Anda di halaman 1dari 95

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

PADA PT. WIDODO PRAJA PERKASA PONOROGO

Nama : Ananda Ayu Tri Cahyani

NIM : 19441741

Program Studi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2024

SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. WIDODO PRAJA PERKASA

PONOROGO

Diajukan sebagai syarat untuk menyusun skripsi pada

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Nama : Ananda Ayu Tri Cahyani

NIM : 19441741

Program Studi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2024
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Widodo

Praja Perkasa Ponorogo

Nama : Ananda Ayu Tri Cahyani

NIM : 19441741

Tempat , Tanggal Lahir : Ponorogo, 20 Maret 2001

Program Studi : Akuntansi

Isi dan format telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat

untuk menyusun skripsi pada Program Studi Akuntasi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Ponorogo,
Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Khusnatul Zulfa W., MM., Ak., CA NURUL HIDAYAH,SE.,M.Ak


NIDN.0722056704 NIDN.0725058202
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Hadi Sumarsono, SE., M.Si


NIP. 19760508 200501 1 002
Dosen Penguji Dosen Penguji : Dosen Penguji

Dra. Hj. Khusnatul Zulfa W., MM., Ak., CADr. SLAMET SANTOSO,SE., M.Si Titin Eka Ardiana, SE., M.Si
NIDN.0722056704 NIDN. 0718107001 NIDN. 0708028205

iii
RINGKASAN

Penelitian ini berjudul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi


Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari penerapan sistem
informasi akuntansi pencatatan penjualan dan penerimaan kas pada PT. Widodo
Praja Perkasa Ponorogo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana
penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. Widodo Praja Perkasa
Ponorogo, 2) Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada
PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo, 3) Bagaimana kesesuaian sistem penjualan dan
penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo dengan sistem informasi
akuntansi. Analisis penelitian menggunakan teori pembanding sistem informasi
akuntansi berdasarkan Mulyadi (2016). Dari hasil penelitian data primer dan data
sekunder yang diambil dari PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo
sudah menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas dengan
cukup baik dan memiliki kesesuaian dengan sistem informasi penjualan dan
penerimaan kas. Terdapat kesesuaian dari unit organisasi, dokumen yang digunakan,
catatan akuntansi, jaringan prosedur dan bagan alur sistem penjualan. Selain itu
sistem informasi akuntansi penerimaan kas belum sesuai dengan teori. Hal tersebut
terlihat dari belum sesuainya prosedur dan mekanisme yang dipakai untuk
melaksankan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan. PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo dalam
pencatatan pembayaran hanya berupa laporan penerimaan penjualan dan kwitansi
pembayaran sebagai bukti transaksi.
Kata Kunci: Penjualan, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

dan Penerimaan Kas Pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo “. Skripsi ini

diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana ekonomi program studi

akuntansi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Penyusunan skripsi ini peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dan

masih banyak kekurangan dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan

yang peneliti miliki. Namun peneliti berusaha untuk mempersembahkan skripsi ini

sebaik-baiknya agar memilki manfaat bagi banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti

menerima segala kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik moral maupun materi, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati yang paling dalam, peneliti

mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada:

1. Bapak seman dan Ibu sunarti selaku orang tua kandung saya yang telah

menemani, memeberikan semangat, memotivasi, dan nasihat yang tidak

pernah henti sampai saat ini

2. Dr. Happy Susanto, M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Ponorogo yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk dapat

menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

v
3. Dr. Hadi Sumarsono, SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberikan kesempatan untuk

menempuh program S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi.

4. Dra. Hj. Khusnatul Zulfa W, MM., Ak., CA selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Dosen

Pembimbing 1 yang telah memberikan fasilitas yang baik guna memperlancar

skripsi ini.

5. Nurul Hidayah, SE.,M.AK selaku Dosen Pembimbing 2, atas semua bimbingan,

pelajaran dan motivasi yang selalu ibu berikan dalam mambantu menyelesaikan

skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan/Karyawati Universitas Muhammadiyah

Ponorogo yang selalu memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi

peneliti.

7. Terima kasih kepada bapak Sukandar, SE selaku pimpinan dari PT. Widodo

Praja Perkasa Ponorogo yang telah memberikan izin penelitian beserta para staff.

8. Sahabat dan teman-teman, saya ucapkan terima kasih atas semua bantuannya

serta motivasi yang selalu diberikan.

9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas doa, bantuan dan dukungannya.

Kepada seluruh pihak yang tertulis diatas peneliti hanya mampu mengucapkan

terima kasih dan mendoakan semoga kebaikannya dicatat sebagai amal sholeh dan

mendapat Ridho Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb

vi
Ponorogo, 19 Januari 2023
Peneliti

Ananda Ayu Tri Cahyani


NIM 19441741

vii
PERNYATAAN TIDAK MELANGGAR

KODE ETIK PENELITIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa, skripsi ini

merupakan karya asli saya sendiri (ASLI), dan isi dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademis di

suatu Institusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Ponorogo, 19 Januari 2023

Materai
10.000

Ananda Ayu Tri Cahyani


NIM 19441741

viii
MOTTO

“Jangan pernah membandingkan jalan cerita hidup mu dengan jalan cerita orang

lain,jangan batasi kemampuan dirimu hanya karena lebih pencapaian orang lain yang

didapatkan lebih dulu”

“Lakukan yang terbaik,berikan yang terbaik untuk hasil yang terbaik”

ix
HALAMAN PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih

sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. Walaupun jauh dari kata sempurna,

namun penulis bangga telah mencapai pada titik ini, yang akhirnya skripsi ini bisa

selesai diwaktu yang tepat. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasullah Muhammad SAW. Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Bapak Seman dan Ibu Sunarti selaku orang tua saya terimakasih atas doa,

semangat, motivasi, pengorbanan, nasehat serta kasih sayang yang tidak pernah

henti sampai saat ini.

2. Semua teman-teman Prodi Akuntansi S1 Prosus 2019.

Kepada semua teman-teman, saudara yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................iii

RINGKASAN..........................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR..............................................................................................................v

PERNYATAAN TIDAK MELANGGAR............................................................................viii

KODE ETIK PENELITIAN.................................................................................................viii

MOTTO...................................................................................................................................ix

HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................................x

DAFTAR ISI...........................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah.........................................................................................................5

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.......................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................7

2.1 Landasan Teori................................................................................................................7

2.1.1 Pengertian Sistem...................................................................................................7

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi..................................................................8

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan...................................................................9

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas......................................................14

xi
2.2 Penelitian Terdahulu......................................................................................................20

2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................24

3.1 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................................24

3.2 Jenis dan Metode Pengambilan Data.............................................................................25

3.2.1 Jenis Data............................................................................................................25

3.2.2 Metode Pengambilan Data...................................................................................26

3.3 Devinisi Operasional Variabel.......................................................................................27

3.4 Metode Analisis Data....................................................................................................28

3.4.1 Analisis Peneitian Kuaitatif.................................................................................28

3.4.2 Metode Analisis Data..........................................................................................29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................33

4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................................33

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan.................................................................................33

4.1.2 Visi dan Misi.......................................................................................................34

4.1.3 Struktur dan Uraian Tugas...................................................................................35

4.2 Hasil Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Widodo Praja Prakasa
Ponorogo.......................................................................................................................36

4.2.1 Flowchart Penjualan.............................................................................................37

4.3 Hasil Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Widodo Praja
Prakasa Ponorogo.........................................................................................................44

4.3.1 Flowchart Penerimaan Kas..................................................................................44

4.2 Pembahasan.....................................................................................................................50

4.2.1 Penjualan.............................................................................................................50

4.2.2 Pencatatan Penerimaan Kas.................................................................................51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................53

xii
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................53

5.2 Keterbatasan..................................................................................................................54

5.3 Saran..............................................................................................................................55

5.3.1 Bagi PT. Widodo Praja Prakasa...........................................................................55

5.3.2 Bagi Peneliti Selanjutnya.....................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................57

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................20

Tabel 4.1 Laporan Penjualan...........................................................................................48

Tabel 4.2 Laporan Penerimaan........................................................................................49

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir........................................................................................22


Gambar 3.1 Langkah Analisis.........................................................................................29
Gambar 4.1 Logo Perusahaan..........................................................................................33
Gambar 4.2 Perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.......................................34
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo..........................35
Gambar 4.4 Wawancara Terkait Transaksi Penjualan.....................................................37
Gambar 4.5 Flowchart Penjualan....................................................................................40
Gambar 4.6 Wawancara Terkait Transaksi Penerimaan Kas..........................................41
Gambar 4.7 Flowchart Penerimaan Kas..........................................................................42
Gambar 4.8 Invoice Penjualan.........................................................................................43
Gambar 4.9 Wawancara Terkait Transaksi Penjualan ....................................................44
Gambar 5.0 Kwitansi Pembayaran Manual.....................................................................45
Gambar 5.1 Pencatatan Piutang.......................................................................................47

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Pertanyaan Wawancara......................................................................62


Lampiran II Dokumentasi Wawancara............................................................................68
Lampiran III Surat Ijin Penelitian....................................................................................70
Lampiran IV Surat Balasan Ijin Penelitian......................................................................72
Lampiran V Hasil Similarity...........................................................................................74
Lampiran VI Berita Acara Bimbingan............................................................................76

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh

perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sedang berkembang. Apalagi

dengan adanya globalisasi yang mendorong persaingan ketat di antara

perusahaan, sehingga para pengusaha harus mengelola perusahaannya

dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Perkembangan dunia

usaha yang semakin luas saat ini menuntut adanya kebutuhan

pengembangan sistem akuntansi baru untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang lebih baik. Kebutuhan sistem akuntansi ini ditandai dengan

penggunaan komputer dalam perkembangan teknologi informasi(Jaya,

2018).

Sistem penjualan dan penerimaan kas merupakan sistem inti yang

berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan karena

penjualan merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan untuk

dapat memperoleh keuntungan. Sedangkan penerimaan kas merupakan

ukuran awal laba yang diterima perusahaan yang menurut karakteristik dan

fungsinya, kas merupakan alat yangmudah untuk disalahgunakan oleh

pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab. Kas dalam neraca

merupakan kas yang paling liquid, karena hampir setiap transaksi yang

dilakukan oleh fungsi yang berwenang atau yang terkait di dalam

perusahaan maupun dengan pihak luar yang sebagian besar akan

mempengaruhi kas(Holifatullah, 2021).


1
2

Kas bersifat mudah dipindahtangankan sehingga kas merupakan

aktiva yang rawan, karena mudah digelapkan dan dimanipulasi. Keadaan

ini akan mendorong perusahaan untuk melakukan penataan pada sistem

penerimaan kas yang meliputi beberapa aspek yang saling berkaitan.

Setiap perusahaan sangat bergantung pada sistem informasi

manajemennya agar dapat bertahan di tengah persaingan. Informasi dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

oleh perusahaan, salah satu informasi yang sangat dibutuhkan oleh

manajemen perusahaan adalah informasi akuntansi(Wulandari, 2021).

Perusahaan harus memperhatikan kecocokan dan kesesuaian data

keuangan yang ada pada sistem informasi akuntansi dan pada aktivitas

perusahaan di lapangan. Penjualan dan penerimaan kas merupakan

kegiatan operasional yang sangat penting dan 3 vital yang berkaitan

langsung dengan aset perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling

likuid sehingga rawan disalahgunakan kegunaanya dan keberadaannya

mudah dipindah tangankan. Sistem akuntansi penjualan dapat digunakan

dalam transaksi penjualan tunai maupun penjualan kredit dengan tujuan

agar penjualan dapat dicatat dan diawasi dengan baik, sedangkan sistem

penerimaan kas digunakan untuk meminimalisir segala bentuk kecurangan

yang kemungkinan akan terjadi(Hikmawati dkk, 2013).

Mulyadi (2008:202) menyatakan bahwa sistem akuntansi

penerimaan kas sendiri ada dua macam yaitu terdiri dari sistem akuntansi

kas dari penjualan tunai maupun sistem akuntansi kas dari piutang.

Penerimaan kas adalah transaksi-transaksi yang mengakibatkan


3

bertumbuhnya saldo-saldo kas tunai, penerimaan piutang, penerimaan

transfer maupun penerimaan-penerimaan lainnya. Penerimaan kas yang

diterima perusahaan bisa berupa uang tunai maupun surat berharga yang

mempunyai sifat dapat segera digunakan.

PT. Widodo Praja Perkasa bergerak di bidang agen pemasaran

dalam hal ini penjualan perdana Telkomsel. Sistem penjualan yang utama

pada PT. Widodo Praja Perkasa adalah penjualan tunai. Pelaporan

penerimaan kas pada perusahaan menggunakan teknologi yang memadai.

Berdasarkan data yang diperoleh dari staff administrasi yang merupakan

narasumber dalam penelitian ini, menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi penjualan dalam penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa

ditemukan permasalahan dalam penerapan sistem informasi akuntansi

dalam pelaporan keuangan penjualan dan penerimaan kas. Salah satunya

informasi yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama untuk

memproses data menjadi informasi penyajian catatan atau dokumen

laporan keuangan yang belum memadai, dan masih banyak lagi

permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut.

Beberapa penelitian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas antara lain dilakukan Husna (2020) oleh

dalam penelitiannnya sistem informasi akuntansi penerimaan kas di PT.

Destinasi Tirta Nusantara, Tbk Cabang Medan. Hasilnya adalah penerapan

sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang dilakukan oleh PT.

Destinasi Tirta Nusantara, Tbk Cabang Medan sudah dapat mendukung

kegiatan operasional sehari- hari. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
4

teknologi dan perangkat lunak yang sudah memadai. Sehingga

menghasilkan informasi yang relevan, lengkap, akurat dan dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sedangkan Syarifadi S (2021) pada penelitiannya analisis sistem

informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT OZC Power

Switch Cabang Makassar. Hasilnya adalah sistem informasi akuntansi

yang diterapkan PT. OZE Power Switch Cabang Makassar dalam

memproses transaksi penjualan dan penerimaan kas telah mampu

menghasilkan informasi yang baik. Namun masih adanya beberapa

permasalahan di antaranya masih terjadi perangkapan beberapa fungsi

bagian dengan pelaksanaan pengendalian interen, karyawannya di

perioritaskan adanya dengan hubungan keluarga dan bagian penjualan dan

penerimaan kas hanya satu orang dengan mengerjakan hal tersebut atau

pekerjaan tersebut.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Holifatullah (2021) pada

penelitiannya Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Dan Penerimaan Kas ( Pada Rumah Makan Cak Nur Di Jakarta ). Hasilnya

adalah Penerapan Sistem Penjualan Di Rumah Makan Masih Sangat

Sederhana. Jumlah Penjualan Perharinya Dapat Diketahui Pada Saat

Penutupan Dari Nota Penjualan Yang Digunakan Pemilik Rumah Makan.

Dimana Tidak Ada Bagian Penerapan Sistem Akuntansi Dan

Menyerahkan Hasil Penerimaan Penjualan Langsung Kepemiliknya. Tidak

Efektifnya Sistem Akuntansi Dikarenakan Metode Sederhana Yang Hanya


5

Menggunakan Dan Menggandalkan Sebuah Nota Saja Sebagai Alat Sistem

Penjualan Dan Penerimaan Kas.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan fenomena yang

terjadi diperusahaan penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan

Penerimaan Kas Pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang

akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT.

Widodo Praja Perkasa ?

2. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas

pada PT. Widodo Praja Perkasa ?

3. Bagaimana kesesuaian sistem penjualan dan penerimaan kas pada PT.

Widodo Praja Perkasa dengan sistem informasi akuntansi ?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan

pada PT. Widodo Praja Perkasa.

2) Mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan

kas pada PT. Widodo Praja Perkasa.

3) Menguji kesesuain penjualan dan penerimaan kas pada PT.

Widodo Praja Perkasa dengan sistem informasi akuntansi.


6

3.1.1 Manfaat Penelitian

a. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan referensi

baru untuk universitas khususnya di Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

b. Bagi PT. Widodo Praja Perkasa

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan tambahan

berupa sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

kas dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan.

c. Bagi Peneliti

Memberikan pengatuan dan menambah wawasan bagi penulis

dan pengalaman bagi penulis dalam penyusunan Skripsi

terutama yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas sebagai bahan bacaan yang

bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa jurusan

akuntansi.

d. Bagi Yang Akan Datang

Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi

untuk penelitian dengan pembahasan yang sama dimasa yang

akan datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sistem

Kasmir (2020:4) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang

memproses data dan transaksi guna menghasikan informasi yang bermanfaat

untuk merencanakan, mengendalikan dan pengoperasian bisnis. Sistem

menurut Azhar Susanto (2013) sistem adalah kumpulan atau grup dari sub

sistem/bagian/komponen atau apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan dapat bekerja sama untuk mencapai satu

tujuan tertentu. Kemudian Sutarman (2009) menjelaskan bahwa sistem

adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam kesatuan untuk

menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama. Sistem dan

prosedur adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang

lain. Suatu sistem baru dapat terbentuk jika di dalamnya ada beberapa

prosedur yang mengikutinya.

Menurut Mulyadi (2018) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi, menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah catatan dan

laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu

berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan

komponennya.

7
8

1) Pendekatan sistem pada prosedurnya Sebuah sistem adalah suatu jaringan

dan prosedur yang saling berkaitan satu sama lain, dan bekerja sama

dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah.

2) Pendekatan sistem pada komponennya Sebuah sistem adalah sekumpulan

dari elemen-elemen yang melakukan interaksi satu sama lain dengan pola

teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu

masalah tertentu. Berdasar dari beberapa pendapat ahli yang telah

dikemukakan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sistem

adalah kumpulan bagian atau beberapa subsistem yang dirancang dan

disatukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

adalah kumpulan suatu komponen,elemen dan prosedur suatu sistem yang

saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan suatu agenda

utama perusahaan atau organisasi.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2018:10) sistem informasi akuntansi

adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan.

Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,

infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah

keamanan.

Sedangkan menurut Turner (2017) sistem informasi akuntansi

meliputi proses, prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari

proses bisnis, mencatat data akuntansi ke dalam catatan yang sesuai,

memproses data akuntansi secara terperinci dengan mengklasifikasikan,


9

merangkum, dan mengkonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang

diringkas ke pengguna internal maupun eksternal.

Menurut Patel (2015) sistem informasi akuntansi merupakan sub

sistem informasi dalam suatu organisasi, dimana kegiatannya yaitu

mengumpulkan informasi dari berbagai subsistem entitas dan

mengkomunikasikannya ke subsistem pemrosesan informasi organisasi.

Sistem informasi akuntansi secara tradisional berfokus pada pengumpulan,

pemrosesan, analisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan kepada

pihak eksternal seperti investor, kreditor, bankir dan agen pajak serta pihak

internal seperti manajemen dan pemilik.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi

dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mencatat, menyimpan,

memproses sampai dengan menghasilkan laporan data akuntansi yang dapat

digunakan untuk pengguna mengambil keputusan baik pengguna internal

maupun eksternal.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Mulyadi (2014) sistem informasi akuntansi juga bagian

suatu keharusan untuk mempelancar aktivitas-aktivitas dalam perusahaan

agar pelaksanaannya dapat lebih cepat. sistem informasi penjualan itu sendiri

dapat disebut juga sebagai sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari

penjualan yang dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu penjualan dilakukan

oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran


10

harga barang terlebih dahulu. Setelah uang diterima oleh perusahaan

barang kemudian diberikan kepada pembeli.

b) Sistem penerimaan kas dari penjualan kredit yaitu kegiatan penjualan

terdiri dari transaksi barang atau jasa dengan pembayaran memiliki jangka

waktu yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga meninggalkan piutang

untuk pelanggannya.

2.1.3.1 Fungsi – Fungsi Sistem Penjualan Tunai

Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Penjualan (Mulyadi,

2016):

1. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima

order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan

menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan

pembayaran ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas

dari pembeli.

3. Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan

barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang

tersebut ke fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk

mengepak barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar

kepada pembeli.

5. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat

transaksi pada penjualan tunai dan membuat laporan penjualan

tunai yang terjadi.


11

Baridwan (2012:109) menjelaskan bahwa prosedur

penjualan merupakan urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan

dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan),

dan pencatatan penjualan. Berbeda dengan penjualan tunai

dimana uang langsung dibayar oleh pembeli pada waktu transaksi

penjualan, maka penjualan kredit pembayarannya dapat diterma

beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang dibuat

oleh penjual dan pembeli. Kegiatan penjualan secara kredit ini

ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

2.1.3.2 Dokumen-Dokumen Sistem Informasi Penjualan Tunai

Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan

menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai beriku :

1. Faktur Penjualan Tunai Faktur penjualan tunai digunakan oleh

fungsi penjualan sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli

kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan

transaksi ke dalam jurnal penjualan.

2. Pita Register Kas Pita register kas digunakan sebagai bukti

penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan

dokumen pendukung faktur penjualan tunai.

3. Credit Card Slip Dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi

sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan

kartu kredit berkaitan dengan transaksi penjualan yang telah

dilakukan oleh pemegang kartu kredit.


12

4. Bill of Lading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang

dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan

umum.

5. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas

kepada fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan

transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas.

6. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh

fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual

selama satu periode.

7. Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem informasi

yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang

dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan

memperoleh informasi guna untuk mendukung pengambilan

keputusan mengenai penjualan (Daud & Windana, 2014).

2.1.3.1 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai


Flowchart merupakan ilustrasi visual yang menggambarkan

alur kerja atau proses dan solusi dari suatu studi tentang sebuah

masalah. Setiap alur digambarkan dalam sebuah diagram yang

saling terhubung. Nama lain flowchart adalah diagram alir atau

bagan alir yang bertujuan untuk menggambarkan suatu tahapan


13

penyelesaian masalah secara sederhana dan ringkas menggunakan

simbol-simbol tertentu.

Gambar 2.1 Flowchart Penjualan

Sumber : Mulyadi 2016


Berdasarkan gambar 2.1 menjelaskan bahwa sistem

penjualan dimulai dari penerimaan melalui surat order barang.

Kemudian diteruskan untuk pengecekan ketersediaan barang, lalu

disiapkan faktur penjualannya. Faktur penjualan akan dibuat

rangkap tiga, dimana dua untuk pengiriman dan satu akan diberikan

ke gudang. Selanjutnya gudang akan menyiapkan barang sesuai

dengan faktur penjualannya. Setelah barang dan dokumen siap,

maka barang siap untuk dikirimkan pada konsumen.

Masing-masing simbol tersebut memiliki makna yang

berbeda untuk menjelaskan setiap alur atau beberapa software,


14

seperti Microsoft Office Word, Microsoft Office Power Point, atau

beberapa situs khusus pembuat flowchart, seperti Lucidchart atau

Creatly (Sugiyono, 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem informasi akuntansi penjualan merupakan suatu sistem

informasi yang mengorganisasikan serangkaian proses dan prosedur

untuk menghasilkan informasi dalam mendukung pengambilan

keputusan mengenai penjualan.

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Baridwan (2012:157) mengemukakan bahwa “penerimaan kas

melibatkan beberapa bagian yang terdapat dalam perusahaan agar transaksi

penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja, hal ini diperlukan agar

dapat memenuhi prinsip-prinsip internal control”. Penerimaan kas dapat

bersumber dari beberapa transaksi, antara lain penjualan tunai, penjualan asset

tetap, pinjaman (pinjaman bank ataupun wesel), dan setoran modal baru.

Penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari dua sumber utama, yaitu

penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang. Penerimaan kas adalah kas

yang diperoleh perusahaan yang dapat berwujud uang tunai ataupun bilyet

yang sifatnya dapat dipergunakan dengan segera, yang bersumber dari

kegiatan perusahaan ataupun penjualan tunai, pelunasan piutang, ataupun

transaksi lainnya yang akan meningkatkan kas perusahaan.

Menurut Mulyadi (2016: 455) Sumber penerimaan kas terbesar

perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai Penerimaaan kas

dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, misalnya melalui pos,

membayar langsung ke kasir, atau melalui bank. Kas yang diperoleh bisa
15

berwujud uang tunai (uang logam ataupun uang kertas), cek, money order,

bank draft, dan sebagainya. Dalam penyusunan prosedur penerimaan kas

diperlukan pertimbangan terhadap pengaruh dan frekuensi setiap transaksi.

Kemudian membuat perencanaan mekanisme pengelolaan dan pengawasan

fisik atau membuat disposisi pengelolaan dan pengawasan.

2.1.4.1 Fungsi – Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem Akuntansi penerimaan kas yang baik tentunya sangat

dibutuhkan oleh setiap perusahaan atau unit usaha demi mencapai

tujuannya. Terdapat fungsi yang saling terkait dalam penerimaan kas

untuk menangani penjualan dan penerimaan kas agar penerimaan dan

penjualan tersebut dapat dijalankan dengan baik. berikut fungsi –

fungsi tersebut (Mulyadi, 2016):

1) Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab menerima order dari pembeli. Selain itu mengisi faktur

penjualan tunai untuk diserahkan kepada pembeli. Menyerahkan

faktur tersebut kepada pembeli guna kepentingan pemnayaran harga

barang ke fungsi kas.

2) Fungsi Kas

Fungsi kas dalam transaksi penerimaan kas bertanggung jawab

menerima kas dari pembeli pada transaksi penjualan dan harus

menyetorkan kas tersebut ke bank pada hari itu jua dengan jumlah

penuh.
16

3) Fugsi Gudang

Fungsi gudangdalam transaksi penerimaan kas bertanggung jawab

menyiapkan barang pesanan pembeli sekaligus menyerahkan barang

tersebut ke pengiriman.

4) Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang

telah dibayar harganya kepada pembeli.

5) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab melakukan pencatatan transaksi penjualan, penerimaan kas

dan membuat laporan penjualan.

2.1.4.2 Catatan-Catatan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Catatan - catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan

tunai adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2016):

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

dan meringkas data penjualan.

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari

penjualan tunai.
17

3) Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual dalam transaksi penerimaan kas dari

penjualan tunai.

4) Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok yang dijual dalam transaksi penerimaan

kas dari penjualan tunai.

5) Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

Catatan – catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan

kredit adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2016):

1) Jurnal Penjualan

Catatn akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan kredit. Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat dan

meringkas data penjualan.

2) Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi

rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tipa debiturnya.

Dalam metode pencatatan piutang tertentu buku piutang ini tidak

diselenggarakan dan digantika fungsinya dengan arsip faktur

penjualan menurut abjad.


18

3) Kartu Pesediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi

tentang rincian mutasi tiap jenis persediaan.

2.1.4.3 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Secara umum, fungsi flowchart atau diagram alir adalah untuk

memberikan sebuah gambaran alur pengerjaan atau proses. Proses

digambarkan melalui bagan-bagan atau simbol agar informasi yang

disajikan lebih mudah dipahami. Dilansir dari Geeks for Geeks,

Flowchart memiliki kegunaan antara lain:

1. Mempresentasikan suatu algoritma atau proses tertentu yang rinci

dan rumit dengan simbol -simbol tertentu sehingga mudah

dipahami

2. Menyederhanakan program yang kompleks dan rumit

3. Memberikan pemahaman kepada tim untuk menggunakan

flowchart sebagai metode mengumpulkan data, mendeteksi

masalah, mengembangkan perangkat, dan lain sebagainya


19

Sumber : Mulyadi 2016


Gambar 2.2 Flowchart Penerimaan Kas

Berdasarkan gambar 2.2 menjelaskan bahwa sistem

penerimaan kas terjadi apabila ada transaksi pembayaran yang

dilakukan oleh pelanggan. Setelah transaksi diterima kasir akan

memasukan data tersebut pada sistem penerimaan kas. Selanjutnya

terbit laporan penerimaan kas untuk dievaluasi bagian keuangan yang

kemudian dilaporkan kepada pimpinan.

Flowchart berguna untuk merancang proses baru atau

menambahkan fitur tambahan Diagram alir atau flowchart dapat

memudahkan komunikasi anggota satu dengan yang lainnya sehingga

meminimalisir kesalahpahaman pada sebuah tim.


20

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan serangkaian

proses, metode dan prosedur pencatatan penerimaan kas dari transaksi

penjualan tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan mengenai penelitian ini dapat

dilihat pada tabel tersebut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama / Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian


Penelitian
1. Erlina dan Analisis Sistem dan Sistem dan prosedur penjualan yang
Moch. Prosedur Penerimaan Kas diterapkan bisa dikatakan baik, namun
Dzulkirom dalam Mendukung terdapat beberapa kelemahan yaitu
AR Pengendalian Intern pada sistem dan prosedur penjualan
(2019) (Studi Pada PT. Astra dan penerimaan kas masih ditemukan
International Tbk Auto fungsi-dungsi yang dirangkap.
2000 Malang)
2. Any Analisis Sistem Informasi Hasil penelitian ini membuktikan
Krisnawati, Akuntansi Penjualan Dan bahwa sistem dan prosedur penjualan
Suhadak, Penerimaan Kas (Studi pada penjualan speedy Pada PT.
Topowijono Pada Penjualan Speedy Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(2020) PT. Telekomunikasi Kandatel Malang, belum terdapat
Indonesia, Tbk Kandatel sistem online pada berita acara
Malang) instalasi sehingga tidak efektif karena
semuanya menggunakan sistem online
3. Natasya Analisis Sistem Informasi hasil penelitian menunjukan
Husna Akuntansi Penerimaan Penerapan sistem informasi akuntansi
(2020) Kas (Studi Kasus Pada penerimaan kas yang dilakukan oleh
PT. Destinasi Tirta PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk,
Nusantara, Tbk, Cabang Cabang Medan sudah dapat
Medan) mendukung kegiatan operasional
sehari hari. Hal ini dapat dilihat dari
Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Perangkat Lunak PT. Destinasi Tirta
Nusantara, Tbk, Medan yang sudah
memadai, seperti adanya komputer
dan Ms. Excel untuk mengolah data.
Sehingga menghasilkan informasi
yang relevan, lengkap, akurat dan
dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
21

4. Syafriadi S Analisis Sistem Informasi hasil penelitian dan pembahasan yang


(2021) Akuntansi Penjualan Dan telah di uraikan, bahwa sistem
Penerimaan Kas Pada PT. informasi akuntansi yang diterapkan
Oze Power Switch PT. OZE Power Switch Cabang
Cabang Makassar Makassar dalam memproses transaksi
penjualan dan penerimaan kas telah
mampu menghasilkan informasi yang
baik. Namun masih adanya beberapa
permasalahan di antaranya masih
terjadi perangkapan beberapa fungsi
bagian dengan pelaksanaan
pengendalian interen, karyawannya di
perioritaskan adanya dengan hubungan
keluarga dan bagian penjualan dan
penerimaan kas hanya satu orang
dengan mengerjakan hal tersebut atau
pekerjaan tersebut.
5. Siti Analisis Penerapan Hasil Penelitian Ini Membuktikan
Holifatullah Sistem Informasi Bahwa Penerapan Sistem Penjualan Di
(2021) Akuntansi Penjualan Dan Rumah Makan Masih Sangat
Penerimaan Kas ( Pada Sederhana. Jumlah Penjualan
Rumah Makan Cak Nur Perharinya Dapat Diketahui Pada Saat
Di Jakarta ) Penutupan Dari Nota Penjualan Yang
Digunakan Pemilik Rumah Makan.
Dimana Tidak Ada Bagian Penerapan
Sistem Akuntansi Dan Menyerahkan
Hasil Penerimaan Penjualan Langsung
Kepemiliknya. Tidak Efektifnya
Sistem Akuntansi Dikarenakan
Metode Sederhana Yang Hanya
Menggunakan Dan Menggandalkan
Sebuah Nota Saja Sebagai Alat Sistem
Penjualan Dan Penerimaan Kas.

Sumber : Data Diolah 2023


22

2.3 Kerangka Berfikir

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kerangka berpikir

dapat dilihat pada bagan berikut ini :

PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo

Sistem Informasi Akuntansi Sistem Penjualan dan Penerimaan


Penjualan dan Penerimaan Kas PT. Widodo Praja Perkasa
Kas oleh Mulyadi (2016) Ponorogo Tahun 2020 – 2022

1. Invoice / Faktur Penjualan 1. Invoice Penjualan

2. Jurnal Penjualan 2. Kartu Gudang

3. Jurnal Penerimaan Kas 3. Kwitansi

4. Kartu Persediaan 4. Laporan Penjualan Tunai

Sesuai Tidak Sesuai

Analisis Kesesuaian

Kesimpulan
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

Berdasarkan gambar 2.3 diatas dapat terlihat bahwa tujuan dari penelitian

ini yaitu mengnalisis penjualan dan penerimaan kas PT. Widodo Praja Perkasa

tahun 2020-2022. Penelitian dalam hal ini adalah sistem informasi akuntansi (SIA)

penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan perusahaan. Analisis dilakukan


23

dengan melihat sistem informasi penjualan dan penerimaan kas PT. Widodo Praja

Perkasa menurut sistem informasi akuntansi. Pembahasan analisis dilakukan

dengan melihat kondisi lapangan yang terutama dilihat dari laporan penjualan dan

penerimaan kas pada perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa dan hasil wawancara

serta observasi.

Analisis penelitian dilakukan dengan penyesuaian sistem informasi

penjualan dan penerimaan kas yang dilakukan oleh PT. Widodo Praja Perkasa

dengan sistem informasi akuntansi berdasarkan teori dari Mulyadi (2016) terkait

dengan penjualan dan penerimaan kas. Dari hasil analisis sistem informasi

penjualan dan penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa dilakukan analisis

kesesuaian proses sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas. Hasil

temuan dari analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan sistem informasi

penjualan dan penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa dengan dasar teori

yang dikembangkan Mulyadi (2016) menggunakan teknik perjodohan pola (pattern

matching) pada proses alur sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

kas.

Proses berikutnya, kemudian melakukan analisis kesesuaian sistem

informasi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa dengan

teori pembanding yaitu sistem informs akuntansi penjualan dan penerimaan kas.

Setelah ditemukan polanya, dibuatlah pembahasan mengenai sistem informasi

akuntansi yang diterapkan perusahaan. Kemudian akan ditarik kesimpulan terkait

hal-hal yang sesuai atau tidak sesuai sistem informasi akuntansi (SIA) yang

diterapkan dan juga saran-saran yang membangun untuk perbaikan penelitian serta

manfaat bagi instansi dan pihak terkait dalam obyek penelitian ini.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diakukan pada PT. Widodo Praja Perkasa.Objek dari

penelitian ini yaitu penjualan dan penerimaan kas di perusahaan PT. Widodo Praja

Perkasa. Data yang digunakan yaitu data Primer yang berupa hasil wawancara dan

obervasi, sedangkan data Sekunder berupa dokumentasi terkait dengan akuntansi

penjualan dan sistem informasi akuntansi. Penelitian ini merupakan jenis peneitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan anaisis (Sugiyono, 2017).

Metode Analisis yaitu menggunakan metode Kualitatif, karena dengan

pendekatan ini peneliti dapat melihat lebih detail pencatatan pada instansi terkait.

Analisis kesesuainnya dilakuakan dengan membandingkan proses yang dilakukan

pada objek penelitian dengan teori yang diambil dari penerapan sistem informasi

akuntansi penjualan dan penerimaan kas oeh Mulyadi (2106). Hasil dari penelitian

ini yaitu berupa penilaian kesesuaian penerapan sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas yang terdapat di PT. Widodo Praja Perkasa

Ponorogo. Penelitian tersebut bertujuan untuk memberikan evaluasi perbandingan

antara penerapan sistem informasi penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan

perusahaan dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada

perusahaan.

24
25

3.2 Jenis dan Metode Pengambilan Data

3.2.1 Jenis Data

Adapun jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah :

1) Data Primer

Menurut Narimawati (2008:98), data primer ialah data yang berasal

dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk

terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui

narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita

jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana

mendapatkan informasi ataupun data.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara

langsung kepada staff yang berkaitan dengan penjualan dan penerimaan

kas yang berupa keterangan lisan berkaitan dengan masalah yang diteliti

pada sistem informasi akuntansi berupa catatan penjualan dan laporan

penerimaan kas yang diterapkan perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa

Ponorogo. Selanjutnya yaitu melakukan observasi dengan melakukan

proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif

mengenai kegiatan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi

yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder

adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah,

analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Sekaran,
26

2011). Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari

perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo dalam bentuk sudah jadi

seperti dokumentasi yang berupa laporan-laporan dan dokumen dokumen

terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan sistem informasi

akuntansi penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

3.2.2 Metode Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan

dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertentu (Arifin :2011). Tujuan observasi dalam

penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengamati secara langsung

situasi sebenarnya mengenai pencatatan laporan keuangan terhadap

piutang usaha pada perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

Objek dalam observasi ini yaitu sistem informasi akuntansi penjualan dan

sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT. Widodo Praja

Perkasa Ponorogo.

2) Wawancara

Wawancara menurut Subagyo (2011:39) adalah suatu kegiatan dilakukan

untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan

pertanyaan pertanyaan pada para responden. Wawancara dalam penelitian

ini dilakukan melalui tanya jawab secara langsung baik formal maupun
27

informal dengan pihak staff marketing, administasi keuangan dan

manager PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah

dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Dokumentasi dalam

penelitian ini dilakukan wawancara dengan pihak staff sistem informasi

akuntansi penjualan dan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan

mengumpulkan data dari laporan-laporan dan dokumen dokumen terkait

dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan sistem informasi

akuntansi penerimaan kas pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

3.3 Devinisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017) operasional variabel adalah sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Operasional variabel pada

penelitian ini adalah :

a) Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Mulyadi (2016) Sistem Akuntansi Penjualan merupakan serangkaian

kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit

maupun secara tunai.

1) Invoice Penjualan

2) Kartu Gudang

b) Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Mulyadi (2016) Sistem penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan

baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat

dapat segara digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun


28

penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah

kas perusahaan.

1) Kwitansi

2) Laporan Penjualan Tunai

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Analisis Peneitian Kuaitatif

Teknik analisis data merupakan cara mendeskripsikan teknik analisis

apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan, termasuk pengujiannya Analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga selesai.

Artinya dalam menganalisis peneliti terlibat langsung dalam menjelaskan dan

menyimpulkan informasi yang diperoleh dengan mengaitkan teori yang

sudah digunakan (Sanusi, 2014).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelititan yang bersifat deskriptip dan cenderung menggunakan

analisis (Mulyadi, 2011). Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari

berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai

datanya jenuh (Sugiyono,2017).Analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesikan,

mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa yang

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain.


29

3.4.2 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode miles dan

huberman model. Sugiyono (2017) menegaskan bahwa kegiatan dalam analisa

data kualitatif model miles dan huberman dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data model ini yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verivication (penarikan kesimpulan/

verivikasi).

Langkah-langkah analisis ditunjukan pada gambar 3.1 berikut.

Data
collection

Data
Display

Data
Reduction

Penarikan
Kesimpulan /verivikasi

Gambar 3.1 Langkah analisis

Berdasarkan garnbar diatas, terlihat bahwa peneliti melakukan

pengumpulan data, dimana pengumpulan data tersebut diperoleh dari hasil

wawancara terhadap informan (karyawan) dimana berkaitan dengan sistem

informasi akuntansi kredit pada PT. Widodo Praja Perkasa. Hasil wawancara

dengan responden akan diklasifikasikan dan dilakukan penyajian yang telah

dilengkapi dengan keterangan yang objektif berdasarkan fakta yang diperoleh

di lapangan.
30

Aktivitas dalam mengkaji data yang dilakukan oleh Miles dan

Huberman terdiri dari 3 proses penting yang berlangsung secara bersamaan

misalnya reduksi data, data display, membuat kesimpulan atau pemeriksaan

kembali. Tiga proses penting diatas merupakan prosedur dalam memperoleh

dan menata dengan teratur transkrip interview serta materi yang sudah

terkumpul untuk memperkaya pengetahuan akan materi-rnateri yang ada serta

menghubungkan yang telah didapatkan. Analisis data dikerjakan saat mulai

berlangsungnya proses pengumpulan data atau setelah proses pengumpulan

data selama periode tertentu selesai dilakukan. Analisis data juga telah

dilakukan peneliti pada saat interview dengan responden dimana peneliti

melakukan analisa terhadap jawaban responden. Apabila jawaban responden

dalam proses interview dirasa masih kurang, maka responden akan diberikan

pertanyaan kembali oleh peneliti sampai peneliti merasa puas atas jawaban

yang diberikan oleh responden dan data yang diperoleh peneliti telah kredibel

(Sugiyono: 2017).

4.1 Reduksi

Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya,

membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan cara

abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,

proses dan pernyataan- pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap

berada dalam data penelitian(Sugiyono, 2017).

Dalam mereduksi data, setiap penelitian dipandu oleh teori dan tujuan

yang akan dicapai. Tujuan utama dalam penelitian kualitatif adalah pada

temuan. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang


31

memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan tinggi. Bagi

peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat

mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

4.2 Data display (penyajian data)

Penyajian data merupakan sekumpulan susunan informasi yang

memungkinkan dilakukannya penarikan kesimpulan dan penarikan

tindakan. Dalam penelitian kualitatif', penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan "yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif".

Data yang disajikan adalah data terkait perbandingan ketentuan sistem

informasi akuntansi dengan kondisi sebenarnya dan hasil wawancara

dengan staf administrasi kredit PT. Widodo Praja Perkasa, baik data

temuan lapangan maupun data olahan dalam bentuk deskriptif.

4.3 Drawing/verivication (penarikan kesimpulan/ verivikasi)

Langkah selanjutnya setelah reduksi data dan penyajian data adalah

menyimpulkan. Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam

proses analisis data. Peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari data-data

yang diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data

yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan dan perbedaan.

Kesimpulan diperoleh dari data-data yang telah direduksi dan

disajikan secara sistematis, Simpulan yang diusulkan didepan tidak

berlaku permanen. Perubahan kesimpulan ini akan terjadi jika fakta-fakta

pendukung yang akurat tidak ditemukan saat tahapan pengambilan data


32

selanjutnya. Sebaliknya jika simpulan yang diusulkan didepan disertai

dengan bukti yang akurat dan sesuai dengan data yang ditemukan

dilapangan maka simpulan yang diperoleh adalah simpulan yang valid.

Kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian kualitatif bisa jadi

mampu menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada awal

penelitian dan bisa jadi tidak mampu menjawab permasalahan mengingat

permasalahan yang dirumuskan diawal penelitian kualitatif tidak berlaku

tetap dan akan mengalami perubahan setelah penelitian terjun untuk

melakukan observasi dilapangan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Widodo Praja Prakasa merupakan perusahaan distributor

telkomsel, salah satu provider layanan komunikasi terbesar yang menjadi

market leader dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia. PT. Widodo

Praja Perkasa yang merupakan mitra Telkomsel pada kegiatan distribusi

produk layanan komunikasi. PT Widodo Praja Perkasa adalah Telkomsel

Distribution Center(TDC) Area Ponorogo Pacitan Magetan Ngawi Widodo

praja perkasa adalah salah satu Telkomsel Distribution Center(TDC) Di

jawa timur yang membawahi area Ponorogo Pacitan Magetan. Alamat

perusahaan berada di Jl. Diponegoro 47, Kode Pos 63413 Kec. Ponorogo

Kab. Ponorogo, Jawa Timur.

Gambar 4.1 Logo Perusahaan PT. Widodo Praja Prakasa

33
34

Gambar 4.2 Perusahaan PT. Widodo Praja Prakasa

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dari PT. Widodo Praja Prakasa adalah “Menjadi Perusahaan

Distribusi Telkomsel yang Terbaik dan Terbesar di Ponorogo”. Mengacu

pada visi perusahaan , maka dapat diuraikan misi dari PT. Widodo Praja

Prakasa yaitu :

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan

2. Menjalankan perusahaan yang saling menguntungkan dengan integritas.

3. Memperluas jaringan usaha bersama para rekan dan pelanggan

4. Selalu belajar dan berusaha maju bersama

5. Menyediakan lapangan kerja yang baik.


35

4.1.3 Struktur dan Uraian Tugas

Sruktur Organisasi

PT. Widodo Praja Prakasa Ponorogo


Direktur

General Manager

Admin. Keuangan Admin. Penjualan /


Marketing

Seles / Pemasaran

Pengiriman

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Widodo Praja Prakasa

Struktur organisasi adalah sebuah garis hirarki atau bertingkat yang

mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun perusahaan.

Dimana setiap individu atau SDM yang berada pada lingkup perusahaan

tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Berikut penjelasan

dari masing – masing tugasnya :

1. Direktur bertugas sebagai pemilik PT. Widodo Praja Prakasa yang

memiliki tugas terpenting sebagai pemegang penuh kendali perusahaan

dan dalam pengambilan keputusan harus disetujui oleh pimpinan /

pemilik perusahaan.
36

2. General Manager bertanggung jawab terhadap seluruh devisi

manajemen termasuk meneliti status piutang pelanggan dan

memberikan otorisasi pemberian piutang kepada pelanggan berdasarkan

surat order penjualan.

3. Admin. Keuangan bertugas menghitung, membuat neraca, serta

membuat laporan – laporan terkaiat keuangan perusahaan yang

diperlukan oleh pimpinan.

4. Admin. Penjualan / Marketing bertugas sebagai penjual produk-

produk yang ada dalam PT. Widodo Praja Prakasa ,menentukan

strategi penjulan, meningkatkan omzet perusahaan serta menangani

keluhan - keluhan Pelanggan tentang pelayanan Pelanggan.

5. Seles / Pemasaran bertugas mencari pelanggan baru dan menjual

produk-produk yang ada dalam PT. Widodo Praja Prakasa untuk

meningkatkan omzet perusahaan.

6. Pengiriman bertugas untuk mengirimkan barang yang sudah diterima

dari penerima orderan dengan mencocokan terlebih dahulu antara

barang dan invoice yang diberikan.

4.2 Hasil Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Widodo
Praja Prakasa Ponorogo
Analisis pada sistem informasi akuntansi data-data berkaitan dengan

aktivitas penjualan melalui wawancara langsung terhadap semua kegiatan

penjualan perusahaan khususnya pada penjualan tunai dan penerimaan kas.

Tahap ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi efektifitas sistem informasi
37

terhadap aktivitas penjualan tunai dan penerimaan kas. Analisis pada sistem

sistem informasi atas aktivitas penjualan tunai dan penerimaan kas dilihat dari

transaksi penjualan tunai dan kredit, dimulai dari proses terjadinya transaksi,

penerimaan kas dan pencatatan pada transaksi penjualan.

4.2.1 Flowchart Penjualan

Berdasarkan sumber data primer pada hasil penelitian yang dilakukan

melalui wawancara dengan Bapak Yustanto Zainal Abidin, S.E selaku

general manager perusahaan terkait penjualan yaitu :

“ PT. Widodo Praja Prakasa sudah menerapkan sepenuhnya


komponen sistem informasi akuntansi terkait transaksi penjualan
menurut saya. Hal ini terlihat dengan adanya sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dan manajemen perusahaan dalam
penjualan tunai maupun kredit. Akan tetapi masih ada beberapa
perilaku menyimpang terkait penjualan kredit yang masih akan saya
review untuk lebih baik kedepannya” (Tanggal 30 September 2023,
pukul 09:00 WIB).

Gambar 4.4 Wawancara Terkait transaksi Penjualan PT. Widodo Praja


Prakasa

Manajemen penjualan sudah menerapkan sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dan penjualan. Hal tersebut terlihat dari adanya sistem
38

manajemen penjualan terkait transaksi penjualan tunai dan pemberian

kredit kepada pelanggan, meskipun masih ada beberapa perilaku yang

menyimpang dari sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

kas.

1. Penjualan

Bagian ini dimulai dari surat order barang yang diterima bagian

penjualan dari pelanggan. Setelah menerima surat order barang dari

pelanggan, bagian penjualan akan membuat faktur rangkap tiga.

Lembar faktur yang pertama dan kedua untuk pengiriman sedangkan

lembar ketiga untuk gudang. Bagian penjualan juga membuat surat

jalan rangkap dua untuk pengiriman.

Setelah menerima faktur penjualan dan surat jalan dari bagian

pengiriman, faktur penjualan lembar pertama dan surat jalan lembar

pertama akan dicatat sebagai transaksi penjualan harian oleh bagian

penjualan sebelum diberikan pada bagian piutang.

2. Gudang

Bagian gudang akan menerima faktur penjualan lembar ketiga dari

bagian penjualan. Kemudian bagian gudang akan menyiapkan barang

yang diorder dan mencatat pada buku catatan pengeluaran dan

pengiriman barang. Setelah barang disiapkan bagian gudang akan

menyerahkan pada bagian pengiriman.


39

3. Pengiriman

Bagian pengiriman akan mengcek ulang barang dari gudang surat

jalan beserta faktur penjualan apakah sudah sesuai apa belum. Jika

barang dan surat jalan beserta faktur penjualan tersebut sudah sesuai,

selanjutnya akan dikirim ke pelanggan. Setelah surat jalan dan faktur

penjualan ditandatangani oleh pelanggan, faktur penjualan lembar

kedua dan surat jalan lembar kedua diberikan ke pelanggan. Surat

jalan lembar pertama dan faktur penjualan lembar pertama diberikan

pada bagian penjualan.

4. Piutang

Bagian piutang akan menerima surat jalan lembar pertama dan faktur

penjualan lembar pertama untuk dicatat dikartu piutang, jurnal penjualan

dan buku pembantu piutang. Kemudian surat jalan lembar pertama beserta

faktur penjualan lembar pertama diurutkan tanggal jatuh tempo dan

diarsip.
40

Penjualan Gudang Pengiriman Piutang

Start 1
Faktur 3 Faktur 1 Surat 1

penjualan penjualan jalan


Surat order Menyiapkan faktur dan
barang surat jalan dari
penjualan
Menyiapkan barang
dan mencatat
Menyiapkan pengeluaran Mencatat penjualan
faktur penjulan barang 2 2 kredit di kartu
Faktur 1 Surat 1 piutang,jurnal penjualan
dan buku pembantu
penjualan Jalan piutang
Buku catatan
Surat order 3
barang
barang 2
Faktur 1
Pelanggan
Faktur 1
penjualan
penjualan

1
Faktur 1 Surat 1
Faktur 1 Surat 1
penjualan jalan
penjualan jalan
End

Catatan penjualann

Gambar 4.5 Flowchart penjualan


kredit
41

Sumber : Data Diolah PT. Widodo Praja Perkasa Tahun 2023


42

Berdasarkan gambar 4.5 flowchart penjualan dijelaskan bahwa

kegiatan dimulai dari surat order barang yang diterima bagian penjualan.

Kemudian penjualan akan membuat faktur penjualan rangkap tiga, lembar

pertama dan kedua untuk pengiriman sedangkan lembar ketiga untuk

gudang dan surat jalan rangkap dua untuk pengiriman. Setelah barang

disiapkan dan dicatat pengeluarannya selanjutnya diberikan kepada bagian

pengiriman.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Yulianti Khadijah, S.E selaku

admin keuangan perusahaan terkait fungsi invoice penjualan yaitu :

“ PT. Widodo Praja Prakasa sudah membuat invoice penjualan secara


elektronik atau komputerasi yang berfungsi untuk memudahkan
transaksi penjualan dan pengendalian internal sistem perusahaan
terkait persediaan dan keuangan” (Tanggal 30 September 2023, pukul
10:00 WIB).

Gambar 4.6 Wawancara terkait Invoice Penjualan PT. Widodo Praja


Prakasa
43

Gambar 4.7 Flowchart Penjualan Menurut Mulyadi (2016)

Sedangkan berdasarkan gambar 4.7 dijelaskan bahwa sistem

penjualan menurut Mulyadi (2016) dimulai dari penerimaan melalui surat

order barang. Kemudian diteruskan untuk pengecekan ketersediaan

barang, lalu disiapkan faktur penjualannya. Faktur penjualan akan dibuat

rangkap tiga, dimana dua untuk pengiriman dan satu akan diberikan ke

gudang. Selanjutnya gudang akan menyiapkan barang sesuai dengan faktur

penjualannya. Setelah barang dan dokumen siap, maka barang siap untuk

dikirimkan pada konsumen.


44

Berikut ini adalah contoh invoice penjualan dari aplikasi penualan

pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

Gambar 4.8 Invoice Penjualan

Berdasarkan gambar 4.8 bagian pengiriman akan mengecek ulang

kesesuaian barang dengan invoice penjualan. Kemudian barang akan

dikirim pada pelanggan, setelah surat jalan beserta faktur penjualan

ditandatangai pelanggan akan diberikan pada bagian penjualan untuk

dicatat sebagai transaksi penjualan harian sebelum diberikan pada bagian

piutang. Bagian piutang akan menerima surat jalan beserta faktur

penjualan untuk dicatat dikartu piutang, jurnal penjualan dan buku besar

pembantu piutang. Kemudian diurutkan tanggal jatuh temponya dan

diarsip.
45

4.3 Hasil Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT.
Widodo Praja Prakasa Ponorogo
4.3.1 Flowchart Penerimaan Kas

Berdasarkan sumber data primer pada hasil penelitian yang

dilakukan dengan wawancara dengan Muhammad Gupron selaku

Customer Service terkait pencatatan transaksi penjualan yaitu :

“Pencatatan transaksi itu sendiri sudah sesuai sistem operasi


perusahaan menurut saya, karena perusahaan sudah menerapkan
sistem komputerisasi dimana pembuatan faktur penjualan baik kredit
maupun tunai sudah bernomor urut.” (Tanggal 30 September 2023,
pukul 10:30 WIB).

Gambar 4.9 Wawancara terkait Transaksi Penjualan PT.Widodo Praja


Perkasa

Pencatatan transaksi pada PT. Widodo Praja Prakasa sudah

menggunakan teknologi komputerisasi, sehingga aktivitas penjualan dalam


46

pembuatan faktur penjualan baik itu penjualan tunai ataupun kredit dapat

bernomor urut. Transaksi dalam bentuk apapun baik pemasukan dan

pengeluaran harus dicatat. Kemudian salinan bukti tranksaksi akan

diarsipkan setelah pelaporan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada

kesalahan atau kecurangan dalam pembayaran. Berikut ini adalah contoh

kwitansi transaksi penjualan pada PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo.

Gambar 5.0 Kwitansi Pembayaran Manual

1. Pelanggan

Pencatatan penerimaan kas dimulai dari transaksi pembayaran

yang dilakukan pelanggan setelah selesai melakukan order penjualan.

Pelanggan akan membayarkan sesuai nominal yang tertera pada

transaksi penjualan. Kemudian data pembayaran akan dimasukan


47

kedalam sistem. Sehingga muncul data penerimaan pembayaran dari

pelanggan.

2. Kasir

Bagian kasir setelah menginformasi jumlah nominal yang harus

dibayarkan pada pelanggan, akan menginputkan data pembayaran uang

ke sistem pembayaran. Kemudian kasir akan membuat LPK (Laporan

Penerimaan Kas). LPK (laporan penerimaan kas) akan diberikan kepada

bagian keuangan untuk dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan.

3. Bagian Keuangan

Setelah menerima LPK (laporan penerimaan kas) dari kasir

bagian keuangan akan memeriksa dan mencatat kesesuaian antara uang

dan transaksi pembayaran yang masuk. Apabila sudah sesuai dengan

yang dilaporkan, maka bagian keuangan akan membuat LPT (Laporan

Penjualan Tunai). LPT (laporan penjualan tunai) dibuat rangkap dua.

Rangkap pertama untuk dilaporakan kepada pimpinan dan rangkap

kedua disimpan sebagai arsip.

4. Pimpinan

Pimpinan menerima LPT (laporan penerimaan kas) yang dilaporkan

untuk diperiksa. Kemudian pimpinan memeriksa semua dokumen dari

bagian keuangan dan menandatangani apabila sudah sesuai.


48

Sumber : Data Diolah PT. Widodo Praja Perkasa Tahun 2023


Gambar 5.1 Flowchart pencatatan piutang

Berdasarkan gambar 5.1 flowchart pencatatan penerimaan kas yang

merupakan tahapan akhir atas transaksi penjualan dimana setelah

mengkonfirmasi pembayaran dan menyerahkan dokumen – dokumen

terkait penjualan selanjutnya akan dilakukan penginputan pada

pembayaran. Setelah melakukan posting dokumen – dokumen tersebut

akan diberikan kepada pimpinan untuk diperiksa dan disetujui. Setelah

mendapat persetujuan dari pimpinan selanjutnya data akan diposting dan

pengarsipan dokumen.
49

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Yulianti Khadijah, S.E selaku

admin keuangan perusahaan terkait laporan penjualan yaitu :

“ dengan meningkatnya transaksi penjualan pada PT. Widodo Praja


Prakasa, jadi perusahaan menerapkan pelaporan hasil penjualan dan
stok opnam tiap bulannya. Hal ini belum termasuk audit tiap triwulan
sekali.” (Tanggal 30 September 2023, pukul 11:00 WIB).

Laporan Penjualan PT. Widodo Praja Perkasa


2022
Bulan Penjualan
JANUARI Rp 201.569.700,20
FEBRUARI Rp 174.654.405,00
MARET Rp 210.109.883,60
APRIL Rp 210.212.353,75
MEI Rp 219.664.263,50
JUNI Rp 119.845.900,00
JULI Rp 226.276.750,00
AGUSTUS Rp 230.671.135,98
SEPTEMBER Rp 233.457.668,00
OKTOBER Rp 200.789.900,00
NOPEMBER Rp 252.889.776,50
DESEMBER Rp 290.461.045,66
Grand Total Rp 2.570.602.782
Tabel 4.1 Penjualan PT. Widodo Praja Perkasa 2022

Berdasarkan tabel 4.1 dijelaskan bahwa laporan penjualan pada PT.

Widodo Praja Perkasa pada tahun 2022 mencapai Rp. 2.570.602.782.

Penjualan mengalami peningkatan setiap bulan. Penjualan tertinggi pada

bulan Desember yaitu sebesar Rp. 290.461.045,66. Namun pada bulan Juni

omset penjualan sempat mengalami penurunan yaitu sebesar Rp.

119.845.900,00 dan kembali mengalami peningkatan dibulan berikutnya.

Sehingga diperlukan penyusunan pelaporan keuangan untuk mengetahui omset

dan laba penjualan.


50

LAORAN PENERIMAAN PENJUALAN

NO. JUMLAH
TANGGAL INVOICE NAMA PELANGGAN (Rp.)

27/04/2022 1 WAHYU 100.000

27/04/2022 2 GERAI ANDIKA NGURI LEMBEYAN 67.500

27/04/2022 3 BU MARUNI KENITEN 84.000

27/04/2022 4 WR POJOK JERUKSING 21.500

27/04/2022 5 KUDU SAE MENANG JAMBON 107.500

27/04/2022 6 NURONI CARANGREJO SAMPUNG 43.000

27/04/2022 22 GERAI TUTIK NGUMPUL 192.500

27/04/2022 32 ELIZA TOWO BANJORJO KEBON AGUNG 215.000

27/04/2022 57 SUMBER REJEKI CARAT KAUMAN 105.000

27/04/2022 72 WR LEK MIN TAJUG SIMAN 96.500

27/04/2022 147 BU MURTINI 107.500

27/04/2022 44 MANDALA JAMBON 84.000

29/04/2022 37 SUMBER REJEKI CARAT KAUMAN 300.000

10/05/2022 36 BU MUJI BABADAN 205.000

10/05/2022 33 BU AGUS BABADAN 102.500

10/05/2022 35 CANDRA BABADAN 42.000

10/05/2022 56 FAIQ JENANGAN 84.000


Tabel 4.2 Laporan Penerimaan PT. Widodo Praja Perkasa 2022

4.2 Pembahasan
4.2.1 Penjualan
51

Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara dengan General

Manager PT. Widodo Praja Prakasa mengutarakan bahwa sistem informasi

akuntansi terkait informasi penjualan dalam pelaksanaannya sudah

diterapkan cukup baik. Hal ini dikarenakan perusahaan telah mencatat

transaksi penjualan secara komputerisasi sehingga dapat memberikan

informasi mengenai penjualan perusahaan, sehingga perusahaan bisa

menganalisa dan terus melakukan follow up kepada pelanggan tersebut.

Sesuai dengan sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2016) dimana

sistem informasi menghasilkan laporan yang berisi informasi operasional,

financial dan terpenuhinya keperluan sistem yang membuatnya mungkin

untuk menjalankan dan mengendaliakn bisnis dalam hal ini penjualan.

Secara sistem perusahaan sudah cukup efektif dalam menerapkan

sistem informasi akuntasi pada transaksi penjualan berdasarkan teori yang

dikemukakan mulyadi (2016). Hal ini sesuai dengan teori Mulyadi (2016)

yaitu terdapat beberapa faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu unit

organisasi, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi, jaringan prosedur

dan bagan alur sistem penjualan. Hal ini terlihat dari penerapan dokumen

persyaratan dan proses terjadinya transaksi yang diterapkan oleh PT.

Widodo Praja Prakasa. Berdasarkan hasil analisis dari hasil wawancara

dan observasi terhadap penjualan di PT. Widodo Praja Prakasa masih

ditemukan beberapa kelemahan yang tidak sesuai dengan sistem informasi


52

akuntansi menurut Mulyadi (2016) dalam aktivitas penjualan yaitu tidak

adanya pembedaan harga bagi penjualan tunai maupun piutang.

4.2.2 Pencatatan Penerimaan Kas

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan lingkungan pengendalian

pada pencatatan piutang sudah berjalan sangat efektif. Hal ini dapat dilihat

pada prosedur pembuatan faktur yang telah dibuat bernomor urut serta

tepat waktu oleh bagian kasir atau akuntansi dan semua dokumen

pendukung telah sesuai. Sesuai dengan sistem informasi akuntansi

menurut Mulyadi (2016) yaitu manajemen dalam menetapkan kebijakan

dan prosedur sistem informasi suatu entitas yang merupakan tanggung

jawab manajemen.

Semua hasil penerimaan kas yang berasal dari transaksi penjualan

telah dicatat sesuai dengan bukti penerimaan kas. Hal ini sesuai dengan

teori sistem sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2016) sehingga

untuk tujuan pelaporan keuangan yang merupakan pengidentifikasian

analisis oleh manajemen risiko – risiko yang relevan terhadap penyusunan

laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku. Sistem yang relevan dengan tujuan pelaporan

keuangan yang mencakup sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan

yang dibangun untuk mencatat, mengelola, meringkas dan melaporkan

transaksi entitas yang bersangkutan.


53

Aktivitas pengendalian pada pencatatan pencatatan penerimaan kas

pada perusahaan sudah menerapkan pencatatan berbasis computerisasi

meskipun ada beberapa laporan penjualan yang masih ditulis manual.

Sehingga kemungkinan peluang terjadinya kecurangan cukup besar. Hal

ini belum cukup sesuai dengan sistem sistem informasi akuntansi menurut

Mulyadi (2016) pada aktivitas pengendalian dimana kebijakan dan

prosedur yang membantu bahwa tindakan yang diperlukan telah terlaksana

untuk menghadapi risiko dalam pencapaian tujuan perusahaan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa mengenai sistem informasi akuntansi

yang dilakukan pada PT. Widodo Praja Prakasa dapat ditarik kesimpulan

bahwa sistem informasi akuntansi terhadap penjualan dan penerimaan kas

pada perusahaan tersebut cukup baik. Maka untuk itu penulis akan

mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian pada PT.

Widodo Praja Prakasa sebagai berikut :

1. Penerapan sistem informasi akuntasi terkait penjualan yang dilakukan

oleh PT. Widodo Praja Prakasa cukup baik, sehingga memiliki

kesesuaian dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan menurut

Mulyadi (2016). Hal ini terlihat dari rangkaian proses dan dokumen

persyaratan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Perusahaan

memiliki prosedur dalam proses transaksi penjualan mulai dari

pemesanan sampai pembayaran.

2. Pencatatan penerimaan kas yang diterapkan PT. Widodo Praja Prakasa

dalam sistem informasi akuntansi penjualan belum sesuai dengan Sistem

Informasi Akuntansi Pemberian pencatatan menurut Mulyadi (2016). Hal

ini terlihat pada pencatatan pembayaran yang hanya berupa laporan

penerimaan kas dan kwitansi pembayaran sebagai bukti transaksi.

3. Kesesuain penerapan sistem informasi akuntani terkait penjualan dan

pencatatan penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Widodo Praja

Perkasa cukup sesuai dengan Sistem Informasi Akuntansi menurut

54
55

Mulyadi (2016). Hal ini terlihat dari adanya prosedur transaksi penjualan

dan dokumen-dokumen terkait penjualan yang diterapkan oleh PT.

Widodo Praja Perkasa. Namun terkait pencatatan penerimaan kas dari

pembayaran masih berupa laporan penerimaan kas harian. Sehingga

dalam pelaporan penerimaan kas masih belum efektif dalam menerapkan

penyajian laporan berdasarkan standar akuntasi keuangan.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan dalam Penulisan ini adalah keterbatasan akses terhadap

dokumen dan informasi perusahaan khususnya yang berkaitan dengan

dokumen atau informasi keuangan karena dibatasi oleh PT. Widodo Praja

Prakasa diantaranya :

1. Akses data penjualan yang tebatas, sehingga penulis tidak bisa

mendapatkan informasi terkait laporan keuangan perusahaan dan hanya

mendapatkan laporan penjualan dan penerimaan kas.

2. Metode pengambilan data penelitian hanya bisa dilakukan dengan

wawancara dan dokumentasi sehingga data pendukung kurang lengkap.

3. Penelitian terdahulu dan dasar teori yang digunakan untuk hasil penelitian

masih sedikit. Sehingga pembahasan masih belum bisa memberikan

gambaran yang jelas.

4. Pattern matching diaplikasikan secara utuh sehingga hasil analisis belum

mengikuti pattern yang sesungguhnya.


56

5.3 Saran

5.3.1 Bagi PT. Widodo Praja Prakasa

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka peneliti akan

memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT. Widodo

Praja Prakasa diantaranya :

1. PT. Widodo Praja Prakasa diharapkan memberikan perlakuan

khusus atau pembedaan harga terkait penjualan tunai dan kredit.

2. PT. Widodo Praja Prakasa diharapkan untuk lebih konsisten dalam

pencatatan dan pelaporan pembayaran transaksi agar tidak

terjadinya salah penyajian dan pencatatan pada data penerimaan

kas perusahaan.

5.3.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Diharapkan penelitian yang akan datang menggunakan seluruh bukti

transaksi dan dokumen – dokumen terkait laporan keuangan agar lebih

valid dalam menilai dan meninjau sistem informasi akuntansi kredit

khususnya yang berkaitan dengan dokumen atau informasi keuangan.

2. Diharapkan peneliti yang akan datang mendapatkan akses yang lebih

banyak dalam penelitan terhadap kredit macet.

3. Bagi penelitian yang akan datang disarankan melakukan pengambilan

sampel data dengan melakukan wawancara yang mendalam terkait

sistem informasi akuntansi kredit.

4. Diharapkan peneliti yang selanjutnya menambah dukungan peneliti

yang sebelumnya dengan dasar teori lain yang dikembangkan terkait

sistem informasi akuntansi kredit.


57

5. Diharapkan peneliti yang selanjutnya menyajikan pattern secara ututh

supaya memiliki keterbatasan pola analisis.


58

DAFTAR PUSTAKA

Adibah, Dzulkirom, Husaini, (2015). Analisis Sistem Akuntansi Penjualan


dan Penerimaan Kasdalam Upaya Pengendalian Intern. Jurnal
Adminitrasi Bisnis (JAB). Vol. 26 No. 1 September 2015. diakses 04
Juni 2016.

Antasari dan Yaniartha (2015). Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi


Akuntansi dan Penggunaan Teknologi Informasi pada Kinerja
Individual dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi. Issn:
2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Univ. Udayana. 10.2. Hlm, 354-369
dalam ojs.unud.ac.id diakses 22 April 2015.

Ardana, I Cenik dan Hendro Lukman.(2016). Sistem Informasi Akuntansi.


Jakarta: Mitra Wacana Media

Any Krisnawati, ett all, (2020). Analisis Sistem Informasi Akuntansi


Penjualan Dan Penerimaan Kas (Studi Pada Penjualan Speedy PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kandatel Malang). Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Daud dan Windana (2014). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi


Penjualan dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer pada Perusahaan
Kecil (Study kasus pada PT Trust Technology). dalam Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.12 No.1. diakses 17 Juni 2016.

Baridwan, Zaki. (2012). Sistem Akuntansi Keuangan. Edisi Kelima.


Yogyakarta: BPFE.

Bahari, Ivan Setyo, Dwiatmanto dan Maria Goretti. (2017). Analisis Sistem
Akuntansi Penjualan dan Penrimaan Kas Dalam Upaya Peningkatan
Pengendalian Intern. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 53, No1
Creswell, Jhon W. 2016. Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmayasa, Nyoman dan Yuyung Rizka. (2015). Paradigma Interpretif pada


Penelitian Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, Volume 6, Nomor 3, Desember 2015, Hlm. 350-361.
59

Dewi, Shinta Prana, dkk. (2015). Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi
Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan
Pengendalian Intern, Vol.21(1), Hal.1-6.

Erlina dan Moch. Dzulkirom AR., (2019). Analisis Sistem dan Prosedur
Penerimaan Kas dalam Mendukung Pengendalian Intern (Studi Pada
PT. Astra International Tbk Auto 2000 Malang). Skrispi. Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Indrayati. (2016). Sistem Informasi Akuntansi (Teori dan Konsep Desain


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,. Malang: Aditya Media
Publishing. J. Hutahaean. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:
Deepublish, 2015.

Kamayanti, A. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi, Edisi


Kedua. Malang: Ngapurancang.

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat. Yogyakarta:


Unit Penerbitan dan percetakan.

Kurniwan, Udjang. (2014). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


dan Pnerimaan Kas Pada Hotel Halogen. Jurnal Skripsi
Muhammadiyah Malang.

Kasmir. (2020). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Mujahidah, Andi.(2016). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Pada PT.Hadji Kalla (Toyota) Cabang Pinrang. Jurnal Riset Edisi V,
Vol.4(7), Hal.88-100.

Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat. Jakarta:


Salemba Empat.

Mulyadi. (2018). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kelima. Jakarta:


Salemba Empat.

Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. cetakan ke-36,


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
60

Nena, A. F. (2015). Analisa Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Meningkatkan Pengendalian Internal Atas Pendapatan Di Rumah
Sakit HermanaLembean . Jurnal EMBA, Vol.3(4), Hal. 117-129.

Natasya Husna., (2020). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan


Kas (Studi Kasus Pada PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk, Cabang
Medan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan.

Patel, F. (2015). Effects of accounting information system on


Organizational Profitability. International Journal of Research and
Analytical Reviews, 2(1), 168-174.

Pepie Diptyana dan Nurul hasanah uswati dewi. (2014). Sistem Informasi
Akuntansi; Pendekatan Proses Bisnis. STIE Perbanas Surabaya.

Prakasita, Dwijanatri.(2018). Perancangan Sisten Informasi Akuntansi


Penjualan dan Persediaan di Central Steak and Coffee Boyolali. Jurnal
Nominal, Vol.7(1), Hal.69-81.

Pratiwi, Ajeng Puji. (2017). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Tiket pada PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VII Madiun di
Stasiun Kras.Arikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Rachmawati, Anita, Mahsina dan Widya Suasanti.(2017). Analisis Sistem


Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dalam Meningkatkan
Pengendalian Intern Pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo.Jurnal
Ekonomi Akuntansi, Vol.3(3), Hal.688-698.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2018). Sistem Informasi Akuntansi.


Edisi Ketigabelas. Jakarta: Salemba Empat.

Rukmiyati, N. S., & Budiartha, I. (2016). Pengaruh Kualitas Sistem


Informasi, Kualitas Informasi Dan Perceived Usefulness Pada
Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris Pada
Hotel Berbintang Di Provinsi Bali). E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, 5(1), Hal. 115-142.

R. Nurlia Sari (2017)., Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Dalam Menunjang Efektifitas pelaksanaan Pengendalian Intern
Penjualan (Study Kasus Pada Yamaha Mataram Sakti Semarang).
61

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro


Semarang.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: CV Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka


Baru Press.

Susilo, Agus. (2016). Pembelajaran Media & TIK. Yogyakarta: K-Media.

Syafriadi S, (2021). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan


Penerimaan Kas Pada PT. Oze Power Switch Cabang Makassar.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Siti Holifatullah. (2021). Analisis penerapan system informasi akuntansi


penjualan dan penerimaan kas (pada rumah makan Cak Nur Di
Jakarta ) , Hal 21 .

Turner, Leslie, Andrea Weickgenannt, dan Mary Kay Copeland. (2017).


Accounting Information Systems: Controls and Processes.

Voets, Fransiscus Octavianus, Jullie J.Sondakh dan Anneke Wangkar.


(2016).Analisis Sitem Informasi Akuntansi Siklus Penjualan Dan
Penerimaan Kas Untuk Meningkatkan Pengendalian Intern Pada
PT.Sumber Alfaria Trijaya Tbk Alfamart Cabang Manado. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 16(4), Hal.191-202.

Zakaria, W. Z., Ilias, N., & Wahab, N. (2017). A Survey on the Impact of
Accounting Information System on Tasks Efficiency: Evidence from
MalaySistem Informasi Akuntansin Public Sector Agencies.
International Review of Management and Marketing, 7(1), Hal. 183.
62

LAMPIRAN
63

LAMPIRAN I
Daftar Wawancara
64

DAFTAR WAWANCARA

PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo

Berikut daftar dan hasil tanya jawab dengan narasumber yang merupakan karyawan/i
PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo :

No Pertanyaan Keterangan

1 Apakah PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo
sudah menerapkan sistem informasi akuntansi memiliki prosedur pada penjualan
terhadap penjualan dan penerimaan kas? barang, pelaporan terhadapa penerimaan
kas

2 Apakah penjualan pada Pt. Widodo Praja Pada setiap invoice penjualan selalu
Perkasa Ponorogo sudah sudah menambahkan dimintakan alamat tujuan pengiriman
informasi penting pada surat order pembelian? kepada customer

3 Apakah pengiriman pada PT. Widodo Praja Setiap barang yang akan dimuat selalu
Perkasa Ponorogo sudah mengirimkan barang melewati pengecekan petugas gudang
sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
surat order pengiriman?

4 Apakah sistem informasi akuntansi penjualan Masih ada beberapa sistem penulisan
dan penerimaan kas pada PT. Widodo Praja akuntansi yang belum sesuai denga SIA
Perkasa Ponorogo sudah berjalan efektif ? penjualan dan penerimaan kas.

5 Apakah struktur organisasi perusahaan telah Setiap karyawan menjalankan jobdesc


menggambarkan wewenang, tanggung jawab masing-masing
dan garis pelaporan yang jelas dibuat secara
tertulis?

6 Apakah PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo Setiap barang keluar atau masuk selalu
sudah mencatat faktur penjualan ke dalam kartu
65

persediaan dan gudang? dicatat dalam kartu persediaan gudang

7 Apakah PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo Setiap penyusunan laporan sesuai waktu
sudah mengarsipkan dokumen tembusan yang berjalan
menurut abjad?

8 Apakah PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo Staff bagian keuangan selalu
sudah mendistribusikan data penjualan menurut mengkonfirmasi terkait informasi
informasi yang diperlukan manajemen? pelanggan sebelum terjadinya transaksi
penjualan

9 Apakah PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo Perusahaan mengadakan evaluasi


sudah melakukan pencatatan secara periodik marketing pasar tiap bulan untuk
terhadap total harga pokok produk yang dijual mengetahui fenomena nilai pasar yang
selama periode tertentu? berlangsung

10. Apakah dokumen dasar dan dokumen Jika transaksi secara cash ataupun
pendukung transaksi penguaran kas dibubuhi
piutang yang dilunasi akan distempel
“cap lunas” dan di tanda tangani oleh pejabat
berwenang? lunas sebagai tanda customer tidak
memiliki tanggungan piutang pada
perusahaan

11. Apakah diadakan pencocokan jumlah fisik kas Setiap hari selalu ada pelaporan
yang ada ditangan dengan jumlah kas menurut penerimaan kas secara tunai dan kredit
catatan akuntansi?

12. Apakah fungsi akuntansi terpisah dari fungsi Karyawan memiliki jobdesc sendiri-
penjualan? sendri baik marketing ataupun
administrasi sehingga bisa
memaksimalkan kinerja karyawan

13. Apakah penerimaan order dari pelanggan Setiap customer order selalu di buatkan
diotorisasi oleh fungsi penjualan
PO untuk mengantisipasi apabila barang
menggunakan
formulir surat order? yg diminta menipisi atau habis sehingga
bisa di informasikan kepada customer

14. Apakah dalam perusahaan digunakan jurnal Untuk jurnal secara akuntansi belum ada,
66

penjualan untuk mencatat transaksi penjualan tapi perusahaan memiliki catatan-catatan


yang terjadi? dalam pencatatan transaksi penjualan
maupun penerimaan kas

15 Apakah mutasi persediaan sudah dicatat dalam Setiap ada barang keluar masuk dan
kartu persediaan? return pasti dicatat di kartu stok barang

16 Apakah sales atau bagian marketing Setiap bukti transaksi baik penjualan
melaporkan hasil transaksi pada kasir ? tunai maupun non tunai harus selalu
dilaporkan, selain berpengaruh pada kas
juga berpengaruh pada persediaan
barang

17 Apakah hasil penjualan selalu diterima oleh Seles/Marketing mengatur jalannya


bagian seles/marketing ? penjualan jadi seles juga yang menerima
terlebih dahulu hasil transaksi baik
penjualan atau penagihan. Kemudian
akan dilaporkan pada bagian
kasir/keuangan.

18 Apakah kasir dan penerimaan kas memiliki Kasir memiliki fungsi menerima uang
fungsi yang sama ? dari customer atau hasil transaksi
penjulan selles, penerimaan kas
merupakan salah satu fungsi akuntansi
dari perusahaan yang mengelola
perputaran keuangan perusahaan

19 Apakah kasir juga melaporkan hasil pendapatan Setiap transaksi yang diterima kasir baik
pada bagian keuangan ? dari transaksi penjulan tunai dan selles
akan direkap kemudian dilaporkan ke
bagian penerimaan kas/keuangan sebagai
laporan penerimaan kas harian

20 Apakah fungsi utama dari akuntansi keungan Pada PT. Widodo Praja Perkasa
pada perusahaan PT. Widodo Praja Perkasa Ponorogo bagian akuntansi keuangan
Ponorogo ? dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
67

akuntansi perpajakan dan akuntansi


penerimaan kas

Akuntansi perpajakan memiliki fungsi


mengatur biaya pajak dari ppn masukan
dan pph perusahaan.

Akuntansi penerimaan kas memiliki


fungsi mengelola arus kas dari setiap
transaksi debet/kredit penerimaan kas
pada PT. Widodo Praja Perkasa
Ponorogo.

Demikian hasil dari rangkuman wawancara yang dilakukan dengan narasumber dalam
hal ini Manager (selaku perwakilan dari Pimpinan Perusahaan), staff bagian Akuntansi
Keuangan, Kasir, Customer Service, Selles.

Atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih.

Ponorogo, 29 September 2023

Ananda Ayu Tri Cahyani


68

Mengetahui

Narasumber

General Manager

(Yustanto Zainal Abidin, S.E)

Admin. Keuangan Kasir

(Yulianti Khadijah, S.E) (Astriana Dwi Kartika)

Customer Service Marketing Selles

(Muhammad Gupron) (Wahyu Aji Santoso)


69

LAMPIRAN II
Dokumentasi Wawancara
70

Dokumentasi Wawancara Terkait transaksi Penjualan dan Penerimaan Kas

Dokumentasi Wawancara Dengan Administrasi Akuntansi


71

LAMPIRAN III
Surat Ijin Penelitian
72
73

LAMPIRAN IV
Surat Balasan Ijin Penelitian
74
75

LAMPIRAN V
Hasil Similarity
76
77

LAMPIRAN VI
Berita Acara Bimbingan
78
79

Anda mungkin juga menyukai