Anda di halaman 1dari 81

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK,

KEPEMILIKAN INSTUSIONAL DAN


PROFITABILITAS TERHADAP BIAYA UTANG
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro

Disusun oleh :
ULFA AISYA HASTIWI
(B12.2017.03516)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2021

i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ulfa Aisya Hastiwi

NIM : B12.2017.03516

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Akuntansi S1

Judul Skripsi : “Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemlikan instusional

dan Profitabilitas terhadap biaya utang” (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2020)”

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila di

kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dan / atau pemalsuan data

maupun bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, 16 Juni 2021

Ulfa Aisya Hastiwi

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Ulfa Aisya Hastiwi

NIM : B12.2017.03516

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Akuntansi S1

Judul Skripsi : “Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemlikan instusional

dan Profitabilitas terhadap biaya utang” (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2020)”

Dosen Pembimbing : Purwantoro, SE,M.Si,AK,C

Semarang, 16 Juli 2021

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen Pembimbing

Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA,Ph.D Purwantoro SE,M.Si,AK,C


NPP. 0686.11.2014.606 NPP. 0686.11.2010.389

iii
PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Ulfa Aisya Hastiwi

NIM : B12.2017.03516

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Akuntansi S1

Judul Skripsi : “Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemlikan instusional

dan Profitabilitas terhadap biaya utang” (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2020)”

Dosen Pembimbing : Purwantoro, SE,M.Si,AK,C

Semarang, 16 Juli 2021

Dosen Pembimbing

Purwantoro SE,M.Si,AK,C
0686.11.2010.389

iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Ulfa Aisya Hastiwi

NIM : B12.2017.03516

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Akuntansi S1

Judul Skripsi : “Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemlikan instusional

dan Profitabilitas terhadap biaya utang” (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2020)”

Telah dinyatakan lulus ujian skripsi pada tanggal

Tim Penguji:

1. PURWANTORO SE,M.Si,AK,C (…..................)

2. RETNO INDAH HERNAWATI, S.E., M.Si (…..................)

3. DIAN FESTIANA HADI SAPUTRO SE, M.Si, Akt (…..................)

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

megubah diri mereka sendiri.

(Q.S. Ar-Ra’d, 13:11)

Persembahan

1. Untuk mama dan papa tercinta

2. Untuk orang-orang terdekat

3. Untuk teman-teman terkasih

4. Untuk almamater Universitas Dian Nuswantoro Semarang

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi


biaya utang (COD). Variabel independen penelitian ini yaitu penghindaran pajak
(CETR), kepemilikan instusional (KI) dan profitabilitas (ROA). Variabel dependen
yang digunakan dalam penelitian yaitu biaya utang (COD). Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan makanan dan minumanan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017 hingga tahun 2020.
Menggunakan purposive sampling, penelitian ini menghasilkan sampel 16 perusahaan
sektor makanan dan minuman. Penelitian ini menggunakan alat pengolah data SPSS
22, dilanjutkan dengan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghindaran pajak, kepemilikan instusional
dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.

Kata kunci :penghindaran pajak, kepemilikan instusional, profitabilitas dan biaya


utang

vii
ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that affect cost of debt (COD). Independent
variables used are tax avoidance (CETR), institutional ownership (KI) and
profitability (ROA). The dependent variable used is cost of debt (COD). The population
represents all Food and Beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) from 2017 to 2020. Using purposive sampling, this study has a sample of 16
companies in food and beverages sectors. The study uses SPSS 22 data processing
tools, then data analyzed using a multiple linear regression analysis. The results show
that tax avoidance, institutional ownership and profitability had an effect on cost
of debt.

Keywords : tax avoidance, institutional ownership, profitability and cost of debt.

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala karunia, rahmat dan hidayah-

Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan program sarjana dan penulis dapat menyusun tugas akhir

selesai dengan rencana karena dukungan beberapa pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom selaku Rektor Universitas Dian

Nuswantoro Semarang.

2. Bapak Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Ibu Dr. Anna Sumaryati SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Bapak Purwantoro, S.E., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga, serta pikiran guna mengarahkan atau membimbing

dalam penyusunan skripsi ini

5. Ibu Ririh Dian Pratiwi SE, MSi, AK,CA, CFMA selaku dosen wali yang telah

memberikan berbagai saran serta dukungan selama pendidikan.

6. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

membagikan ilmu serta pengalamannya yang sangat berguna bagi penulis.

ix
7. Keluarga besar tercinta, mama, papa dan kakak-kakak serta kedua keponakan saya

yang selalu memberi doa, dukungan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

selesai. Kesuksesan anak tiada artinya tanpa adanya ridho dari orang tua.

8. Bagas Aji Prasetyo yang selalu membantu, memberikan doa, saran, motivasi serta

dukungan selama pengerjaan skripsi ini

9. Sahabat-sahabat terbaikku Miak, Inas, Mba wik, Kutul, Rosan, Nopek, Ruroh,

Jalal, Sultan, Bima, Erina, Kukuh dan masih banyak lagi yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu yang telah membantu dan memberikan saran, serta

semangat agar penulis lebih giat dalam mengerjakan segala sesuatu.

10. Serta seluruh teman-teman angkatan 2017 Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Univeritas Dian Nuswantoro Semarang.

11. Terima kasih saya sampaikan untuk semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Demikian skripsi ini telah penulis buat, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Semarang, 14 Juli 2021

Ulfa Aisya Hastiwi

x
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. iii
PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................ iv
PENGESAHAAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI ......................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12
2.1 Landasaran Teori .......................................................................................... 12
2.1.1 Teori Agensi ......................................................................................... 12
2.1.2 Teori Trade off ..................................................................................... 12
2.1.3 Biaya Hutang (cost of debt) .................................................................. 14
2.1.4 Penghindaran Pajak (tax avoidance) .................................................... 15
2.1.5 Kepemilikan Instusional ....................................................................... 17
2.1.6 Profitabilitas ......................................................................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 19
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................. 22

xi
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 23
2.4.1 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Utang .......................... 23
2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Instusional terhadap Biaya Utang ................... 24
2.4.3 Pengaruh Profitabilits terhadap Biaya Utang ....................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 28
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi operasional ............................................. 28
3.1.1 Variabel Penelitian ............................................................................... 28
3.1.2 Variabel Independen ............................................................................. 28
3.1.3 Variabel Dependen ............................................................................... 28
3.1.4 Definisi Operasional ............................................................................. 28
3.2 Populasi ...................................................................................................... 30
3.3 Sampel ........................................................................................................ 31
3.4 Jenis dan Sumber data ................................................................................ 31
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 32
3.6 Metode Analisis .......................................................................................... 32
3.6.1 Analisis Deskriptif ................................................................................ 32
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 33
3.6.2.1 Uji Normalitas ................................................................................ 33
3.6.2.2 Uji Multikolineritas ........................................................................ 33
3.6.2.3 Uji Heterokedasitas ........................................................................ 34
3.6.2.4 Uji Auto Korelasi ........................................................................... 34
3.6.3 Uji Kelayakan Model ........................................................................... 35
3.6.3.1 Uji F .............................................................................................. 35
3.6.3.2 Uji T .............................................................................................. 35
3.6.4 Analisis Regresi Liner Berganda .......................................................... 35
3.6.5 Koefisien Determinasi .......................................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 38
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................... 38
4.2 Analisis Data ................................................................................................ 39
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 39

xii
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 49
4.2.2.1 Uji Normalitas ............................................................................... 40
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas ...................................................................... 42
4.2.2.3 Uji Autokorelasi ............................................................................ 43
4.2.2.4 Uji Heterokedasititas ..................................................................... 44
4.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................................... 45
4.2.3.1 Uji F .............................................................................................. 45
4.2.3.2 Uji T .............................................................................................. 46
4.2.4 Uji Regresi Linier Berganda ............................................................... 48
4.2.5 Koefisien Determinasi ......................................................................... 49
4.3 Pembahasan .................................................................................................. 50
4.3.1 Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Utang ....................... 50
4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Instusional Terhadap Biaya Utang ................ 52
4.3.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Biaya Utang ................................... 53
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 54
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 54
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 55
5.3 Saran ............................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
LAMIPRAN ....................................................................................................... 60

xiii
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20

4.1 Kriteria Pemilihan Sampel ........................................................................... 38

4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 39

4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 41

4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi ................................................. 42

4.5 Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................................... 43

4.6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................. 44

4.7 Hasil Uji Heterokedasititas .......................................................................... 44

4.8 Hasil Uji F .................................................................................................... 45

4.9 Hasil Uji T .................................................................................................... 46

4.10 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 48

4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 50

xiv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ................................................................................... 22

xv
BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan pendapatan yang didapatkan oleh negara yang berasal dari

warganya. Fungsi dari pajak bagi negara adalah untuk membiayai keperluan

penyelenggaraan pemerintah ataupun pembangunan yang digunakan untuk

meningkatkan kemakmuran masyarakat. Fungsi pajak tersebut adalah fungsi

budgetair. Karena adanya fungsi ini maka dengan itu, aparatur pajak akan

berusaha untuk meningkatkan pendapatan negara dari penghasilan pajak negara

sebanyak-banyaknya (Faradiza, 2018). Namun, seiring berjalannya waktu dan

semakin menipisnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, maka pemerintah

akan lebih menggantungkan pendapatan negara melalui sector perpajakan untuk

penerimaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Besarnya pengaruh

pajak terhadap kontribusi penerimaan negara memerluhkan upaya agar penerimaan

pajak tersebut dapat direalisasikan. Upaya guna meningkatkan penerimaan pajak

tidak hanya mengandalkan peran Direktoral Jendral Pajak, namum juga

membutuhkan dukungan dari partisipasi dan antusian wajib pajak sendiri.

Dari data Kementrian Keuangan Republik Indonesia menunjukan bawha

pada tahun 2019 pajak adalah penyumbang dana APBN paling tinggi yaitu senilai

Rp. 1.786,4 triliun rupiah (http://kemenkeu.go.id, 2019). Pada tahun 2018 pajak

yang diterima oleh Indonesia adalah sebesar Rp. 1.315,93 triliun, sedangkan target

yang ditentukan adalah Rp. 1.424.00 triluin atau sebesar 92,41% sehingga

1
dapat dilihat masi terdapat shortfall sebesar Rp. 109 triliun. Sementara itu,

realisasi penerimaan pajak pada tahun 2014 sampai dengan 2018 masih sering

berfluktuatif, walaupun penerimaan pajaknya sudah cukup tinggi.

Dalam upaya untuk pertahanan dan pengembangan bisnis, suatu

perusahaaan membutuhkan sumber pendaaan eksternal. Salah satunya, yakni

adalah penerbitan surat hutang yang akan dibeli oleh kreditor. Sedangkan bagi

perusahaaan yang memliki hutang, bunga tersebut merupakan pengembalian yang

nantinya akan diberikan oleh perusahaaan kepada kreditor. Tingkat pengembalian

yang diberikan perusahaaan inilah yang merupakan cost of debt (biaya utang) bagi

perusahaaan (Marcelliana, 2014)

Di Indonesia, perusahaaan yang mengalami kepailitan akibat tidak dapat

melunasi hutangnya adalah PT. Cowell Development. PT. Cowell Development

adalah perusahaaan properti dibidang proyek pengembangan, mulai dari

pembangunan perumahan, apartemen, pusat pembelanjaan, perkantoran hingga

township. Perusahaaan ini diputuskan pailit pada Juli tahun 2020 oleh Pengadilan

Niaga Jakarta pusat demgan nomer perkasa 21/Pdt.Sus/Pailit/2020/PN.Niaga.

Jkt.Pst.

Seperti yang telah diberitakan Kompas pada tanggal 20 Agustus 2020, kasus

ini berawal dari PT. Multi Cakra Kencana Abadi sebagai kreditur mengajukan

permohonan pailit atas hutang PT. Cowell Development sebesar Rp. 53,4 Miliar

pada tanggal 17 Juli 2020. Utang tersebut awalnya jatuh tempo pada 24 Maret 2020,

hutang tersebut digunakan untuk memenuhi biaya operasional perusahaaan,

bersamaan dengan itu PT. Mega Sukses Bersama mengajukan penundaan


2
kewajiban pembayaran utang pada 17 Juni 2020. Berhubung dengan kepailitan

yang dialami oleh Cowell Development, Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspensi

perdagangan efek diseluruh pasar sejak sesi II perdagangan hingga pemgumuman

lain dari BEI. Hal ini dilakukan oleh BEI guna mempertimbangkan kondisi

perseroan. Dari data BEI mencatat saham Cowell Development terakhir diperjual

belikan dilevel Rp. 50/saham dengan kapasitas pasar sebesar RP. 243,56 Miliar,

dari data BEI pula mengatakan saham perusahaa termasuk saham tidur dilevel

‘gocap’ (Idris, 2020).

Secara umum, cost of debt atau biaya hutang merupakan biaya yang harus

ditanggung perusahaaan karena menggunakan dana hutang, dimana dana hutang

tersebut akan menimbulkan biaya bunga sebelum pajak dan atau berbagai bentuk

biaya lainnya. Hutang dapat diperoleh dari lembaga keuangan atau melalui

penerbitan instrumen hutang (obligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman

adalah bunga yang harus dibayar perusahaaan, sedangkan biaya hutang untuk

menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian yang diharapkan investor atau

kreditor, yang digunakan sebagai diskon ketika mencari nilai obligasi.

Perusahaaan menggunakan sumber pengeluaran hutang untuk meningkatkan

tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas). Trade off theory menjelaskan bahwa

perusahaan akan berhutang pada tingkat optimal dan penghematan pajak dari hutang

tersebut sama dengan biaya kebangkrutan ditambah dengan biaya agensi yang timbul

akibat adanya tambahan hutang. Artinya hutang dan penghematan pajak bersifat

subtitusi. Selain itu, trade off theory menjelaskan bahwa penggunaan utang yang

tinggi juga akan berdampak buruk bagi perusahaan, penggunaan hutang yang tinggi
3
akan menghilangkan manfaat hutang sebagai tax shield bagi perusahaan, hal ini karena

ketika penggunaan hutang terlalu tinggi maka biaya hutang yang ditimbulkan juga

semakin tinggi, sehingga akan meningkatkan biaya agensi dan biaya kebangkrutan.

Tax avoidance adalah upaya mengefisiensikan beban pajak dengan cara

menghindari pengenaan pajak dengan mengarahkannya pada transaksi yang bukan objek

pajak. Tax avoidance sebagai penghematan pajak dengan memanfaatkan ketentuan

perpajakan yang dilakukan secara legal untuk meminimalkan kewajiban pajak

(Manullang et al., 2020). Tax avoidance secara hukum pajak tidak dilarang meskipun

seringkali mendapat sorotan yang kurang baik dari kantor pajak karena dianggap memiliki

konotasi yang negatif. Berbeda dengan tax evasion (penggelapan pajak), yang merupakan

usaha-usaha memperkecil jumlah pajak dengan melanggar ketentuan-ketentuan pajak

yang berlaku.

Upaya menghindar dari pajak atau tax avoidance juga merupakan suatu upaya

yang sering digunakan oleh perusahaaan untuk meminimalisir atau mengecilkan

beban pajak, karena masih dalam peraturan perpajakan yang berlaku. Walaupun

penghindaran pajak bersifat legal, pemerintah tetap tidak menginginkan hal

tersebut. Pada tahun 2017, Indonesia menjadi negara ke-11 dalam melakukan

penghindaran pajak dengan nilai mencapai 6,48 miliar AS (Simanjuntak, 2017).

Berdasarkan Nota Keuangan dan RAPBN 2018, bahwa selama tahun 2013-

2017 tax ratio Indonesia menunjukkan tren menurun hingga 11%. Indonesia juga

dikategorikan dalam lower middle income countries yang memiliki tax ratio

rendah dibawah rata-rata negara lain seperti Thailand, Kamboja, Malaysia,

Filipina dan Singapura (Yustisius, 2018). Praktik penghindaran pajak dilakukan

4
dengan memanfaatkan kelemahan hukum pajak berlaku dan sesuai dengan undang-

undang perpajakan. Selain memanfaatkan celah hukum perpajakan, pengindaran

pajak juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan deductible expense. Salah satu

cara agar deductible expense di gunakan adalah dengan menggunakan biaya

hutang atau biaya bunga.

Penelitian Lim ( 2011) dalam Sherly & Fitria (2019) mendukung teori trade‐

off dan menyatakan bahwa upaya untuk memperkecil pajak seperti perlindungan pajak

(tax shelter) dan penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan substitusi dari

penggunaan hutang. Penghindaran pajak dinilai dapat mengurangi transparasi dalam

perusahaaan, hal tersebut dapat menimbulkan konflik lembaga (keagenan) antara

manajemen dengan debt holders. Karena itu, perusahaaan perluh menerapkan good

corporate governance.

Salah satu contoh dari penerapan good corporate governance adalsh

kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional digunakan untuk

pengendalian dan pengawasan kinerja manajemen agar hasil yang didapat lebih

optimal serta sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kepemilikan institusional

dinilai mampu membatasi keputusan manajer dalam pengambilan keputusan yang

strategis guna meminimalisir atau mencegah tindakan manipulasi. Kepemilikan

institusional adalah kepemilikan saham bagi perusahaaan oleh institusi atau

lembaga, diantaranya perusahaaan asuransi, bank, perusahaaan investasi, dan

kepemilikaninstitusi lainnya. Kepemilikan institusional tersebut dapat mendorong

peningkatan pengawasan yang lebih optimal sehingga keberadaanya memiliki arti

penting bagipemonitoran manajemen.


5
Dengan adanya monitoring, maka pemegang saham akan semakin terjamin

kemakmurannya, pengaruh kepemilikan institusional yang berperan sebagai agen

pengawas ditekan oleh investasi yang cukup besar dalam pasar modal

(Permanasari, 2016). Dengan adanya kepemilikan institusional diharapkan

perusahaaan dapat menciptakan control yang baik.

Profitabilitas merupakan rasio utama dalam sebuah laporan keuangan

perusahaaan, karena tujuan utama perusahaaan adalsh untuk mendapatkan laba

yang sebesar-besarnya, sedangkan rasio profitabilitas digunakan untuk melihat

seberapabesar tingkat keefektifan suatu perusahaaan dalam mencapai tujuannya.

Sering kali rasio profitabilitas digunakan dalam pengambilan keputusan suatu

manajemen operasi maupun investor dan kreditor. Bagi investor laba merupakan

satu-satunya tolak ukur perubahan nila efek suatu perusahaaan. Bagi kreditor laba

merupakan pengukuran arus kas operasi yang nantinya dapat digunakan sebagai

sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman (Saputra & Asyik, 2017).

Profitabilitas juga dapat digunakan untuk pertimbangan dalam penggunaan dana

hutang. Perusahaaan dengan profitabiltas yang tinggi menunjukan bahwa

perusahaaan tersebut menggunakan hutang dalam jumlah yang relative sedikit

dikarenakan tingkat pengembalian yang tinggi dapat merubah modal dengan laba

ditahan (Purba, 2015).

Penelitian Sherly & Fitria (2019) menemukan penghindaran pajak terbukti

berpengaruh negatif terhadap biaya hutang artinya semakin besar nilai Cash

Effective Tax Rate (CETR) maka menunjukkan semakin rendah peghindaran pajak

yang dilakukan perusahaaan dan biaya hutang yang ditimbulkan juga semakin kecil.
6
Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap biaya hutang artinya

kepemilikan institusional tidak bisa menjadi mekanisme monitoring dalam

penyelesaian persoalan agen dan kepemilikan institusional merupakan insentif non

pajak. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) terbukti

berpengaruh negatif terhadap biaya hutang hal ini membuktikan bahwa semakin

tinggi return on assets (ROA), maka semakin rendah biaya utang.

Peneliatian Santosa & Kurniawan (2016) mengemukakan bahwa bahwa

tax avoidance berpengaruh positif terhadap cost of debt, pertimbangan perilaku

tax avoidance sebagai risiko ini akan membuat kreditor cenderung membebankan

bunga yang lebih besar sehingga cost of debt yang ditanggung perusahaaan juga

menjadi semakin tinggi. Dan penelitian Swissia & Purba (2018), Kepemilikan

institusional berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.

Penelitian ini dilakukan di perusahaaan manufaktur yang terdaftar di BEI

pada tahun 2017-2019 dengan fokus pada sub sector makanan dan minuman.

Alasan pemilihan subsector tersebut karena perusahaaan consumer good tidak dapat

dilepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia terutama pada sub sector makanan

dan minuman, perusahaaan ini terus mendapatkan tempat utama bagi para calon

investor untuk menanamkan modalnya.

Penelitian dimotivasi karena ingin melihat apakah perusahaaan manufaktur

melakukan kegiatan penghindaran pajak, pengaruh dari kepemilikan institusional

serta tingkat profitabilitas perusahaaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman.

Berdasarkan uraian latar belakang yang ada peneliti tertarik untuk


7
melakukan penelitian dengan judul:

“ PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP BIAYA

HUTANG (Studi Empiris Pada Perusahaaan Manufaktur Sub Sektor

Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2017-2020)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakamg yang telah diuraikan, maka dapat disimpukan

beberapa rumusan massalah yang terjadi

1. Apakah penghindaran pajak berpengaruh terhadap biaya hutang pada

Perusahaaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 ?

2. Apakah Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap biaya hutang pada

Perusahaaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 ?

3. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap biaya hutang pada

Perusahaaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk pembuktian empiris atas hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) terhadap


8
Biaya Utang (cost of debt).

2. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Biaya

utang (cost of debt)

3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Biaya utang (cost of

debt

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak

yang membutuhkan, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini untuk:

1. Manfaat Akademik

a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama

mengenai pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan institusional dan

profitabilitas terhadap biaya utang

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran untuk

penelitian selanjutnya, serta memberikan sumbangan gagasan sebagai

pertimbangan dalam memberikan informasi tentang penghindaran pajak,

kepemilikan institusional, profitabilitas dan biaya utang dalam suatu

perusahaaan.

2. Manfaat Praktik

a. Bagi pemerintah Membantu pemerintah dalam menanggulangi praktik

penghindaran pajak yang dilakukan perusahaaan.

b. Bagi perusahaaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada perusahaaan sampel dan perusahaaan pada umumnya mengenai

hubungan penghindaran pajak, kepemilikan institusional dan biaya


9
hutang.

c. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada investor mengenai perusahaaan yang dapat mengendalikan biaya

utang, sehingga investor dapat mengambil keputusan investasi yang

tepat.

d. Bagi Kreditur Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada kreditur sebagai dasar pertimbangan bagi pihak kreditur dalam

memberikan kredit dan menentukan besarnya biaya utang bagi

perusahaaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian skripsi ini terdiri dari 5 bab dan

setiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab – sub bab agar lebih jelas dan

mudah dipahami oleh para pembaca. Secara garis besar materi pembahasan

dari masing – masing bab tersebut dijelaskan, sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang mendasari

penelitian ini, penelitian terdahulu sebagai dasar dari penelitian

yang akan dilakukan, kerangka konseptual, dan pengembangan

hipotesis dari penelitian ini.

10
BAB III : Metode Penelitian

Bab ini merupakan uraian mengenai variabel penelitian dan definisi

operasional, penentuan populasi serta sampel penelitian, jenis dan

sumber data penelitian, metode pengumpulan data, dan metode

analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisis tentang deskripsi objek penelitian dan analisis data

serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Penutup

Bab terakhir dari skripsi ini berisi tentang kesimpulan dari hasil

analisis yang telah diteliti, saran yang berguna bagi semua pihak,

serta keterbatasan yang merupakan kelemahan dari penelitian ini.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi

Keagenan merupakan teori mengenai sebuah fenomena ketidakasamaan

kepentingan antara principal dan agent, hal tersebut dijelaskan oleh Jensen &

Meckling (1976) dalam lubis 2017. Hubungan keagaenan sendiri adalah kontrak

antara pemegang saham atau principal serta pihak manajer perusahaaan atau yang

biasa disebut dengan agent. Fokus dari hubungan keagenan ini adalah

ditemukannya pemiasah antara kepemilikan dan pengedalian. Dengan

ditemukannya, perbedaan kepentingan antara dua belah pihak maka dapat

menimbulkan suatu konflik keagenan. Scoot (2003:305) mengatakan bahwa teori

agensi mengembangkan teori yang mempelajari suatu desain kontrak para agen

bekerja/bertugas atas nama principal ketika keinginan/tujuan mereka bertolak

belakang.

2.1.2 Trade Off Theory

Teori trade off menjelaskan hubungan keseimbangan antara keuntungan dan

kerugian dalam pengguna hutang oleh suatu perusahaan dimana nantinya ada

pajak perusahaan yang akan diperhitungkan. Dari sudaut padang teori trade off,

perusahaan akan berhutang pada tingkat hutang tertentu dimana penghematan

pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan.

Biaya kesulitan keuangan ini antara lain terdiri dari biaya kebangrutan dan biaya

12
keagenan yang timbul akibat dari kredibilitas perusahaan yang menurun (Sherly &

Fitria, 2019).

Trade‐off theory ini menggunakan pilihan penggunaan hutang yang optimal.

Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah

yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Artinya hutang memberikan

manfaat perlindungan pajak. Jadi struktur modal yang optimal terbentuk ketika

manfaat perlindungan pajak dari hutang sama dengan biaya kebangkrutan yang

diterima perusahaan (Brigham & Houston, 2011) Perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara

menaikkan rasio hutang perusahaan sehingga tambahan hutang yang dilakukan

perusahaan akan mengurangi pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada

pemerintah.

Dalam teori trade off, menyatakan bahwa hutang mempunyai dua sisi yaitu

positif dan negative. Sisi positif dari hutang adalah pembayaran bunga nantinya akan

dapat mengurangi pembayaran kena pajak. Penghematan pahak ini nantinya akan

meningkatkan nilai pasar perusahaan. Dengan berhutang akan meguntungkan

perusahaan karena akan ada perbedaaan dalam perlakuan pajak terhadap bunga dan

deviden. Dengan danya pembayaran bunga dapat mengurangi penghasilan kena pajak,

yang nantinya jumlah pajak yang harus dibayar oleh perushaaan akan berkurang.

Sebaliknya, pembagian dividen kepada pemegang saham tidak mengurangi jumlah

pajak perusahaan. Jadi, dari sisi pajak akan lebih menguntungkan jika perusahaan

membiayai investasi dalam bentuk hutang karena adanya penghematan pajak (Sherly

& Fitria, 2019)


13
2.1.3 Biaya Utang (Cost Of Debt)

Perusahaaan tentunya memiliki beberapa strategi dalam merancang

pendanaan. Pada umumnya, perusahaaan mempunyai dua sumber pendanaan yaitu

utang dan ekuitas atau biasanya dikenal dengan saham. Pada penelitian ini akan

fokus dengansalah satu sumber pendanaan perusahaaan yaitu utang. Utang

merupakan salah satu strategi yang digunakan perusahaaan guna mendapatkan

sumber pendanaan dari pihak eksternal atau yang dikenal dengan kreditur.

Lim (2011) mengatakan bahwa besarnya biaya utang ditentukan oleh

kriteria perusahaaan, agency cost dan asymmetery information yang terjadi pada

perusahaaan. Perusahaaan yang memiliki tingkat biaya hutang yang tinggi maka

dapat disimpulkan perusahaaan berusaha untuk menutupi keadaan agar tidak terjadi

penurunan harga saham. Tetapi, dalam pihak lain investor memerlukan

keterbukaan yang mendandai untuk menjamin apakah investasinya memiliki rasio

yang sesuai dengan harapan investor.

Dengan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan eksternal

perusahaaan akan memperoleh beberapa keuntungan, keuntungan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Perusahaaan akan mendapatkan tax shield yang nantinya akan

menurunkan cost of capital dan nantinya akan meningkatkan nilai

perusahaaan.

b. Pihak manajemen akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja agar dapat

melunasi bunga beserta pokok hutang, dengan adanya kontrak antara

perusahaaan dengan kreditur secara tidak langsung pihak manajemen akan


14
meningkatkan kinerja perusahaaan.

c. Munculnya strategi dari manajemen untuk merancang pendaaan secara

efisien.

d. Dengan menggunakan utang, maka manajeman akan selalu memanatau

monitoring kepada perusahaaan.

Selain keuntungan dalam pengunaan utang, tentunya pengunaan utang yang

cukup besar dapat memberikan resiko pula bagi perusahaaan. Hal ini dikarenakan

kreditur memiliki klaim aset yang dijaminkan (collateral) perusahaaan. Oleh karena

itu, semakin besar tingkat utang perusahaaan maka akan menimbulkan resiko yang

besar pula.

Perusahaaan diharuskan tumbuh dan berkembang, sehingga perusahaaan

mampu untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur, baik bunga ataupun pokok

hutangnya. Tetapi, apabila perusahaaan tidak dapat membayarkan bunga dan

hutang yang telah jatuh tempo perusahaaan tersebut akan dinyatatakan pailit. Hal

tersebut merupakan sebuah konsekuensi dari pengunanaan dana pihak eksternal.

2.1.4 Pengindaran Pajak (tax avoidance)

Pemerintah selalu mengusahakan untuk memperbarui perturan perpajakan

guna meningkatkan penerimaan pajak oleh negara, hal ini dilakukan pemerintah

melalui Direktorat Jendral Pajak. Namun, suatu perusahaaan atau wajib pajak

selalu berusaha untuk menghemat pembayaran pajak dengan cara yang legal dan

sesuai dengan peraturan perpajakan, salah satunya adalah penghindaran pajak (tax

avoidance) atau bisa pula secara illegal dengan melakukan pengelapan pajak (tax

evasion). Penghindaran pajak atau tax avoindance adalah suatau strategi yang
15
digunakan oleh perusahaaan yang berfungsi untuk meminimalkan biaya beban pajak

dengan memperhatikan kelemahan peraturan perpajakan.

Motivasi pajak adalah salah satu alasan perusahaaan untuk melakukan

manajemen laba, yaitu dengan tujuan guna meminimalkan pembayaran pajak.

Selain menjadi fungsi budgeter, pajak juga berfungsi sebagai regulerend yang

berfungsi untuk mengatur tujuan-tujuan pemerintahan dalam mejalankan

kehidupan kewarganegaraan sesui dengan yang diharapkan,

Suandy (2011) menjelaskan penghindaran pajak merupakan rekayasa tax

affairs yang masih tetap dalam peraturan perpajakan (lawful). Sedangkan menurut

Lim (2011) mendefinisikan penghindaran pajak sebagai penghematan pajak yang

timbul dengan memanfaatkan ketetuan pajak yang berlaku dan dilakukan secara

legal guna meminimalkan pembayaran beban pajak. Penghindaran pajak (tax

avoidance) secara hukum memang tidak dilarang untuk dilakukan walaupun

terkadang mendapat pandangan kurang mengenakan dari kantor pajak karena

dianggap memiliki konotasi yang negative. Hal ini berbeda dengan penggelapan

pajak (tax evasion) yang bersifat illegal karena melakukan penghematan beban

pajak dengan cara melanggar peraturan perpajakan.

Trade off theory menjelaskan bahwa penghindaran pajak (tax avoidance)

adalah pengganti dari penggunaan utang. Artinya penghindaran pajak dapat menjadi

subtitusi dari penggunaan hutang karena ketika perusahaan tidak menggunakan hutang

dalam pendanaan perusahaan maka pajak perusahaan tersebut tinggi. Hal ini terjadi

karena biaya hutang yang ditimbulkan dari penggunaan hutang berupa beban bunga

16
dapat menjadi pengurang dalam laba perusahaan sehingga laba perusahaan menjadi

kecil dan pajak yang dibayarkanpun juga menjadi kecil. Perusahaan menggunakan

hutang lebih banyak ketika terlibat dalam penghindaran pajak. Hal ini mempengaruhi

struktur modal perusahaan, yaitu apakah melakukan pendanaan yang berasal dari

modal endiri yaitu modal saham dan laba ditahan atau dari pihak eksternal berupa

utang.

2.1.5 Kepemilikan Instusional

Kepemilikan institusional merupakan salah satu bentuk dari sruktur

kepemilikan yang dipilih oleh suatu perusahaaan. Dari penelitian yang dilakukan oleh

Ngadiman & Puspitasari (2017) menyatakan bahwa kepemilikan instusional dapat

memonitoring manajemen sehingga manajemen dapat mengurangi sikap

oportunisik manajemen. Dengan besarnya kepemilikan institusional akan

memperbesar pula pemantauan terhadap manajemen. Kepemilikan institusional juga

dapat mengurangi penggunaan utang oleh manajemen dan akan menurunkan

besarnya biaya utang yang dibebankan ke perusahaaan, dengan adanya kontrol ini

akan menjadikan perusahaaan menggunakan utang dalam tingkat yang rendah

sehingga dapat mengatisipasi penurunan kondisi keuangan yang terjadi pada

perusahaan yang sebelumnya mengalami likuidasi atau kebangkrutan ( financial

distress) dan segala bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan

kerugian ( financial risk).

Kepemilikan instusioanal sendiri adalsh kepemilikan asset atau saham yang

dimiliki oleh bank, asuransi, perusahaaan, pemerintah, perusahaaan asuransi

17
maupun investor luar negeri. Kepemilikan institusional memiliki peran penting

dalam memantau manajemen karena dengan dapat mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Dengan

adanya investor instusional diharapkan mampu menjadi pemantauan yang efektif

dalam pengambilan keputusan oleh manajer kepemilikan instusional memiliki

kelebihan sebagai berikut :

a. Memiliki profesionalisme dalam menganalisis atau mengamati informasi

sehingga dapat menguji kendala informasi

b. Memberikan motivasi yang kuat guna menjalankan pengawasan yang lebih

optimal atas segala aktivitas yang terjadi didalam perusahaaan.

2.1.6 Profitabilitas

Tujuan utama bagi suatu perusahaaan adalah untuk medapatkan

keuntungan sebesar-besarnya. Kinerja keuangan dalam suatu perusahaaan dapat

kita lihat dari rasio profitabilitasnya yang memperlihatkan laba dari

operasionalnya. Rasio profitabilta sendiri adalah rasio yang mengukur

kemampuan suatu perusahaaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba

(profitabilitas) pada bidang penjulan, aset dan modal saham. Dalam rasio

profitasbilitas ada tiga rasio yang juga bisa digunakan, yaitu rasio Profit Margin

yang merupakan rasio profitabilitas yang menyatakan keuntungan dari operasi bisnis

sebagai persentase dari pendapatan atau penjualan bersih. Ini memperhitungkan

semua biaya yang dihadapi bisnis, bukan hanya harga pokok penjualan, Return On

Equity (ROE) adalah rasio Profitabilitas yang mengukur suatu kemampuan pada

18
sebuah perusahaan, untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham dari

perusahaan dan Return of Asset (ROA ) suatu rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan manajemen perusahaan dalam mendapatkan laba secara menyeluruh.

Menurut Sudarmadji & Sularto (2007) profitabilitas adalah indicator yang

memperlihatkan kinerja perusahana dalam mengatur kekayaan atau asset

perusahaaan. keuntungan yang dihasilkan akan dijadikan sebagai indicator

terjadinya manajemen keuntungan dalam perusahaaan. Guna & Herawaty (2010)

menyimpulkan manajemen keuntungan dilakukan oleh manajer untuk mengubah

komponean laba rugi yang nantinya akan dilaporkan perusahaaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun hasil beberapa penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut :

Table 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
No. Peneliti dan Judul Variabel Hasil
Tahun

1. Elvis Pengaruh Penghindaran Hasil penelitian


Nopriyanti Penghindaran Pajak, menunjukan
Sherly dan Pajak, Kepemilikan Kepemilikan Penghindaran pajak
DesiFitria Institusional dan Institusional dan profitabilitas
(2016) Profitabilitas dan berpengaruh negative
terhadap Biaya Profitabilitas. terhadap biaya hutang
Hutang dan kepemilikan
instusional tidak
berpengaruh terdapat
biaya utang.

19
2. Coki Ahmad Effect Of Tax Tax Hasil menunjukan
Syahwier dan Avoidance, Size Avoidance, Tax Avoidanvce dan
Sri Amanda Of The Company, Size Of The Leverage berpengaruh
Fitriani Leverage, Age Of Company, positif dan signifikan
(2018) The Company On Leverage, terhadap biaya utang.
Cost Of Debt In Age Of The Sedangkan, Size Of
Manufacturing Company The Company dan
Companies Listed Age Of The Company
In Indonesia Stock tidak berpengaruh
Exchange signifikan terhadap
biaya utang.
3. (D. K. Pengaruh Penghindaran Kepemilikan
Wardani & Penghindaran pajak, manajerial
Rumahorbo, pajak, Tata Kelola Komisaris berpengaruh terhadap
2018) dan Karakteristik independen, biaya hutang.
Perusahaaan Kepemilikan Sedangkan,
terhadap Biaya manajerial, Penghindaran pajak,
Hutang Kepemilikan Komisaris
institusional, independen,
Komite audit Kepemilikan
dan Ukuran institusional, Komite
perusahaaan audit dan Ukuran
perusahaaan tidak
berpengaruh terhadap
biaya hutang.
4. Pebrina Pengaruh Kepemilikan Kepemilikan
Swissia dan Kepemilikan Institusional, intitusional,
Benri Purba Institusional, Kepemilikan kepemilikan
(2018) Kepemilikan Manajerial, manajerial
Manajeria, Kepemilikan kepemilikan keluarga
Kepemilikan Keluarga, berpengaruh terhadap
Keluarga, Pengungkap biaya hutang
Pengungkapan Sukarela perusahaaan dan
Sukarela dan dan Leverage pengungkapan
Leverage terhadap sukarela, leverage
Biaya Hutang tidak berpengaruh
signifikan terhadap
biaya hutang.

20
5. Salsabilla Pengaruh Tax Tax Profitabilitas
Tahaanii, Dudi Avoidance Avoidance, berpengaruh secara
Pratomo, terhadap Debt Of Book Tax positif terhadap cost
Kurnia (2019) Cash (COD) Difference, of debt.
Effective Tax Sedangkan, Book tax
Rate, different, Effective
Profitability,tax rate,
Leverage dan Leverage berpengaruh
Size. secara negatif.
Dan, ukuran
perusahaaan tidak
berpengaruh secara
negative terhadap cost
of debt.
6. Sherly Lie Pengaruh Dar, Dar, Ukuran Debt to asset ratio dan
Wardani dan Ukuran PerusahaaanD ukuran perusahaaan
Herman Perusahaan dan an Tax memiliki pengaruh
Ruslim (2020) Tax Avoidance Avoidance positif dan signifikan
Terhadap Cost Of terhadap cost of debt,
Debt. tetapi tax avoidance
memiliki pengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
cost of debt.
7. Nur Halimatus Analisis Tax Tax Tax Avoidance, Firm
Sa’diyah, Jeni Avoidance, Firm Avoidance, Size Dan Good
Susyanti dan Size Dan Good Firm Size Dan Corporate
Ety Saraswati Corporate Good Governance parsial
(2020) Governance Corporate tidak berpengaruh
Terhadap Debt of Governance terhadap debt of cash
Cash

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, landasan teori serta

beberapa penelitan terdahulu diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran

dengan mengindikasikan penghindaran pajak (tax avoidance), kepemilikan

instusional dan profitabilitas sebagai variable independennya serta biaya utang (cost

21
of debt) sebagai variable dependen. Dikarenakan hal itu, dapat digambarkan

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasrakan pengaruh dari variable independem terhadap variable

dependen dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut :

2.4.1 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Utang

Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak dengan cara

menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan merupakan objek pajak.

Dalam konteks perusahaan, tax avoidance sengaja dilakukan oleh perusahaan dalam

rangka memperkecil tingkat pembayaran pajak yang harus dilakukan dan sekalian

meningkatkan cash flow perusahaan (Marcelliana & Purwaningsih, 2016).

Penghindaran pajak dapat disebut juga sebagai tax planning, yaitu bentuk proses

pengendalian tindakan agar terhindar dari konskuensi pengenaan pajak yang tidak

22
dikehendaki. Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan suatu tindakan yang

bersifat legal dan sama sekali tidak melanggar peraturan hukum pajak yang sudah ada.

Didalam teori trade off dijelaskan bahwa pengindaran pajak (tax avoidance)

adalah pengganti dari penggunaan utang (Lim, 2011), artinya penghindaran pajak bisa

digunakan sebagai subtitusi penggunaan hutang karea apabila perusahaan tidak

menggunakan hutang dalam pendaaan perusahaan maka pajak yang harus dibayar

perusahaan akan jauh lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan biaya utang yang

ditimbulkan dari penggunaan hutang berupa beban bunga dapat menjadi pengurang

dalam laba perusahaan sehingga laba perusahaan menjadi kecil dan pajak yang

dibayarkanpun juga menjadi kecil.

Perusahaan menggunakan hutang lebih banyak ketika terlibat dalam

penghindaran pajak. Hal ini mempengaruhi struktur modal perusahaan, yaitu apakah

melakukan pendanaan yang berasal dari modal sendiri yaitu modal saham dan laba

ditahan atau dari pihak eksternal berupa utang (Graham & Tucker, 2006). Menurut

Graham & Tucker (2006) penghindaran pajak digunakan sebagai subtitusi penggunaan

hutang, sehingga dapat meningkatkan persediaan keuangan perusahaan yang nantinya

bisa dipergunakan untuk membiayai operasional perusahaan (financial slack),

menghindari resiko kebangkrutan, dan memiliki resiko kebangkeutan lebih rendah

sehingga akan mempengaruhi cost of debt. Penghindaran pajak (tax avoidance)

mempunyai pengaruh terhadap cost of debt, semakin besar perusahaan melakukan

penghindaran pajak (tax avoidance) akan dapat memperbesar biaya utang (cost of

debt).

23
Menurut penelitian Sherly & Fitria (2019) menunjukkan bahwa penghindaran

pajak (tax avoidance) berpengaruh terhadap biaya hutang, dan mendukung teori trade

off yang menunjukan bahwa perusahaan yang membayar pajak rendah sebaiknya lebih

banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar pajak

tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, sehingga hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut :

HI : Penghindaran pajak (Tax Avoidance) berpengaruh terhadap Biaya

Utang (cost of debt).

2.4.2 Pengaruh kepemilikan Instutional terhadap biaya utang (cost of debt)

Menurut Kholbadalov (2012) dalam (Sherly & Fitria, 2019) Kepemilikan

institusional mempunyai peranan yang penting dalam memonitor aktivitas

manajemen. Pemegang saham yang lebih besar mempunyai dorongan yang besar pula

untuk mengawasi kinerja perusahaan untuk digunakan pihak‐pihak yang

berkepentingan. Sherly & Fitria (2019) menyatakan bahwa kepemilikan oleh

institusional dapat menurunkan biaya keagenan, karena dengan adanya monitoring

yang efektif oleh pihak institusional menyebabkan penggunaan hutang menurun

sehingga menyebabkan biaya hutang yang ditimbulkan juga menurun. Dengan

demikian kepemilikan institusional dapat mengurangi agency cost of debt.

Dengan adanya kepemilikan institusional didalam perusahaaan, juga

bermanfaat guna mengurangi tingkat utang yang nantinya akan menurunkan beban

utang yang akan dibayarkan perusahaaan karena kepemilikan institusional akan

memperbesar atau memperketat manajemen sehingga perusahaaan dapat

24
menggunakan utang dalam tingkat yang kecil sehingga dapat terhindar dari

penurunan kondisi keuangan yang terjadi pada perusahaan yang sebelumnya

mengalami likuidasi atau kebangkrutan ( financial distress) dan segala bentuk

keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan kerugian ( financial risk).

Dengan hal ini dalam kepemilikan institusional dapat mengurangi biaya hutang

dengan melakukan monitoring / pengawasan manajemen yang efektif. Semakin besar

kepemilikan institusional maka semakin efisien fungsi monitoring terhadap

manajemen dalam pemanfaatan asset perusahaan serta pencegahan pemborosan oleh

manajemen

Menurut penelitian Swissia & Purba (2018) dapat dismpulkan

Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap biaya utang. Dengan

adanya uraian diatas, maka hipotesis dari kepemilikan institusional sebagai

berikut:

H2 : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap biaya utang (cost

of debt)

2.4.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Biaya Utang (Debt Of Cost)

Profitabilitas yang tinggi dapat menyebabkan perusahaaan akan lebih sering

menggunakan dana internal yang tinggi dalam pendanaan sehingga perusahaaan

akan mengunakan dan eksternal berupa utang dengan jumlah yang rendah

(Kusuma dkk, 2013), hal itu dikarenakan oleh perusahan yang tingkat

profitabilitasnya tinggi akan menggunakan sebagian keuntungan sebagai sumber

pendanaan internal perusahaaan.

Didasarkan pada teori keagenan manajer lebih memilih pendanaan internal


25
daripada harus mengunakan pendanaan eksternal berupa utang hal ini dikarenakan

akan meningkatkan resiko bagi manajer perusahaaan karena harus memikirkan

beban bunga serta pokok hutang tersebut. Selain itu, tingkat keuntungan

perusahaan yang tinggi membuat manajer memilih pendaan internal daripada

ekternal berupa hutang cenderung lebih terhindar dari resiko karena dengan adanya

pengunaan hutang akan bisa menambah resiko dan manajer memungkinkan akan

mengancam posisi manajer tersebut.

Perusahaaan dengan tingkat keuntungan atau profitabilitas yang tinggi maka

dapat disimpulkan bawah memiliki tingkat huntang yang rendah, hal ini karena

perusahaaan lebih memilih mengunakan dana internal perusahaaan daripada

pengunaan dana ektersnal berupa hutang dalam operasional perusahaaan.

perusahaaan dengan dana intrernal yang tinggi secara tidak langsung memiliki laba

ditahan dengan tingkat yang tinggi. Menurut penelitian Sherly & Fitria (2019)

profitabilitas berpengaruh terhadap biaya utang, hal ini membuktikan bahwa

besarnya profitabilitas makan akan memperkecil biaya utang. Dari uraian diatas

dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Biaya Utang (cost of debt)

26
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Indriantoro & Supomo (2018) menyatakan bahwa segala sesuatu yang dapat

diberi berbagai macam nilai dapat disebut dengan variable peneitian. Dalam

penelitian ini, variable yang digunakan ada dua yaitu variable independent dan

variable dependen. Penjelasan dari masing- masing variable sebagai berikut :

3.1.2 Variabel Independen

Tipe variable yang menjelaskan atau memperngaruhi variable lain dapat

disebut dengan variable independent (Indriantoro & Supomo, 2018). Dalam

penelitian ini, variable independent yang digunakan berupa penghindaran pajak (tax

avoidance), kepemilikan instusional dan profitabilitas.

3.1.3 Variabel Dependen

Menurut Indriantoro dan Supomo (2018) variable dependen adalsh tipe

variable yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independent. Biaya

utang (cost of debt) adalsh variable dependen dalam penelitian ini.

3.1.4 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2017), variable merupakan atribut atau nilai dari

orang,objek atau kehiatan yang bervariasi yang kemudian diteliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya.

a. Biaya Utang (cost of debt)

27
Biaya utang dapat diartiakan sebagai tingakt efektif dari pembayaran

hutang lancar perushaan (Khobaldov, 2012). Penelitian ini menggunakan Cost

Of Debt (COD) proksi variabl biaya utang. Dalam penelitian ini biaya hutang

dihitung menunakan rumus yang telah di kembangkan oleh Kholbaldov

(2012) dengan menhitung beban bungan pada tahun tersebut lalu dibagi

dengan rata-rata utang jangka pendek ditambahkan dengan hutang jangka

panjang ditahun yang sama. COD dapat dirumuskan dengan :

𝐂𝐎𝐃

𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧


=
(𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌) + (𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒏𝒈)/𝟐

b. Penghindaran Pajak (tax avoidance)

Perhitungan penghindaran pajak (tax avoidance) dengan

menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR). Cash Effective Tax Rate

(CETR) adalah kas yang telah dikeluarkan untuk pembayaran lalu dibagi

dua dengan laba sebelum pajak. Dengan penggunaan CETR diharapkan

dapat memberikan gambaran tentang adanya aktivitas pengindaran pajak.

Dalam penelitian Sherly & Fitria (2019) CETR dirumuskan sebagai berikut

𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐧𝐢


𝐂𝐄𝐓𝐑 =
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

c. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan instusional dapat dihitung mengunakan rumus dari

28
Kholbadalov (2012) yang menggunakan rumus dari Desai dan Dharmapala

(2006) yaitu dengan cara mengitung presentase modal saham dperusahaaan

yang dimiliki investor instusional, investor yang dimaksud seperti

Lembaga keuangan, pemerintah, asuransi, dan dan kepemilikan institusi

lainnya.Dalam penelitian Sherly & Fitria (2019)penghitungan kepemilikan

instusional dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐮𝐬𝐢


𝐊𝐞𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐮𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 = 𝑿𝟏𝟎𝟎%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫

d. Profitabilitas

Dalam penelitian ini profitabilitas dihitung dengan Return On Asset

(ROA). Return on assets (ROA) merupakan indikator yang mencerminkan

tingkat keberhasilan kinerja keuangan perusahaan. Semakin tingginya nilai

ROA berarti menunjukkan bahwa kinerja keuangan semakin baik. Apabila

nilai Return On Assets (ROA) meningkat berarti nilai profitabilitas perusahaan

juga meningkat Menurut Sudana (2011) semakin besar ROA maka akan

semakin efektif penggunaan aktiva perusahaan untuk memperoleh laba.

Dalam penelitian Sherly & Fitria (2019) ROA dapat dirumuskan sebgai

berikut :

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
𝐑𝐎𝐀 =
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐬𝐞𝐭

3.2 Populasi

Sugiyono (2017) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi

yangterdiri atas: objek/obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tentunya

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulan. Populasi
29
pada penelitiann ini adalah perusahaaan sektor Industri Makanan dan Minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019.

3.3 Sampel

Sugiyono (2017) mendeskripsikan sample sebagai bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populsai tersebut. Bila populasi besar dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut. Teknik

pengambilan sampel yang akan digunakan pada peneltian ini adalah teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2017) purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang akan

dipilih sebgai sampel penelitian sebagai berikut :

1. Perusaaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

pada tahun 2017-2020.

2. Laporan keuangan perusahan tersedia lengkap selama tahun 2017-2020.

3. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minum yang memiliki hutang

berbunga (interest bearing debt).

4. Perusahaaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

memiliki data sesuai variable penelitian.

5. Perusahaaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

memiliki laba.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder yang

diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dan laporan keuangannya

dipublikasi pada tahun penelitian yaitu 2017-2020. Data sekunder adalah data yang
30
berupa symbol angka maupun bilangan yang berasal dari lapotran keuangan. Data

sekunder pada penelitian ini akan diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia

(BEI) yaitu https://www.idx.co.id/ .

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah bentuk dari proses untuk mendapatkan data

penelitian yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan. Kemudian, data tersebut

nantinya akan diolah menjadi suatu informasi yang digunkan untuk menerima atau

menolak suatu hipotesis. Pada penelitian ini metode pengumpulan data berupa studi

dokumentasi. Studi dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen,

nantinya data akan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dikenal juga

dengan Indonesia Stock Exchange (IDX)

3.6 Metode Analisis

Menurut Sugiyono (2017) analis data merupakan suatu kegiatan setelah data

dari seluruh responden sudah terkumpul. Metode analiasis data adalah senuah

metode yang nantinya akan dipakai untuk dalam penelitian yang bertujuan agar

mendapatakan hasil yang nantinya akan digunakan dalam menarik suatu

kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu :

3.6.1 Analisis Deskriptif

Menurut Ghozali (2016) pengujian stastistik deskripsif memiliki tujuan

untuk memberikan gambaran atau deskripsi dan perilaku dari suatu data. Statistic

deskriptif dari penelitian ini dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), strander

devisiasi, maksimum dan minimun dari variable penelitian yang ditentukan.

31
3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik akan digunakan untuk mengetahui dan menguji kelayakan

yang akan akan digunakan pada penelitian ini. Maka uji asumsi klasik yang akan

digunakan pada penelitia ini adalah sebagai berikut :

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas memilik tujuan untuk mengukur apakah dalam model regresi

variable penganggu (residual) terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2016)

pada dasarnya uji normalitas membandingkan antara data yang dimiliki

berdistribusi normal dan memiliki mean serta standar devisi yang sama. Data dapat

dikatakan normal apabila :

1. Nilai profitabilitas (sig) Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari >0,05.

Maka dapat disimpulkan data residual telah terdistribusi secara normal.

2. Nilai profitabilits (sig) Kolmogorov-Smirnov ) Kolmogorov-Smirnov lenih

kecil dari 0,05. Maka, data residual dapat disimpulkan tidak terdistribusi

secara normal.

3.6.2.2 Uji Multikoliniearitas

Menurut Ghozali (2016) multikolinearitas adalah terdapatnya suatu

hubungan liner yang baik atau sempurna dari beberapa atau semua variable

independent. Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Ghozali (2016)

mengatakan bahwa model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diara

variable indeendennya.

32
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heterokedastisitas melihat dalam model regresi apakah ada

ketidasamaan varian dari residual satu riset ke riset yang lain. Jika dari satu riset ke

riset lainnya berbeda maka dapat dikatakan heterokedastisitas. Pengujian statistik yang

digunakan adalah uji glejser. Nilai sig >0,05 menandakan tidak terdapat

heterokedastisitas sedangkan nilai sig < 0,05 menandakan terdapat heterokedastisitas.

3.6.2.4 Uji Autokorelasi

Pengujian ini memliki tujuan untuk menguji apakah model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan penganggu yang ada dalam periode t dengan

kesdalahan penganggu periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi makan

dikatakan ada problem autokorelasi. Munculnya autokorelsi dikarenakan observasi

yang berurutan dalam suatu waktu. Menurut Ghozali (2016) model regresi yang

baik adalah yang terbebas dari autokorelsi. Salah satu cara mengetahui ada atau

tidaknya auto korelasi adalah dengan mengunakan Run Test.

Run Test adalah bagian dari statistic non-parametik yang bisa juga

digunakan untuk menguji apabila residual terdapat korelasi dengan tingkat yang

tinggi. Apabila pada antar residual tidak terjadi hubungan korelasi maka

disimpulkan bawha residual adalah random atau acak. Dalam pengujian run test

diperlukan hipotesis dasar yang digunkan untuk melihat apakah data residual yang

ada random atau tidak, yaitu :

H0 : Residual acak (random).

HA : Residual tidak acak.

Sesuai hipotesis dasar yang sudah diurakan tersebut, maka dasar dalam
33
penentuan keputusan uji statistik menggunakan run test (Ghozali, 2016) yaitu :

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

1. Apabila didapatkan hasil dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05, HA

diterima sedangkan H0 ditolak serta dapat dinyatakan data residual terjadi

dengan cara sistematis.

2. Apabila didapatkan hasil nilai Asymp Sig (2-tailed) > 0,05, H0 diterima

sedangkan HA ditolak dan dapat dinyatakan data residual terjadi dengan cara

random (acak).

3.6.3 Uji Kelayakan Model

3.6.3.1 Uji F

Uji statistic F menunjukan apakah semuaa variable independent yang ada

dalam model mempunyai pengaruh secara sersama-sama terhdap variable

dependen (Ghozali, 2016). Tujuan melakukan pengujian ini adalah untuk

mengetahui apakah model regresi yang ada layak atau tidak layak untuk penelitian.

Hal ini dilakukan dengan melihat anka profitabilitas signifikan sebesar 0.000 lebih

kecil dari signifikan alpha dengan besar 0,05. Adapun hipotesisnya :

H0 = tidak ditemukan pengaruh signifikan dari variable indepenen

terhadap variable dependen

Ha = ada pengaruh antara variabel indepeden terhadap variabel dependen.

3.6.3.2 Uji T

Uji T pada dasarnya digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh

dari variable independent secara individu dalam menerangkan variabel dependen.

Dalam pengujian ini apaabila hasil menunjukan jumlah degree of freedom ≥ 20


34
serta derajat kepercayaan sebesar 5% maka H0 dapat disimpulkan bi = 0 dapat

dilihat apabila nilai t menunjukan lebih dari 2 dalam nilai absolut. Menurut Ghozali

(2016)dapat menerima hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa satu variabel

independent secara individual mempengaruhi variabel dependent.

3.6.4 Analisis Regresi linier Berganda

Tujuan dari dilakukannya pengujian ini adalh duntuk menentukan

persamaan regressi atau pengaruh antara penghindaran pajak (X1), kepemilikan

institusional (X2) dan profitabilits (X3) terhadap biaya utang (Y). Rumus dari

analisiregresi linier berganda sebagi beriku :

Y = 𝛼 + 𝛽 1X1 + 𝛽 2X2 + 𝛽 3X3 + 𝑒

Keterangan :

Y = Biaya Utang (cost of debt)

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Penghindaran pajak (tax avoidance)

X2 = Kepemilikan Institusional

X3 = Profitabilitas

e = Variabel Penganggu

3.6.5 Koefisien Determinasi

Ghozali (2016) mengatakan uji koefisien determinasi memiliki tujuan untuk

melihat seberapa besar kemampuan menjelaskan variable dependen yang dilihat

melalui Adjusted R2. Dalam penelitian ini Adjusted R2 digunakan karena variable

35
independent lebih dari dua. Pada pengujian ini nilai terletak diantara 0 dan 1.

Apabila hasil yang diperoleh >0,5 maka model yang ada sudah bisa dianggap cukup

handal dalam membuat estimasi.

Semakin besarnya tingkay Adjusted R2 maka dapat dinyaatakan semakin

baik model yang dipergunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel

independent dan variabel dependen. Namun apabila Adjusted R2 semakin kecil

dapat dinyatakan bahwa semakin lemah model tersebut untuk menjelsakan

variabilitasivariableiterkaitnya.

36
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Bersumber pada informasi laporan keuangan perusahaan makanan dan

minuman (food and beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2017-2020 terdapat 64 perusahaan makanan dan minuman (food and

beverages) yang menjadi sampel lewat beberapa populasi yang diringkas dengan

pengunakan Teknik pengambilan sampel, purposive sampling. Adapun perhitungan

sampel dapat diuraikan seperti table dibawah ini :

Tabel 4.1
Kriteria Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Populsi : Perusahaan sub sekttor makanan dan minumnan


29
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria Sampel :

1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang belum (6)


terdaftar di BEI pada periode penelitian yaitu 2017-2019.
2. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman dengan 0
laporan keuangan yang tidak lengkap selama tahun 2017-
2019.
3. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minum 0
yang tidak memiliki hutang berbunga (interest bearing
debt).
4. Perusahaaan manufaktur sub sektor makanan dan 0
minuman yang memiliki data sesuai variable penelitian.
5. Perusahaaan manufaktur sub sektor makanan dan (7)
minuman yang tidak menghasilkan laba
Total 16

37
Alat pengujian pada pengamatan ini menggunakan perangkat lunak SPSS

versi 22. Sampel pada peelitian ini berjumlah 16 perusahaan yang memiliki

kriteria yang lengkap. Berdasarakan table kriteria pemilihan sampel didapatkan 16

perusahan sub sektor makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun kemudian di- pooling menjadi 64 observasi

(16 × 4).

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif membagikan deskripsi dari sesuatu informasi

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, sum,

range, kurtosis serta skewness (kemencengan distribusi).

Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
CETR 64 .0002 .7588 .226230 .1490768
KI 64 .5007 .9201 .743200 .1332518
ROA 64 .0174 .5267 .117359 .1036040
COD 64 .0010 .8027 .087216 .1208278
Valid N
64
(listwise)

Dari table penelitian diatas dapat dilihat bahwa jumlah sampel penelitian

(N) berjumlah 64, dari 64 sampel data ini yaitu pada variabel biaya utang (COD)

dengan nilai minimum sebesar 0. 0010, maksimum sebesar 0.8027, nilai rata-rata

38
sebesar 0.226230 dan standar deviasinya sebesar 0.1490768. Biaya utang (COD)

terendah terdapat pada PT. Campina Ice Cream Industry Tbk pada tahun 2019,

sedangkan biaya utang (COD) tertinggi terdapat pada PT. Sariguna Primatirta Tbk

tahun 2018. Lalu, pada variabel penghindaran pajak (CETR) dengan nilai minimum

sebesar 0.0002, maximum sebesar 0.7588, nilai rata-rata sebesar 0.743200 dan

standar devisiasinya sebesar 0.1332518. Penghindaran pajak (CETR) terendah

terdapat pada PT.Delta Djakarta Tbk pada tahun 2019, sedangkan pengindaran

pajak (CETR) tertinggi terdapat pada PT. Mayora Indah Tbk pada tahun 2018. Pada

variabel kepemilikan instusional (KI) memiliki nilai minimum sebesar 0.5007, nilai

maximum sebesar 0.9201 nilai rata-rata sebesar 0.743200 dan standar devisiasinya

sebesar 0.1340047. Kepemilikan institusional (KI) terendah terdapat pada PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2020, sedangkan kepemilikan

instusional (KI) tertinggi terdapat pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk pada

tahun 2020. Dan untuk variabel profitabilitas (ROA) dengan nilai minimum sebesar

0.0174, nilai maximum sebesar 0.5267, nilai rata-rata sebesar 0.129583 dan standar

devisiasinya 0.1141660. Proftabilitas (ROA) terendah terdapat pada perushaan PT.

Campina Ice Cream Industry Tbk pada tahun 2019 , sedangkan proftabilitas (ROA)

tetinggi terdapat PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2017.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bermaksud ujntuk mengetes apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Cara untuk mendeteksi hasil residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

39
uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Variabel dengan nilai

signifikansi lebih dari 0,05 menandakan variabel telah terdistribusi normal.

Hasil pengujian terhadap uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov

smirnov dapat dlihat pada tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 64
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std.
.12001722
Deviation
Most Extreme Absolute .200
Differences Positive .192
Negative -.200
Test Statistic .200
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diketahui sebesar 0.200 dengan

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 atau nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu

(0,000 <0.05) maka dapat disimpulkan bawa data tidak berdistribusi normal. Syarat

untuk model regresi yang baik adalah data residual yang terdistribusi normal, oleh

karena itu untuk mendapatkan hasil data yang terdistribusi normal maka dilakukan

uji normalitas dengan menggunakan metode pengobatan transform data.

Transformasi data adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat

40
memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam (Ghozali, 2016). Dalam

penelitian ini metode transformasi yang digunakan adalah metode logaritma natural

(LN), caranya adalah dengan melakukan logaritma natural terhadap semua variabel

yang tidak berdistribusi normal.

Adapun hasil pengujian normalitas setelah transformasi data sebagai

berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 64
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
.07438547
Deviation
Most Extreme Absolute .097
Differences Positive .097
Negative -.073
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang bisa dilihat ditabel 4.4 yaitu dengan

tingkat Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Hasil tersebut menandakan bahwa

data sudah memenuhi kriteria data normal karena nilainya sudah lebih besar dari

0,05.

41
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui model regresi yang

dipergunakan dengan adanya korelasi terhadap variabel bebas (independent).

Menurut Ghozali (2016) mendeteksi uji multikolonieritas pada suatu model dapat

dilihat dengan nilai tolerance ≤ 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) ≥ 10 Maka

data tersebut dapat disimpulkan terbebas dari multikolonieritas. Penelitian ini telah

menguji data sekunder laporan keuangan perusahaan dan didapat hasil pada table

4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model B Tolerance VIF
1 (Constant) -1.761
LN_CETR .057 .970 1.031
KI -.099 .919 1.088
ROA .161 .929 1.076
a. Dependent Variable: LN_COD

Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas terlihat jika ketiga variabel

independen mempunyai nilai tolerance >0,1 dan nilai VIF <10.. Dalam penelitian

ini variabel bebas pada model regresi tidak saling berhubungan, atau dapat

diasumsikan bahwa tidak mengandung multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016) uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

42
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berikut ini

hasil pengujian autokorelasi memakai uji Run Test bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value .43855
Cases < Test Value 32
Cases >= Test
32
Value
Total Cases 64
Number of Runs 39
Z 1.512
Asymp. Sig. (2-
.131
tailed)
a. Median

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan hasil bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0.131 yang artinya lebih dari 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa

data yang dipakai pada riset ini terbebas dari autokoelasi.

4.2.2.4 Uji Heterokedasititas

Pengunaan uji heterokedastisitas digunakan untuk melihat dalam model

regresi apakah ada ketidaksamaan varian dari residual satu riset ke riset yang lain.

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Heteroskedastisitas mengunakan

metode Uji Glejser :

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

43
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.221 .727 -.304 .762
LN_CETR -.068 .076 -.112 -.901 .371
KI 2.133 .944 .289 2.259 .088
ROA -1.965 1.207 -.207 -1.627 .109
a. Dependent Variable: ABS_RES2

Hasil uji heteroskedastisitas melalui Uji Gleser berdasarkan table 4.7 dapat

ditinjau bahwa semua variabel mempunyai signifikansi > 0,05 yang mempunyai

arti tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.3.1 Uji F

Uji statistik F melihatkan apakah seluruh variabel independen dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2016). Pengujian ini dipergunakan buat mengenali apakah

model regresi layak ataupun tidak untuk riset ini. Dengan memandang angka

probabilitas signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkatan signifikasi alpha

sebesar 0,05. Bersumber pada hasil pengujian uji F dapat dilihat pada tabel 4.8

sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 7.709 3 2.570 8.937 .000b
Residual 164.608 60 2.743
Total 172.317 63
a. Dependent Variable: LN_COD
b. Predictors: (Constant), ROA, LN_CETR, KI

44
Berdasarkan table 4.8 diatas dapat dilihat tingkat signifikan sebesar 0,000

yang artinya < dari 0,05 lalu dengan nilai F hitung yang diperoleh 8.937. Maka

model regresi ini dapat dipakai untuk variabel COD. Dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa variabel CETR , KI dan ROA, secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap variabel COD.

4.2.3.2 Uji T

Menurut Ghozali (2016), Uji statistik t melihatkan pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian

hipotesis secara parsial (uji t) dengan tingkat signifikansi <0,05. Hasil pengujian uji

parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.761 1.258 -1.400 .167
LN_CETR .057 .131 .055 5.431 .000
KI -.099 1.634 -.169 -1.285 .004
ROA .161 2.090 .073 3.556 .006
a. Dependent Variable: LN_COD

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Hasil hipotesis dalam pengujian dapat dilihat pada tabel diatas,

berdasarkan tabel diatas hasil uji t diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh

45
masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel

dependen adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Cash Effective Tax Rate (CETR) terhadap Biaya Utang

Berdasarkan table 4.9 yang menunjukan hasil CETR dengan nilai t

hitung sebesar 5.431 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 berarti <

0.05. Dikarenakan hal itu berdarakan hipotesis pertama yang

menyatakan “ Penghindaran pajak berpengaruh terhadap biaya hutang”

diterima. Sehingga dapat disimpulkan variabel CETR berpengaruh

secara signifikan terhadap biaya utang (COD)

2. Pengaruh Kepemilikan Instusional (KI) terhadap Biaya Utang

Berdasarkan table 4.9 diatas yang menunjukan hasil KI dengan nilai t

hitung sebesar -1.285 dengan tingkat signifikan sebesar 0.004 yang

artinya < 0.05. Oleh karena hal itu, berdasarkan hipotesis kedua yang

menyatakan “Kepemilikan instusional berpengaruh terhadap biaya

utang” diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bawha variabel KI

perngaruh secara signifikan terhadap biaya utang (COD)

3. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Biaya Utang

Berdasarkan table 4.9 diatas yang menunjukan hasil ROA dengan t

hitung sebesar 3.556 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.006 yang

berarti < 0.05. oleh karena hal itu hipotesis ketiga yng menyataka bahwa

“Profitabilitas berpengaruh terhadap biaya utang diterima. Dikarekan

hasil sifnifikan profitabilitas memperlihatkan hasil lebih kecil dari

tingkat signifikan yang ditentykan yaitu 0,05. Sehingga dapat

46
disimpulkan bawha variabel ROA berpengaruh signifikan terhadp biaya

utang,

4.2.4 Uji Regresi Linier Berganda

Uji ini dilakukan untuk mengetahuipengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), serta merumuskan persamaan regresi dari Penghindaran Pajak

(X1), Kepemilika Instusional (X2) dan Profitabilitas (X3) pada Biaya Utang (Y).

Analisis regresi berganda dilakukan dengan SPSS 22 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.761 1.258 -1.400 .167
LN_CETR .057 .131 .055 5.431 .000
KI -.099 1.634 -.169 -1.285 .004
ROA .161 2.090 .073 3.556 .006
a. Dependent Variable: LN_COD

Berdasarkan table 4.10 diatas maka dapat disusun model regresi linier

bereganda sebagai berikut :

Y = 𝛼 + 𝛽 1X1 + 𝛽 2X2 + 𝛽 3X3 + 𝑒

Y = −1.761 + 0.057 X1 – 0.099 X2 + 0.161 X3 + 𝑒

Dari persamaan regresi linier berganda diatas makat dapat dilihat :

1. Dari nilai konstanta yang diperoleh sebesar -1.761 mempunyai arti

bahwa jika nilai variabel penghindaran pajak, kepemilikan instusional

dan profitabilitas tidak mengalami perubahan atau menunjukkan angka

47
0, maka ada kecenderungan bahwa biaya utang mengalami kenaikan

sebesar -1.761.

2. Koefisien regresi penghindaran pajak (CETR) sebesar 0.057 dan

memiliki arah yang positif terhadap biaya utang, hal ini menandakan

jika terjadi satu kenaikan satuan pengindaran pajak (CETR) akan

memberikan efek penurunan biaya utang 0.057 sebesar begitupun

sebaliknya.

3. Koefisien regersi kepemilikan instusional (KI) sebesar -0.099 dan

mempunyai arah yang negative terhadap biaya utang, hal ini

menandakan jika terjadi satu keiakan satuan kepemilikan instusional

(KI) akan memberikan efek peningkatan pada biaya utang sebesar -

0.099 begitupun sebaliknya.

4. Koefisien regresi profitabilitas (ROA) sebesar 0.161 dan memiliki arah

yang positif terhadap biaya utang, hal ini memandakan jika terdapat

kenaikan 1 satuan profitabilitas akan memberikan efek oeningkatan

biaya utang sebesar 0.161 begitupun sebaliknya.

4.2.5 Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur eberapa jauh

keahlian model dalam variabel dependen. Nilai koefisien determinasi determinasi

antara nol serta satu (Ghozali, 2016). Nilai R2 yang kecil berarti keahlian variabel

– variabel independen dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen menerangkan semua

data yang diharpkan guna memprediksi variabel dependen. Jadi secara umum

48
koefisien determinasi untuk data runtun waktu (time series) mempunyai nilai

koefisien determinasi yang besar. Setelah dilakukan pengujian dodapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .512 .474 .461 1.65634
a. Predictors: (Constant), ROA, LN_CETR, KI
b. Dependent Variable: LN_COD

Berdasrkan data dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

determinasi (R2) adalah 0,474 atau 47,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya

pengaruh COD sebesar 47,4% yang dipengaruhi oleh cash effective tax rate

(CETR), kepemilikan instusioanal (KI) dan profitabilitas (ROA) dan sisanya 52,3%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Penghindaran Pajak (CETR) terhadap Biaya Utang (COD)

Berdarakan dari hasil pengujian table 4.9 secara parsial menunjukan hasil

CETR berpengaruh signifikan terhadap COD , hal dikarenakan tingkat signifikan

sebesar 0.000 yang berarti < 0.05. Sehingga dengan adanya pengaruh CETR

terhadap COD, maka dapat disimpulkan bwahwa hipotesis pertama diterima.

Dari data mentah yang diperoleh daapat dicontohkan data pada PT. Wilmar

Cahaya Indonesia pada tahun 2017 penghindaran pajak (tax avoidance) sebesar

0.0126 ; tahun 2018 sebesar 0.2492, sedangkan biaya utang pada tahun 2017

49
sebesar 0.0734 ; tahun 2018 sebesar 0.0771. Secara teori mengacu pada telaah

teori yang digunakan pada penelitian ini adalah trade off theory. Trade off theory

berasumsi bahwa manfaat terbesar dari suatu pembiayaan dengan pinjaman adalah

pengurangan pajak yang diperoleh atas bunga pinjaman, yang dapat mengurangi

dalam menghitung pendapatan kena pajak. Berbeda dengan teori trade off

dikarenakan penelitian ini berarah positif maka dapat disimpulkan ketika laba suatu

perusahaan meningkat, perusahaan mempunyai keinginan untuk mengekpanasi

usahanya maupun operasionalnya, sehingga walaupun tingkat penghindaran pajak

dan laba mengalami kenaikan tingkat biaya utang juga akan mengalami kenaikan

dikarenakan kebutuhan kebutuhan dana operasional guna ekspansi usaha juga

meningkat.

Dalam penelitian menampilkan hasil yang sama dengan riset yang

dilakukan oleh Sherly & Fitria (2019) dan S. L. Wardani & Ruslim (2020)dengan

hasil penelitian menyatakan bahwa cash effective tax rate (CETR) berpengaruh

terhadap biaya utang (COD). Tetapi, hal ini tidak cocok dengan riset yang telah

dilakukan oleh Wardani & Rumahorbo (2018) dan Manullang et al. (2020), yang

menyatakan bawha cash effective tax rate (CETR) tidak berpengaruh terhadap

biaya utang (COD).

4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Instusioanal (KI) terhadap Biaya Utang (COD)

Berdasarkan dari hasil pengujian table 4.9 secara parsial menunjukan hasil

KI berpengaruh signifikan terhadap COD , hal dikarenakan tingkat signifikan

sebesar 0.004 yang berarti < 0.05. Sehingga dengan adanya pengaruh KI terhadap

COD, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.

50
Dari data mentah dapat diperlihatkan contoh perushaan PT. Ultrajaya Milk

Industry Co pada tahun 2018 dengan kepemilikan instusional sebesar 0.60 ; tahun

2019 sebesar 0.71, sedangkan biaya utang pada tahun 2018 sebesar 0.0032 ; pada

tahun 2019 sebesar 0.0030. Hasil penelitian ini mendukung teori agensi. Teori

agensi diasumsikan Jensen & Meckling (1976) oleh sebagai kontrak, dimana satu

atau beberapa orang (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk

melaksanakan sejumlah jasa dan mendelegasikan wewenang untuk mengambil

keputusan kepada agen. Dalam penelitian ini teori agensi menyatakan bahwa agen

mempunyai peranan yang penting dalam memonitor aktivitas manajemen. Hal ini

dikarenakan pengawasan dari kepemilikan instusional (KI) yang tinggi akan

menurunkan tingkat biaya utang (COD) oleh perusahaan atau agen,. Artinya

kepemilikan institusional mampu menjadi mekanisme monitoring terhadap manajer

perusahaan sehingga kepemilikan institusional mampu menyelesaikan persoalan

keagenan yang timbul antara manajer dan pemilik perusahaan.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil riset yang telah telah dilakukan oleh

Meiriasari (2017) dan Swissia & Purba (2018), dengan hasil penelitian bahwa

kepemilikan instusional (KI) berpengaruh terhadap biaya utang (COD). Tetapi,

hasil penelitian ini tidak selaras dengan riset yang dilakuan oleh Rebecca & Siregar

(2016) yang menyatakan bahwa kepemilikan instusional (KI) tidak berpengaruh

terhadap biaya utang (COD).

4.3.4 Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Biaya Utang (COD)

Berdasarkan dari hasil pengujian table 4.9 secara parsial menunjukan hasil

ROA berpengaruh signifikan terhadap COD , hal dikarenakan tingkat signifikan

51
sebesar 0.006 yang berarti < 0.05. Sehingga ada antara pengaruh ROA terhadap

COD, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.

Dari data mentah dapat diambil contoh pada PT.Siantar Top Tbk pada tahun

2018 dengan nilai profitabilitas sebesar 0.10 dan mengalaimi kenaikan pada tahun

2019 sebesar menjadi sebesar 0.17, sedangkan biaya utang pada tahun 2018 sebesar

0,0777 mengalami kenaikan pada tahun 2019 menjadi sebesar 0.0815. Secara teori

mengacu pada telaah teori dengan menggunkan teori agensi. Profitabilitas (ROA)

yang tinggi atau rendah akan mempengaruhi tingkat biaya utang pada suatu

perusahaan. Profitabilitas (ROA) yang tinggi menyebabkan perusahaan cenderung

akan menggunakan dana internal yang tinggi dalam pembiayaan sehingga membuat

perusahaan memilih untuk menggunakan dana eksternal berupa hutang yang lebih

rendah. Tetapi pada penelitian ini dikarenakan hasil penelitian memiliki arah yang

positif dapat disimpulkan bahwa pada saat perusahaan memiliki laba yang tinggi,

laba tersebut akan dibagikan kepada principal atau pemegang saham dan

berdampak pada pemenuhan dana internal perusahan tersebut tetap mengambil

hutang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Artinya, ketika tingkat

profitabilitas naik agent ingin memberikan sebagian labanya menjadi deviden

kepada principal sebagai bentuk imbal jasa kepada pemegang saham, hal ini

berdampak pada laba yang dimiliki perusahaan akan berkurang untuk memenuhi

kebutuhan modal kerja atau operasional perusahaan sehingga perusahaan tetap

mengambil hutang sebagai dana operasional perusahaan sehingga biaya utang ikut

bertambah,

52
Dalam penelitian ini menunjukan hasil riset yang sama dengan yang telah

diakukan oleh Sherly & Fitria (2019) dan Tahaanii et al. (2019), dengan hasil

penelitian yang menyatakan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan

terhadap biaya utang (COD).

53
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bersumber pada hasil riset yang sudah dilakukan, diawali dari tahap

pengumpulan informasi data, pengolahan data, analisis data, serta yang terakhir

mengintepretasi hasil.

Analisis mengenai pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance),

kepemilikan instusional dan profitabilitas terhadap nilai biaya utang pada

perusahaan sub sektor makanan dan minumanan (food and beverages) yang

terdaftar di BEI periode tahun 2017-2020 dengan penggunaan data yang

terdistribusi secara normal, terbebas dari multikolonearitas, terbebas dari

autokorelasi dan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, maka didapatkan hasil

kesimpulan. Berikut merupakan kesimpulan uji hipotesisi pada riset ini :

1. Pengujian secara parsial penghindaran pajak (tax avoidance) yang

diproksikan memakai perhitungan cash effective tax rate mempengaruhi

biaya utang . Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.000 dimana

nilai signifikansi < 0.05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

penghindaran pajak berpengaruh terhadap biaya hutang dititerima.

2. Pengujian secara parsial kepemilikan instusional tidak mempengaruhi

biaya utang. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,004 dimana

nilai signifikansi > 0,05. Dengam demikian hipotesis yang menyatakan

kepemilikan instusional berpengaruh terhadap biaya utang ditolak.

54
3. Pengujian secara parsial profitabilitas yang diproksikan memakai

perhitungan return on assets (ROA ) memengaruhi biaya utang. Hal ini

dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,006 dimana nilai signifikansi >

0.05. Denga demikian hipotesis yang menyatakan return on assets

berpengaruh terhadap biaya utang diterima.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan pada riset ini yaitu :

1. Penelitian ini hanya mengambarkan 4 periode tahun, sehingga data yang

digunakan kurang mengambarkan kondisi jangka panjang dan

sesungguhnya pada sebuah perusahaan.

2. Pada saat dilakukan penelitian, pada periode tahun penelitian terdapat

perusahaan yang belum tergabung di Bursa Efek Indonesia sehingga

menyebabkan sampel yang digunakan terbatas.

3. Pada saat dilakukan penelitian, pada periode tahun penelitian terdapat

perusahaan yang tidak menghasilkan laba sehingga menyebabkan

sampel yang digunakan terbatas.

4. Variabel yang diteliti hanya terbatas pada variabel penghindaran pajak

(tax avoidance), kepemilikan instusional dan profitabilitas sehingga

peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel independent lain.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, peneliti menyarankan kepada

peneliti selanjutnya ketika ingin melakukan sebuah penelitian dengan tema yang

55
sama diharapkan agar menambahkan periode penelitian dan variabel independent

lainnya untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat, serta diharapkan data

beragam dan data sampel lebih banyak sehingga kesalahan saat melakukan analisis

dapat dihindari

56
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Manajemen keuangan buku 2 (8th ed.).
Erlangga.
Faradiza, S. A. (2018). Persepsi Keadilan, Sistem Perpajakan dan Diskriminasi
Terhadap Etika Penggelapan Pajak. Akuntabilitas, 11(1), 53–74.
https://doi.org/10.15408/akt.v11i1.8820
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Graham, J. R., & Tucker, A. L. (2006). Tax Shelter and Corporate Debt Policy.
Journal of Financial Economics., 81(3), 563‐594.
Guna, W. I., & Herawaty, A. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governanace, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor lainnya
terhadap manajemen laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(53–68).
Idris, M. (2020). Riwayat Cowell, Pemilik Atrium Senen yang Kini Pailit.
Www.Kompas.Com.
https://money.kompas.com/read/2020/07/20/072352526/riwayat-cowell-
pemilik-atrium-senen-yang-kini-pailit?page=all
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen. (1st ed.). BPFE.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory Of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. Journal Of Financial
Economics, 305–306.
Lim, Y. (2011). Tax avoidance, cost of debt and shareholder activism: Evidence
from Korea. Journal of Banking and Finance, 35(2), 456–470.
Manullang, F. A., H. Marbun, H. A., Tarigan, I. M., & Sihombing, B. (2020).
Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan
Perpajakan Indonesia UNIMED, 8(2).
Marcelliana, E. (2014). Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2012. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Marcelliana, E., & Purwaningsih, A. (2016). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap
Cost Of Debt Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012. Nursing Times, 95(19), 36.
https://doi.org/10.4324/9781315673745-13
Meiriasari, V. (2017). Pengaruh Corporate Governance , Kepemilikan Keluarga ,
Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan ( Firm Size ) Terhadap

57
Biaya Utang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 8(01), 28–34.
Ngadiman, N., & Puspitasari, C. (2017). Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, 18(3), 408–421.
https://doi.org/10.24912/ja.v18i3.273
Nur Halimatus Sa’diyah, Jeni Susyanti, & Ety Saraswati. (2020). Analisis Tax
Avoidance, Firm Size Dan Good Corporate Governance Terhadap Cost Of
Capital (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan
Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2016-2019). Riset Manajemen,
1–15.
Rebecca, Y., & Siregar, S. V. (2012). Pengaruh Corporate Governance Index,
Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya
Ekuitas dan Biaya Utang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI). Skripsi Akuntansi, Universitas Indonesia. Jakarta,
September, 1–28.
Santosa, J. E., & Kurniawan, H. (2016). Analisis Pengaruh Tax Avoidance
Terhadap Cost of Debt Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei
Selama Periode 2010–2014. Modus, 28(2), 137.
https://doi.org/10.24002/modus.v28i2.847
Saputra, M. D. R., & Asyik, N. F. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan
Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi
Universitas Negri Padang, 6(8), 1–19.
Sherly, E. N., & Fitria, D. (2019). Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan
Instusional dan Profitabilitas Terhadap Biaya Hutang (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2015).
EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 7(1), 58–69.
https://doi.org/10.37676/ekombis.v7i1.701
Simanjuntak, J. (2017). Indonesia Masuk Peringkat ke-11 Penghindaran Pajak
Perusahaan Editor:
Https://Www.Tribunnews.Com/Internasional/2017/11/20/Indonesia-Masuk-
Peringkat-Ke-11-Penghindaran-Pajak-Perusahaan-Jepang-No3.
Suandy, E. (2011). Perencanaan Pajak (5th ed.). Salemba 4.
Sudarmadji, ardi M., & Sularto, L. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary
Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Jurnal Akuntansi, 2(2), 107–110.
https://doi.org/10.1049/ip-f-1.1985.0021
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta.

58
Swissia, P., & Purba, B. (2018). Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional,
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Keluarga, Pengungkapan Sukarela
Dan Leverage Terhadap Biaya Utang. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
9(2), 42. https://doi.org/10.36448/jak.v9i2.1090
Syahwier, C. A., & Fitriani, S. A. (2018). Effect Of Tax Avoidance, Size Of The
Company, Leverage, Age Of The Company On Cost Of Debt In
Manufacturing Companies Listed. 46(Ebic 2017), 64–67.
https://doi.org/10.2991/ebic-17.2018.12
Tahaanii, S., Pratomo, D., & Kurnia. (2019). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap
Cost Of Debt. Accounting Analysis Journal, 11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciu
rbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484
_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Wardani, D. K., & Rumahorbo, H. D. S. (2018). Pengaruh penghindaran pajak,
tata kelola dan karakteristik perusahaan terhadap biaya hutang. Jurnal
Akuntansi, 6(2), 180–193. https://doi.org/10.24964/ja.v6i2.691
Wardani, S. L., & Ruslim, H. (2020). Pengaruh Dar , Ukuran Perusahaan , Dan
Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt. II(2), 469–478.

59
LAMPIRAN A

DAFTAR PERUSAHAAN DAN TABULASI DATA PENELITIAN

DAFTAR PERUSAHAAN

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 ADES PT Akasha Wira Internasional
2 BUDI Budi Strach & Sweetener
3 CAMP PT Campina Ice Cream Industry Tbk
4 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
5 CLEO PT Sariguna Primatirta Tbk
6 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
7 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk
8 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
9 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
10 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
11 MYOR PT Mayora Indah Tbk
12 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
13 SKLT PT Sekar Laut Tbk
14 STTP PT Siantar Top Tbk
15 TBLA Tunas Baru Lampung
16 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry Co. Tbk

60
TABULASI

Kode Tahun CETR KI ROA COD


CAMP 2017 0.2563 0.8387 0.3848 0.0025
CEKA 2017 0.0126 0.8702 0.0771 0.0734
CLEO 2017 0.1952 0.7955 0.0759 0.1221
DLTA 2017 0.2418 0.8459 0.2087 0.1765
HOKI 2017 0.255 0.7257 0.0831 0.1983
ICBP 2017 0.3195 0.8053 0.1121 0.0226
INDF 2017 0.3282 0.5008 0.0577 0.0834
MLBI 2017 0.2573 0.8178 0.5267 0.0413
MYOR 2017 0.6139 0.8429 0.1093 0.1023
ADES 2017 0.3361 0.9152 0.046 0.0141
BUDI 2017 0.2512 0.534 0.0622 0.1328
ROTI 2017 0.2728 0.7311 0.0297 0.0018
SKLT 2017 0.175 0.9 0.0361 0.0946
STTP 2017 0.1568 0.6003 0.1089 0.0278
TBLA 2017 0.0055 0.5535 0.0682 0.0671
ULTJ 2017 0.0307 0.6003 0.1388 0.0031
CAMP 2018 0.2629 0.8388 0.3848 0.0167
CEKA 2018 0.2492 0.8702 0.0793 0.0771
CLEO 2018 0.2224 0.8125 0.0759 0.8027
DLTA 2018 0.0002 0.8459 0.2219 0.0648
HOKI 2018 0.2535 0.6966 0.1189 0.1326
ICBP 2018 0.2773 0.8053 0.1356 0.0252
INDF 2018 0.3337 0.5008 0.0514 0.0653
MLBI 2018 0.2674 0.8178 0.4239 0.021
MYOR 2018 0.7588 0.8429 0.1001 0.1089
ADES 2018 0.3229 0.9152 0.0668 0.0163
BUDI 2018 0.2969 0.534 0.0572 0.1275
ROTI 2018 0.3197 0.7311 0.0289 0.0016
SKLT 2018 0.2624 0.9 0.0428 0.086
STTP 2018 0.0117 0.6003 0.097 0.0777
TBLA 2018 0.0164 0.5535 0.0468 0.1545
ULTJ 2018 0.0095 0.708 0.1263 0.0032
CAMP 2019 0.2288 0.8388 0.0174 0.001
CEKA 2019 0.2444 0.8702 0.1547 0.0021
CLEO 2019 0.2413 0.8125 0.105 0.1577
DLTA 2019 0.0002 0.8459 0.2229 0.4418
HOKI 2019 0.2705 0.6955 0.1222 0.1617
ICBP 2019 0.2793 0.8053 0.1385 0.0268

61
INDF 2019 0.3254 0.5008 0.0614 0.0814
MLBI 2019 0.2585 0.8178 0.4163 0.0267
MYOR 2019 0.7146 0.8429 0.1071 0.0777
ADES 2019 0.3135 0.9152 0.1046 0.0215
BUDI 2019 0.2512 0.5785 0.0773 0.1705
ROTI 2019 0.3186 0.7311 0.0505 0.0022
SKLT 2019 0.253 0.9 0.0568 0.0612
STTP 2019 0.0572 0.6003 0.1675 0.0815
TBLA 2019 0.0171 0.5535 0.0381 0.1157
ULTJ 2019 0.0101 0.708 0.1567 0.003
CAMP 2020 0.2248 0.8496 0.0405 0.0616
CEKA 2020 0.2192 0.9201 0.1161 0.001
CLEO 2020 0.2121 0.8137 0.1013 0.0013
DLTA 2020 0.2504 0.8459 0.1007 0.3382
HOKI 2020 0.2523 0.687 0.0419 0.1521
ICBP 2020 0.2551 0.8053 0.0716 0.0252
INDF 2020 0.2957 0.5007 0.0536 0.0438
MLBI 2020 0.2796 0.8178 0.0982 0.0865
MYOR 2020 0.2182 0.5907 0.1061 0.0832
ADES 2020 0.1913 0.9152 0.1416 0.0061
BUDI 2020 0.032 0.5785 0.0226 0.152
ROTI 2020 0.0515 0.7311 0.0379 0.0032
SKLT 2020 0.206 0.8406 0.0549 0.102
STTP 2020 0.0916 0.5676 0.1823 0.0121
TBLA 2020 0.2448 0.5526 0.035 0.1222
ULTJ 2020 0.0976 0.682 0.1268 0.014

62
LAMPIRAN B

HASIL OLAH DATA

Hasil Uji Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
CETR 64 .0002 .7588 .226230 .1490768
KI 64 .5007 .9201 .743200 .1332518
ROA 64 .0174 .5267 .117359 .1036040
COD 64 .0010 .8027 .087216 .1208278
Valid N
64
(listwise)

Uji Normalitas Sebelum Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 64
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
.12001722
Deviation
Most Extreme Absolute .200
Differences Positive .192
Negative -.200
Test Statistic .200
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.

Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 64
Normal Parametersa,b Mean .0000000

63
Std.
.07438547
Deviation
Most Extreme Absolute .097
Differences Positive .097
Negative -.073
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model B Tolerance VIF
1 (Constant) -1.761
LN_CETR .057 .970 1.031
KI -.099 .919 1.088
ROA .161 .929 1.076
a. Dependent Variable: LN_COD

Uji Autokorelasi

Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value .43855
Cases < Test Value 32
Cases >= Test
32
Value
Total Cases 64
Number of Runs 39
Z 1.512
Asymp. Sig. (2-
.131
tailed)
a. Median

64
Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.221 .727 -.304 .762
LN_CETR -.068 .076 -.112 -.901 .371
KI 2.133 .944 .289 2.259 .088
ROA -1.965 1.207 -.207 -1.627 .109
a. Dependent Variable: ABS_RES2

Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 7.709 3 2.570 8.937 .000b
Residual 164.608 60 2.743
Total 172.317 63
a. Dependent Variable: LN_COD
b. Predictors: (Constant), ROA, LN_CETR, KI

Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.761 1.258 -1.400 .167
LN_CETR .057 .131 .055 5.431 .000
KI -.099 1.634 -.169 -1.285 .004
ROA .161 2.090 .073 3.556 .006
a. Dependent Variable: LN_COD

65
Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.761 1.258 -1.400 .167
LN_CETR .057 .131 .055 5.431 .000
KI -.099 1.634 -.169 -1.285 .004
ROA .161 2.090 .073 3.556 .006
a. Dependent Variable: LN_COD

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .512 .474 .461 1.65634
a. Predictors: (Constant), ROA, LN_CETR, KI
b. Dependent Variable: LN_COD

66

Anda mungkin juga menyukai