Anda di halaman 1dari 99

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE SEBAGAI


VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2018)

THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT TO FIRM VALUE


WITH ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE AS
MODERATING VARIABEL
(Empirical Study on Manufacture Companies Listed in Indonesian Stock
Exchange period 2017-2018)

SKRIPSI

Oleh:
Meita Ayuningrum
20140420200

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2018)

THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT TO FIRM VALUE


WITH ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE AS
MODERATING VARIABEL
(Empirical Study on Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange period 2017-2018)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:
Meita Ayuningrum
(20140420200)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021

i
SKRIPSI

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE
SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa


Efek Indonesia Periode 2017-2018)

THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT TO FIRM VALUE


WITH ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE AS
MODERATING VARIABEL

(Empirical Study on Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock


Exchange period 2017-2018)

Diajukan oleh

MEITA AYUNINGRUM

20140420200

Telah disetujui Dosen Pembimbing

Pembimbing

Dr. Harjanti Widiastuti, SE., M.Si., Ak., CA Tanggal, 19 Januari 2021

NIK: 19730616 200501 1 001

ii
SKRIPSI
PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2018)

THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT TO FIRM VALUE


WITH ENTERPRISE RISK MANAGEMENT DISCLOSURE AS
MODERATING VARIABEL
(Empirical Study on Manufacture Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange period 2017-2018)

Diajukan oleh
MEITA AYUNINGRUM
20140420200

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan Dewan Penguji Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

Tanggal, 9 Februari 2021


Yang terdiri dari

Dr. Harjanti Widiastuti, SE., M.Si., Ak., CA


Ketua Tim Penguji

Afrizal Tahar, S.E., S.H., M.Acc., Ak., CA. Evy Rahman Utami, S.E., M.Sc.
Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Ahim Abdurahim, S.E., M.Si., SAS., Ak., CA.


NIK : 19701126199903 143 053

iii
iv
MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar Ra’d

11)

Man Jadda Wa Jadda

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkannya.”

v
Halaman Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Pertama dan utama untuk Bapak dan Mama yang paling keren bagiku,
sabarnya tiada tara, yang selalu support tanpa lelah, selalu mengingatkan tanpa
henti, yang selalu mendoakan anak-anaknya dengan tulus.
Ibu dosen pembimbing tercinta, terhebat, Ibu Harjanti Widiastuti, S.E., M.Si., Ak.
yang dengan sabar membimbing saya, memberikan ilmu serta waktunya,
mengingatkan dan mensupport agar tetap menyelesaikan kewajiban saya.
Terimakasih banyak ibu
Kakak-kakakku mas Bowo, mas Bagus dan mas Tri yang juga mensupport lewat
tekanan batin. Aku tetap sayang kalian! See, finnaly i did this!
Untuk kakak iparku yang selalu memberikan semangat dan pengertian, juga
menenangkan dikala galau sama data Mba Lina dan Mba Ocha. Iloveyou two!
Serta bayi bayi kecilku yang bikin mood naik lagi Kakak Aurel, Nio, Atta juga
Kyora. Onty love ya!
Cupiii aka Afrisa Rahmanti, kembaran beda ibu bapak. Teman hidup sejak
bernafas di dunia inshaaAlloh till jannah. Akhirnya aku jadi sarjana cui, kamu
jangan khawatir lagi ya haha
Achmad Tri Sudarma selaku alarm bernyawaku, terimakasih untuk segalanya!
“Anak-anak kost” aka Meytri, Dewi, Ulfah, Farida, Dian, Desi, Fidia, Endah,
Yunita, Yulva, Galang selaku alarm hidup yang ngga ada capenya buat nyindir
hahaha
Nabilla, Nita, dan Tika teman seperjuangan semasa menjalani hari-hari menjadi
mahasiwa terimakasih untuk support dan pertemanan ini, mari bertemu lagi di
masa depan!
Teman-teman Akuntansi’14
Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis ucapkan
terimakasih

vi
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh negative manajemen

laba terhadap perusahaan, dan (2) Pengaruh Enterprise Risk Management

Disclosure sebagai pemoderasi hubungan manajemen laba dengan nilai

perusahaan. Sampel pada penelitian ini adalah 206 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017 hingga 2018 yang telah dipilih

menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan pada

penelitian adalah Multiple Regression Analysis dan Moderated Regression

Analysis.

Hasil penelitian pada penelitiaan ini menunjukkan bahwa manajemen laba

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dan Enterprise Risk Management

Disclosure dapat memoderasi hubungan antara manajemen laba dengan nilai

perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Manajemen Laba dan Enterprise Risk

Management Disclosure

vii
ABSTRACT

The aims of this research are to know: (1) the influence negative of earnings

management to firm value, (2) the influence of Enterprise Risk Management

Disclosure moderate the relationship of earnings management to firm value. The

sample was 206 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange

(IDX) in 2017 until 2018 selected through purposive sampling. The analysis tool

in this research used Multiple Regression Analysis and Moderated Regression

Analysis.

The result of this research show that the effect of earnings management to the

firm value was negative and enterprise risk management disclosure moderate the

relationship of earnings management to firm value.

Keyword: Firm Value, Earnings Management, Enterprise Risk Management

Disclosure

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan
rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Manajemen Laba
terhadap Nilai Perusahaan dengan ERM Disclosure sebagai Variabel Moderasi’.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan pemahaman mengenai pengungkapan manajemen resiko dan
memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yeng
telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan kemudahan selama penulis
menyelesaikan studi.
2. Ibu Harjanti Widiastuti, S.E., M.Si., Akt., C.A. selaku dosen pembimbing
yang dengan penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan
selama proses penyelesaian skripsi ini.
3. Kedua orang tua saya serta kakak saya yang senantiasa memberikan
dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi.
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan semangat
dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Sebagai kata akhir penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini sangat diperlukan. Penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 26 April 2021

(Meita Ayuningrum)

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI ........................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
INTISARI ......................................................................................................................... vii
ABSTRACT....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 8
A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis .............................................................. 8
B. Penurunan Hipotesis............................................................................................. 18
C. Model Penelitian .................................................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
A. Objek Penelitian ................................................................................................... 24
B. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Sampel ...................................................... 24
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 25
D. Uji Kualitas Data .................................................................................................. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 33
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................................... 33
B. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................................ 34

x
1. Uji Statistik Deskriptif .................................................................................... 34
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 35
C. Hasil Penelitian (Pengujian Hipotesis)................................................................. 39
1. Hasil Pengujian Model 1 ................................................................................. 39
2. Hasil Pengujian Model 2 ................................................................................. 41
D. Pembahasan .......................................................................................................... 42
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ....................... 46
A. Simpulan .............................................................................................................. 46
B. Saran..................................................................................................................... 47
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 48
LAMPIRAN...................................................................................................................... 52

xi
DAFTAR TABEL

4.1 Sampel Penelitian ............................................................................................ 33


4.2 Statistik Deskriptif .......................................................................................... 34
4.3 Uji Normalitas ................................................................................................. 36
4.4 Uji Multikolinieritas ........................................................................................ 37
4.5 Uji Autokorelasi .............................................................................................. 38
4.6 Uji Heteroskedastisitas .................................................................................... 39
4.7 Uji Hipotesis 1 ................................................................................................ 40
4.8 Uji Hipotesis 2 ................................................................................................ 41
4.9 Uji Split Sampel .............................................................................................. 42

xii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Penelitian ............................................................................................. 23

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendirian dari suatu perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran para pemegang saham. Kemakmuran para pemegang saham ini

dapat diukur dengan melihat tingkat nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat

dilihat dari harga saham yang beredar di pasar modal, jika harga saham tinggi

maka akan bertambah tinggi pula tingkat kesejahteraan para pemegang saham dan

begitu pula sebaliknya. Nilai perusahaan ini dapat mencerminkan keadaan dari

suatu perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

investasi bagi para kreditor maupun calon investor.

Pengungkapan mengenai informasi nonkeuangan dianggap lebih relevan

dan transparan sebagai bentuk pertimbangan dalam pembuatan keputusan (Anisa,

2012). Penyajian informasi sangat diperlukan oleh investor untuk menilai apakah

perusahaan tersebut memiliki manajemen risiko yang baik atau tidak. Tingkat

risiko yang tinggi dapat memengaruhi profitabilitas sehingga mampu menurunkan

keuntungan yang diperoleh.

Risiko bisnis banyak terjadi pada sejumlah perusahaan baik eksternal

maupun internal, contohnya seperti kecurangan yang dilakukan oleh pegawai

internal perusahaan yang dilakukan pada lembaga perbankan Indonesia. Kasus

fraud tersebut seperti yang diberitakan oleh Liputan 6 news tertanggal 26 Januari

2012. Berita tersebut mempublikasikan mengenai kasus kecuranganyang

1
2

dilakukan oleh karyawan internal Citibank. Kasus serupa juga terjadi pada

perusahaan nonkeuangan seperti yang terjadi di PT. Kimia Farma, Tbk yang

dipublikasikan berdasarkan siaran pers BAPEPAM tertanggal 27 Desember 2002.

Risiko kecurangan yang dilakukan oleh internal tersebut dapat dikurangi jika

Enterprise Risk Management (ERM) diimplementasikan dalam suatu perusahaan.

Enterprise Risk Management pada fungsi audit internal merupakan pengatur dan

pengawas pengendalian internal. ERM adalah suatu strategi yang digunakan untuk

mengevaluasi dan mengelola risiko (Devi dkk., 2016)

Risiko bisnis yang melekat pada kegiatan investasi ini cenderung sulit

ditafsirkan oleh para investor sehingga pengungkapan oleh perusahaan sangat

diperlukan. Pengungkapan ini bertujuan agar investor dapat menilai sejauh mana

risiko yang terdapat pada perusahaan serta apakah risiko ini berdampak terhadap

masa depan perusahaan. Hal ini dapat disajikan dengan ERM disclosure,

pengelolaan risiko yang dilakukan oleh perusahaan serta pengungkapan dampak

risiko tersebut di masa depan.

Pengungkapan Enterprise Risk Management merupakan pengungkapan atas

pengelolaan atau pengendalian risiko yang dilakukan perusahaan. Pentingnya

Enterprise Risk Management disclosure bagi keputusan investasi oleh para

investor akan berdampak pada semakin tingginya nilai perusahaan yg mampu

mengungkapkan instrumen ERM yang lebih luas (Devi dkk., 2016). Perusahaan

yang mampu melakukan transparansi mengenai risiko bisnis yang terdapat pada

perusahaannya akan meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu pengungkapan


3

ERM ini juga menunjukkan keunggulan dari suatu perusahaan, investor akan

menilai perusahaan tersebut lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.

Meskipun demikian penelitian yang dilakuan oleh Syifa (2013)

menemukan bahwa perusahan manufaktur yang terdaftar pada BEI menunjukkan

bahwa ERM disclosurenya masih tergolong rendah. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia

untuk menerapkan dan mengungkapkan ERM masih tergolong rendah. Data

menunjukkan bahwa masih terdapat perusahaan manufaktur yang tidak

menerapkan dan mengungkapkan Enterprise Risk Management meskipun

permintaan tentang pengungkapan risiko oleh investor semakin tinggi. Perusahaan

manufaktur merupakan salah satu jenis perusahaan non-keuangan yang memiliki

proses bisnis yang sangat kompleks sehingga dengan adanya hasil penelitian

tersebut menyebabkan timbulnya pertanyaan tentang pentingnya ERM dan ERM

disclosure bagi perusahaan non-keuangan. Kelonggaran ketentuan ERMdisclosure

pada perusahaan non-keuangan menjadikannya cenderung untuk hanya

menyajikan informasi risiko secara umum dan kurang terperinci.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Devi dkk., (2016) menemukan hasil

bahwa terdapat korelasi positif antara ERM dengan nilai perusahaan. Penelitian

tentang ERM disclosure yang dihubungkan dengan nilai perusahaan bagi

perusahaan nonkeuangan masih sangat jarang dilakukan di Indonesia sehingga

dampak nyata dari ERM disclosure terhadap nilai perusahaan belum banyak

dibuktikan secara konkret berdasarkan hasil-hasil penelitian.


4

Penelitian mengenai manajemen laba juga menarik untuk diteliti karena

mengingat banyaknya fenomena manajemen laba yang terjadi pada perusahaan

yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen laba merupakan tindakan yang

dilakukan oleh manajer karena adanya perbedaan kepentingan dengan principal.

Tindakan ini dilakukan bertujuan untuk memenuhi kepentingan manajer pribadi

maupun pihak lain karena principal tidak memiliki informasi yang lebih

dibandingkan agen maka manajer dapat melakukan manajemen laba. Manajemen

laba memang tidak berdampak pada jangka pendek namun dampaknya akan

terlihat pada masa mendatang sehingga hal ini dapat memengaruhi keputusan

investasi. Para investor akan melihat bagaimana tingkat laba dari laporan

keuangan yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan apakah terlihat wajar atau

tidak. Apabila investor melihat ketidakwajaran pada penyajian laba maka dapat

mengakibatkan penurunan kepercayaan terhadap manajemen perusahaan sehingga

akan memengaruhi penilaian terhadap perusahaan. Namun, pada penelitian yang

dilakukan oleh Arbinuri (2015), manajemen laba ditemukan tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian

yang dilakukan Herawaty (2008), Pertiwi (2010), dan Febriani (2014) yang

menemukan bahwa manajemen laba dapat menurunkan nilai perusahaan.

Pada penelitian ini selain meneliti hubungan antara Manajemen laba

dengan nilai perusahaan, peneliti juga akan meneliti apakah ERM disclosure dapat

memoderasi hubungan manajemen laba dengan nilai perusahaan. Belum ada

penelitian sebelumnya yang menguji efek moderasi ERMD pada pengaruh

manajemen laba terhadap nilai perusahaan. ERMD merepresentasi tata kelola


5

hasil dari kerja komite manajemen resiko yang diharapkan dapat mengurangi

asimetri seperti halnya pengungkapan laporan keuangan lainnya sehingga diduga

memoderasi manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan diasumsikan memiliki efek langsung terhadap nilai

perusahaan, karena perusahaan besar akan diuntungkan dari segi skala ekonomis,

market power, dan akses terhadap sumber daya dibandingkan perusahaan kecil

(Pfeffer dan Salancik, 1978; Roberson dan Park, 2007 dalam Devi dkk., (2016),

oleh karena itu penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel

kontrol untuk mengendalikan pengaruh ukuran perusahaan pada model penelitian.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu, yaitu

penelitian Devi (2016) tentang Pengaruh Enterprise Risk Management Disclosure

dan Intelectual Capital Disclosure pada Nilai Perusahaan dan penelitian Herawaty

(2008) tentang Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variabel

dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Devi dkk., (2016) adalah peneliti menambahkan

variabel manajemen laba dan mengubah ERM disclosure sebagai variabel

moderasi serta mengurangi variabel IC Disclosure. Berbeda dengan penelitian

Herawaty (2008) yang menggunakan variabel kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, komisaris independen dan kualitas audit sebagai variabel

praktik Corporate Governance, penelitian ini menggunakan ERMD sebagai

proksi praktik Corporate Governance.Selain itu, obyek dalam penelitian ini

adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2018 berbeda

dengan penelitian Herawaty (2008) yang menggunakan perusahaan non keuangan


6

yang telah listing di Bursa Efek Jakarta tahun 2004-2006 dan penelitian Devi

(2016) yang menggunakan perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI periode

2010-2014.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai

Perusahaan dengan ERM Disclosure sebagai Variabel Moderasi” (studi empiris

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Manajemen Laba berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan?

2. Apakah pengungkapan Enterprise Risk Management memoderasi hubungan

antara Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan

2. Untuk mengetahui apakah ERM disclosure dapat memoderasi hubungan

antara manajemen laba dengan nilai perusahaan


7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi

tambahan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan variabel yang

sama sehingga dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan lebih baik.

2. Manfaat Praktis

Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kotribusi praktis kepada investor dalam mengambil keputusan dan kepada

perusahaan dalam mengelola manajemen risiko dengan baik dan

mengungkapkan pengelolaan risiko perusahaan guna meningkatkan kinerja

dan nilai perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan adalah teori yang menjelaskan mengenai fenomena maupun

isu-isu yang berkaitan dengan hubungan antara principal dan manajemen (agent).

Teori keagenan ini menganalis perilaku dari principal selaku pemberi wewenang

kepada pihak agen untuk bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan

kepentingan principal. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda

didalam perusahaan dimana masing masing pihak berusaha untuk mencapai atau

mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali, 2002 dalam

Arbinuri, 2015).

Jensen & Meckling (1976) menyatakan bahwa jika kedua kelompok tersebut

adalah orang-orang yang berupaya memaksimalkan utilitasnya, maka alasan yang

kuat untuk meyakini bahwa agen tidak akan selalu bertindak yang terbaik untuk

kepentingan principal. Jensen & Meckling (1976) mengidentifikasi kos keagenan

menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) the monitoring expenditure by the principal

adalah kos pengawasan yang harus dikeluarkan oleh pemilik; 2) the bonding cost

adalah kos yang harus dikeluarkan akibat pemonitoran yang harus dikeluarkan

principal kepada agen; 3) the residual loss adalah pengorbanan akibat

berkurangnya kemakmuran principal karena perbedaan keputusan antara principal

dan agen.

8
9

2. Teori Signal (Signalling Teory)

Menurut Brigham dan Hauston (2011), signal adalah suatu tindakan yang

diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana

manajemen memandang prospek perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya

asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak yang berkepentingan

dengan informasi tersebut. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Menurut Lakshitarukmi (2016), menyatakan bahwa sinyal diberikan

perusahaan mengenai kinerja perusahaan dalam aspek keuangan maupun non-

keuangan dan pencapaian kinerja yang telah diraih oleh manajemen dalam

merealisasikan harapan dan keputusan para pemegang saham. Informasi yang

diberikan oleh perusahaan umumnya merupakan catatan atau gambaran mengenai

kondisi perusahaan pada masa lalu, saat ini, maupun keadaan di masa yang akan

datang. Perusahaan dapat memberikan sinyal terkait modal dasar dan rasio-rasio

keuangan.

Menurut Jogiyanto dalam Devi (2016), informasi yang dipublikasikan

sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam

pengambilan keputusan investasi. Informasi yang disajikan oleh perusahaan akan

memberikan signal kepada para investor tentang keadaan perusahaan. Ketika

investor menerima sinyal dari perusahaan, kemudian mereka akan mengetahui

terlebih dahulu apakah sinyal tersebut merupaka signal baik atau signal buruk.

Informasi yang disajikan oleh perusahaan dapat berupa laporan keuangan maupun

nonkeuangan.
10

Pemberian informasi keuangan maupun nonkeuangan diharapkan akan

memberikan keyakinan kepada stakeholder mengenai keadaan perusahaan yang

baik. Pengungkapan laporan keuangan dan pengungkapan pengelolaan

manajemen risiko dapat membuat investor percaya bahwa kualitas laba dan

manajemen risiko pada perusahaan telah dikelola dengan baik dan sesuai dengan

kinerja perusahaan. Pemberian informasi terhadap pihak luar akan mampu

mengurangi asimetri informasi dengan memberikan informasi yang benar serta

dapat dipercaya (Devi dkk., 2016). Dalam konteks riset ini, manajemen laba yang

diproksikan dengan akrual diskresioner diharapkan dapat menjadi sinyal baik

(manajemen laba efisien) pada perusahaan dengan ERM yang baik.

3. Manajemen Laba

Laba merupakan cerminan kinerja perusahaan yang dapat dikelola secara

efisien dan oportunis. Secara efisien artinya dikelola untuk meningkatkan

keinformatifan informasi, dan secara oportunis artinya untuk meningkatkan laba

sesuai dengan yang diinginkan dan menguntungkan pihak-pihak tertentu (Suryani,

2010). Upaya untuk mempermainkan informasi dalam laporan keuangan dengan

menyembunyikan, menunda pengungkapan, dan mengubah informasi inilah yang

disebut dengan manajemen laba (Sulistyanto, 2008).

Menurut Scott (2002) dalam Saiful (2004), manajemen laba adalah pemilihan

kebijakan akuntansi oleh manajer untuk mencapai tujuan khusus. Lebih lanjutnya

dia mengungkapkan bahwa terdapat dua cara yang saling melengkapi dalam

berfikir tentang manajemen laba. Pertama, perilaku oportunistik manajemen untuk

memaksimumkan utilitasnya dalam kompensasi, kontrak dan political costs


11

(oportunistic earnings management). Kedua, persepektif kontrak efisien ketika

manajemen laba dilakukan untuk menguntungkan semua pihak yang terlibat

dalam kontrak. Akan tetapi, manajemen laba sering disimpulkan sesuatu yang

tidak baik untuk dilakukan oleh manajemen sehingga banyak definisi yang

menekankan laba sebagai perilaku oportunistik manajemen.

Manajemen laba merupakan tindakan yang dipicu oleh konflik keagenan

akibat pemisahan peran dan perbedaan kepentingan antara pemilik (principal) dan

pengelola perusahaan (agen) (Lakshitarukmi, 2016). Adanya perbedaan

kepentingan ini yang mendorong agen untuk melakukan manajemen laba dengan

memanipulasi informasi laba dalam laporan keuangan. Dengan demikian agen

akan memberikan keuntungan untuk dirinya sendiri maupun pihak tertentu dengan

melakukan tindakan manajemen laba.

Perusahaan yang telah go public lebih rentan melakukan manajemen laba

untuk memberikan kesan yang baik kepada pihak eksternal. Siregar & Utama

(2008) mengemukakan dalam penelitian mereka bahwa sebagian besar perusahaan

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia cenderung melakukan Manajemen

Laba Efisien. Manajemen Laba Efisien ini bertujuan untuk meningkatkan

informasi mengenai laba dan mengomunikasikan informasi yang bersifat privat di

dalam perusahaan. Manajemen laba yang efisien juga bertujuan untuk

mengkontrol serta memonitor internal perusahaan sehingga manajer dapat

memilih kebijakan akuntansi yang bukan bertujuan untuk memaksimalkan

kepentingan pribadi.
12

Sebagian besar investor menggunakan informasi laba perusahaan sebagai

pertimbangan pengambilan keptusan serta menentukan tingkat risiko perusahaan

tersebut. Hal ini menyebabkan manajer enggan dalam menginformasikan laba

yang sesungguhnya jika pendapatan perusahaan rendah karena dapat

memengaruhi nilai perusahaan. Oleh karena itu manajer kerap kali memanipulasi

angka-angka pada laporan keuangan yang berdampak pada misleading investor

dalam menganalisa kinerja suatu perusahaan (Ferdawati, 2009).

Menurut Watt dan Zimmerman (1996) dalam Ningsaptiti (2010) terdapat

beberapa faktor yang mendorong manajemen melakukan praktik manajemen laba,

yaitu:

1. Bonus Plan Hypothesis

Untuk memaksimalkan utilitasnya yaitu mendapatkan bonus yang tinggi

maka manajemen akan memilih metode akuntansi yang mendukung tujuannya

tersebut. Perusahaan yang memberikan bonus terbesar berdasarkan laba, lebih

sering mengunakan metode akuntansi yang ddapat meningkatkan laba perusahaan

yang dilaporkan.

2. Debt to Equity Hypothesis

Perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity cukup tinggi akan

mendorong manajer perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi yang dapat

meningkatkan pendapatan atau laba, menyebabkan perusahaan kesulitan dalam

memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor bahkan perusahaan terancam

melanggar perjanjian hutang (Ningsaptiti, 2010).


13

3. Political Cost Hypoythesis

Perusahaan berskala besar cenderung berpotensi menggunakan metode

akuntansi yang dapat menurunkan tingkat laba. Perusahaan dengan laba yang

besar menghindari adanya peraturan pemerintah seperti kenaikan pajak, antitrust,

dan lain sebagainya.

Scott (2000) menjelaskan beberapa pola yang digunakan oleh manajer

dalam melakukan praktik manajemen laba:

1. Taking a bath, teknik ini mengakui akan adanya kerugian di masa yang akan

datang dan periode berjalan dengan jumlah yang sekaligus besar.

2. Income Minimization, kebijakan meminimalkan laba ini dilakukan pada saat

profitabilitas perusahaan tinggi atau meningkat.

3. Income Maximization, teknik ini dilakukan saat pendapatan perussahaan

menurun. Tindakan memaksimalkan laba oleh manajer bertujuan untuk

mendapatkan bonus yang lebih besar. Pola ini diterapkan demi menghindari

pelanggaran atas kontrak hutang jangka panjang.

4. Income Smoothing, dilakukan dengan cara meratakan pendapatan yang

dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang lebih besar karena

pada umumnya investor lebih menyukai tingkat laba yang relatif stabil.

Lakshitarukmi (2016) menyatakan bahwa perubahan kebijakan akuntansi

dilakukan untuk memberikan perbedaan pada hasil laba bersih yang ditampilkan

dalam laporan keuangan. Perubahan tersebut dapat dilakukan melalui metode

akuntansi yang digunakan atau dengan menggeser periode pendapatan atau biaya.
14

Dalam laporan keuangan pos akrual diskresioner sering digunakan untuk

melakukan praktik manajemen laba. Akrual diskresioner merupakan akrual yang

bermanfaat memaksimalkan atau meminimumkan laba sesuai kebijakan akuntansi

yang dipilih manajemen (Armando & Farahmita, 2012). Hal ini akan menyesatkan

para pengguna laporan keuangan eskternal yang mengambil keputusan melalui

penyajian informasi laba.

4. Nilai Perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham

(Wahidawati, 2002 dalam Devi, 2016). Nilai perusahaan dianggap sebagai aspek

yang penting oleh para calon investor karena dapat menunjukkan penilaian kinerja

dari perusahaan tersebut. Salah satu aspek penilaian dari nilai perusahaan adalah

harga pasar saham perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral

disemua pelaku pasar, harga pasar saham merupakan barometer kinerja

perusahaan (Devi dkk., 2016)

Penilaian yang dilakukan investor dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan

yang berguna bagi manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada

periode sebelumnya dan melihat prospek di masa mendatang. Rasio yang

digunakan untuk mengukur nilai pasar ini adalah Tobin’s Q. Menurut Devi, dkk

(2016), rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik karena dalam

Tobin’s Q semua unsur hutang dan modal saham perusahaan dihitung, tidak hanya

saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun

seluruh aset perusahaan. Perusahaan tidak hanya berfokus pada satu jenis investor,
15

perusahaan juga memperhitungkan aspek lainnya. Dengan demikian semakin

tinggi nilai Tobin’s Q yang diperoleh makan akan semakin baik pula penilaian

terhadap harga pasar perusahaan. Hal ini akan mendukung prospek masa depan

yang baik bagi perusahaan.

5. Enterprise Risk Management Disclosure (ERMD)

Risiko merupakan situasi ketika terdapat ketidakpastian mengenai dampak

yang terjadi, keuntungan maupun kerugian (Institute of Chartered Accountants in

England and Wales, 2002 dalam Devi (2016). Risiko yang dihadapi perusahaan

dibagi menjadi risiko keuangan, risiko operasi, risiko teknologi, risiko integritas,

dan risiko strategi (Linsley & Shrives, 2006). Pengelolaan risiko tersebut dapat

diatasi perusahaan dengan manajemen risiko. Manajemen risiko adalah proses dan

metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risikonya yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Amran dalam Devi,

2016). Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi atau

mengelola risikonya meskipun dalam bisnis yang sama. Hal ini terjadi karena

setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda sehingga investor perlu

memahami bagaimana pengelolaan risiko bisnis yang baik dan

membandingkannya dengan pengelolaan yang dilakukan oleh perusahaan.

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO) dalam mendefinisikan ERM sebagai salah satu proses dalam memberikan

keyakinan yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen perusahaan

untuk mencapai tujuan. Dalam mengidentifikasi risiko perusahaan, manejemen


16

risiko ini sangat perlu diterapkan pada setiap kegiatan bertujuan agar risiko dapat

diukur dan diatasi pada level toleransi tertentu (Meizaroh & Lucyanda, 2011).

Asriani (2016) menyatakan Enterprise Risk Management (ERM) sangat

dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat mengurangi dan menangani setiap risiko

perusahaan yang mungkin muncul. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk

mengidentifikasi risiko perusahaan, serta mengukur dan mengatasinya pada level

toleransi tertentu. Dapat dikatakan bahwa manajemen risiko merupakan suatu

strategi yang digunakan untuk tetap bertahan dalam lingkungan usaha yang

kompetitif.

Informasi mengenai manajemen risiko perlu untuk diungkapkan agar para

investor dapat menilai sejauh mana risiko yang terdapat pada suatu perusahaan.

Pengungkapan atas pengelolaan atau pengendalian risiko yang dilakukan oleh

perusahaan adalah Enterprise Risk Manajemen Disclosure. ERM disclosure

berpotensi memiliki manfaat untuk para analis, investor, dan stakeholders (Amran

dkk., 2009) dalam Devi, dkk (2016). Setiap perusahaan go publik diwajibkan

membuat laporan tahunan untuk melaporkan kinerja selama periode tertentu serta

digunakan sebagai sarana pertanggungjawaban manajer kepada para pemegang

saham. Informasi yang disajikan pada laporan tahunan ini berupa keuangan dan

nonkeuangan.

Pengungkapan manajemen risiko perusahaan merupakan salah satu elemen

dari informasi laporan nonkeuanganperusahaan. Berdasarkan ERM framework

yang dikeluarkan COSO, terdapat 108 item ERM disclosure yang mencakup

delapan dimensi yaitu: lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi


17

kejadian, penilaian risiko, respon atas risiko, kegiatan pengawasan, informasi dan

komunikasi, dan pemantauan (Desender, 2007 dalam Devi dkk., 2016).

Perusahaan-perusahaan baik itu yang bergerak pada bidang keuangan maupun

nonkeuangan telah diatur untuk mengungkapkan informasi risiko perusahaan

dalam annual report. Pengungkapan ERM pada perusahaan nonkeuangan telah

diatur dalam Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor: Kep 134/ BL/ 2006 dan

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor:

Kep-431/BL/2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau

Perusahaan Publik, tetapi dalam ketentuan tersebut tidak tercantum secara spesifik

luas pengungkapan yang diwajibkan sehingga instrumen yang diungkapkan masih

bersifat sukarela.

6. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menjadi sebuah pembanding besar kecilnya suatu usaha

dari sebuah organisasi atau perusahaan. Ukuran sebuah perusahaan dapat dilihat

dari besar kecilnya total asset atau total penjualan bersih. Perusahaan besar

memiliki kontrol yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil dengan

demikian perusahaan besar diharapkan lebih mampu menghadapi persaingan

ekonomi. Selain itu perusahaan besar juga memiliki banyak sumber daya yang

dikelola sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses

yang lebih baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibanding

perusahaan kecil. Perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan dana

dari pasar modal karena investor lebih tertarik menanamkan modalnya pada

perusahaan yang besar dengan harapan mendapatkan return yang besar juga.
18

B. Penurunan Hipotesis

1. Pengaruh Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan

Manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan oleh manajer dengan

menaikan atau menurunkan laba pada laporan keuangan dari unit yang menjadi

tanggung jawabnya, yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau

penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang (Widjaja, 2004 dalam

Arbinuri (2015). Manajer diberikan wewenang oleh principal untuk mengelola

perusahaan sesuai dengan kepentingan principal. Kepercayaan yang diberikan

oleh principal kepada manajer dalam mengelola perusahaan mengharapkan agar

dapat mensejahterakan dan memakmurkan para pemegang saham serta

meningkatkan nilai perusahaan. Namun, manajer selaku agen juga memiliki

kepentingan untuk memakmuran diri sendiri, Dengan demikian terdapat benturan

kepentingan anntara principal dengan manajer.

Manajer memiliki wawasan dan informasi perusahaan lebih luas

dibandingkan dengan principal sehingga menimbulkan asimetri informasi. Hal ini

mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba dengan meningkatkan laba

sehingga terjadi kesalahan para pemegang saham dalam memahami laba yang

sesungguhnya. Manajemen laba pada awalnya akan meningkatkan nilai

perusahaan. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui

kondisi dari perusahaan. Laba yang telah dimanipulasi oleh manajer akan

digunakan untuk memberikan sinyal yang baik kepada investor.


19

Tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk

menaikkan laba pada laporan keuangan akan meningkatkan nilai perusahaan pada

masa sekarang. Namun, untuk masa mendatang manajemen laba akan semakin

terlihat dan mulai teridentifikasi sehingga akan menurunkan nilai perusahaan.

Selain itu manajemen laba akan menurunkan kepercayaan masyarakat dan

investor terhadap laporan keuangan yang disajikan. Semakin menurunnya

kepercayaan masyarakat, maka hal ini dapat menurunkan nilai perusahaan karena

banyak investor yang ragu untuk menanamkan modal pada perusahaan. Praktek

manajemen laba dinilai merugikan karena dapat menurunkan nilai laporan

keuangan dan memberikan informasi yang tidak relevan bagi investor sehingga

mempengaruhi bahkan menurunkan nilai perusahaan.

Penelitiaan Lakshitarukmi (2016) menemukan hasil bahwa manajemen laba

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan temuan

Arbinuri (2015) bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya manajemen

laba tidak berdampak pada saham perusahaan sebagai indikator nilai perusahaan.

Investor hanya akan melihat tinggi rendahnya harga saham pada setiap periode

dan mengabaikan meskipun terdapat informasi mengenai manajemen laba. Hal

ini bertentangan dengan penelitian Febriani (2014). Hasil penelitiannya adalah

manajemen laba berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sehingga hal ini

menjelaskan bahwa tindakan manajemen laba dapat berdampak menurunkan nilai

perusahaan. Febriani menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar

pada BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
20

dilakukan Herawaty (2008) dan Pertiwi (2010) mereka mendapatkan hasil bahwa

manajemen laba berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian

manajemen laba dapat memengaruhi dan menurunkan nilai perusahaan.

Sesuai dengan teori keagenan, asumsi bahwa manajer akan mementingkan

dirinya sendiri dan terjadinya simetri informasi membuka peluang manajer

melakukan manajemen laba yang opotrunistik. Apabila manajemen laba diukur

dengan akrual diskresioner bersifat oportunistik maka nilai laba menjadi kurang

merefleksikan kualitas fundamental perusahaan sehingga nilai perussahan menjadi

rendah. Dengan demikian, semakin tinggi manajemen laba maka semakin rendah

nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

𝐻1 : Manajemen laba berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

2. ERM Disclosure, Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan

Pada penelitian ini ERMD merefleksikan fungsi komite manajemen risiko

yang merupakan bagian dari Good Corporate Governance (GCG). Beberapa

penelitian mendapatkan hasil bahwa penerapan GCG yang baik dapat memoderasi

pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian

manajemen laba dapat diperlemah dengan adanya GCG yang baik pada

perusahaan dan ERMD merupakan bagian dari GCG sehingga diasumsikan bahwa

ERMD juga mampu memoderasi manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

Manajer melakukan praktik manajemen laba beralasan karena ingin

meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena manajer merasa para
21

investor seringkali hanya melihat tingkat perolehan laba di suatu perusahaan.

Mereka cenderung mengabaikan sejauh mana perusahaan mengungkapkan

laporan keuangannya sehingga investor tidak mengetahui seberapa besar risiko

yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu para manajer melakukan

manajemen laba selain untuk memenuhi kepentingannya sendiri juga bagi

kepentingan pihak lain.

Corporate governance merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur

dan mengelola perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan kemakmuran dan

akuntabilitas perusahaan yang tujuan akhirnya untuk menunjukkan share holders

value (Nuryaman, 2009) dalam Hanifah (2017). Dengan adanya Corporate

Governance yang baik maka perusahaan diyakini juga akan mengungkapkan

laporan keuangannya secara luas. Pengungkapan laporan keuangan ini juga

termasuk pengungkapan risiko yang terikat pada perusahaan serta bagaimana

perusahaan mengelola risiko tersebut. Hal ini akan memberikan informasi secara

luas kepada investor sehingga perusahaan akan dinilai memiliki kinerja yang baik.

Pengungkapan manajemen risiko juga dijadikan sebagai pertimbangan bagi

investor untuk mengambil keputusan investasi. Selain itu adanya pengungkapan

manajemen risiko ini juga diharapkan mampu mengendalikan perilaku manajer

dan dapat membuat pihak manajer lebih berhati-hati dalam penyajian laporan

keuangan sehingga tindakan oportunis seperti manajemen laba dapat dihindari.

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Putri, 2013), Risk Management Comitte

yang termasuk dalam Corporate Governance dan juga reputasi auditor yang baik

dapat mendukung adanya pengungkapan manajemen risiko secara luas oleh


22

perusahaan. Dalam penelitiannya diperoleh hasil bahwa RMC berpengaruh positif

terhadap pengungkapan manajemen risiko. Penelitian ini mengindikasi bahwa

ERMD merefleksi efektivitas kinerja komite manajemen risiko. Menurut Putri

(2013), komite yang berdiri sendiri akan lebih berfokus kepada berbagai risiko

dan mengevaluasi pengendalian terkait risiko yang dihadapi perusahaan serta akan

mengungkapkan informasi mengenai risiko secara menyeluruh pada laporan

keuangan. RMC dapat membantu dan mendukung dewan komisaris dalam

menjalankan tanggung jawabnya dalam mengawasi dan melakukan manajemen

risiko serta pengendalian internal dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

yang memiliki RMC yang berdiri sendiri diharapkan akan lebih luas dalam

mengungkapkan ERM pada laporan keuangannya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Febriani (2014) mengenai pengaruh

manajemen laba terhadap nilai perusahaan dengan GCG sebagai variabel

pemoderasi dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI periode 2009-2011. Pada penelitian ini Febriani menemukan hasil bahwa

penerapan Corporate Governance yang baik dapat memoderasi pengaruh

manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008) dan Pertiwi (2010). Hal ini

berarti bahwa ERMD yang tergabung dalam penerapan Corporate Governance

yang baik mampu memperlemah manajemen laba dan dapat meningkatkan

penilaian investor terhadap perusahaan karena perusahaan mampu mengawasi dan

mengelola setiap risiko yang ada pada perusahaan dengan baik. Dengan demikian

GCG dapat memoderasi pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.


23

Sesuai teori pensignalan, ERMD yang tinggi mengindikasi efektivitas kinerja

komite manajemen resiko sehingga ERMD menjamin bahwa akrual diskresioner

merupakan majamen laba yang efisien. Dengan demikian, ERMD yang tinggi

diharapkan dapat mengurangi pengaruh negatif manajemen laba terhadap nilai

perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang akan diajukan sebagai

berikut:

𝐻2 : ERM disclosure memoderasi Pengaruh Negatif Manajemen laba

terhadap nilai perusahaan.

C. Model Penelitian

MANAJEMEN LABA 𝐻1 NILAI PERUSAHAAN

𝐻2

ERM DISCLOSURE
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2017 hingga 2018. Alasan peneliti

menggunakan perusahaan manufaktur adalah untuk mengetahui apakah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI telah seluruhnya mengungkapkan

manajemen risiko secara luas.

B. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Sampel

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa annual report

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017 hingga 2018. Annual

report diperoleh dari berbagai sumber diantaranya website BEI www.idx.co.id dan

website resmi perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling, yaitu metode yang menentukan sampel dari populasi yang

ada dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria sampel yang digunakan

adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode 2017-2018;

2. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan tahunan dalam mata

uang rupiah secara lengkap selama periode 2017-2018.

3. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dan

laporan tahunan pada periode 2017-2018

24
25

4. Laporan keuangan dan laporan tahunan yang menyediakan data untuk

mengukur variabel

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis yang diuji maka variabel yang akan

dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Dependen.

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah

nilai perusahaan yang akan diukur menggunakan rumus Tobin’s Q. Menurut

Herawati (2008), jika rasio Q berada di atas satu dengan demikian

menunjukkan investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan

nilai yang lebih tinggi dari pada pengeluaran investasi sehingga hal ini akan

merangsang investasi baru. Sebaliknya jika rasio Q berada dibawah satu,

maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Rumus yang digunakan

sebagai berikut:

(𝐸𝑀𝑉 +𝐷)
Tobin’s Q = (𝐸𝐵𝑉+𝐷)

Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai Pasar Ekuitas (Closing price per 31 Maret x jumlah
saham yang beredar)
EBV = Nilai buku dari total ekuitas (Total Aset – Total
Kewajiban)
D = Nilai buku dari total hutang
26

2. Variabel Independen.

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

model modified jones (Dechow et al., 1996). Perhitungan Discretionary

accruals menggunakan rumus sebagai berikut:

TACit = Nit – CFOit

Nilai total accrual (TA) diestimasi dengan persamaan regresi linear

berganda yang berbasis ordinary least square (OLS) sebagai berikut:

TACit/Ait-1 = β1 (1/Ait-1) + β2 (∆REVt/Ait-1) + β3 (PPEt/Ait-1) + e

Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai non discreationary

accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus:

NDAit = β1 (1/Ait-1) + β2 (∆REVt/Ait-1 - ∆RECt/Ait-1) + β3

(PPEt/Ait-1)

Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:

DAit = TAit/Ait-1 – NDAit

Keterangan:
TACit = Total accruals perusahaan i pada periode t
Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t
Ait-1 = Total asset perusahaan i pada tahun t-1
∆REVt = Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
∆RECt = Perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
DAit = Discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t
NDAit = Non Descretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada period eke t
e = Eror
27

3. Variabel Moderasi.

ERM disclosure merupakan pengungkapan dari pengelolaan yang

dilakukan oleh perusahaan atas risiko-risiko yang terdapat pada perusahaan.

Risiko yang terdapat pada perusahaan dapat berupa financial maupun

nonfinancial. ERM disclosure dihitung dengan menggunakan ERM

framework yang dikeluarkan oleh COSO (Sulistyaningsih & Gunawan,

2016). Pengungkapan ERM terdapat 108 item yang terbagi menjadi 8

dimensi yaitu lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi kejadian,

penilaian risiko, respon atas risiko, kegiatan pengawasan informasi dan

komunikasi dan pemantauan. Proksi yang digunakan untuk menghitung

ERM ialah:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝐼𝑡𝑒𝑚𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
Indeks ERM = 108

4. Ukuran Perusahaan.

Pada penelitian ini ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel

kontrol. Ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma dari

total aktiva perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang besar memilki total

aktiva yang besar pula sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut dan akhirnya saham tersebut mampu

bertahan pada harga yang tinggi (Devi, dkk 2016).

D. Uji Kualitas Data

1. Statistik Deskriptif.

Uji satatistik deskriptif dilakukan untuk menganalisis hasil perhitungan

penelitian kuantitatif dari variabel manajemen laba, nilai perusahaan dan


28

Enterprise Risk Management Disclosure sehingga dapat memberikan

penjelasan mengenai karakteristik data. Data tersebut dapat dilihat dari nilai

rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi. Uji analisis

deskriptif dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16.

2. Uji Asumsi Klasik.

Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui

kelayakan atas model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Model

regresi yang baik adalah yang residualnya terdistribusi secara normal, tidak

mengandung autokorelasi, multikolinieritas, dan heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui tingkat distribusi normal

variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi. Model regresi

yang baik apabila residual model regresi memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan uji

One Sample Kolmogrof Smirnov yang dapat dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai signifikan (Sig) > 0.05 (Ghozali, 2011).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terdapat korelasi antara varibel-variabel bebas (independen).

Pengujian ini digunakan untuk menguji variabel independen yang lebih

dari satu, data yang baik adalah data yang tidak mengandung

multikolinearitas. Uji multikolinieritas dilihat dari nilai Tolerance atau


29

Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi dikatakan memiliki

multikolinieritas apabila nilai tolerance< 0.01 dan VIF > 10.

c. Uji Autokorelasi

Nazaruddin dan Basuki (2017) menyebutkan bahwa uji autokorelasi

digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan asumsi klasik yaitu

korelasi yang terjadi antara residual pada syarat pengamatan dengan

pengamatan lain pada model regresi. Untuk dapat mendeteksi adanya

autokorelasi akan digunakan metode pengujian Durbin Watson. Model

regresi tidak mengandung masalah autokorelasi jika kriteria du ≤ d ≤ 4-

du ini terpenuhi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model regresi apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui terdapat

heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Model regresi yang

baik memenuhi asumsi homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Asumsi homoskedastisitas terpenuhi apabila nilai

signifikansi kefisien regresi variabel indepnden dengan absolute residual

lebih dari 0,05 Ghozali, (2011).

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini pengujian hipotesis H1 menggunakan regresi linear

berganda dan H2 dengan model interaksi.


30

Persamaan regresi untuk menguji H1 adalah:

Tobin’s Q = α + 𝑩𝟏 ML+ 𝑩𝟐 Size + e ….......................................(1)

Peersamaan regresi untuk menguji H2 menggunakan persamaan model

interaksi:

Y = α + 𝑩𝟏 ML + 𝑩𝟐 ERMD + 𝑩𝟑 ML * ERMD + e ..............................(2)

Keterangan:

Tobin’s Q : Nilai Perusahaan

α : Kostanta

𝐵1 ML : Manajemen Laba

𝐵2 ERMD : Enterprise Risk Management Disclosure

e : Eror

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square).

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi antara 0 hingga 1, apabila nilai koefisien

determinasi yang mendekati angka 1 maka kemampuan independen

dalam menjelaskan variabel dependen semakin jelas dan apabila nilainya

semakin kecil maka kemampuan independen dalam menjelaskan

dependen sangat terbatas (Ghazali, 2011).

b. Uji Parsial (Uji Nilai t)

Uji nilai t pada dasarnya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara individual.

Signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen


31

dapat dilihat dari nilai sig. Jika nilai sig < 0,05 dan arah koefisien regresi

bertanda positif maka hipotesis diterima atau variabel independen

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Nazaruddin

dan Basuki, 2017). Dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:

H1 : terdukung apabila koefisien regresi B1 persamaan 1 bernilai

negative dan p value < 0,05

H2 : terdukung apabila koefisien B3 memiliki p value < 0,05

Peneliti juga melakukan pengujian tambahan untuk melihat lebih

lanjut pengaruh variabel ERMD terhadap hubungan manajemen laba

dengan nilai perusahaan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

regresi persamaan 1 pada dua kelompok sampel pengungkapan

manajemen risiko. Sampel pengungkapan manajemen risiko kemudian

diklasifikasi menjadi dua kelompok yaitu ERMD rendah dan ERMD

tinggi dengan menentukan nilai mediannya. Jika nilai sig negatif kurang

dari 0.05 maka variabel memiliki pengaruh yang signifikan sedangkan

jika nilai sig lebih dari 0.05 maka variabel tidak berpengaruh signifikan.

c. Uji Simultan (Uji Nilai F)

Pada penelitian ini pengujian nilai F bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dari variabel independen secara simultan dan menunjukkan

apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian yaitu apabila nilai signifikansi > 0,05 maka variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel
32

independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen

(Nazaruddin dan Basuki, 2017).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar pada BEI periode 2017-2018. Pengambilan sampel pada penilitian

ini menggunakan metode purposive sampling atau sesuai dengan criteria tertentu.

Adapun sampel yang memenuhi kriteria dan digunakan pada penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Sampel Penelitian
Periode Penelitian
KETERANGAN Total
2017 2018

Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada


157 157
BEI periode 2017-2018

Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan


26 26
laporan keuangan dalam rupiah

Perusahaan manufaktur yang tidak


mempublikasikan laporan keuangan atau 3 3
laporan tahunan pada periode 2017-2018

Data tidak tersedia untuk mengukur variabel


25 25
Jumlah sampel penelitian 103 103 206
Jumlah sampel outlier 0
Sampel yang digunakan 206

33
34

B. Hasil Uji Kualitas Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif memberikan gambaran dari data sampel pada

penelitian. Statistik deskriptif memuat jumlah data, nilai minimum, nilai

rata-rata, nilai maksimum, dan nilai simpangan baku (standard deviation)

dari masing-masing variabel independen dan dependen. Hasil uji statistik

deskriptif dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max Mean Std. Deviasi

Tobin's Q 206 0,3419 2,6359 1,175092 0,5211216


ML 206 -0,6824 1,1865 0,048476 0,1565092
ERMD 206 0,213 0,7407 0,524317 0,076168
Size 206 25,2156 33,4737 28,498928 1,5981957

Sumber: Hasil Olah Data Sekunder

Pengujian data statistik pada tabel 4.2 menunjukkan besaran hasil dari

statistik nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standard

deviation dengan jumlah sampel sebanyak 206 pada masing-masing

variabel. Berdasarkan pada pengujian statistik pada variabel dependen nilai

perusahaan yang ditunjukkan dengan proksi Tobin’s Q memiliki nilai

minimum sebesar 0,3419 yang dimiliki oleh PT Star Pacific pada tahun

2017, dan nilai maksimum sebesar 2,6395 yang dimiliki oleh PT Kimia

Farma Tbk pada tahun 2018. Nilai rata-rata nilai perusahaan menunjukkan

nilai 1.175092 sedangkan standard deviation diperoleh sebesar 0,5211216.


35

Variabel independen yaitu Manajemen Laba (ML) yang diukur dengan

menggunakan rumus Discretionary accruals menunjukkan nilai rata-rata

sebesar 0.48476 dan dengan nilai standard deviation sebesar 0,1565092.

Hasil uji menunjukkan nilai terendah yang berasal dari perusahaan PT

Magna Investama Mandiri di tahun 2017 yaitu sebesar -0,6824 dan nilai

maksimum sebesar 1,1865 yaitu PT Merck Tbk pada tahun 2018.

Variabel Enterprise Risk Management Disclosure atau pengungkapan

manajemen risiko oleh perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 0.524317

dengan nilai standard deviation sebesar 0.761680. Variabel ini memiliki

nilai maksimum sebesar 0.7407 yaitu PT Astra International dan nilai

minimum sebesar 0.2130 yaitu PT Prima Alloy Steel Universal. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah item yang diungkapkan oleh

perusahaan adalah 56 item dari 108.

Pada penelitian ini juga terdapat variabel kontrol yaitu ukuran

perusahaan (SIZE). Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ukuran

perusahaan terbesar adalah PT Astra International Tbk dengan total asset Rp

344.711.000.000.000 pada tahun 2018 dan untuk ukuran perusahaan terkecil

dengan total asset Rp 89.327.328.853 oleh PT Primarindo Asia

Infrastructure Tbk pada tahun 2017. Nilai rrata-rata ukuran perusahaan

diketahui sebesar Rp 2.361.807.189.430.

2. Uji Asumsi Klasik

Syarat bagi penelitian yang menggunakan analisis regresi seperti pada

penelitian ini adalah tidak adanya masalah dengan asumsi klasik. Uji asumsi
36

ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bahwa data tidak ada gangguan

pada data yang diolah supaya hasil yang diperoleh tidak menimbulkan bias.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui tingkat distribusi normal

variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi. Model regresi

yang baik apabila residual model regresi memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan uji

One Sample Kolmogrof Smirnov yang dapat dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai signifikan (Sig) > 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil uji

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Uji Normalitas
Kolmogrov- Asymp. Sig.
Model Kesimpulan
Smirnov (2-tailed)
1 1,286 0,073 Data Terdistribusi Normal
2 1,240 0,092 Data Terdistribusi Normal
Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) untuk model pertama dan kedua yakni 0,073 dan 0,092.

Dengan demikian keseluruhan nilai sig. lebih dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terdapat korelasi antara varibel-variabel bebas

(independen). Uji multikolinieritas dilihat dari nilai Tolerance atau

Variance Inflation Factor (VIF). Data dikatakan bebas dari


37

multikolinearitas apabila tolerance> 0,10 dan VIF < 10. Hasil uji dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas

Model Variabel Tolerance Nilai VIF Kesimpulan


ML 0,998 1,002 Bebas Multikolinieritas
1 ERMD 0,819 1,221 Bebas Multikolinieritas
SIZE 0,820 1,220 Bebas Multikolinieritas
ML 0,061 16,278 Multikolinieritas
ERMD 0,814 1,229 Bebas Multikolinieritas
2
SIZE 0,820 1,220 Bebas Multikolinieritas
ML*ERMD 0,061 16,308 Multikolinieritas
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada model pertama nilai

tolerance pada masing-masing variabel independen bernilai lebih dari

0,10 dan pada kolom VIF menunjukan bahwa masing-masing variabel

memiliki nilai kurang dari 10 maka variabel pada model pertama

dinyatakan bebas multikolinieritas. Sedangkan untuk model kedua pada

variabel manajemen laba dan moderasi ERMD memiliki nilai tolerance

kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10 maka kedua variabel ini

terkena multikolinieritas. Meski demikian terdapat dua variabel lain yang

bebas multikolinieritas yaitu ERMD dan ukuran perusahaan.

c. Uji Autokorelasi

Nazaruddin dan Basuki (2017) menyebutkan bahwa uji autokorelasi

digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan asumsi klasik yaitu

korelasi yang terjadi antara residual pada syarat pengamatan dengan

pengamatan lain pada model regresi. Untuk dapat mendeteksi adanya

autokorelasi akan digunakan metode pengujian Durbin Watson. Model


38

regresi tidak mengandung masalah autokorelasi jika kriteria du ≤ d ≤ 4-

du ini terpenuhi. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson Nilai DW (dU) 4-dU Kesimpulan
1 2,059 1,799 2,201 Bebas Autokorelasi
2 2,019 1,810 2,190 Bebas Autokorelasi

Berdasarkan pada tabel diatas didapatkan hasil nilai dari Durbin-

Watson dari kedua model yakni sebesar 2,059 dan 2,019. Dari tabel

Durbin Watson diketahui α = 5%; n = 200, dan k = 3 pada model

pertama diperoleh nilai dL = 1,738 dan nilai dU = 1,799 sedangkan pada

model kedua dL = 1,728 dan dU = 1,810. Dengan demikian nilai Durbin

Watson (DW) model pertama berada di antara daerah dU sebesar 1,799

dan 4-dU sebesar 2,201. Pada model kedua nilai Durbin Watson (DW)

juga berada di antara daerah dU sebesar 1,810 dan 4-dU sebesar 2,190

yang berarti kedua model regresi bebas dari autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model regresi apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui terdapat

heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Hasil dari uji ini dapat

dilihat pada tabel berikut:


39

Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Variabel Sig. Kesimpulan


ML 0,949 Bebas Heteroskedastisitas
1 ERMD 0,749 Bebas Heteroskedastisitas
SIZE 0,108 Bebas Heteroskedastisitas
ML 0,084 Bebas Heteroskedastisitas
ERMD 0,732 Bebas Heteroskedastisitas
2
SIZE 0,064 Bebas Heteroskedastisitas
ML*ERMD 0,085 Bebas Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 4.6 pada model pertama diperoleh nilai

signifikansi pada variabel Manajemen Laba adalah 0,949; variabel

ERMD sebesar 0,749, dan nilai variabel size sebesar 0,108. Dari masing-

masing variabel independen tersebut memiliki nilai signifikansi lebih dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel pada model pertama bebas

heteroskedastisitas.

Pada uji model kedua, masing-masing variabel didapatkan nilai sig.

yakni 0,084; 0,732; 0,064 dan 0,085 yang berarti nilai tersebut lebih dari

0,05. Dengan demikian variabel pada model kedua dinyatakan bebas

heteroskedastisitas.

C. Hasil Penelitian (Pengujian Hipotesis)

1. Hasil Pengujian Model 1

Pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini menggunakan regresi

linear berganda guna mengetahui apakah manajemen laba dapat


40

berpengaruh negatif bagi nilai perusahaan. Hasil dari pengujian model

pertama diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.7
Uji Hipotesis 1
Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -1.841 0,612 -3,011 0,003
ML -0,469 0,219 -0,141 -2,144 0,033
SIZE 0,107 0,021 0,327 4,975 0,000
Adj R² 0,115
F Statistik 14,340

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa manajemen laba memiliki

nilai sig 0,033 dan nilai koefisien regresi (B) sebesar -0,469 (negatif). Hasil

tersebut menunjukkan nilai sig. kurang dari 0,05 dan nilai B bernilai

negative (searah dengan hipotesis) sehingga hipotesis pertama berhasil

didukung. Temuan ini memiliki arti bahwa manajemen laba berpengaruh

negative terhadap nilai perusahaan.

Pada pengujian tersebut menunjukkan jika variabel kontrol yaitu ukuran

perusahaan yang disimbolkan dengan Size memiliki koefisien regresi 0,107

dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan demikian, ukuran perusahaan

konsisten dengan riset sebelumnya ditemukan berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Pada tabel 4.7 juga tampak nilai adjusted R²

sebesar 0,115 yang berarti variabel manajemen laba dan ukuran perusahaan

mampu menjelaskan variabel nilai perusahaan sebesar 11,5% dan sisanya

dijelaskan oleh faktor lain.


41

2. Hasil Pengujian Model 2

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan

manajemen risiko oleh perusahaan pada hubungan manajemen laba dengan

nilai perusahaan. Hipotesis kedua akan terdukung apabila nilai signifikansi

dari variabel interaksi ML*ERMD kurang dari 0,05. Hasil dari pengujian

model kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8
Uji Hipotesis 2
Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -1,865 0,601 -3,103 0,002
ML 2,111 0,867 0,634 2,436 0,016
ERMD 0,235 0,489 0,034 0,480 0,632
ML*ERMD -5,239 1,704 -0,801 -3,075 0,002
SIZE 0,104 0,023 0,318 4,456 0,000
Adj R² 0,147
F Statistik 9,813

Pada tabel 4.8 dapat diketahui hasil dari pengujian variabel interaksi

menunjukkan hasil yang signifikan yaitu sig. 0,002 sehingga hipotesis kedua

berhasil didukung. Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan ERM

mampu memoderasi pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lanjut pengaruh moderasi

pengungkapan ERM, peneliti melakukan pengujian model persamaan

regresi 1 dengan memisahkan sampel pengungkapan ERM menjadi dua

kelompok, yaitu perusahaan dengan pengungkapan ERM tinggi (di atas

median), dan rendah (di bawah median).


42

Tabel 4.9
Uji Split Sampel

Sampel Variabel B t Sig.


ERMD ML -0,632 -2,338 0,022
Rendah SIZE 0,149 4,352 0,000
ERMD ML -0,308 -0,900 0,370
Tinggi SIZE 0,069 2,270 0,025

Berdasarkan hasil uji split sampel pada tabel 4.9 pada kelompok

perusahaan dengan ERMD rendah didapatkan nilai sig. sebesar 0,022 lebih

kecil dari sig. 0,05 sedangkan untuk kelompok perusahaan dengan ERMD

yang tinggi didapatkan nilai sig. sebesar 0,370 lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa pengaruh moderasi ERMD terhadap hubungan

manajemen laba ke nilai perusahaan akan menjadi negatif signifikan pada

perusahaan dengan ERMD yang rendah.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Negatif Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dapat

diketahui bahwa terdukung. Artinya, semakin tinggi manajemen laba akan

menurunkan nilai perusahaan. Manajemen laba biasanya terjadi karena

adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dan principal. Hal ini

yang kemudian mendorong agen untuk melakukan manajemen laba

dengan memanipulasi informasi laba dalam laporan keuangan. Praktik

manajemen laba pada perusahaan dilakukan dengan cara memaksimumkan

atau meminimumkan laba. Dengan demikian agen akan memberikan

keuntungan untuk dirinya sendiri karena dapat memaksimalkan


43

kompensasi yang akan diperoleh. Untuk principal sendiri adanya informasi

laba yang tinggi dapat dimanfaatkan dengan membangun kerjasama atau

kontrak baru demi mendapatkan profitabilitas yang lebih tinggi. Praktik

manajemen laba tersebut dapat memengaruhi dan menurunkan nilai

perusahaan sehingga manajemen laba dipersepsikan oleh para investor

sebagai manajemen laba yang oportunistik sehingga direspon negative

oleh pasar dan menurunkan nilai perusahaan.

Manajemen laba juga bertujuan agar kinerja manajemen perusahaan

dinilai baik oleh pihak eksternal saat penawaran saham perdana sehingga

para investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Namun informasi dari

laba yang telah dimanipulasi ini dapat menyesatkan pihak eskternal yang

menggunakan penyajian laba pada laporan keuangan untuk pengambilan

keputusan serta kualitas laba juga akan rendah dan mengakibatkan

menurunnya kepercayaan pemegang saham pada perusahaan sehingga

nilai perusahaan pun akan terkena dampak penurunan nilai di masa depan.

Temuan penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fernandes dan Ferreira (2007), Helmayunita dan Sari

(2013), Febriani (2014), dan Alfionita dan Arfianti (2016) yang

menyatakan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.
44

2. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan lebih kuat pada

Perusahaan dengan ERMD yang rendah.

Enterprise Risk Management Disclosure (ERMD) dapat memoderasi

pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Temuan dari

pengujian split sampel menunjukkan bahwa pada kelompok perusahaan

dengan pengungkapan manajemen resiko yang rendah akan meningkatkan

praktik manajemen laba dengan memanipulasi tingkat dari perolehan laba

perusahaan. Sedangkan pada kelompok perusahaan dengan ERMD yang

tinggi mampu meminimalisir pengaruh dari manajemen laba terhadap nilai

perusahaan.

Manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatur

laba pada laporan keuangan sesuai dengan yang diharapkan demi

kepentingan pihak tertentu. Praktik ini dipicu karna ingin meningkatkan

kesejahteraan agen itu sendiri maupun pihak lain, selanjutnya manajemen

juga bertujuan agar kinerja perusahaan dinilai baik. Namun praktik

manajemen laba akan menurunkan kualitas laba perusahaan di masa yang

akan datang dan hal ini dapat memengaruhi nilai perusahaan.

Pengungkapan manajemen resiko sebagai mekanisme mengurangi

konflik keganenan. Kebijakan pengungkapan manajemen resiko sendiri

dianggap mampu mengurangi tindakan oportunis manajemen salah

satunya adalah manajemen laba. Dengan adanya dimensi pengungkapan

item-item resiko yang dikeluarkan oleh COSO framework diyakini

membantu manajemen dalam penyusunan laporan keuangan secara lebih


45

transparan dan valid. Luasnya pengungkapan manajemen resiko

menggambarkan tatakelola perusahaan yang baik. Hal ini akan

berpengaruh pada kepercayaan para investor sehingga meningkatkan nilai

perusahaan. Sebaliknya, perusahaan dengan luas pengungkapan

manajemen resiko yang rendah dianggap kurang transparan dalam

menyajikan laporan keungan selain itu pengawasan terhadap perilaku

manajemen pun tidak optimal.


BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh negatif praktik

manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan

untuk mendapatkan bukti secara empiris bahwa pengungkapan manajemen resiko

atau Enter

prise Risk Management Disclosure dapat memoderasi pengaruh manajemen

laba terhadap nilai perusahaan. Variabel ukuran perusahaan juga digunakan

sebagai variabel kontrol untuk mengendalikan faktor lain yang mungkin dapat

mempengaruhi model penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2018.

Berdasarkan pada analisis hasil pengujian yang telah diuraikan pada bab IV,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Manajemen laba berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Praktik

oportunistik manajemen yaitu manajemen laba menimbulkan perspektif

negative dari investor sehingga berpengaruh pada penurunan nilai

perusahaan.

2. Enterprise Risk management Disclosure (ERMD) mampu memoderasi

pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil uji

split sampel didapatkan hasil bahwa rendahnya ERMD pada suatu

perusahaan berdampak negatif signifikan terhadap pengaruh manajemen

laba ke nilai perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki ERMD yang

46
47

baik maka pengaruh negatif manajemen laba dapat diminimalisir. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ERMD dapat memoderasi hubungan

manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka

peneliti ingin memberikan beberapa saran dapat dipertimbangkan bagi penelitian

selanjutnya:

1. Menambah jumlah sampel serta memperpanjang periode penelitian agar

penelitian dapat lebih mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

2. Meminta pihak lain untuk membantu melakukan checklist agar lebih

objektif.

3. Menambahkan variabel independen pada penelitian selanjutnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi

peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Berikut keterbatasan

pada penelitian ini:

1. Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya pada sektor manufaktur,

untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan sektor lainnya.

2. Periode pengamatan yang singkat hanya dua tahun yaitu tahun 2017-2018.

3. Hanya menggunakan satu variabel independen.

4. Indeks pengungkapan yang mungkin terdapat unsur subjektif dalam

menangkap informasi
DAFTAR PUSTAKA

Alfionita, Y. D., & Arfianti, R. I. (2016). Peran Good Corporate Governance Pada
Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi
Perusahaan, 23(1).

Almilia, L. S., & Retrinasari, I. (2007). Analisis Pengaruh Karakteristik


Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bej. Proceeding Seminar
Nasional: Inovasi Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis, 1–16.
Anisa, W. G. (2012). Analisis faktor yang mempengaruhi pengungkapan
manajemen risiko. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Armando, E., & Farahmita, A. (2012). Manajemen Laba Melalui Akrual Dan
Aktivitas Riil Di Sekitar Penawaran Saham Tambahan Dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2001-2007. Simposium Nasional Akuntansi XV,
1–30.
Asriani, N. (2016). Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Enterprise
Risk Management (ERM) (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015), 10–29. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Edisi 11, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat,
Jakarta.
Christiawan, Y. J. (2016). Laba Rugi Selisih Kurs dan Manajemen Laba.
Simposium Nasional Akuntansi XIX, 1–22.
Devi, S. (2016). Pengaruh Enterprise Risk Management Disclosure dan Intelectual
Capital Disclosure Pada Nilai Perusahaan, 1–14. Tesis. Universitas Udayana
Denpasar.
Devi, S., Badera, I. D. N., & Budiasih, I. G. A. N. (2016). Pengaruh Enterprise
Risk Management dan Intellectual Capital Disclosure pada Nilai Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi XIX, 1–28.
Febriani, D. (2014). Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Mekanisme Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.
Skripsi. Univesitas Lampung, 5–8.
Ferdawati (2009). Pengaruh Manajemen Laba Real terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Akuntansi & Manajemen, 4(1), 59-74.
Fernandes, Nuno dan Ferreira, Miguel A. (2007). The Evolution of Earnings
Management and Firm Valuation : A Cross-Country Analysis. Working
Paper, 22 Oktober 2007

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM


SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Hanifah, F. D. (2017). Pengaruh Corporate Governance, Kondisi Financial
Distress dan Proprietary terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan
Tahunan Perusahaan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.,
Helmayunita, N., & Sari, V. F. (2013). Pengaruh Manajemen Laba dan Struktur
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1.

Herawaty, V. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating


Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10, PP.97-108.
Hoyt, R. E., & Liebenberg, A. P. (2011). The Value of Enterprise Risk
Management. Journal of Risk and Insurance, 78(4), 795–822.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial
behavior, agency costs and ownership structure. Journal of Financial
Economics, 3(4), 305–360.
Kartika, P. (2016). Pengaruh Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko,
Reputasi Auditor, Konsentrasi Kepemilikan, dan Leverage terhadap
Pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM), 68–70. Skripsi.
Universitas Negeri Medan.
Lakshitarukmi, P. D. (2016). Pengaruh Manajemen Laba dan Struktur
Kepemilikan Bank Terhadap Nilai Perusahaan, 1–12. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Linsley, P. M., & Shrives, P. J. (2006). Risk reporting: A study of risk disclosures
in the annual reports of UK companies. British Accounting Review, 38(4),
387–404.
Meizaroh, & Lucyanda, J. (2011). Pengaruh Corporate Governance dan
Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management.
Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 21–22.
Mulyasari, D., Miyasto, & Muharam, H. (2016). Pengaruh Enterprise Risk
Management , Firm Size , Leverage , Sales Growth , Profitability Terhadap
Firm Value, 1–12. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Nazaruddin, L, & Basuki, A. T. (2017). Analisis Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: Danisa Media.
Ningsaptiti, Resti. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme
Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas
Diponegoro Semarang.
Ningsih, E. S. (2010). Peran Praktik Corporate Governance sebagai Moderating
Variabel dari Pengaruh Enterprise Risk Management terhadap Nilai
Perusahaan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pertiwi, D. A. (2010). Analisis Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Peranan Praktik Corporate Governance Sebagai
Moderating Variabel Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2005 -2008. Skripsi. F. Ekonomi, Universitas Diponegoro
Semarang.
Putri, E. E. (2013). Pengaruh Komisaris Independen, Komite Manajemen Risiko,
Reputasi Auditor dan Konsentrasi Kepemilikan terhadap Pengungkapan
Enterprise Risk Management (Dimensi COSO ERM Framework). Skripsi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta.
Saiful. 2004. Hubungan manajemen Laba (Earnings Management) dengan
Kinerja Operasi dan Return saham di Sekitar IPO. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, Vol 7, No 3, September, Hal 316 – 332

Sari, F. J. (2012). Implementasi Enterprise Risk Management pada Perusahaan


Manufaktur di Indonesia LAG. Accounting Analysis Journal, 1(2). 1-6.
Scott, W R. 2000. "Financial Accounting Theory" Second Edition. Prentice Hall
Canada Inc, Scarborough, Ontario
Siregar, S. V., & Utama, S. (2008). Type of Manajemen Laba and the effect of
ownership structure, firm size, and corporate-governance practices: Evidence
from Indonesia. The International Journal of Accounting, 43(1), 1–27.
Sudiyatno, B., & Puspitasari, E. (2010). Tobin’s Q dan Altman z-score sebagai
Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi, 2(1), 9–21.
Sulistyaningsih, & Gunawan, B. (2016). Analisis Faktor-faktor yang
Memengaruhi Risk Management Disclosure. Riset Akuntansi Dan Keuangan
Indonesia, 1(1).
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta:
Grasindo
Suryani, Indra Dewi. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Program Sarjana Ekonomi Universitas
Diponogoro. Semarang.
Syifa, L. (2013). Determinan Pengungkapan Enterprise Risk Management pada
Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 3(1),
286–294.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

Data Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan


1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 AGII PT Aneka Gas Industri Tbk
3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
4 AKPI Argha Karya Prima Indonesia Tbk
5 ALDO Alkindo Naratama Tbk
6 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
7 ALMI Alumindo Light Metal Industry
8 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
9 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
10 ARNA Arwana Citramulia Tbk
11 ASII Astra International Tbk
12 AUTO Astra Otoparts Tbk
13 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
14 BATA Sepatu Bata Tbk (minta)
15 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
16 BRNA Berlina Tbk
17 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
18 BTON Betonjaya Manunggal Tbk
19 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk
20 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
21 CINT PT Chitose International Tbk
22 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
23 CPRO Central Proteina Prima Tbk
24 DLTA Delta Djakarta Tbk
25 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
26 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
27 EKAD Ekhadarma International Tbk
28 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
29 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
30 GGRM Gudang Garam Tbk
31 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
32 HMSP HM Sampoerna
33 ICBP Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk
34 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
35 IIKP Inti Agri Resources Tbk
36 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
37 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
38 INAF Indofarma Tbk
39 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
40 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
41 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
42 INDS Indospring Tbk
43 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
44 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
45 JECC Jembo Cable Company
46 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
47 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
48 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
49 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
50 KBLM Kabelindo Murni Tbk
51 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
52 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
53 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
54 KICI Kedaung Indah Can Tbk
55 KINO PT Kino Indonesia Tbk
56 KLBF Kalbe Farma Tbk
57 LION Lion Metal Works Tbk
58 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
59 LMSH Lionmesh Prima Tbk
60 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
61 LPKR Lippo Karawaci Tbk
62 LPLI Star Pacific Tbk
63 LPPF Matahari Department Store Tbk
64 MAIN Malindo Feedmil Tbk
65 MBTO Martina Berto Tbk
66 MERK Merck Tbk
67 MGNA PT Magna Finance Tbk
68 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
69 MLIA Mulia Industrindo Tbk
70 MYOR Mayora Indah Tbk
71 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
72 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
73 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
74 PYFA Pyridam Farma Tbk
75 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
76 RMBA Bentoel International Incestama Tbk
77 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
78 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
79 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
80 SIPD Sierad Produce Tbk
81 SKLT Sekar Laut Tbk
82 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
83 SMCB Holcim Indonesia Tbk
84 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
85 SMSM Selamat Sempurna Tbk
86 SPMA Suparma Tbk
87 SRSN Indo Acidatama Tbk
88 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
89 STAR Star Petrcochem Tbk
90 TCID Mandom Indonesia Tbk
91 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
92 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
93 TRIS Trisula International Tbk
94 TRST Trias Sentosa Tbk
95 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
96 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
97 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
98 UNVR Unilever Indonesia Tbk
99 VOKS Voksel Electric Tbk
100 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
101 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk
102 WTON Wijaya Karya Beton
103 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
LAMPIRAN 2

Pengungkapan Risk Management menurut COSO Framework

A. Lingkungan Internal
1 Apakah ada pedoman kerja (charter) dewan ?
2 Informasi tentang kode etik/etika?
3 Informasi tentang bagaimana kebijakan kompensasi menyelaraskan
kepentingan manajer dengan pemegang saham ?
4 Informasi tentang target kerja individu?
5 Informasi tentang prosedur pengangkatan dan pemecatan anggota dewan
dan manajemen?
6 Informasi tentang kebijakan remunerasi anggota dewan dan manajemen?
7 Informasi tentang program pelatihan, pembinaan dan pendidikan?
8 Informasi tentang pelatihan dalam nilai-nilai etis?
9 Informasi tentang tanggung jawab dewan?
10 Informasi tentang tanggung jawab komite audit?
11 Informasi tentang tanggung jawab CEO?
12 Informasi tentang eksekutif senior yang bertanggungjawab untuk
manajemen risiko?
13 Informasi tentang Pengawasan supervisor dan pengawasan manajer?
B. Penetapan Tujuan
14 Informasi tentang misi perusahaan?
15 Informasi tentang strategi perusahaan?
16 Informasi tentang tujuan bisnis perusahaan?
17 Informasi tenatng adopsi bncmark untuk mengevaluasi hasil?
18 Informasi tentang persetujuan strategi dengan dewan?
19 Informasi tentang strategi, tujuan dan nilai pemegang saham?
C. Identifikasi Kejadian
Risiko Keuangan
20 Informasi tentang tingkat likuiditas?
21 Informasi tentang tingkat suku bunga?
22 Informasi tentang kurs mata uang asing?
23 Informasi tentang biaya modal?
24 Informasi tentang akses ke pasar modal?
25 Informasi tentang instrument utang jangka panjang?
26 Informasi tentang risiko default?
27 Informasi tentang risiko solvabilitas?
28 Informasi tentang risiko harga ekuitas?
29 Informasi tentang risiko komositas?
Risiko Kepatuhan
30 Infromasi tentang masalah litigasi?
31 Informasi tentang kepatuhan terhadap peraturan?
32 Informasi tentang kepatuhan dengan kode industry?
33 Informasi tentang kepatuhan dengan kode sukarela?
34 Informasi tentang kepatuhan dengan rekomendasi Corporate
Governance?
Risiko Teknologi
35 Informasi tentang pengelolaan data?
36 Informasi tentang system computer?
37 Informasi tentang informasi privasi pada pelanggan?
38 Informasi tentang keamanan software/perangkat lunak?
Risiko Ekonomi
39 Informasi tentang sifat persaingan?
40 Informasi tentang peristiwa ekonomi mikro yang dapat
memengaruhi perusahaan?
Risiko Reputasi
41 Informasi tentang isu-isu lingkungan?
42 Informasi tentang masalah etika?
43 Informasi tentang kesehatan dan isu-isu keselamatan?
44 Informasi tentang saham yang lebih rendah/tinggi atau peringkat
kredit?
D. Penilaian Risiko
45 Penilaian risiko dari tingkat likuiditas?
46 Penilaian risiko suku bunga?
47 Penilaian risiko nilai tukar asing?
48 Penilaian risiko dari biaya modal?
49 Penilaian risiko dari akses ke pasar modal?
50 Penilaian risiko dari instrumen jangka panjang?
51 Penilaian risiko dari risiko default?
52 Penilaian risiko dari risiko solvabilitas?
53 Penilaian risiko dari risiko harga ekuitas?
54 Penilaian risiko dari risiko komoditas?
55 Penilaian risiko dari masalah litigasi?
56 Penilaian risiko kepatuhan terhadap regulasi/peraturan?
57 Penilaian risiko kepatuhan dengan kode industry?
58 Penilaian risiko kepatuhan dengan kode sukarela?
59 Penilaian risiko kepatuhan dengan rekomendasi Corporate
Governance?
60 Penilaian risiko pengelolaan data?
61 Penilaian risiko system computer?
62 Penilaian risiko informasi privasi pada pelanggan?
63 Penilaian risiko keamanan software/perangkat lunak?
64 Penilaian risiko sifat persaingan?
65 Penilaian risiko isu-isu lingkungan?
66 Penilaian risiko masalah etika?
67 Penilaian risiko kesehatan dan isu-isu keselamatan?
68 Penilaian risiko saham yang lebih rendah/tinggi atau peringkat
kredit?
69 Informasi tentang teknik yang digunakan untuk menilai dampak
potensial dari penggabungan kejadian?
E. Respon dan Risiko
70 Gambaran umum proses untuk menentukan bagaimana risiko
harus dikelola?
71 Informasi tentang pedoman tertulias tentang bagaimana risiko
harus dikelola?
72 Respon terhadap dari tingkat likuiditas?
73 Respon terhadap suku bunga?
74 Respon terhadap nilai tukar asing?
75 Respon terhadap dari biaya modal?
76 Respon terhadap dari akses ke pasar modal?
77 Respon terhadap dari isntrument jangka panjang?
78 Respon terhadap dari risiko default?
79 Respon terhadap dari risiko solvabilitas?
80 Respon terhadap dari risiko harga ekuitas?
81 Respon terhadap dari risiko komoditas?
82 Respon terhadap dari masalah ligitasi?
83 Respon terhadap kepatuhan terhadap regulasi/peraturan?
84 Respon terhadap kepatuhan dengan kode industry?
85 Respon terhadap kepatuhan dengan kode sukarela?
86 Respon terhadap kepatuhan dengan rekomendasi Corporate
Governance?
87 Respon terhadap pengelolaan data?
88 Respon terhadap system computer?
89 Respon terhadap informasi provasi pada pelanggan?
90 Respon terhadap keamanan software/perangkat lunak?
91 Respon terhadap sifat persaingan?
92 Respon terhadap isu-isu lingkungan?
93 Respon terhadap masalah etika?
94 Respon terhadap kesehatan dan isu-isu keselamatan?
95 Respon terhadap saham yang lebih rendah/tinggi atau peringkat
kredit?
F. Kegiatan Pengawasan
96 Informasi tentang pengawasan penjualan?
97 Informasi tentang penelaahan fungsi dan efektivitas pengawasan?
98 Informasi tentang isu-isu otorisasi?
99 Informasi tentang dokumen dan catatan sebagai pengawasan?
100 Informasi tentang prosedur verifikasi yang independen?
101 Informasi tentang pengawasan fisik?
102 Informasi tentang proses pengawasan?
G. Informasi dan Komunikasi
103 Informasi tentang verifikasi kelengkapan, akurasi dan validitas?
104 Informasi tentang saluran komunikasi untuk melaporkan dugaan
pelanggaran undang-undang atau kejanggalan lainnya?
105 Informasi tentang saluran komunikasi dengan pelanggan,
pemasok dan pihak eksternal lainnya?
H. Pemantauan
106 Informasi tentang bagaiaman proses pemantauan?
107 Informasi tentang audit internal?
108 Informasi tentang anggaran audit internal?
LAMPIRAN 3

Daftar Tabulasi Pengungkapan ERM 2017

Total
No kode Tahun A B C D E F G H Total RMD
Item
1 ADES 2017 7 4 12 11 13 3 2 3 55 108 0.5093
2 AGII 2017 9 5 14 12 14 4 3 2 63 108 0.5833
3 AISA 2017 8 4 11 10 12 4 2 2 53 108 0.4907
4 AKPI 2017 8 5 12 10 12 3 2 2 54 108 0.5000
5 ALDO 2017 8 5 11 10 11 3 1 2 51 108 0.4722
6 ALKA 2017 7 5 12 12 13 4 2 2 57 108 0.5278
7 ALMI 2017 8 3 13 10 14 3 2 2 55 108 0.5093
8 ALTO 2017 6 5 11 8 11 3 1 2 47 108 0.4352
9 AMFG 2017 11 5 12 11 13 2 2 2 58 108 0.5370
10 ARNA 2017 8 5 14 9 15 3 2 2 58 108 0.5370
11 ASII 2017 10 5 14 13 15 3 2 2 64 108 0.5926
12 AUTO 2017 11 6 13 11 13 4 2 2 62 108 0.5741
13 BAJA 2017 10 5 12 11 13 4 1 2 58 108 0.5370
14 BATA 2017 9 5 13 9 10 2 1 2 51 108 0.4722
15 BIMA 2017 9 5 11 8 10 2 2 2 49 108 0.4537
16 BRNA 2017 6 5 12 11 11 3 2 2 52 108 0.4815
17 BTEK 2017 6 3 11 11 12 2 0 2 47 108 0.4352
18 BTON 2017 9 5 13 11 14 3 1 2 58 108 0.5370
19 BUDI 2017 9 4 13 12 13 3 2 2 58 108 0.5370
20 CEKA 2017 10 5 13 12 13 2 2 2 59 108 0.5463
21 CINT 2017 9 5 14 13 14 5 2 2 64 108 0.5926
22 CPIN 2017 10 5 13 12 14 5 2 2 63 108 0.5833
23 CPRO 2017 10 5 14 13 14 3 2 2 63 108 0.5833
24 DLTA 2017 8 5 11 11 11 4 1 2 53 108 0.4907
25 DPNS 2017 10 5 13 11 11 2 2 2 56 108 0.5185
26 DVLA 2017 9 5 15 12 14 4 2 2 63 108 0.5833
27 EKAD 2017 8 5 11 11 12 1 1 2 51 108 0.4722
28 FASW 2017 5 4 11 10 11 3 0 2 46 108 0.4259
29 GDST 2017 9 5 15 13 14 2 3 2 63 108 0.5833
30 GGRM 2017 8 5 12 9 13 4 2 2 55 108 0.5093
31 HDTX 2017 8 5 13 9 10 2 1 2 50 108 0.4630
32 HMSP 2017 9 5 15 11 14 5 3 2 64 108 0.5926
33 ICBP 2017 9 5 16 13 15 2 2 2 64 108 0.5926
34 IGAR 2017 9 5 12 10 12 2 1 2 53 108 0.4907
35 IIKP 2017 7 4 9 8 8 2 1 2 41 108 0.3796
36 IMAS 2017 8 5 13 12 13 2 1 2 56 108 0.5185
37 IMPC 2017 10 4 14 12 14 2 2 2 60 108 0.5556
38 INAF 2017 8 5 8 11 11 3 2 2 50 108 0.4630
39 INAI 2017 6 5 14 11 14 3 2 2 57 108 0.5278
40 INCI 2017 7 4 11 10 11 2 2 2 49 108 0.4537
41 INDF 2017 9 4 14 12 15 3 2 2 61 108 0.5648
42 INDS 2017 6 5 12 11 12 3 3 2 54 108 0.5000
43 INTP 2017 9 5 12 10 13 2 3 2 56 108 0.5185
44 ISSP 2017 8 5 14 12 12 3 2 2 58 108 0.5370
45 JECC 2017 9 4 13 12 14 4 2 2 60 108 0.5556
46 JKSW 2017 10 4 14 13 14 4 2 2 63 108 0.5833
47 JPFA 2017 8 5 14 12 14 3 2 2 60 108 0.5556
48 KAEF 2017 11 5 13 11 13 4 3 2 62 108 0.5741
49 KBLI 2017 6 5 12 10 13 3 3 2 54 108 0.5000
50 KBLM 2017 6 5 12 12 13 2 3 2 55 108 0.5093
51 KBRI 2017 6 4 12 11 13 2 3 2 53 108 0.4907
52 KDSI 2017 8 4 12 11 12 4 3 2 56 108 0.5185
53 KIAS 2017 8 5 10 10 11 3 3 2 52 108 0.4815
54 KICI 2017 7 5 12 11 12 3 2 2 54 108 0.5000
55 KINO 2017 9 5 14 13 17 3 3 2 66 108 0.6111
56 KLBF 2017 10 5 17 16 16 5 3 2 74 108 0.6852
57 LION 2017 9 4 12 9 13 4 2 2 55 108 0.5093
58 LMPI 2017 7 5 13 12 13 2 2 2 56 108 0.5185
59 LMSH 2017 8 5 11 11 13 3 2 2 55 108 0.5093
60 LPIN 2017 7 4 12 10 12 2 2 2 51 108 0.4722
61 LPKR 2017 10 5 18 15 19 3 2 2 74 108 0.6852
62 LPLI 2017 8 5 10 8 10 2 2 2 47 108 0.4352
63 LPPF 2017 10 6 15 13 14 5 2 2 67 108 0.6204
64 MAIN 2017 9 5 13 12 13 2 2 2 58 108 0.5370
65 MBTO 2017 8 5 10 10 10 2 1 2 48 108 0.4444
66 MERK 2017 6 5 11 11 12 3 2 2 52 108 0.4815
67 MGNA 2017 5 4 10 9 11 3 1 2 45 108 0.4167
68 MLBI 2017 9 4 11 9 10 3 2 2 50 108 0.4630
69 MLIA 2017 6 4 11 9 11 3 1 2 47 108 0.4352
70 MYOR 2017 9 4 12 10 11 3 2 2 53 108 0.4907
71 PICO 2017 7 5 9 8 9 3 3 2 46 108 0.4259
72 PRAS 2017 2 3 6 5 4 1 0 2 23 108 0.2130
73 PSDN 2017 2 4 7 6 8 1 0 2 30 108 0.2778
74 PYFA 2017 8 5 12 11 13 4 2 2 57 108 0.5278
75 RICY 2017 5 4 12 13 13 3 2 2 54 108 0.5000
76 RMBA 2017 7 4 13 11 11 3 1 2 52 108 0.4815
77 ROTI 2017 9 5 13 11 11 4 3 2 58 108 0.5370
78 SCCO 2017 6 3 11 11 11 4 3 2 51 108 0.4722
79 SIDO 2017 8 4 13 10 5 3 1 3 47 108 0.4352
80 SIPD 2017 8 5 13 12 13 2 1 2 56 108 0.5185
81 SKLT 2017 9 4 13 12 14 4 2 2 60 108 0.5556
82 SMBR 2017 11 5 14 14 15 4 2 2 67 108 0.6204
83 SMCB 2017 7 4 12 12 13 3 2 2 55 108 0.5093
84 SMGR 2017 11 6 16 16 17 5 3 2 76 108 0.7037
85 SMSM 2017 8 4 12 11 14 4 3 2 58 108 0.5370
86 SPMA 2017 8 4 11 11 13 4 3 2 56 108 0.5185
87 SRSN 2017 9 3 12 11 13 3 1 2 54 108 0.5000
88 SSTM 2017 4 4 11 11 11 3 2 2 48 108 0.4444
89 STAR 2017 7 4 12 10 13 2 2 2 52 108 0.4815
90 TCID 2017 8 5 11 10 10 4 2 2 52 108 0.4815
91 TIRT 2017 5 4 10 9 10 2 0 2 42 108 0.3889
92 TOTO 2017 10 4 11 11 13 5 2 2 58 108 0.5370
93 TRIS 2017 7 5 13 10 13 4 2 2 56 108 0.5185
94 TRST 2017 6 5 11 10 12 3 2 2 51 108 0.4722
95 TSPC 2017 10 5 16 14 14 4 3 2 68 108 0.6296
96 ULTJ 2017 7 4 14 13 15 4 3 2 62 108 0.5741
97 UNIT 2017 9 4 12 11 12 5 2 2 57 108 0.5278
98 UNVR 2017 10 5 14 14 16 4 2 2 67 108 0.6204
99 VOKS 2017 9 4 13 11 11 4 3 2 57 108 0.5278
100 WIIM 2017 9 5 15 14 15 4 2 2 66 108 0.6111
101 WSBP 2017 12 5 16 15 17 5 3 2 75 108 0.6944
102 WTON 2017 10 5 12 14 15 5 3 2 66 108 0.6111
103 YPAS 2017 9 5 13 13 15 5 3 2 65 108 0.6019
Daftar Tabulasi Pengungkapan ERM tahun 2018

Total
No. Kode Tahun A B C D E F G H Total RMD
Item
1 ADES 2018 7 4 14 13 15 5 2 2 62 108 0.5741
2 AGII 2018 9 5 16 16 16 4 3 2 71 108 0.6574
3 AISA 2018 8 4 14 10 12 4 2 2 56 108 0.5185
4 AKPI 2018 8 5 14 12 15 3 2 2 61 108 0.5648
5 ALDO 2018 8 5 11 10 11 3 1 2 51 108 0.4722
6 ALKA 2018 7 5 12 12 13 4 2 2 57 108 0.5278
7 ALMI 2018 7 5 14 13 13 3 2 2 59 108 0.5463
8 ALTO 2018 4 3 12 11 10 1 0 2 43 108 0.3981
9 AMFG 2018 8 5 7 10 11 2 3 2 48 108 0.4444
10 ARNA 2018 7 5 13 12 13 1 3 2 56 108 0.5185
11 ASII 2018 10 5 18 16 20 6 3 2 80 108 0.7407
12 AUTO 2018 10 5 17 15 18 5 3 2 75 108 0.6944
13 BAJA 2018 10 5 16 14 17 3 3 2 70 108 0.6481
14 BATA 2018 6 5 12 8 11 3 1 2 48 108 0.4444
15 BIMA 2018 7 5 11 10 11 4 1 2 51 108 0.4722
16 BRNA 2018 5 3 13 12 13 3 2 2 53 108 0.4907
17 BTEK 2018 9 4 10 8 9 5 1 2 48 108 0.4444
18 BTON 2018 8 5 9 12 13 4 1 2 54 108 0.5000
19 BUDI 2018 9 5 13 12 14 5 3 2 63 108 0.5833
20 CEKA 2018 9 5 12 11 12 5 2 2 58 108 0.5370
21 CINT 2018 10 5 14 12 13 4 2 2 62 108 0.5741
22 CPIN 2018 7 4 13 13 14 4 1 2 58 108 0.5370
23 CPRO 2018 10 5 16 13 15 5 2 2 68 108 0.6296
24 DLTA 2018 8 4 11 11 13 5 2 2 56 108 0.5185
25 DPNS 2018 9 5 11 10 11 4 4 2 56 108 0.5185
26 DVLA 2018 8 5 16 13 17 5 3 2 69 108 0.6389
27 EKAD 2018 6 4 10 10 11 4 2 2 49 108 0.4537
28 FASW 2018 9 5 12 10 11 4 2 2 55 108 0.5093
29 GDST 2018 4 5 13 12 13 3 1 2 53 108 0.4907
30 GGRM 2018 7 5 11 10 11 3 1 2 50 108 0.4630
31 HDTX 2018 5 5 12 10 11 3 1 2 49 108 0.4537
32 HMSP 2018 11 5 11 10 12 5 2 2 58 108 0.5370
33 ICBP 2018 9 5 16 13 15 5 3 2 68 108 0.6296
34 IGAR 2018 8 5 11 10 11 3 2 2 52 108 0.4815
35 IIKP 2018 6 5 9 8 9 1 0 2 40 108 0.3704
36 IMAS 2018 8 5 12 11 12 4 2 2 56 108 0.5185
37 IMPC 2018 9 6 13 12 12 4 2 2 60 108 0.5556
38 INAF 2018 10 5 17 17 18 6 3 2 78 108 0.7222
39 INAI 2018 9 4 12 11 11 5 2 2 56 108 0.5185
40 INCI 2018 8 5 12 11 12 4 2 2 56 108 0.5185
41 INDF 2018 8 5 14 13 15 5 3 2 65 108 0.6019
42 INDS 2018 7 4 11 10 11 3 1 2 49 108 0.4537
43 INTP 2018 9 5 14 12 15 5 2 2 64 108 0.5926
44 ISSP 2018 9 6 14 13 14 4 2 2 64 108 0.5926
45 JECC 2018 8 4 10 9 10 3 2 2 48 108 0.4444
46 JKSW 2018 7 3 11 10 12 3 3 2 51 108 0.4722
47 JPFA 2018 8 5 13 13 14 5 2 2 62 108 0.5741
48 KAEF 2018 9 4 14 12 13 4 2 2 60 108 0.5556
49 KBLI 2018 8 4 13 12 13 4 2 2 58 108 0.5370
50 KBLM 2018 8 5 10 10 11 3 2 2 51 108 0.4722
51 KBRI 2018 7 3 13 13 14 4 1 2 57 108 0.5278
52 KDSI 2018 7 5 14 12 14 2 2 2 58 108 0.5370
53 KIAS 2018 7 5 10 10 11 3 2 2 50 108 0.4630
54 KICI 2018 5 4 12 11 12 3 2 2 51 108 0.4722
55 KINO 2018 10 5 16 15 18 5 3 2 74 108 0.6852
56 KLBF 2018 8 4 14 14 15 4 2 2 63 108 0.5833
57 LION 2018 5 5 12 12 13 5 0 2 54 108 0.5000
58 LMPI 2018 7 4 13 13 14 4 1 2 58 108 0.5370
59 LMSH 2018 7 5 11 11 13 4 1 2 54 108 0.5000
60 LPIN 2018 8 5 11 10 12 2 2 2 52 108 0.4815
61 LPKR 2018 9 4 13 12 13 3 2 2 58 108 0.5370
62 LPLI 2018 7 4 12 11 13 4 2 2 55 108 0.5093
63 LPPF 2018 8 4 11 10 11 4 2 2 52 108 0.4815
64 MAIN 2018 9 4 12 10 12 4 2 2 55 108 0.5093
65 MBTO 2018 8 5 10 9 11 4 2 2 51 108 0.4722
66 MERK 2018 10 5 12 10 11 4 2 2 56 108 0.5185
67 MGNA 2018 7 5 12 11 12 4 2 2 55 108 0.5093
68 MLBI 2018 9 5 13 11 13 5 2 2 60 108 0.5556
69 MLIA 2018 5 5 12 10 13 5 2 2 54 108 0.5000
70 MYOR 2018 9 5 13 12 13 3 2 2 59 108 0.5463
71 PICO 2018 5 5 8 8 10 1 2 2 41 108 0.3796
72 PRAS 2018 2 4 10 9 11 1 0 2 39 108 0.3611
73 PSDN 2018 5 4 11 11 12 3 1 2 49 108 0.4537
74 PYFA 2018 7 5 12 11 12 4 2 2 55 108 0.5093
75 RICY 2018 7 5 14 12 13 5 2 2 60 108 0.5556
76 RMBA 2018 8 4 12 10 12 3 1 2 52 108 0.4815
77 ROTI 2018 9 4 12 12 13 5 3 2 60 108 0.5556
78 SCCO 2018 9 4 10 10 12 3 2 2 52 108 0.4815
79 SIDO 2018 8 4 13 12 15 3 2 2 59 108 0.5463
80 SIPD 2018 9 4 13 12 13 4 2 2 59 108 0.5463
81 SKLT 2018 8 4 13 12 13 3 2 2 57 108 0.5278
82 SMBR 2018 11 5 14 13 15 5 3 2 68 108 0.6296
83 SMCB 2018 8 5 13 13 14 4 2 2 61 108 0.5648
84 SMGR 2018 13 5 17 17 17 5 3 2 79 108 0.7315
85 SMSM 2018 9 5 10 13 14 5 2 2 60 108 0.5556
86 SPMA 2018 6 4 13 13 14 4 2 2 58 108 0.5370
87 SRSN 2018 8 4 11 9 12 2 1 2 49 108 0.4537
88 SSTM 2018 5 3 10 9 10 2 0 2 41 108 0.3796
89 STAR 2018 6 5 12 10 11 2 2 2 50 108 0.4630
90 TCID 2018 8 4 10 6 10 10 5 2 55 108 0.5093
91 TIRT 2018 6 4 8 6 7 3 1 2 37 108 0.3426
92 TOTO 2018 9 5 13 12 15 5 2 2 63 108 0.5833
93 TRIS 2018 7 5 14 12 15 5 2 2 62 108 0.5741
94 TRST 2018 6 5 11 10 12 4 2 2 52 108 0.4815
95 TSPC 2018 9 5 16 15 16 5 3 2 71 108 0.6574
96 ULTJ 2018 9 5 16 13 15 4 3 2 67 108 0.6204
97 UNIT 2018 5 4 13 11 12 3 2 2 52 108 0.4815
98 UNVR 2018 10 5 15 13 15 5 2 2 67 108 0.6204
99 VOKS 2018 8 5 13 11 12 4 2 2 57 108 0.5278
100 WIIM 2018 9 5 14 11 11 5 3 2 60 108 0.5556
101 WSBP 2018 10 5 17 15 17 5 2 2 73 108 0.6759
102 WTON 2018 10 5 15 12 13 5 2 2 64 108 0.5926
103 YPAS 2018 9 4 13 11 12 4 2 2 57 108 0.5278
Keterangan :

Dimensi dalam Enterprise Risk Management Disclosure (ERMD) berdasarkan COSO Framework :

A : Lingkungan Internal

B : Penetapan Tujuan

C : Identifikasi Kejadian

D : Penilaian Risiko

E : Respond an Risiko

F : Kegiatan Pengawasan

G : Informasi dan Komunikasi

H : Pemantauan
LAMPIRAN 3
Data Penelitian Seluruh Variabel

ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
1 ADES 2017 1.31797 0.09465 0.50926 27.45695 0.04820
2 AGII 2017 1.12537 0.26275 0.58333 29.48787 0.15327
3 AISA 2017 1.41765 -0.03029 0.49074 29.79718 -0.01487
4 AKPI 2017 0.80512 0.10123 0.50000 28.64092 0.05062
5 ALDO 2017 1.20168 0.12367 0.47222 26.93527 0.05840
6 ALKA 2017 0.96073 -0.04002 0.52778 26.44426 -0.02112
7 ALMI 2017 0.89111 0.21857 0.50926 28.49656 0.11131
8 ALTO 2017 1.25825 0.14171 0.43519 27.73483 0.06167
9 AMFG 2017 0.90464 0.12493 0.53704 29.46645 0.06709
10 ARNA 2017 1.64084 0.04709 0.53704 28.10187 0.02529
11 ASII 2017 1.65227 0.04031 0.59259 33.32018 0.02389
12 AUTO 2017 1.18535 0.06223 0.57407 30.32310 0.03573
13 BAJA 2017 1.32034 -0.04058 0.53704 27.57598 -0.02179
14 BATA 2017 1.54598 0.07144 0.47222 27.47518 0.03374
15 BIMA 2017 1.25615 0.06703 0.45370 25.21557 0.03041
16 BRNA 2017 1.14390 0.04911 0.48148 28.30645 0.02365
17 BTEK 2017 1.77012 0.17607 0.43519 29.29987 0.07662
18 BTON 2017 0.63598 0.03895 0.53704 25.93549 0.02092
19 BUDI 2017 0.74509 0.14898 0.53704 28.70925 0.08001
20 CEKA 2017 1.27868 -0.03920 0.54630 27.96222 -0.02141
21 CINT 2017 0.84415 0.21707 0.59259 26.88990 0.12864
22 CPIN 2017 1.83078 0.12768 0.58333 30.83062 0.07448
23 CPRO 2017 1.54291 -0.12777 0.58333 29.57788 -0.07453
24 DLTA 2017 1.57944 -0.03648 0.49074 27.92432 -0.01790
25 DPNS 2017 0.55900 0.04634 0.51852 26.45496 0.02403
26 DVLA 2017 1.48005 0.00718 0.58333 28.12626 0.00419
27 EKAD 2017 0.80834 0.16806 0.47222 27.40383 0.07936
28 FASW 2017 1.94223 0.11770 0.42593 29.86852 0.05013
29 GDST 2017 0.98036 0.12788 0.58333 27.88330 0.07460
30 GGRM 2017 2.25657 0.07167 0.50926 31.83212 0.03650
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
31 HDTX 2017 1.40824 -0.16005 0.46296 29.02605 -0.07410
32 HMSP 2017 1.26080 -0.03125 0.59259 31.39550 -0.01852
33 ICBP 2017 1.88782 0.01122 0.59259 31.08480 0.00665
34 IGAR 2017 1.04817 0.01551 0.49074 26.96359 0.00761
35 IIKP 2017 0.39550 0.04733 0.37963 26.47242 0.10682
36 IMAS 2017 0.80951 0.17061 0.51852 31.07704 0.08847
37 IMPC 2017 1.80741 0.10812 0.55556 28.46161 0.06007
38 INAF 2017 1.42168 0.01670 0.46296 27.95429 0.00773
39 INAI 2017 1.16294 0.03722 0.52778 27.82487 0.01964
40 INCI 2017 0.34897 0.15541 0.45370 26.43960 0.07051
41 INDF 2017 1.26708 0.07040 0.56481 32.10767 0.03976
42 INDS 2017 0.35084 0.03515 0.50000 28.52081 0.01758
43 INTP 2017 2.26636 0.09305 0.51852 30.99361 -0.00055
44 ISSP 2017 0.80131 -0.00102 0.53704 29.46670 0.04825
45 JECC 2017 1.26506 0.13800 0.55556 28.28750 0.07667
46 JKSW 2017 1.28159 0.05897 0.58333 26.25386 0.03440
47 JPFA 2017 1.37146 0.11635 0.55556 30.67977 0.06464
48 KAEF 2017 0.90508 0.15893 0.57407 29.43868 0.09124
49 KBLI 2017 1.37113 0.21364 0.50000 28.73421 0.01797
50 KBLM 2017 0.40370 0.99575 0.50926 27.84225 0.50710
51 KBRI 2017 1.19485 0.09181 0.49074 27.78908 0.04505
52 KDSI 2017 0.76252 0.19922 0.51852 27.91491 0.10330
53 KIAS 2017 0.99547 0.12353 0.48148 28.20065 0.05948
54 KICI 2017 0.60376 0.04854 0.50000 25.73003 0.02427
55 KINO 2017 1.47274 0.06168 0.61111 28.80585 0.03769
56 KLBF 2017 0.59827 0.11398 0.68519 30.44140 0.07810
57 LION 2017 1.02322 0.02679 0.50926 27.24820 0.01365
58 LMPI 2017 0.73284 0.06046 0.51852 27.45016 0.03135
59 LMSH 2017 0.52333 0.05402 0.50926 25.80568 0.02751
60 LPIN 2017 1.48473 0.41746 0.47222 26.31469 0.19713
61 LPKR 2017 0.76874 0.16086 0.68519 31.67007 0.11022
62 LPLI 2017 0.34187 0.05585 0.43519 28.13153 0.02431
63 LPPF 2017 1.27939 -0.01787 0.62037 29.32249 -0.01109
64 MAIN 2017 1.25571 0.07147 0.53704 29.03522 0.03838
65 MBTO 2017 0.71527 0.05933 0.44444 27.38342 0.02637
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
66 MERK 2017 0.51670 0.00220 0.48148 27.46497 0.00106
67 MGNA 2017 1.16253 -0.68243 0.41667 26.14392 -0.28435
68 MLBI 2017 1.56416 0.14883 0.46296 28.55133 0.06891
69 MLIA 2017 0.81737 0.09653 0.43519 29.27712 0.04201
70 MYOR 2017 2.20080 0.09573 0.49074 30.33345 0.04698
71 PICO 2017 0.79003 0.07292 0.42593 27.30285 0.03106
72 PRAS 2017 0.64733 0.12570 0.21296 28.06426 0.02677
73 PSDN 2017 0.86459 0.15198 0.27778 27.26138 0.04222
74 PYFA 2017 1.02871 0.01484 0.52778 25.79571 0.00783
75 RICY 2017 0.75885 -0.10417 0.50000 27.94907 0.04626
76 RMBA 2017 1.47778 0.05054 0.48148 30.27603 0.02434
77 ROTI 2017 2.47099 0.08615 0.53704 29.14825 -0.05209
78 SCCO 2017 0.37388 0.71163 0.47222 29.02087 0.33605
79 SIDO 2017 1.81665 0.06207 0.43519 28.78102 0.02701
80 SIPD 2017 0.70439 -0.02759 0.51852 28.43736 0.11140
81 SKLT 2017 1.31995 0.15257 0.55556 31.52210 0.08476
82 SMBR 2017 0.61584 0.20876 0.62037 29.25245 0.12951
83 SMCB 2017 0.98665 0.13447 0.50926 30.60790 0.06848
84 SMGR 2017 2.07432 0.15830 0.70370 27.17891 -0.01430
85 SMSM 2017 2.10192 0.11919 0.53704 28.52439 0.06401
86 SPMA 2017 0.67792 0.13901 0.51852 28.40835 0.07208
87 SRSN 2017 0.82457 -0.03038 0.50000 27.20442 -0.01519
88 SSTM 2017 1.78986 0.03732 0.44444 27.12956 0.01659
89 STAR 2017 0.79587 -0.00867 0.48148 27.14441 -0.00418
90 TCID 2017 1.51145 0.11055 0.48148 28.49045 0.05323
91 TIRT 2017 1.20914 0.10318 0.38889 27.47938 0.04013
92 TOTO 2017 2.09489 0.01126 0.53704 28.67006 0.00605
93 TRIS 2017 0.94608 -0.05055 0.51852 27.02399 -0.02621
94 TRST 2017 0.67012 0.09673 0.47222 28.83487 0.04568
95 TSPC 2017 1.50276 0.06047 0.62963 29.63721 0.03808
96 ULTJ 2017 1.14192 -0.01249 0.57407 29.27717 -0.00717
97 UNIT 2017 0.49555 0.15817 0.52778 26.77861 0.08348
98 UNVR 2017 1.55820 0.15681 0.62037 30.57052 0.09728
99 VOKS 2017 2.09118 0.09672 0.52778 28.37779 0.05104
100 WIIM 2017 0.97638 -0.06550 0.61111 27.83454 -0.04003
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
101 WBSP 2017 1.39304 0.30141 0.69444 30.33369 0.20931
102 WTON 2017 1.35706 0.08370 0.61111 29.58660 0.05115
103 YPAS 2017 1.90171 0.17412 0.60185 26.43879 0.10479
104 ADES 2018 1.06229 -0.10333 0.57407 27.50464 -0.05932
105 AGII 2018 0.88631 -0.02787 0.65741 29.52530 -0.01833
106 AISA 2018 1.42404 -0.19494 0.51852 28.22788 -0.10108
107 AKPI 2018 0.77865 0.04809 0.56481 28.75283 0.02716
108 ALDO 2018 1.19465 0.05503 0.47222 26.98881 0.02599
109 ALKA 2018 1.20932 -0.07183 0.52778 27.19865 -0.03791
110 ALMI 2018 0.93419 -0.00716 0.54630 28.65407 -0.00391
111 ALTO 2018 1.38191 -0.03399 0.39815 27.73524 -0.01353
112 AMFG 2018 0.85269 -0.02123 0.44444 29.76313 -0.00944
113 ARNA 2018 1.75785 -0.11914 0.51852 28.13356 -0.06178
114 ASII 2018 1.35150 0.00062 0.74074 33.47373 0.00046
115 AUTO 2018 0.77190 0.00757 0.69444 30.39669 0.00525
116 BAJA 2018 1.22868 -0.11026 0.64815 27.52697 -0.07146
117 BATA 2018 1.15589 0.04263 0.44444 27.49961 0.01895
118 BIMA 2018 1.13044 0.05138 0.47222 25.31018 0.02426
119 BRNA 2018 1.04088 0.11270 0.49074 28.53172 0.05531
120 BTEK 2018 1.89731 -0.18200 0.44444 29.27297 -0.08089
121 BTON 2018 0.63105 0.01913 0.50000 26.10483 0.00956
122 BUDI 2018 0.80560 0.00905 0.58333 28.85273 0.00528
123 CEKA 2018 0.83639 -0.14338 0.53704 27.78713 -0.07700
124 CINT 2018 0.87244 0.05607 0.57407 26.92049 0.03219
125 CPIN 2018 2.34497 -0.01327 0.53704 30.95047 -0.00713
126 CPRO 2018 1.35060 0.24046 0.62963 29.51391 0.15140
127 DLTA 2018 0.43038 0.26082 0.51852 28.05204 0.13524
128 DPNS 2018 0.49776 0.07919 0.51852 26.49839 0.04106
129 DVLA 2018 1.61453 0.10290 0.63889 28.15149 0.06574
130 EKAD 2018 0.71179 0.01960 0.45370 27.47234 0.00889
131 FASW 2018 1.80660 -0.02921 0.50926 30.02574 -0.01488
132 GDST 2018 0.95255 -0.06417 0.49074 27.93250 -0.03149
133 GGRM 2018 2.36496 -0.04404 0.46296 31.86654 -0.02039
134 HDTX 2018 2.33485 -0.19238 0.45370 27.09819 -0.08729
135 HMSP 2018 1.23467 -0.14805 0.53704 31.47267 -0.07951
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
136 ICBP 2018 2.16324 0.01988 0.62963 31.16812 0.01252
137 IGAR 2018 0.85555 0.08584 0.48148 27.06925 0.04133
138 IIKP 2018 1.82142 -0.04859 0.37037 26.42066 -0.01800
139 IMAS 2018 2.26337 0.10164 0.51852 31.34352 0.05270
140 IMPC 2018 2.42974 0.03667 0.55556 28.49399 0.02037
141 INAF 2018 1.88046 0.02682 0.72222 27.99730 0.01937
142 INAI 2018 0.96851 -0.06847 0.51852 27.96798 -0.03550
143 INCI 2018 0.51321 0.14077 0.51852 26.69290 0.07299
144 INDF 2018 1.13779 0.00633 0.60185 32.20096 0.00381
145 INDS 2018 0.53641 -0.00373 0.45370 28.54022 -0.00169
146 INTP 2018 2.28391 -0.02451 0.59259 30.95565 -0.01453
147 ISSP 2018 0.69270 0.07521 0.59259 29.50191 0.04457
148 JECC 2018 1.10682 0.05620 0.44444 28.36417 0.02498
149 JKSW 2018 0.36696 0.19169 0.47222 25.97361 0.09052
150 JPFA 2018 1.30995 0.03497 0.57407 30.76817 0.02007
151 KAEF 2018 2.63592 0.09078 0.55556 29.87814 0.05044
152 KBLI 2018 0.94217 0.06741 0.53704 28.80808 0.03620
153 KBLM 2018 0.64162 -0.00639 0.47222 27.89212 -0.00302
154 KBRI 2018 1.24998 -0.10435 0.52778 27.68828 -0.05507
155 KDSI 2018 0.82513 -0.01145 0.53704 27.96134 -0.00615
156 KIAS 2018 1.15099 -0.02781 0.46296 28.16425 -0.01288
157 KICI 2018 0.74398 0.02143 0.47222 25.76079 0.01012
158 KINO 2018 1.17465 0.02579 0.68519 28.90978 0.01767
159 KLBF 2018 0.54463 0.00801 0.58333 30.52948 0.00467
160 LION 2018 0.79191 0.03292 0.50000 27.26889 0.01646
161 LMPI 2018 0.81322 -0.08577 0.53704 27.39112 -0.04606
162 LMSH 2018 0.63874 0.03969 0.50000 25.79861 0.01985
163 LPIN 2018 0.35010 0.03654 0.48148 26.29593 0.01759
164 LPKR 2018 0.71103 0.01675 0.53704 31.53916 0.00899
165 LPLI 2018 0.39395 -0.17280 0.50926 27.90237 -0.08800
166 LPPF 2018 1.27386 -0.15070 0.48148 29.24771 -0.07256
167 MAIN 2018 0.90467 -0.01004 0.50926 29.09794 -0.00512
168 MBTO 2018 0.76744 -0.15430 0.47222 27.19718 -0.07287
169 MERK 2018 0.63047 1.18651 0.51852 27.86460 0.61523
170 MGNA 2018 1.28205 -0.05565 0.50926 26.04372 -0.02834
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
171 MLBI 2018 1.79181 -0.07038 0.55556 28.69210 -0.03910
172 MLIA 2018 0.74384 0.04931 0.50000 29.29186 0.02466
173 MYOR 2018 1.72183 0.09558 0.54630 30.49845 0.05222
174 PICO 2018 0.81138 -0.07892 0.37963 27.47195 -0.02996
175 PRAS 2018 0.67442 -0.00383 0.36111 28.12300 -0.00138
176 PSDN 2018 1.48572 -0.08664 0.45370 27.27099 -0.03931
177 PYFA 2018 0.95921 0.03689 0.50926 25.95468 0.01879
178 RICY 2018 0.78146 -0.10353 0.55556 28.06255 -0.05752
179 RMBA 2018 1.26463 -0.03666 0.48148 30.33101 -0.01765
180 ROTI 2018 2.03278 -0.03317 0.55556 29.11122 -0.01843
181 SCCO 2018 0.81326 0.10059 0.48148 29.05778 0.04843
182 SIDO 2018 1.83814 -0.05644 0.54630 28.83628 -0.03083
183 SIPD 2018 1.24626 -0.02354 0.54630 28.41395 -0.01286
184 SKLT 2018 1.60902 0.03730 0.52778 27.33972 0.01969
185 SMBR 2018 0.73571 0.00489 0.62963 29.34267 0.00308
186 SMCB 2018 0.98468 -0.05754 0.56481 30.55779 -0.03250
187 SMGR 2018 1.20044 -0.01708 0.73148 31.56590 -0.01250
188 SMSM 2018 1.96951 0.04873 0.55556 28.66107 0.02707
189 SPMA 2018 0.71989 -0.06124 0.53704 28.45644 -0.03289
190 SRSN 2018 0.74258 0.05366 0.45370 27.25528 0.02435
191 SSTM 2018 1.75225 -0.01677 0.37963 27.05508 -0.00637
192 STAR 2018 0.68836 -0.04703 0.46296 27.14644 -0.02178
193 TCID 2018 1.65703 0.00179 0.50926 28.52512 0.00091
194 TIRT 2018 1.01373 -0.02173 0.34259 27.55129 -0.00745
195 TOTO 2018 1.66625 0.02449 0.58333 28.69474 0.01429
ML
No Kode Tahun Tobin'sQ ML ERMD Size
*ERMD
196 TRIS 2018 0.92380 0.00113 0.57407 27.17376 0.00065
197 TRST 2018 0.73080 0.02178 0.48148 29.08612 0.01049
198 TSPC 2018 1.23884 0.02397 0.65741 29.69408 0.01576
199 ULTJ 2018 0.47120 0.02731 0.62037 29.34588 0.01694
200 UNIT 2018 0.47869 0.00197 0.48148 26.76281 0.00095
201 UNVR 2018 1.53268 0.18886 0.62037 30.60261 0.11716
202 VOKS 2018 0.99997 0.02315 0.52778 28.54145 0.01222
203 WIIM 2018 0.63422 -0.09363 0.55556 27.85861 -0.05202
204 WBSP 2018 1.19913 -0.02843 0.67593 30.35379 -0.01921

205 WTON 2018 1.15218 -0.02892 0.59259 29.81502 -0.01714


206 YPAS 2018 2.45956 0.07869 0.52778 26.52525 0.04153

Keterangan :
Tobin’s Q : Nilai Perusahaan
ML : Manajemen Laba
ERMD : Enterprise Risk Management Disclosure
Size : Ukuran Perusahaan
LAMPIRAN 4

Hasil Pengujian SPSS

A. Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Tobin'sQ 206 .3419 2.6359 1.175092 .5211216
ML 206 -.6824 1.1865 .048476 .1565092
ERMD 206 .2130 .7407 .524317 .0761680
Size 206 25.2156 33.4737 28.498928 1.5981957
Valid N (listwise) 206

B. Pengujian Model 1 (Asumsi Klasik)

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 206
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .48773769
Absolute .090
Most Extreme Differences Positive .090
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286
Asymp. Sig. (2-tailed) .073
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -.185 .353 -.524 .601

1 ML .008 .126 .004 .064 .949


ERMD -.092 .287 -.025 -.320 .749
Size .022 .014 .125 1.616 .108
a. Dependent Variable: ABS_RES

c. Uji Multikolinieritas
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -1.836 .614 -2.992 .003

1 ML -.471 .219 -.141 -2.145 .033 .998 1.002


ERMD .114 .498 .017 .229 .819 .819 1.221
Size .104 .024 .320 4.399 .000 .820 1.220
a. Dependent Variable: Tobin'sQ

d. Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson
Estimate
a
1 .352 .124 .111 .4913462 2.059
a. Predictors: (Constant), Size, ML, ERMD
b. Dependent Variable: Tobin'sQ
C. Pengujian Model 2 (Asumsi Klasik)
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 206
a,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation .47665414

Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .086

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z 1.240

Asymp. Sig. (2-tailed) .092

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.254 .339 -.750 .454

ML .849 .489 .486 1.735 .084

ERMD -.095 .276 -.026 -.343 .732

Size .024 .013 .143 1.860 .064

ML*ERMD -1.665 .962 -.485 -1.731 .085

a. Dependent Variable: abs_res


c. Uji Multikolinieritas
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -1.865 .601 -3.103 .002

ML 2.111 .867 .634 2.436 .016 .061 16.278

ERMD .235 .489 .034 .480 .632 .814 1.229

Size .104 .023 .318 4.456 .000 .820 1.220

ML*ERMD -5.239 1.704 -.801 -3.075 .002 .061 16.308

a. Dependent Variable: Tobin'sQ

d. Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson

a
1 .404 .163 .147 .4813736 2.019

a. Predictors: (Constant), ML*ERMD, Size, ERMD, ML

b. Dependent Variable: Tobin'sQ


D. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Model 1
a
Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method


b
1 Size, ML . Enter
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 .352 .124 .115 .4901981
a. Predictors: (Constant), Size, ML

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 6.892 2 3.446 14.340 .000
1 Residual 48.780 203 .240
Total 55.671 205
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Predictors: (Constant), Size, ML

a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -1.841 .612 -3.011 .003
1 ML -.469 .219 -.141 -2.144 .033
Size .107 .021 .327 4.975 .000
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
2. Pengujian Model 2
a
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
b
1 Size, ML, ERMD, ML*ERMD . Enter
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 .404 .163 .147 .4813736
a. Predictors: (Constant), Size, ML, ERMD, ML*ERMD

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 9.096 4 2.274 9.813 .000
1 Residual 46.576 201 .232
Total 55.671 205
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Predictors: (Constant), Size, ML, ERMD, ML*ERMD

a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -1.865 .601 -3.103 .002
ML 2.111 .867 .634 2.436 .016
1 ERMD .235 .489 .034 .480 .632
ML*ERMD -5.239 1.704 -.801 -3.075 .002
Size .104 .023 .318 4.456 .000
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
3. Uji Split Sampel

a. Kelompok ERMD Tinggi


a,b
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
c
1 Size, ML . Enter
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Models are based only on cases for which Dummy_ERMD = Tinggi

c. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Dummy_ERMD = Estimate
Tinggi (Selected)
a
1 .225 .051 .034 .5215057
a. Predictors: (Constant), Size, ML

a,b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
c
Regression 1.615 2 .807 2.969 .055
1 Residual 30.188 111 .272
Total 31.803 113
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Selecting only cases for which Dummy_ERMD = Tinggi
c. Predictors: (Constant), Size, ML

a,b
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -.726 .883 -.822 .413
1 ML -.308 .342 -.083 -.900 .370
Size .069 .030 .210 2.270 .025
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Selecting only cases for which Dummy_ERMD = Tinggi
b. Kelompok EMRD Rendah
a,b
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
c
1 Size, ML . Enter
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Models are based only on cases for which Dummy_ERMD = Rendah

c. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the Estimate
Dummy_ERMD =
Rendah (Selected)
a
1 .455 .207 .189 .4432571
a. Predictors: (Constant), Size, ML

a,b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
c
Regression 4.569 2 2.284 11.627 .000
1 Residual 17.486 89 .196
Total 22.055 91
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Selecting only cases for which Dummy_ERMD = Rendah
c. Predictors: (Constant), Size, ML

a,b
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.063 .957 -3.201 .002
1 ML -.632 .270 -.221 -2.338 .022
Size .149 .034 .412 4.352 .000
a. Dependent Variable: Tobin'sQ
b. Selecting only cases for which Dummy_ERMD = Rendah

Anda mungkin juga menyukai