Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

TAHAPAN VERIFIKASI LPJ BENDAHARA

DI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Magang Jenjang


Pendidikan S-1

Oleh :

NISA NURAIDAH

41033403161025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

DI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL PROVINSI JAWA BARAT

Disusun oleh :

Nama : Nisa Nuraidah

NIM : 41033403161025

Jurusan : Akuntansi

Menyetujui

Pembimbing Lapangan

Nia Kurniaty, SE

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Ahmad M Ryad S Hakim, SE., Ak., M.M.Pd Farah Latifah N, SE., M.Ak.Ak.,CA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang
dengan judul “Tahapan Verifikasi LPJ Bendahara” pada Kantor Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.

Selama menjalankan kegiatan magang di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha


Kecil Provinsi Jawa Barat, penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman yang belum pernah didapatkan sebelumnya di dunia kampus
khususnya di dalam kelas. Berbagai hambatan dan tantangan juga pernah dialami
oleh penulis, baik dari luar kantor maupun dalam kantor selama melaksanakan
kegiatan magang.

Laporan kegiatan magang ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di konsentrasi Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Nusantara.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan seiring rasa penghormatan kepada


semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan baik moril
maupun spiritual guna menyelesaikan laporan kegiatan magang, terutama kepada :

1. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi
dalam penulisan laporan kegiatan magang ini.
2. Bapak Ahmad M Ryad S Hakim, SE., Ak., M.M.Pd selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Nusantara
3. Ibu Farah Latifah N, SE., M.Ak.Ak., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
4. Bapak Murtono, SE.,M.Si selaku KasubagKeuangan dan Asset pada
Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat
5. Ibu Dra. Sri Mami selaku Kasubag Kepegawaian dan Umum Kantor Dinas
Koperasi Usaha dan Kecil Provinsi Jawa Barat
6. Ibu Nia Kurniaty, SE selaku Pembimbing Lapangan
7. Seluruh pegawai pada Kantor Dinas dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat

i
8. Pihak-pihak atau teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-NYA kepada kita
semua. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan


kegiatan magang ini terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran
yang dapat membangun sangat diperlukan. Semoga laporan kegiatan magang ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca.

Bandung, 3 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan Magang.....................................................................
1.4 Kegunaan...................................................................................................
1.5 Lokasi dan Waktu......................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................

2.1 Tinjauan Organisasi...................................................................................


2.2 Sejarah Singkat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Prov. Jawa Barat.........
2.3 Visi dan Misi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Prov. Jawa Barat............
2.4 Struktur Organisasi....................................................................................

BAB III PEMBAHASAN HASIL MAGANG..............................................

3.1 Bidang Kerja..............................................................................................


3.2 Pelaksanaan Kerja......................................................................................
3.3 Kendala yang Dihadapi.............................................................................
3.4 Cara Mengatasi Kendala Yang Dihadapi..................................................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................

4.1 Kesimpulan................................................................................................
4.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya kebutuhan pengelolaan keuangan negara
dirasakan pula semakin pentingnya fungsi pengendalian internal suatu
instansi. Pengendalian internal bertujuan untuk meminimalisasi tindak
penyelewengan di suatu instansi. Tindak penyelewengan dapat berupa
penyelewengan anggaran belanja, memanipulasi data, dan kecurangan lain
yang dapat merugikan instansi dan negara.
Pengendalian internal dapat meliputi kegiatan pengawasan terhadap
pencatatan laporan pertanggungjawaban, kegiatan pengawasan terhadap
standar penyimpanan uang atau kas suatu instansi, dan pengawasan terhadap
kegiatan operasional suatu instansi misal, aktivitas pembelian/pengadaan
barang, dan penerimaan barang. Salah satu indikator terjadinya
penyelewengan yaitu pada kegiatan pembuatan laporan pertanggungjawaban.
Sementara itu kegiatan pembuatan laporan pertanggungjawaban harus disertai
dengan bukti-bukti dan dokumen yang mendukung keabsahan suatu data.
Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara. Keabsahan suatu dokumen dapat terjamin apabila ada
suatu fungsi pengelola keuangan yang dibentuk secara khusus untuk
menguji/memeriksa laporan pertanggungjawaban dana.
Magang merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa program studi S1 Akuntansi dalam rangka pemenuhan
penyelesaian tugas. Selain memberikan pengalaman yang cukup, magang
merupakan sarana bagi mahasiswa untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri
terhadap lingkungan pekerjaan serta melatih mahasiswa untuk bersikap
bertanggung jawab dan profesional dalam bidang pekerjaan.
Tempat Penulis melakukan magang yaitu pada suatu instansi
pemerintahan yang bergerak di bidang koperasi. Penulis dilatih kemampuan
maupun keterampilan dalam melaksanakan magang ini sehingga

1
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan handal.
Penulis tertarik melakukan magang pada Kantor Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Provinsi Jawa Barat karena Penulis mendapatkan wawasan serta
pengetahuan tentang tata cara kerja pada divisi verifikasi di Kantor Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. Disamping itu Magang
merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa Universitas Islam Nusantara sebagai syarat untuk menyelesaikan
studi.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana tahapan verifikasi LPJ yang dilakukan Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan Magang


Maksud diadakannya kegiatan Magang yang diterapkan oleh Universitas
Islam Nusantara adalah sebagai berikut :

1. Berupaya mewujudkan atau menciptakan Sumber Daya Manusia


(SDM) yang mempunyai jiwa saing yang tinggi dalam dunia pekerjaan
khususnya pada saat Penulis melaksanakan Magang yaitu pada Kantor
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
2. Memantapkan, meningkatkan dan memperluas berbagai wawasan,
pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan akan
penguasaan di bidang akuntansi yang diterapkan sebelum memasuki
dunia kerja.
3. Sebagai bahan perbandingan Penulis antara teori yang didapatkan di
perguruan tinggi negeri dengan kenyataan dunia kerja yang
sebenarnya, sehingga Penulis mampu menganalisis berbagai
kekurangan dan serta memperbaiki kualitas sesuai dengan kebutuhan
lingkungan kerja.
4. Mampu mengaplikasikan ilmu secara teori maupun praktik yang telah
diperoleh saat kuliah dalam praktiknyata di lapangan.

2
5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan serta
memantapkan untuk menjadikan individu-individu yang mandiri,
mampu membaca situasi dan mengambil keputusan serta dapat
bersikap profesional dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam
dunia kerja.
6. Memenuhi persyaratan akademik bagi Penulis yang merupakan syarat
kelulusan mahasiswa untuk jenjang S1.
7. Memenuhi salah satu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan,
khususnya bagi Penulis yang merupakan mahasiswi jurusan Akuntansi
sebagai syarat untuk menyelesaikan studi.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya Magang, antara lain :
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk beradaptasi dengan
suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai
pekerja mandiri terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai pendekatan dalam
upaya mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul dalam
organisasi maupun perusahaan-perusahaan tempat dilaksanakannya
Magang.
3. Sebagai bahan persiapan diri sebelum memasuki dunia kerja dengan
melatih kemampuan serta keterampilan agar sesuai dengan bidang
yang ditekuni.
4. Melatih sikap kedisiplinan, tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang
tinggi dalam dunia kerja dan mampu bekerja sama dalam sebuah tim
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.4 Kegunaan
Dengan diadakannya kegiatan Magang, maka terdapat beberapa manfaat
dari berbagai pihak-pihak terkait, antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan, keterampilan dan keahlian bagi Penulis
untuk menerapkan teori yang telah diterima dalam perkuliahan
serta mengaplikasikannya dalam pratik langsung di lapangan.

3
b. Sebagai bahan persiapan diri menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas dan profesional dalam bidangnya.
c. Melatih sikap bertanggung jawab dalam dunia kerja, dan mampu
bekerja sama dalam suatu tim untuk mencapai suatu tujuan
pekerjaan.
2. Bagi Universitas
a. Menjalin kerjasama antara pihak instansi/perusahaan dengan
pihak kampus Universitas Islam Nusantara dan sebagai bahan
referensi penyempurnaan metode perkuliahan yang terdapat di
kampus dengan dunia kerja yang sebenarnya.
b. Memberikan materi perkuliahan untuk mahasiswa yang sesuai
dengan perkembangan yang terjadi di dunia kerja.
3. Bagi Instansi
a. Mahasiswa yang sedang melaksanaan tugas praktik kerja
lapangan dapat membantu pekerjaan yang terdapat di instansi
tersebut dari pekerjaan yang bersifat sederhana dan bersifat teknis.
b. Menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
antara pihak instansi dengan Penulis.
c. Mengenalkan calon lulusan kepada dunia kerja yang
sesungguhnya.

1.5 Lokasi dan Waktu


Tempat pelaksanaan magang di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta No. 705, Jatisari,
Kec. Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286.
Adapun pelaksanaan magang dimulai dari tanggal 18 Juli 2019 sampai
26 Agustus 2019, waktu kerja yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Koperasi
Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat yaitu hari Senin – Jum’at mulai pukul
07.30 – 16.00 WIB.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Tinjauan Perusahaan


Dinas Koperasi dan Usaha Kecil berfungsi menguatkan kelembagaan dan
usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar KUMKM yang
sejalan dengan perkembangan dunia usaha.
Koperasi merupakan salah satu gerakan ekonomi rakyat, yang tentu saja
tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu
departemen yang diserahi tugas dan tanggungjawab secara berkesinambungan
untuk membina dan mengembangkan koperasi serta usahakecil guna
menumbuhkan kemajuan dan kemandirian manusia dan masyarakat
Indonesia.Pembangunan koperasi telah menunjukan berbagai keberhasilan
yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota
maupun nilai usaha koperasi.

2.2 Sejarah Singkat Dinas Koperasi Usaha Kecil Prov. Jawa Barat
Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil sekarang pun tidak terlepas dari sejarah
yang merupakan rangkaian dari perubahan struktur pemerintahan, dengan
kronologis sebagai berikut:
Masa pemerintahan Belanda
Pada tahun 1930 pemerintah Hindia Belanda membentuk Jawatan koperasi
dibawah lingkungan Departemen Dalam Negeri yang mempunyai tugas
pendaftaran dan pengesahan koperasi, yang sebelumnya tugas ini dilakukan
oleh notaries.
Masa Pemerintahan/Pendudukan Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942 berpengaruh pula
terhadap keberadaan Jawatan koperasi. Pada saat itu jawatan koperasi diubah
menjadi “Syomin Kumiai Tyou Djimusyo” dan kantor yang berada di daerah
di beri nama “Syomin Kumiai Syodansyo”. Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, pada tahun 1945 muncul
Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian
Kemakmuran.Setahun kemudian yaitu pada tahun 1946 urusan Perdagangan

5
Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan sedangkan Jawatan
Koperasi berdiri sendidri khusus mengurus soal koperasi.
Masa Pemerintahan Orde Lama
Pada tahun 1958 Jawatan koperasi menjadi bagian dari Kementerian
Kemakmuran.Berdasarkan Undang-Undang No. 79 tahun 1958 pemerintah
berkewajiban membimbing rakyat kearah koperasi.Tahun 1960 perkoperasian
kemudian diurus oleh Menteri Transmigrasi Koperasi dan Pembangunan
Masyarakat desa (Transkopemada) yang dipimpin oleh Achmadi.Setelah itu
tahun 1963 Transkopemada diubah menjadi Departemen Koperasi yang
dipimpin oleh Achmadi.Tahun 1964 Departemen Koperasi diubah kembali
menjadi Departemen Transmigrasi dan Koperasi.
Strategi yang harus ditempuh dalam upaya mencapai sasaran berpedoman
kepada indikator sasaran, meliputi:
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur dan kapasitas kelembagaan Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat;
2. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas kabupaten/kota dalam
pengembangan KUMKM di Provinsi Jawa Barat;
3. Meningkatkan dukungan dan fasilitasi KUMKM di Jawa Barat.

Masa Pemerintahan Orde Baru

Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan


Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Bung Hatta meneruskan tradisi
pemikiran ekonomi sebelumnya. Ketertarikannya kepada sistem koperasi
agaknya adalah karena pengaruh kunjungannya ke negara-negara
Skandinavia, khususnya Denmark, pada akhir tahun 1930-an. Walaupun ia
sering mengaitkan koperasi dengan nilai dan lembaga tradisional gotong-
royong, namun persepsinya tentang koperasi adalah sebuah organisasi
ekonomi modern yang berkembang di Eropa Barat. Ia pernah juga
membedakan antara koperasi sosial yang berdasarkan asas gotong royong,
dengan koperasi ekonomi yang berdasarkan asas-asas ekonomi pasar yang
rasional dan kompetitif. Bagi Bung Hatta, koperasi bukanlah sebuah lembaga
yang antipasar atau nonpasar dalam masyarakat tradisional.

6
Koperasi, baginya adalah sebuah lembaga self-help lapisan masyarakat
yang lemah atau rakyatkeciluntukbisamengendalikan pasar.Karena  itu
koperasi  harus  bisa  bekerja  dalam  sistem  pasar,  dengan   cara
menerapkan prinsip efisiensi.Ibid.

Menurut Bung Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang


sebesar- besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah
partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Tapi, ini tidak berarti, bahwa koperasi
itu identik dengan  usaha skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha
skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik
anggota koperasi primer maupun anggota koperasi sekunder.Contohnya
adalah industri tekstil yang dibangun oleh GKBI (Gabungan Koperasi Batik
Indonesia) dan berbagai Koperasi batik primer.Karena kedudukannya yang
cukup kuat dalam konstitusi, maka tidak sebuah pemerintahpun berani
meninggalkan kebijakan dan program pembinaan koperasi.Semua partai
politik, dari dulu hingga kini, dari Masyumi hingga PKI, mencantumkan
koperasi sebagai program utama. Hanya saja kantor menteri negara dan
departemen koperasi baru lahir di masa Orde Baru pada akhir dasarwarsa
1970- an. Karena itu, gagasan sekarang untuk menghapuskan departemen
koperasi dan pembinaan usaha kecil dan menengah, bukan hal yang
mengejutkan, karena sebelum Orde Baru tidak dikenal kantor menteri negara
atau departemen koperasi. Bahkan, kabinet-kabinet yang dipimpin oleh Bung
Hatta sendiri pun tidak ada departemen atau menteri negara yang  khusus
membina Koperasi.

2.3 Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil Prov. Jawa Barat
 Visi
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan
Kolaborasi”

 Misi
1. Membentuk manusia Pancasila yang Bertaqwa melalui Peningkatan
Peran Masjid dan Tempat Ibadah sebagai Pusat Peradaban.

7
2. Melahirkan manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan
Produktif melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.
3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan berbasis
Lingkungan dan Tata Ruang yang berkelanjutan melalui Peningkatan
Konektivitas dan Penataan Daerah.
4. Meningkatkan produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Umat yang
Sejahtera dan Adil melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi dengan Pusat-pusat Inovasi serta Pelaku Pembangunan.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan
Kepemimpinan yang Kolaboratif antara Pemerintahan Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota.

8
2.4 Struktur Organisasi

STUKTUR ORGANISASI
DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL
PROVINSI JAWA BARAT

KEPALA

Drs. Kusmana Hartadji, MM


Pembina Tk. I
NIP. 19670319 199403 1 001

Sekretaris

Suhra, SE, MM. Ak.


Pembina Tk. I
NIP. 196501071985031001

Kasubag Perencanaan dan Kasubag Kepegawaian dan


Kasubag Keuangan dan Aset
Pelaporan Umum
Hj. Ernawati Dalisaputra, SE.,MM Murtono, SE.,M.Si Dra. Sri Mami
Penata Tk. I Penata Penata Tk. I
NIP. 197102211996032002 NIP. 19771103 200801 1 003 NIP. 196203021992032002

Kelompok Kepala Bidang Kelembagaan Kepala Bidang Pemberdayaan Kepala Bidang Pengawasan dan
Kepala Bidang Usaha Kecil
JAFUNG Koperasi Koperasi Pemeriksaan Koperasi
Analis Kepegawaian Dra. Lia Embasari, M.Pd Iya Sugia, SE, M.EP Dr. Tatang Suryana, S.Si, M.Si Maulana Indra Wibawa,SH,M.Si
Arsiparis Pembina Tk. I Pembina Pembina Pembina Tk. I
Perencana NIP. 19650426 198603 2 013 NIP. 196402181996031002 NIP. 197410051999011001 NIP. 196604231996031003

Kasi Badan Hukum dan Organisasi Kasi Pengawasan Kepatuhan


Kasi Usaha Koperasi Kasi Pembiayaan Usaha Kecil
Koperasi dan Kelembagaan
Imas Sri Juniaty, SE, MM Hj. Atis Juliati, SE, MM Hendra, S.Sos Dra. Dian Liesmardani
Pembina Pembina Penata Tk. I Penata Tk. I
NIP. 19700604 199503 2 003 NIP. 19620708 199203 2 002 NIP. 19630405 198502 1 002 NIP. 19620625 198603 2 006

Kasi Pengawasan Usaha dan


Kasi Inovasi Produksi dan Sistem Penilaian Kesehatan Usaha
Kasi Tata Laksana Koperasi Kasi Pembiayaan Koperasi
Informasi Simpan Pinjam Koperasi
Dra. Meini Rosita.,MM Dikdik Wardiyana, SE Wiwin Koswilah, S.IP.,MM
Pembina Penata Tk. I Pembina
NIP. 196405291986022001 NIP. 19670107 199103 1 011 NIP. 19621230 198303 2 015

Kasi Penyuluh Perkoperasian Kasi Penerapan Peraturan dan


Kasi Usaha Simpan Pinjam Kasi Pemasaran Usaha Kecil
dan Keanggotaan Sanksi
Koman Irawan, S.Sos H. Saiful Gozali, SE Ali Gunawan, S.Pi, M.Si Winny Andriany, SE.,M.Si
Penata Tk. I Penata Tk. I Penata Tk. I Pembina
NIP. 196212191982111001 NIP. 19710809 199803 1 003 NIP. 19800416 200604 1 006 NIP. 197312021999032003

UPTD

Deskripsi Jabatan

Dalam penyelenggaraan kegiatan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi

Jawa Barat mempunyai Tugas Pokok, yaitu sebagai berikut:

Tugas Pokok

1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan,


membina, mengendalikan, menetapkan dan menyelenggarakanurusan
pemerintahan di bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah meliputi
bidang kelembagaan Koperasi, pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil,
pengawasan dan pemeriksaan Koperasi yang menjadi kewenangan
provinsi, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

9
dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
2. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi
Dinas, meliputi perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset,
kepegawaian dan umum serta membantu Kepala Dinas
mengkoordinasikan Bidang-Bidang. Dalam Sekretariat terdapat
beberapa sub bagian, diantaranya sebagai berikut :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan, membantu Sekretaris Dinas melaksanakan koordinasi
penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi
perencanaan dan pelaporan serta melaksanakan pemantauan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas.
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
Aset, membantu Sekretaris Dinas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi
penganggaran, penata usahaan, pengelolaan sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan Dinas.
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum, melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahan kebijakan
teknis, pelayanan administrasi kepegawaian dan administrasi umum
Dinas.
3. Bidang Kelembagaan Koperasimempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah aspek kelembagaan Koperasimeliputibadan hukum dan
organisasi Koperasi, tatalaksana Koperasi, serta penyuluhan
perkoperasian dan keanggotaan yang menjadi kewenangan provinsi.
a. Seksi Badan Hukum dan Organisasi Koperasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan fasilitasi aspek badan hukum dan organisasi
Koperasi, meliputi pengelolaan data dan informasi badan hukum

10
dan organisasi Koperasi, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi badan hukum dan organisasi Koperasi, penyusunan
pedoman dan supervisi badan hukum dan organisasi Koperasi,
penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian teknis, kerjasama
serta monitoring.
b. Seksi Tatalaksana Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
fasilitasi aspek Tatalaksana Koperasi, meliputi pengelolaan data dan
informasi tatalaksana Koperasi, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi tatalaksana Koperasi, penyusunan pedoman dan supervisi
tatalaksana Koperasi, penyusunan bahan pembinaan dan
pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
c. Seksi PenyuluhanPerkoperasian dan Keanggotaanmempunyai tugas
pokok melaksanakan fasilitasi aspek penyuluhan perkoperasian dan
keanggotaan, meliputi pengelolaan data dan informasi penyuluhan
perkoperasian dan keanggotaan, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi penyuluhan perkoperasian dan keanggotaan, penyusunan
pedoman dan supervisi penyuluhan perkoperasian dan keanggotaan,
penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian teknis, kerjasama
serta monitoring.
4. Bidang Pemberdayaan Koperasimempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil,
dan Menengah aspek pemberdayaan Koperasimeliputiusaha Koperasi,
pembiayaan Koperasi, serta usaha simpan pinjam yang menjadi
kewenangan provinsi.
a. Seksi Usaha Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
fasilitasi aspek usaha Koperasi, meliputi pengelolaan data dan
informasi usaha Koperasi, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi aspek usaha Koperasi, penyusunan pedoman dan supervisi
aspek usaha Koperasi, penyusunan bahan pembinaan dan
pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
b. Seksi Pembiayaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
fasilitasi aspek pembiayaan Koperasi, meliputi pengelolaan data dan

11
informasi pembiayaan Koperasi, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi aspek pembiayaan Koperasi, penyusunan pedoman dan
supervisi aspek pembiayaan Koperasi, penyusunan bahan
pembinaan dan pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
c. Seksi Usaha Simpan Pinjammempunyai tugas pokok melaksanakan
fasilitasi aspek usaha simpan pinjam, meliputi pengelolaan data dan
informasi usaha simpan pinjam, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi aspek usaha simpan pinjam, penyusunan pedoman dan
supervisi aspek usaha simpan pinjam, penyusunan bahan pembinaan
dan pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
5. Bidang Usaha Kecilmempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah aspek
Usaha Kecilmeliputipembiayaan Usaha Kecil, inovasi produksi dan
sistem informasi, serta pemasaran Usaha Kecil yang menjadi
kewenangan provinsi.
a. Seksi Pembiayaan Usaha Kecil mempunyai tugas pokok
melaksanakan fasilitasi aspek Pembiayaan Usaha Kecil, meliputi
pengelolaan data dan informasi pembiayaan Usaha Kecil,
penyusunan standar pelayanan dan fasilitasi aspek pembiayaan
Usaha Kecil, penyusunan pedoman dan supervisi aspek
pembiayaan Usaha Kecil, penyusunan bahan pembinaan dan
pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
b. Seksi Inovasi Produksi dan Sistem Informasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan fasilitasi aspek inovasi produksi dan sistem
informasi, meliputi pengelolaan data dan informasi Inovasi
produksi dan sistem informasi, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi aspek inovasi produksi dan sistem informasi, penyusunan
pedoman dan supervisi aspek inovasi produksi dan sistem
informasi, penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian teknis,
kerjasama serta monitoring.
c. Seksi Pemasaran Usaha Kecilmempunyai tugas pokok
melaksanakan fasilitasi aspek pemasaran Usaha Kecil, meliputi

12
pengelolaan data dan informasi pemasaran Usaha Kecil,
penyusunan standar pelayanan dan fasilitasi aspek pemasaran
Usaha Kecil, penyusunan pedoman dan supervisi aspek pemasaran
Usaha Kecil, penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian
teknis, kerjasama serta monitoring.
6. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasimempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil,
dan Menengah aspek pengawasan dan pemeriksaan
Koperasimeliputipengawasan kepatuhan dan kelembagaan, pengawasan
usaha dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam Koperasi, serta
penerapan peraturan dan sanksi yang menjadi kewenangan provinsi.
a. Seksi Pengawasan Kepatuhan dan Kelembagaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan fasilitasi aspek pengawasan kepatuhan dan
kelembagaan, meliputi pengelolaan data dan informasi pengawasan
kepatuhan dan kelembagaan, penyusunan standar pelayanan dan
fasilitasi aspek pengawasan kepatuhan dan kelembagaan,
penyusunan pedoman dan supervisi aspek pengawasan kepatuhan
dan kelembagaan, penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian
teknis, kerjasama serta monitoring.
b. Seksi Pengawasan Usaha dan Penilaian Kesehatan Usaha Simpan
Pinjam Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan fasilitasi
aspek pengawasan usaha dan penilaian kesehatan usaha simpan
pinjam Koperasi, meliputi pengelolaan data dan informasi
pengawasan usaha dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam
Koperasi, penyusunan standar pelayanan dan fasilitasi aspek
pengawasan usaha dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam
Koperasi, penyusunan pedoman dan supervisi aspek pengawasan
usaha dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam Koperasi,
penyusunan bahan pembinaan dan pengendalian teknis, kerjasama
serta monitoring.
c. Seksi Penerapan Peraturan dan Sanksimempunyai tugas pokok
melaksanakan fasilitasi aspek penerapan peraturan dan sanksi,

13
meliputi pengelolaan data dan informasi penerapan peraturan dan
sanksi, penyusunan standar pelayanan dan fasilitasi aspek penerapan
peraturan dan sanksi, penyusunan pedoman dan supervisi aspek
penerapan peraturan dan sanksi, penyusunan bahan pembinaan dan
pengendalian teknis, kerjasama serta monitoring.
7. Disamping itu Dinas Koperasi dan Usaha Kecil mempunyai satu UPTD
yang membidangi urusan kewirausahaan dan pelatihan-pelatihan bagi
UKM di Jawa Barat yang disebut P3W (Pendidikan dan Pelatihan
Perkoperasian dan Wirausaha) yang langsung bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.

14
BAB III
PEMBAHASAN HASIL MAGANG

3.1 Bidang Kerja


Penulis melaksanakan magang di Dinas Koperasi Usaha Kecil
Provinsi Jawa Barat yang terletak di Jl. Soekarno Hatta No. 705, Kota
Bandung.Penulis di tempatkan padasub bagian keuangan sesuai dengan
program studi Penulis yaitu Akuntansi. Pada sub bagian keuangan,
Penulis ditempatkan sama seperti staff lainnya, namun untuk pemberian
tugas, Penulis lebih diringankan, seperti membantu pegawai
mengerjakan split document, arsip document, dan monitoring Berita
Acara Rekonsiliasi. Pada dasarnya di bagian keuangan ini deskripsi
kerjanya cukup kompleks karena mencakup dengan pengesahan LPJ
dari bendahara pengeluaran pembantu (BPP) setiap unit kerja, dan
melihat bagaimana kesamaan antara laporan BPP dengan laporan setiap
bidang yang ada di Bendahara Pengeluaran (rekonsiliasi) dan
memverifikasi laporan keuangan secara keseluruhan. Namun pada
Magang ini, Penulis hanya berfokus pada 3 hal seperti yang sudah
disebutkan diatas.
Adapun pekerjaan yang kelompok Penulis lakukan selama satu bulan
adalah sebagai berikut:
1. Mengarsipkan dokumen yang telah diverifikasi dan sah LPJ nya
kedalam bagian map atau mengelompokkan nya kedalam tempat
sesuai dengan kode satuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Split Dokument, yaitu mengelompokkan arsip dokumen yang terdiri
dari Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Persetujuan Pembayaran
Tagihan (SPPT), Surat Setoran Pajak (SSP) yang dipisahkan menjadi
3 bagian yang akan diberikan kepada bank, unit kerja, dan arsip .
3. Monitoring BAR, yaitu menginput data Berita Acara Rekonsiliasi
(BAR)

Namun dalam hal ini, dikarenakan mahasiswa bekerja sebagai


kelompok, masing-masing mahasiswa menekuni salah satu bidang

15
kerjanya sesuai yang telah diberikan pembimbing.Dan saya sebagai
Penulis yang mendapat bidang kerja bagian Verifikasi Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara selama satu bulan masa praktik.

3.2 Pelaksanaan Kerja


Memverifikasi LPJ Bendahara
Dokumen yang disyaratkan pada waktu penyampaian LPJ yaitu :
1. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran sesuai format
PER-47/PB/2009 lampiran 11 (hal.45) LPJ Pengeluran dibuat oleh
Satuan Kerja di wilayah kerja. Pengeluaran yang dilaporkan dalam
LPJ merupakan Realisasi Belanja atas beban APBN dan APBD
2. Rekening Koran/Daftar Rekening Bendahara Pengeluaran Unit
Kerja untuk setiap akhir semester.

Prosedur Penyampaian LPJ Bendahara :

a. Bendahara unit kerja menyampaikan LPJ Bendahara


Penerimaan/Pengeluaran/BLU dengan kelengkapan sebagai berikut:
1. Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran/BLU.
2. Rekening Koran sebanyak rekening yang dikelola (jika
menggunakan rekening bank).
3. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi.
4. Konfirmasi Penerimaan Negara yang diterbitkan.

Verifikator akan melakukan verifikasi LPJ Bendahara Pengeluaran


yang disampaikan oleh unit kerja, dalam hal :

1. Kesesuaian saldo awal dengan saldo akhir bulan lalu.


2. Menguji kesesuaian saldo rekening bank dengan saldo di
rekening Koran yang dilampirkan
3. Menguji kesesuaian uang di brankas/tunai dibandingkan dengan
jumlah kas total dikurangi kas di bank.
4. Menguji kebenaran perhitungan.
5. Menguji kesesuaian penyetoran.

16
6. Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran PNBP/Pajak
(bila ada).
7. Menguji kesesuaian saldo Uang Persediaan.
8. Meneliti izin rekening bendahara.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, verifikatorakan :

1. Mengembalikan LPJ Bendahara kepada Bendahara dimaksud


dengan surat pengembalian jika masih terdapat kesalahan.
2. Membuat surat teguran atas ketidakpatuhan penyetoran
pajak/Penerimaan Negara.
3. Menerima LPJ bendahara jika sudah benar dan lengkap.
4. Menerbitkan Surat Pencabutan Pemberitahuan Pengenaan
Sanksi (SP3S) untuk unit kerja yang bersangkutan apabila LPJ
Bendahara disampaikan setelah mendapatkan SP2S.
5. Menyampaikan daftar LPJ Bendaharan Pengeluaran kepada
Kepala Seksi untuk ditandatangani
6. Setelah itu Penulis mengurutkan LPJ berdasarkan satuan kerja
dan disimpan dan diurutkan sesuai kode yang telah ditentukan
dalam rak penyimpanan.

3.3 Kendala yang Dihadapi


Selama menjalani magang, banyak ilmu baru yang Penulis
dapatkan.Namun, tentu ada beberapa kendala yang Penulis hadapi
selama magang.Kendala tersebut terjadi karena kurang bisanya Penulis
dalam dunia kerja nyata.

17
Berikut adalah kendala – kendala yang Penulis hadapi :
1. Ketidaksesuaian antara apa yang Penulis pelajari dengan praktik
kerja lapangan yang dilakukan, sehingga timbul kebingungan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.
2. Pembagian tugas untuk Penulis yang kurang jelas dari para
karyawan.
3. Kurangnya peralatan penunjang lainnya seperti komputer dan
peralatan ATK lainnya.

3.4 Cara Mengatasi Kendala Yang Dihadapi

Maka dari itu, ada beberapa cara untuk mengatasi kendala tersebut,
yakni :

1. Kendala dari berbedanya antara teori dengan praktik yang dihadapi


mahasiswa, seharusnya mahasiswa lebih aktif menanyakan hal-hal
yang tidak diketahui kepada pegawai kantor yang lebih
berpengalaman dan mempraktikannya secara langsung.
2. Kendala kurangnya pembagian tugas yang jelas dari pihak kantor
menyebabkan mahasiswa magang tidak melakukan pekerjaan
apapun dihari tertentu, oleh karena itu sebaiknya dari pihak
mahasiswa harus lebih berinisiatif menanyakan bidang pekerjaan
yang bisa dikerjakan dan membantu pekerjaan para pegawai yang
kemungkinan bisa dikerjakan.

Kendala kurangnya peralatan penunjang seharusnya dari pihak Kepala Kantor


harus lebih memperhatikan sarana-sarana yang kantor agar berjalan lebih efektif
dan produktif

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Magang ini dilakukan di Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Prov. Jawa
Barat, alasannya adalah karena fakultas memberikan instruksi untuk memilih
instansi yang berhubungan dengan akuntansi.
Berikut adalah hasil yang diperoleh Penulis dari kegiatan magang di Kantor
Dinas Koperasi Usaha Kecil Prov. Jawa Barat pada bagian Verifikasi:
1. Penulis mendapatkan pengalaman bekerja dan mengenal lingkungan
kerja
2. Penulis memahami cara bersosialisasi dan berkoordinasi dengan
karyawan kerja.
3. Penulis dapat lebih mempelajari tanggung jawab dan kedisiplinan dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan.
4. Penulis menjadi lebih disiplin dalam hal waktu dan lebih berintegritas
dalam melakukan pekerjaan.
5. Penulis mampu menginput data ke dalam komputer dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel.
6. Penulis mampu mengarsip LPJ bendahara pengeluaran.
7. Mampu mengklasifikasikan berbagai jenis pembelanjaan negara

4.2 Saran
Berikut adalah saran yang bisa diberikan oleh Penulis dalam magang, yaitu :
1. Bagi Penulis, perlu mengetahui dimana Penulis harus melakukan praktik
yaitu dilihat dari bidang kuliah yang sedang dipelajari. Mahasiswa juga
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar mudah
bersosialisasi dengan karyawan dan memahami pekerjaan yang
diberikan.

19
2. Bagi Perusahaan, perlu memberi banyak kesempatan kepada Penulis
untuk melakukan magang, serta terus memberikan motivasi kerja yang
baik kepada setiap karyawan.
3. Bagi Universitas, perlu menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan
guna untuk menunjang keberhasilan penulis dalam melaksanakan
kegiatan magang dan meningkatkan kualitas akademik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara. 2019. Pedoman Magang.


Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara.

diskumkm.jabarprov.go.id

https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi

21

Anda mungkin juga menyukai