Disusun Oleh :
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,yang telah melimpahkan ilmu, kesehatan, perlindungan, bimbingan,
rahmat, hidayah dan ridho-Nya sehingga dengan izin-Nya penyusunan makalah
dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Perbankan “dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah
menuntun umat manusia dari alam kegelapan kealam yang terang benderang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, perbankan
dihadapkan pada tantangan yang melibatkan perkembangan teknologi, persaingan
yang ketat, perubahan regulasi, dan ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, perbankan perlu memiliki SDM yang
berkualitas, terampil, dan terus-menerus mengembangkan diri.
1
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang
menjadi fokus makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan karyawan (sumber daya manusia), baik baru maupun lama perlu
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Oleh karenanya perlu
ditetapkan lebih dahulu program pengembangan karyawan.
3
pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan
tertentu.
Menurut Jan Bella seperti yang dikutip Hasibuan (1997) menyatakan bahwa :
”pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses
peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial.” Pendidikan
berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama dan biasanya
menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek dilakukan di lapangan
berlangsung singkat dan biasanya menjawab how.
4
2.2. Tujuan Pengembangan
5
5) Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk
berkarya
6
a. Proses Pengembangan Karyawan
1. Penentuan kebutuhan
2. Penentuan sasaran
3. Penetapan isi program
4. Identifikasi prinsip-prinsip belajar
5. Pelaksanaan program
6. Penilaian pelaksanaan program
Penentuan Kebutuhan
7
Penentuan Sasaran
Bentuk dan sifat suatu program paling tidak ditentukan oleh hasil analisis
kebutuhan dan sasaran yang hendak dicapai (technical, managerial atau
conceptual skill).
Dalam program pelatihan dan pengembangan harus jelas diketahui apa yang
ingin dicapai. Tujuan dari materi yang akan diberikan dalam rangka mencapai
tujuan tersebut dituangkan dalam kurikulum pelatihan. Kurikulum atau nama
pelajaran yang akan diberikan harus mendukung untuk tercapainya sasaran dari
pengembangan. Kurikulum ditetapkan secara sistematis termasuk jumlah jam
pertemuan, metode dan sistem evaluasinya.
Prinsip-prinsip Belajar
8
Umpan balik bermanfaat untuk mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
materi dan mencapai tujuan belajar sehingga akan tercapai kepuasan pada diri
peserta belajar.
Pelaksanaan Program
On the job, atau pelatihan dalam jabatan, merupakan teknik pelatihan di mana
para peserta dilatih langsung di tempat dia bekerja. Sasarannya adalah
meningkatkan kemampuan peserta latihan mengerjakan tugasnya yang sekarang.
9
Yang bertindak sebagai pelatih bisa seorang pelatih formal, atasan langsung, atau
rekan sekerja yang lebih senior dan berpengalaman.
Pelatihan dalam jabatan ini meliputi empat tahap yaitu : (1) peserta pelatihan
memperoleh informasi tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan
hasil yang diharapkan, kesemuanya dikaitkan dengan relevansi pelatihan dengan
peningkatan kemampuan peserta pelatihan yang bersangkutan. (2) pelatih
mendemonstrasikan cara yang baik melaksanakan pekerjaan tertentu untuk
dicontoh oleh pegawai yang sedang dilatih, (3) peserta pelatihan disuruh
mempraktekkannya sendiri apa yang telah didemonstrasikan pelatih, (4) pegawai
menunjukkan kemampuan bekerja menurut cara yang telah dipelajarinya secara
mandiri
10
Classroom Method, model ini dirancang dalam bentuk pembelajaran di dalam
kelas dengan menggunakan metode ceramah diskusi. Aktivitas pembelajaran pada
umumnya berjalan sepihak yang instruktur aktif memberikan informasi atau
pengetahuan kepada peserta. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
metode ini, diantaranya adalah faktor peserta, bahan belajar, instruktur. Semakin
banyak jumlah peserta dalam suatu ruang belajar biasanya semakin kurang efektif
(satu kelas lebih dari lima puluh orang). Demikian juga dengan bahan belajar, bila
instruktur tidak menyediakan bahan belajar (hand out) menyebabkan peserta
kesulitan mengikuti jalannya pembelajaran. Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah instruktur, untuk model kuliah diperlukan instruktur yang benar-benar
mampu menguasai kelas dengan berbagai keahliannya.
11
Karena investasi yang dibuat oleh organisasi di bidang sumber daya
manusia tidak kecil (biaya, tenaga dan waktu) sehingga perlu diupayakan benar-
benar agar program pelatihan dan pengembangan disusun berdasarkan analisis
kebutuhan, penerapan prinsip belajar yang paling relevan, penggunaan teknik
pembelajaran yang cocok dan penilaian berdasarkan kriteria kriteria yang objektif.
Tolok Ukur Keberhasilan Program Pengembangan
12
BAB III
PENUTUP
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan
13
data, dan tanggung jawab sosial perbankan. Karyawan perbankan dilatih untuk
menjalankan tugas mereka dengan integritas, menjaga kerahasiaan informasi
nasabah, dan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari keputusan
bisnis.
14
DAFTAR PUSTAKA
Randall S Schuller, Susan E. Jackson, 1997, MSDM Abad 21, Erlangga, Jakarta.
15