SKRIPSI
Oleh
ARFAN PRASETYA
105730430413
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2019
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diujikan dan diseminarkan pada Hari Selasa Tanggal 05 Februari 2019 di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidaya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muahammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kepada kedua orang tua penulis bapakMuharuddin dan ibu Sukmawati yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih dan sayang dan doa
dan memberikan semangat hingga akhir studiini. Dan seluruh keluarga besar
atas segalah pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telahdi berikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhlirat.
vi
pula.penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimaksih banyak disampaikan
Muhammadiyah Makassar
Muhammadiyah Makassar
5. Ibu Mira, SE, M. Ak, selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu
Muhammadiyah Makassar
terkhusus kelas AK.613 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak biasa saya tulis satu
vii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
Muhamaddiyah Makassar.
Penulis
Arfan Prasetya
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Halaman Persetujuan .......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii
Surat Pernyataan ................................................................................................ iv
Abstrak ................................................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Bab IPendahuluan ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
Bab IITinjauan Pustaka ........................................................................................ 6
A. Laporan Keuangan.................................................................................... 6
B. Bentuk Dan Susunan Laporan Keuangan ............................................... 11
C. Pihak – Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan ........ 14
D. Rasio - Rasio Keuangan Pemda ............................................................ 15
E. Syarat-Syarat Laporan Keuangan ........................................................... 22
F. Tujuan Akuntansi Dan Pemakai Laporan Keuangan. .............................. 24
G. Asumsi Dasar Akuntansi ......................................................................... 25
H. Analisis Laporan Keuangan Tujuan, Dan Keterbatasannya ..................... 26
I. Penlitian Terdahulu ..................................................................................... 30
J. Kerangka Pikir ......................................................................................... 33
Bab IIIMetode Penelitian .................................................................................... 35
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 35
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................................... 35
C. Definisi Operasional Variabel .................................................................. 35
D. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 36
E. Tehnik Analisis Data ............................................................................... 37
Bab IVGambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 40
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 40
Bab VHasil Penelitian Dan Pembahasan ........................................................... 47
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 47
B. Pembahasan.............................................................................................. 55
Bab VI Kesimpulan dan Saran ........................................................................... 57
A. Kesimpulan ................................................................................................ 57
B. Saran ......................................................................................................... 57
Daftar Pustaka ................................................................................................... 58
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(LAN dan BPKP, 2000). Pemerintah diminta untuk melaporkan hasil dari
pemerintah telah bekerja dengan ekonomis, efisien dan efektif atau belum.
tidak hanya mencakup penyajian laporan keuangan, dalam hal ini laporan
1
2
oleh pemerintah daerah melalui surat kabar, internet, atau cara lain belum
menjadi hal umum bagi sebagian daerah. Padahal seperti yang kita ketahui
beserta penggunaannya.
terjadinya praktek korupsi seperti yang terjadi, karena itu akuntabilitas ini
2002, 36).
dan kemandirian, serta sumber daya pemerintah daerah yang berada dalam
Audit pada organisasi sektor publik tidak hanya mencakup audit atas
laporan keuangan dan audit dengan tujuan tertentu, namun juga audit kinerja
yang terdiri atas aspek ekonomi, efisien, dan efektivitas. Alasan pentingnya
akuntabel, selain itu audit kinerja juga sebagai alat evaluasi dan pengarah
audit kinerja akan terwujud pengendalian terhadap kinerja dari pegawai yang
pemerintah.
pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi
berhubungan satu sama lain dan tidak dapat diartikan secara terpisah.
dapat menilai kinerja pegawai. Penilaian yang dapat dilakukan oleh masyarakat
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan dari
pemerintah.
laporan keuangan dari pemerintah tetapi yang paling penting penyajian laporan
menyebabkan diperlukannya sebuah standar yang paling tidak harus dimiliki oleh
laporan yang dibuat pemerintah, standar ini juga memuat pedoman struktur
pemerintah paling tidak adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat
Partisipatif.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
transparansi.
2. Manfaat Penelitian
melaksanakan roda pemerintahan yang lebih baik pada masa yang akan
datang.
kabupaten gowa.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan
arus kas,atau laporan arus dana),catatan dan laporan lain serta materi
namun sangat penting juga untuk memikirkan aset nyatanya yang berada di balik
Laporan Keuangan ialah produk akhir dari sebuah pelaporan transaksi keuangan
yang penyusunannya diatur oleh standar atau aturan ilmu akuntansi, insentif
6
7
keuangan dalam periode tertentu yang mana informasi tersebut sebagai acuan
akuntabilitas.
8
berikut :
3. Pengertian Partisipatif
untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok, dan juga berbagai
sumberdaya.
kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih
dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau
penyelenggaraan pemerintahan:
dipahami oleh pengguna dan stakeholders yang lain. Aturan dan prosedur
interpretasi.
Informasi tersebut bebas didapat dan siap tersedia (freely dan readily available).
11
berikut:
1. Neraca
bentuk yaitu :
Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang di susun kebawah baik
mencatat aktiva dan bagian bawah untuk mencatat hutan dan modal.
Neraca bentuk scontro adalah neraca yang posisi aktiva dan pasiva
yaitu:
periode tertentu. Perubahan modal itu terjadi dapat karena adanya laba
13
atau rugi usaha, pengambialan pribadi dari pemilik atau prive, maupun
Laporan arus kas berisi kas dan setara kas yang masuk dan keluar
perusahaan pada periode tertentu. Yang disebut kas adalah uang tunai,
berjangka pendek dan cepat dapat dijadikan kas.laporan arus kas harus
laba rugi laba akrual basis menjadi pendapatan atau beban kas basis
ini perusahaan yang go public mulai tahun 2002 wajib membuat Laporan
Pada metode ini langkah awal dimulai dari laba bersih.Perbedaan pada
akuntansi.
perusahaan.
keuangan.
alat uji kebenaran keuangan yang masuk dan keluar perusahaan,namun dalam
saja tetapi juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian posisi keuangan
mengambil keputusan.
perusahaan.
perusahaan.
adalah tingkat imbalan hasil (return) dari modal yang telah atau akan
perusahaan
c) Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga oleh
alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat
terjadi. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan dengan
rasio keuangan yang dimiliki suatu pemerintah daerah tertentu dengan rasio
keuangan daerah lain yang terdekat ataupun yang potensi daerahnya relatif
dan kreditor.
rasio yang bisa digunakan adalah : Rasio Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi
17
meningkat.
ℎ
= 100%
Kemampuan
Keuangan Kemandirian (%) Pola Hubungan
Rendah sekali 0-25 Instruktif
Rendah sekali 25-50 Konsultatif
Sedang 50-75 Partisipatif
Tinggi 75-100 Delegatif
Sumber :AuliaZhufinsaNur Rahmatina,2013
melaksanakan otonomi.
2. Rasio Efektivitas
= 100%
Persentase Kriteria
(x>100%) Efektif
(x=100%) Efektivitas berimbang
(x<100%) Tidak efektif
Sumber :Mahmudi, 2013
dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau di
bawah 100%. Semakin kecil Rasio Efisiensi Keuangan Daerah berarti Kinerja
yang dikerluarkan oleh pemerintah. Menurut Mardiasmo (2013 hal. 112) yang
menyatakan bahwa bila semakin kecil rasio efisien berarti kinerja pemerintah
daerah semakin baik. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini
ℎ
= 100%
ℎ
Persentase Kriteria
100% ketas Tidak efisien
100% Efisien berimbang
Kurang dari 100% Efisien
Sumber :Mohammad Mahsun (2014:187)
4. Rasio Keserasian
semakin kecil. Ada 2 perhitungan dalam Rasio Keserasian ini, yaitu : Rasio
satu tahun anggaran, sehingga sifatnya jangka pendek dan dalam hal
= 100%
ℎ
Mahmudi (2010 hal. 164) pada umumnya proporsi belanja modal degan
= 100%
ℎ
21
masih relatif besar. Oleh karena itu, rasio belanja modal (pembangunan)
pembangunan di daerah.
5. Rasio Pertumbuhan
ℎ − ℎ ( − 1)
= 100%
ℎ ( − 1)
22
daerah yang perlu mendapatkan perhatian. Menurut Halim (2008 hal. 241)
untuk rasio pertumbuhan yang semakin tinggi nilai Total Pendapatan Daerah,
PAD, dan Belanja Modal yang diikuti oleh semakin rendahnya Belanja
dalam laporan kegunaan yang berguna bagi para pemakai dalam pengambilan
membuatlaporan keuangan :
1. Dapat dipahami
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu untuk dapat
2. Relavan
kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal
diandalakan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang
pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.
dan menyesatkan.
4. Dapat dibandingkan
perusahaan posisi keuangan secara relatif. Oleh kerna itu, pengukuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
5. Mempunyai daya uji. Laporan keuangan yang telah disusun dengan panduan
6. Netral
a. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan tepat waktu
tidak.
dimaksudkan agar dapat lebih mudah diterima atau dilakukan. Adapun asumsi-
asumsi dasar yang dipakai dalam dunia akuntansi adalah sebagai berikut :
berpisah dengan kekayaan pemilik usaha artinya perusahaan itu dimiliki oleh
perusahaan.
2. Kelangsungan usaha
di masa yang akan datang. Penekanan dari konsep ini adalah terhadap
anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu bagi suatu perusahaan untuk
bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang
digunakan adalah mata uang dari negara di mana perusahaan itu berdiri.
ringgit.
menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan
dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil artinya
kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar
pembanding. Apabilah tidak ada standar yang di pakai sebagai pembanding dari
didapatkan dalam analisis rasio keuangan adalah hasil dari satu laporan
keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
operasi perusahaan masa lalu dan masa depan, adapun tujuan analisis laporan
keuangan adalah untuk menilai kinerja yang dicapai perusahaan selama ini dan
keuangan juga dapat melihat pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun ke tahun.
resikonya.
pemungutan pajak.
yang lama.
6. Supplier. Pihak supplier dan pemberi pinjaman jangka pendek lainnya analisis
jangka panjang.
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
luar perusahaan.
peningkatan (rating).
Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan
priode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin di alami perusahaan
lain adalah :
baik aset, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah di capai untuk
perusahaan.
I. Penelitian Terdahulu
NAMA
TI
dan
Solvabilitas
pada PT
Setia Tri
Jujur
Bersama
Manado.Ad
apun
metode
yang
digunakan
adalah
analisis
deskriptif
4. Meycih Analisa Analisisdeskripti yaitu berdasarkan hasil analisis
Laporan f kualitatif laporan keuangan perusahaan,
(2014) Keuangan komparatif. dapat disimpulkan bahwa
Untuk kinerja keuangan perusahaan
Mengukur dalam kondisi baik.
Kinerja
Keuangan
Melalui
Penilaian
Tingkat
Likuiditas,
Solvabilitas,
Aktivitas,
Dan
Profitabilitas
Pada PT.
Kalbe.
5. Handaya Analisislapo Analisa menunjukkan bahwa kinerja
ran Deskriptif keuangan pada perusahaan
ni (2014) keuangan industri tekstil yang terdaftar di
untuk BEI secara keseluruhan pada
menilai tahun 2006, kinerja
kinerja keuangan perusahaan yang
keuangan dinilai paling baik adalah PT.
perusahaan Ricky Putra Globalindo Tbk.
pada Untuk tahun 2007 dan 2008
perusahaan yang memiliki kinerja paling
industri baik adalah PT. Polychem
tekstil yang Indonesia Tbk.
terdaftar
dibursa
efek.
32
J. Kerangka Pikir
yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan
Salah satu aspek dari Pemerintah Daerah yang harus diatur secara hati-
Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu
ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi para pegawai dan
Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat dari gambar 2.1
sebagai berikut :
Laporan Keuangan
Transparansi,Akuntabilitas,Partisipatif
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keuangan.
36
pertanggungjawaban
tanggungjawab bersama.
kepadapimpinan dan staff atau pihak-pihak lain yang terlibat, baik secara
yang akan dibahas oleh penulis untuk memperoleh informasi yang bermutu
a. Observasi
Kabupaten Gowa.
b. Dokumentasi
Gowa.
ada. Adapun teknik analisa data dapat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
ℎ
= 100%
= 100%
ℎ
= 100%
ℎ
= 100%
ℎ
( )
Rasio Pertumbuhan = ( )
100%
5. Menarik kesimpulan.
BAB IV
umum, yaitu gambaran umum daerah Kabupaten Gowa, dan gambaran umum
tugas, fungsi dan tata kerja serta visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Gowa.
a. Kondisi Geografis
Jakarta dan 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak wilayah
administrasinya antara 12°33.19' hingga 13°15.17' Bujur Timur dan 5°5' hingga
5°34.7' Lintang Selatan dari Jakarta. Kabupaten yang berada pada bagian
yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros.
Takalar.
40
41
Gowa dilalui oleh 15 sungai besar dan kecil yang sangat potensial sebagai
sumber tenaga listrik dan untuk pengairan. Salah satu diantaranya sungai
terbesar di Sulawesi Selatan adalah sungai Jeneberang dengan luas 881 Km2
membangun proyek multifungsi DAM Bili-Bili dengan luas + 2.415 Km2 yang
dapat menyediakan air irigasi seluas + 24.600 Ha, komsumsi air bersih
hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
42
sedangkan musim hujan dimulai pada Bulan Desember hingga Maret. Keadaan
seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan,
Gowa pada tahun 2009 sebesar 695.697 jiwa, laki-laki berjumlah 344.740 jiwa
dan perempuan sebanyak 350.957 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 99,18%
pengamatan terjadi pada Bulan Desember yang mencapai rata-rata 676 mm,
sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Juli - September yang bisa
b. Kondisi Demografi
sebesar 594.423 jiwa. Pada Tahun 2006 jumlah penduduk mencapai 586.069
terlihat dari kepadatan penduduk per kecamatan yang masih sangat timpang.
dan Biringbulu, yang meliputi sekitar 88,58% wilayah Gowa hanya dihuni
Bila dilihat dari kelompok umur, penduduk anak-anak (usia 0-14 tahun)
63,18% dan penduduk usia lanjut terdapat 5,70% dari jumlah penduduk di
Kabupaten Gowa. Dilihat dari jenis kelamin, maka dari total jumlah
penduduk perempuan seperti yang tampak pada rasio jenis kelamin penduduk
penduduk perempuan.
a. Visi
HidupMasyarakat”
b. Misi
memadai.
2008, serta Peraturan Bupati Gowa Nomor : 39 Tahun 2008 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Pengelolaan
Fungsi secara Efektif dan Efesien tersebut, telah ditetapkan aturan bagi para
dan Unsur pelaksana Otonomi Daerah yang menjadi tanggung jawabnya dalam
sebagai berikut:
Tanggal 28 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah
1) Kepala Dinas
2) Sekretariat :
5) Bidang Akuntansi :
6) Bidang Anggaran :
A. Hasil Penelitian
Penggunaan analisis rasio pada sektor publik khususnya terhadap APBD belum
banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara bulat
yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang
diperlukan daerah.
47
48
ℎ
= 100%
Total Ket
Tahun Anggaran PAD Rasio (%)
Pendapatan
daerah mampu membiayai diri sendiri dalam kegiatan pemerintah dalam hal
sebesar 11,60%. Dimana hal tersebut jika dikaitkan dengan pola hubungan dan
pada interval 0%-25% dengan kemampuan daerah yang sangat rendah dan pola
14.98%. Dimana hal tersebut jika dikaitkan dengan pola hubungan dan tingkat
pada interval 0%-25% dengan kemampuan daerah yang sangat rendah dan pola
ketergantungan pada sumber pendapatan dari pihak ekstern yang masih cukup
Hal ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian tahun 2016 dan tahun
2017 berada pada kategori pola hubungan instruktif, yang menunjukkan peran
Dengan kata lain daerah yang tidak mampu melaksanakan otonomi daerah
sepenuhnya. Maka dalam hal ini tingkat pastisipatif belum tercapai, yaitu pola
urusan otonomi.
berada pada kategori 0-25% saja yang berarti bawhwa pola hubungan instruktif.
membayar pajak dan retribusi daerah rendah, sehingga hal ini akan ikut
2. Rasio Efektivitas
= 100%
Realisasi Anggaran
Tahun Rasio (%) Ket
Pendapatan Pendapatan
Efektivitas
2017 1.790.263 1.773.971 100,92 berimbang
Efektivitas
Jumlah 3.402.509 3.488.511 194,95 berimbang
ℎ
= 100%
ℎ
51
Pendapatan
Tahun Belanja Daerah Rasio (%) Ket
Daerah
tahun 2016 dan tahun 2017 menunjukkan bahwa tingkat kemampuan daerah
efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau di bawah 100%.
4. Rasio Keserasian
memprioritaskan alokasi dananya pada Belaja Operasi dan Belaja Modal secara
optimal.
= 100%
ℎ
52
anggaran, sehingga sifatnya jangka pendek dan dalam hal tertentu sifatnya
rutin atau berulang. Pada umumya proporsi Belanja Operasi mendominasi total
Sedangkan rasio keserasian pada tahun 2016 yaitu sebesar 76.09% dan
tahun 2017 sebesar 68.95%, hal ini tergolong masih rendah dimana rasio belanja
daerah belum mendominasi, padahal dibutuhkan total belanja daerah yang cukup
Operasi maupun Modal terhadap APBD yang ideal, karena sangat dipengaruhi
rasio belanja modal (pembangunan) yang relatif masih kecil perlu ditingkatkan
belanja daerah yang dialokasikan untuk investasi dengan bentuk belanja modal
menegah dan panjang juga bersifat rutin. Menurut Mahmudi (2010 hal. 164)
pada umumnya proporsi belanja modal dengan belanja daerah adalah antara 5-
= 100%
ℎ
5. Rasio Pertumbuhan
yang negatif, maka hal itu akan menunjukkan terjadi penurunan Kinerja
ℎ − ℎ ( − 1)
2016 = 100%
ℎ ( − 1)
1.612.246.983.358.60 − 1.450.811.765.394.00
= 100%
1.450.811.765.394.00
2016 = 11.12%
1.790.263.499.730.15 − 1.612.246.983.358.60
2017 = 100%
1.612.246.983.358.60
2017 = 11.04%
tabel
pemerintah Kabupaten Gowa tahun 2016 sebesar 11.12% tumbuh secara positif,
meskipun diperoleh bahwa rasio belanja daerah yang ukup besar lebih dari 50%.
Demikian pula halnya dengan tahun 2017, rasio pertumbuhan sebesar 11.04%
pada arah pertumbuhan positif. Untuk rasio pertumbuhan yang semakin tinggi
nilai Total Pendapatan Daerah, PAD, dan Belanja Modal yang diikuti oleh
B. Pembahasan
diperoleh bahwa kseluruhan rasio dalam kategori baik, dimana dinilai dari aspek
pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik
keuangan mutlak dilakukan karena terkait dengan kualitas laporan keuangan dan
bersih dan mewujudkan good governance, maka selain standar tersebut analisis
kondsi keuangan baik Rasio Efektifitas, Rasio Efesiensi Keuangan daerah, rasio
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori agensi (agency theory) yang
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi
pertanggungjawaban tersebut
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan maka dapat ditarik
dari kinerja keuangan yang meliputi rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio
Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi Keuangan Daerah dan Rasio Keserasian. Rasio
Keserasian adalah sudah stabil dari dari tahun ketahun. Pengeluaran belanja
operasi lebih besar dari belanja modal. Besarnya belanja operasi berada pada
kisaran hal ini disebabkan oleh besarnya belanja pegawai karena penambahan
jumlah pegawai negri sipil dan dinas-dinas terbaru. Untuk belanja modal berada
B. Saran
57
58
DAFTAR PUSTAKA