Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN

AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP TRANSPARANSI


DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

NABILA AYU INDRIA

1113082000016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H /2018 M
PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS
LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN
TASIKMALAYA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

NABILA AYU INDRIA


NIM: 1113082000016

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Zuwesty Eka Putri, M.AK.


NIP.19800416 200901 2 006

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H/2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu,11 September 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:

Nama : Nabila Ayu Indria


NIM : 1113082000016
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi :“Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah,
Aksesibilitas Laporan Keuangan, terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Lapora Keuangan Daerah Kabupaten Tasikmalaya ”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 September 2017

1. Hepi Prayudiawan,SE,MM,Ak,CA
NIP. 19720516 200901 1 006

2. Nur Wachidah Yulianti SE.,M.S.Ak (…………………………………)


NIDN. 2005078501 Penguji II

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Rabu 26 September 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Nabila Ayu Indria

2. NIM : 1113082000016

3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah,
Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap
Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan
Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 September 2018

1. Hepi Prayudiawan,SE,MM,Ak,CA ( )
NIP. 19720516 200901 1 006 Ketua

2. Zuwesty Eka Putri, SE.,M.AK ( )


NIP. 19800416 200901 2 006 Sekretaris

3. Yusro Rahma,SE.,M.Si ( )
NIP. 19800506 200801 2 016 Penguji Ahli

4. Zuwesty Eka Putri, SE.,M.AK ( )


NIP. 19800416 200901 2 006 Pembimbing

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nabila Ayu Indria


NIM : 1113082000016
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 25 Agustus 2018

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Nabila Ayu Indria
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalya, 21 Nov 1994
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Anak Ke- dari : 4 dari 4 bersaudara
6. Alamat : Jl. Raya Cikatomas No.206
RT 04 RW 02
Kel. Pakemitan 1
Kec. Cikatomas
Tasikmalaya
7. Telepon : 081289697422
8. Email : nabilaaindria@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD ( 2001-2007) : SD Negeri 1 Cikatomas
2. SMP ( 2007-2010) : SMP Negeri 1 Cikatomas
3. SMA (2010-2013) : SMA Negeri 1 Tasikmalaya
4. S1 (2013-2018) : UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014-2015
2. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2015-2016
3. Ketua Kesekretariatan Economy Expo 2015

vi
THE EFFECT OF PROVIDING REGIONAL FINANCIAL STATEMENTS,
ACCESSIBILITY OF FINANCIAL STATEMENTS, TOWARDS
TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY OF REGIONAL FINANCIAL
STATEMENTS, KABUPATEN TASIKMALAYA
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of the presentation of regional
financial statements, accessibility of financial statements, on the transparency and
accountability of the regional financial reports of district Tasikmalaya.
Respondents in this study were SKPD accounting/finance staff who had worked for
at least 1 year. Data analysis method in this research uses SPSS 22 application.
This research uses purposive sampling technique. Hypothesis testing was done by
Multiple Linear Regression Analysis.The results of this study indicate that the
presentation of financial statements affects the transparency and accountability of
financial statements, the accessibility of financial statements does not affect the
transparency and accountability of financial statements, and the presentation of
regional financial statements and accessibility of financial statements significantly
influence the transparency and accountability of financial statements Tasikmalaya
district area.
Keywords: presentation of regional uniqueness reports, financial report
accessibility, transparency and accountability of financial statements.

vii
PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH,
AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN, TERHADAP
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN
DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyajian laporan
keuangan daerah, aksesibilitas laporan keuangan, terhadap transparansi dan
akuntabilitas laporan keuangan daerah Kabupaten Tasikmalaya. Responden dalam
penelitian ini adalah staf akuntansi/keuangan SKPD yang sudah bekerja minimal 1
tahun. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 22.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penyajian laporan keuangan berpengaruh terhadap transparansi
dan akuntabilitas laporan keuangan, aksesibilitas laporan keuangan tidak
berpengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, serta
penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh
secara signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah
kabupaten Tasikmalaya.
Kata kunci: penyajian laporan keuangan daerah, aksesibilitas laporan keuangan,
transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan.

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelsaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan
Daerah Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah
Kabupaten Tasikmalaya” Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat,
guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis hanturkan atas karunia Allah SWT skripsi ini dapat
diselesaikan. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tuaku tercinta Hj.Tati Susilawati dan H. Enung Ahmad Rifai yang
selalu dengan ikhlas memberikan dukungan dan perhatian, kasih sayang,
semangat dan doa yang tiada henti kepada penulis.
2. Ketiga saudara perempuanku Astrie Ayu Pratiwi, Nanda Ayu Zaskia dan
Sheila Ayu Indira yang telah menyemangati dan mengingatkan penulis agar
skripsinya cepat selesai.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.,CA. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE.,M.AK selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk
membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala
masukan guna penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat
yang telah diberikan selama ini.

ix
7. Terima kasih kepada Ibu dan Andri yang selalu mendukung dan
mengingatkan penulis dalam mengerjakan tugas dan semua tanggungjawab
penulis, dan selalu memberi dukungan dalam bentuk apapun kepada
penulis.
8. Keluarga Bersama Wujudkan Mimpi yang selalu berbagi suka duka, yang
selalu memberikan ilmu yang mereka punya dan menjadi tempat bagi
penulis untuk belajar dan berproses.
9. Seluruh senior dan adik-adik Reboisasi, terimakasih atas semua dukungan
dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan studinya.
10. Geng WAHAHA, Mamih, Sese, Slem, Acong, Cake, Tuye, Ines, Amel,
Fanyel, Nana yang dari SMA selalu menjadi sahabat yang baik dan
mendukung kepada penulis dalam segala hal.
11. Sahabat-sahabat penulis di kampus yang selalu memberikan support, selalu
setia menemani, berbagi suka duka, berbagi cerita, berbagi ilmu dan
perhatian terbaiknya kepada penulis. Tiara, Farda, Lulu, Febi, Zul, Ajeng,
Fika, Rahman, Cakra, Hugo, Ricky, Reza.
12. Akuntansi A dan B, kakak-kakak HMI serta teman-teman satu bimbingan
terimakasih atas segala informasi dan doanya selama menempuh pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena
itu, penulis mengaharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 25 Agustus 2018

(Nabila Ayu Indria)

x
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………….…..ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPRE……………………………..…iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………...v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………...vi

ABSTRACT ……………………………………………………………..vii

ABSTRAK ………………………………………………………..........viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………....ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………..….xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………….......xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….….xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………..……xvii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..1

A. Latar Belakang ………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………7
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….7
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………...9

A. Tinjauan Literatur ……………………………………………...9


1. Agency Theory ………………………………………….….9
2. Signaling Theory ……………………………………….….10
3. Keuangan Daerah ……...……………………………….....11
4. Penyajian Laporan Keuangan Daerah ………………..........12

xi
5. Aksesibilitas Laporan Keuangan…………………………..14
6. Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan ….......15
B. Hasil Penelitian Terdahulu ………...…….......……….………..22
C. Perumusan Hipotesis ………………………………………......31
1. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah ………......31
2. Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan ……………......31
3. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah,
Aksesibilitas Laporan Keuangan………………………..….33

D. Kerangka Pemikiran …………………………………………...34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………...35

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………...35


B. Metode Penentuan Sampel ……………………………………..35
C. Metode Pengumpulan Data ………………………………….....36
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ……………………….......37

1. Penyajian Laporan Keuangan Daerah……………………...37


2. Aksesibilitas Laporan Keuangan………………………...…38
3. Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan……......39

E. Metode Analisis Data …………………………………………...42


1. Uji Statistik Deskriptif ………………………………...........42
2. Uji Kualitas Data……………………………………………42
a. Uji Validitas ………………..…………………………..43
b. Uji Relibilitas………………………..………………….45
3. Uji Asumsi Klasik……………………………………….......45

a. Uji Multikolinearitas…………………………………....45
b. Uji heteroskedastisitas…………………………..............45
c. Uji Normalitas………………………………………..…46

4. Uji Hipotesis……………………………………………........47
a. Koefisien Determinasi (R2)……………………..............48
b. Uji Statistik F…………………………………................48
c. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)……………………………49

xii
Bab IV Hasil dan Pembahasan…………………………………………50

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………..50

1. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………..50


2. Karakteristik Profil Responden……………………………....51
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin…….......52
b. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja...…….....52
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir.....53
d. Deskripsi responden berdasarkan usia…………………..54

B. Hasil Penelitian …………………………………………………..56


1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ……………………...................56
2. Hasil Uji Kualitas Data…………………………………….....57

a. Hasil Uji Validitas……………………………………….57


b. Hasil Reliabilitas………………………………………...61

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………………..62

a. Hasil Uji Multikolinearitas……………………......……..62


b. Hasil Uji Heteroskedastisitas…………………………….63
c. Hasil Uji Normalitas……………………………………..63
1) Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov……………..64
2) Hasil Uji Normalitas dengan Grafik………………...64
d. Hasil Uji Hipotesis……………………………………….66
1) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ………………66
2) Hasil Uji Statistik F………………………………….67
3) Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t)…………….……68

C. Pembahasan ……………………………………………………….70
Bab V Kesimpulan dan Saran…………………………………………...74

A. Kesimpulan………………………………………………………...74
B. Keterbatasan………………………………………………….…….75
C. Saran………………………………………………………….…….75
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..........76

xiii
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………79

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ...................................... …..23


Tabel 3.1 Operasional Variabel......................................................... …..41
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kuisioner…………………………......50
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian…………………………………….....51
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.......52
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja……53
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan
pendidikan terakhir………………………………………………….…..54
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan usia……………..55
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif………………………………....56
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Penyajian Laporan Keuangan Daerah…...57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Penyajian Laporan Keuangan Daerah…...58
Tebel 4.10 Hasil Uji Validitas Aksesibilitas Laporan Keuangan……....59
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan Keuangan……………………………………………………..59
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan Keuangan……………………………………………………..60
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………….61
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………….62
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………….63
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Kolmogrov – Smirnov…………………..64
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi…………………………...67
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F…………………………………….…..68
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t………………………………………....69
Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis……………………………….…73

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………………………..34


Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik……………………..65
Gambar 4.2 Grafik Normalitas dengan Grafik P-Plot………………...65

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pengisian Kuisioner…………………79


Lampiran 2 Surat Pengantar dari Pemda Tasikmalaya …………...….82
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian …………………………………….84
Lampiran 4 Daftar Identitas dan Jawaban Responden …………….....90
Lampiran 5 Hasil Output SPSS……………………………………….104

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi sektor publik merupakan sistem informasi yang dipakai

oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu pertanggungjawaban

kepada masyarakat. Sekarang perhatian semakin besar terhadap praktek

akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, baik akuntansi

sektor pemerintah maupun lembaga publik non pemerintah. Lembaga

publik mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola secara

akuntabilitas dan transparansi. Laporan keuangan dari instansi

pemerintahan merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban untuk

menciptakan akuntabilitas dan transparansi di pemerintah pusat, provinsi

maupun daerah. Akuntabilitas dan transparansi telah ditetapkan oleh

peraturan pemerintah sejak tahun 1997.

Reformasi manajemen keuangan daerah di Indonesia ditandai dengan

pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiscal dengan tujuan

pelaksanaan otonomi daerah tersebut secara umum adalah untuk

meningkatkan kemandirian daerah, memperbaiki transparansi dan

akuntabilitas publik atas pengelolaan keungan daerah, meningkatkan

responsivitas pemerintah terhadap kebutuhan publik, meningkatkan

partisipasi publik dalam pembangunan daerah, meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pengelolaan keuangan dan pelayanan publik serta menorong

demokratisasi di daerah (Mahmudi, 2010). Setiap daerah harus mampu

menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan dari daerah

1
yang bersangkutan seperti laporan realisasi anggaran, laporan posisi

keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dengan adanya reformasi di bidang

pengelolaan keuangan yang mengarahkan untk mengimplementasikan good

governance maka pemerintah daerah tidak dapat lagi menutup-nutupi kondisi

keuangan dari publik.

Perkembangan pengetahuan masyarakat tentang transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan di daerah saat ini menyebabkan

tantangan bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan pengelolaan keuangan

di daerah agar lebih transparan dalam membuat suatu laporan keuangan

daerah.

Pemerintah di wajibkan untuk selalu teliti dalam membuat suatu

laporan keuangan agar tidak menimbulkan suatu pertanyaan yang

menyebabkan masyarakat kurang percaya terhadap laporan keuangan yang

telah di buat oleh pemerintahan.

Upaya transparansi ini bisa dilakukan melalui pelaksanaan akuntansi

dan pembuatan laporan keuanga. Dengan diterbitkannya Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka

informasi laporan keungan juga harus dipublikasikan agar masyarakat selaku

stakeholder mengetahui dan bisa melakukan analisa yang diperlukan dalam

rangka mengevaluasi kinerja (Mahmudi, 2010). Salah satu upaya konkrit

untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara adalah

penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan standar akuntansi

pemerintah yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keungan Negara yang

2
mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang

telah ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Perhatian terhadap isu akuntabilitas dan transparansi keuangan publik

di Indonesia semakin meningkat dalam dekade terakhir ini. Hal ini terutama

disebabkan oleh adanya desentralisasi fiskal, telah memberi kontribusi

terhadap erosi substansial kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam

pengelolaan keuangan negara. 2. Desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah, sebagai konsekuensi dari otonomi daerah, telah

menyebabkan perubahan signifikan dalam komposisi pengeluaran anggaran

pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebagai salah satu

konsekuensinya, pemerintah harus dapat meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (pusat dan daerah).

Transparansi dan akuntabilitas merupakan elemen yang berbeda

namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk

mewujudkan akuntabilitas diperlukan transparansi. Jika akuntabilitas

keuangan daerah tidak di sertai dengan transparansi maka keuangan daerah

tersebut bisa jadi sebuah manipulasi dan masyarakat tidak mendapatkan

informasi yang semestinya di dapatkan. Namun pada era sekarang

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keungan masih belum optimal

(Hehanussa, 2015).

Salah satu prasyarat untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

melakukan reformasi dalam penyajian laporan keuangan, yakni pemerintah

harus mampu menyediakan semua informasi keuangan yang relevan secara

3
jujur dan terbuka kepada publik, karena kegiatan pemerintah adalah dalam

rangka melaksanakan amanat rakyat. Penelitian yang menguji pengaruh

penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap

penggunaan informasi keuangan daerah, memperoleh bukti empiris bahwa

penyajian laporan keuangan yang lengkap dan secara langsung tersedia serta

aksesibilitas bagi pengguna informasi menentukan sejauh mana transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah tersebut (Mulyana, 2006;

Hehanussa, 2015).

Cara yang ditempuh untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keungan adalah dengan mengharuskan pemerintah

untuk menyusun suatu laporan keuangan yang dilakukan dengan

melaksanakan kegiatan akuntansi keuangan daerah. Agar transparansi dan

akuntabilitas dapat terjamin, diperlukannya suatu sistem akuntansi yang baik,

dan sitem tersebut dijalankan melalui Sitem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD). Sistem akuntansi keuangan daerah bertujuan untuk menyediakan

informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan

keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang efektif atas

seluruh asset, hutang, dan ekuitas dana.

Fenomena yang terjadi di daerah Tasikmalaya sendiri ada kasus

mengenai pengadaan mebeler yang bermula dari tahun 2011 sampai dengan

akhir 2016 dan di duga telah merugikan Negara sebesar 1,5 miliyar, dan

menjikan bupati Tasikmalaya sebagai saksi dalam kasus ini dan telah

menetapkan Kepala Disdukcapil sebagai tersangka, serta di jerat dengan UU

Tipikor Pasal 2 ayat 1pasal 3 dengan ancaman 20 tahun penjara. Meskipun

4
opini BPK bagus untuk daerah ini, tetapi terdapat banyak kasus mengenai

pengadaan yang terjadi di daerah Tasikmalaya. Fenomena yang baru terjadi

lagi mengenai korupsi dana hibah daerah untuk yayasan dan lembaga

keagamaan di daerah yang mencapai 141 miliyar pada periode Juli-Desember

2017. Disini dijelaskan telah terjadi pemotongan dari dana hibah tersebut

sebesar 20-90 %. Untuk sementara kasus ini belum jelas dan selesai hingga

pertengahan 2018 ini dan masih mengumpulkan barang bukti serta beberapa

saksi.

Undang-undang yang mengatur tentang akuntabilitas sektor publik,

telah mengalami perubahan mendasar dengan penekanan pada peranan sistem

akuntansi dalam pengukuran dan pengevaluasian baik kinerja keuangan

maupun pelayanan, mendorong pengungkapan dan pengkomunikasian hasil-

hasil kepada stakeholders. Namun upaya perbaikan mengenai penyajian

pelaporan keuangan daerah ini nampaknya belum dapat dilaksanakan

sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Upaya reformasi penyajian pelaporan

keuangan daerah nampaknya belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh

pemerintah daerah maupun di jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

di lingkungan Pemerintah Daerah. Perubahan pendekatan akuntansi

pemerintah daerah dari single entry menuju double entry merupakan

perubahan yang cukup revolusioner (Hehanussa, 2015).

Di sisi lain, publikasi laporan keuangan oleh pemerintah daerah

melalui berbagai media cetak maupun elektronik, belum menjadi hal yang

umum bagi sebagian daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun 2007 pada pasal 116 ditambahkan satu ayat, yaitu ayat 4a yang

5
bunyinya: “Untuk memenuhi asas tansparansi, kepala daerah wajib

menginformasikan substansi APBD kepada masyarakat yang telah

diundangkan dalam Lembaran Daerah”.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah,

Aksesibilitas Laporan Keuangan, Terhadap Transparansi dan

Akuntabilitas Pengelolaan Laporan Keuangan Daerah Kabupaten

Tasikmalaya”.

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Apakah penyajian laporan keuangan daerah memiliki pengaruh terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah?

2) Apakah aksesibilitas laporan keuangan daerah memiliki pengaruh terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah?

3) Apakah penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan

keuangan daerah berpengaruh secara simultan terhadap transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah:

1. Penyajian laporan keuangan daerah memiliki pengaruh terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

2. Aksesibilitas laporan keuangan daerah memiliki pengaruh terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

3. Penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keuangan

daerah berpengaruh secara simultan terhadap transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini mengharapkan

dapat memberi manfaat bagi:

7
1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat untuk

perkembangan ilmu akuntansi dan untuk menambah pengetahuan

mengenai akuntansi pemerintahan daerah.

2. Peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian

mengenai topik yang sama.

3. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya, penelitian ini

diharapkan menjadi referensi dalam hal penyajian laporan keuangan

daerah, aksesibilitas laporan keuangan dalam rangka peningkatan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan laporan keuangan daerah.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Agency Theory

Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih

(principal) menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa untuk

dengan mendelegasikan beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada

agen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Hehanussa, 2015). Permasalahan

yang berkaitan dengan kualitas laporan keuangan sering disebabkan oleh

adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan

kepentingan stakeholder. Manajemen tidak selalu bertindak untuk

kepentingan stakeholder, namun seringkali manajemen bertindak untuk

memaksimalkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka

tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder lain,

misalnya karyawan, investor, kreditor dan masyarakat.

Dilihat dari sudut pandang teori keagenan diatas, hubungan antara

masyarakat dengan pemerintah daerah adalah seperti hubungan antara

principal dan agent. Masyarakat adalah principal dan pemerintah daerah

adalah agent. Principa memberikan wewenang pengaturan kepada agent dan

memebrikan sumber daya kepada agent (dalam bentuk pajak dan lain

sebagainya). Pemerintah daerah selaku agent memiliki kewajiban untuk

memberikan pertanggungjawaban, m enyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung

9
jawabnya. Jadi sebagai wujud dari pertanggungjawaban atas wewenang yang

sudah diberikan, pemerintah daerah harus memberikan laporan

pertanggungjawaban terhadap masyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat

menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana pemerintah daerah

tersebut mengelola sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan.

2. Signalling Theory

Teori signal merupakan pengembangan dari teori keagenan dimana

teori ini berkaitan dengan hubungan antara manajemen dan penerima

informasi yang menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak

manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan

dengan informasi yang dikeluarkan tersebut. Dasar teori signal adalah ketidak

seimbangan perolehan informasi yang menjadi alasan bagi pihak manajemen

untuk mengungkapkan informasi melalui laporan keuangan. Ketidak

seimbangan informasi dapat terjadi diantara dua kondisi ekstern yaitu

perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen,

atau perbedaan yang sangat signifikan sehingga dapat berpengaruh terhadap

manajemen (Sartono, 2002).

Kaitannya dari teori signal dengan penelitian ini adalah dalam teori

signal dijelaskan mengenai pentingnya pemberian informasi yang harus

diberikan kepada pihak dalam dan pihak luar. Pihak dalam dalam hal ini yaitu

pemerintahan itu sendiri sedangkan pihak luar yaitu DPRD, bawasda dan

masyarakat. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh pihak pemrintah

yang dapat menjadi signal bagi pihak luar, terutama bagi pihak yang

10
berkepentingan adalah laporan tahunan. Laporan tahunan hendaknya memuat

informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap

penting untuk diketehui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun

pihak luar. Semua pengguna informasi keuangan tentunya memerlukan

informasi untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah tersebut. Sehingga

pengguna informasi keuangan dapat mengukur transparansi dan akuntabilitas

dalam pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya.

3. Keuangan Daerah

Otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah untuk mengelola

keuangan sendiri. Keuangan daerah dikelola oleh manajemen keuangan

daerah. Manajemen keuangan daerah merupakan pengorganisasian dan

pengelolaan keuangan sumber daya atau kekayaan yang ada pada suatu

daerah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki daerah tersebut.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menyatakan bahwa keuangan

daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhuungan dengan hak

dan kewajiban daerah tersebut. Keuangan daerah dapat diartikan sebagai

semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula

segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan

kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh negara atau daerah

yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai ketentuan peraturan

perundangan yang berlaku.

11
Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh pada

karakteristik, tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Berdasarkan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengeluaran

Keuangan Daerah menyatakan bahwa ruang lingkup keuangan daerah

meliputi:

1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta

melakukan pinjaman.

2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintah daerah

dan membayar tagihan pihak ketiga

3. Pemerintah daerah

4. Pengeluaran daerah

5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain berupa uang, surat

berharga, piutang, barang, serta hak-hak yang dapat dinilai dengan uang,

termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah.

6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan/atau kepentingan umum.

4. Penyajian Laporan Keuangan

Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 lampiran I, menyebutkan

bahwa laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang

relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan

keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

dan transaksi - transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

12
Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen penting

untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik (Hehanussa, 2015).

Penyajian laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting,

menurut Diamond (2002), pengungkapan atas informasi ini merupakan

suatu elemen dasar dari transparansi fiskal dan akuntabilitas. Dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 1, alinea 49,

(Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010) dinyatakan bahwa neraca

mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut: kas dan setara kas;

investasi jangka pendek; piutang pajak dan bukan pajak; persediaan;

investasi jangka panjang; aset tetap; kewajiban jangka pendek; kewajiban

jangka panjang; dan ekuitas dana.

Lingkup pengaturan PP Nomor 71 Tahun 2010 meliputi SAP

Berbasis Akrual dan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. Sejak

ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini pada Bulan Oktober 2010,

seluruh entitas pelaporan, baik pada pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah telah diwajibkan untuk melaksanakan SAP Berbasis

Akrual, namun bagi entitas pelaporan yang belum siap menerapkan SAP

Berbasis Akrual secara penuh, pada masa transisi ini masih

diperkenankan menggunakan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual sampai

pada tahun 2014. Dijelaskan dalam PP tersebut, yang dimaksu d dengan

SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui

pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset,

utang, dan ekuitas dana berbasis akrual.

13
Pada Pasal 7 disebutkan bahwa dalam penerapannya, SAP Berbasis

Akrual dilaksanakan secara bertahap. Dan ketentuan yang mengatur

mengenai penerapan SAP secara bertahap tersebut pada Pemerintah

Pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan sedangkan pada

Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Informasi keuangan di dalam laporan keuangan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut: (a) meningkatkan akuntabilitas untuk para

manajer (kepala daerah dan para pejabat pemerintah daerah) ketika

mereka menjadi bertanggung jawab tidak hanya pada kas masuk dan kas

keluar, tetapi juga pada aset dan utang yang mereka kelola; (b)

meningkatkan transparansi dari aktivitas pemerintah. Pemerintah

umumnya mempunyai jumlah aset yang signifikan dan utang,

pengungkapan atas informasi ini merupakan suatu elemen dasar dari

transparansi fiskal dan akuntabilitas. (c) memfasilitasi penilaian posisi

keuangan dengan menunjukkan semua sumber daya dan kewajiban; (d)

Memberikan informasi yang lebih luas yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan (Diamond, 2002).

5. Aksesibilitas Laporan Keuangan

Aksesibilitas menurut perspektif tata ruang adalah keadaan atau

ketersediaan hubungan dari suatu tempat ke tempat lainnya atau kemudahan

seseorang atau kendaraan untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain

dengan aman, nyaman, serta kecepatan yang wajar (Rohman, 2009).

14
Aksesibilitas dalam laporan keuangan sebagai kemudahan seseorang untuk

memperoleh informasi laporan keuangan (Mulyana, 2006).

Dalam demokrasi yang terbuka, akses ini diberikan oleh media,

seperti surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi, dan website (internet);

dan forum yang memberikan perhatian langsung atau peranan yang

mendorong akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat (Shende dan

Bennet, 2004). Agar informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan

pemerintah daerah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas,

pemerintah daerah harus meningkatkan aksesibilitas laporan keuangannya,

tidak sekedar menyampaikannya ke DPRD saja, tetapi juga memfasilitasi

masyarakat luas agar dapat mengetahui atau memperoleh laporan keuangan

dengan mudah (Aliyah dan Nahar, 2012).

6. Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Transparansi dan akuntabilitas di Indonesia mulai berkembang sejak

timbulnya reformasi dibidang politik dan ekonomi pada pertengahan tahun

1997 dan merupakan dua prinsip utama pemerintahan yang baik (good

governance). Azas keterbukaan (transparansi dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah adalah azas yang membuka diri terhadap hak

masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak

diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintah daerah dengan tetap

memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia

Negara.

15
Penyajian laporan keuangan oleh pemerintah pusat dan daerah

dimaksudkan untuk mewujudkan good governance. United Nations

Development Program (UNDP) dalam dokumennya yang berjudul “

Governance for Sustainable Human Development, January 1997”,

memberikan beberapa karakteristik pelaksanaan good governance yaitu:

participation, rule of law, transparency, responsiveness, consensus

orientation, equity, efficiency and effectiveness, accountability serta

strategic vision. Pemberlakuan otonomi daerah dari pemerintah pusat ke

daerah kemudian menjadikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagai

prasyarat perwujudan good governance.

Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, pemerintah daerah

dituntut lebih responsif atau cepat dan tanggap. Terdapat 3 (tiga) mekanisme

yang dapat dilaksanakan daerah agar lebih responsif, transparan, dan

akuntabel serta selanjutnya dapat mewujudkan good governance yaitu

(BPKP, 2006): (1) mendengarkan suara atau aspirasi masyarakat serta

membangun kerjasama pemberdayaan masyarakat, (2) memperbaiki

internal rules dan mekanisme pengendalian, dan (3) membangun iklim

kompetisi dalam memberikan layanan terhadap masyarakat serta

marketisasi layanan. Ketiga mekanisme tersebut saling berkaitan dan saling

menunjang untuk memperbaiki efektivitas pengelolaan pemerintahan

daerah.

Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka

dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

16
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan (SAP, 2005). Menurut Mardiasmo (2009) Transparansi berarti

keterbukaan (openness) pemerintah dalam memberikan informasi yang

terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-

pihak yang membutuhkan informasi. Transparansi suatu kebebasan untuk

mengakses aktifitas politik dan ekonomi pemerintah dan keputusan-

keputusannya. Transparansi memungkinkan semua stakeholder dalam

melihat struktur dan fungsi pemerintahan, tujuan dari kebijakan dan

proyeksi fiskalnya serta laporan pertanggungjawaban tahun lalu.

Kaitannya dengan transparansi, masyarakat (publik) mempunyai hak

terhadap pemerintah yaitu (Mardiasmo, 2009):

1. Hak untuk mengetahui ( right to know ), yaitu:

a) Mengetahui kebijakan pemerintah.

b) Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah.

c) Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan

tertentu.

2. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputi hak

untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan

tertentu yang menjadi perdebatan publik.

3. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to).

17
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi

yang dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya informasi yang berkaitan dengan

kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang

membutuhkan (Mardiasmo, 2009). Transparansi mengisyaratkan bahwa

laporan tahunan tidak hanya dibuat tetapi juga terbuka dan dapat diakses

oleh masyarakat, karena aktivitas pemerintah adalah dalam rangka

menjalankan amanat rakyat. Sekarang ini, banyak negara

mengklasifikasikan catatan atau laporan sebagai Top Secret, Secret,

Confidential dan Restricted, dan Official Secrets Acts membuat

unauthorized disclosure terhadap suatu criminal offence. Kultur secara

umum di banyak negara, baik negara maju maupun negara berkembang,

adalah kerahasiaan Shende dan Bennet (2004) dalam Mulyana (2006).

Akuntabilitas menurut Mardiasmo (2009) adalah sebagai bentuk

kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Akuntabilitas publik menurut Mardiasmo

(2009) adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan

pertanggungjawabannya, menyajiakan dan mengungkapkan segala

aktivitasnya dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak

pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk

menerima pertanggungjawaban tersebut.

Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai

integritas keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan

18
perundang-undangan. Sasaran pertanggungjawaban ini adalah laporan

keuangan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku mencakup

penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah

(LAN dan BPKP, 2003).

Menurut Mardiasmo (2009) akuntabilitas publik terdiri atas dua

macam, yaitu:

1. Akuntabilitas Vertikal ( Vertical Accountability)

Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang

lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepda

pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, dan pertanggungjawaban pemerintah pusat kepada

MPR.

2. Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability)

Pertanggungjawaban kepada DPRD dan masyarakat luas. Dalam

konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian

informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut.

Transparansi, akuntabilitas dan keadilan merupakan atribut yang

terpisah akan tetapi, dua istilah yang pertama adalah tidak independen, sebab

pelaksanaan akuntabilitas memerlukan transparansi. Dapat disimpulakan

bahwa transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah

pertanggungjawaban pemerintah daerah berkenaan dengan pengelolaan

keuangan daerah kepada publik secara terbuka dan jujur melalui media

19
berupa penyajian laporan keuangan yang dapat diakses oleh barbagai pihak

yang berkepentingan dengan anggapan bahwa public berhak mengetahui

informasi tersebut. Menurut Mardiasmo (2009), kerangka konseptual dalam

membangun transparansi dan akuntabilitas organisasi sektor publik

dibutuhkan empat komponen yang terdiri dari:

1. Adanya sistem pelaporan keuangan.

2. Adanya sistem pengukuran kinerja.

3. Dilakukannya auditing sektor publik.

4. Berfungsinya saluran akuntabilitas publik

Govermental Accounting Standards Board (GASB) dalam Concepts

Statement No. 1 tentang Objectives of Financial Reporting menyatakan

bahwa akuntabilitas merupakan dasar dari pelaporan keuangan di

pemerintahan. Akuntabilitas adalah tujuan tertinggi pelaporan keuangan

pemerintah. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa akuntabilitas meliputi

pemberian informasi keuangan kepada masyarakat dan pemakai lainnya

sehingga memungkinkan bagi mereka untuk menilai pertanggungjawaban

pemerintah atas semua aktivitas yang dilakukan, bukan hanya aktivitas

finansialnya saja. Concepts Statement No. 1 menekankan bahwa laporan

keuangan pemerintah harus dapat memberikan informasi untuk membantu

pemakai dalm pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik.

Mulyana (2009) berpendapat bahwa akuntabilitas muncul sebagai

jawaban terhadap permasalahan information asymmetry. Teori asimetri

informasi beranggapan bahwa banyak terjadi kesenjangan informasi antara

20
pihak manajemen yang mempunyai akses langsung terhadap informasi

dengan pihak konstituen atau masyarakat yang berada di luar manajemen.

Scott (1997) dalam Mulyana (2009) menjelaskan bahwa kelanggengan suatu

organisasi ditentukan oleh kemampuan untuk menciptakan informasi yang

terbuka, seimbangan dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan (

stakeholders).

21
B. Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil – hasil dari penelitian terdahulu mengenai topik yang

berkaitan dengan penelitian ini, dapat dilihat dalam table 2.1

22
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Pengaruh Penyajian Putu Sri Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Hasil penelitian
Laporan Keuangan Wahyuni, Ni Luh yang sama, yaitu menggunakan menunjukkan pengaruh
Daerah dan Gede Erni penyajian laporan Kabupaten Badung signifikan dan positif
Aksesibilitas Sulindawati, keuangan, aksesibilitas, sebagai sampel secara parsial dan simultan
Laporan Keuangan Nyoman Trisna dan akuntabilitas penelitian, sementara pengaruh penyajian
Daerah terhadap Herawati (2014) pengelolaan keuangan penelitian ini laporan keuangan dan
Akuntabilitas daerah. menggunakan aksesibilitas laporan
Pengelolaan Kabupaten keuangan daerah terhadap
Keuangan Daerah Tasikmalaya sebagai akuntabilitas pengelolaan
(Studi Empiris pada sampel penelitiannya. keuangan daerah – daerah.
Pemerintahan
Kabupaten Badung)

23
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
2 Pengaruh Penyajian Peggy Sande Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Hasil pengujian
Laporan Keuangan (2013) yang sama, yaitu menggunakan menunjukkan bahwa:
dan Aksebilitas penyajian laporan Provinsi Sumatera Penyajian laporan
Laporan Keuangan keuangan, aksesibilitas, Barat sebagai sampel keuangan berpengaruh
Terhadap dan akuntabilitas penelitian, sementara signifikan positif terhadap
Akuntabilitas pengelolaan keuangan penelitian ini akuntabilitas pengelolaan
Pengelolaan daerah. menggunakan keuangan daerah,
Keuangan Daerah Kabupaten Aksesibilitas laporan
(Studi Empiris Pada Tasikmalaya sebagai keuangan berpengaruh
Pemerintah Provinsi sampel penelitiannya. signifikan positif terhadap
Sumatera Barat) akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah.

24
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Pengaruh Penyajian Ni Kadek Alit Pengaruh penyajian 1. Penelitian terdahulu Penelitian ini menemukan
Laporan Keuangan, Apriliani1, Edy laporan keuangan, dan menggunakan bahwa penyajian laporan
Karakteristik Sujana, Gede Adi aksesibilitas terhadap Kabupaten keuangan, karakteristik
Kualitatif dan Yuniarta (2015) transparansi laporan Klungkung sebagai kualitatif laporan
Aksesibilitas keuangan pemerintah sampel penelitian, keuangan dan aksesibilitas
terhadap daerah sementara penelitian berpengaruh secara
Transparansi ini menggunakan signifikan dan positif
Laporan Kauangan Kabupaten terhadap transparansi
Pemerintah Daerah Tasikmalya sebagai laporan keuangan daerah
(Studi Empiris Pada sampel baik secara parsial maupun
Satuan Kerja penelitiannya. secara simultan.
Perangkat Daerah 2. Penelitian terdahulu
Kabupaten menambahkan
Klungkung). variable
karakteristik
kualitatif, sementara
penelitian ini tidak.

25
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Pengaruh Penyajian Salomi J. Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Hasil pengujian secara
Laporan Keuangan Hehanussa (2015) yang sama, yaitu menggunakan Kota empiris
Daerah dan penyajian laporan Ambon sebagai sampel membuktikan bahwa
Aksesibilitas keuangan, aksesibilitas, penelitian, sementara Penyajian laporan
Laporan Keuangan dan akuntabilitas penelitian ini keuangan daerah
Daerah terhadap pengelolaan keuangan menggunakan berpengaruh positif dan
Akuntabilitas daerah. Kabupaten signifikan terhadap
Pengelolaan Tasikmalaya sebagai transparansi dan
Keuangan Daerah sampel penelitiannya. akuntabilitas pengelolaan
(Studi Empiris pada keuangan daerah.
Pemerintahan Kota
Ambon)

26
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

Nama dan Variabel


No. Hasil Penelitian
Judul Penelitian Tahun Penelitian Persamaan Perbedaan
5 Pengaruh Penyajian Siti Aliyah dan Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Penyajian laporan
Laporan Keuangan Aida Nahar yang sama, yaitu menggunakan keuangan daerah
Daerah dan (2014) penyajian laporan Kabupaten Jepara berpengaruh positif
Aksesibilitas keuangan, aksesibilitas, sebagai sampel terhadap transparansi dan
Laporan Keuangan dan akuntabilitas penelitian, sementara akuntabilitas pengelolaan
Daerah terhadap pengelolaan keuangan penelitian ini keuangan daerah.
Akuntabilitas daerah. menggunakan Aksesibilitas laporan
Pengelolaan Kabupaten keuangan berpengaruh
Keuangan Daerah Tasikmalaya sebagai positif terhadap
(Studi Empiris pada sampel penelitiannya. transparansi dan
Pemerintahan akuntabilitas pengelolaan
Kabupaten Jepara) keuangan daerah.
Penyajian laporan
keuangan daerah dan
aksesibilitas laporan
keuangan secara simultan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah.

27
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
6 Pengaruh Penyajian Charli Andreas Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Hasil pengujian hipotesis
Laporan Keuangan Saragih (2015) yang sama, yaitu menggunakan pertama menemukan
Daerah dan penyajian laporan Kabupaten Simalungun bahwa variabel penyajian
Aksesibilitas keuangan, aksesibilitas, sebagai sampel laporan keuangan daerah
Laporan Keuangan dan akuntabilitas penelitian, sementara berpengaruh terhadap
Daerah terhadap pengelolaan keuangan penelitian ini transparansi dan
Akuntabilitas daerah. menggunakan akuntabilitas pengelolaan
Pengelolaan Kabupaten keuangan daerah. Hasil
Keuangan Daerah Tasikmalaya sebagai pengujian hipotesis kedua
(Studi Empiris pada sampel penelitiannya. menemukan bahwa
Pemerintahan variabel aksesibilitas
Kabupaten laporan keuangan daerah
Simalungun) berpengaruh terhadap
transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah.

28
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Variabel
Nama dan
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
7 Pengaruh Penyajian Dian Aprianti, Menggunakan variabel Penelitian terdahulu Penyajian laporan
Laporan Keuangan Nursiam (2015) yang sama, yaitu menggunakan keuangan berpengaruh
Daerah dan penyajian laporan Kabupaten Boyolali signifikan terhadap
Aksesibilitas keuangan, aksesibilitas, sebagai sampel penerapan transparansi dan
Laporan Keuangan dan akuntabilitas penelitian, sementara akuntabilitas laporan
Daerah terhadap pengelolaan keuangan penelitian ini keuangan daerah.
Akuntabilitas daerah. menggunakan Aksebilitas laporan
Pengelolaan Kabupaten keuangan berpengaruh
Keuangan Daerah Tasikmalaya sebagai signifikan terhadap
(Studi Empiris pada sampel penelitiannya. penerapan transparansi dan
Pemerintahan akuntabilitas laporan
Kabupaten Boyolali) keuangan daerah.

29
Tabel 2.1

Daftar penelitian-penelitian terdahulu

(Lanjutan)

Nama dan Variabel


No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
8 Governance, Manuel Pedro, Menggunakan variabel Penelitian ini Hasil pengujian hipotesis
transparency and Andres Navarro, yang sama, yaitu membandingkan pertama menemukan
accountability: An Laura (2015) penyajian laporan variabel negerinya dan bahwa variabel penyajian
international keuangan, dan internasional. laporan keuangan daerah
comparison akuntabilitas Sementara penelitian berpengaruh terhadap
pengelolaan keuangan saya hanya berfokus transparansi dan
daerah. pada stu daerah saja. akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah. Hasil
pengujian hipotesis kedua
menemukan bahwa
variabel aksesibilitas
laporan keuangan daerah
berpengaruh terhadap
transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah.

30
C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan

Akuntabilitas Pengelolaan Laporan Keuangan Daerah.

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan. Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen

penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik (Hehanussa, 2015).

Penelitian yang dilakukan Hehanussa (2015), penyajian laporan

keuangan secara empiris terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hasil

tersebut di dukung oleh penelitian Aliyah dan Nahar (2012), bahwa Penyajian

laporan keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya sebagaimana telah

dipaparkan di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut.

H1: Penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh positif

terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

2. Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan

Akuntabilitas Pengelolaan Laporan Keuangan Daerah.

31
Rohman (2009), mengemukakan bahwa aksesibilitas dalam

perspektif tata ruang adalah keadaan atau ketersediaan hubungan dari suatu

tempat ke tempat lainnya atau kemudahan seseorang atau kendaraan untuk

bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan aman, nyaman, serta

kecepatan yang wajar. Disisi lain, Mulyana (2006) mengemukakan bahwa

aksesibilitas dalam laporan keuangan sebagai kemudahan seseorang untuk

memperoleh informasi laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa Aliyah dan Nahar

(2012), aksesibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah. Penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan

keuangan daerah secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah.

Hasil tersebut di dukung juga dengan penelitian yang dilakukan

oleh Saragih (2015), bahwa variabel aksesibilitas laporan keuangan daerah

berpengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah.

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya sebagaimana telah

dipaparkan di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut.

H2: Aksesibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh positif

terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

32
3. Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan

Keuangan secara simultan Berpengaruh terhadap Transparansi dan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aliyah dan Nahar

(2012), Penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan

keuangan daerah secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah.

Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Herawati, Nyoman dkk (2014), hasil dari penelitian menunjukkan

pengaruh signifikan dan positif secara parsial dan simultan pengaruh

penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan daerah

terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah – daerah.

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya sebagaimana telah

dipaparkan di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut.

H3: Penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas laporan

keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

33
D. Kerangka Pemikiran

Laporan Keuangan Daerah


Kabupaten Tasikmalaya

Basis Teori:
Teori Agensi, Signaling
Sig
Variabel Independen Variabel Dependen

Penyajian Laporan H1
Keuangan Daerah

Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah

Aksesibilitas Laporan H2
Keuangan Daerah

Metode Analisis:
Analisis Regresi Linear Berganda

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

34
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitan kuantitatif yang dilakukan

terhadap pegawai Pemerintah Daerah bagian keuangan daerah Kabupaten

Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran,

penulisan serta laporan pertanggung jawaban juga menganalisis penyajian

laporan keuangan (X1), aksebilitas laporan keuangan daerah (X2),

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah (Y). Jenis penelitian

ini yang digunakan adalah kuisioner dan interview pada pihak/instansi terkait

untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan dalam

penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah staf bagian akuntansi/keuangan

yang bekerja di pemerintahan daerah yang tertelak di Kabupaten

Tasikmalaya. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang responden yang

terdiri dari staf SKPD Kabupaten Tasikmalaya bagian keuangan. Metode

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling untuk menentukan pengambilan sampel. Ini berarti

sampel dipilih secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang

diperlukan atau bisa dikatakan pengambilan sampel tertentu. Sampel yang

akan diambil dari populasi adalah staf SKPD bagian keuangan dengan

35
kualifikasi staf akuntansi/bagian keuangan daerah memiliki masa kerja lebih

dari satu tahun.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti melakukan

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

a. Penelitian Pustaka (Library Research)

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti memperoleh data yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui jurnal, internet, buku dan

perangkat lain yang berkaitan dan mendukung judul penelitian.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama dalam penyusunan penelitian ini diperoleh melalui

penelitian lapangan, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama (data primer). Subyek dari penelitian adalah staf bagian keuangan

yang bekerja di kantor pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti

memperoleh data dengan mengirimkan lembar kuesioner secara langsung

ataupun melalui perantara kepada staf yang berhubungan. Daftar

pertanyaan yang sudah disusun dengan sistematis dan terstruktur

merupakan data primer yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi

dari pegawai yang bekerja di kantor pemerintahan sebagai responden

penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah masing-masing skor

dari indikator variabel penelitian yang diperoleh dari pengisian kuesioner

yang telah dibagikan ke responden yaitu staf keuangan.

36
D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah

Laporan keuangan pokok terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca,

laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan lampiran II

PP No. 24 Tahun 2005 kerangka konseptual Akuntansi Pemerintahan poin

32-37 bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran

normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi keuangan sehingga dapat

memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat

normative yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat

memenuhi kualitas yang dikehendaki relevan, andal, dapat dibandingkan dan

dapat dipahami.

Indikator dari penyajian laporan keuangan menurut IAI (2011) adalah sebagai

berikut ini:

a) Dapat dipahami kualitas penting informasi yang ditampung dalam

laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami

oleh pemakai. Informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi

yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai dengan

tingkat pengertian pengguna.

b) Relevan, informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi

peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau

mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

37
c) Andal, informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari

yang seharusnya disajikan dan atau yang secara wajar diharapkan dapat

disajikan.

d) Dapat dibandingkan, informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan

dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang

sama atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang

sama.

2. Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan

Aksesibilitas laporan keuangan adalah kemampuan untuk memberikan

akses bagi stakeholder untuk mengetahui atau memperoleh laporan keuangan

sebagai bagian dari partisipasi stakeholder. Aliyah dan Nahar (2012)

menyatakan aksebilitas menurut perspektif tata ruang adalah keadaan atau

ketersediaan hubungan dari suatu tempat ke tempat lainnya atau kemudahan

seseorang atau kendaraan untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain

dengan aman, nyaman, serta kecepatan yang wajar. Aksebilitas dalam laporan

keuangan sebagai kemudahan seseorang untuk memperoleh informasi laporan

keuangan. Aksesibilitas merupakan kemudahan berbagai pihak pengguna

laporankeuangan untuk mengetahui informasi keuangan daerah. Indikator dari

aksebilitas laporan keuangan adalah akses ini diberikan oleh media seperti

surat kabar, majalah radio, stasiun televisi, dan website dan forum yang

memberikan perhatian langsung.

38
3. Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah

Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah

tingkat pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah yang bersifat

komprehensif dan mencakup aspek kebijakan serta penggunaan anggaran

kepada publik.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2003) bahwa

Transparansi dan Akuntabilitas dapat diindikasikan dari hal berikut: a)

Pembuatan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang

berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun

nilai-nilai yang berlaku bagi stakeholders. b) Adanya kejelasan dari sasaran

kebijakan yang diambil, dan sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta

standar yang berlaku. c) Adanya mekanisme yang menjamin bahwa standar

telah terpenuhi, dengan konsekuensi mekanisme pertanggungjawaban jika

standar tersebut tidak terpenuhi. d) Konsistensi maupun kelayakan dari target

operasional yang telah ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target

tersebut. e) Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan, melalui

media massa, media nirmassa, maupun media komunikasi personal. f) Terdapat

akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-cara

mencapai sasaran suatu program. g) Ketersediaan sistem informasi manajemen

dan monitoring hasil yang telah dicapai pemerintah. h) Mekanisme yang

memfasilitasi pelaporan maupun penyebaran informasi maupun penyimpangan

tindakan aparat publik didalam kegiatan melayani.

Indikator dari transparansi adalah sebagai berikut ini menurut Krisna (2003)

39
a. Penyediaan informasi yang jelas tentang tanggung jawab

b. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang

dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap

c. Kemudahan akses informasi

d. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa

dan lembaga non pemerintah.

Indikator akuntabilitas menurut (Hopwood dan Tomkins, 1984, Elwood,

(1993) sebagai berikut ini:

a. Akuntabilitas hukum dan kejujuran

b. Akuntabilitas proses

c. Akuntabilitas program

d. Akuntabilitas kebijakan

Skala adalah perangkat ukur yang digunakan untuk mengetahui intensitas,

arah atas tingkat dalam sebuah variable yang berada pada pengukuran ordinal.

Pengukuran dalam variabel dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2002). Skala ini

mempunyai jarak dari positif ke negative terhadap objek sikap tertentu.

Skala pengukuran kuisioner menggunakan skala:

Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 = Tidak Setuju (TS)

Skor 3 = Netral (N)

40
Skor 4 = Setuju (S)

Skor 5 = Sangat Setuju (SS)

Tabel 3.1

Tabel Operasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir Skala


Pertanyaa Pengukuran
n
Penyajian Relevan 1,2,10 Ordinal
Laporan Andal 5,6,8 (Likert)
Keuangan
(IAI, 2011) Dapat dibandingkan 3,4,7
Dapat dipahami 9,11
Aksesibilitas Seluruh stockholder memiliki 1 Ordinal
Laporan akses terhadap laporan
Keuangan keuangan
(Sande, 2013) Media publikasi laporan 3,4,6
keuangan yang mudah diakses
Ketersediaan informasi saat 2,5
dibutuhkan
Transparansi Penyediaan informasi yang 1,4 Ordinal
Laporan jelas tentang laporan keuangan
Keuangan
(Krisna, 2003) Menyusun suatu mekanisme 12
Akuntabilitas pengaduan jika ada peraturan
Laporan yang dilanggar atau permintaan
Keuangan untuk membayar uang suap
(Hopwood & Kemudahan akses informasi 5
Tomkins, 1984, Meningkatkan arus informasi 11
Elwood 1993) melalui kerjasama dengan
media masa dan lembaga non
pemerintah
Hukum dan Kejujuran 3
Akuntabilitas Proses 2,7
Akuntabilitas Program 6,8
Akuntabilitas Kebijakan 9,10

41
E. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode survei dengan

penyebaran kuesioner. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat

dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Kuesioner tersebut di

distribusikan oleh peneliti secara langsung kepada responden tanpa melalui

perantara. Kuesioner dalam penelitian ini dirancang untuk penelitian

kuantitatif.

Metode analisis data dalam penelitiann ini menggunakan Statistik

Deskriptif, Uji Kualitas Data, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis dengan

Analisis Regresi Linier Berganda.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, posisi terakhir, pengalaman kerja, dan lain-lain) dan deskripsi

mengenai variabel-variabel penelitian (tekanan anggaran waktu,

kompensasi dan penalaran moral auditor serta dampaknya pada

perilaku disfungsional auditor dan kualitas audit yang dihasilkan),

peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang

menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran dan standar deviasi

(Ghozali, 2016).

2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan

uji reliabilitas:

42
a) Uji Validitas

Dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa masing-masing

kelompok telah dikelompokan pada variabel yang telah ditentukan

(Ghozali, 2016). Uji validitas digunakan untuk menngukur sah atau

valid tidaknya suatu kuisioner, apakah pertanyaan yang sudah kita buat

betul-betul dapat mengukur dan sesuai dengan apa yang hendak kita

ukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut (Ghozali 2016). Pengujan ini dimaksudkan untuk menguji

seberapa besar dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya.

Uji validitas dilakukan dengan metode korelasi product moment dari

pearson dimana pengujian dilakukan dengan melihat angka koefisien

korelasi (rxy) yang menyatakan hubungan antar skor butir pertanyaan

dengan skor total (item-total corelation). Butir dikatakan sahid atau

valid apabila rhitung > rtabel atau menujukan hasil yang signifikan pada

level <0,05 maka pernyataan dianggap valid. Jika pertanyaan yang

tertera dalam kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur, maka kuisioner tersebut dapat dikatakan valid. Untuk mengukur

validitasnya dalam penelitian ini mengunakan korelasi produk

momment (Ghozali, 2016) yang dirumuskan.

Pengujian validitas dalam penelitian ini melihat nilai Sig.

Apabila nilai Sig. <0,05 maka pernyataan dianggap valid (Ghozali,

2016). Jika pertanyaan yang tertera dalam kuesioner mampu

43
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, maka kuisoner tersebut

dapat dikatakan valid.

b) Uji Reliabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama pula. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari

seseorang (responden) terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Penelitian ini menggunakan

pengujian reliabilitas One Shot atau pengujian sekali saja. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha >

0,07 (Ghozali, 2016).

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi

hasil pengukuran variabel-variabel. Pengukuran yang reliabel akan

menunujukan instrumen yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan

data yang dipercaya pula.

Reliabilitas pengukuran di tentukan dengan menghitung

koefisien cronbach alpa dalam masing-masing instrumen dalam satu

variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu teknik cronbach alpa digunakan apabila jawaban responden

44
berbentuk skala seperti 1-3 dan 1-5 serta 1-7 atau jawaban responden

yang menginteprestasikan penilaian sikap (Ghozali, 2016). Kriteria

suatu instrumen peneitian dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpa > 0,60.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini untuk menguji apakah data

memenuhi asumsi klasik atau tidak. Diperlakukannya uji asumsi klasik

untuk menghindari bias. Karena tidak pada semua data dapat diterapkan

regresi. Pengujian yang dilakukan yaitu terdiri dari uji multikolinieritas,

uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.

a) Uji Multikolinieritas

Uji mutikolinieritas dimaksud untuk membuktikan apakah

terdapat hubungan linier antara variabel independen

(multikolinieritas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel yang bebas. Multikolinieritas dapat dilihat

apabila tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Apabila

tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi

multikolinieritas.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain, jika varian dari satu pengamatan ke

45
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastik dan jika berbeda

disebut homoskedastik. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastik dan tidak terjadi homoskedastik. Ada beberapa uji

statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, salah satunya uji glejser. Jika probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016) .

c) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini uji

normalitas menggunakan uji kolmogrov-smirnov, dengan uji ini dapat

diketahui data yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Apabila

signifikan > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Sebaliknya,

jika nilai probabilitas kurang dar 0,05 maka data yang berdistribusi

dalam penelitian ini tidak normal.

1) Uji Analisis Statistik

Untuk mendeteksi normalitas data menggunakan uji statistik,

dapat menggunakan stastitik Kolmogorov-Smirnov Test. Uji K-S

dilakukan dengan membuat hipotesis.

Ho : Data residual terdistribusi normal

46
Ha : Data residual tidak terdistribusi normal

Hasil yang didapatkan dari Uji K-S, dapat dilihat dari mulai

probabilitas signifikannya. Apabila nilai signifikannya >0,05 maka

data terdistribusi normal (Ghozali, 2016).

2) Uji Normalitas Dengan Grafik

Normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat plot

grafik histogram, hanya gambar grafik kadang dapat menyesatkan

karena seolah terlihat terdistribusi normal namun secara statistik

tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka meunjukan pola distribusi normal. Apabila

data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

garis diagonal maka data tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2016).

4. Uji Hipotesis

a) Uji Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari

satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi linier berganda

dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah

X1 = Penyajian Laporan Keuangan Daerah

X2 = Aksebilitas Laporan Keuangan Daerah

47
A = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = error

Uji hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji F, uji koefisien

determinasi (R square), uji t.

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukan kecocokan yang

menyatakan proporsi dan variasi total Y (variabel dependen) yang

dapat diterangkan oleh X (variabel independen) dan sebagai ukuran

linier yang menyatakan seberapa baik garis regresi yang cocok dengan

data. Besarnya koefisien determinasi antara 0 sampai 1. Jika nilai

koefisien determinasi mendekati 1 berarti hubungan antar variabel

tersebut semakin erat (Ghozali, 2016).

2) Uji F

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel

dependen. Pengujian ini mengunakan level of significant (α) 0,05.

Nilai F hitung yang diperoleh dibandingkan dengan F hitung > F tabel,

maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

sudah fit (Ghozali, 2016).

48
3) Uji Signifikasi (uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian

ini menggunakan level of significant (α) 0,005. Hal ini berarti bahwa

probabilitas akan mendapatkan X rata-rata di daerah kritis (daerah

tolak) apabila hipotesa benar sebesar 0,005. Jika t hitung > t tabel,

maka Ho ditolak berarti ada pengaruh antara variabel independen

(X) dengan variabel dependen (Y) (Ghazali, 2016).

49
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap staf bagian keuangan yang

bekerja di SKPD yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Penelitian ini di sebar keseluruh SKPD yang ada di wilayah Kabupaten

Tasikmalaya sebanyak 28 kantor.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan melalui

penyebaran kuisioner penelitian secara langsung ke SKPD dan

menggunakan interview.

Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuisioner
No Keterangan Kuisioner Kuisioner yang
yang disebar kembali
1 SKPD Kabupaten Tasikmalaya 100 92
Total 100 92

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa penyebaran kuesioner penelitian

dilakukan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu di seluruh kantor

SKPD yang ada di daerah Kabupaten Tasikmalaya. Sementara data

sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2

50
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Kuisioner yang dikirim 100
2 Kuisioner yang kembali 92
3 Kuisioner yang tidak dapat diolah 9
4 Kuisioner yang dapat diolah 83
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Kuesioner yang dikirim sebanyak 100 eksemplar dan kuesioner

yang tidak kembali sebanyak 8 eksemplar. Kuesioner yang tidak

kembali di karenakan waktu penyebaran kuesioner bertepatan dengan

diadakannya masa kampanye pemilihan Gubernur, dimana ada beberapa

orang yang tidak berada dikantor. Kuesioner yang tidak dapat diolah

sebanyak 9 eksemplar karena tidak diisi secara lengkap di bagian

identitas responden dan ada beberapa pernyataan yang memang tidak

diisi oleh responden. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan kriteria

pemilihan sampel pada penelitian ini. Oleh karena itu, kuesioner yang

dapat diolah sebanyak 83 eksemplar.

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah staf keuangan yang bekerja

di SKPD Kabupaten Tasikmalaya. Staf yang menjadi responden adalah

staf bagian keuangan yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun.

Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden dalam

penelitian ini yang terdiri dari jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan

terakhir dan umur.

51
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
V
Laki-laki 41 49.4 49.4 49.4
aperempuan 42 50.6 50.6 100.0
lTotal
i 83 100.0 100.0
d
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa responden berjenis

kelamin laki – laki dengan jumlah 41 responden atau sebesar

49,4%. sedangkan sisanya sebanyak 42 responden atau sebesar

50,6% berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja


Tabel 4.4 menunjukan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan lama bekerja

52
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1-3 tahun 9 10.8 10.8 10.8
4-5 tahun 32 38.6 38.6 49.4
> 5 tahun 42 50.6 50.6 100.0
Total 83 100.0 100.0

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa mayoritas responden

telah lama bekerja sebagai staf keuangan selama 1-3 tahun

dengan jumlah 9 responden atau sebesar 10,8%. Sementara 32

responden atau sebesar 38,6% dengan lama bekerja 4-5 tahun

dan 42 responden atau sebesar 50,6% dengan lama bekerja >5

tahun.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.5 menunjukan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

53
Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 16 19.3 19.3 19.3
D3 18 21.7 21.7 41.0
S1 37 44.6 44.6 85.5
S2 12 14.5 14.5 100.0
Total 83 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa responden dengan

pendidikan terkahir Strata satu lebih mendominasi yaitu dengan

jumlah 37 responden atau sebesar 44,6%. 16 responden memiliki

pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sebesar 19,3%, 18

responden memiliki pendidikan terakhir Diploma atau sebesar

21,7% dan 12 responden memilik pendidikan terakhir Strata dua

atau sebesar 14,5%.

d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.6 menunjukan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

54
Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-25 tahun 10 12.0 12.0 12.0
26-30 tahun 13 15.7 15.7 27.7
31-35 tahun 23 27.7 27.7 55.4
36-40 tahun 19 22.9 22.9 78.3
> 40 tahun 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa responden dengan usia

20-25 tahun dengan jumlah 10 responden atau sebesar 12%. Usia

26-30 tahun dengan jumlah 13 responden atau sebesar 15,7%.

Yang mendominasi dengan 23 responden yaitu dengan usia 31-

35 tahun atau sebesar 27,7%. Dengan usia 36-40 tahun dengan

jumlah responden 19 atau sebesar 22,9%. Dan yang >40 tahun

dengan jumlah 18 responden atau sebesar 21,7%.

55
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Deskriptif
Table 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
TOTALLK 83 29 39 34.01 2.689
TOTALAK 83 24 30 28.41 1.861
TOTALTK 83 42 54 47.47 3.167
Valid N
83
(listwise)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7, dapat didekripsikan bahwa jumlah

responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak 83

responden. Pada variabel penyajian laporan keuangan daerah, jawaban

minimum responden sebesar 29 dan maksimum sebesar 39 dengan rata-

rata jawaban sebesar 34,01 dan standar deviasi sebesar 2,689. Pada

variabel aksesibilita laporan keuangan, jawaban minimum responden

sebesar 24 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata jawaban sebesar

28,41 dan standar deviasi sebesar 1,861. Sedangkan pada variabel

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, jawaban minimum

responden sebesar 42 dan maksimum sebesar 54 dengan rata – rata

jawaban sebesar 47,47 dan standar deviasi sebesar 3,167.

56
2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya

kuesioner dengan mengukur nilai Sig. Apabila nilai Sig. <0,05 maka

butir penyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2016).

Tabel 4.8 menunjukan hasil uji validitas variabel penyajian

laporan keuangan daerah

Table 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah

Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

LK1 0,694** Valid

LK2 0,738** Valid

LK3 0,584** Valid

LK4 0,559** Valid

LK5 0,658** Valid

LK6 0,212 Tidak Valid

LK7 0,538** Valid

LK8 0,497** Valid

LK9 0,469** Valid

LK10 0,060 Tidak Valid

LK11 0,077 Tidak Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018


Tabel 4.8 menujukan hasil pengujian validitas variabel

penyajian laporan keuangan. Terdapat tiga indikator pernyataan

57
yang tidak valid pada pernyataan nomor enam, sepuluh dan sebelas.

Pernyataan yang tidak valid akan di hilangkan. Tabel 4.9

menyajikan hasil pengujian kembali untuk validitas penyajian

laporan keuangan.

Table 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah

Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

LK1 0,727** Valid

LK2 0,764** Valid

LK3 0,611** Valid

LK4 0,606** Valid

LK5 0,650** Valid

LK6 0,556** Valid

LK7 0,536** Valid

LK8 0,512** Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Tabel 4.9 menunjukan hasil uji validitas setiap pernyataan

dalam variabel penyajian laporan keuangan. Seluruh pernyataan

memiliki nilai Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.10

menunjukan hasil uji validitas variabel penyajian laporan keuangan.

58
Table 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan

Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

AK1 0,723** Valid

AK2 0,649** Valid

AK3 0,708** Valid

AK4 0,723** Valid

AK5 0,688** Valid

AK6 0,701** Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Tabel 4.10 menunjukan hasil uji bahwa seluruh pernyataan

dalam variabel aksesibilitas memiliki nilai Sig. <0,05 maka

dianggap valid. Tabel 4.11 menunjukan hasil uji validitas untuk

variabel aksesibilitas.

Table 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Transparansi dan Akuntabilitas Laporan


Keuangan Daerah

Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

TK1 0,371** Valid

TK2 0,371** Valid

TK3 0,324** Valid

TK4 0,522** Valid

TK5 0,613** Valid

TK6 0,690** Valid

59
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

TK7 0,595** Valid

TK8 0,631** Valid

TK9 0,603** Valid

TK10 0,566** Valid

TK11 0,572** Valid

TK12 0,020 Tidak Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018


Tabel 4.11 menunjukan hasil pengujian validitas pada

variable transparansi dan akuntabilitas. Terdapat satu indikator

pernyataan yang tidak valid yaitu pada pernyataan nomor dua belas.

Pernyataan yang tidak valid akan dihilangkan. Tabel 4.12

menunjukan hasil pengujian kembali validitas untuk variable

transparansi dan akuntabilitas.

Table 4.12

Hasil Uji Validitas Variabel Transparansi dan Akuntabilitas Laporan


Keuangan Daerah

Pernyataan Nilai Sig. Kriteria

TK1 0,379** Valid

TK2 0,383** Valid

TK3 0,317** Valid

TK4 0,505** Valid

TK5 0,613** Valid

TK6 0,677** Valid

TK7 0,630** Valid


TK8 0,649** Valid

60
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
TK9 0,607** Valid
TK10 0,570** Valid
TK11 0,598** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.12 menunjukan hasil pengujian validitas untuk variable

transparansi dan akuntabilitas. Seluruh pernyataan memiliki nilai

Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.13 menunjukan hasil

pengujian validitas untuk variabel kecerdasan spiritual (Ghazali,

2016).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian dengan mengukur koefisien Cronbach Alpha.

Suatu konstruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha >0,70 (Ghozali, 2016). Tabel 4.13 menunjukan

hasil uji reliablitas pada variabel penelitian yang terdiri dari variable

penyajian laporan keuangan, aksesibilitas dan transparansi dan

akuntabilitas.

Tabel 4.13

Uji Reliabilitas

Variable Cronbach Alpha Keterangan

Penyajian Laporan 0,774 Reliabel


Keuangan
Aksesibilitas 0,791 Reliabel
Laporan Keuangan
Transparansi dan 0,755 Reliabel
Akuntabilitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

61
Tabel 4.13 menunjukan bahwa niali Cronbach Alpha atas

variabel penyajian laporan keuangan sebesar 0,774, variabel

aksesibilitas sebesar 0,791, dan variabel transparansi dan

akuntabilitas 0,755, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pernyataan dalam kuesioner reliabel karena mempunyai Croncbach

Alpha > 0,70.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikolinearitas

Tabel 4.14 menunjukan hasil pengujian multikonlinearitas

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1(Constant) 29.03
7.285 3.985 .000
1
TOTALLK .286 .128 .243 2.241 .028 .979 1.021
TOTALAK .306 .185 .180 1.660 .101 .979 1.021
a. Dependent Variable: TOTALTK
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Tabel 4.14 menunjukan hasil pengujian multikolinearitas

dan heteroskedastisitas. Nilai Tolerance yang ditunjukan dalam

tabel untuk variabel penyajian laporan keuangan daerah adalah

0,979, aksesibilitas laporan keuangan 0,979,. Seluruhnya

menunjukan nilai Tolerance ≥ 0,1, hal ini menunjukan tidak

terjadinya multikolinearitas.

62
b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk membuktikan tidak

terjadi heteroskedasititas dengan menggunakan Uji Glejser yang

ditunjukan dalam Tabel 4.15 untuk menguji apakah terjadi

heteroskedastisitas.

Tabel 4.15

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.601 3.930 -.153 .879
TOTALLK .048 .069 .078 .692 .491 .979 1.021
TOTALAK .053 .100 .060 .537 .593 .979 1.021
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Tabel 4.15 menunjukan hasil uji glesjer, yang menunjukan

nilai Sig. untuk variabel penyajian laporan keuangan daerah sebesar

0,491, aksesibilitas laporan keuangan sebesar 0,593. Seluruh

hasilnya menunjukan nilai Sig. > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c) Uji Normalitas

1) Uji Statistik Kolmogorov-smirnov

Tabel 4.16 menunjukan hasil pengujian normalitas statistik

kolmogorov-smirnov.

63
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik Kolmogorov-smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 83
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.04007684
Most Extreme Absolute .070
Differences Positive .070
Negative -.051
Test Statistic .070
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.16 menunjukan hasil pengujian statistik untuk

normalitas. Nilai probabilitas signifikan adalah sebesar ,200.

Maka penyebaran data terdistribusi normal. Karena nilai

probabilitas signifikan > 0,05.

2) Uji Normalitas Dengan Grafik

Gambar 4.1 menunjukan hasil uji normalitas dengan grafik

64
65
Gambar 4.1 menunjukan uji normalitas dengan grafik, dan

data dianggap terdistribusi normal karena garis diagonal

mengikuti grafik histogramnya. Gambar 4.2 menunjukan hasil

uji normalitas menggunakan Grafik P-Plot.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa diduga penyajian laporan

keuangan daerah, aksesibilitas laporan keuangan memiliki pengaruh

terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah

sebagai variabel pemoderasi. Adapaun hasil uji hipotesis pada penelitian

ini dilakukan dengan analisis regresi linier berganda.

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel

moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen.

a. Regresi Linier Berganda

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Berikut ini

adalah hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R-Square)

untuk variable penyajian laporan keuangan daerah,

aksesibilitas laporan keuangan disajikan dalam tabel 4.17

66
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model
Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error
Square of the
Estimate
1 ,281a ,079 ,056 3.078
a. Predictors: (Constant), TOTALAK,TOTALLK
b. Dependent Variabel: TOTALTK
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Tabel 4.17 menunjukan bahwa variabel penyajian

laporan keuangan daerah, aksesibilitas laporan keuangan

sebesar 0,056 atau 5,6%. Sedangkan sisanya sebesar 0,944

atau 94,4%, dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

disertakan dalam penelitian ini. Faktor – faktor lain yang

dapat memengaruhi yaitu kurangnya informasi yang

tersedia mengenai laporan keuangan, kurangnya informasi

laporan keuangan daerah yang dapat diakses melalui

internet ataupun media masa.

2) Uji Statistik F (Pengujian Secara Simultan)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah

variable-variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadapa variable dependen.

Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada

nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara

67
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka dapat

dinyatakan bahwa model yang digunakan sudah

signifikan. Berikut hasil uji statistik F yang disajikan

pada Tabel 4.18

Tabel 4.18

Hasil Uji Statistik F

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 64.825 2 32.413 3.422 .038b
Residual 757.850 80 9.473

Total 822.675 82

a. Dependent Variable: TOTALTK


b. Predictors: (Constant), TOTALAK, TOTALLK
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.18, memperlihatkan bahwa nilai F sebesar

3.422 dengan nilai probabilitas pada kolom signifikan sebesar

0,038. Jika nilainya 0,038<0,005; maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi layak untuk menguji data atau dapat dikatakan

bahwa penyajian laporan keuangan derah, aksesibilitas laporan

keuangan secara bersama-sama mempengaruhi transparansi dan

akuntabilitas laporan keuangan.

3) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual

menerangkan variabel dependen. Apabila nilai signifikasi

68
<0.05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2016).

Berikut hasil uji signikasi parsial (uji statistik t) yang disajikan

pada Tabel 4.19

Tabel 4.19
Hasil Uji Signifikasi t

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 29.03
7.285 3.985 .000
1
TOTALLK .286 .128 .243 2.241 .028
TOTALAK
.306 .185 .180 1.660 .101
a. Dependent Variable: TOTALTK
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.19 menunjukan bahwa

tingkat signifikasi pada variabel penyajian laporan keuangan

adalah sebesar 0,028 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

nilai variabel penyajian laporan keuangan yang memiliki nilai

dibawah 0,005, menunjukkan bahwa transparansi dan

akuntabilitas laporan keuangan dipengaruhi oleh penyajian

laporan keuangan secara parsial atau dengan kata lain menerima

H1. Variabel aksesibilitas laporan keuangan adalah sebesar

0,101 berada diatas nilai 0,005, menunjukkan bahwa

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah tidak

69
dipengaruhi oleh aksesibilitas laporan keuangan atau dengan

kata lain menolak H2.

Dari tabel 4.22 dapat dijelaskan persamaan regresi yang

terbentuk dalam penelitian ini yaitu:

Y= 29,031+ 0,286LK + 0,306AK

Pada persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai

konstanta sebesar 29,031 menyatakan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan, maka akan terjadi kenaikan

transparansi dan akuntabilitas sebesar 29,031. Variabel penyajian

laporan keuangan memiliki koefisien regresi sebesar 0,286

menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan maka akan

meningkatkan variabel transparansi dan akuntabilitas sebesar 0,286.

Koefisien regresi untuk variabel aksesibilitas sebesar 0,306

menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan maka akan

menaikkan variabel transparansi dan akuntabilitas sebesar 0,306.

C. Pembahasan

1. Pengaruh penyajian laporan keuangan daerah terhadap

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa penyajian laporan keuangan

mempunyai tingkat signifikasi 0,028 yang dapat dikatakan lebih kecil

dari 0,05. Hal tersebut berarti menerima H1 sehingga dapat disimpulkan

bahwa penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh signifikan

terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah atau H1

didukung.

70
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Hehanussa 2015, Aliyah dan Nahar 2012 yang menyatakan bahwa

hasil mereka berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi

dan akuntabilitas laporan keuangan daerah. Hal ini membuktikan bahwa

penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh terhadap transparansi

dan akuntabilitas laporan keuangan daerah dan dapat di dukung juga

dengan teori keagenan.

Dalam teori keagenan masyarakat (principal) memberikan

wewenang pengaturan dan sumber daya kepada pemerintah (agent)

berupa pajak, dan lain-lain. Disini pemerintah memiliki kewajiban

untuk memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Dan

dengan hasil ini bisa dikatakan pemerintah telah melakukan

pertanggungjawabannya kepada masyarakat dalam bentuk penyajian

laporan keuangan.

2. Pengaruh aksesibilitas laporan keuangan terhadap transparansi

dan akuntabilitas laporan keuangan

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa aksesibilitas laporan

keuangan mempunyai tingkat signifikasi 0,101, dimana lebih dari 0,05.

Hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas laporan

keuangan tidak berpengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas

laporan keuangan daerah, atau H2 tidak didukung.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hehanussa 2015 dan

Peggy Sande 2013. Aksesibilitas laporan keuangan tidak berpengaruh

terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan bisa

71
dikarenakan kurang tersedianya informasi laporan keuangan yang dapat

diakses oleh masyarakat dan kurangnya publikasi lewat media masa,

internet dll. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya kemungkinan besar karena adanya

perbedaan responden.

3. Pengaruh laporan keuangan daerah, aksesibilitas laporan

keuangan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan

keuangan

Hasil uji F menunjukan bahwa variabel penyajian laporan

keuangan, aksesibilitas laporan keuangan terhadap transparansi dan

akuntabilitas laporan keuangan daerah menghasilkan nilai F 3,422

dengan nilai signifikan sebesar 0,038<0,05. Hal ini menunjukan

hipotesis H3 terdukung, sehingga dapat dikatakan bahwa penyajian

laporan keuangan, aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh

signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan

daerah pada tingkat signifikansi 5,6%.

Dalam penelitian yang dilakukan Yuniarta, dkk (2015) tentang

penyajian laporan keuangan, karakteristik kualitatif dan aksesibilitas

laporan keuangan menunjukan hasil secara bersama-sama berpengaruh

terhadap transparansi laporan keuangan daerah. Hehanussa (2015)

dalam penelitiannya tentang penyajian laporan keuangan, aksesibilitas

laporan keuangan juga menunjukkan hasil secara bersama-sama

berpengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan

daerah.

72
Tabel 4.20 menunjukan rangkuman hasil pengujian hipotesis dalam

penelitian ini.

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Hipotesis

No Hipotesis Hasil Pengujian


Hipotesis

1 Penyajian laporan keuangan daerah Diterima


berpengaruh terhadap transparansi dan
akuntabilita laporan keuangan daerah

2 Aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh Ditolak


terhadap transparansi dan akuntabilitas
laporan keuangan daerah

3 Penyajian laporan keuangan daerah, Diterima


aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh
terhadap transparansi dan akuntabilitas
laporan keuangan daerah
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

73
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini ada dua hipotesis yang diuji menggunakan Uji
Hipotesis dengan Uji t dan Uji Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil uji dan
pembahasan yang dikemukakan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

1. Penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap


transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Penyajian
laporan keuangan daerah secara lengkap sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, memungkinkan control dan pengawasan terhdap
pengelolaan keuangan secara baik.
2. Aksesibilitas laporan keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hal ini
bisa dikarenakan masih banyaknya hambatan untuk mendapat akses
terhadap laporan keuangan pemda. Dan masih belum banyak
tersedianya informasi mengenai laporan keuangan pemda tiap daerah
baik melalui media masa, internet ataupun website.
3. Bukti empiris juga memperlihatkan bahwa penyajian laporan keuangan
daerah, aksesibilitas laporan keuangan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan.
Penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan daerah
merupakan salah satu upaya wujud konkrit guna mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan daerah.

74
B. Keterbatasan

Peneliti menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian


ini. Adapun keterbatasan tersebut yaitu:

1. Kurangnya pemahaman dan sikap kepedulian dari responden di dalam


menjawab pertanyaan kuisioner yang diberikan peneliti.
2. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, pengaruh dari kedua
variable independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebesar
5,6%. Dalam hal ini yang berpengaruh terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan laporan keuangan daerah.
3. Penggabungan variabel transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah sebagai satu variabel dependen di dalam penelitian ini.

C. Saran

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,


makan peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
bagi peneliti yang akan datang. Saran ini diharapkan dapat memberi gambaran
dan peluang bagi peneliti yang akan datang untuk melakukan penelitian yang
lebih baik lagi.

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melengkapi penelitian


dengan metode survey wawancara secara menyeluruh untuk
meningkatkan sikap kepedulian dari responden dalam menjawab
pertanyaan kuisioner dari peneliti.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali variabel-
variabel lain yang juga berpengaruh dalam Transparansi dan
Akuntabilitas Laporan Keuangan seperti pengendalian internal dan
tingkat pengungkapan laporan keuangan.
3. Diharapkan dapat memisahkan variabel transparansi dan
akuntabilitas laporan keuangan daerah menjadi variabel transparansi
laporan keuangan dan akuntabilitas laporan keuangan serta
menjadikan salah satu variabel tersebut sebagai variabel dependen
dalam penelitian.

75
Daftar Pustaka

Hehanussa, Salomi J. 2015. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan daerah dan


Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada
Pemerintahan Kota Ambon). Jurnal, UNISSULA.
Peggy, Sande. 2013. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan Aksesibilitas
Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Sumatera Barat. Jurnal, Universitas Negeri Padang.
Edy, Sujana dkk. 2015. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Karakteristik
Kualitatif dan Aksesibilitas terhadap Transparansi Laporan Kauangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Klungkung). Jurnal, Universitas Pendidikan Ganesha.

Saragih, Charli Andreas. 2015. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan
Kabupaten Simalungun). Jurnal, Universitas Sebelas Maret.
Nursiam, Dian. 2015. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan
Kabupaten Boyolali). Jurnal, FEB UMS.
Laura, Manuel Pedro, Andres Navarro. 2015. Governance, transparency and
accountability: An international comparison. Paper
Herawati, Nyoman Trisna dkk. 2014. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan
Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada
Pemerintahan Kabupaten Badung). Jurnal, Universitas Pendidikan
Ganesha.
Nahar, Aida dan Siti Aliyah. 2012. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah
dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan
Kabupaten Jepara). jurnal akuntansi dan auditing.Vol.8.No.2. 2012.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
8. BP: Universitas Diponegoro, Semarang.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Hopwood and Tomkins, 1984, Elwood (1993).

76
Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Refika Aditama, Bandung.
Halim, Abdul. 2013.Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat.
Jakarta.

Menteri Dalam Negeri. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002
Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung-jawaban, dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Mulyana, Budi. 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas
Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan KeuanganDaerah.Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol.2
No.1, mei 2006.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara.
Republik Indonesia. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Republik Indonesia. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
antara Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah.
Yani, Ahmad. 2009. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Diamond Jack. 2002. “Performance Budgeting-Is Accrual Accounting Required?”.
IMF Working Paper. Fiscal Affairs Departement.

77
Rochman, Abdul. 2009. “Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan
Keuangan Daerag terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah
Daerah”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 9. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Bandung.
Alfabeta.
Governance for Surtainable Human Development, January 1997.
Shende Shuresh and tony Bennet. 2004. Concept paper 2: Transparancy and
Accountability in Public Financial Administration. UN DESA.

78
LAMPIRAN 1

Surat Permohonan Pengisian Kuisioner

79
80
81
LAMPIRAN II

Surat Keterangan Pemda Tasikmalaya

82
83
LAMPIRAN III

Kuisioner Penelitian

84
Nomor:..……(diisi oleh peneliti)

KUISIONER PENELITIAN

BAGIAN PENDAHULUAN

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Bagian : Akuntansi/penatausahaan keuangan

Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1

S2 Lainnya

Masa Kerja : 1-3 tahun 4-5 tahun

>5 tahun

Usia : 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun

36-40 tahun >40 tahun

85
Bagian Isi

Petunjuk Pengisian:

Mohon Bapak dan Ibu memberikan tanda cek list ( √ ) pada salah satu
pilihan jawaban mengenai pernyataan dan pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
kondisi tempat Bapak dan Ibu bekerja. Jawaban dituangkan dalam bentuk skala
berupa angka antara 1 sampai dengan 5, dimana semakin besar angka menunjukkan
semakin setuju responden terhadap materi pernyataan/pertanyaan. Skor jawaban
adalah sebagai berikut:

Keterangan Sangat Tidak Netral (N) Setuju (S) Sangat


Tidak Setuju Setuju (SS)
Setuju (SS) (S)

Skor 1 2 3 4 5

1. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH TASIKMALAYA

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 SKPD mampu menyusun laporan
keuangan secara lengakap ( laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan)

86
No Pertanyaan STS TS N S SS
2 SKPD mampu menyelesaikan laporan
keuangan (laporan realisasi anggaran,
neraca, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan) tepat waktu.
3 Laporan keuangan SKPD menyediakan
informasi yang dapat mengoreksi
aktivitas keuangan dimasa lalu
4 Laporan keuangan SKPD menyediakan
informasi yang memprediksi masa yang
akan datang berdasarkan masa lalu dan
kejadian masa kini
5 Informasi yang dihasilkan dari laporan
keuangan SKPD telah menggambarkan
dengan jujur transaksi yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan
6 Apabila dilakukan pengujian terhadap
laporan keuangan lebih dari sekali oleh
pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukan simpulan yang tidak
berbeda jauh
7 Informasi yang termuat dalam laporan
keuangan SKPD dapat dibandingkan
dengan periode sebelumnya
8 Laporan keuangan yang disusun oleh
SKPD telah dapat dijadikan sebagai
tolak ukur dalam penyusunan anggaran
tahun berikutnya
9 Informasi dari laporan keuangan SKPD
yang dihasilkan dapat dipahami oleh
pengguna karena dinyatakan dalam
bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pengguna
10 Informasi yang dihasilkan dari laporan
keuangan SKPD telah menggambarkan
dengan jujur transaksi yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan.
11 Laporan keuangan yang disusun,
diperuntukan memberikan informasi
untuk para pengguna
12 Laporan keuangan SKPD menyediakan
informasi yang dapat mengoreksi
aktivitas keuangan masa depan

87
2. AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Laporan keuangan daerah
dipublikasikan secara terbuka melalui
media masa.
2 Memberikan kemudahan kepada para
pengguna laporan keuangan dalam
memperoleh informasi tentang laporan
keuangan daerah.
3 Masyarakat dapat mengakses laporan
keuangan daerah melalui internet
(website)
4 Laporan keuangan memuat informasi
yang sudah seharusnya terpublikasi
5 Laporan keuangan dapat diakses
dimanapun dan kapanpun
6 Seluruh pengguna memiliki kemudahan
yang sama dalam mengakses laporan
keuangan
7 Laporan keuangan daerah tidak dapat di
akses melalui media masa dan internet

3. TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN


DAERAH

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 APBD disusun dengan pendekatan
kinerja
2 Pemerintah menyampaikan rancangan
APBD kepada DPRD untuk
mendapatkan persetujuan
3 Pendapatan daerah disetor sepenuhnya
tepat pada waktunya ke kas daerah
sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan didukung
dengan bukti-bukti administrasi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
4 Pelaporan keuangan daerah dibuat
dalam bentuk laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi
pemerintahan yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah
5 Ketersediaan sistem informasi
manajemen dan monitoring hasil yang
telah dicapai pemerintah

88
No Pertanyaan STS TS N S SS
6 Laporan keuangan SKPD di review
oleh inspektorat sebelum diserahkan
kepada BPK
7 Laporan keuangan SKPD disampaikan
kepada BPK untuk dilakukan
pemeriksaan
8 Dilakukannya finansial audit terhadap
laporan keuangan daerah
9 Indikator hasil kerja yang akan
dicapai, di tetapkan dan telah
digunakan untuk mengevaluasi
pengelolaan APBD
10 Indikator hasil kerja yang akan dicapai,
di tetapkan dan telah digunakan untuk
mengevaluasi pengelolaan APBD
11 Pengelolaan APBD
dipertanggungjawabkan kepada
otoritas yang lebih tinggi dan kepada
masyarakat luas
12 Terdapat system untuk menyampaikan
kritik dan saran
13 Pemerintah tidak menyampaikan
rancangan APBD kepada DPRD untuk
mendapatkan persetujuan

BAGIAN PENUTUP

Atas bantuan Bapak dan Ibu dalam mengisi kuisioner, saya mengucapkan terima
kasih.

89
LAMPIRAN IV

Daftar Identitas dan Jawaban Responden

90
Tabel Identitas Responden

No Jenis Kelamin Lama Bekerja Pendidikan Terakhir Usia


1 laki-laki >5 tahun S2 >40 tahun
2 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 26-30 tahun
3 perempuan 4-5 tahun SMA/SMK 26-30 tahun
4 perempuan 4-5 tahun SMA/SMK >40 tahun
5 laki-laki 4-5 tahun D3 >40 tahun
6 laki-laki 4-5 tahun D4 31-35 tahun
7 perempuan >5 tahun D5 31-35 tahun
8 perempuan >5 tahun S1 20-25 tahun
9 perempuan >5 tahun D3 26-30 tahun
10 laki-laki >5 tahun D3 20-25 tahun
11 perempuan 4-5 tahun D3 26-30 tahun
12 perempuan 1-3 tahun S1 36-40 tahun
13 laki-laki 4-5 tahun S1 20-25 tahun
14 laki-laki 1-3 tahun S1 >40 tahun
15 laki-laki >5 tahun S1 36-40 tahun
16 perempuan >5 tahun S1 20-25 tahun
17 laki-laki >5 tahun S1 26-30 tahun
18 perempuan 1-3 tahun S1 26-30 tahun
19 laki-laki 1-3 tahun S1 20-25 tahun
20 laki-laki 4-5 tahun S1 31-35 tahun
21 laki-laki >5 tahun S1 31-35 tahun
22 perempuan 4-5 tahun S1 20-25 tahun
23 perempuan >5 tahun S2 >40 tahun
24 perempuan >5 tahun S2 36-40 tahun
25 laki-laki 1-3 tahun S2 >40 tahun
26 perempuan 1-3 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
27 perempuan 4-5 tahun SMA/SMK 31-35 tahun
28 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 31-35 tahun
29 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
30 perempuan >5 tahun D3 >40 tahun
31 laki-laki 1-3 tahun S1 >40 tahun
32 perempuan 4-5 tahun S1 26-30 tahun
33 laki-laki 4-5 tahun S1 >40 tahun
34 laki-laki >5 tahun S1 26-30 tahun
35 perempuan >5 tahun S1 36-40 tahun
36 perempuan 4-5 tahun S1 31-35 tahun
37 perempuan 4-5 tahun D3 31-35 tahun
38 perempuan >5 tahun D3 >40 tahun
39 perempuan >5 tahun S1 >40 tahun
40 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 20-25 tahun

91
No Jenis Kelamin Lama Bekerja Pendidikan Terakhir Usia
41 perempuan 1-3 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
42 laki-laki >5 tahun S1 20-25 tahun
43 laki-laki 4-5 tahun S1 31-35 tahun
44 laki-laki 4-5 tahun D3 20-25 tahun
45 perempuan >5 tahun S2 31-35 tahun
46 perempuan >5 tahun S2 26-30 tahun
47 laki-laki >5 tahun S2 >40 tahun
48 laki-laki 4-5 tahun SMA/SMK >40 tahun
49 perempuan 4-5 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
50 perempuan 4-5 tahun S1 26-30 tahun
51 perempuan 4-5 tahun S1 >40 tahun
52 laki-laki 1-3 tahun D3 >40 tahun
53 laki-laki >5 tahun S2 36-40 tahun
54 perempuan >5 tahun S2 31-35 tahun
55 perempuan >5 tahun D3 31-35 tahun
56 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 31-35 tahun
57 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
58 perempuan >5 tahun D3 36-40 tahun
59 perempuan >5 tahun D3 20-25 tahun
60 perempuan 4-5 tahun S1 >40 tahun
61 perempuan >5 tahun S1 36-40 tahun
62 laki-laki >5 tahun S2 31-35 tahun
63 laki-laki >5 tahun S1 31-35 tahun
64 perempuan 4-5 tahun S1 31-35 tahun
65 perempuan >5 tahun S1 26-30 tahun
66 perempuan >5 tahun S1 >40 tahun
67 laki-laki >5 tahun SMA/SMK 36-40 tahun
68 laki-laki 4-5 tahun D3 36-40 tahun
69 laki-laki 4-5 tahun S1 31-35 tahun
70 laki-laki 4-5 tahun SMA/SMK 26-30 tahun
71 laki-laki 1-3 tahun D3 26-30 tahun
72 perempuan 4-5 tahun S1 36-40 tahun
73 perempuan 4-5 tahun SMA/SMK 31-35 tahun
74 laki-laki >5 tahun S2 36-40 tahun
75 perempuan 4-5 tahun D3 31-35 tahun
76 perempuan 4-5 tahun S1 31-35 tahun
77 laki-laki >5 tahun S1 31-35 tahun
78 laki-laki 4-5 tahun S1 36-40 tahun
79 perempuan >5 tahun S1 >40 tahun
80 perempuan >5 tahun S2 36-40 tahun
81 laki-laki 4-5 tahun S1 31-35 tahun
82 laki-laki >5 tahun S1 36-40 tahun

92
No Jenis Kelamin Lama Bekerja Pendidikan Terakhir Usia
83 laki-laki 4-5 tahun D3 31-35 tahun

93
Tabel Jawaban Responden Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah

NO LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8


1 4 4 5 4 4 4 4 4
2 4 3 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 4 4 5 5 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 4
6 4 3 4 3 3 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 4 5 4 3 4 5 5
9 3 3 4 4 3 4 4 4
10 4 4 5 5 4 5 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 5
14 4 4 5 4 4 4 4 4
15 5 4 5 4 4 4 5 5
16 3 3 4 4 3 4 4 4
17 5 5 5 5 4 4 4 4
18 5 5 5 5 4 4 5 5
19 5 4 5 4 4 4 4 4
20 4 3 4 4 3 4 4 4
21 4 4 4 4 3 4 4 4
22 3 3 4 4 3 4 5 4
23 5 4 4 4 4 5 5 5
24 5 4 5 4 4 5 4 4
25 5 4 5 5 4 5 5 4
26 4 3 4 4 4 4 4 5
27 3 3 4 4 4 4 4 4
28 4 4 5 4 4 4 4 5
29 4 4 5 5 4 5 5 4
30 4 4 4 5 4 4 4 4
31 3 3 4 4 3 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 5 5
33 5 5 4 4 4 5 5 5
34 5 4 4 4 4 5 5 4
35 3 3 4 4 3 4 4 4
36 3 3 4 4 3 4 4 4
37 4 4 5 5 3 4 4 4
38 4 4 4 4 4 5 5 5
39 5 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 4 3 3 4 4

94
NO LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8
41 4 4 5 5 4 4 4 4
42 4 4 4 5 4 4 5 5
43 4 4 5 5 4 4 4 4
44 4 4 4 5 3 3 4 4
45 5 4 4 5 4 4 4 4
46 3 3 4 4 4 4 4 4
47 5 4 4 5 5 4 5 5
48 5 4 5 5 5 4 4 5
49 5 5 4 4 4 4 4 4
50 5 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 5 5 4 5 4
53 4 4 5 4 4 4 5 5
54 4 4 4 5 5 4 4 5
55 4 4 5 5 5 5 5 5
56 5 4 4 4 5 4 5 5
57 5 5 5 4 4 5 5 5
58 4 4 4 4 4 4 4 4
59 5 4 5 5 5 5 4 4
60 3 3 4 4 4 3 4 4
61 5 4 4 5 5 4 4 5
62 5 4 4 4 5 4 5 5
63 5 4 4 5 5 4 4 4
64 5 4 5 5 4 4 5 4
65 4 4 4 5 5 4 4 4
66 4 4 5 5 5 4 4 4
67 4 4 5 5 5 4 5 5
68 5 4 5 5 4 4 5 5
69 5 4 4 4 4 4 4 4
70 5 5 5 5 5 4 4 5
71 3 3 4 4 4 4 5 5
72 4 4 5 5 4 5 4 4
73 4 4 5 5 5 4 5 5
74 5 4 5 5 4 5 5 4
75 4 4 5 5 5 5 4 4
76 5 4 5 5 4 5 4 4
77 5 5 5 5 4 5 5 5
78 5 5 5 5 5 5 4 4
79 4 4 5 5 4 4 4 4
80 4 4 5 5 5 5 4 4
81 3 3 4 4 4 4 4 4
82 4 4 5 5 4 4 5 5

95
NO LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8
83 4 4 4 4 5 5 4 4

96
Tabel Jawaban Responden Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan

No A1 A2 A3 A4 A5 A6
1 4 5 5 5 4 5
2 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 5 4
6 4 4 4 4 4 4
7 4 5 5 5 5 4
8 5 5 5 5 5 5
9 4 4 4 5 5 5
10 4 4 4 4 5 5
11 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 5 5 5
13 4 5 5 4 4 4
14 5 5 5 5 5 5
15 5 5 5 4 4 4
16 5 5 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 5
21 4 5 5 5 5 4
22 5 5 5 5 5 5
23 4 5 5 5 4 4
24 5 5 5 5 5 5
25 5 5 5 5 5 5
26 5 5 5 5 5 5
27 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5
29 4 5 5 4 5 5
30 4 5 5 5 5 5
31 5 5 5 4 4 4
32 5 5 5 4 4 4
33 5 5 5 4 5 5
34 5 5 5 4 4 4
35 5 5 5 4 5 5
36 5 5 5 4 5 4
37 5 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 5 5
39 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 5 5

97
No A1 A2 A3 A4 A5 A6
41 5 5 5 4 4 4
42 5 5 5 5 4 4
43 5 5 5 5 4 4
44 5 5 5 5 5 5
45 5 5 5 5 5 5
46 5 5 5 4 4 4
47 5 5 5 5 5 5
48 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5 5
51 5 5 5 5 5 5
52 5 5 5 5 5 5
53 5 5 5 5 5 5
54 5 5 5 5 4 4
55 5 5 5 5 5 5
56 5 5 5 4 4 4
57 4 5 4 4 4 4
58 5 5 5 5 5 5
59 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 5 5 5
61 5 5 5 5 5 5
62 5 5 5 5 5 5
63 5 5 5 5 5 5
64 5 4 4 5 5 5
65 4 4 4 5 5 5
66 4 4 4 5 5 5
67 5 4 4 5 5 5
68 5 4 4 5 5 5
69 5 4 5 5 5 5
70 4 4 4 5 5 5
71 5 5 5 5 5 4
72 5 4 4 5 5 5
73 5 4 4 4 5 5
74 4 4 4 4 4 4
75 4 4 4 4 4 4
76 5 5 5 5 5 5
77 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 5 5 5
79 4 4 4 5 5 5
80 5 4 4 5 5 5
81 5 4 4 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4

98
No A1 A2 A3 A4 A5 A6
83 5 5 5 5 5 5

99
Tabel Jawaban Responden Variabel Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah

No TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11
1 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4
3 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5
4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4
6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
7 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5
8 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4
9 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
10 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
11 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4
12 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4
13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4
15 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4
18 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4
19 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5
22 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4

100
No TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11
23 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3
26 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
27 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
29 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3
31 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4
32 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5
33 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3
34 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
35 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3
36 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
37 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4
38 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3
39 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3
40 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
41 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5
42 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
43 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
44 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5
45 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4
46 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4

101
No TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11
47 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5
48 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5
49 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3
50 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
51 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5
52 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4
53 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5
54 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
55 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3
56 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
57 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4
58 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
59 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5
60 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
61 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4
62 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
63 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3
65 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5
66 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
67 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3
68 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
69 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5
70 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4

102
No TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11
71 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5
72 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
73 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
76 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
77 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5
78 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5
79 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
80 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5
83 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

103
LAMPIRAN V

Output Hasil Pengujian Data

104
A. Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOTALLK 83 29 39 34.01 2.689
TOTALAK 83 24 30 28.41 1.861
TOTALTK 83 42 54 47.47 3.167
Valid N (listwise) 83

B. Tabel Jawaban Responden Variabel Penyajian Laporan Keuangan

4. Uji Validitas
a). Uji Validitas Penyajian Laporan Keuangan

Correlations
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 TOTALLK
LK1 Pearson Correlation 1 .715** .337** .247* .362** .321** .250* .224* .727**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .025 .001 .003 .023 .042 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK2 Pearson Correlation .715** 1 .428** .401** .395** .308** .216* .263* .764**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .005 .050 .016 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK3 Pearson Correlation .337** .428** 1 .466** .206 .360** .189 .112 .611**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .062 .001 .087 .315 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83

105
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 TOTALLK
LK4 Pearson Correlation .247* .401** .466** 1 .471** .184 .135 .108 .606**
Sig. (2-tailed) .025 .000 .000 .000 .096 .223 .331 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK5 Pearson Correlation .362** .395** .206 .471** 1 .273* .119 .288** .650**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .062 .000 .013 .284 .008 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK6 Pearson Correlation .321** .308** .360** .184 .273* 1 .316** .066 .556**
Sig. (2-tailed) .003 .005 .001 .096 .013 .004 .550 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK7 Pearson Correlation .250* .216* .189 .135 .119 .316** 1 .600** .536**
Sig. (2-tailed) .023 .050 .087 .223 .284 .004 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
LK8 Pearson Correlation .224* .263* .112 .108 .288** .066 .600** 1 .512**
Sig. (2-tailed) .042 .016 .315 .331 .008 .550 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TOTAL Pearson Correlation .727** .764** .611** .606** .650** .556** .536** .512** 1
LK Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

106
b) Uji Validitas Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan
Correlations
AK1 AK2 AK3 AK4 AK5 AK6 TOTALAK
AK1 Pearson Correlation 1 .505** .567** .320** .300** .339** .723**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .006 .002 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
AK2 Pearson Correlation .505** 1 .938** .196 .045 .038 .649**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .076 .689 .730 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
AK3 Pearson Correlation .567** .938** 1 .258* .108 .099 .708**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .329 .375 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
AK4 Pearson Correlation .320** .196 .258* 1 .619** .641** .723**
Sig. (2-tailed) .003 .076 .019 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
AK5 Pearson Correlation .300** .045 .108 .619** 1 .821** .688**
Sig. (2-tailed) .006 .689 .329 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
AK6 Pearson Correlation .339** .038 .099 .641** .821** 1 .701**
Sig. (2-tailed) .002 .730 .375 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
TOTAL Pearson Correlation .723** .649** .708** .723** .688** .701** 1
AK Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

107
c). Uji Validitas Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah

TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TOTALTA
TA1 Pearson Correlation 1 .128 .045 .184 .170 .161 .080 .112 .038 .236* .137 .379**
Sig. (2-tailed) .247 .689 .095 .124 .146 .470 .315 .733 .031 .217 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA2 Pearson Correlation .128 1 .278* -.031 .315** .117 .202 .218* .115 -.098 .150 .383**
Sig. (2-tailed) .247 .011 .780 .004 .294 .067 .047 .300 .376 .177 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA3 Pearson Correlation .045 .278* 1 .128 .027 .048 .087 .089 .084 .057 .100 .317**
Sig. (2-tailed) .689 .011 .248 .809 .667 .436 .423 .451 .606 .368 .004
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA4 Pearson Correlation .184 -.031 .128 1 .309** .353** .155 .342** .077 .306** .137 .505**
Sig. (2-tailed) .095 .780 .248 .004 .001 .160 .002 .488 .005 .218 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA5 Pearson Correlation .170 .315** .027 .309** 1 .593** .430** .254* .252* .244* .143 .613**
Sig. (2-tailed) .124 .004 .809 .004 .000 .000 .021 .022 .026 .199 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA6 Pearson Correlation .161 .117 .048 .353** .593** 1 .569** .437** .284** .305** .227* .677**
Sig. (2-tailed) .146 .294 .667 .001 .000 .000 .000 .009 .005 .039 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA7 Pearson Correlation .080 .202 .087 .155 .430** .569** 1 .448** .422** .189 .240* .630**
Sig. (2-tailed) .470 .067 .436 .160 .000 .000 .000 .000 .087 .029 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA8 Pearson Correlation .112 .218* .089 .342** .254* .437** .448** 1 .408** .225* .332** .649**
Sig. (2-tailed) .315 .047 .423 .002 .021 .000 .000 .000 .040 .002 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA9 Pearson Correlation .038 .115 .084 .077 .252* .284** .422** .408** 1 .423** .466** .607**
Sig. (2-tailed) .733 .300 .451 .488 .022 .009 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83

108
TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TA7 TA8 TA9 TA10 TA11 TOTALTA
TA10 Pearson Correlation .236* -.098 .057 .306** .244* .305** .189 .225* .423** 1 .386** .570**
Sig. (2-tailed) .031 .376 .606 .005 .026 .005 .087 .040 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TA11 Pearson Correlation .137 .150 .100 .137 .143 .227* .240* .332** .466** .386** 1 .598**
Sig. (2-tailed) .217 .177 .368 .218 .199 .039 .029 .002 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
TOTA Pearson Correlation .379** .383** .317** .505** .613** .677** .630** .649** .607** .570** .598** 1
LTA Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

109
5. Uji Reliabilitas
a) Uji Reliabilitas Variabel Penyajian Laporan Keuangan Daerah

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.774 8

b) Uji Reliabilitas Variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.791 6

c) Uji Reliabilitas Variabel Transparansi dan Akuntabilitas Laporan


Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.755 11

6. Hasil Uji Asumsi Klasik


a) Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 29.03
7.285 3.985 .000
1
TOTALLK .286 .128 .243 2.241 .028 .979 1.021
TOTALA
.306 .185 .180 1.660 .101 .979 1.021
K
a. Dependent Variable: TOTALTA

110
b) Hasil Uji Heteroskesiditas (Uji Glejser)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.601 3.930 -.153 .879
TOTALLK .048 .069 .078 .692 .491 .979 1.021
TOTALAK .053 .100 .060 .537 .593 .979 1.021
a. Dependent Variable: RES2

c) Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 83
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.04007684
Most Extreme Absolute .070
Differences Positive .070
Negative -.051
Test Statistic .070
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

111
d) Hasil Uji Normalitas dengan Grafik

112
e) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model
Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error
Square of the
Estimate
1 ,281a ,079 ,056 3.078

a. Predictors: (Constant), TOTALAK,TOTALLK


b. Dependent Variabel: TOTALTK

113
f) Hasil Uji Statistik F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 64.825 2 32.413 3.422 .038b
Residual 757.850 80 9.473
Total 822.675 82
a. Dependent Variable: TOTALTA
b. Predictors: (Constant), TOTALAK, TOTALLK

g) Hasil Uji Statistik t

Unstandardize Standardized Collinearity


d Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
29.031 7.285 3.985 .000
TOTALL
.286 .128 .243 2.241 .028 .979 1.021
K
TOTALA
.306 .185 .180 1.660 .101 .979 1.021
K
a. Dependent Variable: TOTALTK

114

Anda mungkin juga menyukai