Anda di halaman 1dari 237

SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT.


TUNAS MUNTIA PERSADA

NAMA : YUNI YUTRIANA

NIM : A1C116094

PROGRAM STUDI SARJANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT.

TUNAS MUNTIA PERSADA

SKRIPSI

Untuk memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mataram

Oleh:

YUNI YUTRIANA

A1C116094

PROGRAM STUDI SARJANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020

i
SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT.

TUNAS MUNTIA PERSADA

Oleh:

NAMA : YUNI YUTRIANA

NIM : A1C116094

JURUSAN : S1 AKUNTANSI REGULER SORE

Setelah membaca skripsi ini dengan seksama, maka menurut pertimbangan kami

telah memenuhi syarat untuk diuji

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Baiq Anggun Hilendri L SE., AK., M.Si. Nurabiah, SE., MMSI


NIP 197804142001122001 NIP 198002122008122001

ii
Telah diuji pada:

Tanggal . . . .

TIM PENGUJI SKRIPSI:

Ketua : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ( )

NIP.

Anggota:

1. xxxxxxxxxxxxxxxxx ( )

NIP.

2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ( )

NIP.

iii
Judul Skripsi : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGGAJIAN PADA PT. TUNAS MUNTIA PERSADA

Nama Mahasiswa : YUNI YUTRIANA

Nomor Mahasiswa : A1C116094

Jurusan : AKUNTANSI

Skripsi ini diterima sebagai kebulatan studi program strata satu (S1) pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Dekan Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Muaidy Yasin, MS Baiq Anggun Hilendri L, SE.,M.Si.Ak

NIP. 19600810 198703 1 002 NIP. 19780414 200112 2 002

4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan

judul: ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA

PT. TUNAS MUNTIA PERSADA dan diajukan untuk diuji pada tanggal xxxx

adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang

saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran

saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas batal saya

terima.

Mataram, 24 Desember 2020


Yang Memberi Pernyataan
Penulis

5
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Eknomi dan Bisnis Jurusan

Akuntansi di Universitas Mataram. Shalawat serta salam tercurahkan kepada

Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.

Terima kasih kepada orang tua saya yaitu Bapak Abdul Najib dan Ibu

Heryanti yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan doa yang tiada

henti sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada PT. Tunas Muntia Persada” sebagai

tugas akhir untuk memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Akuntansi Jurusan Akuntansi Universitas Mataram.

Selanjutnya di dalam penulisan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

bantuan-bantuan para pihak, baik material maupun material langsung maupun

tidak langsung, karena itulah penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Lalu Husni, SH., M. Hum selaku Rektor Universias

Mataram.

2. Bapak Dr. Muaidy Yasin, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3. Ketua Jurusan Program Studi Sarjana (S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mataram, Ibu Bq Anggun Hilendri, SE.,M.Si.,AK., dan

6
selaku Dosen Pembimbing Akademik terimakasih kasih atas bimbingannya

selama 4 tahun ini.

4. Ibu Isnawati,SE., M.Aselaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Mataram.

5. Ibu Bq Anggun Hilendri, SE.,M.Si.,AK., selaku Dosen Pembimbing Utama.

Terima kasih atas waktu, kesabaran, bimbingan, saran, masukan, dan

motivasi yang bapak berikan selama proses penyusunan skripsi ini. Mohon

maaf atas segala salah kata dan perbuatan yang telah saya lakukan baik

disengaja maupun yang tidak disengaja.

6. Ibu Nurabiah, SE,MMSI selaku Dosen Pembimbing Pendamping saya.

Terima kasih atas waktu, kesabaran, bimbingan, saran, masukan, dan

motivasi yang ibu berikan selama proses penyusunan skripsi ini. Mohon maaf

atas segala salah kata dan perbuatan yang telah saya lakukan baik disengaja

maupun yang tidak disengaja.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Mataram yang

telah banyak memberikan sumbangsih pikiran selama di bangku kuliah,

sehingga penulis bisa meraih sebagian dari cita-citanya.

8. Bapak dan Ibu staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas

bantuannya selama masa perkuliahan.

9. Kepada Bapak/Ibu bagian HRD dan Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia

Persada yang senantiasa menerima dan membantu dalam penelitian skripsi.

7
10. Kepada sahabat saya Nia Triana Pratiwi, Susi Pertiwi, Yeni Septiani, Inne

Tyo Citra dan Sintya Aulina Sari, terimakasi telah memberikan dukungan dan

senantiasa membantu, semoga tidak pernah lupa satu dengan yang lain.

11. Tidak lupa juga kepada teman-teman seangkatan 2016 yang tidak bisa saya

sebutkan namanya satu persatu, khususnya Akuntansi F Reguler Sore yang

telah menemani selama proses perkuliahan.

12. Serta segenap pihak yang dengan baik hati membantu penyelesaian skripsi

ini, yang penuli tidak bisa sebutkan satu persatu namanya semoga Allah SWT

membalas segala kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

agar mampu menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi sumber bagi penulisan

karya tulis ilmiah di masa mendatang.

Mataram, 24 Desember 2020

Penulis

8
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian


yang telah diterapkan pada PT. Tunas Muntia Persada. Metode penelitian yang
digunakan deskriptif pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara kemudian diperkuat dengan hasil dokumentasi. Adapun
informan pada penelitian ini yaitu HRD, Bagian Akuntansi dan Keuangan PT.
Tunas Muntia Persada, dan Karyawan PT. Tunas Muntia Persada. Hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penggajian
pada PT. Tunas Muntia Persada sudah berjalan tetapi belum efektif. Dimana dari
hasil wawancara berdasarkan indikator sistem informasi akuntansi penggajian
belum sesuai dengan teori karena karena masih ada rangkap jabatan dalam
pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji yang dilakukan oleh bagian keuangan.
Pengendalian internal terkait penggajian masih dikatakan lemah hal tersebut dapat
dilihat dari pembagian tugas dan tanggung jawab yang belum jelas. Pengawasan
terhadap proses penggajian masih lemah hal tersebut dapat dilihat bahwa beberapa
kegiatan dalam proses penggajian tidak dilakukan kegiatan pengecekan atau
koreksi secara rutin. Selain informasi yang kurang, hasil dokumentasi juga tidak
sepenuhnya lengkap seperti yang diharapkan karena keterbatasan jangkauan
penelitian akibat dari Covid-19. Kebaharuan penelitian adalah dimana peneliti
menganalisis mengenai sistem informasi akuntansi penggajian yang meliputi
fungsi-fungsi yang terkait penggajian, dokumen yang digunakan, catatan
akuntansi yang digunakan, prosedur yang digunakan dalam penggajian dan
pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi, prosedur
pencatatan, dan praktik yang sehat. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan implikasi yang luas mengenai Theory of Reasoned Actian
(TRA) dan Technology Acceptance Model (TAM). Secara praktis, hasil penelitian
ini dapat memberikan implikasi bagi PT. Tunas Muntia Persada saran dan
masukan mengenai penilaian dan pertimbangan oleh perusahaan agar dapat tepat,
cepat, efektif, dan efesien dalam membuat sistem, khususnya sistem informasi
akuntansi penggajian. Secara Kebijakan, hasil penelitian ini berguna memberikan
implikasi bagi PT. Tunas Muntia Persada di Maluk Kabupaten Sumbawa Barat
dapat mewujudkan sistem informasi akuntansi khususnya pada sistem
penggajiannya sehingga mampu mendukung pengendalian internal perusahaan.

Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Penggajian, Pengendalian Internal.

9
ABSTRACT

This research aims to determine the payroll accounting information system that
has been implemented at PT. Tunas Muntia Persada. The research method used is
descriptive qualitative approach with data collection techniques through
interviews and then strengthened by the documentation. The informants in this
research were HRD, Accounting and Finance Section of PT. Tunas Muntia
Persada, and employees of PT. Tunas Muntia Persada. The results of this
research can be concluded that the application of the payroll accounting
information system at PT. Tunas Muntia Persada is already running but not yet
effective. Where the results of interviews based on indicators of payroll
accounting information systems are not in accordance with theory because there
are still multiple positions in the payroll maker and salary payments made by the
finance department. Internal control related to payroll is still said to be weak, this
can be seen from the unclear division of duties and responsibilities. Supervision of
the payroll process is still weak, it can be seen that some activities in the payroll
process are not routinely checked or corrected. In addition to lack of information,
the results of the documentation are not as complete as expected due to the limited
scope of research due to Covid-19. The novelty of research is where the
researcher analyzes the payroll accounting information system which includes
functions related to payroll, documents used, accounting records used,
procedures used in payroll and internal controls which include organizational
structure, authorization systems, recording procedures, and practices. which is
healthy. Theoretically, the results of this research are expected to have broad
implications regarding Theory of Reasoned Actian (TRA) and the Technology
Acceptance Model (TAM). Practically, the results of this research can have
implications for PT. Tunas Muntia Persada, suggestions and input regarding
assessments and considerations by companies in order to be precise, fast,
effective, and efficient in making systems, especially payroll accounting
information systems. In terms of policy, the results of this research have useful
implications for PT. Tunas Muntia Persada in Maluk, West Sumbawa Regency,
can create an accounting information system, especially in its payroll system, so
that it can support the company's internal control.
Keywords: Accounting Information Systems, Payroll, Internal Control.

10
11
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................................v


KATA PENGANTAR.......................................................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................................ix
ABSTRACT.......................................................................................................................x
DAFTAR ISI.....................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
2.1 Pertanyaan Penelitian (Research Question)........................................................6
3.1 Tujuan Penelitian................................................................................................6
4.1 Manfaat Penelitian..............................................................................................7
1.4.1. Manfaat Teoritis..........................................................................................7
1.4.2. Manfaat Praktis...........................................................................................7
1.4.3. Manfaat Kebijakan......................................................................................7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA..............................................................................................8
2.1. Landasan Teori...................................................................................................8
2.1.1. Theory of Reasoned Action (TRA)...............................................................8
2.1.2. Technology Acceptance Model (TAM)........................................................9
2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi......................................................................10
2.1.4. Pengertian Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi..................................12
2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian....................................................14
2.1.6. Tahap-Tahap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian..............................15
2.1.7. Aktivitas dalam Sistem Penggajian...........................................................33
2.1.8. Bagan Alir (Flowcart)...............................................................................35
2.2. Penelitian Terdahulu.........................................................................................44
2.3. Rerangka Konseptual........................................................................................54
BAB III DESAIN PENELITIAN.....................................................................................69
3.1. Pendekatan Penelitian.......................................................................................69

12
3.1.1 Jenis Penelitian..........................................................................................69
3.2. Pengumpulan Data............................................................................................70
3.2.1. Informan dan Kehadiran Peneliti...............................................................70
3.2.2. Setting Lokasi (Situs Penelitian)...............................................................71
3.2.3. Prosedur Pengumpulan Data.....................................................................72
3.3. Keabsahan Data................................................................................................79
3.4. Analisis Data.....................................................................................................81
BAB IV TEMUAN DATA LAPANGAN........................................................................84
4.1. Gambaran Umum Perusahaan...........................................................................84
4.1.1. Ruang Lingkup Kerja................................................................................85
4.1.2. Tenaga Kerja.............................................................................................87
4.1.3. Waktu Kerja..............................................................................................87
4.1.4. Lokasi Perusahaan.....................................................................................88
4.1.5. Visi dan Misi PT. Tunas Muntia Persada..................................................88
4.1.6. Struktur Organisasi dan Job Description Perusahaan................................89
4.2. Hasil Temuan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Tunas Munti
Persada..............................................................................................................94
4.2.1. Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian PT. Tunas
Muntia Persada..........................................................................................95
4.2.2. Dokumen yang Digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada...................102
4.2.3. Catatan yang Digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada......................107
4.2.4. Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Tunas
Muntia Persada........................................................................................109
4.2.5. Bagan Alir Sistem Penggajian Karyawan PT. Tunas Muntia Persada.....121
4.2.6. Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Tunas
Muntia Persada........................................................................................122
4.2.7. Interpretasi Hasil.....................................................................................146
BAB V PENUTUP.........................................................................................................152
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................152
5.2. Implikasi Penelitian........................................................................................153
5.3. Keterbatasan Penelitian dan Saran..................................................................155
5.3.1. Keterbatasan Penelitian...........................................................................155

13
5.3.2. Saran.......................................................................................................155
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................157
LAMPIRAN...................................................................................................................160

14
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu dan Indikator yang Digunakan...........................41

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara dan Dokumentasi...............................................73

Tabel 4. 1 Jumlah Tenaga Kerja PT. Tunas Muntia Persada.................................87

Tabel 4. 2 Rincian Waktu Kerja yang Dimiliki PT. Tunas Muntia Persada .........87

Tabel 4. 3 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Fungsi-Fungsi yang Terkait

Akuntansi Penggajian..........................................................................100

Tabel 4. 4 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Dokumen yang Digunakan

PT. Tunas Muntia Persada...................................................................105

Tabel 4. 5 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Catatan Akuntansi yang

Digunakan PT. Tunas Muntia Persada................................................108

Tabel 4. 6 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Prosedur yang Digunakan di

PT. Tunas Muntia Persada...................................................................117

Tabel 4. 7 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan

Unsur Struktur Organisasi di PT. Tunas Muntia Persada....................125

Tabel 4. 8 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan

Unsur Sistem Otorisasi di PT. Tunas Muntia Persada........................133

Tabel 4. 9 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan

Unsur Prosedur Pencatatan di PT. Tunas Muntia Persada..................138

Tabel 4. 10 Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal

dengan Unsur Praktik yang Sehat di PT. Tunas Muntia Persada..Error!

Bookmark not defined.

15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sistem Akuntansi Penggajian

Gambar 2. 2 Peta Penelitian Terdahulu

Gambar 2. 3 Rerangka Konseptual

Gambar 2. 3 Rerangka Konseptual

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Tunas Muntia Persada

Gambar 4. 2 Bagan Alir Sistem Penggajian Karyawan PT. Tunas Muntia Persada

16
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nama Informan di PT, Tunas Muntia Persada

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara

Lampiran 3 : Reduksi Hasil Wawancara

Lampiran 4 : Penyajian Data Hasil Wawancara

Lampiran 5 : Penarikan Kesimpulan....................................................................199

Lampiran 6 : Dokumentasi PT. Tunas Muntia Persada.......................................201

Lampiran 7 : Simbol-Simbol Bagan Alir (Flowchart)

17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,

mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi

pengambil keputusan (Romney dan Steinbart, 2015:10). Sistem informasi

akuntansi digunakan oleh perusahaan untuk mengolah data yang saling

berhubungan dan terstruktur guna mencapai tujuan perusahaan (Lumanaw dan

Tinangon, 2016). Tujuan pokok sistem informasi akuntansi yaitu mengumpulkan

dan memproses data tentang kegiatan bisnis secara efektif dan efisien,

menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan melakukan

pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi telah dicatat

dan diproses secara akurat (Krismiaji, 2015).

Sistem informasi akuntansi juga menyediakan informasi tentang bagaimana

memanfaatkan sumber daya yang ada di perusahaan, seperti sumber daya alam,

sumber daya manusia dan sumber daya modal secara efektif dan efisien. Sumber

daya manusia merupakan unsur penting dalam mencapai tujuan perusahaan dan

meningkatkan kinerja perusahaan serta sebagai penyangga utama dalam

penggerak organisasi, maka sudah selayaknya bagi perusahaan untuk

meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan gaji yang sesuai (Kriswanto,

2013).

1
2

Gaji sendiri mempunyai arti sebuah bentuk atau sebuah hak yang diberikan

oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap. Gaji merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, umumnya

diberikan secara tetap perbulan (Mulyadi (2016: 309). Pembayaran gaji menjadi

hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan atau instansi karena hal tersebut

menyangkut tenaga-tenaga pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha

perusahaan maupun instansi. Gaji juga merupakan kembalian financial yang harus

diberikan kepada karyawan sebagai kontribusi mereka terhadap organisasi atas

pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga diperlukan sistem dan prosedur yang

baik dan efektif untuk menjamin bahwa pembayaran gaji dapat terstukturisasi

sehingga efisiensi kerja dapat tercapai. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pihak

manajemen perlu membuat sistem akuntansi penggajian (Kakasih, et al. 2019).

Sistem akuntansi penggajian merupakan komponen terbesar dan terpenting

dalam suatu sistem informasi akuntansi. Sistem akuntansi penggajian dirancang

oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penggajian

karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan. Sistem ini terdiri dari

suatu kerangka kerja yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan yang

berfungsi menginformasikan data biaya yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan pada perusahaan (Tampi dan Tinangon, 2015). Oleh karena itu

informasi mengenai gaji harus dirancang sesuai kebutuhan informasi manajemen

(Mayasari, 2015).

Manajemen memerlukan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan

yang baik, mencakup efektifitas proses transaksi dan proses meningkatkan ukuran
3

kinerja (Suryanto, 2011). Sistem informasi akuntansi yang disajikan harus jelas

sehingga memudahkan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh

karena itu, sistem informasi akuntansi penggajian sangat penting dan diperlukan.

Sistem informasi akuntansi penggajian sangatlah penting bagi suatu

perusahaan, oleh sebab itu perlu adanya pemisahan fungsi-fungsi yang terkait dan

manajemen perlu melakukan penetapan tanggung jawab setiap orang secara jelas

(Mandagi dan Ilat, 2015). Hal tersebut berguna sebagai bentuk pengendalian

internal yang digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah mendeteksi

penyimpangan yang terjadi dalam proses penggajian suatu perusahaan dan dapat

membantu perusahaan agar dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien.

Menurut Mulyadi (2016:317) Sistem informasi akuntansi penggajian dalam

perusahaan melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi

akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam pengangkatan

karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosi dan penurunan

pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan

penetapan berbagai tujungan kesejahteraan karyawan serta perhitungan gaji

karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji

serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung

jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk

kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna

pegawasan guna pengawasan biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, perusahaan

perlu memiliki sistem penggajian yang efektif untuk membantu menugaskan

karyawan yang tepat untuk menangani fungsi yang ditugaskan perusahaan, dan
4

untuk memotivasi karyawan dengan adanya sistem penggajian yang bersifat

objektif dan transparan.

Melihat pentingnya sistem informasi akuntansi penggajian bagi suatu

perusahaan menyebabkan banyak peneliti yang melakukan penelitian ini.

Beberapa penelitian berkaitan dengan analisis sistem informasi akuntansi

penggajian antara lain dilakukan oleh Wati (2015), Mulia, et al. (2016), Indriyani,

et al. (2018), Pratama (2018), Rompas, et al. (2018), Kakasih, Silalahi (2019),

Cahyawati, et al. (2019), Munthe, et al. (2019), dan Vinastri, penelitian ini

menunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian telah dijalankan sudah efektif.

Hal itu dapat dilihat dari yang prosedur, dokumen, dan catatan akuntansi yang

digunakan dan fungsi yang terkait telah diberikan pengawasan yang baik dan

pengendalian internal dalam menjalankan prosesnya. Keefektifan sistem informasi

akuntansi dapat dilihat dari terdapat atau tidaknya unsur dan tujuan terkait sistem

informasi akuntansi penggajian. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh

Sasmito (2017), Fibriyanti (2017), Septianis, et al. (2017), Novitasari (2019), dan

Yurmaini (2019) menunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian yang

diterapkan masih belum berjalan efektif karena belum sesuai dengan prosedur,

dokumen yang digunakan fungsi yang terkait, yang berlaku berdasarkan sistem

akuntansi penggajian. Adanya kekurangan ataupun kelemahan di dalam penerapan

sistem penggajian karyawan dimana terdapat kekurangan atas catatan akuntansi

yang digunakan dalam pengolahan gaji karyawannya, adanya bagian yang

merangkap fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu dan fungsi
5

pembuatan daftar gaji dan sistem penggajian yang masih sederhana dan belum

terkomputerisasi dengan baik.

Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem informasi akuntansi

penggajian yaitu PT. Tunas Muntia Persada yang berlokasi di Jl. Pendidikan

No.23 Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.PT. Tunas

Muntia Persada merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis dalam

bidang kontraktor, elektrik dan mekanik maintenance, fabrication, material dan

manpower supplier. Perusahaan ini didirikan dengan maksud untuk turut

berpatisipasi dalam pembangunan di wilayah Sumbawa Barat dengan

memperdayakan potensi yang ada baik itu potensi sumber daya manusia maupun

potensi peluang kerja yang tersedia. Dalam rangka menjalankan usahanya agar

tujuan perusahaan dicapai perlu adanya struktur organisasi yang jelas. Struktur

organisasi merupakan suatu rangkaian dari bidang usaha organisasi yang

menghimpun berbagai faktor manajemen untuk melaksanakan kegiatan dalam

mencapai tujuan secara efisien. Organisasi yang tersusun harus ada pembagian

suatu tugas dan tujuan tertentu. Tidak hanya mengukur orang-orang tetapi juga

membentuk dan memodifikasi. Dengan adanya organisasi, orang-orang dapat

bersama-sama melaksanakan suatu kegiatan dengan cara dan tanggung jawab

mereka agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik.

Dari hasil observasi sementara yang didapatkan secara informal, di PT.

Tunas Muntia Persada terdapat pembagian fungsi secara tegas belum berjalan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari masalah yang ada bahwa belum adanya

pemisahan fungsi dan tanggung jawab bagian keuangan dan administrasi serta
6

bagian pengawasan dan pencatatan daftar hadir karyawan. Karena belum adanya

pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang jelas di bagian keuangan dan

administrasi serta bagian pengawasan dan pencatatan daftar hadir karyawan.

Maka, inilah yang melatarbelakangi perlunya menganalisis sistem informasi

akuntansi penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada. Analisis sistem informasi

akuntansi penggajian ini digunakan untuk menilai apakah sistem informasi

akuntansi penggajian yang diterapkan di PT. Tunas Muntia Persada sudah efektif

atau belum sehingga tidak terjadi penyelewengan atau penyimpangan dalam

melaksanakan tanggung jawab masing-masing.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul analisis sistem informasi akuntansi penggajian

pada PT. Tunas Muntia Persada untuk melihat keefektifan dari sistem informasi

akuntansi penggajian yang diterapkan di perusahaan tersebut.

2.1 Pertanyaan Penelitian (Research Question)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi

penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada?

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem informasi

akuntansi penggajian yang telah diterapkan pada PT. Tunas Muntia Persada.
7

4.1 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan dan memperluas

dalam pengaplikasian teori khususnya dalam bidang ilmu sistem

informasi akuntansi penggajian.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat sebagai bahan rujukan dalam

melakukan penelitian lanjutan yang sejenis.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan mengenai

penilaian dan pertimbangan oleh perusahaan agar dapat tepat, cepat,

efektif, dan efesien dalam membuat sistem, khususnya sistem informasi

akuntansi penggajian.

1.4.3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini berguna bagi PT. Tunas Muntia Persada di Maluk Kabupaten

Sumbawa Barat dapat mewujudkan sistem informasi akuntansi khususnya

pada sistem penggajiannya sehingga mampu mendukung pengendalian

internal perusahaan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action atau teori tindakan beralasan dikembangkan

oleh Ajzen dan Fishbein (1980). TRA adalah suatu teori yang berhubungan

dengan sikap dan prilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan

memanfaatkan sistem informasi dengan alasan bahwa sistem tersebut akan

menghasilkan manfaat bagi dirinya.

TRA ini menjelaskan tahapan manusia melakukan prilaku, pada tahap

awal prilaku (behavior) diasumsikan ditentukan oleh niat (intention). Pada tahap

berikutnya niat dapat dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap prilaku (attitudes

toward the behavior) dan norma subyektif (subjective norms) dalam bentuk

kepercayaan tentang konsekuensi melakukan prilaku tertentu ekspektasi

normative dari orang yang relevan. Sehingga secara keseluruhan prilaku

seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaannya, karena

kepercayaan seseorang mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya

sendiri dan dunia disekitarnya (Jogiyanto, 2007).

Penjelasan dari teori tersebut berdasarkan penelitian ini yaitu, seseorang

atau individu akan menyadari bahwa sistem informasi akuntansi akan

menghasilkan manfaat bagi pemakainya dalam hal ini yaitu PT. Tunas Muntia

8
9

Persada. Sehingga penulis ingin melakukan analisis sistem informasi akuntansi

penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada karena sistem informasi akuntansi

penggajian akan sangat bermanfaat dalam keberlangsungan perusahaan dan

membantu proses penggajian menjadi lebih mudah dan efektif. Kebermanfaatan

sistem informasi akuntansi penggajian dapat meminimalkan kekeliruan

perhitungan dalam memproses penghitungan gaji yang akan dibayarkan dan

mengevaluasi hasil yang diterima perusahaan dengan dana yang dikeluarkan

untuk gaji sehingga beberapa masalah dapat diminimalisir, seperti masalah

keterlambatan pendistribusian gaji, kesalahan pencatatan absensi karyawan,

kesalahan penghitungan gaji, tunjangan serta potongan, kehilangan data

karyawan, serta masalah lain yang mungkin timbul selama proses penggajian

berlangsung serta membantu dalam meningkatkan pengendalian internal sehingga

terhindar dari kecurangan, penyalahgunaan maupun kesalahan yang dapat

merugikan perusahaan.

2.1.2. Technology Acceptance Model (TAM)

Model penerimaan teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM)

diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1986, model ini merupakan adaptasi

dari theory of rasoned action (TRA) atau teori tindakan beralasan. TAM

berhubungan dengan variabel teknologi dan variabel pemanfaatan, dimana jika

seseorang merasa bahwa penggunaan teknologi akan dapat meningkatkan

kinerjanya, maka orang itu akan terus menggunakan teknologi tersebut. Sasaran

dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari determinan

penerimaan komputer yang umum. TAM didesain hanya untuk prilaku


10

penggunaan komputer, tetapi karena menggabungkan temuan-temuan dari riset-

riset terdahulu, maka TAM sesuai dengan modelling penerimaan komputer.

TAM menjelaskan hubungan antara keyakinan/beliefs (usefulness danease

of use) dengan sikap/attitude, tujuan/intentions pemakai, serta penggunaanya dari

sistem. Perceived usefulness didefinisikan oleh Davis, et al. (1989) sebagai suatu

tingkat dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem secara khusus akan

meningkatkan kinerjanya. Sedangkan perceived ease of use didefinisikan sebagai

suatu tingkat dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem secara khusus

akan mengarah pada suatu usaha.

Dari penjelasan di atas maka dapat dijelaskan bahwa semakin karyawan

merasakan manfaat dari suatu sistem informasi akuntansi penggajian, maka sikap

penerimaannya terhadap teknologi tersebut maka akan berpengaruh sangat besar

terhadap kinerja karyawan. Kegunaan sistem informasi akuntansi penggajian

untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan secara tepat melalui sistem, prosedur dan catatan untuk menilai gaji

yang harus diterima oleh tiap karyawan sehingga karyawan akan merasa puas dan

kinerjanya akan menjadi semakin baik karena perusahaan telah menghargai

kontribusi jasa yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan secara layak.

2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk

mencapai suatu tujuan. Informasi adalah suatu data yang diorganisasi yang dapat

mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Akuntansi sebagai suatu sistem


11

informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, dan mengomunikasikan

informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok orang. Jadi,

sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan

peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya

kedalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat

keputusan. Sistem informasi akuntansi melakukan hal tersebut entah dengan

sistem manual atau melalui sistem terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood,

2004:3).

Menurut Romney dan Steinbart (2015:10) sistem informasi akuntansi

adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah

data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi

orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi

informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.

Sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai

berikut (Krismiaji, 2015: 4-5):

1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke sistem.

2. Memproses data transaksi.

3. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang.

4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan meproduksi laporan, atau

memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan

dikomputer.

5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang

dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.


12

Menurut Krismiaji (2015:26) salah satu fungsi dasar sebuah sistem

informasi akuntansi adalah melakukan pemrosesan data tentang transaksi

perusahaan secara efektif dan efesien. Pemrosesan transaksi terdiri dari tiga tahap

yang dilakukan secara berurutan sebagai berikut:

1. Merekam data transaksi pada sebuah dokumen.

2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal yang merupakan catatan yang bersifat

kronologis tentang apa yang telah terjadi.

3. Membukukan (memposting) data dari jurnal ke dalam rekening-rekening

buku besar, yang meringkas data berdasarkan jenis rekening.

2.1.4. Pengertian Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Susanto (2013:39) efektivitas merupakan informasi yang harus

sesuai dan secara lengkap mendukung proses bisnis dan tugas pengguna serta

disajikan dalam waktu dan format yang tepat, konsisten dengan format

sebelumnya sehingga mudah dimengerti. Efektivitas merupakan suatu ukuran

yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara

kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang

dihasilkan.

Efektivitas menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya secara

optimal menambah nilai organisasi. Efektivitas merupakan bagaimana mencapai

tujuan dengan biaya terendah. Ratnaningsih dan Suaryana (2014) menyatakan

bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu keberhasilan yang

dicapai oleh sistem informasi akuntasi dalam menghasilkan informasi secara tepat
13

waktu, akurat dan dapat dipercaya. Sehingga dari uraian di atas diketahui bahwa

banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem informasi

akuntansi, kualifikasi dari sumber daya manusia yang baik, software, hardware,

dan database yang baik juga sangat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem

informasi akuntansi yang digunakan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan

yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan menyangkut bagaimana

melakukan pekerjaan yang benar. Efektivitas mengacu pada suatu kondisi yang

menggambarkan tingkat keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan dalam pelaksanaan aktivitas atau kegiatan.

Widjajanto (2001) menyatakan bahwa sistem informasi dapat dikatakan

efektif jika sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan

mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat

(accurate), dan dapat dipercaya (reliabel).) Efektivitas sistem didasarkan pada

kontribusinya dalam pembuatan keputusan, kualitas informasi akuntansi, evaluasi

kinerja, pengendalian internal yang memfasilitasi transaksi perusahaan.

Efektivitas sistem informasi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur

untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data elektronik, kemudian

mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan

formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.


14

Berdasarkan penjelasan efektivitas dan sistem informasi akuntansi tersebut

dapat disimpulkan bahawa efektivitas sistem informasi akuntansi adalah

kumpulan (integritas) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik

yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain untuk menghasilkan

sebuah informasi yang harus sesuai dan secara lengkap mendukung kebutuhan

pemakai dalam mendukung proses bisnis dan tugas disajikan secara tepat waktu

dan mudah dimengerti oleh para penggunanya.

Sari (2009) berpendapat bahwa efektivitas pemakaian sistem informasi

akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan seorang

pengguna dalam menggunakan komputer, dengan demikian semakin mahir

pemakai maka akan semakin efektif. Sistem informasi akuntansi di suatu

perusahaan yang akan mengakibatkan meningkatnya kinerja individual yang

bersangkutan. Namun apabila teknologi sistem informasi tidak diterapkan secara

maksimal oleh individu pengguna sistem informasi hal tersebut akan berakibat

pada menurunnya kinerja individu.

2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2016:309), sistem akuntansi penggajian dirancang

untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya.

Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan digunakan secara efektif, karena

informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi

yang diperlukan oleh manajemen.


15

Menurut Krismiaji (2015: 418) sistem penggajian adalah serangkaian

aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terkait dan berhubungan

dengan pengelolaan karyawan secara efektif. Sistem penggajian merupakan salah

satu komponen terbesar dan terpenting dalam sistem informasi akuntansi dan

harus dirancang sesuai dengan peraturan pemerintah serta sesuai dengan

kebutuhan informasi manajemen.

2.1.6. Tahap-Tahap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

2.1.6.1. Fungsi yang Terkait dalam Siklus Penggajian

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi

(2016: 318-319) adalah :

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk

mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan

penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji, kenaikan

pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.

b. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian

internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir tidak boleh

dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji.


16

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi ini dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk

membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan

berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka

waktu pembayaran gaji. Daftar gaji ini nantinya akan diserahkan kepada

karyawan yang berhak menerimanya.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (seperti utang gaji

karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Berikut fungsi akuntansi yaitu:

1) Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem

akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran

gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan

bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji

untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum

dalam daftar gaji.

2) Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem

akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi

biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan

rekap daftar gaji dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung

pabrik).
17

3) Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang dalam sistem

akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji

yang ada ke dalam pencatatan jurnal umum.

e. Fungsi Keuangan

Fungsi ini memiliki tanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran

gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya

dibagikan kepada setiap karyawan yang berhak menerimanya.

2.1.6.2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian sebagai

berikut (Mulyadi, 2016: 310-314):

a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian untuk fungsi pembuat

daftar gaji berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan karyawan.

b. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini

dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang

diisi dengan mesin pencatat waktu.


18

c. Kartu Jam Kerja

Kartu jam kerja ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan

oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

Kartu jam kerja ini diisi oleh penyelia pabrik dan nantinya diserahkan ke

fungsi pembuat daftar gaji dan kemudian dibandingkan dengan kartu jam

hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya langsung kepada setiap

jenis produk atau pesanan. Catatan ini hanya diperlukan untuk

perusahaan yang dalam proses produksinya berdasarkan pesanan.

d. Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi

potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk

organisasi karyawan dan lain sebagainya.

e. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat

berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang melakukan proses

produksinya berdasarkan pesanan. Rekap daftar gaji dibuat untuk

membebankan gaji langsung dalam hubungannya dengan produk kepada

pesanan. Distribusi biaya tenaga kerja dilakukan oleh fungsi akuntansi

biaya dengan dasar rekap daftar gaji.

f. Surat Pernyataan Gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan

pembuatan daftar atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan

daftar gaji. Dokumen dibuat sebagai catatan setiap karyawan mengenai


19

rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta potongan yang

menjadi beban setiap karyawan.

g. Amplop Gaji

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dan dimasukkan

ke dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop setiap karyawan ini

berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identitas karyawan,

dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

h. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini adalah perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi

akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar

gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.

2.1.6.3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2016:317) catatan akuntansi yang digunakan dalam

pencatatan gaji adalah:

a. Jurnal Umum

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi

biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen.

b. Kartu Harga Pokok Produk

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung

dan biaya tenaga kerja non-produksi setiap departemen. Sumber

informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
20

c. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai

potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu

penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang

menjadi beban setiap karyawan. Selain itu catatan ini juga digunakan

sebagai tanda terima gaji karyawan dengan ditandatanginya kartu

tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan ini

setiap karyawan hanya mengetahui gaji itu sendiri, sehingga karyawan

lain tidak mengetahuinya.

2.1.6.4. Prosedur yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2016:320) sistem akuntansi penggajian terdiri dari

prosedur berikut ini:

a. Prosedur Pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan

waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan

menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau

pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa

yang harus ditanda tangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card)

yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu

(time recorder machine).


21

b. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,

pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi

produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk

atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan demikian

waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja

langsung kepada produk yang diproduksi.

c. Prosedur pembuatan daftar gaji

Prosedur ini bertujuan membuat daftar gaji. Fungsi pembuat daftar gaji

bertugas dalam prosedur ini membuat daftar gaji karyawan. Data yang

dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan

mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan

sebelumnya dan daftar gaji.

d. Prosedur distribusi biaya gaji

Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan

kepada departemen yang menikmati manfaat dari tenaga kerja. Distribusi

biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan

perhitungan harga pokok produk.

e. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada

fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi


22

keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan

memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan

banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay

master). Pembayaran dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji

kepada karyawan.

2.1.6.5. Pengendalian Internal

a. Pengertian Pengendalian Internal

Secara umum, pengendalian intern merupakan bagian dari masing-

masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional

perusahaan atau organisasi tertentu. Perusahaan atau organisasi pada umumnya

menggunakan pengendalian intern untuk mengerahkan, mengawasi dan

mengukur sumber daya organisasi sebagai upaya mencegah terjadinya

penyimpangan dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut

(Claudia, et al. 2019).

Menurut Mulyadi (2016:129) sistem pengendalian internal meliputi

struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi

sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai,

dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian

pengendalian internal tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang


23

mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun

dengan komputer.

b. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016:129) tujuan pengendalian internal adalah :

- Menjaga aset organisasi.

- Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

- Mendorong efisiensi.

- Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

c. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016: 131-136) unsur pokok sistem pengendalian

internal adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. dalam perusahaan

manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual

produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuklah departemen

produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum.

Departemen-departemen ini kemudian dibagi-bagi lebih lanjut menajdi unit-unit

organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan.


24

pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada

prinsip-prinsip berikut ini :

a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi.

Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Setiap kegiatan

dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang

memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi

penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan

aset perusahaan. fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki

wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

Dengan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi-fungsi operasi dan fungsi

penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat

mencerminkan transaksi yang sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit

organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan

sehingga tidak membuka peluang terjadinya pencatatan tranksaksi yang

sebenarnya tidak terjadi, sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat

dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya, kekayaan organisasi

terjamin keamanannya.
25

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan

beban.

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui. Oleh kerena itu, dalam

organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk

otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik

dapat menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai aset,

utang, pendapatan, dan beban suatu organisasi. Dalam melaksanakan transkasi

pembelian misalnya, sistem wewenang diatur sebagai berikut:

a. Kepala fungsi gudang, berwenang mengajukan permintaan pembelian

dengan surat permintaan pembelian yang ditunjukkan kepada fungsi

pembelian.

b. Kepala fungsi pembelian, berwenang memberikan otorisasi pada surat

order pembelian yang diterbitkan oleh fungsi pembelian.

c. Kepala fungsi penerimaan, berwenang memberikan otorisasi pada

laporan penerimaan barang yang diterbitkan oleh fungsi penerimaan.

d. Kepala fungsi akuntansi, berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas

keluar yang dipakai sebagai dasar pencatatan terjadinya transaksi

pembelian.

Prosedur pencatatan transaksi harus diatur sebagai berikut:

Fungsi akuntansi melakukan pencatatan terjadinya liabilitas (utang) kepada

pemasok atas dasar buku kas keluar yang didukung oleh dokumen-dokumen,
26

seperti surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan

barang, dan faktur dari pemasok yang dihasilkan melalui sistem otorisasi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan

prosedur pencatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksanan dengan baik jika

tidak diciptakan cara cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam

terlaksananya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan

dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakainya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b. Pemerikasaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu

kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Hal

ini akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan

dengan aturan yang telah ditetapkan.

c. Setiap traksaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang

atau unit organisasi yang lain.

d. Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan menjaga

independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga

persengkokolan diantara mereka dapat dihindari.

e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti,

jabatan karyawan yang bersangkutan akan digantikan untuk sementara,


27

sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang

bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang

menggatikannya.

f. Secara priodik diadakan pencocokan fisik aset dengan catatannya.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek afektivitas

unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Menusia mempunyai kelemahan yang bersifat menusiawi, seperti rasa

bosan, tidak puas, memilik masalah pribadi yang mengganggu pelaksanaan

tugasnya, atau tujuan pribadinya berubah sehingga bertentangan dengan tujuan

perusahaan. Dalam pengembangan sistem, analisis sistem memandang manusia

yang jujur tidak akan selamanya jujur. Banyak godaan yang selalu datang

kepada setiap orang. untuk mengatasi kelemahhan yang bersifat manusiawi

inilah tiga unsur sistem pengendalian internal yang diperlukan dalam suatu

organisasi, agar setiap karyawan yang melaksanakan sistem terhindar dari

godaan, sehingga tujuan sistem pengendalian internal dapat terwujud. Untuk

mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara

berikut dapat ditempuh:

a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecekapan

yang sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya,

manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam

perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhinya oleh calon


28

karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut. Program yang baik

dalam seleksi calon karyawan akan menjamin diperolehnya karyawan

yang memiliki kompetensi seperti dituntut oleh jabatan yang akan

didudukinya.

b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan karyawan.

d. Lingkungan Pengendalian Internal

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para

pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian internal

perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian internal sangat ditentukan oleh

atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian

harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru lingkungan

pengendalian ini yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan

pengendalian internal yang diterapkan di dalam perusahaan. Lingkungan

pengendalian memiliki empat unsur: (1) filosofi dan gaya operasi, (2)

berfungsinya dewan komisaris dan komite audit, (3) metode pengendalian

manajemen, (4) kesadaran pengendalian (Mulyadi, 2016:136).

e. Faktor-Faktor Penghambat Pengendalian Internal

Pengendalian internal tidak selalu berjalan dengan baik, tentu terdapat

faktor-faktor yang dapat mengganggu atau menghambat terciptanya

pengendalian intern yang baik tersebut. Akan selalu terdapat kesalahan-


29

kesalahan yang tidak dapat diprediksi oleh perusahaan, namun perusahaan masih

bisa untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dengan

melakukan penerapan aturan yang ketat.

f. Sistem Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2016:321-324), sistem pengendalian internal pada

sistem akuntansi penggajian terdiri dari beberapa unsur pengendalian internal,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Struktur Organisasi

 Fungsi pembuatan daftar gaji harus berpisah dari fungsi keuangan.

Kedua fungsi tersebut harus terpisah, dimana fungsi keuangan

nantinya bertugas untuk mengecek ketelitian dan keandalan dari

hasil perhitungan gaji yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar

gaji sebelum gaji dibayarkan kepada karyawan yang berhak.

 Fungsi pencatatan waktu hadir harus berpisah dari fungsi operasi.

Ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat

menentukan ketelitian dan keandalan data gaji setiap karyawan. Jadi,

untuk menjamin ketelitian dan keandalan tersebut maka pencatatan

waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti

fungsi produksi dan fungsi teknik).

b. Sistem otorisasi

 Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan


30

perusahaan yang ditanda tangani oleh direktur utama. Pembayaran

gaji didasarkan pada dokumen daftar gaji maka perlu adanya

pengawasan atas nama-nama yang masuk dalam daftar gaji. Untuk

menghindari pembayaran gaji kepada orang yang tidak berhak maka

setiap nama yang tercantum dalam daftar gaji harus diotorisasi oleh

pihak yang berwenang.

 Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,

perusahaan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat

keputusan direktur keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk

menjamin keandalan data gaji karyawan, jadi setiap perubahan unsur

yang dipakai sebagai dasar menghitung gaji dan upah karyawan

harus diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

 Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan

karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi

oleh fungsi kepegawaian.

 Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi,pencatat waktu. Hal itu

untuk menjamin kebenaran data waktu hadir sebagai dasar

perhitungan gaji serta untuk keperluan lainnya.

 Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan

yang bersangkutan.

 Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia. Daftar gaji yang

telah diotorisasi menunjukkan :


31

- Karyawan yang tercantum dalam daftar daftar gaji adalah

karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang

berwenang.

- Tarif gaji yang dipakai adalah tarif yang berlaku sesuai dengan

surat keputusan pejabat yang berwenang.

- Data gaji yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji telah

diotorisasi pihak yang berwenang.

- Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam daftar gaji telah

dicek ketelitiannya.

 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi

akuntansi.

c. Prosedur pencatatan

 Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan daftar gaji karyawan.

Rekonsiliasi tersebut dilakukan guna untuk mengecek ketelitian

data yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan. Kartu

penghasilan karyawan ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji

yang berisi penghasilan karyawan selama setahun. Kartu ini nanti

akan digunakan sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan

karyawan yang menjadi kewajiban.

 Tarif gaji yang dicatumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi

ketelitiaannya oleh fungsi akuntansi.


32

d. Praktik yang Sehat

 Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja

sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi

biaya tenaga kerja langsung.

Kartu jam hadir merekam jumlah jam setiap karyawan di

perusahaan, sedangkan kartu jam kerja merinci penggunaan jam

hadir setiap karyawan. Kartu jam kerja digunakan untuk dasar

distribusi biaya tenaga kerja langsung kepada pesanan yang

menggunakan tenaga kerja langsung, jadi untuk mengecek

kebenaran data dalam kartu jam kerja maka perlu adanya

perbandingan dengan kartu jam hadir oleh fungsi pembuat daftar

gaji.

 Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk

menghindari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-

benar hadir di perusahaan

 Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitiaan

perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan

pembayaran. Hal tersebut untuk menjamin bahwa bukti kas keluar

dibuat atas dasar dokumen pendukung yang andal.

 Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

catatan penghasilan karyawan. Hal tersebut untuk menjamin


33

ketelitian dan keandalan data pajak yang harus dipotong dari gaji

karyawan.

 Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji. Kartu penghasilan karyawan yang telah di tanda tangani oleh

karyawan diarsipkan oleh fungsi pembuat daftar gaji sebagai bukti

tanda terima uang gaji yang telah diberikan.

2.1.7. Aktivitas dalam Sistem Penggajian

Aktivitas dalam siklus penggajian terdiri dari 5 aktivitas utama, yaitu

sebagai berikut (Romney dan Steinbart, 2015: 552-563):

1. Memperbarui Data Induk Penggajian

Aktivitas pertama dalam siklus MSDM/penggajian melibatkan

pembaharuan database induk penggajian yang menggambarkan berbagai

jenis perubahan yang diajukan secara internal, seperti perekrutan

karyawan baru, pemberhentian karyawan, perubahan jabatan, atau

perubahan dalam gaji tertahan yang ditetapkan. Selain itu, secara berkala

data induk perlu diperbarui untuk menunjukkan perubahan-perubahan

tarif pajak dan potongan untuk asuransi.

2. Memvalidasi Data dan Waktu Kehadiran

Perusahaan kontruksi menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat data

secara mendetail mengenai bagaimana para pegawai menggunakan waktu

mereka. Data pada kartu jam kerja tersebut digunakan untuk


34

mengalokasikan biaya tenaga kerja diantara berbagai departemen, pusat

biaya dan pekerjaan produksi.

3. Menyiapkan Penggajian

File transaksi penggajian yang disortir berdasarkan nomor pegawai

kemudian digunakan untuk menyiapkan cek gaji karyawan. Untuk setiap

pegawai, catatan file induk penggajian dan catatan akuntansi yang terkait

akan dibaca dangaji kotor akan dihitung. Untuk pegawai yang bekerja

berdasarkan jam kerja, jumlah jam kerja dikalikan penuh dengan tingkat

gaji dan segala premi yang berlaku untuk lembur atau bonus yang

diterima. Bagi pegawai tetap, gaji kotor adalah pecahan dari gaji tahunan,

dimana pecahan tersebut menunjukkan lama periode bayaran. Berikutnya

seluruh potongan penggajian dijumlahkan dan totalnya digunakan untuk

mengurangi gaji kotor, sehingga mendapatkan jumlah gaji bersih. Setelah

itu, mebuat daftar gaji dan potongannya. Terakhir, sistem mencetak cek

gaji karyawan.

4. Mengeluarkan Penggajian

Langkah berikutnya adalah pengeluaran nyata atas cek gaji ke pegawai.

Sebagian besar pegawai dibayar menggunakan cek atau setoran langsung

dengan jumlah gaji bersih ke dalam rekening bank probadi mereka. Tidak

seperti pembayaran tunai, kedua metode tersebut memberikan sebuah

sarana untuk mendokumentasikan jumlah gaji yang dibayarkan.


35

5. Membayar Pajak Gaji dan Pengurangan Lain-lain

Aktivitas penggajian terakhir adalah menghitung dan membayar pajak

gaji dan penghasilan pegawai kepada pemerintah. Para atasan otomatis

memotong gaji pegawainya sesuai dengan pajak yang harus dibayarkan

kepada pemerintah. Selain itu, para atasan juga bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa dana lain yang dikurangkan dari cek gaji pegawai

dihitung dengan benar dan dibayarkan tepat waktu.

2.1.8. Bagan Alir (Flowcart)

Bagan alir adalah suatu diagram simbol yang menampilkan aliran data

dan rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem. Bagan alir digunakan untuk

menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis dengan

menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur

pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus

menguraikan aliran data dalam sebuah sistem (Krismiaji, 2015:69). Berikut ini

adalah bagan alir sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2016):


36

Bagan 1
Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian
Bagian Pencatat Waktu

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian


Sumber: Mulyadi, 2016
37

Bagian Gaji

Keterangan :
KJH : Kartu Jam Hadir
KPK : Kartu Penghasilan Karyawan
RDG : Rekap Daftar Gaji
SPG : Surat Pernyataan Gaji
T : Diarsipkan Menurut Tanggal
A : Diarsipkan Menurut Abjad

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian


Sumber: Mulyadi, 2016
38

Bagian Utang

Keterangan :
DG : Daftar Gaji

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian


Sumber: Mulyadi, 2016
39

Bagian Kasa

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian


Sumber: Mulyadi, 2016
40

Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya

Keterangan :
BKK : Bukti Kas Keluar
N : Diarsipkan Menurut Nomor Urut

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian


Sumber: Mulyadi, 2016
41

Dalam penelitian saya ini berdasarkan indikator-indikator dari hasil-hasil

penelitian terdahulu dan bisa dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu dan Indikator yang Digunakan

Peneliti Indikator
1. Wati (2015) Sistem akuntansi penggajian yang
dilihat berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait
b. Dokumen yang digunakan.
c. Catatan akuntansi yang digunakan
d. Prosedur yang digunakan.
2. Mulia, et al. (2016) Sistem akuntansi penggajian yang
dilihat berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang
dilihat berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat.
3. Sasmito (2017) Sistem akuntansi penggajian yang
dilihat berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
4. Fibriyanti (2017) Sistem akuntansi penggajian yang
dilihat berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang
dilihat berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat.
42

Peneliti Indikator
5. Septianis, et al. (2017) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat,
e. Karyawan yang berkualitas.
6. Indriyani, et al. (2018) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat,
e. Karyawan yang berkualitas.
7. Pratama (2018) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan..
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan.
8. Rompas, et al. (2018) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat.
43

Peneliti Indikator
9. Kakasih, et al. (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
10. Silalahi (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan dokumen dan prosedur yang
digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan.
11. Cahyawati, et al. (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat.
12. Novitasari (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan fungsi dan prosedur yang
digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat,
e. Karyawan yang Berkualitas.
13. Munthe, et al. (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan prosedur pencatatan.
2.1.
44

Peneliti Indikator
14. Yurmaini (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.
Sistem pengendalian internal yang dilihat
berdasarkan:
a. Struktur organisasi,
b. Sistem otorisasi,
c. Prosedur pencatatan,
d. Praktik yang sehat.
15. Vinastri, et al. (2019) Sistem akuntansi penggajian yang dilihat
berdasarkan:
a. Fungsi yang terkait,
b. Dokumen yang digunakan,
c. Catatan akuntansi yang digunakan,
d. Prosedur yang digunakan.

Dari beberapa hasil penelitian terdahulu di atas pada tabel 2.2 penelitian

ini menggunakan rujukan berdasarkan Rompas, et al. (2018), Cahyawati,

et al. (2019) dan Yurmaini (2019).

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan acuan penelitian-penelitian

yang sudah ada sebelumnya, yang mana penelitian-penelitian tersebut mempunyai

ruang lingkup dan pembahasan yang sama dengan penelitian ini. Ruang lingkup

tersebut diantaranya membahas analisis sistem informasi akuntansi penggajian.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:


45

1. Penelitian dari Wati (2015) menunjukkan bahwa sistem akuntansi

penggajian yang telah dijalankan sudah efektif. Hal itu dapat dilihat dari

fungsi-fungsi yang terkait, struktur organisasi, dan dokumentasi sudah

sesuai dengan teori yang ada.

2. Penelitian dari Mulia, et al. (2016) Menunjukkan bahwa sistem informasi

akuntansi penggajian yang dilaksanakan oleh PT XYZ sudah cukup

memadai hal ini sudah bisa kita lihat dari prosedur dan catatan yang

digunakan dan fungsi-fungsi yang terkait dalam hal penggajian. Besarnya

gaji yang deterima oleh para karyawan perusahaan di sesuaikan dengan

masa kerja karyawan di perusahaan ini, gaji yang diberikan oleh

perusahaan sudah sesuai dengan upah minimum regional yang ditetapkan

oleh pemerintah ditambah dengan tunjangan-tunjangan termasuk potongan

apabila karyawan mengambil program pinjaman. Akan tetapi karyawan

harus melalui tahapan untuk memperoleh gaji yang sesuai dengan UMR

tersebut yang dihitung per 3 bulan sekali dalam setahun. Ketika karyawan

sudah melalui proses tersebut maka karyawan tersebut akan menerima gaji

yang sesuai dengan UMR yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini hanya

berlaku kepada karyawan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Aktivitas pengendalian intern dalam

sistem informasi akuntansi penggajian yang di terapkan oleh PT XYZ

dijalankan dengan baik hal ini bisa dilihat dari aktivitas pengendalian yang

diterapkan di perusahaan ini mulai dari pemisahan tanggung jawab

fungsional secara tegas terhadap organisasinya, wewenang dan prosedur


46

pencatatan yang diberikan perlindungan yang cukup terhadap karyawan,

utang, pendapatan dan biaya, dan praktik yang sehat dalam melaksanakan

tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

3. Penelitian dari Sasmito (2017) menunjukkan bahwa sedikit kekurangan

ataupun kelemahan di dalam penerapan sistem penggajian karyawan

Klinik Mardi Rahayu Sindurejo Kediri diantaranya kurangnya catatan

akuntansi yang digunakan dalam pengolahan gaji karyawannya, adanya

bagian yang merangkap fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi

pencatatan waktu dan fungsi pembuatan daftar gaji dan sistem penggajian

yang masih sederhana dan belum terkomputerisasi dengan baik. Untuk itu

peneliti memberikan saran dimana di dalam pencatatan akuntansi

menggunakan jurnal umum, kartu biaya dan kartu penghasilan karyawan

serta penggunaan database baru yang telah terkomputerisasi dalam

pengolahan gaji karyawan.

4. Penelitian dari Fibriyanti (2017) menunjukkan bahwa bagian akuntansi

masih bertanggung jawab dalam pembayaran gaji karyawan serta masih

bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pengisian daftar hadir

karyawan dan membuat rekap daftar hadir karyawan sehingga

memungkinkan adanya penyelewengan. Praktik yang sehat yang

diterapkan untuk mendukung efektifitas pengendalian intern adalah gaji

pokok karyawan dibayarkan dengan mentransfer gaji pokok ke rekening

masing-masing karyawan oleh direktur dan slip gaji dibuat rangkap dua.
47

5. Penelitian dari Septianis, et al. (2017) menunjukkan bahwa PT. Freight

Express sistem penggajian belum sesuai dengan prosedur yang berlaku

berdasarkan sistem akuntansi penggajian. Unsur-unsur pengendalian

internal atas akuntansi penggajian pada PT. Freight Express sudah cukup

memadai, karena telah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal yang

berlaku secara umum yaitu prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta

karyawan yang berkualitas.

6. Penelitian dari Indriyani, et al. (2018) menunjukkan bahwa penerapan

sistem akuntansi penggajian pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Jawa Timur sudah cukup baik dalam meningkatkan efektivitas dan

mendukung pengendalian internal.

7. Penelitian dari Pratama (2018) menunjukkan bahwa prosedur penggajian

PT. PLN (Persero) Area Warujayeng dilakukan dengan komputerisai

dengan menggunakan SAP dan telah terintegrasi dengan baik. Efektivitas

sistem pengendalian internal telah memadai berdasarkan unsur-unsur yang

ada. Sistem pengendalian internal yang diterapkan pada PT. PLN (Persero)

Area Warujayeng, fungsi-fungsi dan jaringan prosedur serta dokumen

yang digunakan dalam sistem pengendalian internal sudah baik dan telah

memenuhi unsur-unsur pengendalian internal.

8. Penelitian dari Rompas, et al. (2018) menunjukkan bahwa Sistem

informasi akuntansi penggajian yang diterapkan dalam perusahaan adalah

sistem gaji tetap bervariasi. Karyawan perusahaan mendapat gaji tertentu,

tetapi bila lembur atau melakukan prestasi tertentu akan mendapatkan


48

uang tambahan, sebaliknya bila tidak masuk kerja gajinya tidak akan

langsung dipotong pada gaji pokok, tetapi tunjangan yang akan dikurangi.

Unit-unit yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian yaitu

unit SDM dan keuangan. Dokumen yang digunakan dalam sistem

informasi akuntansi penggajian adalah daftar kehadiran, perhitungan gaji

bulanan, daftar transfer gaji dan slip gaji. Sistem informasi akuntansi yang

diterapkan oleh RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado telah mempunyai

sistem yang baik dan efektif serta memenuhi unsur-unsur pengendalian

intern sehingga menigkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya sistem

informasi akuntansi penggajian terkomputerisasi dapat menghemat waktu

yang diperlukan untuk membuat berbagai macam laporan seperti laporan

pegawai, laporan lembur, laporan penggajian dan laporan rekapitulasi dana

secara cepat dan jelas. Informasi data yang disajikan menjadi lebih akurat

dan tingkat ketelitian lebih tinggi sehingga kemungkinan menbuat

kesalahan sangatlah kecil dan koreksi data dapat dilakukan sewaktu-waktu

dan dilaksanakan dengan cepat dan mudah. Misalnya bila terjadi suatu

kesalahan akan sangat cepat ditemukan dan segera dapat dibenarkan saat

itu juga. Namun masih terdapat sedikit kelemahan yaitu bagian

pengawasan penggajian dilakukan setiap tiga bulan sekali.

9. Penelitian dari Kakasih, et al. (2019) menunjukkan sistem penggajian pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi prosedur dalam

sistem penggajian pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat adalah

prosedur administrasi kepegawaian, prosedur pencatatan waktu hadir,


49

prosedur pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Dokumen

yang digunakan adalah data pegawai, dokumen pendukung perubahan gaji,

surat tugas, daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, dan bukti kas keluar.

Catatan akuntansi yang digunakan adalah kartu gaji/slip gaji. Fungsi yang

terkait adalah fungsi kepegawaian, fungsi pembuatan daftar gaji, fungsi

keuangan sudah berjalan efektif sesuai dengan prosedur yang ada. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi dalam penerapan sistem

akuntansi penggajian diharapkan lebih dimaksimalkan lagi agar sistem

tidak eror dan tidak gampang terserang virus.

10. Penelitian dari Silalahi (2019) menunjukkan bahwa Sistem informasi

akuntansi penggajian pada Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten

Serdang Bedagai telah efektif. Pengendalian internal penggajian yang

diterapkan pada Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Serdang

Bedagai dapat dinyatakan telah efektif. Sistem perhitungan gaji yang

diterapkan, berdasarkan yang berlaku didalam Dinas Koperasi Dan Usaha

Mikro Kabupaten Serdan Bedagai. Sistem informasi akuntansi penggajian

yang diterapkan pada Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten

Serdang Bedagai dapat mendukung keefektifan pengendalian internal

penggajian dengan memadai.

11. Penelitian dari Cahyawati, et al. (2019) menunjukkan bahwa pelaksanaan

sistem akuntansi penggajian yang ada pada di PT. Divaintan Putripratama

belum dilaksankan dengan baik karena fungsi, dokumen, catatan, dan

pengendalian internal belum dilaksanakan dengan baik. Sistem


50

pengendalian internal yang digunakan pada PT. Divaintan Putripratama

belum dilaksanakan dengan baik karena tidak sesuai dengan teori

(Mulyadi, 2001). Hal ini dapat dilihat dari unsur organisasi dalam sistem

pengendalian internal penggajian bahwa fungsi pencatat waktu hadir

(daftar hadir karyawan) tidak terpisah dengan fungsi operasi (fungsi

personalia dan umum). Dan unsur sistem otorisasi dalam pengendalian

internal penggajian bahwa karyawan tidak memiliki surat keputusan

pengangkatan karyawan baru yang diotorisasi oleh direktur utama.

12. Penelitian dari Novitasari (2019) menunjukkan bahwa analisis yang

dilakukan terkait prosedur penggajian pada Perum BULOG Sub Divre

Tulungagung sudah sesuai dengan teori, namun masih ada kekurangan

seperti kurang efektif dalam prosedur pencatatan waktu hadir karena untuk

melakukan absensi karyawan dapat meninggalkan handphone sebagai alat

absensi di kantor, sehingga kurangnya pengawasan atas hal ini. Sistem

pengendalian internal atas penggajian untuk penerapan struktur organisasi

pemisahan fungsi belum sepenuhnya diterapkan oleh perusahaan, hal ini

terlihat dari penerapan sistem otorisasi dirasa masih kurang efektif karena

tidak adanya struk gaji yang ditanda tangani bagian terkait dan penerima

gaji yang diberikan kepada karyawan penerima gaji. Praktik yang sehat

kurang diperhatikan dengan baik sebab tidak adanya fungsi yang

memeriksa kesesuaian jumlah gaji dengan absensi pada kantor cabang dan

tidak adanya pelatihan yang diberikan kepada bendahara seperti pelatihan,

seminar ataupun workshop yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja


51

karyawan. Sistem pengendalian internal penggajian pada Perum BULOG

Sub Divre Tulungagung sangat diperlukan. Pengawasan perlu ditingkatkan

agar dapat membantu pimpinan dalam memgelola semua kegiatan

sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah direncanakan.

13. Penelitian dari Munthe, et al. (2019) menunjukkan bahwa sistem akuntansi

penggajian yang ada dalam perusahaan telah disusun dan diterapkan secara

memandai sehingga menunjang keefektivitas pengendalian internal

penggajian.

14. Penelitian dari Yurmaini (2019) menunjukkan bahwa efektivitas sistem

informasi akuntansi penggajian karyawan di PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Alwashliyah Medan belum berjalan efektif. Hal ini dapat dilihat

dari dokumen yang digunakan di perusahaan adalah tidak adanya slip gaji

pada daftar gaji. Perusahaan hanya menerapkan gaji amprah yang

tercantum pada gaji buku amprah. Tidak adanya gaji membuat karyawan

tidak menyadari berapa banyak gaji yang diterima dan berapa banyak

pemotongan yang dibebankan kepada karyawan setiap bulan, sehingga

menyulitkan departemen keuangan untuk membuat laporan penggajian dan

tidak menerapkan memorial dan laporan pendapatan karyawan sebagai

dokumen untuk remunerasi daftar gaji akuntansi sulit untuk membuat

jurnal penggajian.

15. Penelitian dari Vinastri, et al. (2019) menunjukkan bahwa sistem

penggajian yang diterapkan oleh PT. Kerismas Witikco Makmur yang

terdiri dari prosedur, dokumen, dan catatan akuntansi yang digunakan dan
52

fungsi yang terkait telah diberikan pengawasan yang baik dan

pengendalian internal dalam menjalankan prosesnya. Berdasarkan

perhitungan menggunakan rumus Champion, nilai 83,33% menunjukkan

sistem informasi akuntansi pada PT. Kerismas Witikco Makmur

dinyatakan efektif.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel dan pada penjelasan di atas, dapat

dibuatkan peta penelitian terdahulu untuk mengetahui perbedaan antara

penelitian terdahulu dengan penelitian ini, dapat dilihat pada gambar 2.1.
53

Dokumen yang Prosedur Praktik yang


Fungsi terkait
digunanan Pencatatan Sehat

1,2,3,4,6,7,8,9,11,12,13,
1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,13,14,15 2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14 2,4,5,6,8,11,12,14
14,15

Sistem Informasi Sistem


Akuntansi Pengendalian
2,4,5,6,7,8,10,
Penggajian Internal
11,12,13,14

1,2,3,4,6,7,8,9,11,13,14,1
5,6,12 2,4,5,6,7,8,10,11,12,
5 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
2,4,5,6,7,8,10,11,12,14 14
11,12,13,14,15
Catatan
akuntansi Karyawan
Prosedur yang Struktur Sistem
Organisasi yang Otorisasi
digunakan Berkualitas

Gambar 2.2
Peta Penelitian Terdahulu
54

Keterangan :

1. Wati (2015) 9. Kakasih, et al. (2019)

2. Mulia, et al. (2016) 10. Silalahi (2019)

3. Sasmito (2017) 11. Cahyawati, et al. (2019)

4. Fibriyanti (2017) 12. Novitasari (2019)

5. Septianis, et al. (2017) 13. Munthe, et al. (2019)

6. Indriyani, et al. (2018) 14. Yurmaini (2019)

7. Pratama (2018) 15. Vinastri, et al. (2019)

8. Rompas, et al. (2018)

2.3. Rerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi akuntansi

penggajian di PT. Tunas Muntia Persada. Penelitian ini menggunakan teori

Theory of Reasoned Action (TRA) dan Technology Acceptance Model (TAM).

Theory of Reasoned Action (TRA) ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan

memanfaatkan sistem informasi akuntansi penggajian dalam keberlangsungan

perusahaan agar proses penggajian berjalan efektif dan efisien. Sistem informasi

akuntansi penggajian diperlukan supaya perusahaan dapat meminimalkan

kekeliruan perhitungan dalam memproses penghitungan gaji yang akan

dibayarkan dan mengevaluasi hasil yang diterima perusahaan dengan dana yang

dikeluarkan untuk gaji. Dengan pemanfaatan sistem informasi akuntansi

penggajian, beberapa masalah dapat diminimalisir, seperti masalah keterlambatan

pendistribusian gaji, kesalahan pencatatan absensi karyawan, kesalahan


55

penghitungan gaji, tunjangan serta potongan, kehilangan data karyawan, serta

masalah lain yang mungkin timbul selama proses penggajian berlangsung.

Dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi membantu perusahaan dalam

meningkatkan pengandalian internal sehingga terhindar dari penyalahgunaan

maupun kesalahan yang akan merugikan perusahaan. Sedangkan teori Theory of

Reasoned Action (TAM) ini berkaitan penggunaan dari sistem informasi akuntansi

penggajian dapat meningkatkan kinerja karyawan. Semakin karyawan merasakan

manfaat dari suatu sistem informasi akuntansi penggajian, maka sikap

penerimaannya terhadap teknologi tersebut akan meningkatkan kinerjanya dan

semakin karyawan merasa bahwa suatu sistem informasi akuntansi penggajian

mudah digunakan, maka sikap penerimaannya juga akan meningkat. Agar

perusahaan dapat berkembang dan bertahan maka sangat diperlukan tenaga kerja

yang berkualitas dengan tingkat gaji yang berbeda sesuai dengan prestasi yang

telah disumbangkan kepada perusahaan. Karena aktivitas penggajian bersifat

berulang-ulang dan rutin, maka diperlukan adanya suatu sistem informasi

akuntansi penggajian agar dalam pelaksanaanya dapat terkoordinir dengan baik.

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi penggajian yang tepat melalui

sistem, prosedur, dan catatan yang tepat dalam menilai gaji yang akan diterima

karyawan maka karyawan akan merasa puas dan kinerjanya akan menjadi

semakin baik karena perusahaan menghargai jasa diberikan oleh karyawan.

Penelitian mengenai analisis sistem informasi akuntansi penggajian

berdasarkan indikator fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan

akuntansi, dan prosedur yang digunakan serta pengendalian internal yang dilihat
56

berdasarkan struktur organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan praktik

yang sehat di perusahaan. Beberapa penelitian berkaitan dengan analisis sistem

informasi akuntansi penggajian antara lain dilakukan oleh Wati (2015), Mulia, et

al. (2016), Indriyani, et al. (2018), Pratama (2018), Rompas, et al. (2018),

Kakasih, Silalahi (2019), Cahyawati, et al. (2019), Munthe, et al. (2019), dan

Vinastri, penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian sistem

akuntansi penggajian telah dijalankan sudah efektif. Hal itu dapat dilihat dari yang

prosedur, dokumen, dan catatan akuntansi yang digunakan dan fungsi yang terkait

telah diberikan pengawasan yang baik dan pengendalian internal dalam

menjalankan prosesnya. Keefektifan sistem informasi akuntansi dapat dilihat dari

terdapat atau tidaknya unsur dan tujuan terkait sistem informasi akuntansi

penggajian. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Sasmito (2017),

Fibriyanti (2017), Septianis, et al. (2017), Novitasari (2019), dan Yurmaini (2019)

menunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian yang diterapkan masih belum

berjalan efektif karena belum sesuai dengan prosedur, dokumen yang digunakan

fungsi yang terkait, yang berlaku berdasarkan sistem akuntansi penggajian.

Adanya kekurangan ataupun kelemahan di dalam penerapan sistem penggajian

karyawan dimana terdapat kekurangan atas catatan akuntansi yang digunakan

dalam pengolahan gaji karyawannya, adanya bagian yang merangkap fungsi

seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu dan fungsi pembuatan daftar

gaji dan sistem penggajian yang masih sederhana dan belum terkomputerisasi

dengan baik.
57

Hasil penelitian sistem informasi akuntansi penggajian akan menunjukkan

apakah perusahaan tersebut dalam penerapan sistem informasi akuntansi

penggajian sudah berjalan efektif atau belum berjalan efektif. Dengan adanya

suatu sistem informasi akuntansi penggajian yang baik dalam PT. Tunas Muntia

Persada maka diharapkan akan diperoleh suatu sistem informasi akuntansi yang

tepat mengenai gaji. Adapun rerangka konseptual yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:


58

PT. Tunas Muntia Persada

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Pengendalian
Fungsi Catatan Dokumen Prosedur
Internal

Data Primer: Data Sekunder:


- Wawancara - Dokumentasi

Hasil Analisis
(Efektif/Tidak Efektif)

Kesimpulan

Gambar 2.3. Rerangka Konseptual


69

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2017:11) data yang

dikumpulkan pada penelitian deskriptif adalah kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain

itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang

sudah diteliti.

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2017:6) adalah penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis

statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Sedangkan menurut Sugiyono (2017:9)

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triagulasi (gabungan), analisis data

yang bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.

69
70

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1. Informan dan Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti sangatlah penting karena peneliti

bertindak sebagai pengamat dan pengumpul data. Dimana hasil pengamatan dan

data yang terkumpul akan diolah untuk membantu peneliti dalam menarik

kesimpulan dari hasil penelitian. Sebelum penelitian dilakukan, kehadiran peneliti

di lokasi penelitian akan diinformasikan kepada informan untuk menetapkan

kapan penelitian dilakukan.

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, informan harus mempunyai

banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong, 2017:132). Informan pada

penelitian ini adalah orang atau pihak yang memiliki kewenangan dan mengetahui

tentang sistem informasi akuntansi penggajian, yaitu :

1. HRD

2. Bagian Akuntansi dan Keuangan PT. Tunas Muntia Persada.

3. Karyawan PT. Tunas Muntia Persada.

Objek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi

penggajian, atau lebih tepatnya berupa :

1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian.

2. Dokumen yang digunakan sistem akuntansi penggajian.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian.

4. Prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian.


71

5. Pengendalian internal yang dilihar berdasarkan:

a. Struktur organisasi PT. Tunas Muntia Persada,

b. Sistem otorisasi,

c. Prosedur Pencatatan,

d. Praktik yang sehat.

3.2.2. Setting Lokasi (Situs Penelitian)

Peneliti akan melakukan penelitian di PT. Tunas Muntia Persada yang

berlokasi di Jl. Pendidikan No.23 Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa

Tenggara Barat sebagai objek penelitian. Alasan pemilihan lakasi penelitian pada

PT. Tunas Muntia Persada karena ingin menganalisis bagaimana sistem informasi

akuntansi penggajian yang diterapkan di PT. Tunas Muntia Persada tersebut sudah

berjalan efektif atau belum dengan cara melihat dokumen yang digunakan dalam

sistem penggajiannya, bagian atau fungsi yang terkait penggajian, catatan

akuntansi yang digunakan, prosedur yang digunakan, serta identifikasi kelemahan

dan potensi resiko prosedur dalam sistem penggajian karyawan.

Adapun tahapan peneliti memasuki lokasi penelitian tersebut yaitu pertama

peneliti membuat surat izin penelitian di bidang akademik di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Mataram, kemudian setelah surat izin penelitian sudah

disahkan, maka langkah selanjutnya yaitu peneliti mengunjungi PT. Tunas Muntia

Persada yang berlokasi di Jl. Pendidikan No.23 Maluk, Kabupaten Sumbawa

Barat, Nusa Tenggara Barat dengan membawa surat izin penelitian yang sudah

dibuat sebelumnya setelah surat diterima oleh pihak PT. Tunas Muntia Persada
72

maka dari pihak perusahaan akan mengkonfirmasi surat dalam rentang waktu satu

minggu, kepada peneliti kemudian setelah satu minggu peneliti kembali

mendatangi perusahaan PT. Tunas Muntia Persada untuk meminta konfirmasi

surat izin penelitian setalah itu dari pihak perusahaan yang menjadi objek

penelitian memberikan formulir permohonan data untuk diisi oleh peneliti sebagai

maksud dari penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.

3.2.3. Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:137) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Pada penelitian ini, penulis menggunakan

dua teknik yaitu :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2017:186). Metode

yang digunakan yaitu wawancara personal yaitu wawancara yang

dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak perusahasn secara langsung.

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,


73

sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen

berbentuk gambar misalnya foto, sketsa, gambar. Dokumen yang

berbentuk karya yaitu patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian akan

menjadi kredibel apabila didukung oleh dokumentasi seperti sejarah, foto

atau gambar.

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara dan Dokumentasi

Indikator
Sistem Akuntansi Dokumen
No Penggajian dan Wawancara
Pengendalian
Internal
Fungsi yang terkait - Siapakah yang - SOP (bisa berupa
bertanggung jawab deskripsi, flowchart,
untuk mencari atau alat dokumentasi
karyawan baru, lainnya) / jobdesk
menyeleksi karyawan, setiap bagian.
dan pemberhentian
karyawan?
- Siapakah yang
melakukan pencatatan
waktu kerja
karyawan?
- Siapakah yang
1. membuat daftar gaji
karyawan?
- Siapakah yang
bertanggung jawab
untuk melakukan
pembayaran gaji
karyawan ?
- Siapakah yang
memiliki tanggung
jawab untuk mencatat
transaksi-transaksi
yang berkaitan dengan
pembayaran gaji?
74

No Indikator Wawancara Dokumen


Sistem Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian
Internal
- Apakah di PT. Tunas
Muntia Persada sudah
menjalankan tugas
berdasarkan fungsinya
masing-masing?
Dokumen yang - Data karyawan
digunakan digunakan untuk
melihat informasi
mengenai karyawan.
- Daftar hadir
karyawan digunakan
untuk melihat jam
hadir setiap
karyawan.
- Dokumen apa saja
- Daftar waktu kerja
yang digunakan terkait
karyawan digunakan
penggajian di PT.
untuk melihat total
Tunas Muntia
kerja karyawan.
Persada?
- Daftar gaji digunakan
- Bagaimana
untuk melihat
perkembangan jumlah
informasi berapa
karyawan di PT.
besar jumlah gaji
Tunas Muntia Persada
bruto tiap karyawan,
2. sampai sekarang?
potongan-potongan
- Apakah PT. Tunas
serta jumlah gaji neto
Muntia Persada
tiap karyawan dalam
memiliki daftar
suatu periode
pegawai yang bekerja
pembayaran.
di perusahaan?
- Slip gaji sebagai bukti
resmi bahwa PT.
Tunas Muntia Persada
telah mengeluarkan
gaji untuk memenuhi
kewajibannya kepada
karyawan.
- Rekap gaji karyawan
untuk melihat jumlah
gaji karyawan selama
satu bulan.
75

Indikator
Sistem Akuntansi Dokumen
No Penggajian dan Wawancara
Pengendalian
Internal
- Rekening koran
digunakan untuk
melihat bukti bayar
pembayaran gaji
karyawan melalui
transfer yang
diberikan oleh pihak
bank yang
bersangkutan.
3. Catatan akuntansi - Jurnal umum
yang digunakan digunakan untuk
mencatat distribusi
- Catatan akuntansi apa
biaya tenaga kerja
saja yang digunakan
kedalam setiap
untuk pencatatan gaji
departemen.
di PT. Tunas Muntia
- Kartu harga pokok
Persada?
produk digunakan
untuk mencatat biaya
tenaga kerja tidak
langsung dan biaya
tenaga kerja non-
produksi setiap
departeman.
- Kartu penghasilan
karyawan digunakan
untuk mencatat
penghasilan dan
berbagai potongan
yang diterima oleh
setiap karyawan.

4. Prosedur yang - Bagaimana prosedur


digunakan yang digunakan dalam
penggajian di PT.
Tunas Muntia
Persada?
- Bagaimana prosedur
pencatatan waktu
hadir karyawan di PT.
Tunas Muntia
Persada?
76

No Indikator Wawancara
Sistem Akuntansi Dokumen
Penggajian dan
Pengendalian
Internal
- Bagaimana prosedur
pencatatan waktu
kerja karyawan di PT.
Tunas Muntia
Persada?
- Bagaimana prosedur
perhitungan gaji
karyawan yang
dilakukan PT. Tunas
Muntia Persada?
- SOP (bisa berupa
- Bagaimana sistem
deskripsi, flowchart,
pencairan gaji yang
atau alat dokumentasi
dilakukan oleh PT.
lainnya) / jobdesk
Tunas Muntia
setiap bagian, yang
Persada?
disesuaikan
- Apakah karyawan
berdasarkan
mengetahui
pertanyaannya.
bagaimana proses
Contohnya pencatat
penggajian di PT.
waktu dan lain-lain.
Tunas Muntia
- Struk Gaji
Persada?
- Apakah karyawan
mengetahui
bagaimana proses
perhitungan gaji di
PT. Tunas Muntia
Persada?
- Kapankah karyawan
menerima pembayaran
gaji?
Struktur organisasi - Apakah di PT. Tunas - Struktur organisasi
Muntia Persada
memiliki struktur
organisasi?
- Apakah Visi dan Misi - Visi dan misi
5. PT. Tunas Muntia
Persada?
- Apakah job desc dari - Job desc jabatan
jabatan masing-
masing yang ada di
PT. Tunas Muntia
77

No Indikator Wawancara
Sistem Akuntansi Dokumen
Penggajian dan
Pengendalian
Internal
Persada?
- Ruang lingkup kerja - Ruang lingkup kerja
di PT. Tunas Muntia
Persada?
- Apakah di PT. Tunas
Muntia Persada telah
terdapat struktur
organisasi yang - Struktur organisasi
menggambarkan
pemisahan fungsi?
- Apakah struktur
organisasi yang ada
telah menggambarkan
adanya wewenang dan
tanggung jawab yang
jelas?
Apakah semua
perkerjaan yang telah
ada dikelompokkan - SOP (bisa berupa
berdasarkan deskripsi, flowchart,
wewenang dan atau alat dokumentasi
tanggung jawab lainnya) / jobdesk
masing-masing setiap bagian.
karyawan?
- Apakah pembuat
daftar gaji terpisah
dari fungsi keuangan?
Sistem Otorisasi - Apakah setiap - SOP (bisa berupa
karyawan yang deskripsi, flowchart,
tercantum dalam atau alat
daftar gaji harus dokumentasi
memiliki surat lainnya) / jobdesk
keputusan setiap bagian.
pengangkatan sebagai - Potongan gaji dan
6.
karyawan perusahaan surat potongan gaji
yang diotorisasi oleh - Kartu jam hadir
pejabat yang - Daftar gaji
berwenang? - Bukti kas keluar
- Apakah setiap
perubahan gaji,
perubahan pangkat,
78

No Indikator Wawancara
Sistem Akuntansi Dokumen
Penggajian dan
Pengendalian
Internal
tambahan keluarga -
didasarkan pada surat
keputusan pejabat
yang berwenang?
- Apakah setiap
potongan atas gaji
karyawan selain dari
pihak pajak
penghasilan karyawan
didasarkan atas surat
potongan gaji yang
diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian?
- Apakah kartu jam
hadir diotorisasi oleh
pejabat yang
berwenang?
- Apakah perintah
lembur harus
diotorisasi oleh
pejabat yang
berwenang?
- Apakah daftar gaji
diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian?
- Apakah bukti kas
keluar untuk
pembayaran gaji
diotorisasi oleh fungsi
akuntansi?
7. Prosedur - Apakah perubahan - Catatan penghasilan
Pencatatan dalam catatan karyawan
penghasilan karyawan - Kartu jam kerja
direkonsiliasi dengan
daftar gaji karyawan?
- Apakah tarif gaji yang
dicantumkan dalam
kartu jam kerja
diverifikasi
ketelitiannya oleh
fungsi akuntansi?
79

No Indikator Wawancara
Sistem Akuntansi Dokumen
Penggajian dan
Pengendalian
Internal
8. Praktik yang Sehat - Apakah kartu jam Untuk menvalidasi
hadir karyawan pertanyaan ini
dibandingkan dengan melakukan observasi di
kartu jam kerja lapangan.
sebelum kartu yang
terakhir ini dipakai
sebagai dasar
distribusi biaya tenaga
kerja langsung?
- Apakah jam hadir
karyawan diawasi oleh
pejabat yang
bersangkutan?
- Apakah pembuatan
daftar gaji diverifikasi
kebenaran dan
ketelitian
perhitungannya oleh
fungsi akuntansi?
Apakah perhitungan
pajak penghasilan
karyawan
direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan
karyawan?
- Apakah catatan
penghasilan karyawan
disimpan oleh fungsi
yang berwenang?

3.3. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep yang sangat penting yang diperbaharui

dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reabilitas) menurut versi

positifme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan

paradigmanya sendiri.
80

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini

pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik triangulasi

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Menurut Moleong (2017:331) triangulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang berbeda dalam

penelitian kualitatif sebagai beikut:

a. Menghasilkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan prespektif seorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah dan tinggi.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Alat bantu atau alat pendukung ini penting artinya untuk membantu

peneliti membuat laporan lengkap dan bukti kepada pihak lain bahwa penelitian

memang telah dilakukan. Kesemuanya merupakan bukti-bukti fisik yang dapat

dilihat oleh siapapun. Menurut Moleong (2017:332) triangulasi berarti cara

terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada

dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian
81

dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan triangulasi, peneliti dapat

memeriksa kembali temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai

sumber, metode atau teori.

3.4. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan sebelum peneliti

terjun ke lapangan. Selama peneliti mengadakan penelitian di lapangan, sampai

dengan pelaporan hasil penelitian. Analisis data dimulai sejak peneliti

menentukan fokus penelitian sampai dengan pembuatan laporan penelitian selesai.

Jadi, teknik analisis data dilaksanakan sejak merencanakan penelitian sampai

penelitian selesai.

Adapun tahapan dalam melaksanakan penelitian ini adalah :

1. Pengumpulan data

Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperoleh sesuai dengan hasil

wawancara dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Peneliti hanya mengambil dan merangkum yang telah diperoleh sesuai

dengan fokus penelitian, seperti hanya mengambil jawaban inti dari hasil

wawancara yang sesuai dengan indikator pertanyaan yang telah disusun,

kemudia dilakukan dokumentasi untuk memperkuat data hasil wawancara.


82

3. Membandingkan Data Hasil Dokumentasi dan Wawancara

Proses ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran data, sehingga dapat

dijadikan acuan untuk melihat penerapan sistem informasi akuntansi

penggajian.

4. Mengadakan Member Check

Member heck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari

pemberi data. Tujuan dilakukan member check adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. Sehingga informasi yang digunakan oleh peneliti sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

5. Melakukan Analisis Data

Peneliti menganalisis fungsi-fungsi yang terkait, kesesuaian dokumen yang

digunakan yang terkait sistem informasi akuntansi penggajian.

6. Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat dapat

memudahkan peneliti untuk memahami kondisi yang terjadi. Uraian singkat

tersebut merupakan inti dari dari tanggapan narasumber dalam wawancara

mengenai sistem informasi akuntansi penggajian. Sehingga uraian singkat

tersebut dapat menunjukkan satu persatu manfaat dari sistem itu sendiri.

Sementara untuk uraian singkat hasil wawancara yang telah diolah,

kemudian hasil wawancara tersebut dinarasikan serta memperkuat dengan

hasil dokumentasi.
83

7. Analisis dan Deskripsi

Peneliti menganalisis dan mendeskripsikan kesimpulan bagaimana

penerapan sistem informasi akuntansi penggajian di PT. Tunas Muntia

Persada.

8. Menarik Kesimpulan

Peneliti dapat menarik kesimpulan tentang analisis sistem informasi

akuntansi penggajian yang diterapkan dengan membandingkan antara teori

dan praktik yang ada pada PT. Tunas Muntia Persada menurut Mulyadi

(2016) yang terdiri dari fungsi yang terkait penggajian, dokumen yang

digunakan dalam sistem penggajian, catatan akuntansi yang digunakan,

prosedur yang digunakan, dan pengendalian internal serta identifikasi

kelemahan dan potensi resiko prosedur dalam sistem penggajian karyawan.

Keefektifan sistem informasi akuntansi penggajian dapat dilihat dari

terdapat atau tidaknya indikator sistem informasi akuntansi penggajian di

PT. Tunas Muntia Persada. Sehingga dari hasil analisis tersebut peneliti

dapat menarik kesimpulan mengenai sistem informasi akuntansi penggajian

yang diterapkan PT. Tunas Muntia Persada sudah efektif atau belum efektif.

9.
84

BAB IV

TEMUAN DATA LAPANGAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Tunas Muntia Persada merupakan sebuah perusahaan swasta yang

telah dirintis sejak tahun 2007 oleh Wawan Antariksa. PT. Tunas Muntia Persada

salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis dalam bidang kontraktor, elektrik

dan mekanik maintenance, fabrication, material dan manpower supplier.

Perusahaan ini didirikan dengan maksud untuk turut berpatisipasi dalam

pembangunan di wilayah Sumbawa Barat dengan memperdayakan potensi yang

ada baik itu potensi sumber daya manusia maupun potensi peluang kerja yang

tersedia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut PT. Tunas Muntia Persada

berkomitmen untuk memaksimalkan pada penggunaan dan peningkatan sumber

daya tenaga kerja yang ada di wilayah Sumbawa Barat dan orientasi pengelolaan

potensi peluang usaha yang tersedia dengan tetap mengacu dan mendukung

sepenuhnya kebijakan Pemerintah Sumbawa Barat terutama dalam pembangunan

Kabupaten Sumbawa Barat.

PT. Tunas Muntia Persada terus menerus meningkatkan keunggulan

kompetensi yang menjadi komitmen dan jiwa pada setiap aktivitas PT. Tunas

Muntia Persada. Peningkatan mutu pelayanan senantiasa dilakukan dengan

memberikan kepuasan yang maksimal kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga

ingin menciptkan lingkungan kerja yang aman dan ramah lingkungan sesuai

84
85

dengan standar. PT. Tunas Muntia Persada dan terus bekerja keras dengan

memberikan inovasi-inovasi untuk manfaat bersama.

4.1.1. Ruang Lingkup Kerja

Dengan pengalaman kerja yang baik dalam proyek di lingkungan

pertambangan maupun pada proyek Pemerintah dan didukung oleh tenaga kerja

yang telah berpengalaman, serta telah didukung dengan surat-surat izin dari

Pemerintah yang telah kami miliki maka PT. Tunas Muntia Persada dapat

melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam lingkup :

1. Bidang Kontraktor Umum, seperti :

- Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan.

- Pemasangan komponen bangunan.

- Pembangunan kontruksi gedung, jembatan, jalan.

- Pemasangan instalasi listrik.

- Pemborongan bidang pertambangan.

- Pemborongan bidang telekomunikasi.

- Kontruksi baja dan besi.

2. Bidang Jasa, seperti :

- Jasa persewaan mesin dan peralatannya.

- Jasa kebersihan.

- Jasa sarana penunjang kegiatan perusahaan pertambangan.

- Rekruiting dan penyaluran tenaga kerja.


86

- Jasa konsultasi dan pengawasan pembangunan.

- Jasa konsultasi/ pemeliharaan bidang mekanikal dan elektrikal

3. Bidang Perdagangan, seperti :

- Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan.

- Perdagangan besar lokal.

- Distributor, agen, dan sebagai perwakilan dari Badan Perusahaan

Engineering.

- Bertindak sebagai agen, grosir, barang-barang engineering.

- Export dan import barang-barang engineering.

4. Bidang Perbengkelan, seperti:

- Menjalankan usaha di bidang perbengkelan umum.

- Menjalankan usaha perawatan/pemeliharaan dan perbaikan.

- Usaha perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat.

- Pengecekan kendaraan bermotor dan alat-alat berat.

- Penyediaan suku cabang alat-alat berat.

5. Bidang Pengangkutan, seperti :

- Menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi.

- Angkutan darat.

- Transportasi penumpang.

- Transportasi pertambangan dan perminyakan.


87

4.1.2. Tenaga Kerja

Tabel 4.1

Jumlah Tenaga Kerja PT. Tunas Muntia Persada

No Keterangan L P Jumlah
1 Staf Kantor 3 2 5
2 Koordinator Proyek 1 - 1
3 Supervisor 1 - 1
4 Mandor 1 - 1
5 Petugas Keamanan 1 - 1
6 Welder 1 - 1
7 Mechanical Helper 4 - 4
8 Fitter 5 - 5
9 Elektrican 10 - 10
10 Driver 3 - 3
Jumlah 32
Sumber: Diolah Penulis dari hasil Dokumentasi

4.1.3. Waktu Kerja

Tabel 4.2

Rincian waktu kerja yang dimiliki oleh PT. Tunas Muntia Persada

No Hari Kerja Jam Kerja Jam


Istirahat
1 Senin-Kamis 07.00-17.00 12.00-13.00
2 Jum’at 07.00-17.00 11-30-13.00
88

3 Sabtu-Minggu - -
Sumber: Diolah Penulis dari Hasil Wawancara

4.1.4. Lokasi Perusahaan

Adapun lokasi PT. Tunas Muntia Persada yang terletak di Kecamatan

Maluk di Kabupaten Sumbawa barat ibukota Provinsi Sumbawa Barat

tepatnya di Jl. Pendidikan No.23 Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa

Tenggara Barat.

4.1.5. Visi dan Misi PT. Tunas Muntia Persada

1. Visi

Menjadi perusahaan swasta terdepan di industri kontraktor, jasa dan

supplier dan berkembang bekesinambungan, memberikan kesejahtraan

kepada karyawan serta menjadikan perusahaan terbaik dalam

pembangunan di wilayah Sumbawa Barat dengan memperdayakan potensi

yang ada baik itu potensi sumber daya manusia maupun potensi peluang

kerja.

2. Misi

- Menyamakan persepsi diantara manajemen untuk mempertahankan

nilai-nilai perusahaan dan mencapaai tujuan bersama.

- Rekruitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk menghasilkan

tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan bersemangat tinggi sesuai

dengan budaya perusahaan.


89

- Mengelola kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan

penerapan prinsip kehati-hatian saat bekerja.

- Memaksimalkan pada penggunaan dan peningkatan sumber daya tenaga

kerja yang ada di wilayah Sumbawa Barat.

4.1.6. Struktur Organisasi dan Job Description Perusahaan

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan tiap bagian yang sudah memiliki tugas

pokok dan fungsinya masing-masing yang terdapat pada sebuah organisasi

dalam rangka mencapai tujuannya. Berikut struktur organisasi PT. Tunas Muntia

Persada :
90

STRUKTUR ORGANISASI
PT. TUNAS MUNTIA PERSADA
DIREKTUR
(WAWAN ANTARIKSA)

KOODINATOR PROYEK MANAJER PROYEK


(SUGENG PRIYADI) (ONO NOFIANTO)

SUPERVISOR
(IWAN SITAMPAN)
ACCOUNTING DAN
HRD
KEUANGAN
(NOVA NAYANDY)
(SILVINA WATI DAN VIVI
ATMA L.)
MANDOR PETUGAS KEAMANAN
(NICO DEMUS) (M. SYAHRIL)

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Tunas Muntia Persada
91

2. Job Description PT. Tunas Muntia Persada

Direktur

- Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan.

- Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian yang mungkin

akan dihadapi oleh perusahaan.

- Menyusun dan menetapkan berbagai strategi untuk mencapai visi dan

misi perusahaan.

Manajer Proyek

- Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.

- Menyusun perencanaan kegiatan operasional proyek dan penanggung

jawab dari pelaksanaan proyek sehingga mampu memastikan dalam

penyelesaian sebuah proyek dengan baik.

Koordinator Proyek

- Membantu tim manajer proyek dalam mengatur proyek yang sedang

berlangsung dengan melibatkan pemantauan rencana proyek, jadwal

kerja, anggaran, dan pengeluaran, pengorganisasian dan partisipasi

dalam memastikan proyek yang dikerjakan tepat waktu dan sesuai

anggaran.

HRD

- Melakukan pemeliharaan, peningkatan dan menganalisa setiap kinerja

karyawan agar dapat bekerja dengan lebih baik serta menjaga komitmen

karyawan agar tetap bersemangat dalam bekerja.


92

- Mencari karyawan baru, menyeleksi karyawan baru yang dibutuhkan di

serta menempatkannya menurut keterampilan, pemberhentian karyawan

dari pekerjaannya.

- Membuat rekapitulasi absen dan lembur, data BPJS kesehatan dan

ketenagakerjaan, serta pembuatan surat peringatan (SP) seluruh

karyawan.

- Mengembangkan dan memberikan pelatihan terhadap karyawan.

- Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan.

- Melakukan pencatatan data administrasi kepegawaian.

Accounting dan keuangan

- Melakukan dokumentasi dan pencatatan di perusahaan.

- Menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran perusahaan setiap

minggu, bulan, dan tahun.

- Menghitung daftar gaji karyawan.

- Memproses pembayaran gaji bagi karyawan.

Supervisor

- Mengatur dan mengorganisir staf bawahan.

- Menjelaskan job description dengan baik agar mudah dipahami oleh

staf bawahan.

- Memberikan motivasi bagi karyawan guna menjaga fokus dan kualitas

kerja karyawan agar tidak merasa bosan dengan pekerjaan yang

diberikan sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang maksimal.


93

- Mengatur dan mengawasi jalannya pekerjaan yang ditugaskan kepada

para staf bawahannya.

- Melakukan kontrol dan eveluasi kinerja karyawan.

Mandor

- Mengawasi kegiatan sehari-hari karyawan demi kelancaran dan tata

tertib pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan target fisik, waktu, dan

mutu yang ditentukan dalam rencana.

- Memimpin dan kengatur kegiatan karyawan saat mengerjakan proyek.

- Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja atas

proyek, bahan dan alat yang akan digunakan.

Petugas Keamanan

- Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya dalam proses

menjalankan proyek sehingga membuat tingkatan resiko dan peluang

terjadinya bahaya tersebut.

- Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja.

- Mengevaluasi insiden kecelakaan apabila terjadinya suatu insiden yang

tidak diinginkan dengan menganalisa akar permasalahannya.


94

4.2. Hasil Temuan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT.

Tunas Munti Persada

Peneliti telah melakukan penelitian terkait analisis sistem informasi

akuntansi penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada. Analisis data sistem

akuntansi penggajian pada perusahaan ini dilakukan dengan membandingkan

antara teori dan praktik yang ada pada PT. Tunas Muntia Persada menurut

Mulyadi (2016) yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti

menganalis fungsi yang terkait penggajian, dokumen yang digunakan dalam

sistem penggajian, catatan akuntansi yang digunakan, prosedur yang digunakan,

dan pengendalian internal yang terdiri dari struktur organisasi, sistem otorisasi,

prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat dalam sistem penggajian karyawan.

Keefektifan sistem informasi akuntansi penggajian dapat dilihat dari terdapat atau

tidaknya indikator sistem informasi akuntansi penggajian di PT. Tunas Muntia

Persada. Sehingga dari hasil analisis tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan

mengenai sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan PT. Tunas

Muntia Persada sudah efektif atau belum efektif.

PT. Tunas Muntia Persada telah menggunakan sistem penggajian dalam

pembayaran gaji karyawan. Besarnya gaji diberikan kepada karyawan beberapa

ketentuan yang telah disepakati bersama antara pihak perusahaan dengan pihak

karyawan yang bersangkutan. Besarnya gaji yang diterima karyawan dihitung

berdasarkan gaji pokok ditambah dengan jam kerja. Gaji bulanan akan dibayarkan

kepada karyawan sekitar tanggal dua puluh lima (25). Apabila tanggal 25 adalah

hari libur maka, pembayaran gaji akan dilakukan pada hari berikutnya. Gaji
95

bulanan yang dibayarkan memuat empat komposisi yaitu gaji pokok, tunjangan

transportasi, tunjangan kehadiran, tunjangan perumahan dan tunjangan lembur.

Gaji pokok dan tunjangan jabatan tidak bergantung pada absensi karyawan namun

tunjangan lembur bergantung pada absensi karyawan. jika karyawan masuk kerja

pada hari libur maka gaji yang yang akan dibayarkan kepada setiap karyawan

lebih besar 2 kali lipat lebih besar dari hari biasa.

Dari hasil penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi

yang dilakukan penulis kepada Bapak Nova Nayandy selaku Staff HRD dan Ibu

Vivi Atma Lesmana selaku staff keuangan di PT. Tunas Muntia Persada. Hasil

penelitian menunjukkan bagimana mengenai tahap-tahap sistem informasi

akuntansi penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada. Dari hasil wawancara dan

dokumenrasi dari tahap-tahap sistem informasi akuntansi penggajian pada PT.

Tunas Muntia Persada diperoleh data sebagai berikut :

4.2.1. Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian PT.

Tunas Muntia Persada

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 318-319)

dijelaskan harus ada beberapa fungsi yang terkait dalam sistem informasi

akuntansi penggajian yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi

pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan.

Dari hasil penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi

diketahui bahwa fungsi-fungsi yang berkaitan dengan penggajian pada PT. Tunas

Muntia Persada terdiri fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi

pembuat daftar gaji, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi


96

Fungsi Kepegawaian pada PT. Tunas Muntia Persada diduduki oleh bagian

personalia yang dilakukan oleh staff HRD. Fungsi ini memiliki wewenang untuk

menyeleksi karyawan baru yang dibutuhkan di PT. Tunas Muntia Persada serta

menempatkannya menurut keterampilan dan kemampuannya, melakukan

pemberhentian karyawan dari pekerjaannya. Selain itu, pada bagian personalia ini

terdapat data–data terkait mengenai jumlah karyawan dan jam kerja karyawan

(melalui pendataan absensi dari karyawan) sehingga yang membuat rekap absensi

serta rekap lembur karyawan adalah bagian personalia ini yang nantinya dipakai

sebagai dasar pembuatan daftar gaji. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan

oleh Bapak Nova Nayandy selaku bagian HRD perusahaan pada saat dilakukan

proses wawancara via telepon WhatsApp.

“Untuk masalah itu mbak, kalau untuk nyeleksi karyawan baru,


penempatannya dimana tergantung sama basic atau kemampuannya saya
yang punya tanggung jawab, pemberhentiannya karyawan juga saya yang
punya tugas dan tanggung jawab. Direktur langsung nyerahin tugas itu
kepada saya. Saya akan mencari karyawan baru apabila ada proyek yang
sedang dikerjakan apabila proyek tersebut memerlukan karyawan lebih
nanti saya akan melakukan seleksi berdasarkan basic yang dibutuhkan
disini untuk proyek tersebut Mengenai pemberhentian karyawan mbak
apabila kontraknya sudah habis nanti masalah kontraknya diperpanjang
atau diberhentikan tergantung proyek yang akan kita kerjakan
selanjutnya. Nah selain itu, saya juga akan melakukan pendataan
mengenai jumlah karyawan dan jam kerja karyawan setiap harinya atau
melakukan pengawasan ketika absensi karyawan sehingga nanti yang buat
rekap absensinya sama rekap lembur karyawan adalah saya sendiri.”
(Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12
Oktober 2020, 09.16 Wita).

Selain itu, di PT. Tunas Muntia Persada terdapat fungsi pencatat waktu

yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan waktu hadir bagi semua

karyawan perusahaan tapi secara manual dimana absensi akan diprint setiap
97

harinya dimana yang melakukan fungsi pencatat waktu ini adalah ini ada bagian

HRD/kepegawaian.

“Kalau untuk pencatatan waktu hadir karyawan saya juga yang


melakukan fungsi ini mbak. Disinikan belum ada mesin pencatat waktu.
Sistem pencatatan waktu hadirnya masih manual belum menggunakan
mesin seperti fingerprint. Jadi setiap harinya absensi kita print nanti
karyawan akan melakukan absensi dengan menandatangani absensi
tersebut setiap waktu datang dan setiap waktu pulang. ” (Nova Nayandy,
Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.19
Wita).

Selain itu, terdapat juga Fungsi pembuat daftar gaji yang bertanggung

jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi gaji pokok, jam lembur, tunjangan-

tunjangan sepertin tunjangan transportasi, tunjangan kehadiran, tunjangan

perumahan yang menjadi hak dan berbagai potongan seperti (BPJS Kesehatan,

BPJS Ketenagakerjaan, dan PPh pasal 21) yang menjadi beban setiap karyawan

selama jangka waktu pembayaran gaji yang dilakukan oleh fungsi keuangan.

Fungsi keuangan juga akan melakukan perhitungan gaji karyawan dan melakukan

pembayaran gaji. Pembayaran gaji dilakukan melalui transfer ke rekening masing-

masing karyawan menggunakan aplikasi Internet Banking.

“Jadi untuk pembuat daftar gaji disini itu mbak dilakukan sama mbak Vivi
dia bagian keuangan disini. Nantikan dia buat daftar gaji yang isinya ada
gaji pokok karyawan, jam lemburnya, tunjangannya beserta potongan.
Tunjangan itu sendiri seperti tunjangan transportasi, ada tunjangan
kehadiran, sama tunjangan perumahan. Kalau untuk potongannya ada
potongan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, sama PPh pasal 21.
Lebih jelas nya mbak bisa lihat nanti di pembuat daftar gaji atau langsung
tanya nanti ke mbak Vivi mbak ya. Kalau mengenai pembayaran gajinya
juga mbak Vivi bagian keuangan juga yang nanti akan melakukan
pembayaran gaji karyawan. jadi pembayaran gaji disini dilakukan dengan
cara transfer mbak. Dimana nanti mbak Vivi akan menstransfer masing-
masing karyawan gaji karyawan pake Internet Banking.” Jadi tugasnya
mbak Vivi dia yang membuat daftar gaji sama yang melakukan
pembayaran gaji. Kedua tugas itu mbak Vivi yang punya tanggung
98

jawab.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada,


Senin 12 Oktober 2020, 09.21 Wita).

Fungsi yang terakhir yang ada di PT. Tunas muntia Persada adalah fungsi

akuntansi dimana fungsi akuntansi bertugas untuk mencatat transaksi-transaksi

yang berkaitan dengan pembayaran gaji. Fungsi akuntansi akan mencatat

transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pembayaran gaji ke dalam jurnal

umum.

“Untuk pencatatan transaksi-transaksi yang ada di perusahaan mbak baik


pengeluaran maupun untuk pembayaran gajinya disini akan dilakukan
oleh mbak Vina selaku bagian akuntansi disini. Disini mbak Vina yang
bertanggung jawab langsung tentang transaski yang ada. Nanti mbak Vina
akan melakukan pencatatannya ke dalam jurnal umum. Jadi mbak Vina ini
cuma buat jurnal umum aja untuk pengeluaran-pengeluaran perusahaan.”
(Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12
Oktober 2020, 09.23 Wita).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa fungsi

yang terkait penggajian di PT. Tunas Muntia Persada sudah berdasarkan teori dan

sudah baik dalam menjalankan tugas berdasarkan fungsinya masing-masing.

Setiap karyawan memiliki peran dan tanggung jawab secara jelas sehingga semua

dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Ini didukung oleh pernyataan informan.

“Kalau mengenai hal itu menurut saya pribadi mbak, sudah karenakan
kita punya tugas tanggung jawab masing-masing disini. Nggak mungkin
kita akan kerjakan tugas rekan yang lain karenakan kita ada tugas juga
itupun tugas kita kan udah jelas jadi gag mungkin kerjain tugas yang lain.
Kan kita kerja disini udah ada tugas jadi gag tumpang tidih buat kerjain
tugas staff yang lain.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia
Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.25 Wita).

Akan tetapi dalam hal pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji terdapat

rangkap jabatan dimana pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji dilakukan oleh

satu bagian atau satu fungsi saja yaitu dilakukan oleh bagian keuangan. Menurut
99

mulyadi (2016: 318) mensyaratkan bahwa pembuat daftar gaji dan pembayaran

gaji seharusnya terpisah karena jika terjadi rangkap fungsi tugas bisa saja terjadi

kesalahan atau ketidakakuratan data.

Hasil wawancara dan dokumentasi berkaitan dengan fungsi-fungsi yang

terkait akuntansi penggajian di PT. Tunas Muntia Persada dapat dilihat pada tabel

4.3 sebagai berikut :


100

Tabel 4.3

Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Fungsi-fungsi yang Tekait Akuntansi Penggajian

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informa Item Dokumentasi Lampiran
(W) n (D)
(HRD)
W D
Siapa yang bertanggung jawab untuk SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
mencari karyawan baru, menyeleksi √ - atau alat dokumentasi lainnya) / -
karyawan baru, dan pemberhentian jobdesk setiap bagian.
karyawan?
Siapakah yang yang melakukan SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
pencatatan waktu kerja karyawan? √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
jobdesk setiap bagian.
Siapa yang membuat daftar gaji SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
karyawan? √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
Fungsi-fungsi jobdesk setiap bagian.
yang terkait Siapa yang bertanggung jawab untuk SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
melakukan pembayaran gaji karyawan? √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
jobdesk setiap bagian.
Siapakah yang memiliki tanggung jawab SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
untuk mencatat transaksi-transaksi yang √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
berkaitan dengan pembayaran gaji? jobdesk setiap bagian.
Apakah di PT. Tunas Muntia Persada SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
sudah menjalankan tugas berdasarkan √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
fungsinya masing-masing? jobdesk setiap bagian.
101
101

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.3

diatas bahwa dapat diketahui bahwa bagian HRD PT. Tunas Muntia

Persada selaku informan pada penelitian menyatakan bahwa fungsi-

fungsi yang terkait penggajian di PT. Tunas Muntia Persada sudah

berdasarkan teori dan sudah baik karena bagian HRD dapat memenuhi

pertanyaan yang diajukan terkait dengan fungsi-fungsi yang terkait

akuntansi penggajian yang dimaksud dalam penelitian ini seperti, siapa

yang mencari, menyeleksi, menempatkan karyawan dan yang

memberhentikan karyawang, siapa yang bertanggung jawab dalam

pencatatan waktu, siapa yang membuat daftar gaji, yang bertanggung

jawab dalam pembayaran serta pencatatannya, dan mengenai tugas dalam

fungsi masing-masing. Adapun Fungsi yang terkait akuntansi penggajian

ini dilaksanakan dengan tujuan masing-masing fungsi dapat bekerjasama

dan saling berhubungan satu sama lain dalam perusahaan agar transaksi-

transaksi penggajian tidak terpusat pada satu bagian saja sehingga

perusahaan dapat mencapai tujuan tertentu sehingga membentuk suatu

sistem akuntansi penggajian. Kemudian dari hasil dokumen yang

dibutuhkan untuk penunjang penelitian ini tidak ada hanya ada

penjelasan deskripsi mengenai informasi yang diberikan oleh informan

terkait fungsi-fungsi yang terkait akuntansi penggajian karena perusahaan

tidak memberikan dokumen tersebut sehingga peneliti tidak mendapatkan

dokumennya sebagai penunjang data. Disamping itu, karena keadaan

Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk berinteraksi dengan banyak


102

orang, peneliti lebih banyak melakukan wawancara melalui telpon

WhatsApp sehingga peneliti mengutamakan untuk menyelesaikan proses

wawancara terlebih dahulu.

4.2.2. Dokumen yang Digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 310-314)

dijelaskan harus ada beberapa dokumen yang digunakan sebagai dasar penggajian.

Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah dokumen pendukung perubahan

gaji, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, rekap daftar gaji, surat

pernyataan gaji, amplop gaji, dan bukti kas keluar.

Dari hasil wawancara kepada Bapak Nova Nayandy selaku bagian HRD

diketahui bahwa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT.

Tunas Muntia Persada terdiri dari :

1. Data Karyawan

Dokumen ini berisi informasi mengenai karyawan perusahaan yaitu berisi

nama, nomor KTP, nomor rekening, nomor Hp, jabatan, alamat, lamanya

bekerja, dan masa kontrak.

2. Daftar Hadir Karyawan

Sistem absensi karyawan yang bekerja di PT. Tunas Muntia Persada masih

manual. Data absen terdiri data nama, nomor induk karyawan, jam hadir

setiap karyawan dan waktu pulang, tanda tangan karyawan kemudian

diserahkan kepada bagian HRD. Hal itu dilakukan untuk proses

pengecekan dan pembuatan rekap daftar hadir karyawan dan selanjutnya.


103

3. Rekap Daftar Hadir Karyawan

Rekap daftar hadir digunakan untuk mencatat rekap jam hadir karyawan

yang dihitung selama satu bulan.

4. Daftar Gaji Karyawan

Dokumen dibuat oleh bagian keuangan. Dokumen ini berisi rincian

informasi mengenai gaji pokok karyawan, jam lembur, tunjangan-

tunjangan berupa transportasi, kehadiran, dan perumahan beserta potongan

gaji seperti BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan masing-masing

karyawan, dan PPh pasal 21.

5. Slip Gaji Karyawan

Dokumen ini berisi rincian informasi mengenai jumlah gaji yang diterima

oleh karyawan selama sebulan. Rincian tersebut berisi gaji pokok

karyawan, jam lembur, tunjangan-tunjangan berupa transportasi,

kehadiran, dan perumahan beserta potongan gaji seperti BPJS kesehatan,

BPJS ketenagakerjaan masing-masing karyawan, dan PPh pasal 21.

6. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji karyawan yang dibuat berdasarkan

daftar gaji karyawan.

7. Rekening Koran Bank

Dokumen ini merupakan bukti pembayaran gaji karyawan melalui transfer

yang diberikan oleh pihak bank yang bersangkutan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Nova Nayandy bagian HRD yang

menyatakan bahwa :
104

Mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam penggajian


perusahaan itu yang pertama itu pastinya ada data karyawan mbak yang
aktif bekerja di perusahaan, isinya ada nama, nomor ktp, nomor rekening,
nomor hp, alamat, lamanya bekerja dan masa kontrak dan lain-lain lebih
jelasnya nanti kita tunjukkan dokumennya mbak ya bisa langsung disana.
Terus ada daftar hadir karyawan atau absensi karyawan ini berisi jam
hadir karyawan selama satu bulan. Seperti yang saya jelaskan tadikan
mbak sistem absensinya masih manual belum pake mesin pencatat waktu.
Di daftar hadir itu karyawan berisi nama karyawan, nomor induk, jam
hadir, jam pulang, lalu tanda tangan karyawan untuk lebih jelasnya nanti
lihat langsung di absensi karyawan mbak. Terus ada dokumen rekap
daftar hadir karyawan. Nah rekap hadir karyawan ini berisi tentang
catatan jam hadir karyawan selama satu bulan. Terus ada daftar gaji
karyawan yang berisi rincian gaji pokok, tunjangan, jam lembur serta
potongannya lebih jelasnya bisa dilihat langsung di daftar gajinya ya
mbak. Setelah itu, ada slip gaji karyawan berisi jumlah gaji yang diterima
karyawan selama sebulan mencakup gaji pokok, jam lembur, tunjangan,
sama potongannya. Selanjutnya ada rekap daftar gaji karyawan yang
berisi tentang ringkasan daftar gaji karyawan selama satu bulan. Dan
yang terakhir ada rekening koran bank ini jadi bukti kalau kita sudah
melakukan pembayaran gaji karyawan yang dilakukan melalui transfer
yang diberikan oleh pihak bank mbak. Lebih jelasnya nanti kita
perlihatkan mbak untuk dokumen yang ada.” (Nova Nayandy, Bagian
HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.27 Wita).

Berkaitan dengan perkembangan jumlah karyawan di PT. Tunas Muntia

Persada tergantung proyek yang akan dikerjakan. Apabila ada penambahan untuk

jumlah karyawan Direktur akan langsung menghubungi bagian HRD untuk

penambahan jumlah karyawan. Selama masa pendemi permasalahan yang

dihadapi perusahaan itu untuk proyek-proyek masih dikatakan sepi karena masih

proses pemulihan. Hal ini di dukung oleh pernyataan informan.

“Untuk perkembangan jumlah karyawan disini itu tergantung proyek yang


dikerjakankan mbak apabila proyeknya banyak mungkin Pak Direktur
akan mengubungi saya jika ada penambahan jumlah karyawan disini. Kita
juga belum tau akan ditambah atau akan dikurangkan itu tergantung
keputusan Direktur karena sekarang kita juga tau kita sedang hadapi
Covid-19 jadi proyek-proyek bisa dibilang sepi mbak, ini saja lagi proses
pemulihan karena kemaren semua PT. yang ada di Sumbawa Barat
diliburkan. Jadi untuk perkembangannya kita belum tau kedepannya akan
105

seperti apa.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada,
Senin 12 Oktober 2020, 09.29 Wita).

Hasil wawancara dan dokumentasi berkaitan dengan dokumen yang

digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah

ini :
105

Tabel 4.4

Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Dokumen yang Digunakan Di PT. Tunas Muntia Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informa Item Dokumentasi Lampiran
(W) n (D)
(HRD)
W D
Data Karyawan Lampiran 6 (f)

Daftar Hadir Karyawan Lampiran 6 (g)


Dokumen apa saja yang digunakan terkait Dokumen Pendukung Perubahan Gaji -
penggajian di PT. Tunas Muntia Persada? √ √ Daftar Waktu Kerja Karyawan -
Rekap Daftar Hadir Karyawan Lampiran 6 (h)
Dokumen yang Daftar Gaji Karyawan Lampiran 6 (i)
Digunakan Slip Gaji Karyawan Lampiran 6 (j)
Rekap Daftar Gaji Karyawan Lampiran 6 (k)
Surat Pernyataan Gaji -
Amplop Gaji -
Rekening Koran Bank -
Bukti Kas Keluar -
Bagaimana perkembangan jumlah Data Karyawan Lampiran 6 (f)
karyawan di PT. Tunas Muntia Persada √ √
sampai sekarang?
Apakah PT. Tunas Muntia Persada Data Karyawan Lampiran 6 (f)
memiliki daftar pegawai yang bekerja di √ √
perusahaan?
106
106

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.4 diatas maka

dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian HRD PT. Tunas

Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini dapat dikatakan baik

dikarenakan bagian HRD dapat memenuhi pertanyaan yang diajukan terkait

dengan dokumen apa saja yang digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada,

mengenai perkembangan karyawan yang bekerja serta daftar pegawai yang

bekerja di PT. Tunas muntia Persada. Adapun dokumen yang digunakan dalam

penggajian ini dibuat sebagian media untut mencatat peristiwa-peristiawa yang

terjadi dalam perusahaan ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalam

akuntansi karena digunakan untuk mencatat dan menghitung jumlah gaji

menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen tersebut. Terkait dengan

dokumen yang digunakan ada beberapa dokumen yang tidak dibuat oleh PT.

Tunas Muntia Persada, yaitu amplop gaji, dokumen pendukung perubahan gaji

dan dokumen pernyataan gaji dan bukti kas keluar, hal ini dikarenakan PT. Tunas

Muntia Persada hanya memberikan slip gaji dan bukti transfer yang langsung

dibagikan ke karyawan oleh bagian keuangan tanpa menggunakan amplop.

Kemudian dari hasil dokumen yang dibutuhkan untuk penunjang penelitian ini

ada data karyawan, daftar hadir karyawan, rekap daftar hadir karyawan, daftar gaji

karyawan, slip gaji karyawan, rekap gaji karyawan. Terkait dengan rekening

koran bank sebagai bukti transfer pembayaran gaji pada PT. Tunas Muntia

persada tidak didapatkan dokumentasi dikarenakan PT. Tunas Muntia Persada

tidak memberikan dokumen tersebut hanya memberikan daftar dokumen yang

telah disebutkan sebelumnya.


107

4.2.3. Catatan yang Digunakan pada PT. Tunas Muntia Persada

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 317) catatan

akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian meliputi jurnal umum, kartu

harga pokok produk, kartu biaya, dan kartu penghasilan karyawan. Berdasarkan

hasil wawancara yang disampaikan oleh Ibu Vivi Atma Lesmana selaku bagian

keuangan PT. Tunas Muntia Persada pada saat dilakukan proses wawancara via

telepon WhatsApp:

Untuk pencatatan pembayaran gaji menggunakan jurnal umum untuk

mencatat seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terutama untuk

transaksi pembayaran gaji setiap karyawan. Pencatatan transaksi pembayaran gaji

ke dalam jurnal menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara yang telah dilakukan kepada bagian keuangan yang menyatakan

bahwa:

“Kalau untuk catatan akuntansi yang digunakan disini kita cuma membuat
jurnal umum aja mbak setiap transaksi yang ada setiap pembayaran-
pembayaran yang kita keluarkan. Berkaitan dengan transaksi-transaksi
yang ada baik itu pengeluaran maupun pembayaran gaji. Nanti Mbak
Vina yang melakukan pencatatannya yang membuat jurnal umumnya. Jadi
mbak Vina yang buat untuk hal itu. Untuk pencatatannya nanti kita input
menggunakan aplikasi Microsoft Excel mbak. Jadi, biar nggak lupa
apabila ada pembayaran atau pemasukan nanti langsung dicatat mbak
biar tau dana yang keluar kemana saja.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian
Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.12
Wita).

Hasil wawancara dan dokumentansi pada catatan yang digunakan pada PT.

Tunas Muntia Persada dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :
108

Tabel 4.5

Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Catatan yang Digunakan Di PT. Tunas Muntia Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Catatan Catatan akuntansi apa saja yang Jurnal Umum Lampiran 6 (l)
akuntansi yang digunakan untuk pencatatan gaji di PT. √ √ Kartu Harga Pokok Produk -
digunakan Tunas Muntia Persada? Kartu Penghasilan Karyawan -
109

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.5

diatas maka dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian

keuangan PT. Tunas Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini

dapat dikatakan baik dikarenakan bagian keuangan dapat memenuhi

pertanyaan yang diajukan terkait dengan catatan apa saja yang digunakan

pada PT. Tunas Muntia Persada. Adapun catatan yang digunakan dalam

penggajian ini dibuat sebagai catatan mengenai transaksi-transaksi yang

ada baik pengeluaran dan pemasukan terutama mengenai pembayaran gaji

karyawan. Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi

yang dilakukan perusahaan. Terkait dengan catatan yang digunakan oleh

PT. Tunas Muntia Persada, yaitu hanya ada jurnal umum saja. Perusahaan

tidak membuat kartu harga pokok dan kartu penghasilan karyawan.

Kemudian dari hasil dokumen yang dibutuhkan untuk penunjang

penelitian ini hanya jurnal umum yang dibuat oleh bagian akuntansi terkait

transaksi-transaksi baik pengeluaran serta pembayaran gaji karyawan.

4.2.4. Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian pada PT.

Tunas Muntia Persada

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 320) dijelaskan

harus ada prosedur yang digunakan dalam sistem penggajian. Prosedur-prosedur

tersebut antara lain adalah prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pencatatan

waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur distribusi biaya gaji, dan

prosedur pembayaran gaji. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada


110

Ibu Vivi Atma Lesmana selaku bagian keuangan yang menyatakan bahwa

prosedur penggajian di PT. Tunas Muntia Persada adalah :

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini mencatat waktu dan kehadiran seluruh karyawan selama satu

bulan. PT. Tunas Muntia Persada sistem absensi karyawan masih secara

manual. Dimana data absensi di print setiap hari dan terdiri dari data

nama, nomor induk, dan jam hadir pukul 07.00 WITA setiap karyawan dan

jam pulang pukul 17.00 WITA kemudian diserahkan kepada bagian HRD.

Hal itu dilakukan untuk proses pengecekan dan pembuatan rekap daftar

hadir karyawan dan selanjutnya. Hal ini tentunya didukung oleh

pernyataan informan.

“Kalau nggak salah dengar tadi udah dijelaskan sama Pak Nova ya
mbak. Tapi saya jelasin lagi mungkin mbak ya biar lebih jelas.
Untuk prosedur pencatatan waktu kehadiran karyawan disitu setiap
harinya kita melakukan print absensi karyawan. Isi absensi itu ada
nama karyawan, ada tanggalnya juga, ada apalagi ya kalau gag
salah jam pulang sama jam hadir karyawan. jadi waktu hadirnya
pukul 07.00 mbak. Untuk waktu pulangnya disini jam 17.00. Nah
apabila lebih dari jam 17.00 maka karyawan akan dikatakan lembur
mbak. Setiap karyawan akan melakukan absensi ketika datang dan
ketika waktu pulang mbak. Nanti Pak Nova selaku bagian HRD yang
melakukan otorisasi terhadap absensi karyawan tersebut. Nanti
lebih jelasnya isi untuk absensinya mbak bisa lihat langsung di
absensi karyawan. nanti kita perlihatkan mbak. Untuk prosedur
pencatatan waktu kerjanya mbak sama aja mbak dilihat berdasarkan
absensi yang tadi udah diisi mbak. Nantikan jumlah jam hadir
karyawan dengan jam pulang ditambah juga sama jam lemburnya
apabila ada jam lembur disitu mbak. Misalnya dari jam 07.00
sampai 17.00 berarti jumlah jam kerja karyawan 9 jam ya kalau
nggak salah belum lagi kalau ditambah sama berapa jumlah jam
lembur karyawan mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian Keuangan
PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.17 Wita).

2. Prosedur Daftar Rekap Waktu Hadir Karyawan


111

Prosedur ini dilakukan untuk membuat daftar daftar rekap waktu hadir

karyawan. Daftar rekap waktu hadir ini nantinya akan digunakan untuk

menghitung jam hadir, jam lembur, tunjangan beserta potongannya. Jika

karyawan keluar masuk kerja tanpa ijin dan tidak masuk kerja tanpa ijin

akan mendapat teguran, dan jika teguran tersebut tidak diindahkan, akan

mendapatkan tindakan lanjut. Prosedur ini dilakukan oleh HRD, tentunya

ini didukung oleh pernyataan informan.

“Kalau untuk prosedur pembuatan rekap hadir karyawan itu gini


mbak nanti setiap bulan mbak kan absensi yang udah diisi oleh
karyawan nanti pak nova yang nyimpan berkas absensinya. Nanti
pak nova juga yang punya tugas membuat rekap hadir setiap
karyawan beserta jam kerjanya dan jam lemburnya selama 1 bulan
mbak itu akan diinput sama Pak Nova kedalam Microsoft Excel
mbak. Pembuatan rekap hadir karyawan ini kita gunakan untuk
menghitung berapa si jumlah jam hadir, jam lembur, tunjangan
beserta potongannya yang akan diterima karyawan setiap bulannya
mbak. Kalau ada karyawan yang nggak masuk tanpa izin disini
mungkin kita akan beri teguran. Nanti kalau lebih dari itu pak Nova
selaku bagian HRD yang akan nindak lanjuti soalnya pak Nova yang
punya tugas kalau mengenai hal itu mbak.” (Vivi Atma Lesmana,
Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober
2020, 10.20 Wita).

3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Prosedur ini dilakukan untuk menghitung gaji karyawan. Gaji dihitung

oleh bagian keuangan berdasarkan daftar rekap daftar hadir kerja

karyawan menggunakan Microsoft Excel. Penghitungan gaji pokok,

tunjangan jabatan beserta potongan setiap karyawan berbeda-beda.

Besarnya nominal tunjangan karyawan sesuai dengan jabatan masing-

masing. Untuk potongan sendiri terdiri BPJS kesehatan, BPJS


112

ketenagakerjaan masing-masing karyawan dan PPh pasal 21. Tentunya ini

didukung oleh pernyataan informan.

“Untuk prosedur mengitung jumlah gaji karyawan ini mbak ini


bagian tugas saya mbak selaku bagian keuangan disini dalam
menghitung jumlah gajinya kita lihat berdasarkan rekap hadir
karyawan tadi mbak, berapa jumlah jam hadir karyawan, jam
lemburnya. Nanti jumlah jam hadir karyawan sama jam lemburnya
akan dihitung totalnya mbak belum ditambah sama gaji pokok
beserta tunjangannya mbak. Untuk tunjangan yang diberikan
perusahaan ada tiga mbak, yang pertama ada tunjangan kehadiran,
tunjangan perumahan sama tunjangan transportasinya mbak. Nanti
jumlah nya itu akan dikurangin sama potongan yang ada kayak ada
potongan BPJS sama PPh pasal 21 mbak. Besar gaji besar gaji yang
diterima setiap karyawan itu kan berbeda-beda mbak tergantung
jabatan sama basicnya masing-masing. O iya mbak kalau untuk
perhitungan gajinya juga disini mbak kita hitung gunainnya pake
aplikasi Microsoft Excel mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian
Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020,
10.23 Wita).

4. Prosedur pembayaran gaji

Gaji dibayar secara bulanan pada tanggal dua puluh lima (25) dan apabila

tanggal 25 hari libur akan dilakukan pada hari berikutnya. Pembayaran

gaji dibayarkan melalui transfer ke rekening bank yang dimiliki oleh

masing-masing karyawan. Pembayaran gaji setiap karyawan didasarkan

pada daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan. Setelah

pembuatan daftar gaji selesei maka bagian keuangan akan menghubungi

Direktur untuk pembayaran gaji untuk meminta persetujuan.

“Mengenai prosedur pembayaran gajinya karyawan mbak jadi gini


mbak pembayaran gaji akan kita lakukan pada tanggal 25 mbak
kalau tanggal 25 itu libur nanti pembayaran gajinya mungkin akan
kita lakukan pada hari berikutnya mbak. Untuk sistem pembayaran
gajinya kita lakukan bayarinnya lewat transfer ke rekening bank
masing-masing yang dimiliki sama karyawan dengan menggunakan
Internet Banking mbak setelah Direktur menyetujui atau
menandatangani daftar gaji tersebut baru bisa kita lakukan
113

pembayaran mbak. Nanti pembayaran gajinya itu kita bayarkan


berdasarkan perhitungan gajinya tadi saya buat mbak. O iya
pembayaran gajinya juga jadi tugas dan tanggung jawab saya
mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia
Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.26 Wita).

5. Prosedur Pembuatan Rekapitulasi Pembayaran Gaji

Prosedur ini membuat rekapitulasi pembayaran gaji karyawan berdasarkan

bukti transfer yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. Bukti

transfer berupa rekening koran dari bank bersangkutan yang berisi

transaksi-transaksi pembayaran gaji karyawan. Rekapitulasi pembayaran

gaji karyawan dibuat menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Prosedur ini

melibatkan bagian akuntansi. Hal ini tentunya didukung oleh pernyataan

informan.

“Untuk prosedur pembuatan rekapitulasi pembayaran gaji


karyawan ini mbak ini dibuat berdasarkan bukti transfer
pembayaran gaji yang dikeluarin sama pihak bank mbak. Kita pake
satu bank saja disini mbak, yaitu Bank BNI. Nanti mbak Vina selaku
bagian akuntansi yang punya tugas untuk membuat rekapitulasi
pembayaran gaji mbak. Pembuatan rekapitulasi ini juga dibuat
menggunakan Microsoft Excel mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian
Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020,
10.28 Wita).

6. Prosedur Pencatatan Biaya Gaji

Prosedur ini dilakukan untuk mencatat biaya gaji ke dalam jurnal

berdasarkan data rekapitulasi pembayaran gaji yang telah dibuat.

Pencatatan biaya gaji ke dalam jurnal menggunakan aplikasi Microsoft

Excel. Prosedur ini melibatkan bagian akuntansi.

“Mengenai prosedur pencatatannya biaya gaji disini mbak, mbak


Vina akan membuat jurnal umumnya mbak yang berkaitan sama
pembayaran gaji. Ini juga nanti mbak Vina untuk sistem
pencatatannya akan diinput menggunkan aplikasi Microsoft
114

Excel.”(Vivi Atma Lesmana, Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia


Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.26 Wita).

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Tunas Muntia Persada dapat

dikatakan bahwa prosedur yang digunakan pada sistem sistem penggajian

sudah cukup efektif dan dan sudah sesuai dengan teori. Dimana

berdasarkan hasil wawancara menyatakan bahwa prosedur penggajian

pada PT. Tunas Muntia Persada yaitu dimulai dari bagian HRD akan

melakukan absensi karyawan. Prosedur pencatatan waktu hadir karyawan

masih secara manual dalam mencatat jam kehadiran karyawan dimana di

PT. Tunas Muntia Persada belum menggunakan mesin pencatat waktu

dalam proses pencatatan waktu hadir karyawan. Setelah data absensi telah

terkumpul selama 1 bulan. maka bagian HRD akan membuat rekapitulasi

waktu kehadiran karyawan. Dimana daftar rekapitulasi daftar hadir

karyawan digunakan untuk menghitung jam hadir, jam lembur, tunjangan,

serta potongan akibat ketidakhadiran kayawan. Jika karyawan keluar

masuk kerja tanpa ijin maka akan mendapatkan teguran, dan jika teguran

tersebut tidak diindahkan, akan ditindak lanjuti. Setelah membuat

rekapitulasi waktu kehadiran karyawan bagian HRD akan memberikan

rekapitulasi tersebut kepada bagian keuangan untuk dilakukan perhitungan

gaji karyawan dengan menggunakan Microsoft Excel. Perhitungan gaji

pokok, tunjangan beserta potongan setiap karyawan berbeda-beda. Setelah

dilakukan perhitungan gaji karyawan maka bagian keuangan akan

meminta persetujuan atau tanda tangan pembayaran gaji kepada Direktur.

Setelah bagian keuangan meminta tanda tangan Direktur maka bagian


115

keuangan akan melakukan pembayaran gaji pada tanggal dua puluh lima

(25) atau jika tanggal 25 libur akan dilakukan pada hari berikutnya.

Pembayaran gaji dilakukan melalui transfer ke rekening masing-masing

karyawan. Pembayaran gaji karyawan didasarkan pada daftar gaji yang

telah dibuat oleh bagian keuangan. Setelah itu, bagian akuntansi akan

melakukan rekapitulasi pembayaran gaji berdasarkan bukti transfer yang

dikeluarkan oleh bank berupa rekening koran yang berisi transaksi-

transaksi pembayaran gaji dan bagian akuntansi juga akan melakukan

pencatatan biaya gaji karyawan ke dalam aplikasi Microsoft Excel. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Ibu Vivi Atma Lesmana selaku bagian keuangan

yang menyatakan bahwa :

“Jadi gini mbak untuk prosedur penggajiannya disini, pertama-tama


itukan Bapak Nova akan melakukan pencatatan waktu hadir
karyawan selam sebulan. Karena absensinya disinikan masih
manual mbak ya jadi belum menggunakan mesin pencatat waktu.
Nanti Pak Nova yang akan menginput data absensi tersebut ke
Excel. Udah dikasi tau juga kan sama Pak Nova tadi. Nah setelah
data absensinya udah terkumpul selama satu bulan bagian Pak Nova
nanti akan membuat rekapitulasi daftar hadir karyawan selama satu
bulan. Nah fungsinya disini itu untuk menghitung jam hadir
karyawan, jam lemburnya, tunjangannya, serta potongan akibat
ketidakhadiran kayawan. Nah kalau karyawan keluar masuk kerja
tanpa ijin nanti akan diberikan teguran sewajarnya aja, nah kalau
karyawannya nakal, teguran yang kita berikan tidak diindahkan,
nanti kita akan tindak lanjuti. Setelah membuat rekapitulasi waktu
kehadiran karyawan Pak Nova akan memberikan rekapitulasi
tersebut kepada saya salaku bagian keuangan untuk dilakukan
perhitungan gaji karyawan dengan menggunakan Microsoft Excel.
Disini kita masih menggunakan Miscrosoft Excel belum ada aplikasi
khusus terkait Payroll. Nah perhitungan gaji pokok, tunjangan
beserta potongan setiap karyawankan berbeda-beda mbak
bedasarkan basicnya. Setelah dilakukan perhitungan gaji karyawan
nanti saya akan meminta tanda tangan Pak Direktur mengenai
pembayaran gaji. Setelah Direktur tanda tangan disini maka saya
selaku bagian keuangan akan melakukan pembayaran pada tanggal
116

dua puluh lima (25) mbak atau jika tanggal 25 itu libur nah nanti
akan dilakukan pada hari berikutnya. Jadi, pembayaran gajinya kita
lakukan melalui transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Pembayaran gaji karyawan didasarkan pada daftar gaji yang telah
saya buat tadi. Setelah itu, nanti bagian akuntansinya yang akan
membuat rekapitulasi pembayaran gaji berdasarkan bukti transfer
yang dikeluarkan oleh bank berupa rekening koran berkaitan
pembayaran gaji dan bagian akuntansi juga nanti akan melakukan
pencatatan biaya gaji karyawan. Disini pencatatannya kita
menggunakan aplikasi Microsoft Excel juga. (Vivi Atma Lesmana,
Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober
2020, 10.30 Wita).

Di PT. Tunas Muntia Persada untuk proses penggajian karyawan

berdasarkan hasil wawancara menyatakan bahwa karyawan mengetahui

proses penggajian karena setiap karyawan akan dibagikan daftar waktu

hadir karyawan selama sebulan beserta slip gajinya. Karyawan juga

mengetahui bagaimana proses perhitungan gaji karena dalam slip gaji

yang dibagikan terdapat cara menghitung jumlah gaji baik gaji pokok,

jumlah jam lembur, tunjangan serta akan dilakukan pengurangan dengan

potongan-potongannya. Hal ini didikung oleh pernyataan informan.

“Ya tentu saja semua karyawan disini mengetahui proses


penggajian mbak. Setiap karyawan akan dibagikan rekapitulasi
waktu hadir selama sebulan beserta slip gajinya, agar karyawan
tidak merasa dirugikan apabila jam kerjanya tidak terhitung
sehingga kita membagikan rekapitulasi waktu hadir karyawan. Jadi
dia tau berapa jumlah jam masuknya sama jam lemburnya.
Seandainya ada kesalahan atau karyawan merasa janggal dengan
slip gaji tersebut karyawan bisa menanyakan atau menghubungi
saya secara langsung karena saya bagian yang menghitung
mengenai gaji yang diperoleh karyawan. Ya kalau ada apa apa jadi
tugas sama tanggung jawab saya mbak karena saya yang
bertanggung jawab dibagian itu. Ya tentu saja karyawan mengetahui
perhitungan gajinya karenakan dislip gaji sudah terdapat cara
menghitung jumlah gaji baik gaji pokok karyawan, jam lemburnya,
ada berapa hari karyawan masuk atau hadir, ditambah lagi dengan
tunjangannya serta akan dikurangkan potongan-potongan yang ada
117

mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia


Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.33 Wita).

Hasil wawancara dan dokumentansi pada prosedur yang digunakan pada

PT. Tunas Muntia Persada dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini :
117

Tabel 4.6

Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Prosedur yang Digunakan Di PT. Tunas Muntia Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Bagaimana prosedur yang digunakan SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
dalam penggajian di PT. Tunas Muntia √ - atau alat dokumentasi lainnya) / -
Prosedur yang Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
digunakan berdasarkan pertanyaannya.
Bagaimana prosedur pencatatan waktu SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
hadir karyawan di PT. Tunas Muntia √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (g)
Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
pencatat waktu hadir atau absensi.
Bagaimana prosedur pencatatan waktu SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
kerja karyawan di PT. Tunas Muntia √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (g)
Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
pencatat waktu kerja atau absensi.
Bagaimana Prosedur Pembuatan rekap SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
hadir karyawan? √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (h)
jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
rekap daftar hadir karyawan.
118

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Bagaimana prosedur perhitungan gaji SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
karyawan yang dilakukan PT. Tunas √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (i)
Muntia Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
Daftar gaji karyawan.
Bagaimana prosedur pembayaran gaji SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
karyawan yang dilakukan PT. Tunas √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
Muntia Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
struk gaji atau bukti transfer bank.
Bagaimana prosedur pembuatan SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
rekapitulasi pembayaran gaji? √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (k)
jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
rekapitulasi pembayaran gaji.
Bagaimana prosedur pencatatan biaya gaji SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
di PT. Tunas Muntia Persada? √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / Lampiran 6
jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan (l)
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
jurnal umum.
Apakah karyawan mengetahui bagaimana SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
proses penggajian di PT. Tunas Muntia √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
119

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
berdasarkan pertanyaannya.
Apakah karyawan mengetahui bagaimana SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, Lampiran 6
proses perhitungan gaji di PT. Tunas √ √ atau alat dokumentasi lainnya) / (i)
Muntia Persada? jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya. Contohnya
daftar gaji karyawan.
Kapankah karyawan menerima SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart, -
pembayaran gaji? √ - atau alat dokumentasi lainnya) /
jobdesk setiap bagian, yang disesuaikan
berdasarkan pertanyaannya.
120

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.6

diatas maka dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian

keuangan PT. Tunas Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini

dapat dikatakan baik dikarenakan bagian keuangan dapat memenuhi

pertanyaan yang diajukan terkait dengan prosedur yang digunakan terkait

penggajian pada PT. Tunas Muntia Persada dari prosedur pencatatan

waktu, prosedur daftar rekap waktu hadir karyawan, prosedur pembuatan

daftar gaji, prosedur pembayaran gaji, prosedur pembuatan rekapitulasi

pembayaran gaji, hingga prosedur pencatatan biaya gaji. Adapun prosedur

yang digunakan dalam penggajian ini dibuat agar sistem penggajian dapat

berjalan. Prosedur penggajian ini merupakan rangkaian kegiatan yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang melibatkan beberapa

orang dalam perusahaan. Prosedur penggajian ini dibuat untuk menjamim

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-

berulang. Terkait dengan prosedur yang digunakan dalam penggajian pada

PT. Tunas Muntia Persada dapat dikatakan bahwa prosedur yang

digunakan pada sistem sistem penggajian sudah cukup efektif dan dan

sudah sesuai dengan teori yang ada. Kemudian dari hasil dokumen yang

dibutuhkan untuk penunjang penelitian ini daftar hadir karyawan atau

absensi karyawan, rekap daftar hadir karyawan, Daftar gaji karyawan,

rekap daftar gaji karyawan, dan catatan akuntansi yang digunakan berupa

jurnal umum. Sedangkan untuk dokumen berupa rekening koran bank


121

sebagai bukti transfer pembayaran gaji perusahaan tidak memberikan

dokumen tersebut sehingga peneliti tidak mendapatkan dokumennya.


121

4.2.5. Bagan Alir Sistem Penggajian Karyawan PT. Tunas Muntia Persada

Gambar 4.2

Bagan Alir Sistem Penggajian Karyawan PT. Tunas Muntia Persada


122

4.2.6. Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penggajian pada PT.

Tunas Muntia Persada

Pengendalian internal terhadap gaji bertujuan untuk memperkecil dan

menghilangkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penghitungan dan

pencatatan gaji beserta pembayarannya. Pengendalian internal juga memastikan

bahwa gaji benar-benar dibayarkan kepada pihak yang berhak menerimanya.

Bentuk pengendalian internal gaji yang diterapkan oleh PT. Tunas Muntia Persada

adalah sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian unsur-unsur pengendalian internal yang ada

pada PT. Tunas Muntia Persada belum dapat dikatakan sempurna karena belum

adanya pemisahan tugas antara bagian membuat daftar gaji dengan yang

melakukan pembayaran gaji. Pada struktur organisasi PT. Tunas Muntia Persada

sudah menggambarkan pemisahan fungsi dilihat bersadarkan adanya struktur

organisasi pada PT. Tunas muntia Pesada dimana setiap karyawan memiliki

wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Semua karyawan sudah

dikelompokkan berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki sejak

karyawan itu diangkat menjadi karyawan berdasarkan kontrak awal yang telah

disetujui sehingga masing-masing karyawan memiliki tugas yang akan

dikerjakan dan tanggung jawabnya masing-masing, tentu saja ini didukung oleh

pernyataan dari informan.

“Jelas mbak, setiap perusahaan pasti ada struktur organisasinya terutama


di perusahaan ini nanti lebih jelasnya lagi untuk struktur organisasi mbak
bisa lihat sendiri ntar kita tunjakkan strukturnya ya mbak. Ya tentu saja
123

mbak untuk struktur organisasikan sudah jelas mbak. Untuk


pemisahannyakan itu bisa dilihat langsung dari struktur organisasinya
perusahaan. Kan struktur organisasi itu dibentuk untuk diperlihatkan
secara jelas pemisahan fungsi dari masing-masing karyawan yang bekerja
diperusahaan. Ya tentu saja pada struktur organisasi disini sudah
menggambarkan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing
mbak. Semua karyawan memiliki tugas yang akan dikerjakan dan
tanggung jawabnya sendiri mbak. Kan semua karyawan punya jabatannya
jadi itu sudah jelas mbak ada wewenang sama tanggung jawabnya
masing-masing. Untuk pengelompokkan tentu ada juga mbak. Jadi, semua
karyawan sudah dikelompokkan berdasarkan keterampilan dan
kemampuannya mbak. Sejak karyawan itu dikontrak masing-masing
karyawan akan bekerja berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing seperti yang saya katakana sebelumnya mbak.” (Vivi
Atma Lesmana, Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12
Oktober 2020, 10.35 Wita).

Tapi pada struktur organisasi di PT. Tunas Muntia Persada terdapat adanya

rangkap fungsi tugas pada fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi pembayar gaji

dimana kedua fungsi tersebut dikerjakan oleh satu orang yang sama yaitu bagian

keuangan. Seharusnya dalam sistem pengendalian internal yang baik (Mulyadi,

2016:318) mensyaratkan pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji seharusnya

terpisah karena perangkapan tugas tersebut bisa saja mengkibatkan kecurangan,

terjadinya kesalahan atau ketidakakuratan data dalam perhitungan gaji sehingga

pemberian gaji tidak sesuai dengan kinerja karyawan karena tugas yang

seharusnya dikerjakan oleh dua orang atau dua fungsi namun dikerjakan oleh

satu orang atau satu fungsi saja, tentunya ini didukung oleh pernyataan dari

informan.

“Kalau untuk pembuat daftar gaji mbak dilakukan oleh saya sendiri
selaku bagian keuangan disini mbak. Nanti saya juga yang akan
melakukan pembayaran gaji karyawan setelah meminta tanda tangan atau
persetujuan Pak Direktur mbak. Jadi saya yang melakukan kedua tugas itu
mbak untuk pemisahan fungsinya belum ada mbak, masih dilakukan oleh
satu bagian saja saya sendiri selaku bagian keuangan mbak disini.” (Vivi
124

Atma Lesmana, Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12


Oktober 2020, 10.38 Wita).

Hasil wawancara dan dokumentansi pada pengendalian internal dengan

unsur struktur organisasi pada PT. Tunas Muntia Persada dapat dilihat

pada tabel 4.7 dibawah ini :


125

Tabel 4.7
Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan Unsur Struktur Organisasi Di PT. Tunas Muntia
Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Struktur Apakah PT. Tunas Muntia Persada Struktur Organisasi Lampiran 6
Organisasi memiliki struktur organisasi? √ √ (a)
Apakah visi dan misi PT. Tunas Muntia Visi dan Misi Lampiran 6
Persada? √ √ (d)
Bagaimana dengan Job desc dari jabatan Job Desc jabatan
masing-masing jabatan yang ada di PT. √ - -
Tunas Muntia Persada?
Bagaimana dengan ruang lingkup kerja Ruang Lingkup Kerja Lampiran 6
yang ada di PT. Tunas Muntia Persada? √ √ (e)
Apakah di PT. Tunas Muntia Persada Struktur Organisasi Lampiran 6
telah terdapat struktur organisasi yang √ √ (a)
menggambarkan pemisahan fungsi?
Apakah struktur organisasi yang ada telah SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
menggambarkan adanya wewenang dan √ - atau alat dokumentasi lainnya) / -
tanggung jawab yang jelas? jobdesk setiap bagian.
Apakah semua pekerjaan yang telah ada SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
dikelompokkan berdasarkan wewenang √ - atau alat dokumentasi lainnya) / -
dan tanggung jawab masing-masing jobdesk setiap bagian.
karyawan?
126

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Apakah pembuat daftar gaji terpisah dari SOP (bisa berupa deskripsi, flowchart,
fungsi keuangan? √ - atau alat dokumentasi lainnya) / -
jobdesk setiap bagian.
127

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.7 diatas maka

dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian keuangan PT.

Tunas Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini dapat dikatakan baik

dikarenakan bagian keuangan dapat memenuhi pertanyaan yang diajukan terkait

dengan pengendalian internal mengenai struktur organisasi, visi dan misi, ruang

lingkup kerja, job desc jabatan, pemisahan fungsi serta pengelompokkan

berdasarkan keterampilan masing-masing karyawan pada PT. Tunas Muntia

Persada. Dimana pada PT. Tunas Muntia Persada sudah memiliki struktur

organisasi yang menggambarkan pemisahan fungsi sehingga setiap karyawan

memiliki wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dan telah

dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki

masing-masing karyawan. Akan tetapi, pada struktur organisasi di PT. Tunas

Muntia Persada terdapat adanya rangkap fungsi tugas pada fungsi pembuat

daftar gaji dan fungsi pembayar gaji dimana kedua fungsi tersebut dikerjakan

oleh satu orang yang sama yaitu bagian keuangan. Seharusnya dalam

pengendalian internal yang baik tidak boleh ada rangkap jabatan agar terhindar

dari kecurangan, kesalahan, dan ketidakakuratan data dalam perhitungan gaji

karyawan sehingga pengedalian internal pada PT. Tunas Muntia Persada belum

dikatakan sempurna. Terkait dengan visi dan misi tentunya PT. Tunas Muntia

Persada juga ditetapkan untuk memastikan dan memperkuat perusahaan terkait

tujuan yang hendak setelah resminya terbentuknya PT. Tunas Muntia Persada.

Penentuan visi dan misi dilakukan agar PT. Tunas Muntia Persada memiliki

tujuan yang jelas dan terarah sehingga konsisten dalam menjalankan perusahaan.
128

Selain itu tentunya PT. Tunas Muntia Persada kebijakan mengenai ruang lingkup

kerja. Ruang lingkup kerja ini memperkenalkan perusahaan dalam proyek yang

ada baik di lingkungan pertamabangan maupun proyek pemerintah dalam bidang

kontraktor, bidang jasa, bidang perdagangan, bidang perbengkelan, dan bidang

pengangkutan. Ruang lingkup kerja ini memudahkan karyawan dalam

mengetahui apa saja pekerjaan yang akan dikerjakan di perusahaan sehingga

pekerjaan yang dikerjakan dapat dijalankan secara maksimal. Kemudian dari

hasil dokumen yang dibutuhkan untuk penunjang penelitian ini ada struktur

organisasi, visi dan misi PT. Tunas Muntia Persada, serta ruang lingkup kerja

PT. Tunas Muntia Persada. Selain dari itu, tidak ada dokumen yang lain yang

didapatkan guna menunjang data. Disamping itu, karena keadaan Covid-19 yang

tidak memungkinkan untuk berinteraksi dengan banyak orang, peneliti lebih

banyak melakukan wawancara melalui telpon WhatsApp sehingga peneliti

mengutamakan untuk menyelesaikan proses wawancara terlebih dahulu.

2. Sistem Otorisasi

Dalam sistem otorisasi yang ada pada PT. Tunas Muntia Persada sudah

berjalan sesuai jabatan yang memiliki wewenang masing-masing untuk

menyetujui terjadinya transaksi.

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan

yang ditanda tangani oleh Direktur.

Untuk perekrutan karyawan perusahaan tidak memiliki surat

keputusan pengangkatan karyawan. Jadi, ketika perekrutan karyawan


129

baru mereka langsung ditempatkan pada posisi sesuai dengan

keterampilan dan kemampuannya. Karyawan akan di kontrak selama

selama 6 bulan masa percobaan. Jika kinerja karyawan itu bagus maka

kontraknya akan diperpanjang. Tapi jika kinerja karyawan itu tidak

sesuai, maka kontraknya tidak akan diperpanjang lagi sesuai dengan

kesepakatan manajemen perusahaan. Nanti akan diinformasikan oleh

pihak perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang diberikan

oleh Bapak Nova Nayandi selaku bagian HRD PT. Tunas Muntia

Persada sebagai berikut :

“Jadi gini mbak, kalau untuk perektrutan karyawannya kita tidak


membuat surat keputusan pengangkatan karyawan. Saat
pengangkatan karyawan disini nanti apabila karyawan mendaftar
menjadi karyawan, kalau diterima ya nanti karyawan akan
dihubungi berdasarkan biodata pada surat lamaran
pekerjaannya. Nanti karyawan tersebut kita akan tempatkan
sesuai dengan basicnya atau keterampilannya mbak. Karyawan
akan dikontrak selama 6 bulan masa percobaannya. Nanti jika
kinerja karyawan itu bagus maka kontraknya akan diperpanjang
kontraknya, tapi jika kinerja karyawan itu tidak sesuai maka
kontraknya tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan
manajemen perusahaan. Nanti akan diinformasikan oleh pihak
perusahaan. Jadi kita tidak membuat surat perekrutan
karyawan.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia
Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.30 Wita).

b. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan

tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan

Direktur Keuangan.

Untuk perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan

tarif gaji, tambahan kelurga pada PT. Tunas Muntia Persada tidak

dibuatkan surat keputusan Direktur. Mengenai perubahan gaji


130

Direktur langsung yang menentukan tanpa perlu membuat surat

keputusan perubahan gaji. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang

diberikan oleh Ibu Vivi Atma Lesmana selaku bagian keuangan PT.

Tunas Muntia Persada sebagai berikut :

“Giniloh mbak, untuk perubahan gaji karyawan karena


perubahan pangkat, perubahan tarif gaji atau hal yang lainnya
disini tidak dibuatkan surat keputusan perubahan gaji. Mengenai
perubahan gaji itu urusan Direktur yang akan mengurus masalah
perubahan gaji karyawanitu tanpa dibuatkan surat keputusan
perubahan pangkat, perubahan tarif gajinya atau yang lainnya.
Jadi mengenai itu harus berdasarkan keputusan Bapak Direktur
karena Bapak juga selaku pemilik perusahaan.” (Vivi Atma
Lesmana, Bagian keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin
12 Oktober 2020, 10.40 Wita).

c. Setiap potongan atas gaji selain dari selain dari pihak pajak

penghasilan karyawan didasarkan atas surat potongan gaji yang

diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

Setiap potongan gaji karyawan selain dari pihak pajak penghasilan

karyawan seperti potongan terhadap tunjangan jabatan, potongan

BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang telah ditanda

tangani oleh Direktur diotorisasi oleh fungsi kepegawaian yaitu bagian

HRD perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang diberikan

oleh Bapak Nova Nayandy selaku bagian HRD PT. Tunas Muntia

Persada sebagai berikut :

“Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pihak pajak


penghasilan karyawan seperti potongan terhadap tunjangan
jabatan, potongan seperti BPJS yang telah ditanda tangani oleh
Bapak Direktur diotorisasi oleh saya sendiri mbak selaku bagian
HRD perusahaan.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas
Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.32 Wita).
131

d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

Perusahaan masih mencatat jam hadir karyawan secara manual tidak

menggunakan mesin pencatatan waktu. Data jam hadir karyawan

setelah karyawan melakukan absensi akan otorisasi oleh fungsi

pencatat waktu yaitu bagian HRD perusahaan. Hal ini diperkuat oleh

pernyataan yang diberikan oleh Bapak Nova Nayandy selaku bagian

HRD PT. Tunas Muntia Persada sebagai berikut :

“Daftar jam hadir karyawan atau absensinya disini masih


melakukan absensi seperti biasa mbak jadi belum menggunakan
Fingerprint jadi saya akan melakukan otorisasi setelah karyawan
mengisi data absensi karyawan agar tidak ada yang melakukan
titip absen atau hal yang tidak diinginkan.” (Nova Nayandy,
Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober
2020, 09.34 Wita).

e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan

yang bersangkutan.

Perintah lembur bagi karyawan berasal dari keputusan supervisor

tergantung dengan target perusahaan dalam menyelesaikan projek

yang sedang dikerjakan tentunya dengan perhitungan jam lembur yang

ada dalam kontrak. Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan informan

sebagai berikut :

“Setiap ada perintah lembur untuk karyawan, perintah lembur itu


diotorisasi oleh bagian supervisor mbak, karenakan untuk setiap
projek yang sedang dikerjakan memiliki target waktu dalam
penyelesaian proyeknya tentunya dengan perhitungan jam lembur
yang ada dalam kontrak dan itu semua Supervisor yang
otorisasi.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia
Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.36 Wita).
132

f. Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

Daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan tidak dilakukan

otorisasi oleh bagian personalia. Hal ini diperkuat oleh pernyataan

informan sebagai berikut :

“Untuk daftar gajinya yang telah dibuat tidak saya lakukan


otorisasi, jadi langsung dilakukan pembayaran gaji oleh sama
mbak Vivi bagian keuangan diperusahaan.” (Nova Nayandy,
Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober
2020, 09.38 Wita).

g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi

akuntansi.

Perusahaan tidak menggunakan bukti kas keluar untuk pembayaran

gaji di perusahaan dilakukan dengan cara transfer langsung ke

rekening masing-masing karyawan yang bekerja di perusahaan. Hal

ini didukung dengan pernyataan informan yang menyatakan :

“Kita tidak membuat bukti kas keluar mbak karenakan proses


pembayaran gajinya disini dilakukan dengan cara transfer
langsung ke rekening masing-masing karyawan. Jadi, kita nggak
pake bukti kas keluar untuk pembayaran gajinya mbak.” (Nova
Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12
Oktober 2020, 09.40 Wita).

Hasil wawancara dan dokumentansi pada pengendalian internal

dengan unsur sistem otorisasi pada PT. Tunas Muntia Persada dapat

dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :


133

Tabel 4.8
Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan Unsur Sistem Otorisasi Di PT. Tunas Muntia
Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (HRD) (Bagian (D)
Keuangan)
W D W D
Sistem Apakah setiap karyawan yang Surat keputusan -
Otorisasi tercantum dalam daftar gaji harus √ - - - pengangkatan karyawan
memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang?
Apakah setiap perubahan gaji, SOP (bisa berupa -
perubahan pangkat, tambahan - - √ - deskripsi, flowchart, atau
keluarga didasarkan pada surat alat dokumentasi lainnya) /
keputusan pejabat yang berwenang? jobdesk setiap bagian.
Apakah setiap potongan atas gaji Potongan gaji dan surat
karyawan selain dari pihak pajak √ - - - potongan gaji -
penghasilan karyawa didasarkan atas
surat potongan gaji yang diotorisasi
oleh fungsi kepegawaian?
Apakah kartu jam hadir diotorisasi Kartu jam hadir atau Lampiran 6 (g)
oleh pejabat yang berwenang? √ √ - - absensi karyawan
134

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (HRD) (Bagian (D)
Keuangan)
W D W D
Apakah perintah lembur harus Perintah lembur -
diotorisasi oleh pejabat yang √ - - -
berwenang?
Apakah daftar gaji diotorisasi oleh Daftar gaji Lampiran 6 (i)
fungsi kepegawaian? √ √ - -
Apakah bukti kas keluar untuk Bukti kas keluar
pembayaran gaji diotorisasi oleh √ - - - -
fungsi akuntansi?
135

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.8 diatas maka

dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian HRD dan bagian

keuangan PT. Tunas Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini dapat

dikatakan baik dikarenakan bagian HRD dan bagian keuangan dapat memenuhi

pertanyaan yang diajukan terkait dengan pengendalian internal mengenai unsur

sistem otorisasi pada PT. Tunas Muntia Persada. Mengenai daftar gaji yang

diterima karyawan, perusahaan tidak memiliki surat keputusan pengangkatan

sebagai karyawan yang ditanda tangani oleh Direktur karena untuk perekrutan

karyawaan baru perusahaan akan langsung menghubungi karyawan apabila

diterima dan menempatkan pada posisi sesuai dengan keterampiran serta

kemampuan yang dimiliki karyawan berdasarkan kontrak yang telah ditanda

tangani oleh karyawan dengan masa kontrak selama 6 bulan masa percobaan.

Mengenai perubahan gaji tidak dibuatkan surat keputusan Direktur keuangan

karena jika ada perubahan gaji Direktur akan membuat keputusan langsung

tanpa dibuatkan surat keputusan perubahan gaji. Mengenai potongan gaji selain

dari pihak pajak penghasilan dilakukan otorisasi oleh bagian HRD setelah di

tanda tangani oleh Direktur. Untuk absensi karyawan akan dilakukan otorisasi

oleh fungsi pencatat waktu karena sistem absensi di PT. Tunas Muntia masih

manual belum menggunakan mesin pencatat waktu seperti fingerprint sehingga

harus dilakukan pengawasam agar terhindar dari penitipan absen yang dilakukan

oleh karyawan. Setiap ada perintah lembur akan diotorisasi secara langsung oleh

Supervisor karena perusahaan memiliki target kapan penyelesaian projek yang

sedang dikerjakan ini juga berdasarkan jam lembur yang ada berdasarkan
136

kontrak. Mengenai daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan, bagian

HRD tidak melakukan otorisasi terhadap daftar gaji. Daftar gaji yang telah

dibuat akan langsung dilakukan otorisasi terlebih dahulu oleh bagian personalia.

Untuk bukti kas keluar terkait pembayaran gaji tidak dilakukan otorisasi oleh

fungsi akuntansi ini karena perusahaan tidak membuat bukti kas keluar untuk

pembayaran gaji karena pembayaran gaji dilakukan dengan cara menstransfer ke

rekening masing-masing karyawan. Sehingga dari pengendalian internal

mengenai unsur otorisasi pada PT. Tunas Muntia Persada belum efektif dan

masih lemah. Karena perusahaan tidak melakukan pengecekan ulang terkait

daftar gaji dan tidak dibuatkan surat keputusan mengenai indikator yang telah

disebutkan sebelumnya. Kemudian dari hasil dokumen yang dibutuhkan untuk

penunjang penelitian ini ada hanya ada daftar gaji dan absensi karyawan. Selain

dari itu, tidak ada dokumen yang lain yang didapatkan guna menunjang data

karena perusahaan tidak membuat surat keputusan pengangkatan karyawan,

tidak membuat bukti kas keluar, tidak membuat surat keptusan Direktur

mengenai perubahan gaji karyawan.

3. Prosedur Pencatatan

a. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji karyawan.

Perusahaan tidak melakukan proses rekonsiliasi atas perubahan dalam

catatan penghasilan karyawan dengan daftar gaji. Karena perusahaan

tidak memiliki catatan penghasilan karyawan hanya ada rekap daftar


137

gaji karyawan setiap bulannya. Hal ini didukung oleh pernyataan

informan.

“Kalau untuk catatan penghasilan karyawan kita tidak


memilikinya mbak hanya ada rekap daftar gaji karyawan setiap
bulannya. Jadi kita tidak melakukan rekonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian keuangan PT. Tunas
Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 10.42 Wita).

b. Tarif gaji yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

Fungsi akuntansi tidak melakukan verifikasi atas tarif gaji dalam kartu

jam kerja. Jumlah gaji akan langsung dibayarkan oleh bagian

keuangan setiap bulannya tanpa dilakukan verifikasi terlebih dahulu

oleh bagian akuntansi. Hal ini didukung oleh pernyataan informan.

“Kalau tarif gaji yang akan dibayarkan tidak dilakukan verifikasi


terlebih dahulu oleh mbak Vina selaku bagian akuntansi mbak.
Jadi, saya akan langsung melakukan pembayaran gaji. Nanti mbak
Vina yang akan mencatat karena beliau selaku bagian akuntansi
yang akan melakukan pencatatannya mbak.” (Vivi Atma Lesmana,
Bagian keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober
2020, 10.45 Wita).

Hasil wawancara dan dokumentansi pada pengendalian internal

dengan unsur prosedur pencatatan pada PT. Tunas Muntia Persada

dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini :


138

Tabel 4.9
Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan Unsur Prosedur Pencatatan Di PT. Tunas Muntia
Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) (Bagian (D)
Keuangan)
W D
Prosedur Apakah perubahan dalam catatan Catatan penghasilan -
Pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi √ - karyawan
dengan daftar gaji karyawan? Daftar Gaji Karyawan Lampiran 6 (i)
Apakah tarif gaji yang dicantumkan Kartu jam kerja atau Lampiran 6 (g)
dalam kartu jam kerja diverifikasi √ - absensi karyawan
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi?
139

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.9

diatas maka dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari

bagian keuangan PT. Tunas Muntia Persada selaku informan pada

penelitian ini dapat dikatakan baik dikarenakan bagian keuangan dapat

memenuhi pertanyaan yang diajukan terkait dengan pengendalian

internal mengenai unsur prosedur pencatatan pada PT. Tunas Muntia

Persada. Mengenai perubahan dalam catatan penghasilan karyawan

tidak dilakukan rekonsiliasi dengan daftar gaji karyawan karena

perusahaan tidak memiliki catatan penghasilan karyawan hanya ada

rekap daftar gaji karyawan setiap bulannya. Untuk tarif gaji yang

dicantumkan dalam kartu jam kerja tidak dilakukan verifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi karena setelah membuat daftar gaji

maka bagian keuangan akan langsung melakukan pembayaran gaji

tanpa dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh bagian akuntansi.

Sehingga mengenai pengendalian internal dalam unsur prosedur

pencatatan pada PT. Tunas Muntia Persada masih belum efektif

karena tidak dilakukan pengecekan terlebih dahulu atau koreksi secara

runtin. Kemudian dari hasil dokumen yang dibutuhkan untuk

penunjang penelitian ini ada hanya ada daftar gaji dan absensi

karyawan. selain dari itu, tidak ada dokumen yang lain yang

didapatkan guna menunjang data karena karena untuk catatan

penghasilan karyawan perusahaan tidak memilikinya dan untuk kartu

jam kerja hanya ada absensi karyawan karena perusahaan tidak


140

membuat kartu jam kerja. Absensi karyawan mencakup jam hadir dan

jam kerja karyawan.

4. Praktik yang Sehat

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja

langsung.

Perusahaan tidak melakukan perbandingan antara kartu jam hadir

dengan kartu jam kerja karena perusahaan tidak melakukan distribusi

biaya tenaga kerja langsung. Hal ini didukung oleh pernyataan

informan.

“Kita gag pake kartu jam hadir sama kartu jam kerja mbak. Jadi
absensi untuk jam hadir sama jam kerjanya itu cuma satu mbak.
Jadi kita gag bandingin mbak, sistem absensinya disini kan di
absensi itu udah ada jam hadir sama jam pulang nanti
diketerangan nya bisa ditulis apakah karyawan melakukan lembur,
berapa jam nanti saya beri keterangan disana seperti biasa kayak
yang di jelasin tadi mbak. Untuk distribusi biaya tenaga kerja
langsung perusahaan nggak nerapin itu mbak, sistem pembayaran
gaji ke karyawankan dilakukan setiap bulannya pada tanggal 25.
Jadi kita nggak lakukan perbandingan sama nerapin distribusi
biaya tenaga kerja langsung.” (Nova Nayandy, Bagian HRD PT.
Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020, 09.39 Wita).

b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

Pencatatan waktu hadir karyawan PT. Tunas Muntia Persada masih

manual. Jadi setiap karyawan mengisi waktu hadir akan dilakukan


141

pengawasan oleh fungsi pencatat waktu yaitu bagian HRD. ini

didukung oleh pernyataan informan.

“Jadi mbak setiap karyawan melakukan absensi akan saya awasi,


takutnya ada yang numpang absen gitu padahal nggak masuk takut
ada yang bantu absenin temannya. Tapi syukurnya selama ini
belum ada yang kayak gitu, karyawan yang melakukan hal itu
belum ada karena ada pengawasan mungkin mbak, kalau emang
karyawannya gag masuk izin karena apa nanti dia akan
menghubungi saya secara langsung dan kalau sakit harus
dibuktikan dengan surat keterangan dokter mbak.” (Nova
Nayandy, Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12
Oktober 2020, 09.42 Wita).

c. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitiannya

oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.

Daftar gaji karyawan pada PT. Tunas Muntia Pesada setelah

penghitungan dan pembuatannya tidak lagi dilakukan verifikasi oleh

bagian akuntansi, setelah daftar gaji dibuat akan langsung dilakukan

proses pembayaran gaji oleh bagian keuangan melalui transfer ke

rekening masing-masing karyawan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan

informan.

“Setelah pembuatan daftar gajinya mbak disini langsung dilakukan


pembayaran oleh saya mbak nggak dilakukan verifikasi terlebih
dahulu oleh mbak Vina selaku bagian akuntans separti yang saya
katakana sebelumnya. Jadi itu mbak selesei buat daftar gajinya
akan langsung minta tanda tangan Pak Direktur nanti kalau udah
Pak Direktur tanda tangan atau nyetujuin nanti saya akan
langsung melakukan pembayaran gaji karyawan.” (Vivi Atma
Lesmana, Bagian keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin
12 Oktober 2020, 10.47 Wita).

d. Perhitungan PPh pasal 21 karyawan direkonsiliasi dengan catatan

penghasilan karyawan.
142

Perusahaan tidak memiliki catatan penghasilan karyawan, yang ada

hanya rekap gaji karyawan. Jadi, PPh pasal 21 karyawan akan

direkonsiliasi dengan rekap gaji karyawan. Hal ini diperkuat oleh

pernyataan informan.

“Kita disini nggak punya catatan penghasilan karyawan mbak,


adanya rekap gaji karyawan. Jadi, untuk perhitungan PPh pasal
21 atau pajak penghasilan karyawan nanti akan direkonsiliasi
dengan rekap gaji karyawan mbak.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian
keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020,
10.48 Wita).

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji.

Perusahaan tidak memiliki catatan penghasilan karyawan hanya ada

rekap daftar gaji saja. Jadi, yang disimpan oleh pembuat daftar gaji

adalah rekap gaji karyawan setiap bulannya. Hal ini didukung oleh

pernyataan informan.

“Seperti yang saya bilang tadi mbak kita disini nggak punya
catatan penghasilan karyawan mbak, adanya rekap gaji karyawan
saja. Jadi, yang disimpang oleh saya selaku pembuat daftar gaji
karawayan adalah rekap gaji karyawan setiap bulannya nggak ada
catatan penghasilan karyawan.” (Vivi Atma Lesmana, Bagian
keuangan PT. Tunas Muntia Persada, Senin 12 Oktober 2020,
10.51 Wita).

Berdasarkan hasil penelitian unsur-unsur pengendalian internal yang

ada pada PT. Tunas Muntia Persada belum dapat dikatakan sempurna karena

belum adanya pemisahan tugas antara bagian membuat daftar gaji dengan yang

melakukan pembayaran gaji. Dimana pembuatan daftar gaji karyawan dan

pembayaran gaji dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi saja yaitu fungsi
143

keuangan. Seharusnya dalam sistem pengendalian internal yang baik (Mulyadi,

2016:318) mensyaratkan pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji seharusnya

terpisah karena perangkapan tugas tersebut bisa saja mengkibatkan kecurangan,

terjadinya kesalahan atau ketidakakuratan data dalam perhitungan gaji sehingga

pemberian gaji tidak sesuai dengan kinerja karyawan karena tugas yang

seharusnya dikerjakan oleh dua orang atau dua fungsi namun dikerjakan oleh

satu orang atau satu fungsi saja. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang

diterapkan pada PT. Tunas Muntia persada belum efektif karena belum

berdasarkan teori yang ada. Praktik yang sehat yang diterapkan di PT. Tunas

Muntia Persada masih dikatakan lemah dapat dilihat bahwa beberapa kegiatan

dalam proses penggajian tidak dilakukan kegiatan pengecekan atau koreksi

secara rutin.

Hasil wawancara dan dokumentansi pada pengendalian internal dengan

unsur praktik yang sehat pada PT. Tunas Muntia Persada dapat dilihat

pada tabel 4.10 dibawah ini :


144

Tabel 4.10
Hasil Wawancara dan Dokumentasi Pada Pengendalian Internal dengan Unsur Praktik yang Sehat Di PT. Tunas Muntia
Persada

Wawancara Dokumentasi
Indikator Item Wawancara Informa Informan Item Dokumentasi Lampiran
(W) n (Bagian (D)
(HRD) Keuangan)
W D
Praktik yang Apakah kartu jam hadir karyawan Untuk menvalidasi
sehat dibandingkan dengan kartu jam kerja √ - - - pertanyaan ini melakukan -
sebelum kartu yang terakhir ini dipakai observasi di lapangan.
sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung?
Apakah jam hadir karyawan diawasi Untuk menvalidasi Lampiran 6 (g)
oleh pejabat yang bersangkutan? √ √ - - pertanyaan ini melakukan
observasi di lapangan.
Apakah pembuatan daftar gaji Untuk menvalidasi Lampiran 6 (i)
diverifikasi kebenaran dan ketelitian - - √ √ pertanyaan ini melakukan
perhitungannya oleh fungsi akuntansi? observasi di lapangan.
Apakah perhitungan pajak penghasilan Untuk menvalidasi
karyawan direkonsiliasi dengan catatan - - √ - pertanyaan ini melakukan -
penghasilan karyawan? observasi di lapangan.
Apakah catatan penghasilan karyawan Untuk menvalidasi
disimpan oleh fungsi yang berwenang? - - √ - pertanyaan ini melakukan -
observasi di lapangan.
145

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pada tabel 4.10 diatas

maka dapat diketahui bahwa informasi yang didapatkan dari bagian HRD dan

bagian keuangan PT. Tunas Muntia Persada selaku informan pada penelitian ini

dapat dikatakan baik dikarenakan bagian HRD dan bagian keuangan dapat

memenuhi pertanyaan yang diajukan terkait dengan pengendalian internal

mengenai unsur praktik yang sehat pada PT. Tunas Muntia Persada. Mengenai

kartu jam hadir dibandingan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir

dipakai untuk distribusi biaya tenaga kerja langsung, perusahaan tidak

melakukan perbandingan antara kartu jam hadir dengan kartu jam kerja karena

perusahaan tidak melakukan distribusi biaya tenaga kerja langsung. Untuk kartu

jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat

waktu mengenai hal pencatatan jam hadir karyawan masih dilakukan secara

manual belum menggunkan mesin pencatat waktu sehingga setiap karyawan

akan melakukan absensi saat datang dan pulang dan dilakukan pengawasan oleh

fungsi pencatat waktu yaitu bagian HRD perusahaan agar tidak ada yang

melakukan kecurangan terhadap absensi karyawan. Mengenai pembuatan gaji

tidak dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh bagian akuntansi sebelum

dilakukan pembayaran. Karena perusahaan tidak memiliki catatan penghasilan

karyawan hanya ada ada rekap gaji karyawan. sehingga untuk pajak penghasilan

karyawan dilakukan rekonsiliasi dengan rekap gaji karyawan. Begitu juga

dengan catatan penghasilan karyawan tidak disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji karena seperti yang sebutkan sebelumnya perusahaan tidak memiliki catatan

penghasilan karyawan hanya ada rekap gaji sehingga pembuat daftar gaji hanya
146

menyimpan rekap gaji karyawan setiap bulannya. Sehingga mengenai

pengendalian internal dalam unsur praktik yang sehat pada PT. Tunas Muntia

Persada masih belum efektif dan masih lemah karena tidak dilakukan

pengecekan terlebih dahulu atau koreksi secara runtin. Kemudian dari hasil

dokumen yang dibutuhkan untuk penunjang penelitian ini ada hanya ada daftar

hadir karyawan dan daftar gaji karyawan. selain dari itu, tidak ada dokumen

yang lain yang didapatkan guna menunjang data karena karena perusahaan tidak

melakukan distribusi biaya tenaga kerja langsung. Untuk catatan penghasilan

karyawan juga perusahaan tidak memilikinya. Disamping itu, karena keadaan

Covid-19 yang tidak memungkinkan sehingga peneliti tidak dapat melakukan

observasi langsung ke PT. Tunas Muntia Persada karena penerapan sistem

karangtina selama dua minggu dan sistem lockdown saat bekerja bagi semua

karyawan batu hijau sehingga orang luar tidak bisa masuk perusahaan untuk

berinteraksi dengan karyawan perusahaan, peneliti lebih banyak melakukan

wawancara melalui telpon WhatsApp sehingga peneliti mengutamakan untuk

menyelesaikan proses wawancara terlebih dahulu.

4.2.7. Interpretasi Hasil

1. Theory of Reasoned Action

Theory of reasoned action atau teori tindakan beralasan dikembangkan

oleh Ajzen dan Fishbein (1980). TRA adalah suatu teori yang berhubungan

dengan sikap dan prilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang


147

akan memanfaatkan sistem informasi dengan alasan bahwa sistem tersebut akan

menghasilkan manfaat bagi dirinya.

TRA ini menjelaskan tahapan manusia melakukan prilaku, pada tahap

awal prilaku (behavior) diasumsikan ditentukan oleh niat (intention). Pada tahap

berikutnya niat dapat dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap prilaku (attitudes

toward the behavior) dan norma subyektif (subjective norms) dalam bentuk

kepercayaan tentang konsekuensi melakukan prilaku tertentu ekspektasi

normative dari orang yang relevan. Sehingga secara keseluruhan prilaku

seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaannya, karena

kepercayaan seseorang mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya

sendiri dan dunia disekitarnya (Jogiyanto, 2007).

Maka dari pemaparan diatas, dalam teori theory of reasoned action

dipengaruhi pada tahap prilaku (behavior) yang ditentukan oleh niat (intention),

sedangkan niat dipengaruhi oleh oleh sikap terhadap prilaku (attitudes toward

the behavior) dan norma subyektif (subjective norms). Sikap sendiri dipengaruhi

oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah lalu. Norma subyektif

dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk

menaati pendapat tersebut.

Maka dapat diketahui bahwa theory of reasoned action tidak terlepas dari

sikap pengguna yaitu yakni PT. Tunas Muntia Persada dalam penerimaan sistem

informasi akuntansi penggajian. Reaksi dan persepsi terhadap sistem informasi

akuntansi penggajian akan mempengaruhi bagaimana sikap pengguna yaitu

yakni PT. Tunas Muntia Persada dalam penerimaan sistem informasi akuntansi
148

penggajian. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan dan kemudahan

penggunaan sistem informasi akuntansi penggajian sebagai suatu tindakan yang

beralasan, karena PT. Tunas Muntia Persada dapat melihat manfaat dan

kemudahan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi penggajian

menjadikan seseorang akan menyadari bahwa sistem informasi akuntansi

penggajian akan menghasilkan manfaat bagi pemakainya dalam

keberlangsungan perusahaan dan membantu proses penggajian menjadi lebih

mudah dan efektif.

Tentu alangkah baiknya apabila sikap pengguna yakni PT. Tunas Muntia

Persada di lapangan berjalan sesuai dengan apa yang diungkapkan pada theory

of reasoned action. Dimana sikap pengguna dalam memanfaatkan sistem

informasi akuntansi penggajian ini dapat meminimalkan kekeliruan beberapa

masalah dapat diminimalisir, seperti masalah keterlambatan pendistribusian gaji,

kesalahan pencatatan absensi karyawan, kesalahan penghitungan gaji, tunjangan

serta potongan, kehilangan data karyawan, serta masalah lain yang mungkin

timbul selama proses penggajian berlangsung serta membantu dalam

meningkatkan pengendalian internal sehingga terhindar dari kecurangan,

penyalahgunaan maupun kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Setelah

dilihat secara realistis tentunya adanya kesamaan antara praktek dengan teori

yang ada. Dimana yang terjadi di lapangan sikap pengguna yakni PT. Tunas

Muntia Persada terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi penggajian

sudah berjalan tetapi belum efektif dilihat dari indikator-indikator yang ada

seperti adanya fungsi yang terkait penggajian, dokumen yang digunakan, catatan
149

akuntansi yang digunakan, prosedur yang digunakan dalam penggajian, serta

pengendalian internal. Sehingga dilihat dari kondisi di lapangan bahwa sikap

pengguna yakni PT. Tunas Muntia Persada terhadap pemanfaaatan sistem

informasi akuntansi sudah berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan

terutama pada penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penggajian karena

penggajian karyawan merupakan kegiatan yang akan dilakukan perusahaan

secara berulang-ulang.

2. Technology Acceptance Model (TAM)

Model penerimaan teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM)

diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1986, model ini merupakan

adaptasi dari theory of rasoned action (TRA) atau teori tindakan beralasan.

TAM berhubungan dengan variabel teknologi dan variabel pemanfaatan, dimana

jika seseorang merasa bahwa penggunaan teknologi akan dapat meningkatkan

kinerjanya, maka orang itu akan terus menggunakan teknologi tersebut. Sasaran

dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari determinan

penerimaan komputer yang umum. TAM didesain hanya untuk prilaku

penggunaan komputer, tetapi karena menggabungkan temuan-temuan dari riset-

riset terdahulu, maka TAM sesuai dengan modelling penerimaan komputer.

TAM menjelaskan hubungan antara keyakinan/beliefs (usefulness

danease of use) dengan sikap/attitude, tujuan/intentions pemakai, serta

penggunaanya dari sistem. Perceived usefulness didefinisikan oleh Davis, et al.

(1989) sebagai suatu tingkat dimana seseorang percaya bahwa penggunaan

sistem secara khusus akan meningkatkan kinerjanya. Sedangkan perceived ease


150

of use didefinisikan sebagai suatu tingkat dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan sistem secara khusus akan mengarah pada suatu usaha.

Maka dari pemaparan diatas, dalam teori technology acceptance model

ini dipengaruhi oleh hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaaat

suatu sistem informasi terutama dalam sistem penggajian dan kemudahan

penggunaannya) dan prilaku, tujuan/keperluan dan penggunaan aktual dari

pengguna suatu sistem informasi. Maka dapat diketahui bahwa teori technology

acceptance model tidak terlepas dari karyawan yang merasakan manfaat dari

penggunaan sistem informasi akuntansi penggajian, maka sikap penerimaannya

terhadap teknologi tersebut maka akan berpengaruh sangat besar terhadap

kinerja karyawan, terutama dalam hal pencatatan waktu dan perhitungan gaji,

dapat merasakan manfaat dan kemudahan dari penggunaan teknologi sistem

informasi akuntansi penggajian. Perangkat lunak untuk fungsi penggajian

menjadi keberadaan suatu teknologi sistem informasi akuntansi dalam proses

penggajian karyawan menjadi sangat penting sehingga dapat membantu proses

penggajian pada PT. Tunas muntia Persada menjadi lebih mudah, efektif, dan

akan bermanfaat sebagai investasi besar untuk pengadaannya dengan diimbangi

oleh penggunaan yang baik pula.

Tentu alangkah baiknya apabila karyawan di lapangan berjalan sesuai

dengan apa yang diungkapkan pada teori technology acceptance model. Dimana

karyawan yang merasakan manfaat dari penggunaan sistem informasi akuntansi

penggajian, maka sikap penerimaannya terhadap teknologi tersebut maka akan

berpengaruh sangat besar terhadap kinerja karyawan. Kegunaan sistem informasi


151

akuntansi penggajian untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan

jasa yang dilakukan oleh karyawan secara tepat melalui sistem, prosedur dan

catatan untuk menilai gaji yang harus diterima oleh tiap karyawan sehingga

karyawan akan merasa puas dan kinerjanya akan menjadi semakin baik karena

perusahaan telah menghargai kontribusi jasa yang diberikan oleh karyawan

kepada perusahaan secara layak.

Setelah dilihat secara realistis tentunya adanya kesamaan antara praktek

dengan teori yang ada. Dimana yang terjadi di lapangan di PT. Tunas Muntia

Persada sudah menggunakan aplikasi Microsoft Excel ini lebih efektif untuk

pengolaan data penggajian karyawan sehigga memudahakan karyawan dan lebih

mengefesienkan waktu dari pada menggunakan catatan buku bisa saja terjadi

kekeliruan atau catatan hilang sehingga berpengaruh sangat besar terhadap

kinerja karyawan. Akan tetapi, untuk sistem absensi karyawan pada PT. Tunas

Muntia Persada masih manual belum menggunakan mesin pencatat waktu

sehingga karyawan akan melakukan absensi ketika datang dan ketika pulang

sehingga diperlukan pengawasan dimana bagian pengawasan ini dilakukan oleh

bagian HRD perusahaan agar tidak terjadi kecurangan atau yang tidak

diinginkan mengenai pengisian absensi atau titip absen yang dilakukan

karyawan.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sistem akuntansi penggajian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan

kegiatan pengolahan data yang terkait dan berhubungan dengan pengelolaan

karyawan secara efektif. Sistem penggajian merupakan salah satu komponen

terbesar dan terpenting dalam sistem informasi akuntansi dan harus dirancang

sesuai dengan peraturan pemerintah serta sesuai dengan kebutuhan informasi

manajemen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi

penggajian yang telah diterapkan pada PT. Tunas Muntia Persada. Setelah

melakukan wawancara serta analisis yang telah diuraikan pada bab IV, peneliti

menyimpulkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT.

Tunas Muntia Persada sudah berjalan tetapi belum efektif. Dalam peraktiknya

fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian kurang

baik dan belum sesuai dengan teori karena masih ada rangkap jabatan dalam

pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji yang dilakukan oleh bagian keuangan.

Dokumen yang digunakan dalam penggajian sudah cukup baik tetapi belum

karena tidak adanya amplop gaji, dokumen pendukung perubahan gaji, dokumen

pernyataan gaji dan bukti kas keluar. Catatan akuntansi yang digunakan sudah

cukup baik tetapi belum lengkap dibuktikan dengan dibuatkan jurnal umum saja
153

untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pembayaran gaji karyawan.

Prosedur yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian sudah

cukup baik tetapi mesih terdapat kelemahan yaitu pengawasan dalam perhitungan

gaji karyawan dan prosedur pembayaran gaji karyawan yang dilakukan oleh

bagian keuangan. Pengendalian internal terkait penggajian masih dikatakan lemah

hal tersebut dapat dilihat dari pembagian tugas dan tanggung jawab yang belum

jelas, petugas dalam proses penggajian masih merangkap beberapa tugas, selain

itu beberapa petugas masih ada yang saling tumpang tindih dan saling

ketergantungan dengan petugas lain dalam mengerjakan tugasnya. Pengawasan

terhadap proses penggajian masih lemah hal tersebut dapat dilihat bahwa beberapa

kegiatan dalam proses penggajian tidak dilakukan kegiatan pengecekan atau

koreksi secara rutin.

5.2. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberkan beberpa implikasi teoritis, praktis

dan kebijakan.

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi

yang luas mengenai Theory Of Reasoned Actian (TRA) dan Technology

Acceptance Model (TAM). Dimana sistem informasi akuntansi penggajian akan

sangat bermanfaat dalam keberlangsungan pada PT. Tunas Muntia Persada dan

membantu proses penggajian menjadi lebih mudah dan efektif. Kebermanfaatan

sistem informasi akuntansi penggajian ini dapat meminimalkan kekeliruan

perhitungan dalam memproses penghitungan gaji yang akan dibayarkan dan


154

mengevaluasi hasil yang diterima perusahaan dengan dana yang dikeluarkan

untuk gaji sehingga beberapa masalah dapat diminimalisir, seperti masalah

keterlambatan pendistribusian gaji, kesalahan pencatatan absensi karyawan,

kesalahan penghitungan gaji, tunjangan serta potongan, kehilangan data

karyawan, serta masalah lain yang mungkin timbul selama proses penggajian

berlangsung serta membantu dalam meningkatkan pengendalian internal sehingga

terhindar dari kecurangan, penyalahgunaan maupun kesalahan yang dapat

merugikan PT. Tunas Muntia Persada. Semakin karyawan yang ada di PT. Tunas

Muntia Persada merasakan manfaat dari suatu sistem informasi akuntansi

penggajian, maka sikap penerimaannya terhadap teknologi tersebut maka akan

berpengaruh sangat besar terhadap kinerja karyawan. Kegunaan sistem informasi

akuntansi penggajian untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan secara tepat melalui sistem, prosedur dan catatan

untuk menilai gaji yang harus diterima oleh tiap karyawan sehingga karyawan

akan merasa puas dan kinerjanya akan menjadi semakin baik karena perusahaan

telah menghargai kontribusi jasa yang diberikan oleh karyawan kepada

perusahaan secara layak. Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan

perbandingan dan memperluas dalam pengaplikasian teori khususnya dalam

bidang ilmu sistem informasi akuntansi penggajian. Hasil Penelitian ini juga

diharapkan dapat sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan

yang sejenis.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi bagi PT.

Tunas Muntia Persada saran dan masukan mengenai penilaian dan pertimbangan
155

oleh perusahaan agar dapat tepat, cepat, efektif, dan efesien dalam membuat

sistem, khususnya sistem informasi akuntansi penggajian

Secara Kebijakan, hasil penelitian ini berguna memberikan implikasi bagi

PT. Tunas Muntia Persada di Maluk Kabupaten Sumbawa Barat dapat

mewujudkan sistem informasi akuntansi khususnya pada sistem penggajiannya

sehingga mampu mendukung pengendalian internal perusahaan.

5.3. Keterbatasan Penelitian dan Saran

5.3.1. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak dapat melakukan

observasi langsung ke PT. Tunas Muntia Persada untuk menggali informasi

tentang sistem akuntansi penggajian hanya bisa dilakukan melalui wawancara saja

karena keterbatasan jangkauan dalam penelitaian ini terjadi karena pendemi

Covid-19 sehingga dalam hal mengumpulkan dokumentansi sangatlah terbatas.

Penerapan karangtina selama 2 minggu dan sistem lockdown saat bekerja selama

2 bulan untuk menghindari penyebaran Virus Corona ini mengakibatkan

karyawan dan orang luar tidak bisa bebas keluar masuk perusahaan.

5.3.2. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu,

untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti analisis dan perancangan

sistem informasi akuntasi penggajian di PT. Tunas Muntia Persada. Untuk


156

penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi hasil penelitian ini agar PT.

Tunas Muntia Persada dapat berkembang lebih baik dalam sistem informasi

akuntansi terutama dalam hal penggajian karyawan. Untuk peneliti selanjutnya

diharapkan dapat menggali dan melengkapi sebanyak-banyaknya dokumen

penunjang yang dibutuhkan pada penelitian dengan menerapkan protocol yang

sudah dianjurkan.
157

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G.H., dan Hopwood, W.S. 2004. Sistem informasi akuntansi (Edisi ke-9).
Jakarta: PT. Indeks.
Claudia, Salibana Sharon Debora, Winston Pontoh dan Stanley Kho Walandouw.
2019. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada Hotel
Gran Puri Manado.Jurnal EMBA, Vol.7 No.1 Januari 2019, Hal. 1121 –
1130.
Cahyawati, ika dan Arya Surendra. 2019. Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Pada PT. Divaintan Putripratama Bekasi Jawa
Barat. Surakarta Accounting Review (SAREV) Vol. 1 No. 1 Juni 2019.
Fibriyanti, Yenni Vera. 2017. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Dalam Rangka Efektivitas Pengendalian Internal Perusahaan (Studi
Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya). Jurnal Penelitian
Ekonomi dan Akuntansi, ISSN 2502 – 3764 Volume II No. 1, Februari
2017.

Hartono, Jogiyanto, 2001. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan


terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : ANDI.

Indriyani, Hanizar Nur, Mahsina dan Tri Lestari. 2018. Analisis Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Upaya Meningkatkan
Efektivitas Pengendalian Intern Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan
Prov. Jatim. Equity Volume 4 ISSUE 2 (2018).
Kakasih, Gita Gabriella, Sifrid S. Pangemanan dan Sherly Pinatik. 2019.
Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian (Studi Kasus Di Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi). Jurnal EMBA ISSN
2303-1174 Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 3059 – 3068.
Krismiaji. (2015). Sistem informasi akuntansi (Edisi ke-4). Yogyakarta: UPP-
STIM YKPN.
Kriswanto. (2013). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada PT.
XYZ. Binus Business Review, Vol. 4, No.2, 865-878.
Lumanaw, K.R., dan Tinangon, J. (2016). Evaluasi penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian untuk pengendalian intern pada PT. BPR Bitung
Mapan Lestari di Kota Bitung. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4, No. 2, 224-235.
Mandagi, S.M., dan Ventje, I. 2015. Evaluasi penerapan sistem akuntansi
penggajian pada kantor Jasa Penilaian Publik Benedictus Darmapuspita
158

dan Rekan di Jakarta. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan


Akuntansi, Vol. 3, No. 2, 840-851.
Mayasari, M.S. 2015. Analisa dan perancangan aplikasi sistem informasi
penggajian karyawan pada PT. Aditya Buana Inter Sungailiat Bangka.
Jurnal SIMETRIS, Vol. 6, No. 02, 277-288.
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Mulia, Fauzi Arafat, Andria Permata Veithzal dan Jamil Mutaqin. 2016. Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian di PT XYZ. STAR – Study &
Accounting Research Vol XIII No.1 – 2016.
Mulyadi. 2016. Sistem akuntansi (Edisi ke-4). Jakarta: Salemba Empat.
Munthe, Asima Bettaria, Mulatua Silalahi dan Roni Jhonson Simamora. 2019.
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada PTPN III (Persero)
Medan. Methomika: Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi
Akuntansi Vol. 1 No. 1 (Oktober 2017).
Novitasari, Nurlita. 2019. Analisis Pengendalian Internal Sistem Penggajian
Terhadap Penghasilan Karyawan Pada Perum Bulog Sub Divre
Tulungagung. Artikel Ilmiah. Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya.
Pratama, Deden Cahya. 2018. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Karyawan PT. PLN (Persero) Area Warujayeng. Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Ratnaningsih, Kadek Indah dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2014. Pengaruh
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan
Pengetahuan Manajer Akuntansi Pada Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):1-16
ISSN: 2302-8556
Romney, M.B., dan Steinbart, P.J. 2015. Sistem informasi akuntansi (Edisi 13).
Jakarta: Salemba Empat.
Rompas, Richard Antonio, Sifrid Pangemanan dan Meily Kalalo. 2018. Evaluasi
Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going
Concern 13(2), 2018, 220-232.
Sari, Maria, M. Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Pemakaian dan Kepercayaan
terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja
Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Bisnis. 4(1).
159

Sasmito, Renaldo Hadi. 2017. Evaluasi Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi


Penggajian Karyawan Klinik Mardi Rahayu Sindurejo Kediri. Simki-
Economic Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB.
Septianis, Rika, Msy. Mikial dan Lukita Tripermata. 2017. Analisis Sistem
Penggajian Dalam Rangka Mengefektifkan Pengendalian Internal Pada
PT. Freight express Palembang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa
Kini Volume 8 No.02 Desember 2017.
Silalahi, Mulatua. 2019. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Dinas
Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Methodist Volume 2, Nomor 2, 2019, 175 –
185.
Sugiyono. 2017. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Kualitatifdan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryanto. (2011). Design And Analysis: Payroll Of Accounting Information
System. Communication and Information Technology, Vol. 5, No. 01,
24-26.
Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Tampi, R.F., dan Tinangon, J.J. 2015. Analisis sistem pengendalian intern
terhadap penggajian pada Grand Sentral Supermarket Tomohon. Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi,Vol. 3, No. 03, 63-73.
Vinastri, Maya Ariesti, Jenny Morasa dan Sonny Pangerapan. 2019. Analisis
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT.
Kerismas Witikco Makmur Factory Bitung. Jurnal Riset Akuntansi
Going Concern 14(1), 2019, 181-186.
Wati, Desma. 2015. Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT.
Sumber Jaya Indahnusa Coy Kebun Kota Tengah. Artikel Ilmiah.
Rokan Hulu. Universitas Pasir Pengaraian.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga.
Yurmaini. 2019. Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Karyawan Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Al-Washliyah Medan.
At-Tawassuth: Jurnal Ekonomi Islam, Volume IV No. 2 Juli -Desember
2019: 414 – 435.
160

LAMPIRAN
161

Lampiran 1: Nama Informan di PT. Tunas Muntia Persada

No. Nama Informan Jabatan


1. Nova Nayandy Bagian HRD di PT Tunas Muntia Persada
2. Vivi Atma Lesmana Bagian Keuangan di PT Tunas Muntia Persada
162

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara

No. Indikator Pertanyaan


1. Fungsi-fungsi Siapa yang bertanggung jawab untuk mencari
yang terkait karyawan baru, menyeleksi karyawan baru, dan
pemberhentian karyawan?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
2. Fungsi-fungsi Siapakah yang yang melakukan pencatatan waktu
yang terkait kerja karyawan?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
3. Fungsi-fungsi Siapa yang membuat daftar gaji karyawan?
yang terkait Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
4. Fungsi-fungsi Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan
yang terkait pembayaran gaji karyawan?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
5. Fungsi-fungsi Siapakah yang memiliki tanggung jawab untuk
yang terkait mencatat transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
pembayaran gaji?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
6. Fungsi-fungsi Apakah di PT. Tunas Muntia Persada sudah
yang terkait menjalankan tugas berdasarkan fungsinya masing-
masing?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
7. Dokumen yang Dokumen apa saja yang digunakan terkait
digunakan penggajian di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
8. Dokumen yang Bagaimana perkembangan jumlah karyawan di PT.
digunakan Tunas Muntia Persada sampai sekarang?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
9. Dokumen yang Apakah PT. Tunas Muntia Persada memiliki daftar
digunakan pegawai yang bekerja di perusahaan?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
10. Catatan Catatan akuntansi apa saja yang digunakan untuk
akuntansi yang pencatatan gaji di PT. Tunas Muntia Persada?
digunakan Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
163

No. Indikator Pertanyaan


11. Prosedur yang Bagaimana prosedur yang digunakan dalam
digunakan penggajian di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
12. Prosedur yang Bagaimana prosedur pencatatan waktu hadir
digunakan karyawan di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
13. Prosedur yang Bagaimana prosedur pencatatan waktu kerja
digunakan karyawan di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
14. Prosedur yang Bagaimana Prosedur Pembuatan rekap hadir
digunakan karyawan?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
15. Prosedur yang Bagaimana prosedur perhitungan gaji karyawan yang
digunakan dilakukan PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
16. Prosedur yang Bagaimana prosedur pembayaran gaji karyawan yang
digunakan dilakukan PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
17. Prosedur yang Bagaimana prosedur pembuatan rekapitulasi
digunakan pembayaran gaji?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
18. Prosedur yang Bagaimana prosedur pencatatan biaya gaji di PT.
digunakan Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
19. Prosedur yang Apakah karyawan mengetahui bagaimana proses
digunakan penggajian di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
20. Prosedur yang Apakah karyawan mengetahui bagaimana proses
digunakan perhitungan gaji di PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
21. Prosedur yang Kapankah karyawan menerima pembayaran gaji?
digunakan Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
164

No. Indikator Pertanyaan


22. Struktur Apakah PT. Tunas Muntia Persada memiliki struktur
Organisasi organisasi?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
23. Struktur Apakah visi dan misi PT. Tunas Muntia Persada?
organisasi Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
24. Struktur Bagaimana dengan Job desc dari jabatan masing-
organisasi masing jabatan yang ada di PT. Tunas Muntia
Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
25. Struktur Bagaimana dengan ruang lingkup kerja yang ada di
organisasi PT. Tunas Muntia Persada?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
26. Struktur Apakah di PT. Tunas Muntia Persada telah terdapat
organisasi struktur organisasi yang menggambarkan pemisahan
fungsi?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
27. Struktur Apakah struktur organisasi yang ada telah
organisasi menggambarkan adanya wewenang dan tanggung
jawab yang jelas?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
28. Struktur Apakah semua pekerjaan yang telah ada
organisasi dikelompokkan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing karyawan?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan
29. Struktur Apakah pembuat daftar gaji terpisah dari fungsi
organisasi keuangan?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
30. Sistem Apakah setiap karyawan yang tercantum dalam daftar
Otorisasi gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan
sebagai karyawan perusahaan yang diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
31. Sistem Apakah setiap perubahan gaji, perubahan pangkat,
Otorisasi tambahan keluarga didasarkan pada surat keputusan
165

pejabat yang berwenang?

No. Indikator Pertanyaan


Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
32. Sistem Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain
Otorisasi dari pihak pajak penghasilan karyawa didasarkan atas
surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
33. Sistem Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh pejabat yang
Otorisasi berwenang?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
34. Sistem Apakah perintah lembur harus diotorisasi oleh
Otorisasi pejabat yang berwenang?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
35. Sistem Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi
Otorisasi kepegawaian?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
36. Sistem Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji
Otorisasi diotorisasi oleh fungsi akuntansi?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
37. Prosedur Apakah perubahan dalam catatan penghasilan
Pencatatan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
38. Prosedur Apakah tarif gaji yang dicantumkan dalam kartu jam
Pencatatan kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
39. Praktik yang Apakah kartu jam hadir karyawan dibandingkan
sehat dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir
ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja
langsung?
Narasumber:
- Nova Nayandy (Bagian HRD)
40. Praktik yang Apakah jam hadir karyawan diawasi oleh pejabat
sehat yang bersangkutan?
Narasumber:
166

- Nova Nayandy (Bagian HRD)

No. Indikator Pertanyaan


41. Praktik yang Apakah pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran
sehat dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
42. Praktik yang Apakah perhitungan pajak penghasilan karyawan
sehat direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
43. Praktik yang Apakah catatan penghasilan karyawan disimpan oleh
sehat fungsi yang berwenang?
Narasumber:
- Vivi Atma Lesmana (Bagian Keuangan)
167

Lampiran 3: Reduksi Hasil Wawancara

Nama Perusahaan : PT. Tunas Muntia Persada

Nama Informan : Nova Nayandy

Jabatan : Bagian HRD PT. Tunas Muntia Persada

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 12 Oktober 2020

Tempat Wawancara : Telepon WhatsApp

No. Pertanyaan Jawaban


1. Siapakah yang “Untuk masalah itu mbak, kalau untuk
bertanggung untuk nyeleksi karyawan baru, penempatannya
mencari karyawan baru, dimana tergantung sama basic atau
menyeleksi karyawan, kemampuannya saya yang punya tanggung
dan pemberhentian jawab, pemberhentiannya karyawan juga
karyawan? saya yang punya tugas dan tanggung jawab.
Direktur langsung nyerahin tugas itu kepada
saya. Saya akan mencari karyawan baru
apabila ada proyek yang sedang dikerjakan
apabila proyek tersebut memerlukan
karyawan lebih nanti saya akan melakukan
seleksi berdasarkan basic yang dibutuhkan
disini untuk proyek tersebut Mengenai
pemberhentian karyawan mbak apabila
kontraknya sudah habis nanti masalah
kontraknya diperpanjang atau diberhentikan
tergantung proyek yang akan kita kerjakan
selanjutnya. Nah selain itu, saya juga akan
melakukan pendataan mengenai jumlah
karyawan dan jam kerja karyawan setiap
harinya atau melakukan pengawasan ketika
absensi karyawan sehingga nanti yang buat
rekap absensinya sama rekap lembur
karyawan adalah saya sendiri.”
2. Siapakah yang “Kalau untuk pencatatan waktu hadir
melakukan pencatatan karyawan saya juga yang melakukan fungsi
waktu kerja karyawan? ini mbak. Disinikan belum ada mesin
pencatat waktu. Sistem pencatatan waktu
hadirnya masih manual belum menggunakan
mesin seperti fingerprint. Jadi setiap harinya
absensi kita print nanti karyawan akan
melakukan absensi dengan menandatangani
absensi tersebut setiap waktu datang dan
setiap waktu pulang. ”
168

No. Pertanyaan Jawaban


3. Siapakah yang “Jadi untuk pembuat daftar gaji disini itu
membuat daftar gaji mbak dilakukan sama mbak Vivi dia bagian
karyawan? keuangan disini. Nantikan dia buat daftar
gaji yang isinya ada gaji pokok karyawan,
jam lemburnya, tunjangannya beserta
potongan. Tunjangan itu sendiri seperti
tunjangan transportasi, ada tunjangan
kehadiran, sama tunjangan perumahan.
Kalau untuk potongannya ada potongan
BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan,
sama PPh pasal 21. Lebih jelas nya mbak
bisa lihat nanti di pembuat daftar gaji atau
langsung tanya nanti ke mbak Vivi mbak ya.
4. Siapakah yang “Kalau mengenai pembayaran gajinya juga
bertanggung jawab mbak Vivi bagian keuangan juga yang nanti
untuk melakukan akan melakukan pembayaran gaji karyawan.
pembayaran gaji jadi pembayaran gaji disini dilakukan
karyawan? dengan cara transfer mbak. Dimana nanti
mbak Vivi akan menstransfer masing-masing
karyawan gaji karyawan pake Internet
Banking.” Jadi tugasnya mbak Vivi dia yang
membuat daftar gaji sama yang melakukan
pembayaran gaji. Kedua tugas itu mbak Vivi
yang punya tanggung jawab.”
5. Siapkah yang memiliki “Untuk pencatatan transaksi-transaksi yang
tanggung jawab untuk ada di perusahaan mbak baik pengeluaran
mencatat transaksi- maupun untuk pembayaran gajinya disini
transaksi yang berkaitan akan dilakukan oleh mbak Vina selaku
dengan pembayaran bagian akuntansi disini. Disini mbak Vina
gaji? yang bertanggung jawab langsung tentang
transaski yang ada. Nanti mbak Vina akan
melakukan pencatatannya ke dalam jurnal
umum. Jadi mbak Vina ini cuma buat jurnal
umum aja untuk pengeluaran-pengeluaran
perusahaan.”
6. Apakah di PT. Tunas “Kalau mengenai hal itu menurut saya
Muntia Persada sudah pribadi mbak, sudah karenakan kita punya
menjalankan tugas tugas tanggung jawab masing-masing disini.
berdasarkan fungsinya Nggak mungkin kita akan kerjakan tugas
masing-masing? rekan yang lain karenakan kita ada tugas
juga itupun tugas kita kan udah jelas jadi gag
mungkin kerjain tugas yang lain. Kan kita
kerja disini udah ada tugas jadi gag tumpang
tidih buat kerjain tugas staff yang lain.
169

No. Pertanyaan Jawaban


7. Dokumen apa saja yang Mengenai dokumen-dokumen yang
digunakan terkait
digunakan dalam penggajian perusahaan itu
penggajian di PT.
yang pertama itu pastinya ada data karyawan
Tunas Muntia Persada mbak yang aktif bekerja di perusahaan,
dalam sistem informasiisinya ada nama, nomor ktp, nomor rekening,
akuntansi penggajian? nomor hp, alamat, lamanya bekerja dan masa
kontrak dan lain-lain lebih jelasnya nanti kita
tunjukkan dokumennya mbak ya bisa
langsung disana. Terus ada daftar hadir
karyawan atau absensi karyawan ini berisi
jam hadir karyawan selama satu bulan.
Seperti yang saya jelaskan tadikan mbak
sistem absensinya masih manual belum pake
mesin pencatat waktu. Di daftar hadir itu
karyawan berisi nama karyawan, nomor
induk, jam hadir, jam pulang, lalu tanda
tangan karyawan untuk lebih jelasnya nanti
lihat langsung di absensi karyawan mbak.
Terus ada dokumen rekap daftar hadir
karyawan. Nah rekap hadir karyawan ini
berisi tentang catatan jam hadir karyawan
selama satu bulan. Terus ada daftar gaji
karyawan yang berisi rincian gaji pokok,
tunjangan, jam lembur serta potongannya
lebih jelasnya bisa dilihat langsung di daftar
gajinya ya mbak. Setelah itu, ada slip gaji
karyawan berisi jumlah gaji yang diterima
karyawan selama sebulan mencakup gaji
pokok, jam lembur, tunjangan, sama
potongannya. Selanjutnya ada rekap daftar
gaji karyawan yang berisi tentang ringkasan
daftar gaji karyawan selama satu bulan. Dan
yang terakhir ada rekening koran bank ini
jadi bukti kalau kita sudah melakukan
pembayaran gaji karyawan yang dilakukan
melalui transfer yang diberikan oleh pihak
bank mbak. Lebih jelasnya nanti kita
perlihatkan mbak untuk dokumen yang ada.”
8. Bagaimana “Untuk perkembangan jumlah karyawan
perkembangan jumlah disini itu tergantung proyek yang
karyawan di PT. Tunas dikerjakankan mbak apabila proyeknya
Muntia Persada? banyak mungkin Pak Direktur akan
mengubungi saya jika ada penambahan
jumlah karyawan disini. Kita juga belum tau
akan ditambah atau akan dikurangkan itu
170

No. Pertanyaan Jawaban


tergantung keputusan Direktur karena
sekarang kita juga tau kita sedang hadapi
Covid-19 jadi proyek-proyek bisa dibilang
sepi mbak, ini saja lagi proses pemulihan
karena kemaren semua PT. yang ada di
Sumbawa Barat diliburkan. Jadi untuk
perkembangannya kita belum tau kedepannya
akan seperti apa.”
9. Apakah PT. Tunas “Tentu saja disini mbak ada daftar karyawan
Muntia Persada yang bekerja nanti secara jelasnya mbak bisa
memiliki daftar lihat langsung di data karyawan aktif yang
pegawai yang bekerja berkerja disini mbak.”
di perusahaan
10. Apakah setiap “Jadi gini mbak, kalau untuk perektrutan
karyawan yang karyawannya kita tidak membuat surat
tercantum dalam daftar keputusan pengangkatan karyawan. Saat
gaji harus memiliki pengangkatan karyawan disini nanti apabila
surat keputusan karyawan mendaftar menjadi karyawan,
pengangkatan sebagai kalau diterima ya nanti karyawan akan
karyawan perusahaan dihubungi berdasarkan biodata pada surat
berdasarkan pada surat lamaran pekerjaannya. Nanti karyawan
keputusan pejabat yang tersebut kita akan tempatkan sesuai dengan
berwenang? basicnya atau keterampilannya mbak.
Karyawan akan dikontrak selama 6 bulan
masa percobaannya. Nanti jika kinerja
karyawan itu bagus maka kontraknya akan
diperpanjang kontraknya, tapi jika kinerja
karyawan itu tidak sesuai maka kontraknya
tidak diperpanjang lagi sesuai dengan
kesepakatan manajemen perusahaan. Nanti
akan diinformasikan oleh pihak perusahaan.
Jadi kita tidak membuat surat perekrutan
karyawan.”
11. Apakah setiap potongan “Setiap potongan atas gaji karyawan selain
atas gaji karyawan dari pihak pajak penghasilan karyawan
selain dari pihak pajak seperti potongan terhadap tunjangan
penghasilan karyawan jabatan, potongan seperti BPJS yang telah
didasarkan atas surat ditanda tangani oleh Bapak Direktur
potongan gaji yang diotorisasi oleh saya sendiri mbak selaku
diotorisasi oleh fungsi bagian HRD perusahaan.”
personalia?
12. Apakah kartu jam hadir “Daftar jam hadir karyawan atau absensinya
diotorisasi oleh pejabat disini masih melakukan absensi seperti biasa
yang berwenang? mbak jadi absensi kita print setiap harinya.
Jadi kita belum menggunakan Fingerprint
171

No. Pertanyaan Jawaban


jadi saya akan melakukan otorisasi setelah
karyawan mengisi data absensi karyawan
agar tidak ada yang melakukan titip absen
atau hal yang tidak diinginkan.”
13. Apakah perintah lembur “Setiap ada perintah lembur untuk karyawan,
harus diotorisasi oleh perintah lembur itu diotorisasi oleh bagian
kepala departemen yang supervisor mbak, karenakan untuk setiap
bersangkutan? projek yang sedang dikerjakan memiliki
target waktu dalam penyelesaian projeknya
tentunya dengan perhitungan jam lembur
yang ada dalam kontrak dan itu semua
supervisor yang otorisasi.”
14. Apakah daftar gaji “Untuk daftar gajinya yang telah dibuat tidak
harus diotorisasi oleh saya lakukan otorisasi, jadi langsung
fungsi personalia? dilakukan pembayaran gaji oleh sama mbak
Vivi bagian keuangan diperusahaan.”
15. Apakah bukti kas “Kita tidak membuat bukti kas keluar mbak
keluar untuk karenakan proses pembayaran gajinya disini
pembayaran gaji harus dilakukan dengan cara transfer langsung ke
diotorisasi oleh fungsi rekening masing-masing karyawan. Jadi, kita
akuntansi? nggak pake bukti kas keluar untuk
pembayaran gajinya mbak.”
16. Apakah kartu jam hadir “Kita gag pake kartu jam hadir sama kartu
dibandingkan dengan jam kerja mbak. Jadi absensi untuk jam hadir
kartu jam kerja sebelum sama jam kerjanya itu cuma satu mbak. Jadi
kartu yang terakhir ini kita gag bandingin mbak, sistem absensinya
dipakai sebagai dasar disini kan di absensi itu udah ada jam hadir
distribusi biaya tenaga sama jam pulang nanti diketerangan nya bisa
kerja langsung? ditulis apakah karyawan melakukan lembur,
berapa jam nanti saya beri keterangan
disana seperti biasa kayak yang di jelasin
tadi mbak. Untuk distribusi biaya tenaga
kerja langsung perusahaan nggak nerapin itu
mbak, sistem pembayaran gaji ke
karyawankan dilakukan setiap bulannya pada
tanggal 25. Jadi kita nggak lakukan
perbandingan sama nerapin distribusi biaya
tenaga kerja langsung.”
17. Apakah jam hadir “Jadi mbak setiap karyawan melakukan
karyawan diawasi oleh absensi akan saya awasi, takutnya ada yang
pejabat yang numpang absen gitu padahal nggak masuk
bersangkutan? takut ada yang bantu absenin temannya. Tapi
syukurnya selama ini belum ada yang kayak
gitu, karyawan yang melakukan hal itu belum
ada karena ada pengawasan mungkin mbak,
172

No. Pertanyaan Jawaban


kalau emang karyawannya gag masuk izin
karena apa nanti dia akan menghubungi saya
secara langsung dan kalau sakit harus
dibuktikan dengan surat keterangan dokter
mbak.”
173

Nama Perusahaan : PT. Tunas Muntia Persada

Nama Informan : Vivi Atma Lesmana

Jabatan : Bagian Keuangan PT. Tunas Muntia


Persada

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 12 Oktober 2020

Tempat Wawancara : Telepon WhatsApp

No. Pertanyaan Jawaban


1. Catatan akuntansi apa “Kalau untuk catatan akuntansi yang
saja yang digunakan digunakan disini kita cuma membuat jurnal
untuk pencatatan gaji di
umum aja mbak setiap transaksi yang ada
PT. Tunas Muntia setiap pembayaran-pembayaran yang kita
Persada? keluarkan. Berkaitan dengan transaksi-
transaksi yang ada baik itu pengeluaran
maupun pembayaran gaji. Nanti Mbak Vina
yang melakukan pencatatannya yang
membuat jurnal umumnya. Jadi mbak Vina
yang buat untuk hal itu. Untuk pencatatannya
nanti kita input menggunakan aplikasi
Microsoft Excel mbak. Jadi, biar nggak lupa
apabila ada pembayaran atau pemasukan
nanti langsung dicatat mbak biar tau dana
yang keluar kemana saja.”
2. Bagaimana prosedur “Kalau nggak salah dengar tadi udah
pencatatan waktu hadir dijelaskan sama Pak Nova ya mbak. Tapi
karyawan di PT. Tunas saya jelasin lagi mungkin mbak ya biar lebih
Muntia Persada? jelas. Untuk prosedur pencatatan waktu
kehadiran karyawan disitu setiap harinya
kita melakukan print absensi karyawan. Isi
absensi itu ada nama karyawan, ada
tanggalnya juga, ada apalagi ya kalau gag
salah jam pulang sama jam hadir karyawan.
jadi waktu hadirnya pukul 07.00 mbak. Untuk
waktu pulangnya disini jam 17.00. Nah
apabila lebih dari jam 17.00 maka karyawan
akan dikatakan lembur mbak. Setiap
karyawan akan melakukan absensi ketika
datang dan ketika waktu pulang mbak. Nanti
Pak Nova selaku bagian HRD yang
melakukan otorisasi terhadap absensi
karyawan tersebut. Nanti lebih jelasnya isi
untuk absensinya mbak bisa lihat langsung di
174

absensi karyawan. nanti kita perlihatkan


mbak.”
No. Pertanyaan Jawaban
3. Bagaimana prosedur “Jadi gini mbak untuk prosedur
yang digunakan dalam penggajiannya disini, pertama-tama itukan
penggajian di PT. Bapak Nova akan melakukan pencatatan
Tunas muntia Persada? waktu hadir karyawan selam sebulan. Karena
absensinya disinikan masih manual mbak ya
jadi belum menggunakan mesin pencatat
waktu. Nanti Pak Nova yang akan menginput
data absensi tersebut ke Excel. Udah dikasi
tau juga kan sama Pak Nova tadi. Nah
setelah data absensinya udah terkumpul
selama satu bulan bagian Pak Nova nanti
akan membuat rekapitulasi daftar hadir
karyawan selama satu bulan. Nah fungsinya
disini itu untuk menghitung jam hadir
karyawan, jam lemburnya, tunjangannya,
serta potongan akibat ketidakhadiran
kayawan. Nah kalau karyawan keluar masuk
kerja tanpa ijin nanti akan diberikan teguran
sewajarnya aja, nah kalau karyawannya
nakal, teguran yang kita berikan tidak
diindahkan, nanti kita akan tindak lanjuti.
Setelah membuat rekapitulasi waktu
kehadiran karyawan Pak Nova akan
memberikan rekapitulasi tersebut kepada
saya salaku bagian keuangan untuk
dilakukan perhitungan gaji karyawan dengan
menggunakan Microsoft Excel. Disini kita
masih menggunakan Miscrosoft Excel belum
ada aplikasi khusus terkait Payroll. Nah
perhitungan gaji pokok, tunjangan beserta
potongan setiap karyawankan berbeda-beda
mbak bedasarkan basicnya. Setelah
dilakukan perhitungan gaji karyawan nanti
saya akan meminta tanda tangan Pak
Direktur mengenai pembayaran gaji. Setelah
Direktur tanda tangan disini maka saya
selaku bagian keuangan akan melakukan
pembayaran pada tanggal dua puluh lima
(25) mbak atau jika tanggal 25 itu libur nah
nanti akan dilakukan pada hari berikutnya.
Jadi, pembayaran gajinya kita lakukan
melalui transfer ke rekening masing-masing
karyawan. Pembayaran gaji karyawan
175

didasarkan pada daftar gaji yang telah saya


buat tadi. Setelah itu, nanti bagian
No. Pertanyaan Jawaban
akuntansinya yang akan membuat
rekapitulasi pembayaran gaji berdasarkan
bukti transfer yang dikeluarkan oleh bank
berupa rekening koran berkaitan
pembayaran gaji dan bagian akuntansi juga
nanti akan melakukan pencatatan biaya gaji
karyawan. Disini pencatatannya kita
menggunakan aplikasi Microsoft Excel juga.
4. Bagaimana prosedur “Untuk prosedur pencatatan waktu kerjanya
pencatatan waktu kerja mbak sama aja mbak dilihat berdasarkan
karyawan di PT. Tunas absensi yang tadi udah diisi mbak. Nantikan
Muntia Persada? jumlah jam hadir karyawan dengan jam
pulang ditambah juga sama jam lemburnya
apabila ada jam lembur disitu mbak.
Misalnya dari jam 07.00 sampai 17.00
berarti jumlah jam kerja karyawan 9 jam ya
kalau nggak salah belum lagi kalau ditambah
sama berapa jumlah jam lembur karyawan
mbak.”
5. Bagaimana prosedur “Kalau untuk prosedur pembuatan rekap
pembuatan rekap hadir hadir karyawan itu gini mbak nanti setiap
karyawan di PT. Tunas bulan mbak kan absensi yang udah diisi oleh
Muntia Persada? karyawan nanti pak nova yang nyimpan
berkas absensinya. Nanti pak nova juga yang
punya tugas membuat rekap hadir setiap
karyawan beserta jam kerjanya dan jam
lemburnya selama 1 bulan mbak itu akan
diinput sama Pak Nova kedalam Microsoft
Excel mbak. Pembuatan rekap hadir
karyawan ini kita gunakan untuk menghitung
berapa si jumlah jam hadir, jam lembur,
tunjangan beserta potongannya yang akan
diterima karyawan setiap bulannya mbak.
Kalau ada karyawan yang nggak masuk
tanpa izin disini mungkin kita akan beri
teguran. Nanti kalau lebih dari itu pak Nova
selaku bagian HRD yang akan nindak lanjuti
soalnya pak Nova yang punya tugas kalau
mengenai hal itu mbak.”
6. Bagaimana prosedur “Untuk prosedur mengitung jumlah gaji
perhitungan gaji karyawan ini mbak ini bagian tugas saya
karyawan yang mbak selaku bagian keuangan disini dalam
dilakukan PT. Tunas menghitung jumlah gajinya kita lihat
176

Muntia Persada? berdasarkan rekap hadir karyawan tadi


mbak, berapa jumlah jam hadir karyawan,
No. Pertanyaan Jawaban
jam lemburnya. Nanti jumlah jam hadir
karyawan sama jam lemburnya akan dihitung
totalnya mbak belum ditambah sama gaji
pokok beserta tunjangannya mbak. Untuk
tunjangan yang diberikan perusahaan ada
tiga mbak, yang pertama ada tunjangan
kehadiran, tunjangan perumahan sama
tunjangan transportasinya mbak. Nanti
jumlah nya itu akan dikurangin sama
potongan yang ada kayak ada potongan
BPJS sama PPh pasal 21 mbak. Besar gaji
besar gaji yang diterima setiap karyawan itu
kan berbeda-beda mbak tergantung jabatan
sama basicnya masing-masing. O iya mbak
kalau untuk perhitungan gajinya juga disini
mbak kita hitung gunainnya pake aplikasi
Microsoft Excel mbak.”
7. Bagaimana prosedur “Mengenai prosedur pembayaran gajinya
pembayaran gaji karyawan mbak jadi gini mbak pembayaran
karyawan yang gaji akan kita lakukan pada tanggal 25 mbak
dilakukan PT. Tunas kalau tanggal 25 itu libur nanti pembayaran
Muntia Persada? gajinya mungkin akan kita lakukan pada hari
berikutnya mbak. Untuk sistem pembayaran
gajinya kita lakukan bayarinnya lewat
transfer ke rekening bank masing-masing
yang dimiliki sama karyawan dengan
menggunakan Internet Banking mbak setelah
Direktur menyetujui atau menandatangani
daftar gaji tersebut baru bisa kita lakukan
pembayaran mbak. Nanti pembayaran
gajinya itu kita bayarkan berdasarkan
perhitungan gajinya tadi saya buat mbak. O
iya pembayaran gajinya juga jadi tugas dan
tanggung jawab saya mbak.”
8. Bagaimana prosedur “Untuk prosedur pembuatan rekapitulasi
pembuatan rekapitulasi pembayaran gaji karyawan ini mbak ini
pembayaran gaji di PT. dibuat berdasarkan bukti transfer
Tunas Muntia Persada? pembayaran gaji yang dikeluarin sama pihak
bank mbak. Kita pake satu bank saja disini
mbak, yaitu Bank BNI. Nanti mbak Vina
selaku bagian akuntansi yang punya tugas
untuk membuat rekapitulasi pembayaran gaji
mbak. Pembuatan rekapitulasi ini juga dibuat
177

menggunakan Microsoft Excel mbak.”

No. Pertanyaan Jawaban


9. Bagaimana prosedur “Mengenai prosedur pencatatannya biaya
pencatatan biaya gaji gaji disini mbak, mbak Vina akan membuat
pada PT. Tunas Muntia jurnal umumnya mbak yang berkaitan sama
Persada? pembayaran gaji. Ini juga nanti mbak Vina
untuk sistem pencatatannya akan diinput
menggunkan aplikasi Microsoft Excel.”
10. Apakah karyawan “Ya tentu saja semua karyawan disini
mengetahui bagaimana mengetahui proses penggajian mbak. Setiap
proses penggajian di karyawan akan dibagikan rekapitulasi waktu
PT. Tunas Muntia hadir selama sebulan beserta slip gajinya,
Persada? agar karyawan tidak merasa dirugikan
apabila jam kerjanya tidak terhitung
sehingga kita membagikan rekapitulasi waktu
hadir karyawan. Jadi dia tau berapa jumlah
jam masuknya sama jam lemburnya.
Seandainya ada kesalahan atau karyawan
merasa janggal dengan slip gaji tersebut
karyawan bisa menanyakan atau
menghubungi saya secara langsung karena
saya bagian yang menghitung mengenai gaji
yang diperoleh karyawan. Ya kalau ada apa
apa jadi tugas sama tanggung jawab saya
mbak karena saya yang bertanggung jawab
dibagian itu.”
11. Apakah karyawan “Ya tentu saja karyawan mengetahui
mengetahui bagaimana perhitungan gajinya karena kan dislip gaji
proses perhitungan gaji sudah terdapat cara menghitung jumlah gaji
di PT. Tunas Muntia baik gaji pokok karyawan, jam lemburnya,
Persada? ada berapa hari karyawan masuk atau hadir,
ditambah lagi dengan tunjangannya serta
akan dikurangkan potongan-potongan yang
ada mbak.”
12. Kapankah karyawan “Seperti yang saya sebutkan tadi mbak sistem
menerima pembayaran pembayaran gajinya akan dilakukan tepat
gaji? pada tanggal 25 mbak nanti kalau tanggal 25
itu libur, nanti kita akan lakukan pembayaran
pada hari berikutnya mbak.”
13. Apakah PT. Tunas “Jelas mbak, setiap perusahaan pasti ada
Muntia Persada struktur organisasinya terutama di
memiliki struktur perusahaan ini nanti lebih jelasnya lagi untuk
organisasi? struktur organisasi mbak bisa lihat sendiri
ntar kita tunjakkan strukturnya ya mbak.”
14. Apakah visi dan misi “Untuk visi misinya mbak, bentar saya ambil
178

PT. Tunas Muntia kertasnya dulu mbak. Untuk visi nya


Persada? perusahaan disini yaitu menjadi perusahaan
No. Pertanyaan Jawaban
swasta terdepan di industri kontraktor, jasa
dan supplier dan berkembang
bekesinambungan, memberikan kesejahtraan
kepada karyawan serta menjadikan
perusahaan terbaik dalam pembangunan di
wilayah Sumbawa Barat dengan
memperdayakan potensi yang ada baik itu
potensi sumber daya manusia maupun
potensi peluang kerja. Kalau untuk misinya
kita disini ada 4 misi, yaitu yang pertama
menyamakan persepsi diantara manajemen
untuk mempertahankan nilai-nilai
perusahaan dan mencapaai tujuan bersama.
Yang kedua itu rekruitmen sumber daya
manusia yang tepat, untuk menghasilkan
tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan
bersemangat tinggi sesuai dengan budaya
perusahaan. Yang ketiga mengelola kawasan
industri yang berwawasan lingkungan dan
penerapan prinsip kehati-hatian saat bekerja.
Dan yang terakhir ada mengelola kawasan
industri yang berwawasan lingkungan dan
penerapan prinsip kehati-hatian saat
bekerja.”
15. Bagaimana dengan Job “Kalau untuk job descnya itu mbak yang
desc dari jabatan pertama ada Direktur kita kalau Direktur itu
masing-masing yang kan selaku yang punya perusahaan atau bos
ada di PT. Tunas kita mbak dia yang mimpin sama
Muntia Persada? bertanggung jawab terhadap perusahaan.
Jadi pak Direktur yang akan tanggung jawab
mengenai keuntungan sama kerugian
perusahaan soalnya ini kan perusahaan milik
beliau. Pak Direktur juga yang nyusun
mengenai strategi apa pun itu baik visi dan
misi perusahaan. Yang kedua itu ada
Manajer Proyek mbak nah kalau Manajer
Proyek ini dia yang koordinir sama ngawasin
semua kegiatan dikantor sama dilapangan.
Nanti bagian ini dia yang akan menyusun
apa itu mengenai perencanaan kegiatan
operasional proyek dia juga yang akan
tanggung jawab ke bos dari pelaksaan proyek
yang dikerjakan sampai proyek itu selesei.
179

Yang ketiga ada Koordinator Proyek mbak,


kalau untuk Koordinator Proyek ini dia yang
No. Pertanyaan Jawaban
akan membantu Manajer Proyek yang sedang
dikerjakan, dia yang akan melakukan
pemantauan mengenai rencananya, kapan
proyek itu dikerjakan, berapa anggaran,
sama pengeluarannya. Dia yang akan mastiin
kapan sih kira-kira kapan proyek itu bisa
selesei berdasarkan anggaran yang ada juga
mbak. Yang keempat ada bagian HRD mbak,
nanti bagian ini kan yang mengawasi apapun
mengenai itu mbak karyawan. Bagian HRD
ini yang akan melihat kinerja karyawan
seperti apa, nanti tugasnya juga mencari
karyawan barum menyeleksi,
penempatannya, sama pemberhentian
karyawan mbak. Bagian HRD juga yang
akan membuat rekapitulasi absensi dan
lembur karyawan, yang membuat data BPJS
kesehatan karyawan, ketenagakerjaannya
sama dia yang akan membuat peringatan
kalau ada karyawan yang malas atau apa ya
kita bilang malas masuk kerja mbak. Nanti
bagian ini juga yang akan mengembangkan
melakukan pelatihan karyawan, mengevalusi
tingkat kehadiran, sama yang akan mendata
terkait administrasi kepegawain yang ada di
perusahaan. Selanjutnya ada bagian
accounting dan keuangan mbak. Kita disini
tugasnya melakukan pencatatan. Menyusun
anggaran pemasukan sama pengeluaran
mbak setiap minggunya, kita akan buat daftar
gaji sama yang akan memproses pembayaran
gaji. Setelah itu ada Supervisor mbak
tugasnya itu yang koordinir pekerjaan dalam
pelaknaan proyek itu, dia yang jelasin apa
aja yang akan dikerjain karyawan, dia yang
akan nyemangatin karyawan saat bekerja,
sama dia akan mengawasi, mengkotrol, dan
mengevaluasi kinerja karyawan dalam
menjalankan proyek itu mbak. Ada Mandor
juga mbak yang tugasnya bakal ngawasi dan
memimpin kegiatan sehari-hari karyawan,
dia juga yang akan memperikirakan berapa
kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat
180

terhadap proyek yang akan dikerjakan, dan


yang terakhir tentunya ada Petugas
No. Pertanyaan Jawaban
Keamanan mbak yang akan melakukan
pengawasan terhadap tingkatan resioko atau
peluang bahaya dalam proyek yang akan
dikerjakan, dia yang susun program terkait
keselamatan kerja, dan mengevaluasi insiden
kecelakaan apabila hal yang di tidak
diinginkan terjadi.”
16. Bagaimana dengan “Untuk ruang lingkup kerja yang ada disini
ruang lingkup kerja mbak ada lima mbak, yaitu bidang kontraktor
yang ada di PT. Tunas umum, bidang jasa, bidang perdagangan,
Muntia Persada? bidang perbengkelan, sama bidang
pengangkutan mbak, lebih jelasnya nanti kita
akan perlihatkan dokumennya mbak biar bisa
dilihat.”
17. Apakah di PT. Tunas “Ya tentu saja mbak untuk struktur
Muntia Persada telah organisasikan sudah jelas mbak. Untuk
terdapat struktur pemisahannyakan itu bisa dilihat langsung
organisasi yang dari struktur organisasinya perusahaan. Kan
menggambarkan struktur organisasi itu dibentuk untuk
pemisahan fungsi? diperlihatkan secara jelas pemisahan fungsi
dari masing-masing karyawan yang bekerja
diperusahaan.”
18. Apakah struktur “Ya tentu saja pada struktur organisasi disini
organisasi yang ada sudah menggambarkan wewenang dan
telah menggambarkan tanggung jawabnya masing-masing mbak.
adanya wewenang dan Semua karyawan memiliki tugas yang akan
tanggung jawab yang dikerjakan dan tanggung jawabnya sendiri
jelas? mbak. Kan semua karyawan punya
jabatannya jadi itu sudah jelas mbak ada
wewenang sama tanggung jawabnya masing-
masing.”
19. Apakah semua Untuk pengelompokkan tentu ada juga mbak.
perkerjaan yang telah Jadi, semua karyawan sudah dikelompokkan
ada dikelompokkan berdasarkan keterampilan dan
berdasarkan wewenang kemampuannya mbak. Sejak karyawan itu
dan tanggung jawab dikontrak masing-masing karyawan akan
masing-masing bekerja berdasarkan wewenang dan
karyawan? tanggung jawabnya masing-masing seperti
yang saya katakana sebelumnya mbak.”
20. Apakah pembuat daftar “Kalau untuk pembuat daftar gaji mbak
gaji terpisah dari fungsi dilakukan oleh saya sendiri selaku bagian
keuangan? keuangan disini mbak. Nanti saya juga yang
akan melakukan pembayaran gaji karyawan
181

setelah meminta tanda tangan atau


persetujuan Pak Direktur mbak. Jadi saya
No. Pertanyaan Jawaban
yang melakukan kedua tugas itu mbak untuk
pemisahan fungsinya belum ada mbak, masih
dilakukan oleh satu bagian saja saya sendiri
selaku bagian keuangan mbak disini.”
21. Apakah setiap “Giniloh mbak, untuk perubahan gaji
perubahan gaji, karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan pangkat, perubahan tarif gaji atau hal yang lainnya
tambahan keluarga disini tidak dibuatkan surat keputusan
didasarkan pada surat perubahan gaji. Mengenai perubahan gaji itu
keputusan pejabat yang urusan Direktur yang akan mengurus
berwenang? masalah perubahan gaji karyawan itu tanpa
dibuatkan surat keputusan perubahan
pangkat, perubahan tarif gajinya atau yang
lainnya. Jadi mengenai itu harus
berdasarkan keputusan Bapak Direktur
karena Bapak juga selaku pemilik
perusahaan.”
22. Apakah perubahan “Kalau untuk catatan penghasilan karyawan
dalam catatan kita tidak memilikinya mbak hanya ada rekap
penghasilan karyawan daftar gaji karyawan setiap bulannya. Jadi
direkonsiliasi dengan kita tidak melakukan rekonsiliasi dengan
daftar gaji karyawan? daftar gaji karyawan.”
23. Apakah tarif gaji yang “Kalau tarif gaji yang akan dibayarkan tidak
dicantumkan dalam dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh
kartu jam kerja mbak Vina selaku bagian akuntansi mbak.
diverifikasi Jadi, saya akan langsung melakukan
ketelitiannya oleh pembayaran gaji. Nanti mbak Vina yang
fungsi akuntansi? akan mencatat karena beliau selaku bagian
akuntansi yang akan melakukan
pencatatannya mbak.”
24. Apakah pembuatan “Setelah pembuatan daftar gajinya mbak
daftar gaji diverifikasi disini langsung dilakukan pembayaran oleh
kebenaran dan saya mbak nggak dilakukan verifikasi
ketelitian terlebih dahulu oleh mbak Vina selaku
perhitungannya oleh bagian akuntans separti yang saya katakana
fungsi akuntansi? sebelumnya. Jadi itu mbak selesei buat daftar
gajinya akan langsung minta tanda tangan
Pak Direktur nanti kalau udah Pak Direktur
tanda tangan atau nyetujuin nanti saya akan
langsung melakukan pembayaran gaji
karyawan.”
25. Apakah perhitungan “Kita disini nggak punya catatan
pajak penghasilan penghasilan karyawan mbak, adanya rekap
182

karyawan direkonsiliasi gaji karyawan. Jadi, untuk perhitungan PPh


dengan catatan pasal 21 atau pajak penghasilan karyawan
No. Pertanyaan Jawaban
Penghasilan Karyawan? nanti akan direkonsiliasi dengan rekap gaji
karyawan mbak.”
26. Apakah catatan “Seperti yang saya bilang tadi mbak kita
penghasilan karyawan disini nggak punya catatan penghasilan
disimpan oleh fungsi karyawan mbak, adanya rekap gaji karyawan
yang berwenang? saja. Jadi, yang disimpang oleh saya selaku
pembuat daftar gaji karawayan adalah rekap
gaji karyawan setiap bulannya nggak ada
catatan penghasilan karyawan.”
183

Lampiran 4: Penyajian Data Hasil Wawancara

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
pengendalian Internal
a. Fungsi yang terkait “Untuk masalah itu mbak, kalau untuk
akuntansi penggajian nyeleksi karyawan baru, penempatannya
dimana tergantung sama basic atau
kemampuannya saya yang punya
tanggung jawab, pemberhentiannya
karyawan juga saya yang punya tugas dan
tanggung jawab. Direktur langsung
nyerahin tugas itu kepada saya. Saya akan
mencari karyawan baru apabila ada
proyek yang sedang dikerjakan apabila
proyek tersebut memerlukan karyawan
lebih nanti saya akan melakukan seleksi
berdasarkan basic yang dibutuhkan disini
untuk proyek tersebut Mengenai
pemberhentian karyawan mbak apabila
kontraknya sudah habis nanti masalah
kontraknya diperpanjang atau
diberhentikan tergantung proyek yang
akan kita kerjakan selanjutnya. Nah selain
itu, saya juga akan melakukan pendataan
mengenai jumlah karyawan dan jam kerja
karyawan setiap harinya atau melakukan
pengawasan ketika absensi karyawan
sehingga nanti yang buat rekap
absensinya sama rekap lembur karyawan
adalah saya sendiri.”(Nova Nayandy)

“Kalau untuk pencatatan waktu hadir


karyawan saya juga yang melakukan
fungsi ini mbak. Disinikan belum ada
mesin pencatat waktu. Sistem pencatatan
waktu hadirnya masih manual belum
menggunakan mesin seperti fingerprint.
Jadi setiap harinya absensi kita print nanti
karyawan akan melakukan absensi dengan
menandatangani absensi tersebut setiap
waktu datang dan setiap waktu pulang. ”
(Nova Nayandy)
184

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
pengendalian Internal
“Jadi untuk pembuat daftar gaji disini itu
mbak dilakukan sama mbak Vivi dia
bagian keuangan disini. Nantikan dia buat
daftar gaji yang isinya ada gaji pokok
karyawan, jam lemburnya, tunjangannya
beserta potongan. Tunjangan itu sendiri
seperti tunjangan transportasi, ada
tunjangan kehadiran, sama tunjangan
perumahan. Kalau untuk potongannya ada
potongan BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, sama PPh pasal 21.
Lebih jelas nya mbak bisa lihat nanti di
pembuat daftar gaji atau langsung tanya
nanti ke mbak Vivi mbak ya. (Nova
Nayandy)

“Kalau mengenai pembayaran gajinya


juga mbak Vivi bagian keuangan juga
yang nanti akan melakukan pembayaran
gaji karyawan. Jadi pembayaran gaji
disini dilakukan dengan cara transfer
mbak. Dimana nanti mbak Vivi akan
menstransfer masing-masing karyawan
gaji karyawan pake Internet Banking.”
Jadi tugasnya mbak Vivi dia yang
membuat daftar gaji sama yang
melakukan pembayaran gaji. Kedua tugas
itu mbak Vivi yang punya tanggung
jawab.” (Nova Nayandy)

“Untuk pencatatan transaksi-transaksi


yang ada di perusahaan mbak baik
pengeluaran maupun untuk pembayaran
gajinya disini akan dilakukan oleh mbak
Vina selaku bagian akuntansi disini.
Disini mbak Vina yang bertanggung jawab
langsung tentang transaski yang ada.
Nanti mbak Vina akan melakukan
pencatatannya ke dalam jurnal umum.
Jadi mbak Vina ini cuma buat jurnal
umum aja untuk pengeluaran-pengeluaran
perusahaan.” (Nova Nayandy)
185

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian
“Kalau mengenai hal itu menurut saya
pribadi mbak, sudah karenakan kita punya
tugas tanggung jawab masing-masing
disini. Nggak mungkin kita akan kerjakan
tugas rekan yang lain karenakan kita ada
tugas juga itupun tugas kita kan udah jelas
jadi gag mungkin kerjain tugas yang lain.
Kan kita kerja disini udah ada tugas jadi
gag tumpang tidih buat kerjain tugas staff
yang lain. (Nova Nayandy)
b. Dokumen yang digunakan Mengenai dokumen-dokumen yang
terkait penggajian digunakan dalam penggajian perusahaan
itu yang pertama itu pastinya ada data
karyawan mbak yang aktif bekerja di
perusahaan, isinya ada nama, nomor ktp,
nomor rekening, nomor hp, alamat,
lamanya bekerja dan masa kontrak dan
lain-lain lebih jelasnya nanti kita
tunjukkan dokumennya mbak ya bisa
langsung disana. Terus ada daftar hadir
karyawan atau absensi karyawan ini berisi
jam hadir karyawan selama satu bulan.
Seperti yang saya jelaskan tadikan mbak
sistem absensinya masih manual belum
pake mesin pencatat waktu. Di daftar
hadir itu karyawan berisi nama karyawan,
nomor induk, jam hadir, jam pulang, lalu
tanda tangan karyawan untuk lebih
jelasnya nanti lihat langsung di absensi
karyawan mbak. Terus ada dokumen
rekap daftar hadir karyawan. Nah rekap
hadir karyawan ini berisi tentang catatan
jam hadir karyawan selama satu bulan.
Terus ada daftar gaji karyawan yang
berisi rincian gaji pokok, tunjangan, jam
lembur serta potongannya lebih jelasnya
bisa dilihat langsung di daftar gajinya ya
mbak. Setelah itu, ada slip gaji karyawan
berisi jumlah gaji yang diterima karyawan
selama sebulan mencakup gaji pokok, jam
lembur, tunjangan, sama potongannya.
Selanjutnya ada rekap daftar gaji
186

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
karyawan yang berisi tentang ringkasan
daftar gaji karyawan selama satu bulan.
Dan yang terakhir ada rekening koran
bank ini jadi bukti kalau kita sudah
melakukan pembayaran gaji karyawan
yang dilakukan melalui transfer yang
diberikan oleh pihak bank mbak. Lebih
jelasnya nanti kita perlihatkan mbak untuk
dokumen yang ada.” (Nova Nayandy)

“Untuk perkembangan jumlah karyawan


disini itu tergantung proyek yang
dikerjakankan mbak apabila proyeknya
banyak mungkin Pak Direktur akan
mengubungi saya jika ada penambahan
jumlah karyawan disini. Kita juga belum
tau akan ditambah atau akan dikurangkan
itu tergantung keputusan Direktur karena
sekarang kita juga tau kita sedang hadapi
Covid-19 jadi proyek-proyek bisa dibilang
sepi mbak, ini saja lagi proses pemulihan
karena kemaren semua PT. yang ada di
Sumbawa Barat diliburkan. Jadi untuk
perkembangannya kita belum tau
kedepannya akan seperti apa.” (Nova
Nayandy)

“Tentu saja disini mbak ada daftar


karyawan yang bekerja nanti secara
jelasnya mbak bisa lihat langsung di data
karyawan aktif yang berkerja disini
mbak.” (Nova Nayandy)
c. Catatan akuntansi yang “Kalau untuk catatan akuntansi yang
digunakan terkait digunakan disini kita cuma membuat
penggajian jurnal umum aja mbak setiap transaksi
yang ada setiap pembayaran-pembayaran
yang kita keluarkan. Berkaitan dengan
transaksi-transaksi yang ada baik itu
pengeluaran maupun pembayaran gaji.
Nanti Mbak Vina yang melakukan
pencatatannya yang membuat jurnal
umumnya. Jadi mbak Vina yang buat
187

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
untuk hal itu. Untuk pencatatannya nanti
kita input menggunakan aplikasi Microsoft
Excel mbak. Jadi, biar nggak lupa apabila
ada pembayaran atau pemasukan nanti
langsung dicatat mbak biar tau dana yang
keluar kemana saja.”(Vivi Atma
Lesmana)
d. Prosedur yang digunakan “Jadi gini mbak untuk prosedur
terkait penggajian penggajiannya disini, pertama-tama
itukan Bapak Nova akan melakukan
pencatatan waktu hadir karyawan selam
sebulan. Karena absensinya disinikan
masih manual mbak ya jadi belum
menggunakan mesin pencatat waktu. Nanti
Pak Nova yang akan menginput data
absensi tersebut ke Excel. Udah dikasi tau
juga kan sama Pak Nova tadi. Nah setelah
data absensinya udah terkumpul selama
satu bulan bagian Pak Nova nanti akan
membuat rekapitulasi daftar hadir
karyawan selama satu bulan. Nah
fungsinya disini itu untuk menghitung jam
hadir karyawan, jam lemburnya,
tunjangannya, serta potongan akibat
ketidakhadiran kayawan. Nah kalau
karyawan keluar masuk kerja tanpa ijin
nanti akan diberikan teguran sewajarnya
aja, nah kalau karyawannya nakal,
teguran yang kita berikan tidak
diindahkan, nanti kita akan tindak lanjuti.
Setelah membuat rekapitulasi waktu
kehadiran karyawan Pak Nova akan
memberikan rekapitulasi tersebut kepada
saya salaku bagian keuangan untuk
dilakukan perhitungan gaji karyawan
dengan menggunakan Microsoft Excel.
Disini kita masih menggunakan Miscrosoft
Excel belum ada aplikasi khusus terkait
Payroll. Nah perhitungan gaji pokok,
tunjangan beserta potongan setiap
karyawankan berbeda-beda mbak
bedasarkan basicnya. Setelah dilakukan
188

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
perhitungan gaji karyawan nanti saya
akan meminta tanda tangan Pak Direktur
mengenai pembayaran gaji. Setelah
Direktur tanda tangan disini maka saya
selaku bagian keuangan akan melakukan
pembayaran pada tanggal dua puluh lima
(25) mbak atau jika tanggal 25 itu libur
nah nanti akan dilakukan pada hari
berikutnya. Jadi, pembayaran gajinya kita
lakukan melalui transfer ke rekening
masing-masing karyawan. Pembayaran
gaji karyawan didasarkan pada daftar gaji
yang telah saya buat tadi. Setelah itu,
nanti bagian akuntansinya yang akan
membuat rekapitulasi pembayaran gaji
berdasarkan bukti transfer yang
dikeluarkan oleh bank berupa rekening
koran berkaitan pembayaran gaji dan
bagian akuntansi juga nanti akan
melakukan pencatatan biaya gaji
karyawan. Disini pencatatannya kita
menggunakan aplikasi Microsoft Excel
juga.”(Vivi Atma Lesmana)

“Kalau nggak salah dengar tadi udah


dijelaskan sama Pak Nova ya mbak. Tapi
saya jelasin lagi mungkin mbak ya biar
lebih jelas. Untuk prosedur pencatatan
waktu kehadiran karyawan disitu setiap
harinya kita melakukan print absensi
karyawan. Isi absensi itu ada nama
karyawan, ada tanggalnya juga, ada
apalagi ya kalau gag salah jam pulang
sama jam hadir karyawan. jadi waktu
hadirnya pukul 07.00 mbak. Untuk waktu
pulangnya disini jam 17.00. Nah apabila
lebih dari jam 17.00 maka karyawan akan
dikatakan lembur mbak. Setiap karyawan
akan melakukan absensi ketika datang dan
ketika waktu pulang mbak. Nanti Pak
Nova selaku bagian HRD yang melakukan
otorisasi terhadap absensi karyawan
189

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
tersebut. Nanti lebih jelasnya isi untuk
absensinya mbak bisa lihat langsung di
absensi karyawan. nanti kita perlihatkan
mbak.” (Vivi Atma Lesmana)

“Untuk prosedur pencatatan waktu


kerjanya mbak sama aja mbak dilihat
berdasarkan absensi yang tadi udah diisi
mbak. Nantikan jumlah jam hadir
karyawan dengan jam pulang ditambah
juga sama jam lemburnya apabila ada jam
lembur disitu mbak. Misalnya dari jam
07.00 sampai 17.00 berarti jumlah jam
kerja karyawan 9 jam ya kalau nggak
salah belum lagi kalau ditambah sama
berapa jumlah jam lembur karyawan
mbak.” (Vivi Atma Lesmana)

“Kalau untuk prosedur pembuatan rekap


hadir karyawan itu gini mbak nanti setiap
bulan mbak kan absensi yang udah diisi
oleh karyawan nanti pak nova yang
nyimpan berkas absensinya. Nanti pak
nova juga yang punya tugas membuat
rekap hadir setiap karyawan beserta jam
kerjanya dan jam lemburnya selama 1
bulan mbak itu akan diinput sama Pak
Nova kedalam Microsoft Excel mbak.
Pembuatan rekap hadir karyawan ini kita
gunakan untuk menghitung berapa si
jumlah jam hadir, jam lembur, tunjangan
beserta potongannya yang akan diterima
karyawan setiap bulannya mbak. Kalau
ada karyawan yang nggak masuk tanpa
izin disini mungkin kita akan beri teguran.
Nanti kalau lebih dari itu pak Nova selaku
bagian HRD yang akan nindak lanjuti
soalnya pak Nova yang punya tugas kalau
mengenai hal itu mbak.” (Vivi Atma
Lesmana)

“Untuk prosedur mengitung jumlah gaji


190

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
karyawan ini mbak ini bagian tugas saya
mbak selaku bagian keuangan disini
dalam menghitung jumlah gajinya kita
lihat berdasarkan rekap hadir karyawan
tadi mbak, berapa jumlah jam hadir
karyawan, jam lemburnya. Nanti jumlah
jam hadir karyawan sama jam lemburnya
akan dihitung totalnya mbak belum
ditambah sama gaji pokok beserta
tunjangannya mbak. Untuk tunjangan
yang diberikan perusahaan ada tiga mbak,
yang pertama ada tunjangan kehadiran,
tunjangan perumahan sama tunjangan
transportasinya mbak. Nanti jumlah nya
itu akan dikurangin sama potongan yang
ada kayak ada potongan BPJS sama PPh
pasal 21 mbak. Besar gaji besar gaji yang
diterima setiap karyawan itu kan berbeda-
beda mbak tergantung jabatan sama
basicnya masing-masing. O iya mbak
kalau untuk perhitungan gajinya juga
disini mbak kita hitung gunainnya pake
aplikasi Microsoft Excel mbak.” (Vivi
Atma Lesmana)

“Mengenai prosedur pembayaran gajinya


karyawan mbak jadi gini mbak
rekapitulasi waktu hadir karyawan. Jadi
dia tau berapa jumlah jam masuknya
sama jam lemburnya. Seandainya ada
kesalahan atau karyawan merasa janggal
dengan slip gaji tersebut karyawan bisa
menanyakan atau menghubungi saya
secara langsung karena saya bagian yang
menghitung mengenai gaji yang diperoleh
karyawan. Ya kalau ada apa apa jadi
tugas sama tanggung jawab saya mbak
karena saya yang bertanggung jawab
dibagian itu.” (Vivi Atma Lesmana)

“Ya tentu saja karyawan mengetahui


perhitungan gajinya karena kan dislip gaji
191

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
sudah terdapat cara menghitung jumlah
gaji baik gaji pokok karyawan, jam
lemburnya, ada berapa hari karyawan
masuk atau hadir, ditambah lagi dengan
tunjangannya serta akan dikurangkan
potongan-potongan yang ada mbak.”
(Vivi Atma Lesmana)

“Seperti yang saya sebutkan tadi mbak


sistem pembayaran gajinya akan
dilakukan tepat pada tanggal 25 mbak
nanti kalau tanggal 25 itu libur, nanti kita
akan lakukan pembayaran pada hari
berikutnya mbak.” (Vivi Atma Lesmana)
e. Struktur organisasi “Jelas mbak, setiap perusahaan pasti ada
struktur organisasinya terutama di
perusahaan ini nanti lebih jelasnya lagi
untuk struktur organisasi mbak bisa lihat
sendiri ntar kita tunjakkan strukturnya ya
mbak.” (Vivi Atma Lesmana)

“Ya tentu saja mbak untuk struktur


organisasikan sudah jelas mbak. Untuk
pemisahannyakan itu bisa dilihat langsung
dari struktur organisasinya perusahaan.
Kan struktur organisasi itu dibentuk untuk
diperlihatkan secara jelas pemisahan
fungsi dari masing-masing karyawan yang
bekerja diperusahaan.” (Vivi Atma
Lesmana)
“Ya tentu saja pada struktur
organisasipemisahannyakan itu bisa
dilihat langsung dari struktur
organisasinya perusahaan. Kan struktur
organisasi itu dibentuk untuk
diperlihatkan secara jelas pemisahan
fungsi dari masing-masing karyawan yang
bekerja diperusahaan.” (Vivi Atma
Lesmana)
“Ya tentu saja pada struktur
organisasidisini sudah menggambarkan
wewenang dan tanggung jawabnya
192

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
masing-masing mbak. Semua karyawan
memiliki tugas yang akan dikerjakan dan
tanggung jawabnya sendiri mbak. Kan
semua karyawan punya jabatannya jadi
itu sudah jelas mbak ada wewenang sama
tanggung jawabnya masing-masing.”
(Vivi Atma Lesmana)
Untuk pengelompokkan tentu ada juga
mbak. Jadi, semua karyawan sudah
dikelompokkan berdasarkan keterampilan
dan kemampuannya mbak. Sejak
karyawan itu dikontrak masing-masing
karyawan akan bekerja berdasarkan
wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing seperti yang saya
katakana sebelumnya mbak.” (Vivi Atma
Lesmana)
f. Visi dan Misi Perusahaan “Untuk visi misinya mbak, bentar saya
ambil kertasnya dulu mbak. Untuk visi nya
perusahaan disini yaitu Menjadi
perusahaan swasta terdepan di industri
kontraktor, jasa dan suplier dan
berkembang bekesinambungan,
memberikan kesejahtraan kepada
karyawan serta menjadikan perusahaan
terbaik dalam pembangunan di wilayah
Sumbawa Barat dengan memperdayakan
potensi yang ada baik itu potensi sumber
daya manusia maupun potensi peluang
kerja. Kalau untuk misinya kita disini ada
4 misi, yaitu yang pertama menyamakan
persepsi diantara manajemen untuk
mempertahankan nilai-nilai perusahaan
dan mencapaai tujuan bersama. Yang
kedua itu rekruitmen sumber daya
manusia yang tepat, untuk menghasilkan
tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi
dan bersemangat tinggi sesuai dengan
budaya perusahaan. Yang ketiga
mengelola kawasan industri yang
berwawasan lingkungan dan penerapan
193

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian
prinsip kehati-hatian saat bekerja. Dan
yang terakhir ada mengelola kawasan
industri yang berwawasan lingkungan dan
penerapan prinsip kehati-hatian saat
bekerja.” (Vivi Atma Lesmana)
g. Job desc berdasarkan “Kalau untuk job descnya itu mbak yang
jabatan masing-masing pertama ada Direktur kita kalau Direktur
karyawan di PT. Tunas itu kan selaku yang punya perusahaan
Muntia Persada atau bos kita mbak dia yang mimpin sama
bertanggung jawab terhadap perusahaan.
Jadi pak Direktur yang akan tanggung
jawab mengenai keuntungan sama
kerugian perusahaan soalnya ini kan
perusahaan milik beliau. Pak Direktur
juga yang nyusun mengenai strategi apa
pun itu baik visi dan misi perusahaan.
Yang kedua itu ada Manajer Proyek mbak
nah kalau Manajer Proyek ini dia yang
koordinir sama ngawasin semua kegiatan
juga yang nyusun mengenai strategi apa
pun itu baik visi dan misi perusahaan.
Yang kedua itu ada Manajer Proyek mbak
nah kalau Manajer Proyek ini dia yang
koordinir sama ngawasin semua kegiatan
dikantor sama dilapangan. Nanti bagian
ini dia yang akan menyusun apa itu
mengenai perencanaan kegiatan
operasional proyek dia juga yang akan
tanggung jawab ke bos dari pelaksaan
proyek yang dikerjakan sampai proyek itu
selesei. Yang ketiga ada Koordinator
Proyek mbak, kalau untuk Koordinator
Proyek ini dia yang akan membantu
Manajer Proyek yang sedang dikerjakan,
dia yang akan melakukan pemantauan
mengenai rencananya, kapan proyek itu
dikerjakan, berapa anggaran, sama
pengeluarannya. Dia yang akan mastiin
kapan sih kira-kira kapan proyek itu bisa
selesei berdasarkan anggaran yang ada
juga mbak. Yang keempat ada bagian
HRD mbak, nanti bagian ini kan yang
mengawasi apapun mengenai itu mbak
194

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
karyawan. Bagian HRD ini yang akan
melihat kinerja karyawan seperti apa,
nanti tugasnya juga mencari karyawan
barum menyeleksi, penempatannya, sama
pemberhentian karyawan mbak. Bagian
HRD juga yang akan membuat
rekapitulasi absensi dan lembur
karyawan, yang membuat data BPJS
kesehatan karyawan, ketenagakerjaannya
sama dia yang akan membuat peringatan
kalau ada karyawan yang malas atau apa
ya kita bilang malas masuk kerja mbak.
Nanti bagian ini juga yang akan
mengembangkan melakukan pelatihan
karyawan, mengevalusi tingkat kehadiran,
sama yang akan mendata terkait
administrasi kepegawain yang ada di
perusahaan. Selanjutnya ada bagian
accounting dan keuangan mbak. Kita
disini tugasnya melakukan pencatatan.
Menyusun anggaran pemasukan sama
pengeluaran mbak setiap minggunya, kita
akan buat daftar gaji sama yang akan
memproses pembayaran gaji. Setelah itu
ada Supervisor mbak tugasnya itu yang
koordinir pekerjaan dalam pelaknaan
proyek itu, dia yang jelasin apa aja yang
akan dikerjain karyawan, dia yang akan
nyemangatin karyawan saat bekerja, sama
dia akan mengawasi, mengkotrol, dan
mengevaluasi kinerja karyawan dalam
menjalankan proyek itu mbak. Ada
Mandor juga mbak yang tugasnya bakal
ngawasi dan memimpin kegiatan sehari-
hari karyawan, dia juga yang akan
memperikirakan berapa kebutuhan tenaga
kerja, bahan dan alat terhadap proyek
yang akan dikerjakan, dan yang terakhir
tentunya ada Petugas Keamanan mbak
yang akan melakukan pengawasan
terhadap tingkatan resioko atau peluang
bahaya dalam proyek yang akan
195

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
dikerjakan, dia yang susun program
terkait keselamatan kerja, dan
mengevaluasi insiden kecelakaan apabila
hal yang di tidak diinginkan terjadi.” (Vivi
Atma Lesmana)
h. Ruang lingkup kerja di PT. “Untuk ruang lingkup kerja yang ada
Tunas Muntia Persada disini mbak ada lima mbak, yaitu bidang
kontraktor umum, bidang jasa, bidang
perdagangan, bidang perbengkelan, sama
bidang pengangkutan mbak, lebih jelasnya
nanti kita akan perlihatkan dokumennya
mbak biar bisa dilihat.” (Vivi Atma
Lesmana)
i. Sistem otorisasi “Jadi gini mbak, kalau untuk perektrutan
karyawannya kita tidak membuat surat
keputusan pengangkatan karyawan. Saat
pengangkatan karyawan disini nanti
apabila karyawan mendaftar menjadi
karyawan, kalau diterima ya nanti
karyawan akan dihubungi berdasarkan
biodata pada surat lamaran pekerjaannya.
Nanti karyawan tersebut kita akan
tempatkan sesuai dengan basicnya atau
keterampilannya mbak. Karyawan akan
dikontrak selama 6 bulan masa
percobaannya. Nanti jika kinerja
karyawan itu bagus maka kontraknya akan
diperpanjang kontraknya, tapi jika kinerja
karyawan itu tidak sesuai maka
kontraknya tidak diperpanjang lagi sesuai
dengan kesepakatan manajemen
perusahaan. Nanti akan diinformasikan
oleh pihak perusahaan. Jadi kita tidak
membuat surat perekrutan karyawan.”
(Nova Nayandy)
“Giniloh mbak, untuk perubahan gaji
karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji atau hal yang lainnya
disini tidak dibuatkan surat keputusan
perubahan gaji. Mengenai perubahan gaji
itu urusan Direktur yang akan mengurus
masalah perubahan gaji karyawan itu
196

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
tanpa dibuatkan surat keputusan
perubahan pangkat, perubahan tarif
gajinya atau yang lainnya. Jadi mengenai
itu harus berdasarkan keputusan Bapak
Direktur karena Bapak juga selaku
pemilik perusahaan.”(Vivi Atma
Lesmana)

“Setiap potongan atas gaji karyawan


selain dari pihak pajak penghasilan
karyawan seperti potongan terhadap
tunjangan jabatan, potongan seperti BPJS
yang telah ditanda tangani oleh Bapak
Direktur diotorisasi oleh saya sendiri
mbak selaku bagian HRD perusahaan.”
(Nova Nayandy)

“Daftar jam hadir karyawan atau


absensinya disini masih melakukan
absensi seperti biasa mbak jadi absensi
kita print setiap harinya. Jadi kita belum
menggunakan Fingerprint jadi saya akan
melakukan otorisasi setelah karyawan
mengisi data absensi karyawan agar tidak
ada yang melakukan titip absen atau hal
yang tidak diinginkan.” (Nova Nayandy)

“Setiap ada perintah lembur untuk


karyawan, perintah lembur itu diotorisasi
oleh bagian supervisor mbak, karenakan
untuk setiap projek yang sedang
dikerjakan memiliki target waktu dalam
penyelesaian projeknya tentunya dengan
perhitungan jam lembur yang ada dalam
kontrak dan itu semua supervisor yang
otorisasi.” (Nova Nayandy)

“Untuk daftar gajinya yang telah dibuat


tidak saya lakukan otorisasi, jadi langsung
dilakukan pembayaran gaji oleh sama
mbak Vivi mbak bagian keuangan
diperusahaan.” (Nova Nayandy)
197

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
“Kita tidak membuat bukti kas keluar
mbak karenakan proses pembayaran
gajinya disini dilakukan dengan cara
transfer langsung ke rekening masing-
masing karyawan. Jadi, kita nggak pake
bukti kas keluar untuk pembayaran
gajinya mbak.” (Nova Nayandy)
j. Prosedur pencatatan “Kalau untuk catatan penghasilan
karyawan kita tidak memilikinya mbak
hanya ada rekap daftar gaji karyawan
setiap bulannya. Jadi kita tidak melakukan
rekonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan.” (Vivi Atma Lesmana)
“Kalau tarif gaji yang akan dibayarkan
tidak dilakukan verifikasi terlebih dahulu
oleh mbak Vina selaku bagian akuntansi
mbak. Jadi, saya akan langsung
melakukan pembayaran gaji. Nanti mbak
Vina yang akan mencatat karena beliau
selaku bagian akuntansi yang akan
melakukan pencatatannya mbak.” (Vivi
Atma Lesmana)
k. Praktik yang sehat “Kita gag pake kartu jam hadir sama
kartu jam kerja mbak. Jadi absensi untuk
jam hadir sama jam kerjanya itu cuma
satu mbak. Jadi kita gag bandingin mbak,
sistem absensinya disini kan di absensi itu
udah ada jam hadir sama jam pulang
nanti diketerangan nya bisa ditulis apakah
karyawan melakukan lembur, berapa jam
nanti saya beri keterangan disana seperti
biasa kayak yang di jelasin tadi mbak.
Untuk distribusi biaya tenaga kerja
langsung perusahaan nggak nerapin itu
mbak, sistem pembayaran gaji ke
karyawankan dilakukan setiap bulannya
pada tanggal 25. Jadi kita nggak lakukan
perbandingan sama nerapin distribusi
biaya tenaga kerja langsung.”(Nova
Nayandy)

“Jadi mbak setiap karyawan melakukan


198

No. Indikator Analisis Sistem Deskripsi


Informasi Akuntansi
Penggajian dan
Pengendalian Internal
absensi akan saya awasi, takutnya ada
yang numpang absen gitu padahal nggak
masuk takut ada yang bantu absenin
temannya. Tapi syukurnya selama ini
belum ada yang kayak gitu, karyawan
yang melakukan hal itu belum ada karena
ada pengawasan mungkin mbak, kalau
emang karyawannya gag masuk izin
karena apa nanti dia akan menghubungi
saya secara langsung dan kalau sakit
harus dibuktikan dengan surat keterangan
dokter mbak.”(Nova Nayandy)

“Setelah pembuatan daftar gajinya mbak


disini langsung dilakukan pembayaran
oleh saya mbak nggak dilakukan verifikasi
terlebih dahulu oleh mbak Vina selaku
bagian akuntans separti yang saya
katakana sebelumnya. Jadi itu mbak
selesei buat daftar gajinya akan langsung
minta tanda tangan Pak Direktur nanti
kalau udah Pak Direktur tanda tangan
atau nyetujuin nanti saya akan langsung
melakukan pembayaran gaji
karyawan.”(Vivi Atma Lesmana)
“Kita disini nggak punya catatan
penghasilan karyawan mbak, adanya
rekap gaji karyawan. Jadi, untuk
perhitungan PPh pasal 21 atau pajak
penghasilan karyawan nanti akan
direkonsiliasi dengan rekap gaji karyawan
mbak.” (Vivi Atma Lesmana)

“Seperti yang saya bilang tadi mbak kita


disini nggak punya catatan penghasilan
karyawan mbak, adanya rekap gaji
karyawan saja. Jadi, yang disimpang oleh
saya selaku pembuat daftar gaji
karawayan adalah rekap gaji karyawan
setiap bulannya nggak ada catatan
penghasilan karyawan.” (Vivi Atma
Lesmana)
199

Lampiran 5 :Penarikan Kesimpulan

No Indikator Analisis Sistem Kesimpulan Reduksi dan Penyajian


. Informasi Akuntansi Data
penggajian dan Pengendalian
Internal di PT. Tunas Muntia
Persada
1. Fungsi yang terkait akuntansi Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem
penggajian penggajian di PT. Tunas Muntia
Persada terdiri dari fungsi kepegawaian,
fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat
daftar gaji, fungsi keuangan, dan fungsi
akuntansi.
2. Dokumen yang digunakan dalam Dokumen yang digunakan dalam
penggajian penggajian di PT. Tunas Muntia
Persada terdiri dari data karyawan,
daftar hadir karyawan, rekap daftar
hadir karyawan, daftar gaji karyawan,
slip gaji karyawan, rekap daftar gaji
karyawan, dan rekening koran bank.
3. Catatan yang digunakan dalam Dokumen yang digunakan dalam
penggajian penggajian di PT. Tunas Muntia
Persada hanya dibuatkan jurnal umum
untuk setiap transaksi-transaksi baik
pengeluaran maupun pembayaran gaji
karyawan.
4. Prosedur yang digunakan dalam Untuk prosedur yang digunakan dalam
penggajian penggajian itu terdiri dari prosedur
pencatatan waktu hadir karyawan,
prosedur daftar rekap waktu hadir
karyawan, prosedur pembuatan daftar
gaji, prosedur pembayaran gaji,
prosedur pembuatan rekapitulasi
pembayaran gaji. Prosedur pencatatan
biaya gaji
5. Struktur organisasi Pada struktur organisasi PT. Tunas
Muntia Persada sudah menggambarkan
pemisahan fungsi dilihat bersadarkan
adanya struktur organisasi pada PT.
Tunas muntia Pesada dimana setiap
karyawan memiliki wewenang dan
tanggung jawabnya masing-masing.
Semua karyawan sudah dikelompokkan
berdasarkan keterampilan dan
kemampuan yang dimiliki sejak
karyawan itu diangkat menjadi
200

No Indikator Analisis Sistem Kesimpulan Reduksi dan Penyajian


. Informasi Akuntansi Data
penggajian dan Pengendalian
Internal di PT. Tunas Muntia
Persada
karyawan berdasarkan kontrak awal
yang telah disetujui sehingga masing-
masing karyawan memiliki tugas yang
akan dikerjakan dan tanggung
jawabnya masing-masing. Akan tetapi,
pada struktur organisasi di PT. Tunas
Muntia Persada terdapat adanya
rangkap fungsi tugas pada fungsi
pembuat daftar gaji dan fungsi
pembayar gaji dimana kedua fungsi
tersebut dikerjakan oleh satu orang
yang sama yaitu bagian keuangan.
6. Sistem otorisasi Untuk sistem otorisasi yang diterapkan
pada PT. Tunas Muntia persada belum
efektif karena belum berdasarkan teori
yang ada karena masih ada kegiatan
yang dilakukan tanpa dilakuka otorisasi
terlebih dahulu.
7. Prosedur pencatatan Untuk prosedur pencatatannya juga
masih belum efektif karena belum
berdasarkan teori yang ada karena di
perusahaan tidak ada catatan
penghasilan karyawan dan tarif gaji
tidak dilakukan verifikasi ketelitiannta
oleh bagian akuntansi.
8. Praktik yang sehat Praktik yang sehat yang diterapkan di
PT. Tunas Muntia Persada masih
dikatakan lemah dapat dilihat bahwa
beberapa kegiatan dalam proses
penggajian tidak dilakukan kegiatan
pengecekan atau koreksi secara rutin.
201

Lampiran 6 : Dokumentasi PT. Tunas Muntia Persada

a. Struktur Organisasi di PT. Tunas Muntia Persada


202

b. Kata Pengantar
203

c. Gambaran Umum Perusahaan


204

d. Visi dan Misi PT. Tunas Muntia Persada


205

e. Ruang Lingkup Pekerjaan PT. Tunas Muntia Persada


206
207

Dokumen yang Digunakan Di PT. Tunas Muntia Persada

f. Data Karyawan Aktif di PT. Tunas Muntia Persada

DATA KARYAWAN AKTIF PT. TUNAS MUNTIA PERSADA


Work Schedule Classification Status karyawan Origin
PTNNT TEMPAT DAN TANGGAL Lama Bekerja Point Of Contract S tart Contract Finish Nomor
No NAMA KTP # Adress Position Title Roster (5:2 / Day Shift / Shift Working Hours (From Above Hp #
ID # LAHIR A,B,C,D di Perusahaan Contract Permanen Hire Date Date Rekening
6:3 / 6:1 Etc.) Night Shift (Start to Finish) Categories)
1 WAWAN ANTARIKSATM U 001 Jereweh, 21 Januari 1976 5207012101781320 Jereweh Direktur 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 A 13 tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 08233910056 150655716

2 NOFIANTO HS TM U 271 Ampenan, 28 November 1975 2350032811750002 Desa M antun, M aluk M anajer Proyek 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 B 11 tahun Contract Maluk Ampenan, Lombok Barat 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 087730724867 0229886577

3 NOVA NAYANDy TM U 212 Jereweh, 19 November 1990 5207011911900001 Jereweh HRD 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 5 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081239839547 0396124730

4 SILVINAWATI TM U 330 Utan, 1 Agustus 1989 5204064108890016 Desa M antun, M aluk Accounting 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 11 Tahun Contract Maluk Utan, Sumbawa 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 082147930989 0221923993

5 VIVI ATM A L. TM U 380 Jereweh, 17 April 1991 3174095704911001 Jereweh Keuangan 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 5 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081382159245 0169476056

6 SUGENG PRIYADI TM U 375 Wonosobo, 5 December 1965 5207080512650002 RT.010/RW.003 Desa M antun, M aluk Koordinator Proyek 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 B 11 tahun Contract Maluk Wonosobo, Jawa Timur 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081339522902 0133251250

7 IWAN SITAM PAN TM U 107 Palopo, 1 M aret 1982 5207080105821873 Desa M antun, M aluk Supervisor 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 B 11 tahun Contract Maluk Palopo, Sulawesi 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081339601482 908157826

8 M . SYAHRIL S TM U 352 Dili, 16 April 1990 5204051604900001 RT.002/RW.006 Desa Kalimango, Alas Petugas Keamanan 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 8 Tahun Contract Maluk Alas, Sumbawa 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 085935617769 245036890

9 NICO DEM US DENGAH


T M U 104 Cilacap, 1 November 1980 5204200111800001 Cilacap, Jawa Tengah M andor 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 B 11 Tahun Contract Maluk Jawa Tengah 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081936750230 0245036890

10 HERM AN SUM ANJAYA


T M U 355 Jereweh, 10 Oktober 1985 5207011910850100 RT.001/RW.001 Desa Beru, Jereweh Fitter (1) 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081353921581 0388170550

11 KHAIRUDDIN TM U 441 Jereweh, 28 Oktober 1983 5207012810830002 RT.002/RW.001 Desa Beru, Jereweh M echanical Helper (4) 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081906905906 0419051019

12 HARDIANSYAH TM U 507 Tongo, 16 Oktober 1990 5207041610910001 RT.001/RW.001 Desa Tongo, Sekongkang Elektrican (10) 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Tongo, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 085205581005 0718642003

13 SAM RATULAGI TM U 401 Jereweh, 7 M ei 1985 5207010705850001 RT.007/RW.004 Desa Beru, Jereweh Welder 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081238065594 0449329637

14 SUTRISNO TM U 130 Jereweh, 11 Januari 1986 5207011101861696 RT.008/RW.004 Desa Beru, Jereweh Elektrican (9) 6:3 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 082340855978 0389332104

15 EDI M UTTAQIN TM U 424 Jereweh, 27 April 1988 5207012704884313 RT.003/ RW.002 Desa Beru, Jereweh Elektrican (8) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 085333209412 0438631348

16 VINSENSIUS HIBURANTM U 103 Sumbawa, 5 April 1985 5204220504850001 RT.001/RW.007 Desa Kerato, Unter Iwes Fitter (2) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Sumbawa 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 085339053228 0403750784

17 ABDUL HANAN TM U 163 Jereweh, 6 Agustus 1967 5207010608672047 RT.008/RW.004 Desa Belo, Jereweh Elektrican (7) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 4 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 22 Agustus 2020 8 Februari 2021 081237237468 0332126936

18 ZAINUDDIN TM U 065 Rhee Loka, 4 November 1976 5207080411760002 RT.001/RW.001 Desa Pasir Putih, M aluk Elektrican (6) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Rhee, Sumbawa 30 Juni 2020 30 Desember 2020 081236230900 0438114738

19 JUPRIADI TM U 412 Jereweh, 16 Agustus 1988 5207011608880001 RT.004/RW.002 Desa Beru, Jereweh Elektrican (5) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082340845109 0215802490

20 JUHARI TM U 386 Balusu, 21 Januari 1980 7371092101800011 Balusu, Sulawesi Elektrican (4) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Balusu, Sulawesi 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082342009288 0446476437

21 SYAM SUL TM U 510 M akassar, 21 Januari 1978 7371092101780003 RT.011/RW.006 Desa Tamamaung, M akassar Fitter (3) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk M akassar, Sulawesi 30 Juni 2020 30 Desember 2020 08534198986 0738774964

22 ARM AN ARIASTA TM U 400 Jereweh, 30 November 1989 5207043011893029 RT.004/RW.001 Desa Beru, Jereweh M echanical Helper (3) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Jereweh, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 081909056616 0718642003

23 IRWAN ARIANDI TM U 411 Taliwang, 5 Okober 1995 5207020510950002 RT.006/RW.002 Karang Sampir. Taliwang Fitter (4) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Taliwang, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 081909277761 0835180685

24 ARDIANSYAH TM U 445 Tongo, 14 M ei 1989 5207041405890004 RT.002/RW.007 Desa Tongo Driver (3) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Tongo, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082340808600 0481560463

25 SUHAILI YAHYA TM U 346 Ranggagata, 16 Juni 1977 5207081606770002 RT.006/RW.003 Desa M antun, M aluk Elektrican (3) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Lombok Tengah 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082340042361 0294544647

26 DARWIS TM U 572 Banjar Negara, 10 Oktober 1968 5207041010680001 RT.004/RW.001 Desa Sekongkang Bawah Fitter (5) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Jawa Tengah 30 Juni 2020 30 Desember 2020 087863633242 0708597047

27 ZULKAHFI TM U 379 Lombok, 25 Juli 1981 5207082507810001 RT.008/RW.004 Desa Benete, M aluk Elektrican (2) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Lombok 30 Juni 2020 30 Desember 2020 081917555882 0093499113

28 AM RULLAH HZ TM U 430 Alas, 09 Juli 1981 5204050907810002 RT.002/RW.005 Desa Kalimango, Alas M echanical Helper (2) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Alas, Sumbawa 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082144491031 0436700359

29 SOPIANTO TM U 588 Banjarmasin, 29 Oktober 1986 5207082910860001 RT.001/RW.003 Benete, M aluk Driver (2) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Benete 30 Juni 2020 30 Desember 2020 085237670625 '0283061436

30 WAHYU EPRAYANA TM U 530 Jereweh, 31 Desember 1970 5207013112700012 RT.009/RW.002 Desa Beru, Jereweh Driver (1) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Jereweh 30 Juni 2020 30 Desember 2020 085339355780 0294544647

31 TAUFIK HIDAYAT TM U 590 Taliwang, 12 M ei 1985 5207026407910001 RT.003/RW.005 Desa Bugis, Taliwang Elektrican (1) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Taliwang, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 085239895587 0815051574

32 INDRA GUNAWAN TM U591 Taliwang, 15 Desember 1989 5204225801870001 RT.004/RW.002 Desa Sermong, Taliwang M echanical Helper (1) 5:2 Day Shift 07:00 - 17:00 C 2 Tahun Contract Maluk Taliwang, KSB 30 Juni 2020 30 Desember 2020 082236579685 0283797023
208

g. Absensi Karyawan PT. Tunas Muntia Persada

ABSENSI HARIAN
PROJECT : Lighting
NO.KONTRAK : BH1636700pr_CO#03
LOCATION :

HARI / TANGGAL :
MASUK PULANG
NO NAMA No. Badge PARAF APPROVE KETERANGAN
Normal Aktual Normal Aktual
1 SUGENG PRIYADI TMU 375 07.00 17.00
2 IWAN SITAMPAN TMU 107 07.00 17.00
3 M. SYAHRIL S TMU 352 07.00 17.00
4 NICO DEMUS DENGAH TMU 104 07.00 17.00
5 HERMAN SUMANJAYA TMU 355 07.00 17.00
6 KHAIRUDDIN TMU 441 07.00 17.00
7 HARDIANSYAH TMU 507 07.00 17.00
8 SAM RATULAGI TMU 401 07.00 17.00
9 SUTRISNO TMU 130 07.00 17.00
10 EDI MUTTAQIN TMU 424 07.00 17.00
11 VINSENSIUS HIBURAN TMU 103 07.00 17.00
12 ABDUL HANAN TMU 163 07.00 17.00
13 ZAINUDDIN TMU 065 07.00 17.00
14 JUPRIADI TMU 412 07.00 17.00
15 JUHARI TMU 386 07.00 17.00
16 SYAMSUL TMU 510 07.00 17.00
17 ARMAN ARIASTA TMU 400 07.00 17.00
18 IRWAN ARIANDI TMU 411 07.00 17.00
19 ARDIANSYAH TMU 445 07.00 17.00
20 SUHAILI YAHYA TMU 346 07.00 17.00
21 DARWIS TMU 572 07.00 17.00
22 ZULKAHFI TMU 379 07.00 17.00
23 AMRULLAH HZ TMU 430 07.00 17.00
24 SOPIANTO TMU 588 07.00 17.00
25 WAHYU EPRAYANA TMU 530 07.00 17.00
26 TAUFIK HIDAYAT TMU 590 07.00 17.00
27 INDRA GUNAWAN TMU591 07.00 17.00
28 NOFIANTO HS TMU 271 07.00 17.00
29 SILVINAWATI TMU 330 07.00 17.00
30 VIVI ATMA L. TMU 380 07.00 17.00

BATU HIJAU,
PT. TUNAS MUNTIA PERSADA Mengetahui / Mengesahkan :

(Nova Nayandy)
209

h. Rekap Waktu Hadir Karyawan PT. Tunas Muntia Persada

Nama : Status :
No.Badge : Gaji Pokok :
Posisi : Lokasi :
Periode : Roster :

REKAP WAKTU HADIR KARYAWAN


Tot.Jam Jam Kerja Lembur
No Tanggal Mulai Selesai Reguler Keterangan
KERJA ( x 1,5 ) (x2) ( x3)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Total Jam Kerja
210

i. Daftar Gaji PT. Tunas Muntia Persada

PERHITUNGAN GAJI :
1 gaji Norm al Rp -
2 Jam Kerja Lembur ( x1,5 ) 0 Rp - Rp -
3 Jam Kerja Lembur ( x 2 ) 0 Rp - Rp -
4 Jam Kerja Lembur ( x 3 ) 0 Rp - Rp -
5 Jam Kerja Lembur ( x 4 ) 0 Rp - Rp - +
Sub Total A Rp -
6 Tunjangan Transport 0 Rp - Rp -
7 Tunjangan Kehadiran 0 Rp - Rp -
8 Tunjangan Perumahan 0 Rp - Rp - +
Sub Total B Rp -
Sub Total A + Sub Total B Rp -

BPJS K 1% Rp -
BPJS TK 3% Rp -
PKP/Tahun Rp -
PPh 21(5%) Rp -
Total Pengurangan Rp - -
Total Gaji Yang Diterim a Rp -
211

j. Slip Gaji Karyawan

SLIP GAJI KARYAWAN PT TUNAS MUNTIA PERSADA

Nama : Status
No.Badge : Gaji Pokok
Posisi : Lokasi
Periode : Roster

Tot.Jam Jam Kerja Lem bur


No Tanggal Mulai Selesai Reguler Keterangan
KERJA ( x 1,5 ) ( x 2 ) ( x3) (x4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Total Jam Kerja 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Maluk, tanggal………2020
PERHITUNGAN GAJI :
1 gaji Norm al Rp - PT.TUNAS MUNTIA PERSADA
2 Jam Kerja Lembur ( x1,5 ) 0 Rp - Rp - DIREKTUR
3 Jam Kerja Lembur ( x 2 ) 0 Rp - Rp -
4 Jam Kerja Lembur ( x 3 ) 0 Rp - Rp -
5 Jam Kerja Lembur ( x 4 ) 0 Rp - Rp - + WAWAN ANTARIKSA
Sub Total A Rp -
6 Tunjangan Transport 0 Rp - Rp -
7 Tunjangan Kehadiran 0 Rp - Rp -
8 Tunjangan Perumahan 0 Rp - Rp - +
Sub Total B Rp -
Sub Total A + Sub Total B Rp -

BPJS K 1% Rp -
BPJS TK 3% Rp -
PKP/Tahun Rp - (NAMA KARYAWAN)
PPh 21(5%) Rp -
Total Pengurangan Rp - -
Total Gaji Yang Diterim a Rp - (…………….)
212

k. Rekap Gaji Karyawan PT. Tunas Muntia Persada

REKAP GAJI BULAN SEPTEMBER 2020 PT. TUNAS MUNTIA


PERSADA
No Nama No Rekening Total Gaji
1 NOFIANTO HS 0229886577 Rp 7.532.843
2 NOVA NAYANDY 0396124730 Rp 4.552.827
3 SILVINAWATI 0221923993 Rp 4.472.926
4 VIVI ATM A L. 0169476056 Rp 4.243.168
5 SUGENG PRIYADI 0133251250 Rp 9.074.827
6 IWAN SITAM PAN 908157826 Rp 8.578.938
7 M . SYAHRIL S 245036890 Rp 4.542.158
8 NICO DEM US DENGAH 0245036890 Rp 6.546.162
9 HERM AN SUM ANJAYA 0388170550 Rp 4.452.827
10 KHAIRUDDIN 0419051019 Rp 4.078.945
11 HARDIANSYAH 0718642003 Rp 4.243.168
12 SAM RATULAGI 0449329637 Rp 4.220.163
13 SUTRISNO 0389332104 Rp 4.723.428
14 EDI M UTTAQIN 0438631348 Rp 4.652.827
15 VINSENSIUS HIBURAN 0403750784 Rp 4.452.827
16 ABDUL HANAN 0332126936 Rp 4.564.277
17 ZAINUDDIN 0438114738 Rp 4.358.763
18 JUPRIADI 0215802490 Rp 4.534.358
19 JUHARI 0446476437 Rp 4.572.014
20 SYAM SUL 0738774964 Rp 4.633.171
21 ARM AN ARIASTA 0215802490 Rp 4.481.546
22 IRWAN ARIANDI 0835180685 Rp 4.057.104
23 ARDIANSYAH 0481560463 Rp 4.767.168
24 SUHAILI YAHYA 0294544647 Rp 4.668.162
25 DARWIS 0708597047 Rp 4.320.506
26 ZULKAHFI 0093499113 Rp 4.321.586
27 AM RULLAH HZ 0436700359 Rp 4.459.046
28 SOPIANTO '0283061436 Rp 4.509.041
29 WAHYU EPRAYANA 0294544647 Rp 4.601.731
30 TAUFIK HIDAYAT 0283797023 Rp 4.355.734
31 INDRA GUNAWAN 0815051574 Rp 4.452.733
TOTAL Rp 152.024.971
213

Catatan yang digunakan PT. Tunas Muntia Persada

l. Jurnal Umum

PT. Tunas Muntia Persada


Operasional Priode Agustus 2020
Jurnal Umum
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
04 agustus 2019 Kas Rp 1.890.000 Rp 1.890.000
kasih nova d pak ono urus berkas Rp 100.000
kasih pak iwan Rp 500.000
isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
bayar tinta Rp 285.000
07 agustus 2020 kasih mba wat Rp 250.000
beli kertas,aqua dll Rp 250.000
pulsa listrik Rp 105.000
bikin ceklis Rp 15.000
beli map coklat Rp 20.000
beli tinta printer Rp 400.000
10 Agustus 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 2.890.000
isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
isi pulsa bos Rp 105.000
16 Agustus 2020 pulsa listrik Rp 105.000
bayar telpon kantor & Bos Rp 700.000
laminating Rp 5.000
beli materi 3000 Rp 150.000
18 agustus 2019 beli aqua dll Rp 100.000
isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
21 agustus 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 3.890.000
photocopy +double tip,spidol permanen 4 amplop Rp 161.000
beli baterei acc & kuaci Rp 35.000
isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
23 agustus 2020 Isi pulsa mba wat & vivi Rp 110.000
beli spidol putih 2 & isolasi kertas Rp 50.000
casbon pak on Rp 100.000
pulsa bos & listrik kantor Rp 210.000
Total Rp 3.890.000 Rp 4.156.000 Rp (266.000)
Total Kas Bulan Agustus 2020 Rp 3.890.000
Total Pengeluaran Bulan Agustus 2020 Rp 4.156.000
Sisa Uang Kas Bulan Agustus 2020 Rp (266.000)

ANGSURAN BULANAN AGUSTUS 2020

No Keterangan Debit Kredit


Beban Gaji karyawan Rp 152.343.766
1
Kas Rp 152.343.766
Bayar Jamsostek Rp 8.012.040
2
Kas Rp 8.012.040
Bayar Nasi Rp 15.787.000
3
Kas Rp 15.787.000
Bayar BPJS Kesehatan Rp 2.686.921
4
Kas Rp 2.686.921
Bayar Nota di Dwi Rp 3.549.999
5
Kas Rp 3.549.999
Bayar Nota di M.23 bengkel Rp 770.000
6
Kas Rp 770.000
Bayar Bis DR 7091 A Rp 5.000.000
7
Kas Rp 5.000.000
Bayar Mobil inova silver DR 1782 AY Rp 5.000.000
8
Kas Rp 5.000.000
Bayar telpon Kantor & Bos Rp 700.000
9
Kas Rp 700.000
Beban Sewa Mobil Pickup Putih / ganti bayar bbm
Rp 8.000.000
10
Kas Rp 8.000.000
Jumlah Rp 201.849.726 Rp 201.849.726
214

PT. Tunas Muntia Persada


Operasional Priode September 2020
Jurnal Umum
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
02 September 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
23 Agustus 2020 ganti duit vivi bulan kamren Rp 261.000
02 September 2020 beli aqua Rp 55.000
04 September 2020 isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng Rp 104.000
beli kopi & lemon tea Rp 25.000
07 September 2020 pulsa listrik Rp 105.000
beli aqua galon Rp 30.000
photocopy Rp 20.000
09 September 2020 isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng Rp 104.000
11 September 2020 beli aqua tnggung Rp 55.000
isi pulsa listrik Rp 105.000
pulsa bos Rp 105.000
16 September 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
KIR BiS Rp 350.000
isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng Rp 100.000
beli tissu & lemon tea sachet Rp 29.500
kupon bbm Rp 30.000
semangka 2,pisau & piscok Rp 100.000
17 September 2020 ceklis 4 Rp 80.000
pulsa mba & vivi Rp 104.000
19 September 2020 bayar telpon kantor n bos Rp 731.000
phocopy ijin kerja panas Rp 35.000
23 September 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 3.000.000
beli spidol putih Rp 50.000
beli pulsa karyawan Rp 100.000
pulsa listrik Rp 103.000
pulsa bos Rp 55.000
beli aqua 1 dus,lemon tea n snack Rp 86.000
27 September 2020 pulsa bos Rp 55.000
30 September 2020 Spidol putih Rp 22.000
Total Rp 3.000.000 Rp 2.999.500 Rp 500
Total Kas Bulan september 2020 Rp 3.000.000
Total Pengeluaran Bulan September 2020 Rp 2.999.500
Sisa Uang Kas Bulan September 2020 Rp 500
215

ANGSURAN BULANAN SEPTEMBER 2020

No Keterangan Debit Kredit


Beban Gaji karyawan Rp 152.343.766
1
Kas Rp 152.343.766
Bayar Jamsostek Rp 7.296.000
2
Kas Rp 7.296.000
Bayar Nasi Rp 15.787.000
3
Kas Rp 15.787.000
Bayar BPJS Kesehatan Rp 2.967.000
4
Kas Rp 2.967.000
Bayar Nota di Dwi Rp 6.546.000
5
Kas Rp 6.546.000
Bayar Nota di M.23 bengkel Rp 750.000
6
Kas Rp 750.000
Beli Laptop Rp 3.500.000
7
Kas Rp 3.500.000
Bayar Bis DR 7091 A Rp 5.000.000
7
Kas Rp 5.000.000
Beban Sewa 3 Mobil Rp 25.000.000
8
Kas Rp 25.000.000
Bayar telpon Kantor & Bos Rp 731.000
9
Kas Rp 731.000
Beban Sewa Mobil Pickup Rp 8.000.000
10
Kas Rp 8.000.000
Jumlah Rp 227.920.766 Rp 227.920.766

PT. Tunas Muntian Persada


Oprasional Priode Oktober 2020
Jurnal Umum
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
30 September 2020 Kas Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
1 0ktober 2020 beli kertas & clip Rp 96.000
beli kopi Rp 5.000
kurang bayar dwi Rp 60.000
pulsa bos Rp 55.000
soupdrink drink gorengan untuk diatas Rp 120.000
2 0ktober 2020 isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
beli sabun & gorengan untuk diatas Rp 70.000
Waterpass Rp 25.000
Photocopy ijin kerja panas Rp 70.000
beli pengaris besi & aqua 1dus + baygon Rp 85.000
Total Rp 1.000.000 Rp 686.000 Rp 314.000
Total Kas Minggu Pertama 2020 Rp 1.000.000
Total Pengeluaran Minggu Pertama 2020 Rp 686.000
Sisa Uang Kas Minggu Pertama 2020 Rp 314.000
216

PT. Tunas Muntian Persada


Oprasional Priode Oktober 2020
Jurnal Umum
No Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
03 Oktober 2020 sisa kas minngu pertama Rp 314.000 Rp 314.000
7 0ktober 2020 isi pulsa pak iwan,ono,syahril & sugeng nova Rp 100.000
Pulsa listrik Rp 105.000
kopi Rp 15.000
9 Oktober 2020 terima tunai Rp 500.000 Rp 814.000
isi pulsa bos 3 nomer Rp 265.000
beli super bel,pembersih kamar mandi,baterei &pengharum Rp 94.000

Total Rp 814.000 Rp 579.000 Rp 235.000


Total Kas Minggu ke 2 2020 Rp 814.000
Total Pengeluaran Minggu ke 2 2020 Rp 579.000
Sisa Uang Kas Minggu ke 2020 Rp 235.000
217
218
219
220

Lampiran 7 :Simbol-Simbol Bagan Alir (Flowchart)

Simbol Nama Simbol Penjelasan


Dokumen Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis
dokumen yang merupakan
formulir yang digunakan untuk
merekam data terjadinya suatu
transaksi.
Dokumen dan Simbol ini digunakan untuk
Tembusannya menggambarkan dokumen asli
dan tembusannya.

Berbagai Simbol ini digunakan


Dokumen menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan
bersama di dalam satu paket.

Catatan Simbol ini digunakan untuk


menggambarkan catatan
akuntansi yang digunakan untuk
mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen
atau formulir.
Penghubung Simbol ini digunakan untuk
pada halaman penghubung jika memungkinkan
yang sama (on- ada dokumen berhenti di suatu
page lokasi tertentu dan kembali
connector) berjalan di lokasi lain pada
halaman yang sama.
- Akhir arus dokumen dan
mengarahkan pembaca ke
simbol penghubung halaman
yang sama yang bernomor
seperti yang tercantum di dalam
simbol tersebut.

- Awal arus dokumen yang


berasal dari simbol penghubung
halaman yang sama, yang
bernomor seperti yang tercantum
di dalam simbol tersebut.
221

Simbol Nama Simbol Penjelasan


Penghubung Simbol ini digunakan
pada halaman menunjukkan ke mana dan
yang berbeda bagaimana bagan alir terkait satu
(off-page dengan lainnya.
connector)
Kegiatan Simbol ini digunakan
Manual menggambarkan kegiatan
manual seperti menerima order
dari pembeli, mengisi formulir,
membandingkan dan memeriksa
berbagai jenis kegiatan klerikel
yang lain.
Keterangan, Simbol ini digunakan untuk
komentar memungkinkan ahli sistem
menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan yang
disampaikan bagan alir.
Arsip Simbol ini digunakan
Sementara menunjukkan tempat
penyimpanan dokumen, seperti
lemari arsip. Berikut untuk
menujukkan arsip dokumen
sebagai berikut:
A = Menurut abjad
N = Menurut nomor urut
T = Kronologi menurut tanggal
Arsip Simbol ini digunakan untuk
Permanen menggambarkan arsip permanen
merupakan tempat penyimpanan
dokumen yang tidak akan
diproses lagi dalam akuntansi
bersangkutan.
On-line Simbol ini digunakan untuk
computer menggambarkan pengolahan
process data dengan komputer secara
online.
222

Simbol Nama Simbol Penjelasan


Keying (typing Simbol ini digunakan untuk
verifying) menggambarkan pemasukan
data ke dalam komputer melalui
online terminal.
Pita Magnetik Simbol ini digunakan untuk
(Magnetic menggambarkan arsip komputer
tape) yang berbentuk pita magnetik.
On-line Simbol ini digunakan untuk
storage menggambarkan arsip komputer
yang berbentuk online (di dalam
memori komputer)
Pertemuan Simbol ini digunakan jika dua
garis alir garis alir bertemu dan salah satu
garis mengikuti arus garis
lainnya.
Mulai/ Simbol ini digunakan untuk
Berakhir menggambarkan awal dan akhir
(terminal) suatu sistem akuntansi.
Masuk ke Simbol ini digunakan untuk
Dari Pemasok sistem menggambarkan masuk ke
sistem yang di gambarkan dalam
bagan alir.
Keluar ke Simbol ini digunakan untuk
sistem lain menggambarkan keluar ke
Kas Sistem sistem lain.
Penjualan
223

Lampiran 8: SURAT IZIN RISET


224

Lampiran 9 : Balasan Surat Izin Riset Dari PT. Tunas Muntia Persada

Anda mungkin juga menyukai