Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian
yang berjudul “Analisis Game Online Terhadap Semangat Belajar
Mahasiswa Pendidikan Agama UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung”, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Creswell berpendapat bahwa penelitian kualitatif merupakan
metode penelitian untuk mengeksplorasi dan memahami makna sejumlah
individu atau kelompok yang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif melibatkan upaya-upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data
secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum
dan menafsirkan makna data.1
Menurut Nana Syaodih Sukmadinaa, bahwa “penelitian kualitatif
(Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiswa sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok”.2
Maunah juga berpendapat bahwa penelitian kualitatif dalam
pengambilan datanya secara nyata sesuai dengan fakta yang ada, yang
bertujuan untuk menggali informasi secara detail dengan langsung datang
ke tempat penelitian. Hal itu untuk melukiskan fenomena yang terjadi di
lapangan.3

1
Jhon W. Creswell, Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran, Terj. Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2019), 5.
2
Nana Syaodih Sukmadianata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), hal. 60
3
Binti Maunah, Dialektika Pembelajaran Sosiologi Pendidikan (Tulungagung: IAIN
Tulungagung Press, 2019), 6
Penelitian kualitatif juga disebut penelitian lapangan (field
research). Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian berupa kata-kata
tertulis yang diperoleh selama mengadakan pengamatan dan wawancara
dengan sejumlah informan dengan memakai perspektif fenomenologi,
yaitu peneliti mengetahui dan memahami tentang lokasi penelitian
tersebut.4
Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini peneliti
menggambarkan dan analisis data penelitian secara objektif dan mendetail
untuk mendapatkan hasil yang akurat dan tentunya sesuai dengan apa yang
menjadi fokus dalam penelitian. Data yang diperoleh dapat berupa
pendapat, tanggapan atau informasi yang berbentuk uraian atau deskripsi.
Digunakannya penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasarkan
atas beberapa pertimbangan, salah satunya dengan memperhatikan ciri-ciri
pendekatannya adalah: Pertama, penelitian kualitatif memiliki latar
alamiah. Kedua, instrumen kuncinya adalah manusia. Ketiga, adanya batas
yang sudah ditentukan oleh fokus penelitian. Fokus penelitian ini
bertujuan untuk memilah-milah apabila di lapangan berhadapan dengan
kenyataan ganda. Keempat, dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Artinya, bersifat mendeskripsikan data-data atau fenomena yang
ditemukan di lapangan. Kelima, analisis data dalam pendekatan ini bersifat
induktif. Artinya, suatu analisis yang bersifat khusus menuju suatu yang
bersifat umum. Keenam, lebih mementingkan proses daripada hasil.
Ketujuh, penyusunan teori berasal dari bawah ke atas (grounded teory).
Kedelapan, adanya kriteria khusus untuk mengecek keabsahan data, yaitu
berupa derajat kepercayaan (credibility) tinggi, keteralihan
(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian
(confirmability). Terakhir, kesembilan, dari pengecekan keabsahan data,
maka hasil dari penelitian kualitatif dapat dirundingkan dan disepakati
bersama, sehingga dapat memberikan suatu manfaat yang tinggi dan juga
dapat diaplikasikan.5

4
Gabril Amin Silalahi, Metodologi Penelitian Studi Kasus (Sidoarjo: Citramedia, 2003), 62.
5
Maunah, Dialektika Pembelajaran, 47-48.
2. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus.
Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode
pendekatan studi kasus (case study) adalah suatu bentuk penelitian yang
di tujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.6
Menurut Creswell yang di kutip oleh Imam Gunawan menyebutkan
bahwa “metode penelitian studi kasus sebagai salah satu strategi
penelitian kualitatif. Kebutuhan terhadap metode penelitian studi kasus
dikarenakan adanya keinginan dan tujuan penelitian unuk
mengungkapkan secara terperinci dan menyeluruh terhadap objek yang
dieliti”.7
Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat deskripsi
permasalahan yang telah di identifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang mendalam tentang Analisis Game Online
Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatulah
Tulungagung.

B. Kehadiran Peneliti
Hadirnya peneliti di lapangan dapat menunjang keabsahan data,
sehingga data yang didapat memenuhi tingkat kevalidan, orisinilitas, dan
detail. Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan atau
pengamat penuh. Kehadiran peneliti juga diketahui oleh informan atau
lembaga yang diteliti. Peneliti merupakan perencana, pelaksana, pengumpul
data, dan pada akhirnya menjadi pelopor dalam penelitiannya. Oleh karena
itu kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan.8
Sejalan dengan pemaparan di atas, dalam penelitian ini peneliti
langsung hadir di lokasi penelitian yaitu UIN Sayyid Ali Rahmatullah
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian … hal. 91
7
Imam Gunawan , Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakara : Bumi Aksara,
2013), hal. 115
8
Maunah, Dialektika Pembelajaran, 50
Tulungagung. Sebelum menjelaskan kehadiran peneliti di lokasi, maka perlu
dijelaskan terlebih dahulu bahwa peneliti merupakan Mahasiswa dari salah
satu progam studi tempat penelitian, yaitu Pendidikan Agama Islam. Maka
dari itu sedikit maupun banyak peneliti telah mengenal lokasinya. Namun
dalam perkuliahan pada masa pandemi, peneliti lebih banyak menghabiskan
waktunya di luar kota, maka dari itu dalam penelitian ini peneliti berusaha
untuk mengkajinya mulai dari awal.
Pada penelitian ini, peneliti mewancarai delapan informan yang
diambil dari mahasiswa Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Peneliti
akan meggunakan tiga metode dalam mengumpulkan data yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau
permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis sumber data
yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti.9 Pemilihan lokasi atau site selection
menurut Sukmadinata berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok,
dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa
yang akan diteliti.10
Penelitian ini mengambil lokasi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang beralamatkan di Jl. Mayor Sujadi No.46, Kudusan,
Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa
Timur. Kode Pos 66221. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
memiliki 4 (empat) fakultas dan 1 kampus pascasarjana. Empat fakultas
tersebut ialah (1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK); (2) Fakultas
Syariah dan Ilmu Hukum (FSIH); (3) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan
Dakwah (FUAD); dan (4) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Adapun Prodi Pendidikan Agama Islam yang menjadi fokus penelitian ini
termasuk prodi yang ada dalam FTIK.

9
Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif (Surakarta: Sebelas Maret University Press,
2002), 52.
10
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 2007), 102.
Karena mahasiswa Pendidikan Agama Islam dari UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang menjadi responden pada penelitian ini, maka
peneliti mencoba untuk memfokuskan penelitiannya di sekitar wilayah
kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, hal ini dipilih karena
daerah di sekitar kampus sering dijadikan sebagai tempat bermainnya para
gamer yang memang merupakan mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung,
Penelitian ini dilakukan karena peneliti tertarik dengan realita
penggunaan game online pada mahasiswa yang memang banyak sekali
ditemukan di warkop sekitaran kampus pada malam hari, para mahasiswa ini
senang bermain game sekaligus mengerjakan tugas kuliah dan peneliti
tertarik untuk menggali dampak negatif maupun positif dari penggunaan
game online terhadap semangat belajar mahasiswa.

D. Sumber Data
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.11
Prinsip dalam pengumpulan data penelitian kualitatif ialah menggunakan
multisumber bukti, menggunakan banyak informan dan memerhatikan
sumbersumber bukti lainnya.12
Sumber data penelitian yang bersifat kualitatif dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh
dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian. 13
Pada penelitian ini sumber data primer yang diperoleh peneliti adalah

11
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015), hal. 67
12
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), hal. 142
13
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana, 2005), hal 132
hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru mengenai motivasi
belajar peserta didik dengan kekreativan guru dan juga mewawancarai
beberapa peserta didik.

2. Sumber data sekunder


Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sekunder dari data yang dibutuhkan peneliti. 14 Pada penelitian
ini sumber data sekunder yang diperoleh peneliti adalah dokumentasi
berupa foto keadaan peserta didik ketika pembelajaran berlangsung
seberapa tingkatan motivasi belajarnya yang dipantau oleh guru, data-
data sekolah berupa data guru, data pegawai dan data siswa serta
berbagai literatur yang relavan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 15 Teknik
pengumpulan data adalah informasi yang diperoleh melalui pengukuran-
pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun
argumentasi logis menjadi fakta.16 Kualifikasi pengumpulan data perlu
dipertimbangkan. Beberapa alat pengambil data menyaratkan kualifikasi
tertentu bagi pengambil data. Kualitas pengumpulan data haruslah terpenuhi
agar validatisas dan rehabilitas data terpenuhi.17 Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi Partisipatif

14
Ibid., hal. 132.
15
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hal. 61
16
Abdurrahmad Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rieneka Cipta, 2006), hal. 104
17
Bachtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif”, Jurnal Tekhnologi Pendidikan, vol. 10, No. 1, April 2010, hal. 52-53.
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta
pencatatan secara sistematis.18 Teknik observasi yang diambil oleh
peneliti adalah teknik observasi partisipasif. Observasi partisipasif adalah
observasi dimana peneliti terlibat degan kegiatan proses pembelajaran
muatan lokal bordir yang sedang diamati.19 Penelitian ini menggunakan
observasi partisipasif sebab peneliti berpartisipasi dalam penelitian yang
peneliti amati. Serta peneliti juga berinteraksi dengan peserta didik dan
ikut serta dalam pelaksanaan penelitian. Metode observasi ini digunakan
untuk menganalisis game online terhadap semangat belajar mahasiswa
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.

2. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu, ini proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau
lebih berhadap-hadapan secara fisik.20 Teknik wawancara yang digunakan
oleh peneliti adalah wawancara semi berstruktur. Wawancara semi
berstruktur adalah bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih
dahulu pertanyaanya, dan bisa mengajukan topic bahasan sendiri selama
wawancara berlangsung.21 Dalam penelitian ini peneliti melakukan
wawancara dengan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam. Dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi tentang Realita Penggunaan game online
serta dampak negatif dan positif game online terhadap semangat belajar
mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
Kegiatan percakapan yang dilakukan oleh dua orang yaitu antara
pewawancara dengan narasumber atau orang yang di wawancarai dengan

18
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik.., hal. 143
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: ALFABETA, 2018), hal. 310
20
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif,.. hal. 160
21
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hal. 119.
tujuan untuk mendapatkan informasi tentang fokus penelitian dengan
menggunakan pedoman wawancara atau tidak menggunakan pedoman.
Saat melakukan wawancara peneliti bisa mencatat atau merekam
percakapan dengan narasumber yang diwawancarai, sehingga peneliti
dapat dengan mudah mendiskripsikan perbuatan wawancara dengan
narasumber.
Dari kegiatan wawancara ini peneliti berharap mendapatkan data
yang rinci, sejujur-jujurnya, serta data yang mendalam tekait realita
penggunaan game online pada mahasiswa, serta dampak negatif dan
positif dari game online terhadap semangat belajar mahasiswa.

3. Dokumentasi
Kajian dokumentasi merupakan sarana pembantu penelitian
dalam pengumpulan data atau informasi. Metode pencarian data ini
sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu
objek atau suasana penilitian. Peniliti dengan mempelajari dokumen
tersebut dapat mengenal budaya dan nilainilai yang dianut oleh objek
yang diteliti. Pengumpulan data perlu didukung dengan
pendokumentasian berbentuk foto, video, dan VCD. Dokumentasi ini
akan berguna untuk mengecek data yang telah terkumpul oleh peneliti.
Hasil dokumentasi digunakan sebagai pendukung penelitian bisa
berbentuk surat-surat, foto, catatan, laporan, rekaman dan dokumen-
dokumen yang bisa digunakan sebagai pendukung kevalidan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti. Teknik dokumentasi digunakan sebagai
pelengkap dan pendukung informasi dari teknik observasi dan
wawancara yang sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Sehingga peneliti memperoleh informasi yang lebih absah.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto
keadaan peserta didik ketika pembelajaran berlangsung seberapa
tingkatan motivasi belajarnya yang dipantau oleh guru, data-data
sekolah berupa data guru, data pegawai dan data peserta didik serta
berbagai literatur yang relevan.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena
dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun
formal. Pada hakikatnya, analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan
mengategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau
masalah yang ingin dijawab.22
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperpleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sentesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.23 Teknik analis data dalam
penelitian ini menggunakan prosedur analisis data sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan.24 Dalam reduksi data, semua data
lapangan ditulis sekaligus dianalisis, dirangkum, dipilih hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya, sehingga disusun secara sistematis dan
lebih mudah dikendalikan. Dalam proses ini, peneliti memilih dan
merangkum data yang dianggap pokok serta difokuskan sesuai fokus
penelitian yaitu data realita penggunaan game online dikalangan
mahasiswa, serta dampak negatif dan positif game online terhadap
semangat belajar mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

2. Penyajian Data

22
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, ……., hal. 209
23
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005) hal. 89.
24
Ahmad Rijali, Analisis Data Kualitatif, Jurnal Alhadharah, Vol. 17, No. 33, 2018,
hal.91.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun sehingga, memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.25 Dalam penelitian ini
penyajian data disajikan secara rinci sebgaimana data yang dibutuhkan
oleh fokus penelitian yang terdiri dari realita penggunaan game online
dikalangan mahasiswa, serta dampak negatif dan positif game online
terhadap semangat belajar mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

3. Kesimpulan atau Verifikasi


Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses
analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-
data yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari
makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan,
atau perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan
membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan
makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian
tersebut.26
Langkah berikutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan
temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang ditemukan
masih bersifat sementara dan dapat berubah bila ditemukan bukti-bukti
kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Verifikasi
data merupakan proses untuk mendapatkan bukti-bukti tersebut. Apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-
bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat
peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh
merupakan yang kredibel.27

25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ….. hal. 341
26
Tim Penyusun, Pedoman Penyusunan Skripsi Progam Strata Satu (S1) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. (Tulungagung: 2017), hal. 44.
27
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan &
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 291
Pada tahap ini, peneliti menyusun secara sistematis data yang
sudah disajikan yang selanjutnya ditarik kesimpulan mengenai Analisis
Game Online Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Keabsahan atau validitas data merupakan derajat ketetapan antara


data yang terjadi pada objek penelitian dengan yang dilaporkan oleh peneliti.
Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.28 Dalam pengecekan
keabsahan data yang dilakukan ada beberapa tahapan, diantaranya yaitu:
1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan adalah peneliti tinggal di lapangan


penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data. Oleh karena itu dalam
pengumpulan data, perpanjangan keikutsertaan peneliti sangat
menentukan, sebab perpanjangan keikutsertaan dalam pengumpulan data
akan memungkinkan kredibilitas yang dikumpulkan.29
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu
singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar
penelitian. Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di
lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.
Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.30 Peneliti berada pada
lokasi penelitian dalam jangka waktu yang panjang sampai memperoleh
data yang diinginkan.

2. Ketekunan Pengamatan

28
Kasiyan, Kesalahan Implementasi Teknik Triangukasi pada Uji Validitas Data Skripsi
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY, Jurnal Imaji, Vol. 13, No. 1, 2015, hal. 6.
29
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), hal 93
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, kualitatif..., hal.374.
Ketekunan Pengamatan adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data berdasarkan “seberapa tinggi derajat ketekunan peneliti di dalam
melakukan kegiatan pengamatan”. Ketekunan adalah sikap mental yang
disertai dengan ketelitia dan keteguhan di dalam melakukan pengamatan
untuk memperoleh data penelitian. Adapun pengamatan merupakan
proses yang kompleks yang tersusun dari proses biologis dan
psikologis.31 Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu hal bergantung pada
orang seorang, dapat dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu
subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang, barulah dapat
dikatakan objektif. Menurut Scriven, selain itu masih ada unsur kualitas
yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian
bahwa jika sesuatu itu objek, berati dapat dipercaya, factual, dan dapat
dipastikan. Subjektif berati tidak dapat dipercaya, atau menceng.
Pengertian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan objektivita-
subjektivitasmenjadi kepastian.32 Ketekunan pengamatan ini dilakukan
peneliti dengan melakukan pengamatan secara teliti dan cermat untuk
mendapatkan keabsahan data selama penelitian.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang


memanfaatkan sesuatu yag lain di luar data tersebut utuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data yang bersangkutan.33
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua triangulasi yaitu
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber adalah
menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber.
Sedangkan, triangulasi metode adalah uasaha mengecek keabsahan
data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi teknik/
metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data
dengan cara yang berbeda.34 Pada triangulasi sumber peneliti mencari

31
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian,..hal 93-9
32
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., hal. 174.
33
Ibid .,hal 94
34
Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif,.. hal. 219-220
data dengan beberapa sumber dan kemudian membandingkanya antara
sumber yang satu dengan yang lainya. Dengan mewancarai beberapa
narasumber dengan pertanyaan yang sama. Kemudian dengan
menggunakan triangulasi metode membandingkan data yang diperoleh
dari hasil wawancara, data dari observasi dan hasil dokumentasi dengan
beberapa teori yang relavan.
Menurut Sugiyono yang mengutip Moleong hal itu dapat dengan
jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan
umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3)
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang
berpendidikan, orang yang berpendidikan menengah, orang berada,
orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.35
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah
membandingkan antara teknik wawancara dengan teknik observasi.
Pertama-tama peneliti melakukan observasi terkait realitas penggunaan
metode pembelajaran, Strategi pembelajaran dan model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam.

H. Tahapan-Tahapan Penelitian
1. Tahap Persiapan
a) Observasi Pendahuluan atau orientasi mendapatkan informasi awal
atau gambaran umum tentang objek penelitian.
b) Memilih lapangan penelitian, peneliti memilih UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulunggaung dan lingkungan sekitar kampus yang
sering dijadikan tempat para gamer yang statusnya mahasiswa

35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, kualitatif..., hal.374.
Pendidikan Agama Islam sebagai objek yang tepat untuk
pelaksanakan penelitian.
c) Mengurus surat izin, , peniliti mengurus surat perizinan pembuatan
surat penelitian di Fakultas yang ditujukan ke Koorprodi Pendidikan
Agama Islam.
d) Menyiapkan perlengkapan dan pertanyaan, peneliti menyiapkan
perlengkapan dan pertayaan peneliti untuk memudahkan datadaa yang
diteliti, seperti pertanyaan untuk wawancara, bolpoin, kertas, dan alat-
alat lain yang menunjang dalam penelitian. Pertanyaan yang
digunakan untuk wawancara adalah wawancara yang sudah disetujui
oleh dosen pembimibing.
e) Kegiatan berikutnya, peneliti menemui Koorprodi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah guna meminta
izin melakukan penelitian.
2. Tahap Pelaksanakan
Tahap ini merupakan inti dari sebuah penelitian, hal itu
dikarenakan pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yang
ada dilapangan berupa dokumen, wawancara maupun pengamatan
langsung pada obyek penelitian. Sehingga dari data yang terkumpul
peneliti dapat mengetahui bagaimana realita penggunaan game online
serta dampak negatif dan positif dari penggunaan game online terhadap
semangat belajar mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang
disusun secara sistematis dan terperinci. Sehingga data tersebut mudah
dipahami dan hasil penelitiannya dapat diinformasikan kepada orang lain
secara jelas.36
3. Tahap Penyelesaian
Penyelesaian merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Pada
tahap ini peneliti menyusun semua data yang diperoleh ketika
melakukan penelitian di lapangan secara terperinci dan sistematis, apa
yang ditemukan dan diamati peneliti memalui observasi, wawancara

36
Rachmawati, ”Pengumpulan Data...”, 135-136.
ddan dokumentasi akan dideskripsikan sesuai fakta yang terjadi
dilapangan. Sehingga baik peneliti maupun pembaca dapat mengetahui
hasil dari penelitian ini benar-benar dilakukan melalui penelitian secara
detail dan mengetahui hasil penelitian ini berdasarkan dengan faktanya.
Data yang sudah diolah, disusun, disimpulkan, diverifikasi
selanjutnya disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian.
Pelaporan data dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian sedang
berlangsung. Tahap pelaporan data diawali dengan analisis yang
dilakukan oleh peneliti sama denganan alisis yang telah dijelaskan
diatas. Setelah data diperoleh selanjutnya melakukan pengecekan
keabsahan data yang telah diperoleh. Data-data yang telah dicek tersebut
kemudian disusun menjadi draf laporan. Selanjutnya dilakukanlah
penyempurnaan laporan dalam bentuk laporan penelitian tesis sesuai
dengan buku pedoman penulisan tesis yang telah ada. Pada proses
pekerjaan lapangan dan tahap analisis data, peneliti dibimbing oleh dua
orang dosen pembimbing untuk selanjutnya membuat laporan hasil
penelitian dalam bentuk laporan Skripsi. Penulisan laporan penelitian
mengacu pada pedoman skripsi UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.

Anda mungkin juga menyukai