Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PKL

SISTEM AKUNTANSI KREDIT RINGAN PAYROLL PNS PADA BANK TABUNGAN


NEGARA CABANG PEMBANTU AIRLANGGA

ACCOUNTING SYSTEM OF CIVIL SERVANT PAYROLL SOFT LOAN AT AIRLANGGA


BRANCH OF BANK TABUNGAN NEGARA

Diajukan sebagai suatu kebulatan studi


Untuk meraih gelar Ahli Madya
Oleh

RITA ZAZA

A0C014133

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2017
ii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rita Zaza

NIM : A0C014133

Program Studi : Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram

Judul Laporan PKL : Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada Bank Tabungan
Negara Cabang Pembantu Airlangga

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Laporan PKL yang telah saya buat ini merupakan
hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila terjadi di kemudiaan hari penulis laporan
PKL ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terdapat karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib
Universitas Mataram.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Penulis,

Rita Zaza
NIM A0C014133
iii

LAPORAN PKL

SISTEM AKUNTANSI KREDIT RINGAN PAYROLL PNS PADA BANK TABUNGAN


NEGARA CABANG PEMBANTU AIRLANGGA

Oleh

RITA ZAZA
A0C014133

Setelah membaca Laporan PKL ini dengan seksama,


maka menurut pertimbangan kami Laporan PKL ini telah
memenuhi syarat atau layak untuk diuji.

Disetujui tanggal : April 2017

Dosen Pembimbing,

Nurabiah,SE.,MMSI
NIP 198002122008122001

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
iv

ABSTRAK
Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu
Airlangga
ACCOUNTING SYSTEM OF CIVIL SERVANT PAYROLL SOFT LOAN AT AIRLANGGA
BRANCH OF BANK TABUNGAN NEGARA

RITA ZAZA
A0C014133
Sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang digunakan untuk merangkum semua
kegiatan dan transaksi perusahaan guna menghasilkan informasi yang diperlukan oleh
manajemen sebagai alat pengawasan demi kelancaran aktivitas perusahaan dimasa yang akan
datang. Sistem akuntansi menjadi acuan pemberian kredit yang membuat operasional perusahan
berjalan dengan lancar. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini untuk mengetahui sistem
akuntansi kredit ringan payroll PNS pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu
Airlangga. Kredit Ringan Payroll PNS adalah kredit dengan cicilan ringan karyawan tetap, baik
itu karyawan perusahaan atau instansi pemerintah yang hanya dengan mengajukan SK atau Surat
Keputusan pengangkatan pegawai tetap dari debitur. Kredit Ringan Payroll PNS ini bersifat
komsumtif atau untuk keperluan apa saja. PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu
Airlangga adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya memberikan kredit
ringan kepada pegawai tetap seperti Kredit Ringan Payroll PNS dengan jaminan SK ( Surat
Keputusan ) karyawan tetap. PT Bank Tabungan Negara merupakan perusahan jasa yang
menyediakan kredit pembiayaan kepada para nasabah. Hal ini adalah salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik debitur dan memperoleh laba dari bunga yang diberikan.
Berdasarkan hasil kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan penulis menyimpulkan
bahwa sistem akuntansi kredit ringan payroll PNS pada PT Bank Tabungan Negara Cabang
Pembantu Airlangga cukup efektif. Hal ini terlihat dari proses dan prosedur yang dilakukan oleh
PT BTN Cabang Pembantu Airlangga yang layak dan memadai dimana sistem akuntansi yang
digunakan meliputi formulir, jurnal, buku besar dan laporan. Namun sistem akuntansi belum
dapat dikatakan maksimal karena sistem akuntansi harusnya didukung dengan sistem penunjang
tambahan seperti penyediaan buku pembantu untuk mempermudah proses perincian rekening
kredit.

Kata Kunci :Sistem Akuntansi,Kredit Ringan Payroll PNS


v

KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kepada Tuhan Y.M.E atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat mneyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
ini dengan judul : Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada Bank Tabungan Negara
Cabang Pembantu Airlangga.
Tujuan penulis Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk mencapai
kebulatan studi pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram dan meraih gelar Ahli Madya, mengembangkan teori yang diajukan di bangku
perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, dan sebagai wahana bagi mahasiswa
dalam mengembangkan pengetahuan, dan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan.
Sehubung dengan selesainya karya akhir tersebut, penulis menyampaikan terima kasih
kepada kedua orang tua yang telah mendoakan dan memberikan dukungan moral dan meteril.
Selanjutnya penulis juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Muaidy Yasin,SE.,MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram.
2. Ibu Animah,SE.,M.Si. Selaku Ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mataram dan Bapak Lukman Effendi,SE.,M.A. Selaku Sekretaris
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.
3. Ibu Nur Fitriah,SE.,M.Si. Selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini selalu
membimbing dan memberikan masukan kepada penulis.
4. Ibu Nurabiah,SE.,MMSI. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan, masukan, serta bimbingan dalam menyusun laporan PKL.
5. Ibu Erna Widiastuty,SE.,M.Si. Selaku dosen penguji dua dan Ibu Dra.Sri Darwini.,MM.
Selaku dosen penguji tiga, yang telah meluangkan waktunya dalam melakukan ujian naskah
laporan praktik kerja lapangan.
6. Seluruh dosen Diploma III Akuntansi yang telah membimbing dan mengajar penulis selama
melakukan menuntut ilmu di Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mataram.
7. Seluruh Staf Akademik pada Program Studi Diploma III Akuntansi atas bantuannya kepada
penulis.
8. Ibu RR.Henny Saptanita selaku Sub Branch Head yang telah membantu dan membimbing
selama melakukan Prektik Kerja Lapangan.
9. Seluruh Karyawan PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga khususnya Pak
Khairul Amri bagian Loan Service yang telah membantu, membimbing dan memberikan
dukungan selama melakukan Praktik Kerja Lapangan.
10. Saudara tercinta Dzul Fikar Al-qadri, M.Billal Al-qadri, Argat Ade Qamula Putra yang telah
memberi semangat dan doa kepada penulis.
11. Seluruh keluarga yang sudah mendoakan dan menyemangati penulis dalam penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan.
12. Sahabat Terbaikku Ratna Yunita, Nurlaili Royani,Vera Selviani, Selvia Andriani, Jalil,
wawan, Memet, Amar, Utama yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantu dalam
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan.
13. Muhammad Yanuar, Adelita, Rian Armansah yang sudah mendukung, mendoakan dan
membantu memberikan buku yang terkait dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan.
vi

14. Ibu Raminah, Pak Sanapiah , kak wan, kak majos, dan seluruh teman-teman kos tambora 12
yang selalu mendukung dan mendoakan penulis di D III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mataram Angkatan 2014 yang saling mendukung dan memotivasi dalam
menyelesaikan tugas akhir.
15. Rekan-rekan mahasiswa dan para sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
terimakasih atas dukungan dan doanya.
Penulis menyadari penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, April 2016

Penulis
vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 5
1.2.1. Tujuan ..................................................................................... 5
1.2.2. Manfaat ................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian Sistem............................................................................... 6
2.2. Pengertian Sistem Akuntansi ............................................................. 7
2.3. Pengertian Kredit ............................................................................... 9
2.3.1. Jenis-Jenis Kredit.................................................................... 10
2.3.2. Jurnal Pemberian Kredit ......................................................... 12
2.3.3. Fungsi dan Tujuan Kredit ....................................................... 13
2.3.4. Penyaluran Kredit ................................................................... 14
2.3.5. Penilaian Kelayakan Kredit (Studi Kelayakan Kredit) .......... 15
2.3.6. Pembungaan Kredit ................................................................ 16
2.4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pemberian kredit 17
2.5. Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit............................................... 21

BAB III KEGIATAN SELAMA PKL


3.1. Pelaksanaan PKL................................................................................ 23
3.2. Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan ......................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT Bank Tabungan Negara .................................. 26
4.1.1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara ................................ 26
4.1.2. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara ................................ 27
viii

4.1.3.Budaya PT BTN Cabang Pembantu Airlangga ...................... 27


4.1.4.Produk Kredit PT BTN Cabang Pembantu Airlangga ........... 28
4.1.5.Tugas dan Struktur Organisasi PT BTN KCP Airlangga ....... 28
4.1.6.Jenis Kredit Pembiayaan Kredit Ringan Batara yang
ditawarkan oleh PT BTN Cabang Pembantu Airlangga......... 31
4.2. Pembahasan ........................................................................................ 33
4.2.1. Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS ....................... 33
4.2.1.1. Formulir .................................................................... 34
4.2.1.2. Jurnal ........................................................................ 34
4.2.1.3. Buku Besar ............................................................... 36
4.2.1.4. Buku Pembantu ........................................................ 36
4.2.1.5. Laporan ..................................................................... 37
4.2.1.6. Prosedur Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll
PNS pada PT BTN Cabang Pembantu Airlangga ... 37
4.2.1.6.1. Flowchart Sistem Akuntansi Kredit
Ringan Payroll PNS pada PT BTN
KCP Airlangga......................................... 42
4.2.2. Perbandingan antara Teori dan Praktek Sistem Akuntansi
Kredit Riangan Payroll PNS ................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 46
5.2. Saran ................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 49
ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Pertumbuhan Kredit Ringan Bank Tabungan Negara Cabang Mataram ..... 1

Tabel 2. Daftar Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan ........................................ 24

Tabel 3. Pola Prima .................................................................................................... 27

Tabel 4. Perbandingan antara Teori dan Praktik ........................................................ 44


x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1. Flowchart Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit ....................... 21


2. Gambar 2. Struktur Organisasi PT BTN KCP Airlangga ............................ 30
3. Gambar 3. Flowchart Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada
PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga ............................ 42
xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran 1. Formulir (Form Aplikasi Consumer Loan). .............................. 50


2. Lampiran 2. Jurnal. ........................................................................................ 51
3. Lampiran 3. Buku Besar. ............................................................................... 52
4. Lampiran 4. Laporan Keuangan .................................................................... 53
1

AB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bank merupakan suatu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak


di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang- Undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang perbankan, menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan fungsi bank
tersebut hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendaptkan dana dalam
bentuk kredit.

Kredit merupakan jasa keuangan yang sangat diminati. Hal ini dibuktikan
dengan data pertumbuhan kredit yang terdapat di PT Bank Tabungan Negara:

Tabel 1 Pertumbuhan Kredit Ringan Bank Tabungan Negara Cabang Mataram

Tabel 1 Pertumbuhan Kredit Ringan PT Bank Tabungan Nergara

( Miliar RP )
No Jenis Kredit
Desember 2014 Desember 2015 Desember 2016

Unit Realisasi Unit Realisasi Unit Realisasi

1 Kring BTN 296 23.923 271 24.295 1.092 184.441

2 Kring BTN Pensiun 27 23.923 23 2.195 228 22.057

3 Kring Swadana 6 15.923 12 33.050 45 6.793

4 Kring Pensiun 0 0 24 4.101 107 36.981

5 Total Keseluruhan 329 41.264 334 63.641 1.472 184.441


Sumber : PT Bank Tabungan Negara Cabang Mataram
2

Melihat pertumbuhan kredit yang cukup besar pada tabel 1 dimana pada
bulan desember 2014 jumlah unit kredit ringan sebanyak 329 nasabah dengan
nominal realisasi Rp 23.923 Miliar, sedangkan pada bulan desember 2015
jumlah unit kredit ringan sebanyak 334 nasabah dengan nominal realisasi
Rp 63.641 Miliar dan di bulan desember 2016 jumlah unit kredit ringan sebanyak
1.472 nasabah dengan nominal realisasi Rp 184.441 Miliar, pertumbuhan kredit
tersebut menjadi salah satu aktivitas bisnis utama perbankan, dan perlu adanya
pengelolaan/manajemen pengkreditan yang baik. Untuk dapat melakukan
ekspansi kredit, bank tentunya juga harus dapat menjual berbagai jenis produk
kredit. Pengetahuan karateristik produk suatu keharusan bagi petugas dan pejabat
pengelola kredit bank. Pengetahuan yang cukup tentang produk kredit akan
sangat berpengaruh dalam pengelolaan kredit. Pengelolaan perkreditan
perbankan merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam mengelola bisnis
perbankan.

Kredit memang merupakan suatu jasa yang dapat dilakukan oleh siapa saja.
Namun terkadang beberapa lembaga yang menjadi penyedia jasa kredit tidak
dilengkapi dengan SOP yang lengkap. Hal ini kemudian menjadi salah satu
pemicu ketidakstabilan perekonomian di suatu daerah maupun negara. Oleh
karena itu, keberadaan suatu lembaga yang dapat menjadi penyedia jasa kredit
yang mampu melakukan fungsi perencanaan, penyaluran dan pemantauan sangat
dibutuhkan. Inilah yang menjadi landasan utama mengapa bank kemudian
menjadi salah satu pelaku ekonomi dalam hal kredit, terutama Bank Indonesia.
Salah satu fungsi utama Bank Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana kepada masyarakat. Bank berada ditengah-tengah masyarakat
pemilik dana dan masyarakat yang membutuhkan dana. Oleh karena itu, peranan
bank sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Bank juga sebagai
transmisi membantu pemerintah dalam pembangunan nasional dengan berbagai
fasilitas yang dimilikinya. Salah satu fasilitas yang disediakan adalah fasilitas
3

pinjaman dana yang diberikan pihak bank kepada pihak debitur dengan syarat
pihak debitur menyerahkan jaminan, yang sering kita kenal dengan perjanjian
kredit. Kredit pada saat ini banyak diminati oleh masyarakat dengan konsumsi
yang berbeda-beda. Terdorong oleh desakan ekonomi yang kian hari semakin
menghimpit, maka kredit adalah salah satu alternatif untuk mendapatkan modal
atau dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan masyarakat itu sendiri,
antara lain digunakan sebagai modal usaha, biaya kuliah atau sekolah, biaya
pengobatan, biaya pernikahan dll.

Kebutuhan akan kredit tidak saja diperlukan oleh masyarakat yang


berpenghasilan tidak tetap saja, tetapi juga masyarakat yang berpenghasilan tetap
seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun karyawan yang berkerja pada
perusahaan-perusahaan. Pemberian kredit kepada PNS merupakan salah satu
kegiatan usaha bank konvensional dalam rangka mengelola dana agar produktif
dan memberikan keuntungan. Dalam kegiatan operasional pemberian kredit
diperlukan jaminan kredit. Salah satu bank konvensional yang menggunakan
jaminan Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil adalah Bank Tabungan Negara.

Bank Tabungan Negara adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang
jasa keuangan perbankan. Bank Tabungan Negara memiliki beberapa cabang di
Indonesia, salah satunya adalah Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu
Airlangga Kota Mataram. Ada beberapa jenis kredit yang terdapat di Bank
Tabungan Negara antara lain Kredit Agunan Rumah (KAR), Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) Subsidi, dan Kredit Ringan (Kring) Payroll PNS. Salah satu kredit
yang paling diminati oleh masyarakat adalah Kredit Ringan (Kring) Payroll
PNS.

Kredit Ringan Payroll PNS merupakan kredit dengan cicilan ringan untuk
karyawan perusahaan/instansi tanpa agunan, hanya dengan mengajukan SK
4

pegawai saja. Kredit Ringan Payroll PNS termasuk produk kredit konsumer
karena biasanya penggunaan kredit ini ditujukan untuk membiayai pemenuhan
kebutuhan debitur secara langsung bukan untuk usaha, namun tidak menutup
kemungkinan jika kredit ini digunakan sebagai kredit produktif. Sehingga banyak
pegawai negeri sipil yang meminati Kredit Ringan Payroll ini, di samping itu
keuntungan lainnya dari kredit ini adalah kredit tanpa agunan hingga Rp 500 juta,
suku bungan kompetitif, proses cepat dan mudah, tenor hingga 10 tahun dan
perlindungan asuransi jiwa kredit.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam


mengenai sistem pengkreditan tersebut yang akan penulis tuangkan dalam
laporan kerja praktik dengan judul : “SISTEM AKUNTANSI KREDIT
RINGAN PAYROLL PNS PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG
PEMBANTU AIRLANGGA”
5

1.2 Tujuan Dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ialah:

1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll


PNS, yang di terapkan pada Bank Tabungan Negara Tbk Kantor
Cabang Pembantu Airlangga.
2. Untuk membandingkan teori sistem akuntansi dengan prektik yang
terjadi di tempat Praktik Kerja Lapangan.

1.2.2 Manfaat

Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ialah:

1. Secara akademik untuk memenuhi salah satu syarat guna memenuhi


beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis D III Akuntansi.
2. Manfaat Teoritis, diharapkan dapat membantu dalam memahami teori
dengan kenyataan yang terjadi di Bank Tabungan Negara serta dapat
menambah wawasan dan mengembangkan ilmu yang telah dicapai
sebelumnya.
3. Secara praktik laporan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
penulis dalam memahami dan mengerti tentang akuntansi dalam dunia
kerja. Khususnya Sistem Akuntansi Krdit Ringan Payroll PNS Pada
Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem

Setiap perusahaan memerlukan suatu sistem yang baik untuk mencapai


tujuannya. Sistem direncanakan untuk menghasilkan informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun perusahaan. Berikut ini pengertian sistem
menurut para ahli :

a. Menurut Mulyadi (2014 : 2)

“Sistem adalah adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu


dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu.”

b. Menurut Baridwan (2004 : 182)

“Sistem adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling


berhubungan yang disusun dengan suatu skema yang menyeluruh,
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan.”

c. Menurut Romney (2016 : 3)


“Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling
terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi yang telah diungkapkan di atas, dapat disimpulkan


bahwa sistem merupakan suatu prosedur yang saling berkaitan dan
secara bersama-sama membentuk fungsi yang bertujuan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
7

2.2 Pengertian sistem akuntansi

Berikut ini beberapa pengertian sistem akuntansi menurut para ahli :

a. Menurut Mulyadi (2014 : 3)


“Sistem Akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku
besar dan buku pembantu, serta laporan.” Berikut ini diuraikan lebih
lanjut pengertian masing-masing unsur sistem akuntansi tersebut.
a) Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti
kas keluar, dan cek. Dalam akuntansi secara manual (manual system),
media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form).
Dalam sistem akuntansi dengan dengan computer (computerized
system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data
ke dalam sistem pengelolahan data seperti : papan ketik (keyboard),
optical and magnetic characters characters and code, mice, voice,
touch sensors, dan cats.
b) Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi
yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula
terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya
(berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di-posting ke
rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal
umum.
c) Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
8

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini


disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat
dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di
pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan
untuk penyajian laporan keuangan.
d) Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar. Sebagai contoh, jika rekening piutang dan utang yang
tercantum dalam neraca perlu dirinci lebih lanjut menurut nama
debitur yang jumlahnya 60 orang, dapat dibentuk buku pembantu
piutang yang berisi rekening-rekening pembantu piutang kepada
tiap-tiap debitur tersebut.
e) Laporan hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang
yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya. Laporan berisi informasiyang metupakan keluaran
sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak computer dan
tayangan pada layar monitor komputer.
b. Menurut Baridwan (2008 : 4)
“Sistem Akuntansi adalah formulir–formulir, catatan-catatan, prosedur-
prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelolah data mengenai
usulan satu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan
umpan baik dalam bentuk laporan-laporan yang dilakukan oleh
manjemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham kredit dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk memuali hasil operasi.”
9

c. Menurut Narko (2007 :3)


“Sistem akuntansi pada umumnya diartikan sebagai jaringan yang terdiri
dari formulir-formulir, dan catatan-catatan, prosedur-perosedur, alat-alat,
dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada
suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk
kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang
berkepentingan”

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem


akuntansi adalah suatu organisasi yang digunakan untuk merangkum
semua kegiatan dan transaksi perusahaan guna menghasilkan informasi
yang diperlukan oleh manajemen sebagai alat pengawasan demi
kelancaran aktivitas perusahaan dimasa yang akan datang.

2.3 Pengertian Kredit

Berikut ini beberapa pengertian sistem akuntansi menurut para ahli

a. Menurut Hermansyah (2014 : 56)


“Kredit berasal dari kata italia, credere yang artinya kepercayaan, yaitu
kepercayaan dari kreditur bahwa debiturnya akan mengembalikan
pinjaman beserta bungannya sesuai dengan perjanjian kedua belah
pihak. Tegasnya kreditur percaya bahwa kredit itu tidak akan macet.”

b. Menurut Taswan (2008 : 215)


“Kredit didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan uang atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.”
10

c. Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 Angka 11

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan


dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam –
meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga ( UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1
Angka 11).”

Dari beberapa pengertian tentang kredit dapat disimpulkan bahwa


kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan antara pihak bank dengan pihak
peminjam dengan suatu janji bahwa pembayarannya akan dilunasi oleh
pihak peminjam sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati
beserta besarnya bunga yang telah ditetapkan.

2.3.1 Jenis – Jenis Kredit

Jenis kredit yang diberikan oleh bank sangat bervariasi, namun demikian
secara umum jenis pemberian kredit dapat dilihat dari Taswan (2015:216)
1. Jenis Kredit Menurut Bentuknya
a. Kredit Rekening Koran
Dalam hal ini debitur diberi hak untuk manarik dana dalam rekening
korannya sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan
pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit
secara umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding
credit) atau dengan nilai rata-rata-baki debet setiap bulannya.
b. Installment Loan
Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan
secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank
dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit
11

tersebut. Pada kredit instalment angsuran pokok meningkat dan angsuran


bunga menurun, sehingga total angsuran menjadi konstan sepanjang masa
kredit.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1
tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun.
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara
satu sampai dengan tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.
c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari
tiga tahun. Misalnya kredit produktif, kredit perumahan, kredit
kendaraan.
3. Jenis Kredit Menurut Kegunaannya
a. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
membiayai modal kerja usaha. Misalnya: untuk pembelian barang
dagangan.
b. Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan untuk membiyai investasi
suatu usaha. Misalnya: kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian
mesin, dan penyiapan infrastruktur lainnya.
c. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan
konsumsi.kredit ini sering disebut juga personal loan. Misalnya: kredit
pemilikan rumah(KPR), kredit untuk pembelian kendaraan, kredit
untuk pendidikan dan sebagainya.
4. Berdasarkan anggunan/jaminan
a. Kredit angguan orang adalah kredit yang diberikan dengan jaminan
seseorang terhadap debitur bersangkutan
b. Kredit angguan efek adalah kredit yang diberikan dengan anggunan
efek-efek dan surat-surat berharga
12

c. Kredit angguan barang adalah kredit yang diberikan dengan anggunan


barang tetap, barang bergerak, dan logam mulia (hukum perdata pasal
1132 sampai dengan 1139)
d. Kredit angguan dokumen adalah kredit yang diberikan dengan
anggunan dokumen transaksi, seperti letter of credit (L/C)

2.3.2 Jurnal Pemberian Kredit

Berikut ini merupakan jurnal menurut : Pedoman akuntansi Perbankan


Indonesia (2008 :138).

a. Saat penandatanganan perjanjian kredit/akad kredit


1) Db. Kas/Rekening/Giro BI
Kr. Kredit
Atau Kr. Pendapadat bunga
2) Pembayaran beban yang dapat diartibusikan
Db. Kredit
Kr. Kas/Rekening/Giro BI
b. Pada saat pencairan kredit kepada debitur
Db. Kredit
Kr. Kas/Rekening/Giro BI
c. Pada saat pembebanan tagihan bunga kepada debitur.
Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima
Db/Kr. Kredit
Kr. Pendapatan bunga kredit
d. Pada saat menerima setoran dari debitur diprioritaskan
menyelesaikan kewajiban sesuai estimasi arus kas masa datang
1) Sebesar pembebanan bunga dalam estimasi arus kas masa datang
Db. Kas/Rekening/Giro BI
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima atau
13

2) Sebesar setoran debitur untuk menyelesaikan


angsuran/penyelesaian pokok kredit.
Db. Kas/Rekening/Giro BI
Kr. Kredit
e. Pada saat membayar biaya kredit (antara lain biaya notaries, premi
asuransi, dan barang agunan)
Db. Tagihan biaya-biaya kredit (apabila merupakan beban debitur
dan tidak atas beban pokok kredit) atau
Db. Beban operasional (apabila merupakan beban bank)
Kr. Nasabah notaries/ perusahaan asuransi.
f. Pada saat menerima pembayaran dari debitur atas biaya kredit yang
menjadi beban debitur.
Db. Kas/Rekening/Giro BI
Kr. Tagihan biaya-biaya kredit
g. Pada saat klaim kepada perusahaan asuransi
Db. Tagihan klaim asuransi
Kr. Kredit-hasil klaim asuransi
h. Pada saat menerima klaim asuransi dari perusahaan asuransi
Db. Kas/Rekening/Giro BI
Kr. Tagihan klaim asuransi

2.3.3 Fungsi dan Tujuan Kredit

Fungsi kredit bagi masyarakat, antara lain: Hasibun(2008 :88)

1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan


dan perekonomian.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Mempelancar arus barang dan arus uang.
4. Meningkatkan hubungan internasional (L/C, CGI, dan lain-lain).
14

5. Meningkatkan produktivitas dana yang ada.


6. Meningkatkan daya guna (utility) barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan income per capital (IPC) masyarakat.
10. Mengubah cara berpikir/berindak masyarakat untuk lebih ekonomis.
Tujuan penyaluran kredit, antara lain:

1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit.


2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada.
3. Melaksanakan kegiatan operasional bank.
4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.
5. Mempelancar lalu lintas pembayaran.
6. Menambah modal kerja perusahaan.
7. Meningkatkan pendapata dan kesejahteraan masyarakat.

2.3.4 Penyaluran Kredit

Proses penyaluran kredit oleh bank secara umum sebagai berikut: Hasibun
(2008: 90).

A. Perencanaan Penyaluran Kredit


Peraturan perencanaan kredit harus dilakukan secara realitas dan objektif
agar pengendalian dapat berfungsi dan tujuan tercapai. Perencanaan kredit
harus didasarkan pada keseimbangan antara jumlah, sumber, dan jangka
waktu dana agar tidak menibulkan masalah terhadap tingkat kesehatan dan
likuiditas bank.
B. Prosedur Penyaluran Kredit
1. Calon debitur menulis nama, alamat, anggunan, jumlah kredit yang
diinginkan pada formulir aplikasi permohonan kredit.
2. Calon debitur mengajukan jenis kredit yang diinginkan.
15

3. Analisis kredit dengan cara mengikuti asas 5C dari permohonan kredit


tersebut.
4. Karyawan analisis kredit menetapkan bearnya plafond kredit atau
Legal Lending Limilit (L3) atau BMPK-nya
5. Jika BMPK disetujui nasabah, akad kredit (perjanjian kredit)
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

2.3.5 Penilaian Kelayakan Kredit (Studi Kelayakan Kredit)

Dalam tahap penilaian kelayakan kredit ini, banyak aspek yang akan
dinilai, yaitu : Hermansyah (2014 : 70)

1. Aspek hukum adalah penilaian terhadap keaslian dan ke absahan


dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian
terhadap dokumen-dokumen tersebut dilakukan oleh pejabat atau lembaga
yang berwenang untuk itu.
2. Aspek pasar dan pemasaran adalah prospek usaha yang dijalankan oleh
pemohon kredit untuk masa sekarang dan akan datang.
3. Aspek keuangan adalah aspek keuangan perusahaan yang dilihat dari
laporan keuangan yang termuat dalam neraca dan laporan laba rugi yang
dilampirkan dalam aplikasi kredit.
4. Aspek teknis/operasional adalah aspek teknis atau operasional dari
perusahaan yang mengajukan aplikasi kredit, misalnya mengenai lokasi
tempat usaha, kondisi gedung, beserta sarana dan prasarana pendukung
lainnya.
5. Aspek manajemen adalah untuk menilai pengalaman dari perusahan yang
memohon kredit dalam mengelola kegiatan usahanya, termasuk sumber
daya manusia yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
16

6. Aspek sosial ekonomi adalah untuk melakukan penilaian terhadap dampak


dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang memohon
kredit khususnya bagi masyarakat baik secara ekonomis maupun sosial.
7. Aspek AMDAL merupakan penilaian terhadap aspek AMDAL ini sangat
penting karena merupakan salah satu persyaratan pokok untuk dapat
beroperasinya satu perusahaan, oleh karena kegiatan usaha yang
dijalankan oleh suatu perusahaan pasti mempunyai dampak terhadap
lingkungan baik darat, air, dan udara.

2.3.6 Pembungaan Kredit

Sebelum pencatatan transaksi kredit sebaiknya harus memahami terlebih


dahulu perhitungan bunga kredit, sebab dengan perhitungan bunga kredit
dapat memilah antara angsuran pokok dan angsuran bunga. Adapun jenis –
jenis perhitungan kredit : Taswan(2015 : 217)
1. Pembayaran Anuitas (Efective Rate)
Praktik kreditan umumnya menetapkan angsuran pokok dan bunga
secara konstan selama masa kredit. Sistem pembayaran yang dilakukan
pada setiap selang waktu yang teratur dalam jumlah yang sama atau tetap
disebut dengan anuitas. Dengan metode ini nominal angsuran bunga
setiap periode atau bulan akan menurun, sedangkan angsuran pokok
semakin meningkat tetapi bila dijumlahkan setiap periode adalah sama
besarnya.
2. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran.
Sedangkan bunga yang diperhitungkan menurun sejalan berkurangnnya
sisa kredit. Dengan demikian total angsuran pokok dan bunga adalah
semakin menurun selama periode angsuran.
17

3. Flat Rate
Perhitungan bunga denga flat rate didasrakan pada perhitungan
bunga secara prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal
kredit. Dengan demikian untuk menentukan angsuran pokok dan bunga
sangat sederhana. Praktik di bank bila menggunakan flat rate umumnya
akan menentukan tingakat bunga yang lebih rendah dibandingkan
dengan menggunakan efektif rate atau sliding rate, mengapa demikian ?
sebab bila menentukan suku bunga yang sama seperti pada sliding rate
dan efective rate, maka total angsuran menjadi terlihat sangat mahal.

2.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Akuntansi Pemberian


Kredit

Tahap – tahap prosedur dalam pemberian kredit yang biasa dilakukan


dalam perbankan, yaitu Hermansyah, (2005:68) :
1. Prosedur permohonan kredit
Tahap permohonan kredit, seorang calon debitur harus membuat
pengajuan kredit atas dasar permohonan kredit atas data yang bernilai
umum seperti:
a. Nama dan alamat calon debitur
b. Piutang usaha
c. Tempat penggunaan kredit
d. Waktu penggunaan kredit
e. Jumlah waktu pinjaman kredit
f. Jangka waktu pinjaman
g. Sumber dana bagi pelunasan kredit
Surat permohonan kredit harus dilengkapi dengan daftar isian yang
disediakan oleh bank yang sudah diisi lengkap dan daftar lampiran
lainnya yang diperlukan menurut jenis kreditnya. Pada tahap
permohonan kredit juga dilakukan proses pengumpulan data dari
18

calon debitur yang meliputi anggaran dasar perusahaan debitur, aspek


legal perusahaan, NPWP, tanda daftar perusahan (TDP), foto copy
jaminan dan laporan keuangan.
2. Penyelidikan dan analisis kredit
Keadaan usaha atau proyek permohonan kredit dalam tahap ini diadakan
penilaian secara mendalam. Penilaian tersebut meliputi berbagai aspek
dan pada umumnya terdiri dari:
a. Aspek manajemen dan organisasi (Management and organitation).
Pada dasarnya seorang debitur adalah seorang yang berjiwa
wiraswasta dan mempunyai keahlian, serta mempunyai struktur
organisasi usaha yang efisien.
b. Aspek pemasaran (Marketing)
Barang atau jasa yang di hasilkan harus mempunyai proyek
pemasaran.
c. Aspek teknik (Technical)
Peralatan atau teknologi yang digunakan baik kepastian maupun
jenisnya serta proses produksinya, hendaknya efektif dan efisien.
d. Aspek keuangan (Financial)
Perhitungan keuangan perusahan mencerminkan kemampuan calon
debitur untuk memenuhi kewajibannya, baik untuk pengembalian
pokok pinjaman maupun bungannya dalam waktu yang wajar.
e. Aspek hukum (Legal)
Usaha yang diberikan bantuan kredit harus memenuhi ketentuan
hukum yang berlaku.
f. Aspek sosial ekonomi (sosial econom)
Usaha yang dibiayai oleh kredit hendaknya dapat menyerap tenaga
kerja yang menganggur dan sedapat mungkin tidak merusak
lingkungan hidup.
19

Hal – hal yang perlu dilakukan dalam penyelidikan kredit yaitu:

1. Wawancara dengan calon debitur


2. Pemeriksaan kebenaran informasi yang dilakukan oleh calon debitur
3. Peninjauan terhadap jaminan yang telah diserahkan
4. Bank checking yang bertujuan untuk memperoleh bank to bank
information atas kondisi dan fasilitas yang sudah diperoleh debitur
bank lain.
5. Menyusun laporan mengenai hasil penyelidikan yang telah
dilakukan
6. Perusahan melakukan analisis terhadap berbagai aspek dari data yang
telah dilakukan.

Untuk dapat melakukan kegiatan perkreditan secara sehat, terdapat


prinsip 5C dalam penilaian permohonan kredit, yaitu (Hermansyah:2005)

1. Character (Kepribadian)
2. Capacity (Kemampuan)
3. Capital (Modal)
4. Condition of economy (Kondisi ekonomi)
5. Collateral ( Jaminan)
3. Keputusan atas kredit
Keputusan atas permohonan kredit mengenai formulir, persyaratan dan
kelengkapan data yang telah dianalisis untuk permohonan krdit diajukan
kepada pejabat yang mempunyai wewenang memutuskan kredit dengan
tingkatan batas wewenang persetujuan berjenjang dari kantor cabang ke
kantor wilayah dan berakhir ke kantor pusat.
4. Penolakan atas permohonan kredit
Penolakan atas permohonan kredit dapat terjadi bila nyata-nyata di
lapangan oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.
20

5. Persetujuan atas permohonan kredit


Persetujuan atas permohonan kredit adalah keputusan bank mengabulkan
sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Bagian
kredit dapat menyampaikan persetujuan atas permohonan kredit calon
debitur secara tertulis dalam bentuk surat penawaran kredit atau surat
penegasan persetujuan dengan mencantumkan maksimum/limit kredit,
jangka waktu berlakunya kredit, bentuk pinjaman, tujuan pinjaman, suku
bunga, proisi kredit, bea materai yang harus di bayar, keharusan
menandatangani surat perjanjian kredit, penutupan asuransi barang –
barang jaminan, dan sanksi – sanksi.
6. Pencairan kredit
Tindakan yang wajib dilakukan bank sebelum mencairkan kredit adalah
memeriksa ulang seluruh dokumen yang telah dikumpulkan sejak tahap
pengejuan permintaan kredit, memeriksa persyaratan sebelum penarikan
pertama kredit telah di penuhi kreditur yang hasilnya dituangkan dalam
laporan tertulis dan mengumpulkan dokumen yang diperlukan dalam
rangka pencairan kredit.
21

2.5 Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit

Nasabah Administrasi Surveyer Manager

Mulai Persyaratan & Laporan Laporan hasil


Formulir pengajuan kredit survei

Persyaratan &
formulir Pencatatan Penyurvean Diferifikasi
Persyaratan pengajuan Kredit

Data hasil ACC

Laporan Laporan Hasil


pengajuan kredit Survei

A
B

Data hasil ACC

Tanda tangan
kontrak dengan
nasabah

Membuat surat
kontrak

Perjanjian kontrak

Surat kontrak

Realisasi
kredit
B

Selesai

Sumber : Rimbawa (2005)

Gambar 1. Flowchart Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit


22

Keterangan flowchart:

Nasabah yang ingin mengajukan pemohonan kredit datang ke bank


kemudian nasabah mengisi formulir permohonan kredit dan melengkapi
persyaratan – persyaratan yang telah di tetapkan bank untuk dapat
mengajukan permohonan kredit. Formulir dan persyaratan – persyaratan
kredit tersebut dicatat ke dalam sistem komputer kemudian di arsipkan,
kemudian data tersebut di print kedalam bentuk dokumen pengajuan kredit.
Surveyor melakukan survey atas data nasabah yang bersangkutan, kemudian
dimuat dalam bentuk dokumen serta hasilnya diserahkan ke bagian Manager
untuk diverifikasi atas kelayakan nasabah yang akan diberikan kredit. Jika
hasil survey menunjukan nasabah yang bersangkutan layak untuk di
realisasikan pengejuan kreditnya, maka data nasabah tersebut di ACC oleh
Manager. Data tersebut kemudian dikembalikan kebagian administrasi untuk
dibuatkan surat kontrak kredit, kemudian dokumen kontrak tersebut disetujui
oleh Manger dan di tandatangani pula oleh nasabah yang mengajukan kredit
sebgai bukti perjanjian atau istilah lainnya yaitu akad kredit. Setelah
berbagai rangkaian prosedur tersebut telah di penuhi, maka bank baru dapat
merealisasikan pengajuan kredit nasabah yang bersangkutan.
23

BAB III

KEGIATAN SELAMA PKL

3.1 Pelaksanaan PKL


Berdasarkan surat penetapan mahasiswsa Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram pada PT
Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga yang dalam hal ini
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat meningkatkan dan
memperluas serta menetapkan keterampilan di dalam memenuhi lapangan
pekerjaan sesuai dengan ahlinya. Sebelum melaksanakan PKL yang
bertujuan untuk memastikan apakah kantor tersebut bersedia menerima
penulis melaksanakan PKL sesuai dengan periode yang penulis ajukan, serta
untuk mengetahui objek apa saja yang ada dilokasi tersebut. Penulis
diperkenalkan dengan objek-objek akuntansi yang terdapat dilokasi PKL
sehingga penulis mempunyai gambaran tentang judul laporan yang akan
diangkat.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada
PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga yang beralamatkan
di Jln Airlangga 1b Mataram, berlangsung selama 2 (dua) bulan yang
tehitung dari tanggal 23 Januari 2017 sampai dengan 23 Maret 2017.
Selama mengikuti Peraktik Kerja Lapangan (PKL), penulis berusaha
melaksanakan pekerjaan dengan baik yang biasanya dilaksanakan oleh Staff
PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga serta mencoba
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jadwal kegiatan PKL yang
berlaku pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga ini
selama 5 hari, dari hari Senin sampai hari Jum’at mulai dari pukul 07.00-
17.00. Kegiatan selama PKL sudah mencapai tujuan pokok Praktik Kerja
Lapangan, yaitu mendapatkan pengalaman kerja secara langsung di lapangan
dalam menerapkan ilmu akuntansi yang penulis dapat dibangku kuliah.
24

3.2 Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan


Tabel 2. Daftar Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Adapun Kegiatan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
No Tanggal Keterangan

1 23/01/2017 Perkenalan ke karyawan, menginput data entry kredit mengenai


KPR Subsidi & KPR non Subsidi serta menyiapkan dokumen
untuk akad untuk esok harinya.

2 24/01/2017– Menginput data entry kredit mengenai KPR Subsidi, KPR non
27/01/2017 Subsidi, dan Kredit Ringan Payroll PN serta menyiapkan
dokumen untuk akad untuk esok harinya.

3 30/01/2017 Melakukan akad kredit untuk KPR Subsidi dan Kredit Ringan
Payroll PNS.

4 31/01/2017- Menginput data entry mengenai KPR Subsidi, KPR non Subsidi,
03/02/2017 dan Kredit Ringan Payroll PNS serta menyiapkan dokumen untuk
akad untuk esok harinya.

5 06/02/2017 Melakukan akad kredit untuk KPR subsidi dan Kredit Ringan
Payroll PNS

6 07/02/2017- Menginput data entry kredit mengenai KPR Subsidi, KPR non
21/02/2017 subsidi, dan Kredit Ringan Payroll PNS serta menyiapkan
Dokumen untuk esok harinya.

7 22/02/2017- Melakukan akad kredit untuk KPR subsidi dan Kredit Ringan
23/02/2017 Payroll PNS

8 24/02/2017- Menginput data entry kredit mengenai KPR Subsidi, KPR non
15/02/2017 subsidi, dan Kredit Ringan Payroll PNS serta menyiapkan
Dokumen untuk esok harinya.
25

Disisi lain kegiatan, dalam upaya untuk memperoleh informasi yang


penulis inginkan dan memiliki hubungan baik yang dapat menunjuang
laporan yang penulis susun seperti dengan judul, terutama mengenai
data-data untuk menyusun laporan akhir, penulis juga melakukan
konsultasi dengan karyawan dan karyawati PT.Bank Tabungan Negara
Cabang Pembantu Airlangga yang dapat memberikan masukan atau
informasi kepada penulis mengenai judul yang penulis telah ambil.
26

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara

4.1.1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara


PT. Bank Tabungan Negara , atau yang lebih dikenal dengan
nama Bank BTN (selanjutnya disebut Perseroan) memiliki sejarah
yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN
telah berdiri sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era
kemerdekaan, tepatnya tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia
mengubah nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, dan
kemudian berganti nama lagi menjadi Bank Tabungan Negara pada
tahun 1963.
Pada tahun 1974, Perseroan ditunjuk Pemerintah sebagai satu-
satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan
program Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan
untuk rakyat. Perseroan mencatatkan saham perdana pada 17
Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi bank pertama di
Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan
transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan
berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam
mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah idaman.
Keinginan ini ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari
enam dekade, dalam menyediakan beragam produk dan layanan di
bidang perumahan, terutama melalui KPR, baik KPR Subsidi untuk
segmen menengah ke bawah maupun KPR Non-Subsidi untuk segmen
menengah ke atas.
Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan,
Perseroan juga sukses meningkatkan posisinya menjadi peringkat ke-
10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit.
Dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada para pemangku
kepentingan, Perseroan senantiasa konsisten dalam menekankan
fokusnya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan, Perseroan
bercita-cita menjadi The Leading Housing Bank in Indonesia with
World Class Service.
Saat ini, Perseroan fokus pada pembiayaan sektor perumahan
melalui tiga produk utama, yakni perbankan konsumer, perbankan
27

komersial dan perbankan syariah. Pada tahun 2015 Perseroan berperan


penting dalam membantu program Pemerintah: Sejuta Rumah Untuk
Rakyat, Perseroan telah ditunjuk sebagai salah satu Bank yang
mendukung program pemerintah melalui pembiayaan KPR.

4.1.2 Visi Dan Misi PT. Bank Tabungan Negara


1. Visi :
Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan
2 Misi :
a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan
dan industri terkait, pembiayaan konsumsi, dan usaha kecil
menengah.
b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk jasa dan jaringan strategi berbasis
teknologi terkini.
c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang
beekualitas, professional, dan memiliki integritas tinggi.
d. Melaksanakan manajemen perbankkan yang sesuai dengan
prinsif kehati-hatian dan good corporate governance untuk
meningkatkan shareholder value.
e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan sekitarnya
4.1.3 Budaya PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga
PT Bank Tabungan Negara mempunyai budaya perusahaan
yaitu Pola Prima biasa dilafalkan oleh personalia setiap pagi sebelum
melakukan aktivitas kerja, hal ini dilakukan untuk menambah
semangat kerja para personalia.

Tabel 3. Pola Prima


5 NILAI DASAR 10 PERILAKU UTAMA BANK BTN
1. SINERGI 1 TULUS, TERBUKA DAN KOLABORASI YANG
PRODUKTIF
2 SALING PERCAYA DAN MENGHARGAI
2. INTEGRITAS 3 KONSISTEN DAN DISIPLIN
4 JUJUR DAN BERDEDIKASI
3. INOVASI 5 TANGGAP TERHADAP PERUBAHAN
6 KREATIF DAN INOVATIF DALAM MELAKUKAN
PENYEMPURNAAN YANGBERNILAI TAMBAH
4. PROFESIONALISME 7 KOMPETEN, INTRAPREUSHIP DAN
BERTANGGUNGJAWAB
8 BEKERJA CERDAS DAN BERORIENTASI PADA
HASIL
5. SPIRIT MENCAPAI 9 ANTUSIAS, PROAKTIF DAN PANTANG
KEUNGGULAN MENYERAH
10 EFEKTIF, EFISIEN DAN MENGUTAMAKAN
KEPUASAN PELANGGAN
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara KCP Airlangga
28

4.1.4 Produk Kredit PT. Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu


Airlangga
1. KPR Subsidi
2. KPR Platinum
3. KPR Ruko
4. Kring Batara
5. Kring BTN Pensiun.
6. Kring Swadana BTN

4.1.5 Tugas dan Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara


Cabang Pembantu Airlangga.
Tugas dan Fungsi dari masing-masing bagian yang terdapat di
dalam struktur organisasi diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Cabang Pembantu/Branch Manager
a. Memimpin kantor cabang pembantu di tempat kedudukannya dan
bertindak untuk direksi dalam hubungannya dengan pihak ketiga
di wilayah kerjanya yang berhubungan dengan usaha bank
berdasarkan surat kuasa umum dan surat kuasa khusus.
b. Mengelola keuangan, harta, dan kekayaan bank serta seluruh
kegiatan cabang pembantu berdasarkan prinsip-prinsip
ketatalaksanaan yang sehat, teratur, dan tertib administrasi
sesusai dengan ketentuan yang ditetapkan direksi.
c. Memimpin rapat komite kredit dan memberikan persetujuan
kredit sesuai dengan wewenang dan ketentuan yang berlaku.
d. Menjamin pencapaian target yang ditetapkan dalam bidang
kredit.
e. Memastikan bahwa ekspansi kredit telah didasarkan atas evaluasi
yang tepat dan cermat sesuai dengan prosedur.
f. Membina hubungan baik dengan pihak luar yang terkait seperti :
Pengadilan, Notaris, Developer, Pegawai Negeri Sipil, dll
g. Menjamin pencapaian kredit sesuai dengan akad kredit.
2. Loan Service (Layanan Kredit)
a. Menerima permohonan kredit calon debitur.
b. Melakukan wawancara dengan nasabah .
c. Melakukan analisa kredit.
d. Melakukan akad kredit
e. Menerima konsultasi dan klaim dari nasabah.
f. Menangani masalah pelusanasan kredit.
3. Teller service (Layanan Teller)
a. Mengelola masuk dan keluarnya uang serta warkat kliring yang
berasal dari nasabah.
b. Membuat pertanggungjawaban saldo kas dan daftar
pertanggungjawaban teller pada akhir hari.
29

c. Melakukan pemeriksaan penerimaan dan pembayaran tunai


kepada batas wewenang.
d. Pengesahan atau validasi penerimaan dan pembayaran tunai.
e. Pencetakan listing mutasi harian tentang penerimaan dan
pengeluaran kas.
4. Customer service (Layanan Nasabah)
a. Melakukan identifikasi kebutuhan nasabah.
b. Memberikan informasi mengenai produk atau jasa BTN baik
produk tabungan maupun kredit
c. Pembukaan rekening tabungan, deposito dan giro.
d. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan
usaha kegiatan BTN seperti penyimpanan formulis, penjelasan
pengisian formulir, penelitian atas kelengkapan dari isi formulir
30

Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga

Sub Branch Head

RR Henny Saptanita/5105

Loan Service Customer Service Teller Service

Khairul Amri/8406 Nina Permata A/9212 Retno Tri Septi W/6815

Sumber : PT Bank Tabungan Negara KCP Airlangga


Gambar 2. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara KCP Airlangga
31

4.1.6 Jenis Produk Pembiayaan Kredit Ringan Batara Yang


Ditawarkan Oleh PT.Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu
Airlangga.

PT. Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga menawarkan


produk pembiayaan kredit ringan batara seperti berikut :

a. Kredit Ringan BTN Payroll PNS

Kredit Ringan Payroll PNS merupakan kredit dengan cicilan ringan


untuk karyawan perusahan/instansi tanpa agunan hanya dengan
mengajukan SK pegawai saja. Kredit Ringan Payroll PNS termasuk
produk kredit consumer karena biasanya penggunaan kredit ini
ditujukan untuk membiayai pemenuhan kebutuhan debitur secara
langsung bukan untuk usaha, namun tidak menutup kemungkinan jika
kredit ini digunakan sebagai kredit produktif.
Kelebihan dari Kredit Ringan Payroll PNS adalah :
1. Kredit tanpa agunan
2. Jumlah maksimal kredit Rp 350.000.000
3. Suku bunga kompetitif
4. Proses cepat dan mudah
5. Tenor hingga 5 tahun dan perlindungan asuransi jiwa kredit
b. Kring BTN Pensiun

Kring BTN Pensiun merupakan fasilitas pinjaman yang ditujukan


khusus bagi para pensiunan yang manfaat pensiunnya dibayarkan
melalui rekening pada BTN.
32

Kelebihan dari Kring BTN Pensiun adalah :

1. Proses yang dilakukan cepat dan mudah.


2. Jumlah pinjaman yang bisa diberikan hingga Rp 300 juta dengan
jangka waktu yang fleksibel yaitu mulai dari 1 tahun hingga 7
tahun.
3. Kredit ini juga dilengkapi dengan asuransi jiwa.
4. Besaran dana yang bisa diberikan hingga 90 persen yang akan
disesuaikan dengan nilai pensiun yang dimiliki nasabah.
5. Suku Bunga Flat

c. Kring Swadana BTN

Kring Swadana BTN merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada


nasabah dengan jaminan berupa tabungan maupun deposito yang
disimpan di Bank BTN.
Kelebihan dari Kring Swadana BTN adalah :

1. Suku bunga kompetitif

2. Proses cepat

3. Jangka waktu sangat flexible maksimal 1 tahun dan dapat


diperpanjang.
33

4.2 Pembahasan

PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga merupakan

suatu perusahan jasa yang menawarkan berbagai jenis jasa pembiayaan kredit

kepada masyarakat. Kredit pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat

adalah kredit ringan payroll PNS dimana kredit ini diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang mengajukan kredit dengan jamin surat keputusan (SK)

kepegawainnya. Sistem pemberian kredit ringan payroll PNS pada PT Bank

Tabunga Negara Cabang Pembantu Airlangga memiliki prosedur yang sangat

penting untuk mendukung kegiatan operasional perusahan dan pemberian

kredit ini dilakukan untuk menarik konsumen sehingga bisa memperoleh

nasabah yang banyak. Pemberiaan kredit ke nasabah diberikan secara

perorangan. Dalam memberikan persetujuan kredit ke konsumen perusahan

melihat dari sisi kelengkapan berkasnya, tidak ada tunggakan pembayaran di

bank lain maupun di bank BTN dan memliki buku tabungan BTN.

Pembayaran kredit dilakukan secara kolektif atau potong gaji langsung yang

dilakukan oleh bendahara tempat nasabah bekerja.

4.2.1 Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS

Sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang digunakan untuk merangkum

semua kegiatan dan transaski perusahan guna untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan oleh manajemen sebagai alat pengawasan demi kelancaran


34

aktivitas perusahan dimasa yang kan datang. Sistem akuntansi pokok yang

meliputi : formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku

pembantu, serta laporan keuangan. Oleh karna itu penulis mengambil satu

contoh nasabah yang melakukan kredit ringan payroll PNS pada Bank

Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga. Ibu Alfina Taurida

mengajukan Kredit Ringan Payroll PNS di PT Bank Tabungan Negara sebesar

Rp 150.000.000 jangka waktu 5 Tahun atau 60 Bulan, dengan bunga 8,25%.

4.2.1.1 Formulir

Formulir merupakan dokumen pertama yang digunakan oleh PT Bank

Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga untuk melakukan proses

pemberian kredit ringan payroll PNS, formulir ini berupa form aplikasi

consumer. Form tersebut kemudian akan di input kedalam sistem komputer.

Dapat dilihat pada ( Lampiran 1 ).

4.2.1.2 Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Adapun

jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pemberian kredit oleh PT

Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga .


35

a. Jurnal setelah akad

Db. Rekening yang bersangkutan Rp7.243.800

Kr. Titipan asuransi jiwa Rp4.125.000

Kewajiban dibayar dimuka Rp3.531.300

Pendapatan provisi & komisi Rp1.500.000

Pendapatan operasional lain Rp 150.000

b. Jurnal untuk angsuran tiap bulan

Db. Rekening yang bersangkutan Rp3.531.300

Kr. Pendapatan bunga Rp1.031.250

Kredit yang diberikan Rp2.500.000

Dapat dilihat pada ( Lampiran 2).

Cara perhitungan:

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑋 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
1. Pendapatan bunga 12

𝑅𝑝 150.000.000 𝑋 8,25 %
= Rp 1.031.250
12

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
2. Kredit yang diberikan 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑅𝑝 150.000.000
60 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 = Rp 2.500.000

3. Pendapatan provisi dan komisi 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑋 1%

𝑅𝑝 150.000.000 𝑋 1% = 𝑅𝑝 1.500.000
36

4. Pendapatan operasional lain sudah di tetapkan oleh Bank jadi berapapun

pinjaman nasabah, jumlah yang dibayarkan akan sama yaitu sebesar

Rp 150.000 jumlah ini adalah biaya administrasi Bank.

5. Titipan asuransi jiwa, jumlah ini di dapatkan langsung dari PT Asuransi

PAN jadi bank bekerja sama dengan asuransi tersebut, jumlah nominal

tersebut dihitung oleh pihak asuransi, pihak bank hanya mengonfirmasi

jumlah pinjaman ke pihak asuransi kemudian pihak asuransi akan

menginformasikan berapa jumlah asuransi yang akan dibayarkan oleh

nasabah.

4.2.1.3 Buku Besar

Buku besar merupakan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas

data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal, buku besar yang

digunakan oleh PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga

yaitu buku besar bentuk skontro, bentuk buku besar ini biasa disebut bentuk

dua kolom. Skontro artinya sebelah menyebelah (dibagi dua) yaitu sebelah

debet dan sebelah kredit. Dapat dilihat pada (Lampiran 3).

4.2.1.4 Buku Pembantu

Buku pembantu merupakan rekening – rekening pembantu yang merincikan

data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. PT
37

Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga tidak menggunakan

buku pembantu dalam kegiatan sehari – harinya.

4.2.1.5 Laporan

Laporan merupakan hasil akhir dari berbagai kegiatan akuntansi yang

kemudian ditungkan dalam bentuk neraca, laba rugi, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan. Laporan yang tersedian di PT bank Tabungan

Negara Cabang Pembantu Airlangga yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi

saja. Terkait dengan kredit ringan payroll PNS di bagian neraca masuk

kebagian asset lancar. Dapat dilihat pada (lampiran 4 ).

4.2.1.6 Prosedur Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada PT

Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga.

Sesuai dengan standar operasional prosedur yang digunakan oleh PT Bank

Tabunga Negara Cabang Pembantu Airlangga pengajuan kredit memiliki

proses dan prosedur pengajuan kredit sebgai berikut:

1. Pemberkasan

Pemberkasan merupakan suatu awal dalam pengajuan kredit, pemberkasan

meliputi berkas- berkas/ dokumen- dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat

dalam pengajuan kredit, pada tahap pemberkasan ini merupakan tahap awal
38

loan service berkenalan dengan calon debitur. Loan service memberitau apa

saja kelengkapan dan syarat-syarat Kredit Ringan Payroll PNS pada PT. Bank

Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga.

Syarat yang perlu di lengkapi antara lain sebagai berikut :

1. Mengisi formulir KRING

2. Foto copy surat nikah/ surat belum menikah

3. Foto copy kartu pegawai

4. Menyerahkan SK asli pertama dan SK asli terakhir

5. Slip gaji terakhir

6. Npwp (Nomer Pokok Wajib Pajak)

7. Foto copy buku tabungan BTN Bantara

8. Foto copy KTP suami dan istri

9. Foto copy kartu keluarga

10. Pas foto suami dan istri (3X40)

2. Penginputan berkas

Penginputan berkas merupakan tahap kedua setelah pemberkasan yang sudah

dilakukan oleh calon debitur. Berkas yang sudah dilengkapi kemudian di input
39

ke sistem yang sudah ada di PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu

Airlangga.

3. BI Checking

BI Checking merupakan tahap untuk mengecek apakah calon debitur memiliki

histori kredit di tempat lain atau tidak, karna sistem yang digunakan oleh

bagian BI Checking sudah tersambung oleh Bank Indonesia, jadi

mempermudah mengetahui apakah calon debitur memiliki pinjaman di bank

lain atau tidak.

4. Analis

Analis merupakan tahap menganalisa data-data calon debitur apakah calon

debitur bisa menerima kredit atau tidak.

5. Appropel

Appropel merupakan bagian yang menyetujui hasil analisa dari analis. Dasar-

dasar bagian appropel menyetujui hasil analisa adalah melihat data yang

diberikan oleh bagian analis.


40

6. SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit)

SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit) merupakan keputusan

final dari hasil analisis data yang telah dilakukan, SP3K di terbitkan setelah

bagian Appropel disetujui dan ditandatangani secara sah oleh pejabat kredit

(analis kredit, kepala unit pembiayaan dan kepala cabang pembantu), begitu

juga dengan SP3K yang nantinya disetujui dan ditandatangani oleh pejabat

kredit. Di dalam SP3K memuat tentang rincian :

a. Data calon debitur (Nama, Alamat, No.Rekening).

b. Data penghasilan calon debitur setelah dikurangi biaya hidup.

c. Jenis plafon kredit dan jumlah pemohon kredit.

d. Jumlah angsuran kredit (disesuaikan dengan table angsuran yang ada).

e. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan debitur dalam pengajuan kredit (biaya


notaries, provisi, dll).

7. Perjanjian Kredit

Perjanjian kredit dilakukan dengan penandatanganan perjanjian kredit antara

pihak calon debitur dengan bank yang perjanjian kredit antara pihak calon

debitur dengan pihak bank. Sebelum menandatangani perjanjian kredit calon,

debitur diberikan penjelasan secara detail tentang kredit yang calon debitur

terima dari bank seperti : plafonkredit/jenis kredit, jumlah kredit, angsuran

kredit, dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Setelah calon debitur


41

menyetujui semua penjelasan tersebut, maka dilakukan penandatanganan

perjanjian kredit, pada saat itu calon debitur resmi menjadi debitur PT Bank

Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga.

8. Realisasi Kredit

Realisasi kredit atau pencairan kredit dilakukan dengan cara peng-kreditan

No.rekening yang telah dibuka oleh debitur, realisasi dilakukan setelah

penandatanganan surat pengikatan kredit selesai.


42

4.2.1.6.1 Flowchart Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS Pada

PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga

Nasabah Loan Service Analis MCLU Head

Mulai Persyartan & Laporan pengajuan Laporan hasil


formulir kredit analisis

Persyaratan &
formulir persyaratan

Penginputan data
Menganalisis Diferifikasi
calon debitur

Laporan hasil
SP3K
analisis

SP3K

Laporan persetuan A
kredit

C
A
Perjanjian Kredit

SP3K

Realisasi Kredit

Perjanjian Kredit

Selesai

Sumber : PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga


Gambar 3. Flowchart Sistem Akuntansi Kredit Ringan Payroll PNS
43

Keterangan Flowchat

Sistem akuntansi ini dimulai dari nasabah datang dengan membawa

berkas persyaratan dan mengisi formulir permohonan kredit. Bagian Loan

Service (LS) menerima dokumen berkas persyaratan dan formulir yang telah

diisi oleh nasabah dan bagian LS melakukan pencatatan pengajuan kredit,

dan mengeluarkan laporan persetujuan kredit. Kemudian bagian LS

menyerahkan laporan persetujuan kredit ke bagian analis. Bagian analis

menganalisa dokumen yang diterima dari bagian LS dan mengeluarkan

Dokumen hasil analisis yang dilakukan. Dokumen tersebut kemudian

diserahkan ke bagian MCLU Head, bagian ini menferifikasi hasil analisis

yang diberikan oleh bagian analis kemudia mempertimbangkan apakah kredit

tersebut disetujui atau tidak, jika disetujui maka bagian MCLU Head

mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan surat penegasan persetujuan

penyediaan kredit (SP3K), dokumen ini disediakan rangkap 3, bagian 1

diserahkan ke bagian LS untuk dibuatkan dokumen perjanjian kredit dan

mengadakan akad untuk realisasi kredit. Setelah dilakukan akad kredit

dokumen tersebut dikembalikan kembali ke bagian MUCL Head untuk

dilakukan pencairan dana debitur. Bagian 2 diserahkan ke nasabah untuk

menjadi arsipnya. Bagian 3 diarsipkan secara permanen oleh bagian MCLU

Head.
44

4.2.2 Perbandingan Antara Teori dan Praktek Sistem Akuntansi


Kredit ringan Payroll PNS

Tabel 4. Perbandingan antara Teori Sistem Akuntansi dan Praktek

N Keterangan Teori menurut (Mulyadi 2014) Praktek Perbandingan


o

1 Fromulir Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan Perusahaan sudah


untuk merekam terjadinya untuk merekam terjadinya menggunkan
transaksi. transaksi, seperti Form aplikasi formulir yang sesuai
consumer loan dan dengan teori.
penginputan.

2 Jurnal Catatan jurnal akuntansi Catatan jurnal akuntansi Perusahaan sudah


pertama yang digunakan untuk, pertama yang digunakan untuk membuat jurnal
meringkas, mengklasifikasi, dan mencatat transasksi pemberian untuk transaksi
mencatat data keuangan kredit kepada debitur. pemberian kredit.

3 Buku Rekening yang digunakan Rekening yang digunakan Perusahaan sudah


Besar untuk meringkas data keuangan untuk mempermudah menggunakan buku
yang telah dibuat sebelumnya peringkasa perhitungan kredit besar untuk
dalam jurnal. yang diberikan kepada debitur. meringkas data
keuangan yang telah
dibuat sebelumnya
dalam jurnal.

4 Buku Rekening yang merincikan data Tidak ada buku pembantu Perusahaan belum
Pembantu keuangan yang tercantum dalam untuk merincikan rekening menerapkan
rekening tertentu dalam buku dalam buku besar. pembuatan buku
besar. pembantu terhadap
rekening pemberian
kredit. padahal
tranasksi tersebut
banyak terjadi
setiap harinya.

5 Laporan Laporan keuangan yang dapat Perusahaan hanya membuat Perusahaan sudah
berupa neraca, laporan rugi laporan neraca dan laba rugi membuat laporan
laba, laporan perubahan laba saja. tetapi tidak lengkap,
yang ditahan, laporan harga perusahan hanya
pokok produksi,laporan biaya membuat laporan
pemasaran, laporan harga neraca dan laba
pokok penjualan, daftar umur rugi saja.
piutang, daftar utang yang akan
dibayar, daftar saldo persediaan
yang lambat penjualannya.
45

6 Keterangan Teori menurut (Hermansyah Praktek Perbandingan


2005)

Prosedur 1. Kegiatan akuntansi yang 1. Kegiatan akuntansi yang Peruasahaan


Akuntansi terdiri dari nasabah, bagian terdiri dari nasabah, loan melakukan
administrasi, surveyer dan service, analis, dan mclu penandatangan
manejer. head. perjanjian kredit,
seharusnya
2. Proses yang terjadi pada 2. Proses yang terjadi pada penandatangan
bagian nasabah, melengkapi bagian nasabah, nasabah tersebut dilakukan
persyaratan dan menyerahkan melengkapi persyaratan dan oleh pihak manajer
ke bagian administrasi. menyerahkan ke bagian loan sehingga dapat
Bagian administrasi service. Jika perjanjian di terkordinasi dengan
mengolah data nasabah, setujui nasabah diberikan baik agar tidak
melaporkan pengajuan kredit SP3K. Loan service adanya manipulasi
ke bagian surveyer, dan mengolah data nasabah dana dari pihak yang
membuat surat kontrak mengirimkan data nasabah mencari
perjanjian nasabah. Bagian kebagian analis, jika data keuntungan.
surveyer melakukan nasabah disetujui oleh mclu
penyurvean terkait dengan head makan loan service
kegiatan nasabah dan gaji melakukan
yang diterima, kemudian penandatangangan perjanjian
menyerahkan hasil survey ke kredit dengan nasabah,
bagian manager. Bagian perjanjian kredit yang telah
manager memferifikasi hasil ditanda tangani oleh nasabah
survey dan mengeluarkan kemudian diserahkan
keputusan apakah nasabah kebagian mclu head. Analis
mendapat persetujuan kredit melakukan analisa terkait
atau tidak, jika di setujui dengan data nasabah yang
maka nasabah melakukan diterima dari loan service,
penandatangan perjanjian dan menyerahkan hasil
kredit, setelah analisa ke bagaian mclu head.
penandatanganan pihak Bagian MCLU Head
manager merealisasikan memferifikasi hasil surve
kredit yang telah di setujui. yang dilakukan analis, jika
mclu head menyetujui kredit
maka mclu head
mengeluarkan SP3K rangkap
3, lembar 1 di berikan ke loan
service, lembar 2 diberikan
ke nasabah, lembar 3 di
arsipkan, kemuadian
perjanjian kredit yang
diterima dari loan service
yang sudah ditandatangani
oleh nasabah selanjutnya di
cairkan sesuai dengan jumlah
kredit yang telah di sejutui
sebelumnya.
46

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Sistem akuntansi kredit ringan payroll PNS pada PT Bank Tabungan

Negara Cabang Pembantu Airlangga terdiri dari : formulir (form

aplikasi consumer loan), jurnal (jurnal setelah akad kredit dan jurnal

pembayaran angsuran tiap bulannya), buku besar (bentuk skontro) ,

dan laporan (neraca dan laba rugi).

2. Perbandingan antara teori dan praktek sistem akuntansi yang terjadi di

PT Bank Tabungan Negara sudah sesuai tetapi ada perbedaan sedikit

di bagian buku pembantu. PT Bank Tabungan Negara Cabang

Pembantu Airlangga tidak menggunakan buku pembantu, sehingga

rekening kredit tidak dapat dirincikan dengan jelas.

5.2 Saran

PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Airlangga sudah

menerapkan beberapa proses pemberian kredit ringan payroll PNS,

tetapi ada proses yang tidak dilakukan yaitu buku pembantu,

perusahaan tidak menggunakan buku pembantu untuk merincikan

rekening kredit yang terdapat pada buku besar, padahal transaksi

kredit payroll PNS sering terjadi setiap harinya. Hal ini menyulitkan
47

proses akhir sehingga pihak perusahaan harus mengecek kembali dari

awal rekening – rekening yang mungkin banyak terjadi setiap harinya,

seharusnya perusahaan menggunakan buku pembantu karena

perusahaan termasuk perusahan besar yang kemungkinan transasksi

yang sama terjadi setiap harinya banyak terjadi.


48

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. “Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia”. Jakarta.

Baridwan, Zaki. 2004, “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode”.


Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE.

Baridwan, Zaki. 2008, “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode”.


Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE.

Hermansyah. 2014. “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”. Cetakan Kedelapan.


Jakarta : Prenadamedia Group.

Hermansah.2005. “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”. Cetakan kesatu.


Jakarta : Prenadamedia Group.

Hasibun.S.P.Melayu.H.2008. “Dasar-Dasar Perbankan”. Cetakan ketujuh. Jakarta :


PT Bumi Aksara.

Mulyadi. 2014. “Sistem Akuntansi”. Cetakan Kelima. Jakarta : Selemba Empat.

Narko. 2007. “Sistem Akuntansi”. Edisi Lima. Yogyakarta : Yayasan Pustaka


Nusantara.

Romney, Marshall B. dan Paul J. Steinbart. 2016. “Sistem Informasi Akuntansi”.


Edisi Ketigabelas. Jakarta : Salemba Empat.

Rimbawa, Didik. 2005. Skripsi: “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit”
Bandung : Universitas Widyatama. http://dspace.widyatama.ac.id.

Taswan. 2015. “Akuntansi Perbankan”. Edisi III. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
49

Lampiran-Lampiran
50

Lampiran 1 Formulir (Form Aplikasi Consumer Loan)


51

Lampiran 2. Jurnal
52

Lampiran 3 Buku Besar


53

Lampiran 4 Laporan Keuangan

sLampiran 4 Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai