NAMA
NIM
: 125090507111035
BAB I
PENTINGNYA WIRAUSAHA
Kewirausahaan merupakan kegiatan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Saat
ini mulai bermunculan wirausahawan di Indonesia yang pada umumnya berada di daerah
perkotaan, salah satu permasalahan pokok kewiarusahaan di Indonesia yaitu belum
meratanya pemahaman tentang pentingnya berwirausaha bagi masyarakat yang tinggal di
daerah pedalaman. Akhirnya, terjadi ketimpangan ekonomi antara daerah perkotaan dan
pedesaan. Pemahaman tentang kewirausahaan perlu didongkrak agar mampu
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kearah perekonomian yang lebih baik.
Infrastruktur yang kurang memadai dan SDM yang masih minim juga menjadi hal yang
mendukung tidak meratanya pemahaman tentang kewirausahaan di Indonesia. Tentu peran
pemerintah untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan. Pada awalnya kewirausahaan
sering dijumpai dalam dunia bisnis, namun akhir-akhir ini berkembang dari berbagai
aspek kehidupan. Pelaku kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh para wiraswasta atau
usahawan kaya, namun kepada setiap orang yang mempunyai kemauan keras dan memiiki
optimis serta kreatifitas misalnya, petani, karayawan, guru, dan lain sebagainya.
Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki kemampuan
berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Banyak orang baik pengusaha maupun bukan pengusaha yang meraih kesuksesan berkat
adanya kemampuan berfikir yang inovatif dan kreatif. Biasanya kemampun berfikir yang
inovatif dan kreatif itu akan memunculkan ide-ide yang baru dan berbeda. Ide-ide yang
baru dan berbeda itulah yang sebenarnya memilki peluang untuk dijadikan sebagai awal
dalam berwirausaha. Seorang wirausahawan merupakan seseorang yang mampu
menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan kondisi ketidakpastian demi
mencapai keuntungan yang diharapkan. Mereka memaksimalkan peluang yang berada di
sekitar mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang diperlukan dalam proses
kewirausahaan yang sedang dijalankan.
Pentingnya wirausaha :
Dengan mengembangkan kreativitas seorang wirausaha akan mampu:
a.
b.
c.
d.
e.
Meningkatkan ketrampilan
Meningkatkan mutu produk dan pelayanan
Meningkatkan efisiensi kerja
Meningkatkan inisiatif
Meningkatkan keuntiungan
Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis, sebenarnya
tidak begitu sukar jika seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman di dalam
lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan semua
informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang wirausahawan harus
mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang
wirausahawan harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut dan mencari
cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan perusahaan
mengurangi jumlah pilihan masalahnya, di sini wirausahawan harus mempertimbangkan
masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang wirausahawan di dalam usaha
atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam
daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah
yang lainnya dapat dikesampingkan.
BAB II
KREATIFITAS
Nasib buruk jangan kita biarkan mengganggu pikiran kita. Arahkanlah pandangan
kita pada masa depan yang gemilang. Kegelapan yang suram harus kita ubah menjadi
cerah, produktif dan penuh kreatif. Cara berpikir positif mengarahkan pada hal-hal yang
baik dan sesuatu yang buruk itu harus dipandang sebagai pengalaman dan guru yang
terbaik. Cara berpikir demikian kita katakana cara berpikir kreatif dan produktif
Dengan demikian apa yang dimaksud dengan kreativitas atau kreatif itu? Conny semiawan
(1984) menjelaskan kreativitas sebagai berikut:
a.
b.
BAB III
MOTIVASI WIRAUSAHA
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong
perilaku seseorang. Motivasi orang melakukan bisnis, wirausaha sering berbeda.
Keanekaragaman ini menyebabkan perbedaan dalam perilaku yang berkaitan dengan
kebutuhan dan tujuan.
Adanya risiko yang cukup besar, banyaknya waktu dan energi yang dibutuhkan tidak
menurunkan semangat munculnya wirausaha-wirausaha baru. Seorang wirausaha
termotivasi untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai alasan:
1.
Independensi
2.
Pengembangan diri
3.
4.
Penghasilan
5.
Keamanan
Berbagai macam teori motivasi juga mampu menjelaskan motivasi orang melakukan
kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha:
1.
a.
b.
c.
2.
Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum,
kebutuhan hidup layak secara fisik dan mental.
4.
Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas
sumberdaya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
5.
Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan
sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
6.
Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan,
diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
7.
BAB IV
ETIKA WIRUSAHA
Etika wirausaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan belaku di masyarakat
bisnis. Etika atau norma digunakan para pengusaha untuk tidaj melanggar aturan yang
telah ditetapkan dan usaha yang di jalankan memperoleh simpati dari pihak lain. Etika
dalam arti luas disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dan
masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak melanggar norma norma atau
kebiasaan kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
ETIKA WIRAUSAHA SECARA UMUM
1. Sikan dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu Negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama menghadapi situasi atau acara acara tertentu.
3. Cara berpakaian seorang pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan
gerak gerik mencurigakan.
ETIKA YANG DIMILIKI SETIAP PENGUSAHA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KEJUJURAN
BERTANGGUNG JAWAB
MENEPATI JANJI
DISIPLIN
TAAT HUKUM
SUKA MEMBANTU
KOMITMEN dan MENGHORMATI
MENGEJAR PRESTASI
2.
3.
BAB V
KONSEP KEPEMIMPINAN DAN SUMBERDAYA MANUSIA
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat
dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam
memajukan perusahaannya.
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1.
2.
Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen
yang menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.
Secara definitif bisa dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan
secara langsung dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti
manajemen kinerja, kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan organisasi,
keamanan, pelatihan pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan.
Berikut beberapa tanggung jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM:
Pengorganisasian tugas. Ini terkait langsung dengan desain dan struktur organisasi
dalam sebuah departemen atau kelompok. Fungsi yang melekat pada
pengorganisasian tugas meliputi identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi, dan
Selain itu, pengorganisasian sumber daya juga terkait dengan penyebaran iklan rekrutmen
dan wawancara, sampai kepada pengelolaan kontrak kerja. MSDM juga bertanggung
jawab mengelola pemberhentian karyawan, orientasi karyawan, pensiun, dan pengunduran
diri. Manajemen kinerja. Ini berkaitan langsung dengan kriteria yang dipakai untuk
menentukan penilaian terhadap kinerja karyawan.
Contoh permasalahan
Perbedaan peran antara pemimpin dan manager dapat dilihat pada diri Jan Crlzon
yang menilis buku Moment of Truth pada tahun 1987. Pada tahun 1984, perusahaan SAS
Airlines tempat Jan bekerja, mengalami kerugian besar, dengan kondisi yang terjadi pada
saat itu, hampir semua direksi yang ada sepakat untuk menjual perusahaan tersebut untuk
mengatasi kerugian yang dialami perusahaan. Akhirnya direksi mengambil keputusan
untuk mencoba bertahan selama satu tahun, dan jika memang keadaan tidak membaik,
maka perusahaan akan dijual. Jan Carlzon yang pada saat itu hanya menjabat sebagai
seorang manajer senior, ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin perusahaan dan mengatasi
permasalahan yang ada dalam sisa waktu satu tahun tersebut. Dengan kepercayaan yang
diberikan kepada Carlzon, sebagai seorang pemimpin, Carlzon merubah budaya kerja,
strategis perusahaan, dan prinsip perusahan, yang sebelumnya jajaran direksi merupakan
puncak posisi yang paling utama, sebagai penentu strategi perusahan, menjadi dibalik,
dengan prinsip hierarki piramida terbalik yang dibahas pada buku Moment of Truth
tersebut. Pada prinsip hierarki piramida terbalik tersebut, jajaran direksi dan top
management berada pada level paling bawah, hanya sebagai fasilitator atas dana, dan
fasilitas lainnya. Sedangkan jajaran yang paling atas, merupakan pegawai-pegawai pada
level garda depan yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Sehingga strategi
perusahaan, kebijakan, dan tujuan perusahaan dirumuskan dari masukan-masukan
pegawai-pegawai garda depan tersebut. Dengan prinsip piramida terbalik tersebut, dalam
waktu satu tahun SAS Airlines berhasil bangkit dari keterpurukannya dan memperoleh
keuntungan. Dari kasus diatas, dapat dilihat peran berbeda yang dilakukan oleh Jan
Carlzon. Sebagai seorang manajer senior, Jan Carlzon terbentur oleh hierarki dan birokrasi
perusahaan, sehingga Carlzon haya dapat menerapkan strategi-strategi manajemen yang
memang sudah dirumuskan sebelumnya oleh perusahaan. Tetapi ketika Carlzon ditunjuk
dan dipercaya untuk memimpin perusahaan, Carlzon benar-benar dapat melakukan
perannya sebagai seorang pemimpin. Carlzon menerapkan strategi baru, mengembangkan,
memotivasi, dan keluar dari jalur manajemen yang selama ini sudah ada, dan terbukti
dapat membawa keberhasilan bagi perusahaan
BAB VI
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di
dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl, kewirausahaan
adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada
menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan baru kepada konsumen.
BAB VII
INTRAPRENEUR VS ENTREPRENEUR
Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.
Ketika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha,
bisnis, uang, dsb. Tapi apa sih arti Entrepreneur yang sesungguhnya? Kenapa sekarang
kata-kata ini menjadi Booming di segala bidang, seperti Technopreneur, Blogspreneur,
Creativepreneur, Moslem Preneur, dll.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap
orang. Seseorang yang memiliki jiwa Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai
Entrepreneur.
1. Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar
kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak
kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
2. Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya setiap hari, selalu
memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat
masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal bagi entrepreneur, yang ada
hanyalah Sukses atau Belajar.
3. Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan
semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan
mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala
sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi
mudah, mustahil menjadi mungkin.
4. Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang
banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk
hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau
yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship
Berani menciptakan sesuatu dari tiada menjadi ada dan memposisikan diri sebagai
pelopor akan menjadikan seseorang mampu membuat perbedaan dalam hidupnya dan
mampu merubah dunia. Menjadi entrepreneur dan berani menciptakan sesuatu dengan
keluar dari zona nyaman seseorang menjadi lebih penting ketimbang hanya berusaha untuk
menjadi milyuner. Aksi nyata seseorang tidak sebatas menjadi milyuner tetapi bagaimana
bisa memberikan sumbangsih dan berbagi untuk sesama umat.
Intrapreneur adalah orang yang memiliki entrepreneurship, namun tidak keluar
dari perusahaan di mana ia bekerja. Menurut Tunggul Tranggono seorang pemerhati
koperasi menyatakan bahwa intrapreneur adalah self determined goal setter orang yang
mengambil inisiatif melakukan suatu tugas tertentu yang dituntut oleh dirinya sendiri.
Ciri-ciri intrapreneur yaitu
Intrapreneur seolah menjadi general manager dari sebuah bisnis baru yang belum
ada di perusahaan
Biasanya memiliki backgroud teknis atau perusahaan, tetapi tidak memusuhi
disiplin kerja yang lain, pandai beradaptasi dan melakukan penyesuaian
melakukan hal-hal sesuai kehendak hatinya
pemikir/konseptor sekaligus pelaksana
punya dedikasi penuh dan bersedia mencurahkan waktu habis-habisan agar
mimpinya kenyataan.
menunjukkan kualitas yang baik
segala sepak terjanggnya hanya berdasar kepentingan usahanya
orang yang meraih target yang ditetapkannya sendiri
selalu menetapkan standar kerja yang tinggi
kegagalannya merupakan proses belajar
2.
organanisasi (organization
intrapreneurship
characteristics)
berkorelasi
positif
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Zimmerer, Thomas W ,dkk. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta:
Salemba Empat.
http://top-studies.blogspot.com/2013/11/pengertian-kreativitas
http://www.academia.edu/3651924/etika_wirausaha
Ria Agustina, 2009, Hubungan antara Gaya kepemimpinan dengan Kreativitas Karyawan:
Analisis pengaruh Mediasi Pemikiran Kreatif dan Motivasi Intrinsik pada Karyawan di
Industri Media.
http://bamzofimagination.blogspot.com/2013/05/kepemimpinan-dalamkewirausahaan.html
Adair, John ; 2007, Cara Menumbuhkan Pemimpin Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.