Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PERANAN DAN FUNGSI PENJADWALAN


PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

DOSEN PENGAMPU :
Ir. SYAHRUDIN, M.T.
NIP. 196809081997021001

DIKERJAKAN OLEH :
ILHAM NURRAFI AKBAR
NIM. D1011221146

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dapat
melaksanakan segala aktivitas dengan lancar dan sukses.
Melalui kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan inspirasi
dalam penulisan makalah laporan kegiatan ini. Makalah ini disusun sebagai tugas
mata kuliah Perencanaan Dan Pelaksanaan Proyek Konstruksi dan media belajar
baik bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari semua
pihak demi perbaikan dan pengembangan ke depannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembaca, serta menjadi sumber referensi yang berguna dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Terima kasih.

Pontianak, 26 Maret 2024

Ilham Nurrafi Akbar


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUA.........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
1.3 TUJUAN PENELITIAN..............................................................................1
BAB 2 TINJAUAN TEORI...................................................................................2
2.1 PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI ..............................................2
2.2 JENIS PROYEK KONSTRUKSI................................................................3
BAB 3 KAJIAN MASALAH.................................................................................4
Bab 4 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................9
4.1KESIMPULAN ............................................................................................9
4.2 SARAN........................................................................................................9
DAFTAR ISI.........................................................................................................10
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

2. Proyek Konstruksi.
Yang dimaksud dengan
proyek adalah suatu usaha
3. untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang
dibatasi oleh waktu dan
sumber daya
4. yang terbatas.
Sehingga pengertian
proyek konstruksi
adalah upaya untuk
5. mencapai suatu hasil
dalam bentuk bangunan
2

dan infrastruktur.
Bangunan ini pada
6. umumnya mencakup
pekerjaan pokok yang
termasuk di dalamnya
bidang teknik
7. sipil dan arsitektur,
juga tidak jarang
melibatkan disiplin lain
seperti teknik
8. industri, teknik mesin,
teknik elektro dan
sebagainya.
9. Manajemen
Konstruksi. Yang
3

dimaksud dengan
“Manajemen”, adalah
10. suatu metode atau
teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan
tertentu secara
11. sistematik dan
efektif melalui
tindakan-tindakan
perencanaan (planning),
12. pengorganisasian
(organizing),
pelaksanaan (actuating),
dan pengendalian
13. (controlling) dengan
mengelola dan dan
4

menggunakan sumber
daya yang terbatas
14. secara efisien (tepat
guna) dan efektif (hasil
guna)
15. Proyek Konstruksi.
Yang dimaksud dengan
proyek adalah suatu usaha
16. untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang
dibatasi oleh waktu dan
sumber daya
17. yang terbatas.
Sehingga pengertian
proyek konstruksi
adalah upaya untuk
5

18. mencapai suatu hasil


dalam bentuk bangunan
dan infrastruktur.
Bangunan ini pada
19. umumnya mencakup
pekerjaan pokok yang
termasuk di dalamnya
bidang teknik
20. sipil dan arsitektur,
juga tidak jarang
melibatkan disiplin lain
seperti teknik
21. industri, teknik mesin,
teknik elektro dan
sebagainya.
6

22. Manajemen
Konstruksi. Yang
dimaksud dengan
“Manajemen”, adalah
23. suatu metode atau
teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan
tertentu secara
24. sistematik dan
efektif melalui
tindakan-tindakan
perencanaan (planning),
25. pengorganisasian
(organizing),
pelaksanaan (actuating),
dan pengendalian
7

26. (controlling) dengan


mengelola dan dan
menggunakan sumber
daya yang terbatas
27. secara efisien (tepat
guna) dan efektif (hasil
guna)
28. Proyek Konstruksi.
Yang dimaksud dengan
proyek adalah suatu usaha
29. untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang
dibatasi oleh waktu dan
sumber daya
30. yang terbatas.
Sehingga pengertian
8

proyek konstruksi
adalah upaya untuk
31. mencapai suatu hasil
dalam bentuk bangunan
dan infrastruktur.
Bangunan ini pada
32. umumnya mencakup
pekerjaan pokok yang
termasuk di dalamnya
bidang teknik
33. sipil dan arsitektur,
juga tidak jarang
melibatkan disiplin lain
seperti teknik
9

34. industri, teknik mesin,


teknik elektro dan
sebagainya.
35. Manajemen
Konstruksi. Yang
dimaksud dengan
“Manajemen”, adalah
36. suatu metode atau
teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan
tertentu secara
37. sistematik dan
efektif melalui
tindakan-tindakan
perencanaan (planning),
10

38. pengorganisasian
(organizing),
pelaksanaan (actuating),
dan pengendalian
39. (controlling) dengan
mengelola dan dan
menggunakan sumber
daya yang terbatas
40. secara efisien (tepat
guna) dan efektif (hasil
guna)
41. LATAR
BELAKANG
42. Proyek Konstruksi.
Yang dimaksud dengan
proyek adalah suatu usaha
11

43. untuk mencapai suatu


tujuan tertentu yang
dibatasi oleh waktu dan
sumber daya
44. yang terbatas.
Sehingga pengertian
proyek konstruksi
adalah upaya untuk
45. mencapai suatu hasil
dalam bentuk bangunan
dan infrastruktur.
Bangunan ini pada
46. umumnya mencakup
pekerjaan pokok yang
termasuk di dalamnya
bidang teknik
12

47. sipil dan arsitektur,


juga tidak jarang
melibatkan disiplin lain
seperti teknik
48. industri, teknik mesin,
teknik elektro dan
sebagainya.
49. Manajemen
Konstruksi. Yang
dimaksud dengan
“Manajemen”, adalah
50. suatu metode atau
teknik atau proses untuk
mencapai suatu tujuan
tertentu secara
13

51. sistematik dan


efektif melalui
tindakan-tindakan
perencanaan (planning),
52. pengorganisasian
(organizing),
pelaksanaan (actuating),
dan pengendalian
53. (controlling) dengan
mengelola dan dan
menggunakan sumber
daya yang terbatas
54. secara efisien (tepat
guna) dan efektif (hasil
guna).
Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu
dengangabungan beberapasumber dayayang dihimpun dalam suatu organisasi
14

sementara untuk melaksanakan suatu tugasatau sasaran tertentuyang telah


dijadwalkan. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa
pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek
merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang,
tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya
terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dengan mengoptimalkan sumber daya yangada secara efisien dan
efektif dan dapat menerapkan fungsi manajemen proyek konstruksi
seperti perencanaan, pelaksanaan, dan penerapansecara
sistematis,makasuatuproyek akan berjalandengan benar.Keberhasilan suatu
proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh kejelian perencanaan proyek
dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Disamping itu
penyusunan RAB suatu proyek yang tidak jauh dari perkiraan juga
merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek.
1.2.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan manajemen proyekkonstruksi?
2.Bagaimana suatu proyek bisa dikatakan berhasil ?
3.Siapa saja yang terlibat dalam suatu manajemen proyek?
4.Bagaimana menyusun RAB dalam suatu proyek ?
1.3.Tujuan
1.Dapat memahami pengertian dari manajemen proyek konstruksi
2.Dapat mengetahui elemen-elemen yang diperlukan supaya proyek bisa
dikatakan berhasil
3.Dapat mengetahui struktur organisasi suatu proyek
4.Dapat mengetahui point-point dalam penyusunan RAB
15

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Proyek Konstruksi
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari
berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas
yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana
fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari
pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat
sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin,
mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu
dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dari
pengertian proyek konstruksi diatas, maka dapat dijabarkan beberapa
karakteristik proyek sebagai berikut.
1.Waktu proyek terbatas artinya adalah jangka waktu proyek tersebut dari
waktu mulai proyek hingga waktu selesai/akhir proyek sudah
ditentukan perkiraannya.
2.Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali,
bukan produk rutin/berulang
3.Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, denganpola di
awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
4.Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan
dan pelaksanaan).
5.Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
6.Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek
sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7.Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan
bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan
dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
Terdapat 3 fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang
harus dipenuhisupaya proyek tersebut bisa dikatakan berhasil yaitu :
1.Kegiatan perencanaan: Penetapan Tujuan, Perencanaan, Pengorganisasian.
16

2.Kegiatan Pelaksanaan: Pengisian Staf dan Pengarahan.


3.Kegiatan Pengendalian: Pengawasan, Pengendalian dan koordinasi.
2.2.Jenis-Jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan
manusia dankemajuan teknologi. Seperti contoh proyek konstruksi
bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya
membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu.Secara umum
(garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1.Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
2.Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential
Contruction/Real Estate)
3.Proyek konstruksi teknik sipil/proyek
4.Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
17

BAB III
KAJIAN MASALAH
Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi
oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk
bangunan atau infrastruktur.Manajemen proyek adalah cara mengelola
dan mengorganisir berbagai aset, sumber daya manusia, waktu serta
kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan kualitas yang
maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan.Manajemen Konstruksi
adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial
dan teknologi industri konstruksi.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen
proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimtis pada suatu proyek
dengan mengunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek secara optimal.
Langkah-langkah dalam membuat perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek konstruksi dengan menggunakan bar chart dan
kurva-S. Keberhasilan suatu proyek konstruksi (mencapai tujuan
akhir dengan menyelaraskan 3 tujuan utama proyek yaitu biaya optimal,
mutu yang bagus dan waktu yang tepat) sangat dipengaruhi oleh kejelian
perencana proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Suatu proyek konstruksi memiliki batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut
diantaranya :
a.Batasan waktu pelaksanaan
b.Batasan pemakaian jumlah tenaga kerja
c.Batasan pemakaian jumlah materiald.
Batasan nilai dari sebuah proyek Dari beberapa batasan batasan tersebut
suatu proyek konstruksi membutuhkan perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek dengan tujuan untuk menyelaraskan antara biaya
18

proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang berkualitas dan waktu


pelaksanaan yang tepat.

Gambar 1.1 elemen utama suatu proyekKetiga elemen tersebut berkaitan dan
saling mempengaruhi. Kualitas mutu berkaitan dengan biaya yang
dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi
rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan. Demikian pula dengan waktu
pelaksanaan, tinggi rendahnya mutu secara tidak langsung berkaitan dengan
lama waktu pelaksanaan. Dari waktu yang lebih lama secara otomatis
akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling mempengaruhi ini
memberikan beberapa kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses
konstruksi.Proyek dikatakan rugi jika:
a.biaya proyek berkurang sementara waktu pelaksanaan tetap maka
secara otomatis anggaran belanja material akan dikurangi dan mutu
pekerjaan akan berkurang.
b.Waktu pelaksanaan mundur sementara tidak ada rencana
penambahan anggaran yang mengakibatkan mutu pekerjaan akan berkurang
c.Jika mutu dijaga sedangkan waktu pelaksanaan mundur maka akan
mengakibatkan peningkatan anggaran belanja. Berdasarkan gambar 1.1
diatas dapat disimpulkan bahwa bagaimana menjadwal dan
mengendalikan pelaksanaan proyek supaya berjalan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, selesai tepat pada waktunya sehingga tidak
terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja.
19

Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi sehingga masing-


masing personil dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai
tanggung jawabnya tanpa mendapat tekanan dari atasan.Untuk proyek-
proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa kontraktor,pemilik
proyek dapat memberikan kepercayaan kepada manajemen konstruksi (MK)
yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer.Dalam sebuah
proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur organisasi yang
ada didalamnya antara lain:
1.Pemilik proyek atau owner
2.Konsultan perencana
3.Konsultan pengawas
4.Kontraktor
5.Project manajer
6.Site Enginer
7.Pengendali operasional proyek
8.Logistik proyek
9.Arsitek atau drafter gambar kerja
10.Quantity surveyor
11.Quality Qontrol.
12.Safety
13.Pelaksana proyek
14.Surveyor
15.Administrasi proyek
16.Perpajakan
17.Akuntansi
18.Teknik informatika proyek
19.Mekanikal elektrikal
20.Mandor
21.Tukang bangunan
22.Kepala tukang
20

23.Pekerja bangunan
24.dll
Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik
agar pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta
dengan kualitas yang memuaskan.Wewenang yang dimiliki pemilik proyek
atau owner adalah :
1.Membuat surat perintah kerja ( SPK )
2.Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
3.Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
4.Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
Wewenang konsultan perencana adalah:
1.Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuaidengan rencana.

Gambar 1.2 Contoh bagan struktur organisasi manajemen proyekRencana


Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran biaya
merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan suatu
proyek. Dalam menyusun anggaran biaya berarti telah dilakukan penaksiran
dan perkiraan harga dari suatu barang, bangunan atau benda. Perhitungan
anggaran biaya terdiri dari 5 hal pokok diantaranya :
a.Menghitung banyaknya bahan yang digunakan dan harganya
21

b.Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan


c.Menghitung jenis dan banyaknya peralatan
d.Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga
e.Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempatdan jenis pekerjaan
Tahap-tahap penyusunan RAB terdiri dari :
a.Bill of Quality (BQ)
b.Analisa biaya konstruksi
c.Harga Satuan Pekerjaan
d.Rencana Anggaran Biaya
e.Rekapitulasi
22

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1.Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun
dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran
tertentu.
2.Biaya, mutu dan waktu merupakan komponen penting untuk
menjadwal dan mengendalikan pelaksanaan proyek agar berjalan
sesuai dengan schedule.
3.Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan
baik agar pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu,
efisien serta dengan kualitas yang memuaskan.
4.Anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam suatu
proyekuntuk melakukan penaksiran dan perkiraan harga dari suatu
barang, bangunan atau benda.
4.2.SARAN
1.Dalam menyiapkan suatu proyek harus dilakukan perencanaan
manajemen sematang-matangnyasupaya todak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kegagalan pada proyek tersebut.
2.Kerjasama antar strukturorganisasi jugaakanberpengaruh dengan
pelaksanaan proyek. Jadi komunikasi antar personal harus
terjalin dengan baik.
23

DAFTAR PUSTAKA
1.http://makalahtekniksipil.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-
konstruksi.html
2.http://architectaria.com/planning-scheduling-and-project-operation-with-bar-
chart-and-s-curve-perencanaan-penjadwalan-dan-pengendalian-proyek-
dengan-bar-chart-dan-s-curve.html
3.https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/
4.http://yooungengineer.blogspot.co.id/2013/08/makalah-menejemen-
konstruksi-proyek.html

Anda mungkin juga menyukai