Anda di halaman 1dari 165

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN

KARIR MAHASISWA AKUNTANSI MENJADI


KONSULTAN PAJAK
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muara Bungo)

SKRIPSI

Disusun oleh :
Nama : Putri Ayu Anggini
NPM :181016162201001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Terakreditasi B
SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor : 1544/BAN-PT/Akred/S/V/2017
2022
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI
MENJADI
KONSULTAN PAJAK
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Muara Bungo

Disusun oleh :
Nama : Putri Ayu Anggini
NPM :181016162201001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUARA BUNGO

i
ii
i
i
MOTTO

“Ambillah kebaikan dari apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang

mengatakannya”

“Orang – orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang –orang

yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan ”

(Mario Teguh)

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

Terima Kasih ya Allah

Dari semua yang telah kau rencanakan jalan hidupku dalam genggaman
tangan-Mu, dalam takdir-Mu, rencana yang telah Kau siapkan bagi
masa depanku yang penuh harapan. Harapan kesuksesan telah terasa
terpikul dipundak sebagai janjiku kepada .........

Ayah dan Bunda tercinta.

Ku sembahkan karya tulisku ini untuk orang-orang yang aku cintai dan ku
sayangi, untuk Ayah dan Bunda ( Andi Suseno dan Siti Mahrum) yang selalu
menyemangati hidupku dan selalu setia mendampingiku disaat suka maupun
duka dan yang selalu mengucapkan doa untuk putra dan putri mu disetiap
sujudmu. Untuk Kakak ku tersayang ( Ahmad Nur Ihwan dan Istianatu
Zulaiha) dan keluarga-keluargaku, terima kasih atas semangat dan nasihat
yang sudah diberikan kepada ku.

Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing ku
Selama study di Universitas Muara Bungo (UMB).

Terima kasih kepada sahabat ku yang selalu ngomel Atik Mirna Astuti,
Irmawati Sinaga dan Amalia Berlianti serta Kelas Akuntansi 1 terima kasih
atas kebersamaannya, memberi semangat untuk melangkah kedepan dan
selalu menghibur dan mendengar keluh kesahku, yang memberikan
kenangan terindah yang tak terlupakan.

v
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi

Menjadi Konsultan ( Studi Kasus Pajak Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas

Muara Bungo)”.

Shalawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan pembawa kebenaran bagi umatnya.

Adapun maksud dan tujuan disusunnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Muara Bungo.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

masukan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Syamsurijal Tan, S.E., M.A selaku Rektor Universitas

Muara Bungo (UMB).

2. Ibu Dr. Misra Yeni. R, S.E.,M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muara Bungo.

3. Bapak Isman, S.E., M.Si. selaku WD I Fakultas Ekonomi Universitas

Muara Bungo.

4. Ibu Eryasi Daryati, S.E., M.Si. selaku WD II Fakultas Ekonomi

Universitas Muara Bungo.

v
5. Ibu Risni Nelvia, S.E., Ak., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo dan juga selaku moderator

yang telah memberikan masukan dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

6. Bapak Rd. Ade Tribuana Anjaya, S.E., M.S.Ak. selaku Pembimbing

Skripsi I yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan

hingga terselesaikan skripsi ini.

7. Bapak Ronald N Girsang, S.E., M.S.Ak. selaku Pembimbing II yang telah

banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya hingga terselesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya.

8. Bapak Tommy Ferdian, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama yang telah

memberikan masukan dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

9. Ibu Sri Wineh, S.E., M.S.Ak. selaku Sekretaris Penguji yang telah

memberi masukan dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu dosen beserta staf karyawan Universitas Muara Bungo.

11. Mahasiswa Program Studi Akuntansi yang telah berkenan membantu demi

terselesaikannya skripsi ini.

12. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah banyak membantu dan berkorban

demi kemajuan dan suksesnya saya, tenaga yang trlah dicurahkan, doa-doa

dan dorongan semangat yang telah mereka berikan kepada saya.

13. Saudaraku Ahmad Nur Ihwan & Istianatu Zulaiha terimakasi atas

dukungan dan doanya.

14. Sahabat ku “ Amalia Berlianti, Atik Mirna Astuti dan Irmawati Sinaga”

yang telah memberikan support kepada penulis sejak awal penulisan

sampai

v
terselesaikan skripsi ini. Begitu banyak waktu yang kita lalui bersama

dalam suka, duka, senang, sedih, canda dan tawa di dalamnya berjuang

bersama meraih gelar Sarjana.

15. Serta kawan-kawan seperjuangan dengan saya dan pihak lain yang telah

memberikan bantuan dan dorongan demi tersusunnya skripsi ini.

Mudah-mudahan semua bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah dan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi Profesi Konsultan Pajak dan bagi pembaca atau peneliti

selanjutnya. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini belum sempurna,

untuk itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca semuanya.

Muara Bungo, ......................


Penulis

Putri Ayu Anggini


NPM. 181016162201001

i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR
MAHASISWA AKUNTANSI MENJADI KONSULTAN PAJAK
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muara Bungo)

Putri Ayu Anggini, Dibawah Bimbingan


Bapak Rd. Ade Tribuana Anjaya, S.E., M.S.Ak dan Bapak Ronald N
Girsang, S.E., M.S.Ak
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muara Bungo, 2022

Kata Kunci :Pertimbangan Pasar Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan pasar kerja,
Profesional, Lingkungan Kerja, Motivasi Pengetahuan Perpajakan.
penghargaan finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan motivasi
pengetahuan perpajakan secara parsial maupun simultan.

Desain penelitian adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah


Mahasiswa Program Studi Akuntansi, FE UMB serta telah lulus mata kuliah
Perpajakan II. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 Mahasiswa.
Pengumpulan data pada penelitian in menggunakan metode kuesioner. Uji coba
instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asumsi klasik dan analisis
regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji parsial variabel pertimbangan


pasar kerja (X1) didapatkan nilai thitung (1,314) < ttabel (2,00) dan nilai sig (0,194) >
(0,05), variabel penghargaan finansial (X2) didapatkan nilai thitung (4,907) > ttabel
(2,00) dan nilai sig (0,000) < (0,05), variabel pengakuan profesional (X3)
didapatkan nilai thitung (- 2,165) < ttabel (-2,00) dan nilai sig (0,034) < (0,05), variabel
lingkungan kerja (X4) thitung (14,260) > ttabel (2,00) dan nilai sig (0,000) < (0,05),
variabel motivasi pengetahuan perpajakan (X5) didapatkan nilai thitung (3,813) > ttabel
(2,00) dan nilai sig (0,000) < (0,05). Berdasarkan uji secara simultan diperoleh nilai
Fhitung sebesar (80,770) < Ftabel (2,37). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
dapat disimpulakan bahwa variabel pertimbangan pasar kerja (X1), penghargaan
finansial (X2), pengakuan profesional (X3), lingkungan kerja (X4), motivasi
pengetahuan perpajakan (X5) secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap
pemilihan karir mahasiswa menjadi konsultan pajak (Y).

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
HALAMAN SAMPUL JUDUL.................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................iii
HALAMAN ANTI PLAGIAT...................................................................iv
HALAMAN MOTTO.................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................vii
ABSTRAK...................................................................................................x
DAFTAR ISI................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.......................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ...
2.1 Kajian Teori.......................................................................................11
2.1.1 Teori Kebutuhan.....................................................................11
2.1.2 Teori Pengharapan..................................................................12
2.1.3 Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan
Pajak.......................................................................................13
2.1.4 Pertimbangan Pasar Kerja.......................................................18

x
2.1.5 Penghargaan Finansial.............................................................19
2.1.6 Pengakuan Profesional............................................................21
2.1.7 Lingkungan Kerja....................................................................23
2.1.8 Motivasi Pengetahuan Perpajakan..........................................23
2.2 Penelitian terdahulu...........................................................................25
2.3 Kerangka Konseptual........................................................................28
2.4 Perumusan Hipotesis.........................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian................................................................................36
3.2 Jenis Penelitian..................................................................................36
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data............................................37
3.3.1 Sumber Data............................................................................37
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data......................................................37
3. 4 Populasi dan Sampel........................................................................38
3.4.1 Populasi...................................................................................38
3.4.2 Sampel.....................................................................................39
3.5 Definisi Operasional Variabel...........................................................40
3.5.1 Variabel Dependen..................................................................40
3.5.1 Variabel Independen...............................................................40
3.6 Metode Analisis Data........................................................................43
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif............................................................43
3.6.2 Uji kualitas Data.....................................................................44
3.6.3 Uji Asumsi Klasik...................................................................45
3.6.4 Uji Regresi Linier Berganda...................................................47
3.7 Pengujian Hipotesis...........................................................................48

x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Universitas Muara Bungo....................................50
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Muara Bungo.............................50
4.1.2 Visi Universitas Muara Bungo................................................52
4.1.3 Misi Universitas Muara Bungo...............................................52
4.1.4 Tujuan Universitas Muara Bungo...........................................53
4.1.5 Rektor Universitas Muara Bungo...........................................53
4.1.6 Struktur Universitas Muara Bungo.........................................54
4.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi Pimpinan Universitas Muara
Bungo......................................................................................56
4.1.8 Fakultas dan Program Studi di Universitas Muara Bungo.....59
4.1.9 Fakultas Ekonomi...................................................................60
4.1.10 Program Studi Akuntansi......................................................62
4.2 Karakteristik Responden...................................................................63
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............64
4.3 Hasil Pengujian Metode Analisis Data..............................................65
4.3.1 Uji Kualitas Data.....................................................................102
4.3.1.1 Uji Validitas.............................................................102
4.3.1.1 Uji Reliabilitas.........................................................104
4.3.2 Uji Asumsi Klasik...................................................................106
4.3.2.1 Uji Normalitas..........................................................106
4.3.2.2 Uji Multikolinearitas................................................106
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas.............................................108
4.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda...........................................109
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis.................................................................111

x
4. 4.1 Uji T ( Uji Parsial )................................................................111
4.4.2 Uji F ( Uji Simultan )...............................................................115
4.4.3 Koefisien Determinan ( Adjusted R2).......................................116
4.5 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ...............................................
4.5.1 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak....................117
4.5.2 Pengaruh Pengahrgaan Finansial Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak....................118
4.5.3 Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak....................119
4.5.4 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................120
4.5.5 Pengaruh Motivasi Pengetahuan Perpajakan Terhadap Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...........121
4.5.6 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja, Penghargaan Finansial,
Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja, dan Motivasi
Pengetahuan Perpajakan Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak.......................................122
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................124
5.2 Saran........................................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR
TABEL

Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................24
3.1 Alternatif Jawaban.............................................................................38
3.2 Populasi Penelitian............................................................................39
3.3 Operasional Variabel Penelitian.........................................................41
4.1 Data Mahasiswa Akuntansi Aktif......................................................64
4.2 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner...................................................64
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................64
4. 4 Perhitungan Kategori Variabel Pertimbangan Pasar Kerja,
Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja,
Motivasi Pengetahuan Perpajakan, dan pemilihan karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi konsultan pajak.......................................................66
4.5 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 1 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................66
4.6 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 2 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................67
4.7 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 3 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................68
4.8 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 4 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................69
4.9 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 5 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................69
4.10 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 6 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................70
4.11 Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan 7 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak...................................71
4.12 Rekapitulasi Frekuensi jawaban Indikator Pertanyaan Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak.........................72
4.13 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................73

x
4.14 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Pertimbangan Pasar
Kerja......................................................................................................74
4.15 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................74
4.16 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................74
4.17 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................76
4.18 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................77
4.19 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Pertimbangan Pasar
Kerja.......................................................................................................77
4.20 Rekapitualasi Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan
Pertimbangan Pasar Kerja......................................................................78
4.21 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Penghargaan Finansial...79
4.22 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Penghargaan Finansial...80
4.23 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Penghargaan Finansial...80
4.24 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Penghargaan Finansial...81
4.25 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Penghargaan Finansial...82
4.26 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Penghargaan Finansial...83
4.27 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Penghargaan Finansial...83
4.28 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan
Penghargaan Finansial...........................................................................84
4.29 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Pengakuan
Profesional.............................................................................................85
4.30 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Pengakuan
Profesional.............................................................................................86
4.31 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Pengakuan
Profesional.............................................................................................87
4.32 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Pengakuan
Profesional.............................................................................................87

x
4.33 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Pengakuan
Profesional.............................................................................................88
4.34 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Pengakuan
Profesional.............................................................................................89
4.35 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan
Pengakuan Profesional...........................................................................90
4.36 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Lingkungan Kerja..........91
4.37 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Lingkungan Kerja..........91
4.38 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Lingkungan Kerja..........91
4.39 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Lingkungan Kerja..........93
4 .40 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Lingkungan Kerja.........94
4.41 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Lingkungan Kerja..........94
4. 42 Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Lingkungan Kerja.........95
4. 43 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan
Lingkungan Kerja..................................................................................96
4. 44 Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan 1 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................97
4. 45 Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan 2 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................98
4. 46 Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan 3 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................99
4. 47 Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan 4 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................100
4. 48 Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan 5 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................101
4. 49 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban indikator Pernyataan Motivasi
Pengetahuan Perpajakan........................................................................101
4.50 Hasil Uji Validitas Semua Variabel Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak, Pertimbangan Pasar Kerja,
Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja,
Motivasi Pengetahuan Perpajakan.........................................................103
4.51 Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak, Pertimbangan

x
Pasar Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional,
Lingkungan Kerja, Motivasi Pengetahuan Perpajakan..........................105
4.52 Hasil Uji Normalitas Menggunakan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov..................................................................................................106
4.53 Hasil Uji Multikolinearitas varibel Pertimbangan Pasar Kerja,
Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja,
dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan..................................................107
4.54 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Pertimbangan Pasar
Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan
Kerja,
dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan..................................................108
4.55 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda.............................................109
4.56 Hasil Pengujian Statistik T.................................................................112
4.57 Hasil Pengujian Statistik F..................................................................115
4.58 Koefisien Determinasi........................................................................117

xv
DAFTAR
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual........................................................................29
4.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo...63

x
DAFTAR
No Keterangan

1. Hasil Output SPSS 23

x
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas,

mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

yang lebih dalam dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan

juga bergantung pada karir atau profesi yang akan dipilih. Salah satu karir yang

membutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih tersebut adalah karir dalam

bidang akuntansi. Karir dalam bidang akuntansi cukup luas antara lain: Akuntansi

Privat/Akuntan Perusahaan, Akuntan Publik, Akuntan Pendidik ataupun

Konsultan Pajak. Sarjana akuntansi paling tidak mempunyai tiga alternatif

langkah yang dapat ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan

ekonomi jurusan akuntansi, seseorang dapat langsung bekerja. Kedua,

melanjutkan pendidikan akademik jenjang Strata-2. Ketiga, melanjutkan

profesinya ataupun mengikuti ujian sertifikat konsultan pajak (USKP) untuk

membuka kantor konsultan pajak, maka dari itu seorang mahasiswa harus bisa

memilih karir yang diinginkannya dari bangku perkuliahannya dari sekarang

(Widyasari, 2010).

Di Indonesia saat ini masih kurang sarjana yang terjun dalam bidang sektor

perpajakan karena banyak persepsi mahasiswa berfikiran kalau bidang perpajakan

itu menyulitkan karena didalam konsep perpajakan banyak sekali peraturan-

peraturan yang selalu ganti setiap tahunnya dalam meningkatnya produktivitas

saat ini harus perlu namanya peningkatan mahasiswa yang berkarir dalam sektor

pajak (Trisnawati, 2013).

1
2

Berdasarkan data kementrian Keuangan, jumlah konsultan pajak yang

terdaftar hingga 2021 ini hanya sekitar 6.000 orang dari jumlah penduduk 273 juta

jiwa. Jumlah tersebut masih kalah jauh dibandingkan dengan Jepang yang

memiliki konsultan pajak sebanyak 80.000 orang dengan total penduduk 127 juta

jiwa, sehingga jumlah konsultan pajak di Indonesia masih belum ideal

dibandingkan dengan negara lain. Berikutnya, jika dibandingkan dengan

Kabupaten Bungo, jumlah wajib pajak ppribadi dan jumlah wajib pajak badan

hingga mencapai

374.337 sedangkan kantor konsultan pajak yang terdaftar hanya 2 kantor saja

(www.bps.go.id diakses 09 Februari 2022).

Sedangkan Konsultan pajak itu sendiri merupakan para profesional yang

memperoleh izin dari dirjen pajak untuk emmbuka jasa pelayanan untuk

membantu wajib pajak dalam urusan pajaknya maupun memberikan rekomendasi

terhadap wajib pajak dalam usaha untuk memaksimalkan kepatuhan wajib pajak

tersebut terhadap peraturan Perundang-undangan yang terbaru. Konsultan pajak

dapat membantu meringankan beban pajak yang harus dibayarkan oleh wajib

pajak dengan tidak melanggar aturan perpajakan dengan cara melakukan Tax

Avoidance (Harun Haposan, 2017).

Menurut Susanto (2013), konsultan pajak dapat menjalankan tugas secara

profesional tanpa mendapat tuduhan konsultan pajak “nakal” dengan lima

prasyarat yaitu memahami aturan perpajakan dan peraturan lainnya,

menentukan tujuan perpajakan dan peraturan lainnya, menentukan tujuan

dilakukannya tax planning, memahami karakteristik usaha wajib pajak,

memahami tingkat kewajaran dan mengetahui bidang akuntansi dan proses

bisnis. Dalam praktek dilapangan,


3

konsultan pajak terbagi atas 3 tipe yaitu Creative Consultant, Honest Consultant,

dan Cautios Consultant. Dalam sektor bismis, keberadaan konsultan pajak juga

sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam menangani masalah pajak

perusahaannya, pada umumnya perusahaan akan mendapatkan masa=[

nfdr1`12345432lah perpajakan maka dari itu konsultan pajak sangat dibutuhkan

agar masalah-masalah perpajakan perusahaan dapat tertangani oleh konsultan

pajak yang profesional dan berkualitas, karena transaksi dalam perusahaan

melibatkan perputaran kas dan tentunya tidak lepas dari masalah perpajakan.

Beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga akuntansi perpajakan adalah

perusahaan Swasta (Perusahaan Umum, Perusahaan Audit), BUMN, Departmen

atau Lembaga Pemerintah, Kantor Pajak, LSM, dan lain-lain (Susanto,2013).

Dalam pemilihan karir ada banyak pertimbangan yang timbul untuk

mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir menjadi konsultan pajak.

Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa menjadi konsultan

pajak yaitu pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan

profesional, lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan perpajakan . Faktor-

faktor tersebut memberikan pengaruh dalam meningkatkan maupun menurunkan

terkait dalam pengambilan keputusan para mahasiswa dalam mimilih karir

menjadi konsultan pajak ( Naomy Grace Alemi Saragih, 2019).

Menurut Ambar (2021) Pertimbangan pasar kerja merupakan suatu kondisi

tersedianya penawaran tenaga kerja yang berasal dari angkatan kerja dan

permintaan tenaga kerja yang berasal dari perusahaan. Terbukanya lapangan

pekerjaan menjadi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Setiap


4

pekerjaan memiliki peluang dan kesempatan yang berbeda-beda perlu menjadi

bahan pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir.

Pertimbangan pasar kerja meliputi adanya jaminan keamanan dalam kerja,

lowongan pekerjaan mudah diakses, dan lapangan pekerjaan yang ditawarkan

luas. Penghargaan finansial (Reward) merupakan hadiah yang sifatnya

merangsang atau memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja karena

pekerja tersebut telah berhasil mencapai atau melebihi target kinerja yang

telah ditetapkan dan diwujudkan dalam bentuk finansial dan non finansial.

Penghargaan finansial merupakan salah satu variabel yang menjadi pertimbangan

oleh mahasiswa dalam

memilih profesi (Naomy, 2019).

Pengakuan profesional merupakan pengakuan yang diberikan atas hal-hal

yang berhubungan dengan prestasi seseorang. Pengakuan profesional dapat

memengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan. Hal ini

berarti bahwa memilih profesi, tidak hanya bertujuan mencari pengharapan

finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan

mengembangkan diri (Merdekawati & Sulistyawati, 2020).

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan

dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Lingkungan kerja dalam konsultan pajak lebih dituntut untuk menghadapi

tantangan karena jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai

macam tekanan kerja utnuk mencapai hasil yang sempurna. Mahasiswa akuntansi

yang ingin berkarir sebagai konsultan pajak telah mengetahui lingkungan kerja

yang ada dikantor konsultan pajak (Gusti, 2020).


5

Menurut Indriani (2014) Motivasi Pengetahuan Perpajakan adalah keinginan

yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mendapatkan pengetahuan

perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar dapat

melaksanakan tugas dengan benar.

Menurut Naomy Grace Alemi Saragih (2019), menemukan bahwa

pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi

konsultan pajak. Hal ini dikarenakan jumlah konsultan pajak masih relatif sedikit

dibanding dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar di DJP. Berbeda pendapat

dengan Stella & Yenni (2014), menunjukan bahwa pertimbangan pasar kerja tidak

berpengaruh secara parsial terhadap pilihan karir mahasiswa sebagai konsultan

pajak.

Menurut Shintya Khairunnisa dan Rahmat Kurniawan (2020), menemukan

bahwa faktor motivasi sosial berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk berkarir dibidang perpajakan. Menurut Stella Franciss Mulianto

Dkk (2014), menemukan bahwa penghargaan finansial tidak berpengaruh secara

parsial terhadap pilihan karir mahasiswa sebagai konsultan pajak.

Berdasarkan pengamatan di Universitas Muara Bungo Program studi

Akuntansi, peneliti melihat minat mahasiswa program studi Akuntansi untuk

menjadi konsultan pajak saat ini masih dibilang rendah. Hal ini diperkuat oleh

hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peniliti terhadap 15 mahasiswa prodi

akuntansi Universitas Muara Bungo dengan cara menyebarkan kuesioner secara

online menggunakan Google Form yang menunjukan hasil bahwa mahasiswa

prodi
6

akuntansi ini masih kurang memahami profesi konsultan pajak dikarenakan

kurangnya pengetahuan tentang perpajakan.

Penelitian ini merupakan reflikasi dari penelitian Naomy Grace Alemi Saragih

(2019) dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak. Adapun perbedaan penelitian ini

dengan penelitian Naomy Grace Alemi Saragih (2019) yaitu pada tahun waktu

penelitian yang dilakukan, penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2019,

sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2022. Perbedaan yang kedua

terletak pada objek penelitian, yang mana pada penelitian sebelumnya adalah

mahasiswa strata-1 Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas

Negeri Medan, Universitas HKBP Nomensen dan IT&B angkatan 2016 dan 2017,

sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalah Mahasiswa Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo Angkatan 2018 dan

2019. Perbedaan yang terakhir, terdapat penambahan variabel independen yaitu

Motivasi Pengetahuan Perpajakan. Alasan penambahan variabel ini merupakan

saran dari penelitian sebelumnya. Selain itu berdasarkan penelitian terdahulu,

terdapat pengaruh terhadap Motivasi Pengetahuan Perpajakan dalam pemilihan

karir mahasiswa Akuntansi menjadi Konsultan pajak. Seperti pada penelitian yang

dilakukan oleh Indriani Lestari (2014).

Dari hasil penelitian diatas, menunjukan bahwa adanya ketidakkonsistenan

dalam penelitian terdahulu baik dari pertimbangan pasar kerja, penghargaan

finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan

perpajakan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan

pajak.
7

Maka dari itu berdasarkan fenomena dan adanya ketidakkonsistenan dalam

penelitian terdahulu, peneliti kembali meneliti faktor-faktor tersebut untuk

menguatkan hasil penelitian yang ada. Maka penulis mengambil judul “ Faktor-

faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi

konsultan Pajak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dengan mempertimbangkan pembatasan

masalah diatas, rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak?

2. Apakah penghargaan Finansial berpengaruh secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak?

3. Apakah pengakuan Profesional berpengaruh secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak?

4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak?

5. Apakah Motivasi Pengetahuan Perpajakan berpengaruh secara parsial

terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak?

6. Apakah pertimbangan Pasar kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan

Profesional, lingkungan kerja dan motivasi pengetahuan perpajakan

berpengaruh secara Simultan terhadap Pemlilihan karir mahasiswa

menjadi Konsultan pajak?


8

1.3 Tujuan Penelitain

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pertimbangan pasar kerja secara parsial

terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai konsultan pajak.

2. Untuk mengetahui pengaruh penghargaan finansial secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai konsultan pajak.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengakuan profesional secara parsial

terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai konsultan pajak.

4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai konsultan pajak.

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan secara

parsial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai konsultan

pajak.

6. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh pertimbangan pasar kerja,

penghargaan finansial, pengamuan profesional, lingkungan kerja, dan

motivasi pengetahuan perpajakan terhadap pemilihan karir mahasiswa

akuntansi sebagai konsultan konsultan pajak.


9

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dan

untuk menambah wawasan tentang perpajakan sebagai pemiliha karir

dalam bidang Akuntansi.

2. Bagi Mahasiswa Akuntansi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

mahasiswa Akuntansi bahwa pilihan berkarir tidak hanya sebagai akuntan

publik saja, melainkan profesi konsultan pajak juga dinilai memiliki

peluang yang cukup baik.

3. Bagi Profesi Konsultan Pajak

Memberikan masukan kepada para konsultan pajak untuk mencari tahu

bagaimana cara memotivasi mahasiswa khususnya program studi

Akuntansi untuk memasuki profesi sebagai konsultan pajak sebagai

pilihan berkarir dimasa depan

4. Bagi Akademisi

Memberikan masukan kepada Fakultas khususnya program studi

Akuntansi untuk meningkatkan kualitas pengajaran demi terciptanya

lulusan sarjana Akuntansi yang siap bekerja dibidang pajak. Selain itu,

pihak fakultas dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti

perusahaan, konsultan, dan DJP agar kesempatan untuk berkarir dibidang

perpajakan menjadi luas.


1

5. Bagi pihak lain

Sebagai bahan referensi serta informasi dan data tambahan bagi para

peneliti lainnya yang membahas topik serupa di masa yang akan datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Teori

2.1.1 Teori Kebutuhan

Teori motivasi yang paling terkenal menurut Robbins dan Judge (2015)

adalah teori hierarki kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham Maslow.

Menurut Maslow, terdapat 5 (lima) hierarki kebutuhan pada setiap manusia:

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan untuk makan

dan minum, tempat tinggal, perlindungan fisik, bernafas, dan kebutuhan

jasmani lainnya.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs), yaitu kebutuhan untuk mendapatkan

keamanan dan perlindungan dari segala bahaya yang dapat mengancam

fisik dan emosional seseorang.

3. Kebutuhan sosial (social needs), termasuk kebutuhan untuk mendapatkan

kasih sayang satu sama lain, adanya rasa saling memiliki, diterimanya

seseorang dalam satu kelompok, dan persahabatan.

4. Kebutuhan atas penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan untuk

mendapatkan penghargaan atas harga diri, prestasi, dihormati dan

mendapatkan pengakuan dari orang lain.

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri (self actualization needs), yaitu

dorongan seseorang untuk menjadi apa yang diinginkannya dengan

menggunakan kemampuan, skill, dan potensi yang dimilikinya.

Setiap manusia tentunya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Untuk

11
1

memenuhi kebutuhan tersebut tentunya diperlukan suatu upaya tertentu.

Berkarir dapat menjadi alasan seseorang sebagai upaya untuk memenuhi

kebutuhannya, baik secara finansial maupun non finansial. Sehingga,

pemilihan suatu karir perlu dipertimbangkan secara baik dan tepat, seperti

mempertimbangkan apakah imbalan yang akan diperoleh sesuai dengan

seluruh jasa dan tenaga yang telah dikerahkan, apakah pekerjaan tersebut

memberikan rasa aman (tidak mudah di PHK), apakah suasana lingkungan

kerja kondusif, apakah terdapat penghargaan berupa pengakuan prestasi

ditempat kerja, dan apakah terdapat kesempatan bagi seseorang untuk

mengembangkan dirinya melalui pekerjaan yang dipilihnya tersebut (Ambar

Numina, 2021).

2.1.2 Teori Pengharapan

Menurut Robbins dan Judge (2015), salah satu penjelasan mengenai

motivasi yang paling diterima secara luas adalah teori pengaharapan yang

dikembangkan oleh Victor H.Vroom. Dalam teori ini dijelaskan bahwa

pengharapan merupakan motivasi yang dimiliki seseorang mengenai harapan

dari sebuah tindakan yang dilakukannya agar memberikan hasil sesuai dengan

keinginannya (Ambar Numina,2021).

Seseorang yang mengharapkan atau menginginkan sesuatu dan terdapat

suatu kemungkinan akan berhasil untuk mendapatkannya maka seseorang

tersebut akan berupaya untuk mendapatkan keinginannya. Secara praktis,

pekerja akan merasa termotivasi dan bekerja lebih baik lagi jika mereka yakin

bahwa tindakannya akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian


1

kinerja yang baik akan mendorong perusahaan memberikan imbalan berupa

bonus, kenaikan gaji, atau mendapatkan promosi. Pemberian imbalan tersebut

akan memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi pekerja.

Teori pengharapan berfokus pada 3 (tiga) hubungan :

1. Hubungan upaya-kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh individu

yang mengarahkan sejumlah upaya akan mendorong kinerja.

2. Hubungan kinerja-penghargaan, sejauh mana individu tersebut percaya

bahwa kinerja pada tingkat tertentu akan mengarah pada pencapaian hasil

yang diinginkan.

3. Hubungan imbalan-tujuan pribadi, sejauh mana imbalan yang diberikan

oleh perusahaan akan memuaskan tujuan atau kebutuhan pribadi individu

serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu.

2.1.3 Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefiniskan karier sebagai

“perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan

seseorang”. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang

mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.

Menurut Mathis & Jackson (2006) mengemukakan bahwa karir adalah

rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang

sepanjang hidupnya.

Moekijat (1990) menyatakan karir adalah kemajuan seseorang dalam suatu

lapangan pekerjaan yang diperolehnya selama ia bekerja atau perkembangan

kemajuan seseorang dalam suatu lapangan pekerjaan selama masa aktif dalam
1

hidupnya.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa karir adalah

rangkaian aktifitas kerja yang dilakukan oleh seorang individu sebagai

perkembangan yang mengarah kepada kehidupan dalam dunia kerja yang

berkenaan dengan kebijakan dan jabatan dalam sebuah organisasi.

Menurut Ginzberg (1951), terdapat empat faktor yang mempengarui

pemilihan karir diantaranya:

1) Realitas adalah pemilihan suatu pekerjaan akibat dari tekanan lingkungan.

Yang dimaksud lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga,

masyarakat dan lain sebagainya.

2) Pendidikan adalah faktor yang terdapat pada bidang karir yang ditentukan

oleh kualitas dan kuantitas pendidikannya. Misalnya dia kuliah keguruan,

maka ia dituntun untuk menjadi guru.

3) Emosi adalah salah satu faktor pemilihan karir yang tergantung pada aspek

kepribadian seseorang, yang mana dalam faktor ini lebih condong pada

fisik dan keahlian pada bidang studi dan mengikuti bakat minat yang telah

dimilikinya.

4) Nilai pribadi adalah faktor yang menentukan karir berdasarkan pada aspek

kepribadian seseorang atau sering disebut dengan sesuka-suka hati mau

berkarir apa saja.


1

Menurut Ginzberg, et al. (1951), perkembangan dalam pemilihan

pekerjaan mencakup tiga tahapan utama yaitu fantasy, tentatif, dan realistik.

1) Masa fantasi (10-12 tahun)

Pada masa ini, proses pemilihan pekerjaan masih bersifat sembarangan

atau asal pilih, tanpa didasarkan pada pertimbangan yang masak (rasional

dan objektif) mengenai kenyataan yang ada dan hanya berdasarkan pada

kesan dan khayalan belaka. Menurut Ginzberg, kegiatan bermain pada

masa fantasi secara bertahap menjadi berorientasi kerja dan merefleksikan

preferensi awal untuk jenis aktifitas tertentu. Berbagai peran okupasional

tercermin dalam kegiatan bermain, yang menghasilkan pertimbangan nilai

dalam dunia kerja. Atau dengan kata lain selama periode fantasi, kegiatan

bermain secara bertahap menjadi berorientasi kerja dan merefleksikan

preferensi awal untuk jenis aktivitas tertentu.

2) Masa tentatif (11-18 tahun)

Pada masa tentatif, pilihan karir anak mengalami perkembangan. Mula-

mula pertimbangan karier itu hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan,

dan minat saja tanpa pertimbangan apapun sedangkan faktor-faktor lainnya

tidak dipertimbangkan. Menyadari bahwa minatnya berubah-ubah maka

anak mulai memikirkan dan bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia

memliki kemampuan (kapasitas) melakukan pekerjaan yang dia inginkan,

dan apakah pekerjaan itu cocok dengan minatnya. Tahap berikutnya,waktu

anak bertambah besar. Masa tentatif berlangsung mencakup anak usia

lebih kurang 11 tahun sampai 18 tahun atau pada masa anak bersekolah di

SMP
1

dan SMA. Pada masa ini, pilihan karir pekerjaan seseorang mengalami

perkembangan.

3) Masa realistik (18-24 tahun)

Pada tahap relistik anak melakukan eksplorasi dengan memberikan

penilaian atas pengalaman-pengalaman kerjanya dala kaitan dengan

tuntutan sebenarnya, sebagai syarat untuk bisa memasuki lapangan

pekerjaan atau kalau tidak bekerja, untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Masa ini mencakup anak usia 18-24 tahun atau pada masa perkuliahan atau

mulai bekerja. Pada masa ini, okupasi terhadap pekerjaan telah mengalami

perkembangan yang lebih realistis. Orientasi minat, kapasitas, dan nilai

yang dimiliki individu terhadap pekerjaan akan direfleksikan dan

diintegrasikan secara runtut dan terstruktur dalam frame vokasional

(kristalisasi pola-pola okupasi) untuk memilih jenis pekerjaan dan atau

memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan arah tentatif mereka

(spesifikasi).

Karir sebagai konsultan pajak merupakan salah satu dari sekian banyaknya

pilihan karir pada mahasiswa Akuntansi. Jumlah konsultan pajak yang masih

sedikit berbanding terbalik dengan banyaknya jumlah mahasiswa Akuntansi

yang terdaftar di perguruan tinggi. Memilihi berkarir sebagai konsultan pajak

tidak melenceng dari jurusan Akuntansi, mengingat dalam jurusan Akuntansi

terdapat mata kuliah Perpajakan. Pengertian Konsultan Pajak menurut

Keputusan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2014 ditetapkan tanggal 09

Juni 2014 adalah sebagai berikut:


1

Konsultan Pajak adalah orang yang memberikan jasa konsultasi

perpajakan kepada Wajib Pajak dalam rangka melaksanakan hak dan

memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

Menurut McKerchar, Bloomquist and Leviner (2008), tax agents atau

konsultan pajak adalah orang yang yang melakukan pengisian berkas pajak

untuk persiapan pengembalian pajak dan agen pajak tersebut terdaftar di suatu

asosiasi (di negara yang bersangkutan) dan karena mereka berlisensi dapat

dikenakan biaya atas jasa persiapan pajak yang mereka lakukan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Konsultan Pajak

adalah orang yang memberikan jasa dalam mempersiapkan berkas dan

menghitung pajak Wajib Pajak, yang bekerja berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Kristanto (2009) jasa yang diberikan konsultan pajak umumnya

meliputi lima bidang, yaitu:

1. Jasa Konsultasi

Jasa konsultasi adalah jasa yang diberikan oleh konsultan pajak berupa

tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban perpajakan yang mungkin timbul

sehubungan dengan fakta-fakta dan data-data yang ada pada klien. Jasa ini

dapat berupa telaah (review) atau fakta-fakta dan data- data yang diberikan

oleh klien.

2. Jasa Pengurusan

Jasa pengurusan adalah jasa yang diberikan konsultan pajak antara lain

mengisi dan memasukan SPT Masa maupun SPT Tahunan, mendampingi


1

atau mewakili klien selama proses pemeriksaan, keberatan, banding, dan

permohonan restitusi.

3. Jasa Perwakilan

Jasa perwakilan adalah jasa yang diberikan oleh konsultan pajak berupa

tindakan yang dilakukan atas nama klien dalam rangka mewakili klien

sesuai dengan ligkup yang diberikan dalam suat kuasa termsuk dalam

penandatangan SPT, penandatanganan berit acara pemeriksaan,

penandatanganan surat keberatan, penandatanganan surat banding,

penandatanganan memori dan atau kontra memori.

4. Jasa mendampingi dan membela klien dalam rangka penyidikan

dan pengadilan pajak

5. Jasa lainnya di bidang perpajakan

Berkarir sebagai Kosultan Pajak merupakan pilihan yang sangat tepat.

Mengingat segala peraturan dan kebijakan terkait pajak akan sangat

bergantung pada kondisi perekonomian. Untuk menunjang perkembangan

ekonomi, pemerintah telah menerapkan berbagai aturan perpajakan. Hal ini

mendorong peningkatan kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang

berkompeten di bidang perpajakan baik oleh pemerintah maupun pihak

swasta.

2.1.4 Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja atau Job Market Consideration menurut Wheller

(1983), “meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas

karier, dan kesempatan promosi”. Kemudian menurut Ikhwan (2015),


1

“pertimbangan pasar kerja adalah hal yang dipertimbangkan oleh seseorang

dalam memilih sebuah pekerjaan, karena setiap pekerjaan mempunyai

peluang dan kesempatan yang berbeda-beda”. Profesi yang memiliki pasar

kerja yang luas akan lebih diminati daripada profesi yang pasar kerjanya lebih

kecil.

Menurut Andersen (2012) menyatakan bahwa “era globalisasi yang

membuka kesempatan bagi orang luar Indonesia untuk mendapatkan

pekerjaan di Indonesia”, secara tidak langsung memaksa mahasiswa/i yang

berasal dari dalam negeri untuk lebih aktif dan tanggap dalam menentukan

masa depan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dunia kerja pada era ini

menuntut nilai lebih dari seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang lebih

berkualitas dan memiliki nilai jual dipasaran. Nilai jual maksudnya adalah

harga/price dari pekerjaan yang akan dilakukan.

2.1.5 Penghargaan Finansial

Menurut Busron (2017) penghargaan finansial (Reward) merupakan

hadiah yang sifatnya merangsang atau memotivasi karyawan untuk

meningkatkan kinerja karena pekerja tersebut telah berhasil mencapai atau

melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dan diwujudkan dalam bentuk

finansial dan non finansial.

Veithzal (2011) mendefinisikan penghargaan finansial sebagai “balas jasa

dalam bentuk uang yang diterima karyawan karena kedudukannya di

perusahaan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan”.

Hariandja dalam Kadarisman (2012) juga mengemukakan “penghargaan

finansial adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai
2

konsekuensi dari kedudukannya yang memberikan sumbangsih di sebuah

organisasi”.

Pada intinya penghargaan finansial adalah balas jasa berupa uang yang

diberikan kepada seseorang atas pekerjaan dan/atau jasa yang sudahdilakukan

dalam proses perjanjian.

Penghargaan finansial merupakan salah satu variabel yang

dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi (Zulpahmi

dkk, 2010).

Komponen – komponen Penghargaan Finansial:

1. Gaji

Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan pada

karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Gaji merupakan

salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan,

sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai,

sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja

lebih giat.

2. Upah

Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan

dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan

perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh. Menurut UU

13/2003 Pasal 1 angka (30), “upah adalah hak pekerja / buruh yang diterima

dan dinyatakan 31 dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau

pemberi kerja kepada pekerja / buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan

perundangundangan,
2

termasuk tunjangan bagi pekerja / buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan

dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.

3. Insentif

Menurut Panggabean (2002), fungsi utama dari insentif adalah “untuk

memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif

menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai

tujuan organisasi”. Sedangkan tujuan utama pemberian insentif adalah untuk

meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.

4. Kompensasi Tidak Langsung (Fringe Benefit)

Kompensasi tidak langsung adalah imbalan balas jasayang bersifat tetap, baik

berupa materi maupun non materi yang semuanya merupakan imbalan diluar

gaji pokok. Menurut Ikhwan (2015), “Fringe Benefit merupakan kompensasi

tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua

karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan”.

Contoh dari fringe benefit adalah seperti: asuransi- asuransi, tunjangan-

tunjangan, uang pensiun, dan lain-lain.

2.1.6 Pengakuan Profesional

Istilah “Profesional” diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu

Profession yang berarti pekerjaan atau karir. Pengakuan profesional ini dapat

juga dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial Stolle

(1976). Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga

yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi

profesi. Sedangkan secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat


2

luas dan para pengguna jasa, dalam hal ini jasa konsultan pajak. Pengakuan

profesional ini didukung oleh teori hierarki kebutuhan Maslow (1943) dimana

penghargaan meliputi faktor-faktor internal misalnya rasa harga diri,

kemandirian, dan pencapaian serta faktor-faktor eksternal misalnya status,

pengakuan dan perhatian.

Pengakuan profesional yang diberikan dapat berupa hal yang berwujud

maupun yang tidak berwujud. Perlu adanya indikator-indikator tertentu agar

pengakuan yang diberikan sesuai dengan target yang diharapkan. Misalnya

pemberian penghargaan terhadap prestasi kerja yang diharapkan dapat

memotivasi semangat kerja agar menjadi lebih giat lagi. Hal ini dapat dilihat

apakah pekerjaan yang dilakukannya menjadi lebih baik dari sebelumnya atau

malah mengurangi semangat kerjanya karena ia mengira pencapaiannya telah

selesai. Merdekawati dan Sulistyawati (2011) mengungkapkan elemen-

elemen dalam pengakuan profesional diantaranya adalah adanya pelatihan

kerja, adanya pelatihan profesi, adanya pengakuan prestasi, pengalaman kerja

yang bervariasi, kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk

mencapai sukses. Hal ini dapat berarti bahwa pengakuan profesional dapat

diukur melalui adanya kesempatan untuk berkembang yang diberikan, adanya

pengakuan apabila berprestasi, memiliki cara untuk naik pangkat, dan

memiliki keahlian untuk mencapai sukses agar dapat diakui. Dengan

diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang

dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan karir (Wudjud, 2010).


2

2.1.7 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang diduga berpengaruh

terhadap motivasi pemilihan karier seseorang karena terkait dengan

produktivitas seseorang dalam lingkungan kerja yang akan digeluti.

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja (rutin, atraktif, lembur dan

sebagainya) tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja

(Merdekawati 2011). Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya

tekanan merupakan faktor lingkungan pekerjaan (Rahayu 2003). Lingkungan

kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan lima indikator yaitu

dapat diselesaikan dengan cepat, memiliki banyak tantangan, lingkungan

kerja yang menyenangkan, waktu yang lebih, dan memiliki tekanan kerja

untuk memperoleh hasil yang sempurna.

Menurut Busro (2017) ligkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan

ketenangan yang dihadapi karyawan. Iklim kerja yang diisi dengan musik

merdu dengan volume rendah, akan mampu menngkatkan ketenangan kerja.

Lingkungan kerja yang bersih dan tertata rapi dapat meningkatkan

ketenangan kerja.

2.1.8 Motivasi Pengetahuan Perpajakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan berarti segala

sesuatu yang diketahui; kepandaian; atau segala sesuatu yang diketahui

berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Motivasi diartikan sebagai semua

kondisi yang memberikan dorongan dalam diri seseorang yang digambarkan

sebagai keinginan, kemauan, dorongan dan sebagainya ( Hariyani, 2009).


2

Menurut Soemitro (1990) pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara

( peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan

undang-undang ( dapat Dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(tegen Prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk

membiayai pengeluaran umum.

Dari definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi

pengetahuan perpajakan adalah keinginan yang timbul dari dalam diri

seseoramg untuk mendapatkan pengetahuan perpajakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar dapat melaksanakan tugas

dengan benar.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitina telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya yang

berkaitan dengan pemilihan karir sebagai konsultan pajak dengan beberapa

variabel.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil Penelitian Sumber
(Tahun)
1. Naomy Grace Faktor–Faktor - Pertimbangan pasar Artikel
Alemi Saragih Yang kerja, Penghargaan Ilmiah,
(2019) Mempengaruhi finansial, pengakuan Skripsi
pemilihan profesional Sarjana
Karir Mahasiswa Berpengaruh positif Akuntansi
Akuntansi terhadap minat Universitas
Menjadi mahasiswa akuntansi sumatera
Konsultan Pajak menjadi konsultan utara medan
pajak.
- Lingkungan kerja
tidak berpengaruh
terhadap minat
mahasiswa menjadi
konsultan pajak.
2

2 Nur Istiani Persepsi Dan - Persepsi berkarir Artikel


Mafazah Minat Mahasiswa sebagai konsultan Ilmiah,
(2020) Jurusan pajak tidak Skripsi
Akuntansi berpengaruh Sarjana
Terhadap Pilihan terhadap pilihan Akuntansi
Profesi Sebagai profesi sebagai Universitas
Konsultan Pajak konsultan pajak. Islam
- Minat berkarir Indonesia
sebagai konsultan Yogyakarta
pajak berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pilihan
profesi sebagai
konsultan pajak.
3. Kartika Faktor-faktor - Hasil analisis Jurnal
Damayanti dan yang menunjukan bahwa Edukasi
Asep Mempengaruhi secara simultan atau Ekonomi,
Kurniawan Minat Mahasiswa bersama-sama Pendidikan
(2021) Program Sudi variabel persepsi, dan
Akuntansi untuk self- Akuntansi
Berkarir Sebagai efficacy,motivasi, Vol 9
Konsultan Pajak pertimbangan pasar ISSN.2580-
kerja, nilai- 8818
nilaisosial, dan
pengaruh orang tua
mempengaruhi minat
mahasiswa program
studi akuntansi untuk
berkarir sebagai
konsultan pajak
4. I Gusti Ayu Faktor-Faktor - Dalam Penelitian ini Jurnal
Agustia Arini yang ditemukan bahwa Akuntansi
dan Naniek Memengaruhi secara statistik Vol 31 ISSN.
Noviari Pemilihan Karir pelatihan 2302-8556
(2020) sebagai profesional,
Konsultan Pajak pengakuan
profesional,
lingkungan kerja,
peran gender dan
dukungan orang tua
berpengaru positif
terhadap pemilihan
karir sebagai
konsultan pajak,
sehingga hal tersebut
2

sesuai dengan kajian


penelitian terdahulu
dan sesuai dengan
Theory of Planned
Behavior
menjelaskan bahwa
suatu perilaku akan
dilakukan jika
individu memiliki
keinginan ataupun
rencana untuk
melakukannya.
5. Stella Franciss Faktor–Faktor - variabel pengakuan Jurnal Tax &
Mulianto dan Yang profesional, Accounting
Yenni Mempengaruhi pertimbangan pasar Review Vol.
Mangoting Pilihan Karir kerja personalitas, 4
(2014) Mahasiswa nilai-nilai sosial, dan
Akuntansi pengaruh orang tua
Sebagai secra parsial
Konsultan Pajak berpengaruh
terhadap pilihan
karir mahasiswa
sebagai konsultam
pajak.
- variabel penghargaan
finansial dan
lingkungan kerja
tidak berpengaruh
secara parsial
terhadap pilihan
karir mahasiswa
senagai konsultam
pajak.
6. Shintya Faktor-Faktor - Faktor persepsi dan Jurnal
Khairunnisa Yang kemampuan diri Akuntansi
dan Rahmat Mempengaruhi tidak berpengaruh Trisakti vol.7
Kurniawan Minat Mahasiswa signifikan terhadap ISSN: 2339-
(2020) Akuntansi Untuk minat mahasiswa 0832
Berkarir akuntansi untuk
Dibidang berkarir dibidang
Perpajakan perpajakan
- Faktor motivasi
sosial dan ekspetasi
terhadap karir
berpengaruh
signifikan pada
minat mahasiswa
akuntansi untuk
berkarir
2

dibidang perpajakan.
7. Ambar Analisi faktor - Faktor penghargaan Artikel
Numina faktor yang finansial dan Ilmiah,
(2021) mempengaruhi pertimbangan pasar Skripsi
pemilihan karir kerja memiliki Sarjana
mahasiswa pengaruh positif Akuntansi
akuntansi di terhadap pemilihan Universitas
bidang ERP-SAP karir mahasiswa Islam
akuntansi dibidang Indonesia
ERS-SAP
- Faktor lingkungan
kerja, pelatihan
profesional, dan
pengakuan
profesional tidak
memiliki pengaruh
positif terhadap
pemilihan karir
mahasiswa akuntansi
dibidang ERP-SAP
8. Dewi Faktor yang - Pengetahuan tentang Jurnal
Rahmawati mempengaruhi pajak, pelatihan prosiding
Wahyu Putri pilihan karir profesional, Senapan
dan Sari mahasiswa pengakuan Vol.1
Andayani akuntansi di jawa profesional, dan ISSN 2776-
(2021) timur dalam lingkungan 2092(online)
bidang kerjaberpengaruh
perpajakan positif dan signifikan
terhadap minat
berkarir mahasiwa
akuntansi di bidang
perpajakan
- Pertimbangan pasar
kerja dan
penghargaan
finansial tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
minat berkarir
mahasiswa akuntansi
dibidang perpajakan.
9.. Indriani Lestari Pengaruh - Variabel motivasi, Artikel Ilmiah
(2014) Motivasi kualiatas Skripsi
Pengetahuan berpengaruh Sarjana
Perpajakan, terhadap minat Akuntansi
Ekonomi, Karir mahasiswa akuntansi Universitas
2

dan Kualitas untuk mengikuti Islam Negeri


Terhadap minat brevet pajak. Syarif
Mahasiswa - Motivasi ekonomi Hidayatullah
Akuntansi untuk dan motivasi karir Jakarta
mengikuti Brevet tidak signifikan
Pajak mempengaruhi minat
mahasiswa untuk
mengikuti brevet
pajak.
10. Harun Haposan Faktor-faktor - Hasil dari penelitian Jurnal Fekon,
(2017) yang ini variabel motivasi, Vol. 4
Mempengaruhi pertimbangan pasar
Minat Mahasiswa modal,persepsi,
Akuntansi untuk pengakuan
Berkarir sebagai profesional, dan
Konsultan Pajak nilai-nilai sosial
berpengaruh
terhadap minat
berkarir mahasiswa
akuntansi sebagai
konsultan pajak.
Sumber: Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiono (2019) kerangka konseptual merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka konseptual merupakan

suatu model yang menggambarkan bagaimana hubungan antara variabel-variabel

penelitian yaitu variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini

yang merupakan variabel independen adalah pertimbangan pasar kerja,

penghargaan finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, motivasi

pengetahuan perpajakan. Sedangkan variabel dependennya adalah pemilihan karir

mahasiswa Akuntansi menjadi Konsultan Pajak. Adapun kerangka konseptual

dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema gambar dibawah ini :
2

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Pertimbangan Pasar Kerja (X1)

Penghargaan Finansial (X2)


H1
H2
Pengakuan Profesional (X3)
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntan
H3

Lingkungan Kerja (X 4) H4

H5
Motivasi Pengetahuan Perpajakan
(X5)

H6

Keterangan :

X1 : Pertimbangan Pasar Kerja

X2 : Penghargaan Finansial

X3 : Pengakuan Profesional

X4 : Lingkungan Kerja

X5 : Pengetahuan tentang pajak

Y : Pemilihan karir Mahasiswa Akuntansi menjadi konsultan pajak

→ : Pengaruh secara Parsial

--> : Pengaruh secara simultan


3

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang kebenarannya

masih diragukan. Hipotesis berupa pernyataan yang menggambarkan rumusan masalah

yang dinyatakan dalam pertanyaan. Hipotesis dikatakan jawaban sementara karena

jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori saja, dimana harus dibuktikan

dengan cara penyelidikan ilmiah.

1. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Jumlah konsultan pajak masih terbilang sedikit dibandingkan dengan jumlah

wajib pajak yang terdaftar. Peluang lapangan kerja masih terbuka lebar bagi

mahasiswa akuntansi dalam berprofesi sebagai konsultan pajak karena dengan

informasi semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam

perseorangan maupun perusahaan berbentuk hukum, jasa seorang konsultan

pajak akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak

peluang kerja yang ditawarkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Naomy (2019), menunjukan bahwa

terdapat pengaruh dari variabel pertimbangan pasar kerja terhadap minat

mahasiswa menjadi konsultan pajak. Sedangkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Ambar (2021), menunjukan adanya pengaruh positif pada

variabel pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa menjadi konsultan

pajak. Penelitian oleh stella dan yenni (2014) diperoleh kesimpulan bahwa

secara parsial pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa

menjadi konsultan pajak.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis


3

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Pertimbangan Pasar tidak berpengaruh secara parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

H1 : Pertimbangan Pasar kerja berpengaruh secara parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Konsultan Pajak

2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap pemilihan karir Mahasiswa

Menjadi Konsultan Pajak

Kebutuhan hidup yang semakin tinggi menjadilan penghargaan finansial

sebagai salah satu faktor utama dalam memilih karir. Gaji yang relevan dengan

tugas dan tanggung jawab yang akan diterima menjadi motivasi seseorang

dalam menentukan karir.

Seorang konsultan pajak dapat menentukan sendiri tarif yang akan

dikenakan kepada wajib pajak atas jasa-jasa yang diberikannya. Berdasarkan

Konsultan pajak tidak hanya memberikan jasa kepada wajib pajak orang pribadi

saja, tetapi juga wajib pajak badan. Semakin banyak wajib pajak, maka semakin

banyak gaji yang akan diterima.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Penghargaan Finansial tidak berpengaruh secara parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

H2 : Penghargaan Finansial berpengaruh parsial terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak


3

3. Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilhan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Pengakuan profesional merupakan bentuk apresiasi yang tidak berwujud

finansial atau pengakuan terhadap hasil kinerja. Hal ini berarti bahwa mahasiswa

yang memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial saja,

tetapi ada juga keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.

Dari hasil penelitian stella dan Yenni ( 2014) menunjukan bahwa secara

parsial variabel pengakuan profesional berpengruh terhadap minat mahasiswa

menjadi konsultan pajak. Menurut penelitian Dewi dan Sari (2021) menunjukan

pengaruh positif dan signifikan pada variabel pengakuan profesional terhadap

minat mahasiswa menjadi konsultan pajak. Menurut penelitian I Gusti (2020),

menunjukan pengaruh positif pada variabel pengauan profesional terhadap minat

mahasiswa menjadi konsultan pajak.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Pengakuan Profesional tidak berpengaruh secara parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

H3 : Pengakuan Profesional berpengaruh parsial terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi konsultan Pajak


3

4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Lingkungan kerja merupakan segala aspek yang mempengaruhi dan

memotivasi seseorang pada saat menjalankan pekerjaannya. Lingkungan kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihankarir mahasiswa akuntansi

sebagai konsultan pajak. Hal ini dikarenakan dalam profesi dibidang pajak

memiliki lingkungan yang lebih aktraktif, rutin, dan cepat diselesaikan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Sari (2021), menunjukan

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel lingkungan kerja

terhadap minat mahasiswa menjadi konsultan pajak. Penelitian I Gusti (2020),

menunjukan bahwa secara statistik terdapat pengaruh positif pada lingkungan

kerja terhadap minat mahasiswa menjadi konsultan pajak. sedangkan penelitian

yang dilakukan Naomy (2019), memperoleh hasil bahwa secara parsial variabel

lingkungan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat

mahasiswa menjadi konsultan pajak.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti mangajukan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Lingkungan Kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

H4 : Lingkungan Kerja Berpengaruh Parsial Terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan pajak


3

5. Pengaruh motivasi Pengetahuan Perpajakan terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang

untuk mendapatkan serta meningkatkan ilmu pemgetahuan dan kemampuan

dalam bidang yang ditekuninya. Pajak adalah kewajiban finansial yang

dikenakan terhadap wajib pajak oleh negara atau institusi yang fungsinya setara

degan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran

publik. Apabila seseorang telah memiliki motivasi pengetahuan dan wawasan

bidang perpajakan maka besar kecenderungan individu tersebut memilih karir

dibidang perpajakan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harun (2017), menunjukan bahwa

terdapat pengaruh dari variabel motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi

konsultan pajak. Penelitian Ni Made dkk., (2017), memperoleh ksimpulan

bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi

konsultan pajak, yang mana dengan adanya dorongan motivasi yang kuat untuk

berkarir akan mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih karir dibidang

perpajakan ini.

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Motivasi Pengetahuan Perpajakan tidak berpengaruh secara parsial

terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

H5 : Motivasi Pengetahuan perpajakan berpengaruh parsial terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak.


3

6. Pengaruh Lingkungan Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan

Profesional, Lingkungan Kerja dan Pengetahuan tentang Pajak Terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa terdapat

pengaruh pada masing-masing variabel Independen yaitu pertimbangan psar

kerja, penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja dan

Motivasi pengetahuan perpajakan terdahap minat mahasiswa menjadi Konsultan

Pajak.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka diperoleh hipotesis penelitian ini

sebagai berikut :

H0 : Pertimbangan Pasar Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan

Profesional, Lingkungan kerja dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan tidak

berpengaruh secara simultan terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak.

H6 : Pertimbangan Pasar Kerja, Penghargaan Finansial, Pengakuan

Profesional, Lingkungan kerja dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan

Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2018),“ Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal

objektif, valid, reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu)”. Pada dasarnya

merupakan apa yang hendak diselidiki didalam kegiatan penelitian. Yang

menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi

Program Studi Akuntansi Di Universitas Muara Bungo.

3.2 Jenis Penelitian

1. Penelitian Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2018), metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

2. Penelitian Kualitatif

Menurut Sugiyono (2018), Metode penelitian kualitatif merupakan

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci.

36
3

Berdasarkan tingkat eksplansinya, penelitian ini tergolong penelitian

asosiatif kausal yaitu penelitian yang mencari hubungan variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif, dikatakan pendekatan kuantitatif karena

data penelitian yang digunakan berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistika (Sugiyono,2018).

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data

primer. Data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

dan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan

data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan yang

sesuai dengan keinginan peneliti. Data primer dapat berupa opini subjek

(orang) secara individual atau kelompok tentang variabel-variabel yang

berkaitan dengan penelitian. (Sugiyono,2018).

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

menggunakan data primer, yang didapatkan dari survei dengan teknik

kuesioner. Menurut Siyono (2018), Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Metode pengumpulan data yang dapat menjangkau kalangan Mahasiswa

khususnya program studi akuntansi di Muara bungo ini adalah dengan


3

cara memberikan atau menyebarkan kuesioner secara online

menggunakan Google Form. Kuesioner atau angket dalam penelitian ini

menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dengan lima alternatif jawaban yang menggunkan skala likert

dengan skor:

Tabel 3.1
Alternatif Jawaban
Bobot
No. Alternatif Jawaban Nilai
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral/Ragu-ragu (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : data diolah peneliti tahun 2022

3.4 Populasi dan Sampe

Menurut Sugiyono (2018), Teknik pengambilan sampel merupakan cara

untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang

akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan

penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Populasi dan

sampel pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik


3

kesimpulannya (Sugiyono,2018). Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan

sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau

obyek yang diteliti tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa aktif Strata-1 Jurusan Akuntansi Universitas Muara Bungo

Tabel 3.2
Populasi Penelitian
Populasi Jumlah
Mahasiswa Akuntansi Aktif 2021/2022 129
Yang belum menyelesaikan mata kuliah Pajak II 54
Yang sudah menyelesaikan Mata kuliah pajak II 75
Sumber: Data BAAK.SI Universitas Muara Bungo Tahun 2022

3.4.2 Sampel

Sugiyono (2018), mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi lebih besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalkan karena tenaga dan waktu maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

benar-benar representatif (mewakili).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teknik Purposive

Sampling ( pilihan sampel secara tidak acak karena peneliti mempunyai

target atau tujuan tertentu). Dimana penulis telah merumuskan kriteria

teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu:


4

a. Merupakan mahasiswa Aktif program studi Akuntansi di

Universitas Muara bungo, yang terdiri dari mahasiswa angkatan

2018 dan 2019 sejumlah 75 orang.

b. Mahasiswa telah Menyelesaikan Mata kuliah Perpajakan II

sehingga dapat memberikan jawaban yang relevan.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2018), menjelaskan bahwa segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari merupakan

operasional variabel. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut :

3.5.1 Variabel Dependen

variabel Dependen menurut Sugiyono (2018), merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. variabel

dependen dalam penelitian ini adalah pemilihan jarir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak yaitu minat praktisi individual yang memberikan

jasa dalam pengurusan perpajakan.

3.5.2 Variabel Independen

Variabel Independen menurut Sugiyono (2018) merupakan variable

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen.Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari

pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

lingkungan kerja dan motivasi pengetahuan perpajakan .


4

Tabel operasional variabel merupakan batasan pengertian tentang variabel

yang diteliti, yang didalamnya sudah mencerminkan indikator-indikator yang akan

digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan. Dalam suatu

penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas sebelum

memulai pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen

dan empat variabel indeenden. Definisi operasional dari masing-masing variabel

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Minat Karier merupakan 1. Karir dibidang Interval/Likert
Mahasiswa istilah yang perpajakan
Akuntansi didefinisikan merupakan
Sebagai sebagai profesi yang
Konsultan perkembangan dan sangat menarik
Pajak (Y) kemajuan baik 2. Karir dibidang
pada kehidupan, perpajakan
pekerjaan atau sangat
jabatan seseorang. dibutuhkan
Biasanya 3. Karir dibidang
pekerjaan yang perpajakan
dimaksud adalah didukung oleh
pekerjaan yang pemerintah
mendapatkan
imbalan berupa
gaji maupun uang.
Pertimbangan Pertimbangan 1. Keamanan kerja Interval/Likert
Pasar Kerja pasar kerja adalah lebih terjamin
(X1) segala sesuatu 2. Lapangan kerja
yang berhubungan yang ditawarkan
dengan pekerjaan mudah diketahui
yang dapat di atau diakses
akses dimasa 3. Tingginya
depan. permintaan atas
konsultan pajak
Penghargaan Penghargaan 1. Memperoleh gaji Interval/Likert
Finansial (X2) Finansial sebagai yang tinggi
balas jasa dalam 2. Memperoleh
bentuk uang potensi kenaikan
yyang
4

diterima karyawan gaji


karena 3. Memiliki
kedudukannya di jaminan di hari
perusahaan yang tua
memberikan
kontribusi dalam
mencapai tujuan
perusahaan
Pengakuan Pengakuan secara 1. Lebih banyak Interval/Likert
Profesional formal diberikan memberikan
(X3) oleh suatu badan kesempatan
atau lembaga yang untuk
mempunyai berkembang
kewenangan untuk 2. Adanya
itu, yaitu pengakuan jika
pemerintah atau berprestasi
organisasi profesi. 3. Memerlukan
Sedangkan secara keahlian tertentu
informal untuk mencapai
pengakuan itu sukses
diberikan oleh
masyarakat luas
dan para
pengguna jasa,
dalam hal ini jasa
konsultan
pajak.
Lingkungan Lingkungan kerja 1. Pekerjaannya Interval/Likert
Kerja (X4) merupakan bersifat rutin
suasana kerja 2. Memiliki banyak
(rutin, atraktif, tantangan
lembur dan 3. Lingkungan
sebagainya) kerja
tingkat persaingan menyenagkan
antara karyawan 4. Pekerjaannya
dan tekanan kerja mudah untuk
diselesaikan
5. Memiliki
tekanan kerja
untuk mencapai
hasil yang
sempurna
Motivasi Motivasi mencari 1. Memiliki Interval/Likert
Pengetahuan ilmu pengetahuan pengetahuan
Perpajakan sebagai dorongan perpajakan
(X5) yang timbul dalam 2. Mengetahui tata
diri seseorang cara perpajakan
4

untuk 3. Pengetahuan isu-


mendapatkan dan isu kebijakan
meningkatkan
ilmu pengetahuan
sehingga dapat
melaksanakan
tugas dengan baik.

3.6 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2018) analisis data adalah proses pengelompokan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang terkumpul akan dianalisa

menggunakan regresi linier berganda (multiple linear regression) guna

mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen

dengan bantuan SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 23 teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji kualitas

data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

3.6.1 Uji Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2018) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

mengambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Penyajian data dalam statistik deskriptif dapat berupa data dengan tabel,

grafik, diagram lingkaran, piktogram, tendensi sentral (rata-rata, median,

modus), persentase, dispersi (standar deviasi, variance).


4

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yang

dituangkan dalam tabel frekuensi. Pengukuran variabel dalam penelitian

ini menggunakan skala Likert dengan lima alternatif. Menurut Sugiyono

(2018) dengan Skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item0item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.

3.6.2 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018) hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat

dikumpulkan oleh peneliti. Maka kriteria uji validitas suatu kuesioner

sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka item-item pertanyaan dari kuesioner

adalah valid.

2. Jika rhitung < rtabel maka item-item pertanyaan dari kuesioner


adalah tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Menurut Sugiyono


4

(2018), hasil penelitian dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama akan menghasilkan data yang sama. Penggunaan

pengujian reliabilitas adalah untuk menilai konsistensi pada objek

dan data.

1. Jika rhitung > rtabel maka tabel instrumen variabel dinyatakan


reliabilitas

2. Jika rhitung < rtabel maka tabel instrumen variabel dinyatakan

tidak reliabilitas

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan cara untuk mengetahui apakah model

regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik.

jka telah memenuhi asumsi klasik, berarti model regresi ideal (tidak

bias) yang disebut dengan Best Linier Unbias Estimator (BLUE)

sehingga perlu diadakan pemeriksaan dengan menggunakan pengujian

Normalitas, Heteroskedastisitas dan Multikolinieritasi.

a. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2018), Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui data yang

digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Normalitas Kolmogorov-

Smirvon dengan dasar pengambilan keputusan probabilitas.


4

1. Jika nila signifikansi > 0,05 maka nilai residual berdistribusi

normal.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka nilai residual tidak

berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2018), Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas dilihat dari

Variance Inflantion Factor (VIF) dan nilai tolerance. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih, yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

1. Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka ini berarti

dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas.

2. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka ini berarti

dalam persamaan regresi tidak terdapat masalah

multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sugiyono (2018), Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang

Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Untuk


4

menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser,

yaitu meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Tidak terjadi heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya > 0,05.

Sebaliknya, terjadi heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya <

0,05.

Selain itu, dengan menggunakan software SPSS statistics 23

heteroskedasitas juga bisa dilihat dengan melihat uji gletser antara

nilai prediksi variabel dependen yaitu dengan residualnya.

3.6.4 Uji Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda (Multiple Linear Regression) digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2018). Tujuan dari analisis

regresi adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terkait. Adapun bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda

secara sistematis sebagai berikut:

Y = α+𝛽1X1+𝛽2X2+𝛽3X3+𝛽4X4+𝛽5X5+e

Keterangan :

Y = Minat Mahasiswa Akuntansi Sebagai Konsultan Pajak

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Pertimbangan Pasar Kerja

X2 = Penghargaan Finansial

X3 = Pengakuan Profesional
4

X4 = Lingkungan Kerja

X5 = Motivasi Pengetahuan

Perpajakan e = Estimasi error

3.7 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2018), menyatakan bahwa “Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”.

3.7.1 Uji T (Uji Parsial)

Menurut Sugiyono (2018), uji t merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau

lebih. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi

dari kedua variabel yang diuji. Pengujian hipotesis dapat dinyatakan yaitu:

1. Jika thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel maka hasilnya signifikan, yang berarti

Ho ditolak dan H1 diterima.

2. Sedangkan jika thitung ≤ ttabel atau -thitung ≥ -ttabel maka hasilnya tidak

signifikan yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak.

3.7.2 Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji F pada dsarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik

bahwa keseluruhan variabel independen berpengaruh secara bersama-sama

atau secara keseluruhan terhadap variabel dependen.

Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:


4

1. Membuat Hipotesis

a. Ho: b1,b2,b3=0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

b. Ho:b1,b2,b3≠0 artinya ada pengaruh dari variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

2. Kriteria pengujian Hipotesis

a. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya seluruh

variabel independen merupakan penjelas terhadap variabel dependen.

b. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha ditolak, artinya seluruh

variabel independen bukan merupakan penjelas terhadap variabel

dependen.

3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Sugiyono (2018), Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengatur

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan nilai

antara no dan satu. Secara matematis jika nilai R 2 = 1 berarti variabel bebas

memiliki pengaruh dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Sedangkan jika

nilai R2 = 0 berarti variabel bebas tidak memiliki pengaruh dalam menjelaskan

variasi variabel terikat.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Universitas Muara Bungo

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Muara Bungo

Universitas Muara Bungo (disingkat UMB) adalah perguruan tinggi

swasta yang berada di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia. Berdiri

pada 22 Mei 2008, dengan Rektor pertama adalah Dr. Husin Ilyas, SH.,MH.,

dan pada saat ini Universitas Muara Bungo dipimpin oleh Prof Dr.H.

Syamsurijal Tan, S.E.,M.A.

Berdirinya Universitas Muara Bungo tidak terlepas dari diberlakukannya

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dalam

memberikan kewenangan dan tanggung jawab yang besar bagi provinsi dan

Kabupaten/kota. Berangkat dari keinginan leluhur itulah, Pemerintah Daerah

Kabupaten Muara Bungo yang pada hakikatnya bertujuan dan dikonsentrasikan

untuk mencapai masyarakat sejahtera, adil dan makmur lahir bathin. Seperti

termuat dalam pokok-pokok Reformasi Pembangunan daerah Kabupaten

Bungo yaitu memampukan dan memandirikan masyarakat Bungo, untuk

menanggulangi krisis pada bidang ekonomi, politik, hukum, agama dan sosial

budaya. Disamping itu pembangunan juga diarahkan untuk memperluas

kesempatan kerja, mendorong peningkatan pendapatan dan pemerataan hasil-

hasilnya.

50
51

Atas inisiatif Bupati Muara Bungo, H. Zulfikar Achmad berkirim surat

ke Menteri Pendidikan Nasional yang isinya adalah untuk mendirikan

Universitas Negeri di Muara Bungo atau melakukan penggabunganperguruan

tinggi swasta yang sudah ada. Sambung Menteri Pendidikan nasional melalui

surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas Nomor 1551/D2.2/2007

tanggal 29 Juni 2007 perihal Usulan penggabungan, tidak mengizinkan untuk

mendirikan Universitas Negeri, mengingat PAD Kabupaten Muara Bungo pada

saat itu masih belum memenuhi persyaratan, tetapi pihak Depdiknas

mendukung upaya untuk melakukan penggabungan perguruan tinggi swasta

yang sudah ada.

Dukungan Depdiknas itu ditindaklanjuti oleh Bapak H. Zulfikar Achmad

dengan mengundang Pengurus Yayasan Pendidikan yang ada sebelumnya di

Kabupaten Bungo yang tujuannya adalah untuk menghimpun dan menyatukan

visi dan misi masing-masing perguruan tinggi. Hal ini sangat penting,

mengingat perguruan tinggi yang sudah ada belum menjawab tantangan

kebutuhan sumberdaya manusia yang lulusannya diharapkan dapat

membangun Kabupaten Muara Bungo untuk masa yang akan datang.

Dari pertemuan tersebut disepakati untuk menggabung perguruan tinggi

yang sudah ada menjadi sebuah Universitas. dari 4 (empat) perguruan tinggi

yang di undang, masing-masing Yayasan Nurul Islam yang mengelola Sekolah

tinggi Ilmu Agama (STAI) “YASNI”, Yayasan Insan Madani yang mengelola

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), STIA setih setio, dan STIP Muara

Bungo, hanya STIA Setih Setio yang tidak bersedia untuk bergabung.
5

Akhirnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

81/D/O/2008 tanggal 22 Mei 2008 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Ilmu

Pertanian (STIP) Muara Bungo menjadi Universitas Muara Bungo, diterbitkan

dengan Fakultas Ekonomi program studi Akuntansi dan Manajemen S1,

Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu politik dengan program studi Ilmu Pemerintahan

S1, Fakultas Bahasa dengn program studi Sastra Inggris S1, Fakultas Teknik

dengan Program studi Sipil, Elektro, dan Pertambangan S1, Fakultas Pertanian

yang merupakan cikal bakal program studi yang sudah ada yaitu Agrobisnis,

Agroteknologi, dan Peternakan S1, Fakultas Perikanan dengan program studi

Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan.

Selanjutnya melalui Surat Keputusan Menristekdikti Nomor

361/KPT/I/2018 Universitas Muara Bungo mendapatkan tambahan 1 (satu)

Progaram Studi lagi yakni Ilmu Hkum (S1) dibawah Naungan Fakultas Hukum

Universitas Muara Bungo. (https://id.wikipedia.org/)

4.1.2 Visi Universitas Muara Bungo

Menjadi Universitas Muara Bungo terkemuka dan unggul di Indonesia

berbasis wirausaha Pertanian dan Agroindustri pada Tahun 2028.

4.1.3 Misi Universitas Muara Bungo

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk

menghasilkan tenaga profesional yang memenuhi standar kerja yang

dibutuhkan berbasis transformasi digital.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan budaya penelitian

multidisiplin dan atmosfer akademik dalam jejaring global.


5

3. Membangun Center of Excellence (CoE) untuk pengembangan

kewirausahaan dalam upaya menghasilkan tenaga siap kerja.

4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada

masyarakat dengan membangun kemitraan strategis dalam satu rantai

nilai yang setara dan saling menguntungkan.

4.1.4 TujuanUniversitas Muara Bungo

1. Tercapainya peningkatan Kualitas Pendidikan yang memadai.

2. Tercapainya pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat

secara berkelanjutan.

3. Tercapainya peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia yang

memadai.

4. Tercapainya Pengembangan Saran dan Prasarana yang cukup.

5. Tercapainya Pengembangan Sumber dana yang memadai.

6. Tercapainya peningkatan kegiatan kemahasiswaan yang aktif.

7. Tercapainya peningkatan kerjasama dengan pihak lain yang saling

menguntungkan.

4.1.5 Rektor Universitas Muara Bungo

1. Dr. Husin Ilyas, SH.,MH (Periode 2008-2009)

2. Khairun A Roni, SE., MH ( Periode 2008-2012 dan 2012-2016)

3. Prof. Dr. H.M. Rachmad R.,B.Ec, SE.,M.S ( Periode 2016-2020)

4. Prof. Dr. H. Syamsurijal Tan., S.E., M.A (Periode 2020-sekarang)


5

4.1.6 Struktur Organisasi Universitas Muara Bungo

Struktur organisasi merupakan salah satu alat manajemen, dimana

bergabung beberapa orang yang kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Pada prinsipnya tiap penyajian struktur organisasi mempunya tujuan yang

sama, yaitu untuk menggambarkan serta menjelaskan garis tugas wewenang

dan tanggung jawab individu dalam satu organisasi. Oleh karena itu, setiao

organisasi harus dirancang dengan baik agar mendapat dukungan dari semua

pihak, sehingga terciptanya koordinasi dan kerja sama yang baik.

Menurut Robbins (2006) mendefinisikan struktur organisasi merupakan

penentu bagian pekerjaan dibagi-bagi, dan dikelompokkan secara norma.

sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang di kordinasikan secara

sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang

relatif terus menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama.

DEWAN PENGURUS UNIVERSITAS MUARA BUNGO

I. YAYASAN

A. DEWAN PENDIRI

1. H. ZULFIKAR ACHMAD

2. H. SUDIRMAN ZAINI, S.H.,M.H

3. H. AS’AD KARIM, S.Sos (Alm)

4. H. ISMAIL IBRAHIM

5. DEDY PUTRA, S.H


5

B. DEWAN PEMBINA

Ketua : H. ZULFIKAR ACHMAD

Anggota : H. SUDIRMAN ZAINI, S.H., M.H

Anggota : H. ISMAIL IBRAHIM

C. DEWAN PENGAWAS

Ketua : Ir. H. SYAIFUL AZHAR,M.E

Anggota : H. IKE SURYA KUSUMA

D. PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRI MUARA

BUNGO

Ketua : H.USMAN HASAN,S.H., M.Si

Wakil Ketua : H. AHSAN JANI, S.Ag

Sekretaris : KHAIDIR SALEH, S.H

Wakil Sekretaris : DARHAM WAHID, M.Pd

Bendahara : JHON HARYANTO, S.E., M.Si

Wakil Bendahara : H. ANDRIANSYAH, S.E., M.Si

II. PIMPINAN UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Rektor :Prof.Dr.H.SYAMSURIJAL TAN,S.E., M.A

Wakil Rektor I : SUBAGIONO, S.P., M.P

Wakil Rektor II : Dr. HERAWATI, S.Kom., M.Kom

Wakil Rektor III : Dr. KHAIRUN A RONI., SE., MM


5

III. PIMPINAN FAKULTAS

Dekan Fak. Perikanan : RINI HERTATI, S.Pi., M.Si

Dekan Fak. Pertanian : SETIONO,S.P.,M.P

Dekan Fak. Teknik : RADINAL, S.T., M.T

Dekan Fak. Bahasa :VERA MAGRIA, S.Hum., M.Hum

Dekan Fak. Ekonomi : Dr. MISRA YENI. R, S.E.,M.M

Dekan Fak. Isipol : HARPINSYAH, S.IP

Dekan Fak. Hukum :NIRMALA SARI, S.H., M.H

4.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi Pimpinan Universitas Muara Bungo

1. Rektor

Rektor adalah Pimpinan Universitas yang membina dan

mengkoordinasikan seluruh kegiatan pada civitas akademika di

Universitas, dalam pekerjaannya rektor dibantu oleh beberapa orang

wakil rektor dalam pekerjaannya. Yaitu wakil Rektor Bidang Akademik,

Wakil Rektor Umum dan Keuangan, dan Wakil Rektor Bidang

Kemahasiswaan

Tugas Rektor:

1. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian da

pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan,

mahasiswa, tenaga administrasi serta hubungannya dengan

lingkungan.

2. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan

swasta dan masyarakat untuk memecahkan persoalan yang

timbul, terutama yang menyangkut bidang tanggung jawabnya.


5

2. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam

penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan didasarkan pada

kurikulum, sistem pengelolaan penyelenggaraan pendidikan dan sistem

administrasi akademik serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di

Universitas Muara Bungo.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, wakil Rektor Bidang

Akademik mempunyai tugas menilik serta mengkoordinasikan kegiatan

dilingkungan Universitas yang meliputi:

a. Perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan pendidikan serta

penelitian

b. Pembinaan tenaga pendidikan dan tenaga peneliti

c. Persiapan program pendidikan baru berbagai tingkat maupun

bidang

d. Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya

penalaran mahasiswa

e. Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan

penelitian dengan lembaga didalam dan diluar negeri

f. Pengolahan data yang menyangkut pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat


5

g. Pelaksanaan kegiatan dibidang pengabdian kepada masyarakat

dalam rangka turut membantu memecahkan masalah

h. Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf dosen

dalam pengembangan sikap dan orientasi serta kegiatan

mahasiswa antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai

bagian/pembinaan civitas akademika yang merupakan

sebagian dari tugas pendidikan tinggi pada umumnya

i. Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha

bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa

j. Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa

yang sudah diprogramkan oleh Wakil Rektor Akademik

k. Kerjasama dengan semua pihak dalam setiap usaha dibidang

kemahasiswaan, pengabdian kepada masyarakat dan usaha

penunjangnya.

l. Menciptakan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan

membantu pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan

kesatuan dan persatuan bangsa berdasarkan pancasila dan

Undang-undang 1945.

m. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dalam rangka usaha

pembangunan yang tetap dilandasi nilai-nilai dan tanggung

jawab yang bersifat akademik.


5

3. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

Tugas dan fungsi wakil rektor Bidang Umum dan Keuangan adalah:

a. Membantu rektor dalam melaksanakan pembinaan,

pengelolaan perguruan tinggi dalam bidang administrasi umum

dan keuangan.

b. Memimpin, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi

kegiatan dilingkungan Universitas Muara Bungo yang meliputi

keuangan, kepegawaian, perlengkapan kerumahtanggaan dan

ketatausahaan.

c. Menyimpan dan menjaga segala dokumen, surat keputusan,

peraturan-peraturan, terutama sekali surat-surat yang

berhubungan dengan Mendiknas dan Kopertis.

d. Mempersiapkan brosur atau iklan, poster dan lain-lainnya

dalam rangka penerimaan mahasiswa baru.

e. Melaksanakan pengelolaan data administrasi umum dan

keuangan Universitas Muara Bungo.

4.1.8 Fakultas dan Program Studi di Universitas Muara Bungo

Universitas Muara Bungo memiliki tujuh fakultas dan dua belas Program

studi, yaitu:

1. Fakultas Ekonomi

 Program Studi Akuntansi

 Program Studi Manajemen


6

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

 Program Studi Ilmu Pemerintah

3. Fakultas Bahasa

 Program Studi Sastra Inggris

4. Fakultas Teknik

 Program Studi Teknik Sipil

 Program Studi Teknik Elektro

 Program Studi Teknik Pertambangan

5. Fakultas Pertanian

 Program Studi Agrobisnis

 Program Studi Agroteknologi

 Program Studi Peternakan

6. Fakultas Perikanan

 Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan

7. Fakultas Hukum

 Program Studi Ilmu Hukum

4.1.9 Fakultas Ekonomi

a. Visi Fakultas Ekonomi

Mewujudkan Fakultas Ekonomi sebagai sebuah intuisi yang unggul

dalam bidang Manajemen dan Akuntansi serta mampu berkompetisi

dengan program studi lain yang sejenis.


6

b. Misi Fakultas Ekonomi

1. Meningkatkan kualitas serta mengembangkan model pembelajaran

yang interaktif, sehingga lulusan bai dalam bidang manajemen dan

akuntansi dapat bersaing secara global.

2. Meningkatkan kualitas penelitian terus-menerus, pengembangan

dan pengabdian kepada masyarakat

3. Menjaga serta mengembangkan nilai, etika dan moral akademis

dalam usaha meningkatkan peran masyarakat

4. Memberdayakan dan mengembangkan jaringan kerjasama

stakeholder, yaitu alumni Fakultas Ekonomi dalam suatu kemitraan

yang simbiosis mutualisme.

c. Tujuan Fakultas Ekonomi

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki integritas dan

tanggung jawab.

2. Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

sesuai dengan bidang keahliannya baik dalam masyarakat luas dan

global.

3. Mampu mengakselerasikan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

pendukung keputusan lainnya sesuai dalam pengembangan

pengetahuan.

4. Lulusan manajemen diharapkan mampu mengelola, menganalisa

serta mengambil keputusan penting dalam perusahaan dan


6

menerapkan pengetahuan sesuai dengan lingkungan secara

fungsional dan bertanggung jawab di masyarakat.

5. Lulusan akuntansi diharapkan menyediakan informasi keuangan

yang relevan dan reliabel serta mampu melakukan pemeriksaan

keuangan secara fungsional dan bertanggung jawab di masyarakat.

4.1.10 Program Studi Akuntansi

a. Visi Program Studi Akuntansi

Menjadi pusat unggulan dibidang pendidikan dan riset akuntansi

dengan mendasarkan pada nilai-nilai profesionalisme dan etika untuk

memberi manfaat yang besar bagi masyarakat.

b. Misi Program Studi Akuntansi

1. Menyelenggarakan pendidikan akuntansi yang berkualitas tinggi

dan relevan dengan kebutuhan masyarakat pengguna.

2. Menyelenggarakan riset yang mendukung penyelenggaraan

pendidikan akuntansi.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan

hasil pendidikan dan riset.

c. Tujuan Program Studi Akuntansi

Menghasilkan lulusan yang :

1. Memiliki kompetensi dan keterampilan dibidang akuntansi.

2. Mampu menerapkan ilmu akuntansi dalam praktek dibidang profesi

akuntansi dan pengabdian masyarakat.

3. Mampu bersikap profesional, etis dan religius.


6

d. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Struktur organisasi Fakultas Ekonomi dapat dilihat pada gambar 4.1 di

bawah ini :

Gambar 4.1
Stuktur Organisasi Fakultas Ekonomi niversitas Muara Bungo

DEKAN
MISRA YENI. R, S.E.,M.M NIDN : 1018058601

WAKIL DEKAN I ISMAN,


WAKIL DEKAN
S.E.,M.Si II ERYASI DARYATI, S.E.,M.Si NIDN : 0219027301
NIDN : 1015107102

KETUA PRODI MANAJEMEN DELILA FITRI HARAHAB,


KETUA PRODIKASUB.
S.E.,M.M TU VERAWATI RAKHMAN, S.E NIDN : 20080704088
AKUNTANSI
NIDN : 1014068603
RISNI NELVIA, SE. Ak. M.Si NIDN : 1011128302 FUNGSIONAL DOSEN

STAFF

Sumber : Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program studi

Akuntansi Universitas Muara Bungo angkatan 2018-2019. Setiap responden akan

mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Adapun data mengenai jumlah

mahasiswa aktif Program studi Akuntansi dapat dilihat pada tabel berikut yang

menjelaskan jumlah setiap angkatan dari tahun 2018-2019.


6

Tabel 4.1
Data Mahasiswa Akuntansi Aktif
Populasi Jumlah
Mahasiswa Akuntansi Aktif 2021/2022 129
Yang belum menyelesaikan mata kuliah Pajak II 54
Yang sudah menyelesaikan Mata kuliah pajak II 75
( Sumber : Data BAAK.SI UMB 2022)

Berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu Insidential sampling. Data

primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan 75 kuesioner

kepada mahasiswa aktif program studi Akuntansi. Responden yang memenuhi

kriteria dalam pengambilan sampel adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2018-

2019. Sampel yang telah dipilih selanjutnya digunakan untuk analisis data dan

pengujian hipotesis.

Rincian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2
Hasil Pengumpulan Data Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Kuesioner yang disebar 75 100%
Kuesioner yang kembali 65 86,7%
Kuesioner yang tidak kembali 10 13,3%
Sumber : Data primer diolah tahun 2022

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk data responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Perempuan 43 66,2 %
Laki-laki 22 33,8 %
Total 65 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2022
6

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden yang memiliki jenis

kelamin perempuan adalah 43 orang (66,2 %), responden yang memiliki jenis

kelamin laki-laki adalah 22 orang ( 33,8 %). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak

dibandingkan dengan responden laki-laki.

4.3 Hasil Pengujian Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yang

dituangkan dalam tabel frekuensi. Pengukuran variabel dalam penelitian ini

menggunakan Skala Likert dengan lima alternatif. Menurut Sugiyono (2018)

dengan Skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Adapun skor jawaban pertanyaan atau pernyataan adalah sebagai berikut :

a. Sangat Tidak Setuju (1)

b. Tidak Setuju (2)

c. Netral/Ragu-ragu (3)

d. Setuju (4)

e. Sangat Setuju (5)

Analisis data untuk mendapatkan jawaban masing-masing variabel mengacu

pada ketentuan nilai rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan ditentukan

dengan rentang skor sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5 × 65 = 325


6

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1 × 65 = 65

325 − 65
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = = 52
5

Tabel 4.4
Perhitungan Kategori Variabel Pertimbangan Pasar Kerja, Penghargaan
Finansial, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja, Motivasi Pengetahuan
Perpajakan , dan Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan
Pajak
No Nilai Kategori
1 65 – 117 Sangat Tidak Setuju
2 117 – 169 Tidak Setuju
3 169 – 221 Netral/Ragu-ragu
4 221 – 273 Setuju
5 273 – 325 Sangat Setuju
Sumber : Data diolah oleh peneliti Tahun 2022

I. Distribusi Jawaban Responden Variabel Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak serta

rekapitulasinya:

a. Penyataan 1 : Mampu merasakan kenyamanan dalam bekerja menjadi

konsultan pajak.

Tabel 4.5
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 1 1,5 % 1
2 4 6,2 % 8
3 21 32,3 % 63
4 23 35,4 % 92
5 16 24,6 % 80
Total Skor 65 100 % 244 Setuju
6

Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 1: Mampu merasakan kenyamanan dalam bekerja menjadi

konsultan pajak adalah 23 responden atau 35,4 % menyatakan setuju, 21

responden atau 32,3 % menyatakan netral/ragu-ragu, 16 responden atau

24,6

% menyatakan sangat setuju, 4 responden atau 6,2 % menyatakan tidak

setuju dan 1 responden atau 1,5 % menyatakan sangat tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas

adalah sebanyak 23 respondenatau 35,4% setuju dan jumlah skor 244

dengan kategori Setuju.

b. Pernyataan 2 : Menjadi konsultan pajak membuat saya mampu

bersosialisasi dengan rekan kerja dan klien.

Tabel 4.6
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 8 12,3 % 24
4 39 60,0 % 156
5 18 27,7 % 90
Total Skor 65 100 % 270 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 2: Menjadi konsultan pajak membuat saya mampu

bersosialisasi dengan rekan kerja dan klien adalah 39 responden atau 60,0

% menyatakan setuju, 18 responden atau 27,7 % menyatakan sangat setuju

dan 8 responden
6

atau 12,3% menyatakan netral/ ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 39

responden atau 60,0 % setuju dan jumlah skor 270 dengan kategori Setuju.

c. Pernyataan 3 : Menjadi konsultan pajak dapat memperluas wawasan dan

kemampuan dibidang akuntansi.

Tabel 4.7
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 12 18,5 % 36
4 28 43,1% 112
5 25 38,5% 125
Total Skor 65 100 % 273 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 3 : Menjadi konsultan pajak dapat memperluas wawasan dan

kemampuan dibidang akuntansi adalah 28 responden atau 43,1 %

menyatakan setuju, 25 responden atau 38,5 % menyatakan sangat setuju

dan 12 responden atau 18,5 % menyatakan netral/ ragu-ragu. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas

adalah sebanyak 28 responden atau 43,1 % setuju dan jumlah skor 273

dengan kategori Setuju.


6

d. Pernyataan 4 : Profesi konsultan pajak cenderung mudah dalam

mendapatkan informasi mengenai isu publik.

Tabel 4.8
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 12 18,5 % 36
4 34 52,3 % 136
5 19 29,2 % 95
Total Skor 65 100 % 270 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 4 : Profesi konsultan pajak cenderung mudah dalam

mendapatkan informasi mengenai isu publik adalah 34 responden atau

52,3

% menyatakan setuju, 12 responden atau 18,5 % menyatakan netral/ ragu-

ragu dan 19 responden atau 29,2 % sangat setuju. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden ataas pernyataan di atas aadalah

sebanyak 34 responden atau 52,3 % setuju dan jumlah skor 270 dengan

kategori Setuju.

e. Pernyataan 5 : Menjadi konsultan pajak dapat menjadi konsultan bisnis

yang terpercaya.

Tabel 4.9
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 10 15,4 % 30
4 32 49,2 % 128
7

5 23 35,4 % 115
Total Skor 65 100 % 273 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 5 : Menjadi konsultan pajak dapat menjadi konsultan bisnis

yang terpercaya adalah 32 responden atau 49,2 % menyatakan setuju, 10

responden atau 15,4 % menyatakan netral/ragu-ragu dan 23 responden atau

35,4 % menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 32 responden

atau 49,2 % setuju dan jumlah skor 273 dengan kategori Setuju.

f. Pernyataan 6 : Konsultan pajak dapat menjanjikan lebih profesional dalam

bidang akuntansi.

Tabel 4.10
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 10 15,4 % 30
4 40 61,5 % 160
5 15 23,1 % 75
Total Skor 65 100 % 265 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 6 : Konsultan pajak dapat menjanjikan lebih profesional dalam

bidang akuntansi adalah 40 responden atau 61,5 % menyatakan setuju, 10

responden atau 15,4 % menyatakan netral/ragu-ragu dan 15 responden atau

23,1 % menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas


7

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 40 responden

atau 61,5 % setuju dan jumlah skor 265 dengan kategori Setuju.

g. Pernyataan 7 : Menjadi konsultan pajak dapat meningkatkan rasa

profesionalisme dan kebanggaan dalam bidang akuntansi.

Tabel 4.11
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 1 1,5 % 1
2 5 7,7% 10
3 25 38,5 % 75
4 20 30,8 % 80
5 14 21,5 % 70
Total Skor 65 100 % 236 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden atas

pernyataan 7: Menjadi konsultan pajak dapat meningkatkan rasa

profesionalisme dan kebanggaan dalam bidang akuntansi adalah 20

responden atau 30,8% menyatakan setuju, 25 responden atau 38,5 %

menyatakan netral/ragu-ragu, 14 responden atau 21,5 % menyatakan

sangat setuju, 5 responden atau 7,7 % menyatakan tidak setuju dan 1

responden atau 1,5 % menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 25 responden atau 38,5% netral/ragu-ragu dan jumlah skor 236

dengan kategori Setuju.


7

Tabel 4.12
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Konsultan Pajak
(Y)
Skor Total skor kategori
Y1 244 Setuju
Y2 270 Setuju
Y3 273 Setuju
Y4 270 Setuju
Y5 273 Setuju
Y6 265 Setuju
Y7 236 Setuju
Rata-rata 262 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa Y1 memiliki skor 244

menunjukkan kategori setuju, Y2 memiliki skor 270 menujukkan kategori

setuju, Y3 memiliki skor 273 menunjukkan kategori setuju, Y4 memiliki

skor 270 menunjukkan skor setuju, Y5 memiliki skor 273 menunjukkan

kategori setuju, Y6 memiliki skor 265 menunjukkan kategori setuju dan

Y7 memiliki skor 236 menunjukkan kategori setuju. Berdasarkan hasil

skor jawaban dari setiap pernyataan pada indikator pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak. Maka diperoleh rata-rata

jawaban responden mengenai pernyataan tentang pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak adalah 262 dengan kategori

Setuju.
7

II. Distribusi Jawaban Responden Variabel Pertimbangan Pasar Kerja

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel pertimbangan pasar kerja serta rekapitulasinya :

a. Pernyataan 1 : Keamanan kerjanya lebih terjamin ( tidak mudah di PHK).

Tabel 4.13
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 6 9,2% 12
3 15 23,1 % 45
4 23 35,4 % 92
5 21 32,3 % 105
Total Skor 65 100 % 254 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.13 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 1 : Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di

PHK) adalah 23 responden atau 35,4 % menyatakan setuju, 15 responden

atau 23,1

% menyatakan netral/ragu-ragu, 21 responden atau 32,3 % menyatakan

sangat setuju dan 6 responden atau 9,2 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas

adalah sebanyak 23 responden atau 35,4 % setuju dan jumlah skor 254

dengan kategori Setuju.


7

b. Pernyataan 2 : Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses

Tabel 4.14
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 9 13,8% 18
3 8 12,3% 24
4 21 32,3% 84
5 27 41,5% 135
Total Skor 65 100 % 261 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.14 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 2 : Lapangan kerja yang ditawarkan mudah

diketahui/diakses adalah 21 responden atau 32,3 % menyatakan setuju, 8

responden atau 12,3

% menyatakan netral/ragu-ragu, 27 responden atau 41,5 % menyatakan

sangat setuju dan 9 responden atau 13,8 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas

adalah sebanyak 27 responden atau 41,5 % sangat setuju dan jumlah skor

261 dengan kategori Setuju.

c. Pernyataan 3 : Memperluas akses dan pengetahuan isu-isu dunia bisnis,

akuntansi dan perpajakan terkini.

Tabel 4.15
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 6 9,2% 12
3 21 32,3% 63
4 17 26,2% 68
5 21 32,3% 105
7

Total Skor 65 100 % 248 Setuju


Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.15 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 3 : Memperluas akses dan pengetahuan isu-isu dunia

bisnis, akuntansi dan perpajakan terkini adalah 21 responden atau 32,3 %

menyatakan netral/ragu-ragu, 17 responden atau 26,2 % menyatakan

setuju, 21 responden atau 32,3 % menyatakan sangat setuju dan 6

responden atau 9,2 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 21

responden atau 32,3 % netral/ragu-ragu, 21 responden atau 32,3 % sangat

setuju dan jumlah skor 248 dengan kategori Setuju.

d. Pernyataan 4 : Profesi konsultan pajak di Indonesia masih minim jika

dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang terus meningkat.

Tabel 4.16
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 4 6,2% 8
3 4 6,2% 12
4 18 27,7% 72
5 39 60,0% 195
Total Skor 65 100 % 287 Sangat Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.16 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 4 : Profesi konsultan pajak di Indonesia masih minim jika

dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang terus meningkat adalah 39

responden atau 60,0 % menyatakan sangat setuju, 4 responden atau 6,2 %


7

menyatakan netral/ragu-ragu, 18 responden atau 27,7 % menyatakan setuju

dan 4 responden atau 6,2 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 39 responden atau 60,0 % sangat setuju dan jumlah skor 287

dengan kategori Sangat Setuju.

e. Pernyataan 5 : Memperluas akses atau jaringan dengan dunia bisnis.

Tabel 4.17
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 11 16,9% 22
3 16 24,6% 48
4 9 13,8% 36
5 29 44,6% 145
Total Skor 65 100 % 251 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.17 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 5 : Memperluas akses atau jaringan dengan dunia bisnis

adalah 29 responden atau 44,6 % menyatakan sangat setuju, 16 responden

atau 24,6

% menyatakan netral/ragu-ragu, 9 responden atau 13,8 % menyatakan

setuju dan 11 responden atau 16,9 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas

adalah sebanyak 29 responden atau 44,6 % sangat setuju dan jumlah skor

251 dengan kategori Setuju.


7

f. Pernyataan 6 : Profesi konsultan pajak memiliki keamanan kerja terjamin

dimasa depan.

Tabel 4.18
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 13 20,0% 26
3 14 21,5% 42
4 11 16,9% 44
5 27 41,5% 135
Total Skor 65 100 % 247 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.18 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 6 : Profesi konsultan pajak memiliki keamanan kerja

terjamin dimasa depan adalah 27 responden atau 41,5 % menyatakan

sangat setuju, 14 responden atau 21,5 % menyatakan netral/ragu-ragu, 11

responden atau 16,9 % menyatakan setuju dan 13 responden atau 20,0 %

menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban

responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 27 responden atau 41,5

% sangat setuju dan jumlah skor 247 dengan kategori Setuju.

g. Pernyataan 7 : Profesi konsultan pajak memiliki keamanan kerja yang baik

dimasa depan.

Tabel 4.19
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Pertimbangan Pasar
kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 17 26,2% 34
3 10 15,4% 30
7

4 9 13,8% 36
5 29 44,6% 145
Total Skor 65 100 % 245 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.19 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 7 : Profesi konsultan pajak memiliki keamanan kerja yang

baik dimasa depan adalah 29 responden atau 44,6 % menyatakan sangat

setuju,17 responden atau 26,2 menyatakan tidak setuju, 10 responden atau

15,4 % menyatakan netral/ragu-ragu, dan 9 responden atau 13,8 %

menyatakan setuju Dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban

responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 29 responden atau 44,6

% sangat setuju dan jumlah skor 245 dengan kategori Setuju.

Tabel 4.20
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pertimbangan Pasar kerja
Pertimbangan Pasar kerja (X1)
Skor Total skor Kategori
X1.1 254 Setuju
X1.2 261 Setuju
X1.3 248 Setuju
X1.4 287 Sangat Setuju
X1.5 251 Setuju
X1.6 247 Setuju
X1.7 245 Setuju
Rata-rata 256 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa X1.1 memiliki skor 254

menunjukkan kategori setuju, X1.2 memiliki skor 261 menujukkan

kategori setuju, X1.3 memiliki skor 248 menunjukkan kategori setuju,

X1.4 memiliki skor 287 menunjukkan skor sangat setuju, X1.5 memiliki

skor 251 menunjukkan kategori setuju, X1.6 memiliki skor 247

menunjukkan
7

kategori setuju dan X1.7 memiliki skor 245 menunjukkan kategori setuju.

Berdasarkan hasil skor jawaban dari setiap pernyataan pada indikator

pertimbangan pasar kerja. Maka diperoleh rata-rata jawaban responden

mengenai pernyataan tentang pertimbangan pasar kerja adalah 256 dengan

kategori Setuju.

III. Distribusi Jawaban Responden Variabel Penghargaan Finansial

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel penghargaan finansial serta rekapitulasinya :

a. Pernyataan 1 : Gaji awal yang tinggi.

Tabel 4.21
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 23 35,4% 69
4 28 43,1% 112
5 13 20,0% 65
Total Skor 65 100 % 248 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.21 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 1: Gaji awal yang tinggi adalah 28 responden atau 43,1 %

menyatakan setuju, 23 responden atau 35,4 % menyatakan netral/ragu-

ragu, 13 responden atau 20,0 % menyatakan sangat setuju, dan 1

responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 28

responden atau 43,1 % setuju dan jumlah skor 248 dengan kategori setuju.
8

b. Pernyataan 2 : Dana Pensiun.

Tabel 4.22
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 1 1,5% 3
4 28 43,1% 112
5 35 53,8% 175
Total Skor 65 100 % 292 Sangat Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.22 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 2: Dana pensiun adalah 35 responden atau 53,8 %

menyatakan sangat setuju, 28 responden atau 43,1 % menyatakan

setuju, 1 responden atau 1,5 % menyatakan netral/ragu-ragu, dan 1

responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 35 responden atau 53,8 % sangat setuju dan jumlah skor 292

dengan kategori sangat setuju.

c. Pernyataan 3 : Kenaikan Gaji Lebih Cepat.

Tabel 4.23
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 4 6,2% 8
3 20 30,8% 60
4 25 38,5% 100
5 16 24,6% 80
Total Skor 65 100 % 248 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti
8

Berdasarkan tabel 4.23 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 3: Kenaikan gaji lebih cepat adalah 25 responden atau

38,5 % menyatakan setuju, 20 responden atau 30,8 % mengatakan

netral/ragu-ragu, 16 responden atau 24,6 % menyatakan sangat setuju,

dan 4 responden atau 6,2 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 25 responden atau 38,5 % setuju dan jumlah skor

248 dengan kategori setuju.

d. Pernyataan 4 : Mendapatkan Uang Lembur.

Tabel 4.24
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 11 16,9% 22
3 21 32,3% 63
4 24 36,9% 96
5 9 13,8% 45
Total Skor 65 100 % 226 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.24 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 4: Mendapatkan uang lembur adalah 24 responden atau

36,9 % menyatakan setuju, 21 responden atau 32,3 % mengatakan

netral/ragu-ragu, 11 responden atau 16,9 % menyatakan tidak setuju,

dan 9 responden atau 13,8 % menyatakan sangat setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di


8

atas adalah sebanyak 24 responden atau 36,9 % setuju dan jumlah skor

226 dengan kategori setuju.

e. Pernyataan 5 : Mendapatkan Bonus Akhir Tahun.

Tabel 4.25
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 1 1,5 % 1
2 5 7,7% 10
3 25 38,5% 75
4 20 30,8% 80
5 14 21,5% 70
Total Skor 65 100 % 236 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.25 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 5: Mendapatkan bonus akhir tahun adalah 25

responden atau 38,5 % menyatakan netral/ragu-ragu, 20 responden

atau 30,8 % menyatakan setuju, 14 responden atau 21,5 % menyatakan

sangat setuju, 5 responden atau 7,7 % menyatakan tidak setuju, dan 1

responden atau 1,5 % menyatakan sangat tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 25 responden atau 38,5 % netral/ragu-ragu dan

jumlah skor 236 dengan kategori setuju.


8

f. Pernyataan 6 : Gaji Sebanding Dengan Resiko Pekerjaan.

Tabel 4.26
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 1 1,5% 3
4 28 43,1% 112
5 35 53,8% 175
Total Skor 65 100 % 292 Sangat Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.26 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 6: Gaji sebanding dengan resiko pekerjaan adalah 35

responden atau 53,8 % menyatakan sangat setuju, 28 responden atau

43,1 % menyatakan setuju, 1 responden atau 1,5 % menyatakan

netral/ragu-ragu, dan 1 responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas

pernyataan di atas adalah sebanyak 35 responden atau 53,8 % sangat

setuju dan jumlah skor 292 dengan kategori sangat setuju.

g. Pernyataan 7 : Mendapatkan Penghargaan Finansial Tidak Langsung yaitu

Berupa Asuransi, Liburan dan Cuti Kerja.

Tabel 4.27
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Penghargaan
Finansial
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 18 27,7% 54
4 25 38,5% 100
5 21 32,3% 105
8

Total Skor 65 100 % 261 Setuju


Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.27 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65 responden

atas pernyataan 7: Mendapatkan penghargaan finansial tidak langsung

yaitu berupa asuransi, liburan dan cuti kerja adalah 25 responden atau

38,5 % menyatakan setuju, 21 responden atau 32,3% menyatakan

sangat setuju, 18 responden atau 27,7 % menyatakan netral/ragu-ragu,

dan 1 responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 25 responden atau 38,5 % setuju dan jumlah skor

261 dengan kategori setuju.

Tabel 4.28
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Penghargaan Finansial
Penghargaan Finansial (X2)
Skor Total skor kategori
X2.1 248 Setuju
X2.2 292 Sangat Setuju
X2.3 248 Setuju
X2.4 226 Setuju
X2.5 236 Setuju
X2.6 292 Sangat Setuju
X2.7 261 Setuju
Rata-rata 258 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa X2.1 memiliki skor 248

menunjukkan kategori setuju, X2.2 memiliki skor 292 menujukkan

kategori sangat setuju, X2.3 memiliki skor 248 menunjukkan kategori

setuju, X2.4 memiliki skor 226 menunjukkan skor setuju, X2.5

memiliki skor 236 menunjukkan kategori setuju, X2.6 memiliki skor

292
8

menunjukkan kategori sangat setuju dan X2.7 memiliki skor 261

menunjukkan kategori setuju. Berdasarkan hasil skor jawaban dari

setiap pernyataan pada indikator penghargaan finansial. Maka

diperoleh rata-rata jawaban responden mengenai pernyataan tentang

penghargaan finansial adalah 258 dengan kategori Setuju.

IV. Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengakuan Profesional

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel Pengakuan profesional serta rekapitulasinya :

a. Pernyataan 1 : Lebih Banyak Memberikan Kesempatan Untuk Berkembang.


Tabel 4.29
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 6 9,2 % 6
2 17 26,2% 34
3 24 36,9% 72
4 15 23,1% 60
5 3 4,6% 15
Total 65 100 % 187 Netral/ragu-ragu
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.29 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 1: Lebih banyak memberikan

kesempatan untuk berkembang adalah 24 responden atau 36,9 %

menyatakan netral/ragu-ragu, 17 responden atau 26,2 %

menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 23,1 % menyatakan

setuju, 6 responden atau 9,2

% menyatakan sangat tidak setuju, dan 3 responden atau 4,6%

menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas


8

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 24

responden atau 36,9 % netral/ragu-ragu dan jumlah skor 187 dengan

kategori Netral/ragu-ragu.

b. Pernyataan 2 : Ada Pengakuan Apabila Berprestasi.

Tabel 4.30
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 22 33,8% 44
3 24 36,9% 72
4 19 29,2% 76
5 0 0% 0
Total 65 100 % 192 Netral/ragu-ragu
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.30 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 2: Ada pengakuan apabila berprestasi

adalah 24 responden atau 36,9 % menyatakan netral/ragu-ragu, 22

responden atau 33,8 % menyatakan tidak setuju, dan 19 responden

atau 29,2 % menyatakan setuju. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 24 responden atau 36,9 % netral/ragu-ragu dan jumlah

skor 192 dengan kategori Netral/ragu-ragu.


8

c. Pernyataan 3 : Memerlukan Banyak Cara Untuk Naik Pangkat.

Tabel 4.31
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Kategori
Skor
1 1 1,5 % 1
2 4 6,28% 8
3 22 33,8% 66
4 24 36,9% 96
5 14 21,5% 70
Total 65 100 % 241 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.31 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 3: Memerlukan banyak cara untuk naik

pangkat adalah 24 responden atau 36,9 % menyatakan setuju, 22

responden atau 33,8 % menyatakan netral/ragu-ragu, 14 responden

atau 21,5 % menyatakan sangat setuju, dan 1 responden atau 1,5 %

menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 24 responden atau 36,9 % setuju dan jumlah skor 241

dengan kategori setuju.

d. Pernyataan 4 : Memerlukan Keahlian Tertentu Untuk Mencapai Sukses.

Tabel 4.32
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 8 12,3% 24
8

4 19 29,2% 76
5 37 56,9% 185
Total 65 100 % 287 Sangat Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.32 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 4: Memerlukan keahlian tertentu untuk

mencapai sukses adalah 37 responden atau 56,9 % menyatakan

sangat setuju, 19 responden atau 29,2 % menyatakan setuju, 8

responden atau 12,3 % menyatakan netral/ragu-ragu, dan 1

responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 37 responden atau 56,9 % sangat setuju dan jumlah skor

287 dengan kategori sangat setuju.

e. Pernyataan 5 : Mendapatkan Pengakuan Profesional Dari Atasan, rekan

Dan Bawahan Dilingkungan Pekerjaan.

Tabel 4.33
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 5 12,3% 15
4 22 33,8% 88
5 37 56,9% 185
Total 65 100 % 290 Sangat Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti
8

Berdasarkan tabel 4.33 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 5: Mendapatkan pengakuan profesional

dari atasan, rekan dan bawahan di lingkungan pekerjaan adalah 37

responden atau 56,9 % menyatakan sangat setuju, 22 responden atau

33,8 % menyatakan setuju, 5 responden atau 7,7 % menyatakan

netral/ragu-ragu, dan 1 responden atau 1,5 % menyatakan tidak

setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas

pernyataan di atas adalah sebanyak 37 responden atau 56,9 %

sangat setuju dan jumlah skor 290 dengan kategori sangat setuju.

f. Pernyataan 6 : Mendapatkan Pengakuan Profesional Dengan Mengikuti

Sertifikasi Pajak Internasional.

Tabel 4.34
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Pengakuan
Profesional
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 1 1,5% 2
3 1 1,5% 3
4 29 44,6% 116
5 34 52,3% 170
Total 65 100 % 291 Sangat Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.34 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 6: Mendapatkan pengakuan profesional

dengan mengikuti sertifikasi pajak internasional adalah 34

responden atau 52,3 % menyatakan sangat setuju, 29 responden atau

44,6 % menyatakan setuju, 1 responden atau 1,5 % menyatakan

netral/ragu-
9

ragu, dan 1 responden atau 1,5 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 34 responden atau 52.3 % sangat setuju dan

jumlah skor 291 dengan kategori sangat setuju.

Tabel 4.35
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Pengakuan Profesional
Pengakuan Profesional (X3)
Skor Total skor kategori
X3.1 187 Netral/ragu-ragu
X3.2 192 Netral/ragu-ragu
X3.3 241 Setuju
X3.4 287 Sangat Setuju
X3.5 290 Sangat Setuju
X3.6 291 Sangat Setuju
Rata-rata 248 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.35 dapat dilihat bahwa X3.1 memiliki skor 187

menunjukkan kategori netral/ragu-ragu, X3.2 memiliki skor 192

menujukkan kategori netral/ragu-ragu, X3.3 memiliki skor 241

menunjukkan kategori setuju, X3.4 memiliki skor 287 menunjukkan

skor sangat setuju, X3.5 memiliki skor 290 menunjukkan kategori

sangat setuju,dan X2.6 memiliki skor 291 menunjukkan kategori

sangat setuju. Berdasarkan hasil skor jawaban dari setiap pernyataan

pada indikator pengakuan profesional. Maka diperoleh rata-rata

jawaban responden mengenai pernyataan tentang pengakuan

profesional adalah 248 dengan kategori Setuju.


9

V. Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel lingkungan kerja serta rekapitulasinya :

a. Pernyataan 1 :Pekerjaan rutin.

Tabel 4.36
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 8 12,3% 24
4 34 52,3% 136
5 23 35,4% 115
Total 65 100 % 275 Sangat Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.36 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 1: Pekerjaan rutin adalah 34 responden

atau 52,3 % menyatakan setuju, 23 responden atau 35,4 %

menyatakan sangat setuju, dan 8 responden atau 12,3 % menyatakan

netral/ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas jawaban

responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 34 responden

atau 52,3 % setuju dan jumlah skor 275 dengan kategori Sangat

setuju.

b. Pernyataan 2 : Pekerjaannya Lebih Cepat Dapat Diselesaikan.

Tabel 4.37
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 11 16,9% 33
4 36 55,4% 144
9

5 18 27,7% 90
Total 65 100 % 267 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.37 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 2: Pekerjaannya lebih cepat dapat

diselesaikan adalah 36 responden atau 55,4 % menyatakan setuju,

18 responden atau 27,7 % menyatakan sangat setuju, dan 11

responden atau 16,9 % menyatakan netral/ragu-ragu. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 36 responden atau 55,4 % setuju dan jumlah

skor 267 dengan kategori Setuju.

c. Pernyataan 3 : Pekerjaannya Lebih Atraktif atau Banyak Tantangan.

Tabel 4.38
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 12 18,5% 36
4 28 43,1% 112
5 25 38,5% 125
Total 65 100 % 273 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.38 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 3: Pekerjaannya lebih atraktif atau

banyak tantangan adalah 28 responden atau 43,1 % menyatakan

setuju, 25 responden atau 38,5 % menyatakan sangat setuju, dan 12

responden atau 18,5 % menyatakan netral/ragu-ragu. Dapat

disimpulkan bahwa
9

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 28 responden atau 43,1 % setuju dan jumlah skor 273

dengan kategori Setuju.

d. Pernyataan 4 : Lingkungan Kerjanya Menyenangkan.

Tabel 4.39
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 12 18,5% 36
4 34 52,3% 136
5 19 29,2% 95
Total 65 100 % 267 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.39 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 4: Lingkungan kerjanya menyenangkan

adalah 34 responden atau 52,3 % menyatakan setuju, 19 responden

atau 29,2 % menyatakan sangat setuju, dan 12 responden atau 18,5

% menyatakan netral/ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 34 responden atau 52,3 % setuju dan jumlah skor 267

dengan kategori Setuju.


9

e. Pernyataan 5 :Sering Lembur.

Tabel 4.40
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 10 15,4% 30
4 32 49,2% 128
5 23 35,4% 115
Total 65 100 % 273 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.40 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 5: Sering lembur adalah 32 responden

atau 49,2 % menyatakan setuju, 23 responden atau 35,4 %

menyatakan sangat setuju, dan 10 responden atau 15,4 %

menyatakan netral/ragu- ragu. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 32

responden atau 49,2 % setuju dan jumlah skor 273 dengan kategori

Setuju.

f. Pernyataan 6 :Tingkat Kompetisi Antar Karyawan Tinggi.

Tabel 4.41
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 6 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 0 0% 0
3 10 15,4% 30
4 40 61,5% 160
5 15 23,1% 75
Total 65 100 % 265 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti
9

Berdasarkan tabel 4.41 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 6: Tingkat kompetisi antar karyawan

tinggi adalah 40 responden atau 61,5 % menyatakan setuju, 15

responden atau 23,1 % menyatakan sangat setuju, dan 10 responden

atau 15,4 % menyatakan netral/ragu-ragu. Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah

sebanyak 40 responden atau 61,5 % setuju dan jumlah skor 265

dengan kategori Setuju.

g. Pernyataan 7 : Ada Tekanan Kerja Untuk Mencapai Hasil Yang Sempurna.

Tabel 4.42
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 7 Lingkungan Kerja
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 2 3,1% 2
3 14 21,5% 42
4 41 63,1% 164
5 8 12,3% 40
Total 65 100 % 248 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.42 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 7: Ada tekanan kerja untuk mencapai

hasil yang sempurna adalah 41 responden atau 63,1 % menyatakan

setuju,14 responden atau 21,5 % menyatakan netral/ragu-ragu, 8

responden atau 12,3 % menyatakan sangat setuju, dan 2 responden

atau 3,1 % menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas jawaban responden atas pernyataan di atas adalah


9

sebanyak 41 responden atau 63,1 % setuju dan jumlah skor 248

dengan kategori Setuju.

Tabel 4.43
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja (X4)
Skor Total skor kategori
X4.1 275 Sangat Setuju
X4.2 267 Setuju
X4.3 273 Setuju
X4.4 267 Setuju
X4.5 273 Setuju
X4.6 265 Setuju
X4.7 248 Setuju
Rata-rata 267 Setuju
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.43 dapat dilihat bahwa X4.1 memiliki skor 275

menunjukkan kategori sangat setuju, X4.2 memiliki skor 267

menujukkan kategori setuju, X4.3 memiliki skor 273 menunjukkan

kategori setuju, X4.4 memiliki skor 267 menunjukkan skor setuju,

X4.5 memiliki skor 273 menunjukkan kategori setuju, X4.6

memiliki skor

265 menunjukkan kategori setuju, dan X4.7 memiliki skor 248

menunjukan kategori setuju. Berdasarkan hasil skor jawaban dari

setiap pernyataan pada indikator lingkungan kerja. Maka diperoleh

rata-rata jawaban responden mengenai pernyataan tentang lingkungan

kerja adalah 267 dengan kategori Setuju.


9

VI. Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi Pengetahuan

Perpajakan

Berikut tabel frekuensi dan persentase masing-masing pernyataan dari

variabel motivasi pengetahuan perpajakan serta rekapitulasinya :

a. Pernyataan 1 : Untuk Memiliki Pengetahuan Perpajakan Agar Dapat

Menghitung Sendiri Besarnya Pajak Yang Harus Saya Setorkan.

Tabel 4.44
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 1 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 7 10,8 % 7
2 14 21,5% 28
3 26 40,0% 78
4 16 24,6% 64
5 2 3,1% 10
Total 65 100 % 187 Netral/ragu-ragu
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.44 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 1: Untuk memiliki pengetahuan

perpajakan agar dapat menghitung sendiri besarnya pajak yang

harus saya setorkan adalah 26 responden atau 40,0 % menyatakan

netral/ragu-ragu, 16 responden atau 24,6 % menyatakan setuju, 14

responden atau 21,5 % menyatakan tidak setuju, 7 responden atau

10,8 % menyatakan sangat tidak setuju, dan 2 responden atau 3,1 %

menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 26


9

responden atau 40,0 % netral/ragu-ragu dan jumlah skor 187 dengan

kategori Netral/ragu-ragu.

b. Pernyataan 2 : Ingin Mengetahui Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Tabel 4.45
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 2 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 6 9,2 % 6
2 17 26,2% 34
3 24 36,9% 72
4 15 23,1% 60
5 3 4,6% 15
Total 65 100 % 187 Netral/ragu-ragu
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.45 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 2: Ingin mengetahui ketentuan umum

dan tata cara perpajakan adalah 24 responden atau 36,9 %

menyatakan netral/ragu-ragu, 17 responden atau 26,2 %

menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 23,1 % menyatakan

setuju, 6 responden atau 9,2

% menyatakan sangat tidak setuju, dan 3 responden atau 4,6 %

menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

jawaban responden atas pernyataan di atas adalah sebanyak 24

responden atau 36,9% netral/ragu-ragu dan jumlah skor 187 dengan

kategori Netral/ragu-ragu.
9

c. Pernyataan 3 : Untuk Mendapatkan Pengetahuan Tentang Isu-isu

Kebijakan Dan Peraturan Perpajakan terkini.

Tabel 4.46
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 3 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 1 1,5 % 1
2 4 6,2% 8
3 22 33,8% 66
4 24 36,9% 96
5 14 21,5% 70
Total 65 100 % 241 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.46 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 3: Untuk mendapatkan pengetahuan

tentang isu-isu kebijakan dan peraturan perpajakan terkini adalah 24

responden atau 36,9 % menyatakan setuju, 22 responden atau 33,8

% menyatakan netral/ragu-ragu, 14 responden atau 21,5 %

menyatakan sangat setuju, 4 responden atau 6,2 % menyatakan

tidak setuju, dan

1 responden atau 1,5 % menyatakan sangat tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 24 responden atau 36,9% setuju dan jumlah

skor 241 dengan kategori Setuju.


10

d. Pernyataan 4 : Untuk Meningkatkan Pengetahuan Perpajakan Dan

Pengaruhnya terhadap Keputusan Keuangan.

Tabel 4.47
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 4 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 1 1,5 % 1
2 9 13,8% 18
3 16 24,6% 48
4 29 44,6% 116
5 10 15,4% 50
Total 65 100 % 233 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.47 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 4: Untuk meningkatkan pengetahuan

perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan adalah

29 responden atau 44,6 % menyatakan setuju, 16 responden atau

24,6 % menyatakan netral/ragu-ragu, 10 responden atau 15,4 %

menyatakan sangat setuju, 9 responden atau 13,8 % menyatakan

tidak setuju, dan

1 responden atau 1,5 % menyatakan sangat tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 29 responden atau 44,6 % setuju dan jumlah

skor 233 dengan kategori Setuju.


10

e. Pernyataan 5 : Meningkatkan Pengetahuan Tentang Profesi Dibidang Pajak.

Tabel 4.48
Frekuensi Jawaban Indikator Pernyataan 5 Motivasi
Pengetahuan Perpajakan
Skor Distribusi % Jumlah Skor Kategori
1 0 0% 0
2 4 6,2% 8
3 20 30,8% 60
4 25 38,5% 100
5 16 24,6% 80
Total 65 100 % 248 Setuju
Skor
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.48 Dapat dilihat bahwa jawaban dari 65

responden atas pernyataan 5: Meningkatkan pengetahuan tentang

profesi dibidang pajak adalah 25 responden atau 38,5 %

menyatakan setuju, 20 responden atau 30,8 % menyatakan

netral/ragu-ragu, 16 responden atau 24,6 % menyatakan sangat

setuju, dan 4 responden atau 6,2 % menyatakan tidak setuju. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jawaban responden atas pernyataan di

atas adalah sebanyak 25 responden atau 38,5 % setuju dan jumlah

skor 248 dengan kategori Setuju.

Tabel 4.49
Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Indikator Motivasi Pengetahuan
Perpajakan
Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X5)
Skor Total skor kategori
X5.1 187 Netral/ragu-ragu
X5.2 187 Netral/ragu-ragu
X5.3 241 Setuju
X5.4 233 Setuju
X5.5 248 Setuju
10

Rata-rata 219 Netral/ragu-ragu


Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Berdasarkan tabel 4.49 dapat dilihat bahwa X5.1 memiliki skor 187

menunjukkan kategori netral/ragu-ragu, X5.2 memiliki skor 187

menujukkan kategori netral/ragu-ragu, X5.3 memiliki skor 241

menunjukkan kategori setuju, X5.4 memiliki skor 233 menunjukkan

skor setuju, dan X5.5 memiliki skor 248 menunjukkan kategori setuju.

Berdasarkan hasil skor jawaban dari setiap pernyataan pada indikator

motivasi pengetahuan perpajakan. Maka diperoleh rata-rata jawaban

responden mengenai pernyataan tentang motivasi pengetahuan

perpajakan adalah 219 dengan kategori Netral/ragu-ragu.

4.3.1 Uji Kualitas Data

4.3.1.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018) hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid

menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi

pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Maka

kriteria uji validitas suatu kuesioner sebagai berikut:

1.
Jika rhitung>rtabel maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah

valid.

2.
Jika rhitung< rtabel maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah

tidak valid.
10

Cara menentukan r tabel dengan alpha 0,05 yaitu 𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑘 − 1,

dimana N adalah jumlah sampel. Sehingga df = 65-5-1= 59. Kemudian

lihat r tabel pada df yang dihasilkan. Maka nilai r tabel adalah 0,2521.

Hasil uji validitas dengan bantuan SPSS dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.50
Hasil Uji Validitas Semua Variabel Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak (Y), Pertimbangan Pasar Kerja
(X1), Pengahargaan Finansial (X2), Pengakuan Profesional (X3),
Lingkungan Kerja (X4), dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X5)
No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 Y1 0,695 0,2521 Valid
2 Y2 0,603 0,2521 Valid
3 Y3 0,596 0,2521 Valid
4 Y4 0,627 0,2521 Valid
5 Y5 0,566 0,2521 Valid
6 Y6 0,596 0,2521 Valid
7 Y7 0,694 0,2521 Valid
8 X1.1 0,704 0,2521 Valid
9 X1.2 0,701 0,2521 Valid
10 X1.3 0,776 0,2521 Valid
11 X1.4 0,549 0,2521 Valid
12 X1.5 0,878 0,2521 Valid
13 X1.6 0,902 0,2521 Valid
14 X1.7 0,796 0,2521 Valid
15 X2.1 0,575 0,2521 Valid
16 X2.2 0,563 0,2521 Valid
17 X2.3 0,655 0,2521 Valid
18 X2.4 0,662 0,2521 Valid
19 X2.5 0,824 0,2521 Valid
20 X2.6 0,563 0,2521 Valid
21 X2.7 0,567 0,2521 Valid
22 X3.1 0,778 0,2521 Valid
23 X3.2 0,732 0,2521 Valid
24 X3.3 0,634 0,2521 Valid
25 X3.4 0,641 0,2521 Valid
26 X3.5 0,710 0,2521 Valid
10

27 X3.6 0,638 0,2521 Valid


28 X4.1 0,748 0,2521 Valid
29 X4.2 0,590 0,2521 Valid
30 X4.3 0,605 0,2521 Valid
31 X4.4 0,707 0,2521 Valid
32 X4.5 0,781 0,2521 Valid
33 X4.6 0,588 0,2521 Valid
34 X4.7 0,616 0,2521 Valid
35 X5.1 0,743 0,2521 Valid
36 X5.2 0,796 0,2521 Valid
37 X5.3 0,829 0,2521 Valid
38 X5.4 0,862 0,2521 Valid
39 X5.5 0,711 0,2521 Valid
Sumber : Data diolah oleh Peneliti (2022)

Berdasarkan hasil pengujian Item-Total Statistics terlihat bahwa nilai

Cronbach’s Alpha if item Deleted berada direntang 0,549 - 0,902, dengan r

tabel 0,2521. Hal ini berarti pernyataan-pernyataan yang digunakan

menunjukkan r hitung lebih (0,549 - 0,902) besar dari r tabel (0,2521) yang

berarti valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan

hasil pengukuran yang konsisten. Menurut Sugiyono (2018) Hasil penelitian

yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Penggunaan pengujian reliabilitas adalah untuk menilai konsistensi pada

objek dan data.

1.
Jika rhitung>rtabel maka tabel instrumen variabel reliabilitas.

2.
Jika rhitung<rtabel maka tabel instrumen variabel tidak reliabilitas
10

Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan cara One Shoot yaitu

pengukuran yang hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanuaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan dengan teknik Cronbach Alpha (a). Cronbach Alpha adalah tolak

ukur atau patokan yang digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala

yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Pengujian dilakukan pada

setiap butir pernyataan pada tiap butir pertanyaan yang variabel. Dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha>0,60 (Sugiyono, 2018)

Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.51

sebagai berikut:

Tabel 4.51
Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak, Pertimbangan Pasar Kerja ,
Pengahargaan Finansial , Pengakuan Profesional , Lingkungan
Kerja , dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,892 39
Sumber : Output SPSS Versi 23

Berdasarkan hasil Reliabilty Statistics menunjukkan bahwa pernyataan

variabel penelitian mempunyai Cronbach’s Alpha>0,60 yaitu 0,892 sehingga

seluruh item pernyataan penelitian dinyatakan reliabel dan layak digunakan

sebagai instrument penelitian.


10

4.3.2 Uji asumsi klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas setiap variabel penelitian pada responden di

Universitas Muara Bungo dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-

Smirnov seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.52
Hasil Uji Normalitas Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 65
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,19064186
Most Extreme Absolute ,069
Differences Positive ,069
Negative -,051
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true
significance. Sumber : output SPSS Versi
23

Berdasarkan tabel 4.52 unstandardized residual menunjukkan memiliki

tarif signifikan 0,200 lebih besar dari pada tarif signifikan a=5% atau 0,05.

Hasil ini menunjukkan bahwa data penelitian disetiap variabel yang diteliti

berdistribusi normal dan dapat digunakan pada hipotesis selanjutnya.

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2018) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan ada atau tidak korelasi antar varibel bebas

(independend). Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari Variance

Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance.


10

1.
Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance< 0,1 makaini berarti dalam

persamaan regresiter dapat masalah multikolinieritas.


2.
Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance> 0,1 maka ini berarti dalam

persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas.

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.53 sebagai berikut :

Tabel 4.53
Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ,
Pengahargaan Finansial , Pengakuan Profesional , Lingkungan Kerja , dan
Motivasi Pengetahuan Perpajakan
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pertimbangan Pasar Kerja .963 1.038
Penghargaan Finansial .394 2.536
Pengakuan Profesional .330 3.034
Lingkungan Kerja .906 1.104
Motivasi Pengetahuan Perpajakan .316 3.168
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS Versi 23

Berdasarkan uji multikolinearitas, nilai Tolerance >0,1 yaitu pertimbangan

pasar kerja dengan nilai Tolerance 0,963, penghargaan finansial dengan nilai

Tolerance 0,394, pengakuan profesional dengan nilai Tolerance 0,330,

lingkungan kerja dengan nilai Tolerance 0,906, dan motivasi pengetahuan

perpajakan dengan nilai Tolerance 0,316. Nilai VIF < 10 pertimbangan pasar

kerja dengan nilai VIF 1,038, penghargaan finansial dengan nilai VIF 2,536,

pengakuan profesional dengan nilai VIF 3,034, lingkungan kerja dengan nilai

VIF 1,104, dan motivasi pengetahuan perpajakan dengan nilai VIF 3,168.
10

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi.

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sugiyono (2018) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu

pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Dalam penellitian

ini untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser,

yaitu meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Tidak

terjadi heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya >0,05. Sebaliknya,

terjadi heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya <0,05.

Hasi uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.54 sebagai berikut :

Tabel 4.54
Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ,
Pengahargaan Finansial , Pengakuan Profesional , Lingkungan Kerja ,
dan Motivasi Pengetahuan Perpajakan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.340 1.162 2.014 .049
Pertimbangan Pasar
-.009 .015 -.0.73 -.556 .580
Kerj
Penghargaan
-.026 .039 -.138 -.673 .503
Finansial
Pengakuan
-.023 .046 -.111 -.495 .622
Profesional
Lingkungan Kerja -.011 .029 -.052 -.383 .703
10

Motivasi
Pengetahuan .026 .041 .143 .626 .534
Perpajakan
a. Dependent Variable: ABERSID
Sumber : Output SPSS Versi 23

Dari hasil uji diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi semua variabel

independen > 0,05 yaitu, pertimbangan pasar kerja dengan nilai signifikasi

0,580, penghargaan finansial dengan nilai signifikasi 0,503, pengakuan

profesional dengan nilai signifikasi 0,622, lingkungan kerja nilai signifikasi

0,703, dan motivasi pengetahuan perpajakan dengan nilai signifikansi 0,534.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Pada bagian ini akan dianalisis pengaruh pertimbangan pasar kerja,

penghargaan finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, motivasi

pengetahuan perpajakan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak. Data yang digunakan dalam analisis regresi

berdasarkan data kuesioner yang telah disebar. Hasil perhitungan koefisien

liner berganda menggunakan bantuan SPSS Versi 23 sebagai berikut:

Tabel 4.55
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.246 2.052 -2.069 .043
Pertimbangan Pasar
.036 .027 .062 1.314 .194
Kerja
Penghargaan Finansial .339 .069 .363 4.907 .000
Pengakuan Profesional -.174 .080 -.175 -2.165 .034
11

Lingkungan Kerja .741 .052 .696 14.260 .000


Motivasi Pengetahuan
Perpajakan .277 .073 .315 3.813 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS Versi 23

Dari tabel 4.55 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

𝒀 = −𝟒, 𝟐𝟒𝟔 + 𝟎, 𝟎𝟑𝟔 𝑿𝟏 + 𝟎, 𝟑𝟑𝟗 𝑿𝟐 − 𝟎, 𝟏𝟕𝟒 𝑿𝟑 + 𝟎, 𝟕𝟒𝟏 𝑿𝟒

+𝟎, 𝟐𝟕𝟕 𝑿𝟓 + 𝒆

1. Hasil dari masing-masing koefisien yaitu untuk konstanta (a = - 4,246)

artinya jika faktor-faktor pertimbangan pasar kerja (X1), penghargaan

finansial (X2), pengakuan profesional (X3), lingkungan kerja (X4), dan

motivasi pengetahuan perpajakan (X5) bernilai nol (0) point, maka besar

nilai pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak (Y)

adalah sebesar -4,246 point.

2. Koefisien regresi pertimbangan pasar kerja (X1) sebesar 0.036. Artinya

bahwa setiap peningkatan pertimbangan pasar kerja (X1) sebesar 1 point,

akan meningkatkan pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi

konsultan pajak (Y) sebesar 0,036 point. Dengan asumsi variabel X2, X3,

X4, X5 bernilai tetap ( konstan).

3. Koefisien regresi penghargaan finansial (X2) sebesar 0,339. Artinya

bahwa setiap peningkatan penghargaan finansial (X2) sebesar 1 point,

akan meningkatkan pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi

konsultan pajak (Y) sebesar 0,036 point. Dengan asumsi variabel

X3,X4,X5 bernilai tetap (konstan).


11

4. Koefisien regresi pengakuan profesional (X3) sebesar -0,174. Artinya

bahwa setiap penurunan pengakuan profesional (X3) sebesar 1 point, akan

menurunkan pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan

pajak

(Y) sebesar -0,174 point. Dengan asumsi variabel X4, X5 bernilai tetap

(konstan).

5. Koefisien regresi lingkungan kerja (X4) sebesar 0.741. Artinya bahwa

setiap peningkatan lingkungan kerja (X4) sebesar 1 point, akan

meningkatkan pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan

pajak (Y) sebesar 0,741 point. Dengan asumsi variabel X5 bernilai tetap

(konstan).

6. Koefisien regresi motivasi pengetahuan perpajakan (X5) sebesar 0.277

Artinya bahwa setiap peningkatan motivasi pengetahuan perpajakan (X5)

sebesar 1 point, akan meningkatkan pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak (Y) sebesar 0,277 point. Dengan asumsi variabel

lainnya bernilai tetap (konstan).

4. 4 Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji T ( Uji Parsial )

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variable

independen yang dimaksudkan dalam model regresi linear berganda

mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Hasil perhitungan ini

selanjutnya dibandingkan dengan ttable dengan menggunakan tingkat

kesalahan 0,05 uji dua pihak dan dk = n–k–1, dengan kriteria sebagai berikut:

1)
Jika thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel maka hasilnya signifikan, yang berarti
11

HO ditolak dan H1 diterima.

2)
Sedangkan jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≥ -ttabel maka hasilnya tidak

signifikan yang berarti HO diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS maka didapatlah hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.56
Hasil Pengujian Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.246 2.052 -2.069 .043
Pertimbangan
.036 .027 .062 1.314 .194
Pasar Kerja
Penghargaan Finansial .339 .069 .363 4.907 .000
Pengakuan Profesional -.174 .080 -.175 -2.165 .034
Lingkungan Kerja .741 .052 .696 14.260 .000
Motivasi Pengetahuan
.277 .073 .315 3.813 .000
Perpajakan
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS Versi 23

1. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja (X1) Terhadap Pemilihan

Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak (Y)

Dari hasil uji t di atas dapat diketahui pertimbangan pasar kerja yaitu

dengan nilai t tabel yang dihitung dari nilai n-k-1 dengan nilai (n=65,

k=5) maka 65-5-1=59 sehingga nilai t tabel adalah 2,00. Dilihat dari tabel

4.56, diketahui bahwa t hitung pertimbangan pasar kerja sebesar 1,314

dan t tabel sebesar 2,00. jadi thitung (1,314) < ttabel (2,00) dan nilai

profitabilitas t hitung pertimbangan pasar kerja (X1) terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak (Y) adalah 0,194

> 0,05. Maka Ho


11

diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertimbangan

pasar kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

2. Pengaruh Penghargaan Finansial (X2) Pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi menjadi Konsultan Pajak (Y)

Dari hasil uji t di atas dapat diketahui penghargaan finansial yaitu dengan

nilai t tabel yang dihitung dari nilai n-k-1 dengan nilai (n=65, k=5) maka

65-5-1=59 sehingga nilai t tabel adalah 2,00. Dilihat dari tabel 4.56,

diketahui bahwa t hitung penghargaan finansial sebesar 4,907 dan t tabel

sebesar 2,00. Jadi thitung (4,907) > ttabel (2,00) dan nilai probabilitas t hitung

penghargaan finansial (X2) terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak (Y) adalah 0,000 < 0,05. Maka H o ditolak dan H2

diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa penghargaan finansial secara

parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak.

3. Pengaruh Pengakuan Profesional (X3) Terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan pajak (Y)

Dari hasil uji t di atas dapat diketahui pengakuan profesional yaitu dengan

nilai t tabel yang dihitung dari nilai n-k-1 dengan nilai (n=65, k=5) maka

65-5-1=59 sehingga nilai t tabel adalah 2,00. Dilihat dari tabel 4.52,

diketahui bahwa t hitung pengakuan profesional sebesar -2,165 dan t tabel

sebesar -2,00. Jadi thitung (-2,165) < ttabel (-2,00) dan nilai probabilitas t

hitung pengakuan profesional (X3) terhadap pemilihan karir mahasiswa


11

akuntansi menjadi konsultan pajak (Y) adalah 0,034 < 0,05. Maka H o

ditolak dan H3 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengakuan

profesional secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

4. Pengaruh Lingkungan Kerja (X4) Terhadap pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan pajak (Y)

Dari hasil uji t di atas dapat diketahui lingkungan kerja yaitu dengan nilai

t tabel yang dihitung dari nilai n-k-1 dengan nilai (n=65, k=5) maka 65-5-

1=59 sehingga nilai t tabel adalah 2,00. Dilihat dari tabel 4.56, diketahui

bahwa t hitung lingkungan kerja sebesar 14,260 dan t tabel sebesar 2,00.

Jadi thitung (14,260) > ttabel (2,00) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 <

0,05. Maka Ho ditolak dan H4 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa

lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

5. Pengaruh Motivasi Pengatahuan Perpajakan (X5) Terhadap

Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak (Y)

Dari hasil uji t di atas dapat diketahui minat mahasiswa yaitu dengan nilai

t tabel yang dihitung dari nilai n-k-1 dengan nilai (n=65, k=5) maka 65-5-

1=59 sehingga nilai t tabel adalah 2,00. Dilihat dari tabel 4.56, diketahui

bahwa t hitung motivasi pengetahuan perpajakan sebesar 3,813 dan t tabel

sebesar 2,00. Jadi thitung (3,813) > ttabel (2,00) dan nilai probabilitas t hitung

lingkungan kerja (X4) terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak (Y) adalah 0,000 < 0,05. Maka Ho ditolak dan H4
11

diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi pengetahuan

perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

4.4.2 Uji F ( Uji Simultan )

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan secara statistik bahwa

keseluruhan variabel independen berpengaruh secara bersama-sama atau

secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dengan membandingkan

antara Fhitung dengan Ftabel dengan signifikan 0,05 dan df1=k-1 dan df2=n-k,

dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak

2. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

Dengan kriteria pengambilan keputusan yang dipakai adalah

:
a.
Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b.
Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh output ANOVA pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.57
Hasil Pengujian Statistik F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 621,026 5 124,205 80,770 ,000b
Residual 90,728 59 1,538
Total 711,754 64
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X4, X1, X2,
X3 Sumber : Output SPSS Versi 23
11

Dari hasil pengujian pada tabel 4.57 diatas, maka pengujian hipotesis

mengenai pengaruh pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial,

pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan

perpajakan dilihat dari nilai F hitung sebesar 80,770 dan F tabel 2,37 yang

berarti F hitung (80,770) > F tabel (2,37) dan nilai probabilitas F hitung

sebesar 0,000 < 0,05 menjelaskan bahwa H6 diterima dan Ho ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial,

pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan

perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa

akuntansi menjadi konsultan pajak.

4.4.3 Koefisien Determinasi ( Adjusted R2)

Menurut Sugiyono (2018) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengatur

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan nilai

antara nol dan satu. Secara matematis jika nilai R²= 1 berarti variabel bebas

memiliki pengaruh dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Sedangkan

jika nilai R2=0 berarti variabel bebas tidak memiliki pengaruh dalam

menjelaskan variasi variabel terikat.Jadi nilai yang mendekati satu maka

semakin dekat hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Koefisien determinasi diukur dengan menggunakan R2 pada kolom

model summary dari output regresi masing-masing model.


11

Besarnya R2 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.58
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .934a .873 .862 1.24007
a. Predictors: (Constant),X5,X4,X1,X2,X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS Versi 23

Dari hasil pada tabel 4.58 dapat diketahui nilai koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,873. Hal ini berarti bahwa ada kontribusi

sebesar 87,3% dari pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial,

pengakuan profesional, lingkungan kerja dan motivasi pengetahuan

perpajakan dapat mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak. Sedangkan sisanya sebesar 12,7% (100% - 12,7%)

dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

4.5 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

4.5.1 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan pajak

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak dapat dilihat

dari thitung pertimbangan pasar kerja sebesar 1,314 dan t tabel sebesar 2,00. Jadi

thitung (1,314) < ttabel (2,00) dan nilai probabilitas thitung pertimbangan pasar

kerja (X1) terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan

pajak

(Y) sebesar 0,194 > 0,05. Maka hipotesis satu (H1) ditolak yang artinya
11

pertimbangan pasar kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Rahmawati dan Sari Andayani (2021), dan Kartika Damayanti Dkk (2021),

bahwa pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi konsultan pajak. Hal ini dikarenakan mahasiswa akuntansi mungkin

lebih merasa bahwa akses lowongan pekerjaan lebih mudah didapatkan pada

akuntansi perusahaan, akuntan pendidik, atau akuntan publik dibandingkan

karir pada bidang perpajakan. Faktor lain, yakni disebabkan keinginan

konsultn pajak untuk selalu mendapatkan pekerjaan secara prinsip tidak lepas

dari bidang ekonomi. Jadi, sejatinya sebagai mahasiswa sudah merenungkan

sejak kini dalam aspek pasar kerja, sebagai apapun karir yang akan dipilihnya

kelak.

4.5.2 Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh penghargaan finansial terhadap

pemilihan karir menjadi konsultan pajak dapat dilihat dari t hitung penghargaan

finansial sebesar 4,907 dan ttabel sebesar 2,00. Jadi thitung (4,907) > ttabel (2,00)

dan nilai probabilitas thitung penghargaan finansial (X2) terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak (Y) sebesar 0,000 < 0,05

maka hipotesis dua (H2) diterima yang artinya pengetahuan akuntansi secara

parsial berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi .

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Naomy

Grace Alemi Saragih (2019), dan Yuanita Widyasari (2010) bahwa


11

penghargaan finansial secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir

menjadi mahasiswa akuntansi. Penghargaan finansial yang tinggi tentu

menjadi salah satu pertimbangan bagi mahasiswa menjadi konsultan pajak.

Seorang konsultan pajak bekerja secara mandiri dan dapat memberikan

jasanya pada dua klien atau lebih. Semakin banyak klien yang dimiliki maka

semakin besar pendapatan yang dapat diterima. Penghargaan finansial

tersebut diharapkan akan memberikan kepuasan bagi mahasiswa akuntansi

untuk mencukupi segala kebutuhan dasarnya atau tujuan yang ingin mereka

capai. Hal tersebut membuktikan bahwa penghargaan finansial menjadi salah

satu faktor yang dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam pemilihan

karir dibidang konsultan pajak. Jadi semakin tinggi faktor penghargaan

finansial maka akan meningkatkan pengaruhnya terhadap mahasiswa

akuntansi dalam pemilihan karir menjadi konsultan pajak.

4.5.3 Pengaruh Pengakuan Profesional terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Pengujian hipotesis pengaruh pengakuan profesional terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak dapat dilihat bahwa thitung

pengakuan profesional sebesar -2,165 dan ttabel sebesar 2,00100. Jadi thitung (-

2,165) < ttabel (2,00100) dan nilai probabilitas thitung pengakuan profesional

(X3) terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak

(Y) sebesar 0,034 < 0,05 maka hipotesis tiga (H3) ditolak yang artinya

pengakuan profesional secara parsial berpengaruh negatif terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak


12

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gusti

Ayu Agustia Arini dan Naniek Noviari (2020), menyatakan hasil analisis

menunjukkan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak. Dalam hal ini, semakin

baik pengakuan profesional yang diperoleh menjadi konsultan pajak maka

akan menyebabkan meningkatnya pemilihan karir sebagaikonsultan pajak.

Dengan adanya pengakuan profesional apabila menjadi seorang konsultan

pajak maka nantinya akan meningkatkan pemilihan karir sebagai konsultan

pajak, hal ini karena pengakuan profesional merupakan suatu penghargaan

yang berwujud nonfinansial yang berhubungan dengan pengakuan terhadap

prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas

pekerjaan yang dihasilkan dan dapat meningkatkan motivasi dalam

pencapaian karir yang baik sehingga nantinya akan meningkatkan pemilihan

karir sebagai konsultan pajak.

4.5.4 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap pemilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak

Pengaujian hipotesis pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak dapat dilihat bahwa thitung

lingkungan kerja sebesar 14,260 dan ttabel sebesar 2,00. Jadi thitung (14,260) >

ttabel (2,00) dan nilai probabilitas thitung lingkungan kerja (X4) terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak (Y) sebesar

0,000 < 0,05 maka hipotesis empat (H4) diterima yang artinya lingkungan

kerja secara parsial berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa

akuntansi menjadi konsultan pajak.


12

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Rahmawati Wahyu Putri dan Sari Andayani (2021).menyatakan hasil analisis

menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak. Hal ini berarti bahwa

semakin baik lingkungan tempat bekerja apabila menjadi konsultan pajak

maka akan menyebabkan meningkatnya pemilihan karir sebagai konsultan

pajak. Karir sebagai konsultan pajak menempatkan individu pada lingkungan

kerja yang menyita waktu, tenaga, tingkat persaingan yang ketat, dan

banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Dengan

adanya lingkungan kerja yang baik serta nyaman menjadi konsultan pajak

maka nantinya akan meningkatkan pemilihan karir sebagai konsultan pajak.

4.5.5 Pengaruh Motivasi Pengetahuan Perpajakan terhadap Pemilihan

Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan pajak

Pengaujian hipotesis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakn terhadap

pemilihan karir menjadi konsultan pajak dapat dilihat bahwa thitung motivasi

pengetahuan perpajakan sebesar 3,813 dan ttabel sebesar 2,00. Jadi thitung

(3,813)

< ttabel (2,00) dan nilai probabilitas thitung motivasi pengetahuan perpajakan

(X5) terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak

(Y) sebesar 0,000 > 0,05 maka hipotesis lima (H5) diterima yang artinya

motivasi pengetahuan perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Indriani

Lestari (2014). Menyatakan hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi


12

lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir mahasiswa

akuntansi menjadi konsultan pajak. Apabila seseorang memiliki pengetahuan

mengenai peraturan perpajakan yang berlaku, cara menghitung besarnya

pajak terutang, hingga pelaporannya, tentunya hal ini akan memberikan

gambaran penetapan dalam pemilihan karir mahasiswa dibidang perpajakan.

Kemudian, apabila seseorang telah memiliki pengetahuan/wawasan sesuai

dibidang yang diminati maka besar kecenderungan individu tersebut memilih

karir dibidang perpajakan.

4.5.6 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja (X1), Penghargaan Finansial

(X2), Pengakuan Profesional (X3), Lingkungan Kerja (X4), dan

Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X5) Terhadap Pemilihan Karir

Mahasiswa Akuntansi Menjadi Konsultan Pajak (Y).

Hasil pengujian pada tabel diatas, maka pengujian hipotesis mengenai

pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan perpajakan terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak dilihat dari Fhitung sebesar

80,770 dan Ftabel sebesar 2,37. Yang berarti Fhitung (80,770) > Ftabel (2,37), dan

niali probabilitas Fhitung sebesar 0,000 < 0,05 menjelaskan bahwa hipotesis

diterima dan dapat disimpulkan bahwa pertimbangan pasar kerja,

penghargaan finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan motivasi

pengetahuan perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.


12

Hal ini sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang telah dibuat sebelumnya

pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

lingkungan kerja dan motivasi pengetahuan perpajakan secara simultan

berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi

konsultan pajak.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Naomy Grace Alemi

Saragih (2019), Kartika Damayanti dan Asep Kurniawan (2021), I Gusti Ayu

Agustia Arini dan Naniek Noviari (2020), Stella Franciss Mulianto dan Yenni

Mangoting (2014), Harun Haposan (2017), Indriani Lestari (2014), Dewi

rahmawati Wahyu Putri dan Sari Andayani (2021) yang menyatakan bahwa

pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan perpajakan secara simultan

berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi

konsultan pajak.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai

pengaruh pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan

profesional, lingkungan kerja dan motivasi pengetahuan perpajakan terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak, maka ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji-t), thitung (1,314) < ttabel (2,00) dan nilai

probabilitas pertimbnagan pasar kerja sebesar 0,194 > 0,05 sehingga

diperoleh hasil penelitian bahwa pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh

secara parsial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi

konsultan pajak.

2.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji-t), thitung (4,907) < ttabel (2,00) dan nilai

probabilitas penghargaan finansial sebesar 0,000 > 0,05 sehingga diperoleh

hasil penelitian bahwa penghargaan finansial berpengaruh secara parsial

terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

3.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji-t), thitung (-2,165) < ttabel (-2,00) dan nilai

probabilitas pengakuan profesional sebesar 0,34 > 0,05 sehingga diperoleh

hasil penelitian bahwa pengakuan profesional berpengaruh secara parsial

terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

4.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji-t), thitung (14,260) > ttabel (2,00) dan nilai

probabilitas lingkungan kerja sebesar 0,000 < 0,05 sehingga diperoleh hasil

124
12

penelitian bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap

pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak.

5.
Berdasarkan hasil uji statistik t (uji-t), thitung (3,813) > ttabel (2,00) dan nilai

probabilitas motivasi pengetahuan perpajakan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga

diperoleh hasil penelitian bahwa motivasi pengetahuan perpajakan

berpengaruh secara parsial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

menjadi konsultan pajak.

6.
Berdasarkan hasil uji statistik F (uji F), nilai F hitung (80,770) > (2,37) dan nilai

probabilitas Fhitung sebesar 0,000 < 0,05 sehingga diapat disimpulkan bahwa

pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, pengakuan profesional,

lingkungan kerja, dan motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh secara

simultan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi konsultan

pajak.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti

mengajukan saran untuk peneliti selanjutnya yaitu :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi penelitian ke

beberapa universitas yang belum diteliti oleh peneliti sehingga hasil

penelitian selanjutnya dapat digeneralisasi secara luas

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain yang

mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih karir sebagai konsultan

pajak.
12

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian lain

diluar kuesioner seperti wawancara langsung kepada responden sehingga

dapat mengatasi kelemahan-kelemahan dalam metode kuesioner.

4. Bagi akademisi, guna meningkatkan mulu lulusan sebagai pekerja intelektual

yang siap pakai perlu diupayakan keragaman kurikulum dalam sistem

pendidikan akuntansi sehingga mereka mulai lebih dini memikirkan profesi

yang akan digelutinya. Disamping itu memiliki kemampuan ynag lebih

profesional pada salah satu bidang profesi yang relevan dalam dunia kerja

saat ini.

5. Bagi Ikatan Konsultan Pajak Indonesia, sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi yang telah memperkerjakan tenaga konsultan pajak,

sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon konsultan dalam

memilih karir/profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja

di lembaganya.
DAFTAR PUSTAKA

Arini,I G.A.A.,& Noviari,N. (2020). Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan


karir sebagai Konsultan Pajak. E-Jurnal Akuntansi,. Vol.31 (ISSN:2302-
8556).
Busro, Muhammad. 2017. Teori-Teori manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Prenada Media Group.
Damayanti, K.,& Kurniawan, A. (2021). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Minat Mahasiswa Program Studi Akuntansi untuk Berkarir Sebagai
Konsultan Pajak. E-Jurnal Edukasi Ekonomi Pendidikan dan Akuntansi.
Vol.9 (ISSN:2580-8818).
Haposan, Harun. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk berkarir Sebagai Konsultan Pajak ( Studi Mahasiswa
Akuntansi: PTN dan PTS Pekanbaru). Jurnal Fekon. Vol. 4. Universitas
Riau. Riau.
Khairunnisa,Shinta & Rahmat Kurniawan. (2020). Faktor faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir dibidang
perpajakan. (Studi empiris pada mahasiswa akuntansi universitas
Andalas).Jurnal Akuntansi Trisakti. Vol.7. (ISSN:2339-0832).
Lestari,Indriani. (2014). Pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, Ekonomi,
karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
brevet pajak. (Studi empiris pada beberapa perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi swasta di jakarta). Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Mafazah,Nur I. (2020). Persepsi dan Minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
terhadap pilihan profesi sebagai konsultan pajak. (Studi empiris pada
Mahasiswa akuntansi di Yogyakarta dan kalimantan Barat). Skripsi
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Mulianto,S.F. & Yeni Mangoting. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Konsultan Pajak. Tax
Accounting Review 4(2).
Mahayani,N M.D., DKK. (2017). Pengaruh persepsi, motivasi,minat,dan
pengetahuan mahasiswa akuntansi program S1 tentang pajak terhadap
pilihan berkarir dibidang perpajakan. E-Journal universitas Pendidikan
Ganesha,7(1)
Numina,Ambar. (2021). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi Dibidang ERP-SAP. Universitas Islam Malang.
Panduan, Buku. 2021. Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi. Padang:Jaya
Offset.

127
128

Putri Merdekawati,Dian & Ardiani Ika Sulistiyawati. 2011. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik.
Universitas Semarang. Semarang.
Putri,D R.W. & Andayani,Sari. (2021). Faktor yang mempengaruhi Pilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi di Jawa Timur Dalam Bidang Perpajakan. Jurnal
Prosiding Senapan. Vol.7 (ISSN: 2776-2092).
Rahayu,Sri,dkk. (2003). Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi, Vol.10, No.2
Risnawati,Mei. 2014. Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan.
Saragih,Naomi G.(2019). Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
mahasiswa akuntansi menjadi konsultan pajak. Universitas Sumatera utara
Medan.
Sugiyono.(2018). Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung
Susanto, J. N. (2013). Persepsi wajib pajak terhadap konsultan pajak dan
preferensi wajib pajak dalam memilih konsultan pajak : Honest
Consultant, Creative Consultant dan Cautious Consultant. Universitas
Surabaya.
Suyono,N.A. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi
Unsiq). Jurnal PPKM II, 1(2), 69-83.
Waluyo. “Akuntansi pajak”. Salemba Empat Edisi 2, Jakarta,2009.
Widyasari, Yuanita. 2010. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-
Faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir. (Studi Kasus Pada
Universitas Diponegoro Dan Unika Soegijapranata). Semarang.
Winardi,J.” Motivasi dan permotivasian dalam manajemen.” PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta,2001.
Wudjud. Wie Shi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan
(PPAK). Universitas Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi USU. Medan.
Yendrawati, R. (2007). Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi
Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai
Akuntan. Jurnal Fenomena, 5(2), 176-192.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Responden

Nama :

Npm :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Angkatan :

II. Petunjuk Pengisian

1. Baca dengan telliti sebelum memilih jawaban yang tepat menurut

saudara/i

2. Pilihlah satu jawaban yang menurut anda paling mendekati

dengan kondisi saudara/i dengan memberi tanda (√) pada kolom

yang tersedia.

III. Keterangan Skor Jawaban

Alternatif Jawaban Simbol Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1


Pertimbangan Pasar Kerja (X1)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak


mudah di PHK)

2. Lapangan kerja yang ditawarkan mudah


diketahui/diakses

3. Memperluas akses dan pengetahuan isu-isu


dunia bisnis, akuntansi dan perpajakan
terkini

4. Profesi konsultan pajak di indonesia masih


minim jika dibandingkan dengan jumlah
wajib pajak yang terus meningkat

5. Memperluas akses atau jaringan dengan


dunia bisnis

6. Profesi konsultan pajak memiliki


keamanan kerja terjamin dimasa
depan
7. Profesi konsultan pajak memiliki
keamanan kerja yang baik dimasa
depan
(Sumber: Penelitian terdahulu Naomy Grace Alemi Saragih 2019)

Penghargaan Finansial (X2)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Gaji awal yang tinggi

2. Dana pensiun
3. Kenaikan gaji lebih cepat

4. Mendapatkan uang lembur

5. Mendapatkan bonus akhir tahun

6. Gaji sebanding dengan risiko pekerjaan

7. Mendapatkan penghargaan finansial tidak


langsung yaitu berupa asuransi, liburan dan
cuti kerja

(Sumber: Penelitian terdahulu Naomy Grace Alemi Saragih 2019)

Pengakuan Profesional (X3)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Lebih banyak memberikan kesempatan


untuk berkembang

2. Ada pengakuan apabila berprestasi

3. Memerlukan banyak cara untuk naik


pangkat

4. Memerlukan keahlian tertentu untuk


mencapai sukses

5. Mendapatkan pengakuan profesional dari


atasan, rekan, dan bawahan dilingkungan
pekerjaan

6. Mendapatkan pengakuan profesioanal


dengan mengikuti sertifikasi pajak
internasional
(Sumber: Penelitian terdahulu Naomy Grace Alemi Saragih 2019)

Lingkungan Kerja (X4)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Pekerjaan rutin

2. Pekerjaannya lebih cepat dapat


diselesaikan

3. Pekerjaannya lebih atraktif atau


banyak tantangan

4. Lingkungan kerjanya menyenangkan

5. Sering lembur

6. Tingkat kompetisi antar karyawan tinggi

7. Ada tekanan kerja untuk mencapai hasil


yang sempurna

(Sumber: Penelitian terdahulu Naomy Grace Alemi Saragih 2019)

Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X5)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Untuk memiliki pengetahuan perpajakan


agar dapat menghitung sendiri besarnya
pajak yang harus saya setorkan

2. Ingin mengetahui ketentuan umum dan tata


cara perpajakan
3. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang
isu-isu kebijakan dan peraturan perpajakan
terkini

4. Untuk meningkatkan pengetahuan


perpajakan dan pengaruhnya terhadap
keputusan keuangan

5. Meningkatkan pengetahuan tentang profesi


dibidang pajak

(Sumber: Penelitian terdahulu Indriani Lestari,2014)

Minat Mahasiswa akuntansi Sebagai Konsultan Pajak (Y)

No. Uraian SS S N TS STS

1. Mampu merasakan kenyamanan dalam


bekerja menjadi konsultan pajak

2. Menjadi konsultan pajak membuat saya


mampu bersosialisasi dengan rekan kerja
dan klien

3. Menjadi konsultan pajak dapat


memperluas wawasan dan kemampuan
dibidang akuntansi

4. Profesi konsultan pajak cenderung


mudah dalam mendapatkan informasi
mengenai isu publik

5. Menjadi konsultan pajak dapat menjadi


konsultan bisnis yang terpercaya
6. Konsultan pajak dapat menjanjikan lebih
profesional dan bidang akuntansi

7. Menjadi konsultan pajak dapat


meningkatkan rasa profesionalisme dan
kebanggaan dalam bidang akuntansi

(Sumber: Penelitian terdahulu Naomy Grace Alemi Saragih 2019)


LAMPIRAN

Hasil Output SPSS 23


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 65 17 35 27,66 5,802
X2 65 21 35 27,77 3,578
X3 65 13 29 22,89 3,359
X4 65 21 35 28,77 3,136
X5 65 7 23 16,86 3,795
Y 65 19 35 28,14 3,335
Valid N (listwise) 65

Uji Validitas
X1 = Pertimbangan Pasar Kerja
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 Total

X1.1 Pearson Correlation 1 ,626** ,626** ,224 ,509** ,476** ,364** ,704**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,072 ,000 ,000 ,003 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** **
X1.2 Pearson Correlation ,626 1 ,470 ,439 ,392 ,467 ,423 ,701**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X1.3 Pearson Correlation ,626** ,470** 1 ,327** ,632** ,644** ,474** ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X1.4 Pearson Correlation ,224 ,439 ,327 1 ,358 ,378 ,344 ,549**
Sig. (2-tailed) ,072 ,000 ,008 ,003 ,002 ,005 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X1.5 Pearson Correlation ,509** ,392** ,632** ,358** 1 ,953** ,720** ,878**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** **
X1.6 Pearson Correlation ,476 ,467 ,644 ,378 ,953 1 ,769 ,902**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X1.7 Pearson Correlation ,364** ,423** ,474** ,344** ,720** ,769** 1 ,796**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
total Pearson Correlation ,704** ,701** ,776** ,549** ,878** ,902** ,796** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

X2 = Penghargaan Finansial
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 total

X2.1 Pearson Correlation 1 ,063 ,226 ,211 ,372** ,063 ,574** ,575**
Sig. (2-tailed) ,618 ,071 ,092 ,002 ,618 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
* **
X2.2 Pearson Correlation ,063 1 ,084 ,237 ,259 1,000 ,239 ,563**
Sig. (2-tailed) ,618 ,507 ,058 ,037 ,000 ,055 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X2.3 Pearson Correlation ,226 ,084 1 ,354** ,637** ,084 ,301* ,655**
Sig. (2-tailed) ,071 ,507 ,004 ,000 ,507 ,015 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** **
X2.4 Pearson Correlation ,211 ,237 ,354 1 ,684 ,237 ,012 ,662**
Sig. (2-tailed) ,092 ,058 ,004 ,000 ,058 ,925 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X2.5 Pearson Correlation ,372** ,259* ,637** ,684** 1 ,259* ,226 ,824**
Sig. (2-tailed) ,002 ,037 ,000 ,000 ,037 ,070 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** *
X2.6 Pearson Correlation ,063 1,000 ,084 ,237 ,259 1 ,239 ,563**
Sig. (2-tailed) ,618 ,000 ,507 ,058 ,037 ,055 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X2.7 Pearson Correlation ,574** ,239 ,301* ,012 ,226 ,239 1 ,567**
Sig. (2-tailed) ,000 ,055 ,015 ,925 ,070 ,055 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
total Pearson Correlation ** ** ** ** ** ** ** 1
,575 ,563 ,655 ,662 ,824 ,563 ,567
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X3 = Pengakuan Profesional
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 total
** ** * * **
X3.1 Pearson Correlation 1 ,757 ,454 ,245 ,252 ,318 ,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,049 ,043 ,010 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
X3.2 Pearson Correlation ,757** 1 ,465** ,134 ,231 ,300* ,732**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,289 ,064 ,015 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
** **
X3.3 Pearson Correlation ,454 ,465 1 ,107 ,208 ,220 ,634**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,397 ,097 ,078 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
X3.4 Pearson Correlation ,245* ,134 ,107 1 ,905** ,467** ,641**
Sig. (2-tailed) ,049 ,289 ,397 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
* ** **
X3.5 Pearson Correlation ,252 ,231 ,208 ,905 1 ,562 ,710**
Sig. (2-tailed) ,043 ,064 ,097 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
X3.6 Pearson Correlation ,318** ,300* ,220 ,467** ,562** 1 ,638**
Sig. (2-tailed) ,010 ,015 ,078 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65
Total Pearson Correlation ** ** ** ** ** ** 1
,778 ,732 ,634 ,641 ,710 ,638
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

X4 = Lingkungan Kerja
Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 Total


* * ** ** ** **
X4.1 Pearson Correlation 1 ,265 ,260 ,325 ,829 ,439 ,372 ,748**
Sig. (2-tailed) ,033 ,037 ,008 ,000 ,000 ,002 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X4.2 Pearson Correlation ,265* 1 ,244 ,385** ,225 ,349** ,285* ,590**
Sig. (2-tailed) ,033 ,050 ,002 ,071 ,004 ,021 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
* ** ** *
X4.3 Pearson Correlation ,260 ,244 1 ,453 ,353 ,128 ,291 ,605**
Sig. (2-tailed) ,037 ,050 ,000 ,004 ,308 ,019 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X4.4 Pearson Correlation ,325** ,385** ,453** 1 ,416** ,229 ,444** ,707**
Sig. (2-tailed) ,008 ,002 ,000 ,001 ,066 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** *
X4.5 Pearson Correlation ,829 ,225 ,353 ,416 1 ,496 ,309 ,781**
Sig. (2-tailed) ,000 ,071 ,004 ,001 ,000 ,012 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
X4.6 Pearson Correlation ,439** ,349** ,128 ,229 ,496** 1 ,147 ,588**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,308 ,066 ,000 ,241 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
** * * ** *
X4.7 Pearson Correlation ,372 ,285 ,291 ,444 ,309 ,147 1 ,616**
Sig. (2-tailed) ,002 ,021 ,019 ,000 ,012 ,241 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Total Pearson Correlation ,748** ,590** ,605** ,707** ,781** ,588** ,616** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

X5 = Motivasi Penngetahuan Perpajakan


Correlations
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 total

X5.1 Pearson Correlation 1 ,773** ,361** ,492** ,238 ,743**


Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,057 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X5.2 Pearson Correlation ,773** 1 ,454** ,516** ,338** ,796**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** **
X5.3 Pearson Correlation ,361 ,454 1 ,801 ,695 ,829**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X5.4 Pearson Correlation ,492** ,516** ,801** 1 ,605** ,862**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X5.5 Pearson Correlation ,238 ,338** ,695** ,605** 1 ,711**
Sig. (2-tailed) ,057 ,006 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65

total Pearson Correlation ,743** ,796** ,829** ,862** ,711** 1


Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Y = Pemilihan Karir Mahasiswa menjadi konsultan Pajak


Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 total

Y.1 Pearson Correlation 1 ,118 ,273* ,232 ,029 ,116 ,872** ,695**
Sig. (2-tailed) ,348 ,028 ,063 ,821 ,356 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.2 Pearson Correlation ,118 1 ,172 ,291* ,440** ,885** ,097 ,603**
Sig. (2-tailed) ,348 ,170 ,019 ,000 ,000 ,442 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.3 Pearson Correlation ,273* ,172 1 ,453** ,353** ,128 ,262* ,596**
Sig. (2-tailed) ,028 ,170 ,000 ,004 ,308 ,035 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.4 Pearson Correlation ,232 ,291* ,453** 1 ,416** ,229 ,250* ,627**
Sig. (2-tailed) ,063 ,019 ,000 ,001 ,066 ,044 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.5 Pearson Correlation ,029 ,440** ,353** ,416** 1 ,496** ,042 ,566**
Sig. (2-tailed) ,821 ,000 ,004 ,001 ,000 ,737 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.6 Pearson Correlation ,116 ,885** ,128 ,229 ,496** 1 ,109 ,596**
Sig. (2-tailed) ,356 ,000 ,308 ,066 ,000 ,389 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
Y.7 Pearson Correlation ,872** ,097 ,262* ,250* ,042 ,109 1 ,694**
Sig. (2-tailed) ,000 ,442 ,035 ,044 ,737 ,389 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65
total Pearson Correlation ,695** ,603** ,596** ,627** ,566** ,596** ,694** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65 65 65

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,892 39

Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 65
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,19064186
Most Extreme Absolute ,069
Differences Positive ,069
Negative -,051
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pertimbangan Pasar Kerja .963 1.038
Penghargaan Finansial .394 2.536
Pengakuan Profesional .330 3.034
Lingkungan Kerja .906 1.104
Motivasi Pengetahuan Perpajakan .316 3.168
a. Dependent Variable: Y
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.340 1.162 2.014 .049
Pertimbangan
-.009 .015 -.0.73 -.556 .580
Pasar Kerj
Penghargaa
-.026 .039 -.138 -.673 .503
n Finansial
Pengakuan
-.023 .046 -.111 -.495 .622
Profesiona
l
Lingkungan Kerja -.011 .029 -.052 -.383 .703
Motivasi
Pengetahua .026 .041 .143 .626 .534
n
Perpajakan
a. Dependent Variable: ABERSID

Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.246 2.052 -2.069 .043
Pertimbangan
.036 .027 .062 1.314 .194
Pasar Kerja
Penghargaan Finansial .339 .069 .363 4.907 .000
Pengakuan Profesional -.174 .080 -.175 -2.165 .034
Lingkungan Kerja .741 .052 .696 14.260 .000
Motivasi Pengetahuan
.277 .073 .315 3.813 .000
Perpajakan
a. Dependent Variable: Y

Hasil Uji Parsial (T)


Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.246 2.052 -2.069 .043
Pertimbangan Pasar
.036 .027 .062 1.314 .194
Kerja
Penghargaan Finansial .339 .069 .363 4.907 .000
Pengakuan Profesional -.174 .080 -.175 -2.165 .034
Lingkungan Kerja .741 .052 .696 14.260 .000
Motivasi Pengetahuan
.277 .073 .315 3.813 .000
Perpajakan
a. Dependent Variable: Y

Hasil Uji Simultan (F)


ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 621,026 5 124,205 80,770 ,000b


Residual 90,728 59 1,538
Total 711,754 64

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X4, X1, X2, X3

Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 ,934a ,873 ,862 1,24007

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X1, X2, X3


b. Dependent Variable: Y
BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi
1. Nama : Putri Ayu Anggini
2. NPM 181016162201001
3. Fakultas/Prodi : Ekonomi/Akuntansi
4. Tempat/Tanggal Lahir : Muara Bungo, 05 Agustus 2000
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Agama : Islam
7. Warga Negara : Indonesia
8. Alamat KTP : Desa Purwo Bakti RT.006/RW.000
Kec. Bathin III, Kab. Bungo
Kota Muara Bungo, Jambi
9. Alamat Domisili : Desa Purwo Bakti RT.006/RW.000
Kec. Bathin III, Kab. Bungo
Kota Muara Bungo, Jambi
10. No. Handphone 0823 7308 5106
11. E-mail : putriayuanggini00@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Negeri No 112/II ( 2006 - 2012 )
2. SMP : SMP Negeri 2 Muara Bungo ( 2012 - 2015 )
3. SMA/SMK : SMK Negeri 1 Muara Bungo ( 2015 - 2018 )
4. Pendidikan Terakhir : Universitas Muara Bungo, Fakultas Ekonomi,
Prodi Akuntansi ( 2018 - 2022 )

3. Kemampuan
1. Bahasa : Indonesia
2. Teknologi Informasi : Ms. Word, Ms. Excel, Ms. PowerPoint, SPSS

Anda mungkin juga menyukai