipulasi informasi laba atau

melakukan praktik manajemen laba. Dan ini dapat menyebabkan rendahnya

kualitas laba perusahaan.

Dalam mengukur rasio likuiditas terdiri dari tiga cara (alat ukur),

yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio. Rasio likuiditas yang

umum digunakan yaitu Current Ratio. Current Ratio yang tinggi biasanya

dianggap menunjukkan tidak terjadi masalah dalam likuiditas, sehingga

semakin tinggi likuiditas artinya laba yang dihasilkan suatu perusahaan

berkualitas karena manajemen perusahaan tidak perlu melakukan praktik

manajemen laba.

Rasio Likuiditas dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio,

seperti yang digunakan dalam penelitian (Kadek dan Ida, 2014):

Aktiva Lancar
Current Ratio (CR) =

Hutang Lancar
25

Dalam Al – Qur’an surat Al – Baqarah ayat 282 dijelaskan mengenai

likuiditas :

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara


tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,
Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada
dua orang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan
dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang
seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis
hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya.
yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian
dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah
mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
26

kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan
(yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada
dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.”

Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa perusahaan harus

mencatat dan menentukan waktu pembayaran utang tersebut. Jumlah dan

syarat utangpun harus sesuai dengan kesepakatan. Sehingga tidak saling

merugikan antara kreditur dan debitur.

2.1.5 Leverage

Scott (2015) mengatakan earning response coefficient juga

dipengaruhi oleh leverage. Leverage merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan membiayai aktivitas bisnis

dengan hutang diluar sumber dana modal perusahaan atau ekuitas. Pada

umumnya ada dua jenis leverage, yaitu leverage operasi (operating

leverage) dan leverage keuangan (financial leverage) yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah leverage keuangan (financial leverage). Leverage

keuangan menunjukan proporsi atas penggunan utang untuk membiayai

investasinya.

Rasio leverage menunjukan seberapa besar kebutuhan dana

perusahaan dibelanjai dengan hutang (Sutrisno, 2013). Apabila perusahaan

tidak mempunyai leverage atau leverage = 0 artinya perusahaan dalam

beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau menggunakan

hutang. Semakin rendah nilai leverage, perusahaan mempunyai resiko yang

kecil bila kondisi ekonomi merosot. Penggunana dana hutang bagi


27

perusahaan tersebut mempunya tiga dimensi yaitu (1) pemberi kredit akan

menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, (2)

dengan menggunakan dana hutang maka apabila perusahaan mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka keuntungan pemilik

perusahaan akan meningkat, (3) dengan penggunaan hutang pemilik

mendapatakan dana tanpa kehilangan pengendalian perusahaannya.

Semakin besar tingkat leverage perusahaan, akan semakin besar jumlah

hutang yang digunakan dan semakin besar resiko bisnis yang dihadapi

terutama apabila kondisi perekonomian memburuk.

Menurut (Ahmadillah, 2013) leverage adalah penggunan aset dan

sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud

agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Sedangkan

menurut (Wulansari, 2013) leverage digunakan untuk menjelaskan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperbesar nilai

pengembalian pemiliknya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak hutang

dalam struktur modalnya. Ini berarti bahwa tingkat ketidakpastian return

yang akan diperoleh semakin tinggi pula. Semakin tinggi tingkat leverage

akan semakin tinggi tingkat resiko yang dihadapi perusahaan sehingga

menyebabkan investor kurang percaya terhadap laba yang dipublikasikan.

Investor beranggapan perusahaan akan mengutamakan pembayaran hutang

kepada debtholder dari pada pembayaran deviden. Saat pengumuman laba

mengakibatkan respon pasar relatif rendah. Hal ini mencerminkan semakin


28

besar tingkat leverage maka semakin rendah kualitas laba perusahaan

tersebut.

Dalam penelitian ini leverage dihitung dengan Debt to Aset Ratio

(DAR). Adapun rumus menghitung leverage menurut (Anggun dkk, 2017)

yaitu:

Total Hutang
Debt to Aset Ratio (DAR) =
Total Aset

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini penelitian - penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

pendukung dalam penelitian ini. Resume penelitian – penelitian terdahulu tersebut

dapat dilihat dalam tabel 2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1
Tabel Resume Penelitian Terdahulu

NO Nama Judul Metode Hasil


Peneliti Analisa
dan Tahun Data
1. Anggun A, Pengaruh Analisis - Persistensi laba
Diamona Persistensi Laba, Regresi berpengaruh signifikan
lisa dan Sri Kesempatan Linier terhadap ERC.
F. Bertumbuh dan Berganda - Kesempatan bertumbuh
(2017) Struktur Modal tidak berpengaruh
terhadap Earnings signifikan terhadap
Response ERC.
Coeffiecient - Struktur modal
(ERC). (leverage) tidak
Pada Perusahaan berpengaruh signifikan
Sektor terhadap ERC.
Manufaktur Sub
29

Farmasi yang
terdaftar di BEI
Tahun 2010 –
2015.

2. Roni (2017) Pengaruh Analisis - Leverage tidak


Leverage, Beta, Regresi berpengaruh terhadap
Market To Book Linier ERC.
Value Ratio dan Berganda - Beta tidak berpengaruh
Firm Size terhdapa ERC
Terhadap - Market To Book Value
Earnings Ratio berpengaruh
Response positif dan sginifikan
Coefficient Pada terhadap ERC.
Perusahaan - Firm Size berpengaruh
Manufaktur Yang negatif dan signifikan
Terdaftar Di BEI terhadap ERC.
Tahun 2013 -
2015.

3. M. Pengaruh Risiko Analisis - Resiko kegagalan


Ginanjar Kegagalan, Regresi berpengaruh negatif
Farizky Kesempatan Linier terhadap ERC.
(2016) Bertumbuh dan Berganda - Kesempatan bertumbuh
Ukuran berpengaruh positif
Perusahaan terhadap ERC.
Terhadap - Ukuran perusahaan
Earnings berpengaruh positif
Response terhadap ERC.
Coefficient (ERC)
Pada Perusahaan
Sektor Keuangan
Yang Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia Tahun
2010-2012.

4. Dyah Pengaruh Analisis - Konservatisme laba


Kurnia Konservatisme Regresi berpengaruh terhadap
Puspitarini Laba dan Linier ERC
(2016) Leverage Berganda - Leverage berpengaruh
Terhadap Earning signifikan terhadap
Response ERC
Coefficient Sektor
Property dan Real
Estate Tahun
30

2012 – 2014

5. Rofika Faktor – Faktor Analisis - Persistensi laba tidak


(2015) yang Regresi berpengaruh signifikan
Mempengaruhi Linier terhadap ERC.
Earnings Berganda - Kesempatan bertumbuh
Response berpengaruh signifikan
Coefficient Pada terhadap ERC.
Perusahaan - Risiko perusahaan tidak
Manufaktur yang berpengaruh signifikan
Terdaftar di BEI terhadap ERC.
Tahun 2012. - Struktur modal
(leverage) berpengaruh
signifikan terhadap
ERC.
- Ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ERC

6. Adjeng Pengaruh Ukuran Analisis - Ukuran perusahaan


Nurdiyah Perusahaan, Regresi tidak berpengaruh
K (2015) Ukuran KAP, Linier terhadap ERC.
Profitabilitas Dan Berganda - Ukuran KAP tidak
Leverage berpengaruh terhadap
Terhadap ERC.
Earnings - Profitabilitas
Response berpengaruh terhadap
Coefficient (ERC) ERC.
Studi Empiris - Leverage
Pada Perusahaan tidak berpengaruh
Manufaktur Yang terhadap ERC.
Terdaftar di BEI
Tahun 2011-
2013.

7. Ivan Pengaruh Ukuran Analisis - Ukuran perusahaan


Kurnia dan Perusahaan, Regresi tidak berpengaruh
Sufiyati Leverage, Risiko Linier terhadap ERC.
(2015). Sistematik dan Berganda - Leverage tidak
Investment berpengaruh terhadap
Opportunity ERC.
Terhadap - Risiko sistematik
Earnings berpengaruh terhadap
Response ERC.
Coefficient Pada - IOS tidak berpengaruh
31

Perusahaan terhadap ERC.


Manufaktur Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia Pada
Tahun 2012-2014.

8. Ihsanul Pengaruh Ukuran Analisis - Ukuran Perusahaan


Lukman Perusahaan, Jalur (Path tidak berpengaruh
(2014) Kesempatan Analysis). signifikan terhadap
Bertumbuh dan Leverage.
Leverage - Kesempatan Bertumbuh
terhadap tidak berpengaruh
Keresponan Laba terhadap Leverage.
Pada Perusahaan - Ukuran Perusahaan
Properti dan Real tidak berpengaruh
Estate Yang signifikan terhadap
Terdaftar di BEI Keresponan Laba .
Tahun 2009 – - Kesempatan Bertumbuh
2012. berpengaruh terhadap
Keresponan Laba .
- Leverage tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Keresponan
Laba .
- Ukuran Perusahan dan
Kesempatan Bertumbuh
tidak berpengaruh
terhadap Keresponan
Laba melalui Leverage.

9. Lestari Pengaruh Analisis - IOS berpengaruh


Setianingsi Invesment Regresi signifikan terhadap
h Opportunity Set, Linier ERC.
(2014) Likuiditas dan Berganda - Likuiditas berpengaruh
Good Corporate signifikan.
Governance - Komite Audit
terhadap Kualitas berpengaruh signifikan
Laba (dengan terhadap ERC
proksi ERC). - Dewan Komisaris tidak
Pada Perusahaan berpengaruh signifikan
Manufaktur yang terhadap ERC
Terdaftar di BEI - Kepemilikan Manajerial
Periode (2010- tidak berpengaruh
2013) signifikan terhadap
ERC.
32

- Kepemilikan
konstitusional
berpengaruh signifikan
terhadap ERC.

10. Kadek Pengaruh Struktur Analisis - Struktur modal tidak


Prawi Modal, Regresi berpengaruh terhadap
Santi dan Likuiditas, Linier ERC.
Ida Bagus Pertumbuhan Berganda - Likuiditas tidak
Putra Laba dan Ukuran berpengaruh terhadap
Astika Perusahaan Pada ERC.
(2014) Kualitas Laba - Pertumbuhan laba tidak
(ERC). Pada berpengaruh terhadap
Perusahaan ERC.
Manufkatur Yang - Ukuran perusahaan
Terdaftar di BEI berpengaruh positif
Tahun 2009 – terhadap ERC.
2011.
11. Yoga Anisa Pengaruh Alokasi Analisis - Alokasi Pajak tidak
dan Tresno Pajak Antar Regresi berpengaruh terhadap
Eka Jaya Periode, Berganda ERC.
(2014) Investment - Investment Opportunity
Opportunity Set Set berpengaruh negatif
dan Likuiditas dan signifikan terhadap
terhadap Kualitas ERC.
Laba Pada - Likuiditas berpengaruh
Perusahaan Yang negatif dan signifikan
Terdaftar di Bursa terhadap ERC.
Efek Indonesia
Tahun 2010 –
2012.

12. Nana Pengaruh Struktur Analisis - Struktur Modal dan


Nofianti Modal, Ukuran Regresi Ukuran Perusahaan
(2014) Perusahaan dan dengan berpengaruh negatif dan
Kebijakan Variabel signifikan terhadap
Deviden Moderator Koefisien Respon Laba.
Terhadap - Kebijakan Deviden
Koefisien Respon tidak berpengaruh
Laba dengan terhadap Koefisien
Konservatisme Respon Laba.
Akuntansi - Struktur Modal tidak
Sebagai berpengaruh terhadap
Moderator. Koefisien Respon Laba
dengan Konservatisme
Akuntansi sebagai
33

moderator.
- Ukuran Perusahaan dan
Kebijakan Deviden
berpangruh terhadap
Koefisien Respon Laba
dengan Konservatisme
Akuntansi sebagai
moderator.

13. Ely Pengaruh Risiko, Analisis - Risiko berpengaruh


Imroatussh Leverage, Regresi negatif terhadap ERC.
olihah Peluang Linier - Leverage berpengaruh
(2013) Pertumbuhan, Berganda negatif terhadap ERC.
Persistensi Laba - Peluang pertumbuhan
dan Kualitas tidak berpengaruh
Tanggung Jawab terhadap ERC.
Sosial Perusahaan - Persistensi laba tidak
Terhadap Earning berpengaruh terhadap
Response ERC.
Coefficient Pada - Kualitas tanggung jawab
Perusahaan High sosial berpengaruh
Profile Tahun negatif terhadap ERC.
2009 -2011.

14. Novi Pengaruh Risiko Analisis - Risiko sistematis tidak


Amelia Sistematis, Regresi berpengaruh terhadap
(2013) Kesempatan Linier kualitas laba.
Bertumbuh Berganda - Kesempatan Bertumbuh
Terhadap Kualitas berpengaruh dan
Laba Pada signifikan terhadap
Perusahaan kualitas laba.
Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI
Tahun 2009 –
2011.

15. Yenny Pengaruh IOS, Analisis - IOS berpengaruh postif


Wulansari Likuiditas dan Regresi dan tidak signifikan
(2013) Leverage Linier terhadap Kualitas Laba.
Terhadap Kualitas Berganda - Likuiditas berpengaruh
Laba Pada positif dan signifikan
Perusahaan terhadap Kualitas Laba.
Manufaktur Yang - Leverage berpengaruh
Terdaftar Di BEI. negatif dan tidak
signifikan terhadap
Kualitas Laba.
34

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning Response

Coefficient.

Kesempatan bertumbuh adalah peluang pertumbuhan suatu

perusahaan di masa depan. Kesempatan bertumbuh sutau perusahaan bisa

dinilai dari pertumbuhan labanya. Bagi perusahaan yang mempunyai

pertumbuhan laba yang bagus hal ini akan meningkatkan kemampuan

bertumbuh bagi perusahaan tersebut. Perusahaaan terus bertumbuh, dengan

mudah dapat menarik modal, ini merupakan sumber pertumbuhan. Maka

dari itu informasi laba perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh

akan direspon positif oleh pemodal. Kesempatan bertumbuh suatu

perusahaan digambarkan oleh bertambahnya volume penjualannya.

Pemegang saham akan memberi respon terhadap laba yang lebih besar

kepada perusahaan dengan kemampuan bertumbuh yang tinggi, karena

diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Respon

pemegang saham terhadap informasi laba tercermin dari naiknya harga

saham atau bertambahnya volume penjualan saham perusahaan (Anggun

dkk, 2017)..

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (M. Ginanjar, 2016) dan

(Roni, 2017) menyimpulkan bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh


35

positif signifikan terhadap ERC. (Rofika, 2015) dan (Novi Amelia, 2013)

menyatakan bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh signifikan terhadap

ERC. Perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh yang lebih besar

akan memiliki ERC yang tinggi. Kondisi ini menunjukan bahwa semakin

besar kesempatan bertumbuh perusahaan maka semakin tinggi kesempatan

perusahaan mendapatkan atau menambah laba di masa mendatang, hal ini

menarik investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut. Dari hasil

uraian di atas, maka dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama dalam

penelitian ini adalah:

H1 : Kesempatan bertumbuh berpengaruh terhadap Earning Response

Coefficient.

2.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Earning Response Coefficient.

Menurut (Hery, 2017: 284) Likuiditas menunjukan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka

pendeknya. Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk

memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek menggunakan dana

lancar yang tersedia. Namun apabila likuiditas perusahaan terlalu besar

maka perusahaan tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva lancarnya

semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan menjadi kurang baik dan

kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik informasi laba

tersebut (Kadek dan Ida, 2014).


36

Perusahaan yang memiliki kemampuan dalam membayar hutang

jangka pendeknya berarti perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik

dalam pemenuhan hutang lancarnya sehingga perusahaan tidak perlu

melakukan manajemen laba. Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi

memiliki resiko yang relatif kecil sehingga kreditur merasa yakin dalam

memberi pinjaman kepada perusahaan dan investor akan tertarik untuk

menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut karena investor yakin

bahwa perusahaan mampu bertahan atau tidak likuidasi. Dengan demikian

pada saat laba dipublikasikan pasar akan merespon positif laba tersebut.

Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba akan tercermin dari tingginya

earning response coefficients (Jang dkk, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh (Lestari Setianingsih, 2014), (Yoga

Anisa dan Tresno, 2014) dan (Yenny W, 2013) menyimpulkan bahwa

likuiditas berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient. Karena

perusahaan dengan likuiditas tinggi akan memiliki risiko yang relatif kecil

sehingga kreditur merasa yakin dalam memberikan pinjaman kepada

perusahaan dan investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya ke

perusahaan tersebut karena investor yakin bahwa perusahaan mampu

bertahan atau tidak dilikuidasi. Dari uraian di atas, maka hipotess kedua

dalam penelitian ini yaitu:

H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient.

2.3.3 Pengaruh Leverage Terhadap Earning Response Coefficient.


37

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Perusahaan yang memiliki

tingkat leverage yang tinggi artinya perusahaan tersebut menggunakan

hutang atau kewajiban lainnya dalam membiayai aset (Kasmir, 2008: 151).

Penelitian yang dilakukan oleh (Dyah, 2016) dan (Rofika, 2016)

menyimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Earning Response

Coefficient. Perusahaan yang memiliki tingkat levarege yang tinggi berati

memiliki hutang yang lebih besar untuk membiayai asetnya dibanding

modal.

Tingkat hutang yang tinggi digunakan perusahaan untuk

merperluas usahanya yang diharapkan dapat meningkatkan laba yang

dihasilkan. Sehingga jika laba perusahaan meningkatkan maka akan

menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya dan respon

investor pada perusahaan tersebut akan meningkat. Dari uraian di atas maka

hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3 : Pengaruh Leverage terhadap Earning Response Coefficient

2.3.4 Leverage Sebagai Moderasi Memperkuat Pengaruh

Kesempatan Bertumbuh dan Likuiditas terhadap Earning

Response Coefficient.

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Perusahaan yang memiliki


38

tingkat leverage yang tinggi artinya perusahaan tersebut menggunakan

hutang atau kewajiban lainnya dalam membiayai aset (Kasmir, 2008: 151).

Penelitian yang dilakukan oleh (Dyah, 2016) dan (Rofika, 2016)

menyimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Earning Response

Coefficient. Perusahaan yang memiliki tingkat levarege yang tinggi berati

memiliki hutang yang lebih besar untuk membiayai asetnya dibanding

modal.

Tingkat hutang yang tinggi digunakan perusahaan untuk

merperluas usahanya yang diharapkan dapat meningkatkan laba yang

dihasilkan. Sehingga jika laba perusahaan meningkatkan maka akan

menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya dan respon

investor pada perusahaan tersebut akan meningkat. Dari uraian di atas maka

hipotesis keempat dan kelima dalam penelitian ini adalah:

H4 : Leverage sebagai moderasi memperkuat pengaruh kesempatan

bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient.

H5 : Leverage sebagai moderasi memperkuat pengaruh likuiditas

terhadap Earning Response Coefficient.

2.4 Gambaran Umum Perusahaan

Industri Barang Konsumsi merupakan salah satu bagian dari

perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Menurut data yang ada di

Bursa Efek Indonesia perusahaan Industri Barang Konsumsi terdiri dari 5

Sub Sektor yaitu Sub Sektor Makanan dan Minuman. Sub Sektor Rokok,
39

Sub Sektor Farmasi. Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah

Tangga dan Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga. Berikut ini merupakan

daftar perusahaan yang tercatat dalam perusahaan Industri Barang

Konsumsi:

Tabel 2.2
Daftar Perusaahaan Sub Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di BEI
Periode 2011-2016

No Sektor Industri Barang Konsumsi Jumlah


Perusahaan
1. Sub Sektor Makanan dan Minuman 14
2. Sub Sektor Rokok 4
3. Sub Sektor Farmasi 10
4. Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan 6
Rumah Tangga
5. Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga 3
Jumlah 37

Seluruh sub sektor yang ada pada Industri Barang Konsumsi

merupakan para produsen dari produk-produk kebutuhan mendasar

konsumen, seperti makanan, minuman, obat dan toiletries. Produk-produk

yang dihasilkan tersebut bersifat konsumtif dan disukai oleh konsumen

sehingga berdampak pada pertumbuhan penjualannya mengalami

peningkatan pada sektor ini.

Saham perusahaan sektor industri barang konsumsi selalu menjadi

pilihan bagi investor karena memiliki sifat lebih tahan banting (defensive).

Saham-saham emiten yang memproduksi makanan, rokok hingga kebutuhan


40

rumah tangga ini selalu lebih kuat karena faktor fundamentalnya yang kuat.

Setiap orang pasti membutuhkan makanan, rokok dan sabun setiap harinya,

terlepas dari kondisi ekonomi. Hal tersebut diungkapkan oleh Alvin

Kusuma, Analis Syailendra (www.m.bareksa.com)

Pada tahun 2015 indeks saham sektor industri barang konsumsi

hanya mengalami penurunan sebesar 6,8%. Sektor ini akan menjanjikan

penguatan 10% -15% pada tahun 2016. Penguatan ini ditopang oleh

penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal tahun 2016,

pelemahan harga komoditas dan naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi.

Menurut Andre Susanto, Analisis Buana Capital sektor industri barang

konsumsi akan bersinar pada tahun 2016 disebabkan karena harga bahan

baku yang turun sehingga margin yang didapat perusahaan lebih tinggi.

Sedangkan menurut Fadli, Analisis Net Sekuritas, saham-saham industri

barang konsumsi akan meningkat sejalan dengan tingkat pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang diprediksi pada tahun 2016 akan naik sekitar 4,2%

(www.kontan.co.id)

Rata-rata tingkat pertumbuhan laba bersih pada sektor industri

barang konsumsi pada tahun 2011 yaitu sebesar 30,47% , tahun 2012

sebesar 42,15%, tahun 2013 sebesar 11,57%, tahun 2014 tingkat

pertumbuhan laba bersih turun yaitu sebesar -2,50%. Hal terebut disebabkan

karena merosotnya nilai tukar rupiah. Membuat perusahaan yang bahan

bakunya impor membuat beban operasional menjadi meningkat. Sedangkan

pada tahun 2015 pertumbuhan laba perusahaan industri konsumsi


41

mengalami peningkatan cukup signifikan, rata-rata pertumbuhan labanya

pada tahun 2015 sebesar 36.82% dan pada tahun 2016 sedikit mengalami

penurunan menjadi 25,85%.

Untuk rasio likuiditas yang dihitung menggunakan Current Ratio,

rata-rata tingkat likuditas pada perusahaan industri barang konsumsi pada

tahun 2011 sebesar 2,88%, tahun 2012 mengalami penurunan tingkat

likuiditas menjadi 2,53%, kemudian ditahun 2013 rata-rata tingkat likuiditas

kembali menurun menjadi 2,16%, di tahun 2014 tingkat likuiditas menjadi

2,23%, tahun 2015 kembali mengalami peningkatan menjadi 2,53% dan

ditahun 2016 tingkat likuditas naik menjadi 2,83%.

Untuk tingkat leverage yang hitung menggunakan rasio leverage

Debt to Asset Ratio (DAR), rata-rata tingkat leverage pada perusahaan

industri barang konsumsi pada tahun 2011 sebesar 0,37%, tahun 2012

sedikit mengalami kenaikan menjadi 0,39%, tahun 2013 sebesar 0,41% dan

di tahun 2014 tingkat leverage memiliki rata-rata yang sama pada tahun

sebelumnya sebesar 0,41%. Pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi

0,36% dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2016 menjadi 0,38%.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui kandungan informasi laba dapat dilihat dengan

menggunakan Earning Response Coefficient (ERC) atau yang biasa dikenal

dengan penelitian yang mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap

pengumuman laba. ERC adalah ukuran besar abnormal return suatu

sekuritas sebagai respon terhadap komponen laba kejutan (unexpected

earning) yang dilaporkan perusahaan sekuritas tersebut. (Scott, 2009).

Kesempatan bertumbuh adalah peluang pertumbuhan suatu

perusahaan dimasa depan. Kesempatan bertumbuh suatu perusahaan bisa

dinilai dari pertumbuhan labanya. Bagi perusahaan yang memiliki

pertumbuhan laba yang bagus hal ini dapat meningkatkan kemampuan

bertumbuh bagi perusahaan tersebut. Perusahaan yang terus tumbuh, dengan

mudah dapat menarik modal, ini merupakan sumber pertumbuhan. Maka

dari itu informasi laba perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh

akan direspon positif oleh pemodal (Anggun dkk, 2017).

Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk

memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek menggunakan dana

lancar yang tersedia. Namun apabila likuiditas perusahaan terlalu besar

maka perusahaan tersebut berarti tidak mampu mengelola aktiva lancarnya

semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan menjadi kurang baik dan

41
42

kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik informasi laba

tersebut (Kadek dan Ida, 2014).

Menurut (Wulansari, 2013) leverage digunakan untuk menjelaskan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperbesar nilai

pengembalian pemiliknya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak hutang

dalam struktur modalnya.

Dari uraian – uraian yang telah dijelaskan di atas maka kerangka

pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran

Kesempatan
H1
Bertumbuh
(X1)
Earning Response
Coefficient
H4
(Y)
H5

Likuiditas H2
(X2)

H3
Leverage
(Moderasi)
43

3.2 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun

2016 dengan menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria

data perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tidak pernah

mengalami delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

penelitian dari tahun 2011 sampai tahun 2016.

3. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang mempublikasikan

secara rutin laporan keuangan selama periode penelitian dari tahun 2011

sampai tahun 2016.

4. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang tidak

mengalami kerugian selama periode penelitian dari tahun 2011 sampai

tahun 2016.

5. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang memaparkan

mengenai variabel yang dibutuhkan secara lengkap dalam laporan

keuangan selama periode penelitian dari tahun 2011 sampai tahun 2016.

Adapun proses seleksi pemilihan sampel dari perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dijelaskan dalam tabel di bawah ini:


44

Tabel 3.1
Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah


1. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang 33
terdaftar secara berturut – turut di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2011 – 2016.
2. Perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia (1)
selama periode penelitian.
3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan (3)
secara berturut – turut selama periode penelitian.
4. Perusahaan yang mengalami kerugian. (8)
Jumlah Populasi 21
5. Total sampel berdasarkan tahun penelitian selama 6 126
tahun (2011 – 2016)
6. Data outlier (17)
Total sampel yang digunakan untuk olah data 109
Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, maka diperoleh 21

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2016

sebagai sampel penelitian yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI Tahun 2011 – 2016.

NO Kode Nama Emiten


Emiten
1. ADES PT. Aksha Wira International Tbk
2. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk
3. CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
4. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
45

5. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk


6. GGRM PT. Gudang Garam Tbk
7. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
8. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
9. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
10. KAEF PT. Kimia Farma Tbk
11. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
12. MERK PT. Merck Tbk
13. MYOR PT. Mayora Indah Tbk
14. PYFA PT. Pyridam Farma Tbk
15. ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
16. SKLT PT. Sekar Laut Tbk
17. STTP PT. Siantar Top Tbk
18. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk
19. TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk
20. ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
21. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

3.3. Variabel Pengukuran dan Desain Penelitian

3.3.1. Variabel Pengukuran

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel terikat yang akan dipengaruhi

variabel independen. Penelitian ini menggunakan Earning Response

Coefficient (ERC) sebagai variabel dependen.

Untuk mengetahui kandungan informasi laba dapat dilihat dengan

menggunakan Earning Response Coefficient (ERC) atau yang biasa dikenal


46

dengan penelitian yang mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap

pengumuman laba. ERC adalah ukuran besar abnormal return suatu

sekuritas sebagai respon terhadap komponen laba kejutan (unexpected

earning) yang dilaporkan perusahaan sekuritas tersebut. (Scott, 2009).

Berdasarkan definisi tersebut, tahapan perhitungan Earning

Response Coefficient dapat dirumuskan sebagai berikut menurut (Adjeng N,

2015):

a. Cumulative Abnormal Return (CAR)

Cumulative Abnormal Return (CAR) ialah penjumlahan return tak

normal hari sebelumnya didalam periode peristiwa untuk setiap

sekuritas (Jogiyanto 2010:595). Return tak normal adalah hasil

pengurangan atau beda dari actual return yang terjadi dengan expected

return oleh investor (Jogiyanto 2010:579).

CARit = CAR(-3,+3) = Σ -3,+3 ARit

Keterangan:
CAR it : Cumulative Abnormal Return perusahaan i pada waktu
jendela peristiwa (event window) pada hari t -3 sampai
t+3 dari tanggal publikasi laporan keuangan.
AR it : Abnormal Return untuk perusahaan i.

Akumulasi return tak normal (Cumulative Abnormal Return)

ketika laba akuntansi diumumkan dihitung dalam periode jendela

pendek sepanjang tujuh hari yaitu 3 hari sebelum peristiwa (untuk

mengetahui ada tidaknya kebocoran informasi) , 1 hari peristiwa (reaksi


47

pasar pada tanggal pengumuman), dan 3 hari sesudah peristiwa untuk

mengetahui kecepatan reaksi pasar (Jogiyanto 2010:583).

Dalam penelitian ini abnormal return dihitung menggunakan

menggunakan model sesuaian pasar. Model sesuaian-pasar (market-

adjusted model) digunakan sebagai pengukuran return taknormal. Model

ini mengasumsikan bahwa return indeks pasar pada saat tersebut

merupakan penduga yang paling baik untuk mengestimasi return suatu

sekuritas (Jogiyanto, 2010 : 591).

ARit = Rit – Rmt

Keterangan:
ARit : Abnormal Return untuk perusahaan i pada hari ke-t
Rit : Return harian perusahaan i pada hari ke t
Rmt : Return indeks pasar pada hari ke-t.

Untuk memperoleh data abnormal return tersebut, terlebih dahulu

harus mencari return saham harian dan return pasar harian dengan

rumus:

1. Menghitung return saham harian dengan rumus:

Pit – P it -1
Rit =
P it -1

Keterangan:
Rit : Return sesungguhnya perusahaan i pada hari t
Pit : Harga saham penutupan (closing price) perusahaan i
pada
hari t
48

P it-1 : Harga saham penutupan (closing price) perusahaan i


pada
hari sebelum t
2. Menghitung return pasar harian dengan rumus:

IHSGt – IHSG t-1


Rmt =
IHSGt-1

Keterangan:
Rmt : Return Indeks Pasar pada waktu ke-t.
IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t.
IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t-1.

b. Unexpected Earnings (UE)

UE atau unexpected earnings ialah pengurangan antara laba

sebenarnya dengan laba yang diharapkan. UE dihitung dengan model

sebagai berikut:

AE it – AE it-1
UEit =
AE it-1

Keterangan:
UEit : laba non ekspektasian perusahaan i pada periode t
AEit : laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i
pada
tahun t
AEit-1 : laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i
pada
tahun t-1

c. Earning Response Coefficient (ERC)

Earning Response Coefficient (ERC) adalah ukuran besar abnormal

return suatu sekuritas sebagai respon terhadap komponen laba kejutan


49

(unexpected earning) yang dilaporkan perusahaan sekuritas tersebut.

(Scott, 2009).

CARit = 𝛼 + βUEit + Ɛ

Keterangan:
CAR it : Cumulative Abnormal Return perusahaan i untuk
interval
tahun sebelum t hingga tahun t
𝛼 : Konstanta
β : ERC
UE it : Unexpected Earnings perushaan i pada periode t
Ɛ : Standar error

2. Variabel Independen (X)

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kesempatan

bertumbuh dan likuiditas.

a. Kesempatan Bertumbuh (X1)

Kesempatan bertumbuh merupakan peluang pertumbuhan dimasa

depan. Kesempatan bertumbuh suatu perusahaan bisa dinilai dari

pertumbuhan labanya. Pemegang saham akan memberi respon terhadap laba

yang lebih besar kepada perusahaan dengan kemampuan bertumbuh yang

tinggi, karena diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan

datang. Respon pemegang saham terhadap informasi laba tercermin dari

naiknya harga saham atau bertambahnya volume penjualan saham

perusahaan (Anggun dkk, 2017).


50

Variabel kesempatan bertumbuh dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan market to book value ratio, yang dapat dijelaskan

dengan rumus berikut (Anggun dkk, 2017):

Nilai Pasar Ekuitas


Market to Book Value ratio (MBV) =
Nilai Buku Ekuitas

b. Likuditas (X2)

Menurut (Hery, 2017: 284) Likuiditas menunjukan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka

pendeknya. Likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba karena jika suatu

perusahaan memiliki kemampuan dalam membayar hutang jangka

pendeknya berarti perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dalam

pemenuhan hutang lancar sehingga perusahaan tidak perlu melakukan

praktek manipulasi laba.

Sesuai definisi di atas maka rasio likuiditas dalam penelitian ini

menggunakan Current Ratio dengan rumus sebagai berikut:

Aktiva Lancar
Current Ratio (CR) =
Hutang Lancar
51

3. Variabel Moderating

Variabel Moderating adalah variabel independen yang akan

memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen

lainnya dengan variabel dependen (Ghozali, 2016: 213). Dalam penelitian

ini menggunakan leverage sebagai variabel moderasi.

Leverage digunakan untuk menjelaskan kemampuan perusahaan

dalam menggunakan aset untuk memperbesar nilai pengembalian

pemiliknya (Wulansari, 2013). Perusahaan dengan leverage yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak hutang

dalam struktur modalnya. Dalam penelitian ini leverage dihitung dengan

Debt to Aset Ratio (DAR). Adapun rumus menghitung leverage sesuai

definisi di atas yaitu:

Debt to Aset Ratio (DAR) = Total Hutang


Total Aset

3.3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini untuk meneliti suatu peristiwa yang talh terjadi tanpa

ada manipulasi langsung terhadap variabel atau tanpa menciptakan kondisi

tertentu. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka

penelitian ini yang mencari hubungan (pengaruh) sebab akibat, yaitu

variabel independen/ bebas (X) terhadap variabel dependen/ terikat (Y)

dengan variabel moderasi sebagai penguat / pelemah variabel independen.


52

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung

melainkan melalui perantara atau didapat dari pihak ketiga. Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode dokumentasi, yaitu

dengan cara mengumpulkan data-data mengenai variabel yang akan diteliti

dan dilakukan pengkajian terhadap data-data tersebut. Selanjutnya,

dilakukan pencatatan daftar nama-nama perusahaan properti terupdate serta

data diambil melalui laporan keuangan yang tersedia di situs website resmi

Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Sedangkan untuk data

harga penutupan saham harian dan IHSG diperoleh dari

www.yahoofinance.com

3.5. Metode Analisa Data

3.5.1. Analisis Statistik Deskripstif

Menurut (Ghozali, 2016:19) statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi sauatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi). Mean digunakan untuk memperkirakan

besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi

digunakan untuk menilai simpan rata-rata dari sampel. Maksimum-

minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari


53

populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari

sempel yang dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengukur kelayakan data

sebelum dilakukan analisis hipotesis dan untuk mengetahui beberapa

penyimpangan pada data yang digunakan untuk penelitian. Apabila sebelum

dilakukan analisis data tidak lolos uji ini, maka hasil analisis hipotesis akan

menjadi bias.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2016:154) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual

terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik. Alat uji yang

digunakan adalah dengan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-

Sample KS).

Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan Kolmogorov-

Smirnov, dengan pedoman pengambilan keputusan :

a. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 distribusi adalah tidak normal.

b. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 distribusi adalah normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas


54

Menurut (Ghozali, 2016:103) uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam

model regresi adalah sebagai berikut:

a. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF), jika nilai variance inflation factor (VIF) ≥

10 atau jika nilai tolerance ≤ 0.10 maka terjadi multikolinearitas,

apabila nilai variance inflation factor (VIF) ≤ 10 atau jika nilai

tolerance ≥ 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016: 134) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas

dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.


55

Ada pun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan uji glejser. Menurut (Ghozali, 2016: 138) uji glejser dapat

dinyatakan sebagai berikut:

a. Jika Sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Menurut (Ghozali, 2016: 107) uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan

pengganggu beda periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya).

Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi

adalah Uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)

dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantaravariabel independen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)

HA : ada autokorelaso (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada

tabel pengambilan keputusan uji autokorelasi sebagai berikut (Ghozali,

2016: 108):

Tabel 3.3
Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika


Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicion dl ≤ d ≤ du
56

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4


Tidak ada korelasi negatif No desicion 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif Tidak ditolak du < d < 4 – du
atau negatif

3.5.3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, melakukan pengujian hipotesis mengenai

pengaruh kesempatan bertumbuh dan likuditas terhadap earning response

coefficient dengan leverage sebagai moderasi. Adapun pengujian yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

3.5.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda dan Moderated Regression

Analysis (MRA)

Dalam menjawab dugaan hipotesis dalam penelitian ini,

menggunakan dua model analisis regresi, yaitu:

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Ghozali, 2016: 94) analisis regresi linier berganda untuk

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Model pertama yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

ERC = α + β1MBV + β2CR + β3DAR + e

Keterangan :
ERC = Earning Response Coefficient
α = Konstanta
β 1-3 = Koefisien Regresi
MBV = Market to Book Value ratio (Kesempatan Bertumbuh)
CR = Current Ratio (Likuiditas)
57

DAR = Leverage
E = Error

b. Moderated Regression Analysis (MRA)

Moderated Regression Analysis (MRA) digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen dan variabel moderasi terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2016: 8). Model kedua yang dikembangkan

dalam penelitian ini yaitu:

ERC = α + β1MBV + β2CR + β3DAR + β4MBV*DAR + β5CR*DAR+ e

Keterangan :
ERC = Earning Response Coefficient
α = Konstanta
β 1-5 = Koefisien Regresi
MBV = Market to Book Value ratio (Kesempatan Bertumbuh)
CR = Current Ratio (Likuiditas)
DAR = Leverage
MBV*DAR = Interaksi antara kesempatan bertumbuh dengan leverage
CR*DAR = Interaksi antara likuiditas dengan leverage
E = Error

3.5.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti


58

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghazali, 2016:95).

3.5.3.3 Uji t

Menurut (Ghozali, 2016:97) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelasan (independen)

secara individual dalam menjelaskan variasi variabel independen. Untuk

kriteria uji t adalah sebagai berikut:

a. Ho ditolak dan Ha diterima, jika Sig < 0,05.

b. Ho diterima dan Ha ditolak, jika Sig > 0,05.

3.5.3.4 Uji F

Menurut (Ghozali, 2016: 99) Uji F pada dasarnya menunjukan

apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model secara

bersam-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Untuk

kriteria uji F adalah sebagai berikut:

a. Ho ditolak dan Ha diterima jika Sig < 0,05.

b. Ho diterima dan Ha ditolak jika Sig > 0,05.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penjelasan Umum Objek Sampel

4.1.1 Earning Response Coefficient (ERC)

Menurut (Scoot, 2009) Earning Response Coefficient (ERC)

merupakan indikator mengenai besarnya return pasar sekuritas sebagai

respon laba tak terduga (Unexpected Earning) yang dilaporkan perusahaan

penerbit saham. Variabel Earning Response Coefficient (ERC) diukur

dengan koefisien hasil regresi antara akumulasi return tak normal

(cummulative abnormal return) dengan laba tak terduga (unexpected

earning), adapun rumus perhitungannya menurut (Adjeng, 2015) sebagai

berikut:

CARit = 𝛼 + βUEit + Ɛ

Sebagai contoh Earning Response Coefficient digunakan data PT.

Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2015. Pada tahun 2015 PT. Kimia Farma

Tbk memiliki nilai akumulasi return tak normal (cummulative abnormal

return) sebesar 0,03710 dan nilai laba tak terduga (unexpected earning)

sebesar 0,02992. Hasil regresi akumulasi return tak normal (cummulative

abnormal return) dengan laba tak terduga (unexpected earning)

memperoleh hasil 0,017. Dari data diatas dapat diformulasikan sebagai

berikut:

0,03710 = 0,017 + β. 0,02992 + Ɛ

59
60

0,03710 - 0,017
β= = 0,672
0,02992

Berdasarkan perhitungan Earning Response Coefficient PT. Kimia

Farma Tbk pada tahun 2015, maka dapat disimpulkan nilai Earning

Response Coefficient sebesar 0,672.

Hasil perhitungan Earning Response Coefficient pada perusahaan

sektor industri barang konsumsi selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC)

KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
1 ADES -0,097 -0,445 0,109 0,051 -0,553 -0,134
2 AISA 0,275 -0,137 0,202 0,527 0,905 0,012
3 CEKA 0,126 2,050 -23,787 0,123 -0,003 0,661
4 DLTA 0,295 0,005 0,117 0,093 0,167 0,155
5 DVLA -0,246 -0,127 0,208 -0,306 0,177 0,003
6 GGRM 0,552 -0,299 1,020 0,115 0,216 -1,872
7 HMSP 0,038 -0,040 -0,053 -0,344 -1,867 -0,259
8 ICBP -0,059 -0,225 1,096 -0,291 -0,133 -0,280
9 INDF -0,038 -0,064 -0,424 0,032 0,092 -0,082
10 KAEF -0,114 -0,266 0,011 -0,296 0,672 -1,728
11 KLBF 0,218 -0,459 0,235 0,079 -2,100 -0,503
12 MERK 0,047 0,064 0,096 0,227 -0,096 -0,546
13 MYOR -3,493 -0,132 -0,004 0,049 0,008 -0,838
14 PYFA 0,081 0,458 -0,111 0,054 0,291 0,021
15 ROTI -0,100 -0,016 -0,412 -0,043 -0,051 28,607
16 SKLT -0,099 -0,161 -0,027 -0,017 -0,081 0,340
17 STTP -14,844 -0,112 0,215 -0,348 -0,014 0,451
18 TCID -0,458 1,674 0,314 0,137 -0,025 0,038
19 TSPC 0,309 -1,283 -17,280 0,617 0,285 -0,481
20 ULTJ 0,012 -0,027 0,703 0,360 -0,021 -0,097
21 UNVR -0,035 -0,188 0,493 1,796 0,992 -0,120
61

Sumber: Data Diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan Earning Response

Coefficient (ERC) pada perusahaan sektor industri barang konsumsi. Maka

untuk nilai ERC tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

(ROTI) pada tahun 2016 sebesar 28,607. Nilai ERC yang tinggi

mencerminkan respon investor yang baik terhadap laba yang dipublikasikan

perusahaan. Sehingga jika laba yang dipublikasikan perusahaan baik maka

investor akan merespon baik laba yang disampaikan tersebut sehingga

berdampak pada tingginya nilai ERC.

Sedangkan nilai terendah ERC dimiliki oleh PT. Cahaya Wilmar

Indonesia Tbk (CEKA) pada tahun 2013 yaitu sebesar -23,787. Nilai ERC

yang rendah mencerminkan investor kurang merespon laba yang

disampaikan perusahaan sehingga berdampak pada penurunan nilai ERC.

4.1.2 Kesempatan Bertumbuh

Kesempatan bertumbuh merupakan peluang pertumbuhan dimasa

depan. Kesempatan bertumbuh suatu perusahaan bisa dinilai dari

pertumbuhan labanya (Anggun dkk, 2017). Variabel ini diproksikan dengan

Market to Book Value Ratio (MBV), dengan rumus sebagai berikut:

Nilai Pasar Ekuitas


Market to Book Value Ratio (MBV) =
Nilai Buku Ekuitas

Sebagai contoh digunakan data PT. Cahaya Wilmar Indonesia Tbk

(CEKA) tahun 2011. Pada tahun 2011 PT. Cahaya Wilmar Indonesia Tbk
62

(CEKA) memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 297.500.000

lembar, dengan harga penutupan saham (close price) sebesar Rp 950,- dan

nilai buku ekuitasnya berjumlah Rp 405.058.748.832,-. Data tersebut

diformulasikan sebagai berikut:

(297.500.000 x Rp 950)
Market to Book Value Ratio (MBV) = = 0,698
Rp 405.058.748.832

Dari hasil perhitungan kesempatan bertumbuh yang diproksikan

menggunakan MBV dapat disimpulkan bahwa PT. Wilmar Cahaya

Indonesia Tbk (CEKA) memiliki kesempatan bertumbuh sebesar 0,698.

Hasil perhitungan kesempatan bertumbuh pada perusahaan sektor

industri barang konsumsi selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Kesempatan Bertumbuh (MBV)

KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
1 ADES 4,738 5,416 4,456 2,742 1,823 1,535
2 AISA 0,790 1,554 1,775 1,880 0,982 0,676
3 CEKA 0,698 0,835 0,653 0,830 0,063 0,905
4 DLTA 3,116 6,826 8,994 8,213 4,900 3,954
5 DVLA 1,794 2,249 2,694 1,967 1,496 1,821
6 GGRM 4,785 4,072 2,747 3,515 2,784 3,108
7 HMSP 16,592 19,727 19,322 22,291 13,661 13,036
8 ICBP 2,831 3,795 4,483 5,238 4,795 5,405
9 INDF 1,278 1,505 1,510 1,472 1,054 1,584
10 KAEF 1,507 2,860 2,017 4,728 2,350 6,724
11 KLBF 5,299 7,302 6,893 8,738 5,657 5,698
12 MERK 5,079 5,979 6,074 5,001 6,410 7,074
13 MYOR 4,505 4,998 5,904 4,585 5,251 5,870
14 PYFA 1,143 1,080 0,838 0,748 0,592 1,014
63

15 ROTI 6,160 10,479 6,558 7,352 5,387 5,613


16 SKLT 0,787 0,960 0,890 1,351 1,681 0,718
17 STTP 1,844 2,373 2,925 4,626 3,915 3,576
18 TCID 1,517 2,016 2,023 2,745 1,935 1,409
19 TSPC 3,767 4,999 3,786 3,120 1,816 1,913
20 ULTJ 2,307 2,291 4,623 3,683 3,219 3,114
21 UNVR 38,969 40,088 46,626 53,590 58,481 62,931
Sumber: Data Diolah, 2017.

Pada tabel di atas dapat dilihat selama periode penelitian nilai

tertinggi kesempatan bertumbuh perusahaan sektor industri barang

konsumsi dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kesempatan

bertumbuh PT Unilever Indonesia Tbk selalu menjadi nilai tertinggi dalam

perhitungan diatas. PT Unilever Indonesia selalu mengalami peningkatan

pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan

laba perusahaan yang selalu meningkat membuat investor meyakini akan

adanya kepastian return dimasa mendatang. Sehingga investor akan

memberikan respon yang lebih besar terhadap perusahaan yang memiliki

kesempatan bertumbuh tinggi. Hal tersebut tercermin dengan meningkatnya

harga saham perusahaan. Dengan kesempatan bertumbuh perusahaan yang

tinggi memudahkan perusahaan menarik modal dari investor, ini

merupakan sumber pertumbuhan bagi perusahaan untuk terus tumbuh.

Sedangkan nilai terendah kesempatan bertumbuh perusahaan

dimiliki oleh PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) pada tahun 2015 sebesar

0,59. Hal tersebut karena pertumbuhan laba yang menurun sehingga

membuat kekhawatiran investor terhadap return yang didapat. Sehingga


64

respon investor akan rendah, respon tersebut membuat menurunnya harga

saham.

4.1.3 Likuiditas (CR)

Likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya (Hery, 2017: 284).

Variabel ini diproksikan dengan Current Ratio (CR), dengan rumus sebagai

berikut:

Aktiva Lancar
Current Ratio (CR) =
Hutang Lancar

Sebagai contoh digunakan data PT. Gudang Garam Tbk (GGRM)

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 memiliki nilai aktiva lancar sebesar Rp

29.954.021.000.000,- dan nilai hutang lancar sebesar Rp

13.802.317.000.000,-. Dari data tersebut dapat diformulasikan sebagai

berikut:

Rp 29.954.021.000.000,-
Current Ratio (CR) = = 2,170
Rp 13.802.317.000.000,-

Berdasarkan hasil perhitungan likuiditas yang diproksikan dengan

CR dapat disimpulkan bahwa tingkat likuditas PT. Gudang Garam Tbk

(GGRM) pada tahun 2012 sebesar 2,17.

Hasil perhitungan likuiditas pada perusahaan sektor industri barang

konsumsi selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
65

Hasil Perhitungan Likuiditas (CR)


KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
S 1 ADES 1,709 1,942 1,810 1,535 1,386 1,635
2 AISA 1,894 1,269 1,750 2,663 1,623 2,376
u 3 CEKA 1,687 1,027 1,632 1,466 1,535 2,189
4 DLTA 6,009 5,265 4,762 4,473 6,424 7,604
m
5 DVLA 4,893 4,310 4,242 5,181 3,523 2,855
6 GGRM 2,245 2,170 1,722 1,620 1,770 1,938
b
7 HMSP 1,775 1,776 1,753 0,153 6,567 5,234
e 8 ICBP 2,871 2,763 2,411 2,183 2,326 2,407
9 INDF 1,910 2,003 1,683 1,807 1,705 1,508
r 10 KAEF 2,748 2,825 2,803 2,387 1,923 1,923
11 KLBF 0,368 3,405 2,839 3,404 0,370 4,133
: 12 MERK 7,515 3,871 3,979 4,586 3,652 4,217
13 MYOR 2,219 2,761 2,402 2,090 1,919 2,773
14 PYFA 1,806 2,417 1,537 1,627 1,991 1,991
D 15 ROTI 1,284 1,125 1,136 1,366 2,053 0,296
16 SKLT 1,741 1,415 1,228 1,184 1,192 1,315
a 17 STTP 0,952 0,997 1,142 1,484 1,190 1,654
18 TCID 11,743 7,727 0,357 0,556 4,991 5,260
t 19 TSPC 2,984 3,093 2,962 3,002 2,538 2,652
20 ULTJ 1,477 2,018 2,470 3,345 3,745 4,844
a 21 UNVR 0,684 0,668 0,671 0,715 0,654 0,606
Diolah, 2017.

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan likuiditas pada

perusahaan industri barang konsumsi. Maka dapat dilihat perusahaan

industri barang konsumsi yang memiliki nilai likuiditas tertinggi yaitu PT

Mandom Indonesia Tbk (TCID) pada tahun 2011 yaitu sebesar 11,74. Nilai

likuiditas perusahaan yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan mampu

memenuhi hutang lancarnya pada saat jatuh tempo dengan aktiva lancar

yang dimilikinya.
66

Sedangkan nilai likuiditas terendah dimiliki oleh PT Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,15. Nilai

likuiditas perusahaan yang rendah menunjukan kecilnya kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

4.1.3. Leverage (DAR)

Menurut (Anggun Audina dkk, 2017) leverage adalah rasio yang

digunakan untuk menjelaskan penggunaan hutang dalam membiayai aktiva

perusahaan. Variabel ini diproksikan dengan Debt to Aset Ratio (DAR),

dengan rumus sebagai berikut:

Total Hutang
Debt to Aset Ratio (DAR) =
Total Aset

Sebagai contoh digunakan data PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF)

tahun 2014. Pada tahun 2014 PT. Kalbe Farma memiliki jumlah hutang

sebesar Rp 2.607.556.689.283,- dan jumlah total aset sebesar Rp

122.450.323.667.729,- Dari data tersebut dapat diformulasikan sebagai

berikut:

Rp 2.607.556.689.283,-
Debt to Aset Ratio (DAR) = = 0,02
Rp 122.450.323.667.729,-

Berdasarkan hasil perhitungan leverage yang diproksikan dengan

DAR dapat disimpulkan bahwa tingkat likuditas PT. Kalbe Farma Tbk

(KLBF) pada tahun 2014 sebesar 0,02.


67

Hasil perhitungan leverage pada perusahaan sektor industri barang

konsumsi selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Leverage (DAR)
S
u NO KODE
2011 2012 2013 2014 2015 2016
m EMITEN
b 1 ADES 0,602 0,462 0,400 0,414 0,497 0,499
e 2 AISA 0,490 0,474 0,531 0,514 0,562 0,539
r 3 CEKA 0,508 0,549 0,506 0,581 0,569 0,377
: 4 DLTA 0,177 0,197 0,220 0,229 0,182 0,155
D 5 DVLA 0,211 0,217 0,231 0,221 0,293 0,295
a 6 GGRM 0,372 0,359 0,421 0,429 0,402 0,378
t 7 HMSP 0,467 0,493 0,483 0,524 0,158 0,196
a 8 ICBP 0,296 0,325 0,376 0,396 0,383 0,360
9 INDF 0,410 0,424 0,512 0,520 0,530 0,465
D
10 KAEF 0,302 0,309 0,343 0,429 0,040 0,508
i
o 11 KLBF 0,213 0,217 0,249 0,021 0,201 0,181
l 12 MERK 0,154 0,268 0,265 0,227 0,262 0,217
a 13 MYOR 0,633 0,630 0,599 0,602 0,542 0,515
h 14 PYFA 0,302 0,354 0,464 0,441 0,367 0,370
, 15 ROTI 0,280 0,447 0,568 0,552 0,561 0,506
16 SKLT 0,426 0,482 0,538 0,537 0,597 0,479
2
0 17 STTP 0,476 0,536 0,528 0,519 0,047 0,500
1 18 TCID 0,098 0,131 0,193 0,307 0,176 0,184
7 19 TSPC 0,283 0,276 0,286 0,261 0,310 0,296
20 ULTJ 0,380 0,307 0,283 0,224 0,210 0,177
21 UNVR 0,649 0,629 0,665 0,678 0,693 0,719
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan leverage pada perusahaan

sektor industri barang konsumsi. Maka dapat dilihat untuk nilai tertinggi

leverage terdapat pada PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun

2016 yaitu sebesar 0,72. Tingkat leverage yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dalam struktur

modalnya.
68

Sedangkan untuk nilai terendah leverage terdapat pada PT. Kalbe

Farma Tbk (KLBF) yaitu sebesar 0,02. Tingkat leverage yang rendah

mengindikasikan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal

sendiri dalam struktur modalnya dan resiko yang dihadapi perusahaan akan

semakin kecil.

4.2. Hasil Pengujian Statistik

4.2.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Menurut (Ghozali, 2016:19) statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi sauatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi). Mean digunakan untuk memperkirakan

besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi

digunakan untuk menilai simpan rata-rata dari sampel. Maksimum-

minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari

populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari

sempel yang dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

Berikut ini merupakan tabel statistik data penelitian:

Tabel 4.5

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ERC 109 -,840 ,990 ,01312 ,293010


69

MBV 109 ,060 58,480 5,27119 8,700855


CR 109 ,150 11,740 2,57257 1,743475
DAR 109 ,020 ,690 ,37862 ,154347
MBVxDAR 109 ,034 40,351 2,38264 5,813695
CRxDAR 109 ,06 1,74 ,8045 ,30043
Valid N (listwise) 109
Analisis Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

Tabel di atas merupakan gambaran secara umum statistik deskriptif

variabel dependen dan independen. Berdasarkan tabel tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Earning Response Coefficient (ERC)

Berdasarkan tabel di atas nilai minimum Earning Response Coefficient

(ERC) sebesar -0,840 sedangkan nilai maksimum sebesar 0,990. Hal

tersebut menunjukan bahwa besarnya nilai Earning Response

Coefficient (ERC) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berkisar

antara nilai -0,840 dan 0,990 dengan rata-rata 0,01312 pada standar

deviasi sebesar 0,293010.

2. Kesempatan Bertumbuh (MBV)

Berdasarkan tabel di atas nilai minimum kesempatan bertumbuh (MBV)

sebesar 0,060 sedangkan nilai maksimum sebesar 58,480. Hal tersebut

menunjukan bahwa besarnya nilai kesempatan bertumbuh (MBV) yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini berkisar antara nilai 0,060 dan

58,480 dengan rata-rata 5,27119 pada standar deviasi sebesar 8,700855.

3. Likuiditas (CR)
70

Berdasarkan tabel di atas nilai minimum likuiditas (CR) sebesar 0,150

dan nilai maksimum sebesar 11,740. Hal tersebut menunjukan bahwa

besarnya nilai likuiditas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

berkisar antara nilai 0,150 dan 11,740 dengan rata-rata 2,57257 pada

standar deviasi 1,743475.

4. Leverage (DAR)

Berdasarkan tabel diatas nilai minimum leverage (DAR) sebesar 0,020

dan nilai maksimum sebesar 0,690. Hal tersebut menunjukan bahwa

besarnya nilai leverage (DAR) yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini berkisar antara nilai 0,020 dan 0,690 dengan rata-rata 0,37862 pada

standar deviasi 0,154347.

5. Interaksi Kesempatan Bertumbuh dengan Leverage (MBV x DAR)

Berdasarkan tabel diatas nilai minimum interaksi kesempatan bertumbuh

dengan leverage (MBV x DAR) sebesar 0,034 dan nilai maksimum

sebesar 40,351. Hal tersebut menunjukan bahwa besarnya nilai interaksi

kesempatan bertumbuh dengan leverage (MBV x DAR) yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini berkisar antara nilai 0,034 dan 40,351

dengan rata-rata 2,38264 pada standar deviasi 5,813695.

6. Interaksi Likuiditas dengan Leverage (CR x DAR)

Berdasarkan tabel diatas nilai minimum interaksi likuiditas dengan

leverage (MBV x DAR) sebesar 0,06 dan nilai maksimum sebesar 1,74.

Hal tersebut menunjukan bahwa besarnya nilai interaksi likudias dengan


71

leverage (CR x DAR) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

berkisar antara nilai 0,06 dan 1,74 dengan rata-rata 0,8045 pada standar

deviasi 0,30043.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengukur kelayakan data

sebelum dilakukan analisis hipotesis dan untuk mengetahui beberapa

penyimpangan pada data yang digunakan untuk penelitian. Apabila sebelum

dilakukan analisis data tidak lolos uji ini, maka hasil analisis hipotesis akan

menjadi bias.

4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual

terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik. Alat uji yang

digunakan adalah dengan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-

Sample KS).

Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan Kolmogorov-

Smirnov, dengan pedoman pengambilan keputusan :


72

a. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 distribusi adalah tidak normal.

b. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 distribusi adalah normal.

Berikut ini hasil outout SPSS pengujian normalitas dengan uji


statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample KS):

Tabel 4.6
Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov sebelum data outlier
dikeluarkan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 126
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 3,93622273
Most Extreme Differences Absolute ,364
Positive ,349
Negative -,364
Test Statistic ,364
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil output pengolahan data dengan jumlah sampel awal sebanyak

126 data, maka didapat persamaan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000

lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi α = 0,05). Maka, data residual tidak

terdistribusi normal.

Adapun cara yang digunakan untuk menormalkan data yaitu

dilakukan cara pendeteksian data outlier dengan menggunakan Casewise

Diagnostic dengan mengeluarkan data yang memiliki nilai standar residual


73

di atas 3. Data analisis Casewise Diagnostic didapat 17 data outlier

sehingga data harus dikeluarkan dari sampel. Setelah data yang terdeteksi

outlier dikeluarkan, maka tersisa data sebanyak 109 data. Selanjutnya

dilakukan uji normalitas kembali seperti yang dilakukan pada tabel 4.7.

Hasilnya menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) setelah data yang

terdeteksi outlier dikeluarkan yaitu sebesar 0,200 yang berati lebih besar

dari 0,05 (taraf signifikansi α = 0,05), maka data tersebut terdistribusi secara

normal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tersebut

telah memenuhi syarat untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Hasil

tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov setelah data outlier dikeluarkan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 109
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,26691814
Most Extreme Differences Absolute ,063
Positive ,036
Negative -,063
Test Statistic ,063
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

4.2.2.2 Hasil Uji Multikoliniearitas


74

Menurut (Ghozali, 2016:103) uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Multikolinearitas dapat dilihat dari :

a. Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai variance

inflation factor (VIF) ≥ 10 atau jika nilai tolerance ≤ 0.10 maka terjadi

multikolinearitas, apabila nilai variance inflation factor (VIF) ≤ 10 atau

jika nilai tolerance ≥ 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil

pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

MBV ,915 1,093

CR ,593 1,685

DAR ,557 1,796


a. Dependent Variable: ERC
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016: 134) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada

tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser.


75

Dari hasil output pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9
Hasil Uji Glejser
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,243 ,083 2,920 ,004

MBV ,003 ,002 ,153 1,530 ,129

CR -,001 ,013 -,014 -,110 ,913

DAR -,122 ,152 -,103 -,800 ,425

a. Dependent Variable: ABS


Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

Berdasarkan tabel uji glejser di atas dapat dilihat bahwa nilai

signifikan masing – masing variabel independen menunjukan nilai diatas

0,05 sehingga dapat diartikan bahwa data penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.2.2.4 Hasil Uji Autokorelasi

Menurut (Ghozali, 2016: 107) uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan

pengganggu beda periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Metode yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi

adalah Uji Durbin Watson.


76

Hasil pengujian autokorelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
S1 ,286
a
,082 ,057 ,37515 1,759
um a. Predictors: (Constant), DAR, MBV, CR
ber:
Has b. Dependent Variable: ERC
il pengolahan data SPSS

Dari tabel di atas, nilai Durbin Watson pada hasil uji autokorelasi

sebesar 1,759. Selanjutnya nilau DW dibandingkan dengan nilai du dan 4-

du yang terdapat pada tabel Durbin Watson. Nilai du diambil dari tabel

dengan jumlah n sebanyak 109 dan k=3. Sehinggga diperoleh nilai du

sebesar 1,7466. Sehingga pengambilan keputusan pada uji autokorelasi ini

didasarkan sesuai ketentuan:

du < d < 4-du atau 1,7466 < 1,759 < 2,2534

Dari hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak mengandung autokorelasi.

4.3 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, melakukan pengujian hipotesis mengenai

pengaruh kesempatan bertumbuh dan likuditas terhadap earning response


77

coefficient dengan leverage sebagai moderasi. Adapun pengujian dilakukan

dengan menggunakan dua persamaan yaitu sebagai berikut:

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Moderated

Regression Analysis (MRA)

a. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Ghozali, 2016: 94) analisis regresi linier berganda

untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Berikut ini merupakan hasil output regresi linier berganda

Persamaan 1 pada data penelitian ini:

Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan 1
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,268 ,130 2,057 ,042

MBV ,008 ,003 ,225 2,303 ,023

CR -,042 ,020 -,248 -2,043 ,044

DAR -,495 ,238 -,261 -2,081 ,040

a. Dependent Variable: ERC


Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

Dari tabel di atas maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

ERC = 0,268 + 0,008 MBV – 0,042 CR – 0,495 DAR + e

Berikut ini adalah penjelasan dari persamaan regresi di atas:


78

1. Kontanta (α)

Konstanta memiliki nilai sebesar 0,268. Sehingga dapat disimpulkan,

apabila variabel kesempatan bertumbuh (MBV), likuiditas (CR) dan

leverage (DAR) bernilai 0 (nol) , maka Earning Response Coefficient

(ERC) yang terjadi sebesar 0,268.

2. Kesempatan Bertumbuh (MBV)

Koefisien regresi untuk kesempatan bertumbuh (MBV) memiliki arah

positif 0,008. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka kesempatan

bertumbuh akan mengalami kenaikan sebesar 0,008.

3. Likuiditas (CR)

Koefisien regresi untuk likuiditas (CR) memiliki arah negatif sebesar

-0,042. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka likuiditas akan

mengalami penurunan sebesar 0,042.

4. Leverage (DAR)

Koefisien regresi untuk leverage (DAR) memiliki arah negatif

sebesar -0,495. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka leverage akan

mengalami penurunan sebesar 0,495.

b. Moderated Regression Analysis (MRA)


79

Moderated Regression Analysis (MRA) digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen dan variabel moderasi

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016: 8).

Berikut ini merupakan hasil output Moderated Regression

Analysis Persamaan 2 pada data penelitian ini:

Tabel 4.12
Hasil Analisis Moderated Regression Analysis Persamaan 2
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,608 ,162 3,746 ,000

MBV ,054 ,020 1,617 2,789 ,006

CR -,078 ,035 -,462 -2,228 ,028

DAR -1,375 ,410 -,724 -3,352 ,001

MBVxDAR ,102 ,031 2,027 3,276 ,001

CRxDAR ,210 ,163 ,216 1,293 ,199

a. Dependent Variable: ERC


Sumber: Hasil olah data SPSS

Dari tabel di atas maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

ERC = 0,608 + 0,054MBV – 0,078CR – 1,375DAR + 0,102MBV*DAR

+ 0,210CR*DAR + e

Berikut ini adalah penjelasan dari persamaan regresi di atas:

1. Kontanta (α)

Konstanta memiliki nilai sebesar 0,608. Sehingga dapat disimpulkan,

apabila variabel kesempatan bertumbuh (MBV), likuiditas (CR),

leverage (DAR), interaksi kesempatan bertumbuh dengan leverage


80

(MBV*DAR) dan interaksi likuditas dengan leverage bernilai 0

(nol), maka Earning Response Coefficient (ERC) yang terjadi sebesar

0,268.

2. Kesempatan Bertumbuh (MBV)

Koefisien regresi untuk kesempatan bertumbuh (MBV) memiliki arah

negatif sebesar 0,054. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap

kenaikan satu satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka

kesempatan bertumbuh akan mengalami kenaikan sebesar 0,054.

3. Likuiditas (CR)

Koefisien regresi untuk likuiditas (CR) memiliki arah negatif sebesar

-0,078. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan satu

satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka likuiditas akan

mengalami penurunan sebesar 0,078.

4. Leverage (DAR)

Koefisien regresi untuk leverage (DAR) memiliki arah negatif

sebesar -1,375. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan Earning Response Coefficient (ERC) maka leverage akan

mengalami penurunan sebesar 1,375.

5. Interaksi Kesempatan Bertumbuh dengan Leverage (MBV x DAR)

Koefisien regresi untuk interkasi kesempatan bertumbuh dengan

leverage (MBV x DAR) memiliki arah positif sebesar 0,102.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan satu satuan


81

Earning Response Coefficient (ERC) maka interkasi kesempatan

bertumbuh dengan leverage (MBV x DAR) akan mengalami

penurunan kenaikan 0,102.

6. Interaksi Likuditas dengan Leverage (MBV x DAR)

Koefisien regresi untuk interkasi likuiditas dengan leverage (CR x

DAR) memiliki arah positif sebesar 0,201. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa setiap kenaikan satu satuan Earning Response

Coefficient (ERC) maka interkasi interkasi likuiditas dengan leverage

(CR x DAR) akan mengalami penurunan kenaikan 0,201.

4.3.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghazali, 2016:95).

Berikut ini hasil output uji koefisien determinasi (R2) pada

persamaan 1 pada penelitian ini:

Tabel 4.13
2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) Persamaan 1

Model Summary
82

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,286 ,082 ,057 ,37515

a. Predictors: (Constant), MBV, CR, DAR


b. Dependent Variable: ERC
Sumber: Hasil olah data SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square (R 2)

sebesar 0,057 . hal ini dapat diartikan bahwa variabel dependen Earning Response

Coeffficient (ERC) dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu kesempatan

bertumbuh (MBV), likuiditas (CR) dan leverage (DAR) sebesar 5,7% dan sisanya

94,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis pada

penelitian ini.

Berikut ini hasil output uji koefisien determinasi (R2) pada

persamaan 2 pada penelitian ini:

Tabel 4.14
2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) Persamaan 2

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,413 ,170 ,130 ,273320
a. Predictors: (Constant), MBV, CR, DAR, MBVxDA, CRxDAR

Sumber: Hasil olah data SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square (R 2)

sebesar 0,130 . hal ini dapat diartikan bahwa variabel dependen Earning Response

Coeffficient (ERC) dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu kesempatan

bertumbuh (MBV), likuiditas (CR) dan leverage (DAR), interaksi kesempatan

bertumbuh dengan leverage (MBV x DAR) dan interaksi likuditas dengan leverage
83

(CR x DAR) sebesar 13% dan sisanya 83% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar

model yang dianalisis pada penelitian ini.

4.3.3 Hasil Uji t

Menurut (Ghozali, 2016:97) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelasan (independen)

secara individual dalam menjelaskan variasi variabel independen. Untuk

kriteria uji t adalah sebagai berikut :

a. Ho ditolak dan Ha diterima, jika Sig < 0,05.

b. Ho diterima dan Ha ditolak, jika Sig > 0,05.

Berikut ini hasil output uji signifikansi (Uji t) pada persamaan 1

dalam penelitian ini:

Tabel 4.15
Hasil Uji t Persamaan 1
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,268 ,130 2,057 ,042

MBV ,008 ,003 ,225 2,303 ,023


CR -,042 ,020 -,248 -2,043 ,044

DAR -,495 ,238 -,261 -2,081 ,040

a. Dependent Variable: ERC


Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesempatan Bertumbuh yang diproksikan dengan MBV memiliki nilai

signifikan sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh positif dan


84

signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Dengan

demikian H1 diterima dan H0 ditolak.

2. Likuiditas yang diproksikan dengan CR memiliki nilai signifikan

sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning Response

Coefficient (ERC). Dengan demikian H2 diterima dan H0 ditolak.

3. Leverage yang diproksikan dengan DAR memiliki nilai signifikan

sebesar 0,40 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning Response

Coefficient (ERC). Dengan demikian H3 diterima dan H0 ditolak.

Berikut ini hasil output uji signifikansi (Uji t) pada persamaan 2

dalam penelitian ini:

Tabel 4.16
Hasil Uji t Persamaan 2
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,608 ,162 3,746 ,000

MBV ,054 ,020 1,617 2,789 ,006

CR -,078 ,035 -,462 -2,228 ,028

DAR -1,375 ,410 -,724 -3,352 ,001

MBVxDAR ,102 ,031 2,027 3,276 ,001

CRxDAR ,210 ,163 ,216 1,293 ,199

a. Dependent Variable: ERC


Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


85

1. Interaksi kesempatan bertumbuh dengan leverage yang diproksikan

dengan (MBV x DAR) memiliki nilai signifikan sebesar 0,001 lebih

kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage dapat

memperkuat pengaruh kesempatan bertumbuh dengan Earning

Response Coefficient. Dengan demikian H4 diterima dan H0 ditolak.

2. Interaksi likuiditas dengan leverage yang diproksikan dengan (CR x

DAR) memiliki nilai signifikan sebesar 0,199 lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage memperlemah pengaruh

likuiditas terhadap Earning Response Coefficient. Dengan demikian H5

ditolak dan H0 diterima.

4.3.4 Hasil Uji F

Menurut (Ghozali, 2016: 99) Uji F pada dasarnya menunjukan

apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model secara

bersam-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria

untuk uji F adalah sebagai berikut:

a. Ho ditolak dan Ha diterima, jika Sig < 0,05.

b. Ho diterima dan Ha ditolak, jika Sig > 0,05.

Berikut ini hasil output uji signifikansi (Uji F) pada persamaan 1

dalam penelitian ini:

Tabel 4.17
Hasil Uji F Persamaan 1
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


86

b
1 Regression ,739 3 ,246 3,040 ,032

Residual 8,509 105 ,081

Total 9,248 108

a. Dependent Variable: ERC


b. Predictors: (Constant), DAR, MBV, CR
Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan

sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kesempatan bertumbuh (MBV), likuiditas (CR) dan leverage (DAR) secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

Earning Response Coefficient (ERC).

Berikut ini hasil output uji signifikansi (Uji F) pada persamaan 2

dalam penelitian ini:

Tabel 4.18
Hasil Uji F Persamaan 2
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 1,578 5 ,316 4,224 ,002

Residual 7,694 103 ,075

Total 9,272 108

a. Dependent Variable: ERC


b. Predictors: (Constant), MBV, CR, DAR, MBVxDAR, CRxDAR

Sumber: Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa niali signifikan

senesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kesempatan bertumbuh (MBV), likuiditas (CR), leverage (DAR),

kesempatan bertumbuh dengan leverage sebagai moderasi (MBV x DAR)

dan likuiditas dengan leverage sebagai moderasi (CR x DAR) secara


87

bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

Earning Response Coefficient (ERC).

4.4 Pembahasan

Dari hasil regresi linier berganda yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, memiliki hasil bahwa dari 5 hipotesis secara parsial yang

diajukan dalam penelitian ini, terdapat 4 hipotesis yang diterima dan 1

hipotesis yang ditolak. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai

hasil dari regresi linier berganda dan Moderated Regression Analyse

(MRA) yang telah dilakukan:

4.4.1 Pengaruh Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earning

Response Coefficient.

Hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini adalah pengaruh

kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient. Berdasarkan

hasil uji statistik t pada tabel 4.14 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai

signifikan kesempatan bertumbuh yang diproksikan dengan MBV sebesar

0,023 lebih kecil dari 0,05 Nilai koefisien regresi yang bertanda positif

memiliki hubungan yang positif dengan Earning Response Coefficient

(ERC) yang artinya jika semakin besar respon investor maka nilai

kesempatan bertumbuh juga semakin besar, begitupun sebaliknya. Dan

dapat disimpulkan bahwa kesempatan bertumbuh berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada perusahaan


88

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2011 – 2016, sehingga H1 diterima.

Semakin tinggi kesempatan bertumbuh suatu perusahaan maka

semakin tinggi kesempatan perusahaan dalam meningkatkan laba. Laba

perusahaan yang meningkat dari tahun ke tahun menunjukan bahwa

perusahaan berpotensi menghasilkan laba dimasa depan secara

berkelanjutan dan perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh tinggi

secara konstan lebih mudah menarik modal, yang merupakan sumber

pertumbuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan saat investor akan mengambil

keputusan untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan, investor akan

mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya adalah apakah

perusahaan tersebut masih memiliki kesempatan bertumbuh dan memiliki

prospek untuk beberapa tahun ke depan. Karena dengan adanya kesempatan

bertumbuh yang dimiliki oleh perusahaan maka akan adanya kepastian

terhadap return yang diterima dimasa depan sehingga investor akan merasa

diuntungkan dan investor lebih merespon untuk berinvestasi diperusahaan

tersebut.

Dan berdasarkan nilai rata-rata dari hasil perhitungan market to

book value ratio pada perusahaan industri barang konsumsi pada periode

2011 -2016, tingkat kesempatan bertumbuh yang dimiliki oleh perusahaan

industri barang konsumsi selama periode penelitian miliki rata-rata sebesar

5,27 kali. Artinya bahwa nilai pasar ekuitas perusahaan cukup berbeda jauh

dari nilai buku ekuitasnya. Nilai pasar ekuitas perusahaan yang tinggi
89

mencerminkan bahwa investor lebih tertarik menamkan modalnya kepada

perusahaan yang diyakini memiliki kesempatan bertumbuh tinggi. Investor

menghargai suatu perusahaan lebih besar dibandingkan dengan nilai

bukunya karena kemampuan dalam menghasilkan laba dari aset yang

dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan laba secara

konsisten dan berkelanjutan dimasa depan akan memiliki nilai pasar yang

lebih besar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh

(M.Ginanjar, 2016), (Rofika, 2015) dan (Novi Amelia, 2013) yang

menyatakan bahwa bahwa kesempatan bertumbuh memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC).

4.4.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Earning Response Coefficient.

H2 dalam penelitian ini yaitu likuiditas berpengaruh terhadap

Earning Response Coefficient. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel

4.14 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai signifikan likuiditas yang

diproksikan dengan CR sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien

regresi yang bertanda negatif memiliki hubungan yang negatif dengan

Earning Response Coefficient (ERC) yang artinya jika semakin besar nilai

likuiditas maka respon investor akan semakin kecil, begitupun sebaliknya.

Dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada perusahaan sektor


90

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2011 – 2016, sehingga H2 diterima.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Karena

tingkat likuditas perusahaan dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi,

tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukan bahwa kuatnya kondisi

keuangan perusahaan. Perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Tetapi disisi lain nilai likuiditas yang

terlalu tinggi juga dapat diartikan bahwa perusahaan kurang mampu

mengelola aktiva lancarnya dengan baik atau semaksimal mungkin sehingga

kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Sehingga investor merespon

negatif terhadap tingginya tingkat likuiditas pada perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Yoga Anisa dan Tresno, 2014) bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC).

4.4.3 Pengaruh Leverage terhadap Earning Response Coefficient.

H3 dalam penelitian ini yaitu, leverage berpengaruh signifikan

terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Berdasarkan hasil uji

statistik t pada tabel 4.14 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai signifikan

leverage yang diproksikan dengan DAR sebesar 0,040 lebih kecil 0,05. Dan

hasil dari nilai koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukan bahwa

Leverage memiliki arah yang negatif terhadap tinggi rendahnya Earning

Response Coefficient. Jika semakin tinggi tingkat hutang perusahaan dalam


91

membiayai asetnya maka respon investor akan semakin rendah, begitupun

sebaliknya. Sehingga dapat dijelaskan bahwa leverage berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada

perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2011 – 2016, sehingga H3 diterima.

Perusahaan yang memiliki tingkat hutang tinggi berarti memiliki

hutang yang lebih besar dibandingkan modal perusahaan. Sehingga apabila

terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah pemberi hutang,

investor akan memberikan respon yang negatif kepada pemegang saham

jika kondisi laba perusahaan semakin baik. Karena pemegang saham akan

beranggapan bahwa laba perusahaan akan mengalir ke kreditur dan akan

lebih menguntungkan kreditur. Maka informasi atas pengumuman laba akan

direaksi lebih cepat dengan kreditur, namun direspon negatif oleh pemegang

saham karena investor akan beranggapan bahwa perusahaan lebih

mengutamakan pembayaran utang dari pada pembayaran deviden kepada

pemegang saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Dyah Kurnia, 2016), (Rofika, 2015) dan (Nana, 2014) bahwa Leverage

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning Response Coefficient

(ERC).

4.4.4 Leverage sebagai moderasi Memperkuat Pengaruh

Kesempatan
92

Bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.15 di atas dapat

dijelaskan bahwa nilai signifikan interaksi kesempatan bertumbuh dengan

leverage yang diproksikan dengan (MBV x DAR) sebesar 0,001 lebih kecil

dari 0,05. Sehingga dapat dijelaskan bahwa leverage dapat memperkuat

pengaruh kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient

pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011 – 2016, sehingga H4 diterima.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat hutang dapat

memperkuat hubungan kesempatan bertumbuh terhadap respon investor.

Hal ini disebabkan karena kesempatan bertumbuh perusahaan

menggambarkan persentase pertumbuhan dari tahun ke tahun. Semakin

tinggi tingkat kesempatan bertumbuh perusahaan semakin besar pula

kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Salah satunya dengan hutang

karena perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh tinggi biasanya

tidak memiliki dana internal yang cukup untuk membiayai proyek-

proyeknya (Ihsanul, 2014).

Tingkat leverage yang tinggi berati hutang perusahaan lebih besar

dibandingkan dengan modalnya, namun investor diduga tidak

memperhatikan hal tersebut. Investor lebih memperhatikan laba yang

dipublikasikan perusahaan dibandingkan memperhatikan resikonya. Dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan

maka semakin tinggi kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembiayaan


93

ekspansi melalui hutang sehingga dengan adanya ekspansi maka laba

perusahaan akan meningkat, laba yang meningkat dapat menarik minat

investor dalam berinvestasi sehingga respon investor akan tinggi pada

perusahaan tersebut.

4.4.5 Leverage sebagai moderasi Memperkuat Pengaruh Likuiditas

terhadap Earning Response Coefficient

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.15 di atas dapat

dijelaskan bahwa nilai signifikan interaksi likuiditas dengan leverage yang

diproksikan dengan (MBV x DAR) sebesar 0,199 lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa leverage memperlemah pengaruh

likuiditas terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada perusahaan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2011 – 2016, sehingga H5 ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat hutang

memperlemah pengaruh likuditas terhadap respon investor. Karena

perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi berarti memiliki resiko yang

relatif kecil sehingga kreditur merasa yakin untuk memberikan pinjaman

kepada perusahaan dan investor akan merasa yakin untuk menanamkan

modalnya atau berinvestasi pada perusahaan tersebut karena investor merasa

yakin bahwa perusahaan mampu bertahan (tidak likuidasi). Sehingga

investor memberikan respon yang baik terhadap perusahaan yang memiliki

likuiditas tinggi (Lestari, 2014).


94

Namun tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi justru tingkat

hutangnya rendah. Sehingga perusahan tidak menggunakan pembiayaan dari

hutang. Karena perusahaan yang memiliki sumber dana yang melimpah,

cenderung menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai

investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang.

Sehingga rendahnya tingkat hutang memperlemah pengaruh tingkat

likuiditas perusahaan terhadap respon investor.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesempatan bertumbuh

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Response

Coefficient (ERC) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi periode

2011 – 2016 sehingga H1 diterima. Hasil penelitian ini didukung

dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh (M. Ginanjar, 2016) dan

(Roni, 2017) yang menyatakan bahwa kesempatan bertumbuh

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Response

Coefficient (ERC).

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada

perusahaan Industri Barang Konsumsi periode 2011 – 2016 sehingga

H2 diterima. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu

yang diteliti oleh (Yenny, 2013)

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada

perusahaan Industri Barang Konsumsi periode 2011 – 2016 sehingga

94
95

H3 diterima. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu

yang diteliti oleh (Ely Imroatussholihah, 2013).

4. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage memperkuat pengaruh

kesempatan bertumbuh terhadap Earning Response Coefficient (ERC),

pada perusahaan Industri Barang Konsumsi periode 2011 – 2016

sehingga H4 diterima.

5. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage memperlemah

pengaruh likuditas terhadap Earning Response Coefficient (ERC), pada

perusahaan Industri Barang Konsumsi periode 2011 – 2016 sehingga

H5 ditolak.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan pada penelitian ini, maka dapat disampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada penelitian selanjutnya tidak hanya melakukan penelitian pada

sektor Industri Barang Konsumsi, untuk mengetahui nilai Earning

Response Coefficient. Namun menggunakan sektor lain pada

perusahaan yang terdaftar di BEI agar memperluas penelitian

mengenai Earning Response Coefficient.

2. Kepada penelitian selanjutnya menggunakan faktor-faktor lain seperti

persistensi laba, kebijakan deviden dan profitabilitas, size, ukuran

KAP, risiko sistematik dll yang dapat mempengaruhi Earning

Response Coefficient selain kesempatan bertumbuh, likuiditas dan


96

leverage. Untuk mendapatkan hasil yang lebih konkrit mengenai faktor

yang dapat mempengaruhi Earning Response Coefficient.

3. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan jendela waktu (time

interval) dalam pengamatan return, seperti jendela waktu H-5 sampai

H+5 dari tanggal publikasi laporan keuangan untuk mengamati

pergerakan harga saham dan return lebih panjang. Dengan pengamatan

harga saham yang lebih panjang diharapkan bisa lebih mengetahui

respon investor terhadap pengumuman laba yang disampaikan

perusahaan sehingga nilai Earning Response Coefficient lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Novi. 2013. “Pengaruh Risiko Sistematis, Kesempatan Bertumbuh


Terhadap Kualitas Laba”. E-Jurnal UNP. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Anggun A, Diamonalisa S dan Sri Fadilah. 2016. “Pengaruh Persistensi Laba,
Kesempatan Bertumbuh dan Struktur Modal terhadap Earnings Response
Coeffiecient (ERC:). Jurnal Volume 3 No 1. Bandung: Universitas Islam
Bandung.
Al – Quran, QS. Al – Baqarah, Ayat 282.
Dira, Kadek Prawisanti dan Ida Bagus Putra Astika. 2014. “Pengaruh Struktur
Modal, Likuiditas, Pertumbuhan Laba dan Ukuran Perusahaan pada
Kualitas Laba”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol 7.1. 2014.
Bali: Universitas Udayana.
Fahmi, I. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke Tiga. Alfabeta:
Bandung.
Farizky, M Ginanjar. 2016. “Pengaruh Risiko Kegagalan, Kesempatan
Bertumbuh dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earnings Response
Coefficient (ERC)”. Jurnal Profita Edisi 4.Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Imroatussolihah, Ely. 2013. “Pengaruh Risiko, Leverage, Peluang Pertumbuhan,
Persistensi Laba dan Kualitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Terhadap Earnings Response Coefficient Pada Perusahaan High Profile”.
Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 1 No 1 Januari 2013. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery. 2017. “Teori Akuntansi Pendekatan dan Konsep Analisis”. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.

97
98

Jang, Lesia dkk. 2007. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada
Perusahaan Manufkatur di BEI”. ISSN 1412-0240 Vol.6, No.2.
Jaya, Eka Tresno dan Yoga Anisa. 2014. “Pengaruh Alokasi Pajak Antar
Periode, Investment Opportunity Set dan Likuiditas terhadap Kualitas
Laba”. Jurnal Ilmiah Wacana Akuntansi Vol 9 No 2. Jakarta: Universitas
Begeri Jakarta.
Jogiyanto. 2007. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE -
Yogyakarta.
Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keswari, Adjeng Nurdiyah. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,
Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Earnings Response Coefficient
(ERC)”. Eprints Jurnal UMS Surakarta: Universitas Muhammdiyah
Surakarta.
Lukman, Ihsanul. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan Kesempatan Bertumbuh
dan Leverage Terhadap Keresponan Laba”. E-Jurnal UNP Vol. 2 No. 2.
Padang: Universitas Negeri Padang.
Nofianti, Nana. 2014. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan
Kebijakan Deviden Terhadap Koefisien Respon Laba”. Jurnal Etikonomi
Vol 13 No.2 Oktober 2014. Banten: Universitas Islam Negeri.
Puspitarini, Dyah Kurnia. 2016. “Pengaruh Konservatisme Laba dan Leverage
Terhadap Earning Response Coefficient”. Eprints Jurnal Perbanas.
Surabaya: STIE Perbanas Surabaya.
Rofika. 2015. “Faktor Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response
Coefficient”. Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2, April 2015 : 174-183. Riau:
Universitas Negeri Riau.
Roni. 2017. “Pengaruh Leverage, Beta, Market To Book Value Ratio dan Firm
Size Terhadap Earnings Response Coefficient”. Jurnal Riset Akuntansi
2017. Malang: Universitas Islam Malang.
Scott, William R. 2009. “Financial Accounting Theory”. Fith Edition. Canada:
Prentice Hall.
99

__________. 2015. “Financial Accounting Theory”. Seventh Edition: Canada:


Prentice Hall.
Setianingsih, Lestari. 2014. “Pengaruh Invesment Opportunity Set, Likuiditas dan
Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laba (dengan proksi
ERC)”. E-Journal Univeristas Pandanaran Semarang. Semarang:
Universitas Pandanaran Semarang.
Solechan, Ahcmad. 2010. “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size,
Rasio Hutang Terhadap Return Saham pada Perusahaan Go Public di
BEI”. Jurnal STIMIK HIMSYA. Hlm 1 – 18. Semarang: STMIK
HIMSYA.
Sufiyati dan Ivan Kurnia. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Risiko
Sistematik dan Investment Opportunity Terhadap Earnings Response
Coefficient”. Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 03, November 2015: 463-
478. Jakarta: Universitas Tarumanegara.
Sutrisno. 2013. “Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta:
Ekonosia.
Syarifulloh, Rahmat. 2016. “Analisis Peran Struktur Modal dan Risiko Sistematik
dalam Memediasi Pengaruh Peluang Bertumbuh terhadap Koefisien
Respon Laba”. Accounting Analysis Journal 5(1)(2016). Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Wulansari, Yenny. 2013. Pengaruh IOS, Likuiditas dan Leverage Terhadap
Kualitas Laba. E-Journal UNP Vol 1 No 2 2013. Padang: Universitas
Negeri Padang.
www.idx.co.id
www.kompas.com
www.kontan.co.id
www.m.katadata.com
www.m.merdeka.com
www.yahoofinance.com
Lampiran 1
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H+3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 04/04/2012 1060 1060 1050 1050 1040 1070 1070 1070 0,00000 -0,00943 0,00000 -0,00952 0,02885 0,00000 0,00000
2 AISA 18/04/2012 510 510 580 600 650 660 660 630 0,00000 0,13725 0,03448 0,08333 0,01538 0,00000 -0,04545
3 CEKA 21/03/2012 1430 1400 1340 1320 1360 1570 1800 1840 -0,02098 -0,04286 -0,01493 0,03030 0,15441 0,14650 0,02222
4 DLTA 30/03/2012 139500 139500 139500 139500 139500 140000 140000 142000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00358 0,00000 0,01429
5 DVLA 30/03/2012 1220 1220 1220 1200 1230 1210 1220 1200 0,00000 0,00000 -0,01639 0,02500 -0,01626 0,00826 -0,01639
6 GGRM 30/03/2012 51800 53800 53550 54350 55050 58950 58950 57250 0,03861 -0,00465 0,01494 0,01288 0,07084 0,00000 -0,02884
7 HMSP 19/03/2012 1989,67 1991,56 1991,56 1984,02 1997,21 1995,33 1989,67 1987,79 0,00095 0,00000 -0,00379 0,00665 -0,00094 -0,00284 -0,00094
8 ICBP 21/03/2012 2725 2625 2600 2575 2600 2700 2650 2675 -0,03670 -0,00952 -0,00962 0,00971 0,03846 -0,01852 0,00943
9 INDF 21/03/2012 4975 4925 4900 4875 4875 4825 4825 4850 -0,01005 -0,00508 -0,00510 0,00000 -0,01026 0,00000 0,00518
10 KAEF 27/03/2012 450 450 445 435 445 450 445 440 0,00000 -0,01111 -0,02247 0,02299 0,01124 -0,01111 -0,01124
11 KLBF 30/03/2012 695 700 700 705 710 720 720 720 0,00719 0,00000 0,00714 0,00709 0,01408 0,00000 0,00000
12 MERK 21/03/2012 7000 7000 7000 7000 7250 7250 7250 7250 0,00000 0,00000 0,00000 0,03571 0,00000 0,00000 0,00000
13 MYOR 05/03/2012 502,29 507,43 505,71 510,86 521,14 522,86 541,71 567,43 0,01023 -0,00339 0,01018 0,02012 0,00330 0,03605 0,04748
14 PYFA 04/04/2012 185 185 185 185 185 187 185 187 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,01081 -0,01070 0,01081
15 ROTI 29/03/2012 710 710 705 705 705 705 715 715 0,00000 -0,00704 0,00000 0,00000 0,00000 0,01418 0,00000
16 SKLT 29/03/2012 140 140 140 140 140 140 140 140 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
17 STTP 13/04/2012 640 630 630 630 630 620 620 620 -0,01563 0,00000 0,00000 0,00000 -0,01587 0,00000 0,00000
18 TCID 19/03/2012 8600 8600 8600 8600 8600 8600 8600 8250 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,04070
19 TSPC 04/04/2012 1900 1950 1960 2000 2000 1995 2010 1995 0,02632 0,00513 0,02041 0,00000 -0,00250 0,00752 -0,00746
20 ULTJ 04/04/2012 292,5 292,5 290 290 290 290 287,5 290 0,00000 -0,00855 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00862 0,00870
21 UNVR 30/03/2012 19500 19300 19500 19550 20000 20150 20150 19450 -0,01026 0,01036 0,00256 0,02302 0,00750 0,00000 -0,03474
Lampiran 2
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang KonsumsiTahun 2012

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 23/04/2013 4525 4650 4625 4550 4475 4400 4375 4275 0,02762 -0,00538 -0,01622 -0,01648 -0,01676 -0,00568 -0,02286
2 AISA 10/04/2013 1330 1330 1250 1210 1180 1270 1260 1240 0,00000 -0,06015 -0,03200 -0,02479 0,07627 -0,00787 -0,01587
3 CEKA 13/09/2013 1310 1310 1310 1270 1300 1310 1280 1300 0,00000 0,00000 -0,03053 0,02362 0,00769 -0,02290 0,01563
4 DLTA 08/04/2013 4900 5300 5000 5200 5100 5025 5125 5025 0,08163 -0,05660 0,04000 -0,01923 -0,01471 0,01990 -0,01951
5 DVLA 02/04/2013 2175 2225 2275 2275 2275 2225 2175 2225 0,02299 0,02247 0,00000 0,00000 -0,02198 -0,02247 0,02299
6 GGRM 02/04/2013 46550 47000 48950 52000 52950 52000 51950 51650 0,00967 0,04149 0,06231 0,01827 -0,01794 -0,00096 -0,00577
7 HMSP 20/03/2013 2901,61 2916,68 2905,37 2939,29 2939,29 2975,09 2975,09 2975,09 0,00519 -0,00388 0,01167 0,00000 0,01218 0,00000 0,00000
8 ICBP 20/03/2013 4500 4625 4525 4525 4375 4425 4200 4525 0,02778 -0,02162 0,00000 -0,03315 0,01143 -0,05085 0,07738
9 INDF 20/03/2013 7400 7250 7500 7400 7450 7350 7200 7350 -0,02027 0,03448 -0,01333 0,00676 -0,01342 -0,02041 0,02083
10 KAEF 20/03/2013 1070 1080 1050 1060 1070 1050 1050 1050 0,00935 -0,02778 0,00952 0,00943 -0,01869 0,00000 0,00000
11 KLBF 02/04/2013 1260 1290 1240 1250 1270 1250 1230 1230 0,02381 -0,03876 0,00806 0,01600 -0,01575 -0,01600 0,00000
12 MERK 20/03/2013 7600 7600 7500 7600 7600 7600 7600 7600 0,00000 -0,01316 0,01333 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
13 MYOR 15/04/2013 1045,71 1038,86 1028,57 1026,86 1028,57 1032 1035,43 1037,14 -0,00655 -0,00991 -0,00166 0,00167 0,00333 0,00332 0,00165
14 PYFA 02/04/2013 184 186 200 200 220 199 196 194 0,01087 0,07527 0,00000 0,10000 -0,09545 -0,01508 -0,01020
15 ROTI 20/03/2013 1390 1410 1470 1480 1440 1440 1420 1430 0,01439 0,04255 0,00680 -0,02703 0,00000 -0,01389 0,00704
16 SKLT 02/04/2013 180 180 180 180 180 180 180 180 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
17 STTP 18/09/2013 1510 1510 1510 1510 1510 1510 1510 1510 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
18 TCID 20/03/2013 11500 11500 11500 11400 11400 11400 11100 13300 0,00000 0,00000 -0,00870 0,00000 0,00000 -0,02632 0,19820
19 TSPC 02/04/2013 3700 3725 3850 3725 3725 3600 3500 3500 0,00676 0,03356 -0,03247 0,00000 -0,03356 -0,02778 0,00000
20 ULTJ 08/05/2013 912,5 906,25 887,5 912,5 925 918,75 912,5 900 -0,00685 -0,02069 0,02817 0,01370 -0,00676 -0,00680 -0,01370
21 UNVR 02/04/2013 22450 22750 22800 22150 22650 22700 22750 22950 0,01336 0,00220 -0,02851 0,02257 0,00221 0,00220 0,00879
Lampiran 3
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 02/04/2014 2075 2065 2070 2075 2055 2055 2045 2025 -0,00482 0,00242 0,00242 -0,00964 0,00000 -0,00487 -0,00978
2 AISA 23/04/2014 2095 2095 2105 2070 2080 2090 2215 2190 0,00000 0,00477 -0,01663 0,00483 0,00481 0,05981 -0,01129
3 CEKA 07/04/2014 1410 1435 1450 1400 1500 1540 1540 1480 0,01773 0,01045 -0,03448 0,07143 0,02667 0,00000 -0,03896
4 DLTA 28/03/2014 345000 345000 345000 345000 350000 360000 360000 360000 0,00000 0,00000 0,00000 0,01449 0,02857 0,00000 0,00000
5 DVLA 28/03/2014 2100 2085 2030 2050 2030 2100 2055 2055 -0,00714 -0,02638 0,00985 -0,00976 0,03448 -0,02143 0,00000
6 GGRM 28/03/2014 46250 45100 47500 49150 49400 50900 51475 50500 -0,02486 0,05322 0,03474 0,00509 0,03036 0,01130 -0,01894
7 HMSP 28/03/2014 2600,14 2592,6 2600,14 2598,26 2600,14 2603,91 2618,98 2618,98 -0,00290 0,00291 -0,00072 0,00072 0,00145 0,00579 0,00000
8 ICBP 24/03/2014 5425 5412,5 5400 5487,5 5100 5000 5025 5075 -0,00230 -0,00231 0,01620 -0,07062 -0,01961 0,00500 0,00995
9 INDF 24/03/2014 7500 7475 7225 7325 7050 7025 7075 7250 -0,00333 -0,03344 0,01384 -0,03754 -0,00355 0,00712 0,02473
10 KAEF 28/02/2014 765 755 755 750 750 730 735 750 -0,01307 0,00000 -0,00662 0,00000 -0,02667 0,00685 0,02041
11 KLBF 28/03/2014 1450 1445 1465 1475 1465 1505 1495 1505 -0,00345 0,01384 0,00683 -0,00678 0,02730 -0,00664 0,00669
12 MERK 07/03/2014 9450 9450 10000 10000 10000 10000 10000 10000 0,00000 0,05820 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
13 MYOR 02/04/2013 1200 1200 1210 1200 1200 1203 1200 1212 0,00000 0,00833 -0,00826 0,00000 0,00250 -0,00249 0,01000
14 PYFA 26/03/2014 147 150 152 152 154 149 146 146 0,02041 0,01333 0,00000 0,01316 -0,03247 -0,02013 0,00000
15 ROTI 27/03/2014 1090 1065 1050 1070 1100 1105 1100 1075 -0,02294 -0,01408 0,01905 0,02804 0,00455 -0,00452 -0,02273
16 SKLT 28/03/2014 170 170 170 170 170 170 170 170 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
17 TTP 02/04/2014 2210 2210 2500 2500 2500 2500 2490 2500 0,00000 0,13122 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00400 0,00402
18 TCID 19/03/2014 13600 16000 16000 16000 16000 16000 13100 13100 0,17647 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,18125 0,00000
19 TSPC 02/04/2014 3365 3400 3350 3170 3170 3050 3100 3100 0,01040 -0,01471 -0,05373 0,00000 -0,03785 0,01639 0,00000
20 ULTJ 01/04/2014 1043,75 1013,75 981,25 982,5 1012,5 1011,25 998,75 993,75 -0,02874 -0,03206 0,00127 0,03053 -0,00123 -0,01236 -0,00501
21 UNVR 26/03/2014 28125 28125 28300 28250 28725 28700 29250 30000 0,00000 0,00622 -0,00177 0,01681 -0,00087 0,01916 0,02564
Lampiran 4
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 02/04/2015 1375 1370 1375 1375 1380 1375 1375 1375 -0,00364 0,00365 0,00000 0,00364 -0,00362 0,00000 0,00000
2 AISA 30/04/2015 1770 1680 1740 1745 1760 1775 1780 1780 -0,05085 0,03571 0,00287 0,00860 0,00852 0,00282 0,00000
3 CEKA 01/04/2015 1530 1530 1530 1510 1495 1495 1500 1480 0,00000 0,00000 -0,01307 -0,00993 0,00000 0,00334 -0,01333
4 DLTA 31/03/2015 273000 273000 277000 280500 285000 280500 280000 280000 0,00000 0,01465 0,01264 0,01604 -0,01579 -0,00178 0,00000
5 DVLA 30/03/2015 1570 1570 1570 1810 1810 1810 1745 1745 0,00000 0,00000 0,15287 0,00000 0,00000 -0,03591 0,00000
6 GGRM 31/03/2015 49700 48100 49750 49500 51000 51000 52000 51975 -0,03219 0,03430 -0,00503 0,03030 0,00000 0,01961 -0,00048
7 HMSP 20/03/2015 2494,63 2468,25 2520,06 2524,77 2524,77 2526,66 2534,2 2546,44 -0,01057 0,02099 0,00187 0,00000 0,00075 0,00298 0,00483
8 ICBP 20/03/2015 7500 7450 7450 7425 7550 7400 7350 7175 -0,00667 0,00000 -0,00336 0,01684 -0,01987 -0,00676 -0,02381
9 INDF 23/03/2015 7350 7325 7400 7400 7425 7400 7475 7425 -0,00340 0,01024 0,00000 0,00338 -0,00337 0,01014 -0,00669
10 KAEF 05/03/2015 1430 1435 1380 1385 1375 1365 1365 1360 0,00350 -0,03833 0,00362 -0,00722 -0,00727 0,00000 -0,00366
11 KLBF 30/03/2015 1840 1805 1835 1840 1845 1865 1865 1865 -0,01902 0,01662 0,00272 0,00272 0,01084 0,00000 0,00000
12 MERK 12/03/2015 7250 7325 7325 7325 7250 7250 7250 7250 0,01034 0,00000 0,00000 -0,01024 0,00000 0,00000 0,00000
13 MYOR 01/04/2015 1149 1149 1157 1156 1160 1156 1154 1154 0,00000 0,00696 -0,00086 0,00346 -0,00345 -0,00173 0,00000
14 PYFA 30/03/2015 130 128 129 129 129 129 128 127 -0,01538 0,00781 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00775 -0,00781
15 ROTI 27/03/2015 1200 1185 1155 1115 1165 1225 1220 1200 -0,01250 -0,02532 -0,03463 0,04484 0,05150 -0,00408 -0,01639
16 SKLT 30/03/2015 320 320 320 320 320 320 320 320 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
17 TTP 01/04/2015 3030 3035 3035 3055 3055 3050 3050 3050 0,00165 0,00000 0,00659 0,00000 -0,00164 0,00000 0,00000
18 TCID 18/03/2015 18475 18850 18850 18850 18850 18800 18800 18800 0,02030 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00265 0,00000 0,00000
19 TSPC 31/03/2015 2490 2445 2440 2435 2430 2430 2430 2410 -0,01807 -0,00204 -0,00205 -0,00205 0,00000 0,00000 -0,00823
20 ULTJ 31/03/2015 1000 962,5 995 965 992,5 998,75 998,75 971,25 -0,03750 0,03377 -0,03015 0,02850 0,00630 0,00000 -0,02753
21 UNVR 30/04/2015 40350 41750 43000 44500 42600 43000 43400 44000 0,03470 0,02994 0,03488 -0,04270 0,00939 0,00930 0,01382
Lampiran 5
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 31/03/2016 1055 1050 1050 1055 1050 1075 1050 1045 -0,00474 0,00000 0,00476 -0,00474 0,02381 -0,02326 -0,00476
2 AISA 03/05/2016 1120 1135 1130 1200 1140 1140 1110 1115 0,01339 -0,00441 0,06195 -0,05000 0,00000 -0,02632 0,00450
3 CEKA 07/04/2016 670 690 655 635 645 710 670 670 0,02985 -0,05072 -0,03053 0,01575 0,10078 -0,05634 0,00000
4 DLTA 01/04/2016 5100 5100 5100 5400 5000 5000 5000 4980 0,00000 0,00000 0,05882 -0,07407 0,00000 0,00000 -0,00400
5 DVLA 21/04/2016 1255 1265 1265 1320 1350 1350 1350 1350 0,00797 0,00000 0,04348 0,02273 0,00000 0,00000 0,00000
6 GGRM 26/04/2016 65850 65500 67000 68000 69200 70200 71550 69250 -0,00532 0,02290 0,01493 0,01765 0,01445 0,01923 -0,03215
7 HMSP 08/04/2016 3880 4040 4041 3980 3960 3935 3935 3814 0,04124 0,00025 -0,01510 -0,00503 -0,00631 0,00000 -0,03075
8 ICBP 22/04/2016 7500 7500 7500 7512,5 7525 7562,5 7475 7462,5 0,00000 0,00000 0,00167 0,00166 0,00498 -0,01157 -0,00167
9 INDF 22/04/2016 7125 7125 7200 7250 7275 7225 7225 7025 0,00000 0,01053 0,00694 0,00345 -0,00687 0,00000 -0,02768
10 KAEF 14/03/2016 1240 1245 1260 1295 1280 1255 1290 1300 0,00403 0,01205 0,02778 -0,01158 -0,01953 0,02789 0,00775
11 KLBF 31/03/2016 1295 1280 1290 1410 1445 1450 1430 1405 -0,01158 0,00781 0,09302 0,02482 0,00346 -0,01379 -0,01748
12 MERK 29/04/2016 7225 7100 7000 7000 7025 7275 7300 7400 -0,01730 -0,01408 0,00000 0,00357 0,03559 0,00344 0,01370
13 MYOR 31/03/2016 1231 1231 1228 1233 1259 1259 1259 1280 0,00000 -0,00244 0,00407 0,02109 0,00000 0,00000 0,01668
14 PYFA 06/04/2016 115 115 115 117 118 123 122 121 0,00000 0,00000 0,01739 0,00855 0,04237 -0,00813 -0,00820
15 ROTI 31/03/2016 1255 1235 1220 1270 1280 1265 1280 1255 -0,01594 -0,01215 0,04098 0,00787 -0,01172 0,01186 -0,01953
16 SKLT 30/03/2016 360 360 360 360 360 360 360 360 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
17 TTP 02/05/2016 3100 3100 3100 3100 3090 3090 3090 3090 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00323 0,00000 0,00000 0,00000
18 TCID 08/04/2016 16575 16575 16575 16100 16000 16000 16000 16000 0,00000 0,00000 -0,02866 -0,00621 0,00000 0,00000 0,00000
19 TSPC 25/04/2016 121 121 121 120 120 120 119 119 0,00000 0,00000 -0,00826 0,00000 0,00000 -0,00833 0,00000
20 ULTJ 06/04/2016 962,5 962,5 937,5 936,25 962,5 962,5 937,5 948,75 0,00000 -0,02597 -0,00133 0,02804 0,00000 -0,02597 0,01200
21 UNVR 10/05/2016 43250 43775 45150 44500 43925 44300 44300 44400 0,01214 0,03141 -0,01440 -0,01292 0,00854 0,00000 0,00226
Lampiran 6
Perhitungan Return Saham Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3
Emiten Publikasi
1 ADES 10/04/2017 1195 1185 1175 1175 1175 1145 1150 1125 -0,00837 -0,00844 0,00000 0,00000 -0,02553 0,00437 -0,02174
2 AISA 02/05/2017 2130 2200 2180 2220 2290 2240 2300 2240 0,03286 -0,00909 0,01835 0,03153 -0,02183 0,02679 -0,02609
3 CEKA 20/04/2017 1950 1875 1800 1785 1850 1895 1890 1850 -0,03846 -0,04000 -0,00833 0,03641 0,02432 -0,00264 -0,02116
4 DLTA 10/04/2017 4550 4550 4550 4600 4650 4740 5000 4950 0,00000 0,00000 0,01099 0,01087 0,01935 0,05485 -0,01000
5 DVLA 12/04/2017 1720 1720 1720 1720 1770 1770 1770 1770 0,00000 0,00000 0,00000 0,02907 0,00000 0,00000 0,00000
6 GGRM 10/04/2017 67700 67950 68000 68200 67000 65450 64950 64675 0,00369 0,00074 0,00294 -0,01760 -0,02313 -0,00764 -0,00423
7 HMSP 10/04/2017 4010 4030 4000 3970 3970 3920 3910 3910 0,00499 -0,00744 -0,00750 0,00000 -0,01259 -0,00255 0,00000
8 ICBP 10/04/2017 8400 8325 8225 8175 8175 8125 8100 8125 -0,00893 -0,01201 -0,00608 0,00000 -0,00612 -0,00308 0,00309
9 INDF 12/04/2017 8000 7975 7975 7975 7975 7975 7950 7950 -0,00313 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00313 0,00000
10 KAEF 15/06/2017 2880 2870 2960 2900 2920 2900 3000 2940 -0,00347 0,03136 -0,02027 0,00690 -0,00685 0,03448 -0,02000
11 KLBF 10/04/2017 1600 1615 1610 1565 1550 1595 1580 1540 0,00938 -0,00310 -0,02795 -0,00958 0,02903 -0,00940 -0,02532
12 MERK 10/04/2017 9000 9000 9300 9300 9250 9025 9025 9025 0,00000 0,03333 0,00000 -0,00538 -0,02432 0,00000 0,00000
13 MYOR 10/04/2017 2090 2090 2080 2080 2090 2080 2060 1970 0,00000 -0,00478 0,00000 0,00481 -0,00478 -0,00962 -0,04369
14 PYFA 12/04/2017 204 204 204 216 208 218 214 212 0,00000 0,00000 0,05882 -0,03704 0,04808 -0,01835 -0,00935
15 ROTI 17/04/2017 1625 1600 1545 1615 1625 1605 1605 1640 -0,01538 -0,03438 0,04531 0,00619 -0,01231 0,00000 0,02181
16 SKLT 10/04/2017 750 750 700 700 745 745 745 780 0,00000 -0,06667 0,00000 0,06429 0,00000 0,00000 0,04698
17 TTP 12/06/2017 3700 3700 3700 3700 3700 3700 3700 3700 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000
18 TCID 10/04/2017 15000 15100 15100 15100 15100 15100 15100 15125 0,00667 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00166
19 TSPC 10/04/2017 2000 1995 2010 1995 2000 2030 2030 2040 -0,00250 0,00752 -0,00746 0,00251 0,01500 0,00000 0,00493
20 ULTJ 10/04/2017 1050 1050 1050 1050 1037,5 1050 1050 1050 0,00000 0,00000 0,00000 -0,01190 0,01205 0,00000 0,00000
21 UNVR 10/04/2017 44275 45000 45000 45100 45300 44900 45475 45325 0,01637 0,00000 0,00222 0,00443 -0,00883 0,01281 -0,00330
Lampiran 7
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 04/04/2012 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 4166,37 4154,07 4149,8 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103
2 AISA 18/04/2012 4139,54 4159,28 4146,58 4157,37 4166,24 4163,72 4181,37 4155,49 0,00477 -0,00305 0,00260 0,00213 -0,00060 0,00424 -0,00619
3 CEKA 21/03/2012 4039,38 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 4031,71 4079,38 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182
4 DLTA 30/03/2012 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931
5 DVLA 30/03/2012 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931
6 GGRM 30/03/2012 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931
7 HMSP 19/03/2012 4008,64 4054,33 4039,98 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 0,01140 -0,00354 -0,00283 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132
8 ICBP 21/03/2012 4039,38 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 4031,71 4079,38 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182
9 INDF 21/03/2012 4039,38 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 4031,71 4079,38 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182
10 KAEF 27/03/2012 4022,17 4036,23 4041,56 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399
11 KLBF 30/03/2012 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931
12 MERK 21/03/2012 4039,38 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 4031,71 4079,38 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182
13 MYOR 05/03/2012 3903,56 3985,21 3962,29 4004,87 3984,9 3967,08 3942,52 3967,67 0,02092 -0,00575 0,01075 -0,00499 -0,00447 -0,00619 0,00638
14 PYFA 04/04/2012 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 4166,37 4154,07 4149,8 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103
15 ROTI 29/03/2012 4041,56 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185
16 SKLT 29/03/2012 4041,56 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185
17 STTP 13/04/2012 4154,07 4149,8 4130,01 4139,54 4159,28 4146,58 4157,37 4166,24 -0,00103 -0,00477 0,00231 0,00477 -0,00305 0,00260 0,00213
18 TCID 19/03/2012 4008,64 4054,33 4039,98 4028,54 4024,73 4022,17 4036,23 4041,56 0,01140 -0,00354 -0,00283 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132
19 TSPC 04/04/2012 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 4166,37 4154,07 4149,8 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103
20 ULTJ 04/04/2012 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 4166,37 4154,07 4149,8 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103
21 UNVR 30/03/2012 4031,71 4079,38 4090,57 4105,17 4121,55 4166,07 4215,44 4134,04 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931
Lampiran 8
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 23/04/2013 4998,65 5012,64 4998,46 4996,92 4975,33 5011,61 1994,52 4978,51 0,00280 -0,00283 -0,00031 -0,00432 0,00729 -0,60202 1,49609
2 AISA 10/04/2013 4922,61 4926,07 4897,52 4899,59 4877,48 4924,26 4937,21 4894,59 0,00070 -0,00580 0,00042 -0,00451 0,00959 0,00263 -0,00863
3 CEKA 13/09/2013 4191,26 4358,14 4349,42 4356,6 4375,54 4522,24 4517,62 4463,25 0,03982 -0,00200 0,00165 0,00435 0,03353 -0,00102 -0,01204
4 DLTA 08/04/2013 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 4897,52 4899,59 4877,48 4924,26 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,00580 0,00042 -0,00451 0,00959
5 DVLA 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
6 GGRM 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
7 HMSP 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
8 ICBP 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
9 INDF 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
10 KAEF 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
11 KLBF 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
12 MERK 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
13 MYOR 15/04/2013 4899,59 4877,48 4924,26 4937,21 4804,59 4998,65 5012,64 4998,64 -0,00451 0,00959 0,00263 -0,02686 0,04039 0,00280 0,00280
14 PYFA 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
15 ROTI 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
16 SKLT 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
17 STTP 18/09/2013 4356,6 4375,54 4522,24 4517,62 4463,25 4670,73 4583,83 4562,56 0,00435 0,03353 -0,00102 -0,01204 0,04649 -0,01861 -0,00464
18 TCID 20/03/2013 4786,37 4819,32 4802,83 4822,63 4831,5 4802,67 4723,16 4777,9 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159
19 TSPC 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
20 ULTJ 08/05/2013 4994,05 4925,48 4991,87 5042,79 5089,93 5105,94 5054,63 5081,94 -0,01373 0,01348 0,01020 0,00935 0,00315 -0,01005 0,00540
21 UNVR 02/04/2013 4842,52 4928,1 4940,99 4937,58 4957,25 4981,47 4922,61 4926,07 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070
Lampiran 9
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 02/04/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
2 AISA 23/04/2014 4998,65 5012,64 4998,46 4996,92 4975,33 5011,61 4994,52 4978,51 0,00280 -0,00283 -0,00031 -0,00432 0,00729 -0,00341 -0,00321
3 CEKA 07/04/2014 4873,93 4870,21 4891,32 4857,94 4921,04 4921,4 4921,4 4765,73 -0,00076 0,00433 -0,00682 0,01299 0,00007 0,00000 -0,03163
4 DLTA 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
5 DVLA 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
6 GGRM 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
7 HMSP 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
8 ICBP 24/03/2014 4805,61 4821,46 4698,97 4700,21 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 0,00330 -0,02541 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110
9 INDF 24/03/2014 4805,61 4821,46 4698,97 4700,21 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 0,00330 -0,02541 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110
10 KAEF 28/02/2014 4623,57 4577,29 4532,72 4568,94 4620,22 4584,21 4601,28 4659,17 -0,01001 -0,00974 0,007991 0,011224 -0,00779 0,003724 0,012581
11 KLBF 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
12 MERK 07/03/2014 4584,21 4601,28 4659,17 4687,86 4685,89 4677,25 4704,21 4684,38 0,003724 0,012581 0,006158 -0,00042 -0,00184 0,005764 -0,00422
13 MYOR 02/04/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
14 PYFA 26/03/2014 4698,97 4700,21 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 0,000264 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216
15 ROTI 27/03/2014 4700,21 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076
16 SKLT 28/03/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
17 STTP 02/04/2014 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 4857,94 4921,04 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00682 0,01299
18 TCID 19/03/2014 4726,17 4878,64 4876,19 4805,61 4821,46 4698,97 4700,21 4720,42 0,032261 -0,0005 -0,01447 0,003298 -0,02541 0,000264 0,0043
19 TSPC 02/04/2014 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433
20 ULTJ 01/04/2014 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 4870,21 4891,32 4857,94 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00682
21 UNVR 26/03/2014 4698,97 4700,21 4720,42 4703,09 4728,24 4723,06 4768,28 4873,93 0,000264 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216
Lampiran 10
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 02/04/2015 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 5523,29 5486,58 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789 -0,00665
2 AISA 30/04/2015 5435,35 5245,45 5242,16 5105,56 5086,42 5141,14 5160,31 5184,95 -0,03494 -0,00063 -0,02606 -0,00375 0,01076 0,00373 0,00477
3 CEKA 01/04/2015 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 5523,29 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789
4 DLTA 31/03/2015 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433
5 DVLA 30/03/2015 5447,65 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192
6 GGRM 31/03/2015 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433
7 HMSP 20/03/2015 5435,27 5439,15 5413,15 5453,85 5443,06 5437,1 5447,65 5405,49 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774
8 ICBP 20/03/2015 5435,27 5439,15 5413,15 5453,85 5443,06 5437,1 5447,65 5405,49 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774
9 INDF 23/03/2015 5439,15 5413,15 5453,85 5443,06 5437,1 5447,65 5405,49 5368,8 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774 -0,00679
10 KAEF 05/03/2015 5450,29 5477,83 5474,62 5449,06 5450,95 5514,79 5444,63 5462,93 0,00505 -0,00059 -0,00467 0,00035 0,01171 -0,01272 0,00336
11 KLBF 30/03/2015 5447,65 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192
12 MERK 12/03/2015 5514,79 5444,63 5462,93 5419,57 5439,83 5426,47 5435,27 5439,15 -0,01272 0,00336 -0,00794 0,00374 -0,00246 0,00162 0,00071
13 MYOR 01/04/2015 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 5523,29 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789
14 PYFA 30/03/2015 5447,65 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192
15 ROTI 27/03/2015 5437,1 5447,65 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 0,00194 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939
16 SKLT 30/03/2015 5447,65 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192
17 STTP 01/04/2015 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 5523,29 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789
18 TCID 18/03/2015 5439,83 5426,47 5435,27 5439,15 5413,15 5453,85 5443,06 5437,1 -0,00246 0,00162 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109
19 TSPC 31/03/2015 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433
20 ULTJ 31/03/2015 5405,49 5368,8 5396,85 5438,66 5518,67 5466,87 5456,4 5480,03 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433
21 UNVR 30/04/2015 5435,35 5245,45 5242,16 5105,5 5086,42 5141,14 5160,31 5184,95 -0,03494 -0,00063 -0,02607 -0,00374 0,01076 0,00373 0,00477
Lampiran 11
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 31/03/2016 4827,09 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163
2 AISA 03/05/2016 4845,66 4848,39 4838,58 4908,32 4812,26 4822,6 4749,31 4763,12 0,00056 -0,00202 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215
3 CEKA 07/04/2016 4843,19 4850,18 4858,07 4868,23 4867,29 4846,7 4786,97 4829,57 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890
4 DLTA 01/04/2016 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 4868,23 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209
5 DVLA 21/04/2016 4823,57 4865,53 4881,93 4876,6 4903,09 4914,74 4878,86 4814,09 0,00870 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328
6 GGRM 26/04/2016 4876,6 4903,09 4914,74 4878,86 4814,09 4845,66 4848,39 4838,58 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 0,00056 -0,00202
7 HMSP 08/04/2016 4850,18 4858,07 4868,23 4867,29 4846,7 4786,97 4829,57 4853 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890 0,00485
8 ICBP 22/04/2016 4865,53 4881,93 4876,6 4903,09 4914,74 4878,86 4814,09 4845,66 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656
9 INDF 22/04/2016 4865,53 4881,93 4876,6 4903,09 4914,74 4878,86 4814,09 4845,66 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656
10 KAEF 14/03/2016 4831,58 4811,04 4793,2 4813,78 4877,53 4849,78 4861,44 4885,69 -0,00425 -0,00371 0,00429 0,01324 -0,00569 0,00240 0,00499
11 KLBF 31/03/2016 4827,09 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163
12 MERK 29/04/2016 4878,86 4814,09 4845,66 4848,39 4838,58 4908,32 4812,26 4822,6 -0,01328 0,00656 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215
13 MYOR 31/03/2016 4827,09 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163
14 PYFA 06/04/2016 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 4868,23 4867,29 4846,7 4786,97 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232
15 ROTI 31/03/2016 4827,09 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163
16 SKLT 30/03/2016 4858,14 4827,09 4773,63 4781,3 4816,65 4845,37 4843,19 4850,18 -0,00639 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144
17 STTP 02/05/2016 4814,09 4845,66 4848,39 4838,58 4908,32 4812,26 4822,6 4749,31 0,00656 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215 -0,01520
18 TCID 08/04/2016 4850,18 4858,07 4868,23 4867,29 4846,7 4786,97 4829,57 4853 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890 0,00485
19 TSPC 25/04/2016 4881,93 4876,6 4903,09 4914,74 4878,86 4814,09 4845,66 4848,39 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 0,00056
20 ULTJ 06/04/2016 4845,37 4843,19 4850,18 4858,07 4868,23 4867,29 4846,7 4786,97 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232
21 UNVR 10/05/2016 4808,32 4812,26 4822,6 4749,31 4763,12 4799,96 4803,32 4761,71 0,00082 0,00215 -0,01520 0,00291 0,00773 0,00070 -0,00866
Lampiran 12
Perhitungan Return Pasar Harian Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

Kode Tanggal
No H-4 H-3 H-2 H-1 H0 H+1 H+2 H-3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3
Emiten Publikasi
1 ADES 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
2 AISA 02/05/2017 5680,8 5726,53 5707,03 5685,3 5675,81 5647,37 5669,44 5683,38 0,00805 -0,00341 -0,00381 -0,00167 -0,00501 0,00391 0,00246
3 CEKA 20/04/2017 5616,54 5577,49 5606,52 0 5595,31 5664,48 5680,8 5726,53 -0,00695 0,00520 -1,00000 0,00000 0,01236 0,00288 0,00805
4 DLTA 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
5 DVLA 12/04/2017 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 5577,49 5606,52 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520
6 GGRM 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
7 HMSP 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
8 ICBP 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
9 INDF 12/04/2017 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 5577,49 5606,52 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520
10 KAEF 15/06/2017 5675,52 5691,44 5707,65 5792,9 5776,28 5723,64 5741,91 5791,9 0,00281 0,00285 0,01494 -0,0029 -0,0091 0,00319 0,00871
11 KLBF 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
12 MERK 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
13 MYOR 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
14 PYFA 12/04/2017 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 5577,49 5606,52 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520
15 ROTI 17/04/2017 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 5577,49 5606,52 0 5595,31 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 -1,00000 0,00000
16 SKLT 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
17 STTP 12/06/2017 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 5577,49 5606,52 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520
18 TCID 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
19 TSPC 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
20 ULTJ 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
21 UNVR 10/04/2017 5651,82 5676,98 5680,24 5653,49 5644,3 5627,93 5644,15 5616,54 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489
Lampiran 13
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES 0,00000 -0,00943 0,00000 -0,00952 0,02885 0,00000 0,00000 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103 -0,00399 -0,02024 -0,01185 0,00979 0,02103 0,00295 0,00103 -0,00128

2 AISA 0,00000 0,13725 0,03448 0,08333 0,01538 0,00000 -0,04545 0,00477 -0,00305 0,00260 0,00213 -0,00060 0,00424 -0,00619 -0,00477 0,14031 0,03188 0,08120 0,01599 -0,00424 -0,03927 0,22111

3 CEKA -0,02098 -0,04286 -0,01493 0,03030 0,15441 0,14650 0,02222 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 -0,01830 -0,04191 -0,01429 0,02681 0,15309 0,14893 0,01040 0,26473

4 DLTA 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00358 0,00000 0,01429 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 -0,01182 -0,00274 -0,00357 -0,00399 -0,00722 -0,01185 0,03360 -0,00760

5 DVLA 0,00000 0,00000 -0,01639 0,02500 -0,01626 0,00826 -0,01639 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 -0,01182 -0,00274 -0,01996 0,02101 -0,02706 -0,00359 0,00292 -0,04125

6 GGRM 0,03861 -0,00465 0,01494 0,01288 0,07084 0,00000 -0,02884 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,02679 -0,00739 0,01137 0,00889 0,06004 -0,01185 -0,00953 0,07832

7 HMSP 0,00095 0,00000 -0,00379 0,00665 -0,00094 -0,00284 -0,00094 0,01140 -0,00354 -0,00283 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,01045 0,00354 -0,00095 0,00759 -0,00031 -0,00633 -0,00227 -0,00917

8 ICBP -0,03670 -0,00952 -0,00962 0,00971 0,03846 -0,01852 0,00943 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 -0,03401 -0,00858 -0,00898 0,00621 0,03714 -0,01608 -0,00239 -0,02669

9 INDF -0,01005 -0,00508 -0,00510 0,00000 -0,01026 0,00000 0,00518 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 -0,00737 -0,00413 -0,00447 -0,00350 -0,01158 0,00244 -0,00664 -0,03524

10 KAEF 0,00000 -0,01111 -0,02247 0,02299 0,01124 -0,01111 -0,01124 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 -0,00350 -0,01243 -0,02003 0,01116 0,00849 -0,01468 -0,01523 -0,04621

11 KLBF 0,00719 0,00000 0,00714 0,00709 0,01408 0,00000 0,00000 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 -0,00463 -0,00274 0,00357 0,00310 0,00328 -0,01185 0,01931 0,01005

12 MERK 0,00000 0,00000 0,00000 0,03571 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00268 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,00244 0,01182 0,00268 0,00095 0,00064 0,03222 -0,00132 0,00244 -0,01182 0,02578

13 MYOR 0,01023 -0,00339 0,01018 0,02012 0,00330 0,03605 0,04748 0,02092 -0,00575 0,01075 -0,00499 -0,00447 -0,00619 0,00638 -0,01068 0,00236 -0,00056 0,02511 0,00777 0,04224 0,04110 0,10734

14 PYFA 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,01081 -0,01070 0,01081 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103 -0,00399 -0,01080 -0,01185 0,01931 0,00299 -0,00774 0,01184 -0,00025

15 ROTI 0,00000 -0,00704 0,00000 0,00000 0,00000 0,01418 0,00000 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 0,00244 -0,01887 -0,00274 -0,00357 -0,00399 0,00338 -0,01185 -0,03520

16 SKLT 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00244 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 0,00244 -0,01182 -0,00274 -0,00357 -0,00399 -0,01080 -0,01185 -0,04234

17 STTP -0,01563 0,00000 0,00000 0,00000 -0,01587 0,00000 0,00000 -0,00103 -0,00477 0,00231 0,00477 -0,00305 0,00260 0,00213 -0,01460 0,00477 -0,00231 -0,00477 -0,01282 -0,00260 -0,00213 -0,03446

18 TCID 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,04070 0,01140 -0,00354 -0,00283 -0,00095 -0,00064 0,00350 0,00132 -0,01140 0,00354 0,00283 0,00095 0,00064 -0,00350 -0,04202 -0,04896

19 TSPC 0,02632 0,00513 0,02041 0,00000 -0,00250 0,00752 -0,00746 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103 0,02233 -0,00567 0,00856 0,01931 -0,01032 0,01047 -0,00643 0,03824

20 ULTJ 0,00000 -0,00855 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00862 0,00870 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 0,00782 -0,00295 -0,00103 -0,00399 -0,01935 -0,01185 0,01931 -0,00782 -0,00567 0,00972 -0,01964

21 UNVR -0,01026 0,01036 0,00256 0,02302 0,00750 0,00000 -0,03474 0,01182 0,00274 0,00357 0,00399 0,01080 0,01185 -0,01931 -0,02208 0,00762 -0,00101 0,01903 -0,00330 -0,01185 -0,01543 -0,02702
Lampiran 14
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES 0,02762 -0,00538 -0,01622 -0,01648 -0,01676 -0,00568 -0,02286 0,00280 -0,00283 -0,00031 -0,00432 0,00729 -0,60202 1,49609 0,02483 -0,00255 -0,01591 -0,01216 -0,02405 0,59634 -1,51895 -0,95246

2 AISA 0,00000 -0,06015 -0,03200 -0,02479 0,07627 -0,00787 -0,01587 0,00070 -0,00580 0,00042 -0,00451 0,00959 0,00263 -0,00863 -0,00070 -0,05435 -0,03242 -0,02028 0,06668 -0,01050 -0,00724 -0,05883

3 CEKA 0,00000 0,00000 -0,03053 0,02362 0,00769 -0,02290 0,01563 0,03982 -0,00200 0,00165 0,00435 0,03353 -0,00102 -0,01204 -0,03982 0,00200 -0,03219 0,01927 -0,02583 -0,02188 0,02766 -0,07078

4 DLTA 0,08163 -0,05660 0,04000 -0,01923 -0,01471 0,01990 -0,01951 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,00580 0,00042 -0,00451 0,00959 0,07675 -0,04479 0,03930 -0,01344 -0,01513 0,02441 -0,02910 0,03800

5 DVLA 0,02299 0,02247 0,00000 0,00000 -0,02198 -0,02247 0,02299 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 0,00532 0,01986 0,00069 -0,00398 -0,02686 -0,01066 0,02229 0,00664

6 GGRM 0,00967 0,04149 0,06231 0,01827 -0,01794 -0,00096 -0,00577 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,00801 0,03887 0,06300 0,01429 -0,02283 0,01085 -0,00648 0,08970

7 HMSP 0,00519 -0,00388 0,01167 0,00000 0,01218 0,00000 0,00000 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 -0,00169 -0,00046 0,00755 -0,00184 0,01815 0,01656 -0,01159 0,02668

8 ICBP 0,02778 -0,02162 0,00000 -0,03315 0,01143 -0,05085 0,07738 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 0,02089 -0,01820 -0,00412 -0,03499 0,01740 -0,03429 0,06579 0,01248

9 INDF -0,02027 0,03448 -0,01333 0,00676 -0,01342 -0,02041 0,02083 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 -0,02715 0,03790 -0,01746 0,00492 -0,00746 -0,00385 0,00924 -0,00385

10 KAEF 0,00935 -0,02778 0,00952 0,00943 -0,01869 0,00000 0,00000 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 0,00246 -0,02436 0,00540 0,00759 -0,01272 0,01656 -0,01159 -0,01666

11 KLBF 0,02381 -0,03876 0,00806 0,01600 -0,01575 -0,01600 0,00000 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 0,00614 -0,04138 0,00875 0,01202 -0,02063 -0,00418 -0,00070 -0,03999

12 MERK 0,00000 -0,01316 0,01333 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 -0,00688 -0,00974 0,00921 -0,00184 0,00597 0,01656 -0,01159 0,00168

13 MYOR -0,00655 -0,00991 -0,00166 0,00167 0,00333 0,00332 0,00165 -0,00451 0,00959 0,00263 -0,02686 0,04039 0,00280 0,00280 -0,00204 -0,01950 -0,00429 0,02853 -0,03706 0,00052 -0,00115 -0,03498

14 PYFA 0,01087 0,07527 0,00000 0,10000 -0,09545 -0,01508 -0,01020 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,00680 0,07265 0,00069 0,09602 -0,10034 -0,00326 -0,01091 0,04805

15 ROTI 0,01439 0,04255 0,00680 -0,02703 0,00000 -0,01389 0,00704 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 0,00750 0,04597 0,00268 -0,02887 0,00597 0,00267 -0,00455 0,03138

16 SKLT 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,01767 -0,00262 0,00069 -0,00398 -0,00489 0,01182 -0,00070 -0,01735

17 STTP 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00435 0,03353 -0,00102 -0,01204 0,04649 -0,01861 -0,00464 -0,00435 -0,03353 0,00102 0,01204 -0,04649 0,01861 0,00464 -0,04806

18 TCID 0,00000 0,00000 -0,00870 0,00000 0,00000 -0,02632 0,19820 0,00688 -0,00342 0,00412 0,00184 -0,00597 -0,01656 0,01159 -0,00688 0,00342 -0,01282 -0,00184 0,00597 -0,00976 0,18661 0,16470

19 TSPC 0,00676 0,03356 -0,03247 0,00000 -0,03356 -0,02778 0,00000 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,01092 0,03094 -0,03178 -0,00398 -0,03844 -0,01596 -0,00070 -0,07084

20 ULTJ -0,00685 -0,02069 0,02817 0,01370 -0,00676 -0,00680 -0,01370 -0,01373 0,01348 0,01020 0,00935 0,00315 -0,01005 0,00540 0,00688 -0,03417 0,01797 0,00435 -0,00990 0,00325 -0,01910 -0,03073

21 UNVR 0,01336 0,00220 -0,02851 0,02257 0,00221 0,00220 0,00879 0,01767 0,00262 -0,00069 0,00398 0,00489 -0,01182 0,00070 -0,00431 -0,00042 -0,02782 0,01859 -0,00268 0,01402 0,00809 0,00547
Lampiran 15
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES -0,00482 0,00242 0,00242 -0,00964 0,00000 -0,00487 -0,00978 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00115 -0,00293 0,00351 -0,01921 -0,02216 -0,00410 -0,01411 -0,06015

2 AISA 0,00000 0,00477 -0,01663 0,00483 0,00481 0,05981 -0,01129 0,00280 -0,00283 -0,00031 -0,00432 0,00729 -0,00341 -0,00321 -0,00280 0,00760 -0,01632 0,00915 -0,00248 0,06322 -0,00808 0,05029

3 CEKA 0,01773 0,01045 -0,03448 0,07143 0,02667 0,00000 -0,03896 -0,00076 0,00433 -0,00682 0,01299 0,00007 0,00000 -0,03163 0,01849 0,00612 -0,02766 0,05844 0,02659 0,00000 -0,00733 0,07466

4 DLTA 0,00000 0,00000 0,00000 0,01449 0,02857 0,00000 0,00000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,00367 -0,00535 0,00110 0,00492 0,00641 0,00076 -0,00433 0,00718

5 DVLA -0,00714 -0,02638 0,00985 -0,00976 0,03448 -0,02143 0,00000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00347 -0,03173 0,01095 -0,01933 0,01233 -0,02067 -0,00433 -0,05625

6 GGRM -0,02486 0,05322 0,03474 0,00509 0,03036 0,01130 -0,01894 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,02119 0,04787 0,03583 -0,00449 0,00821 0,01206 -0,02328 0,05501

7 HMSP -0,00290 0,00291 -0,00072 0,00072 0,00145 0,00579 0,00000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,00077 -0,00244 0,00037 -0,00885 -0,02071 0,00655 -0,00433 -0,02864

8 ICBP -0,00230 -0,00231 0,01620 -0,07062 -0,01961 0,00500 0,00995 0,00330 -0,02541 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 -0,00560 0,02310 0,01594 -0,07491 -0,01594 -0,00035 0,01105 -0,04672

9 INDF -0,00333 -0,03344 0,01384 -0,03754 -0,00355 0,00712 0,02473 0,00330 -0,02541 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 -0,00663 -0,00804 0,01358 -0,04184 0,00013 0,00177 0,02583 -0,01521

10 KAEF -0,01307 0,00000 -0,00662 0,00000 -0,02667 0,00685 0,02041 -0,01001 -0,00974 0,00799 0,01122 -0,00779 0,00372 0,01258 -0,00306 0,00974 -0,01461 -0,01122 -0,01887 0,00313 0,00783 -0,02708

11 KLBF -0,00345 0,01384 0,00683 -0,00678 0,02730 -0,00664 0,00669 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,00022 0,00849 0,00792 -0,01635 0,00515 -0,00588 0,00235 0,00190

12 MERK 0,00000 0,05820 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00372 0,01258 0,00616 -0,00042 -0,00184 0,00576 -0,00422 -0,00372 0,04562 -0,00616 0,00042 0,00184 -0,00576 0,00422 0,03645

13 MYOR 0,00000 0,00833 -0,00826 0,00000 0,00250 -0,00249 0,01000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,00367 0,00299 -0,00717 -0,00957 -0,01966 -0,00173 0,00567 -0,02581

14 PYFA 0,02041 0,01333 0,00000 0,01316 -0,03247 -0,02013 0,00000 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 0,02014 0,00903 0,00367 0,00781 -0,03137 -0,02971 -0,02216 -0,04258

15 ROTI -0,02294 -0,01408 0,01905 0,02804 0,00455 -0,00452 -0,02273 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 -0,02724 -0,01041 0,01370 0,02913 -0,00503 -0,02668 -0,02196 -0,04849

16 SKLT 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,00367 -0,00535 0,00110 -0,00957 -0,02216 0,00076 -0,00433 -0,03588

17 STTP 0,00000 0,13122 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00400 0,00402 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00682 0,01299 0,00110 0,12165 -0,02216 0,00076 -0,00433 0,00282 -0,00897 0,09087

18 TCID 0,17647 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,18125 0,00000 0,03226 -0,00050 -0,01447 0,00330 -0,02541 0,00026 0,00430 0,14421 0,00050 0,01447 -0,00330 0,02541 -0,18151 -0,00430 -0,00452

19 TSPC 0,01040 -0,01471 -0,05373 0,00000 -0,03785 0,01639 0,00000 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 0,01407 -0,02005 -0,05264 -0,00957 -0,06001 0,01716 -0,00433 -0,11538

20 ULTJ -0,02874 -0,03206 0,00127 0,03053 -0,00123 -0,01236 -0,00501 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00076 0,00433 -0,00682 -0,03409 -0,03096 -0,00830 0,00838 -0,00047 -0,01670 0,00182 -0,08033

21 UNVR 0,00000 0,00622 -0,00177 0,01681 -0,00087 0,01916 0,02564 0,00026 0,00430 -0,00367 0,00535 -0,00110 0,00957 0,02216 -0,00026 0,00192 0,00190 0,01147 0,00023 0,00959 0,00348 0,02833
Lampiran 16
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES -0,00364 0,00365 0,00000 0,00364 -0,00362 0,00000 0,00000 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789 -0,00665 -0,01138 -0,01106 0,00939 0,00555 -0,00795 -0,00789 0,00665 -0,01671

2 AISA -0,05085 0,03571 0,00287 0,00860 0,00852 0,00282 0,00000 -0,03494 -0,00063 -0,02606 -0,00375 0,01076 0,00373 0,00477 -0,01591 0,03634 0,02893 0,01234 -0,00224 -0,00091 -0,00477 0,05379

3 CEKA 0,00000 0,00000 -0,01307 -0,00993 0,00000 0,00334 -0,01333 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789 -0,00522 -0,00775 -0,02778 -0,00055 0,00192 -0,00099 -0,02123 -0,06160

4 DLTA 0,00000 0,01465 0,01264 0,01604 -0,01579 -0,00178 0,00000 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00679 0,00943 0,00489 0,00133 -0,00640 0,00013 -0,00433 0,01183

5 DVLA 0,00000 0,00000 0,15287 0,00000 0,00000 -0,03591 0,00000 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00774 0,00679 0,14764 -0,00775 -0,01471 -0,02653 0,00192 0,11510

6 GGRM -0,03219 0,03430 -0,00503 0,03030 0,00000 0,01961 -0,00048 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 -0,02541 0,02908 -0,01277 0,01559 0,00939 0,02152 -0,00481 0,03259

7 HMSP -0,01057 0,02099 0,00187 0,00000 0,00075 0,00298 0,00483 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774 -0,01129 0,02577 -0,00565 0,00198 0,00184 0,00104 0,01257 0,02627

8 ICBP -0,00667 0,00000 -0,00336 0,01684 -0,01987 -0,00676 -0,02381 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774 -0,00738 0,00478 -0,01087 0,01881 -0,01877 -0,00870 -0,01607 -0,03820

9 INDF -0,00340 0,01024 0,00000 0,00338 -0,00337 0,01014 -0,00669 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,00194 -0,00774 -0,00679 0,00138 0,00272 0,00198 0,00447 -0,00531 0,01787 0,00010 0,02322

10 KAEF 0,00350 -0,03833 0,00362 -0,00722 -0,00727 0,00000 -0,00366 0,00505 -0,00059 -0,00467 0,00035 0,01171 -0,01272 0,00336 -0,00156 -0,03774 0,00829 -0,00757 -0,01898 0,01272 -0,00702 -0,05186

11 KLBF -0,01902 0,01662 0,00272 0,00272 0,01084 0,00000 0,00000 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 -0,01128 0,02341 -0,00250 -0,00503 -0,00387 0,00939 0,00192 0,01203

12 MERK 0,01034 0,00000 0,00000 -0,01024 0,00000 0,00000 0,00000 -0,01272 0,00336 -0,00794 0,00374 -0,00246 0,00162 0,00071 0,02307 -0,00336 0,00794 -0,01398 0,00246 -0,00162 -0,00071 0,01379

13 MYOR 0,00000 0,00696 -0,00086 0,00346 -0,00345 -0,00173 0,00000 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789 -0,00522 -0,00078 -0,01558 0,01285 -0,00153 -0,00606 -0,00789 -0,02423

14 PYFA -0,01538 0,00781 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00775 -0,00781 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 -0,00765 0,01460 -0,00522 -0,00775 -0,01471 0,00163 -0,00590 -0,02499

15 ROTI -0,01250 -0,02532 -0,03463 0,04484 0,05150 -0,00408 -0,01639 0,00194 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,01444 -0,01758 -0,02784 0,03962 0,04376 -0,01879 -0,00701 -0,00229

16 SKLT 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00774 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00774 0,00679 -0,00522 -0,00775 -0,01471 0,00939 0,00192 -0,00185

17 STTP 0,00165 0,00000 0,00659 0,00000 -0,00164 0,00000 0,00000 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 0,00789 -0,00357 -0,00775 -0,00812 0,00939 0,00028 -0,00433 -0,00789 -0,02200

18 TCID 0,02030 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00265 0,00000 0,00000 -0,00246 0,00162 0,00071 -0,00478 0,00752 -0,00198 -0,00109 0,02275 -0,00162 -0,00071 0,00478 -0,01017 0,00198 0,00109 0,01810

19 TSPC -0,01807 -0,00204 -0,00205 -0,00205 0,00000 0,00000 -0,00823 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 -0,01128 -0,00727 -0,00980 -0,01676 0,00939 0,00192 -0,01256 -0,04638

20 ULTJ -0,03750 0,03377 -0,03015 0,02850 0,00630 0,00000 -0,02753 -0,00679 0,00522 0,00775 0,01471 -0,00939 -0,00192 0,00433 -0,03071 0,02854 -0,03790 0,01379 0,01568 0,00192 -0,03187 -0,04055

21 UNVR 0,03470 0,02994 0,03488 -0,04270 0,00939 0,00930 0,01382 -0,03494 -0,00063 -0,02607 -0,00374 0,01076 0,00373 0,00477 0,06963 0,03057 0,06095 -0,03896 -0,00137 0,00557 0,00905 0,13545
Lampiran 17
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES -0,00474 0,00000 0,00476 -0,00474 0,02381 -0,02326 -0,00476 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00634 -0,00161 -0,00263 -0,01070 0,02426 -0,02470 -0,00639 -0,01543

2 AISA 0,01339 -0,00441 0,06195 -0,05000 0,00000 -0,02632 0,00450 0,00056 -0,00202 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215 0,01283 -0,00238 0,06138 -0,04798 -0,01441 -0,00674 0,00236 0,00505

3 CEKA 0,02985 -0,05072 -0,03053 0,01575 0,10078 -0,05634 0,00000 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890 0,02841 -0,05235 -0,03263 0,01594 0,10501 -0,04401 -0,00890 0,01146

4 DLTA 0,00000 0,00000 0,05882 -0,07407 0,00000 0,00000 -0,00400 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00161 -0,00739 0,05286 -0,07362 -0,00144 -0,00163 -0,00609 -0,03892

5 DVLA 0,00797 0,00000 0,04348 0,02273 0,00000 0,00000 0,00000 0,00870 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 -0,00073 -0,00337 0,04457 0,01730 -0,00238 0,00730 0,01328 0,07596

6 GGRM -0,00532 0,02290 0,01493 0,01765 0,01445 0,01923 -0,03215 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 0,00056 -0,00202 -0,01075 0,02052 0,02223 0,03092 0,00789 0,01867 -0,03012 0,05936

7 HMSP 0,04124 0,00025 -0,01510 -0,00503 -0,00631 0,00000 -0,03075 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890 0,00485 0,03961 -0,00184 -0,01490 -0,00079 0,00601 -0,00890 -0,03560 -0,01642

8 ICBP 0,00000 0,00000 0,00167 0,00166 0,00498 -0,01157 -0,00167 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 -0,00337 0,00109 -0,00377 -0,00071 0,01228 0,00171 -0,00823 -0,00100

9 INDF 0,00000 0,01053 0,00694 0,00345 -0,00687 0,00000 -0,02768 0,00337 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 -0,00337 0,01162 0,00151 0,00107 0,00043 0,01328 -0,03424 -0,00970

10 KAEF 0,00403 0,01205 0,02778 -0,01158 -0,01953 0,02789 0,00775 -0,00425 -0,00371 0,00429 0,01324 -0,00569 0,00240 0,00499 0,00828 0,01576 0,02348 -0,02483 -0,01384 0,02548 0,00276 0,03710

11 KLBF -0,01158 0,00781 0,09302 0,02482 0,00346 -0,01379 -0,01748 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 -0,00051 0,00621 0,08563 0,01886 0,00391 -0,01524 -0,01911 0,07975

12 MERK -0,01730 -0,01408 0,00000 0,00357 0,03559 0,00344 0,01370 -0,01328 0,00656 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215 -0,00403 -0,02064 -0,00056 0,00559 0,02117 0,02301 0,01155 0,03609

13 MYOR 0,00000 -0,00244 0,00407 0,02109 0,00000 0,00000 0,01668 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 0,01107 -0,00404 -0,00332 0,01512 0,00045 -0,00144 0,01505 0,03289

14 PYFA 0,00000 0,00000 0,01739 0,00855 0,04237 -0,00813 -0,00820 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00045 -0,00144 0,01576 0,00646 0,04257 -0,00390 0,00413 0,06402

15 ROTI -0,01594 -0,01215 0,04098 0,00787 -0,01172 0,01186 -0,01953 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00163 -0,00486 -0,01375 0,03359 0,00191 -0,01127 0,01041 -0,02116 -0,00512

16 SKLT 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00639 -0,01107 0,00161 0,00739 0,00596 -0,00045 0,00144 0,00639 0,01107 -0,00161 -0,00739 -0,00596 0,00045 -0,00144 0,00151

17 STTP 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00323 0,00000 0,00000 0,00000 0,00656 0,00056 -0,00202 0,01441 -0,01957 0,00215 -0,01520 -0,00656 -0,00056 0,00202 -0,01764 0,01957 -0,00215 0,01520 0,00988

18 TCID 0,00000 0,00000 -0,02866 -0,00621 0,00000 0,00000 0,00000 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00890 0,00485 -0,00163 -0,00209 -0,02846 -0,00198 0,01232 -0,00890 -0,00485 -0,03559

19 TSPC 0,00000 0,00000 -0,00826 0,00000 0,00000 -0,00833 0,00000 -0,00109 0,00543 0,00238 -0,00730 -0,01328 0,00656 0,00056 0,00109 -0,00543 -0,01064 0,00730 0,01328 -0,01489 -0,00056 -0,00986

20 ULTJ 0,00000 -0,02597 -0,00133 0,02804 0,00000 -0,02597 0,01200 -0,00045 0,00144 0,00163 0,00209 -0,00019 -0,00423 -0,01232 0,00045 -0,02742 -0,00296 0,02595 0,00019 -0,02174 0,02432 -0,00121

21 UNVR 0,01214 0,03141 -0,01440 -0,01292 0,00854 0,00000 0,00226 0,00082 0,00215 -0,01520 0,00291 0,00773 0,00070 -0,00866 0,01132 0,02926 0,00080 -0,01583 0,00080 -0,00070 0,01092 0,03658
Lampiran 18
Perhitungan Abnormal Return dan Cumulative Abnormal Return Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

Kode
No Rit -3 Rit -2 Rit -1 Rit 0 Rit +1 Rit +2 Rit +3 Rm -3 Rm -2 Rm -1 Rm 0 Rm +1 Rm +2 Rm +3 AR -3 AR -2 AR -1 AR 0 AR +1 AR +2 AR +3 CAR
Emiten

1 ADES -0,00837 -0,00844 0,00000 0,00000 -0,02553 0,00437 -0,02174 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,01282 -0,00901 0,00471 0,00163 -0,02263 0,00148 -0,01685 -0,05349

2 AISA 0,03286 -0,00909 0,01835 0,03153 -0,02183 0,02679 -0,02609 0,00805 -0,00341 -0,00381 -0,00167 -0,00501 0,00391 0,00246 0,02481 -0,00569 0,02216 0,03320 -0,01682 0,02288 -0,02855 0,05199

3 CEKA -0,03846 -0,04000 -0,00833 0,03641 0,02432 -0,00264 -0,02116 -0,00695 0,00520 -1,00000 0,00000 0,01236 0,00288 0,00805 -0,03151 -0,04520 0,99167 0,03641 0,01196 -0,00552 -0,02921 0,92860

4 DLTA 0,00000 0,00000 0,01099 0,01087 0,01935 0,05485 -0,01000 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00445 -0,00057 0,01570 0,01250 0,02226 0,05197 -0,00511 0,09228

5 DVLA 0,00000 0,00000 0,00000 0,02907 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 0,00471 0,00163 0,00290 0,02619 0,00489 0,00695 -0,00520 0,04206

6 GGRM 0,00369 0,00074 0,00294 -0,01760 -0,02313 -0,00764 -0,00423 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00076 0,00016 0,00765 -0,01597 -0,02023 -0,01052 0,00066 -0,03901

7 HMSP 0,00499 -0,00744 -0,00750 0,00000 -0,01259 -0,00255 0,00000 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 0,00054 -0,00802 -0,00279 0,00163 -0,00969 -0,00543 0,00489 -0,01888

8 ICBP -0,00893 -0,01201 -0,00608 0,00000 -0,00612 -0,00308 0,00309 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,01338 -0,01259 -0,00137 0,00163 -0,00322 -0,00596 0,00798 -0,02691

9 INDF -0,00313 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00313 0,00000 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 0,00158 0,00163 0,00290 -0,00288 0,00489 0,00382 -0,00520 0,00673

10 KAEF -0,00347 0,03136 -0,02027 0,00690 -0,00685 0,03448 -0,02000 0,00281 0,00285 0,01494 -0,00287 -0,00911 0,00319 0,00871 -0,00628 0,02851 -0,03521 0,00977 0,00226 0,03129 -0,02871 0,00164

11 KLBF 0,00938 -0,00310 -0,02795 -0,00958 0,02903 -0,00940 -0,02532 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 0,00492 -0,00367 -0,02324 -0,00796 0,03193 -0,01229 -0,02042 -0,03073

12 MERK 0,00000 0,03333 0,00000 -0,00538 -0,02432 0,00000 0,00000 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00445 0,03276 0,00471 -0,00375 -0,02142 -0,00288 0,00489 0,00985

13 MYOR 0,00000 -0,00478 0,00000 0,00481 -0,00478 -0,00962 -0,04369 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00445 -0,00536 0,00471 0,00643 -0,00188 -0,01250 -0,03880 -0,05185

14 PYFA 0,00000 0,00000 0,05882 -0,03704 0,04808 -0,01835 -0,00935 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 0,00471 0,00163 0,06172 -0,03992 0,05297 -0,01140 -0,01455 0,05516

15 ROTI -0,01538 -0,03438 0,04531 0,00619 -0,01231 0,00000 0,02181 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 -1,00000 0,00000 -0,01248 -0,03726 0,05020 0,01314 -0,01751 1,00000 0,02181 1,01790

16 SKLT 0,00000 -0,06667 0,00000 0,06429 0,00000 0,00000 0,04698 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00445 -0,06724 0,00471 0,06591 0,00290 -0,00288 0,05187 0,05082

17 STTP 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00520 0,00471 0,00163 0,00290 -0,00288 0,00489 0,00695 -0,00520 0,01299

18 TCID 0,00667 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00166 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 0,00222 -0,00057 0,00471 0,00163 0,00290 -0,00288 0,00655 0,01454

19 TSPC -0,00250 0,00752 -0,00746 0,00251 0,01500 0,00000 0,00493 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00695 0,00694 -0,00275 0,00413 0,01790 -0,00288 0,00982 0,02621

20 ULTJ 0,00000 0,00000 0,00000 -0,01190 0,01205 0,00000 0,00000 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 -0,00445 -0,00057 0,00471 -0,01028 0,01495 -0,00288 0,00489 0,00636

21 UNVR 0,01637 0,00000 0,00222 0,00443 -0,00883 0,01281 -0,00330 0,00445 0,00057 -0,00471 -0,00163 -0,00290 0,00288 -0,00489 0,01192 -0,00057 0,00693 0,00606 -0,00593 0,00992 0,00159 0,02993
Lampiran 19
Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011 dan 2012

Kode Kode
TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE
Emiten Emiten
ADES Rp 25.868.000.000 Rp 31.659.000.000 -0,18292 ADES Rp 83.376.000.000 Rp 25.868.000.000 2,22313
AISA Rp 149.951.000.000 Rp 80.066.000.000 0,87284 AISA Rp 253.664.000.000 Rp 149.951.000.000 0,69165
CEKA Rp 96.305.943.766 Rp 29.562.060.490 2,25775 CEKA Rp 91.289.120.358 Rp 96.305.943.766 -0,05209
DLTA Rp 151.715.042.000 Rp 146.066.305.000 0,03867 DLTA Rp 213.421.077.000 Rp 151.715.042.000 0,40672
DVLA Rp 120.915.340.000 Rp 110.880.552.000 0,09050 DVLA Rp 148.909.089.000 Rp 120.915.340.000 0,23152
GGRM Rp 4.958.102.000.000 Rp 4.214.789.000.000 0,17636 GGRM Rp 4.068.711.000.000 Rp 4.958.102.000.000 -0,17938
HMSP Rp 8.064.426.000.000 Rp 6.422.748.000.000 0,25560 HMSP Rp 9.945.296.000.000 Rp 8.064.426.000.000 0,23323
ICBP Rp 2.066.365.000.000 Rp 1.827.909.000.000 0,13045 ICBP Rp 2.282.371.000.000 Rp 2.066.365.000.000 0,10453
INDF Rp 2.952.858.000.000 Rp 2.075.861.000.000 0,42247 INDF Rp 4.779.446.000.000 Rp 2.952.858.000.000 0,61858
KAEF Rp 171.763.175.754 Rp 138.716.458.866 0,23823 KAEF Rp 205.763.997.378 Rp 171.763.175.754 0,19795
2011 KLBF Rp 1.522.956.820.292 Rp 1.343.798.968.422 0,13332 2012 KLBF Rp 1.775.098.847.932 Rp 1.522.956.820.292 0,16556
MERK Rp 231.158.647.000 Rp 118.794.278.000 0,94587 MERK Rp 107.808.155.000 Rp 231.158.647.000 -0,53362
MYOR Rp 483.826.229.688 Rp 501.980.668.673 -0,03617 MYOR Rp 744.428.404.309 Rp 483.826.229.688 0,53863
PYFA Rp 5.172.045.680 Rp 4.199.202.953 0,23167 PYFA Rp 5.308.221.363 Rp 5.172.045.680 0,02633
ROTI Rp 115.932.533.042 Rp 99.775.124.375 0,16194 ROTI Rp 149.149.548.025 Rp 115.932.533.042 0,28652
SKLT Rp 5.976.790.919 Rp 4.833.843.650 0,23645 SKLT Rp 7.962.693.771 Rp 5.976.790.919 0,33227
STTP Rp 42.675.154.847 Rp 42.630.757.200 0,00104 STTP Rp 74.626.183.474 Rp 42.675.154.847 0,74870
TCID Rp 140.038.819.641 Rp 131.445.098.783 0,06538 TCID Rp 150.803.441.969 Rp 140.038.819.641 0,07687
TSPC Rp 586.362.346.430 Rp 494.760.795.087 0,18514 TSPC Rp 635.176.093.653 Rp 586.362.346.430 0,08325
ULTJ Rp 101.323.273.593 Rp 107.339.358.519 -0,05605 ULTJ Rp 353.431.619.485 Rp 101.323.273.593 2,48816
UNVR Rp 4.164.304.000.000 Rp 3.384.648.000.000 0,23035 UNVR Rp 4.839.145.000.000 Rp 4.164.304.000.000 0,16205
Lampiran 20
Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013 dan 2014

Kode Kode
TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE
Emiten Emiten
ADES Rp 55.656.000.000 Rp 83.376.000.000 -0,33247 ADES Rp 31.021.000.000 Rp 55.656.000.000 -0,44263
AISA Rp 346.728.000.000 Rp 253.664.000.000 0,36688 AISA Rp 378.142.000.000 Rp 346.728.000.000 0,09060
CEKA Rp 90.910.496.665 Rp 91.289.120.358 -0,00415 CEKA Rp 41.001.414.954 Rp 90.910.496.665 -0,54899
DLTA Rp 270.498.062.000 Rp 213.421.077.000 0,26744 DLTA Rp 287.456.867.000 Rp 270.498.062.000 0,06269
DVLA Rp 125.796.473.000 Rp 148.909.089.000 -0,15521 DVLA Rp 80.929.476.000 Rp 125.796.473.000 -0,35666
GGRM Rp 4.383.932.000.000 Rp 4.068.711.000.000 0,07747 GGRM Rp 5.395.293.000.000 Rp 4.383.932.000.000 0,23070
HMSP Rp 10.818.486.000.000 Rp 9.945.296.000.000 0,08780 HMSP Rp 10.181.083.000.000 Rp 10.818.486.000.000 -0,05892
ICBP Rp 2.235.040.000.000 Rp 2.282.371.000.000 -0,02074 ICBP Rp 2.574.172.000.000 Rp 2.235.040.000.000 0,15173
INDF Rp 3.416.635.000.000 Rp 4.779.446.000.000 -0,02074 INDF Rp 5.229.489.000.000 Rp 3.416.635.000.000 0,53060
KAEF Rp 215.642.329.977 Rp 205.763.997.378 -0,28514 KAEF Rp 257.836.015.297 Rp 215.642.329.977 0,19567
2013 KLBF Rp 1.970.452.449.686 Rp 1.775.098.847.932 0,11005 2014 KLBF Rp 2.121.090.581.360 Rp 1.970.452.449.686 0,07645
MERK Rp 175.444.757.000 Rp 107.808.155.000 0,62738 MERK Rp 181.472.234.000 Rp 175.444.757.000 0,03436
MYOR Rp 1.058.418.939.252 Rp 744.428.404.309 0,42179 MYOR Rp 409.618.689.484 Rp 1.058.418.939.252 -0,61299
PYFA Rp 6.195.800.338 Rp 5.308.221.363 0,16721 PYFA Rp 2.657.665.405 Rp 6.195.800.338 -0,57105
ROTI Rp 158.015.270.921 Rp 149.149.548.025 0,05944 ROTI Rp 188.648.345.876 Rp 158.015.270.921 0,19386
SKLT Rp 11.440.014.188 Rp 7.962.693.771 0,43670 SKLT Rp 16.855.973.113 Rp 11.440.014.188 0,47342
STTP Rp 114.437.068.803 Rp 74.626.183.474 0,53347 STTP Rp 123.635.526.965 Rp 114.437.068.803 0,08038
TCID Rp 160.148.465.833 Rp 150.803.441.969 0,06197 TCID Rp 174.314.394.101 Rp 160.148.465.833 0,08845
TSPC Rp 638.535.108.795 Rp 635.176.093.653 0,00529 TSPC Rp 584.293.062.124 Rp 638.535.108.795 -0,08495
ULTJ Rp 325.127.420.664 Rp 353.431.619.485 -0,08008 ULTJ Rp 283.061.430.451 Rp 325.127.420.664 -0,12938
UNVR Rp 5.352.625.000.000 Rp 4.839.145.000.000 0,10611 UNVR Rp 5.738.523.000.000 Rp 5.352.625.000.000 0,07210
Lampiran 21
Perhitungan Unexpected Earning (UE) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015 dan 2016

Kode Kode
TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE TAHUN Laba Tahun Ini Laba Tahun LaLu UE
Emiten Emiten
ADES Rp 32.839.000.000 Rp 31.021.000.000 0,05861 ADES Rp 55.951.000.000 Rp 32.839.000.000 0,70380
AISA Rp 373.150.000.000 Rp 378.142.000.000 -0,01320 AISA Rp 719.228.000.000 Rp 373.150.000.000 0,92745
CEKA Rp 106.549.446.980 Rp 41.001.414.954 1,59868 CEKA Rp 249.697.013.626 Rp 106.549.446.980 1,34348
DLTA Rp 191.304.463.000 Rp 287.456.867.000 -0,33449 DLTA Rp 254.509.268.000 Rp 191.304.463.000 0,33039
DVLA Rp 107.894.430.000 Rp 80.929.476.000 0,33319 DVLA Rp 152.083.400.000 Rp 107.894.430.000 0,40956
GGRM Rp 6.452.834.000.000 Rp 5.395.293.000.000 0,19601 GGRM Rp 6.728.682.000.000 Rp 6.452.834.000.000 0,04275
HMSP Rp 10.363.308.000.000 Rp 10.181.083.000.000 0,01790 HMSP Rp 12.762.299.000.000 Rp 10.363.308.000.000 0,23149
ICBP Rp 2.923.148.000.000 Rp 2.574.172.000.000 0,13557 ICBP Rp 3.631.301.000.000 Rp 2.923.148.000.000 0,24226
INDF Rp 3.709.501.000.000 Rp 5.229.489.000.000 -0,29066 INDF Rp 5.266.906.000.000 Rp 3.709.501.000.000 0,41984
KAEF Rp 265.549.762.082 Rp 257.836.015.297 0,02992 KAEF Rp 271.597.947.663 Rp 265.549.762.082 0,02278
2015 KLBF Rp 2.057.694.281.873 Rp 2.121.090.581.360 -0,02989 2016 KLBF Rp 2.350.884.933.551 Rp 2.057.694.281.873 0,14249
MERK Rp 145.545.462.000 Rp 181.472.234.000 -0,19797 MERK Rp 153.842.847.000 Rp 145.545.462.000 0,05701
MYOR Rp 1.250.233.128.560 Rp 409.618.689.484 2,05219 MYOR Rp 1.388.676.127.665 Rp 1.250.233.128.560 0,11073
PYFA Rp 3.087.104.465 Rp 2.657.665.405 0,16159 PYFA Rp 5.146.317.041 Rp 3.087.104.465 0,66704
ROTI Rp 270.538.700.440 Rp 188.648.345.876 0,43409 ROTI Rp 279.777.368.831 Rp 270.538.700.440 0,03415
SKLT Rp 20.066.791.849 Rp 16.855.973.113 0,19049 SKLT Rp 20.646.121.074 Rp 20.066.791.849 0,02887
STTP Rp 185.705.201.171 Rp 123.635.526.965 0,50204 STTP Rp 174.176.717.866 Rp 185.705.201.171 -0,06208
TCID Rp 544.474.278.014 Rp 174.314.394.101 2,12352 TCID Rp 162.059.596.347 Rp 544.474.278.014 -0,70236
TSPC Rp 529.218.651.807 Rp 584.293.062.124 -0,09426 TSPC Rp 545.493.536.262 Rp 529.218.651.807 0,03075
ULTJ Rp 523.100.215.029 Rp 283.061.430.451 0,84801 ULTJ Rp 709.825.635.742 Rp 523.100.215.029 0,35696
UNVR Rp 5.851.805.000.000 Rp 5.738.523.000.000 0,01974 UNVR Rp 6.390.672.000.000 Rp 5.851.805.000.000 0,09209
36,86215 25,85446
Lampiran 22
Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011 dan 2012

Kode Kode
TAHUN CAR UE α ERC TAHUN CAR UE α ERC
Emiten Emiten
ADES -0,00128 -0,18292 -0,019 -0,09685 ADES -0,95246 2,22313 0,036 -0,44462
AISA 0,22111 0,87284 -0,019 0,27508 AISA -0,05883 0,69165 0,036 -0,13710
CEKA 0,26473 2,25775 -0,019 0,12567 CEKA -0,07078 -0,05209 0,036 2,04981
DLTA -0,00760 0,03867 -0,019 0,29482 DLTA 0,03800 0,40672 0,036 0,00492
DVLA -0,04125 0,09050 -0,019 -0,24586 DVLA 0,00664 0,23152 0,036 -0,12680
GGRM 0,07832 0,17636 -0,019 0,55183 GGRM 0,08970 -0,17938 0,036 -0,29937
HMSP -0,00917 0,25560 -0,019 0,03845 HMSP 0,02668 0,23323 0,036 -0,03996
ICBP -0,02669 0,13045 -0,019 -0,05893 ICBP 0,01248 0,10453 0,036 -0,22502
INDF -0,03524 0,42247 -0,019 -0,03844 INDF -0,00385 0,61858 0,036 -0,06443
KAEF -0,04621 0,23823 -0,019 -0,11422 KAEF -0,01666 0,19795 0,036 -0,26601
2011 KLBF 0,01005 0,13332 -0,019 0,21786 2012 KLBF -0,03999 0,16556 0,036 -0,45898
MERK 0,02578 0,94587 -0,019 0,04734 MERK 0,00168 -0,53362 0,036 0,06431
MYOR 0,10734 -0,03617 -0,019 -3,49337 MYOR -0,03498 0,53863 0,036 -0,13178
PYFA -0,00025 0,23167 -0,019 0,08095 PYFA 0,04805 0,02633 0,036 0,45766
ROTI -0,03520 0,16194 -0,019 -0,10003 ROTI 0,03138 0,28652 0,036 -0,01613
SKLT -0,04234 0,23645 -0,019 -0,09872 SKLT -0,01735 0,33227 0,036 -0,16058
STTP -0,03446 0,00104 -0,019 -14,84440 STTP -0,04806 0,74870 0,036 -0,11227
TCID -0,04896 0,06538 -0,019 -0,45823 TCID 0,16470 0,07687 0,036 1,67422
TSPC 0,03824 0,18514 -0,019 0,30914 TSPC -0,07084 0,08325 0,036 -1,28343
ULTJ -0,01964 -0,05605 -0,019 0,01150 ULTJ -0,03073 2,48816 0,036 -0,02682
UNVR -0,02702 0,23035 -0,019 -0,03481 UNVR 0,00547 0,16205 0,036 -0,18838
Lampiran 23
Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013 dan 2014

Kode Kode
TAHUN CAR UE α ERC TAHUN CAR UE α ERC
Emiten Emiten
ADES -0,06015 -0,33247 -0,024 0,10873 ADES -0,01671 -0,44263 0,006 0,05130
AISA 0,05029 0,36688 -0,024 0,20249 AISA 0,05379 0,09060 0,006 0,52743
CEKA 0,07466 -0,00415 -0,024 -23,78697 CEKA -0,06160 -0,54899 0,006 0,12314
DLTA 0,00718 0,26744 -0,024 0,11659 DLTA 0,01183 0,06269 0,006 0,09304
DVLA -0,05625 -0,15521 -0,024 0,20781 DVLA 0,11510 -0,35666 0,006 -0,30589
GGRM 0,05501 0,07747 -0,024 1,01982 GGRM 0,03259 0,23070 0,006 0,11526
HMSP -0,02864 0,08780 -0,024 -0,05281 HMSP 0,02627 -0,05892 0,006 -0,34399
ICBP -0,04672 -0,02074 -0,024 1,09559 ICBP -0,03820 0,15173 0,006 -0,29131
INDF -0,01521 -0,02074 -0,024 -0,42381 INDF 0,02322 0,53060 0,006 0,03245
KAEF -0,02708 -0,28514 -0,024 0,01081 KAEF -0,05186 0,19567 0,006 -0,29571
2013 KLBF 0,00190 0,11005 -0,024 0,23538 2014 KLBF 0,01203 0,07645 0,006 0,07883
MERK 0,03645 0,62738 -0,024 0,09636 MERK 0,01379 0,03436 0,006 0,22664
MYOR -0,02581 0,42179 -0,024 -0,00429 MYOR -0,02423 -0,61299 0,006 0,04931
PYFA -0,04258 0,16721 -0,024 -0,11111 PYFA -0,02499 -0,57105 0,006 0,05427
ROTI -0,04849 0,05944 -0,024 -0,41201 ROTI -0,00229 0,19386 0,006 -0,04276
SKLT -0,03588 0,43670 -0,024 -0,02721 SKLT -0,00185 0,47342 0,006 -0,01659
STTP 0,09087 0,53347 -0,024 0,21532 STTP -0,02200 0,08038 0,006 -0,34838
TCID -0,00452 0,06197 -0,024 0,31435 TCID 0,01810 0,08845 0,006 0,13680
TSPC -0,11538 0,00529 -0,024 -17,27970 TSPC -0,04638 -0,08495 0,006 0,61656
ULTJ -0,08033 -0,08008 -0,024 0,70333 ULTJ -0,04055 -0,12938 0,006 0,35978
UNVR 0,02833 0,10611 -0,024 0,49316 UNVR 0,13545 0,07210 0,006 1,79555
Lampiran 24
Perhitungan Earning Response Coefficient (ERC) Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015 dan 2016

Kode Kode
TAHUN CAR UE α ERC TAHUN CAR UE α ERC
Emiten Emiten
ADES -0,01543 0,05861 0,017 -0,55341 ADES -0,0535 0,7038 0,041 -0,13426
AISA 0,00505 -0,01320 0,017 0,90506 AISA 0,0520 0,9275 0,041 0,01185
CEKA 0,01146 1,59868 0,017 -0,00346 CEKA 0,9286 1,3435 0,041 0,66067
DLTA -0,03892 -0,33449 0,017 0,16719 DLTA 0,0923 0,3304 0,041 0,15523
DVLA 0,07596 0,33319 0,017 0,17697 DVLA 0,0421 0,4096 0,041 0,00259
GGRM 0,05936 0,19601 0,017 0,21613 GGRM -0,0390 0,0427 0,041 -1,87175
HMSP -0,01642 0,01790 0,017 -1,86721 HMSP -0,0189 0,2315 0,041 -0,25869
ICBP -0,00100 0,13557 0,017 -0,13275 ICBP -0,0269 0,2423 0,041 -0,28031
INDF -0,00970 -0,29066 0,017 0,09188 INDF 0,0067 0,4198 0,041 -0,08162
KAEF 0,03710 0,02992 0,017 0,67198 KAEF 0,0016 0,0228 0,041 -1,72808
2015 KLBF 0,07975 -0,02989 0,017 -2,09954 2016 KLBF -0,0307 0,1425 0,041 -0,50339
MERK 0,03609 -0,19797 0,017 -0,09645 MERK 0,0099 0,0570 0,041 -0,54638
MYOR 0,03289 2,05219 0,017 0,00774 MYOR -0,0518 0,1107 0,041 -0,83847
PYFA 0,06402 0,16159 0,017 0,29099 PYFA 0,0552 0,6670 0,041 0,02123
ROTI -0,00512 0,43409 0,017 -0,05097 ROTI 1,0179 0,0341 0,041 28,60676
SKLT 0,00151 0,19049 0,017 -0,08132 SKLT 0,0508 0,0289 0,041 0,34007
STTP 0,00988 0,50204 0,017 -0,01418 STTP 0,0130 -0,0621 0,041 0,45115
TCID -0,03559 2,12352 0,017 -0,02477 TCID 0,0145 -0,7024 0,041 0,03767
TSPC -0,00986 -0,09426 0,017 0,28495 TSPC 0,0262 0,0308 0,041 -0,48102
ULTJ -0,00121 0,84801 0,017 -0,02147 ULTJ 0,0064 0,3570 0,041 -0,09704
UNVR 0,03658 0,01974 0,017 0,99165 UNVR 0,0299 0,0921 0,041 -0,12023
KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
1 ADES -0,097 -0,445 0,109 0,051 -0,553 -0,134
2 AISA 0,275 -0,137 0,202 0,527 0,905 0,012
3 CEKA 0,126 2,050 -23,787 0,123 -0,003 0,661
4 DLTA 0,295 0,005 0,117 0,093 0,167 0,155
5 DVLA -0,246 -0,127 0,208 -0,306 0,177 0,003
6 GGRM 0,552 -0,299 1,020 0,115 0,216 -1,872
7 HMSP 0,038 -0,040 -0,053 -0,344 -1,867 -0,259
8 ICBP -0,059 -0,225 1,096 -0,291 -0,133 -0,280
9 INDF -0,038 -0,064 -0,424 0,032 0,092 -0,082
10 KAEF -0,114 -0,266 0,011 -0,296 0,672 -1,728
11 KLBF 0,218 -0,459 0,235 0,079 -2,100 -0,503
12 MERK 0,047 0,064 0,096 0,227 -0,096 -0,546
13 MYOR -3,493 -0,132 -0,004 0,049 0,008 -0,838
14 PYFA 0,081 0,458 -0,111 0,054 0,291 0,021
15 ROTI -0,100 -0,016 -0,412 -0,043 -0,051 28,607
16 SKLT -0,099 -0,161 -0,027 -0,017 -0,081 0,340
17 STTP -14,844 -0,112 0,215 -0,348 -0,014 0,451
18 TCID -0,458 1,674 0,314 0,137 -0,025 0,038
19 TSPC 0,309 -1,283 -17,280 0,617 0,285 -0,481
20 ULTJ 0,012 -0,027 0,703 0,360 -0,021 -0,097
21 UNVR -0,035 -0,188 0,493 1,796 0,992 -0,120
0,552 2,050 1,096 1,796 0,992 28,607
-14,844 -1,283 -23,787 -0,348 -2,100 -1,872
Lampiran 25
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 1.010 Rp 125.746.000.000 4,738
2 AISA 2.926.000.000 Rp 495 Rp 1.832.817.000.000 0,790
3 CEKA 297.500.000 Rp 950 Rp 405.058.748.832 0,698
4 DLTA 16.013.181 Rp 111.500 Rp 572.935.427.000 3,116
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 1.150 Rp 717.917.390.000 1,794
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 61.050 Rp 24.550.928.000.000 4,785
7 HMSP 4.383.000.000 Rp 39.000 Rp 10.302.670.000.000 16,592
8 ICBP 5.830.954.000 Rp 5.200 Rp 10.709.773.000.000 2,831
9 INDF 8.780.426.500 Rp 4.600 Rp 31.610.225.000.000 1,278
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 340 Rp 1.252.662.935.740 1,507
11 KLBF 10.156.014.422 Rp 3.400 Rp 6.515.935.058.426 5,299
12 MERK 22.400.000 Rp 132.500 Rp 584.388.578.000 5,079
13 MYOR 766.584.000 Rp 14.250 Rp 2.424.669.292.434 4,505
14 PYFA 535.080.000 Rp 176 Rp 82.397.251.515 1,143
15 ROTI 1.012.360.000 Rp 3.325 Rp 546.441.182.786 6,160
16 SKLT 690.740.500 Rp 140 Rp 122.900.348.177 0,787
17 STTP 1.310.000.000 Rp 690 Rp 490.065.156.836 1,844
18 TCID 201.066.667 Rp 7.700 Rp 1.020.412.800.735 1,517
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 2.550 Rp 3.045.935.747.008 3,767
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 1.080 Rp 1.351.971.313.937 2,307
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 18.800 Rp 3.680.937.000.000 38,969
Lampiran 26
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 1.920 Rp 209.122.000.000 5,416
2 AISA 2.926.000.000 Rp 1.080 Rp 2.033.453.000.000 1,554
3 CEKA 297.500.000 Rp 1.300 Rp 463.402.986.308 0,835
4 DLTA 16.013.181 Rp 255.000 Rp 598.211.513.000 6,826
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 1.690 Rp 841.546.479.000 2,249
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 56.300 Rp 26.605.713.000.000 4,072
7 HMSP 4.383.000.000 Rp 59.900 Rp 13.308.420.000.000 19,727
8 ICBP 5.830.954.000 Rp 7.800 Rp 11.984.361.000.000 3,795
9 INDF 8.780.426.500 Rp 5.850 Rp 34.140.237.000.000 1,505
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 740 Rp 1.437.065.506.605 2,860
11 KLBF 50.780.072.110 Rp 1.060 Rp 7.371.643.614.897 7,302
12 MERK 22.400.000 Rp 152.000 Rp 569.430.951.000 5,979
13 MYOR 766.584.000 Rp 20.000 Rp 3.067.850.327.238 4,998
14 PYFA 535.080.000 Rp 177 Rp 87.705.472.878 1,080
15 ROTI 1.012.360.000 Rp 6.900 Rp 666.607.597.550 10,479
16 SKLT 690.740.500 Rp 180 Rp 129.482.560.948 0,960
17 STTP 1.310.000.000 Rp 1.050 Rp 579.691.340.310 2,373
18 TCID 201.066.667 Rp 11.000 Rp 1.096.821.575.914 2,016
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 3.725 Rp 3.353.156.079.810 4,999
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 1.330 Rp 1.676.519.113.422 2,291
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 20.850 Rp 3.968.365.000.000 40,088
Lampiran 27
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 2.000 Rp 264.778.000.000 4,456
2 AISA 2.926.000.000 Rp 1.430 Rp 2.356.773.000.000 1,775
3 CEKA 297.500.000 Rp 1.160 Rp 528.274.933.918 0,653
4 DLTA 16.013.181 Rp 380.000 Rp 676.557.993.000 8,994
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 2.200 Rp 914.702.952.000 2,694
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 42.000 Rp 29.416.271.000.000 2,747
7 HMSP 4.383.000.000 Rp 62.400 Rp 14.155.035.000.000 19,322
8 ICBP 5.830.954.000 Rp 10.200 Rp 13.265.731.000.000 4,483
9 INDF 8.780.426.500 Rp 6.600 Rp 38.373.129.000.000 1,510
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 590 Rp 1.624.354.688.981 2,017
11 KLBF 46.875.122.110 Rp 1.250 Rp 8.499.957.965.575 6,893
12 MERK 22.400.000 Rp 189.000 Rp 696.946.318.000 6,074
13 MYOR 894.347.989 Rp 26.000 Rp 3.938.760.819.650 5,904
14 PYFA 535.080.000 Rp 147 Rp 93.901.273.216 0,838
15 ROTI 5.061.800.000 Rp 1.020 Rp 787.337.649.671 6,558
16 SKLT 690.740.500 Rp 180 Rp 139.650.353.636 0,890
17 STTP 1.310.000.000 Rp 1.550 Rp 694.128.409.113 2,925
18 TCID 201.066.667 Rp 11.900 Rp 1.182.990.689.957 2,023
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 3.250 Rp 3.862.951.854.240 3,786
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 4.500 Rp 2.811.620.982.142 4,623
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 26.000 Rp 4.254.670.000.000 46,626
Lampiran 28
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 1.375 Rp 295.799.000.000 2,742
2 AISA 3.218.600.000 Rp 2.095 Rp 3.585.936.000.000 1,880
3 CEKA 297.500.000 Rp 1.500 Rp 537.551.172.122 0,830
4 DLTA 16.013.181 Rp 390.000 Rp 760.396.104.000 8,213
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 1.690 Rp 962.431.483.000 1,967
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 60.700 Rp 33.228.720.000.000 3,515
7 HMSP 4.383.000.000 Rp 68.650 Rp 13.498.114.000.000 22,291
8 ICBP 5.830.954.000 Rp 13.100 Rp 14.584.301.000.000 5,238
9 INDF 8.780.426.500 Rp 6.750 Rp 40.274.198.000.000 1,472
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 1.465 Rp 1.721.078.859.509 4,728
11 KLBF 46.875.122.110 Rp 1.830 Rp 9.817.475.678.446 8,738
12 MERK 22.400.000 Rp 160.000 Rp 716.599.526.000 5,001
13 MYOR 894.347.989 Rp 20.900 Rp 4.077.036.284.827 4,585
14 PYFA 535.080.000 Rp 135 Rp 96.558.938.621 0,748
15 ROTI 5.061.800.000 Rp 1.385 Rp 953.583.079.507 7,352
16 SKLT 690.740.500 Rp 300 Rp 153.368.106.620 1,351
17 STTP 1.310.000.000 Rp 2.880 Rp 815.510.869.260 4,626
18 TCID 201.066.667 Rp 17.525 Rp 1.283.504.442.268 2,745
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 2.865 Rp 4.132.338.998.550 3,120
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 3.720 Rp 2.917.083.567.355 3,683
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 32.300 Rp 4.598.782.000.000 53,590
Lampiran 29
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 1.015 Rp 328.369.000.000 1,823
2 AISA 3.218.600.000 Rp 1.210 Rp 3.966.907.000.000 0,982
3 CEKA 595.000.000 Rp 675 Rp 639.893.514.352 0,628
4 DLTA 800.659.050 Rp 5.200 Rp 849.621.481.000 4,900
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 1.300 Rp 973.517.334.000 1,496
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 55.000 Rp 38.007.909.000.000 2,784
7 HMSP 4.652.723.076 Rp 94.000 Rp 32.016.060.000.000 13,661
8 ICBP 5.830.954.000 Rp 13.475 Rp 16.386.911.000.000 4,795
9 INDF 8.780.426.500 Rp 5.175 Rp 43.121.593.000.000 1,054
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 870 Rp 2.056.559.640.523 2,350
11 KLBF 46.875.122.110 Rp 1.320 Rp 10.938.285.985.269 5,657
12 MERK 448.000.000 Rp 6.775 Rp 473.543.282.000 6,410
13 MYOR 894.347.989 Rp 30.500 Rp 5.194.459.927.187 5,251
14 PYFA 535.080.000 Rp 112 Rp 101.222.059.197 0,592
15 ROTI 5.061.800.000 Rp 1.265 Rp 1.188.534.951.872 5,387
16 SKLT 690.740.500 Rp 370 Rp 152.044.668.111 1,681
17 STTP 1.310.000.000 Rp 3.015 Rp 1.008.809.438.257 3,915
18 TCID 201.066.667 Rp 16.500 Rp 1.714.871.478.033 1,935
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 1.750 Rp 4.337.140.975.120 1,816
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 3.945 Rp 3.539.995.910.248 3,219
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 37.000 Rp 4.827.360.000.000 58,481
Lampiran 30
Perhitungan Kesempatan Bertumbuh Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

NILAI PASAR EKUITAS


Kode
NO LBR SAHAM NILAI BUKU EKUITAS MBV
Emiten CLOSE PRICE
BEREDAR
1 ADES 589.896.800 Rp 1.000 Rp 384.388.000.000 1,535
2 AISA 3.218.600.000 Rp 1.945 Rp 9.254.539.000.000 0,676
3 CEKA 595.000.000 Rp 1.350 Rp 887.920.113.728 0,905
4 DLTA 800.659.050 Rp 5.000 Rp 1.012.374.008.000 3,954
5 DVLA 1.120.000.000 Rp 1.755 Rp 1.079.579.612.000 1,821
6 GGRM 1.924.088.000 Rp 63.900 Rp 39.564.228.000.000 3,108
7 HMSP 116.318.076.000 Rp 3.830 Rp 34.175.014.000.000 13,036
8 ICBP 11.661.908.000 Rp 8.575 Rp 18.500.823.000.000 5,405
9 INDF 8.780.426.500 Rp 7.925 Rp 43.941.423.000.000 1,584
10 KAEF 5.554.000.000 Rp 2.750 Rp 2.271.407.409.194 6,724
11 KLBF 46.875.122.110 Rp 1.515 Rp 12.463.847.141.085 5,698
12 MERK 448.000.000 Rp 9.200 Rp 582.672.469.000 7,074
13 MYOR 22.358.699.725 Rp 1.645 Rp 6.265.255.987.065 5,870
14 PYFA 535.080.000 Rp 200 Rp 105.508.790.427 1,014
15 ROTI 5.061.800.000 Rp 1.600 Rp 1.442.751.772.026 5,613
16 SKLT 690.740.500 Rp 308 Rp 296.151.295.872 0,718
17 STTP 1.310.000.000 Rp 3.190 Rp 1.168.512.137.670 3,576
18 TCID 201.066.667 Rp 12.500 Rp 1.783.158.507.325 1,409
19 TSPC 4.500.000.000 Rp 1.970 Rp 4.635.273.142.692 1,913
20 ULTJ 2.888.382.000 Rp 4.570 Rp 4.239.199.641.365 3,114
21 UNVR 7.630.000.000 Rp 38.800 Rp 4.704.258.000.000 62,931
KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
1 ADES 4,738 5,416 4,456 2,742 1,823 1,535
2 AISA 0,790 1,554 1,775 1,880 0,982 0,676
3 CEKA 0,698 0,835 0,653 0,830 0,063 0,905
4 DLTA 3,116 6,826 8,994 8,213 4,900 3,954
5 DVLA 1,794 2,249 2,694 1,967 1,496 1,821
6 GGRM 4,785 4,072 2,747 3,515 2,784 3,108
7 HMSP 16,592 19,727 19,322 22,291 13,661 13,036
8 ICBP 2,831 3,795 4,483 5,238 4,795 5,405
9 INDF 1,278 1,505 1,510 1,472 1,054 1,584
10 KAEF 1,507 2,860 2,017 4,728 2,350 6,724
11 KLBF 5,299 7,302 6,893 8,738 5,657 5,698
12 MERK 5,079 5,979 6,074 5,001 6,410 7,074
13 MYOR 4,505 4,998 5,904 4,585 5,251 5,870
14 PYFA 1,143 1,080 0,838 0,748 0,592 1,014
15 ROTI 6,160 10,479 6,558 7,352 5,387 5,613
16 SKLT 0,787 0,960 0,890 1,351 1,681 0,718
17 STTP 1,844 2,373 2,925 4,626 3,915 3,576
18 TCID 1,517 2,016 2,023 2,745 1,935 1,409
19 TSPC 3,767 4,999 3,786 3,120 1,816 1,913
20 ULTJ 2,307 2,291 4,623 3,683 3,219 3,114
21 UNVR 38,969 40,088 46,626 53,590 58,481 62,931
Lampiran 31
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN
1 ADES Rp 128.835.000.000 Rp 75.394.000.000 1,709
2 AISA Rp 1.726.588.100.000 Rp 911.836.000.000 1,894
3 CEKA Rp 619.191.085.387 Rp 367.059.939.107 1,687
4 DLTA Rp 577.644.536.000 Rp 96.129.303.000 6,009
5 DVLA Rp 696.925.499.000 Rp 142.423.794.000 4,893
6 GGRM Rp 30.381.754.000.000 Rp 13.534.319.000.000 2,245
7 HMSP Rp 14.851.460.000.000 Rp 8.368.408.000.000 1,775
8 ICBP Rp 8.580.311.000.000 Rp 2.988.540.000.000 2,871
9 INDF Rp 24.501.734.000.000 Rp 12.831.304.000.000 1,910
10 KAEF Rp 1.263.029.723.926 Rp 459.694.310.936 2,748
11 KLBF Rp 599.387.669.325 Rp 1.630.588.528.518 0,368
12 MERK Rp 491.725.826.000 Rp 65.430.555.000 7,515
13 MYOR Rp 4.095.298.705.091 Rp 1.845.791.716.500 2,219
14 PYFA Rp 61.889.104.989 Rp 34.266.695.170 1,806
15 ROTI Rp 190.274.251.538 Rp 148.209.117.955 1,284
16 SKLT Rp 105.144.724.612 Rp 60.394.533.656 1,741
17 STTP Rp 314.228.981.919 Rp 329.934.183.764 0,952
18 TCID Rp 671.882.437.539 Rp 57.216.463.759 11,743
19 TSPC Rp 3.121.979.870.487 Rp 1.046.406.386.745 2,984
20 ULTJ Rp 903.366.925.701 Rp 611.785.143.151 1,477
21 UNVR Rp 4.446.219.000.000 Rp 6.501.681.000.000 0,684
Lampiran 32
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN
1 ADES Rp 191.489.000.000 Rp 98.624.000.000 1,942
2 AISA Rp 1.544.940.000.000 Rp 1.216.997.000.000 1,269
3 CEKA Rp 560.259.611.424 Rp 545.466.774.883 1,027
4 DLTA Rp 631.333.221.000 Rp 119.919.552.000 5,265
5 DVLA Rp 826.342.540.000 Rp 191.717.606.000 4,310
6 GGRM Rp 29.954.021.000.000 Rp 13.802.317.000.000 2,170
7 HMSP Rp 21.128.313.000.000 Rp 11.897.977.000.000 1,776
8 ICBP Rp 9.888.440.000.000 Rp 3.579.487.000.000 2,763
9 INDF Rp 26.202.972.000.000 Rp 13.080.544.000.000 2,003
10 KAEF Rp 1.506.614.456.031 Rp 533.306.051.014 2,825
11 KLBF Rp 6.441.710.544.081 Rp 1.891.617.853.724 3,405
12 MERK Rp 463.883.090.000 Rp 119.827.938.000 3,871
13 MYOR Rp 5.313.599.558.516 Rp 1.924.434.119.144 2,761
14 PYFA Rp 68.687.818.688 Rp 28.419.830.374 2,417
15 ROTI Rp 219.818.034.145 Rp 195.455.567.772 1,125
16 SKLT Rp 125.666.621.792 Rp 88.824.705.832 1,415
17 STTP Rp 569.839.536.195 Rp 571.296.021.580 0,997
18 TCID Rp 768.615.499.215 Rp 99.477.347.026 7,727
19 TSPC Rp 3.393.778.315.450 Rp 1.097.134.545.306 3,093
20 ULTJ Rp 1.196.426.603.843 Rp 592.822.529.143 2,018
21 UNVR Rp 5.035.962.000.000 Rp 7.535.896.000.000 0,668
Lampiran 33
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN
1 ADES Rp 196.755.000.000 Rp 108.730.000.000 1,810
2 AISA Rp 2.445.504.000.000 Rp 1.397.224.000.000 1,750
3 CEKA Rp 847.045.774.616 Rp 518.961.631.842 1,632
4 DLTA Rp 748.111.003.000 Rp 157.091.241.000 4,762
5 DVLA Rp 913.983.962.000 Rp 215.473.310.000 4,242
6 GGRM Rp 34.604.461.000.000 Rp 20.094.580.000.000 1,722
7 HMSP Rp 21.247.830.000.000 Rp 12.123.790.000.000 1,753
8 ICBP Rp 11.321.715.000.000 Rp 4.696.583.000.000 2,411
9 INDF Rp 32.772.095.000.000 Rp 19.471.309.000.000 1,683
10 KAEF Rp 1.505.798.399.164 Rp 537.184.235.226 2,803
11 KLBF Rp 7.497.319.451.543 Rp 2.640.590.023.748 2,839
12 MERK Rp 588.237.590.000 Rp 147.818.253.000 3,979
13 MYOR Rp 6.430.065.428.871 Rp 2.676.892.373.682 2,402
14 PYFA Rp 74.973.759.491 Rp 48.785.877.103 1,537
15 ROTI Rp 363.881.019.917 Rp 320.197.405.822 1,136
16 SKLT Rp 154.315.590.972 Rp 125.712.112.019 1,228
17 STTP Rp 684.263.795.106 Rp 598.988.885.897 1,142
18 TCID Rp 726.505.280.778 Rp 2.033.205.787.032 0,357
19 TSPC Rp 3.991.115.858.814 Rp 1.347.465.065.403 2,962
20 ULTJ Rp 1.565.510.655.138 Rp 633.794.053.008 2,470
21 UNVR Rp 5.218.219.000.000 Rp 7.774.722.000.000 0,671
Lampiran 34
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN

1 ADES Rp 240.896.000.000 Rp 156.900.000.000 1,535


2 AISA Rp 3.977.086.000.000 Rp 1.493.308.000.000 2,663
3 CEKA Rp 1.053.321.371.198 Rp 718.681.070.349 1,466
4 DLTA Rp 854.176.144.000 Rp 190.952.635.000 4,473
5 DVLA Rp 925.293.721.000 Rp 178.583.390.000 5,181
6 GGRM Rp 385.326.000.000.000 Rp 237.831.340.000.000 1,620
7 HMSP Rp 20.777.514.000.000 Rp 136.002.300.000.000 0,153
8 ICBP Rp 13.603.527.000.000 Rp 6.230.997.000.000 2,183
9 INDF Rp 40.995.736.000.000 Rp 22.681.686.000.000 1,807
10 KAEF Rp 2.040.430.857.906 Rp 854.811.681.426 2,387
11 KLBF Rp 8.120.805.370.192 Rp 2.385.920.172.489 3,404
12 MERK Rp 595.338.719.000 Rp 129.820.145.000 4,586
13 MYOR Rp 6.508.768.623.440 Rp 3.114.337.601.362 2,090
14 PYFA Rp 78.077.523.686 Rp 47.994.726.116 1,627
15 ROTI Rp 420.316.388.535 Rp 307.608.669.233 1,366
16 SKLT Rp 167.419.411.740 Rp 141.425.302.223 1,184
17 STTP Rp 799.430.399.430 Rp 538.631.479.995 1,484
18 TCID Rp 486.053.837.459 Rp 874.017.297.803 0,556
19 TSPC Rp 3.714.700.991.066 Rp 1.237.332.206.210 3,002
20 ULTJ Rp 1.642.101.746.819 Rp 490.967.089.226 3,345
21 UNVR Rp 6.337.170.000.000 Rp 8.864.832.000.000 0,715
Lampiran 35
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN
1 ADES Rp 276.323.000.000 Rp 199.364.000.000 1,386
2 AISA Rp 4.463.635.000.000 Rp 2.750.456.000.000 1,623
3 CEKA Rp 1.253.019.074.345 Rp 816.471.301.252 1,535
4 DLTA Rp 902.006.833.000 Rp 140.419.495.000 6,424
5 DVLA Rp 1.043.830.034.000 Rp 296.298.118.000 3,523
6 GGRM Rp 42.568.431.000.000 Rp 24.045.086.000.000 1,770
7 HMSP Rp 29.807.330.000.000 Rp 4.538.674.000.000 6,567
8 ICBP Rp 13.961.500.000.000 Rp 6.002.344.000.000 2,326
9 INDF Rp 42.816.745.000.000 Rp 25.107.538.000.000 1,705
10 KAEF Rp 2.100.921.763.619 Rp 1.092.723.765.562 1,923
11 KLBF Rp 874.546.558.702 Rp 2.365.880.490.863 0,370
12 MERK Rp 483.679.971.000 Rp 132.435.895.000 3,652
13 MYOR Rp 7.454.347.029.087 Rp 3.884.051.319.005 1,919
14 PYFA Rp 72.745.997.374 Rp 36.534.059.349 1,991
15 ROTI Rp 812.990.646.097 Rp 395.920.006.814 2,053
16 SKLT Rp 189.758.872.602 Rp 159.132.842.277 1,192
17 STTP Rp 659.691.299.282 Rp 554.491.047.968 1,190
18 TCID Rp 1.112.672.539.416 Rp 222.930.621.643 4,991
19 TSPC Rp 4.304.922.144.352 Rp 1.696.486.657.073 2,538
20 ULTJ Rp 2.103.565.054.627 Rp 561.628.179.393 3,745
21 UNVR Rp 6.623.114.000.000 Rp 10.127.542.000.000 0,654
Lampiran 36
Perhitungan Likuiditas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

KODE
NO AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR CR
EMITEN

1 ADES Rp 319.614.000.000 Rp 195.466.000.000 1,635


2 AISA Rp 5.949.164.000.000 Rp 2.504.330.000.000 2,376
3 CEKA Rp 1.103.865.252.070 Rp 504.208.767.076 2,189
4 DLTA Rp 1.048.133.697.000 Rp 137.842.096.000 7,604
5 DVLA Rp 1.068.967.094.000 Rp 374.427.510.000 2,855
6 GGRM Rp 41.933.173.000.000 Rp 21.638.565.000.000 1,938
7 HMSP Rp 33.647.496.000.000 Rp 6.428.478.000.000 5,234
8 ICBP Rp 15.571.362.000.000 Rp 6.469.785.000.000 2,407
9 INDF Rp 28.985.443.000.000 Rp 19.219.441.000.000 1,508
10 KAEF Rp 2.906.737.458.288 Rp 1.696.208.867.581 1,923
11 KLBF Rp 9.572.529.767.897 Rp 2.316.161.787.100 4,133
12 MERK Rp 508.615.377.000 Rp 120.622.129.000 4,217
13 MYOR Rp 8.739.782.750.141 Rp 3.151.495.162.694 2,773
14 PYFA Rp 83.106.443.468 Rp 37.933.579.448 1,991
15 ROTI Rp 94.941.433.807 Rp 320.501.824.382 0,296
16 SKLT Rp 222.686.872.602 Rp 169.302.583.936 1,315
17 STTP Rp 921.133.961.428 Rp 556.752.312.634 1,654
18 TCID Rp 1.174.482.404.487 Rp 223.305.151.868 5,260
19 TSPC Rp 4.385.083.916.291 Rp 1.653.413.220.121 2,652
20 ULTJ Rp 2.874.821.874.013 Rp 593.525.591.694 4,844
21 UNVR Rp 6.588.109.000.000 Rp 10.878.074.000.000 0,606
NO KODE EMITEN 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 ADES 1,709 1,942 1,810 1,535 1,386 1,635


2 AISA 1,894 1,269 1,750 2,663 1,623 2,376
3 CEKA 1,687 1,027 1,632 1,466 1,535 2,189
4 DLTA 6,009 5,265 4,762 4,473 6,424 7,604
5 DVLA 4,893 4,310 4,242 5,181 3,523 2,855
6 GGRM 2,245 2,170 1,722 1,620 1,770 1,938
7 HMSP 1,775 1,776 1,753 0,153 6,567 5,234
8 ICBP 2,871 2,763 2,411 2,183 2,326 2,407
9 INDF 1,910 2,003 1,683 1,807 1,705 1,508
10 KAEF 2,748 2,825 2,803 2,387 1,923 1,923
11 KLBF 0,368 3,405 2,839 3,404 0,370 4,133
12 MERK 7,515 3,871 3,979 4,586 3,652 4,217
13 MYOR 2,219 2,761 2,402 2,090 1,919 2,773
14 PYFA 1,806 2,417 1,537 1,627 1,991 1,991
15 ROTI 1,284 1,125 1,136 1,366 2,053 0,296
16 SKLT 1,741 1,415 1,228 1,184 1,192 1,315
17 STTP 0,952 0,997 1,142 1,484 1,190 1,654
18 TCID 11,743 7,727 0,357 0,556 4,991 5,260
19 TSPC 2,984 3,093 2,962 3,002 2,538 2,652
20 ULTJ 1,477 0,201 2,470 3,345 3,745 4,844
21 UNVR 0,684 0,668 0,671 0,715 0,654 0,606
2,88 2,53 2,16 2,23 2,53 2,83
Lampiran 37
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 190.302.000.000 Rp 316.048.000.000 0,602
2 AISA Rp 1.757.492.000.000 Rp 3.590.309.000.000 0,490
3 CEKA Rp 418.302.169.536 Rp 823.360.918.368 0,508
4 DLTA Rp 123.231.249.000 Rp 696.166.676.000 0,177
5 DVLA Rp 195.027.928.000 Rp 922.945.318.000 0,211
6 GGRM Rp 14.537.777.000.000 Rp 39.088.705.000.000 0,372
7 HMSP Rp 9.027.088.000.000 Rp 19.329.758.000.000 0,467
8 ICBP Rp 4.513.084.000.000 Rp 15.222.857.000.000 0,296
9 INDF Rp 21.975.708.000.000 Rp 53.585.933.000.000 0,410
10 KAEF Rp 541.736.739.728 Rp 1.794.399.675.018 0,302
11 KLBF Rp 1.758.619.054.414 Rp 8.274.554.112.840 0,213
12 MERK Rp 90.206.868.000 Rp 584.388.578.000 0,154
13 MYOR Rp 4.175.176.240.894 Rp 6.599.845.533.328 0,633
14 PYFA Rp 35.636.351.337 Rp 118.033.602.852 0,302
15 ROTI Rp 212.695.735.714 Rp 759.136.918.500 0,280
16 SKLT Rp 91.337.531.247 Rp 214.237.879.424 0,426
17 STTP Rp 444.700.771.028 Rp 934.765.927.864 0,476
18 TCID Rp 110.452.261.687 Rp 1.130.865.062.422 0,098
19 TSPC Rp 1.204.438.648.313 Rp 4.250.374.395.321 0,283
20 ULTJ Rp 828.545.205.120 Rp 2.180.516.519.057 0,380
21 UNVR Rp 6.801.375.000.000 Rp 10.482.312.000.000 0,649
Lampiran 38
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 179.902.700.000 Rp 389.094.000.000 0,462
2 AISA Rp 1.834.123.000.000 Rp 3.867.576.000.000 0,474
3 CEKA Rp 564.289.732.196 Rp 1.027.692.718.504 0,549
4 DLTA Rp 147.095.322.000 Rp 745.306.835.000 0,197
5 DVLA Rp 233.144.997.000 Rp 1.074.691.476.000 0,217
6 GGRM Rp 14.903.612.000.000 Rp 41.509.325.000.000 0,359
7 HMSP Rp 12.939.107.000.000 Rp 26.247.527.000.000 0,493
8 ICBP Rp 5.766.682.000.000 Rp 17.753.480.000.000 0,325
9 INDF Rp 25.181.533.000.000 Rp 59.324.207.000.000 0,424
10 KAEF Rp 643.492.581.696 Rp 2.080.558.088.301 0,309
11 KLBF Rp 2.046.313.566.061 Rp 9.417.957.180.958 0,217
12 MERK Rp 152.689.086.000 Rp 569.430.951.000 0,268
13 MYOR Rp 5.234.655.914.665 Rp 8.302.506.241.903 0,630
14 PYFA Rp 48.144.037.183 Rp 135.849.510.061 0,354
15 ROTI Rp 538.337.083.673 Rp 1.204.944.681.223 0,447
16 SKLT Rp 120.263.906.808 Rp 249.746.467.756 0,482
17 STTP Rp 670.149.495.580 Rp 1.249.840.835.890 0,536
18 TCID Rp 164.751.376.547 Rp 1.261.572.952.461 0,131
19 TSPC Rp 1.279.828.890.909 Rp 4.632.984.970.719 0,276
20 ULTJ Rp 744.274.268.607 Rp 2.420.793.382.029 0,307
21 UNVR Rp 7.535.896.000.000 Rp 11.984.979.000.000 0,629
Lampiran 39
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 176.286.000.000 Rp 441.064.000.000 0,400
2 AISA Rp 2.664.051.000.000 Rp 5.020.824.000.000 0,531
3 CEKA Rp 541.352.365.829 Rp 1.069.627.299.747 0,506
4 DLTA Rp 190.482.809.000 Rp 867.040.802.000 0,220
5 DVLA Rp 275.351.336.000 Rp 1.190.054.288.000 0,231
6 GGRM Rp 21.353.980.000.000 Rp 50.770.251.000.000 0,421
7 HMSP Rp 13.249.559.000.000 Rp 27.404.594.000.000 0,483
8 ICBP Rp 8.001.739.000.000 Rp 21.267.470.000.000 0,376
9 INDF Rp 39.719.660.000.000 Rp 77.611.416.000.000 0,512
10 KAEF Rp 847.584.859.909 Rp 2.471.939.548.890 0,343
11 KLBF Rp 2.815.103.309.451 Rp 11.315.061.275.026 0,249
12 MERK Rp 184.727.696.000 Rp 696.946.318.000 0,265
13 MYOR Rp 5.816.323.334.823 Rp 9.710.223.454.000 0,599
14 PYFA Rp 81.217.648.190 Rp 175.118.921.406 0,464
15 ROTI Rp 1.035.351.397.437 Rp 1.822.689.047.108 0,568
16 SKLT Rp 162.339.135.063 Rp 301.989.488.699 0,538
17 STTP Rp 775.930.985.779 Rp 1.470.059.394.892 0,528
18 TCID Rp 282.961.770.795 Rp 1.465.952.460.752 0,193
19 TSPC Rp 1.545.006.061.565 Rp 5.407.957.915.805 0,286
20 ULTJ Rp 796.474.448.056 Rp 2.811.620.982.142 0,283
21 UNVR Rp 8.448.798.000.000 Rp 12.703.468.000.000 0,665
Lampiran 40
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 209.066.000.000 Rp 504.865.000.000 0,414
2 AISA Rp 3.787.932.000.000 Rp 7.373.868.000.000 0,514
3 CEKA Rp 746.598.865.219 Rp 1.284.150.037.341 0,581
4 DLTA Rp 227.473.881.000 Rp 991.947.134.000 0,229
5 DVLA Rp 273.816.042.000 Rp 1.236.247.525.000 0,221
6 GGRM Rp 24.991.880.000.000 Rp 58.220.600.000.000 0,429
7 HMSP Rp 14.882.516.000.000 Rp 28.380.630.000.000 0,524
8 ICBP Rp 9.870.264.000.000 Rp 24.910.211.000.000 0,396
9 INDF Rp 44.710.509.000.000 Rp 85.938.885.000.000 0,520
10 KAEF Rp 1.291.699.778.059 Rp 3.012.778.637.568 0,429
11 KLBF Rp 2.607.556.689.283 Rp 122.450.323.667.729 0,021
12 MERK Rp 162.908.670.000 Rp 716.599.526.000 0,227
13 MYOR Rp 6.190.553.036.545 Rp 10.291.108.029.334 0,602
14 PYFA Rp 76.177.686.068 Rp 172.736.624.689 0,441
15 ROTI Rp 1.182.771.921.472 Rp 2.142.894.276.216 0,552
16 SKLT Rp 178.206.785.017 Rp 331.574.891.637 0,537
17 STTP Rp 882.610.280.834 Rp 1.700.204.093.895 0,519
18 TCID Rp 569.730.901.368 Rp 1.853.235.343.636 0,307
19 TSPC Rp 1.460.391.494.410 Rp 5.592.730.492.960 0,261
20 ULTJ Rp 651.985.807.625 Rp 2.917.083.567.355 0,224
21 UNVR Rp 9.681.888.000.000 Rp 14.280.670.000.000 0,678
Lampiran 41
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 324.855.000.000 Rp 653.224.000.000 0,497
2 AISA Rp 5.094.072.000.000 Rp 9.060.979.000.000 0,562
3 CEKA Rp 845.932.695.663 Rp 1.485.826.210.015 0,569
4 DLTA Rp 188.700.435.000 Rp 1.038.321.916.000 0,182
5 DVLA Rp 402.760.903.000 Rp 1.376.278.237.000 0,293
6 GGRM Rp 25.497.504.000.000 Rp 63.505.413.000.000 0,402
7 HMSP Rp 5.994.664.000.000 Rp 38.010.724.000.000 0,158
8 ICBP Rp 10.173.713.000.000 Rp 26.560.624.000.000 0,383
9 INDF Rp 48.709.933.000.000 Rp 91.831.526.000.000 0,530
10 KAEF Rp 1.378.319.672.511 Rp 34.348.793.130.334 0,040
11 KLBF Rp 2.758.131.396.170 Rp 13.696.417.381.439 0,201
12 MERK Rp 168.103.536.000 Rp 641.646.818.000 0,262
13 MYOR Rp 6.148.155.759.034 Rp 11.342.715.686.221 0,542
14 PYFA Rp 58.729.478.032 Rp 159.951.537.229 0,367
15 ROTI Rp 1.517.788.685.162 Rp 2.706.323.637.034 0,561
16 SKLT Rp 225.066.080.248 Rp 377.110.748.359 0,597
17 STTP Rp 910.758.598.913 Rp 19.191.568.037.170 0,047
18 TCID Rp 367.225.370.670 Rp 2.082.096.848.703 0,176
19 TSPC Rp 1.947.588.124.083 Rp 6.284.729.099.203 0,310
20 ULTJ Rp 742.490.216.326 Rp 3.539.995.910.248 0,210
21 UNVR Rp 10.902.585.000.000 Rp 15.729.945.000.000 0,693
Lampiran 42
Perhitungan Leverage Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016

KODE
NO TOTAL HUTANG TOTAL ASET DAR
EMITEN
1 ADES Rp 383.091.000.000 Rp 767.479.000.000 0,499
2 AISA Rp 4.990.139.000.000 Rp 9.254.539.000.000 0,539
3 CEKA Rp 538.044.038.690 Rp 1.425.964.152.418 0,377
4 DLTA Rp 185.422.642.000 Rp 1.197.796.650.000 0,155
5 DVLA Rp 451.785.946.000 Rp 1.531.365.558.000 0,295
6 GGRM Rp 23.387.406.000.000 Rp 61.951.634.000.000 0,378
7 HMSP Rp 8.333.263.000.000 Rp 42.508.277.000.000 0,196
8 ICBP Rp 10.401.125.000.000 Rp 28.901.948.000.000 0,360
9 INDF Rp 38.233.092.000.000 Rp 82.174.515.000.000 0,465
10 KAEF Rp 2.341.155.131.870 Rp 4.612.562.541.064 0,508
11 KLBF Rp 2.762.162.069.572 Rp 15.226.009.210.657 0,181
12 MERK Rp 161.262.425.000 Rp 743.934.894.000 0,217
13 MYOR Rp 6.657.165.872.077 Rp 12.922.421.859.142 0,515
14 PYFA Rp 61.554.005.181 Rp 167.062.795.608 0,368
15 ROTI Rp 1.476.889.086.692 Rp 2.919.640.858.718 0,506
16 SKLT Rp 272.088.644.079 Rp 568.239.939.951 0,479
17 STTP Rp 1.167.899.357.271 Rp 2.336.411.494.941 0,500
18 TCID Rp 401.942.530.776 Rp 2.185.101.308.101 0,184
19 TSPC Rp 1.950.534.206.746 Rp 6.585.807.349.438 0,296
20 ULTJ Rp 749.966.146.582 Rp 4.239.199.641.365 0,177
21 UNVR Rp 12.041.437.000.000 Rp 16.745.695.000.000 0,719
KODE
NO 2011 2012 2013 2014 2015 2016
EMITEN
1 ADES 0,602 0,462 0,400 0,414 0,497 0,499
2 AISA 0,490 0,474 0,531 0,514 0,562 0,539
3 CEKA 0,508 0,549 0,506 0,581 0,569 0,377
4 DLTA 0,177 0,197 0,220 0,229 0,182 0,155
5 DVLA 0,211 0,217 0,231 0,221 0,293 0,295
6 GGRM 0,372 0,359 0,421 0,429 0,402 0,378
7 HMSP 0,467 0,493 0,483 0,524 0,158 0,196
8 ICBP 0,296 0,325 0,376 0,396 0,383 0,360
9 INDF 0,410 0,424 0,512 0,520 0,530 0,465
10 KAEF 0,302 0,309 0,343 0,429 0,040 0,508
11 KLBF 0,213 0,217 0,249 0,021 0,201 0,181
12 MERK 0,154 0,268 0,265 0,227 0,262 0,217
13 MYOR 0,633 0,630 0,599 0,602 0,542 0,515
14 PYFA 0,302 0,354 0,464 0,441 0,367 0,370
15 ROTI 0,280 0,447 0,568 0,552 0,561 0,506
16 SKLT 0,426 0,482 0,538 0,537 0,597 0,479
17 STTP 0,476 0,536 0,528 0,519 0,047 0,500
18 TCID 0,098 0,131 0,193 0,307 0,176 0,184
19 TSPC 0,283 0,276 0,286 0,261 0,310 0,296
20 ULTJ 0,380 0,307 0,283 0,224 0,210 0,177
21 UNVR 0,649 0,629 0,665 0,678 0,693 0,719
0,10 0,13 0,19 0,02 0,04 0,15
0,65 0,63 0,67 0,68 0,69 0,72
0,37 0,39 0,41 0,41 0,36 0,38
Lampiran 44
Hasil Pengolahan Data SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ERC 109 -,840 ,990 ,01312 ,293010


MBV 109 ,060 58,480 5,27119 8,700855
CR 109 ,150 11,740 2,57257 1,743475
DAR 109 ,020 ,690 ,37862 ,154347
MBVxDAR 109 ,034 40,351 2,38264 5,813695
CRxDAR 109 ,06 1,74 ,8045 ,30043
Valid N (listwise) 109

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 126
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 3,93622273
Most Extreme Differences Absolute ,364
Positive ,349
Negative -,364
Test Statistic ,364
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 105
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,27892665
Most Extreme Differences Absolute ,054
Positive ,054
Negative -,035
Test Statistic ,054
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

MBV ,915 1,093

CR ,593 1,685

DAR ,557 1,796

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,286 ,082 ,057 ,37515 1,759
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,268 ,130 2,057 ,042

MBV ,008 ,003 ,225 2,303 ,023

CR -,042 ,020 -,248 -2,043 ,044

DAR -,495 ,238 -,261 -2,081 ,040

a. Dependent Variable: ERC

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,608 ,162 3,746 ,000

MBV ,054 ,020 1,617 2,789 ,006

CR -,078 ,035 -,462 -2,228 ,028

DAR -1,375 ,410 -,724 -3,352 ,001

MBVxDAR ,102 ,031 2,027 3,276 ,001

CRxDAR ,210 ,163 ,216 1,293 ,199

a. Dependent Variable: ERC

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,286 ,082 ,057 ,37515

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,413 ,170 ,130 ,273320
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
1 Regression ,739 3 ,246 3,040 ,032

Residual 8,509 105 ,081

Total 9,248 108

a. Dependent Variable: ERC


b. Predictors: (Constant), DAR, MBV, CR

a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 1,578 5 ,316 4,224 ,002

Residual 7,694 103 ,075

Total 9,272 108


Lampiran 44
Hasil Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ERC 109 -,840 ,990 ,01312 ,293010


MBV 109 ,060 58,480 5,27119 8,700855
CR 109 ,150 11,740 2,57257 1,743475
DAR 109 ,020 ,690 ,37862 ,154347
MBVxDAR 109 ,034 40,351 2,38264 5,813695
CRxDAR 109 ,06 1,74 ,8045 ,30043
Valid N (listwise) 109

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 126
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 3,93622273
Most Extreme Differences Absolute ,364
Positive ,349
Negative -,364
Test Statistic ,364
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 109
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,26691814
Most Extreme Differences Absolute ,063
Positive ,036
Negative -,063
Test Statistic ,063
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,286 ,082 ,057 ,37515 1,759

a. Predictors: (Constant), DAR, MBV, CR


b. Dependent Variable: ERC

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,243 ,083 2,920 ,004

MBV ,003 ,002 ,153 1,530 ,129

CR -,001 ,013 -,014 -,110 ,913

DAR -,122 ,152 -,103 -,800 ,425


a. Dependent Variable: ABS
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) ,268 ,130 2,057 ,042

MBV ,008 ,003 ,225 2,303 ,023 ,914 1,094

CR -,042 ,020 -,248 -2,043 ,044 ,595 1,681

DAR -,495 ,238 -,261 -2,081 ,040 ,558 1,793

a. Dependent Variable: ERC

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression ,751 3 ,250 3,084 ,031

Residual 8,521 105 ,081

Total 9,272 108

a. Dependent Variable: ERC


b. Predictors: (Constant), DAR, MBV, CR

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,413 ,170 ,130 ,27332 1,560

a. Predictors: (Constant), CRxDAR, DAR, MBV, CR, MBVxDAR


b. Dependent Variable: ERC
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) ,608 ,162 3,746 ,000

MBV ,054 ,020 1,617 2,789 ,006 ,024 41,730

CR -,078 ,035 -,462 -2,228 ,028 ,187 5,346

DAR -1,375 ,410 -,724 -3,352 ,001 ,173 5,794

MBVxDAR ,102 ,031 2,027 3,276 ,001 ,021 47,523

CRxDAR ,210 ,163 ,216 1,293 ,199 ,289 3,457

a. Dependent Variable: ERC

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 1,578 5 ,316 4,224 ,002

Residual 7,694 103 ,075

Total 9,272 108

a. Dependent Variable: ERC


b. Predictors: (Constant), CRxDAR, DAR, MBV, CR, MBVxDAR
DATA DIRI MAHASISWA

Nama : Lita Widiyana Putri


NIM : 2320120110
Program Studi : Akuntansi
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Oktober 1992
Asal SMA : SMK Negeri 48 Jakarta
Alamat Mahasiswa : Jalan H. Gemon No: 18 Rt:003/01 Pondok Kelapa
Jakarta Timur 13450
No. Telp/HP Mahasiswa : 0898 7564 233
Email : litaputriwi@gmail.com

I. Riwayat Program Pelatihan Akuntansi (PPA)

No Tanggal Kompetensi PPA Nilai PPA


1 -
2 -
3 -
4 -

II. Riwayat Seminar Keahlian (Sesuai dengan kompetensi jurusan)


No Tanggal Tema Seminar Penyelenggara
1. 15 “Pengenalan Investasi Syariah di Pasar Universitas Islam
Desember Modal Indonesia dan Pengenalan Sistem As-Syafi’iyah
2015 Online Trading Syariah” bekerja sama
dengan Bursa Efek
Indonesia
2. 28 “Edukasi Literasi Perbankan Syariah” Universitas Islam
Desember As-Syafi’iyah
2015
3. 30 Januari “Strategi Menjadi Milyader” Universitas Islam
2016 As-Syafi’iyah
4. 05 Maret “Wawasan dan Relevansi Empat Pilar Universitas Islam
2016 Bangsa” As-Syafi’iyah
5. 24 “Penerapan E-Audit dan International Sekolah Tinggi
September Standart Auditing (ISA) serta Dampaknya Ilmu Ekonomi
2016 Terhadap Pemeriksaan dan Hasil Audit Indonesia
Indonesia”
6. 28 “Elaborasi Topik – Topik Pilihan Untuk Universitas Islam
Oktober Penelitian dan Skripsi Di Bidang Ekonomi As-Syafi’iyah
2016 dan Bisnis (Manajemen dan Akuntansi”
7. 31 “Fraud Prevention” Institut Bisnis
Oktober Nusantara
2016
8. 26 “Integrating Small Medium Enterprise Into Universitas
November Global Value Chains” Gunadarma
2016
9. 25 Maret “Dialog Reposisi Manajemen Perbankan MM Centre
2017 Syariah dan Sumber Daya Insani” Universitas Islam
As – Syafi’iyah
10. 1 April “Enterprentax to Face The National Universitas MH
2017 Economic Growth” Thamrin
11. 22 Tes TOEFL IEC Villa Nusa
Desember Indah 2
2012
12. 28 Tes TOEFL IEC Bekasi
Desember
2016

Anda mungkin juga menyukai