TUGAS AKHIR
Oleh:
ATIKA RESTIANA
NPM: 20010029
Akrual Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing, Pembimbing PKL
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
MENGESAHKAN
Tim Penguji
Rektor
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Atika Restiana, dilahirkan di Padang Ratu 24 Agustus 2000, penulis
merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan ayah yang bernama Bapak
Suyatmin Dengan Ibu Sutinem. Penulis menyelesaikan pendidikan SDN 1 Padang Ratu lulus
Negeri 3 Lampung Utara lulus tahun 2016 dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di
SMAN 1 Sungkai utara dan lulus tahun 2019. Pada tahun 2023 penulis berhasil
Akuntansi.
iv
PERUNTUKAN
2. Kakak dan Adik sebagai salah satu support system terbaik yang selalu
3. Eka Ningsih Puji Rahayu, S. E., Ak., M. Si., CPFR Selaku pembimbing yang
non akademik.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
1. Bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
2. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh,
serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.
Materai 10.000
ATIKA RESTIANA
vi
NPM: 20010029
ABSTRAK
Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang baik
dalam penyajiannya akan mempengaruhi opini yang diberikan oleh Badan Pengelola
Keuangan dan Anggaran Daerah Kabupaten Lampung Utara. Tujuan dari penulisan
jurnal ini adalah untuk memahami dan menganalisis implementasi Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis akrual dilihat dari aspek standar dan sasaran kebijakan,
sumber daya, serta transparansi laporan keuangan. Metodologi penulisan jurnal ini
menggunakan metode penulisan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan
hasil magang riset terapan pemerintahan penulis, dapat diketahui Implementasi SAP
berbasis akrual dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan
dan Anggaran Daerah Kabupaten Lampung Utara sudah berjalan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan, namun masih perlu peningkatan kuantitas dan
kualitas sumber daya aparatur pengelolala anggaran.
Kata Kunci: Penerapan SAP, Akuntansi Pemerintahan, Akrual Basis, Standar
Akuntansi
vii
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP) BERBASIS
AKRUAL DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KAB. LAMPUNG UTARA
ATIKA RESTIANA
20010029
ABSTRACT
Implementation of accrual-based Government Accounting Standards (SAP) that is
good in its presentation will influence the opinion given by the Financial
Management Agency and Regional Budget of North Lampung Regency. The purpose
of writing this journal is to understand and analyze the implementation of accrual-
based Government Accounting Standards in terms of standards and policy objectives,
resources, and transparency of financial reports. This journal writing methodology
uses a qualitative writing method, using a descriptive method. Data collection
techniques with observation, interviews and documentation. Data analysis techniques
using data reduction, data presentation, and verification. Based on the results of the
author's applied government research internship, it can be seen that the
implementation of accrual-based SAP in the preparation of the Financial
Management Agency Financial Report and Regional Budget of North Lampung
Regency has been running in accordance with the provisions of the legislation, but
still needs to increase the quantity and quality of budget management apparatus
resources.
Keywords: Application of SAP, Government Accounting, Accrual Basis, Accounting
Standards
viii
MOTTO
"Jangan takut gagal, karena belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak"
(Atika Restiana)
"Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa adanya tujuan dan arah perencanaan".
(John F. Kennedy)
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktu nya.
Penulisan Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana DIII Akuntansi. Dalam penyelesaian Tugas Akhir penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, antara lain kepada:
1. Ibu Kurniawati Oktarina, S.Si., M,T. Selaku Rektor Institut Maritim Prasetiya
Mandiri.
2. Ibu Eka Ningsih P.R., S.E., M.Si., Ak. Selaku Ketua program studi D3 Akuntansi
3. Eka Ningsih Puji Rahayu, S. E., Ak., M. Si., CPFR Selaku pembimbing yang
pengarahan selama penulisan laporan magang ini sehingga laporan ini dapat
x
4. Bapak Zulfi Haris, SE., ME. Selaku pembimbing PKL yang telah menyempatkan
sedikit waktunya untuk memberikan pengarahan, masukan, dan kritik yang positif
selama proses tugas akhir dan penulisan laporan tugas akhir ini.
5. Kedua orang tua saya yang senantiasa selalu mendoakan dan memberikan
sudah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Pada tugas akhir ini masih banayak kekurangan yang harus diperbaiki. Segala bentuk
kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan diterapkan agar diharapkan
dapat membantu dalam penulisan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga
tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembacanya.
Atika Restiana
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................................iv
PERUNTUKAN......................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...................................................................vi
MOTTO.................................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
2.1 Pengertian Akuntansi Pemerintah Daerah....................................................................6
2.1.1 Perkembangan Akuntasi Pada Pemerintah Daerah...............................................6
1. Perkembangan Tahap Awal Penerapan Akuntansi Pemerintah Daerah...............6
2. Perkembangan Tahap Kedua....................................................................................9
2.2 Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)..........................................................................11
2.2.1 Kebutuhan Informasi para pengguna laporan keuangan....................................13
2.2.2 Peranan Pelaporan Keuangan................................................................................14
2.2.3 Tujuan Pelaporan Keuangan.................................................................................16
2.2.4 Komponen Laporan Keuangan..............................................................................16
2.3 Komponen Laporan Keuangan Berbasis Akrual........................................................17
xii
2.4 Persiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Secara
yuridis...................................................................................................................................29
2.5 Penelitian Terdahulu.....................................................................................................31
2.6 Kerangka Berfikir..............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................35
3.1 Objek Penelitian & Waktu Penelitian..........................................................................35
3.2 Jenis Penelitian...............................................................................................................35
3.3 Lokasi Penelitian............................................................................................................35
3.4 Teknik Pengambilan Data.............................................................................................36
3.5 Sumber Data...................................................................................................................37
3.6 Teknik Analisis Data......................................................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................39
4.1.1 Sejarah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Lampung Utara.............39
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan...........................................................................40
4.1.3 Job Description..................................................................................................41
4.2 Hasil Analisis..................................................................................................................45
4.2.1 Analisis Data Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual
Dalam Penyusunan Laporan Keuangan.........................................................................45
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................65
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................65
5.2 Saran...............................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................67
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
paket undang- undang di bidang keuangan negara pada tahun 2003 dan 2004
mengamanatkan pentingnya tata kelola keuangan yang baik (good governance), serta
setidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan
catatan laporan keuangan dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan
badan lainnya.
memerlukan informasi yang memadai atas pengelolaan aset dan sumber daya
sistem single entry. Pertimbangan penerapan SAP berbasis akrual adalah untuk
memberikan informasi keuangan yang lebih lengkap daripada basis lainnya, terutama
2
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai pedoman daerah untuk melaksanakan
pemerintahan berbasis akrual pada pemerintah daerah Lampung Utara, salah satunya
yaitu kurangnya kompetensi dari sumber daya aparatur dalam penerapan SAP
berbasis akrual dan juga jumlah aparatur yang masih terbatas dalam bidang pengelola
keuangan dan anggaran. Kesiapan dari sisi sumber daya manusia yang ada belum
seperti yang diharapkan, karena belum idealnya jumlah pegawai secara keseluruhan
dibandingkan dengan jumlah pegawai yang berlatar akuntansi dan pekerjaan yang
mereka kerjakan, maka kedepannya akan terus menjadi salah satu prioritas
Pemerintah daerah Lampung Utara sendiri, sampai dengan saat ini masih menerapkan
basis kas menuju akrual. Terkait dengan penerapan basis akrual sendiri, pemerintah
sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual, pelatihan sumber daya manusia, dan
penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan basis akrual. Persiapan
tersebut dilakukan pemerintah daerah Lampung Utara agar siap dan dapat mengatasi
3
berbagai kendala dalam penerapan basis akrual. Dari uraian latar belakang di atas,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Standar
pemerintah badan pengelola keuangan dan aset daerah kabupaten lampung utara?
4
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat
1) Bagi Penulis
2) Bagi Instansi
3) Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi dan acuan didalam menambah ilmu
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (2) Pemerintahan Daerah adalah
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas - luasnyadalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal
1 ayat (3) pemerintah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah
pencatatan single entry. Pada system pencatatan ini, pencatatan transasksi ekonomi
dilakukan dengan mencatat satu kali, transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan
dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya kas
akan dicatat pada sisi pengeluaran. Hasil dari sistem pencatatan ini, pemerintah tidak
memiliki pencatatan tentang piutang dan utang, apalagi pencatatan dengan asset tetap
yang dimiliki dan equitas.Sehingga selama itu pemerintah tidak pernah menampilkan
neraca sebagai salah satu bentuk laporan keuangan yang umum kita kenal guna
6
Setelah pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan negara, baik pada
undang Nomor 17 Tahun 2003 tersebut khususnya pada pasal 30, 31 dan pasal 32
Hal ini disebabkan juga karena basis akuntansi yang digunakan selama ini adalah
basis kas, pada basis ini menurut Indra Bastian (2006) hanya mengakui arus kas
masuk dan arus kas keluar.Rekening keuangan akhir akan dirangkum dalam buku
kas, sehingga laporan keuangan tidak bisa dihasilkan karena ketiadaan dan tentang
asset dan kewajiban. Guna membentuk KSAP telah dikeluarkan Keputusan Presiden
Pemerintah, dan telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
7
e. Pembahasan oleh Komite Kerja
j. Finalisasi Standar
terdidri dari:
b) Neraca
Setelah ditetapkan SAP ini maka pemerintah harus menyusun laporan keuangan yang
dibandingkan dengan sebelum ditetapkan SAP ini. Oleh karena itu, sistem pencatatan
single entry yang selama ini digunakan, tidak mungkinlagi bias diterapkan karena
tidak dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih lengkap, mau tak mau
pemerintah harus beralih kepada system pencatatan double entry, pada system ini
menurut Abdul Halim (2004) pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua
8
SAP basis ini pencatatan yang digunakan adalah basis transisi yaitu basis kas menuju
akrual yang diistilahkan basis cash towards accrual. Pada tingkatan pemerintah
Setelah lebih kurang lima belas tahun berlalu, pemerinta melaui KSAP pada tanggal
pemerintah. Pada SAP berbasis akrual ini, beberapa isu penting perubahan yang perlu
dipahami adalah:
1. Laporan keuangan pokok yang disusun pada SAP lama (PP No 24/2005)
Terdiri dari:
b) Neraca,
9
Sedangkan pada SAP baru (PP No 71/2010) komponen laporan keuangan terdiri dari:
c. Neraca,
d. Laporan Operasional,
1) LO
2) PE
3) Neraca
1) LRA
c. Basis Pencatatan yang digunakan pada SAP lama yaitu basis kas menuju akrual,
10
d. Dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, pemerintah tetap menggunakan
basis akrual.
kesiapan sumber daya manusia pada pemerintah daerah, yang didukung dengan
adanya keinginan dari kepela daerah untuk mengelola keuangan secara transparan
teknik akuntansi pemerintahan daerah khususnya daerah kabupaten dan kota, bagi
pemerintahan daerah.
Berbasis Akrual Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual tersebut terdiri dari
yaitu:
f) 06 tentangAkuntansi Investasi
11
i) PSAP 09 tentang Akuntansi Kewajiban
Operasional
dinyatakan dalam Standar Akuntansi Pemerintah, akan tetapi bila terjadi pertentangan
d) Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang diajikan pada
12
`2. Lingkungan Akuntansi Pemerintah
c. Pengaruh politik
a) Anggaran sebagai pernyataan sebagai kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai
alat pengendalian.
13
laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi tujuan spesifik dari
disajikan mencakup jenis laporan dan elemen informasi yang diharuskan oleh
informasi tentang operasional pemerintah dapat dipenuhi dengan baik dan memadai
apabila didasarkan pada basis akrual, bukan pada basis arus kas semata.Namun,
penyajian suatu laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan yang
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan
mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan dan serta
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegitan secara sistematis dan terstruktur pada
14
a. Akuntabilitas
yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
b. Manajemen
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh asset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah
c. Transparansi
perundang-undangan.
dialokasikan dan apakah generasi yang akan dating diasumsikan akan mananggung
e. Evaluasi Kinerja
15
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber daya
bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuatnkeputusan yang baik
keuangan.
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman.
16
2.2.4 Komponen Laporan Keuangan
c. Neraca
d. Laporan Operasional
Dalam pernyataan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual (PSAP BA) dalam
laporan keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary report) dan
adalah akrual, namun dalam penyusunan laporan Realisasi anggaran tetap disajikan
dengan menggunakan basis kas (PSAP BA 02 paragraf 03 dan 04). Struktur laporan
a) pendapatan-LA
17
b) belanja
c) transfer
d) surplus/defisit-LRA
e) pembiayaan
yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
dari/kepada entitas pelaporan lainnya, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
18
e. Pembiayaan Merupakan penerimaan yang erlu dibayar kembali dan/pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
e. lain-lain
3. Neraca
keuangan entitas laporan mengenai aset, kewajiban, dan ekutas pada tanggal tertentu.
19
a. Aset PSAP BA 01 paragraf 8, mendefinsikan aset sebagai sumber data ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sisoal dimasa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk
non penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber- sumber daya yang
4. Aset Lancar
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancer dan aset non lancer. Dalam PSAP BA 01
paragraf 54 dinyatakan bahwa suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika
diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam
waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan atau berupa kas dan setara kas.
Semua aset yang tidak termasuk dalam pengertian diatas diklasifikasikan sebagai aset
nonlancar.
mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud, yang digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan
diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset
lainnya.
20
a. Investasi Jangka Panjang
salama lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjan terdiri dari investasi yang
internasional dan badan hokum lainnya bukan milik negar, serta investasi permanen
berkelanjutan, yang terdiri dari investas dalam surat utang Negara, penanaman modal
dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, dan investasi
b. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset beerwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
umum. Aset tetap terdiri dari: tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jaringan, jalan, dan irigasi, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan
c. Dana Cadangan
21
Dana cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
aset lainnya, yang termasuk sebagai aset lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, aset kerja sama dengan
pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunannya (PSAP BA 01 paragraf
66).
6. Kewajiban
Beberapa yang termasuk dalam keajiaban jangka pendek adalah utang transfer
pemerintah, utang epada pegawai, bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak
ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancer utang Jangka
panjang.
22
b. Kewajiban Jangka Panjang
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang adalah: utang dalam negeri, utang
7. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara asset dan
85).
a. Laporan Operasional
Laporan Operasional merupakan salah satu laporan yang harus disusun oleh
1. Pendapatan-LO
2. Beban
23
3. Surplus/Defisit dari operasional
7. Surplus/Defisit-LO 28
a. Pendapatan-LO
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali
b. Beban
Merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
c. Surplus/Defisit
24
d. Kegiatan non perasional
Merupakan pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokan
Merupakan pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian
atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak 29 diharapkan sering atau
rutun terjadi, dan berad diluar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan (PSAP BA
12 paragraf 8).
g. Surplus/Defisit-LO
Merupakan selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan,
setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar
Pemerintah Berbasis Akrual adalah laporan arus kas. Lebih lanjut, laporan arus kas
ini diatur dalam PSAP BA 03. PSAP BA 03 paragraf 15 mendefinisikan laporan arus
25
kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan
operasional, investasi, pendanaan, dan trasitoris. Berikut ini akan dijelaskan lebih
lanjut dari pengertian-pengertian dari aktivitas dimaksud dalam definisi diatas, yaitu:
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas Operasi adalah aktivitas pnenerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
paragraf 8).
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditijukan
untuk perolehan dan pelepasan asset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
c. Aktivitas Pendanaan
Pendanaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dan
jumlah dan komposisi utang dan piutang jangka panjang (PSAP BA 03 paragraf 8).
Aktivitas Transitoris
Aktivitas Transitoris adalah aktivitas penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak
yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang
26
mempunyai fungsi perbendaharaan umum. Berdasarkan pernyataan pada paragraph
13 tersebut, maka pada pemerintah daerah yang wajib menyusun laporan arus kas
adalah Badan Pengeluaran Keuangan Daerah (BPKD), yang pada pemerintah daerah
Dalam menyusun laporan arus kas ini adalah metode langsung dan metode tak
utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Sedangkan metode tidak langsung
atau pembayaran yang lalu/yang akan dating, serta unsure penerimaan dan
pengeluaran dalam bentuk kas yang berkitan dengan aktivitas investasi dan
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan keuangan yang harus disusun oleh
a. Ekuitas awal.
27
c. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain
berasal dari dampak komulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
1) Koreksi kesalahan medasar dari persediaan yang terjadi pada peride - perode
sebelumnya.
3) Ekuitas Akhir
penjelasan negatif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi
neraca, dan laporan arus kas. Selain itu catatan atas laporan keuangan juga mencakup
makro.
pelaporan berikut kendala dan hembatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
28
d. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
g. Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajan yang wajib, yang
Secara yuridis
Indonesia dari kas menuju akrual menjadi akrual penuh. Sesuai kesepakatan
pemerintah dan DPR, implementasi basis akrual ini akan dilaksanakan secara
terbagi atas dua kondisi dasar, yaitu necessary condition dan sufficient condition.
Necessary condition adalah prasyarat yang dibutuhkan agar suatu kondisi dapat
29
Necessary condition adalah komitmen, kapasitas SDM, dan dana pemeliharaan.
Untuk dapat mengimplementasikan basis akrual yang notabene adalah barang baru,
dibutuhkan komitmen dari para pemimpin dan pejabat, termasuk dukungan politik
dari kepala daerah dan DPRD. Di samping itu, SDM yang menguasai ilmu dan
konsep akuntansi dalam jumlah yang memadai juga sangat dibutuhkan mengingat
mereka adalah ujung tombak dari implementasi ini. Implementasi basis akrual juga
membutuhkan pendanaan yang cukup. Tidak hanya untuk investasi awal, tetapi juga
untuk kegiatan- kegiatan yang bersifat pemeliharaan. Hal ini disebabkan penerapan
Kemudian menurut KSAP (2010), persiapan strategi yang dapat dilakukan dalam
desember 2009.
2. Sosialisasi dan penyesuaian peraturan yang dilaksanakan pada tahun 2010 hingga
2011 dalam hal ini penyusunan regulasi pemerintah daerah yang meliputi
daerah.
30
3. Penyiapan dan pengembangan SDM akuntansi yang dilaksanakan pada tahun 2010
sebagai jembatan teknis atas standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang
akan diterapkan.
2. Menyiapkan modul pada tingkat nasional yang dapat digunakan oleh berbagai
daerah dulu sebelum pada akhirnya dapat digunakan oleh seluruh daerah.
dan sosialisasi, cara ini dapat digunakan untuk menyerap input berupa saran
31
Gambar 2.1 Tahap Implementasi Penerapan Akuntansi Basis Akrual
32
lapangan kerja sesuai dengan
kebutuhan SDM, dan juga
diperlukan adanya perkembangan
pada aplikasi keuangan untuk
menungkatkan akuntabilitas dan
juga kualitas laporan keuangan.
4 Naufal Aulia Pohan (2022) Analisis Implementasi Dari hasil penelitian ini
Standar Akuntansi disimpulkan bahwa penerapan
Berbasis Akrual Pada Akuntansi pada Sekretariat Badan
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Pengawas Pemilihan Kabupaten Deli Serdang belum
Umum Kabupaten Deli sepenuhnya mengacu pada
Serdang Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah. Salah
satunya tidak membuat Neraca,
Laporan Operasional, Laporan
Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, Catatan atas Laporan
Keuangan, dan Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
Sehingga harus disempurnakan
agar Penerapan Akuntansi oleh
Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum kabupaten Deli
Serdang akurat dan dapat
diandalkan hingga dapat
dilaksanakan dan dievaluasi
sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah.
5 Adheylia Ariyati (2022) Penerapan Akuntansi Hasil penelitian menunjukan
Berbasis Akrual Pada bahwa laporan keuangan berbasis
Direktorat Jenderal akrual menghasilkan Laporan
Pembiayaan Realisasi
Infrastruktur Pekerjaan Anggaran, Neraca, Laporan
Umum Dan Perumahan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan CaLK.
Aplikasi yang digunakan dalam
penerapan akuntansi basis akrual
menggunakan
aplikasi SAIBA. Faktor yang
mempengaruhi penerapan
akuntansi berbasis akrual
diantaranya mengenai Sumber
Daya Manusia serta infrastruktur
dan aplikasi.
33
6 Ardi Purwa Pandhita Implementasi Dari hasil penelitian dan diskusi
(2022) Kebijakan Standar disimpulkan bahwa dimensi
Akuntansi Sumber Daya cukup baik, namun
Pemerintahan Berbasis memiliki kekurangan 1 pada
Akrual Pada Dinas sarana dan prasarana. Pada
Tenaga Kerja Dan dimensi Disposisi cukup baik
Transmigrasi Provinsi karena Kepala Subbagian
Sumatera Selatan Keuangan telah memilih
karyawan yang terampil, Kepala
Sub Bagian juga tegas dalam
melakukan tindakan terhadap
karyawan, namun tidak diberikan
insentif kerja. Dari sisi struktur
birokrasi, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Sumsel masih
belum cukup baik, karena
koordinasi antar bidang selalu
berantakan dan tidak ada SOP
resmi.
Dalam Dimensi Komunikasi,
karyawan cukup baik untuk
mengikuti arahan yang
diperintahkan.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pemerintah Daerah Lampung Utara.
Penelitian ini mengambil data laporan keuangan pemerintah berbasis akrual yang ada
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian dengan pendekatan
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
35
3.3 Lokasi Penelitian
Utara. Kantor ini bergerak dalam pengawasan pemerintahan daerah yang dipimpin
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah - langkah
sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan).
2. Interview (wawancara).
3. Dokumentasi.
Setiap penelitian memerlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan
jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010) analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
36
Peneliti akan menganalisis data yang dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan
interpretif dan teknik analisis Miles dan Huberman. Pendekatan interpretif merupakan
memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti
pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang
keadaan sebenarnya. Adapun tahapan-tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Reduksi data
2. Penyajian data
Ketiga komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait.
observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang dikumpulkan
banyak maka diadakan reduksi data. Setelah direduksi maka kemudian diadakan
sajian data agar data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan lebih mudah dipahami. Apabila ketiga hal tersebut selesai dilakukan, maka
Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak
tersedia dalam bentuk kompilasi ataupun file. Data ini harus dicari melalui
37
narasumber Umi Narimawati (2008). Data primer dalam penelitian ini adalah data
yang secara khusus diperoleh dari wawancara yang berhubungan dengan laporan
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi
perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs web, internet dan
seterusnya (Uma Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini data sekunder nya adalah
Teknik analisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif
mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independen) tanpa
analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan cara:
38
2. Menilai apakah penerapan standar akuntansi pemerintah (SAP) berbasis akrual
39
BAB IV
daerah dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah. Kantor Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kabupaten lampung utara yang beralamat di
jalan Jendral Sudirman No.01 (Komplek Kantor Pemda) Telp/Fax (0724) 227765.
Berdiri sejak tahun 2014, kemudian pada ahun 2017 terjadi perubahan dari segi
bangunan akhirnya kantor ini mengalami perkembangan yang sangat baik sampai
dengan sekarang. Kantor Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan
40
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
41
4.1.3 Job Description
Uraian peran dan tugas masing – masing kepengurusan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
42
a) Pengkoordinasi dan menyiapkan Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.
tugasnya, bidang akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
3. Kasubbid Pembukuan
Pemerintah Derah.
Pemerintah Daerah.
Daerah (SKPKD).
43
e) Melaksanakan prosedur Akuntansi selain kas pada SKPKD.
h) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
dan pembinaan keuangan. Uraian tugas Sub Bidang Pelaporan dan Pembinaan
(OPD).
d) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
44
5. Kasubbid Evaluasi
Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan pelaksanaan dan
pembinaan akuntansi keuangan daerah dan evaluasi realisasi keuangan daerah. Uraian
Laporan Keuangan.
Daerah.
i) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
45
Masing – masing Sub Bidang pada Bidang Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Akuntansi.
pemerintah daerah dalam implementasi SAP berbasis akrual ditandai dengan adanya
komitmen dari Kepala Daerah dan personil kunci serta dukungan dari pihak
Utara mengacu pada SAPD terbaru yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 64 Tahun 2013 sebagai SOP dalam mengerjakan dan menyusun
laporan keuangan. Hal ini berlaku bagi seluruh perangkat daerah yang ada di
mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 15 Tahun 2019 Nomor 38 Tahun 2017
46
Tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara yang
ketentuan lain yang relevan untuk menjadikan apakah LKPD yang ada di Kabupaten
Lampung Utara telah disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang
telah menjadi standar operasional prosedur pelaksanaan agar laporan keuangan yang
penerapan SAP berbasis akrual dalam bentuk rencana aksi (Action Plan) yang
memuat target, pihak yang terlibat, tahapan dan output yang disusun oleh Bupati dan
47
1. Laporan Realisasi Anggaran
Gambar 4.2
48
(Sumber: https://lampungutarakab.go.id)
Gambar 4.3
(Sumber: https://lampungutarakab.go.id)
Penyusunan laporan Realisasi anggaran di atas merupakan kompleksitas laporan
keuangan pandangan nyata yang diberikan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Pelaporan keuangan yang akan dihasilkan sesuai dengan peraturan pemerintah nomor
49
bertambah kuantitasnya. Walaupun secara nyata, laporan realisasi anggaran
merupakan jenis laporan keuangan yang secara kuantitas seperti terlihat banyak, tapi
jika diteliti lebih lanjut sebenarnya hanya pengembangan dari yang sudah ada dan
nantinya justru akan menunjukkan artikulasi yang semakin jelas antar laporan
keuangan. Namun bagi para pengelola Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Berjalan
Anggaran (SiLPA/SiKPA)
Tahun Sebelumnya
50
Saldo Anggaran Lebih Akhir 47.105.884.014,99 72.085.974.709,39
Berdasarkan tabel diatas saldo anggaran lebih (LPSAL) Tahun 2021 sebesar
Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2021 sebesar Rp47.105.884.014,99 berasal dari
dari koreksi kurang saldo dana JKN dan Koreksi saldo dana BOS sebesar 672.773,63.
Saat penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah saldo anggaran lebih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Kewajiban penerapan
akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash towards accrual) yang sedang diterapkan
saat ini ke sistem akuntansi berbasis akrual, sesuai amanat Peraturan Pemerintah
51
3. Neraca
52
(Sumber: https://lampungutarakab.go.id)
Gambar 4.5
(Sumber: https://lampungutarakab.go.id)
Regulasi dan kebijakan SAP berbasis akrual yang telah diimplementasikan sejak
53
Mei 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 dan Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 21
Tahun 2014 tanggal 23 Mei 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015. Namun demikian, masih
terdapat kebijakan SAP berbasis akrual yang belum diimplementasikan. Hal ini dapat
dilihat dari Laporan Keuangan Tahun 2020 - 2021 khususnya pada neraca.
Penyesuaian akun neraca ke sistem akrual dilakukan pada akhir tahun dengan
menginput jurnal memorial pada SIMDA. Untuk akun penyisihan piutang, piutang
neto, dan cadangan piutang masih disesuaikan melalui menggunakan jurnal memorial
dalam SIMDA.
Laporan Neraca yang akan dihasilkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
sesuai perintah yang tercantum dalam peraturan PP 71 Tahun 2010 serta menyiapkan
4. Laporan Operasional
54
yang sah
Total 1.356.271.992.939,77 1.425.488.055.852,79 (69.216.062.913,02)
prinsip yang harus diterapkan dalam menyusun laporan keuangan demi mendapatkan
hasil laporan yang berkualitas baik sesuai dengan ukuran normatif yang disebutkan
dalam PP No 71 Tahun 2010. Dengan menerapkan SAP basis akrual, informasi yang
Operasional dan beban. Dalam laporan operasional, pengakuan ekuitas dalam neraca
laporan realisasi anggaran, serta penjelasan pos-pos dan akun-akun dalam laporan
keuangan secara rinci dan memadai (full disclosure) dalam catatan atas laporan
keuangan. Dari sisi sistem, penerapan basis akrual lebih terintegrasi sehingga
55
5. Laporan Arus Kas
56
57
Gambar 4.7
(Sumber: https://lampungutarakab.go.id)
58
Pada gambar diatas Laporan Arus Kas yang dihasilkan dari penerapan SAP berbasis
akrual diarahkan untuk memberi manfaat lebih baik kepada para pemangku
pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Selain itu, basis akrual
Perubahan Kebijakan /
Kesalahan Mendasar
Tetap
59
1. Surplus/Defisit – LO
g) Kesenian/Kebudayaan/Olahraga
h) Rp 4.000.000,00
j) Ekuitas Rp (1.306.688.473,18)
60
Akumulasi Penyusutan Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 5.377.984.378,31
Berdasarkan tabel dan deskripsi diatas, Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah
sekumpulan prinsip yang harus diterapkan dalam menyusun laporan keuangan demi
mendapatkan hasil laporan yang berkualitas baik sesuai dengan ukuran normatif yang
informasi yang ada di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan
61
salah satunya laporan perubahan laporan ekuitas. Dari sisi sistem, penerapan basis
Makna Basis Akrual dalam Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
penerapan standar akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis akrual secara penuh mulai
tahun 2015. Rata-rata pengelola keuangan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset
pemerintahan berbasis akrual, mereka sudah matang akan definisi dari basis akrual itu
sendiri.
62
Waktu: 27 Februari 2023
Hasil wawancara:
A: Selaku kepala sub bagian akuntansi badan pengelola keuangan dan aset
ekonomi yang meskipun belum ada uang masuk ke kas daerah, tetapi sudah
ada yang mengikat antara wajib pajak dan petugas pajak pada saat itu bisa
A: “Kalau pemahaman saya tentang basis akrual itu suatu standar, standar
Pandangan responden di atas telah sesuai dengan makna basis akrual yaitu suatu basis
akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan
disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa
memerhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dari pandangan
kedua informan di atas terhadap pengertian basis akrual, dapat dikatakan bahwa rata-
rata pengelola keuangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
63
yang saat ini berlaku yaitu peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang
keuangan yang akan dihasilkan sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 71 tahun
reports) yang terdiri dari, laporan realisasi anggaran (LRA) dan laporan perubahan
saldo anggaran lebih (SAL). Pelaporan finansial (financial reports) yang terdiri dari,
neraca, laporan operasional (LO), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas,
sebagai wujud kepatuhan kepada peraturan dan alur untuk kewajiban Badan
melakukan persiapan - persiapan seperti sosialisasi untuk semua entitas akuntansi dan
dokumen legal yang bersifat lokal seperti peraturan kepala daerah tentang kebijakan
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama melakukan riset penelitian
64
Utara, maka ditemukan faktor penghambat dalam proses penerapan Standar
a. Belum adanya Standar dan Sasaran yang jelas dan terukur dalam bentuk Standar
b. Kurangnya kompetensi dari sumber daya aparatur dalam penerapan SAP berbasis
akrual, di samping jumlah aparatur yang masih terbatas dalam bidang pengelola
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Utara telah
(SOP) yang jelas dan terukur sebagai acuan dan pedoman dalam implementasi
b. Disposisi implementor masih belum menunjukkan disiplin yang tinggi dan belum
WTP.
65
c. Diupayakan Membangun Sistem Teknologi Informasi Dalam Bentuk Website Pada
Berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi yang diajukan penulisi dalam rangka
Aset Daerah Kabupaten Lampung Utara yaitu diperlukan peningkatan kualitas SDM
Aparatur melalui pelatihan teknis terkait SAP berbasis akrual dan bila ada
penambahan staf atau pegawai, diperlukan pegawai yang memikili pengetahuan dan
keterampilan berbasis akrual, Pemanfaatan teknologi informasi yang sudah ada, harus
dapat menjawab tuntutan sebuah sistem atau aplikasi yang online kesemua OPD
yakni website, sehingga penerapan SAP berbasis akrual laporan keuangan dapat
terkendali dengan baik, Pimpinan OPD sebagai pengguna anggaran agar melakukan
pengawasan langsung atasan pada semua level pimpinan secara berkala, serta Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Utara perlu lebih
secara proporsional.
66
BAB V
5.1 Kesimpulan
perundangan, namun masih perlu peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya
aparatur pengelola anggaran pada setiap OPD, dan perlu adanya sistem aplikasi
teknologi informasi dalam bentuk website yang online ke semua OPD Kabupaten
Lampung Utara.
Prosedur (SOP) yang jelas dan terukur sebagai acuan dan pedoman dalam
5.2 Saran
67
Lampung Utara, perlu melakukan upaya akselerasi sinkronisasi standar
daerah.
atas pemahaman para pengelola keuangan Badan Pengelola Aset dan Keuangan
sosialisasi atau pelatihan yang lebih rutin lagi untuk para pegawai/staf
pemerintah
68
DAFTAR PUSTAKA
69
Ramdani, E., & Agustina, N. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Akuntansi Dan Pembangunan (Jaktabangun)
Stie Lhokseumawe, 5(1), 1-10.
Sampel, I. F., Kalangi, L., & Runtu, T. (2015). Analisis Kesiapan Pemerintah
Kota Manado Dalam Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Mengenai Standar Akuntansi Basis Akrual. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(1).
70
71
DAFTAR LAMPIRAN
72
73
Lampiran 2 Informasi Neraca
74
75
Lampiran 3 Realisasi Belanja Daerah
76
77