Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN

LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat


untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun Oleh:
Intan Qiya Shofa
B.241.21.0024

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI

Nama penyusun : Intan Qiya Shofa


Nomor Induk Mahasiswa : B.241.21.0024
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-
2021)
Dosen Pembimbing : Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak

Semarang, 15 Juli 2023


Dosen Pembimbing

(Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak)

ii
PENGESAHAN LAPORAN

Nama penyusun : Intan Qiya Shofa


Nomor Induk Mahasiswa : B.241.21.0024
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-
2021)
Dosen Pembimbing : Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak

Semarang, 15 Juli 2023


Dosen Pembimbing

(Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak)

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya Intan Qiya Shofa, menyatakan bahwa

skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2018-2021)” adalah hasil tulisan saya sendiri.

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin

atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan

pengakuan penulis aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan

dengan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan

menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.

Semarang, 15 Juli 2023

Yang membuat pernyataan

(Intan Qiya Shofa)

iv
MOTT

‫ْ ﺳﺎ وﺳ َﻌ َﮭﺎ‬
‫◌ ﻻ ُﯾ َﻛ ِّﻠ ف‬
‫ ﻔ ا ﱠﻻ‬.‫ا‬

‫ﻧ‬

Artinya : “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan dengan

kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Abah dan Umi yang selama ini

membantu proses perkuliahan dari awal hingga akhir.

Terimakasih atas dukungan dan doa selama ini.


MOTT
v
ABSTRA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji likuiditas, profitabilitas dan leverage


terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.

Metode pengambilan sampel ini adalah menggunakan purposive sampling.


Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak 28
perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan jangka waktu 4 tahun, sehingga total
seluruh sampel ini sebanyak 112 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan
aplikasi program SPSS 26.

Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhada


nilai perusahaan (PBV), sedangkan profitabilitas (ROA) berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), dan leverage (DER) berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Nilai Perusahaan

vi
ABSTRACT

This study aims to examine liquidity, profitability and leverage on firm value.
This study used a sample of food and beverage companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for the 2018-2021 period.

This sampling method is using purposive sampling. Based on predetermined


criteria, a sample of 28 companies was obtained. This research was conducted with a
period of 4 years, bringing the total sample to 112 companies. The type of data used
is secondary data taken from the company's financial statements.

The analysis technique used in this study is multiple linear regression using
the SPSS 26 application program. The results show that liquidity (CR) has no effect
on firm value (PBV), while profitability (ROA) has a significant positive effect on firm
value (PBV). and leverage (DER) has a significant positive effect on firm value.

Keywords: Liquidity, Profitability, Leverage, Firm Value

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN

LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2018-2021)”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

(S1) Jurusan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya

dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan

skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya

kepada:

1. Bapak Dr. Supari, S.T., M.T, selaku Rektor Universitas Semarang.

2. Bapak Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

3. Ibu Tri Rinawati, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

4. Bapak Ahmad Sahri Romadon, S.E., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

viii
5. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang

telah memberikan dukungan dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga tercinta terkhusus Abah, Umi dan Adik yang selalu memberikan

dukungan, doa, kasih sayang, dan pengertian tanpa henti.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan informasi dan referensi yang berkaitan dengan skrispsi ini.

Semarang, 15 Juli 2023

Penulis

Intan Qiya Shofa

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI..................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI..................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.........................................iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................v

ABSTRAK...................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR................................................................................................viii

DAFTAR ISI.................................................................................................................x

DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................8

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................................8

1.3.1 Tujuan.............................................................................................................8

1.3.2 Kegunaan Penelitian.......................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................10

2.1 Landasan teori...............................................................................................10

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)...........................................................10

2.1.2 Teori Pecking Order..............................................................................10


x
2.1.3 Nilai Perusahaan....................................................................................11

2.1.4 Likuiditas...............................................................................................12

2.1.5 Profitabilitas...........................................................................................14

2.1.6 Leverage................................................................................................15

2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................16

2.3 Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis.........................23

2.3.1 Hubungan Likuditas Terhadap Nilai Perusahaan..................................23

2.3.2 Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.............................24

2.3.3 Hubungan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan..................................25

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................27

3.2 Objek penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel.................32

3.3 Jenis dan Sumber Data..................................................................................33

3.4 Metode Pengumpulan Data...........................................................................34

3.5 Metode Analisis Data....................................................................................35

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................41

4.1 Deskripsi Objek Penelitian...........................................................................41

4.2 Analisis Data.................................................................................................43

4.2.1 Statistik Deskriptif.................................................................................44

4.2.2 Uji Asumsi Klasik.................................................................................45

4.2.2.1 Uji Normalitas................................................................................46

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas.......................................................................48

4.2.2.3 Uji Autokolerasi.............................................................................49

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas...................................................................50


xi

4.2.3 Uji Regresi Linier Berganda..................................................................51


4.2.4 Uji Hipotesis..........................................................................................53

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...................................................53

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)........................................................54

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (𝑅2).....................................................56

4.3 Pembahasan...................................................................................................56

BAB V PENUTUP......................................................................................................61

5.1 Kesimpulan...................................................................................................61

5.2 Saran.............................................................................................................62

5.3 Keterbatasan Penelitian.................................................................................63

5.4 Agenda Penelitian Selanjutanya...................................................................63

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................64

LAMPIRAN................................................................................................................70

xii
DAFTAR
Tabel 1. 1 Ringkasan Research Gap..............................................................................5

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu..................................................................................19

Tabel 2. 2 Definisi Operasional Variabel...................................................................30

Tabel 4. 1 Kriteri Pengambilan Sampel.......................................................................41

Tabel 4. 2 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian.........................................................42

Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif......................................................................44

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Sebelum Sqrt............................................................46

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Setelah Sqrt..............................................................47

Tabel 4. 6 Uji Multikolinieritas..................................................................................48

Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi................................................................................49

Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas......................................................................51

Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi........................................................................................52

Tabel 4. 10 Hasil Uji Simultan (Uji F)........................................................................54

Tabel 4. 11 Hasil Uji Parsial (Uji t)............................................................................55

Tabel 4. 12 Hasil Uji Derterminasi (Uji r)..................................................................56

xiii
DAFTAR

Gambar 1. 1 Nilai Perusahaan PBV Perusahaan Makanan dan Minuman....................3

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir...................................................................................26

xiv
DAFTAR

Lampiran A Daftar Sampel Perusahaan....................................................................70


Lampiran B Data Penelitian Perusahaan...................................................................71
Lampiran C Hasil Output SPSS Versi 26..................................................................75
Lampiran D Daftar Riwayat Hidup...........................................................................80

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, setiap perusahaan tentu memiliki tujuan untuk mencapai

keuntungan yang maksimal. Selain tujuan tersebut, perusahaan juga harus mampu

memaksimalkan nilai perusahaannya (firm value), serta dapat memakmurkan para

pemilik saham. Tujuan dari memaksimalkan nilai perusahaan sama dengan

meningkatkan harga pasar saham dari perusahaan tersebut sehingga dapat

memaksimalkan keuntungan para investor serta dapat menarik investor lain untuk

menanamkan modalnya ke perusahaan.

Menurut Indrarini (2017) nilai perusahaan merupakan persepsi investor

terhadap tingkat keberhasilan manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan

yang dipercayakan kepadanya yang sering dihubungan dengan harga saham. Nilai

perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan karena

dengan peningkatan nilai perusahaan akan diikuti dengan peningkatan harga

saham yang mencerminkan peningkatan kemakmuran pemegang saham. Pasar

akan percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini tetapi juga pada

prospek perusahaan di masa yang akan datang dengan adanya peningkatan nilai

perusahaan.

Nilai perusahaan dapat menggambarkan bagaimana keadaan perusahaan

tersebut. Nilai perusahaan menjadi sangat penting karena jika nilai perusahaan

tinggi dapat mencerminkan tingginya kemakmuran bagi para pemegang saham

1
2

(Mutammimah, 2020). Nilai perusahaan yang baik mempengaruhi persepsi

investor terhadap perusahaan. Untuk menilai suatu perusahaan dari harga pasar

saham investor menggunakan pengukuran kinerja perusahaan melalui analisis

rasio keuangan perusahaan. Menurut Sutrisno (2009), kinerja keuangan

perusahaan merupakan pencapaian yang dicapai perusahaan dalam periode

tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Semakin baik kinerja

perusahaan maka semakin tinggi return yang akan diperoleh investor (Meythi,

2013).

Perusahaan dapat dinyatakan sebuah entitas ekonomi yang telah didirikan

untuk menghasilkan dan memaksimalkan laba perusahaan dan meningkatkan nilai

perusahaan setinggi-tingginya dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki

perusahaan. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan jangka

pendek dari perusahaan adalah untuk menghasilkan dan memaksimalkan laba

perusahaan, sementara untuk tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah

menyejahterakan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan

setinggi-tingginya. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi

tentunya memiliki banyak manfaat atau keuntungan bagi perusahaan itu sendiri,

salah satunya adalah mudahnya akses untuk memperoleh pembiayaan dari pasar

modal maupun lembaga keuangan, ataupun perusahaan mendapatkan harga jual

yang tinggi ketika sewaktu waktu perusahaan dijual atau di-merger (Dewi dan

Ekadjaja, 2020).

Laba perusahaan yang dihasilkan menjadi suatu penilaian kinerja di

sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan kepada

para
3

investor dan juga sebagai salah satu cara dalam menciptakan sebuah nilai bagi

perusahaan yang dapat menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan

datang (Dewi dan Ekadjaja, 2020).

Gambar 1. 1
Nilai Perusahaan PBV Perusahaan Makanan dan Minuman

ta-Rata Nilai Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 20

20
14,8212121214,67393939 13,63909091
12,42545455
Rata-Rata Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
10
Nilai

0
2018201920202021

Sumber : www.idx.co.id (data diolah peneliti)

Grafik pada Gambar 1.1 menjelaskan bahwa nilai perusahaan yang

dihitung menggunakan analisis Ratio PBV pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021 mengalami

penurunan.

Untuk mengetahui kinerja perusahaan maka investor dan calon investor

harus melihat kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan dan harus

memperhatikan berbagai faktor-faktor yang mampu mempengaruhi naik turunnya


4

nilai perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mampu mempengaruhi nilai

perusahaan adalah Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage.

Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2017). Dalam hal ini perusahaan harus

memperhatikan apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi pembayaran-

pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalanya perusahaan. Pengaruh

likuiditas terhadap likuiditas yaitu semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin

banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek,

dividen, membiayai operasi dan investasinya. Sehingga persepsi investor pada

kinerja perusahaan dinilai baik, maka harga saham diduga akan naik serta nilai

perusahaan akan meningkat (Wijaya dan Purnawati, 2014).

Kemudian untuk faktor kedua yang mempengaruhi nilai perusahaan dalam

penelitian ini adalah profitabilitas. Menurut Endiana et. al., (2021) profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas yang

tinggi melambangkan prospek perusahaan yang semakin baik. Semakin tinggi

tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka akan

mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan yang tinggi pula, sehingga dari sinilah

akan terlihat kinerja perusahaan yang baik. Profitabilitas dinilai dari sudut

pandang investor sebagai salah satu indikator penting untuk melihat prospek

perusahaan di masa yang akan datang, indikator ini sangat penting diperhatikan

untuk mengetahui seberapa besar return yang dapat diterima oleh investor atas

investasi yang dilakukannya.


5

Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu leverage.

Leverage atau dikenal dengan rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir,

2017). Adanya leverage perusahaan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh profit

yang lebih tinggi dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang atau asset

yang dibiayai oleh hutang dengan itu perusahaan dapat secara maksimal

menjalankan usahanya sehingga profit yang diperoleh perusahaan meningkat

(Zuhroh, 2019).

Tabel 1. 1

Ringkasan Research Gap

No. Research Gap Peneliti Hasil


1 Pengaruh Likuiditas Oktaviarni et. al., Positif Signifikan
Terhadap Nilai Perusahaan (2019), Indrawaty dan
Mildawati (2018)
Aldi et. al., (2020), Tidak Signifikan
Prasetya dan
Musdholifah (2020)
Iskak dan Setyadi Negatif Signifikan
(2020), Febriani et,
al., (2020)
2 Pengaruh Profitabilitas Aldi et. al., (2020), Positif Signifikan
Terhadap Nilai Perusahaan Prasetya dan
Musdholifah (2020),
Indrawaty dan
6

Mildawati (2018),
Febriani et, al.,
(2020), Iskak dan
Setyadi (2020)
Ali et. al., (2021) Negatif Signifikan
Nuryasman dan Tidak Signifikan
Vionita (2023)
3 Pengaruh Leverage Oktaviarni et. al., Tidak Signifikan
Terhadap Nilai Perusahan (2019), Iskak dan
Setyadi (2020),
Prasetya dan
Musdholifah (2020),
Indrawaty dan
Mildawati (2018)
Aldi et. al., (2020) Positif Signifikan
Febriani et, al., (2020) Negatif Signifikan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil penelitian terdahulu

memberikan hasil yang berbeda. Melalui penelitian yang dilakukan oleh menurut

Oktaviarni et. al., (2019) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) menemukan bahwa

likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Aldi et. al.,

(2020), Prasetya dan Musdholifah (2020) menemukan bahwa likuiditas tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Iskak dan Setyadi (2020),

Febriani et, al., (2020) menemukan bahwa likuiditas memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan.


7

Menurut penelitian Aldi et. al., (2020), Prasetya dan Musdholifah (2020),

Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020), serta Iskak dan Setyadi

(2020) menemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Anggi dan Nuryasman (2023) menunjukan bahwa

profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ali et. al.,

(2021) menemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Menurut penelitian Oktaviarni et. al., (2019), Iskak dan Setyadi (2020),

Prasetya dan Musdholifah (2020) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) menemukan

bahwa leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Aldi

et. al., (2020) menemukan bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Kemudian menurut Febriani et, al., (2020) menemukan

bahwa leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan perbedaan yang terjadi atas penelitian terdahulu menarik untuk

ditelaah kembali dan diuji kebenarannya. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji

pengaruh variabel-variabel independen yang meliputi profitabilitas, likuiditas, dan

leverage terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Penelitian dilakukan

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2018 –

2021.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah :

“ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan

Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-

2021)”.
8

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1.3.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.

2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

3. Menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat untuk berbagai

pihak, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan terkait variabel-variabel

yang ada di dalam penelitian ini.

2. Bagi Pemilik Modal


9

Bagi pemilik modal/investor, penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan terkait penanaman modal/investasi

di sebuah perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

untuk peneliti-peneliti berikutnya dan menambah wawasan terkait dengan

dengan kinerja keuangan perusahaan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal (signalling theory) pertama kali dikemukakan oleh Spence (1973)

yang menjelaskan bahwa pihak pengirim (pemilik informasi) memberikan suatu

isyarat atau sinyal berupa informasi yang mencerminkan kondisi suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi pihak penerima (investor). Teori sinyal menekankan kepada

pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan

investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi

investor dan pelaku bisnis karena informasi menyajikan keterangan, catatan untuk

keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan yang akan datang bagi kelangsungan

hidup perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tetap waktu sangat

diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil

keputusan investasi (Mayogi dan Fidiana, 2018).

2.1.2 Teori Pecking Order

Teori pecking order menyatakan bahwa perusahaan lebih suka pendanaan

internal dibandingkan pendanaan eksternal, utang yang aman dibandingkan

utang yang berisiko serta yang terakhir adalah saham biasa (Myers, 1984).

Pecking order theory yang dikemukakan oleh Myers (1984) menggunakan dasar

pemikiran bahwa tidak ada suatu target debt to equity ratio tertentu dimana

hanya

10
1

ada tentang hirarkhi sumber dana yang paling disukai oleh perusahaan. Esensi

teori ini adalah adanya dua jenis modal external financing dan internal

financing. Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan yang profitable umumnya

menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan

karena perusahaan mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena

mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang

profitable akan cenderung menggunakan utang yang lebih besar karena dua

alasan, yaitu; (1) dana internal tidak mencukupi, dan (2) utang merupakan

sumber eksternal yang lebih disukai. Maka dari itu, teori pecking order ini

membuat hirarkhi sumber dana, yaitu dari internal (laba ditahan), dan eksternal

(utang dan saham).

Ada juga pendapat dari Myers (1984) bahwa pemilihan sumber eksternal

disebabkan karena adanya asimetri informasi antara manajemen dan pemegang

saham. Asimerti informasi terjadi karena pihak manajemen mempunyai

informasi yang lebih banyak daripada para pemegang saham.

2.1.3 Nilai Perusahaan

Menurut Suardana et. al., (2020) nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa

faktor internal dari perusahaan dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh

calon investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya

meningkatkan nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya profitabilitas,

kebijakan utang, kebijakan dividen, keputusan investasi dan ukuran perusahaan.


1

Nilai perusahaan menurut Endiana et. al., (2021) juga merupakan kondisi

tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari

kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses

kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai

dengan saat ini.

Nilai Perusahaan dengan penilaian Price to Book Value (PBV) dengan

perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku perusahaan.

Dimana dari rasio PBV ini dapat dilihat tingkat kemampuan perusahaan dalam

menciptakan nilai yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan (Dewi

dan Ekadjaja, 2020).

Nilai perusahaan merupakan indikator penting pada perusahaan sehingga bisa

menentukan investor untuk berinvestasi terhadap perusahaan tersebut. Nilai

perusahaan akan menentukan kinerja pekerja dari perusahaan tersebut, karena jika

harga saham tinggi maka menunjukkan kemakmuran bagi pemegang saham

tersebut (Taniman dan Jonnardi, 2020).

2.1.4 Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Kasmir, 2017:128). Artinya ketika

perusahaan menerbitkan faktur, perusahaan dapat melunasi hutangnya terutama

yang telah jatuh tempo. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan

likuiditas adalah untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

dan
1

membiayai kewajiban (utang) pada saat ditagih. Sejalan menurut Hery (2016:149)

meengatakan bahwa likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kapabilitas

perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Menurut Hery (2016:162) ada tiga kategori utama yang digunakan

untukmengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, antara lain :

a. Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untukmengukur

kemampuan perusahaan dalam menggunakan total asset lancar yang ada. Rasio

ini menunjukkan total ketersediaan asset lancar yang dimiliki dibandingkan

dengan total kewajiban lancar.

b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio) merupakan rasio dimana persediaan dan biaya

dikurangi dari total aktiva lancar, dan hanya menyisakan aktiva lancar yang likuid

saja yang kemudian dibagi dengan kewajiban lancar.

c. Rasio kas (Cash Ratio) merupakan rasio yang mengukur kemampuanperusahaan

dengan perbandingan kas yang ada di perusahan dan di bankdengan kewajiban

lancar.

d. Net Working Capital to Assets Ratio merupakan rasio antara selisihaset lancar

dengan kewajiban lancar dan total asset.

Likuiditas menjelaskan kompetensi dasar apakah perusahaan mempunyai

masalah arus kas atau tidak. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang

memiliki kemampuan untuk menjaga aset perusahaan untuk menjaga stabilitas


1

perusahaan (Wulansari, 2013). Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan

menggunakan Current Ratio (CR).

2.1.5 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dalam penjualan (gross profit margin), total assets (return of

investment/return of assets) maupun modal sendiri (return on equity) (Agus

Sartono, 2014:122). Kemampuan perusahaan juga memberikan tingkat efisiensi

dalam menjalankan suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh keuntungan yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dari perspektif investor,

profitabilitas penting untuk menilai prospek masa depan perusahaan dan juga

dapat melihat pertumbuhan profitabilitas pada perusahaan yang bersangkutan

(Kasmir, 2017).

Menurut Kasmir (2017), menyatakan bahwa terdapat empat kategori utama

yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain :

a. Profit Margin merupakan keuntungan dari penjualan setelah memperhitungkan

semua biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menujukkan perbandingan antara

laba bersih setelah pajak dengan penjualan.

b. Earning Power merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba operasi terhadap aset yang digunakan untuk menghasilkan laba

tersebut.
1

c. Return On Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang

dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai

biaya tersebut.

d. Return On Equity merupakan rasio yang mengukur laba bersih setelah pajak atas

ekuitas.

Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan menggunakan Return on

Assets (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dati total asset yang dimiliki perusahaan.

2.1.6 Leverage

Leverage atau dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan uang,

artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Dalam arti luas rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Leverage bertujuan

untuk mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan

dana pinjaman atau hutang. Pengunaan hutang sangat sensitif pengaruhnya terhadap

perubahan naik atau turunnya nilai perusahaan. Pengggunaan hutang yang tinggi akan

meningkatkan nilai perusahaan karena penggunaan hutang dapat menghemat pajak

dimana bunga yang dikenakan akibat penggunaan hutang dikurangkan dahulu,


1

sehingga mengakibatkan perusahaan memperoleh keringanan pajak (Suryana dan Sri

Rahayu, 2018).

Menurut Kasmir (2017) pengukuran rasio leverage dilakukan melalui dua

pendekatan, yaitu :

1. Mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk

permodalan

2. Melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi

Penggunaan rasio leverage biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

Dalam praktiknya rasio leverage yang sering digunakan perusahaan salah satunya

yakni Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) untuk setiap

perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung karakteristik bisnis dan keberagaman arus

kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih

tinggi dari rasio kas yang kurang stabil. Standar pengukuran untuk menilai baik

tidaknya rasio DER perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri yang sejenis

(Kasmir, 2017). Dalam penelitian ini, leverage diproksikan menggunakan Debt to

Equity Ratio (DER).

2.2 Penelitian Terdahulu

Anggi dan Nuryasman (2023), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh financial leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Penelitian

dilakukan terhadap perusahaan sektor jasa perbankan yang tergabung dalam indeks

LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Hasil penelitian menunjukan


1

bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ali et. al., (2021) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2017– 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Aldi et. al., (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran

perusahaan, leverage, profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, likuiditas tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Prasetya dan Musdholifah (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Penelitian

ini dilakukan terhadap perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan, kemudian leverage tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.


1

Febriani et, al., (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini

dilakukan terhadap pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia periode 2014-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas

memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan leverage memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Iskak dan Setyadi (2020), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

leverage, profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini

dilakukan terhadap pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia periode 2015-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas memiliki

pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, serta likuiditas memiliki pengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Oktaviarni et. al., (2019), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

profitabilitas, likuiditas, leverage, kebijakan dividen, dan ukuran perusahaan terhadap

nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2015-2017. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan,

likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, serta kebijakan dividen
1

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, serta ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Indrawaty dan Mildawati (2018), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini

dilakukan terhadap pada perusahaan consumer goods di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage tidak memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan, serta likuditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu

Peneliti dan Sampel dan Variabel dan Metode


No  Hasil
Periode
Tahun Analisis
Penelitian
1. Nursyasman 30 sampel Variabel  financial leverage
dan Vionita perusahaan Independen : berpengaruh negatif
sektor jasa
(2023) Profitabilitas dan signifikan terhadap
perbankan yang
tergabung dalam Financial Leverage nilai perusahaan
indeks LQ-45 di Variabel Dependen  profitabilitas tidak
Bursa Efek
: Nilai Perusahaan berpengaruh
Indonesia
periode (2015- Metode Analisis : terhadap nilai
2019) Analisis Regresi perusahaan
Berganda
2. Ali et. al., 63 sampel Variabel  profitabilitas
(2021) perusahaan Independen : berpengaruh negatif
sektor industri
barang konsumsi Profitabilitas
2

yang terdaftar di Variabel Dependen signifikan terhadap


bursa efek : Nilai Perusahaan nilai perusahaan.
indonesia (2017-
2019) Metode Analisis :
Analisis Regresi
Linear Berganda
3. Aldi et. al., 88 sampel Variabel  ukuran Perusahaan
(2020). perusahaan Independen : berpengaruh positif
industri barang
Ukuran Perusahaan, signifikan terhadap
konsumsi yang
terdaftar di Leverage, nilai perusahaan.
bursa efek Profitabilitas dan  leverage
indonesia (BEI)
Likuiditas berpengaruh positif
periode 2007-
2018 Variabel Dependen signifikan terhadap
: Nilai Perusahaan nilai perusahaan.
Metode Analisis :  profitabilitas
Analisis Regresi berpengaruh positif
Data Panel signifikan terhadap
nilai perusahaan.
 likuiditas tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan

4. Prasetya dan 65 sampel Variabel  likuiditas tidak


Musdholifah perusahaan Independen : memiliki pengaruh
sektor aneka
(2020) Likuiditas, terhadap nilai
industri yang
terdaftar di Profitabilitas, perusahaan.
Bursa Efek Leverage  profitabilitas
berpengaruh positif
2

Indonesia tahun Variabel Dependen signifikan terhadap


2014-2018. : Nilai Perusahaan nilai perusahaan
Metode Analisis :  leverage tidak
Analisis Regresi memiliki pengaruh
Berganda terhadap nilai
perusahaan.
5. Febriani et, 52 sampel Variabel  likuiditas memiliki
al., (2020) perusahaan Independen : pengaruh negatif
manufaktur
Likuiditas, Leverage signifikan terhadap
terdaftar di
Bursa Efek dan Profitabilitas nilai perusahaan
Indonesia Variabel Dependen  profitabilitas
periode 2014-
: Nilai Perusahaan memiliki pengaruh
2018.
Metode Analisis : positif signifikan
Analisis Regresi terhadap nilai
Linier Berganda perusahaan
 leverage memiliki
pengaruh negatif
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
6. Iskak dan 192 sampel Variabel  Leverage tidak
Setyadi perusahaan Independen : berpengaruh terhadap
manufaktur nilai perusahaan
(2020) Leverage, Likuiditas
terdaftar di
dan Profitabilitas  likuiditas
bursa efek
indonesia Variabel Dependen berpengaruh negatif
periode 2015- signifikan terhadap
: Nilai Perusahaan
2017.
Metode Analisis : nilai perusahaan.

Analisis Regresi  profitabilitas

Linier Berganda berpengaruh positif


2

signifikan terhadap
nilai perusahaan.
7. Oktaviarni 66 sampel Variabel  Profitabilitas (ROA)
et. al., perusahaan Independen : berpengaruh positif
(2019) sektor real
Profitabilitas (ROA) signifikan terhadap
estate, properti
dan kontruksi Likuiditas (CR) nilai perusahaan
bangunan yang Leverage (DER)  Likuiditas (CR)
terdaftar di BEI
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
tahun 2014-
2016 (Ln Total Asset) signifikan terhadap
Variabel Dependen nilai perusahaan
: Nilai Perusahaan  Leverage (DER)
Metode Analisis : tidak berpengaruh
Analisis Uji Statistik terhadap nilai
Deskriptif dan Uji perusahaan
Asumsi Klasik  Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
nilai perusahaan

8. Indrawaty 64 sampel Variabel  profitabilitas


dan perusahaan Independen : berpengaruh positif
consumer goods
Mildawati Profitabilitas, signifikan terhadap
yang terdaftar di
(2018) Bursa Efek Leverage, Likuiditas nilai perusahaan.
Indonesia (BEI) Variabel Dependen  leverage tidak
selama periode
: Nilai Perusahaan berpengaruh
2013-2016.
Metode Analisis : terhadap nilai
Analisis Regresi perusahaan.
Berganda
2

 likuiditas
berpengaruh positif
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Sumber : Disarikan dari beberapa penelitian terdahulu

2.3 Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

2.3.1 Hubungan Likuditas Terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka akan dianggap memiliki

kinerja yang baik oleh investor. Tingginya likuiditas dapat menunjukkan dana yang

tersedia untuk membayar dividen, membiayai operasi perusahaan dan investasi

sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan semakin baik. Hal ini di sebabkan

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal

yang besar, sehingga perusahaan juga menggunakan dana internalnya terlebih dahulu

untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui

hutang. Bahkan dapat meningkatkan permintaan investor terhadap harga saham

perusahaan meningkat. Peningkatan permintaan saham akan meningkatkan nilai

perusahaan tersebut (Putra dan Lestari, 2016).

Apabila perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi maka hal tersebut

menunjukan bahwa dana yang tersedia di dalam perusahaan tersebut tinggi pula,

maka hal ini dapat memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada

dalam kondisi yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni et. al.,

(2019) serta
2

Indrawaty dan Mildawati (2018) menemukan bahwa likuiditas memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H1 : Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2.3.2 Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan

manajemen, dimana kebijakan dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan

penggunaan dana dalam menjalankan operasional perusahaan yang terangkum dalam

laporan neraca dan unsur dalam neraca (Agustina, 2013). Profitabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan aset. Semakin tinggi profitabilitas maka

semakin baik untuk menaikkan nilai perusahaan dan investor guna mempertahankan

saham pada perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungan pendapatan, total aset maupun ekuitas (Sartono, 2017:19).

Return on assets (ROA) adalah ukuran profitabilitas dari total aset perusahaan.

ROA memberikan gambaran kepada pihak manajer, pihak investor, atau kepada

pihak analis tentang bagaimana manajemen perusahaan dapat menggunakan

aktivanya secara efektif untuk menghasilkan laba. ROA dinyatakan dalam bentuk

persentase. Semakin tinggi ROA maka semakin efisien bisnis tersebut. Hasil

penelitian yang dilakukan Aldi et. al., (2020), Prasetya dan Musdholifah (2020),

Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020), serta Iskak dan Setyadi

(2020) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.


2

2.3.3 Hubungan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Leverage adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi kewajiban

finansial perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau rasio

yang mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang (Wiagustini, 2014).

Perusahaan menggunakan hutang agar dapat memperoleh tambahan modal yang

dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan. Perusahaan dapat dikatakan

solvabel apabila total utang perusahaan lebih besar dari pada total aset yang dimiliki

perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage maka menunjukan semakin besarnya dana

yang disediakan oleh kreditur. Hal itu dapat membuat para calon investor dapat

berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan yang

memiliki rasio leverage tinggi karena semakin tinggi rasio leverage-nya semakin

tinggi pula resiko investasinya (Lumoly, Murni & Untu, 2018).

Leverage dapat diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio DER

dipakai guna mengukur kemampuan perusahaan dalam berapa besar aktiva yang

dipunya oleh perusahaan yang dipenuhi dari hutang atau menghitung berapa banyak

hutang yang ada dalam perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pada aktiva dari

perusahaan tersebut (Jumriani, 2020).

Leverage dapat menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang

dibandingkan dengan modal sendiri. Perusahaan yang menghasilkan pendapatan lebih

besar dibandingkan dengan hutang yang dimiliki, maka hutang tersebut berpengaruh

baik terhadap keuangan perusahaan dan sebaliknya jika hutang tidak dapat menutupi

kewajiban yang dimiliki perusahaan, maka akan berpengaruh buruk bagi perusahaan.
2

Leverage sangat penting untuk diketahui pihak eksternal karena dapat berpengaruh

terhadap sikap investor pada saat ingin berinvestasi. Rasio leverage yang memberikan

efek baik kepada keuangan perusahaan akan meningkatkan transaksi pembelian

saham pada perusahaan tersebut. Tingginya transaksi pembelian saham pada

perusahaan akan memberikan efek yang baik pada nilai perusahaan (Pujaningrum dan

Andayani, 2018). Hasil penelitian yang dilakukan Aldi et. al., (2020) menemukan

bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

H3 : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Likuiditas (X1) H1

H2 Nilai Perusahaan (Y)


Profitabilitas (X2)

H3
Leverage (X3)

Gambar 2. 1
Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2017). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu

likuiditas (X1), profitabilitas (X2) dan Leverage (X3).

b. Variabel Terikat (dependen variable)

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang

diperngaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2017). Variabel terikat yang ada dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan (Y).

3.1.2 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2017) definisi operasional adalah penentuan kontrak

atau sifat yang akan dipelajaru sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Berikut penjelasan definisi operasional variabel penelitian ini adalah:

1. Variabel Dependen/Variabel Terikat (Y)

a. Nilai Perusahaan

27
2

Nilai perusahaan menurut Endiana et. al., (2021) merupakan

kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai

gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah

melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak

perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Nilai perusahaan

dinilai dengan rumus Price to Book Value (PBV) dengan rumus harga

saham perlembar dibagi dengan nilai buku perlembar saham (Dewi

dan

Ekadjaja, 2020).

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝐵𝑉 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 100%

2. Variabel Independen/Variabel Bebas (X)

a. Likuiditas

Menurut Hantono (2017), menjelaskan juga bahwa rasio

likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi seluruh kewajiban atau hutang jangka pendeknya.

Likuiditas dinilai dengan rumus Current Ratio (CR) dengan rumus

Current Asset dibagi dengan Current Liability (Dewi dan Ekadjaja,

2020)
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b. Profitabilitas
2

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.

Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah

laba perusahaan (Sartono, 2017). Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungan pendapatan, total aset

maupun ekuitas (Sartono, 2017). Profitabilitas dinilai dengan rumus

Return on Asset (ROA) dengan rumus laba bersih dibagi dengan total

aset perusahaan (Dewi dan Ekadjaja, 2020).


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (𝑅𝑂𝐴) = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

c. Leverage

Leverage menunjukkan suatu rasio yang memproyeksikan

keadaan hutang dalam keuangan perusahaan. Leverage merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas

perusahaan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2017). Leverage akan

diukur dengan menggunakan indikator Debt to Equity Ratio (DER).

Pada penelitian ini, leverage akan diukur dengan menggunakan

indikator Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER)

merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan

untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor

(Fahmi, 2017).

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑥 100%
3

Tabel 2. 2
Definisi Operasional Variabel

No Nama Definisi Indikator Sumber

Variabel Variabel

1 Likuiditas Likuiditas Hantono

(X1) adalah 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) (2017)

kemampuan 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


= 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%

perusahaan

untuk

memenuhi

atau

membayar

kewajiban

jangka

pendeknya

secara tepat

waktu.

2 Profitabilitas Profitabilitas Sartono

(X2) adalah 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑓 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (𝑅𝑂𝐴) (2017)

kemampuan 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

perusahaan

dalam
3

menghasilkan

laba

3 Leverage Leverage Kasmir

(X3) merupakan (2017)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
rasio yang 𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑥 100%

digunakan

untuk

mengukur

sejauh mana

aktivitas

perusahaan

dibiayai

dengan

hutang

4 Nilai Nilai Endiana et.

Perusahaan perusahaan 𝑃𝐵𝑉 al., (2021)

(Y) adalah 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚


= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥100%

persepsi

investor

terhadap

tingkat
3

keberhasilan

perusahaan

yang sering

dikaitkan

dengan harga

saham.

3.2 Objek penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel

3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal

(Sugiyono, 2017). Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini

objek penelitiannya yaitu pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu 2018-2021.

3.2.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

peneliti (Nanang Martono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2018-2021.

Sedangkan sampel adalah bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Dengan populasi yang besar, maka
3

peneliti mengambil sampel dari populasi karena peneliti tidak dapat mempelajari

semua yang ada dalam populasi karena keterbatasan sumber daya manusia,

waktu, dan dana.

Pengambilan sampel dari penelitian ini adalah menggunakan metode

purposive sampling. Purposive sampling adalah tipe pemilihan sampel secara

acak yang informasinya diperoleh dengan kriteria tertentu. Berikut kriteria

pemilihan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

di dalam penelitian ini yaitu :

a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode 2018-2021

b. Perusahaan makanan dan minuman yang mempublikasikan laporan tahunan

(annual report) secara lengkap selama periode 2018-2021.

c. Perusahaan makanan dan minuman yang mendapatkan laba secara berturut-turut

tahun 2018-2021.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Data yang diperlukan untuk mendukung analisis dan pengujian hipotesis

adalah data sekunder. Sugiyono (2017) menyatakan bahwa data sekunder adalah

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, berupa:

annual report. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan yaitu data

yang
3

disediakan perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia yang berasal

dari www.idx.co.id.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan

dalam menentukan metode pengumpulan data. Sumber data untuk penelitian ini

diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia

melalui www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode data yang digunakan untu mengumpulkan data ini adalah :

1. Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2017) studi pustaka merupakan kaitan dengan kajian teoritis

dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang

berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Pengumpulan dengan

mengumpulkan data dan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

dan melakukan studi pustaka dengan menggunakan jurnal penelitian, artikel,

buku skripsi dan penelitian terdahulu

2. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2017) mengemukakan dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan

kebijakan.
3

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup dan sketsa.

Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,

patung dan film. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2017).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dokumetasi pada penelitian ini dilakukan

dengan mengambil dokumentasi berbentuk tulisan melalui laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui

website resmi www.idx.co.id selama periode 2018-2021.

3.5 Metode Analisis Data

Hasil Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Dalam

pengolahan data peneliti akan menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak

statistik yaitu program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

versi 26. Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda,

dan uji hipotesis.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan teknik yang mendeskripsikan data

penelitian melalui nilai minimum, maximum, rata-rata (mean), standar deviasi.

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran fenomena

terkait variabel penelitian melalui data yang telah dikumpulkan dan

mempermudah untuk memahami variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian (Ghozali, 2018).


3

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Untuk

mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat

dilakukan dengan pengujian normalitas menggunakan one-sample kolmogorov-

smirnov test pada residual persamaan dengan kriteria pengujian jika probability

value > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05

maka data terdistribusi tidak normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan

adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan

kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya

multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi,

karena VIF=1/tolerance. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali, 2018).

3.5.2.3 Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel

sebelumnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena
3

pengganggu yang terjadi akan cenderung terjadi lagi gangguan yang sama pada

periode berikutnya (Ghozali, 2018). Masalah autokolerasi baru timbul jika ada

korelasi secara linier antara kesalahan mengganggu periode t (berada) dengan

kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam

menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson

(DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika dW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol

ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika dW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti

tidak ada autokorelasi.

3. Jika dW terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel

Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel

yang dijelaskan.

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika residualnya memiliki varian yang sama disebut terjadi homokedastisitas dan

jika variannya tidak sama/berbeda disebut terjadi heterokedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dengan model spearman rho, dilakukan dengan mengkolerasi

semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residunya menggunakan kolerasi

Rank Spearman.
3

Gejala heteroskedastisitas ditunjukan oleh koefisien spearman rho dari

masing- masing variabel bebas dengan nilai absolute residunya, jika nilai

signifikan lebih besar dari nilai alpha Sig > α, maka dapat di pastikan model tidak

mengandung gejala heteroskedastisitas apabila t hitung < t tabel (Ghozali, 2018).

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan (pengaruh) antara variabel

indepeden (Ghozali, 2018). Bentuk persamaan regresi linier yang dituliskan

adalah sebagai

berikut :

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽$𝑋$ + 𝑒

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

𝛽1%$ = Koefisien Regresi

X1 = Likuiditas

X2 = Profitabilitas

X3 = Leverage

e = Error

3.5.4 Uji Hipotesis

Pada penelitian ini adanya pengujian hipótesis dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen yaitu likuiditas, profitabilitas

dan leverage.
3

3.5.4.1 Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F)

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel

bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap

variabel terikat (Ghozali, 2018). Kriteria pengujian menggunakan tingkat signifikansi

0,05. Jika nilai signifikansi 0,05 artinya model penelitian tidak layak digunakan.

3.5.4.2 Uji Parameter Individu (Uji t)

Uji t statistik digunakan untuk menguji secara statistik apakah koefisien

regresi dari variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018). Pengujian yang dapat digunakan untuk

menguji t, dapat menggunakan kriteria pada tingkat signifikansi 0,05 dengan

pengujian yang digunakan sebagai berikut:

1. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel

bebas (independen) tidak mempengaruhi variabel terikat (dependen) secara

signifikan.

2. Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, artinya salah satu variabel

bebas (independen) mempengaruhi variabel terikat (dependen) secara signifikan.

3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Nilai (𝑅2) disebut juga koefisien determinasi. Koefisien determinasi (𝑅2)

digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat variabel independen yang

digunakan dalam penelitian dapat menjelaskan variabel dependen (Goodness of Fit).

Nilai tersebut menunjukkan seberapa dekat garis regresi yang kita estimasi dengan

data
4

yang sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu dimana

semakin mendekati satu maka model akan semakin baik. Nilai (𝑅2) yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel

dependen sangat terbatas (Ghozali, 2018).

Nilai koefisien determinasi 𝑅2 memiliki 2 (dua) sifat, yakni memiliki besaran

positif sebesar 0 < 𝑅2 < 1. Jika 𝑅2 sebesar 0 maka ini menunjukkan bahwa tidak

adanya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas sedangkan jika 𝑅2

sebesar 1 (satu) maka terdapat kecocokan yang sempurna antar variabel bebas dengan

variabel terikat (Ghozali, 2018).


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2021. Berdasarkan pada metode purposive

sampling yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu suatu metode

pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Dimana

dari 47 perusahaan makanan dan minuman yang dijadikan sampel sebanyak 28

perusahaan. Dapat dilihat dari pengambilan sampel dan daftar perusahaan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 1
Kriteri Pengambilan Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1. Perusahaan makanan dan minuman yang 47

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2018-2021

2. Perusahaan makanan dan minuman yang (14)

mempublikasikan laporan tahunan (annual

report) secara lengkap selama periode 2018-

2021.

41
4

3. Perusahaan makanan dan minuman yang (5)

mendapatkan laba secara berturut-turut tahun

2018-2021.

Sampel Penelitian 28

Tahun Observasi 4

Jumlah Observasi tahun 2018-2021 112

Dari tabel 4.1 di atas dapat diperoleh sampel penelitian dengan kriteria-kriteria

yang telah ditentukan sebanyak 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2018-2021, dengan metode purposive

sampling, sehingga jumlah sampel (N) = 112 perusahaan.

Tabel 4. 2
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian

No Kode Emiten Nama Perusahaan


1 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
2 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
3 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
4 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
5 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
6 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
7 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
8 STTP PT. Siantar Top Tbk
9 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
4

10 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk


11 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk
12 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
13 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
14 PSGO PT. Palma Serasih Tbk
15 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk
16 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk
17 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk
18 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
19 SKLT PT. Sekar Laut Tbk
20 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk
21 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk
22 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk
23 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk
24 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk
25 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
26 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk
27 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk
28 IKAN PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk
Sumber : BEI, data diolah 2023

4.2 Analisis Data


Penelitian menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang menguji

pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2018-2020.
4

4.2.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah data dari tahun 2018

sampai tahun 2021 didapat dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran

umum berdasarkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan

standar deviasi data penelitian. Dalam penelitian ini tiga variabel independen yang

digunakan meliputi likuiditas (X1), profitabilitas (X2), leverage (X3) dan satu

variabel dependen yaitu nilai perusahaan (Y). Berikut ini statistik deskriptif untuk

masing-masing variabel

Tabel 4. 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


PBV 112 -2,20 74,06 11,0036 13,00084
CR 112 0,37 13,31 2,4963 2,41288
ROA 112 -0,15 0,42 0,0692 0,08808
DER 112 0,12 13,55 1,1190 1,51906
Valid N (listwise) 112

Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai N menunjukan banyaknya data yang

digunakan pada penelitian ini, yaitu sebanyak 112 data sampel yang diperoleh dari
4

laporan keuangan 28 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama jangka waktu 4 tahun periode 2018-2021.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Nilai Perusahaan (PBV) menunjukan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-

2021 dengan didapatkan nilai minimum sebesar -2,20 pada nilai maksimum

74,06. Rata-rata nilai perusahaan adalah 11,0036 dengan standar deviasi sebesar

13,00084.

2. Likuditas (CR) menunjukan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan dengan nilai

minimum 0,37 dan nilai maksimum sebesar 13,31. Rata-rata nilai likuiditas

adalah sebesar 2,4963 dengan standar deviasi sebesar 2,41288.

3. Profitabilitas (ROA) menunjukan jumlah sampel 112 perusahaan dengan nilai

minimum sebesar -0,15 dan nilai maksimum sebesar 0,42. Rata-rata nilai

profitabilitas adalah sebesar 0,0692 dengan standar deviasi sebesar 0,08808.

4. Leverage (DER) menunjukan jumlah sampel 112 perusahaan dengan nilai

minimum sebesar 0,12 dan nilai maksimum sebesar 13,55. Rata-rata nilai

leverage adalah sebesar 1,1190 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,51906.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini terbebas dari gangguan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji

multikolinieritas, dan uji autokorelasi sebelum nantinya menggunakan uji hipotesis.


4

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Untuk

mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilakukan

dengan pengujian normalitas menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov test

pada residual persamaan dengan kriteria pengujian jika probability value > 0,05 maka

data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi

tidak normal.

Tabel 4. 4
Hasil Uji Normalitas Sebelum Sqrt

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 112
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.25697833
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .232
Negative -.126
Test Statistic .232
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPPS 26, 2023
4

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menunjukan nilai signifikan dari Unstandardized Residual sebesar 0,000. Karena

hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa distribusi data dalam

penelitian ini tidak berdistribusi dengan normal.

Masalah data yang tidak normal tersebut harus diperbaiki agar mendapatkan

model regresi yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi data tersebut adalah dengan

menggunakan squareroot (Sqrt). Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat

ditransformasikan agar menjadi normal (Ghozali, 2018).

Tabel 4. 5
Hasil Uji Normalitas Setelah Sqrt

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.13615110
Most Extreme Absolute .066
Differences Positive .066
Negative -.049
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26,2023
4

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov-

smirnov sebesar 2,00 dan signifikansi 2,00 > 0,05 yaitu dengan hasil lebih dari 0,05

yang berarti data residu terdistribusi normal sehingga layak untuk digunakan.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Hasil uji

multikolinieritas berdasarkan pada tolerance value dan Variance Inflation Factor

(VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila VIF < 10 dan

mempunyai tolerance value > 0,10. Tabel berikut menunjukkan hasil pengujian

multikolinieritas :

Tabel 4. 6
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360 .885 1.131
X2 -45.730 13.703 -.310 -3.337 .001 .955 1.047
X3 -.868 .817 -.101 -1.063 .290 .904 1.106
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.6 diatas maka dapat disimpulkan

bahwa nilai tolerance pada likuiditas sebesar 0,885, profitabilitas sebesar 0,955, dan

leverage sebesar 0,904. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa semua

variabel
4

independen memiliki nilai tolerance > 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen, sehingga dalam model regresi ini baik.

Sedangkan nilai VIF pada likuiditas sebesar 1,131, profitabilitas sebesar

1,047, dan leverage sebesar 1,106 menunjukkan dimana semua variabel independen

memiliki nilai VIF < 10 sehingga dalam model regresi ini baik dan tidak terjadi

multikolinieritas serta memenuhi syarat normalitas data.

4.2.2.3 Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (Ghozali, 2018). Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan

Durbin Watson (DW test) dengan membandingkan DW hitung dan DW tabel, jika du

< dw < 4-du, maka model regresi linier tersebut tidak mengandung autokorelasi

positif maupun negatif sehingga dapat disimpulkan model persamaan bebas dari

autokorelasi. Berikut adalah hasil output SPSS v.26 :

Tabel 4. 7
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .164a .027 .000 10.09638 1.811

a. Predictors: (Constant), LAG_X3, LAG_X2, LAG_X1


b. Dependent Variable: LAG_Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023
5

Pada penelitian didapatkan hasil DW test (Durbin Watson test) sebesar 1,811

(n = 112, k = 3, diperoleh nilai dL sebesar 1,6373 dan 4-dL sebesar 2,3627 serta dU

sebesar 1,7472 dan 4-dU = 2,2528), hal tersebut berarti model regresi tidak terdapat

masalah autokorelasi, karena angka DW berada diantara du tabel dan 4-du tabel,

maka model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai.

Negatif No Positif
Autokorelasi Autokorelasi

0 dL dU 1,811 4-dU 4-dL 4


1,6373 1,7472 2,2528 2,3627

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homokedastisitas atau tidak terjadi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Uji heteroskedastisitas menggunakan uji spearman rho. Jika korelasi antar

variabel independen dengan residual diperoleh signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat

dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat dilihat melalui tabel 4.8 berikut ini :


5

Tabel 4. 8
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji spearman rho terlihat nilai

signifikansinya semua variabel independen adalah diatas 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.2.3 Uji Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier

berganda. Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
5

secara normal dan tidak terdapat gejala multikolinieritas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas sehingga memenuhi syarat untuk melakukan analisis regresi linier

berganda agar dapat melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian ini

menganalisis pengaruh antara likuiditas (CR), profitabilitas (ROA), dan leverage

(DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021. Hasil persamaan regresi :

Tabel 4. 9
Hasil Uji Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023

Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.9 di atas maka persamaan model analisis

regresi linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Y = 16,332 + -0,478 𝑋1 + 45,730 𝑋2 + 10,868 𝑋$ + e

Berdasarkan tabel 4.9 hasil pengujian dengan analisis regresi dapat disimpulkan

bahwa :

1. Konstanta sebesar 16,332 yang berarti likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan mengalami kenaikan sebesar 16,332.


5

2. Variabel likuiditas menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -0,478. Hal ini

menunjukkan setiap kenaikan 1% maka nilai perusahaan akan mengalami

penurunan sebesar 0,478. Dengan asumsi semua variabel independen tetap.

3. Variabel profitabilitas menunjukkan koefisien regresi sebesar 45,730. Hal ini

menunjukkan setiap kenaikan 1% maka nilai perusahaan akan mengalami

kenaikan sebesar 45,730. Dengan asumsi semua variabel tetap.

4. Variabel leverage menunjukkan koefisien regresi sebesar 10,868. Hal ini

menunjukkan setiap kenaikan 1% maka nilai perusahaan akan mengalami

kenaikan sebesar 10,868. Dengan asumsi semua variabel tetap.

4.2.4 Uji Hipotesis

Untuk penelitian hipotesis menggunakan Goodness of Fit atas suatu model.

Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai

statistik F dan nilai statistik T (Ghozali, 2018).

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan

layak untuk digunakan sebagai model pengujian data dan hipotesis yang diajukan

dengan kriteria jika sig < 0,05 maka model penelitian layak digunakan sebaliknya jika

sig > 0,05 maka model penelitian tidak layak untuk digunakan. Dasar pengambilan

keputusan uji f adalah jika f hitung lebih besar dari f tabel maka seluruh variabel

independen secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut

adalah hasil output SPSS v.26 untuk uji simultan (Uji F) :


5

Tabel 4. 10
Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 26, 2023

Sebelum mempresentasikan hasil uji f, perlu menentukan f tabel untuk sebagai

dasar pengambilan keputusan uji f. Rumus mencari f tabel adalah 𝑓 = 𝑘; 𝑛 − 𝑘 =

3; 112 − 3 = (3; 109), dilihat pada f tabel memperoleh nilai 2,70 dengan taraf

signifikansi 0,05. Hasil dari tabel 4.10 uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 4,502 >

2,70 dengan tingkat signifikansi 0,003. Nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil

dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa likuiditas, profitabilitas dan leverage

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2018). Pada pengujian uji t digunakan untuk menguji pengaruh

likuiditas (CR), profitabilitas (ROA), leverage (DER) terhadap nilai perusahaan

(PBV). Dasar pengambilan keputusan adalah jika t hitung lebih besar dari t tabel

maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Rumus mencari t
5

tabel adalah df = n – k -1 (112 – 3 - 1 = 108), dilihat pada t tabel memperoleh nilai

1,980 dengan taraf signifikansi 0,05. Berikut tabel hasil uji statistik t :

Tabel 4. 11
Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023

Hasil dari tabel 4.11 di atas uji t test menghasilkan :

1. Nilai t hitung -0,919 < t tabel 1,980 untuk variabel CR dengan nilai

signifikansi 0,360 > 0,05. Maka dapat dikatakan variabel CR tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H1 ditolak.

2. Nilai t hitung 3,337 > t tabel 1,980 untuk variabel ROA dengan nilai

signifikansi 0,001 < 0,05. Maka dapat dikatakan variabel ROA berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, maka H2 diterima.

3. Nilai t hitung 4,063 > t tabel 1,980 untuk variabel DER dengan nilai

signifikansi 0,020 < 0,05. Maka dapat dikatakan variabel DER berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, maka H3 diterima.


5

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Uji 𝑅2 bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat variabel bebas

mempengaruhi atau menerangkan variabel terikat pada suatu penelitian. Pengambilan

keputusan uji 𝑅2 dilihat pada hasil nilai Adjusted R Square. Berikut hasil perhitungan

SPSS versi 26 uji 𝑅2 determinasi :

Tabel 4. 12
Hasil Uji Derterminasi (Uji 𝑹𝟐)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .333a .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data Sekunder yang diolah oleh SPPS 26, 2023

Tabel 4.18 adalah hasil uji 𝑅2 determinasi, menunjukkan nilai Adjusted R

Square sebesar 0,086. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas pada

penelitian ini yaitu yaitu (X1) likiuiditas, (X2) Profitabilitas, (X3) leverage secara

bersamaan mempengaruhi variabel (Y) nilai perusahan sebesar 8,6%, sedangkan

91,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis satu

ditolak. Penelitian pada variabel likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV)

yaitu
5

berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel likuiditas (CR)

sebesar 0.360 > 0.05 maka artinya likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV). Berbeda dengan penjelasan Signaling Theory yang

menerangkan bahwa likuditas dapat memberi sinyal terhadap para pemegang saham

terkait informasi yang diberikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa para pemegang

saham tidak memperhatikan current ratio dikarenakan rasio ini hanya mampu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar dengan aktiva

lancar yang dimiliki sehingga posisi dari likuiditas tidak diperhitungkan oleh investor

dalam berinvestasi (Chasanah & Adhi, 2017). Ini bisa saja terjadi karena ketika

perusahaan mampu melunasi hutangnya dengan aset dari perusahaan tidak

mencerminkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik, karena dapat terjadi ketika

uang tunai dalam perusahaan tidak digunakan sebaik mungkin (Mentalita et al., 2019)

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), dan

Prasetya dan Musdholifah (2020) yang memperoleh hasil bahwa likuiditas tidak

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini bertentangan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni et. al., (2019), Indrawaty dan Mildawati

(2018) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap

nilai perusahaan.

4.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis dua

diterima. Penelitian pada variabel profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan

(PBV) yaitu berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel
5

profitabilitas (ROA) sebesar 0.001 < 0.05 maka artinya profitabilitas (ROA)

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Sehingga dapat disimpulkan

jika nilai profitabilitas dari perusahaan mengalami kenaikan, secara langsung

berdampak signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018–2021.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya nilai profitabilitas yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh perusahaan

makanan dan minuman yang menjadi sampel dapat menjadi unsur yang berperan

penting dalam menigkatkan nilai perusahaan, sehingga dengan besarnya laba yang

dihasilkan oleh perusahaan makanan dan minuman dari total aset yang dimiliki akan

membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan signalling

theory yang mengindikasikan dengan adanya nilai profitabilitas dilihat dari Return

On Asset (ROA) yang tinggi, menunjukan jika manajemen berhasil dalam

memaksimalkan aset perusahaan. Profitabilitas yang tinggi juga dinilai sebagai sinyal

positif bagi para investor yang berharap dengan meningkatnya laba bersih

perusahaan, manajemen perusahaan akan meningkatkan pula dividen yang akan

dibagikan kepada para investor. Informasi peningkatan nilai Return On Asset (ROA)

diterima pasar sebagai sinyal baik yang akan memberikan masukan positif bagi

investor dalam pengambilan keputusan membeli saham. Hal ini membuat permintaan

akan saham meningkat sehingga harganya pun akan naik, dan nilai perusahaan juga

semakin meningkat.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020), Prasetya

dan Musdholifah (2020), Indrawaty dan Mildawati (2018), Febriani et, al., (2020),

serta
5

Iskak dan Setyadi (2020) yang memperoleh hasil bahwa profitabilitas memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggi dan Nuryasman

(2023) yang memperoleh hasil bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Ali et. al.,

(2021) menemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

4.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa hipotesis tiga

diterima. Penelitian pada variabel leverage (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV)

yaitu berdasarkan uji parsial menunjukan bahwa nilai signifikan variabel leverage

(DER) sebesar 0.020 < 0.05 maka artinya leverage (DER) berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV).

Hasil tersebut menunjukan bahwa besaran leverage suatu perusahaan

mempengaruhi nilai perusahaannya. Nilai perusahaan akan meningkat saat leverage

tinggi dan sebalikanya nilai perusahaan akan mengalami penurunan saat leverage

perusahaan rendah. Hal ini menunjukan bahwa leverage yang tinggi memberikan

prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk meningkatkan

permintaan saham. Apabila permintaan saham yang meningkat akan menyababkan

nilai perusahaan juga mengalami peningkatan Sutama & Lisa (2018). Leverage yang

tinggi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperoleh laba yang lebih tinggi

dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang, perusahaan dapat secara
6

maksimal menjalankan operasional perusahaan agar laba yang diperoleh perusahaan

meningkat, dan dapat digunakan untuk menarik minat para investor.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Aldi et. al., (2020) yang

memperoleh hasil bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Oktaviarni et. al., (2019), Iskak dan Setyadi (2020), Prasetya dan

Musdholifah (2020) serta Indrawaty dan Mildawati (2018) yang memperoleh hasil

bahwa leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta

penelitian yang dilakukan oleh Febriani et, al., (2020) menemukan bahwa leverage

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap 28 perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2018- 2021, tentang pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap nilai

perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data pada penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda program SPSS versi 26. Total sampel

yang digunakan sebanyak 28 perusahaan dengan total data sebesar 112.

Berdasarkan hasil analisis data pembahasan hasil penelitian terhadap hipotesis

yang telah dirumuskan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Hipotesis 1 ditolak, bahwa likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil tersebut berarti baik buruknya

nilai likuiditas belum tentu memberikan dampak terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2018–2021.

2) Hipotesis 2 diterima, bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil tersebut berarti jika

nilai profitabilitas dari perusahaan mengalami kenaikan, secara langsung

berdampak signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan pada

61
6

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2018–2021.

3) Hipotesis 3 diterima, bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut berarti jika nilai leverage dari

perusahaan mengalami kenaikan, maka secara langsung akan berdampak

signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2018–2021.

5.2 Saran

Dengan adanya penelitian ini, peneliti juga memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi para investor

Agar melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama terhadap rasio yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebelum melakukan investasi dalam suatu

perusahaan. Selain itu sebaiknya investor juga memperhatikan kondisi ekonomi

seperti infasi agar analisis kelayakan investasi saham dapat lebih akurat.

2. Bagi perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian, saran untuk perusahaan agar dapat memperhatikan

faktor-faktor seperti likuiditas, profitabilitas dan leverage agar dapat

meningkatkan nilai perusahaan.


6

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Sampel perusahaan hasilnya tidak dapat digeneralisasi karena hanya menggunakan

28 sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama tahun periode 2018-2021.

2. Penelitian ini yaitu menggunakan 3 variabel independen yang dimana hasilnya

ada 2 variabel yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Nilai koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,333. Hal ini berarti bahwa variabel

likuiditas, profitabilitas dan leverage mempunyai peranan 33%. Sisa nilainya

sebesar 67% dijelaskan oleh variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan.

5.4 Agenda Penelitian Selanjutanya

Dengan adanya keterbatasan penelitian, maka penelitian selanjutnya perlu

dilakukan perbaikan agar hasilnya menjadi lebih baik. Untuk penelitian selanjutnya

perlu dilakukan sebagai berikut :

1. Penelitian berikutnya, peneliti perlu memperluas objek penelitian agar tidak

hanya meliputi perusahaan makanan dan minuman saja, namun dapat dilakukan

penelitian pada perusahaan manufaktur.

2. Menggunakan proksi lain untuk nilai perusahaan maupun rasio keuangan agar

hasil penelitian dapat bervariasi.

3. Menambah variabel lain ataupun variabel kontrol selain dalam penelitian ini

seperti faktor makro ekonomi (inflasi, kurs valuta asing, dan jumlah uang

beredar).
6

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono, M.B.A. (2017). Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan

Kesembilan. Desember 2017. BPFE-Yogyakarta.

Aldi, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan

Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Moderasi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2018. Jurnal Sains

Sosio Humaniora, 4 (1).

Ali, et. al. (2021). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris

Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2017-2019). Jurnal Neraca Peradaban, 1(2).

Arfin Taniman, J. (2020). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Paradigma Akuntansi, 2(3), 1372-1379.

Chasanah, A. N., & Adhi, D. K. (2017). Profitabilitas, Struktur Modal dan Likuiditas

Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate yang

Listed di BEI (Profitability, Capital Structure and Liquidity Influence on

Corporate Value on Listed Real Estate Companies in BEI, 2012-20. Fokus

Ekonomi, 12 (2), 131–146.


6

Dewi D.N, Nurhayati E, Syarifuddin S. (2021). Pengaruh Likuiditas Dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Barang

Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020).

JRKA 7(2), 87-102.

Dewi, V. S., & Ekadjaja, A. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal

Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara, Vol.2 , No.1, 118 - 126.

Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta

Fahriyal M.A, et. al. (2020). Pengaruh Ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas

dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai

variabel moderasi pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2018. Jurnal Sains Sosio

Humaniora, 4(1).

Febriani, et. al. (2020). Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Jurnal

Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan, 3(2).

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang, Jawa Tengah : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hantono. (2017). Konsep Analisa Laporan Keuangan Dengan Pendekatan Rasio Dan

SPSS. Medan: Deepublish.


6

Hery. (2016). Akuntansi Keuangan Menengah 1, Cetakan pertama. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Indrarini, Silvia. (2017). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba. Surabaya :

Scopindo Media Pustaka.

Indrawaty, et. al. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi, 7 (3).

Indriantoro, et. al. (2011). Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.

Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Iskak, Jamaludin dan Setyadi, Hari. (2020). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Dan

Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Jakarta.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Persada.

Lumoly, S., et. al. (2018). Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas

terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada 84 Perusahaan Logam dan Sejenisnya

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal EMBA: Jurnal Riset

Ekonomi, manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6 (3), 1108–1117.

Mayogi dan Fidiana. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Kebiakan Deviden dan

Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi.

Mentalita, H., Iskandar, M., & Keulana. (2019). The Effect of Liquidity, Profitability,

Leverage And Corporate Social Responbility on Company Value with


6

Dividend Policy as a Moderating Variable (Empirical Study in LQ45

Companies Listed on IDX). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara, 5(2), 773–783.

Mery, K, N. (2017). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi

Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2014. JOM Fekon Vol. 4 No. 1 Februari 2017 (Universitas Riau)

Pekanbaru.

Mutammimah. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013-

2017). Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang,

10 (1), 64–84.

Myers, Stewart C. (1984). Capital Structure Puzzle.

Oktaviarni, F., et. al. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan

Deviden Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris

Perusahaan Sektor Real Estate, Properti Dan Kontruksi Bangunan Yang

terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016). Jurnal Akuntansi Vol.

9, No. 1 .

Prasetya, A. W., & Musdholifah. (2020). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Dan

Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Yang Di Moderasi Oleh Kebijakan

Dividen. Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (4), 1406–1416.


6

Pujaningrum dan Andayani. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas Dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2014-2017. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Putra dan Lestari . (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden, Likuiditas, Profitabilitas dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud.

Riyanto, Bambang. (1995). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta.

Santoso, C. E. (2013). Perputaran modal kerja dan perputaran piutang pengaruhnya

terhadap profitabilitas pada PT. Pegadaian (PERSERO). Jurnal EMBA :

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).

Sartono, A. (2014). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE.

Sartono, D. R. A. (1997). Ringkasan Teori Manajemen Keuangan (ketiga). Yogyakarta

: BPFE Yogyakarta.

Spence, M. (1973). Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics, 87

(3), 355–374.

Suardana, I. K., et. al. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan

Dividen, Keputusan Investasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA),

(2), 137-155.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (26th Ed.).

Bandung: Alfabeta.
6

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta : CV Andi Offset.

Suryana dan Sri Rahayu. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Industry Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2016). ISSN 2355-9357.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia Utari,

D., et. al. (2014). Manajemen Keuangan (Kajian Praktik Dan Teori Dalam

Mengelola Keuangan Perusahaan). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Vionita A, & Nusyasman MN. (2023). Pengaruh Financial Leverage dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Moderasi. Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan, 5(1), 10-19.

Wiagustini, N. L. P. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Udayana

University Press.

Wijaya, I. B., & Purnawati, N. (2014). Pengaruh Likuiditas Dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi Oleh Kebijakan Dividen.

E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3 (12), 3768–3780.

Zuhroh, I. (2019). The Effects of Liquidity, Firm Size, and Profitability on the Firm

Value with Mediating Leverage. KnE Social Sciences, 3(13), 203.

www.idx.co.id

www.idnfinacial.co.id
7

LAMPIRAN

Lampiran A

Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021

No Kode Emiten Nama Perusahaan


1 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
2 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
3 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
4 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
5 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
6 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
7 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
8 STTP PT. Siantar Top Tbk
9 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
10 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk
11 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk
12 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
13 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
14 PSGO PT. Palma Serasih Tbk
15 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk
16 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk
17 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk
18 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
19 SKLT PT. Sekar Laut Tbk
20 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk
21 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk
7

22 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk


23 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk
24 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk
25 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
26 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk
27 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk
28 IKAN PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk
Sumber : Data sekunder yang diolah

Lampiran B
Data Penelitian Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2018-2021

PERUSAHAAN PBV (Y) CR (X1) ROA (X2) DER (X3)


ICBP 2018 5,37 1,95 0,14 0,51
ICBP 2019 4,88 2,54 0,15 0,45
ICBP 2020 2,22 2,26 0,10 1,06
ICBP 2021 1,85 1,80 0,07 1,16
MYOR 2018 6,98 2,65 0,10 1,06
MYOR 2019 8,09 3,43 0,11 0,92
MYOR 2020 9,22 3,61 0,11 0,75
MYOR 2021 9,31 2,33 0,06 0,75
INDF 2018 1,31 1,07 0,05 0,93
INDF 2019 1,28 1,27 0,06 0,77
INDF 2020 0,76 1,37 0,07 1,06
INDF 2021 0,64 1,34 0,07 1,07
MLBI 2018 6,03 0,78 0,42 1,47
MLBI 2019 5,92 0,73 0,42 1,53
MLBI 2020 7,41 0,89 0,10 1,03
7

MLBI 2021 5,68 0,74 0,23 1,66


GOOD 2018 6,88 1,18 0,10 0,69
GOOD 2019 7,40 1,53 0,09 0,83
GOOD 2020 7,31 1,77 0,04 1,26
GOOD 2021 7,67 1,48 0,07 1,23
PANI 2018 0,79 1,34 0,01 2,77
PANI 2019 0,79 1,49 -0,01 0,67
PANI 2020 0,79 1,47 0,00 1,46
PANI 2021 0,83 1,20 0,01 2,90
ULTJ 2018 5,54 4,40 0,13 0,16
ULTJ 2019 6,60 4,44 0,16 0,17
ULTJ 2020 5,57 2,40 0,13 0,83
ULTJ 2021 6,00 3,11 0,17 0,44
STTP 2018 1,70 1,85 0,10 0,60
STTP 2019 2,23 2,85 0,17 0,34
STTP 2020 2,77 2,41 0,18 0,29
STTP 2021 3,42 4,16 0,16 0,19
ROTI 2018 15,84 3,60 0,03 0,50
ROTI 2019 17,10 1,70 0,05 0,50
ROTI 2020 17,99 3,80 0,04 0,40
ROTI 2021 15,88 2,70 0,07 0,50
DMND 2018 3,40 2,27 0,08 0,44
DMND 2019 3,81 1,77 0,08 0,70
DMND 2020 5,40 4,36 0,04 0,22
DMND 2021 5,82 3,58 0,06 0,25
CLEO 2018 5,56 1,64 0,08 0,31
CLEO 2019 6,70 1,17 0,11 0,62
CLEO 2020 7,83 1,72 0,10 0,47
CLEO 2021 8,76 1,53 0,13 0,35
ADES 2018 0,11 1,39 0,06 0,83
7

ADES 2019 0,13 2,00 0,10 0,45


ADES 2020 0,16 2,97 0,14 0,37
ADES 2021 0,23 2,51 0,20 0,34
DLTA 2018 19,78 7,20 0,22 0,19
DLTA 2019 18,69 8,05 0,22 0,18
DLTA 2020 15,71 7,50 0,10 0,20
DLTA 2021 15,56 4,91 0,14 0,30
PSGO 2018 2,11 0,68 -0,05 4,68
PSGO 2019 4,39 2,52 -0,05 1,77
PSGO 2020 4,51 1,93 0,01 1,81
PSGO 2021 5,31 2,28 0,06 1,62
BTEK 2018 18,94 2,16 0,02 1,29
BTEK 2019 74,06 1,75 -0,02 1,32
BTEK 2020 57,46 0,62 -0,12 1,59
BTEK 2021 53,98 0,37 -0,03 1,67
KEJU 2018 3,81 2,30 0,13 0,13
KEJU 2019 4,43 2,48 0,15 0,13
KEJU 2020 4,48 2,54 0,18 0,13
KEJU 2021 5,96 2,82 0,19 0,12
CAMP 2018 4,64 10,84 0,06 0,20
CAMP 2019 4,90 12,63 0,07 0,23
CAMP 2020 5,04 13,27 0,04 0,24
CAMP 2021 5,36 13,31 0,09 0,22
CEKA 2018 3,25 5,11 0,08 1,20
CEKA 2019 3,76 4,80 0,15 1,08
CEKA 2020 4,19 4,66 0,12 0,90
CEKA 2021 4,61 4,80 0,11 0,64
SKLT 2018 2,76 1,20 0,04 1,20
SKLT 2019 3,09 1,30 0,06 1,08
SKLT 2020 3,31 1,50 0,06 0,90
7

SKLT 2021 4,41 1,79 0,10 0,64


BUDI 2018 10,68 1,00 0,02 1,14
BUDI 2019 11,20 1,01 0,02 0,96
BUDI 2020 11,52 1,14 0,02 0,87
BUDI 2021 12,09 1,17 0,03 0,79
HOKI 2018 25,22 2,68 0,12 0,35
HOKI 2019 28,69 2,99 0,12 0,32
HOKI 2020 29,11 2,24 0,04 0,37
HOKI 2021 29,40 1,60 0,01 0,48
SKBM 2018 14,28 1,38 0,01 0,70
SKBM 2019 14,35 1,33 0,00 0,76
SKBM 2020 14,42 1,36 0,00 0,84
SKBM 2021 14,87 1,33 0,02 0,99
COCO 2018 5,59 0,83 0,02 2,24
COCO 2019 7,39 1,17 0,03 0,78
COCO 2020 7,57 1,19 0,01 1,35
COCO 2021 9,31 1,95 0,02 0,69
ALTO 2018 67,88 0,76 -0,03 1,87
ALTO 2019 34,58 0,88 -0,01 1,90
ALTO 2020 33,86 0,82 -0,01 1,96
ALTO 2021 33,04 0,81 -0,01 1,99
PSDN 2018 11,96 1,03 0,07 1,87
PSDN 2019 8,35 0,76 0,03 3,34
PSDN 2020 3,57 0,77 0,07 5,37
PSDN 2021 -2,20 0,58 0,11 13,55
FOOD 2018 9,44 0,76 0,01 1,30
FOOD 2019 10,16 1,13 0,02 0,60
FOOD 2020 7,71 0,75 -0,15 1,01
FOOD 2021 6,10 0,56 -0,14 1,43
PCAR 2018 20,96 2,68 0,17 0,35
7

PCAR 2019 15,24 2,45 -0,08 0,48


PCAR 2020 11,32 2,97 -0,15 0,62
PCAR 2021 11,56 2,28 0,01 0,68
IKAN 2018 9,72 0,94 0,03 5,85
IKAN 2019 22,00 1,00 0,05 1,86
IKAN 2020 27,19 1,63 -0,01 0,92
IKAN 2021 27,81 1,78 0,01 0,83

Lampiran C

Hasil Output SPSS Versi 26

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


PBV 112 -2,20 74,06 11,0036 13,00084
CR 112 0,37 13,31 2,4963 2,41288
ROA 112 -0,15 0,42 0,0692 0,08808
DER 112 0,12 13,55 1,1190 1,51906
Valid N (listwise) 112
7

Hasil Uji Normalitas Sebelum Sqrt

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 112
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.25697833
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .232
Negative -.126
Test Statistic .232
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil Uji Normalitas Setelah Sqrt

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.13615110
Most Extreme Absolute .066
Differences Positive .066
Negative -.049
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
7

d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360 .885 1.131
X2 -45.730 13.703 -.310 -3.337 .001 .955 1.047
X3 -.868 .817 -.101 -1.063 .290 .904 1.106
a. Dependent Variable: Y

Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .164a .027 .000 10.09638 1.811

a. Predictors: (Constant), LAG_X3, LAG_X2, LAG_X1


b. Dependent Variable: LAG_Y
7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations
Unstandardize
X1 X2 X3 d Residual
** **
Spearman's X1 Correlation 1.000 .462 -.729 .080
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .400
N 112 112 112 112
** **
X2 Correlation .462 1.000 -.503 .115
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .227
N 112 112 112 112
** **
X3 Correlation -.729 -.503 1.000 -.102
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .283
N 112 112 112 112
Unstandardized Correlation .080 .115 -.102 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .400 .227 .283 .
N 112 112 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y
7

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2085.515 3 695.172 4.502 .003b
Residual 16675.920 108 154.407
Total 18761.436 111
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.332 2.279 7.166 .000
X1 -.478 .520 -.089 -.919 .360
X2 45.730 13.703 -.310 3.337 .001
X3 10.868 .817 -.101 4.063 .020
a. Dependent Variable: Y

Hasil Uji Derterminasi (Uji 𝑹𝟐)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .333a .111 .086 12.42605 .877
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV
8

Lampiran D

Daftar Riwayat Hidup

A. Biodata Mahasiswa

NIM :

Nama Lengkap :

Tempat & Tanggal Lahir :

Alamat Lengkap :

B. Riwayat Pendidikan Formal dan Non-Formal

1. SD

2. SMP

3. SMA

C. Riwayat Pengalaman Organisasi

Anda mungkin juga menyukai