JAPFA COMFEED
INDONESIA TBK
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Analisa Sistem PT. Japfa Comfeed Indonesia TBK” Ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta Salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang yakni Addinul Islam. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas bapak Danu Kusbandono SE.MM pada mata kuliah pengantar
manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dan akan kami terima dengan
lapang, demi kesempurnaan makalah berikutnya.
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 ............................................................................................................................3
PENDAHULUAN ........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
LANDASAN TEORI ...................................................................................................6
2.1 PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN........................................................6
2.2 FUNGSI MANAJEMEN....................................................................................11
BAB III........................................................................................................................16
PERMASALAHAN KASUS.....................................................................................16
3.1 PT. Japfa Comfeer. Tbk.......................................................................................16
3.2 PERMASALAHAN PT JAPFA..........................................................................16
BAB IV........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................17
4.2 SARAN...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo, yaitu:
A. Bagaimana meminimalkan non value added activity yang terdapat pada proses
kegiatan Departemen Warehouse?
A. Meminimalkan non value added activity yang terdapat pada proses kegiatan di
Departemen Warehouse.
LANDASAN TEORI
Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan dengan
keberhasilan arsitek Mesir Kuno mewujudkan karyanya berupa piramid Cheops.
Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak akan terwujud
tanpa adanya manajemen yang baik. Hanya saja istilah manajemen baru muncul pada
tahun 1886. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan pada masa pra sejarah.
Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9
merupakan bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.
Ada penulis yang mencatat sejarah perkembangan manajemen diawali dari pra
industrialisasi, ada yang mengawalinya sejak aliran klasik dan ada juga yang memulai
dari manajemen ilmiah. Demikian juga jika kita lihat dari banyaknya aliran atau
periode manajemen, ada yang menuliskan tiga periode, empat periode dan lebih dari
empat periode. Di samping itu, pengelompokkan penulis yang termasuk di dalam
setiap periode atau aliran juga bermacam-macam. Penulis empat periode atau aliran
sejarah perkembangan manajemen mengatakan bahwa dimulai dari aliran manajemen
klasik, behavioristik, model sistem, dan hubungan manusia atau neo-klasik.
Merujuk dari pemikiran Peter F. Drucker di atas, sesuatu yang pasti bahwa
Indonesia punya budaya (cultur) oleh karena itu ‘pasti’ punya nilai-nilai dasar
manajemen. Sehingga menjadi sangat mendesak (urgent) untukmengembangkan
kekuatan imbangan yang ada pada nilai-nilai budaya bangsaIndonesia, yaitu
pengembangan manajemen yang berciri khas Indonesia. Karena bangsa Indonesia
sedang menghadapi banyak masalah akibat ‘salah urus’ (mis-management)dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, ditandai oleh merajalelanya kolusi, korupsi dan
nepotisme (KKN) di hampir semua segi. Pada saat yang sama, Indonesia juga harus
berkompetisi dengan negara-negara lain dalam upaya menghadapi peradaban atau
tuntutan global.
Menemukan sistem manajemen dari akar budaya dan karakter dasar bangsa
Indonesia hampir dipastikan dapat lebih efektif dan efisien, jika dibanding dengan
negara-negara yang telah melaksanakannya seperti; Jepang, Cina, Eropa, dan amerika.
Kita jangan lagi mengadopsi sistem manajemen dari luar yangsebenarnya tidak semua
cocok untuk diterapkan Indonesia, sehinggamengakibatkan kegagalan pengelolaan.
Berhasinya manajemen Indonesia, sangattergantung dari cara penyaringan berbagai
budaya (suku/etnis) yang ada dimasyarakat Indonesia serta penerapannya dalam
kehidupan organisasi.
Namun ada juga pendapat beberapa ahli manajemen yang menyatakan bahwa tak
ada satu sistem pun yang paling baik. Jauh lebih efektif bila anda menggunakan
beberapa sistem manajemen, dimana sistem itu disebut dengan “manajemen
situasional”. Dalam implementasinya oleh para leadership, pendekatan ini dikenal
dengan “situational leadership” atau kepemimpinan situasional.
Kemudian, sepasang suami istri bernama Frank dan Lilian Gilberth menciptakan
sebuah alat bernama micromotion, yang merupakan alat untuk mencatat gerakan para
pekerja ketika melakukan suatu proses.
Sosial Era manusia sosial merupakan masa ketika para ahli melakukan
eksperimen yang sifatnya sosial untuk mengetahui bagaimana tenaga kerja dapat
bekerja dengan baik. Dalam bukunya yang berjudul Creative Experience (1924), Mary
Parker Follet berpendapat bahwa tujuan organisasi harus terintegrasi dengan tujuan
individu. Masih dalam telaah perbedaan motif organisasi dengan motif individu,
Chester Barnard menerbitkan bukunya yang berjudul The Functions of Executive
(1938). Gagasan Barnard adalah bahwa sistem dalam suatu organisasi harus
menjadikan komunikasi, tujuan, dan kerja sama sebagai elemen yang penting dan
universal.
➢ Era Modern
Era ini diawali dengan lahirnya konsep manajemen kualitas total pada awal abad
ke-20 oleh W. Edward Deming dan Joseph Juran. Deming menyatakan bahwa
penurunan kualitas suatu produksi disebabkan oleh sistem, bukan karena kesalahan
pekerja. Menurut Deming, peningkatan kualitas akan menyebabkan reaksi berantai,
yaitu berkurangnya biaya untuk perbaikan, meningkatnya produktivitas, meningkatnya
pangsa pasar, meningkatnya keuntungan industri, dan bertambahnya jumlah pekerjaan.
Teori manajemen ada banyak dan dalam berbagai aliran. Seorang manajer dituntut
untuk mampu mempelajari bermacam-macam teori dan metode yang ada, untuk
menentukan mana yang dapat digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Ilmu
manajemen merupakan ilmu dasar yang perlu diketahui semua orang yang terlibat
dalam kegiatan organisasi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Staffing
4. Mengarahkan (Directing)
5. Pengawasan (Controlling)
Tujuan fungsi controlling ini adalah untuk menilai pekerjaan yang telah
dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang ada di suatu perusahaan. Akan
tetapi tidak hanya SDM saja, pengawasan ini juga dilakukan terhadap keuangan dan
waktu dalam sebuah perencanaan.
➢ Tujuan Manajemen Secara umum, tujuan manajemen adalah untuk memperoleh
hasil maksimal sesuai target yang sudah ditentukan, menjalankan strategi sesuai
dengan perencanaan, melakukan pembaruan, dan membuat terobosan terbaru untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan manajemen ini bisa tercapai jika dilakukan
secara terorganisir dan terkontrol. Adapun tujuan dari manajemen adalah sebagai
berikut
terrjadi.
PERMASALAHAN KASUS
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan peneliti yang mungkin dapat berguna bagi
kepentingan perusahaan yakni kepuas dan kenyamanan dengan pekerjaannya yang
akan memiliki kinerja baik dan hubungan baik dengan pelanggan, organisasi, dan
rekan kerja. Hubungan ini menciptakan realitas tertentu yang membimbing dan
mengarahkan karyawan serta mempengaruhi keterlibatan mereka dalam perusahaan.
Daftar Pustaka