Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENGAJARAN


Dosen Pengampu :
Nurhikmah Pohan, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok X
Nur Ainun (2101020122)
Saiful Amri Sinaga (2101020150)
Zannatun Rhoudhoh (2201020219-P)

Semester 3-A Ekstensi


Fakultas Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM
ASAHAN – KISARAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT.


atas segala nikmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beserta salam senantiasa kita sampaikan kepada suri tauladan yaitu Nabi
Muhammad Saw. beserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya yang telah
membawa cahaya ilmu kepada umat manusia, sehingga ilmu tersebut sampai
kepada kita semua. Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
“Administrasi dan Supervisi Pengajaran” yang sangat sabar dan baik hati serta
tidak sombong dalam membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai waktu yang telah ditentukan.

Terima kasih juga kepada teman-teman yang turut serta mencurahkan doa
dan usaha dari jalur langit, darat maupun laut dalam menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas kelompok yang berjudul “Teknik-Teknik Supervisi
Pengajaran” semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan juga wawasan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Kami mohon kritik dan saran untuk perbaikan makalah
ini dan makalah selanjutnya.

Kisaran , 21 Desember 2022


Penulis

Kelompok X

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 ..


A. Pengertian Teknik-Teknik dalam Supervisi Pengajaran ........................... 3
B. Teknik-Teknik dalam Supervisi Pengajaran ............................................. 4
1. Teknik Individual dalam Supervisi ..................................................... 5
a. Kunjungan Kelas ........................................................................... 5
b. Observasi Kelas............................................................................. 5
c. Percakapan atau Wawancara Pribadi ............................................ 6
d. Percakapan atau Wawancara Kelompok ....................................... 7
2. Teknik Kelompok dalam Supervisi..................................................... 8
a. Pertemuan orientasi sekolah bagi guru baru .................................. 8
b. Rapat Guru..................................................................................... 9
c. Lokakarya (Workshop) .................................................................. 9
d. Diskusi Panel ................................................................................. 9
e. Syimposium .................................................................................... 10
f. Penatran-Penataran ........................................................................ 10
g. Seminar .......................................................................................... 10
h. Supervisi Bersama Siswa .............................................................. 11
C. Kelemahan dan Kelebihan Teknik-Teknik Supervisi Pengajaran ............ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13


A. Simpulan ................................................................................................... 13
B. Saran dan Kritik ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan
tentang segala hal yang belum ia ketahui. Pendidkan di awali dengan proses
belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah informasi untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.1 Bila kita berbicara mengenai
pendidikan maka tak akan ada hentinya karena pendidikan itu adalah sesuatu
yang urgen dan tak mengenal usia, apalagi dimasa sekarang dimana orang
berlomba-lomba mengembangkan kariernya demi kebahagiaan dimasa depan.
Dalam dunia pendidikan, supervisi sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Banyak sekali kita jumpai beberapa tenaga pendidik dan
kependidikan bersikap acuh dalam proses pengembangan kompetensi yang
lebih dan seperti halnya tenaga pendidik juga tidak melakukan persiapan-
persiapan dalam pengelolaan kelas yang performatif, dan juga kurangnya
supervisior dari yang berwenang untuk melakukan tindakan supervisi demi
kemajuan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan. Sedangkan para
guru beranggapan bahwa materi yang diajarkan masih sama dan seputar pada
masalah-masalah itu saja yang sudah pernah dikuasai beberapa tahun yang
lalu, sehingga materi yang disampaikan sama seperti beberapa tahun yang
lalu tanpa adanya pengembangan-pengembangan, baik dalam strategi, metode
dan prosesnya sehingga masih jauh dari tujuan profesionalisme yang
diharapkan.
Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah sebagai
supervisor dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi
pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan
agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Teknik supervisi
pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor
pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.

1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 8.

1
2

Agar supervisi bisa terlaksana dengan baik, maka para guru harus
mendapatkan supervisi dari atasannya secara teratur dan professional. Maka
dari itu untuk menciptakan keefektifan dan keefisienan supervisi pendidikan
maka perlu dipahami beberapa hal-hal yang berhubungan dengan teknik-
teknik supervisi pendidikan sebagaimana yang akan kami jelaskan dalam
makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan dengan niat sepenuh
hati di atas, adapun permasalahan yang akan kami bahas sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari teknik supervisi pengajaran itu ?
2. Bagaimana teknik-teknik supervisi pengajaran itu?
3. Apa saja kelemahan dari teknik-teknik supervisi pengajaran?
4. Apa saja kelebihan dari teknik-teknik supervisi pengajaran?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah kami
paparkan dengan niat sepenuh hati di atas, adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknik supervisi pengajaran itu.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik supervisi pengajaran itu.
3. Untuk mengetahui kelemahan dari teknik-teknik supervisi pengajaran.
4. Untuk mengetahui kelebihan dari teknik-teknik supervisi pengajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik-Teknik dalam Supervisi Pengajaran


Secara etimologi teknik adalah cara membuat atau melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan seni, metode atau sistem mengerjakan sesuatu.
Supervisi adalah aktivitas dan kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh
seorang profesional untuk membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya
dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan
melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinyu agar guru
menjadi lebih profesional dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sedangkan pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para
pelajar/siswa di dalam kehidupan, yakni membimbing dan mengembangkan
yang harus dijalankan oleh para sisswa.
Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah sebagai
supervisor dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi
pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan
agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Menurut Piet A. Sahertian
teknik supervisi adalah usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
sumber daya guru.2 Sedangkan menurut Suharsini Arikunto yang dimaksud
dengan teknik supervisi adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan
supervisi.3
Pendapat lain mengatakan bahwa teknik supervisi pendidikan adalah alat
yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri
yang pada akhirnya dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi. Teknik supervisi pengajran merupakan alat yang
digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang
pada akhirnya dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan

2
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 52.
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta : PT . Rineka Cipta, 2004), h. 54.

3
4

situasi dan kondisi. Jadi berdasarkan pengertian teknik, supervisi dan


pengajaran di atas dapat disimpulkan bahwa teknik supervisi pengajaran
berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor pendidikan dalam
memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.

B. Teknik-Teknik dalam Supervisi Pengajaran


Dalam pelaksanaan supervisi pengajaran, sebagai supervisor harus
mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik-teknik dalam
supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam
membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok
maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan
cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi.4 Dalam
setiap kegiatan tentu sekurang-kurangnya ada tiga unsur yang terkait yaitu,
jenis atau isi kegiatan, cara yang digunakan, dan orang yang melakukan
kegiatan tersebut.
Tentu saja masih ada hal-hal yang juga dikategorikan sebagai unsur
kegiatan misalnya waktu, sarana dan prasarana. Dalam pembicaraan tentang
supervisi masih ada hal lagi yang perlu dibicarakan juga sehubungan
supervisi yaitu sifat kegiatanya, perlu adanya flash back memory bahwa
supervisi adalah suatu kegiatan yang berifat membina dan memberikan
bantuan, sehingga hal apapun yang tercipta di dalamnya harus mendukung
terjadinya kegiatan yang betul-betul mencapai tujuannya.
Pelaksana kegiatan supervisi pengajaran (supervisor) dalam meningkatkan
program sekolah dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi
pengajaran. Pada hakikatnya, terdapat banyak teknik-teknik yang dapat
dilakukan dalam menyelenggarakan program supervisi pengajaran. Dari
sejumlah teknik yang dapat diterapkan dalam supervisi pengajaran, dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:

4
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, (Bandung :
Alphabeta, 2010), h. 102.
5

1. Teknik Individual dalam Supervisi


Menurut Oemar Hamalik teknik individual adalah teknik yang
dilaksanakan oleh supervisor oleh dirinya sendiri.5 Maksudnya adalah
bantuan yang diberikan secara sendiri oleh supervisor, baik yang terjadi
didalam kelas atau diluar kelas. Dalam hal ini teknik individual dalam
pelaksanaan supervisi dibagi menjadi beberapa macam antara lain :

a. Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas bisa dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas
atau pembina lainnya, dengan cara masuk atau mengunjungi kelas-kelas
tertentu untuk melihat guru atau pendidik yang sedang mengelola
proses pembelajaran.6 Dalam hal ini kunjunagn kelas dimaksudkan
untuk melihat dari dekat situasi dan suasana kelas secara keseluruhan.
Apabila dari kunjungan tersebut dijumpai hal-hal yang baik atau kurang
pada tempatnya, maka pengawas atau kepala sekolah dapat
mengundang guru atau siswa diajak berdiskusi menggali lebih dalam
tentang kejadian tersebut.
Suatu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa dengan
kunjungan kelas seperti ini sebaiknya deperoleh hasil dalam bentuk
bantuan atau pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dengan kata lain sebaiknya terjadi diskusi yang akrab
dan dialog yang hangat antara supervisor dengan guru atau siswa
sehingga diperoleh kesepakatan yang harmonis.

b. Observasi Kelas
Observasi kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
supervisor untuk mengamati guru yang sedang melaksanakan tugasnya
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melakukan
pencatatan-pencatatan atas kegiatannya tersebut dan dengan maksud
5
Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung :
Mandar Maju, 1992), h. 172.
6
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan, (Kudus: Stain Kudus, 2008), h. 26.
6

untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung di


kelas yang bersangkutan. Adapun beberapa tujuan dan aspek-aspek
dalam melaksanakan observasi kelas, yaitu sebagai berikut:

1) Tujuan Observasi Kelas


a) Memperoleh data yang sesubjektif mungkin sehingga bahan yang
diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan
yang dihadapi guru dalam usaha memperbaiaki hal-hal dalam
kegiatan belajar mengajar.
b) Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu
untuk mengubah kearah yang lebih baik.
c) Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh
pasotif terhadap kemajuan belajar mereka.

2) Aspek-Aspek dalam Observasi Kelas


a) Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran.
b) Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam hubungan penggunaan
bahan dan alat atau media pembelajaran.
c) Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam memperoleh pengalaman
belajar.
d) Lingkungan sosial, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar
kelas dan faktor-faktor penunjang lainnya.

c. Percakapan atau Wawancara Pribadi


Percakapan pribadi merupakan dialog yang dilakukan oleh guru dan
supervisornya, yang membahas tentang beberapa keluhan-keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar,
dimana seorang supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam
percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan
dan kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di
tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk
7

memperbaikinya,secara kedalam hal ini adalah merupakan teknik yang


tepat agar orang yang diwawancarai lebih mempunyai self confident.
Wawancara ini atau percakapan pribadi ini mempunyai bebrapa
tujuan, anatara lain sebagai berikut:
1) Memberi kemungkinan kenaikan pangkat atau jabatan guru melalui
problem solving yang dihadapi.
2) Memupuk dan mengembangkan kemampuan dalam hal mengajar
yang lebih baik.
3) Memperbaiki serta mengejar adanya kelemahan dan kekurangan.
4) Menghilangkan dan menghindari segala sesuatu yang bersifat
negatif.
Jenis-jenis percakapan pribadi melalui perkunjungan kelas menurut
George Kyte, yaitu sebagai berikut:
1) Percakapan pribadi setelah kunjungan ke kelas. Setelah supervisor
mengadakan kunjungan kelas dimana supervisor telah mencatat
segenap activitas yang dilaksanakan oleh guru dalam mengajar.
Kemudian atas kemufakatan bersama akan mengadakan percakapan
pribadi untuk membicarakan hasil kunjunga tersebut.
2) Percakapan atau wawancara pribadi melalui percakapan sehari-hari.
Seorang supervisor mengadakan hubungan dengan guru secara tidak
langsung menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan pengajaran
yang dibina oleh guru yang bersangkutan.7

d. Percakapan atau Wawancara Kelompok


Segala sesuatu biasanya mengandung kelebihan dan kekurangan,
seperti pada wawancara perseorangan memiliki banyak keuntungan
karena apa yang diperoleh supervisi adalah pendapat murni pribadi
yang diwawancarai. Namun dibalik itu ada saja individu, terutama yang
kurang mempunyai kepercayaan diri dalam segi hal apapun itu, akan

7
George Kyte, Supervision a Guide to Practice, (Colombus : Charles E Merril Publishing
Co,1986), h. 203.
8

lebih tepat digali pendapatnya apabila ada pendamping. Mungkin sekali


pada waktu dia sendirian, merasa kurang berani mengemukakan
pendapat, tetapi ketika ada orang lain, dia menjadi nyerocos dalam
mengemukakan pendapat. Sebagai alasan utama adalah bahwa ketika
orang beramai-ramai dalam mengemukakan pendapat atau opini, dia
berharap pewawancara tidak terlalu ingat siapa yang berkata seperti apa
yang dia katakana.
Teknik wawancara ini biasa dikenal dengan round table (meja
bundar). Dikatakan demikian karena round table menghendaki adanya
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu situasi dan peraturan duduk
dalam diskusi hendaknya memang dalam posisi lingkaran yang bundar,
dimana masing-masing anggota kelompok memiliki kedudukan dan hak
yang sama. Demikian juga pewawancara hendaknya duduk juga dalam
lingkaran, berada dalam anggota kelompok yang lain.8

2. Teknik Kelompok dalam Supervisi


Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh
supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang
yang diduga memiliki masalah dikelompokkan secara bersama kemudian
diberi pelayanan supervise sesuai dengan permaslahan yang mereka
hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat kelompok ini,
namun di antaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Orientasi Sekolah bagi Guru Baru


Yakni pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk
memasuki suasana kerja yang baru. Beberapa hal yang disajikan adalah:
1) Sistem kerja sekolah tersebut.
2) Proses dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.

8
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 56.
9

b. Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Rapat guru ini bertujuan
untuk:
1) Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang
konsep umum maupun metode metodeuntuk mencapai tujuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
2) Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong
kemajuan mereka.

c. Lokakarya (Workshop)
Workshop pendidikan adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang
terdiri dari petugas-petugas pendidikan yang memecahkan problema
yang dihadapi melalui percakapan dan bekerja secara kelompok
maupun bersifat perseorangan. Ciri-ciri workshop pendidikan meliputi:
1) Masalah yang dibahas bersifat “life centered” dan muncul dari
peserta sendiri.
2) Cara pemecahan masalah dengan metode pemecahan musyawarah
dan penyelidikan.

d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan di
hadapan sejumlah partisipan atau pendengar untuk memecahkan suatu
problema dan para panelis terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli
dalam lapangan yang didiskusikan, adapun tujuannya:
1) Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh
lebih banyak pengetahuan mengenai maslah yang dihadapi dari
berbagai sudut pandang.
2) Untuk mengoptimalkan para partisipan agar mengarahkan perhatian
terhadap masalah yang dibahas melalui dimanika kelompok sebagai
hasil interaksi dari para panelis.
10

e. Symposium
Symposium adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek
suatu pokok masalah untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang
mengenai suatu masalah. Tujuaanya adalah untuk mengumpulkan dan
membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda tentang
suatu problema.

f. Penataran-Penataran
Teknik ini dapat dilakukan disekolah sendiri dengan mengundang
narasumber, tetapi dapat diselenggarakan bersama antar beberapa
sekolah, jika diinginkan biaya yang lebih hemat dan irit. Teknik
supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah
banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi
tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran
tentang administrasi pendidikan.
Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya
diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah
terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut
(follow-up) dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-
guru.

g. Seminar
Seminar adalah suatu bentuk mengajar belajar kelompok dimana
sejumlah kecil orang melakukan pendalaman atau penyelidikan
tersendiri bersama-sama terhadap pelbagai masalah dengan dibimbing
secara cermat oleh seorang atau lebih pengajar pada waktu tertentu.
Cara yang baik dalam mengikuti seminar adalah apabila dilakukan
dengan sungguh-sungguh, serius dan cermat mengikuti presentasi dan
acara tanya jawab.
11

h. Supervisi Bersama Siswa


Teknik ini adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang belajar
mengajar dan materi yang telah diajarkan.Hal ini dimaksudkan untuk
menilai bagaimana hasil mengajar untuk peningkatan kualitas dalam
mengajar. Salah satu cara yang dipakai adalah tes dadakan, maksudnya
tes yang diadakan oleh supervisor terhadap siswa secara mendadak atau
tiba-tiba, tanpa memberitahu guru atau siswa. Tujuanya adalah untuk
mengetahui target kurikulum dan daya serap siswa terhadap materi
yang telah mereka pelajari sebelumnya.9

C. Kelemahan dan Kelebihan Teknik-Teknik Supervisi Pengajaran


Dalam pelaksanaan segala sesuatu mengenai proses belajar mengajar
tentunya ada kelemahan dan kelebihan terkhususnya dalam teknik-teknik
supervisi pengajaran, tentu ada kelebihan dan kelemahan atau
kekurangannya, yaitu sebagai berikut:

1. Kelemahan Teknik-Teknik dalam Pelaksanaan Supervisi


Adapun kelemahan yang akan kami bahas mengenai teknik-teknik
dalam pelaksanaan supervisi pengajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
b. Perlu penyediaan waktu yang tepat.
c. Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari.
d. Kurang demokratis.
e. Mengganggu kelas lain dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), kelas
sendiri ditinggalkan.
f. Agak sulit menentukan dan cukup menyita waktu.
g. Agak sulit menemukan waktu.
h. Guru merasa canggung dan kurang bebas.

9
Amri Darwis, Panduan Praktis Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
(Pekanbaru: Suska Press, 2009). h. 39.
12

2. Kelebihan Teknik-Teknik dalam Pelaksanaan Supervisi


Adapun kelemahan yang akan kami bahas mengenai teknik-teknik
dalam pelaksanaan supervisi pengajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui
kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan
kebutuhan.
b. Bantuan diberikan kepada seluruh guru dalam satu kali pertemuan,
pertukaran pikiran secara umum.
c. Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat
didiskusikan.
d. Dapat memberikan bimbingan aktual.
e. Guru dapat menunjukan hasil usahanya.
f. Dapat melayani kebutuhan khusus setempat.
g. Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan dan mengetahui
kelemahan untuk perbaikan serta memberikan saran sesuai dengan
kebutuhan.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Teknik supervisi pengajaran berarti suatu cara atau jalan yang digunakan
supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada
para guru. Dari sejumlah teknik yang dapat diterapkan dalam supervisi
pengajaran, dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Individual dalam Supervisi
a. Kunjungan kelas dan observasi kelas.
b. Percakapan atau wawancara pribadi dan kelompok.
2. Teknik Individual dalam Supervisi
a. Pertemuan orientasi sekolah bagi guru baru dan rapat guru.
b. Lokakarya (workshop) dan diskusi panel.
c. Syimposium dan penatran-penataran.
d. Seminar dan supervisi bersama dengan siswa.
Adapun beberapa kelemahan dan kelebihan dari teknik-teknik pelaksanaan
supervisi pengajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
2. Mengganggu kelas lain dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), kelas
sendiri ditinggalkan.
3. Hal-hal baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan.
4. Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui
kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.

B. Kritik dam Saran


Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan,
maka dari itu kami selaku penyusun makalah memohon saran dan kritik
kepada para pembaca, baik dari segi penulisan maupun dari segi isi untuk
kebaikan kita bersama agar kedepannya kita tidak mengulangi kesalahan yang
sama, jangan lupa bersyukur dan bernapas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : PT . Rineka Cipta.


Darwis, Amri. (2009). Panduan Praktis Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Pekanbaru: Suska Press.
Hamalik, Oemar. (1992). Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum,
Bandung : Mandar Maju.
Hasbullah. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendididkan, Jakarta: Bumi Aksara.
Kisbiyanto. (2008). Supervisi Pendidikan, Kudus: Stain Kudus.
Kyte, George. (1986). Supervision a Guide to Practice, Colombus : Charles E
Merril Publishing Co.
Sagala, Syaiful. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan,
Bandung : Alphabeta.
Sahertian, Piet A. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

14

Anda mungkin juga menyukai