Anda di halaman 1dari 95

HALAMAN SAMPUL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di perguruan Tinggi Wilayah Purwokerto)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi

GUNAWAN
1302030077

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di perguruan Tinggi Wilayah Purwokerto)

GUNAWAN
1302030077

Diperiksa dan di setujui oleh:

Pembimbing

EDI JOKO SETYADI,SE., M.Si., Ak., CA.


NIK. 19740505 2005011002
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh :

Nama : Gunawan

NIM : 1302030077

Program Studi : Akuntansi S1

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Judul :ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA
AKUNTANSI UNTUK BERKARIR SEBAGAI
AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Akuntansi di perguruan Tinggi Wilayah Purwokerto)

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
pada Program Studi Akuntansi S1, fakultas Ekonomi dan Bsinis, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto

DEWAN PENGUJI
Ketua : Edi Joko Setyadi, SE., M,Si., Ak., CA ( )

Anggota 1 : Dr. Sri Wahyuni, S.E., M,Si ( )

Anggota 2 : Erny Rachmawati, S.E., M.M ( )

Ditetapkan di : Purwokerto

Tanggal : 28 Januari 2019

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ahmad Darmawan, S.E., M.Si.


NIK. 2160148

i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:


Nama : Gunawan
NIM :1302030077
Program Studi :Akuntansi S1
Fakultas/Universitas :Ekonomi dan Bisnis/Universitas Muhamadiyah
Purwokerto

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sekripsi ini adalah hasil dari proses
penelitian saya yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang benar
dengan arahan dari dosen pembimbing dan bukan hasil penjiplakan dari hasil
karya orang lain. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir sekripsi ini.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti ada unsur
penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Purwokerto, Januari 2019


Yang menyatakan,

Gunawan

ii
MOTTO

PROKLAMASI
 Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
 Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan
 dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
 Djakarta, 17 Agustus 1945
 Atas nama bangsa Indonesia.
 Soekarno/Hatta.

iii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:


 Alm.Ayah, Ibu dan Kakak saya tersayang yang telah memberikan
dukungan, do’a dan kasih sayang yang tidak terbatas.
 Keluarga yang selalu memberikan motivasi dan perhatiannya.
 Teman-teman sahabat dan teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi
 Semua teman-temanku yang selalu memberikan semangat, motivasi
 Terimakasih untuk Universitas Muhammadiyah Purwokerto

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmtullah Wabarakaatuh


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
sekripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK ” untuk


melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan sekripsi ini masih banyak
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran penulis yang membangun penulis
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dan tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih atas segala bantuan, bimbingan serta kerjasama yang
baik dengan berbagai pihak terkait dalam penyusunan sekripsi ini. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad S.H.,M.H., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
2. Bapak Ahmad Darmawan, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto
3. Ibu Dr. Sri Wahyuni, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto
4. Bapak Edi Joko Setyadi, S.E., M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing saya,
terima kasih atas bimbinganya, saran, motivasi dan arahanya sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Sri Wahyuni, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi S1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan selaku dosen penguji 1 saya
6. Ibu Erny Rachmawati, S.E., M.M. selaku dosen penguji 2 saya
7. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.

v
8. Seluruh staff dan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang telah membantu dalam kelancaran dan
kelengkapan administrasi.
9. Ibu, kaka, dan keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa.
10. Teman akuntansi A 2013.
11. Teman seperjuangan skripsi angkatan 2013.
12. Kawan-kawan dirumah dan warga Sigombong 07/01 Gerdu biru.
13. Terima kasih orang yang satu kampung di prodi yang sama Anang Julio
Pratama yang sudah membantu.
14. Terima kasih juga kepada kawan saya Irhamsyah Taufikul Anwar yang sudah
membantuku selama skripsi, arahan dan bimbingan dan tak lupa juga Aditian
nurokhman yang sudah membantu juga
15. Terima kasih juga kepada kawan saya Noni Linggar Rahayuningtyas dan
Ainun Nisa Arlian fakultas Farmasi yang sudah membantuku selama sidang
skripsi.
Akhir kata, saya ucapkan Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-NYA
dan berkenan membalas segala kebaikan dan semua pihak yang telah membantu
saya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Purwokerto, 28 Januari 2019

Gunawan

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan demi


pengembangan ilmu pengetahuan, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Gunawan
NIM : 1302030077
Program Studi : Akuntansi S1
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royati Nonekslutif ( non-exclusive Royalty-
Free Rigth ) kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto berhak menyimpan,
mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat , dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan tetap mencatumkan nama saya
sebagai penulis/pecipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Dibuat di : purwokerto
Pada tanggal : 28 januari 2019
Yang menyatakan,

Gunawan

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................................i
PERSEMBAHAN...................................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................11
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................11
B. Perumusan Masalah....................................................................................15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................16
1. Tujuan Penelitian.....................................................................................16
2. Manfaat Penelitian...................................................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................18
A. Landasan Teori............................................................................................18
1. Teori Motivasi Ekspentasi.......................................................................18
2. Karir.........................................................................................................18
3. Profesi Akuntan Publik...........................................................................19
4. Nilai Intrinsik Pekerjaan..........................................................................22
5. Penghasilan..............................................................................................22
6. Pertimbangan Pasar Kerja.......................................................................24
7. Lingkungan Kerja....................................................................................25
B. Kerangka Pemikiran....................................................................................28
C. Hipotesis......................................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................33
A. Jenis Penelitian............................................................................................33
B. Populasi dan Sampel...................................................................................33
1. Populasi...................................................................................................33
2. Sampel.....................................................................................................33
C. Metode Pengumpulan Data.........................................................................34
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..........................................34
1. Variabel Dependen..................................................................................34
2. Variabel Independen................................................................................35
E. Metode Analisis Data..................................................................................37
1. Analisis Statistik Deskriptif.....................................................................37
2. Uji Kualitas Data.....................................................................................38
3. Uji Asumsi Klasik...................................................................................39
4. Analisis Regresi Linier Berganda............................................................40
5. Koefisien Determinasi.............................................................................41
6. Uji Statistik F...........................................................................................41
7. Pengujian Hipotesis.................................................................................41

viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................44
A. Gambaran umum penelitian........................................................................44
B. Statistik Deskriptif Responden....................................................................45
C. Uji kualitas data..........................................................................................46
D. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................49
E. Analisis Regresi Linier Berganda...............................................................51
F. Koefisien Determinasi (Adjusted R2).........................................................53
G. Uji statistik F...............................................................................................54
H. Pengujian Hipotesis.....................................................................................54
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................60
A. Kesimpulan....................................................................................................60
B. KETERBATASAN PENELITIAN...............................................................60
C. SARAN..........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................62
LAMPIRAN...........................................................................................................64

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Responden Berdasrkan Jenis Kelamin ........................35

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan Usia .....................................35

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Penelitian ....................................................................35

Tabel 4.4 Uji Validitas ..............................................................................................37

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reabilitas .........................................................................38

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................................39

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................40

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedestasitas ....................................................................42

Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ...........................................................42

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ..............................................................43

Tabel 4.11 Uji Statistik F ..........................................................................................44

Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual ............................................45

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
ABSTRAK

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk


Berkarir Sebagai Akuntan Publik

(studi kasus pada mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi wilayah purwokerto)

Gunawan

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah


Purwokerto

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa


faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir
sebagai akuntan publik . Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
sebagai akuntan publik diukur dengan variabel nilai intrinsik pekerjaan,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja. Sampel yang
digunakan 100 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 21. Kesimpulan yang
dapat diperoleh dari penelitian ini adalah variabel nilai intrinsik pekerjaan,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap minat mahasiswa untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Kata kunci: pemilihan karir sebagai akuntan publik, nilai intrinsik pekerjaan,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja.

xii
ABSTRACT

xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia yang berkualitas, yang merupakan produk
pendidikan, merupakan kunci keberhasilan suatu negara. Pesatnya
perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk
angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana
ekonomi khususnya lulusan dari jurusan Akuntansi Universitas Negeri maupun
Swasta. Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu direspon oleh sistem
pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang
berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan tersebut
maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja, dalam
hal ini dunia kerja bagi sarjana akuntansi Sari (2013).
Dewasa ini minat masyarakat terhadap profesi akuntansi cukup tinggi.
Hal ini tampak dari semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan akuntansi
dari tahun ke tahun, yang memberikan layanan pendidikan akuntansi pada
berbagai jenjang, termasuk pendidikan tinggi strata satu (S1). Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi dapat memilih alternatif pilihan karir antara profesi
akuntansi umum dan profesi akuntan. Bagi yang memilih profesi akuntan
mereka harus meraih gelar Akuntan terlebih dahulu, melalui antara lain
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Selanjutnya mahasiswa dituntut memiliki
kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia
kerja. Salah satu karier yang membutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih
tersebut adalah karier dalam bidang akuntansi.
Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas
dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak keatas berarti berhak
atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestasi dan kuasa
yang lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang
menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau

1
suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang
memberi kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga
menciptakan sikap dan perilaku tertentu Utami (2016).
Karir dalam bidang akuntansi cukup luas antara lain akuntan publik,
akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Keinginan
setiap mahasiswa akuntansi pada umumnya adalah untuk menjadi seorang yang
profesional dalam bidang akuntansi. Untuk menjadi profesional dalam bidang
akuntansi dapat dilakukan salah satunya dengan bekerja sebagai akuntan
publik. Seorang mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai
pertimbangan atau faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan
profesi yang akan dipilih. Hal apa yang menjadi latar belakang pemilihan
profesi tersebut dan apa yang diharapkan mahasiswa dari pilihanya tersebut
merupakan pertanyaan penting dalam pemilihan profesi Chan (2012).
Profesi juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang
menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan
berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi
akuntan publik termasuk dalam profesi-profesi termahal. Profesi akuntan
publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa konsultasi manajemen Bactiar
(2002) dalam Aprilyan (2011). Profesi akuntan publik juga termasuk profesi
prestisius di Indonesia karena selain harus mempunyai gelar sarjana akuntansi,
calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh ikatan
akuntan Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen Keuangan untuk bisa
berpraktek sebagai akuntan.
Dengan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi mereka dalam memilih karir, maka setiap
mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dalam dunia bisnis dapat dengan
tepat memilih karir yang akan dijalankannya dan pendidikan akuntansi juga
dapat merencanakan kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan dunia
kerja, sehingga mahasiswa akuntansi yang sudah lulus dan siap terjun dalam
dunia kerja lebih mudah menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan
tuntutan dalam pekerjaan, apalagi profesi akuntan pada masa yang akan datang

2
menghadapi tantangan yang semakin berat, maka kesiapan yang menyangkut
profesionalisme profesi mutlak diperlukan Sari (2013).
Mahasiswa akuntansi tahun awal dan tahun akhir, menjelang
kelusannya tantunya memiliki rencana paling tidak pemikiran mengenai
alternatif langkah yang berbeda yang akan ditempuh setelah kelulusan. Seiring
dengan banyaknya mata kuliah dan lamanya waktu yang ditempuh maka
semakin besar peluang akan terjadi perbedaan persepsi terhadap karir Pasabiru
Hiras et al (2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi
memilih karir menjadi akuntan publik adalah nilai intrinsik pekerjaan,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja Suyono (2014).
Nilai intrinsik pekerjaan adalah kepuasan yang diterima oleh individu
saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan Pruto (2012). Faktor intrinsik
meliputi pekerjaan yang menantang secara intelektual, berada didalam
lingkungan yang dinamis, mendukung kreativitas, memberikan kebebasan atau
otonomi. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati dalam
pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan dan
suasana lingkungan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan
pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Menjadi
seorang akuntan publik akan menghadapi bermacam-macam tantangan seperti
menyelesaikan beberapa kasus dari berbagai jenis perusahaan Siskayani dan
Saitri (2017).
Hasil penelitian Sari (2016) menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pemilihan karir sebagai
akuntan. Demikian juga penelitian menurut Lestari (2016) menyatakan bahwa
nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap karir sebagai
akuntan. Siskayani dan Saitri (2017) menyatakan bahwa nilai intrinsik
pekerjaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
menjadi akuntan publik.
Penghasilan merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari
pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan

3
sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya.
Berkarir di KAP dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dan
bervariasi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang
lain. Hal ini disebabkan semakin besar perusahaan atau klien yang
menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang yang diterima oleh
akuntan publik juga akan semakin besar. Mahasiswa akuntansi berfikir bahwa
kehidupan mereka menjadi layak apabila mendapat gaji yang besar, dengan
adanya gaji yang besar dan layak maka mahasiswa akuntansi lebih termotivasi
untuk memilih karir dibidang akuntan publik Siskayani dan Saitri (2017).
Hasil penelitian Chairunnisa (2014) menyatakan bahwa faktor
penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Demikian juga penelitian
menurut Harianti (2017) menyatakan bahwa penghargaan finansial
berpengaruh signifikan positif terhadap minat menjadi akuntan publik. Chan
(2012) menyatakan bahwa pengaruh penghargaan finansial tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik.
Pertimbangan pasar kerja selalu dipertimbangkan mahasiswa dalam
pemilihan karir, karena kompetisi yang semakin ketat dan sulitnya mencari
kerja, mengakibatkan mahasiswa memperhatikan pasar kerja, baik dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Keterbatasan informasi bagi sebagian
kalangan akan mempengaruhi banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa
diketahui atau diakses sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor
yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi akuntan publik. Mahasiswa
yang memilih karir sebagai akuntan publik mempertimbangkan kesempatan
untuk berkembang dengan tersedianya lapangan kerja, pertimbangan pasar
kerja dan pekerjaan yang menarik Kurningsih dan Harto (2013).
Hasil penelitian Talamaosandi dan Wirakusuma (2017) menyatakan
bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif signifikan peda pemilihan
karir sebagai akuntan publik. Sari (2016) menyataan bahwa pertimbangan
pasar kerja pada profesi akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi pemilihan karir sebagai akuntan.

4
Kondisi lingkungan kerja yang kondusif untuk bekerja sangat perlu di
perhatikan oleh setiap perusahaan. Lingkungan kerja yang kurang memadai
akan dapat menurunkan kinerja karyawan begitu pula bagi para calon
karyawan akan berfikir dua kali lipat untuk bekerja disana setelah melihat
kondisi lingkungan kerjanya. Aprilyan (2011) menyatakan mahasiswa
akuntansi yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggi biasanya cenderung
memilih lingkungan pekerjaan yang bisa memberikan tantangan sehingga
mahasiswa akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan
tantangan yang akan diberikan dengan baik.
Hasil penelitian Talamaosandi dan Wirakusuma (2017) menyatakan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan pada pemilihan karir
sebagai akuntan publik.. Demikian juga penelitian Menurut Sari (2016)
menyatakan bahwa lingkungan kerja pada profesi akuntan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap motivasi pemilihan karir sebagai akuntan. Tetapi
penelitian menurut Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyatakan bahwa
lingkungan kerja diperoleh menunjukkan tidak berpengaruh signifikan pada
pemilihan karir akuntan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Fifi
Chairunnisa tahun (2014), yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan
publik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada
tahun dan objek penelitian yang digunakan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik”
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di perguruan Tinggi Wilayah
Purwokerto)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

5
1. Apakah nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik ?
2. Apakah penghasilan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik ?
3. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik ?
4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk menguji pengaruh positif nilai intrinsik pekerjaan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
b. Untuk menguji pengaruh positif penghasilan terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik .
c. Untuk menguji pengaruh positif pertimbangan pasar kerja terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
d. Untuk menguji pengaruh positif lingkungan kerja terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi peneliti sendiri agar
dapat lebih memahami lagi persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih
krir pekerjaannya.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam
mengambil keputusan menjadi seorang akuntan publik.
c. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan akuntansi atau fakultas
ekonomi dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar
menghasilkan lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang berkualitas .

6
d. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah
mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa
yang diinginkan calon akuntan dalam memilih profesi dan untuk lebih
memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.
e. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
masalah yang sama di masa akan datang.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Teori Motivasi Ekspentasi
Dalam memilih suatu profesi sangat berkaitan erat dengan teori
motivasi yaitu pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata
lain “movere” yang artinya dorongan atau menggerakan. Menurut sembiring
(2009) motivasi sangat penting dimiliki setiap individu dalam dirinya karena
motivasi menyebabkan individu mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal. Apriliyan (2011) menjelaskan bahwa motivasi
merupakan konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan individu
untuk memulai dan menggerakan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu.
Motivasi adalah proses yang ikut menentukan intensitas, arah dan ketentuan
individu dalam usaha mencapai sasaran. Menurut Komaruddin (1994) pada
dasarnya motivasi dibagi menjadi dua jenis utama yaitu motivasi intrinsik
(motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang) yang disebut juga motivasi
murni dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang timbul disesabkan faktor dari
luar diri seseorang) seperti kenaikan pangkat,pujian, hadiah dan lain-lain.
Dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan baik dari dalam
ataupun luar dirinya yang mengarahkan perilaku atau tindakan individu
dalam mencapai tujuannya.
2. Karir
Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas
dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak ke atas berarti
berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestasi
dan kuasa yang lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan
yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan
pengalaman atau suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan
seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan

8
untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu, Reni
Yendrawati (2007).
Menurut Kuartinah (2003), karir dapat dilihat dari berbagai cara,
sebagai berikut :
a. Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan
dalam kurun waktu tertentu.
b. Dalam kaitanya dengan mobilitas suatu organisasi.
c. Tingkat kemampuan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan
umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup
seseorang. Kunartinah (2003) menyatakan bahwa karir dipandang
sebagai rangkaian promosi untuk memperoleh pekerjaan yang
mempunyai beban tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi
yang lebih baik dalam hirarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan
kerjanya. Karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang
berhubungan dengan pengalaman seseorang sepanjang kehidupan
kerjanya.
3. Profesi Akuntan Publik
Profesi akuntan publik berkembang sejalan dengan berkembangnya
berbagai jenis perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal untuk
menjalankan profesinya. Modal ini dapat berasal dari pihak intern
perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan pinjaman
dari kreditur). Oleh karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua
pihak tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perusahaan. Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan
penyampaian informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana
yang berasal dari pihak eksternal maupun intern perusahaan Setiyani (2005).
Akuntan publik sebagai bagian dari profesi akuntan memiliki peran
yang sangat strategis dalam dunia bisnis. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa halnya akuntan publik yang memiliki kewenangan
untuk menyatakan opini atas laporan keuangan klien. Menurut Boynton et

9
al. (2003:53) kebutuhan akan opini auditor atas laporan keuangan
disebabkan oleh empat faktor, yaitu :
a. Conflict of interest antara pengguna laporan keuangan dan manajemen.
b. Consequences, dimana laporan keuangan dianggap sebagai sumber
utama .
c. Complexity bahwa laporan keuangan merupakan sesautu yang kompleks.
d. Remoteness, yakni adanya keterbatasan jarak, waktu dan biaya yang tidak
praktis jika pemakai informasi tidak mendasar pada hasil laporan auditan.
Mulyadi (1992:27) mendefinisikan akuntan publik sebagai berikut:
“Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat,
terutama bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh
klienya. Pemeriksaan tersebut terutama ditunjukan untuk memenuhi
kebutuhan para kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan
instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu, akuntan publik
juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak.
Konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi, dan
penyusunan laporan keuangan”.
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi dibidang
keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang
berkerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) akan selalu berhubungan dengan
klien, yaitu perusahaan yang meminta jasa pada kantor akuntan publik. Hal
tersebut menunjukan bahwa jenis pekrjaan profesi akuntan publik adalah
pekerjaan yang tergantung pada jasa yang diminta oleh kliennya Setiyani
(2005).
Seseorang yang memilih karir sebagai akuntan publik, harus terlebih
dahulu mencari pengalaman profesi dibawah pengawasan akuntan senior
yang lebih berpengalaman. Di samping itu, pelatihan teknis yang
mempunyai cukup arti pula bawa akuntan harus mengikuti perkembangan
yang terjadi di dunia usaha dan profesinya Mulyadi (2002).

10
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
No.43/KMK.017/1997 tanggal 27 januari 1997, izin menjalankan praktik
sebagai akuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang
memenuhi persyaratan sebagai berikut Mulyadi (2002):
a. Berdomisili di wilayah indonesia
b. Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
c. Menjadi anggota IAI.
d. Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai
akuntan dengan reputasi baik di bidang audit.
Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik Mulyadi (2002):
a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,
membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang
telah dilaksanakan.
b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung
jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan
rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.
c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor
senior dalam merencanakan program audit senior dalam merencanakan
program audit dan waktu audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan
management letter.
d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan
bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing.
Bekerja di KAP dapat mengetahui berbagai macam perusahaan
terutama perlakuan auditnya, sering berpergian keluar kota untuk
mengaudit klien. Pengalaman di KAP membuat seorang induvidu dicari
oleh perusahaan karena dianggap telah mengusai akuntansi sesuai standar
yang berlaku. Namun bekerja di KAP juga terdapat kekurangannya, seperti
pekerjaan yang melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan lembur
Sumarna (2002)

11
4. Nilai Intrinsik Pekerjaan
“Intrinsik pekerjaan adalah kepuasan yang diterima oleh individu
saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang meliputi penghargaan, kesempatan mendapatkan promosi,
tanggungjawab pekerjaan, tantangan intelektual dan pelatihan” Andrianti
(2001) dalam Sulistyani (2012). Jadi faktor nilai intrinsik pekerjaan erat
kaitannya dengan kepuasan yang diterima oleh individu yang bersangkutan
saat atau sesudah ia melakukan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan
perasaan menyenangkan terhadap pekerjaannya dan mencerminkan
keberhasilan atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Kepuasan kerja dapat
tercapai apabila individu yang bersangkutan memiliki moral kerja,
kedisiplinan dan prestasi kerja yang baik. Kepuasan dalam pekerjaan adalah
kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian
hasil kerja, penempatan, perlakuan, dann suasana lingkungan kerja dalam
pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa yang
akan diterimanya walaupun balas jasa itu penting.
5. Penghasilan
Penghasilan/gaji yang diperoleh dari pekerjaan yang telah dikerjakan
diyakini bagi sebgaian perusahaan merupakan daya tarik utama dalam
memberikan kepuasan kepada karyawan. Fee yang rasional menjadi
kebutuhan yang mendasar bagi pemenuhan kepuasan kerja pada setiap
karyawan. Pemberian pemghasilan yang layak dan adil kepada karyawan
akan memberikan suasana kerja yang menyenangkan dan dapat
menimbulkan motivasi kerja yang baik bagi karyawan Chairunnisa (2014).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya penghargaan
antara lain sebagai berikut Hasibuan (2007) dalam Sulistyani (2012) :
a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Jika pencari kerja lebih banyak daripada lowongan pekerjaan
maka penghargaan sedikit. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit
daripada lowongan pekerjaan, maka penghargaan substansi semakin
banyak.

12
b. Kemampuan dan kesediaan organisasi
Apabila kemampuan dan kesediaan organisasi untuk membayar
semakin baik, maka tingkat penghargaan akan semakin meningkat.
Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan organisasi untuk
membayar kurang maka tingkat penghargaan substansi kecil.
c. Organisasi karyawan
Apabila organisasi karyawan kuat dan berpengaruh maka tingkat
penghargaan semakin besar. Sebaliknya jika organisasi karyawan tidak
kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat penghargaan relatif kecil.
d. Produktifitas kerja karyawan
Jika produktifitas kerja karyawan baik dan banyak maka
penghargaan akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktifitas
kerjanya buruk serta sedikit maka penghargaannya kecil.
e. Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres
Pemerintah dengan UU dan Keppres menetapkan besarnya
penghargaan minimum. Peraturan pemerintah ini sangatn penting supaya
organisasi tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya penghargaan
bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari
tindakan sewenang-wenang.
f. Biaya hidup
Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat
penghargaan semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di
daerah itu rendah maka tingkat penghargaan relatif kecil.
g. Posisi jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima
gaji/penghasilan lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki
jabatan lebih rendah akan memperoleh gaji/penghasilan yang kecil.
h. Pendidikan dan pengalaman kerja
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama
maka penghargaan akan semakin besar, karena lecakapan serta
keterampilanya lebih baik.

13
i. Kondisi perekonomian nasional
Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju maka
tingkat penghargaan akan semakin meningkat, karena akan mendekati
kondisi full employment.
j. Jenis dan sifat pekerjaan
Apabila jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai
resiko yang besar maka tingkat penghargaan akan meningkat karena
membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya.
6. Pertimbangan Pasar Kerja
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang
dapat id akses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar
kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar
kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan
imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat
menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya.
Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang
berprofesi sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik Suyono
(2014).
Pertimbangan pasar kerja atau Job Market Consideration menurut
Wheller (1983) meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja,
fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi.
a. Tersedianya Lapangan Pekerjaan
Wheller menyatakan mahasiswa jurusan bisnis, psikologi dan
pendidikan bahwa faktor jangka pendek seperti suplai kerja bidang
akuntansi lebih baik dibandingkan dengan bisnis lain.
b. Keamanan Kerja
Keamanan kerja merupakan faktor dimana profesi yang dipilih
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Profesi yang dipilih
diharapkan bukan merupakan pilihan profesi sementara, tetapi dapat terus
berlanjut sampai tiba waktu pensiun.

14
c. Fleksibilitas Karir
Adanya pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu
karyawan untuk tidak berada pada situasi yang stagnasi. Karir yang
fleksibel membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang terus menerus
diperbaharui.
d. Kesempatan Promosi
Promosi merupakan proses pemindahan jenjang karir serta
vertikal kearah yang lebih tinggi dan disertai dengan adanya kenaikan
tanggungjawab dan imbalan. Seseorang bekerja tentu mengharapkan
peningkatan posisi sesuai dengan prestasinya. Kesempatan promosi yang
diberikan dapat mendorong peningkatan kualitas kerja, mewakili aspek
penting dari sistem seleksi dan mengurangi turnover
7. Lingkungan Kerja
Stolle (1976) mengungkapkan bahwa profesi akuntan perusahaan
menurut persepsi mahasiswa akuntan lebih bersifat rutin dan banyak
pekerjaan yang dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangkan pekerjaan
sebagai akuntan publik lebih aktraktif, lebih banyak membutuhkan waktu,
tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan
yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan
merupakan faktor lingkungan pekerjaan dan merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa.
Lingkungan kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja
yang lebih banyak dituntut menghadapi tantangan karena dengan
bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai
macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Tekanan dari
klien dengan adanya batasan waktu yang mengharuskan seorang akuntan
publik seringkali lembur serta adanya tingkat kompetisi yang tinggi antar
karyawan.
Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kompetisi yang tinggi
biasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan yang bisa memberikan

15
tantangan sehingga mahasiswa akan mendapat kepuasan tersendiri ketika
dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan baik Yanti (2014).
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait
mengenai Nilai intrinsik pekerjaan, Penghasilan, Pertimbangan pasar kerja,
Lingkungan kerja.

16
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Chan (2012) Analisis faktor-faktor yang Bahwa Pengakuan finansial, lingkungan
mempengaruhi pemilihan karir menjadi kerja, pertimbangan pasar kerja,
akuntan publik oleh mahasiswa jurusan pencapaian akademik tidak berpengaruh
akuntansi signifikan terhadap minat menjadi akuntan
publik.
Talamaosandi Pengaruh lingkungan kerja, nilai-nilai Hasil penelitian bahwa lingkungan kerja,
Dan sosial, pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja
Wirakusuma personalitas pada pemilihan karir dan persoalitas berpengaruh positif
(2017) akuntan publik signifikan pada pemilihan karir sebagai
akuntan publik.
Yanti (2014) Analisis faktor-faktor yang Menyatakan bahwa intrinsik pekerjaan,
mempengaruhi mahasiswa akuntansi nilai-nilai sosial, personalitas tidak
dalam pemilihan karir menjadi akuntan berpengaruh terhadap pemilihan karir
publik (studi empiris pada perguruan akuntan publik. Sedangkan penghargaan
tinggi negeri dan swasta di pekanbaru) finansial, lingkungan kerja, pengakuan
profesional, pertimbangan pasar kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir
akuntan publik.
Sari (2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir menjadi akuntan publik Secara simultan penghargaan finansial,
oleh mahasiswa departemen akuntansi pelatihan profesional, pengakuan
fakultas ekonomi UMSU medan profesioanl, nilai-nilai sosial, lingkungan
kerja dan pertimbangan pasar kerja
berpengaruh terhadap minat menjadi
akuntan publik.

Chairunnisa Analisis Faktor faktor yang Faktor nilai intrinsik pekerjaan,


(2014) mempengaruhi minat mahasiswa pertimbangan pasar kerja berpengaruh
akuntan untuk berkarir sebagaai positif dan tidak signifikan, Faktor
akuntan publik (studi kasus pada penghasilan berpengaruh positif dan
mahasiswa ekonomi akuntansi signifikan, Faktor lingkungan kerja
universitas tanjungpura pontianak) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntan untuk
berkarir sebagai akuntan publik.
Sari Pengaruh Nilai intrinsil pekerjaan, Nilai intrinsik pekerjaan, lingkungan kerja
(2016) lingkungan kerja dan pertimbangan dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh
pasar kerja terhadap motivasi positif dan signifikan terhadap motivasi
pemilihan karir sebagai akuntan pemilihan karir sebagai akuntan
Siskayani Analisis faktor-faktor yang Niai intrinsik pekerjaan, nilai-nilai sosial,
Dan mempengaruhi mahasiswa akuntansi pertimbangan pasar kerja dan gaji tidak
Saitri dalam pemilihan karir menjadi akuntan berpengaruh terhadap pemilihan karir
(2017) publik mahasiswa akuntansi menjadi akuntan
publik.
Lingkungan kerja, pelatihan profesional,
pengakuan profesional, personalitas
berpengaruh positif terhadap pemilihan
karir mahasiswa akuntansi menjadi
akuntan publik

17
B. Kerangka Pemikiran
Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang akan
didapat oleh seorang mahasiswa akuntansi ketika mereka memasuki dunia
pekerjaan. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnly (1997) dalam Yanti
(2014), faktor intrinsik meliputi pekerjaan yang menantang secara intelektual
berada dalam lingkungan yang dinamis, mendukung kreativitas, memberikan
kebebasan atau otonomi. Akuntan publik adalah akuntan independen
yangmemerikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yang
berwujud finansial. Penghargaan finansial tersebut dipertimbangkan dalam
pemilihan profesi Karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memproleh
penghargaan finansial. Penghasilan atau penghargaan finansial yang diperoleh
sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi
kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Penghargaan finansial/gaji
dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah
diberikan karyawan sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Seseorang yang
bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi
alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya
untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
fisiologi (Suyono, 2014).
Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya
lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja
merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat bertahan dalam
jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus PHK Chan (2012).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah
lingkungan kerja. Sebagai akuntan pastinya akan menghadapi ketatnya
persaingan, banyaknya tekanan serta akan lebih banyak membutuhkan waktu.
Pastinya faktor-faktor tersebutlah yang harus dipertimbangkan mahasiswa
dalam pemilihan karirnya Chairunnisa (2014).

18
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian yang sudah di
jabarkan diatas, maka variabel dependennya adalah Pemilihan karir menjadi
akuntan publik. Sedangkan variabel independennya adalah nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan/gaji, pertimbangan pasar kerja, lingkungan pekerjaan.
Berdasarkan hubungan variabel tersebut maka skema kerangka penelitian ini
dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1)


H1 (+)
Penghasilan (X2) H1 (+)
Pemilihan karir menjadi
Pertimbangan Pasar Kerja (X3) H3 (+) akuntan publik
(Y)
Lingkungan Kerja (X4) H4 (+)
Gambar 2.1 Model Penelitian
C. Hipotesis
1. Nilai Intrinsik Pekerjaan Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang akan
didapat oleh seorang mahasiswa akuntansi ketika mereka memasuki dunia
pekerjaan. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely (1997), faktor intrinsik
meliputi pekerjaan yang menantang secara intelektual, berada dalam
lingkungan yang dinamis, mendukung kreativitas, memberikan kebebasan
atau otonomi. Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik bekerja bebas
dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam
kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan
publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan
mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari
Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan
pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
anajemen dan jasa penyusunan sistem manajemen.

19
Untuk menjadi seorang akuntan publik dibutuhkan seseorang yang
memiliki ambisi yang kuat untuk berkembang, menyenangi tantangan,
mengetahui, memahami dan mengerti secara penuh tentang standar auditing
dan standar akuntansi. Dengan segala tantangan tersebut diperlukan minat
yang kuat untuk menjadi seorang akuntan publik Chairunnisa (2014).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2016)
menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi pemilihan karir sebagai akuntan. Demikian
juga penelitian menurut Lestari (2016) menyatakan bahwa nilai intrinsik
pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap karir sebagai akuntan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H1 : nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
2. Penghasilan Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perrusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan
memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, jaminan
masa depan yang menjamin yaitu adanya dana pensiun, selain itu
mahasiswa juga memperhatikan kenaikan kapan kenaikan gaji akan
diperoleh Yendrawati (2007).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chairunnisa
(2014) menyatakan bahwa faktor penghasilan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai
akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut:
H2 : penghasilan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.

20
3. Pertimbangan Pasar Kerja Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang
dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar
kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar
kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan
imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat
menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya.
Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang
beprofesi sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik Suyono
(2014).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Talamaosandi
dan Wirakusuma (2017) menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja
berpengaruh positif signifikan pada pemilihan karir sebagai akuntan publik.
Hasil penelitian Sari (2016) menyataan bahwa pertimbangan pasar kerja
pada profesi akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
pemilihan karir sebagai akuntan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3 : pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
4. Lingkungan kerja Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi bsifat
kerja (rutin, atraktif dan sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan
dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Menurut
Stolle (1976) dalam Suyono (2014) mengungkapkan bahwa profesi akuntan
perusahaan menurut persepsi mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan
banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangkan
pekerjaan sebagai akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan
waktu, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan

21
pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan
banyaknya tekanan merupakan faktor lingkungan pekerjaan dan merupakan
yang dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Talamaosandi
dan Wirakusuma (2017) menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
positif signifikan pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Menurut
Sari (2016) menyatakan bahwa lingkungan kerja pada profesi akuntan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pemilihan karir
sebagai akuntan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut:
H4 : lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.

22
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
dikumpulkan melalui pengiriman kuisioner kepada responden mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi
akuntan publik. Kuisioner yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada
responden.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi di perguruan tinggi wilayah purwokerto.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengambilan sampel secara purposive sampling dengan maksud agar
memperoleh sampel yang representatif sesuai kriteria yang telah di tentukan
mahasiswa akuntansi semester 5.
Dalam penelitian ini, responden yang dipilih sebagai sampel
penelitian adalah mahasiswa akuntansi perguruan tinggi di wilayah
purwokerto yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mahasiswa yang mengambil program pendidikan akuntansi perguruan
tinggi di wilayah purwokerto.
b. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi
akuntansi, sehingga dapat memberikan jawaban yang valid.

23
Metode untuk menentukan besar sampel di tentukan dengan rumus
Slovin sebagai berikut:
N
n=
N (d )2 +1

Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah dari populasi
D = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang 10%
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuisioner secara online dan mendatangi responden, yaitu
mahasiswa jurusan akuntansi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mendatangi responden, yaitu mahasiswa jurusan
akuntansi semester 5 di perguruan tinggi wilayah purwokerto.
Setiap indikator dari masing-masing variabel yang ada dalam kuisioner
diukur dengan skala likert. Skala ini mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atas sebuah fenomena Sugiono (2013:132) dalam Sari (2017). Skala
likert menggunakan lima skor dengan penilaian, skor lima untuk jawaban
sangat setuju dengan kode SS, skor empat untuk jawaban setuju dengan kode
ST, skor tiga untuk jawaban cukup setuju dengan kode N, skor dua untuk
jawaban tidak setuju dengan kode TS, dan skor satu untuk jawaban sangan
tidak setuju dengan kkode STS.
Kuesioner di distribusikan secara bersama-sama pada waktu dan jangka
pengembalian kuesioner yang telah di tentukan maksimal 1 minggu setelah di
bagikan kepada responden.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemilihan karir
menjadi akuntan publik. Yang memilih karir dalam penelitian ini adalah
mahasiswa akuntansi semester 5 di perguruan tinggi wilayah Purwokerto.

24
Pemilihan karir menjadi akuntan publik diukur dengan beberapa
indikator yaitu :
a. Akuntan publik dapat menjadi konsultasi bisnis yang terpercaya
b. Akuntan publik dapat menjadi direktur perusahaan
c. Akuntan publik dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi
d. Akuntan publik dapat menjajnjikan lebih profesional dalam bidang
akuntansi
e. Bekerja pada akuntan publik mudah untuk mendapatkan promosi jabatan
f. Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan
Pengukuran ini dilakukan dengan memberikan kuisioner tentang
pemilihan karir akuntan publik. Indikator karir terkait proses perencanaan
karir mahasiswa akuntansi. Pemilihan karir akuntan publik diukur dengan
menggunakan 5 instrumen Yanti (2014). Pemilihan karir akuntan publik
merupakan vaariabel dependen yang diukur dengan skala likert lima (5)
poin yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 =
sangat setuju.
2. Variabel Independen
a. Nilai-nilai Intrinsik Pekerjaan
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah nilai
intrinsik pekerjaan. Adapun pengertian nilai intrinsik pekerjaan menurut
Andrianti (2001) adalah: “Nilai intrinsik pekerjaan adalah kepuasan yang
diterima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang meliputi penghargaan, kesempatan
mendapatkan promosi, tanggungjawab pekerjaan, tantangan intelektual
dan pelatihan”.
Menurut ghozali (2011) pertanyaan-pertanyan tersebut dapat di
ukur dengan menggunakan skala ordinal atau sering di sebut skala likert.
Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert lima (5) poin yaitu 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat
setuju.

25
b. Penghasilan
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebaagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya Sari (2013)
Indikator penghasilan dalam penelitian ini adalah :
1) Penghargaan finansial / gaji
2) Potensi kenaikan gaji
3) Tersedianya dan pensiun
Menurut ghozali (2011) pertanyaan-pertanyan tersebut dapat di
ukur dengan menggunakan skala ordinal atau sering di sebut skala likert.
Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert lima (5) poin yaitu 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat
setuju.
c. Pertimbangan Pasar Kerja
Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan
yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki
pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang
pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari
pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan
pasar kerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam
menentukan karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk
menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik
maupun non akuntan publik Suyono (2014).
Menurut Wheller (1983) dalam Aprylian (2011) indikator
pertimbangan pasar kerja meliputi empat aspek yaitu :
1) Tersedianya lapangan kerja
2) Keamanan kerja
3) Fleksibilitas karir
4) Kesempatan promosi

26
Menurut ghozali (2011) pertanyaan-pertanyan tersebut dapat di
ukur dengan menggunakan skala ordinal atau sering di sebut skala likert.
Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert lima (5) poin yaitu 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat
setuju.
d. Lingkungan kerja
Menurut Stolle (1976) dalam Suyono (2014) mengungkapkan
bahwa profesi akuntan perusahaan menurut persepsi mahasiswa
akuntansi lebih bersifat rutin dan banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan di belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai akuntan
publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan waktu, tingkat
persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang
lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan
merupakan faktor lingkungan pekerjaan dan merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa.
Menurut Ryan dan Hise (1976) dalam Aprylian (2011) faktor
lingkungan pekerjaan meliputi :
1) Sifat pekerjaan (rutin,atraktif,sering lembur)
2) Tingkat persaingan
3) Tekanan kerja
Menurut ghozali (2011) pertanyaan-pertanyan tersebut dapat di
ukur dengan menggunakan skala ordinal atau sering di sebut skala likert.
Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert lima (5) poin yaitu 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat
setuju.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi tentang
karakter variabel-variabel nilai-nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan,
pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, dengan melihat tabel statistik
deskriptif yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan kisaran aktual, rata-

27
rata, dan standar deviasi.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner sudah valid dan dapat mengukur konstruk
sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan pearson correlation dan menggunakan signifikansi 0,05.
Artinya apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka butir
pertanyaan tersebut valid dan tidak valid bila lebih besar dari 0.05
Ghozali (2011). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua butir
pertanyaan dalam kuesioner berkorelasi positif terhadap skor totalnya.
Kesimpulannya semua item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
untuk mengukur persepsi responden adalah valid dengan tingkat
signifikan ≤0,05.
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui
reliabel atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan
melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut ini: Ghozali (2005).
1) Jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 maka pertanyaan pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “reliabel”.
2) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “tidak reliabel”.
c. Uji Non Response Bias
Non response bias adalah kesalahan yang timbul karena subyek
sampel yang tidak memberikan respon (non-response) ternyata lebih
representatif dari pada sampel yang memberikan tanggapan, sehingga
sampel yang diteliti kurang akurat mencerminkan karakteristik

28
populasinya Indriantoro dan Supomo (1999). Pengujian non response
bias dilakukan dengan melihat apakah ada perbedaan karakteristik
sampel antara responden yang menjawab dan yang tidak memberikan
jawaban. Langkah yang dilakukan adalah memisahkan jawaban
responden yang datang awal sebagai wakil (proxy) dari responden yang
benar-benar ingin menjawab dengan jawaban responden yang datang
akhir sebagai proxy responden yang tidak menjawab. Kemudian
dilakukan uji t (t-test) untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan antara kedua klasifikasi responden. Jika hasil t-test
menunjukkan p > 0,05 maka hal ini berarti tidak terdapat perbedaan
jawaban yang diberikan oleh kedua kelompok responden, sehingga
penelitian dapat dikatakan telah memenuhi syarat representasi populasi.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Untuk menguji kenormalan data dilakukan dengan serangkaian
pengujian yang bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan
distribusi normal. Uji normalitas dapat menggunakan uji statistik non
parametrik Kolmogorov-Smirnov yang menguji nilai residual dari
persamaan regresi. Jika signifikan pada nilai Kolmogorov-Smirnov < 0,05
maka data residual yang terdistribusikan tidak normal. Jika signifikan
pada nilai K-S > 0,05 maka data terdistribusi secara normal Ghozali
(2013).
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali (2013). Ada
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan nilai toleransi masing-masing variabel terikatnya.Model
regresi yang baik sebaiknya tidak toleransi diantara variabel independen.
Nilai VIF yang dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas
adalah nilai toleransi dibawah 10 dan mendekati 1. Jika nilai VIF < 10
maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

29
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Ghozali
(2011) untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam satu model regresi
dilakukan melalui pengujian terhadap uji Durbin-Watson (uji DW) dan
hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
d. Uji Heteroskedestasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2013).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, penelitian ini
menggunakan uji park. Dalam pengambilan keputusan dilihat dari
koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikan diatas 0,05 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun jika
sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya dibawah 0,05 maka
dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Regresi linier berganda merupakan alat analisis yang digunakan
untuk mengukur pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap
dependen. Model regresi dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = α + β1NI +β2P +β3PPK +β4LK + ε
Keterangan :
Y : Pemilihan karir menjadi akuntan publik
α : Konstanta (tetap)

30
β : Koefisien Regresi
NI : Nilai-nilai intrinsik pekerjaan
P : Penghasilan
PPK : Pertimbangan pasar kerja
LK : Lingkungan kerja
ε : Error
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasiAdjusted (R2) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang
lebih luas. Nilai koefisien determinasi adalah 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali (2013)
6. Uji Statistik F
Menurut Ghozali (2013) Uji F disini bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat (dependen). Prosedur yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat
bebas (n-k), dimana n: jumlah pengamatan dan k: jumlah variabel.
b. Kriteria keputusan:
1) Uji Statistik F jika nilai a>0,05 maka ditolak
2) Uji Statistik F jika nilai a<0,05 maka di terima
7. Pengujian Hipotesis
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial
dari variabel independennya Ghozali (2013). Maka dirumuskan pengujian
hipotesis sebagai berikut:

31
a. Hipotesis pertama
1) Perumusan Hipotesis
H0: β 1 ≤ 0 : Nilai intrinsik pekerjaan tidak berpengaruh positif
terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik.
Ha: β 1 ˃ 0 : Nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir menjadi akuntan publik.
2) Kriteria Pengujian
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesaar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%
(0,95).
3) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, dan kofisien β 1 bernilai positif maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Hipotesis kedua
1) Perumusan Hipotesis
H0: β 2 ≤ 0 : Penghasilan tidak berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir menjadi akuntan publik.
Ha: β 2 ˃ 0 : Penghasilan berpengaruh positif terhadap pemilihan
karir menjadi akuntan publik.
2) Kriteria Pengujian
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesaar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%
(0,95).
3) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, dan kofisien β 2 bernilai positif maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.

32
c. Hipotesis ketiga
1) Perumusan Hipotesis
H0: β 3 ≤ 0 : Pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh positif
terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik.
Ha: β 3 ˃ 0 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir menjadi akuntan publik.
2) Kriteria Pengujian
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesaar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%
(0,95).
3) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, dan kofisien β 3 bernilai positif maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
d. Hipotsis keempat
1) Perumusan Hipotesis
H0: β 4 ≤ 0 : Lingkungan kerja tidak berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir menjadi akuntan publik.
Ha: β 4 ˃ 0 : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
pemilihan karir menjadi akuntan publik.
2) Kriteria Pengujian
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesaar 5% (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%
(0,95).
3) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, dan kofisien β 4 bernilai positif maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.

33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum penelitian


Penelitian ini menganalisis variabel faktor-faktor yang mempemgaruhi
minat mahsiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik pada
mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi wilayah purwokerto. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling,
dengan kriteria-kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang mengambil prodi akuntansi perguruan tinggi wilayah
purwokerto.
2. Mahasiswa semester 5 dan yang sudah mengambil mata kuliah pemeriksaan
auditing.
3. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi
akuntansi, sehingga dapat memberikan jawaban yang valid.
Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
kuisioner. Penelitian ini menguji analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Dalam pada
penelitian ini menjelaskan pengaruh 4 variabel independen yaitu nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja terhadap
variabel dependen yaitu pemilihan karir akuntan publik.berdasarkan penjelasan
pengaruh tersebut diperoleh 4 hipotesis, yang pertama nilai intrinsik pekerjaan
berpengaruh terhadap positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk
berkarir sebagai akuntan publik. Yang kedua penghasilan berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik.
Yang ketiga pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Yang keempat
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk berkarir sebagai akuntan publik.

34
B. Statistik Deskriptif Responden
Tabel 4.1
Jenis kelamin Jumlah Prosentase (%)
a. Laki-laki 50 50
b. Perempuan 50 50
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 100 responden terdiri
50% berjenis laki-laki dan 50% berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.2
Usia Jumlah Prosentase (%)
17-20 50 50
21-23 42 42
>24 8 8

Jumlah 100 100


Sumber : Data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 100 responden terdiri
dari 50% usia 17-20 dan 42% 21-23 dan 8% >24 dapat disimpulkan rentang
usia terbanyak berada di usia 17-20 tahun dengan jumlah 50%.
Tabel 4.3
Variabel Kisaran teoritis Nilai tengah Kisaran Rata-rata
teoritis sesungguhnya
Nilai intrinsik 3-15 9 5-15 10,70
Penghasilan 3-15 9 5-15 10,76
gaji
Pertimbangan 3-15 9 5-15 10,46
pasar kerja
Lingkungan 3-15 9 3-15 10,33
kerja
Pemilihan karir 6-30 18 13-30 19,41
Sumber : Data diolah tahun 2018

1. Pengukuran variabel nilai intrinsik, kisaran jawaban responden dengan nilai


rata-rata 10,70 di atas nilai tengah teoritis sebesar 9, namun masih jauh dibawah
nilai maksimal sebesar 15, mengindikasikan jawaban responden memperoleh skor
atau nilai menengah atau netral yang ditunjukan nilai rata-rata mendekati jawaban

35
netral (3(netral)x3=9) hal ini megindikasikan responden memiliki nilai intrinsik
yang menengah atau netral.

2. Pengukuran variabel penghasilan gaji kisaran responden dengan nilai rata-


rata 10,76 di atas nilai tengah teoritis sebeasar 9, namun masih jauh dibawah
nilai maksimal sebesar 15, mengindikasikan jawaban responden memperoleh
skor atau nilai menengah atau netral yang ditunjukan nilai rata-rata mendekati
jawaban netral (3(netral)x3=9) hal ini mengindkasikan responden memiliki
penghasilan gaji yang menengah atau netral.
3. Pengukuran variabel pertimbangan pasar kerja, kisaran responden dengan
nilai rata-rata 10,46 di atas nilai tengah teoritis 9, namun masih jauh dibawah
nilai maksimal sebesar 15, mengidikasikan jawaban responden memperoleh
skor atau nilai menengah atau netral yang ditunjukan nilai rata-rata mendekati
jaawaban netral (3(netral)x3=9) hal ini mengindikasikan responden memiliki
nilai pertimbangan pasar kerja yang menengah atau netral.
4. Pengukuran variabel lingkungan kerja, kisaran responden dengan nilai rata
rata 10,33 di atas nilai tengah teoritis 9, namun masih jauh dibawah nilai
maksimal sebesar 15, mengindikasikan jawaban responden memperoleh skor
atau nilai menengah atau netral yang ditunjukan nilai rata-rata mendekati
jawaban netral (3(netral)x3=9) hal ini menidifikasikan responden memiliki
lingkungan kerja yang menengah atau netral.
5. Pengukuran pemilihan karir, kisaran responden dengan nilai rata rata 19,41
di atas nilai tengah teoritis 18, namun masih jauh dibawah nilai maksimal 30.
menginfikasikan jawaban responden memperoleh skor atau nilai menengah
atau sedang yang ditunjukan dengan nilai rat rata jawaban netral
(6(netral)x3=18) hal mengindikasikan responden memiliki pemilihan karir
yang menengah atau netral.
C. Uji kualitas data
1. Uji validitas
Suatu intrumen di katakan valid bila mampu mengukur variabel
tersebut, dalam pengujian ini validitas di lakukan dengan analisis faktor.

36
Tujuannya untuk memastikan bahwa masing-masing pernyataan memang
mewakili keberadaan tersebut ghozali ( 2011).
Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian ini dapat di lihat
dari nilai signifikan, jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka item
pertanyaan di katakan valid. Nilai signifikan dari setiap item pernyataan
dapat di lihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
No Item pertanyaan Nilai Signifikan Keterangan
Nilai Intrinsik Pekerjaan
1 Intelektual 0,000 Valid
2 Dinamis 0,000 Valid
3 Kreativitas 0,000 Valid
Penghasilan/Gaji
1 Gaji awal besar 0,000 Valid
2 Kenaikan Gaji 0,000 Valid
3 Dana Pensiun 0,000 Valid
Pertimbangan Pasar Kerja
1 Keamanan Kerja 0,000 Valid
2 Lapangan Pekerjaan 0,000 Valid
3 Pekerjaan Mudah Diperoleh 0,000 Valid
4 pengakuan profesional4 0,000 Valid
Lingkungan Kerja
1 Pekerjaan Rutin 0,000 Valid
2 Pekerjaan Yang Aktraktif 0,000 Valid
3 Lembur 0,000 Valid
Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik
1 Konsultan Terpercaya 0,000 Valid
2 Menjadi Direktur 0,000 Valid
3 Memperluas Wawasan 0,000 Valid
4 Profesional 0,000 Valid
5 Promosi Jabatan 0,000 Valid

37
No Item pertanyaan Nilai Signifikan Keterangan
6 Imbalan 0,000 Valid
Sumber : Data diolah tahun 2018
2. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan
suatu alat pengukur untuk dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka dapat dikatakan
bahwa alat ukur tersebut adalah reliabel.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus Alpha. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
computer menggunakan SPSS 21. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-
masing variabel yang di ringkas pada tabel 4.4.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel alpha batasan Keterangan
Nilai Intrinsik Pekerjaan 0,741 0,6 Reliabel
Penghasilan / Gaji 0,709 0,6 Reliabel
Pertimbangan Pasar Kerja 0,705 0,6 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,754 0,6 Reliabel
Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik 0,721 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah tahun 2018

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai


koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.
3. Uji Non Response Bias
Pengumpulan sampel sebesar 100 yang dihitung menggunakan rumus
slovin dan semua kuesioner kembali tepat waktu sehingga tidak perlu di lakukan
pengujian non response bias.

38
D. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel dependen dan independen terdistribusi dengan normal. Uji normalitas
dapat menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov yang
menguji nilai residual. Jika signifikan pada nilai Kolmogorov-Smirnov <0,05
maka hipotesis di tolak, sehingga data residual yang terdistribusikan tidak normal.
Jika signifikan pada nilai K-S >0,05 maka hipotesis di terima, yang artinya data
terdistribusi normal (Ghozali, 2013).
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b Std.
0,97958969
Deviation
Absolute 0,083
Most Extreme
Positive 0,060
Differences
Negative -0,083
Kolmogorov-Smirnov Z 0,828
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,499
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui hasil uji normalitas pada
pengujian terhadap 100 sampel amatan menunjukkan bahwa data penelitian
terdistribusi secara normal, hal ini ditunjukkan pada hasil uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) yang menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 atau nilai signifikan
sebesar 0,499 > 0,05
b. Uji multikolinearitas

39
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Pengujian
multikolineritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation
foctor (VIF). Multikolineritas tidak terjadi jika nilai tolerance value > 0,1 atau
nilai VIF < 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen (Ghozali, 2013). Berikut adalah hasil uji multikolienaritas
sampel data penelitian:

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) ,991 ,146 6.776 ,000
Nilai intrinsik
,164 ,076 .243 2.174 ,032 ,229 4.368
pekerjaan
Penghasilan ,204 ,065 .299 3.120 ,002 ,312 3.204
1
Pertimbangan
,139 ,065 .192 2.123 ,036 ,351 2.849
Pasar Kerja
Lingkungan
,129 ,056 .209 2.297 ,024 ,346 2.891
kerja
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian


multikolienaritas pada pengujian terhadap 100 sampel amatan menunjukkan
bahwa tidak terjadi multikolienaritas pada model regresi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai tolerance value yang dihasilkan > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling
berkorelasi secara signifikan.
c. Uji heteroskedestasitas
Pengujian heteroskedetasitas dilakukan dengan metode glasjer. Data
dinyatakan terbebas dari asumsi heteroskedetasitas apabila hasil regresi

40
menunjukan signifikansi lebih dari 0,05, dari pengujian diperoleh hasil yang
dijasikan pada tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedestasitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) ,085 ,074 1.146 ,255
Nilai intrinsik
,015 ,038 ,078 ,379 ,706
pekerjaan
1 Penghasilan ,055 ,033 ,296 1.670 ,098
Pertimbangan Pasar
-,032 ,033 -,160 -.956 ,342
Kerja
Lingkungan kerja ,000 ,029 -,003 -.017 ,986
a. Dependent Variable: abresid
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui hasil uji heteroskedastisitas


menunjukkan bahwa variabel nilai intrinsik pekerjaan sebesar 0,706. Variabel
penghasilan sebesar 0,098. Variabel pertimbangan pasar kerja sebesar 0,342.
Variabel lingkungan kerja sebesar 0,966. Semua variabel lebih dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
E. Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja,
lingkugan kerja terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi
menjadi akuntan publik adalah analisis regresi linear berganda.
Berikut adalah tabel hasil pengujian analisis regresi linear berganda,
yaitu sebagai berikut:

41
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) ,991 ,146 6.776 ,000
Nilai intrinsik
,164 ,076 ,243 2.174 ,032
pekerjaan
1Penghasilan ,204 ,065 ,299 3.120 ,002
Pertimbangan Pasar
,139 ,065 ,192 2.123 ,036
Kerja
Lingkungan kerja ,129 ,056 ,209 2.297 ,024
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Sumber : Data diolah tahun 2018

Dari hasil tabel 4.9 diatas, dapat diketahui persamaan regresi linear
berganda yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
α = 0,991 artinya pemilihan karir menjadi akuntan publik (Y)
akan bernilai sebesar 0,991 jika nilai intrinsik pekerjaan,
penghasilan, pertimbangan pasar kerja,lingkungan kerja
bernilai tetap atau nol.
β1 (NI) = 0,164 artinya pemilihan karir menjadi akuntan publik (Y)
akan bernilai sebesar 0,164 satuan jika nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar
kerja,lingkungan kerja bernilai nol
β2 (P) = 0,204 artinya pemilihan karir menjadi akuntan publik (Y)
akan bernilai sebesar 0,204 satuan jika nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar
kerja,lingkungan kerja bernilai nol
β3 (PPK) = 0,139 artinya pemilihan karir menjadi akuntan publik (Y)
akan bernilai sebesar 0,139 satuan jika nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar
kerja,lingkungan kerja bernilai tetap nol

42
β4 (LK) = 0,129 artinya pemilihan karir menjadi akuntan publik (Y)
akan bernilai sebesar 0,129 satuan jika nilai intrinsik
pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar
kerja,lingkungan kerja bernilai nol
F. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
terbatas. Sebaliknya, jika nilai R2 yang mendekati satu menandakan variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan oleh
satu variabel dependen. Nilai yang digunakan adalah adjusted R2 karena variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel.
Berikut ini disajikan tabel hasil uji koefisien determinasi adjusted R2
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .853a .728 .716 .27004
a. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja , Penghasilan,
Pertimbangan Pasar Kerja, Nilai intrinsik pekerjaan
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai adjusted R2 dari model
regresi yang berbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0,716 (71,6%) yang
menunjukan bahwa kemampuan variabel independen ( nilai intrinsik pekerjaan,
pertimbangan pasar kerja, penghasilan, lingkungan kerja ) menjelaskan menjadi
pemilihan karir menjadi akuntan publik adalah sebesar 71,6% sedangkan sisanya
28,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

43
G. Uji statistik F
Uji statistik f menunjukan apakah semua variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Hasil uji f dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 18.522 4 4.631 63.499 0,000b
1 Residual 6.928 95 .073
Total 25.450 99
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
b. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja , Penghasilan, Pertimbangan Pasar Kerja,
Nilai intrinsik pekerjaan
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang


diperoleh sebesar 0,000 yang berarti nilai signifikan tersebut lebih kecil dari nilai
signifikan yang digunakan yaitu sebesar 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
model regresi dalam penelitian ini dapat memprediksi hubungan antara variabel
independen yaitu nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja,
lingkungan kerja terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi
menjadi akuntan publik.
H. Pengujian Hipotesis
Uji statistik bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel-variabel secara individual dalam menerangkan variasi variabel
independen. Dalam penelitian ini, apakah nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan,
pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Berikut ini disajikan tabel Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji
Statisitik T) yaitu sebagai berikut:

44
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) .991 .146 6.776 0,000
Nilai intrinsik
.164 .076 .243 2.174 0,032
pekerjaan
1Penghasilan .204 .065 .299 3.120 0,002
Pertimbangan Pasar
.139 .065 .192 2.123 0,036
Kerja
Lingkungan kerja .129 .056 .209 2.297 0,024
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
Sumber : Data diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil Uji Statistik t


menunjukkan adanya variabel yang memiliki nilai signifikan dibawah 0,05 yaitu
nilai intrinsik pekerjaan sebesar 0,032 dan menunjukkan koefisien regresi yang
positif sebesar 0,164. Penghasilan memiliki nilai sebesar 0,002 dan menunjukkan
koefisiensi regresi yang positif sebesar 0,204. Pertimbangan pasar kerja memiliki
nilai sebesar 0,036 dan menunjukkan koefisiensi regresi yang positif sebesar
0,139. Lingkungan kerja memiliki nilai sebesar 0,024 dan menunjukkan
koefisiensi regresi yang positif sebesar 0,129.

45
Pada tabel 4.12 diatas dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel
sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama
H0: β 1 ≤ 0 : nilai intrinsik pekerjaan tidak berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Ha: β 1 ˃ 0 : nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Dasar pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil pengujian tabel 4.12 memiliki arah bahwa variabel nilai intrinsik
pekerjaan memiliki nilai koefisiensi positif 0,164 dan nilai signifikansi 0,032.
Dikarenakan nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
variabel nilai intrinsik pekerjaan secara statistik berpengaruh positif terhadap
minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh
positif terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, diterima.
Imtrinsik pekerjaan adalah kepuasan yang diterima oleh individu saat
atau sesudah melakukan pekerjaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
meliputi penghargaan, kesempatan mendapatkan promosi, tanggung jawab
pekerjaan, tantangan. Faktor intrinsik tidak dapat terpisah dari sifat pekerjaan itu
sendiri serta memberikan kepuasan secara langsung pada saat pekerjaan
dilakukan.
a. Hipotesis kedua
H0: β 2 ≤ 0 : penghasilan tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi menjadi akuntan publik.
Ha: β 2 ˃ 0 : penghasilan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
menjadi akuntan publik.
Dasar pengambilan keputusan:

46
Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil pengujian tabel 4.12 memiliki arah bahwa variabel penghasilan
memiliki nilai koefisiensi positif 0,204 dan nilai signifikansi 0,002. Dikarenakan
nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
penghasilan secara statistik berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa penghasilan berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, diterima.
Mahasiswa kuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik lebih
mengharapkan penghargaan finansial/gaji jangka panjang dan penghargaan
finansial/gaji awal yang lebih tinggi dan kenaikan penghargaan finansial/gaji yang
cepat. Berkarir di kantor akuntan publik dapat penghasilan pendapatan yang tinggi
atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari
karir yang lain, karena semakin besar perusahaan pendapatan yang diterima akan
semakin tinggi.

a. Hipotesis ketiga
H0: β 3 ≤ 0 : pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Ha: β 3 ˃ 0 : pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Dasar pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil pengujian tabel 4.12 memiliki arah bahwa variabel pertimbangan
pasar kerja memiliki nilai koefisiensi positif 0,139 dan nilai signifikansi 0,036.
Dikarenakan nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
variabel pertimbangan pasar kerja secara statistik berpengaruh positif terhadap
minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa

47
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh
positif terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, diterima.
Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik menganggap keamanan
kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan profesi akuntan lainya.
Mahasiswa akuntansi cenderung meilih akuntan publik sebagai pemilihan
karirnya karena dengan informasi semakin banyaknya perusahan-perusahaan yang
berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum jasa
seorang akuntan publik aka semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan
semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan (Rahayu, 2003). Sesuai dengan
hubungan kinerja-imbalan pada teori pengharapan bahwa berkarir menjadi
akuntan publik akan mendapatkan keamanan kerja dan profesinya lebih aman
serta semakin banyaknya informasi yang didapatkan tentang perusahaan
perusahaan akan mendorong mahasiswa akuntansi untuk memilih karir sebagai
akuntan publik. Pertimbngan pasar kerja merupakan salah satu hal yang menjadi
pertimbangan seseorang ketika meilih pekerjaan, karena setiap pekerjaan tentu
memiliki sebuah peluang dan kesempatan yang berbeda-beda. Pertimbangan pasar
kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan
mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor yang
menyebabkan karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama dan jauh kasus phk. Hasil penelitian Rasmini (2007) menunjukan bahwa
mahasiswa menganggap karir sebagai akuntan publik mampu memberikan
keamanan kerja yang yang lebih terjamin.

a. Hipotesis keempat
H0: β 4 ≤ 0 : lingkungan kerja tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi menjadi akuntan publik.
Ha: β 4 ˃ 0 : lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi menjadi akuntan publik.
Dasar pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikan > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak.

48
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil pengujian tabel 4.12 memiliki arah bahwa variabel lingkungan
kerja memiliki nilai koefisiensi positif 0,129 dan nilai signifikansi 0,024.
Dikarenakan nilai signifikan ≤ 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
variabel lingkungan kerja secara statistik berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis keempat yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik, diterima.

49
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik
dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh positif terhadap mahsiswa akuntansi
untuk berkarir sebagai akuntan publik
2. Penghasilan berpengaruh positif terhadap mahasiswa akuntansi untuk
berkarir sebagai akuntan publik
3. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap mahasiswa
akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik
4. Lingkungan kerja positif terhadap mahsiswa akuntansi untuk berkarir
sebagai akuntan publik.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasasn diantaranya sebagai
berikut :
1. Penelitian ini yang dijadikan sampel hanya terbatas pada perguruan tinggi
di wilayah purwokerto sehingga kurang mewakili mahasiswa perguruan
tinggi lainya.
2. Penelitian ini hanya meneliti nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan/gaji,
pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, pemilihan karir menjadi
akuntan publik
C. SARAN
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel yang tidak
hanya di wilayah perguruan tinggi purwokerto
2. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menambah variabel misalnya
variabel karir, variabel penghargaan vinansial, variabel pelatihan

50
profesional dan lain sebagainya yang mempengaruhi faktor-faktor minat
mahasiswa untuk pemilihan karir menjadi akuntan publik.

51
DAFTAR PUSTAKA

Aprilyan, Lara Absara. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa


Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik. (Studi
Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP dan UNIKA)”.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Arifianto, Fajar. 2014. “Pengaruh Motivasi Diri Dan Persepso Mengenai Profesi
Akuntan Publik Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik Pada
Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta”. Jurnal Nominal Vol. III, No. 2, Tahun 2014.
Chairunnisa, F. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik”.
Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Tanjungpura Vol. 3, No. 2, Desember 2014 Hal. 1-26.
Chan, A.S. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Menjasi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 1, Januari 2012.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Merdekawati, D.P dan Sulistyawati, A.I. 2011. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan
Publik”. Aset Vol. 13, No. 1, Maret 2011, Hal. 9-19. ISNN: 1693-
928X.
Lestari, Linanda Puji. 2016. “Relevansi Pemahaman Mahasiswa Akuntan
Terhadap Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Keputusan Pemilihan
Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Pubik”. Universitas
Pandanaran Semarang
Sari, Lilis Kurnia. 2016. “Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan, Lingkungan Kerja,
dan Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Motivasi Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan”. 2 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016.

52
Sari, Maya. 2013. “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi
Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Kuntansi Fakultas
Ekonomi UMSU Medan”. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis vol. 13,
No. 2, September 2013.
Siskayani, N.M dan Saitri, P.W. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir
Menjadi Akuntan Publik”. Jurnal Riset Akuntansi vol.7 No.2,
September 2017.
Suyono, N.A. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir Sebagai Akuntan Publik”. Jurnal PPKM II (2014) 69-83. ISSN:
2354-869X.
Talamaosandi dan Wirakusuma. 2017. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai
Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja dan Personalitas Pada Pemilihan
Karir Akuntan Publik”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol.19.1. April (2017):1-26 ISSN:2302-8556.
Utami, Novita. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Akuntan Publik”. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yanti, Novri. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik”. Jom
FEKON Vol. 1, No. 2, Oktober 2014.
Yendrawati, Reni. 2007. “Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi
Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan”. Fenomena Vol. 5, No. 2, September 2007, ISSN:
1693-4296.

53
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner menjadi Sampel Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

Kepada Yth.
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Akuntansi
Di tempat

Dengan hormat,
Peneliti adalah mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UMP yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk bahan
penyusunan skrisi. Penelitian ini berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK
BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”.
Untuk itu penelitit memohon kesediaan saudara/i untuk mengisis
kuisioner yang terlampir. Informasi yang saudara/i berikan akan sangat membantu
suksesnya penelitian ini. Atas kerjasamanya, peneliti mengucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
JENIS KELAMIN : L/P
USIA : tahun
ANGKATAN :
KUISIONER

PETUNJUK :
Untuk pertanyaan berikut ini berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai
dengan sikap atau pendapat anda.

54
1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju
2. Pilihan 2 = Tidak Setuju
3. Pilihan 3 = Netral
4. Pilihan 4 = Setuju
5. Pilihan 5 = Sangat Setuju
Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Setuju
STS TS N S SS
1 2 3 4 5

NILAI INTRINSIK PEKERJAAN


Nilai intrinsik pekerjaan berhubugan dengan kepuasan yang diperoleh atas
suatu pekerjaan yng dilakukan. Pengukuran variabel ini menggunakan kuisioner
dari (Stolle, 1976 dalam Aprylian, 2011) dengan 3 butir pertanyaan yaitu
tantangan intelektual, suasana kerja dinamis, dan dituntut kreativitas.
NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Profesi akuntan publik mampu
1
memberikan tantangan secara intelektual          
2 Suasana kerja akuntan publik lebih dinamis          
Profesi akuntan publik lebih menuntun
3
kreativitas          

PENGHASILAN/GAJI
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang lebih diyakini secara mendasar bagi sebagian
besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikn kepuasan kepada
karyawannya. Penghasilan diuji menggunakan kuisiner dari (Stolle, 1976 dalam
Aprylian, 2011) dengan 3 (tiga) utir pertanyaan yaitu penghargaan finansial/gaji
awal yang tinggi, potensi kenaikan penghargaan finansial/gaji, dan tersedianya
dana pensiun.

55
N
PERTANYAAN 1 2 3 4 5
O
Profesi akuntansi publik mampu
1
memberikan gaji awal yang besar.          
Profesi akuntan publik berpotensi
2
memberikan kenaikan gaji          
Profesi akuntan publik menyediakan dana
3
pensiun          

PERTIMBANGAN PASAR KERJA


Pertimbngan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya
lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja
merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus
berlanjut seorang pensiun.
N
PERTANYAAN 1 2 3 4 5
O
Profesi akuntan publik memberi jaminan
1
terhadap keamanan kerja          
Profesi akuntan publik memberi
2 kemudahan untuk mengetahui lapangan
pekerjaan yang ditawarkan          
Profesi akuntan publik adalah pekerjaan
3
yang mudah didapat dan diperoleh          

LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat
pekerjaan,tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji
menggunakan kuisioner dari (Stolle, 1976 dalam Aprylian, 2011) dengan
pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin,atraktif,sering lembur).

56
N
PERTANYAAN 1 2 3 4 5
O
Profesi akuntan publik memberikan
1
pekerjaan rutin          
Profesi akuntan publik menuntut kinerja
2
yang atraktif          
3 Profesi akuntan publik sering lembur          

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK


Pemilihan karir menjadi akuntan publik yaitu minat praktisi
individualmatau anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing
profesional kepada klien. Pemilihan karir menjadi akuntan publik diukur dengan
indikator akuntan publik dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya, akuntan
publik dapat menjadi direktur perusahaan, akuntan publik dapat memperluas
wawasan dan kemampuan akuntansi, akuntan publik dapat menjanjikan lebih
profesional dalam bidang akuntansi, bekerja pada akuntan publik mudah untuk
mendapatakan promosi jabatan, imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang
diberikan
N
PERTANYAAN 1 2 3 4 5
O
Akuntan Publik dapat menjadi konsultan
1
bisnis terpercaya          
Akuntan Publik dapat menjadi direktur
2
perusahaan
Akuntan publik dapat memperluas
3
wawasan dan kemampuan akuntansi
Akuntan Publik dapat menjanjikan lebih
4
profesional dalam bidang akuntansi
Bekerja pada Akuntansi Publik mudah
5
untuk mendapatkan promosi jabatan          
6 Imbalan yang diperoleh sesuai dengan          

57
upaya yang diberikan

Lampiran 2. Perhitungan Nilai Instrinsik

  NILAI INTRINSIK PEKERJAAN


dinami
no usia Angkatan intelektual kraetivitas
s
jenis kelamin
1 2 21 2016 4 4 4
2 2 20 2016 5 4 4
3 1 20 2016 4 3 4
4 2 19 2019 5 4 3
5 1 20 2016 3 3 4
6 1 19 2017 3 3 4
7 2 19 2017 3 3 2
8 1 20 2017 3 3 4
9 1 21 2017 3 4 4
10 1 19 2017 3 4 4
11 1 19 2017 5 5 5
12 1 20 2017 4 5 4
13 1 19 2017 4 3 2
14 1 19 2017 3 4 2
15 1 20 2017 4 3 4
16 1 19 2017 3 3 3
17 1 19 2017 3 3 3
18 1 19 2017 3 3 3
19 2 19 2017 5 5 4
20 2 20 2016 3 4 4
21 2 20 2016 3 3 3
22 2 21 2015 5 4 3
23 2 19 2017 4 5 4
24 2 19 2016 4 3 3
25 2 19 2017 4 4 4
26 1 20 2017 4 4 3
27 2 20 2016 4 5 4
28 1 20 2016 5 3 5
29 1 19 2017 2 2 1
30 2 20 2016 5 4 5
31 2 21 2014 4 4 4
32 1 18 2017 5 4 4
33 2 19 2016 4 3 3

58
34 1 21 2016 3 2 5
35 1 21 2016 3 3 3
36 1 20 2017 5 5 5
37 2 20 2016 5 5 5
38 1 19 2017 3 3 3
39 1 20 2017 3 4 4
40 1 21 2016 5 3 3
41 1 20 2016 3 4 5
42 2 20 2016 3 4 4
43 1 20 2016 4 4 5
44 2 20 2016 3 3 3
45 2 19 2016 4 3 4
46 2 18 2017 4 4 3
47 2 23 2013 4 2 3
48 2 19 2017 4 4 4
49 1 20 2016 4 4 4
50 2 21 2015 4 4 3
51 2 22 2014 4 3 3
52 1 23 2013 5 4 4
53 1 23 2013 4 4 3
54 1 25 2012 4 4 4
55 2 24 2013 5 4 5
56 2 21 2016 5 4 5
57 2 21 2016 3 3 3
58 2 24 2013 5 4 4
59 1 21 2016 2 3 4
60 2 24 2013 5 4 3
61 1 21 2016 4 4 4
62 1 22 2015 3 3 3
63 2 24 2013 5 4 3
64 1 21 2016 5 3 4
65 1 22 2015 5 3 4
66 2 21 2016 5 4 5
67 2 21 2016 3 3 4
68 2 25 2013 5 4 3
69 1 21 2016 2 3 2
70 2 19 2016 2 4 4
71 1 22 2016 3 4 3
72 2 21 2016 5 4 3
73 1 23 2013 1 2 2
74 1 22 2016 3 4 3
75 1 23 2016 3 3 4

59
76 1 21 2016 3 2 2
77 1 22 2015 5 3 4
78 1 21 2016 3 3 4
79 2 21 2016 2 2 3
80 2 22 2016 4 3 3
81 2 21 2016 2 3 4
82 2 20 2017 2 1 2
83 2 21 2016 2 2 2
84 1 21 2016 3 2 2
85 2 20 2016 4 5 5
86 2 19 2016 3 4 3
87 2 23 2014 5 4 3
88 1 22 2016 2 2 3
89 2 23 2014 5 4 3
90 2 20 2016 4 4 4
91 2 20 2016 5 4 3
92 1 23 2013 3 1 2
93 1 22 2016 5 5 5
94 1 22 2014 4 3 4
95 2 21 2016 2 4 3
96 2 20 2016 3 4 3
97 2 23 2013 3 4 3
98 2 20 2016 2 3 3
99 2 21 2016 4 3 3
100 2 21 2016 3 3 4

60
Lampiran 3. Penghasil atau Gaji

  PENGHASILAN/GAJI

no usia Angkatan gaji awal kenaikan dana


jenis kelamin besar gaji pensiun
1 2 21 2016 3 3 3
2 2 20 2016 5 4 5
3 1 20 2016 5 5 4
4 2 19 2019 3 4 4
5 1 20 2016 5 3 4
6 1 19 2017 3 3 4
7 2 19 2017 3 3 3
8 1 20 2017 4 3 3
9 1 21 2017 3 5 5
10 1 19 2017 3 3 3
11 1 19 2017 5 5 5
12 1 20 2017 3 4 5
13 1 19 2017 3 4 3
14 1 19 2017 1 4 3
15 1 20 2017 4 4 3
16 1 19 2017 3 3 3
17 1 19 2017 3 3 2
18 1 19 2017 2 3 3
19 2 19 2017 5 2 5
20 2 20 2016 4 3 4
21 2 20 2016 3 3 4
22 2 21 2015 4 3 2
23 2 19 2017 4 4 5
24 2 19 2016 3 3 3
25 2 19 2017 4 4 3
26 1 20 2017 5 4 3
27 2 20 2016 5 4 4
28 1 20 2016 5 3 3
29 1 19 2017 2 2 1
30 2 20 2016 5 4 3
31 2 21 2014 3 4 4
32 1 18 2017 3 4 4
33 2 19 2016 3 4 4
34 1 21 2016 3 4 4
35 1 21 2016 5 4 4
36 1 20 2017 5 5 5

61
37 2 20 2016 5 5 5
38 1 19 2017 2 3 3
39 1 20 2017 3 4 3
40 1 21 2016 4 4 3
41 1 20 2016 5 4 4
42 2 20 2016 4 5 3
43 1 20 2016 5 4 4
44 2 20 2016 3 4 3
45 2 19 2016 4 4 3
46 2 18 2017 3 4 4
47 2 23 2013 4 4 4
48 2 19 2017 4 4 4
49 1 20 2016 3 3 3
50 2 21 2015 4 4 4
51 2 22 2014 4 4 4
52 1 23 2013 4 4 4
53 1 23 2013 4 4 4
54 1 25 2012 4 4 4
55 2 24 2013 5 5 4
56 2 21 2016 5 4 4
57 2 21 2016 2 3 3
58 2 24 2013 4 4 4
59 1 21 2016 2 4 5
60 2 24 2013 4 3 3
61 1 21 2016 4 4 4
62 1 22 2015 3 3 3
63 2 24 2013 5 3 3
64 1 21 2016 2 5 5
65 1 22 2015 3 4 5
66 2 21 2016 4 5 5
67 2 21 2016 2 3 5
68 2 25 2013 5 5 4
69 1 21 2016 3 2 2
70 2 19 2016 2 3 4
71 1 22 2016 3 3 3
72 2 21 2016 4 4 4
73 1 23 2013 2 1 2
74 1 22 2016 4 3 3
75 1 23 2016 5 4 4
76 1 21 2016 3 2 2
77 1 22 2015 4 3 4
78 1 21 2016 3 3 3
79 2 21 2016 2 3 2
80 2 22 2016 3 4 5

62
81 2 21 2016 2 3 4
82 2 20 2017 2 2 2
83 2 21 2016 2 2 2
84 1 21 2016 3 3 2
85 2 20 2016 5 5 4
86 2 19 2016 2 3 4
87 2 23 2014 5 4 4
88 1 22 2016 3 3 3
89 2 23 2014 5 4 4
90 2 20 2016 5 5 4
91 2 20 2016 3 4 3
92 1 23 2013 5 2 3
93 1 22 2016 5 5 5
94 1 22 2014 3 3 4
95 2 21 2016 2 3 4
96 2 20 2016 3 3 3
97 2 23 2013 3 3 3
98 2 20 2016 2 3 3
99 2 21 2016 3 4 4
10
0 2 21 2016 4 4 4

63
Lampiran 4. Pertimbangan Pasar Kerja

  PERTIMBANGAN PASAR KERJA


angkata
no jenis usia keamanan lapangan Pekerjaan
n
kelamin kerja pekerjaan mudah
1 2 21 2016 4 3 4
2 2 20 2016 5 4 5
3 1 20 2016 4 4 2
4 2 19 2019 5 5 3
5 1 20 2016 3 3 4
6 1 19 2017 3 3 3
7 2 19 2017 3 3 3
8 1 20 2017 3 3 3
9 1 21 2017 3 3 4
10 1 19 2017 4 3 4
11 1 19 2017 5 5 5
12 1 20 2017 4 3 5
13 1 19 2017 4 5 2
14 1 19 2017 3 4 2
15 1 20 2017 3 3 4
16 1 19 2017 3 3 3
17 1 19 2017 3 3 3
18 1 19 2017 3 3 3
19 2 19 2017 4 3 3
20 2 20 2016 5 3 4
21 2 20 2016 4 3 2
22 2 21 2015 4 3 2
23 2 19 2017 4 4 3
24 2 19 2016 4 4 3
25 2 19 2017 4 3 4
26 1 20 2017 4 3 4
27 2 20 2016 4 4 3
28 1 20 2016 4 5 3
29 1 19 2017 2 2 1
30 2 20 2016 4 4 5
31 2 21 2014 4 4 3
32 1 18 2017 5 5 4
33 2 19 2016 3 3 2
34 1 21 2016 3 3 3
35 1 21 2016 3 3 4

64
36 1 20 2017 5 5 5
37 2 20 2016 5 5 5
38 1 19 2017 3 3 3
39 1 20 2017 3 4 4
40 1 21 2016 4 3 5
41 1 20 2016 5 4 3
42 2 20 2016 3 3 3
43 1 20 2016 3 4 3
44 2 20 2016 3 3 4
45 2 19 2016 3 4 3
46 2 18 2017 4 3 4
47 2 23 2013 3 4 3
48 2 19 2017 4 4 4
49 1 20 2016 3 3 3
50 2 21 2015 4 4 4
51 2 22 2014 3 4 3
52 1 23 2013 4 4 4
53 1 23 2013 4 4 4
54 1 25 2012 4 3 3
55 2 24 2013 4 4 4
56 2 21 2016 4 4 4
57 2 21 2016 2 4 3
58 2 24 2013 5 4 3
59 1 21 2016 3 3 3
60 2 24 2013 5 3 3
61 1 21 2016 4 4 4
62 1 22 2015 3 3 3
63 2 24 2013 5 3 3
64 1 21 2016 4 4 4
65 1 22 2015 3 4 4
66 2 21 2016 3 4 5
67 2 21 2016 4 3 4
68 2 25 2013 5 4 4
69 1 21 2016 2 2 3
70 2 19 2016 2 4 4
71 1 22 2016 2 3 4
72 2 21 2016 5 4 4
73 1 23 2013 2 1 2
74 1 22 2016 2 3 4
75 1 23 2016 3 3 3
76 1 21 2016 3 2 2
77 1 22 2015 3 4 3
78 1 21 2016 3 3 3
79 2 21 2016 2 2 2

65
80 2 22 2016 4 5 5
81 2 21 2016 4 5 4
82 2 20 2017 2 2 1
83 2 21 2016 2 2 2
84 1 21 2016 2 3 4
85 2 20 2016 3 3 4
86 2 19 2016 5 4 5
87 2 23 2014 5 3 3
88 1 22 2016 3 3 3
89 2 23 2014 5 4 3
90 2 20 2016 4 5 5
91 2 20 2016 2 3 4
92 1 23 2013 2 4 3
93 1 22 2016 5 5 5
94 1 22 2014 3 4 3
95 2 21 2016 3 4 3
96 2 20 2016 3 3 3
97 2 23 2013 3 3 4
98 2 20 2016 4 3 3
99 2 21 2016 3 3 4
100 2 21 2016 2 3 4

66
Lampiran 5. Lingkungan Kerja

  LINGKUNGAN KERJA
pekerjaan
no jenis usia angkatan pekerjaaan yang lembur
kelamin rutin aktraktif
1 2 21 2016 4 4 3
2 2 20 2016 4 4 3
3 1 20 2016 3 3 3
4 2 19 2019 4 3 4
5 1 20 2016 2 4 5
6 1 19 2017 3 3 3
7 2 19 2017 3 2 2
8 1 20 2017 3 3 3
9 1 21 2017 4 4 3
10 1 19 2017 2 3 4
11 1 19 2017 5 5 4
12 1 20 2017 4 3 5
13 1 19 2017 3 3 4
14 1 19 2017 3 2 2
15 1 20 2017 3 4 4
16 1 19 2017 3 3 2
17 1 19 2017 3 3 2
18 1 19 2017 3 3 3
19 2 19 2017 4 3 3
20 2 20 2016 4 3 3
21 2 20 2016 3 3 3
22 2 21 2015 3 5 5
23 2 19 2017 5 4 3
24 2 19 2016 4 3 3
25 2 19 2017 4 5 5
26 1 20 2017 4 4 4
27 2 20 2016 4 4 5
28 1 20 2016 4 4 5
29 1 19 2017 1 1 1
30 2 20 2016 3 4 4
31 2 21 2014 3 4 5
32 1 18 2017 4 4 5
33 2 19 2016 3 3 4
34 1 21 2016 3 3 3
35 1 21 2016 4 3 4

67
36 1 20 2017 5 5 5
37 2 20 2016 5 5 5
38 1 19 2017 3 3 3
39 1 20 2017 3 3 3
40 1 21 2016 5 3 4
41 1 20 2016 5 5 3
42 2 20 2016 3 3 3
43 1 20 2016 4 4 4
44 2 20 2016 3 3 4
45 2 19 2016 3 3 3
46 2 18 2017 4 4 4
47 2 23 2013 4 5 2
48 2 19 2017 4 4 4
49 1 20 2016 4 4 4
50 2 21 2015 4 4 4
51 2 22 2014 4 5 4
52 1 23 2013 4 3 4
53 1 23 2013 4 4 4
54 1 25 2012 3 3 4
55 2 24 2013 5 3 2
56 2 21 2016 5 5 4
57 2 21 2016 2 3 4
58 2 24 2013 4 4 3
59 1 21 2016 4 3 4
60 2 24 2013 4 3 2
61 1 21 2016 4 4 4
62 1 22 2015 3 3 3
63 2 24 2013 5 3 3
64 1 21 2016 3 4 5
65 1 22 2015 4 4 4
66 2 21 2016 2 3 4
67 2 21 2016 2 3 4
68 2 25 2013 5 3 2
69 1 21 2016 2 2 2
70 2 19 2016 3 4 4
71 1 22 2016 3 4 4
72 2 21 2016 5 3 2
73 1 23 2013 1 2 1
74 1 22 2016 4 4 4
75 1 23 2016 5 2 2
76 1 21 2016 2 2 1
77 1 22 2015 3 3 4
78 1 21 2016 3 3 3
79 2 21 2016 2 1 2

68
80 2 22 2016 3 4 4
81 2 21 2016 4 3 4
82 2 20 2017 2 1 1
83 2 21 2016 1 1 2
84 1 21 2016 2 2 2
85 2 20 2016 4 5 5
86 2 19 2016 4 4 4
87 2 23 2014 5 3 2
88 1 22 2016 2 2 2
89 2 23 2014 5 3 2
90 2 20 2016 5 4 4
91 2 20 2016 5 5 5
92 1 23 2013 2 3 3
93 1 22 2016 5 4 5
94 1 22 2014 4 3 4
95 2 21 2016 3 3 4
96 2 20 2016 5 4 3
97 2 23 2013 4 3 3
98 2 20 2016 3 4 3
99 2 21 2016 4 3 3
10
0 2 21 2016 4 4 4

69
Lampiran 6. Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik

  PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK

no jenis usia angkatan konsultan menjadi memperluas profesional promosi imbalan


kelamin terpercaya direktur wawasan jabatan
1 2 21 2016 3 3 3 3 3 3
2 2 20 2016 3 3 4 4 4 3
3 1 20 2016 3 3 3 4 4 4
4 2 19 2019 3 3 4 4 4 4
5 1 20 2016 4 3 4 3 3 4
6 1 19 2017 2 3 3 3 3 3
7 2 19 2017 2 2 3 2 2 5
8 1 20 2017 2 3 3 3 3 3
9 1 21 2017 3 3 3 3 4 4
10 1 19 2017 3 3 3 3 3 3
11 1 19 2017 5 5 5 4 4 4
12 1 20 2017 3 3 3 3 3 3
13 1 19 2017 3 3 3 3 4 3
14 1 19 2017 2 3 2 3 3 3
15 1 20 2017 4 3 4 3 3 3
16 1 19 2017 2 2 3 3 3 3
17 1 19 2017 3 3 3 3 2 2
18 1 19 2017 2 2 3 3 3 3
19 2 19 2017 3 3 4 4 3 3
20 2 20 2016 4 4 4 4 3 3
21 2 20 2016 3 3 3 3 3 2
22 2 21 2015 3 3 3 4 4 4
23 2 19 2017 3 3 4 4 5 4
24 2 19 2016 3 3 3 4 4 3
25 2 19 2017 2 2 4 4 5 1
26 1 20 2017 4 3 4 4 4 4
27 2 20 2016 3 3 4 4 4 3
28 1 20 2016 5 5 4 3 2 3
29 1 19 2017 2 3 2 2 2 2
30 2 20 2016 4 4 4 4 4 4
31 2 21 2014 3 3 3 3 3 3
32 1 18 2017 3 4 4 4 3 3
33 2 19 2016 4 4 4 3 3 2
34 1 21 2016 3 3 3 3 2 3
35 1 21 2016 3 3 3 4 4 4
36 1 20 2017 5 4 4 4 4 4
37 2 20 2016 4 4 4 5 4 4
38 1 19 2017 2 2 3 3 3 3
39 1 20 2017 3 4 4 4 3 3
40 1 21 2016 3 3 2 2 4 4
41 1 20 2016 4 4 4 3 3 3

70
42 2 20 2016 3 3 3 2 3 3
43 1 20 2016 4 4 4 4 4 4
44 2 20 2016 2 4 4 3 2 2
45 2 19 2016 4 4 4 3 3 3
46 2 18 2017 3 3 4 4 4 3
47 2 23 2013 3 2 3 3 3 3
48 2 19 2017 2 2 4 4 5 5
49 1 20 2016 3 3 3 3 3 4
50 2 21 2015 2 4 4 4 4 5
51 2 22 2014 3 4 4 4 4 3
52 1 23 2013 4 3 4 4 4 4
53 1 23 2013 4 4 4 3 3 3
54 1 25 2012 4 4 4 3 3 4
55 2 24 2013 4 4 4 4 4 4
56 2 21 2016 5 5 5 2 4 4
57 2 21 2016 2 2 3 3 2 4
58 2 24 2013 3 3 3 3 3 4
59 1 21 2016 3 2 3 3 3 3
60 2 24 2013 2 2 3 4 4 5
61 1 21 2016 5 5 4 2 2 5
62 1 22 2015 3 2 2 3 3 3
63 2 24 2013 3 4 3 3 3 3
64 1 21 2016 4 4 2 2 3 3
65 1 22 2015 4 5 5 2 2 3
66 2 21 2016 2 2 3 5 4 4
67 2 21 2016 3 4 4 3 3 4
68 2 25 2013 3 4 4 4 4 3
69 1 21 2016 3 2 2 2 3 3
70 2 19 2016 3 3 3 3 3 2
71 1 22 2016 3 3 2 3 3 3
72 2 21 2016 4 4 2 3 5 5
73 1 23 2013 2 2 3 2 2 2
74 1 22 2016 3 3 2 2 3 4
75 1 23 2016 3 3 3 3 3 2
76 1 21 2016 2 3 3 2 2 2
77 1 22 2015 3 3 4 4 4 3
78 1 21 2016 3 3 2 2 3 3
79 2 21 2016 3 3 3 2 2 2
80 2 22 2016 4 4 4 3 3 3
81 2 21 2016 3 3 3 3 3 3
82 2 20 2017 2 2 2 2 2 3
83 2 21 2016 3 2 2 2 2 2
84 1 21 2016 3 3 3 2 2 2
85 2 20 2016 4 4 4 4 4 4
86 2 19 2016 3 3 3 4 4 3
87 2 23 2014 3 3 2 3 3 3
88 1 22 2016 3 3 2 2 2 3
89 2 23 2014 3 3 4 3 3 3
90 2 20 2016 3 4 3 3 4 4
91 2 20 2016 4 4 3 3 3 3
92 1 23 2013 3 4 3 3 3 3
93 1 22 2016 4 5 4 4 4 4
94 1 22 2014 4 4 3 3 4 3

71
95 2 21 2016 3 3 3 4 2 4
96 2 20 2016 2 3 3 3 5 4
97 2 23 2013 4 4 4 3 2 2
98 2 20 2016 3 3 3 2 4 4
99 2 21 2016 4 4 3 3 5 3
100 2 21 2016 3 4 3 3 3 4

72
73
Lampiran 7
1. Statistik Deskriptif responden
Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation


Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
nilai_intrinsik_pekerjaan 100 ,00 4,00 4,00 400,00 4,0000 ,00000 ,00000
penghasilan_gaji 100 ,00 4,00 4,00 400,00 4,0000 ,00000 ,00000
pertimbangan_pasar_kerja 100 ,00 4,00 4,00 400,00 4,0000 ,00000 ,00000
lingkungan_kerja 100 ,00 4,00 4,00 400,00 4,0000 ,00000 ,00000
pemilihan_karir 100 ,00 2,00 2,00 200,00 2,0000 ,00000 ,00000
Valid N (listwise) 100

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
50 50,0 50,0 50,0
17-20

42 42,0 42,0 92,0


21-23
Valid
8 8,0 8,0 100,0
>24

100 100,0 100,0


Total

1
2
Jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
laki-laki 50 50,0 50,0 50,0
Valid perempuan 50 50,0 50,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

2.Uji kualitas data


a. uji validitas

Correlations
intelektual Dinamis kraetivitas jumlah
Pearson Correlation 1 .532** .427** .825**
intelektual Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Pearson Correlation .532 **
1 .527 **
.830**
dinamis Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Pearson Correlation .427** .527** 1 .787**
kraetivitas Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Pearson Correlation .825** .830** .787** 1
Jumlah Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1
b. uji reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.709 3
3.uji asumsi klasik
a. uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .97958969
Absolute .083
Most Extreme Differences Positive .060
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .828
Asymp. Sig. (2-tailed) .499
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

b. uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) .991 .146 6.776 .000
Nilai intrinsik
.164 .076 .243 2.174 .032 .229 4.368
pekerjaan
Penghasilan .204 .065 .299 3.120 .002 .312 3.204
1
Pertimbangan
.139 .065 .192 2.123 .036 .351 2.849
Pasar Kerja
Lingkungan
.129 .056 .209 2.297 .024 .346 2.891
kerja
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir

2
c. uji heteroskedestasitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .085 .074 1.146 .255
Nilai intrinsik
.015 .038 .078 .379 .706
pekerjaan
1 Penghasilan .055 .033 .296 1.670 .098
Pertimbangan Pasar
-.032 .033 -.160 -.956 .342
Kerja
Lingkungan kerja .000 .029 -.003 -.017 .986
a. Dependent Variable: abresid

4.Analisis regresi linear berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) .991 .146 6.776 .000
Nilai intrinsik
.164 .076 .243 2.174 .032
pekerjaan
1Penghasilan .204 .065 .299 3.120 .002
Pertimbangan Pasar
.139 .065 .192 2.123 .036
Kerja
Lingkungan kerja .129 .056 .209 2.297 .024
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir

3
5.Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .853a .728 .716 .27004
a. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja , Penghasilan,
Pertimbangan Pasar Kerja, Nilai intrinsik pekerjaan
Sumber : Data diolah tahun 2019

6. Uji statistik F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 18.522 4 4.631 63.499 .000b
1 Residual 6.928 95 .073
Total 25.450 99
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir
b. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja , Penghasilan, Pertimbangan
Pasar Kerja, Nilai intrinsik pekerjaan

7, Pengujian hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) .991 .146 6.776 .000
Nilai intrinsik
.164 .076 .243 2.174 .032
pekerjaan
1Penghasilan .204 .065 .299 3.120 .002
Pertimbangan Pasar
.139 .065 .192 2.123 .036
Kerja
Lingkungan kerja .129 .056 .209 2.297 .024
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir

Anda mungkin juga menyukai