Anda di halaman 1dari 122

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDITOR, DAN

REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN


UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris Perusahaan pada Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

Dela Vebriani

NIM: 11180820000110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H/2022 M
PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDITOR, DAN
REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN
UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris Perusahaan pada Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:
Dela Vebriani
NIM: 11180820000110

Dibawah Bimbingan

Atiqah, SE., M.S.Ak.


NIP: 19820120 200912 2 004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H/2022 M

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 14 Bulan April Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Dela Vebriani


2. NIM : 11180820000110
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Reputasi KAP
terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris Perusahaan pada Sektor
Barang Konsumen Non-Primer yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 April 2022

1. Prof. Dr. Ibnu Qizam, SE., M.Si., Ak., CA. ( )


NIP. 19680102 199403 1 002 Penguji I

2. Zuwesty Eka Putri, M.Ak. ( )


NIP. 19800416 200901 2 006 Penguji II

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa Tanggal 29 Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua telah
dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Dela Vebriani


2. NIM : 11180820000110
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Reputasi KAP
terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris Perusahaan pada Sektor
Barang Konsumen Non-Primer yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 November 2022

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. ( )


NIP. 19680102 199403 1 002 Ketua

2. Atiqah, SE., M.S.Ak. ( )


NIP. 19820120 200912 2 004 Pembimbing

3. Nur Wachidah Yulianti, SE., M.S.Ak. ( )


NIDN. 2005078501 Penguji Ahli

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:


1. Nama : Dela Vebriani
2. NIM : 11180820000110
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Reputasi KAP
terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris Perusahaan pada Sektor
Barang Konsumen Non-Primer yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 29 November 2022
Yang Menyatakan

Dela Vebriani

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dela Vebriani
2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 5 Februari 2000
3. Alamat : Jl. Kiruntag No.30 Kel. Kelapa Dua, Kec.
Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI
Jakarta, 11550
4. Telepon : 08817252039
5. E-mail : dela.vebriani18@mhs.uinjkt.ac.id
B. PENDIDIKAN
1. S1 (2018-2022) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. SMA (2015-2018) : SMAN 65 Jakarta
3. SMP (2012-2015) : SMPN 189 Jakarta
4. SD (2006-2012) : SDN Kelapa Dua 01 Pagi
C. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. Pelatihan Software Accurate yang diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa Program Studi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 2-4 Agustus 2021
D. PENGALAMAN ACARA DAN ORGANISASI
1. Angota Divisi Keilmuan Lembaga Dakwah Kampus Syahid FEB UIN
Jakarta (2018-2019)
2. Anggota Divisi Eksternal Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta (2019-
2020)
3. Sekretaris Program Kegiatan Studi Banding Galeri Investasi Syariah FEB
UIN Jakarta dengan Trisakti School of Management (Maret 2020)
4. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam FEB UIN Jakarta (2019-2021)
5. Sekretaris Biro Keputrian Lembaga Dakwah Kampus Syahid FEB UIN
Jakarta (2020-2021)
6. Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi UIN Jakarta
(2020-2021)
7. Ketua Keputrian Ikatan Alumni Rohis DKI Jakarta (2019-2022)
E. PENGHARGAAN
1. Finalis 10 Besar dalam Kompetisi Ide Bisnis Mahasiswa, Serikat Saudagar
Nusantara Tangerang Selatan (2018)
F. DATA KELUARGA
1. Nama Ayah : Sayuti
2. Nama Ibu : Masuyah
3. Nama Kakak : Nazarul Yakin
Desy Amelia
Adam Ramadhan
4. Nama Adik : Intan Dinitia

vi
THE EFFECT OF PROFITABILITY, AUDIT OPINION, AND
KAP REPUTATION ON AUDIT DELAY WITH FIRM SIZE AS
MODERATING VARIABLES
(Empirical Study of Company in the Consumer Cyclicals Sector Listed on the
Indonesia Stock Exchange period 2018 – 2021)

Abstract

This research aims to examine the effects of Profitability, Audit Opinion,


and KAP Reputation on Audit Delay with Firm Size as moderating variables. This
research used the sample of companies in the consumer cyclicals sector listed on
the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2018–2021. The number of
companies sampled in this research was 78 companies within 4 years, and the
number of research samples was 312 samples. This research method used the
purposive sampling method. This hypothesis test used multiple linear regression
analysis and moderated regression analysis with the help of SPSS software version
26. The results showed that profitability and audit opinion negative affected audit
delay, while the KAP reputation did not affect audit delay. Firm size cannot
moderate the effect of profitability and audit opinion on audit delay. In contrast,
the firm size can moderate the effect of KAP reputation on audit delay.

Keywords: Audit Delay, Audit Opinion, Firm Size, KAP Reputation, Profitability

vii
PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDITOR, DAN
REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN
UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris Perusahaan pada Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Profitabilitas, Opini


Auditor, dan Reputasi KAP terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan
sebagai Variabel Moderasi. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan pada
sektor barang konsumen non-primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2018–2021. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah 78 perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun dan jumlah sampel penelitian
sebanyak 312 sampel. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling
method. Uji hipotesis ini dengan menggunakan metode regresi berganda dan
moderated regression analysis dengan bantuan software SPSS versi 26. Hasil
penelitian menunjukkan profitabilitas dan opini auditor berpengaruh negatif
terhadap audit delay, sedangkan reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit
delay. Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas dan
opini auditor terhadap audit delay. Sebaliknya, ukuran perusahaan mampu
memoderasi pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay.

Kata Kunci: Audit Delay, Opini Auditor, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP,
Profitabilitas

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Reputasi KAP terhadap Audit
Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris
Perusahaan pada Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021).”

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad


shallallahu 'alaihi wassalam yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan
untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak
yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua tersayang dan keluarga yang telah memberikan


semangat, perhatian, dukungan, dorongan untuk cepat lulus dari mama
dan kakak, serta mendoakan tiada henti kepada penulis.
2. Keponakanku Farrel dan Zaid yang selalu memberikan kehangatan serta
kebahagiaan dengan tawa canda dan senyumannya.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

v
5. Ibu Fitri Damayanti, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Atiqah SE., M.S.Ak. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan, dan
solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan selama penulisan skripsi
ini.
7. Pak Masrul Huda, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan nasihat kepada
penulis selama menempuh masa studi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi
penulis selama perkuliahan semoga ilmu yang bermanfaat ini menjadi
ladang amal dan kebaikan bagi kita semua.
9. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dengan memenuhi
segala kebutuhan dalam administrasi dan lain-lain.
10. Teman-teman Akuntansi 2018 yang telah sama-sama berjuang dan
memberikan semangat dalam meraih gelar sarjana bersama-sama.
11. Teman-teman Loplop (Zanira, Anis, dan Gita) yang selama perkuliahan
tatap muka selalu bersama kapanpun dan dimanapun, terima kasih sudah
berjuang dan menemani hari-hari perkuliahanku.
12. Teman-teman ambisku (Ricis, Sekar, Prilly, Mimbi, Dea, dan Adam)
yang selama perkuliahan jarak jauh selalu memberikan semangat untuk
mengerjakan tugas sehingga penulis menjadi termotivasi, maupun
berbagi keluh kesah selama perkuliahan.
13. Kepada Abyan yang selalu memberikan support kepada penulis,
menjadi tempat bercerita dan keluh kesah, serta selalu memberikan
motivasi kepada penulis dari wawasan yang dimilikinya.
14. Kepada Hanifah yang selalu memberikan semangat, motivasi, menjadi
partner jalan kemana saja, serta mengajak penulis untuk mengerjakan
skripsi di Perpustakaan Jakarta.

vi
15. Kepada Nada, Aulia, Rania, Ira, dan Nishita yang selalu memberikan
semangat, dukungan, dan motivasi kepada penulis.
16. Kepada Elin yang kenal lebih dekat dari IKARTA dan sekarang menjadi
partner buat jalan-jalan mulai dari nonton sampai ngobrolin hal receh.
Dan juga Alfi yang menjadi partner selama di IKARTA. Terima kasih
sudah menemani dan memotivasi penulis.
17. Kepada Fadhillah teman dari SMP walaupun sudah lama tidak bertemu,
tapi selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
18. Kepada Irfi, Febby, Rena, dan Rara yang telah memberikan semangat,
dukungan, dan juga motivasi untuk penulis.
19. Kepada Kiki dan Reni yang menjadi teman seperjuangan saat masih
SMA dan memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
20. Kepada Angen, Mawar, dan Shafa yang menjadi partner kegiatan
pramuka ataupun paskibra dan memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis.
21. Kepada penulis yang telah berjuang selama ini dan meluangkan banyak
waktu untuk menyelesaikan skrpisi guna menggapai gelar sarjana.
22. Semua pihak yang terlibat tanpa terkecuali yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu oleh penulis.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini
masih belum sempurna karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis berharap segala bentuk kritik, saran,
dan masukan yang membangun dari semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 3 Oktober 2022

Dela Vebriani

vii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
Abstract ................................................................................................................. vii
Abstrak ................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 14
A. Landasan Teori ........................................................................................... 14
1. Teori Keagenan (Agency Theory) ......................................................... 14
2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ................................................ 15
3. Ukuran Perusahaan ............................................................................... 17
4. Profitabilitas.......................................................................................... 18
5. Opini Auditor ........................................................................................ 18
6. Reputasi KAP ....................................................................................... 21
7. Audit Delay ........................................................................................... 22
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 23

viii
C. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 31
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay ...................................... 32
2. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay..................................... 32
3. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay .................................... 33
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Moderasi .................................................................... 34
5. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Moderasi .................................................................... 34
6. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Moderasi .................................................................... 35
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 37
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 37
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 37
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 38
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 39
1. Statistik Deskriptif ................................................................................ 39
2. Statistik Inferensial ............................................................................... 40
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 47
1. Variabel Dependen ............................................................................... 47
2. Variabel Independen ............................................................................. 48
3. Variabel Moderasi ................................................................................ 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 52
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 52
B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................ 53
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 54
2. Hasil Uji Statistik Inferensial ............................................................... 56
C. Pembahasan ................................................................................................ 74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 83
A. Simpulan .................................................................................................... 83
B. Saran ........................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
LAMPIRAN ......................................................................................................... 94

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang belum Menyampaikan Laporan


Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020 ............................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 23
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 51
Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ........................................................... 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 54
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
exact test Monte Carlo ......................................................................................... 59
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
exact test Monte Carlo setelah Outlier dan Transform ...................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................ 63
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 67
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 69
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik T .......................................................................... 70

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sektor-sektor yang belum Menyampaikan Laporan Keuangan


Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020 .................................................. 6
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran......................................................... 36
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ......................... 58
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram setelah Outlier
dan Transform ..................................................................................................... 61

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Nama Sampel Penelitian .................................................. 95


Lampiran 2: Daftar Nama Perusahaan yang Outlier ...................................... 98
Lampiran 3: Daftar Penilaian Variabel Penelitian .......................................... 99

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang mengeluarkan saham ke publik lebih dikenal dengan

istilah Initial Public Offering (IPO) yang artinya penawaran umum saham

perdana atau pertama kali ke masyarakat. Penawaran umum saham oleh

perusahaan publik atau go public tidak dilakukan secara sewenang-wenang

atau hanya untuk dijual. Perusahaan go public menjual saham sesuai dengan

aturan dan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan

ketentuannya. Perusahaan go public harus mengikuti aturan yang ditetapkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seiring berjalannya waktu, pasar modal di Indonesia akan selalu

berkembang pesat yang dapat memengaruhi perkembangan akuntan publik,

karena pelaporan keuangan merupakan elemen penting dan menjadi tanggung

jawab penting bagi perusahan di Indonesia. Dampaknya akan terjadi

peningkatan permintaan suatu perusahaan untuk mengaudit laporan keuangan

perusahaan tersebut. Investor akan mengevaluasi ketepatan waktu laporan

audit pada perusahaan untuk ditelaah dan melanjutkan investasi, sehingga

perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tanpa

penundaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting

yang dibutuhkan investor dan masyarakat karena berisi rincian tentang prospek

1
dan kinerja perusahaan sehingga informasi ini penting ketika pengambilan

keputusan untuk melanjutkan investasi.

Laporan keuangan perusahaan go public mesti dilaporkan setiap

tahunnya. Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

29/POKJ.04/2016, emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan

laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir bulan

keempat setelah tahun buku berakhir (120 hari). Ketidaktepatan waktu dalam

menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi dalam bentuk

peringatan tertulis, denda, pembatasan atau pembekuan kegiatan usaha,

pencabutan izin usaha, pembatalan persetujuan dan pembatalan pendaftaran.

Namun faktanya masih ada perusahaan go public yang mengalami

keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan. Ini dapat

dibuktikan dari dikeluarkannya Pengumuman Penyampaian Laporan

Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020 No.: Peng-LK-

00005/BEI.PP1/06-2021; No.: Peng-LK-00004/BEI.PP2/06-2021; No.: Peng-

LK-00007/BEI.PP3/06-2021 oleh Bursa Efek Indonesia. Terdapat 88

Perusahaan Tercatat Saham hingga tanggal 31 Mei 2021 belum menyampaikan

Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020.

Adanya pandemi COVID-19 berdampak terhadap mundurnya batas

waktu laporan keuangan, pernyataaan ini tercantum pada Surat OJK Nomor S-

30/D.04/2021 tanggal 2 Maret 2021 tentang Penegasan, Perpanjangan atau

Pencabutan Kebijakan Relaksasi Terkait dengan Adanya Pandemi COVID-19

2
yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor

Kep-00027/BEI/03-2020, sehingga emiten tersebut diberi perpanjangan waktu

yang awalnya paling lama akhir bulan Maret diundur hingga akhir bulan Mei

(Hani Frimmantuti dan Wisnu Julianto, 2022).

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang belum Menyampaikan Laporan


Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020
No. Kode Nama Perusahaan Sektor
1 ABBA PT Mahaka Media Tbk Barang Konsumen Non-Primer
2 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk Barang Konsumen Non-Primer
3 ARII PT Atlas Resources Tbk Energi
4 ARMY PT Armidian Karyatama Tbk Properti & Real Estat
5 ASMI PT Asuransi Kresna Mitra Tbk Keuangan
6 AYLS PT Agro Yasa Lestari Tbk Barang Baku
7 BAPI PT Bhakti Agung Propertindo Tbk Properti & Real Estat
8 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk Properti & Real Estat
9 BIPI PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk Energi
10 BKSL PT Sentul City Tbk Properti & Real Estat
11 BOSS PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk Energi
12 BULL PT Buana Lintas Lautan Tbk Energi
13 BUVA PT Bukit Uluwatu Villa Tbk Barang Konsumen Non-Primer
14 CASS PT Cardig Aero Services Tbk Infrastruktur
15 CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk Energi
16 COWL PT Cowell Development Tbk Properti & Real Estat
17 CPRI PT Capri Nusa Satu Properti Tbk Properti & Real Estat
18 CPRO PT Central Proteina Prima Tbk Barang Konsumen Primer
19 DEAL PT Dewata Freight International Tbk Transportasi & Logistik
20 DPUM PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Barang Konsumen Primer
21 DUCK PT Jaya Bersama Indo Tbk Barang Konsumen Non-Primer
22 ELTY PT Bakrieland Development Tbk Properti & Real Estat
23 ENVY PT Envy Technologies Indonesia Tbk Teknologi
24 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk Energi
25 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk Barang Konsumen Non-Primer
26 FORZ PT Forza Land Indonesia Tbk Properti & Real Estat
27 GIAA PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Transportasi & Logistik
28 GMFI PT Garuda Maintenace Facility Aero Asia Tbk Infrastruktur
29 GOLL PT Golden Plantation Tbk Barang Konsumen Primer
30 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk Energi
31 HDIT PT Hensel Davest Indonesia Tbk Teknologi
32 HDTX PT Panasia Indo Resources Tbk Barang Konsumen Non-Primer
33 HKMU PT HK Metals Utama Tbk Barang Baku
34 HOME PT Hotel Mandarine Regency Tbk Barang Konsumen Non-Primer
35 HOTL PT Saraswati Griya Lestari Tbk Barang Konsumen Non-Primer
36 IATA PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. Transportasi & Logistik

3
37 ICON PT Island Concepts Indonesia Tbk Perindustrian
38 ITMA PT Sumber Energi Andalan Tbk Energi
39 JAST PT Jasnita Telekomindo Tbk Infrastruktur
40 JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk Barang Konsumen Non-Primer
41 JSKY PT Sky Energy Indonesia Tbk Energi
42 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Barang Baku
43 KJEN PT Krida Jaringan Nusantara Tbk Transportasi & Logistik
44 KPAL PT Steadfast Marine Tbk Perindustrian
45 KRAH PT Grand Kartech Tbk Perindustrian
46 KREN PT Kresna Graha Investama Tbk Teknologi
47 LCGP PT Eureka Prima Jakarta Tbk Properti & Real Estat
48 LMAS PT Limas Indonesia Makmur Tbk Teknologi
49 MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk Barang Konsumen Non-Primer
50 MAGP PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk Barang Konsumen Primer
51 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk Barang Konsumen Non-Primer
52 MARI PT Mahaka Radio Integra Tbk Barang Konsumen Non-Primer
53 MDRN PT Modern Internasional Tbk Perindustrian
54 MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk Energi
55 MMLP PT Mega Manunggal Property Tbk Properti & Real Estat
56 MPRO PT Maha Properti Indonesia Tbk. Properti & Real Estat
57 MRAT PT Mustika Ratu Tbk Barang Konsumen Primer
58 MTRA PT Mitra Pemuda Tbk Infrastruktur
59 MYRX PT Hanson International Tbk Properti & Real Estat
60 NIPS PT Nipress Tbk Barang Konsumen Non-Primer
61 NUSA PT Sinergi Megah Internusa Tbk Barang Konsumen Non-Primer
62 PGLI PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk Barang Konsumen Non-Primer
63 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk Barang Baku
64 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Barang Konsumen Non-Primer
65 PLAN PT Planet Properindo Jaya Tbk Barang Konsumen Non-Primer
66 PLAS PT Polaris Investama Tbk Keuangan
67 POLI PT Pollux Investasi Internasional Tbk Properti & Real Estat
68 POLL PT Pollux Properti Indonesia Tbk Properti & Real Estat
69 POLU PT Golden Flower Tbk Barang Konsumen Non-Primer
70 PURE PT Trinitan Metals And Minerals Tbk Barang Baku
71 RIMO PT Rimo International Lestari Tbk. Properti & Real Estat
72 ROCK PT Rockfields Properti Indonesia Tbk Properti & Real Estat
73 RONY PT Aesler Grup Internasional Tbk Infrastruktur
74 SIMA PT Siwani Makmur Tbk Barang Baku
75 SKYB PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk Teknologi
76 SOFA PT Boston Furniture Industries Tbk Barang Konsumen Non-Primer
77 SRAJ PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk Kesehatan
78 STTP PT Siantar Top Tbk Barang Konsumen Primer
79 SUGI PT Sugih Energy Tbk Energi
80 TDPM PT Tridomain Performance Materials Tbk Barang Baku
81 TELE PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk Barang Konsumen Non-Primer
82 TGRA PT Terregra Asia Energy Tbk Infrastruktur
83 TIRA PT Tira Austenite Tbk Perindustrian
84 TRAM PT Trada Alam Minera Tbk Energi
85 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk Barang Konsumen Non-Primer

4
86 UNSP PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Barang Konsumen Primer
87 WICO PT Wicaksana Overseas International Tbk Barang Konsumen Primer
88 WOWS PT Ginting Jaya Energi Tbk Energi
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022

Perusahaan yang terbukti melanggar Peraturan Bursa akan dikenakan

sanksi sesuai dengan Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi. Sesuai dengan

peraturan, BEI akan menerbitkan peringatan tertulis I tentang keterlambatan

penyampaian laporan keuangan pada akhir bulan berikutnya terhitung sejak

batas waktu penyampaian laporan keuangan. Selanjutnya, jika emiten tetap

tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan tahunan sejak awal

bulan kedua, maka akan dikenakan Peringatan II dan denda sebesar Rp10 juta.

Pada tanggal 25 Januari 2021, daftar saham per sektor IDX-IC

(Indonesia Stock Exchange Industrial Classification) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) akan diberlakukan secara efektif. BEI menerapkan klasifikasi baru atas

sektor dan industri perusahaan tercatat. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan panduan kepada pengguna dari kelompok perusahaan yang sama

dengan eksposur pasar yang sama. IDX-IC memiliki empat tingkatan

klasifikasi yang terdiri atas 12 sektor, 35 subsektor, 69 industri, dan 130 sub-

industri. Sektor tersebut terdiri dari energi, perindustrian, barang baku, barang

konsumen primer, barang konsumen non-primer, kesehatan, keuangan,

teknologi, infrastruktur, properti & real estat, transportasi & logistik, dan

produk investasi tercatat (www.idx.co.id).

5
Gambar 1.1 Sektor-sektor yang belum Menyampaikan Laporan Keuangan
Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2020

Kesehatan Infrastruktur Produk Investasi


1% 7% Tercatat
0%
Perindustrian
6% Barang
Konsumen
Transportasi & Non-Primer
Logistik 24%
4%
Teknologi
6%
Barang Konsumen Energi Properti & Real
Primer 15% Estat
9% 18%

Barang Baku Keuangan


8% 2%

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022

Pada Gambar 1.1 menunjukan bahwa perusahaan sektor barang

konsumen non-primer yang paling banyak dalam keterlambatan

menyampaikan laporan keuangan diantara sektor lainnya, yaitu sebesar 24%

dari 88 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan yang

berakhir per 31 Desember 2020. Peneliti tertarik menggunakan sektor barang

konsumen non-primer, karena pada sektor barang konsumen non-primer

banyak perusahaan yang belum atau terlambat menyampaikan laporan

keuangan dibandingkan dengan sektor lainnya.

Barang konsumen non-primer adalah industri barang konsumsi

sekunder yang memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang

biasanya dijual kepada konsumen akan tetapi barang yang bersifat siklis atau

barang sekunder dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan siklus bisnis atau

berbanding lurus dengan laju pertumbuhan ekonomi. Industri ini meliputi

6
barang rumah tangga tahan lama (durable), pakaian, sepatu, barang tekstil,

perusahaan yang memproduksi mobil penumpang dan komponennya, barang

olahraga dan barang hobi dan selain itu industri ini juga meliputi perusahaan

yang menyediakan jasa pariwisiata, pendidikan, penunjang konsumen,

rekreasi, perusahaan media, penyedia hiburan, periklanan, dan perusahaan ritel

barang sekunder (www.idx.co.id).

Banyaknya perusahaan tercatat yang tidak taat pada peraturan untuk

melaporkan atau meyampaikan laporan keuangannya menjadi persoalan dalam

masalah ini, karena batas waktu penyampaian laporan audit ditetapkan oleh

Bapepam-LK No. KEP-346/BL/2011 adalah 90 hari dari tanggal tutup buku

tahunan, dan melalui aturan terbaru OJK No. 29/PJOK.04/2016 mengatur

bahwa batas waktu penyampaian laporan audit adalah 120 hari sejak tanggal

tutup buku tahunan. Keterlambatan dalam penyampaian laporan audit dapat

menimbulkan reaksi negatif sehingga menyebabkan sedikitnya investor yang

akan berinvestasi pada perusahaan tersebut dan membuat laporan keuangan

tersebut kurang layak digunakan (Annisa dan Suyatmin, 2021).

Auditing adalah proses mengumpulkan data dan mengevaluasi

informasi yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa

informasi yang diberikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses

audit yang panjang akan memicu perusahaan untuk menunda dalam

penyampaian laporan keuangan akibatnya kualitas laporan keuangan tersebut

dapat terpengaruh karena dianggap tidak relevan jika digunakan dalam

7
pengambilan keputusan. Lama atau tidaknya proses audit tersebut dapat

dihitung dari waktu keterlambatan laporan audit (Vanessa, dkk, 2020).

Faktor yang diduga memengaruhi audit delay adalah profitabilitas,

opini auditor, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan. Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan

menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya seperti aset, modal, atau

penjualan. Opini auditor adalah sebuah pernyataan auditor atas kewajaran

laporan keuangan yang diaudit. Kewajaran yang dimaksud meliputi arus kas,

posisi keuangan dan materialitas. Reputasi KAP adalah tingkatan atau ranking

dari suatu Kantor Akuntan Publik yang ditentukan berdasarkan penilaian

publik atas kinerja Kantor Akuntan Publik dalam menyelesaikan proses audit

dan melaksanakan audit sesuai jadwal berdasarkan reputasinya. Ukuran

perusahaan adalah skala dimana ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan

besar kecilnya suatu perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan

melihat dari ukuran pendapatan, total aset, total modal, dan lain-lain.

Audit delay diinterpretasikan sebagai keterlambatan dalam penyajian

laporan keuangan kepada publik yang dilihat dari lamanya waktu yang

diperlukan dalam menyelesaikan audit yang dihitung sejak tanggal penutupan

tahun buku sampai dengan tanggal publikasi laporan audit kepada publik. Audit

delay memprediksi mengenai lama waktu dalam menyelesaikan suatu audit,

hal yang paling penting dalam menyajikan laporan keuangan adalah dengan

menjaga kerahasiaan dan kedisiplinan (Annisa dan Suyatmin, 2021).

8
Putri Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020) melakukan

penelitian dengan hasil yang membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap audit delay, sedangkan solvabilitas dan opini audit tidak

memengaruhi audit delay, serta ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi

pengaruh profitabilitas terhadap audit delay, namun ukuran perusahaan mampu

memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap audit delay secara positif, lalu

ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh opini audit terhadap

audit delay. Irwan Adiraya dan Nur Sayidah (2018) juga melakukan penelitian

dengan pengujian parsial yang menunjukkan bahwa variabel yang

memengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan. Tingkat signifikansi pada

variabel tersebut sebesar 0,005. Sedangkan profitabilitas, solvabilitas, dan

opini auditor tidak memengaruhi audit delay. Vanessa, dkk (2020) melakukan

penelitian dengan menguji secara parsial bahwa ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas, dan reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan

terhadap audit delay. Sedangkan, pada opini auditor berpengaruh signifikan

terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa opini auditor dapat

memengaruhi audit delay. Perusahaan yang memperoleh opini selain

unqualified opinion tentu akan berusaha untuk bernegosiasi dan berkonsultasi

dengan auditor dan pada akhirnya dapat memengaruhi proses audit pelaporan

keuangan.

Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay, maka peneliti

ingin menguji kembali dan mengetahui pengaruh profitabilitas, opini auditor,

9
dan reputasi KAP terhadap audit delay dengan menggunakan ukuran

perusahaan sebagai variabel moderasi berdasarkan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Putri Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020). Ukuran

perusahaan dijadikan variabel moderasi karena besar atau kecilnya suatu

perusahaan akan memberikan dampak terhadap hasil keuntungan dan bentuk

pengendalian yang dilakukan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan dapat

menjadi variabel moderasi untuk digunakan pada variabel profitabilitas, opini

auditor, dan reputasi KAP.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti ingin

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor,

dan Reputasi KAP terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai

Variabel Moderasi (Studi Empiris Perusahaan pada Sektor Barang Konsumen

Non-Primer yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 – 2021)”.

10
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat

dikemukakan hasil rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap audit delay?

2. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap audit delay?

3. Apakah reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay?

4. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh profitabilitas perusahaan

terhadap audit delay?

5. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh opini auditor terhadap

audit delay?

6. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh reputasi KAP terhadap

audit delay?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menunjukkan bukti empiris profitabilitas perusahaan berpengaruh

terhadap audit delay.

2. Untuk menunjukkan bukti empiris opini auditor berpengaruh terhadap audit

delay.

3. Untuk menunjukkan bukti empiris reputasi KAP berpengaruh terhadap

audit delay.

11
4. Untuk menunjukkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan dalam

memoderasi pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap audit delay.

5. Untuk menunjukkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan dalam

memoderasi pengaruh opini auditor terhadap audit delay.

6. Untuk menunjukkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan dalam

memoderasi pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan

memperluas wawasan mengenai pengaruh profitabilitas, opini auditor, dan

reputasi KAP terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai

variabel moderasi serta diharapkan mampu menambah referensi penelitian

yang berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi audit delay,

sehingga dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu

pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Manajemen

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

kepada manajemen perusahaan untuk memerhatikan pengaruh

variabel yang signifikan terhadap audit delay, sehingga dapat

12
membantu manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan dan

mampu meningkatkan kehati-hatian manajemen dalam membuat

kebijakan yang dapat memengaruhi kondisi perusahaan di masa

yang akan datang.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

terhadap investor tentang faktor-faktor yang memengaruhi audit

delay, sehingga dapat membantu investor dalam mengambil

keputusan investasi.

c. Bagi Auditor

Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi dan

referensi bagi auditor untuk melakukan perencanaan audit yang

lebih baik dengan tujuan agar dapat meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan audit dengan mengetahui faktor-faktor yang

dapat memengaruhi audit delay.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan pertama kali diperkenalkan secara luas oleh Jensen

dan Meckling pada tahun 1976. Teori agensi adalah teori yang

mencerminkan hubungan antara manajemen dan pemilik modal dalam

menjalankan bisnisnya. Ikatan keagenan terjadi ketika satu orang atau lebih

(principal) berhubungan dengan pihak lain (agent) untuk diberikan

wewenang dalam menjalankan tugas dan mengambil keputusan (Dita

Lailatun Ni’maha dan Ni Nyoman Alit Trian, 2021).

Menurut Ruth dan Prima (2019), teori keagenan ialah teori yang

menerangkan interaksi antara manajemen (agen) dan pemilik (principal).

Penerapan teori keagenan bisa berbentuk kontrak kerja yang mengatur

dalam pembagian hak dan kewajiban pada masing-masing pihak yang

sesuai dengan bagiannya. Agen berkewajiban untuk bertindak

menggunakan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Di sisi lain,

prinsipal juga berkewajiban untuk memberikan insentif yang sesuai kepada

agen sesuai dengan haknya. Audit delay tidak dapat dipisahkan dari teori

keagenan. Keterlambatan audit berkaitan erat dengan ketepatan waktu

pengungkapan laporan keuangan. Jika informasi tidak disampaikan tepat

14
waktu, nilai dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan

tersebut akan berkurang. Salah satu indikasi audit delay bagi suatu emiten

ialah perlunya biaya keagenan untuk mengembalikan kepercayaan investor,

seperti biaya pengungkapan informasi tambahan, karena berkaitan dengan

semakin panjang audit delay atau semakin sering audit delay terjadi maka

akan semakin besar pula biaya agensi yang harus dikeluarkan.

Menurut Juan Marcelino dan Mulyani (2021) tujuan dari teori

keagenan adalah kontrak efisien yang dapat memudahkan kepentingan

prinsipal dan agen. Keterkaitan antara teori keagenan dengan audit delay

terjadi karena ketidakmampuan manajemen perusahaan (agen) untuk

meminimalkan audit delay ketika agen gagal bertindak sesuai dengan

kesepakatan pada kontrak kerja. Hal ini disebabkan oleh asimetri informasi,

maka dari itu harus ada pengawasan prinsipal agar aktivitas manajemen dan

kepentingan agen dan prinsipal harus selaras. Teori keagenan diharapkan

menjadi dasar analisis untuk membantu mengurangi audit delay.

2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

Teori kepatuhan yang ditemukan oleh Stanley Milgram pada tahun

1963, kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi

untuk bertindak atau tidak bertindak menurut aturan yang telah ditetapkan.

Kepatuhan dapat berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran

atau aturan. Teori kepatuhan dapat mendorong perusahaan untuk mematuhi

peraturan yang berlaku dalam menyampaikan laporan keuangan tepat waktu

(Sofwatul, dkk, 2022).

15
Menurut Wijasari dan Wirajaya (2021) teori kepatuhan mendorong

perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, yang akan

sangat berguna bagi pengguna laporan. Teori kepatuhan berkaitan dengan

upaya untuk mendorong perilaku perusahaan dalam menyampaikan laporan

keuangan tepat waktu, antara lain melalui sosialisasi dan penegakan

peraturan yang ketat. Ketentuan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu

atas penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di indonesia

telah tertuang pada peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas

Jasa Keuangan) yaitu peraturan Nomor: 29/POJK.04/2016 tentang Laporan

tahunan emiten atau perusahaan publik.

Menurut Puspitasari, 2015 dalam penelitian Anita dan Ari Dewi

Cahyati (2019) ketentuan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu atas

penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan go public di Indonesia

telah diatur pada Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

dan juga diatur pada Peraturan Bapepam nomor KEP-346/BL/2011 yang

mewajibkan semua emiten dan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan beserta

laporan akuntan dalam rangka pemeriksaan audit atas laporan keuangan

dengan memuat opini audit dari akuntan kepada Bapepam dan LK paling

lama dalam jangka waktu 3 bulan (90 hari). Peraturan ini mengimplikasikan

kepatuhan terhadap semua tindakan individu dan organisasi (perusahaan

publik) yang terkait dengan pasar modal Indonesia untuk menyampaikan

laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu.

16
3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahan adalah skala yang dapat dikelompokkan menjadi

perusahaan kecil maupun besar dan dapat dihitung berdasarkan total aset,

nilai pasar saham, jumlah penjualan, dan lain-lain. Menurut Dyer dan Mc

Hugh, 1975 dalam penelitian Kartika (2011) perusahaan besar seringkali

lebih tepat waktu daripada perusahaan kecil untuk menyampaikan informasi

laporan keuangannya. Efek ini menyebabkan dengan semakin tinggi nilai

aset perusahaan, semakin pendek periode audit delay dan sebaliknya.

Perusahaan yang lebih besar diharapkan untuk menyelesaikan proses audit

lebih cepat daripada perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor, yaitu manajemen perusahaan yang lebih besar cenderung

diberikan insentif untuk mengurangi audit delay karena perusahaan-

perusahaan tersebut diawasi secara ketat oleh investor dan otoritas

pengawas permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak tersebut sangat

berkepentingan atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan

tersebut. Pada penelitian ini, menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡)

Menurut Mashud Machfodz dalam Ani Yuliyanti (2011) kategori

ukuran perusahaan terdiri dari:

a. Perusahaan Besar

b. Perusahaan Menengah

c. Perusahaan Kecil

17
4. Profitabilitas

Menurut Kashmir (2014:196) dalam jurnal penelitian Fadilla, dkk

(2019) rasio profitabilitas adalah rasio yang menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari memperoleh laba. Profitabilitas dapat menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profit) dalam hal

tingkat penjualan, aset, dan ekuitas selama jangka waktu tertentu.

Profitablitas adalah ukuran persentase yang berperan dalam menilai

seberapa besar keuntungan suatu perusahaan. Laba dianggap sebagai kabar

baik bagi perusahaan karena saat perusahaan mengalami tingkat

profitabilitas yang tinggi akan cenderung menyampaikan laporan

keuangannya tepat waktu dan mempublikasikannya dengan tepat waktu

karena hal ini akan meningkatkan nilai suatu perusahaan di mata publik dan

bisa segera dipahami oleh investor. Rumus profitabilitas dapat diproksikan

menggunakan Return On Asset (ROA) yaitu sebagai berikut:


𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x 100%

5. Opini Auditor

Auditor sebagai pihak yang independen dalam pemeriksaan laporan

keuangan suatu perusahaan, akan menyatakan pendapat atas kewajaran

laporan keuangan yang telah diaudit. Ada lima kemungkinan pernyataan

pendapat oleh auditor independen (Mulyadi, 2002: 19), yaitu:

18
a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi

keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku di Indonesia jika memenuhi kondisi berikut

ini:

1) Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia digunakan

untuk menyusun laporan keuangan.

2) Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia dari periode ke periode telah cukup dijelaskan.

3) Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah

digambarkan dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan

keuangan, sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa

penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory

Language)

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan,

namun laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan

dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat menambahkan

laporan hasil auditnya dengan bahasa penjelas. Berbagai penyebab

paling penting adanya tambahan bahasa penjelas (Arens, 1995: 50):

1) Adanya ketidakpastian yang material.

2) Adanya keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan.

19
3) Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

c. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Auditor akan mengeluarkan pendapat wajar dengan

pengecualian jika terjadi keadaan sebagai berikut:

1) Klien membatasi lingkup audit.

2) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting

atau auditor tidak dapat memperoleh informasi yang penting

karena kondisi-kondisi tersebut berada di luar kekuasaan

klien maupun auditor.

3) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku di Indonesia.

4) Penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara

konsisten sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di

Indonesia.

d. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Auditor akan memberikan pendapat tidak wajar apabila

laporan keuangan klien tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku di Indonesia akibatnya laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar. Apabila laporan keuangan diberikan

pendapat tidak wajar, maka laporan keuangan tersebut sama sekali

tidak dapat dipercaya sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai

informasi dalam pengambilan keputusan.

20
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)

Apabila auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang telah diauditnya, maka laporan audit tersebut

dinamakan dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report).

Keadaan yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat

yakni:

1) Terjadinya pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap

lingkup audit.

2) Auditor tidak independen dalam hubungannya terhadap

klien.

6. Reputasi KAP

Menurut Nizar, 2017 dalam penelitian Retna dan Mira (2021)

reputasi KAP adalah kinerja dan kepercayaan publik yang ditunjukkan oleh

auditor atas nama auditornya. KAP dapat dibagi menjadi dua kelompok

utama, yaitu big four sebagai sebuah kelompok perusahan audit yang

tergolong besar dan non-big four sebagai sebuah kelompok perusahaan

audit yang tergolong kecil. Auditor big four dilaporkan bisa memberikan

“audit kualitas yang lebih baik” daripada auditor non-big four (Ramadhan

dan Laksito, 2018). Berdasarkan teori keagenan, reputasi KAP menjadi

salah satu faktor yang menentukan kualitas auditor. Hal ini disebabkan

adanya pemikiran bahwa klien/direktur lebih percaya atas hasil audit yang

dilakukan oleh auditor KAP, terkait KAP yang tergolong pada big four,

21
yang juga mengakibatkan manajemen tidak menggantikan KAP. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan dan Laksito (2018) menjelaskan

bahwa reputasi KAP memengaruhi kualitas audit. KAP yang bereputasi

menghasilkan “kualitas audit yang tinggi karena mereka dapat memastikan”

bahwa klien mereka membuat informasi yang berkualitas.

7. Audit Delay

Menurut Ashton, dkk dalam Hakiki (2018:12) audit delay adalah

jarak waktu dari tangal terakhir laporan tahun perusahan dengan tangal

pelaporan. Menurut Dyer dan Mc Hugh dalam Dewi dan Yuli (2018:70)

audit delay adalah interval waktu antara tahun tutup buku laporan keuangan

hingga opini pada laporan keuangan audit ditandatangani.

Audit delay diinterpretasikan sebagai keterlambatan dalam penyajian

laporan keuangan kepada publik yang dilihat dari lamanya waktu yang

diperlukan dalam menyelesaikan audit yang dihitung sejak tanggal

penutupan tahun buku sampai dengan tanggal publikasi laporan audit

kepada publik. Audit delay memprediksi mengenai lama waktu dalam

menyelesaikan suatu audit, hal yang paling penting dalam menyajikan

laporan keuangan adalah dengan menjaga kerahasiaan dan kedisiplinan

(Annisa dan Suyatmin, 2021).

22
B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penulis (Tahun) Persamaan Perbedaan Hasil


1. Pengaruh Putri Febisianigrum Profitabilitas dan opini Periode penelitian dan
Profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas, dan Rinny auditor sebagai variabel variabel reputasi KAP.
negatif terhadap audit delay,
Solvabilitas, dan Meidiyustiani independen. Ukuran sedangkan solvabilitas dan
Opini Audit terhadap (2020) perusahaan sebagai opini audit tidak berpengaruh
Audit Delay variabel moderasi. terhadap audit delay, ukuran
Dimoderasi oleh perusahaan tidak mampu
Ukuran Perusahaan. memoderasi pengaruh
profitabilitas terhadap audit
delay, namun ukuran
perusahaan mampu
memoderasi pengaruh
solvabilitas terhadap audit
delay dengan arah positif, dan
ukuran perusahaan tidak
mampu memoderasi pengaruh
opini audit terhadap audit
delay.
2. Pengaruh Anita dan Ari Dewi Variabel profitabilitas, Variabel reputasi KAP Profitabiltas dan solvabilitas
Profitabilitas, Cahyati (2019) opini auditor. Variabel dan solvabilitias. tidak berpengaruh signifikan
Solvabilitas, dan moderasi menggunakan terhadap audit delay
Opini Auditor ukuran perusahaan. sedangkan opini auditor
terhadap Audit Delay berpengaruh negatif signifikan
dengan Ukuran terhadap audit delay. Dan

23
Perusahaan sebagai ukuran perusahaan
Variabel memoderasi (memperkuat)
Pemoderasi. pengaruh opini auditor
terhadap audit delay. Akan
tetapi, ukuran perusahaan
tidak mampu memoderasi
pengaruh profitabilitas
terhadap audit delay, serta
solvabilitas terhadap audit
delay.
3. Pengaruh Adhika Candra Variabel profitabilitas Variabel kompleksitas Profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas dan Putra dan I Dewa dan variabel moderasi operasi, opini auditor, dan negatif pada audit delay.
Kompleksitas Nyoman Wiratmaja menggunakan ukuran reputasi KAP. Kompleksitas operasi tidak
Operasi pada Audit (2019) perusahaan. berpengaruh pada audit delay.
Delay dengan Ukuran perusahaan meperkuat
Ukuran Perusahaan pengaruh negatif profitabilitas
sebagai Variabel pada audit delay. Ukuran
Moderasi. perusahaan tidak mampu
memoderasi pengaruh
kompleksitas operasi pada
audit delay.
4. Pengaruh Syamsul Asmedi Variabel profitabilitas Variabel reputasi KAP Profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas dan dan Nia Kurniati dan opini audit. dan periode penelitian. secara signifikan terhadap
Opini Audit terhadap (2022) Variabel moderasi audit delay. Opini audit
Audit Delay dengan menggunakan ukuran berpengaruh secara signifikan
Ukuran Perusahaan perusahaan. terhadap audit delay.
Sebagai Pemoderasi. Profitabilitas dan opini audit
secara bersama-sama

24
(simultan) berpengaruh
terhadap audit delay. Ukuran
perusahaan mampu
memoderasi (memperkuat)
hubungan antara profitabilitas
dengan audit delay. Ukuran
perusahaan tidak dapat
memperkuat hubungan antara
opini audit terhadap audit
delay.
5. Pengaruh Ukuran Ni Made Dewi Ari Variabel profitabilitas.Variabel independen Ukuran perusahaan dan
Perusahaan dan Murti dan Ni Luh Menggunakan variabel reputasi KAP dan opini profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas pada Sari Widhiyani moderasi. auditor. Penelitian negatif pada audit delay.
Audit Delay dengan (2016) sekarang menggunakan Reputasi KAP terbukti
Reputasi KAP ukuran perusahaan memoderasi pengaruh ukuran
sebagai Variabel sebagai variabel moderasi perusahaan dan profitabilitas
Pemoderasi bukan variabel pada audit delay.
independen.
6. Pengaruh Reputasi Dyah Novia Variabel reputasi Objek penelitian. Variabel Reputasi Auditor berpengaruh
Auditor dan Rasio Nugraheni dan auditor/KAP. rasio dana pemerintah, positif terhadap audit delay,
Dana Pemerintah Anggie Kencana Menggunakan ukuran profitabilitas, dan opini begitu juga Rasio Dana
terhadap Audit Delay Putri (2020) sebagai variabel auditor. Pemerintah berpengaruh
dengan Ukuran moderasi. positif terhadap audit delay.
Perguruan Tinggi Untuk pemoderasi
Sebagai Variabel menunjukkan bahwa ukuran
Moderasi perguruan tinggi
memperlemah pengaruh
positif reputasi auditor

25
terhadap audit delay. Akan
tetapi, ukuran perguruan tinggi
memperkuat pengaruh positif
dana pemerintah terhadap
audit delay.
7. Pengaruh Ukuran Irwan Adiraya dan Variabel profitabilitas Periode penelitian, Hasil pengujian secara parsial
Perusahaan, Nur Sayidah (2018) dan opini auditor. variabel reputasi KAP, menunjukkan bahwa variabel
Profitabilitas, tidak menggunakan yang memengaruhi audit delay
Solvabilitas, Dan variabel moderasi, dan adalah ukuran perusahaan.
Opini Auditor objek penelitian. Tingkat signifikansi variabel
Terhadap Audit tersebut sebesar 0,005.
Delay. Sementara faktor
profitabilitas, solvabilitas dan
opini auditor tidak
berpengaruh.
8. Analisis Pengaruh Vanessa Fonda Variabel profitabilitas, Periode penelitian dan Hasil penelitian dengan
Ukuran Perusahaan, Sutjipto, Bambang opini auditor, dan tidak menggunakan menguji secara parsial bahwa
Profitabilitas, Sugiarto, dan reputasi KAP ukuran perusahaan ukuran perusahaan,
Solvabilitas, Dheny Biantara sebagai variabel moderasi profitabilitas, solvabilitas, dan
Reputasi KAP, dan (2020) reputasi KAP tidak
Opini Auditor berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay terhadap audit delay.
pada Perusahaan Sedangkan, pada opini auditor
yang Terdaftar di berpengaruh signifikan
Bursa Efek Indonesia terhadap audit delay. Hal ini
Tahun 2016- 2018. menandakan bahwa opini
auditor dapat memengaruhi
audit delay.

26
9. Ukuran Perusahaan Ni Putu Indah Ayu Variabel profitabilitas Variabel financial Profitabilitas dan financial
sebagai Pemoderasi Muliantari dan dan variabel moderasi distress,opini auditor, dan distress berpengaruh terhadap
Pengaruh Made Yenni Latrini dengan menggunakan reputasi KAP. audit delay. Ukuran
Profitabilitas dan (2017) ukuran perusahaan. perusahaan tidak mampu
Financial Distress memoderasi pengaruh
terhadap Audit Delay profitabilitas terhadap audit
pada Perusahaan delay namun mampu
Manufaktur memoderasi pengaruh
financial distress terhadap
audit delay.
10. Pengaruh Rasio Reza Hanafi Lubis, Variabel profitabilitas. Variabel likuiditas, Likuiditas dan solvabilitas
Likuiditas, Debbi Cyhntia solvabilitas, opini auditor, berpengaruh positif dan tidak
Solvabilitas, Ovami, dan Siti reputasi KAP, variabel signifikan terhadap audit delay
Profitabilitas, dan Chairani (2019) moderasi ukuran sedangkan profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan perusahaan. ukuran perusahaan
terhadap Audit Delay berpengaruh negatif dan
pada Perusahaan LQ signifikan terhadap audit delay
45
11. Pengaruh Reputasi Yudi Guntara, Variabel reputasi KAP Variabel profitabilitas, Variabel reputasi KAP dan
Kap, Audit Tenure Rossa Febriyanti dan opini auditor. audit tenure dan variabel audit tenure berpengaruh
dan Opini Audit Fauziah, Sri moderasi ukuran positif terhadap audit delay
terhadap Audit Delay Rahayu, Diah perusahaan. sedangkan variabel opini audit
(Pada Perusahaan Puspita Anggraini, tidak berpengaruh terhadap
Keuangan Sub Juitania (2020) audit delay.
Sektor Asuransi di
BEI Tahun 2016-
2018)

27
12. Analisis Dina Anggraeni Variabel profitabilitas Variabel opini auditor dan Profitabilitas dan reputasi
Profitabilitas, Susesti dan Endah dan reputasi KAP. variabel moderasi ukuran KAP tidak berpengaruh
Ukuran Perusahaan Tri Wahyuningtyas perusahaan. terhadap audit delay,
dan Reputasi KAP (2021) sedangkan ukuran perusahaan
terhadap Audit Delay berpengaruuh terhadap audit
delay.
13. Kemampuan Ukuran Catherine Variabel profitabilitas Variabel opini auditor dan Auditor switching dan
Perusahaan Margaretha dan dan reputasi auditor atau variabel moderasi ukuran profitabilitas tidak
Memoderasi Sugi Suhartono KAP perusahaan. berpengaruh terhadap audit
Determinan Audit (2016) delay. Solvabilitas
Delay berpengaruh signifikan positif
terhadap audit delay. Kualitas
auditor dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan negatif
terhadap audit delay. Ukuran
perusahaan mampu
memoderasi hubungan auditor
switching dan kualitas
auditor/reputasi KAP terhadap
audit delay. Namun ukuran
perusahaan tidak mampu
memoderasi hubungan
profitabilitas dan solvabilitas
terhadap audit delay
14. The effect of Vicky Anggel Putra Firm size and auditor The research period, The company size has no
company size, and Romanus opinion variables. auditor switching, significant effect on audit
accounting firm size, Wilopo (2018) profitability, reputation delay. Accounting firm size
solvency, auditor has no significant effect on

28
switching, and audit audit variables, and don’t audit delay. Solvency has no
opinion on audit use moderated variables. significant effect on audit
delay. delay. Auditor switching has a
significant effect on audit
delay. Audit opinion has no
significant effect on audit
delay.
15. Analysis Of Factors Dian Efriyenty Firm size, accounting Profitability, reputation The audit opinion has no
Affecting Audit (2021) firm size, and auditor audit, and don’t use negative but not significant
Delay. opinion variables. moderated variables. effect on audit delay, company
size has a negative but
significant effect on audit
delay, accounting firm size has
no negative but not significant
effect on audit delay.
16. Factors Affecting the Syarifa Yunindiah Profitability, audit Leverage and firm size The firm size, leverage, and
Audit Delay and Its Lestari and opinion and reputation don’t use moderated audit opinion have the
Impact on Abnormal Muhammad audit. variables. significant effect on the audit
Return in Indonesia Nuryatno (2018) delay of the company in
Stock Exchange Indonesia Stock Exchange.
While the variable profitability
and reputation audit have no
significant effect on audit
delay.
17. Factors Affecting Arie Pratania Putri, Profitability and audit Company age, solvency, The company size,
Audit Delay in Gidion Alexsyan opinion. audit comitte and profitability, company age,
Manufacturing Sujoyo Sitompul, company size don’t use solvency and audit opinion
Companies moderated variables. have a negative effect on audit

29
and Elmi Rovita delay, while audit committee
Manalu (2022) factors have a positive effect
on audit delay.
18. Analysis of Factors Bambang Leo Audit opinion, Don’t use moderated The audit firm does not affect
Affecting Audit Handoko and Maria profitability, and audit variables. report lag, the audit opinion
Report Lag in the Marshella (2020) firm size. did not impact report lag, the
Consumer Goods company size did not impact
Industrial report lag, and that
Manufacturing profitability did not impact
Company report lag.
19. An empirical Nouha Khoufi and Audit firm, audit Don’t use moderated A statistically significant
examination of the Walid Khoufi opinion, firm size, and variables association is found between
determinants of audit (2018) profitability audit delay and type of audit
report delay in firm, audit opinion, firm size,
France the month of year-end and
profitability.
20. Determinants Thi Thu Thuy Laia, Audit firm size, firm Profitability, leverage and Income, opinion and size are
influencing audit Manh Dung Tran, size, and audit opinion don’t use moderated all found statistically
delay: The case of Van Tuong Hoang variables significant on audit delay.
Vietnam and Thi Hong Lam Besides, the leverage and
Nguyen (2020) auditor firm size coefficient
are found statistically not
significant on audit delay.

30
C. Pengembangan Hipotesis

Irwan Adiraya dan Nur Sayidah (2018) melakukan penelitian dengan

menggunakan pengujian secara parsial yang menunjukkan bahwa variabel

yang memengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan. Tingkat signifikansi

untuk variabel tersebut sebesar 0,005. Sementara profitabilitas, solvabilitas,

dan opini auditor tidak berpengaruh.

Vanessa, dkk (2020) melakukan penelitian dengan menguji secara

parsial bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan reputasi KAP

tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan, pada opini

auditor berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan

bahwa opini auditor dapat memengaruhi audit delay. Perusahaan yang

memperoleh opini selain unqualified opinion tentu akan mengupayakan

negoisasi maupun konsultasi dengan auditor yang pada akhirnya dapat

memengaruhi proses audit laporan keuangan.

Putri Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020) juga telah

melakukan penelitian dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay, sedangkan

solvabilitas dan opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay, ukuran

perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap audit

delay, namun ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh solvabilitas

terhadap audit delay dengan arah positif, dan ukuran perusahaan tidak mampu

memoderasi pengaruh opini audit terhadap audit delay.

31
Hipotesis adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat di

uji secara empiris sebagai kesimpulan sementara dari penelitian ini. Maka

hipotesis yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi diduga waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan auditnya akan lebih pendek

dibandingkan perusahaan dengan yang profitabilitasnya rendah

(Emilia, 2020).

Dalam penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh

Mimelientesa Irman (2017) menyatakan bahwa pofitabilitas

berpengaruh positif terhadap audit delay. Sedangkan Reza, dkk (2019),

Putri Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020), Ni Made Dewi

Ari Murti dan Ni Luh Sari Widhiyani (2016), dan Adhika Candra Putra

dan I Dewa Nyoman Wiratmaja (2019) menyatakan bahwa profitablitas

berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1 = Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay

2. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay

Audit delay yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang

menerima opini selain wajar tanpa pengecualian karena proses

pemberian opini tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi

dengan partner audit yang lebih senior, dan perluasan lingkup audit

32
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan

audit dan mengakibatkan memperpanjang waktu audit (Romasi dan

Krista, 2021).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Silvy (2019) menyatakan

bahwa opini auditor berpengaruh positif terhadap audit delay.

Sedangkan Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019), Putri Febisianigrum

dan Rinny Meidiyustiani (2020), Dea Annisa (2018), dan Syamsul

Asmedi dan Nia Kurniati (2022) menyatakan bahwa opini auditor

berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2 = Opini auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay

3. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay

Perusahaan yang menggunakan jasa KAP big four memiliki

audit delay yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan yang

menggunakan jasa KAP non big four dikarenakan KAP big four harus

menjaga reputasi baiknya dengan menjaga kualitas audit (Ni Kadek

Yuni, dkk, 2022).

Dalam penelitian yang dilakukan dan Yudi, dkk (2020)

menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap audit

delay. Sedangkan Putri, dkk (2021) menyatakan bahwa reputasi KAP

berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H3 = Reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay

33
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Moderasi

Perusahaan skala besar yang memiliki tingkat profitabilitas

tinggi cenderung memiliki prosedur audit yang rumit sehingga

membuat auditor membutuhkan waktu yang lebih lama dalam

menyelesaikan audit laporan keuangannya dan mengakibatkan terjadi

audit delay (Juan Marcelino dan Mulyani, 2021).

Dalam penelitian yang dilakukan Adhika Candra Putra dan I

Dewa Nyoman Wiratmaja (2019) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap audit

delay. Sedangkan Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H4 = Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay

5. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Moderasi

Perusahaan dengan skala besar yang menerima pendapat

unqualified opinion akan mempercepat penyampaian laporan

keuangannya kepada publik, karena hal ini merupakan berita baik

(good news) pada pasar (Fadhillah, dkk, 2022).

34
Dalam penelitian yang dilakukan Anita dan Ari Dewi Cahyati

(2019) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi

pengaruh opini auditor pada audit delay. Sedangkan Syamsul Asmedi

dan Nia Kurniati (2022) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

tidak mampu memoderasi pengaruh opini auditor terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H5 = Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh opini

auditor terhadap audit delay

6. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Moderasi

Perusahaan dengan skala yang besar cenderung lebih memilih

menggunakan jasa KAP big four karena lebih memilih fleksibilitas

yang tinggi dalam hal penyelesaian laporan audit yang tepat waktu.

Dalam penelitian yang dilakukan Catherine Margaretha dan Sugi

Suhartono (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu

memoderasi pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay. Sedangkan

Dyah Novia Nugraheni dan Anggie Kencana Putri (2020) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi

pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H6 = Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh reputasi

KAP terhadap audit delay

35
D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

Pengaruh Profitabilitas, Opini Auditor, dan Reputasi KAP terhadap


Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

Adanya keterlambatan pada perusahaan go public dalam


menyampaikan laporan keuangan

Basis Teori: Teori Keagenan dan Teori Kepatuhan

Variabel Independen Variabel Dependen

Profitabilitas (X1)

Opini Auditor (X2) Audit Delay (Y)

Reputasi KAP (X3)

Ukuran Perusahaan (Z)

Metode Analisis: Regresi Linier Berganda dan Moderated Regression


Analysis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

36
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan memakai data

sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

independen yaitu profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP terhadap

variabel dependen yaitu audit delay dengan variabel moderasi yaitu ukuran

perusahaan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti yang diterapkan oleh peneliti untuk meneliti dan

menarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

yang bergerak pada sektor barang konsumen non-primer dan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2018 – 2021.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, yaitu teknik mengidentifikasikan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangannya, meliputi:

1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2018 – 2021.

37
2. Perusahaan bergerak pada sektor barang konsumen non-primer. Karena

dalam periode tahun 2018 – 2021 terdapat beberapa perusahaan sektor

barang konsumen non-primer yang mengalami keterlambatan dalam

pelaporan keuangan yang diaudit kepada Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan yang tidak mengalami delisting dan supspend selama

periode 2018 – 2021.

4. Bukan merupakan perusahaan yang baru tercatat dan IPO pada periode

2018 – 2021.

5. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan

mempublikasikannya selama periode tahun 2018 – 2021.

6. Perusahaan menggunakan mata uang pelaporan rupiah, agar

pengukuran pada penelitian sama.

7. Memiliki data yang diperlukan untuk mendukung penelitian, seperti

tanggal pelaporan auditor, total aset perusahaan, dan laba bersih

perusahaan, serta informasi auditor yang digunakan perusahaan

tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan

pengarsipan data-data dari sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder

yang dapat diperoleh di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

www.idx.co.id serta website perusahaan perusahaan yang menjadi objek

38
penelitian. Data tersebut disediakan dalam bentuk laporan keuangan dan

laporan audit perusahaan yang bergerak pada sektor barang konsumen non-

primer. Studi kepustakaan yang digunakan berupa jurnal, artikel, dan literatur

lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP terhadap audit

delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Teknik analisis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat statistik dan terdapat

dua jenis statistik analisis data dalam suatu penelitian, yaitu statistik deskriptif

dan statistik inferensial (Nuryadi, dkk, 2017). Metode analisis data pada

penelitian ini terdiri dari:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah suatu proses transformasi data

penelitian dalam bentuk tabulasi yang mudah dipahami dan

diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau

penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Menurut

Ghozali (2018) statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, serta skewness

(kemencengan distribusi). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui

39
jumlah terkecil data yang digunakan. Nilai maksimum digunakan untuk

mengetahui jumlah terbesar data yang digunakan. Mean digunakan

untuk mengetahui rata-rata data yang digunakan. Standar deviasi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan

bervariasi dari rata-rata dan untuk mengidentifikasi dengan standar

ukuran setiap variabel.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara

analisis kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menggambarkan data

yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk

menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan

memberikan gambaran tentang pengaruh antara profitabilitas, opini

auditor, dan reputasi KAP terhadap audit delay dengan ukuran

perusahaan sebagai variabel moderasi. Metode analisis data akan

dilakukan dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS

(Statistical Package for the Social Sciences).

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial mempunyai tujuan untuk penarikan

kesimpulan dan sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu dugaan

yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif (Nuryadi, dkk, 2017).

Analisis statistik inferensial digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis yang digunakan. Pengujian hipotesis ini dengan

menggunakan model regresi linier berganda dan Moderated Regression

40
Analysis (MRA), uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan bantuan

SPSS versi 26.

a. Uji Asumsi Klasik

Analisis regresi linier berganda membutuhkan beberapa

asumsi agar model tersebut layak dipergunakan. Asumsi yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji

Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki

distribusi normal. Uji normalitas dapat ditentukan dengan

menggunakan analisis uji statistik Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan exact test Monte Carlo (Ghozali,

2018). Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov exact test Monte Carlo dengan

tingkat confidence level sebesar 95% dan dengan

menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika tingkat signifikansi lebih besar dari

0,05.

2) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2018) uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi terjadi

ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke

41
pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model

yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara

untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas: (a)

melihat grafik plot atau scatterplot, (b) uji glejser, (c) uji

park, (d) uji white, dan (e) uji rank spearman.

Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan uji glejser yang dapat dilakukan dengan

cara meregresi nilai residual terhadap variabel independen.

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini

adalah dengan melihat nilai signifikansi, jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model regresi

terbebas dari heterokedastisitas, dan jika lebih kecil dari

0,05 maka model regresi terdapat heterokedastisitas.

3) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2018) uji multikolinearitas

bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

memiliki korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel

tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Mendeteksi multikoliniearitas

42
dapat melihat nilai dari tolerance dan variance inflation

factor (VIF) sebagai tolak ukur. Jika nilai tolerance ≥ 0,10

dan nilai VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian tersebut tidak terjadi multikoliniearitas antar

variabel.

4) Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2018), uji autokolerasi

bertujuan menguji apakah ada kolerasi dalam model regresi

linear antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi autokolerasi maka dinamakan ada problem

autokolerasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi.

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau

tidaknya fenomena autokorelasi adalah dengan

menggunakan run test. Menurut Ghozali (2018), run test

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat

korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat

hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah

acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah

data residual terjadi secara random atau tidak. Adapun dasar

pengambilan keputusan dalam pengujian ini yakni dengan

melihat signifikansi, jika signifikansi lebih besar dari 0,05

43
artinya model regresi terbebas dari autokorelasi atau

residual adalah random, dan jika lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi terjadi autokorelasi.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

model regresi linier berganda untuk model 1 dan moderated

regression analysis untuk model 2. Model regresi linier berganda

sering digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel

independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Ghozali, 2018).

Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi

adalah dengan menggunakan Moderated Regression Analysis

(MRA). Menurut Ghozali (2018) Moderated Regression Analysis

menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas

sample dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel

moderator. Uji interaksi atau yang lebih umum dikenal sebagai

Moderated Regression Analysis (MRA) adalah aplikasi khusus dari

regresi berganda linear di mana dalam persamaan regresinya

mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel

independen). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui

apakah variabel moderasi akan memperkuat atau memperlemah

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

44
Variabel independen yang diteliti pada penelitian ini adalah

profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP. Sedangkan variabel

dependennya adalah audit delay serta variabel moderasinya adalah

ukuran perusahaan. Model regresi yang digunakan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

AD = α + β1ROA + β2DOAU + β3DRKAP + e………. (Model 1)

AD = α + β1ROA + β2DOAU + β3DRKAP + β4UP + β5ROA*UP

+ β6DOAU*UP + β7DRKAP*UP + e…………. (Model 2)

Keterangan:

AD = Audit Delay

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

ROA = Profitabilitas

DOAU = Opin Auditor

DRKAP = Reputasi KAP

UP = Ukuran Perusahaan

e = Standard error

Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis terhadap output

yang dihasilkan, maka pengujian ini dilakukan menggunakan:

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) ialah mengukur

seberapa jauh kemampuan model untuk menjelaskan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

45
berkisar antara nol sampai dengan satu. Apabila nilai R2

yang kecil artinya kemampuan variabel-variabel

independen dalam menerangkan variasi variabel

dependen amat terbatas. Jika nilai mendekati satu artinya

variabel-variabel independen tersebut memberikan

hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2018).

2) Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel

independen berpengaruh secara keseluruhan dan

signifikan terhadap variabel dependen. Berpengaruh atau

tidaknya variabel dapat diuji dengan melihat nilai

signifikansi sebesar 5% (Ghozali, 2018).

(a) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

variabel independen mempunyai pengaruh secara

keseluruhan terhadap variabel dependen.

(b) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

variabel independen tidak mempunyai pengaruh

secara keseluruhan terhadap variabel dependen.

3) Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan bahwa seberapa jauh

pengaruh masing-masing suatu variabel independen

secara individual dalam menjelaskan variasi variabel

46
dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen dapat diuji dengan melihat pada

tingkat signifikansi sebesar 5% (Ghozali, 2018).

(a) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

variabel independen mempunyai pengaruh secara

individual terhadap variabel dependen.

(b) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

variabel independen tidak mempunyai pengaruh

individual terhadap variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian dari masing-masing variabel,

baik variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderasi yang

digunakan pada penelitian ini serta elemen pengukuran dari masing-masing

variabel tersebut yang biasa disebut indikator atau instrumen penelitian.

Selanjutnya, indikator atau instrumen tersebut dioperasionalisasikan.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah audit delay.

Variabel ini dilihat berdasarkan perbedaan waktu antara tanggal

laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan

yang mengindikasikan tentang lamanya waktu dalam mempublikasikan

47
laporan keuangan. Jadi, audit delay diukur secara kuantitatif dalam

jumlah hari dengan menggunakan selisih antara tanggal penerbitan

laporan keuangan dengan tanggal penerbitan laporan audit dalam

laporan keuangan.

Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan

2. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari beberapa

yaitu profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP.

a. Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan

total aset, investasi, maupun ekuitas. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas, suatu perusahaan akan cenderung

mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Penelitian ini

menggunakan return on assets dalam mengukur tingkat

profitabilitas perusahaan.
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x 100%

b. Opini Auditor

Opini auditor adalah suatu pendapat yang

disampaikan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan

perusahaan klien sesuai dengan standar audit. Variabel ini

diukur menggunakan variabel dummy. Jika auditor

memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified)

48
kepada perusahaan klien, maka diberi nilai 1. Sedangkan jika

auditor memberikan opini selain wajar tanpa pengecualian

(unqualified) kepada perusahaan klien, maka diberi nilai 0.

c. Reputasi KAP

Setiap kantor akuntan publik memiliki reputasinya

sendiri. Reputasi itu bisa berasal dari tingkat kompetensi

auditornya, dapat pula berasal dari jumlah pendapatan

(bulanan ataupun tahunan) kantor tersebut. Atas dasar itu

pula terdapat KAP yang dikenal sebagai The Big Four, yaitu

empat KAP dengan reputasi tertinggi. Kantor akuntan publik

yang termasuk ke dalam bagian The Big Four adalah

Deloitte, PricewaterhouseCoopers (PwC), Ernst & Young

(EY) dan KPMG (Vanessa, dkk, 2020). Variabel ini diukur

menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan yang diaudit

oleh KAP The Big Four, maka diberi nilai 1. Sedangkan jika

perusahaan yang diaudit oleh KAP lainnya, maka diberi nilai

0.

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan skala besar atau kecilnya suatu

perusahaan. Perusahaan yang besar tentu mendapat perhatian lebih dari

para investor. Pada umumnya perusahaan besar tentu memiliki total

aset dan karyawan yang cenderung lebih banyak, sehingga dapat lebih

49
meningkatkan kinerja perusahaan dibandingkan perusahaan kecil.

Ukuran perusahaan biasanya dilihat dengan total aset untuk

menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang

besar memiliki total aset, penjualan, maupun ekuitas yang besar pula.

Sebaliknya, perusahaan yang kecil memiliki total aset, penjualan, dan

ekuitas yang kecil. Sehingga, perusahaan yang besar memiiliki

kecenderungan yang besar pula untuk mengungkapkan laporan

keuangan dan laporan auditnya. Pada penelitian ini, menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡)

50
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Jenis
No. Variabel Indikator Skala
Variabel
1. Audit Delay Dependen Audit Delay = Tanggal Rasio
(Y) Laporan Audit – Tanggal
Laporan Keuangan
2. Profitabilitas Independen ROA = (Net Income / Total Rasio
(X1) Assets) x 100%
3. Opini Independen Variabel dummy, jika auditor Nominal
Auditor (X2) memberikan opini wajar
tanpa pengecualian kepada
perusahaan klien, maka
diberi nilai 1. Sedangkan jika
auditor memberikan opini
selain wajar tanpa
pengecualian kepada
perusahaan klien, maka
diberi nilai 0.
4. Reputasi Independen Variabel dummy, jika Nominal
KAP (X3) perusahaan yang diaudit oleh
KAP The Big Four, maka
diberi nilai 1. Sedangkan jika
perusahaan yang diaudit oleh
KAP lainnya, maka diberi
nilai 0.
5. Ukuran Moderasi Ukuran perusahaan = Ln Rasio
Perusahaan (Total Aset)
(Z)

51
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan

pada sektor barang konsumen non-primer yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2018 – 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia maupun dalam situs

resmi perusahaan tersebut.

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan purposive sampling

method yang dimana mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dalam

pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan aplikasi pengolah data

statistik yakni Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 26.

Adapun kriteria dalam pengambilan sampel dan total sampel penelitian

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel

No. Kriteria Jumlah


Perusahaan sektor barang konsumen non-primer yang
1. 129
terdaftar di BEI pada tahun 2018-2021
2. Perusahaan yang suspend pada tahun 2018-2021 (12)
Perusahaan yang baru tercatat dan IPO pada tahun 2018-
3. (26)
2021

52
Perusahaan yang tidak dapat diakses laporan
4. (2)
keuangannya pada tahun 2021
Perusahaan yang menggunakan mata uang pelaporan
5. (11)
selain rupiah
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian 78
Jumlah tahun penelitian 4
Total keseluruhan sampel 312
Sumber: Data sekunder yang telah diolah, 2022

Jumlah perusahaan pada sektor barang konsumen non-primer yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018 – 2021 adalah sejumlah 129

perusahaan. Pada 129 perusahaan, terdapat 12 perusahaan yang suspend, 26

perusahaan yang baru tercatat dan IPO, 2 perusahaan yang tidak dapat diakses

laporan keuangannya, 11 perusahaan yang menggunakan mata uang pelaporan

selain rupiah. Berdasarkan data di atas kriteria perusahaan yang terpenuhi

untuk dijadikan sampel sejumlah 78 perusahaan dengan tahun penelitian 4

tahun sehingga total sampel penelitian sejumlah 312. Untuk melihat daftar

perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini disajikan pada lampiran.

B. Temuan Hasil Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif

dan statistik inferensial dengan memerlukan uji asumsi klasik, regresi linier

berganda, dan moderated regression analysis (MRA). Dengan tujuan untuk

diperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen yakni

53
profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP terhadap variabel dependen

yakni audit delay dengan variabel moderasi yakni ukuran perusahaan.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan

suatu data dari masing-masing variabel dalam penelitian. Statistik

deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, serta skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2018). Adapun tabel 4.2 merupakan hasil

analisis stastik deskriptif yang mendukung hasil penelitian ini.

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Profitabilitas 312 -7.89 .31 -.0957 .67339
Opini Auditor 312 0 1 .67 .471
Reputasi KAP 312 0 1 .24 .426
Ukuran Perusahaan 312 22.84 31.56 27.8782 1.57502
Audit Delay 312 31 419 103.24 39.483
Valid N (listwise) 312
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif pada masing-masing variabel yang

diuji. Hasil dari variabel profitabilitas dengan mengukur return on

assets (ROA) menunjukkan nilai minimum sebesar -7,89 dan nilai

maksimum sebesar 0,31 dengan nilai rata-rata sebesar -0,0957 serta

54
memiliki standar deviasi sebesar 0,67339. Perusahaan yang

memperoleh nilai minimum adalah PT Tiphone Mobile Indonesia

Tbk pada tahun 2020. Perusahaan yang memperoleh nilai

maksimum adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk pada tahun

2018. Perusahaan yang memiliki return on assets terbesar mampu

mempergunakan aktivanya secara efisien sehingga mampu

menghasilkan laba.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel opini

auditor yang diukur berdasarkan variabel dummy menunjukkan nilai

minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-

rata sebesar 0,67 serta memiliki standar deviasi sebesar 0,471. Hal

ini menunjukan rata-rata dari 312 sampel yang diteliti 67%

mendapatkan nilai 1, yakni kode perusahaan yang mendapatkan

opini wajar tanpa pengecualian dan sisanya 33% mendapatkan opini

selain wajar tanpa pengecualian.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel reputasi

KAP yang diukur berdasarkan variabel dummy menunjukkan nilai

minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-

rata sebesar 0,24 serta memiliki standar deviasi sebesar 0,426. Hal

ini menunjukan bahwa rata-rata dari 312 sampel yang diteliti 24%

menggunakan jasa KAP Big 4 sebagai penyedia jasa auditing bagi

perusahaan mereka dan sisanya 76% menggunakan jasa selain KAP

Big 4.

55
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel ukuran

perusahaan yang diukur menggunakan logaritma natural dari total

aset menunjukkan nilai minimum sebesar 22,84 dan nilai maksimum

sebesar 31,56 dengan nilai rata-rata sebesar 27,8782 serta memiliki

standar deviasi sebesar 1,57502. Perusahaan yang memperoleh nilai

minimum adalah PT Globe Kita Terang Tbk pada tahun 2019.

Perusahaan yang memperoleh nilai maksimum adalah PT Indomobil

Sukses Internasional Tbk pada tahun 2021.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel audit

delay yang diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup tahun buku

yaitu 31 Desember sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan

auditor independen menunjukkan nilai minimum sebesar 31 (hari)

dan nilai maksimum sebesar 419 (hari) dengan nilai rata-rata sebesar

103,24 (hari) serta memiliki standar deviasi sebesar 39,483 (hari).

Perusahaan yang memperoleh nilai minimum adalah PT Red Planet

Indonesia Tbk pada tahun 2018. Perusahaan yang memperoleh nilai

maksimum adalah PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk pada tahun

2019.

2. Hasil Uji Statistik Inferensial

Statistik inferensial mempunyai tujuan untuk penarikan

kesimpulan dan sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu

dugaan yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif (Nuryadi, dkk,

56
2017). Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan model regresi

linier berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA) dan

memerlukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan

SPSS versi 26.

a. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menghindari

terjadinya estimasi data yang menyebabkan bias sehingga

mengakibatkan tidak dapat diterapkan kepada regresi dan

juga memastikan persamaan regresi yang difungsikan tepat.

Berikut hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan oleh

peneliti:

1) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, variabel

pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali,

2018). Pada penelitian ini, dalam menguji

normalitas suatu data dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik histogram dan analisis

statistik metode One Sample Kolmogorov-Smirnov

exact test Monte Carlo. Berikut ini merupakan hasil

uji normalitas dari penelitian ini:

57
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Pada gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa

grafik histogram memberikan pola distribusi yang

menceng (skewness) ke kanan dan tidak normal,

karena memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan

atau kemencengan positif.

Untuk memastikan apakah model regresi

telah menyalahi aturan asumsi normalitas, maka

dilakukan uji statistik dengan menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov exact test Monte

Carlo. Uji ini dilakukan untuk melengkapi grafik

histogram dan memberikan keyakinan lebih.

Berikut ini adalah hasil dari uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov exact test Monte Carlo:

58
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov exact test Monte
Carlo

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 312
Normal Mean .0000000
a,b
Parameters Std. Deviation 36.84186078
Most Extreme Absolute .107
Differences Positive .107
Negative -.091
Test Statistic .107
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Monte Carlo Sig. .002d
Sig. (2-tailed) 99% Lower Bound .001
Confidence Upper Bound .003
Interval
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan hasil

uji normalitas dengan menggunakan analisis

statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov exact

test Monte Carlo dengan nilai Monte Carlo Sig. (2-

tailed) sebesar 0,002 sehingga data tidak

berdistribusi normal, karena nilai tersebut lebih

kecil dari nilai signifikannya yaitu 0,05 dan hasil

tersebut memperkuat dari hasil uji grafik histogram

yang menunjukkan adanya kemencengan

(skewness) ke kanan.

59
Data yang tidak terdistribusi normal dapat

ditransformasi agar menjadi normal. Setelah

melakukan transformasi untuk mendapatkan

normalitas data langkah screening berikutnya yang

harus dilakukan adalah mendeteksi adanya outlier.

Outlier adalah kasus atau data yang memiliki

karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh

dari observasi lainnya dan muncul dalam bentuk

nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal

atau variabel kombinasi (Ghozali, 2018).

Setelah peneliti melakukan outlier dan

transform data, ditemukan terdapat 17 perusahan

dengan jumlah observasi sebanyak 68 data.

Sehingga perusahaan yang terpenuhi untuk

dijadikan sampel adalah 61 perusahaan dengan

tahun penelitian 4 tahun sehingga total sampel

penelitian sejumlah 244. Kemudian peneliti

kembali menguji normalitas dengan menggunakan

analisis grafik histogram dan analisis statistik One

Sample Kolmogorov-Smirnov exact test Monte

Carlo. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas

dari penelitian ini:

60
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
setelah Outlier dan Transform
Hasil uji normalitas setelah peneliti

melakukan outlier dan transform data dapat dilihat

pada Gambar 4.2 menunjukkan grafik histogram

tidak mengalami adanya kemencengan (skewness)

maka dapat disimpulkan bahwa dalam analisis

grafik histogram memberikan pola distribusi data

yang normal.

Kemudian untuk memastikan data

berdistribusi normal peneliti melakukan uji statistik

dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-

Smirnov exact test Monte Carlo. Berikut ini adalah

hasil dari uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

exact test Monte Carlo:

61
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dengan Uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov exact test
Monte Carlo setelah Outlier dan Transform
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 244
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .23539679
Most Extreme Absolute .062
Differences Positive .062
Negative -.041
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .025c
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .300d
tailed) 99% Lower .288
Confidence Bound
Interval Upper .312
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 926214481.
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan hasil

uji normalitas dengan menggunakan analisis

statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov exact

test Monte Carlo dengan nilai Monte Carlo Sig. (2-

tailed) sebesar 0,300 artinya data telah memenuhi

syarat signifikasi uji normalitas yakni nilai

signifikan lebih besar dari 0,05. Sehingga analisis

statistik pada One Sample Kolmogorov-Smirnov

exact test Monte Carlo mendukung hasil pengujian

normalitas dengan analisis grafik histogram dan

62
analisis statistik yang telah dilakukan setelah data

outlier dan transform.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual dari suatu

variabel ke variabel lainnya. Uji glejser digunakan

untuk menguji heteroskedastisitas dan dilakukan

dengan cara meregresi nilai residual terhadap

variabel independen. Berikut ini merupakan hasil

uji heteroskedastisitas dari penelitian ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .167 .018 9.085 .000
Profitabilitas (X1) -.128 .140 -.062 -.917 .360
Opini Auditor (X2) .017 .022 .053 .790 .430
Reputasi KAP (X3) .028 .022 .085 1.290 .198
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa

variabel independen yaitu, Profitabilitas, Opini

Auditor, dan Reputasi KAP memiliki nilai

63
signifikan atau Sig. lebih besar dari 0,05 sehingga

model regresi terbebas dari heteroskedastisitas.

3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen).

Mendeteksi multikoliniearitas dapat melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF)

sebagai tolak ukur. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Apabila nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai

VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian tersebut tidak terjadi multikoliniearitas

antar variabel. Berikut ini merupakan hasil uji

multikoliniearitas dari penelitian ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.647 .030 154.452 .000
Profitabilitas (X1) -1.023 .229 -.283 -4.466 .000 .914 1.094
Opini Auditor (X2) -.084 .036 -.148 -2.337 .020 .908 1.102
Reputasi KAP (X3) .005 .036 -.008 -.133 .894 .940 1.064
a. Dependent Variable: Audit Delay

Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

64
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan hasil

uji multikolinearitas bahwa nilai tolerance ≥ 0,10

dan VIF ≤ 10. Maka dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen atau tidak terjadi gejala

multikolinearitas antar variabel.

4) Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah

dalam model regresi linear ada kolerasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Pada penelitian ini, untuk untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan

menggunakan run test. Adapun dasar pengambilan

keputusan dalam pengujian ini yakni dengan

melihat nilai signifikansi, jika nilai signifikan lebih

besar dari nilai 0,05 maka model regresi terbebas

dari autokorelasi atau residual adalah random, dan

jika lebih kecil dari 0,05 maka model regresi terjadi

autokorelasi. Berikut ini merupakan hasil uji

autokorelasi dari penelitian ini:

65
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.02967
Cases < Test Value 122
Cases >= Test Value 122
Total Cases 244
Number of Runs 108
Z -1.925
Asymp. Sig. (2-tailed) .054
a. Median
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan hasil

uji autokorelasi bahwa test value adalah -0,02967

dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,054 yang

artinya signifikansi lebih besar dari 0,05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual adalah random

atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

b. Hasil Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier

berganda dan moderated regression analysis (MRA) yang

dilakukan dengan menguji koefisien determinasi (R2), uji

statistik F, dan uji statistik t. Pengujian ini terdiri dari dua

model, model 1 untuk regresi linier berganda dan model 2

untuk moderated regression analysis (MRA).

66
1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Berikut ini

merupakan hasil uji koefisien deteminasi dari

penelitian ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryc
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .350 .122 .111 .23686
b
2 .412 .170 .145 .23231
a. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Profitabilitas
(X1), Opini Auditor (X2)
b. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Profitabilitas
(X1), Opini Auditor (X2), Ukuran Perusahaan (Z), Moderasi 1
(ROA*UP), Moderasi 2 (DOAU*UP), Moderasi 3
(DRKAP*UP)
c. Dependent Variable: Audit Delay
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa

hasil uji koefisien determinasi pada nilai R Square

model 1 sebesar 0,122 atau 12,2% yang artinya

besarnya kontribusi variabel Profitabilitas (X1),

Opini Auditor (X2), dan Reputasi KAP (X3)

terhadap Audit Delay (Y) adalah sebesar 12,2% dan

sisanya sebesar 87,8% dijelaskan oleh faktor-faktor

lainnya. Sedangkan pada model 2 hasil uji koefisien

determinasi antara variabel Profitabilitas (X1),

67
Opini Auditor (X2), Reputasi KAP (X3), Ukuran

Perusahaan (Z), interaksi antara Profitabilitas

dengan Ukuran Perusahaan (ROA*UP), interaksi

antara Opini Auditor dengan Ukuran Perusahaan

(DOAU*UP), dan interaksi antara Reputasi KAP

dengan Ukuran Perusahaan (DRKAP*UP) terhadap

Audit Delay (Y) menunjukkan bahwa terjadi

kenaikan nilai R Square dengan nilai sebesar 0,170

atau 17% dan sisanya sebesar 83% dijelaskan oleh

faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

Syofiana dan Haryono (2018) faktor-faktor lainnya

yang berpengaruh terhadap audit delay

menggunakan variabel financial distress, auditor

switching, dan audit fee.

2) Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji apakah

variabel independen secara keseluruhan dan

signifikan memengaruhi variabel dependen.

Berpengaruh atau tidaknya variabel-variabel

tersebut dapat diuji dengan melihat tingkat

signifikansi sebesar 5% (Ghozali, 2018). Berikut ini

merupakan hasil uji statistik F dari penelitian ini:

68
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1.876 3 .625 11.147 .000b
Residual 13.465 240 .056
Total 15.341 243
2 Regression 2.605 7 .372 6.896 .000c
Residual 12.736 236 .054
Total 15.341 243
a. Dependent Variable: Audit Delay
b. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Profitabilitas
(X1), Opini Auditor (X2)
c. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Profitabilitas
(X1), Opini Auditor (X2), Ukuran Perusahaan (Z), Moderasi 1
(ROA*UP), Moderasi 2 (DOAU*UP), Moderasi 3
(DRKAP*UP)
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan hasil

uji statistik F pada model 1 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil

dari 0,05 maka variabel Profitabilitas (X1), Opini

Auditor (X2), dan Reputasi KAP (X3) secara

keselururuhan berpengaruh signifikan terhadap

Audit Delay (Y). Sedangkan pada model 2 hasil uji

statistik F juga menunjukkan nilai Sig.signifikansi

sebesar 0,000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil

dari 0,05 maka variabel Profitabilitas (X1), Opini

Auditor (X2), Reputasi KAP (X3), Ukuran

Perusahaan (Z), interaksi antara Profitabilitas

dengan Ukuran Perusahaan (ROA*UP), interaksi

69
antara Opini Auditor dengan Ukuran Perusahaan

(DOAU*UP), dan interaksi antara Reputasi KAP

dengan Ukuran Perusahaan (DRKAP*UP) secara

keselururuhan berpengaruh signifikan terhadap

Audit Delay (Y).

3) Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh

pengaruh masing-masing suatu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat diuji

dengan melihat tingkat signifikansi sebesar 5%

(Ghozali, 2018). Berikut ini merupakan hasil uji

statistik t dari penelitian ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.647 .030 154.452 .000
Profitabilitas (X1) -1.023 .229 -.283 -4.466 .000
Opini Auditor (X2) -.084 .036 -.148 -2.337 .020
Reputasi KAP (X3) .005 .036 .008 .133 .894
2 (Constant) 4.375 .821 5.329 .000
Profitabilitas (X1) 4.043 5.008 1.117 .807 .420
Opini Auditor (X2) -1.079 .877 -1.902 -1.230 .220

70
Reputasi KAP (X3) 3.164 .965 5.494 3.279 .001
Ukuran Perusahaan (Z) .010 .030 .055 .335 .738
Moderasi 1 (ROA*UP) -.183 .178 -1.426 -1.027 .306
Moderasi 2 (DOAU*UP) .036 .032 1.798 1.136 .257
Moderasi 3 (DRKAP*UP) -.109 .033 -5.599 -3.304 .001
a. Dependent Variable: Audit Delay
Sumber: Output SPSS yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan hasil

uji statistik t pada model 1 bahwa variabel

independen yaitu Profitabilitas (X1) memiliki nilai t

sebesar -4,466 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari

0,05 maka variabel Profitabilitas (X1) berpengaruh

negatif secara signifikan terhadap variabel

dependen Audit Delay (Y). Pada variabel

independen berikutnya yaitu Opini Auditor (X2)

memiliki nilai t sebesar -2,337 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,020 yang artinya nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 maka variabel Opini

Auditor (X2) berpengaruh negatif secara signifikan

terhadap variabel dependen Audit Delay (Y). Pada

variabel independen lainnya yaitu Reputasi KAP

(X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0,894 yang

artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka

variabel Reputasi KAP (X3) tidak berpengaruh

71
secara signifikan terhadap variabel dependen Audit

Delay (Y).

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil uji statistik t

model 2 menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar

0,738. Pada variabel moderasi 1 atau interaksi

antara Profitabilitas dengan Ukuran Perusahaan

(ROA*UP) memiliki nilai signifikansi sebesar

0,306 dan variabel moderasi 2 atau interaksi antara

Opini Auditor dengan Ukuran Perusahaan

(DOAU*UP) memiliki nilai signifikansi sebesar

0,257 sedangkan variabel moderasi 3 atau interaksi

antara Reputasi KAP dengan Ukuran Perusahaan

(DRKAP*UP) memiliki nilai signifikansi sebesar

0,001. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

moderasi 3 mampu memoderasi pengaruh Reputasi

KAP terhadap variabel dependen Audit Delay.

Sedangkan pada variabel moderasi 1 tidak mampu

memoderasi pengaruh Profitabilitas terhadap

variabel dependen Audit Delay dan pada variabel

moderasi 2 juga tidak mampu memoderasi pengaruh

Opini Auditor terhadap variabel dependen Audit

Delay.

72
Pada tabel 4.10 juga dapat menjelaskan

bentuk persamaan regresi berganda model 1 dan

persamaan MRA (moderated regression analysis)

model 2 yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Model 1:

LN_AD = 4,647 – 1,023ROA – 0,084

+ 0,005DRKAP

Model 2:

LN_AD = 4,375 + 4,043ROA – 1,079DOAU

+ 3,164DRKAP + 0,010UP – 0,183ROA*UP

+ 0,036DOAU*UP – 0,109DRKAP*UP

Keterangan:

LN_AD = Logaritma natural dari Audit Delay

α = Konstanta

ROA = Profitabilitas

DOAU = Opini Auditor

DRKAP = Reputasi KAP

UP = Ukuran Perusahaan

73
C. Pembahasan

Berdasarkan output data dan interpretasi data diatas, maka peneliti dapat

menjawab hipotesis yang dirumuskan pada rumusan-rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa Profitabilitas memiliki

nilai t hitung sebesar -4,466 dan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih kecil dari

0,05 yang artinya H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Reza, dkk (2019), Putri Febisianigrum dan Rinny

Meidiyustiani (2020), Ni Made Dewi Ari Murti dan Ni Luh Sari

Widhiyani (2016), Adhika Candra Putra dan I Dewa Nyoman

Wiratmaja (2019), Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022), dan

Nouha Khoufi dan Walid Khofi (2018) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Hal ini membuktikan bahwa lamanya proses audit

dipengaruhi oleh tingkat profitabilitasnya. Dan dapat dikatakan

bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka

akan semakin cepat proses auditnya dikarenakan perusahaan yang

memiliki tingkat profitabilitas tinggi akan cenderung memiliki

manajemen perusahaan yang baik sehingga pelaporan akan segera

74
diselesaikan dan diumumkan ke publik dan semakin rendah terjadi

audit delay karna perusahaan yang mendapatkan good news

cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan

keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mendapatkan

bad news. Sebaliknya semakin rendah tingkat profitabilitasnya

maka akan semakin menghambat auditor untuk menyelesaikan

audit karena banyaknya hal-hal yang harus diperhatikan sehingga

menyebabkan semakin tinggi tejadi audit delay. Hasil penelitian ini

sejalan dengan agency theory, karena agen membuat keputusan

yang baik dan bertindak untuk kepentingan prinsipal dalam hal

menghasilkan profitabilitas yang tinggi karena dapat

meminimalisirkan terjadi adanya agency problem maka

perusahaan telah menambah keyakinan atas informasi yang

diungkapkan.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Syarifa Yunindiah Lestari dan Muhammad

Nuryatno (2018), Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019), dan

Vanessa, dkk (2020) menyatakan bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

2. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa Opini Auditor

memiliki nilai t hitung sebesar -2,337 dan nilai signifikansi sebesar

75
0,020. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih

kecil dari 0,05 yang artinya H2 diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa opini auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019), Putri

Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020), Dea Annisa

(2018), Syarifa Yunindiah Lestari dan Muhammad Nuryatno

(2018), Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022), dan Vanessa,

dkk (2020) yang menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh

negatif secara signifikan terhadap audit delay.

Hal ini menunjukkan bahwa baik buruknya opini yang

dikeluarkan oleh auditor ditandai dengan lamanya proses audit.

Semakin baik opini audit yang dikeluarkan dalam hal ini adalah

wajar tanpa pengecualian, maka akan semakin segera perusahaan

dalam mempublikasikan laporan keuangannya sehingga semakin

rendah terjadi audit delay. Proses audit yang lambat cenderung

memiliki banyak hal yang harus diperhatikan dan diteliti sehingga

prosesnya menjadi lambat. Opini auditor juga sangat memengaruhi

pengambilan keputusan oleh manajemen dan juga pemegang

saham perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan agency

theory, karena perusahaan selaku manajemen (agen) yang memiliki

informasi penuh atas kondisi perusahaan dan memiliki tanggung

jawab untuk mengatasi perbedaan kepentingan yang dimilikinya

76
atas hubungan dengan prinsipal, oleh karena itu dengan

dilakukannya audit oleh auditor independen dan menghasilkan

opini wajar tanpa pengecualian maka perusahaan telah menambah

keyakinan atas informasi yang diungkapkan.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irwan Adiraya dan Nur Sayidah (2018) dan Putri

Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020) yang menyatakan

bahwa opini auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

audit delay.

3. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay

Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa Reputasi KAP

memiliki nilai t hitung sebesar 0,133 dan nilai signifikansi sebesar

0,894. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih

besar dari 0,05 yang artinya H3 ditolak. Maka dapat disimpulkan

bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dian Efriyenty (2021), Syarifa Yunindiah Lestari

dan Muhammad Nuryatno (2018), Vanessa, dkk (2020), dan Thi

Thu Thuy Laia, dkk (2020) yang menyatakan bahwa reputasi KAP

tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Hal ini menunjukkan bahwa auditor memangku hal yang

sama dalam proses audit dan sesuai standar akuntansi, KAP big

77
four maupun KAP non big four memiliki kualitas yang sama dan

perusahaan yang menggunakan KAP big four maupun KAP non

big four tidak akan memengaruhi lamanya waktu dalam

penyelesaian audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan compliance

theory, perusahaan yang menggunakan KAP big four maupun KAP

non big four akan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan

menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dyah Novia Nugraheni dan Anggie Kencana Putri

(2020), Dhita Alfiani dan Dhea Nurmala (2020), dan Yudi, dkk

(2020) yang menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh positif

terhadap audit delay

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

Dari tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Hipotesis H4 memiliki

nilai t hitung sebesar -1,027 dan nilai signifikansi sebesar 0,306.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih besar

dari 0,05 yang artinya H4 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Ni Putu Indah Ayu Muliantari dan Made Yenni Latrini (2017)

78
dan Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel moderasi ukuran

perusahaan hanya berperan sebagai variabel bebas dalam interaksi

yang dibentuk dengan variabel profitabilitas. Artinya besar

kecilnya ukuran suatu perusahaan dan sekaligus tinggi rendahnya

tingkat profitabilitas suatu perusahaan tidak akan memengaruhi

jangka waktu penyelesaian audit. Perusahaan yang besar atau kecil

tidak menutup kemungkinan untuk memperoleh laba yang tinggi

dan auditor tetap akan menjalankan proses auditnya sesuai dengan

aturan yang berlaku. Hasil penelitian ini sejalan dengan compliance

theory, perusahaan yang besar atau kecil sekaligus tinggi atau

rendahnya tingkat profitabilitas akan tetap mematuhi aturan yang

berlaku dan mempublikasikan laporan keuangan secara tepat

waktu.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022) dan

Adhika Candra Putra dan I Dewa Nyoman Wiratmaja (2019) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi

pengaruh profitabilitas terhadap audit delay.

79
5. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

Dari tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Hipotesis H5 memiliki

nilai t hitung sebesar 1,136 dan nilai signifikansi sebesar 0,257. Hal

ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih besar dari

0,05 yang artinya H5 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh opini

auditor terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022) dan Putri

Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh

opini auditor terhadap audit delay.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel moderasi ukuran

perusahaan hanya berperan sebagai variabel bebas dalam interaksi

yang dibentuk dengan variabel opini auditor. Ketidakmampuan

ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh opini audit

terhadap audit delay dikarenakan baik perusahaan besar ataupun

kecil auditor akan memberikan opininya sesuai dengan hasil akhir

proses audit yang berdasarkan laporan keuangan beserta bukti-

bukti yang dikumpulkan. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan

tidak memengaruhi opini yang dikeluarkan karena auditor telah

bekerja sesuai dalam standar profesional akuntan publik. Hasil

80
penelitian ini sejalan dengan compliance theory, perusahaan yang

besar atau kecil tidak memengaruhi opini yang dikeluarkan oleh

auditor karena akan tetap mematuhi standar yang telah ditetapkan

dan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi

pengaruh opini auditor terhadap audit delay.

6. Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

Dari tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Hipotesis H6 memiliki

nilai t hitung sebesar -3,304 dan nilai signifikansi sebesar 0,001.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya lebih kecil dari

0,05 yang artinya H6 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh reputasi KAP

terhadap audit delay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Catherine

Margaretha dan Sugi Suhartono (2016) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh reputasi KAP

terhadap audit delay.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang besar dan

menggunakan KAP big four akan cenderung tepat waktu dalam

81
mempublikasikan laporan keuangannya dikarenakan perusahaan

besar yang menggunakan jasa KAP big four tentunya memiliki

ketersediaan teknologi yang lebih maju dan staf spesialis yang

andal sehingga dapat menyelesaikan proses auditnya lebih efektif

dan efisien, KAP big four juga akan menjaga reputasinya untuk

menyelesaikan laporan audit tepat waktu. Hasil penelitian ini

sejalan dengan agency theory, karena perusahaan selaku

manajemen (agen) memiliki informasi penuh atas kondisi

perusahaan dan memiliki tanggung jawab atas hubungan dengan

prinsipal, oleh karena itu dengan dilakukannya audit oleh auditor

independen maka perusahaan telah menambah keyakinan atas

informasi yang diungkapkan, terutama apabila auditor yang

mengaudit laporannya berasal dari KAP yang bereputasi dalam hal

ini adalah big four.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dyah Novia Nugraheni dan Anggie Kencana Putri

(2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mampu

memoderasi pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay.

82
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, opini

auditor, dan reputasi KAP terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan

sebagai variabel moderasi (Studi Empiris Perusahaan pada Sektor Barang

Konsumen Non-Primer yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) selama

periode 2018 sampai dengan 2021. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan

hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda dan

moderated regression analysis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian

ini didukung oleh Reza, dkk (2019), Putri Febisianigrum dan Rinny

Meidiyustiani (2020), Ni Made Dewi Ari Murti dan Ni Luh Sari

Widhiyani (2016), Adhika Candra Putra dan I Dewa Nyoman Wiratmaja

(2019), Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022), dan Nouha Khoufi

dan Walid Khofi (2018). Namun penelitian ini bertentangan dengan

penelitian Syarifa Yunindiah Lestari dan Muhammad Nuryatno (2018),

Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019), dan Vanessa, dkk (2020).

83
2. Opini auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian

ini didukung oleh Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019), Putri

Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani (2020), Dea Annisa (2018),

Syarifa Yunindiah Lestari dan Muhammad Nuryatno (2018), Syamsul

Asmedi dan Nia Kurniati (2022), dan Vanessa, dkk (2020). Namun

penelitian ini bertentangan dengan penelitian Irwan Adiraya dan Nur

Sayidah (2018) dan Putri Febisianigrum dan Rinny Meidiyustiani

(2020).

3. Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian

ini didukung oleh Dian Efriyenty (2021), Syarifa Yunindiah Lestari dan

Muhammad Nuryatno (2018), Vanessa, dkk (2020), dan Thi Thu Thuy

Laia, dkk (2020). Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian

Dyah Novia Nugraheni dan Anggie Kencana Putri (2020), Dhita Alfiani

dan Dhea Nurmala (2020), dan Yudi, dkk (2020).

4. Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas

terhadap audit delay. Hasil penelitian ini didukung oleh Ni Putu Indah

Ayu Muliantari dan Made Yenni Latrini (2017) dan Anita dan Ari Dewi

Cahyati (2019). Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian

Syamsul Asmedi dan Nia Kurniati (2022) dan Adhika Candra Putra dan

I Dewa Nyoman Wiratmaja (2019).

5. Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh opini auditor

terhadap audit delay. Hasil penelitian ini didukung oleh Syamsul

Asmedi dan Nia Kurniati (2022) dan Putri Febisianigrum dan Rinny

84
Meidiyustiani (2020). Namun penelitian ini bertentangan dengan

penelitian Anita dan Ari Dewi Cahyati (2019).

6. Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh reputasi KAP

terhadap audit delay. Hasil penelitian ini didukung oleh Catherine

Margaretha dan Sugi Suhartono (2016). Namun penelitian ini

bertentangan dengan penelitian Dyah Novia Nugraheni dan Anggie

Kencana Putri (2020).

Penelitian ini memiliki beberapa implikasi diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap auditor dalam upaya

meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit. Jika auditor

menerima penugasan dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, auditor

dapat lebih memerhatikan tingkat kompleksitas operasi dengan teliti

agar tidak memakan waktu yang lama pada saat melaksanakan proses

audit.

2. Penelitian ini memberikan referensi terhadap manajemen perusahaan

dalam memerhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi terjadinya

audit delay terutama profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP

sebagai pertimbangan dalam menghindari terjadinya audit delay.

3. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan sinyal kepada investor

dalam menentukan investasi atas perusahaan yang bergerak pada sektor

barang konsumen non-primer yang terdaftar di BEI sebagai dasar

pengambilan keputusan.

85
4. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan memperluas wawasan

mengenai pengaruh profitabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP

terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel

moderasi. Dan diharapkan dapat menambah referensi penelitian yang

akan datang.

Penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menguji variabel profitabilitas, opini auditor,

reputasi KAP, dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.

Penelitian selanjutnya sebaiknya menguji variabel-variabel lainnya

yang berpengaruh terhadap audit delay.

2. Objek penelitian yang digunakan hanya perusahaan sektor barang

konsumen non-primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saja.

Penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan dengan sampel

yang lebih banyak.

3. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian hanya empat tahun

saja yaitu 2018–2021. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan

periode yang lebih luas.

B. Saran

Penelitian mengenai audit delay di masa yang akan datang diharapkan

mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan

mempertimbangkan saran sebagai berikut:

86
1. Penelitian selanjutnya dapat mengganti atau menambahkan variabel

independen dan variabel moderasi yang dapat memengaruhi audit delay

seperti financial distress, auditor switching, dan audit fee. Diharapkan

penelitian selanjutnya dapat menemukan faktor-faktor baru yang dapat

memengaruhi variabel tersebut.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan objek penelitian

dengan sampel yang lebih banyak, dengan menggunakan semua

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode

penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama misalnya lima tahun atau

lebih, sehingga analisis dapat terlihat konsistensi dari variabel yang

digunakan.

87
DAFTAR PUSTAKA

Adiraya, I., & Sayidah, N. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,


Solvabilitas dan Opini Auditor terhadap Audit Delay. Jurnal Analisa
Akuntansi dan Perpajakan, 2(2), 99–109.
Alfiani, D., & Nurmala, P. (2020). Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
solvabilitas, dan reputasi kantor akuntan publik terhadap audit delay. Journal
of Technopreneurship on Economics and Business Review, 1(2), 79-99.
Amani, F. A., & Waluyo, I. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahan, Profitablitas,
Opini Audit, dan Umur Perusahan terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada
Perusahan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2012-2014). Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 5(1), 135-150.
Annisa, D. (2018). Pengaruh ukuran perusahaan, jenis opini auditor, ukuran KAP
dan audit tenure terhadap audit delay. JABI (Jurnal Akuntansi Berkelanjutan
Indonesia), 1(1), 108-121.
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2015). Auditing dan Jasa Assurance:
Pendekatan Terintegrasi. Edisi Kelima Belas - Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Asmedi, S. (2022). Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit terhadap Audit Delay
dengan Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi. Perwira Journal of
Economics & Business, 2(1), 1-11.
Cahyati, A. D., & Anita, A. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Opini
Auditor Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Penelitian Teori & Terapan Akuntansi (PETA), 4(2),
106-127.
Catherine Margaretha, S. S. (2016). Kemampuan Ukuran Perusahaan Memoderasi
Determinan Audit Delay. Jurnal Akuntansi, 5(2).
Dewi, W. P., & Wiratmaja, I. D. N. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas
pada Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 20(1), 409-437.

88
Efriyenty, D. (2021). Analysis of Factors Affecting Audit Delay. Jurnal Riset
Akuntansi dan Bisnis, 21(1), 26–31.
Fadhillah, A., Satya, K., & Novietta, L. (2022). Pengaruh Profitabilitas,
Solvabilitas, dan Opini Audit terhadap Audit Delay Ukuran Perusahaan
sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI Tahun 2015-2019). Studia Economica: Jurnal Ekonomi
Islam, 8(1), 134-151.
Fadilla, A., Deannes., & Triyanto, D. N. (2018). Analisis Determinan Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode (2014-2016). eProceeding of Management, 6(1).
Firliani, I., & Sulasmiyati, S. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahan, Profitablitas,
dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Studi pada Perusahan LQ-45 Sub
Sektor Bank serta Manfaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-
2015). Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang, 46(1).
Frimmantuti, H., & Julianto, W. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial
Distress, Auditor Switching dan Pandemi Covid-19 Terhadap Audit
Delay. Jurnal Ilmiah Raflesia Akuntansi, 8(2), 1-11.
Gaol, R. L., & Duha, K. S. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, 64-74.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multtivariate dengan Program IBM SPSS 25
(IX). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Guntara, Y., Fauziah, R. F., Rahayu, S., Anggraini, D. P., & Juitania, J. (2020).
Pengaruh Reputasi KAP, Audit Tenure Dan Opini Audit Terhadap Audit
Delay (Pada Perusahaan Keuangan Sub Sektor Asuransi di BEI Tahun 2016-
2018). Proceedings Universitas Pamulang, 1(1), 184-195.
Gustini, E. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan
Jenis Industri terhadap Audit Delay pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 11(2), 71-
81.

89
Hakiki, R. F. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay
pada Perusahaan Jasa Keuangan di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris
pada Perusahaan Jasa Keuangan yang Listing di BEI 2012-2016). Fakultas
Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Handoko, B. L., & Marshella, M. (2020). Analysis of Factors Affecting Audit
Report Lag in the Consumer Goods Industrial Manufacturing Company. In
International Journal of Innovation, Creativity and Change. www.ijicc.net
(Vol. 12, Issue 6).
Irman, M. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, ROA, DAR, Dan Reputasi
Auditor terhadap Audit Delay. COSTING: Journal of Economic, Business
and Accounting, 1(1), 23-34.
Kartika, A. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan
Perbankan, 3(2), 152-171.
Khoufi, N., & Khoufi, W. (2018). An empirical examination of the determinants of
audit report delay in France. Managerial Auditing Journal, 33(8–9), 700–714.
https://doi.org/10.1108/MAJ-02-2017-1518
Lai, T. T. T., Tran, M. D., Hoang, V. T., & Nguyen, T. H. L. (2020). Determinants
influencing audit delay: The case of Vietnam. Accounting, 6(5), 851–858.
https://doi.org/10.5267/j.ac.2020.5.009
Lestari, D. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Lestari, S. Y., & Nuryatno, M. (2018). Factors Affecting the Audit Delay and Its
Impact on Abnormal Return in Indonesia Stock Exchange. International
Journal of Economics and Finance, 10(2), 48.
https://doi.org/10.5539/ijef.v10n2p48
Listyaningsih, D. F., & Cahyono, Y. T. (2018). Pengaruh karakteristik perusahaan
dan financial distress terhadap audit delay (Studi empiris perusahaan
manufaktur terdaftar di BEI). In Seminar Nasional dan Call for Paper III
Fakultas Ekonomi (pp. 67-78).

90
Lubis, R. H., Ovami, D. C., & Chairani, S. (2019). Pengaruh Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay
Pada Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi dan Pembelajaran, 8(2).
Marcelino, J., & Mulyani. (2021). Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh
Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi, 10(2),
98-113. https://doi.org/10.46806/ja.v10i2.802
Meidiyustiani, R., & Febisianigrum, P. (2020). Pengaruh Profitabilitas,
Solvabilitas, dan Opini Audit terhadap Audit Delay Dimoderasi oleh Ukuran
Perusahaan. AKUNSIKA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(2), 147-157.
Muliantari, N. P. I. A., & Latrini, M. Y. (2017). Ukuran Perusahaan sebagai
Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas dan Financial Distress terhadap Audit
Delay pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi, 20(3), 1875-1903.
Mulyadi. (2002). Auditing Buku I Edisi Ke Enam. Jakarta: Salemba Empat
Murdijaningsih, T., Bariyah, S., & Danuta, K. S. (2022). Determinant Analysis of
Audit delay: Empirical Study on Companies in the Consumer cyclical
Sector. Procedia of Social Sciences and Humanities, 3, 460-467.
Nugroho, H. A., & Setyorini, D. (2018). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Opini Audit terhadap Audit Delay (Studi
Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2014-2016). Jurnal Profita: Kajian Ilmu
Akuntansi, 6(7).
Nuryadi, N., Astuti, T. D., Sri Utami, E., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar
Statistik Penelitan. Yogyakarta: Sibuku Media.
Putra, A. C., & Wiratmaja, I. D. N. (2019). Pengaruh Profitabilitas dan
Kompleksitas Operasi pada Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 27(3), 2351-2375.
Putra, V. A., & Wilopo, R. (2018). The effect of company size, accounting firm
size, solvency, auditor switching, and audit opinion on audit delay. The
Indonesian Accounting Review, 7(1), 119-130.

91
Putri, A. P., Alexsyan, G., Sitompul, S., & Manalu, E. R. (2022). Factors Affecting
Audit Delay in Manufacturing Companies. Budapest International Research
and Critics Institute-Journal, 5 (1). https://doi.org/10.33258/birci.v5i1.3902
Putri, D. M. T., Pagalung, G., & Pontoh, G. T. (2021). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran KAP terhadap Audit
Delay. Akrual: Jurnal Bisnis dan Akuntansi Kontemporer.
Putri, D. T., & Suryani, E. (2018). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
(studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016). eProceedings of Management, 5(2).
Rahayu, P., Khikmah, S. N., & Dewi, V. S. (2021, September). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP dan Financial Distress
Terhadap Audit Report Lag. In UMMagelang Conference Series (pp. 467-
486).
Rizqullah, F., & Nurbaiti, A. (2020). Analisis Faktor Profitabilitas, Tingkat
Solvabilitas, Kompleksitas Operasi Perusahaan Dan Opini Audit Terhadap
Audit Delay (studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018). eProceedings of
Management, 7(1).
Sari, R., & Rahmi, M. (2021). Analisis Pengaruh Rotasi Auditor, Audit Tenure dan
Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit. EQUITY, 24(1), 123-140.
Sari, S. W. (2019). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan
dan Opini Auditor terhadap Audit Delay pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. FIN-ACC
(Finance Accounting), 3(10).
Susesti, D. A., & Wahyuningtyas, E. T. (2021). Analisis Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Reputasi KAP terhadap Audit Delay. e-Jurnal
Kewirausahaan, 4(2), 51-57.
Sutjipto, V. F., Sugiarto, B., & Biantara, D. (2020). Analisis Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi KAP dan Opini Auditor
terhadap Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018. Accounting Cycle Journal, 1(2), 85-99.

92
Syahadati, A. N., & Adi, S. W. (2021). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Solvabiltas, dan Umur Perusahaan terhadap Audit Delay. In Economic,
Bussines, and Accounting of Conference Ahmad Dahlan 1 (2).
Syofiana, E., & Haryono, A. (2018). Pengaruh Financial Distress, Auditor
Switching dan Audit Fee terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia. JIATAX (Journal of
Islamic Accounting and Tax), 1(1), 64-79.
Triani, N. N. A. (2021). Pengaruh Variabel Profitabilitas, Size, Inherent Risk,
Pertumbuhan Perusahaan dan Audit Changes terhadap Audit Report
Lag. Jurnal Akuntansi AKUNESA, 9(2).
Utari, Y. (2020). Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2017. Jurnal Buana Akuntansi, 5(2), 41-56.
Yuni, N. K., Suryandari, N. N. A., & Arie, A. A. P. G. B. (2022). Pengaruh
Kompleksitas Operasi Perusahaan, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Ukuran Kantor Akuntan Publik, Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay
Pada Perusahaan Penghasil Bahan Baku. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
Akuntansi (KHARISMA), 4(1), 174-185.
www.idx.co.id

93
LAMPIRAN

94
Lampiran 1: Daftar Nama Sampel Penelitian

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN


1 ABBA Mahaka Media Tbk.
2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
3 AKKU Anugerah Kagum Karya Utama Tbk.
4 ARTA Arthavest Tbk
5 AUTO Astra Otoparts Tbk.
6 BATA Sepatu Bata Tbk.
7 BAYU Bayu Buana Tbk
8 BELL Trisula Textile Industries Tbk.
9 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
10 BLTZ Graha Layar Prima Tbk.
11 BOGA Bintang Oto Global Tbk.
12 BOLT Garuda Metalindo Tbk.
13 CINT Chitose Internasional Tbk.
14 CLAY Citra Putra Realty Tbk.
15 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk.
16 DFAM Dafam Property Indonesia Tbk.
17 DIGI Arkadia Digital Media Tbk.
18 ECII Electronic City Indonesia Tbk.
19 ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
20 FAST Fast Food Indonesia Tbk.
21 FILM MD Pictures Tbk.
22 FORU Fortune Indonesia Tbk
23 GEMA Gema Grahasarana Tbk.
24 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
25 GLOB Globe Kita Terang Tbk.
26 HDTX Panasia Indo Resources Tbk.
27 HRTA Hartadinata Abadi Tbk.
28 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
29 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.
30 INDS Indospring Tbk.
31 JGLE Graha Andrasentra Propertindo Tbk.
32 JIHD Jakarta International Hotels & Development Tbk.
33 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
34 KICI Kedaung Indah Can Tbk.
35 KPIG MNC Land Tbk.
36 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
37 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk

95
38 LPPF Matahari Department Store Tbk.
39 MAPA Map Aktif Adiperkasa Tbk.
40 MAPB MAP Boga Adiperkasa Tbk.
41 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.
42 MARI Mahaka Radio Integra Tbk.
43 MICE Multi Indocitra Tbk.
44 MINA Sanurhasta Mitra Tbk.
45 MKNT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk.
46 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
47 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
48 MSIN MNC Studios International Tbk.
49 MSKY MNC Sky Vision Tbk.
50 MYTX Asia Pacific Investama Tbk.
51 NASA Andalan Perkasa Abadi Tbk.
52 NATO Surya Permata Andalan Tbk.
53 PANR Panorama Sentrawisata Tbk.
54 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk
55 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.
56 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
57 PNSE Pudjiadi & Sons Tbk.
58 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.
59 PSKT Red Planet Indonesia Tbk.
60 PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk.
61 PZZA Sarimelati Kencana Tbk.
62 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
63 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
64 RISE Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk.
65 SCMA Surya Citra Media Tbk.
66 SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk.
67 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
68 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk.
69 SOTS Satria Mega Kencana Tbk.
70 SSTM Sunson Textile Manufacture Tbk
71 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
72 TMPO Tempo Intimedia Tbk.
73 TRIO Trikomsel Oke Tbk.
74 TRIS Trisula International Tbk.
75 TURI Tunas Ridean Tbk.
76 WOOD Integra Indocabinet Tbk.
77 YELO Yelooo Integra Datanet Tbk.

96
78 ZONE Mega Perintis Tbk.
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022

97
Lampiran 2: Daftar Nama Perusahaan yang Outlier

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN


1 ABBA Mahaka Media Tbk.
2 CINT Chitose Internasional Tbk.
3 DIGI Arkadia Digital Media Tbk.
4 FORU Fortune Indonesia Tbk
5 GLOB Globe Kita Terang Tbk.
6 HDTX Panasia Indo Resources Tbk.
7 JGLE Graha Andrasentra Propertindo Tbk.
8 LPPF Matahari Department Store Tbk.
9 MARI Mahaka Radio Integra Tbk.
10 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
11 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk
12 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
13 PSKT Red Planet Indonesia Tbk.
14 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
15 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
16 TRIO Trikomsel Oke Tbk.
17 YELO Yelooo Integra Datanet Tbk.
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022

98
Lampiran 3: Daftar Penilaian Variabel Penelitian

Opini Reputasi Ukuran Audit


NO. Kode Tahun Profitabilitas
Auditor KAP Perusahaan Delay
1 2018 -0,07 0 0 26,97 86
2 2019 -0,11 0 0 26,75 150
ABBA
3 2020 -0,26 0 0 26,12 237
4 2021 -0,07 0 0 26,99 161
5 2018 0,18 1 0 29,30 85
6 ACES 2019 0,18 0 0 29,41 106
7 2020 0,10 0 0 29,61 125
8 2021 0,10 0 0 29,60 89
9 2018 -0,01 1 0 27,70 106
10 AKKU 2019 -0,17 1 0 27,57 90
11 2020 -0,01 0 0 27,31 176
12 2021 -0,17 0 0 27,32 133
13 2018 0,02 1 0 26,79 115
14 ARTA 2019 0,00 0 0 26,81 86
15 2020 -0,03 0 0 26,70 137
16 2021 -0,03 0 0 26,67 157
17 2018 0,04 1 1 30,40 51
18 AUTO 2019 0,05 1 1 30,40 51
19 2020 0,00 1 1 30,35 53
20 2021 0,04 1 1 30,46 52
21 2018 0,08 1 1 27,50 89
22 BATA 2019 0,03 1 1 27,48 150
23 2020 -0,23 1 1 27,38 144
24 2021 -0,08 1 1 27,20 155
25 2018 0,05 1 0 27,41 85
26 BAYU 2019 0,06 0 0 27,43 91
27 2020 0,00 0 0 27,26 105
28 2021 0,00 0 0 27,32 91
29 2018 0,05 1 0 26,97 85
30 2019 0,04 0 0 27,10 100
BELL
31 2020 -0,03 1 0 27,04 104
32 2021 0,01 1 0 26,99 87
33 2018 0,02 1 0 25,31 88
34 2019 0,01 1 0 26,23 91
BIMA
35 2020 -0,14 1 0 26,13 90
36 2021 -0,09 1 0 26,11 90

99
37 2018 0,02 1 1 28,20 88
38 2019 0,04 0 1 28,28 119
BLTZ
39 2020 -0,18 0 1 28,52 141
40 2021 -0,11 0 1 28,51 118
41 2018 0,02 1 0 27,07 87
42 2019 0,02 1 0 27,09 90
BOGA
43 2020 0,02 1 0 27,11 148
44 2021 0,03 1 0 27,42 117
45 2018 0,06 1 0 27,90 74
46 2019 0,04 1 0 27,87 69
BOLT
47 2020 -0,05 1 0 27,74 99
48 2021 0,06 1 0 27,94 112
49 2018 0,03 1 0 26,92 74
50 2019 0,01 1 0 26,98 83
CINT
51 2020 0,00 0 0 26,93 78
52 2021 -0,20 0 0 26,92 111
53 2018 -0,03 1 0 27,13 80
54 2019 -0,02 1 0 27,23 77
CLAY
55 2020 -0,13 0 0 27,16 119
56 2021 -0,12 0 0 27,13 117
57 2018 0,02 1 1 29,39 87
58 2019 0,01 1 1 29,52 136
CSAP
59 2020 0,01 1 1 29,66 127
60 2021 0,03 1 1 29,77 101
61 2018 0,00 1 0 26,54 74
62 2019 0,02 0 0 26,53 111
DFAM
63 2020 -0,05 1 0 26,45 109
64 2021 -0,06 1 0 26,33 110
65 2018 0,00 1 0 24,41 79
66 2019 0,00 1 0 24,45 48
DIGI
67 2020 -0,22 1 0 24,57 69
68 2021 -0,38 1 0 24,26 70
69 2018 0,01 1 0 28,29 86
70 2019 0,02 1 0 28,24 170
ECII
71 2020 -0,01 1 0 28,18 148
72 2021 0,00 1 0 28,27 115
73 2018 0,07 1 1 30,17 86
74 2019 0,03 1 1 29,91 87
ERAA
75 2020 0,06 1 1 30,05 97
76 2021 0,10 1 1 30,06 104

100
77 2018 0,07 1 1 28,73 84
78 2019 0,07 1 1 28,86 140
FAST
79 2020 -0,10 1 1 28,95 174
80 2021 -0,08 1 1 28,90 119
81 2018 0,08 1 0 27,95 77
82 2019 0,04 1 0 28,00 86
FILM
83 2020 -0,04 1 0 27,93 104
84 2021 0,02 1 0 27,90 90
85 2018 -0,06 1 0 25,54 80
86 2019 0,01 1 0 25,22 119
FORU
87 2020 -0,50 1 0 24,61 110
88 2021 0,03 1 0 24,57 80
89 2018 0,02 1 0 27,62 81
90 2019 0,03 0 0 27,59 121
GEMA
91 2020 0,00 1 0 27,60 81
92 2021 0,01 1 0 27,70 115
93 2018 0,00 1 1 30,61 87
94 2019 0,01 1 1 30,57 141
GJTL
95 2020 0,02 1 1 30,51 65
96 2021 0,00 1 1 30,55 91
97 2018 -0,58 0 0 24,34 135
98 2019 -4,80 0 0 22,84 212
GLOB
99 2020 -4,77 0 0 23,09 71
100 2021 -4,38 0 0 23,32 67
101 2018 -0,39 0 0 27,10 88
102 2019 -0,15 0 0 26,77 150
HDTX
103 2020 -0,12 0 0 26,67 179
104 2021 -0,12 0 0 26,57 167
105 2018 0,08 1 0 28,06 86
106 2019 0,06 1 0 28,47 139
HRTA
107 2020 0,06 1 0 28,67 148
108 2021 0,06 1 0 28,88 104
109 2018 0,05 1 0 27,92 87
110 2019 -0,05 0 0 27,94 121
IKAI
111 2020 -0,06 0 0 27,88 147
112 2021 -0,05 0 0 27,85 112
113 2018 0,00 0 1 31,35 87
114 2019 0,00 1 1 31,43 112
IMAS
115 2020 -0,01 1 1 31,51 151
116 2021 -0,01 1 1 31,56 89

101
117 2018 0,04 1 0 28,54 84
118 2019 0,04 0 0 28,67 115
INDS
119 2020 0,02 1 0 28,67 85
120 2021 0,05 1 0 28,78 110
121 2018 0,00 1 0 28,98 119
122 2019 -0,03 0 0 28,86 299
JGLE
123 2020 -0,03 0 0 28,83 145
124 2021 -0,03 0 0 28,75 115
125 2018 0,02 1 0 29,52 81
126 2019 0,02 1 0 29,55 87
JIHD
127 2020 -0,01 1 0 29,54 137
128 2021 -0,02 1 0 29,52 115
129 2018 0,09 1 1 29,25 87
130 2019 0,03 1 1 29,35 150
JSPT
131 2020 -0,04 1 1 29,38 151
132 2021 -0,06 1 0 29,37 118
133 2018 -0,01 1 0 25,76 67
134 2019 -0,02 1 0 25,75 66
KICI
135 2020 0,00 1 0 25,78 67
136 2021 0,13 1 0 25,96 69
137 2018 0,04 1 0 30,49 80
138 2019 0,01 1 0 30,98 90
KPIG
139 2020 0,01 1 0 31,01 130
140 2021 0,00 1 0 31,06 101
141 2018 -0,06 0 0 27,39 81
142 2019 -0,06 0 0 27,33 83
LMPI
143 2020 -0,06 0 0 27,27 91
144 2021 -0,02 0 0 27,28 108
145 2018 0,11 1 0 26,43 87
146 2019 0,09 0 0 26,51 121
LPIN
147 2020 0,02 1 0 26,55 127
148 2021 0,08 1 0 26,46 89
149 2018 0,22 1 1 29,25 45
150 2019 0,28 1 1 29,21 45
LPPF
151 2020 -0,14 0 1 29,47 47
152 2021 0,16 1 1 29,40 49
153 2018 0,10 1 1 28,92 74
154 2019 0,17 1 1 29,03 86
MAPA
155 2020 0,00 0 1 29,31 89
156 2021 0,04 1 1 29,30 88

102
157 2018 0,07 0 1 28,17 85
158 2019 0,08 0 1 28,36 86
MAPB
159 2020 -0,07 1 1 28,52 89
160 2021 0,00 1 1 28,44 88
161 2018 0,06 1 1 30,17 86
162 2019 0,08 1 1 30,27 91
MAPI
163 2020 -0,03 1 1 30,50 90
164 2021 0,03 1 1 30,45 89
165 2018 0,10 1 0 26,55 84
166 2019 0,09 0 0 26,60 141
MARI
167 2020 -0,16 1 0 26,48 236
168 2021 -0,08 1 0 26,52 116
169 2018 0,04 1 0 27,56 81
170 2019 0,03 1 0 27,67 118
MICE
171 2020 0,00 1 0 27,63 84
172 2021 0,03 1 0 27,69 84
173 2018 0,02 1 0 25,56 67
174 2019 0,01 1 0 25,84 66
MINA
175 2020 -0,08 1 0 25,48 78
176 2021 -0,04 1 0 25,44 89
177 2018 0,00 0 0 27,47 88
178 2019 -0,16 1 0 27,33 129
MKNT
179 2020 -0,13 1 0 26,94 144
180 2021 -0,07 1 0 26,92 112
181 2018 0,10 1 0 30,42 53
182 2019 0,13 1 0 30,51 80
MNCN
183 2020 0,10 1 0 30,57 147
184 2021 0,12 1 0 30,69 98
185 2018 0,31 1 1 30,11 86
186 2019 0,05 1 1 29,89 87
MPMX
187 2020 0,01 1 1 29,85 99
188 2021 0,04 1 1 29,92 88
189 2018 0,11 1 0 28,30 52
190 2019 0,10 1 0 28,37 79
MSIN
191 2020 0,07 1 0 28,47 147
192 2021 0,04 1 0 29,53 97
193 2018 -0,05 1 0 29,22 81
194 2019 -0,02 1 0 29,10 78
MSKY
195 2020 -0,04 1 0 29,16 144
196 2021 -0,05 1 0 28,99 89

103
197 2018 -0,05 0 0 28,93 88
198 2019 -0,07 0 0 28,94 148
MYTX
199 2020 -0,03 0 0 28,99 147
200 2021 -0,04 0 0 28,95 94
201 2018 0,00 1 0 27,79 87
202 2019 0,00 1 0 27,76 112
NASA
203 2020 -0,01 0 0 27,76 148
204 2021 0,00 0 0 27,76 117
205 2018 0,00 1 0 27,16 84
206 2019 0,00 1 0 27,42 115
NATO
207 2020 0,00 1 0 27,42 141
208 2021 -0,01 1 0 27,41 117
209 2018 -0,01 1 0 28,23 88
210 2019 -0,01 0 0 28,40 90
PANR
211 2020 -0,12 0 0 28,20 147
212 2021 -0,09 0 0 28,01 116
213 2018 0,01 1 0 26,85 86
214 2019 -0,03 0 0 26,84 87
PDES
215 2020 -0,26 0 0 26,55 145
216 2021 -0,22 0 0 26,38 116
217 2018 0,05 1 0 25,16 85
218 2019 0,06 0 0 25,23 125
PGLI
219 2020 -0,06 1 0 25,19 148
220 2021 0,09 1 0 25,33 115
221 2018 0,05 1 0 29,10 77
222 2019 0,06 0 0 29,04 91
PJAA
223 2020 -0,10 0 0 29,03 151
224 2021 -0,06 0 0 29,12 53
225 2018 -0,02 1 0 26,85 74
226 2019 -0,03 0 0 26,86 78
PNSE
227 2020 -0,13 0 0 26,72 131
228 2021 -0,11 0 0 26,67 117
229 2018 0,00 1 0 28,12 84
230 2019 -0,03 0 0 28,14 141
PRAS
231 2020 0,00 1 0 28,14 111
232 2021 0,00 1 0 28,12 87
233 2018 -0,04 0 0 26,88 31
234 2019 -0,03 0 0 26,86 66
PSKT
235 2020 -0,07 0 0 26,80 82
236 2021 -0,03 0 0 26,77 81

104
237 2018 0,06 1 0 26,45 85
238 2019 0,08 0 0 26,59 91
PTSP
239 2020 -0,13 0 0 26,66 119
240 2021 -0,05 0 0 26,50 90
241 2018 0,09 1 1 28,34 87
242 2019 0,09 1 1 28,38 91
PZZA
243 2020 -0,04 1 1 28,43 124
244 2021 0,03 1 0 28,43 91
245 2018 0,11 1 1 29,29 86
246 2019 0,11 1 1 29,36 115
RALS
247 2020 -0,03 1 1 29,30 102
248 2021 0,03 1 1 29,26 90
249 2018 0,01 1 0 28,06 81
250 2019 0,01 1 0 28,11 87
RICY
251 2020 -0,04 1 0 28,18 105
252 2021 -0,04 0 0 28,16 88
253 2018 0,04 1 0 28,49 74
254 2019 0,00 0 0 28,49 76
RISE
255 2020 -0,02 0 0 28,49 75
256 2021 0,02 1 0 28,60 104
257 2018 0,24 1 1 29,45 86
258 2019 0,16 1 1 29,54 100
SCMA
259 2020 0,17 1 1 29,54 90
260 2021 0,13 1 1 29,92 91
261 2018 0,00 1 0 28,04 84
262 2019 -0,01 0 0 28,02 97
SHID
263 2020 -0,04 1 0 27,98 144
264 2021 -0,03 1 0 27,93 108
265 2018 0,23 1 1 28,66 86
266 2019 0,21 1 1 28,76 114
SMSM
267 2020 0,16 1 1 28,85 110
268 2021 0,19 1 1 28,98 94
269 2018 0,10 1 0 27,85 73
270 2019 0,07 0 0 27,74 91
SONA
271 2020 -0,15 0 0 27,47 89
272 2021 -0,08 0 0 27,33 104
273 2018 -0,06 1 0 26,85 80
274 2019 -0,07 1 0 26,79 66
SOTS
275 2020 -0,07 0 0 26,76 141
276 2021 -0,06 0 0 26,75 150

105
277 2018 0,00 1 0 27,06 86
278 2019 -0,03 1 0 26,97 97
SSTM
279 2020 -0,03 1 0 26,90 89
280 2021 0,12 1 0 26,88 87
281 2018 0,05 1 0 29,75 67
282 2019 -1,88 0 0 28,72 419
TELE
283 2020 -7,89 0 0 26,51 291
284 2021 -0,51 0 0 26,14 84
285 2018 0,01 1 0 26,77 81
286 2019 0,00 1 0 26,75 100
TMPO
287 2020 -0,11 0 0 26,62 90
288 2021 0,01 0 0 26,65 102
289 2018 -0,09 0 0 25,99 141
290 2019 -0,79 0 0 25,64 272
TRIO
291 2020 -2,49 0 0 25,44 74
292 2021 -1,59 0 0 25,30 68
293 2018 0,03 1 0 27,17 85
294 2019 0,02 0 0 27,77 114
TRIS
295 2020 0,00 1 0 27,70 110
296 2021 0,02 1 0 27,69 89
297 2018 0,09 1 1 29,43 58
298 2019 0,09 1 1 29,47 58
TURI
299 2020 0,01 1 1 29,38 57
300 2021 0,08 1 1 29,55 56
301 2018 0,05 1 0 29,15 81
302 2019 0,04 1 0 29,34 111
WOOD
303 2020 0,05 1 0 29,41 104
304 2021 0,08 1 0 29,55 109
305 2018 0,03 1 0 25,18 84
306 2019 0,02 1 0 25,15 132
YELO
307 2020 -0,83 0 0 24,61 47
308 2021 0,05 0 0 26,40 88
309 2018 0,10 0 0 26,71 70
310 2019 0,10 0 0 27,01 79
ZONE
311 2020 -0,07 0 0 27,06 81
312 2021 0,05 1 0 27,06 84
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2022

106

Anda mungkin juga menyukai