Anda di halaman 1dari 19

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Kurikulum Madin untuk

Meningkatkan Karakter Santri di Madrasah Diniyah At-Taqwa Desa Buntaran

Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung” menggunakan jenis metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dinamakan postpositivistik Karena

berlandaskan pada filsafat post positifisme.1 Metode penelitian kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif berusaha

mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,

masyarakat, dan atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,

rinci, dalam, dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.2

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus.

Pendekatan studi kasus adalah serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara

intensif, terinci, dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas,

baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk

memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut.3 Berawal dari

1
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hal. 27
2
L.J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulaitatif, dalam Sandu Siyoto dan Ali Sodik,
Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), hal. 27
3
Mudja Rahardjo, Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya,
(Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2017), hal. 3
57

sebuah kasus dan isu-isu mengenai kemerosotan karakter anak yang semakin

mengkhawatirkan, maka dari itu seorang peneliti berinisiataif mengakat kasus

tentang peran pengembangan kurikulum madin yang diharapakan bisa menjadi

pembaharuan dalam mengatasi persoalan kemerosotan karakter anak sekarang ini.

Penelitian ini dibuat dalam bentuk deskripsi mengenai permasalahan yang

sudah diidentifikasi secara detail. Penelitian deskripsi merupakan metode

penelitian yang berusaha mengembangkan dan menginterpretasi obyek sesuai apa

adanya.4 Penelitian deskripsi bertujuan menggambarkan secara sistematik dan

akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.

Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang

dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari

penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi.5

Dalam hal ini peneliti berupaya untuk mendeskripsikan tentang peran dari

pengebangan kurikulum madin untuk membina karakter santri di Madrasah

Diniyah At-Taqwa Buntaran Rejotangan Tulungagung.

Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan

konsep, gambaran, dan penjelasan disertai data yang akurat juga terorganisir

dengan baik mengenai komponen-komponen terkait, sehingga akan menhasilkan

kevalidan dari hasil penelitian.

B. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian dengan jenis penelitian kualitatif, kehadiran dan juga peran

dari peneliti hal yang paling utama. Karena peneliti dsini berperan sebagai
4
Sukardi, Metodologi Penelitian: Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, (Yogyakarta:
Bumi Aksara, 1992), hal. 22
5
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014), hal. 6-7
58

instrumen kunci dimana langsung melakukan pengamatan, menggali informasi

dengan wawancara, dan mengambil dokumentasi penelitian, serata kehadiran

peneliti berada langsung di lapangan tidak bisa diwakilkan kepada siapapun.

Sebagai instrument kunci, peneliti langsung mengadakan penelitian di Madrasah

Diniyah at-Taqwa Buntaran Rejotangan Tulungagung sebagai subyek penelitian

dan beberapa informan. Selain itu juga terdapat instrumen tambahan baik dalam

bentuk dokumen atau lainnya. Instrument tambahan hanya sebagai penguat data

yang diperoleh instrument kunci dalam penggalian data secara langsung. Seperti

yang dikemukakan oleh Nasution bahwa “peneliti bertindak sebagai intrumen

kunci atau instrument utama dalm pengumpulan data”.6

Proses pengumpulan data yang dilakukan penliti adalah melalui

wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi, sehingga peneliti berperan

sebagai pengamat partisipan pasif. Oleh karena itu seorang peneliti diharuskan

lebih berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam menjaring data seuai dengan

kenyataan di lapangan, sehingga data-data yang diperoleh relevan dan terjamin

keabsahannya. Dalam melakukan penelitian ini, kedudukan peneliti adalah

sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir dta dan

akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian.7

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Dengan berbagai teknik pengumpulan data tersebut

menjadikan posisi peneliti sebagai instrument kunci sangat penting. Karena

penelitilah yang memahami fokus penelitian yang dijadikan landasan untuk


6
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1998), hal. 9
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hal. 245
59

mencari, menggali, mengumpulkan, dan menganalisis data di lapangan yaitu

tepatnya di Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntaran Rejotangan Tulungagung.

C. Lokasi Penelitian

Berdasarkan segi tempat, pnelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian

lapangan (field research). Data-data yang diperoleh berupa kata-kata dalam

bentuk kalimat deskriptif, gambaran atau penjelasan, bukan dalam bentuk angka-

angka karena jenis penelitiannya adalah kualitatif. Tempat atau lokasi penelitian

merupakan obyek yang dijadikan studi penelitian untuk pemecahan masalah yang

diangkat oleh peneliti. Ada beberapa macam tempat penelitian, tergantung bidang

ilmu yang melatarbelakangi studi tersebut. Untuk bidang ilmu pendidikan maka

tempat penelitian tersebut dapat berupa kelas, sekolah lembaga pendidikan dalam

satu kawasan atau lembaga pendidikan yang lain.8

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di Madrasah Diniyah At-

Taqwa tepatnya berada di Dusun Jatisari Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung. Alasan memilih lokasi tersebut untuk dijadikan objek

penelitian karena dilihat dari segi kualitasnya Madrasah Diniyah At-Taqwa ini

merupakan madrasah diniyah yang sudah lama berdiri dan termasuk madrasah

yang paling tua di Kecamatan Rejotangan. Dimana dengan perkembangannya

madrasah diniyah ini semakin bermutu dan bangunan yang memadai serta

fasilitasnya sebagai tempat menuntut ilmu pendidikan islam. Republik Indonesia.

Madrasah diniyah ini juga bisa disebut madrasah diniyah modern dengan tidak

menghilangkan model klasikalnya. Selain itu sistem pendidikan di madrasah

8
Sukardi, Metodologi Penelitian: Pendidikan…, hal. 53
60

diniyah ini terdapat kelas-kelas mulai dari kelas ula, wustho, dan ulya. Kegiatan-

kegiatan sebagai penunjang semangat santri untuk belajar juga dilaksanakan,

seperti ekstrakurikuler, rutinan al-berzanji, dan lain sebagainya. Dengan hal

tersebut, sesuai dengan topik penelitian ini yaitu mengenai pengembangan

kurikulum madin yang berperan dalam membina karakter santri bisa menjadi

bekal untuk menggali data.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.

Menurut Lofland yang dikutip oleh Azwar sumber data utama dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain.9 Dalam mengumpulkan data-data nanti, seorang peneliti

harus tahu mana yang termasuk data utama dan mana yang termasuk data

tambahan. Data tambahan dijadikan sebagai penunjang dari data utama. Sumber-

sumber yang digali oleh peneliti harus yang akurat agar hasil datanya juga dapat

dipertanggung jawabkan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian

ini ada dua yaitu data promer dan data sekunder, diantaranya sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data

asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.10 Data primer pada

penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara kepada kepala madrasah

diniyah, guru madrasah diniyah, dan santri khidmat, untuk mendapatkan

9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 157
10
Siyoto dan Sodik, Dasar Metodologi…, hal. 58
61

informasi mengenai peran pengembangan kurikulum bagaimana yang dapat

membina karakter santri di Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntaran

Rejotangan Tulungagung. Selain itu juga melakukan observasi di madrasah

diniyahnya langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti

dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal,

dokumentasi, dan lain-lain.11

Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan

yang telah tersedia.12 Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh oleh

peneliti bersumber dari buku-buku baik buku induk, arsip, biodata santri,

absensi santri, absensi guru, dan bisa juga dokumentasi pembelajaran dikelas.

Data-data yang ada nanti bisa dijadikan penunjang data primer yang diperoleh

melalui wawancara dengan informan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan utama dalam sebuah

penelitian. Teknik pengumpulan data adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

secara sistematis, terencana, dan terorganisir untuk mendapatkan data yang akan

diolah menjadi bahan penelitian. Pemilihan teknik pengumpulan data khususnya

untuk penelitian kualitatif ini meneknkan pada kerja lapangan. Macam dari teknik

11
Ibid.
12
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian…, hal. 91
62

pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti pada penelitian ini ada tiga

macam, diantaranya adalah:

1. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi, yang

tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuisioner. Dengan wawancara

partisipan akan membagikan pengalamannya dengan peneliti. Cerita

partisipan adalah jalan masuk untuk mengerti. Peneliti akan memperoleh

pengertian kalau diinformasikan oleh orang lain. Cerita berarti proses

pembuatan arti.13

Selain menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data,

peneliti juga mengunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk

wawancara. Data yang dihasilkan dari wawancara nanti akan lebih signifikan

disbanding dengan data hasil observasi. Karena data wawancara itu lebih jelas

dan nyata yang keluar dari mulut partisipan yang diobservasi. Dalam

mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu peran

pengembangan kurikulum untuk membina karakter santri di Madrasah

Diniyah At-Taqwa, maka peneliti mengadakan wawancara terhadap kepala

madrasah diniyah dan guru madrasah diniyah. Selain itu untuk mendapatkan

data yang berkaitan hasil yang diperoleh oleh santri, peneliti mengadakan

wawancara dengan beberapa santri khidmat yang dirasa mampu memberikan

informasi yang mendalam.

13
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya,
(Jakarta: PT Grasindo, 2010), hal. 116-117
63

2. Observasi Partisipatif

Observasi partisipatif adalah peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data. Artinya

peneliti terlibat langsung dalam kegiatan mencari data yang diperlukan

melalui pengamatan. Melalui observasi partisipatif, data yang diperoleh akan

lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku atau gejala yang muncul.14

Peneliti memilih teknik pengumpulan data dengan cara observasi

partisipatif ini dikarenakan peneliti terlibat langsung oleh lembaga yang

bersangkutan yaitu di Madrasah Diniyah At-Taqwa dan juga langsung ada

keterikatan dengan kepala madin, guru madin, dan santri madin. Sehingga

diharapkan data yang diperoleh nanti lebih tajam, lengkap, sampai

mengetahui makna pada setiap perilaku yang muncul. Observasi dilakukan di

Madrasah Diniyah At-Taqwa dengan mengamati proses pembelajaran dan

seluruh kegiatan yang ada di madrasah diniyah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kumpulan atau jumlah signifikan dari bahan

tertulis ataupun film (berbeda dari catatan), berupa data yang akan ditulis,

dilihat, disimpan, dan digulirkan dalam penelitian, yang tidak dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang peneliti yang rinci dan mencakup segala

keperluan data yang diteliti, mudah diakses.15

14
Warul Walidin, dkk., Metodologi Penelitian Kualitatif dan Grounded Theory, (Banda
Aceh: FTK Ar-Raniry, 2015), hal. 132-133
15
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), hal. 146
64

Dalam penerapan metode dokumentasi, biasanya peneliti menyusun

instrument dokumentasi dengan menggunakan check list terhadap beberapa

variabel yang akan didokumentasikan. Alasan dokumen dijadikan sebagai

data untuk membuktikan penelitian karena dokumen merupakan dijadikan

sumber yang stabil, dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian, mempunyai

sifat yang alamiah, tidak reaktif, sehingga mudah ditemukan dengan teknik

kajian isi, disamping itu hasil kajian isi akan membuka kesempatan untuk

lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.16

Pemilihan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi,

dimaksudakan untuk menunjang data yang diperoleh dari observasi dan

wawancara. Data yang dikumpulkan peneliti dalam bentuk dokumentasi yaitu

dokumen resmi madrasah diniyah seperti buku tahunan, data jumlah santri,

kalender pendidikan madrasah diniyah, foto sarana dan prasarana, video

proses pembelajaran di madrasah diniyah, absensi guru dan santri, rekaman

wawancara orang tua santri, dan berbagai literatur yang relevan.

Data dalam bentuk dokumen yang diperlukan peneliti sebagai

tambahan data adalah sebagai berikut:

a. Latar belakang Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntaran Rejotangan

Tulungagung

b. Visi, misi, dan tujuan Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntaran Rejotangan

Tulungagung

16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 206
65

c. Data guru dan santri Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntara Rejotangan

Tulungagung

d. Sarana dan prasarana Madrasah Diniyah At-Taqwa Buntaran Rejotangan

Tulungagung

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, ketegori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan

analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan

data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya

diangkat menjadi teori substantif.17

Data-data yang sudah diperoleh nantinya akan melalui beberapa tahap

untuk bisa dijadikan sebagai simpulan. Oleh karena itu, disini peneliti

menggunakan model analisis data dari Miles dan Huberman yang menyatakan

bahwa analisis data model interaktif memiliki tiga komponen, yaitu: reduksi data,

sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Ketiga komponen utama

yang terdapat dalam analisis data kualitatif itu harus ada dalam analisis data

kualitatif, sebab hubungan dan keterkaitan antara ketiga komponen itu perlu terus

dikomparasikan untuk mnentukan arahan isi simpulan sebagai hasil akhir

penelitian.18 Ada tiga tahap analisis data diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Redukasi Data
17
Siyoto dan Sodik, Dasar Metodologi…, hal. 98
18
M.B. Miles dan Huberman, Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods,
(Beverly: Sage Publication, 1984), hal. 23
66

Meredukasi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan

melakukan abstraksi. Denagan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh

peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan

catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data.

Tujuan dari reduksi data adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh

selama penggalian data di lapangan.19

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Madrasah Diniyah At-

Taqwa, hasil data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi nantinya akan di pilah-pilah, mana yang termasuk data primer

dan mana yang termasuk data sekunder, dan apabila ada data yang tidak

dibutuhkan dihilangkan. Peneliti terus melakukan reduksi data ini selama

penggalian data masih tetap berjalan samapai menemukan data yang dianggap

sudah habis.

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Hal ini dilakukan dengan alasan

data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya

berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi

isinya. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan

19
Ibid., hal. 100
67

data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean

pada setiap sub pokok permasalahan.20

Data yang sudah melalui tahap reduksi, kemudian lanjut pada tahap

penyajian data. Data yang sudah di reduksi, kemudian disajikan dalam bentuk

naratif yang sudah tersusun untuk mencapai kesimpulan atau verifikasi

terakhir. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang telah melalui tahap reduksi selanjutnya di sajikan dalam bentuk narasi

yang tersusun. Dimana penyajian data tersebut berdasarkan reduksi data

sebelumnya, mana yang masuk data primer dan mana yang termasuk data

sekunder.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam analisis data. Data yang

telah disajikan, akan dapat menhasilkan kesimpulan. Pada tahap ini

dimaksudkan untuk mencari makna yang akan dikumpulkan dengan mencari

hubungan, persamaan, dan perbedaan data yang ada. Penarikan kesimpulan

dari data yang telah disajikan dilakukan dengan tujuan membandingkan

kesesuaian subjek penelitian yang telah mengungkapkan pernyataannya

dengan makna yang termuat dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian.21

Tahap terakhir analisis data yaitu kesimpulan dan verifikasi

menghasilkan sebuah data penelitian yang akan dijadikan bahan menusun

penelitian. Seperti halnya data dari Madrasah Diniyah At-Taqwa yang telah

20
Ibid., hal. 101
21
Ibid.
68

disajikan dan sudah valid nantinya langsung dapat diambil kesimpulan atau

verifikasi.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan padanan dari konsep kesahihan (validitas) dan

keandalan (reliabilitas) menurut versi penelitian kualitatif dan disesuaikan dengan

tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri. Untuk menetapkan

keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan

didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.22

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data

dengan menggunakan beberapa teknik untuk menguji kredibilitas datanya. Peneliti

menggunakan teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang

diperdalam, dan trianggulasi. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Kredibilitas

Dalam memastikan data yang diperoleh itu kredibel atau benar

kepercayaanya maka peneliti disini menggunakan beberapa teknik pengujian

kredibilitas data, yaitu teknik perpanjangan kehadiran peneliti, obervasi yang

diperdalam, dan trianggulasi.

a. Perpanjangan Kehadiran Peneliti Di Lapangan

Perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan sama halnya dengan

perpanjangan waktu penelitian atau dapat juga diartikan perpanjangan

keikutsertaan. Bahwa seorang peneliti berperan sebagai instrument kunci.

Maka dari itu, kehadiran peneliti sangat menentukan peroleh data yang

22
Walidin, dkk., Metodologi Penelitian…, hal. 146
69

ada, dan keabsahan data tersebut. Dalam melaksanakan observasi dan

wawancara mendalam pastinya akan memerlukan waktu yang cukup lama,

agar data yang diperoleh bisa sampai titik jenuh.

Untuk memperoleh data tersebut, peneliti tidak hanya melakukan

pengumpulan data pada waktu jam kerja saja, tetapi juga di waktu yang

lain maksudnya diluar jam kerja, agar data yang diperoleh benar-benar

sempurna atau untuk mencari data yang relevan lagi dari partisipan.

b. Observasi Mendalam

Observasi mendalam dapat disebut juga dengan ketekunan

pengamatan. Hal ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk menemukan

ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang relevan sama dengan persoalan yang

sedang dicari lalu memfokuskan diri untuk menggali sumber dalam situasi

tersebut secara rinci. Artinya peneliti disini ingin menemukan gejala-gejala

baru yang terjadi di tempat observasi yaitu Madrasah Diniyah At-Taqwa

dan tempat tinggal orang tua santri untuk menggali sumber lebih rinci lagi.

c. Trianggulasi

Trianggulasi pada hakikatnya merupakan pendektan multimetode

yang dilakukan peneliti pada saat melakukan penelitian, mengumpulkan,

dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti

dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi

jika didekati dari berbagai sudu pandang. Tujuan menggunakan metode

trianggulasi adalah menggabungkan dua metode dalam satu penelitian


70

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan

menggunakan satu metode saja dalam satu penelitian.23

Macam trianggulasi ada tiga yaitu trianggulasi teknik, trianggulasi

sumber, dan trianggulasi waktu. Trianggulasi teknik dilakukan dengan

membandingkan data dari hasil observasi dan wawancara kemudian

dibandingkan lagi dengan hasil data dari dokumentasi. Seperti penelitian

yang dilakukan peneliti di Madrasah Diniyah At-Taqwa yang

membandingkan data dari observasi dan wawancara mendalam kemudian

dibandingkan lagi dengan hasil dokumentasi. Kegiatan ini terjadi secara

terus menerus samapai menemukan titik jenuh. Untuk trianggulasi

sumbernya peneliti melibatkan banyak informan untuk dijadikan sebagai

sumber informasi samapai mendapatkan data pada titik jenuh. Trianggulasi

waktu digunakan untuk mencari data melalui wawancara dari waktu ke

waktu yang berbeda. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah data yang

diberikan informan melalui wawancara akan menemukan titik jenuhnya.

2. Kebergantungan (dependabilitas)

Untuk meyakinkan bahwa hasil penelitian yag dilakukan itu reliable

sebagaimana dalam konsep penelitian kuantitatif, maka dilakukan dengan

cara auditing kebergantungan. Hal ini dilakukan baik terhadap proses maupun

terhadap hasil atau keluaran dalam pemeriksaan.24 Bahwa penggunaan teknik

pengecekan keabsahan data ini digunakan untuk membuktikan hasil

penelitian yang mencerminkan kemantapan serta konsisten terhadap

23
Ibid., hal. 139-140
24
Ibid., hal. 148-149
71

keseluruhan penelitian dari awal hingga akhir, baik dari pengumpulan data,

redukasi data, penyajian data, samapi verifikasi data, dan pelaporan hasil

penelitian. Cara auditing kebergantungan ini adalah mereview hasil penelitian

dari peneliti oleh auditor. Yang menjadi auditor adalah dosen pembimbing

atau dosen-dosen yang lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti memohon izin kepada dosen

pembimbingnya untuk menjadi auditor terhadap hasil penelitiannya. Untuk

mereview seluruh kegiatan yang terjadi saat peelitian, mulai dari

pengumpulan data, interpretasi data, verifikasi data, dan sampai pelaporan

hasil penelitian.

H. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahapan Pra-Lapangan

a. Mahasiswa atau peneliti mengajukan judl penelitian kepada ketua jurusan

Pendidikan Agama Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

melalui web kampus.

b. Setelah mendapat persetujuan dari kampus, peneliti membuat proposal

penelitian sesuai dengan judul yang telah mendapat persetujuan dari

kampus dan megajukan ke Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN

Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

c. Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi yang dijadikan penelitian

yaitu Madrasah Diniyah At-Taqwa Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung.
72

d. Peneliti menyiapkan seluruh kebutuhan yang akan digunakan untuk

penelitian seperti pembuatan surat permohonan izin melakukan penelitian

di Madrasah Diniyah At-Taqwa Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung..

e. Peneliti menyiapkan bahan perlengkapan dan pentanyaan sebelum

melakukan kegiatan penelitian. Bertujuan untuk mempermudah proses

jalannya penelitian dari awal sampai akhir di lokasi penelitian.

Mempersiapkan pertanyaan untuk kegiatan wawancara dengan narasumber

dan pertanyaanya adalah yang sudah di setujui oleh dosen pembimbing.

f. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada lembaga

yang dijadikan objek penelitian yaitu Madasah Diniyah At-Taqwa.

2. Tahap Pekerjaan Penelitian

a. Peneliti mulai menjalankan kegiatan penelitinnya di Madrasah Diniyah At-

Taqwa. Pertama yaitu mengadakan observasi atau pengamatan terhadap

proses pembelajaran di kelas-kelas selama beberapa pertemuan dan

menjalin hubungan yang baik dengan patisipan yang ada diruang lingkup

lokasi penelitian.

b. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yaitu kepala madin dan

guru-guru madin untuk mendapatkan sumber informasi tentang kurikulum

pendidikan dan praktek pembelajaran di madrasah diniyah.

c. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber selanjutnya yaitu orang

tua santri untuk mendapatkan informasi aspirasi orag tua menyekolahkan

anaknya ke madrasah diniyah.


73

d. Mengumpulkan data dengan cara dokumentasi. Peneliti mengumpulkan

data-data penting yang bisa dijadikan sumber data penelitian, seperti buku

tahunan, data jumlah santri, kalender pendidikan, foto sarana dan

prasarana madrasah diniyah, absensi guru dan santri, video pembelajaran

di kelas, kegiatan lainnya yang ada di madrasah diniyah.

3. Tahapan Analisis Data

a. Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan reduksi data untuk

mendapatkan data primer dan data sekunder, dan apabila ada data yang

tidak dibutuhkan maka dihilangkan.

b. Setelah direduksi kemudian data disajikan dalam bentuk narasi, dimana

nantinya akan dibuat kesimpulan atau verifikasi.

c. Data tersebut disimpulkan atau diverifikasi oleh peneliti menjadi hasil

penelitian.

d. Setelah mendapatkan hasil penelitian untuk menguji apakah hasil tersebut

valid dan juga reliable, maka peneliti melakukan kredibilitas untuk

mendapatkan validasi dan melakukan dependabilitas untuk mendapatkan

kereliabilitas data yang ada.

4. Tahapan Penyusunan Laporan

setelah data dianalisis dan dilakukan pengecekan keabsahan data dan

menghasilkan penelitian yang valid dan juga reliable. Peneliti memulai untuk

menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan yang akan menjadi bahan

pada forum ujian resmi pada tahap berikutnya yaitu ujian skripsi untuk

menentukan kelulusan.
74

Anda mungkin juga menyukai