Oleh
Siti Musdalifah (K1B016008)
Khoerunnisa (K1B016018)
Pristiani (K1B016039)
Diah Ratna Anggraeni (K1B016043)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga tugas ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Sholawat serta
salam tak lupa kami panjatkan kepada manusia paling agung di muka bumi, kekasih
Allah, Nabi Muhammad SAW. Atas segala jejak cahaya dan do’a-do’anya untuk
kita, umatnya. Sehingga hari ini kita masih bisa merasakan nikmat iman dan nikmat
Islam.
Yang ketiga, kami ucapkan segala hormat kepada Pak Wuryatmo selaku
pengampu mata kuliah Pemodelan Matematika yang telah banyak memberi arahan
untuk tugas ini.
Selanjutnya, ucapan terimakasih kami tunjukkan kepada Bu Reni selaku
pembimbing kami, yang telah banyak memberi arahan serta masukan kepada kami
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Terakhir, terimakasij banyak untuk semua anggota kelompok terapan 1
yang telah banyak membantu dan mau bekerja sama selama proses penelitian
hingga pembuatan laporan.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami sadar tugas ini
masih memiliki banyak kekurangan sehingga kami akan sangat senang jika ada
diantara pembaca atau teman teman semua yang hendak memberi masukan kepada
kami.
Salam,
Kelompok Terapan 1
4
DAFTAR ISI
ii
4.3 Penyusunan Jaringan Kerja (Network Planning) .......................................12
4.4 Jalur Kritis ..................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................16
5.1 Kesimpulan.................................................................................................16
5.2 Saran….. .....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
dalam manajemen yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian suatu
proyek.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membuat perencanaan proyek
pembangunan madrasah dengan menggunakan metode PERT-CPM. Dengan
demikian, dapat dilakukan manajemen proyek dalam penyelesaian
pembangunan Madratsah Al-Itihad 2 Pasir Lor.
2
2. Memberikan informasi kepada konstruktor Madratsah Al-Itihad 2 Pasir Lor
mengenai pengoptimalan durasi pengerjaan dan pengeluaran biaya
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Proyek Konstruksi
Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka
waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses
yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang
berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut
tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
2.1.2 Manajemen Proyek
Ervianto (2002) menyatakan bahwa manajemen proyek adalah semua
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek
dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin proyek
secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
2.1.3 Jaringan Kerja (Network Planning)
Network Planning (Jaringan Kerja) adalah alat yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan kemajuan proyek.
Diagram jaringan merupakan metode yang dianggap mampu
menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu
kegiatan, yang pada giliran selanjutnya dapat dipakai untuk
memperkirakan waktu penyelesaian proyek. Secara keseluruhan (Gray
dan Erik, 2007).
2.1.4 Lintasan Kritis
Menurut Ervianto (2002), untuk menentukan analisis jalur kritis dapat
dilakukan dengan perhitungan ke depan (Forward Analysis) dan
perhitungan ke belakang (Backward analysis). Dalam metode CPM
(Critical Path Method), jika satu atau lebih aktifitas yang ada di jalur
kritis tertunda, maka waktu penyelesaian seluruh proyek akan tertunda
sebanyak waktu penundaan yang terjadi.
4
2.1.5 PERT (Project Evaluation and Review Technique)
PERT atau Project Evaluation and Review Technique adalah suatu
metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya
penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi; mengkoordinasikan
dan mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan
pekerjaan; mempercepat selesainya proyek. Bila CPM memperkirakan
waktu komponen kegiatan proyek dengan pendekatan deterministik satu
angka yang mencerminkan adanya kepastian, maka PERT direkayasa
untuk menghadapi situasi dengan kadar ketidakpastian (uncertainty)
yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan (Soeharto, 1999, dalam Eka
Dannyanti, 2010). Menurut Heizer dan Render (2005), dalam PERT
digunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk
setiap kegiatan, antara lain waktu optimis (a), waktu pesimis (b), dan
waktu realistis (m).
2.1.6 Durasi Proyek
Durasi proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek (Maharany dan Fajarwati,
2006). Menjelaskan bahwa faktor yang berpengaruh dalam menentukan
durasi pekerjaan adalah volume pekerjaan, metode kerja (construction
method), keadaan lapangan, serta keterampilan tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan proyek. Durasi proyek adalah jumlah waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek.
2.1.7 Analisis Optimasi
Analisis Optimasi dapat diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi
proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal)
dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses
memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi
waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat
dikurangi disebut sebagai crashing proyek (Heizer dan Render, 2005,
dalam Eka Dannyanti, 2010).
2.2 Metode CPM (Critical Path Method)
Untuk menentukan waktu penyelesaian proyek, maka harus diidentifikasi
apa yang disebut jalur kritis. Jalur (path) merupakan serangkaian aktivitas
berhubungan yang bermula dari node awal ke node penyelesaian/akhir. Untuk
menyelesaikan proyek, semua jalur harus dilewati. Oleh karena itu, harus
ditentukan jumlah waktu yang dibutuhkan berbagai jalur tersebut. Jalur
terpanjang yang melewati, menentukan total waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikkan proyek. Jika aktifitas pada jalur terpanjang itu ditunda, maka
seluruh proyek akan mengalami keterlambatan. Aktivitas jalur terpanjang
merupakan aktivitas jalur kritis, dan jalur terpanjang itu disebut jalur kritis.
Setelah jalur kritis diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan
percepatan proyek. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan waktu percepatan dan menghitung biaya tambahan untuk
percepatan setiap kegiatan.
b. Mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan mengutamakan kegiatan
kritis yang memiliki slope biaya terendah. Apabila upaya percepatan
dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang tidak berada pada lintasan kritis,
maka waktu penyelesaian keseluruhan tidak akan berkurang.
c. Susun kembali jaringan kerjanya.
d. Ulangi langkah kedua dan berhenti melakukan upaya percepatan apabila
terjadi pertambahan lintasan kritis. Apabila terdapat lebih dari satu lintasan
kritis, maka upaya percepatan dilakukan serentak pada semua aktivitas yang
berada pada lintasan kritis. Usahakan agar tidak terjadi penambahan atau
pemindahan jalur kritis apabila diadakan percepatan durasi pada salah satu
kegiatan.
e. Upaya percepatan dihentikan apabila aktivitas-aktivitas pada lintasan kritis
telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin ditekan lagi).
f. Hitung biaya keseluruhan akibat percepatan untuk mengetahui total biaya
proyek yang dikeluarkan.
Aspek biaya dalam penjadawalan proyek diperhitungkan karena adanya
hubungan yang disebut expected return (te) dengan rumus sebgai berikut:
Keterangan:
te = Expected duration
a = Waktu Optimis
m = Waktu realistis
b = Waktu Pesimis
Dengan menggunakan konsep te, maka jalur kritis dapat diindentifikas.
Pada jalur kritis berlaku slack = 0 (Soeharto, 1999). Besarnya ketidakpastian
tergantung pada besarnya angka a dan b, dirumuskan sebagai berikut: Deviasi
standar kegiatan:
Keterangan:
S = Deviasi standar kegiatan
a = Waktu optimis
b = Waktu pesimis
Untuk variasi kegiatan dirumuskan sebagi berikut:
Varians kegiatan:
Keterangan:
V(te) = Varians kegiatan
S = Deviasi standar kegiatan
a = Waktu optimis
b = Waktu pesimis
Untuk mengetahui kemungkinan tercapainya target jadwal dapat dilakukan
dengan menghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE) dengan target T(d)
yang dinyatakan dengan rumus:
Keterangan:
Z = Angka kemungkinan mencapai target
T(d) = Target jadwal
TE = Jumlah waktu kegiatan kritis
S = Deviasi standar kegiatan
Angka z merupakan angka probabilitas yang presentasenya dapat dicari dengan
menggunakan table distribusi normal kumulatif z.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab-bab ini diuraikan secara rinci tentang pendekatan atau metode
yang digunakan dalam penelitian, antara lain meliputi:
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Madratsah Al-Itihad 2 Pasir Lor pada bulan April
hingga saat ini.
4
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya. Metode
pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah:
a. Wawancara
b. Observasi Lapangan
c. Studi Pustaka
4
No. Deskripsi Kegiatan Kegiatan Pendahulu Durasi
1 Penentuan Posisi Bangunan dan Pengukuran Lahan A 15
2 Melakukan Galian Pondasi B A 33
3 Pembuatan Pondasi Bangunan C B 38
4 Pengerjaan Sloof D C 42
5 Pembuatan Kolom dan Ring Balk E D 61
6 Pengecoran Kerangka Pondasi F E 32
7 Pemasangan Batu Bata untuk Pembuatan Dinding G F 21
8 Plester Dinding H G 10
9 Pengacian Dinding I M 7
10 Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela J G 3
11 Pemasangan Kunci + Handle Pintu dan Jendela K P 2
12 Pemasangan Rangka Atap (Kuda-Kuda, Gording, Nok, Kaso, Foil) L J, S 16
13 Pemasangan Genteng M L 7
14 Pemasangan Plafon N Q 5
15 Pembuatan Dasar Bangunan (Plester Api) O I 22
16 Pemasangan Ubin P O 12
17 Instalasi Plumbing (pipa saluran air) Q M 10
18 Pemasangan Toilet, Westafel, Kran Air R K, N 3
19 Pemasangan Jaringan Listrik (Kotak Listrik, Kabel Listrik, dll) S H 4
20 Pemberian Cat Pada Bangunan dan Pemberian Pelitur pada Kusen serta Pemasangan saklar+lampu T R 5
Tabel 4.1 . Daftar Aktivitas Utama dan Durasi Proyek
F M Q
1 6 7 11 12 16
A E G L I N R T
2 5 8 10 13 17 18 19
B D H J O K
3 4 9 14 15
C S P
Note: Activity on arrow
5.1 Kesimpulan
1. Dengan menggunakan analisis jaringan kerja metode PERT dan CPM dapat
dilakukan upaya percepatan durasi proyek dengan mempercepat pekerjaan-
pekerjaan yang berada pada lintasan kritis.
2. Pencapaian target waktu penyelesaian proyek yang diharapkan yaitu 340
hari.
3. Percepatan durasi proyek dilakukan dengan mengatur kembali penjadwalan
dan penambahan waktu kerja lembur agar lebih cepat dari rencana awal 340
hari kalender.
4. Jalur Kritis dari pelaksanaan Proyek Madrasah Al-Itihaad adalah A-B-C-D-
E-F-G-H-S-L-M-I-O-P-K-R-T. Jika salah satu kegiatan pada jalur kritis
yang telah disebutkan mengalami penundaan, maka akan berimbas pada
keterlambatan penyelesaian keseluruhan proyek.
5.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diperluas lagi dengan menggunakan
metode percepatan durasi proyek yang lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini, sehingga dapat dijadikan bahan pembanding untuk
mendapatkan kombinasi metode percepatan yang optimal.
2. Dalam merencanakan waktu proyek, perlunya diketahui indikasi berapa
persen kemungkinan tercapainya target jadwal untuk suatu kegiatan/waktu
proyek agar dapat dipersiapkan langkah-langkah yang diperlukan secara
lebih optimal.
3. Perlunya pengendalian waktu dan biaya sejak dini dalam mengantisipasi
waktu penyelesaian proyek agar tidak mengalami keterlambatan.
4. Perlunya pembahasan ulang yang berkenaan dengan metode PERT maupun
CPM, khususnya untuk proyek yang lebih besar.
4
DAFTAR PUSTAKA
Dannyanti, Eka. 2010. Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjan Undip,
Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode PERT dan CPM .
Indriarso, H.R. 2003. ’’Pemakaian Metode PERT Dan CPM Sebagai Alat Untuk
Mengevaluasi Waktu Dan Biaya Proyek”.
Yudakusumah, T.,W.I., Optimasi Waktu dan Biaya pada Jaringan Kerja Critical
Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM).
UNDIP.Semarang.2008.
Kaming, P.F., Ervianto, W.I., Fabro, H., 2000, Analisis Durasi Aktivitas Proyek
Konstruksi, Vastha No.01/Th. VII, Jan 2000.
4
4