Disusun Oleh :
Kelompok X
Nur Ainun (2101020122)
Saiful Amri Sinaga (2101020150)
Zannatun Rhoudhoh (2201020219-P)
Terima kasih juga kepada teman-teman yang turut serta mencurahkan doa
dan usaha dari jalur langit, darat maupun laut dalam menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas kelompok yang berjudul “Teknik-Teknik Supervisi
Pengajaran” semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan juga wawasan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Kami mohon kritik dan saran untuk perbaikan makalah
ini dan makalah selanjutnya.
Kelompok X
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan
tentang segala hal yang belum ia ketahui. Pendidkan di awali dengan proses
belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah informasi untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.1 Bila kita berbicara mengenai
pendidikan maka tak akan ada hentinya karena pendidikan itu adalah sesuatu
yang urgen dan tak mengenal usia, apalagi dimasa sekarang dimana orang
berlomba-lomba mengembangkan kariernya demi kebahagiaan dimasa depan.
Dalam dunia pendidikan, supervisi sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Banyak sekali kita jumpai beberapa tenaga pendidik dan
kependidikan bersikap acuh dalam proses pengembangan kompetensi yang
lebih dan seperti halnya tenaga pendidik juga tidak melakukan persiapan-
persiapan dalam pengelolaan kelas yang performatif, dan juga kurangnya
supervisior dari yang berwenang untuk melakukan tindakan supervisi demi
kemajuan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan. Sedangkan para
guru beranggapan bahwa materi yang diajarkan masih sama dan seputar pada
masalah-masalah itu saja yang sudah pernah dikuasai beberapa tahun yang
lalu, sehingga materi yang disampaikan sama seperti beberapa tahun yang
lalu tanpa adanya pengembangan-pengembangan, baik dalam strategi, metode
dan prosesnya sehingga masih jauh dari tujuan profesionalisme yang
diharapkan.
Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah sebagai
supervisor dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi
pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan
agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Teknik supervisi
pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor
pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru.
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 8.
1
2
Agar supervisi bisa terlaksana dengan baik, maka para guru harus
mendapatkan supervisi dari atasannya secara teratur dan professional. Maka
dari itu untuk menciptakan keefektifan dan keefisienan supervisi pendidikan
maka perlu dipahami beberapa hal-hal yang berhubungan dengan teknik-
teknik supervisi pendidikan sebagaimana yang akan kami jelaskan dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan dengan niat sepenuh
hati di atas, adapun permasalahan yang akan kami bahas sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari teknik supervisi pengajaran itu ?
2. Bagaimana teknik-teknik supervisi pengajaran itu?
3. Apa saja kelemahan dari teknik-teknik supervisi pengajaran?
4. Apa saja kelebihan dari teknik-teknik supervisi pengajaran?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah kami
paparkan dengan niat sepenuh hati di atas, adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknik supervisi pengajaran itu.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik supervisi pengajaran itu.
3. Untuk mengetahui kelemahan dari teknik-teknik supervisi pengajaran.
4. Untuk mengetahui kelebihan dari teknik-teknik supervisi pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 52.
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta : PT . Rineka Cipta, 2004), h. 54.
3
4
4
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, (Bandung :
Alphabeta, 2010), h. 102.
5
a. Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas bisa dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas
atau pembina lainnya, dengan cara masuk atau mengunjungi kelas-kelas
tertentu untuk melihat guru atau pendidik yang sedang mengelola
proses pembelajaran.6 Dalam hal ini kunjunagn kelas dimaksudkan
untuk melihat dari dekat situasi dan suasana kelas secara keseluruhan.
Apabila dari kunjungan tersebut dijumpai hal-hal yang baik atau kurang
pada tempatnya, maka pengawas atau kepala sekolah dapat
mengundang guru atau siswa diajak berdiskusi menggali lebih dalam
tentang kejadian tersebut.
Suatu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa dengan
kunjungan kelas seperti ini sebaiknya deperoleh hasil dalam bentuk
bantuan atau pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dengan kata lain sebaiknya terjadi diskusi yang akrab
dan dialog yang hangat antara supervisor dengan guru atau siswa
sehingga diperoleh kesepakatan yang harmonis.
b. Observasi Kelas
Observasi kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
supervisor untuk mengamati guru yang sedang melaksanakan tugasnya
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melakukan
pencatatan-pencatatan atas kegiatannya tersebut dan dengan maksud
5
Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung :
Mandar Maju, 1992), h. 172.
6
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan, (Kudus: Stain Kudus, 2008), h. 26.
6
7
George Kyte, Supervision a Guide to Practice, (Colombus : Charles E Merril Publishing
Co,1986), h. 203.
8
8
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 56.
9
b. Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Rapat guru ini bertujuan
untuk:
1) Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang
konsep umum maupun metode metodeuntuk mencapai tujuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
2) Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong
kemajuan mereka.
c. Lokakarya (Workshop)
Workshop pendidikan adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang
terdiri dari petugas-petugas pendidikan yang memecahkan problema
yang dihadapi melalui percakapan dan bekerja secara kelompok
maupun bersifat perseorangan. Ciri-ciri workshop pendidikan meliputi:
1) Masalah yang dibahas bersifat “life centered” dan muncul dari
peserta sendiri.
2) Cara pemecahan masalah dengan metode pemecahan musyawarah
dan penyelidikan.
d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan di
hadapan sejumlah partisipan atau pendengar untuk memecahkan suatu
problema dan para panelis terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli
dalam lapangan yang didiskusikan, adapun tujuannya:
1) Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh
lebih banyak pengetahuan mengenai maslah yang dihadapi dari
berbagai sudut pandang.
2) Untuk mengoptimalkan para partisipan agar mengarahkan perhatian
terhadap masalah yang dibahas melalui dimanika kelompok sebagai
hasil interaksi dari para panelis.
10
e. Symposium
Symposium adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek
suatu pokok masalah untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang
mengenai suatu masalah. Tujuaanya adalah untuk mengumpulkan dan
membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda tentang
suatu problema.
f. Penataran-Penataran
Teknik ini dapat dilakukan disekolah sendiri dengan mengundang
narasumber, tetapi dapat diselenggarakan bersama antar beberapa
sekolah, jika diinginkan biaya yang lebih hemat dan irit. Teknik
supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah
banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi
tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran
tentang administrasi pendidikan.
Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya
diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah
terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut
(follow-up) dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-
guru.
g. Seminar
Seminar adalah suatu bentuk mengajar belajar kelompok dimana
sejumlah kecil orang melakukan pendalaman atau penyelidikan
tersendiri bersama-sama terhadap pelbagai masalah dengan dibimbing
secara cermat oleh seorang atau lebih pengajar pada waktu tertentu.
Cara yang baik dalam mengikuti seminar adalah apabila dilakukan
dengan sungguh-sungguh, serius dan cermat mengikuti presentasi dan
acara tanya jawab.
11
9
Amri Darwis, Panduan Praktis Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
(Pekanbaru: Suska Press, 2009). h. 39.
12
PENUTUP
A. Simpulan
Teknik supervisi pengajaran berarti suatu cara atau jalan yang digunakan
supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan kepada
para guru. Dari sejumlah teknik yang dapat diterapkan dalam supervisi
pengajaran, dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Individual dalam Supervisi
a. Kunjungan kelas dan observasi kelas.
b. Percakapan atau wawancara pribadi dan kelompok.
2. Teknik Individual dalam Supervisi
a. Pertemuan orientasi sekolah bagi guru baru dan rapat guru.
b. Lokakarya (workshop) dan diskusi panel.
c. Syimposium dan penatran-penataran.
d. Seminar dan supervisi bersama dengan siswa.
Adapun beberapa kelemahan dan kelebihan dari teknik-teknik pelaksanaan
supervisi pengajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
2. Mengganggu kelas lain dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), kelas
sendiri ditinggalkan.
3. Hal-hal baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan.
4. Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui
kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14