pada pondok pesantren Al-Mubarok 85% tenaga pengajar telah memenuhi persyaratan administrasi
sekolah, sedangkan 15% tenaga pengajar di ponpes tersebut masih belum melengkapi persyaratan
administrasi sekolah tersebut, begitupun pada ponpes Daar El-Ilmi, 84% tenaga pengajar telah
memenuhi persyaratan administrasi sekolah, sedangkan 16% tenaga pengajar lainnya belum
memenuhi persyaratan administrasi sekolah tersebut, dan pada ponpes Daar El-Istiqomah, 87%
tenaga pengajar telah melengkapi persyaratan administrasi sekolah, sedangkan 13% dari tenaga
penngajar lainnya belum melengkapi persyaratan administrasi sekolah tersebut.
masih ada tenaga pengajar yang belum dapat hadir dengan tepat waktu atau sebelum jam mengajar
dimulai, seperti di pondok pesantren Al-Mubarok, 86% tenaga pengajar mampu hadir tepat waktu
atau sebelum jam mengjar dimulai, namun 14% dari tenaga pengajar lainnya belum hadir tepat
sebelum jam mengajar dimulai, begitupun di pondok pesantren Daar El-Ilmi, 85% tenaga pengajar
sudah hadir tepat sebelum jam mengajar dimulai, namun 15% dari tenaga pengajar lainnya tidak
hadir sebelum jam mengajar dimulai, dan pada pondok pesantren Daar El-Istiqomah, 87% tenaga
pengajar hadir tepat sebelum jam mengajar dimulai, namun 13% dari tenaga pengajar lainnya belum
mampu hadir sebelum jam mengajar dimulai. Memang salah satu faktornya yaitu jarak tempat
tinggal guru dengan sekolah atau pondok pesantren rata-rata diatas 10 KM, dan kondisi perjalanan
dari tempat tinggal menuju sekolah/pondok pesantren yang cukup memakan waktu yang
disebabkan oleh kemacetan, selain itu, kurangnya pengawasan dari pimpinan dan kurangnya
pengawasan dalam penerapan system Finger Print juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru.
Theoritical Gap
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa perbedaaan (Research gap) antara
beberapa peneliti tentang pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kedisiplinan pada
kinerja guru, diantaranya yaitu: menurut Happyn (2020) dan Rifa’i (2018) menyatakan bahwa
kepemimpinan berpengaruh terhadap kedisiplinan dan kinerja guru, hal ini berbanding
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadromi (2017) dan Suratman (2017) yang
menyatakan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kedisiplinan pada kinerja
guru. Menurut Houtman (2020) dan Alhusaini (2020) menyatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh pada kinerja guru, sedangkan Hafidzi (2019) menyatakan bahwa motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja guru.
Teori
Teori kinerja Teori kompetensi Teori trust
Kompetensi
BAB I
PENDAHULUAN
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
1. Bagi perusahaan
2. Bagi karyawan
3. Bagi asosiasi
BAB II
2.2. Kinerja
2.3 Kompetensi
Keterkaitan antara rumusan masalah, tujuan, hipotesisi penelitian (Bab II), hipotesis
statistik (BAB III)
3) Apakah terdapat pengaruh langsung kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
4) Apakah terdapat Pengaruh langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
5) Apakah terdapat Pengaruh langsung Leader Member Exchange terhadap Kinerja Guru
6) Apakah terdapat Pengaruh tidak langsung Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru
SMK Swasta di Kabupaten Serang melalui Leader Member Exchange sebagai variabel
Intervening?
7) Apakah terdapat Pengaruh tidak langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
Intervening?
kinerja guru di SMK Swasta di Kabupaten serang. Secara khusus, tujua penelitian ini adalah
untuk menganalisis:
1. Pengaruh langsung Kompetensi Guru terhadap Leader Member Exchange Guru SMK
2. Pengaruh langsung sertifikasi Guru terhadap Leader Member Exchange Guru SMK
3. pengaruh langsung Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di Kabupaten
Serang?
4. Pengaruh langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di Kabupaten
Serang
5. Pengaruh langsung Leader Member Exchange terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di
Kabupaten Serang
6. Pengaruh tidak langsung Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di
7. Pengaruh tidak langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di
berikut.
H3
Kompetensi
(X1) H6
H2 H4
Sertifikasi
Guru
(X2)
Ho1: tidak terdapat pengaruh langsung Kompetensi Guru Terhadap Leader Member
Exchange
Ha1: terdapat pengaruh langsung Kompetensi Guru Terhadap Leader Member Exchange
Ho2: tidak terdapat ngaruh langsung Kompetensi Gu Sertifikasi Guru Terhadap Leader
Member Exchange
Ha2: terdapat pengaruh langsung Sertifikasi Guru Terhadap Leader Member Exchange
Ho3. tidak terdapat pengaruh langsung Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
Kabupaten Serang
Ho4: tidak terdapat Pengaruh langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta
di Kabupaten Serang
Ha4: terdapat Pengaruh langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta di
Kabupaten Serang
Ho5: tidak terdapat Pengaruh langsung Leader Member Exchange Terhadap Kinerja Guru
Ha5: terdapat Pengaruh langsung Leader Member Exchange Terhadap Kinerja Guru SMK
Ho6: tidak terdapat Pengaruh tidak langsung kompetensi guru Terhadap Kinerja Guru SMK
Ha6: terdapat Pengaruh tidak langsung kompetensi guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta
Ho7: tidak terdapat Pengaruh tidak langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
Ha7: terdapat Pengaruh tidak langsung Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta
member exchange
member exchange.
Ha2: β2≠ 0, diduga kompetensi guru dan sertifikasi guru mempunyai pengaruh positif
H03: β3= 0, artinya kompetensi guru tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap
kinerja guru
guru
kinerja guru
guru
kinerja guru
exchange
exchange.