Diajukan Oleh
SKRIPSI
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PERNYATAAN KEORISINILAN SKRIPSI
iii
ANALYSIS OF BUDGET PERFORMANCE AT THE ELECTION
COMMISSION OF WEST SULAWESI PROVINCE IN 2018-2020
By:
PUTRI NURJANNAH MUHAMMAD
Accounting Departement, Faculty of Economics and Business
Bosowa University
ABSTRACT
PUTRI NURJANNAH MUHAMMAD. 2021. Scription. Analysis of Budget
Performance at the Election Commission of West Sulawesi Province in 2018-2020 was
guided by Dr. Hj. Herminawati Abubakar, SE., M.Si and Indah Syamsuddin, SE., M.Ak.
The purpose of this study is to find out the realization of spending budgets at the
Election Commission of West Sulawesi Province and to find out the performance of the
budget at the Election Commission of West Sulawesi Province.
The object of this study is the Election Commission of West Sulawesi Province.
The analysis tool used is budget performance analysis tool.
The results showed that the performance of the spending budget has been
implemented well, the growth of spending is positive and efficient, but in terms of the
compatibility of spending, the Election Commission of West Sulawesi Province needs to
increase capital expenditure.
iv
ANALISIS KINERJA ANGGARAN BELANJA PADA KOMISI
PEMILIHANUMUM PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2018-2020
Oleh:
PUTRI NURJANNAH MUHAMMAD
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bosowa
ABSTRAK
PUTRI NURJANNAH MUHAMMAD. 2021. Skripsi. Analisis Kinerja
Anggaran Belanja pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018-
2020 dibimbing oleh Dr. Hj. Herminawati Abubakar, SE.,M.Si dan Indah Syamsuddin,
SE.,M.Ak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perealisasian anggaran belanja
pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat dan untuk mengetahui kinerja
anggaran belanja pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat.
Objek penelitian ini adalah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat.
Alat analisis yang digunakan yaitu alat analisis kinerja belanja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja anggaran belanja telah dilaksanakan
dengan baik, pertumbuhan belanja positif dan efisien, namun dalam hal keserasian
belanja, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat perlu meningkatkan belanja
modal.
v
KATA PENGANTAR
melimpahkan berkah dan hidayah-Nya serta teriring sholawat dan salam kepada
skripsi ini sebagai tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada
waktunya.
1. Ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Saleh Pallu,
2. Bapak Dr. H.A. Arifuddin Mane, SE., M.Si., SH., MH selaku Dekan
3. Bapak Dr. Firman Manne, SE. M.Si., Ak. CA selaku ketua jurusan
Makassar.
vi
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam melakukan
5. Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta, Ayah Muhammad dan Ibu
dan negara
A.Md dan Kak Wahid Rasyidin, S.IP serta staf KPU Provinsi Sulawesi
8. Kak Maya, Kak Enni, dan Dinda yang selalu memberi motivasi,
kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini sebagai
perbaikan pada masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
vii
penulis dan para pembaca. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
Penulis
DAFTAR ISI
hlm.
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xii
2.1 Akuntansi.................................................................................................................8
2.1.1 Konsep Akuntansi...........................................................................................8
viii
2.1.2 Akuntansi Pemerintahan.................................................................................9
2.2 Belanja....................................................................................................................10
2.2.1 Konsep Belanja.............................................................................................10
2.2.2 Klasifikasi Belanja........................................................................................10
2.2.3 Jenis Belanja pada Komisi Pemilihan Umum..............................................13
2.3 Akuntansi Anggaran...............................................................................................15
2.4 Laporan Realisasi Anggaran..................................................................................17
2.5 Kinerja....................................................................................................................20
2.6 Kinerja Anggaran Belanja......................................................................................20
2.7 Kerangka Pikir.......................................................................................................22
2.8 Hipotesis.................................................................................................................25
ix
4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi
Barat..............................................................................................................37
4.2 Hasil Penelitian......................................................................................................38
BAB V PENUTUP.................................................................................................................46
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................46
5.2 Saran....................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................49
x
DAFTAR TABEL
hlm.
Tabel 4.2 Pertumbuhan Belanja KPU Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019.........................40
Tabel 4.3 Pertumbuhan Belanja KPU Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020.........................41
Tabel 4.4 Analisis Belanja Operasi Terhadap Total Belanja Tahun 2018-2020....................42
Tabel 4.5 Analisis Belanja Modal Terhadap Total Belanja Tahun 2018-2020......................43
xi
DAFTAR GAMBAR
hlm.
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang- Undang
2008: 1)
dengan terbitnya paket tiga Undang Undang (UU) Bidang Keuangan Negara
berpatokan pada tujuan dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Arah anggaran
(penggunaan dana pemerintah) tidak lagi berorientasi pada input, tetapi lebih pada
output. Perubahan ini merupakan momentum yang penting dalam rangka proses
2
efisien dan produktif, tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan dana yang makin
laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan antara lain, laporan realisasi
memuat semua aktivitas perealisasian angaran. Oleh karena itu Laporan Realisasi
utama.
aktivitas pemerintahan dan sebagai alat stabilisasi, distribusi, alokasi sumber daya
operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan
beban yang direncanakan untuk tahun itu. Dengan anggaran manajemen dapat
Kerja Pemerintah (RKP) tidak lepas dari kinerja anggaran yang merupakan
kinerja dimulai dengan proses penetapan indikator kinerja agar unit kerja sektor
kinerja dan berfokus pada tujuan instansi serta untuk menilai akuntabilitas instansi
bahwa anggaran telah dilaksanakan secara efektif, efisien, dan ekonomis dan
adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan dan tidak akan
terkendali. Auditor pemerintah juga memberi perhatian lebih pada audit atas
belanja, karena pada kenyataannya sebagian besar kebocoran APBN terletak pada
4
proses belanja. Klasifikasi belanja pada Komisi Pemilihan Umum yaitu belanja
aktivitas rutin yang dilaksanakan oleh pemerintah. Serta menjadi komponen yang
penting bagi masyarakat selaku pemberi dana publik (publc fund) melalui pajak
daerah unuk mengetahui dan menilai apakah anggaran belanja yang dikelolah
pada kepentingan publik. Karena mengingat sifat belanja yang relatif mudah
Anggaran, analisis terhadap belanja ini pun mutlak harus dilakukan untuk
belanja barang, dan belanja modal mengalami kenaikan pagu dari tahun 2018 ke
tahun 2019 kemudian mengalami penurunan pagu pada tahun 2020. Hal ini belum
dapat menjelaskan apakah anggaran belanja pegawai, belanja barang dan belanja
belanja barang, dan belanja modal mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke 2019
kemudian mengalami penurunan pada tahun 2020. Hal ini belum dapat
menjelaskan apakah realisasi belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal
Provinsi Sulawesi Barat. Obyek ini dipilih karena Komisi Pemilihan Umum
pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden,Gubernur dan Wakil Gubernur dan
pemerintah (RKP) yang sudah disusun oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Barat.
dengan judul “Analisis Kinerja Anggaran Belanja pada Komisi Pemilihan Umum
adalah:
belanja pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat dan Untuk
Sulawesi Barat.
7
a. Bagi Pembaca
b. Bagi Penulis
2.1 Akuntansi
ekonomi.
kegiatan organisasi.
b) Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
tolak ukur legalitas formal suatu aktivitas yang berkaitan dengan akuntansi suatu
Perbendaharaan Indonesia.
ditimbulkannya.
akuntansi anggaran.
2.2 Belanja
pemerintah. SAP 2010 (2011: 331) menyatakan belanja diakui pada saat
daerah yang mengurangi kekayaan bersih yang terjadi akibat transaksi masa lalu”.
“Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum
daerah negara/daerah. Belanja (basis kas) adalah suatu pengeluran oleh bendahara
umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan 19 diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah. Belanja (basis akrual) adalah kewajiban pemerintah yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih”.
transfer.
pengguna anggaran.
perlindungan sosial.
(5) dan Pasal 20 ayat (5) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, disebutkan bahwa APBN yang telah disetujui oleh DPR terinci
belanja.
Menurut jenis belanja Pasal 11 ayat (4) UU No. 17 Tahun 2003 menyebutkan
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
5. Subsidi
6. Hibah
7. Bantuan Sosial
8. Belanja Lain-Lain
b) Transfer ke Daerah
1. Dana Perimbangan (dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus)
yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta
b) Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
Belanja barang ini terdiri dari belanja pengadaan barang dan jasa adalah
sehari-hari, pengadaan barang yang habis pakai seperti Alat Tulis Kantor
memperoleh atau menambah asset tetap dan asset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal
dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud
yang diharapkan dari asset tetap yang sudah ada. Misalnya gedung
kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan
merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan
ahli :
berikut: “Anggaran adalah dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik berupa
penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter yang akan
dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagai
rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang
“Suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk
biasanya dalam unit moniter, untuk kurun waktu tertentu (Halim, dkk, 2017:73)
rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan
program.
sebagai berikut:
sebagai alat stabilisasi, distribusi, alokasi sumber daya publik, perencanaan dan
pengendalian organisasi serta penilaian kinerja. Oleh karena itu Laporan Realisasi
utama.
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Transfer
5. Penerimaan pembiayaan
6. Pengeluaran pembiayaan
Terduga.
hasil divestasi.
2.5 Kinerja
Menurut Fahmi (2018: 142) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
kuantitas baik yang bersifat fisik atau mental, fisik atau non mental, gambaran
dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan
meningkatkan perusahaan.
yang telah di tetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-
target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau strategi, kinerja
seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak
ukurnya.
instansi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu. Anggaran
pendek dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
masyarakat selaku pemberi dana publik (public fund) melalui pajak daerah untuk
mengetahui dan menilai apakah anggaran belanja yang dikelolah pemerintah telah
publik.
analisis terhadap belanja ini pun mutlak harus dilakukan untuk dijadikan dasar
Komisi Pemilihan
Umum Provinsi
Sulawesi Barat
Anggaran Belanja
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Realisasi Anggaran Belanja
pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2018-2020?
2. Bagaimanakah Kinerja Anggaran Belanja
pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2018-2020?
Hasil
Saran/Kesimpulan
Rekomendasi
25
2.8 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan dasar teori maka hipotesis penelitian ini
sebagai berikut:
1. Kinerja Anggaran Belanja pada KPU Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018-
2020 dilihat dari varians belanja baik berupa Selisih disukai (favourable
2. Kinerja Anggaran Belanja pada KPU Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018-
3. Kinerja Anggaran Belanja pada KPU Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018-
2020 dilihat dari Keserasian Belanja seimbang antar belanja operasi dan
belanja modal.
4. Kinerja Anggaran Belanja pada KPU Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018-
2020 dilihat dari Rasio Efisiensi Belanja efisien dari tahun ke tahun.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Provinsi Sulawesi Barat Jl. Soekarno Hatta No. 297, Karema, Mamuju, Sulawesi
Barat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2021 sampai dengan bulan
Agustus 2021.
3.2.1 Dokumenasi
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
ditelaah dalam penelitian ini yaitu berupa Rencana Kerja Anggaran, Laporan
3.2.2 Observasi
Observasi yaitu Teknik yang digunakan dalam meneliti dengan melakukan
memperoleh informasi secara luas dan relevan mengenai kinerja anggaran belanja
Data sekunder ini berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
berupa laporan realisasi anggaran KPU provinsi Sulawesi Barat, serta data yang
diperoleh dari buku-buku, majalah, dan sumber tertulis lainnya, seperti jurnal dan
referensi lainnya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang
merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka. Data
Barat dan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai Sub bagian Keuangan, sub
bagian data dan informasi serta sub bagian SDM KPU Provinsi Sulawesi Barat.
28
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 1 (satu) orang pegawai pada sub
bagian keuangan sebagai bendahara pengeluaran, 1 (satu) orang pada sub bagian
data dan informasi serta 1 (satu) orang pada sub bagian SDM pada KPU Provinsi
Sulawesi Barat.
variabel dan jenis data, menyajikan data berdasarkan setiap variabel yang diteliti,
hasil akhir dari data yang telah diperoleh. Metode analisis data yang digunakan
Total BelanjaOperasi
Rasio belanja operasi terhadap belanja= x 100 %
Total Belanja
Realisasi Belanja
Rasio Efisiensi Belanja = x 100 %
Anggaran Belanja
disebut Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri.
2. Belanja
pemerintah.
30
3. Anggaran
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam
sautuan barang/jasa.
4. Kinerja Anggaran
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi planning
suatu organisasi.
kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyampaian kepada
1
dosen pembimbing
2 Persiapan
10 Penelitian
11 Ujian hasil
Sebagai lembaga Pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi
bahwa Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang sangat penting
merupakan Daerah Pemilihan VII Sulawesi Selatan. Uniknya, proses Pemilu 2004
DPRD Hasil Pemilu 2004 dilaksanakan oleh KPU Provinsi Sulawesi Barat.
berdirinya KPU Provinsi Sulawesi Barat. Telah melaksanakan dua kali Pilkada,
dua kali Pileg dan dua kali Pilpres sejak berdirinya pada tanggal 1 Februari 2005.
33
Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
yang dibentuk setelah pemilihan umum tahun 2004 di wilayah Provinsi Sulawesi
Barat:
yaitu:
Mandar;
2. Jumlah kursi Anggota DPRD Provinsi yang telah dibentuk setelah Pemilu
berjumlah 5 kursi;
berjumlah 5 kursi;
34
berjumlah 10 kursi;
berjumlah 3 kursi.
1. Visi
2. Misi
pemilu ;
didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2018. Struktur Organisasi
35
bersifat nasional, tetap, dan mandiri. KPU RI, KPU Provinsi, dan KPU
merangkap anggota dan anggota, yang disebut Komisioner. Jumlah anggota KPU
RI sebanyak 7 (tujuh) orang, anggota KPU Provinsi sebanyak 5 (lima) orang, dan
tugasnya, KPU dibantu oleh Sekretariat Jenderal, KPU Provinsi dan KPU
Aparatur Sipil Negara (ASN). Sekretariat Jenderal KPU dipimpin oleh Sekretaris
Jenderal KPU (eselon Ia), Sekretariat KPU Provinsi dipimpin oleh Sekretaris KPU
Sekretaris, dan 3 (tiga) Bagian yaitu Program, Data, Organisasi dan SDM, bagian
Keuangan, Umum dan Logistik; dan bagian Hukum, Teknis dan Hupmas, dan 6
4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Barat
Pemilu;
Presiden;
Provinsi;
peraturan perundang-undangan.
Provinsi;
Pemilu di Provinsi;
2010: 157).
pada tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat selisih antara realisasi dan
anggaran yang ada. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2018, 2019 dan 2020 jumlah
realisasi belanja lebih kecil daripada anggaran belanja yang sudah ditetapkan.
Pada tahun 2018 nilai varians sebesar Rp 1.894.653.854 atau 89,24% dari total
pagu APBN, tahun 2019 nilai varians sebesar Rp 2.561.639.949 atau 89,66% dari
total pagu APBN, dan tahun 2020 nilai varians sebesar Rp 253.267.994 atau
kurang tepatnya saat melakukan perencanaan anggaran untuk satu periode atau
karena tidak terlaksananya suatu program atau kegiatan yang telah direncanakan
dengan tidak melebihi batas anggaran yang telah ditetapkan, namun sebaliknya
Berdasarkan table pertumbuhan belanja 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun
Belanja Pegawai
Rp 4.139.034.703 Rp 3.925.157.815 Rp 213.876.888 5,45%
Belanja Barang
Rp 2.439.791.303 Rp 17.769.062.691 -Rp 15.329.271.388 -86,27%
Berdasarkan tabel pertumbuhan belanja 4.3 dapat dilihat bahwa pada tahun
barang sebesar -Rp 15.329.271.388 atau -86,27% dan belanja modal sebesar -Rp
tertentu bisa saja negatif atau lebih kecil dari tahun sebelumnya jika memang
42
belanja tersebut tidak prioritas untuk tahun sekarang. Pertumbuhan belanja harus
antara belanja. Hal ini terkait dengan fungsi anggaran sebagai alat distribusi,
alokasi,
antara total realisasi belanja operasi dengan total belanja. Rasio ini
164).
Total BelanjaOperasi
Rasio belanja operasi terhadap belanja= x 100 %
Total Belanja
2018
Rp 15.219.626.246 Rp 15.709.914.146 96,88%
2019
Rp 21.694.220.506 Rp 22.214.900.051 97,66%
43
2020
Rp 6.578.826.006 Rp 6.652.780.006 98,89%
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat hasil analisis belanja operasi
dialokasikan untuk belanja operasi. Hal ini ditunjukkan dengan angka rata-rata
sebesar 97,81% untuk rasio belanja operasi terhadap total belanja. Rasio belanja
operasi terhadap total belanja tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu 98,89%,
sedangkan rasio belanja operasi terhadap total belanja terendah terjadi pada tahun
antara total realisasi belanja modal dengan total belanja. Rasio ini
164).
2018
Rp 490.287.900 Rp 15.709.914.146 3,12%
2019
Rp 520.679.545 Rp 22.214.900.051 2,34%
44
2020
Rp 73.954.000 Rp 6.652.780.006 1,11%
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat hasil analisis belanja modal tahun
untuk belanja modal. Hal ini ditunjukkan dengan angka rata-rata sebesar 2,19%
untuk rasio belanja modal terhadap total belanja. Rasio belanja modal terhadap
total belanja tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu 3,12%, sedangkan rasio
belanja modal terhadap total belanja terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu
1,11%.
Realisasi Belanja
Rasio Efisiensi Belanja = x 100 %
Anggaran Belanja
Kriteria
Tahun Realisasi Belanja Anggaran Belanja Rasio Efisiensi
Kemampuan
2018
Rp 15.709.914.146 Rp 17.604.568.000 89,24% Efisiensi
2019
Rp 22.214.900.051 Rp 24.776.540.000 89,66% Efisiensi
2020
Rp 6.652.780.006 Rp 6.906.048.000 96,33% Efisiensi
Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan efisiensi belanja untuk tahun 2018-2020.
Hal ini ditunjukkan dari realisasi belanja yang tidak melebihi anggaran belanja.
efisiensi anggaran jika rasio efisiensinya kurang dari 100%. Dapat dilihat pada
tahun 2018 rasio efisiensi belanja sebesar 89,24% sebagai rasio efisensi terendah,
tahun 2019 sebesar 89,66% dan tahun 2020 sebesar 96,33% sebagai rasio efisensi
tertinggi.
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada tahun 2018, 2019 dan 2020 terdapat selisih antara realisasi belanja
dengan anggaran belanja yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2018 nilai
varians sebesar Rp 1.894.653.854 atau 89,24% dari total pagu APBN, tahun
2019 nilai varians sebesar Rp 2.561.639.949 atau 89,66% dari total pagu
APBN, dan tahun 2020 nilai varians sebesar Rp 253.267.994 atau 96,33%
dari total pagu APBN. Pada perhitungan pertumbuhan belanja dapat dilihat
sebesar -Rp 15.329.271.388 atau -86,27% dan belanja modal sebesar -Rp
belanja operasi.
47
Hal ini ditunjukkan dengan angka rata-rata sebesar 97,81% untuk rasio
belanja operasi terhadap total belanja. Rasio belanja operasi terhadap total
belanja tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu 98,89%, sedangkan rasio
belanja operasi terhadap total belanja terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu
96,88%. Jika dilihat dari hasil analisis belanja modal, secara umum dapat
modal terhadap total belanja. Rasio belanja modal terhadap total belanja
tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu 3,12%, sedangkan rasio belanja
modal terhadap total belanja terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu 1,11%.
2018-2020. Hal ini ditunjukkan dari realisasi belanja yang tidak melebihi
anggaran belanja yaitu pada tahun 2018 rasio efisiensi belanja sebesar
89,24% sebagai rasio efisensi terendah, tahun 2019 sebesar 89,66% dan
5.2 Saran
dilaksanakan dengan baik, dan efisien namun dalam hal keselarasan belanja
masa manfaat jangka panjang akan berguna pada masa yang akan datang dan
Untuk menjadikan penelitian ini menjadi acuan agar dapat meneliti kinerja
anggaran belanja secara lebih rinci sehingga kekurangan dalam penelitian ini
Daftar Pustaka
Halim, Abdul, dan Muhammad Syam Kusufi. 2016, Teori, Konsep dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik Dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan Dari
Pemerintah hingga Tempat ibadah. Jakarta : Salemba Empat, Hal 227.
Halim, Abdul. 2017. Analisis Investasi Edisi Kedua. Salemba Empat.: Jakarta.
B. Lumapow, Grandy. 2015. Analisis Kinerja Anggaran Belanja Pada Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010-2014. Politeknik
Negeri Manado.
Youlli Karinda, Chrisman dkk. (2012). Analisis Kinerja Anggaran Belanja pada
Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi
Utara. Sulawesi Utara