Anda di halaman 1dari 113

SKRIPSI

PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) DAN STRES KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DOSEN SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19 PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAPANULI SELATAN

OLEH

INDAH DELIMA HUSNI


170502041

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

i
ABSTRAK

PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) DAN STRES KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DOSEN SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19 PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAPANULI SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh work from
home dan stress kerja terhadap produktivitas kerja dosen selama masa pandemic
covid-19 pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Populasi penelitian
ini berjumlah 135 orang yaitu dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
Jumlah sampel 60 orang responden dengan teknik pengambilan randpom sampling.
Data penelitian ini diperoleh dari wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian
terhadap Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Teknik analisis
menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara serempak work from home dan stress kerja berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja dosen selama masa pandemic covid-19 pada
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Hasil penelitian secara parsial
menunjukkan bahwa work from home berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja dosen sellama masa pandemic covid-19 pada Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan dan stress kerja berpengaruh negative dan
signifikan terhadap produktivitas kerja dosen selama masa pandemic covid-19 pada
universitas muhammadiyah tapanuli selatan.
Kata kunci : Work From Home, Stres Kerja, Produktivitas Kerja

i
ABSTRACT
THE EFFECT OF WORK FROM HOME (WFH) AND WORK STRESS
ON THE WORK PRODUCTIVITY OF LECTURERS DURING THE
COVID-19 PANDEMIC AT MUHAMMADIYAH UNIVERSITY
TAPANULI SELATAN
This study aims to determine and analyze the effect of work from home and work
stress on lecturers' work productivity during the COVID-19 pandemic at
Muhammadiyah University of South Tapanuli. The population of this study
amounted to 135 people, namely lecturers at the South Tapanuli Muhammadiyah
University. The number of samples is 60 respondents with random sampling
technique. The data of this study were obtained from interviews and distributing
research questionnaires to lecturers at the South Tapanuli Muhammadiyah
University. The analysis technique uses multiple linear regression analysis. The
results of this study indicate that simultaneously work from home and work stress
have a significant effect on the work productivity of lecturers during the COVID-
19 pandemic at the Muhammadiyah University of South Tapanuli. The results of
the study partially show that work from home has a positive and significant effect
on lecturers' work productivity during the covid-19 pandemic at the
Muhammadiyah University of South Tapanuli and work stress has a negative and
significant effect on lecturers' work productivity during the covid-19 pandemic at
the Muhammadiyah University of South Tapanuli. .
Keywords: Work From Home, Work Stress, Work Productivity

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Subbahanahu Wa ta’ala

atas segala rahmat dan karunia-Nya peneliti masih diberikan kesehatan sehingga

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Work From Home (WFH)

dan Stress Kerja terhadap Produktivitas Kerja Dosen Selama Masa Pandemi

Covid-19 pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan”. Tujuan

penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya buat orang tua tercinta Bapak Tahang Bugis dan Ibu Renita Handayani,

yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan dan doa yang tak

henti-hentinya kepada peneliti. Selama proses penyusunan Skripsi Ini peneliti

menyadari banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu

peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Fadli, SE, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

2. Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M. Si, dan Bapak Doli Muhammad Ja’far

Dalimunthe, SE, M. Si, selaku Ketua Dan Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

iii
3. Dr. Yeni Absah, SE,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu

dan memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada peneliti dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Prof. Dr. Elisabeth Siahaan, SE. M.Ec, dan Ibu Aisyah, SE, M. Si, selaku

Dosen Penguji I dan Dosen Penguji II yang telah membantu dan memberikan

saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan

ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta seluruh Dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang telah mendukung dan

membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

6. Kepada sahabat terbaik saya Mia, Tassa, Ayu w Nst, Silvi, Mely, Dinda, Iin,

yang telah ikut membantu mendukung peneliti dan membuat masa-masa kuliah

peneliti menjadi menyenangkan.

7. Kepada Jimmy, Khairyan, dan Ibrar yang telah ikut berjasa membantu dan

mendukung peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian ini.

8. Pimpinan dan karyawan PT. Putra Mulia Telecommunication Medan yang

telah memberikan kesempatan untuk riset dan membantu penulis dalam

mengumpulkan data untuk penulisan skripsi ini.

9. Rekan-rekan Pengurus Himastap USU dan KSEI Fosei USU yang menjadi

keluarga yang membantu penulis menjadi mahasiswa yang menambah ilmu,

dan pengabdian selama di dalam dan diluar kampus.

iv
10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Manajemen Stambuk 2016

program reguler terimakasih atas kebersamaan selama perkuliahan

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala dapat memberikan balasan atas kebaikan-

kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti baik di dunia m.aupun di akhirat

kelak. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bahan

masukan bagi peneliti selanjutnya.

Medan, Februari 2021

Indah Delima Husni

170502041

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 12
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................................... 13
1.4 Manfaat penelitian .................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 15
2.1 Produktivitas Kerja ................................................................................... 15
Pengertian Produktivitas Kerja ...................................................... 15
Faktor-faktor Produktivitas Kerja .................................................. 16
Produktivitas Dosen ....................................................................... 20
Indikator Produktivitas Kerja ........................................................... 21
2.2 Work From Home (WFH) ........................................................................ 22
Pengertian Work From Home (WFH) ............................................ 22
Keuntungan dan kerugian Work From Home (WFH) .................... 24
Indikator Work From Home ........................................................... 25
2.3 Stres Kerja ................................................................................................ 26
Pengertian Stres Kerja .................................................................... 26
Gejala-gejala Stres kerja ................................................................ 27
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja ............................ 27
Dampak Stres Kerja ....................................................................... 29
Dimensi dan Indikator Stres Kerja ................................................. 29
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 30
Pengaruh Work From Home (WFH) terhadap Produktivitas kerja ... 33

vi
Pengaruh Stres Kerja terhadap produktivitas Kerja .......................... 34
Pengaruh Work From Home dan Stres Kerja terhadap Produktivitas
Kerja ........................................................................................................ 35
Hipotesis Penelitian ......................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 38
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 38
3.3 Batasan Operasional Penelitian ................................................................ 38
3.4 Skala Pengukuran Variabel ...................................................................... 40
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 40
Populasi .......................................................................................... 40
Sampel ............................................................................................ 41
3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 42
3.7 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 43
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas...................................................................... 44
Uji Validitas .................................................................................... 44
Uji Reabilitas................................................................................... 46
3.9 Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 47
Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 48
3.10 Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 48
Uji Normalitas ................................................................................ 48
Uji Multikorelinearitas ................................................................... 49
3.11 Koefisien Determinasi (R2) ...................................................................... 50
3.12 Pengujian Hipotesis .................................................................................. 50
Uji Signifikan Serempak (Uji F) ................................................... 50
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ....................................................... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 53
4.1 Gambaran Umum Yayasan ...................................................................... 53
Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan .... 53
Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan........ 53
Struktur Pimpinan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. 55

vii
Lambang Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan .............. 56
4.2 Teknik Analisis Data ................................................................................ 56
Analisis Deskriptif Responden ....................................................... 56
Karakteristik Responden ................................................................ 57
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .................................................... 59
Analisis Deskriptif Variabel Work From Home (X1) .................... 59
Analisis Deskriptif Variabel Stres Kerja (X2) ............................... 63
Analisis Deskriptif Variabel produktivitas Kerja (Y) .................... 67
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda............................................................. 71
4.5 Uji Asumbi Klasik .................................................................................... 72
Uji Normalitas ................................................................................ 72
Uji Heterokedastisitas .................................................................... 74
Uji Multikolinearitas ..................................................................... 76
4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 77
4.7 Uji Hipotesis ............................................................................................. 77
Uji Signifikansi Serempak (Uji-f) ................................................ 77
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ....................................................... 78
4.8 Pembahasan .............................................................................................. 80
Pengaruh Work From Home Terhadap Produktivitas Kerja .......... 80
Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja ....................... 82
Pengaruh Work From Home dan Stres Kerja terhadap Produktivitas
Kerja. ................................................................................................. 83
............................................................ 86
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 86
5.2 Saran ......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 90

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Provinsi tertinggi terkena COVID-19 .............................................. 2


Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 36
Gambar 4.1 Struktur Pimpinan Universitas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan ............................................................................................ 57
Gambar 4.2Lambang Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ................ 57
Gambar 4.3 Uji Histogram ................................................................................. 75
Gambar 4.4 Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot ............................ 76
Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas dengan Gerafik Scatterplot ........................ 78

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produktivitas Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan


Terindeks dari Scopus Per Tahun ........................................................ 3
Tabel 1.2 Hasil Prasurvey Produktivitas Dosen Selama Pandemic COVID-1
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ...................................... 4
Tabel 1.3 Hasil Prasurvey Work From Home (WFH)
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ...................................... 7
Tabel 1.4 Hasil Prasurvey Stres Kerja
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ...................................... 11
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 31
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...................................................................... 39
Tabel 3.2 Skala likert ............................................................................................ 40
Tabel 3.3 Jumlah dosen tetap Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan..... 41
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas................................................................................ 45
Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas .............................................................................. 47
Tabel 3.6 Range Score ......................................................................................... 47
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender ................................... 59
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Mengajar .................. 59
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir ........... 60
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ............................. 60
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel
Work From Home (X1) ......................................................................... 61
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Stres Kerja (X2) .............. 65
Tabel 4.7Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan Variabel
Produktivitas Kerja (Y) .......................................................................... 69
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 73
Tabel 4.9 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ............................. 77
Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser.............................................. 78
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 79
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 79
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Serempak (Uji-F) ..................................................... 81
Tabel 4.14 Uji Signifiansi Parsial (Uji-t) ............................................................. 82

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian ...................................................................... 89


2. Uji Validitas .................................................................................. 93
3. Uji Reabilitas................................................................................. 94
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas............................ 94
5. Karakterisitk Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 94
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ...................... 94
7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel
Work From Home (X1) ................................................................. 95
8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Stres Kerja (X2) ....... 95
9. Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan
Variabel Produktivitas Kerja (Y) .................................................. 96
10. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 96
11. Uji Histogram ................................................................................ 97
12. Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot .......................... 97
13. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ...................... 98
14. Uji Heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot ........................ 98
15. Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ......................................... 99
16. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 99
17. Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 99
18. Uji Signifikansi Serempak (Uji-F) ................................................ 100
19. Uji Signifiansi Parsial (Uji-t) ........................................................ 100

xi
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

COVID-19 merupakan wabah penyakit yang melanda secara global pada

tahun 2020. Penyakit mirip pneumonia ini muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina

pada November 2019 (Zhu et al., 2020), yang kemudian disebut Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Penyakit Corona virus 2019 atau COVID-19.

Selain penyebarannya yang dapat dikatakan cepat, COVID-19 juga telah menjadi

pandemi global yang menyebabkan kerusakan kesehatan masyarakat yang

signifikan, sekaligus menyebabkan kerugian finansial dan ekonomi di banyak

negara. Mayoritas negara berkembang akan lebih mengalami banyak hambatan

dibandingkan negara maju dalam menahan laju penularan COVID-19, sehingga

berpotensi berkembang menjadi episentrum baru, tak terkecuali Indonesia (Hopman

et al., 2020).

Penyebaran COVID-19 ini masuk ke Indonesia pertama kali

mengkonfirmasi 2 orang yang terkena virus COVID-19 pertama pada 2 Maret

2020, yaitu perempuan yang berusia 31 tahun dan seorang ibu yang berusia 64

tahun. Virus COVID-19 terus menerus menyebar sampai saat ini Februari 2021

jumlah masyarakat yang terkena COVID-19 terus meningkat hingga mencapai

1.174.779 orang kasus di 34 provinsi.

1
2

400000
300000
200000
100000
0
Jakarta Jawa Barat Jawa Jawa Timur Kalimantan
Tengah Timur

kasus sembuh meninggal

Sumber : Data COVID-19

Gambar 1.1 Provinsi tertinggi terkena COVID-19


Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa Lima provinsi tertinggi adalah Jakarta

kurang lebih sebanyak 379.691, Jawa Barat 246.788, Jawa Tengah 167.276, Jawa

Timur 138.076, dan Kalimantan Timur 63.091. Sumatera utara berada di urutan ke

-12 se Indonesia dalam data COVID-19. dengan jumlah kasus 27.120, sembuh

23.714, dan meninggal 903 jiwa. .(Data COVID-19, 2021).

Pemerintah Indonesia telah menerapkan banyak rekomendasi publik untuk

mengendalikan penularan COVID-19 sehingga sudah banyak yang sembuh dari

penyebaran virus (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Dampak COVID-19 terhadap dunia pendidikan sangat besar, karena untuk

menghentikan penyebaran virus ini semua siswa dan guru diharuskan untuk

belajar di rumah yang mendadak dilakukan tanpa adanya persiapan sama sekali.

Ketidaksiapan dalam semua unsur pendidikan menjadi kendala besar. Adanya

perubahan cara belajar mengajar tatap muka luring (luar jaringan) menjadi

daring (dalan jaringan) yang membutuhkan kesiapan dari semua unsur dimulai

dari pemerintah, universitas, sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Diakui

memang pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan


3

dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung. Sehingga

banyak para dosen dan guru menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang

ada.

Hal ini menyebabkan dampak buruk terhadap produktivitas dosen di

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, yang mengharuskan para dosen

untuk mengajar dari rumah secara online/daring. Sehingga menyebabkan beban

kerja yang semakin banyak dan berpotensi mengalami stress dalam bekerja. Dalam

penelitian ini yang menjadi pengukuran produktivitas kerja yaitu penggunaan waktu

dan hasil kerja atau output yang dilakukan dosen. Produktivitas yang meningkat,

berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha, atau motivasi

pekerjaan dan individu.

Produktivitas kerja perguruan tinggi merupakan hasil kerja seluruh civitas

akademika dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat,

pengelolaan program studi, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan program studi

(Muhardi, 2004); (Muhtarom, 2015).

Tabel 1.1
Produktivitas Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Terindeks dari Scopus Per Tahun
No Tahun Jumlah karya ilmiah
1 2016 9
2 2017 37
3 2018 122
4 2019 300
5 2020 264
Total 726
Sumber : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
4

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Produktivitas Dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan dari tahun 2016 hingga tahun 2019 mengalami

peningkatan. Namun pada tahun 2020 produktivitas dosen dari penulisan karya

ilmiah jumlahnya menurun.

Tabel 1.2
Hasil Prasurvey Produktivitas Dosen Selama Pandemic COVID-19
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
%
Jumlah Tanggapan
No Pertanyaan Tanggapan
Responden
Ya Tidak Ya Tidak

Kualitas mengajar saya


1 meningkat selama 20 5 15 25% 75%
pandemic COVID-19
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan
2 20 16 4 70% 30%
saya tepat waktu selama
pandemic COVID-19
Saya dapat mengajar
3 tepat waktu selama 20 13 7 65% 35%
pandemic COVID-19
Motivasi mengajar saya
4 meningkat selama 20 5 15 25% 75%
pandemic COVID-19
Saya salalu aktif
mengajar online/daring
5 20 5 15 25% 75%
selama pandemic COVID-
19
Total 100 42 58 42% 58%
Sumber : data hasil pra-survey, data diolah.

Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hasil produktivitas dosen selama pandemic

COVID-19 masih perlu di optimalkan karena beberapa hal terkait pernyataan yang

di ajukan kepada para responden dalam prasurvey yang menyatakan mengenai

kualitas mengajar dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan kurang

meningkat selama masa pandemic COVID-19. Hal ini dikarenakan tidak adanya

persiapan dalam mengajar secara daring/online. Motivasi dalam mengajar dosen


5

juga menurun selama masa pandemic COVID-19 karena kurang semangat

mengajarkan mahasiswa karena mahasiswa kurang aktif dalam berkomunikasi

secara online yang disebabkan sedikit mahasiswa yang ikut kelas online karena

sebagian mahasiswa beralasan seperti kurangnya jaringan internet di daerah tempat

tinggalnya. Hal ini yang menyebabkan dosen kurang aktif dalam mengajar

online/daring melalui media google meet, zoom atau media belajar lainnya dalam

bertatap muka secara online/daring. Sebagian dosen lebih memilih mengajar

mahasiswa dengan memberikan beberapa tugas agar mahasiswa tetap kuliah

walaupun terkendala jaringan internet di daerah tempat tinggalnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Nicholas Bloom, 2014) dengan

judul “To Raise Productivity, Let More Employees Work from Home” terhadap

Chinese Travel Website Ctrip, menyatakan bahwa perbandingan antara pegawai

yang datang ke kantor, dengan pegawai yang bekerja di rumah adalah pegawai

yang bekerja di rumah lebih bahagia dan kecil kemungkinannya untuk berhenti

dan para pegawai di rumah tersebut bahkan bekerja lebih produktif. Sedangkan

(Bloom et al., 2015) mengukur produktivitas secara keseluruhan dengan bekerja

dirumah menyebabkan dampak yang negatif bagi karyawan.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat dan meneliti bagaimana tingkat

produktivitas kerja dosen pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah bekerja jarak jauh dari rumah

yang dikenal dengan istilah work from home (WFH). WFH yang diterapkan saat ini

merupakan tindak lanjut atas imbauan langsung Presiden Republik Indonesia agar

dapat meminimalisir penyebaran virus COVID-19. Masyarakat diminta untuk


6

bekerja, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan beribadah dari rumah.

Imbauan tersebut untuk saat ini sudah didukung dengan kebijakan yang lebih

konkrit khususnya di Jakarta yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah

yang diduga terinfeksi COVID-19 sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan

penyebaran kasus COVID-19 (Pemerintah Indonesia, 2020). Pembatasan kegiatan

yang dilakukan meliputi kegiatan belajar mengajar sekolah dan tempat kerja yang

diliburkan, pembatasan kegiatan ibadah, pembatasan kegiatan di fasilitas umum.

Kegiatan bekerja di kantor dibatasi dan untuk sementara diganti dengan bekerja di

rumah atau WFH yang bertujuan untuk tetap menjaga produktivitas kerja dosen

selama masa karantina berlaku (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Hingga pada akhir tahun 2020 di kota Padang sidimpuan dan kabupaten

tapanuli selatan dilaksanakan PSBB. Hal tersebut mengharuskan para dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan harus melakukan pengajaran kepada

para mahasiswa dan bekerja dari rumah.

Berikut prasurvey yang dilakukan kepada para dosen di Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan mengenail Work From Home:


7

Tabel 1.3
Hasil Prasurvey Work From Home (WFH)
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

%
Tanggapan
Jumlah Tanggapan
No Pertanyaan
Responden
Ya Tidak Ya Tidak
Selama pandemic saya
aktif mengajar WFH
1 melalui aplikasi zoom, 20 20 0 100% 0%
google meet dan google
classroom.
Pengembangan diri saya
berkurang ketika
2 mengajar diruumah 20 15 5 75% 25%
selama adanya pandemic
COVID-19
selama pandemic
COVID-19 saya banyak
3 20 15 5 75% 25%
menemukan ide baru
dalam mengajar.
Semangat kerja saya
berkurang dalam
4 mengajar karena kurang 20 6 14 30% 70%
memahami media
mengajar online/daring.
Work From Home
membuat saya lebih
5 produktif dan kreatif 20 11 9 55% 45%
dalam mengajar dan
bekerja.
Total 100 67 33 67% 33%
Sumber : data hasil pra-survey, data diolah.

Pada Tabel 1.3 menunjukkan hasil prasurvey mengenai Work From Home

(WFH) para dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Dilihat bahwa

para dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan aktif mengajar online

selama pandemic COVID-19 dan kebanyakan dosen Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan lebih aktif mengajar melalui media google classroom dari pada

media meeting virtual untuk mengajar mahasiswa dikarenakan Work From Home

menyebabkan adanya pengeluan untuk beban pembelian kuota internet yang

memberatkan sebagian mahasiswa selama mengajar online/daring. Hal Menjaga


8

produktivitas kerja selama menjalankan WFH di masa karantina pandemi COVID-

19 merupakan tantangan terbesar yang dihadapi para dosen pengajar saat ini. Hal

ini menyebabkan sebgian dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan sulit

dalam mengembangkan diri selama masa karantina karena adanya kendala lapangan

dalam melakukan penelitian.

Hasil Prasurvey tersebut didukung dengan Berdasarkan hasil survey yang

dilakukan oleh PWC (2020) terhadap lebih dari 300 Chief Financial Officer di

Amerika Serikat, penurunan produktivitas kerja merupakan kekhawatiran ketiga

terbesar setelah dampak finansial dan potensi resesi global. Kelelahan yang dapat

mengurangi pekerjaan motivasi disebabkan oleh multitasking di mana banyak

dosen harus melakukan dua pekerjaan sekaligus waktu seperti pekerjaan rumah

tangga dan juga pekerjaan kantor. Mereka sering kehilangan fokus pada pekerjaan

karena banyaknya gangguan yang disebabkan oleh tugas-tugas sekunder yang

menyebabkan gangguan pada memori tugas utama mereka terutama untuk dosen

yang lebih tua. Namun penggunaan media kerja seperti notebook, laptop, dan alat

komunikasi yang harus digunakan juga terkadang disediakan terganggunya

produktivitas kerja dosen ketika harus sering menerima informasi dan komunikasi

baik dari atasan maupun rek an kerja, hal ini juga telah dibahas oleh

(GürkanTekman, İmren, Tekman, & Gürkan Tekman, 2019). (Jacobs, 2017). Masa

karantina Pandemi COVID-19 juga berdampak pada penurunan produktivitas

berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Institute for Corporate Productivity

(2020). Survey tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan, 96% dari 518

responden yang berasal dari praktisi Human Resources yang berasal dari campuran
9

perusahaan global, multinasional dan lokal di Amerika melaporkan dampak pada

penurunan produktivitas, peningkatan yang signifikan sebesar 41% dari yang

semula hanya 9% sejak bulan februari. Menurut CEO Institute for Corporate

Productivity, meningkatnya dampak pada produktivitas tersebut disebabkan karena

pekerja mengalami ritme kerja baru yakni bekerja dari rumah serta menghadapi

segala stresor dan tantangan yang menyertai ritme baru tersebut. Temuan dari

penelitian lain yang mendukung, dikemukakan oleh (Bai et al., 2014)

Masa karantina merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi

mereka yang mengalaminya, termasuk para dosen pengajar. Potensi manfaat

karantina massal wajib perlu dipertimbangkan dengan hati-hati terhadap

kemungkinan dampak psikologis (Rubin & Wessely, 2020).

Keberhasilan penggunaan karantina sebagai tindakan kesehatan masyarakat

mengharuskan kita mengurangi sejauh mungkin efek negatif yang terkait

dengannya. Berdasarkan ulasan penelitian yang dilakukan oleh (Brooks et al.,

2020), tidak sedikit penelitian yang diulas menemukan adanya dampak psikologis

negatif termasuk kebingungan, kemarahan, dan gejala stres pasca-trauma. Stresor

selama masa karantina mencakup; kekhawatiran berlebih akan infeksi, frustrasi,

durasi karantina yang tidak pasti, kebosanan, persediaan yang tidak memadai,

informasi yang terbatas, kerugian materi, dan stigma negatif (Brooks et al., 2020)

Hal ini menjadi sebuah tekanan yang dihadapi oleh para dosen yang akan

menimbulkan stress pada individu tersebut dikarenakan banyaknya perubahan pada

proses mengajar. Begitu juga dengan kemampuan dosen yang mengharuskan untuk
10

belajar lebih dalam mengenai pembelajaran secara daring, akan memberikan

produktivitas yang baik pada instanstansi jika para dosen tersebut tidak mengalami

tekanan yang menyebabkan stress apabila sudah memahami cara pembelajaran

secara daring/online.

Stres merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap

tuntutan atau beban atasnya. Dengan demikian, stres terjadi dalam

komponenkomponen fisik. Pekerjaan atau lingkungan sosial pekerjaan biasanya

dapat mengakibatkan ketegangan pada manusia, baik karena sebab-sebab yang

rumit ataupun yang sederhana. Beberapa buku yang di tunjang oleh referensi lain

telah menunjukkan bahwa unsur-unsur tertentu seperti suara gaduh, suhu udara

yang tinggi atau rendah, dan banyak kondisi penghambat lain mempunyai

kemungkinan yang tak terelakkan sebagai penyebab stres dalam lingkungan kerja

dan tak dapat disangkal lagi bahwa dimana terdapat kondisi demikian, stres akan

muncul, dan pada gilirannya preasaan tidak puas akan sedikit banyak

mempengaruhi produktivitas dan prestasi kerja.

Segala macam bentuk stress pada dasarnya disebabkan oleh

kekurangmengertian manusia akan keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan menimbulkan

frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stress.

Bahwa stres kerja dengan tingkat tertentu akan menstimulasi tubuh untuk dapat

meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi. Karyawan atau individu kemudian

sering melakukan tugas mereka dengan lebih baik, lebih intensif, atau lebih cepat.

Stres kerja dengan kata lain pada taraf tertentu akan mampu meningkatkan
11

produktivitas karyawan namun bila dibiarkan berlarut dapat menurun-kan tingkat

produktivitas kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh (Syarahdilla, 2019) menunjukkan bahwa

stress kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas kerja.

Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh (Siahaan, 2019) menunjukkan bahwa

stress kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja..

Adanya perbedaan hasil yang cukup signifikan antara stress kerja terhadap

produktivitas kerja membuat peneliti tertarik untuk meneliti tingkat stress kerja yang

terjadi pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Berikut prasurvey stress kerja yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah


Tapanuli Selatan:
Tabel 1.4
Hasil Prasurvey Stres Kerja
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

%
Jumlah Tanggapan
No Pertanyaan Tanggapan
Responden
Ya Tidak Ya Tidak

Tuntutan tugas yang


1 memberatkan sering 20 4 16 20% 80%
membuat saya frustasi
Saya sering merasa jenuh
selama bekerja dirumah
2 20 14 6 70% 30%
selama masa pandemic
COVID-19
Saya sulit konsentrasi
dalam bekerja karena
3 20 14 6 70% 30%
bekerja secara
daring/online.
Beban kerja saya semakin
bertambah selama
4 mengajar dirumah 20 15 5 75% 25%
sehingga pekerjaan saya
kurang maksimal
12

Lanjutan Tabel 1.4

Tanggapan % Tanggapan
Jumlah
No Pernyataan
Responden
Ya Tidak Ya Tidak

Saya merasa sering


kelelahan dalam bekerja
5 yang membuat saya 20 5 15 25% 75%
merasa sering marah saat
mengajar.

Total 100 50 50 50% 50%


Sumber : data hasil pra-survey, data diolah.

Dari Tabel 1.4 hasil prasurvey dapat dilihat bahwa para Dosen Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan mengalami sedikit stres dalam bekerja karena
merasa jenuh ketika mengajar dirumah karena merasa tidak semangat dengan
mengajar dari rumah. Beban kerja dosen bertambah ketika mengajar dirumah
karena waktu mengajar dan kegiatan lainnya sering bertabrakan jadwal sehingga
pekerjaan menjadi kurang maksimal. Jadi, masih dapat diimbangi dengan
produktivitas mengajar yang baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh peneliti, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Work From Home
( WFH) dan Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja Dosen selama masa
pandemic Covid-19 pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, dapat dirumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Work From Home berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas

kerja Dosen selama masa pandemic Covid-19 pada Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan?


13

2. Apakah Stres Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja

Dosen selama masa pandemic Covid-19 pada Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan?

3. Apakah Work From Home dan Stres Kerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Produktivitas kerja Dosen selama masa pandemic Covid-

19 pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, dapat dirumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Work From Home terhadap

Produktivitas Kerja Dosen selama masa pandemic Covid-19 pada Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Stres Kerja terhadap

Produktivitas Kerja Dosen selama masa pandemic Covid-19 pada Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Work From Home dan Stres

Kerja terhadap Produktivitas Kerja Dosen selama masa pandemic Covid-19

pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak

sebagai berikut:
14

1. Bagi Universitas

Penelitian ini memberikan informasi, saran dan masukan pengetahuan

mengenai pengaruh WFH dan stress kerja terhadap produktivitas kerja

selama masa pandemic pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Sehingga pihak Universitas dapat lebih mengetahui gambaran produktivitas

dosen selama masa pandemic ini dan terdorong untuk memberikan edukasi

kepada dosen untuk meningkatkan produktivitas kerja.

2. Bagi Para Dosen pengajar

Penelitian ini memberikan masukan dan saran pengetahuan untuk dapat

lebih membuat dosen Univeresitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

menyadari pentingnya mengajar dari rumah selama masa pandemic untuk

mencegah penyebaran virus covid-19 dan mengurangi stress kerja untuk

meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat mengajar dengan baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan serta dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan

penelitian sejenisnya.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan dan

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama dibangku perkuliahan sekaligus

meningkatkan pengetahuan mengenai WFH dan stress kerja terhadap

produktivitas kerja selama masa pandemic Covid-19.

.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas Kerja

Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas adalah sebuah ukuran dari efisiensi serta perbandingan antara

output yang berupa jasa atau barang dengan input yang berupa uang, bahan dan

tenaga kerja (Sutrisno, 2019). Maksud dari keluaran atau output yaitu hasil yang

diperoleh manusia dari kegiatan berupa hasil kerja, laba atau jumlah produk.

Sedangkan input berarti sumber daya yang digunakan demi mendapatkan hasil

yang telah ditetapkan berupa modal, energy, tenaga kerja dan bahan. Produktivitas

juga memiliki 2 dimensi yaitu efektivitas yang menunjuk kepada apa yang dapat

diraih pada kerja maksimal yaitu pencapaian target berdasarkan waktu, kuantitas

dan kualitas dan yang kedua adalah efisiensi, dimana efisiensi terkait dengan usaya

untuk membandingkan realisasi penggunaan input dengan imputnya atau

bagaimana pekerjaan dilakukan (Umar, 2010).

Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil

dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal

ini sesuai dengan pendapat (Siagian, 2015:75) bahwa produktivitas adalah

Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan

prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan

kalau mungkin yang maksimal.

15
16

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah

hasil yang dicapai oleh dosen (output) dibandingkan dengan kemampuan

pegawai (input) dengan waktu kerja yang telah ditentukan.

Faktor-faktor Produktivitas Kerja

Produktivitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh bebagai faktor yang

sangat erat kaitanya satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang perlu

diperhatikan agar manajemen pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif

dan efisien.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor-faktor yang berhubungan dengan organisasi dan manajemen,

yakni kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan

penyelenggaraan pendidikan dan faktor-faktor yang tidak langsung

berhubungan dengan proses pendidikan tersebut.

b. Faktor-faktor yang berhubungan pimpinan meliputi kegiatan-kegiatan

yang bermanfaat untuk kelancaran pendidikan atau universitas, antara

lain manajemen perkantoran, kepegawaian, kurikulum, dan

pengajaran, sarana dan prasarana, perpustakaan, kesiswaan, serta

pengabdian masyarakat, penelitian, dan koordinasi dengan kepala

dinas, kepala bidang, dan kepala sekolah lainnya.

c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rekan dosen, meliputi

tanggung jawab dosen atas pekerjaan dalam melaksanakan tugas

pengajaran serta usaha bimbingan bagi para mahasiswa.


17

d. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengawasan dan

pengendalian, terutama berkaitan dengan pengawasan melekat dari

para pimpinan sebagai penunjang pengawasan fungsional yang

merupakan tindakan efektif apabila dilaksanakan secara sistematis, dan

berencana.

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses kinerja dosen secara umum,

yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivatas dosen itu sendiri,

baik dalam pengajaran, penelitian, maupun dalam pengabdiannya terhadap

masyarakat.

Sedangkan menurut Komaruddin (2016), bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja seseorang adalah sebagai berikut:

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja dosen

yaitu besarnya pendapatan dan jaminan sosial (kompensasi), tingkat

pendidikan, dan latihan, sikap, disiplin, moral kerja, budaya kerja, dan etika

kerja, motivasi, kesehatan, hubungan insani, manajemen, sasaran produksi,

kesempatan berprestasi, kepuasan, kebijakan pemerintah.Jika diperhatikan

dari faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja tersebut, maka

dapat dikatakan bahwa secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja baik sebagai dosen negeri ataupun swasta adalah sama.

Dimana para dosen bukan saja dituntut untuk memberikan waktunya,

keahliannya, dan keilmuannya, tetapi jugaharus diimbangi dengan

pendapatan dan jaminan sosial (kompensasi) yang baik. Di samping para


18

dosen harus kompeten dan professional, juga para dosen harus memiliki

motivasi, sikap ilmiah, budaya kerja yang tinggi, dan etika serta moral

kerja yang tinggi pula.Sementara itu, ada beberapa hal lain yang dapat

mempengaruhi produktivitas, seperti pendapat Buchari Alma (2005). Ia

menyatakan bahwa ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada

produktivitas. Kekuatan eksternal yang mempengaruhi produktivitas,

yaitu:

a. Govement Regulation; yaitu peraturanperaturan yang dibuat oleh

pemerintah. Hal ini dapat menurunkan produktivitas maupun

meningkatkan produktivitas.

b. Union; yaitu organisasi karyawan, serikat pekerja. Hal ini juga dapat

menurunkan maupun meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini harus

dijaga bagaimana terjalin hubungan harmonis antara manajemen

dengan karyawan melalui serikat pekerja.

c. Inovation; yaitu menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi

yang meneyebabkan alat produksi lama Membangun Produktivitas

Dosen di Perguruan Tinggi menjadi kuno, tidak efisien, ketinggalan

mode. Siapa yang lebihcepat menerapkan teknologi baru, biasanya

akan mendahului para pesaingnya dan dapat memenangkan persaingan

yang terjadi di pasar

Sedangkan menurut Payaman Simanjuntak dalam Taliziduhu produktivitas

kerja dipengaruhi oleh beberpa faktor, antara lain:


19

a. Kemampuan fisik dan kualitas karyawan, meliputi; pendidikan,

pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental dan kondisi fisik

b. Sarana Pendukung, meliputi; lingkungan kerja, keselamatan kerja,

kesehatan, sarana produksi, teknologi, dan kesejahteraan, seperti upah

atau gaji, jaminan social dan keamanan.

c. Supra Sarana, meliputi: Kebijaksanaan pemerintah, hubungan industri,

manajemen.

Dari uraian di atas tampak jelas bahwa produktivitas tidak hanya masalah

bagaimana tenaga kerja (dosen) harus bekerja keras saja, tetapi yang

penting bekerjasama dengan manajemen, membuat pekerjaan lebih mudah,

sederhana, cepat dan efisien.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

produktivitas kerja semakin tinggi jika hal-hal yang berkaitan dengan

personalia tenaga kerja dipenuhi, seperti pendapatan, jaminan social,

tingkat pendidikan, pelatihan, sikap, disiplin, moral kerja, kesehatan,

motivasi, kesempatan berprestasi, dan kepuasan. Dan sebaliknya

produktivitas kerja semakin rendah apabila hal-hal yang berkaitan dengan

diri tenaga kerja diabaikan. Dismping itu juga, produktivitas kerja semakin

tinggi pula jika lingkungan kerja kondusif, budaya kerja, manajemen,

sasaran produksi, dan kebijakan pemerintah.Untuk lebih memungkinkan

terlaksananya program kerja yang kondusip melalui suatu paradigma yang

telah disepakati bersama demi mencapai tujuan perguruan tinggi yang lebih

efektif dan efisien.


20

Produktivitas Dosen

Dosen merupakan salah satu bagian unsur personalia dalam organisasi

lembaga perguruan tinggi. Dosen sebagai tenaga akadimisi yang bekerja dalam

suatu organisasi lembaga perguruan tinggi memiliki peran penting dan ikut

menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu organisasi tersebut. Agar para

dosen dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif, mereka dituntut

untuk memiliki kemampuan, motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja, budaya

kerja, etos kerja, dan semangat kerja yang tinggi. Jika demikian maka sebutan

dosen yang produktif akan melekat pada setiap diri dosen sendiri. Jika

dikaitkan dengan devinisi di atas, maka yang dimaksud dengan produktivitas

dosen adalah keinginan atau upaya untuk meningkatkan kualitas kerja dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan batasan dan wewenang serta

tanggungjawabnya, yang didasarkan atas kemampuan dan keahlian

(professional) untuk mencapai tujuan organisasi (tri darma perguruan tinggi).

Yang dimaksud dengan Tri Darma Perguruan Tinggi adalah bahwa dosen

harus melaksanakan ketiga fungsinya yaitu sebagai tenaga pendidik atau

pengajar, mampu dan terbiasa melakukan penelitian-pnelitian, dan berupaya

untuk melakukan pengabdian terhadap masyarakat dalam bentuk kegiatan

positif apapun. Ketiga fungsi ini harus dijalankan secara bersama-sama

berhubung ketiganya saling menunjang satu sama lain. Pendidikan akan

memiliki makna apabila dilakukan dalam suatu keilmuan dan membina

hubungan baik dengan masyarakat.


21

Produktivitas dosen bukan saja dalam bidang pendidikan dan pengajaran,

namun lebih dari itu ditiuntut untuk berupaya melakukan penelitian-penelitian,

baik penelitian tingkat dasar yang menghasilkan temuan-temuan baru, dalil-

dalil, hukum-hukum, maupun penelitian-penelitian yang bersifat menguji atau

meralat atas teori-teori hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Juga penelitian

terapan yang berfungsi sebagai perbaikan suatu keadaan, meningkatklan

implementasi hukum, dan keadilan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan penelitian yang mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan serta

mengembangkan kehidupan masyarakat dan sebagainya.

Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat yang mengakibatkan

persaingan semakin ketat, selalu berupaya agar para dosen yang terlibat dalam

kgiatan organisasi penyelenggara pendidikan dapat memberikan prestasi dalam

bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang

telah ditetapkan, sebagai pengemban catur darma perguruan tinggi.

Secara filosofis produktivitas dosen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dan

upaya untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan. Ini berarti

seorang dosen harus berupaya dan berprinsip bahwa hari ini harus lebih baik

dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Indikator Produktivitas Kerja

Menurut (Sutrisno, 2009) produktivitas pegawai dengan indikator-indikator

berikut:

a. Kemampuan.
22

Kemampuan dari seorang pegawai dilihat dari keterampilan yang dimilikinya

dan tingkat profesionalitas dalam bekerja.

b. Meningkatkan hasil yang dicapai.

Pegawai diharapkan dapat melakukan peningkatan terhadap hasil yang

dicapai, dimana hasil adalah apa yang telah diperoleh dari kerja keras dalam

suatu pekerjaan.

c. Semangat kerja.

Semangat kerja berarti usaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya yang

berarti adanya perbandingan antara hari ini dan sebelumnya.

d. Pengembangan diri.

Dengan melihat harapan serta tantangan yang akan dihadapi, maka

pengembangan diri dapat dilakukan.

e. Mutu.

Kualitas kerja pegawai dapat dikatakan sebagai mutu. Tujuan peningkatan

mutu adalah memberikan hasil terbaik bagi diri sendiri dan organisasi.

f. Efisiensi.

Efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan

sumber daya yang digunakan secara menyeluruh.

2.2 Work From Home (WFH)

Pengertian Work From Home (WFH)

Work From Home (WFH) adalah pekerjaan yang semula dikerjakan di

kantor, selanjutnya dikerjakan di rumah oleh pegawai atau karyawan tersebut


23

untuk menyelesaikan tanggung jawabnya yang telah diberikan oleh organisasi

pada masa tertentu.

Sistem kerja yang mengaruskan pegawai hadir pada jam tertentu di kantor

dan pegawai dapat menetapkan sendiri waktu selebihnya. Sebagai contoh,

karyawan diwajibkan masuk setiap hari jam 09.00-13.00, dan selebihnya dapat

bekerja jarak jauh sampai memenuhi minimal 40 jam seminggu (Ayuna, 2019)

Perubahan dalam organisasi dalam memberi tugas dan tanggung jawab

kepada karyawan dengan “melarang” karyawan bekerja di kantor dan berkumpul

di ruangan, sehingga karyawan harus bekerja di rumah hal ini yang dinamakan

dengan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah (Mustajab, dkk., 2020).

Saat ini, WFH merupakan strategi yang dianut oleh banyak organisasi dan

memberikan banyak manfaat bagi organisasi termasuk institusi pendidikan.

Penerapan WFH di Indonesia dikatakan bukan karena organisasi yang bekerja dari

budaya atau metode asal, namun untuk mengurangi persebaran Covid-19,

sehingga pengambilan keputusan oleh manajer harus menerapkan WFH untuk

menjaga produktivitas karyawan. Bagi sebagian informan yang memiliki akses

tempat tinggal yang jauh maka WFH sangat ideal untuk menjaga produktivitas

karena adanya pengurangan biaya dan waktu transportasi yang signifikan (de Vos,

Meijers&Van Ham dalam Mustajab,dkk. 2020). Menurut Timbal dan Mustabsat

(2016), perusahaan yang mendukung Work From Home mengklaim bahwa

peluang terakhir ini menghasilkan produktivitas yang lebih besar.


24

Keuntungan dan kerugian Work From Home (WFH)

Timbal dan Mustabsat, (2016) dalam abstraknya mengajukan pertanyaan

"mengapa sekarang ada keuntungan atau keuntungan dianggap sebagai masalah

etika ". Banyak bisnis memberikan beberapa bentuk fleksibilitas untukibu dan

orang tua yang bekerja di luar rumah. Namun, perdebatan tentang bekerja

darirumah sangat lancar. Timbal dan Mustabsat (2016) menemukan bahwa

keputusan untuk menawarkan kemudahan ini kepadakaryawan sebagian

ditentukan oleh lokasi geografis. Perekrutan staf, pengembangan danretensi

dianggap sebagai keunggulan kompetitif untuk bisnis apa pun. Perusahaan yang

mendukungbekerja dari rumah mengklaim bahwa peluang terakhir ini

menghasilkan produktivitas yang lebih besar.

a. Beberapa keuntungan Work From Home (WFH) adalah:

1. Lingkungan yang fleksibel yang mana dapat memutuskan jam kerja sendiri.

2. Kedekatan dengan rumah dan anggota keluarga

3. Mengurangi waktu perjalanan

4. Kesehatan yang lebih baik dan keseimbangan kerja / hidup yang lebih baik

5. Produktivitas dan kreativitas yang lebih tinggi (Timbal dan Mustabsat, 2016).

b. Menurut Nytimescion (2013) dan Baytcom (2013) kekurangan dari Work

From Home (WFH) adalah :

1. Kesulitan dalam memisahkan rumah dari pekerjaan

2. Tekanan yang dipaksakan sendiri untuk bekerja tanpa henti.

3. Perasaan terasing dari keputusan besar perusahaan dan terkadang promosi.


25

Indikator Work From Home

Menurut Timbal dan (Mustabsat, 2016) dalam (Farrell Kathleen, 2017), terdapat

indikator dari work from home diantaranya adalah :

1. Lingkungan kerja fleksibel. Lingkungan kerja yang memberikan pegawai

kesempatan untuk memili sendiri terkait dengan bagaimana, kapan dan dimana

pegawai terlibat dalam tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

2. Gangguan stress. Gangguan stress dapat disebabkan oleh stimulus yang berubah

menjadi berat dan berkepanjangan sehingga sesorang sulit menghadapinya dan

biasanya muncul karena permasalahan hidup dan gangguan sehari-hari.

3. Kedekatan dengan keluarga. Peranan keluarga penting bagi seseorang untuk

mendukung segala aktivitas dan kegiatannya.

4. Waktu perjalanan. Waktu perjalanan adalah waktu yang diperlukan untuk

menempuh jarak tertentu.

5. Kesehatan dan keseimbangan kerja. Menjaga kesehatan dan keseimbangan kerja

bagi seorang individu adalah sesuatu yang penting dan harus diperhatikan untuk

memperoleh hasil kerja yang maksimal.


26

2.3 Stres Kerja

Pengertian Stres Kerja

Stres kerja dapat didefinisikan sebagai sebuah proses psikologis yang tidak

menyenangkan yang terjadi dari respons terhadap tekanan yang terjadi pada

lingkungan. (Robbins dan Judge, 2018:327)

Menurut (Mangkunegara, 2014:156) mengatakan bahwa stress kerja adalah

perasaan yang menekankan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam

menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari gejala antara lain emosi tidak

stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang

berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meni

(Sedarmayanti, 2013)ngkat, dan mengalami gangguan pencernaan.

(Sedarmayanti, 2013:28) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu

kondisi berupa kelebihan tuntutan dan tekanan dari pimpinan yang menciptakan

adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses

berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres yang terlalu besar dapat mengancam

kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dalam upaya memperoleh

hasil kerja yang maksimal.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa stres

kerja adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa tertekan dengan apa yang ia

kerjakan karena banyaknya tuntutan dalam pekerjaan tersebut.

tanda - tanda stres yang dialami berkaitan dengan tingkat beban kerja yaitu:

jika terlalu sedikit beban, maka akan tampak kebosanan, berlalu mampu dalam
27

pekerjaan, apatis, tidur yang tak menentu dan terganggu, lekas marah, menurunnya

semangat kerja, perubahan dalam nafsu makan, kelesuan, sikap yang negatif.

Namun jika terlalu banyak beban, maka akan tampak hubungan yang tegang,

insomnia (tidak dapat tidur), penilaian yang tidak baik, kesalahan yang meningkat,

keragu-raguan, pengunduran diri, ingatan yang berkurang.

Gejala-gejala Stres kerja

Menurut (Robbins dan Judge, 2018) akibat dari stres kerja dapat

dikelompokkan dalam tiga kategori umum, yaitu:

1. Gejala Fisik: sakit kepala, sakit punggung, kehilangan nafsu makan, makan

berlebihan, bahu tegang, diare, insomnia, kelelahan, sering flu, gangguan

perut, nafas pendek.

2. Gejala Psikologis: pesimisme, mudah lupa, kebosanan, ketidaktegasan,

ketidaksabaran, pikiran yang kaku, depresi, kecemasan, tidak logis, apatis,

kesepian, merasa tidak berdaya, ingin melarikan diri.

3. Gejala Perilaku: keresahan, mudah marah, sifat suka memerintah, rentan

mengalami kecelakaan, isolasi sosial, membela diri, kecurigaan, tidak

memiliki rasa humor, mudah bingung, pekerjaan yang buruk, mangkir kerja.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

Menurut (Robbins dan Judge, 2018: 328) ada tiga kategori potensi pemicu

stress, yaitu:

1. Faktor-Faktor Lingkungan
28

a. Ketidakpastian lingkungan

b. Ketidakpastian politik

c. Perubahan teknologi

2. Faktor-Faktor Perusahaan

a. Tuntutan tugas

Tuntutan tugas merupakan faktor yang berkaitan dengan pekerjaan

seseorang yang meliputi: desain pekerjaan (tingkat otonomi,

keragaman tugas dan otomatisasi), kondisi pekerjaan dan tata letak

fisik pekerjaan.

b. Tuntutan peran

Tututan peran merupakan faktor yang berkaitan dengan tekanan

penempatan seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu seseorang

dalam organisasi. Peran yang berlebihan terjadi ketika dosen

diharapkan untuk melakukan secara berlebihan.

c. Tuntutan antarpribadi

Tutuntan antarpribadi merupakan tekanan yang diciptakan oleh

dosen lainnya..

3. Faktor-Faktor Pribadi

a. Masalah ekonomi

b. Masalah pribadi

c. Kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang


29

Dampak Stres Kerja

Schuller (2011) mengidentifikasi beberapa perilaku negatif

karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi atau perusahaan.

Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres

kerja dapat berupa :

a. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun

operasional kerja.

b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja.

c. Menurunkan tingkat produktivitas.

d. Kerugian finansial yang dialami universitas karena tidak imbangnya

antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar

gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.

Dimensi dan Indikator Stres Kerja

1. Beban Kerja

a. Banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan yang menyebabkan

sulit untuk berbagi waktu untuk keluarga

b. Beberapa orang sering menunda pekerjaan sehingga pekerjaan jadi

menumpuk dan menyebabkan bebanpikiran yang bertambah.

c. Apabila adanya perubahan peraturan lama menjadi peraturan baru

yang menyebabkan sulit untuk mengerjakan pekerjaan dengan

cepat dan tepat.

2. Stres Fisik
30

a. Keadaan tubuh yang melemah menyebabkan kurangnya kalium

dalam tubuh sehingga tekanan darah menjadi naik.

b. Banyaknya pekerjaan yang dilakukan menyebabkan tubuh menjadi

kurang sehat dan mudah kelelahan dalam bekerja.

c. Kurangnya waktu istirahat yang menyebabkan seseorang sering

begadang menimbukan penyakit susah tidur dinamakan dengan

insomnia.

3. Konflik kerja

a. Tugas yang dilakukan dalam kurun waktu yang singkat sehingga

adanya tuntutan tugas dari atasan.

b. Waktu pengerjaan yang terbatas menyebabkan stres dalam bekerja.

c. Yang memicu konflik yang antara rekan kerja dan atasan yang

menyebabkan tidak betah dalam bekerja.

2.4 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh Work From

Home (WFH) dan Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja Dosen selama masa

pandemic yang dilakukan pada peneliti di berbagai Negara. Beberapa penelitian

terdahulu yang dijadikan sebagai referensi pada penelitian ini, diantaranya dapat

dilihat pada Tabel :


31

Tabel 2.1
Metode Penelitian
Peneliti Judul Variable
No Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian Penelitian
Cicilia Tri Pengaruh Work Independen : penelitian ini Hasil penelitian
Suci From Home Work From menggunakan menujukkan bahwa
Rokhani, (WFH) Terhadap Home (WFH) metode kuantitatif Work From Home
S.Ag. Produktivitas dengan hasil uji (WFH) berpengaruh
Guru Dependen : validitas dan negatif dan tidak
SD Negeri Produktivitas reabilitas, uji signifikan pada
1 Dengkek 01 Pati Guru asumsi klasik dan produktivitas kerja guru
Selama Masa uji hipotesis. SD Negeri Dengkek 01
Pandemi Covid- Pati Selama Masa
19 Pandemi Covid-19.

Rocardo Pengaruh Work Independen : penelitian ini Hasil penelitian


Manarintar From Home Work From menggunakan menunjukkan bahwa
Simarmata terhadap Home metode kuantitatif Work From Home
(2020) Produktivitas dengan berpengaruh positif
Dosen Politeknik Dependen : pendekatan dan signifikan terhadap
Negeri Ambon Produktivitas deskriptif dan Produktivitas kerja
2 Dosen hasil uji validitas dosen
dan reabilitas, uji
asumsi klasik dan
normalitas, uji
analisis regresi
linear sederhana
dan uji hipotesis.
Michael Working from Independen : Research metods The empirical results
Beckmann Home Work From using empirical imply that working from
(2017) What is the Home analysis, analysis home indeed induces
Effect on of validity and intrinsic
Employees’ Dependen : hypothesis testing. motivation. Both
3 Effort? Employees’ motivation are positive
Effort and
statistically significant

Kathleen Working from Working From Research metods the research results
Farrell home: A double Home using empirical show
(2017) edged sword analysis, analysis that working at home
4 of validity and has a positive and
hypothesis testing. significant impact on
employees
32

Peneliti Variable Metode Penelitian


No Judul penelitian Hasil Penelitian
(tahun) Penelitian
Kintan Pengaruh Stres Independen : Penelitian ini Hasil penelitian ini
Benvia dan Motivasi Stres dan menggunakan menunjukkan bahwa
Cherny, Dwi Terhadap Motivasi metode kuantitatis stres kerja dan motivasi
Kartikasari Produktivitas dengan hasil Uji kerja secara simultan
(2017) Kerja Karyawan Dependen : validitas dan berpengaruh positif dan
pada PT Epson Produktivitas reabilitas, uji signifikan terhadap
Batam. Kerja normalitas, uji produktivitas kerja
Karyawan multikolinieritas, uji karyawan. Namun
heteroskedastisitas, secara parsial stres
5
dan uji regresi kerja tidak memiliki
berganda. pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap
produktivitas kerja,
tetapi motivasi kerja
secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
produktivitas kerja.
Reza Akbar Pengaruh Stres Independen : Penelitian ini Hasil penelitian
Siregar Kerja dan Stres Kerja menggunakan menunjukkan bahwa
(2020) Motivasi dan Motivasi metode kuantitatif variabel stres kerja
Terhadap dengan hasil secara parsial
Produktivitas Dependen : menggunakan uji berpengaruh Negatif
Kerja Karyawan Produktivitas validitas dan dan tidak signifikan
6
pada PT Kerja reabilitas, Uji terhadap produktivitas
Infomedia Heterokedastisitas, kerja karyawan
Nusantara Uji
Contact Center Multikolinearitas,
Telkom Medan Analisis Regresi
Linier Berganda
Firdaus Pengaruh Stres Independen : Penelitian ini Hasil penelitian
Amirullah Kerja Terhadap Stres Kerja menggunakan menjunjukkan bahwa
(2016) Produktivitas metode kuantitatif stres kerja
Kerja Dependen : dengan hasil berpengaruh positif
7 Karyawan Pada Produktivitas menggunakan uji yang sangat signifikan
PT.Trijaya Kerja validitas dan dengan produktivitas
Pratama Futures reabilitas, uji-t, dan kerja.
Makassar. Uji Koefisien
Determinasi.
Milla Pengaruh Independen : Penelitian ini Hasil analisis
Sasuwe, Budaya Budaya menggunakan menunjukan bahwa
Bernhard Organisasi dan organisasi metode kuantitatif secara simultan
Tewal, Stres Kerja dan Rotasi dengan hasil budaya organisasi dan
Yantje Uhing Terhadap Kerja menggunakan uji stress kerja
(2018) Kepuasan Kerja validitas dan berpengaruh negatif
dan Produktivitas Dependen : reabilitas, dan uji dan tidak signifikan
8 kerja Karyawan Kepuasan koefisien terhadap kepuasan
PT.Air Manado. dan determinasi kerjadan budaya
Produktivitas organisasi, dan secara
kerja parsial
karyawan stress kerja
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
produktivitas kerja.
33

Pengaruh Work From Home (WFH) terhadap Produktivitas kerja

Terlepas dari pentingnya WFH sebagai metode kerja alternatif, literatur

industri dan organisasi saat ini belum mendalam dan sangat terbatas

menyelidiki bagaimana bekerja di luar kantor mempengaruhi produktivitas.

Ada beberapa penelitian tentang dampak WFH pada produktivitas untuk

karyawanan tertentu. (Bloom et al., 2015).

Efek positif pada produktivitas muncul baik dari peningkatan produktivitas

kerja dosen individu misalnya seperti adanya kesempatan dalam mengikuti

kergiatan webinar lebih banyak dari pada biasanya, jika pada waktu normal

hanya dapat mengikuti satu atau dua kali dalam satu tahun karena kendala jarak

atau yang lainnya, kini dapat mengikuti lebih dari itu karena terlaksana secara

virtual. Kemudian dosen harus beradaptasi dengan teknologi informasi, serta

harus mampu mengoperasikan beberapa aplikasi yang mendukung system

pembelajaran maupun penunjang Tri Dharma.

Sebaliknya, adapun dampak negatif Work From Home terhadap

produktivitas kerja dosen yaitu penyampaian materi terhadap mahasiswa

kurang maksimal, sedangkan waktu penyampaian mater yang cukup terbatas.

Sehingga sulit memahami kemampuan mahasiswa yang kurang aktif dalam

perkuliahan yang terlaksana secara virtual. Serta membutuhkan tempar dengan

koneksi internet yang tinggi untuk menghindari adanya kendala dalam

pelaksanaan perkuliahan. Dari kebijakan-kebijakan yang tertera baik bagi


34

mahasiswa serta ditemukan adanya dampak negative, lantas membuat

produktivitas para dosen mengalami penurunan.

Pengaruh Stres Kerja terhadap produktivitas Kerja

Stres kerja menurut (Bhui et al., 2016) merupakan reaksi yang berbahaya

yang dimiliki oleh individu terhadap tekanan dan tuntutan yang tidak

semestinya dibebankan kepada mereka. Pada definisi lain, stres kerja

disebutkan merupakan suatu kondisi disfungsi individu yang diatribusikan atau

diakibatkan oleh lingkungan di tempat kerja (Ain, Khattak, 2013). (Khan et al.,

2011) mencatat bahwa stres memberikan dampak yang signifikan terhadap

dosen. Dosen yang menghadapi kelelahan fisik, psikologis, dan organisasi akan

mengalami gangguan stres sehingga tidak dapat memenuhi harapan

universitas. Stres juga dapat menyebabkan individu berada dalam keadaan

emosi dan dalam ketegangan sehingga individu tersebut tidak dapat berpikir

dengan baik dan efektif, karena kemampuan rasional dan penalaran tidak

berfungsi dengan baik. Hal tersebut secara langsung menyebabkan

produktivitas dan kinerja karyawan menurun. Tingkat stres terkait dosen yang

tinggi, yang merupakan alasan utama buruknya produktivitas kerja dosen

dalam universitas. Menurut (Bytyqi et al, 2010), stres memiliki efek langsung

pada kesehatan dosen dan kinerja mereka, karena hal tersebut dapat dikatakan

bahwa stres memiliki peranan yang cukup penting pada masalah universitas.
35

Pengaruh Work From Home dan Stres Kerja terhadap Produktivitas

Kerja

Setelah masuknya wabah virus Corona ke sejumlah Negara termasuk

Indonesia, maka masyarakat diminta untuk bekerja, melaksanakan kegiatan

belajar mengajar, dan beribadah dari rumah. Imbauan tersebut untuk saat ini

yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diperintahkan di

sejumlah Negara yang terkena dampak Virus Corona. PSBB adalah

pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga

terinfeksi COVID-19 sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan

penyebaran kasus COVID-19 (Pemerintah Indonesia, 2020). Pembatasan

kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan belajar mengajar sekolah dan

tempat kerja yang diliburkan, pembatasan kegiatan ibadah, pembatasan

kegiatan di fasilitas umum. Kegiatan bekerja di kantor dibatasi dan untuk

sementara diganti dengan bekerja di rumah atau WFH yang bertujuan untuk

tetap menjaga produktivitas kerja karyawan selama masa karantina berlaku

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Masa karantina

merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi mereka yang

mengalaminya. Potensi manfaat karantina massal wajib perlu dipertimbangkan

dengan hati-hati terhadap kemungkinan dampak psikologis (Rubin & Wessely,

2020). Keberhasilan penggunaan karantina sebagai tindakan kesehatan

masyarakat mengharuskan kita mengurangi sejauh mungkin efek negatif yang

terkait dengannya. Berdasarkan ulasan penelitian yang dilakukan oleh (Brooks

et al., 2020), tidak sedikit penelitian yang diulas menemukan adanya dampak
36

psikologis negatif termasuk kebingungan, kemarahan, dan gejala stres pasca-

trauma. Stresor selama masa karantina mencakup; kekhawatiran berlebih akan

infeksi, frustrasi, durasi karantina yang tidak pasti, kebosanan, persediaan yang

tidak memadai, informasi yang terbatas, kerugian materi, dan stigma negatif

(Brooks et al., 2020).

Hal ini berdampak terhadap produktivitas kerja dosen karena untuk tetap

produktif dalam bekerja pada masa karantina harus disertai dengan keadaan

fisik yang baik agar proses dalam bekerja tetap maksimal. Permasalahan

produktivitas dilihat dari berbagai aspek seperti halnya kemampuan dosen

untuk menyelesaikan pekerjaannya walaupun harus bekerja di rumah, ada

peningkatan atas hasil yang seharusnya diperoleh oleh dosen, semangat kerja

dosen yang cenderung menurun karena kurangnya motivasi di lingkungan

kerja, sehingga dapat mengakibatkan stress dalam bekerja dan kualitas kerja

dan efisiensi yang sulit untuk dikontrol.

Berdasarkan penjelasan diatas, adapun kerangka pemikiran penulisan

yang menjadi pijakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Work From Home


(Bekerja dari rumah)
Produktivitas
kerja

Stres Kerja

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


37

Hipotesis Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2016) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Nerdasarkan pada rumusan

masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Work from Home berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Dosen pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

H2 : Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Produktivitas

Kerja Dosen pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

H3 : Work from Home dan Stres kerja secara simultan berpegaruh Signifikan

terhadap Produktivitas Kerja Dosen pada Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan
38

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

survei eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang

didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk

ke dalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

untuk melihat pengaruh antara variabel yang terumus pada hipotesis penelitian,

yaitu variabel X1 Work From Home (WFH) dan variabel X2 Stres Kerja terhadap

variabel Y Produktivitas Kerja.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan,

Jl. Sutan Moh.Arief No, 32, Batang Ayumi Julu, Kota Padang Sidimpuan,

Sumatera Utara yang akan dimulai pada bulan April 2021 sampai dengan Juni

2021.

3.3 Batasan Operasional Penelitian

Penelitian ini membahas pengaruh Work From Home (WFH) dan Stres

Kerja terhadap Produktivitas Kerja Dosen Selama Masa Pandemic COVID-19

di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

1. Variabel Independen (X1): Work From Home (WFH)

2. Variabel Independen (X2): Stres Kerja


39

3. Variabel Dependen (Y): Produktivitas Kerja

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Definisi Dimensi Indikator Skala
Penelitian
Work From Home 1. Sarana kerja
(WFH) adalah 2. Kenyamanan
pekerjaan yang semula 1. Ruang Bekerja 3. Perlengkapan
dikerjakan di kantor, kerja
selanjutnya dikerjakan
di rumah karena adanya 1. Fleksibel
Work From kendala waktu ataupun 2. Family time
Home keadaan yang 2. Waktu 3. Memangkas Likert
(X1) mengharuskan waktu
pekerjaan tersebut perjalanan
untuk dapat melakukan 1. Sehat
tanggung jawabnya 2. Kreatif
dirumah 3. Individu 3. Gangguan
stres

Stress kerja adalah 1. Keluarga


Kondisi psikologis 2. Pekerjan\an
seseorang suatu 1. Beban Kerja 3. Lingkungan
kondisi ketegangan sekitar
yang menciptakan
adanya 1. Tekanan
ketidakseimbangan fisik darah
2. Fisik
dan psikis, yang 2. Lelah
Stres Kerja
mempengaruhi emosi, 3. Insomnia Likert
(X2)
proses berpikir, dan 1. Tuntutan tugas
kondisi seorang yang 2. Waktu yang
dapat mengganggu terbatas
pelaksanaan kerja. 3. Perbedaan
3. Konflik Kerja
sikap antara
atasan dan
rekan kerja

Produktivitas adalah
perbandingan antara 1. Pencapaian
hasil dari suatu 1. Kuantitas
target
pekerjaan dengan 2. Kualitas
berdasarkan
pengorbanan yang 3. Kompetensi
waktu
telah dikeluarkan.
Dengan Kemampuan
Produktivitas memperoleh manfaat 1. Input
kerja yang sebesar-besarnya 2. Output Likert
(Y) dari sarana dan 2. Efisiensi
3. Manajerial
prasarana yang process
tersedia dengan
menghasilkan output 1. Kemampuan
yang optimal bahkan fisik
kalau mungkin yang 4. Pengembangan
2. Motivasi
maksimal diri
3. Sarana
pendukung
Sumber : Mustabat (2016), Robbins dan Judge (2018), Sutrisno (2009)
40

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan mengukur variabel Work From Home

(WFH) dan Stres kerja terhadap Produktivitas kerja dengan menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka

variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014).

Untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada

responden untuk masingmasing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai

dengan 5.

Tabel 3.2
Skala likert
No Skala Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Sertuju (STS) 1
Sumber :Diolah peneliti (2021)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Berdasarkan

penjelasan diatas maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh
41

dosen aktif dan tetap mengajar di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

sebanyak 135 orang.

Tabel 3.3
Jumlah dosen tetap Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Fakultas Jumlah Populasi

Fakultas peternakan 6

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 68

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 12

Fakultas hokum 17

Fakultas agama islam 16

Fakultas pertanian 16

Total 135

Sampel

Menurut Sugiyono (2018:131) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dengan teknik Random sampling dengan menggunakan rumus

Slovin, yaitu jumlah sampel dan responden diambil dari 6 fakultas yang dipilih

secara random dari Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas

Hukum, Fakultas Agama Islam, dan Fakultas Pertanian. Menentukan sampel dari

suatu populasi ditentukan dengan rumus Slovin, seperti berikut:

𝑵
n= 𝟏+𝑵𝒆𝟐

Keterangan:

n = jumlah sampel
42

N = ukuran populasi

E = standar eror sebesar 10%

𝟏𝟑𝟓 𝟏𝟑𝟓
n= = = 60
𝟏+𝟏𝟑𝟓(𝟎,𝟏)𝟐 𝟐,𝟓

Untuk mencari sampel, bila populasi berstrata secara proporsional menurut

Sugiyono (2012:81). Dengan jumlah 60 orang responden.

Menggunakan Rumus Random Sampling yaitu:

𝑵𝒊
ni = .n
𝑵

Keterangan:

ni = jumlah sampel proporsi ke I

n = sampel yang diambil dalam penelitian

Ni = populasi ke i

3.6 Jenis dan Sumber Data

Menurut Situmorang & Lufti (2015), jenis data yang dilakukan penelitian:

1. Data Primer

Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh

perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan

untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview,

observasi.

Data primer dari penelitian ini dikumpulkan dengan mengambil data dan

melakukan observasi langsung mengenai produktivitas dosen dari


43

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Kemudian melakukan

wawancara dengan responden melalui penyebaran angket atau google form.

2. Data Sekunder

Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan

disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain.

Data sekunder penelitian ini dengan mengumpulkan jurnal dan studi-studi

penelitian mengenai pengaruh Work From Home dan Stres Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Dosen yang sudah diterbitkan melalui internet dari

penelitian sebelumnya. Sumber jurnal dari penelitian ini diambil dari

repository Universitas Sumatera Utara, Google Schoolar, dandari media

Jurnal Internasional.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pembagian Angket (Quetionare)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

menggunakan Google Formulir dan mengisi seperangkat pertanyaan dan

pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk dijawab secara online.

2. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan komunikasi dengan responden langsung uaitu

dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.


44

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan dan mempelajari literatur –

literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti baik untuk

mendapatkan landasan teori ataupun untuk memperdalam wawasan peneliti.

3.8 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas

Menurut Situmorang (2017), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen

pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct

sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai corrected item – total correlation atau disebut dengan

rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel.

Uji validitas ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30

responden diluar dari pada sampel penelitian yaitu Karyawan Lapangan PT.

Putra Mulia Telecommunication Central Sumatera. Uji kriteria dalam

menentukan validitas suatu kuesioner dengan membandingkan nilai rhitung dan

rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, yaitu:

Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid.

Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid (Ghozali, 2013).

Dengan jumlah (n) = 30; df = n-2 = , maka α = 0,05 diperoleh rtabel = 0,254.

Berdasarkan Tabel 3.3, dapat dilihat bahwa nilai rhitung 28 > rtabel (0,374). Sehingga
45

dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan telah valid seperti yang terlihat pada

Tabel 3.4

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas

Pernyataan Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan


P1 0,627 0,374 Valid
P2 0,493 0,374 Valid
P3 0,620 0,374 Valid
P4 0,694 0,374 Valid
P5 0,611 0,374 Valid
P6 0,621 0,374 Valid
P7 0,709 0,374 Valid
P8 0,521 0,374 Valid
P9 0,454 0,374 Valid
P10 0,544 0,374 Valid
P11 0,755 0,374 Valid
P12 0,805 0,374 Valid
P13 0,844 0,374 Valid
P14 0,827 0,374 Valid
P15 0,788 0,374 Valid
P16 0,516 0,374 Valid
P17 0,525 0,374 Valid
P18 0,560 0,374 Valid
P19 0,398 0,374 Valid
P20 0,685 0,374 Valid
P21 0,319 0,374 Valid
P22 0,787 0,374 Valid
P23 0,740 0,374 Valid
P24 0,728 0,374 Valid
P25 0,705 0,374 Valid
P26 0,556 0,374 Valid
P27 0,719 0,374 Valid
Sumber : Lampiran 2

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan

dilakukan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, yang populasinya


46

diluar sampel yang digunalan dalam penelitian. Uji validitas berjumlah 30

orang responden.

Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji realibilitas berguna untuk

menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan

lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2013). Ada

dua manfaat dalam memiliki skala dengan keandalan tinggi (High Realibility),

yaitu:

1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik dari pada

skala dengan keandalan rendah.

2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang signifikan

(sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain

(berkolerasi).

Pengujian realibilitas pada penelitian ini adalah menggunakan rumus alpha.

Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel

maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan SPSS

dengan uji statistik Cronbach Alpha (r hasil) dengan nilai Cronbach Alpha >

0,7 dapat dinyatakan reliabel.

Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan yang valid.
47

Tabel 3.5
Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized N of Items


Items
0,834 0,869 27
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 3.4, diketahui bahwa nilai dari Cronbach’s Alpha

(0,834) > 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

pernyataan adalah reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai

kondisi masing-masing variabel penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah

tersebut, alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

(2018) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi.

Tabel 3.6
Range Score
No Range Score Keterangan
1 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik
2 1,80 – 2,59 Tidak baik
3 2,60 – 3,39 Cukup
4 3,40 - 4,19 Baik
5 4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Sugiyono (2012)
48

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

hubungan dari variabel-variabel bebas yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Stres Kerja

(X2) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y). Model persamaan

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = β1 X1 + β2 X2 + ε

Keterangan:

Y = Produktivitas kerja dosen

β1, β2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Work From Home

X2 = Stres Kerja

ε = Standar error

3.10Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2018:161), uji normalitas adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi dikatakan baik jika memiliki nilai residual yang berdistribusi

normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1.

Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun

demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan


49

khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

(Ghozali, 2018:163) menyatakan bahwa dasar pengambilan dengan

menggunakan normal probability plot adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikorelinearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi

mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan linier satu sama

lain. Sebab, jika terjadi hubungan linier antar variabel bebas akan membuat prediksi

atas variabel terikat menjadi bias karena terjadi masalah hubungan di antara para

variabel bebasnya (Ghozali, 2016). Salah satu alat untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya serta nilai Variance Inflation Faktor (VIF). Tolerance
50

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel dependen lainnya.

3.11Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi atau R2 merupakan alat untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (terikat) atau mengukur seberapa besar kemampuan model dalam

menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0)

dan satu (1). Nilai R2 yang lebih kecil (mendekati nol), berarti kemampuan

variabel-variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel dependen (Y) amat

terbatas.

Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan

semakin baik kemampuan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y),

dimana (0 < R2 < 1). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel

dependen.

3.12Pengujian Hipotesis

Uji Signifikan Serempak (Uji F)


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

(independen) secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel

terikat (dependen). Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F

hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:


51

H0 : 𝛽 = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Ha : 𝛽 > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5%

(λ = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat signifikansi

5% (𝛼 = 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti variabel independen

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) > tingkat signifikansi

5% (𝛼 = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti variabel independen

secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Dimana F tabel ditentukan dengan mencari derajat

bebasnya yaitu dfl = k-1 dan df2 = N-k dimana N = jumlah sampel dan k =

jumlah variabel.

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)


Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan

membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

H0 : 𝛽 = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : 𝛽 > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel


52

independen terhadap variabel dependen secara simultan.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5%

(𝛼 = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat signifkansi

5% (𝛼 = 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada pengaruh yang

signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen.

2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) > tingkat signifikansi

5% (𝛼 = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh

yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Dimana t tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya yaitu df

= N-k.
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Yayasan

Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan didirikan sejak 15 Juli 1983.

Yang terletak di Jl. Sutan Muhammad Arief no. 32, Padang Sidempuan,

Sumatra Utara, Indonesia. Pada saat itu haya ada dua fakultas yaitu Fakultas

Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan adalah sebagian dari Amal

Usaha Muhammadiyah bertekad menjadikan “Wacana Keilmjan dan

Keislaman (Intelectual competence and spiritual excellence)”.

Penyelenggaraan dan pengembangan Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan brusaha memadukanantara nilai-nilai keilmuan dan keislaman.

Sehinggamampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang dujiwai oleh nilai-nilai keislaman.

Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

1. Visi

Menjadi Universitas Riset di Sumatera Utara Tahun 2030

2. Misi

Adapun misi dari Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yaitu :

Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi berbasis riset.

53
54

a. Menyelenggarakanpenelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, informasi dan seni.

b. Mengadakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mentransformasi

hasil riset.

c. Menyelenggarakan pembinaan kehidupan islami sivitas akademika.

d. Menyelenggarakan kerjasama dalam pengembangan riset.

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan saat ini memiliki 6 Fakultas dan

12 jurusan. Diantaranya yaitu :

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah satu-satunya fakultas yang

memiliki lebih dari satu program studi yang mana ada 7 program studi yaitu

: Program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris,

Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika dan Kimia, Pendidikan Ekonomi dan

PPKn, Pendidikan Matematika dan Bimbingan Konseling.

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program studi dari fakultas ini adalah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Fakultas Hukum

Program studi dari fakultas ini adalah Ilmu Hukum

4. Fakultas Agama Islam

Program studi dari Fakultas ini adalah Ilmu Agama Islam

5. Fakultas Pertanian

Program studi dari fakultas ini adalah Ilmu Pertanian

6. Fakultas Peternakan
55

Program studi dari fakultas ini adalah Ilmu Peternakan

Struktur Pimpinan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Struktur pimpinan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

menggunakan struktur organisasi fungsional yang telah ditetapkan. Struktur ini

untuk memperlancar dan mempermudah pin[inan dalam mengadakan kontrol

demi kelancaran dan keefektifan pengajaran dan pengembangan yayasan.

Gambaran mengenai bentuk struktu pimpinan Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan, dapat dilihat pada gambar 4.1:

Gambar 4.1
Struktur Pimpinan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
56

Lambang Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan


Berikut adalah lambang Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Sumber : umtapsel.wordpress.com

Gambar 4.2 Logo Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

4.2 Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif Responden


Deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah

diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi

dan menjelaskan hasil perhitungan (Sugiyono, 2010). Data utama dalam

penelitian ini adalah informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah

penelitian yang dirumuskan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah daftar pernyataan (kuesioner).

Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 27 butir pernyataan yakni 9 butir

pernyataan untuk variable Work From Home (X1), 9 butir pernyataan untuk
57

variabek Stres Kerja (X2), dan 9 butir pernyataan untuk variable Produktivitas

Kerja (Y).

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kepada 54 dosen tetap Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang

menjadi responden. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas

pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini

adalah berdasarkan jenis kelamin, fakultas mengajar, pendidikan terakhir, dan

masa kerja.

Karakteristik Responden
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Gender
Jenis Kelamin Responden (Orang) Persentase (%)
Pria 21 35
Wanita 39 65
Jumlah 60 100
Sumber : Lampiran 4

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

gender menunjukkan bahwa dari 54 responden 36 orang atau 65 persennya

adalah perempuan, dan 18 responden atau 35 persennya adalah laki-laki.

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Mengajar
No Fakultas Responden Persentase
(Orang) (%)
1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 36 60
2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5 8.3
3 Fakultas Agama Islam 8 13,3
4 Fakultas Hukum 3 5
5 Fakultas Peternakan 2 3.3
6 Fakultas Pertanian 6 10

Jumlah 60 100
Sumber :Lampiran 5
58

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan Fakultas

Mengajar adalah sebanyak 36 responden dengan presentase 60% mengajar di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 5 orang responden dengan presentase 8,3% mengajar

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 8 orang responden dengan presentase 13,3%

mengajar di Fakultas Agama Islam, 3 orang responden mengajar di Fakultas Hukum,

2 orang responden dengan presentase 3,3% mengajar di Fakultas Peternakan, dan 6

orang responden dengan presentase 10% mengajar di Fakultas Pertanian. Dengan

demikian dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan paling banyak

mengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hal ini disebabkan karena lebih

banyak jurusan yang ada di fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dari pada fakultas

yang lainnya.

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
No Jenjang Pendidikan Responden (Orang) Persentase (%)
1 S2 58 96,7
2 S3 2 3,3
Jumlah 60 100

Sumber : Lampiran 6

Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan S2

sebanyak 56 responden dengan presentase 93,3% dan yang berpendidikan S3

sebanyak 4 responden dengan presentase 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar dosen tetap yang mengajar di Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan adalah dosen yang berpendidikan Magister (S2).


59

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Responden (Orang) Persentase (%)
1 1-5 Tahun 18 30
2 6 – 10 Tahun 16 26,7
3 11 – 15 Tahun 14 23,3
4 > 15 Tahun 12 20
Jumlah 60 100

Sumber :Lampiran 7

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah dosen tetap yang mengajar di

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dengan lama kerja pada rentang

waktu 1 – 5 tahun ada sebanyak 18 responden dengan persentase 30%, pada rentang

waktu 6 – 10 tahun ada sebanyak 16 responden dengan persentase 26,7%, pada

rentang waktu 11 – 15 tahun ada sebanyak 14 responden dengan persentase 23,3%,

dan pada rentang waktu pebih dari 15 tahun ada sebanyak 12 responden dengan

persentase 20%. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar dosen tetap di

Universitas Muhammadiyah tapanuli selatan tergolong sudah lama bekerja menjadi

dosen tetap.

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Pada bagian analisis deskriptif, disajikan distribusi frekuensi dan persentase

dari variabel Work From Home, Stres Kerja, dan Produktivitas Kerja. Berdasarkan

kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka tanggapan responden

mengenai variable.

Analisis Deskriptif Variabel Work From Home (X1)

Pada bagian analisis deskriptif, disajikan distribusi frekuensi dan persentase

dari variabel Work From Home, Stres Kerja, dan Produktivitas Kerja. Berdasarkan
60

kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka tanggapan responden

mengenai variabel Work From Home (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel
Work From Home (X1)
STS TS TS S SS TOTAL Rata
X1 Ket
f % f % f % f % f % f % Rata
WFH1 2 3,3 8 13,3 21 35 24 40 5 8,3 60 100 3,37 Cukup
WFH2 1 10 31 51,7 17 28,3 6 10,0 0 0 60 100 2,38 Cukup
WFH3 0 0 8 13,3 18 30 31 51,7 3 5,0 60 100 3,48 Baik
WFH4 1 1,7 18 30 18 30 19 31,7 4 6,7 60 100 3,12 Cukup
WFH5 0 0 3 5 18 26,7 26 43,3 15 25 60 100 3,88 Baik
WFH6 1 1,7 10 16,7 16 26,7 30 50 3 5 60 100 3,40 Baik
WFH7 1 1,7 8 13,3 20 33,3 25 41,7 6 10 60 100 3,45 Baik
WFH8 2 3,3 14 23,3 18 30 23 38,3 3 5 60 100 3,18 Cukup
WFH9 5 8,3 25 41,7 17 28,3 11 18,3 2 3,3 60 100 2,67 Cukup
Rata-Rata Variabel Work From Home 3,21 Baik
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan ke-1 “Saya memiliki tempat bekerja untuk bekerja

mengajar di rumah”, nilai rata-rata 3,37 mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah kurang setuju dimana terdapat 2 responden (3,3 persen)

menjawab STS, 8 responden (13,3 persen) menjawab TS, 21 responden (35

persen) menjawab KS, 24 responden (40 persen) menjawab S, dan 5

responden (8,3 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa

kebanyakan dosen ridak memiliki ruangan bekerja ketika mengajar

dirumah.

2. Untuk pernyataan ke-2 “Saya merasa nyaman dalam mengajar dari rumah

daripada di ruangan kelas.”, nilai rata-rata 2,38 mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah tidak setuju dimana terdapat 6 responden (10

persen) menjawab STS, 31 responden (51,7 persen) menjawab TS, 17


61

responden (28.3 persen) menjawab KS, 6 responden (10 persen) menjawab

S, dan 0 responden (0 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa

dosen kurang nyaman mengajar mahasiswa di rumah selama pandemic

COVID-19.

3. Untuk pernyataan ke-3 “Fasilitas kerja saya terbatas ketika mengajar dari

rumah”, nilai rata-rata 3,48 mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah setuju dimana terdapat 0 responden (0,0 persen) menjawab STS, 8

responden (13,3 persen) menjawab TS, 18 responden (30 persen) menjawab

KS, 31 responden (51,7 persen) menjawab S, dan 3 responden (5,0 persen)

menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan kurang memenuhi persiapan ketika

mengajar dirumah.

4. Untuk pernyataan ke-4 “Saya bisa lebih bebas mengatur waktu dalam

bekerja selama bekerja di rumah.”, nilai rata-rata 3,12 mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah kurang setuju dimana terdapat 1

responden (1,7 persen) menjawab STS, 18 responden (30 persen) menjawab

TS, 18 responden (30 persen) menjawab KS, 19 responden (31,7 persen)

menjawab S, dan 4 responden (6,7 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

tetap mengatur waktu walaupun mengajar di rumah.

5. Untuk pernyataan ke-5 “Waktu saya dengan keluarga lebih banyak selama

bekerja di rumah.”, nilai rata-rata 3,88 mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju dimana 0 responden (0,0 persen) menjawab STS, 3


62

responden (5,0 persen) menjawab TS, 18 responden (30 persen) menjawab

KS, 26 responden (43,3 persen) menjawab S, dan 15 responden (25 persen)

menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa waktu dengan keluarga lebih

banyak selama bekerja dirumah.

6. Untuk pernyataan ke-6 “Saya dapat lebih menghemat waktu dalam

perjalanan ke universitas ketika mengajar dari rumah”, nilai rata-rata 3,48

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju dimana

terdapat 1 responden (1,7 persen) menjawab STS, 10 responden (16,7

persen) menjawab TS, 16 responden (26,7 persen) menjawab KS, 30

responden (51,7 persen) menjawab S dan 3 responden (5,0 persen)

menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen tidak lagi mengeluarkan

waktu untuk perjalanan ke Universitas.

7. Untuk pernyataan ke-7 “Kesehatan saya lebih baik saat bekerja dirumah

selama pandemic COVID-19.”, nilai rata-rata 3,45 mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju dimana 1 responden (1,7 persen)

menjawab STS, 8 responden (13,3 persen) menjawab TS, 20 responden

(33,3 persen) menjawab KS, 25 responden (41,7 persen) menjawab S, dan

6 responden (10 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dapat menghindari dari virus

pandemic COVID-19 selama mengajar di rumah.

8. Untuk pernyataan ke-8 “Saya banyak menerapkan ide baru selama mengajar

daring dari rumah”, nilai rata-rata 3,18 mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah kurang setuju dimana 2 responden (3,3 persen) menjawab


63

STS, 14 responden (23,3 persen) menjawab TS, 18 responden (30 persen)

menjawab KS, 23 responden (45,6 persen) menjawab S, dan 3 responden

(7,6 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan kurang dalam menerapkan ide baru

selama mengajar di rumah.

9. Untuk pernyataan ke-9 “Saya mengalami gangguan stress seperti sakit

kepala, insomnia, jenuh, dan sering marah-marah ketika mengajar dari

rumah.”, nilai rata-rata 2,67 mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah kurang setuju dimana 5 responden (8,3 persen) menjawab STS, 25

responden (41,7 persen) menjawab TS, 17 responden (28,3 persen)

menjawab KS, 11 responden (18,3 persen) menjawab S, dan 2 responden

(3,3 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan tidak mengalami gangguan stress seperti

sakit kepala, insomnia, jenuh, dan sering marah-marah ketika mengajar dari

rumah.

Analisis Deskriptif Variabel Stres Kerja (X2)


Berdasarkan kuesioner penelitian yang telah disebar kepada seluruh

responden penelitian, maka tanggapan responden tersebut mengenai variabel

Stres Kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Stres Kerja (X2)
STS TS KS S SS TOTAL Rata-
X2 Ket
f % f % f % f % f % f % Rata
Tidak
SK1 7 11,7 42 70 10 16,7 1 1,7 0 0 60 100 2,08
Baik
SK2 6 10 26 43,3 13 21,7 15 25 0 0 60 100 2.62 Cukup
SK3 5 8,3 25 41,7 14 23,3 15 25 1 1,7 60 100 2.70 Cukup
Tidak
SK4 5 8,3 31 51,7 15 25 9 15 0 0 60 100 2.47
Baik
64

Lanjutan Tabel 4,6


STS TS KS S SS TOTAL Rata-
X2 Ket
f % f % f % f % f % f % Rata
SK5 4 6,7 25 41,7 18 30 12 20 1 1,7 60 100 2.68 Cukup
SK6 6 10 30 50 8 13 15 25 1 1,7 60 100 2.58 Cukup
Tidak
SK7 13 21,7 42 70 4 6,7 1 1,7 0 0 60 100 1.88
Baik
SK8 6 10 23 38,3 20 33,3 11 18,3 0 0 60 100 2.60 Cukup
SK9 2 3,3 24 40 21 35 11 18,3 2 3,3 60 100 2.78 Cukup
Tidak
Rata-Rata Variabel Stres Kerja 2,37
Baik
Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan ke-1 “Saya merasa jumlah jam kerja saya terlalu banyak.”,

nilai rata-rata 2,08 mengindikasikan dominan jawaban responden adalah tidak

setuju dimana terdapat dan 7 responden (11,7 persen) menjawab STS, 42

responden (70 persen) menjawab TS, 10 responden (16,7 persen) menjawab

KS, 1 responden (1,7 persen) menjawab S, 0 responden (0 persen) menjawab

SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen tidak memiliki jam kerja yang banyak.

2. Untuk pernyataan ke-2 “Terlalu banyak pekerjaan membuat saya tidak dapat

berkonsentrasi dalam mengajar.”, nilai rata-rata 2,62 mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah kurang setuju dimana terdapat 6 responden

(10 persen) menjawab STS, 26 responden (43,3 persen) menjawab TS, 13

responden (21,7 persen) menjawab KS, 15 responden (25 persen) menjawab S,

dan 0 responden (0 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa

walaupun banyak pekerjaan namun dosen tetap dapat berkonsentrasi dalam

bekerja.

3. Untuk pernyataan ke-3 “Saya dituntut bekerja dengan deadline yang telah

ditentukan Universitas.”, nilai rata-rata 2,70 mengindikasikan dominan

jawaban responden kurang setuju dimana 6 responden (10 persen) menjawab


65

STS, 26 responden (43,3 persen) menjawab TS, 14 responden (23,3 persen)

menjawab KS, 15 responden (25 persen) menjawab S, dan 1 responden (1,7

persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya tugas yang

harus dilakukan, membuat dosen tetap fokus dalam bekerja.

4. Untuk pernyataan ke-4 “Saya sering sakit kepala karena pekerjaan yang

diberikan berlebihan yang membuat darah tinggi saya menjadi naik.”, nilai

rata-rata 2,47 mengindikasikan dominan jawaban responden tidak setuju

dimana terdapat 5 responden (8,3 persen) menjawab STS, 31 responden (51,7

persen) menjawab TS, 15 responden (25 persen) menjawab KS, 9 responden

(15 persen) menjawab S dan 0 responden (0 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan bekerja dengan deadline yang ketat dari

perusahaan.

5. Untuk pernyataan ke-5 “Saya sering merasa lelah dalam bekerja karena

banyaknya pekerjaan seperti kelas mengajar dan mengikuti webinar dalam

waktu ysng singkat selama masa pandemic COVID-19.”, nilai rata-rata 2,68

mengindikasikan dominan jawaban responden kurang setuju dimana terdapat

4 responden (6,7 persen) menjawab STS, 25 responden (41,7 persen)

menjawab TS, 18 responden (30 persen) menjawab KS, 12 responden (20

persen) menjawab S, dan 1 responden (1,7 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa dosen tidak merasa lelah dalam bekerja karena banyaknya

pekerjaan seperti kelas mengajar dan mengikuti webinar dalam waktu yang

singkat selama masa pandemic COVID-19.


66

6. Untuk pernyataan ke-6 “Saya sulit untuk beristirahat karena banyaknya

pekerjaan yang membuat saya sulit untuk tidur.”, nilai rata-rata 2,58

mengindikasikan dominan jawaban responden kurang setuju dimana 6

responden (10 persen) menjawab STS, 30 responden (50 persen) menjawab

TS, 8 responden (13 persen) menjawab KS, 15 responden (25 persen)

menjawab S, dan 1 responden (1,7 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan

bahwa dosen dapat banyak istirahat dan tidak merasa sulit tidur karena

banyaknya pekerjaan.

7. Untuk pernyataan ke-7 “Saya tidak akur dengan rekan kerja selama saya

bekerja”, nilai rata-rata 1,88 mengindikasikan dominan jawaban responden

tidak setuju dimana 13 responden (21,7 persen) menjawab STS, 42 responden

(70 persen) menjawab TS, 4 responden (6,7 persen) menjawab KS, 1

responden (1,7 persen) menjawab S, 0 responden (0 persen) menjawab SS, dan.

Hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan selalu akur dengan rekan kerja selama bekerja.

8. Untuk pernyataan ke-8 “Saya pernah tersinggung dengan rekan kerja saya

karena beberapa hal seperti pendapat yang berbeda dari setiap rekan kerja.”,

nilai rata-rata 2,60 mengindikasikan dominan jawaban responden kurang

setuju dimana 6 responden (10 persen) menjawab STS, 23 responden (38,3

persen) menjawab TS, 20 responden (33.3 persen) menjawab KS, 11 responden

(18,3 persen) menjawab S, dan 0 responden (0 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa dosen jarang tersinggung dengan rekan kerja karena

jarang terjadi perbedaan pendapat yang berbeda dari setiap rekan kerja.
67

9. Untuk pernyataan ke-9 “Waktu saya tidak cukup untuk bekerja dalam

melakukan penelitian dan mengajar mahasiswa dalam sehari.”, nilai rata-rata

2,78 mengindikasikan dominan jawaban responden kurang setuju dimana 2

responden (3,3 persen) menjawab STS, 24 responden (40 persen) menjawab

TS, 21 responden (35 persen) menjawab KS, 11 responden (18,3 persen)

menjawab S, dan 2 responden (3,3 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan

bahwa waktu dosen cukup untuk bekerja dalam melakukan penelitian dan

mengajar mahasiswa dalam sehari.

Analisis Deskriptif Variabel produktivitas Kerja (Y)


Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka

tanggapan responden mengenai variabel Prestasi Kerja (Y) dapat dilihat pada Tabel

4.7.

Tabel 4 8
Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
STS TS KS S SS TOTAL Rata-
X2 Ket
F % F % F % F % F % F % Rata
PK1 1 1,7 2 3,3 14 23,3 38 63,3 5 8,3 60 100 3.73 Baik
PK2 1 1,7 2 5 8 13,3 40 66,7 8 13,3 60 100 3.85 Baik
PK3 0 0 3 5 33 55 21 35 3 5 60 100 3.40 Baik
PK4 0 0 7 11,7 18 30 30 50 5 8,3 60 100 3.55 Baik
PK5 2 3,3 19 31,7 29 48,3 9 15 1 1,7 60 100 2.80 Cukup
PK6 1 1,7 16 26,7 28 46,7 13 21,7 2 3,3 60 100 2.98 Cukup
PK7 1 1,7 15 25 27 45 16 26,7 1 1,7 60 100 3.02 Cukup
PK8 0 0 0 0 18 30 35 58,3 7 11,7 60 100 3.82 Baik
PK9 0 0 10 16,7 30 50 18 30 2 3,3 60 100 3.20 Cukup
Rata-Rata Variabel Produktivitas Kerja 30,28 Baik
Sumber : Lampiran 9
68

Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan ke-1 “Saya bekerja sesuai target yang ditentukan Universitas

selama pandemic COVID-19”, nilai rata-rata 3,73 mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah setuju dimana terdapat 1 responden (1,7 persen)

menjawab STS, 2 responden (3,3 persen) menjawab TS, 14 responden (23,3

persen) menjawab KS, 38 responden (63,3 persen) menjawab S, dan 5

responden (8,3 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan tetap bekerja sesuai target yang

telah ditentukan Universitas selama pandemic COVID-19.

2. Untuk pernyataan ke-2 “Saya tetap mengajar mahasiswa dengan baik sesuai

jadwal yang ditetapkan selama pandemic COVID-19.”, nilai rata-rata 3,85

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju dimana terdapat 1

responden (1,7 persen) menjawab STS, 2 responden (5 persen) menjawab TS,

8 responden (13.3 persen) menjawab KS, 40 responden (66,7 persen)

menjawab S, dan 8 responden (13,3 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa dosen tetap mengajar mahasiswa dengan baik sesuai

jadwal yang ditetapkan selama pandemic COVID-19.

3. Untuk pernyataan ke-3 “Saya sangat aktif melakukan penelitian sehingga

kompetensi saya bertambah dalam bekerja”, nilai rata-rata 3,40

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju dimana terdapat 0

responden (0,0 persen) menjawab STS, 3 responden (5,0 persen) menjawab

TS, 33 responden (55 persen) menjawab KS, 21 responden (35 persen)

menjawab S, dan 3 responden (5,0 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan
69

bahwa dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan sangat aktif

melakukan penelitian.

4. Untuk pernyataan ke-4 “Saya selalu semangat dalam bekerja selama pandemic

COVID-19”, nilai rata-rata 3,55 mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah setuju dimana terdapat 0 responden (0 persen) menjawab STS, 7

responden (11,7 persen) menjawab TS, 18 responden (30 persen) menjawab

KS, 30 responden (50 persen) menjawab S, dan 5 responden (8,3 persen)

menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan tetap semangat dalam bekerja selama pandemic COVID – 19.

5. Untuk pernyataan ke-5 “Hasil kerja saya meningkat selama pandemic COVID-

19 baik itu dalam mengajar maupun dalam melakukan penelitian”, nilai rata-

rata 2,80 mengindikasikan dominan jawaban responden adalah kurang setuju

dimana 2 responden (3,3 persen) menjawab STS, 19 responden (31,7 persen)

menjawab TS, 29 responden (48,3 persen) menjawab KS, 9 responden (15

persen) menjawab S, dan 1 responden (1,7 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil kerja dosen tetap Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan meningkat selama pandemic COVID-19.

6. Untuk pernyataan ke-6 “Peraturan dari pemerintah sangat membantu saya

berproses dalam mengajar dan bekerja selama pandemic COVID-19”, nilai

rata-rata 2,98 mengindikasikan dominan jawaban responden adalah kurang

setuju dimana 1 responden (1,7 persen) menjawab STS, 16 responden (26,7

persen) menjawab TS, 28 responden (46,7 persen) menjawab KS, 13

responden (21,7 persen) menjawab S, dan 2 responden (3,3 persen) menjawab


70

SS. Hal ini menunjukkan bahwa peraturan pemerintah kurang membantu cara

proses mengajar dosen secara daring di Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan.

7. Untuk pernyataan ke-7 “Saya dapat meningkatkan prestasi kerja saya dan

selalu berinovasi selama pandemic COVID-19”, nilai rata-rata 3,02

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah kurang setuju dimana 1

responden (1,7 persen) menjawab STS, 15 responden (25 persen) menjawab

TS, 27 responden (45 persen) menjawab KS, 16 responden (26,7 persen)

menjawab S, dan 1 responden (1,7 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan

bahwa dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan kurang termotivasi

dalam bekerja selama pandemic COVID-19.

8. Untuk pernyataan ke-8 “Saya selalu senang bekerja karena adanya semangat

dan motivasi dari keluarga, rekan kerja, dan kerabat dekat”, nilai rata-rata 3,82

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju dimana

responden (0 persen) menjawab STS, 0 responden (0 persen) menjawab TS, 18

responden (30 persen) menjawab KS, 35 responden (58,3 persen) menjawab S,

dan 7 responden (11,7 persen) menjawab SS. Hal ini menunjukkan bahwa

dosen kurang mendapatkan motivasi bekerja dari rekan dan kerabat kerja

dalam bekerja.

9. Untuk pernyataan ke-9 “Tempat saya bekerja sangat mendukung sehingga saya

nyaman dan mudah mendapatkan ide dalm pekerjaan saya.”, nilai rata-rata

3,20 mengindikasikan dominan jawaban responden adalah kurang setuju

dimana 0 responden (0 persen) menjawab STS, 10 responden (16,7 persen)


71

menjawab TS, 30 responden (50 persen) menjawab KS, 18 responden (30

persen) menjawab S, dan 2 responden (3,3 persen) menjawab SS. Hal ini

menunjukkan bahwa tempat bekerja dosen dirumah kurang mendukung selama

pancemic COVID - 19.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Work

From Home (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu

Produktivitas Kerja. Nilai koefisien regresi linier berganda dapat dilihat pada

Tabel 4.8:

Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 29.964 3.018 9.930 .000
WORK FROM HOME
1 .426 .104 .405 4.110 .000
(X1)
STRES KERJA (X2) -.416 .079 -.521 -5.293 .000
a. Dependent Variable: totalPK
Sumber :Lampiran 10

Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh persamaan regresi linier berganda


sebagai berikut ini:
Y = 29,964 + 426X1 – 0,416X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:


72

1. Konstanta (β0) = 29,964. Ini menunjukkan tingkat konstanta, dimana jika

variabel Work From Home (X1) dan Stres Kerja (X2) adalah 0, maka

Produktivitas Kerja (Y) pada dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan akan tetap sebesar 29,964, dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Koefisien Work from home (β1) = 426 > 0. Ini menunjukkan bahwa variabel

Work from Home (X1) berpengaruh secara positif terhadap Produktivitas Kerja

(Y). Jika Work from Home meningkat, maka Produktivitas kerja dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan juga akan meningkat sebesar

426 dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Koefisien Stres Kerja (β2) = -0,416 < 0. Ini menunjukkan bahwa variabel Stres

Kerja (X2) berpengaruh secara negatif terhadap Produktivitas Kerja (Y). Jika

Stres Kerja meningkat, maka Produktivitas kerja dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan akan menurun sebesar -0,416 dengan asumsi

variabel lain tetap.

4.5 Uji Asumbi Klasik

Uji Normalitas
1. Analisis Grafik
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal

ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut membentuk lonceng dan tidak

melenceng ke kiri maupun ke kanan. Maka terbukti bahwa data maupun

model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.


73

Sumber :Lampiran 11
Gambar 4.3
Uji Histogram
Gambar 4.2 memperlihatkan grafik normal probability plot, yang

menunjukkan bahwa data (titik-titik) menyebar mengikuti arah garis diagonal. Hal

tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Sumber : Lampiran 12
74

Gambar 4.4
Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot

2. Analisis Statistik

Untuk memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal normal probability

plot berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov.

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,200 > α

(0,05), H1 ditolak dan H0 diterima. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tersebut

menunjukkan bahwa data residual berdistribusi normal.

Tabel 4.10
Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.22053798
Most Extreme Differences Absolute .053
Positive .053
Negative -.049
Test Statistic .053
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber Lampiran 13

Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadi heterokedastisitas.
75

1. Metode Grafik

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi hetereokedastisitas pada

model regresi.

Sumber : Lampiran 14
Gambar 4.5

Uji Heterokedastisitas dengan Gerafik Scatterplot

2. Metode Statistik

Berdasarkan pendekatan statistik dengan Uji Glejser, pada Tabel 4.10 dapat

dilihat nilai signifikan variabel Work From Home (X1) 0,220 > 0,05; untuk

Stres Kerja (X2) 0,504 > 0,05. Dari kedua variabel yang diteliti menunjukkan

bahwa semua nilai sig > 0,05, hal ini berarti dapat disimpulkan tidak terjadi

masalah heterokedastisitas.
76

Tabel 4.11
Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 5.360 2.030 2.640 .011

1WORK FROM HOME (X1) -.717 .578 -.161 -1.240 .220

STRES KERJA (X2) -.273 .406 -.088 -.673 .504

a.Dependen Variabel : ABS


Sumber :Lampiran 15

Uji Multikolinearitas

Tabel 4.12
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1(Constant) 28.605 3.420 8.365 .000

WORK FROM HOME (X1) .413 .108 .386 3.830 .000 .985 1.015

STRES KERJA (X2)


-
-.458 .080 -.580 .000 .985 1.015
5.756

a. Dependent Variable: total


Sumber : Lampiran 16

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance dari variabel Work

From Home 0,985 , dan Stres Kerja 0,985 yang berarti > 0,1 (lebih besar dari 0,1).

Nilai VIF Work From Home 1,015 dan Stres Kerja 1,015 yang berarti < 10 (kurang

dari 10). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas

antar variabel bebas dalam model regresi.


77

4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.13
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .670a .449 .429 3.277
a. Predictors: (Constant), totalSK, totalWFH
b. Dependent Variable: totalPK

Sumber : Lampiran 17

Hasil koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square 0,429

berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel

terikatnya adalah sebesar 42,9% . Variasi faktor-faktor produktivitas kerja

dosen dapat dijelaskan oleh variabel work from home dan stres kerja.

Sedangkan sisanya 57,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

4.7 Uji Hipotesis

Uji Signifikansi Serempak (Uji-f)

Uji F dikenal dengan uji simultan atau serempak yang menguji variabel -

variabel bebas (X1 dan X2) secara serempak terhadap variabel terikatnya (Y).

Pada penelitian ini nilai Fhitung akan diperoleh menggunakan aplikasi SPSS

yang kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.


78

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 60 responden dan

jumlah parameter (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh df1 = k-1 = 3-1 = 2; df2 =

n-k = 50-3 = 57, maka pada α = 0,05 diperoleh Ftabel = 3,12.

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh fhitung (23,180) > ftabel (3,12) dan

signifikansi (0,000) < α (0,05). Hal ini berarti variabel independen secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen atau variabel work from home dan stres kerja secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap variabel independen atau produktivitas kerja

dosen.

Tabel 4.14
Uji Signifikansi Serempak (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 497.710 2 248.855 23.180 .000b
Residual 611.940 57 10.736
Total 1109.650 59
a. Dependent Variable: totalPK
b. Predictors: (Constant), tot
c. alSK, totalWFHtanpa3dan9
Sumber : Lampiran 18

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t yang dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai Fhitung akan diperoleh

dengan menggunakan aplikasi SPSS yang kemudian akan dibandingkan

dengan Ftabel pada tingkat α = 0,05. Hasil Uji Parsial (Uji-T) dapat dilihat pada

Tabel 4.14. Maka diperoleh ttabel = 2,002.


79

Berdasarkan Tabel 4.14 hasil uji signifikansi secara parsial dapat diambil

kesimpulan, yaitu:

1. Variabel Work From Home (X1) mempunyai koefisien (β1) = 0,413 < 0

dengan thitung (3.830) > ttabel (2,002) dan signifikansi (0,000) < 0,05. Dengan

demikian variabel Work From Home berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Produktivitas Kerja Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Artinya, jika Work From Home meningkat maka Produktivitas Kerja dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan akan meningkat secara

signifikan, demikian sebaliknya

2. Variabel Stres Kerja (X2) mempunyai koefisien Beban Kerja (β2) = -0,458 >

0 dengan thitung (-5,756) > ttabel (2,002) dan signifikansi (0,580) < 0,05. Dengan

demikian variable Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Produktivitas Kerja dosen, artinya jika variabel stres kerja meningkat maka

produktivitas kerja dosen juga akan menurun, demikian sebaliknya.

Tabel 4.15
Uji Signifiansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 28.605 3.420 8.365 .000

WORK FROM HOME (X1) .413 .108 .386 3.830 .000

STRES KERJA (X2) -.458 .080 -.580 -5.756 .000

a. Dependent Variable: total

Sumber : Lampiran 19
80

4.8 Pembahasan

Pengaruh Work From Home Terhadap Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil penelitian Work From Home (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja dosen Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Artinya, jika Work From Home

meningkat maka Produktivitas Kerja dosen Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan akan meningkat secara signifikan, demikian Sebaliknya.

Terdapat 9 butir pernyataan yang menggambarkan bagaimana pengaruh

Work From Home terhadap Produktivitas Kerja dosen. Seluruh pernyataan

tersebut merupakan penjabaran dari dimensi Work From Home, yaitu

mengenai ruang bekerja, waktu bekerja, dan individu.

1. Ruang bekerja, seperti hasil dari survey yang menyatakan bahwa tidak

semua dosen yang mmiliki ruang mengajar dan bekerja khusus untuk

bekerja dirumah karena merasa kurang nyaman dalam mengajar mahasiswa

sehiongga membutuhkan fasilitas ruang bekerja yang nyaman untuk

mengajar dari rumah. Hal ini menyebabkan dosen merasa kurang fokus

dalam mengajar karena adanya gangguan seperti ruangan yang kurang

tertutup sehingga banyak suara dari luar yang mengganggu waktu bekerja.

2. Waktu bekerja, dari hasil survey menyatakan bahwa waktu untuk mengajar

dan bekerja selama dirumah lebih fleksibel dan dapat mengajar dan bekerja

tepat waktu karena tidak adanya kendala dari perjalanan. Namun, jika

jaringan kurang mendukung dapat menghambat aktivitas dalam mengajar.

Jika kendala jaringan sering terjadi dapat menyebabkan keterlambatan


81

dalam pengiriman tugas-tugas dari mahasiswa dan menghambat pencapaian

target dalam bekerja.

3. Individu, dari hasil survey menyatakan bahwa mengajar dirumah adalah

solusi terbaik dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini

menuntut para dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan agar

dapat menerapkan ide-ide baru dalam mengajar secara daring/online.

Namun, hal ini harus diseimbangkan dengan tetap menjaga kesehatan agar

tidak mengalami gangguan stress dan kejenuhan dalam mengajar dan

bekerja agar produktivitas bekerja tetap stabil dan meningkat.

Menurut Mustajab, dkk., (2020) Perubahan dalam organisasi dalam

memberi tugas dan tanggung jawab kepada karyawan dengan “melarang”

karyawan bekerja di kantor dan berkumpul di ruangan, sehingga karyawan

harus bekerja di rumah hal ini yang dinamakan dengan work from home

(WFH) atau bekerja dari rumah. Saat ini, WFH merupakan strategi yang

dianut oleh banyak organisasi dan memberikan banyak manfaat bagi

organisasi termasuk institusi pendidikan. Penerapan WFH di Indonesia

dikatakan bukan karena organisasi yang bekerja dari budaya atau metode

asal, namun untuk mengurangi persebaran Covid-19, sehingga pengambilan

keputusan oleh manajer harus menerapkan WFH untuk menjaga

produktivitas karyawan. Bagi sebagian informan yang memiliki akses

tempat tinggal yang jauh maka WFH sangat ideal untuk menjaga

produktivitas karena adanya pengurangan biaya dan waktu transportasi

yang signifikan.
82

Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap Work From Home,

terdapat 31 responden dengan persentase 51,7 menjawab setuju terhadap

pernyataan “Fasilitas kerja saya terbatas ketika mengajar dari rumah”. Hal

ini menunjukkan bahwa dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli

Selatan dapat bekerja dari rumah, namun adanya keterbatasan fasilitas. Dan

terdapat 30 responden dengan persentase 50,0 terhadap pernyataan “Saya

dapat lebih menghemat waktu dalam perjalanan ke universitas ketika

mengajar dari rumah” hal ini menunjukkan bahwa dosen dapat memangkas

waktu ketika dalam perjalanan ke Universitas dikarenakan bekerja dari

rumah.

Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Variabel Stres Kerja (X2) mempunyai koefisien Beban Kerja (β2) = -

0,458 > 0 dengan thitung (-5,756) > ttabel (2,002) dan signifikansi (0,580) < 0,05.

Dengan demikian variable Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Produktivitas Kerja dosen, artinya jika variabel stres kerja

meningkat maka produktivitas kerja dosen juga akan menurun, demikian

sebaliknya.

Berdasarkan hasil penelitian Stres Kerja berpengaruh negative dan

signifikan terhadap Produktivitas kerja dosen Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan. Terdapat 9 butir pernyataan yang menggambarkan

bagaimana Stres Kerja yang dialami dosen di Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabawan dari

dimensi Stres kerja yaitu bebam kerja, fisik, dan konflik kerja.
83

Menurut Badeni (2013) stres adalah ketegangan atau tekanan

emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang

sangat besar atau kesempatan melakukan sebuah kegiatan penting, yang

dalam pemenuhannya terdapat hambatan-hambatan dan ketidakpastian yang

dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang.

Berdasarkan distribusi jawaban responden pada kuisioner penelitian

terhadap variabel Stres Kerja, terdapat 40 responden (70,0 persen) menjawab

tidak setuju dengan pernyataan “Saya merasa jumlah Jam mengajar saya

terlalu banyak”. Hal ini menunjukkan bahwa dosen merasa jumlah jam

mengajar di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan tidak terlalu

banyak. Terdapat 42 responden (71,3 persen) mengjawab tidak setuju dengan

pernyataan “Saya tidak akur dengan rekan kerja selama saya bekerja”. Hal ini

menunjukkan bahwarekan kerja dosen untuk bekerja akur sehingga jarang

terjadinya konflik kerja.

Pengaruh Work From Home dan Stres Kerja terhadap

Produktivitas Kerja.

Berdasarkan uji simultan (Uji F) terlibat bahwa secara simultan

terdapat hubungan positif dan signifikan antara Work from home dan Stres

Kerja terhadap Produktivitas Kerja dengan tinfkat signifikan sebesar (0,000)

< α (0,05) dan fhitung (23,180) > ftabel (3,12) dan signifikansi (0,000) < α (0,05).

Hal ini berarti variabel variabel work from home dan stres kerja secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel independen atau Stres

kerja merupakan faktor yang cukup mempengaruhi Produktivitas kerja dosen


84

selama masa pandemic COVID-19 pada Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti kepada 60 responden

yang disajikan sampel pada penelitian ini menunjukkan bahwa Work from

home dan produktivitas kerja merupakan beberapa faktor yang

mempengaruhi Produktivitas Kerja dosen selama masa pandemic COVID-19

pada Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Hal ini dapat dilihat work from home hasil dari survey yang menyatakan

bahwa tidak semua dosen yang mmiliki ruang mengajar dan bekerja khusus

untuk bekerja dirumah karena merasa kurang nyaman dalam mengajar

mahasiswa sehingga membutuhkan fasilitas ruang bekerja yang nyaman

untuk mengajar dari rumah. Hal ini menyebabkan dosen merasa kurang fokus

dan jenuh dalam mengajar karena adanya gangguan seperti ruangan yang

kurang tertutup sehingga banyak suara dari luar yang mengganggu waktu

bekerja.sedangkan saat ini mengajar dirumah adalah solusi terbaik dilakukan

untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini menuntut para dosen

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan agar dapat menerapkan ide-ide

baru dalam mengajar secara daring/online. Namun, hal ini harus

diseimbangkan dengan tetap menjaga kesehatan agar tidak mengalami

gangguan stress dan kejenuhan dalam mengajar dan bekerja agar

produktivitas bekerja tetap stabil dan meningkat. Selain itu, dapat dilihat pula

dari hasil diketahui bahwa nilai Adjusted R Square 0,429 berarti kemampuan

variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah


85

sebesar 42,9% . Variasi faktor-faktor produktivitas kerja dosen dapat

dijelaskan oleh variabel work from home dan stres kerja. Sedangkan sisanya

57,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan

dalam penelitian ini.

Menurut (Rubin & Wessely, 2020) masa karantina merupakan

pengalaman yang tidak menyenangkan bagi mereka yang mengalaminya.

Potensi manfaat karantina massal wajib perlu dipertimbangkan dengan hati-

hati terhadap kemungkinan dampak psikologis. Keberhasilan karantina sebagai

tindakan kesehatan masyarakat mengharuskan kita mengurangi sejauh

mungkin efek negatif yang terkait dengannya. Berdasarkan ulasan penelitian

yang dilakukan oleh (Brooks et al., 2020), menemukan adanya dampak

psikologis negatif termasuk kebingungan, kemarahan, dan gejala stres pasca-

trauma. Stresor selama masa karantina mencakup; kekhawatiran berlebih akan

infeksi, frustrasi, durasi karantina yang tidak pasti, kebosanan, persediaan yang

tidak memadai, informasi yang terbatas, kerugian materi, dan stigma negatif.

Dangan demikian, perlu adanya perhatian kepada variabel Work from

home dan Stres kerja guna meningkatkan Produktivitas Kerja selama masa

pandemic COVID-19 yang dirasakan pada Universitas Muhammadiyah

Tapanuli Selatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat

diambil adalah :

1. Work From Home dan Stres Kerja secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap Produktivitas Kerja Dosen Selama Masa Pandemic C0VID-19

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

2. Work From Home secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Dosen Selama Masa Pandemic C0VID-19 Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

3. Stres Kerja secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Dosen Selama Masa Pandemic C0VID-19 Universitas

Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Variabel Work From Home dalam penelitian memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja dosen selama masa pandemic

COVID-19. Work From Home yang berkepanjangan dapat membuat dosen

menjadi jenuh dalam mengajar, sehingga disarankan agar perlu dilakukan

pelatihan terlebih dahulu untuk mengetahui cara mengajar dan bekerja

86
87

dirumah dengan baik dan efektif. Seperti melatih dosen untuk mendapatkan

ide – ide baru untuk mengajar daring/online.

2. Variabel Stres Kerja dalam penelitian memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap Produktivitas Kerja dosen selama masa pandemic

COVID-19. Stres Kerja yang dialami dosen dapat menurunkan produktivitas

kerja dosen dalam mengajar dan bekerja. Jika terlalu banyak bekerja akan

menimbukan kelelahan fisik, sakit kepala, darah tinggi, dan mudah capek

yang menjadi penyebab timbulnya stress kerja. Hal ini menjadi dampak buruk

terhadap dosen di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

3. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi

peneliti selanjutnya agar menambah beberapa variabel yang berkaitan erat

dengan produktivitas kerja, agar dapat diketahui lebih banyak lagi mengenai

faktir – faktor apa saja yang signifikan dalam hal mempengaruhi

produktivitas kerja. Disamping itu, peneliti juga menyarankan bagi peneliti

selanjutnya agar dapat menambah teori pendukung penelitian guna

mengoptimalkan penelitian yang dilakukan.


88

DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, F. (2016). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT.Trijaya Pratama Futures Makassar. 1-60.
Alimuddin, dkk. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada PT Telkom Indonesia, Tbk Cabang Makassar.
Algifari. 2015. Analisis Regresi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Bachmid, N., Ogi, I., & Sumarauw, J. (2017). Pengaruh Stres Kerja Dan Beban
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, Cabang Manado. [Skripsi], Manado (ID): Universitas Sam
Ratulangi Manado.
CSSE, J. (2021, February). COVID-19 Data Repository by the Center for Systems
Science and Engineering (CSSE). Penyakit Coronavirus (COVID-19).
Farrell, K. (2017). Working from home: A double edged sword. 2017-11-17.
Faulina. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas
Dosen di Politeknik Negeri Medan.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hoffmann, M., Schroeder, S., et al. 2020. Nafamostat mesylate blocks activation of
SARS-CoV-2: New treatment option for COVID-19. Antimicrobial agents
and chemotherapy. doi: 10.1128/AAC.00754- 20. Hoffmann, M
Iskandar. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press (GP) Press.
Kintan Benvia Cherny, D. K. (2017). Pengaruh Stres dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT EPSON BATAM. Vol. 5 No. 1, July
2017, 80-90, 80-90.
Kira Rupietta1, 2. ·. (2018). Working from Home. Received: 12 December 2016 /
Accepted: 30 November 2017 / Published online: 8 December 2017.
Mangundjaya, M. I. (2020). Pengelolaan stres dan peningkatan produktivitas kerja
selama work from home pada masa pandemi covid-19. 2020, Vol.7, No.2,
7, 93-109.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2015). Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Novariyanti, dkk.2019. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Stres Kerja Dengan
Produktivitas Kerja Pada PT Taland Utama Karisma
89

Panggabean, & Sibarani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Ghalia Indonesia.
Rahmah, C. M. (2013). Pengaruh Stres dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Staf
Keuangan di Pemerintah Kota Makassar.
Stieg, C. (2020, March 12). Working From Home Actually Makes Better At Some
Tasks and Worse at Others, Here's What You Need to Know?.
Sa'id, A. M. (Juli 2020). Produktivitas Daring Selama Work From Home. Edisi
Khusus Demografi dan COVID-19, 1-57.
Simarmata, R. M. (2020). Pengaruh Work From Home Terhadap Produktivitas
Dosen Politeknik Negeri Ambon. 2686 5661 VOL 02 NO 01 AGUSTUS
2020, 1-82.
Siregar, R. A. (2016). Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Infomedia Nusantara Contact
Center Telkom Medan. 1-141.
Suspahariati, R. S. (2020). Penerapan Sistem WFH (Work From Home) dan
Dampaknya terhadap Kinerja Staf dan Dosen Unipdu Jombang selama
Pandemi Covid-19. Vol. 6, No. 2, Desember 2020:, 1-8.
Suarsa, W. Z. (2018). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Departemen R-Pet PT.
NAMASINDO PLAS BANDUNG BARAT. DOI:
10.31955/mea.vol2.iss3.pp151-177.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Umar, H. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali.
Wijono, S. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Fajar Interpratama
Offset.
World Health Organizaion, 2020. WHO Director General's opening remarks at the
media briefing on COVID-19, 11 march 2020.
Zhu N, et al. A novel coronavirus from patients with pneumonia in china, 2019. N.
Engl. J. Med. DOI : 10.1056/NEJMoa2001017
90

DAFTAR LAMPIRAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU). Dalam Rangka memenuhi


syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) yaitu melakukan sebuah
penelitian. Saya meminta kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian
ini.
Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih bagi yang berkenan untuk mengisi
kuisioner ini.
Petunjuk pengerjaan

STS : Sangat Tidak Setuju


TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS :Sangat Setuju

Identitas Responden
1. Nama :
2. Gender : Perempuan Laki-laki
3. Departemen mengajar :
Fakultas Ekonomi

Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan

Fakultas Hukum

Fakultas Agama Islam

Fakultas Pertanian

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik


91

Work From Home (Kerja dari Rumah) (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Ruang Bekerja

1. Saya memiliki tempat bekerja untuk bekerja/ mengajar di


rumah.
2. Saya merasa nyaman dalam mengajar dari rumah
daripada di ruangan kelas..

3. Fasilitas kerja saya terbatas ketika mengajar dari rumah.

Waktu

1 Saya bisa lebih bebas mengatur waktu dalam bekerja


selama bekerja di rumah.

2 Waktu saya dengan keluarga lebih banyak selama


bekerja di rumah.
3 Saya dapat lebih menghemat waktu dalam perjalanan ke
universitas ketika mengajar dari rumah.
Individu
1. Kesehatan saya lebih baik saat bekerja dirumah selama
pandemic COVID-19.
2. Saya banyak menerapkan ide baru selama mengajar
daring dari rumah.
3. Saya mengalami gangguan stress seperti sakit kepala,
insomnia, jenuh, dan sering marah-marah ketika
mengajar dari rumah.
92

Stres Kerja (X2)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Beban Kerja

1. Saya merasa jumlah jam kerja saya terlalu banyak.

2. Terlalu banyak pekerjaan membuat saya tidak dapat


berkonsentrasi dalam mengajar.
3. Saya dituntut bekerja dengan deadline yang telah
ditentukan Universitas.
Fisik

1 Saya sering sakit kepala karena pekerjaan yang


diberikan berlebihan yang membuat darah tinggi
saya menjadi naik.
2 Saya sering merasa lelah dalam bekerja karena
banyaknya pekerjaan seperti kelas mengajar dan
mengikuti webinar dalam waktu ysng singkat.
3 Saya sulit untuk beristirahat karena banyaknya
pekerjaan yang membuat saya sulit untuk tidur.
Konflik Kerja
1. Saya tidak akur dengan rekan kerja selama saya
bekerja.
2. Saya pernah tersinggung dengan rekan kerja saya
karena beberapa hal seperti pendapat yang berbeda
dari setiap rekan kerja.
3. Waktu saya tidak cukup untuk bekerja dalam
melakukan penelitian dan mengajar mahasiswa
dalam sehari.
93

Produktivitas Kerja (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Pencapaian target berdasarkan waktu

1. Saya bekerja sesuai target yang ditentukan Universitas


selama pandemic COVID-19
2. Saya tetap mengajar mahasiswa dengan baik sesuai
jadwal yang ditetapkan selama pandemic COVID-19
3. Saya sangat aktif melakukan penelitian sehingga
kompetensi saya bertambah dalam bekerja.
Efesiensi

1 Saya selalu semangat dalam bekerja selama pandemic


COVID-19
2 Hasil kerja saya meningkat selama pandemic COVID-19
baik itu dalam mengajar maupun dalam melakukan
penelitian
3 Peraturan dari pemerintah sangat membantu saya
berproses dalam mengajar dan bekerja selama pandemic
COVID-19
Pengembangan Diri

1. Saya dapat meningkatkan prestasi kerja saya dan selalu


berinovasi selama pandemic COVID-19
2. Saya selalu senang bekerja karena adanya semangat dan
motivasi dari keluarga, rekan kerja, dan kerabat dekat.
3. Tempat saya bekerja sangat mendukung sehingga saya
nyaman dan mudah mendapatkan ide dalm pekerjaan
saya.
94

Lampiran 2
Uji Validitas

Pernyataan Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan


P1 0,627 0,374 Valid
P2 0,493 0,374 Valid
P3 0,620 0,374 Valid
P4 0,694 0,374 Valid
P5 0,611 0,374 Valid
P6 0,621 0,374 Valid
P7 0,709 0,374 Valid
P8 0,521 0,374 Valid
P9 0,454 0,374 Valid
P10 0,544 0,374 Valid
P11 0,755 0,374 Valid
P12 0,805 0,374 Valid
P13 0,844 0,374 Valid
P14 0,827 0,374 Valid
P15 0,788 0,374 Valid
P16 0,516 0,374 Valid
P17 0,525 0,374 Valid
P18 0,560 0,374 Valid
P19 0,398 0,374 Valid
P20 0,685 0,374 Valid
P21 0,319 0,374 Valid
P22 0,787 0,374 Valid
P23 0,740 0,374 Valid
P24 0,728 0,374 Valid
P25 0,705 00,374 Valid
P26 0,556 0,374 Valid
P27 0,719 0,374 Valid
95

Lampiran 3
Uji reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized N of Items


Items
0,834 0,869 27

Lampiran 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
No Fakultas Responden Persentase
(Orang) (%)
1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 36 60
2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5 8.3
3 Fakultas Agama Islam 8 13,3
4 Fakultas Hukum 3 5
5 Fakultas Peternakan 2 3.3
6 Fakultas Pertanian 6 10
Jumlah 60 100

Lampiran 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Terakhir
No Jenjang Pendidikan Responden (Orang) Persentase (%)
1 S2 58 96,7
2 S3 2 3,3
Jumlah 60 100

Lampiran 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Responden (Orang) Persentase (%)
1 1-5 Tahun 18 30
2 6 – 10 Tahun 16 26,7
3 11 – 15 Tahun 14 23,3
4 > 15 Tahun 12 20
Jumlah 60 100
96

Lampiran 7
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel
Work From Home (X1)
STS TS TS S SS TOTAL Rata-
X1 Ket
F % F % F % F % F % F % Rata
Cuku
WFH1 2 3,3 8 13,3 21 35 24 40 5 8,3 60 100 3,37
p
Cuku
WFH2 1 10 31 51,7 17 28,3 6 10,0 0 0 60 100 2,38
p
WFH3 0 0 8 13,3 18 30 31 51,7 3 5,0 60 100 3,48 Baik
Cuku
WFH4 1 1,7 18 30 18 30 19 31,7 4 6,7 60 100 3,12
p
WFH5 0 0 3 5 18 26,7 26 43,3 15 25 60 100 3,88 Baik

WFH6 1 1,7 10 16,7 16 26,7 30 50 3 5 60 100 3,40 Baik

WFH7 1 1,7 8 13,3 20 33,3 25 41,7 6 10 60 100 3,45 Baik


Cuku
WFH8 2 3,3 14 23,3 18 30 23 38,3 3 5 60 100 3,18
p
Cuku
WFH9 5 8,3 25 41,7 17 28,3 11 18,3 2 3,3 60 100 2,67
p
Rata-Rata Variabel Work From Home 3,21 Baik

Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Stres Kerja (X2)
STS TS KS S SS TOTAL Rata-
X2 Ket
F % F % F % F % F % F % Rata
11, 1
SK1 7 42 70 16,7 1 1,7 0 0 60 100 2,08 Tidak Baik
7 0
43, 1
SK2 6 10 26 21,7 15 25 0 0 60 100 2.62 Cukup
3 3
41, 1 1,
SK3 5 8,3 25 23,3 15 25 1 60 100 2.70 Cukup
7 4 7
51, 1
SK4 5 8,3 31 25 9 15 0 0 60 100 2.47 Tidak Baik
7 5
41, 1 1,
SK5 4 6,7 25 30 12 20 1 60 100 2.68 Cukup
7 8 7
1,
SK6 6 10 30 50 8 13 15 25 1 60 100 2.58 Cukup
7
21,
SK7 13 42 70 4 6,7 1 1,7 0 0 60 100 1.88 Tidak Baik
7
38, 2 18,
SK8 6 10 23 33,3 11 0 0 60 100 2.60 Cukup
3 0 3
2 18, 3,
SK9 2 3,3 24 40 35 11 2 60 100 2.78 Cukup
1 3 3
Rata-Rata Variabel Stres Kerja 22,37 Baik
97

Lampiran 9
Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
STS TS KS S SS TOTAL Rata-
X2 Ket
F % F % F % F % F % F % Rata
PK1 1 1,7 2 3,3 14 23,3 38 63,3 5 8,3 60 100 3.73 Baik

PK2 1 1,7 2 5 8 13,3 40 66,7 8 13,3 60 100 3.85 Baik

PK3 0 0 3 5 33 55 21 35 3 5 60 100 3.40 Baik

PK4 0 0 7 11,7 18 30 30 50 5 8,3 60 100 3.55 Baik

PK5 2 3,3 19 31,7 29 48,3 9 15 1 1,7 60 100 2.80 Cukup

PK6 1 1,7 16 26,7 28 46,7 13 21,7 2 3,3 60 100 2.98 Cukup

PK7 1 1,7 15 25 27 45 16 26,7 1 1,7 60 100 3.02 Cukup

PK8 0 0 0 0 18 30 35 58,3 7 11,7 60 100 3.82 Baik

PK9 0 0 10 16,7 30 50 18 30 2 3,3 60 100 3.20 Cukup

Rata-Rata Variabel Produktivitas Kerja 30,28 Baik

Lampiran 10

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 29.964 3.018 9.930 .000
1 WORK FROM HOME (X1) .426 .104 .405 4.110 .000
STRES KERJA (X2) -.416 .079 -.521 -5.293 .000
a. Dependent Variable: totalPK

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


98

Lampiran 11

Lampiran 12
99

Lampiran 13
Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.22053798
Most Extreme Differences Absolute .053
Positive .053
Negative -.049
Test Statistic .053
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Lampiran 14
Uji Heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot
100

Lampiran 15
Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 5.360 2.030 2.640 .011

1WORK FROM HOME (X1) -.717 .578 -.161 -1.240 .220

STRES KERJA (X2) -.273 .406 -.088 -.673 .504

a.Dependen Variabel : ABS

Lampiran 16
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Std.

Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1(Constant) 28.605 3.420 8.365 .000

WORK FROM HOME (X1) .413 .108 .386 3.830 .000 .985 1.015

STRES KERJA (X2)


-
-.458 .080 -.580 .000 .985 1.015
5.756

a. Dependent Variable: total

Lampiran 17
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .670a .449 .429 3.277
a. Predictors: (Constant), totalSK, totalWFHtanpa3dan9
b. Dependent Variable: totalPK
101

Lampiran 18
Uji Signifikansi Serempak (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 497.710 2 248.855 23.180 .000b
Residual 611.940 57 10.736
Total 1109.650 59
a. Dependent Variable: totalPK
b. Predictors: (Constant), totalSK, totalWFHtanpa3dan9

Lampiran 19
Uji Signifiansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 28.605 3.420 8.365 .000

WORK FROM HOME (X1) .413 .108 .386 3.830 .000

STRES KERJA (X2) -.458 .080 -.580 -5.756 .000


a. Dependent Variable: total

Anda mungkin juga menyukai