Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
Disusun Oleh:
AURORA NANDA PUTRI
170610180064
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
ANALYSIS OF THE RECRUITMENT AND SELECTION OF WORKERS
INDONESIA TBK
COVER
MINI THESIS
Arranged by:
AURORA NANDA PUTRI
170610180064
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Skripsi ini telah disetujui oleh tim pembimbing untuk diajukan pada Sidang Skripsi pada
tanggal sebagaimana tertera di bawah ini
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze the process of recruitment and selection of workers
at PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. The object of this research is the recruitment and
selection process. The research method used in this study is a qualitative method with
a descriptive analysis type of research. The research data is sourced from the results
of semi-structured interviews with the categories of in-depth interviews, literature
studies, and documentation studies related to the process of recruitment and selection
of workers. The informants in this study consisted of three workers who are talent
acquisition support officers, each of which has a different focus, namely the focus of
analysis, planning, and IT.
The results of this study indicate that PT Telekomunikasi Indonesia Tbk in
carrying out the recruitment and selection process to get permanent employees, namely
by external sources and open methods. However, in this process several obstacles were
found which caused the recruitment and selection process of workers to exceed the
predetermined time limit. This recruitment and selection process is carried out twice a
year with the amount according to the company's needs, capabilities, and resources by
continuously evaluating and improving each process.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Analisis Proses Rekrutmen dan
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada program studi Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan dan dukungan yang
1. Allah SWT karena atas izin dan pertolongan dari-Nya penulis mampu dan
dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan hati yang tenang dan damai.
2. Ibu Dr. Pratami Wulan Tresna, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada penulis semasa menempuh masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Arianis Chan, S.IP., M.Si., selaku dosen wali penulis. Terima kasih atas
bimbingan dan arahan selama perkuliahan hingga proses penyusunan skripsi ini
vi
vii
4. Ibu Dr. Lina Auliana, SE.,M.M. selaku pembimbing utama penulis dalam
penyusunan skripsi. Terima kasih atas semangat, bimbingan dan arahan, ilmu,
dalam penyusunan skripsi. Terima kasih atas semangat, bimbingan dan arahan,
6. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran.
7. Kedua orang tua penulis, Bapak Ruslan Effendi dan Ibu Rena Resmiati sebagai
motivasi utama penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk segala
Padjadjaran.
8. Kedua sepupu penulis, Prila Ayu Dewi dan Prily Pebriana yang telah meluangkan
terkait.
10. Hewan peliharaan penulis, Boby dan Loly yang selalu menjadi hiburan dikala
11. Chowitt Sabiladini, Ikralhaq Adriadi, Rafika Halidaniar, Marini Rizka, Yasmin
Deyan, Ramadhan Pasha, Farah Shiba, dan Elok Lum Ah sebagai sahabat penulis
yang telah meluangkan waktu dan juga memotivasi penulis disetiap harinya.
viii
12. Amelia Sarah, Audrey Vinaya, Anggia Shabrina, Bunga Ayu, Dyandra Zalika,
Fathya Kamila, Khotrun Nada, Praja Mahendra, Andi Alfian, Nabil Fadhillah,
Bramantya Widyanto, Teuku Akelfa, Daffa Dhiya, dan Raihan Rahadi yang selalu
13. Astya Nurula, Sabrina Kiasati, Felya Andhini, Nisrina Sofian, dan Jianina Fauza
selaku teman semasa SMA penulis yang telah memberikan motivasi dan dukungan
14. Teman-teman Administrasi Bisnis angkatan 2018 yang tidak dapat disebutkan
15. Informan penulis, Mas Windi dan Mba Dwi. Terima kasih atas kesempatan yang
16. Diri saya sendiri yang telah berjuang sampai di titik ini. Terima kasih untuk tidak
BAB II ........................................................................................................................ 17
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ..................................... 17
2.1. Rekrutmen Pegawai ............................................................................... 17
ix
x
BAB IV ....................................................................................................................... 61
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 61
4.1. Proses Rekrutmen Pekerja di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ........ 61
xi
BAB V ........................................................................................................................ 88
PENUTUP .................................................................................................................. 88
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 88
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam suatu
perusahaan akan bergerak berdasarkan proses rekrutmen dan seleksi yang akan
dimulai. Pada umumnya, suatu perusahaan menginginkan sumber daya manusia yang
kompeten guna mencapai hasil yang baik. Sumber daya manusia yang kompeten yaitu
SDM yang memiliki wawasan untuk bergerak maju dan mampu menggerakkan roda
perusahaan.
Suatu perusahaan dapat berjalan jika perusahaan tersebut memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi dan berada sesuai di bidang pekerjaannya (Ratnasari,
2013). Sumber daya manusia adalah modal utama yang harus dimiliki oleh suatu
komposisi yang harus sejalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan guna mencari jati
diri perusahaan itu sendiri. Berkaitan dengan visi dan misi, manajemen SDM harus
pintar untuk mencermati semua tujuan dan keinginan di sebuah perusahaan tersebut
Berdasarkan berita CNBC (2020), hasil riset dari Bank Dunia pada tahun 2018
menunjukkan Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Index / HCI) negara
1
2
Berdasarkan nilai HCI tersebut, Indonesia menempati peringkat 87 dari 157 negara, di
bawah Singapura (peringkat 1), Vietnam (peringkat 48), dan Malaysia (peringkat 55).
Indonesia menurut standar internasional dan tidak terlepas dari profesionalisme serta
kompetensi guru sebagai pilar utama dalam meningkatkan kualitas peserta didiknya.
memiliki proses rekrutmen dan seleksi yang memadai. Perusahaan yang memiliki
proses rekrutmen dan seleksi yang memadai cenderung memiliki kualitas SDM yang
baik. Rekrutmen dan seleksi merupakan tahapan awal yang dilakukan perusahaan
dalam menentukan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setelah
proses rekrutmen dan seleksi dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan masa orientasi
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan agar pegawai baru tersebut dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Namun, terdapat juga beberapa
perusahaan yang menunjuk langsung kepada seseorang untuk menempati posisi yang
Menurut Yullyanti (2009), proses rekrutmen dan seleksi yang telah memenuhi
prosedur yaitu dimana proses tersebut berjalan secara prosedural, bersifat objektif,
Budiantoro (2009, dalam Pahlevi, 2013), mengatakan bahwa proses rekrutmen dapat
3
mengatakan bahwa proses seleksi yang efektif pada dasarnya mempunyai tiga sasaran,
meningkatkan kinerja perusahaan. Proses rekrutmen dan seleksi yang tepat mampu
mengurangi risiko mendapatkan pegawai yang tidak sesuai dengan kriteria perusahaan.
dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan, maka proses rekrutmen dan seleksi pekerja
yang dilakukan tidaklah mudah. Maka dari itu, proses rekrutmen dan seleksi menjadi
salah satu proses yang sangat penting dilakukan. Hal tersebut agar kinerja perusahaan
menjadi lebih baik dan handal serta turnover pegawai di suatu perusahaan dapat
berkurang.
tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Berdasarkan
perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Namun pada
tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
No. 30 tanggal 6 Juli 1965. Selanjutnya, pada tahun 1974 PN Telekomunikasi dipecah
(Perumtel) dan PT Industri Telekomunikasi (PT INTI). Pada tahun 1991, Perumtel
kepemilikan langsung dan aktif beroperasi, 25 entitas anak dengan kepemilikan tidak
langsung, dan 9 entitas afiliasi yang didukung oleh lebih dari delapan ribu karyawan.
prioritas Kementerian BUMN yang ditetapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir
antara lain yaitu, Nilai Ekonomi dan sosial untuk Indonesia, Inovasi Model Bisnis,
prioritas Kementerian BUMN pada Pengembangan Talenta yang disebut dengan core
values “AKHLAK” sesuai dengan Surat Edaran BUMN. Munculnya core values
harmoni di dalam dan di luar perusahaan, tetap loyal dan berdedikasi dalam
persaingan, serta kolaboratif agar bisa terus tumbuh semakin besar. Maka dari itu,
potensi untuk mengelola sumber daya yang paling penting dan berharga dari suatu
perusahaan.
yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik
yaitu untuk menjadi digital telco utama dalam memajukan masyarakat. Sementara
digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh
kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa; serta mengorkestrasi ekosistem
mencapai misi ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk didukung oleh departemen SDM
pekerja yang berkualitas dan berdedikasi tinggi dalam bekerja dan melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien, sehingga dapat mewujudkan misi dan tujuan yang
memiliki tiga jenis lowongan kerja, yaitu Great People Trainee Program (GPTP)
untuk mendapatkan pekerja tetap, Pro Hire untuk mendapatkan pekerja tenaga kontrak,
dan Digital Talent untuk mendapatkan pekerja tenaga kontrak bagian digital talent
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis proses rekrutmen dan
Tbk yang didapat dari hasil wawancara dengan informan. Program tersebut merupakan
setiap tahun. Maka jika seseorang ingin menjadi karyawan tetap di PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, maka harus menjalani proses rekrutmen melalui program GPTP
tersebut. GPTP merupakan program lowongan pekerjaan yang diadakan untuk level
Para pekerja yang sudah lolos pada proses rekrutmen dan seleksi yang sudah
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang ada beberapa pekerja ditempatkan di
Telkom Group. Hal ini bertujuan untuk menciptakan leader bagi parent company yang
akan mendapatkan bantuan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Proses seleksi yang
Demi mendapatkan perhatian dari para pelamar, program GPTP ini biasanya
yaitu melalui Website Recruitment Telkom dimana pelamar yang dapat mendaftar
berlaku secara nasional. Pada tahun 2021 ini PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dapat
merekrut para calon pekerjanya melalui PPB BUMN (Program Perekrutan Bersama
8
BUMN) yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN secara serentak. Hal ini
dilakukan agar adanya pemerataan kesempatan kerja bagi Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Pada penelitian ini, penulis akan
berfokus pada proses rekrutmen dan seleksi pekerja melalui Website Recruitment
setiap tahun dalam dua batch setiap tahunnya. Hal tersebut dilakukan karena adanya
jabatan kosong yang harus diisi untuk setiap departemen yang ada di PT
Indonesia Tbk pada tahun 2017 sebanyak 13.000 orang, tetapi pada tahun 2022 jumlah
pegawai mengalami penurunan kurang lebih 5.000 orang sehingga total pegawai saat
ini sebesar 8.000. Para pegawai yang sudah tidak bekerja di PT Telekomunikasi
dikarenakan para pegawai tersebut sudah mencapai masa waktu pensiun. Batas umur
sebagian pekerjanya. Maka dari itu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga setiap
sebelumnya. Para pekerja yang sudah ditetapkan menjadi pekerja tetap adalah sebagai
melakukan kontak langsung dengan customer, dengan begitu Telkom Group bisa tetap
9
Management) akan melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada divisi ACI (Assement
Center Indonesia) mengenai soal yang akan diberikan, metode seleksi, dan lain-lain.
Proses seleksi akan dilakukan dengan melakukan online test yang akan dibantu oleh
sebagai bagian operasional pada proses seleksi, yaitu menyiapkan website dan
tahapan yang berbeda-beda setiap tahunnya. Pada program GPTP 14, tahapan
rekrutmen dan seleksi yang diberikan oleh tim rekrutmen adalah online test, FGD
(Focus Group Discussion) dan psikotes, serta assessment days. Online test, FGD dan
psikotes tersebut diadakan oleh tiga pihak yang membantu tim rekrutmen sesuai
diri, divisi IT membuatkan tools, dan divisi ACI membuatkan soal-soal yang akan diisi
oleh pelamar saat online test. Lalu pada tahap ketiga yaitu assessment day, proses
seleksi dilakukan dengan melakukan interview yang dipegang oleh divisi ACI dan
medical checkup yang dipegang oleh pihak Yakes (Yayasan Kesehatan) yang memiliki
laboratorium khusus yang bernama Telkom Medika. Pada setiap tahapan rekrutmen
10
tersebut terdapat sistem gugur. Setelah online test dilakukan, divisi ACI akan
memberikan hasil nilai akhir pada setiap pelamar, lalu keputusan final penerimaan
pelamar dipegang oleh tim rekrutmen sendiri yang dibantu dengan divisi ACI dan
direktur HCM.
Indonesia Tbk sesuai dengan target yang telah ditentukan dalam dokumen Work Force
Planning (WFP), maka program GPTP yang dilaksanan ini dapat dikatakan berhasil.
Pada program GPTP 13, terdapat 200 pelamar yang berhasil dijadikan pekerja tetap di
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dari total kurang lebih 10.000 pelamar. Lalu pada
program GPTP 14, terdapat 350 pelamar yang berhasil dijadikan pekerja tetap di PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk dari total kurang lebih 190.000 pelamar. Berdasarkan
informasi yang didapat oleh penulis melalui informan, beliau menjelaskan bahwa pada
program GPTP tersebut masih saja terdapat beberapa kendala yang dirasakan oleh PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk, baik pada proses rekrutmen maupun proses seleksinya
yang menyebabkan jumlah pelamar yang berhasil lolos tidak mencapai target
perusahaan.
Tbk dalam proses rekrutmen adalah terdapat beberapa posisi jabatan yang kosong
karena kualifikasi yang belum memenuhi posisi jabatan yang dituju. Hal tersebut
terjadi karena proses rekrutmen dilakukan setiap tahun maka spesifikasi pekerjaan
terus berubah. Perubahan tersebut memerlukan waktu untuk penyesuaian. Maka dari
perubahan spesifikasi ini, khususnya kesulitan dalam mencari calon pekerja baru yang
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan saat ini. Selain itu, terdapat banyak pelamar yang
oleh perusahaan. Salah satu kualifikasi lowongan pekerjaan yang sudah ditetapkan
adalah kesesuaian job function dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh
pelamar. Namun dari total pelamar yang berjumlah 190.000 pelamar, hanya terdapat
beberapa pelamar dengan besar 0,38% yang mendaftar pada job function tertentu serta
memiliki kesesuaian dengan latar belakang jurusan kuliah yang mereka miliki. Hal
tersebut dapat menyita waktu dan menyebabkan terhambatnya pada proses rekrutmen
banyaknya pelamar yang memiliki kemampuan nihil atau palsu, dimana adanya
kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sebanyak kira-kira 55% pelamar tidak lolos
pada proses seleksi online test dikarenakan keahlian yang mereka miliki tidak sesuai
Telekomunikasi Indonesia Tbk ketika proses online test berlangsung. Hal tersebut
dapat menghambat dalam proses seleksi dan tidak terpenuhinya target jumlah pelamar
yang telah ditetapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Selain itu, sulitnya
cukup lama untuk mendapatkan hasil pada proses seleksi. Seperti pada tahap interview
12
yang memerlukan tiga pihak dari perusahaan yang nantinya akan menjadi interviewer.
Karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan proses seleksi pada tahap
interview berlangsung lebih lama. Hal ini berdampak pada tidak terpenuhinya target
waktu yang telah ditentukan seperti yang sudah ditetapkan di dokumen WFP, maka
saat jadwal tahap interview sudah ditentukan terdapat beberapa pelamar tidak hadir
untuk mengikuti tahap interview. Hal tersebut diduga dikarenakan pelamar tersebut
tidak hanya melamar di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk saja, dan sudah diterima di
Maka dari itu, proses rekrutmen dan seleksi pekerja merupakan faktor penting
rekrutmen dan seleksi pekerja yang baik dan efektif dapat memberikan dampak positif
pada perkembangan perusahaan di masa yang akan datang untuk memperoleh sumber
proses rekrutmen dan seleksi pekerja di suatu perusahaan serta memberikan saran dari
kendala yang ada dalam proses rekrutmen dan seleksi, dengan judul “Analisis Proses
Proses rekrutmen dan seleksi merupakan proses yang sangat penting untuk
rekrutmen dan seleksi sangat kompleks, memerlukan waktu yang cukup lama, biaya
13
yang tidak sedikit, dan memiliki peluang yang besar untuk kesalahan dalam proses
Pada penelitian ini, penulis akan berfokus pada proses rekrutmen dan seleksi
pekerja GPTP 14 untuk level Officer (Band VI) di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Maka dari itu, penulis merumuskan identifikasi masalah dengan merujuk pada latar
Indonesia Tbk.
1. Kegunaan Akademis
Penelitian ini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi penulis untuk menambah
pengetahuan dan praktik dalam bidang sumber daya manusia, khususnya mengenai
proses rekrutmen dan seleksi pekerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Kegunaan Praktis
evaluasi, dan bahan pertimbangan dalam keputusan yang berkaitan dengan sumber
Jalan Gegerkalong Hilir No. 47, Sukarasa, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
Waktu penelitian ini mulai dilakukan pada bulan April 2022 sampai dengan selesai.
Jadwal dan rencana kegiatan dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
No Bulan
Kegiatan
. Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
1. Pengambilan Data
2. Penyusunan Proposal
dan Bimbingan
3. Seminar Usulan
Penelitian
4. Pengumpulan Data
5. Penyusunan Hasil
Penelitian
6. Bimbingan Sidang
Akhir
7. Sidang Akhir
15
penelitian. Berikut sistematika penulisan pada penelitian dengan judul Analisis Proses
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
masalah. Selain itu, pada bab ini juga terdapat penjelasan mengenai
pekerja yang memiliki kemampuan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan suatu
aktivitas yang digunakan oleh suatu organisasi untuk menarik para pelamar kerja yang
memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu organisasi tersebut
mencapai tujuan-tujuannya.
merujuk pada pemahaman bahwa kemajuan suatu organisasi atau perusahaan dapat
ditentukan oleh kualitas kinerja anggota atau pekerja di dalamnya. Muhyi, Muttaqin,
& Nirmalasari (2016), berpendapat bahwa proses awal seseorang yang berkompeten
atau tidak melalui rekrutmen yang nantinya akan mempengaruhi maju atau mundurnya
mengajak, serta menetapkan sejumlah pekerja baik dari dalam maupun dari luar
17
18
perusahaan sebagai calon pekerja dengan kualifikasi tertentu seperti yang sudah
Selain itu, Rivai & Sagala juga mendefinisikan bahwa rekrutmen merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan ketika suatu perusahaan memerlukan tenaga kerja
dan membuka lowongan kerja hingga mendapatkan calon pekerja yang diinginkan
sesuai dengan jabatan atau lowongan kerja yang ada (Rivai & Sagala, 2018).
sejumlah pelamar agar tertarik dan melamar ke perusahaan tersebut sesuai dengan
sehingga pelamar dapat langsung mendatangi ke perusahaan atau melalui pos atau
email. Selain perusahaan dapat memperoleh pekerja yang melamar karena adanya
informasi yang diberikan, perusahaan juga dapat mengambil dari surat lamaran yang
kegiatan penting dari kegiatan sumber daya manusia. Rekrutmen adalah suatu proses
pencarian tenaga kerja dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang ada
pada suatu perusahaan. Jika rekrutmen berhasil dilakukan, maka akan banyak pekerja
yang melamar sehingga perusahaan akan memperoleh banyak kriteria pelamar. Maka
dari itu perusahaan akan mendapatkan peluang untuk mendapatkan pegawai yang
diinginkan sesuai dengan posisi yang diinginkan sehingga dapat perusahaan tersebut
Proses kegiatan rekrutmen yang telah dilakukan harus selaras dan disesuaikan
dengan kebutuhan tenaga kerja. Seperti misalnya dari segi waktu yang diperlukan,
Tujuan dilakukannya proses rekrutmen menurut Rivai & Sagala (2018), adalah
perusahaan dari berbagai sumber, maka sangat dimungkinkan akan tersaring calon
Calon pelamar yang melamar memiliki potensial yang diharapkan oleh perusahaan
tersebut. Pelamar yang berpotensial yang dimaksud adalah pelamar yang sesuai
memenuhi kualifikasi yang telah dipersyaratkan. Karena sering terjadi banyak surat
lamaran yang masuk lalu dianggap sampah karena tidak memenuhi kualifikasi yang
melimpahnya pelamar yang memenuhi kualifikasi sehingga dapat lebih bebas untuk
Persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh pelamar bersifat mutlak, seperti IPK,
usia, pengalaman kerja, domisili, akreditasi lembaga atau prodi, atau persyaratan
lainnya.
menentukan pelamar yang diinginkan. Jika terjadi mundurnya pelamar yang telah
diterima, maka perusahaan akan mudah dalam menggantikan pelamar lainnya yang
memiliki kualifikasi tinggi yang tidak diterima akibat adanya keterbatasan jumlah
memperoleh dan menyediakan sejumlah tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang
telah dipersyaratkan untuk kebutuhan seleksi. Dengan adanya calon tenaga kerja maka
tindak selanjutnya adalah memilih tenaga kerja yang sudah direkrut oleh perusahaan
Menurut Mathis dan Jackson (2003, dalam Rivai & Sagala, 2018) rekrutmen
1. Perencanaan SDM
c. Pelatihan rekrutmen
4. Metode rekrutmen
a. Metode internal
c. Metode eksternal
manusia yang harus diisi oleh pegawai baru. Kekosongan tersebut biasanya terjadi
22
akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal dunia, akibat
dilakukan melalui analisis dari informasi analisis jabatan, yaitu job description, job
specification, dan job performance standard, serta pendapatan dari manajer terkait
Tahapan terakhir adalah menentukan sumber dan metode rekrutmen yang sekiranya
paling efektif dan efisien. Efektif yang dimaksud adalah metode yang dianggap
paling memungkinkan untuk mendapatkan calon pekerja yang paling baik dan
sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Lalu efisien berarti proses rekrutmen yang
dilakukan dengan pengorbanan, baik itu waktu maupun biaya yang paling sedikit.
(deskripsi jabatan) harus dibuatkan secara jelas dan persepsinya mudah dipahami,
seperti identifikasi pekerjaan atau jabatan, hubungan tugas dan tanggung jawab,
standar wewenang dan pekerjaan, dan ringkasan pekerjaan atau jabatan. Job
ringkasan pekerjaan yang jelas bagi pekerja, yang kemudian diikuti oleh kualifikasi
23
definitif yang dibutuhkan pekerja yang akan memangku jabatan tersebut, seperti
Menurut Rivai & Sagala (2018) proses perekrutan pekerja dapat dilakukan
1. Sumber Internal
Sumber internal merupakan sumber daya manusia yang diterima berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri. Hal tersebut melalui rekrutmen dan promosi pegawai yang
berasal dari lingkungan itu sendiri untuk ditempatkan pada posisi tertentu.
2. Sumber Eksternal
Sumber eksternal bersumber dari informasi pihak eksternal. Proses rekrutmen ini
dilakukan melalui rekrutmen pegawai yang berasal dari luar perusahaan. Penarikan
calon pekerja dari luar perusahaan ini bertujuan untuk perluasan usaha perusahaan
Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian untuk Sumber Internal dan Sumber
Eksternal Rekrutmen
Keuntungan Kerugian
Sumber Memberi motivasi kerja kepada Kurang adanya ide baru yang berasal
internal seluruh pegawai untuk dari sumber baru.
memperoleh prestasi.
Sumber Membangun jaringan yang lebih Timbulnya perasaan iri hati pada
luas. pegawai yang ada.
eksternal
Dapat merubah atau Memerlukan adanya penyesuaian
mempengaruhi perilaku atau bagi pegawai baru.
sikap dan mental pegawai atau
departemen.
mendapatkan apa yang ingin dicapai. Metode rekrutmen memiliki pengaruh yang besar
terhadap jumlah lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Menurut Rivai & Sagala
(2018) metode rekrutmen calon pekerja baru secara umum terdapat dua macam, yaitu:
1. Metode Tertutup
yang berasal dari dalam perusahaan. Rekrutmen dengan metode tertutup dapat
dilakukan dengan melakukan penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job posting)
dan perbantuan pekerja. Hal tersebut menghasilkan lamaran yang masuk relatif
2. Metode Terbuka
perusahaan dalam mendapatkan pekerja yang sesuai kualifikasi lebih besar. Proses
e. Lembaga pendidikan
h. Pekerja-pekerja sewaan
i. Open house
Tabel 2.2 Keuntungan dan Kerugian untuk Metode Internal dan Metode
Eksternal Rekrutmen
Keuntungan Kerugian
Metode Munculnya beragam ide dan Risiko perusahaan lebih besar dalam
eksternal wawasan baru ke dalam merekrut pekerja dari luar karena
perusahaan serta mampu kecakapan dan kompetensi. Pekerja
mengadakan perubahan dalam tidak dinilai dari tangan pertama.
perusahaan.
mengetahui bahwa terdapat berbagai kendala yang bersumber dari dalam lingkungan
Menurut Rivai & Sagala (2018) mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang
1. Faktor-Faktor organisasional
Faktor-faktor organisasional yang meliputi kebijakan promosi dari dalam, yaitu jika
adanya kekosongan jabatan yang akan diisi oleh pekerja dari dalam, kebijakan
mengenai imbalan yang meliputi gaji atau upah, kebijakan mengenai status
2. Kebiasaan pencari tenaga kerja yang harus mampu bertindak dan berpikir.
3. Kondisi eksternal:
a. Tingkat pengangguran
f. Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru tersebut
6. Kompetisi SDM mengakibatkan para manajer menerima calon pekerja yang belum
Menurut Handoko (2010, dalam Poernomo & Hartono, 2019) seleksi adalah
serangkaian tahapan kegiatan yang digunakan untuk menentukan pelamar diterima atau
tentang pelamar untuk menentukan siapa yang akan dipekerjakan untuk mengisi
jabatan baik dalam jangka waktu yang lama maupun jangka waktu sebentar”.
Seleksi adalah proses kegiatan yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai
dilakukan. Hal tersebut menandakan bahwa telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi persyaratan yang kemudian akan dipilih mana yang akan ditetapkan sebagai
Menurut Rivai & Sagala (2018), mengatakan bahwa proses seleksi merupakan
serangkaian tahapan khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima. Proses seleksi merupakan proses pengambilan keputusan bagi calon
menentukan dan memilih para pekerja yang dinilai sudah memenuhi kriteria atau
seleksi merupakan suatu proses penyaringan calon tenaga kerja yang telah memenuhi
Berikut secara umum beberapa tujuan utama dari adanya proses seleksi pekerja,
tujuan utama adanya proses seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai
dengan kualifikasi yang ditetapkan. Banyak perusahaan yang melakukan proses seleksi
memiliki tujuan yang sama. Namun beberapa perusahaan memiliki tujuan khusus
dalam rangka untuk menjalankan strategi perusahaan, dalam menghadapi pesaing yang
Tahap-tahap seleksi menurut Rivai & Sagala (2018) adalah proses yang harus
dilalui oleh para pelamar hingga memperoleh keputusan diterima atau ditolak sebagai
kemampuan calon tenaga kerja (Bangun, 2012:160). Agar proses pelaksanaan seleksi
memperoleh hasil yang baik, maka perusahaan memerlukan tahapan seleksi. Hal
tersebut bertujuan untuk menentukan seleksi mana yang dilakukan lebih dulu
begitupun selanjutnya. Calon pekerja yang tidak lolos pada tahap tertentu, maka
pelamar tersebut dianggap gugur dan tidak dapat mengikuti tahap seleksi selanjutnya.
31
Maka dari itu, jumlah pelamar pada setiap tahap akan semakin berkurang, dikarenakan
adanya pelamar yang gugur akibat tidak memenuhi standar kualifikasi perusahaan yang
ditetapkan.
yang digunakan dalam kegiatan seleksi. Berikut merupakan peralatan seleksi seleksi
menurut Rivai & Sagala (2018) secara umum dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Surat-surat rekomendasi
diperhatikan dalam surat rekomendasi ini adalah mengenai sifat-sifat pelamar yang
Tahap pertama dalam proses seleksi adalah menerima surat lamaran dari para
pelamar yang telah mendaftar. Surat lamaran ini dapat diperoleh melalui surat atau
fax, email, atau diantar langsung oleh pelamar. Pelamar yang diterima dalam tahap
ini yaitu menunjukkan minat dari pelamar dan memenuhi kualifikasi pekerjaan
perusahaan.
3. Tes kemampuan
Tes ini digunakan sebagai alat untuk menilai kesesuaian antara pelamar dengan
pelamar dalam melaksanakan pekerjaan, reaksi, kepandaian dan potensi, dan lain-
verbal dan keterampilan kualitatif hingga percepatan persepsi. Tes yang dilakukan
dapat berupa cognitive ability test, yang digunakan untuk mengukur kemampuan
potensi pelamar pada area tertentu, seperti matematika. Dalam tes ini
diprediksikan pelamar dapat belajar lebih banyak dan lebih cepat serta dapat
5. Tes kepribadian
yang cenderung konsisten dan bertahan lama. Tes ini diukur berdasarkan lima
6. Tes psikologi
membutuhkan biaya yang relatif besar. Pertimbangan tersebut dapat dilihat antara
manfaat yang diperoleh dengan besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk
kegiatan tersebut.
7. Wawancara seleksi
dengan pelamar. Oleh karena itu, tahapan ini merupakan suatu kesempatan bagi
Interviewer menilai pelamar secara subjektif melalui raut wajah, penampilan, dan
b. Wawancara terstruktur
c. Wawancara campuran
d. Wawancara stress
solusinya.
8. Wawancara supervisor
9. Pemeriksaan kesehatan
Setiap perusahaan pasti menginginkan para pekerjanya sehat jasmani dan rohani
untuk dipekerjakan pada bidang tertentu. Maka dari itu perusahaan akan
ini dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik kesehatan yang dipercaya oleh
perusahaan. Tujuan dari tes kesehatan adalah untuk menghindari tuntutan biaya
pekerjaan kepada calon pekerja sebelum keputusan penerimaan dibuat. Hal ini
menunjukkan kepada calon pekerja berupa jenis pekerjaan, peralatan, dan kondisi-
merupakan cara penilaian para pekerja dengan menggunakan tempat tertentu untuk
Tes ini meminta para pelamar untuk melakukan analisis air seni sebagai pokok dari
prosedur seleksi rutin. Bagi pelamar yang memiliki hasil positif maka pelamar
diadakannya tes ini adalah untuk menghindari adanya karyawan yang mungkin
Setelah pelamar melewati tahap pemeriksaan kesehatan dan dinilai baik, maka
mengambil keputusan adalah manajer, di mana yang akan bertanggung jawab atas
kinerja pekerja baru bersangkutan, khususnya pada posisi-posisi level atas. Untuk
Menurut Ardana, Mujianti, & Mudiartha (2014) kriteria dasar dalam proses
seleksi tenaga kerja bertujuan untuk memperoleh tenaga kerja yang berkualifikasi.
Maka dari itu, diperlukan beberapa kriteria dalam proses seleksi, yaitu sebagai berikut:
Deskripsi dan spesifikasi jabatan harus dijadikan pedoman dalam proses seleksi
Efisiensi adalah dimana proses pelaksanaan seleksi dengan kebutuhan biaya yang
sesuai dengan anggaran, waktu, dan rencana yang tersedia, tetapi dapat memperoleh
Mengacu pada banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terpenuhi oleh calon
pekerja maka dapat dilaksanakan seleksi ulang pada periode berikutnya sehingga
Hal ini dapat dicontohkan seperti ketentuan dalam melarang untuk mempekerjakan
tenaga kerja dibawah umur. Selain itu, seleksi juga memperhatikan etika dan norma
dibandingkan perasaan. Para penyeleksi juga harus jujur dalam bertindak terhadap
38
Menurut Hasibuan (2008, dalam Surianti & Wijaya, 2018) terdapat beberapa
kualifikasi yang menjadi dasar dalam proses pelaksanaan seleksi pada beberapa
perusahaan, yaitu:
1. Keahlian
Digolongkan menjadi tiga macam, yaitu Technical Skill (keahlian yang dimiliki oleh
pekerja), Human Skill (keahlian yang dimiliki oleh sub pimpinan), dan Conceptual
2. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang dimiliki oleh pelamar dapat dijadikan pertimbangan utama
3. Kesehatan fisik
Kesehatan fisik pelamar merupakan hal yang sangat penting agar dapat menduduki
suatu jabatan. Akan sulit bagi perusahaan jika memiliki pekerja yang sering sakit,
biaya perawatan.
39
4. Pendidikan
5. Umur
kerja, dan tanggung jawab seseorang. Pekerja dengan umur muda pada umumnya
memiliki fisik yang kuat, dinamis, dan kreatif, namun cenderung cepat bosan serta
tingginya absensi dan turnover perusahaan. Sedangkan pekerja dengan umur tua
memiliki rasa tanggung jawab yang besar, serta absensi dan turnover perusahaan
6. Kerja sama
Adanya kesediaan kerja sama, baik secara vertikal maupun horizontal merupakan
kunci keberhasilan suatu perusahaan, dengan ketentuan kerja sama tersebut bersifat
7. Kejujuran
Hal tersebut merupakan kualifikasi proses seleksi yang penting, karena adanya sifat
inisiatif dan kreatif pada pekerja, maka dapat membuat seseorang mandiri dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
9. Kedisiplinan
Dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik maka pekerja harus disiplin, baik pada
dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan yang ada. Maka dari itu, hal
yang ditentukan sebelumnya, tetapi dalam implementasinya tetap saja akan ada
berbagai kendala yang terjadi pada suatu perusahaan. Menurut Rivai & Sagala (2018)
perusahaan.
3. Pertanyaan yang diajukan tidak fokus pada pekerjaan atau bahkan melenceng
ditanyakan secara berulang kali, berbicara terlalu banyak, bersikap kasar, dan
meremehkan pelamar.
penting.
diperoleh dari calon pekerja. Hal tersebut terjadi apabila pewawancara sebagai
mengenai proses rekrutmen dan seleksi pegawai yang dilakukan oleh peneliti lain
pendaftaran, proses seleksi, dan penempatan. Dilakukannya hal tersebut agar dapat
menjaring sumber daya manusia yang berkualitas dan siap mengisi serta
pemilihan juga memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pelamar dimana pemilu
rekrutmen adalah 60% dari target. Kurangnya publikasi merupakan faktor utama
sehingga jumlah pelamar tidak memenuhi target yang sudah ditetapkan, serta biaya
yang dibutuhkan melebihi estimasi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pada proses
seleksi sudah cukup efektif, dengan tingkat efektifitas pelaksanaan proses seleksi
1. Desi Ratnasari. 2013. Studi 1.Penggunaan rekrutmen sebagai Tempat penelitian terdahulu dilakukan di
Tentang Proses Rekrutmen variabel penelitian Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Masyarakat (Linmas) di Badan deskriptif dalam penelitian Malinau, sedangkan penelitian ini dilakukan
Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Malinau
45
2. Budy Kurniawan. 2013. Penggunaan rekrutmen sebagai Tempat penelitian terdahulu dilakukan di PT
Pengaruh Penerapan Prinsip variabel penelitian Shield on Service (SOS) Indonesia Cabang
Pekanbaru
3. Rizal Pahlevi. 2013. Analisis Penggunaan rekrutmen dan seleksi - Tempat penelitian terdahulu dilakukan di
Efektivitas Proses Rekrutmen sebagai variabel penelitian PT Teknologi Riset Global Investama
masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Menurut Uma Sekaran (1992,
konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya. Kerangka pemikiran
Suatu perusahaan pasti memiliki visi dan misi sebagai tujuan utamanya. Visi
dan misi tersebut akan tercapai jika perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja yang
tangguh dan berkompetensi sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut terjadi karena
tenaga kerja merupakan motor penggerak bagi proses operasional suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Suatu perusahaan harus menggunakan strategi sebagai alat
untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi sumber daya manusia dapat meliputi
berbagai kegiatan yang sudah menjadi tugas dari bagian manajemen sumber daya
manusia, salah satunya adalah perencanaan sumber daya manusia. Kinerja perusahaan
di masa yang akan datang sangat ditentukan pada penerapan model proses rekrutmen
yang merupakan tantangan untuk dapat tetap bertahan. Suatu perusahaan dapat
memenangkan persaingan tersebut jika perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja yang
berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu, dibutuhkan
perencanaan sumber daya manusia yang tepat bagi perusahaan untuk dapat
Proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja merupakan pintu awal bagi
masuknya pekerja yang berkualitas dan berkompeten ke dalam suatu perusahaan. Oleh
karena itu, suatu perusahaan harus dapat merancang dan menerapkan model proses
rekrutmen dan seleksi tenaga kerja yang baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
Setelah melakukan proses rekrutmen, kemudian proses seleksi baru bisa dilakukan.
Proses penentuan model rekrutmen dan seleksi tenaga kerja merupakan kegiatan yang
METODOLOGI PENELITIAN
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membuat suatu penelitian adalah
objek penelitian yang akan diteliti. Objek penelitian mengandung masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian dan dicari permasalahannya serta solusi. Objek penelitian
adalah suatu atribut atau nilai dari orang, di mana objek atau kegiatan tersebut
mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh penulis untuk dibahas dan
Objek dalam penelitian ini adalah proses rekrutmen dan seleksi pekerja yang
Alasan penulis memilih untuk meneliti perusahaan ini yaitu karena masih adanya
49
50
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Menurut
pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dibanding
generalisasi.
objek yang diteliti apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan ketika
Sumber data pada penelitian ini didapat dengan menggunakan hasil wawancara,
yang bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan dengan penelitian. Menurut
1. Sumber Primer
Sumber primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara kepada narasumber atau informan. Sumber primer yang diperoleh oleh
penulis pada penelitian ini yaitu karyawan langsung melalui wawancara untuk
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, seperti melalui orang lain atau dokumen. Dalam penelitian
ini, penulis mengumpulkan data-data informasi dengan cara membaca situs resmi
3.5. Informan
disebut sebagai social situation atau situasi sosial terdapat tiga elemen, yaitu tempat
(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang
52
memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Situasi sosial yang
dimaksud pada penelitian ini yaitu mengamati secara mendalam mengenai aktivitas
dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber dalam penelitian atau biasa disebut
hal utama yang harus dilakukan dengan tepat, sehingga penulis memperoleh kedalaman
data yang menunjang kualitas dari suatu penelitian. Sesuai dengan topik penelitian
yaitu proses rekrutmen dan seleksi pekerja, penulis menentukan informan sebagai
sumber untuk membantu kelangsungan penelitian. Terdapat tiga informan yang dipilih
oleh penulis yang berasal dari divisi Human Capital Business Partner dengan jabatan
Officer Talent Acquisition Support. Namun ketiga informan tersebut memiliki fokus
Officer Talent a. Officer rekrutmen yang dianggap paling mengetahui proses rekrutmen dan seleksi pekerja
Acquisition Support
b. Memiliki kewenangan dalam penentuan hasil seleksi
c. Terlibat langsung dalam kegiatan proses rekrutmen dan seleksi
d. Fokus pada bagian analisis sebelum proses rekrutmen dilaksanakan.
Officer Talent a. Officer rekrutmen yang dianggap paling mengetahui proses rekrutmen dan seleksi pekerja
Acquisition Support
b. Memiliki kewenangan dalam penentuan hasil seleksi
c. Terlibat langsung dalam kegiatan proses rekrutmen dan seleksi
d. Fokus pada bagian penanganan sistem dan bagian IT.
Officer Talent a. Officer rekrutmen yang dianggap paling mengetahui proses rekrutmen dan seleksi pekerja
Acquisition Support
b. Memiliki kewenangan dalam penentuan hasil seleksi
c. Terlibat langsung dalam kegiatan proses rekrutmen dan seleksi
d. Fokus pada bagian membuat proposal sebelum membuka lowongan pekerjaan.
yang paling strategis dalam suatu penelitian dalam mendapatkan data karena hal
tersebut merupakan tujuan utama dari penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan
sebagai dasar dalam menyusun instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data yang
benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas yang baik, dan sebaliknya.
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
1. Wawancara (Interview)
wawancara (interview) adalah suatu proses interaksi dua orang antara informan dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai untuk bertukar informasi dan ide
melalui komunikasi secara langsung. Jenis wawancara yang akan dilakukan pada
dalam kategori in-depth interview di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas jika
wawancara, penulis perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat mengenai apa
2. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga dapat diperoleh melalui
fakta yang disimpan, biasanya dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
dokumentasi merupakan suatu cara yang dilakukan guna mendapatkan data dan
informasi dalam bentuk arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar lainnya yang
atribut atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
ditentukan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini,
Tanggung jawab
organisasi
Keputusan
Sumber eksternal
Metode terbuka
57
lamaran
Tes tertulis
Tes kesehatan
Wawancara
direksi
Menurut Sugiyono (2013) analisis data kualitatif adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis mengenai data yang diperoleh dari hasil wawancara,
memilih bahan yang penting untuk dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Analisis data kualitatif
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus hingga tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini diantaranya, yaitu data
pada hal-hal penting, serta mencari tema dan polanya (Sugiono, 2013:247). Reduksi
data akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga mempermudah penulis
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
59
uraian, singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dari sejenisnya. Menurut
Miles dan Huberman (1984, dalam Sugiyono, 2013), yang paling sering digunakan
dalam penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan
Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan nantinya dapat
berubah bila terdapat bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap
Validitas data mengacu pada sejauh mana hasil penelitian secara akurat
konteks atau keadaan yang lain. Data dalam penelitian kualitatif dikatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
Uji kredibilitas data terhadap hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
1. Perpanjangan Keikutsertaan
pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang
60
data tercapai.
2. Ketekunan Pengamatan
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari, kemudian memutuskan diri pada hal tersebut
secara rinci.
3. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan teknik.
Tujuan triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi
teknik meliputi pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
BAB IV
4.2.1. Strategi
1. Perencanaan SDM
keputusan dalam menyewa dan menempatkan pekerja dalam perusahaan. Kedua hal
promosi, dan kebijakan pekerjaan. Kebutuhan atau permintaan SDM di masa yang akan
datang merupakan titik utama dalam kegiatan perencanaan SDM. Oleh karena itu, perlu
tersebut.
program. Program tersebut salah satunya adalah program GPTP. Rancangan atau
Manajemen kinerja meliputi hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, seperti aktifitas
kerja, hubungan kerja, tanggung jawab kerja, dan kualitas kehidupan kerja. Manajemen
karir meliputi sistem dan kebijakan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdiri dari
62
pemberhentian.
akibat adanya perencanaan SDM. Beberapa kondisi yang termasuk bagian dari
perencanaan SDM yaitu seperti adanya pekerja yang mengundurkan diri, meninggal
dunia, atau masa pensiun. Proses rekrutmen tentunya akan memerlukan biaya dan
program rekrutmen GPTP. Hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu, yaitu
(Knowledge, Skills, and Abilities), dan tujuan keragaman yang ingin dicapai.
Perencanaan SDM ini dibuat dalam bentuk dokumen WFP (Work Force
kedepan. Dokumen tersebut menyangkut jumlah posisi yang dibutuhkan dari segi
bidang pekerjaan, seperti marketing, sales, operation, dan lain-lain serta dari segi
Sumatera, dan lain-lain. Dokumen WFP juga menyangkut mengenai sumber dan
metode apa yang akan digunakan perusahaan saat melaksanakan program GPTP,
serta proses seleksi seperti apa yang akan dilaksanakan. Proses rekrutmen dan
seleksi yang akan dilakukan berdasarkan dokumen WFP yang telah dipublikasikan
Indonesia Tbk ikut melibatkan HC Pengelola, yang terdiri dari HCBP (Human
luas di Indonesia, yang membedakan antara HCBP dan HC Regional adalah area
jabatan yang ada di perusahaan. Posisi yang kosong ini didasarkan oleh struktur
organisasi perusahaan. Namun tidak semua posisi yang kosong harus diisi. Kedua
pihak tersebut yang menentukan diisi atau tidaknya posisi kosong tersebut, diisi
dengan pegawai tetap atau pro hire (tenaga kontrak), lamanya waktu yang
rekrutmen.
dibutuhkan untuk program GPTP setiap tahunnya adalah 1:4 dari total pekerja yang
perbandingan tersebut diharapkan satu pekerja yang direkrut menjadi pekerja tetap
64
perusahaan pada GPTP 14 adalah sebanyak 365 pekerja tetap. Berikut persyaratan
khusus yang sudah ditentukan pada dokumen WFP untuk GPTP 14, yaitu:
Persyaratan khusus:
iv. Telah menyelesaikan masa studi dengan melampirkan ijazah atau SKL (Surat
Keterangan Lulus)
65
Berdasarkan bagan alur di atas, proses pembuatan dokumen WFP ini dilakukan
di akhir tahun karena dokumen tersebut melihat dari kondisi kerja yang ada di
WFP mengenai program GPTP yaitu meliputi jumlah total pekerja tetap yang akan
direkrut selama satu tahun periode. Total pekerja yang akan direkrut oleh
perusahaan akan dibagi melalui dua batch dalam satu tahunnya. Batch pertama yang
Terdapat terdapat 190.000 total pelamar yang mendaftarkan diri pada GPTP 14,
namun dengan banyaknya pelamar yang mendaftar hanya sedikit kandidat yang
66
berhasil lolos pada tahap screening. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar
pelamar tersebut tidak memenuhi kualifikasi perusahaan sesuai dengan job function
yang dibutuhkan. Hanya sekitar 0,38% pelamar yang berhasil lolos di tahap
screening dari total pelamar yang mendaftar. Lalu pada tahap proses seleksi
perusahaan hanya mendapatkan kandidat yang tepat dengan besar 350 pekerja tetap.
Jumlah tersebut tidak mencapai target jumlah pekerja tetap yang sudah ditetapkan
Proses rekrutmen dan seleksi yang dilaksanakan berlangsung lebih lama dari
waktu yang diperkirakan menurut dokumen WFP. Target waktu yang telah
ditentukan di dokumen WFP pada program GPTP 14 adalah selama kurang lebih 90
hari kerja. Namun saat itu proses rekrutmen dan seleksi pekerja berlangsung selama
kurang lebih 120 hari kerja. Hal tersebut berdampak pada jumlah pekerja yang lolos
pada proses seleksi. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan
dengan posisi Officer Talent Acquisition Support, beliau mengatakan bahwa karena
diliburkan karena banyak pekerja yang terpapar Covid-19. Hal ini mengakibatkan
perusahaan lain. Sehingga terdapat beberapa posisi yang masih kosong. Pihak HCM
67
sendiri mengalami kesulitan dalam menanggulangi posisi yang kosong karena saat
proses rekrutmen dan seleksi dilaksanakan, banyak pelamar yang tidak memenuhi
kualifikasi perusahaan.
Indonesia Tbk harus dilaksanakan dengan baik demi citra perusahaan yang baik.
Pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam proses ini memiliki tanggung jawab yang
besar agar proses ini dilaksanakan dengan lancar sehingga jumlah calon pekerja
yang diterima sesuai dengan target perusahaan sesuai dokumen WFP. Peran divisi
karena divisi tersebut bertugas untuk mengatur penempatan posisi calon pekerja
yang telah lolos proses seleksi pada GPTP 14. Proses penempatan posisi tersebut
sangat penting dilakukan dengan menyesuaikan spesifikasi KSA yang dimiliki oleh
calon pekerja apakah sesuai dengan kualifikasi perusahaan atau tidak dan untuk
mengetahui ketidakcocokan KSA calon pekerja dengan job function yang dipilih.
Divisi HC Planning ini juga dibantu dengan tiga tim lainnya, salah satunya
yaitu divisi ACI (Assessment Centre Indonesia) yang terdiri dari ahli psikolog.
Divisi tersebut yang akan memberikan assessment, menguji, dan menilai peserta.
mengenai soal dan metode seperti apa yang akan diberikan saat assessment days
dilaksanakan.
68
Proses seleksi pertama dilakukan dengan adanya online test yang dibantu oleh
divisi IT. Tugas divisi IT yaitu membuat server, melakukan development pada
aplikasi, tools, dan lainnya. Selain itu, proses seleksi juga dibantu oleh PT
Seperti menyiapkan website dan menampung para pelamar yang melamar saat
diserahkan kepada tim rekrutmen. Tugas tim rekrutmen ini yaitu menyaring data-
data yang telah diberikan oleh tiga pihak tersebut, apakah sudah sesuai kualifikasi
perusahaan.
Proses seleksi selanjutnya yaitu terdapat FGD (Focus Group Discussion) dan
psikotes serta tahap interview. Terdapat tiga pihak yang bertanggung jawab dalam
proses interview, yaitu divisi ACI, user, dan direktur HCM. Proses interview ini
memakan waktu lebih lama dari target waktu yang telah ditentukan di dokumen
WFP. Hal tersebut dikarenakan ketiga pihak interviewer tersebut sulit dalam
menentukan jadwal. Terdapat sekitar kurang lebih 360 kandidat yang berhasil lolos
pada tahap FGD dan psikotes yang nantinya akan melaksanakan tahap interview.
tertunda selama beberapa minggu. Selain itu ketiga pihak interviewer tersebut juga
memiliki banyak tugas yang harus segera dilaksanakan, sehingga jadwal interview
pun ikut tertunda dan mengakibatkan proses interview memakan waktu yang cukup
69
lama. Hal ini berdampak pada kehadiran peserta yang berkurang saat jadwal
interview sudah dilaksanakan dan jumlah kandidat yang lolos menjadi pekerja tetap
mengingat sistem yang dipakai pada setiap test saat ini adalah computer based test
dengan sistem cloud yang terhubung dengan database secara real-time. Sistem
cloud ini akan menyimpan data absensi peserta rekrutmen secara otomatis tanpa
perlu melakukan rekapitulasi. Data absensi yang masuk dapat diakses di mana dan
kapan saja, selama terhubung dengan jaringan internet. Perangkat lunak berbasis
cloud dalam manajemen data absensi peserta rekrutmen melalui absensi online ini
System) dan face recognition, serta bisa mencatat jam kerja secara real-time juga
SDM dengan membuat keputusan akan seperti apa proses rekrutmen dan seleksi
pekerja yang akan dilaksanakan pada GPTP 14 melalui dokumen WFP (Work Force
Planning). Beberapa keputusan yang dibuat oleh divisi HC Planning dalam GPTP
eksternal dan metode terbuka untuk mendapatkan pekerja tetap. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh pekerja yang memiliki jiwa kompetensi tinggi dan sesuai dengan
tujuan perusahaan yaitu membangun jaringan yang lebih luas. Untuk menjadi
program rekrutmen GPTP yang diselenggarakan dua kali setiap tahunnya. Calon
pelamar dapat mendaftarkan diri melalui PPB BUMN atau melalui website
recruitment Telkom.
Namun dalam proses rekrutmen dan seleksi pekerja di GPTP 14, jumlah pekerja
tetap yang berhasil lolos pada tahap seleksi berjumlah sebanyak 350 kandidat.
Sedangkan target jumlah pekerja tetap yang akan di dapat menurut dokumen WFP
yaitu sebanyak 365 kandidat. Hal tersebut sudah didiskusikan lebih lanjut oleh tim
rekrutmen dan divisi HC Planning bahwa perusahaan lebih baik tidak mencapai
target pada jumlah pekerja tetap baru dibandingkan dengan tetap menerima pekerja
tetap baru yang tidak sesuai dengan kualifikasi. Mengingat bahwa pekerja yang
sudah diterima untuk bekerja di perusahaan, tentunya akan sulit untuk diberhentikan
meskipun pekerja tersebut hanya memperlihatkan kinerja marjinal saja. Oleh karena
Pekerja tetap yang berhasil lolos dari proses rekrutmen dan seleksi ini
diharapkan dapat menjadi leader bagi parent company yang akan mendapat bantuan
dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Oleh karena itu, proses seleksi harus
71
4.2.2. Sumber
Sumber rekrutmen mengacu kepada asal proses rekrutmen pekerja yang dilakukan
perusahaan untuk mendapatkan pekerja tetap dalam GPTP 14 yaitu sumber eksternal.
Sumber eksternal yaitu sumber yang berasal dari luar lingkungan PT Telekomunikasi
tahunnya. Hingga kini program GPTP sudah mencapai batch 15 yang diadakan pada
tahun 2022.
rekrutmen pekerja melalui dokumen WFP. Berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, tim
melalui PPB BUMN, website recruitment Telkom, hiring melalui kampus berdasarkan
lebih besar dalam mendapatkan pekerja baru dengan ide-ide barunya daripada melalui
72
internal. Namun terdapat juga beberapa pekerja yang berasal dari luar perusahaan tetapi
tidak melalui proses rekrutmen GPTP. Pekerja tersebut akan menjadi pro hire atau
tenaga kontrak dan tidak bisa menjadi pekerja tetap di PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
perusahaan dalam proses rekrutmen pekerja sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.
Indonesia Tbk, terdapat kendala saat proses rekrutmen melalui sumber eksternal.
Kendala yang dirasakan oleh tim rekrutmen dalam proses seleksi calon pekerja melalui
eksternal yaitu melebihi batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya melalui
dokumen WFP. Hal tersebut terjadi karena banyak pelamar yang tidak sesuai dengan
kualifikasi yang sudah ditentukan di lowongan pekerjaan. Pelamar yang sudah daftar
tersebut tentunya harus melalui proses pengecekan terlebih dahulu. Maka dari itu,
proses rekrutmen dan seleksi banyak memakan waktu karena banyak pelamar yang
Total jumlah pelamar yang mendaftar yaitu sebanyak sekitar 190.000 pelamar dan
hanya sebanyak kurang lebih 700 pelamar yang berhasil lolos pada proses screening.
Mayoritas pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi perusahaan adalah pelamar
Telkom. Hal tersebut terjadi karena banyaknya peserta yang tidak sesuai dengan
73
4.2.3. Metode
mendapatkan pekerja tetap dalam GPTP 14 yaitu melalui metode terbuka. Metode
terbuka dilakukan dengan cara job posting atau perusahaan mengumumkan jabatan
yang kosong pada papan pengumuman, pengumuman lisan, dan melalui media lain.
Metode tersebut digunakan agar perusahaan mendapatkan calon pekerja tetap yang
tepat dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal tersebut
lamaran kerja secara formal. Berikut metode terbuka yang dilakukan oleh PT
yaitu:
Sumber: http://www.bumn.go.id
74
Program Perekrutan Bersama BUMN atau biasa disebut dengan PPB BUMN
merupakan program yang dibuat oleh Menteri BUMN dan berlaku untuk seluruh
kerja untuk semua job role. Job role yang dibuka tersebut yaitu digital, sales,
job role tersebut dengan masing-masing sepuluh posisi pada masing-masing job
role nya.
Indonesia Tbk dalam proses pelaksanaan website recruitment ini, dibantu oleh
75
tools.
berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia dan berlaku tidak hanya untuk
pelamar lulusan S1, namun berlaku pula untuk pelamar lulusan S2 dengan
beberapa ketentuan yang berlaku. Job role yang ditawarkan perusahaan pun lebih
Indonesia Tbk menawarkan 12 job role dengan target 365 peserta yang berhasil
c. Talent Scout
memiliki IPK minimal 3.50 dan TOEFL dengan skor minimal 550. Mahasiswa
diseleksi lebih lanjut oleh perusahaan sesuai dengan kualifikasi yang telah
ditetapkan.
76
Sumber: http://www.careers.its.ac.id
Beberapa contoh talent scout yang telah dilaksanakan yaitu pada Institut
77
peserta.
d. Gamification
bagian IT. Peserta yang berhasil lolos pada kompetisi digital tersebut akan
rekomendasi calon pekerja dari gamification tersebut, dikarenakan pada saat itu
dilaksanakan. Jumlah total peserta yang berhasil lolos dalam kompetisi digital
yang didapat perusahaan yaitu sebesar kurang lebih 500 peserta. Para peserta
79
perusahaan. Target pekerja tetap yang dibutuhkan oleh perusahaan pada program
GPTP 14 yaitu sebanyak 365 kandidat, namun perusahaan hanya mendapatkan 350
kandidat sehingga terdapat beberapa jabatan atau posisi yang tidak terisi. Maka dari
itu, divisi HC Planning melakukan evaluasi terhadap kekosongan posisi yang tidak
terisi tersebut.
proses rekrutmen, maka calon pekerja yang sudah terjaring melalui proses rekrutmen
tersebut akan memasuki tahap seleksi. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui kemampuan calon pekerja tersebut apakah sudah sesuai dengan kualifikasi
dilakukan secara teliti dan menyeluruh dengan melihat keahlian dan kepribadian yang
1. Penerimaan lamaran
2. Tes tertulis
3. Tes praktek
4. Wawancara user
5. Tes psikologi
6. Tes kesehatan
7. Wawancara direksi
memakan waktu sekitar tiga bulan hingga pengumuman kelulusan. Hal tersebut
melewati batas target perusahaan yang sudah ditentukan melalui dokumen WFP karena
Indonesia Tbk melakukan kerja sama dengan pihak eksternal terkait proses rekrutmen
dan seleksi. Proses seleksi yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan setelah proses
pendaftaran. Akibat kondisi pandemi saat ini, maka proses seleksi dilaksanakan secara
online oleh perusahaan, kecuali untuk tahapan tes kesehatan (medical check-up)
berbeda setiap tahunnya. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagan alur di atas, tahapan
seleksi yang diberikan oleh tim rekrutmen pada program GPTP 14 adalah online test,
FGD (Focus Group Discussion) dan psikotes, serta assessment days dan medical
check-up.
1. Online test
Online test atau CAT (Computer Assisted Test) adalah tes kemampuan dasar
menggunakan internet di manapun peserta berada. Online test diadakan oleh tiga
pihak yang membantu tim rekrutmen sesuai dengan tugasnya masing-masing, yaitu
tools pada website recruitment Telkom, dan divisi ACI yang membuatkan soal-soal
yang akan diisi oleh pelamar serta memberi nilai atau hasil akhir pada saat online
Pada tahap online test, divisi ACI menemukan banyak peserta yang
kemampuannya tidak sesuai antara hasil nilai akhir pada online test dengan
kemampuan yang dituliskan di CV. Ditemukan sebesar 55% jumlah peserta yang
berhasil lolos pada tahap online test dengan jumlah kurang lebih sebanyak 390
peserta dari total 720 peserta yang mengikuti tahap online test. Berdasarkan hasil
terdapat sebesar 45% peserta dinyatakan gugur pada tahap online test dikarenakan
keahlian yang mereka miliki tidak sesuai dengan apa yang dijabarkan di CV ketika
sesuai dengan CV nya. Sistem blacklist ini berlaku selama lima tahun dan dilakukan
Menurut tabel di atas, jumlah persentase peserta yang lolos pada proses offline
test di GPTP 13 lebih banyak dibandingkan dengan GPTP 14. Sehubungan dengan
pelaksanaan tes GPTP 13 yang berlangsung secara offline hal tersebut menyebabkan
jumlah peserta yang mendaftar lebih banyak dibandingkan dengan GPTP 14 yang
83
kualifikasi peserta yang mendaftar pada proses online test GPTP 14 apabila
dibandingkan dengan GPTP 13. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
pada offline test GPTP 13 memiliki tingkat kesesuaian kualifikasi peserta lebih banyak
kecakapan peserta mengenai kondisi, masalah, maupun perubahan yang bisa terjadi
pandangan serta perasaan peserta mengenai pembahasan topik tertentu. Manfaat lain
yang dapat diambil adalah untuk mengungkap tingkat keterlibatan peserta terhadap
divisi ACI dalam memperoleh data kualitatif serta menilai tingkat pemahaman
kandidat terhadap tren tertentu. Selain itu, keaktifan dan attitude kandidat juga
mempengaruhi penilaian yang diberikan oleh divisi ACI. Salah satu tahapan seleksi
intelegensi seseorang.
Psikotes akan menentukan posisi dan tingkat kecocokan antara peserta dengan
perusahaan. Secara umum, ada beberapa bagian dari psikotes, seperti IQ test dan
personality test. FGD dan psikotes tersebut diadakan oleh tiga pihak yang
pada website, dan divisi ACI yang akan melakukan penilaian serta melakukan
Tentunya pada tahap ini terdapat sistem gugur karena ditemukan terdapat
pandemi Covid-19 membuat proses seleksi ini terpaksa harus dilaksanakan secara
online dan melalui aplikasi Zoom Meeting yang dilakukan dengan menggunakan
fitur breakout room serta dibagi menjadi beberapa sesi. Sebelum adanya pandemi
Covid-19 proses FGD dilaksanakan secara offline, maka dari itu dengan
diberlakukannya secara online maka proses peninjauan saat proses ini dilaksanakan
kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan terdapat banyak pekerja yang merasa
kewalahan dan merasa peninjauan melalui breakout room kurang maksimal saat
Assessment days adalah tes TKB (Tes Kemampuan Bidang) Telkom yang
melakukan interview yang dipegang oleh divisi ACI. Metode interview yang
dilaksanakan berupa panel interview, yaitu satu peserta akan diwawancarai oleh tiga
interviewer. Tiga interviewer tersebut antara lain yaitu seseorang dari divisi ACI
85
untuk melihat pelamar dari segi PQ (Personal Quality), seseorang dari bidang
pekerjaan atau user untuk melihat pelamar dari segi bidang pekerjaan, dan direktorat
HCM untuk melihat pelamar dari segi culture mengenai kecocokan pelamar tersebut
waktu yang tidak terpenuhi seperti yang sudah tertera pada dokumen WFP saat
pekerja tersebut. Hal tersebut memiliki dampak yang cukup serius pada
dilakukan oleh pekerja tersebut tertunda dan menumpuk. Oleh karena itu, pihak
Hal ini berdampak pada tidak terpenuhinya target waktu yang telah ditentukan
dibutuhkannya waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasilnya. Seperti hasil
nilai akhir online test yang nantinya akan didiskusikan dengan direktur HCM
membuat proses seleksi menjadi panjang. Hal tersebut mengakibatkan saat tahap
interview sudah ditentukan terdapat beberapa peserta yang diterima tidak hadir
untuk mengikuti tahap interview dikarenakan biasanya peserta tersebut tidak hanya
perusahaan lain lebih cepat. Sedangkan untuk medical check-up dipegang oleh
dilakukan, divisi ACI akan memberikan hasil nilai akhir pada setiap pelamar, lalu
keputusan final penerimaan pelamar dipegang oleh tim rekrutmen yang dibantu
dengan divisi ACI dan juga direktur HCM. Pada GPTP 14 terdapat 350 peserta
Telekomunikasi Indonesia Tbk dan akan menjadi bagian dari perusahaan sebagai
yang berhasil lolos ini dapat menggantikan posisi pekerja yang telah meninggalkan
perusahaan dengan ide dan wawasan yang lebih baik meskipun jumlah peserta
GPTP 14 yang berhasil lolos tidak mencapai target. Tentunya tim rekrutmen
87
beserta pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses seleksi ini sudah
Planning akan mengevaluasi lebih lanjut dan diskusi terlebih dahulu dengan pihak
HC Regional mengenai beberapa posisi yang masih kosong. Posisi yang kosong
tersebut akan diisi oleh pro hire atau tenaga kerja kontrak. Di masa yang akan
dengan menambah target jumlah kandidat yang tepat untuk menutupi kekurangan
posisi sebelumnya.
Telekomunikasi Indonesia Tbk saat ini memberikan beberapa manfaat dan kekurangan
bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat dan kekurangan yang dirasakan oleh PT
yaitu:
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti
Indonesia Tbk, maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh PT
membuat perencanaan SDM setiap tahunnya yang dibuat oleh divisi HC Planning dan
disetujui oleh direktur HCM. Perencanaan SDM dibuat dalam bentuk dokumen WFP
(Work Force Planning) dan berisikan mengenai akan seperti apa proses rekrutmen dan
seleksi pekerja yang akan dilaksanakan nanti. Namun dalam proses rekrutmen tersebut
terdapat kendala yaitu banyak ditemukannya pelamar yang mendaftar tidak sesuai
dengan kualifikasi perusahaan. Pemilihan pihak yang bertanggung jawab dalam proses
merupakan sumber yang berasal dari luar perusahaan. Sumber eksternal digunakan
88
89
memiliki lima channel dalam proses rekrutmennya, yaitu melalui PPB BUMN, website
recruitment Telkom, talent scout, dan gamification. Namun karena adanya pandemi
ini.
terdapat tiga tahap, yaitu online test, FGD dan psikotes, serta assessment days dan
medical checkup. Terdapat beberapa pihak yang bertanggung jawab dalam tahapan ini.
Tugas-tugas pihak tersebut yaitu divisi ACI bertugas untuk membuat soal dan
memberikan nilai akhir pada online test dan psikotes, serta melakukan interview. Divisi
pada tools website. Terdapat tiga interviewer yang dilaksanakan di assessment days,
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut beberapa saran dan
rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan baik untuk perusahaan
A. Saran Akademis
1. Mengumpulkan referensi terkait proses rekrutmen dan seleksi pekerja dari berbagai
perusahaan dan praktisi baik dari sisi variabel maupun konsep, seperti dasar dan
prosedur pada proses rekrutmen. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan variasi
mengenai tren proses rekrutmen dan seleksi yang digunakan oleh banyak
seleksi pekerja sehingga pada penelitian selanjutnya dapat meningkatkan fungsi dari
B. Saran Praktis
1. Mengkaji kembali pada metode yang dilakukan dalam proses seleksi. Pada peserta
yang mengambil job role di lingkup digital, tim rekrutmen baiknya melakukan tes
lebih lanjut untuk mengetahui keabsahan skill yang dimiliki oleh peserta tersebut.
Bentuk tes selanjutnya ini menyesuaikan dengan job role peserta yang dipilih.
proses rekrutmen dan seleksi pekerja terkait penetapan jadwal proses interview yang
91
3. Memberlakukan sistem blacklist bagi peserta yang tidak lolos pada proses seleksi
dalam jangka waktu tiga tahun. Hal tersebut dikarenakan kompetensi yang dimiliki
4. Membuat informasi yang lebih terperinci terkait kualifikasi peserta GPTP guna
5. Adanya beberapa peserta yang kurang mencapai kualifikasi perusahaan, maka perlu
adanya kekosongan posisi. Maka dari itu, peluang perusahaan dalam mendapatkan
Pustaka Setia.
Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja.
BPFE.
Hasibuan, M. S. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi) (Vol. VII).
Kasmir. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik. Depok: PT Raja
Grafindo Persada.
Muhyi, H. A., Muttaqin, Z., & Nirmalasari, H. (2016). HR Plan & Strategy (Strategi
92
93
Poernomo, H., & Hartono. (2019). Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja
http://ejurnal.unisda.ac.id/index.php/J-MACC/article/view/1444
Prasetya, A. I., Cahyo, A. D., & Atiqatul, M. (2018). Metode dan Prosedur Pelaksanaan
http://kompetensi.trunojoyo.ac.id/kompetensi/article/view/4952/3360
Bandung: Alfabeta.
Subekhi, A., & Jauhar, M. (2012). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Werther, W., & Davis, K. (1989). Human Resources and Personnel Management. San
Francisco: Harper.
Yullyanti, E. (2009). Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan wawancara yang berfungsi untuk menjawab
rumusan masalah pada penelitian yang berjudul “Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi Pekerja di PT
Daftar Pertanyaan
1. Berapa lama proses rekrutmen dan seleksi ini dilaksanakan oleh perusahaan?
3. Mengapa perusahaan memilih lebih sering melakukan salah satu jenis rekrutmen tersebut sebagai jalur
Untuk Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus analisis)
A. Rekrutmen
I. Strategi
4. Bagaimana spesifikasi KSA (Knowledge, Skills, and Abilities) yang dibutuhkan oleh perusahaan?
perusahaan?
II. Sumber
III. Metode
3. Metode apa yang lebih sering digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen?
IV. Kendala
1. Apakah terdapat kendala saat menyelenggarakan rekrutmen? Darimana saja kendala tersebut
berasal?
B. Seleksi
I. Proses
2. Apa saja tes yang dilakukan untuk menguji para pelamar? Mengapa tes tersebut yang dipilih dalam
melakukan seleksi?
3. Siapa saja yang menjadi penilai dari hasil tes tersebut? Mengapa yang ditunjuk menjadi penilai?
4. Bagaimana struktur wawancara yang dilakukan (wawancara terstruktur atau wawancara tidak
terstruktur?
5. Siapa saja yang menjadi pewawancara? Mengapa orang-orang tersebut ditunjuk sebagai
pewawancara?
98
6. Siapakah pemegang keputusan tertinggi terhadap hasil penerimaan seleksi? Mengapa orang
II. Kendala
3. Apa saja tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala yang muncul?
Untuk Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus perencanaan)
A. Rekrutmen
I. Strategi
II. Sumber
III. Metode
IV. Kendala
B. Seleksi
I. Proses
4. Bagaimana perusahaan menentukan pihak yang bertanggung jawab dalam proses wawancara?
II. Kendala
2. Evaluasi apa yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi kendala yang terjadi?
Untuk Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus IT)
A. Rekrutmen
I. Strategi
1. Berapa lama proses yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen?
2. Siapa yang bertanggung jawab dalam proses penentuan persyaratan jabatan di perusahaan?
II. Sumber
1. Dari sumber manakah perusahaan mengambil calon pelamarnya dalam proses rekrutmen?
III. Metode
1. Metode apa yang sering digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen dan seleksi?
IV. Kendala
2. Apa saja tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan kendala yang muncul?
B. Seleksi
I. Proses
II. Kendala
Posisi : Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus analisis)
1. Berapa lama proses rekrutmen dan seleksi ini dilaksanakan oleh perusahaan?
Seharusnya jadwal untuk proses rekrutmen dan seleksi sendiri yang sesuai dan sudah ditetapkan di
dokumen WFP itu berjalan selama hampir dua bulan. Namun karena ada beberapa kendala yang
menyebabkan proses melebihi batas target waktu, maka biasanya berjalan selama hampir tiga bulan.
Kalau dari strategi membuat program rekrutmen bisa memakan waktu hampir dua bulan. Jadi kalau
Di Telkom ada tiga jenis rekrutmen yang dilakukan, yaitu GPTP, pro hire, dan digital talent. GPTP ini
khususnya hanya untuk pekerja tetap, jadi kalau ada yang ingin menjadi pekerja tetap di Telkom maka
harus memasuki program GPTP. Pro hire sendiri untuk tenaga kontrak dan digital talent merupakan
tenaga kontrak juga tapi fokus di bagian digital, dimana mereka yang akan membangun startup.
3. Mengapa perusahaan memilih lebih sering melakukan salah satu jenis rekrutmen tersebut sebagai jalur
Karena dalam GPTP ini Telkom ikut serta dalam program PPB BUMN (Program Perekrutan Bersama
BUMN), dengan begitu peluang Telkom dalam mendapatkan beragam calon pekerja yang memiliki
A. Rekrutmen
I. Strategi
Dalam lima tahun terakhir ini jumlah pekerja di Telkom sudah berkurang kira-kira sebanyak lima ribu
pekerja. Hilangnya lima ribu pekerja tersebut bukan karena di PHK atau dipecat, tetapi karena sudah
mencapai waktu pensiun. Batas umur pekerja pensiun di Telkom adalah umur 56. Jumlah pekerja yang
direkrut oleh Telkom pertahun kira-kira terdapat 500 pekerja, dengan menggunakan perbandingan 1:4.
Perbandingan 1:4 karena yang pensiun 2.000 pekerja, namun Telkom tidak merekrut sebanyak 2.000
pekerja juga, tetapi hanya sebanyak 500 pekerja saja. Maka dari itu perbandingan 1:4 diharapkan satu
orang pekerja dapat menggantikan empat pekerja yang keluar. Hal tersebut karena Telkom sudah tidak
memerlukan tenaga operasional, kegiatan tersebut diberikan kepada anak perusahaan. Maka dari itu para
pekerja baru yang direkrut adalah sebagai pencipta strategi (thinker) bagi perusahaan Telkom Indonesia.
Karena kementrian Indonesia melarang Telkom untuk melakukan kontak langsung dengan customer nya.
Penempatan dari 500 pekerja ini diatur oleh divisi HC Planning. Divisi ini yang bertugas untuk membuat
plan mengenai Human Capital nya. Setiap sebelum memasuki awal tahun, direktur HCM menerbitkan
dokumen WFP (Work Frost Planning). Dokumen WFP adalah panduan rekrutmen dalam setahun
kedepan yang menyangkut jumlah posisi yang dibutuhkan dari segi bidang pekerjaan, seperti marketing,
sales, operation dan lain-lain; lalu dari segi divisi, seperti direktur consumer, direktur HCM, regional 1
Sumatera, regional Sulawesi, dan lain-lain. Intinya dokumen tersebut untuk mengetahui bahwa
Persyaratannya berlaku sama untuk semua posisi, dikarenakan Telkom adalah satu paket. Jadi
perusahaan swasta lainnya beda posisi maka beda persyaratannya. Adapun persyaratan pada PT Telkom
ini yaitu dilihat dari segi umur, dimana asal S1 yang belum berusia 25 tahun dan S2, belum berusia 28
tahun. Adapun pendidikannya minimal S1. Namun terdapat beberapa posisi yang memiliki persyaratan
4. Bagaimana spesifikasi KSA (Knowledge, Skills, and Abilities) yang dibutuhkan oleh perusahaan?
Untuk ketiga hal ini sesuai bisnis di unit masing-masing, biasanya misalkan di unit tertentu membutuhkan
orang untuk managernya, maka itu yang dibutuhkan di account managernya, sesuai permintaan dari unit
bisnis masing-masing. Untuk sekarang ini lebih mengedepankan ke digitalnya, jadi kemampuan digital
Divisi HC Planning, direktur HCM, dan tim HC tentunya. Karena setelah mendapatkan dokumen WFP,
tim HC ini membuat proposal rekrutmen, yang nanti akan diajukan kepada direktur HCM. Proposal
tersebut menyangkut mengenai berapa batch yang akan dibuka dalam setahun, jenjang pekerjaan apa
yang akan dibuka, strateginya, chanel apa saja yang akan dijadikan target. Setelah disetujui, maka
dibukalah program rekrutmen. Dalam membuka program rekrutmen ini, tim rekrutmen mendapatkan
bantuan dari pihak lain, karena tim nya sendiri hanya terdiri dari tiga orang. Tim rekrutmen ini melakukan
kerjasama dengan divisi ACI (Assessment Centre Indonesia) yang berisi orang-orang psikolog yang suka
mengadakan assessment, menguji, dan menilai peserta. Proses seleksi dilakukan dengan melakukan
online test, yang dibantu oleh divisi IT dimana yang membuat server, development aplikasi, serta tools
seleksinya dan juga dibantu oleh PT Infomedia dimana merupakan anak perusahaan Telkom. PT
104
Infomedia ini bertugas di bagian operasional, seperti menyiapkan website, dan menampung para pelamar
yang mendaftar. Data-data yang telah didapat tersebut akan diserahkan ke tim rekrutmen.
II. Sumber
Untuk pekerja tetap yang ada di Telkom, sudah pasti mereka semua berasal dari eksternal perusahaan.
Para pekerja tetap ini masuk ke Telkom melalui program GPTP. Tidak seperti perusahaan-perusahaan
lainnya yang menawarkan lowongan pekerjaan untuk level Officer (Band VI). Hal ini bertujuan untuk
memperoleh pekerja yang memiliki jiwa kompetensi tinggi dan sesuai dengan tujuan Telkom yaitu
2. Apa pertimbangan perusahaan dalam tidak mengambil sumber internal untuk pekerja tetap?
Karena kalau eksternal peluang kami dalam mendapatkan pekerja baru dengan ide-ide barunya lebih
besar daripada dari internal. Untuk internal kami gunakan hanya untuk promosi dan demosi saja. Kadang
ada beberapa dari eksternal tapi kalau bukan melalui GPTP, dia hanya akan menjadi pekerja kontrak saja,
III. Metode
Tentunya kita juga menggunakan metode tertutup dalam rekrutmen, namun itu hanya untuk level
Manager. Metode tertutup yang digunakan seperti promosi dan demosi. Kalau untuk level Officer atau
pekerja tetap itu kita gunakan metode terbuka agar mendapatkan pekerja baru yang sekiranya punya
wawasan baru. Metode terbuka yang kita gunakan bisa dari advertising, perusahaan pencarian
Biasanya untuk saat ini bagi yang mau promosi dan demosi, kita punya kualifikasinya sendiri. Minimal
pekerja tersebut sudah bekerja selama lima tahun dan sesuai dengan kualifikasi jabatan yang akan diisi.
Telkom lebih mengutamakan pekerja outsource untuk mengisi kekosongan posisi tersebut melalui
program talent pool. Tahapannya dimulai dengan mengadakan assessment dari user, psikotes, interview,
3. Metode apa yang lebih sering digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen?
Sebenarnya keduanya sama seringnya dilakukan. Hanya saja untuk metode tertutup merekrut lebih
sedikit pekerja karena melalui promosi dan demosi. Sedangkan untuk metode terbuka merekrut lebih
banyak pekerja karena berasal dari luar perusahaan dan untuk mendapatkan pekerja tetap yang akan
IV. Kendala
1. Apakah terdapat kendala saat menyelenggarakan rekrutmen? Darimana saja kendala tersebut berasal?
Tentu saja ada. Kendala yang terjadi bisa dari faktor internal dan eksternal. Kendala internal itu biasanya
tim saya selaku selaku fokus analisis, mengalami kesulitan dalam menanggulangi posisi yang kosong.
Proses dalam perencanaan SDM ini lumayan memakan waktu yang lama sekitar hampir tiga bulan. Hal
itu terjadi karena setiap bulannya pasti ada saja pekerja yang keluar dari perusahaan, maka dari itu
spesifikasi pekerjaan tentunya akan berubah, maka dari itu perlu dilakukannya revisi berulang. Lalu
untuk faktor eksternalnya banyak ditemukan pelamar yang tidak sesuai dengan persyaratan lowongan
kerja. Dimungkinkan para pelamar itu kurang memahami kualifikasi lowongan pekerjaan yang padahal
sudah diberitahu. Ada kira-kira sebesar 30% pelamar yang tidak memahami tersebut. Hal itu dapat
Dampaknya adalah jadi melebihi target waktu yang telah ditentukan sebelumnya seperti yang tertera
B. Seleksi
I. Proses
Semua rangkaian proses seleksi dilaksanakan secara online, kecuali saat medical checkup dilaksanakan
secara offline di Yakes (Yayasan Kesehatan) Telkom. Tahapan proses seleksi yang dilaksanakan secara
online yaitu ada online test, FGD, psikotes, dan assessment days.
2. Apa saja tes yang dilakukan untuk menguji para pelamar? Mengapa tes tersebut yang dipilih dalam
melakukan seleksi?
Ada tiga tahapan tes dalam proses seleksi. Pertama peserta akan melaksanakan online test yang berisi
soal-soal yang telah dibuatkan oleh divisi ACI. Kedua yaitu FGD (Focus Group Discussion), dimana
para pelamar akan dibuatkan group yang bertujuan untuk mengetahui seberapa luas wawasan para
pelamar tersebut dan psikotes yang dilaksanakan secara online dimana kita dapat mengetahui karakter
pelamar mana yang cocok dengan culture perusahaan. Ketiga yaitu assessment days, dimana adanya sesi
interview dan medical checkup. Namun untuk medical checkup dilaksanakan secara terpisah karena
secara offline.
107
3. Siapa saja yang menjadi penilai dari hasil tes tersebut? Mengapa yang ditunjuk menjadi penilai?
Tim ACI (Assessment Center Indonesia) yang memberikan penilaian akhir pada online test dan psikotes.
Lalu keputusan akhir diterima atau ditolaknya pelamar tersebut ada di tim rekrutmen. Kemudian tim
Wawancara pelamar dilakukan dengan semi terstruktur. Metode wawancara yang digunakan yaitu panel
interview. Dimana satu peserta masuk ke dalam breakout room yang terdapat tiga interviewer.
5. Siapa saja yang menjadi pewawancara? Mengapa orang-orang tersebut ditunjuk sebagai pewawancara?
Tiga interviewer tersebut terdiri dari masing-masing orang dari tim ACI, direktur HCM, dan user. Tim
ACI sendiri untuk melihat pelamar dari segi PQ (Personal Quality), direktur HCM untuk melihat pelamar
dari segi culture apakah pelamar tersebut fit atau tidak dengan culture yang ada di Telkom, lalu terdapat
user dimana melihat pelamar dari segi bidang, seperti sales, marketing, operation, dan lain-lain.
6. Siapakah pemegang keputusan tertinggi terhadap hasil penerimaan seleksi? Mengapa orang tersebut
Sebenarnya yang membuat keputusan seorang peserta diterima atau ditolaknya itu berdasarkan
keputusan bersama. Keputusan tersebut dibuat oleh adanya beberapa pihak, seperti direktur HCM, divisi
ACI, user, dan tim rekrutmen. Namun balik lagi keputusan tertinggi tentunya ada di direktur HCM.
108
II. Kendala
Seringkali kami menemukan banyaknya pelamar yang memiliki kemampuan nihil atau palsu. Hal itu
dapat dilihat dari tidak adanya kesesuaian antara CV yang telah diberikan oleh pelamar ke perusahaan.
Kira-kira sebanyak 25% pelamar tidak lolos proses seleksi dikarenakan skill yang mereka punya tidak
sesuai dengan dengan di CV. Selain itu juga kami mengalami kesulitan dalam penentuan jadwal untuk
melaksanakan interview. Karena dalam proses interview dibutuhkannya waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan hasilnya. Seperti hasil nilai akhir online test yang nantinya akan didiskusikan dengan
Karena banyaknya pelamar yang tidak sesuai dengan yang di CV, maka hal tersebut dapat menghambat
dalam proses seleksi dan tidak terpenuhinya target waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Lalu
karena tidak terpenuhinya target waktu yang telah ditentukan, maka saat tahap interview sudah
ditentukan terdapat 20% dari total pelamar yang diterima tidak hadir untuk mengikuti tahap interview
dikarenakan biasanya pelamar tidak hanya melamar di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk saja, dan sudah
3. Apa saja tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala yang muncul?
Evaluasi yang kami lakukan agar dapat meminimalisir terjadinya kendala-kendala tersebut yaitu dengan
melakukan sistem blacklist kepada para pelamar yang memalsukan CV nya selama lima tahun kedepan.
109
Posisi : Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus perencanaan)
A. Rekrutmen
I. Strategi
Proses rekrutmen pekerja dilakukan oleh direktur HCM, kemudian sama tim rekrut dibikin plan untuk
rekrutmen. Dari banyak kandidat, maka kami akan membuka pembukaan rekrutmen tersebut maka kami
akan membuat dua kali batch rekrutmen Telkom. Kemudian akan dibagi berdasarkan kemampuannya
masing-masing, termasuk juga channel yang kami gunakan apa saja. Misalnya membuka melalui melalui
channel website, atau channel yang kita datangi ke kampus-kampus untuk meminta rekomendasi dari
Persyaratannya berlaku sama untuk semua posisi, dikarenakan Telkom adalah satu paket. Jadi
perusahaan swasta lainnya beda posisi maka beda persyaratannya. Adapun persyaratan pada PT Telkom
ini yaitu dilihat dari segi umur, dimana asal S1 belum berusia 25 tahun dan S2, belum berusia 28 tahun.
Adapun pendidikannya minimal S1. Kalau dari kampus mungkin dibutuhkan syarat IPK nya juga oleh
Hal ini diukur berdasarkan kemampuan bidangnya, wawasan kebangsaan, psikotes, skill leadership, dan
segala macam yang dinilai, kemudian yang terakhir ada interview juga dengan melihat kualitasnya.
110
II. Sumber
Tentu iya, supaya kami mendapatkan kesempatan lebih besar dalam mendapatkan pekerja baru. Selain
itu juga supaya dapat keragaman para pekerjanya. Kalau keragamannya, Telkom memandangnya
semakin beragam semakin bagus. Karena semakin luas sudut pandang yang kami dapatkan, maka
Dalam mengambil talent dalam kebutuhan ini membutuhkan perlakuan eksternal, karena kalau internal
lebih ke training. Sehingga lebih mengambil talent dari eksternal. Kalau yang internal paling kami ambil
untuk promosi atau demosi. Namun tidak banyak dengan kita mengambil ke eksternal. Kalau yang
III. Metode
Tentunya terbuka agar jangkauan kami bisa sampai ke seluruh Indonesia, dengan banyaknya
keberagaman wawasan para calon pekerjanya. Metode terbuka ini selalu kami gunakan saat mengadakan
Kami punya website tersendiri yang dikhususkan untuk calon pelamar agar mereka mudah saat
mendaftarkan diri mereka. Tentunya kami dibantu oleh divisi IT dan PT Infomedia mengenai
penampungan website serta tools nya. Iklan melalui media sosial juga kami lakukan seperti Linkedin dan
111
JobShare. Selain itu kami juga sering mengikuti acara job fair di beberapa kampus, namun hanya untuk
Jumlah peserta yang melamar dalam proses rekrutmen ini alhamdulillah melebihi target kami. Target
peserta yang melamar yaitu lima ribu pelamar, sedangkan saat itu kami mendapatkan sekitar tujuh ribu
pelamar. Tapi ya kerugian nya yaitu banyak pelamar yang cuma asal-asalan daftar, jadinya tidak sesuai
dengan kualifikasi lowongan kerja, sehingga itu lumayan makan banyak waktu.
IV. Kendala
Karena saya bagian perencanaan, jadi kami menunggu dokumen WFP yang telah dibuat oleh tim
perencanaan. Jadi waktu yang tersita lumayan banyak, karena tim perencanaan sulit dalam
menanggulangi posisi yang kosong. Lalu banyak pelamar yang asal-asalan dalam mendaftar, ketika kami
cek saat seleksi administrasi itu banyak pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang sudah kami
Karena proses menanggulangi posisi yang kosong kami kesulitan dan lumayan memakan waktu,
akhirnya kami memakai jasa tim konsultan untuk membantu tim kami dalam merancang posisi yang
kosong tersebut. Lalu untuk mengecek keabsahan data-data pelamar tersebut akhirnya kami menambah
jam kerja para pekerja kami yang membuat mereka jadi lembur, dan melakukan sistem blacklist selama
B. Seleksi
I. Proses
Untuk saat ini proses seleksi yang dilakukan oleh Telkom masih secara online karena masih kondisi
pandemic, maka semua test dilakukan secara online kecuali medical checkup untuk kondisi sekarang
Tim ACI yang paling berperan dalam proses seleksi. Karena mereka lah yang membuat soal-soal,
memberikan nilai pada proses online test, psikotes, dan wawancara. Pada saat proses wawancara tim ACI
dibantu oleh direktur HCM dan user. Tapi tetap saja keputusan tertinggi berada di tangan direktur HCM.
Karena saat proses wawancara berlangsung, seorang peserta akan memasuki breakout room yang terdiri
dari tiga orang, yaitu tim ACI, direktur HCM, dan user. Maka dari itu interviewer pun tidak akan hanya
mengacu pada pertanyaan yang sudah ditetapkan, tapi bisa juga menanyakan diluar list pertanyaan.
4. Bagaimana perusahaan menentukan pihak yang bertanggung jawab dalam proses wawancara?
Tim ACI karena mereka merupakan orang-orang psikolog, makanya mereka akan paham karakter peserta
mana yang cocok dengan perusahaan, dan apakah dia sesuai dengan kualifikasi perusahaan. User karena
mereka lah yang paling paham mengenai jobdesc apa yang akan dikerjakan oleh calon pelamar, kalua
calon pelamar tersebut kurang menguasai di bidang tersebut ya otomatis dia akan gugur. Lalu direktur
HCM tentunya pasti akan ikut dalam proses wawancara karena keputusan tertinggi tetap di tangan beliau.
113
II. Kendala
Proses seleksi berjalan dengan baik hanya saja kami melebihi batas target waktu yang telah ditetapkan
di dokumen WFP. Hal itu bisa terjadi karena adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya
yaitu kami memiliki jadwal yang padat, maka dari itu dalam penentuan jadwal untuk interview seringkali
diundur karena ada beberapa pihak yang tidak bisa hadir. Akibatnya sekitar 20% dari total peserta yang
diterima tidak hadir untuk mengikuti interview, karena mereka sudah lebih dulu diterima di perusahaan
lain. Lalu faktor eksternalnya misalnya banyak pelamar yang daftar untuk posisi IT, tapi ketika di
interview ternyata dia gak handal dalam IT nya. Kedua faktor tersebut makanya dapat menghambat kami
2. Evaluasi apa yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi kendala yang terjadi?
Untuk saat ini evaluasi dari kami baru mengadakan sistem blacklist untuk yang memalsukan CV dan
online test nya, agar kejadian seperti ini minim terjadi di beberapa tahun sebelumnya.
114
Posisi : Officer Talent Acquisition Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (fokus IT)
A. Rekrutmen
I. Strategi
1. Berapa lama proses yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen?
Rekrutmen sendiri tergantung dari waktu postplan nya, setiap tahun ada waktu postplan yang menjadi
acuan dalam penyelenggaraan seleksi tiap tahun. Biasanya kalau dirata-ratakan setiap kali rekrutmen
sekitar tiga sampai empat bulan sampai tahap akhir. Namun kadang-kadang ada kesalahan diluar teknis
juga seperti saat pandemi, jadi kita sebelum pandemi sudah mulai rekrutmen, jadi karena pandemi maka
pengumumannya mundur sampai sekitar enam bulan. Jadi jika terdapat kendala yang non teknis bisa
mundur. Kalau dalam membuat dokumennya itu kami cukup lama yaitu sekitar 90 hari kerja.
2. Siapa yang bertanggung jawab dalam proses penentuan persyaratan jabatan di perusahaan?
Yang bertanggungjawab yaitu dimulai dari level direksi, selanjutnya presiden, senior general manager,
kemudian level keduanya ada senior manager, level ketiga ada manager, sampai ke officernya
bertanggung jawab, dikarenakan mereka memiliki peranan dan tanggung jawab masing-masing.
Sesuai dengan visi Telkom yaitu untuk menjadi digital telco utama di Indonesia, maka dari itu kami
memiliki beberapa standar spesifikasi yang harus dimiliki oleh calon pekerja tersebut. Spesifikasi yang
kami butuhkan yaitu seorang pekerja yang handal di bidang digital. Standar spesifikasi sisanya
diserahkan lagi ke masing-masing manager di setiap divisinya. Misalnya untuk IT standar spesifikasinya
harus handal dalam IT nya, HR minimal lulusan dari psikologi dan sebagainya.
115
II. Sumber
1. Dari sumber manakah perusahaan mengambil calon pelamarnya dalam proses rekrutmen?
Untuk pekerja tetap kami mengambil dari luar perusahaan, disitu kami mengadakan iklan bisa melalui
media cetak, poster, Linkedin, JobShare, lalu talent scout, gamification, dan sejak 2021 kemarin kami
mulai mengikuti program kementriam BUMN yaitu dengan ikut serta dalam PPB BUMN (Program
Perekrutan Bersama BUMN). Ada juga kami mengambil dari luar perusahaan namun tidak sebanyak
kami dalam mengambil pekerja tetap, program rekrutmen ini untuk beberapa posisi di divisi tertentu, dan
pekerja yang diterima tersebut hanya menjadi pekerja kontrak di Telkom. Kalau mau jadi pekerja tetap
Sumber eksternal yang digunakan alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan lancar karena kami banyak
mendapatkan pekerja baru yang memiliki ide baru dan wawasan yang lebih luas, sehingga lebih
bervariasi. Namun tetap saja ada beberapa kekurangan dari sumber ini, jadinya lumayan banyak peserta
yang memalsukan CV nya. Hal itu membuat waktu kami tersita lumayan lama untuk melanjutkan ke
proses selanjutnya.
III. Metode
1. Metode apa yang sering digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen dan seleksi?
Metode terbuka, karena kami dalam mengambil pekerja tetap dari luar perusahaan. Media nya sama
seperti sebelumnya yang sudah saya jelaskan sebelumnya, yaitu gamification, PPB BUMN, talent scout,
Kalau PPB BUMN itu kami biasanya banyak sekali mendapatkan peserta yang fresh graduate, karena
sebenarnya kami lebih mengutamakan yang fresh graduate untuk memberikan mereka kesempatan dalam
memulai pekerjaannya. Talent scout biasanya kami akan mendapatkan beberapa rekomendasi dari
kami biasanya membuka program kompetisi digital khusus bagi orang-orang yang memiliki keahlian di
bidang IT, yang lolos nanti akan kami pertimbangkan untuk direkrut di Telkom. Selanjutnya kami
memiliki website recruitment Telkom sendiri yang memberi fasilitas bagi para pelamar untuk
mendaftarkan diri di Telkom. Dengan begitu insyaallah kami akan mendapatkan banyak calon pekerja.
IV. Kendala
Ada sedikit hambatan, yaitu kami melebihi batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut
terjadi karena banyak pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditentukan di lowongan
kerja. Pelamar yang sudah daftar itukan tentunya harus melalui pengecekan terlebih dahulu, nah disitu
lah yang banyak tidak sesuai dan memakan banyak waktu. Belum lagi dari internal nya saja sudah
2. Apa saja tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan kendala yang muncul?
Untuk saat ini kami memutuskan untuk melakukan tindakan blacklist bagi para pelamar yang tidak sesuai
kualifikasi tersebut dan yang memalsukan cv nya. Kalau untuk kendala lainnya biasanya kami serahkan
B. Seleksi
I. Proses
Proses seleksi pertama dilakukan dengan adanya online test, FGD (Focus Group Discussion), psikotes,
dan Assessment Days yaitu terdapat tahapan interview dan medical checkup. Masing-masing tahapan
tersebut ditangani oleh beberapa pihak sesuai dengan tugasnya. Untuk online test, FGD dan psikotes,
ditangani oleh tiga pihak, yaitu divisi ACI yang bertugas untuk membuat soal tes tersebut juga yang
memberikan nilai pada pesertanya, divisi IT dan PT Infomedia yang bertugas dalam menangani website,
serta untuk medical checkup ditangani oleh Yakes Telkom (Yayasan Kesehatan Telkom). Dalam proses
interview, biasanya ada tiga orang dari posisi jabatan yang berbeda-berbeda sesuai dengan kebutuha,
yaitu terdapat direktur HCM, divisi ACI, dan user. Namun keputusan tertinggi tetap berada di tangan
direktur HCM.
Setiap pelamar yang akan melakukan sesi interview, pelamar tersebut akan masuk ke breakout room
yang berisi tiga orang. Tiga orang tersebut berisi dari tiga posisi yang berbeda-beda. Terdapat direktur
HCM dimana pelamar akan dilihat dari segi culture, apakah dia cocok dengan culture yang ada di
Telkom, lalu user dimana pelamar dilihat apakah dia ahli dalam bidangnya dan menemukan kecocokan
dengan usernya, selanjutnya terdapat divisi ACI untuk melihat pelamar dari segi kepribadia, apakah
kepribadiannya cocok dengan Telkom dan apakah pelamar tersebut menjawab dengan jujur.
118
II. Kendala
Peserta yang sudah melalui proses online test dan psikotes, proses selanjutnya adalah proses interview.
Disitu kami banyak sekali menemukan peserta yang saat melakukan interview oleh user, ternyata
kemampuannya tidak sesuai dengan apa yang sudah dijabarkan di CV nya. Mengingat banyak sekali
peserta yang harus melewati proses interview, maka waktu kami lumayan terhambat, karena kami
mengira peserta-peserta ini jujur dan ternyata tidak. Belum lagi ditambah kami kesulitan dalam memilih
jadwal proses interview tersebut, karena direktur HCM dan beberapa manager di setiap divisi sering kali
Sejauh ini kami baru memberlakukan sistem blacklist bagi peserta yang bertindak jujur tersebut. Untuk
pemilihan jadwal, apabila ada beberapa pihak interviewer tiba-tiba tertunda, akhirnya kami terpaksa
mengharuskan pekerja kami untuk lembur dan kalau sudah sangat terlambat dengan deadline terkadang
kami mengadakannya di hari weekend, dan itu opsional apakah peserta tersebut bersedia apa tidak.