Skripsi
Diajukan Oleh:
022116031
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
AGUSTUS 2020
ABSTRAK
Restu Tri Yuliani. 022116031. Analisis Penerapan Target Costing dalam Perencanaan Biaya Produksi
untuk Peningkatan Laba pada CV. Mandiri Tas Tahun 2018.
Pembimbing: Ahmad Burhanudin Taufiq dan Amelia Rahmi. 2020.
Pada era globalisasi, persaingan terjadi hampir disemua lini usaha. Persaingan yang terjadi di
semua lini usaha pada era perdagangan bebas juga membawa berbagai macam dampak bagi
perekonomian Indonesia. Perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak bertahan hidup harus
mampu menghasilkan produksi yang tinggi dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, para akuntan
manajemen perlu tanggap terhadap perubahan baik itu dalam ruang lingkup internal maupun eksternal
serta meningkatkan kualitas profesi. Salah satu tujuan yang paling utama adalah optimalisai laba atau
keuntungan. Agar dapat memperoleh laba yang maksimal dalam persaingan yang ketat antar lini
usaha, perusahaan harus dapet menciptakan suatu produk baik barang maupun jasa yang harganya
lebih rendah atau harganya sama dengan pesaingnya. Untuk mendapatkan produk seperti itu,
perusahaan harus berusaha mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada proses produksinya. Untuk
itulah diperlukan metode target costing untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang pada akhirnya
akan membawa dampak terhadap harga jual produk kompetitif serta memaksimalkan laba perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi
dengan Metode Tradisional Costing. (2) Untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi
dengan menggunakan Metode Target Costing. (3) Untuk menganalisis dampak yang terjadi pada
Harga Pokok Produksi dan laba apabila diterapkan Metode Target Costing.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif berupa studi kasus.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer berupa laporan keuangan mengenai
biaya produksi CV. Mandiri Tas Tahun 2018. Objek yang diteliti adalah Harga Pokok Produksi dan
Target Costing. Unit analisis dalam penelitian ini pada CV. Mandiri Tas. Jenis data penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2018 dengan penerapan tradisional costing,
Harga Pokok Produksi CV. Mandiri Tas telah mengeluarkan biaya baku langsung sebesar Rp.
162.360.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 82.632.000, dan biaya overhead pabrik sebesar
Rp. 73.780.000, sehingga total biaya produksi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 318.772.000, dan
laba yang diperoleh sebesar Rp. 123.913.000. Sedangkan untuk penerapan metode target costing,
harga pokok produksi CV. Mandiri Tas dapat menghemat pengeluaran biaya bahan baku langsung
sebesar Rp. 4.200.000 (2,58%) menjadi Rp. 158.160.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.
2.880.000 (3,90%) menjadi Rp. 70.900.000 sehingga total biaya produksi menjadi Rp. 311.692.000.
Dengan kata lain, penerapan metode target costing ini dapat menurunkan total biaya produksi sebesar
Rp. 7.080.000 (2,22%) dibandingkan dengan metode yang perusahaan terapkan.
ii
ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING DALAM
PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN
LABA PADA CV. MANDIRI TAS TAHUN 2018
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
Bogor
Mengetahui,
(Dr. Hendro Sasongko, Ak., M.M., CA.) (Dr. Arief Tri Hardiyanto, Ak., MBA.,
CMA., CCSA., CA., CSEP., QIA)
iii
ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING DALAM
PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN
LABA PADA CV. MANDIRI TAS TAHUN 2018
Skripsi
022116031
Menyetujui,
iv
© Hak Cipta milik Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, tahun 2019
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah,, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang
wajar Fakultas Ekonomi Univeristas Pakuan.
Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa seizin Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
sepenuh hati, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan
proposal ini yang berjudul “Analisis Penerapan Target Costing dalam
Perencanaan Biaya Produksi untuk Peningkatan Laba pada CV. Mandiri Tas
Tahun 2018”.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini merupakan salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pakuan Bogor. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi teknis maupun dari
segi ilmiahnya yang semuanya itu disebabkan dari keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak sehingga dapat dijadikan masukan yang
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan penulis agar menjadi
lebih baik.
Penulisan proposal penelitian ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Atas bantuan, bimbingan dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis, perkenankan penulis untuk
menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hendro Sasongko, Ak., M.M., C.A,. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.
2. Bapak Dr. Arief Tri Hardiyanto, Ak., MBA., CMA., CCSA., CA., CSEP.,
QIA. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan Bogor.
3. Ibu Retno Martanti Endah Lestari, S.E., M.Si. Selaku Sekretaris Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.
4. Bapak Ahmad Burhanudin Taufiq, Ak., ME., CA Selaku Ketua Komisi
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan semangat
demi kelancaran penulisan skripsi ini.
5. Ibu Amelia Rahmi, S.E., M.Ak Selaku Anggota Komisi Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan semangat demi
kelancaran penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan yang telah
memberikan ilmu selama perkuliahan.
7. Bapak Slamet Riyanto S.Pd., dan Ibu Muhayinah A.P. selaku orang tua
yang telah memberikan dukungan dan doanya yang tak terhingga serta
bantuan moral dan materil dalam penulisan skripsi ini.
vi
8. Reni Eka Septianingsih S.Pd., dan Risma Apriliani Anggrasari
A.Md.Akun. selaku kakak saya yang selalu memberi dukungan positif
agar tercapainya tujuan yang ingin saya capai.
9. Spesial ucapan terimakasih untuk diri saya sendiri telah melewati
beberapa musim berganti dengan tugas akhir yang wajib saya selesaikan,
terimakasih telah berusaha, sabar dan sedikit banyaknya konsisten dalam
banyak hal. Karya ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri, orang
tua yang selalu mendorong saya untuk segera wisuda dan teman-teman
yang bertanya kapan skripsi ini selesai. I love myself!!
10. Bapak Hadiman selaku pendiri CV. Mandiri Tas yang telah memberikan
bantuan dan kerjasama sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
11. Leonita Angkasa Putri, Adam Maulana, Yaumil Annisa, dan Lavinka
Amalia Firdaus yang telah memberi saya dukungan penuh dan memberi
semangat agar segera lulus.
12. Ucapan terimakasih kepada SUN Family (Tri Resti Rezeki, Ulpa Zulianti,
Putri Yansih, Dhea Novi Wahyuni, Muhamad Adriansyah, Roby Renaldi,
Haqi Maliq, dan Yohanes Cristianto Pessoa Belo) sebagai teman dekat
penulis. Terimakasih telah sabar dan menguatkan ketika hati sedang
bersedih maupun berbahagia selama kurang lebih 4 tahun bersama.
Memberi nasihat walau susah diterima, bertukar pikiran ketika sedang
buntu, memberi semangat agar selalu ibadah dan berdoa, menjadi teman
tipsen ketika tidak mood memasuki kelas, semoga waktu mempertemukan
kita kembali.
13. Ucapan terimakasih kepada STFU Squad (Widadi Wahyudi, Dede
Sartika, Fadhilah Najmee, Hani Apriani, Akmal Sabiq, Amelia Agustin,
Ayu Resti, Arisa Zaenab, Dwiky Darmawan, Firda Ramadanti, Gita
Khoerunisa, Radha Gayana, Tegar Nurrasyid, dan Putri Rahma) sebagai
teman dekat penulis. Terimakasih telah hadir dan menjadi penghibur
dikala penat, menjadi teman tertawa disaat hati tidak sejalan, menjadi
teman bermain disaat hati rindu, semoga kalian selalu sehat.
14. Seluruh teman-teman kelas A dan B Akuntansi angkatan 2016 yang
memberikan dukungan dan semangat selama perkuliahan.
15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh
penulis, namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis.
vii
Semoga semua doa, bantuan, dukungan dan semangat yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................i
ABSTRAK .................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PRODI ........................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN TELAH DISIDANGKAN ........................................ iv
HAK CIPTA ..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ...........................................................................1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ..........................................................5
1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................................5
1.2.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...................................................................5
1.3.1 Maksud Penelitian .......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Penelitian ............................................................................5
1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................................6
1.4.1 Kegunaan Praktis ............................................................................6
1.4.2 Kegunaan Akademis .......................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen ................................................7
2.1.2 Proses Akuntansi Manajemen .......................................................7
2.1.3 Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen.....................8
2.2 Laba ..........................................................................................................11
2.2.1 Pengertian Laba ............................................................................11
2.2.2 Kemampuan Menghasilkan Laba ................................................11
2.2.3 Perubahan Laba Kotor (Gross Profit) .........................................12
2.3 Biaya .........................................................................................................12
2.3.1 Pengertian Biaya ..........................................................................12
2.3.2 Biaya dan Klasifikasi Biaya ........................................................13
2.3.3 Perilaku Biaya ..............................................................................13
2.3.4 Biaya Produksi .............................................................................14
2.3.4.1 Unsur-unsur Biaya Produksi........................................................14
2.3.4.2 Klasifikasi Biaya Produksi ..........................................................15
2.3.4.3 Efisiensi Biaya Produksi ..............................................................17
2.4 Metode Target Costing .............................................................................17
ix
2.4.1 Pengertian Target Costing ...........................................................17
2.4.2 Tujuan Target Costing .................................................................18
2.4.3 Bagan Alur Target Costing .........................................................19
2.4.4 Model Penerapan Target Costing ...............................................20
2.4.5 Prinsip-prinsip Penerapan Targer Costing .................................21
2.4.6 Karakteristik Target Costing ......................................................24
2.4.7 Tahap-tahap Pengimplementasian Target Costing ...................24
2.4.8 Rekayasa Nilai (Value Engineering) .........................................25
2.4.9 Kendala Penerapan Target Costing ...........................................27
2.5 Harga Pokok Produksi ...............................................................................28
2.5.1 Pengertian Harga Pokok Produksi .............................................28
2.5.2 Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi .................................28
2.6 Penelitian Sebelumnya dan Kerangka Pemikiran ....................................29
2.6.1 Penelitian Sebelumnya................................................................29
2.6.2 Kerangka Pemikiran....................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..........................................................................................32
3.2 Objek, Unit Analisis, dan Lokasi Penelitian ............................................32
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................32
3.3.1 Jenis Data Penelitian ...................................................................32
3.3.2 Sumber Data Penelitian ..............................................................33
3.4 Operasionalisasi Variabel..........................................................................33
3.5 Metode Pengumpulan Data .......................................................................33
3.6 Metode Pengolahan/Analisis Data............................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................35
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .........................................................35
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan CV. Mandiri Tas ...........................35
4.1.2 Proses Produksi ...........................................................................35
4.1.3 Kegiatan Usaha............................................................................35
4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas .......................................36
4.2 Biaya Produksi CV. Mandiri Tas ..............................................................37
4.2.1 Biaya Bahan Baku Langsung .....................................................37
4.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ...................................................38
4.2.3 Biaya Overhead Pabrik ...............................................................39
4.2.4 Biaya Produksi ............................................................................40
4.3 Laba CV. Mandiri Tas ...............................................................................40
4.4 Pembahasan ................................................................................................41
4.4.1 Penerapan Target Costing pada CV. Mandiri Tas ....................41
4.4.1.1 Menentukan Harga Pasar ............................................................41
4.4.1.2 Menentukan Laba yang Diharapkan ..........................................42
4.4.1.3 Menghitung Target Biaya (Target Cost)....................................42
4.4.1.4 Menggunakan Rekayasa Nilai (Value Engineering/VE) ..........42
x
4.4.2 Biaya Produksi Setelah Rekayasa Nilai .....................................44
4.5 Perbandingan Biaya Produksi dan Laba Antara Penerapan Metode
Tradisional Costing dan Metode Target Costing .......................................................45
4.5.1 Perencanaan Biaya Produksi dengan Penerapan Metode
Tradisional Costing dan Metode Target Costing .......................................................45
4.5.2 Laba dengan Penerapan Metode Tradisional Costing dan Metode
Target Costing serta Dampak dari Penerapannya ......................................................46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................47
5.1 Kesimpulan.................................................................................................47
5.2 Saran ..........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................52
SURAT PERNYATAAN ...........................................................................................53
LAMPIRAN ................................................................................................................54
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Keuangan CV. Mandiri Tas Tahun 2018 ............................................3
Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku Langsung CV. Mandiri Tas ........................................38
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. Mandiri Tas ......................................39
Tabel 4.8 Tabel Perbandingan Harga Kain dan Benang Jahit CV. Mandiri Tas dan
CV. Yogitas Promosi (YPRO) ......................................................................................43
Tabel 4.9 Daftar Harga Kain CV. Mandiri Tas Yogitas Promosi (YPRO) ..............43
Tabel 4.10 Harga Benang Nilon CV. Yogitas Promosi (YPRO) ................................44
Tabel 4.11 Biaya Produksi CV. Mandiri Tas Setelah Rekayasa Nilai ........................44
Tabel 4.12 Perbandingan Biaya Produksi Antara Metode Tradisional Costing dengan
Metode Target Costing CV. Mandiri Tas .....................................................................45
Tabel 4.13 Perbandingan Laba Antara Metode Tradisional Costing dengan Metode
Target Costing CV. Mandiri Tas ...................................................................................46
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
LAMPIRAN
Lampiran 10 Tabel Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung CV. Mandiri Tas .............60
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
usaha, perusahaan harus dapet menciptakan suatu produk baik barang maupun jasa
yang harganya lebih rendah atau harganya sama dengan pesaingnya. Untuk
mendapatkan produk seperti itu, perusahaan harus berusaha mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan pada proses produksinya. Konsep target costing sangat sesuai
sejalan dengan meningkatnya persaingan serta tingkat penawaran yang jauh
melampaui tingkat permintaan, maka kekuatan pasar memberikan pengaruh yang
semakin besar terhadap tingkat harga. Untuk itulah diperlukan target costing untuk
dapat mencapai tujuan perusahaan yang pada akhirnya akan membawa dampak
terhadap harga jual produk kompetitif serta memaksimalkan laba perusahaan.
Semakin baik penerapan target costing terhadap perusahaan maka akan semakin baik
pula peningkatan efisiensi biaya produksinya yang berakibat terhadap tingkat
penawaran harga dan pemaksimalan laba perusahaan.
Target costing merupakan sebuah perubahan terhadap pola pikir selama ini, serta
merupakan kunci jangka panjang bagi kelangsungan hidup pertumbuhan dan
kemakmuran suatu perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif dan terus menerus
berubah ini. Dengan target costing perusahaan dapat merancang produk dan jasa
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus dapat mencapai targer
perusahaan secara bersamaan, karena target costing mempertimbangkan seluruh
biaya produk dalam siklus biaya produk, dan bertujuan untuk menurunkan biaya total
sebuah produk.
Salah satu metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang untuk
lolos dari keterpurukan setelah kalah perang dan dibom atom setelah perang dunia
kedua adalah target costing. Konsep target costing sangat sesuai sejalan dengan
meningkatnya persaingan serta tingkat penawaran yang jauh melampaui tingkat
permintaan, maka kekuatan pasar memberi pengaruh yang semakin besar terhadap
tingkat harga.
Sebagai salah satu manajemen inovasi, penerapan target costing dalam suatu
perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan
implementasi dari adanya inovasi tersebut. Pada saat target costing mulai diambil
dan diimplementasikan oleh operasi bisnis organisasi di dalam lingkungan bisnis
yang lain maka dapat diasumsikan bahwa suatu hal yang baru tentang pendekatan
tersebut dapat dipelajari dengan memperhatikan apa yang sedang terjadi dengan
konteks bisnis lainnya (Kusuma dan Ayu Noorida Soerono:2008).
Krismiaji (2011, 335) mengemukakan bahwa target costing adalah proses
penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan bagi pembuatan sebuah produk baru
dan kemudian merancang prototipe yang menguntungkan dengan kendala biaya
maksimum yang telah ditetapkan. Tujuan utama target costing adalah mengurangi
biaya karena sekali target cost telah dicapai, maka suatu target cost yang baru lebih
rendah ditentukan. Dengan menggunakan target costing perusahaan dapat dengan
bebas menentukan biaya yang diinginkan, dimana biaya ini diperoleh dari harga
3
pasar yang berlaku dikurangi dengan laba yang diinginkan dan seiring dengan price
driven-costing.
Umumnya perusahaan beroperasi dengan mengembangkan dan memproduksi
barang atau jasa terlebih dahulu. Kemudian mulai menghitung biaya yang
dikeluarkan untuk jenis produksi tersebut dan menetapkan harga jual bagi
produknya, setelah itu produk siap dipasarkan. Namun dalam metode target costing,
proses yang terjadi justru sebaliknya. Setelah perusahaan mengetahui harga yang
akan dikenakan terhadap produknya, kemudian perusahaan mulai mengembangkan
produknya yang dapat dipasarkan secara menguntungkan pada tingkat harga yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian pada CV.
Mandiri Tas untuk mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi biaya dalam proses
produksi. CV. Mandiri Tas merupakan sebuah Usaha Kecil Menengah yang didirikan
oleh Bapak Hadiman di Dramaga Kabupaten Bogor pada Tahun 2001. Usaha ini
melayani pembuatan berbagai macam Tas, seperti tas troly umroh haji, tas ransel
laptop, tas kantor selempang, tas seminar, dan lain-lain.
CV. Mandiri Tas sebagai usaha yang memenuhi permintaan pembuatan tas.
Namun seperti kebanyakan usaha kecil menengah, usaha tersebut masih
menggunakan metode biaya standar, yaitu biaya yang ditentukan dimuka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan
produk atau membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi
dan faktor-faktor lain tertentu.
CV. Mandiri Tas belum memiliki manajemen keuangan yang mendukung
sehingga masih belum optimal dalam mengelola biaya produksi yang menyebabkan
usaha tidak mencapai laba maksimal, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 1.1
Data Keuangan CV. Mandiri Tas
Tahun 2018
Uraian 2018 (Rupiah)
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
7
8
2. Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah aktivitas yang dilakukan untuk memonitor
pelaksanaan suatu rencana dan mengambil tindakan yang diperlukan jika
terjadi penyimpangan. Proses pengendalian diharapkan mampu
mengidentifikasi pelaksaan aktivitas yang berjalan dengan baik berupa
informasi yang diperoleh untuk mengevaluasi atau mengkoreksi pelaksanaan
aktivitas. Umpan balik sebaiknya disajikan dengan terperinci untuk
mempertahankan atau meningkatkan pelaksanaan aktivitas yang
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Umpan balik juga dapat
dijadikan dasar untuk mengurangi atau bahkan mengeleminasi aktivitas yang
tidak menghasilkan nilai tambah.
3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah proses pemilihan suatu
alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia. Proses pengambilan
keputusan dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi alternatif yang
tersedia, penentuan manfaat dan biaya setiap alternatif, dan penentuan
alternatif yang terbaik. Pengambilan keputusan dilakukan dalam tahapan
aktivitas manajemen.
2.2 Laba
2.2.1 Pengertian Laba
Secara umum, tujuan didirikannya setiap perusahaan adalah untuk
menciptakan kekayaan, maka laba usaha adalah unsur penting yang menjadi motivasi
dan menggerakan seluruh aktivitas produktif dalam suatu perusahaan. Kebutuhan
untuk menghasilkan laba usaha tersebut menjadi faktor penggerak utama seluruh
aktivitas ekonomis yang dilakukan setiap perusahaan. Mulai dari menentukan produk
yang akan dihasilkan perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya yang
diperlukan, hingga menggerakan dan mengarahkan setiap sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan umum perusahaan. Jadi, laba usaha yang menjadi alasan
keberadaan sebuah perusahaan dan seluruh kegiatannya (Rudianto 2013, 94).
Menurut Stice, et al. yang dikutip Medi Tri Purwanto (2013) laba adalah
perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran
untuk periode tertentu. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba
yang diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan pada
umumnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal dengan biaya yang efektif
dan efisien, dan juga laba merupakan faktor yang menentukan kelangsungan hidup
perusahaan itu sendiri.
Laba yang berhasil di capai oleh suatu perusahaan merupakan salah satu
ukuran kinerja dan menjadi pertimbangan oleh para investor atau kreditur dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan investasi atau untuk memberikan tambahan
kredit. Perusahaan yang melaporkan laba yang tinggi tentu akan menggembirakan
investor yang menanamkan modalnya karena ia akan mendapatkan dividen atas
setiap kepemilikan saham yang dimilikinya. Demikian pula halnya dengan kreditur,
ia akan merasa yakin bahwa ia akan menerima pendapatan bunga dan pengembalian
pokok pinjaman yang telah diberikan kepada perusahaan menurut Riyatno yang
dikutip Aisyah Salam (2016).
Dari beberapa pengertian laba diatas dapat dijelaskan bahwa laba adalah
selisih lebih antara pendapatan dan biaya yang timbul dalam kegiatan utama atau
sampingan perusahaan selama satu periode, dengan kata lain efektivitas dan efisiensi
dari suatu usaha secara garis besar dapat dilihat pada laba yang diraihnya. Maka dari
itu, laba merupakan alat yang baik untuk mengukur prestasi dari pimpinan dan
manajemen perusahaan.
2.3 Biaya
2.3.1 Pengertian Biaya
Akuntansi biaya menurut Mulyadi (2014: 7) adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapanya. Mulyadi (2014:7)
menyatakan bahwa akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu:
a. Penentuan kos produk,
b. Pengendalian biaya,
c. Pengambilan keputusan khusus.
Pengertian biaya menurut PSAK No. 16 revisi 2017 adalah jumlah kas atau
setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk
memperoleh suatu asset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat
ditetapkan, jumlah yang diatribusikan ke asset pada saat pertama diakui sesuai
dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain.
Sedangkan menurut Dunia dan Wasiah yang dikutip oleh Aisyah Salam
(2016) biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau
mempunyai manfaat melebihi atau periode akuntansi tahunan.
13
organisasi, produksi perusahaan, tujuan dari analisa itu sendiri dan kebutuhan
manajemen.
Menurut Hongren (2008,49) yang diterjemahkan oleh Desi Andariani
mengemukakan klasifikasi biaya produksi sebagai berikut :
Ada dua istilah yang digunakan untuk menggambarkan klasifikasi biaya
manufaktur, yaitu biaya utama (prime cost), yang terdiri atas biaya bahan aku
langsung ditambah biaya tenaga kerja langsung dan biaya konversi (convertion cost),
yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung ditambah biaya overhead pabrik.
1. Biaya Utama (Prime Cost)
Menurut Cartet dan Usry (2009,40) yang diterjemahkan oleh Krista biaya
utama terdiri dari dua jenis biaya, yaitu biaya bahan baku langsung (direct
materials) dan biaya tenaga kerja langsung (direct labour).
a. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Materials)
Biaya bahan baku langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian
integral dari barang jadi yang dapat dimasukan dalam kalkulasi biaya produk.
Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan kedalam bahan langsung
adalah kemudian penelusuran proses pengubah bahan tersebut menjadi bahan
jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan
untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya ini meliputi gaji
karyawan yang dapat dibebankan langsung ke produk tertentu.
2. Biaya Konversi (Convertion Cost)
Menurut Carter dan Usry (2009,40) yang diterjemahkan oleh Krista biaya
konversi terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tenaga kerja langsung (direct
labour) dan biaya overhead pabrik (factory overhead).
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour).
b. Biaya Overdehad Pabrik (Factory Overhead).
Biaya overhead pabrik adalah biaya dari bahan baku tidak langsung,
tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi yang tidak dapat
dibebankan langsung pada produk tertentu, yaitu meliputi biaya listrik, pajak
bangunan, asuransi, penyusutan fasilitas pabrik, biaya perbaikan dan
pemeliharaan.
Dari definisi diatas, dapat dijelaskan bahwa biaya konversi merupakan
seluruh biaya-biaya dari penjumlahan biaya tenaga kerja langsung biaya
overhead pabrik (bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, listrik,
pajak bangunan, asuransi, penyusutan fasilitas pabrik, biaya perbaikan dan
pemeliharaan).
17
Dengan pola ini, maka perusahaan harus mampu mengelola biaya (cost
management) dengan baik. Menurut Rudianto (2013, 145) menyatakan bahwa target
costing adalah metode penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu
menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar yang
kompetitif, sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan.
Menurut Garrison et al (2012, 107) yang dikutip Sari meyatakan bahwa
target costing adalah proses penentuan biaya maksimum yang dikeluarkan ketika
melakukan operasional produksi. Target costing dihitung dengan mulai harga jual
18
Gambar 2.1
Ilustrasi Target Costing
Sumber : Armanto Witjaksono (2013, 176)
Desain
Harga Jual Target Target &
Laba Biaya
Produksi
Gambar 2.2
Bagan Alur Target Costing
Sumber : Rudianto (2013, 145)
kemudian. Jika target marjin laba perusahaan ditingkatkan, maka perusahaan harus
melakukan penghematan dan perekayasaan nilai pada biaya produksi serta biaya non
produksi untuk mencapai target cost yang ditetapkan berdasarkan harga jual. Dengan
demikian, sistem target costing membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif
karena merupakan bentuk strategi umum dalam persaingan ketika menghadapi
persaingan yang sangat ketat dimana perbedaan harga yang kecil saja dapat
menggerakan konsumen untuk berpaling kepada produk lain atau produk
substitusinya.
Metode target costing menentukan biaya berdasarkan harga yang kompetitif
ini membuat unsur perusahaan didorong untuk merancang ulang produk atau proses
produksi agar dapat memenuhi harga yang ditentukan pasar, tetapi tetap
mendapatkan laba. Terdapat dua alasan mengapa target costing harus digunakan oleh
perusahaan dalam situasi pasar yang sangat kompetitif, yaitu :
1. Perusahaan tidak dapat menentukan harga jual produknya secara sepihak.
Harga jual ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu pertemuan antara besarnya
permintaan dan penawaran terhadap suatu produk. Perusahaan yang
mengabaikan hal ini akan menanggung resikonya sendiri. Oleh karena itu, harga
jual produk yang direncanakan merupakan harga jual diantisipasi dengan
mempertimbangkan mekanisme pasar yang berlaku.
2. Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain.
Setelah produk didesain dan masuk dalam proses produksi, tidak banyak yang
dapat dilakukan untuk mempengaruhi biayanya. Tetapi jika dalam tahap desain
biaya telah dipatok dan ditentukan, maka proses produksinya akan disesuaikan
dengan desain yang telah dibuat.
Laba Target
Biaya Target
Desain Produk
& Proses
Tidak
Biaya Target
Terpenuhi?
Ya
Produksi Produk
Gambar 2.3
Model Penerapan Target Costing
Sumber : Hansen dan Women (2011, 362)
Key
Life-Cycle Costing Value-Chain
Principles of
Target
Costing
Focus On Customer
Gambar 2.4
Prinsip-prinsip Penerapan Target Costing
Sumber : Armanto Witjaksono (2013, 179)
1. Harga menentukan biaya (Price Led Costing)
Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan harga jual
produk bukan hal gampang. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar, sehingga
harga pasar digunakan untuk menentukan target biaya.
2. Fokus pada pelanggan (Focus On Customer)
Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya dan fungsi secara
simultan terdapat dalam produk dan dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan berkenaan dengan desain dan perhitungan harga poko produk. Bagi
pelanggan manfaat atas fitur dan fungsi yang ditawarkan oleh produk harus lebih
besar dari biaya perolehannya (alias harga jual dari sisi pandang pengusaha).
3. Fokus pada desain produk dan proses (Focus on Design)
Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan tahapan
desain proses produksi. Dengan demikian setiap perubahan atau rekayasa harus
dilakukan sebelum proses produksi, dengan tujuan menekan biaya dan
mengurangi waktu terutama bagi produk baru.
4. Cross Functional Team
Kelompok ini bertanggung jawab atas keseluruhan produk, dimulai dari ide
atau konsep produk hingga tahapan produksi penuh.
5. Melibatkan Rantai Nilai (Value Chain)
Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, dimulai dari pemasok barang
atau jasa, distributor, hingga pelanggan dilibatkan dalam proses target costing.
6. Orientasi Daur Ulang Hidup Produk (Life-cycle Costing)
23
Meminimalkan biaya selama daur ulang hidup produk diantara harga bahan
baku, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan biaya distribusi.
Menurut Rudianto (2013, 146) ada beberapa prinsip target costing, sebagai
berikut :
1. Harga Jual Mendahului Biaya
Sistem target costing menetapkan target biaya dengan mengurangi
marjin laba yang diharapkan dari harga pasar yang kompetitif. Harga pasar
dikendalikan oleh situasi pasar dan target laba ditentukan oleh kondisi
keuangan suatu perusahaan dan industri yang digelutinya.
a. Harga pasar mendefinisikan rencana produk dan laba. Rencana
tersebut harus selalu dianalisis agar portofolio produk perusahaan
memberikan sumber daya hanya kepada produk yang menghasilkan
marjin laba yang konsisten dan dapat diandalkan.
b. Proses target costing digerakan oleh competitive intelligence dan
analisis yang aktif. Pemahaman tentang latar belakang harga pasar
digunakan untuk menandingi ancaman dan tantangan kompetitif.
2. Fokus pada Pelanggan
Sistem target costing digerakan oleh pasar. Persyaratan pelanggan atas
kualitas, biaya, dan waktu secara simultan diintegrasikan kedalam produk dan
keputusan proses, serta arah analisis biaya target biaya tidak boleh dicapai
dengan mengorbankan tampilan yang diinginkan pelanggan, menurunkan
kinerja atau kendalam suatu produk, atau menunda peluncuran produk
dipasar.
3. Fokus pada Desain
Sistem target costing mempertimbangkan desain produk dan proses
sebagai kunci terhadap manajemen biaya. Perusahaan menghabiskan lebih
banyak waktu pada tahap desain dan mengurangi waktu sampai ke pasar
dengan menghilangkan perubahan yang mahal dan menghabiskan banyak
waktu yang diperlukan dikemudian hari. Sebaliknya, metode reduksi biaya
tradisional memfokuskan pada skala ekonomi, kurva pembelajaran, reduksi
pemborosan, dan perbaikan hasil dalam mengelola biaya.
a. Sistem target costing mengelola biaya sebelum terjadi.
b. Sistem target costing menantang insinyur melihat pengaruh biaya
terhadap produk, teknologi, dan desain proses. Semua keputusan
disaring berdasarkan besarnya biaya yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
c. Sistem target costing mendorong semua bagian organisasi untuk
menguji produk terlebih dulu sebelum dibuat.
24
1. Cynthia Indriani Analisis Variabel 1 : Metode Penulis Pada tahun 2017 dengan
(2017) Penerapan Target Harga Pokok perhitunga menerapkan penerapan metode target
Costing dalam Produksi n metode costing, UKM Hidup Baru Steel
Perencanaan mengguna target dapat menghemat pengeluaran
Biaya Produksi Variabel 2 : kan Target costing pada biaya bahan baku langsung
untuk Laba Costing UKM Hidup sebesar Rp 1.410.516.400
Peningkatan Laba Baru Steel (8,48%) menjadi Rp
pada UKM Hidup (perusahaan 15.214.500.000 dan biaya
Baru Steel Tahun penjual overhead pabrik sebesar Rp
2017. baja). 4.620.000 (2,05%) menjadi Rp
220.620.000 sehingga total
biaya produksi menjadi Rp
15.536.525.000. Dengan kata
lain, penerapan metode target
costing ini dapat menurunkan
total biaya produksi sebesar Rp
1.415.136.400 (8,35%)
dibandingkan dengan metode
yang perusahaan terapkan.
2. Heri Supriyadi Penerapan Target Variabel 1 : Metode Penulis Penerapan Target Costing pada
(2013) Costing dalam Harga Pokok perhitunga menggunaka Usaha Dagang Eko Kusen lebih
Upaya Produksi n n penerapan efisien jika dibandingkan
Pengurangan mengguna target dengan yang dilakukan oleh
Biaya Produksi Variabel 2 : kan Target costing pada perusahaan selama ini, dan juga
untuk Laba Costing Usaha merupakan alternatif yang baik
Peningkatan Laba Dagang Eko bagi peruahaan untuk menekan
Perusahaan (Studi Kusen biaya produksinya, dimana
Kasus pada Usaha dengan penerapan target costing
Dagang Eko maka perusahaan dapat
Kusen). memperoleh penghematan biaya
sebesar 27% hingga 35% dari
biaya yang dikeluarkan sebelum
menggunakan metode target
costing.
(2012) Penilaian Variabel 2 : kan Target costing pada pada PT. Semen Tonasa lebih
Efisiensi Produksi Laba Costing perusahaan efisien jika dibandingkan
Semen pada PT. semen. dengan yang dilakukan oleh
Semen Tonasa di perusahaan selama ini, dimana
Kabupaten dengan penerapan target costing
Tangkep. maka perusahaan dapat
memperoleh penghematan
biaya.
4. Nining Ika Penerapan Target Variabel 1 : Metode Penulis Berdasarkan hasil perhitungan
Wahyuni (2017) Costing dalam Harga Pokok perhitunga menggunaka mengenai penerapan target
Pengelolaan Produksi n n metode costing yang telah dibandingkan
Biaya Produksi mengguna target dengan biaya produksi
untuk Variabel 2 : kan Target costing pada
Optimaslisasi Laba Costing Produsen sebelum diterapkan target
Laba pada Tape costing, menunjukkan bahwa
Produsen Tape Sumber
dengan diterapkan target
Sumber Madu. Madu
costing pada Sumber Madu
dapat dengan baik menekan
biaya produksi dan
meningkatkan laba hingga
tercapai laba yang diinginkan.
Target laba sebesar
costing.
5. Febriana Penerapan Target Variabel 1 : Metode Penulis Metode Target Costing yang
Martiana Costing dalam Harga Pokok perhitunga menggunaka diterapkan pada CV. Sinar
Longdong Perencanaan Produksi n n metode Mandiri dengan menggunkan
(2016) Biaya Produksi mengguna target Rekayasa Nilai mampu
pada CV. Sinar Variabel 2 : kan Target costing pada mengurangi biaya produksi
Mandiri. Laba Costing CV. Sinar sehingga target laba yang
Mandiri diharapkan oleh perusahaan
sebesar 30% tercapai, bahkan
bisa mencapai 35% keuntungan
yang dapat diperoleh.
31
Pemilihan Variabel
Biaya Produksi
Dibandingkan
Laba Laba
Gambar 2.5
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
32
33
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Analisis Penerapan Target Costing dalam Perencanaan Biaya Produksi untuk
Peningkatan Laba Kotor pada CV. Mandiri Tas Tahun 2018
HASIL PENELITIAN
CV. Mandiri Tas sebuah toko berbagai macam tas yang didirikan pada tahun
2001 hingga saat ini. Salah satu kegiatan CV. Mandiri Tas adalah menjadi distributor
berbagai macam pembuatan tas. CV. Mandiri Tas berada di Jl. Raya Dramaga No.
01, RT.01/RW.01, Babakan, Kec. Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680. Menjual tiga
macam tas yang memiliki permintaan disetiap produktivitasnya.
Berikut ini uraian mengenai proses produksi yang dilakukan oleh CV.
Mandiri Tas, yakni :
35
36
CV. Mandiri memiliki jumlah karyawan sebanyak 7 orang yang berasal dari
Kabupaten Bogor. Struktur organisasi CV. Mandri Tas ditampilkan pada Gambar 2.
Tugas dan tanggung jawab diuraikan sebagai berikut :
1. Pemimpin Perusahaan
1) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjlankan perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk
juga keuntungan perusahaan.
3) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapat dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan.
6) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.
7) Mengangkat dan memberhentikan perusahaan.
3. Staff Keuangan
1) Menyiapkan budget dan planning untuk menentukan tujuan yang harus
dicapai.
2) Verifikasi setiap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan
penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
3) Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan
keuangan.
4. Staff Produksi
1) Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan
dibagian produksi sehingga dapat menjamin kelancaraan operasional
mesin produksi.
2) Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan
persyaratan.
3) Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.
37
1. CV. Mandiri Tas menggunakan semua bahan baku yang dihitung sebagai
biaya produksi, karena relatif tidak terdapat saldo awal dan saldo akhir bahan
baku.
2. Semua bahan baku yang dipakai menjadi barang jadi (finishing good).
Tabel 4.1
Tahun 2018
Nama
No. Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jumlah
Barang
Tas
1. Ransel 65 74 81 78 85 73 69 80 83 80 78 85 931
Laptop
Tas
2. Ransel 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 900
Seminar
Jumlah 140 149 156 153 160 148 144 155 158 155 153 160 1.831
Berikut ini adalah data mengenai biaya bahan baku langsung yang digunakan
dalam memproduksi tas pada CV. Mandiri Tas Tahun 2018, yaitu sebagai berikut :
38
Tabel 4.2
Tahun 2018
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pengeluaran Biaya Bahan Baku Langsung
untuk pembelian kain yang terendah adalah kain 420 sebesar Rp. 25.200.000, untuk
pembelian busa yang terendah adalah busa pom nomor 4 sebesar Rp. 12.960.000,
dan untuk pembelian kepala resleting yang terendah adalah kepala resleting nomor
10 sebesar Rp. 24.000.000. Sedangkan untuk pembelian kain yang tertinggi adalah
kain D600 sebesar Rp. 54.000.000, untuk pembelian busa yang tertinggi adalah busa
pom nomor 5 sebesar Rp. 19.200.000, dan untuk pembelian kepala resleting tertinggi
adalah kepala resleting nomor 8 sebesar Rp. 27.000.000. Total Biaya Bahan Baku
Langsung sebesar Rp. 162.360.000, biaya tersebut adalah biaya bahan baku langsung
yang dikeluarkan untuk 4.531 tas dengan rutinitas produksi 365-385 buah per bulan
selama 313 hari ditahun 2018.
Berikut ini adalah data megenai biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan CV. Mandiri Tas Tahun 2018 untuk membayar tenaga kerja yang
berkaitan langsung dalam produksi tas, yaitu sebagai berikut :
39
Tabel 4.3
Tahun 2018
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah Biaya tenaga kerja langsung adalah
4 orang pada tahun 2018, CV. Mandiri Tas beroperasi sebanyak 313 hari kerja
dengan upah langsung perhari sebesar Rp. 66.000, dalam sehari CV. Mandiri Tas
beroperasi selama 8 jam, sehingga didapatkan tarif perjam upah langsung sebesar Rp.
8.250. Upah ini berdasarkan kehadiran pekerja. Total biaya tenaga kerja langsung
sebesar Rp. 82.632.000.
Berikut adalah data mengenai biaya overhead pabrik yang dikeluarkan CV.
Mandiri Tas Tahun 2018, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.4
Tahun 2018
No. Uraian
1 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Rp. 65.280.000
2 Biaya Listrik Rp. 6.000.000
3 Biaya Penyusutan Mesin Rp. 2.500.000
Total Biaya Overhead Pabrik Rp. 73.780.000
Sumber : Data Biaya Overhead Pabrik CV. Mandiri Tas
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa total biaya overhead pabrik CV. Mandiri
Tas sebesar Rp. 73.780.000 dengan rincian biaya bahan tidak langsung sebesar Rp.
65.280.000, biaya listrik sebesar Rp. 6.000.000, biaya penyusutan mesin sebesar Rp.
2.500.000.
40
Berikut ini adalah data mengenai biaya produksi yang dikeluarkan CV.
Mandiri Tas Tahun 2018, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.5
Tahun 2018
Uraian
Biaya Bahan Baku Langsung Rp. 162.360.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 82.638.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 73.780.000
Total Biaya Produksi Rp. 318.772.000
Sumber : Data Biaya Produksi CV. Mandiri Tas
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa total biaya produksi CV. Mandiri Tas
sebesar Rp. 318.772.000, dengan rincian biaya bahan baku langsung sebesar Rp.
162.360.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 82.638.000, dan biaya
overhead pabrik sebesar Rp. 73.780.000.
Laba juga merupakan alat yang baik untuk mengukur prestasi dari pimpinan
dan manajemen perusahaan, dengan kata lain efektivitas dan efisiensi dari suatu
usaha secara garis besar dapat dilihat pada laba yang diraihnya. CV. Mandiri Tas
menggunakan perhitungan laba rugi secara sederhana, dimana total hasil penjualan
dikurangi dengan total biaya produksi. Berikut ini perhitungan laba CV. Mandiri Tas:
41
Tabel 4.6
Tahun 2018
Uraian
Penjualan Rp. 532.235.000
Total Biaya Produksi Rp. 318.772.000
Total Biaya Non Produksi Rp. 89.550.000
Laba Rp. 123.913.000
Sumber : Data Laba CV. Mandiri Tas
Dari tabel 4.6 dapat dilihat total penjualan CV. Mandiri Tas sebesar Rp.
532.235.000, total biaya produksi sebesar Rp. 318.772.000, dan total biaya non
produksi sebesar Rp. 89.550.000. Pada tahun 2018 CV. Mandiri Tas hanya mendapat
laba 23,3% dari penjualan, sedangkan target laba yang diinginkan usaha ini adalah
30% dari penjualan. Hal ini membuktikan bahwa laba CV. Mandiri Tas tidak
maksimal.
4.4 Pembahasan
Tabel 4.7
Tahun 2018
Target laba yang diharapkan CV. Mandiri Tas adalah sebesar 30% dari harga
jual perunit tas, tetapi target tersebut sulit diperoleh karena semakin banyak
bermunculan usaha serupa yang kemudian menawarkan begitu banyak
keunggulannya masing-masing.
Menurut Rudianto (2013, 148) target biaya untuk pembuatan sebuah produk
dihitung dengan cara mengurangi harga jual dengan laba yang diharapkan, yaitu
sebagai berikut :
1. Mengganti kain D600 untuk tas ransel laptop dan kain 420 untuk tas ransel
seminar dengan kualitas yang sama.
Harga kain D600 diganti dengan kain baby ripstop sedangkan untuk kain 420
diganti dengan kain soft denier yang ditetapkan menggunakan harga dari CV.
43
Yogitas Promosi (YPRO) yang menawarkan harga terendah dengan asumsi harga
rata-rata pertahun.
Tabel 4.8
Tabel Perbandingan Harga Kain dan Benang Jahit CV. Mandiri Tas dan
CV. Yogi Tas Promosi (YPRO)
Sumber : CV. Mandiri Tas dan CV. Yogi Tas Promosi (YPRO)
Dari alternatif ini maka akan terjadi perubahan pada biaya bahan baku untuk
pembuatan setiap jenis tasnya, yaitu sebagai berikut :
1. Menggunakan kain baby ripstop dan kain soft denier dari CV. Yogitas
Promosi (YPRO)
Tabel 4.9
Daftar harga kain CV. Yogitas Promosi (YPRO)
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pengeluaran biaya bahan baku langsung
untuk penggunaan kain yang terendah adalah kain soft denier yaitu sebesar Rp.
21.000.000 sedangkan kain dengan harga tertinggi adalah kain baby ripstop yaitu
sebesar Rp. 48.000.000. Total biaya bahan baku langsung adalah sebesar Rp.
69.000.000, biaya tersebut adalah biaya bahan baku langsung yang dikeluarkan untuk
44
4.620 tas dengan rutinitas produksi 385 perbulan selama 313 hari ditahun 2018
dengan menggunakan harga beli dari CV. Yogitas Promosi (YPRO).
No. Nama Barang Harga Beli (Rp) Kuantitas (Rp) Jumlah (Rp)
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pengeluaran biaya bahan baku tidak
langsung untuk penggunaan benang nilon yaitu sebesar Rp.20.520.000.
Setelah melakukan rekayasa nilai atau value engineering pada biaya bahan
baku langsung dan biaya bahan baku tidak langsung, maka terjadi perubahan biaya
pada bahan baku langsung dan overhead pabrik yang dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Tahun 2018
48.000.000
1. Kain baby ripstop
21.000.000
2. Kain soft denier
25.200.000
3. Busa Pom No.5
12.960.000
4. Busa Pom No.4
27.000.000
5. Kepala Resleting No.8
24.000.000
6. Kepala Resleting No.10
Total Biaya Bahan Baku 158.160.000
62.400.000
1. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
6.000.000
2. Biaya Listrik
2.500.000
3. Biaya Penyusutan Mesin
Total Biaya Overhead Pabrik Lain-lain 70.900.000
Tabel 4.12
Tahun 2018
Dalam tabel 4.12 dapat dilihat bahwa selisih dari perbandingan biaya bahan
baku langsung adalah pengurangan biaya sebesar Rp. 4.200.000 atau 2,58% dan
selisih dari biaya overhead pabrik adalah pengurangan biaya sebesar Rp. 2.880.000
atau 2,22%, sedangkan pada biaya tenaga kerja langsung tidak ada perubahan biaya
yang dikeluarkan.
46
Sehingga total biaya produksi CV. Mandiri Tas Tahun 2018 untuk jumlah
produksi sebanyak 4.620 tas sebelum penerapan metode target costing adalah
sebesar Rp. 162.360.000 dan setelah penerapan metode target costing sebesar Rp.
158.160.000. Tabel tersebut menjelaskan bahwa penerapan metode target costing ini
sangat efektif dalam perencanaan biaya produksi pada CV. Mandiri Tas karena dapat
menurunkan biaya produksi sebesar Rp. 7.080.000 dengan persentase penurunan
biaya produksi sebesar 8,35%.
4.5.2 Laba dengan Penerapan Metode Tradisional Costing dan Metode Target
Costing serta Dampak dari Penerapannya
Tabel 4.13
Tahun 2018
Penjualan 532.235.000 - -
Total biaya
318.772.000 313.692.000 7.080.000 2,22%
produksi
Dalam tabel 4.13 dapat dilihat laba CV. Mandiri Tas Tahun 2018 dengan
penerapan metode tradisional costing adalah sebesar Rp. 123.913.000 dan dengan
penerapan metode target costing sebesar Rp. 130.993.000. Tabel tersebut
menjelaskan bahwa penerapan metode target costing ini sangat efektif terhadap laba
CV. Mandiri Tas karena dapat meningkatkan laba sebesar Rp. 7.080.000.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Pada tahun 2018 dengan penerapan tradisional costing, harga pokok produksi
CV. Mandiri Tas telah mengeluarkan biaya baku langsung sebesar Rp.
162.360.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 82.632.000, dan biaya
overhead pabrik sebesar Rp. 73.780.000, sehingga total biaya produksi yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp. 318.772.000, dan laba yang diperoleh sebesar
Rp. 123.913.000. Laba yang diperoleh ini hanya sebesar 23,28% dari
penjualan dan belum mencapai target laba yang diinginkan perusahaan, yaitu
30%.
2. Pada tahun 2018 dengan penerapan metode target costing, harga pokok
produksi CV. Mandiri Tas dapat menghemat pengeluaran biaya bahan baku
langsung sebesar Rp. 4.200.000 (2,58%) menjadi Rp. 158.160.000 dan biaya
overhead pabrik sebesar Rp. 2.880.000 (3,90%) menjadi Rp. 70.900.000
sehingga total biaya produksi menjadi Rp. 311.692.000. Dengan kata lain,
penerapan metode target costing ini dapat menurunkan total biaya produksi
sebesar Rp. 7.080.000 (2,22%) dibandingkan dengan metode yang
perusahaan terapkan.
3. Dampak penerapan target costing pada CV. Mandiri Tas sangat efektif untuk
diterapkan, jika berhasil maka untuk harga pokok produksi dan laba yang
diharapkan oleh perusahaan meningkat sebesar 6,72% dari 23,28% menjadi
30%.
5.2 Saran
47
48
Tas. Saran bagi penelitian ini mungkin belum sempurna dan dapat
memperluas penelitian dengan memperpanjang metode penelitian 2-3 tahun.
49
DAFTAR PUSTAKA
Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Matsumura, dan S. Mark Young
(2012), Akuntansi Manajemen, Edisi 5, Jilid 2, (Diterjemahkan oleh: Nayla
M, Tazkiyah), Jakarta, Penerbit Indeks.
Aisyah Salam (2016), Analisis Penggunaan Target Costing dan Kaizen Costing
dalam Mengoptimalkan Laba Perusahaan, Skripsi, Makassar, Universitas
Islam Negeri Alauddin.
Halim, Abdul., Supomo, Bambang dan Kusufi, Muhammad (2013), Akuntansi
Manajemen, Edisi 2, Yogyakarta, Penerbit BPFE.
Hansen, Don R dan Marianne M. Mowen (2011), Akuntansi Manajerian, Cetakan 2,
Edisi 8, (Diterjemahkan oleh: Deni Arnos Kwary, Jakarta, Penerbit Salemba
Empat.
Heri Supriyadi (2013), Penetapan Target Costing Dalam Upaya Pengurangan Biaya
Produksi Untuk Peningkatan Laba Perusahaan, Skripsi, Jakarta, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Krismiaji, Aryani Anni Y (2011), Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Yogyakarta,
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Medi Tri Purwanto (2013), Analisis Laba Kotor Sebagai Salah Satu Alat Dalam
Menetapkan Harga Jual Pada Perusahaan Telur Asin Eni Jaya Brebes,
Jurnal, Semarang, STIE Widya Manggalia Brebes.
Mulyadi (2012), Akuntansi Biaya, Cetakan 11, Edisi 5, Yogyakarta, Penerbit Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
PSAK No.16 (Revisi 2017), Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
Rudianto (2013), Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Strategis, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Sari (2012), Penggunaan Target Costing Dalam Pengembangan Produk, Jurnal,
Surabaya, Unika Widya Mandala.
Simamora, Henry (2012), Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Riau, Penerbit Star Gate
Publisher.
Sodikin (2015) Akuntansi Manajemen Sebuah Pengantar, Edisi kelima. Yogyakarta,
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Siregar, Baldric., et al (2016), Akuntansi Biaya, Cetakan 4, Edisi 2, Jakarta, Penerbit
Salemba Empat.
50
Kusuma, dan Ayu Noorida Soerono. 2008. “Target Costing: Alternatif Penentuan
Cost”. Vol 89 (Juni) : 47-54.
Sujarweni, Wiratna, 2015. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Penerbit Pustaka Baru
Press. Yogyakarta.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya Edisi 5 Cetakan Sebelas. Yogyakarta : Upp Stim
Ykpn.
Carter, dan Usry. 2009. Akuntansi Biaya II. Edisi 14 diterjemahkan Krista. Jakarta :
Salemba Empat.
Halim, Abdul Syam Kusufi, Muhammad. 2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
4. Jakarta: Salemba Empat.
Nining Ika Wahyuni. 2017. Penerapan Target Costing dalam Pengelolaan Biaya
Produksi untuk Optimalisasi Laba. Jurnal. Universitas Jember.
51
Caroline, T. C., dan Wokas, H. 2016. Analisis Penerapan Target Costing dan Activity
Based Costing sebagai Alat bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya
Produksi pada UD. Bogor Bakery. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
dan Akuntansi.
52
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan benar saya telah menghubungi Instansi/ Perusahaan yang akan saya
jadikan lokasi penelitian, dan dari pihak perusahaan telah menyatakan kesanggupan
untuk menerima dilakukannyariset/ observasi tersebut.
Bogor,
Yang Menyatakan
Lampiran 1
Struktur Organisasi CV. Mandiri Tas
Pemimpin
Hadiman
Karyawan Pabrik
55
Lampiran 2
Lampiran 3
Tahun 2018
Bulan
No Nama Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des
Barang
Kain
1. 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120
D600
Kain
2. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
420
Busa
3. Pom 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
No.5
Busa
4. Pom 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
No.4
Kepala
5. Resletin 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 180
g No.8
Kepala
6. Resletin 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 120
g No.10
Total 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 558
57
Lampiran 4
Nama
No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des Jumlah
Barang
Tas Ransel
1. 12.025.000 13.690.000 14.985.000 14.430.000 15.725.000 13.505.000 12.765.000 14.800.000 15.355.000 14.800.000 14.430.000 15.725.000 172.235.000
Laptop
Tas Ransel
2. 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 360000.000
Seminar
Total Penjualan 42.025.000 43.690.000 44.985.000 44.430.000 45.725.000 43.505.000 42.765.000 44.800.000 45.355.000 44.800.000 44.430.000 45.725.000 532.235.000
58
Lampiran 5
Tabel Biaya Bahan Baku Langsung CV. Mandiri Tas Tahun 2018
Lampiran 6
Tabel Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. Mandiri Tas Tahun 2018
1. Rohaidi 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 20.658.000
2. Sunu 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 20.658.000
3. Ahdi 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 20.658.000
4. Yusep 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 1.721.000 20.658.000
Lampiran 7
5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 5.940.000 71.280.000
Lampiran 8
Total Biaya Administrasi dan Umum CV. Mandiri Tas Tahun 2018
No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jumlah
Biaya
1. Penjaga 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 4.500.0000 54.000.000
Toko
Biaya
2. Keamanan 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 100.0000 1.200.000
gedung
Biaya
3. 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 6.000.000
Tlp&Internet
Biaya Sewa
4. 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 21.600.000
Toko
Biaya
5. 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 300.000
Materai&Pos
Total Biaya
83.100.000
Adm&Umum
62
Lampiran 9
No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des Jumlah
1. Biaya Pengiriman 450.000 600.000 300.000 200.000 150.000 150.000 450.000 300.000 400.000 450.000 150.000 450.000 4.050.000
2. Biaya Pemasaran 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 2.400.000
Lampiran 10
Tabel Biaya Bahan Baku Tidak Langsung CV. Mandiri Tas Tahu 2018