SKRIPSI
Disusun oleh:
Hendriks Manullang
110907086
1
2
SKRIPSI
Disusun oleh:
Hendriks Manullang
110907086
2016
ABSTRAK
Tujuan peningkatan mutu pegawai dalam hal ini pendidikan dan pelatihan
kerja adalah untuk memperbaiki kinerja pegawai dalam mencapai hasil dan tujuan
kerja yang telah ditetapkan. Ada anggapan bahwa dengan digalakkan latihan akan
menimbulkan pemborosan karena memperbesar biaya dalam mencapai tujuan
perusahan. Anggapan tersebut salah karena justru dengan adanya latihan akan
menghemat biaya operasional misalnya:peralatan kantor yang canggih apabila
digunakan oleh pegawai yang kurang terlatih menyebabkan kerusakan, sehingga
menimbulkan biaya perbaikan yang besar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu memberi
pengaruh antara variabel independen dengan dependen. Penelitian dilaksanakan di
PT Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan pada bulan Januari sampai dengan
April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT.Bank
SUMUT Cabang Simalingkar yang berjumlah 42 orang dan seluruhnya dijadikan
sebagai sampel. Analisa data menggunakan uji regresi sederhana.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pendidikan dan pelatihan kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT.Bank
Sumut Cabang Simalingkar Medan. Sumbangan pengaruh pendidikan dan
pelatihan terhadap kinerja pegawai PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan
adalah sebesar 11%.
Disarankan kepada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar agar dapat lebih
meningkatkan kinerja pegawainya, dengan cara pihak manajemen harus
memperhatikan sistem pemberian motivasi, agar kinerja karyawan meningkat
seperti pemberian penghargaan pada akhir tahun, memberikan hadiah, promosi.
Disarankan pimpina bersikap lebih adil terhadap seluruh karyawan dengan cara
menghindari sikap pilih kasih, adil dalam mempromosikan karyawan sesuai bakat
dan kemampuan. Untuk meningkatkan kinerja pegawai disarankan perusahaan
meningkatkan persentase perhitungan insentif karyawan, menciptakan hubungan
yang harmonis sesama rekan kerja dan memberi gaji sesuai dengan beban kerja
karyawan.
ABSTRACT
i
THE INFLUENCE OF EDUCATION AND VOCATIONAL
TRAINING TO EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT.BANK
SUMUT CABANG SIMALINGKAR, MEDAN
ii
5
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
tesis yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja
ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari
dalam studi dan penyusunan skripsi ini. Keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi
ini tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak yang memberikan
dukungan, bimbingan, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karena itu
melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Muriyanto Amin, S.Sos M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Sumatera Utara
4. Bapak M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Sumatera Utara.
iii
7
5. Ibu Dra. Beti Nasution, Msi sebagai Dosen Pembimbing yang telah
juga sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis.
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU, Kak Siswati Saragih,
S.Sos, MSP dan Bang Ahmad Farid, SH yang telah membantu dalam segala
urusan administrasi.
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang telah
8. Kedua orangtua dan keluarga besar saya yang selalu mendoakan dan
selama perkuliahan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang berperan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi
penyajian maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan
iv
8
Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para
Hendrik Manullang
NIM. 110907086
v
9
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..................................................................................................... i
ABSTRACT.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii
DAFTAR TABEL......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latarbelakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 5
1.4 Manfaat Penilitian.............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 7
2.1 Pendidikan dan Pelatihan .................................................. 7
2.1.1 Pendidikan.......................................................................... 10
2.1.2 Pelatihan............................................................................. 11
2.1.3 Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan Kerja....................... 13
2.1.4 Kriteria Karyawan yang Mengikuti Diklat........................ 14
2.1.5 Manfaat Pendidikan dan Latihan....................................... 15
2.1.6 Sasaran Pendidikan dan Latihan........................................ 17
2.1.7 Program Pendidikan dan Pelatihan.................................... 18
2.1.8 Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan..................... 19
2.1.9 Metode pendidikan dan pelatihan...................................... 20
2.2 Kinerja Karyawan.............................................................. 22
2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan............................................ 22
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja...................... 25
2.2.3 Penilaian Kinerja ............................................................... 26
2.2.4 Evaluasi Kinerja ................................................................ 27
2.2.5 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan......................... 30
2.3 Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja
Karyawan........................................................................... 31
2.4 Jenjang Diklat Pegawai...................................................... 32
2.5 Penelitian terdahulu............................................................ 34
vi
10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 98
vii
12
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
semakin modern. Jika suatu perusahaan atau instansi tidak menyikapi hal tersebut,
tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang
kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja yang setiap saat
dapat memenuhi kebutuhan. Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga
dituntut harus selalu mempunyai strategi baru untuk dapat mengembangkan dan
mempengaruhi pegawai yang cakap yang diperlukan oleh suatu instansi. Untuk
pegawai tersebut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja
1
2
berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke masa depan.
pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang,
pendidikan dan pelatihan pegawainya harus meperoleh perhatian yang lebih besar
Tujuan peningkatan mutu pegawai dalam hal ini pendidikan dan pelatihan
kerja adalah untuk memperbaiki kinerja pegawai dalam mencapai hasil dan tujuan
kerja yang telah ditetapkan. Ada anggapan bahwa dengan digalakkan latihan akan
perusahan. Anggapan tersebut salah karena justru dengan adanya latihan akan
menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Hasil dari penerapan latihan ini
berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya
perusahaan harus didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni, yang
pegawai dengan sifat dan sikap serta mempunyai daya tanggap, inisiatif dan
Sumut, masih ada pegawai yang belum bisa mengoperasikan perangkat ataupun
peralatan yang modern yang ada di Bank Sumut dan masih banyak cara maupun
alat yang bisa digunakan untuk mengerjakan tugas maupun pengolahan data yang
bertujuan supaya lebih praktis dan cepat tetapi belum bisa digunakan oleh
dan mempunyai keahlian di setiap divisi kerja Bank Sumut. Dengan keadaan
bagian tata usaha untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Pengadaan
diklat ini ditujukan agar karyawan yang bernaung didalam PT. Bank Sumut dapat
bagi masyarakat.
adalah: :
1. Apakah ada pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap kinerja pegawai
Bahan masukan bagi PT. Bank Sumut yang dapat digunakan sebagai
mengenai sumber daya manusia yang berkaitan dengan program pendidikan dan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pedoman dan menjadi
sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian selanjutnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sumber daya yang tangguh. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan
perusahaan tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal
pula ahli yang menyamakan sumber daya manusia dengan “manpower” (tenaga
daya manusia harus dipandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk
mengelola orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang
kelompok pekerja. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai
suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek
“orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi
7
8
agar semua fungsi organisasi dapat berjalan seimbang. Kegiatan sumber daya
manusia merupakan bagian proses manajemen sumber daya manusia yang paling
manajemen.
1. Perencanaan
agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisiensi, dalam
2. Pengorganisasian
kerja sama dan bekerja efektif serta efisiensi dalam membantu tercapainya
tujuan organisasi.
4. Pengendalian
5. Pengembangan
6. Kompensasi
barang kapada para pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
organisasi.
7. Pengintegrasian
menguntungkan.
8. Pemeliharaan
9. Kedisiplinan
Merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting
10. Pemberhentian
2.1.1 Pendidikan
2.1.1.1 Pengertian
seseorang yang mampu melaksanakan suatu tugas dengan baik apabila tidak
kemampuan yang diharapkan itu. Dalam pendidikan dan pelatihan tersebut, harus
disadari bahwa manajemen melakukan invenstasi waktu, uang, dan masa depan
perusahaan.
pengetahuan dari seseorang kepada orang lainsesuai dengan standar yang telah
karyawan.
2.1.2 Pelatihan
menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai
a. Fasilitas Pelatihan
Fasilitas yang digunakan dalam pelatihan mencakup semua alat peraga atau
mengingat tidak semua hal dapat dijelaskan secara mudah hanya dengan
materi pelatihan.
b. Instruktur Pelatihan
yang cukup baik dan dapat pula berasal dari lembaga pelatihan atau orang
instruktur akan lebih baik apabila berasal dari bagian yang secara khusus
c. Materi Pelatihan
dimana bahan ajaran tersebut telah disususun sedemikian rupa agar mudah
ditanganinya.
d. Waktu Pelatihan
Waktu pelatihan dapat dilakukan sambil bekerja dan dapat pula diberikan
bekerja dan untuk menjalani pelatihan secara bersamaan, sehingga apa yang
e. Manfaat Pelatihan
tingkat ini lebih banyak untuk memahami, meneliti, dan memberikan jalan keluar
untuk suatu kasus (persoalan). Pemecahan yang dilakukan untuk kasus tersebut,
pelatihan terlebih dahulu ditentukan sasaran/tujuan apa yang ingin dicapai. Karena
baik berupa biaya, wajtu, dan sumber daya manusia yang terbuang selama
pelatihan dilangsungkan. Jadi sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan harus
sebagai tenaga yang tanggu, mandiri, profesional, beretos kerja yang tinggi,
dan produktif.
3. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai dengan bakat, minat,
4. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat relevansi yang
a. Peserta diklat adalah seluruh pegawai Bank Sumut yang sudah lulus ujian test
masuk pegawai dan yang telah resmi atau sah menjadi pegawai Bank Sumut.
b. Peserta diklat adalah pegawai yang akan atau telah menduduki jabatan
yang utuh.
2) Terwujudnya hubungan serasi antar atasan dan bawahan antara lain karena
inovatif.
16
manajerial partisipatif.
operasionalnya.
organisasi.
yang dihadapi
kemampuan kerjanya.
konflik yang nantinya dapat mengatasi rasa percaya pada diri sendiri.
17
maupun intelektual.
berpengetahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan
dalam organisasi.
Pendidikan dan pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk
secara mudah akan diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam perusahaan sendiri.
18
tepat, maka dampak dari suatu organisasi pada umumnya akan menjadi lebih
baik. Dengan iklim kerja yang sehat, maka moral kerja juga akan meningkat.
nyaman.
member keuntungan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan tenaga kerja itu
sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas dengan mengikuti program pendidikan dan
keterampilan.
perusahaan, perlu dilakukan suatu analisa tentang pendidikan dan pelatihan untuk
kebutuhan perusahaan, perlu dibuat program pendidikan dan pelatihan yang sesuai
pendidikan dan pelatihan yang baik sasaran dari program tersebut tidak akan
tercapai.
pelatihan akan berhasil baik atau mencapai sasaran sesuai kebutuhan, terkait atau
pelatihan adalah instruktur yang tepat serta mampu menyampaikan materi secara
dapat berupa kriteria input output proses, output, outcome, dan impact
e. Menilai program ini apakah setiap perbaikan kepada para peserta memenuhi
pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar
peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain. Jenis Metode pendidikan dan
pelatihan yaitu :
Menurut Gary Dessler (2006:285), on the job trainning adalah metode yang
sangat popular dalam dunia pelatihan karyawan. OJT sendiri secara defenisi
mengerjakannya.
Pelatihan yang diberikan pada saat pegawai bekerja, sambil bekerja seperti
3) Sistem magang: sebagai pegawai belajar dari pegawai lain yang dianggap
Teknik pelatihan yang dilakukan diluar waktu kerja, dan berlangsung dilokasi
jauh dari tempat kerja, agar perhatian peserta lebih terfokus. Peserta pelatihan
menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari kacamata orang lain.
22
3) Studi Kasus: penggunaan studi kasus dewasa ini sering digunakan sebagai
metode pelatihan, terutama bagi para manajer atau calon manajer yang
menggunakan suatu alat mekanikal yang identik betul dengan alat yang
untuk belajar sendiri dan tetap terkendali melalui proses belajar yang
terprogram.
tetapi juga nonmaterial, seperti kebanggaan dan kepuasann kerja. Tiap individu
akan cenderung dihadapkan pada hal-hal yang mungkin tidak diduga sebelumnya
hidupnya.
Kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) yang
dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
23
jawab atau beban kerja yang diberikan kepadanya. Menurut Wirawan (2009:5)
kepuasan ekonomi.
Oleh karena itu, tujuan kinerja SDM adalah untuk melihat kemampuan
usaha karyawan untuk mendapatkan hasi kerja (output) yang secara baik kualitas
Setiap karyawan dituntut dalam memberikan hasil kerja yang baik agar
secara kualitatif atau dasar perilakunya dapat diamati. Terdapat tujuh indikator
kinerja, dua diantaranya mempunyai peran sangat penting, yaitu tujuan dan motif.
tidak akan berjalan. Dengan demikian, tujuan dan motif menjadi indikator utama
a. Tujuan
Tujuan merupakan keadaa yang berbeda secara efektif dicari oleh seorang
individu atau organisasi untuk dicapai. Tujuan merupakan suatu keadaan yang
lebih baik yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Dengan demikian
b. Standar
diinginkan dapat dicapai. Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu
tujuan tercapai.
c. Umpan balik
balik dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat dilakukan
perbaikan kinerja.
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk
fakyor penunjang untuk pencapaian tujuan. Tanpa alat atau sarana, tugas
pekerjaan spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak dapat diselesaikan
pekerjaan.
25
e. Kompetensi
f. Motif
g. Peluang
a. Faktor internal pegawai, yaitu faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan
faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.
Faktor-faktor bawaan misalnya, bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan
kejiwaan.
26
pekerjaan seseorang. Apabila hal itu dikerjakan dengan benar, maka para
a. Essai Tertulis
karyawan.
27
b. Insiden Kritis
Metode ini mencantumkan serangkaian faktor kinerja seperti jumlah dan mutu
inisiatif.
Skala ini menggabungkan unsur utama insiden kritis dan pendekatan skala
pemeringkatan grafis.
lain.
Umpan balik 360 derajat adalah metode penilaian kinerja yang menggunakan
kerja atau prestasi kerja yang diperoleh oleh organisasi, tim atau individu.
Evaluasi kinerja akan memberikan umpan balik terhadap tujuan dan sasaran
kinerja, perencanaan, dan proses pelaksanaan kinerja. Evaluasi kinerja dapat pula
dilakukan terhadap proses penilaian, review, dan pengukuran kinerja. Atas dasar
28
sifat, perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk keputusan dan rencana
pengembangan personil.
Dari hasil kerja atau pekerjaan karyawan, dapat diketahui masalah dan
atau meningkatkan prestasi setelah mengetahui hasil atau umpan balik dari
Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat mengetahui berapa upah atau
kompensasi yang layak yang harus diberikan kepada karyawan. Hal ini
c. Penempatan karyawan
dan demosi, oleh karena itu, sebelum pengambilan keputusan, manajer harus
dapat melihat hasil prestasi karyawan dalam sebuah evaluasi yang sudah
penempatan karyawan.
29
Hasil evaluasi dapat diketahu oleh manajer, dimana manajer melihat apakah
e. Jenjang karier
Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat menyusun jalur karier karyawan
f. Penataan staf
Adanya indikasi hasil evaluasi prestasi yang buruk merupakan tanda adanya
kesalahan dalam deskriptif desain pekerjaan yang tidak atau kurang cocok
pada karyawan.
Peluang kerja yang sama dan adil bagi karyawan bisa didapat apabila manajer
j. Tantangan eksternal
sebagainya.
a. Kesetiaan
dan organisasi.
b. Prestasi kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
c. Kejujuran
d. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin karyawan dan mematuhi peraturan yang ada dan
kepadanya.
e. Kreativitas
f. Kerjasama
g. Kepemimpinan
pribadi yang kuat dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain.
h. Kepribadian
i. Prakarsa
j. Kecakapan
k. Tanggung jawab
Sumber daya manusia merupakan inti dan penggerak dari seluruh kegiatan
pada perusahaan, karena tanpa adanya manusia suatu kegiatan tidak mungkin
Karena dengan kinerja yang baik secara teoritis dapat mencapai tingkat
diri, maka setiap organisasi harus dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas
sumber daya manusianya. Hal ini dapat kita sadari karena manusia merupakan
sesuai dengan tingkat jabatan yang diperolehnya. Pendidikan dan latihan (Diklat)
bagi para karyawan merupakan suatu kegiatan atau usaha yang mempunyai
kepada semua pegawai yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti diklat yang
tugas dan jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pendidikan dan pelatihan
Jenjang Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Pegawai Negeri Sipil ada 3
atau ketrampilan bagi Pegawai Negri Sipil sesuai keahlian dan ketrampilan
Nama/
Judul Tujuan Penelitian Kesimpulan
Tahun
Nur Avni Pengaruh Dalam jurnal ini Perlu lebih diperhatikan mengenai
Rosalia Pendidikan Dan akan membahas sarana dan prasarana mengenai
(2009) Pelatihan sebuah studi kasus infrastruktur dalam pelatihan baik
Terhadap Kinerja tentang “Pengaruh itu materi maupun instruktur
Karyawan Pendidikan dan pelatihan agar pelatihan yang
Pelatihan Kerja diterapkan tepat sasaran sehingga
terhadap Kinerja spesifikasi pelatihan dan
Karyawan di Hotel pendidikan dapat disesuaikan
Gracia Semarang dengan masing-masing bidang kerja
karyawan terutama bagi karyawan
35
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk mengkur parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi
melalui data sampel. Kedua metode tersebut digunakan untuk mengolah atau
Simalingkar Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
April 2016.
36
37
3.3.1 Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.3.2 Sampel
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini
penulis mengambil seluru populasi sebagai sampel karena jumlahnya yang relatif
3.4 Hipotesis
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
yang jelas dari setiap konsep yang diteliti, maka penulis mengemukakan definisi
dari konsep yang akan diteliti, yaitu Variabel bebas adalah variabel yang
adalah pendidikan (X), dan Pelatihan Kerja (X). Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Kinerja Pegawai
(Y).
antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan yang
diteliti. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini
keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha
mencapai tujuan. Kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output)
yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan
tanggung jawab atau beban kerja yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai
Berikut ini adalah definisi operasional dari setiap variabel penelitian yang
Skala
No Variabel Defenisi Operasional Indikator
Pengukuran
2009)
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun
langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah
dibutuhkan.
data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung
1) Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku, karya
ilmiah serta pendapat ahli yang berkompetensi dengan masalah yang akan
diteliti
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
dengan skala likert terdapat variable yang diukur berdasarkan indikator yaitu:
No Pernyataan Skor
1. Sangat setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
4. Tidak setuju 2
5. Sangat tidak setuju 1
(Y)
regresi sederhana, yaitu metode yang digunakan untuk menguji sejauh mana
42
persamaan linier.
Y = a + bX
Keterangan :
a = konstanta
b = Koefisien Regresi
kriteria pengujian :
a. Jika r-hitung ≥ r-tabel (uji dua sisi denga sig. 0,05) atau jika nilai (two-tailed)
b. Jika r-hitung < r-tabel atau nilai sig.> 0,05 maka instrumen dinyatakan tidak
valid.
43
kuesioner) yang digunakan. Dikenal beberapa metode dalam uji reliabilitas ini
a. SPSS akan menghasilkan nilai Cronbach alpha tertentu, nilai harus lebih
besar dari batas minimal 0,30 atau 0,40 dan 0,50 maka secara keseluruhan
b. Nilai Cronbach alpha if item Delete maksimum sama dengan nilai Cronbach
alpha keseluruhan. Jika melebihi, maka item tersebut harus di revisi atau di
hapus.
c. Jika suatu nilai mempunyai item negatif Corrected Item Total Correlation
Agar suatu regresi dinilai baik maka setiap koefisen harus teruji signifikan
dengan kriteria :
H o : β i=0 , i=1,2
H i : βi >0
menggunakan output SPSS, jika sig. Value < 0,05 maka Ho ditolak maka
b. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dengan output SPSS, jika sig. Value
variabel antara respon kinerja pegawai (Y) dengan variabel bebas pendidikan dan
atara variabel 1 berarti model persamaan regresi yang digunakan sudah sesuai
untuk menjelaskan hubungan atara variabel Y dan X. Jika R2 0 berarti model
regresi yang digunakan tidak dapat menjelaskan hubungan antara variabel Y dan
X dengan baik.
2) Jika sig. (Prob) value ≥ 0,05 maka Ho diterima, dan data terdistribusi secara
normal
1) Uji normalitas data juga dapat dilakukan melihat grafik normal Q-Q Plot dan
2) Dengan Normal Q-Q Plot dapat disimpulkan terdistribusi data secara normal
jika titik titik nilai data kurang lebih berada pada (mengelilingi) suatu garis
lurus.
secara normal jika titik-titik nilai data tidak membentuk pola tertentu.
samaan varian dari residual pada model regresi. Cara memprediksi ada tidaknya
heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot
model. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi tidak
multikolinearitas maka koefisien variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak
terhingga.
46
BAB IV
1953. Sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, bank
pada dasarnya berfungsi sebagai perantara dana keuangan masyarakat atau yang
PT. Bank Sumut didirikan pada tanggal 04 November 1961 dengan Akte
Daerah, bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara Nomor 05 Tahun 1965,
dengan modal dasar sebesar Rp. 100.000.000,- (uang lama) dan saham dimiliki
46
47
disetor. Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum dirubah kembali
Nomoe 38 tahun 1999 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01 tahun 1999, dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999 dengan
hukum dan modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah
Tingkat 1 Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999. Sesuai dengan kebutuhan dan
Dengan moto itu Bank Sumut selalu berusaha memenuhi komitmen kepada
komitmen tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang dimiliki
harus mau dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Moto PT.
Bank Sumut adalah “Memberikan Pelayan Terbaik” yang mengandung arti bahwa
PT. Bank Sumut Ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal. “Terbaik” memiliki
Komitmen.
satu sumber pendapatan daerah daam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
48
3) Struktur Organisasi
tujuannya. Hal ini tertuang kedalam struktur organisasi dimana dengan adanya
struktur organisasi tercipta pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas
dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya. Setiap anggota
KCP Kelas II
Kantor Kas,
Kas mobil,
paypoint
Hand
Teller
Checker
Verifikasi/
Pelaksana
dan laporan
Akuntansi IT
Pelaksana
Kliring
Pelaksana
Kepegawaian
dan
Pel. Umum
k
Inkasso,/Paja
Pel. Transfer,
Kredit
Analisis
Pelaksana
Pemasaran
Perpustakaan
Kesda
Pengelolaan
Pelaksana
(CS)
Nasabah
Pelayanan
Pel.
booking
Over
Pelaksana
Teller
Pelaksana
Kredit
Administrasi
Pelaksana
n Kredit
Penyelamata
Pelaksana
ATM
Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur
a. Pemimpin Cabang
akhir hari.
komputer.
8) Mengambil uang tunai dari kluis pada awal hari dan pada saat
semua nasabah diperlukan sama baik serta dilayani baik dalam waktu
sesingkat mungkin.
b. Seksi Operasional
(PS), Kriteria Risiko yang dapat diterima (KRD) Kanca dalam rangka
prakarsa kredit sesuai dengan pasar sasaran dan kriteria risiko yang
menguntungkan.
serta hal-hal terkait pihak eksternal antara lain IDI (Informasi Debitur
Individual).
temuan audit.
kanca.
logistik.
nasabah.
Information File (CIF) untuk menjamin data nasabah yang akurat dan
kepentingan Bank.
dan ketentuan.
56
asset bank.
identifikasi selisih saldo G/L maupun aplikasi serta saldo tidak wajar
kebutuhan dan tindak lanjut audit, serta tugas kedinasan lainnya dari
f. Teller
ketentuan.
terhadap nasabah.
3) Mengelola kas teller selama jam pelayanan kas maupun akhir hari
dan kompetensinya.
g. Perpustakaan Pemasaran
penyelesaian tugas.
4) Sebagai anggota tim pengisian kas ATM on Site dan offsite bersama
kewenangan.
kewenangan.
11) Hubungan kerja dengan unit kerja lain/pihak ketiga termasuk dalam
kantor cabang.
tugas kesekretariatan.
ini akan dibahas karakteristik responden secara umum menurut usia, jenis kelamin
Tabel 4.1.
Distribusi Responden berdasarkan Usia pada
PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan
62
Dari tabel 4.1. di atas dapat diketahui bahwa responden PT.Bank Sumut
Cabang Simalingkar Medan lebih banyak berada pada usia 21 sampai dengan 30
tahun yaitu sebanyak 20 orang (39,2%) sedangkan paling sedikit berada pada usia
41 sampai 50 tahun yaitu hanya 4 orang (10,8%), hal ini dapat digambarkan
4; 10% 6; 14%
dibawah 20 dan sama dengan 20 tahun sebanyak 6 orang (12,2%), antara 21-30
tahun sebanyak 20 orang (39,2%), responden yang berusia antara 31-40 tahun
sebanyak 12 orang (37,8%), responden yang berusia antara 41-50 tahun sebanyak
63
4 orang (10,8%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada
Usia < 20 tahun yaitu masa perkembangan mulai memisahkan diri dari
orang tua, membentuk pernikahan, dan menjalin persahabatan. Usia 21-30 dan
usia 31-40 tahun tahun adalah fase dimana seseorang dituntut untuk menentukan
jenjang karir yang tepat bagi dirinya, pada fase ini diharapkan sudah memiliki
pekerjaan yang layak dan menjamin. Data Tabel menunjukkan bahwa usia 21–30
tahun dan 31–40 tahun persentasenya cukup tinggi, usia ini dianggap sebagai usia
matang seseorang dalam karir, lebih gesit dan memperkuat ikatan pernikahan
sehingga orang tersebut tidak berpindah ke pekerjaan yang lain karena memiliki
tanggung jawab yang tinggi dalam rumah tangga. Dan usia 41-50 tahun
menunjukkan persentase (10,8%) artinya bahwa pada fase ini mereka memiliki
loyalitas dan lebih setia dalam bekerja untuk menjamin kelangsungan hidupnya
Tabel 4.2.
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin pada
PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki
dan perempuan tidak jauh berbeda, dimana responden laki-laki sebanyak 22 orang
64
(52,4%) dan responden perempuan ada 20 orang (47,6%), hal ini dapat
Dari Tabel 4.3, dapat terlihat bahwa jumlah persentase responden laki-laki
dan perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang besar. Hal ini disebabkan oleh
pihak manajemen telah membuat satu ketentuan dan menganggap laki-laki dan
perempuan mempunyai kesempatan yang sama atau posisi yang sama dalam
Tabel 4.3.
Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Karyawan pada
PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan
S1 22 52.4
S2 4 9.5
Total 42 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)
Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa responden PT.Bank Sumut Cabang
(52,4%) dan yang paling sedikit responden dengan tingkat pendidikan S2 yaitu
hanya 4 responden (9,5%), hal ini dapat digambarkan seperti grafik di bawah ini.
4; 10% 2; 5%
14; 33%
SMA/Sederajat
D3
22; 52% S1
S2
besar berada pada tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 22 orang (52,4%), diikuti
paling sedikit responden dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat. Hal ini sesuai
dengan kebutuhan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan, dimana dalam
pengetahuan dan wawasan yang baik dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi
perbankan.
67
Tabel 4.4.
Deskripsi Jawaban Responden berdasarkan
Variabel Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Kategori Jumlah
No Pernyataan SS S KS TS STS
Sebelum Pegawai
bekerja, perlu
1 diberikan pelatihan 22 52.4 19 45.2 1 2.4 0 0 0 0 42
yang mendukung
pekerjaan Bapak/Ibu
PT. Bank Sumut
membuat suatu
program pendidikan
23.
2 sesuai dengan posisi 9 21.4 18 42.9 10 4 9.5 1 2.4 42
8
Bapak/Ibu bekerja
sekarang untuk
meningkatkan kinerja
PT. Bank Sumut perlu
memberikan
pendidikan terlebih 28.
3 19 45.2 10 23.8 12 1 2.4 0 0 42
dahulu jika ada 6
pegawai yang
dimutasi ke divisi lain
Fasilitas program
38. 14.
4 pelatihan cukup 2 4.8 8 19.0 16 10 23.8 6 42
1 3
tersedia
Instruktur memiliki
kemampuan dalam
membimbing dan
19.
5 mengarahkan pegawai 11 26.2 13 31.0 8 10 23.8 0 0 42
0
selama mengikuti
proses pelatihan
dengan baik
Materi pelatihan telah
disusun dengan baik 16.
6 10 23.8 22 52.4 7 2 4.8 1 2.4 42
agar lebih mudah 7
dipahami
Waktu pelatihan
dilaksanakan tanpa
19. 19.
7 mengganggu 0 0 3 7.1 8 23 54.8 8 42
0 0
pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
68
Kategori Jumlah
No Pernyataan SS S KS TS STS
Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa pada pernyataan pertama: sebelum
setuju, dan hanya 1 orang (2,4%) yang kurang setuju. Tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari jawaban responden tersebut
kesibukan dalam bekerja dan tidak dapat mengatur waktu antara pelatihan dengan
pekerjaan.
menjawab setuju, 10 orang (23,8%) menjawab kurang setuju, ada 4 orang (9,5%)
69
menjawab tidak setuju dan hanya 1 orang (2,4%) yang sangat tidak setuju. Dari
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan alasan diberikan
pelatihan sebelum responden mulai bekerja, karena hal ini dapat mendukung
menyatakan kurang setuju karena kesibukan dalam bekerja dan tidak dapat
terlebih dahulu jika ada pegawai yang dimutasi ke divisi lain, sebanyak 19 orang
(28,6%) menjawab kurang setuju, hanya 1 orang (2,4%) menjawab tidak setuju
dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban
terlebih dahulu bila pegawai hendak dimutasi ke divisi lain. Karena responden
dapat mengembangkan aktualisasi kerjanya pada berbagai unit kerja yang baru
dengan suasana dan kondisi yang baru pula serta dapat meningkatkan kinerja
responden. Masih adanya responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak
setuju karena waktu yang diberikan pada saat dilakukan mutasi tidak sesuai
tidak setuju dan ada 6 orang (14,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Dari
Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan kurang setuju dan tidak
setuju karena fasilitas pelatihan yang ada tidak sesuai dengan program pelatihan
yang diberikan. Tetapi masih ada responden yang menyatakna setuju dan sangat
setuju karena dengan disiplin ilmu yang dimiliki responden menganggap fasilitas
program pelatihan yang tersedia cukup bagi responden untuk menerima pelatihan
tersebut.
dengan baik, sebanyak 11 orang (26,2%) menjawab sangat setuju, 13 orang (31%)
(23,8%) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju. Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT.
Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan setuju dan
sangat setuju karena instruktur yang diberikan pada saat pelatihan memiliki
mudah memahami apa yang telah disampaikan instruktur tersebut. Bagi responden
yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena responden kurang mampu
Pada pernyataan keenam: Materi pelatihan telah disusun dengan baik agar
orang (52,4%) menjawab setuju, 7 orang (16,7%) menjawab kurang setuju, ada 2
orang (4,8%) menjawab tidak setuju dan hanya 1 orang (2,4%) menjawab sangat
tidak setuju. Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT.
Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan setuju dan
sangat setuju karena dengan materi pelatihan yang telah disusun dengan baik
Bagi responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena responden
dengan baik.
menjawab sangat setuju, ada 3 orang (7,1%) menjawab setuju, 8 orang (19%)
menjawab kurang setuju, sebanyak 23 orang (54,8%) menjawab tidak setuju, dan
ada 8 orang (19%) menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban responden
Medan lebih banyak menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju karena jadwal pelaksanaan pelatihan tidak sesuai dengan jadwal pekerjaan
setuju, ada 6 orang (14,3%) menjawab kurang setuju, hanya 1 orang (2,4%)
menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank
Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan tidak setuju karena
responden semakin terampil dalam menggunakan alat dan fasilitas yang ada
dalam perusahaan.
setelah mengikuti pelatihan, tidak ada responden yang menjawab sangat setuju,
masing menjawab kurang setuju dan tidak setuju, dan hanya 1 orang (2,4%)
bahwa karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak
responden yang kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju karena
program pelatihan cukup tersedia, ada 6 orang (14,3%) yang menjawab sangat
menjawab kurang setuju, ada 1 orang (2,4%) menjawab tidak setuju, dan 3 orang
menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih
banyak menyatakan setuju karena fasilitas dan sarana yang tersedia cukup
menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju menganggap
fasilitas dan sarana yang tersedia tidak sesuai dengan disiplin yang dimiliki
responden.
sebagai berikut:
Tabel 4.5.
Deskripsi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Kinerja Pegawai
Kategori Jumlah
No Pernyataan SS S KS TS STS
Kategori Jumlah
No Pernyataan SS S KS TS STS
Kinerja meningkat
5 setelah mengikuti 11 26.2 16 38.1 13 31.0 2 4.8 0 0 42
pelatihan.
Mampu bekerja sesuai
dengan syarat yang
ditentukan kantor dan
6 4 9.5 13 31.0 16 38.1 8 19.0 1 2.4 42
tidak mengenal waktu
dalam melaksanakan
tugas.
Setelah mengikuti
pelatihan pegawai dapat
7 menunjukkan kinerjanya 5 11.9 24 57.1 8 19.0 5 11.9 0 0 42
sesuai syarat dan
ketentuan.
Peluang jabatan semakin
besar setelah adanya
8 4 9.5 13 31.0 21 50.0 4 9.5 0 0 42
peningkatan kinerja
pegawai
Pegawai mampu
mencari tambahan
pengetahuan tentang hal-
9 4 9.5 20 47.6 13 31.0 5 11.9 0 0 42
hal pekerjaan untuk
meningkatkan kinerja
pegawai
Pegawai mampu
menyelesaikan pekerjaan
10 dengan cermat dan 1 2.4 24 57.1 14 33.3 2 4.8 1 2.4
sesuai dengan standar
kerja yang ditentukan.
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa pada pernyataan pertama: Pelatihan
(38,1%) menjawab setuju, ada 12 orang (28,6%) menjawab kurang setuju, hanya
1 orang (2,4%) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan
karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan
setuju dan sangat setuju bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan
menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dikarenakan
75
menjawab sangat setuju dan setuju, sebanyak 18 orang (42,9%) menjawab kurang
setuju, ada 6 orang (14,3%) menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang
bahwa karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan standar waktu yang telah
ditetapkan, karena dengan kesibukan yang dimiliki pegawai baik untuk urusan
memulai pekerjaan.
melalui saran ataupun kritik yang membangun ke perusahaan, ada 2 orang (4,8%)
15 orang (35,7%) menjawab kurang setuju, hanya 1 orang (2,4%) menjawab tidak
setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban
Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan setuju dan sangat setuju karena
kelangsungan perusahaan melalui saran dan kritik. Masih adanya karyawan yang
menggunakan alat dan sarana yang ada di perusahaan, ada 14 orang (33,3%)
orang (14,3%) menjawab kurang setuju dan tidak ada responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari jawaban responden tersebut
menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih
banyak menyatakan setuju dan sangat setuju karena pendidikan dan pelatihan
yang diberikan membuat karyawan tahu tata cara pemakaian alat dan sarana yang
ada di perusahaan. Dan bagi yang karyawan yang kurang setuju dan tidak setuju
itu karena karyawan tersebut belum mengerti betul fungsi alat dan sarana yang
menjawab setuju, 13 orang (31%) menjawab kurang setuju, ada 2 orang (4,8%)
menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank
77
Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan setuju dan sangat
pelatihan. Dengan ilmu yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang
waktunya. Bagi karyawan yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju
Sumut Cabang Simalingkar Medan. Artinya pelatihan yang diberikan tidak sesuai
ditentukan kantor dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugas, ada 4
menjawab tidak setuju dan hanya 1 orang (2,4%) menjawab sangat tidak setuju.
Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Sumut
Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan kurang setuju, tidak setuju
dan sangat tidak setuju disebabkan syarat yang diberikan perusahaan terkadang
yang efisien. Tetapi ada juga karyawan yang menyatakan setuju dan sangat setuju
karena dengan usia yang dimiliki pegawai PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar
Medan mayoritas yaitu 21-30 dan 31–40 tahun persentasenya cukup tinggi, usia
78
ini dianggap sebagai usia matang seseorang dalam karir, lebih gesit dan
pekerjaan yang lain karena memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam pekerjaan
dan rumah tangganya. Dan usia 41-50 tahun menunjukkan bahwa pada fase ini
memiliki loyalitas dan lebih setia dalam bekerja untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
(57,1%) menjawab kurang setuju, ada 8 orang (19%) menjawab tidak setuju, dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban responden
Medan lebih banyak menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena syarat dan
dilakukan.
orang (31%) menjawab setuju, separuh jumlah responden yaitu sebanyak 21 orang
(50%) menjawab kurang setuju, ada 4 orang (9,5%) menjawab tidak setuju, dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban responden
79
Medan lebih banyak menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena responden
karyawan tertentu saja. Dan bagi responden yang menyatakan sangat setuju dan
setuju, ada 13 orang (31%) menjawab kurang setuju, ada 5 orang (11,9%)
menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Dari jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank
Sumut Cabang Simalingkar Medan lebih banyak menyatakan setuju dan sangat
setuju dan tidak setuju karena responden tersebut tidak memiliki akses dalam
dengan cermat dan sesuai dengan standar kerja yang ditentukan, hanya 1 orang
(2,4%) masing-masing menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju, sebanyak
80
dan ada 2 orang (4,8%) menjawab sangat tidak setuju. Dari jawaban responden
Medan lebih banyak menyatakan setuju karena dengan responden memiliki akses
pekerjaan untuk mencapai tujuan pelayanan sesuai komitmen kerja kerja yang
dicapai. Bagi responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat
tidak setuju itu karena responden responden kurang cemrat dalam menyelesaikan
a. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan dari
angket atau kuesioner. Kesahihan disini mempunyai arti kuesioner atau angket
yang dipergunakan mampu untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu
yang terdapat dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
nilai r-hitung dengan nilai r-tabel. Nilai r-hitung diambil dari output SPSS pada
0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 10, maka didapat nilai r-tabel sebesar
81
0,444. Untuk hasil lengkap dari uji validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Pearson Corrected
r-
Variabel Indikator Correlatio Item-Total Keterangan
tabel
n Correlation
1 0,878 0,844 Valid
2 0,858 0,813 Valid
3 0,607 0,523 Valid
Pendidikan 4 0,656 0,563 Valid
dan 5 0,829 0,778 Valid
0,444
Pelatihan 6 0,583 0,464 Valid
(X) 7 0,618 0,487 Valid
8 0,890 0,854 Valid
9 0,573 0,478 Valid
10 0,734 0,667 Valid
1 0,949 0,937 Valid
2 0,877 0,843 Valid
3 0,806 0,763 Valid
4 0,650 0,570 Valid
Kinerja 5 0,748 0,678 Valid
0,444
Pegawai (Y) 6 0,949 0,937 Valid
7 0,864 0,829 Valid
8 0,928 0,907 Valid
9 0,949 0,937 Valid
10 0,877 0,843 Valid
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2016)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Pearson Correlation dan
positif dan lebih besar dari nilai r-tabel yang besarnya adalah 0,444. Karena
semua indikator yang diuji lebih besar daripada nilai r-tabel, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa semua butir indikator dalam penelitian ini dinyatakan valid.
82
b. Uji Reliabilitas
mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya.
cronbach’s), dimana secara umum yang dianggap reliabel apabila nilai alpha
cronbachnya > 0,6 (Duwi Priyatno, 2009:26). Dengan kriteria 0,8 – 1,0 = sangat
tinggi ; 0,4 – 0,6 = cukup ; 0,2 – 0,4 = rendah dan 0,00 – 0,2 = sangat rendah.
Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Dari Tabel 3.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
seluruh variabel yang diujikan nilainya sudah diatas 0,60, maka dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini lolos dalam uji reliabilitas dan
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model
data yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat
plot pada scatter plot berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilihat pada
sepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakan
histogramnya melintang dari kiri ke kanan. Gambar ini menunjukkan bahwa data
b. Uji Multikolinieritas
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
diantaranya dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) pada model
nilai determinasi secara serentak (R2) dan dengan melihat nilai eigenvalue dan
condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinieritas dengan
85
melihat nilai variance inflation factor (VIF). Menurut Priyatno (2009), pada
umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinieritas
Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF)
variabel pendidikan dan pelatihan adalah lebih kecil dari 5, sehingga dapat
c. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
berkut:
86
Berdasarkan Gambar 4.7 di atas dapat terlihat bahwa distribusi data tidak
teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini
a. Uji t
Tabel 4.9
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 25.087 4.700 5.338 .000
Kinerja Pegawai .284 .128 .331 2.221 .032
a. Dependent Variabel: Pendidikan dan pelatihan Kerja
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2016)
Dari hasil uji statistik secara parsial diperoleh nilai t hitung untuk variabel
kinerja pegawai sebesar 2,221 dan ttabel (n=42) adalah 2,022, karena nilai thitung
lebih besar dari ttabel 2,221 > 2,022 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian hipotesis penelitian yang berbunyi: “Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pendidikan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada
Y = 25,087 + 0,284X
sebesar 25,087 artinya jika pendidikan dan pelatihan kerja memiliki nilai 0, maka
yang positif antara pendidikan dan pelatihan kerja terhadap kinerja pegawai pada
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai R Square (R2) yang diperoleh
sebesar 0,110 atau 11%, hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai sebesar 11%
4.2 Pembahasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat
Pelatihan yang diberikan sesuai pendidikan yang responden miliki dan juga
fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam program pelatihan cukup tersedia.
hal pengetahuan tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
yang berlatar pendidikan S2, S1, D3, SMA/SMK. Pada umumnya karyawan yang
atau menduduki jabatan pada unit kerja yang ditanganinya. Kompetensi karyawan
pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan nasabah. Selain itu, terdapat juga
beberapa disiplin ilmu dari karyawan yang berlatar belakang pendidikan ekonomi
komitmen kerja karyawan. Selain itu, latar belakang pendidikan menengah atau
secara langsung.
dalam menyelesaikan suatu aktivitas kerja yang cepat. Bentuk dari kegiatan
pelayanan yang cepat sebagai wujud dari tingkat kecepatan dalam memberikan
pelayanan, maka hasil kerja disesuaikan dengan penggunaan waktu kerja yang
bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju (52,4%) dan
responden dan sebagian besar menyatakan setuju (42,9%) apabila PT. Bank
terlebih dahulu jika ada pegawai yang dimutasi ke divisi lain. Hal ini
karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan yang sebagian besar
berpendidikan S1.
besar responden menyatakan kurang setuju (38,1%) karena tidak sesuai dengan
91
fasilitas yang ada. Tetapi dengan kemampuan yang dimiliki instruktur dalam
dengan baik, kurangnya fasilitas yang memadai tidak menjadi permasalahan dan
untuk hal ini responden menyatakan setuju (31%) dan sangat setuju (26,2%).
yang disampaikan telah disusun dengan baik jadi responden lebih mudah
memahami.
karena terkadang waktu pelatihan terbentur dengan jam kerja yang telah diatur.
Hal ini membuat responden bingung memilih mematuhi jam kerja atau mengikuti
keterampilan responden.
dan juga responden setuju (57,1%) bahwa setelah mengikuti pelatihan responden
dapat menunjukkan kinerjanya sesuai syarat dan ketentuan. Dan juga sebagian
menggunakan alat dan sarana yang ada di PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar
kinerja pegawai. Hal ini membuktikan bahwa meskipun pendidikan dan latihan
telah selesai dilaksanakan tapi responden masih tetap mencari tambahan ilmu
karena ini sangat didukung oleh pendidikan responden pada PT. Bank Sumut
baik, karena hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan PT.Bank Sumut
telah dilakukan oleh Kunartinah (2010) yang menguji pengaruh dan efek mediasi
dan kinerja. Terbukti bahwa pendidikan dan latihan serta pembelajaran organisasi
93
positif dan signifikan terhadap kinerja. Ternyata pendidikan dan latihan langsung
dapat dinilai sangat baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata jawaban responden
infrastruktur dalam pelatihan baik itu materi maupun instruktur pelatihan agar
terutama bagi karyawan baru dan karyawan yang memiliki kinerja yang kurang
terhadap kinerja karyawan. Variabel pengalaman kerja, inisiatif dan motivasi juga
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk
instruktur, materi dan waktu pelatihan, manfaat bagi peserta pelatihan, umpan
akses kerja dan mampu menerapkan pengelolaan kerja yang baik dalam
maka pengambil keputusan dalam hal ini pimpinan untuk senantiasa menuntun
perilaku yang sopan, melakukan sikap yang sesuai dengan perencanaan kerja,
kemandirian kerja.
kebutuhannya dalam mengembang tugas pokok dan fungsi sesuai kompetensi dari
pegawainya.
didukung oleh perencanaan kerja yang mapan. Sikap yang menjadi kompetensi
suatu penilaian dalam melihat kompetensi sikap yang ditunjukkan oleh karyawan
tentang hasil kerja yang perlu disikapi dalam memajukan suatu aktivitas kerja
mencapai hasil kerja optimal. Wujud aktualisasi diri tersebut yaitu menunjukkan
dengan cepat, lancar dan mudah dalam memberikan pelayanan yang menjadi
akses yang berperan untuk meningkatkan kinerja pegawai atas pelayanan kerja
yang diberikan.
96
etik tentang pekerjaan yang dijalaninya. Kode etik ini menjadi suatu
tertib, tersusun dan tertata sesuai dengan disiplin kerja yang diterapkan.
suatu organisasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pelatihan sebaiknya
5.1 Kesimpulan
kerja terhadap kinerja pegawai yang dilakukan pada PT.Bank Sumut Cabang
dibuktikan dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar
0,032 (<0,05) dan nilai t-hitung > t-tabel (2,221 > 2,022
5.2 Saran
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun
memfokuskan perhatian yang sesuai pada etika organisasi yang ada, seperti :
terhadap seluruh karyawan dengan cara menghindari sikap pilih kasih, adil
harmonis sesama rekan kerja dan memberi gaji sesuai dengan beban kerja
karyawan.
99
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Hasibuan, Malayu SP. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi
Aksara. Jakarta. 2007.
Wirawan. Evaluasi kinerja sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. 2009.
100
SKRIPSI
Eko Tama Putra Saratian. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan PPPTMGB LEMIGAS. Skripsi. Universitas Mercu Buana.
Nur Avni Rosalia. 2009. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja
Karyawan di Hotel Gracia Semarang. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Andi Adryan Ali IR, 2012. Analisis Pengaruh Pengembangan Karir Organisasi
terhadap Komitmen Karyawan pada Kantor Pusat PT. Bank Sulselbar Kota
Makassar. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar
101
Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Kuesioner ini digunakan
Lembar 2.
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
Nama :
Jenis kelamin :
LAKI-laki :
Perempuan :
Usia : tahun
Pendidikan Terakhir :
SMA Sederajat
D1
D3
S1
S2
II Petunjuk Pengisian
Bapak/Ibu diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif
pernyataan yang tersedia dengan cara memberikan tanda centang (). Dalam
skala ini tidak ada penilaian benar atau salah, jawaban yang paling baik
adalah yang sesuai dengan diri anda.
Adapun jawaban yang tersedia yaitu:
5: Sangat Setuju (SS)
4: Setuju (S)
3: Kurang Setuju (KS)
2: Tidak Setuju (TS)
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
103
No Pernyataan SS S KS TS STS
No Pernyataan SS S KS TS STS
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PL1 28.4500 27.208 .844 .870
PL2 28.6000 26.463 .813 .869
PL3 28.3500 29.608 .523 .889
PL4 28.1000 28.411 .563 .887
PL5 28.5500 26.997 .778 .872
PL6 28.4500 28.682 .464 .895
PL7 28.0000 27.579 .487 .897
PL8 28.5000 26.158 .854 .866
PL9 28.4000 29.621 .478 .892
PL10 28.5500 28.366 .667 .880
109
Kinerja Pegawai
Correlations
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KKTotal
KK1 Pearson Correlation 1 .719** .808** .630** .627** 1.000** .738** .968** 1.000** .719** .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK2 Pearson Correlation .719** 1 .527* .421 .706** .719** .963** .699** .719** 1.000** .877**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .065 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK3 Pearson Correlation .808** .527* 1 .703** .477* .808** .548* .791** .808** .527* .806**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .001 .033 .000 .012 .000 .000 .017 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK4 Pearson Correlation .630** .421 .703** 1 .287 .630** .321 .583** .630** .421 .650**
Sig. (2-tailed) .003 .065 .001 .220 .003 .168 .007 .003 .065 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK5 Pearson Correlation .627** .706** .477* .287 1 .627** .654** .622** .627** .706** .748**
Sig. (2-tailed) .003 .001 .033 .220 .003 .002 .003 .003 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK6 Pearson Correlation 1.000** .719** .808** .630** .627** 1 .738** .968** 1.000** .719** .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .003 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK7 Pearson Correlation .738** .963** .548* .321 .654** .738** 1 .722** .738** .963** .864**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .012 .168 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK8 Pearson Correlation .968** .699** .791** .583** .622** .968** .722** 1 .968** .699** .928**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .007 .003 .000 .000 .000 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK9 Pearson Correlation 1.000** .719** .808** .630** .627** 1.000** .738** .968** 1 .719** .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .003 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KK10 Pearson Correlation .719** 1.000** .527* .421 .706** .719** .963** .699** .719** 1 .877**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .065 .001 .000 .000 .001 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KKTotal Pearson Correlation .949** .877** .806** .650** .748** .949** .864** .928** .949** .877** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
110
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PL1 28.4500 27.208 .844 .870
PL2 28.6000 26.463 .813 .869
PL3 28.3500 29.608 .523 .889
PL4 28.1000 28.411 .563 .887
PL5 28.5500 26.997 .778 .872
PL6 28.4500 28.682 .464 .895
PL7 28.0000 27.579 .487 .897
PL8 28.5000 26.158 .854 .866
PL9 28.4000 29.621 .478 .892
PL10 28.5500 28.366 .667 .880
111
No. Umur Pendidika Pendidikan dan Pelatihan Kerja Jlh Kinerja Karyawan Jlh
JK
Resp. (Thn) n Terakhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 1 3 5 5 5 5 5 5 2 4 4 1 41 5 4 3 5 5 3 5 4 4 4 42
2 2 2 4 4 2 5 2 2 4 1 2 2 3 27 3 2 3 5 4 3 4 3 4 3 34
3 2 1 3 5 1 5 3 5 4 2 4 2 4 35 5 3 3 4 3 3 4 3 3 4 35
4 1 1 3 4 2 5 2 5 2 3 4 2 4 33 2 2 4 5 4 2 4 5 4 2 34
5 2 1 4 5 5 3 1 3 2 1 4 3 3 30 5 5 3 4 3 2 5 3 4 4 38
6 2 1 3 4 5 4 4 2 5 2 4 4 4 38 4 5 4 5 3 3 4 4 3 4 39
7 2 2 3 4 5 5 1 5 4 2 4 2 5 37 4 5 3 4 5 4 5 3 4 3 40
8 3 1 3 4 2 3 4 2 3 2 5 3 5 33 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 36
9 1 2 4 4 2 2 3 5 5 2 4 3 3 33 5 2 3 4 3 3 3 2 3 4 32
10 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 34 3 3 4 4 3 5 4 3 4 4 37
11 2 2 2 5 4 5 1 3 4 3 5 3 1 34 4 3 4 5 2 2 4 4 3 4 35
12 3 1 4 5 4 3 3 5 3 2 5 4 3 37 5 3 4 4 4 1 4 3 4 3 35
13 1 1 3 5 4 5 3 5 4 4 4 2 4 40 5 3 3 4 5 3 3 4 5 4 39
14 3 1 3 5 3 3 4 3 4 1 3 3 4 33 3 3 4 3 5 5 4 3 4 4 38
15 3 1 2 4 5 3 2 4 3 2 5 4 4 36 3 3 2 5 4 4 4 5 4 3 37
16 2 2 3 5 4 4 3 5 4 3 3 4 4 39 5 3 4 4 5 4 3 5 2 4 39
17 3 2 2 5 4 5 3 4 4 1 4 4 4 38 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 39
18 3 2 3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 5 38 4 3 3 5 5 4 3 4 4 3 38
19 2 2 3 5 4 5 3 5 1 2 3 2 2 32 3 4 4 4 5 2 4 3 2 3 34
20 2 2 3 5 3 3 4 4 4 2 4 4 4 37 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 39
21 1 1 2 4 4 4 2 5 4 3 5 4 4 39 3 5 3 4 4 5 4 2 5 5 40
22 3 2 1 4 3 4 3 4 3 2 4 1 4 32 5 4 4 4 5 3 4 4 3 3 39
23 3 2 2 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 38 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 42
24 3 2 3 5 4 5 1 4 5 1 4 2 5 36 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 41
25 4 1 3 5 4 5 3 4 3 1 4 4 4 37 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 38
26 3 1 2 5 4 4 2 4 4 2 5 4 3 37 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 37
No. Umur JK Pendidika Pendidikan dan Pelatihan Kerja Jlh Kinerja Karyawan Jlh
112
Keterangan :
Umur Jenis Kelamin Pendidikan Diklat dan Kinerja Pegawai
1. ≤ 20 tahun 1. Laki-laki 1. SMA/Sederajat 1 = Sangat Tidak Setuju
2. 21 – 30 tahun 2. Perempuan 2. D1, D3 2 = Tidak Setuju
3. 31 – 40 tahun 3. S1 3 = Kurang Setuju
4. 41 – 50 tahun 4. S2 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
113
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ≤20 tahun 6 14.3 14.3 14.3
21-30 tahun 20 47.6 47.6 61.9
31-40 tahun 12 28.6 28.6 90.5
41-50 tahun 4 9.5 9.5 100.0
Total 42 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Sebelum Pegawai bekerja, perlu diberikan pelatihan yang mendukung pendidikan Bapak/Ibu
PT. Bank Sumut membuat suatu program pendidikan sesuai dengan posisi Bapak/Ibu bekerja
sekarang untuk meningkatkan kinerja
PT. Bank Sumut perlu memberikan pendidikan terlebih dahulu jika ada pegawai yang
dimutasi ke divisi lain
Materi pelatihan telah disusun dengan baik agar lebih mudah dipahami
Fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam program pelatihan cukup tersedia.
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu yang telah
ditetapkan.
Pegawai mampu memberikan kontribusi positif melalui saran ataupun kritik yang
membangun ke perusahaan
Kinerja semakin meningkat karena mampu menggunakan alat dan sarana yang ada di
perusahaan
Mampu bekerja sesuai dengan syarat yang ditentukan kantor dan tidak mengenal waktu dalam
melaksanakan tugas.
Setelah mengikuti pelatihan pegawai dapat menunjukkan kinerjanya sesuai syarat dan
ketentuan.
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cermat dan sesuai dengan standar kerja yang
ditentukan.
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kinerja Pegawai a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pendidikan dan Latihan Kerja
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .331 .110 .088 2.90996 2.029
a. Predictors: (Constant), Kinerja Pegawai
b. Dependent Variable: Pendidikan dan Latihan Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 41.761 1 41.761 4.932 .032a
Residual 338.716 40 8.468
Total 380.476 41
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 25.087 4.700 5.338 .000
Charts
121