Anda di halaman 1dari 185

PERAN ORANG TUA SEBAGAI MOTIVATOR PADA ANAK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELURAHAN


CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS
JAKARTA TIMUR

Skripsi
Diajukan untuk melengkapi
Persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : Rizky Putra Pratama


NPM : 201801500138

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Rizky Putra Pratama


NPM : 201801500138
Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Judul : Peran Orangtua sebagai Motivator pada anak dalam Proses
Pembelajaran di Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas
Jakarta Timur.

Telah diperiksa dan disetujui untuk dinilai

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Dr. Melina Lestari, M.Pd. Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Rizky Putra Pratama
NPM : 201801500138
Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Judul Skripsi : Peran Orangtua sebagai Motivator pada anak dalam Proses
Pembelajaran di Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas
Jakarta Timur.

Tim Penilai
Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto ………………
Sekretaris : Dr. H. Taufik, M. Hum ………………
Anggota :

No. Nama Tanda Tangan

1. Dr. Melina Lestari, M.Pd.

2. Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd.

3. Sabrina Dachmiati, M.Pd., Kons

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RIZKY PUTRA PRATAMA


NPM : 201801500138
Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul “Peran


Orangtua sebagai Motivator pada anak dalam Proses Pembelajaran di Kelurahan
Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur..” Beserta dengan seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan menjiplak atau pengutipan
dengan cara-cara uang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi
apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab VI pasal 25 ayat 2.
Demikian penyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Jakarta, 20 Juli 2022

Rizky Putra Pratama

iii
ABSTRAK
A. Rizky Putra Pratama, NPM : 201801500138
B. Peran Orangtua sebagai Motivator pada anak dalam Proses Pembelajaran di
Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Skripsi; Jakarta;
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial; Program Studi Bimbingan
dan Konseling; Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, Juli
2022.
C. xi + 5 bab + 184, 7 tabel, 10 Gambar, 7 lampiran
D. Kata-kata kunci : Peran Orangtua , Pembelajaran
E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Peran Orangtua sebagai
Motivator pada anak dalam Proses Pembelajaran di Kelurahan Cibubur,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu merupakan
cara pengumpulan data yang nyata, apa adanya pada saat penelitian
dilaksanakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah orangtua , anak di
Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Tidak seluruh orangtua
dan anak diterapkan menjadi sumber data penelitian karena jumlahnya cukup
banyak, maka dalam penelitian ini sumber data ditetapkan sebanyak 5 orangtua
dan 5 anak. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang penulis
lakukan adalah dengan cara mereduksi data yang berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya, dan membuang yang tidak perlu. Selanjutnya melakukan penyajian
data dan langkah terakhir melakukan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Proses Pembelajaran di Kelurahan
Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dalam Kategori Baik.

F. Daftar Pustaka : Buku 42 buah (1983-2018)


G. Pembimbing Materi : Dr. Melina Lestari, M.Pd.
Pembimbing Teknik : Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd

iv
MOTTO

“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar
baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah
melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya”
(Q.S. Ath-Thalaq ayat 2-3)

“Skripsi ini
Penulis persembahkan kepada Ibu dan Ayah tercinta
Semua perjuangan dan pengorbananmu akan ku kenang sepanjang masa”

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, nikmat sehat, kemudahan dan kelancaran kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini tepat pada
waktunya. Proposal Penelitian yang berjudul Peran Orang Tua Sebagai Motivator
Pada Anak Dalam Proses Pembelajaran di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas,
Jakarta Timur ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana (S-1) pada Universitas Indraprasta PGRI. Maka dari itu, Mohon izinkanlah
peneliti untuk menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikhlas serta meluangkan waktunya untuk memberikan
doa,dorongan serta motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,
terutama kepada :

1. Dr. Melina Lestari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Materi Universitas


Indraprasta PGRI yang selalu bijaksana dan berbesar hati dalam memberikan
bimbingan, menasehati serta menyediakan waktunya selama penelitian dan
penyusunan skripsi.
2. Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Teknik Universitas
Indraprasta PGRI yang selalu berbesar hati dalam memberikan bimbingan, serta
menyediakan waktunya selama penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Sabrina Dachmiati, M.Pd. Kons. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Indraprasta PGRI yang telah membantu dan memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian.
4. Dr. H. Taufik, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI yang telah memberikan
dukungan dan arahannya dalam penulisan penelitian metode penelitian ini.
5. Prof. Dr. H. Sumaryoto. selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI
6. Staf Dosen Universitas Indraprasta PGRI yang telah banyak membantu penulis
selama mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

vi
7. Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik
Universitas Indraprasta PGRI
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan perhatian dan dukungan
serta Doa sehingga membuat penulis semakin giat dan kuat untuk menempuh
ilmu yang bermanfaat.
9. Terimakasih untuk diri sendiri, sudah bertahan sampai hari ini. Terimakasih
sudah selalu kuat dan hebat dari setiap proses perjuangan yang telah dilewatkan.
10. Terimakasih kepada sahabat-sahabat kelas RB yang telah bersama-sama
berjuang dalam menyelesaikan metode penelitian ini.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan BK 2018, teman kelas RB sejak 2018,
terutama terkhusus anggota keluarga bahagia, Putri Pandawi, M. Rizal Alyadi,
Yolantika, Ahmad Irfan Fadillah, Damai Habibie, Nanda Dewi Kautsari, Shaila
Istiqomah, Afwin Hafidz, dan Annada Rihadatul Aisy yang selalu saling suport
dalam perkuliahan.
12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi atas tersusunya
proposal penelitian ini.

Demi kesempurnaan skripsi ini, diharapkan pembaca dapat memberi kritik dan
saran yang bersifat membangun sebagai bahan evaluasi penulis ke depannya.
Semoga skripsi yang telah di susun oleh peneliti ini dapat berguna untuk semua
pihak khususnya bagi peneliti sendiri, Aamiin.

Jakarta, 20 Juli 2022

Rizky Putra Pratama

vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI........................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................... iv
MOTTO.......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.......................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
Identifikasi Masalah ................................................................. 4
Batasan Masalah ....................................................................... 5
Rumusan Masalah .................................................................... 5
Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
Manfaat Penelitian .................................................................... 5
Sistematika Penelitian .............................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR 8
Landasan Teori ......................................................................... 8
1. Peran Orangtua…………………………………………... 8
2. Pembelajaran……………………………………………... 15
3. Peran Orangtua Sebagai Motivator Pada Anak Dalam
Proses Pembelajaran………………………………………….. 25
Hasil Penelitian Relevan........................................................... 26
Kerangka Berpikir .................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................... 44
Pendekatan Penelitian ............................................................... 44

viii
Metode Penelitian ..................................................................... 44
Partisipan dan Tempat Penelitian ............................................. 45
1. Partisipan…………………………………………………. 45
2. Tempat Penelitian………………………………………… 45
3. Waktu Penelitian…………………………………………. 46
Alat Pengumpul Data ............................................................... 46
1. Observasi…………………………………………………. 46
2. Wawancara……………………………………………….. 49
3. Dokumentasi……………………………………………… 51
Teknik Analisis Data ................................................................ 51
Teknik Keabsahan Data ............................................................ 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 57
Hasil Penelitian ......................................................................... 57
Pembahasan .............................................................................. 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................. 82
Simpulan ................................................................................... 82
Saran ......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 84
LAMPIRAN ................................................................................... 87

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... … 41

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ … 46


Tabel 3. 2 Pedoman Observasi Orangtua ........................................................ … 48
Tabel 3. 3 Pedoman Observasi Anak .............................................................. … 49
Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara ..................................................................... … 50
Tabel 3. 5 Pedoman Dokumentasi .................................................................. … 51
Tabel 3. 6 Triangulasi Refleksi Hasil Wawancara .......................................... … 56

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 43

Gambar 3. 1 Tempat Penelitian............................................................................ 45

Gambar 4. 1 Aspek dalam Mengetahui Hasil ...................................................... 58


Gambar 4. 2 Aspek dalam Memberikan Hadiah dan Hukum .............................. 60
Gambar 4. 3 Aspek dalam Menyediakan Alat atau Fasiltas Yang Dibutuhkan.. 62
Gambar 4. 4 Aspek dalam Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran .................... 64
Gambar 4. 5 Aspek dalam Proses Komunikatif ................................................... 66
Gambar 4. 6 Aspek dalam Respon Peserta Didik ................................................ 68
Gambar 4. 7 Aspek dalam Aktivitas Belajar ........................................................ 70
Gambar 4. 8 Aspek dalam Hasil Belajar .............................................................. 72

xi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Menjadi orangtua, banyak tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan seperti menjadi pendorong atau motivator kepada anak dalam hal
pendidikan. Orangtua adalah guru pertama bagi anak, karena orangtua yang
pertama kali mendidik atau menanamkan pendidikan dasar kepada anak-
anaknya. Namun sayangnya, kebanyakan para orangtua menyerahkan
pendidikan si kecil sepenuhnya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua
memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat
memunculkan motivasi belajar anak.
Sebagaimana dijelaskan oleh Rumbewas (2018 : 202) Peran orangtua adalah
cara-cara yang digunakan oleh orangtua mengenai tugas-tugas yang mesti
dijalankan dalam mengasuh anak. Peran orang tua terhadap anak harus benar-
benar dijalankan sesuai dengan tugas-tugas yang semestinya dilakukan oleh
orangtua, karena cara yang dilakukan orangtua akan menjadi pegangan bagi
anak tersebut.
Orangtua memberikan dorongan tentang penting belajar dengan tujuan
dapat meningkatkan prestasi belajar, sehingga anak benar-benar merasa
penting dan membutuhkan apa yang di anjuran orangtuanya (Umar, 2015, : 25
). Orangtua harus mampu menjadi motivator belajar anak. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengajak/menyuruh peserta didik belajar, memberi pujian/
hadiah saat mendapatka nilai yang memuasakan, memberi semangat serta
nasihat.
Dalam memberikan dorongan belajar kepada anak, orangtua dapat
mengajarkan anak harus rajin belajar, sopan santun kepada orangtua maupun
gurunya, memberikan fasilitas belajar dan fasilitas les guna menambah
pengetahuan pada anak. Orangtua juga harus bekerja sama dengan sekolah
bagaimana memahami kurikulum dan memberikan pengajaran saat
mendampingi anak. Orangtua juga harus menemani atau mendampingi anak

1
2

saat belajar. Saat mendampingi anak belajar, orangtua harus siap memberikan
pertolongan dengan membantu kesulitan yang dihadapi anak, mengatasi
masalah belajar, memberi dukungan kepada anak dan menjadi teladan bagi
anak-anak.
Prestasi akademik anak atau peserta didik tidak dapat diremehkan begitu
saja oleh orangtua, dikarenakan dalam hal meningkatkan prestasi anak itu tidak
akan lepas dari peran orangtuanya. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari
orangtua dirumah terhadap proses belajar anak akan terpengaruh terhadap
kekuatan otak anak, etos kerja dan genetik anak yang mana hal tersebut akan
terpengaruh terhadap tercapainya tujuan hidup anak di masa depan.
Keterlibatan orangtua dan peserta didik dalam melaksanakan peranya dalam
memberikan suportif.
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik tidak akan terlepas dari peran
orangtua, sebab orangtua yang pertama akan membimbing sikap dan
keterampilan mendasar yang secara tidak langsung akan meningkatkan
akademik anak di sekolah. Pelaksanaan pendidikan yang sebagian besar
diberikan terhadap orangtua dan masyarakat sekitar bertanggung jawab yang
besar, akan tetapi tanggung jawab tersebut di terapkan bukan saja untuk
lembaga pendidikan. Orangtua yang merupakan wadah terbesar yang pertama
kali diterima oleh anak memiliki peran besar yang penting, karna dalam hal ini
orangtua sangat berpengaruh dalam pendidikan peserta didik/ anak mereka,
serta bertanggung jawab dalam hal merawat serta membimbing anak mereka
dalam mencapai berbagai hal yang berada di ruang lingkup sosial.
Dalam kehidupan sekarang ini, banyak sekali orangtua yang mengganggap
bahwa proses belajar anak hanya ada di lingkungan sekolah sehingga banyak
anak-anak yang merasa bahwa dalam dirinya kurang diperhatikan oleh
orangtua khususnya dalam belajarnya di rumah. Karena pentingnya motivasi
dari orangtua akan membantu anak tidak merasa sendiri, merasa percaya diri,
dan merasa diperhatikan. Perasaan nyaman dan diperhatikan itu akan menjadi
awal belajar yang baik dan menumbuhkan motivasi belajar pada anak.
Orangtua harus memahami bahwa mereka adalah sebagai penanggung jawab
3

utama dalam pendidikan anaknya. Berhasil tidaknya seorang anak bisa


dihubungkan dengan perkembangan pribadi orangtuanya. Orangtua memiliki
tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya
terutama dalam hal pendidikan. Orangtua dapat berbicara kepada anak,
menghukum secara verbal atau nonverbal, memberikan hadia kepada anak dan
juga orangtua merupakan motivasi bagi anak-anak mereka (Craig, 1990 : 86-
87).
Minat belajar ada rasa suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh sehingga semakin tinggi minat belajar siswa semakin
tinggi pula keinginan belajar peserta didik (Slameto, 2018 : 3).
Orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-
anaknya diantaranya sebagai motivator.
Dalam hal ini orangtua harus senantiasa memberikan dorongan kepada
anaknya agar mempunyai semangat dalam belajar, khususnya dalam belajar
dirumah sebagai penunjang keberhasilan prestasi di sekolahnya. Dalam
memberikan dorongan motivasi kepada anak, orangtua dapat memberikan
berbagai penghargaan atas hasil belajar anak seperti memberikan hadiah
berupa hal yang anak senangi.
Semua penghargaan tersebut dilakukan bukan untuk membuat anak terpaku
dan melakukan semua agar mendapatkan hadiah dari orangtuanya tetapi anak
harus berusaha lebih meningkatkan proses pembelajarannya. Ketika anak
melakukan hal yang salah dalam proses pembelajarannya maka orangtua dapat
memberikan sebuah hukuman atau sanksi atas perbuatan yang dilakukan oleh
anak. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan anak agar anak
tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam proses pembelajarannya.
Terkait dengan penjelasan diatas bahwa menurut Victor Jimmi (2017),
diketahui dari hasil penelitiannya adalah peran orangtua sangat dibutuhkan
dalam meningkatkan motivasi belajar pada anak sehingga menumbuhkan rasa
ingin belajar dan berkeinginan untuk menggapai impian serta cita-citanya. Bagi
orangtua yang tidak memberikan motivasi belajar atau kurang mendampingi
anak sebagai motivatornya menyebabkan anak merasa kurang dipedulikan dan
4

perhatian dari orangtuanya yang pada akhirnya anak jadi kurang berprestasi
dalam hasil belajarnya.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orangtua membawa
dampak yang besar bagi proses belajar anak. Dapat terbukti bahwa peran
orangtua dapat menumbuhkan rasa ingin belajar dan anak pun ingin meraih
cita-cita agar menjadi orang yang sukses. Jika orangtua kurang memperhatikan
pendidikan anak atau kurang menjadi motivator bagi anak maka menyebabkan
anak menjadi seperti kurang diperhatikan dan akhirnya anak menjadi kurang
berprestasi dalam bidang akademiknya.
Dalam proses pembelajarannya, orangtua dapat meningkatkan suasana yang
nyaman dan memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran
anak. Tentu ini akan berpengaruh dalam proses pembelajaran anak. Tetapi
berkebalikan dengan orangtua yang tidak peduli terhadap proses pembelajaran
anak yang tentu berdampak pada kondisi pembelajaran anak itu sendiri. Seperti
anak tidak dipedulikan atas hasil pembelajaran yang didadapat, Orangtua sibuk
bekerja sehingga tidak memberikan perhatian dan kasih sayangnya pada anak,
dan membebankan seluruh pembelajaran pada anak itu sendiri yang mungkin
anak akan merasa tertekan dan pembelajaran anak pun menjadi tidak maksimal.
Untuk itu orangtua diperlukan sebagai motivator pembelajaran pada anak
dalam proses pembelajarannya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang peran orangtua sebagai motivator pada anak
dalam proses pembelajaran di Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta
Timur.

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat di identifikasikan bahwa:
1. Peran orangtua sebagai motivator belajar sangat diperlukan oleh anak agar
dapat mendorong semangat belajar anak
2. Prestasi akademik yang diperoleh oleh anak tentu tidak terlepas dari peran
orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajarannya.
5

3. Banyaknya orangtua sekarang tidak peduli bahkan menyerahkan


sepenuhnya kegiatan akademik dan pembelajaran anak pada anak itu
sendiri.

Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini difokuskan hanya kepada “Peran
orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajaran”.

Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana peran orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses
pembelajarannya?
2. Peran apa saja yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya dalam proses
pembelajaran?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui peranorang tua sebagai motivator pada anak dalam
proses pembelajaran.
2. Untuk melihat peran apa saja yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya
dalam proses pembelajaran.

Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai Peran orangtua sebagai motivator pada anak dalam
proses pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Orangtua
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat orangtua agar selalu
mendampingi anaknya dan menjadi motivator supaya anak dapat
6

mendapatkan hasil yang maksimal terhadap proses dan hasil


pembelajarannya.

b. Bagi Anak
Dari hasil penelitian ini di harapkan dengan adanya semangat dan
motivasi yang diberikan oleh orangtua dapat memberikan dorongan yang
positif terhadap anak dan anak pun akan semakin giat dalam proses
pembelajarannya.

c. Bagi Pihak Lain


Hasil penelitian ini semoga dapat di lihat dan dijadikan wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman bagi orangtua, anak, atau bahkan pihak
lainnya yang ingin melakukan penelitian.

Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian ini dibuat agar dapat memberikan
gambaran secara umum dan ringkasan pokok-pokok pikiran penulis. Adapun
susunan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan gambaran secara umum mengenai uraian
yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya meliputi Latar
Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR


Bab ini merupakan penjelasan teori-teori yang dikemukakan
oleh para ahli yang berguna untuk mendukung penelitian.
Meliputi Landasan Teori, Hasil penelitian yang relevan, dan
Kerangka Berpikir.
7

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini menjelaskan Pendekatan Penelitian, Metode
Penelitian, Partisipan dan Tempat Penelitian, Alat
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Teknik
Keabsahan Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini akan menjelaskan dan membahas mengenai Hasil
Penelitian dan Pembahasan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini adalah penutup dari penulisan yang memberikan
kesimpulan dari hasil analisis data serta hasil dari penelitian
tersebut kemudian penulis memberikan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Landasan Teori
1. Peran Orangtua
a. Pengertian Peran Orangtua
Orangtua adalah pendidikan pertama bagi anak-anak mereka,
karena dari merekalah anak anak mulai menerima pendidikan. Dengan
demikian bentuk pertama pendidikan anak terdapat dalam kehidupan
keluarga. (Darajat, 2012 : 35)
Senada dengan penjelasan di atas bahwa peran orangtua adalah
cara-cara yang digunakan oleh orangtua mengenai tugas-tugas yang
mesti dijalankan dalam mengasuh anak. Peran orangtua terhadap anak
harus benar-benar dijalankan sesuai dengan tugas-tugas yang
semestinya dilakukan oleh orangtua, karena cara yang dilakukan
orangtua akan menjadi pegangan bagi anak tersebut.(Rumbewas,
2018 : 202)
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa peran
orangtua adalah sebagai penanggung jawab dalam proses pendidikan
anak dan motivator bagi perkembangan anak. Oleh karena itu
orangtua berperan penting dalam memberikan ilmu-ilmu agar dapat
memberikan bimbingan dan mendidik anaknya agar menjadi anak
yang mempunyai masa depan yang cerah.
Orangtua berperan besar dalam kelangsungan hidup anaknya
agar anak dapat mengerti apa yang harus dia lakukan untuk hidupnya.
Ayah berperan dalam memberikan nafkah untuk keluarganya,
memberikan ilmu-ilmu agar dapat membimbing keluarganya menjadi
lebih baik. Sedangkan ibu berperan sebagai individu yang dapat
mengayomi anak dan suaminya agar tetap memberikan perhatian dan
kasih sayangnya terhadap keluarga.

8
9

Dengan demikian jelaslah bahwa orangtua memiliki kedudukan


dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap anaknya, karena
mereka mempunyai tanggung jawab memberi nafkah, mendidik,
mengasuh, serta memelihara anaknya untuk mempersiapkan dan
mewujudkan kebahagiaan hidup anak di masa depan. Atau dengan
kata lain bahwa orangtua umumnya merasa bertanggung jawab atas
segaianya dari kelangsungan hidup anak- anaknya, karena tidak
diragukan lagi bahwa tanggung jawab pendidikan secara mendasar
terpikul pada orangtua.

b. Peran Orangtua dalam Pendidikan


Dalam keluarga, orangtua melaksanakan tanggung jawabnya
untuk memberikan pendidikan kepada anaknya. Seorang anak yang
mulanya tidak mengetahui apa-apa tentang dunia ini kemudian
diajarkan oleh orangtuanya dan dibimbing supaya anak tidak
terjerumus dalam hal yang tidak baik.
Untuk dapat menjabarkan penjelasan diatas maka sebaiknya
dapat dipahami terlebih dahulu peran orangtua terhadap pendidikan
yang meliputi Motivator, Fasilitator, dan Mediator.(Ningsih, 2013
:14)

1) Motivator, Orangtua harus senantiasa memberikan dorongan


terhadap anak untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan larangan
tuhan, termasuk menuntut ilmu pengetahuan.
2) Fasilitator, kunjungan orangtua kesekolah untuk mengetahui
perkembangan anak disekolah dan dirumah orangtua harus
memberikan fasilitas, pemenuhan kebutuhan keluarga anak berupa
sandang, pangan dan papan, termasuk kebutuhan pendidikan
3) Mediator, peran orangtua dituntut menjadi sebagai mediator,
hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media
10

pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun


non material.

Peran orangtua dalam pendidikan anak adalah hal utama karena


orangtua lebih tau sifat baik dan buruknya anak. Sebagai Motivator,
orangtua dapat memberikan dorongan berupa ajakan untuk berbuat
kebaikan dan menjauhi larangan sesuai dengan agama dan adat
masing-masing keluarga. Orangtua sebagai fasilitator tentunya
menyiapkan segala hal yang menyangkut tentang pendidikan anak
termasuk dalam memberikan fasilitas belajar anak guna untuk
memberikan kelancaran dalam proses pembelajaran. Dalam hal
sebagai mediator, orangtua sebaiknya memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang terjadi dalam hidup orangtua, tentunya ini akan
menjadi bekal anak untuk mengetahui segala hal baik dalam dunia
pendidikan maupun lingkungan masyarakat.

c. Peran Orangtua sebagai Motivator


Peran motivator sangatlah penting dalam keberlangsungan
pendidikan nak. Melalui motivator ini terdapat adanya dorongan
motivasi yang membangkitkan pikiran anak untuk dapat belajar
dengan sungguh-sungguh. Perlu dijelaskan bahwa motivasi adalah
daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaa
yang bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang
datang dari hati, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu,
dan motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang
datang dari luar diri (lingkungan), misalnya dari orangtua, guru,
teman-teman dan anggota masyarakat.(Dalyono, 2005 : 35).
Maka dari itu dapat dipahami bahwa orangtua memberikan
dorongan tentang penting belajar dengan tujuan dapat meningkatkan
prestasi belajar, sehingga anak benar-benar merasa penting dan
membutuhkan apa yang di anjuran orangtuanya. Orangtua harus
11

mampu menjadi motivator belajar anak. Hal ini dapat dilakukan


dengan mengajak/menyuruh peserta didik belajar, memberi pujian/
hadiah saat mendapatkan nilai yang memuasakan, memberi semangat
serta nasihat.(Umar, 2015 : 25 ).
Untuk memperkuat penjelasan di atas berikut adalah beberapa
peran orangtua sebagai motivator anak bisa diberikan untuk
mewujudkan keberhasilan pendidikan anak yaitu: (Sardiman, 2007 :
91-92).
1) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan akan mendorong anak untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri anak untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya akan terus meningkat. Seorang anak biasanya akan merasa
malu apabila prestasinya merosot, oleh karena itu orangtua
hendaknya jangan segan-segan untuk menanyakan hasil yang
dicapai oleh anaknya.

2) Memberikan hadiah dan hukuman


Metode pemberian hadiah (reward) dikatakan sebagai motivasi
yaitu apabila hadiah tersebut disukai oleh anak sekalipun
kecil/murah harganya. Sebaliknya hadiah tidak akan disukai oleh
anak apabila hadiah tersebut tidak disukai oleh anak atau anak tidak
berbakat untuk suatu pekerjaan. Sebagai contoh hadiah yang
diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik
bagi anak yang tidak memiliki bakat menggambar. Demikian
halnya dengan hukuman-hukuman dapat menjadi reinforcement
yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijaksana
dapat menjadi alat motivasi.
12

3) Menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan


Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-
lain. Dengan demikian pula adanya kesediaan dari orangtua untuk
memenuhi kebutuhan fasilitas belajar anaknya dapat mendorong
anak untuk lebih giat belajar, sehingga anak dapat meningkatkan
prestasi belajarnya. Fasilitas pembelajaran ialah seluruh yang
diperlakukan pada proses belajar mengajar yang bergerak ataupun
yang tidak bergerak, supaya berjalan lancar, teratur, efektif bahkan
efisien dalam tujuan pendidikan. (Arikunto, 2019 : 274)

Orangtua sebagai motivator anak merupakan pendidik yang


paling utama dan pertama bagi anak. Hal itu terbukti bahwa dari sejak
kecil anak diberikan pengajaran, pendidikan, dan pengaruh yang
utama untuk masa depan anak. Tidak semua orangtua memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk membantu proses pendidikan
anak, maka dari itu negara menyediakan fasilitas berupa sekolah dan
tenaga pendidik yang disebut guru untuk membantu dan mendidik
anak untuk mengembangkan potensi, minat, serta bakat yang anak
punya. Tidak berarti orangtua melepaskan tanggung jawabnya semua
kepada guru namun memberikan kerjasama, memberikan kontribusi
sesuai batasan dan ranah masing-masing.

d. Tanggung Jawab Orangtua dalam pendidikan


Tanggung jawab yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya
bukan bersifat yang material saja tetapi meliputi hal spiritual seperti
mendidik anak dalam agama dan pendidikan formal yang akan
dijalankan oleh anak. Maka dari itu untuk menjelaskan tanggung
jawab orangtua dalam pedidikan berikut adalah beberapa tanggung
13

jawab yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya, yaitu:


(Hasbullah, 2001 : 38-39).

1) Pengalaman pertama masa kanak-kanak


Di dalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya, hal ini
harus disadari dan dimengerti oleh setiap orangtua bahwa anak
dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang berkembang sampai
anak melepaskan diri dari ikatan keluarga, lembaga pendidikan
keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor
penting dalam perkembangan pribadi anak, suasana pendidikan
keluarga ini sangat penting diperhatikan sebab dari sinilah
keseimbangan individu selanjutnya ditentukan.

2) Menjamin kehidupan emosional anak


Suasana didalam keluarga harus dipenuhi dengan rasa dan simpati
yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram juga suasana
saling percaya, karena melalui keluarga kehidupan emosional atau
kebutuhan kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang
dengan baik, hal ini dikarenakan ada hubungan darah antara
orangtua dengan anak dan hubungan tersebut didasarkan atas rasa
cinta kasih sayang yang murni, kehidupan emosional merupakan
salah satu faktor yang terpenting didalam membentuk pribadi
seseorang.

3) Menanamkan dalam pendidikan moral


Di dalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasar
moral bagi anak, yang biasanya tercermin di dalam sikap dan
perilaku orangtua sebagai teladan yang dapat dicontoh anak,
memang biasanya tingkah laku cara berbuat dan berbicara akan
ditiru oleh anak, dengan teladan ini melahirkan gejala identifikasi
14

positif yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru dan hal ini
penting sekali dalam rangka pembentukan kepribadian.

4) Memberikan dasar pendidikan moral


Keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan
dasar-dasar pendidikan sosial anak, sebab pada umumnya keluarga
merupakan lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak, perkembangan benih-benih kesadaran sosial
pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin terutama lewat
kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong, gotong
royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga sakit,
bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan
keserasian dalam menjaga hal.

5) Peletakan daar-dasar keagamaan


Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama,
disamping sangat menentukan dalam menanamkan dasar-dasar
moral yang tidak kalah pentingnya adalah berperan dasar dalam
proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai keagamaan
kedalam pribadi anak. Masa kanak-kanak adalah masa yang paling
baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup yang beragama, dalam
hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga, misalnya dengan
mengajak anak ikut serta kemasjid untuk menjalankan ibadah,
mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti
ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi
kehidupan dalam keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada
anak untuk mengalami suasana hidup keagamaan.

Orangtua mempunyai tanggung jawab yang besar dalam


mendidik anaknya agar menjadi pribadi yang dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan teori di atas dapat
15

disimpulkan bahwa orangtua dibebankan dalam bertanggung jawab


atas pendidikan anak antara lain: memelihara dan membesarkan anak,
melindungi dan menjadi kesamaan jasmaniah maupun rohaniah,
memberikan pengetahuan yang luas kepada anak, serta
membahagiakan anak.
Didalam keluarga, orangtua berperan besar dalam kehidupan
anak termasuk dalam pendidikannya. Orangtua memiliki faktor
penting dalam mendidik anak-anaknya baik dalam pandangan agama
masing-masing, sosial, maupun individu anak itu sendiri. Maka dari
itu, tentulah tanggung jawab orangtua berperan besar dalam
pembentukan watak dan budi pekerti anak serta ilmu pengetahuan
yang diberikan ke anak.

2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran berasal dari kata belajar mendapat awalan
“pem” dan akhiran “an” menunjukkan bahwa ada unsur dari luar
(eksternal) yang bersifat “intervensi” agar terjadi proses belajar.
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh faktor eksternal
agar terjadi proses belajar pada diri individu yang belajar. (Heni, 2017
: 19).
Senada dengan penjelasan diatas bahwa pembelajaran merupakan
suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari
dua aspek yaitu aspek produk dan aspek proses. Keberhasilan
pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa
mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses
pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil
memang mudah dilihat dan ditentukan kriteriannya, akan tetapi hal ini
dapat mengurangi makna proses pembelajaran sebagai proses yang
mengandung nilai-nilai pendidikan. (Sanjaya, 2011 : 13-14).
16

Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan
untuk membantu siswa supaya menjadikan siswa menjadi individu
yang mampu menghadapi kehidupan dan terjun langsung di
lingkungan masyarakat. Melalui pembelajaran diharapkan siswa dapat
menjadi warga masyarakat yang baik dan benar. Pembelajaran adalah
secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha memengaruhi
emosi, intelektual dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan
kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan, aktivitas dan kreativitas peserta
didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pada
prinsipnya pembelajaran tidak sama dengan pengajaran. Pembelajaran
menekankan pada aktivitas peserta didik, sedangkan pengajaran
menekankan pada aktivitas pendidikan.

b. Ciri-ciri pembelajaran
Dari definisi pembelajaran di atas, maka terdapat ciri sebagai
tanda suatu proses atau kegiatan dikatakan sebagai pembelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran tersebut meliputi : (Baharudin & Esa N.W,
2009 : 18)

a) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.


b) Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen.
c) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensial.
d) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan
17

Jadi, dari ciri-ciri pembelajaran yang telah disebutkan di atas


dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan dikatakan berhasil
apabila ditandai dengan perubahan tingkah laku murid dan tingkah
laku tersebut relatif permanen. Perubahan tingkah laku itu jga
merupakan hasil dari latihan siswa dan pengalamannya.

c. Proses pelaksanaan pembelajaran


Dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup. (Rusman, 2017 :70)
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
Aktivitas utama (yang harus ada)
1) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik
2) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
3) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai dengan silabus
Aktivitas Pendukung
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
18

b. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru harus memerhatikan hal-hal
berikut:
a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip “alam takambang” jadi guru dan belajar
dari aneka sumber.
b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber lain.
c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
19

2) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru harus memerhatikan hal-hal
berikut:
a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis.
c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif.
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok.
g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individu maupun kelompok.
h) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,
festival, serta produk yang dihasilkan.
i) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.

3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru harus memerhatikan hal-hal
berikut:
a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik.
20

b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan


elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
e) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilittaor dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.
f) Membantu menyelesaikan masalah.
g) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi
h) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
i) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru harus memerhatikan hal-hal
berikut:
Aktivitas Utama
a) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran.
b) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
21

e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan


berikutnya
f) (Rusman, 2011:11-13).
Berdasarkan pada proses pelaksanaan pembelajaran diatas
dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran tentu harus
ada perencanaan dalam setiap pelaksanaannya, jika semua itu di
implementasikan semua maka proses pembelajaran dapat terwujud
dengan baik dan lancar sehingga bisa mencapai pada tujuan
pembelajaran sesungguhnya.

d. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam proses belajar – mengajar merupakan komponen
pertama yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran yang
berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada
dasarnya adalah rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus
dicapai dan dimiliki siswa seteleh mereka menyelesaikan pengalaman
dan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Isi tujuan pengajaran
pada intinya adalah hasil belajar yang diharapkan.
Maka dari itu dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran adalah
faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan
adanya tujuan, maka guru memiliki pendoman dan sasaran yang akan
dicapai dalam kegiatan mengajar. Apabila tujuan pembelajaran sudah
jelas dan tegas, maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan lebih
terarah. Tujuan dalam pembelajaran yang telah dirumuskan
hendaknya disesuaikan dengan ketersediaan waktu, sarana prasarana
dan kesiapan peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, maka seluruh
kegiatan guru dan peserta didik harus diarahkan pada tercapainya
tujuan yang telah diharapkan. (Abudin, 2009 : 314)
Senada dengan penjelasan di atas bahwa tujuan merupakan
komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya,
seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode,
22

alat, sumber dan alat evaluasi. Oleh karena itu, maka seorang guru
tidak dapat mengabaikan masalah perumusan tujuan pembelajaran
apabila hendak memprogramkan pengajarannya. (Bahri, 2006 : 42)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari pembelajaran adalah sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh siswa
dalam proses pembelajaran dan mengharapkan hasil yang akan di
capai sesuai dengan yang di inginkan. Tujuan pembelajaran
merupakan titik awal yang sangat penting dalam pembelajaran,
sehingga baik arti maupun jenisnya perlu dipahami betul oleh setiap
guru maupun calon guru. Tujuan pembelajaran merupakan komponen
utama yang harus dirumuskan oleh guru dalam pembelajaran, karena
merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Mau dibawa ke mana
siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada
tujuan yang ingin dicapai. Oleh karenanya, tujuan merupakan
komponen pertama dan utama.
Dalam pembelajaran itu sendiri memiliki tujuan yang hendak
dicapai, maka dari itu berikut adalah tujuan dari pembelajaran secara
umum yaitu: (Kastolani, 2014 : 67).

a) Untuk mendapatkan pengetahuan


Hal ini ditandai dengan pemilikan pegetahuan dan kemampuan
berpikir. Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan
adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat
memperluas pengetahuan.
b) Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang
dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada
keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang
sedang belajar, atau keterampilan rohani yang menyangkut
23

persoalan penghayatan dan ketrampilan berpikir serta kreativitas


atau penyelesaian dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
c) Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental,
perilaku dan pribadi siswa. Guru harus cakap dalam mengarahkan
motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai seorang
uswah.

e. Indikator Proses Pembelajaran


Pembelajaran akan berjalan efektif jika pengalaman, bahan-
bahan, dan hasil-hasil yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kematangan siswa serta latar belakang mereka. Proses pembelajaran
akan berjalan baik jika siswa bisa melihat hasil yang positif untuk
dirinya dan memperoleh kemajuan-kemajuan jika siswa menguasai
dan menyelesaikan proses belajarnya.
Dalam indikator proses pembelajaran ada 5 indikator yaitu:
(Reigeluth, 1983 : 234)

1) Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran


Pada kegiatan pelaksanaan, pengajar harus mengadakan persiapan
yang matang, menguasai materi dengan baik, memberikan contoh
dan ilustrasi yang jelas. Untuk tidak menimbulkan kesulitan pada
peserta didik, maka pengajar memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.

2) Proses Komunikatif
Pembelajaran komunikatif adalah sistem pembelajaran yang
menekankan pada aspek komunikasi, interaksi, dan
mengembangkan kompetensi kebahasaan, serta keterampilan
berbahasa sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengakui
bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam
24

kehidupan sehari-hari. Kualitas hubungan dengan orangtua


memegang peranan yang penting. Adanya komunikasi antara
orangtua dan anak pada masa remaja akan menimbulkan
kedekatan. Hubungan antara ibu dan anak lebih dekat dari pada
antara ayah dan anak. Komunikasi dengan ibu meliputi
permasalahan sehari-hari, sedangkan komunikasi dengan ayah
meliputi persiapan remaja hidup dalam masyarakat (Monks, 1994
: 269-271)

3) Respon Peserta Didik


Respon peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan pengajar
merupakan tanggapan dari reaksi dari peserta didik terhadap
pengkondisian pembelajaran yang dilakukan pengajar. Adanya
kelengkapan belajar anak di rumah sangatlah mempengaruhi hasil
belajar anak di sekolah. Kelengkapan belajar anak di rumah yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kelengkapan belajar yang
bersifat materil, seperti, buku-buku pelajaran, ruangan belajar, alat-
alat tulis, meja belajar, dan kursi. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut orangtua harus dengan segala upaya menyediakan
kebutuhan tersebut agar anak bisa belajar dengan baik. Fasilitas
belajar yang menunjang akan menentukan hasil belajar siswa
(Slameto, 2003 : 61).

4) Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar yang dimaksud adalah kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan pengajar dan peserta didik. Kegiatan tersebut
dilakukan dengan cara memanfaatkan panca indera, mental, dan
intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari
25

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek


belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2004 : 85).

5) Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran dari
pengajar. Hasil belajar merupakan proses perubahan perilaku yang
diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar, perubahan
perilaku itu meliputi perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik
(Anni, 2004)

3. Peran Orangtua Sebagai Motivator Pada Anak Dalam


Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah secara sederhana dapat diartikan sebagai
sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang
agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran
akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas dan
kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar. Pada prinsipnya pembelajaran tidak sama dengan pengajaran.
Pembelajaran menekankan pada aktivitas peserta didik, sedangkan
pengajaran menekankan pada aktivitas pendidikan. Jadi pembelajaran
dapat diartikan sebagai kegiatan membelajarkan siswa yang dinilai dari
perubahan perilaku dan meningkatnya pengetahuan dan pengalaman
pada diri siswa. Dalam proses pembelajaran, anak tentu memiliki sebuah
kesulitan atau membutuhkan adanya seseorang untuk meningkatkan
motivasi belajarnya berupa motivator atau pendorong. Orangtua adalah
sosok yang tepat untuk mejadi sebuah motivator dikarenakan orangtua
yang paling dekat dan mengetahui karakter anak lebih dalam. Orangtua
adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan,
sebab secara alami anak pada masa awal-awal kehidupannya berada di
tengah – tengah ibu dan ayahnya.
26

Kebutuhan anak akan sebuah sosok motivator sangatlah besar, untuk


itu peran orangtua dapat memberikan motivasi belajar kepada anak.
Orangtua juga perlu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses pembelajaran anak seperti menyediakan fasilitas belajar, memilih
sekolah yang terbaik bagi anak, dll.
Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penilitian ini untuk
mengetahui bagaimana peran orangtua sebagai motivator pada anak
dalam proses pembelajaran. Apakah orangtua memberikan motivasi pada
anaknya atau semua proses pembelajaran dibebankan ke anak dan pihak
sekolah saja.

Hasil Penelitian Relevan


Dalam penelitian yang penulis akan teliti ini, adapun penelitian yang relevan
sebagai bahan acuan penulis antara lain yaitu :
No Judul Metode Tujuan Hasil Penelitian Perbedaan dengan
Penelitian yang Penelitian penelitian yang dilakukan
digunakan
1. Victor Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Jimmi dengan mengetahui ini antara lain : dari tujuan penelitiannya
2017. pendekatan peranan (1) Peran orang yakni peneliti ingin
Peranan deskriptif orang tua tua sangat meneliti peran orang tua
Orangtua dalam dibutuhkan sebagai motivator pada
Dalam meningkatka dalam anak dalam proses
Meningka n motivasi meningkatkan pembelajarannya
tkan belajar siswa motivasi belajar
Motivasi MI Nurul pada anak
Belajar Huda sehingga
Siswa Di Palembang menumbuhkan
Madrasa rasa ingin
h belajar dan
Ibtidaiya berkeinginan
h Nurul untuk
Huda menggapai
Palemba impian serta
ng. cita-citanya, (2)
Peran orang tua
yang tidak
memberikan
motivasi belajar
atau kurang
mendampingi
anak sebagai
motivatornya
menyebabkan
27

anak merasa
kurang
dipedulikan dan
perhatian dari
orang tuanya
yang pada
akhirnya anak
jadi kurang
berprestasi
dalam hasil
belajarnya
2. Setya Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Ningsih dengan mengetahui ini adalah dari tujuan penelitiannya
2013. pendekatan peranan diharapkan yakni peneliti ingin
Peran deskriptif orang tua dapat membuat meneliti peran orang tua
Orangtua dalam orang tua sebagai motivator pada
Terhadap memotivasi mengerti akan anak dalam proses
Motivasi siswa serta perannya pembelajarannya
Belajar untuk sebagai pendidik
Anak Di mengetahui dan tak lupa
SMP metode yang selalu
Muhamm dilakukan memperhatikan
adiyah 1 orang tua tumbuh
Berbah dalam kembang
Sleman, memotivasi anaknya.
Yogyakar anak di Dalam metode
ta sekolah SMP yang dilakukan
Muhammadi oleh orang tua
yah 1 Berbah dalam
Sleman, memberikan
Yogyakarta. motivasi berupa
metode hadiah
dan metode
hukuman yang
bertujuan untuk
ketika
memberikan
suatu
pengahargaan
berupa hadiah
kepada anak atas
hasil
pembelajaranny
a maka akan
memotivasi
anak agar lebih
baik lagi dalm
belajar.
3. Umi Kualitatif Untuk Hasil Penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Farida dengan mengetahui ini adalah peran dari tujuan penelitiannya
Ningsih pendekatan peran orang orang tua dalam yakni peneliti ingin
2020. deskriptif tua dalam meningkatkan meneliti peran orang tua
Peran meningkatka motivasi belajar sebagai motivator pada
Orangtua n motivasi anak pada masa anak dalam proses
Dalam belajar anak pandemi Covid- pembelajarannya
28

Meningk pada masa 19 di Desa Tirta


atkan pandemi Kencana
Motivasi Covid-19 di Kecamatan
Belajar Desa Tirta Rimbo Bujang
Anak Kencana telah terlaksana
Pada Kecamatan dengan baik,
Masa Rimbo para orang tua
Pandemi Bujang berusaha selalu
Covid-19 Kabupaten meningkatkan
di Desa Tebo. motivasi belajar
Tirta anak yaitu
Kencana dengan cara
Kecamata menyediakan
n Rembo fasilitas belajar
Bujang anak,
Kabupate mengawasi
n Tebo kegiatan belajar
anak dirumah,
mengawasi
waktu belajar
anak,
mengawasi
kesulitan belajar
anak, serta
membantu
kesulitan belajar
anak.
4. Erma Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Fitriana dengan mengetahui ini adalah bahwa dari tujuan penelitiannya
2020, pendekatan Peran perang orangtua yakni peneliti ingin
Peran deskriptif OrangTua dalam meneliti peran orang tua
OrangTu Dalam memotivasi sebagai motivator pada
a Dalam Memotivasi belajar anak anak dalam proses
Memotiv Belajar Anak belum dikatakan pembelajarannya.
asi di Dusun VI baik karena
Belajar Tanjung motivasi hanya
Anak di Mulya pada
Dusun VI Kampung pembiayaan dan
Tanjung Tanjung kata-kata atau
Mulya Ratu Ilir nasehat,
Kampung Kecamatan sedangkan
Tanjung Way keseharian anak
Ratu Ilir Pengubuan masih kurang
Kecamata Lampung mendapatkan
n Way Tengah. perhatian dari
Pengubua orangtua.
n
Lampung
Tengah.
5. Nur Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Laela dengan mendeskrips ini adalah bahwa dari tujuan penelitiannya
Lutfiana pendekatan ikan peran peran orang tua yakni peneliti ingin
2016, deskriptif orangtua dalam meneliti peran orang tua
Peran dalam meningkatkan sebagai motivator pada
Orangtua meningkatka motivasi belajar
29

dalam n motivasi anak anak dalam proses


meningka belajar pada diantaranya pembelajarannya.
tkan siswa MI adalah dengan
motivasi Ma’arif NU memperhatikan
belajar 02 Babakan proses belajar
pada anak dirumah,
siswa MI mengawasi anak
Ma’arif saat belajar,
NU 02 memberikan
Babakan nasehat pada
Kecamata anak,
n meningkatkan
Karangle motivasi belajar
was anak dengan
Kabupate memberikan
n hadiah dan
Banyuma hukuman, serta
s orang tua
memberikan
fasilitas belajar
pada anak di MI
Ma’arif NU
Babakan.
6. Sunarti Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
K 2015, dengan mengetahui ini adalah orang dari tujuan penelitiannya
Peranan pendekatan peranan tua perlu yakni peneliti ingin
Orangtua deskriptif orangtua memberikan meneliti peran orang tua
dalam dalam dorongan sebagai motivator pada
peningkat meningkatan kepada anak anak dalam proses
an Motivasi sehingga minat pembelajarannya.
Motivasi Belajar belajar anak
Belajar siswa kelas dapat
siswa XI IPA 4 meningkat.Untu
kelas XI SMA Negeri k motivasi
IPA 4 4 Palopo belajar, ada yang
SMA memiliki
Negeri 4 motivasi karena
Palopo kurangnya
perhatian dari
orang tua karena
tinggal di kost
atau jauh dari
keluarga, cara
guru mengajar
dan
menyampaikan
materi yang sulit
dipahami oleh
siswa, dan
pengaruh dari
teman bergaul
yang selalu
mempengaruhi
untuk
melakukan hal
30

yang bersifat
negatif.
7. Nurjaina Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
b dengan mengetahui ini adalah dari tujuan penelitiannya
Pulunga pendekatan apa yang Kurangnya yakni peneliti ingin
n 2017, deskriptif dilakukan meningkatkan meneliti peran orang tua
Peranan oleh orang motivasi belajar sebagai motivator pada
Orangtua tua dan anak salah anak dalam proses
dalam kendala yang satunya pembelajarannya.
meningka dihadapi memberikan
tkan dalam semangat belajar
motivasi meningkatka anak terkadang
belajar n motivasi orang tua tidak
anak di belajar anak membimbing
Desa di Desa belajar anak
Silaiya Silaiya karena
Kecamata Kecamatan kesibukan akan
n Sayur Sayur pekerjaan orang
Matinggi Matinggi tua.
Kabupate Untuk kendala
n yang dihadapi
Tapanuli adalah dilihat
Selatan dari faktor
ekonomi yang
kurang
mendukung dan
kurangnya
kerjasama antara
guru dan
orangtua
enyerahkan
sepenuhnya
kepada pihak
sekolah.
8. Mohama Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
d Irvan dengan mengetahui ini adalah dari tujuan penelitiannya
Fadli pendekatan tingkat terdapat korelasi yakni peneliti ingin
2012, deskriptif motivasi atau pengaruh meneliti peran orang tua
Peranan siswa, antara peranan sebagai motivator pada
Orangtua mengetahui orangtua dengan anak dalam proses
dalam sejauh mana motivasi belajar pembelajarannya.
peningkat peranan siswa di MTs
an orangtua Hidayatul
motivasi dalam Umam Cinere,
belajar meningkatka Depok,
siswa di n motivasi sekalipun
Madrasah belajar hubungan atau
Tsanawiy siswa, dan pengaruh
ah (MTs) mengetahui tersebut hanya
Hidayatul perlu atau sedang atau
Umam tidaknya cukup
Cinere, peranan
Depok, orang tua
Jawa dalam
Barat memningkat
31

kan motivasi
belajar di
MTs
Hidayatul
Umam
Cinere
9. Desy Kuantatif 1. 1. Peran orang Perbedaannya dapat dilihat
Putri dengan mengetahui tua berada pada dari tujuan penelitian dan
Sahara pendekatan gambaran kategori tinggi, metode penelitiannya
2018, ex-post peran orang motivasi belajar yakni peneliti ingin
Pengaruh facto tua, motivasi berada pada meneliti peran orang tua
peran belajar, dan kategori sangat sebagai motivator pada
orang tua prestasi tinggi dan anak dalam proses
dan belajar siswa prestasi belajar pembelajarannya dan
motivasi 2. IPS siswa berada metode penelitian peneliti
belajar mengetahui pada kategori adalah kualitatif.
terhadap pengaruh tinggi.
prestasi peran orang 2. Terdapat
belajar tua terhadap pengaruh positif
IPS siswa prestasi dan signifikan
SD belajar peran orang tua
Negeri di 3. terhadap prestasi
Kecamata mengetahui belajar IPS
n pengaruh siswa SDN di
Pallangga motivasi Kecamatan
Kabupate belajar Pallangga
n Gowa terhadap Kabupaten
prestasi Gowa.
belajar 3. Terdapat
4. pengaruh positif
mengetahui dan signifikan
pengaruh motivasi belajar
peran orang terhadap prestasi
tua dan belajar IPS
motivasi siswa SDN di
belajar Kecamatan
secara Pallangga
simultan Kabupaten
terhadap Gowa.
prestasi 4. Terdapat
belajar IPS pengaruh positif
siswa SD peran orang tua
Negeri di dan motivasi
Kecamatan belajar secara
Pallangga bersama-sama
Kabupaten (simultan)
Gowa. dengan prestasi
belajar IPS
siswa SDN di
Kecamatan
Pallangga
Kabupaten
Gowa.
10. Lilia Kualitatif 1. Untuk Dapat diambil Perbedaannya dapat dilihat
Kusuma lapangan mengetahui kesimpulan dari tujuan penelitiannya
32

Ningrum (field peran bahwa peran yakni peneliti ingin


2019, research) orangtua orang tua dalam meneliti peran orang tua
Peran dalam meningkatkan sebagai motivator pada
orangtua meningkatka motivasi belajar anak dalam proses
dalam n motivasi anak di pembelajarannya.
meningka belajar anak. Kelurahan
tkan 2. Untuk Margorejo 25
motivasi mengetahui Polos
belajar hambatan Kecamatan
anak di yang dialami Metro Selatan
Keluraha orang tua dalam kategori
n dalam cukup baik
Margorej meningkatka meskipun ada
o 25 n motivasi hambatan yang
Polos belajar anak. dialami orang
Kecamata tua dalam
n Metro meningkatkan
Selatan motivasi belajar
anak.
Hambatan yang
dialami orang
tua dalam
meningkatkan
motivasi belajar
anak
diantaranya
yaitu: anak yang
malas untuk
belajar, televisi
film kartun,
bermain dengan
teman sebaya
sekitaran rumah,
dan hp untuk
bermain game.
11. Isti Kualitatif 1. Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
Silviana mengetahui ini adalah . dari tujuan penelitiannya
Dewi peran Orang tua yakni peneliti ingin
2021, orangtua mendidik, meneliti peran orang tua
Peran dalam membimbing, sebagai motivator pada
Orang pendamping mengfasilitasi, anak dalam proses
Tua an belajar serta mengontrol pembelajarannya.
Dalam anak pada anaknya selama
Pendampi masa pembelajaran
ngan pandemi daring.Sedangka
Belajar Covid-19 di n faktor
Anak Dusun penghambatnya
Pada Jenetallasa ialah Faktor
Masa Desa internal yaitu
Pandemi Kayuloe hambatan yang
COVID- Barat berasal dari
19 di Kecamatan keluarga itu
Dusun Turatea sendiri seperti
Jenetallas Kabupaten pendidikan,
a Desa Jeneponto. orang tua,
33

Kayuloe kesibukan orang


Barat 2. Untuk tua, dan berasal
Kecamata mengetahui dari anak itu
n Turatea faktor yang sendiri. Faktor
Kabupate menjadi eksternal yaitu
n penghambat hambatan yang
Jenepont orangtua datang dari luar
o dalam keluarga itu
pendamping sendiri, anatara
an belajar lain faktor
anak pada lingkungan,
masa kuota dan
pandemi jaringan
Covid-19 di internet.
Dusun
Jenetallasa
Desa
Kayuloe
Barat
Kecamatan
Turatea
Kabupaten
Jeneponto
12 Umi Sa’ Kualitatif 1. Untuk 1. Peran Perbedaannya dapat dilihat
adah dengan mengetahui motivasi orang dari tujuan penelitiannya
2020, pendekatan peran tua dapat dilihat yakni peneliti ingin
PERAN deskriptif motivasi dari hasil belajar meneliti peran orang tua
ORANG orang tua dan sikap siswa sebagai motivator pada
TUA dalam selama di anak dalam proses
DALAM belajar sekolah maupun pembelajarannya.
PENING matematika di rumah. Siswa
KATAN pada masa yang
MOTIVA pandemi mendapatkan
SI covid–19 motivasi yang
BELAJA studi kasus baik dari orang
R siswa SMP tua akan
MATEM kelas VIII di memiliki sikap
ATIKA Desa Lebak yang baik juga,
PADA tahun 2020. dan sebaliknya.
MASA
PANDE 2. Untuk 2. Faktor
MICOVI mengetahui pendukung
D– faktor peran motivasi
19(Studi pendukung orang tua dalam
Kasus) dan belajar
SISWA penghambat matematika
SMP peran adalah masa
KELAS motivasi pandemi saat ini
VIIIDI orang tua dimanfaatkan
DESA dalam orang tua untuk
LEBAK belajar lebih dekat
TAHUN matemtika dengan anak dan
2020 pada masa begitu
pandemi sebaliknya,
covid–19 di sehingga orang
34

Desa Lebak tua dapat


tahun 2020. mengetahui
karakteristik
anak, pola
belajar, sikap
dan perilaku
anak. Sedangkan
faktor
penghambat
motivasi orang
tua dalam
belajar
matematika
pada masa
pandemi covid–
19 adalah tidak
semua orang di
rumah sehingga
tidak semua
orang tua dapat
memberikan
perhatikan lebih
kepada anak.
Selain itu
kurangnya rasa
percaya diri
pada anak 88
memberikan
dampak yang
tidak baik bagi
motivasi yang
diberikan oleh
orang tua.
13. VATON Penelitian 1. untuk 1. peran orang Perbedaannya dapat dilihat
AH lapangan mendeskrips tua sebagai dari tujuan penelitiannya
JULIA (field ikan peran motivator dalam yakni peneliti ingin
NINGR research) orang tua meningkatkan meneliti peran orang tua
UM dengan sebagai kedisiplinan sebagai motivator pada
2021, pendekatan motivator belajar siswa anak dalam proses
PERAN kualitatif dalam pada masa pembelajarannya.
ORANG jenis studi meningkatka pandemi covid-
TUA kasus n 19 di MIN 1
TERHA kedisiplinan Ponorogo
DAP belajar siswa diwujudkan
KEDISIP pada masa dalam perhatian
LINAN pandemi dalam
BELAJA Covid-19 di mengontrol
R SISWA MIN 1 waktu belajar,
PADA Ponorogo memantau
MASA perkembangan
PANDE 2. untuk akademik,
MI mendeskrips memantau
COVID- ikan peran perkembangan
19 orang tua kepribadian
(STUDI sebagai anak, serta
35

KASUS pengawas memberikan


DI MIN 1 dalam penghargaan
PONOR meningkatka kepada anak.
OGO) n
kedisiplinan 2. Peran orang
belajar siswa tua sebagai
pada masa pengawas dalam
pandemi meningkatkan
Covid-19 di kedisiplinan
MIN 1 belajar siswa
Ponorogo pada masa
pandemi covid-
3. untuk 19 di MIN 1
mendeskrips Ponorogo
ikan upaya diwujudkan
orang tua dengan
dalam menerapkan
membentuk pola asuh hangat
kedisiplinan dan tegas
belajar siswa (Autoritative
pada masa Parenting) yaitu
pandemi dengan
Covid-19 di mengajarkan
MIN 1 anak mandiri
Ponorogo. namun tetap
memberi
batasan dan
bersifat terbuka
kepada anak.
3. Upaya orang
tua dalam
membentuk
kedisiplinan
belajar siswa
pada masa
pandemi covid-
19 di MIN 1
Ponorogo yaitu
dilakukan
dengan
menerapkan
teknik disiplin
demokratis
dengan
membuat
peraturan yang
tidak
mengekang
anak, menjalin
komunikasi
yang baik, serta
mengamati
perkembangan
anak.
36

14. SASMIT Kualitatif 1. Untuk 1. Peran orang Perbedaannya dapat dilihat


A dengan mengetahui tua terhadap dari tujuan penelitiannya
HAERU pendekatan peran orang pendidikan yakni peneliti ingin
DDIN deskriptif tua terhadap agama Islam meneliti peran orang tua
2019, pendidikan siswa kelas 3 sebagai motivator pada
PERAN agama Islam SDN 550 anak dalam proses
ORANG siswa kelas 3 Bilante di Desa pembelajarannya.
TUA SDN 550 Balutan sangat
TERHA Bilante di berperan penting
DAP Desa karena orang tua
PRESTA Balutan adalah panutan
SI Kabupaten pertama dan
BELAJA Luwu utama dalam
R Sulawesi memberikan
PENDIDI Selatan pendidikan
KAN agama Islam.
AGAMA 2. Untuk
ISLAM mengetahui 2. Prestasi
SISWA prestasi belajar
KELAS 3 belajar pendidikan
SDN 550 pendidikan agama Islam
BILANT agama Islam siswa kelas 3
E DI siswa kelas 3 SDN 550
DESA SDN 550 Bilante di Desa
BALUT Bilante di Balutan tidak
AN Desa terlihat dari hasil
KABUP Balutan belajar siswa
ATEN Kabupaten tetapi
LUWU Luwu bagaimana
SULAW Sulawesi pengaplikasian
ESI Selatan siswa dalam
SELATA kehidupan
N 3. Untuk sehari-hari,
mengetahui contohnya
faktor dalam
pendukung melaksanakan
dan ibadah shalat,
penghambat siswa mengajak
peran orang teman
tua terhadap sebayanya untuk
pendidikan ikut
agama Islam malaksanakan
siswa kelas 3 shalat berjamaah
SDN 550 di mesjid, hal ini
Bilante di merupakan cara
Desa siswa
Balutan mengapikasikan
Kabupaten kemampuan
Luwu prestasi belajar
pendidikan
agama Islam.

3. Faktor
pendudukung
pendidikan
37

agama Islam
(a)Tersedianya
lembaga
pendidikan
(TPA);
(b)Terdapat
tokoh agama di
Desa Balutan;
(c)Kesadaran
Orang Tua.

4. Faktor
Penghambat
pendidikan
agama Islam;
(a)Kesibukan
Orang Tua;
(b)Kurangnya
ilmu
pengetahuan
agama orang
tua;
(c)Kurangnya
perhatian dari
orang tua

15. Inarotul Kualitatif Mengetahui dapat Perbedaannya dapat dilihat


Ulya dengan Peran Orang disimpulkan dari tujuan penelitiannya
2020, pendekatan Tua Dalam bahwa Peran yakni peneliti ingin
PERAN deskriptif Menumbuhk orang tua dalam meneliti peran orang tua
ORANG an Minat menumbuhkan sebagai motivator pada
TUA Belajar Anak minat belajar anak dalam proses
DALAM Pada Mata peserta didik pembelajarannya.
MENUM Pelajaran dimasa pandemi
BUHKA Bahasa covid-19 ini
N Inggris Pada sangat
MINAT Masa berpengaruh
BELAJA Pandemi sebagai faktor
R ANAK Covid 19. utama
PADA keberhasilan
MATA prestasi peserta
PELAJA didik. Dalam
RAN menumbuhkan
BAHAS minat belajar
A anak orang tua
INGGRI memberikan
S PADA motivasi,
MASA nasihat, pujian,
PANDE serta
MI memberikan
COVID- hadiah kepada
19 PADA anaknya itu
PESERT semua dilakukan
A DIDIK guna
KELAS
38

III MIN 2 menumbuhkan


PRINGS minat belajar.
EWU
16. St.Khadi Kualitatif Untuk menunjukkan Perbedaannya dapat dilihat
jah Basir dengan mengetahui bahwa orang tua dari tujuan penelitiannya
2021, pendekatan peran orang merupakan yakni peneliti ingin
PERAN Studi tua dalam penanggung meneliti peran orang tua
ORANG Kasus mendamping jawab utama sebagai motivator pada
TUA i anak dalam dalam anak dalam proses
DALAM proses belaja pendidikan pembelajarannya.
PROSES selama era anaknya serta
BELAJA pandemi orang tua pun
R ANAK covid-19 dan tetap berperan
DI untuk dalam
RUMAH mengetahui menentukan
PADA factor masa depan
ERA pendukung pendidikan
PANDE dan anak-anaknya.
MI penghambat Di era pandemi
COVID- yang covid-19 yang
19 mempengaru sekarang ini
(STUDI hi proses orang tua sangat
KASUS belajar anak berperan
DI DESA di era sidnifikasi untuk
PANCIR pandemi memberikan
O covid-19. motivasi kepada
KABUP anak karena
ATEN dalam pross
GOWA) belajar mengajar
dilaksanakan
secara online
membuat anak
tersebut menjadi
kewalahan,
kebingunan, dan
terkadang siswa
tersebut
mengalami
kebosanan
17. SITI Pendekata untuk peran orang tua Perbedaannya dapat dilihat
KHALI n kualitatif mendeskrips dalam dari tujuan penelitiannya
MAH ikan peran memotivasi yakni peneliti ingin
2017, orang tua belajar antara meneliti peran orang tua
PERAN dalam lain dengan sebagai motivator pada
ORANG Memotivasi memperhatikan anak dalam proses
TUA belajar siswa proses belajar pembelajarannya.
DALAM MI Ma’arif anak,
MEMOT NU 01 memberikan
IVASI Sokawera. pengertian
BELAJA Bentuk bahwa dengan
R SISWA peran orang belajar cita- cita
MI tua dalam anak akan
MA’ARI memotivasi tercapai,
F NU 1 belajar siswa memberikan
SOKAW meliputi hadiah dan
39

ERA perhatian hukuman, dan


KECAM pada proses menyediakan
ATAN belajar anak, fasilitas belajar.
CILONG pemberian Perhatian orang
OK pengertian tua dalam proses
KABUP tentang cita- belajar anak
ATEN cita, yakni dengan
BANYU pemberian cara mengawasi
MAS hadiah dan serta
hukuman, mendampingi
dan anak ketika
penyediaan belajar.
fasilitas Pengertian
belajar tentang
pentingnya
belajar untuk
mencapai cita-
cita disampaikan
orang tua
melalui nasehat.
Hadiah
diberikan saat
anak meraih
prestasi,
sedangkan
hukuman
diberikan saat
anak malas
belajar dengan
cara
memberikan
hukuman
melalui nasehat
yang mendidik.
Fasilitas belajar
anak yang
disediakan
orang tua cukup
memadai.
18. Ros Dara Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
2017, mengetahui ini adalah masih dari tujuan penelitiannya
STUDI pandangan banyak orang yakni peneliti ingin
TENTAN orang tua tua yang ada di meneliti peran orang tua
G tentang desa Tosoa sebagai motivator pada
PERAN pendidikan Halmahera anak dalam proses
ORANG anak-anak Barat masih pembelajarannya.
TUA serta apa kurang sekali
DALAM bentuk- terhadap
MEMOT bentuk peran kepedulian
IVASI orang tua mereka untuk
ANAK dalam pendidikan
UNTUK memotivasi anak-anaknya.
BELAJA anak untuk Mereka lebih
R DI SD belajar memilih untuk
membiarkan
40

GMIH anak-anaknya
TOSOA bekerja di kebun
dibandingkan
untuk
bersekolah.
Dalam hal ini
peran sebagai
orang tua
khususnya bagi
orang tua yang
ada di desa
Tosoa,
Halmahera
Barat lebih di
tingkatkan lagi
untuk anak.
Untuk itu
direkomendasik
an kepada
pemerintah
khususnya yang
ada di
Halmahera
Barat untuk
lebih
memperhatikan
pendidikan yang
ada khususnya
di desa Tosoa,
Halmahera
Barat.
19. SITI Kualitatif Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
MUBAR deskriptif mendeskrips ini menunjukkan dari tujuan penelitiannya
OKATU ikan bentuk bahwa meskipun yakni peneliti ingin
T peran orang orang tua sibuk meneliti peran orang tua
DAROJ tua sebagai bekerja, bentuk sebagai motivator pada
ATI ISP guru di peran orang tua anak dalam proses
2020, rumah dan sebagai pembelajarannya.
PERAN mendeskrips pengasuh dan
ORANG ikan kendala pendidik,
TUA yang sebagai
SEBAGA dihadapi pembimbing,
I GURU orang tua sebagai
DI pada pengganti guru,
RUMAH pembelajara sebagai
PADA n daring di motivator dan
PEMBEL SD Negeri fasilitator sudah
AJARAN Kebonromo dilakukan cukup
DARING 3 Sragen baik. Namun,
DI SD selama ada beberapa
NEGERI pandemi orang tua yang
KEBON covid-19. tidak bisa
ROMO 3 mendampingi
SRAGEN anak belajar
SELAM karena sibuk
41

A bekerja,
PANDE sehingga yang
MI mendampingi
COVID- belajar anak
19 kakak dari siswa
tersebut.
Pemberian
reward dan
punishment juga
diterapkan oleh
orang tua. Rata-
rata reward yang
diberikan orang
tua berupa
barang dan
punishment
yang diberikan
berupa teguran
kepada anak.
Kendala yang
dihadapi orang
tua siswa yaitu
penambahan
biaya kuota
internet, kurang
memahami
materi anak, dan
tidak
menggunakan
metode yang
bervariasi ketika
belaja
20. YENI Penelitian Untuk Hasil penelitian Perbedaannya dapat dilihat
KARTI literer menganalisis menunjukkan dari tujuan penelitiannya
KA dengan atau bahwa orang tua yakni peneliti ingin
SARI mengambil mengkaji adalah sosok meneliti peran orang tua
2020, objek peran orang yang paling sebagai motivator pada
PERAN penelitian tua dalam mengenal kapan anak dalam proses
ORANG dari buku- meningkatka dan bagaimana pembelajarannya.
TUA buku yang n minat anak belajar
DALAM memperku belajar anak sebaik-baiknya.
MENING at teori usia dini. Dalam proses
KATKA perkembangan
N anak, orang tua
MINAT berperan
BELAJA sebagai,
R ANAK fasilitator,
USIA motivator,
DINI pembimbing,
pengasuh dan
pendidik

Tabel 2. 1
Hasil Penelitian Yang Relevan
42

Kerangka Berpikir
Dalam dunia pendidikan seorang anak membutuhkan seseorang untuk
memberikan dorongan atau motivator untuk membantunya dalam proses
pembelajaran. Orangtua sebagai seorang pendidik pertama dalam kehidupan
anak tentu harus memberikan sebuah dorongan motivasi kepada anak agar
mereka bisa senantiasa merasa nyaman dan semakin bersemangat dalam belajar
agar tercapai segala keinginan dan cita-cita yang ingin mereka gapai.
Sebagai motivator anak dalam proses pembelajaran ini orangtua harus
mempersiapkan fasilitas anak untuk proses pembelajarannya seperti meja
belajar,alat tulis, buku, media elektronik (Laptop atau Komputer), dan lain-lain.
Ini semua diperlukan agar anak bisa dengan nyaman dalam menjalani
pembelajarannya.
Orangtua merupakan sosok pertama yang mengetahui bagaimana dan apa
saja perkembangan dan karakter anak dalam mengikuti proses
pembelajarannya. Sebagai motivator pada anak, maka senantiasa orangtua turut
terjun langsung terlibat dalam membantu dan mempersiapkan hal yang sudah
menjadi kebutuhan anak.
43

Peran Orangtua sebagai


Proses Pembelajaran
Motivator

a) Pengelolaan
1.) Mengetahui hasil pelaksanan pembelajaran
2.) Memberikan hadiah dan
hukuman b) Proses komunikatif
c) Respon peserta didik
3.) Menyediakan alat atau
fasilitas yang dibutuhkan d.) Aktivitas Belajar
e.) Hasil belajar

Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir
.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian
Pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan fakta atau
gejala apa adanya dengan cara mengumpulkan infomasi menurut apa adanya
pada saat penelitian yang dilakukan ( Arikunto, 2005 : 234).
Dengan demikian pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain. Dalam
kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada obyek atau
wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk
laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya. Dalam penelitian ini peneliti
mencari dan mengumpulkan informasi beserta data-data yang berkaitan dengan
subjek dan objek dalam penelitian tentang Peran orangtua sebagai motivator
pada anak dalam proses pembelajaran.

Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dala penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif, yaitu suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aftivitas, sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok ( Sukmadinata, 2005 : 91).
Dengan menggunakan penelitian kualitatif pegumpulan data yang dilakukan
peneliti lebih menekankan kepada situasi guna menemukan, memahami,
menjelaskan dan memperoleh gambaran tentang bagaimana peran orangtua
sebagai motivator kepada anak dalam proses pembelajarannya. Data yang
dikumpulkan adalah untuk melihat bagaimana peran orangtua dalam
mendukung anaknya dalam mengikuti proses belajar di sekolah baik secara
daring maupun tatap muka.

44
45

Partisipan dan Tempat Penelitian


1. Partisipan
Dalam penelitian ini yang menjadi partisipan adalah hasil wawancara
langsung terhadap orangtua dan anak yang berjumlah 5 orang. Alasan
peneliti mengambil 5 sampel orangtua dan 5 sampel anak dikarenakan
jumlah tersebut sudah cukup untuk mewakili untuk memperoleh data
penelitian.
Peneliti menggunakan wawancara kepada orangtua untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan mengenai apa saja dan bagaimana peran orangtua
sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajaran. Setelah itu peneliti
menggunakan observasi untuk melakukan pengamatan langsung terhadap
aktivitas dan kejadian tertentu dilapangan. Jadi peneliti datang kerumah
para orangtua yang akan dijadikan responden untuk penelitian ini untuk
melihat aktivitas dan kegiatan apa yang terjadi dilapangan kemudian
mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan apa yang dilihat di
lapangan.

2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kelurahan Cibubur, Kecamatan
Ciracas, Jakarta Timur, 13720.
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut guna melihat peran apa saja yang
dilakukan orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses
pembelajarannya.

Gambar 3. 1
Tempat Penelitian
46

3. Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian terhadap judul peran orangtua sebagai
motivator pada anak dalam proses pembelajaran, dilakukan pada bulan
April sampai Juli 2022.
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus
No Deskripsi Kegiatan
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Tahapan Persiapan
a. Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal :

BAB I
BAB II
BAB III
c. Perijinan Penelitian
2 Tahapan Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
c. Pengolaan data,
bimbingan BAB IV dan
BAB V
3 Pengujian/ Penilaian
Skripsi

Tabel 3. 1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Alat Pengumpul Data


1. Observasi
Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data atau keterangan atau
informasi tentang diri sesorang yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap suatu obyek (kegiatan yang sedang
berlangsung) dalam periode tertentu sehingga diperoleh data tingkah laku
apa yang nampak apa yang diperbuat dan dikatakan. (Purwoko dan Pertiwi,
2007 : 5).
Observasi yaitu mengamati langsung di lingkungan masyarakat tentang
peran orangtua sebagai motivator pada anak. Data yang diperoleh untuk
melengkapi dan memperjelas data yang diperoleh melalui wawancara dan
dokumentasi.
47

No Variabel Aspek Kode Indikator


Orang tua melihat
perkembangan proses
R1a pembelajaran melalui nilai
akhir atau nilai yang tertera
di raport anak
Orang tua ingin mengetahui
R1b perkembangan hasil belajar
Mengetahui Hasil anak melalui guru
Orang tua berada di
samping anaknya pada saat
proses pembelajaran
R1c berlangsung untuk melihat
bagaimana proses dan hasil
yang didapat oleh anak
dalam proses belajarnya
Peran Orangtua Orang tua memberikan
1 sebagai suatu penghargaan berupa
Motivator R2a hadiah jika anak berhasil
mendapatkan nilai yang
Memberikan hadiah dan baik atas hasil belajarnya
hukuman Orang tua memberikan
hukuman bagi anak jika
R2b dalam hasil belajarnya
mendaatkan hasil yang
buruk
Orang tua memberikan
berbagai fasilitas belajar
R3a guna meningkatkan
Menyediakan alat atau ketekunan anak dalam
fasilitas yang dibutuhkan belajar
Orang tua memenuhi
R3b permintaan anak terkait
kebutuhan pendidikan
Orang Tua memberikan
F1a bimbingan belajar dengan
Pengelolaan Pelaksanaan penuh perhatian
Pembelajaran Orang tua memberikan
F1b pengarahan kepada anak
dalam melakukan aktivitas
Orang tua berkomunikasi
F2a
secara aktif dengan anak
Proses Komunikatif Orang tua dengan anak
Proses F2b tidak memiliki jalinan
2
Pembelajaran komunikasi yang baik
Orang tua memiliki sikap
F3a peduli terhadap
pembelajaran anak
Respon Peserta Didik
Orang tua memiliki sikap
F3b acuh tak acuh terhadap
proses pembelajaran anak
Orang tua memonitor
Aktivitas Belajar F4a kegiatan pembelajaran
anaknya
48

Orang tua cenderung


memberikan semangat dan
F4b
motivasi belajar kepada
anak
Respon orang tua melihat
F5a
hasil belajar anak
Orang tua memberikan
Hasil Belajar
hadiah atau hukuman
F5b
kepada anak atas hasil
belajar yang didapat

Tabel 3. 2
Pedoman Observasi Orangtua

No Variabel Aspek Kode Indikator


Anak memperlihatkan nilai
atau prestasi ang didapat
R1a
selama proses belajarnya
kepada orang tua
Mengetahui hasil
Anak senantiasa jujur dan
tidak menutupi hasil belajar
R1b
yang didapat walaupun itu
buruk hasilnya
Anak merasa gembira dan
semakin termotivasi apabila
R2a mendapat hadiah atas hasil
Peran Orangtua baik yang didapat saat
1 sebagai Memberikan hadiah dan belajar
Motivator hukuman Anak merasa sedih dan
marah ketika mendapatkan
R2b hukuman dari orang tuanya
terkait hasil buruk atas
belajarnya
Anak selalu mendapatkan
fasilitas yang cukup
R3a
nyaman untuk melakukan
Menyediakan alat atau
proses pembelajaran
fasilitas yang dibutuhkan
Anak merasa kurang
R3b nyaman atas fasilitas belajar
yang kurang memadai
Anak bisa mengatur waktu
Pengelolaan Pelaksanaan
F1a yang baik dalam proses
Pembelajaran
belajar
Memiliki komunikasi yang
aktif dan baik dengan orang
Proses F2a
2 tua dalam hal proses
Pembelajaran
pembelajaran
Proses Komunikatif
Anak tidak memiliki
komunikasi yang baik
F2b
dengan orang tua dalam hal
proses pembelajaran
49

Anak merasa senang ketika


orang tua memberikan
F3a
semangat dan motivasi
Respon Peserta Didik belajar
Anak merasa orang tua
F3b peduli atas proses
pembelajarannya
Anak giat dan rajin dalam
F4a
proses belajar
Aktivitas Belajar Anak sangat antusias
F4b mengikuti pembelajaran
dari sekolah
Anak senang melihat
Hasil Belajar F5a perkembangan hasil
belajarnya

Tabel 3. 3
Pedoman Observasi Anak

2. Wawancara
Interview atau wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan
dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun jarak jauh
melalui saluran media tertentu seperti telepon dan media komunikasi
lainnya (Sanjaya, 2015 : 263).
Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti dalam bentuk tanya
jawab atau wawancara oleh narasumber yang bertindak sebagai informan
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Seperti
kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya
peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan. Peneliti membuat
pedoman wawancara untuk orang tua yang sudah ditetapkan sebagai
sumber.
50

No Aspek Kode Indikator


Menurut bapak/ibu bagaimana perkembangan
R1a
hasil belajar anak?
Mengetahui hasil
Bagaimana reaksi bapak/ibu ketika melihat
R1b
hasil belajar yang didapat oleh anak?
Apakah bapak/ibu memberikan hadiah saat
R2a
anak mendapatkan nilai yang baik?
Memberikan hadiah dan Apakah bapak/ibu memberikan hadiah saat
R2b
hukuman anak mendapatkan nilai yang buruk?
Bagaimana bentuk hadiah dan hukuman yang
R2c
1 diberikan bapak/ibu kepada anak?
Fasilitas apa saja yang sudah bapak/ibu
R3a berikan kepada anak dalam proses
pembelajarannya?
Apakah anak pernah mengeluh terkait
Menyediakan alat atau fasilitas
R3b fasilitas belajar yang sudah diberikan oleh
yang dibutuhkan
bapak/ibu?
Apakah ada kendala terkait fasilitas belajar
R3c yang sudah diberikan saat proses belajar
anak?
Menurut bapak/ibu, apa metode paling cocok
F1a dan efektif untuk proses belajar dirumah
Pengelolaan Pelaksanaan
selama pandemi ini?
Pembelajaran
Bagaimana cara bapak/ibu untuk mengelola
F1b
waktu belajar anak?
Apakah bapak/ibu meluangkan waktunya
F2a untuk berkomunikasi tentang proses belajar
kepada anak?
Proses Komunikatif
Bagaimana cara bapak/ibu berkomunikasi
F2b dengan anak ketika mengetahui anak
mengalami kesulitan dalam proses belajar?
Bagaimana respon anak ketika fasilitas
2 Respon Peserta Didik F3a
belajar kurang memadai?
Bagaimana pendapat bapak/ibu dalam
F4a
melihat aktivitas belajar anak?
Selama pandemi ini, apakah menurut
F4b
Aktivitas Belajar bapak/ibu belajar dirumah itu efektif?
Bagaimana cara bapak/ibu dalam
F4c memberikan semangat dan motivasi belajar
kepada anak?
Bagaimana hasil belajar yang didapat oleh
F5a
anak bapak/ibu?
Hasil Belajar
Apakah hasil belajar anak bapak/ibu cukup
F5b
memuaskan?

Tabel 3. 4
Pedoman Wawancara
51

3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Metode dokumentasi yaitu, mencari data menganai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2010 : 274).
Peneliti menggunakan dokumen sebagai salah satu sumber data yang
digunakan untuk melengkapi penelitian. Dokumen yang digunakan dapat
berupa sumber tertulis, dan gambar atau foto. Peneliti juga akan
mendokumentasikannya pada penelitian yang berlangsung berupa foto.

Keterangan
No Variabel Aspek
Dokumen
Peran Mengetahui hasil
Orangtua Foto kegiatan,
1 sebagai Memberikan hadiah dan hukuman Hasil wawancara,
Motivator Hasil Observasi.
Menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan

Pengelolaan pelaksanan pembelajaran


Proses komunikatif Foto kegiatan,
Proses
Hasil wawancara,
2 Pembelajaran Respon peserta didik
Hasil Observasi,
Aktivitas Belajar Raport anak
Hasil belajar

Tabel 3. 5
Pedoman Dokumentasi

Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada
orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Sugiyono, 2016 : 244)
52

Berikut adalah komponen dalam analisis data Menurut Miles dan Huberman
:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam penelitian ini reduksi data dilakukan saat peneliti mendapatkan
data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti kemudian
menyederhanakan data tersebut dengan mengambil data-data yang
mendukung dalam penelitian ini.

2. Penyajian Data
Selanjutnya setelah data direduksi maka peneliti melakukan penyajian
data, dengan melakukan penyajian data maka akan mempermudah peneliti
memahami apa yang terjadi. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.
Dalam menyajikan data dalam penelitian ini peneliti mendiskripsikan
data-data tentang bagaimana peran orangtua sebagai motivator pada anak
dalam proses pembelajarannya, sehingga makna dari peristiwa-peristiwa
yang terjadi bisa lebih mudah dipahami. Dengan penyajian data akan
mempermudah dalam memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan yang telah dipahami. Peneliti menyajikan data yang
diperoleh dari para orangtua yang berada di lokasi penelitian di wilayah
Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
53

3. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah tahap penarikan
kesimpulan. Dalam tahap ini kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara yang akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang
kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi
apabila dalam kesimpulan awal ditemukan bukti yang kuat dan valid maka
merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif ini merupakan temuan yang belum pernah ada dan temuan ini dapat
berupa deskripsi atau obyek yang sebelumnya masih belum jelas, maka
setelah diteliti maka akan menjadi jelas.

Dalam penelitian ini maka peneliti akan melihat kesimpulan yang akan
diambil terkait bagaimana peran orangtua sebagai motivator pada anak dalam
proses pembelajarannya, yang semula masih belum diketahui apa saja yang
diberikan oleh orangtua kepada anak dalam proses pembelajarnnya menjadi
jelas dan valid terkait pengumpulan data dan disimpulkan.

Teknik Keabsahan Data


Pengecekan keabsahan data dilakukan berdarkan kriteria–kriteria tertentu.
Kriteria tersebut terdiri dari triangulasi metode dan triangulasi sumber.
Triangulasi merupakan teknik untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukan
dengan mengecek pada sumber yang sama, tetapi dengan teknik yang berbeda.
Triangulasi di definisikan sebagai gabungan metode yang dipakai untuk
mengkaji fenomena yang saling terkait yang dilihat dari sudut pandang dan
perspektif yang berbeda, menurutnya triangulasi dibagi menjadi empat bagian
yaitu : triangulasi metode, triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber data, dan
triangulasi teori. Untuk penelitian ini pemeriksaan keabsahan menggunakan
triangulasi metode dan triangulasi sumber.
1. Triangulasi metode, triangulasi ini dilakukan menggunakan perbandingan
informasi atau data yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti
menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk mendapatkan
54

kebenaran informsi dan gambaran yang utuh mengenai informasi, peneliti


dapat menggunakan metode wawancara dan untuk observasi digunakan
untuk mengecek kebenarannya.
2. Triangulasi sumber data, triangulasi sumber data merupakan kebenaran
informasi melalui berbagai metode dan sumber pengolahan data .
contohnya, selain menggunakan wawancara dan observsi, peneliti bisa
menggunakan observasi terlibat menggunakan dokumen tertulis, arsip,
dokumen sejarah, catatan resmo, catatan pribadi, atau foto. Masing–masing
penggunaan triangulasi tersebut akan menghasilkan hasil bukti yang
berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan yang berbeda
mengenai fenomena yang diteliti.

KODE INDIKATOR : R1a & R1b


KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Menurut bapak/ibu Meningkat Orangtua merasa Baik dari orangtua
bagaimana Alhamdulillah. sudah ada maupun anak terlihat
perkembangan hasil (R01,5) peningkatan belajar bahwa mengalami
belajar anak? anaknya peningkatan hasil
(R1a) Cukup baik lah Orangtua merasa belajar semenjak
Alhamdulillah. hasil belajar anaknya sekolah tatap muka
(R02,8) lumayan baik berlangsung. Ada
Ada peningkatan Orangtua merasa yang mengalami
Alhamdulillah. anaknya mengalami peningkatan pesat
(R03,9) peningkatan hasil dan ada juga yang
belajar. mengalami
Ada peningkatan Orangtua merasa peningkatan yang
mas. sudah ada lumayan pesat.
(R04,9) peningkatan belajar
anaknya
Alhamdulillah Orangtua merasa
meningkat ya setelah anaknya semenjak
masuk sekolah tatap sekolah offline atau
muka offline. tatap muka terdapat
(R05,15-16) peningkatan belajar.
Lumayan kak. Anak merasa ada
(R06,10) peningkatan belajar
yang lumayan.
Alhamdulillah Anak merasa hasil
sedang aja kak gak belajarnya seimbang
55

jelek-jelek amat dan tidak terlalu buruk


gak bagus juga sih. dan tidak terlalu
(R07,15-16) bagus.
Alhamdulillah baik Anak merasa ada
ada peningkatan kak. peningkatan dalam
(R08,23) hasil belajarnya.
Lumayan sih kak Anak merasa ada
ada peningkatan. peningkatan yang
(R09,15) lumayan dalam hasil
belajarnya.
Iya kak bagus-bagus. Anak merasa
(R10,19) peningkatan hasil
belajarnya sudah jauh
meningkat.
Bagaimana reaksi Kalau hasilnya bagus Orangtua bersikap Dalam melihat
bapak/ibu ketika akan senang tapi jika senang jika anaknya ekspresi dan tindakan
melihat hasil belajar jelek ya ibu ngamuk. mendapatkan nilai yang ditunjukkan
yang didapat oleh (R01,8) yang bagus tetapi oleh orangtua
anak? kalau nilainya kurang terhadap hasil belajar
(R1b) bagus maka orangtua yang telah anaknya
akan bersikap negatif raih rata-rata
kepada anaknya. mengungkapkan rasa
Saya sih senang Orangtua senang senang dan ada juga
melihatnya. melihat nilai yang yang ketika melihat
(R02,11) didapat oleh anaknya. hasil belajar anaknya
Senang mas Orangtua merasa kurang bagus, maka
melihatnya karena hasil belajar yang anaknya terkena
nilainya meningkat didapat oleh anaknya ceramah dan disuruh
dari tahun kemarin. meningkat lebih rajin lagi untuk
(R03,12-13) dibandingkan tahun belajar dan
yang lalu. memperbaiki hasil
Saya senang Orangtua senang belajarnya.
melihatnya. melihat hasil belajar
(R04,12) anaknya.
Ya saya menerima Orangtua merasa
hasil belajar yang hasil belajar yang
sudah didapat oleh A didapat oleh anaknya
dan tidak memaksa sudah cukup bagus
dia untuk selalu dan merasa tidak
mendapatkan nilai akan memaksa dan
yang bagus. menekan anaknya
(R05,18-19) untuk bisa
mendapatkan hasil
belajar yang
sempurna.
Mama senang Anak merasa bisa
liatnya. membahagiakan
(R06,14) orangtuanya lewat
hasil belajar yang
telah ia dapatkan.
Bapak liat nilai Anak merasa bahwa
raport aku kalaunya jika hasil belajar yang
nilainya jelek ya didapat olehnya
diomelin dan disuruh kurang bagus akan
rajin belajar. terkena ceramah yang
56

(R07,18-19) negatif dan


menyuruhnya untuk
lebih giat belajarnya.
Biasa aja sih kak Anak merasa bahwa
cuma senyum doang. sikap yang
(R08,25) ditunjukkan oleh
orangtua terhadap
hasil belajar yang
didapat olehnya itu
hanya berupa
senyuman saja.
Biasa aja paling Anak merasa bahwa
hanya bilang untuk orangtuanya selalu
selalu rajin belajar. menyuruhnya untuk
(R09,18) rajin belajar
walaupun hasil
belajarnya bagus atau
kurang bagus.
Biasa aja kak Anak melihat
senyum doang. ekspresi yang
(R10,21) ditunjukkan oleh
orangtuanya hanya
senyuman saja
setelah melihat hasil
belajar yang telah ia
raih.

Tabel 3. 6
Triangulasi Refleksi Hasil Wawancara

Penggunaan triangulasi saat berada di lapangan dapat dikombinasikan,


misalnya kombinasi anatara triangulasi metode dengan triangulasi sumber data.
Misalnya data yang diperoleh dari wawancara dalam peran orangtua sebagai
motivator pada anak dalam proses pembelajaran. Dengan teknik ini diharapkan
data yang dikumpulkan memenuhi penarikan kesimpulan. Kombinasi
triangulasi dilakukan bersamaan dengaan kegiatan di lapangan, sehingga
peneliti dapat melakukan pencatatan data dengan lengkap. Dengan demikian,
diharapkan data yang dikumpulkan layak dimanfaatkan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat dua hal utama, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui hasil, (2) Memberikan hadiah dan
hukuman, (3) Menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan, (4) Pengelolaan
Pelaksanaan Pembelajaran, (5) Proses Komunikatif, (6) Respon Peserta Didik, (7)
Aktivitas Belajar. Hasil-hasil yang didapat akan dibahas menggunakan beberapa
teori yang terkait yang telah disampaikan sebelumnya pada bab dua. Pada bagian
akhir akan disajikan kebaruan dan keterbatasan dari penelitian ini.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang disajikan pada bab ini, merupakan jawaban dari
pertanyaan penelitian yang menjadi tujuan penelitian pada bab 1. Hasil
penelitian didapat melalui teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi untuk mengetahui peran orangtua sebagai
motivator pada anak dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tujuan dari
langkah-langkah pengolahan data, hasil penelitian digambarkan sebagai
berikut:
1. Mengetahui Hasil
Pada indikator yang pertama yaitu mengetahui hasil yang memiliki
tujuan utama yaitu untuk mengetahui dan memantau hasil perkembangan
belajar anak selama di sekolah maupun di rumah. Sebagai orangtua
sebaiknya memantau hasil perkembangan belajar anak dan melihat sejauh
mana hasil belajarnya apakah berkembang dengan baik atau menurun.
Dengan melihat hasil belajarnya akan memberikan gambaran kepada
orangtua apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan pada anak selama
proses belajarnya.
Dengan mengetahui hasil belajarnya, apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong anak untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa

57
58

grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri anak untuk terus
belajar, dengan suatu harapan hasilnya akan terus meningkat. Seorang anak
biasanya akan merasa malu apabila prestasinya merosot, oleh karena itu
orang tua hendaknya jangan segan-segan untuk menanyakan hasil yang
dicapai oleh anaknya. (R01, R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08, R09,
R10).

Mengetahui
Hasil

(R01) (R02) (R03) (R04) (R05)


Meningk Cukup Ada Ada Alhamdulilla
at baik lah peningk peningk h meningkat
Alhamd Alhamd atan atan ya setelah
ulillah.K ulillah.S Alhamd mas.Say masuk
alau aya sih ulillah.S a senang sekolah tatap
hasilnya senang enang melihatn muka
bagus melihatn mas ya. offline.Ya
akan ya. melihatn saya
senang ya menerima
tapi jika karena (R09) hasil belajar
jelek ya (R07) nilainya Lumaya yang sudah
ibu Alhamdulil meningk n sih kak didapat oleh
ngamuk lah sedang at dari ada A dan tidak
aja kak gak tahun peningka memaksa dia
(R06) kemarin. tan. untuk selalu
jelek-jelek
Lumaya amat dan Biasa aja mendapatkan
n kak. gak bagus (R08) paling nilai yang
Mama juga sih.. Alhamd hanya bagus.
senang ulillah bilang
baik ada untuk (R10)
liatnya.
peningk selalu Iya kak
atan kak. rajin bagus-
Biasa aja belajar. bagus.
sih kak Biasa aja
cuma kak
senyum senyum
doang. doang.

Gambar 4. 1
Aspek dalam Mengetahui Hasil
59

2. Memberikan Hadiah dan Hukuman


Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mendewasakan
anak. Selain itu, pendidikan bertujuan untuk membentuk kepribadian agar
anak menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan menerapkan disiplin. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari, anak lebih banyak berkegiatan di rumah dalam
pengawasan dan bimbingan orang tuanya masing-masing. Jika orang tuanya
sibuk bekerja, tentu tidak punya banyak waktu untuk membimbing
anaknya. Sehingga hal tersebut dapat memunculkan banyak masalah terkait
pendidikan kedisiplinan ini.
Untuk itu diperlukan upaya pendisiplinan anak sehingga anak mampu
mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan baik. Dengan
kedisiplinan yang konsisten anak akan mampu menghadapi berbagai
macam kegiatan belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
hasil yang baik sesuai harapan anak, orang tua, dan guru. Adapun macam–
macam disiplin yang diperlukan oleh anak antara lain disiplin waktu,
disiplin belajar, disiplin ibadah, disiplin dalam bersikap, dan disiplin dalam
menaati peraturan.
Metode pemberian hadiah (reward) dikatakan sebagai motivasi yaitu
apabila hadiah tersebut disukai oleh anak sekalipun kecil/murah harganya.
Sebaliknya hadiah tidak akan disukai oleh anak apabila hadiah tersebut tidak
disukai oleh anak atau anak tidak berbakat untuk suatu pekerjaan. Sebagai
contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak
akan menarik bagi anak yang tidak memiliki bakat menggambar. Jadi
disesuaikan dengan hobi atau barang kesukaan anak untuk dijadikan hadiah
atas keberhasilannya.
Demikian halnya dengan hukuman, dapat menjadi reinforcement yang
negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijaksana dapat menjadi alat
motivasi bagi anak untuk bisa berubah dan berkembang proses belajarnya.
Alangkah baiknya orangtua memberikan hukuman yang tidak terlalu
ekstrem tetapi hukuman yang mendidik anak supaya mereka menjai pribadi
60

yang lebih fokus dalam hal belajar baik di rumah maupun di sekolah. (R01,
R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08, R09, R10).

Memberikan Hadiah
dan Hukuman

(R01) (R02) (R03) (R04)


(R05)
Tidak dikasih Tidak Tidak mas Biasanya
saya kasih Semampuny
apa-apa mas diberikan karena gak a saya aja
tapi cuma apa-apa ada duit. uang atau
barang mas kalau
diberikan mas.. Saya gak ada rezeki ya
semangat Palingan pernah kesukaannya.
Saya saya kasih.
belajar aja. saya omelin hukum dia Kalau
Nilai bagus aja kalau sih mas biasanya
melarang dia nilainya
gak dikasih mas nilainya jelek karena gak jelek ya
apalagi nilai dan saya tega kalau gak boleh
megang enggak mas.
jelek hehe, tapi suruh belajar marahin Saya
ibu mah lebih rajin anak. hpnya kalau
lagi belajar. ceramahin
sebagai lagi. aja mas
orangtua (R08) untuk lebih
berusaha (R09) rajin lagi
membantu (R07) Gak pernah
dikasih apa- Kadang belajarnya.
memperbaiki Enggak kasih uang
nilai yang pernah apa. Gak
pernah kasih buat jajan
buruk. dikasih apa- aku dan (R10)
Hukumannya apa. Cuma hukuman
apa-apa. kadang
ya saya omelin diomelin aja beliin Iya kak gak
mas kak. barang yang pernah
aku mau. dikasih apa-
Enggak apa sama
(R06) ibu. Gak
pernah
Gak pernah dihukum pernah
dikasih apa- kak. dihukum kak
apa. Sering diem aja ibu.
kak aku
dihukum. Suka
diambil hpnya
dan gak boleh
main.

Gambar 4. 2
Aspek dalam Memberikan Hadiah dan Hukum
61

3. Menyediakan Alat Atau Fasilitas Yang Dibutuhkan


Pemenuhan fasilitas belajar yang baik dan didukung oleh kemampuan
siswa didalam memanfaatkannya secara optimal diharapkan motivasi
belajar siswa semakin meningkat. Siswa yang memiliki fasilitas belajar
lengkap menunjukkan perilaku yang berbeda dengan siswa yang memiliki
fasilitas belajar kurang lengkap. Orang tua yang berpenghasilan tinggi
kemungkinan akan lebih mudah dalam menyediakan fasilitas belajar di
rumah bagi siswa guna menunjang proses belajar. Sebaliknya siswa yang
berasal dari keluarga penghasilan lebih rendah maka dalam menyediakan
fasilitas di rumah juga akan terbatas. Adanya fasilitas belajar memang
sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa, namun tidak
secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan dalam hal ini hasil belajar
siswa di sekolah, fasilitas belajar juga harus di manfaatkan semaksimal
mungkin agar tujuan pendidikan dapat diraih.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Dengan demikian pula
adanya kesediaan dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belajar
anaknya dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, sehingga anak
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Dalam proses belajar ini peran orangtua dalam memberikan segala
fasilitas belajar untuk kemudahan dan kenyamanan anak dalam belajar
merupakan hal yang harus dilakukan oleh orangtua. Tetapi kembali lagi
kepada faktor ekonomi masing-masing orangtua, disesuaikan dengan
keuangan orangtua dalam mempersiapkan fasilitas belajar bagi anak. (R01,
R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08, R09, R10).
62

Menyediakan Alat
Atau Fasilitas Yang
Dibutuhkan

(R01) (R02) (R03) (R04) (R05)


Handphone Handphon Palingan ya Ya seperti Seperti hp,
saja mas. e aja kayak buku- hp, laptop, meja
Kalau paling buat buku pelajaran, wifi. belajar,
kendala itu internetan meja belajar, Biasanya buku-
ada di dan alat tulis, hp. kalau lagi buku.
kuota belajar. Pernah ngeluh belajar pakai Untuk
internet Anaknya mas karena hp internet itu sejauh ini
mas sering gak pernah dia yang sinyalnya tidak ada
habis untuk ngeluh sih sekarang itu kurang kendala
mencari mas. retak layarnya bagus jadi mas.
materi Untuk jadi menganggu suka eror
pelajaran sekarang untuk ngeliat dan kalau
di Google. alhamdulill Google dan lagi kirim (R10)
ah gak ada mengirim tugas. tugas ke Kalau
(R06) kendala Kuota juga mas gurunya itu ngumpulin
apa-apa. karena suka suka gak tugas
Aku bisa ke
belajar habis kuota sekarang
(R07) internetnya kirim. lewat WA
pake hp.
Sinyalnya Itu udah untuk belajar kak jadi hp
(R09) dan buku
suka jelek dikasih
jadi aku ama bapak Ada hp, pakai
(R08) semua.
belajar dan laptop, wifi.
dan sekarang Palingan hp untuk Palingan Dibeliin
ngirim aku lebih belajar. Ya kadang sinyal sih terus kak
tugasnya sering ngeluh juga kak kak dari ama ibu
jadi gak pakai hp karena hpnya kan wifinya suka buat
bisa. Iya sih buat layarnya sudah eror gitu jadi sekolah
kak, belajar. rusak jadi ganggu menghambat dan main
sinyalnya Gak ada banget buat kalau nyari game..
eror kendala belajar tapi materi di
banget apa-apa orangtua lagi gak google.
suka lag sih kak. ada uang buat beli
juga hp baru jadi
terima apa adanya
aja.

Gambar 4. 3
Aspek dalam Menyediakan Alat atau Fasiltas Yang Dibutuhkan
63

4. Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran


Dalam proses belajar anak, orangtua seharusnya dapat mengelola
pelaksanaan pembelajaran anak dengan baik. Sebagai contoh yaitu metode
belajar anak di rumah itu seperti apa dan bagaimana caranya agar anak
merasa paham dan nyaman dalam belajar. Sekolah sebagai institusi
pendidikan mampu mencetak generasi penerus bangsa yang unggul. Begitu
juga dengan orang tua memiliki peran strategis dalam membantu dan
meningkatkan pembelajaran anaknya, sehingga sekolah dan orang tua
memiliki peranan penting dalam meningkatkan keefektifan belajar.
Karenanya, untuk mencapai keefektifan proses belajar mengajar pada
siswa, sekolah mengajak orang tua untuk bekerja sama guna meningkatkan
kualitas pembelajaran secara langsung. Namun, saat ini tidak semua sekolah
bekerja sama dengan para orang tua. Hal ini sangat disayangkan, karena
dengan adanya kerja sama antara sekolah dengan orang tua hasil akademik
siswa dapat ditingkatkan. Dengan demikian sangat dianjurkan agar sekolah
dapat mengajak orang tua untuk bekerja sama guna mendukung
pembelajaran ini.
Pengelolaan waktu yang tepat bagi anak untuk belajar dapat
mempengaruhi perkembangan belajar anak. Pengelolaan waktu belajar akan
mempengaruhi kegiatan anak, sebagai contoh yaitu mengurangi waktu
bermain anak dan menambah waktu belajar anak sehingga anak dapat fokus
belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya di
sekolah. (R01, R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08, R09, R10).
64

Pengelolaan
Pelaksanaan
Pembelajaran

(R04) (R05)
(R02) (R03) Saya
Karena
(R01) Saya gak Saya terus- sekarang biasanya
pernah terusan bilang jamannya habis
Saya untuk selalu maghrib itu
biasanya memaksa B udah canggih
untuk selalu belajar dan dan banyak saya suruh
menyuruh R fokus sekolah belajar
belajar belajar tapi yang pakai
saya selalu biar nilainya internet jadi karena
sehabis bagus terus. kalau sore
maghrib mas ngomong menurut saya
kalau mau Kalau habis belajar dengan kan dia
dan kalau maghrib saya main sama
ada waktu jadi orang internet itu
sukses itu suruh belajar. merupakan temannya,
senggang ya jadi udah
saya bantu harus rajin belajar yang
belajarnya. efektif. saya
mengerjakan jadwalin
tugas (R08) waktu buat
sekolahnya. dia belajar.
Aku kan jarang
main dan kumpul (R09)
juga ya sama Karena ada
temen-temen, kakak aku (R10)
(R07) jadi aku belajar dirumah jadi Aku
Aku punya sendiri dirumah, aku dibantu biasanya
jadwal kadang aku juga sama dia buat abis
(R06) chat temen tanya- maghrib itu
kalau dari kerjain tugas-
Aku belajar senin-jumat tanya kalau ada tugas aku dan disuruh
terus itu dirumah materi yang lewat google sama ibu
dirumah belajar belum aku untuk
paham. juga aku bisa
kak. sendiri belajar. belajar,
Biasanya kalau sabtu- kalau
malem aku minggu itu sorenya aku
belajar. belajar main
sama teman. ditaman.
..

Gambar 4. 4
Aspek dalam Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran
65

5. Proses Komunikatif
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam masyarakat atau kelompok
karena dengan berkomunikasi kita dapat mengetahui informasi–informasi
penting. Seperti halnya dengan komunikasi orang tua dan anak, orang tua
tidak akan mengetahui bagaimana keseharian anaknya di sekolah ataupun
di lingkungannya tanpa adanya komunikasidi antara keduanya.
Komunikasi orang tua terhadap anak dapat memberikan motivasi
belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak namun hal ini
juga tidak terlepas dari peran guru yang membimbing si anak di sekolah.
Dalam proses belajar mengajar, peran orang tua sangat berpengaruh besar
dalam memberikan motivasi kepada anak. Anak yang sering mendapatkan
motivasi atau dorongandorongan dari orang tua diduga akan memperoleh
hasil belajar yang baik sehingga terjadi perubahan–perubahan ke arah yang
positif. Anak yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan
kegiatan lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan anak yang
kurang mendapatkan motivasi dari orang tua. Karena anak yang kurang
mendapatkan motivasi dari orang tua akan merasa biasa-biasa saja dalam
hal belajar bahkan ada juga merasa masa bodoh saja karena tidak adanya
dorongan dari keluarga yang terdekat yaitu orang tua.
Komunikasi antara orangtua dan anak membuat keduanya menjadi salah
satu faktor yang utama dalam perkembangan hasil belajar anak. Komunikasi
yang terjadi pada orangtua yang menanyakan bagaimana hasil belajar anak,
merupakan salah satu yang membuat anak merasa mendapatkan perhatian
dari orangtuanya dan membuat anak merasa termotivasi dan semakin
semangat dalam belajar dan menunjukkan hasil yang terbaik kepada
orangtuanya.
Sebagai orangtua, janganlah membiarkan anak untuk menyendiri dan
larut dalam kebingungan soal proses belajarnya. Pasti setiap anak
mempunyai kesulitan dalam belajar dan banyak anak juga yang tidak mau
mengobrol kepada orangtuanya terkait kesulitan yang mereka hadapi. Maka
dari itu orangtua harus memulai untuk menanyakan tentang bagaimana
66

proses belajar anaknya, jadi akan ketauan dimana letak kekurangan dan
kelebihan anak melalui proses komunikasi. (R01, R02, R03, R04, R05, R06,
R07, R08, R09, R10).

Proses Komunikatif

(R01) (R03) (R05)


(R02) (R04) Kadang-
Iya mas, Saya berusaha
karena saya Iya mas, untuk Saya kan kadang aja
peduli kadang saya membantunya jualan ya mas sih mas
tentang ajak dia dengan dari pagi saya tanya
proses ngobrol dan dengerin apa sampai sore, gimana
belajar R . nanya tentang yang MNA jadi kalau belajarnya
sekolahnya keluhkan dari malam baru di sekolah
Saya deketin gimana? Pr saya tanya gitu.
anaknya dan tugasnya.
nya sudah tentang
berusaha dikerjakan gimana tugas
bantu belum?. (R08) sekolahnya
mengerjaka udah dikerjain (R10)
n tugasnya. Aku ama belum.
orangtua sering Biasanya
(R07) ngobrol dan ibu nanya
(R06) paling dekat ke dan bantuin
Kadang- ibu karena ayah
Kadang- kadang aku kalau
kadang aku kan kerja aku susah,
nanya kak jadi dirumah pas (R09)
nanya. ngajak aku kayak
udah malam aja Jarang sih kak kemarin ada
Kadang- ngobrol karena kan tugas
kadang orangtua juga prakarya
bantuin jualan jadi bikin
tapi aku jarang ada gambar
mah kalau waktu juga pohon, ibu
susah ya buat nanya ke yang
kerjain aja aku. gambarin.
sebisanya.

Gambar 4. 5
Aspek dalam Proses Komunikatif
67

6. Respon Peserta Didik


Adanya fasilitas belajar yang memadai tujuannya untuk mendukung
proses pembelajaran agar memudahkan siswa mencari sumber referensi
dengan cepat. Fasilitas belajar dapat mendukung siswa dalam menyalurkan
bakat dan menumbuhkan semangat lebih optimal.Perasaan dan sikap yang
timbul pada anak dalam melihat berbagai fasilitas belajar yang sudah
diberikan oleh orangtuanya menimbulkan berbagai macam respon. Ada
anak yang menerima dengan lapang dada fasilitas belajar yang diberikan
oleh orangtuanya karena anak tahu tentang perjuangan orangtua dalam
memberikan fasilitas belajar tersebut kepadanya.
Hendaknya orang tua selalu berusaha memperhatikan dan memenuhi
fasilitas belajarnya di rumah agar mereka selalu memiliki semangat yang
tinggi dalam belajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik, karena
fasilitas belajar akan memudahkan, meringankan dan membantu anak dalam
menjalani proses belajarnya. Fasilitas yang memadai akan menimbulkan
motivasi belajar yang tinggi sehingga diharapkan proses belajar akan tinggi
pula, demikian pula sebaliknya jika fasilitas belajar di rumah tidak
mencukupi maka siswa akan cenderung malas dalam belajar sehingga hal
ini akan menghambat proses belajarnya.
Ada beberapa anak yang memberikan respon kesal atau kurang nyaman
terkait fasilitas belajar yang diberikan oleh orangtuanya. Berbagai respon
yang diberikan anak terkait fasilitas belajarnya merupakan salah satu
tantangan bagi orangtua untuk bisa memberikan yang terbaik bagi anak
tetapi jangan sampai melebihi batas dari kesanggupan orangtua. Respon
anak tersebut sangat berpengaruh terhadap proses belajarnya karena ada
beberapa kekurangan yang ada dalam fasilitas belajar tersebut yang
menghambat proses belajar anak. (R01, R02, R03, R04, R05, R06, R07,
R08, R09, R10).
68

Respon Peserta Didik

(R01) (R02) (R04) (R05)


R terima apa Biasa aja sih (R03) Biasanya dia Suka ngeluh
adanya mas dia gak ada Gak selalu sih suka ngeluh mulu mas
karena tau responnya. mas karena dia tentang RAM apalagi
kondisi paham kondisi hpnya yang kalau
ekonomi ekonomi kecil dan suka kehabisan
keluarganya. orangtuanya. lemot, dia juga kuota dan
(R07) suka minta jadi susah
Ya biasa aja ganti hp baru. buat kirim
kak tugas ke
(R06) gurunya.
ditunggu aja
Aku suka entar juga (R08)
kesel sendiri normal lagi. Aku Cuma (R09)
soalnya nerima keadaan Yah mau (R10)
tugas- aja gak memaksa gimana lagi
tugasnya orangtua untuk kak nunggu Aku minta
susah memberikan hp sampai normal ke ibu beliin
dikirim yang baru selama aja, misal kuota dan
makanya aku masih bisa untuk mepet waktu buku buat
suka ke digunain. belajar kak.
buat kumpulin
taman cari
tugas paling
wifi. beli kuota
internet dulu.

Gambar 4. 6
Aspek dalam Respon Peserta Didik
69

7. Aktivitas Belajar
Peran orang tua dalam membantu kinerja atau proses pembelajaran anak
sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menerima materi dan tugas
yang diberikan oleh bapak atau ibu guru, Karena peran orang tua dalam
mengajarkan anak menjadi peran pengganti guru disekolah untuk lebih bisa
membimbing dan mengarahkan anak dalam proses belajar dan kegiatan
belajar ini dpat mendekatkan hubungan orang tua dengan anak lebih
seringnya juga menghabiskan waktu bersama keluarga.
Untuk itu peran orang tua di dalam kegiatan kinerja atau proses
pembelajaran anak selama pendidikan sangat mempengaruhi proses
perkembangan belajar dan sebagai bentuk motivasi terhadap anak dalam
pembelajaran dan orang tua harus dapat mengenali kemampuan bakat dan
minat anak agar nantinya mudah untuk dikembangkan. Meskipun terkadang
anak belum mengerti dan memahami sepenuhnya materi yang diberikan dan
membuat orang tua frustasi akan tetapi semua dapat dilakukan dengan baik
ketika orang tua memiliki metode atau cara yang tepat untuk membantu
anak dalam hal penerimaan materi pembelajaran
Mengetahui kegiatan anak dalam belajar merupakan salah satu dari
peran orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajaran.
Dari hasil melihat dan memantau kegiatan belajar anak dan apa saja yang
anak pelajari dari materi di sekolah dapat dijadikan acuan orangtua dalam
melihat perkembangan proses belajar anak dan melihat apa saja yang anak
butuhkan selama belajar.
Orangtua juga dapat mengetahui metode belajar seperti apa yang cocok
diterapkan kepada anak supaya anak dapat cepat mengerti, paham, dan
nyaman dalam proses belajarnya. Selain itu dalam memantau aktivitas
belajarnya, orangtua pun dapat memberikan sebuah semangat dan motivasi
belajar kepada anak supaya anak dapat termotivasi dan semakin semangat
dalam belajar. Tentunya hal ini akan mendongrak sebuah kesungguhan dan
niat belajar anak untuk bisa mendapatkan hasil belajar yang terbaik. (R01,
R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08, R09, R10).
70

Aktivitas Belajar

(R01)
(R02) (R03) (R04) (R05)
R lebih
sering main Menurut saya Saya senang Ya menurut Saya sering
sama sih dia rajin karena melihat saya karena bilang untuk
temannya belajar. dia bersungguh- dibantu juga jangan main
makanya sungguh dalam oleh kakaknya, terus dan
saya omelin belajar walau jadi ya sudah fokus untuk
terus untuk (R07) banyak cukup bagus. belajar
belajar. Ya senang kekurangan. supaya
kak karena dapat nilai
kan aku (R09) yang bagus.
(R06) (R08)
bukan main Biasa aja kak
Biasanya tapi belajar Tergantung karena emang
suka diluar bareng. orangnya kak, setiap harinya
tapi kalau kalau aku kan kegiatan (R10)
aku minta udah biasa belajar aku ya
bantuin ya Iya kak aku
dirumah jadi ya sama kakak. diomelin
dibantuin nyaman-
ama mama. buat belajar
nyaman aja dirumah
Kadang belajar karena udah
nasehatin dirumah. mau kelas 5
gitu supaya dan dikit
belajar terus lagi mau
jangan main masuk ke
mulu. SMP.

Gambar 4. 7
Aspek dalam Aktivitas Belajar
71

8. Hasil Belajar
Peranan orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama di dalam
keluarga sangat penting. Perhatian orang tua sangat menentukan pola
tingkah laku anaknya, karena pada hakekatnya orang tua memegang
peranan utama bagi pendidikan anaknya, sedangkan guru disekolah
merupakan pendidik yang kedua setelah orang tua di rumah. Lingkungan
rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
menentukan perkembangan pendidikan seseorang, dan tentu saja
merupakan faktor pertama dan utama dalam menenukan keberhasilan
belajar seseorang Untuk mencapai hasil belajar yang optimal maka peran
orang tua dirumah dalam membimbing anak sangat menentukan karena
dengan dibimbing anak dapat belajar dengan baik di rumah. Selain itu orang
tua juga harus melihat sejauh mana anak itu belajar, serta lebih
memperhatikan waktu kosong anak.
Anak sebagai peserta didik si sekolah menjadi sasaran utama dalam
kegiatan pendidikan agar dapat mencapai keberhasilan belajar.
Keberhasilan belajar anak tersebut dapat dilihat dari kemampuannya
menguasai materi pembelajarann, hasil belajar yang diperoleh anak dan
keterampilan dalam menyelesaikan tugas diberikan oleh guru. Tinggi
rendahnya hasil belajar yang diperoleh anak menunjukkan tingkat
keberhasilan belajarnya. Hasil belajar yang diperoleh tidak hanya
dipengaruhi oleh bagaimana anak tersebut giat belajar ataupun memahami
pelajaran disekolah tetapi juga didukung oleh kondisi lingkungan di rumah
dan di sekolah.
Mempertanyakan hasil belajar kepada anak dan mengevaluasi nilai anak
dapat membuat orangtua mengetahui perkembangan sampai di mana hasil
yang telah dicapai oleh anak dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi.
Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria atau
patokan yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat
diketahui seberapa besar pengaruh proses belajar, fasilitas belajar, dan
72

proses komunikasi antara orangtua dan anak terhadap keberhasilan belajar


anak.
Hasil belajar anak pun akan dilihat dan dievaluasi oleh orangtua dan
menimbulkan respon apakah orangtua puas dengan perkembangan hasil
belajar anak atau kurang puas. (R01, R02, R03, R04, R05, R06, R07, R08,
R09, R10).

Hasil Belajar

(R04) (R05)
(R01) (R02) (R03)
Alhamdulillah Alhamdulill
Cukup Cukup bagus Iya mas bagus- ah mas
bagus mas. sih hasilnya bagus bagus. Cukup
memuaskan bagus-bagus
Iya mas meningkat alhamdulillah meningkat
alhamdulilla saya senang. mas.
h saya puas Cukup
melihatnya. memuaskan
(R07) sekali mas.
Bagus sih (R09) (R10)
menurut Cukup bagus Iya kak
(R06) aku. Senang lumayan
(R08) sih kak.
Bagus kak. kak. Senang kak. bagus. Iya
Senang kak Cukup bagus kak semoga
hehe. kak lumayan. aku bisa
Senang kak tingkatin
Alhamdulillah. lagi nilai
aku.

Gambar 4. 8
Aspek dalam Hasil Belajar
73

Pembahasan
1. Peran Orangtua
a. Mengetahui Hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan kepada orangtua
dan anak di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur
dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang didapat
oleh anak selama mengikuti proses belajar baik di rumah maupun di
sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa peran orangtua berjalan dengan
baik terhadap perkembangan hasil belajar anaknya.
“Alhamdulillah meningkat ya setelah masuk sekolah tatap muka
offline” (R05, 15-16).

Senada dengan hasil wawancara orangtua diatas bahwa peran orang


tua adalah cara-cara yang digunakan oleh orang tua mengenai tugas-
tugas yang mesti dijalankan dalam mengasuh anak. Peran orang tua
terhadap anak harus benar-benar dijalankan sesuai dengan tugas-tugas
yang semestinya dilakukan oleh orang tua, karena cara yang dilakukan
orang tua akan menjadi pegangan bagi anak tersebut.(Rumbewas, 2018
: 202). Orangtua mengetahui hasil belajar dari anak dan mendapatkan
bahwa terdapat perkembangan yang meningkat dari hasil belajar yang
diperoleh oleh anaknya dan itu sesuai dengan peran orangtua terhadap
anak yang harus dilaksanakan dengan semestinya dan menjadi
pedoman bagi anak.
Hal ini juga ditujukan oleh respon dari anak tentang bagaimana
reaksi orangtua melihat hasil belajar yang diperoleh anak
menyampaikan bahwa : “Biasa aja kak senyum doang” (R10, 21)”.
Terdapat reaksi senyum dari orangtua yang menunjukkan bahwa
orangtua merasa senang ketika melihat hasil belajar yang didapat oleh
anak. Tentunya sebagai orangtua, harus berusaha untuk mensupport
dan mendukung anak supaya dapat terus berkembang dan meningkat
74

hasil pembelajarannya. Dengan mengetahui hasil belajar, maka dapat


menjadi informasi sampai dimana berkembangan belajar anak.

b. Memberikan Hadiah dan Hukuman


Pemberian hadiah, bukan hanya berupa benda ataupun material,
tetapi bisa dalam bentuk kata-kata ataupun pujian. Orangtua yang
memberikan pujian dan ucapan-ucapan yang menyejukkan hati anak,
itu akan membuat anak senang, membantu dan mendorong anak untuk
semangat dalam melakukan berbagai kegiatan belajar. Orangtua tidak
memberikan hadiah kepada anak saat anak mendapatkan hasil belajar
yang bagus tetapi hanya memberikan semangat belajar saja.

“Tidak dikasih apa-apa mas tapi cuma diberikan semangat belajar


aja” (R01, 11-12)”.

Ada juga orangtua yang memberikan hadiah atas keberhasilan


anaknya dalam mendapatkan hasil belajar yang bagus. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu orangtua: “Biasanya saya kasih uang atau
barang kesukaannya (R04, 15)”. Orang tua harus mampu menjadi
penyemangat belajar anak. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajak/menyuruh peserta didik belajar, memberi pujian/ hadiah saat
mendapatkan nilai yang memuaskan, memberi semangat serta
nasihat.(Umar, 2015 : 25 ).
Tetapi, bagi anak yang banyak melakukan penyimpangan atau
perbuatan yang salah orangtua juga sekali-kali perlu memberikan
hukuman. Tetapi hukuman yang diberikan harus sesuai dengan
penyimpangan yang anak lakukan, agar mereka mengerti mengapa ia
diberi hukuman. Orangtua yang memberikan hukuman, disarankan
agar tidak memberikan hukuman dalam bentuk kekerasan. Karena
hukuman kekerasan akan menimbulkan hal negatif dan trauma yang
akan berdampak negatif pada perkembangan anak. Senada dengan
75

penjelasan tersebut sama dengan yang diungkapkan oleh orangtua


mengenai hukuman yang diberikan kepada anaknya : “Palingan saya
omelin kalau nilainya jelek dan saya suruh belajar lebih rajin lagi (R02,
20-21)”. Bentuk hukuman ceramah atau omelan yang dilakukan oleh
orangtua merupakan bentuk hukuman yang tidak berdampak pada
perubahan mental anak dan membuat anak menjadi termotivasi untuk
meningkatkan kembali hasil belajarnya.

c. Menyediakan Alat Atau Fasilitas Yang Dibutuhkan


Kelengkapan belajar atau sarana dan prasarana belajar yang
diberikan oleh orangtua kepada anak dengan tujuan mempermudah dan
memberikan kenyaman kepada anak dalam menjalani proses belajar
baik di rumah maupun di sekolah. Berbagai fasilitas belajar yang
diberikan oleh orangtua seperti buku pelajaran, buku bacaan, alat
ataupun media lainnya.

“Palingan ya kayak buku-buku pelajaran, meja belajar, alat tulis,


hp (R03, 27-28)”.

Nampak dari ungkapan orangtua bahwa mereka memberikan


fasilitas belajar yang cukup lengkap kepada anaknya demi menunjang
keberhasilan proses belajarnya. Hal ini senada dengan fasilitas
pembelajaran ialah Seluruh yang diperlakukan pada proses belajar
mengajar yang bergerak ataupun yang tidak bergerak, supaya berjalan
lancar, teratur, efektif bahkan efisien dalam tujuan pendidikan.
(Arikunto, 2019 : 274). Salah satu keberhasilan anak dalam
meningkatkan proses belajarnya adalah melalui pemberian fasilitas
belajar dari orangtua terlebih lagi fasilitas belajarnya lebih lengkap
seperti ada tambahan media belajar lain seperti yang diungkapkan oleh
orangtua : “Ya seperti hp, laptop, wifi (R04, 24)”. Adanya tambahan
76

media belajar seperti laptop dan wifi akan menambah kenyamanan dan
kesungguhan anak dalam belajar.
Tetapi dibalik kemudahan media belajar tersebut terdapat
kekurangan yang dirasakan oleh anak : “Palingan sinyal sih kak dari
wifinya suka eror gitu jadi menghambat kalau nyari materi di google
(R09, 46-47)”. Penghambat proses belajar dari salah satu fasilitas
belajar tersebut adalah sinyal internet yang kadang suka error yang
menyebabkan anak menjadi terganggu akibat gangguan tersebut.
Terlepas dari semua itu bahwa orangtua bersungguh-sungguh dalam
memberikan fasilitas belajar kepada anaknya dan berusaha supaya
anaknya dapat meningkatkan proses belajarnya.

2. Pembelajaran
a. Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam mengelola waktu belajar anak, orangtua dapat memberikan
waktu belajar dan mengurangi waktu kegiatan yang tak penting kepada
anak. Pengelolaan waktu sangat baik diterapkan kepada anak sedini
mungkin, karena hal tersebut dapat menumbuhkan kebiasaan dan
membentuk karakter anak menjad teratur dan disiplin.

“Saya biasanya habis maghrib itu saya suruh belajar karena kalau
sore kan dia main sama temannya, jadi udah saya jadwalin waktu buat
dia belajar (R05, 43-45)”.

Manajemen waktu yang diterapkan oleh orangtua sebagaimana yang


diungkapkan diatas bahwa anak akan disuruh untuk belajar sehabis
maghrib dan menggunakan waktu bermainnya ketika sore hari. Ini
merupakan pengelolaan waktu yang baik karena di satu sisi anak akan
senang dan gembira ketika bermain dengan teman-temannya dan akan
serius ketika belajar, hal itu bertujuan supaya mental anak tidak
77

tertekan oleh jadwal yang diberikan oleh orangtua. Orang tua


memberikan dorongan tentang penting belajar dengan tujuan dapat
meningkatkan prestasi belajar, sehingga anak benar-benar merasa
penting dan membutuhkan apa yang di anjuran orang tuanya (Umar,
2015, : 25 ).
Selain mengelola waktu belajar, orangtua juga memberikan dan
melihat metode belajar yang baik untuk anak, seperti yang diungkapkan
oleh orangtua : “Karena sekarang jamannya udah canggih dan banyak
yang pakai internet jadi menurut saya belajar dengan internet itu
merupakan belajar yang efektif (R04, 35-37)”. Orangtua melihat bahwa
perkembangan zaman sudah semakin canggih dan menurut orangtua,
belajar dengan menggunakan media elektronik lebih menjanjikan untuk
perkembangan belajar yang baik untuk anak.

b. Proses Komunikatif
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya komunikasi
antara orang tua dan anak, antara lain anak dapat belajar bagaimana
berkomunikasi karena melihat yang orang tua mereka lakukan. Dengan
komunikasi, anak pun merasa didengarkan dan dipahami sehingga
dapat menumbuhkan penilaian positif dan penghargaan terhadap anak
itu sendiri. Hal ini tentunya dapat menumbuhkan kepercayaan dalam
diri anak. Sebaliknya komunikasi yang tidak efektif akan menciptakan
perasaan tidak berharga atau tidak penting dan tidak dipahami. Anak-
anak pun dapat melihat orang tua mereka sebagai sosok yang tidak
dapat membantu dan dipercaya.
Dalam penelitian yang dilakukan orangtua berkomunikasi dengan
anak dan menanyakan tentang bagaimana proses belajarnya dan
perhatian terhadap pekerjaan sekolah yang dikerjakan oleh anak.
“Iya mas, kadang saya ajak dia ngobrol dan nanya tentang
sekolahnya gimana? Pr nya sudah dikerjakan belum? (R02, 45-46)”.
78

Terlihat dari wawancara yang dilakukan kepada orangtua, bahwa


mereka sangat perhatian dan peduli kepada proses pembelajaran
anaknya dengan melakukan komunikasi dan bertanya tentang kegiatan
belajarnya. Adanya komunikasi antara orang tua dan anak pada masa
remaja akan menimbulkan kedekatan. Hubungan antara ibu dan anak
lebih dekat dari pada antara ayah dan anak. Komunikasi dengan ibu
meliputi permasalahan sehari-hari, sedangkan komunikasi dengan ayah
meliputi persiapan remaja hidup dalam masyarakat (Monks, 1994 :
269-271).
Sesuai dengan wawancara dengan orangtua diatas, respon anak
merasa diperhatikan dan merasa dipedulikan oleh orangtuanya. “Aku
ama orangtua sering ngobrol dan paling dekat ke ibu karena ayah aku
kan kerja jadi dirumah pas udah malam aja (R08, 66-68)”. Terlihat anak
sering melakukan komunikasi dengan orangtuanya dan lebih condong
berkomunikasi dengan ibu dari pada ke ayahnya karena ayahnya
bekerja dan pulang pada malam hari.

c. Respon Peserta Didik


Respon anak mengenai fasilitas belajar yang diberikan oleh orangtua
mengalami respon yang beragam mulai dari respon negatif sampai
respon positif atau menerima fasilitas belajar yang diberikan oleh
orangtuanya.

“Aku Cuma nerima keadaan aja gak memaksa orangtua untuk


memberikan hp yang baru selama masih bisa untuk digunain (R08, 75-
77)”.

Adanya kelengkapan belajar anak di rumah sangatlah


mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah. Kelengkapan belajar anak
di rumah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelengkapan
belajar yang bersifat materil, seperti, buku-buku pelajaran, ruangan
79

belajar, alat- alat tulis, meja belajar, dan kursi. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut orang tua harus dengan segala upaya menyediakan
kebutuhan tersebut agar anak bisa belajar dengan baik. Fasilitas belajar
yang menunjang akan menentukan hasil belajar siswa (Slameto, 2003 :
61).
Reaksi orangtua melihat respon anak terkait fasilitas belajar,
diungkapkan oleh salah satu orangtua : “Anaknya terima apa adanya
mas karena tau kondisi ekonomi keluarganya (R01, 50-51)”. Terlihat
orangtua juga melihat respon anak yang menerima segala kekurangan
fasilitas belajar yang diberikan dengan menerima apa adanya dan tidak
ada respon yang negatif dari anak.
Anak yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas tidak jarang
mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar, tetapi
semua kembali kepada kesanggupan orangtua dalam memberikan
fasilitas belajar sesuai dengan keadaan ekonomi orangtua tersebut. Dari
hasil wawancara antara orangtua dan anak diatas dapat terlihat bahwa
respon anak menerima apa adanya fasilitas belajar yang diberikan oleh
orangtua dan tidak memberikan respon negatif, begitupun orangtua
yang melihat respon anak yang mengerti kondisi perekonomian
keluarganya.

d. Aktivitas Belajar
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, dengan kata
lain hasil belajar akan menjadi optimal, ketika ada motivasi. Karena
motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Orangtua dapat memberikan semangat dan motivasi belajar kepada
anaknya dengan harapan anak dapat menjadi semakin rajin dan
termotivasi untuk selalu fokus dan bersungguh-sungguh dalam
melakukan aktivitas belajar baik di rumah maupun di sekolah.
80

“Saya semangatin untuk selalu rajin belajar dan saya cerewet mas
untuk kasih tau dia untuk jangan main mulu gitu (R05, 69-70)”.

Semangat belajar yang diberikan dari orangtua kepada anak dapat


menjadi acuan anak untuk bisa membuat dirinya mendapatkan hasil
belajar yang bagus dengan memaksimalkan aktivitas belajarnya. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2004 :
85).
Melalui semangat dan motivasi belajar yang diberikan oleh
orangtua, timbul respon dari orangtua melihat perkembangan aktivitas
belajar anak seperti yang diungkapkan oleh orangtua : “Saya senang
karena melihat dia bersungguh-sungguh dalam belajar walau banyak
kekurangan (R03, 59-60)”. Terlihat bahwa orangtua senang melihat
anaknya bersungguh-sungguh dalam melakukan aktivitas belajar
ditengah fasilitas belajar yang menurut orangtua banyak kekurangan
tetapi tidak menghalangi semangat belajar anak.

e. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh anak setelah
mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang diperoleh tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh anak. Keberhasilan anak
dalam proses belajar tentunya tidak lepas dari pengaruh orangtua yang
selalu berada didekatnya denga mensupport dan memberikan motivasi
belajar kepadanya. Hasil belajar yang dapat dihasilkan oleh anak
tergantung pada proses belajarnya. Hasil belajar yang didapat oleh anak
tentunya akan membuat reaksi orangtua berbeda-beda, ada yang senang
karena hasil belajar anaknya meningkat, ada yang biasa saja, dan ada
yang merespon negatif.
81

“Iya mas alhamdulillah saya puas melihatnya (R01, 66)”.

Respon yang diberikan orangtua dapat telihat puas melihat hasil


belajar anaknya dan karena hasil belajar anak merupakan suatu bukti
bahwa anak telah belajar, yang dilihat dari perubahan tingkah laku pada
anak tersebut dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi
mengerti. Hasil belajar merupakan proses perubahan perilaku yang
diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar, perubahan perilaku
itu meliputi perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik (Anni, 2004).
Menurut pandangan orangtua terkait hasil belajar anak, sepertiyang
diungkapkan oleh orangtua : “Cukup bagus sih hasilnya meningkat
(R02, 66)”. Dapat terlihat bahwa orangtua berpendapat bahwa hasil
belajar anaknya cukup bagus dan meningkat hsil belajarnya serta ada
berkembangan dalam proses belajarnya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
yang dilakukan orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses
pembelajaran di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Dikatakan berhasil menjadi motivator pada anak dalam proses pembelajarannya
salah satunya adalah memberikan semangat belajar pada anak, menyempatkan
waktunya untuk berkomunikasi dengan anak untuk melihat perkembangan
belajar anak, memberikan berbagai fasilitas belajar yang memudahkan anak
dalam menjalani proses belajarnya, dan memberikan pola asuh serta didikan
yang membuat anak merasa nyaman dalam mengerjakan tugas-tugas dari
sekolahnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa ada beberapa kendala
dari orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajaran di
Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Dilihat dari faktor
ekonomi yang ada beberapa orangtua tidak bisa maksimal dalam memberikan
fasilitas belajar pada anaknya dan ada beberapa orangtua yang kurang mengerti
pelajaran anaknya sehingga hanya dapat membantu untuk memberikan
semangat belajar pada anaknya.
Pada pihak anak penulis telah temukan beberapa kesimpulan bahwa mereka
senang mempunyai orangtua yang ada untuk memberikan motivasi belajar
padanya. Anak juga merasa orangtua sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk membuat mereka merasa nyaman mengerjakan tugas-tugas sekolah baik
di rumah maupun di sekolah.

82
83

Saran
Sebagai orangtua yang menjadi motivator pada anak dalam proses
pembelajaran, maka saran yang penulis berikan kepada orangtua sebagai
berikut:
1. Bagi Orangtua
a. Meningkatkan peran orangtua semakin maksimal lagi dalam memberikan
bimbingan dan pola asuh didikan supaya anak dapat berkembang lebih baik
lagi.
b. Orangtua hendaknya selalu aktif memberikan perhatian dan dorongan belajar
pada anak baik di rumah maupun di sekolah.
c. Orangtua hendaknya memberikan teguran bagi anak jika anak malas belajar
tujuannya supaya anak dapat semakin rajin belajar dan memperoleh prestasi
dan nilai yang baik.
2. Bagi Anak
a. Anak hendaknya semakin giat dan rajin belajar karena banyak pengorbanan
yang orangtua lakukan demi membuat anaknya sukses dan mendapatkan
prestasi di sekolah
b. Kurangi bermain dan fokus terhadap belajar supaya tidak ketinggalan materi
belajar dari sekolah. Bermain boleh saja tapi jangan sampai melewatkan
untuk belajar.
c. Anak hendaknya berusaha menerima apapun fasilitas belajar yang orangtua
berikan karena orangtua bersusah payah untuk mendapatkan fasilitas belajar
itu pada anaknya.
3. Bagi peneliti lain
a. Disarankan bagi peneliti lain untuk lebih mendalami penelitian mengenai
peran orangtua sebagai motivator pada anak dalam proses pembelajaran.
b. Diharapkan bagi peneliti lain agar dapat lebih baik lagi dalam mencari
variabel-variabel yang terkait peran orangtua sebagai motivator pada anak
dalam proses pembelajaran sehingga penelitian tersebut dapat lebih
berkembang lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Abudin, N. (2009). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

Anni, C.T. (2004). Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakart: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Budiningsih, D. C. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta.

Budiningsih, D. C. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta.

Craig, S. D. (1990). MEndidik Anak Dengan Kasih. Yogyakarta: Kanisius.

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipt.

Darajat, Z. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajar Berdasarkan Pendekatan Sistem.


Bandung: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.

Hasbullah. (2001). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindi


Persada.

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Kastolani. (2014). Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: Stain Salatiga Press.

84
L. Jhonson dan Leny, R. (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Lilik Sriyanti, d. (2009). Teori-teori Belajar. Salatiga: Salatiga Pres.

Mularsih Heni, M. d. (2017). Belajar dn pembelajarn serta pemanfaatan sumber


belajar. Depok: PT. Rajagrafindo.

Monks, F.J Knoers, A.M.P Haditono S.R. (1994). Psikologi Perkembangan:


Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nata, A. (2009). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta.

NIngsih, S. (2013). Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak di Sekolah.
Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan
Kalijaga.

Nirwana, A. B. (2011). Psikologi Ibu, Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwoko, B. &. (2007). Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Surabaya: Unesa
University Press.

Reigeluth, C. (1983). Instruction Design Theories and Models. London: Lawrence


Erlbaum Associetes Publishers.

Rusmaini. (2011). Ilmu Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme.


Jakarta: Rajawali Pres.

Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sadulloh, U. (2010). Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.


Sanjaya, W. (2015). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Media Group.

Sardiman, A. (2015). Interaksi dan Motivasi Belajaran. Sanjaya: Lajar Mengajar.

Sardiman. (2004). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Pers.

Siregar, E. d. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Siswanto, V. A. (2012). Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Slameto. (2018). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Suharsini Arikunto,Lia Yuliana. (2019). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:

Aditya Media.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatifn Kualitatif R&H. Bandung:


Alfabeta.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2016). MEtode Penelitian Kuantitati,Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukmadinaa, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan (Vol. IV). Bandung: Pt


Remaja Rosdakarya.
Zakiah Daradjat, d. (n.d.). Ilm Pendidikan Islam.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat Bantu Pengumpulan Data


Lampiran 2. Catatan Wawancara
Lampiran 3. Catatan Observasi
Lampiran 4. Triangulasi Sumber Data
Lampiran 5. Dokumentasi
Lampiran 6. Surat-surat Penelitian
Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 1.
Alat Bantu Pengumpulan Data
PEDOMAN WAWANCARA

No Aspek Kode Indikator


Menurut bapak/ibu bagaimana perkembangan
R1a
hasil belajar anak?
Mengetahui hasil
Bagaimana reaksi bapak/ibu ketika melihat
R1b
hasil belajar yang didapat oleh anak?
Apakah bapak/ibu memberikan hadiah saat
R2a
anak mendapatkan nilai yang baik?
Memberikan hadiah dan Apakah bapak/ibu memberikan hadiah saat
R2b
hukuman anak mendapatkan nilai yang buruk?
1
Bagaimana bentuk hadiah dan hukuman yang
R2c
diberikan bapak/ibu kepada anak?
Fasilitas apa saja yang sudah bapak/ibu berikan
R3a
kepada anak dalam proses pembelajarannya?
Menyediakan alat atau Apakah anak pernah mengeluh terkait fasilitas
R3b
fasilitas yang dibutuhkan belajar yang sudah diberikan oleh bapak/ibu?
Apakah ada kendala terkait fasilitas belajar yang
R3c
sudah diberikan saat proses belajar anak?
Menurut bapak/ibu, apa metode paling cocok
F1a dan efektif untuk proses belajar dirumah selama
Pengelolaan Pelaksanaan
pandemi ini?
Pembelajaran
Bagaimana cara bapak/ibu untuk mengelola
F1b
waktu belajar anak?
Apakah bapak/ibu meluangkan waktunya untuk
F2a berkomunikasi tentang proses belajar kepada
anak?
Proses Komunikatif
Bagaimana cara bapak/ibu berkomunikasi
F2b dengan anak ketika mengetahui anak
mengalami kesulitan dalam proses belajar?
2 Bagaimana respon anak ketika fasilitas belajar
Respon Peserta Didik F3a
kurang memadai?
Bagaimana pendapat bapak/ibu dalam melihat
F4a
aktivitas belajar anak?
Selama pandemi ini, apakah menurut bapak/ibu
Aktivitas Belajar F4b
belajar dirumah itu efektif?
Bagaimana cara bapak/ibu dalam memberikan
F4c
semangat dan motivasi belajar kepada anak?
Bagaimana hasil belajar yang didapat oleh anak
F5a
bapak/ibu?
Hasil Belajar
Apakah hasil belajar anak bapak/ibu cukup
F5b
memuaskan?
PEDOMAN OBSERVASI

a. Untuk Anak

No Variabel Aspek Kode Indikator


Mengetahui hasil Anak memperlihatkan nilai atau
R1a prestasi ang didapat selama proses
belajarnya kepada orang tua
Anak senantiasa jujur dan tidak
menutupi hasil belajar yang
R1b
didapat walaupun itu buruk
hasilnya
Memberikan hadiah dan Anak merasa gembira dan semakin
hukuman termotivasi apabila mendapat
R2a
Peran Orangtua hadiah atas hasil baik yang didapat
1 sebagai saat belajar
Motivator Anak merasa sedih dan marah
ketika mendapatkan hukuman dari
R2b
orang tuanya terkait hasil buruk
atas belajarnya
Menyediakan alat atau Anak selalu mendapatkan fasilitas
fasilitas yang dibutuhkan R3a yang cukup nyaman untuk
melakukan proses pembelajaran
Anak merasa kurang nyaman atas
R3b fasilitas belajar yang kurang
memadai
Pengelolaan Pelaksanaan Anak bisa mengatur waktu yang
F1a
Pembelajaran baik dalam proses belajar
Memiliki komunikasi yang aktif
F2a dan baik dengan orang tua dalam
hal proses pembelajaran
Proses Komunikatif
Anak tidak memiliki komunikasi
F2b yang baik dengan orang tua dalam
hal proses pembelajaran
Anak merasa senang ketika orang
Proses
2 F3a tua memberikan semangat dan
Pembelajaran
Respon Peserta Didik motivasi belajar
Anak merasa orang tua peduli atas
F3b
proses pembelajarannya
Anak giat dan rajin dalam proses
F4a
belajar
Aktivitas Belajar
Anak sangat antusias mengikuti
F4b
pembelajaran dari sekolah
Anak senang melihat
Hasil Belajar F5a
perkembangan hasil belajarnya
b. Untuk Orangtua

No Variabel Aspek Kode Indikator


Mengetahui Hasil Orang tua melihat perkembangan
proses pembelajaran melalui nilai
R1a
akhir atau nilai yang tertera di
raport anak
Orang tua ingin mengetahui
R1b perkembangan hasil belajar anak
melalui guru
Orang tua berada di samping
anaknya pada saat proses
pembelajaran berlangsung untuk
R1c
melihat bagaimana proses dan hasil
yang didapat oleh anak dalam
Peran Orangtua
proses belajarnya
1 sebagai
Memberikan hadiah dan Orang tua memberikan suatu
Motivator
hukuman penghargaan berupa hadiah jika
R2a
anak berhasil mendapatkan nilai
yang baik atas hasil belajarnya
Orang tua memberikan hukuman
bagi anak jika dalam hasil
R2b
belajarnya mendaatkan hasil yang
buruk
Menyediakan alat atau Orang tua memberikan berbagai
fasilitas yang R3a fasilitas belajar guna meningkatkan
dibutuhkan ketekunan anak dalam belajar
Orang tua memenuhi permintaan
R3b
anak terkait kebutuhan pendidikan
Orang Tua memberikan bimbingan
F1a
Pengelolaan belajar dengan penuh perhatian
Pelaksanaan Orang tua memberikan pengarahan
Pembelajaran F1b kepada anak dalam melakukan
aktivitas
Orang tua berkomunikasi secara
F2a
aktif dengan anak
Proses Komunikatif Orang tua dengan anak tidak
F2b memiliki jalinan komunikasi yang
baik
Orang tua memiliki sikap peduli
F3a
terhadap pembelajaran anak
Proses
2 Respon Peserta Didik Orang tua memiliki sikap acuh tak
Pembelajaran
F3b acuh terhadap proses pembelajaran
anak
Orang tua memonitor kegiatan
F4a
pembelajaran anaknya
Aktivitas Belajar Orang tua cenderung memberikan
F4b semangat dan motivasi belajar
kepada anak
Respon orang tua melihat hasil
F5a
belajar anak
Hasil Belajar Orang tua memberikan hadiah atau
F5b hukuman kepada anak atas hasil
belajar yang didapat
PEDOMAN DOKUMENTASI

Keterangan
Aspek
No Variabel Dokumen
1 Peran Mengetahui hasil
Orangtua Foto kegiatan, Hasil
sebagai Memberikan hadiah dan hukuman wawancara, Hasil
Motivator Menyediakan alat atau fasilitas yang Observasi.
dibutuhkan
2 Proses Pengelolaan pelaksanan pembelajaran
Pembelajaran
Proses komunikatif Foto kegiatan, Hasil
wawancara, Hasil
Respon peserta didik
Observasi, Raport
Aktivitas Belajar anak
Hasil belajar
Lampiran 2.

Catatan Wawancara
Catatan Wawancara Orangtua (Kode R01)
Responden :T
Hari/Tanggal : 6 – JUNI - 2022
Waktu : 15.00
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum ibu, maaf mengganggu waktunya, saya mau R01-
mewawancarai ibu terkait pembahasan skripsi saya bu. 1
Waalaikumsalam baik mas. 2
Menurut ibu bagaimana perkembangan hasil belajar yang 3
diraih oleh R? 4 R1a
Meningkat Alhamdulillah. 5
Reaksi ibu seperti apa ketika melihat hasil belajar yang diraih 6 R1b
oleh R? 7
Kalau hasilnya bagus akan senang tapi jika jelek ya ibu ngamuk 8
Ibu pernah memberikan hadiah atau sesuatu ke R kalau ia 9 R2a
dapat nilai yang bagus? 10
Tidak dikasih apa-apa mas tapi cuma diberikan semangat 11
belajar aja. 12
Kalau R dapat nilai jelek apa juga dikasih hadiah? 13 R2b
Nilai bagus aja gak dikasih mas apalagi nilai jelek hehe, tapi 14
ibu mah sebagai orangtua berusaha membantu memperbaiki 15
nilai yang buruk. 16
Bentuk hadiah atau hukuman seperti apa yang diberikan oleh 17 R2c
ibu kepada R? 18
Hukumannya ya saya omelin mas 19
Fasilitas belajar apa saja yang sudah ibu berikan ke R dalam 20 R3a
proses belajarnya? 21
Handphone saja mas. 22
Apakah R pernah mengeluh kalau fasilitas yang diberikan oleh 23 R3b
ibu hanya handphone saja? 24
Enggak sih mas alhamdulillah. 25
Apa ada kendala bu dari fasilitas belajar yang ibu berikan 26 R3c
kepada R? 27
Kalau kendala itu ada di kuota internet mas sering habis untuk 28
mencari materi pelajaran di Google. 29
Menurut ibu gaya belajar yang seperti apa yang tepat untuk 30 F1a
diterapkan kepada R saat belajar dirumah? 31
Sekarang kan sekolah sudah masuk ya mas jadi untuk 32
belajarnya si R biasanya belajar dengan temannya dan kalau 33
belajar dirumah saya selalu semangatin biar dia semangat 34
belajarnya. 35
Bagaimana ibu mengelola waktu untuk R belajar? 36
37 F1b
Saya biasanya menyuruh R belajar sehabis maghrib mas dan 38
kalau ada waktu senggang ya saya bantu mengerjakan tugas 39
sekolahnya. 40
Apa ibu sering meluangkan waktu untuk ngobrol dengan R 41 F2a
tentang proses belajarnya? 42
Iya mas, karena saya peduli tentang proses belajar R 43
Bagaimana cara ibu ngobrol dengan R ketika tau R kesusahan 44 F2b
dalam mengerjakan tugasnya? 45
Saya deketin anaknya dan berusaha bantu mengerjakan 46
tugasnya. 47
Respon R kalau fasilitas belajar yang diberikan oleh ibu itu 48 F3a
kurang memadai? 49
Anaknya terima apa adanya mas karena tau kondisi ekonomi 50
keluarganya. 51
Bagaimana pendapat ibu melihat aktivitas belajar R dirumah? 52 F4a
R lebih sering main sama temannya makanya saya omelin terus 53
untuk belajar. 54
Menurut ibu belajar dirumah selama pandemi kemarin itu 55 F4b
efektif bu? 56
Kalau dulu pas online sekolahnya itu gak efektif, tapi sekarang 57
pas udah masuk sekolah jadi anak bisa belajar terus. 58
Bagaimana cara ibu memberikan semangat belajar dan 59 F4c
motivasi kepada R? 60
Saya terus menekankan R untuk belajar terus dan kurangin 61
mainnya. 62
Hasil belajar yang didapat oleh R bagaimana bu? 63 F5a
Cukup bagus mas. 64
Hasil belajarnya cukup memuaskan ya bu? 65 F5b
Iya mas alhamdulillah saya puas melihatnya. 66
Baik ibu terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk saya 67
wawancarai. 68
Assalamualaikum wr.wb. 69
Baik mas sama-sama 70
Waalaikumsalam wr.wb. 71
Catatan Wawancara Orangtua (Kode R02)
Responden :H
Hari/Tanggal : 7 – JUNI - 2022
Waktu : 17.10
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr.wb maaf mengganggu waktunya pak saya R02-
Rizky Putra Pratama mahasiswa dari Universitas Indraprasta 1
PGRI jurusan Bimbingan dan Konseling. Saya mohon izin 2
untuk melakukan wawancara dengan bapak. 3
Waalaikumsalam wr.wb iya mas silahkan. 4
Baik bapak. 5
Menurut bapak bagaimana perkembangan hasil belajar dari 6 R1a
RD? 7
Cukup baik lah Alhamdulillah. 8
Untuk hasil belajar yang didapat oleh RD, bagaimana reaksi 9 R1b
bapak dalam melihat nilainya? 10
Saya sih senang melihatnya. 11
Apa bapak memberikan hadiah untuk RD karena mendapatkan 12 R2a
nilai yang bagus? 13
Tidak mas. 14
Kalau nilainya kurang bagus juga tidak dikasih apa-apa ya 15 R2b
pak? 16
Tidak juga mas. 17
Kalau RD dapat nilai jelek, bagaimana respon bapak dan apa 18 R2c
bapak menghukumnya? 19
Palingan saya omelin kalau nilainya jelek dan saya suruh 20
belajar lebih rajin lagi. 21
Untuk fasilitas belajar, apa yang sudah bapak berikan untuk 22 R3a
RD? 23
Handphone aja paling buat internetan dan belajar. 24
RD pernah ngeluh gak pak karena fasilitas belajar yang sudah 25 R3b
bapak kasih ke RD? 26
Anaknya gak pernah ngeluh sih mas. 27
Kalau untuk kendala yang ada dalam hp yang dikasih oleh 28 R3c
bapak ada gak? 29
Untuk sekarang alhamdulillah gak ada kendala apa-apa. 30
Kalau RD sedang belajar dirumah, metode belajar seperti apa 31 F1a
sih pak yang menurut bapak itu efektif? 32
Dia sering belajar bareng dengan temannya ya kalau menurut 33
saya itu udah bagus jadi biar mereka sama-sama ngerti 34
belajarnya. 35
Bagaimana cara bapak untuk mengelola waktu RD agar ia 36
rajin belajar? 37
Saya gak pernah memaksa RD untuk selalu belajar tapi saya 38 F1b
selalu ngomong kalau mau jadi orang sukses itu harus rajin 39
belajarnya. 40
Apa bapak selalu ngobrol ama RD dan bertanya tentang hasil 41
belajar di sekolahnya? 42
Iya mas, kadang saya ajak dia ngobrol dan nanya tentang 43 F2a
sekolahnya gimana? Pr nya sudah dikerjakan belum? 44
Kalau RD mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas 45
sekolahnya, bagaimana respon bapak melihatnya? 46
RD jarang ngomong tentang tugasnya ke saya karena biasanya 47 F2b
dia ngobrol ke temannya dan kerjain bareng tugas-tugasnya. 48
Respon RD bagaimana pak kalau hanya hp saja yang bapak 49
kasih ke dia untuk membantu belajarnya? 50
Biasa aja sih dia gak ada responnya. 51 F3a
Pendapat bapak melihat aktivitas belajar anak selama 52
dirumah? 53
Menurut saya sih dia rajin belajar. 54 F4a
Kalau belajar dirumah itu seperti sekolah online kemarin, itu 55
efektif gak sih pak? 56
Tidak efektif karena RD jadinya lebih sering bermain dengan 57 F4b
temannya ketimbang belajar. 58
Cara bapak dalam memberikan semangat belajar kepada RD 59
itu seperti apa pak? 60
Saya selalu bilang kalau jadi anak itu kudu selalu rajin belajar 61 F4c
biar nanti dapat kerjaan yang enak dan hidup sukses. 62
Hasil nilai tugas-tugas yang di dapat oleh RD bagaimana pak? 63
Cukup bagus sih hasilnya meningkat 64
Jadi hasilnya cukup memuaskan ya pak? 65 F5a
Iya mas memuaskan. 66
Baik pak terima kasih anyak sudah meluangkan waktunya 67 F5b
untuk saya wawancarai semoga RD dapat menjadi anak yang 68
rajin belajar dan selalu berbakti kepada orangtuanya. 69
Iya mas Aamiin Alhamdulillah. 70
Saya mohon ijin pulang ya pak 71
Assalamualaikum wr,wb 72
Waalaikumsalam wr,wb 73
74
Catatan Wawancara Orangtua (Kode R03)
Responden :A
Hari/Tanggal : 8 – JUNI - 2022
Waktu : 15.10
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr,wb R03-
Ibu mohon maaf mengganggu waktunya, saya Rizky Putra 1
Pratama mahasiswa dari Universitas Indraprasta PGRI 2
jurusan Bimbingan dan Konseling. Saya mohon izin untuk 3
melakukan wawancara dengan ibu. 4
Boleh bu? 5
Waalaikumsalam wr,wb boleh mas silahkan. 6
Baik ibu 7
Yang pertama, bagaimana hasil perkembangan belajar MNA? 8 R1a
Ada peningkatan Alhamdulillah. 9
Reaksi ibu bagaimana ketika melihat nilai yang didapat oleh 10 R1b
MNA? 11
Senang mas melihatnya karena nilainya meningkat dari tahun 12
kemarin. 13
Kalau MNA dapat nilai yang bagus, apa ibu kasih hadiah ke 14 R2a
MNA? 15
Tidak mas karena gak ada duit. 16
Berarti kalau nilainya kurang juga tidak dikasih apa-apa ya 17 R2b
bu? 18
Tidak mas. 19
Misalkan MNA dapat nilai yang kurang bagus dan ibu 20 R2c
melihatnya, apakah itu memberikan hukuman kepadanya? 21
Saya gak pernah hukum dia sih mas karena gak tega kalau 22
marahin anak. 23
Baik bu 24
Kalau fasilitas belajar yang sudah diberikan oleh ibu seperti 25 R3a
apa? 26
Palingan ya kayak buku-buku pelajaran, meja belajar, alat tulis, 27
hp. 28
MNA pernah ngeluh gak bu tentang fasilitas belajar yang ibu 29 R3b
kasih? 30
Pernah ngeluh mas karena hp dia yang sekarang itu retak 31
layarnya jadi menganggu untuk ngeliat Google dan mengirim 32
tugas. 33
Untuk kendalanya berarti keretakan layar hp itu aja ya bu? 34 R3c
Kuota juga mas karena suka habis kuota internetnya untuk 35
belajar. 36
37 F1a
Metode belajar yang menurut ibu efektif untuk MNA kalau lagi 38
belajar dirumah itu seperti apa ya bu? 39
Kalau saya melihat dari MNA main hp ya belajar dari internet 40
mas karena lebih efektif saja. 41 F1b
Cara ibu untuk mengelola waktu belajar MNA itu seperti apa 42
bu? 43
Saya terus-terusan bilang untuk selalu belajar dan fokus 44
sekolah biar nilainya bagus terus. Kalau habis maghrib saya 45
suruh belajar. 46 F2a
Ibu pernah ngobrol dengan MNA dan bertanya tentang proses 47
belajarnya? 48
Iya mas, kadang saya deketin dan nanya tentang sekolahnya, 49
tugasnya, dan saya ajak ngomong yang lainnya. 50 F2b
Kalau MNA lagi kelihatan susah untuk mengerjakan tugas 51
sekolahnya? Apa yang akan ibu lakukan? 52
Saya berusaha untuk membantunya dengan dengerin apa yang 53
MNA keluhkan dari tugasnya. 54 F3a
Ibu kan ini hp MNA retak ya layarnya, apa MNA sering ngeluh 55
bu? 56
Gak selalu sih mas karena dia paham kondisi ekonomi 57
orangtuanya. 58 F4a
Bagaimana pendapat ibu melihat aktivitas belajar MNA? 59
Saya senang karena melihat dia bersungguh-sungguh dalam 60
belajar walau banyak kekurangan. 61 F4b
Menurut ibu belajar dirumah itu efektif gak bu? 62
Kalau dulu pas online itu gak efektif karena MNA sering tidak 63
mengerti penjelasan gurunya lewat zoom tapi kalau sekarang 64
sudah masuk sekolah ya menurut saya efektif ketimbang 65
belajar dirumah. 66 F4c
Cara ibu dalam memberikan semangat belajar ke MNA seperti 67
apa? 68
Saya selalu menasehatinya kalau belajar itu yang serius dan 69
fokus jangan main-main. 70 F5a
Jadi sejauh ini hasil belajar yang didapat oleh MNA bagus ya 71
bu? 72
Iya mas bagus-bagus alhamdulillah saya senang. 73 F5b
Cukup memuaskan ya berarti bu? 74
Cukup memuaskan sekali mas. 75
Baik bu terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk saya 76
wawancarai 77
Mohon maaf ibu bila ada salah kata 78
Saya mohon pamit 79
Assalamualaikum wr,wb
Iya mas waalaikumsalam wr,wb.
Catatan Wawancara Orangtua (Kode R04)
Responden :S
Hari/Tanggal : 9 – JUNI - 2022
Waktu : 14.00
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr.wb maaf mengganggu waktunya pak saya R04-
Rizky Putra Pratama mahasiswa dari Universitas Indraprasta 1
PGRI jurusan Bimbingan dan Konseling. Saya mohon izin 2
untuk melakukan wawancara dengan bapak. 3
Waalaikumsalam wr,wb 4
Baik mas silahkan. 5
Siap pak 6
Maaf pak, untuk hasil perkembangan belajar IDBS bagaimana 7 R1a
pak? 8
Ada peningkatan mas. 9
Kalau untuk respon bapak melihat peningkatan perkembangan 10 R1b
belajar IDBS bagaimana pak? 11
Saya senang melihatnya. 12
Kalau IDBS dapat nilai bagus, apa bapak memberikan hadiah 13 R2a
atau apa gitu pak? 14
Biasanya saya kasih uang atau barang kesukaannya. 15
Kalau nilainya kurang bagus dikasih juga gak pak? 16 R2b
Tidak mas. 17
Ketika IDBS dapat nilai kurang bagus dan ketahuan oleh 18 R2c
bapak, apa bapak menghukumnya? 19
Saya biasanya melarang dia gak boleh megang hpnya kalau 20
lagi belajar. 21
Kalau untuk fasilitas belajar, apa yang sudah bapak kasih ke 22 R3a
IDBS? 23
Ya seperti hp, laptop, wifi. 24
IDBS pernah ngeluh pak terkait fasilitas yang udah bapak 25 R3b
kasih? 26
Enggak mas. 27
Kendala dari fasilitas belajarnya ada gak pak? 28 R3c
Biasanya kalau lagi belajar pakai internet itu sinyalnya kurang 29
bagus jadi suka eror dan kalau lagi kirim tugas ke gurunya itu 30
suka gak bisa ke kirim. 31
Menurut bapak, metode belajar yang cocok untuk IDBS itu 32 F1a
seperti apa ya? 33
Karena sekarang jamannya udah canggih dan banyak yang 34
pakai internet jadi menurut saya belajar dengan internet itu 35
merupakan belajar yang efektif. 36
37
Cara bapak dalam mengelola waktu belajar IDBS itu seperti 38 F1b
apa pak? 39
Saya bilang kalau sudah malam itu gunakan untuk belajar dan 40
kalau sore itu bukan santai-santai. 41
Bapak suka meluangkan waktunya buat ngobrol dengan IDBS 42 F2a
terkait proses belajarnya? 43
Saya kan jualan ya mas dari pagi sampai sore, jadi kalau 44
malam baru saya tanya tentang gimana tugas sekolahnya udah 45
dikerjain belum. 46
Kalau IDBS keliatan susah dalam mengerjakan soal dari 47 F2b
sekolah? Bagaimana respon bapak? 48
Saya kurang mengerti tentang pelajaran anak sekolah sekarang 49
ya jadi saya serahkan kepada kakaknya untuk membantu 50
adiknya mengerjakan tugas sekolahnya. 51
IDBS suka ngomong ke bapak gak soal fasilitas belajar yang 52 F3a
udah bapak kasih? 53
Biasanya dia suka ngeluh tentang RAM hpnya yang kecil dan 54
suka lemot, dia juga suka minta ganti hp baru. 55
Untuk aktivitas belajar IDBS, menurut bapak itu bagaimana? 56 F4a
Apakah sudah bagus apa masih kurang? 57
Ya menurut saya karena dibantu juga oleh kakaknya, jadi ya 58
sudah cukup bagus. 59
Menurut bapak belajar rumah itu efektif gak sih pak? 60 F4b
Efektif sih karena dibantu oleh kakaknya belajar. 61
Bagaimana cara bapak dalam memberikan semangat belajar 62 F4c
kepada IDBS? 63
Rajin-rajin belajar supaya dapat nilai yang bagus dan supaya 64
diterima di perguruan tinggi yang dia mau. 65
Jadi kesimpulannya, hasil nilai IDBS itu bagaimana pak? 66 F5a
Sudah bagus? 67
Alhamdulillah bagus. 68
Dan bapak cukup puas dengan nilai yang didapat oleh IDBS? 69 F5b
Cukup memuaskan mas. 70
Baik pak terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk saya 71
wawancarai terakit proses belajar anak bapak. 72
Saya izin pamit pak 73
Assalamualaikum wr,wb. 74
Waalaikumsalam wr, wb. 75
Catatan Wawancara Orangtua (Kode R05)
Responden :K
Hari/Tanggal : 10 – JUNI - 2022
Waktu : 16.30
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr.wb maaf mengganggu waktunya ibu, R05-
saya Rizky Putra Pratama mahasiswa dari Universitas 1
Indraprasta PGRI jurusan Bimbingan dan Konseling. Saya 2
mohon izin untuk melakukan wawancara dengan Ibu. 3
Boleh bu? 4
Waalaikumsalam wr,wb silahkan mas tidak mengganggu kok. 5
Bagaimana kabar ibu dan keluarga? 6
Alhamdulillah sehat semuanya. 7
Baik bu 8
Saya kali ini ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk 9
ibu dan anak ibu A untuk saya wawancarai guna untuk 10
penelitia skripsi saya. 11
Baik mas silahkan. 12
Yang pertama bu, bagaimana perkembangan nilai yang 13 R1a
didapat oleh A? 14
Alhamdulillah meningkat ya setelah masuk sekolah tatap 15
muka offline. 16
Respon ibu ketika melihat hasil nilai dari A bagaimana bu? 17 R1b
Ya saya menerima hasil belajar yang sudah didapat oleh A 18
dan tidak memaksa dia untuk selalu mendapatkan nilai yang 19
bagus. 20 R2a
Ketika A mendapatkan nilai yang bagus, apakah ibu 21
memberikan sesuatu hadiah atau hal yang A sukai? 22
Semampunya saya aja mas kalau ada rezeki ya saya kasih. 23 R2b
Kalau nilainya kurang bagus tetap dikasih atau bagaimana 24
bu? 25
Kalau nilainya jelek ya enggak mas. 26 R2c
Misalkan A mendapatkan nilai yang kurang bagus, 27
bagaimana tindakan ibu, apakah meghukumnya atau 28
bagaimana bu? 29 R3a
Saya ceramahin aja mas untuk lebih rajin lagi belajarnya. 30
Untuk fasilitas belajar A, apa yang sudah ibu berikan 31
kepadanya? 32 R3b
Seperti hp, meja belajar, buku-buku. 33
Tapi A pernah ngeluh gak bu kalau sudah dikasih fasilitas 34
yang ibu kasih? 35 R3c
Enggak pernah mas dia mah. 36
Apa ada kendala bu dari fasilitas belajar itu? 37 F1a
Untuk sejauh ini tidak ada mas. 38
Saat A belajar dirumah, menurut ibu metode belajar yang 39
efektif untuk diterapkan ke A itu seperti apa? 40
Biasanya A saya suruh untuk belajar dengan temannya dan 41
kalau disekolah saya suruh untuk dengerin gurunya dan fokus 42 F1b
belajar. 43
Bagaimana cara ibu buat mengelola waktu belajar A? 44
Saya biasanya habis maghrib itu saya suruh belajar karena 45
kalau sore kan dia main sama temannya, jadi udah saya 46 F2a
jadwalin waktu buat dia belajar. 47
Kalau dirumah apa ibu sering ngobrol dan bertanya ke A 48
tentang belajarnya di sekolah itu bagaimana? 49
Kadang-kadang aja sih mas saya tanya gimana belajarnya di 50 F2b
sekolah gitu. 51
Misalkan A keliatan susah buat mengerjakan tugas sekolah 52
atau pr dari gurunya, bagaimana respon ibu? 53
Kalau saya bisa bantu ya saya bantu mas kalau dia 54
membutuhkan sesuatu kayak suruh cari barang-barang yang 55 F3a
disuruh gurunya ya saya usahakan untuk membantunya. 56
Fasilitas belajar yang sudah ibu kasih apakah sudah 57
memadai atau masih kurang bu? Dan bagaimana respon A? 58
Suka ngeluh mulu mas apalagi kalau kehabisan kuota dan jadi 59 F4a
susah buat kirim tugas ke gurunya. 60
Pendapat ibu melihat aktivitas belajar A saat dirumah 61
bagaimana? 62
Saya sering bilang untuk jangan main terus dan fokus untuk 63 F4b
belajar supaya dapat nilai yang bagus. 64
Menurut ibu saat pandemi dulu kan belajar online dirumah 65
ya, apakah itu efektif bu? 66
Kalau online dulu tuh saya kurang efektif sih karena A lebih 67
sering main game online sama temannya dan belajarnya 68 F4c
kurang. 69
Bagaimana cara ibu untuk menyemangati A saat dia belajar? 70
Saya semangatin untuk selalu rajin belajar dan saya cerewet 71
mas untuk kasih tau dia untuk jangan main mulu gitu. 72
Tapi A itu anak yang penurut ya bu? 73 F5a
Iya mas alhamdulillah nurut semua anak-anak saya. 74
Untuk hasil nilai yang didapat oleh A bagaimana bu? 75 F5b
Alhamdulillah mas bagus-bagus meningkat. 76
Jadi ibu cukup puas ya dengan hasil belajar yang didapat 77
oleh A? 78
Iya mas cukup puas sekali. 79
Baik ibu, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk
saya wawancarai 80
81
82
Semoga ibu dan keluarga selalu sehat dan panjang umur dan 83
untuk A semoga proses belajar dan nilainya bisa terus 84
meningkat. 85
Aamiin terima kasih mas. 86
Saya izin pamit ya bu.
Assalamualaikum wr,wb
Waalaikumsalam wr,wb
Catatan Wawancara Anak (Kode R06)
Responden :R
Hari/Tanggal : 6 – JUNI - 2022
Waktu : 16.00
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Halo adik. R06-
Kenalin nama aku Rizky. 1
Nama kamu siapa? 2
Nama aku R. 3
Kamu sekarang kelas berapa dan sekolahnya dimana? 4
Aku kelas 6 di SD 09. 5
Aku mau nanya-nanya ke kamu boleh gak? 6
Iya kak boleh. 7
Oke baik. 8
Gimana hasil belajar kamu dik? 9 R1a
Lumayan kak. 10
Terus mama gimana kalau liat nilai kamu lagi jelek? 11
Mama suruh aku belajar lagi. 12
Kalau nilai kamu bagus gimana? 13 R1b
Mama senang liatnya. 14
Kamu pernah dihukum gak ama mama kalau nilai kamu 15 R2c
jelek? 16
Sering kak aku dihukum. 17
Hukumannya kayak gimana? 18
Suka diambil hpnya dan gak boleh main. 19
Kalau nilai kamu bagus dikasih apa sama mama? 20 R2a
Gak pernah dikasih apa-apa 21
Kalau nilainya jelek juga gak dikasih apa-apa ya? 22 R2b
Gak kak. 23
Tapi pernah ga kamu minta apa gitu terus mama kamu 24
beliin? 25
Pernah tapi gak sering banget. 26
Kamu kalau lagi belajar biasanya pakai hp, laptop, atau 27 R3a
Cuma baca buku aja? 28
Aku belajar pake hp. 29
Suka ada masalah gak hpnya, kayak ngelag atau eror 30 R3b
gitu? 31
Sinyalnya suka jelek jadi aku belajar dan ngirim tugasnya 32
jadi gak bisa. 33 R3c
Jadi kamu ngeluhnya karena itu ya? 34
Iya kak, sinyalnya eror banget suka lag juga. 35 F1a
Cara kamu biar dapat nilai bagus itu gimana? 36
Aku belajar terus dirumah kak. 37 F1b
Kamu biasanya belajar itu jam berapa? 38
Biasanya malem aku belajar. 39 F2a
Orangtua sering nanya ke kamu gak tentang tugas-tugas 40
sekolah? 41
Kadang-kadang nanya. 42 F2b
Kalau kamu lagi susah nih ngerjain tugas, apa orang tua 43
kamu bantuin? 44
Kadang-kadang bantuin tapi aku mah kalau susah ya 45
kerjain aja sebisanya. 46
Tugas yang bikin kamu susah itu mata pelajaran apa? 47
Matematika dan bahasa inggris. 48 F3a
Kalau sinyal hp kamu lagi eror nih, gimana perasaan 49
kamu? 50
Aku suka kesel sendiri soalnya tugas-tugasnya susah 51
dikirim makanya aku suka ke taman cari wifi. 52 F4c
Kamu kalau lagi belajar, suka disemangatin sama mama 53
gak? 54
Kadang nasehatin gitu supaya belajar terus jangan main 55
mulu. 56 F4b
Kan sekarang udah masuk sekolah nih gak online kayak 57
dulu, kamu senengan belajar dirumah atau masuk sekolah 58
kayak sekarang? 59
Enakan masuk sekolah bisa kumpul sama temen-temen. 60
Kalau online emang gak enak ya menurut kamu? 61
Bosen dirumah terus kangen sekolah. 62 F4a
Mama kalau ngeliat kamu belajar dan ngerjain pr 63
gimana? 64
Apa ada disamping kamu bantuin atau enggak? 65
Biasanya suka diluar tapi kalau aku minta bantuin ya 66
dibantuin ama mama. 67
Jadi nunggu kamu bilang dulu ya baru dibantuin? 68 F5a
Iya kak. 69
Nilai yang kamu dapat, bagus gak sih? 70 F5b
Bagus kak. 71
Senang kamu dapat nilai-nilai itu? 72
Senang kak hehe. 73
Yaudah kamu belajar yang lebih rajin lagi ya. 74
Jangan banyakan main, kasihan mama kan biayain kamu 75
sekolah. 76
Oke adik? 77
Iya kak. 78
Makasih ya adik udah mau kakak tanya-tanya 79
Iya kak. 80
Catatan Wawancara Anak (Kode R07)
Responden : RD
Hari/Tanggal : 7 – JUNI - 2022
Waktu : 18.30
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Halo RD R07-
Kenalin nama aku Rizky 1
Gimana kabar kamu? 2
Iya kak. 3
Sehat alhamdulillah. 4
Kamu sekarang kelas berapa? Dan sekolah dimana? 5
Aku sekarang sekolah di SMPN 258 kak kelas 8. 6
Wihh mantap dapat SMP negeri. 7
Hehe iya kak. 8
Oke kakak boleh gak nanya-nanya sebentar ama kamu? 9
Buat penelitian skripsi? 10
Iya kak boleh. 11
Oke baik. 12
Yang pertama nih, gimana hasil nilai kamu selama ini? 13 R1a
Apakah bagus? 14
Alhamdulillah sedang aja kak gak jelek-jelek amat dan 15
gak bagus juga sih. 16
Gimana reaksi bapak kamu kalau liat hasil nilai kamu? 17 R1b
Bapak liat nilai raport aku kalaunya nilainya jelek ya 18
diomelin dan disuruh rajin belajar. 19
Kalau nilai kamu bagus, suka dikasih sesuatu gak ama 20 R2a
bapak? 21
Enggak pernah dikasih apa-apa. 22
Nilai jelek juga gak dikasih apa-apa ya berarti? 23 R2b
Enggak kak. 24
Tapi pernah gak kamu minta sesuatu gitu ke bapak? 25
Pernah sih tapi katanya nunggu ada duitnya dulu baru di 26
beliin. 27
Kalau dapat nilai jelek, suka dikasih hukuman gak ama 28 R2c
bapak? 29
Cuma diomelin aja kak. 30
Bapak kamu kasih barang apa aja buat kamu belajar? 31 R3a
Misal kayak hp, meja belajar, buku-buku gitu? 32
Itu udah dikasih ama bapak dan sekarang aku lebih sering 33
pakai hp sih buat belajar. 34
Menurut kamu hp yang dikasih oleh bapak sudah bagus 35 R3b
dan bisa bantu kamu belajar? 36
Udah cukup sih kak. 37
Kendalanya ada gak selama kamu pakai hp itu? 38 R3c
Gak ada kendala apa-apa sih kak. 39
Kamu kalau dirumah itu belajarnya yang kayak gimana 40 F1a
sih? Maksudnya belajar sendirian atau butuh teman untuk 41
belajar bareng? 42
Aku suka belajar bareng ama teman karena menurut aku 43
enak aja belajar bareng lebih ngerti. 44
Kamu punya jadwal belajar gak? 45 F1b
Punya kak. 46
Jadwalnya seperti apa tuh? 47
Aku punya jadwal kalau dari senin-jumat itu dirumah 48
belajar sendiri kalau sabtu-minggu itu belajar sama teman 49
Oke-oke. 50
Apa bapak sering ngobrol dan nanya-nanya ke kamu 51 F2a
tentang pelajaran kamu gimana? 52
Kadang-kadang nanya kak ngajak aku ngobrol 53
Kalau kamu lagi susah nih ngerjain tugas apa bapak 54 F2b
kamu ikut bantu? 55
Aku jarang minta tolong ke bapak makanya aku suka 56
belajar bareng ama teman karena biar aku ngerti 57
ngerjainnya. 58
Misalkan nih adik kalau hp kamu eror atau ngelag 59 F3a
gimana perasaan kamu? 60
Ya biasa aja kak ditunggu aja entar juga normal lagi 61
Tapi kamu pernah bilang ke bapak kalau ada masalah di 62
hp kamu? 63
Pernah sih cuman bapak iya-iya doang. 64
Kalau kamu lagi belajar bareng ama teman kamu? Bapak 65
sudah tau itu? 66
Sudah kak. 67
Respon bapak gimana melihat kamu belajar terus sama 68 F4a
teman kamu? 69
Ya senang kak karena kan aku bukan main tapi belajar 70
bareng. 71
Menurut kamu belajar sendirian dirumah atau belajar 72 F4b
bareng sama teman? 73
Enak sama teman kak seru belajarnya bisa sambil 74
bercandaan. 75
Karena lebih seru kali ya sama teman belajarnya? 76
Iya kak hehehe. 77
Pernah gak bapak kamu kasih semangat ke kamu soal 78 F4c
belajar? Maksudnya biar kamu semangat sekolahnya 79
gitu? 80
Yah kak kadang-kadang doang bilanginnya gak sering 81
banget. 82
Tapi pernah kan ya? 83
Iya kak. 84
Contoh semangatinnya kayak gimana RD? 85
Nasehatin aku kalau aku harus jadi orang yang sukses dan 86
kalau mau begitu harus rajin belajar dan pinter. 87
Nilai yang didapat RD selama sekolah bagus-bagus apa 88 F5a
jelek? 89
Bagus sih menurut aku. 90
Kamu cukup senang dapat nilai-nilai itu? 91 F5b
Senang kak. 92
Oke baik terimakasih ya RD sudah mau di wawancarain 93
ama kakak. 94
Semoga kamu sekolahnya lancar, dapat nilai yang bagus, 95
dan bahagaiain orangtua kamu.
Aamiin terima kasih kak.
Catatan Wawancara Anak (Kode R08)
Responden : MNA
Hari/Tanggal : 8 – JUNI - 2022
Waktu : 17.00
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr, wb R08-
Halo adik 1
Nama aku Rizky 2
Nama kamu siapa? 3
Waalaikumsalam wr,wb. 4
Iya kak. 5
Nama aku MNA. 6
Sekolah dimana kamu dan udah kelas berapa? 7
Aku sekolah di SMKN 52 kelas 12 8
Oh smk ambil jurusan apa? 9
Aku ambil jurusan seni rupa kak 10
Wihh mantep tuh 11
Susah gak masuk jurusan seni rupa? 12
Ya karena terpaksa aja kak biar dapet negeri aja jadi gak 13
bayar spp gitu. 14
Hemm iya aku paham kok 15
Oke baik disini aku mau nanya-nanya ke kamu tentang 16
proses pembelajaran kamu 17
Boleh? 18
Iya kak siap 19
Baik 20
Yang pertama, bagaimana perkembangan hasil belajar 21 R1a
kamu di sekolah? 22
Alhamdulillah baikada peningkatan kak. 23
Reaksi ibu gimana saat lihat nilai kamu? 24 R1b
Biasa aja sih kak cuma senyum doang. 25
Kalau kamu dapat nilai yang bagus, kamu dikasih sesuatu 26 R2a
gak ama ibu? 27
Gak pernah dikasih apa-apa. 28
Kalau nilai kamu buruk juga gak dikasih apa-apa ya? 29 R2b
Iya kak gak dikasih apa-apa. 30
Oke. 31
Misalkan nilai kamu buruk nih, apa ibu kamu kasih 32 R2c
hukuman ke kamu? 33
Gak pernah kasih hukuman apa-apa. 34
Jadi ibu menerima semua hasil belajar yang kamu dapat 35
a? 36
Iya kak bener. 37
Oke, kalau untuk fasilitas belajar bagaimana? Apa saja 38 R3a
yang sudah orangtua kamu kasih ke kamu? 39
Palingan hp untuk belajar karena sekarang biarpun udah 40
masuk sekolah tapi cari materi belajar dan kadang ada 41
beberapa tugas yang dikirim via online jadi hp sangat 42
butuh banget. 43
Iya sih bener banget itu udah jaman canggih sekarang. 44
Tapi kamu pernah ngeluh gak dari hp yang udah dikasih 45 R3b
sama orangtua kamu? 46
Iya kak kadang-kadang. 47
Ngeluhnya itu karena apa? 48 R3c
Ya kadang ngeluh juga kak karena hpnya kan layarnya 49
sudah rusak jadi ganggu banget buat belajar tapi orangtua 50
lagi gak ada uang buat beli hp baru jadi terima apa adanya 51
aja. 52
Oke baik. 53
Untuk gaya belajar kamu selama dirumah, menurut kamu 54 F1a
metode belajar yang membuat kamu paham dengan 55
materi pelajaran dari seolah itu seperti apa? 56
Aku kan jarang main dan kumpul juga ya sama temen- 57
temen, jadi aku belajar sendiri dirumah, kadang aku juga 58
chat temen tanya-tanya kalau ada materi yang belum aku 59
paham. 60
Kalau untuk mengelola waktu belajar kamu kayak 61 F1b
gimana? 62
Biasanya sore habis solat ashar dan habis solat isya itu 63
aku belajar. 64 F2a
Apa pernah orangtua kamu ngobrol dan tanya-tanya ke 65
kamu soal kegiatan kamu disekolah dan tugas-tugas 66
kamu? 67
Aku ama orangtua sering ngobrol dan paling dekat ke ibu 68
karena ayah aku kan kerja jadi dirumah pas udah malam 69 F2b
aja 70
Apa yang ibu omongin ke kamu kalau kamu lagi kesulitan 71
saat mengerjakan tugas sekolah? 72
Paling ibu hanya memberikan saran dan semangatin aku 73 F3a
belajar. 74
Bagaimana respon kamu menghadapi hp yang menurut 75
kamu tadi mengganggu proses belajar kamu? 76
Aku Cuma nerima keadaan aja gak memaksa orangtua 77
untuk memberikan hp yang baru selama masih bisa untuk 78 F4a
digunain. 79
Kalau kamu kan rajin belajar ya dirumah dan jarang 80
main diluar, apa pendapat dan respon orangtua? 81
Karena aku cewe jadi ibu pernah ngomong lebih baik 82
dirumah aja, gak baik cewe keluar rumah mulu main sama 83
teman-temannya lebih baik dirumah belajar dan bantu 84
orangtua. 85
Iya bener sekarang lagi rawan kejahatan terhadap cewe 86
ya jadi lebih aman dirumah. 87
Tapi kamu gak bosen dirumah mulu? 88
Udah biasa kak jadi nyaman aja dirumah. 89
Oke oke. 90 F4b
Menurut kamu belajar dirumah itu efektif gak sih? 91
Tergantung orangnya kak, kalau aku kan udah biasa 92
dirumah jadi ya nyaman-nyaman aja belajar dirumah. 93 F4c
Kalau orangtua itu pernah memberikan semangat dan 94
motivasi belajar ke kamu? 95
Setiap aku belajar, ibu selalu bilang untuk rajin belajar 96
dapetin nilai bagus supaya nanti setelah lulus biar dapat 97
kerja yang enak dan banggain keluarga gitu. 98
Emang kamu gak mau kuliah dulu setelah lulus nanti? 99
Gak kak mau kerja aja bantu orangtua. 100
iya bener sih kasian orangtua ya. 101
Iya kak. 102 F5a
Berarti hasil nilai yang selama ini kamu dapat 103
bagaimana? 104
Cukup bagus kak lumayan. 105 F5b
Kamu bangga dan senang dengan hasil belajar yang 106
selama ini kamu dapat? 107
Senang kak Alhamdulillah. 108
Oke baik. 109
Terima kasih ya adik kamu udah mau kakak wawancarai 110
Semoga kamu nanti lulus dengan nilai yang memuaskan 111
dan segera mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan 112
dan cepat-cepat bisa membanggakan orangtua. 113
Aamiin terima kasih kak atas doanya. 114
Kalau begitu aku ijin pamit dulu ya 115
Assalamualaikum wr,wb 116
Waalaikumsalam wr,wb.
Catatan Wawancara Anak (Kode R09)
Responden : IDBS
Hari/Tanggal : 9 – JUNI - 2022
Waktu : 15.15
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Assalamualaikum wr,wb R09-
Waalaikumsalam wr, wb. 1
Salam kenal adik. 2
Nama aku Rizky 3
Kalau boleh tau nama kamu siapa? 4
Nama aku IDBS biasa dipanggil Daru 5
Oke. 6
Aku boleh nanya-nanya sebentar sama kamu? 7
Boleh kak silahkan. 8
Kamu sekolah dimana sekarang dan kelas berapa? 9
Aku sekarang kelas 10 di SMAN 99. 10
Wah mantap banget dapat sekolah favorit. 11
Hehe iya kak. 12
Tapi selama di sekolah itu bagaimana perkembangan 13 R1a
belajar kamu? 14
Lumayan sih kak ada peningkatan. 15
Kalau orangtua lihat hasil nilai kamu gimana reaksi 16 R1b
mereka? 17
Biasa aja paling hanya bilang untuk selalu rajin belajar. 18
Apa pernah orangtua kasih sesuatu ke kamu kalau kamu 19 R2a
dapat nilai yang bagus? 20
Kadang kasih uang buat jajan aku dan kadang beliin 21
barang yang aku mau. 22
Emang sebelumnya kamu udah minta sesuatu barang? 23
Iya kak? 24
Kalau boleh tau barangnya seperti apa? 25
Palingan kayak baju, celana baru gitu. 26
Oh oke. 27
Kalau nilai kamu jelek apa orangtua juga tetap kasih 28 R2b
sesuatu ke kamu? 29
Enggak kak hehehe. 30
Kalau nilai kamu lagi jelek nih, apa orangtua suka kasih 31 R2c
hukuman ke kamu? 32
Enggak pernah dihukum kak. 33
Jadi orangtua diam aja ya? 34
Iya kak. 35
Kalau untuk kegiatan belajar, fasilitas apa aja yang udah 36 R3a
orangtua kasih ke kamu? 37
Ada hp, laptop, wifi. 38
Udah enak itu jadi gampang buat mengakses internet dan 39
memudahkan kamu buat ngerjain tugas-tugas sekolah. 40
Iya kak alhamdulillah. 41
Tapi kamu pernah ngeluh gak sama fasilitas yang 42 R3b
orangtua udah kasih ke kamu? 43
Gak pernah sih kak. 44
Terus kalau kendalanya ada gak? 45 R3c
Palingan sinyal sih kak dari wifinya suka eror gitu jadi 46
menghambat kalau nyari materi di google. 47
Oke. 48
Kalau menurut kamu gaya belajar kayak gimana sih yang 49 F1a
cocok buat kamu terapin? 50
Karena ada kakak aku dirumah jadi aku dibantu sama dia 51
buat kerjain tugas-tugas aku dan lewat google juga aku 52
bisa belajar. 53
Jadi kakak kamu sering bantu kamu ya? 54
Iya kak sering hampir setiap hari malah. 55
Kakak kamu baik banget ya? 56
Iya kak hehehehe. 57
Kalau jadwal belajar kamu tiap harinya bagaimana tuh? 58 F1b
Kalau siang sampai sore itu aku main dan kalau udah 59
malam baru aku belajar. 60
Udah kamu jadwalin kayak gitu ya? 61
Iya kak. 62
Apa pernah orangtua ngobrol dan nanya ke kamu soal pr 63 F2a
dan tugas kamu? 64
Jarang sih kak karena kan orangtua juga jualan jadi jarang 65
ada waktu juga buat nanya ke aku. 66
Bener-bener sibuk banget ya berarti? 67
Iya kak. 68
Kalau kamu lagi susah kerjain tugas atau pr, apa 69 F2b
orangtua pernah membantu kamu? 70
Gak pernah bantu kak karena orangtua gak mengerti 71
materi pelajaran sekarang jadi kakak yang bantu aku 72
terus. 73 F3a
Balik lagi nih ke masalah sinyal wifi kamu yang suka 74
eror, apa kamu suka kesel dan marah-marah gitu, karena 75
kan itu menghambat kamu dalam mengumpulkan tugas 76
dan belajar? 77
Yah mau gimana lagi kak nunggu sampai normal aja, 78
misal mepet waktu buat kumpulin tugas paling beli kuota 79
internet dulu. 80
Kalau kamu lagi belajar bareng dengan kakak kamu, apa 81 F4a
respon orangtua kamu? 82
83
Biasa aja kak karena emang setiap harinya kegiatan 84
belajar aku ya sama kakak. 85 F4b
Kalau dulu pas sekolah online dan sekarang offline, 86
menurut kamu enakan mana? 87
Enakan online sih jadi bisa bebas hehehe, kalau offline 88
kadang paginya ngantuk dan gurunya jelasinnya kurang 89
paham aku. 90
Jadi kalau guru kamu jelasinnya kurang paham terus 91
kamu paham materi pelajaran dari mana? 92
Aku cari lewat internet dan kadang nanya ke kakak dan 93
teman aku. 94 F4c
Kalau dari orangtua suka kasih semangat dan motivasi 95
belajar ke kamu gak? 96
Ya palingan kayak suruh rajin belajar aja supaya akubisa 97
diterima dikuliah yang aku mau. 98
Emang kamu mau kuliah dimana? 99
Aku maunya sih di UI ambil jurusan sosiologi. 100
Wih mantep tuh kuliah di UI 101
Semoga kamu bisa kuliah disana ya 102
Aamiin kak terima kasih. 103 F5a
Jadi kesimpulannya nilai kamu di sekolah itu bagus atau 104
kurang atau lumayan? 105
Cukup bagus sih kak. 106 F5b
Dan kamu senang dan bangga dengan nilai kamu itu? 107
Senang kak. 108
Oke baik terima kasih ya udah mau kakak wawancarai 109
Semoga kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan dan 110
membahagiakan orangtua. 111
Aamiin terima kasih banyak kak. 112
Yaudah kakak ijin pamit pulang ya 113
Assalamualaikum wr,wb 114
Waalaikumsalam wr,wb
Catatan Wawancara Anak (Kode R10)
Responden : MAA
Hari/Tanggal : 10 – JUNI - 2022
Waktu : 17.40
Lokasi : Rumah Orangtua
Uraian Baris Kode
Sore adik. R09-
Kenalin nama aku Rizky. 1
Nama kamu siapa? 2
Nama aku A. 3
A sekarang sekolah dimana? 4
Sekolah di SDN 09. 5
Kelas berapa sekarang? 6
Sekarang aku kelas 5 mau naik kelas 6. 7
Udah gede ya. 8
Dikit lagi mau masuk SMP. 9
Kamu nanti mau masuk SMP mana? 10
Maunya sih di SMP 258 kak biar deket. 11
Iya bener bisa jalan kaki juga ya deket. 12
Iya kak. 13
Kakak mau nanya-nanya sebentar ke kamu boleh gak? 14
Iya boleh kak. 15
Oke baik. 16
Pertanyaan pertamanya, perkembangan nilai kamu di 17 R1a
sekolah gimana, bagus gak? 18
Iya kak bagus-bagus. 19
Ibu kamu gimana pas ngeliat nilai kamu? 20 R1b
Biasa aja kak senyum doang. 21
Oke. 22
Ibu kamu pernah kasih hadiah gak ke kamu kalau kamu 23 R2a
dapat nilai bagus? 24
Gak pernah kasih apa-apa kak. 25
Kalau nilainya jelek juga gak kasih apa-apa ya? 26 R2b
Iya kak gak pernah dikasih apa-apa sama ibu. 27
Misalkan kamu dapat nilai jelek, ibu kamu pernah kasih 28 R2c
hukuman gak? 29
Gak pernah dihukum kak diem aja ibu. 30
Oke baik. 31
Kamu kalau dirumah belajarnya pake buku atau pakai 32 R3a
hp? 33
Kalau ngumpulin tugas sekarang lewat WA kak jadi hp 34
dan buku pakai semua. 35
Sekarang biarpun udah masuk sekolah tetap pakai WA ya 36
untuk ngumpulin tugas? 37
Iya kak kadang ngumpulin langsung disekolah. 38
Oke baik. 39 R3b
Kamu pernah ngeluh gak atau kesel ama hp kamu? Misal 40
suka ngelag atau apa gitu? 41
Enggak kak. 42 R3c
Kalau untuk kuota internet kamu gimana? 43
Dibeliin terus kak ama ibu buat sekolah dan main game. 44
Kalau lagi belajar enakan belajar dirumah atau 45 F1a
disekolah? 46
Enakan dirumah kak tapi kalau disekolah suka digangguin 47
sama teman jadi gak fokus. 48 F1b
Kamu kalau belajar dirumah biasanya ada jadwalnya 49
gak? Misal malam atau sore gitu belajarnya? 50
Aku biasanya abis maghrib itu disuruh sama ibu untuk 51
belajar, kalau sorenya aku main ditaman. 52 F2a
Ibu kamu pernah nanya-nanya tentang tugas kamu gak? 53
Kadang-kadang nanya sih kak. 54
Tapi sering setiap hari gitu? 55
Enggak tiap hari. 56 F2b
Kalau kamu lagi susah ngerjain pr dirumah, apa ibu 57
kamu atau ayah kamu bantuin? 58
Biasanya ibu nanya dan bantuin aku kalau aku susah, 59
kayak kemarin ada tugas prakarya bikin gambar pohon, 60
ibu yang gambarin. 61
Jadi ibu bantu kamu ya kalau kamu susah ngerjain pr 62
nya? 63 F3a
Iya kak. 64
Misalkan kuota internet kamu atau pensil, penghapus, 65
buku kamu habis, kamu kesel gak atau biasa aja 66 F4a
Aku minta ke ibu beliin kuota dan buku buat belajar kak. 67
Kamu kan sore main terus nih, ibu ngomel gak nyuruh 68
kamu belajar gitu? 69
Iya kak aku diomelin buat belajar dirumah karena udah 70
mau kelas 5 dan dikit lagi mau masuk ke SMP. 71
Ibu perhatian banget ya sama kamu? 72
iya kak. 73
Bener tuh kamu harus rajin belajar nanti kan ujian 74
nasional biar kamu bisa ngerjain soal-soalnya dan masuk 75
ke SMP 258. 76 F4b
Iya kak hehehe. 77
Kalau dulu pas gak masuk sekolah karena online 78
dirumah? Kamu ngerti gak sama pelajarannya? 79
Aku gak ngerti kak karena kan gurunya jelasinnya kurang 80
jadi aku gak ngerti. 81
Terus nilai kamu dulu pas belajar online gimana? 82
Jelek kak. 83
Terus ibu gimana ngeliatnya? 84
Ya ibu Cuma bantu aku kalau ngerjain pr dirumah. 85
Tapi kalau udah masuk sekolah nih sekarang gimana? 86
Nilai aku bagus kak karena aku ngerti pelajarannya. 87 F4c
Oke. 88
Ibu atau ayah kamu pernah semangatin kamu belajar? 89
Pernah kak. 90
Gimana tuh? Aku mau tau. 91
Sering dibilangin kalau jangan main terus mending 92
dirumah aja belajar gitu. 93 F5a
Oke baik. 94
Jadi sekarang nilai kamu bagus-bagus ya dik? 95
Iya kak lumayan bagus. 96
Kamu rajin sekolahnya jangan bolos oke biar kamu pintar 97
dan masuk ke SMP 258. 98 F5b
Oke kak. 99
Tapi kamu senang sama nilai yang sekarang ini kayak 100
nilai pr yang dikasih sama guru kamu? 101
Iya kak semoga aku bisa tingkatin lagi nilai aku. 102
Aamiin. 103
Ok baik. 104
Yaudah makasih ya adik udah mau jawab pertanyaan dari 105
aku. 106
Semoga kamu sukses dan bisa lanjut ke SMP 258 ya. 107
Iya kak Aamiin. 108
Kakak pamit ya mau pulang dulu.
Iya kak.
Lampiran 3.
Catatan Lapangan
Catatan Lapangan Observasi
Responden :T
Hari/Tanggal : Senin 13 – JUNI - 2022
Waktu : 16.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua T
Uraian Kode
 Orangtua T senantiasa melihat perkembangan hasil belajar yang di R1a –
dapat oleh R, mulai dari nilai tugas dan nilai raport. Ketika R1c
pengambilan raport di sekolah, orangtua T bertanya kepada wali
kelas R tentang perkambangan hasil belajar T di sekolah. Orangtua
T juga berusaha untuk membantu mengerjakan tugas sekolah T
dirumah.
 Ketika R mendapatkan nilai bagus, orangtua T tidak memberikan R2a
hadiah apapun dan hanya berupa semangat belajar yang diberikan
olehnya karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan untuk
memberikan sesuatu hadiah kepada R. Selain itu, ketika R R2b
mendapatkan nilai yang kurang bagus, maka orangtua T akan
memberikan omelan terhadap R dengan tujuan supaya R dapat
lebih rajin belajar dan berusaha memperbaiki nilainya.
 Untuk fasilitas belajar R, orangtua T memberikan sarana R3a
handphone guna memberikan kepraktisan dalam hal belajar kepada
R, tidak hanya itu pula ada banyak buku pelajaran dan alat tulis
yang memadai dirumahnya. Karena keadaan ekonomi yang tidak R3b
memungkinkan untuk memberikan fasilitas lebih kepada R, maka
orangtua T tidak selalu memberikan fasilitas yang lebih memadai
kepada R.
 Dalam hal pembelajaran R, orangtua T terkadang tidak selalu F1a
perhatian untuk memberikan bantuan dan bimbingan belajar
kepada R. Orangtua T senantiasa memberikan omelan terhadap R F1b
untuk mengurangi bermainnya dan fokus untuk lebih rajin belajar.
 Orangtua T kadang hanya beberapa kali menanyakan tentang
proses belajar kepada R karena orangtua T juga mempunyai F2a
kesibukan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan
mengerjakan kegiatan di rumahnya. Untuk komunikasi, berjalan F2b
dengan baik antara orangtua T dengan anaknya R.
 Terkadang orangtua T tidak menyaksikan anaknya belajar dirumah
dan sibuk mengobrol dengan tetangga disekitar rumahnya. F4a
Sedangkan untuk sikapnya terhadap perkembangan hasil belajar R,
orangtua T memiliki sikap perhatian kepada nilai yang didapat oleh F3b
R.
 Orangtua T memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap
F3a
pembelajaran R, terbukti dari sikapnya yang selalu membatasi R
untuk bermain dan selalu mengomeli R karena mendapatkan nilai
yang kurang bagus dan berusaha untuk memperbaiki nilainya.
 Dalam hal memotivasi belajar, orangtua T terus memberikan F4b
semangat belajar kepada R.
 Untuk hasil belajar yang didapat oleh R, orangtua T selalu
memberikan arahan untuk selalu rajin belajar. Ketika mendapatkan
nilai yang bagus maka orangtua T memberikan respon senang F5a
sebaliknya ketika R mendapatkan nilai yang kurang bagus maka
respon orangtua T akan mengomelinya dan menyuruh R untuk rajin
belajar lagi dirumah.
 Keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan bagi orangtua T
memberikan hadiah kepada R maka hanya semangat dan motivasi F5b
belajarlah yang bisa diberikan oleh orangtua T kepada R.
Catatan : Orangtua T berusaha untuk selalu memberikan hal yang
terbaik kepada R karena terkendala ekonomi dan kesibukannya untuk
menjadi ibu rumah tangga sekaligus bekerja sebagai pembantu rumah
tangga maka terkadang perhatiannya untuk memonitor kegiatan
pembelajaran R dirumah sedikit merenggang.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :H
Hari/Tanggal : Selasa 14 – JUNI - 2022
Waktu : 13.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua H
Uraian Kode
 Selama melakukan observasi terhadap orangtua H, terlihat rasa R1a –
kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan belajar yang diraih R1c
oleh anaknya RD. Karena orangtua H melihat hasil nilai yang
didapat oleh RD baik itu nilai tugasnya maupun nilai raportnya. F5a
Dalam kegiatan pembelajaran, orangtua H tidak selalu berada
disamping RD karena RD selalu pergi kerumah temannya untuk
mengerjakan tugasnya dengan teman-temannya.
 Keadaan ekonomi yang kurang, membuat orangtua H tidak bisa R2a
memberikan hadiah penghargaan terhadap RD atas hasil belajar R2b
yang didapatkannya. Ketika RD mendapatkan nilai yang kurang
bagus maka orangtua H berusaha untuk menasehatinya dan F5b
menyuruh RD untuk lebih giat belajar lagi.
 Untuk fasilitas belajar yang diberikan oleh orangtua H kepada RD
berupa handphone dan berbagai macam hal untuk kegiatan R3a
pembelajaran, dan orangtua H tidak selalu memenuhi permintaan B R3b
dalam hal belajar karena terkendala ekonomi yang kurang.
 Dalam hal pembelajaran, orangtua H tidak selalu memonitor dan
memberikan bimbingan belajar kepada RD hal itu dikarenakan RD F1a
selalu belajar bareng dengan teman-temannya di luar. F4a
 Untuk jadwal belajar dan aktivitas belajar dirumah, orangtua H
tidak memaksa anaknya untuk selalu belajar tetapi orangtua H F1b
“selalu berkata jika ingin menjadi orang sukses maka harus
belajar”.
 Di rumah kedekatan antara orangtua H dengan anaknya RD sangat
dekat bahkan terlihat suka berboncengan dengan orangtua H suka F2a
mengorol bersama. Ini terbukti bahwa jalinan komunikasi terbilang F2b
baik. Orangtua H juga sangat peduli dengan anaknya yang hampir
setiap hari mengantarkan RD untuk berangkat sekolah maupun F3a
menjemputnya dan tidak ada sikap acuh terhadap proses
pembelajaran RD baik di rumah maupun di sekolah. F3b
 Dalam memberikan semangat dan motivasi belajar terhadap RD,
orangtua H selalu mengedepankan kebebasan belajar kepada RD,
F4b
ini membuat jadwal belajar RD tidak tertekan dan fleksibel, jadi
mau belaja di rumah maupun di luar orangtua H tetap memberikan
semangat belajar.
 Respon orangtua H melihat hasil belajar dan perkembangan dari
F5a
RD terlihat cukup senang, dan karena keadaan ekonomi yang tidak
memungkinkan untuk memenuhi keinginan maupun memberikan
hadiah kepada RD atas hasil belajarnya maka orangtua H hanya
bisa memberikan semangat dan motivasi belajar saja dan kalau F5b
misalkan ada rezeki lebih maka disempaktan untuk memberikan
hadiah kepada RD.
Catatan : Di rumah, orangtua H sangat peduli kepada RD tentang
perkembangan belajarnya dan ketika RD mendapat nilai yang kurang
bagus saja, orangtua H hanya memberikan omelan dan ceramah karena
takut membuat RD sedih.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :A
Hari/Tanggal : Rabu 15 – JUNI- 2022
Waktu : 15.30
Lokasi : Rumah kediaman orangtua A
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi, orangtua A terlihat sangat peduli dan F1b
berusaha untuk memberikan semangat belajar kepada MNA. F2b
Ketika MNA terlihat kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas dari R1c
sekolah, maka orangtua A berada disampingnya dan berusaha
untuk mendengarkan keluh kesah anaknya.
 Ketika MNA mendapatkan nilai yang bagus atas usahanya, maka
orangtua A tidak memberikan apa-apa karena terkendala oleh R2a
ekonomi yang kurang dan ketika nilai MNA kurang bagus pun R2b
orangtua A tidak memberikan hukuman kepada MNA dikarenakan
tidak tega kalau memarahi anaknya.
 Orangtua A sering menanyakan hasil belajar yang didapat oleh
MNA dan kalau waktunya pengambilan raport, maka orangtua A R1a
selalu menanyakan ke wali kelas MNA tentang perkembangan R1b
belajar anaknya.
 Untuk fasilitas belajar yang terdapat dirumah orangtua A terdapat
buku-buku pelajaran, alat tulis, dan adanya hp untuk mempermudah R3a
proses belajar MNA. Memang tidak begitu lengkap karena keadaan
ekonomi yang kurang dan membuat MNA harus menerima keadaan R3b
hidupnya dengan memaksimalkan fasilitas belajar yang sudah
diberikan leh orangtua A.
 Orangtua A terlihat tidak mengerti dengan materi belajar MNA,
tetapi orangtua A selalu berkomunikasi dengan MNA untuk F1a
mengetahui apa saja keluh kesah anaknya dan berusaha untuk F2a
memberikan motivasi belajar terhadap MNA. Kepedulian inilah F2b
yang membentuk kedekatan antara orangtua A dengan MNA. F3a
 Memonitoring kegiatan belajar MNA sudah dilakukan sejak lama
karena hal ini berdampak besar terhadap perkembangan belajar
MNA, karena kan MNA itu merupakan tipe anak yang pendiam dan F4a
jarang sekali keluar rumah maka dari itu orangtua A berusaha untuk F3b
menjadi teman ngobrol bagi MNA.
 Respon orangtua A melihat hasil belajar yang didapat oleh MNA
F5a
cukup senang dan dikatakan banyaknya peningkatan yang
signifikan terhadap nilai MNA. Tetapi sangat disayangkan sekali
F5b
lagi karena keadaan ekonomi, orangtua A tidak bisa memberikan
apresiasi terhadap nilai belajar yang didapat oleh MNA dan
F4b
digantikan dengan memberikan semangat dan motivasi belajar.
Catatan: Peneliti tidak mengetahui bagaimana jika orangtua A
memberikan hadiah sebagai apresiasi atas nilai yang bagus kepada
MNA dan karena ekspresi datar yang ditumbulkan dari orangtua A
maka peneliti tidak tahu apakah itu bentuk ekspresi senang atau biasa
saja.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :S
Hari/Tanggal : Kamis 16 – JUNI - 2022
Waktu : 19.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua S
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi kepada orangtua S, terlihat orangtua S R1a
selalu melihat nilai tugas dan nilai raport IDBS tetapi pada malam
hari karena dari pagi sampai sore orangtua S berjualan dan tidak F1a
sempat untuk memberikan bimbingan belajar karena itu kakak
IDBS selalu menemani adiknya untuk membantu mengerjakan R1c
tugas sekolah adiknya tersebut.
 Untuk fasilitas yang terdapat di rumah terlihat adanya hp, wifi, dan
laptop yang berguna untuk memudahkan IDBS untuk mengerjakan R3a
tugas-tugas dari sekolahnya. Meskipun orangtua S terlihat sibuk
tetapi ketika melakukan pengambilan raport, orangtua S selalu R1b
menanyakan kepada wali kelas IDBS tentang hasil belajar yang
didapat olehnya.
 Orangtua S sering memberikan hadiah berupa barang kesukaan atau R2a
uang jajan untuk IDBS atas nilai yang ia peroleh namun ketika
nilainya kurang bagus, IDBS tidak boleh memegang hpnya R2b
sebelum memperbaiki nilai yang kurang bagus tersebut. Arahan F5b
semua itu orangtua lakukan demi mendidik anaknya, bukan berarti R3b
memanjakan IDBS dengan memberikan apa saja yang IDBS
inginkan tetapi hanya membuat IDBS untuk terpacu semangatnya
untuk selalu mendapatkan nilai yang bagus terus.
 Ketika malam hari, orangtua S selalu mengobrol dengan anaknya F2a
IDBS tentang sekolahnya maupun tugasnya dan memberikan F1b
arahan hidup serta motivasi belajar terhadap IDBS. Kepedulian F4b
tinggi inilah yang membuat orangtua S gemar memberikan F3a
apresiasi kepada IDBS kalau mendapat nilai yang bagus.
 Orangtua S jarang sekali memonitor kegiatan IDBS karena sibuk
berjualan, maka dari itu pembelajaran IDBS dibantu oleh kakaknya F4a
dan itu membuat IDBS mendapatkan perkembangan nilai.
 Sejauh ini peneliti melakukan observasi, orangtua S tidak pernah
bersikap acuh maupun tidak peduli kepada IDBS maupun F2b
kakaknya, meskipun orangtua S sibuk bekerja tetapi ia sempatkan
pada malam hari tepatnya sesudah maghrib untuk mengobrol dan F3b
bertanya kepada IDBS.
 Orangtua S cukup senang dan ada peningkatan terhadap asil belajar
F5a
yang didapat oleh IDBS.
Catatan : Semua aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh orangtua
S semata-mata hanya demi membahagiakan anaknya, ia selalu
menyempatkan waktunya sesudah maghrib untuk selalu bertanya
tentang perkembangan belajarnya kepada IDBS.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :K
Hari/Tanggal : Jumat 17 – JUNI - 2022
Waktu : 17.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua K
Uraian Kode
 Selama observasi yang peneliti lakukan terhadap orangtua K, yaitu F2a
perhatiannya dan komunikasinya yang dilakukan terhadap anaknya
A. Komunikasi yang dilakukan seperti menanyakan tentang hasil F3a
belajarnya di sekolah maupun di rumah, selalu menjadwalkan anak F1b
untuk belajar, menasehati anak untuk selalu fokus belajar dan R1b
jangan bermain terus, serta bertanya kepada wali kelasnya tentang R1a
perkembangan A.
 Orangtua K selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya belajar R3a
seperti memberikan beberapa fasilitas belajar, yaitu: hp, meja R3b
belajar, buku, dan alat tulis.
 Orangtua K selalu mengayomi dan mendidik A dengan sangat baik,
mulai dari membantunya mengerjakan tugas jika ada yang sulit F4a
dikerjakan, selalu berusaha menasehati A supaya lebih fokus
memperhatikan gurunya dan belajar bersama dengan teman- F4b
temannya.
 Selama melakukan observasi, orangtua K sama sekali tidak
mempunyai sikap acuh bahkan tidak peduli dengan A. Semua yang F2b
dilakukan orangtua K itu sangat bermanfaat dan membantu F3b
kelancaran pembelajaran A baik di sekolah maupun di rumah. F3a
 Ketika A mendapatkan nilai yang bagus, maka orangtua K tidak
selalu memberikan hadiah kepada A namun jika ada rezeki maka R2a
diberikan sesuatu yang membuat A senang. Jika nilai A kurang R2b
bagus paling hanya diceramahi saja tidak sampai di marahi itu yang F5b
membuat A tampak tidak tertekan bila belajar dirumah, selain itu
orangtua K sering bertanya kepada A tentang belajarnya dan F1a
membantu kalau A membutuhkan sesuatu.
 Orangtua K tampak senang ketika semenjak melihat anaknya
masuk sekolah tatap muka, hal itu dikarenakan nilainya meningkat F5a
daripada belajar online dirumah.
Catatan : Orangtua K tampak begitu perhatian, peduli, dan menawasi
anaknya dengan hati-hati jangan sampai A menjadi malas belajar
apalagi terkena pergaulan bebas, oleh karena itu orangtua K selalu
menjadwalkan jam belajar bagi A supaya tidak terus menerus bermain.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :R
Hari/Tanggal : Senin 13 – JUNI - 2022
Waktu : 19.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua T
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi terhadap R, dia begitu suka bermain F1a
dengan teman-temannya pada siang sampai soe hari tetapi
mempunyai jadwal untuk belajar sehabis maghrib. Semua itu F2a
dijadwalkan denganbaik oleh orangtua T kepada R guna
meminimalisir R bermain meningkatkan fokus dalam belajar.
Terkadang R malas dalam belajar dan senang bermain yang F2b
membuat orangtua T marah dan menasehatinya.
 Didalam rumah R tampak fokus dalam mengerjakan tugasnya F4a
dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh orangtuanya R3a
walau terbatas oleh keadaan ekonomi serta lebih sering mencari R3b
materi di internet ketimbang dibuku.
 Kalau R di sekolah ia tampak rajin masuk sekolah dan mengikuti F4b
pembelajaran disekolah dengan baik.
 Terkadang kalau R ingin menunjukkan nilainya kepada orangtua T
itu sedikit takut karena takut dimarahi oleh orangtuanya dan ketika R1a
nilainya kurang bagus maka suka diambil hpnya dan tidak boleh R1b
untuk bermain. R2b
 Karena terkendala ekonomi maka ketika R mendapatkan nilai yang
bagus, orangtua K tidak memberikan hadiah atau apresiasi apapun. R2a
Tetapi sebagai gantinya orangtua K selau peduli dan memberikan F3a
semangat belajar kepada R. F3b
 R ketika mendapatkan nilai yang bagus ia akan menunjukkan
kepada orangtuanya dengan senang tetapi sebaliknya jika
mendapatkan nilai kurang bagus maka R akan takut dan deg-degan F5a
dimarahi oleh orangtua T.
Catatan : Saat melakukan observasi kepada R sulit dilakukan saat siang
sampai sore hari dikarenakan R bermain dengan teman-temannya,
maka dari itu sesudah R bermain maka observasi dapat dilakukan.
Catatan Lapangan Observasi
Responden : RD
Hari/Tanggal : Selasa 14 – JUNI - 2022
Waktu : 16.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua H
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi terhadap RD, terlihat RD sangat F1a
menjadwalkan kegiatannya terutama kegiatan belajar bersama F4a
temannya. RD jarang mengerjakan tugas di rumahnya karena ia
nyaman belajar bersama temannya saling tukar pikiran dan RD juga
tidak pernah membolos sekolah karena ia bersungguh-sungguh F4b
ingin mendapatkan nilai yang bagus.
 Kedekatan RD dengan orangtua H agak dekat dikarenakan RD
sering bermain dengan teman-temannya dan orangtua H pun sering F2a
pergi dengan motornya untuk bekerja sebagai tukang pijat. Namun F2b
RD walau jarang dirumah tapi ia berpikir bahwa orangtuanya
peduli dengannya. Kepedulian itu terbukti dengan memberikan F3b
fasilitas belajar kepada RD untuk mempermudahnya melakukan
kegiatan belajar baik di rumah maupun di sekolah seperti R3a
handphone, alat tulis, dan buku pelajaran.
 Walaupun fasilias yang diberikan kurang memadai tapi semua itu
diterima oleh RD mengingat kondisi ekonominya yang kurang dan R3b
melihat orangtuanya bekerja keras demi menghidupi keluarganya.
Tetapi walau orangtua H bekerja, selepas pulang orangtua H sering R1a
menanyakan kondisi anaknya, bagaimana belajarnya, dan nilainya. R1b
Begitupun RD yang selalu jujur dan tidak menutupi nilai dan F5a
perkembangan belajarnya di sekolah serta senang dengan
pencapaian belajar yang telah ia raih selama ini.
 Karena terkendala dengan keadaan ekonomi maka ketika RD R2a
mendapatkan nilai yang bagus, orangtua H tidak memberikan R2b
apapun dan kalau mendapatkan nilai yang kurang bagus maka
orangtua H hanya mengomelinya saja. Walau pun begitu orangtua
H menyemangati RD untuk selalu rajin belajar supaya jadi orang F3a
sukses dikemudian hari dan bisa mengubah nasib dari keluarganya
tersebut.
Catatan : RD merupakan anak yang cerdas dan selalu berusaha untuk
mendapatkan nilai yang bagus, oleh karena itu ia mempunya jadwal
sendiri untuk belajar bersama temannya. RD sangat kasihan dengan
orangtua H karena itu merupakan orangtua satu-satunya sesudah
ibunya meninggal dan itu menjadi motivasinya untuk belajar yang rajin
dan merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi.
Catatan Lapangan Observasi
Responden : MNA
Hari/Tanggal : Rabu 15 – JUNI- 2022
Waktu : 15.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua A
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi kepada MNA, dapat terlihat bahwa R1a
hubungan komunikasi dan kepedulian antara orangtua A dengan R1b
MNA begitu erat semua ini terjadi karena MNA orangnya pendiam F2a
dan jarang bermain juga maka dari itu teman ngobrolnya hanya
orangtuanya saja. Proses pembelajaran dan perkembangan hasil F5a
belajar juga tampak diperlihatkan kepada orangtua A oleh MNA.
 Kalau MNA mendapatkan nilai yang bagus, maka orangtua A tidak
memberikan apa-apa sebaliknya jika nilai yang MNA dapatkan R2a
kurang bagus maka tidak diberikan hukuman apa-apa oleh R2b
orangtuanya karena tidak tega memberikan hukuman kepada
MNA.
 Untuk kondisi fasilitas belajar yang ada didalam rumah MNA, yaitu R3a
hp, buku-buku pelajaran, dan alat tulis. Meskipun tidak begitu R3b
lengkap namun MNA berusaha memaksimalkannya.
 Untuk jadwal belajar MNA itu mulai dari habis ashar sampai F1a
setelah isya.
 Didalam rumah MNA terkadang membantu orangtua A untuk
bebenah rumah dan sehabis itu barulah ia belajar. Di rumah, F3a
orangtua A sering menasehati MNA untuk selalu belajar terus dan
mendapatkan nilai yang bagus di raportnya dan berguna jika F3b
nantinya melamar pekerjaan dikemudian hari. Itu yang membuat
MNA selalu rajin belajar karena ingin merubah nasib keluarganya F4a
menjadi lebih baik lagi.
 MNA merupakan tipe anak yang pendiam baik didalam rumah
maupun diluar, hal itu yang membuat MNA selalu mempunyai
komunikasi yang baik dengan orangtua A dan waktu melakukan F4b
observasi pun ia tampak mengobrol asik dengan orangtua A. Setiap
harinya MNA selalu berangkat sekolah dan jika sakit atau
mempunyai urusan penting maka barulah ia izin kepada gurunya.
Catatan : Pada saat melakukan observasi, MNA cenderung malu dan
butuh beberapa menit untuk bisa melakukan observasi dan
meyakininya untuk dapat bisa menjadi obyek pengamatan peneliti.
Catatan Lapangan Observasi
Responden : IDBS
Hari/Tanggal : Kamis 16 – JUNI - 2022
Waktu : 20.00
Lokasi : Rumah kediaman orangtua S
Uraian Kode
 Dalam melakukan observasi terhadap IDBS, terlihat bahwa ia F2a
mengerjakan tugasnya dengan kakak disampingnya bukan orangtua F4a
S, dikarenakan orangtua S tidak mengerti tentang materi pelajaran F2b
di sekolah IDBS, maka dari itu kakaknya turun tangan membantu
mengerjakannya. Tetapi biarpun orangtua S tidak disamping IDBS, F3b
tiap malam sering mengajak ngobrol anaknya itu guna melihat
perkembangan belajar IDBS. IDBS terlihat senang karena F3a
mendapatkan perhatian dari orangtuanya tersebut, terutama jika
diberikan semangat dalam bersekolah dan mengerjakan tugas. F4b
 Didalam rumahnya terlihat ada beberapa fasilitas pembelajaran
yang mendukung seperti hp, laptop, dan wifi yang membuat IDBS R3a
merasa nyaman dalam mengerjakan tugasnya. Sejauh peneliti R3b
melakukan observasi belum ditemukan rasa kurang nyaman yang
terlihat dari diri IDBS.
 IDBS ketika mendapat nilai yang bagus akan diberi barang
kesukaannya atau diberikan uang jajan oleh orangtua S, jika R2a
nilainya kurang bagus maka IDBS terpaksa hpnya diambil dan R2b
disuruh memperbaiki nilainya tersebut dengan belajar.
 IDBS sering memperlihatkan nilai yang didapat kepada orangtua S R1a
dan ia merasa tidak ada rasa takut menunjukkannya karena itu R1b
sudah menjadi batas kemampuannya serta IDBS bangga dan senang F5a
dengan nilai yang ia dapatkan.
 Pada malam hari tepatnya sehabis maghrib biasanya IDBS mulai
menggunakan waktu tersebut untuk belajar. F1a
Catatan : Dalam melakukan observasi terhadap IDBS, terlihat ia sangat
jujur dalam memperlihatkan nilai-nilainya kepada peneliti maupun ke
orangtuanya dan sosok yang rajin belajar dengan ditemani oleh
kakaknya disampingnya.
Catatan Lapangan Observasi
Responden :A
Hari/Tanggal : Jumat 17 – JUNI - 2022
Waktu : 18.30
Lokasi : Rumah kediaman orangtua K
Uraian Kode
 A merupakan anak yang pendiam dan sosok yang penakut apalagi R1a
ke orangtua K. Setiap nilai yang didapat oleh A dan dilihat oleh
orangtua K pasti ia takut karena takut diomeli oleh orangtua K. R1b
Meskipun begitu ia tetap jujur dan tidak ada yang ditutupi tentang
persoalan hasil nilainya.
 A mempunyai jadwal dalam belajar dirumah yaitu sehabis maghrib F1a
dan itu disuruh oleh orangtua K. Jalinan komunikasi antara A F2a
dengan orangtua K sangat dekat ini terlihat dengan jarangnya F2b
orangtua K memarahi A soal pembelajarannya.
 Fasilitas belajar yang ada dirumahnya sudah cukup dalam R3a
membantu A dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan ia tidak R3b
komplain dengan hal tersebut.
 Ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan memberikan hadiah
kepada A atas hasil belajarnya membuat A kadang diam saja dan R2a
hukuman yang diberikan ketika nilainya kurang bagus maka hanya R2b
diomeli secara perlahan saja.
 Dalam melakukan observasi, orangtua K senantiasa memberikan
semangat belajar kepada A dan terbukti orangtua K sangat peduli F3a
terhadap proses belajar anak demi mendapatkan peningatan belajar F3b
kedepannya.
 A sangat rajin belajar sehabis maghrib dan waktu bermain hanya di
sore hari. A juga tidak pernah membolos sekolah karena F4a
orangtuanya selalu menekankan untuk selalu masuk sekolah supaya F4b
dapat mengikuti proses belajar di sekolah dengan signifikan.
 A juga tkadang terlihat senang ketika mendapat nilai bagus dan
F5a
diam saja ketika mendapat nilai yang kurang bagus.
Catatan : A merupakan sosok yang pendiam dan takut kepada
orangtuanya karena ia takut orangtuanya kecewa dan memarahi A saat
ia mendapatkan nilai yang kurang bagus.
Lampiran 4.
Triangulasi Sumber Data
TRIANGULASI REFLEKSI HASIL WAWANCARA

KODE INDIKATOR : R1a & R1b


KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Menurut bapak/ibu Meningkat Orangtua merasa Baik dari orangtua
bagaimana Alhamdulillah. sudah ada maupun anak terlihat
perkembangan hasil (R01,5) peningkatan belajar bahwa mengalami
belajar anak? anaknya peningkatan hasil
(R1a) Cukup baik lah Orangtua merasa belajar semenjak
Alhamdulillah. hasil belajar anaknya sekolah tatap muka
(R02,8) lumayan baik berlangsung. Ada
Ada peningkatan Orangtua merasa yang mengalami
Alhamdulillah. anaknya mengalami peningkatan pesat
(R03,9) peningkatan hasil dan ada juga yang
belajar. mengalami
Ada peningkatan Orangtua merasa peningkatan yang
mas. sudah ada lumayan pesat.
(R04,9) peningkatan belajar
anaknya
Alhamdulillah Orangtua merasa
meningkat ya setelah anaknya semenjak
masuk sekolah tatap sekolah offline atau
muka offline. tatap muka terdapat
(R05,15-16) peningkatan belajar.
Lumayan kak. Anak merasa ada
(R06,10) peningkatan belajar
yang lumayan.
Alhamdulillah Anak merasa hasil
sedang aja kak gak belajarnya seimbang
jelek-jelek amat dan tidak terlalu buruk
gak bagus juga sih. dan tidak terlalu
(R07,15-16) bagus.
Alhamdulillah baik Anak merasa ada
ada peningkatan kak. peningkatan dalam
(R08,23) hasil belajarnya.
Lumayan sih kak Anak merasa ada
ada peningkatan. peningkatan yang
(R09,15) lumayan dalam hasil
belajarnya.
Iya kak bagus-bagus. Anak merasa
(R10,19) peningkatan hasil
belajarnya sudah jauh
meningkat.
Bagaimana reaksi Kalau hasilnya bagus Orangtua bersikap Dalam melihat
bapak/ibu ketika akan senang tapi jika senang jika anaknya ekspresi dan tindakan
melihat hasil belajar jelek ya ibu ngamuk. mendapatkan nilai yang ditunjukkan
yang didapat oleh (R01,8) yang bagus tetapi oleh orangtua
anak? kalau nilainya kurang terhadap hasil belajar
(R1b) bagus maka orangtua yang telah anaknya
akan bersikap negatif raih rata-rata
kepada anaknya. mengungkapkan rasa
Saya sih senang Orangtua senang senang dan ada juga
melihatnya. melihat nilai yang yang ketika melihat
(R02,11) didapat oleh anaknya. hasil belajar anaknya
Senang mas Orangtua merasa kurang bagus, maka
melihatnya karena hasil belajar yang anaknya terkena
nilainya meningkat didapat oleh anaknya ceramah dan disuruh
dari tahun kemarin. meningkat lebih rajin lagi untuk
(R03,12-13) dibandingkan tahun belajar dan
yang lalu. memperbaiki hasil
Saya senang Orangtua senang belajarnya.
melihatnya. melihat hasil belajar
(R04,12) anaknya.
Ya saya menerima Orangtua merasa
hasil belajar yang hasil belajar yang
sudah didapat oleh A didapat oleh anaknya
dan tidak memaksa sudah cukup bagus
dia untuk selalu dan merasa tidak
mendapatkan nilai akan memaksa dan
yang bagus. menekan anaknya
(R05,18-19) untuk bisa
mendapatkan hasil
belajar yang
sempurna.
Mama senang Anak merasa bisa
liatnya. membahagiakan
(R06,14) orangtuanya lewat
hasil belajar yang
telah ia dapatkan.
Bapak liat nilai Anak merasa bahwa
raport aku kalaunya jika hasil belajar yang
nilainya jelek ya didapat olehnya
diomelin dan disuruh kurang bagus akan
rajin belajar. terkena ceramah yang
(R07,18-19) negatif dan
menyuruhnya untuk
lebih giat belajarnya.
Biasa aja sih kak Anak merasa bahwa
cuma senyum doang. sikap yang
(R08,25) ditunjukkan oleh
orangtua terhadap
hasil belajar yang
didapat olehnya itu
hanya berupa
senyuman saja.
Biasa aja paling Anak merasa bahwa
hanya bilang untuk orangtuanya selalu
selalu rajin belajar. menyuruhnya untuk
(R09,18) rajin belajar
walaupun hasil
belajarnya bagus atau
kurang bagus.
Biasa aja kak Anak melihat
senyum doang. ekspresi yang
(R10,21) ditunjukkan oleh
orangtuanya hanya
senyuman saja
setelah melihat hasil
belajar yang telah ia
raih.
KODE INDIKATOR : R2a, R2b, R2c
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Tidak dikasih apa-apa Orangtua tidak Sejumlah orangtua
mas tapi cuma pernah memberikan lebih memilih tidak
diberikan semangat hadiah apa-apa memberikan hadiah
belajar aja. kepada anaknya atau apresiasi
(R01,11-12) tetapi hanya kepada anaknya
diberikan semangat yang telah
dan motivasi belajar. mendapatkan hasil
Tidak mas. Orangtua tidak belajar yang bagus
(R02,14) pernah memberikan karena terkendala
hadiah atau faktor ekonomi,
penghargaan kepada namun ada juga
Apakah bapak/ibu anaknya jika beberapa orangtua
memberikan hadiah anaknya yang memberikan
saat anak mendapatkan mendapatkan nilai hadiah kepada
nilai yang baik? yang bagus. anaknya supaya
(R2a) Tidak mas karena gak Orangtua tidak menimbulkan
ada duit. memberikan hadiah semangat belajar
(R03,16) atau apresiasi kepada dan lebih rajin lagi
anaknya atas hasil untuk belajar baik di
belajar yang telah rumah maupun di
diraih karena sekolah.
terkendala ekonomi.
Biasanya saya kasih Orangtua
uang atau barang memberikan
kesukaannya. sejumlah uang atau
(R04,15) barang yang disukai
oleh anaknya jika
mendapatkan nilai
yang bagus
Semampunya saya aja Orangtua akan
mas kalau ada rezeki memberikan hadiah
ya saya kasih. atau penghargaan
(R05,22) kepada anaknya yang
telah mendapatkan
nilai yang baik tetapi
jika orangtuanya
mendapatkan rezeki
lebih.
Gak kak. Anak tidak diberikan
(R06,23) hadiah atas hasil
belajarnya.
Enggak pernah Anak tidak diberikan
dikasih apa-apa. apresiasi ataupun
(R07,22) hadiah jika ia
mendapatkan nilai
yang bagus.
Gak pernah dikasih Anak tidak
apa-apa. mendapatkan hadiah
(R08,28) atau apresiasi
terhadap hasil
belajarnya.
Kadang kasih uang Anak terkadang
buat jajan aku dan diberikan sejumlah
kadang beliin barang uang untuk ia
yang aku mau. gunakan untuk jajan
(R09,21-22) dan terkadang pula
diberikan sejumlah
barang yang ia
senangi jika
mendapatkan nilai
yang bagus.
Gak pernah kasih Anak tidak diberikan
apa-apa kak. hadiah apa-apa atas
(R10,25) hasi belajar yang
telah ia raih.
Nilai bagus aja gak Orangtua merasa Saat anak
dikasih mas apalagi bahwa ia tidak perlu mendapatkan nilai
nilai jelek hehe, tapi memberikan yang kurang bagus,
ibu mah sebagai sejumlah apresiasi orangtua tidak
orangtua berusaha terhadap hasil belajar memberikan
membantu anaknya tetapi semangat dengan
memperbaiki nilai orangtua wajib memberikan
yang buruk. membantu anaknya sejumlah apresiasi
(R01,14-16) dalam memperbaiki atau hadiah tapi
nilai yang dirasa lebih ke membantu
kurang bagus. anaknya supaya
Tidak juga mas. Orangtua tidak dapat memperbaiki
Apakah bapak/ibu (R02,17) memberikan nilai yang kurang
memberikan hadiah apresiasi terhadap bagus tersebut.
saat anak mendapatkan hasil belajar
nilai yang buruk? anaknya.
(R2b) Tidak mas. Orangtua tidak
(R03,19) memberikan
apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Tidak mas. Orangtua tidak
(R04,17) memberikan
apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Kalau nilainya jelek Orangtua merasa
ya enggak mas. bahwa kalau
(R05,25) mendapatkan nilai
yang kurng bagus
maka tidak diberikan
sebuah hadiah atau
apresiasi.
Gak kak. Orangtua tidak
(R06,23) memberikan
apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Enggak kak. Orangtua tidak
(R07,24) memberikan
apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Iya kak gak dikasih Orangtua tidak
apa-apa. memberikan
(R08,30) apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Enggak kak hehehe. Orangtua tidak
(R09,30) memberikan
apresiasi kepada
anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Iya kak gak pernah Orangtua tidak
dikasih apa-apa sama memberikan
ibu. apresiasi kepada
(R10,27) anaknya kalau
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Hukumannya ya saya Jika anak Banyak dari
omelin mas mendapatkan nilai orangtua yang
Bagaimana bentuk (R01,19) yang kurang bagus, berpendapat bahwa
hadiah dan hukuman maka orangtua akan dengan memberikan
yang diberikan memberikan omelan omelan kepada
bapak/ibu kepada terhadap anaknya. anaknya dapat
anak? Palingan saya omelin Orangtua menyuruh membuat anak
(R2c) kalau nilainya jelek anaknya lebih giat menjadi lebih rajin
dan saya suruh belajar belajarnya dan akan belajar, namun ada
lebih rajin lagi. memberikan omelan juga beberapa
(R02,20-21) jika anaknya orangtua yang tidak
mendapatkan nilai tega untuk
yang kurang bagus. memarahi bahkan
Saya gak pernah Orangtua merasa memberikan omelan
hukum dia sih mas tidak tega jika kepada anaknya dan
karena gak tega kalau memberikan lebih memilih untuk
marahin anak. hukuman kepada diam saja sambil
(R03,22-23) anaknya jika menyuruhnya untuk
mendapatkan nilai belajar lebih rajin.
yang kuran bagus.
Saya biasanya Orangtua akan
melarang dia gak melarang anaknya
boleh megang hpnya untuk menggunakan
kalau lagi belajar. handphone miliknya
(R04,20-21) jika mendapatkan
nilai yang kurang
bagus dan
menyuruhnya untuk
belajar memperbaiki
nilai yang kurang
bagus.
Saya ceramahin aja Orangtua akan
mas untuk lebih rajin melakukan tindakan
lagi belajarnya. ceramah kepada
(R05,28) anaknya untuk selalu
rajin belajar lagi jika
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Sering kak aku Anak merasa sering
dihukum. Suka dihukum dengan
diambil hpnya dan tidak diperbolehkan
gak boleh main. menggunakan
(R06,17-19) handphonenya dan
tidak boleh keluar
main saat
mendapatkan nilai
yang kurang bagus.
Cuma diomelin aja Anak hanya terkena
kak. omelan dari
(R07,30) orangtuanya jika
hasil belajarnya
kurang memuaskan.
Gak pernah kasih Anak tidak diberikan
hukuman apa-apa. hukuman apa-apa
(R08,34) dari orangtuanya.
Enggak pernah Anak tidak diberikan
dihukum kak. hukuman apa-apa
(R09,33) dari orangtuanya.
Gak pernah dihukum Anak tidak diberikan
kak diem aja ibu. hukuman apa-apa
(R10,30) karena orangtuanya
hanya memberikan
tindakan dan
ekspresi diam saat
mengetahui ia
mendapatkan
nilaiyang kurang
bagus.
KODE INDIKATOR : R3a, R3b, R3c
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Handphone saja mas. Fasilitas Belajar yang Zaman teknologi
(R01,22) diberikan oleh saat ini membuat
orangtua hanyalah orangtua dan siswa
handphone. lebih bergantung
Handphone aja paling Orangtua kepada barang
buat internetan dan memberikan elektronik seperti
Fasilitas apa saja yang belajar. handphone kepada hanphone, laptop,
sudah bapak/ibu (R02,24) anaknya untuk dan wifi untuk
berikan kepada anak melakukan internetan melakukan proses
dalam proses dan digunakan untuk belajar. Orangtua
pembelajarannya? keperluan belajar. berusaha
(R3a) Palingan ya kayak Orangtua menyajikan fasilitas
buku-buku pelajaran, memberikan fasilitas sesuai dengan
meja belajar, alat belajar yang cukup kemampuan mereka
tulis, hp. lengkap kepada anak. supaya anak dapat
(R03,27-28) merasa nyaman
Ya seperti hp, laptop, Orangtua dalam belajar baik
wifi. memberikan fasilitas di rumah maupun di
(R04,24) belajar berupa sekolah.
barang-barang
elektronik yang
memudahkan anak
untuk belajar
Seperti hp, meja Orangtua
belajar, buku-buku. memberikan fasilitas
(R05,31) belajar pada
umumnya kepada
anak untuk belajar
Aku belajar pake hp. Anak menggunakan
(R06,29) handphone yang
diberikan oleh
orangtua untuk
belajar.
Itu udah dikasih ama Anak menggunakan
bapak dan sekarang beberapa fasilitas
aku lebih sering yang diberikan oleh
pakai hp sih buat orangtuanya tapi
belajar. terakhir ini
(R07,33-34) menggunakan
handphonenya untuk
elajar.
Palingan hp untuk Anak merasa fasilitas
belajar karena handphone sangat
sekarang biarpun berguna bagi proses
udah masuk sekolah belajar saat ini
tapi cari materi dikarenakan
belajar dan kadang kecanggihan
ada beberapa tugas teknologi yang
yang dikirim via menuntut guru dan
online jadi hp sangat siswa untuk belajar
butuh banget. offline dan online.
(R08,40-43)
Ada hp, laptop, wifi. Fasilitas belajar yang
(R09,38) diberikan orangtua
cukup lengkap dalam
hal memudahkan
proses belajar anak.
Kalau ngumpulin Kecanggihan
tugas sekarang lewat teknologi menuntut
WA kak jadi hp dan guru dan siswa untuk
buku pakai semua. menggunakan
(R10,33-34) fasilitas internet
dalam
mengumpulkan
tugas, maka dari itu
anak menggunakan
hanphone dan buu
secara bersamaan
untuk belajar.
Apakah anak pernah Enggak sih mas Orangtua merasa Fasilitas belajar
mengeluh terkait alhamdulillah. anak tidak mengeluh yang diberikan oleh
fasilitas belajar yang (R01,25) terkait fasilitas yang orangtua kepada
sudah diberikan oleh sudah diberikan. anaknya adalah
bapak/ibu? Anaknya gak pernah Orangtua merasa untuk memudahkan
(R3b) ngeluh sih mas. anak tidak mengeluh anak dan
(R02,27) terkait fasilitas yang memberikan
sudah diberikan. kenyamanan saat
Pernah ngeluh mas Orangtua merasa proses belajar
karena hp dia yang anak mengeluh namun ada beberapa
sekarang itu retak terkait fasilitas keluhan yang terjadi
layarnya jadi belajar yang sudah pada anak terkait
menganggu untuk diberikan kekurangan pada
ngeliat Google dan dikarenakan adanya fasilitas belajarnya.
mengirim tugas. kekurangan pada
(R03,31-33) layar handphone anak
yang membuatnya
merasa kesulitan
dalam belajar
maupun
mengumpulkan
tugasnya.
Enggak mas. Orangtua merasa
(R04,27) anak tidak mengeluh
terkait fasilitas yang
sudah diberikan.
Enggak pernah mas Orangtua merasa
dia mah. anak tidak mengeluh
(R05,34) terkait fasilitas yang
sudah diberikan.
Sinyalnya suka jelek Anak mengeluh
jadi aku belajar dan akibat sinyal internet
yang sering eror dan
ngirim tugasnya jadi berakibat pada
gak bisa. gagalnya
(R06,31-32) mengirimkan tugas
sekolahnya.
Udah cukup sih kak. Anak merasa sudah
(R07,37) cukup nyaman saat
menggunakan
fasilitas belajar yang
sudah diberikan oleh
orangtuanya.
Iya kak kadang- Anak terkadang
kadang. Ya kadang mengeluh akibat
ngeluh juga kak fasilitas belajar yang
karena hpnya kan ada dikarenakan
layarnya sudah rusak handphonenya
jadi ganggu banget mengalami kendala
buat belajar tapi pada layar yang rusak
orangtua lagi gak ada dan anak melihat
uang buat beli hp kondisi ekonomi
baru jadi terima apa orangtua yang sedang
adanya aja. sulit maka anak
(R08,47-52) berusaha untuk
menerima fasilitas
yang ada.
Gak pernah sih kak. Anak merasa tidak
(R09,44) mengeluh saat
menggunakan
fasilitas belajar yang
sudah diberikan oleh
orangtuanya.
Enggak kak. Anak merasa tidak
(R10,41) mengeluh saat
menggunakan
fasilitas belajar yang
sudah diberikan oleh
orangtuanya.
Kalau kendala itu ada Orangtua merasa Kendala yang
di kuota internet mas anak tidak nyaman terjadi pada fasilitas
sering habis untuk menggunakan belajar yang
mencari materi fasilitas belajar diberikan oleh
pelajaran di Google. dikarenakan orangtua kepada
(R01,28-29) terkendala di kuota anak begitu
Apakah ada kendala
internet yang sering beragam mulai dari
terkait fasilitas belajar
habis dan sinyal internet,
yang sudah diberikan
menghambat proses kuota internet
saat proses belajar
belajar. sampai pada
anak?
Untuk sekarang Orangtua tidak kerusakan fasilitas
(R3c)
alhamdulillah gak ada menemukan kendala belajar itu sendiri.
kendala apa-apa. apa-apa dalam
(R02,30) fasilitas belajar yang
digunakan oleh anak.
Kuota juga mas Orangtua merasakan
karena suka habis bahwa sering
kuota internetnya habisnya kuota
untuk belajar. internet dapat
(R03,35-36) menghambat proses
belajar anak.
Biasanya kalau lagi Orangtua merasakan
belajar pakai internet sinyal internet di
itu sinyalnya kurang sekitar rumahnya eror
bagus jadi suka eror yang berakibat pada
dan kalau lagi kirim gagalnya anak untuk
tugas ke gurunya itu mengirimkan tugas
suka gak bisa ke secara online kepada
kirim. gurunya dan
(R04,29-31) menghambat proses
belajar.
Untuk sejauh ini tidak Sejauh ini orangtua
ada mas. tidak merasakan
(R05,36) kendala apapun pada
fasilitas belajar anak.
Iya kak, sinyalnya Anak merasakan
eror banget suka lag sinyal internet yang
juga. sangat eror sehingga
(R06,34) menimbulkan lag
pada fasilitas
belajarnya.
Gak ada kendala apa- Anak tidak
apa sih kak. merasakan kendala
(R07,39) apapun pada fasilitas
belajarnya.
Ya kadang ngeluh Anak mengeluh
juga kak karena akibat handphonenya
hpnya kan layarnya yang digunakan
sudah rusak jadi untuk belajar
ganggu banget buat mengalami gangguan
belajar tapi orangtua pada layarnya yang
lagi gak ada uang rusak dan berakibat
buat beli hp baru jadi pada terhambatnya
terima apa adanya proses belajar anak.
aja.
(R08,49-52)
Palingan sinyal sih Anak merasakan
kak dari wifinya suka kendala dari sering
eror gitu jadi erorrnya sinyal wifi
menghambat kalau pada rumahnya yang
nyari materi di menghambat proses
google. belajar anak.
(R09,46- 47)
Dibeliin terus kak Anak merasa nyaman
ama ibu buat sekolah dan senang
dan main game. dikarenakan
(R10,43) orangtuanya
membelikan terus
kuota internet untuk
belajar dan
mempermudah dalam
proses belajar.
KODE INDIKATOR : F1a & F1b
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Sekarang kan Semenjak anaknya Pada era teknologi
sekolah sudah masuk sekolah offline saat ini, internet
masuk ya mas jadi atau tatap muka, merupakan suatu
untuk belajarnya si orangtua melihat metode belajar yang
R biasanya belajar anaknya belajar sangat membantu para
dengan temannya bersama teman- peserta didik dalam
dan kalau belajar temannya sedangkan mengerjakan tugas
Menurut bapak/ibu, dirumah saya selalu ketika belajar maupun belajar. Anak
apa metode paling semangatin biar dia dirumah akan lebih sering
cocok dan efektif semangat diberikan motivasi menggunakan internet
untuk proses belajar belajarnya. dan semangat belajar untuk belajar dan
dirumah selama (R01,32-36) oleh orangtuanya. menggunakannya
pandemi ini? bersama dengan
Dia sering belajar Orangtua merasa
(F1a) temannya serta
bareng dengan kalau anaknya belajar
temannya ya kalau bersama dengan orangtua pun terlihat
menurut saya itu teman-temannya menyetujuinya karena
udah bagus jadi biar maka akan merupakan hal yang
mereka sama-sama menambah positif dan membuat
ngerti belajarnya. pengetahuan dan anaknya lebih rajin
(R02,35-37) membuat anaknya belajar.
lebih rajin belajar.
Kalau saya melihat Orangtua merasa
dari MNA main hp kalau belajar dirumah
ya belajar dari dan menggunakan
internet mas karena internet sebagai
lebih efektif saja. sarana pembelajaran
(R03,39-40) akan lebih efektif.
Karena sekarang Orangtua merasa
jamannya udah bahwa belajar
canggih dan banyak menggunakan
yang pakai internet internet di zaman
jadi menurut saya yang penuh dengan
belajar dengan kecanggihan
internet itu teknologi ini
merupakan belajar merupakan cara
yang efektif. belajar yang efektif.
(R04,35-37)
Biasanya A saya Orangtua berpesan
suruh untuk belajar kepada anaknya
dengan temannya untuk lebih fokus dan
dan kalau di sekolah memahami materi
saya suruh untuk pelajaran yang
dengerin gurunya diberikan oleh
dan fokus belajar. gurunya di sekolah
(R05,39-41) dan ketika di rumah
anaknya disuruh
untuk belajar bersama
dengan temannya.
Aku belajar terus di Anak selalu belajar di
rumah kak. rumah
(R06,36)
Aku suka belajar Anak berperasaan
bareng sama teman bahwa belajar dengan
karena menurut aku teman membuatnya
enak aja belajar lebih menikmati
bareng lebih ngerti. proses belajarnya.
(R07,43-44)
Aku kan jarang Anak merupakan tipe
main dan kumpul yang jarang
juga ya sama temen- berkumpul dengan
temen, jadi aku temannya dan lebih
belajar sendiri memilih untuk belajar
dirumah, kadang sendiri di rumah
aku juga chat temen apabila ada materi
tanya-tanya kalau pelajaran yang tidak
ada materi yang dimengerti barulah
belum aku paham. menghubungi
(R08,57-60) temannya lewat sosial
media.
Karena ada kakak Anak merasa nyaman
aku dirumah jadi karena ada kakaknya
aku dibantu sama yang selalu ada untuk
dia buat kerjain membantunya dalam
tugas-tugas aku dan mengerjakan tugas
lewat google juga sekolah dan
aku bisa belajar. membimbingnya
(R09,51-53) dalam belajar.
Enakan dirumah kak Anak berprasangka
tapi kalau disekolah bahwa lebih nyaman
suka digangguin belajar di rumah
sama teman jadi gak dikarenakan tidak ada
fokus. yang menganggunya
(R10,46-47) selama belajar.
Bagaimana cara Saya biasanya Orangtua mempunyai Jadwal yang
bapak/ibu untuk menyuruh R belajar jadwal bagi anaknya terstruktur dan
mengelola waktu sehabis maghrib mas untuk belajar di dijalankan setiap
belajar anak? dan kalau ada waktu rumah dan berusaha harinya membuat
(F1b) senggang ya saya membantunya jika anak dapat
bantu mengerjakan anaknya menjalankan proses
tugas sekolahnya. membutuhkan belajar dengan baik.
(R01,38-40) sesuatu terkait tugas Orangtua yang selalu
sekolahnya memberikan support
Saya gak pernah Orangtua merupakan dan kepedulian
memaksa RD untuk tipe yang tidak terhadap anaknya
selalu belajar tapi memaksa dan membuatkan jadwal
saya selalu ngomong membuat jadwal belajar yang tidak
kalau mau jadi orang khusus belajar kepada membuat anak merasa
sukses itu harus rajin anaknya dan hanya tertekan dan terkesan
belajarnya. berpesan kepada fleksibel sehingga
(R02,40-42) anaknya untuk selalu anak dapat dengan
rajin belajar. nyaman untuk belajar.
Saya terus-terusan Orangtua sealu
bilang untuk selalu berpesan kepada
belajar dan fokus anaknya untuk selalu
sekolah biar nilainya rajin belajar dan
bagus terus. Kalau fokus belajar baik di
habis maghrib saya rumah maupun di
suruh belajar. sekolah serta
(R03,43-45) mempunyai jadwal
khusus belajar bagi
anaknya.
Saya bilang kalau Orangtua mempunyai
sudah malam itu pesan kepada
gunakan untuk anaknya tentang
belajar dan kalau jadwal belajar dan
sore itu untuk sudah diatur waktu
santai-santai. belajarnya.
(R04,40-41)
Saya biasanya habis Orangtua mempunyai
maghrib itu saya jadwal belajar yang
suruh belajar karena tersktruktur kepada
kalau sore kan dia anaknya.
main sama
temannya, jadi udah
saya jadwalin waktu
buat dia belajar.
(R05,43-45)
Biasanya malem aku Anak mempunyai
belajar. jadwal belajar pada
(R06,38) malam hari.
Aku punya jadwal Anak sudah mengatur
kalau dari senin- jadwal belajarnya
jumat itu dirumah dengan teratur.
belajar sendiri kalau
sabtu-minggu itu
belajar sama teman
(R07,48-49)
Biasanya sore habis Anak sudah
solat ashar dan habis mempunyai jadwal
solat isya itu aku untuk belajar
belajar.
(R08,62-63)
Kalau siang sampai Anak mempunyai
sore itu aku main jadwal belajar yang
dan kalau udah terstruktur.
malam baru aku
belajar.
(R09,59-60)
Aku biasanya abis Anak sudah
maghrib itu disuruh mempunyai jadwal
sama ibu untuk belajar yang sudah
belajar, kalau orangtuanya buat.
sorenya aku main
ditaman.
(R10,50-51)
KODE INDIKATOR : F2a & F2b
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Apakah bapak/ibu Iya mas, karena saya Orangtua merasa Orangtua
meluangkan waktunya peduli tentang proses peduli kepada membangun
untuk berkomunikasi belajar R perkembangan komunikasi dan
tentang proses belajar (R01,43) belajar anaknya oleh kedekatan kepada
kepada anak? karena itu berusaha anak dalam rangka
(F2a) untuk membangun supaya mengetahui
komunikasi dengan si sejauh mana dan
anak. kendala apa saja
Iya mas, kadang saya Orangtua terkadang yang ada pada diri
ajak dia ngobrol dan bertanya tentang anak selama ini.
nanya tentang sekolah dan tugas Komunikasi itu
sekolahnya gimana? anaknya. perlu karena sebagai
Pr nya sudah orangtua, kita perlu
dikerjakan belum? membimbing,
(R02,45-46) mengayomi, dan
Iya mas, kadang saya Orangtua berusaha membantu anak
deketin dan nanya untuk mendekati apalagi di masa anak
tentang sekolahnya, anak dan masih sekolah,
tugasnya, dan saya menunjukkan mereka masih butuh
ajak ngomong yang kepeduliannya orangtua sebagai
lainnya. terhadap pendengar keluh
(R03,48-49) perkembangan kesahnya selama
belajar si anak. mengikuti
Saya kan jualan ya Walaupun sibuk pembelajaran di
mas dari pagi sampai bekerja tetapi sekolah.
sore, jadi kalau orangtua
malam baru saya menyempatkan diri
tanya tentang gimana untuk membangun
tugas sekolahnya kedekatan dengan
udah dikerjain belum. anaknya dengan cara
((R04,44-46) mengobrol di waktu
yang senggang.
Kadang-kadang aja Orangtua terkadang
sih mas saya tanya menanyakan hal
gimana belajarnya di tentang
sekolah gitu. perkembangan
(R05,48-49) belajar anaknya.
Kadang-kadang Anak merasa
nanya. terkadang orangtua
(R06,41) berkomunikasi
dengannya perihal
perkembangan
belajarnya.
Kadang-kadang Anak merasa bahwa
nanya kak ngajak aku orangtua terkadang
ngobrol berusaha
(R07,53) mengajaknya
mengobrol tentang
proses belajarnya.
Aku ama orangtua Anak merasakan
sering ngobrol dan kedekatan yang lebih
paling dekat ke ibu kepada ibunya dari
karena ayah aku kan pada ayahnya
kerja jadi dirumah dikarenakan ayahnya
pas udah malam aja sibuk bekerja dan
(R08,66-68) pulang malam.
Jarang sih kak karena Anak merasakan
kan orangtua juga jarangnya terjadi
jualan jadi jarang ada komunikasi antara
waktu juga buat orangtua dan anak
nanya ke aku. terkait proses belajar
(R09,65-66) dan perkembangan
belajar anak karena
orangtua sibuk
bekerja.
Kadang-kadang Anak merasa
nanya sih kak. terkadang terjadi
(R10,53) komunikasi antara
orangtua dengan si
anak yang membahas
tentang proses
belajarnya.
Bagaimana cara Saya deketin anaknya Orangtua berusaha Kesulitan belajar
bapak/ibu dan berusaha bantu untuk membangun yang dialami oleh
berkomunikasi dengan mengerjakan kedekatan dengan anak ketika
anak ketika tugasnya. anaknya dan mendapatkan suatu
mengetahui anak (R01,46-47) membantu tugas dari gurunya,
mengalami kesulitan mengerjakan tugas itu membuat
dalam proses belajar? anaknya. tantangan tersendiri
(F2b) RD jarang ngomong Orangtua tampaknya bagi orangtua untu
tentang tugasnya ke tidak tahu tentang ikut serta membantu
saya karena biasanya esulitan atau hal meredakan kesulitan
dia ngobrol ke apapun tentang tugas yang dialami oleh
temannya dan kerjain sekolah anaknya anak. Peran
bareng tugas- dikarenakan anaknya orangtua dalam
tugasnya. lebih terbuka dan membantu anak
(R02,49-50) ngobrol dengan walau sekecil
temannya. apapun akan sangat
Saya berusaha untuk Orangtua berusaha berarti bagi anak
membantunya untuk membantu dan akan timbul rasa
dengan dengerin apa anaknya yang sedang snenag, bahagia, dan
yang MNA keluhkan mengalami kesulitan anak akan berpikiran
dari tugasnya. dalam mengerjakan bahwa orangtuanya
(R03,52-53) tugas sekolah dan sangat peduli
menjadi pendengar padanya dan itu
yang baik dari semua akan terjadi sebuah
keluh kesah yang hubungan dan
anak alami. kedekatan yang
Saya kurang Orangtua harmonis antara
mengerti tentang berpendapat bahwa anak dan orangtua.
pelajaran anak kurang paham soal
sekolah sekarang ya materi pelajaran pada
jadi saya serahkan masa kini untuk itu ia
kepada kakaknya menyerahkan
untuk membantu semuanya kepada
adiknya mengerjakan anak pertamanya
tugas sekolahnya. untuk mengajari dan
(R04,49-51) membimbing adiknya
supaya dapat
mengerti dan paham
materi pelajaran di
sekolah.
Kalau saya bisa bantu Orangtua selalu
ya saya bantu mas bertindak dengan
kalau dia cepat ketika anaknya
membutuhkan membutuhkan
sesuatu kayak suruh sesuatu perihal
cari barang-barang kebutuhan belajarnya
yang disuruh gurunya dan selalu
ya saya usahakan mengusahakan
untuk membantunya. membantunya.
(R05,52-54)
Kadang-kadang Anak selalu berusaha
bantuin tapi aku mah untuk mengerjakan
kalau susah ya tugas sekolah sesulit
kerjain aja sebisanya. apapun dan
(R06,44-45) menjawabnya sesuai
yang ia bisa dan
terkadang
orangtuanya
membantunya.
Aku jarang minta Anak merasa lebih
tolong ke bapak baik mengobrol soal
makanya aku suka kesulitan belajar
belajar bareng ama yang ia alami ke
teman karena biar temannya dari pada
aku ngerti ke orangtuanya
ngerjainnya. dikarenakan supaya
(R07,56-58) si anak lebih
mengerti penjelasan
dari temannya soal
materi pelajaran yang
sulit tersebut.
Paling ibu hanya Anak merasa bahwa
memberikan saran orangtua terus
dan semangatin aku berupaya
belajar. memberikan
(R08,71-72) semangat dan
motivasi belajar
kepadanya yang
membuatnya menjadi
lebih semangat dalam
belajar.
Gak pernah bantu Anak merasa bahwa
kak karena orangtua orangtuanya tidak
gak mengerti materi mengerti tentang
pelajaran sekarang materi pelajaran
jadi kakak yang jaman sekarang,
bantu aku terus. maka dari itu si anak
(R09,71-72) lebih meminta
bantuan kakaknya
yang dianggap bisa
membantunya
mengerjakan tugas-
tugas sekolah yang
sulit.
Biasanya ibu nanya Anak merasa bahwa
dan bantuin aku orangtuanya cekatan
kalau aku susah, dalam membantunya
kayak kemarin ada dan berusaha untuk
tugas prakarya bikin mengerjakan tugas
gambar pohon, ibu yang menurut anak
yang gambarin. sulit.
(R10,58-60)
KODE INDIKATOR : F3a
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Bagaimana respon R terima apa adanya Orangtua merasa Tindakan orangtua
anak ketika fasilitas mas karena tau bahwa anaknya yang selalu berusaha
belajar kurang kondisi ekonomi sangat mengerti untuk membuat
memadai? keluarganya. keadaan ekonomi anaknya nyaman
(F3a) (R01,50-51) keluarganya. dalam melakukan
Biasa aja sih dia gak Orangtua merasa proses belajar patut
ada responnya. anak hanya diapresiasi. Anak
(R02,53) menampilkan yang menerima
ekspresi biasa saja segala fasilitas belajar
terhadap kekurangan yang telah diberikan
yang ada dalam oleh orangtuanya
fasilitas belajarnya. berusaha untuk
Gak selalu sih mas Orangtua merasa memaksimalkan
karena dia paham anaknya sangat penggunaannya
kondisi ekonomi mengerti keadaan walaupun ada
orangtuanya. ekonomi keluarganya kekurangan di
(R03,56-57) dan berusaha fasilitas belajar
memakluminya tersebut.
dengan tidak banyak
mengeluarkan respon
keluhan.
Biasanya dia suka Orangtua merasa
ngeluh tentang RAM fasilitas belajar yang
hpnya yang kecil diberikan kepada
dan suka lemot, dia anak kurang memadai
juga suka minta sehingga timbul
ganti hp baru. permasalahan pada
(R04,54-55) salah satu fasilitas
tersebut.
Suka ngeluh mulu Orangtua melihat dan
mas apalagi kalau merasakan salah satu
kehabisan kuota dan kekurangan yang ada
jadi susah buat kirim dalam fasilitas belajar
tugas ke gurunya. yang sudah diberikan
(R05,57-58) dan berusaha untuk
selalu membuat
anaknya nyaman
belajar.
Aku suka kesel Anak berusaha
sendiri soalnya mencari salah satu
tugas-tugasnya susah alternatif demi bisa
dikirim makanya aku memaksimalkan
suka ke taman cari kegunaan dari
wifi. fasilitas belajar yang
(R06,50-51) digunakannya dengan
tidak menyusahkan
orangtuanya.
Ya biasa aja kak Anak merspon salah
ditunggu aja entar satu kekurangan dari
juga normal lagi fasilitas belajarnya
(R07,61) dengan sikap biasa
saja.
Aku cuma nerima Anak berusaha untuk
keadaan aja gak mengerti dan
memaksa orangtua memahami keadaan
untuk memberikan ekonomi keluarganya
hp yang baru selama dengan
masih bisa untuk memaksimalkan
digunain. fasilitas belajarnya.
(R08,75-77)
Yah mau gimana Anak merespon
lagi kak nunggu kekurangan fasilitas
sampai normal aja, belajar dengan santai.
misal mepet waktu
buat kumpulin tugas
paling beli kuota
internet dulu.
(R09,77-79)
Aku minta ke ibu Anak meminta
beliin kuota dan bantuan kepada
buku buat belajar orangtuanya untuk
kak. membelikan kuota
(R10,65) internet demi
memaksimalkan
penggunaan fasilitas
belajarnya.
KODE INDIKATOR : F4a, F4b, F4c
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Bagaimana pendapat R lebih sering main Orangtua merasa Proses belajar yang
bapak/ibu dalam sama temannya anaknya sangat dilakukan anak
melihat aktivitas makanya saya senang bermain, dirumah merupakan
belajar anak? omelin terus untuk maka dari itu salah satu cara agar
(F4a) belajar. orangtua sering anak tetap mengerti
(R01,53-54) memarahinya untuk materi pelajaran di
jangan sering sekolah dan dapat
bermain lebih baik meningkatkan hasil
belajar dirumah. belajarnya secara
Menurut saya sih dia Orangtua signifikan. Berbagai
rajin belajar. beranggapan bahwa respon orangtua dan
(R02,56) anaknya rajin belajar. anak yang beragam
Saya senang karena Orangtua sangat dapat ditarik
melihat dia senang karena kesimpulan bahwa
bersungguh-sungguh melihat anaknya setiap orangtua
dalam belajar walau fokus dalam belajar menginginkan
banyak kekurangan. walaupun nilainya anaknya dapat
(R03,59-60) tidak sesuai dengan berhasil dan
harapan. mendapatkan hasil
Ya menurut saya Oangtua merasa belajar yang terbaik.
karena dibantu juga bahwa dengan
oleh kakaknya, jadi belajar bersama
ya sudah cukup kakakknya maka
bagus. dapat meningkatkan
(R04,58-59) perkembangan hasil
belajar anak.
Saya sering bilang Orangtua menyuruh
untuk jangan main anak untuk fokus
terus dan fokus dalam belajar dan
untuk belajar supaya jangan terlalu sering
dapat nilai yang untuk bermain
bagus. handphone.
(R05,61-62)
Biasanya suka diluar Anak merasa bahwa
tapi kalau aku minta orangtua mendukung
bantuin ya dibantuin dan mempermudah
ama mama. dalam menjalani
(R06,64-65) proses belajar
dirumah.
Ya senang kak Anak merasa bahwa
karena kan aku orangtua
bukan main tapi mendukungnya
belajar bareng. untuk belajar
(R07,70-71) bersama dengan
teman-temannya di
luar rumah.
Karena aku cewe Anak paham dengan
jadi ibu pernah kondisinya sebagai
ngomong lebih baik perempuan yang
dirumah aja, gak tidak boleh terlalu
baik cewe keluar sering bermain diluar
rumah mulu main dan memilih untuk
sama teman- belajar dirumah
temannya lebih baik ditemani
dirumah belajar dan orangtuanya.
bantu orangtua.
(R08,81-84)
Biasa aja kak karena Anak bersikap biasa
emang setiap harinya saja belajar dengan
kegiatan belajar aku kakaknya karena itu
ya sama kakak. merupakan kegiatan
(R09,83-84) sehari-hari.
Iya kak aku diomelin Anak di ceramahi
buat belajar dirumah oleh orangtuanya
karena udah mau agar lebih giat agi
kelas 6 dan masuk ke dalam belajar
SMP. dikarenakan dirinya
(R10,68-69) sudah mau masuk ke
jenjang SMP.
Selama pandemi ini, Kalau dulu pas Orangtua Banyak dari orangtua
apakah menurut online sekolahnya itu beranggapan bahwa dan anak yang
bapak/ibu belajar gak efektif, tapi selama sekolah beranggapan bahwa
dirumah itu efektif? sekarang pas udah online dulu itu dengan mulainya
(F4b) masuk sekolah jadi membuat sekolah tatap muka
anak bisa belajar pembelajaran ini membuat mereka
terus. anaknya tidak dapat meraih proses
(R01,57-58) maksimal dan belajar dengan
sekarang setelah maksimal dan hasil
sekolah sudah offline belajar yang
atau tatap muka, maksimal pula.
membuat proses
belajar anak menjadi
maksimal.
Tidak efektif karena Orangtua
RD jadinya lebih beranggapan bahwa
sering bermain dengan belajar di
dengan temannya rumah membuat
ketimbang belajar. anaknya lebih sering
(R02,59-60) bermain daripada
belajar.
Kalau dulu pas Orangtua merasa saat
online itu gak efektif dulu sekolah online
karena MNA sering membuat anaknya
tidak mengerti tidak mengerti materi
penjelasan gurunya yang dijelaskan oleh
lewat zoom tapi gurunya tetapi
kalau sekarang sudah setelah sekolah
masuk sekolah ya kembali tatap muka,
menurut saya efektif maka orangtua
ketimbang belajar beranggapan lebih
dirumah. efektif daripada
(R03,62-65) sekolah online
dirumah.
Efektif sih karena Orangtua merasa
dibantu oleh bahwa dengan
kakaknya belajar. adanya bantuan dari
(R04,61) kakaknya makadapat
membuat anaknya
lebih mengerti dan
paham materi
pelajaran.
Kalau online dulu Orangtua merasa saat
tuh saya kurang sekolah online dulu
efektif sih karena A membuat anaknya
lebih sering main tidak fokus belajar
game online sama dan lebih sering
temannya dan bermain game online
belajarnya kurang. dengan teman-
(R05,65-67) temannya.
Enakan masuk Anak beranggapan
sekolah bisa kumpul bahwa dengan masuk
sama temen-temen. sekolah tatap muka
(R06,59) sekarang
membuatnya menjadi
semangat bersekolah
dan bertemu dengan
teman-temannya.
Enak sama teman Anak beranggapan
kak seru belajarnya belajar bersama
bisa sambil dengan temannya
bercandaan. dapat membuat
(R07,74-75) perasaannya senang
dan bersemangat
dalam belajar.
Tergantung Anak merasa bahwa
orangnya kak, kalau dengan belajar
aku kan udah biasa dirumah
dirumah jadi ya membuatnya merasa
nyaman-nyaman aja lebih nyaman.
belajar dirumah.
(R08,91-92)
Enakan online sih Anak beranggapan
jadi bisa bebas bahwa sekolah online
hehehe, kalau offline itu lebih enak
kadang paginya daripada sekolah
ngantuk dan gurunya offline yang
jelasinnya kurang dikarenakan
paham aku. waktunya kurang
(R09,87-89) bebas dan penjelasan
dari gurunya yang
tidak maksimal.
Aku gak ngerti kak Anak merasa bahwa
karena kan gurunya penjelasan dari
jelasinnya kurang gurunya tentang
jadi aku gak ngerti. materi pelajaran
(R10,78-79) tidak maksimal
sehingga anak tidak
mengerti.
Bagaimana cara Saya terus Orangtua terus Semangat dan
bapak/ibu dalam menekankan R untuk menekankan pada motivasi belajar yang
memberikan semangat belajar terus dan anak untuk selalu selalu diberikan oleh
dan motivasi belajar kurangin mainnya. fokus dalam belajar orangtua kepada
kepada anak? (R01,61-62) dan mengurangi anaknya
(F4c) kegiatan bermainnya. membuktikan bahwa
Saya selalu bilang Orangtua kuatnya harapan
kalau jadi anak itu memberikan orangtua agar
kudu selalu rajin motivasi kepada anaknya kelak dapat
belajar biar nanti anaknya untuk tetap menjadi pribadi yang
dapat kerjaan yang giat dan rajin belajar sukses dan dapat
enak dan hidup dan nantinya akan membahagiakan
sukses. berguna di masa keluaranya kelak.
(R02,63-64) depan anaknya kelak. Proses belajar yang
Saya selalu Orangtua terus maksimal akan
menasehatinya kalau menasehati anaknya membuat anak
belajar itu yang untuk fokus belajar mendapatkan
serius dan fokus dan jangan sampai pengetahuan yang
jangan main-main. pikirannya luas terkait materi
(R03,68-69) memikirkan hal yang pelajaran di
lain diluar sekolahnya.
pembelajaran.
Rajin-rajin belajar Orangtua
supaya dapat nilai memberikan nasehat
yang bagus dan kepada anaknya
supaya diterima di supaya rajin belajar
perguruan tinggi agar anaknya dapat
yang dia mau. masuk ke perguruan
(R04,64-65) tingi yang dituju.
Saya semangatin Orangtua
untuk selalu rajin menyemangati dan
belajar dan saya memberikan nasehat
cerewet mas untuk kepada anaknya
kasih tau dia untuk untuk mengurangi
jangan main mulu kegiatan bermainnya
gitu. diluar dan mulai
(R05,69-70) fokus dalam belajar
dirumah.
Kadang nasehatin Anak dinasehati oleh
gitu supaya belajar orangtuanya untuk
terus jangan main rajin belajar dan
mulu. mengurangi bermain
(R06,54-55) diluar.
Yah kak kadang- Anak terkadang
kadang doang dinasehati oleh
bilanginnya gak orangntuanya untuk
sering banget. rajin belajar tetapi
(R07,81-82) tidak terlalu sering.
Setiap aku belajar, Anak diberikan
ibu selalu bilang nasehat dan
untuk rajin belajar semangat dari
dapetin nilai bagus orangtuanya untuk
supaya nanti setelah bisa mendapatkan
lulus biar dapat kerja hasil belajar yang
yang enak dan bagus dan proses
banggain keluarga belajar yang
gitu. maksimal guna bisa
(R08,95-97) merubah keadaan
ekonomi keluarganya
kelak.
Ya palingan kayak Anak diberikan
suruh rajin belajar semangat oleh
aja supaya akubisa orangtuanya untuk
diterima dikuliah memaksmalkan
yang aku mau. proses belajarnya
(R09,96-97) guna mendapatkan
perguruan tinggi
yang dituju oleh
anak.
Sering dibilangin Anak selalu di
kalau jangan main ceramahi oleh
terus mending orangtuanya untuk
dirumah aja belajar jangan selalu
gitu. bermain diluar dan
(R10,90-91) lebih baik belajar
dirumah.
KODE INDIKATOR : F5a & F5b
KODE SUMBER : R01;R02;R03;R04;R05;R06;R07;R08;R09;R10
PERTANYAAN JAWABAN REFLEKSI SIMPULAN
PARTISIPAN REFLEKSI
(Triangulasi
Sumber)
Bagaimana hasil Cukup bagus mas. Orangtua merasa Hasil belajar atau
belajar yang didapat (R01,64) hasil belajar nilai yang didapat
oleh anak bapak/ibu? anaknya oleh anak cenderung
(F5a) berkembang dengan mengalami
cukup baik. peningkatan yang
Cukup bagus sih Orangtua merasa cukup baik dengan
hasilnya meningkat hasil belajar berkembangnya
(R02,66) anaknya jadwal belajar
berkembang dan dirumah, maka akan
hasil nilainya pun membuat hasil belajar
meningkat. anak akan meningkat.
Iya mas bagus-bagus Orangtua merasa Orangtua yang
alhamdulillah saya senang saat melihat melihat hasil belajar
senang. perkembangan hasil anaknya pun juga
(R03,72) belajar anaknya turut senang melihat
yang bagus. hasil nilai anak
Alhamdulillah Orangtua bersyukur mereka.
bagus. karena nilai anaknya
(R04,68) bagus.
Alhamdulillah mas Orangtua senang
bagus-bagus dan bersyukur
meningkat. karena hasil belajar
(R05,74) anaknya meningkat.
Bagus kak. Anak merasa
(R06,69) perkembangan hasil
belajarnya bagus.
Bagus sih menurut Menurut anak, hasil
aku. belajarnya sudah
(R07,90) cukup bagus.
Cukup bagus kak Anak merasa hasil
lumayan. belajarnya lumayan
(R08,104) ada peningkatan
yang bagus.
Cukup bagus sih Anak merasa bahwa
kak. nilainya sudah
(R09,105) berkembang cukup
bagus.
Iya kak lumayan Anak merasa
bagus. nilainya ada
(R10,94) peningkatan yang
lumayan bagus.
Apakah hasil belajar Iya mas Orangtua merasa Orangtua dan anak
anak bapak/ibu cukup alhamdulillah saya puas setelah melihat merasa puas dengan
memuaskan? puas melihatnya. hasil belajar pencapaian hasil
(F5b) (R01,66) anaknya. belajar yang didapat
Iya mas memuaskan. Orangtua merasa dan berharap semoga
(R02,68) puas dengan hasil bisa meningkatkan
belajar yang didapat hasil belajar anak
oleh anaknya. dengan maksimal.
Cukup memuaskan Orangtua merasa
sekali mas. cukup puas dengan
(R03,74) hasil belajar
anaknya.
Cukup memuaskan Orangtua merasa
mas. cukup puas dengan
(R04,70) hasil belajar
anaknya.
Iya mas cukup puas Orangtua merasa
sekali. cukup puas dengan
(R05,77) hasil belajar
anaknya.
Senang kak hehe. Anak merasa senang
(R06,71) dengan
perkembangan hasil
belajarnya.
Senang kak. Anak senang dengan
(R07,92) melihat hasil
belajarnya.
Senang kak Anak bersyukur dan
Alhamdulillah. senang dengan
(R08,107) pencapaian hasil
belajarnya.
Senang kak. Anak senang dengan
(R09,107) melihat hasil
belajarnya.
Iya kak semoga aku Anak berharap
bisa tingkatin lagi semoga dapat bisa
nilai aku. meningkatkan lagi
(R10,100) hasil belajarnya
dengan maksimal.
Lampiran 5
Dokumentasi
Lampiran 6
Surat-surat Penelitian
Lampiran 7
Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup Penulis

Nama : Rizky Putra Pratama


Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 02 September 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat Rumah : Jl. Cibubur II, RT 05/ RW 03 NO:32A, Jakarta Timur,
13720
Email : rizkypratama0209@gmail.com
No. Handphone : 085155157056

PENDIDIKAN FORMAL
Sekolah Dasar : SDN 10 Cibubur ( 2005 – 2011 )
Sekolah Menengah Pertama : SMPN 258 Jakarta ( 2011 – 2014 )
Sekolah Menengah Atas : SMA Pratama ( 2014 – 2017 )
Perguruan Tinggi : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
( Program Studi Bimbingan dan Konseling )

Anda mungkin juga menyukai