Anda di halaman 1dari 44

MODUL PEMBELAJARAN STILeS

PEDOMAN BAGI DOSEN

Disusun Untuk Bahan Pembelajaran

Matakuliah

RISET OPERASI

Semester

III

Program Studi :

Matematika

PENYUSUN
Risnawati Ibnas, S.Si.,M.Si
PEMBAHAS
Risnawati Ibnas, S.Si.,M.Si
Irwan, S.Si.,M.Si

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR 2015

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari dan khususnya kepada penulis yang selalu diberi
kelancaran untuk menyelesaikan penulisan Modul Dosen Riset Operasi.
Dengan keberadaan modul ini, diharapkan dapat membantu dosen dalam
menyampaikan bahan-bahan perkuliahan. Modul ini berisi petunjuk-petunjuk praktis
dalam memahami dan mempelajari Riset Operasi.
Matematika Perguruan Tinggi lebih menekankan pada pembentukan pola
pikir matematika yaitu logis, kritis, dan tegas. Jadi bukan lagi untuk mengasah
kemampuan berhitung semata atau kemampuan menerapkan konsep ke dalam
pemecahan masalah. Mahasiswa diharapkan dapat mengasah pola pikirnya melalui
ketekunan dalam mempelajari Riset Operasi yang secara teoritis dibekali metode
pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan.
Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan
masalah sehari-hari mengenai bisnis, ekonomi, social maupun bidang lainnya
kedalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
Modul dosen ini berisi modul 1 yaitu Pengantar Riset Operasi, modul 2 yaitu
Program Linear, modul 3. Yaitu : Metode Simpleks, modul 4. Yaitu : Dualitas dan
analisis sensitifitas (simpleks lanjutan), modul 5.Yaitu : Program Bilangan Bulat
(Integer Programming), modul 6. Yaitu : persoalan Transportasi. Selanjutnya modul
yang dihasilkan ini digunakan untuk perkuliahan di Fakultas Sains dan Teknologi
Jurusan Matematika UIN Alauddin Makassar, karena adanya keterbatasan referensi.
Penulis menyadari bahwa modPersoalan Transportasil ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi penyempurnaan buku ini dalam edisi yang akan datang.
Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat
bagi, penulis, pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan secara umum.
Amiiin.
Makassar ,

Oktober 2015

penulis

PETA KEDUDUKAN MODUL

SASARAN BELAJAR

MODUL_6
TRANSPORTASI

MODUL_5
INTEGER
PROGRAMMING

PANDUAN
DOSEN

MODUL_4
DUALITAS DAN ANALISI
SENSITIVITAS

PANDUAN
MAHASISWA

MODUL_3
METODE SIMPLEKS

MODUL_2
PROGRAM LINEAR

MODUL_1
PENGANTAR RISET OPERASI

Daftar Isi
Kata Pengantar _
Peta Kedudukan Modul _
Daftar Isi _
Tugas dan Peran Tutor_
Deskripsi Mata Kuliah _
MODUL -1
PENGANTAR RISET OPERASI
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penilaian
IV.
Pustaka
MODUL -2
PROGRAM LINEAR.
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penilaian
IV.
Pustaka
MODUL-3
METODE SIMPLEKS
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penilaian
IV.
Pustaka
MODUL -4
DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS (SIMPLEKS LANJUTAN)
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penilaian
IV.
Pustaka
MODUL-5
PROGRAM LINEAR BILANGAN BULAT (Integer Programming)
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penilaian
IV.
Pustaka
MODUL-6
PERSOALAN TRANSPORTASI
I.
Pendahuluan
II.
Materi Pembelajaran
III.
Tugas & Indikator Penelitian
IV.
Pustaka

TUGAS DAN PERAN DOSEN/TUTOR


Dengan sistem pembelajaran STILeS, diharapkan terjadi integrasi
pembelajaran dalam beberapa aspek yaitu:
1. Integrasi pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) dan Student
Centered Learning (SCL)
2. Integrasi penggunaan model-model pembelajaran dalam satu siklus
pencapaian kompetensi matakuliah
3. Integrasi Islam dalam pembahasan keilmuan
4. Integasi hard skill dan soft skill
5. Integrasi hasil-hasil penelitian ke dalam sistem pembelajaran
6. Integrasi pembelajaran ke dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat
Tugas dosen sebagai tutor dalam pembelajaran ini dibagi dalam 3 tugas
utama, yaitu tugas pra aktif, tugas interaktif, dan tugas pasca aktif.
1. Tugas pra aktif adalah peran tutor dalam memotivasi dan mengembangkan
proses belajar, yang meliputi:
a. Tutor mengetahui struktur dan latar belakang model pembelajaran
yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Jika menggunakan contoh
kasus, maka pastikan kasus tersebut diketahui dengan pasti latar
belakang kejadiannya.
b. Tutor paham tentang referensi yang telah disiapkan di dalam modul
masing-masing materi.
c. Tutor berusaha memperoleh gambaran yang jelas tentang pengetahuan
awal mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap tujuan
pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, yaitu konsep yang
berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan terjadinya
konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitas belajar mahasiswa, antara lain dengan
mengajukan pertanyaan, menggunakan pertanyaan,menggunakan
analogi dan metafora atau melakukan klarifikasi konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan menantang mahasiswa dalam
penalaran, evaluasi kritis terhadap ide dan hipotesis yang muncul.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar dan mendorong perubahan
konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong elaborasi gagasan
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan mahasiswa dan
kemungkinan munculnya problem solving (dalam kerangka PBL)
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan sintesis temuantemuan yang bersifat supervisial
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan student directed
learning
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat atau mendorong
proses kognitif mahasiswa
n. Tutor mengevaluasi secara teratur apakah para mahasiswa puas dengan
proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk
perbaikan
2. Tugas interaktif, yaitu mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa
dan dinamika kelompok yang meliputi:

3.

Peran
1.
2.
3.
4.
5.

a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan diantara


mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi dan peran anggota
kelompok
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa (dominan, pasif,
mengganggu temannya, dll) sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi
f. Tutor memperhatikan evisiensi waktu
g. Tutor mencatat kehadiran mahasiswa
h. Tutor memberikan tanggapan dan menciptakan iklim belajar yang
nyaman
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan sekretaris kelompok
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi terhadap
kerjasama yang sedang berlangsung
k. Tutor menjaga proses diskusi tetap berlangsung secara dinamis
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi perkembangan/kemajuan
kelompok
Tugas pasca aktif, yaitu sebagai penghubung antara mahasiswa dengan
dosen/institusi yang meliputi:
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber dan konsultan
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang mutu tugas
yang dilaksanakannya sesuai dengan bahan diskusi
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode bahan diskusi yang
bersangkutan
tutor meliputi:
Tutor sebagai fasilitator
Tutor sebagai pendengar
Tutor sebagai profesional
Tutor sebagai pencatat
Tutor sebagai evaluator

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang tergabung dalam mata
kuliah keahlian berkarya (MKB) yang wajib diambil oleh seluruh mahasiwa
matematika . Mata kuliah ini di jalankan pada semester 3 (Tiga). Materi yang
disajikan berupa penjelasan tentang Pengantar Riset Operasi, Model-Riset Operasi,
Program linear, Solusi-solusi Program Linear (metode grafik,metode simpleks,
metode Big M), Dualitas dan Sensitivitas, program bilangan bulat (Integer
Programming) , serta persoalan transportasi.

Waktu Pelaksanaan
Perkuliahan tatap muka

14 x 120 menit

Diskusi modul

14 x 30 menit

Materi Pembelajaran:

No.

Topik Inti

Deskripsi matakuliah dan proses


pembelajaran

Pengantar Riset Operasi

Program Linear

Metode Simpleks

Dualitas dan Analisis Sensitivitas

Program Bilangan Bulat (Integer


Programming)

Persoalan Transportasi

8
9
10
11

Tugas individu
Tugas Kelompok
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester

Bentuk
pembelajaran
Kontrak kuliah
Diskusi, Tugas
& Evaluasi
Diskusi, Tugas
& Evaluasi
Diskusi, Tugas
& Evaluasi
Diskusi Tugas
& Evaluasi
Diskusi Tugas
& Evaluasi
Diskusi,
Tugas&
Evaluasi
Tertulis
Presentasi
Tertulis
Tertulis

Dosen/Tuto
r
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen
Dosen

Pustaka :
a. Buku teks
b. Hasil-hasil penelitian
c. Jurnal penelitian

PUSTAKA:
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana Media, Jilid 2. Jakarta.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research, Schaums Outline
Series, McGraw-Hill
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to Operation
Research. Holden Day
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan Algoritmis, ed 2,Andi
Offset, Yogyakarta.
Pangestu dkk( 1983), Dasar-dasar Riset Operasi, BPFE,Yogyakarta.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction, 3 rd ed, MacMillan
Publishing Co,Inc.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction 5 th ed. MacMilan
Publishing Compony New York. (TH)
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal Operations
Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations Research. Modelmodel Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru Algesindo. Bandung.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research, Yogyakarta: BPFE

MATRIKS STILES RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN


MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI LIKUID DAN SEMI SOLID
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu riset operasi dalam penerapan masalah
sehari-hari baik pada bidang bisnis, ekonomi, social maupun bidang lainnya
dalam proses pembuatan keputusan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
B. Kompetensi Dasar (berhubungan dengan standar kompetensi)
Mahasiswa mampu :
1. Mengetahui dan Menjelaskan ruang lingkupRiset Operasi
2. Mengetahui, menjelaskan dan Menerapkan Program Linear
3. Menerapkan Program linear dalam memperoleh penyelesaian optimal
metode Simpleks.
4. Mengidentifikasikandan menyelesaikan metode simpleks dualitas dan
analisis sensitivitas.
5. Mampu merumuskan, menyelesaikan serta mengevaluasi program
bilangan Bulat (Integer Programming).
6. Mengetahui, menunjukkan dan menyelesaikan model transportasi
dalam mencari solusi awal dan solusi Akhir.
C. Indikator Kompetensi
1. Mampu mendefinisikan Riset Operasi
2. Mampu memberi contoh pengaplikasian Riset Operasi
3. Mahasiswa dapat membaca dan merumuskan masalah secara rasional
serta mengkonversi rumusan menjadi bentuk matematika
4. Mampu menjelaskan pembentukan model
5. Mampu menyebutkan jenis-jenis model
6. Mampu menyebutkantahapan-tahapan dalam Riset Operasi
7. Mampu mendefinisikan Program Linear
8. Mampu memformulasikan Program linear
9. Mampu menyebutkan syarat utama program linear
10.Mampu membedakan persamaan dan pertidaksamaan pada program
linear
11.Mampu menyelesaikan soal program linear dengan analisis geometri
(grafik)
12.Mampu mendifinisikan metode simpleks
13.Mampu membentuk formulasi model matematika ke tabel simpleks

14.Mampu menyebutkan
simpleks

algoritma(tahapan)

penyelesaian

metode

15.Mampu membuat Flowcart penyelesaian Program linear metode


simpleks
16.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel ( variabel slack)
17.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan pengurangan
variabel surplus ( Big M)
18.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel sekaligus pengurangan variabel surplus.
19.Mampu mengubah model simpleks primal ke model simpleks dual
20.Mampu memahami tahapan dalam penyelesaian contoh soal simpleks
dual
21.Mampu menyimpulkan penyelesaian metode simpleks primal dengan
metode simpleks dual
22.Mampu mengetahui hasil analisis sensitivitas dari program linear
23.Mampu mendefinisikan pemrograman bilangan bulat (General Integer
Programming)
24.Mampu menjelaskan Algoritma Penyelesaian program bilangan bulat
metode Branch and Bound
25.Memberi contoh program bilangan bulat metode branch and bound
26.Mampu menjelaskan Algoritma penyelesaian program bilangan bulat
metode Cutting Plane
27.Mampu menjawab soal program bilangan bulat metode Cutting Plaane
28.Mampu menjelaskan definisi Transportasi
29.Mampu Menjelaskan model dasar transportasi
30.Mampu menjelaskan Algoritma
dengan metode solusi Awal

penyelesaian

model

transportasi

31.Mampu menjelaskan Algoritma


dengan metode solusi Akhir

penyelesaian

model

transportasi

32.Mampu menyelesaikan contoh soal model transportasi dengan metode


solusi awal.
33.Mampu menyelesaikan contoh soal model transportasi dengan metode
solusi Akhir

10

34.
Perte
35. MATERI
36.Sub Materi
mua PEMBELAJARAN 37.Pembelajaran
n ke45.
46. Deskripsi 1. Kontrak
1
Mata Kuliah
Perkuliahan
2.
Deskripsi
dan Kontrak
Matakuliah
Perkuliahan
3. Proses
pembelajaran

40. Unit Tuga


Mahasiswa

49. 1. Memaham
persiapan sebel
48.
kuliah tatap muk
47. Cera 50. 2. serta
kewajiban lapora
mah
hasil kuliah tata
muka
56. Penganta 57.
1.
62.
I
1 Memahami Modul
r Riset Operasi
ndikato
dan pustaka yan
Definisikan Riset
r
disarankan.
Operasi.
2
Diskusikan
hasil
capaia
58. 2.Contoh
69. Program 1. Definisi program 70. Indikat
1. Baca Modul dan
Linear
linear
or capaian 6
pustaka yang
2. Unsur-unsur
s/d 9
disarankan.
dalam program
2. Mampu membua
linear
formulasi model
3. Formulasikan
program linear d
Model Program
suatu masalah.
linear
3. Jawab dan paham
4. Pengertian dan
soal-soal dalam
Langkahmodul
langkah
4. Diskusi hasil bela
Penyelesaian
kasus program
linear metode
analisis
geometri
(metode grafik)

78.

79.

Metode

1 Definisi Algoritma

82.

Indikat

83.

71.

68.
3

39.
STIL
eS

a h, 63.
Ceram

55.
2

38. Nomor
Kompetensi
MK

1. Baca Modul dan


11

4,5,6 Simpleks, dua 2 Algoritma simpleks or capaian


,7
fase dan Big M 3 Contoh soal dan
10 s/d 12
penyelesaian
metode simples
primal kasus
fungsi tujuan
maksimum
dengan kendala
pertidaksamaan

pustaka yang
disarankan.
2. Jawab dan paham
soal-soal dalam
modul
3. Persentasi dan
diskusi
4. Diskusi hasil bela
84.
85.

4 Contoh soal dan


penyelesaian
simpleks kasus
fungsi tujuan
minimum dengan
kendala
pertidaksamaan

Big M)

91.
9,10

80.
81.
92. Dualitas 1 Menunjukkan
93. Indikat
dan
langkah
or 13 s/d 15
Sensitivitas
perubahan Model
matematis
simpleks primal
ke simpleks dual
2 Contoh soal
Dualitas
3 Analisis Sensitifitas

94.

5 Contoh soal dan


penyelesaian
simpleks kasus
fungsi tujuan
maksimum/mini
mum dengan
kendala
pertidaksamaan
dan .

1. Baca Modul dan


pustaka yang
disarankan.
2. Jawab dan paham
soal-soal dalam
modul
3. Persentasi dan
diskusi
95.

12

103.
104. Integer
Programming
105.

1 Definisi Integer
Programming
2 Branch and Bound
3 Cutting Plane

106. Indikat
or capaian
16 s/d 20

113.
14,1
5

114. Transport 1 Definisi


asi dan
transportasi
2 Matriks model
Penugasan
transportasi
3 Algoritma
Transportasi
4 Solusi Awal Model
Transportasi
5 Solusi Akhir model
Transportasi
115.

116. Indikat
or capaian
21 s/d 25

1. Baca Modul dan


pustaka yang
disarankan.
2. Jawab dan paham
soal-soal dalam
modul
3. Diskusi hasil bela
4. Presentasi dan
diskusi
108.

117.

107.

101.
102.
11,1
2,13

1. Baca Modul dan


pustaka yang
disarankan.
2. Jawab dan paham
soal-soal dalam
modul
3. Mejelaskan kasus
Degenerasi dan
Redundansi pada
model transporta
118.

13

125. UTS

126. Ujian Tengan


Semester
127. (UTS)

128.

136.
16

137. UAS

138. Ujian Akhir


Semester (UAS)

139.

130.
129.

124.
9

140.

141.

146.

14

D. Rekapitulasi Penilaian (RP)


147.

148. M
odul
ke155. 1
161. 2
172. 3
178. 4
184. 5

149. Materi

156. Pengantar Riset


Operasi
162. Program minear
173. Metode Simpleks
179. Analisis Dualitas
dan Sensitivitas
185. Integer
Programming

150.
Sko 151. Bo 152. Perhitun
r
bot Nilai
gan nilai
153.
(Xn
(Mn)
)
157. 158.
159.

163.
a,b,
c,d

190. 6 191. Transportasi


197. UTS
196. 7

198.
I
204.
J

203. UAS
208.

Total

164. re
tata(a+
b) =
20%
165. c=
5%
166. d
= 20%
x75
167.
199. 40
% x 75
205. 40
%x 75

168. {20%
(a+b)} +
169. {c x
5%} + {20%
(d) x 75}
170.

154.
Skor
160.
171.
20 +
5+
15

200.
40 201.
% x 75 30
206.
40 207.
% x 75 30
209.
100

210.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Catatan:
Tugas mandiri = a
Tugas terstruktur = b
Kuis = c
Kehadiran + diskusi =d
Nilai tertinggi untuk tiap komponen pada Xn) adalah 100.
Setiap Modul terdapat 1 komponen keaktivan, tugas dan karya mandiri, kuis,
dan kehadiran.
7. Setiap Modul akan menghasilkan total skor a/b/c/d/dst dihitung berdasarkan
cara penghitungan nilai
8. Nilai dari setiap modul kemudian dihitung kembali sesuai bobot penilaian tiap
modul
9. Nilai ujian mid dan final merupakan bagian dari bobot penilaian dalam
Rekapitulasi Penilaian (RP).
10.Jumlah skor maksimal RP adalah 100.
11.Nilai akhir RP berupa huruf dengan komponen konversi(sumber pedoman
edukasi UINAM):
211.
A
=
4
(90 100)
212.
B
=
3
(80 89)
213.
C
=
2
(66 79)
214.
D
=
1
(46 65)
215.
E
=
0
(0 45)
216.
217.
E. OUTCOMES PEMBELAJARAN

15

218.
Ranah Knowledge & Understanding (30%)
219.
Setelah mengikuti program pembelajaran dalam satu siklus,
mahasiswa diharapkan Mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman
terkait lingkup materi.
220.
2 Ranah Skill (30%)
221.
Setelah mengikuti program pembelajaran dalam satu skill,
mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengkonstalasi, dan memberikan problem solving berdasarkan
argumentasi dengan pendekatan dan perspektif masalah sesuai konteksnya.
222.
3 Ranah Attitude & Abilities (40 %)
223.
Setelah mengikuti program pembelajaran dalam satu
siklus, mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan pemahaman dalam
bidang ilmu, mampu melakukan pemecahan masalah didalam
lingkungan kemasyarakatan, industry, serta berperilaku sesuai
kaidah atau norma yang berlaku didalam masyarakat.
224.
225.
226.
227.
228.
F. RESIKO KEGAGALAN DAN TINDAKAN ANTISIPASI
229.
230.
Jika pertemuan tidak
Jika materi kurang
231.
lengkap atau tidak
mengena / dipahami
232.
dapat dilaksanakan
233.
1

Diadakan
Pertemuan
pengganti oleh Dosen
atau Koordinator Mata
Kuliah

DiberikanTugas
Individu dalam setiap
sesi atau penjelasan
dari dosen Tutor.

16

234. MODUL -1
235. PENGANTAR RISET OPERASI
236.
237.
I.

PENDAHULUAN
238.
A. Latar Belakang
239.
Selama 35 menit pertama, dosen menjelaskan tentang :
1. Deskripsi mata kuliah selama 10 menit
2. Materi Pembelajaran selama satu semester selama 10 menit
3. Evaluasi pembelajaran selama 15 menit
Selanjutnya memulai modul 1 yang menjadi dasar pemahaman
sebelum memasuki bagian utama mata kuliah riset operasi.
Mahasiswa perlu kembali diingatkan tentang perlunya studi model
matematika dan program linier.
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya dosen
terlebih dahulu menggali pemahaman mahasiswa terhadap
pentingnya materi ini sebagai dasar mempelajari mata kuliah riset
operasi, yakni terkait :
1. Persamaan Linear
2. Sistem Persamaan Linear
3. Program linear
4. Model Matematik pada Riset Operasi
5. Penerapan model matematik
6. Solusi Optimal
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari
pemahaman mahasiswa yang menjadi kesimpulan diskusi diharapkan
dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bersungguh-sungguh
mempelajari materi ini mengingat keterkaitannya dengan materi dan
matakuliah lainnya dan pencapaian kompetensi almuni matematika.

240.
B. Ruang Lingkup Isi

241.

Modul-1 ini berisi uraian pengantar tentang Riset Operasi.


Pembahasan mudul ini dimulai dengan Definisi Riset Operasi,
Peranan Riset Operasi pada bidang Industri, sosial dan bidang
lainnya, pengertian variable dan parameter, dan beberapa model
Riset Operasi

17

C. Sasaran Pembelajaran Modul


Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan kontrak perkuliahan, mahasiswa memahami
tentang persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan
tugas modul serta kewajiban laporan hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu
dengan modul masing-masing, maka dosen dapat menggali
capaian kompetensi mahasiswa terkait pengantar Riset operasi,
maka dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa
yang indikatornya dalam hal :
1. Mampu mendefinisikans Riset Operasi
2. Mampu memberi contoh penerapan/ pengaplikasian Riset
Operasi
3. Mampu menjelaskan peranan model dalam pengambilan
keputusan

II.

242.
243.
MATERI PEMBELAJARAN
244.
245.
MINGGU KE-2
246.

A. Pemahaman tentang peraturan perkuliahan dan materi


perkuliahan 1 semester.
247. Menjelaskan tentang deskripsi mata kuliah, kompetensi yang
akan dicapai, matriks perkuliahan, cara memahami modul dan
mekanisme pengukuran/evaluasi pembelajaran
248.
B. Pemahaman pada Pengantar Riset Operasi
249.
1 Pengertian Riset Operasi
250.
Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan
merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis,
ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam pemodelan
matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
251.
2 Penerapan / Aplikasi Riset Operasi
252.
Beberapa masalah industri yang dapat dianalisis oleh
riset operasi antara lain :
a) Keuangan :

253.
254.
255.

Analisis cash flow, investasi portofolio


-Perkreditan
-Prosedur klaim dan komplain
-Eksplorasi dan Purchasing
Aturan pembelian bahan dengan harga yang bervariasi

18

Penentuan kuantitas dan waktu pembelian


Strategi ekplorasi dan eksploitasi bahan mentah
Kebijakan penggantian barang

256.
257.
b) Distribusi
Lokasi dan ukuran gedung, pusat distribusi dan pengecer
Kebijakan distribusi
Logistik dan sistem distribusi
c) Perencanaan : Jumlah, ukuran dan lokasi pabrik, rumah sakit, dll.
Beserta dengan interaksi di dalamnya.
d) Industri
Perencanaan produksi
Stabilisasi produksi dan karyawan, training, dll
e) Manajemen Kontruksi

Kebijakan maintenance, jumlah karyawan maintenance


Pengaturan proyek, alokasi sumber daya

f) Marketing
Pemilihan produk, timing, perlakuan terhadap competitor
Penentuan jumlah salesmen
Strategi periklanan
g) Personel
Pemilihan personil, gabungan antara umur dan keterampilan
Kebijakan penerimaan karyawan, pembagian kerja

258.
3 Pengertian model
259.
Model adalah interaksi/hubungan antara variabelvariabel yang mempengaruhi sistemnya.
260.
4

Model-model Riset Operasi

261.
Rao (1984) membagi model dalam riset operasi ke dalam
3 bagian utama, yaitu. :
a) Teknik Pemrograman Matematika
262.
Teknik pemrograman matematika berguna untuk
mencari harga optimum fungsi beberapa variabel yang
memenuhi sekumpulan kendala. Beberapa model diantaranya
melibatkan penggunaan kalkulus dan metode numerik dalam
penyelesaian.

19

263.
Model-model yang termasuk dalam teknik ini, yaitu
: metode kalkulus, pemrograman tak linear, Pemrograman
geometri, pemrograman kuadratis, pemrograman linear,
pemrograman dinamis, pemrograman bilangan bulat, metode
jaringan : PERT dan CPM, Teori permaianan, pemrogrman
terpisah, pemrogrman sasaran ganda, dll.

264.

b) Teknik pemrosesan stokastik


265.
Teknik pemrosesan stokastik dapat dipakai untuk
menganalisis masalah yang dinyatakan oleh variabel random
yang diketahui distribusi probabilitasnya. Model yang termasuk
dalam teknik ini, antara lain : Proses Markov, Teori Antrian,
Simulasi, Teori Reliabilitas, dll.
266.
267.
268.
c) Metode Statistik
269.
Metode statistik berguna menganalisis data
eksperimental dan membuat model empiris untuk mendapatkan
representasi yang paling akurat tentang suatu sistem fisis.
Karena pemakaiannya sangat luas, metode statistik kemudian
menjadi cabang ilmu tersendiri.
270.
Model yang termasuk dalam bagian ini adalah :
Analisis Regresi, Analisis Cluster, Analisis Diskriminan, dll.

271.
Komponen-komponen/Unsur-unsur dasar pembuatan model
272.
Dalam Riset operasi, pembuatan model melibatkan 3
komponen dasar yang penting, yaitu :
a) Variabel keputusan, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai tujuan.
b) Tujuan,
yaitu
suatu
fungsi
atau
persamaan
yang
menghubungkan variabel dan membentuk kesatuan tentang
apa
yang
ingin
dicapai.
Dalam
riset
operasi
kita
mengoptimalkan harga fungsi tujuan. Artinya, kita mencari nilainilai variabel yang akan meminimumkan/memaksimumkan
fungsi tujuan.
c) Kendala, yaitu sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan
yang membatasi harga suatu variabel. Harga variabel yang
mengoptimalkan fungsi tujuan harus memenuhi semua kendala
yang ditetapkan.
273.
274.
TAHAPAN :
1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan
LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi

20

yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan


untuk menanggapi.
3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi
yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
4. Menyusun laporan/resume dari materi yang telah disampaikan
yang mengarah kepada capaian kompetensi.
275.
276.
III.

Sumber Kepustakaan
277.
278.
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana
Media, Jilid 2. Jakarta.
279.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research,
Schaums Outline Series, McGraw-Hill
280.
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to
Operation Research. Holden Day
281.
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan
Algoritmis, ed 2,Andi Offset, Yogyakarta.
282.
Pangestu
dkk(
1983),
Dasar-dasar
Riset
Operasi,
BPFE,Yogyakarta.
283.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1
284.
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction,
3rd ed, MacMillan Publishing Co,Inc.
285.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction
5th ed. MacMilan Publishing Compony New York. (TH)
286.
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal
Operations Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.
287.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations
Research. Model-model Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
288.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
289.
290.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research,
Yogyakarta: BPFE

291.

IV.

292.
INDIKATOR PENILAIAN
293.

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

294.

*disepakati saat kontrak kuliah

21

295.
296.
297.
Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa
dan mampu memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut

Nil

8.
6.
No
13.
1
19.
2
25.
3
31.
4
37.
5
43.

7.

Komponen
Penilaian

14.
Keaktifan di
Kelas
20.
Tugas dan Karya
Mandiri

ai
9.
Rat
a-Rata
15.
21.

26.

Kuis

27.

32.

Kehadiran

33.

38.

Akhlak (perilaku)

39.
44.

10.
B
obot
(%)

17.
AX
0*
30/100
22.
3
23.
BX
B
5
35 /100
28.
2
29.
CX
C
5
25/100
35.
DX
D
34.
5
5/100
41.
EX
E
40.
5
5/100
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
A

16.

11.
Perhit
ungan Nilai

12.
S
kor
(Xn)
18.
24.
30.
36.
42.
45.

:
1. Mampu mendefinisikan Riset Operasi
2. Mampu memberi contoh pengaplikasian Riset Operasi
3. Mahasiswa dapat membaca dan merumuskan masalah secara rasional
serta mengkonversi rumusan menjadi bentuk matematika
4. Mampu menjelaskan pembentukan model
5. Mampu menyebutkan jenis-jenis model
6. Mampu menyebutkantahapan-tahapan dalam Riset Operasi
298.
299. Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata
kuliah yakni ketepatan penjelasan dan analisis masalah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 18. % (dari total .penilaian seluruh
modul)
300. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri
mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun kelompok.
301.
V.
PENUTUP
302. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk
melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar berupa
buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian masyarakat serta
kearifan lokal wilayah dari UIN Alauddin terkait Riset Operasi, maupun
dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam modul ini.
Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai
sasaran pembelajaran melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua
pihak terkait.
303.

22

304. MODUL -1I


305. PROGRAM LINEAR
306.
307.
I.

310.

PENDAHULUAN
308.
A. Latar Belakang
309.
Mahasiswa pada umumnya di awal pertemuan belum
memahami secara pasti tentang perlunya mempelajari materi
program linear, baik hubungannya dengan materi berikutnya, atau
bahkan hubungannya dengan mata kuliah lain yang sebelumnya telah
dipelajari maupun yang akan dipelajari.
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya
dosen terlebih dahulu menggali pehaman mahasiswa tentang
pentingnya materi ini terkait dengan hal-hal yang tersebut di atas
yaitu pengertian persamaan linear, sistem persamaan linear, metodemetode penyelasian sistem persamaan linear diantaranya metode
eliminasi, substitusi.
Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut
yang tentunya
dibangun dari pemahaman mahasiswa yang menjadi kesimpulan
diskusi diharapakan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk
sungguh-sungguh mempelajari materi ini mengingat keterkaitan
dengan materi dan mata kuliah lainnya dan pencapaian kompetense
alumni matematika.
B. Ruang Lingkup Isi

Modul-2 ini berisi uraian Program linear. Definisi program linear, model
matematis program linear, penyelesaian model matematis dengan metode analisis
geometri (metode grafik).
311.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian
kompetensi mahasiswa yang indikatornya dalam hal mampu:
1. Mampu mendefinisikan Program Linear
2. Mampu mendefinisikan model matematis program linear
3. Mampu
mengetahui
pengertian
dan
langkah-langkah
penyelesaian analisis geometri (metode grafik)

II.

312.
313.
MATERI PEMBELAJARAN

23

314.
315.
316.
317.
318.
1.

2.

MINGGU KE-3
Materi Pembelajaran
Pengertian Program Linear

319.
Program linear adalah salah satu model matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi,
yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan
yang bergantung pada sejumlah variabel input.
320.
Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah
mencari tahu tujua penyelesaian
321.
masalah dan apa penyebab masalah tersebut.
322.
Dua macam fungsi Program Linear:
a Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi
tujuan perumusan masalah
b Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang
tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut.
323.
324.

Model program linear


Secara matematis bentuk standar program linear adalah

sebagai berikut :
325.
Fungsi tujuan : Maksimum / Minimum

f ( x )=Z=c 1 x 1 +c 2 x 2 ++ c n x n

326.
327.

Fungsi Kendala :

a11 x 1+ a12 x 2 ++ a1 n x n=b 1

328.
329.

a21 x 2 +a 22 x 2+ +a2 n xn =b2

330.

331.

a31 x 1 +a32 x2 ++ a3 n xn =b3

332.

x1 , x2 , , xn 0

333.
3. Pengertian dan langkah-langkah metode penyelesaian program
linear dengan analisis Geometri (metode grafik)
334.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk memecahkan permasalahan linear programming .
Metode ini menggunakan pendekatan grafik dalam pengambilan
keputusannya, dimana seluruh fungsi kendala dibuat satu bagian
gambar kemudian diambil keputusan melalui grafik tersebut untuk
menentukan nilai variable keputusan yang optimum. Metode ini
terbatas pada pemakaian dua variable keputusan, apabila memiliki
lebih dari dua variable keputusan maka metode ini tidak dapat
digunakan.

24

335.
Langkah-langkah pengerjaan metode grafik :
1. Mengindentifikasi variable keputusan dan memformulasikan
dalam symbol matematik
2. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala
yang terjadi
3. Memformulasikan tujuan dan kendala dalam fungsi model
matematika
4. Membuat grafik untuk kendala-kendala yang ada dalam satu
bagian.

Untuk

pertidaksamaan

membuat

( dan )

grafik

kendala

dengan

tanda

diubah terlebih dahulu kedalam

bentuk persamaan (=).


5. Menentukan area layak (feasible area) pada grafik tersebut.
6. Menentukan titik-titik variable keputusan pada area layak
tersebut
7. Memilih variable keputusan dari titik-titik tersebut.
336.
4. Masalah program linear dengan penyelesaian analisis geometri
(metode grafik).
337.
338.
339.
TAHAPAN:

III.

1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan LCD)


atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan
pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari.
Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi.
3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi yang
telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
4. Menyusun laporan/resume dari materi yang telah disampaikan yang
mengarah kepada capaian kompetensi.
340.
341.
Sumber Kepustakaan
342.
343.
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana
Media, Jilid 2. Jakarta.
344.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research,
Schaums Outline Series, McGraw-Hill
345.
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to
Operation Research. Holden Day
346.
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan
Algoritmis, ed 2,Andi Offset, Yogyakarta.
347.
Pangestu
dkk(
1983),
Dasar-dasar
Riset
Operasi,
BPFE,Yogyakarta.
348.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1
349.
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction,
3rd ed, MacMillan Publishing Co,Inc.

25

350.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction
5th ed. MacMilan Publishing Compony New York. (TH)
351.
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal
Operations Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.
352.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations
Research. Model-model Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru

Nil

48.
47.

46.
No
53.
1
59.
2
65.
3
71.
4
77.
5
83.

Komponen
Penilaian

54.
Keaktifan di
Kelas
60.
Tugas dan Karya
Mandiri

ai
49.
Rat
a-Rata
55.
61.

66.

Kuis

67.

72.

Kehadiran

73.

78.

Akhlak (perilaku)

79.
84.

50.
B
obot
(%)

51.
Perhit
ungan Nilai

57.
AX
0*
30/100
62.
3
63.
BX
B
5
35 /100
68.
2
69.
CX
C
5
25/100
75.
DX
D
74.
5
5/100
81.
EX
E
80.
5
5/100
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
A

56.

52.
S
kor
(Xn)
58.
64.
70.
76.
82.
85.

Algesindo. Bandung.
353.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
354.
355.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research,
Yogyakarta: BPFE
356.

IV.
1.
2.
3.
4.

V.

357.
TUGAS MODUL
358.
Simpulkan :
Pengertian Program linear
Formulasi model program linear
Langkah-langkah penyelesaian program linear dengan analisis geometri
Contoh kasus masalah program linear dengan penyelesaian analisis geometri
359.
360.

INDIKATOR PENILAIAN
361.

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

362.

*disepakati saat kontrak kuliah

363.
364. Materi modul-II ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu
memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Mampu mendefinisikan Program Linear
2. Mampu memformulasikan Program linear
3. Mampu menyebutkan syarat utama program linear
4. Mampu membedakan persamaan dan pertidaksamaan pada program
linear
5. Mampu menyelesaikan soal program linear dengan analisis geometri
(grafik)

26

365.
366. Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata
kuliah yakni ketepatan penjelasan dan analisis masalah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 18. % (dari total .penilaian seluruh
modul)
367. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri
mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun kelompok.
368.
VI.
PENUTUP
369. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk
melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar berupa
buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian masyarakat serta
kearifan lokal wilayah dari UIN Alauddin terkait Riset Operasi, maupun
dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam modul ini.
Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai
sasaran pembelajaran melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua
pihak terkait.
370. MODUL -III
371. METODE SIMPLEKS
372.
373.
II.

PENDAHULUAN
374.
A. Latar Belakang
375.
Mahasiswa pada umumnya di awal pertemuan belum
memahami secara pasti tentang perlunya mempelajari materi
program linear, baik hubungannya dengan materi berikutnya, atau
bahkan hubungannya dengan mata kuliah lain yang sebelumnya telah
dipelajari maupun yang akan dipelajari.
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya
dosen terlebih dahulu menggali pehaman mahasiswa tentang
pentingnya materi ini terkait dengan hal-hal yang tersebut di atas
yaitu penyelesaian system persamaan linear metode eliminasi gauss.
Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut
yang tentunya
dibangun dari pemahaman mahasiswa yang menjadi kesimpulan
diskusi diharapakan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk
sungguh-sungguh mempelajari materi ini mengingat keterkaitan
dengan materi dan mata kuliah lainnya dan pencapaian kompetense
alumni matematika.
Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat

376.
B. Ruang Lingkup Isi

Modul-3 ini berisi uraian penyelesaian program linear dengan metode tabel
simpleks yang variable keputusan lebid dari dua variable dengan fungsi tujuan
27
maksimum/minimum dengan fungsi kendala bertanda pertidaksamaan.

377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian
kompetensi mahasiswa yang indikatornya dalam hal mampu:
1. Mampu mendifinisikan metode simpleks
2. Mampu membentuk formulasi model matematika ke tabel
simpleks
3. Mampu menyebutkan algoritma(tahapan) penyelesaian metode
simpleks
4. Mampu membuat Flowcart penyelesaian Program linear metode
simpleks

II.

5. Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan


385.
386.
387.
MATERI PEMBELAJARAN
388.
389.
MINGGU KE-4
390.
391.
Materi Pembelajaran
392.
1.
Metode simpleks
393. Metode simpleks merupakan bagian dari program linear
yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan persoalan yang
menyangkut lebih dari dua variable. Prinsip kerja metode simpleks
dan grafik sebenarnya sama, yaitu mencari nilai fungsi di titik ujung
daerah fisibel. Hanya saja dalam metode simpleks, pencarian
iteratif

dilakukan

secara

numerik

sehingga

terhindar

dari

keterbatasan jumlah variabel seperti yang dilakukan pada metode


grafik.
394.
395.

396.

397.
cj

Berikut tabel simpleks :

398.

399.
bi

400.

28

x1

x2

401.
ci

402.
xj

403.

406.

407.

408.

409.

410.

413.

414.

415.

411.

zj

412.

c j z j

416.
417.
yang

xn

Metode simpleks ini, menggunakan pendekatan tabel


dinamakan

tabel

simpleks.

Proses

eksekusi

untuk

mendapatkan tabel optimum dengan mengubah tabel simpleks

c j z j

sampai diperoleh hasil positif diseluruh elemen nilai dibaris


.
418.

Dalam menganalisis apakah sumber-sumber daya telah

digunakan secara penuh (habis terpakai/scarce) atau berlebih


(abundant)

dapat

menggunakan

pendekatan

tabel

optimal. Nilai tersebut dapat dilihat pada bagian kolom

simpleks

bj

(atau

nilai kunci pada tabel simpleks yang disederhanakan).


419.

Dalam bentuk standar metode simpleks, ada 2 hal yang

harus diperhatikan :
a) Semua kendala harus berbentuk persamaan. Apabila kendala
ber-bentuk pertidaksamaan, maka harus diubah ke bentuk
persamaan

dengan

menambahkan

variabel

slack

atau

mengurangkan variabel surplus. Dengan koefisien variabel slack


dalam fungsi tujuan =0
b) Semua ruas kanan kendala tidak boleh negatif. Apabila ada
kendala yang ruas kanannya negatif maka harus diubah dulu
menjadi tak negatif dengan mengalikan kedua ruas tersebut
dengan (-1)
420.
2. Mengoperasikan Langgkah-langkah teknis pengerjaan metode
simpleks
421.
422.

TAHAPAN:

29

1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan


LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi
yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.
3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi
yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
423.
424.
MINGGU KE-5
425.
3. Menentukan variable keputusan dari tabel simpleks yang
memberikan hasil yang optimal
4. Menentukan hasil optimal yang diperoleh dari permasalahan
tersebut
5. Menentukan sumber daya apakah telah digunakan secara penuh
(habis terpakai/scarce) atau berlebih/ abundant.
426.
427.

TAHAPAN:

1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan


LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi
yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.
3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi
yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
428.
429.
MINGGU KE-6
430.

6 Contoh soal dan penyelesaian metode simples primal kasus


fungsi tujuan maksimum dengan kendala pertidaksamaan

7 Contoh soal dan penyelesaian simpleks kasus fungsi tujuan

minimum dengan kendala pertidaksamaan Big M)


431.
432.

TAHAPAN:

1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan


LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi
yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.

30

3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi


yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
433.
434.
435.
436.

MINGGU KE-7

437.

8 Contoh soal dan penyelesaian simpleks kasus fungsi tujuan


maksimum/minimum
dengan
kendala
pertidaksamaan
dan .
439.

438.
TAHAPAN:

1. Dosen membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil dengan anggota


kelompok dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang, dan
rendah.
2. Tiap kelompok memilih ketua (bertugas mengarahkan dan
membagi peran) dan sekretaris kelompok (mencatat hasil diskusi
dan peta pemahaman kompetensi anggota kelompok)
3. Tiap kelompok bekerja secara kooperative untuk membahas poinpoin setiap materi dan bertukar pemahaman dengan anggota
kelompok hingga mencapai pemahaman yang sama dalam
kelompok terhadap materi
5. Wakil setiap kelompok mempresentasikan
pemahamannya
terhadap materi tersebut.
6. Diskusi antar kelompok kecil dan membangun pemahaman yang
sama dalam kelas.
7. Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah pada capaian
kompetensi.

III.

440.
Sumber Kepustakaan
441.
442.
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana
Media, Jilid 2. Jakarta.
443.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research,
Schaums Outline Series, McGraw-Hill
444.
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to
Operation Research. Holden Day
445.
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan
Algoritmis, ed 2,Andi Offset, Yogyakarta.
446.
Pangestu
dkk(
1983),
Dasar-dasar
Riset
Operasi,
BPFE,Yogyakarta.
447.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1
448.
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction,
3rd ed, MacMillan Publishing Co,Inc.
449.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction
5th ed. MacMilan Publishing Compony New York. (TH)
450.
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal
Operations Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.

31

451.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations
Research. Model-model Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
452.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
453.
454.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research,
Yogyakarta: BPFE
455.

456.
457.
458.
TUGAS MODUL
459.
Simpulkan :

IV.

1.
Metode simpleks
2. Langkah-langkah penyelesaian metode simpleks
3. Penyelesaian kasus/masalah program linear metode simpleks fungsi
tujuan maksimum dan minimum dengan kendala

Nil

88.
87.

86.
No
93.
1
99.
2
105.
3
111.
4
117.
5
123.

Komponen
Penilaian

94.
Keaktifan di
Kelas
100. Tugas dan Karya
Mandiri
106.

Kuis

112.

Kehadiran

118.

Akhlak (perilaku)

V.

ai
89.
Rat
a-Rata

90.
B
obot
(%)

91.
Perhit
ungan Nilai

97.
AX
0*
30/100
102. 3
103. B X
101. B
5
35 /100
108. 2
109. C X
107. C
5
25/100
115. D X
113. D
114. 5
5/100
121. E X
119. E
120. 5
5/100
124. Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
95.

96.

dan

92.
S
kor
(Xn)
98.
104.
110.
116.
122.
125.

460.
461.

INDIKATOR PENILAIAN
462.

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

463.

*disepakati saat kontrak kuliah

464.
465.
466. Materi modul-III ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu
memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Mampu mendifinisikan metode simpleks
2. Mampu membentuk formulasi model matematika ke tabel simpleks
3. Mampu menyebutkan
algoritma(tahapan) penyelesaian metode
simpleks
4. Mampu membuat Flowcart penyelesaian Program linear metode
simpleks

32

5. Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan


artifisial variabel ( variabel slack)
6. Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan pengurangan
variabel surplus ( Big M)
7. Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel sekaligus pengurangan variabel surplus.
467.
468. Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata
kuliah yakni ketepatan penjelasan dan analisis masalah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 18. % (dari total .penilaian seluruh
modul)
469. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri
mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun kelompok.
470.
VI.
PENUTUP
471. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk
melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar
berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian
masyarakat serta kearifan lokal wilayah dari UIN Alauddin terkait Riset
Operasi, maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
materi dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi
pedoman pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.
472.
473.
474.
475.
476.
477.
478.

III.

479. MODUL -IV


480. DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS
481.
482.
PENDAHULUAN
483.

33

A. Latar Belakang
484.
Mahasiswa pada umumnya di awal pertemuan belum
memahami secara pasti tentang perlunya mempelajari materi
program linear, baik hubungannya dengan materi berikutnya, atau
bahkan hubungannya dengan mata kuliah lain yang sebelumnya telah
dipelajari maupun yang akan dipelajari.
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya
dosen terlebih dahulu menggali pemahaman mahasiswa tentang
pentingnya materi ini terkait dengan hal-hal yang tersebut di atas
yaitu langkah-langkah penyelesaian metode simpleks pada tabel
simpleks.
Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut
yang tentunya
dibangun dari pemahaman mahasiswa yang menjadi kesimpulan
diskusi diharapakan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk
sungguh-sungguh mempelajari materi ini mengingat keterkaitan
dengan materi dan mata kuliah lainnya dan pencapaian kompetense
alumni matematika.
485.
B. Ruang Lingkup Isi

Modul-4 ini berisi uraian penyelesaian program linear metode simpleks primal
menjadi model dual yang kemudian menguji hasil optimal dengan analisis
sensitivitas.
486.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian
kompetensi mahasiswa yang indikatornya dalam hal mampu:
1. Mampu mengubah model simpleks primal ke model simpleks
dual
2. Mampu memahami tahapan dalam penyelesaian contoh soal
simpleks dual

III.

3. Mampu menyimpulkan penyelesaian metode simpleks primal


487.
488.
489.
490.
MATERI PEMBELAJARAN
491.
492.
MINGGU KE-9
493.
494.
Materi Pembelajaran
1. Definisi Masalah Dual

34

a
b

495. Masalah Dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan


secara matematis dari satu model LP primal. Masalah Dual dan
Primal sangat berkaitan erat sedemikian rupa sehingga pemecahan
simpleks optimal dari salah satu masalah secara otomatis
menghasilkan pemecahan optimum untuk masalah lainnya.
2. Pemecahan masalah Dual
Hubungan antara nilai tujuan Primal dan Dual
Pemecahan Dual Optimal
3.
Interpretasi Ekonomi dan Masalah Dual
a Harga Dual
b Penurunan Biaya
496.

497.
498.

TAHAPAN:

1. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan


LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
2. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi
yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.
3. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi
yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
499.
500.
501.
MINGGU KE-10
502.
1.
Analisis Sensitivitas atau Analisi Pasca Optimal
503. Apabila permasalahan dalam program linear dengan
metode simpleks telah diselesaikan dan telah menghasilkan solusi
optimal belum berarti permasalahan selesai. Masih terdapat
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebagai akibat
perubahan-perubahan pada bagian tertentu. Misalnya perubahan
pada pembatas (kapasitas) kendala, koefisien pada kendala,
koefisien

fungsi

tujuan,

penambahan

variable

baru,

dan

penambahan kendala baru. Semua peruban tersebut tentunya


berpengaruh terhadap hasil optimum yang telah ada. Salah satu
perubahan yang dapat terjadi tentunya proses eksekusi tahapan
metode simpleks. Kondisi demikian tentu memberikan waktu yang
lama dan pekerjaan dimulai dari awal kembali. Untuk mengatasi
perubahan yang demikian maka diperlukan suatu alat analisis yang
diguankan agar proses perhitungan tidak dilakukan dari awal
apabila

terjadi

perubahan-perubahan.

Alat

analisis

yang

diguanakan adalah dengan menggunakan pendekatan analisis

35

sensitivitas (sensitifity Analysis). Pendekatan ini digunakan tanpa


mengulang proses eksekusi dari awal tetapi persyaratan yang
harus dipenuhi adalah tersedianya data tabel simpleks optimum.
504. Pada prinsipnya terdapat beberapa perubahan yang
mungkin terjadi yang dapat dijawab melalui analisis sensitivitas,
yaitu :
c Perubahan pada koefisien fungsi tujuan, baik pada koefisien
dasar (basis) atau bukan dasar (non-basis) dan pengaruhnya
terhadap variable dual.
d Perubahan pada kendala, baik pada kapasitas atau koefisien
e Penambahan variable keputusan yang baru
f Penambahan kendala/batasan yang baru.
3. Algoritma dan flowchart Analisis sensitivitas.
505.
506.
507.

TAHAPAN:

4. Dosen membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil dengan anggota


kelompok dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang, dan
rendah.
5. Tiap kelompok memilih ketua (bertugas mengarahkan dan
membagi peran) dan sekretaris kelompok (mencatat hasil diskusi
dan peta pemahaman kompetensi anggota kelompok)
6. Tiap kelompok bekerja secara kooperative untuk membahas poinpoin setiap materi dan bertukar pemahaman dengan anggota
kelompok hingga mencapai pemahaman yang sama dalam
kelompok terhadap materi
8. Wakil setiap kelompok mempresentasikan
pemahamannya
terhadap materi tersebut.
9. Diskusi antar kelompok kecil dan membangun pemahaman yang
sama dalam kelas.
10.Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah pada capaian
kompetensi.
IV.

508.
Sumber Kepustakaan
509.
510.
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana
Media, Jilid 2. Jakarta.
511.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research,
Schaums Outline Series, McGraw-Hill
512.
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to
Operation Research. Holden Day
513.
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan
Algoritmis, ed 2,Andi Offset, Yogyakarta.
514.
Pangestu
dkk(
1983),
Dasar-dasar
Riset
Operasi,
BPFE,Yogyakarta.
515.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1

36

516.
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction,
3rd ed, MacMillan Publishing Co,Inc.
517.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction
th
5 ed. MacMilan Publishing Compony New York. (TH)
518.
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal
Operations Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.
519.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations

127.

126.
No
133.
1
139.
2
145.
3
151.
4
157.
5
163.

Komponen
Penilaian

134. Keaktifan di
Kelas
140. Tugas dan Karya
Mandiri
146.

Kuis

152.

Kehadiran

158.

Akhlak (perilaku)

128. Nil
ai
129. Rat
a-Rata

130. B
obot
(%)

131. Perhit
ungan Nilai

137. A X
30/100
143. B X
141. B
35 /100
149. C X
147. C
25/100
155. D X
153. D
154. 5
5/100
161. E X
159. E
160. 5
5/100
164. Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
135.

136. 3
0*
142. 3
5
148. 2
5

132. S
kor
(Xn)
138.
144.
150.
156.
162.
165.

Research. Model-model Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru


Algesindo. Bandung.
520.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
521.
522.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research,
Yogyakarta: BPFE
523.

524.
525.
TUGAS MODUL
526.
Simpulkan :

V.
1.
2.

Metode Primal dan Metode Dual


Perbedaan model matematis pada tabel simpleks untuk kasus Primal dan

3.

kasus Dual
Penyelesaian simpleks kasus Dual.
527.

VI.

INDIKATOR PENILAIAN
528.

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

529.

*disepakati saat kontrak kuliah

530.
531. Materi modul-III ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu
memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
8. Mampu mendifinisikan metode simpleks
9. Mampu membentuk formulasi model matematika ke tabel simpleks
10.Mampu menyebutkan
algoritma(tahapan) penyelesaian metode
simpleks

37

11.Mampu membuat Flowcart penyelesaian Program linear metode


simpleks
12.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel ( variabel slack)
13.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan pengurangan
variabel surplus ( Big M)
14.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel sekaligus pengurangan variabel surplus.
532.
533. Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata
kuliah yakni ketepatan penjelasan dan analisis masalah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 18. % (dari total .penilaian seluruh
modul)
534. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri
mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun kelompok.
535.
VII. PENUTUP
536. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk
melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar
berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian
masyarakat serta kearifan lokal wilayah dari UIN Alauddin terkait Riset
Operasi, maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
materi dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi
pedoman pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
555.
556.
557.
558.
559.

38

560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581. MODUL -VI
582. MODEL TRANSPORTASI
583.
584.
I.

PENDAHULUAN
585.
A. Latar Belakang
Mahasiswa pada umumnya di awal pertemuan belum
memahami secara pasti tentang perlunya mempelajari materi
program linear, baik hubungannya dengan materi berikutnya, atau
bahkan hubungannya dengan mata kuliah lain yang sebelumnya telah
dipelajari maupun yang akan dipelajari.
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya
dosen terlebih dahulu menggali pemahaman mahasiswa tentang
pentingnya materi ini terkait dengan hal-hal yang tersebut di atas
yaitu langkah-langkah penyelesaian program linear dengan model
transportasi untuk meminimumkan biaya transportasi dari suatu
sumber ke tujuan.
Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut
yang tentunya
dibangun dari pemahaman mahasiswa yang menjadi kesimpulan
diskusi diharapakan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk
sungguh-sungguh mempelajari materi ini mengingat keterkaitan
dengan materi dan mata kuliah lainnya dan pencapaian kompetense
alumni matematika.
586.

587.
B. Ruang Lingkup Isi

Modul-4 ini berisi uraian penyelesaian program linear dengan metode transportasi
untuk solusi awal (metode sudut barat laut, biaya terendah, VAM) dan 39
solusi
Akhir (metode batu loncatan dan MODI)

588.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa dipandu dengan
modul masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian
kompetensi mahasiswa yang indikatornya dalam hal mampu:
1. Definisi model Transportasi
2. Aplikasi Model Tranbsportasi

IV.

3. Pemecahan masalah Transportasi untuk solusi awal


589.
590.
591.
592.
MATERI PEMBELAJARAN
593.
594.
MINGGU KE-14
595.
596.
Materi Pembelajaran
1.
Definisi Masalah Dual
597. Masalah Dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan
secara matematis dari satu model LP primal. Masalah Dual dan
Primal sangat berkaitan erat sedemikian rupa sehingga pemecahan
simpleks optimal dari salah satu masalah secara otomatis
menghasilkan pemecahan optimum untuk masalah lainnya.
2.
Pemecahan masalah Dual
g Hubungan antara nilai tujuan Primal dan Dual
h Pemecahan Dual Optimal
4.
Interpretasi Ekonomi dan Masalah Dual
a Harga Dual
b Penurunan Biaya
598.

599.
600.

TAHAPAN:

4. Penyajian materi dengan menggunakan media ICT (Laptop dan


LCD) atau penjelasan langsung di papan tulis,
5. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pertanyaan mengenai materi
yang dipelajari. Kemudian mahasiswa lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.
6. Pemberian contoh dan pemecahan masalah sehubungan materi
yang telah diberikan yang mengarah pada capaian kompetensi
601.
602.
603.
MINGGU KE-10
604.
2.
Analisis Sensitivitas atau Analisi Pasca Optimal
605. Apabila permasalahan dalam program linear dengan
metode simpleks telah diselesaikan dan telah menghasilkan solusi

40

optimal belum berarti permasalahan selesai. Masih terdapat


kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebagai akibat
perubahan-perubahan pada bagian tertentu. Misalnya perubahan
pada pembatas (kapasitas) kendala, koefisien pada kendala,
koefisien

fungsi

tujuan,

penambahan

variable

baru,

dan

penambahan kendala baru. Semua peruban tersebut tentunya


berpengaruh terhadap hasil optimum yang telah ada. Salah satu
perubahan yang dapat terjadi tentunya proses eksekusi tahapan
metode simpleks. Kondisi demikian tentu memberikan waktu yang
lama dan pekerjaan dimulai dari awal kembali. Untuk mengatasi
perubahan yang demikian maka diperlukan suatu alat analisis yang
diguankan agar proses perhitungan tidak dilakukan dari awal
apabila

terjadi

perubahan-perubahan.

Alat

analisis

yang

diguanakan adalah dengan menggunakan pendekatan analisis


sensitivitas (sensitifity Analysis). Pendekatan ini digunakan tanpa
mengulang proses eksekusi dari awal tetapi persyaratan yang
harus dipenuhi adalah tersedianya data tabel simpleks optimum.
606. Pada prinsipnya terdapat beberapa perubahan yang
mungkin terjadi yang dapat dijawab melalui analisis sensitivitas,
yaitu :
i Perubahan pada koefisien fungsi tujuan, baik pada koefisien
dasar (basis) atau bukan dasar (non-basis) dan pengaruhnya
terhadap variable dual.
j Perubahan pada kendala, baik pada kapasitas atau koefisien
k Penambahan variable keputusan yang baru
l Penambahan kendala/batasan yang baru.
4. Algoritma dan flowchart Analisis sensitivitas.
607.
608.
609.

TAHAPAN:

7. Dosen membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil dengan anggota


kelompok dengan tingkat kemampuan yang tinggi, sedang, dan
rendah.
8. Tiap kelompok memilih ketua (bertugas mengarahkan dan
membagi peran) dan sekretaris kelompok (mencatat hasil diskusi
dan peta pemahaman kompetensi anggota kelompok)
9. Tiap kelompok bekerja secara kooperative untuk membahas poinpoin setiap materi dan bertukar pemahaman dengan anggota
kelompok hingga mencapai pemahaman yang sama dalam
kelompok terhadap materi

41

11.Wakil setiap kelompok mempresentasikan


pemahamannya
terhadap materi tersebut.
12.Diskusi antar kelompok kecil dan membangun pemahaman yang
sama dalam kelas.
13.Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah pada capaian
kompetensi.
610.
VIII.

625.

IX.

Sumber Kepustakaan
611.
612.
Andi Wijaya, (2012), Pengantar Riset Operasi, Mitra wacana
Media, Jilid 2. Jakarta.
613.
Bronson, R. (1983), Theory and problems of Operation Research,
Schaums Outline Series, McGraw-Hill
614.
Hiller, Fredericks and Gerald J. Lieberman (2014). Introduction to
Operation Research. Holden Day
615.
Jong Jek Siang. (2014). Riset Operasi dalam pendekatan
Algoritmis, ed 2,Andi Offset, Yogyakarta.
616.
Pangestu
dkk(
1983),
Dasar-dasar
Riset
Operasi,
BPFE,Yogyakarta.
617.
Siswanto (1990) , Operation Research. Jilid 1
618.
Taha, Hamdy, A. (1987) : Operation Research, an Introduction,
3rd ed, MacMillan Publishing Co,Inc.
619.
Taha, Hamdy A. (1992). Operational Research : An Introduction
5th ed. MacMilan Publishing Compony New York. (TH)
620.
Bronson, Ricard. 1991. Seri Buku Schaum,s, Teori dan Soal-soal
Operations Research. Penerbit Erlangga. Jakarta.
621.
Dimiyati, Tjutju tarliah dan Ahmad Dimyati . 2009.Operations
Research. Model-model Pengambilan Keputusan. Penerbit Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
622.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara. Jakarta.
623.
624.
Pangestu Subagyo, (1989), Dasar-dasar Operations Research,
Yogyakarta: BPFE

626.
627.
TUGAS MODUL
628.
Simpulkan :

4.
5.

Metode Primal dan Metode Dual


Perbedaan model matematis pada tabel simpleks untuk kasus Primal dan

6.

kasus Dual
Penyelesaian simpleks kasus Dual.
629.

X.

INDIKATOR PENILAIAN
630.

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

631.

*disepakati saat kontrak kuliah

632.

42

633. Materi modul-III ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu
memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
15.Mampu mendifinisikan metode simpleks
16.Mampu membentuk formulasi model matematika ke tabel simpleks
17.Mampu menyebutkan
algoritma(tahapan) penyelesaian metode
simpleks
18.Mampu membuat Flowcart penyelesaian Program linear metode

166.
No
173.
1
179.
2
185.
3
191.
4
197.
5
203.

167.

Komponen
Penilaian

174. Keaktifan di
Kelas
180. Tugas dan Karya
Mandiri
186.

Kuis

192.

Kehadiran

198.

Akhlak (perilaku)

168. Nil
ai
169. Rat
a-Rata

170. B
obot
(%)

177. A X
30/100
183. B X
181. B
35 /100
189. C X
187. C
25/100
195. D X
193. D
194. 5
5/100
201. E X
199. E
200. 5
5/100
204. Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
175.

176. 3
0*
182. 3
5
188. 2
5

171. Perhit
ungan Nilai

172. S
kor
(Xn)
178.
184.
190.
196.
202.
205.

simpleks
19.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel ( variabel slack)
20.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan pengurangan
variabel surplus ( Big M)
21.Mampu menyelesaikan soal metode simpleks dengan penambahan
artifisial variabel sekaligus pengurangan variabel surplus.
634.
635. Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata
kuliah yakni ketepatan penjelasan dan analisis masalah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 18. % (dari total .penilaian seluruh
modul)
636. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri
mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun kelompok.
637.
XI.
PENUTUP
638. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk
melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar
berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian
masyarakat serta kearifan lokal wilayah dari UIN Alauddin terkait Riset
Operasi, maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
materi dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi
pedoman pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

43

639.
640.
641.
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
653.
654.
655.
656.
657.

658.

44

Anda mungkin juga menyukai