Anda di halaman 1dari 8

PENYEDIAAN JASA NON ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Etika Profesi
Yang dibina oleh Dr. Oyong Lisa, S.E., M.M., CA., CIBA., CBV.

Oleh :

Zidan Rizqullah Maulana (19110050)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

November, 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya penyususn mampu menyelesaikan tugas
makalah ini.
Makalah Etika Profesi yang berjudul “Penyediaan Jasa Non Asurans Kepada Klien
Audit” ini dilakukan untuk memahami secara dalam tentang Penyediaan Jasa dalam Etika
Profesi
Dalam kesempatan in, penulis menyampaikan terimakasih kepada
1. Allah SWT atas nikmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan
usaha dan kerja keras.
2. Orang tua yang mendukung dalam segala hal., baik moril dan materil yang
memberi semangat serta doa dalam setiap waktu.
3. Dr. Oyong Lisa, S.E., M.M., CA., CIBA., CBV selaku dosen pembimbing mata
kuliah Etika Profesi. Atas segala wawasan dan ide serta dengan sabar memberikan
bimbingan, masukan dan saran dalam proses perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan yang
insya allah membutuhkan perbaikan. Sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta
kritikan agar kami dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kantor disyaratkan mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan diseksi 120 untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap independensi.
Kantor dan jaringan kantornya mungkin memberikan berbagai jasa nonasurans untuk
klien audit, konsisten dengan ketrampilan dan keahliannya. Pemberian jasa non
asurans kepada klien audit dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika dan ancaman independensi.
Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk
menerapkan kerangka kerja konseptual untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengatasi ancaman terhadap independensi saat memberikan jasa non asurans kepada
klien audit. Subseksi dibawah ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik
yang relevan ketika kantor atau jaringan kantornya memberikan jasa nonasurans
tertentu kepada klien audit dan mengindikasikan jenis ancaman yang mungkin muncul
sebagai hasilnya. Beberapa pengaturan dan subseksi termasuk persyaratan yang secara
tegas melarang kantor atau jaringan kantornya memberikan jasa tertentu kepada klien
audit dalam keadaan tertentu karena nacaman yang muncul tidak dapat diatasi dengan
menerapkan pengamanan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja persyaratan dan materi aplikasi?
b. Bagaimana cara mengevaluasi ancaman?
c. Apa saja ragam Jasa Nonasurans diberikan Kepada Klien Audit yang sama?
d. Bagaimana Larangan Mengambil Alih Tanggung jawab Manajemen?
e. Bagaimana Pemberian jasa Nonasurans kepada Klien Audit yang kemudian
menjadi Entitas dengan Akuntabilitas Publik?
f. Bagaimana Pertimbangan untuk Entitas Berelasi tertentu?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui penyediaan jasa nonasurans kepada klien audit
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persyaratan dan Materi Aplikasi


Sebelum kantor atau jaringan kantornya menerima perikatan untuk memberikan jasa non
asurans kepada klien audit, kantor harus menentukan apakah pemberian jasa tersebut
dapat memunculkan ancaman terhadap independensi. Persyaratan dan materi aplikasi
pada seksi ini membantu kantor dalam menganalisis jenis jasa nonasurans tertentu dan
ancaman terkait yang mungkin muncul jika kantor atau jaringan kantor memberikan jasa
nonasurans kepada klien audit. Praktik bisnis baru, perubahan pasar keuangan dan
perubahan teknologi informasi adalah salah satu perkembangan yang membuat tidak
mungkin untuk menyusun daftar jasa nonasurans yang lengkap yang mungkin diberikan
kepada klien audit.
2.2 Mengevaluasi Ancaman
Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul dengan
menyediakan jasa nonasurans kepada klien audit meliputi :
 Sifat, ruang lingkup, dan tujuan jasa
 Tingkat kepercayaan terhadap hasil dari jasa tersebut sebagai bagian dari audit
 Lingkungan hukum dan peraturan tempat jasa yang diberikan
 Apakah hasil dari jasa tersebut akan memengaruhi permasalahan yang tercermin
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh kantor, jika demikian:
 Sejauh mana hasil jasa tersebut akan berdampak material terhadap laporan
keuangan
 Tingkat subjektifitas yang terlibat dalam menentukan jumlah atau perlakuan
yang tepat untuk hal-hal yang tercermin dalam laopran keuangan
 Level keahlian manjemen dan karyawan klien sehubungan dengan jasa yang diberikan
tersebut
 Luasnya keterlibatan klien dalam menentukan pertimbangan masalah yang signifikan
 Sifat dan luas dari dampak jasa tersebut, jika ada terhadap sistem yang menghasilkan
informasi yang membentuk bagian signifikan dari :
 Pencatatan akuntasi atau laporan keuangan klien yang akan diberikan opini
oleh kantor
 Pengendalian internal klien atas pelaporan keuangan
 Apakah klien meruapakan entitas dengan akuntabilitas publik. Misalnya, memberikan
jasa nonasurans kepada klien audit yang meruapakan entitas dengan akuntabilitas
publik mungkin dianggap menghasilkan level ancaman yang lebih tinggi.
2.3 Beragam Jasa Nonasurans diberikan Kepada Klien Audit yang sama
Kantor atau jaringan kantor mungkin memberikan beberapa jasa nonasurans kepada klien
audit. Dalam keadaan tersebut pertimbangan dampak gabungan dari ancaman yang
muncul dengan memberikan jasa tersebut relevan dengan evaluasi ancaman kantor.
Beberapa subseksi termasuk persyaratan yang secara tegas melarang kantor atau jaringan
kantornya untuk memberikan jasa tertentu kepada klien audit dalam keadaan tertentu
karena ancaman yang muncul tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan.
2.4 Larangan Mengambil Alih Tanggung jawab Manajemen
a. Kantor dan jaringan tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen untuk
klien audit.
b. Tanggung jawab manajemen mencakup mengendalikan, memimpin, dan
mengarahkan suatu entitas termasuk membuat keputusan mengenai akuisisi, alokasi,
dan pengendalian atas sumber daya manusia, keuangan, teknologi, aset berwujud dan
aset tak berwujud.
c. Pemberian jasa nonasurans kepada klien audit memunculkan ancaman telaah pribadi
jikakantor atau jaringan kantornya menjadi terlalu dekat dengan cara pandang dan
kepentingan manajemen.
d. Penentuan suatu aktivitas merupakan tanggung jawab manajemen bergantung pada
keadaan serta masyarakat penerapan pertimbangan profesional.
e. Memberikan advis dan rekomendasi manejemen klien audit dalam melaksanakan
tanggung jawabnya tidak mengambil alih tanggung jawab manjemen
f. Untuk menghindari pengambilan tanggung jawab manajemen ketika memberikan jasa
nonasurans kepada klien audit, maka kantor harus meyakini bahwa manjemen klien
membuat semua pertimbangan dan keputusan yang merupakan tanggung jawab
manajemen
2.5 Pemberian jasa Nonasurans kepada Klien Audit yang kemudian menjadi Entitas dengan
Akuntabilitas Publik
Jasa nonasurans yang diberikan baik saat ini atau sebelumnya oleh kantor atau jaringan
kantornya kepada klien audit mengompromikan independensi kantor ketika klien
menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, kecuali :
a. jasa nonasurans sebelumnya sesuai dengan ketentuan bagian ini yang berhubungan
dengan klien audit yang bukan merupakan entitas dengan akuntabilitas publik
b. jasa nonasurans saat ini sedang berjalan yang tidak diizinkan berdasarkan bagian ini
untuk klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik berakhir
sebelum atau sesegera mungkin ketika dapat diterapkan klien menjadi entitas dengan
akuntabilitas publik
c. kantor mengatasi ancaman yang muncul tidak pada level yang dapat diterima
2.6 Pertimbangan untuk Entitas Berelasi tertentu
Seksi ini mencakup persyaratan yang melarang kantor dan jaringan kantornya untuk
mengambil alih tanggung jawab manajemen atau memberikan jasa nonasurans tertentu
kepada klien audit. Sebagai pengecualian terhadap persyaratan tersebut, kantor atau
jaringan kantornya dapat mengambil alih tanggung jawab manajemen atau memberikan
jasa nonasurans tertentu yang dilarang untuk entitas berelasi dari klien berikut laporan
keuangannya akan diberikan opini oleh kantor atas :
a. entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung terhadap klien
b. entitas yang memiliki kepentingan keuangan langsung terhadap klien jika entitas
tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien dan kepentingan klien material
bagi entitas
c. entitas yang berda dibawah pengendalian bersama klien dengan ketentuan bahwa
semua ketentuan berikut terpenuhi :
 kantor atau jaringan kantornya tidak memberikan opini atas laporan keuangan
entitas berelasi
 kantor atau jaringan kantornya tidak mengambil alih tanggung jawab manjemen
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk laporan keuangan entitas yang
akan diberikan opini oleh kantor
 jasa tidak memunculkan ancaman telaah pribadi karena hasil jasa tidak tunduk
pada prosedur audit
 kantor mengatasi ancaman lain yang muncul ketika memberikan jasa tidak pada
level yang diteri
BAB 3
PENUTUP

3.1 Saran
Kantor disyaratkan mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan menerapkan
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan diseksi 120 untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap independensi. Kantor dan jaringan
kantornya mungkin memberikan berbagai jasa nonasurans untuk klien audit,
konsisten dengan ketrampilan dan keahliannya. Pemberian jasa non asurans
kepada klien audit dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar etika dan ancaman independens.
3.2 Kesimpulan
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca khususnya
bagi tenaga kesehatan dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah yang terkait, penulis juga mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

 (IAI, 2020)

Anda mungkin juga menyukai