SKRIPSI
Disusun Oleh:
Intan Qiya Shofa
B.241.21.0024
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI
ii
PENGESAHAN LAPORAN
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya Intan Qiya Shofa, menyatakan bahwa
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin
atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan
dengan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan
menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.
iv
MOTT
ْ ﺳﺎ وﺳ َﻌ َﮭﺎ
◌ ﻻ ُﯾ َﻛ ِّﻠ ف
ﻔ ا ﱠﻻ.ا
ﻧ
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Abah dan Umi yang selama ini
vi
ABSTRACT
This study aims to examine liquidity, profitability and leverage on firm value.
This study used a sample of food and beverage companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for the 2018-2021 period.
The analysis technique used in this study is multiple linear regression using
the SPSS 26 application program. The results show that liquidity (CR) has no effect
on firm value (PBV), while profitability (ROA) has a significant positive effect on firm
value (PBV). and leverage (DER) has a significant positive effect on firm value.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Tahun 2018-2021)”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya
dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya
kepada:
2. Bapak Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Ibu Tri Rinawati, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
4. Bapak Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang
viii
5. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang
6. Keluarga tercinta terkhusus Abah, Umi dan Adik yang selalu memberikan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3.1 Tujuan.............................................................................................................8
2.1.4 Likuiditas...............................................................................................12
2.1.5 Profitabilitas...........................................................................................14
2.1.6 Leverage................................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................41
4.3 Pembahasan...................................................................................................56
BAB V PENUTUP......................................................................................................61
5.1 Kesimpulan...................................................................................................61
5.2 Saran.............................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................64
LAMPIRAN................................................................................................................70
xii
DAFTAR
Tabel 1. 1 Ringkasan Research Gap..............................................................................5
xiii
DAFTAR
xiv
DAFTAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
keuntungan yang maksimal. Selain tujuan tersebut, perusahaan juga harus mampu
memaksimalkan keuntungan para investor serta dapat menarik investor lain untuk
yang dipercayakan kepadanya yang sering dihubungan dengan harga saham. Nilai
akan percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini tetapi juga pada
prospek perusahaan di masa yang akan datang dengan adanya peningkatan nilai
perusahaan.
tersebut. Nilai perusahaan menjadi sangat penting karena jika nilai perusahaan
1
2
investor terhadap perusahaan. Untuk menilai suatu perusahaan dari harga pasar
perusahaan maka semakin tinggi return yang akan diperoleh investor (Meythi,
2013).
perusahaan. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan jangka
tentunya memiliki banyak manfaat atau keuntungan bagi perusahaan itu sendiri,
salah satunya adalah mudahnya akses untuk memperoleh pembiayaan dari pasar
yang tinggi ketika sewaktu waktu perusahaan dijual atau di-merger (Dewi dan
Ekadjaja, 2020).
para
3
investor dan juga sebagai salah satu cara dalam menciptakan sebuah nilai bagi
Gambar 1. 1
Nilai Perusahaan PBV Perusahaan Makanan dan Minuman
ta-Rata Nilai Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 20
20
14,8212121214,67393939 13,63909091
12,42545455
Rata-Rata Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
10
Nilai
0
2018201920202021
penurunan.
harus melihat kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan dan harus
kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2017). Dalam hal ini perusahaan harus
banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek,
kinerja perusahaan dinilai baik, maka harga saham diduga akan naik serta nilai
penelitian ini adalah profitabilitas. Menurut Endiana et. al., (2021) profitabilitas
mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan yang tinggi pula, sehingga dari sinilah
akan terlihat kinerja perusahaan yang baik. Profitabilitas dinilai dari sudut
pandang investor sebagai salah satu indikator penting untuk melihat prospek
perusahaan di masa yang akan datang, indikator ini sangat penting diperhatikan
untuk mengetahui seberapa besar return yang dapat diterima oleh investor atas
Leverage atau dikenal dengan rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir,
yang lebih tinggi dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang atau asset
yang dibiayai oleh hutang dengan itu perusahaan dapat secara maksimal
(Zuhroh, 2019).
Tabel 1. 1
Mildawati (2018),
Febriani et, al.,
(2020), Iskak dan
Setyadi (2020)
Ali et. al., (2021) Negatif Signifikan
Nuryasman dan Tidak Signifikan
Vionita (2023)
3 Pengaruh Leverage Oktaviarni et. al., Tidak Signifikan
Terhadap Nilai Perusahan (2019), Iskak dan
Setyadi (2020),
Prasetya dan
Musdholifah (2020),
Indrawaty dan
Mildawati (2018)
Aldi et. al., (2020) Positif Signifikan
Febriani et, al., (2020) Negatif Signifikan
memberikan hasil yang berbeda. Melalui penelitian yang dilakukan oleh menurut
Oktaviarni et. al., (2019) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) menemukan bahwa
likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Aldi et. al.,
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Iskak dan Setyadi (2020),
Febriani et, al., (2020) menemukan bahwa likuiditas memiliki pengaruh negatif
Menurut penelitian Aldi et. al., (2020), Prasetya dan Musdholifah (2020),
Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020), serta Iskak dan Setyadi
profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ali et. al.,
Menurut penelitian Oktaviarni et. al., (2019), Iskak dan Setyadi (2020),
Prasetya dan Musdholifah (2020) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) menemukan
bahwa leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Aldi
et. al., (2020) menemukan bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Kemudian menurut Febriani et, al., (2020) menemukan
ditelaah kembali dan diuji kebenarannya. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji
pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2018 –
2021.
Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-
2021)”.
8
1. Bagi Perusahaan
di sebuah perusahaan.
3. Bagi Akademisi
Teori sinyal (signalling theory) pertama kali dikemukakan oleh Spence (1973)
isyarat atau sinyal berupa informasi yang mencerminkan kondisi suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi pihak penerima (investor). Teori sinyal menekankan kepada
investor dan pelaku bisnis karena informasi menyajikan keterangan, catatan untuk
keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan yang akan datang bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tetap waktu sangat
diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil
utang yang berisiko serta yang terakhir adalah saham biasa (Myers, 1984).
Pecking order theory yang dikemukakan oleh Myers (1984) menggunakan dasar
pemikiran bahwa tidak ada suatu target debt to equity ratio tertentu dimana
hanya
10
1
ada tentang hirarkhi sumber dana yang paling disukai oleh perusahaan. Esensi
teori ini adalah adanya dua jenis modal external financing dan internal
menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan
karena perusahaan mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena
profitable akan cenderung menggunakan utang yang lebih besar karena dua
alasan, yaitu; (1) dana internal tidak mencukupi, dan (2) utang merupakan
sumber eksternal yang lebih disukai. Maka dari itu, teori pecking order ini
membuat hirarkhi sumber dana, yaitu dari internal (laba ditahan), dan eksternal
Ada juga pendapat dari Myers (1984) bahwa pemilihan sumber eksternal
Menurut Suardana et. al., (2020) nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal dari perusahaan dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh
Nilai perusahaan menurut Endiana et. al., (2021) juga merupakan kondisi
tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari
kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku perusahaan.
Dimana dari rasio PBV ini dapat dilihat tingkat kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan (Dewi
perusahaan akan menentukan kinerja pekerja dari perusahaan tersebut, karena jika
2.1.4 Likuiditas
yang telah jatuh tempo. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan
dan
1
membiayai kewajiban (utang) pada saat ditagih. Sejalan menurut Hery (2016:149)
kemampuan perusahaan dalam menggunakan total asset lancar yang ada. Rasio
b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio) merupakan rasio dimana persediaan dan biaya
dikurangi dari total aktiva lancar, dan hanya menyisakan aktiva lancar yang likuid
lancar.
d. Net Working Capital to Assets Ratio merupakan rasio antara selisihaset lancar
masalah arus kas atau tidak. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
2.1.5 Profitabilitas
dalam hubungannya dalam penjualan (gross profit margin), total assets (return of
dalam menjalankan suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh keuntungan yang
profitabilitas penting untuk menilai prospek masa depan perusahaan dan juga
(Kasmir, 2017).
semua biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menujukkan perbandingan antara
menghasilkan laba operasi terhadap aset yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut.
1
biaya tersebut.
d. Return On Equity merupakan rasio yang mengukur laba bersih setelah pajak atas
ekuitas.
Assets (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
2.1.6 Leverage
Leverage atau dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan uang,
artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya. Dalam arti luas rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
dana pinjaman atau hutang. Pengunaan hutang sangat sensitif pengaruhnya terhadap
perubahan naik atau turunnya nilai perusahaan. Pengggunaan hutang yang tinggi akan
Rahayu, 2018).
pendekatan, yaitu :
permodalan
Dalam praktiknya rasio leverage yang sering digunakan perusahaan salah satunya
yakni Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) untuk setiap
kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih
tinggi dari rasio kas yang kurang stabil. Standar pengukuran untuk menilai baik
tidaknya rasio DER perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri yang sejenis
dilakukan terhadap perusahaan sektor jasa perbankan yang tergabung dalam indeks
Ali et. al., (2021) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Aldi et. al., (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek
ini dilakukan terhadap perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Febriani et, al., (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Iskak dan Setyadi (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, serta likuiditas memiliki pengaruh negatif
Oktaviarni et. al., (2019), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap pada perusahaan manufaktur yang
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, serta kebijakan dividen
1
dilakukan terhadap pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia periode
terhadap nilai perusahaan, serta likuditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
7. Oktaviarni 66 sampel Variabel Profitabilitas (ROA)
et. al., perusahaan Independen : berpengaruh positif
(2019) sektor real
Profitabilitas (ROA) signifikan terhadap
estate, properti
dan kontruksi Likuiditas (CR) nilai perusahaan
bangunan yang Leverage (DER) Likuiditas (CR)
terdaftar di BEI
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
tahun 2014-
2016 (Ln Total Asset) signifikan terhadap
Variabel Dependen nilai perusahaan
: Nilai Perusahaan Leverage (DER)
Metode Analisis : tidak berpengaruh
Analisis Uji Statistik terhadap nilai
Deskriptif dan Uji perusahaan
Asumsi Klasik Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
nilai perusahaan
likuiditas
berpengaruh positif
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka akan dianggap memiliki
kinerja yang baik oleh investor. Tingginya likuiditas dapat menunjukkan dana yang
sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan semakin baik. Hal ini di sebabkan
perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal
yang besar, sehingga perusahaan juga menggunakan dana internalnya terlebih dahulu
Apabila perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi maka hal tersebut
menunjukan bahwa dana yang tersedia di dalam perusahaan tersebut tinggi pula,
maka hal ini dapat memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada
dalam kondisi yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni et. al.,
(2019) serta
2
manajemen, dimana kebijakan dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan
laporan neraca dan unsur dalam neraca (Agustina, 2013). Profitabilitas menunjukkan
semakin baik untuk menaikkan nilai perusahaan dan investor guna mempertahankan
laba dalam hubungan pendapatan, total aset maupun ekuitas (Sartono, 2017:19).
Return on assets (ROA) adalah ukuran profitabilitas dari total aset perusahaan.
ROA memberikan gambaran kepada pihak manajer, pihak investor, atau kepada
aktivanya secara efektif untuk menghasilkan laba. ROA dinyatakan dalam bentuk
persentase. Semakin tinggi ROA maka semakin efisien bisnis tersebut. Hasil
penelitian yang dilakukan Aldi et. al., (2020), Prasetya dan Musdholifah (2020),
Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020), serta Iskak dan Setyadi
nilai perusahaan.
finansial perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau rasio
yang mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang (Wiagustini, 2014).
solvabel apabila total utang perusahaan lebih besar dari pada total aset yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage maka menunjukan semakin besarnya dana
yang disediakan oleh kreditur. Hal itu dapat membuat para calon investor dapat
memiliki rasio leverage tinggi karena semakin tinggi rasio leverage-nya semakin
Leverage dapat diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio DER
dipakai guna mengukur kemampuan perusahaan dalam berapa besar aktiva yang
dipunya oleh perusahaan yang dipenuhi dari hutang atau menghitung berapa banyak
hutang yang ada dalam perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pada aktiva dari
besar dibandingkan dengan hutang yang dimiliki, maka hutang tersebut berpengaruh
baik terhadap keuangan perusahaan dan sebaliknya jika hutang tidak dapat menutupi
kewajiban yang dimiliki perusahaan, maka akan berpengaruh buruk bagi perusahaan.
2
Leverage sangat penting untuk diketahui pihak eksternal karena dapat berpengaruh
terhadap sikap investor pada saat ingin berinvestasi. Rasio leverage yang memberikan
perusahaan akan memberikan efek yang baik pada nilai perusahaan (Pujaningrum dan
Andayani, 2018). Hasil penelitian yang dilakukan Aldi et. al., (2020) menemukan
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Likuiditas (X1) H1
H3
Leverage (X3)
Gambar 2. 1
Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
2017). Variabel terikat yang ada dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan (Y).
atau sifat yang akan dipelajaru sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
a. Nilai Perusahaan
27
2
dinilai dengan rumus Price to Book Value (PBV) dengan rumus harga
dan
Ekadjaja, 2020).
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝐵𝑉 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 100%
a. Likuiditas
2020)
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
b. Profitabilitas
2
Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah
Return on Asset (ROA) dengan rumus laba bersih dibagi dengan total
c. Leverage
(Fahmi, 2017).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑥 100%
3
Tabel 2. 2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Variabel
perusahaan
untuk
memenuhi
atau
membayar
kewajiban
jangka
pendeknya
secara tepat
waktu.
perusahaan
dalam
3
menghasilkan
laba
digunakan
untuk
mengukur
sejauh mana
aktivitas
perusahaan
dibiayai
dengan
hutang
persepsi
investor
terhadap
tingkat
3
keberhasilan
perusahaan
yang sering
dikaitkan
dengan harga
saham.
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal
objek penelitiannya yaitu pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
peneliti (Nanang Martono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2018-2021.
Sedangkan sampel adalah bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Dengan populasi yang besar, maka
3
peneliti mengambil sampel dari populasi karena peneliti tidak dapat mempelajari
semua yang ada dalam populasi karena keterbatasan sumber daya manusia,
a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2018-2021.
adalah data sekunder. Sugiyono (2017) menyatakan bahwa data sekunder adalah
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, berupa:
annual report. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan yaitu data
yang
3
disediakan perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia yang berasal
dari www.idx.co.id.
Sumber data merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan
dalam menentukan metode pengumpulan data. Sumber data untuk penelitian ini
diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia
melalui www.idx.co.id.
1. Studi Pustaka
Menurut Sugiyono (2017) studi pustaka merupakan kaitan dengan kajian teoritis
dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang
mengumpulkan data dan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
2. Studi Dokumentasi
yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
kebijakan.
3
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup dan sketsa.
Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
pengolahan data peneliti akan menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak
statistik yaitu program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions)
versi 26. Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda,
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat
smirnov test pada residual persamaan dengan kriteria pengujian jika probability
value > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05
kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya
inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi,
multikolinieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai
Uji autokorelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
sebelumnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena
3
pengganggu yang terjadi akan cenderung terjadi lagi gangguan yang sama pada
periode berikutnya (Ghozali, 2018). Masalah autokolerasi baru timbul jika ada
1. Jika dW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol
2. Jika dW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti
3. Jika dW terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel
yang dijelaskan.
Jika residualnya memiliki varian yang sama disebut terjadi homokedastisitas dan
Rank Spearman.
3
masing- masing variabel bebas dengan nilai absolute residunya, jika nilai
signifikan lebih besar dari nilai alpha Sig > α, maka dapat di pastikan model tidak
variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan (pengaruh) antara variabel
adalah sebagai
berikut :
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽$𝑋$ + 𝑒
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
X1 = Likuiditas
X2 = Profitabilitas
X3 = Leverage
e = Error
dan leverage.
3
bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap
0,05. Jika nilai signifikansi 0,05 artinya model penelitian tidak layak digunakan.
regresi dari variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018). Pengujian yang dapat digunakan untuk
1. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel
signifikan.
2. Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel
Nilai tersebut menunjukkan seberapa dekat garis regresi yang kita estimasi dengan
data
4
yang sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu dimana
semakin mendekati satu maka model akan semakin baik. Nilai (𝑅2) yang kecil berarti
positif sebesar 0 < 𝑅2 < 1. Jika 𝑅2 sebesar 0 maka ini menunjukkan bahwa tidak
adanya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas sedangkan jika 𝑅2
sebesar 1 (satu) maka terdapat kecocokan yang sempurna antar variabel bebas dengan
Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
sampling yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu suatu metode
perusahaan. Dapat dilihat dari pengambilan sampel dan daftar perusahaan yang
Tabel 4. 1
Kriteri Pengambilan Sampel
periode 2018-2021
2021.
41
4
2018-2021.
Sampel Penelitian 28
Tahun Observasi 4
Dari tabel 4.1 di atas dapat diperoleh sampel penelitian dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan sebanyak 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
Tabel 4. 2
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2018-2020.
4
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah data dari tahun 2018
sampai tahun 2021 didapat dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
umum berdasarkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan
standar deviasi data penelitian. Dalam penelitian ini tiga variabel independen yang
digunakan meliputi likuiditas (X1), profitabilitas (X2), leverage (X3) dan satu
variabel dependen yaitu nilai perusahaan (Y). Berikut ini statistik deskriptif untuk
masing-masing variabel
Tabel 4. 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
digunakan pada penelitian ini, yaitu sebanyak 112 data sampel yang diperoleh dari
4
laporan keuangan 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-
2021 dengan didapatkan nilai minimum sebesar -2,20 pada nilai maksimum
74,06. Rata-rata nilai perusahaan adalah 11,0036 dengan standar deviasi sebesar
13,00084.
2. Likuditas (CR) menunjukan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan dengan nilai
minimum 0,37 dan nilai maksimum sebesar 13,31. Rata-rata nilai likuiditas
minimum sebesar -0,15 dan nilai maksimum sebesar 0,42. Rata-rata nilai
minimum sebesar 0,12 dan nilai maksimum sebesar 13,55. Rata-rata nilai
leverage adalah sebesar 1,1190 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,51906.
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini terbebas dari gangguan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilakukan
pada residual persamaan dengan kriteria pengujian jika probability value > 0,05 maka
data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi
tidak normal.
Tabel 4. 4
Hasil Uji Normalitas Sebelum Sqrt
hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa distribusi data dalam
Masalah data yang tidak normal tersebut harus diperbaiki agar mendapatkan
model regresi yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi data tersebut adalah dengan
menggunakan squareroot (Sqrt). Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat
Tabel 4. 5
Hasil Uji Normalitas Setelah Sqrt
smirnov sebesar 2,00 dan signifikansi 2,00 > 0,05 yaitu dengan hasil lebih dari 0,05
yang berarti data residu terdistribusi normal sehingga layak untuk digunakan.
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Hasil uji
(VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila VIF < 10 dan
mempunyai tolerance value > 0,10. Tabel berikut menunjukkan hasil pengujian
multikolinieritas :
Tabel 4. 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360 .885 1.131
X2 -45.730 13.703 -.310 -3.337 .001 .955 1.047
X3 -.868 .817 -.101 -1.063 .290 .904 1.106
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.6 diatas maka dapat disimpulkan
bahwa nilai tolerance pada likuiditas sebesar 0,885, profitabilitas sebesar 0,955, dan
variabel
4
independen memiliki nilai tolerance > 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
1,047, dan leverage sebesar 1,106 menunjukkan dimana semua variabel independen
memiliki nilai VIF < 10 sehingga dalam model regresi ini baik dan tidak terjadi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pada periode t-1 (Ghozali, 2018). Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan
Durbin Watson (DW test) dengan membandingkan DW hitung dan DW tabel, jika du
< dw < 4-du, maka model regresi linier tersebut tidak mengandung autokorelasi
positif maupun negatif sehingga dapat disimpulkan model persamaan bebas dari
Tabel 4. 7
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .164a .027 .000 10.09638 1.811
Pada penelitian didapatkan hasil DW test (Durbin Watson test) sebesar 1,811
(n = 112, k = 3, diperoleh nilai dL sebesar 1,6373 dan 4-dL sebesar 2,3627 serta dU
sebesar 1,7472 dan 4-dU = 2,2528), hal tersebut berarti model regresi tidak terdapat
masalah autokorelasi, karena angka DW berada diantara du tabel dan 4-du tabel,
Negatif No Positif
Autokorelasi Autokorelasi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
variabel independen dengan residual diperoleh signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji
Tabel 4. 8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji spearman rho terlihat nilai
disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
5
(DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021. Hasil persamaan regresi :
Tabel 4. 9
Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.9 di atas maka persamaan model analisis
Berdasarkan tabel 4.9 hasil pengujian dengan analisis regresi dapat disimpulkan
bahwa :
1. Konstanta sebesar 16,332 yang berarti likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai
Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai
layak untuk digunakan sebagai model pengujian data dan hipotesis yang diajukan
dengan kriteria jika sig < 0,05 maka model penelitian layak digunakan sebaliknya jika
sig > 0,05 maka model penelitian tidak layak untuk digunakan. Dasar pengambilan
keputusan uji f adalah jika f hitung lebih besar dari f tabel maka seluruh variabel
Tabel 4. 10
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
3; 112 − 3 = (3; 109), dilihat pada f tabel memperoleh nilai 2,70 dengan taraf
signifikansi 0,05. Hasil dari tabel 4.10 uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 4,502 >
2,70 dengan tingkat signifikansi 0,003. Nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil
dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa likuiditas, profitabilitas dan leverage
dependen (Ghozali, 2018). Pada pengujian uji t digunakan untuk menguji pengaruh
(PBV). Dasar pengambilan keputusan adalah jika t hitung lebih besar dari t tabel
Rumus mencari t
5
1,980 dengan taraf signifikansi 0,05. Berikut tabel hasil uji statistik t :
Tabel 4. 11
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023
1. Nilai t hitung -0,919 < t tabel 1,980 untuk variabel CR dengan nilai
2. Nilai t hitung 3,337 > t tabel 1,980 untuk variabel ROA dengan nilai
signifikansi 0,001 < 0,05. Maka dapat dikatakan variabel ROA berpengaruh
3. Nilai t hitung 4,063 > t tabel 1,980 untuk variabel DER dengan nilai
signifikansi 0,020 < 0,05. Maka dapat dikatakan variabel DER berpengaruh
keputusan uji 𝑅2 dilihat pada hasil nilai Adjusted R Square. Berikut hasil perhitungan
Tabel 4. 12
Hasil Uji Derterminasi (Uji 𝑹𝟐)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .333a .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023
Square sebesar 0,086. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas pada
penelitian ini yaitu yaitu (X1) likiuiditas, (X2) Profitabilitas, (X3) leverage secara
91,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
ditolak. Penelitian pada variabel likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV)
yaitu
5
berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel likuiditas (CR)
sebesar 0.360 > 0.05 maka artinya likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV). Berbeda dengan penjelasan Signaling Theory yang
menerangkan bahwa likuditas dapat memberi sinyal terhadap para pemegang saham
terkait informasi yang diberikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa para pemegang
saham tidak memperhatikan current ratio dikarenakan rasio ini hanya mampu
lancar yang dimiliki sehingga posisi dari likuiditas tidak diperhitungkan oleh investor
dalam berinvestasi (Chasanah & Adhi, 2017). Ini bisa saja terjadi karena ketika
mencerminkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik, karena dapat terjadi ketika
uang tunai dalam perusahaan tidak digunakan sebaik mungkin (Mentalita et al., 2019)
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), dan
Prasetya dan Musdholifah (2020) yang memperoleh hasil bahwa likuiditas tidak
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni et. al., (2019), Indrawaty dan Mildawati
nilai perusahaan.
(PBV) yaitu berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel
5
profitabilitas (ROA) sebesar 0.001 < 0.05 maka artinya profitabilitas (ROA)
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018–2021.
makanan dan minuman yang menjadi sampel dapat menjadi unsur yang berperan
penting dalam menigkatkan nilai perusahaan, sehingga dengan besarnya laba yang
dihasilkan oleh perusahaan makanan dan minuman dari total aset yang dimiliki akan
membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan signalling
theory yang mengindikasikan dengan adanya nilai profitabilitas dilihat dari Return
memaksimalkan aset perusahaan. Profitabilitas yang tinggi juga dinilai sebagai sinyal
positif bagi para investor yang berharap dengan meningkatnya laba bersih
dibagikan kepada para investor. Informasi peningkatan nilai Return On Asset (ROA)
diterima pasar sebagai sinyal baik yang akan memberikan masukan positif bagi
investor dalam pengambilan keputusan membeli saham. Hal ini membuat permintaan
akan saham meningkat sehingga harganya pun akan naik, dan nilai perusahaan juga
semakin meningkat.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), Prasetya
dan Musdholifah (2020), Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020),
serta
5
Iskak dan Setyadi (2020) yang memperoleh hasil bahwa profitabilitas memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggi dan Nuryasman
signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Ali et. al.,
diterima. Penelitian pada variabel leverage (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV)
yaitu berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel leverage
(DER) sebesar 0.020 < 0.05 maka artinya leverage (DER) berpengaruh signifikan
tinggi dan sebalikanya nilai perusahaan akan mengalami penurunan saat leverage
perusahaan rendah. Hal ini menunjukan bahwa leverage yang tinggi memberikan
prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk meningkatkan
nilai perusahaan juga mengalami peningkatan Sutama & Lisa (2018). Leverage yang
tinggi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperoleh laba yang lebih tinggi
dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang, perusahaan dapat secara
6
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020) yang
memperoleh hasil bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Oktaviarni et. al., (2019), Iskak dan Setyadi (2020), Prasetya dan
Musdholifah (2020) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) yang memperoleh hasil
bahwa leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta
penelitian yang dilakukan oleh Febriani et, al., (2020) menemukan bahwa leverage
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2018- 2021, tentang pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai
perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda program SPSS versi 26. Total sampel
61
6
tahun 2018–2021.
terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut berarti jika nilai leverage dari
2018–2021.
5.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini, peneliti juga memberikan saran sebagai berikut :
Agar melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama terhadap rasio yang
seperti infasi agar analisis kelayakan investasi saham dapat lebih akurat.
2. Bagi perusahaan
3. Nilai koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,333. Hal ini berarti bahwa variabel
sebesar 67% dijelaskan oleh variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan.
dilakukan perbaikan agar hasilnya menjadi lebih baik. Untuk penelitian selanjutnya
hanya meliputi perusahaan makanan dan minuman saja, namun dapat dilakukan
2. Menggunakan proksi lain untuk nilai perusahaan maupun rasio keuangan agar
3. Menambah variabel lain ataupun variabel kontrol selain dalam penelitian ini
seperti faktor makro ekonomi (inflasi, kurs valuta asing, dan jumlah uang
beredar).
6
DAFTAR PUSTAKA
Aldi, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan
Ali, et. al. (2021). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris
Chasanah, A. N., & Adhi, D. K. (2017). Profitabilitas, Struktur Modal dan Likuiditas
Fahriyal M.A, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas
Humaniora, 4(1).
Febriani, et. al. (2020). Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Nilai
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Hantono. (2017). Konsep Analisa Laporan Keuangan Dengan Pendekatan Rasio Dan
Aksara.
Indrawaty, et. al. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai
Indriantoro, et. al. (2011). Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.
Iskak, Jamaludin dan Setyadi, Hari. (2020). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Dan
Lumoly, S., et. al. (2018). Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
Akuntansi.
Mentalita, H., Iskandar, M., & Keulana. (2019). The Effect of Liquidity, Profitability,
tahun 2011-2014. JOM Fekon Vol. 4 No. 1 Februari 2017 (Universitas Riau)
Pekanbaru.
10 (1), 64–84.
Oktaviarni, F., et. al. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan
9, No. 1 .
Putra dan Lestari . (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden, Likuiditas, Profitabilitas dan
BPFE-Yogyakarta.
: BPFE Yogyakarta.
(3), 355–374.
Suardana, I. K., et. al. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan
(2), 137-155.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (26th Ed.).
Bandung: Alfabeta.
6
Suryana dan Sri Rahayu. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas Dan Ukuran
Industry Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia Utari,
D., et. al. (2014). Manajemen Keuangan (Kajian Praktik Dan Teori Dalam
University Press.
Zuhroh, I. (2019). The Effects of Liquidity, Firm Size, and Profitability on the Firm
www.idx.co.id
www.idnfinacial.co.id
7
LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Data Penelitian Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2018-2021
Lampiran C
Descriptive Statistics
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360 .885 1.131
X2 -45.730 13.703 -.310 -3.337 .001 .955 1.047
X3 -.868 .817 -.101 -1.063 .290 .904 1.106
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .164a .027 .000 10.09638 1.811
Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
7
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .333a .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
8
Lampiran D
A. Biodata Mahasiswa
NIM :
Nama Lengkap :
Alamat Lengkap :
1. SD
2. SMP
3. SMA