Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Disusun oleh:
PRODI MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah "Pelatihan & Pengembangan SDM”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edy Hartono,
SE., MM. .selaku dosen pengampu mata kuliah Seminar Manajemen Strategi yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini
Kami jauh dari sempurna Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
penulis khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN/SAMPUL JUDUL ....................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Tujuan ............................................................................................3
1.3 Manfaat ..........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelatihan Dan Pengembangan ......................................4
2.2 Pelatihan .........................................................................................5
2.3 Pengembangan ...............................................................................8
2.4 Persamaan Dan Perbedaan Pelatihan & Pengembangan ..............10
2.5 Tujuan Pelatihan & Pengembangan ............................................11
BAB III STUDI KASUS
3.1 PT XYZ ........................................................................................13
3.2 PT Manufaktur Di India ..............................................................13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Program Pelatihan ........................................................................15
4.2 Analisis Metode Pelatihan............................................................16
4.3 Analisis Evaluasi Program Pelatihan ...........................................17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................18
5.2 Daftar Pustaka ..............................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi membutuhkan berbagai sumber daya untuk menyelesaikan
pekerjaan rutin mereka. Ada banyak sumber daya yang digunakan semua organisasi
untuk melakukan pekerjaan ini. Sumber daya manusia adalah sumber daya yang
paling penting. Tanpa sumber daya manusia (banyak karyawan) tidak mungkin
menjalankan organisasi. Sejak awal, banyak perkembangan diperkenalkan dan
dunia menyambut inovasi baru setiap hari. Bisa jadi perubahan mode, selera atau
mesin baru atau hanya gaya baru. Terutama kemajuan teknologi. Lingkungan bisnis
atau global perkembangan ini sangat berpengaruh dan populer di kalangan
masyarakat.
1
Tetapi organisasi berbasis layanan perlu melakukan program pelatihan
daripada yang lain. Perusahaan perhotelan dan pariwisata adalah tempat yang
berorientasi pada layanan. Wisatawan biasanya menginap di hotel untuk menerima
layanan dari hotel; baik untuk bersantai, menikmati makanan/minuman,
berolahraga, atau bertamasya. Atau orang lain menginap di hotel untuk
mengadakan rapat, konferensi, konvensi atau konferensi. Semua ini terutama
tergantung pada kualitas layanan. Jadi, semuanya tergantung pada kepuasan
pelanggan. Staf perlu selalu dilatih dan mereka harus memberikan layanan yang
ramah untuk mendapatkan umpan balik / ulasan positif dari wisatawan.
Individu yang terampil melakukan pekerjaan mereka lebih cepat dan lebih
aman, mereka membuat lebih sedikit kesalahan dan menghasilkan kualitas kerja
yang lebih tinggi. Oleh karena itu dengan menawarkan pelatihan, organisasi dapat
memperoleh manfaat dari peningkatan produktivitas, lingkungan kerja yang lebih
aman, peningkatan kesejahteraan karyawan, dan tingkat ketidakhadiran dan
pergantian karyawan yang lebih rendah (John, et al., 2010). Pelatihan adalah
komponen penting dari sistem kerja berkinerja tinggi (Pfeffer, 1998, hlm. 112).
Pelatihan adalah salah satu solusi terbaik untuk masalah kinerja jika
karyawan tidak tahu bagaimana melakukan tugas atau tugas yang diberikan (Noe,
2017: 150). Noe juga percaya bahwa pelatihan bukanlah solusi terbaik jika
karyawan tidak menerima umpan balik tentang kinerja mereka, jika mereka
2
kekurangan peralatan dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk melakukan
pekerjaan, jika konsekuensi untuk kinerja yang baik adalah negatif, atau jika
mereka tidak menyadari standar kinerja yang diharapkan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
a. Meningkatkan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Mengurangi turnover
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
systematic and organized procedure by which non-managerial personal learn technical
know edge and skills for a definite purpose. Development, in reference to staffin and
personal matter, is a long-term educational process utilizing a system atic and organized
procedur by which managerial personal learn conceptual and theoritical knowledge for
general purposes”.
2.2 Pelatihan
Bagi seluruh calon karyawan baru agar siap untuk ditempatkan di bidang pekerjaan
tertentu, perlu terlebih dulu untuk mengikuti pelatihan. Siap dalam arti mampu untuk
bekerja dan mau untuk mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Karyawan baru perlu penambahan pengetahuan agar mampu untuk menjalankan tugasnya
5
dengan baik, yaitu melalui pelatihan baik yang bersifat soft competency maupun hard
competency. Di samping untuk menambah pengetahuan calon karyawan yang masuk ke
pelatihan adalah untuk mengubah perilaku karyawan yang selama ini kurang baik. Dan
tentunya pada akhirnya adalah untuk lebih mengenal lebih mendalam lingkup pekerjaan
yang akan dihadapinya nanti.
Salah satu tujuan dari pelatihan adalah untuk memberikan keterampilan kepada calon
karyawan sebelum bekerja. Pelatihan juga ditujukan untuk membiasakan calon karyawan
dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam pelatihan calon karyawan dilatih cara-cara
melaksanakan pekerjaan serta memahami visi dan misi perusahaan secara utuh.
Artinya pelatihan akan membentuk perilaku karyawan yang sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan, misalnya sesuai dengan budaya perusahaan. Kemudian akan
membekali karyawan dengan berbagai pengetahuan, kemampuan dan keahlian, sesuai
dengan bidang pekerjaannya.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengertian pelatihan berikut ini
diuraikan pengertian pelatihan menurut:
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan fasilitas yang
disediakan perusahaan untuk mempelajari pekerjaan yang berhubungan dengan
pengetahuan, keahlian dan perilaku karyawan. Artinya untuk menambah pengetahuan,
keahlian dan perilaku karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan yang tentunya sudah
direncanakan oleh perusahaan sebelumnya. Namun tidak semua orang dapat mengikuti
pelatihan, karena memerlukan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, hanya karyawan yang
memang tenaganya dibutuhkan perusahaan yang perlu diikutkan dalam pelatihan.
6
kurang optimal atau belum ada. Terkadang pengetahuan karyawan sangat minim, maka
melalui pelatihan tentu akan mendapat tambahan pengetahuan. Demikian juga dengan
kemampuan sering diartikan sebagai upaya seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Dalam praktiknya banyak karyawan memiliki kemampuan yang cukup besar tetapi belum
dioptimalkan.
Skil atau keahlian adalah keterampilan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaannya.
Keahlian dapat diperoleh melalui pelatihan dan pengalamannya selama bekerja. Artinya
yang semula karyawan tidak memiliki keahlian tertentu dengan masuk pelatihan maka
keahliannya bertambah. Demikian pula dengan pengalamannya bekerja di bidang-bidang
tertentu akan dapat pula menambah atau meningkatkan keahliannya.
Perilaku karyawan artinya tingkah laku karyawan yang dapat dilihat dari etika, moral
dan sifat-sifat yang dimiliki karyawan selama bekerja. Melalui pelatihan karyawan yang
semula tidak atau kurang memiliki etika, moral akan dilatih sehingga memiliki etika, moral
yang sesuai dengan keinginan dan budaya perusahaan. Demikian pula bagi karyawan yang
semula memiliki sifat-sifat yang kurang terpuji maka melalui pelatihan akan segera dapat
diperbaiki.
Pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan yang telah mengikuti pelatihan
akan bertambah. Hal ini akan terlihat dari hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapainya
pada saat bekerja nanti. Jika hal ini yang terjadi maka baik perusahaan maupun karyawan
sama-sama diuntungkan dengan adanya pelatihan. Namun jika terjadi sebaliknya, yaitu
karyawan relatif sulit untuk berprestasi.
Keberhasilan suatu pelatihan sangat ditentukan oleh berbagai faktor, terutama setelah
karywan bekerja. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kesalahan, maka setelah mengikuti
pelatihan perlu diperhatikan terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Mengevaluasi proses pelatihan yang telah dilakukan apakah sudah melalui cara
yang benar atau belum. Artinya bisa saja yang salah adalah proses selama
mengikuti pelatihan, apakah materi yang diberikan atau kemampuan instruktur atau
tenaga pengajar dalam menyampaikan ilmunya kurang baik. Segala kekurangan
dan kesalahan di dalam pelatihan ini akan diperbaiki dipelatihan selanjutnya dan
diharapkan tidak akan terulang kembali.
7
2. Apakah memang si karyawan itu sendiri yang tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja yang ada. Artinya karyawan tidak mau dan tidak mampu
untuk melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya, sekalipun telah diberikan
pelatihan sebelumnya.
Sementara itu, perilaku karyawan akan terlihat dari motivasi kerjanya dan
ketaatannya mematuhi peraturan perusahaan. Jika sebelum dilatih karyawan banyak
yang tidak termotivasi, maka sesudah melalui pelatihan diharapkan semangat kerja
serta motivasi kerjanya akan meningkat. Demikian juga dengan ketaatannya mematuhi
peraturan perusahaan yang sebelumnnya rendah maka sesudah melalui pelatihan akan
meningkat tentunya. Namun jika sebaliknya maka perlu dilakukan dua (2) hal seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya di atas.
2.3 Pengembangan
Karyawan yang sudah bekerja bertahun tahun terkadang sering kali membuat
kesalahan, baik disengaja maupun tidak, dan terkadang kesalahannya akan berakibat fatal.
Bahkan kesalahan ini sering kali terjadi berulang-ulang yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Karyawan juga sering tidak termotivasi lagi untuk bekerja, akibatnya mereka kurang
bersemangat dan kurang disiplin dalam bekerja. Kondisi lainnya banyak karyawan sudah
frustasi dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga yang dia kerjakan hanyalah rutinitas
semata tanpa adanya inisiatif untuk perbaikan yang lebih baik.
8
dengan tambahan pengetahuan dan suasana baru. Caranya adalah perlu disusun program
pengembangan karyawan agar kejadian seperti di atas tidak perlu terjadi.
1. Formal education
2. Assessment
3. Job experience yang terdiri dari
- current job
- job rotation
- transfer
- promotion
- downward moves
- and temporary assignments
4. Interpersonal relationships meliputi:
- Monitoring
- Coaching
9
Jadi, pengembangan karyawan sangat penting untuk dilakukan oleh berbagai
perusahaan di semua lini. Keuntungan dari pengembangan karyawan, misalnya mungkin
saja karyawan yang akan mengikuti pengembangan kurang memiliki bakat atau
kemampuan dalam bidang yang dikerjakannya sekarang, namun memiliki bakat atau
kemampuan di bidang yang lain. Setelah mengikuti program pengembangan maka akan
mengurangi tingkat kesalahan yang telah dibuatnya selama ini. Dan juga akan terlihat bakat
yang dimilikinya.
Begitu pula dengan mereka yang selama ini merasa kurang termotivasi untuk
bekerja, dengan mengikuti pengembangan karyawan terutama untuk bidang soft
competency, motivasi kerjanya akan meningkat sehingga diharapkan prestasi kerjanya juga
ikut meningkat pula.
Pengembangan karyawan juga akan membuat karyawan yang semula frustasi menghadapi
pekerjaannya, setelah mengikuti pengembangan akan kembali bersemangat untuk bekerja
karena kemampuannya telah bertambah. Dengan semangat kerja yang terus menyala akan
mendorong karyawan untuk bekerja secara sungguh-sungguh, ihlas tanpa adanya beban.
Demikian pula yang semula merasa jenuh terhadap pekerjaannya setelah dikembangkan ke
bidang lainnya menjadi lebih segar sehingga diharapkan produktivitas dan kinerjanya akan
meningkat.
10
2. Pengembangan diperlukan untuk mempersiapkan karyawan mengerjakan
pekerjaan di masa yang akan datang (proses pendidikan jangka panjang)
11
4. Membantu memecahkan masalah operasional. Para manejer harus mencapai tujuan
mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan sumber daya: kelangkaan sumber daya
finansial dan sumber daya teknologis manusia (human technilogical resourse), dan
kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang
sistematis. Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan
kebijakan sumber daya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur
kunci dalam sistem pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan
mengembangkan dan mempromosikan sumber daya manusianya melalui pelatihan,
manajer dapat menikmati karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa
penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan
mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara
benar.
BAB III
12
STUDI KASUS
4.1 PT. XYZ adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Cirebon,
Indonesia. Perusahaan ini memiliki sekitar 1.000 karyawan yang bekerja di berbagai
bidang, mulai dari produksi, pemasaran, hingga keuangan.
PT. XYZ menyadari bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan hal
yang penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
ini memiliki program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif yang
mencakup berbagai aspek, seperti keterampilan teknis, pengetahuan, dan
pengembangan karir.
Salah satu program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan oleh PT.
XYZ adalah program pelatihan keterampilan teknis. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis karyawan agar mereka dapat bekerja dengan
lebih efektif dan efisien. Program ini dirancang untuk karyawan di berbagai bidang,
mulai dari operator produksi hingga insinyur.
Pada tahun 2023, PT. XYZ menyelenggarakan program pelatihan keterampilan
teknis untuk operator produksi. Program ini diikuti oleh 50 orang karyawan yang
telah bekerja di perusahaan selama minimal 1 tahun. Program ini berlangsung
selama 2 minggu dan mencakup berbagai materi, seperti keselamatan kerja, mesin
dan peralatan produksi, serta pengendalian kualitas.
Pada akhir program, karyawan yang mengikuti program pelatihan keterampilan
teknis dinilai berdasarkan hasil tes pengetahuan dan keterampilan. Hasil penilaian
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan yang mengikuti program pelatihan
keterampilan teknis telah menunjukkan peningkatan keterampilan teknis yang
signifikan.
4.2 Perusahaan Manufaktur Di India. Perusahaan ini memiliki sekitar 1.000 karyawan,
yang terdiri dari berbagai tingkatan jabatan. Program T&D di perusahaan ini
difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis dan manajerial karyawan.
Program T&D dilakukan dengan metode pelatihan in-house dan pelatihan di luar
perusahaan. Evaluasi program T&D dilakukan dengan menggunakan metode pre-
13
test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program T&D ini berhasil
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa T&D memiliki dampak positif terhadap kinerja karyawan.
Karyawan yang telah mengikuti T&D menunjukkan peningkatan kinerja yang
signifikan, baik dalam hal kualitas, kuantitas, maupun produktivitas. Berikut adalah
beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan program T&D di
perusahaan ini:
- Kebutuhan karyawan yang teridentifikasi dengan baik. Program T&D
dirancang berdasarkan kebutuhan karyawan. Hal ini memastikan bahwa
program T&D tersebut relevan dengan kebutuhan karyawan dan dapat
memberikan hasil yang maksimal.
- Metode pelatihan yang tepat. Program T&D menggunakan berbagai metode
pelatihan, seperti pelatihan tatap muka, pelatihan praktik, dan pelatihan
simulasi. Metode pelatihan yang beragam ini membantu karyawan untuk
memahami materi pelatihan secara lebih mendalam dan meningkatkan
keterampilan mereka.
- Evaluasi yang efektif. Program T&D dievaluasi secara berkala. Hal ini
membantu perusahaan untuk mengetahui apakah program T&D tersebut telah
mencapai tujuannya dan perlu dilakukan perbaikan atau tidak.
BAB IV
14
PEMBAHASAN
Berdasarkan studi kasus tersebut, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat
diberikan:
15
- Perusahaan harus menggunakan berbagai metode pelatihan untuk membantu
karyawan memahami materi pelatihan secara lebih mendalam dan
meningkatkan keterampilan mereka.
- Perusahaan harus mengevaluasi program pelatihan secara berkala untuk
mengetahui apakah program tersebut telah mencapai tujuannya dan perlu
dilakukan perbaikan atau tidak.
16
Ketiga metode pelatihan tersebut saling melengkapi dan memberikan manfaat yang
berbeda-beda bagi karyawan. Pelatihan tatap muka dapat memberikan pemahaman dasar,
pelatihan praktik dapat meningkatkan keterampilan secara nyata, dan pelatihan simulasi
dapat memberikan pengalaman yang realistis.
17
BAB V
KESIMPULAN
Pelatihan dan pengembangan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling
melengkapi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Pelatihan
lebih berfokus pada peningkatan kemampuan teknis dan keterampilan karyawan untuk
melakukan pekerjaannya saat ini, sedangkan pengembangan lebih berfokus pada
peningkatan kompetensi karyawan untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan merupakan investasi yang penting
bagi karyawan, organisasi, dan masyarakat. Organisasi perlu menyusun program pelatihan
dan pengembangan yang terencana dan terukur, agar manfaat yang diperoleh dapat
maksimal.
Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun program pelatihan dan pengembangan yang
efektif:
18
- Tentukan tujuan pelatihan dan pengembangan. Tujuan pelatihan dan
pengembangan harus jelas dan terukur, agar program dapat dirancang dan
dilaksanakan secara efektif.
- Identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Kebutuhan pelatihan dan
pengembangan harus diidentifikasi secara akurat, agar program dapat
memenuhi kebutuhan karyawan dan organisasi.
- Pilih metode pelatihan dan pengembangan yang tepat. Metode pelatihan dan
pengembangan harus dipilih dengan tepat, agar dapat mencapai tujuan pelatihan
dan pengembangan.
- Evaluasi hasil pelatihan dan pengembangan. Hasil pelatihan dan
pengembangan harus dievaluasi secara berkala, agar program dapat diperbaiki
dan ditingkatkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Dan Praktik. Depok: PT
RajaGrafindo Persada
Nawawi, Hadari. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.
Yogyakarta: Gadjah Mada Univesrsity Press Anggota IKAPI
Sinambela Lijan. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Membangun Tim Kerja Yang
Solid Untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta: PT Bumi Aksara JL. Sawo Raya NO.
18
20