1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sugianto dan Ibu Endang Indayati, yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Istri saya Wahyu Purnamasari dan Saudara saya Viko Dwi Yulianto serta
Novita Fitriani yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus pembimbing yang selama ini tulus dan
ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO
Disetujui , 2023
Dosen Pembimbing
iii
ABSTRAK
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak saya sampaikan dengan hormat
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas
Gajayana Malang yang selalu memberikan motivasi dan semangat tanpa
v
mengenal lelah.
2. Ibu Dr. Mataleni, S.E., M.M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Dra. Fahmi Poernamawatie., M.M., Ak., CA. Selaku Ka. Prodi
Akuntansi Universitas Gajayana Malang yang selalu memberikan
motivasi, arahan, serta penyemangat bagi Mahasiswa.
4. Ibu Dr. Dwi Orbaningsih, S.E., M.M., Ak., CA., CSRA Selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu memberikan
pengarahan, pemikiran, memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail, terus menerus, dan tanpa mengenal bosan ditengah kesibukan
beliau dalam suasana keakraban sehingga skripsi ini menjadi sempurna
dengan hasil bimbingan yang sangat yang sangat bermanfaat bagi peneliti
penulis.
5. Bapak Ronny Hendra, S.E., M.Si. Selaku Sekretaris Prodi dan juga selaku
Dosen Prodi Akuntansi.
6. Bapak Dr. Oyong Lisa, S.E., M.M., CMA., Ak., CA., CIBA., CBV.,
ACPA. Selaku Dosen Prodi Akuntansi.
7. Bapak Dr. Abdul Halim, S.E., M.M., Ak. Selaku Dosen Prodi Akuntansi.
8. Ibu Dr. Umi Muawanah, S.E., M.Si., Sk., CA. Selaku Dosen Prodi
Akuntansi.
9. Ibu Dra. Sri Hastuti, M.Si., Ak. Selaku Dosen Prodi Akuntansi.
10. Bapak Drs. Anwar Made, M.Si., Ak., CA. Selaku Dosen Prodi Akuntansi.
11. Bapak Sugianto (Ayah) Ibu Endang Indayati (Ibuku) dan Adik-adiku
(Viko Dwi Yulianto dan Novita Fitriani) yang telah mensupportku selama
ini.
12. Istriku Wahyu Purnama Sari. yang telah sabar dalam membantuku
memberikan pemikiran yang sangat bermanfaat bagi penyusunan
Skripsiku.
13. Teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan semangat dan ide-ide yang berguna bagi
penyusunan skripsi ini. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak
mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan semoga ilmi yang telah
diberikan mampu bernilai keberkahan di sisi Allah Swt. Dan semoga
penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi baik untuk penulis dan rekan
mahasiswa selanjutnya.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, semoga penelitian ini memberikan
manfaat bagi pembaca sekalian.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
3
penghitungan harga pokok produksi dengan metode yang dipakai pada CV. Ardhi
dan Metode Variabel Costing.
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat menyampaikan konstribusi pada pengembangan teori,
terutama kajian akuntansi biaya mengenai perhitungan harga pokok produksi yg
bertujuan sebagai dasar penentuan harga jual barang maupun jasa. Khususnya
mengenai metode perhitungan dengan memakai metode variable costing. sehingga
data yg dihasilkan lebih seksama terutama mengenai pembebanan biaya , dan isu
biaya yg didapatkan lebih tepat dan akurat yang bertujuan dalam penyusunan
laporan posisi keuangan. Selain itu jugadapat dijadikan acuan bagi peneliti
selanjutnya.
b. Manfaat praktis
Pada aspek simpel, penelitian ini diperlukan menyampaikan pemahaman
tentang perhitungan harga utama produksi yg bisa dijadikan panduan oleh catering
CV. Ardhi dan pihak-pihak yg terlibat dalam pelaksanaannya.
Penelitian terdahulu
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Iin Sriyani Analisis Metode Hasil penelitian ini
(2018) perhitungan kualitatif menyatakan bahwa
harga pokok perhitungan harga
produksi pokok produksi dengan
dengan metode full costing
metode full harga jualnya jauh lebih
costing dan tinggi yaitu Rp 8.810/kg
variabel sedangkan harga jual
costing metode variabel costing
harga jual satuan
produknya sebesar Rp
8.296/kg dengan adanya
perbedaan harga jual
tersebut akan
berpengaruh kepada
5
keuntungan perusahaan.
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
2. Penentuan Perbedaan selisih harga
harga pokok jual produk menurut
produksi metode perusahaan dan
dengan metode
menggunakan variabelcostingsebesar
metode Rp 184,- jumlah tahu
Derinra ika variabel Metode takwa yang diproduksi
elvania(2017) costing guna kuantitatif usaha bintang barokah
penentuan kediri selama 2016
harga jual adalah sebanyak 892.800
produk (pada unit tahu takwa. Maka
usaha bintang selisih harga jual sebesar
barokah Rp191.952
kediri)
3 Irvak Maulana Pengaruh Metode Terdapat pengaruh biaya
(2016) biaya Kualitatif dan produksi (X1) terhadap
produksi, kuantitatif hasil penjualan (Y)
biaya catering„‟Warga
pemasaran sendiri‟‟ di kota
dan gaji semarang. Hal ini berarti
karyawan bahwa biaya produksi
terhadap hasil yang dikeluarkan oleh
penjualan catering„‟warga
pada catering sendiri‟‟dapat
warga sendiri dioptimalkan
kota semarang penggunaannya, maka
dapat meningkatkan hasil
penjualan
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
4 Indawati Penerapan Metode Hasil perhitungan laba
Jauhar Nino, Metode Kuantitatif rugi komparatis tanpa dan
Janri “Variable dengan pesanan di luar
Delastriani Costing” pesanan normal seperti
Manafe, dan dalam yang ada pada tabel 10
Tuti Setyorini Pengambilan diketahui bahawa laba
(2018) Keputusan bersih tanpa pesanan di
Jangka luar pesanan normal
Pendek untuk adalah sebesar
Menerima Rp.520.901.695,- dan laba
Pesanan pada bersih dengan pesanan di
CV Nasional luar pesanan normal
Batako adalah sebesar Rp.
Kupang 526.328.259,-Sehingga
selisih laba bersih
yangdidapat adalah
sebesar Rp.5.426.564. Dari
hasil perhitungan tersebut
diatas, maka pesanan di
luar pesana normal yang
datang, dapat diterima
karena pesanan tersebut
dapat memberikan
keuntungan bagi CV
Batako Nasional
7
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
5 Sylvia (2018) Analisis Deskriptif Perhitungan diantara
perhitungan kuantitatif, ketiga metode tersebut
harga pokok sampel di diketahui perhitungan
produksi tahu mam yang diterapkan mama
dengan kokom kokom lebih rendah
menggunakan dibandingkan dengan
metode full metode full costing dan
costing dan variabel costing
metode
variabel
costing pada
tahu mama
kokom
kotabaru
6 Mahagiyani Analisis Metode Hasil penelitian ini
(2017) struktur biaya kuantitatif menyataka bahwa
produksi dan penetapan harga pokok
unit cost produksi yang dilakukan
untuk oleh perusahaan masih
pengendalian belum memadai maka
biaya produksi penulis juga memberikan
studi kasus beberapa masukan untuk
UKM Shasa memberi gambaran
Yogyakarta penetapan harga pokok
produksiperbaikan untuk
langkah selanjutnya
dalam operasional
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
7 Nur Sarifillah Analisis Metode hasil dari penelitian ini
(2019) perhitungan kuantitatif menunjukkan bahwa
harga pokok terdapat perbedaan
produksi pada antara metode
usaha mikro perusahaan dengan
kecil dan metode full costing dan
menengah variabel costing
tahu bapak
paiman
8 Yuda Penerapan Metode Hasil penelitian inii
Purniawan metode deskriptif menunjukka bahwa UD.
(2019) variabel kuantitatif Karunia menggunakan
costing dalam dan kualitatif metode full costing dan
perhitungan dihasilkan bahwa harga
harga pokok pokok produksi kue
produksi bolu Rp.4.730 dan
untuk metode variabel costing
menentukan menghasilkan Rp.4.121
harga jual lebih rendah Rp. 609
9
Judul Metode
No Penulis Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
9 Pongantung Analisis Metode Penerapan perhitungan analisis
(2018) biaya kuantitatif biaya menurut metode variabel
variabel costing dalam pengambilan
costing untuk keputusan menerima atau
pengambilan menolak pesanan khusus, total
keputusan biaya variabel untuk produksi
menerima kue bangket yaitu
atau menolak Rp.358.224.560 sehingga total
pesanan keseluruhan biaya yaitu
khusus pada Rp.422.398.305. dari
perusahaan hasil analisis biaya diferensial
kue bangket dalam pengambilan keputusan
tokin.
10 Hendi Analisis Metode Perusahaan aliff catering
(2018) strategi kuantitatif belum melakukan penetapan
penetapan harga pokok produksi dengan
harga jual perhitungan yang benar dan
ditinjau dari biaya biaya yang digunakan
harga pokok hanya di hitung berdasarkan
produksi asumsi saja, selain itu di
pada jelaskan bahwa penetapan
perusahaan harga jual produk tidak
aliff catering memiliki dasar perhitungan
yang benar sehingga harga jual
produk terlalu rendah.
11
2.2 Landasan Teori
13
Kerangka Pemikiran
Harga pokok
Harga Pokok
produksi
Produksi
menurut
menurut
Catering CV.
variabel costing
Ardhi
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari media perantara seperti
buku, berita, jurnal atau media lain. Data sekunder pada penelitian ini
berupa laporan keuangan Katering dan data-data lainnya yang dianggap
berkaitan dengan penelitian, yang terserdia pada usaha Catering CV. Ardhi
15
3.4 Metode Pengumpulan Data
1. Kuisioner
Wawancara yaitu tanya jawab yang dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan langsung kepada narasumber, dalam hal ini peneiliti bertanya langsung
kepada pemilik usaha roti tersebut.
2. Dokumentasi
Dokumen adalah teks yang berisi informasi. Informasi merupakan data
primer yang diperoleh langsung dari perusahaan, dan data biaya overhead pabrik
yang dikeluarkan dalam pembuatan roti.
17
3. Menghitung Laba :
a) Jika Menggunakan harga pokok produksi menurut catering CV. Ardhi
b) Jika Menggunakan harga pokok produksi neburut variabel costing
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
b. Misi
Adapun misi Catering CV. Ardhi adalah: “Menjadikan perusahaan catering
yang berwawasan dan berorientasi kepada standar prosedur yang tepat dan
terarah, menjamin mutu dan pelayan terbaik untuk konsumen serta mempunyai
komitment dalam membuat bisnis yang sehat, baik antara konsumen dan
pimpinan perusahaan serta didukung oleh segenap karyawan yang ikut dalam
mensukseskannya.
3. Struktur Organisasi
OWNER
19
b. Bagian Produksi
Mengatur dan mengontrol segala bahan baku yang digunakan untuk proses
produksi agar menjadi produk jadi sesuai dengan ketentuan target yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dimulai dari memilih bahan yang
berkualitas dan menjaga mutu kualitas produk.
c. Bagian keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
dan pelayanan administrasi di bidang perencanaan dan anggaran, akuntansi, dan
perbendaharaan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Mengaron/Merebus
Persiapan Mencuci setengah matang
Beras
Pengemasan Proses
Kukus
Gambar 4.2 Proses produksi nasi
Persiapan alat /
bahan
Pemorsian
21
Gambar 4.3 Proses produksi lauk hewani
Persiapan
alat/bahan
Pemorsiran
Gambar 4.4 Proses produksi lauk nabati
23
Proses produksilauk nabati dimulai dari kentang sebanyak 2 kg dicuci
bersih, dikupas dan dipotong dadu langsung di goreng. Bumbu dihaluskan
kemudian ditumis, campurkan dengan kentang yang telah digoreng, sampai
merata kemudian porsikan.
Persiapan Bumbu
Rebus Sayuran
Pemorsian
25
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Harga
27
Tepung bumbu
118.000 10 1.180.000
serbaguna
Lada bubuk 78.000 5 390.000
Kunyit bubuk 43.000 4 172.000
Kemiri 47.900 3 143.700
Total 35.191.700
Berdasarkan tabel diatas biaya langsung katering CV. Ardhi terdiri dari
biaya bahan baku yakni mulai dari pembelian beras dan sayuran dengan bahan
penolong yaitu bumbu dan rempah-rempah dengan total pembelian perbulan
sebesar Rp. 35.191.700
Tabel 4.2 Katering CV. Ardhi
Biaya tidak langsung
(perbulan)
Unsur biaya Jumlah Keterangan
-Gaji karyawan 6.000.000
-Biaya air 100.000
-Biaya gas LPG 396.000
-Box nasi Styrofoam 500.000
-Box nasi kertas 1.298.000
-Sendok bebek 140.000
-Tissue 705.000
-Kertas nasi 120.000
-Label catering 250.000
-kompor gas 900.000
-kulkas 4.000.000
-tabung gas 360.000
-blender 385.000
-sealer 160.000
-dandang 200.00
-panci 200.000
-wajan 300.000
-waskom 60.000
-talenan 40.000
-sodet 25.000
-piring stainless 80.000
-mangkuk stainless 37.500
Total 16.056.500
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat biaya tidak langsung katering
CV. Ardhi terdiri dari gaji karyawan,biaya listrik, biaya air, biaya gas LPG dan
29
biaya-biaya lainnya. Total biaya tidak langsung katering CV. Ardhi sebanyak Rp
16.056.500
Harga pokok produksi menurut metode variabel costing atau biaya yang
bersifat variabel yaitu menghitung seluruh biaya yang mempengaruhi proses
produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
variabel dengan Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari perusahaan, maka
biaya produksi dengan pendekatan variabel costing terlebih dahulu harus
dipisahkan antara biaya variabel dan biaya tetap.
Secara umum biaya produksi terdiri atas tiga jenis biaya yaitu biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
a. Biaya bahan baku
Bahan baku adalah segala sesuatu yang merupakan bahan pokok atau
bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Pusahaan
menggunakan beberapa bahan baku dalam proses produksi. Bahan baku tersebut
antara lain beras, daging sapi, ayam potong telur ayam, udang, kol, bayam, toge
dan jenis bahan lain yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan biaya
bahan baku adalah pengorbanan sumber ekonomi yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk menghasilkan atau mendapatkan bahan baku tersebut.
Data bahan baku yang digunakan oleh perusahaan menurut perhitungan metode
variabel costing dapat dilihat pada tabel 4.4
31
Nama Harga Kuantita Biaya
Bahan (Rp)/Satuan s (Rp)
Daging sapi 120.000 70 8.400.000
Ayam potong 33.000 200 6.600.000
Telur ayam 24.000 150 3.600.000
Udang 26.600 30 798.000
Beras 10.500 250 2.625.000
Kol 8.000 80 640.000
Bayam 4.000 30 120.000
Toge 20.000 30 600.000
Wortel 21.000 25 525.000
Kentang 44.000 20 880.000
Kacang
27.500 20 550.000
panjang
Minyak 20
20.000 400.000
goreng bungkus
25.738.00
Total
0
Biaya tenaga kerja langsung merupakan balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi. Proses
produksi baru akan dimulai ketika seluruh bahan baku produksi sudah tersediah
seluruhnya. semua proses produksi dari awal hingga akhir dikerjakan bersama-
sama oleh tenaga kerja. Biaya tenaga kerja untuk 6 orang karyawan dibagi atas 2
bagian yang terdiri dari 3 orang karyawan tetap yaitu 1 orang pimpinan, 2 orang
bagian dapur/produksi dan 1 orang bagian pemasaran dan 2 orang karyawan
lepas/tidak tetap yang khusus ditempatkan dibagian dapur/produksi. Jam
Operasional pekerjaan mulai dari pukul 06.30-15.00 setiap hari Senin sampai hari
Sabtu. Karyawan tersebut mendapat libur pada saat tanggal merah dan hari
Minggu.
Perhitungan upah yang akan diterima oleh karyawan menurut metode variable
costing dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel. 4.5
33
Perhitungan tarif/upah pada Katering yang diterima oleh karyawan tetap
untuk 3 orang dibagian dapur/produksi adalah Rp 4.500.000 tiap bulan.
Sedangkan perhitungan tarif/upah untuk karyawan tidak tetap sebesar Rp.
35.000/hari/orang untuk 3 orang bagian produksi sebesar Rp 2.700.000. sehingga
katering CV. Ardhi mengeluarkan gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp.
7.200.000 setiap bulannya.
35
b) Biaya pemeliharaan dan perawatan peralatan
Perusahaan tidak pernah lupa untuk selalu memperhatikan kondisi alat- alat
yang digunakan dalam proses produksi. Dalam pemeliharaan dan perawatan alat
produksi perusahaan pastinya akan mengeluarkan biaya. Namun meskipun
demikian, perusahaan tetap tidak memasukkan biaya pemeliharaan ke dalam biaya
produksi. Hal ini disebabkan karena alat-alat produksi dalam perusahaan tidak
setiap bulannya mengalami kerusakan sehingga perusahaan menganggap bahwa
biaya pemeliharaan adalah biaya tak terduga. perusahaan hanya menyisihkan
biaya sebesar Rp 200.000 perbulannya untuk biaya pemeliharaan dan perawatan
alat produksi. Tanpa terkecuali biaya pemeliharaan dan perawatan kendaraan
yaitu mobil katering yang digunakan untuk membawa pesanan konsumen.
Perusahaan menyisihkan biaya sebesar Rp.500.000 setiap bulannya.
c) Biaya kemasan
Dalam mengemas produknya katering CV. Ardhi menggunakan 2 bentuk
kemasan yaitu Box nasi styrofoam dan Box nasi kertas yang akan diisi dengan
menu makanan yang telah disiapkan. Biaya yang besarnya akan berubah sesuai
dengan jumlah unit yang diproduksi. Perusahaan membeli kemasan produk
dalam satuan pack. Dimana untuk satu pack, sedangkan untuk satu pack berisi
50 pcs box nasi kertas, dan satu pack box nasi Styrofoam berisi 100 pcs. Satu
pack sendok bebek berisi 100 pcs, kemudian kertas nasi untuk alas makanan
satu pack kertas nasi berisi 500 lembar. Untuk satu pack Tissue berisi 250
sheet/pcs. Pada kemasan juga disertakan label catering CV. Ardhi. Perhitungan
biaya kemasan dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Biaya kemasan
Harga satuaan (Rp)
Keterangan kuantitas Harga (Rp)
Box nasi
20 Bal 37.000 740.000
Styrofoam
Box nasi kertas 10 Bal 100.000 1.000.000
Sendok bebek 20 lusin 7000 140.000
Tissue 3 dos 5000 15.000
Kertas nasi 10 lusin 12.000 120.000
Label katering - - 250.000
total 2.265.000
Sumber: Hasil olah data
37
Tabel 4.8
Biaya penyusutan/depresiasi peralatan
Harga Nilai Biaya
Jumlah Harga/ NilaiSisa
alat peroleha ekon Penyusut
Unit (A) Unit (B) (Rupiah)
n (AxB) omis an
Kompor
2 450.000 900.000 225.000 4 168.750
gas
Kulkas 2 2.000.000 4.000.000 1.000.000 4 750.000
Tabung
3 120.000 360.000 - 4 90.000
gas
Blender 1 385.000 385.000 - 1 385.000
Sealer 1 160.000 160.000 - 1 160.000
Dandang 2 100.000 200.000 - 1 200.000
Panci 2 100.000 200.000 - 1 200.000
Wajan 4 75.000 300.000 - 1 300.000
Waskom 4 5.000 60.000 - 1 60.000
Talenan 2 20.000 40.000 - 1 40.000
Sodet 5 5.000 25.000 - 1 25.000
Piring
8 10.000 80.000 - 1 80.000
stainless
Mangku
5 7.500 37.500 - 1 37.500
k stainles
Total 2.496.250
Sumber: Hasil olah data
Jadi untuk menghitung biaya depresiasi per bulan dari setiap jenis alat
produksi yang digunakan perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus dengan rumus:
Biaya penyusutan/depresiasi per bulan=Biaya penyusutan per tahun
12
Hasil perhitungan biaya penyusutan/depresiasi per bulan dapat dilihat dalam
table 4.9
Tabel 4.9
Biaya penyusutan per bulan
39
manfaat akan menghasilkan biaya penyusutan periode. Dengan menggunakan
metode garis lurus diasumsikan tepat melihat adanya biaya perbaikan dan
pemeliharaan kendaraan katering. Berikut hasil perhitungan biaya penyusutan
dengan menggukan metode garis lurus dapat dilihat pada tabel 5.0
Nilai Biaya Penyusutan = Harga Perolehan : Umur Ekonomis.
Tabel 5.0
Biaya penyusutan kendaraan per tahun
Biaya
Keterangan Jumlah Harga NilaiSisa Nilai Penyusutan
Unit perolehan (Rupiah) ekonomis (Rupiah)
(tahun)
Mobil 1 110.000.000 22.000.000 5 17.600.000
katering
Sumber: Hasil olah data
Tabel 5.1
Biaya penyusutan kendaraan per bulan
Penyustan/Tahun Penyusutan/Bulan
Keterangan (Rp) (Rp)
mobil katering 17.600.000 1.466.666
Berdasarkan keterangan pada tabel 5.0 dan tabel 5.1 diatas dapat dilihat
biaya penyusutan kendaraan pertahun yaitu sebesar Rp.17.600.000 dan biaya
penyusutan perbulan yaitu sebesar Rp.1.466.666,66 atau dibulatkan sebesar
Rp.1.466.666
Berdasarkan uraian diatas, maka Biaya overhead pabrik katering CV. Ardhi
sebagai berikut:
Tabel 5.2
Biaya overhead pabrik
Jumlah
Keterangan Variabel (Rp) Tetap (Rp)
41
Tabel 5.3
Harga pokok produksi menurut metode variable costing
43
Katering CV. Ardhi lebih tinggi yaitu sebesar Rp.13.191 dibandingkan dengan
harga pokok produksi metode variabel costing yaitu sebesar Rp.11.495 dengan
selisih harga pokok produksi sebesar Rp.1.696. selisih tersebut terjadi karena
disebabkan perbedaan nilai pada biaya overhead pabrik saat melakukan
perhitungan harga pokok produksi.
Hal ini karena dengan menggunakan metode variabel costing semua biaya
dirinci secara jelas, baik itu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik. Sedangkan pada perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukakan pihak pengelola katering hanya memperhitungkan biaya langsung
dan biaya tidak langsung, harga pokok produksi yang dihasilkan lebih tinggi
karena perusahaan tidak memasukkan biaya overhead pabrik secara rinci ke dalam
biaya produksinya.
Meskipun dari hasil perhitungan metode variable costing lebih rendah dari
perhitungan menurut katering, akan tetapi perhitungan dengan metode variable
costing lebih rinci dan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
sehingga Katering CV. Ardhi sebaiknya menggunakan metode variabel costing
supaya dapat menjamin keakuratan informasi yang tersaji dalam laporan harga
pokok produksi dengan memasukkan seluruh unsur biaya yang dikeluarkan, maka
harga pokok produksinya akan lebih tepat dan tentunya harga jual akan lebih tepat
pula serta dapat meningkatkan laba perusahaan Katering CV. Ardhi menetapkan
harga jual dari nasi box tersebut adalah sebesar Rp.16.000. dimana penentuan
harga jual yang dilakukan oleh Katering CV. Ardhi dengan menentukan asumsi
keuntungan yang diinginkan sebesar 25% dari harga bahan keseluruhan yang
dikeluarkan, sehingga didapat harga jual. Berdasarkan penentuan tersebut maka
dapat dibandingkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari Katering CV. Ardhi
dengan membandingkan berdasarkan metode variabel costing. Perbandingan
keuntungan yang diperoleh berdasarkan harga jual menurut Katering CV. Ardhi
dan metode variabel costing dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut:
Tabel 5.5
Perbandingan keuntungan yang diperoleh berdasarkan harga jual menurut
Katering CV. Ardhi dan metode variabel costing
Perhitungan Katering CV. Ardhi Metode
Harga jual Variabel
(Rupiah) costing
Hpp(Rp) Untung (Rp) Hpp (Rp) Untung (Rp)
45
sebesar Rp. 526.328.259,- Sehingga selisih laba bersih yang didapat adalah
sebesar Rp. 5.426.564. Dari hasil perhitungan tersebut diatas, maka pesanan di
luar pesana normal yang datang, dapat diterima karena pesanan tersebut dapat
memberikan keuntungan bagi CV Batako Nasional.
Dengan demikian dari hasil perhitungan antara perhitungan menurut
catering CV. Ardhi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode
variabel costing. Hal ini dikarenakan pemilik usaha kurang menegtahui cara
perhitungan harga pokok produksi yang tepat, yaitu tidak memasukkan biaya-
biaya secara tepat ke dalam perhitungan harga pokok produksinya.
47
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
5.2. Saran
Setelah dilakukan perhitungan Harga Pokok Produksi pada Katering CV.
Ardhi, maka penulis berharap tugas akhir ini dikembangkan dengan saran- saran
pengembangan sebagai berikut:
3. Penelitian ini dapat menjadi acuan pada katering CV. Ardhi sebagai penentuan
harga pokok produksi untuk saat ini.
4. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan metode lain agar dapat di
bandingkan dengan penelitian saat ini.
5. Meskipun dari hasil perhitungan metode variable costing lebih rendah dari
perhitungan menurut katering, akan tetapi perhitungan dengan metode variable
costing lebih rinci dan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, sehingga Katering CV. Ardhi sebaiknya menggunakan metode variabel
costing supaya dapat menjamin keakuratan informasi yang tersaji dalam
laporan harga pokok produksi dengan memasukkan seluruh unsur biaya yang
dikeluarkan, maka harga pokok produksinya akan lebih tepat dan tentunya
harga jual akan lebih tepat pula serta dapat meningkatkan laba perusahaan.
49
DAFTAR PUSTAKA
Mahagiyani, 2017. Analisis Struktur Biaya Produksi dan Unit Cost Untuk
Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus Pada UKM Shasa
Yogyakarta
51
Pricilia, dan Jullie Sondakh, Agus Poputra. “Penentuan
Harga Pokok Produksi dalamMenetapkan Harga Jual
pada UD. Martabak Mas Narto di Manado”.
JurnalEMBA, Vol. 2, No.2, ISSN 2303-1174, (2014):
h. 1077-1088.