Anda di halaman 1dari 135

PENGARUH WORK FROM HOME DAN KOMITMEN

DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP
KINERJA PEGAWAI FMIPA USU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara

Disusun Oleh:

ROULIA MARTHA GABRIELLA TAMBUNAN


170907141

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLTIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ABSTRAK

Pengaruh Work From Home Dan Komitmen Dengan Penerapan


Teknologi INFORMASI Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Kinerja
Pegawai FMIPA USU

Nama : Roulia Martha Gabriella Tambunan NIM :


170907141 Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing: Prof. Dr.
Marlon Sihombing, MA

Work From Home semakin marak sejak penyebaran dan semakin


meningkat jumlah manusia terpapar virus SARS-CoV-2. Untuk mencegah
penyebaran virus corona, pemerintah memberikan himbauan kepada masyarakat
menjalankan aktivitas agar berjalan efektif dan efisien yaitu dengan cara WFH.
Work From Home ialah suatu istilah bekerja dari jarak jauh, lebih tepatnya
bekerja dari rumah, jadi pekerja tidak perlu lagi untuk datang ke kantor atau
sekolah maupun universitas untuk tatap muka bertemu dengan rekan lainnya.
Pelaksanaan WFH memiliki dampak terhadap kinerja pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaannya karena harus bekerja dari rumah.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah WFH dan komitmen
sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat dengan
teknologi informasi sebagai variabel moderasi. Data primer dalam penelitian
diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner dengan jumlah responden 57
pegawai. Model dalam penelitian ini diselesaikan dengan Multi Regressi Linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Work from home berpengaruh
dan signifikan terhadap kinerja pegawai, (2) Komitmen berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja pegawai, (3) Work from home tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai melalui penerapan teknologi informasi, dan (4)
Komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai melalui penerapan
teknologi informasi.

Kata kunci: Work From Home, Komitmen, Penerapan Teknologi Informasi,


Kinerja Pegawai

i
ABSTRACT

The Effect of Work From Home and Commitment with Information


Technology Application as Moderating Variable on the Performance of
Employee at FMIPA USU
Name : Roulia Martha Gabriella Tambunan
Student ID : 170907141
Department : Business Administration
Faculty : Social and Political Sciences
Advisor : Prof. Marlon Sihombing, MA

Work From Home has been increasing since the spreading and increasing
number of people are exposed to SARS-CoV-2 virus. To prevent the spread of
coronavirus, the government advises the public to carry out activities to run
effectively and efficiently by means of WFH. Work From Home is a term of
working remotely, rather working from home, so workers no longer need to come
to office or school or university to face-to-face with other colleagues. The
implementation of WFH has an impact on the performance of employees to
complete their work because they have to work from home.
In this study the variables used were WFH and commitment as the
independent variables and employee performance as the dependent variables with
information technology as the moderating variable. The primary data obtained in
this research by disseminating questionnaires with the number of respondents 57
employees. The model in this study was completed with Linear Multi Regression
Model.
The results showed that: (1) Work From Home has an effect and
significant impact on employee performance, (2) Commitment affects and
significant to employee performance, (3) Work From Home has no effect on
employee performance through the application of information technology, and (4)
Commitment has a significant effect on employee performance through the
application of information technology.

Keywords: Work From Home, Commitment, Information Technology


Implementation, Employee Performance

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan perlindunganNya kepada penulis yang pada akhirnya
bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Work From Home Dan
Komitmen Dengan Penerapan Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderasi
Terhadap Kinerja Pegawai FMIPA USU”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Dan Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tidak dapat dicapai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis dan selaku Pembimbing yang telah membimbing,
memberi saran dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga
selesai.

3. Bapak Drs. Posma Lumban Raja, M. Si selaku Dosen Pembanding yang telah
memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Nicholas Marpaung S. AB, M.Si selaku Ketua Penguji yang telah
memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Siswati, S.Sos, MSP dan Bapak Ahmad Farid, SH, selaku Staf
Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

6. Segenap dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu


Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
7. Orang penulis, Mama Marulianna Simatupang, kedua abang penulis: Ray

iii
Tambunan dan Reinaldo Tambunan, Opung Samuel, sanak dan saudara
Tambunan dan Simatupang, dan Pak Tua ku Parapat Gultom, Ph.D atas doa,
bimbingan, serta kasih sayang yang dicurahkan kepada penulis dan telah
membimbing, memberi saran dan memotivasi penulis dalam penyusunan
Skripsi ini hingga selesai.

8. Kakak-kakak senior Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas


Sumatera Utara atas saran dan bantuannya.

9. Keluarga besar Universitas Sumatera Utara, khususnya teman-teman


setingkat penulis di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, atas semua
dukungan, semangat, serta kerjasamanya.

10. Seluruh civitas akademika Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis


Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan moril kepada
penulis.

11. Kepada seluruh responden yang sudah membantu penelitian ini dan seluruh
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari Skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amin.

Medan, 05 Agustus 2021

Peneliti

Roulia Martha Gabriella Tambunan

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ..............................................................................................................
i ABSTRACT........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................9
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................9
1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................11
2.1 Kerangka Teoritis.............................................................................11
2.1.1 Kinerja.....................................................................................11
2.1.2 Teknologi Informasi................................................................16
2.1.3 Work From Home...................................................................23
2.1.4 Komitmen...............................................................................29
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan..................................................32
2.3 Kerangka Konseptual........................................................................34
2.3.1 Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai........34
2.3.2 Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai....................35
2.3.3 Moderasi Penerapan Teknologi atas Work From Home.........36
2.3.4 Moderasi Penerapan Teknologi atas Komitmen.....................37
2.4 Hipotesis...........................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................40
3.1. Jenis penelitian.................................................................................40
3.2. Tempat dan waktu penelitian...........................................................40
3.3. Batasan operasional.........................................................................40
3.4. Definisi operasional variabel...........................................................40
3.4.1. Variabel Terikat.....................................................................41
3.4.2. Variabel Bebas.......................................................................41
3.4.3. Variabel Moderasi.................................................................42
3.5. Jenis Pengukuran Data.....................................................................43
3.6. Populasi dan Sampel........................................................................44
3.6.1. Populasi..................................................................................44

v
3.6.2. Sampel...................................................................................44
3.7. Metode Pengumpulan Data..............................................................44
3.7.1. Data Primer............................................................................44
3.7.2. Data Sekunder........................................................................45
3.8. Teknik Pengumpulan Data...............................................................46
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas...........................................................47
3.9.1. Uji Validitas...........................................................................47
3.9.2. Uji Reliabilitas.......................................................................48
3.10. Teknik Analisis Data.....................................................................49
3.10.1. Metode Analisis Deskriptif..................................................49
3.10.2. Uji Asumsi Klasik................................................................50
3.10.3. Uji Hipotesis........................................................................52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................55
4.1. Gambaran Umum FMIPA USU......................................................55
4.1.1. Sejarah FMIPA USU.............................................................55
4.1.2. Visi Misi dan Tujuan FMIPA USU.......................................57
4.1.3. Struktur Organisasi FMIPA USU..........................................58
4.1.4. Program Studi........................................................................59
4.1.5. Tenaga Kependidikan............................................................59
4.2. Uji Instrumen Penelitian..................................................................60
4.2.1. Uji Validitas...........................................................................60
4.2.2. Uji Reliabilitas.......................................................................61
4.3. Teknik Analisis Data.......................................................................62
4.3.1. Analisis Deskriptif.................................................................62
4.3.2. Uji Asumsi Klasik..................................................................88
4.3.3. Pengaruh Antar Variabel........................................................90
4.4. Jawaban Atas Hipotesis...................................................................94
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian...........................................................95
4.5.1. Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai.......95
4.5.2. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai...................96
4.5.3. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi pengaruh Work
From Home terhadap Kinerja Pegawai...........................................96
4.5.4. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi pengaruh
komitmen terhadap Kinerja Pegawai...............................................96
BAB V PENUTUP...............................................................................................98
5.1 Kesimpulan.......................................................................................98
5.2 Saran.................................................................................................99

vi
DAFTAR
PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................
.

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 32


Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 42
Tabel 3. 2 Skala Pengukuran ............................................................................. 43
Tabel 3. 3 Tingkat Keandalan Nilai Cronbach‟s Alpa ....................................... 49
Tabel 4. 1 Ringkasan Hasil Uji Validitas Item Variabel.................................... 60
Tabel 4. 2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 61
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 62
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................... 63
Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ............... 64
Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ............ 65
Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................... 66
Tabel 4. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .......................... 68
Tabel 4. 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Jaringan Internet.... 69
Tabel 4. 10 Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Komunikasi ...........
70

Tabel 4. 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Komunikasi ..............


71

Tabel 4. 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Platform Sosial Media .........


73

Tabel 4. 13 Ketetapan Kriteria .............................................................................


74

Tabel 4. 14 Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Work From

Home ................................................................................................. 74

Tabel 4. 15 Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Komitmen ..........


77

Tabel 4. 16 Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Teknologi

Informasi ........................................................................................... 79

viii
Tabel 4. 17 Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Pegawai. 83

Tabel 4. 18 Uji Multikolinoeritas .........................................................................


89

Tabel 4. 19 Hasil Korelasi Total (R) dan Koefisien Determinasi (R2)................ 91

Tabel 4. 20 Hasil Uji F (SIMULTAN) ................................................................ 91

Tabel 4. 21 Hasil Multi Regresi Linier ................................................................


92

Tabel 4. 22 Jawaban Atas Hipotesis ....................................................................


95
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Jumlah Pekerja WFH berdasarkan 4 Provinsi di Indonesia ............. 2

Gambar 1. 2 Pekerja Sedang Melaksanakan Aktivitas Work From Home ........... 2

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual ..................................................................... 38

Gambar 4. 1 Logo FMIPA USU ......................................................................... 56

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi FMIPA USU ...................................................


59

Gambar 4. 3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 63

Gambar 4. 4 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............. 64

Gambar 4. 5 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Perkawinan .....................................................................................
65

Gambar 4. 6 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Kepegawaian ..................................................................................
66

Gambar 4. 7 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ......................


67

Gambar 4. 8 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ............ 69

Gambar 4. 9 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Jaringan

ix
Internet ............................................................................................
70

Gambar 4. 10 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas

Komunikasi .....................................................................................
71

Gambar 4. 11 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Media

Komunikasi .....................................................................................
72

Gambar 4. 12 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Platform Sosial

Media ..............................................................................................
73

Gambar 4. 13 Normal P-P Plot Standardized Residual .........................................


88

Gambar 4. 14 Histogram Standardized Residual ...................................................


88

Gambar 4. 15 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ......................................


90

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1 Kuesioner
Penelitian ........................................................................... 2
Data .....................................................................................................

x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Secara resmi Cina melaporkan adanya virus corona-19 kepada Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember 2019. Di tahun 2020 ini, dunia telah

digemparkan oleh adanya pandemi yang membuat resah umat manusia di seluruh

dunia. Pandemi ini muncul diakibatkan oleh karena adanya virus yang bernama

covid 19. Aktivitas di setiap negara menjadi kacau dikarenakan adanya pandemi

ini yang memberikan imbas negatif yang banyak dirasakan oleh kebanyakan

orang. Kehadiran Covid-19 dalam kehidupan ini menyebabkan banyak sekali

aktivitas masyarakat atau organisasi pendidikan dan pemerintah seluruh dunia

yang terkena dampak menjadi berubah, sehingga seluruh komponen tersebut

harus melakukan adaptasi dengan kondisi yang darurat. Virus ini menular secara

cepat serta sudah menyebar ke wilayah lain di Cina juga sejumlah negara,

termasuk Indonesia. Keharusan untuk menjaga jarak atau disebut dengan physical

distancing telah memaksa banyak orang untuk beraktivitas di rumah saja. Bekerja

dari rumah atau Work From Home (WFH) sudah menjadi norma baru yang harus

dijalankan oleh pekerja di berbagai sektor khususnya Indonesia.

Proses penyebaran Covid-19 di Indonesia juga bervariasi dengan relatif

cepat yang membuat masyarakat semakin resah sehingga setiap manusia mau

tidak mau harus mengikuti kebijakan pemerintah dalam melakukan Pembatasan

Skala Besar-Besaran (PSBB) demi memutus rantai penularan Covid-19,

Kebijakan diambil didasarkan pada status kedaruratan kesehatan masyarakat

1
2

akibat virus corona, yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018

tentang Karantina Kesehatan.

Beberapa daerah di Ibukota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya

bahkan Medan yang memiliki konfirmasi angka Covid-19 tertinggi yang

menerapkan istilah social distancing dalam aktivitas dan interaksinya karena

dalam penularan virus tersebut tergolong mudah yaitu dengan berbagai macam

kontak fisik. Berikut adalah data pekerja Work From Home berdasarkan 4

Data Pekerja WFH Berdasarkan 4 Pro v insi di


Indonesia
5
4 Sumatera Utara
3 Dki Jakarta
2 Jawa Timur
1 Jawa Barat
0

provinsi di Indonesia.

Gambar 1. 1 Jumlah Pekerja WFH berdasarkan 4 Provinsi di Indonesia

Gambar 1. 2Pekerja Sedang Melaksanakan Aktivitas Work From Home

Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang diatur (peraturan

perundangundangan no 21, 2020) mengenai PSBB atau Pembatasan Sosial

Berskala Besar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Pembatasan kegiatan

masyarakat berfokus pada beberapa sektor, yaitu tempat kerja atau perkantoran,

kegiatan belajar mengajar, restoran atau tempat makan, mall atau pusat
3

perbelanjaan dan tempat ibadah. Bagi sektor essensial dan kegiatan konstruksi

diizinkan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun seiring

berjalannya waktu dengan jumlah masyarakat yang cukup banyak sekaligus masih

lalai dalam mematuhi protokol kesehatan yang menjadikan lonjakan jumlah yang

terpapar virus covid-19 menjadi meningkat, maka dari itu Pemerintah mengambil

kebijakan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali

mulai 11-25 Januari 2021. Keputusan ini diatur melalui Instruksi Menteri Dalam

Negeri Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat di tujuh

provinsi di Jawa dan Bali, yakni Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa

Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Sejumlah kabupaten/kota di tiap-tiap provinsi diprioritaskan untuk melaksanakan

PPKM. Terdapat empat unsur yang digunakan sebagai parameter bagi provinsi,

kabupaten, atau kota dalam penerapan PPKM, yaitu memiliki (1) tingkat kematian

di atas rata-rata tingkat kematian nasional, (2) tingkat kesembuhan di bawah

ratarata tingkat kesembuhan nasional, (3) tingkat kasus aktif di atas rata-rata

tingkat kasus aktif nasional, dan (4) tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit

untuk intensive care unit (ICU) dan ruang isolasi di atas 70%. Pembatasan

kegiatan masyarakat berfokus pada beberapa sektor yakni membatasi tempat

kerja/perkantoran dengan menerapkan kerja dari rumah (WFH) sebesar 75% dan

kerja dari kantor (WFO) sebesar 25% dengan memberlakukan protokol kesehatan

secara lebih ketat; melaksanakan kegaitan belajar mengajar secara daring; sektor

esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat

beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan

protokol kesehatan secara lebih ketat; melakukan pengaturan pemberlakuan

pembatasan: kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25% dan untuk

layanan makanan melalui pesan-antar atau dibawa pulang tetap diizinkan sesuai
4

dengan jam operasional restoran dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih

ketat dan pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall sampai

pukul 19.00 WIB; mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100% dengan

penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat; mengizinkan tempat ibadah untuk

dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas sebesar 50% dengan penerapan

protokol kesehatan yang lebih ketat.

Dalam upaya penanggulangan dampak Covid-19 terbit Surat Edaran

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19

Tahun 2020, tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya

pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. Peraturan ini

mengatur pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja dengan Work From Home,

bagi Aparatur Sipil Negara dalam upaya pencegahan dan meminimalisir

penyebaran Covid-19. Menurut (Mustajab, 2020), bahwa pergeseran metode kerja

yang dimaksud yakni perubahan yang terjadi pada organisasi dalam memberi

tugas dan tanggung jawab kepada pegawai berupa „larangan‟ pegawai bekerja di

kantor dan berkumpul di ruangan, sehingga pegawai harus bekerja di rumah hal

ini yang dinamakan dengan Work From Home (WFH) atau dalam kata lain

bekerja dari rumah. Larangan ini dimaksudkan bukan untuk „merusak‟ kinerja

melainkan untuk tujuan tertentu seperti mencegah penyebaran virus corona yang

terjadi (Simarmata, 2020). Walaupun diberlakukannya larangan yang bertujuan

untuk perubahan pada organisasi guna memberikan tugas dan tanggung jawab

kepada pegawai dengan mengharuskan bekerja dari rumah, tidak melunturkan

komitmen pegawai terhadap tugas dan pekerjaannya selama ini.

Bekerja di rumah atau Work From Home dipengaruhi oleh komitmen

pegawai dalam keterlibatan dan loyalitas dalam pemenuhan tugas serta tanggung

jawab pegawai tersebut. Tercapai atau tidaknya sistem Work From Home dapat
5

dilihat respon antusiasme pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggung

jawabnya walaupun tidak sedang berada di kantor tempat bertugas. Selain itu

dapat diperhatikan melalui laporan kemajuan pegawai, inisiatif bahkan lebih

memiliki waktu banyak dalam melaksanakan tugas karena hanya dengan waktu

yang tidak terikat namun wajib pemenuhan tugas dan tanggung jawab yang

dimiliki. Karena pada dasarnya, dimanapun kita bekerja baik secara langsung di

ruangan kerja maupun Work From Home dilaksanakan dengan prinsip High

Commitment High Performance Organization, dengan begitu sistem Work From

Home dapat berjalan maksimal sesuai arahan dan harapan pemerintah untuk

menekan angka penyebaran virus covid-19.

Kementerian Keuangan menerbitkan Keputusan Kementerian Keuangan

Nomor : 223/KMK.01/2020, tentang Implementasi Fleksibilitas Tempat Bekerja

(Flexible Working Space) di Lingkungan Kementerian Keuangan dan Surat

Edaran Nomor : 22 /MK.1/2020, tentang Sistem Kerja Kementerian Keuangan

pada Masa Transisi dalam Tatanan Normal Baru. Dalam Surat yang berisi sistem

kerja pada masa transisi dalam tatanan normal baru yang produktif dan aman dari

COVID-19 yang meliputi panduan umum, panduan pelaksanaan Work From

Office (WFO), panduan pelaksanaan Flexible Working Space (FWS) melalui

mekanisme Work From Home (WFH), panduan presensi dan pelaporan tugas,

panduan peningkatan keamanan Teknologi Informasi, Teknologi Informasidan

Komunikasi (TIK), panduan beribadah di tempat umum/kantor dan panduan

lainnya.

Di masa pandemi Covid-19, sejumlah akademisi menerbitkan sejumlah

karya ilmiah mengenai sistem kerja work from home (WFH). Istilah Work From

Home pertama kali dikenal sejak menyebar dan semakin meningkat jumlah

manusia terpapar virus SARS-CoV-2. Beberapa menjelaskan dengan rinci


6

mengenai pembelajaran online saat ini. Pada masa work from home (WFH),

seluruh tingkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga ke tingkat

pendidikan tinggi perlu melakukan penguatan pembelajaran secara daring.

Pembelajaran model seperti ini bukan suatu hal yang benar-benar baru di dunia

pendidikan. Belajar dilakukan dengan media internet telah menjadi bentuk wacana

anjuran dunia pendidikan selama beberapa tahun belakangan yang diharapkan

mampu meningkatkan peluang belajar yang fleksibel. Hal ini disebabkan karena

cara belajar secara langsung atau yang biasa dikatakan tatap muka dirasa

tertinggal zaman yang saat ini sangat maju didukung dengan kemajuan teknologi

dan belajar tatap muka dianggap sebagai model pembelajaran yang kurang maju,

sehingga diusunglah wacana pembelajaran menggunakan media pembelajaran

yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi informasin yang modern, seperti

menggunakan smartphone, internet dan berbagai aplikasi pendukung sistem daring

masa kini.

Upaya pencegahan meluasnya Covid-19, banyak institusi pemerintah,

perusahaan BUMN, perusahaan swasta termasuk Perguruan Tinggi Negeri/Swasta

ikut serta telah mengeluarkan kebijakan work from home (WFH). Dasar hukum

terkait work from home (WFH) atau bekerja di rumah selama wabah Covid-19

dapat dikaitkan dengan ketentuan dari Pasal 86 ayat (1) huruf a UndangUndang

No.13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, dimana setiap pekerja/buruh

mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan

kerja. Kesadaran yang tinggi ini merupakan bentuk penghargaan kepada pegawai

bahwa keselamatan dan kesehatan kerja pegawai merupakan hal yang utama,

karena dengan sumber daya manusia perusahaan dalam kondisi apapun harus tetap

dikendalikan agar tidak menyimpang dari tujuan-tujuan yang diharapkan. Tanpa

sumber daya manusia (pegawai) aktivitas organisasi akan lumpuh dan dapat
7

mengganggu stabilitas pelayanan sehingga menyebabkan organisasi kerja merugi

akibat masa darurat Covid-19. Disamping itu ada beberapa organisasi kerja

beberapa sektor lain yang enggan untuk menerapkan work from home (WFH) di

masa darurat Covid-19 dengan alasan aktivitas perusahaan tidak dapat dilakukan

di rumah (work from home) dan kinerja pegawai akan menurun apabila dilakukan

di rumah.

Penelitian yang dilakukan (Ashal, 2020), (Purwanto et al., 2020) dan

(Rokhani, 2020) mengenai hubungan antara WFH dan kinerja pegawai hasilnya

terdapat pengaruh yang signifikan antara work from home terhadap kinerja

pegawai. Seiring pelaksanaan WFH yang diterapkan pada masa pandemi Covid19

muncul berbagai masalah yang salah satunya adalah apakah kinerja pegawai yang

sudah ditetapkan dapat tercapai. Karena permasalahan kinerja pegawai dapat

dilihat dari berbagai aspek seperti halnya pegawai untuk menyelesaikan

pekerjaannya walaupun harus bekerja di rumah, bisakah dikerjakan sesuai Standar

Kerja/System Operasional Procedure (SOP), tepat waktu dan rasa tanggung jawab

sebagai bentuk komitmen terhadap organisasi (Agustian & Aziz, 2020). Belum

lagi masih ada anggapan kalau Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja pada

KPPN Nabire, KPPN Jayapura dan Kanwil DJPB Provinsi Papua

Universitas Sumatera Utara sebagai perguruan tinggi negeri merupakan

jenis institusi yang juga melaksanakan kebijakan work form home (WFH) sesuai

dengan instruksi Presiden dimana sekolah-sekolah dan kampus diliburkan karena

menjadi salahsatu upaya menekan penyebaran virus corona di lingkungan kampus.

Dengan diterapkan sistem work from home (WFH) mengakibatkan seluruh

aktivitas pelayanan akademik berubah karena adanya larangan untuk interaksi

langsung antara mahasiswa dengan dosen dan pegawai yang kini beralih sistem

menjadi interaksi secara daring termasuk perkuliahan/pembelajaran, pelaksanaan


8

ujian, pelayanan bimbingan skripsi serta pelayanan akademik lainnya. Di situasi

dan kondisi darurat ini semakin membuat seluruh civitas akademika berubah

termasuk pimpinan masing-masing unit kerja di lingkungan Universitas Sumatera

Utara diseluru fakultas yang ada, salahsatunya di Fakultas FMIPA USU.

Sejak diberlakukannya work from home (WFH) disambut baik semua

civitas akademika sebagai upaya semaksimal mungkin dalam memutuskan mata

rantai Covid-19 terutama dilingkungan Universitas Sumatera Utara. Melihat

kenyataan demikian di masa darurat Covid-19, perlu dilakukan pengkajian secara

empiris mengenai tingkat motivasi Dosen work from home (WFH) dalam

mencapai kinerja di masa pandemi Covid-19, sehingga kinerjanya menjadi rendah

karena waktu yang ada tidak dipergunakan sebagai mana mestinya.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengkaji tentang pengaruh

Kinerja Pegawai dengan diberlakukannya Work from Home dan faktor komitmen

dengan pemberdayaan Teknologi Informasi dengan judul “Pengaruh Work From

Home Dan Komitmen Dengan Penerapan Teknologi Informasi Sebagai Variabel

Moderasi Terhadao Kinerja Pegawai FMIPA USU”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh work from home terhadap kinerja pegawai FMIPA

USU?

2. Bagaimana pengaruh komitmen terhadap kinerja pegawai FMIPA USU?

3. Apakah penerapan teknologi informasi memoderasi pengaruh work from

home terhadap kinerja pegawai FMIPA USU?


9

4. Apakah penerapan teknologi informasi memoderasi pengaruh komitmen

terhadap kinerja pegawai FMIPA USU?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Menganalisis pengaruh work from home terhadap kinerja pegawai

FMIPA USU.

2. Menganalisis pengaruh komitmen terhadap kinerja pegawai FMIPA USU

3. Menganalisis moderasi penerapan teknologi informasi atas pengaruh work

from home terhadap kinerja pegawai FMIPA USU?

4. Menganalisis moderasi penerapan teknologi informasi atas pengaruh

komitmen terhadap kinerja pegawai FMIPA USU?

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini

antara lain:

1. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi pengujian dan

penerapan teoritis dan berkontribusi dalam pengembangan studi tentang

Work From Home.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penulis

sebagai bahan wawasan keilmuan sebagai mahasiswa ilmu Administrasi

Bisnis USU. Khususnya dalam bidang peningkatan pengaruh Work from

home dan komitmen dengan penerapan teknologi informasi sebagai

variabel Moderasi terhadap Kinerja Pegawai FMIPA

USU.

3. Bagi Instansi
10

Bagi FMIPA USU, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dan pertimbangan dalam dunia sosial dan bisnis.


BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Kinerja

2.1.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

pegawai kepada organisasi. Kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa

banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi tersebut.

Menurut Mangkunegara (2016 : 67) istilah kinerja berasal dari kata job

performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

yang dicapai seseorang). Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan

diukur selama proses waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang

telah ditetapkan sebelumnya (Edison, 2016 : 190). Menurut Griffin dalam

Sinambela (2016: 481), kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja

yang ada pada diri pekerja. Menurut Rivai & Basri dalam Masram (2017:138)

menyatakan: “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran

maupun kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.

Sedangkan menurut Mathis dan Jackson dalam Masram (2017:138) juga

menyebutkan “Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk

kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut”.

11
12

menurut Wibowo (2016:8) mengartikan “Kinerja Pegawai adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, tentang apa

yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakanya”. Dari pengertian di atas,

Peneliti menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh

pegawai secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

tanggung jawabnya.

2.1.1.2 Dimensi Kinerja

Dimensi kinerja pegawai menurut Wibiwo (2016:160-161) adalah sebagai


berikut:
1. Produktifitas

Produktifitas biasanya dinyatakan sebagai hubungan antara input dan

output fisik suatu proses. Oleh karena itu, produktifitas merupakan

hubungan antara jumlah output dibandingkan dengan sumber daya yang

ada di konsumsi dalam memproduksi output. Ukuran produktifitas

misalnya adalah output sebanyak 55 unit di produksi oleh kelompokyang

terdiri dari empat pekerja dalam seminggu.

2. Kualitas

Biasanya termasuk baik ukuran internal seperti susut,jumlah di tolak,dan

cacat per unit, maupun ukuran eksternal rating seperti kepuasan pelanggan

atau penilaian frekuensi pemesanan ulang pelanggan.

3. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu menyangkut presentase pengiriman tepat waktu atau

presentase pesanan sesuai di janjikan pada dasarnya, ukuran dikatakan

dengan yang dilakukan.

4. Cycle Time
13

Cycle Time yaitu menunjukan jumlah yang diperlukan untuk maju dari

satu titik ke titik yang lain dalam proses. Pengukuran Cycle Time

mengukur berapa lama sesuatu dilakukan. Misalnya adalah berapa lama

waktu rata-rata diperlukan dari pelanggan menyampaikan pesanan sampai

pelanggan benar-benar menerima pesanan.

5. Pemanfaatan Sumber Daya

Pemanfaatan Sumber Daya merupakan pengukuran sumber daya yang

dipergunakan lawan sumber daya tersedia untuk dipergunakan.

Pemanfaatan Sumber Daya dapat di terapkan untuk mesin, computer,

kendaraan bahkan orang. Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Kerja 40%

mengindikasikan bahwa sumber daya manusia baru di pergunakan secara

produktif sebesar 40% dari waktu mereka yang tersedia untuk bekerja.

Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, organisasi menemukan bahwa

tidak memerlukan lebih banyak sumber daya.

6. Biaya Ukuran

Biaya terutama berguna apabila dilakukan kalkulasi dalam dasar per unit.

Namun, banyak perusahaan hanya mempunyai sedikit informasi tentang

biaya per unit. Pada umumnya dilakukan kalkulasi biaya secara

menyeluruh.

Dimensi kinerja, menurut (Edison dkk, 2016) yaitu:

1. Target.

Target merupakan indikator terhadap pemenuhan jumlah barang, pekerjaan

atau jumlah uang yang dihasilkan dan yang telah ditentukan.

2. Kualitas.
14

Kualitas adalah elemen penting, karena kualitas yang dihasilkan menjadi kunci

dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Waktu penyelesaian.

Penyelesaian secara tepat waktu membuat kepercayaan semakin tinggi karena

bisa diandalkan.

4. Taat asas.

Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga harus

dilakukan dengan cara yang benar, transparan dan dapat dipertanggung

jawabkan.

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Simanjutak dalam Widodo (2015:133) kinerja dipengaruhi oleh:

1. Kualitas dan kemampuan pegawai, hal-hal yang berhubungan dengan

pendidikan/pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental, dan kondisi fisik

pegawai.

2. Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja

(keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal yang

berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/gaji, jaminan sosial,

keamanan kerja)

3. Supra sarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan

pemerintah dan hubungan industrial manajemen

Menurut Mangkunegara (2013:38), faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja, yaitu:

1. Faktor Kemampuan (Ability)


15

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan (reality)

2. Faktor Motivasi

Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang tujuan

organisasi (tujuan kerja).

2.1.1.4 Indikator Kinerja

“Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif Menurut

Sedarmayanti dalam Bandari (2016:21) yaitu yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja digunakan

untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari organisasi/unit kerja yang

bersangkutan menunjukkan kemampuan dalam rangka menuju tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan”. “Untuk mengukur kinerja pegawai secara individu,

terdapat enam indikator yang dikemukakan oleh Robbins dalam Bandari

(2016:21) yaitu:

1. Kualitas kerja diukur dari kesesuaian hasil pekerjaan sesuai dengan

standard.

2. Kuantitas kerja merupakan luaran yang dihasilkan dan dinyatakan dalam

istilah seperti unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu Merupakan pemenuhan jadawal pekerjaan yang diselesaikan

pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian merupakan kemampuan pegawai dalam melaksanakan


16

pekerjaan yang sifatnya rutin.

6. Tingkat Prestasi merupakan suatu tingkat penghargaan yang diterima pegawai

sesuai dengan pencapaian tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.1.2 Teknologi Informasi

2.1.2.1 Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi dapat digunakan sebagai fasilitator dan interpreter. Semula

teknologi informasi digunakan hanya sebatas pada pemrosesan data. Dengan

semakin berkembangnya Teknologi Informasi digunakan hanya terbatas pada

pemrosesan data. Dengan semakin berkembanganya teknologi informasi tersebut,

hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan

otomatisasi teknologi informasi.

Teknologi informasi terbagi dalam dua teknologi, yaitu teknologi

komputer dan teknologi komunikasi, keduanya berkombinasi dalam sebuah fungsi

pemrosesan dan penyebaran informasi baik yang bersifat finansial maupun

bersifat non finansial. Menurut Information Technology Association of America

(ITAA) teknologi informasi merupakan sebuah fungsi perancangan,

pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi yang

menggunakan komputer, khususnya perangkat lunak dan perangkat keras.

Komputer elektronik dan perangkat lunak komputer membantu dalam hal

mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, menstransmisikan, dan

memeperoleh informasi secara aman. Martin, dkk mendefinisikan teknologi

informasi sebagai kombinasi antara teknologi komputer dengan teknologi

komunikasi, teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat

lunak yang berfungsi untuk mengolah dan menyimpan informasi sedangkan

teknologi komunikasi berfungsi untuk melakukan transmisi informasi. Menurut

Thomas McKeown mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat


17

teknologi yang mempunyai fungsi untuk membuat, menyimpan, mengubah, dan

menggunakan informasi dalam bentuk apapun.

Salah satu penerapan Teknologi informasi yang menggelobal adalah

jaringan internet. Melalui jaringan ini dapat dikatakan meniadakan jarak dan batas

dalam penyebaran akses informasi. Disatu sisi ada pendapat bahwa melalui

internet dapat diperoleh semua informasi yang diperlukan. Disisi lain hampir

siapa saja baik perorangan ataupun lembaga berlomba menampilkan informasinya

dalam internet. Sehingga dapat dipastikan tentu banyak juga informasi yang tidak

benar di internet pengertian tentang teknologi informasi dapat beraneka ragam

walaupun masing-masing definisi memiliki inti yang sama. Banyak ahli mencoba

mendefinisikan teknologi informasi, beberapa diantaranya adalah : Definisi

Teknologi Informasi menurut (Sutabri, 2014: 3) adalah sebagai berikut :

“Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah

data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi

data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan keperluan

pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan”. Pengertian tenologi informasi menurut Mulyadi (2014:

21) adalah sebagai berikut: “Teknologi informasi adalah meliputi komputer (baik

hardware dan software), berbagai peralatan kantor elektronik, perlengkapan

pabrik dan telekomunikasi”.

Penjelasan teknologi informasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2013:10)

menjelaskan bahwa: “Teknologi informasi adalah pendalaman pemanfaatan

perlengkapan elektronika, terutama komputer, untuk mengarsipkan, mempelajari,

dan membagikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, angka, dan gambar”.
18

Sedangkan menurut Richardus Eko Indrajit (2011:2) mendefinisikan teknologi

informasi sebagai “Suatu teknologi yang berkaitan dengan penggarapan data

menjadi informasi dan prosedur penyebaran informasi tercantum pada garis ruang

dan waktu”.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa, teknologi informasi mencakup

semua alat yang menangkap, menyimpan, mengolah, pertukaran, dan

menggunakan informasi. Bidang teknologi informasi termasuk perangkat keras

komputer, seperti komputer mainframe, server, laptop, dan PDA; software, seperti

sistem operasi dan aplikasi untuk melakukan berbagai fungsi; jaringan dan

peralatan terkait, seperti modem, router, dan switch; dan database untuk

menyimpan data penting. Menurut Information Technology Association of

America (ITAA) dalam Sutarman (2009: 13) pengertian dari Information

Technology / teknologi informasi sebagai berikut: “Teknologi informasi adalah suatu

studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem

informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras

komputer”.

2.1.2.2 Ruang Lingkup Teknologi Informasi

1. Teknologi Komputer

Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer

termasuk peralatan yang berhubungan dengan komputer baik software maupun

hardware. Teknologi komputer merupakan salah satu bagian dari teknologi

informasi. Menurut Davis dalam Jogiyanto, fungsi komputer sendiri yaitu terdiri

dari alat elektronik, menerima input data, mengolah data, memberikan informasi,

menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer (stored


19

program), menyimpan program dan hasil pengolahan, bekerja secara otomatis.

Unsur teknologi komputer sendiri ada tiga, yaitu: a) Hardware, yaitu perangkat

komputer yang bisa dilihat dan dijamah secara fisik. Contoh: monitor, keyboard,

CPU, CDROM, printer, dll. b) Software, yaitu perangkat lunak yang menjalankan

aplikasi - aplikasi dalam komputer. Contoh: DOS, Windows, Linux, Machintosh,

dll. c) Brainware, adalah pengguna dari teknologi komputer tersebut.

2. Teknologi Komunikasi

Pada zaman sekarang, kebutuhan akan komunikasi semakin meningkat

dan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan

manusia, contohnya telepon, telegram, internet, LAN, dll. Menurut Rowe

teknologi komunikasi adalah “sebagai komunikasi yang menggunakan perlatan

elektronik maupun elektromagnetik”. Adapun menurut Quible mendefinisikan

teknologi komunikasi “sebagai transmisi informasi yang menggunakan teknologi

telepon.

Teknologi komunikasi menyangkut transmisi suara, data dan gambar dari suatu

lokasi ke lokasi yang lain”. Sebelum adanya komputer, penggunaan teknologi

komunikasi melalui telepon, namun seiring perkembangan zaman teknologi

komunikasi juga mengalami perkembangan, saat ini teknologi komunikasi sudah

dapat dimanfaatkan melalui media, chanel, dan format sehingga teknologi

komunikasi telekomunikasi menjadi sistem multimedia lebih lanjut.

2.1.2.3 Penerapan Teknologi Informasi

Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat ini benar-benar

menyebabkan dunia menjadi tempat yang lebih sempit dan tanpa ada batas karena

teknologi informasi jangkauannya sangat luas. Sehingga teknologi informasi

menjadi kebutuhan utama di dalam sebuah organisasi. Peranan teknologi yang


20

terdiri dari berbagai jenis teknologi, teknologi yang digunakan di system

teknologi informasi adalah teknologi komputer, teknologi komunikasi dan

teknologi informasi apapun yang memberikan nilai tambah untuk organisasi dari

berbagai jenis teknologi informasi yang mempunyai dampak sangat besar

terhadap setiap aspek kehidupan dan paling penting saat ini adalah komputer.

Tujuan penerapan teknologi informasi bagi perusahaan atau organisasi yang

bersangkutan adalah untuk mendapatkan rantai nilai dari teknologi informasi yang

mempunyai manfaat untuk semua aspek bisnis dengan berorientasi kepada

peningkatan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan guna mendapatkan

keuntungan yang maksimal tetapi resiko dan biaya seminimal mungkin.

Berdasarkan penjelasan di atas teknologi informasi memberi kontribusi bagi

organisasi atau perusahaan yang menerapkannya. Teknologi informasi membantu

peran manajer dalam memantau aktivitas operasi yang sedang berjalan di

perusahaan. Selain itu juga membantu memberikan informasi penting yang

dibutuhkan oleh seluruh pihak yang berkepentingan dalam menjalankan tugasnya

masing-masing.

2.1.2.4 Dimensi Peranan Teknologi Informasi

Menurut Granell (2014:57) ada empat dimensi kecanggihan teknologi

informasi yaitu : 1) kecanggihan teknologi, 2) kecanggihan informasi, 3)

kecanggihan fungsional, dan 4) kecanggihan manajerial untuk mengukur dampak

teknologi informasi pada kecanggihan akuntansi karakteristik informasi.

Dimensi kecanggihan teknologi menurut Granell (2014: 57) adalah:

“Technological sophistication refers to the number and diversity of information

technologies used as well as to the nature of the hardware and the development

tools used by the firm. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa, kecanggihan

teknologi mengacu pada jumlah dan keragaman teknologi informasi yang


21

digunakan serta sifat dari hardware dan alat-alat pengembangan yang digunakan

oleh perusahaan.

Dimensi kecanggihan informasi menurut Granell (2014: 57) adalah:

“Informational sophistication refers to the nature of the application portfolio,

both transactional and administrative application. Another aspect of

informational sophistication identified by Ein-Dor and Segev, relates to the

degree of integration of the application, basically characterised by the presence

of software (e.g.database) or hardware (e.g. local area network) that allow

information interchange and resource sharing. Dari definisi diatas dapat

diketahui bahwa, kecanggihan informasi mengacu pada sifat portofolio aplikasi,

baik aplikasi transaksional dan administrasi. Aspek lain dari kecanggihan

informasi diidentifikasi oleh Ein-Dor dan Segev, berkaitan dengan tingkat

integrasi aplikasi, pada dasarnya ditandai dengan adanya perangkat lunak

(misalnya database) atau perangkat keras (misalnya jaringan area lokal) yang

memungkinkan adanya pertukaran informasi dan berbagi sumber daya.

Dimensi kecanggihan fungsional menurut Granell (2014: 57) adalah:

“Functional sophistication relates both to the structural aspects of the System

Information function (e.g the location and autonomy of the IS function and the

number of internal System Information speciallists) and to the information

technology implementation process (e.g. method, source and uniqueness of

applications)”. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa, kecanggihan

fungsional berhubungan baik dengan fungsi sistem informasi yaitu aspek

struktural (misalnya lokasi dan otonomi fungsi sistem informasi dan jumlah

spesialis sistem informasi internal) dan proses pelaksanaan teknologi informasi

(misalnya metode, sumber dan keunikan aplikasi).


22

2.1.2.5 Indikator Penerapan Teknologi Informasi

Penerapan teknologi informasi menjadi hal penting dalam sebuah

perusahaan. Adapun teknologi informasi yang berkualitas harus terdiri dari

beberapa komponen yang mendukung. Menurut Sabihaini indikator pemanfaatan

teknologi informasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kemampuan Teknologi, merupakan faktor yang menunjukkan

kemampuan teknologi tersebut dalam melakukan pemrosesan data yang

dibutuhkan dalam lingkungan organisasi.

2. Kecepatan dan Ketepatan Informasi, sebuah faktor yang berhubungan

dengan kemampuan teknologi untuk mempercepat individu dalam

menyelesaikan pekerjaannya dan penyediaan informasi yang diperlukan.

3. Kesesuaian tugas (Job Fit), faktor yang menunjukkan kebermanfaatan

teknologi informasi dengan kebutuhan tugas yang diemban. Faktor ini

berguna untuk mengukur apakah individu percaya bahwa pemanfaatan

teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja individu apabila peralatan

teknologi informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dengan tugasnya.

4. Kebermanfaatan menejemen, merupakan faktor yang menunjukkan

kebermanfaatan teknologi dalam hal perencanaan, implementasi dan

pengawasan.

2.1.3 Work From Home

Bentuk yang paling mudah dikenali dari bekerja jarak jauh adalah bekerja

dari rumah (home-based telecommuting) dan bekerja dari kantor cabang

(centerbased telecommuting). Istilah bekerja jarak jauh pertama kali muncul

dalam buku The Human Use of Human Beings Cybernetics and Societyoleh

Norbert Wiener pada tahun 1950 yang menggunakan istilah telework


23

(istilah yang popular di Eropa sampai saat ini) (Siddharta dan Malika dalam

mungkasa, 2020).

Selanjutya pada tahun 1974, istilah „telecommute‟ dipergunakan pertama kali

dalam laporan University of Southern Californiayang berfokus pada proyek

pengurangan lalu lintas jam puncak yang dibiayai oleh the National Science

Foundation (Nilles dkk dalam mungkasa, 2020). Work from home atau

telecommuting work didefinisikan sebagai alternatif bekerja yang fleksibel di

mana pegawai melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya serta melakukan tugas

dan tanggung jawabnya, sebagian besar dari luar gedung kantor, di rumah atau

bisa di manapun, dengan menggunakan media teknologi informasi untuk

menyelesaikan pekerjaan dan berinteraksi dengan atasan maupun rekan kerjanya.

Work from home adalah salah satu istilah bekerja dari jarak jauh (remote

working), lebih tepatnya melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan di

kantor dari rumah. Jadi pekerja tidak perlu datang ke kantor tatap muka dengan

para pekerja lainnya (Ashal, 2020). Pekerjaan dan tugas yang dilakukan dari

jarak jauh yaitu dari rumah tangga perlu dipahami tidak hanya dalam kategori

definisi tetapi terutama dalam kategori praktik: bekerja di rumah berarti

mengalami dua dunia (privat dan publik, keluarga, dan pekerjaan) secara

bersamaan dengan ruang terbatas (Gądecki et al., 2018). Orang-orang yang

bekerja di luar rumah mengalami lebih sedikit dampak dari pekerjaan terhadap

kehidupan pribadi mereka. Mereka yang tinggal di rumah mengalami banyak

ketegangan yang terkait dengan interpenetrasi ruang pribadi dan publik di bawah

satu atap. Telework pada akhirnya, menjadi sebuah kontinuitas untuk

terusmenerus bekerja untuk membangun dan menegosiasikan batas antara dunia

luar dan dunia rumah. Menurut Mungkasa (2020),


24

Skema Work from home merupakan bagian dari konsep bekerja jarak

jauh (telecommuting) yang sebenarnya bukan hal baru dalam dunia

kerja dan perencanaan kota, bahkan telah dikenal sejak tahun 1970an

sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan lalulintas dari perjalanan

rumah kekantor pulang pergi setiap hari. Menurut Crosbie dan

Moore (2004), dalam Artikel Djendral Keungan Negara (DJKN), Bekerja dari

rumah berarti pekerjaan berbayar yang dilakukan terutama dari rumah (minimal

20 jam per minggu). Istilah Work from home sudah tidak asing lagi bagi

sebagian orang. Para freelancer, pegawai startup, dan perusahaan besar lain

selama ini banyak yang sudah melakukan remote working atau bekerja dari

mana saja. Namun, remote working atau dalam penelitian ini Work from Home

ditengah-tengah pandemi COVID-19 tentu akan memberikan perubahan suasana

bekerja bagi para pegawai. Penerapan bekerja dari rumah membuat pegawai harus

menggunakan bantuan aplikasi baik ZOOM, WhatsApp, Google Scholar dan lain

sebagainya.

Penelitian pada tahun 2001, The International Telework Association and

Council ITAC- 2 menemukan bahwa bekerja jarak jauh dapat dilakukan di rumah,

jalan, lokasi pelanggan, atau kantor satelit (cabang). Sebagai tambahan, beragam

peneliti menyepakati bahwa bekerja jarak jauh mengarah pada substitusi sebagian

atau seluruhnya dari penglaju harian (Nilles, 1988; Mokhtarian, 1991; Sampath

dkk., 1991; Handy dan Mokhtarian, 1995; Walls dan Safirova, 2004). Menurut

Heathfield (2019) terdapat beragam skema bekerja diantaranya bekerja leluasa

(flexible schedule), dan bekerja jarak jauh (telecommuting), tentu saja selain

bekerja penuh waktu sampai bekerja sementara. Selanjutnya, bekerja leluasa

dimaknai sebagai pekerja dimungkinkan bekerja berbeda dari waktu kerja

konvensional sehingga pekerja dapat menyeimbangkan bekerja dan berkehidupan.


25

Bekerja jarak jauh (dari rumah dan/atau lokasi lain di luar kantor) adalah

pengaturan bekerja leluasa yang memungkinkan bekerja jauh dari kantor

sepanjang atau sebagian waktu (Mungkasa, 2020). Literatur mengategorikan

praktek kerja leluasa (flexible work) sebagai praktek kerja kantoran (office based)

dan lokasi leluasa (flexi-place) (Grobler dan De Bruyn, 2011); atau waktu leluasa

(flexitime) dan lokasi leluasa (flexi-place) (Munsch, Ridgeway dan Williams,

2014). Kelly, Moen dan Tranby (2011) mengacu pada keleluasaan terhadap

kendali jadwal, sebab pilihan kerja leluasa dapat mencakup kerja darurat

(contingent work), kerja kontrak (contract work) dan pegawai sesaat (just-in-time

staffing) (Mungkasa, 2020). Keleluasaan waktu kerja (Flexible Working Time)

atau waktu kerja leluasa (Flexi Time) adalah sistem pengaturan kerja yang

memberi lebih banyak kebebasan kepada pegawai dalam mengatur jam kerja

sendiri. Flexi Time banyak digunakan oleh perusahaan berskala global yang sulit

jika harus menyamakan waktu bekerja karena adanya perbedaan zona waktu di

beberapa negara. Flexi Time memegang prinsip bahwa jam berapapun pegawai

masuk, asalkan pekerjaan selesai dan waktu yang digunakan memenuhi jumlah

jam yang sudah disepakati dalam perjanjian kerja. Di bawah ini adalah beberapa

jenis Flexi Time yang sering digunakan:

1. Fixed Working Hours

Sistem kerja yang memungkinkan pegawai dapat bebas memilih sesi

kerjanya setiap hari sesuai ketetapan perusahaan sepanjang memenuhi

jumlah minimal 40 jam seminggu. Sebagai contoh, perusahaan memberi

kebebasan kepada pegawai untuk memilih jam kerja dengan ketentuan

25% pegawai bekerja pada jam 07.00-15.00; 25% pegawai bekerja pada

jam 08.00-16.00; 25% pegawai bekerja pada jam 09.00- 17.00; dan 25%

terakhir dari pegawai bekerja pada jam 10.00-18.00.


26

2. Flexible Working Hours


Sistem kerja yang memungkinkan pegawai bekerja leluasa sepanjang

memenuhi jumlah waktu minimal adalah 40 jam per minggu. Jumlah jam

kerja tidak harus sama setiap harinya.

3. Variable Working Hours

Sistem kerja yang mengharuskan pegawai hadir pada jam tertentu di

kantor dan pegawai dapat menetapkan sendiri waktu selebihnya. Sebagai

contoh, pegawai diwajibkan masuk setiap hari jam 09.00-13.00, dan

selebihnya dapat bekerja jarak jauh sampai memenuhi minimal 40 jam

seminggu (Ayuna, 2019) Penelitian lain menyimpulkan terdapat 3 (tiga)

kategori bekerja leluasa (flexible work arrangement/FWA) yaitu flexi-time

(leluasa jadwal), tele-homeworking (leluasa tempat), dan part time (paruh

waktu/leluasa lama bekerja). Dalam kenyataannya ketiganya dapat

digabungkan dan saling melengkapi disesuaikan kebutuhan (Possenried

dan Plantenga, 2011). Sehingga bekerja leluasa diartikan sebagai

kemampuan pekerja mengendalikan sendiri lamanya bekerja, tempat

bekerja jauh dari kantor, penjadwalan kerja yang ditawarkan perusahaan

(Atkinson dan Hall, 2011). Walaupun beragam bentuk bekerja jarak jauh,

namun secara sederhana, bekerja jarak jauh dapat dikategorikan dalam 3

(tiga) jenis yaitu (i) bekerja di rumah (telecommuting); (ii) bekerja dari

kantor cabang yang berlokasi dekat rumah atau kantor satelit (satellite

offices); (iii) bekerja di mana saja di luar kantor sesuai kebutuhan (mobile

work) (Mungkasa, 2020).

2.1.3.1 Dimensi Work From Home

Ada tiga dimensi penerapan atau terwujudnya work from home yang

dikemukakan oleh (Gądecki et al., 2018) yaitu:


27

a. Ruangan: transformasi ruang pribadi rumah (sebagai tempat realisasi kesukaan

dan mengekspresikan diri) ke dalam ruang publik semu;

b. Waktu: penggunaan ruang pribadi oleh ruang kerja yang mengarah kepada

tabrakan dua yang berbeda sistem waktu: waktu siklik (pekerjaan rumah

tangga) dan waktu linier (tugas profesional), yang tumpang tindih;

c. Peran Sosial: narasi tentang diri sendiri sebagai pekerja dari rumah, sebuah

emanasi peran dan posisi teleworker yang konstan dilakukan.

2.1.3.2 Indikator Work From Home

Menurut Timbal dan Mustabsat (2016) dalam Farrell Kathleen (2017), terdapat

indikator dari work from home diantaranya adalah:

1. Lingkungan kerja fleksibel. Lingkungan kerja yang memberikan pegawai

kesempatan untuk memili sendiri terkait dengan bagaimana, kapan dan dimana

pegawai terlibat dalam tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

2. Gangguan stress. Gangguan stress dapat disebabkan oleh stimulus yang

berubah menjadi berat dan berkepanjangan sehingga sesorang sulit

menghadapinya dan biasanya muncul karena permasalahan hidup dan

gangguan sehari-hari.

3. Kedekatan dengan keluarga. Peranan keluarga penting bagi seseorang untuk

mendukung segala aktivitas dan kegiatannya.

4. Waktu perjalanan. Waktu perjalanan adalah waktu yang diperlukan untuk

menempuh jarak tertentu.

5. Kesehatan dan keseimbangan kerja. Menjaga kesehatan dan keseimbangan

kerja bagi seorang individu adalah sesuatu yang penting dan harus diperhatikan

untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal.


28

6. Kreativitas dan produktivitas tinggi. Kreativitas diperlukan untuk selalu

memberikan ide dalam pemecahan masalah.

7. Memisahkan pekerjaan rumah dan kantor serta tekanan diri

2.1.4 Komitmen

2.1.4.1 Pengertian Komitmen

Menurut Moorhead dan Griffin (2015,p.134) komitmen organisasi adalah

sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenali dan terikat

pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi

kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.

Komitmen dalam sebuah organisasi menjadi hal yang terutamakan untuk

keberlangsungan suatu organisasi apapun baik diperusahaan maupun instansi.

Menurut Luthan mendenefisikan bahwa komitmen merupakan suatu sikap

loyalitas pegawai pada organisasi mereka dan merupakan proses berlanjut melalui

partisipasi organisasi yang mengekspresikan perhatian mereka untuk organisasi

dan kesuksesan selanjutnya. Jadi komitmen adalah suatu sikap loyal anggota

kepada organisasinya yang berorientasi pada tujuan. Artinya ini merupakan sikap

penting karena dalam hal ini ditunjukkan oleh orang – orang yang memiliki

ketersediaan bekerja dengan rajin demi kesuksesan organisasi tersebut.

Komitmen di dalam organisasi berarti tidak hanya sekedar keanggotaan

formal saja melainkan dapat berwujud sikap menyukai organisasi dan adanya

ketersediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang lebih tinggi bagi

kepentingan organisasinya demi mencapai tujuan. Menurut Robbins dan Timorthy


29

A. Judge, berpendapat komitmen organisasi adalah “suatu keadaan dimana

seorang pegawai memihak organisasi tetentu serta tujuan dan keinginannya untuk

mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi”.

Dari beberapa Dari beberapa definisi teori komitmen yang diterangkan

oleh ahli dapat disimpulkan komitmen terhadap organisasi artinya suatu bentuk

ikatan psikologis pegawai pada suatu organisasi yang mencakup unsur loyalitas

terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap

nilainilai dan tujuan organisasi maupun perusahaan

2.1.4.2 Dimensi Komitmen

Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, membedakan bahwa

ada tiga aspek komitmen organisasi diantaranya Affective Commitment,

Continuance Commitment, dan Normative Commitmen antara lain sebagai

berikut:

a. Affective commitment, adalah komitmen yang didasarkan akan kebutuhan

rasional, hal ini berkaitan dengan adanya ikatan emosional pegawai,

identifikasi, dan keterlibatan di dalam organisasi karena keinginan dari diri

sendiri.

b. Continuance commitment, adalah komitmen yang didasarkan akan

kebutuhan rasional. Dengan kata lain komitmen ini terbentuk atas dasar untung

dan rugi yang didapatkan oleh pegawai. Sehingga menjadi bahan pertimbangan

apa yang harus dikorbankan apabila menetap pada suatu

organisasi.

c. Normative commitmen, adalah komitmen yang didasarkan pada norma

yang ada dalam diri pegawai. Yang berisi keyakinan individu akan
30

tanggungjawab terhadap organisasi. Jadi seorang pegawai bertahan karena

adanya loyalitas.

2.1.4.3 Bentuk Komitmen

Komitmen dalam suatu organisasi bisa diwujudkan melalui tahap/poses sebagai

berikut:

1. Komitmen dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.

2. Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja

standar organisasi.

3. Komitmen dalam mengembangkan mutu/kualitas sumber daya manusia untuk

meningkatkan mutu/kualitas produk.

2.1.4.4 Indikator Komitmen

Menurut Lincoln dan Bashaw komitmen organisasi memiliki tiga indikator

yaitu:

1. Kemauan pegawai

2. Kesetiaan pegawai

3. Kebanggaan pegawai

Komitmen pegawai dalam suatu organisasi tidak datang secara kebetulan

melainkan dari beberapa tahap/faktor – faktor yang mempengaruhinya. Menurut

Sopiah, faktor – faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi antara lain:

a. Faktor personal,

b. Faktor organisasi, dan faktor dari luar organisasi.

2.1.4.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen

Dalam suatu organisasi ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi

komitmen sesorang pegawai yang meliputi ciri – ciri:

1. Ciri pribadi
31

2. Ciri pekerjaan

3. Pengalaman kerja

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini disajikan pada Tabel
2.1.

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Peneliti / Judul Metode Variabel Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Penelitian
Suranto Pengaruh Work Multi Dependen: Pelaksanaan WFH pada
(2020) From Home Regressi Kinerja KPPN Nabire, KPPN
Terhadap Kinerja Linier Pegawai Jayapura dan Kanwil
Pada KPPN DJPb Provinsi Papua
Nabire KPPN Jaya Independen: mempunyai pengaruh
pura dan Kanwil WFH signifikan dan positif
DJPB Provinsi terhadap kinerja
pegawai.
Papua
Work from home
mempunyai pengaruh
terhadap naik atau
turun kinerja pegawai.
Rezeky Pengaruh Work Multi Dependen: Penggunaan
Ana Ashal from home Regressi Kinerja teknologi berpengaruh
(2020) Terhadap Linier Pegawai dengan meningkatnya
Kinerja rasa kesetiaan dan
Aparatur Sipil Independen: integritas secara tidak
Negara di Kantor langsung meningkatkan
WFH
Imigrasi Kelas I semangat kinerja
Khusus TPI Medan individu
Pelaksanaan kerja
lebih efektif dan afisien
serta pelayanan publik

Peneliti / Judul Metode Variabel Hasil Penelitian


Tahun Penelitian Penelitian
di semua bidang
terlaksana dengan baik.
32

Ricardo Pengaruh Work Teknik Dependen: Pelaksanaan work


Manarintar From Home Analisis: Produktivitas from home atau
Simarmata Terhadap regresi Kerja bekerja di rumah
(2020) Produktivitas linier memiliki pengaruh
Dosen Politeknik dengan Independen: positif signifikan
software terhadap
Negeri Ambon WFH
SPSS 21.0. produktivitas kerja
dosen di Politeknik
Negeri
Ambon
Pristiyono, Implementasi Work Teknik Dependen: Pelaksanaan Work
Muhammad From Home Analisis: Motivasi, from home (WFH)
Ikhlash, Terhadap Motivasi Path kinerja memiliki pengaruh
Mulya Rafika, dan Kinerja Dosen Analysis langsung dan signifikan
Dinda Di Indonesia Independen: terhadap motivasi kerja
WFH dosen Indonesia.
Karasinta
Pelaksanaan WFH
Hasibuan
memiliki pengaruh
(2020) langsung dan
signifikan terhadap
kinerja pegawai
menjadi lebih
fleksibel, mengurangi
biaya transportasi,
produktivitas kerja
meningkat,
memperoleh kepuasan
kerja, keseimbangan
hidup dengan
pekerjaan, dan
terhindari dari
distraksi.
Pelaksanaan kerja
dengan media
teknologi informasi
menjadi rumit akibat
harus mem akai data
internet untuk dapat
komunikasi dua arah

Peneliti / Judul Metode Variabel Hasil Penelitian


Tahun Penelitian Penelitian
33

M. Aditya Pengaruh Teknik Dependen: Semakin tinggi


Putra Pratama Komitmen Analisis: Kinerja komitmen
, Fareshti Organisasional dan Regresi organisasional terhadap
Nurdiana Disiplin Kerja Linier Independen: kepuasan kerja maka
Dihan Terhadap Berganda Komitmen semakin tinggi disiplin
(2017) Kinerja Karyawan Organisasi, kerja pegawai dan
Melalui Kepuasan Disiplin meningkatkan kinerja
Kerja Sebagai kerja pegawai
Variabel Intervening:
Intervening Kepuasan
Kerja
Andi Pengaruh Teknik Dependen: Penerapan sistem
Novianto Penggunaan Analisis: Kinerjakerja menggunakan
Putra Teknologi regresi Karyawan
teknologi informasi
(2012) Informasi Terhadap linier meningkatkan peforma
dan Kinerja Karyawan berganda, Independen: kerja dan kinerja
Agil explanatory
Penggunaan karyawan
Rahmansyah research Teknologi
(2012) Informasi
Mukhamma Pengaruh Teknik Dependen: Pelaksanaan kerja
d Hilmi Penggunaan Analisis: Kinerja dibantu teknologi
Muzakki, Teknologi regresi Karyawan informasi mampu
Heru Susilo,Informasi Terhadap linier mempe ngaruhi kinerja
Saiful Kinerja Karyawan berganda, Independen: pegawai
Rahman (Studi Pada explanatory Penggunaan
Yuniarto Karyawan PT. research Teknologi
(2016) Telkom Pusat Informasi
Divisi Regional V
Surabaya)
2.3 Kerangka konseptual
Kerangka konsep menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel

yang diteliti. Hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang

telah dideskripsikan akan dianalisi secara kritis dan sistematis, sehingga

menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.

2.3.1 Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai

Menurut (Mustajab, Baharun, & Iltiqoiyah, 2020), bahwa pergeseran metode

kerja yang dimaksud adalah perubahan dalam organisasi dalam memberi tugas dan

tanggung jawab kepada karyawan dengan „melarang‟ karyawan bekerja di kantor dan

berkumpul di ruangan, sehingga karyawan harus bekerja di rumah hal ini yang
34

dinamakan dengan Work from home (WFH) atau dalam kata lain bekerja dari rumah.

Larangan ini dimaksudkan bukan untuk „merusak‟ kinerja melainkan untuk tujuan

tertentu seperti mencegah penyebaran virus corona yang terjadi (Simarmata, 2020).

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Hasibuan & Hasibuan, 2016).

Sedangkan menurut (Susanty& Baskoro, 2012), bahwa kinerja pegawai

merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi kualitas

maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

organisasi.

Hasil penelitia terdahulu yang dilakukan oleh (Ashal, 2020), (Purwanto et

al., 2020) dan (Rokhani, 2020) mengenai hubungan antara WFH dan kinerja

pegawai hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan antara Work from home

terhadap kinerja pegawai.

2.3.2 Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai

Dari penelitian terdahulu, dapat ditarik sebuah penjelasan tentang variabel

komitmen, yang terdiri dari komitmen afektif, continuence, dan normative

memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja. Hal itu telah

dibuktikan oleh Aryo Kristiwardhana, 2011 dalam menyatakan dalam bahwa

komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Selain itu

Setiawan, Andi, Lataruva dan Eisha 2011 melakukan penelitian, mereka menyatakan

bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Safitra Kurnia

Hardianti, 2011 dengan judul penelitian pengaruh budaya organisasi dan komitmen

organisasional terhadap kinerja karyawan, dengan Teknik penelitian kuantitatif

menggunakan kuesioner dengan alat analisis menggunakan path, hasil penelitian ini

menyatakan bahwa seluruh hipotesis dalam penelitian ini terbukti secara signifikan
35

budaya organisasi dan komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Oleh sebab itu dapat ditarik sebuah kesimpulan dari penelitian-penelitian

terdahulu yang telah dilakukan peneliti diatas, bahwa komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja. Artinya semakin tinggi komitmen organisasi

seseorang maka semakin tinggi pula kinerja mereka.

2.3.3 Moderasi Penerapan Teknologi atas Work From Home

Penelitian yang dilakukan Purwanto dkk (2020) menggunakan metode

studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan metode studi

kasus kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi kendala dan akibat

dari pandemi COVID-19 terhadap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah

dasar, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua

dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan teknologi masih kurang,

penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi orang tua

dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru

dan orang tua menjadi berkurang dan Jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi

guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain,

dan kepala sekolah.

Penelitian yang dilakukan Putri dkk (2020) mengidentifikasi kendala dari

proses belajar mengajar online di rumah (WFH) Tantangan yang terkait dengan

siswa adalah: komunikasi dan sosialisasi yang terbatas di antara siswa, tantangan

yang lebih tinggi bagi siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus, dan waktu

penyaringan yang lebih lama, kurangnya disiplin belajar di rumah, lebih banyak

waktu yang dihabiskan untuk membantu belajar anakanak mereka di rumah -

terutama untuk anakanak di bawah kelas 4 di Sekolah Dasar, kurangnya

keterampilan teknologi, dan tagihan internet yang lebih tinggi.


36

Guru mengidentifikasi lebih banyak tantangan dan kendala, termasuk

beberapa pembatasan dalam pilihan metode pengajaran yang biasanya berlaku di

kelas tatap muka reguler, cakupan materi kurikulum yang lebih sedikit, kurangnya

keterampilan teknologi yang menghambat potensi pembelajaran online,

kurangnya kemampuan -berbagai sumber dalam bahasa Indonesia yang

menghasilkan lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan

konten-e, waktu layar yang lebih lama sebagai hasil dari pembuatan konten dan

memberikan umpan balik pada pekerjaan siswa, komunikasi yang lebih intens dan

memakan waktu dengan orang tua, tantangan untuk koordinasi yang lebih baik

dengan guru

2.3.4 Moderasi Penerapan Teknologi atas Komitmen

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat

terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai organisasi (Mowday et al.

dalam Aryani, 2013). Menurut Ikhsan dan Ishak (2008) bahwa komitmen

organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak

pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi itu. Di dalam lingkungan pemerintah daerah,

pegawai atau aparat yang memiliki komitmen sangat diperlukan untuk

mengoptimalkan seluruh informasi yang dimiliki untuk membuat laporan

keuangan yang baik dan andal.

Selain itu, lembaga pemerintah yang memiliki komitmen dalam penyajian

laporan keuangannya akan selalu berupaya untuk membuat laporan keuangan

yang sesuai dengan aturan yang berlaku serta memiliki informasi yang berkualitas

dan mampu malakukan pelaporan dengan penerapan teknologi informasi. Jadi jika

komitmen suatu organisasi baik, maka akan menghasilkan laporan keuangan yang

akurat, relevan dan andal.


37

Berdasarkan teori dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan komitmen

yang tinggi menghasilkan kemauan dalam melaksanakan kerja dengan baik dan

menjujung tinggi keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran

(goal) yang ingin dicapai organisasi, termasuk dalam menguasai dan mempelajari

sistem kerja yang diterapkan didalam organisasi kerja seperti penerapan teknologi

dalam melakukan kerja sesuai dengan perkembangan teknologi.

Kerangka konseptual penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.1


Penerapan Teknologi
Informasi
. (Z )

Work From Home


( X 1)

Kinerja Pegawai
(Y )
Komitmen
(X 2)

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual


2.4 Hipotesis

1. Work from home berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pegawai

2. Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai

3. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi atas pengaruh Work From

Home terhadap kinerja pegawai.

4. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi atas pengaruh Komitmen

terhadap kinerja pegawai.


38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono

(2016:37), penelitian asosiatif kausal merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui ada dan tidaknya pengaruh atau hubungan antara variabel bebas

terhadap variabel terikat dan apabila ada seberapa eratnya pengaruh atau

hubungan serta berarti atau tidaknya pengaruh atau hubungan itu.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam FMIPA- Universitas Sumatera Utara, Penelitian ini dilakukan pada bulan

April 2021 sampai dengan bulan Juni 2021.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) terdiri dari Work From Home (X1) dan Komitmen

(X2).

2. Variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Pegawai (Y)

3. Variabel Moderasi (Z) yaitu Penerapan Teknologi Informasi (Z)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan

indikator dari variabel - variabel yang terkait dalam penelitian. Selain itu, proses

ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari masing - masing

variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik

40
40

dapat dilakukan dengan benar. Pada bagian ini dijelaskan definisi operasional

variabel yang akan digunakan di dalam penelitian.

3.4.1. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Variabel terikat pada penelitian

ini adalah kinerja pegawai. Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau

tidak dilakukan pegawai kepada organisasi. Kinerja pegawai adalah yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi

tersebut.

3.4.2. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014).

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.2.1.Work From Home (X1)

Work from home atau telecommuting work didefinisikan sebagai alternatif

bekerja yang fleksibel di mana karyawan melakukan dan menyelesaikan

pekerjaannya serta melakukan tugas dan tanggung jawabnya, sebagian besar dari

luar gedung kantor, di rumah atau bisa di manapun, dengan menggunakan media

teknologi informasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan berinteraksi dengan

atasan maupun rekan kerjanya.

3.4.2.2.Komitmen (X2)

Komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana

seseorang individu mengenali dan terikat pada organisasinya.


41

3.4.3. Variabel Moderasi

Variabel Moderasi adalah moderating variable adalah variabel yang dapat

memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Pada penelitian ini variabel moderasi yang digunakan adalah

teknologi informasi. Teknologi informasi adalah suatu teknik untuk

mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi.

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel


Variabel Definisi Skala
Indikator
Penelitian Operasional
1. Lingkungan kerja fleksibel
2. Tingkat kenyamanan
3. Kelengkapan fasilitas
Alternatif bekerja
4. Waktu perjalanan
yang fleksibel di
5. Waktu kerja
Work From mana pegawai
6. Waktu pelayanan
Home melakukan dan
7. Pemanfaatan waktu
(X1) menyelesaikan
8. Waktu penyelesaian
pekerjaannya
pekerjaan
diluar kantor.
9. Memiliki inisiatif
10. Memisahkan pekerjaan
rumah dan kantor Likert
1. Kemauan pegawai
2. Ikatan emosional pegawai,
3. Kemauan dari diri sendiri
4. Kesetiaan pegawai
Keinginan untuk 5. Kebulatan tekat pegawai
Komitmen 6. Loyalitas pegawai
memajukan
(X2) 7. Sikap tanggung jawab
institusi
terhadap institusi
8. Kebanggaan pegawai terhadap
institusi
9. Kontribusi pegawai terhadap
institusi Likert
Variabel Definisi Skala
Indikator
Penelitian Operasional
42

1. Luaran yang dihasilkan,


2. Kesesuaian hasil pekerjaan
Luaran yang 3. Pemenuhan jadwal pekerjaan
Kinerja dicapai sesuai 4. Luaran pekerjaan yang
Pegawai dengan tugas sifatnya rutin
(Y) pokok dan fungsi 5. Tingkat penggunaan sumber
pegawai daya organisasi (tenaga, uang,
teknologi, bahan baku)
6. Tingkat prestasi Likert
Kegiatan 1. Kemampuan teknologi dalam Likert
mengumpulkan, pemprosesan data
menyiapkan, 2. Kecepatan dan ketepatan
Teknologi menyimpan, informasi
Informasi memproses, 3. Kebermanfaatan untuk
(Z) mengumumkan, berbagai fungsi
menganalisis, 4. Kebermanfaatan untuk
danmenyebarkan manajemen
informasi
3.5. Jenis Pengukuran Data

Tabel 3. 2
Skala Pengukuran
No. Skala Pengukuran Bobot

Sangat Setuju
1 5
Setuju
2 4
Cukup Setuju
3 3
Tidak Stuju
4 2
Sangat Tidak Setuju
5 1
Sistem pengukuran data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Situmorang & Lufti, 2012). Pada penelitian ini responden diharuskan memilih

salah satu jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing diberi skor tertentu.
43

Total skor dihitung untuk kemudian menjadi ukuran posisi responden dalam skala

likert. Kriteria pengukuran untuk variabel diberikan pada Tabel 3.2.

Sumber: Situmorang & Lutfi (2012)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian

ini populasinya adalah Pegawai FMIPA USU yang berjumlah 57 pegawai.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah menggunakan Teknik Sampel Jenuh yakni seluruh populasi sebanyak

57 pegawai dijadikan sampel.

3.7. Metode Pengumpulan Data

3.7.1. Data Primer

Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari

tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan

spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus,

internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui

internet (Uma Sekaran, 2011). Pengertian data primer menurut Umi Narimawati

(2008;98) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori

dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk

file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya
44

responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita

jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya

dan diolah sendiri oleh yang bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer

biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode

pengumpulan data orisinil (Kuncoro, 2009). Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden Pegawai FMIPA

USU.

3.7.1.1.Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpalan data-data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden melalui daftar pertanyaan. Kuesioner menggunakan

sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan

responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban tersebut.

3.7.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkanan disatukan oleh

studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instantsi lain.

Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi

(Situmorang & Lutfi, 2012).

3.7.2.1.Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi didapatkan dengan memperoleh data-data melalui

buku, jurnal, internet, dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti.
3.8. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan tiga

cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research), Kepustakaan (Library


45

Research), dan Riset Internet (Online Research). Penulis melakukan pengumpulan

data dengan teknik sebagaiberikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Kuesioner, teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner

tertutup, suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dan yang menjadi

responden dalam penelitian ini adalah pegawai FMIPA USU, dengan

harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

2. Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literature

dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literature

berupa buku-buku (text book), journal, peraturan perundang-undangan,

majalah, surat kabar, artikel, dan penelitian-penelitian sebelumnya juga

memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini

bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan

akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih

lanjut dalam penelitian ini.

3. Riset Internet (Online Research)

Penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan informasi tambahan

dari situs-situs yang berhubungan dengan berbagai informasi

yang dibutuhkan penelitian yang diharapkan akan dapat menunjang data

yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.


46

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Masalah dalam penelitian merupakan cara untuk memperoleh data yang

akurat dan objektif. Hal ini menjadi sangat penting sebab kesimpulan yang

diambil hanya dapat dipercaya bila didasarkan pada data yang akurat. Untuk itu

dalam penelitian ini perlu diketahui seberapa tinggi validitas dan reliabilitas alat

ukur (instrument) yang digunakan. Menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa

“valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur”.

Menurut Situmorang & Lutfi (2015), validitas menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas merupakan

derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian

dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas merupakan satu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument

penelitian. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

ingin dan mampu mengungkappkan data yang diteliti secara tepat. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan metode korelasi pearson pada program SPSS.

Setelah itu, hasil analisis dibandingkan dengan r-Tabel atau nilai signifikan 5

persen (α= 0,05).

Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya

dalam mencapai saasrannya. Suatu pengukuran instrument pengukuran dikatakan

valid jika instrument tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan

harapan peneliti. Sunyoto (2009) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel, maka butir pernyataan pada

setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan jika r hitung negatif atau r
47

hitung ≤ r tabel, maka butir pernyataan pada setiap variabel penelitian

dinyatakan tidak valid.

2. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, uji keandalan setiap variabel diukur dengan

menggunakan Cronbach‟s alpha. Ada dua alasan peneliti menggunakan uji

Cronbach‟s alpha. Pertama, karena teknik ini merupakan teknik pengujian

keandalan kuesioner yang paling sering digunakan. Kedua, dengan melakukan uji

Cronbach‟s alpha maka akan terdeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten.

Cronbach‟s Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki

nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010: 92). Menurut Eisingerich dan

Rubera (2010: 27) nilai tingkat keandalan Cronbach‟s Alpha minimum adalah

0,70. Alasan mengapa peneliti menggunakan nilai keandalan Cronbach‟s Alpha

minimum 0,70. Pertama, Cronbach‟s Alpha yang andal (0,70), dapat memberikan

dukungan untuk konsistensi internal. Rata-rata varians dan realibilitas komposit

melebihi ambang batas yang disarankan (Bagozzi dan Yi, 1988, dalam Eisingerich

dan Rubera, 2010: 27). Nilai tingkat keandalan Cronbach‟s Alpha dapat

ditunjukan pada Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3. 3

Tingkat Keandalan Nilai Cronbach's Alpha


Nilai Cronbach‟s Alpha Tingkat Keandalan

0.0 - 0.20 Kurang Andal

>0.20 – 0.40 Agak Andal

>0.40 – 0.60 Cukup Andal


48

>0.60 – 0.80 Andal

>0.80 – 1.00 Sangat Andal

Sumber: Hair er al, 2010:125

3.10. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan metode analisis

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan

pengujian hipotesis. Metode analisis data dilakukan dengan bantuan program

teknologi komputer yaitu program aplikasi SPSS versi 24. Berikut penjelasan

secara rinci mengenai teknik analisis data tersebut:

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa “metode penelitian

deskriftif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menggabungkan antara variabel satu dengan yang lainnya”. Analisis data

maksudnya adalah suatu penyederhanaan data kedalam bentuk kalimat yang

mudah dipahami, dibaca, dan diinterpretasikan. Agar data dapat digunakan

untuk analisis selanjutnya, maka data tersebut harus akurat dan dapat dipercaya.

Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk

mendapatkan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

faktafakta, sifat-sifat serta hubungan mengenai indicator-indikator dalam

variabel yang ada pada penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

yaitu menyebarkan kuesioner kepada pegawai FMIPA USU. Kuesioner

dibagikan kepada pegawai dengan tujuan agar mendapatkan keakuratan

informasi yang diinginkan dan menggambarkan secara sistematis fakta, objek


49

atau subjek apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta

dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

3.10.2.1. Uji Normalitas

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:53) uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Menurut Ghozali

(2013:154) terdapat dua cara untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik. Analisis Grafik Salah satu

cara untuk menguji normalitas yaitu dengan analisis grafik histogram dan Normal

P-Plot. Namun analisis grafik memiliki kelemahan yaitu hasilnya tidak dapat

dipastikan kebenarannya terutama apabila jumlah sampel dalam penelitian kecil.

Untuk histogram, apabila grafik histogram menggambarkan pola distribusi yang

tidak menceng ke kanan dan ke kiri, tetapi tepat ditengah seperti bentuk lonceng

maka hasil tersebut menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Untuk

Normal P-Plot, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data atau

titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar dalam melihat hasil uji

normalitas adalah sebagai berikut :

a. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
3.10.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik


50

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Jika terbukti

ada multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada

dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali (Singgih

Santoso, 2012:234). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat

pada besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu

model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance

mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak terjadi

gejala multikolinieritas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

VIF = atau Tolerance =


Sumber: Singgih Santoso (2012:236)

3.10.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika vatiance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heterpskesdastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai

ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2013:139). Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat Grafik Plot antara

nilai prediksi variable terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumber X adalah

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-stundentized. Dasar dasar

analisis:
51

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengndikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.3. Uji Hipotesis

3.10.3.1. Uji Signifikansi (uji t)

Pengujian hipotesis dalam regresi berganda dapat dilakukan dengan uji

signifikansi. Analisis untuk menguji signifikansi nilai koefisien regresi secara

parsial adalah statistik uji t (Firdaus, 2011:146). Taraf signifikansi yang

digunakan bisa 0,05 ataupun 0,01. Tetapi dalam ilmu sosial, taraf signifikansi 0,05

sudah cukup. Tujuan dari uji regresi parsial untuk mengetahui apakah

variabelvariabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel

terikat. Apabila t.tabel < t.hitung maka variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat, dan apabila taraf signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan ada

pengaruh yang kuat antara variabel terikat dengan variabel bebas.

3.10.3.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Kelemahan

mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah

variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Sehingga banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi

mana model regresi terbaik. Nilai Adjusted R2 mendekati satu berarti variabel -

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksikan variasi variabel dependen, dan apabila nilai Adjusted R2 semakin


52

kecil mendekati nol, berarti variabel - variabel bebas hampir tidak memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat

(Ghozali, 2013).

3.10.3.3. Uji Pengaruh Moderasi

Menguji hubungan kausal antara variabel independen dengan variabel

dependen yang diperkuat atau diperlemah dengan adanya variabel pemoderasi.

Pada penelitian ini digunakan metoda interaksi untuk menguji hipotesis ke 3 (H3)

dan hipotesis ke 4 (H4). Model pengujian dalam persamaan sebagai berikut:

Persamaan untuk Hipotesis ke 3 (H3) dan ke 4 (H4)


Y= ρ1X1 + ρ2X2 + ρ3 Z + ρ4 X1 Z + ρ5 X2 Z + e Keterangan:

Y : Kinerja Pegawai

X1 : Work from home

X2 : Komitmen

Z : Penerapan Teknologi Informasi

ρ1 … ρ5 : Koefisien jalur

e : error
Peneliti ingin mengetahui apakah hubungan antara Work from home dan

Komitmen dengan Kinerja Pegawai yang digunakan dapat diperkuat/diperlemah

dengan variabel Penerapan Tekonologi IT yang dialokasikan.


53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambaran Umum FMIPA USU

4.1.1. Sejarah FMIPA USU

Universitas Sumatera Utara (USU) ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi

Negeri Badan Hukum (PTN-BH) berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi Pasal 97 huruf c tanggal 10 Agustus 2012. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA USU)

merupakan satu dari 17 Fakultas yang ada di bawah naungan USU.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera

Utara didirikan pada tanggal 25 Agustus 1965. Fakultas ini pada mulanya

bernama Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Universitas Sumatera Utara (FIPIA

USU). Usaha pendirian FIPIA USU sudah dirintis sejak tahun 1959 melalui

proses yang panjang dan berliku-liku dalam berbagai Rapat/sidang di Fakultas

Teknik USU dan juga Rapat/Sidang pimpinan USU yang ketika itu disebut Rapat

"Presiden dan Asesor". Usaha untuk mendirikan FIPIA USU dilakukan oleh

Bapak Prof. A.T. Barus yang menjadi staf pengajar di Fakultas Teknik USU.

Pada awal tahun 1965, keadaan USU sudah stabil dan saat itu Rektor USU

dijabat oleh drg. Nazir Alwi, persiapan untuk mendirikan FIPIA USU dirasa

sudah cukup matang dan disepakati untuk membuka FIPIA USU dengan tiga

jurusan sekaligus, yaitu Matematika, Fisika dan Kimia. Selanjutnya, rencana ini,

diteruskan oleh Rektor USU drg. Nazir Alwi ke Menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan (PTIP) yang saat itu dijabat oleh Brigjen dr. Syarief Thajeb

untuk mendapatkan persetujuan. Akhirnya ditetapkanlah pendirian FIPIA USU

55
54
pada tanggal 25 Agustus 1965 dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No.190/1965

tertanggal September 1965.

Dengan berdirinya FIPIA USU, maka untuk tahun ajaran 1965/1966

dimulailah penerimaan mahasiswa baru untuk tiga jurusan, yaitu Jurusan

Matematika (Ketua Jurusan drs. P. Siagian), Jurusan Fisika (Ketua Jurusan A.T.

Barus, M.Sc), dan Jurusan Kimia (Ketua Jurusan drs. R.A. Soekemi, Apt.).

Seluruh kegiatan termasuk proses belajar-mengajar dilakukan dengan menumpang

di Gedung Fakultas Teknik USU yang berada di Jl. Sun Yat Sen No.52.

Pada tahun I969 FIPIA USU membuka Jurusan baru yaitu Jurusan Farmasi

yang merupakan Jurusan keempat.

Beberapa tahun kemudian FIPIA berubah nama menjadi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan proses belajar mengajar

kembali ke kampus Padang Bulan USU. Dalam perkembangannya, FMIPA USU

juga membuka Program Diploma III seperti Analis Farmasi, Kimia Industri, Ilmu

Komputer, Statistik dan Fisika Instrumen. Pada tahun 2002-2003 Program Studi

llmu Komputer secara resmi dibuka.

Gambar 4. 1 Logo FMIPA USU


Sumber: Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
55
4.1.2. Visi Misi dan Tujuan FMIPA USU

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menetapkan visi

FMIPA USU “Menjadi Fakultas yang memiliki keunggulan akademik di bidang

ilmu dasar dan teknologi yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”. Visi

ini menunjukkan bahwa FMIPA USU sangat menyadari bahwa keunggulan

akademik di bidang ilmu dasar dan teknologi sangat diperlukan mahasiswa

lulusan FMIPA USU sehingga strategi ini menjadi daya tarik yang utama untuk

menjaring mahasiswa lebih unggul dan mampu bersaing dalam tataran global ,

khususnya bidang ilmy dasar dan teknologi yang dikuasai mahasiswa selama

menimbah ilmu di FMIPA USU.

Misi FMIPA USU:

Untuk mewujudkan visinya, FMIPA USU menetapkan misi sebagai

berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas di bidang ilmu dasar

dan teknologi yang mampu bersaing secara global.

2. Mengembangkan penelitian unggulan bidang ilmu dasar dan teknologi

dengan memanfaatkan potensi lokal guna menghasilkan teknologi yang

memiliki daya saing global.

3. Menerapkan IPTEK dalam kegiatan pengabdian masyarakat guna

menghasilkan masyarakat sains yang mampu bersaing secara global.

Tujuan FMIPA USU:

Dalam rangka mencapai visi dan menjalankan misi dirumuskan tujuan yang

harus dicapai FMIPA USU, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan bidang ilmu dasar dan teknologi yang mampu

mengembangkan sains dan teknologi yang bersaing dan diakui secara

nasional, regional dan internasional.


56
2. Menghasilkan karya penelitian dan pengabdian masyarakat yang mampu

mendorong pengembangan ilmu dasar dan teknologi yang bermanfaat

dalam mewujudkan kemandirian bangsa.

3. Menata fasilitas laboratorium penunjang kegiatan penelitian dan

pengabdian masyarakat guna terciptanya penelitian yang berkualitas dan

bermanfaat bagi masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama yang berkelanjutan dengan institusi dalam dan

luar negri baik pemerintah maupun swasta, dalam mengembangkan Tri

dharma Perguruan Tinggi.

4.1.3. Struktur Organisasi FMIPA USU

Peraturan MWA (Majelis Wali Amanat) USU No. 16 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kelola USU. Dalam hal ini, MWA menetapkan struktur

organisasi USU yang diturunkan ke fakultas menjadi struktur organisasi Fakultas

MIPA USU yang telah berjalan dengan cukup efektif. Bagan struktur organisasi

FMIPA USU secara makro dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi FMIPA USU


57
4.1.4. Program Studi

Saat ini FMIPA USU mengelola 17 program studi yang terdiri atas

berbagai jenjang Program studi Vokasi D3, S1, S2 dan S3. FMIPA USU

memiliki 5 program studi vokasi D3 yang terdiri atas Kimia, Teknik Informatika,

Statistika, Fisika, dan Metrologi dan Instrumentasi. Program studi S1, S2 dan S3

di FMIPA USU yaitu Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi.

4.1.5. Tenaga Kependidikan

Salah satu faktor yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi

perkembangan USU adalah kualitas tenaga kependidikan. Saat ini, FMIPA USU

memiliki tenaga kependidikan dengan status PNS sebanyak 26 orang, tenaga

kependidikan non-PNS sebanyak 24 orang, dan tenaga kependidikan honorer

sebanyak 5 orang. Secara keseluruhan, FMIPA USU memiliki 57 orang tenaga

kependidikan, 44 orang bagian administrasi dan 13 orang laboran.

4.2. Uji Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen dilakukan kepada 30 orang responden yang merupakan

pegawai honorer FMIPA USU.

4.2.1. Uji Validitas

Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi,

maka setiap variabel yang digunakan terlebih dahulu diuji validitasnya. Metode

yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau

dari variabel penelitian dengan didasarkan pada derajat keyakinan tertentu

dengan jumlah responden. Jika nilai lebih besar dari sebesar

0,361, maka item variabel tersebut valid dan jika kurang dari ,

maka item variabel tersebut tidak valid.

Tabel 4. 1
Ringkasan Hasil Uji Validitas Item Variabel
58
Variabel
Indikator r HITUNG
Penelitian
1. Lingkungan kerja fleksibel 0,418
2. Tingkat kenyamanan 0,761
3. Kelengkapan fasilitas 0,723
4. Waktu perjalanan 0,623
Work From Home 5. Waktu kerja 0,413
(X1) 6. Waktu pelayanan 0,677
7. Pemanfaatan waktu 0,521
8. Waktu penyelesaian pekerjaan 0,557
9. Memiliki inisiatif 0,766
10. Memisahkan pekerjaan rumah dan kantor 0,752
1. Kemauan pegawai 0,607
2. Ikatan emosional pegawai, 0,522
3. Kemauan dari diri sendiri 0,560
Komitmen (X2) 4. Kesetiaan pegawai 0,559
5. Kebulatan tekat pegawai 0,609
6. Loyalitas pegawai 0,624
7. Sikap tanggung jawab terhadap institusi 0,600
8. Kebanggaan pegawai terhadap institusi 0,509
9. Kontribusi pegawai terhadap institusi 0,616
Teknologi 1. Kemampuan teknologi dalam pemprosesan
0,602
Informasi (Z) data
2. Kecepatan dan ketepatan informasi 0,577
3. Kebermanfaatan untuk berbagai fungsi 0,569
4. Kebermanfaatan untuk manajemen 0,630
1. Luaran yang dihasilkan, 0,607
2. Kesesuaian hasil pekerjaan 0,662
3. Pemenuhan jadwal pengerjaan 0,596
Kinerja Pegawai 4. Luaran pekerjaan yang sifatnya rutin 0,588
(Y) 5. Tingkat penggunaan sumber daya
organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan 0,597
baku)
6. Tingkat prestasi 0,563
Sumber: Data diolah 2020
Dari tabel 4.1 tersebut didapat bahwa semua item-item variabel

lebih besar dari sebesar 0,361 dengan demikian seluruh item instrumen

dapat digunakan sebagai alat ukur variabel penelitian.


59
4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari

variabel penelitian pada objek penelitian yang sama secara berulang, apabila

hasilnya sama atau mendekati, maka dinyatakan data yang diuji reliable.

Tabel 4. 2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas


Jumlah Cronbach’s Syarat
Variabel
Indikator Alpha
Work From Home (X1) 10 0,714 0,7
Komitmen (X2) 9 0,875 0,7
Teknologi Informasi (Z) 4 0,777 0,7
Kinerja Pegawai (Y) 6 0,846 0,7
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas terhadap

instrumen variabel penelitian ini dinyatakan reliabel, hal ini dikarenakan nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7.

4.3. Teknik Analisis Data

4.3.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan penjelasan dari hasil

pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden

penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala

Likert mengenai Work from home, Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai dengan

Teknologi Informasi sebagai variabel moderasi pada FMIPA USU. Kuesioner

penelitian ini disebarkan kepada 57 orang responden.

4.3.1.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Kategori Jumlah Persentase

Pria 21 36,84
60
Wanita 36 63,16

TOTAL 57 100%

Sumber: Data diolah 2021


Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden pria berjumlah 21 orang

atau 36,84 persen sedangkan responden wanita berjumlah 36 orang atau 63,16

persen. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah wanita.

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI, 21

PEREMPUAN, 36

Sumber: Data diolah 2021


Gambar 4. 3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.3.1.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel

4.4 berikut.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


KATEGORI JUMLAH PERSENTASE
SD 0 0
SMP 0 0
SMA 15 26,32
D3 17 29,82
D4/S1 24 42,10
S2 1 1,75
S3 0 0
TOTAL 57 100%
Sumber: Data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.4 didapat bahwa responden yang berpendidikan

SMA berjumlah 15 orang atau 26,32 persen, responden yang berpendidikan D3

berjumlah 17 orang atau 29,82 persen, responden berpendidikan D4/S1 berjumlah


61
24 orang atau 42,10 persen, responden yang berpendidikan S2 berjumlah 1 orang

atau 1,75 persen dan dalam pengisian data tidak ditemukan responden yang

berpendidikan SD, SMP ataupun S3. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden berpendidikan D4/S1.

PENDIDIKAN RESPONDEN
S2, 1 SD, 0
SMP, 0
S3, 0
SMA, 15
D4/S1, 24

D3, 17

SD SMP SMA D3 D4/S1 S2 S3


Sumber: Data diolah 2021
Gambar 4. 4 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

4.3.1.3.Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada

Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Kategori Pendidika Persentase
n
Kawin 54 94,74
Belum Kawin 3 5,26
Janda / Duda 0 0
Jumlah 57 100%
Sumber: Data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.5 didapat bahwa responden yang berstatus Kawin

berjumlah 54 orang atau 94,74 persen, responden yang berstatus Belum Kawin

berjumlah 3 orang atau 5,26 persen, dan tidak ditemukan responden berstatus

Janda / Duda. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berstatus Kawin.


62
STATUS PERKAWINAN
BELUM KAWIN JANDA/DUDA
3 0

KAWIN
54

Sumber: Data diolah 2021


Gambar 4. 5 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

4.3.1.4.Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian

Karakteristik responden berdasarkan status kepegawaian dapat dilihat pada

Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Kategori Jumlah Persentase
PNS 3 5,26
Non PNS 54 94,74
Honorer 0 0
Jumlah 57 100%
Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan Tabel 4.6 didapat bahwa responden yang berstatus Non PNS

berjumlah 54 orang atau 94,74 persen, responden yang berstatus PNS berjumlah 3

orang atau 5,26 persen, dan tidak ditemukan responden berstatus Honorer. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden berstatus Non PNS.


63

STATUS KEPEGAWAIAN
PNS, 3
HONOR, 0

NON-PNS, 54

Sumber: data diolah 2021


Gambar 4. 6 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian

4.3.1.5.Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan Umur dapat dilihat pada Tabel 4.7

berikut.

Tabel 4. 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase
24.00 - 28.70 4 7,02
28.71 - 33.42 7 12,28
33.43 - 38.13 8 14,04
38.14 – 42.85 6 10,53
42.86 – 47.56 8 14,04
47.57 – 52.28 9 15,78
52.29 – 56.9 5 8,77
57.00 – 61.72 10 17,54
Jumlah 57 100
Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan Tabel 4.7 didapat bahwa responden dengan umur 24.00 - 28.70

dengan jumlah frekuensi 4 atau 7.02 persen, responden dengan umur 28.71 -

33.42 dengan jumlah frekuensi 7 atau 12.28 persen, responden dengan umur 33.43

- 38.13 dengan jumlah frekuensi 8 atau 14,04 persen, responden dengan umur

38.14 – 42.85 dengan jumlah frekuensi 6 atau 10,53 persen, responden dengan

umur 42.86 – 47.56 dengan jumlah frekuensi 8 atau 14,04 persen, responden
64
dengan umur 47.57 – 52.28 dengan jumlah frekuensi 9 atau 15,78 persen,

responden dengan umur 52.29 – 56.9 dengan jumlah frekuensi 5 atau 8,77 persen

dan responden dengan umur 57.00 – 61.72 dengan jumlah frekuensi 10 atau 17,54

persen. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dengan umur 57.00 –

61.72.

12
10
10 9
8 8
8 7
6
6 5
4
4

0
24.00 28.71 33.43 38.14 42.86 47.57 52.29 57

Umur (Tahun)

Sumber: data diolah 2021

Gambar 4. 7 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Dari data diperoleh:


• Rata-rata : 41.67 tahun
• Median : 42.00 tahun
• Simpangan baku: 9.81 tahun
• Minimum : 24 tahun
• Maksiimum : 57 tahun

4.3.1.6.Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan Masa Kerja dapat dilihat pada Tabel

4.8 berikut.
Tabel 4. 8
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Persentase
1.3 – 5.9 8 14,03
6 – 10.6 22 38,60
10.7 – 15.3 4 7,02
15.4 – 20.0 15 26,32
65
20.1 -24.7 0 0
24.8 – 29.4 2 3,51
29.5 – 34.1 3 5,26
34.2 – 38.8 3 5,26
Jumlah 57 100
Sumber: data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.8 didapat bahwa responden dengan masa kerja 1.3 –

5.9 dengan jumlah frekuensi 8 atau 14,03 persen, responden dengan masa kerja 6

– 10.6 dengan jumlah frekuensi 22 atau 38,60 persen, responden dengan masa

kerja 10.7 – 15.3 dengan jumlah frekuensi 4 atau 7,02 persen, responden dengan

masa kerja 15.4 – 20.0 dengan jumlah frekuensi 15 atau 26,32 persen, responden

dengan masa kerja 20.1 -24.7 dengan jumlah frekuensi 0 atau 0 persen, responden

dengan masa kerja 24.8 – 29.4 dengan jumlah frekuensi 2 atau 3,51 persen,

responden dengan masa kerja 29.5 – 34.1 dengan jumlah frekuensi 3 atau 5,26

persen dan responden dengan masa kerja 34.2 – 38.8 dengan jumlah frekuensi 3

atau 5,26 persen. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dengan masa

kerja 6 – 10.6.

25 22
20
15
15

10 8
4 3 3
5 2
0
0
1.3 6 10.7 15.4 20.1 24.8 29.5 34.2
Masa Kerja (Tahun)

Sumber: data diolah 2021


66

Gambar 4. 8 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Dari data diperoleh:

• Rata-rata : 9.87 tahun


 Median : 7 tahun
• Simpangan baku: 9.27 tahun
 Minimum : 1.3 tahun
• Maksiimum : 34.2 tahun

4.3.1.7.Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Jaringan Internet

Karakteristik responden berdasarkan Fasilitas Jaringan Internet Dari

Rumah dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4. 9
Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Jaringan Internet
Kategori Jumlah Persentase
WIFI 7 11,67
Kuota 53 88,33
Tidak Ada 0 0
Jumlah 60 100%
Sumber: data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.9 didapat bahwa responden dengan Fasilitas

Jaringan Internet WIFI berjumlah 7 orang atau 11.67 persen, responden dengan

Fasilitas Jaringan Internet Kuota berjumlah 53 orang atau 88,33 persen dan tidak

ditemukan responden yang tidak memakai Fasilitas Jaringan Internet. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan Kuota sebagai Fasilitas

Jaringan Internet.
67

FASILITAS JARINGAN INTERNET


TIDAK ADA,
0 WIFI, 7

KUOTA , 53

Sumber: data diolah 2021


Gambar 4. 9 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas
Jaringan Internet

4.3.1.8.Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Komunikasi

Karakteristik responden berdasarkan Fasilitas Komunikasi dengan

Internet dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4. 10
Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Komunikasi
Kategori Jumlah Persentase
Laptop 4 7.02
Handphone 53 92.98
Tidak Ada 0 0
Jumlah 57 100%
Sumber: data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.10 didapat bahwa responden dengan laptop

sebagai fasilitas komunikasi berjumlah 4 orang atau 7,02 persen, responden

dengan Handphone sebagai fasilitas komunikasi dengan Internet berjumlah 53

orang atau 92,98 persen, dan tidak ditemukan responden yang tidak

menggunakan fasilitas komunikasti laptop maupun Handphone Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan fasilitas komunikasi

yang mudah digunakan yakni Handphone sebagai fasilitas komunikasi.


68

0
Fasilitas Komunikasi 4
0% 7%

53
93%

Laptop Handphone Tidak Ada

Sumber: data diolah 2021


Gambar 4. 10 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas
Komunikasi

4.3.1.9.Karakteristik Responden Berdasarkan Media Komunikasi

Karakteristik responden berdasarkan Media Komunikasi dengan Internet

dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4. 11
Karakteristik Responden Berdasarkan Media Komunikasi
Kategori Jumlah Persentase
E-mail 18 20,93
Media Sosial 12 13,95
Telepon Seluler 56 65,12
Tidak Ada 0 0
Jumlah 86 100
Sumber: data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.11 didapat bahwa responden dengan E-mail sebagai

media komunikasi dengan Internet berjumlah 18 orang atau 20,93 persen,

responden dengan Media Sosial sebagai media komunikasi dengan Internet

berjumlah 12 orang atau 13,95 persen, responden dengan Telepon Seluler sebagai

media komunikasi berjumlah 56 orang atau 65,12 persen dan tidak ditemukan

responden yang tidak memiliki media komunikasi di kehidupan sehari-hari. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan media komunikasi

Telepon Seluler sebagai media komunikasi.


69

MEDIA KOMUNIKASI
Tidak Ada, 0

Email, 18

Media Sosial, 12

Telepon Seluler ,
56

Sumber: data diolah 2021


Gambar 4. 11 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Media Komunikasi

4.3.1.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Platform Sosial Media

Karakteristik responden berdasarkan Media Komunikasi dengan Internet

dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4. 12
Karakteristik Responden Berdasarkan Platform Sosial Media
Kategori Jumlah Persentase
1. Facebook 33 28,44
2. Telegram 8 6,90
3. WhatsApp 54 46,55
4. Twitter 4 3,45
5. Instagram 14 12,07
6. Line 2 1,73
7. Tidak Punya 1 0,86
Jumlah 116
Sumber: data diolah 2021
Berdasarkan Tabel 4.12 didapat bahwa responden memiliki sejumlah

Platform Sosial Media Facebook, Telegram, WhatsApp, Twitter, Inatagram, Line


70
yang dimana secara umum jumlah pemilik WhatsApp lebih banyak diantara

Platform lainnya yakni berjumlah 54 orang atau 46,55 persen selanjutnya disusul

kepemilikan lebih dari satu Sosial media yang dimiliki responden seperti memiliki

Facebook dan whatssapp sekaligus dan ditambah dengan kepemilikan social

media lebih dari satu yang mereka miliki dan gunakan. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden yang memiliki sosial media Platform whatsapp lebih banyak

PLATFORM SOSIAL MEDIA


Line, 2
Tidak Ada, 1
Instagram, 14

Twitter, 4 Facebook, 33

Whatsapp, 54 Telegram, 8

yang digunakan dibanding dengan social media lainnya.

Sumber: data diolah 2021


Gambar 4. 12 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Platform Sosial
Media

4.3.1.11. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Work From Home

Kategorisasi variabel Work from home yang terdiri dari 10 pernytaan

dengan skala 1 sampai 5 dan responden sebanyak 57 orang adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 13
Ketetapan Kriteria
Kategori Skor Rata-Rata
Sangat 1 – 1.8
Rendah
Rendah 1.81-2.6
Sedang 2.61 – 3.4
Tinggi 3.41 – 4.2
Sangat 4.21 – 5
71
Tinggi
Sumber: Data diolah 2021
Hasil analisis deskriptif terhadap data tanggapan responden terhadap

variabel Work From Home yang telah diuraikan menjadi 10 pernyataan dengan

respons yang tercantum dalam Tabel berikut.

Tabel 4. 14
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Work From Home
Variabel Indikator Pilihan Skor Kategori
1 2 3 4 5 RataRata

WORK 1. Lingkungan kerja 43 6 1 8 0 1.55 Sangat


FROM fleksibel Rendah

HOME
2. Tingkat kenyamanan 2 0 3 30 23 4.24 Sangat

Tinggi

3. Kelengkapan fasilitas 0 4 2 34 18 4.14 Tinggi

4. Waktu perjalanan 1 4 3 40 10 3.93 Tinggi

Variabel Indikator Pilihan Skor Kategori


1 2 3 4 5 RataRat
a

5. Waktu kerja 0 2 1 40 15 4.17 Tinggi

6. Waktu pelayanan 0 1 1 43 13 4.17 Tinggi

7. Pemanfaatan waktu 0 8 0 39 11 3.91 Tinggi

8. Waktu penyelesaian 0 6 2 38 12 3.97 Tinggi


pekerjaan

9. Memiliki inisiatif 0 5 1 46 6 3.91 Tinggi

10. Memisahkan 8 0 44 6 3.83 Tinggi


pekerjaan rumah dan 0
kantor

Sumber: data diolah 2021

Dari Tabel 4.14 dapat diperolah informasi sebagai berikut:


72
a. Jawaban responden terhadap “lingkungan kerja fleksibel” adalah sangat

rendah. Hal ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan tidak

memiliki lingkungan kerja yang fleksibel.

b. jawaban responden terhadap “tingkat kenyamanan” adalah sangat tinggi.

Hal ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan di keseharian dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan pegawai memiliki masalah hidup dan

gangguan sehari hari yang sangat berpengaruh besar.

c. Jawaban responden terhadap “kelengkapan fasilitas” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan kelengkapan fasilitas yang

tinggi guna mendukung berjalannya pekerjaan.

d. Jawaban responden terhadap “waktu perjalanan” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan keadaan kerja selama WFH

meminimalisir waktu perjalanan.

e. Jawaban responden terhadap “waktu kerja” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa pegawai menyatakan waktu kerja / teleworker selama WFH

lebih banyak dan tinggi disbanding sebelumnya.

f. Jawaban responden terhadap “waktu pelayanan” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan bahwa tidak ada perbedaan

dalam memberikan pelayanan antara satu dengan yang lain

g. Jawaban responden terhadap “pemanfaatan waktu” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan tidak menyamakan antara

waktu siklik dengan waktu linear

h. Jawaban responden terhadap “waktu penyelesaian pekerjaan” adalah

tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan tingginya

kesadaran pegawai dengan on time selama bekerja


73
i. Jawaban responden terhadap “memiliki inisiatif” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan tingginya tingkat inisiatif

yang dimiliki pegawaai dalam membantu masalah pelayanan dan

pengajaran.

j. Jawaban responden terhadap “memisahkan pekerjaan rumah dan kantor”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan

tingginya tingkatan memisahkan pekerjaan rumah dan kantor serta tekanan

diri.
4.3.1.12. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komitmen

Kategorisasi variabel Komitmen yang terdiri dari 9 pernytaan dengan

skala 1 sampai 5 dan responden sebanyak 57 orang adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 15
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Komitmen
Variabel Pilihan Skor Kategori
Indikator Rata-
1 2 3 4 5
Rata
1. Kemauan pegawai 1 3 1 46 7 3.95 Tinggi
2. Ikatan emosional
pegawai 1 3 0 49 5 3.93 Tinggi

3. Kemauan dari diri


0 0 1 48 9 4.14 Tinggi
sendiri
4. Kesetiaan pegawai 0 8 1 47 2 3.74 Tinggi
5. Kebulatan tekat
0 4 2 48 4 3.9 Tinggi
pegawai
KOMITMEN
6. Loyalitaas Pegawai
2 3 2 44 7 3.88 Tinggi
7. Sikap tanggungjawab
terhadap institusi 0 0 0 55 3 4.05 Tinggi

8. Kebanggan pegawai
0 2 2 52 2 3.93 Tinggi
terhadap institusi
9. Kontribusi pegawai
0 0 0 54 4 4.07 Tinggi
terhadap institusi
Sumber: data diolah 2021
74
Dari Tabel 4.15 dapat diperolah informasi sebagai berikut:

a. Jawaban responden terhadap “Kemauan pegawai” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai menyatakan tingginya kemauan pegawai

dalam melakukan pekerjaan sebagai bentuk komitmen pegawai tersebut.

b. Jawaban responden terhadap “Ikatan emosional pegawai” adalah tinggi.

Hal ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan tingginya ikatan

emosional terhadap komitmen kerja pegawai.

c. Jawaban responden terhadap “kemauan dari diri sendiri” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa pegawai menyatakan tingginya komitmen

pegawai tersebut terlihat dari identifikasi keterlibatan di dalam organisasi

karena keinginan dari diri sendiri.

d. Jawaban responden terhadap “Kesetiaan pegawai” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai memiliki kesetiaan terhadap pekerjaan

yang tinggi.

e. Jawaban responden terhadap “kebulatan tekat pegawai” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa pegawai memiliki komitmen terhadap

pekerjaan yang tinggi.

f. Jawaban responden terhadap “Loyalitas pegawai” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa pegawai memiliki loyalitas terhadap pekerjaan

yang tinggi.

g. Jawaban responden terhadap “Sikap tanggung jawab terhadap institusi”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai memiliki tanggung

jawab terhadap organisasi karena adanya loyalitas yang tinggi.

h. Jawaban responden terhadap “kebanggaan pegawai terhadap institusi”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai memiliki


75
kebanggaan terhadap organisasi kerja sebagai bukti kesetiaan pegawai

yang tinggi.

i. jawaban responden terhadap “Kontribusi pegawai dalam organisasi kerja”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kontribusi pegawai terhadap

organisasi kerja yang tinggi.

4.3.1.13. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Teknologi

Informasi

Kategorisasi variabel Teknologi Informasi yang terdiri dari 15 pernytaan

dengan skala 1 sampai 5 dan responden sebanyak 57 orang adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 16
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Teknologi Informasi
Pilihan Skor
Variabel Indikator Rata- Kategori
1 2 3 4 5 Rata
1. Kemampuan teknologi
dalam pemprosesan 0 0 3 46 9 4.1 Tinggi
data mahasiswa
2. Kemampuan teknologi
dalam pemprosesan 0 0 0 50 8 4.14 Tinggi
data pegawai
3. Kemampuan teknologi
dalam pemprosesan 0 0 1 46 11 4.17 Tinggi
data akademik
4. Kemampuan teknologi
PENERAPAN dalam mengelolah 0 0 1 46 11 4.17 Tinggi
TEKNOLOGI data personalia
INFORMASI 5. Kecanggihan teknologi
Informasi mampu
0 0 1 51 6 4.09 Tinggi
mempercepat
pekerjaan
6. Kecanggihan teknologi
Informasi mampu
0 0 1 51 6 4.09 Tinggi
meningkatkan kualitas
pekerjaan
7. Kecanggihan teknologi
informasi mampu 0 0 0 52 6 4.1 Tinggi
memberikan informasi
76
yang dibutuhkan
8. Kecanggihan teknologi
0 1 0 48 9 4.12 Tinggi
informasi yang sesuai
Variabel Pilihan Skor
Indikator Rata- Kategori
1 2 3 4 5 Rata
dengan jenis pekerjaan
9. Kecanggihan teknologi
informasi untuk 0 0 3 43 12 4.16 Tinggi
meningkatkan karir
10. Kecanggihan
teknologi Informasi
0 1 2 47 8 4.07 Tinggi
mampu meningkatkan
motivasi kerja
11. Kecanggihan teknologi
informasi mampu
meningkatkan peluang 0 0 3 49 6 4.05 Tinggi
pekerjaan di masa yang
akan datang
12. Kecanggihan teknologi
informasi mampu
meningkatkan 0 0 0 51 7 4.12 Tinggi
fleksibilitas dalam
mengerjakan tugas
13. Aplikasi mendukung
dan memudahkan 0 0 2 51 5 4.05 Tinggi
didalam perencanaan
14. Aplikasi teknologi
informasi di gunakan
0 0 1 52 5 4.07 Tinggi
untuk pengawasan
pekerjaan
15. Teknologi menjadi
fasilitas pendukung 0 0 0 52 6 4.1 Tinggi
pengambilan keputusan
Sumber : data diolah 2021

Dari Tabel 4.16 dapat diperolah informasi sebagai berikut:

a. Jawaban responden terhadap “Kemampuan teknologi dalam pemprosesan

data mahasiswa” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa

kecanggihan teknologi mendukung pemrosesan data mahasiswa yang

tinggi.
77
b. Jawaban responden terhadap “Kemampuan teknologi dalam pemprosesan

data pegawai” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan

teknologi mendukung pemrosesan data pegawai yang tinggi.

c. Jawaban responden terhadap “Kemampuan teknologi dalam pemprosesan

data akademik” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan

teknologi mendukung pemrosesan data akademik yang tinggi.

d. Jawaban responden terhadap “kemampuan teknologi dalam mengelolah

data personalia” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan

teknologi informasi yang baik mampu mengelolah data personalia yang

tinggi.

e. Jawaban responden terhadap “kecanggihan teknologi informasi mampu

mempercepat pekerjaan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa

kecanggihan teknologi informasi mampu mempercepat pekerjaan yang

tinggi.

f. Jawaban responden terhadap “kecanggihan teknologi informasi mampu

meningkatkan kualitas pekerjaan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa kecanggihan teknologi informasi mampu meningkatkan kualitas

pekerjaan pegawai yang tinggi.

g. jawaban responden terhadap “kecanggihan teknologi informasi mampu

memberikan informasi yang dibutuhkan” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa kecanggihan teknologi informasi mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh pegawai pegawai.

h. Jawaban responden terhadap “kecanggihan teknologi informasi yang

sesuai dengan jenis pekerjaan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa kecanggihan teknologi informasi yang digunakan sesuai dengan

jenis pekerjaan pegawai.


78
i. Jawaban responden terhadap “teknologi informasi untuk meningkatkan

karir” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan teknologi

informasi mampu meningkatkan karir dari pegawai.

j. Jawaban responden terhadap “kecanggihan teknologi informasi mampu

meningkatkan motivasi kerja” adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa kecanggihan teknologi informasi mampu meningkatkan motivasi

kerja pegawai

k. Jawaban responden terhadap “peluang pekerjaan di masa yang akan

datang” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan

teknologi informasi mampu meningkatkan peluang kerja bagi pegawai di

masa yang akan datang.

l. Jawaban responden terhadap “fleksibilitas dalam mengerjakan tugas

pegawai” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kecanggihan

teknologi informasi mampu meningkatkan fleksibilitas dalam mengerjakan

tugas yang dimiliki pegawai.

m. Jawaban responden terhadap “aplikasi pendukung dan memudahkan

kondisi pekerjaan pegawai di dalam merencanakan” adalah tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa kecanggihan teknologi informasi berupa aplikasi

dapat mendukung dan memudahkan kondisi pekerjaan yang dimiliki

pegawai.

n. Jawaban responden terhadap “aplikasi teknologi informasi digunakan

untuk pengawasan pekerjaan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa pemberian fasilitas aplikasi teknologi informasi untuk pengawasan

pekerjaan pegawai.
79

J
o. awaban responden terhadap “fasilitas pendukung dalam pengambilan

keputusan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pemberian

fasilitas pendukung dengan memanfaatkan teknologi dapat

mendukung pengambilan keputusan di dalam kerja pegawai.

4.3.1.14. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai

Hasil analisis deskriptif terhadap data tanggapan responden terhadap

variabel Kinerja Pegawai yang telah diuraikan menjadi 22 pernyataan dengan

respons yang tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 4. 17
Deskripsi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Pegawai
Pilihan Skor
Variabel Indikator RataRat Kategor
1 2 3 4 5 a
1. Mecapai target yang
0 0 1 52 5 4.07 Tinggi
diharapkan
2. Pemenuhan volume pekerjaan 1 0 2 49 6 4.02 Tinggi
3. Melampaui beban kerja sesuai
tugas pokok dan fungsinya 0 0 1 47 10 4.16 Tinggi

4. Bekerja senuai dengan Sangat


0 0 1 43 14 4.22
standard Tinggi
5. Mengerjakan pekerjaan yang
0 0 1 50 7 4.1 Tinggi
telah ditentukan
KINERJA 6. Memenuhi standard
PEGAWAI 0 0 0 46 12 4.21 Tinggi
operasional prosedur kerja
7. Perasaan bersalah ketika
pekerjaan tidak sesuai 0 0 1 52 5 4.07 Tinggi
harapan
0 0
8. Ketersediaan diri untuk
lembur guna menuntaskan 3 47 8 4.09 Tinggi
pekerjaan peegawai
9. Merasa malu jika pekerjaan 0 1
0 52 5 4.05 Tinggi
belum selesai
80

10. Penuntasan pekerjaan sesuai


0 0 1 50 7 4.1 Tinggi
jadwal yang telah ditetapkan
11. Menuntaskan pekerjaan
sesuai dengan permintaan 0 1 3 46 8 4.05 Tinggi
pemimpin
Variabel Pilihan Skor
Indikator RataRata Kategor
1 2 3 4 5
12. Bekerja sesuai dengan tugas 1 1 2 48 6 3.98 Tinggi
pokok dan fungsi
13. Mengerjakan pekerjaan yang
0 0 0 52 6 4.1 Tinggi
sifatnya rutin
14. Pekerjaan rutin menjadikan
mengerjakan pekerjaan lebih 0 0 0 55 3 4.05 Tinggi
cepat
15. Pekerjaan rutin
meningkatkan kualitas 0 1 1 45 11 4.14 Tinggi
pekerjaan
16. Mengunakan fasilitas kantor
0 0 1 47 10 4.16 Tinggi
seminimum mungkin
17. Menggunakan bantuan
teman sekerja seminimum 0 0 1 48 9 4.14 Tinggi
mungkin
18. Mengeluarkan anggaran
0 0 0 51 7 4.12 Tinggi
seminimum mungkin
19. Menggunakan ATK
0 0 0 50 8 4.14 Tinggi
seminimum mungkin
20. Mendapat penghargaan dari
0 0 1 55 2 4.02 Tinggi
pemimpin atas prestasi kerja
21. Mendapat peluang untuk di
0 1 1 53 3 4 Tinggi
promosikan
22. Mendapat insentif atas
0 0 1 52 5 4.07 Tinggi
pekerjaan saya
Sumber : data diolah 2021

Dari Tabel 4.17 dapat diperolah informasi sebagai berikut:

a. Jawaban responden terhadap “mencapai

target yang diharapkan” adalah tinggi.

Hal ini memberi makna bahwa mencapai

target yang diharapkan dapat


81

Jawaban responden terhadap “


meingkatkan kinerja pegawai dalam

melakukan pekerjaan.

b. Jawaban responden terhadap “memenuhi

volume pekerjaan sehari-hari” adalah

tinggi. Hal ini memberi makna bahwa

memenuhi volume pekerjaan sehari-hari

yang disyaratkan akan menjadikan

tingkatan kinerja pegawai yang tinggi.

c. melampaui beban kerja sesuai dengan


tugas

pokok dan fungsi” adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa kinerja

pegawai yang baik dapat melampaui beban kerja sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi yang diharapkan.

d. Jawaban responden terhadap

“melaksanakan pekerjaan sesuai

standard” adalah sangat tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan standard sangat

tinggi pengaruhnya untuk kualitas kinerja

pegawai.

e. Jawaban responden terhadap


“mengerjakan pekerjaan yang sudah

ditentukan dengan benar sampai pekerjaan itu selesai” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan

dengan benar sampai pekerjaan itu selesai meningkatkan kinerja pegawai.


82

f. Jawaban responden terhadap “memenuhi

standard operasional prosedur dalam

pekerjaan” adalah sangat tinggi. Hal ini

memberi makna bahwa memenuhi

standard operasional prosedur dalam

pekerjaan sangatlah tinggi dengan

prosedur penuntasan pekerjaan akan

meningkatkan kinerja pegawai.

g. Jawaban responden terhadap “Perasaan

bersalah ketika pekerjaan tidak sesuai

harapan” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa pekerjaan yang dikerjakan

tidak sesuai dengan yang diharapkan

akan timbul rasa bersalah pegawai

tersebut.

h. Jawaban responden terhadap

“Ketersediaan diri untuk lembur” adalah

tinggi. Hal ini memberi makna bahwa

pegawai bersedia lembur kerja jika

pekerjaan belum diselesaikan dengan

tuntas dengan kata lain menuntaskan

pekerjaan pegawai.
83

Jawaban responden terhadap “


i. merasa malu jika pekerjaan belum
selesai”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai bertanggungjawab

penuh terhadap pekerjaan yang dimiliki dan merasa malu apabila tugas

tersebut belum tuntas dikerjakan.

j. Jawaban responden terhadap

“penuntasan pekerjaan sesuai jadwal

yang telah ditetapkan” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa pegawai

dapat menuntaskan pekerjaan sesuai

jadwal yang telah ditetapkan akan

meningkatkan kinerja dari pegawai.

k. Jawaban responden terhadap

“Penuntasan pekerjaan sesuai dengan

permintaan pemimpin” adalah tinggi.

Hal ini memberi makna bahwa

penuntasan pekerjaan sesuai dengan

permintaan pemimpin akan memenuhi

performa organisasi serta meningkatkan

kinerja pegawai.

l. jawaban responden terhadap “bekerja

sesuai tugas pokok dan fungsi” adalah

tinggi. Hal ini memberi makna bahwa


84

Jawaban responden terhadap “


bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi

pegawai akan mampu meningkatkan

pencapaian dan kinerja pegawai tersebut.

m. Jawaban responden terhadap

“mengerjakan pekerjaan yang sifatnya

rutin” dalam pekerjaan adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa mengerjakan

pekerjaan yang sifatnya rutin akan

mampu memberikan hasil yang baik

dalam kinerja pegawai.

n. Jawaban responden terhadap “pekerjaan

rutin membuat pegawai dapat

mengerjakan pekerjaan lebih cepat”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa dengan mengerjakan pekerjaan

secara rutin akan membuat pegawai

mampu mengerjakan pekerjaan lebih

cepat.

o. pekerjaan rutin meningkatkan kualitas

pekerjaan yang pegawai hasilkan” adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa dengan mengerjakan pekerjaan secara rutin akan mampu

meningkatkan kualitas dari pekerjaan yang dilakukan pegawai.


85

Jawaban responden terhadap “


p. Jawaban responden terhadap

“menggunakan fasilitas kantor

seminimum mungkin” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa memiliki

standard kinerja yang baik mampu

mengurangi penggunaan fasilitas kantor

yang ada.

q. Jawaban responden terhadap

“menggunakan bantuan teman

seminimum mungkin” adalah tinggi. Hal

ini memberi makna bahwa pegawai yang

memiliki kinerja yang baik tidak

mengerjakan secara mandiri tugas dan

kewajibannya.

r. Jawaban responden terhadap

“mengeluarkan anggaran seminimum

mungkin” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa pegawai membantu

pengurangan pengeluaran dengan

mengeluarkan anggaran seminimum

mungkin.

s. Jawaban responden terhadap

“menggunakan ATK seminimum


86

Jawaban responden terhadap “


mungkin” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa pegawai dengan kinerja

yang baik akan mengurangi pemborosan

penggunaan ATK dikarenakan dalam

bekerja dengan penuh ketekunan dan

meminimalisir kesalahan sehingga

minim penggunaan ATK.

t. Jawaban responden terhadap “mendapat

penghargaan dari pemimpin atas prestasi

kerja” adalah tinggi. Hal ini memberi

makna bahwa pegawai berhak

mendapatkan penghargaan atas prestasi

kerja.

u. mendapat peluang untuk di promosikan”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna bahwa pegawai berhak

mendapatkan peluang dipromosikan atas dasar pencapaian kinerja selama

bekerja didalam organisasi.

v. Jawaban responden terhadap

“mendapatkan insentif atas pekerjaan”

adalah tinggi. Hal ini memberi makna

bahwa pegawai berhak memperoleh

insentif dari pencapaian kerja yang telah


87

Jawaban responden terhadap “


dikerjakan untuk memenuhi kinerja

pegawai.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1.Uji Normalitas

Uji normalitas dari standardized residual hasil multi regressi linier yaitu

dengan melihat Hisrogram Reidual dan grafik normal P-P Plot seperti ditunjukkan

pada Gambar 4.13 dan 4.14 berturut-turut. Dari kedua gambar tersebut dapat

disimpulkan bahwa standardized residual dari model berdistribusi normal.

Gambar 4. 13 Gambar 4. 14 Normal P-P Plot Standardized


Residual Histogram Standardized Residual
88

4.3.2.2.Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas pada penelitian ini dengan melihat nilai tolerance dan

VIF dari setiap variabel independen (Tabel 4.16). Nilai VIF masing-masing

variabel lebih kecil dari 10 serta nilai tolerance masing-masing variabel lebih besar

dari 0,10. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas sehingga uji

multikolinieritas terpenuhi.

Tabel 4. 18
Uji Multikolinieritas
95.0%
Confidence Collinearity
Interval for B Correlations Statistics
Lower Upper Zeroorde
Model Bound Bound r Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -3.772 2.916
WFH -2.230 .182 .826 -.232 -.082 .22 2.006
Komitmen
.656 2.947 .909 .404 .152 .13 2.167
TI
WFH dan Teknologi Informasi -.252 1.489 .859 .196 .069 .15 6.990
Komitmen dan Teknologi -.009 .526 .877 .262 .093 .21 9.576
Informasi -.624 -.067 .907 -.329 -.120 .11 8.758

Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel independennya

tidak terjadi multikolinieritas sehingga model regresi kedua tersebut tidak

memenuhi syarat asumsi klasik dalam analisis regresi.

4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan uji grafik Scatterplot antara nilai

variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID seperti ditunjukkan

pada Gambar 4.15 Hasil dari grafik Scatterplot tidak ada pola yang jelas dari

sebaran titik dan titik-titik menyebar secara merata. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas sehingga uji heteroskedastisitas terpenuhi.


89

Gambar 4. 15 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

4.3.3. Pengaruh Antar Variabel

Model pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian

ini merupakan Model Multi Regressi Linier dengan model sebagai berikut:

Y = ρ1 X1 + ρ2 X2 + ρ3Z+ ρ4 X1 Z+ ρ5 X2 Z + e Dimana:
Y = Kinerja Pegawai
X1 = Work from home
X2 = Komitmen
Z = Teknologi Informasi
ρ 1, …, ρ5 = koefisien pengaruh
e = error
Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:

4.3.3.1.Koefisien Korelasi Total

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.19 menunjukkan nilai R total sebesar

0.939. Angka ini memberi makna bahwa Komitmen dan Teknologi Informasi,

WFH, Komitmen, Teknologi Indormasi, WFH dan Teknologi Informasi secara

bersamaan dan Kinerja Pegawai mempunyai korelasi total sebesar 0.939 dan

masuk kategori hubungan sangat tinggi.

Tabel 4. 19
90

Hasil Korelasi Total (R) dan Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

.939a .882 .870 .073188

a. Predictors: (Constant), Komitmen dan Teknologi Informasi, WFH, Komitmen,


Teknologi Informasi, WFH dan Teknologi Informasi b. Dependent Variable:
Kinerja Pegawai
4.3.3.2.Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui variabel Teknologi Informasi yang dipengaruhi variabel

Work from home dan komitmen dapat dilihat melalui besarnya koefisien

determinasi.

Dari Tabel 4.19 diperoleh nilai R Square adalah 0,882. Hasil ini berarti

88,2 persen kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen Work

from home dan Komitmen sedangkan sisanya 11,8 persen dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

4.3.3.3.Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Besarnya pengaruh bebas terhadap variabel terikat berdasarkan hasil

pengolahan data diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4. 20
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 2.040 5 .408 76.176 .000b
1 Residual .273 51 .005
Total 2.313 56
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Komitmen dan Teknologi Informasi, WFH,
Komitmen, Teknologi Informasi, WFH dan Teknologi Informasi
Hasil menunjukkan nilai Sig-F sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini memberi

makna bahwa, WFH, Komitmen, Teknologi Informasi, WFH dan Teknologi


91

Informasi dan Komitmen dan Teknologi Informasi secara bersamaan berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Besar pengaruh parsial antara bariabel bebas

dan terikat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 21
Hasil Multi Regresi Linier Coefficientsa
Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -.428 1.666 -.257 .798

WFH -1.024 .516 -2.045 -1.984 .048

Komitmen 1.801 .571 2.596 3.157 .003

Teknologi Informasi .619 .316 .988 1.987 .049

WFH danTeknologi .258 .133 3.914 1.939 .058


Informasi

Komitmen dan -.345 .139 -4.484 -2.492 .016


Teknologi Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Dari Tabel 4.21 dapat uji parsial diperoleh sebagai berikut

a. Variabel WFH nilai sig 0,048 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel

WFH berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai, sehingga

hipotesis pertama diterima.

b. Variabel Komitmen nilai sig 0,003 lebih kecil dari 0,05 yang artinya

variabel Komitmen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai,

sehingga hipotesis dua diterima.

c. Variabel WFH dan Teknologi Teknologi Informasi nilai sig 0,058 lebih

dari 0,05 yang artinya variabel Teknologi Teknologi Informasi tidak


92

memoderasi WFH terhadap Kinerja Pegawai secara signifikan, sehingga

hipotesis ketiga ditolak.

d. Variabel Komitmen dan Teknologi Informasi nilai sig 0,016 kurang dari

0,05 yang artinya variabel Teknologi Informasi memoderasi pengaruh

komitmen terhadap kinerja pegawai secara signifikan, sehingga hipotesis

keempat diterima.

Dari hasil tersebut dapat dibuat model persamaan regresi yaitu:

Y = -2,045 X1 + 2,596 X2 + 0,988 Z + 3.917 X1 Z – 4.484 X2 Z

Model persamaan regresi pertama tersebut mempunyai makna sebagai

berikut

a. Koefisien pengaruh variabel X1 (WFH) bernilai -2,045. Variabel WFH

mempunyai pengaruh yang berlawanan arah terhadap Kinerja Pegawai.

Artinya setiap kenaikan variabel WFH persatu poin dengan asumsi

variabel independen lainnya dianggap konstan maka akan menurunkan

nilai Kinerja Pegawai sebesar 2,045 poin.

b. Koefisien pengaruh variabel X2 (Komitmen) bernilai 2,596. Variabel

Komitmen mempunyai pengaruh yang searah terhadap Kinerja Pegawai.

Artinya setiap kenaikan variabel Komitmen persatu poin dengan asumsi

variabel independen lainnya dianggap konstan maka akan meningkatkan

nilai Kinerja Pegawai sebesar 2,596 poin.

c. Koefisien pengaruh variabel Z (Penerapan Teknologi Informasi) bernilai

0,988. Variabel Penerapan Teknolologi Informasi mempunyai pengaruh

yang searah terhadap Kinerja Pegawai. Artinya setiap kenaikan variabel


93

penerapan teknologi informasi persatu poin dengan asumsi variabel

independen lainnya dianggap konstan maka akan meningkatkan nilai

Kinerja Pegawai sebesar 0,988 poin.

d. Koefisien pengaruh variabel X1Z (WFH diikuti dengan Penerapan

Teknologi Informasi) bernilai 3,917. Variabel WFH diikuti dengan

penerapan teknologi informasi mempunyai pengaruh yang searah terhadap

Kinerja Pegawai. Artinya setiap kenaikan variabel WFH diikuti dengan

penerapan teknologi informasi persatu poin dengan asumsi variabel

independen lainnya dianggap konstan maka akan meningkatkan nilai

Kinerja Pegawai sebesar 3,917 poin.

e. Koefisien pengaruh variabel X2Z (Komitmen diikuti dengan Penerapan

Teknologi Informasi) bernilai -4,484. Variabel Komitmen diikuti dengan

penerapan teknologi informasi mempunyai pengaruh yang berlawanan

arah terhadap Kinerja Pegawai. Artinya setiap kenaikan variabel

Komitmen diikuti dengan penerapan teknologi informasi persatu poin

dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan maka akan

menurunnya nilai Kinerja Pegawai sebesar 4,484poin.

4.4. Jawaban Atas Hipotesis

Bersadarkan hasil pengolahan data yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat disimpulkan jawaban atas hipotesis penelitian sebagai berikut:

Tabel 4. 22
Jawaban Atas Hipotesis
Hasil
Hipotesis Pernyataan Koefisien Nilai Kesimpulan
Pengaruh Signifikan
H1 Work From Home berpengaruh dan -2.045 0.048 Diterima
94

signifikan terhadap Kinerja Pegawai


Komitmen berpengaruh dan signifikan
H2 2.596 0.003 Diterima
terhadap Kinerja Pegawai
Penerapan Teknologi Informasi
H3 memoderasi atas pengaruh Work 3.914 0.058 Ditolak
From Home terhadap Kinerja Pegawai
Penerapan Teknologi Informasi
H4 memoderasi atas pengaruh komitmen -4.484 0.016 Diterima
terhadap Kinerja Pegawai
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Work From Home

berpengaruh dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai FMIPA USU. Hasil ini

menandakan bahwa model kerja work from home yang diberlakukan FMIPA USU

terlaksana dengan baik akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai terlihat dari

tingkat kinerja pegawai akan meningkat. Meningkatnya kinerja pegawai yang

dapat di nilai kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, efektivitas,

kemandirian, komitmen kerja dan sebagainya. Oleh karena itu fakultas harus

senantiasa memberikan dukungan kepada pegawai dalam menjalankan model kerja

work from home. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu sesuai

dengan penelitian Nova Nabella (2021), Pristianto, Muhammad Ikhlash, Mulya

Rafika, Dinda Karasinta Hasibuan (2020), Suranto (2020), dan Rezeky Ana Ashal

(2020) yang menyatakan work from home berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai.

4.5.2. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Komitmen berpengaruh dan

signifikan terhadap Kinerja Pegawai FMIPA USU. Hal ini dikarenakan komitmen

yang diberikan oleh pegawai FMIPA USU telah sesuai dengan realisasi kerja
95

sehingga kinerja pegawai meningkat dalam bekerja. Jika setiap pegawai mampu

meningkatkan komitmen terhadap pekerjaan yaitu loyalitas pegawai terhadap

organisasi, maka kinerja setiap pegawai akan meningkat sesuai dengan kemauan,

kesetiaan kebanggan pegawai. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

M. Aditya Putra Pratama (2017), Frengky Basna (2016) Arina Nurandini dan

Eisha Lataruva (2014), Suwardi dan Joko Utomo (2011), yang menyatakan

komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

4.5.3. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi pengaruh Work From

Home terhadap Kinerja Pegawai

Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan teknologi informasi tidak

signifikan memoderasi pengaruh work from home terhadap kinerja pegawai.

Artinya work from home belum diikuti dengan penerapan teknologi informasi

secara benar. Akibatnya tidak signifikan berpangaruh kepada kinerja pegawai

FMIPA USU. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai FMIPA USU belum

menggunakan teknologi informasi secara tepat untuk melaksanakan pekerjaannya

dari rumah.

4.5.4. Penerapan Teknologi Informasi memoderasi pengaruh komitmen

terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bahwa penerapan teknologi

informasi secara signifikan memoderasi pengaruh komitmen terhadap kinerja

pegawai. Artinya komitmen yang diikuti dengan penerapan teknologi informasi

secara benar mempengaruhi kinerja pegawai FMIPA USU. Namun dalam hal ini

menunjukkan komitmen yang disertai dengan penerapan teknologi informasi

akan memperlemah pengaruh komitmen terhadap kinerja karena para pegawai


96

pada hakekatnya berkeinginan bekerja secara langsung. Sehingga penerapan

teknologi informasi tidak meningkatkan komitmen mereka.

Hasil ini didukung penelitian M Aditya Putra Pratama, Fareshti Nurdiana

(2017), Andi Novianto Putra (2012) dan Agil Rahmansyah (2012), Mukhammad

Hilmi Muzakki, Heru Susilo, Saiful Rahman Yuniarto (2016), yang menyatakan

komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.


BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan:

1. Work From Home berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Hasil ini menandakan bahwa penerapan work from home akan

menurunkan kinerja pegawai. Dengan perkataan lain apabila work from

home semakin lama diterapkan akan menurunkan kinerja pegawai.

Kondisi ini terjadi karena para pegawai tidak terbiasa bekerja dari rumah.

Akibat dari sistem ini, para pegawai terganggu atau tidak konsentrasi

dalam menyelesaikan pekerjaan karena adanya gangguan di lingkungan

rumah tempat mereka tinggal.

2. Komitmen berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai Hal ini

dikarenakan komitmen yang diberikan oleh pegawai FMIPA USU telah

sesuai dengan realisasi kerja sehingga kinerja pegawai meningkat dalam

bekerja terlihat dari pemenuhan keinginan untuk memajukan institusi yang

dilihat dari segi kemauan pegawai dalam melaksanakan kerja, ikatan

emosional pegawai, kemauan dari diri sendiri, kesetiaan pegawai,

kebulatan tekat pegawai, loyalitas pegawai, sikap tanggung jawab terhadap

institusi, kebanggaan pegawai terhadap institusi, serta kontribusi pegawai

terhadap institusi yang sangat baik dan terpenuhi.

3. Penerapan teknologi informasi tidak signifikan memoderasi pengaruh

work from home terhadap kinerja pegawai. Artinya work from home belum

98
99

diikuti dengan penerapan teknologi informasi secara benar. Akibatnya

tidak signifikan berpangaruh kepada kinerja pegawai FMIPA USU. Hal ini

menunjukkan bahwa para pegawai FMIPA USU belum menggunakan

teknologi informasi secara tepat untuk melaksanakan pekerjaannya dari

rumah.

4. Penerapan teknologi informasi secara signifikan memoderasi pengaruh

komitmen terhadap kinerja pegawai. Artinya komitmen yang diikuti

dengan penerapan teknologi informasi secara benar mempengaruhi kinerja

pegawai FMIPA USU. Namun dalam hal ini menunjukkan komitmen yang

disertai dengan penerapan teknologi informasi akan memperlemah

pengaruh komitmen terhadap kinerja pegawai karena para pegawai pada

hakekatnya berkeinginan bekerja secara langsung. Sehingga penerapan

teknologi informasi tidak meningkatkan komitmen mereka.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat

diberikan, yaitu:

1. Untuk work from home, fakultas diharapkan dapat lebih memantau hasil

kinerja baik dan prestasi pegawai dengan panduan dan ketentuan yang

berlaku.

2. Untuk komitmen, diharapkan fakultas dapat mempertimbangkan untuk

memberikan reward atas prestasi yang dicapai pegawai sesuai kemampuan

universitas. Selain itu juga fakultas dapat menjalin komunikasi dua arah di

instansi, bekerja sama, saling berbagi, saling memberi manfaat dan

memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai.


100

3. Untuk meningkatkan tingkat penerapan teknologi informasi, fakultas

diharapkan mengevaluasi kembali kemampuan penggunaan teknologi

informasi yang digunakan oleh pegawai, apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan pegawai dalam menggunakan teknologi informasi.

4. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, fakultas diharapkan untuk

memberikan pelatihan dalam penggunaan tenologi guna mendukung

peningkatan kinerja pegawai.

5. Bagi para Peneliti selanjutnya, agar penelitian ini dikembangkan lebih luas

lagi untuk mendapatkan hasil empirik yang lebih kuat yaitu dengan

menambah variabel lain yang mempengaruhi kinerja.

6. Diharapkan agar Peneliti berikutnya memperluas objek penelitian dengan

tidak terbatas hanya pada pegawai di tingkat fakultas namun hingga

tingkat universitas.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Blasius Sudarsono, Pustakawan Cinta Dan Teknologi, (Jakarta: Ikatan Sarjan Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi Indonesia, 2009), h.37

George H dan Hopwood, Williams S., Accounting Information System (Jakarta:


Salemba Empat, 1995), h.11

Jogiyanto, dkk, Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (Yogyakarta: Andi,


2009), 19

Kuncoro, M, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga,2009

Muhammad Suyanto, Pengantar Teknologi Informasi (Yogyakarta: Andi, 2005),


10

Mulyadi, Sistem Akuntansi. Yogyakarta. Salemba empat, 2014, hal 10. Cetakan 4

Narimawati, Umi, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan


Aplikasi, (Jakarta: Salemba empat, 2008),98

Ria Mardiana Yusuf dan Darman Syarif, Perilaku Komitmen Organisasi,


Makasar: CV Nas Media Pustaka, 2018, hal 17

Ria Mardiana Yusuf dan Darman Syarif, Perilaku Komitmen Organisasi......., hal
19 - 20

Sekaran, Uma, Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Situmorang, Syafrizal helmi, and muslich Lutfi, Analisis Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, (Medan: USU Press, 2008), Edisi 2

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:


Alfabeta, 2011)

Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi (Jakrata: Bumi Aksara, 2009), 13

Jurnal dan Skripsi:

Agustian, F. A., Poernomo, D., & Puspitaningtyas, Z. (2018). Pengaruh


Kompetensi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. Majalah
Ilmiah DIAN ILMU, 17(2). https://doi.org/10.37849/midi.v17i2.83

Ashal R.A. 2020. Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara Di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tpi Medan. Medan.
Volume 14, Nomor 2, Juli 2020, h, 223.

Astriyani Nopia, Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya


Kepemimpinan dan Locus Control Terhadap Kepuasan Kerja Kantor
Akuntan Publik, (Jakarta: UIN Syarif Hidatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, 2011), hal 13

Basna, F. (2016). Analisis Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Komitmen


Organisasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Riset Bisnis
Dan Manajemen, 4(3), 319–334.

Fariansyah Defin Shahrial Putra, 2017, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan


Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Perusahaan Maju Makmur
Banjarmasin, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10, hal 165

Kantor, K., & Bitung, I. (2020). Jenia Nur Soelistyoningrum: “Pengaruh


Efektivitas Work From Home Terhadap Loyalitas dan ...” 322. 23(3), 321–
331.

Lia Asmini dan Bambang Suratman, “Pengaruh Penggunaan Teknologi


Komunikasi terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Di Kantor Pos Medan”
(Jurnal Administrasi Perkantoran, Vol 2, No 2- Universitas Negeri
Surabaya, 2014), 3

Mungkasa O. 2020. Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju


Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. The Indonesian Journal of
Development Planning Volume IV No. 2, 2020 h,127-128.

Mungkasa O. 2020. Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH):


Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. The Indonesian
Journal of Development Planning Volume IV No. 2, 2020 h,127-128.

Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju


Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. Jurnal Perencanaan Pembangunan:
The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 126–150.
https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119

Nurandini, A., Lataruva, E., Prof, J., & Sh, S. (2014). Analisis Pengaruh
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pegawai
Perum Perumnas Jakarta). Jurnal Studi Manajemen Organisasi, 11(1), 78–
91. https://doi.org/10.14710/jsmo.v11i1.13164

Pristiyono, P., Ikhlash, M., Rafika, M., & Hasibuan, D. K. (2020). Implementasi
Work From Home terhadap Motivasi dan Kinerja Dosen di Indonesia.
JURNAL AKUNTANSI, EKONOMI Dan MANAJEMEN BISNIS, 8(2), 263–
269. https://doi.org/10.30871/jaemb.v8i2.2692
Sabihaini, Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kinerja Individual
(Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala, 2006), 5
St Tryaningsih, Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinnerja Pegawai, (Universitas Surakarta: Fakultas
Ekonomi, 2014), Jurnal Informatika Vol.1 No.2, hal 33 - 34

Suwardi, S., & Utomo, J. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan
Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai
Setda Kabupaten Pati). Jurnal Analisis Manajemen, 5(1), 75–86.

Website:

Djkn, 2020, Bekerja dari Rumah (Work From Home) Dari Sudut Pandang Unit
Kepatuhan Internal, Online https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca
/13014/Bekerja-dari-Rumah-Work-From-Home-Dari-Sudut-PandangUnit
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca /13014/Bekerja-dari-Rumah-
Work-From-Home-Dari-Sudut-PandangUnit -Kepatuhan-
Internal.htmlKepatuhan-Internal.html, (Diakses 31 Maret 2020 08 :
00).www.bpkp.go
.id(diakses pada tanggal 10 April 2020)

Gądecki, J., Jewdokimow, M., & Żadkowska, M. (2018). New technologies and
family life in the context of work at home. The strategies of work-life
balance. Studia Humanistyczne AGH, 17(4), 77. https://doi.org/10.7494/
human.2018.17.4.77

Gądecki, J., Jewdokimow, M., & Żadkowska, M. (2018). New technologies and
family life in the context of work at home. The strategies of work-life
balance. Studia Humanistyczne AGH, 17(4), 77. https://doi.org/10.7494/
human.2018.17.4.77
LAMPIRAN 1

KUESIONER

PENGARUH WORK FORM HOME DAN KOMITMEN DENGAN


PENERAPAN TEKNOLOGI IT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI FMIPA USU

PENGANTAR

Bapak dan Ibu yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penulisan
Skripsi dengan judul: PENGARUH WORK FORM HOME DAN KOMITMEN
DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI IT SEBAGAI VARIABEL
MODERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI FMIPA USU, sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Sarjana Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Sumatera Utara. Sehubungan dengan hal tersebut, saya memerlukan data
melalui kuesioner ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Roulia M. G. Tambunan
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

IDENTITAS RESPONDEN

Tanggal Pengisian Responden No:


Nama Responden
Jenis Kelamin ☐ Laki-laki ☐ Perempuan
Umur

☐1. SD ☐ 2. SMP ☐3. SMA


☐4. D3 ☐ 5. D4/S1 ☐6. S2
Pendidikan Terakhir
☐7. S3
Status Perkawinan ☐ 1. Kawin ☐ 2. Belum kawin

☐ 3. Janda/Duda
Status Kepegawaian ☐PNS ☐ Non PNS ☐ Honorer
Unit Kerja
Masa Kerja
Fasilitas jaringan internet dari
rumah
☐ WIFI ☐ Kuota ☐ Tidak
(Jawaban dapat lebih dari
Ada
satu)
Fasilitas komunikasi dengan
internet
☐ Laptop ☐ Handphone ☐ Tidak
(Jawaban dapat lebih dari
Ada
satu)
Media komunikasi dengan ☐ E-Mail ☐ Media Sosial
internet
(Jawaban dapat lebih dari
satu) ☐ Telepon ☐ Tidak Ada
Seluler ☐ Telegram
☐ Facebook ☐ Twitter
Platform Sosial Media yang ☐ WhatsApp ☐ Line
dimiliki ☐ Instagram
(Jawaban dapat lebih dari ☐ Lainnya.
satu) ☐ Tidak Punya
Sebutkan……………….
Pilihlah jawaban dengan tanda ceklist (v) yang ada pada setiap pertanyaan di
bawah ini sesuai dengan tanggapan Bapak dan Ibu.
B.

menyatakan
FAKTOR KEADAAN KERJA SELAMA WORK FROM HOME

Untuk pertanyaan pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk pendapat


tentang seberapa jauh keberadaan kerja selama Work From Home (WFH) di
FMIPA dengan tanda ceklist (v) pada kolom pilihan yang disediakan yang
menurut Bapak/Ibu:
No. Pernyataan Pilihan
Saya memiliki ruang kerja ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
yang lebih fleksibel ☐ Tidak Setuju
1
dari rumah selama ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
WFH
Saya merasakan lebih ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
2 nyaman bekerja dari rumah ☐ Tidak Setuju
semasa WFH ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya memiliki fasilitas yang ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
3 lengkap dari rumah selama ☐ Tidak Setuju
WFH
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya merasa waktu yang ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
4 dibutuhkan untuk perjalanan ☐ Tidak Setuju
menurun selama WFH ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya merasakan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
5 peningkatan waktu kerja ☐ Tidak Setuju
selama WFH ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya merasakan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
6 peningkatan waktu ☐ Tidak Setuju
pelayanan selama WFH ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya merasa lebih ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
7 memanfaatkan waktu yang ☐ Tidak Setuju
ada selama WFH ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya merasa ketepatan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
8 waktu penyelesaian ☐ Tidak Setuju
pekerjaan selama WFH
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya merasa peningkatan
9 ☐ Tidak Setuju
inisiatif kerja selama WFH
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
C.

menyatakan
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya merasa keseimbangan
antara pekerjaan rumah dan ☐ Tidak Setuju
10 ☐ Sangat Setuju
pekerjaan kantor selama ☐ Cukup Setuju
WFH
FAKTOR KOMITMEN

Untuk pertanyaan pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk pendapat


tentang seberapa jauh komitmen pegawai yang ada selama bekerja dengan tanda
ceklist (v) pada kolom pilihan yang disediakan:

No. Pernyataan Pilihan


Saya memiliki kemauanyang ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
tinggi selama bekerja di FMIPA ☐ Tidak Setuju
1. USU ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya merasa masalah yang ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
terjadi di FMIPA menjadi ☐ Tidak Setuju
2. permasalahan saya juga ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya merasa menjadi bagian
☐ Tidak Setuju
keluarga pada fakultas ini.
3. ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya sulit meninggalkan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
FMIPA ini karena kesetiaan saya ☐ Tidak Setuju
4. ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya akan mengabdi di FMIPA
☐ Tidak Setuju
USU
5. ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya akan tetap setia ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
menjalankan tugas-tugas di ☐ Tidak Setuju
6. FMIPA USU ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya bertanggungjawab atas ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
7. pekerjaan saya selama bekerja ☐ Tidak Setuju
di FMIPA USU ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya merasa bangga bekerja di ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
D.

menyatakan
☐ Tidak Setuju
FMIPA USU
8. ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya memberikan kontribusi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
yang sangat besar bagi FMIPA ☐ Tidak Setuju
9. USU ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju

FAKTOR TEKNOLOGI INFORMASI IT

Untuk pertanyaan pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk pendapat


tentang seberapa jauh penggunaan fasilitas komunikasi dengan Internet (Laptop,
Handphone) yang digunakan dengan memberi tanda ceklist (v) pada kolom pilihan
yang disediakan:

NO Pernyataan Pilihan
FMIPA USU memiliki sistem ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
1. informasi untuk memproses ☐ Tidak Setuju
data mahasiswa ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Sistem teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju
☐ Setuju
yang ada di FMIPA USU
2. ☐ Tidak Setuju
digunakan untuk memproses
data pegawai ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju

Sistem teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju


3. yang ada di FMIPA USU untuk ☐ Tidak Setuju
memproses data akademik ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Teknologi informasi yang ada di ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
4. FMIPA USU untuk ☐ Tidak Setuju
mengolah data personalia
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Penggunaan teknologi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
5. informasi yang canggih dapat ☐ Tidak Setuju
mempercepat pekerjaan saya ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
E.

menyatakan
Penggunaan teknologi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
informasi yang canggih dapat
6. ☐ Tidak Setuju
meningkatkan kualitas
pekerjaan saya ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Penggunaan teknologi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
informasi yang canggih dapat ☐ Tidak Setuju
7.
memberikan informasi yang
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
saya butuhkan di dalam
Penggunaan teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
8. sesuai dengan jenis pekerjaan ☐ Tidak Setuju
saya ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Penggunaan teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
9. dapat meningkatkan karir saya ☐ Tidak Setuju
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Penggunaan teknologi
informasi yang canggih dapat ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
10. ☐ Tidak Setuju
meningkatkan motivasi kerja ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
saya
Penggunaan teknologi
informasi yang canggih mampu
meningkatkan peluang bagi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
11. ☐ Tidak Setuju
saya untuk mendapatkan ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
pekerjaan yang lebih
menantang di masa mendatang
Penggunaan teknologi informasi ☐ Setuju
yang canggih dapat ☐ Sangat Tidak Setuju
12. ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
meningkatkan fleksibilitas dalam ☐ Cukup Setuju
mengerjakan tugas saya
Aplikasi teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
13.yang ada di FMIPA dapat saya ☐ Tidak Setuju
gunakan untuk perencanaan
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Aplikasi teknologi informasi
yang ada di FMIPA dapat saya ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
14. ☐ Tidak Setuju
gunakan untuk pengawasan ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
pekerjaan
Fasilitas teknologi informasi ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
15. FMIPA dapat mendukung saya ☐ Tidak Setuju
dalam pengambilan keputusan ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju

E. KINERJA PEGAWAI

Untuk pertanyaan pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk menyatakan


pendapat tentang seberapa jauh kinerja pegawai yang ada selama bekerja dengan
tanda ceklist (v) pada kolom pilihan yang disediakan:

NO. Pernyataan Pilihan

☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju


Saya selalu mencapai target
1. ☐ Tidak Setuju
yang diharapkan
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya memenuhi volume
2. ☐ Tidak Setuju
pekerjaan sehari-hari
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya sering melampaui ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
beban kerja sesuai dengan Setuju
3. tugas pokok dan fungsi saya ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya melaksanakan pekerjaan ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
sesuai dengan standard Setuju
4.
☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya mengerjakan pekerjaan ☐ Sangat Tidak
yang sudah ditentukan Setuju ☐ Setuju
5. dengan benar sampai
☐ Tidak Setuju
pekerjaan itu selesai ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya memenuhi standard ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
operasional prosedur dalam Setuju
6. pekerjaan saya
☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya merasa bersalah jika ☐ Sangat Tidak
pekerjaan tersebut tidak Setuju ☐ Setuju
7. sesuai dengan yang
☐ Tidak Setuju
diharapkan ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya bersedia lembur kerja ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
jika pekerjaan belum Setuju
8. diselesaikan dengan tuntas
☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
Saya merasa malu jika Setuju
9.
pekerjaan saya belum selesai ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya menyelesaikan ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
pekerjaan sesuai jadwal Setuju
10. yang telah ditetapkan ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
FMIPA USU
☐ Cukup Setuju
Saya mampu menyelesaikan ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
pekerjaan sesuai dengan Setuju
11. permintaan pimpinan ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya selalu bekerja sesuai ☐ Sangat Tidak ☐ Setuju
dengan tugas pokok dan Setuju
12. fungsi saya
☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
13. Saya mengerjakan pekerjaan ☐ Sangat Tidak☐ Setuju
Setuju
yang sifatnya rutin ☐ Tidak Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Pekerjaan rutin membuat ☐ Sangat Tidak
saya dapat mengerjakan Setuju ☐ Setuju
14. pekerjaan saya dapat lebih ☐ Tidak Setuju
cepat ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju

Pekerjaan rutin meningkatkan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju


15. kualitas ☐ Tidak Setuju
pekerjaan yang saya hasilkan
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya menggunakan fasilitas
16. ☐ Tidak Setuju
kantor seminimum mungkin
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya menggunakan bantuan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
17. teman sekerja seminimum ☐ Tidak Setuju
mungkin ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
Saya mengeluarkan anggaran ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
18. seminimum ☐ Tidak Setuju
mungkin ☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya menggunakan ATK
19. ☐ Tidak Setuju
seminimum mungkin
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Saya mendapat penghargaan ☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
20. dari pimpinan atas prestasi ☐ Tidak Setuju
kerja saya ☐ Sangat Setuju
☐ Cukup Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya mendapat peluang
21. ☐ Tidak Setuju
untuk di promosikan
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
☐ Sangat Tidak Setuju ☐ Setuju
Saya mendapatkan insentif
22. ☐ Tidak Setuju
atas pekerjaan saya
☐ Cukup Setuju ☐ Sangat Setuju
Atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini saya ucapkan terima
kasih.
Salam hormat saya,

Roulia Martha Gabriella Tambunan


LAMPIRAN 2
KODE X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 Z11 Z12 Z13 Z14 Z15 Z16 Z17 Z18 Z19 Z110 Z111 Z112 Z113 Z114 Z115 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22
A01 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

A02 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4

A03 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

A04 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4

A05 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4

A06 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3

A07 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4

A08 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3

A09 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

A10 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3

B01 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4

B02 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3

B03 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4

B04 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3

B05 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

B06 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3

B07 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4

B08 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4

B09 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3

B10 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4

C01 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4

C02 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3

C03 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4

C04 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3

C05 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4

C06 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
C07 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3

C08 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4

C09 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

C10 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3

D01 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

D02 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4

D03 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3

D04 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4

D05 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3

D06 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3

D07 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4

D08 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4

D09 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

D10 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

E01 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

E02 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3

E03 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3

E04 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3

E05 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4

E06 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3

E07 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

E08 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3

E09 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4

E10 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3

F01 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

F02 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3

F03 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4

F04 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3

F05 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4

F06 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3

F07 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
Hasil Pengolahn Data

Hasil Korelasi Total (R) dan Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
R
Model R Square Square Estimate

1 .939a .882 .870 .073188

a. Predictors: (Constant), Komitmen dan IT, WFH, Komitmen, TI, WFH dan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Change Statistic s

Model R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .882 76.176 5 51 .000 1.386

Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Komitmen dan IT, WFH, Komitmen, TI, WFH dan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Hasil Uji F (Simultan)


ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 2.040 5 .408 76.176 .000b
Regression
Residual .273 51 .005

Total 2.313 56
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Komitmen dan IT, WFH, Komitmen, TI, WFH dan IT

Hasil Multi Regresi Linier


Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -.428 1.666 -.257 .798

WFH -1.024 .516 -2.045 -1.984 .048

Komitmen 1.801 .571 2.596 3.157 .003

.619 .316 .988 1.987 .049


TI .258 .133 3.914 1.939 .058
WFH dan IT
Komitmen dan IT -.345 .139 -4.484 -2.492 .016
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Uji Normalitas

1. Grafik Histogram
2. Grafik P-Plot

Uji Multikolinieritas
95.0% Confidence
Interval for B Correlations Collinearity Statistics

Lower Upper
Model Bound Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) -3.772 2.916

WFH -2.230 .182 .826 -.232 -.082 .002 622.006


Komitmen
.656 2.947 .909 .404 .152 .003 292.167
TI
-.252 1.489 .859 .196 .069 .005 206.990
WFH dan IT
-.009 .526 .877 .262 .093 .001 1759.576
Komitmen dan IT
-.624 -.067 .907 -.329 -.120 .001 1398.758

Uji Heteroskedastisitas

Anda mungkin juga menyukai