Anda di halaman 1dari 13

KONTROL TIK DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Dosen pengampu: Abdul Baist

Disusun oleh:

 Nanang Kosim
 Dian Amarulloh
 Resa Sanjaya
 Cecep Palahudin
 Siti Hapsoh
 Rizki A. Gani
 A. Kholik
 Lisnawati
 Abin
Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Az-zahra Tasikmalaya
Jln. karangnunggal cibalong kab. Tasikmalaya
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan rahmat Tuhan yang maha Esa dan karunia-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas TIK dengan judul “KONTROL TIK DALAM
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”.
Solawat sertakan salam semoga selamanya tercurahkan kepada baginda
nabi Muhammad SAW dan juga kepada keluarganya.
Dalam penyusunan makalah ini tentu memiliki banyak sekalai referensi
yang terkait dengan materinya. Maka dengan demikian, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan informasi baru kepada kita.
Namun, kami juga sadar akan adanya kekurangan yang terdapat pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan atas saran dan kritik dari
semuanya.
Terimakasih atas perhatian, dukungan, dan saran dari semuanya

Tasikmalaya, 5 juni 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. System dan Sasaran Kontrol TIK..................................................................4
1. Pengertian Kontrol....................................................................................4
2. Langkah-Langkah Pengontrolan...............................................................4
3. Metode Pengontrolan................................................................................4
B. Perancangan dan Pengendalian Formulir......................................................5
1. Pengertian Formulir...................................................................................5
2. Fungsi atau Kegunaan Formulir................................................................6
C. Penyederhanan Penggunaan..........................................................................7
1. Pengertian Penggunaan.............................................................................7
D. Penyederhanaan Pengawasan........................................................................7
1. Pengertian Pengawasan.............................................................................7
2. Sasaran Pengawasan..................................................................................9
3. Jenis-Jenis Pengawasan.............................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
1. System dan Kontrol.................................................................................11
2. Formulir...................................................................................................11
3. Penggunaan.............................................................................................11
4. Pengawasan.............................................................................................11
B. Saran dan Kritik..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa ini tentunya kita tahu bahwa perkembanan jaman semakin pesat
dengan diadanya teknologi-teknologi canggih yang mampu memberikan
kemudahan kepada manusia melalui mudahnya tersampaikan informasi dan
dapat berkomunikasi antara sesame manusia meski dalam keadaan jauh.
Namun, dalam perkembangan ini kita harus mampu mengimbanginya
dengan mengkontrol teknologi yang kita gunakan. Dengan demikian segala
jenis teknologi yang kita gunakan dapat membantu kita tanpa memberikan
dampak yang buruk.
Dalam mengkontrol teknologi itu sendiri kita juga harus mampu
menguasai teknologi dengan benar dan dengan pengetahuan yang mumpuni,
agar masalah yang timbul pada sebuah teknologi dapat teratasi.
Maka dari pada hal tersebut kami Menyusun materi ini dengan seksama
agar dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang mampu memberikan
bimbingan dalam mengkontrol teknologi yang tak terhindarkan dalam sebuah
kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa system dan sasaran control TIK?
2. Bagaimana perancangan dan pengendalian formulir dalam TIK?
3. Bagaimana penyederhanaan penggunaan dan pengawasan-nya?
C. Tujuan
1. Mampu menggunakan system dan menetapkan sasaran control dengan
baik
2. Dapat merancang dan mengendalikan formulir yang sesuai
3. Bisa menyederhanakan penggunaan dan pengawasannya

3
BAB II PEMBAHASAN
A. System dan Sasaran Kontrol TIK
Dalam pelaksanaan setiap bidang pekerjaan apapun yang sebaik-baiknya
tentu perlu dilakukan perencanaan pengontrolan. Perencanaan dan pengontrolan
merupakan 2 bagian dari sesuatu proses penyelenggaraan untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan menjadi taraf permulaan dari proses kontrol perkantoran
dan mengandung aktivitas-aktivitas melihat ke depan, memikirkan jauh
sebelumnya, dan menggambarkan lebih dulu sebagai landasan untuk pelaksanaan
kegiatan-kegiatan mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan pengontrolan dan
tindakan-tindakan pembetulannya adalah tahap akhir dari proses penyelenggaraan.
1. Pengertian Kontrol
Menurut Brech dalam The Liang Gie 2009:154, kontrol adalah kegiatan
mencocokkan pelaksanaan tugas yang baru berjalan terhadap ukuran baku yang
telah ditetapkan sebelumnya dalam rencana-rencana dengan maksud untuk
menjamin tercapainya kemajuan yang cukup dan pelaksanaan tugas yang
memuaskan, juga “mencatat” pengalaman yang diperoleh dari pelaksanaan
rencana-rencana yang telah ditetapkan sebagai suatu petunjuk bagi tindakan-
tindakan di waktu mendatang.
Pengontrolan tidaklah semata-mata dimaksudkan untuk menemukan dan
membetulkan kesalahan-kesalahan, melainkan justru untuk mencegah terjadinya
kekeliruan- kekeliruan atau penyimpangan-penyimpangan yang sebetulnya dapat
dihindari sebelum terlambat The Liang Gie, 2009:153.
2. Langkah-Langkah Pengontrolan
Langkah-langkah yang sering berlangsung dalam pengontrolan adalah sebagai
berikut:
a. Penentuan standar atau ukuran yang baku yang akan menjadi patokan.
b. Pengukuran atau penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang senyatanya
dijalankan hasil kegiatan-kegiatan tersebut .
c. Perbandingan antara pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau hasil-hasilnya
dengan patokan yang telah ditentukan untuk mengetahui penyimpangan
atau perbedaan yang terjadi.
d. Pembetulan terhadap penyimpangan atau perbedaan yang terjadi agar
semua kegiatan atau hasilnya sesuai dengan yang telah ditentukan.
3. Metode Pengontrolan
The Liang Gie, 2009:154 Brech juga mengemukakan bahan-bahan dan
metode-metode untuk menjalankan pengontrolan antara lain adalah:
a. Laporan dari pelaksanaan kegiatan yang diberikan secara lisan atau tulisan
dan secara berkala atau sewaktu-waktu atas permintaan.

4
b. Penelaahan terhadap buku catatan tugas atau hasil kerja, jadwal kegiatan
bahan kemajuan pekerjaan, ataupun grafik lainnya.
c. Survey atau inspeksi setempat dimana kegiatan-kegiatan dijalankan.
d. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.
The Liang Gie, 2009:153 Dalam tatausaha sebagai suatu bidang kerja perlu
dilakukan pengontrolan. Pengontrolan harus dijalankan dalam setiap organisasi,
karena apabila tidak dilakukan pengontrolan dapat mengakibatkan kerugian-
kerugian yang cukup parah.
Menurut William Henry Leffingwell terdapat 12 tindakan kontrol yang
idealnya dijalankan oleh para manajer kantor, yaitu:
1. Merencanakan dan menentukan jadwal bagi pekerjaan setiap hari secara
tertulis.
2. Mengusahakan agar pekerjaan dimulai pada waktu yang telah ditentukan.
3. Menghitung banyaknya pekerjaan yang tidak terselesaikan.
4. Menghitung banyaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan.
5. Mengatur jumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan sesuai dengan
pekerjaan.
6. Memeriksa jumlah hasil tenaga pekerjaan setiap hari.
7. Mendesak agar tercapai hasil dari pekerjaan sehari penuh.
8. Memeriksa petunjuk-petunjuk baku yang telah ditetapkan bagi
pelaksanaan sesuatu pekerjaan.
9. Merencanakan tugas pengawasan sehari-hari untuk jangka waktu
seminggu.
10. Menetapkan pemeriksaan menyeluruh setiap hari terhadap pemeliharaan
alat-alat kantor.
11. Menetapkan pemeriksaan menyeluruh terhadap penyimpanan warkat dan
arsip.
12. Berusaha mengenal bawahannya.
Dengan menjalankan 12 dua belas tindakan kontrol tersebut, seorang
pimpinan kantor dapat menjuruskan kerja ketatausahaan dalam organisasinya ke
arah tujuan yang telah direncanakannya The Liang Gie, 2009:156.
B. Perancangan dan Pengendalian Formulir
Aktivitas-aktivitas ketatausahaan menghimpun, mencatat, mengirim, atau
menyimpan berbagai informasi dalam kantor untuk sebagian besar
mempergunakan formulir form.
1. Pengertian Formulir
Formulir ialah lembaran kertas atau kertas lepas berukuran tertentu yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu setelah dicetak dengan uraian-uraian, kolom-kolom,
garis-garis, atau ruang-ruang untuk menghimpun, mencatat, atau menyampaikan
informasi yang diperlukan.

5
Menurut ahli perancang formulir Kronval 2007:162, formulir adalah selembar
kertas atau kartu yang dipotong menurut suatu ukuran tertentu dimana akan dibuat
pencatatan-pencatatan dan biasanya dicetak dengan garis-garis, tulisan, tanda-
tanda, dan hal lain yang umum atau sering berulang kembali dalam peristiwa-
peristiwa yang berlain-lainan yang memerlukannya, sedangkan apa yang
bersangkutan dengan peristiwa dinyatakan dengan jalan mengisi, mencoret, dan
menandai.
2. Fungsi atau Kegunaan Formulir
Menurut Littlefield dkk 2007:163, adapun kegunaan yang diberikan oleh
formulir adalah sebagai berikut:
1. Formulir-formulir membuat jelas keterangan apa yang harus dihimpun dan
disampaikan.
2. Formulir-formulir menyediakan suatu letak tertentu bagi setiap butir
keterangan yang diperlukan, dengan demikian memudahkan pencatatan,
pengolahan, dan penunjukan data.
3. Formulir-formulir menghapuskan perlunya menyalin kembali informasi
yang bersifat pengulangan atau baku.
4. Formulir-formulir memudahkan pemakaian lembaran-lembaran ganda,
karena secara luas dapat menyederhanakan prosedur- prosedur.
5. Formulir-formulir memberi tanda pengenal kepada warkat-warkat dan
memudahkan penyimpanan serta penunjukan dikemudian hari. Sesuatu
formulir biasanya diadakan untuk maksud atau keperluan tertentu.
Menurut Myers Gie, 2007:164, formulir-formulir pada umumnya dapat
diciptakan dan dipergunakan untuk 18 delapan belas macam keperluan sebagai
berikut:
1. Mengakui to acknowledge
2. Menyetujui to agree
3. Melamar to apply
4. Menguasakan to authorize
5. Membatalkan to cancel
6. Menerangkan to certify
7. Menuntut to claim
8. Menaksir to estimate
9. Melanjutkan to follow-up
10. Mengenali to identify
11. Memberi petunjuk to instruct
12. Memberitahu to notify
13. Memesan to order
14. Mencatat to record Universitas Sumatera Utara
15. Melaporkan to report
16. Memohon to request

6
17. Mengedarkan to route
18. Menjadwal to schedule
C. Penyederhanan Penggunaan
1. Pengertian Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata penggunaan adalah
proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Arti lainnya dari penggunaan
adalah pemakaian. Contoh: Kita harus menggalakkan penggunaan bahasa
indonesia.
Penyederhanaan kurikulum adalah perubahan kurikulum yang berfokus pada
pembelajaran kompetensi esensial, yaitu literasi dan numerasi. Hasil studi selama
masa pandemi menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Kurikulum Kondisi
Khusus (kurikulum darurat) memiliki capaian literasi dan numerasi yang lebih
baik dibandingkan siswa di sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013
secara penuh, di mana selisih capaian antara kedua kelompok tersebut setara
dengan 4 bulan belajar.
Dampak penggunaan kurikulum darurat ini terbukti mengurangi risiko
learning loss bagi siswa, terutama mereka yang berasal dari kelompok rentan
(keluarga di daerah tertinggal, orang tua berpendidikan rendah, dan memiliki
keterbatasan buku teks).
D. Penyederhanaan Pengawasan
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring
performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah
proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan
apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities
conform the planned activities.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh
pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil
yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan
fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti
yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah
berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk
langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk

7
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari
beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan
merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya
pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi
dan berjalan dengan baik.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai.
melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan
efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat
dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah
dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan
dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan
kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan
merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di
bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan
terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung
makna pula sebagai:
“pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa
untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan peraturan.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai
sebagai :
“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan,
atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau
diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat
kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidak cocokan yang
muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang
bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan
merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya
dengan penerapan good governance itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan
salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat

8
terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan
yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan
ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat
(social control).
2. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya
penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat
dilakukan adalah:
a. mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b. menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.
3. Jenis-Jenis Pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan
dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau
pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara
rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah
untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah
pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan
yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia
adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi
negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan
tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan
intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud
harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi
demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai
secara obyektif aktivitas pemerintah.
b. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga
dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan
pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara
lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem
pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan

9
preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan
langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi
lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap
suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
c. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-
bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan
pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan
terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan
hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan
kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah
“pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi,
yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”
d. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan
pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran
(doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan
untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan
anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan
dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung
jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana
direncanakan.

10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. System dan Kontrol
Menurut Brech dalam The Liang Gie 2009:154, kontrol adalah kegiatan
mencocokkan pelaksanaan tugas yang baru berjalan terhadap ukuran baku yang
telah ditetapkan sebelumnya dalam rencana-rencana dengan maksud untuk
menjamin tercapainya kemajuan yang cukup dan pelaksanaan tugas yang
memuaskan, juga “mencatat” pengalaman yang diperoleh dari pelaksanaan
rencana-rencana yang telah ditetapkan sebagai suatu petunjuk bagi tindakan-
tindakan di waktu mendatang.
2. Formulir
Formulir ialah lembaran kertas atau kertas lepas berukuran tertentu yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu setelah dicetak dengan uraian-uraian, kolom-kolom,
garis-garis, atau ruang-ruang untuk menghimpun, mencatat, atau menyampaikan
informasi yang diperlukan.
3. Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata penggunaan adalah
proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Arti lainnya dari penggunaan
adalah pemakaian.
4. Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
B. Saran dan Kritik
Kami sadar akan banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
semuanya.
Catatan:

11
DAFTAR PUSTAKA
Diakses dari internet:
https://text-id.123dok.com/document/wyek8x0y7-sistem-dan-sasaran-
kontrol.html (Amarulloh Kosim dan Sanjaya Abin, Tasikmalaya 11 Juni 2022,
08:30)
https://text-id.123dok.com/document/eqo5ldl0y-perancangan-dan-
pengendalian-formulir.html (Amarulloh Kosim Sanjaya, Tasikmalaya 11 Juni
2022, 09:30)
Literasi dari web informasi https://hot.liputan6.com/read/4857007/5-
fungsi-pengawasan-yang-perlu-diketahui-beserta-definisi-dan-jenis-jenisnya
(Palahudin Abdul Kosim, Cibunggur 12 Juni 2022/10:30)
https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/risalah_kebijakan/detail/313935/
dampak-penyederhanaan-kurikulum-terhadap-pembelajaran-belajar-dari-
penerapan-kurikulum-darurat-di-masa-pandemi-covid19 (Palahudin Abdul
Kosim, Cibunggur 12 Juni 2022/11:00)
https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/
pengertian-pengawasan-82 (Hapsoh Lisnawati, Parungponteng 08 Juni
2022/20:30)

12

Anda mungkin juga menyukai