Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


DI PT. FURNILUX INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

HANDOKO SYAHPUTRA SALIM


NIM. 16.53.01.0101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE PROFESSIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN
2020
PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
DI PT. FURNILUX INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Manajemen

Oleh :

HANDOKO SYAHPUTRA SALIM


NIM. 16.53.01.0101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE PROFESSIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PRODUK


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
DI PT. FURNILUX INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Manajemen

Diajukan Oleh :

HANDOKO SYAHPUTRA SALIM


NIM. 16.53.01.0101

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Thomas Sumarsan Goh, S.E., S,H., M.M.. Errie Margery, S.E., M.Si.

Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Ketua STIE PMCI

Imanuel Tarigan, SE., M.Si Dr Thomas Sumarsan Goh, S.E., S.H., M.M
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PROFESSIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

UNTUK MEMPERTAHANKAN SKRIPSI SARJANA


BAGI MAHASISWA STRATA-1

Panitia Ujian Meja Hijau Skripsi/Sidang Komprehensif Yang Diselenggarakan


Pada :

Hari / Tanggal :
Nama :
NIM :
Program Studi :
Judul Skripsi :

Ditetapkan :( ) Lulus Judisium


( ) Lulus Bersyarat
Mempertahankan / Mengulang pada tanggal……………

PANITIA UJIAN / TIM PENGUJI


Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji : ............................................ ………………………

Anggota : ............................................ ………………………

Anggota : ............................................ ………………………


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS

Nama : Handoko
NIM : 16.53.01.0101
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Pemasaran dan Produk Terhadap
Keputusan Pembelian di PT. Furnilux Indonesia

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada STIE Professional Manajemen
College Indonesia adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah, dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

Medan, Juli 2020

Handoko
16.53.01.0101
ABSTRAK

Handoko. 16.53.01.0101 Pengaruh Komunikasi Pemasaran dan Produk


Terhadap Keputusan Pembelian di PT. Furnilux Indonesia.

PT. Furnilux Indonesia merupakan sebuah perusahan yang berjalan di


bidang jasa dimana barang yang di tawarkan adalah prabot atau lebih tepatnya
barang-barang yang berhubungan dengan perlengkapan rumah tangga seperti:
kursi, meja, lemari pakaian, lemari hias dan lain-lain. Perusahaan jarang
mengkomunikasikanya kepada konsumen sehingga konsumen jarang sekali
mengetahui keberadaan PT. Furnilux Indonesia dan perusahaan sangat
ketinggalan zaman dalam mengkomunikasikan produk nya kepada konsumen.
Konsumen menggeluhkan motif produk yang di tawaarkan kepada konsumen
tidak sesuai dengan yang di janjikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran dan produk terhadap keputusan
pembelian di PT. Furnilux Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen di PT. Furnilux Indonesia
yang bertempatan di wilayah Medan, Sumatera Utara sebanyak 125 orang dimulai
pada bulan Desember 2019– June 2020. Jadi sampel dari penelitian ini adalah
sebanyak 95 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
kuisioner, kuisioner, riset kepustakaan. Analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial komunikasi pemasaran
berpergaruh kepada keputusan pembelian di PT. Furnilux Indonesia.Secara parsial
produk berpergaruh kepada Keputusan Pembelian di PT. Furnilux Indonesia.
Secara simultan komunikasi pemasaran dan produk berpergaruh kepada keputusan
pembelian di PT. Furnilux Indonesia.

Kata Kunci: Komunikasi Pemasran, Produk dan Keputusan Pembelian

ABSTRACT
Handoko. 16.53.01.0101 The Effect of Marketing and Product Communication
on Purchasing Decisions at PT. Furnilux Indonesia.

PT. Furnilux Indonesia is a company that runs in the field of services where the
goods offered are furniture or more precisely items related to household
equipment such as: chairs, tables, wardrobes, decorative cabinets and others.
Companies rarely communicate to consumers so consumers rarely know the
existence of PT. Furnilux Indonesia and the company are very out of date in
communicating its products to consumers. Consumers complained about the
product motives that were laughing to consumers not in accordance with what
was promised. The purpose of this study was to analyze the effect of marketing
and product communication on purchasing decisions at PT. Furnilux Indonesia.
The population in this study are consumers at PT. Furnilux Indonesia, located in
Medan, North Sumatra, 125 people began in December 2019 - June 2020. So the
sample of this study was 95 respondents. Data collection techniques used are:
questionnaire, questionnaire, library research. Analysis of the data used in this
study is multiple linear regression analysis.
The results showed that marketing communication partially affected purchasing
decisions at PT. Furnilux Indonesia. Partially, the product affects the Purchasing
Decision at PT. Furnilux Indonesia. Simultaneously marketing communication
and product influence on purchasing decisions at PT. Furnilux Indonesia.

Keywords: Supplier Communication, Products and Purchasing Decisions.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kaunia yang

dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan

baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai bagian dari salah satu kriteria penyelesaian

studi akhir. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis berusaha sebaik mungkin

dalam menerapkan apa yang telah dipelajari selama ini. Namun penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran

sangat diharapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tulisan ini.

Selama menyelesaikan skripsi ini maupun selama mengikuti proses

perkuliahan, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan baik secara

langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas

kepada :

1. Ibu Jonna Tanto, S.E. selaku Ketua Yayasan Kolega Indonesia Medan.

2. Dr Thomas Sumarsan Goh, S.E., S.H., M.M. selaku Ketua STIE Professional

Manajemen College Indonesia Medan. dan sekaligus sebagai Pembimbing I,

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Syawaluddin, S.Kom., M.M., selaku Wakil Ketua I STIE Professional

Manajemen College Indonesia Medan dan selaku sebagai Pembimbing II,

yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan demi kesempurnaan

skripsi ini.

4. Bapak Imanuel Tarigan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

STIE Professional Manajemen College Indonesia Medan.


5. Ibu Errie Margery, S.E., M.Si sebagai Pembimbing II, yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh staf dan dosen pengajar STIE Professional Manajemen College

Indonesia Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

7. Bapak pimpinan PT. Furnilux Indonesia yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian dan sekaligus juga memberikan

banyak informasi serta masukan yang bermanfaat.

8. Seluruh staf dan karyawan PT. Furnilux Indonesia yang telah memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan skripsi ini.

9. Kepada kedua orang tua penulis beserta teman –teman yang bernama Tony,

Grecia yupastha, Michelle, Sally Paramita, Indah Ong, Enjelina, Angeline,

Novi, Felicia, Suwandi Leo yang senantiasa memberikan doa, memberikan

dorongan motivasi kepada penulis dan dukungan selama perkuliahan

berlangsung sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Medan, Juli 2020

Handoko
16.53.01.0101

DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

ABSTRACT............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................3

1.3 Pembatasan Masalah...............................................................................4

1.4 Rumusan Masalah...................................................................................4

1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................4

1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6

2.1. Manajemen...............................................................................................6

2.1.1. Fungsi Manajemen................................................................................6

2.2. Manajemen Pemasaran.............................................................................7

2.2.1 Tugas Manajemen Pemasaran.................................................................9

2.3 Komunikasi Pemasaran...........................................................................10

2.3.1 Pengertian Komunikasi..........................................................................10

2.3.2 Pengertian Komunikasi Pemasaran.......................................................11


2.3.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu.....................................................12

2.3.4 Tujuan Komunikasi Pemasaran.......................................................13

2.3.5 Bauran Komunikasi Pemasaran.......................................................14

2.3.6 Indikator Komunikasi Pemasaran........................................................16

2.3.7 Dimensi Komunikasi Pemasaran.....................................................16

2.4 Produk.....................................................................................................17

2.4.1 Pengertian Produk............................................................................17

2.4.2 Tingkatan Produk...................................................................................17

2.4.3 Klasifikasi Produk.................................................................................18

2.4.4 Manfaat dan Fungsi Produk.............................................................18

2.4.5 Indikator Produk..............................................................................19

2.4.6 Dimensi Produk...............................................................................19

2.5 Keputusan Pembelian..............................................................................19

2.5.1 Teori Keputusan Pembelian.............................................................19

2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian...................20

2.5.3 Tipe-tipe Keputusan Pembelian.......................................................20

2.5.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian..............21

2.5.5 Indikator Keputusan Pembelian.......................................................22

2.5.6 Dimensi Keputusan Produk.............................................................24

2.6 Penelitian yang Relevan...................................................................................26

2.7 Kerangka Berpikir............................................................................................26


BAB III..................................................................................................................29

METODE PENELITIAN....................................................................................29

3.1 Lokasi Penilitian......................................................................................29

3.2 Populasi dan Sampel...............................................................................29

3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................31

3.4 Jenis dan Sumber Data............................................................................32

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................................33

3.5.1 Variabel Penelitian...........................................................................33

3.5.2 Definisi Operasional........................................................................34

3.6 Teknik Analisis Data...............................................................................36

3.6.1 Skala Likert......................................................................................36

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................36

3.6.3 Uji Asumsi Klasik............................................................................38

3.6.4 Uji Analisis Regresi Linier Berganda..............................................42

3.6.5 Uji Hipotesis....................................................................................42

BAB IV..................................................................................................................45

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................45

4.1 Gambaran Umum PT. Furnilux Indonesia..............................................45

4.1.1. Visi dan Misi PT. Furnilux Indonesia..................................................45

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Furnilux Indonesia....................................45

4.1.3. Job Description Struktur Organisasi PT. Furnilux Indonesia..........46


4.2 Hasil Penelitian.............................................................................................51

4.2.1 Uji Validitas...........................................................................................51

4.3. Pembahasan.........................................................................................82

BAB V....................................................................................................................85

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................85

5.1 Kesimpulan...................................................................................................85

5.2 Saran.............................................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87

Lampiran 1 : Kuesioner......................................................................................90
DAFTAR TABEL
Tabel 3 1 Definisi Operasional..............................................................................35
Tabel 3 2 Bobot Penilaian Jumlah Kuisioner.........................................................36
Tabel 3 3 Kriteria Durbin-Watson.........................................................................41

Tabel 4 1 Hasil Uji SPSS Validitas Instrumen Variabel Komunikasi Pemasaran


(X1)........................................................................................................................52
Tabel 4 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Komunikasi Pemasaran (X1). .53
Tabel 4 3 Hasil Uji SPSS Validitas Instrumen Variabel Produk (X2)...................54
Tabel 4 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk (X2)............................55
Tabel 4 5 Hasil Uji SPSS Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian (Y)
................................................................................................................................55
Tabel 4 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian (Y)......56
Tabel 4 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Komunikasi Pemasaran (X1)
................................................................................................................................57
Tabel 4 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Produk (X2).........................57
Tabel 4 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian (Y)...57
Tabel 4 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel............................................57
Tabel 4 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.........................................58
Tabel 4 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.........................59
Tabel 4 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................59
Tabel 4 14 Komunikasi Pemasaran (X1)...............................................................60
Tabel 4 15 Produk (X2).........................................................................................63
Tabel 4 16 Keputusan Pembelian (Y)...................................................................66
Tabel 4 17 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.............................................71
Tabel 4 18 Uji Multikolinearitas............................................................................72
Tabel 4 19 Uji Heteroskedastisitas Glejser............................................................73
Tabel 4 20 Uji Heteroskedastisitas Spearman Rho................................................74
Tabel 4 21 Uji Linearitas Komunikasi Pemasaran.................................................74
Tabel 4 22 Uji Linearitas Produk...........................................................................75
Tabel 4 23 Hasil Uji Autokorelasi.........................................................................76
Tabel 4 24 Runs Test.............................................................................................76
Tabel 4 25 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda...................................................77
Tabel 4 26 Hasil Uji Koefisien Determinasi..........................................................78
Tabel 4 27 Hasil Uji Koefisien Determinasi..........................................................80
Tabel 4 28 Hasil Uji t.............................................................................................81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 kerangka Konseptual..........................................................................27
Y
Gambar 4 1 Struktur Organisasi PT. Furnilux Indonesia......................................46
Gambar 4 2 Grafik Histogram..............................................................................70
Gambar 4 3 Grafik Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual........70
Gambar 4 4 Scatter-plot........................................................................................72
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting bagi

perusahaan untuk melakukan pencitraan (image) atas suatu merek tertentu. Selain

itu dengan komunikasi pemasaran dapat mengembangkan kesadaran konsumen

terhadap produk/jasa yang di hasilkan perusahaan, sehingga konsumen mengenal

produk/jasa yang di tawarkan. Dengan begitu dapat merangsang terjadinya

penjualan. Komunikasi pemasaran lebih menekankan pada pemenuhan secara

langsung produk atau jasa yang di perlukan oleh konsumen. Dengan demikian

pemasaran senantiasa berupaya untuk meningkatkan hubungan pertukaran

ekonomi antara organisasi dan konsumennya.

Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau

pasar sasaran terutama memberitahu dan memperlihatkan seputar bagaimana dan

mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan porduk

itu dapat diperoleh.

Kegiatan pemasaran, merupakan elemen yang sangat penting untuk di

perhatikan, melalui komunikas,kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan

sedemikian rupa, salah satunya adalah terjadinya proses pembelian oleh

konsumen. Komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen yang

potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat

berusaha membujuk konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk.

Komunikasi mempunyai peranan untuk menginformasikan , mengingkatkan serta

untuk membedakan produk yang ditawarkan


Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi. Selain itu produk dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang mempunyai

tampilan yang menarik membuat konsumen lebih muda dalam menggambil

keputusan untuk membeli produk tersebut. Banyak perusahan yang tidak

memahami akan tampilan produk yang baik, mereka lebih fokus pada cara

bagaimana membuat produk itu terjual banyak. Jika di lihat dari segi konsumen

salah satu alasan konsumen membeli suatu produk biasanya karena tampilan yang

menarik atau unik.

Produk di beli dalam bentuk barang mentah dan di jual dalam barang jadi,

maka dari itu saat dalam bentuk mentah kita harus melihat keadaan barang mentah

dalam kondisi yang sangat bagus. Karena jika awalnya saja tidak bagus maka

produk yang di hasilkan juga tidak bagus, dan hal ini akan berpengaruh dalam

keputusan pembelian yang di lakukan oleh konsumen.

PT. Furnilux Indonesia merupakan sebuah perusahan yang berjalan di bidang

jasa dimana barang yang di tawarkan adalah prabot atau lebih tepatnya barang-

barang yang berhubungan dengan perlengkapan rumah tangga seperti: kursi, meja,

lemari pakaian, lemari hias dan lain-lain. PT. Furnilux Indonesia berdiri sejak

2001 dan memproduksi produknya sendiri.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Furnilux Indonesia adalah menggenai

komunikasi pemasaran dimana komunikasi pemasaran yang digunakan masih

sangat tradisional dan jarang memberikan informasi terbaru mengenai furniture

keluaran terbaru. Komunikasi pemasaran oleh PT. Furnilux Indonesia

menggunakan brosur yang kemudian dibagi kepada konsumen, tetapi kebanyakan

dari konsumen tidak membacanya dan hanya melihat saja. Tiba tambah lagi

komunikasi pemasaran melalui media brosur sangat tidak menarik konsumen,


dikarenakan design brosur yang di gunakan oleh PT. Furnilux Indonesia sangat

sederhana.

Permasalahan lainnya adalah menggenai produk yang di produksi oleh PT.

Furnilux Indonesia. Konsumen menggeluhkan motif produk yang di tawarkan

kepada konsumen tidak sesuai dengan yang di janjikan. Selain dari pada itu

ketahanan furniture tidak sesuai dengan apa yang di janjikan. Maksudnya pada

saat pembelian konsumen di janjikan bahwa produk akan bisa bertahan hingga 5

tahun kedepan tapi ternyata usia produk hanya sampai 3 atau 4 tahun saja. Selain

itu produk yang di hasilkan tidak memiliki motif yang bervariasi dibandingkan

produk yang di hasilkan oleh kompetitor. Jika kompetitor memiliki 2 sampai 3

motif pada produknya , berbeda dengan produk yang di miliki PT. Furnilux

Indonesia hanya 1 motif pada setiap produknya.

Dari faktor produk yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh

konsumen mulai dari ketahan produk, warna yang tidak sesuai dengan katalog

serta motif yang tidak sesuai. Hal ini membuat motif pada produk PT. Furnilux

Indonesia menggalami ketinggalan zaman atau terkesan kuno.

Dan masalah lainnya adalah menggenai permasalahan kurangya respon PT.

Furnilux Indonesia atas keluhan konsumen menggenai ketidak sesuaian furniture

yang dipesan oleh konsumen, konsumen juga menggeluhkan tentang garansi atas

furniture yang dibeli dan ketidak sesuaian waktu atas pembuatan furniture yang di

janjikan. Maka dari itu banyak konsumen yang memutuskan tidak jadi membeli

furniture.

Berdasarkan uraian di atas , dilakukan penelitan berjudul “Pengaruh

Komunikasi Pemasaran dan Produk Terhadap Keputusan Pembelian di PT.

Furnilux Indonesia”
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat

identifikasi masalah pada penelitian ini, yaitu :

1) Tidak adanya komunikasi yang lebih jelas pada konsumen tentang produk

yang di berikan oleh PT. Furnilux Indonesia.

2) Tidak adanya kesesuaian produk yang di hasilkan dari ketahan dan warna

produk yang di hasilkan.

3) Kurangnya respon PT. Furnilux Indonesia terhadap keluluhan konsumen

mulai dari barang di kembalikan dan waktu pembuatan produk.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah berisi batasan masalah dari masalah yang

diidentifikasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini fokus terhadap

komunikasi pemasaran dan produk terhadap keputusan pembelian di PT. Furnilux

Indonesia.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan pada perusahaan, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1) Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan

pembelian di PT. Furnilux Indonesia?

2) Apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian di PT.


Furnilux Indonesia?

3) Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemasaran dan produk terhadap

keputusan pembelian di PT. Furnilux Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1) Untuk menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan

pembelian di PT. Furnilux Indonesia.

2) Untuk menganalisis pengaruh produk terhadap keputusan pembelian di

PT. Furnilux Indonesia.

3) Untuk menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran dan produk terhadap

keputusan pembelian di PT. Furnilux Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah :

1) Untuk PT. Furnilux Indonesia.

Sebagai bahan masukan kepada perusahan dalam meningkatkan pembelian

pada pelanggan dalam menggambil keputusan pembelian dengan

perbaikan komunikasi kemasaran dan produk.

2) Untuk Peneliti.

Menambah wawasan/pengetahuan tentang pengaruh komunikasi

pemasaran dan produk terhadap keputusan pembelian.

3) Untuk STIE PMCI.

Sebagai koleksi buku khususnya skripsi di perpustakaan sehingga dapat

menambah wawasan bagi pembaca.


4) Untuk Peneliti Selajutnya.

Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan topik pengaruh komunikasi pemasaran dan produk terhadap

keputusan pembelian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan

penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Dengan adanya manajemen yang baik,

perusahaan atau organisasi akan berjalan dengan lancar dan sukses. Dengan

demikian manajemen organisasi merupakan suatu hal yang penting untuk

organisasi/perusahaan.

Menurut Wibowo dan Priansa (2017:31), “Manajemen adalah suatu proses

perencanaan, pengorganisasian dan pengelolaan staf, kepemimpinan, dan

pengawasan dalam organisasi yang dilakukan secara sistematis guna mencapai

tujuan tertentu.”

Dengan demikian, manajemen merupakan sistem rencana

pengorganisasian dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

2.1.1. Fungsi Manajemen

Menurut Wibowo dan Priansa (2017:38-40), fungsi-fungsi manajemen


meliputi:
1. Perencanaan (Planning).
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu yang
harus dikerjakan, kapan dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya.
2. Pengorganisasian (Organizing).
Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar pelaksanaan
dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis.
3. Fungsi menggerakkan/kepemimpinan (actuating).
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari
pada kelompok yang terorganisir dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam pencapaian tujuan.
4. Fungsi pengendalian (controlling).
Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan
standar prestasi dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan
balik informasi sesungguhnya dengan standar terlebih dahulu ditetapkan,
menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi
penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan
yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi yang
digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien
guna tercapainya sasaran organisasi.

Dengan demikian, fungsi utama dari manajemen meliputi perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.

2.2. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah bagian penting dalam suatu perusahaan karena

pemasaran adalah usaha mengantisipasi kebutuhan dan mengarahkan aliran

barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Hal ini dilaksanakan untuk

memuaskan kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Setiyaningrum, dkk. (2015:6), “Pemasaran adalah kinerja dari

kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa kepada para pelanggan

dan pemakai.”

Menurut Alma (2018:5), “Marketing (pemasaran) adalah proses

merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang

yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.”

Menurut Gitosudarmo (2017:155) pemasaran memiliki cakupan kegiatan


yang lebih luas dari itu. Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang
diinginkan oleh konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan
produk itu, bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada
konsumen, seberapa tinggi harga yang seharusnya ditetapkan terhadap
produk tersebut yang cocok dengan kondisi konsumennya, bagaimana cara
promosi untuk mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan dan sebagainya.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
kegiatan bisnis dalam mengarahkan arus barang dan jasa kepada para pelanggan

atau pemakai yang meliputi proses konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide

dalam memuaskan kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan

pelanggan, mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nialai yang

unggul bagi pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mepromosikan

produk dan jasa itu secara efektif, maka produk dan jasa itu akan mudah untuk

dijual.

Menurut Alma (2018:131), “Manajemen pemasaran ialah proses untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan

oleh individu atau oleh perusahaan.”

Dengan demikian, manajemen pemasaran merupakan program-program

yang berisi  perencanaan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan

pemasaran untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran

yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai

sasaran organisasi. Tujuan manajemen pemasaran adalah membuat penjualan

tidak menjadi fokus utama lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran

pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama

untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan

pelanggan.

Menurut Assauri (2018:8-10) pada umumnya lingkup manajemen bisnis


pemasaran meliputi :
1. Filosofi manajemen bisnis pemasaran, yang mencakup konsep dan
proses pemasaran, serta tugas-tugas manajemen bisnis pemasaran.
2. Faktor lingkungan bisnis pemasaran, yang merupakan faktor yang
tidak dapat dikendalikan pimpinan perusahaan.
3. Analisis pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis
pasar, analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan
analisis peluang pasar.
4. Pemilihan pasar sasaran, mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku
konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan, prakiraan
ramalan potensi pasar sasaran dan penentuan cakupan wilayah pasar.
5. Perencanaan bisnis pemasaran perusahaan, yang mencakup penetapan
strategi jangka panjang bisnis pemasaran perusahaan, perencanaan
operasional bisnis pemasaran perusahaan, pentyusunan rencana dan
anggaran bisnis pemasaran perusahaan.
6. Kebijakan dan strategi bisnis pemasaran terpadu, yang mencakup
bauran pemasaran, pemilihan strategi orientasi pasar, pengembangan
acuan pemasaran, untuk penyusunan strategi bisnis pemasaran,
kebijakan, strategi dan taktik pemasaran terpadu.
7. Kebijakan, strategi dan program produk, mencakup pengembangan
produk, strategi produk baru, strategi lini produk dan strategi bauran
produk.
8. Kebijakan, strategi dan program harga, mencakup strategi penetapan
tingkat harga, strategi potongan harga, strategi syarat pembayaran dan
strategi kolaborasi harga.
9. Kebijakan, strategi dan program promosi, yang mencakup strategi dan
program advertensi, strategi dan program promosi penjualan (sales
promotion), strategi dan program personal selling, serta strategi dan
program publisitas dan komunikasi pemasaran.
10. Sistem informasi bisnis pemasaran, mencakup ruang lingkup informasi
bisnis pemasaran, riset bisnis pemasaran dan penyusunan sistem
informasi bisnis pemasaran.
11. Pengendalian bisnis pemasaran perusahaan, mencakup penyusunan
sistem pelaporan data bisnis pemasaran, analisis dan evaluasi kegiatan
bisnis pemasaran baik per wilayah, per jangka waktu dan per tahap
operasional bisnis pemasaran.
12. Penetapan susunan organisasi bisnis pemasaran perusahaan, mencakup
kegiatan pengembangan organisasi bisnis pemasaran, terkait dengan
strategi divisional atau strategi lini produk serta strategi per wilayah
pemasaran.

Dengan demikian, tugas manajemen pemasaran tidak terlepas dengan

masalah permintaan, tidak hanya terbatas pada mengusahakan dan

mengembangkan permintaan produk, tetapi juga mencakup pengaturan jumlah,

waktu, dan sifat untuk menjamin kelangsungan hidup dan mencapai tingkat

keuntungan jangka panjang.

2.2.1 Tugas Manajemen Pemasaran

Secara mendasar tugas manajer pemasaran dalam tugas pokok manajemen


pemasaran dimulai jauh sebelum produk baik barang ataupun jasa dihasilkan dan

tidak akan berhenti sampai produk terjual. Tugas manajemen pemasaran yang

pertama kali harus dilaksanakan adalah mengetahui keperluan dan keinginan

konsumen. Hal ini merupakan fondasi awal sebelum melangkah ke tugas

manajemen pemasaran selanjutnya.

Menurut Supriantna, et.al., (2019:14-15) tugas-tugas manajer pemasaran


dapat dilihat dari segi fungsi manajemen yang dilakukan dalam bidang
pemasaran, yaitu bagaimana proses manajemen itu dijalankan untuk
mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Tugas-tugas itu antara lain :
1. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk
memuaskan/melayani kebutuhan.
3. Membuat desain produk.
4. Mengembangkan pembungkusan dari merek.
5. Menetapkan harga agar memperoleh teturn on investment yang layak.
6. Mengatur distribusi.
7. Memeriksa penjualan.
8. Menciptakan komunikasi pemsaran yang efektif dengan
menggunakan media atau cara lain yang tepat.

Dengan demikian, tugas manajemen pemasaran tidak terlepas dengan

masalah permintaan, tidak hanya terbatas pada mengusahakan dan

mengembangkan permintaan produk, tetapi juga mencakup pengaturan jumlah,

waktu, dan sifat untuk menjamin kelangsungan hidup dan mencapai tingkat

keuntungan jangka panjang.

2.3 Komunikasi Pemasaran

2.3.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu orang ke orang lain.

Komunikasi merupakan cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain baik

berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

pengertian beberapa ahli mengenai pengertian komunikasi sebagai berikut :


Menurut Malau (2018:269), “komunikasi merupakan pemindahan

informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Di dalam organisasi seorang pemasar

menggunakan porses komunikasi sehubungan dengan produk dan jasa.”

Menurut Feriyanto dan Triana (2015:15), pengertian komunikasi adalah


suatu proses penyampaian informasi bisa berupa pesan, ide, gagasan dari
satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak, dan apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih tetap dapat dilakukan
dengan menggunakan gerakan-gerakan badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini yang disebut dengan komunikasi nonverbal.

2.3.2 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Kegiatan usaha apapun tidak terlepas dari kebutuhan komunikasi antara

dua pihak atau lebih dalam menyampaikan informasi yang diinginkan guna

mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan pembelian. Dengan demikian

pihak yang melakukan komunikasi perlu mengetahui maksud dan tujuan yang

ingin dicapai agar pada saat melakukan komunikasi dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan komunikasi pemasaran adalah proses manajemen, yang terjadi antara

perusahaan dengan berbagai macam publiknya. Berikut adalah beberapa definisi

komunikasi pemasaran dari beberapa ahli :

Menurut Morissan (2015:9) “komunikasi pemasaran terpadu merupakan

upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan

dapat menghasilkan citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi

konsumen”.

Menurut Tjiptono dan Diana (2016:278), “Komunikasi pemasaran

merupakan salah satu faktor kesuksesan strategi dan program pemasaran.”


Menurut Malau (2018:269), “Komunikasi pemasaran adalah proses

bagaimana menginformasikan bisnis dan penawaran produk dan jasa terhadap

konsumen yang dituju.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi pemasaran adalah satu bauran pemasaran yang digunakan untuk

meningkatkan nilai pelanggan dengan menginformasikan bisnis dan penawaran

produk dan jasa terhadap konsumen yang dituju.

Menurut Malau (2018:276), untuk melakukan komunikasi secara efektif,


pemasar harus memahami cara kerja komunikasi. Proses komunikasi
pemasaran melibatkan beberapa elemen berikut:
1. Pengirim pesan
2. Penyandian pesan
3. Pesan itu sendiri
4. Saluran pesan
5. Penerima pesan
6. Mengartikan sandi
7. Respon penerima pesan
8. Gangguan

2.3.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah proses perencanaan

marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep komprehesif untuk

mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran,

seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive

marketing.

Menurut Morissan (2015:7) kegiatan komunikasi pemasaran itu


mencakup :
1. Memasang iklan (beriklan) di media massa (media advertising).
2. Pemasaran langsung (direct narketing).
3. Promosi penjualan (sales promotion).
4. Penjualan personal (personal selling).
5. Pemasaran interaktif.
6. Hubungan masyarakat (public relations) utnuk mencapai komunikasi
pemasaran yang lebih efektif.
Menurut Abdurrahman (2015:156-157), bauran pormosi/komunikasi
pemasaran ini terdiri atas hal-hal berikut :
1. Periklanan (advertising), yaitu semua bentuk peresentasi non-pribadi
dan promosi, ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan (sales promotion), yaitu insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat (public relation), yaitu membangun hubungan
baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangi
atau menghadapi rumor berita dan kejadian yang tidak
menyenangkan.
4. Penjualan personal (personal selling), yaitu presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.
5. Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu hubungan langsung
dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk
memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan
yang langsung.

2.3.4 Tujuan Komunikasi Pemasaran

Menurut Morissan (2015:43), tujuan komunikasi sering dinyatakan dengan


sifat-sifat pesan yang akan disampaikan atau efek sepreti apa yang
diharapkan terjadi terhadap diri konsumen. Termasuk dalam tujuan
komunikasi adalah menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai
produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk,
menciptakan citra produk atau menciptakan sikap yang positif, preferensi
dan keinginan membeli produk bersangkutan. Tujuan komunikasi ini
haruslah menjadi penuntun dalam mempersiapkan tujuan dan strategi
komunikasi pemasaran secara keseluruhan dan juga menjadi tujuan dari
masing-masing elemen dalam promotional mix.

Menurut Malau (2018:280), Tujuan utama komunikasi dalam pemasaran


adalah untuk mempengaruhi dengan cara memberi informasi, mendidik,
menciptakan kesadaran minat terhadap kebutuhan dan mendorong hasrat
agar membeli produk atau jasa. Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi
bisnis, yaitu: memberi informasi (informing), melakukan persuasi
(persuading), dan melakukan kolaborasi (collaborating) dengan audiens.
1. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan
informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
2. Melakukan Persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada
pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik
dan benar. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan
negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
Komunikasi pemasaran juga memiliki tujuan untuk menyakinkan
atau membujuk pihak lain agar dapat dicerna atau dipahami dengan
benar.
3. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi
atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui
jaminan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah
kerja sama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun
perusahaan asing. Untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis yang
efektif dengan perusahaan asing, adanya teknologi menjadi sebuah
kewajiban dalam melakukan kolaborasi bisnis dengan mudah.

Tabel 2 Tujuan Umum dan Khusus Komunikasi Bisnis

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Memberi Informasi Menyajikan penjualan bulan lalu ke manajer pemasaran.
Meyakinkan manajer pemasaran untuk mengangkat
Membujuk
beberapa karyawan baru bagian penjualan.
Membantu departemen personalia mengembangkan
Kolaborasi
program pelatihan bagi beberapa anggota baru.
Sumber: Malau (2018:283)

2.3.5 Bauran Komunikasi Pemasaran

Menyusun bauran komunikasi pemasaran terpadu membutuhkan

pembobotan relatif sejumlah aktvitas komunikasi khusus berdasarkan tujuan

komunikasi. Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima

model komunikasi pemasaran, yaitu : iklan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat dan pemberitaan, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan

interaktif.

Menurut Tjiptono dan Diana (2016:281), Bauran komunikasi pemasaran


terintegrasi (IMC = Integrated Marketing Communication) meliputi lima
elemen, yakni periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), public relations, personal selling, dan direct & online
marketing. Pemilihan komposisi bauran komunikasi pemasaran
terintegrasi dipengaruhi oleh lima faktor utama, yaitu :
1. Tipe Pasar Produk
Secara umum, alokasi promosi akan berbeda antara pasar konsumen
akhir dan pasar bisnis. Urutan prioritas alokasi elemen bauran promosi
untuk pasar konsumen akhir adalah: (1) promosi penjualan, (2)
periklanan, (3) personal selling, dan (4) public relations. Sedangkan
untuk pasar bisnis, urutannya adalah: (1) personal selling, (2) promosi
penjualan, (3) periklanan, dan (4) public relations. Direct & Online
Marketing cenderung berperan sebagai penunjang keempat elemen
bauran komunikasi oemasaran terintegrasi lainnya.

Tabel 2 Deskripsi dan Contoh Alat Bauran Komunikasi Pemasaran Terintegritas

Bentuk
Komunikasi Deskripsi Contoh
Pemasaran
Segala bentuk presentasi Iklan media cetak, iklan media
dan promosi gagasan, elektronik, kemasan, brosur,
barang atau jasa yang buklet, poster, leaflet, direktori,
Periklanan
dibayar oleh sponsor yang billboards, pajangan, point-of-
teridentifikasi. purchase, simbol, logo, dan
lain-lain.
Berbagai macam insentif Kontes, games, undian, produk
jangka pendek yang sampel, pameran dagang,
Promosi dimaksudkan untuk demonstrasi, kupon, rabat,
Penjualan mendorong percobaan pendanaan berbunga rendah,
atau pembelian produk fasilitas tukar tambah, tie-ins,
atau jasa. dan lain-lain.
Berbagai macam program Pidato, seminar press kits,
yang dirancang untuk laporan tahunan, donasi,
Public mempromosikan atausponsorships, publikasi,
Relations melindungi citralobbying, events, majalah
perusahaan atau produk perusahaan, dan lain-lain.
individualnya,
Interaksi tatap muka Presentasi penjualan,
dengan satu atau lebih pertemuan penjualan, program
Personal caln pembeli untuk insentif, produk sampel, dan
Selling melakukan presentasi, pameran dagang
menjawab pertanyyan dan
mendapatkan pesanan.
Penggunaan surat, telepon, Katalog, surat, telemarketing,
fax, e-mail atau internet electronic shopping, TV
untuk berkomunikasi Shopping, Fax mail, e-mail,
Direct & secara langsung dengan voice mail, dan lain-lain.
Online pelanggan atau untuk
Marketing mendapatkan respon
langsung dari pelanggan
dan calon pelanggan
spesifik.
Sumber: Tjiptono dan Diana (2016:282)

2. Push vs Pull Strategy


Push Strategy merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga jual
dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran
distribusi. Sedangkan Pull Strategy adalah strategi promosi yang
menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi
memupuk permintaan konsumen.
3. Kesiapan konsumen untuk melakukan pembelian
4. Tahap dalam siklus hidup produk
Efektivitas alat-alat promosi dipengaruhi pula oleh ahap-tahap dalam
siklus hidup produk. Dalam tahap introduksi, periklananm direct & online
marketing, dan public relations merupakan alteratif yang paling efektif,
kemudian diikuti dengan personal selling untuk mendapatkan cakupan
distribusi dan promosi penjualan guna mendorong terjadinya product trial.
5. Posisi Persaingan Perusahaan
Pemimpin pasar biasanya mendapatkan manfaat terbesar melalui
periklanan dibandingkan promosi penjualan. Sebaliknya, pesaing kecil
akan lebih mendapatkan manfaat besar melalui penggunaan promosi
penjualan ketimbang elemen bauran komunikasi pemasaran terintegrasi
lainnya.

2.3.6 Indikator Komunikasi Pemasaran

Menurut Malau (2018:276) proses komunikasi pemasaran melibatkan


beberapa elemen berikut :
1. Pengirim pesan.
2. Penyandian pesan.
3. Pesan itu sendiri.
4. Saluran pesan.
5. Penerima pesan.
6. Mengartikan sandi.
7. Respon penerima pesan.
8. Gangguan.

2.3.7 Dimensi Komunikasi Pemasaran

Menurut Febriani dan Dewi (2018:81), komunikasi pemasaran terdiri atas


6 komponen utama yaitu :
1. Iklan.
2. Acara khusus.
3. Hubungan masyarakat.
4. Pemasaran langsung.
5. Penjualan pribadi.
6. Promosi

2.4 Produk

2.4.1 Pengertian Produk

Secara umum produk dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang dapat

diperjualbelikan atau ditawarkan ke pasar karena adanya permintaan.Produk


diadakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan memperoleh keuntungan.

Menurut Firmansyah (2019:2, produk adalah sesuatu yang dapat


ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki atau
dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk
hasil produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan.
Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak.

Menurut Setiyaningrum, dkk. (2015:87), “Produk adalah suatu kumpulan

atribut fisik, psikis, jasa, dan simbolik yang dibuat untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan pelanggan.”

Menurut Budianto (2015:179), “secara sederhana produk adalah segala

sesuatu yang dapat memenuhi/memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia,

baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.”

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa produk merupakan sesuatu

yang berbentuk barang atau jasa yang ditawarkan untuk diperjualbelikan untuk

memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

2.4.2 Tingkatan Produk

Dalam merencanakan penawaran produk, pemasar perlu memahami

dengan baik tingkatan produk. Setiap tingkatan produk ini mencerminkan

karakteristik produk yang ditawarkan.

Menurut Alma (2018:142) ada beberapa tingkatan produk yang pada


setiap tingkatan ada nilai tambahnya, yaitu:
1. Core benefit.
Yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang dibeli oleh
konsumen.
2. Basic product.
Yaitu core benefit yang diubah menjadi basic product.
3. Expected product.
Yaitu konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa
yang dibelinya.
4. Augmented product.
Yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang dibayangkan oleh
konsumen.
5. Potential product.
Yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan.

Dengan demikian, terdapat lima tingkatan produk yang mencirikan jenis

produk yang ditawarkan, manfaat produk, dan pemenuhan produk kepada

pelanggan.

2.4.3 Klasifikasi Produk

Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-

cirinya seperti daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen/industri).Setiap

jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.

Menurut Sekar (2017:4), dalam klasifikasi produk, mengenal produk


konsumen (consumer products) dan produk insdistri (industrial products).
Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk konsumsi pribadi. Sedangkan produk industri adalah produk yang
dibeli untuk diproses lebih lanjut atau digunakan dalam melaksanakan
bisnis.

Dengan demikian, produk yang umumnya dibeli oleh pelanggan dapat

digolongkan atau diklasifikasikan berdasarkan ketahanannya dalam pemakaian.

2.4.4 Manfaat dan Fungsi Produk

Menurut Malau (2018:40) manfaat dan fungsi produk ini berbeda dalam
cakupan berikut :
1. Layanan yang disediakan.
2. Harga yang ditawarkan.
3. Desainnya.
4. Kemasan.
5. Jaminan atau garansi fisiknya.

2.4.5 Indikator Produk

Menurut Malau (2018:31), produk dapat didefinisikan sebagai hasil


produksi yang meliputi konsep total. Secara terpadu konsep tersebut
meliputi :
1. Barang.
2. Kemasan.
3. Merek.
4. Label.
5. Pelayanan.
6. Jaminan.
7. Kualitas.

2.4.6 Dimensi Produk

Menurut Malau (2018:32), produk dapat dibedakan berdasarkan 3 peran


produk :
1. Peran manfaat utama. Peran manfaat utama dari suatu produk adalah
peran berdasarkan keberadaan kegunaan dasarnya. Pengguna fokus
terhadap manfaat dasar dari penggunaan produk. Manfaat itu
biasanya sesuai dengan kegunaan yang sebenarnya.
2. Peran fungsi. Peran fungsi dari suatu produk adalah peran produk
berdasarkan rancangan fungsi dasarnya.
3. Peran pelengkap. Peran pelengkap dari suatu produk adalah produk
yang berperan untuk melengkapi produk utama. Produk yang
ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan
tambahan kepuasan.

2.5 Keputusan Pembelian

2.5.1 Teori Keputusan Pembelian

Menurut Morissan (2015:111), ”keputusan pembelian adalah tahap

selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli; namun keputusan

pembelian adalah tidak sama dengan pembelian yang sebenarnya.”

Menurut Sudaryono (2016:99-100) keputusan sebagai suatu pemilihan


tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang
yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa
alternatif yang tersedia. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu
membeli dan tidak membeli dan kemudian dia memilih membeli, maka dia
ada dalam posisi membuat suatu keputusan.

Menurut Tjiptono (2015:53), Proses keputusan pembelian dapat


dikategorikan tiga tahap utama : pra-pembelian, konsumsi dan evaluasi
purnabeli. Tahap pra-pembelian mencakup aktivitas konsumen terjadi
sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian produk. Tahap
konsumsi merupakan tahap proses keputusan konsumen membeli dan
menggunakan produk atau jasa. Tahap evaluasi purnabeli adalah tahap
proses pembuatan keputusan konsumen pembelian yang tepat.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan

keputusan pembelian adalah suatu tindakan yang dilakukan pelanggan untuk

melakukan keinginan membeli produk.

2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Morissan (2015:111-112), faktor berikut ini dapat berada di antara


keputusan pembelian dan pembelian yang sebenarnya yaitu :
1. Sikap orang lain.
Sejauhmana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai
seseorang akan bergantung pada dua hal :
a. intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen,
b. motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
2. Situasi tidak terantisipasi adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi
yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
3. Resiko dirasakan. Keputusan konsumen untuk memodifikasi,
menunda atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi
oleh risiko yang dirasakan.

2.5.3 Tipe-tipe Keputusan Pembelian

Menurut Sunyoto (2015:77-78) tipe keputusan konsumen ada dua, yaitu


keputusan-keputusan asortimen (assortiment decisions), dan keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan pasar.
A. Keputusan-keputusan asortimen
Asortimen barang-barang dan jasa-jasa demikian normal mencakup
sejumlah klasifikasi seperti: transportasi, rumah dan perlengkapan
rumah, pangan, sandang, rekreasi, dan keamanan. Disebabkan oleh
karena kebanyakan konsumen memiliki sumber-sumber daya finansial
terbatas, maka mereka tidak mungkin membeli segala sesuatu yang
mereka inginkan. Akibatnya adalah bahwa mereka harus mengambil
keputusan-keputusan strategik tentang bagaimana mereka akan
berupaya mengalokasikan sumber-sumber daya mereka di antara
alternatif yang tersedia.
Konsep tentang keputusan-keputusan asortimen tidak terbatas kategori
pokok-pokok pengeluaran. Ia juga dapat mencakup pilihan produk atau
aktivitas di dalam kategori tertentu. Misalnya di keluarga mungkin
memberikan tekanan sama pada rekreasi dalam sortimen total barang-
barang dan jasa-jasa mereka. Tapi bagi keluarga tertentu, rekreasi
mungkin berarti jalan-jalan keluar negeri, sedangkan bagi keluarga
yang satunya mungkin rekreasi berarti menginap di sebuah penginapan
dalam negeri. Keputusan-keputusan yang dibuat secara sadar, dalam
arti bahwa para konsumen secara sistematikal mengindentifikasi
alternatif dan kemudian memutuskan bagaimana mereka mengatur
kehidupan mereka.
B. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pasar
Keputusan tentang apa yang akan dibeli merupakan langkah pertama
dalam pembentukan asortimen dan hal tersebut memerlukan tindakan
untuk menyisihkan produk-produk tertentu yang tidak akan dibeli. Hal
tersebut menyebabkan timbulnya pertimbangan-pertimbangan mengenai
harga, citra, servis, jaminan dan akhirnya pembelian merek tertentu. Jadi
pertanyaan, kapan akan dilakukan pembelian? Sering kali menentukan
pola-pola pembelian, bagaimana ekonomis praktik-praktik pembelian,
dan begitu pula siapa yang akan melakukan bagian terbesar dari
pembelian-pembelian keputusan-keputusan asortimen dan keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan pasar merupakan kerangka dasar
untuk perilaku konsumen di pasar.

2.5.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Sunyoto (2015:81-82), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi


pilihan konsumen, yaitu:
1.Konsumen Individual
Dimana pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen seperti
kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi
demografis, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu akan
mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang
tersedia.
2. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen
Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang
mengitarinya , ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu
merek produk, mungkin didasari oleh banyak pertimbangan. Mungkin
saja seseorang membeli suatu merek produk karena meniru teman atau
juga mungkin karena tetangga telah lebih dahulu membeli.
3. Stimuli pemasaran atau strategi pemasaran
Dalam hal ini pemasar beruaha mempengaruhi konsumen dengan
melakukan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar
konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi
pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar, yaitu yang
berhubungan dengan produk apa yang akan ditawarkan, penentuan
harga jual produk, strategi promsi, dan bagaimana melakukan distribusi
produk kepada konsumen.

2.5.5 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Firmansyah (2019:37-41), ada delapan struktur keputusan


membeli yang mempengaruhi konsumen yaitu :
1. Keputusan tentang jenis produk
Dalam setiap pengambilan keputusan mengenai pembelian suatu
produk, harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting
didahulukan dan jumlah uang yang dipunyai sesuai dengan
pendapatan rumah tangga, juga menetapkan dan menggunakan
berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, merek, kualitas dan lain-
lain pada saat nembuat keputusan pembelian. Dan penilaian kinerja
setiap alternatif sebagai dasar dari evaluasi serta mengetahui dan
memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan
dengan melihat berbagai aspek yang ada di dalamnya apa saja yang
terkait hingga memepengaruhi tingkat pembelian.
2. Keputusan tentang karakteristik produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk dengan bentuk
tertentu (ukuran, mutu, corak dan sebagainya). PErusahaan harus
menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen
(untuk memaksimumkan daya tarik merek produk, misalnya
mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari hanphone yang
diinginkan yaitu cameraphone, communicator, kemampuan
memproses cepat, fasilitas lengkap.
3. Keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merek yang ajan diambil. Perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Misalnya
berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih
untuk mendapatkan hanphone merek Samsung,. Lima kondisi di
bawah ini mendorong pengambilan keputusan penetapan merek.
a. Produk akan mudah dikenali jika menggunakan merek atau
tanda merek.
b. Produk dipersepsikan mempunyai nilai tertinggi untuk harganya.
c. Kualitas dan standar mudah dipertahankan.
d. Premintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga dapat
mendukung rantai regional, nasional maupun internasional.
Pengembangan massa yang sangat menentukan keberhasilan
merek untuk mendukung biaya overhead iklan dan administrasi
itu penting.
e. Terdapat skala ekonomi.
4. Keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko, serba ada,
elektronik, toko khusus dan lain-lain, preusahaan (termasuk pedagang
besar, pengecer) harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan
membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu.
Hal paling mudah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan
penjualan dan mendapat keuntungan yang signifikan dari bisnis Anda
adalah dengan memperlebar target bisnis. Jangan takut dengan
penambahan biaya ketika akan memperlebar bisnis di area baru. Oleh
karena itu, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari
target pasar, harga sampai bagaimana persaingan di daerah tersebut.
Jika Anda melakukan riset dengan tepat, kemungkinan Anda
mendapatkan peningkatan keuntungan akan semakin tinggi. Di
samping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan
yang didapat baik pada waktu ia membeli layanan purna jual.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan
harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk
konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda. Konsumen
dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin
lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan
uang/kesempatan tersedia). perusahaan harus mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu
pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur
waktu produksi, pemesanan, periklanan dan sebagainya. Konsumen
dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan
waktu pembelian.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya,
perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam
penawaran pembayaran (diskon untuk tunai, kemudahan kredit,
bunga rendah dan lain-lain).
8. Keputusan tentang pelayanan
Salah satu cara utama suatu pemasar untuk dapat membedakan
dengan perusahaan lain adalah dengan cara konsisten menyampaikan
mutu pelayanan yang lebih tinggi. Setiap pemasar harus sadar bahwa
mutu pelayanan yang luar biasa dapat memberikan keunggulan
bersaing yang kuat. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seorang dengan
orang lain dan menyediakan kepuasan konsumen. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan dan mengurus apa yang diperlukan konsumen.

2.5.6 Dimensi Keputusan Produk

Menurut Priansa (2017:89-92), dimensi keputusan pembelian terdiri dari :


1. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain.
Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang
yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka
pertimbangkan.
a. Keunggulan produk
Berupa tingkat kualitas yang diharapkan oleh konsumen pada
produk yang dibutuhkannya dari berbagai pilihan produk.
b. Manfaat produk
Berupa tingkat kegunaan yang dapat dirasakan oleh konsumen
pada tiap pilihan produk dalam memenuhi kebutuhannya.
c. Pemilihan produk
Berupa pilihan konsumen pada produk yang dibelinya, sesuai
dengan kualitas yang diinginkan dan manfaat yang akan
diperolehnya.
2. Pilihan merek
Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Setiap
merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini,
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah
merek, apakah berdasarkan ketertarikan, kebiasaan atau kesesuaian.
a. Ketertarikan pada merek
Berupa ketertarikan pada citra merek yang telah melekat pada
produk yang dibutuhkannya.
b. Kebiasaan pada merek
Konsumen memilih produk yang dibelinya dengan merek
tertentu karena telah biasa menggunakan merek tersebut pada
produk yang diputuskan untuk dibelinya.
c. Keseuaian harga
Konsumen selalu mempertimbangkan harga yang sesuai dengan
kualitas dan manfaat produk. Jika sebuah produk dengan citra
merek yang baik, kualitas yang bagus dan manfaat yang besar,
maka konsumen tidak akan segan mengeluarkan biaya tinggi
untuk mendapatkan produk tersebut.
3. Pilihan saluran pembelian
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang
akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur, misalnya faktor lokasi, harga, persediaan
barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan
lain sebagainya, merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk memilih penyalur.
a. Pelayanan yang diberikan
Pelayanan yang baik serta kenyamanan yang diberikan oleh
distributor ataupun pengecer pada konsumen, membuat
konsumen akan selalu memilih lokasi tersebut untuk membeli
produk yang dibutuhkannya.
b. Kemudahan untuk mendapatkan
Selain pelayanan yang baik, konsumen akan merasa lebih
nyaman jika lokasi pendistribusian (pengecer, grosir dan lain-
lain) mudah dijangkau dalam waktu singkat dan menyediakan
barang yang dibutuhkan.
c. Persediaan barang
Kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk tidak dapat
dipastikan kapan terjadi, namun persediaan barang yang memadai
pada penyalur akan membuat konsumen memilih untuk melakukan
pembelian di tempat tersebut.
4. Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa
berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari, satu minggu
sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali, satu bulan sekali dan
sebagainya.
a. Keseuaian dengan kebutuhan
Ketika seseorang merasa membutuhkan sesuatu dan merasa
perlu melakukan pembelian, maka ia akan melakukan
pembelian. Konsumen selalu memutuskan membeli suatu
produk, pada saat benar-benar membutuhkannya.
b. Keuntungan yang dirasakan
Ketika konsumen memenuhi kebutuhannya akan suatu produk
pada saat tertentu, maka saat itu konsumen akan merasakan
keuntungan sesuai kebutuhannya melalui produk yang dibeli
sesuai waktu dibutuhkannya.
c. Alasan pembelian
Setiap produk selalu memiliki alasan utnuk memenuhi
kebutuhan konsumen pada saat ia membutuhkannya. Seseorang
membeli suatu produk dengan pilihan merek tertentu dan
menggunakannya, maka ia telah memenuhi kebutuhan yang
dirasakan dan mengambil keputusan pembelian dengan tepat.
5. Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian dilakukan
mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang
berbeda-beda dari setiap pembeli.
a. Keputusan jumlah pembelian
Selain keputusan pada suatu pilihan merek yang diambil
konsumen, konsumen juga dapat menentukan jumlah produk
yang akan dibelinya sesuai kebutuhan.
b. Keputusan pembelian untuk persediaan
Dalam hal ini konsumen menbeli produk selain intik memenuhi
kebutuhannya, juga melakukan beberapa tindakan persiapan
dengan sejumlah persediaan produk yang mungkin
dibutuhkannya pada saat mendatang.

2.6 Penelitaan yang relevan

Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan dengan membahas

permasalahan yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu :

Tabel 2 Penelitian yang Relevan

No Nama Judul Metode Hasil


1. Bintoro Pengaruh Komunikasi Kualitatif Hasil penelitian
(2007) Pemasaran, menyimpulkan bahwa
Kepercayaan akan komunikasi pemasaran
Merek dan Kepuasan dan ekuitas merek
Pelanggan terhadap memiliki pengaruh
Loyalitas Pelanggan positif dan signifikan
Kartu Simpati di Kota terhadap keputusan
Solo pembelian di Carrefour
Wilayah Jakarta
Selatan
Pengaruh Harga, Hasil penelitian
Kualitas Produk, dan menyimpulkan bahwa
Promosi Terhadap Harga, kualitas produk,
Kansa
Keputusan Pembelian dan promosi memiliki
2. Fadhilah Kualitatif
Yang Berdampak pada pengaruh positif dan
(2014)
Loyalitas (Studi Pada signifikan terhadap
Konsumen Wardah di keputusan pembelian
Semarang) Wardah di Semarang
Pengaruh Citra Merek, Hasil penelitan ini
Iklan, dan Cita Rasa menyimpulkan pada
terhadap Keputusan uji t didapatkan bahwa
Fatih Pembelian (Survei variable Cita Rasa
Imantoro, Terhadap Konsumen mempunyai nilai t
3. Suharyono, Mi Instan Merek Kualitatif hitung paling besar.
Sunarti Indomie di Wilayah Sehingga variabel cita
(2018) Um Al- Haman rasa mempengaruh
Riyadh) paling kuat di
bandingkan dengan
variabel lainnya.

2.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penting untuk membantu klarifikasi teori secara terang

benderang. Kerangka berpikir juga mengurangi bias yang mungkin saja mengubah

interpretasi sesungguhnya. Mengembangkan kerangka berpikir dapat menentang

perspektif awal dan mempertimbangkan teori alternatif agar lebih cocok dengan

masalah.

Menurut Widodo (2017:52), “kerangka pemikiran pada intinya

menjelaskan konstelasi hubungan antara variabel penelitian. Konstelasi hubungan

tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya.”


Menurut Malau (2018:269), “Komunikasi pemasaran adalah proses

bagaimana menginformasikan bisnis dan penawaran produk dan jasa terhadap

konsumen yang dituju.”

Menurut Malau (2018:269) menjelaskan bahwa sasaran komunikasi bukan

saja mendorong pembelian produk atau jasa yang ditawarkan tetapi juga lanjutan

kepuasan pasca pembelian yang mendorong pembelian ulang.

Menurut Sunyoto (2015:140), jika konsumen merasa puas dengan suatu

produk atau merek, mereka cenderung akan terus membeli dan

menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman

mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai